RDG JUNE2017 - Indonesian Version.cdr

advertisement
LPEM FEB UI
ANALISIS LPEM
RAPAT DEWAN GUBERNUR BI
JUNI 2017
Grafik 1: Suku Bunga
Highlight
Ÿ Bank Indonesia perlu mempertahankan RRR di
level 4,75%;
Ÿ Dorongan penguatan Rupiah dan sikap BI yang
mempertahankan Rupiah pada level saat ini
menyebabkan peningkatan cadangan devisa;
Ÿ Rupiah bergerak stabil pada paruh pertama 2017.
Walaupun penguatan Rupiah terus berlanjut meski
suku bunga AS diperkirakan akan dinaikkan, kami
melihat Bank Indonesia perlu mempertahankan
RRR di level saat ini.
Sumber: CEIC
Grafik 2: Pertumbuhan PDB
Pandangan kami sebenarnya sedikit bias terhadap
penurunan tingkat suku bunga pada rapat hari ini.
Langkah ini mungkin diperlukan mengingat
kombinasi dari kenaikan peringkat obligasi
pemerintah Indonesia menjadi layak investasi oleh
S&P dan rendahnya inflasi.
Kondisi domestik mungkin bukan merupakan
prioritas tertinggi melihat inflasi ada dalam target BI
dan memiliki probabilitas yang sangat tinggi untuk
tetap berada dalam target hingga akhir tahun.
Namun, mengingat ketidakpastian dari pasar global,
terutama potensi dampak rencana The Fed untuk
memangkas neraca keuangannya, mungkin lebih
baik untuk BI menunggu satu bulan lagi untuk
mengubah suku bunga acuan.
Sumber: CEIC
Namun, pertumbuhan ekonomi yang sedikit lebih
tinggi tidak sepenuhnya diterjemahkan menjadi
inflasi karena kenaikan permintaan. Selama lima
bulan pertama tahun 2017, inflasi mencapai 1.67%
(ytd) atau 4.33% (y.o.y.). Meskipun inflasi sepertinya
akan meningkat, kenaikkan inflasi secara tidak
Pertumbuhan ekonomi Indonesia sedikit meningkat
proporsional disebabkan oleh kenaikan harga yang
menjadi 5,02% (y.o.y.) dalam tiga bulan pertama
diatur pemerintah karena pemotongan subsidi
tahun 2017 dibandingkan dengan 4,92% (y.o.y.)
untuk pelanggan listrik rumah tangga daya 900VA.
pada 2016 Q1 dan 4,94% (y.o.y.) pada 2016 Q4.
Barang bergejolak mengalami deflasi yang sebagian
Harga komoditas yang meningkat, terutama minyak
besar disebabkan oleh musim panen, sedangkan
sawit mentah, batubara, minyak, dan gas,
inflasi inti tetap relatif rendah dan stabil. Bulan
membantu mendorong kinerja ekspor, yang
puasa dan libur Lebaran seharusnya meningkatkan
kemudian terwujud dalam defisit neraca berjalan
inflasi sementara sebelum akhirnya stabil pada
yang saat ini di bawah 1% PDB.
akhir tahun.
1
Karena inflasi tetap terjaga dan diperkirakan akan
Bank Indonesia juga mungkin tertarik untuk
tetap demikian hingga akhir tahun, kami melihat
menjaga agar Rupiah tidak terdepresiasi sehingga
bahwa pertumbuhan ekonomi masih bisa
terus membantu eksportir, seperti yang
meningkat tanpa mempercepat inflasi, sebuah
sebelumnya dilakukan.
Grafik 4: IDR/USD dan Akumulasi Arus Modal
Masuk (Portfolio) selama 12 Bulan Terakhir
indikasi bahwa perekonomian secara keseluruhan
masih berjalan sedikit di bawah potensinya.
Pengeluaran pemerintah masih di bawah
pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi
secara keseluruhan tetap berada di bawah target.
Namun demikian, pengeluaran pemerintah
seharusnya meningkat pada tiga kuartal ke depan
dibandingkan dengan pertumbuhan yang rendah
dalam dua kuartal terakhir tahun 2016 karena
pemotongan anggaran.
Grafik 3: Inflasi (mtm)
Sumber: CEIC
Mempertahankan Rupiah dengan cara
memeningkatkan cadangan devisa dapat menjadi
relatif mahal, terutama jika kondisi domestik
memungkinkan untuk penurunan suku bunga. Arus
modal masuk ke obligasi pemerintah dalam Rupiah
telah menghasilkan imbal hasil 10 tahun dan 1
tahun masing-masing mencapai 7.13% dan 5.86%,
level terendah dalam 4 tahun terakhir. Sekali lagi,
Sumber: CEIC
kami melihat terdapat ruang bagi BI untuk
menurunkan tingkat suku bunga acuan, mengingat
Rupiah menunjukkan kinerja yang stabil sejauh ini,
pada kisaran IDR 13,255 – IDR 13,485 per USD.
Namun, kestabilan ini menutupi penguatan Rupiah;
risiko yang rendah untuk melakukannya.
Grafik 5: Cadangan Devisa dalam Bulan Impor
dan Pembayaran Utang Luar Negeri
cadangan devisa hamper menyentuh level USD 125
miliar, tertinggi dalam sejarah, meskipun The Fed
diprediksi akan meningkatkan suku bunga acuan AS.
Tingkat cadangan devisa juga berada pada rekor
tertinggi dalam bulan impor dan pembayaran utang
luar negeri seperti yang terlihat pada Grafik 5.
Bank Indonesia mungkin ingin Rupiah tetap pada
tingkat yang stabil agar tidak terjadi depresiasi
mendadak jika terjadi arus modal keluar yang
Sumber: Bank Indonesia
mendadak, karena arus masuk modal jangka
pendek ke pasar finansial Indonesia berlanjut
setelah S&P meningkatkan peringkat obligasi
pemerintah ditingkatkan menjadi layak investasi.
LPEM FEB UI
Jl. Salemba Raya No. 4, Jakarta 10430, Indonesia
Kajian Makroekonomi dan Pasar Keuangan
Febrio Kacaribu, Ph.D., Kepala Kajian
Alvin Ulido Lumbanraja, S.E., Asisten Peneliti
Faradina Alifia Maizar, S.E. , Asisten Peneliti
Phone. +62-21-3143177, Fax. +62-21-31934310
E-mail. [email protected] Website. www.lpem.org
Download