Sustainable Asset Quality Growth Laporan Tahunan 2016 Annual Report Sustainable Asset Quality Growth Pertumbuhan Kualitas Aset yang Berkelanjutan Sebagai kelanjutan dari program transformasi yang telah dilakukan di 2015, PT Bank Victoria International Tbk. telah menentukan arah kebijakan bank sesuai dengan visi dan misi Bank yaitu meningkatkan pertumbuhan yang signifikan. Bank telah menetapkan strategi-strategi kunci untuk mencapai pertumbuhan kualitas aset yang berkelanjutan. Bank telah melakukan pengelolaan penyaluran kredit dan penghimpunan dana pihak ketiga. As a continuation of the transformation program which has been carried out in 2015, PT Bank Victoria International Tbk. has set the direction of the bank in accordance with the Bank’s vision and mission that is improving a significant growth. The Bank has established key strategies to achieve sustainable asset quality growth. The Bank has managed its lending distribution and thirdparty funding. Strategi-strategi tersebut dilaksanakan dengan fokus pada 5 (lima) aspek besar yaitu 1) memaksimalkan peranan Kantor Cabang dan Digitalisasi dalam mendorong pelaksanaan Sales Process dan pengembangan Retail Banking, 2) memperkuat brand image serta aktif dalam pengembangan produk dan strategi pemasaran, 3) menerapkan organisasi yang efektif untuk mendukung peningkatan produktivitas, 4) memperkuat aspek operasional, perkreditan, serta kapasitas sistem teknologi informasi dan infrasturktur, dan 5) memperkuat penerapan dan pengelolaan kepatuhan, manajemen risiko, dan pengendalian internal di seluruh aspek operasional dan bisnis Bank, termasuk dalam menghadapi ketentuan konglomerasi keuangan. These strategies were implemented with a focus on 5 (five) great aspects: 1) maximized the role of Branch Office and Digitization in pushing the execution of the Sales Process and the development of Retail Banking, 2) strengthened the brand image and actively developing the product and marketing strategies, 3) applied effective organization to support increased productivity, 4) strengthened the operational aspects, lending, as well as the information technology systems and infrastructure capacity, and 5) strengthened the implementation and management of compliance, risk management and internal control in all Bank’s operations and the business aspects, including in the face of financial conglomerates provision. Strategi tersebut telah menghasilkan peningkatan kinerja yang cukup signifikan. Selama tahun 2016, Bank telah berhasil meningkatkan asetnya sebesar 10,59%. Ke depannya, Bank akan senantiasa menjaga dan meningkatkan kualitas aset secara berkelanjutan. The strategy has yielded significant performance improvements. During 2016, the Bank has managed to increase its assets by 10.59%. Going forward, the Bank will continue to maintain and improve the quality of assets on an ongoing basis. 1 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. Kesinambungan Tema Theme Continuity 2015 Transformation towards Excellence with Good Governance Bank Victoria berkomitmen untuk menjalankan transformasi dalam upayanya untuk meraih keunggulan dengan senantiasa melakukan continuous improvement. Fokus transformasi khususnya terkait dengan improvement people, process, technology dan quality. Bank Victoria is committed to a transformation towards achieving excellence through continuous improvement. The transformation particularly focuses on the improvement of people, processes, technology, and quality. 2014 GROWING THROUGH EFFECTIVENESS Fokus pada efektifitas proses. Focus on the process effectiveness. 2013 CORPORATE GOVERNANCE FOR SUSTAINABLE GROWTH Pengelolaan perbankan yang sehat mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Healthy banking governance drives sustainable business growth. 2012 GROWING SUSTAINABLY THROUGH EXCELLENT SERVICE Pengembangan usaha yang berpijak pada tiga landasan utama, yaitu layanan yang personal, inovasi produk, dan manajemen yang pruden. The business development rests on three primary foundations, which are personalized service, product innovation and prudent management. 2016 Sustainable Asset Quality Growth Sebagai kelanjutan dari program transformasi yang telah dilakukan, Bank telah menetapkan strategi-strategi kunci untuk mencapai pertumbuhan kualitas aset yang berkelanjutan. Bank telah melakukan pengelolaan penyaluran kredit dan penghimpunan dana pihak ketiga. Strategi tersebut telah menghasilkan peningkatan kinerja yang cukup signifikan. Selama tahun 2016, Bank telah berhasil meningkatkan asetnya sebesar 10,59%. As a continuation of the transformation program which has been carried out, the Bank has established key strategies to achieve sustainable asset quality growth. The Bank has managed its lending distribution and third-party funding. The strategy has yielded significant performance improvements. During 2016, the Bank has managed to increase its assets by 10.59%. 2 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Tahunan 2016 Pencapaian Penting Important Achievements Aset tumbuh sebesar Growth of Assets by 10,59% Penyaluran kredit tumbuh sebesar Growth of Growth of Total Lending Value by 6,64% Pendapatan bunga dan syariah tumbuh sebesar Growth of Interest and Sharia Income 7,30% NPL gross turun dari NPL gross Decreased from 4,48% menjadi to 3,89% NPL netto turun dari NPL net Decreased from 3,93% menjadi to 2,37% 2016 Annual Report • Meraih penghargaan as the Winner of Best Banking Brand 2016 for Best Reputation, Best Digital, Best Service, and Best Performance Title dalam acara Indonesia Best Banking Brand yang diselenggarakan oleh Warta Ekonomi • Received an award As The Winner of Best Banking Brand in 2016 for Best Reputation, Best Digital, Best Service, and Best Performance Title in the Indonesia Best Banking Brand organized by Warta Ekonomi • Meraih Peringkat 3 Kategori Corporate Social Responsibility kelas Bank Buku II dalam acara Anugerah Perbankan Indonesia (APBI) – V – 2016 yang diselenggarakan oleh Majalah Economic Review bekerjasama dengan Perbanas Institute • Achieved Third Ranked in Corporate Social Responsibility Category for Bank Buku II class in the Indonesian Banking Award (APBI) - V - 2016 event organized by the Economic Review magazine in cooperation with the Banks Association Institute 3 PT Bank Victoria International Tbk. • Meraih Peringkat 2 Kategori Buku II (Aset Rp10 Triliun sampai dengan Rp25 Triliun) dalam acara Anugerah Perbankan Indonesia (APBI) – V – 2016 yang diselenggarakan oleh Majalah Economic Review bekerjasama dengan Perbanas Institute • Achieved Second Ranked in Buku II Category (Assets between Rp10 Trillion up to Rp25 trillion) in the Indonesian Banking Award (APBI) - V - 2016 event organized by the Economic Review magazine in cooperation with the Banks Association Institute • Peringkat 4 Kategori Private Keuangan Listed dalam acara Annual Report Award 2015 • Ranked Fourth in Listed Financial Private Institution category in the 2015 Annual Report Award event 4 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Tahunan 2016 Jejak Langkah Milestones 1992 1994 1997 1999 PT Bank Victoria International Tbk. didirikan di Jakarta. PT Bank Victoria International Tbk. was established in Jakarta. 2007 Mulai beroperasi sebagai Bank Umum secara komersial berdasarkan ijin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia. Beginning to operate as a Commercial Bank based on the license from the Finance Minister of the Republic of Indonesia. • Issued Bank Victoria Bonds II in 2007 with Fixed Interest Rate and Bank Victoria Subordinated Bond in 2007 with Fixed Interest Rate, each amounting to Rp200,000,000,000. • Akuisisi PT Bank Swaguna sebagai entitas anak Bank Victoria. Memperoleh ijin dari Bank Indonesia sebagai Pedagang Valuta Asing. Obtained a license from Bank Indonesia to operate as the Foreign Exchange Trader. • Menjadi Perusahaan Publik (Listed Company) dengan melakukan penawaran umum saham perdana sejumlah 250.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100 per saham dan sejumlah 80.000.000 Waran Seri I. • Became a Public Listed company by conducting an initial public offering of 250,000,000 shares with a nominal value of Rp100 per share and 80,000,000 Series I Warrants. • Menerbitkan Obligasi Bank Victoria I Tahun 2000 Dengan Tingkat Bunga Tetap dan Mengambang sejumlah Rp100.000.000.000 yang terbagi dalam 2 seri Obligasi, yaitu Seri A sejumlah Rp75.000.000.000 dan seri B sejumlah Rp25.000.000.000. • Issued Bank Victoria Bonds I in 2000 with Fixed And Floating Interest Rate amounting to Rp100,000,000,000 which was divided into two series of Bonds: Series A amounting to Rp75,000,000,000 and Series B amounting to Rp25,000,000,000. • Menerbitkan Obligasi Bank Victoria II Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap dan Obligasi Subordinasi I Bank Victoria Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap, masingmasing sejumlah Rp200.000.000.000,-. • Acquired PT Bank Swaguna as a subsidiary of Bank Victoria. 2006 Melakukan PUT III sejumlah 670.363.760 saham dengan nilai nominal Rp100 per saham yang ditawarkan dengan harga Rp115 per saham dan sejumlah 469.277.676 Waran Seri IV. Conducted a LPO III of 670,363,760 shares with a nominal value of Rp 100 per share offered at at Rp115 per share and 469,277,676 Series IV Warrant. 2003 Melakukan PUT II sejumlah 705.243.360 saham dengan nilai nominal Rp100,-/saham dan sejumlah 423.146.016 Waran Seri III. Conducted a LPO II of 705,243,360 shares with a nominal value of Rp 100,-/ and 423,146,016 Series III Warrants. 2000 Melakukan penawaran umum terbatas (PUT) I sejumlah 614.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100 per saham yang ditawarkan dengan harga Rp115 per saham dan sejumlah 85.960.000 Waran Seri II. Conducted a limited public offering (LPO) I amounting to 614,000,000 shares with a nominal value of Rp100 per share offered at Rp115 per share and 85,960,000 Series II Warrants. 2016 Annual Report 2008 Melakukan PUT IV sejumlah 1.167.498.560 saham dengan nilai nominal Rp100 per saham dan sejumlah 630.449.220 Waran Seri V. Conducted a LPO IV amounting to 1,167,498,560 shares with a nominal value of Rp 100 per share and 630,449,220 Series V Warrants. 2010 Konversi PT Bank Swaguna menjadi PT Bank Victoria Syariah. Convertion of PT Bank Swaguna to PT Bank Victoria Syariah. 2011 Melakukan PUT V sejumlah 1.954.919.259 saham dengan nilai nominal Rp100 per saham dan sejumlah 1.448.939.990 Waran Seri VI. Conducted a LPO V amounting to 1,954,919,259 shares with a nominal value of Rp 100,-/share and 1,448,939,990 Series V Warrants. 5 PT Bank Victoria International Tbk. 2016 2012 Menerbitkan Obligasi Bank Victoria III Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap sejumlah Rp200.000.000.000. dan Obligasi Subordinasi Bank Victoria II Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap sejumlah Rp300.000.000.000. Issued Bank Victoria Bonds III 2012 with Fixed Interest Rate amounting to Rp200,000,000,000 and Bank Victoria Subordinated Bonds II in 2012 with Fixed Interest Rate amounting to Rp300,000,000,000. Bank Victoria memperoleh izin operasional sebagai Bank Devisa dan melakukan PMTHMETD sebesar 9% oleh DEG-Deutsche Investitions-und Entwicklungsgesellschaft mbH. Bank Victoria got the license to operate as a Foreign Exchange Bank and performed PMTHMETD of 9% by DEGDeutsche Investitions-und Entwicklungsgesellschaft mbH. 2013 Menerbitkan Obligasi Bank Victoria IV Tahun 2013 Dengan Tingkat Bunga Tetap sejumlah Rp200.000.000.000 dan Obligasi Subordinasi Bank Victoria III Tahun 2013 Dengan Tingkat Bunga Tetap sejumlah Rp300.000.000.000. Issued Bank Victoria Bonds IV in 2013 with Fixed Interest Rate amounting to Rp200,000,000,000 and Bank Victoria Subordinated Bonds III in 2013 with Fixed Interest Rate amounting to Rp300,000,000,000. PT Bank Victoria International Tbk. 6 Laporan Tahunan 2016 2016 Annual Report 7 PT Bank Victoria International Tbk. Mengapa berinvestasi di bank victoria? why invest in bank victoria ? 8 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Tahunan 2016 1 MEMILIKI JUMLAH 102 KANTOR OPERASIONAL YANG FOKUS PADA PENETRASI PASAR JABODETABEK, BANDUNG, SURABAYA, MANADO A TOTAL OF 102 OPERATIONAL OFFICES FOCUSING ON MARKET PENETRATION AT GREATER JAKARTA, BANDUNG, SURABAYA, MANADO Bank masih tetap fokus dalam ekspansi usaha yang terpusat di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi dengan fokus pada segmen pasar corporate dan retail customer. Penetapan fokus penetrasi pasar pada daerah tersebut telah menjadi kekuatan Bank saat ini. Hal ini dikarenakan fokus pengembangan usaha lebih terarah pada daerah yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Namun, sebagai upaya peningkatan bisnis bank telah memperluas jaringan kantor dengan membuka kantor cabang pada kota Bandung, Surabaya dan Manado. Bank melaksanakan persiapan ekspansi untuk tahun ke depan dengan merencanakan membuka cabang baru di kota yang potensial. Kedepannya, Bank merencanakan pembukaan 4 (empat) Kantor Cabang (KC) dan 1 (satu) Kantor Kas yaitu di Bali, Medan, Makasar, dan Semarang, serta Kantor Kas di Surabaya. The Bank still focusing its business expansion that centered in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi with a focus on the corporate and retail customers market segment. The determination of market penetration focus on the area has become the Bank’s current strength. This is because the business development focus is targeted on areas with high economic growth. However, as an effort to improve its business, the Bank has expanded its office network by opening branch offices in Bandung, Surabaya and Manado. The Bank is preparing for expansion for the next year by planning to open new branches in potential cities. Going forward, the Bank has planned to open 4 (four) Office Branch (KC) and 1 (one) Cash Office in Bali, Medan, Makassar, Semarang and Surabaya Cash Office. 9 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. 2 MEMILIKI TINGKAT KECUKUPAN MODAL (CAR) YANG KUAT SEHINGGA MAMPU MENOPANG PERTUMBUHAN PORTOFOLIO KREDIT YANG BERKUALITAS HAVE A STRONG CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) TO SUPPORT QUALITY CREDIT PORTFOLIO GROWTH Kecukupan Modal (CAR) Bank Vitoria ditunjukkan dalam grafik berikut. Bank Victoria Capital Adequacy Ratio (CAR) shown in the following graph. KPMM Dengan Memperhitungkan Risiko Kredit, Risiko Operasional dan Risiko Pasar KPMM Taking into Account Credit, Operational and Market Risk (dalam persen / in percentage) 17.96 17.95 18.35 19.3 24.58 2012 2013 2014 2015 2016 10 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Tahunan 2016 3 MEMILIKI POTENSI SINERGI DAN SALING MENGUNTUNGKAN DENGAN SELURUH GRUP USAHA DAN ANAK PERUSAHAAN HAS THE POTENTIAL FOR SYNERGY AND MUTUAL BENEFIT WITH ALL BUSINESS GROUP AND SUBSIDIARIES Bank Victoria memiliki grup usaha yang mendukung perkembangan bisnis Bank sehingga dapat dilakukan cross selling terhadap nasabah yang ada maupun calon nasabah. Ke depan, Bank Victoria secara bertahap akan melakukan sinergi dengan seluruh grup usaha yang dimiliki. Adapun perusahaan yang menjadi grup usaha Bank adalah PT Victoria Investama Tbk., PT Victoria Securities Indonesia, PT Victoria Insurance, PT Bank Victoria Syariah, PT Victoria Manajemen Investasi dan PT Victoria Alife Indonesia. Bank memperkuat sinergi dengan melakukan kerjasama dengan perusahaan perusahaan dalam grup Bank. Sinergi yang dilakukan antara lain dengan melakukan joint sales ataupun aktivitas marketing dari perusahaan-perusahaan dalam grup Bank, khususnya Bank Victoria Syariah maupun perusahaan sekuritas dan asuransi. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan value proposition dari Bank untuk mengedepankan relationship Bank kepada seluruh nasabahnya melalui aktivitas cross selling maupun up selling. Bank Victoria has a business group that support the Bank’s business development so crossselling can be done to existing and prospective customers. Going forward, Bank Victoria will gradually synergy with the whole business group. The companies that included int the Bank’s business group are PT Victoria Investama Tbk., PT Victoria Securities Indonesia, PT Victoria Insurance, PT Bank Victoria Syariah, PT Victoria Manajemen Investasi and PT Victoria Alife Indonesia. The Bank strengthens synergies through cooperation with the companies included in the Bank’s group. The synergy that will be carried out among others are jointsales or marketing activities between companies in the Bank Group, in particular Bank Victoria Syariah as well as securities and insurance companies. This is done to realize the Bank’s value proposition to advocate the Bank’s relationship to all customers through cross-selling and up selling activities. 11 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. 4 GO LIVE MENJADI BANK DEVISA GO LIVE TO BECOME FOREIGN EXCHANGE BANK Setelah memperoleh izin menjadi Bank Devisa, Bank mentargetkan pada triwulan I tahun 2017 telah melakukan kegiatan operasional Bank Devisa. Bank tengah berupaya memenuhi sistem aplikasi dalam menjalankan bank Devisa. Dengan memiliki kegiatan dalam valuta asing, maka peluang dan manfaat kegiatan usaha penghimpunan Dana Pihak Ketiga dalam valuta asing dan jasa-jasa valuta asing yang cukup menjanjikan. After obtaining permits to become a Foreign Exchange Bank, the Management expects the Bank will execute any operations of a Foreign Exchange Bank on the first quarter of 2017. The Bank is working to fulfill the application system requirement in carrying out the task of a Foreign Exchange Bank. By having foreign exchange operations, the opportunities and benefits of business activities in collecting Third Party Funding in foreign currencies and foreign exchange services are quite promising. 12 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Tahunan 2016 5 MEMILIKI ANAK USAHA BANK VICTORIA SYARIAH UNTUK MENGAKOMODASI KEBUTUHAN PERBANKAN SYARIAH HAVE A SUBSIDIARY IN FORM OF BANK VICTORIA SYARIAH TO ACCOMODATE ISLAMIC BANKING NEEDS Bank Victoria Syariah merupakan anak perusahaan Bank Victoria International Tbk yang merupakan Bank Umum berbasis syariah. Bank Victoria Syariah memiliki beberapa keunggulan antara lain: Bank Victoria Syariah is a subsidiary of Bank Vicroria International Tbk which is a sharia-based Commercial Bank. Bank Victoria Syariah has several advantages such as: Fasilitas Selengkap Bank Konvensional. Banyak orang yang berpikiran bahwa karena perbankan syariah masih baru, jenis transaksi yang dapat dilakukan hanya sedikit. Anggapan tersebut dulu mungkin bisa dimengerti, tapi sekarang sama sekali tidak benar. Bank Victoria Syariah saat ini sangat modern. Semua jenis transaksi mulai dari tabungan, deposito, pembiayaan usaha, Pembiayaan rumah, kliring, dan sebagainya dapat dilakukan dengan nyaman. Bank Victoria Syariah terhubung dengan jaringan online ATM Prima sehingga nasabah dapat tarik tunai dan transfer real time dari/ke bank lain dengan mudah. A complete Conventional Banks facilities. Many people think that because Islamic banking is still new, only a handful of transaction types can be performed by this kind of bank. This assumption in the past may be understandable, but now this is totally untrue. Bank Victoria Syariah is very modern. All kinds of transactions ranging from savings, deposits, business financing, home financing, clearing, and others can done comfortably. Bank Victoria Syariah has been connected with ATM Prima online network so that customers can withdraw cash and performs realtime transfer from/to other banks with ease. Manajemen Finansial yang Lebih Aman. Tragedi finansial kredit subprime tahun 2007 nyaris tidak menggoyahkan investasi yang berbasis syariah. Di saat banyak bank investasi dan bank-bank besar bangkrut maupun membutuhkan kucuran dana, banyak Bank Syariah baru yang justru bermunculan atau buka cabang. Krisis ekonomi justru telah membuktikan bahwa manajemen finansial berbasis syariah jauh lebih aman dibandingkan ekonomi liberal yang dianut bank konvensional. Safer Financial Management. Subprime loans financial tragedy in 2007 barely shakes the sharia-based investments. While many investment banks and large banks go bankrupt and in need of extra funding, many new Islamic Bank established or open new branches. The economic crisis has actually proved that shariabased financial management was much more secure than liberal economic embraced by conventional banks. Sistem Bagi Hasil Langsung Memperkuat Bank Syariah. Bank Syariah memberikan nisbah (“bunga” simpanan) berdasarkan perkembangan finansial perusahaan. Secara tidak langsung nasabah menjadi “pemegang saham” di Bank Syariah. Setiap simpanan nasabah akan memperkuat investasi bank. Setiap pinjaman nasabah akan memperkuat keuntungan bank. Semakin usaha nasabah berkembang, bank juga semakin berkembang karena kredit yang diberikan menggunakan skema bagi-hasil. Semakin maju bank, semakin banyak pula keuntungan bank yang dapat dibagikan sebagai nisbah kepada para nasabah. Direct Profit Sharing System strengthening Islamic Bank. Bank Syariah provide a profit sharing (deposits “interest”) to its customers based on the company’s financial development. Indirectly, the customers become “shareholders” in the Islamic Bank. Each customer’s deposits will strengthen the bank’s investment. Each customer’s lending will strengthen the bank’s profit. The better the development of the customer business, the bank will also grow because of the loans that distributed are using a profit-sharing scheme. The more advanced the bank, the more bank’s profits which can be distributed to its customers. Didukung oleh Grup yang Kuat dan Permodalan yang Baik. Sebagai anak perusahaan, Bank Victoria Syariah didukung oleh Group Victoria yang sangat kuat dengan komitmen yang konsisten untuk memperbesar Bank Victoria Syariah, PT Bank Victoria International Tbk terus memperkuat permodalan dengan menambah permodalan Bank Victoria syariah sesuai dengan pertumbuhan bisnisnya sehingga Bank Victoria Syariah tidak terkendala dari sisi permodalan. Backed by Powerful Group and Good Capital. As a subsidiary, Bank Victoria Syariah is supported by a very strong Victoria Group with a consistent commitment to expand Bank Victoria Syariah, PT Bank Victoria International continues to strengthen its capital by increasing Bank Victoria Syariah capital in accordance with its business growth so that Bank Victoria Syariah do not have any constrained in terms of capital side. 14 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Tahunan 2016 Kilas Kinerja 2016 Performance Highlights 2016 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights (dalam juta Rupiah) Uraian (in million Rupiah) 2016 2015 2014 2013 2012 Description Posisi Keuangan Konsolidasian / Consolidated Financial Position Aset / Assets Kas 73,136 68,339 58,857 53,249 36,624 Cash 1,467,640 1,425,748 1,524,951 1,120,641 975,766 Current Account with Bank Indonesia 20,202 8,852 12,317 11,047 6,899 Current Account with Other Banks Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain neto 1,449,178 1,837,189 2,310,712 1,403,927 1,438,492 Placement with Bank Indonesia and Other Banks - net Efek-efek Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai 7,282,892 5,830,697 4,758,264 5,102,133 3,951,593 Marketable Securities Less: Allowance for impairment losses - 214,535 - - - Securities purchased under resale agreement 214,417 188,759 135,609 129,026 99,898 Interest Receivable - 15,768 5,865 - - Prepaid Taxes 17,469 16,878 21,255 15,456 15,016 Prepaid Expenses 14,260,847 12,824,744 12,245,677 11,057,798 7,580,958 Loans - net 9,730 6,049 - 397 - Acceptance Receivables – net Penyertaan Saham – neto 60 60 60 60 29 Investment in Shares - net Agunan yang diambil alih– neto 532,102 202,461 - - - Foreclosed Assets - net Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain - neto Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Pendapatan bunga yang masih akan diterima Pajak dibayar dimuka Beban dibayar dimuka Pinjaman yang Diberikan – neto Tagihan Akseptasi - neto Aset Pajak Tangguhan-neto Aset Tetap - neto Aset Tidak Berwujud – neto 99,374 15,468 26,620 13,465 1,084 Deferred Tax Assets - net 544,490 567,678 227,702 230,698 237,018 Fixed Assets – net 5,076 4,380 5,646 2,319 2,250 Intangible Assets – net Aset Lain-lain 23,365 23,081 31,347 13,437 46,855 Other Assets TOTAL ASET 25,999,981 23,250,686 21,364,882 19,153,131 14,352,840 TOTAL ASSETS Liabilitas, Dana Syirkah Temporer, dan Ekuitas / Liabilities, Temporary Syirkah Funds and Equity Liabilitas Segera Tabungan Giro Deposito Berjangka Simpanan dari Bank Lain Liabilitas Akseptasi Efek-efek yang Diterbitkan Utang Pajak Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontijensi 3,373 2,312 4,225 2,511 1,371 Obligation Due Immediately 1,617,021 1,126,929 878,870 670,694 702,445 Savings Deposits 490,407 445,620 681,685 1,102,048 1,102,020 Demand Deposits 17,416,842 15,600,517 14,617,423 12,380,340 13,327,762 Time Deposits 1,332,527 1,646,350 1,067,844 1,157,510 696,743 Deposits from Other Banks 4,682 - - 397 - Acceptance Payable 995,161 993,189 991,653 990,843 493,737 Securities Issued 30,700 36,017 32,736 39,350 44,272 Taxes Payable - Estimated Losses on Commitments and Contingencies - - - - 15 2016 Annual Report Uraian Liabilitas pajak tangguhan neto Liabilitas imbalan kerja Akrual dan liabilitas lain-lain Liabilitas Lain-lain TOTAL LIABILITAS 2016 2015 PT Bank Victoria International Tbk. 2014 2013 2012 Description - 35,875 - - 17,485 Deferred Tax Liability – Net 62,654 51,671 50,602 36,990 25,063 Employee Benefits Obligation 119,922 93,111 109,585 98,711 65,538 Accruals and Other Liabilities - 180,657 160,187 135,701 108,086 Other Liabilities 22,174,912 20,031,590 18,434,623 16,479,394 12,234,750 TOTAL LIABILITIES 625,190 TEMPORARY SYIRKAH FUNDS DANA SYIRKAH TEMPORER 1,198,799 1,105,406 1,170,430 1,047,182 Simpanan nasabah 1,167,549 1,083,256 1,116,830 979,174 4,166 Deposits from Customers Simpanan bank lain 31,250 22,150 53,600 68,007 621,024 Deposits from Other Banks 789,065 713,917 713,916 663,027 660,434 Share CapitaL Ekuitas / Equity Modal saham 21,945 21,945 21,945 21,945 21,945 Additional Paid in Capital Saham disetor dimuka Tambahan modal disetor 267,776 - - - - Paid-up Shares in Advance Kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia untuk dijual, setelah pajak (14,306) (6,047) 395,442 (11,288) 78,358 Unrealized loss from available for sale marketable securities, net of tax Surplus revaluasi aset tetap setelah pajak 339,470 260,083 - - - Fixed asset revaluation surplus after tax Saldo laba: Telah ditentukan penggunaannya Retained earnings: 116,000 91,000 66,000 41,000 16,000 Appropriated Belum ditentukan penggunaannya 1,106,303 1,032,776 957,545 911,841 692,426 Unappropriated Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk 2,626,253 2,113,674 1,759,802 1,626,526 1,469,164 Total Equity Attributable to Equity Holders of the Parent Entity Kepentingan Non Pengendali 17 16 27 29 28 Non-controlling Interest 2,626,270 2,113,690 1,759,829 1,626,555 1,469,192 TOTAL EQUITY 14,352,840 TOTAL LIABILITIES, TEMPORARY SYIRKAH FUND, AND EQUITY TOTAL EKUITAS TOTAL LIABILITAS, DANA SYIRKAH TEMPORER, DAN EKUITAS 25,999,981 23,250,686 21,364,882 19,153,131 Laba (Rugi) Komprehensif Konsolidasian / Consolidated Comprehensive Income (Loss) Pendapatan Bunga dan Syariah 2,160,859 2,013,810 2,031,299 1,512,739 1,117,272 Interest and Sharia Income (1,857,234) (1,657,331) (1,693,679) (1,097,475) (1,123,819) Interest and Sharia Expenses Pendapatan Bunga dan Syariah-Bersih 303,624 356,479 337,620 415,264 388,920 Interest and Sharia Income - Net Pendapatan Operasional Lainnya 313,458 203,314 131,954 106,500 56,142 Other Operating Income (531,820) (466,966) (366,089) (225,775) (199,430) Other Operating Expense 85,262 92,828 103,485 295,989 235,987 Income from Operation Beban Bunga dan Syariah Beban Operasional Lainnya Laba Operasional 16 PT Bank Victoria International Tbk. Uraian Pendapatan Non Operasional - neto Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan - neto Laba Bersih Tahun Berjalan Penghasilan Komprehensif Lain Tahun Berjalan, Setelah Pajak 2016 2015 Laporan Tahunan 2016 2014 2013 2012 Description 7,599 1,170 18,048 15,962 16,607 Non-Operating Income – net 92,861 93,997 121,533 311,950 252,594 Income Before Income Tax Expense 7,500 76 (15,833) (67,535) (47,023) Income Tax Benefit (Expense) - net 100,360 94,073 105,699 244,415 205,571 Net Income for the Year 69,293 259,796 11,683 (89,645) 45,840 Other Comprehensive Income for the Year, After Tax Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Yang Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Profit for the year attributable to: 100,362 94,076 105,703 244,415 205,569 Attributed to Equity Holders of the Parent Entity (2) (2) (4) 1 2 Attributed to Noncontrolling Interest Penghasilan Komprehensif Lain Tahun Berjalan - neto 69,293 259,797 11,683 (89,645) 45,840 Comprehensive Income for the Year – Net Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan Yang Dapat Diatribusikan Kepada: 169,653 353,870 117,382 154,770 251,411 Total Comprehensive Income for the Year Attributable to: 169,652 353,881 117,385 154,769 251,410 Equity holders of the parent entity 1 (11) (2) 1 2 Non-controlling Interest Dasar 13.56 13.18 15.26 36.95 31.29 Dilusian 13.56 11.73 13.53 30.52 25.50 Yang Diatribusikan Kepada Kepentingan Non Pengendali Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali Laba per Saham* Earning per Share* Basic Diluted *Stated in full amount in Rupiah *dinyatakan dalam nilai Rupiah penuh Laporan Arus Kas Konsolidasian / Consolidated Statements of Cash Flow 797,854 541,396 1,119,540 875,582 (538,199) Net Cash From Operating Activities (1,992,936) (1,108,175) 339,279 (1,262,498) 363,303 Net Cash Used in Investing Activities 342,924 30 15,890 502,592 502,592 Net Cash From Financing Activities Penurunan Bersih Kas dan Setara Kas (852,158) (566,779) 1,474,708 115,676 327,697 Net Decrease in Cash and Cash Equivalent Kas dan Setara Kas Awal Periode 3,340,128 3,906,907 2,336,370 2,220,694 2,361,059 Cash and Cash Equivalent at Beginning of Year Kas dan Setara Kas Akhir Periode 2,487,970 3,340,128 3,811,078 2,336,370 2,688,758 Cash and Cash Equivalent at End of Year Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi Kas bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 17 2016 Annual Report Uraian 2016 2015 2014 PT Bank Victoria International Tbk. 2013 2012 Description Rasio Keuangan (%) / Financial Ratio (%) ** Permodalan (%) / Capital KPMM Dengan Memperhitungkan Risiko Kredit, Operasional 26.18 20.38 18.35 18.00 17.97 CAR with Credit, Operational Risk KPMM Dengan Memperhitungkan Risiko Kredit, Risiko Operasional, dan Risiko Pasar 24.58 19.30 18.35 17.95 17.96 CAR with Credit, Operational and Market Risk Aktiva Tetap Terhadap Modal 20.73 17.38 17.38 18.77 18.37 Fixed Assets to Capital Aset Produktif dan Non Produktif Bermasalah Terhadap Total Aset Produktif dan Non Produktif 2.18 2.63 2.07 0.49 1.28 Non-Performing Productive and Non Productive Assets to Total Productive and NonProductive Assets Aset Produktif Bermasalah Terhadap Total Aset Produktif 2.35 2.86 2.25 0.45 1.37 Non-Performing Productive Assets to Total Productive Assets CKPN Aset Keuangan Terhadap Aset Produktif 1.07 1.08 0.85 0.94 1.96 Impairment Losses to Productive Assets Pemenuhan CKPN Aset Produktif 76.13 80.79 77.09 129.21 182.09 Fulfillment for Impairment Allowance of Productive Assets Pemenuhan CKPN Aset Non Produktif 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Fulfillment for Impairment Allowance of Non-Productive Assets NPL Gross 3.89 4.48 3.52 0.70 2.30 Gross Non Performing Loan (NPL) NPL Nett 2.37 3.93 2.61 0.32 1.76 Net Non Performing Loan (NPL) Aset Produktif (%) / Productive Assets Profitabilitas / Profitability ROA 0.52 0.65 0.80 1.97 2.17 Return on Assets (ROA) ROE 4.79 6.73 7.62 16.72 16.48 Return on Equity (ROE) NIM 1.53 2.08 1.88 2.33 3.12 Net Interest Margin (NIM) 94.30 93.89 93.25 81.35 78.82 Operating Expenses to Operating Income (BOPO) Rasio Laba (Rugi) Terhadap Jumlah Aset 0.39 0.54 0.63 1.34 1.52 Income (Loss) to Total Assets Ratio Rasio Laba (Rugi) Terhadap Jumlah Ekuitas 3,82 5.65 7.31 15.18 13.99 Income (Loss) to Total Equity Ratio Rasio Liabilitas Terhadap Jumlah Aset 89.90 90.41 91.37 91.18 89.17 Liabilities to Total Assets Ratio Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas 890.00 1,000 1,114.03 1,077.53 876.92 Liabilities to Total Equity Ratio BOPO 18 PT Bank Victoria International Tbk. Uraian 2016 2015 2014 Laporan Tahunan 2016 2013 2012 Description Likuiditas / Liquidity LDR 68.38 70.17 70.25 73.39 67.59 Loan to Deposit Ratio (LDR) 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Pihak Terkait 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Related Parties Pihak Tidak Terkait 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Third Parties 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Kepatuhan / Compliance Persentase Pelanggaran BMPK Persentase Pelampauan BMPK Pihak Terkait 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Pihak Tidak Terkait 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 GWM Primer - Rupiah GWM Sekunder - Rupiah GWM LFR Posisi Devisa Netto Percentage of LLL Violation Percentage of LLL Excess Related Parties Third Parties 7.52 8.35 8.86 8.06 9.13 Primary Minimum Reserve Requirements - Rupiah 14.46 12.21 12.67 - - Secondary Minimum Reserve Requirements - Rupiah 0.00 0.00 0.00 - - LFR Minimum Reserve Requirements 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 ** merupakan angka PT Bank Victoria International Tbk. (induk saja) ** the figure is for PT Bank Victoria International Tbk. (parent only) Net Open Position 19 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. KAS CASH KREDIT YANG DIBERIKAN - NETO LOANS - NET TOTAL ASET TOTAL ASSETS (dalam juta Rupiah / in million Rupiah) (dalam juta Rupiah / in million Rupiah) (dalam juta Rupiah / in million Rupiah) 14,260,847 25,999,981 12,824,744 12,245,677 73,136 68,339 23,250,686 11,057,798 21,364,882 58,857 53,249 19,153,131 7,580,958 14,352,840 36,624 2012 2013 2014 2015 2016 TABUNGAN SAVING DEPOSITS (dalam juta Rupiah / in million Rupiah) 2012 2013 2014 2016 2015 2012 2013 2014 2015 DEPOSITO BERJANGKA TIME DEPOSITS TOTAL EKUITAS TOTAL EQUITY (dalam juta Rupiah / in million Rupiah) (dalam juta Rupiah / in million Rupiah) 1,617,021 17,416,842 2016 2,626,270 1,126,929 15,600,517 878,870 2,113,690 14,617,423 1,759,829 702,445 1,626,555 13,327,762 670,694 2012 2013 1,469,192 12,380,340 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 PENDAPATAN BUNGA DAN SYARIAH INTEREST INCOME AND SHARIA Pendapatan OPERASIONAL lainnya Other OPERATIng income LABA TAHUN BERJALAN PROFIT FOR THE YEAR (dalam juta Rupiah / in million Rupiah) (dalam juta Rupiah / in million Rupiah) (dalam juta Rupiah / in million Rupiah) 2016 2,160,859 2,031,299 313,458 244,415 2,013,810 205,571 1,512,739 203,314 1,117,272 131,954 105,699 106,500 94,073 100,360 56,142 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 20 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Tahunan 2016 Ikhtisar Operasional Operational Highlights (dalam unit rekening) (in account unit) Produk 2016 2015 2014 2013 2012 Products Produk Simpanan / Deposit Products Tabungan Giro 65,902 52,391 37,839 27,715 21,663 2,149 2,165 2,211 2,141 1,779 Saving Deposits Demand Deposits Deposito Berjangka 21,667 15,601 16,671 14,420 13,052 Time Deposits Total 89,718 72,008 56,721 44,276 36,494 TOTAL (dalam juta Rp) (in million Rp) Produk Pinjaman / Loan Products 8,038,413 7,631,078 7,800,601 6,367,391 3,564,986 Pinjaman Konsumen Pinjaman Tetap 508,011 544,281 542,381 465,204 353,064 Pinjaman Rekening Koran 870,078 1,058,895 1,139,861 1,212,714 1,236,635 Overdraft Loans Fixed Loans with Instalments Pinjaman Tetap Dengan Angsuran Pinjaman Serba Guna Pinjaman Tanpa Agunan Pembiayaan Syariah Total 3,789,218 2,615,929 1,713,609 2,129,128 2,011,106 117,884 167,396 157,441 184,703 181,206 457 788 1,073 1,314 0 1,212,690 1,075,681 1,075,424 859,945 476,870 14,536,751 13,094,048 12,430,390 11,220,399 7,823,867 Fixed Loans Consumer Loans Multipurpose Loans Unsecured Loans Sharia Financing TOTAL Informasi Harga Saham Stock Highlights Pembukaan Opening (Rp) Terendah Lowest (Rp) Tertinggi Highest (Rp) Penutupan Closing (Rp) Volume Perdagangan Trading Volume Jumlah Saham Beredar (lembar) Number of Share Outstanding Kapitalisasi Pasar Market Capitalization (Rp) Tw 1 105 103 106 105 167,162 7,139,187,980 751,314,544,562 Tw 2 101 100 103 102 89,419 7,803,486,594 793,080,663,843 Tw 3 105 104 107 106 356,352 7,890,653,827 833,779,087,720 Tw 4 96 94 98 97 754,457 8,671,048,162 837,356,450,967 Tw 1 119 121 118 120 261,784 7,139,166,980 856,811,587,084 Tw 2 118 118 116 118 91,638 7,139,167,280 839,675,905,471 Tw 3 108 109 105 108 47,370 7,139,167,280 767,676,821,002 Tw 4 104 106 102 104 39,759 7,139,167,280 744,636,781,144 Periode Period 2016 2015 21 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. Grafik Kinerja BVIC Tahun 2015-2016 BVIC 2015-2016 Performance Charts Harga Penutupan Closing Price (Rp) Volume Perdagangan Trading Volume 25,000,000 140 120 20,000,000 100 15,000,000 80 60 10,000,000 40 5,000,000 20 0 0 TW 1 TW 2 TW 3 TW 4 TW 1 TW 2 2015 TW 3 TW 4 2016 Volume Perdagangan Trading Volume Harga Penutupan Closing Price Aksi Korporasi Corporate Actions Keterangan Jumlah Saham yang Diterbitkan Total Shares Issued Nilai Nominal Nominal Value Harga yang ditawarkan Price offered Jumlah Saham yang Beredar Total Shares Listed Description Saham yang berasal dari pendiri 250,000,000 Rp100 - 250,000,000 Founders’ shares Saham yang berasal dari kapitalisasi saldo laba 34,000,000 Rp100 - 284,000,000 Shares from capitalization of retained earning Saham yang berasal dari Penawaran Umum Perdana pada tahun 1999 250,000,000 Rp100 Rp100 534,000,000 Shares from Initial Public Offering in 1999 Saham yang berasal dari Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu pada tahun 2000 100,000,000 Rp100 Rp115 634,000,000 Shares from Limited Public Offering with Pre-emptive Rights (Right Issue) I in 2000 Saham yang berasal dari Pelaksanaan Waran Seri I dan II pada tahun 2002 66,793,400 - - 700,793,400 Shares from Exercise of Series I and II Warrants in 2002 Saham yang berasal dari Penawaran Umum Terbatas II dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu pada tahun 2003 400,000,000 Rp100 Rp100 1,100,793,400 Shares from Limited Public Offering with Pre-emptive Rights (Right Issue) II in 2003 22 PT Bank Victoria International Tbk. Keterangan Jumlah Saham yang Diterbitkan Total Shares Issued Laporan Tahunan 2016 Nilai Nominal Nominal Value Harga yang ditawarkan Price offered Jumlah Saham yang Beredar Total Shares Listed Description Saham yang berasal dari Pelaksanaan Waran Seri III pada tahun 2004 193,799,960 Rp100 Rp115 1,294,593,360 Shares from Exercise of Series III Warrants in 2004 Saham yang berasal dari Pelaksanaan Waran Seri III pada tahun 2006 46,200,000 Rp100 Rp115 1,340,793,360 Shares from Exercise of Series III Warrants in 2006 Saham yang berasal dari Penawaran Umum Terbatas III dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu pada tahun 2006 670,363,760 Rp100 Rp115 2,011,157,120 Shares from Limited Public Offering with Pre-emptive Rights (Right Issue) III in 2006 Saham yang berasal dari Pelaksanaan Waran Seri IV pada tahun 2007 323,840,000 Rp100 Rp100 2,334,997,120 Shares from Exercise of Series IV Warrants in 2007 1,167,498,560 Rp100 Rp100 3,502,495,680 Shares from Limited Public Offering with Pre-emptive Rights (Right Issue) IV in 2008 Saham yang berasal dari Pelaksanaan Waran Seri IV dan V pada tahun 2009 344,244,500 Rp100 Rp100 3,846,740,180 Shares from Exercise of Series IV and V Warrants in 2009 Saham yang berasal dari Pelaksanaan Waran Seri IV dan V pada tahun 2010 249,707,135 Rp100 Rp100 4,096,447,315 Shares from Exercise of Series IV and V Warrants in 2010 Saham yang berasal dari Penawaran Umum Terbatas V dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu pada tahun 2011 1,954,919,259 Rp100 Rp100 6,051,366,574 Shares from Limited Public Offering with Pre-emptive Rights (Right Issue) V in 2011 Saham yang berasal dari Penerbitan Saham Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu pada tahun 2011 414,580,000 - - 6,465,946,574 Shares with Issuance of Shares without Pre-emptive Rights in 2011 Saham yang berasal dari Pelaksanaan Waran Seri IV dan V pada tahun 2011 81,724,314 Rp100 Rp100 6,547,670,888 Shares from Exercise of Series IV and V Warrants in 2011 Saham yang berasal dari Pelaksanaan Waran Seri V dan VI pada tahun 2012 56,673,554 Rp100 Rp100 6,604,344,442 Shares from Exercise of Series V and VI Warrants in 2012 Saham yang berasal dari Pelaksanaan Waran Seri V dan VI pada tahun 2013 25,923,831 Rp100 Rp100 6,630,268,273 Shares from Exercise of Series V and VI Warrants in 2013 Saham yang berasal dari Pelaksanaan Waran Seri VI pada tahun 2014 508,898,707 Rp100 Rp100 7,139,166,980 Shares from Exercise of Series VI Warrants in 2014 Saham yang berasal dari Pelaksanaan Waran Seri VI pada tahun 2015 300 Rp100 Rp100 7,139,167,280 Shares from Exercise of Series VI Warrants in 2015 Saham yang berasal dari Pelaksanaan Waran Seri VI pada tahun 2016 751,486,547 Rp100 Rp100 7,890,653,827 Shares from Exercise of Series VI Warrants in 2016 8,671,048,162 Capital Increase Without Preemptive Rights by Deutsche Investitions-und Entwicklungsgesellschaft mbH 8,671,048,162 Total of Shares Fully Issued Saham yang berasal dari Penawaran Umum Terbatas IV dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu pada tahun 2008 Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu oleh Deutsche Investitions-und Entwicklungsgesellschaft mbH Jumlah Modal Saham Yang Ditempatkan Penuh 780,394,335 Rp100 Rp100 23 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. Aksi Penghentian Sementara Perdagangan Saham (Suspension) dan/atau Penghapusan Pencatatan Saham (Delisting) Share Trading Temporary Suspension and/or Share Delisting Measure Sampai dengan Desember 2016, Bank Victoria tidak pernah dikenakan sanksi penghentian sementara perdagangan saham (suspension) dan/atau penghapusan pencatatan saham (delisting). Up to December 2016, Bank Victoria never took any sanction to temporary suspension of its trading shares and / or the delisting of shares. Informasi Obligasi Bond Highlights Tanggal Efektif Effective Date Jumlah Obligasi (miliar) Bond Total (billion) Tanggal Jatuh Tempo Dates of Maturity Tingkat Suku Bunga Interest Rate Status Pembayaran Payment Status Obligasi Bank Victoria III Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap Bank Victoria Bond III in 2012 with Fixed Interest Rate 27 Juni 2012 27 June 2012 Rp200 27 Juni 2017 27 June 2017 10.00% Belum Lunas Not Paid idA- (Outlook Stable) idA(Outlook Negative) Obligasi Subordinasi Bank Victoria II Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap Bank Victoria Subordinated Bond II in 2012 with Fixed Interest Rate 27 Juni 2012 27 June 2012 Rp300 27 Juni 2019 27 June 2019 11.00% Belum Lunas Not Paid idBBB+ (Outlook Stable) idBBB+ (Outlook Negative) Obligasi Bank Victoria IV Tahun 2013 Dengan Tingkat Bunga Tetap Bank Victoria Bond IV in 2013 with Fixed Interest Rate 27 Juni 2013 27 June 2013 Rp200 27 Juni 2018 27 June 2018 9.50% Belum Lunas Not Paid idA- (Outlook Stable) idA(Outlook Negative) Obligasi Subordinasi Bank Victoria III Tahun 2013 Dengan Tingkat Bunga Tetap Bank Victoria Subordinated Bond III in 2013 with Fixed Interest Rate 27 Juni 2013 27 June 2013 Rp300 27 Juni 2020 27 June 2020 10.50% Belum Lunas Not Paid idBBB+ (Outlook Stable) idBBB+ (Outlook Negative) Uraian Description Catatan : Semua Obligasi Bank Victoria dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Notes : All Bank Victoria Bonds have been listed at Indonesia Stock Exchange Peringkat Rating 2016 2015 PT Bank Victoria International Tbk. 24 Laporan Tahunan 2016 2016 Annual Report 25 PT Bank Victoria International Tbk. Senantiasa berupaya memenuhi kebutuhan nasabah, membina hubungan yang baik dengan nasabah, serta memberi layanan yang terbaik kepada para nasabah. Bank Victoria continually attempts to fulfill the customers’ needs, to develop good relationship with the customers as well as to provide the best services for the customers. 26 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Tahunan 2016 Peristiwa Penting di Tahun 2016 Significant Events in 2016 30 31 Januari / January 11 FEBRUari / February 11 april / April Rapat Kerja Tahunan Bank Victoria 2016 Bank Victoria 2016 Annual Meeting Bank Victoria Jalin Kerjasama Dengan PT MNC Life Assurance The Partnership of Bank Victoria with PT MNC Life Assurance Relokasi Cabang Pasar Jatinegara Pasar Jatinegara Branch Relocation Bank Victoria mengadakan Rapat Kerja Tahunan di Mason Pine, Padalarang yang dihadiri oleh seluruh jajaran Direksi, Komisaris, Kepala Divisi, Kepala Bagian, Branch Manager serta Kepala Operasional dari Area Bank Victoria untuk membahas dan mendiskusikan rencana, strategis dan target pada masa mendatang. Bank Victoria senantiasa melakukan inovasi dalam mengembangkan produk dan layanan bagi kebutuhan nasabah terutama untuk produk bancassurance. Bank Victoria menjalin kerjasama dengan perusahaan asuransi jiwa nasional PT MNC Life Assurance (MNC Life), dalam menyediakan produk perlindungan asuransi kecelakaan diri bagi nasabah Bank Victoria. Seremoni peresmian dihadiri oleh Direktur Utama Bank Victoria, Daniel Budirahayu dan Presiden Direktur MNC Life, Rolla Bawata di Gedung MNC Financial Center, Kebon Sirih, Jakarta. Cabang Talang Betutu telah resmi direlokasikan ke Cabang Pasar Jatinegara. Acara peresmian yang dihadiri oleh Dewan Komisaris dan DIreksi Bank Victoria. Peresmian ini sebagai strategi Bank Victoria dalam mencapai target New to Bank (NTB) sebesar 100.000 hingga akhir tahun 2016. Bank Victoria organized its Annual Meeting at Mason Pine, Padalarang which was attended by the entire Board of Directors, Board of Commissioners, Division Heads, Section Heads, Branch Managers and Head of Area Operations of Bank Victoria to review and discuss plans, strategies and targets in the future. Bank Victoria continues to innovate in developing products and services for fulfilling customers’ needs, especially for bancassurance products. Bank Victoria formed a partnership with a national life insurance company PT MNC Life Assurance (MNC Life), in providing the protection products in form of personal accident insurance for Bank Victoria customers. The inauguration ceremony was attended by the President Director of Bank Victoria, Daniel Budirahayu, and President Director of MNC Life, Rolla Bawata at MNC Financial Center Building, Kebon Sirih, Jakarta. Talang Betutu Branch has officially relocated to Pasar Jatinegara Branch. The ceremony was attended by the Board of Commissioners and Directors of Bank Victoria. This inauguration was a strategy made by Bank Victoria to achieve New to Bank (NTB) target amounted to 100,000 by the end of 2016. 