PENGEMBANGAN KREATIVITAS MAHASISWA SMARATUNGGA MENGAJAR : MENGGUGAH SEMANGAT BELAJAR BAHASA INGGRIS ANAK BIDANG KEGIATAN PKM-GAGASAN TERTULIS Diusulkan Oleh : Mujiyanto 1408211167 2014 SEKOLAH TINGGI ILMU AGAMA BUDDHA (STIAB) SMARATUNGGA BOYOLALI 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mendengar kata Bahasa inggris anak-anak sudah alergi. Pembelajaran Bahasa inggris dianggap anak-anak sebagai sesuatu pembelajaran yang kurang menarik, menakutkan, membingungkan, membosankan, sehingga membuat kurang kebanyakan menyenangkan, anak tidak serta menyukai pembelajaran bahasa Inggris. Sulitnya kata-kata yang asing di telinga mereka, membuat mereka malas untuk mengetahui, karena hal ini dianggap sesuatu bahasa aneh yang harus dipelajari. Kebingungan anak pada pembelajaran bahasa Inggris dikarenakan kurangnya pengetahuan akan kata-kata Inggris, sulitnya pengucapan/pelafalan, dan sulitnya menghafal arti dari masing-masing kata. Selain itu pengajaran guru yang kurang menarik juga mempengaruhi kurangnya semangat/gairah dari anak-anak dalam mempelajari bahasa Inggris. Kurangnya pengalaman guru dalam pendekatan dengan anak, kurangnya penyesuaian guru dalam menentukan st rategi, model, serta metode dalam pembelajaran bahasa Inggris juga membuat anak kurang termotivasi untuk belajar bahasa Inggris. Hal ini perlu dirubah supaya gairah anak dalam belajar Bahasa Inggris meningkat. Berangkat dari latarbelakang diatas, Smaratungga Language Centre (SLC), sebagai lembaga bahasa STIAB Smaratungga Boyolali meluncurkan program “Smaratungga Mengajar” sebagai media pengajaran bahasa dan budaya di lingkungan masyarakat Buddhis dan pengembangan kemampuan mengajarkan bahasa dan budaya bagi mahasiswa. Dengan Smaratungga mengajar ini, diharapkan dapat membuat suatu transformasi bagi anak agar bergairah dalam belajar bahasa Inggris. Karena dengan belajar bahasa inggris sejak usia dini akan membuat anak semakin mengenal bahasa inggris lebih dalam ketika melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi. Tujuan SMARATUNGGA MENGAJAR adalah untuk melaksanakan prinsip pengabdian masyarakat, sebagai bagian Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam pengajaran dan pelatihan kebahasaan dan budaya, membantu anak untuk mengenal dan lebih semangat dalam belajar bahasa 2 Inggris. Manfaat yang diperoleh adalah dapat berbagi pengalaman mengenai dasar-dasar pelajaran bahasa Inggris khususnya di jenjang SD dan SMP, mengetahui keaktifan anak, serta dapat membangkitkan semangat anak untuk lebih bergairah dalam mengikuti kegiatan SMARATUNGGA MENGAJAR ini. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Bahasa Inggris Sebagai Bahasa Ilmu Pengetahuan. Bahasa Inggris adalah bahasa ilmu pengetahuan. Bahasa Inggris telah menjadi bahasa Internasional yang digunakan di seluruh dunia. Ketika orang dari bangsa lain bertemu sama bangsa lain, mereka menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa untuk berkomunikasi. Dahulu pemerintah Inggris melakukan ekspansi ke berbagai negara di dunia, dan banyak negara menjadi jajahan oleh negara Inggris. Hal ini berpengaruh terhadap bahasa yang digunakan di daerah jajahan. Sehingga, banyak negara bekas jajahan negara Inggris yang menggunakan bahasa Inggris sebagai komunikasi dikehidupan masyarakatnya sampai sekarang. Pentingnya berbahasa Inggris sangat berpengaruh dalam persaingan di dunia internasional. Kemajuan suatu negara berawal dari komunikasi dan kerjasama yang baik dengan negara-negara lainnya. Salah satunya adalah penggunaan bahasa inggris sebagai bahasa Internasional yang wajib dikuasai oleh bangsa-bangsa di dunia demi kemajuan zaman. B. Persiapan Bangsa Indonesia Menghadapi MEA (Masyarakat Economi Asean). Bangsa