27 2016 Annual Report 20 april / April 10 Juni / June PT Bank Victoria International Tbk. 24 Juni / June Pembukaan Kantor Cabang Bank Victoria di Manado The Opening of Bank Victoria Branch Office in Manado Peluncuran Internet Banking dan Mobile Banking Bank Victoria The Launching of Bank Victoria Internet Banking and Mobile Banking Public Expose Bank Victoria 2016: Bank Victoria Kinerjanya Konsisten Baik Banks Victoria 2016 Public Expose: Bank Victoria’s Performance is Consistently Good Bank Victoria telah membuka kantor cabang yang ke -102 di Indonesia dan pertama di wilayah Indonesia bagian Timur tepatnya di Manado, Sulawesi Utara. Peresmian ini dihadiri oleh Direktur Utama Bank Victoria, Daniel Budirahayu. Pembukaan kantor cabang ini bertujuan agar Bank Victoria dapat menguasai pasar Indonesia Timur melalui pengembangan bisnis di segmen-segmen unggulan seperti sektor mikro usaha kecil maupun segmen ritel banking. Dalam rangka meningkatkan pelayanan terhadap kemudahan dan kenyamanan bertransaksi nasabah, Bank Victoria meluncurkan fitur Internet Banking dan Mobile Banking. Peluncuran ini bertempat di Panin Tower, Senayan City Lt. 25. Bank Victoria menyelenggarakan Public Expose (Pubex) dalam acara ini, Bank Victoria melalui jajaran Direksinya memaparkan kinerja Bank Victoria selama tiga tahun terakhir ini kepada para awak media dan calon investor. Bank Victoria has opened its 102nd branch offices in Indonesia and the first in the eastern part of Indonesia precisely in Manado, North Sulawesi. The inauguration was attended by the President Director of Bank Victoria, Daniel Budirahayu. The purpose of the opening of this branch office was so that Bank Victoria can dominate the East Indonesian market through business development in the featured segments such as micro and small businesses sector as well as retail banking segments. In order to improve service for the comfort and convenience of our customers, Bank Victoria launched Internet Banking and Mobile Banking features. The launching was held at Panin Tower, Senayan City Lt. 25 Bank Victoria held a Public Expose (Pubex). In this event, Bank Victoria through the ranks of its Board of Directors presented its performance for the last three years to the members of the media and potential investors. 28 PT Bank Victoria International Tbk. 7 september / September 8 september / September Laporan Tahunan 2016 9 september / September Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Extraordinary General Meeting of Shareholders Kerjasama Bank Victoria dengan PT Panin Dai-ichi Life The Partnership between Bank Victoria with PT Panin Dai-ichi Life Pembukaan Kantor Cabang di Kelapa Gading The Opening of Kelapa Gading Branch Office Bank Victoria telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan bertempat di Graha BIP, Lantai 11, Jl. Jend. Gatot Subroto no. 23, Jakarta. Penandatangan Kerjasama Bank Victoria dengan PT Panin Dai-ichi Life untuk produk VIP Critical Illness, produk asuransi jiwa yang memberikan perlindungan optimal selama 20 tahun terhadap 39 jenis penyakit kritis. Penandatangani dilakukan oleh Direktur Utama Bank Victoria, Daniel Budirahayu dan Direktur Utama Panin Dai-ichi Life, Fajar Gunawan bertempat di Panin Tower, Senayan City Lt. 15. Peresmian pembukaan kantor cabang Kelapa Gading dengan pemotongan pita dan tumpeng dilakukan oleh Komisaris Utama Oliver Simorangkir dan diserahkan kepada Bapak Henry Indradjaja selaku Area Manager Kelapa Gading. Turut dihadiri pula Direktur Bisnis Bank Victoria, Fransiska Rita Gosal. Bank Victoria held an Extraordinary General Meeting of Shareholders held in Graha BIP, 11th Floor, Jl. Jend. Gatot Subroto no. 23, Jakarta. The partnership sign-off between Bank Victoria with PT PaninDai-ichi Life for VIP Critical Illness products, life insurance products that provides optimum protection for 20 years against 39 critical illnesses. The signing off was carried out by the President Director of Bank Victoria, Daniel Budirahayu and President Director of Panin Dai-ichi Life, Fajar Gunawan at Panin Tower, Senayan City Lt. 15. The inauguration of Kelapa Gading branch with ribbon cutting and rice cone was carried out by the President Commissioner Oliver Simorangkir and handed over to Mr. Henry Indradjaja as the Area Manager of Kelapa Gading Branch. This event also was attended by the Director of Business Bank Victoria, Fransiska Rita Gosal. 29 2016 Annual Report 29 september / September Penandatanganan MOU Perpanjangan tentang Pendampingan untuk Menjadi Bank Devisa antara BNI dengan Bank Victoria The signing of MOU Extension on Assistance to Become Foreign Exchange Bank between BNI and Bank Victoria. PT Bank Victoria International, Tbk (Bank Victoria) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) mengadakan kerjasama nota kesepahaman (Memorandum of Understanding) Perpanjangan tentang Pendampingan Capacity Building untuk Menjadi Bank Devisa. Acara penandatanganan MOU tersebut dilaksanakan di Gedung BNI Lantai 32. Penandatangan Nota Kesapahaman dilakukan oleh Direktur Treasury dan Internasional BNI, Bapak Panji Irawan dengan Direktur Utama Bank Victoria, Bapak Daniel Budirahayu dan didampingi oleh Wakil Direktur Utama Bank Victoria, Bapak Rusli. PT Bank Victoria International Tbk (Bank Victoria) and PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) signed an MoU (Memorandum of Understanding) Extension of Capacity Building Assistance to Become a Foreign Exchange Bank. The MOU signing ceremony was held in BNI Building Floor 32. The signing of the Memorandum of Understanding was carried out by the Director of Treasury and International BNI, Mr. Panji Irawan with the President Director of Bank Victoria, Mr. Daniel Budirahayu and accompanied by the Deputy President Director of Bank Victoria, Mr. Rusli. 5 oktober / October PT Bank Victoria International Tbk. 13 oktober / October Bank Victoria Meraih Dua Penghargaan Bank Victoria Achieved Two Awards Perayaan HUT Bank Victoria ke-22 Bank Victoria 22nd Anniversary Celebration Segenap jaringan cabang dan kantor pusat merayakan ulang tahun Bank Victoria yang ke-22. Perayaan dilakukan dengan serentak dengan berdoa bersama dengan semua komponen Bank Victoria, termasuk karyawan kantor pusat dan keseluruhan dari 102 jaringan cabang Bank Victoria yang tersebar di Jabodetabek, Surabaya, Bandung dan Manado. Kemeriahan dalam ulang tahun ini melalui berbagai kegiatan sepert Pertandingan Futsal, Badminton, Lomba Video Kreatif dan Donor Darah. The entire branches and head office celebrated Bank Victoria 22nd birthday. The celebration was done in unison by performing praying together with all of the components of Bank Victoria, including employees at the head office and the entire network of 102nd Bank Victoria branches that spread in Greater Jakarta, Surabaya, Bandung and Manado. The excitement in this anniversary was captured through various activities such as Futsal, Badminton, Creative Video Competition and Blood Donor. Bank Victoria berhasil mendapatkan 2 (dua) Penghargaan pada acara Anugerah Perbankan Indonesia (APBI) – V – 2016 yang diselenggarakan oleh Majalah Economic Review dan Perbanas Institute. Bank Victoria menganugerahkan Bank Victoria sebagai Bank Peringkat Kedua kategori Bank Buku II (Aset Rp 10 Triliun sampai dengan Rp25 Triliun) dan Peringkat Ketiga kategori Corporate Social Responsibility (CSR) kelas Buku II. Bank Victoria managed to achieve 2 (two) Awards at the Indonesia Banking Awards (ICMA) - V – 2016 event organized by Economic Review magazine and the Banks Association Institute. Bank Victoria was given the Second Ranked Bank at Bank Buku II category (assets between Rp 10 trillion up to Rp25 trillion) and Third Ranked at Corporate Social Responsibility (CSR) responsibility Buku II class. 30 PT Bank Victoria International Tbk. 18 19 oktober / October 19 november / November Laporan Tahunan 2016 14 desember / December Rapat Kerja Kuartal III Bank Victoria Bank Victoria Third Quarter Working Meeting Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Extraordinary General Meeting of Shareholders Bank Victoria Mengembangkan Produk Unggulan Sinarmas MSIG Life Bank Victoria Developed Sinarmas MSIG Life Featured Products Segenap Pimpinan Area dan Cabang melaksanakan Rapat Kerja Mini Kuartal III (Periode Juli-September 2016) dengan fokus pembahasan pada bidang kredit yang diadakan di Panin Tower, Senayan City Lt. 25. Rangkaian acara ini juga disosialisasikan mengenai format laporan minggu kinerja cabang yang menjadi acuan KPI (Key Performance Indicator), Struktur baru pada Direktorat Bisnis serta terkait prosedur penanganan Non Performing Loan (NPL). Bank Victoria telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang bertempat di Graha BIP, Lantai 11, Jl. Jend. Gatot Subroto No. 23, Jakarta dengan dua agenda pembahasan mengenai Penanaman Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) serta pergantian Susunan Komisaris Perusahaan. Bank Victoria senantiasa mengembangkan produk bancassurance dalam memenuhi kebutuhan pada nasabah. Hal ini terjalin kerjasama bank Victoria dengan PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG (Sinarmas MSIG Life), dengan meluncurkan tiga produk bancassurance yakni VIP Medical Plan, VIP Hospital dan VIP Edu Plan Insurance. The entire Area and Branch Heads held a mini third quarter Working Meeting (JulySeptember 2016) with the discussion focusing on the field of credit was held in Panin Tower, Senayan City Lt. 25. This event was also used to socialize branch performance weekly report format as the KPI (Key Performance Indicator) reference, the new structure of the Directorate of Business as well as related procedures for handling Non Performing Loan (NPL). Bank Victoria held an Extraordinary General Meeting of Shareholders at Graha BIP, 11th Floor, Jl. Jend. Gatot Subroto No. 23, Jakarta with two discussion agenda on Capital Investment Without Preemptive Rights (PMTHMETD) as well as the change in the composition of Board of Commissioners. Bank Victoria always develops bancassurance products to meet its customer’s needs. This was achieved by Bank Victoria by signing a partnership with PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG (Sinarmas MSIG Life), with the launch of three bancassurance products namely VIP Medical Plan, VIP Hospital and VIP Edu Insurance Plan. 31 2016 Annual Report 16 desember / December 17 desember / December Natal Bersama Bank Victoria: The Greatest Gift of All is Him Christmas with Bank Victoria: The Greatest Gift of All is Him Penandatangan Kerjasama Bank Victoria dengan Capital Life The Signing of Partnership between Bank Victoria with Capital Life Untuk merayakan kebersamaan dari seluruh komponen keluarga besar Bank Victoria, Bank Victoria mengadakan acara Natal Bersama di Graha BIP. Perayaan kali ini berlangsung dengan hikmat dan sederhana, dengan penuh ucapan syukur dalam tema “The Greatest Gift of All is Him”. Penandatangan Kerjasama Bank Victoria dengan Capital Life Bank Victoria telah melakukan penandatangan MOU dengan PT Capital Life Indonesia. Dalam penandatangan turut hadir Direktur utama Bank Victoria, Daniel Budirahayu dan Direktur Bisnis Bank Victoria, Fransiska Rita Gosal serta Capital life yang diwakili Hengky Setiono, Komisaris Utama dan Direktur Utama Antony Japan, bertempat di Kantor Pusat Bank Victoria. To celebrate the togetherness of all the components of Bank Victoria’s large family, Bank Victoria held a Christmas event at Graha BIP. This year celebration was taking place peacefully and simple. The theme was “The Greatest Gift of All is Him”. Bank Victoria has signed an MOU with PT Capital Life Indonesia. The President Director of Bank Victoria, Daniel Budirahayu and Business Director of Bank Victoria, Fransiska Rita Gosal were present at this event whereas Capital Life was represented by Hengky Setiono, President Commissioner and the President Director, Antony Japari, at Bank Victoria Head Office. PT Bank Victoria International Tbk. 32 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Tahunan 2016 Daftar Isi Table of Contents Sustainable Asset Quality Growth Profil Perusahaan Pertumbuhan Kualitas AseT yang Berkelanjutan Company Profile i 66 68 Identitas Perusahaan / Company identity 69 Riwayat Singkat / Brief History 70 Brand Perusahaan / Company Brand 71 Bidang Usaha / Line of Business Pencapaian Penting 74 Produk dan Jasa / Products and Services Important Achievements 74 Produk Simpanan / Deposit Products 2 76 Produk Bancassurance / Bancassurance Products 78 Produk Pinjaman/Kredit / Loan Products/Credits KESINAMBUNGAN TEMA Theme Continuity 1 Jejak Langkah Milestones 4 Mengapa berinvestasi di bank victoria 79 Wilayah Operasional / Operational Areas 84 Struktur Organisasi / Organization Structure 88 Visi, Misi dan Budaya Perusahaan / Vision, Mission and Corporate Culture why invest in bank victoria 6 KILAS KINERJA 2016 88 Visi / Vision 89 Misi / Mission 89 Review Visi dan Misi oleh Dewan Komisaris dan Direksi / Vision and Mission Review by The Board of Commissioners and Directors PERFORMANCE HIGHLIGHTS 2016 14 16 Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights 20 Ikhtisar Operasional / Operational Highlights 20 Informasi Harga Saham / Stock Highlights 21 Aksi Korporasi / Corporate Actions 23 Aksi Penghentian Sementara Perdagangan Saham (Suspension) Dan/Atau Penghapusan Pencatatan Saham (Delisting) / Share Trading Temporary Suspension and/or Share Delisting Measure 23 Informasi Obligasi / Bond Highlights Peristiwa Penting di Tahun 2016 Significant Events in 2016 90 Nilai Budaya Perusahaan / Corporate Values 91 Profil Dewan Komisaris / Profile of the Board of Commissioners 95 Profil Direksi / Profile of the Board of Directors 104 Profil Jajajaran Manajemen / Profile of Management 111 Profil Karyawan / Employees Profile 117 Komposisi Pemegang Saham / Shareholders Composition 118 Komposisi Kepemilikan Saham / Composition of Shares Ownership 119 Komposisi 20 Pemegang Saham Terbesar / The Composition of 20 Biggest Share Owners 120 Komposisi Pemegang Saham 5% Atau Lebih / The Composition of Shareholders with Ownership of 5% or More Shares 121 Kelompok Pemegang Saham Masyarakat Dengan Kepemilikan Saham Masing-Masing Kurang Dari 5% / Public Shareholders Group with Share Ownership Less Than 5% 26 Daftar Isi Kepemilikan Saham Dewan Komisaris Dan Direksi / Shares Ownership of the Board of Commissioners and Board of Directors Table of Contents 32 Laporan DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Jasa Layanan / Services 82 122 Entitas Anak dan/atau Entitas Asosisasi / List of Subsidiaries and/or Associated Entities Board of comissioners and board directors Report 122 Entitas Anak / Subsdiaries 36 125 Entitas Asosiasi / Associated Entities 36 48 Laporan Dewan Komisaris / Report of the Board of Commissioners 125 Struktur Grup Perusahaan / Corporate Group Structure Laporan Direksi / Report of the Board of Directors 126 Kronologi Pencatatan Saham / Chronology of Shares Listing 129 Kronologi Pencatatan Obligasi / Chronology of Bonds Listing 133 Lembaga Penunjang Pasar Modal / Capital Market Supporting Institutions Tanggung Jawab Laporan Responsibility of Reporting 63 33 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. 136 Lembaga Profesi yang Memberikan Jasa Secara Berkala / Professional Institutions Providing Regular Services 211 Proyeksi 2017 / Forecast 2017 136 Penghargaan 2016 / 2016 Awards 212 137 Sertifikasi / Certification Informasi Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan / Material Information that Happened After Date of Accounting Reports Nama dan Alamat Entitas Anak dan Kantor Cabang / Subsidiary and Branch Office Names and Addresses 212 Kebijakan Dividen / Dividend Policy 138 212 Program Kepemilikan Saham oleh Manajemen dan/atau Karyawan / Sharehold Ownership Program by Management and/or Employees 212 Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum / Realization of the use of the Results of Public Offerings 213 Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Akuisisi, atau Restrukturisasi Hutang dan Modal / Material Information on Investments, Expansions, Divestments, Acquisitions, and Debt or Capital Restructuring 214 Informasi Transaksi Material dengan Pihak Berelasi / Material Transaction Information with Related Parties 217 Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan / Material Transaction Information Containing Conflict of Interests 217 Komitmen dan Kontijensi / Commitment and Contingence 218 Larangan, Batasan, dan/atau Hambatan Signifikan untuk Melakukan Transfer Dana Antara Bank dan Entitas Lain Dalam Satu Kelompok Usaha / Bans, Limitations, and/or Significant Barriers to do a Transfer of Funds between Banks and Other Entities in one Business Group 218 Perubahan Peraturan Perundang-Undangan yang Berpengaruh Signifikan terhadap Bank/ Regulations Changes that Significantly Affect the Company 221 Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Dampaknya Terhadap Laporan Keuangan / Changes in Accounting Policies and Impact on Financial Statements 222 Informasi Kelangsungan Usaha / Going Concern Information 222 Kinerja Anak Perusahaan / Subsidiary Performance 143 Akses Informasi / Access to Information 144 Informasi Pada Website Perusahaan / Information on the Company’s Website 144 Pendidikan dan/atau Pelatihan Dewan Komisaris, Direksi, Komite-Komite, Sekretaris Perusahaan dan Unit Audit Internal / Education and/or Training of the Board of Commissioners, Board of Directors, Committees, Company Secretary, and Internal Audit Unit Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis 150 153 Tinjauan Industri / Industrial Review 153 Tinjauan Industri Perekonomian Global / Industry Overview of The Global Economy 154 Perekonomian Indonesia / Indonesian Economy 156 Kondisi Industri Perbankan / The Banking Industry Conditions 157 Posisi Bank Victoria di Industri Perbankan / Bank Victoria’s Position in Banking Industry 158 Tinjauan Operasional / Operational Review 159 Strategi Pengembangan Bisnis 2016 / 2016 Business Development Strategy 162 Aspek Pemasaran / Marketing Aspects 163 Pangsa Pasar / Market Share 167 Tinjauan Segmen Usaha / Review of Business Segments 181 Prospek Usaha / Business Prospect 168 Strategi dan Rencana Kerja 2017 / Strategy and Work Plan 2017 TINJAUAN FUNGSI PENDUKUNG BISNIS Business support function review 226 190 Tinjauan Keuangan / Financial Review 190 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian / Consolidated Statement of Financial Position 195 Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian / Consolidated Income Statement and Other Comprehensive Income 202 Laporan Arus Kas Konsolidasian / Consolidated Cash Flow Statement 203 Tingkat Kesehatan Bank / Bank Soundness Level 204 Rasio Keuangan / Financial Ratio 204 Kemampuan Membayar Utang dan Kolektibilitas Piutang / Ability to Pay Debt and Receivable Collectibility 206 Kontribusi Kepada Negara / Contributions to the State 207 Dampak Perubahan Tingkat Suku Bunga terhadap Kinerja Bank / Impact of Interest Rate Changes on Bank Performance 207 Akselerasi Pertumbuhan Fee Based Income / Growth Acceleration of Fee Based Income 208 Struktur Modal / Capital Structure 209 Ikatan Material Investasi Barang Modal / Material Related to the Investments of Capital Goods 209 Realisasi Investasi Barang Modal / Realization of Capital Goods Investment 210 Derivatif Dan Fasilitas Lindung Nilai / Derivatives and Hedging Facilities 210 Perbandingan Target dan Realisasi serta Target/Proyeksi 2017 / Comparison of Target and Realization and Target/Projection 2017 SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN RESOURCES 228 229 Manajemen Human Capital / Human Capital Management 230 Human Capital Management Roadmap / Human Capital Management Roadmap 231 Struktur Pengelola Human Capital / Human Capital Management Structure 231 Fungsi dan Ruang Lingkup Tugas Divisi Human Capital Management / Function and Scope of Work of Human Capital Management Division 232 Perencanaan Kebutuhan Human Capital / Manpower Planning 232 Rekrutmen Human Capital / Employee Recruitment 234 Skema Rekrutmen Pegawai / Recruitment Scheme 234 Pengembangan Kompetensi Human Capital / Human Capital Competence Development 235 Evaluasi Pengembangan Kompetensi / The Evaluation of Competency Development 235 Biaya Pengembangan Kompetensi Tahun 2016 / Cost of Competency Development in 2016 235 Knowledge Management / Knowledge Management 236 Performance Management / Performance Management 236 Pengembangan Karir / Career Development PT Bank Victoria International Tbk. 237 Human Capital Engagement / Human Capital Engagement 238 Industrial Relation / Industrial Relation 239 Tingkat Turnover Karyawan / Employees Turnover Level Internalisasi Corporate Culture / Corporate Culture 239 Internalisation 239 Profil Karyawan / Employees Profile 239 Komposisi SDM Bank Victoria Berdasarkan Level Jabatan / Composition of Bank Victoria’s Human Resource Based on Position Level 240 Komposisi Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan / Composition of the Employess Based on Education Level 241 Komposisi Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian / Composition of the Employees Based on Employment Status 241 Komposisi Karyawan Berdasarkan Masa Kerja / Composition of the Employees Based on Working Period 242 Komposisi Karyawan Berdasarkan Gender / Composition of the Employees Based on Gender 242 Rencana Kerja Human Capital Tahun 2017 / 2017 Human Capital Work Plan TEKNOLOGI INFORMASI 34 Laporan Tahunan 2016 349 Organ dan Komite di Bawah Dewan Komisaris / Organs and Committees under the Board of Commissioners 376 Sekretaris Perusahaan / Corporate Secretary 381 Komite di Bawah Direksi / Committees under the Board of Directors Penerapan Tata Kelola Terintegrasi / The Implementation of an 398 Integrated Governance Application 401 Informasi Pemegang Saham Utama dan Pengendali / Information 408 Concerning Main and Controlling Shareholders 409 244 Dasar Penerapan Teknologi Informasi / Legal Basis for Information Technology Implementation 246 Roadmap Teknologi Informasi / Information Technology Roadmap Struktur Pengelola Teknologi Informasi / Information Technology 247 Management Structure Kebijakan dan Pelaksanaan Program Kerja Teknologi Informasi 248 Tahun 2016 / The Policy and Execution of Information Technology Working Program in 2016 250 Rencana Kerja Divisi Teknologi Informasi Tahun 2017 / The Information Technology Division Working Plan in 2017 Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Perlakuan yang Sama Terhadap Seluruh Pemegang Saham / Equal Treatment to All Shareholders Satuan Kerja Audit Intern/Terintegrasi dan Anti Fraud / 409 Integrated/Internal Audit Work Unit and Anti Fraud 410 Struktur Organisasi dan Ketua Satuan Kerja Audit Intern/ Terintegrasi dan Anti Fraud / The IAWU/ Integrated and Anti Fraud Organization Structure 411 Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala SKAI/Terintegrasi dan Anti Fraud / The Appointment and Discharge of the Head of IAWU/Integrated and Anti Fraud 411 Profil Kepala SKAI/Terintegrasi dan Anti Fraud / Head of Iawu/ Integrated and Anti Fraud Profile 411 Tugas dan Tanggung Jawab SKAI/Terintegrasi dan Anti Fraud / The Tasks And Responsibility of IAWU/ Integrated and Anti Fraud 412 Pedoman SKAI/Terintegrasi dan Anti Fraud / IAWU/ Integrated and Anti Fraud Charter 413 Komposisi Personil SKAI/Terintegrasi dan Anti Fraud / The Composition of IAWU/Integrated and Anti Fraud Personnel 413 Sertifikasi Profesi SKAI/Terintegrasi dan Anti Fraud / Profession Certification of IAWU/ Integrated and Anti Fraud Division 414 Kode Etik Auditor / Code Auditor’s Code of Ethics 414 Pengembangan Kompetensi SKAI/Terintegrasi dan Anti Fraud / Competence Development for IAWU/ Integrated And Anti Fraud Division 415 Laporan Singkat Pelaksanaan Kegiatan SKAI/Terintegrasi dan Anti Fraud Tahun 2016 / A Brief Report of The IAWU/ Integrated and Anti Fraud Acitivites in 2016 419 Temuan dan Tindak Lanjut Hasil Audit / Audit Findings and Follow Up INFORMATION TECHNOLOGY 244 Assessment Tata Kelola Terintegrasi / Integrated Governance Assessment 419 Akuntan Publik / Public Accountant 420 Penunjukan Akuntan Publik / Public Accountant Appointment Corporate Governance Framework Bank Victoria / Corporate 255 Governance Framework of Bank Victoria 420 Kantor Akuntan Publik, Nama Akuntan dan Fee Periode 6 Tahun Terakhir / Public Accountant Firm, Accountant Name and Fee for the Last 6 Period 256 Bank Sebagai Lembaga Kepercayaan / Bank as a Trustworthy Institution 420 Jasa Lain Yang Diberikan Akuntan / Other Service Provided by the Accountant 257 Bank Merupakan Pelayan Publik / Bank as Public Servant 420 Koordinasi Auditor Eksternal dan Komite Audit / The Coordination Between External Audit and The Audit Committee 252 Manfaat Implementasi GCG Bagi Bank Victoria / Benefits of GCG 257 Implementation for Bank Victoria 258 Dasar Penerapan GCG / Basis GCG Implementation Peningkatan Kualitas GCG Secara Berkelanjutan / Continuous 260 Quality Improvement of GCG Penetapan Standar Kualitas Implementasi GCG / Establishing 260 Quality Standard of GCG Implementation 421 Fungsi Manajemen Risiko / Risk Management Function 421 Struktur Organisasi Manajemen Risiko / Risk Management Organization Structure 424 Sistem Manajemen Risiko / Risk Management System 427 Profil Risiko / Risk Profile 432 Penilaian Profil Risiko / Risk Profile Assessment 433 Perbaikan dan Peningkatan Pengelolaan Risiko / Risk Management Improvement 262 Pelaksanaan dan Pemonitoran Implementasi GCG / PERFORMANCE AND MONITORING OF GCG IMPLEMENTATION 262 Assessment GCG / GCG Assessment 262 Assessment GCG / Follow up on the GCG Assessment 434 264 Peningkatan Kualitas dan Benchmarking / Quality Improvement And Benchmarking Pelaksanaan Implementasi Basel / The Implementation of Basel 435 Pelaksanaan Penerapan Aspek Dan Prinsip Tata Kelola Perusahaan Sesuai Ketentuan Otoritas Jasa Keuangan / Evaluasi Pelaksanaan Sistem Manajemen Risiko / Evalua Tion on the Risk Management System Implementation 436 Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi / Integrated Risk Management Implementation 264 Implementation of Corporate Governance Principles Aspect Under the Terms of Authority of Financial Services 272 Struktur dan Mekanisme GCG / Structure and GCG Mechanism Rapat Umum Pemegang Saham / General Meeting of 274 Shareholders (GMS) Sistem Pengendalian Internal / Internal 436 Control System 438 Pengawasan Oleh Manajemen dan Kultur Pengendalian / Supervision by the Management and Control 291 Dewan Komisaris / Board of Commissioners 439 Kegiatan Pengendalian Internal / Internal Control Activities 318 Direksi / Board of Directors 439 Evaluasi Efektivitas Sistem Pengendalian Internal / Evalua Tion of the Internal Control System Effectiveness 2016 Annual Report 440 Kesesuaian Pengendalian Internal Dengan Kerangka COSO / The Alignment of Internal Control with COSO Framework 35 PT Bank Victoria International Tbk. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY 441 Fungsi Kepatuhan / Compliance Function 441 Struktur Organisasi Fungsi Kepatuhan / Compliance Function Organization Structure 442 Profil Kepala Divisi Kepatuhan, UKPN/Terintegrasi dan Sistem Prosedur / Division Head of Compliance, UKPN/Integrated and Procedure System 442 Tugas dan Tanggung Jawab Fungsi Kepatuhan / Compliance Function Tasks and Responsibilities 442 468 Pendekatan Holistik Terintegrasi Dalam Pelaksanaan Corporate 470 Social Responsibility / Integrated and Holistic Approach In CSR Implementation 471 Dasar Penerapan Program CSR / Basic Corporate Social Responsibility Regulations Pengembangan Kompetensi Fungsi Kepatuhan / The Competence Development for the Compliance Function 472 Struktur Pengelola Corporate Social Responsibility / Corporate Social Responsibility Related to the Environment 443 Program Kerja Fungsi Kepatuhan Tahun 2016 / Work Program of Compliance Function in 2016 472 Corporate Social Responsibility 445 Pelaksanaan Program Kerja Fungsi Kepatuhan Tahun 2016 / The Execution of Work Program of Compliance Function in 2016 Program Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan 448 Terorisme (PPT) / Anti Money Laundering (APU) and Prevention of Funding Terrorism (PPT) Program Corporate Social Responsibility Terkait Dengan Lingkungan Hidup / Related to the Environment Corporate Social Responsibility Terkait Dengan Ketenagakerjaan, 474 Kesehatan dan Keselamatan Kerja / Manpower and Occupational Health and Safety Corporate Social Responsibility Corporate Social Responsibility Terkait dengan Pengembangan 479 Sosial dan Kemasyarakatan / Social and Community Development Corporate Social Responsibility 450 Permasalahan Hukum / Legal Cases Corporate Social Responsibility Terkait dengan Tanggung Jawab 450 Perkara Penting Yang Dihadapi Perusahaan / Significant Cases Faced by the Company 485 Produk dan Nasabah / Corporate Social Responsibility 450 Permasalahan Hukum Yang Sedang Dihadapi Dewan Komisaris dan Direksi Yang Sedang Menjabat / Legal Cases Faced by Subsidiary Entities 491 Jawab Kepada Pemasok / Supplier-Related Corporate Social 450 Perkara Hukum Yang Dihadapi Entitas Anak / Legal Cases Faced by Subsidiary Entities Related to Products and Customers Corporate Social Responsibility Terkait Dengan Tanggung Responsibility 452 Pemberian Dana Kegiatan Politik / Funding for Political Purpuses MANAJEMEN RISIKO Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait dan Penyediaan Dana 452 Besar / Provision of Funds to Related Parties and Provision of Risk MANAGEMENt Large Funds 492 Information Tecnology Governance / Information Tecnology 452 Governance 453 Strategic Planning IT Governance, Risk dan Organisasi / Strategic Planning IT Governance, Risk and Organization 454 Strategic Planning IT Operation / Strategic Planning IT Operation 455 Akses Informasi / Access to Information 455 494 Struktur Permodalan / Capital Structure 495 Kecukupan Permodalan / Capital Adequacy 498 Eksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko / Risk Exposure and Implementation of Risk Management Website / Website 456 Siaran Pers / Press Release 456 Struktur Permodalan dan Praktik Manajemen Risiko / Capital 494 Structure and Risk Management Practice Transparansi Penyampaian Laporan / Transparancy of Report Submisson 456 Code of Conduct / Code of Conduct 499 Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi / Active Oversight from Board of Commisioners and Board of Directors 501 Kecukupan Kebijakan, Prosedur, dan Penetapan Limit / Adequacy of Policies, Procedures, and Establishment of Limits 456 Isi Code of Conduct / Content of Code of Conduct 458 Kepatuhan Terhadap Code of Conduct / Compliance Towards Code of Conduct 501 458 Penyebarluasan Code of Conduct / Code of Conduct Socialization Proses Manajemen Risiko dan Sistem Informasi Manajemen Risiko / Risk Management Process and Risk Management Information System 502 Sistem Pengendalian Intern / Internal Control System 458 Upaya Penerapan Dan Penegakan Code of Conduct / Effort in The Implementation and the Enforcement of Code of Conduct 502 Organisasi Manajemen Risiko / Organization of Risk Management 459 Gratifikasi / Gratification 459 Pengelolaan Pengendalian Gratifikasi / Gratification Control Management 459 Sosialisasi Gratifikasi / Gratification Socialization 459 Laporan Gratifikasi Tahun 2016 / Gratification Report Year 2016 459 Whistleblowing System (WBS) / Whistleblowing System (WBS) 460 Penyampaian Laporan Pelanggaran / Submission of Violation Report 460 Pengelolaan Whistleblowing System / The Whistleblowing System Management 463 Perlindungan Bagi Whistleblower / Protection for the Reporting Party (Whistleblower) 465 Sosialisasi Whistleblowing System / Dissemination of Whistleblowing System 466 Jenis Pelanggaran yang Dapat Dilaporkan / Types of Violations That Can be Reported 467 Laporan Whistleblowing System 2016 / Whistleblowing System Report For 2016 467 Penyimpangan Internal / Internal Fraud 503 Pengungkapan Eksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko Bank / isclosure of Risk Exposure and Implementation of Bank’s Risk Management Referensi Silang Peraturan SEOJK Nomor 30/SEOJK.04/2016 dan Kriteria Annual Report Awards (ARA) 2016 Cross Reference for SEOJK Nomor 30/SEOJK.04/2016 Regulations and ARA Criteria for the Year 2016 565 LAPORAN KEUANGAN FINANCIAL REPORTS 586 PT Bank Victoria International Tbk. 36 Laporan Tahunan 2016 Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan atas kinerja Direksi yang telah mampu mengelola Bank dengan sangat baik. Pertumbuhan aset, kredit dan DPK Bank Vicoria di 2016 telah berhasil meningkatkan pangsa pasar Bank pada di industri perbankan. Pangsa pasar Bank Victoria di tingkat Buku II berdasarkan aset untuk tahun 2016, 2015, dan 2014 masing-masing adalah sebesar 3,08%, 2,63% dan 2,13%. Untuk pangsa pasar berdasarkan kredit, besarnya pangsa pasar Bank Victoria di tingkat Buku II tahun 2016, 2015, dan 2014 masing-masing adalah sebesar 2,56%, 2,30% dan 1,92%. Sedangkan pangsa pasar berdasarkan DPK Bank Victoria di tingkat Buku II untuk tahun 2016, 2015, dan 2014 masing-masing sebesar 3,41%, 3,00% dan 2,60%. The Board of Commissioners commends the performance of the Board of Directors who has been able to manage the Bank very well. The growth of Bank Vicoria’s assets, credit and DPK in 2016 has succeeded in increasing the Bank’s market share in the banking industry. Bank Victoria’s market share at Buku II based on level for 2016, 2015 and 2014 were 3.08%, 2.63%, and 2.13% respectively. For market share based on credit, Bank Victoria’s market share at Buku II level oin 2016, 2015 and 2014 are 2.56%, 2.30% and 1.92%, respectively. Bank Victoria’s market share based on DPK at Buku II level for 2016, 2015 and 2014 were 3.41%, 3.00% and 2.60%, respectively. Pemegang saham dan para pemangku kepentingan lainnya yang kami hormati, Dear Valued Shareholders and other Stakeholders, Sebagaimana diamanahkan dalam Anggaran Dasar Bank dan peraturan perundangan yang berlaku, Dewan Komisaris telah menjalankan tugas pengawasan dan pemberian pengarahan kepada Direksi dengan penuh tanggung jawab. Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada pemegang saham dalam hal mengawasi dan pemberian nasihat atas kebijakan Direksi terhadap operasional Bank secara umum yang mengacu kepada rencana bisnis yang telah ditetapkan, serta memastikan kepatuhan terhadap seluruh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. As mandated by the Bank’s Articles of Association and the prevailing regulations, the Board of Commissioners has responsibly performed its duty of supervision and provided guidance to the Board of Directors. The Board of Commissioners is responsible to shareholders in supervising and advising the Board of Directors as regards policymaking in the Bank’s operations in general to refer to the predetermined business plan, and as regards ensuring compliance with all regulations. 2016 Annual Report 37 PT Bank Victoria International Tbk. Oliver Simorangkir Komisaris Utama President Commissioner Dewan Komisaris telah menjalankan perannya untuk senantiasa berupaya memastikan Bank telah dikelola sesuai kepentingan stakeholder. Berkaitan dengan hal tersebut, Dewan Komisaris senantiasa menjaga obyektivitas dan independensi dalam menjalankan tugas, sehingga tidak terlibat dalam pengambilan keputusan operasional Bank, kecuali hal-hal yang diatur dan ditetapkan dalam Anggaran Dasar Bank dan peraturan perundang-undangan. The Board of Commissioners has performed its role to ensure that the Bank has been well managed in accordance with the interests of the stakeholders. Thus, the Board of Commissioners always maintains objectivity and independence in performing its duties, so as not to be involved in the decisionmaking side of the Bank’s operations, apart from matters regulated in the Bank’s Articles of Association and the prevailing regulations. Dalam melaksanakan tugasnya Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Penunjang, yaitu Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, Komite Pemantau Risiko serta Komite Tata Kelola In performing its duties, the Board of Commissioners has been assisted by Supporting Committees, namely: Audit Committee, Nomination and Remuneration Committee, Risk Monitoring PT Bank Victoria International Tbk. 38 Laporan Tahunan 2016 Terintegrasi. Tugas dan wewenang komite-komite penunjang Dewan Komisaris telah didefinisikan dengan jelas, sehingga dapat berperan secara efektif dalam membantu Dewan Komisaris. Committee, and Integrated Governance Committee. The roles and authority of the supporting committees of the Board of Commissioners have been clearly defined, so they were able to effectively assist Board of Commissioners. Dalam laporan ini Dewan Komisaris melaporkan penilaian kinerja Direksi, pandangan atas prospek usaha yang disusun oleh Direksi, penerapan good corporate governance, penilaian atas komite-komite penunjang Dewan Komisaris dan perubahan komposisi Dewan Komisaris. Herewith the Board of Commissioners reports the evaluation on the performance of the Board of Directors, review of the business plan prepared by the Board of Directors, and evaluation of supporting committees of the Board of Commissioners as well as the changes to the composition of the Board of Commissioners. PENILAIAN ATAS KINERJA DIREKSI EVALUATION ON THE BOARD DIRECTORS’ PERFORMANCE Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan atas kinerja Direksi yang telah mampu mengelola Bank dengan sangat baik. Penilaian Dewan Komisaris atas kinerja Direksi didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan berikut ini. The Board of Commissioners commends the performance of the Board of Directors who has been able to manage the Bank very well. The Board of Commissioners’ assessment of the Board of Directors performance has been based on the following considerations. TINJAUAN MAKRO EKONOMI MACRO ECONOMICS REVIEW Dewan Komisaris berpendapat bahwa Direksi telah mampu menghadapi tantangan perekonomian nasional di tahun 2016. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di tahun 2016 mengalami peningkatan, namun masih belum cukup signifikan. Perekonomian Indonesia di tahun 2016 tumbuh 5,02% lebih tinggi dibanding capaian tahun 2015 sebesar 4,79%. The Board of Commissioners believes that the Board of Directors has been able to face the challenges of the national economy in 2016. Indonesia’s economic growth in 2016 has experienced an improvement, however it was still not significant enough. The Indonesian economy in 2016 grew 5.02% higher than in 2015 at 4.79%. Pemulihan ekonomi di tahun 2016 juga seiring dengan menguatnya industri jasa keuangan. Stabilitas sistem keuangan Indonesia tetap terjaga ditopang oleh tingginya ketahanan sistem perbankan. Ketahanan industri perbankan tetap kuat dengan risiko-risiko kredit, likuiditas dan pasar yang cukup terjaga. Selain itu, rasio kecukupan modal yang memadai masih mampu memelihara industri perbankan secara keseluruhan. The economic recovery in 2016 was also in line with the strengthening of the financial services industry. The stability of Indonesia’s financial system was supported by the resilience of the banking system. This resilience of the banking industry remained strong with all credit, liquidity and markets risks well maintained. In addition, adequate capital adequacy ratio was still able to maintain the banking industry as a whole. Meskipun pertumbuhan kredit sepanjang tahun 2016 melambat, DPK mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan kredit pada Desember 2016 tercatat sebesar 7,85% (yoy) atau lebih rendah dibandingkan posisi Desember 2015 sebesar 10,40% (yoy). Di sisi lain, DPK mengalami peningkatan pertumbuhan. DPK tumbuh 9,60% (yoy) pada Desember 2016, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Desember 2015 yang sebesar 7,26% (yoy). Although credit growth throughout 2016 has slowed down, Third Party Deposits grew. Credit growth in December 2016 was recorded at 7.85% (yoy) or lower compared in December 2015 at 10.40% (yoy). On the other hand, Third Party Deposits have experienced a significant growth. Third Party Deposits grew 9.60% (yoy) in December 2016, higher than growth in December 2015 at 7.26% (yoy). Ketahanan industri perbankan tetap kuat, didukung oleh risiko kredit yang terjaga dan rasio kecukupan modal yang kuat. Pada Desember 2016, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/ CAR) masih tinggi, yaitu sebesar 22,93%, jauh di atas ketentuan minimum 8%. Kondisi ini mencerminkan daya tahan perbankan yang masih cukup tinggi dalam mengatasi tekanan dan gejolak di perekonomian. Sementara itu, rasio kredit bermasalah net (Non Performing Loan/NPL net) tetap rendah dan berada di kisaran 1,24%. The resilience of the banking industry remained strong, supported by sound credit risks and strong capital adequacy ratio. In December 2016, the Capital Adequacy Ratio (CAR) was still high at 22.93%, well above the minimum requirement of 8%. This condition reflected the strong banking industry resilience in overcoming the economy pressure and turmoil. Meanwhile, the net Non-Performing Loan (NPL net) ratio remained low and was in the range of 1.24%. EVALUASI KINERJA 2016 2016 PERFORMANCE EVALUATION Melihat tantangan perekonomian yang belum sepenuhnya mengalami pemulihan, Dewan Komisaris berpendapat bahwa Kinerja Direksi sangat baik. Pada 2016, Bank memiliki pertumbuhan aset, kredit dan DPK di atas pertumbuhan perbankan. Looking at the economic challenges that have not fully recovered, the Board of Commissioners believes that the Board of Directors performance was very good. In 2016, the Bank’s growth in assets, credit and deposits was above the growth in the banking industry. OF 2016 Annual Report 39 PT Bank Victoria International Tbk. Pada tahun 2016, tingkat kesehatan Bank berada pada Peringkat Komposit 2 yang mencerminkan kondisi Bank secara umum sehat, sehingga dinilai mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya. In 2016, the Bank’s health level was on Composite Rating 2 which reflected the Bank’s condition is generally healthy, so the Bank was judged to be able to deal with significant negative effects caused by the changes in business conditions and other external factors. Berdasarkan perbandingan kinerja Bank Victoria dibandingkan dengan rata-rata industri perbankan pada tahun 2016, Bank Victoria berhasil mencetak pertumbuhan Aset, Kredit, dan DPK masing-masing sebesar 11,82%, 11,20% dan 13,69%. Pertumbuhan tersebut berada jauh di atas pertumbuhan industri perbankan nasional (Bank Umum). Pertumbuhan Aset, Kredit, dan DPK pada tahun 2016 industri perbankan tercatat masingmasing sebesar 10,40%, 7,85% dan 9,60%. Pertumbuhan laba bersih yang berhasil dicapai oleh Bank Victoria sebesar 6,68% berada di atas rata-rata industri perbankan nasional yaitu sebesar 5,39%. Hal ini menunjukkan pengelolaan Bank selama tahun 2016 sudah sangat efektif. Based on the comparison of Bank Victoria’s performance with the average of the banking industry in 2016, Bank Victoria managed to generate asset, credit and deposits growth of 11.82%, 11.20% and 13.69% respectively. The growth was well above the growth of the national banking industry (Commercial Bank). The Asset, Credit and DPK growth in 2016 was recorded at 10.40%, 7.85% and 9.60%, respectively. Bank Victoria’s net profit growth of 6.68% was above the national banking industry’s average of 5.39%. This has showed that the Bank’s management during 2016 has been very effective. Pertumbuhan aset, kredit dan DPK Bank Vicoria di 2016 telah berhasil meningkatkan pangsa pasar Bank pada di industri perbankan. Di tingkat Buku II, pangsa pasar Bank berdasarkan aset, kredit dan DPK telah mengalami peningkatan selama tiga tahun berturut-turut. Pangsa pasar Bank Victoria di tingkat Buku II berdasarkan aset untuk tahun 2016, 2015, dan 2014 masingmasing adalah sebesar 3,08%, 2,63% dan 2,13%. Untuk pangsa pasar berdasarkan kredit, besarnya pangsa pasar Bank Victoria di tingkat Buku II tahun 2016, 2015, dan 2014 masing-masing adalah sebesar 2,56%, 2,30% dan 1,92%. Sedangkan pangsa pasar berdasarkan DPK Bank Victoria di tingkat Buku II untuk tahun 2016, 2015, dan 2014 masing-masing sebesar 3,41%, 2,30% dan 1,92%. The growth of Bank Vicoria’s assets, credit and DPK in 2016 has succeeded in increasing the Bank’s market share in the banking industry. At Buku II level, the Bank’s market share based on assets, credit and DPK has increased for three consecutive years. Bank Victoria’s market share at Buku II based on level for 2016, 2015 and 2014 were 3.08%, 2.63% and 2.13% respectively. For market share based on credit, Bank Victoria’s market share at Buku II level oin 2016, 2015 and 2014 are 2.56%, 2.30% and 1.92%, respectively. Bank Victoria’s market share based on DPK at Buku II level for 2016, 2015 and 2014 were 3.41%, 3.00% and 2.60%, respectively. PT Bank Victoria International Tbk. 40 Laporan Tahunan 2016 TINGKAT KESEHATAN BANK THE LEVEL OF THE BANK’S RATING Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.4/ POJK.03/2016 tanggal 26 Januari 2016 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum dengan menggunakan pendekatan risiko (Risk – based bank rating), Tingkat kesehatan Bank tercermin dari hasil penilaian kondisi Bank yang dilakukan terhadap risiko dan kinerja Bank yang dapat dilihat dari peringkat akhir hasil penilaian. Based on the Regulation of the Financial Services Authority No. 4/POJK.03/ 2016 dated January 26, 2016 concerning the Rating of Commercial Banks based on risk-based bank rating, the Bank health level was reflected in the Bank’s assessment of the Bank’s risks and performance that can be seen from the final rating assessment results. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum menggunakan pendekatan risiko (Risk – based bank rating) yang mencakup empat faktor yaitu: 1. Profil Risiko, 2. Good Corporate Governance (GCG), 3. Rentabilitas (Earnings), 4. Permodalan (Capital). The Rating of Commercial Banks uses a risk-based bank rating approach that includes four factors: Pada tahun 2016, tingkat kesehatan Bank berada pada Peringkat Komposit 2 yang mencerminkan kondisi Bank secara umum sehat, sehingga dinilai mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya. In 2016, the Bank’s health level was on Composite Rating 2 which reflected the Bank’s condition is generally healthy, so the Bank was judged to be able to deal with significant negative effects caused by the changes in business conditions and other external factors. PANDANGAN ATAS PROSPEK USAHA BANK YANG TELAH DISUSUN DIREKSI REVIEW ON THE BANK’S BUSINESS PROSPECT PREPARED BY THE BOARD OF DIRECTORS Relaksasi kebijakan moneter Bank Indonesia, baik melalui penurunan suku bunga acuan, rasio Giro Wajib Minimun (GWM) serta perubahan rasio penyaluran kredit dari Loan to Deposit (LDR) menjadi Loan to Funding (LFR) disambut baik oleh kalangan perbankan. Kebijakan ini diperkirakan dapat memperkuat likuiditas, mendorong pertumbuhan kredit perbankan serta diversifikasi komponen pendanaan untuk kredit di tengah ketatnya likuiditas perbankan. Selain itu relaksasi kebijakan moneter ini diimbangi dengan peraturan OJK mengenai capping suku bunga untuk mendukung transmisi penurunan suku bunga dana dan pinjaman, sehingga menimbulkan tantangan dan peluang bersaing yang lebih sehat antar perbankan di Indonesia. Di tengah tantangan perekonomian global dan lokal, masih terdapat potensi penguatan industri perbankan pada tahun 2017. Diperkirakan laju petumbuhan kredit di tahun 2017 tumbuh dikisaran 9-12% ditambah dengan potensi pasar perbankan dengan masih tingginya porsi dana masyarakat yang belum masuk dalam industri perbankan, maka diperkirakan dana masyarakat di tahun 2017 masih akan tumbuh 10-14%. The relaxation of Bank Indonesia’s monetary policy, both through lowering the benchmark interest rate, the Minimum Mandatory Reserves (GWM) and changes in credit distribution ratio from Loan to Deposit (LDR) to Loan to Funding (LFR) were welcomed by the banking industry. This policy is expected to strengthen liquidity, encourage banking credit growth as well as diversify the financing component amid the tight banking liquidity. In addition, this relaxation of monetary policy is counterbalanced by the FSA regulation on interest rate capping to support the transmission of interest rate cuts on funds and loans, thereby creating healthier challenges and opportunities between banks in Indonesia. In the midst of global and local economic challenges, there is still a potential strengthening of the banking industry in 2017. It is estimated that the credit growth in 2017 will be in the range of 9-12% combined with still high banking market potential due to many public funds that have not been injected in the banking industry. It is estimated that public funds in 2017 will still grow 10-14%. Dewan Komisaris memandang bahwa Direksi akan mampu memanfaatkan peluang yang ada dan optimis bahwa prospek usaha yang telah disususn oleh Direksi telah sesuai. Hal tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa Direksi telah menyusun strategi-strategi pengembangan usaha yang tepat. Sehingga The Board of Commissioners believes that the Board of Directors will be able to take advantage of existing opportunities and optimistic that the business prospects that have been set by the Board of Directors are appropriate. This is based on the consideration that the Board of Directors has developed 1. Risk Profile, 2. Good Corporate Governance (GCG), 3.Earnings, 4.Capital. 2016 Annual Report 41 PT Bank Victoria International Tbk. diharapkan profitabiltas dan kualitas aktiva produktif akan terus membaik. Di lain pihak melalui anak perusahaannya Bank Victoria Syariah, Direksi juga telah memprioritaskan pengembangan target UKM untuk mendukung pengembangan usaha kecil dan menengah. appropriate business development strategies. So it is expected that profitability and the quality of productive assets will continue to improve. On the other hand, through its subsidiary, Bank Victoria Syariah, the Board of Directors has also prioritized the development of MSME targets to support the development of small and medium enterprises. PANDANGAN ATAS PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REVIEW ON THE GOOD CORPORATE GOVERNANCE IMPLEMENTATION Implementasi Good Corporate Governance (GCG) menjadi perhatian utama bagi Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan dan pemberian nasehat kepada Direksi. Oleh karena itu dalam menjalankan fungsi pengawasannya, Dewan Komisaris turut serta dalam memastikan bahwa seluruh peraturan dari regulator telah dituangkan kedalam Standar Operational Prosedure (SOP) sebagai panduan dalam menjalankan kegiatan usaha secara Good Corporate Governance. Selain itu Dewan Komisaris juga melakukan monitoring implementasi SOP melalui rapat-rapat berkala seperti issue-issue operasional dan temuan SKAI dan melakukan memonitoring terhadap tindak lanjut perbaikan yang akan dilakukan melalui perangkatperangkat Dewan Komisaris. The implementation of Good Corporate Governance (GCG) is a major concern for the Board of Commissioners in carrying out supervisory and advisory functions to the Board of Directors. Therefore, in executing its supervision function, the Board of Commissioners participated in ensuring that all regulations have been incorporated into Standard Operating Procedures (SOP) as guidance in conducting business activities in accordance to Good Corporate Governance. In addition, the Board of Commissioners also monitored the implementation of SOP through periodic meetings such as operational issues and IAWU findings and conducted monitoring on follow-up improvements that will be made through the Board of Commissioners’ instruments. Dewan Komisaris berpendapat bahwa Direksi telah menerapkan GCG dengan efektif dan konsisten di tahun 2016. Bank Victoria senantiasa melakukan evaluasi penerapan GCG secara berkelanjutan, sehingga penerapan GCG akan selalu mengalami peningkatan. The Board of Commissioners believes that the Board of Directors has implemented GCG effectively and consistently in 2016. Bank Victoria continually evaluates the implementation of GCG in a sustainable manner, so that the implementation of GCG will always improve for the better. Dalam rangka evaluasi penerapan GCG, Bank melaksanakan GCG Assessment yang dilaksanakan secara periodik dan konsisten setiap tahun berupa dari Self Assessment sesuai ketentuan OJK. Dasar pelaksanaan self assessment adalah POJK No. 55/POJK.03/2016 tentang penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum. Hasil pelaksanaan self assessment di tahun 2016 menunjukkan nilai komposit 2 yang mencerminkan Manajemen Bank telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara umum BAIK. Hasil dari assessment serta ditambah dengan masukan dari seluruh stakeholders digunakan sebagai pertimbangan di dalam melakukan peningkatan kualitas implementasi GCG. In evaluating the implementation of GCG, the Bank conducts GCG Assessment which is carried out periodically and consistently every year in the form of Self Assessment in accordance with the provisions of the FSA. The legal basis for self-assessment is FSA Regulation No. 55/POJK.03/2016 on the implementation of Governance for Commercial Banks. The results of self assessment in 2016 showed composite value 2 which reflected the Bank’s Management has been implementing the Good Corporate Governance which is generally GOOD. The results of the assessment with additional input from all stakeholders are used as a consideration in improving the quality of the GCG implementation. Sejalan dengan diterbitkannya POJK No.18/POJK.03/2014 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan dan dikeluarkannya Surat Edaran OJK No.15/ SEOJK.03/2015, Bank Victoria telah ditunjuk sebagai entitas utama dari Group Victoria. Berkaitan dengan itu, Bank Victoria telah melakukan perubahan struktur organisasi yang dibutuhkan, pembentukan Komite Tata Kelola Terintegrasi, penyusunan pedoman dan tata tertib Komite Tata Kelola Terintegrasi Grup Victoria, dan penyusunan Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi. Bank juga telah melakukan assessment Tata Kelola In accordance with the issuance of FSA Regulation No. 18/ POJK.03/2014 ceoncerning the Implementation of Integrated Governance for Financial Conglomeration and the issuance of FSA Circular Letter No. 15/SEOJK.03/2015, Bank Victoria has been appointed as the main entity of the Victoria Group. In this regard, Bank Victoria has made changes to the required organizational structure, the establishment of an Integrated Governance Committee, the preparation of the guidelines and discipline of the Integrated Governance Committee Victoria Group, and the preparation of the Integrated Governance Implementation PT Bank Victoria International Tbk. 42 Laporan Tahunan 2016 Terintegrasi. Hasil penilaian penerapan tata kelola terintegrasi selama 2016 menunjukkan bahwa Bank berada pada peringkat 2 (dua) yang berarti bahwa Secara Terintegrasi, Bank Victoria dan anggota LJK konglomerasi Keuangan, telah melakukan penerapan Tata Kelola Terintegrasi yang secara umum BAIK. Report. The Bank has also undertaken an Integrated Governance assessment. The result of the assessment of the implementation of integrated governance during 2016 indicated that the Bank is ranked 2 (two) which means that integratedly, Bank Victoria and other LJK members of the Finance Conglomeratin have been implementing a GOOD Integrated Approval. Beberapa isu kunci dalam penerapan GCG seperti manajemen risiko, penerapan whistleblowing system, dan corporate social responsibility juga menjadi perhatian Dewan Komisaris. Berikut pandangan Dewan Komisaris terhadap penerapan manajemen risiko, whistleblowing system, dan corporate social responsibility di Bank Victoria. Some key issues in the implementation of GCG such as risk management, the application of whistleblowing system, and corporate social responsibility are also became a concern for the Board of Commissioners. The following are the views of the Board of Commissioners on the implementation of risk management, whistleblowing system, and corporate social responsibility at Bank Victoria. MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT Dewan Komisaris menilai bahwa sistem manajemen risiko telah diterapkan dengan baik. Dalam rangka penerapan manajemen risiko yang efektif, Direksi Bank telah menetapkan struktur organisasi yang disusun dengan kejelasan tugas dan tanggung jawab terkait penerapan manajemen risiko yang disesuaikan dengan tujuan dan kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas kegiatan usaha Bank. Kecukupan kerangka pendelegasian wewenang disesuaikan dengan karakteristik dan kompleksitas produk, tingkat risiko yang akan diambil Bank dan selaras dengan rencana strategis Bank. The Board of Commissioners considers that risk management has been duly performed. In order to apply an effective risk management, the Board of Directors has established an organization structure that is arranged with a clear definition of duties and responsibilities related to risk management implementation in accordance with the Bank’s goals and business policy, as well as the size and complexity of the Bank’s business activities. The adequacy of the authority delegation framework is adjusted to the products’ characteristics and complexity, the risk level to be taken, and in line with the Bank’s strategic plan. Terdapat 8 (delapan) risiko yang dikelola Bank yaitu risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar, risiko operasional, risiko stratejik, risiko kepatuhan, risiko hukum dan risiko reputasi. Menurut pendapat Dewan Komisaris, kedelapan risiko tersebut telah dikelola dengan baik. Berdasarkan hasil penilaian Bank sendiri (self assessment), maka peringkat risiko Bank Victoria berada pada tingkat low to moderate. Hal ini menunjukkan bahwa risikorisiko telah dikelola dengan baik. There are 8 (eight) risks managed by the Bank, namely: credit risk, liquidity risk, market risk, operational risk, strategic risk, compliance risk, legal risk, and reputation risk. In the Board of Commissioners’ view, all of the eight risks have been duly well manged. Based on the Bank’s own assessment, the risk rating of Bank Victoria is at a low to moderate level. This indicates that the risks have been well managed. Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 17/ POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 14/SEOJK.03/2015 tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan tanggal 25 Mei 2015, terhitung posisi Desember 2015 laporan Profil Risiko pertama kali dilakukan. Bank Victoria merupakan LJK yang ditunjuk sebagai Entitas Utama dalam hal Pengawasan Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup Victoria. In accordance with the Financial Services Authority (OJK) Regulation no. 17/POJK.0 2014 dated November 18, 2014 on the Implementation of Integrated Risk Management for Financial Conglomeration and Circular Letter of the Financial Services Authority No. 14/SEOJK.03/ 2015 on the Implementation of Integrated Risk Management for Financial Conglomeration dated May 25, 2015, the Risk Profile report was first prepared as of December 2015. Bank Victoria is an LJK that designated to be the Main Entity in the case of the Integrated Supervision of the Victoria Group Financial Conglomeration. Dewan Komisaris menilai bahwa penerapan manajemen risiko terintegrasi telah sesuai dengan tujuan, ukuran dan kompleksitas usaha Bank, serta risiko yang dihadapi Entitas Utama dan anggota LJK Grup Victoria lainnya. Direksi dan Dewan Komisaris Entitas Utama telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan Pedoman yang telah ditetapkan dan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian. The Board of Commissioners considers that the implementation of integrated risk management is in accordance with the Bank’s objectives, size and complexity of its business, as well as the risks faced by the Main Entity and other members of the Victoria Group LJK. The Board of Directors and the Board of Commissioners of the Main Entity have carried out their duties and responsibilities in accordance with the established Guidelines and continue to prioritize the principles of prudence. 2016 Annual Report 43 PT Bank Victoria International Tbk. WHISTLEBLOWING SYSTEM WHISTLE BLOWING SYSTEM Sejak awal pengembangannya, Dewan Komisaris sangat peduli terhadap penerapan whistleblowing system (WBS). Peran Dewan Komisaris dalam pengembangan WBS adalah melakukan arahan dalam penyusunan standard operational procedure (SOP) dan sistem yang digunakan. Dalam penerapannya, peran Dewan Komisaris antara lain dijelaskan sebagai berikut. 1. Untuk pengaduan pelanggaran yang diduga dilakukan oleh anggota Direksi atau keluarganya, laporan pengaduan ditujukan kepada Dewan Komisaris dengan dengan alamat email [email protected]. 2. Untuk pengaduan pelanggaran yang hasil investigasinya terbukti sebagai tindakan fraud, maka kasusnya akan dibahas di Rapat Pleno Dewan Komisaris dan Direksi. Since its establihsment, the Board of Commissioners is very concerned about the application of whistleblowing system (WBS). The role of the Board of Commissioners in the development of WBS is by providing guidance in the preparation of Standard Operational Procedures (SOPs) and systems used. In its application, the role of the Board of Commissioners is explained as follows. 1. For violations report that allegedly committed by members of the Board of Directors or their families, the complaint report is addressed to the Board of Commissioners via the following email address [email protected]. 2. For customer complaints that after investigation proven to be fraud, the case will be discussed at the Plenary Meeting of the Board of Commissioners and the Board of Directors. Menurut pandangan Dewan Komisaris, penerapan WBS di Bank Victoria telah berjalan dengan baik. Namun demikian, Dewan Komisaris memberikan arahan agar kedepannya penerapan WBS lebih ditingkatkan lagi efektivitasnya. In the opinion of the Board of Commissioners, the implementation of WBS at Victoria Bank has been going well. Nevertheless, the Board of Commissioners always provides guidance to improve the effectiveness of the WBS implementation in the future. CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Hal penting lainnya yang mendapatkan perhatian dari Dewan Komisaris adalah Corporate Social Responsibility (CSR). Dewan Komisaris berpendapat bahwa CSR akan berdampak bagi kinerja perusahaan, melalui legitimasi dari para stakeholders. CSR akan meningkatkan reputasi Bank dan selanjutnya akan terjalin hubungan yang harmonis antara Bank dan para pemangku kepentingan. Another important thing that gets the attention of the Board of Commissioners is Corporate Social Responsibility (CSR). The Board of Commissioners believes that CSR will affect the Company’s performance, through the legitimacy of the stakeholders. CSR will enhance the Bank’s reputation and further harmonize relationships between the Bank and its stakeholders. Dewan Komisaris berpendapat bahwa Direksi telah menjalankan kegiatan CSR dengan efektif meliputi program pelestarian alam dan lingkungan hidup; ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja; pengembangan sosial kemasyarakatan dan tanggung jawab terhadap nasabah. Sehingga, parameter keberhasilan adalah dengan mengedepankan prinsip moral dan etis, yakni menggapai hasil terbaik tanpa merugikan kelompok masyarakat lainnya. Bank Victoria menganut prinsip bahwa yang mengajarkan agar suatu pihak memperlakukan pihak lain sama seperti apa yang mereka ingin diperlakukan. Dengan demikian, Bank Victoria berkeyakinan bahwa perusahaan yang bekerja dengan mengedepankan prinsip moral dan etis akan memberikan manfaat terbaik bagi masyarakat. The Board of Commissioners believes that the Board of Directors has conducted CSR activities effectively covering the nature conservation and the environment programs; Employment, occupational health and safety; social and community development and responsibility to customers. Thus, the parameters of success are by promoting moral and ethical principles to achieve the best results without harming other community groups. The Bank adheres to the principle that teaches a party must treats other party just as they would like to be treated. Thus, Bank Victoria believes that companies that work by promoting moral and ethical principles will bring the best benefits to society. PENILAIAN KINERJA KOMITE-KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS AN ASSESSMENT ON THE COMMITTEES’ PERFORMANCE UNDER THE BOARD OF COMMISSIONERS Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Penunjang yaitu Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, Komite Pemantau Risiko. Untuk menjalankan POJK No.18/POJK.03/2014 tentang Penerapan Tata Kelola In performing its duties, the Board of Commissioners is assisted by the Supporting Committees, they are the Audit Committee, the Nomination and Remuneration Committee, the Risk Monitoring Committee. To enforce FSA Regulation No. 18/POJK.03/2014 PT Bank Victoria International Tbk. 44 Laporan Tahunan 2016 Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan, Dewan Komisaris telah membentuk Komite Tata Kelola Terintegrasi. on the Implementation of Integrated Governance for Financial Conglomeration, the Board of Commissioners has established an Integrated Governance Committee. Dewan Komisaris menilai bahwa selama 2016, komite-komite tersebut telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan efektif. Penilaian atas kinerja komite-komite di bawah Dewan Komisaris disajikan sebagai berikut. The Board of Commissioners believes that in 2016, these committees have performed their duties and responsibilities effectively. The assessment of the performance of committees under the Board of Commissioners is presented as follows. KOMITE AUDIT AUDIT COMMITTEE Komite Audit bertugas untuk membantu Dewan Komisaris yang meliputi antara lain memantau dan melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas Satuan kerja Audit Intern, melakukan kajian atas informasi yang terkait dengan penyusunan laporan Keuangan yang diterbitkan Bank, termasuk kajian tentang aspek bisnis dan laporan tata kelola Bank yang berkaitan dengan audit dan manajemen risiko, melakukan kajian atas kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik eksternal dengan prinsip dan standar audit yang berlaku di Indonesia, memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris tentang penunjukkan Akuntan Publik, dan melakukan evaluasi penerapan pelaksanaan pengendalian Internal Bank. The Audit Committee is in charge of assisting the Board of Commissioners in monitoring and evaluating Internal Audit Unit performance, reviewing information related to the preparation of the financial statements published by the Bank including a review on the business aspect and governance related to audit and risk management, reviewing audit performance by the external public accounting firm in accordance with the audit principles and standards prevailing in Indonesia, providing recommendations to the Board of Commissioners on the appointment of a Public Accounting Firm, and evaluating the Bank’s internal control performance. Komite Audit telah menyelenggarakan 8 (delapan) kali rapat dengan tingkat kehadiran yang tinggi dari anggota Komite Audit. Komite Audit juga telah beberapa kali menyelenggarakan rapat dengan Satuan Kerja Audit Internal dan Auditor Eksternal. Sepanjang tahun 2016, Komite Audit telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara profesional sesuai dengan program kerja yang telah ditetapkan. The Audit Committee held 8 (eight) meetings that has high attendance rate from the Audit Committee members, and conducted several meetings with the Internal Audit Work Unit and External Auditor in 2016. Furthermore, the Audit Committee professionally performed its duties and responsibilities in accordance with its work plans. KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI NOMINATION COMMITTEE Komite Nominasi dan Remunerasi bertugas membantu Dewan Komisaris terkait dengan nominasi dan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi serta kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan. Dewan Komisaris menilai bahwa kinerja Komite Nominasi dan Remunerasi selama 2016 telah efektif sesuai dengan Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi. The Nomination and Remuneration Committee is in charge of assisting the Board of Commissioners in the nomination and remuneration of the Boards of Commissioners and Directors, and also the remuneration policy for Executive Officers and all employees. The Board of Commissioners evaluates that the performance of the Nomination and Remuneration Committee in 2016 has been effective and in line with the Nomination and Remuneration Committee Charter. Selama tahun 2016, Komite Nominasi dan Remunerasi telah menyelenggarakan 12 (dua belas) kali rapat. Komite Nominasi dan Remunerasi telah melaksanakan tugas antara lain. 1. Mengevaluasi Pedoman Penilaian Konduite dan Kinerja sebagai Dasar Remunerasi; 2. Merumuskan kebijakan Pedoman Gratifikasi bagi Pengurus dan Pegawai Bank untuk direkomendasikan kepada Dewan Komisaris; 3. Melakukan evaluasi atas struktur organisasi Bank Victoria; 4. Melakukan evaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi; In 2016, the Nomination and Remuneration Committee has conducted 12 (twelve) meetings. The duties performed by the committee are as follows. 1. Evaluated the Conduit and Performance Assessment Guidelines as the basis for providing remuneration; 2. Formulated the Guidelines on Gratification for the Bank’s Management and Employees to be recommended to the Board of Commissioners; 3. Evaluated the organization structure of Bank Victoria; 4. Evaluated the performance of the Board of Commissioners and the Board of Directors; and 5. Evaluated the adequacy of the composition of the Bank’s Management and Executive Officers. 5. Mengevaluasi kecukupan susunan Pengurus Bank dan Pejabat Eksekutif. AND REMUNERATION 2016 Annual Report 45 PT Bank Victoria International Tbk. KOMITE PEMANTAU RISIKO Risk Monitoring Committee Komite Pemantau Risiko memiliki tugas membantu Dewan Komisaris yang meliputi antara lain memantau dan melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas Satuan Kerja Manajemen Risiko dan hasil telaahan Komite Manajemen Risiko, melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara kerangka kebijakan manajemen risiko Bank dengan pelaksanaan kebijakan manajemen risiko, dan memantau laporan terhadap kepatuhan yang diwajibkan, terkait dengan kebijakan manajemen risiko dan kerangka manajemen risiko. Dewan Komisaris menilai bahwa kinerja Komite Pemantau Risiko di 2016 telah efektif. The Risk Monitoring Committee’s duty is to assist the Board of Commissioners in monitoring and evaluating the Risk Management Division’s execution of duties and the review results of the Risk Management Committee, evaluating the conformity of the Bank’s risk management policy framework with the risk management policy implementation, and monitoring reports on compulsory compliance related to risk management policy and risk management framework. The Board of Commissioners considers that the performance of the Risk Monitoring Committee in 2016 has been effective. Sesuai dengan tugasnya, Komite Pemantau Risiko telah melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan manajemen risiko serta evaluasi kesesuaian antara kerangka kebijakan manajemen risiko bank dengan pelaksanannya. Selama tahun 2016, Komite Pemantau Risiko telah menjalankan perannya secara efektif dan telah menyelenggarakan 7 kali rapat. In accordance with its duties, the Risk Monitoring Committee performed monitoring and evaluation functions in relation to risk management and also evaluation of conformity of the Bank’s risk management policy framework with the implementation thereof. In 2016, the Risk Monitoring Committee effectively performed its role and conducted 7 meetings. KOMITE TATA KELOLA TERINTEGRASI Integrated Governance Committee Komite Tata Kelola Terintegrasi Bank dibentuk oleh Dewan Komisaris dan menjalankan tugasnya sesuai peraturan yaitu Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.17/POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.18/POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan, Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.14/SEOJK.03/2014 tanggal 25 Mei 2015 tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan, dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.15/ SEOJK.03/2014 tanggal 25 Mei 2015 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan. Meskipun baru dibentuk di bulan Oktober 2015, Dewan Komisaris menilai bahwa Komite telah menjalankan perannya dengan cukup efektif. The Bank’s Integrated Governance Committee was established by the Board of Commissioners and has performed its duties in accordance with OJK Regulation No. 17/POJK.13/2014 dated 18 November 2014 on the Implementation of Integrated Risk Management for Financial Conglomerates, OJK Regulation No. 18/POJK.13/2014 dated 18 November 2014 on the Implementation of Integrated Risk Management for Financial Conglomerates, OJK Circular No. 14/SEOJK.03/2014 dated 25 May 2015 on the Implementation of Integrated Risk Management for Financial Conglomerates, and OJK Circular No. 15/SEOJK.03/2014 dated 25 May 2015 on the Implementation of Integrated Risk Management for Financial Conglomerates. Although it was onyly recently established, i.e. in October 2015, according to the Board of Commissioners’ view, the committee has effectively performed its role. Sampai dengan laporan tahunan ini diterbitkan, Komite tersebut telah melaksanakan beberapa tugasnya sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya yang tercantum dalam pedoman dan tata tertib yang Komite. Selama tahun 2016, Komite Tata Kelola Terintegrasi Grup Victoria telah menyelenggarakan 4 (empat) kali rapat dan dihadiri oleh seluruh anggotanya. Up to the publishment of this annual report, the Committee has performed several of its tasks in accordance with its duties and responsibilities contained in the Committee’s guidelines and rules. During 2016, the Victoria Group Integrated Governance Committee has held 4 (four) meetings and was attended by all of its members. 46 PT Bank Victoria International Tbk. PERUBAHAN KOMISARIS KOMPOSISI Laporan Tahunan 2016 DEWAN CHANGES TO THE COMPOSITION OF THE BOARD OF COMMISSIONERS Selama tahun 2016, telah terjadi perubahan komposisi Dewan Komisaris. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan tanggal 18 November 2016 memutuskan: During 2016, there has been a change in the composition of the Board of Commissioners. The Extraordinary General Meeting of Shareholders held on November 18, 2016 has decided to: 1. Menerima pengunduran diri Nyonya Suzanna Tanojo dari jabatannya selaku Komisaris Perseroan dengan ucapan terima kasih atas sumbangan tenaga dan pikiran yang diberikan selama menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris dan membebaskan dari tanggung jawab dan segala tanggungan (acquit et de charge) atas tindakan pengawasan yang dijalankan sepanjang disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2016 yang diselenggarakan di tahun 2017. 2. Mengangkat Nyonya Debora Wahjutirto Tanoyo sebagai Komisaris Perseroan, terhitung sejak ditutupnya Rapat sampai dengan penutupan RUPS Tahunan Perseroan yang diadakan pada tahun 2019. 3. Pengangkatan Komisaris Perseroan tersebut berlaku setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas penilaian kemampuan dan kepatutan (Fit and Proper Test) dan memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. 1. Accept the resignation of Mrs. Suzanna Tanojo from her position as the Commissioner of the Company with acknowledgment of the contribution given during her term of office as a member of the Board of Commissioners and to free from responsibility and all charges (acquit et de charge) for supervisory actions carried out as approved by the 2016 Annual General Meeting of Shareholders held in 2017. Nyonya Debora Wahjutirto Tanoyo telah efektif sesuai persetujuan OJK (Fit and Proper Test) tanggal 17 Februari 2017. Mrs. Debora Wahjutirto Tanoyo has been effective in accordance with the approval from FSA (Fit and Proper Test) dated 17 February 2017. Dengan demikian, terhitung sejak ditutupnya Rapat tersebut sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang diadakan pada tahun 2019, maka susunan anggota Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut: Therefore, as of the closing of the Meeting until the closing of the Company’s Annual General Meeting of Shareholders held in 2019, the composition of the Company’s Board of Commissioners will be as follows: Komisaris Utama : Komisaris/ : Komisaris Independen Komisaris/Komisaris Independen : President Commissioner Commissioner/ Independent Commissioner Commissioner/ Independent Commissioner Commissioner Tuan Oliver Simorangkir Tuan Gunawan Tenggarahardja Tuan Zaenal Abidin Komisaris : Nyonya Debora Wahjutirto Tanoyo 2. Appoints Mrs. Debora Wahjutirto Tanoyo as Commissioner of the Company, effective from the closing of the Meeting until the closing of the Company’s Annual General Meeting of Shareholders held in 2019. 3. The ppointment of the Board of Commissioners shall be effective upon approval of the Financial Services Authority on fit and proper test and comply with applicable laws and regulations. : Mr. Oliver Simorangkir. : Mr. Gunawan Tenggarahardja : Mr. Zaenal Abidin. : Mrs. Debora Wahjutirto Tanoyo 47 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. PENUTUP CLOSING Demikian laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris atas kinerja dan pelaksanaan usaha Bank di tahun 2016. Dewan Komisaris akan selalu berupaya untuk profesional dan independen dalam menjalankan fungsi pengawasan dan pemberian nasehat agar kinerja Bank bisa selalu meningkat di masa yang akan datang, Hereby we conclude the report on our supervisory activities of the Bank’s performance and business in 2016. The Board of Commissioners will strive at all times to be professional and independent in performing its functions to monitor and provide advice so that the Bank’s performance continues to improve in the future. Sekali lagi, Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan kepada segenap jajaran Direksi dan seluruh karyawan Bank Victoria, berkat dedikasi dan kerja keras, Bank mampu bertahan dalam kondisi perekonomian yang penuh tantangan. The Board of Commissioners expresses gratitude to the Board of Directors and all employees of Bank Victoria for their dedication and hard work that have kept the Bank standing in such an economic condition replete with remarkable challenges. Jakarta, April 2017 Jakarta, April 2017 Atas Nama Dewan Komisaris On behalf of the Board of Commissioners PT Bank Victoria Internasional Tbk. Oliver Simorangkir Komisaris Utama President Commissioner PT Bank Victoria International Tbk. 48 Laporan Tahunan 2016 2016 Annual Report 49 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Direksi Report of the Board of Directors Kinerja Bank Victoria tahun 2016 mencetak pertumbuhan Aset, Kredit, dan DPK masing-masing sebesar 11,82%, 11,20% dan 13,69%. Sedangkan pertumbuhan Aset, Kredit, dan DPK industri perbankan nasional (Bank Umum) tercatat masingmasing sebesar 10,40%, 7,85% dan 9,60%. Pertumbuhan laba bersih Bank Victoria sebesar 6,68% di atas rata-rata industri perbankan nasional yaitu sebesar 5,39%. Secara umum, pencapaian target yang telah ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank di 2016 telah menunjukkan hasil yang baik, pencapaian total aset sebesar 107,69%, ekuitas sebesar 102,90%, pendapatan bunga konsolidasi dengan syariah sebesar 161,10%, dan laba bersih sebesar 228,80%. Bank Victoria’s performance in 2016 achieved growth in Assets, Credits and Deposits by 11.82%, 11.20% and 13.69% respectively. At the same time, the asset, credit and DPK growth in national banking industry (Commercial Bank) recorded at 10.40%, 7.85% and 9.60% respectively. Bank Victoria’s net profit growth of 6.68% was above the national banking industry average of 5.39%. In general, the achievement of the targets set in the Bank’s Business Plan in 2016 has shown good results, the achievement of total asset was at 107.69%, equity at 102.90%, consolidated interest income with sharia at 161.10%, and net income at 228.80%. Daniel Budirahayu Direksi Utama President Director PT Bank Victoria International Tbk. 50 Laporan Tahunan 2016 Perseroan telah mendapatkan izin menjadi Bank Devisa pada tanggal 13 Desember 2016 sesuai dengan Surat Kepala Departemen Perizinan dan Informasi Perbankan – Otoritas Jasa Keuangan No. S-423/PB.12/2016 dan efektif beroperasi menjadi bank devisa pada tanggal 20 Februari 2017. The Company has obtained the license to become a Foreign Exchange Bank in December 13, 2016 by the issuance of the Letter from Department Head of Banking Licensing and Information - Financial Services Authority No. S-423/PB.12/2016 and actively operated as a foreign exchange bank on 20 February 2017. Para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya, yang kami hormati. Pada kesempatan yang baik ini izinkan kami menyampaikan Laporan Pengelolaan Bank untuk Tahun buku 2016. Secara umum, Bank telah berhasil meningkatkan kinerja operasional dan keuangan dengan sangat baik, meskipun kondisi perekonomian global maupun nasional masih belum sepenuhnya pulih. Dear our esteem Shareholders and all Stakeholders. On this auspicious opportunity, please allow us to present the Bank’s Management Report for the financial year 2016. In general, the Bank has successfully improved its operational and financial performance, even though the global and national economic conditions have not fully recovered yet. TINJAUAN MAKRO EKONOMI MACRO ECONOMIC REVIEW Perekonomian global di 2016 masih dihadapkan pada berbagai ketidakpastian. International Monetary Fund (IMF) mengoreksi pertumbuhan ekonomi dunia, dari posisi 3,2% pada publikasi April 2016 menjadi 3,1% pada rilis Juli 2016. The global economy in 2016 was still adorned with various uncertainties. The International Monetary Fund (IMF) has revised its world’s economic growth, from 3.2% in April 2016 to 3.1% in July 2016 release. Kondisi perekonomian global tentu saja akan mempengaruhi kondisi perekonomian Indonesia. Meskipun tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia telah mengalami sedikit peningkatan, yaitu sebesar 5,02% (yoy) di tahun 2016 meningkat dibanding tahun 2015 yang sebesar 4,79% (yoy), namun pertumbuhan ini masih dianggap belum cukup signifikan. The global economy condition was certainly affected the condition of the Indonesian economy. Although Indonesia’s economic growth rate has slightly improved at 5.02% (yoy) in 2016, compared to 4.79% (yoy) in 2015, but this growth was still considered not significant enough. Masih lambatnya pertumbuhan ekonomi pada tahun 2016 dipengaruhi oleh konsumsi rumah tangga yang belum pulih. Daya beli masyarakat masih lemah sebagai konsekuensi dari menurunnya pendapatan dan inflasi bahan makanan yang masih cukup tinggi. Meskipun secara umum inflasi cenderung menurun tetapi inflasi pada barang bergejolak (volatile good) masih tetap tinggi. The stunted economic growth in 2016 was affected by household consumption that has not fully recovered. The public purchasing power was still weak as a consequence of declining income and high foodstuffs inflation. Although in general inflation tends to decline however the inflation in volatile goods remained high. Pada sisi lain, nilai tukar rupiah mengalami tren menguat selama tahun 2016. Namun beberapa fenomena sempat menekan rupiah untuk beberapa kesempatan. Di awal tahun, rupiah sempat berada pada posisi yang masih rentan (Rp13.900 per US$) akibat badai krisis nilai tukar tahun 2015. On the other hand, Rupiah exchange rate experienced a strong trend during 2016. Some phenomena were pressing Rupiah in several occasions. At the beginning of the year, Rupiah stood at a vulnerable position (Rp13.900 per US $) due to the exchange rate crisis in 2015. 2016 Annual Report 51 PT Bank Victoria International Tbk. Namun demikian, stabilitas sistem keuangan Indonesia tetap solid dengan ditopang oleh ketahanan industri Perbankan. Meskipun pertumbuhan kredit pada Desember 2016 tercatat sebesar 7,85% (yoy) atau lebih rendah dibandingkan 10,40% (yoy) pada Desember 2015, namun Dana Pihak Ketiga (DPK) mengalami peningkatan pertumbuhan. DPK tumbuh 9,60% (yoy) pada Desember 2016, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Desember 2015 yang sebesar 7,26% (yoy). Nevertheless, the stability of the Indonesian financial system remains solid, supported by the resilience of the banking industry. Although the credit growth in December 2016 was recorded at 7.85% (yoy) or lower than 10.40% (yoy) that enjoyed in December 2015, however the Third Party Funds (DPK) growth experienced an increased. The Third Party Funds grew 9.60% (yoy) in December 2016, higher than December 2015 that only grew by 7.26% (yoy). Pada Desember 2016, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) masih tinggi, yaitu sebesar 22,93%, jauh di atas ketentuan minimum 8%. Kondisi ini mencerminkan daya tahan perbankan yang masih cukup tinggi dalam mengatasi tekanan dan gejolak di perekonomian. Sementara itu, rasio kredit bermasalah net (Non Performing Loan/NPL net) tetap rendah dan berada di kisaran 1,24%. In December 2016, the Capital Adequacy Ratio (CAR) was still high at 22.93%, well above the minimum requirement of 8%. This condition reflected the resilience of a still strong banking industry in overcoming the economy pressure and turmoil. Meanwhile, the net Non Performing Loan (NPL net) ratio remained low in the range of 1.24%. ANALISIS KINERJA BANK BANK PERFORMANCE ANALYSIS Kondisi perekonomian global maupun nasional yang telah memberikan dampak bagi industri perbankan juga menjadi tantangan bagi Bank Victoria. Berikut kami sampaikan analisis pencapaian kinerja Bank beserta kebijakan strategis dan kendalakendala yang dihadapi oleh Bank. Global and national economic conditions that have had an impact on the banking industry were also became a challenge for Bank Victoria. We would like to present the Bank’s performance along with the strategic policies and constraints faced by the Bank as follows. KEBIJAKAN STRATEGIS STRATEGIC POLICY Pada tahun 2016, Bank Victoria melaksanakan strategi pengembangan bisnis untuk mendukung tercapainya kinerja operasional dan kinerja keuangan yang telah ditargetkan dalam In 2016, Bank Victoria exected a business development strategy to achieve operational and financial performance that has been targeted in the Bank’s Business Plan, as well as PT Bank Victoria International Tbk. 52 Laporan Tahunan 2016 Rencana Bisnis Bank, serta untuk meraih setiap peluang dan potensi yang tercipta di tahun 2016. Sejalan dengan penetapan tema Rencana Bisnis Bank 2016 yaitu “Continuous Improvement”, maka Bank Victoria telah menetapkan langkah-langkah strategis sebagai berikut. to achieve every opportunity and potential created in 2016. In line with the Bank’s Business Plan theme in 2016 “Continuous Improvement”, Bank Victoria has established the following strategic measures. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga di tahun 2016 difokuskan kepada deposan retail dan berdana murah. Hal ini antara lain dilakukan dengan memperkenalkan beberapa bundling program tabungan, deposito, dan produk asuransi serta proaktif melakukan aktivitas Office to Office untuk mendapatkan pay roll account, membuka booth pada pameran. Begitu juga proses crossselling dalam penggunaan fitur IBMB dapat dalam hal mendorong peningkatan porsi Tabungan. The Third Party Funds Collection in 2016 was focused on retail depositors and low cost fund. This was achieved, among others, by introducing several bundle programs in form of savings, deposit and insurance products as well as proactively executed Office to Office activities to obtain payroll account, and opening booths at exhibitions. The cross-selling process also conducted in the IBMB feature that hopefully can improve the Savings Deposits portion. Terkait dengan strategi pembiayaan kredit, secara umum, di tahun 2016 Bank fokus kepada kredit segmen UMKM dan komersial. Strategi ini dijalankan antara lain dengan penetapan sasaran/target pasar berdasarkan risk appetite, meningkatkan pertumbuhan portofolio kredit secara konsisten, dan melakukan percepatan proses pengajuan kredit agar dapat kompetitif dengan tetap memperhatikan prinsip “prudential”. Related to the credit financing strategy, the Bank in general focuses on MSME and commercial loans segment in 2016. This strategy was carried out, among others, by setting target/ market targets based on risk appetite, improving a consistent loan portfolio growth and accelerating the process of credit application in order to be competitive by still taking into account the “prudential” principle. PENCAPAIAN TARGET KINERJA PERFORMANCE TARGET ACHIEVEMENT Kinerja Bank Victoria tahun 2016 mencetak pertumbuhan Aset, Kredit, dan DPK masing-masing sebesar 11,82%, 11,20% dan 13,69%. Sedangkan pertumbuhan Aset, Kredit, dan DPK industri perbankan nasional (Bank Umum) tercatat masing-masing sebesar 10,40%, 7,85% dan 9,60%. Pertumbuhan laba bersih Bank Victoria sebesar 6,68% di atas rata-rata industri perbankan nasional yaitu sebesar 5,39%. Di samping itu kualitas kredit Bank Victoria membaik dimana Non Performing Loan (NPL) netto posisi Desember 2016 sebesar 2,37% lebih kecil dibandingkan NPL netto posisi Desember 2015 sebesar 3,93%. Bank Victoria’s performance in 2016 achieved growth in Assets, Credits and Deposits by 11.82%, 11.20% and 13.69% respectively. At the same time, the asset, credit and DPK growth in national banking industry (Commercial Bank) recorded at 10.40%, 7.85% and 9.60% respectively. Bank Victoria’s net profit growth of 6.68% was above the national banking industry average of 5.39%. In addition, Bank Victoria’s credit quality has improved as can be seen from the net Non-Performing Loan (NPL) position in December 2016 recorded at 2.37% that was smaller than the net NPL in December 2015 at 3.93%. Secara umum, pencapaian target yang telah ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank di 2016 telah menunjukkan hasil yang baik, pencapaian total aset sebesar 107,69%, ekuitas sebesar 102,90%, pendapatan bunga konsolidasi dengan syariah sebesar 161,10%, dan laba bersih sebesar 228,80%. In general, the achievement of the targets set in the Bank’s Business Plan in 2016 has shown good results, the achievement of total asset was at 107.69%, equity at 102.90%, consolidated interest income with sharia at 161.10%, and net income at 228.80%. Perseroan telah mendapatkan izin menjadi Bank Devisa pada tanggal 13 Desember 2016 sesuai dengan Surat Kepala Departemen Perizinan dan Informasi Perbankan – Otoritas Jasa Keuangan No. S-423/PB.12/2016 dan efektif beroperasi menjadi bank devisa pada tanggal 20 Februari 2017. The Company has obtained the license to become a Foreign Exchange Bank in December 13, 2016 by the issuance of the Letter from Department Head of Banking Licensing and Information - Financial Services Authority No. S-423/ PB.12/2016 and actively operated as a foreign exchange bank on February 20, 2017. Merujuk pada persetujuan Pemegang Saham Perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 18 November 2016 tentang rencana aksi korporasi Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD), Bank Victoria mendapat penambahan modal sebesar 9% oleh DEG – Deutsche Investitions- und Entwicklungsgesell-schaft mbH pada akhir Desember 2016. Referring to the approval of the Company’s Shareholders at the Extraordinary General Meeting of Shareholders on November 18, 2016 concerning the corporate action plan of Additional Capital without Preemptive Rights (PMTHMETD), Bank Victoria obtained a 9% increase in its capital from DEG Deutsche Investitions- und Entwicklungsgesell -schaft mbH at the end of December 2016. 2016 Annual Report 53 PT Bank Victoria International Tbk. Disamping perbaikan / pertumbuhan kinerja keuangan Bank Victoria meraih penghargaan as the Winner of Best Banking Brand 2016 for Best Reputation, Best Digital, Best Service, and Best Performance Title dalam acara Indonesia Best Banking Brand yang diselenggarakan oleh Warta Ekonomi dan meraih Peringkat 2 Kategori Buku II (Aset Rp10 Triliun sampai dengan Rp25 Triliun) dalam acara Anugerah Perbankan Indonesia (APBI) – V – 2016 yang diselenggarakan oleh Majalah Economic Review bekerjasama dengan Perbanas Institute. In addition to the financial performance improvement/growth, Bank Victoria also has won several awards as the Winner of Best Banking Brand 2016 for Best Reputation, Best Digital, Best Service, and Best Performance Title in the Indonesian Best Banking Brand event organized by Warta Ekonomi magazine and achieved Rating 2 in Buku II Category (Assets Rp10 Trillion up to Rp 25 Trillion) in the Indonesian Banking Anugerah (APBI) - V - 2016 event organized by Economic Review magazine in cooperation with Perbanas Institute. KENDALA DAN STRATEGI PENYELESaiaNNYA CONSTRAINT AND RESOLUTION STRATEGY Dari sisi Dana Pihak Ketiga yang masih banyak terkonsentrasi pada deposito menyebabkan cost of fund Bank relatif tinggi selain itu adanya ketergantungan Cabang-cabang pada Deposan dan Debitur Inti masih sangat besar. Most of the Third Party Funds still concentrated in the time deposits, thus causing a relatively high Bank’s cost of funds. In addition, the dependence of Branch Offices on Depositors and Core Debtors was still very large. Untuk meningkatkan CASA, Bank telah melakukan upaya-upaya antara lain dengan meluncurkan jasa Internet Banking dan Mobile Banking (IBMB), menerbitkan produk tabungan VIP Safe dan Bundled VIP 88. Sedangkan untuk mengurangi porsi deposan inti, antara lain dilakukan dengan memperbanyak porsi deposan retail agar DPK portofolio tidak hanya didominasi oleh deposan inti. To improve CASA, the Bank has made several efforts, among others, by launching Internet Banking and Mobile Banking (IBMB) service, issuing VIP Safe and Bundled VIP 88 savings products. Meanwhile, reducing the portion of core depositors by increasing the portion of retail depositors so that the DPK portfolio is not only dominated by core depositors. Dari sisi kredit Bank terus menerus melakukan perbaikan mulai dari proses kredit sampai dengan pelunasan kredit dengan cara mengklasifikasikan jenis usaha dari yang menjadi prioritas hingga yang dihindari, memberdayakan lebih lagi peran Divisi Bisnis sebagai pemegang kendali strategi dan pencapaian portofolio serta menjaga pemberian kredit yang prudent berdasarkan SOP dan ketentuan Bank serta history kredit bermasalah sebagai (lesson learned). On the credit side, the Bank continues to make improvements starting from the credit process to credit repayment by classifying each business type from prioritized customer to the ones that must be avoided, gave more empowerment to the role of Business Division as the strategy controller and portfolio achievement as well as maintain prudent credit distribution based on the SOP and the Bank’s provisions along with non performing loans history (lesson learned). ANALISIS PROSPEK USAHA BUSINESS PROSPECT ANALYSIS Tahun 2017 Bank optimis untuk meningkatkan kinerja keuangan, hal ini didasari oleh beberapa aspek seperti kebijakan ekonomi yang telah digulirkan di tahun 2015-2016 mulai dapat dirasakan dampaknya di tahun 2017. Program Tax Amensty yang dinilai berhasil sehingga penerimaan pajak tahun 2017 dinilai akan lebih rasional. Pembangunan infrastruktur yang cepat dan merata masih menjadi andalan untuk pemerataan pembangunan. In 2017, the Bank is optimistic to improve its financial performance, this is underlined by seceral aspects such as economy policy that have been established in 2015-2016 started to give fruit in 2017. The success of Tax Amnesty program hopefully will result in a more rational tax receipt in 2017. The rapid and evenly distributed infrastructure development is still a mainstay for evenly distributed development. Selain itu Lembaga pemeringkat internasional Moody’s Investors Service memperbaiki Outlook Sovereign Credit Rating Republik Indonesia dari Stable menjadi Positive. Aside from that, the international rating institution, Moody’s Investors Service, made a correction of its Outlook Sovereign Credit Rating for Republik Indonesia from Stable to Positive. Ketahanan Industri perbankan masih tetap kuat didukung oleh memadainya rasio kecukupan modal dan terkendalinya risiko kredit. Kecukupan modal diperkirakan masih mampu untuk menahan dampak negatif dari peningkatan risiko kredit. Risiko kredit menunjukkan perbaikan pada akhir 2016, terindikasi dari rasio non performing loan (NPL) bruto yang menurun di akhir tahun 2016. The resilience of the banking industry remains strong supported by sufficient capital adequacy ratio and controlled credit risk. Capital adequacy projected still be able to overcome the negative impact of increased credit risk. The credit risk has been better at the end 2016 shown by lower Non Performing Loans (NPL) ratio at the end of 2016. 54 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Tahunan 2016 Pertumbuhan kredit terus membaik didukung kredit produktif, yaitu kredit modal kerja (KMK) dan kredit investasi (KI), sedangkan kredit konsumsi (KK) relatif stabil. Secara sektoral, kredit disalurkan mayoritas di sektor ekonomi yang tumbuh positif seperti sektor konstruksi dan industri. Dana Pihak Ketiga (DPK) di akhir tahun 2016 juga meningkat ditopang oleh deposito dan giro, sedangkan pertumbuhan tabungan masih cenderung stabil. Better credit growth that is supported by productive loans, namely working capital credit (KMK) and investment credit (KI), while consumer credit (KK) is relatively stable. On a sectoral basis, majority credit was distributed in positive economic sectors such as construction and industry sectors. Third Party Funds (DPK) at the end of 2016 also increased supported by deposits and demand deposits, whereas the growth of savings still tend to be stable. Dengan kekuatan yang dimiliki serta adanya peluang di industri perbankan, maka kami memiliki keyakinan akan mampu menangkap peluang tersebut. Dengan menerapkan strategistrategi yang tepat, Direksi memiliki keyakinan bahwa prospek usaha Bank akan terus membaik kedepannya. With our strengths and opportunities in the banking industry, our Bank has the confidence of being able to capture those opportunities. By applying appropriate strategies, the Board of Directors has the confidence that the Bank’s business prospects will continue to improve in the future. PENERAPAN GOVERNANCE GOOD CORPORATE IMPLEMENTATION GOOD CORPORATE GOVERNANCE Komitmen Bank terhadap penerapan good corporate governance (GCG) diwujudkan dengan menerapkan prinsip-prinsip GCG secara konsisten dan berkelanjutan. Bank berupaya keras untuk menyempurnakan dan melaksanakan praktik GCG, tidak hanya selaras dengan tuntutan regulasi namun juga sesuai dengan best practices/standard internasional. Bagi Bank, penerapan GCG merupakan sebuah keharusan, investasi meniti tangga kesuksesan. The Bank’s commitment to the implementation of Good Corporate Governance (GCG) was realized by applying consistent and continuous GCG principles. The Bank strives to enhance and implement the GCG practices, not only in line with regulatory demands but also in line with international best practices/standards. For the Bank, it is imperative that we implement of GCG as this is an investment to scale up the ladder of success. Dapat kami sampaikan bahwa Bank senantiasa menerapkan standar praktik GCG yang tinggi yang mengacu pada ketentuan OJK dan standar internasional. Berbagai upaya intensif telah dilakukan sebagaimana yang dapat dilihat pada bagian Good Corporate Governance pada Laporan Tahunan ini. We are able to convey that the Bank continues to apply high standards of GCG practice which refer to the FSA and international standards. Intensive efforts have been undertaken as can be seen in the Good Corporate Governance section of this Annual Report. Bank telah memiliki struktur GCG yang kuat dan efektif yang terdiri dari organ utama, yaitu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi. Ketiga organ Bank tersebut telah menjalankan perannya masing-masing dalam memenuhi kewajibannya kepada pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. The Bank has a strong and effective GCG structure composed of major organs, namely General Meeting of Shareholders (GMS), Board of Commissioners and Board of Directors. The Bank’s three organs have performed their respective roles in fulfilling their obligations to the shareholders and other stakeholders. Selama tahun 2016, Bank telah menyelenggarakan RUPS tahunan dalam waktu yang tidak melewati batas yang ditentukan yaitu pada tanggal 24 Juni 2016 setelah sebelumnya menyelenggarakan RUPS Luar Biasa(RUPS LB) pada tanggal 29 Februari 2016. Selain itu Bank juga melakukan dua kali RUPSLB yaitu pada tanggal 7 September 2017 dan18 November 2016. Dalam penyelenggaraan RUPS, Bank berkomitmen untuk menegakkan prinsip fairness dengan menerapkan perlakuan yang sama bagi seluruh pemegang saham. During 2016, the Bank has held its Annual GMS in a period not exceeding the limit determined on June 24, 2016 after previously holding an Extraordinary GMS (EGMS) on 29 February 2016. In addition, the Bank also conducted two EGMS in September 7, 2016 and November 18, 2016. In conducting the GMS, the Bank has committed to upholding the fairness principle by applying equal treatment to all shareholders. Dewan Komisaris dan Direksi, memiliki wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai fungsinya masing-masing sebagaimana diamanahkan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan. Secara lebih rinci, pedoman dan tata tertib kerja Dewan Komisaris dan Direksi diatur dalam Board of Commisionners Charter dan Board of Directors Charter. Dengan The Board of Commissioners and the Board of Directors, have clear authority and responsibility in accordance with their respective functions as mandated in the Articles of Association and prevailed laws and regulations. In more detail, the guidelines and work rules of the Board of Commissioners and the Board of Directors are regulated in the Board of Commisionners Charter 2016 Annual Report 55 PT Bank Victoria International Tbk. adanya Board Charter diharapkan akan tercapai standar kerja yang tinggi, selaras dengan prinsip-prinsip GCG. and Board of Directors Charter. By the existence of the Board Charther, we expected to achieve high standards of work, in line with the GCG principles. Dalam pelaksanaannya, organ Bank memiliki berbagai kebijakan/ pedoman (Infrastruktur GCG) dalam menjalankan fungsi dan tugasnya. Tujuannya antara lain: - Melengkapi kebijakan pendukung dalam penerapan GCG. In practice, the Bank’s organs have various policies/guidelines (GCG Infrastructure) in carrying out its respective functions and duties. The objectives are: - Complete the supporting policies in the implementation of GCG. - Became a guidelines for Bank in carrying out daily activities in accordance with expected corporate cultures. - - Menjadi pedoman bagi Bank dalam menjalankan aktivitas sehari-hari sesuai dengan budaya (corporate culture) yang diharapkan. Merupakan komitmen tertulis bagi seluruh jajaran dan tingkatan organisasi Bank dalam rangka meningkatkan disiplin dan tanggung jawab organ Bank dalam rangka menjaga kepentingan stakeholders sesuai dengan tanggung jawab masing-masing. - A written commitment to all levels of Bank’s organization in order to improve the discipline and responsibility of the Bank’s organs in order to safeguard the interests of stakeholders in accordance with their respective responsibilities. Beberapa fungsi kunci dalam penerapan GCG meliputi manajemen risiko, sistem pengendalian internal, whistleblowing system, corporate social responsibility dijelaskan dalam uraian di bawah ini. Some key functions in the implementation of GCG include risk management, internal control systems, whistle blowing systems, corporate social responsibility are described below. MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT Untuk mengantisipasi dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis perbankan yang dinamis dan semakin kompleks, maka Bank menerapkan manajemen risiko sebagai konsep strategis. Pendekatan yang dilakukan dalam mendukung penerapan manajemen risiko secara efektif adalah dengan melakukan pendekatan komprehensif untuk mengelola risikorisiko Bank secara menyeluruh. Prinsip-prinsip manajemen risiko paling kurang mencakup 4 (empat) pilar, yaitu: 1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi. To anticipate and adapted to the dynamic and increasingly complex banking business environment changes, the Bank implements risk management as a strategic concept. The approach taken to support the effective implementation of risk management was to adopt a comprehensive approach in comprehensively managing the Bank’s risks. The principles of risk management at least cover 4 (four) pillars, namely: 2. Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit. 3. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian Risiko serta sistem informasi Manajemen Risiko. 4. Sistem pengendalian intern yang menyeluruh. 1. Active supervision by the Board of Commissioners and Board of Directors. 2. The adequacy of policies, procedures and limit setting. 3. The adequacy of Risk identification, measurement, monitoring and control processes as well as Risk Management information system. 4. Comprehensive internal control system. Terdapat 8 (delapan) risiko yang dikelola Bank yaitu risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar, risiko operasional, risiko stratejik, risiko kepatuhan, risiko hukum dan risiko reputasi. Menurut pendapat Dewan Komisaris dan Direksi, kedelapan risiko tersebut telah dikelola dengan baik. Berdasarkan hasil penilaian Bank sendiri (self assessment), maka peringkat risiko Bank Victoria berada pada tingkat low to moderat. Hal ini menunjukkan bahwa risiko-risiko telah dikelola dengan baik. There are 8 (eight) risks managed by the Bank namely credit risk, liquidity risk, market risk, operational risk, strategic risk, compliance risk, legal risk and reputation risk. In the opinion of the Board of Commissioners and the Board of Directors, these eight risks have been well managed. Based on the results of the Bank’s own assessment, Bank Victoria risk rating was at low to moderate level. This indicated that the risks are well managed. Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 17/ POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 14/SEOJK.03/2015 tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan tanggal 25 Mei 2015, terhitung posisi Desember 2015 laporan Profil Risiko pertama kali dilakukan. In accordance with the Financial Services Authority (FSA) Regulation no. 17/POJK.03/2014 dated November 18, 2014 on the Implementation of Integrated Risk Management for Financial Conglomeration and Circular Letter of the Financial Services Authority No. 14/SEOJK.03/2015 on the Implementation of Integrated Risk Management for Financial Conglomeration dated May 25, 2015, the Risk Profile report PT Bank Victoria International Tbk. 56 Laporan Tahunan 2016 Bank Victoria merupakan LJK yang ditunjuk sebagai Entitas Utama dalam hal Pengawasan Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup Victoria. was first prepared as of December 2015. Bank Victoria is an LJK that designated to be the Main Entity in the case of the Integrated Supervision of the Victoria Group Financial Conglomeration. Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi dilakukan melalui pendekatan berdasarkan Risiko dengan prinsip-prinsip: The implementation of Integrated Risk Management was conducted through a Risk-based approach with the following principles: 1. Risk Aggregation, a Risk Assessment based on the Risks found in the Victoria Group as a whole by taking into account the impact on the Victoria Group condition. 1. Agregasi Risiko, yaitu penilaian Risiko didasarkan pada Risiko yang terdapat dalam Grup Victoria secara menyeluruh dengan memperhatikan dampak yang ditimbulkan terhadap kondisi Grup Victoria. 2. Holistik, yaitu penilaian Risiko dilakukan dengan melihat keterkaitan antara satu faktor dengan faktor lainnya sehingga diperoleh kesimpulan yang memberikan gambaran mengenai Risiko Konglomerasi Keuangan secara keseluruhan. 3. Signifikansi/Materialitas dan Proporsionalitas, yaitu penilaian Risiko dilakukan dengan memperhatikan signifikansi/materialitas Risiko secara proporsional pada Grup Victoria secara keseluruhan, dengan memperhatikan struktur, karakteristik, dan kompleksitas dari Grup Victoria. 4. Komprehensif dan Terstruktur, yaitu penilaian Risiko dilakukan dengan analisis mendalam dengan memperhatikan faktor-faktor penilaian secara luas, lengkap, dan utuh. 2. Holistic, a Risk Assessment carried out by looking at the link between factors in order to obtain conclusions that give a picture of overall Financial Conglomerate Risk. 3. Significance/Materiality and Proportionality, a Risk Assessment carried out with due regard to the Risk significancy/materiality in proportional way at Victoria Group as a whole, taking into account the structure, characteristics and complexity of the Group Victoria. 4.Comprehensive and Structured, a Risk Assessment carried out by in-depth analysis by taking into account comprehensive SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL INTERNAL CONTROL SYSTEM Sistem pengendalian internal merupakan komponen penting dalam manajemen Bank dan menjadi acuan dalam kegiatan operasional yang sehat dan aman. Tujuan Sistem Pengendalian Internal Bank adalah untuk memastikan: • Kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku (tujuan kepatuhan), yaitu: untuk menjamin bahwa semua kegiatan usaha Bank telah dilaksanakan sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik ketentuan yang dikeluarkan otoritas pengawasan Bank maupun kebijakan, ketentuan, dan peraturan internal yang ditetapkan. • Tersedianya informasi keuangan dan manajemen yang benar, lengkap dan tepat waktu (tujuan informasi), yaitu: untuk menyediakan laporan yang benar, lengkap, tepat waktu dan relevan yang diperlukan dalam rangka pengambilan keputusan yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan. •Efisiensi dan efektivitas dari kegiatan usaha Bank (tujuan operasional), yaitu: untuk meningkatkan efektivitas dan efisisiensi dalam menggunakan aset dan sumber daya lainnya dalam rangka melindungi Bank dari risiko kerugian. • Meningkatkan efektivitas budaya risiko (risk culture) pada organisasi secara menyeluruh (tujuan budaya risiko), yaitu: untuk mengidentifikasi kelemahan dan menilai penyimpangan secara dini dan menilai kembali kewajaran kebijakan dan prosedur yang ada di Bank secara berkesinambungan. • Mengurangi dampak kerugian, penyimpangan termasuk kecurangan/fraud dan pelanggaran aspek kehati-hatian. The internal control system is an important component in the Bank’s management and becomes a reference for safe and sound operational activities. The purpose of the Bank’s Internal Control System is to ensure: • Compliance with applicable laws and regulations (compliance objectives) to ensure that all of the Bank’s business activities have been executed in accordance with applicable laws and regulations, whether issued by the Bank’s supervisory authority as well as internal policies, regulations and regulations. • The availability of correct, complete and timely financial information and management (information objectives) to provide required correct, complete, timely and relevant reports in order to make the right decision that can be accountable. •Efficiency and effectiveness of the Bank’s business activities (operational objectives) to enhance the effectiveness and efficiency in the assets utilization and other resources in order to protect the Bank from the risk of loss. • Improve the effectiveness of the organization’s risk culture as a whole (risk culture objectives) to identify weaknesses and assess early deviations and reassess the the Bank’s policy and procedures on an ongoing basis. • Reduce the impact of losses, irregularities including fraud and violation on prudential aspect. 2016 Annual Report 57 PT Bank Victoria International Tbk. Dengan pengendalian internal yang baik diharapkan mampu mendukung pencapaian sasaran dan kinerja yang ditetapkan manajemen, menambah kepercayaan bagi manajemen dan mendorong kepatuhan pada ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta meminimalisir risiko kerugian yang timbul melalui proses pengelolaan risiko yang akurat dan memadai. It is expected that a good internal control will support the achievement of targets and performance set by management, increase trust for the management and encourage compliance with applicable laws and regulations and minimize the risk of losses through an accurate and adequate risk management process. Bank senantiasa melakukan evaluasi atas pelaksanaan sistem pengendalian internal di Bank dan melaksanakan perbaikan dalam mencapai peningkatan yang berkelanjutan dari proses lini yang ada. Segala sesuatu terkait dengan permasalahan kecukupan pengendalian internal telah dilaporkan kepada Direksi. Langkah-langkah tindak lanjut telah dilakukan untuk meminimalkan risiko. Laporan juga disampaikan kepada Dewan Komisaris melalui Komite Audit yang telah dibentuk. The Bank constantly evaluates the implementation of the Bank’s internal control system and makes improvements in achieving continuous improvement of existing line processes. Everything related to the internal control adequacy issues has been reported to the Board of Directors. Follow-up steps have been taken to minimize risks. Reports also have been submitted to the Board of Commissioners through the established Audit Committee. Pada periode 2016, Satuan Kerja Audit Internal telah melakukan pengujian dan evaluasi guna meningkatkan/menyempurnakan efektivitas sistem pengendalian internal. Berdasarkan penelaahan dan pembahasan dalam pertemuan pertemuan yang telah dilakukan oleh Dewan Komisaris, Komite-Komite, Satuan Kerja Audit Internal dan beberapa divisi terkait dapat dikatakan bahwa Bank telah memiliki sistem pengendalian internal yang memadai. In 2016, the Internal Audit Unit has conducted examinations and evaluations to improve/enhance the effectiveness of the internal control system. Based on the review and discussion in meetings conducted by the Board of Commissioners, Committees, Internal Audit Working Units and related divisions, we can conclude that the Bank has established an adequate internal control system. WHITSLEBLOWING SYSTEM WHITSLE BLOWING SYSTEM Bank Victoria senantiasa berupaya meningkatkan implementasi GCG salah satunya melalui pembentukan kebijakan tentang pelaporan atas dugaan pelanggaran (Whistleblowing System/ WBS) termasuk tindak kecurangan (fraud). WBS adalah sistem yang mengelola pengaduan penyingkapan, mengenai perilaku melawan hukum, perbuatan tidak etis/tidak semestinya secara rahasia, anonim dan independen, yang digunakan untuk mengoptimalkan peran serta jajaran pegawai, manajemen dan mitra kerja dalam mengungkap pelanggaran yang terjadi di lingkungan Bank Victoria. Untuk mendukung pelaksanaan kebijakan tentang Whistleblowing System, Bank menyediakan sarana/media pelaporan serta mekanisme yang dapat memudahkan akses pelaporan. Bank Victoria always strives to improve the GCG implementation, among others through the establishment of a policy on reporting alleged violations (Whistleblowing System/ WBS) that includes fraud. WBS is a system that manages complaints in related to unlawful behaviour, unethical in an anonymous and independent fashio, which is used to optimize the employee roles, management and partners in disclosing violations occurring within Bank Victoria. To support the implementation of the Whistle blowing System policy, the Bank provides reporting media/facilities and mechanisms that facilitate the reporting access. Untuk pengaduan pelanggaran dilakukan melalui tingkatan yang berjenjang, yaitu pengaduan pelanggaran yang diduga dilakukan oleh karyawan Bank, oleh anggota Direksi dan atau keluarganya, oleh anggota Dewan Komisaris dan atau keluarganya, dan jika terlapor merupakan anggota Tim Anti Fraud masing-masing memiliki saluran pengaduan yang berbeda. Dengan demikian, mekanisme pengaduan akan lebih independen dan efektif penegakannya. These violation complaints are categorized through a tiered level, namely alleged violations committed by the Bank employees, by members of the Board of Directors and/or their families, by members of the Board of Commissioners and/or their families, and if reported is a member of the Anti-Fraud Team then he/she will have different complaint channels. Thus, the enforcement of the complaints mechanism will be more independent and effective. Semua laporan dugaan pelanggaran (fraud) yang disampaikan akan dijamin kerahasiaan dan keamanannya oleh Bank dan pelapor (whistle blower) dijamin haknya untuk memperoleh informasi mengenai status tindak lanjut atas laporannya. Selama tahun 2016, Bank tidak terdapat adanya pengaduan terkait whistleblowing. The confidentiality and security of all alleged violation (fraud) reports that have been submitted will be guaranteed by the Bank. The whistle blower also will be guaranteed the right to obtain information on the follow-up status to their report. In 2016, the Bank did not have any complaints related to whistleblowing. 58 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Tahunan 2016 CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan salah satu dari penerapan GCG yang utama. Bank sangat menyadari bahwa pemenuhan hak-hak para pemangku kepentingan yang meliputi, nasabah, masyarakat, karyawan dan negara merupakan faktor kunci dalam pencapaian kinerja berkelanjutan. Corporate Social Responsibility (CSR) is one of the main GCG implementations. The Bank is well aware that the fulfillment of the stakeholders rights which includes clients, communities, employees and the state is a key factor in achieving sustainable performance. CSR merupakan hal penting dalam mendukung tumbuh kembangnya Bank. Bank menempatkan CSR sebagai bagian program jangka panjang perusahaan. Dalam upaya mencapai sustainable business, Bank senantiasa berusaha memberikan kinerja yang optimal untuk para pemegang saham namun juga bagaimana memberikan kontribusi secara maksimal dalam aspek sosial dan lingkungan. CSR is important in supporting the Bank’s growth. The Bank places CSR as part of the Company’s long-term program. In an effort to achieve sustainable business, the Bank always strives to provide optimal performance for the shareholders but also how to contribute maximally in social and environmental aspects. Pelaksanaan CSR meliputi CSR terkait dengan lingkungan hidup; CSR terkait dengan ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja; CSR terkait dengan pengembangan sosial dan kemasyarakatan; serta CSR terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen. Bank berkomitmen bahwa dengan atau tanpa aturan hukum, Bank senantiasa menjunjung tinggi moralitas. Sehingga, parameter keberhasilan adalah dengan mengedepankan prinsip moral dan etis, yakni menggapai hasil terbaik tanpa merugikan kelompok masyarakat lainnya. Selama 2016, kegiatan CSR telah dilakukan secara efektif dan telah memberikan dampak positif bagi Bank. The CSR implementation includes CSR related to the environment; CSR related to employment, health and safety; CSR related to social and community development; and CSR related to the responsibility to the consumer. The Bank is committed that with or without the law, the Bank shall always uphold morality. Thus, the parameters of success are to promote moral and ethical principles, that is, to achieve the best results without harming other community groups. During 2016, CSR activities have been carried out effectively and have had a positive impact on the Bank. GCG ASSESSMENT LANJUTNYA GCG ASSESSMENT AND FOLLOW UP EFFORTS DAN UPAYA TINDAK Dalam rangka evaluasi penerapan GCG, Bank melaksanakan GCG Assessment yang dilaksanakan secara periodik dan konsisten setiap tahun yang terdiri dari Self Assessment sesuai ketentuan OJK. Dasar pelaksanaan self assessment adalah POJK No. 55/POJK.03/2016 tentang penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum. Hasil pelaksanaan self assessment di tahun 2016 menunjukkan nilai komposit 2 yang mencerminkan Manajemen Bank telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara umum BAIK. Hasil dari assessment serta ditambah dengan masukan dari seluruh stakeholders digunakan sebagai pertimbangan di dalam melakukan peningkatan kualitas implementasi GCG. In evaluating the GCG implementation, the Bank conducts GCG Assessment which is conducted periodically and consistently every year consisting of Self Assessment in accordance with the provisions of the FSA. The legal basis for self-assessment is FSA Regulation No. 55/POJK.03/2016 on the implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks. The results of self assessment in 2016 show composite value 2 which reflected the Bank’s Management has been implementing the Good Corporate Governance which is generally GOOD. The results of the assessment with additional input from all stakeholders are used as a consideration in improving the quality of the GCG implementation. PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI INTEGRATED GOVERNANCE IMPLEMENTATION Sesuai dengan POJK No.18/POJK.03/2014 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan dan Surat Edaran OJK No.15/SEOJK.03/2015, maka berdasarkan Keputusan Pemegang Saham Pengendali, melalui Surat Penunjukantertanggal 25 Maret 2015 maka Bank Victoria telah ditunjuk sebagai Entitas Utama (EU) dalam Konglomerasi Keuangan Grup Victoria. In accordance with the FSA Regulation No. 18/POJK.03/2014 concerning the Implementation of Integrated Governance for Financial Conglomeration and Circular Letter of FSA No. 15/SEOJK.03/2015, based on the Decision of Controlling Shareholder, through Letter of Appointment dated March 25, 2015, Bank Victoria has been appointed as the Main Entity (EU) in the Victoria Group Financial Conglomeration. 59 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. Beberapa hal yang telah dilakukan oleh Bank Victoria terkait POJK No.18/POJK.02/2014 tersebut adalah sebagai berikut. Some of the things that have been done by Bank Victoria related to FSA Regulation No. 18/POJK.02/2014 were as follows. 1. Perubahan Struktur Organisasi Bank Victoria. Bank telah mengganti beberapa nama Divisi dengan menambahkan kata Terintegrasi, seperti pada Divisi Manajamen Risiko berganti nama menjadi Divisi Manajamen Risiko/Terintegrasi, Divisi Kepatuhan dan UKPN berganti menjadi Divisi Kepatuhan/ Terintegrasi, UKPN, Sistem dan Prosedur, serta pada Satuan Kerja Audit Internal yang berganti nama menjadi SKAI/ Terintegrasi dan Anti Fraud. Seiring dengan perubahan nama tersebut, maka terhadap masing-masing divisi, melekat pula tugas dan tanggung jawab baru yaitu pengawasan pelaksanaan fungsi Kepatuhan, fungsi Manajemen Risiko dan fungsi Audit Internal secara terintegrasi dengan anak perusahaan dan sister company Bank Victoria yang tergabung dalam Konglomerasi Keuangan Grup Victoria. 1. Changes in Bank Victoria’s Organization Structure. The Bank replacing some Division name by adding the word Integrated, such as the Division of Risk Management changed name to Division of Risk Management/ Integrated, the Compliance and UKPN Division changed to Division of Compliance and UKPN/Integrated an the Internal Audit Working Unit renamed to Division of IAWU/Integrated and Anti Fraud. Along with the name change, these division would be assigned new duties and responsibilities to monitor the implementation of integrated Compliance, Risk Management and Internal Audit function with the subsidiaries and Bank Victoria’s sister company that included in the Group Victoria Financial Conglomeration. 2. Pembentukan Komite Tata Kelola Terintegrasi. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 017/SK-DIR/12/15 tentang Susunan Keanggotaan Komite Tata Kelola Terintegrasi Grup Victoria tanggal 29 Desember 2015, Direksi Bank Victoria telah menetapkan susunan keanggotaan Komite Tata Kelola Terintegrasi Grup Victoria sesuai ketentuan. 2. Establishment of an Integrated Governance Committee. Based on the Board of Directors Decree Letter No. 017/ SK-DIR/12/15 on Membership Structure of Integrated Governance Committee at Victoria Group dated December 29, 2015, the Board of Directors of Bank Victoria has set the membership of the Integrated Governance Committee at Victoria Group in accordance with the rule. 3. Penyusunan Pedoman dan Tata Tertib Komite Tata Kelola Terintegrasi Grup Victoria melalui Surat Keputusan No. 003/ SK-DIR/10/15 pada tanggal 27 Oktober 2015 yang telah diubah terakhir dengan Surat Keputusan Direksi No. 018/ SK-DIR/12/15 tanggal 29 Desember 2015 tentang Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Tata Kelola Terintegrasi Grup Victoria. 3. Preparation of the Guidelines and Rules of Integrated Governance Committee for Victoria Group through its Decision Letter no. 003/SK-DIR/10/15 dated October 27, 2015 which was last amended by Decision Letter of the Board of Directors no. 018/SK-DIR/12/15 dated December 29, 2015 on the Guidelines and Rules of Integrated Governance Committee for Victoria Group. 4. Melakukan assessment Tata Kelola Terintegrasi. Hasil penilaian penerapan tata kelola terintegrasi selama 2016 menunjukkan bahwa Bank berada pada peringkat 2 (dua) yang berarti bahwa Secara Terintegrasi yaitu Bank Victoria dan anggota LJK konglomerasi Keuangan, telah melakukan penerapan Tata Kelola Terintegrasi yang secara umum BAIK. 4. Conduct an integrated Governance assessment. The result of the assessment of the integrated governance implementation during 2016 indicates that the Bank is currently ranked 2 (two) which means that integratedly, Bank Victoria and other LJK members of the Finance Conglomeratin have been implementing a GOOD Integrated Approval. PENILAIAN KINERJA BAWAH DIREKSI DI AN ASSESSMENT ON THE COMMITTEES’ PERFORMANCE UNDER THE BOARD OF DIRECTORS Dalam melaksanaan tugas kepengurusannya, Direksi membentuk komite-komite di tingkat Direksi sesuai dengan kebutuhan bisnis Bank dan ketentuan regulasi, yang dapat menciptakan efektivitas dan efisiensi operasional. Komite-komite tersebut adalah Komite Manajemen Risiko, Komite Kebijakan Prekreditan, Komite Kredit, Assets and Liabilities Management Committee, Komite Teknologi Informasi, Komite Product, Komite Personalia, Komite Pengadaan Barang dan Jasa, Komite Pemantau Pelaksanaan Good Corporate Governance, dan Komite Investasi. in conducting its management duties, the Board of Directors established committees at the Board of Directors level in accordance with the Bank’s business needs and regulatory requirements to create an effective and efficient operation. These committees are the Risk Management Committee, the Credit Policy Committee, the Credit Committee, the Assets and Liabilities Management Committee, the Information Technology Committee, the Product Committee, the Personnel Committee, the Goods and Services Procurement Committee, the Implementation Committee of Good Corporate Governance, and the Investment Committees. KOMITE PT Bank Victoria International Tbk. 60 Laporan Tahunan 2016 Tugas dan tanggung jawab tiap-tiap komite telah didefinisikan dengan sangat jelas. Direksi menilai bahwa selama 2016, komitekomite tersebut telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan efektif. The duties and responsibilities of each committee have been clearly defined. The Board of Directors assessed that these committees have performed their duties and responsibilities effectively in 2016. PERUBAHAN KOMPOSISI DIREKSI CHANGES TO THE COMPOSITION OF THE BOARD OF DIRECTORS Pada tahun 2016 komposisi Direksi Bank mengalami beberapa kali perubahan. 1. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan tanggal 29 Februari 2016 memutuskan: Menyetujui mengangkat Bapak Rusli sebagai Direktur Perseroan, terhitung sejak ditutupnya RUPSLB sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang diadakan pada tahun 2016. In 2016 the composition of the Board of Directors has been changed several times. 1. The Extraordinary General Meeting of Shareholders held on 29 February 2016 decided: Approved to appoint Mr. Rusli as a Director of the Company, starting from the closing of the EGMS until the closing of the Company’s Annual General Meeting of Shareholders held in 2016. Pengangkatan Bapak Rusli sebagai Direktur telah efektif dan telah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas penilaian kemampuan dan kepatutan (Fit and Proper Test) tanggal 16 Mei 2016. The appointment of Mr. Rusli as Director has been effective and has been approved by the Financial Services Authority based on the Fit and Proper Test conducted on 16 May 2016. Dengan demikian, terhitung sejak ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang diadakan pada tahun 2016, susunan anggota Direksi adalah sebagai berikut. Thus, effective from the closing of the Extraordinary General Meeting of Shareholders until the closing of the Company’s Annual General Meeting of Shareholders held in 2016, the composition of members of the Board of Directors were as follows. Direktur Utama : Bapak Daniel Budirahayu Direktur : Bapak Gregorius Andrew Andryanto Haswin Direktur : Bapak Ramon Marion Runtu Direktur Kepatuhan : Bapak Tamunan Direktur : Bapak Rusli President Director : Mr. Daniel Budirahayu Director : Mr. Gregory Andrew Andryanto Haswin Director : Mr. Ramon Marion Runtu Director of Compliance: Mr. Tamunan Director : Mr. Rusli 2. Selanjutnya, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan tanggal 24 Juni 2016 memutuskan: 2. Furthermore, the Annual General Meeting of Shareholders held on 24 June 2016 decided: • Menyetujui mengangkat Ibu Rita Gosal sebagai Direktur Perseroan, dan mengangkat Bapak Rusli sebagai Wakil Direktur Utama untuk masa jabatan terhitung sejak ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). • Approved the appointment of Mrs. Rita Gosal as Director of the Company and to appoint Mr. Rusli as Deputy President Director for the term of office as of the closing of the Annual General Meeting of Shareholder (AGMS). • Menyetujui mengangkat kembali seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan terhitung sejak ditutupnya RUPST. • Approved to reappoint all members of the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners of effective from the closing of the AGMS. Pengangkatan Ibu Rita Gosal sebagai Direktur Perseroan telah efektif dan telah mendapat persetujuan Otoritas Jasa Keuangan atas penilaian kemampuan dan kepatutan (Fit and Proper Test) tanggal 25 Agustus 2016 dan pengangkatan Bapak Rusli sebagai Wakil Direktur Utama telah efektif dan telah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas penilaian kemampuan dan kepatutan (Fit and Proper Test) tanggal 16 September 2016. The appointment of Mrs. Rita Gosal as Director of the Company has been effective and has been approved by the Financial Services Authority based on the Fit and Proper Test conducted on 25 August 2016 and the appointment of Mr. Rusli as Deputy President Director has been effective and has been approved by the Financial Services Authority based on the Fit and Proper Test conducted on 16 September 2017. 2016 Annual Report Dengan demikian, terhitung sejak ditutupnya RUPST tahun 2016 sampai dengan penutupan RUPST Perseroan yang diadakan pada tahun 2019, susunan anggota Direksi adalah sebagai berikut: 61 PT Bank Victoria International Tbk. Therefore, as from the closing of the AGMS in 2016 until the closing of the Company’s AGMS held in 2019, the composition of the members of the Board of Directors is as follows: Direktur Utama :Bapak Daniel Budirahayu Wakil Direktur Utama :Bapak Rusli Direktur :Bapak Gregorius Andrew Andryanto Haswin Direktur : Bapak Ramon Marlon Runtu Direktur Kepatuhan :Bapak Tamunan Direktur :Ibu Rita Gosal President Director : Mr. Daniel Budirahayu Deputy President Director : Mr. Rusli Director : Mr. Gregory Andrew Andryanto Haswin Director : Mr. Ramon Marlon Runtu Director of Compliance : Mr. Tamunan Director : Mrs. Rita Gosal 3. Selanjutnya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan tanggal 7 September 2017 memutuskan: 3. Furthermore, the Extraordinary General Meeting of Shareholders held on September 7, 2017 decided: Menerima dan menyetujui penguduran diri Bapak Gregorius Andrew Andryanto Haswin dari jabatannya sebagai Direktur Perseroan terhitung sejak tanggal ditutupnya rapat ini dengan ucapan terima kasih atas sumbangan tenaga dan pikiran yang diberikan selama menjabat sebagai anggota Direksi dan membebaskan dari tanggung jawab dan segala tanggungan (acquit et de charge) atas tindakan pengurusan yang dijalankan sepanjang disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2016 yang diselenggarakan di tahun 2017. Accepted and approved the resignation of Mr. Gregorius Andrew Andryanto Haswin from his position as a Director of the Company from the date of closing of this meeting with gratitude for the contribution given during his term as a member of the Board of Directors and to free from responsibility and all dependents (acquit et de charge ) For the management actions carried out insofar as they are approved by the 2016 Annual General Meeting of Shareholders held in 2017. Dengan demikian, terhitung sejak ditutupnya RUPSLB sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang diadakan pada tahun 2019, susunan anggota Direksi adalah sebagai berikut. Therefore, as of the closing of the EGMS until the closing of the Company’s Annual General Meeting of Shareholders held in 2019, the members of the Board of Directors are as follows. Direktur Utama :Bapak Daniel Budirahayu Wakil Direktur Utama :Bapak Rusli Direktur :Bapak Ramon Marlon Runtu Direktur Kepatuhan :Bapak Tamunan Direktur :Ibu Rita Gosal President Director Deputy President Director Director Director of Compliance Director Komposisi Direksi saat ini dipandang efektif untuk memenuhi tuntutan bisnis, mewujudkan visi, misi dan sasaran strategis Bank berdasarkan evaluasi dari pemegang saham dan rekomendasi Dewan Komisaris. : Mr Daniel Budirahayu : Mr. Rusli : Mr. Ramon Marlon Runtu : Mr. Tamunan : Mrs. Rita Gosal The composition of the Board of Directors is now considered effective to meet the business demands, to realize the Bank’s vision, mission and strategic objectives based on the evaluation of shareholders and the recommendations of the Board of Commissioners. 62 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Tahunan 2016 PENUTUP CLOSING Demikian laporan tugas Direksi atas pelaksanaan usaha Bank selama tahun 2016. Direksi memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kepercayaan, komitmen dan kerja sama dari seluruh pemangku kepentingan, khususnya kepada jajaran tim manajemen dan seluruh karyawan yang telah bekerja keras di tengah tantangan yang terjadi di industri perbankan. Atas kerja keras dari tim manajemen dan seluruh karyawan, Bank mampu meningkatkan kinerjanya di 2016. Thus the Board of Directors concludes the report on the Bank’s management in 2016. The Board of Directors would like to gives the utmost appreciation on the trust, commitment and cooperation of all stakeholders, especially to the management team and all employees who have worked hard in the midst of industry challenges banking. For the hard work of the management team and all employees, the Bank is able to improve its performance in 2016. Dalam kesempatan ini Direksi memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas arahan Dewan Komisaris dalam pencapaian kinerja Bank. On this occasion the Board of Directors gives the highest appreciation to the Board of Commissioners’ direction in achieving the Bank’s performance. Direksi juga mengucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pemegang saham, nasabah dan mitra kerja Bank. Atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan selama ini, sehingga Bank dapat berkembang dan menunjukkan pencapaian kinerja yang baik. The Board of Directors also would like to expresses its highest appreciation to the shareholders, customers and the Bank’s business partners. For the trust and support provided so far, the Bank can grow and show a good performance. Kedepannya, kami tetap berkomitmen untuk selalu memberikan yang terbaik dalam pencapaian kinerja secara berkesinambungan. Kami berharap bahwa Bank akan tetap menjadi bagian penting dan berkontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Going forward, we remain committed to always giving the best for sustainable performance improvement. The Board of Directors expects the Bank to play an important role and contribute to boosting the economic growth of Indonesia. Jakarta, April 2017 Jakarta, April 2017 Atas Nama Direksi On behalf of the Board of Directors, PT Bank Victoria Internasional Tbk. Daniel Budirahayu Direktur Utama President Director 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. Tanggung Jawab Laporan Responsibility of Reporting Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2016 PT Bank Victoria International Tbk. The Board of Directors’ Statement of Responsibility for the 2016 Annual Reporting of PT Bank Victoria International Tbk. Kami yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Bank Victoria International Tbk. Tahun 2016 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan ini. We the undersigned hereby declare that all the information contained within the 2016 Annual Report of PT Bank Victoria International Tbk. has been presented completely and we are fully responsible for the truthfulness of the content of this Annual Report. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. This statement has been made truthfully. Jakarta, 25 April 2017 Jakarta, 25th April 2017 Daniel Budirahayu Direktur Utama President Director Rusli Ramon Marlon Runtu Wakil Direktur Utama Deputy President Director Direktur Kredit Director of Credit Rita Gosal Tamunan Direktur Business Director of Business Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Director of Compliance and Risk Management Laporan Tahunan 2016 PT Bank Victoria International Tbk. Tanggung Jawab Laporan Responsibility of Reporting Surat Pernyataan Dewan Komisaris tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2016 PT Bank Victoria International Tbk. The Board of Commissioners’ Statement of Responsibility for the 2016 Annual Reporting of PT Bank Victoria International Tbk. Kami yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Bank Victoria International Tbk. Tahun 2016 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan ini. We the undersigned hereby declare that all the information contained within the 2016 Annual Report of PT Bank Victoria International Tbk. has been presented completely and we are fully responsible for the truthfulness of the content of this Annual Report. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. This statement has been made truthfully. Jakarta, 25 April 2017 Jakarta, 25th April 2017 Oliver Simorangkir Komisaris Utama President Commissioner Gunawan Tenggarahardja Zaenal Abidin, Ph.D Komisaris Independen Independent Commissioner Komisaris Independen Independent Commissioner Debora Wahjutirto Tanoyo Komisaris Commissioner PT Bank Victoria International Tbk. 66 Laporan Tahunan 2016 2016 Annual Report 67 PT Bank Victoria International Tbk. Profil Perusahaan Company Profile 68 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Tahunan 2016 Identitas Perusahaan Company Identity NAMA / NAME PT Bank Victoria International Tbk. ALAMAT / ADDRESS Panin Tower Lantai 15, Senayan City Jl. Asia Afrika Lot 19 Kel. Gelora, Kec. Tanah Abang Jakarta Pusat, 10270 Indonesia BIDANG USAHA / BUSINESS LINE KEPEMILIKAN / OWNERSHIP Telepon / Telph. : (021) 7278 1800 Fax / Facs. : (021) 7278 1900 E-mail : [email protected] Website : www.victoriabank.co.id Perbankan Komersial / Commercial Bank • PT Victoria Investama Tbk. sebesar 45,43% / PT Victoria Investama Tbk. by 45.43% • Suzanna Tanojo sebesar 11,99% / Suzanna Tanojo by 11.99% • Deutsche Investitions-und Entwicklungsgesellschaft mbH (DEG) sebesar 9% / Deutsche Investitions-und Entwicklungsgesellschaft mbH (DEG) by 9% • PT Suryayudha Investindo Cipta sebesar 4,96% / PT Suryayudha Investindo Cipta by 4.96% • PT Nata Patindo sebesar 2,62% / PT Nata Patindo by 2.62% • Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) sebesar 26% / The public (each under 5%) by 26% TANGGAL PENDIRIAN / DATE OF ESTABLISHMENT 28 Oktober 1992 / 28 October 1992 DASAR HUKUM PENDIRIAN / LEGAL BASIS OF THE ESTABLISHMENT Akta Perseroan Terbatas Nomor 71 oleh Notaris Amrul Partomuan Pohan, SH, LLM Deed of Limited Liability Companies No. 71 by Notary Amrul Partomuan Pohan, SH, LLM MODAL DASAR / AUTHORIZED CAPITAL Rp 1,400,000,000,000 MODAL DITEMPATKAN DAN DISETOR PENUH / ISSUED AND FULLY PAID CAPITAL Rp867,104,816,200* PENCATATAN SAHAM / LISTED SHARES Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta) pada tanggal 30 Juni 1999 / Indonesia Stock Exchange (previously Jakarta Stock Exchange) on 30 June 1999 KODE SAHAM / CODE OF SHARES BVIC * Peningkatan modal disetor ini telah dituangkan dalam Akta Notaris No. 5 tanggal 17 Januari 2017 dan telah dilaporkan dan diterima oleh Kementerian Hukum dan HAM melalui surat No. AHU-AH.01.03-0024021 tanggal 19 Januari 2017. Oleh karena itu, penambahan modal saham Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar Rp267.775.610 (setelah dikurangi biaya transaksi terkait) ini dicatat sebagai saham disetor dimuka pada tanggal 31 Desember 2016. * This increase of paid-in capital has been set forth in the Notarial Deed No. 5 dated January 17, 2017 and has been reported and received by the Ministry of Justice and Human Rights through letter no. AHU-AH.01.03-0024021 dated January 19, 2017. Therefore, the additional share capital without Pre-emptive Rights amounting to Rp267,775,610 (net of related transaction costs) was recorded as capital subscribed in advance as of December 31, 2016. 69 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. Riwayat Singkat Bank Victoria Brief History of Bank Victoria Bank Victoria pertama kali didirikan dengan nama PT Bank Victoria berdasarkan Akta Perseroan Terbatas Nomor 71 tanggal 28 Oktober 1992 Bank Victoria was first established under the name of PT Bank Victoria based on Limited Liability Company Act No. 71 dated 28 October 1992 PT Bank Victoria International Tbk (selanjutnya disebut Bank Victoria atau Bank), telah berdiri lebih dari dua dasawarsa di dunia perbankan nasional. Bank Victoria pertama kali didirikan dengan nama PT Bank Victoria berdasarkan Akta Perseroan Terbatas Nomor 71 tanggal 28 Oktober 1992 yang dibuat dihadapan Amrul Partomuan Pohan, SH, LLM, Notaris di Jakarta. Kemudian, PT Bank Victoria berubah nama menjadi PT Bank Victoria International berdasarkan Akta Pembetulan Nomor 30 tanggal 8 Juni 1993. Akta Pembetulan tersebut telah mendapatkan pengesahan Menteri Hukum dan HAM berdasarkan Surat Keputusan Nomor: C2-4903.HT.01.01.Th.93 tanggal 19 Juni 1993 dan telah didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Utara di bawah Nomor: 342/Leg/1993 tanggal 29 Juni 1993. Akta pembetulan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 39 tanggal 15 Mei 1998 dan Tambahan Nomor 2602. PT Bank Victoria International Tbk. (hereinafter referred to as Bank Victoria or the Bank), has been established for more than two decades in the national banking industry. Bank Victoria was first established under the name of PT Bank Victoria based on Limited Liability Company Act No. 71 dated 28 October 1992 made before Amrul Partomuan Pohan, SH, LLM, Notary in Jakarta. PT Bank Victoria name was changed to PT Bank Victoria International based on the Correction Deed No. 30, dated 8 June 1993. The Correction Deed was approved by the Ministry of Justice and Human Rights by Decree No. C2-4903. HT.01.01.Th.93 dated 19 June 1993 and was registered in North Jakarta District Court under No.342/Leg/1993 dated 29 June 29 1993, and was published in the Official Gazette of the Republic of Indonesia No. 39 dated 15 May 1998 and Supplement No. 2602. Bank Victoria resmi beroperasi sebagai bank umum setelah memperoleh izin berdasarkan persetujuan Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor: 402/ KMK.017/1994 tanggal 10 Agustus 1994 dan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 5 Oktober 1994. Bank Indonesia juga memberikan ijin kepada Bank Victoria sebagai pedagang valuta asing, berdasarkan Surat Izin Nomor: 029/126/UOPM tanggal 25 Mei 1997 yang kemudian diperpanjang melalui Surat Nomor: 516/KEP.Dir.PIP/2003 tanggal 24 Desember 2003, serta telah memperoleh pernyataan pencatatan pendaftaran ulang dari Bank Indonesia melalui Surat Nomor: 10/365/DPIP/Prz tanggal 8 April 2008. Bank Victoria officially operates as a commercial bank after obtaining permission based on approval by the Minister of Finance of Indonesia with Decree Ketter No. 402/KMK.017/1994 dated August 10, 1994 and commenced commercial operation on October 5, 1994. Bank Indonesia also granted permission to Bank Victoria as a foreign exchange trader, based on Permit No. 029/126/UOPM dated May 25, 1997 which was extended through Letter No. 516/KEP.Dir.PIP/2003 dated December 24, 2003, and has obtained the re-registration statement from Bank Indonesia through Letter No. 10/365 / DPIP / Prz April 8, 2008. Bank Victoria mencatat saham perdana di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 4 Juni 1999 menjadi Perusahaan Terbuka. Sejak saat itu, Bank telah aktif melaksanakan berbagai aksi korporasi, seperti penawaran umum terbatas dan menerbitkan obligasi. Sampai dengan akhir tahun 2016, jumlah saham Bank sebesar 8.671.048.162 saham dengan nilai Rp867.104.816.200. Bank Victoria listed its IPO in the Jakarta and Surabaya Stock Exchange on June 4, 1999 to become a public company. Since then, the Bank has been actively involved in various corporate actions, such as a limited public offering and issuing bonds. Until the end of 2016, the Bank’s shares were amounted to 8,671,048,162 shares with a value of Rp867,104,816,200. Anggaran Dasar Bank telah beberapa kali mengalami perubahan, perubahan terakhir Anggaran Dasar dengan Akta Nomor 5 tanggal 5 September 2016 yang dibuat dihadapan Dina Chozie, SH, CN, Notaris di Jakarta. Penerimaan dan pemberitahuan perubahan anggaran dasarnya telah diterima dan dicatat dalam The Bank’s Articles of Association has been amended several times, the latest amendment to the Articles of Association was made with Deed No. 5 dated September 5, 2016, made before Dina Chozie, SH, CN, Notary in Jakarta. The acceptance and notification of changes in the articles of association has been 70 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Tahunan 2016 database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHUAH.01.03-0078225 tanggal 7 September 2016. received and recorded in the Legal Entity Administration System database of the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.03-0078225 September 7, 2016. Bank telah mendapatkan izin menjadi bank devisa pada tanggal 13 Desember 2016 sesuai dengan Surat Kepala Departemen Perizinan dan Informasi Perbankan – Otoritas Jasa Keuangan No. S-423/PB.12/2016 dan efektif beroperasi menjadi bank devisa pada tanggal 20 Februari 2017. The Bank has got its license to become a foreign exchange bank on December 13, 2016 in accordance with the Letter from the Head of the Department of Licensing and Banking Information - Financial Services Authority No. S-423/PB.12/2016 and effectively will be operating as a foreign exchange bank on 20 February 2017. Dengan mendukung pengembangan berbagai produk consumer banking dan layanan institusional bagi masyarakat. Bank Victoria juga telah memiliki 103 kantor yang terdiri dari 102 kantor operasional dan 1 kantor pusat di kawasan Jabodetabek, Jawa Timur, Jawa Barat dan Sulawesi Utara. Bank telah menyiapkan strategi pengembangan usaha yang tepat, antara lain dengan mengoptimalkan potensi dari 102 kantor operasional dan pusat yang ada melalui pengelolaan kantor yang lebih efektif sesuai mekanisme area dan cluster. Bank Victoria juga telah melakukan berbagai inovasi dalam mengembangkan produk simpanan seperti produk tabungan dan deposito, dengan meluncurkan Tabungan VIP safe yang merupakan tabungan perorangan dengan tiering suku bunga yang sangat menarik sekaligus mendapatkan manfaat gratis perlindungan asuransi kecelakaan diri hingga maksimum Rp5 miliar, Tabungan Victoria 88 yang merupakan bundling produk antara deposito berjangka 3 bulan dan tabungan Victoria yang memberikan imbal hasil yang menarik serta VIP Giro yang merupakan Giro perorangan dan perusahaan yang memberikan imbal hasil yang sangat menarik dengan gratis biaya buku Cek/BG selain itu nasabah perusahaan juga dapat menjalankan fasilitas penggajian gratis untuk seluruh karyawan dengan rekening payroll di Bank Victoria. By supporting the development of a variety of consumer banking products and institutional services for the community, Bank Victoria now has 103 offices consisting of 102 operational offices and 1 head office in Greater Jakarta, East Java, West Java and North Sulawesi. The Bank has set up the appropriate business development strategy, among others, by optimizing the potential of existed 102 operational offices and the head office through a more effective office management in line with appropriate mechanisms and cluster area. Bank Victoria also has made various innovations in developing savings products such as savings and deposit products, by launching Tabungan VIP Safe which is a personal savings with very attractive interest rate tiering as well as get the benefits of free personal accident insurance up to a maximum of Rp 5 billion, Tabungan Victoria 88 which is a product bundling of 3-month time deposits and Bank Victoria’s savings that provide attractive returns and VIP Giro which is an individual and corporate demand deposit that provides very attractive returns with free Check/BG checkbooks as well as ability to run a free payroll facility for the corporate customers for all of its employees who open their payroll account at Bank Victoria. Brand Perusahaan Company Brand Logo Bank Victoria adalah sebuah simbol yang menggambarkan kekuatan karakter perusahaan secara utuh dan jelas. Berawal dari perubahan yang dicanangkan Bank Victoria maka dibuatlah logo baru yang merupakan pengembangan dari logo yang sudah ada. Bank Victoria’s logo is a symbol that illustrates the strength of the Company’s character as a whole and clear. Starting from the changes launched by Bank Victoria, new logo was made that was developed from the existing logo. Logo Bank Victoria terinspirasi dari perkembangan yang lebih baik dan menyeluruh dalam Bank Victoria serta kepercayaan yang telah ditanamkan sejak dulu pada akhirnya mulai menunjukkan hasil. Bank Victoria’s Logo was inspired from a better and thorough development in Bank Victoria and beliefs that have been embedded since the beginning that at last showing results. Bentuk logo “titik” di bawah adalah simbol dari kepercayaan yang telah mengakar dan dipupuk terus menerus. Sementara bentuk logo huruf V yang di atasnya terdapat mahkota dengan tiga lengkungan di setiap sudutnya menggambarkan pertumbuhan yang dicapai melalui manajemen yang pruden, sentuhan layanan pribadi dan pengembangan produk inovatif. The shape of “point” at below of the Log is a symbol of trust that has been rooted and nurtured continuously. While the logo shape of the letter V which is topped with a crown with three arches in each corner illustrates the growth achieved through prudent management, a touch of personal service and innovative product development. 71 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. Bidang Usaha Line of Business Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank terakhir, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan usaha sebagai bank umum dalam arti kata seluas-luasnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. In accordance with article 3 of the Bank’s updated Articles of Association, the scope of the Bank’s activities is doing business as a commercial bank in the broadest sense of the word in accordance with applicable regulations. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Bank Victoria dapat melakukan kegiatan usaha antara lain; KEGIATAN USAHA BERDASARKAN ANGGARAN DASAR KEGIATAN USAHA UTAMA a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya dipersamakan dengan itu; b. Memberikan kredit, baik kredit jangka menengah, panjang atau pendek maupun jenis lainnya yang lazim dalam dunia perbankan; To achieve these goals and objectives, Bank Victoria can conducts businessed, among others; KEGIATAN USAHA YANG DIJALANKAN BANK VICTORIA BUSINESS ACTIVITIES RUN BY BANK VICTORIA KEGIATAN USAHA UTAMA MAIN BUSINESS ACTIVITIES SUDAH ALREADY √ √ BELUM NOT YET BUSINESS ACTIVITIES BASED ON ARTICLE OF ASSOCIATION MAIN BUSINESS ACTIVITIES a. Collecting funds from the public in the forms of demand deposit, time deposit, deposit certificate, saving deposit and/or in other forms equal to the same; b. Providing loan for medium-term, long-term or short-term, as well as others in the normal banking business; 72 PT Bank Victoria International Tbk. KEGIATAN USAHA BERDASARKAN ANGGARAN DASAR KEGIATAN USAHA UTAMA c. surat KEGIATAN USAHA YANG DIJALANKAN BANK VICTORIA BUSINESS ACTIVITIES RUN BY BANK VICTORIA BUSINESS ACTIVITIES BASED ON ARTICLE OF ASSOCIATION KEGIATAN USAHA UTAMA MAIN BUSINESS ACTIVITIES SUDAH ALREADY MAIN BUSINESS ACTIVITIES BELUM NOT YET pengakuan √ c. d. Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya: i) Surat-surat wesel, termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank yang masa berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan suratmenyurat tersebut; ii) Surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat tersebut; iii)Kertas Perbendaharaan Negara Dan Surat Jaminan Pemerintah; Bank Indonesia iv) Sertifikat (SBI); v)Obligasi; vi)Surat Promes yang dapat diperdagangkan dengan berjangka waktu sampai dengan (1) satu tahun; vii) Surat Berharga lain yang berjangka waktu sampai dengan (1) satu tahun. √ d. Purchasing, selling or insuring at its own risk or for the benefit of and at the behest of its customers: e. Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah; √ e. Transferring money, for the benefit of individual and for the benefit of customers; Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya; √ f. Placing funds, borrowing funds, or lending funds for other banks either by using mail, telecommunication media or notes on the performance, cheque or other tools. g. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antara pihak ketiga; √ g.Accepting payment from the receivables of marketable securities and making calculation with or between the third parties. h. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tercatat di bursa efek; √ h. Undertaking fund placement from customer to other customer in the form of marketable securities having been listed in the stock exchange; i. Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia; √ i.Performing foreign exchange activities according to the regulations issued by Bank Indonesia; j. Menyediakan pembiayaan dan atau melakukan kegiatan lain termasuk kegiatan berdasarkan prinsip syariah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. √ j. f. Menerbitkan hutang; Laporan Tahunan 2016 Issuing promissory notes; i) Bill of Exchange including those accepted by the bank with the maturity period no more than the normal trading practice of such bills; ii) Promissory notes and other with the validity period no more than the normal trading practices of such notes; iii) Treasury Paper and Government Guarantee; iv)Bank Indonesia Certificate; v)Bonds; vi) Promissory Notes that can be traded with the maturity period no more than one year; vii) Other marketable securities with the maturity period of one year. Providing financing and or conducting other activities including activities under sharia principles in accordance with the regulations issued by Bank Indonesia. 73 2016 Annual Report KEGIATAN USAHA PENUNJANG a. Menyediakan tempat menyimpan barang dan berharga; PT Bank Victoria International Tbk. KEGIATAN USAHA penunjang supporting BUSINESS ACTIVITIES SUDAH ALREADY untuk surat BELUM NOT YET SUPPORTING BUSINESS ACTIVITIES √ a. Providing a place for storing the objects and marketable securities; √ b.Carrying out safe-keeping activities for the interest of other parties under the contract; Membeli agunan baik semua maupun sebagian melalui pelelangan dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada Perusahaan dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan secepatnya; √ c. Purchasing either all or some part of collateral through a bidding in the event that a debtor fails to meet its obligation to the Company, with a provision that such purchased collateral shall be disbursed immediately; d. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat; √ d. Conducting activities such as factoring activities, credit card business and trustee; √ e. Conducting activities as pension fund manager pursuant to the prevailing regulation, either as the founder of pension fund, the employer, or the founder and/ or participant of financial pension fund agency; b. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak; c. e. Melakukan kegiatan sebagai penyelenggara dana pensiun sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku, baik selaku pendiri dana pensiun pemberi kerja maupun selaku pendiri dan/ atau peserta dana pensiun lembaga keuangan; √ f. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang keuangan sewa guna usaha, perusahaan modal ventura, perusahaan efek, perusahaan asuransi, lembaga kliring dan penjamin serta lembaga penyimpanan dan penyelesaian dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang; g. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi kredit macet, termasuk kegagalan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah dengan syarat harus menarik kembali pernyataannya sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia; h. Mengusahakan usaha-usaha lain yang berhubungan langsung atau tidak langsung dengan maksud tersebut di atas yang pelaksanaannya tidak bertentangan dengan undangundang yang berlaku di Indonesia. f.Performing activities of capital investment in banks or other companies in the financial lease sector, venture capital companies, stock exchange companies, insurance companies, clearing institutions and guarantor as well as depository and settlement agencies pursuant to the regulations imposed by authorized institutions; Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang keuangan yaitu pada Bank Victoria Syariah / Performing activities of capital investment in banks or other companies in the financial sector, namely in Bank Victoria Syariah √ g. activities of Performing temporary capital investment to cope with bad debts including the failure in financing under sharia principles, with a provision to withdraw the statements according to the regulations issued by Bank Indonesia; √ h. Undertaking other efforts relating directly or indirectly to the abovementioned purposes in which the implementation does not contradict with the prevailing laws in Indonesia. 74 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Tahunan 2016 Produk dan Jasa Products and Services Bank Victoria memiliki Tabungan VIP Safe sebagai produk unggulan yang memberikan suku bunga menarik serta perlindungan asuransi kepada nasabah. Bank Victoria offers the VIP Safe savings account as its featured product, with attractive interest rates and insurance protection for customers. Kegiatan usaha Bank Victoria meliputi berbagai produk simpanan, produk pinjaman, serta berbagai layanan yang dijelaskan sebagai berikut. In conducting its business activities, Bank Victoria provides various products divided into deposit and loan products, as well as complete services as explained below. PRODUK SIMPANAN Deposit Products Produk simpanan merupakan dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun oleh Bank Victoria melalui berbagai produk tabungan, giro, dan deposito. Deposit products are third parties’ fund collected by Bank Victoria through variety of saving deposit, demand deposit and term deposit products. 1.Tabungan 1. Saving Deposits Produk tabungan yang dimiliki Bank Victoria adalah sebagai berikut: • Tabungan Victoria Merupakan rekening tabungan yang menawarkan kemudahan bertransaksi melalui ATM Victoria yang Saving deposit products provided by Bank Victoria are as follows. • Tabungan Victoria This is a saving account offering convenient transaction facilities through ATM network in cooperation with the 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. bekerja sama dengan jaringan ATM Prima, dengan suku bunga yang kompetitif serta fasilitas untuk pembayaran tagihan PLN dan TELKOM. ATM Prima network, with a competitive interest rate and PLN and TELKOM bill payment facility. • Tabungan V-Pro Merupakan rekening tabungan dengan suku bunga berjenjang yang kompetitif dan poin award dengan berbagai hadiah menarik yang memberikan kemudahan bertransaksi melalui ATM Victoria yang bekerjasama dengan jaringan ATM BCA, serta fasilitas untuk pembayaran tagihan PLN dan TELKOM. • Tabungan V-Pro This is a saving account with competitive tiered interest rate and award point offering various attractive gifts, convenient transaction facilities through ATM network in cooperation with the ATM BCA network, as well as PLN and TELKOM bill payment facilities. • Tabungan V-Plan Merupakan rekening tabungan berencana yang dapat membantu pengaturan dana untuk berbagai kebutuhan dengan berbagai hadiah langsung sesuai pilihan dan perlindungan asuransi jiwa secara gratis. • Tabungan V-Plan This is a saving account which can assist the customers with their fund management for their various needs, equipped with a choice of direct gifts and free life insurance protection. • Tabungan V-Junior Merupakan rekening tabungan bagi nasabah junior dengan hadiah langsung yang menarik, suku bunga yang kompetitif, dan tanpa batasan penarikan. • Tabungan V-Junior This is a saving account for junior customers with attractive gifts, competitive interest rate and unlimited withdrawal. • Tabungan V-Bisnis Merupakan rekening tabungan khusus yang disediakan untuk para pelaku bisnis perorangan maupun badan hukum dengan suku bunga yang kompetitif. • Tabungan V-Bisnis This is a special saving account provided for individual business players and legal entities with competitive interest rate. • Tabungan VIP Safe Merupakan tabungan perorangan dengan tiering suku bunga yang sangat menarik sekaligus mendapatkan manfaat gratis perlindungan asuransi kecelakaan diri hingga maksimum Rp5 miliar. • Tabungan VIP Safe This is an individual savings with attractive interest rates tiering while benefiting free personal accident insurance coverage up to a maximum of 5 billion. • TabunganKu Merupakan tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di Indonesia untuk menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. • TabunganKu TabunganKu is a personal saving with easy and light requirements issued jointly by all banks in Indonesia to encourage the culture of saving and to increase the social welfare. • Tabungan Victoria 88 Merupakan bundling produk antara deposito berjangka 3 bulan dan tabungan Victoria yang memberikan imbal hasil yang menarik untuk deposito berjangka 3 bulan dengan alokasi penempatan nominal yang telah ditentukan dari total penempatannya pada tabungan Victoria yang diblokir selama jangka waktu 3 bulan. • Tabungan Victoria 88 This is a bundling product for 3-month time deposits and Victoria savings account that provide attractive returns for the 3-month time deposits, with a certain predetermined amount of the total placement in Victoria savings account blocked for a period of 3 months. 2.Giro 75 Adalah simpanan pihak ketiga yang penarikannya dapat dilakukan sewaktu-waktu tanpa memberitahukan terlebih dahulu kepada Bank Victoria dengan menggunakan alat penarikan berupa cek, bilyet giro, surat perintah pembayaran lainnya, atau dengan cara pemindah bukuan yang disediakan untuk nasabah perorangan maupun perusahaan. 2. Demand Deposit This is a third parties saving which can be withdrawn at any time without prior notice to Bank Victoria by using the withdrawal means such as cheque, giro, other instruction letter of payment or by transferring facility provided for an individual or a company, to other customers. 76 PT Bank Victoria International Tbk. VIP Giro merupakan Giro perorangan dan perusahaan yang memberikan imbal hasil yang sangat menarik hingga mencapai maksimal 6%, selain itu untuk memudahkan nasabah dalam bertransaksi diberikan fasilitas tambahan gratis biaya buku Cek/ BG. Dengan menggunakan VIP Giro, nasabah perusahaan juga dapat menjalankan fasilitas penggajian gratis untuk seluruh karyawan dengan rekening payroll di Bank Victoria. 3.Deposito Bank Victoria memiliki Tabungan VIP Safe sebagai produk unggulan yang memberikan suku bunga menarik serta perlindungan asuransi kepada nasabah. Bank Victoria offers the VIP Safe savings account as its spearheading product, with attractive interest rates and insurance protection for customers. Laporan Tahunan 2016 VIP Giro is individual and corporate demand deposit offering very attractive yields up to a maximum of 6%, in addition to facilitate customers in performing transactions by provided additional facilities such as free checkbook/BG. By using VIP Giro, corporate customers can also run a free payroll facility for all employees who open their payroll accou at Bank Victoria. 3. Term Deposit Produk deposito yang dimiliki Bank Victoria adalah sebagai berikut. • Deposito Berjangka Adalah simpanan berjangka untuk nasabah perorangan maupun badan usaha yang pencairan dananya hanya dapat dilakukan pada akhir jangka waktu tertentu, yaitu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, atau 12 bulan. This is a term deposit product of Bank Victoria with below details. • Time Deposit This is a term deposit for an individual customer and an institution that can be withdrawn at a specific period of time such as 1 month, 3 months, 6 months or 12 months. • Deposito Harian Adalah simpanan berjangka untuk nasabah perorangan maupun badan hukum dengan jangka waktu kurang dari 1 bulan. • Daily Deposit This is a term saving for an individual customer and a legal entity with a specific time of less than 1 month. PRODUK BANCASSURANCE BANCASSURANCE PRODUCTS Produk Bancassurance merupakan produk asuransi yang dipasarkan oleh Bank Victoria kepada nasabahnya sebagai hasil dari kerjasama antara Bank Victoria dengan beberapa perusahaan Asuransi Jiwa. 1. VIP Super Plan Merupakan produk asuransi pertama yang diluncurkan hasil kerjasama bancassurance dengan PT Asuransi Jiwasraya. Produk ini adalah produk asuransi jenis endowment dengan tenor 1 tahun yang memberikan manfaat asuransi jiwa berupa manfaat meninggal dunia dan cacat total tetap karena kecelakaan sebesar premi pokok ditambah hasil investasi yang dijamin oleh PT Asuransi Jiwasraya. Bancassurance products are insurance products marketed by Bank Victoria to its customers through cooperation between Bank Victoria with certain Life Insurance companies. 2. VIP Pro Merupakan produk asuransi bekerjasama dengan PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia. Produk ini adalah produk asuransi jenis Unit Link dengan pembayaran premi sekaligus (single) yang diperuntukkan bagi nasabah yang perorangan yang berkeinginan untuk memiliki produk investasi sekaligus dengan manfaat proteksi asuransi jiwa. 2. VIP Pro An insurance product marketed in cooperation with PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia. This product is a type of Unit Link insurance product with a single (one-time) premium payment plan, designed for customers who desire an individual investment product with the benefits of a life insurance. 1. VIP Super Plan This was the first insurance product launched in bancassurance cooperation with PT BNI Life Insurance. This product is an endowment insurance product with a tenor of 1 year which provides life insurance benefits for death and permanent total disability due to accident, with the amount of coverage being the principal plus investment returns guaranteed by PT BNI Life Insurance. 2016 Annual Report 77 PT Bank Victoria International Tbk. 3. VIP Pro Invest Merupakan produk asuransi Unit Link bekerjasama dengan PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia. Produk ini adalah produk asuransi jenis Unit Link dengan pembayaran premi berkala (reguler) yang diperuntukkan untuk nasabah yang menginginkan produk investasi sekaligus manfaat proteksi asuransi jiwa. 3. VIP Pro Invest Unit Link is an insurance product marketed in cooperation with PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia. This product is a Unit Link insurance product with regular premium payment plan, designed for customers who want to have an investment product with the benefits of a life insurance. 4. VIP Maxima Link Merupakan produk asuransi yang diperuntukan untuk nasabah yang berkeinginan memiliki produk asuransi jiwa seumur hidup dengan program manfaat investasi jangka panjang, serta pembayaran premi berkala (reguler). Produk ini merupakan produk asuransi Unit Link bekerjasma dengan PT FWD Life Indonesia. 4. VIP Maxima Link This is an insurance product aimed at customers who wish to have a life insurance product with the benefit of a long-term investment program, as well as regular premium payments. This product is a Unit Link insurance product in cooperation with PT FWD Life Indonesia. 5. VIP Family Plan Merupakan produk asuransi hasil kerjasama bancassurance dengan PT Sinarmas MSIG Life. Produk ini adalah produk asuransi Unit Link yang memberikan proteksi terhadap pertanggungan jiwa dan memberikan manfaat pengobatan dan perawatan rumah sakit sekaligus juga manfaat investasi, dengan pembayaran premi secara sekaligus dan berkala (reguler). 5. VIP Family Plan A bancassurance insurance product marketed in cooperation with PT Sinarmas MSIG Life. This product is a Unit Link insurance product that provides life insurance protection and the benefits of medical treatment and hospital care as well as investment returns, with a lump-sum premium payment and periodic (regular) payment options. 6. VIP Lifestyle Protector Merupakan produk asuransi Unit Link yang memberikan manfaat investasi dan berbagai manfaat asuransi seperti manfaat meninggal dunia, manfaat cacat total tetap, bonus loyalitas dan manfaat jatuh tempo, dengan jangka waktu perlindungan sampai dengan tertanggung berusia 70 tahun serta pembayaran premi secara berkala (reguler). Produk ini merupakan kerjasama bancassurance dengan PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. 6. VIP Lifestyle Protector Unit Link insurance product that provides the benefits of investment and various insurance benefits such as death, permanent total disability, loyalty bonuses and maturity benefits, with a term of protection up to the insured’s age of 70 years, with a regular premium payment plan. This product is a bancassurance cooperation with PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. 7. VIP Edu Plan Merupakan produk asuransi hasil kerjasama bancassurance dengan PT Sinarmas MSIG Life. Produk ini adalah program asuransi jiwa individu yang memberikan proteksi tambahan dan jaminan dana pendidikan anak-anak dari tingkat SD sampai dengan Universitas. Selain itu produk ini juga memberikan manfaat berupa 100 % Uang Pertanggungan dan manfaat tahapan sebesar persentase tertentu dari Uang Pertanggungan apabila tertanggung hidup sampai dengan akhir periode ikut program ini. 7. VIP Edu Plan This is a bancassurance insurance product in cooperation with PT Sinarmas MSIG Life. This product is an individual life insurance program that provides extra protection and children’s education fund guarantee from primary level up to the university. In addition, this product also provides the benefits of 100% of Sum Insured and periodical benefits at a certain percentage of the Sum Insured if the insured lives until the end of the program period. 8. VIP Hospital Plan Merupakan produk asuransi hasil kerjasama bancassurance dengan PT Sinarmas MSIG Life. Produk ini merupakan program asuransi yang memberikan manfaat berupa pembayaran santunan harian Rawat Inap apabila Tertanggung menjalani Rawat Inap di rumah sakit baik yang disebabkan oleh penyakit maupun kecelakaan. 8. VIP Hospital Plan This is a bancassurance insurance product in cooperation with PT Sinarmas MSIG Life. This product is an insurance program that provides the benefits of Inpatient daily compensation payments if the insured must spend a night at the hospital whether caused by disease or accident. 9. VIP Medical Plan Merupakan produk asuransi hasil kerjasama bancassurance dengan PT Sinarmas MSIG Life. Produk ini merupakan program asuransi kesehatan individu yang memberikan manfaat perlindungan atas risiko biaya perawatan kesehatan Tertanggung selama di rumah sakit selama 365 hari dalam 1 tahun pertanggungan. 9. VIP Medical Plan This is a bancassurance insurance product in cooperation with PT Sinarmas MSIG Life. This product is an individual health insurance program that provides benefits protection against health care costs risk for the Insured at any hospital for 365 days within 1 year of coverage. PT Bank Victoria International Tbk. 78 Laporan Tahunan 2016 10. VIP Critical Illness Merupakan produk asuransi hasil kerjasama bancassurance dengan PT PaninDai-Chi Life. Produk ini adalah produk asuransi Unit Link yang memberikan perlindungan terhadap penyakit kritis dengan fitur pengembalian premi dan pembayaran yang singkat. 10. VIP Critical Illness This is a bancassurance insurance product in cooperation with PT PaninDai-Chi Life. This product is Unit-Linked insurance product that provides protection against critical illness with features such as a return of premium and short payment period. PRODUK PINJAMAN/KREDIT Loan Products/Credits Produk pinjaman/kredit yang disediakan Bank Victoria adalah sebagai berikut: Loan products/credits providing by Bank Victoria are as follows: KREDIT PRODUKTIF PRODUCTIVE LOANS 1. Corporate Lending Kredit produktif (modal kerja dan investasi) yang diberikan untuk portfolio kredit high end Corporate Customers (Listing Companies, Company Owned by Indonesian Conglomerats, National Company), dengan plafond di atas Rp50 miliar termasuk kredit sindikasi dengan bank-bank besar. Segmen industry manufacture, trading, property (shopping mall, office building, real estate, kondominium, apartment), transportasi dan komunikasi. 1. Corporate Lending Productive loans (working capital and investment) provided for high end corporate credit portfolio of Corporate Customers (Listing Companies, Company Owned by Indonesian Conglomerats, National Company), with a ceiling above Rp50 billion including syndicated loans with major banks. Industrial segment manufacture, trading, property (shopping mall, office building, real estate, condominium, apartment), transportation and communication. 2. Commercial Lending a. Commercial Enterprise Lending Adalah kredit produktif (modal kerja dan investasi) yang diberikan kepada High End Commercial Customers, akan difokuskan pada perusahaan-perusahaan yang memiliki supply chain/value chain untuk mendukung cross selling kredit segmen lainnya dengan plafond diatas Rp10 miliar sampai dengan Rp50 miliar. 2. Commercial Lending a. Commercial Enterprise Lending Is a productive credit (working capital and investment) provided to high-end commercial customers focusing on companies that have supply/value chain to support cross-selling of other segments, with a ceiling from Rp10 billion to Rp50 billion. b. Small Medium Enterprise Lending Adalah kredit produktif (modal kerja dan investasi) yang diberikan dengan plafon diatas Rp250 Juta sampai dengan Rp10 miliar. Segmen industri adalah trading, small manufacturing, transportation, home industry, jasa, bengkel, rumah makan, termasuk fasilitas kredit non organik yang diberikan kepada BPR atau LKBB yang memiliki customer based sesuai dengan kriteria UU Republik Indonesia No. 20 Tahun 2008, tanggal 4 Juli 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. b. Small Medium Enterprise Lending Is a productive credit (working capital and investment) provided with a ceiling above Rp 250 million to Rp10 billion. Industrial segments are trading, small manufacturing, transportation, home industry, services, workshop, restaurant, including non-organic credit facility provided to BPR or LKBB whose customer base is in accordance with criteria of Law of the Republic of Indonesia no. 20 Year 2008, dated 4 July 2008 on Micro, Small and Medium Enterprises. 3. Multi Finance Lending Adalah Kredit yang diberikan kepada perusahaan pembiayaan (multi finance) dalam bentuk modal kerja cicilan yang digunakan untuk pembiayaan kepada end user baik untuk pembiayaan mobil, motor, alat berat, elektronik, dan lain-lain. 3. Multi Finance Lending Loans provided to multifinance companies in the form of working capital to finance end users, for the purchase of cars, motorcycles, heavy equipment, electronics, etc. KREDIT KONSUMTIF CONSUMER LOANS 1. Kredit Pemilikan Rumah Adalah Fasilitas kredit yang diberikan kepada debitur untuk pembelian, pembiayaan kembali (refinancing), pengambil alihan kredit dari kreditur lain (take over) rumah, ruko, rukan, villa, kavling, rusun, kondominium. 1. Housing Loan Loans provided to debtors for the purchase, refinancing, or takeovers from other creditors of houses, shophouses, officehouses, villas, plots of land, flats, condominiums. 2. Kredit Pemilikan Mobil Adalah Fasilitas kredit yang diberikan kepada debitur untuk membeli mobil dengan pengembalianya dengan sistim angsuran bulanan. 2. Car Loan Loans provided to customers for the purchase of cars, with a monthly installment system of repayment. 2016 Annual Report 79 PT Bank Victoria International Tbk. 3. Kredit Multi Guna Adalah Fasilitas kredit yang diberikan kepada perorangan (wiraswasta, profesional, karyawan) berdomisili di wilayah kerja cabang, yang membutuhkan dana dalam rangka pemenuhan kebutuhan konsumtif dengan menyerahkan agunan berupa tanah dan bangunan. 3. Multipurpose Loan Loans provided to individuals (entrepreneurs, professionals, employees) domiciled in the area of a branch of the Bank, who require funding for fulfillment of consumptive needs, with a collateral of land or building. 4.Kredit Implant Banking Adalah Fasilitas kredit konsumer yang diberikan kepada karyawan suatu perusahaan secara kolektif berdasarkan perjanjian kerjasama antara Bank dengan perusahaan atau koperasi karyawan dan perjanjian kredit antara Bank dengan Karyawan perusahaan yang bersangkutan. 4. Credit Implant Banking Consumer loan facility provided to employees of a company collectively based on the agreement between the Bank and said company or cooperative of employees, and the loan agreement between the Bank and the employees of the said company. JASA LAYANAN SERVICES Produk jasa layanan yang disediakan Bank Victoria adalah sebagai berikut. 1.Kliring/Inkaso Layanan Kliring/Inkaso untuk penagihan warkat Bank lain peserta kliring lokal maupun diluar wilayah kliring ataupun diluar peserta kliring luar wilayah. Services provided by Bank Victoria are as follows. 2.Transfer Menyediakan layanan jasa pengiriman dana kepada penerima dana di bank lain. 3.RTGS Layanan transfer dana melalui fasilitas RTGS dari Bank Indonesia dengan biaya trasnfer dapat dipilih untuk dibebankan kepada pengirim atau kepada penerima. 4. Pembayaran Tagihan Layanan pembayaran tagihan rekening listrik PLN, rekening telpon Telkom, Flexi dan internet Speedy. 1.Clearing Clearing service for billing other banks’ slips that participate in local clearing as well as cross-regional clearing. 2.Transfer Remittance of money to beneficiaries having account in other banks. 3. RTGS Fund transfer service through the RTGS facility from Bank Indonesia, for which the transfer cost can be charged either to the sender or the recipient. 4. Bills Payment Service for payment of utility bills, Telkom telephone bills, Flexi and Speedy internet bills. PT Bank Victoria International Tbk. 80 Laporan Tahunan 2016 5. ATM Victoria berbasis NSICCS Kartu ATM Victoria sudah menggunakan format NSICCS (National Standard Integrated Chip Card), memiliki fitur keamanan yang sangat tinggi sehingga mengurangi risiko fraud seperti yang terjadi pada kartu ATM dengan format magnetic stripe. Kartu ATM Victoria dapat digunakan oleh nasabah di lebih dari 60.000 ATM yang tergabung dengan ATM Prima untuk kemudahan bertransaksi sepeti penarikan tunai, cek saldo, transfer atar rekening di Bank Victoria maupun di Bank lain anggota jaringan ATM Prima yang tersebar di seluruh Indonesia. 5. NSICCS based Victoria ATM Bank Victoria’s ATM card has been using the NSICCS (National Standard Integrated Chip Card) format. It has a very high security features, thereby reducing the risk of fraud that often occur at the ATM card with a magnetic stripe format. Bank Victoria’s ATM card can be used by customers in more than 60,000 ATMs connected with ATM Prima network for easy cash withdrawal transactions, check balance, transfer to Bank Victoria’s account as well as to other banks that connented to ATM Prima network throughout Indonesia. 6. Internet Banking dan Mobile Banking Victoria Fasilitas electronic banking ini diberikan kepada nasabah tabungan perorangan untuk melakukan transaksi perbankan menggunakan smartphone maupun komputer. Dengan menggunakan fasilitas ini, nasabah dapat melakukan transaksi perbankan tanpa harus datang ke Kantor Cabang Bank Victoria. Beberapa transaksi yang dapat dilakukan, antara lain Pemindahbukuan, lihat Mutasi dan Histori transaksi, Transfer online menggunakan jaringan Prima, Transfer bank lain menggunakan SKN, Transaksi pembelian listrik dan pulsa, Transaksi pembayaran rutin bulanan seperti Kartu Kredit, tagihan listrik, internet, TV kabel, asuransi dan lain – lain. 6. Internet Banking and Mobile Banking Victoria This electronic banking facility provided to individual savings customers to perform banking transactions using a smartphone or computer. By using this facility, customers can conduct banking transactions without having to come to the Bank Victoria Branch Office. Some transactions that can be carried out, among others, are Transfer, see Balance Mutation and History of transactions, Transfers online using the Prima network, Transfer of other banks using SKN, Purchase of electricity voucher and phone pulse transaction, Regular monthly payment transaction such as Credit Card, utility bills, internet, cable TV, insurance and others. 