Indonesia adalah bangsa yang perlu belajar lebih lanjut demi menghadapi MEA. Persiapan bangsa Indonesia dimulai dari masyarakat Indonesia itu sendiri, dengan masalah pendidikan yang masih kurang untuk dikatakan layak akan persaingan di bidang intelektual dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN. Seperti halnya, minat membaca (reading literacy) bangsa Indonesia berada diperingkat 60 masih jauh dari Thailand (59), Malaysia (53), dan Singapura (36). Buruknya kemampuan membaca anak-anak Indonesia sebagaimana berdampak pada kekurangmampuan mereka dalam penguasaan bidang ilmu pengetahuan dan matematika, serta tingginya angka buta huruf pada bangsa Indonesia. Faktanya , bangsa Indonesia lebih banyak mencari informasi dari televisi dan radio ketimbang buku atau media baca lainnya. Perlunya menanamkan kebiasaan membaca supaya mengetahui sesuatu yang baru demi 4 mempersiapkan persaingan MEA. Sering mengulang pelajaran membuahkan pengetahuan yang mendalam (A. V,136). Sumber daya manusia merupakan aset negara yang cukup besar perannya dalam menata semua lini kehidupan. Maka nasib sebuah negara tergantung pada Sumber Daya manusia yang mengelolanya. Kedudukan Sumber Daya Manusia Bangsa Indonesia terendah dari beberapa negara di Asean. Indonesia memiliki Sumber Daya Manusia yang rendah dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Pembentukan Sumber Daya Manusia yang berkualitas tentunya diperoleh dari proses panjang yang bisa menghantarkannya pada gerbang ilmu pengetahuan untuk mencetak manusia kreatif, inovatif, dan berwibawa yang nantinya akan orang-orang yang berintelektual yang mempunyai kapabilitas tinggi. Ilmu pengetahuan dapat diperoleh melalui pendidikan. Pendidikan yang dimaksud adalah penggalian dan pengembangan Sumber Daya Manusia yang secara komprehensif dan luas yang tidak hanyan pendidikan formal saja. Oleh karena itu, pendidikan seharusnya dijadikan sebagai alat pembebasan untuk menghantarkan manusia menjadi mahkluk yang bermartabat (Paulo Freire). Persaingan global semakin membuat negara-negara berkompetisi untuk menjadi yang lebih baik demi kemajuan negara dan kesejahteraan bangsanya. Perlunya pendidikan bahasa Inggris dalam menumbuhkan suatu bekal yang lebih dini dalam mempersiapkan persaingan global nantinya. Meskipun bahasa inggris tidak banyak digunakan sebagai bahasa sehari-hari bangsa Indonesia, tetapi bahasa Inggris perlu dikenal sejak dini karena sebagai bahasa Internasional dalam istilah bahasa komunikasi di dunia. Sudah banyak negara-negara yang menggunakan bahasa Inggris seperti Singapura, Malaysia, Jepang, dan negara lainnya. Hal ini dipersiapkan dalam menghadapi tantangan global yang semakin maju. Pengenalan bahasa Inggris bagi bangsa Indonesia sangat perlu diterapkan pada anak usia dini. Pengenalan tersebut bertujuan untuk membuat anak senang belajar hal yang baru dan menarik. Pengenalan akan dasar-dasar bahasa Inggris akan membuat anak menumbuhkan potensi-potensi yang dimilikinya mulai dari usia dini. Pembelajaran bahasa Inggris sekarang sudah banyak diajarkan di Sekolah dasar, menengah, atas bahkan perguruan tinggi. Dalam gagasan ini dapat 5 menerapkan suatu program yang dapat membuat anak senang, bersemangat dalam belajar bahasa inggris tentunya anak-anak Buddhis yang ada di daerah-daerah. C. Pembelajaran Bahasa Inggris Yang Menyenangkan Belajar adalah proses kerjasama, manusia saling berinteraksi, saling bergantung, saling membantu, dan perlu belajar bersama. Dengan memperoleh pengalaman dari orang lain (bahkan dari musuh sekalipun), seseorang bisa belajar dan mengembangkan dirinya sendiri. Buddha menganjurkan para siswa-Nya agar berkelompok mempelajari semua ajaran bersama, dan tidak