7. Auto Save Fasilitas diberikan kepada nasabah giro perorangan Bank Victoria untuk mengoptimalkan pengendapan dana. 7. Auto Save Facility provided to individual demand deposit customers of Bank Victoria to optimize the deposit of funds. 2016 Annual Report 81 PT Bank Victoria International Tbk. 8. Auto Debet Fasilitas auto debet yang diberikan kepada nasabah untuk transaksi yang dilakukan secara periodik, misalnya untuk pembayaran tagihan listrik (PLN), telpon, PAM dan lain-lain. 8. Auto Debit Auto debit facility given to customers for transactions conducted on a periodic basis, such as for payment of utility (PLN), telephone, water (PAM) bills, and others. 9. Western Union Menyediakan jasa pengiriman/penerimaan kiriman uang dalam dan luar negeri tanpa harus memiliki rekening di Bank Victoria dan tidak harus berdomisili/memiliki alamat tetap di negara pengirim atau di negara tujuan transfer, serta bebas mengambil transfer Western Union di agen manapun sepanjang masih dalam wilayah Negara/kota tujuan transfer. 9. Western Union Delivery/receipt of remittances in Rupiah and foreign currencies from within the country and overseas, without the need of having an account in Bank Victoria and the need to live/have a permanent residence in the sender’s country or in the destination country, as well as free pick up of transfer at any Western Union agent within the destination territory (country/city). 10. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) Menyediakan dana/jasa atas transaksi yang pada dasarnya merupakan transaksi jual-beli barang atau jasa antara pembeli (buyer) dengan penjual (seller) atau perdagangan pihak-pihak berdomisili di Indonesia. 10. Letter of Credit of the Interior (SKBDN) Funds/services provided on transactions involving the sale and purchase of goods or services between the buyers and the sellers or the trading of parties domiciled in Indonesia. 11. Bank Garansi Menyediakan jasa pembukaan berbagai jenis Bank Garansi, seperti Bid Bond, Advance Payment Bond dan Performance Bond, serta untuk keperluan pabean. 11. Bank Guarantee Opening of various types of Bank Guarantee, such as Bid Bonds, Advance Payment Bonds and Performance Bonds, as well as for customs purposes. 82 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Tahunan 2016 Wilayah Operasional Operational Areas TELUK JAKARTA KARAWANG TANGERANG BEKASI KOTA TANGERANG KOTA BEKASI Pulau Jawa Java Island TANGERANG Bandung KOTA DEPOK Surabaya BOGOR Saat ini Bank Victoria memiliki 1 kantor pusat dan 102 jaringan kantor yang terdiri dari kantor cabang, kantor cabang pembantu dan jaringan kantor lainnya seperti kantor kas, payment point dan kantor layanan kas. Currently, Bank Victoria has one headquarters and 102 branches in its network, consisting of branch offices, sub-branch offices, and a network of other offices, such as cash offices, payment points and cash services offices. Tabel Jaringan Kantor Tahun 2016 Business Network in 2016 Kantor 2016 2015 2014 2013 2012 2011 Office Kantor Pusat 1 1 1 1 1 1 Head Office Kantor Cabang 8 6 6 4 2 1 Branch Office Supporting Branch Office Kantor Cabang Pembantu 67 63 63 63 63 6 Jaringan Kantor Lain (Kantor Kas, Payment Point, dan lainnya) 27 32 32 32 26 20 Other Office Network (Cash Office, Payment Point, others. 103 102 102 100 92 85 TOTAL TOTAL 83 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. Manado Tabel Jaringan Kantor Per Wilayah Tahun 2016 Business Network per Area in 2016 WILAYAH / AREA KANTOR JAKARTA BOGOR BEKASI OFFICE TANGERANG BANDUNG SURABAYA MANADO Kantor Pusat 1 - - - - - - Head Office Kantor Cabang 4 1 - - 1 1 1 Branch Office Kantor Cabang Pembantu 59 1 4 4 - - - Supporting Branch Office Jaringan Kantor Lain (Kantor Kas, Payment Point,dan lainnya) 23 - - 3 - - - Other Office Network (Cash Office, Payment Point, others. TOTAL 87 2 4 7 1 1 1 TOTAL Pada tahun 2016, Bank Victoria telah membuka 1 (satu) kantor Cabang baru yang terletak di Manado, Sulawesi utara dan merupakan Kantor Cabang pertama yang ada di Wilayah Indonesia bagian Timur. Pembukaan cabang ini terkait pengembangan bisnis Bank Victoria pada segmen-segmen unggulan seperti sektor mikro usaha kecil maupun segmen ritel banking di kawasan tersebut. In 2016, Bank Victoria has opened 1 (one) new branch office in Manado, North Sulawesi and this is the first Branch Office in Eastern Part of Indonesia region. The opening of this branch is related to Bank Victoria’s business development in featured segments such as micro loans, small business loans, or retail banking segment in the region. 84 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Tahunan 2016 Struktur Organisasi Organization Structure Seiring dengan perkembangan bisnis Bank, Struktur Organisasi Bank Victoria telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir terjadi pada tahun 2016 dengan Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor: 001/SK-DIR/10/16 tentang Struktur Organisasi PT Bank Victoria International Tbk tanggal 03 Oktober 2016. Dewan Komisaris Board of Commissioners Along with the development of the Bank’s business, Bank Victoria’s Organizational Structure has undergone several changes. The latest amendment took place in 2016 based on the Decision Letter of the Board of Directors No. 001/SK-DIR/10/16 concerning PT Bank Victoria International Tbk Organization Structure dated 03 October 2016. Direktur Utama President Director Daniel Budirahayu Komite Manajemen Risiko / Terintegrasi Risk Management Committee / Integrated Wakil Direktur Utama Deputy President Director Rusli ALCO Direktur Business Director of Business Komite Kredit Credit Committee Komite Teknologi Informasi Information Technology Committee Komite Pemantau dan Pelaksanaan GCG GCG Implementation and Monitoring Committee Komite Personalia Personnel Committee Komite Pengadaan Procurement Committee M. Rakhmadhani Finance and Accounting Division Operational and Internal Control Division Tumbur P. Limbong Theresia M. Dhewajani General Affairs Division Information Technology Division Ivan Jonathan Komite Investasi Investment Committee Purwono Surjadi Hardiman Cormmecial Banking 1 Division Hendra Dermawan Cormmecial Banking 2 Division Credit Administration Division Djoko Soendjojo Financial Institution and Capital Market Division Corporate Banking Division Purwoko Treasury Division Ritayana Komite Product Product Committee Rita Gosal Associate Director of Operating and System Marketing Communication Division Putri Tiara V. Irawati Boediman Multi Finance Division Ryano A. Tandayu Business Support Unit William Yefta Product Development Unit Consumer Lending Unit Panggih Wijoyono Firman Kosasih 85 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. Komite Pemantau Risiko Risk Monitoring Committee Komite Nominasi dan Remunerasi Nomination and Remuneration Committee Komite Audit Audit Committee Komite Tata Kelola Terintegrasi Integrated Governance Committee Direktur Kredit Director of Credit Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Director of Compliance and Risk Management Ramon M. Runtu Tamunan Associate Director of Funding and Branch Management Credit Analyst Division Compliance, UKPN / Integrated and System Procedure Division M. Adi Kusuma Syarifudin Special Asset Management (SAM) Division Risk Management / Integrated Division D.M. Parluhutan Hermawan Hasan Lukman Corporate Secretary Division Funding and Wealth Management Division Ruly Dwi Rahayu Getta Leonardo Law Bureau and Legal Division Branch Banking Network Division Yosef Sudikbyo Hertanto Tjahajasurya SKAI / Integrated and Anti Fraud Division Teguh Sukaryanto Human Capital Management Division Syahda Candra PT Bank Victoria International Tbk. 86 Laporan Tahunan 2016 2016 Annual Report 87 PT Bank Victoria International Tbk. Bank Victoria mengembangkan sumber daya manusia yang profesional, berprinsip dan berdedikasi untuk memberikan layanan serta memenuhi kebutuhan nasabah. Bank Victoria develops professional, discipline, principled and dedicated human resources to be able to provide services and fulfill the customers’ needs. 88 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Tahunan 2016 Visi, Misi, dan Budaya Perusahaan Vision, Mission and Corporate Culture Visi “Menjadi bank pilihan nasabah yang terpercaya, sehat dan efisien” Misi Customers People Operations Risk Management Nilai-Nilai Budaya Perusahaan (D A H S Y A T) Discipline - Accountable - Honest - Solid, Sustain - Youthful Spirit - Accurate - Trust CAR LDR NPL BOPO Visi dan Misi Vision and MIssion Visi Vision “Menjadi bank pilihan nasabah yang terpercaya, sehat dan efisien” “To become the customers’ preferred bank which is trustworthy, sound and efficient.” Adapun pengertian dari visi tersebut adalah • Pilihan Nasabah > Bank Victoria dikenal, dipercaya serta menjadi pilihan nasabah untuk memenuhi kebutuhan nasabah dalam mendapatkan produk dan layanan perbankan. The meaning of this vision is • Customers’ Preferred > Bank Victoria aspires to be recognized and trusted to be the customers’ preferred choice bank to fulfill their financial needs in banking products and services. • Trustworthy > Bank Victoria is committed to becoming the bank that is able to provide security and certainty to customers, employees, Shareholders and other stakeholders. • Sound and Efficient > Bank Victoria has strong capital structure, healthy financial condition and is supported by efficient banking operation. • Terpercaya > Bank Victoria berkomitmen menjadi bank yang bisa memberikan rasa aman dan kepastian bagi para nasabah, karyawan, pemegang saham dan stakeholders lainnya. • Sehat dan Efisien > Bank Victoria mempunyai struktur modal yang kuat, kondisi keuangan yang sehat, serta didukung oleh operasional perbankan yang efisien. Dengan demikian, diharapkan Bank Victoria dapat menjadi Bank Pilihan Nasabah yang dapat dipercaya oleh para nasabah, para karyawan, pihak regulator, kalangan perbankan, baik nasional maupun internasional, para business partner dan stakeholder lainnya, serta memiliki struktur modal yang kuat, kondisi keuangan yang sehat dan didukung oleh operasional perbankan yang efisien. Therefore, it is expected that the Bank is able to become the Customers’ Choice that is trusted by its customers, regulators, national and international banks, business partners and other stakeholders as well as having strong capital structure, healthy financial conditions and is supported by efficient banking operation. 2016 Annual Report 89 PT Bank Victoria International Tbk. Visi Bank Victoria telah disetujui oleh Dewan Komisaris dan Direksi bersamaan dengan persetujuan Rencana Bisnis Bank Periode Tahun 2013-2015 berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.20/SK-DIR/11/12 pada tanggal 29 November 2012. Bank Victoria’s Vision has been approved by the Board of Commissioners and Board of Directors in conjunction with the approval of the Bank’s Business Plan for the Period of 2013-2015 based on the Board of Directors Decree No.20/SK-DIR/11/12 dated 29 November 2012. Misi Mission Bank Victoria menjelaskan misinya dengan menggunakan pendekatan pada 4 (empat) kelompok yang berkaitan langsung dengan pelaksanaan aktivitas operasionalnya, yaitu: Bank Victoria explains its mission by using an approach to four (4) groups that are directly related to the operational activities implementation, namely: Customers Senantiasa berupaya memenuhi kebutuhan nasabah, membina hubungan yang baik dengan nasabah, serta memberi layanan yang terbaik kepada para nasabah. Customers The Bank continually attempts to fulfill the customers’ needs, to develop good relationship with the customers as well as to provide the best services for the customers. People People The Bank develops professional, discipline, principled and dedicated human resources to be able to provide services and fulfill the customers’ needs. Mengembangkan sumber daya manusia yang profesional, berprinsip dan berdedikasi untuk memberikan layanan serta memenuhi kebutuhan nasabah. Operations Menjalankan operasional perbankan dengan menerapkan prinsip kehati-hatian secara efisien dan berkesinambungan. Risk Management Melakukan pengelolaan risiko dan keuangan secara hati-hati serta konsisten dan senantiasa menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Operations The Bank conducts banking operation efficiently, continually by applying prudent principles. Risk Management The Bank implements the risk management and prudent finance. The Bank also implements Good Governance principles consistently and continually. Misi Bank Victoria telah disetujui oleh Dewan Komisaris dan Direksi bersamaan dengan persetujuan Rencana Bisnis Bank Periode Tahun 2013-2015 berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.20/SK-DIR/11/12 pada tanggal 29 November 2012. Bank Victoria’s Mission has been approved by the Board of Commissioners and Board of Directors in conjunction with the approval of the Bank’s Business Plan for the Period of 2013-2015 based on the Board of Directors Decree No.20/SK-DIR/11/12 dated 29 November 2012. REVIEW VISI DAN MISI OLEH DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI VISION AND MISSION REVIEW BY THE BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS Dewan Komisaris dan Direksi senantiasa melakukan telaah terhadap pencapaian visi dan misi Bank. Secara periodik pencapaian visi dan misi dievaluasi dengan menggunakan mekanisme penyusunan Rencana Bisnis Bank yang memuat pencapaian target, rencana strategis dan target kinerja satu tahun ke depan. The Board of Commissioners and Board of Directors constantly review the achievement of the Bank’s vision and mission. Periodically, this vision and mission achievement will be evaluated using the Bank Business Plan preparation mechanism which includes the achievement of targets, the strategic plan and performance targets one year ahead. Dewan Komisaris dan Direksi menilai bahwa visi dan misi Bank masih relevan dengan kondisi dan tujuan Bank. Pencapaian visi dan misi sampai dengan tahun 2016 telah sesuai dengan arah dan tahapan yang telah ditetapkan oleh Bank. The Board of Commissioners and Board of Directors considered that the Bank’s vision and mission is still relevant to tcurrent Bank’s conditions and objectives. The vision and mission achievement until 2016 is still in accordance with the direction and steps that have been set by the Bank. PT Bank Victoria International Tbk. 90 Laporan Tahunan 2016 Nilai Budaya Perusahaan Corporate Values D-A-H-S-Y-A-T Discipline Seluruh karyawan bank tanpa terkecuali harus memiliki sikap disiplin yang tinggi, baik disiplin terhadap waktu, target kerja, pengendalian biaya dan lain-lain. All employees without exception shall have rigorous discipline towards time, work targets, and cost control etc. Accountable Dalam rangka penerapan Good Corporate Governance yang berkesinambungan, seluruh karyawan memiliki tugas dan tanggung jawab yang spesifik terhadap bidang tugasnya masing-masing. Tanggung jawab ini tidak hanya sebatas terhadap atasan (supervisor) dari karyawan terkait, namun juga harus memiliki tanggung jawab kepada seluruh stakeholders dari Bank Victoria (tanggung jawab publik). To implement sustainable Good Corporate Governance, each employees has its specific duties and responsibilities. This accountability is not only limited to the accountability to the supervisor of related employee, but also the employee shall have accountability for all stakeholders of Bank Victoria (accountability for the public). Honest Kejujuran menjadi landasan budaya kerja yang sangat penting bagi setiap perusahaan, terlebih perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, seperti bank. Honesty becomes an extremely important foundation of work culture for each company, especially for a company engaging in financial business such as a bank. Solid, Sustain Kekompakkan dalam arti positif antar bagian/divisi menjadi syarat mutlak untuk dapat menjaga pertumbuhan bisnis dari bank yang berkesinambungan (sustainable growth). Cohesiveness in a positive meaning between department/ division becomes the absolute requirement in order to maintain the sustainable growth of the bank. Youthful Spirit Seiring dengan era globalisasi dan juga perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat dinamis saat ini, semangat/ jiwa muda dalam setiap kepribadian karyawan menjadi keharusan agar Bank Victoria dapat terus berkembang dalam menjalankan aktivitas operasionalnya. In line with the globalization era and also dynamic development of science and technology nowadays, the spirit/ youth spirit in the personality of each employee of Bank Victoria is a must, so that the Bank can continue to develop in carrying out its operating activities. Accurate Sebagai lembaga keuangan dan juga perusahaan terbuka, keakurasian data terkait dengan penyebaran informasi, baik formal maupun informal, sudah menjadi suatu kewajiban dari Bank Victoria untuk dipenuhi. As a financial institution and also a public company, accurate data related to dissemination of information both formal and informal has become an obligation of the bank that shall be met. Trust Bank merupakan lembaga kepercayaan bagi para nasabah untuk menyimpan dana. Untuk itu unsur trust (kepercayaan) wajib menjadi nilai budaya yang harus melekat pada seluruh karyawan Bank Victoria. Bank is a trustworthy institution for its customers in keeping their funds. Therefore, the element of trust shall be the corporate culture embedded within all employees. 2016 Annual Report 91 PT Bank Victoria International Tbk. Profil Dewan Komisaris Profile of the Board of Commissioners Warga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta. Lahir di Tarutung pada tahun 1950, saat ini berusia 66 tahun. Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi dari Universitas Indonesia pada tahun 1980. Oliver Simorangkir Komisaris Utama President Commissioner Memulai karir di PT Bank Niaga Tbk. Sebagai Officer Development Program (ODP) tahun 1980-1981, Sub Manager Staff Internal Auditor tahun 1981-1983, Assistant Manager – Department Head of Credit Administration Cabang Utama Jakarta tahun 1983-1985, Kepala Divisi Operasional Cabang Utama Jakarta tahun 1985-1987, Senior Manager – Wakil Pimpinan Cabang Thamrin tahun 1987-1988, Assistant Vice President – Manager in Charge Sentralisasi Operasional Wilayah Jakarta tahun 1988-1989, Vice President Operasional – Manager in Charge Wilayah Jakarta tahun 1990-1994, Group Head Operation System and Procedure Head Office tahun 19941998, Group Head Corporate Planning and Accounting Control Head Office tahun 19982000, serta Senior Vice President – General Manager Internal Audit PT Bank Permata Tbk. tahun 2001-2003. Beliau mengawali karir di Bank Victoria, sebagai Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko tahun 2005-2008 dan sebagai Direktur Operasi dan Sistem tahun 2008-2015. Selain menjabat sebagai Komisaris Utama di Bank Victoria, saat ini beliau tidak menjabat di perusahaan maupun lembaga lain. Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya maupun dengan Pemegang Saham Pengendali dan Utama. Diangkat sebagai Komisaris Utama sejak 2015 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat RUPS Tahunan No. 23 tanggal 20 Oktober 2015 dan dinyatakan kembali dengan Akta Pernyataan RUPS Tahunan Nomor 97 tanggal 24 Juni 2016. Indonesian Citizen, currently residing in Jakarta. Born in Tarutung in 1950, currently 66 years old. He obtained his Bachelor of Economics degree from the Accounting Department of University of Indonesia in 1980. He started his career in PT Bank Niaga Tbk. as an Officer Development Program (ODP) in 1980-1981, Sub Manager Staff Internal Auditor in 1981-1983, Assistant Manager – Department Head of Credit Administration of Jakarta Main Branch (1983-1985), Head of Operational Division of Jakarta Main Branch in 1985-1987, Senior Manager – Vice Head of Thamrin Branch in 1987-1988, Assistant Vice President – Manager in Charge of Operational Centralization of Jakarta Region in 1988-1989, Vice President Operational – Manager in Charge of Jakarta Region in 1990-1994, Group Head Operation System and Procedure Head Office in 19941998, Group Head Corporate Planning and Accounting Control Head Office in 1998-2000, and Senior Vice President – General Manager of Internal Audit of PT Bank Permata Tbk. in 2001-2003. He served as Director of Compliance and Risk Management in 2005-2008 and as Director of Operations and Systems in 20082015. In addition to serving as President Commissioner at Bank Victoria, currently he held no other position in other companies or institutions. He has no affiliation relationship with members of the Board of Directors, other members of the Board of Commissioners or with the main and controlling shareholders. Appointed as the President Commissioner in 2015 based on the Deed of Statement of AGMS No. 23 dated 20 October 2015 and restated by Deed of Statement AGMS No.97 dated 24 June 2016. PT Bank Victoria International Tbk. 92 Laporan Tahunan 2016 Warga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta. Lahir di Malang pada tahun 1955, saat ini berusia 61 tahun. Beliau meraih gelar Sarjana Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1981. Gunawan Tenggarahardja Komisaris Independen Independent Commissioner Memulai karir di Schlumberger OSA sebagai International Field Engineer 1 pada tahun 1982-1984. Pada tahun 1985-1988, beliau menjabat sebagai Assistant Manager di PT Bank Bali. Selanjutnya, beliau menjabat sebagai General Manager PT Sampoerna Transport Nusantara tahun 1989-1992 dan menjabat sebagai Direktur Eksekutif pada PT Duta Pertiwi Tbk. tahun 1992-1996. Pada tahun 1996-1998, beliau menjabat sebagai Direktur di PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk. Beliau juga pernah menjabat sebagai Komisaris utama PT Sigma Karya Sempurna (Bali Camp) pada tahun 1998-2004 dan mengawali karir di Bank Victoria sebagai Komisaris sejak tahun 2003 dan pada tahun 2007 beliau merangkap sebagai Komisaris Independen. Selain menjabat sebagai anggota Komisaris di Bank Victoria, saat ini beliau menjabat sebagai Komisaris Independen PT Jakarta Setiabudi International Tbk. sejak tahun 2004 sampai sekarang. Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya maupun dengan Pemegang Saham Pengendali dan Utama. Beliau diangkat pertama kali sebagai Komisaris berdasarkan Pernyataan Keputusan RUPS LB Nomor 79 tanggal 28 April 2003. Pada tahun 2007, beliau diangkat kembali sebagai Komisaris merangkap Komisaris Independen Bank Victoria berdasarkan Akta Berita Acara RUPS Luar Biasa Nomor 48 tanggal 19 Desember 2007, Akta Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan Nomor 82 tanggal 25 Juni 2010 yang dinyatakan kembali dengan Akta Pernyataan Kembali RUPS Tahunan Nomor 24 tanggal 21 Oktober 2010, serta berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan Nomor 41 tanggal 17 Oktober 2013 dan dinyatakan kembali dengan Akta Pernyataan RUPS Tahunan Nomor 97 tanggal 24 Juni 2016. Indonesian citizen, currently residing in Jakarta. Born in Malang in 1955, currently 61 years old. He obtained his Bachelor degree in Civil Engineering from Bandung Institute of Technology in 1981. He began his career in Schlumberger OSA as an International Field Engineer 1 in 1982-1984. In 1985-1988, he served as an Assistant Manager at PT Bank Bali. Subsequently, he served as a General Manager of PT Sampoerna Transport Nusantara in 1989-1992 and served as an Executive Director of PT Duta Pertiwi Tbk. in 1992-1996. In 1996-1998, he served as Director of PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk. Served as the President Commissioner of PT Sigma Karya Sempurna (Bali Camp) in 1998-2004 and started his career at Bank Victoria as Commissioner since 2003 and in 2007 he concurrently an an Independent Commissioner. Aside from become a member of the Board of Commissioners at Bank Victoria, he also concurrently serves as an Independent Commissioner at PT Jakarta Setiabudi International Tbk. From 2004 until now. He has no affiliation relationship with members of the Board of Directors, other members of the Board of Commissioners or with the main and controlling shareholders. He was first appointed as the Commissioner based on the Deed of Resolution of EGMS No. 79 dated 28 April 2003. In 2007, he was reappointed as the Commissioner concurrently as the Independent Commisioner of Bank Victoria based on the Deed of Resolution of EGMS No. 48 dated 19 December 2007, the Deed of Statement of Decision of AGMS No. 82 dated 25 June 2010 which restated by the Deed of AGMS Restatement No. 24 dated 21 October 2010, and based on the Deed of Statement of AGMS No. 41 dated 17 October 2013 and restated again with Deed of Statement of AGMS No. 97 dated 24 June 2016. 2016 Annual Report 93 PT Bank Victoria International Tbk. Warga Negara Indonesia, berdomisili di Depok, Jawa Barat. Lahir di Sukabumi pada tahun 1963, saat ini berusia 53 tahun. Beliau menamatkan pendidikan pada Fakultas Ekonomi dari Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta pada tahun 1987. Memperoleh gelar Master Manajemen dari ASIAN Institute of Management (AIM), Filipina pada tahun 1997 dan memperoleh gelar Doctor of Philosophy dari Santo Tomas University, Filipina pada tahun 2006. Zaenal Abidin, Ph.D Komisaris Independen Independent Commissioner Memulai karir perbankan sebagai Pro Manager Treasury dan Analisa di Bidang Dana Perbankan pada tahun 1989-1992 di Bank Summa. Beliau juga sebagai pengajar pada Perbanas Institute sejak tahun 1993-2015, serta Dosen STIE IBS sejak tahun 2013 sampai sekarang. Selain itu, beliau juga aktif sebagai Koordinator Staf Khusus Bidang Riset Asosiasi Perbanas sejak tahun 2011-2012 dan sebagai peneliti senior GCG pada Indonesia Institute Corporate Governance periode 2008 sampai sekarang. Selain menjabat sebagai anggota Komisaris di Bank Victoria, saat ini beliau tidak menjabat di perusahaan maupun lembaga lain. Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama. Sejak 2012, beliau bergabung di Bank Victoria sebagai Komisaris merangkap Komisaris Independen berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan Nomor 22 tanggal 8 Oktober 2012 dan Akta Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan Nomor 41 tanggal 17 Oktober 2013 dan dinyatakan kembali dengan Akta Pernyataan RUPS Tahunan Nomor 97 tanggal 24 Juni 2016. Indonesian Citizen, currently residing in Depok, West Java. Born in Sukabumi in 1963, currently 53 years old. He graduated at the Faculty of Economics of the Indonesian Islamic University, Yogyakarta in 1987. He earned a Master of Management from the ASIAN Institute of Management (AIM), the Philippines in 1997 and earned a Doctor of Philosophy from the University of Santo Tomas, Philippines in 2006. He started his banking career as a Pro Manager Treasury and Analysis in the Field of Banking Fund in 1989-1992 at the Bank Summa. He is also a lecturer at the Institute since 1993-2013 Banks Association, as well as Lecturer STIE IBS since 2013 until now. In addition, he is also active as Coordinator of Special Staff for Research Association of Banks Association since 2011-2012 and as a senior researcher at the Indonesian Institute GCG Corporate Governance from 2008 until now. Aside from serving as Commissioner of Bank Victoria he did not serve on other company or institution. He has no affiliate relationships with members of the Board of Directors, other members of the Board of Commissioners or the main and controlling shareholder. Since 2012, he joined Bank Victoria as Commissioner concurrently as Independent Commissioner by the Deed of Statement of AGMS No. 22 dated October 8, 2012 and Deed of Statements of AGMS No. 41 dated October 17, 2013 and restated by the Deed of Statements of AGMS No. 97 on June 24 2016. PT Bank Victoria International Tbk. 94 Laporan Tahunan 2016 Warga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta. Lahir di Surabaya pada tahun 1985. Saat ini berusia 31 tahun. Memperoleh gelar Bachelor od Science dari Universiity of San Fransisco, California pada tahun 2006. Meraih gelar Master of Business Administrtion dari University of San Fransisco, California pada tahun 2009. Memulai karir sebagai Assurance Staff di Burr Pilger & Mayer LLP, San Fransisco pada tahun 2007-2008. Pernah menjabat sebagai Senior Associate 2 di Ernst & Young LLP, Singapore pada tahun 2011-2013. Sebelumnya, beliau bergabung dengan PT Victoria Investama Tbk sebagai Finance Manager pada periode 20132014. Kemudian, menjabat sebagai Senior Staff Manajemen Risiko pada PT Bank Victoria International Tbk selama tahun 2014-2015. Selain menjabat sebagai anggota Komisaris di Bank Victoria, saat ini beliau menjabat sebagai Direktur PT Victoria Investama Tbk hingga sekarang. Beliau memiliki hubungan afiliasi dengan Pemegang Saham Pengendali dan Utama. Debora Wahjutirto Tanoyo* Komisaris Commissioner Beliau diangkat sebagai Komisaris Bank Victoria berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal Nomor 30 tanggal 18 November 2016. Indonesian Citizen, currently residing in Jakarta. Born in Surabaya in 1985. Currently 31 years old. She earned his Bachelor of Science degree from University of San Francisco, California in 2006. She holds a Master of Business Administrtion degree from the University of San Francisco, California in 2009. She started his career as an Assurance Staff at Burr Pilger & Mayer LLP, San Francisco in 2007-2008. She previously served as Senior Associate 2 at Ernst & Young LLP, Singapore in 2011-2013. Previously, she joined PT Victoria Investama Tbk as Finance Manager in 2013-2014. Then, served as Senior Staff Risk Management at PT Bank Victoria International Tbk in 2014-2015. In addition to serving as a member of the Commissioner at Victoria Bank, she serves as a Director of PT Victoria Investama Tbk until now. She has an affiliate relationship with the main and controlling shareholder. She was appointed as Commissioner of Bank Victoria based on the Deed of Statements of EGMS No. 30 dated 18 November 2016. * Telah mendapat persetujuan OJK pada tanggal 17 Februari 2017 * Has obtained an approval from the FSA on 17 February 2017 2016 Annual Report 95 PT Bank Victoria International Tbk. Profil Direksi Profile of the Board of Directors Warga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta. Lahir di Jakarta pada tahun 1952, saat ini berusia 64 tahun. Meraih gelar Bachelor of Business Administration dari Technical College of Cologne, Germany pada tahun 1982 dan mengikuti program Advanced Management di The Wharton School, University of Pennsylvania di tahun 2000. Daniel Budirahayu Direktur Utama President Director Beliau mengawali karir di perbankan pada tahun 1982, dengan menduduki posisi penting sebagai Management Trainee di European Asian Bank, Hamburg hingga tahun 1984. Beliau juga pernah bekerja di Deutsche Bank, Jakarta dengan jabatan terakhir sebagai Head of Credit Administration pada tahun 1984-1989. Kemudian berkarir di Bank Central Asia dengan jabatan terakhir sebagai Head of Corporate Banking sejak tahun 1989 hingga 2003. Beliau pernah menjabat sebagai Konsultan Independen di Toronto, Kanada selama tahun 2003 hingga 2005. Tahun 2005, beliau bergabung dengan Bank Mega dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Kredit. Pada tahun 2012, mengawali karir di Bank Victoria sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen dan sejak tahun 2015 beliau dipercaya untuk menjabat sebagai Direktur Utama. Selain menjabat sebagai Direktur Utama di Bank Victoria, saat ini beliau tidak menjabat di perusahaan maupun lembaga lain. Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi lainnya, anggota Dewan Komisaris maupun dengan Pemegang Saham Pengendali dan Utama. Diangkat sebagai Direktur Utama Bank Victoria sejak tahun 2015 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat RUPS Tahunan Nomor 39 tanggal 30 Juli 2015 dan dinyatakan kembali dengan Akta Pernyataan RUPS Tahunan Nomor 97 tanggal 24 Juni 2016. Indonesian Citizen, currently residing in Jakarta. Born in Jakarta in 1952, currently 64 years old. He obtained his Bachelor of Business Administration degree from the Technical College of Cologne, Germany in 1982 and attended the Advanced Management program at The Wharton School, University of Pennsylvania in 2000. He started his career in the banking industry in 1982, by holding a prestigious position as a Management Trainee at European Asian Bank, Hamburg until 1984. He also worked at Deutsche Bank, Jakarta, with his last position as Head of Credit Administration in 1984-1989. He then worked at Bank Central Asia from 1989 to 2003 with his last position as Head of Corporate Banking. From 2003 to 2005, he served as an Independent Consultant in Toronto, Canada and since 2005 joined Bank Mega with his last position as Director of Credit. In 2012, he began his career at Bank Victoria as President Commissioner and concurrently as Independent Commissioner and since 2015 he is trusted to serve as the President Director. Aside from serving as President Director at Bank Victoria, he did not serve on other company or institution. He has no affiliate relationships with members of the Board of Directors, other members of the Board of Commissioners or the main and controlling shareholder. Appointed as Director of Bank Victoria in 2015 based on the Deed of Resolutions of Annual General Meeting of Shareholders No. 39 dated 30 July 2015 and restated with the Deed Statement of Annual GMS No. 97 dated 24 June 2016. PT Bank Victoria International Tbk. 96 Laporan Tahunan 2016 Warga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta. Lahir di Tebing Tinggi pada tahun 1971, saat ini berusia 46 tahun. Beliau meraih gelar Insinyur dari Universitas Trisakti pada tahun 1993. Mengawali karir di dunia perbankan pada tahun 1992, dengan menduduki jabatan strategis di PT Bank QNB Indonesia Tbk (d/h PT Bank QNB Kesawan Tbk) diantaranya Head of Treasury pada tahun 2000-2002, Direktur Treasury pada tahun 2002-2009, Direktur Bisnis pada tahun 2009-2012, Direktur Operasional pada tahun 2012-2016. Selain menjabat sebagai Wakil Direktur di Bank Victoria, saat ini beliau tidak menjabat di perusahaan maupun lembaga lain. Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi lainnya, anggota Dewan Komisaris maupun dengan Pemegang Saham Pengendali dan Utama. Rusli Wakil Direktur Utama Deputy President Director Beliau bergabung di PT Bank Victoria International Tbk sebagai Direktur Operasi dan Sistem Bank berdasarkan Akta Berita Acara RUPS Luar Biasa No.40 tanggal 29 Februari 2016. Diangkat sebagai Wakil Direktur Utama Bank Victoria berdasarkan Akta Pernyataan RUPS Tahunan Nomor 97 tanggal 24 Juni 2016. Indonesian Citizen, currently residing in Jakarta. Born in Tebing Tinggi in 1971, currently 46 years old. He holds a Bachelor of Engineering from Trisakti University in 1993. He began his career in banking industry in 1992, with a strategic position in PT Bank QNB Indonesia Tbk (prev. PT Bank QNB Kesawan Tbk) including as the Head of Treasury in 2000-2002, Director of the Treasury in 2002 to 2009, Director of Business in 2009-2012, Director of Operations in 2012-2016. In addition to serving as Deputy Director of Bank Victoria he did not served on other company or institution. He has no affiliate relationships with other Board of Directors members, members of the Board of Commissioners and the main and controlling shareholder. He joined PT Bank Victoria International Tbk as Director of Operations and Bank Systems based Deed of Minutes of Meeting of EGMS No. 40 dated 29 February 2016. Appointed as Deputy President Director of Bank Victoria based on the Deed of statement of AGMS No. 97 dated June 24, 2016. 2016 Annual Report 97 PT Bank Victoria International Tbk. Warga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta. Lahir di Pontianak pada tahun 1962, saat ini berusia 54 tahun. Menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Teknik Sipil dari Universitas Katolik Parahyangan, Bandung pada tahun 1989. PT Bank International Indonesia Tbk, beliau mengawali karirnya sebagai Pimpinan Cabang Pembantu MT Haryono pada tahun 1994, kemudian menjabat sebagai Team Leader Corporate Banking KCU Thamrin pada tahun 1995-1996 dan Team Leader Corporate Banking KCU Juanda pada tahun 1996-1997. Beliau berkarir di PT Bank Mega Tbk sebagai Kepala Cabang Gani Djemat selama periode 1997-2000, Kepala Divisi Kredit Komersial pada tahun 2000-2002, Direktur PT Para Multifinance pada tahun 2002-2008, Staff Direksi selama Juli-Oktober 2008, serta Kepala Wilayah Jakarta I PT Bank Mega Tbk. pada periode 2008-2011. Ramon Marlon Runtu Direktur Kredit Director of Credit Selain menjabat sebagai Direktur di Bank Victoria, saat ini beliau tidak menjabat di perusahaan maupun lembaga lain. Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi lainnya, anggota Dewan Komisaris maupun dengan Pemegang Saham Pengendali dan Utama. Sejak 2011, beliau dipercaya oleh PT Bank Victoria International Tbk sebagai Direktur Business berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan No.11 tanggal 12 Agustus 2011. Saat ini menjabat sebegai Direktur Kredit berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan Nomor 41 Tanggal 17 Oktober 2013 dan dinyatakan kembali dengan Akta Pernyataan RUPS Tahunan Nomor 97 tanggal 24 Juni 2016. Indonesian Citizen, currently residing in Jakarta. Born in Pontianak in 1962, currently 54 years old. He finished his education from Civil Engineering Department at Parahyangan Catholic University, Bandung in 1989. He started his career as MT. Haryono Sub-branch Manager of PT Bank International Indonesia Tbk in 1994, then hold the Team Leader of Corporate Banking of KCU Thamrin in 1995-1996 and Team Leader of Corporate Banking of KCU Juanda in 1996-1997. He joined PT Bank Mega Tbk as the Head of Gani Djemat Branch in 1997-2000, Head of Commercial Credit Division in 2000-2002, Director of PT Para Multifinance in 2002-2008, Staff of Board of Directors in July-October 2008, and Head of Jakarta I Region of PT Bank Mega Tbk in 2008-2001. Aside of serving as a Director at Bank Victoria, he did not served on other company or institution. He has no affiliate relationships with other Board of Directors members, members of the Board of Commissioners and the main and controlling shareholder. Since 2011, he was appointed by PT Bank Victoria International Tbk as Director of Business based on the Deed of Statements of AGMS Decision No. 11 dated 12 August 2011. He is currently serves as the Director of Credit based on Deed of Statements of GMS Decision No. 41 dated 17 October 2013 and restated by Deed of Statements of AGMS No. 97 dated June 24, 2016. PT Bank Victoria International Tbk. 98 Laporan Tahunan 2016 Warga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta. Lahir di Banjarmasin pada tahun 1965, saat ini berusia 51 tahun. Meraih gelar Sarjana Ekonomi program studi Akuntansi dari Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin pada tahun 1990. Pada tahun 2008, telah menamatkan pendidikan pada Magister Manajemen program studi Manajemen Risiko dari Universitas Indonesia, Jakarta. Tamunan Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Director of Compliance and Risk Management Periode tahun 1987-1988, beliau mengawali karir di KAP Drs. Santoso, Banjarmasin sebagai Staff Audit. Kemudian beliau berkiprah sebagai Kepala Bagian Administrasi dan Umum di PT Winduintan Deltatama (Muda Jaya Group), Banjarmasin pada tahun 1988-1990. Di Bank Andromeda, Jakarta beliau mengawali karir dunia perbankan dengan menduduki posisi terakhir sebagai Kepala Kantor Bank Andromeda di Gedung Bimantara, Jakarta pada tahun 19901997. Beliau juga pernah menjabat sebagai Kepala Kantor Bank Alfa di Menara Kebon Sirih, Jakarta pada tahun 1997-1999. Beliau juga pernah berkiprah sebagai Staff Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) pada periode April-September 1999, Manajer Operasional PT Victoria Sekuritas pada tahun 1999-2001, serta Head of Operation and Compliance PT Mahastra Capital pada tahun 2001-2003. Beliau bergabung di PT Bank International Tbk menduduki posisi sebagai pejabat eksekutif pada tahun 2004-2007, Direktur Operasi dan Teknologi pada tahun 2007-2008 serta merangkap jabatan sebagai Sekretaris Perusahaan pada tahun 2008-2010. Selain menjabat sebagai Direktur di Bank Victoria, saat ini beliau tidak menjabat di perusahaan maupun lembaga lain. Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi lainnya, anggota Dewan Komisaris maupun dengan Pemegang Saham Pengendali dan Utama. Menjabat sebagai Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko sejak 2008 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan Nomor 33 tanggal 24 Maret 2009, Akta Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan Nomor 82 tanggal 25 Juni 2010 yang dinyatakan kembali dengan Akta Pernyataan Kembali RUPS Tahunan Nomor 24 tanggal 21 Oktober 2010, serta berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan Nomor 41 tanggal 17 Oktober 2013 dan dinyatakan kembali dengan Akta Pernyataan RUPS Tahunan Nomor 97 tanggal 24 Juni 2016. Indonesian Citizen, currently residing in Jakarta. Born in Banjarmasin in 1965, currently 51 years old. He obtained his Bachelor degree in Accounting from the Faculty of Economics of Lambung Mangkurat University, Banjarmasin in 1990 and obtained his Master of Management degree of Risk Management from University of Indonesia, Jakarta in 2008. He started his career at Public Accountant Firm Drs. Santoso, Banjarmasin as an Audit Staff in 1987-1988. Then he served as the Head of Administrative and General Division at PT Winduintan Deltatama (Muda Jaya Group), Banjarmasin in 1988-1990. In Bank Andromeda, Jakarta, he started his career at banking industry as te Head of Bank Andromeda Office in Bimantara Building, Jakarta in 1990-1997. He also once served as the Head of Bank Alfa Office in Kebon Sirih Tower, Jakarta in 1997-1999. He also became a Staff of Indonesian Bank Restructuring Agency (BPPN) in April-September 1999, Operational Manager at PT Victoria Sekuritas in 1999-2001 and Head of Operation & Compliance at PT Mahastra Capital in 20012003. He joined with PT Bank Internatinoal Tbk and held executive position in 2004-2007, the Director of Operation and Technology in 2007-2008, and concurrently as Corporate Secretary in 2008-2010. In addition to serving as Director of Bank Victoria he did not served on other company or institution. He has no affiliate relationships with other Board of Directors members, members of the Board of Commissioners and the controlling shareholder and main. He served as Director of Compliance and Risk Management since 2008, based on the Deed of Statements of AGMS No. 33 dated March 24, 2009, the Deed of Statements of AGMS No. 82 dated June 25, 2010 that restated by the Deed of Statements of AGMS No. 24 dated October 21, 2010, and based on the Deed of Statements of AGMS No. 41 dated October 17, 2013 and restated by the Deed of Statements of AGMS No. 97 dated June 24, 2016. 2016 Annual Report 99 PT Bank Victoria International Tbk. Warga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta. Lahir di Jakarta pada tahun 1966, saat ini berusia 50 tahun. Menamatkan pendidikan dari Fakultas Ekonomi di Universitas Atmajaya, Jakarta pada tahun 1989. Meraih gelar Magister Manajemen dari Universitas Pelita Harapan, Jakarta pada tahun 2003. Pada tahun 1989-2000, beliau mengawali karirnya di Bank Bali dengan menduduki jabatan terakhir sebagai Assistant Vice President. Kemudian beliau berkiprah sebagai Associate Director di PT Paramitra Alfa Sekuritas pada tahun 2001-2003. Beliau juga pernah menduduki posisi strategis diantaranya sebagai Direktur Perseroan pada PT Binaartha Parama periode 2003-2006, Senior Vice President pada PT Bank Permata pada tahun 2006-2013, Executive Director pada PT Bank UOB Indonesia pada tahun 2013-2016. Rita Gosal Direktur Business Director of Business Selain menjabat sebagai Direktur di Bank Victoria, saat ini beliau tidak menjabat di perusahaan maupun lembaga lain. Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi lainnya, anggota Dewan Komisaris maupun dengan Pemegang Saham Pengendali dan Utama. Diangkat sebagai Direktur Business sejak Juni 2016 berdasarkan Akta Pernyataan RUPS Tahunan Nomor 97 tanggal 24 Juni 2016. Indonesian citizen, residing in Jakarta. Born in Jakarta in 1966, currently 50 years old. She finished her education at Faculty of Economics at the University of Atma Jaya, Jakarta in 1989. She holds a Master of Management degree from the University of Pelita Harapan, Jakarta in 2003. In 1989-2000, she began her career at Bank Bali with the last position as Assistant Vice President. Then she served as an Associate Director at PT Paramitra Alfa Sekuritas in 2001-2003. She also has held strategic positions such as Director of PT Binaartha Parama in 2003-2006, Senior Vice President at PT Bank Permata in 2006-2013, Executive Director at PT Bank UOB Indonesia in 2013-2016. In addition to serving as Director of Bank Victoria she did not served on other company or institution. She has no affiliate relationships with other Board of Directors members, members of the Board of Commissioners as well as mainand controlling shareholder. Appointed as Director of Business since June 2016 based on the Deed of Statements of AGMS No. 97 dated 24 June 2016. 100 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Tahunan 2016 Jajaran Manajemen The Management Muhammad Rakhmadhani Hasan Lukman Associate Director of Operation and System Associate Director of Operation and System Associate Director of Channels and Distribution Associate Director of Channels and Distribution Purwono Ruly Dwi Rahayu Kepala Divisi Financial Institution and Capital Market Division Head of Financial Institution and Capital Market Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Theresia Maria Dhewajani HERTANTO TJAHAJASURYA Kepala Divisi Operasional dan Internal Control Division Head of Operational and Internal Control Kepala Divisi Branch Banking and Network Division Head of Branch Banking and Network Teguh Sukaryanto Yosef Sudikbyo Kepala Divisi SKAI/Terintegrasi dan Anti Fraud Division Head of IAWU/Integrated and Anti Fraud Kepala Divisi Biro Hukum, Remedial dan Legal Division Head of Legal Bureau, Remedial and Legal Hendra Dermawan Kepala Divisi Commercial Banking I Division Head of Commercial Banking I Syarifudin Kepala Divisi Kepatuhan, Unit Kerja Pengenalan Nasabah (UKPN)/ Terintegrasi dan Sistem Prosedur Division Head of Compliance, UKPN/Integrated and Procedure System 101 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. Ryano Andreas Tandayu Djoko Soendjojo Kepala Divisi Multi Finance Lending Division Head of Multi Finance Lending Kepala Divisi Administrasi Perkreditan Division Head of Loan Administration Hermawan Ritayana Kepala Divisi Manajemen Risiko/ Terintegrasi Divison Head of Integrated/Risk Management Kepala Divisi Treasury Division Head of Treasury Tumbur Parulian Limbong Syahda Candra Kepala Divisi Keuangan dan Akunting Division Head of Finance and Accounting Kepala Divisi Human Capital Management Division Head of Human Capital Management Ivan Jonathan Purwoko Kepala Divisi Teknologi Informasi Division Head of Information Technology Kepala Divisi General Affairs Division Head of General Affairs Surjadi Hardiman Kepala Divisi Corporate Banking Division Head of Corporate Banking Irawati Boediman Kepala Divisi Commercial Banking II Division Head of Commercial Banking II PT Bank Victoria International Tbk. 102 Laporan Tahunan 2016 M. Adi Kusuma DM Parluhutan Napitupulu Kepala Divisi Credit Analisa Kredit Division Head of Credit Analysis Kepala Divisi Special Asset Management Division Head of Special Asset Management Schubert Chazanah Devid Lukman Wakil Kepala Divisi Kepatuhan, Unit Kerja Pengenalan Nasabah (UKPN)/Terintegrasi, dan Sistem Prosedur Deputy Division Head of Compliance (UKPN)/Integrated and System Procedure Wakil Kepala Divisi Special Asset Management Deputy Division Head of Special Asset Management Yohanes Robby Yuwono Nio Effendi Wakil Kepala Divisi Teknologi Informasi Deputy Division Head of Information Technology Wakil Kepala Divisi Operasional dan Internal Control Deputy Division Head of Operation and Internal Control Mariana Gozali Novita Indriyani Wakil Kepala Divisi Remedial Deputy Division Head of Remedial Wakil Kepala Divisi Legal Deputy Division Head of Legal Claudia Audrey Putri Tiara Virginta Wakil Kepala Divisi Keuangan dan Akunting Deputy Division Head of Finance and Accounting Wakil Kepala Divisi Marketing dan Komunikasi Deputy Division Head of Marketing Communications 103 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. Mohamad Saifudin Zuhri Sanny Setiadi Wakil Kepala Divisi Analisa Kredit Deputy Division Head of Credit Analysis Kepala Area Cabang Senayan Area Head of Senayan Branch Bhoyong Priyonggono Amelia Kepala Area Cabang Cideng Area Head of Cideng Branch Kepala Area Cabang Fatmawati Area Head of Fatmawati Branch HenDry Indradjaja Rosita B. Rajaisun Kepala Area Cabang Kelapa Gading Area Head of Kelapa Gading Kepala Area Cabang Bogor Area Head of Bogor Branch Theresia Sri Pakarti Erli Nornawati Kepala Area Cabang Bandung Area Head of Bandung Branch Kepala Area Cabang Surabaya Area Head of Surabaya Branch Herry Sulangi Kepala Area Cabang Manado Area Head of Manado Branch 104 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Tahunan 2016 Profil Jajaran Manajemen Profile of Management MUHAMMAD RAKHMADHANI MUHAMMAD RAKHMADHANI (Associate Director of Operation and System) Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tahun 1975, saat ini berdomisili di Jakarta. Memperoleh gelar Diploma Tiga (D3) Aktuaria FISIP, Universitas Indonesia pada tahun 1997, Master of Science of Actuarial Match dari University of the Philippines pada tahun 2001 dan Magister of Management of Information System dari Universitas Bina Nusantara pada tahun 2005 serta Actuarial Degree dari Universitas Indonesia pada tahun 1997. Beliau bergabung di Bank Victoria tahun 2013 sebagai Group Head of Product Development and Platform Management dan terakhir menjabat sebagai Group Head Operasi dan Sistem. Sejak 2015 menjabat sebagai Associate Director of Operation and System dan telah dikinikan dengan Surat Keputusan Direksi Nomor: 010/SK-DIR/HCM/04/16, tanggal 4 April 2016. (Associate Director of Operation and System) Indonesian citizen, born in Jakarta in 1975, currently residing in Jakarta. Obtained a Diploma III (D3) degree from Actuarial FISIP, University of Indonesia in 1997, Master of Science of Actuarial Match from University of the Philippines in 2001 and Master of Management of Information System from Bina Nusantara University in 2005 and Actuarial Degree from Universitas Indonesia In 1997. He joined Bank Victoria in 2013 as Group Head of Product Development and Platform Management and last served as Group Head of Operations and Systems. Since 2015 he has served as Associate Director of Operations and System and has been updated with Decree Letter of Board of Directors No. 010 / SK-DIR / HCM / 04/16 dated April 4, 2016. HASAN LUKMAN HASAN LUKMAN (Associate Director of Channels and Distribution) Warga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta, lahir di Bandung pada tahun 1970, saat ini berusia 46 tahun. Memperoleh gelar Bachelor of Business Administration dari University Wales, United Kingdom (Kampus Jakarta) (1993), memperoleh sertifikat Charthered Wealth Manage dari American Academy of Financial Management (AAMF) pada tahun 2013. Menjabat sebagai Associate Director of Channels and Distribution sejak 2015, dan ditetapkan kembali berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor: 106/SK-DIR/HCM/08/15, tanggal 14 Agustus 2015. (Associate Director of Channels and Distribution) Indonesia Citizen, residing in Jakarta, born in Bandung in 1970, currently 46 years old. Obtained a Bachelor of Business Administration degree from University Wales, United Kingdom (Campus in Jakarta) (1993), obtained the Chartered Wealth Manager certification from American Academy of Financial Management (AAMF) in 2013. Served as Associate Director of Channels and Distribution since 2013, and was reappointed based on the Board of Directors Decree Letter No. 106/SK-DIR/ HCM/08/15 dated 14 August 2015. RULY DWI RAHAYU RULY DWI RAHAYU (Sekretaris Perusahaan) Warga Negara Indonesia, berdomisili di Bekasi. Lahir di Jakarta pada tahun 1965, saat ini berusia 51 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Kimia dari Universitas Indonesia pada tahun1990. Beliau mengawali karir sebagai Staff Auditor di PT Bank Panin Tbk pada tahun 1991-1995. Beliau bergabung dengan PT Bank Victoria International Tbk sebagai Kepala Satuan Kerja Audit Intern selama tahun 1995-2006, Kepala Divisi Manajemen Risiko dan Kepatuhan Bank Victoria pada tahun 2006-2011 serta Kepala Divisi Manajemen Risiko Bank Victoria pada periode 20112013. Sejak 2013, menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan dan dikinikan berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor: 012/SKDIR/HCM/06/2015 tanggal 22 Juni 2016. (Corporate Secretary ) Indonesian Citizen, residing in Jakarta.Bborn in Jakarta in 1965, currently 51 years old. Obtained a Bachelor’s degree in Chemistry from the University of Indonesia in 1990. She started her career as an Auditor Staff of PT Panin Bank Tbk. in 19911995. She joined with PT Bank Victoria International Tbk as the Head of Internal Audit Working Unit in 1995-2006, Head of Risk Management and Compliance Division in 2006-2011, and Head of Risk Management Division in 2011-2013. She served as the Corporate Secretary since 2013 and updated based on the Decree Letter of the Board of Directors No. 012/SK-DIR/ HCM/06/2015 dated 22 June 2016. PURWONO PURWONO (Kepala Divisi Financial Institution and Capital Market) Warga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta, lahir di Yogyakarta pada tahun 1952, saat ini berusia 64 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Krisnadwipayana, Jakarta (1983) dan gelar Master Manajemen dari Universitas Airlangga, Surabaya (2000). Menjabat sebagai Kepala Divisi Financial Institution and Capital Market sejak 2010 dan dikinikan berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor: 022/ SK-DIR/HCM/04/16 tanggal 4 April 2016. (Division Head of Financial Institution and Capital Market) Indonesian Citizen, residing in Jakarta, born in Yogyakarta in 1952, currently 64 years old. Obtained a Bachelor of Economics degree from Krisnadwipayana University, Jakarta (1983), and a Magister of Management from Airlangga University, Surabaya (2000). Served as the Division Head of Financial Institution & Capital Market since 2010 and updated based on the Decree Letter of the Board of Directors No. 022/SK-DIR/HCM/04/16 dated April 4, 2016. 2016 Annual Report 105 PT Bank Victoria International Tbk. THERESIA MARIA DHEWAjANI THERESIA MARIA DHEWAjANI (Kepala Divisi Operasional dan Internal Control) Warga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta, lahir di Semarang pada tahun 1959, saat ini berusia 57 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Hukum bidang perdata dari Universitas 17 Agustus’45, Semarang (1984). Menjabat sebagai Kepala Divisi Operasional dan Internal Control sejak 2000 berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor: 049/SK-DIR/05/12 tanggal 31 Mei 2012. (Division Head of Operasional dan Internal Control) Indonesia Citizen, residing in Jakarta, born in Semarang in 1959, currently 57 years old. Obtained a Bachelor of Legal degree in Civil from University of 17 Agustus’45, Semarang (1984). Served as the Division Head of Operation and Internal Control since 2000 based on the Board of Directors Decree Letter No. 049/SKDIR/05/12, dated 31 May 2012. HERTANTO TJAHAJA SURYA HERTANTO TJAHAJASURYA (Kepala Divisi Branch Banking and Network ) Warga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta, lahir di Tangerang pada tahun 1959, saat ini berusia 57 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Trisakti, Jakarta (1985). Menjabat sebagai Kepala Divisi Branch Banking Network sejak 2008 dan dikinikan berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor: 023/SK-DIR/HCM/04/16, tanggal 4 April 2016. (Division Head of Branch Banking and Network ) Indonesian Citizen, residing in Jakarta, born in Tangerang in 1959, currently 57 years old. Obtained his Bachelor of Legal degree from Trisakti University, Jakarta (1985). Served as the Division Head of Branch Banking Network since 2008 and updated based on the Decree Letter of the Board of Directors No. 023/SK-DIR/HCM/04/16 dated 4 April 2016. TEGUH SUKARYANTO TEGUH SUKARYANTO (Kepala Divisi SKAI/Terintegrasi dan Anti Fraud) Warga Negara Indonesia, berdomisili di Bekasi, lahir di Tanjungkarang, Bandar Lampung pada tahun 1962, saat ini berusia 54 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Lampung (1987). Mengawali karir di Bank Victoria pada bulan Juli 2011 sebagai Kepala Divisi Kepatuhan (Compliance), kemudian pada Desember 2012 menjabat sebagai Kepala Divisi Sistem dan Prosedur dan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.031/SK-DIR/HCM/06/15 tanggal 30 Juni 2015 ditetapkan untuk menjabat sebagai Kepala SKAI/ Terintegrasi dan Anti Fraud. (Division Head of IAWU/Integrated and Anti Fraud) Indonesian Citizen, residing in Bekasi, born in Tanjung Karang, Bandar Lampung on 30 August 1962, currently 54 years old. He holds a Bachelor of Economics degree from the University of Lampung (1987). He began his career in Bank Victoria in July 2011 as Head of Compliance Division and then in December 2012 served as Chief of the Systems and Procedures Division and based on the Board of Directors’ Decree Letter No. 031/SKDIR/HCM/06/15 dated 30 June 2015 stipulated to serve as the Head of IAWU/Integrated and Anti Fraud. YOSEF SUDIKBYO YOSEF SUDIKBYO (Kepala Divisi Biro Hukum dan Legal) Warga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta, lahir di Rembang pada tahun 1963, saat ini berusia 53 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Katolik Parahyangan, Bandung (1988) dan lulus program Kenotariatan dan Pertanahan dari Universitas Indonesia (2001). Menjabat sebagai Kepala Divisi Biro Hukum dan legal sejak 2004 dan dikinikan berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor: 014/SK-DIR/HCM/06/15, tanggal 22 Juni 2015. (Division Head of Legal Bureau and Legal) Indonesian Citizen, residing in Jakarta, born in Rembang in 1963, currently 53 years old. Obtained a Bachelor of Legal degree from Parahyangan Catholic University, Bandung (1988) and completed a Notary and Land Program from Universitas Indonesia (2001). Served as the Division Head of Legal Bureau, Legal and Remedial since 2004 and updated based on the Decree Letter of the Board of Directors No. 014/SK-DIR/HCM/06/15 dated June 22, 2015. HENDRA DERMAWAN HENDRA DERMAWAN (Kepala Divisi Commercial Banking I) Warga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta, lahir di Jakarta pada tahun 1965, saat ini berusia 51 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Teknik dari Universitas Trisakti, Jakarta (1988). Menjabat sebagai Kepala Divisi Commercial Banking I berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor: 012/SK-DIR/HCM/10/16. (Division Head of Commercial Banking I) Indonesian Citizen, residing in Jakarta, born in Jakarta in 1965, currently 51 years old. Obtained a Bachelor of Engineering degree from Trisakti University, Jakarta (1988). Served as the Division Head of Commercial Banking I based on the Decree Letter of the Board of Directors No. 021/SK-DIR/10/16. SYARIFUDIN SYARIFUDIN (Kepala Divisi Kepatuhan, Unit Kerja Pengenalan Nasabah (UKPN)/Terintegrasi dan Sistem Prosedur) Warga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta, lahir di Bangka pada tahun 1965, saat ini berusia 51 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Lampung(1990). Menjabat sebagai Kepala Divisi Kepatuhan, UKPN/Terintegrasi dan Sistem Prosedur sejak 2013 berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor:032/SK-DIR/06/13. (Division Head of Compliance, UKPN/Integrated and Procedure System) Indonesian Citizen, residing in Jakarta, born in Bangka in 1965, currently 51 years old. Earned a Bachelor of Economics degree from the University of Lampung (1990). He served as Chief of the Division of Compliance and UKPN/Integrated and Procedure System since 2013 based on Board of Directors’ Decree Letter No. 032/SK-DIR/06/13. PT Bank Victoria International Tbk. 106 Laporan Tahunan 2016 RYANO ANDREAS TANDAYU RYANO ANDREAS TANDAYU (Kepala Divisi Multi Finance Lending) Warga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta, lahir di Bandung pada tahun 1967, saat ini berusia 49 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Tarumanagara, Jakarta (1991). Menjabat sebagai Kepala Divisi Multi Finance Lending sejak 2011 berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor: 013/SKDIR/08/11, tanggal 10 Agustus 2011. (Division Head of Multi Finance Lending) Indonesian Citizen, residing in Jakarta, born in Bandung in 1967, currently 49 years old. Obtained a Bachelor of Economics degree from Tarumanagara University, Jakarta (1991). Served as the Division Head of Multi Finance Lending since 20qq in based on the Decree Letter of the Board of Directors No. 013/SKDIR/08/11, dated 10 August 2011. DJOKO SOENDJOJO DJOKO SOENDJOJO (Kepala Divisi Administrasi Perkreditan) Warga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta, lahir di Surabaya pada tahun 1968, saat ini berusia 48 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Malangkucecwara, Malang (1993). Menjabat sebagai Kepala Divisi Administrasi Perkreditan sejak 2015 berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor: 030/SK-DIR/HCM/06/15, tanggal 6 Juli 2015. (Division Head of Loan Administration) Indonesian Citizen, residing in Jakarta, born in Surabaya in 1968, currently 48 years old. Obtained a Bachelor of Economics in Accounting Major from Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Malangkucecwara, Malang (1993). Served as the Division Head of Loan Administration since 2015 based on Decree Letter of the Board of Directors No. 030/SK-DIR/HCM/06/15, dated 6 July 2015. RITAYANA RITAYANA (Kepala Divisi Treasury) Warga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta, lahir di Pontianak pada tahun 1970, saat ini berusia 46 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (1995). Menjabat sebagai Kepala Divisi Treasury sejak 2011 berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor: 010/SK-DIR/08/11, tanggal 10 Agustus 2011. (Division Head of Treasury) Indonesian Citizen, residing in Jakarta, born in Pontianak in 1970, currently 46 years old. Obtained a Bachelor of Economics degree from Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (1995). Served as the Division Head of Treasury since 2011 based on the Decree Letter of the Board of Directors No. 010/SK-DIR/08/11, dated 10 August 2011. HERMAWAN HERMAWAN (Kepala Divisi Manajemen Risiko/Terintegrasi) Warga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta. Lahir di Jakarta pada tahun 1970, saat ini berusia 47 tahun. Meraih gelar Diploma III dari Akademi Borobudur, Jakarta (1992), Sarjana Ekonomi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Administrasi Indonesia, Jakarta (1995), dan Master Manajemen dari Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Labora, Jakarta (1997). Menjabat sebagai Kepala Divisi Manajemen Risiko Sejak 5 Februari 2013 sesuai dengan SK Direksi No.008/SK-DIR/05/13. (Divison Head of Integrated/Risk Management) Indonesian Citizen, residing in Jakarta, born in Jakarta in 1970, currently 47 years old. He has earned his Diploma III title from Borobudur Academy, Jakarta (1992), his Bachelor of Economics degree from the Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Administrasi Indonesia (College of Economics of the Administrative Foundation of Indonesia), Jakarta (1995), and his Master of Management from the Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Labora (Labora College of Management), Jakarta (1997). He serves as the Division Head of the Integrated/Risk Management since 5 February 2013 based on the Decree Letter of the Board of Directors No. 008/SK-DIR/05/13. TUMBUR PARULIAN LIMBONG TUMBUR PARULIAN LIMBONG (Kepala Divisi Keuangan dan Akunting) Warga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta, lahir di Jakarta pada tahun 1974, saat ini berusia 43 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Borobudur, Jakarta (1996). Menjabat sebagai Kepala Divisi Finance and Accounting sejak 2007 dan telah dikinikan berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor: 012/SK-DIR/HCM/04/16 tanggal 4 April 2016. (Division Head of Finance and Accounting) Indonesian Citizen, residing in Jakarta, born in Jakarta 1974, currently 43 years old. Obtained a Bachelor of Economics degree from Borobudur University, Jakarta (1996). Served as the Division Head of Finance and Accounting since 2007 and has been updated based on the Decree Letter of the Board of Directors No. 012/SK-DIR/HCM/04/16, dated 4 April 2016. SYAHDA CANDRA SYAHDA CANDRA (Kepala Divisi Human Capital Management) Warga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta, lahir di Jakarta pada tahun 1974, saat ini berusia 43 tahun. Memiliki latar belakang pendidikan Sarjana Psikologi Industri dari Universitas Persada Indonesia YAI, Jakarta pada tahun 1998. Menjabat Sebagai Kepala Divisi Human Capital Management sejak tanggal 2003 dan ditetapkan kembali berdasarkan SK No. 003/SK-DIR/ HCM/7/15 tanggal 2 Juli 2015. (Division Head of Human Capital Management) Indonesian Citizen, residing in Jakarta, born in Jakarta in 1974, currently 43 years old. Has educational background of Bachelor of Industrial Psychology from Universitas Persada Indonesia YAI, Jakarta in 1998. Served as the Division Head of Human Capital Management since 2003 and was reappointed based on the Board of Directors Decree Letter No. 003/SK-DIR/HCM/7/15, dated 2 July 2015 2016 Annual Report 107 PT Bank Victoria International Tbk. PURWOKO PURWOKO (Kepala Divisi Teknologi Informasi) Warga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta, lahir di Jakarta pada tahun 1976, saat ini berusia 40 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Teknik Elektro dari Institut Sains dan Teknologi Nasional, Jakarta (2000). Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Divisi Network and MIS sejak 2014 dan menjabat sebagai Kepala Divisi Teknologi Informasi berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor: 017/SKDIR/08/14, tanggal 4 April 2016. (Division Head of Information Technology) Indonesian Citizen, residing in Jakarta, born in Jakarta in 1976, currently 40 years old. Obtained a degree in Electrical Engineering from Institut Sains dan Teknologi Nasional, Jakarta (2000). Previously served as the Division Head of Network and MIS since 2014 and serves as the Division Head of Information Technology based on the Decree Letter of the Board of Directors No. 017/SKDIR/08/14, dated 4 April 2014. IVAN JONATHAN IVAN JONATHAN (Kepala Divisi General Affair) Warga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta, lahir di Palembang pada tahun 1978, saat ini berusia 38 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Komputer dari Universitas Bina Nusantara, Jakarta (2001). Menjabat sebagai Kepala Divisi General Affair sejak 2012 berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor: 001/SK-DIR/06/12, tanggal 1 Juni 2012. (Division Head of General Affair) Indonesia Citizen, residing in Jakarta, born in Palembang in 1978, currently 38 years old. Obtained a Bachelor of Computer degree from Bina Nusantara University, Jakarta (2001). Served as the Division Head of General Affairs since 2012 based on the Decree Letter of the Board of Directors No. 001/SK-DIR/06/12, dated 1 June 2012. SURJADI HARDIMAN SURJADI HARDIMAN (Kepala Divisi Corporate Banking) Warga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta, lahir di Jakarta pada tahun 1969, saat ini berusia 47 tahun. Memperoleh gelar Bachelor of Science dari California State University Los Angeles pada tahun 1993 dan Executive MBA dari Asian Institute of Management, Philippines, pada tahun 2009. Bergabung dengan Bank Victoria pada Oktober 2016 dan menjabat sebagai Head of Corporate Banking berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor: 042/SK-DIR/HCM/10/16 (Division Head of Corporate Banking) Indonesian citizen, residing in Jakarta, born in Jakarta in 1969, currently 47 years old. Obtained his Bachelor of Science degree from California State University Los Angeles in 1993 and Executive MBA from Asian Institute of Management, Philippines, in 2009. Joined Bank Victoria in October 2016 and served as Head of Corporate Banking based on the Decree Letter of the Board of Directors No. 042/SK-DIR/HCM/10/16. IRAWATI BOEDIMAN IRAWATI BOEDIMAN (Kepala Divisi Commercial Banking II) Warga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta, lahir di Lumajang pada tahun 1967, saat ini berusia 49 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Tarumanegara Jakarta (1991) dan Sarjana Psikologi dari Universitas Persada Indonesia Jakarta (2010 ). Menjabat sebagai Kepala Divisi Commercial Lending II sejak 2016 berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor: 013/ SK-DrR/HCM/10/16, tanggal 17 Oktober 2016. (Division Head of Commercial Banking II) Indonesian Citizen, residing in Jakarta, born in Lumajang in 1967, currently 49 years old. Obtained his Law degree from Tarumanegara University Jakarta (1991) and Bachelor of Psychology from Universitas Persada Indonesia Jakarta (2010). Served as Head of Commercial Lending Division II since 2016 based on Decree Letter of Board of Directors No. 013/SK-DrR/ HCM/10/16, dated 17 October 2016. M. ADI KUSUMA M. ADI KUSUMA (Kepala Divisi Analisa Kredit) Warga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta, lahir di Bandar Lampung pada tahun 1971, saat ini 45 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1996) serta Magister Manajemen dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (2004). Menjabat Kepala Divisi Credit Analyst sejak 2016 berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 028/SK-DIR/HCM/06/16. (Division Head of Credit Analysis) Indonesian citizen, residing in Jakarta, born in Bandar Lampung in 1971, currently 45 years old. Obtained his Bachelor degree in Accounting from Faculty of Economics University of Indonesia (1996) and Master of Management from Faculty of Economics University of Indonesia (2004). Appointed as Division Head of Credit Analyst since 2016 based on Decree Letter of the Board of Directors No. 028/SK-DIR/HCM/06/16. DM PARLUHUTAN NAPITUPULU DM PARLUHUTAN NAPITUPULU (Kepala Divisi Special Asset Management) Warga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta, lahir di Medan pada tahun 1955, saat ini berusia 61 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi UKI, Jakarta (1981). Menjabat sebagai Kepala Divisi Special Assets Management, Direktorat Kredit sejak 1 September 2016. (Division Head of Special Asset Management) Indonesian Citizen, residing in Jakarta, born in Medan in 1955, currently 61 years old. Obtained his Bachelor of Economics from Faculty of Economics UKI, Jakarta (1981). Served as Division Head of Special Assets Management, Directorate of Credit since 1 September 2016. PT Bank Victoria International Tbk. 108 Laporan Tahunan 2016 DEVID LUKMAN DEVID LUKMAN (Wakil Kepala Divisi Special Asset Management) Warga Negara Indonesia, berdomisili di Bekasi, lahir di Dabo Singkep (Kepulauan Riau) pada tahun 1964, saat ini berusia 51 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Katholik Parahyangan, Bandung (1988). Menjabat sebagai Wakil Kepala Divisi Special Asset Management sejak April 2016 berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor: 007/SK-DIR/04/16, tanggal 04 April 2016. (Deputy Division Head of Special Asset Management) Indonesian Citizen, residing in Jakarta, born in Dabo Singkep (Riau Islands) in 1964, currently 51 years old. Obtained a Bachelor of Economics from Parahyangan Catholic University, Bandung (1988). Served as the Division Head of Special Asset Management since 2016 based on the Decree Letter of the Board of Directors No. 007/SK-DIR/04/16, dated April 4, 2016. SCHUBERT CHAZANAH SCHUBERT CHAZANAH (Wakil Kepala Divisi Kepatuhan, Unit Kerja Pengenalan Nasabah (UKPN)/Terintegrasi, dan Sistem Prosedur) Warga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta, lahir di Jakarta pada tahun 1967, saat ini berusia 49 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Mercu Buana, Jakarta (1991). Menjabat sebagai Wakil Kepala Divisi Kepatuhan, UKPN/ Terintegrasi, Sistem & Prosedur sejak 2016 dan ditetapkan kembali berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor: 019/SK-DIR/HCM/04/16, tanggal 4 April 2016. (Deputy Division Head of Compliance (UKPN)/Integrated and System Procedure) Indonesian Citizen, residin in Jakarta, born in Jakarta in 1967, currently 49 years old. Obtained a Bachelor of Economics degree from Mercu Buana University, Jakarta (1991). Serving as the Deputy Division Head of Complliance, UKPN/Intgrated and Systems Procedures since 2016, restated based on the Decree Letter of the Board of Directors No. 019/SK-DIR/HCM/04/16, dated 4 April 2016. YOHANES ROBBY YUWONO YOHANES ROBBY YUWONO (Wakil Kepala Divisi Teknologi Informasi) Warga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta, lahir di Jakarta pada tahun 1969, saat ini berusia 47 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Informasi Manajemen dari STMIK Gunadarma (1994). Menjabat sebagai Kepala Divisi Teknologi Sistem Informasi sejak 2016 berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor: 016/SKDIR/HCM/4/16, tanggal 4 April 2016. (Deputy Division Head of Information Technology) Indonesian Citizen, residing in Jakarta, born in Jakarta in 1969, currently 47 years old. Obtained a Bachelor of Management Information from STMIK Gunadarma (1994). Served as the Division Head Information Technology System since 2016 based on Decree Letter of the Board of Directors No. 016/SK-DIR/ HCM/4/16, dated April 4, 2016. NIO EFFENDI NIO EFFENDI (Wakil Kepala Divisi Operasional dan Internal Control) Warga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta, lahir di Tanjung Karang, Bandar Lampung pada tahun 1959, saat ini berusia 57 tahun. Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Atma Jaya, Yogyakarta (1987). Menjabat sebagai Wakil Kepala Divisi Operasional dan Internal Control sejak 2012 dan dikinikan berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor: 014/SK-DIR/ HCM/04/16, tanggal 4 April 2016. (Deputy Division Head of Operational and Internal Control) Indonesian Citizen, residing in Jakarta, born in Tanjung Karang, Bandar Lampung in 1959, 57 years old. Obtained a Bachelor of Economics from Atma Jaya University, Yogyakarta (1987). Served as Deputy Division Head of Operation and Internal Control since 2012 and updated based on the Decree Letter of the Board of Directors No. 014/SK-DIR/HCM/04/16, dated 4 April 2016. MARIANA GOZALI MARIANA GOZALI (Wakil Kepala Divisi Remedial) Warga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta, lahir di Jakarta pada tahun 1959, saat ini berusia 57 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Trisakti, Jakarta (1985). Menjabat sebagai Wakil Kepala Divisi Biro Hukum, Legal dan Remedial sejak 2015 berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor: 015/SK-DIR/HCM/06/15 tanggal 22 Juni 2015. (Deputy Division Head of Remedial) Indonesian Citizen, residing in Jakarta, born in Jakarta in 1959, currently 57 years old. Obtained a Legal degree from Trisakti University, Jakarta (1985). Served as Deputy Division Head of Remedial since 2015 based on the Decree Letter of the Board of Directors No. 015/SK-DIR/HCM/06/15, dated 22 June 2015. NOVITA INDRIYANI NOVITA INDRIYANI (Wakil Kepala Divisi Legal) Warga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta, lahir di Jakarta pada tahun 1972, saat ini berusia 44 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Tarumanagara, Jakarta (1995). Menjabat sebagai Wakil Kepala Divisi Biro Hukum, Legal dan Remedial sejak 2015 berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor: 013/SK-DIR/HCM/06/15, tanggal 22 Juni 2015. (Deputy Division Head of Legal) Indonesian Citizen, residing in Jakarta, born in Jakarta in 1972, currently 44 years old. Obtained a Bachelor of Legal degree from Tarumanagara University, Jakarta (1995). Serving as Deputy Division Head of Legal Bureau, Legal and Remedial since 2015 in accordance with Decree Letter of the Board of Directors No. 013/SK-DIR/HCM/06/15, dated 22 June 2015. 2016 Annual Report 109 PT Bank Victoria International Tbk. CLAUDIA AUDREY CLAUDIA AUDREY (Wakil Kepala Divisi Keuangan dan Akunting) Warga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta, lahir di Jakarta pada tahun 1986, saat ini berusia 31 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia (2009). Memulai karir sebagai Auditor Finansial di Pricewaterhouse Coopers Indonesia (2009-2015). Menjabat sebagai Wakil Kepala Divisi Keuangan dan Akunting Bank Victoria sejak 2015 berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor: 002/SK-DIR/HCM/11/15 tanggal 3 November 2015. (Deputy Division Head of Finance and Accounting) Indonesian Citizen, residing in Jakarta, born in Jakarta in 1986, currently 31 years old. Obtained a Bachelor of Economics from University of Indonesia (2009). Started her career as a Financial Auditor at PricewaterhouseCoopers Indonesia (2009-2015). Served as Deputy Head of Finance and Accounting Division of Bank Victoria since 2015 based on Decree Letter of the Board of Directors Number: 002/SK-DIR/HCM/11/15 dated November 3, 2015. PUTRI TIARA Virginta Putri TIARA Virginta (Wakil Kepala Divisi Marketing dan Komunikasi) Warga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta, lahir di Jakarta, saat ini berusia 36 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Komunikasi dari Univ.Prof.Dr.Moestopo (Beragama), Jakarta (2003) dan saat ini tengah menyelesaikan studi Master of Governance di FernUniversitaet Hagen, Jerman. Menjabat sebagai Wakil Kepala Divisi Marketing dan Komunikasi sejak 2016 berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor: 005/SK-DIR/HCM/12/16. (Deputy Division Head of Marketing and Communications) Indonesian Citizen, residing in Jakarta, born in Jakarta, currently 36 years old. Obtained a Bachelor degree in Communication from Univ.Prof.Dr.Moestopo (Beragama), Jakarta (2003) and currently completing her Master of Governance study at FernUniversitaet Hagen, Germany. Served as Deputy Head of Marketing and Communications Division since 2016 based on Decree Letter of the Board of Directors No. 005/SK-DIR/HCM/12/16. MOHAMAD SAIFUDIN ZUHRI MOHAMAD SAIFUDIN ZUHRI (Wakil Kepala Divisi Analisa Kredit) Warga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta, lahir di Klaten pada tahun 1964, saat ini berusia 52 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta (1988). Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Area Cabang Fatmawati sejak 2012 berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor: 004/SK-DIR/HCM/12/15, tanggal 23 April 2012. Menjabat sebagai Wakil Kepala Divisi Analisa Kredit berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor: 006/SK- DIR/ HCM/04/16. (Deputy Division Head of Credit Analysis) Indonesian Citizen, residing in Jakarta, born in Klaten in 1964, currently 52 years old. Obtained a Bachelor of Economics degree from Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta (1988). Previously served as the Area Head of Fatmawati Branch since 2012 based on the Decree Letter of the Board of Directors Decree No. 004/SKDIR/HCM/12/15, dated 23 April 2012. Serves as the Deputy Division Head of Credit Analysis based on the Decree Letter of the Board of Directors No. 006/SK-DIR/ HCM/04/16. SANNY SETIADI SANNY SETIADI (Kepala Area Cabang Senayan ) Warga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta, lahir di Jakarta pada tahun 1961, saat ini berusia 55 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Tarumanagara, Jakarta (1987). Menjabat sebagai Kepala Area Cabang Senayan sejak 2012 berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor: 009/SKDIR/10/12, tanggal 22 Oktober 2012. (Area Head of Senayan Branch) Indonesian Citizen, residing in Jakarta, born in Jakarta in 1961, currently 55 years old. Obtained a Bachelor of Economics degree from Tarumanagara University, Jakarta (1987). Served as the Area Head of Senayan Branch since 2012 based on the Decree Letter of the Board of Directors No. 009/SKDIR/10/12, dated 22 October 2012. AMELIA AMELIA (Kepala Area Cabang Cideng) Warga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta, lahir di Lampung Utara pada tahun 1965, saat ini berusia 51 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Jayabaya, Jakarta (1989). Menjabat sebagai Kepala Area Cabang Cideng sejak 2008 berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor: 001/SKDIR/12/08, tanggal 1 Desember 2008. Area Head of Cideng Branch Indonesian Citizen, residing in Jakarta, born in North Lampung in 1965, currently 51 years old. Obtained a Bachelor of Economics degree from Jayabaya University, Jakarta (1989). Served as the Area Head of Cideng Branch since 2008 based on the Decree Letter of the Board of Directors No. 001/SK-DIR/12/08, dated 1 December 2008. BHOYONG PRIYONGONO BHOYONG PRIYONGONO (Kepala Area Cabang Fatmawati) Warga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta, lahir di Pati pada tahun 1960, saat ini berusia 57 Tahun. Memperoleh gelar Sarjana Administrasi Niaga dari Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi STIA AAN Jakarta (1988). Menjabat sebagai Kepala Area Cabang Fatmawati sejak 2016. Berdasarkan surat keputusan Direksi Nomor: 011/SK-DIR/HCM/01/16. (Area Head of Fatmawati Branch) Indonesian Citizen, residing in Jakarta, born in Pati in 1960, currently 57 years old. Obtained his Bachelor degree in Business Administration from Administrative High School STIA AAN Jakarta (1988) Served as the Head of Fatmawati Branch Area since 2016. Based on the Decree Letter of the Board of Directors No. 011/SK-DIR/HCM /01/16. PT Bank Victoria International Tbk. 110 Laporan Tahunan 2016 HENDRY INDRADJAJA HENDRY INDRADJAJA (Kepala Area Cabang Kelapa Gading) Warga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta, lahir di Tanjung Karang pada tahun 1967, saat ini berusia 50 Tahun. Memperoleh gelar Sarjana Teknik Komputer dari Universitas Budi Luhur, Jakarta (1992). Menjabat sebagai Kepala Area Cabang Kelapa Gading sejak 2016 berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor: 009/SK-DIR/HCM/IX/16, tanggal 5 September 2016. (Area Head of Kelapa Gading Branch) Indonesian Citizen, residing in Jakarta, born in Tanjung Karang in 1967, is currently 50 years old. Obtained a Bachelor Degree in Computer Engineering from Budi Luhur University, Jakarta (1992). Served as Area Head of Kelapa Gading Branch since 2016 based on Decree Letter of the Board of Directors No. 009/SKDIR/HCM/IX/16, dated September 5, 2016. ROSITA B. RAJAISUN ROSITA B. RAJAISUN (Kepala Area Cabang Bogor) Warga Negara Indonesia, berdomisili di Jakarta, lahir di Palembang pada tahun 1971, saat ini berusia 45 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Akademi Keuangan dan Perbankan, Jakarta (1994). Menjabat sebagai Kepala Area Cabang Bogor sejak 2013 berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor: 030/SK-DIR/06/13, tanggal 27 Juni 2013 Area Head of Bogor Branch Indonesian Citizen, residing in Jakarta, born in Palembang in 1971, currently 45 years old. Obtained a Bachelor of Economics degree from Akademi Keuangan dan Perbankan, Jakarta (1994). Served as Area Head of Bogor Branch since 2013 based on the Decree Letter of the Board of Directors No. 030/SK-DIR/06/13, dated 27 June 2013. THERESIA SRI PAKARTI THERESIA SRI PAKARTI (Kepala Area Cabang Bandung) Warga Negara Indonesia, berdomisili di Bandung, lahir di Tegal pada tahun 1959, saat ini berusia 57 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Padjajaran, Bandung (1984). Menjabat sebagai Kepala Area Cabang Bandung sejak 2015 berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor: 024/SK-DIR/ HCM/01/15, tanggal 29 Januari 2015 Kepala Area Cabang Bandung Indonesian Citizen, residing in Bandung, born in Tegal in 1959, currently 57 years old. Obtained a Bachelor of Economics from Padjajaran University (1984). Served as Area Head of Bandung Branch since 2015 based on the Decree Letter of the Board of Directors No. 024/SK-DIR/HCM/01/15, dated 29 January 2015. ERLI NORNAWATI ERLI NORNAWATI (Kepala Area Cabang Surabaya) Warga Negara Indonesia, berdomisili di Surabaya, lahir di Tulungagung pada tahun 1971, saat ini berusia 46 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Kristen Petra, Surabaya (1995). Menjabat sebagai Kepala Area Cabang Surabaya sejak 2015 berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor: 001/ SK-DIR/HCM/11/15, tanggal 2 November 2015 Kepala Area Cabang Surabaya Indonesian Citizen, residing in Surabaya, born in Tulungagung in 1971, currently 46 years old. Obtained a Bachelor of Economics from Universitas Kristen Petra, Surabaya (1995). Served as Area Head of Surabaya Branch since 2015 based on the Decree Letter of the Board of Directors No. 001/ SK-DIR/HCM/11/15, dated 2 November 2015. HERRY SULANGI HERRY SULANGI (Kepala Area Cabang Manado) Warga Negara Indonesia, berdomisili di Manado, lahir di Kotamobagu pada 31 Agustus 1966, saat ini berusia 50 Tahun. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Sam Ratulangi, Manado (1989). Menjabat sebagai Kepala Area Cabang Manado sejak 2016 berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor : 003/SK-DIR/HCM/07/16. (Area Head of Manado Branch) Indonesian Citizen, residing in Manado, born in Kotamobagu on 31 August 1966, currently 50 years old. Obtained a Bachelor of Economics from Sam Ratulangi University, Manado (1989). Served as Area Head of Manado Branch since 2016 based on the Decree Letter of the Board of Directors No. 003/SK-DIR/ HCM/07/16. 111 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. Profil Karyawan Employees Profile JUMLAH KARYAWAN Berdasarkan LEVEL ORGANISASI TOTAL OF EMPLOYEES based on ORGANIZATION LEVEL Komposisi karyawan Bank Victoria berdasarkan level organisasi adalah sebagai berikut. Bank Victoria’s employee composition based on the organization level is as follow. Tabel Jumlah Karyawan Berdasarkan Level Organisasi Table of Total Employees Based on Organization Level Level Organisasi Position Level 2016 Direksi / Board of Directors 2015 5 orang / people 5 orang / people Manajemen / Management 275 orang / people 260 orang / people Pelaksana / Executive 944 orang / people 912 orang / people 1,224 orang / people 1,177 orang / people TOTAL / TOTAL JUMLAH KARYAWAN Berdasarkan TINGKAT PENDIDIKAN TOTAL OF EMPLOYEES based on EDUCATIONAL LEVEL Komposisi karyawan Bank Victoria berdasarkan tingkat pendidikan adalah sebagai berikut. Bank Victoria’s employee composition based on the education level is as follow. Tabel Jumlah Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Table of Total Employees Based on Educational Level Tingkat Pendidikan Education Level 2016 2015 < SMA / High School 485 orang / people 459 orang / people Diploma / Diploma 197 orang / people 198 orang / people Sarjana / Bachelor (Graduate) 509 orang / people 491 orang / people Pasca Sarjana / Magister (Post Graduate) TOTAL / TOTAL 33 orang / people 29 orang / people 1,224 orang / people 1,177 orang / people JUMLAH KARYAWAN BERDASARKAN STATUS KEPEGAWAIAN TOTAL OF EMPLOYEES BASED ON EMPLOYMENT STATUS Komposisi karyawan Bank Victoria kepegawaian adalah sebagai berikut. Bank Victoria’s employee composition based on the employment status is as follow. berdasarkan status Tabel Jumlah Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian Table of Total Employees Based on Employment Status Status Kepegawaian Employment Status 2016 2015 Pegawai Tetap / Permanent Employee 659 orang/ people 661 orang/ people Pegawai Tidak Tetap / Non-permanent Employee 190 orang/ people 163 orang/ people Outsourcing / Outsourcing 375 orang/ people 353 orang/ people 1,224 orang/ people 1,177 orang/ people TOTAL / TOTAL PT Bank Victoria International Tbk. 112 Laporan Tahunan 2016 JUMLAH KARYAWAN BERDASARKAN MASA KERJA Total employee based on work period Komposisi karyawan Bank Victoria berdasarkan masa kerja adalah sebagai berikut. Bank Victoria’s employee composition based on the work period is as follow. Tabel Jumlah Karyawan Berdasarkan Masa Kerja Table Total Employess Based on Work Period Masa Kerja Work Period 2016 2015 0 - 5 Tahun / Years 842 orang / people 841 orang / people 6 - 10 Tahun / Years 270 orang / people 259 orang / people 11 - 15 Tahun / Years 79 orang / people 60 orang / people 16 - 20 Tahun / Years 25 orang / people 17 orang / people Di atas 20 Tahun / Above 20 Years TOTAL / TOTAL 8 orang / people - 1,224 orang / people 1,177 orang / people JUMLAH KARYAWAN BERDASARKAN GENDER TOTAL OF EMPLOYEES BASED ON gender Komposisi karyawan Bank Victoria berdasarkan gender adalah sebagai berikut. Bank Victoria’s employee composition based on the gender is as follow. Tabel Jumlah Karyawan Berdasarkan Gender Table Total Employess Based on Gender Gender Gender Wanita / Female 2016 565 orang / people 2015 550 orang / people Laki-laki / Male 659 orang / people 627 orang / people TOTAL / TOTAL 1,224 orang / people 1,177 orang / people PENGEMBANGAN KOMPETENSI KARYAWAN Employee COMPETENCE DEVELOPMENT KEBIJAKAN POLICY Bank Victoria selalu memastikan untuk memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh karyawan dalam mendapatkan program pendidikan dan pelatihan yang telah mencerminkan adanya kesamaan kesempatan untuk masing-masing level organisasi. Penetapan keikutsertaan karyawan dalam keseluruhan program pengembangan kompetensi tersebut ditentukan berdasarkan Training Need Analysis dengan memperhatikan kesetaraan gender dan persamaaan kesempatan kepada seluruh karyawan. Kebijakan training yang berlaku saat ini tertuang dalam Standar Operasional Prosedur Human Capital Management Bank Victoria yang telah ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi No. 003/SK-DIR/08/16 tanggal 4 Agustus 2016. Bank Victoria always makes sure to give equal opportunities to all employees in receiving education and training program that already reflects there is an equal opportunity for each organization level. The establishment of employee participation in the overall competency development program is in accordance with Training Need Analysis by taking into account gender equality and equal opportunity for all employees. Current training policy is specified in the Standard Operational Procedures of Bank Victoria Human Capital Management which has been established through the Board of Directors Decree Letter No. 003/SK-DIR/08/16 dated August 4, 2016. 