mempertengkarkannya(D. III,127). Pembelajaran yang menarik dan menyenangkan sangat disegani oleh para peserta didik, dimana mereka dapat aktif, tanpa tekanan serta mampu bersemangat dengan apa yang diajarkan oleh seorang guru. Pembelajaran menyenangkan (joyfull intructions) merupakan proses pembelajaran yang di dalamnya terdapat suatu koherensi yang kuat antara guru dan siswa, tanpa ada perasaan terpaksa atau tertekan (not under pressure) (Mulyasa, 2006: 194). Dengan kata lain, pembelajaran menyenangkan adalah pola hubungan baik antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Guru memposisikan diri sebagai mitra belajar siswa. Komunikasi yang baik akan membawa keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Untuk itu diperlukan tanya jawab dan dialok secara aktif.” Sering mendengarkan dan menanyakan membuahkan kebijaksanaan”(A. V, 136). Pembelajaran bahasa Inggris sangat belum merata di setiap daerah, hanya sekolah-sekolah tertentu yang mempelajari bahasa Inggris lebih detail. Meskipun sudah ada pembelajaran bahasa Inggris di jenjang Taman Kanak-kanak dan Sekolah dasar, tetapi pelajaran bahasa Inggris masih ditakuti oleh anak-anak sebagai pelajaran yang sulit. Ketakutan anak pada pembelajaran bahasa Inggris dikarenakan kurangnya pengetahuan akan kata-kata Inggris, sulitnya pengucapan/pelafalan, dan sulitnya menghafal arti dari masing-masing kata. Selain itu pengajar yang berkualitas juga berpengaruh dalam menumbuhkan semangat/gairah dari anak-anak dalam mempelajari bahasa Inggris. Pola pengajaran yang sistematis serta pendekatan awal yang baik dengan anak juga dapat mempengaruhi sistem belajar yang baik dari anak. Keaktifan anak 6 dalam mengikuti pembelajaran tergantung dari seorang pengajar bagaimana menerapkan suatu strategi, model dan metode pembelajaran, serta pemilihan materi yang menarik yang dapat membuat anak antusias dalam mengikutinya. Maka, demi menggugah semangat belajar bahasa Ingris anak, progam Smaratungga Mengajar sangat bermanfaat bagi anak untuk lebih menyenangi pelajaran bahasa inggris yang berawal dari belajar hal-hal yang dasar, belajar sambil bermain, bernyanyi, dan menari. Progam Smaratungga Mengajar merupakan sebuah program pengajaran bahasa dan yang diperuntukkan bagi anak-anak Buddhis di vihara-vihara kecil. Bahasa yang akan diajarkan meliputi program bahasa yang diperuntukkan bagi masyarakat Buddhis di daerah, yakni Bahasa Inggris, Bahasa Pali, dan Bahasa Jawa. Program kebudayaan meliputi kebudayaan Jawa. Di tahun 2016 ini, SLC (Smaratungga Language Centre) akan memulai dengan program Bahasa Inggris. Program ini terbuka bagi siapapun masyarakat Buddhis yang tertarik untuk belajar bahasa dan budaya. Setiap peserta akan mendapatkan pelatihan selama 2 jam setiap pertemuan dan mereka hanya akan membayar sebesar Rp 2000,00 per satu pertemuan. Pengajar program ini adalah para mahasiswa STIAB Smaratungga Boyolali yang direkrut lewat sistem perekrutan terbuka. Mereka akan diberi pelatihan terlebih dahulu yang meliputi metode mengajar, strategi pembelajaran, dan pengembangan materi oleh tim SLC (Smaratungga Language Centre). Tahap Smaratungga Mengajar A. Materi Kegiatan Pembelajaran Bahasa Inggris SD 1. Pertemuan I a. Song: I want to be your friend b. Perkenalan c. Warna d. Benda-benda di kelas, disambung dengan What is this? This is a pencil, dkk. e. Animals 2. Pertemuan II 7 a. Song: Twinkle-twinkle little star b. Planet: Benda-benda langit dan bentuknya: circle, star, triangle c. Kata perintah: Sit down, stand up, Hop, Jump, Shake hands :-> Lagu? d. Number 3. Pertemuan III a. My Body b. Alphabet c. Day and Month 4. Pertemuan IV a. Plants and nature b. Clothes c. Things in the house B. Materi Kegiatan Pembelajaran Bahasa Inggris SMP 1. Pertemuan I a. Perkenalan, menyapa, mengucapkan selamat tinggal, permintaan maaf, bicara bebas b. Video..listening mengisi missing blanks c. Lagu.. 2. Pertemuan II a. Mengingat hari, bulan, tahun -> What day/date is today? b. Jam c. Video, games 3. Pertemuan III a. Greeting card b. Menelepon c. Deskripsi orang 4. Pertemuan IV a. Shopping b. Describing place c. Travelling C. Tujuan Pembelajaran Bahasa Inggris bagi siswa di Smaratungga Mengajar 8 1. Siswa mengingat, memahami, dan menerapkan materi dalam bentuk komunikasi dengan teman. 2. Siswa mampu menganalisis dan memecahkan persoalan. D. Tujuan pelaksanaan program Smaratungga Mengajar bagi mahasiswa adalah sebagai berikut: 1. Melaksanakan prinsip pengabdian masyarakat, sebagai bagian Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam pengajaran dan pelatihan kebahasaan dan budaya. 2. Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam pengajaran. 3. Mengenalkan dan mendekatkan program bahasa dan budaya kepada masyarakat Buddhis. 4. Memberikan pengalaman langsung dan tanggung jawab kepada mahasiswa untuk menerapkan pengetahuan mengajar yang didapat di kelas. 5. Mendekatkan lingkungan kampus dengan masyarakat Buddhis di daerah. Rancangan Pembelajaran Bahasa Inggris SD a. Mengenal Instruksi Bahasa Inggris sederhana: Stand up, Sit down, dkk b. Mengenal percakapan sederhana : Hello, How are you?, What do you like fried rice?, dkk c. Full Pack of words yang dikerjakan dengan games dan songs, bisa Noun, Verb, Adjective, Vocabulary d. Pengetahuan jam Rancangan Pembelajaran Bahasa Inggris SMP a. Percakapan sehari-hari yang meliputi komunikasi interpersonal, sosial, transaksional b. Vocabulary 9 E. Keuntungan mempelajari Bahasa Inggris 1. Mampu mengenal pelajaran mengenai dasar-dasar bahasa Inggris. 2. Mampu berlatih mengucapkan bahasa asing yaitu bahasa Inggris sebagai bahasa internasional. 3. Membuat anak mampu berkomunikasi sederhana mengenai bahasa Inggris sejak usia dini. 4. Mampu menguasai kosakata bahasa inggris dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari 5. Mampu memahami ketika seseorang berbicara menggunakan bahasa inggris 6. Anak dapat mengerti ketika akan membuat kalimat-kalimat sederhana mengenai bahasa Inggris. 10 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Belajar bahasa Inggris sangat penting bagi anak dalam mempelajari suatu hal baru, dimana belajar bahasa inggris yang menyenangkan dan menarik sangat disukai oleh anak, ketika penyampaian kita mudah dipahami serta membuat anak aktif dalam mengikutinya. Di progam Smaratungga mengajar ini, tentunya banyak kegiatan serta materi tentang belajar dasar-dasar Bahasa Inggris, kegiatan ini dilakukan supaya anak mampu mengenal, mempraktekkan, serta tidak takut ketika belajar bahasa Inggris di Sekolah. Kegiatan Smaratungga mengajar ini bertujuan untuk “Menggugah Gairah Belajar Bahasa Inggris Anak”, meskipun bahasa Inggris tidak begitu disukai tetapi Smaratungga mengajar berusaha memberi suatu trasformasi pembelajaran yang menarik serta membuat anak semangat, senang, dan tertarik untuk belajar bahasa Inggris. 11 DAFTAR PUSTAKA Rusman, M.Pd, 2011. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta : Rajawali Pers. Ihsan, Fuad, 2005.Dasar-dasar Kependidikan: komponen MKDK. Jakarta: Rineka Cipta. Wijaya-Mukti, Krisnanda. 2003. Wacana Buddha Dharma. Jakarta:Yayasan Dharma Pembangunan bekerjasama dengan Ekayana Buddhist Centre. Hamruni H, 2009. STRATEGI DAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN MENYENANGKAN. Yogyakarta : Fakultas Tabiyah UIN Sunan Kalijaga. Digha Nikaya (Dialogues Of The Buddha) Vol. II. Terjemahan Muller, F. Max. 1977, London: The Pali Text Society. 12