113 2016 Annual Report PELAKSANAAN PT Bank Victoria International Tbk. IMPLEMENTATION Tabel Pengembangan Kompetensi bagi Karyawan Berdasarkan Level Jabatan Table of Competence Development for Employees Based on Position Level No Level Jabatan Position Level Jenis Pelatihan Training Types Nama Pelatihan Training Goals Jumlah Peserta Total Participates Direksi / Directors 1 Direksi Seminar Publik Seminar dan Executive Raundtable Konglomerasi Jasa Keuangan di Indonesia 2 2 Direksi Training Training Leadership 7 3 Direksi Seminar Publik Southeast Asia Banking Technology and Innovation Summit 2 4 Direksi Seminar Publik Customer Experience Management ( CEM ) ASIA SUMMIT 2016 1 5 Direksi Training “Engagement A Solid Team To Achieve Extraordinary Result in 2016” Team Building dan Outbond 1 6 Direksi Seminar Publik Training/Seminar “National Anti Fraud Conference 2016” 1 7 Direksi Seminar Publik Training/Seminar “Pengawasan Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan” 1 8 Direksi Sertifikasi Pemeliharaan Sertifikat Kompetensi Manajemen Risiko (Refreshment) LSPP 1 9 Direksi Training Training “Digital Banking (MySys Connect Forum)” 1 Manajer / Manager 10 Manager Publik Training dan Workshop PSAK Terkini Sesuai Konvergensi IFRS Per 1 Januari 2015 1 11 Manager Publik Training “Pelaporan Sistem Debitur (SID) Dalam Rangka Program Data Quality Control (QC) SID Tahun 2016” 2 12 Manager Publik Training Persiapan Reporting LBU Agustus 2016 : Enhancement LBU dan Implementasi Seluruh Form Terkait Kredit 4 14 Manager In House Training PSAK 50/55 15 Manager Publik Training PSAK 55 - CKPN 1 16 Manager Publik Training dan Seminar Issuance of Sukuk and Debt 1 17 Manager Publik Training Corporate Financial Analyst 2 18 Manager In House Training Fundamental Kredit 12 19 Manager In House Training Operasional Devisa 8 20 Manager In House Training Penanganan Kredit Bermasalah dan Teknik Eksekusi Agunan 21 Manager In House Training Pengetahuan Produk dan Kredit di BBN 22 Manager In House Training Penyamaan Pemahaman dan Persepsi Proses Kredit 23 Manager In House Training Treasury Forex – Devisa 8 24 Manager Publik Credit Risk Management (Refreshment) 1 25 Manager In House Training Penerapan Manajemen Risiko Operasional di Lingkungan Kerja (Refreshment BSMR) 126 26 Manager In House Training Penyelarasan Fungsi Kepatuhan, Pengendalian Internal dan Manajemen Risiko Dalam Rangka Peningkatan Efektifitas Penerapan Good Corporate Governance (Risk Management Refreshment) 153 27 Manager Publik Training Stress Test Risiko Pasar dan Likuiditas 1 28 Manager In House Training Stress Test Bank dan Konglomerasi Keuangan 6 29 Manager In House FGD - Kedisiplinan Karyawan, Kepatuhan Terhadap Penerapan SOP/SK-DIR dan Mitigasi Fraud 30 Manager Publik Identifikasi Transaksi Keuangan Mencurigakan (TKM) 2 31 Manager In House Training Penerapan Program APU dan PPT 9 15 34 1 15 110 PT Bank Victoria International Tbk. No Level Jabatan Position Level 114 Jenis Pelatihan Training Types Laporan Tahunan 2016 Nama Pelatihan Training Goals Jumlah Peserta Total Participates 32 Manager In House Audit Untuk Memenuhi Aspek Kepatuhan dan Akuntabilitas Laporan Keuangan 5 33 Manager In House Training Audit Treasury 5 34 Manager In House Training Mencegah dan Meminimalisir Penipuan (Fraud) di Lingkungan Kerja 35 Manager Publik Training Peranan Bank Dalam Mencegah Kejahatan Perbankan Melalui Pengawasan Internal Terpadu 1 36 Manager Publik Workshop Pra Konvensi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Bidang Audit Intern Bank 1 37 Manager In House Training dan Sosialisasi Internet Banking and Mobile Banking 38 Manager In House Training Internet Banking and Mobile Banking 39 Manager Publik Program Beasiswa Karyawan (Semester Genap Tahun 2015/2016) 1 40 Manager Publik Program Beasiswa Kuliah S2 - Semester 1 1 1 102 251 59 41 Manager Publik Seminar Antisipasi dan Represi Kejahatan Melalui Internet pada Industri Keuangan 42 Manager Publik Investor Gathering dan Seminar Economy Outlook 2017 1 43 Manager Publik Training Memahami Indikator Ekonomi, Menguak Peluang Bisnis 1 44 Manager Publik Training ACI World Congress ke 55 2 45 Manager Publik Training Market Outlock dan Stock Valuation Knowledge 1 46 Manager Publik Training “Fraud Preventation in Banking Industry” 1 47 Manager In House Training Assesment Basic Branch Manager 1 23 48 Manager Publik Training Bankers Advanced Excel From Zero To Master : Meningkatkan Kinerja dan Menurunkan Tingkat Kesalahan 49 Manager Publik Training Best Practice Research “Potensi Ekonomi Wilayah Untuk Bisnis Bank” 1 50 Manager Publik Training Common Reporting Standard 1 51 Manager Publik Training Evaluasi dan Refreshment Terkait Penyelenggaraan SKNBI 1 52 Manager Publik Training Evaluasi Forkomkas Tahun 2016 1 9 53 Manager Publik Training of Trainer (ToT) Keaslian dan Pengelolaan Uang Rupiah Di Bank Indonesia, Bogor 54 Manager In House Training (Refreshment) Layanan Kiriman Uang Western Union 1 111 55 Manager Publik Training Sharing Knowledge “Penanganan Tindak Pidana Pencucian Uang” 56 Manager In House Training English For Business 2 57 Manager In House Program Pelatihan Effective Personal Productivity 8 58 Manager Publik Gathering Perkaba Bank Indonesia Kota Bandung 1 59 Manager Publik Training Analisa Lingkungan Hidup - Efisiensi Energi 2016 60 Manager In House Training Beauty Class dan Grooming 61 Manager Publik Training Study Kelayakan Pembukaan Jaringan Kantor 1 62 Manager Publik Training/Seminar “Menghilangkan Stress, Kemarahan, Trauma dengan Sangat Alami berdasarkan Kecerdasan Tubuh” 1 63 Manager In House “Engagement A Solid Team To Achieve Extraordinary Result in 2016”, Team Building and Outbond 64 Manager In House Training Performance Coaching and Problem Solving 65 Manager In House Training Build A Harmonious Team And Synergistic 66 Manager In House Training Positive Mental Attitude 100 67 Manager In House K3 and Service is My Priority - Togetherness for Sustainable Growth (OutBond) 118 68 Manager In House Training Leadership 71 69 Manager In House Training Move Up and Move Forward 48 1 94 13 109 97 115 2016 Annual Report No Level Jabatan Position Level Jenis Pelatihan Training Types PT Bank Victoria International Tbk. Nama Pelatihan Training Goals Jumlah Peserta Total Participates Pelaksana / Executor 70 Pelaksana Publik Tematik Pelaporan LBU 2008 Tahun 2016 Bank Indonesia 2 71 Pelaksana Publik Training “Edukasi dan Workshop LKPBU, Form Laporan Pejabat Ekesekutif, Tenaga Kerja, Jaringan Kantor dan Laporan Publikasi Publik 3 72 Pelaksana Publik Training Akuntansi Aset Tetap dan Persediaan PSAK 16, PSAK 48, PSAK 58, PSAK 14, ISAK 9 dan ISAK 11 2 73 Pelaksana Publik Training Basic Treasury Management 2 74 Pelaksana In House Training Effective Writing Proposal 57 75 Pelaksana In House Training Fundamental Kredit 14 76 Pelaksana In House Training Operasional Devisa 23 77 Pelaksana In House Training Penanganan Kredit Bermasalah dan Eksekusi Agunan 32 68 78 Pelaksana In House Training Penanganan Kredit Bermasalah dan Teknik Eksekusi Agunan - Batch 1 79 Pelaksana In House Training Pengetahuan Produk dan Kredit di BBN 1 80 Pelaksana In House Training Penilaian Agunan Bagi Bisnis Perkreditan Bank 56 81 Pelaksana In House Training Product Knowledge and Credit Procedure 84 82 Pelaksana In House Training Penyamaan Pemahaman dan Persepsi Proses Kredit 37 83 Pelaksana In House Training Trade Finance and Selling Skill 31 84 Pelaksana In House Training Treasury Forex – Devisa 56 85 Pelaksana Publik (Refreshment) Sertifikasi Manajemen Risiko Level 3 1 86 Pelaksana Publik Training Mitigasi Risiko Pemalsuan Cek/Biro Gilyet 1 87 Pelaksana Publik Training Pengukuran Risiko 1 88 Pelaksana Publik Training Stress Test Risiko Pasar dan Likuiditas 1 89 Pelaksana In House Training Stress Test Bank dan Konglomerasi Keuangan 16 90 Pelaksana Publik Identifikasi Transaksi Keuangan Mencurigakan (TKM) 1 91 Pelaksana In House Training dan Pemantauan Pelaksanaan Program APU dan PPTS 18 18 92 Pelaksana In House Training dan Pemantauan Pelaksanaan Program APU PPT serta Fungsi Kepatuhan Kantor Cabang Surabaya 93 Pelaksana In House Training APU PPT dan Anti Fraud Karyawan Manado (OJT) 94 Pelaksana In House Training Penerapan Program APU dan PPT 67 18 38 95 Pelaksana In House Audit Untuk Memenuhi Aspek Kepatuhan dan Akuntabilitas Laporan Keuangan 96 Pelaksana In House Training Audit Treasury 97 Pelaksana Publik Training Peranan Bank Dalam Mencegah Kejahatan Perbankan Melalui Pengawasan Internal Terpadu 98 Pelaksana In House Training Fraud Awareness and Whistleblower System 8 1 86 99 Pelaksana Publik Training IT Audit – General Control 1 100 Pelaksana Publik CCNP and Roting Switching 2 101 Pelaksana Publik Training dan Sertifikasi “Cisco 210 - 216” 1 102 Pelaksana Publik Training “CPP Creative Graphic Design (Adobe Illustrator)” 1 103 Pelaksana Publik Training Android Programming using Android Studio 104 Pelaksana In House Training Creative Power Point 52 105 Pelaksana In House Training dan Sosialisasi Internet Banking dan Mobile Banking 29 106 Pelaksana Publik Training Data Center Best Practice 107 Pelaksana In House Training Internet Banking and Mobile Banking 108 Pelaksana Publik Training Security CCNA 109 Pelaksana In House Training SKNBI Generasi 2 Tahap 2 110 Pelaksana Publik Training User Group Sistem BI - RTGS dan BI - SSSS 2 111 Pelaksana Publik Training/Workshop Data Quality Control SID 2 1 1 124 1 100 116 PT Bank Victoria International Tbk. No 112 Level Jabatan Position Level Pelaksana Jenis Pelatihan Training Types Laporan Tahunan 2016 Nama Pelatihan Training Goals Jumlah Peserta Total Participates Publik Writing Queries using MS SQL Server 2008 1 1 113 Pelaksana Publik Training “Strategic Workshop and Panel Discussion 2017 : Economics and Financial Outlook” 114 Pelaksana Publik Training ACI World Congress ke 55 1 115 Pelaksana Publik Training Kiat Menyusun SOP dengan KPI 1 116 Pelaksana In House Training Operasional dan Pendampingan Cabang Manado 117 Pelaksana In House Training Pembekalan Calon Kepala Operasional 118 Pelaksana Publik Training Market Outlook and Stock Valuation Knowledge 1 1 17 123 119 Pelaksana Publik Training Market Outlook, Strategi Likuiditas dan Strategi Portfolio Allocation 120 Pelaksana Publik Training Nasional Kearsipan 2 121 Pelaksana Publik Training Pertemuan FKKJ dan KPWD Selain BI di Wilayah Kliring Jakarta 4 122 Pelaksana Publik Training dan Sosialisasi Pengembangan Layanan Telkom Pay dan Review Performasi Layanan Multibiller Finnet 1 123 Pelaksana Publik Training Evaluasi dan Refreshment Terkait Penyelenggaraan SKNBI 1 124 Pelaksana Publik Training Evaluasi Penyelenggaraan Kliring Tahun 2016 125 Pelaksana In House Training Refreshment Layanan Kiriman Uang Western Union 126 Pelaksana Publik Training Sharing Knowledge Penanganan Tindak Pidana Pencucian Uang 1 127 Pelaksana Publik Advanced Writing Policy and Procedure (SOP) 1 128 Pelaksana Publik Workshop Analisa Fraud Dalam Laporan Keuangan 1 129 Pelaksana In House Training English For Business 130 Pelaksana Publik Gathering Perkaba Bank Indonesia Kota Bandung 131 Pelaksana In House Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) 120 132 Pelaksana In House Pelatihan Satpam 100 133 Pelaksana In House Training Beauty Class and Grooming 247 134 Pelaksana In House Training Product Knowledge and Problem Solving 122 135 Pelaksana In House Training Product Knowledge and Problem Solving Operational 116 37 17 2 115 15 2 136 Pelaksana In House “Engagement A Solid Team To Achieve Extraordinary Result in 2016”, Team Building and Outbond 137 Pelaksana In House Training Work With Passion 138 Pelaksana In House K3 and Service is My Priority - Togetherness for Sustainable Growth (OutBond) 224 139 Pelaksana In House Training Roleplay Customer Experience 200 TOTAL 4,309 EVALUASI PELAKSANAAN Pengembangan kompetensi EVALUATION Of THE IMPLEMENTATION of competence Evaluasi pelaksanaan pengembangan kompetensi dilakukan setiap selesai menyampaikan materi dengan pengisian kuisioner oleh para peserta yang berkaitan dengan pengajar, materi yang disampaikan serta sarana dan prasarana kegiatan. Evaluasi ini dijadikan bahan masukan penilaian pada pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan berikutnya. Pada 2016, pelaksanaan pengembangan kompetensi telah berjalan efektif. Evaluation of the implementation of competence development is done after every training by collecting the questionnaires filled by the participants related to the teacher, the material presented as well as the facilities and infrastructure of the activity. This evaluation is used as an input for the implementation of the next education and training program. In 2016, the implementation of competency development has been carried out effectively. 117 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. BIAYA PENGEMBANGAN KOMPETENSI KARYAWAN EMPLOYEES COMPETENCE EXPENDITURE DEVELOPMENT Dalam rangka menyiapkan performance oriented and high calibre personnel sebagai key driver pertumbuhan bisnis yang pruden dan sesuai dengan azas-azas perbankan yang sehat, Bank Victoria secara berkelanjutan melakukan pengembangan kompetensi SDM sesuai kebutuhan dan perkembangan bisnis. In order to achieve a performance oriented and high caliber personnel as the key drivers of prudent business growth in accordance with sound banking principles, Bank Victoria is continuously developing its human resources competence according to the needs and business developments. Selama tahun 2016 Bank telah melaksanakan 146 program training yang diikuti oleh total 4.309 peserta. Adapun total biaya penyelenggaraan training selama tahun 2016 mencapai Rp5.787.864.855 atau sebesar 4,10 % dari total Biaya Tenaga Kerja tahun 2016 yang mencapai Rp141.039.323.404 During 2016, Bank has held 146 training programs followed by 4,309 participants. Meanwhile, total cost of training operational during 2016 reached Rp5,787,864,855 or 4.10 % of total Payroll in 2016, which amounted to Rp141,039,323,404. Besarnya biaya Pendidikan dan Pelatihan bagi Karyawan Bank Victoria pada tahun 2016 mengalami penurunan sebesar Rp378.960.234 atau menurun sebesar 6,2 %. Costs of employee Education and Training for Bank Victoria Employees in 2016 has decreased by Rp378,960,234 or decreased by 6.2%. Komposisi Pemegang Saham Shareholders Composition Komposisi Pemegang Saham Bank Victoria posisi 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut. Christien Tanoyo The Composition of Bank Victoria’s Shareholders as of December 31, 2016 are as follow: Suzanna Tanojo 9.37% 90.63% 11.99% PT Gratamulia Pratama 52.43% 99.99% 66.54% PT Magna Finance PT Victoria Manajemen Investasi 95.00% 7.35% 99.00% PT Victoria Investama Tbk PT Victoria Alife Indonesia 73.37% 99.50% PT Nata Patindo 2.62% PT Suryayudha Investindo Cipta 4.96% 45.43% PT Victoria Securities Indonesia PT Victoria Insurance 1.65% 0.93% 0.36% PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk. Masyarakat Lainnya (masingmasing <5%) Other Public (each <5%) Deutsche Investitions Und Entwicklungsge sellschaft Mbh 23.06% 9.00% 118 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Tahunan 2016 Komposisi Kepemilikan Saham Composition of Share Ownership Until the end of 2016, Bank Victoria’s outstanding shares were 8,671,048,162 shares. Sampai dengan akhir tahun 2016, jumlah saham beredar Bank Victoria tercatat sebesar 8.671.048.162 lembar saham. Komposisi Kepemilikan Saham Bank Victoria Per 31 Desember 2016 The Composition of Bank Victoria’s Share Ownership per 31 December 2016 Nama Name No. Jumlah Saham Number of Shares Presentase Kepemilikan Owner Percentage Klasifikasi Classifications 1 PT Victoria Investama Tbk. 3,938,845,330 45.43% Institusi Lokal / Local Institution 2 Suzanna Tanojo 1,039,538,768 11.99% Individu Lokal / Local Individual 3 PT Suryayudha Investindo Cipta 430,078,250 4.96% Institusi Lokal / Local Institution 4 PT Nata Patindo 226,777,000 2.62% Institusi Lokal / Local Institution 5 Masyarakat Lainnya (masing-masing <5%) / Other Public (each <5%) 2,255,414,479 26.00% Individu Lokal / Local Individual 6 Deutsche Investitions-und Entwicklungsgesellschaft mbH (DEG) 780,394,335 9.00% Institusi Asing / Foreign Institution 8,671,048,162 100.00% TOTAL / TOTAL Grafik Komposisi Kepemilikan Saham PT Bank Victoria International Tbk. Table of Share Ownership Composition at PT Bank Victoria International Tbk. 9.00% PT Victoria Investama Tbk. Suzanna Tanojo 45.43% PT Suryayudha Investindo Cipta PT Nata Patindo 26.00 % Masyarakat Lainnya (masing-masing <5%) Public (each <5%) 2.62% Deutsche Investitions-und Entwicklungsgesellschaft mbH (DEG) 4.96% 11.99% Keterangan Description Jumlah Saham Number of Shares Persentase Percentage Nilai Nominal Nominal Value SAHAM DENGAN SERTIFIKAT KOLEKTIF / SHARES WITH COLLECTIVE CERTIFICATE Pemegang Saham Pendiri / Founder Shareholders - 0.00% - - 0.00% - 1,199,500 0.01% Rp119,950,000 Masyarakat / Public Pemodal Nasional / National Investors > =5% Lainnya / Others Pemodal Asing / Foreign Investors >=5% DEG - Deutsche Investitions Und Entwicklungsgesellschaft Lainnya / Others Sub Total / Sub Total - 0.00% - 780,394,335 9.00% Rp78,039,433,500 24,500 0.00% Rp2,450,000 781,618,335 0.02% Rp781,618,335 119 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. Jumlah Saham Number of Shares Keterangan Description Persentase Percentage Nilai Nominal Nominal Value SAHAM DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KSEI / SHARES IN PT KSEI COLLECTIVE CUSTODY Pemegang Saham Pendiri / Founder Shareholders PT Nata Patindo 226,777,000 2.62% Rp22,677,700,000 PT Suryayudha Investindo Cipta 430,078,250 4.96% Rp43,007,825,000 Suzanna Tanojo 1,039,538,768 11.99% Rp103,953,876,800 PT Victoria Investama Tbk. 3,938,845,330 45.43% Rp393,884,533,000 1,343,599,045 15.50% Rp134,359,904,500 910,591,434 13.03% Rp91,059,143,400 Masyarakat / Public Pemodal Nasional / National Investor >=5% Lainnya / Others Pemodal Asing >=5% Lainnya / Others Sub Total / Sub Total 7,889,429,827 99.98% Rp788,942,982,700 TOTAL / Total 8,671,048,162 100.00% Rp867,104,816,200 KOMPOSISI 20 PEMEGANG SAHAM TERBESAR THE COMPOSITION OF 20 BIGGEST SHARE OWNERS Komposisi 20 pemegang saham terbesar Bank Victoria untuk tahun 2016 adalah sebagai berikut. The composition of 20 biggest share owners of Bank Victoria in 2016 are ase follows. Tabel Komposisi 20 Pemegang Saham Terbesar Bank Victoria Per 31 Desember 2016 le of the Composition of 20 Biggest Share Owner of Bank Victoria per 31 December 2016 Nama Investor Investor Name Domisili Location Status Status Jumlah Saham Number of Shares Persentase Kepemilikan Ownership Percentage PT Victoria Investama Tbk. Jakarta Lokal / Local 3,938,845,330 45.43% Suzanna Tanojo Jakarta Lokal / Local 1,039,538,768 11.99% DEG - Deutsche Investitions Und Entwicklungsgesellschaft MBH Jerman Asing / Foreign 780,394,335 9.00% PT Suryayudha Investindo Cipta Jakarta Lokal / Local 430,078,250 4.96% Credit Suisse AG Singapore Trust A/C Clients2023904000 Singapura Asing / Foreign 349,503,648 4.03% PT Nata Patindo Jakarta Standard Chartered Bank SG PVB Clients AC Singapura Lokal / Local 226,777,000 2.62% Asing / Foreign 224,434,815 2.59% Debora Wahjutirto Tanoyo Louise Li Jakarta Lokal / Local 216,218,000 2.49% Jakarta Lokal / Local 164,550,000 1.90% PT Victoria Securities Indonesia Jakarta Lokal / Local 157,538,768 1.82% UBS AG Singapore S/A Chemical Asia Corp PTE. LTD.-2091144679 Singapura Asing / Foreign 133,395,346 1.54% Christien Tanoyo/Liauw Tjeung II Surabaya Lokal / Local 109,825,000 1.27% Luciana Tanoyo Surabaya Lokal / Local 104,781,000 1.21% PT Victoria Insurance Jakarta Lokal / Local 80,705,800 0.93% 120 PT Bank Victoria International Tbk. Nama Investor Investor Name Laporan Tahunan 2016 Domisili Location Status Status Jumlah Saham Number of Shares Persentase Kepemilikan Ownership Percentage PT BIP Tridaya Propertindo Jakarta Lokal / Local 78,187,500 0.90% Sutanto Jakarta Lokal / Local 53,099,900 0.61% PT Emperor Finance Indonesia Jakarta Lokal / Local 48,329,250 0.56% Haryanto Leenardi Jakarta Lokal / Local 41,306,200 0.48% Teddy Jeffrey Katuari Jakarta Lokal / Local 32,381,350 0.37% PT Victoria Alife Indonesia Jakarta Lokal / Local 31,646,892 0.36% KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM 5% ATAU LEBIH THE COMPOSITION OF SHAREHOLDERS WITH OWNERSHIP OF 5% OR MORE SHARES Komposisi pemegang saham Bank Victoria yang memiliki saham 5% atau lebih untuk tahun 2016 adalah sebagai berikut. The composition of Bank Victoria shareholders with ownership of 5% or more shares in 2016 are as follows. Tabel Komposisi Pemegang Saham di atas 5% per 31 Desember 2016 Table of Composition of Shareholders above 5% per 31 December 2016 Nama Investor Investor Name Domisili Location Status Status Jumlah Saham Number of Shares Persentase Kepemilikan Ownership Percentage PT Victoria Investama Tbk, Jakarta Lokal / Local 3,938,845,330 45.43% Suzanna Tanojo Jakarta Lokal / Local 1,039,538,768 11.99% DEG - Deutsche Investitions Und Entwicklungsgesellschaft Jerman Asing / Foreign 780,394,335 9.00% KELOMPOK PEMEGANG SAHAM MASYARAKAT DENGAN KEPEMILIKAN SAHAM MASING-MASING KURANG DARI 5% PUBLIC SHAREHOLDERS GROUP WITH SHARE OWNERSHIP LESS THAN 5% Bank Victoria kelompok pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham masing-masing kurang dari 5% pemegang saham yang terdiri dari institusi maupun perorangan. Bank Victoria’s public shareholders group with share ownership each less than 5% consist of institution or individual. Kepemilikan Saham Publik Public Share Ownership Jumlah Pemegang Saham Total of Shareholders Jumlah Saham (lembar) Number of Shares Persentase Kepemilikan Ownership Percentage PEMODAL ASING / FOREIGN INVESTORS Perorangan / Individual 18 186,709,400 2.15% Perseroan Terbatas/Badan Usaha / Liability Limited Company / Institution 14 723,906,534 8.35% 968 910,383,702 10.50% 27 1,091,270,093 12.59% PEMODAL Nasional / NATIONAL INVESTORS Perorangan / Individual Perseroan Terbatas/Badan Usaha / Liability Limited Company / Institution 121 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. KEPEMILIKAN SAHAM DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI SHARES OWNERSHIP OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS Kepemilikan saham Dewan Komisaris dan Direksi untuk tahun 2016 adalah sebagai berikut. Share Ownership of the Board of Commissioners and Board of Directors in 2016 are as follows. Tabel Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi Per 31 Desember 2016 Tabel of Shares Ownership of the Board of Commissioners and Board of Directors per 31 December 2016 Nama Name Jabatan Position Kepemilikan Saham Langsung Pada Bank Victoria Direct Shares of Ownership at Bank Victoria Lembar Saham Per Share Persentase Percentage Kepemilikan Saham Tidak Langsung Pada Bank Victoria Indirect Shares of Ownership at Bank Victoria Lembar Saham Per Share Persentase Percentage DEWAN KOMISARIS / BOARD OF COMMISSIONERS Oliver Simorangkir Komisaris Utama / President Commissioner 0 0.00% 0 0.00% Gunawan Tenggarahardja Komisaris/Komisaris Independen / Commissioner/Independent Commissioner 0 0.00% 0 0.00% Zaenal Abidin, Ph.D Komisaris/Komisaris Independen / Commissioner/Independent Commissioner 0 0.00% 0 0.00% Debora Wahjutirto Tanojo Komisaris / Commissioner 216,218,000 2.49% 181,523,374 2.09% DIREKSI / BOARD OF DIRECTORS Daniel Budirahayu Direktur Utama / President Director 0 0.00% 0 0.00% Rusli Direktur / Director 0 0.00% 0 0.00% Rita Gosal Direktur / Director 0 0.00% 0 0.00% Ramon Marlon Runtu Direktur / Director 0 0.00% 0 0.00% Tamunan Direktur Kepatuhan / Director of Compliance 0 0.00% 0 0.00% 122 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Tahunan 2016 Entitas Anak dan/atau Entitas Asosiasi List of Subsidiaries and/or Associated Entities ENTITAS ANAK Subsidiaries Bank Victoria memiliki 1 (satu) Entitas Anak, yaitu Bank Victoria Syariah dan tidak memiliki entitas asosiasi, Presentase kepemilikan saham Bank Victoria pada Bank Victoria Syariah sebesar 99,99%, Deskripsi tentang Bank Victoria Syariah sebagai berikut: Bank Victoria has 1 (one) Subsidiary, namely Bank Victoria Syariah, and no associated entities. Percentage of shareholding of Bank Victoria in Bank Victoria Syariah is 99.99%. Bank Victoria Syariah is explained below. Nama Name Bank Victoria Syariah Kepemilikan Saham Name Bidang Usaha Line of Business 99.99% Perbankan Banking Alamat Address Gedung The Victoria Tomang Jl. Tomang Raya Kav 33-37, Tomang, Jakarta Barat, 11440 Tahun Pendirian Year of Establishment Status Operasi Operation Status Total Aset Total Assets 1966 Telah Beroperasi In Operation Rp1,625 BANK VICTORIA SYARIAH BANK VICTORIA Syariah Bank Victoria Syariah didirikan untuk pertama kalinya dengan menggunakan nama “PT Bank Swaguna” berdasarkan Akta No. 9 tanggal 15 April 1966, dibuat di hadapan Bebasa Daeng Lalo, wakil notaris di Jakarta yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. J.A.5/79/5 tanggal 7 Nopember 1967 dan telah didaftarkan pada Daftar Perusahaan di Kantor Panitera Pengadilan Negeri I di Cirebon masing-masing di bawah No. 1/1968 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 42 tanggal 24 Mei 1968, Tambahan No. 62. Yang kemudian diubah dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 4 tanggal 5 September 1967 dibuat di hadapan Bebasa Daeng Lalo, wakil notaris di Jakarta yang telah memperoleh persetujuan Menteri KehakimanKehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. J.A.5/79/5 tanggal 7 Nopember 1967 dan telah didaftarkan pada Daftar Perusahaan di Kantor Panitera Pengadilan Negeri I di Cirebon masing-masing di bawah No. 2/1968 pada tanggal 10 Januari 1968 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 42 tanggal 24 Mei 1968, Tambahan No. 62. Bank Victoria Syariah was established for the first time under the name of “PT Bank Swaguna” based on Deed No. 9 dated April 15, 1966, made before Bebasa Daeng Lalo, a notary representative in Jakarta who has been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia based on his Decision Letter no. J.A.5/79/5 dated November 7, 1967 and has been registered on the Company Register at the Office of the Clerk of the District Court I in Cirebon, respectively under No. 1/1968 and has been published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 42 dated May 24, 1968, Supplement No. 62. This deed later was amended by Deed of Amendment of Articles of Association No. 4 dated September 5, 1967 made before Bebasa Daeng Lalo, a notary representative in Jakarta who has obtained the approval of the Minister of Justice of the Judiciary of the Republic of Indonesia based on his Decision Letter no. J.A.5/79/5 dated 7 November 1967 and has been registered on the Company Register at the Office of the Clerk of the District Court I in Cirebon, respectively under No. 2/1968 on January 10, 1968 and has been published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 42 dated May 24, 1968, Supplement No. 62. Dengan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT. Bank Swaguna (Perubahan Anggaran Dasar Perseroan sesuai dengan UUPT No. 40/2007) No. 5 tanggal 6 Agustus 2009 dibuat dihadapan Erni Rohaini, S.H., MBA., Notaris Daerah Khusus Ibukota Jakarta, berkedudukan di Jakarta Selatan, yang telah mendapat persetujuan Menteri Hukum Dan HAM berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-02731.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 19 Januari 2010, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 83 tanggal 15 Oktober 2010, Tambahan No. 31425 (“Akta No.5 tanggal 6 Agustus 2009”), nama “PT Bank Swaguna” diubah menjadi “PT Bank Victoria Syariah”. With the Deed Satetment of PT. Bank Swaguna Shareholder (Amendment to the Company’s Articles of Association in accordance with Law of Limited Liability Company No. 40/2007) No. 5 dated August 6, 2009 made before Erni Rohaini, S.H., MBA, Notary of the Special Capital Region of Jakarta, domiciled in South Jakarta, which has been approved by the Minister of Justice and Human Rights based on his Decision Letter no. AHU02731.AH.01.02.Year 2010 dated January 19, 2010, and has been published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 83 dated October 15, 2010, Supplement No. 31425 (“Deed No.5 dated 6 August 2009”), the name “PT Bank Swaguna” was changed to “PT Bank Victoria Syariah”. 123 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. Terakhir Anggaran Dasar BVS diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Luar Biasa PT Bank Victoria Syariah No. 13, tanggal 29 Juni 2016, dibuat dihadapan Setiawan, S.H., Notaris Daerah Khusus Ibukota Jakarta bekedudukan di Jakarta Pusat, untuk perubahan pasal 4 ayat 2 yang pemberitahuan perubahannya telah diterima dan dicatat dalam database Sisminbakum Departemen Hukum Dan HAM berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.03-0062667 tanggal 30 Juni 2016. Dan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Luar Biasa PT Bank Victoria Syariah No. 07, tanggal 06 Februari 2017, dibuat dihadapan Setiawan, S.H., Notaris Daerah Khusus Ibukota Jakarta bekedudukan di Jakarta Pusat, untuk perubahan pasal 14 ayat 8 huruf b yang pemberitahuan perubahannya telah diterima dan dicatat dalam database Sisminbakum Departemen Hukum Dan HAM berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.03-0063920 tanggal 13 Februari 2017. The latest BVS Articles of Association was amended by Deed of Decision of Extraordinary General Meeting of PT Bank Victoria Syariah No. 13, dated June 29, 2016, made before Setiawan, S.H., Notary of the Special Capital Region of Jakarta domiciled in Central Jakarta, for the amendment of article 4, paragraph 2, whose amendment notification has been received and recorded in the Sisminbakum database of the Department of Law and Human Rights based on the Letter No. AHU-AH.01.03-0062667 dated June 30, 2016. And the Deed of Statement of Extraordinary General Meeting of PT Bank Victoria Syariah No. 07, dated February 6, 2017, made before Setiawan, S.H., Notary of the Special Capital Region of Jakarta domiciled in Central Jakarta, for the amendment of Article 14 paragraph 8 letter b whose notice of amendment has been received and recorded in Sisminbakum database of the Department of Law and Human Rights based on Letter No. AHU-AH.01.03-0063920 dated 13 February 2017. Perubahan kegiatan usaha Bank Victoria Syariah dari bank umum konvensional menjadi bank umum syariah telah mendapatkan izin dari Bank Indonesia berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 12/8/KEP.GBI/DpG/2010 tertanggal 10 Pebruari 2010 dan beroperasi dengan prinsip syariah mulai tanggal 1 April 2010. Pada tanggal 24 Februari 2015 dan tanggal 30 Juni 2016 Bank Victoria melakukan penambahan modal pada Entitas Anak masing-masing sebesar Rp50.000.000.000 (dalam Rupiah penuh) sehingga kepemilikan Bank menjadi 99.99%. The change in business activities of PT Bank Victoria Syariah from conventional commercial bank to sharia commercial bank was based on the license obtained from Bank Indonesia pursuant to the Decision of the Governor of Bank Indonesia No. 12/8/KEP. GBI/DpG/2010 dated 10 February 2010. Bank Victoria Syariah has started the operation by implementing the sharia principles from 1 April 2010. On 24 February 2015 and 30 June 2016, Bank Victoria made additional capital to each Subsidiaries amounting to Rp50,000,000,000 (in full amount), increasing the Bank ownership to 99.99%. DEWAN KOMISARIS, DIREKSI DAN PENGAWAS SYARIAH Board of Commissioners, Board of Directors and Sharia Supervisory Board Berdasarkan Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Nomor 2 tanggal 1 April 2013 yang dibuat dihadapan Setiawan, SH, Notaris di Jakarta, susunan Komisaris dan Direksi PT Bank Victoria Syariah sebagai berikut. Pursuant to Deed of Minutes of Extraordinary General Meeting of Shareholders No. 02 dated 1 April 2013 having been made by Setiawan, SH, a Notary of Jakarta, the structure of the Board of Commissioners and the Board of Directors of PT Bank Victoria Syariah are the following. Dewan Komisaris Komisaris Utama (Komisaris Independen) Komisaris Independen Komisaris Independen Board of commissioners Komisaris Utama (Independent Commissioner) : Sugiharto, SE Independent Commissioner : Sari Idayanti * Independent Commissioner : Djoko Nugroho* : Sugiharto, SE : Sari Idayanti * : Djoko Nugroho* Direksi Direktur Utama : Direktur Support Pembiayaan : Direktur Operasional : Direktur Kepatuhan : Firman Ananda Moeis Andy Sundoro Deddy Effendi Ridwan** Nurani Raswindriati** Board of Directors President Director : Director of Financing Support : Director of Operation : Director of Compliance : Firman Ananda Moeis Andy Sundoro Deddy Effendi Ridwan** Nurani Raswindriati** Dewan Pengawas Syariah Ketua : Prof. DR. H. Hasanuddin AF, MA Anggota : Prof. DR Hj. Huzaemah Tahido Yanggo Board of Sharia Supervision Chairmain: Prof. DR. H. Hasanuddin AF, MA Member:Prof. DR Hj. Huzaemah Tahido Yanggo *) **) *) **) Sedang dalam proses mendapat persetujuan OJK Telah mendapat persetujuan OJK pada tanggal 14 Maret 2017 In the process of obtaining OJK approval Received OJK approval on March 14, 2017 PT Bank Victoria International Tbk. 124 Laporan Tahunan 2016 PRODUK-PRODUK BANK VICTORIA SYARIAH Products of Bank Victoria Sharia • Giro iB Rekening Koran untuk nasabah perorangan maupun badan hukum dengan fasilitas cek dan Bilyet Giro dan prinsip wadiah (titipan) dan mudharabah. • Giro iB Current account for an individual or a business entity with the facilities of cheque and Giro facilities with the principle of wadiah (deposit) and mudharabah. • Tabungan iB Simpanan dalam bentuk investasi syariah dengan prinsip mudharabah (bagihasil) yang saling menguntungkan. • iB Saving (Tabungan iB) Deposit in the form of Sharia investment with the principle of mudharabah (profit sharing) which will give mutual benefit for the customers. • Deposito iB Inventasi syariah berjangka waktu 1, 3, 6 ,dan 12 bulan yang memberikan keuntungan dengan prinsip mudharabah (bagihasil) yang kompetitif dan menarik. • iB Deposit (Deposito iB) 1-month, 3-month, 6-month, 12-month Sharia Investment with competitive and attractive of mudharabah (profit sharing) principle. • Tabungan V-Plan iB Tabungan yang penarikannya memiliki jangka waktu sesuai dengan kesepakatan dengan nasabah di awal dengan potensi bagi hasil yang kompetitif guna memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang, sekaligus memberkan manfaat proteksi asuransi jiwa gratis. • V-Plan iB Saving (Tabungan V-Plan iB) This is a type of saving that have a period time of withdrawal in accordance with the initial agreement made with the customers, This product offers a competitive profit sharing for customers to fulfill their needs in the future, while also offering benefits of free life insurance protection. • Tabungan V-Bisnis iB Tabungan yang diperuntukan bagi perorangan (profesional dan pengusaha) yang memiliki kegiatan usaha, yang penarikannya dapat dilakukan sesuai dengan syarat dan ketentuan tertentu yang telah disepakati dan tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, atau media lainnya yang dipersamakan dengan itu • V-Bisnis iB Saving (Tabungan V-Bisnis iB) This is a saving provided for an Individual (professional and entrepreneur) having business activities, that may be withdrawn in accordance with specific terms and conditions agreed by both parties, and it shall not be withdrawn by using cheque, giro or other means equivalent to the same. • Pembiayaan Murabahah (Jual Beli) Pembiayaan dengan menggunakan sistem jual beli untuk memenuhi kebutuhan modal kerja atau investasi. • Murabahah Financing – Sale Purchase This type of Financing applies a sale – purchase system to fulfill the needs of working capital or investment. • Pembiayaan Mudharabah (Bagi Hasil) Fasilitas pembiayaan dengan menggunakan sistem bagi hasil untuk memenuhi kebutuhan modal kerja. • Mudharabah Financing - Profit Sharing This type of Financing applies a system of Profit Sharing to fulfill the needs of working capital. • Pembiayaan Murabahah Pemilikan Mobil Fasilitas pembiayaan yang dapat digunakan untuk membiayai pembelian mobil dengan menggunakan sistem jual beli. • Murabahah Financing – Car Ownership This financing facility may be used to financing the car purchase applying the sale – purchase system. • Pembiayaan Murabahah Pemilikan Rumah Fasilitas pembiayaan yang dapat digunakan untuk membiayai pembelian rumah dengan menggunakan sistem jual beli. • Murabahah Financing – Home Ownership This financing facility may be used to financing the purchase of the house applying the sale – purchase system. • Pembiayaan Murabahah Mikro Fasilitas pembiayaan pembelian barang-barang kebutuhan modal kerja maupun pembelian barang investasi guna mendukung usaha nasabah sebesar harga pokok ditambah dengan margin keuntungan bank yang disepakati. • Murabahah Micro Financing This financing offers a facility to purchase goods for working capital or to purchase investment products that will support the customers’ businesses. The amount required will be at the cost plus profit margin of the bank agreed by both parties. • Pembiayaan Multiguna Fasilitas pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan konsumtif dengan menggunakan sistem ijarah (Sewa Manfaat). • Multi-purpose Financing This financing facility is provided to fulfill the consumption needs by applying Ijarah system (lease benefits). 125 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. • Pembiayaan V-Kop iB Fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada koperasi karyawan (kopkar), koperasi pegawai, koperasi pegawai negeri (KPN) atau koperasi sejenis lainnya yang berbasis syariah yang diteruskan kepada anggotanya untuk memenuhi berbagai kebutuhan diantaranya untuk pembelian kendaraan roda empat, pembelian rumah, dan kebutuhan lainnya. • V-Kop iB Financing This financing is provided by Bank Victoria Syariah to the Employee Cooperative (Kopkar), Staff Cooperatives, Civil Servant Cooperatives (KPN) or other similar cooperatives with sharia basis principle. This financing will then be passed on to the cooperative members to fulfill the needs for such as purchasing four-wheeled vehicles, houses, and other needs. ENTITAS ASOSIASI Associated Entities Sampai dengan 31 Desember 2016, Bank Victoria tidak memiliki entitas asosiasi. As of 31 December 2016, Bank Victoria does not have any associated entities Struktur Grup Perusahaan Corporate Group Structure PT Victoria Investama Tbk. 45.43% 99.50% 73.37% 99.00% 95.00% PT Bank Victoria International Tbk. PT Victoria Securities Indonesia PT Victoria Insurance Tbk. PT Victoria Alife Indonesia PT Victoria Manajemen Investasi 99.99% PT Bank Victoria Syariah 126 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Tahunan 2016 Kronologi Pencatatan Saham Chronology of Shares Listing Pada tanggal 4 Juni 1999, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) melalui Surat No. S-835/PM/1999 untuk melakukan penawaran umum kepada masyarakat sejumlah 250.000.000 saham dengan nilai nominal dan harga penawaran sebesar Rp100 (dalam Rupiah penuh) per saham dan sejumlah 80.000.000 Waran Seri I. Pada tanggal 30 Juni 1999, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta. On June 4, 1999, the Bank obtained an effective notification from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) through its letter No. S-835/PM/1999 to conduct an initial public offering of 250,000,000 shares at par value and offering price of Rp100 (in full amount) per share and 80,000,000 Series I Warrants. As of June 30, 1999, these shares have been listed on the Jakarta Stock Exchange. Pada tanggal 14 Agustus 2000, Bank mencatatkan saham dan Waran Seri II di Bursa Efek Jakarta, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam melalui Surat Nomor: S-2044/PM/2000 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) I kepada para Pemegang Saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sejumlah 614.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100 yang akan ditawarkan dengan harga Rp115 per saham dan sejumlah 85.960.000 Waran Seri II. Pada tanggal 28 September 2000, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta. Dari total PUT I tersebut, jumlah yang diambil oleh Pemegang Saham yang berhak sejumlah 100.000.000 saham. On August 14, 2000, the Bank listed its shares and Series II Warrants at the Jakarta Stock Exchange. Bank obtained an effective statement from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) through Letter No. S-2044/PM/2000 to conduct Limited Public Offering (LPO) I to the Shareholders on the issuance of Pre-emptive Rights of 614,000,000 shares with par value of Rp100 which will be offered at Rp115 per share and a total of 85,960,000 Series II Warrants. On September 28, 2000, these shares were listed on the Jakarta Stock Exchange. Of the total PUT I, the amount taken by the entitled Shareholders was amounted to 100,000,000 shares. Pada tanggal 21 Februari 2003, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam melalui Surat Nomor: S-36/PM/2003 tanggal untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sejumlah 705.243.360 saham dengan nilai nominal Rp100 per lembar yang akan ditawarkan dengan harga Rp100 dan sejumlah 423.146.016 Waran Seri III. On February 21, 2003, the Bank obtained an effective notification from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) through Letter Number: S-36/PM/2003 dated to conduct Limited Public Offering (LPO) II with Pre-emptive Rights totaling 705,243,360 shares at par value of Rp100 per share which will be offered at a price of Rp100 and a total of 423,146,016 Series III Warrants. Pada tanggal 20 Maret 2003, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta. Dari PUT II ini, jumlah yang diambil oleh pemegang saham yang berhak sejumlah 400.000.000 saham. On March 20, 2003, these shares were listed on the Jakarta Stock Exchange. From this LPO II, the amount taken by entitled shareholders was amounted to 400,000,000 shares. Pada tanggal 12 Juni 2006, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) melalui Surat Nomor: S-452/BL/2006 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas III sejumlah 670.363.760 saham dengan nilai nominal Rp100 yang akan ditawarkan dengan harga Rp115 per saham dan sejumlah 469.277.676 Waran Seri IV. Pada tanggal 13 Juli 2006, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta. Dari total PUT III tersebut, jumlah yang diambil oleh Pemegang Saham yang berhak sejumlah 670.363.760 saham, On June 12, 2006, the Bank obtained an effective notification from the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) through Letter Number: S-452/BL/2006 to conduct Limited Public Offering (LPO) III amounting to 670,363,760 shares with a nominal value of Rp100 which will be offered at Rp115 per share and 469,277,676 Series IV Warrants. On July 13, 2006, the shares were listed on the Jakarta Stock Exchange. Of the total LPO III, the amount taken by the entitled Shareholders was amounted to 670,363,760 shares, Pada tanggal 26 Juni 2008, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dan LK melalui Surat No.S-4114/BL/2008 untuk melakukan PUT IV sejumlah 1.167.498.560 saham dengan nilai nominal dan harga penawaran sebesar Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham dan sejumlah 630.449.220 Waran Seri V. On June 26, 2008, the Bank obtained an effective notification from the Chairman of Bapepam and LK through Letter No.S4114/BL/2008 to conduct LPO IV of 1,167,498,560 shares at par value and offering price of Rp 100 (in full amount) per Shares and a total of 630,449,220 Series V Warrants. Pada tanggal 17 Juni 2011, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK melalui Surat Nomor: S-6737/BL/2011 untuk melakukan PUT V sejumlah 1.954.919.259 saham dengan nilai nominal Rp100 yang akan ditawarkan dengan harga Rp100 On June 17, 2011, the Bank obtained an effective notification from the Chairman of Bapepam-LK through Letter Number: S-6737/BL/2011 to conduct LPO V amounting to 1,954,919,259 shares at par value of Rp100 which will be offered at Rp100 per 127 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. per saham dan sejumlah 1.448.939.990 Waran Seri VI. Pada tahun 2016 terdapat exercise waran seri VI sebesar Rp751.486.547 dan penambahan modal PMTHMETD oleh Deutsche Investitionsund Entwicklungsgesellschaft mbH sebesar Rp780.394.335. Sehingga sampai dengan akhir tahun 2016, Bank Victoria tercatat memiliki sebanyak 8.671.048.162 saham yang seluruhnya telah tercatat pada Bursa Efek Indonesia. share and a total of 1,448,939,990 Series VI Warrants. There was a Warrant exercise VI series amounting to Rp751,486,547 and the additional capital of PMTHMETD by Deutsche Investitionsund Entwicklungsgesellschaft mbH of Rp780,394,335 in 2016. So until the end of 2016, Bank Victoria has as many as 8,671,048,162 shares that have been listed on the Indonesia Stock Exchange. Berikut adalah kronologis jumlah modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh serta saham yang dicatatkan pada bursa efek di Indonesia sejak Penawaran Umum Perdana sampai dengan tanggal 31 Desember 2016. The chronological overview of total issued and fully paid capital and shares listed at stock exchange in Indonesia from Initial Public Offering up to 31 December 2016 is as follows. Tabel Kronologi Pencatatan Saham Bank Victoria Chronology of Share Listing of Bank Victoria Keterangan Jumlah Saham yang Diterbitkan Total Shares Issued Nilai Nominal Nominal Value Harga yang ditawarkan Price offered Jumlah Saham yang Beredar Total Shares Listed Description Saham yang berasal dari pendiri 250,000,000 Rp100 - 250,000,000 Founders’ shares Saham yang berasal dari kapitalisasi saldo laba 34,000,000 Rp100 - 284,000,000 Shares from capitalization of retained earning Saham yang berasal dari Penawaran Umum Perdana pada tahun 1999 250,000,000 Rp100 Rp100 534,000,000 Shares from Initial Public Offering in 1999 Saham yang berasal dari Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu pada tahun 2000 100,000,000 Rp100 Rp115 634,000,000 Shares from Limited Public Offering with Pre-emptive Rights (Right Issue) I in 2000 Saham yang berasal dari Pelaksanaan Waran Seri I dan II pada tahun 2002 66,793,400 - - 700,793,400 Shares from Exercise of Series I and II Warrants in 2002 Saham yang berasal dari Penawaran Umum Terbatas II dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu pada tahun 2003 400,000,000 Rp100 Rp100 1,100,793,400 Shares from Limited Public Offering with Pre-emptive Rights (Right Issue) II in 2003 Saham yang berasal dari Pelaksanaan Waran Seri III pada tahun 2004 193,799,960 Rp100 Rp115 1,294,593,360 Shares from Exercise of Series III Warrants in 2004 Saham yang berasal dari Pelaksanaan Waran Seri III pada tahun 2006 46,200,000 Rp100 Rp115 1,340,793,360 Shares from Exercise of Series III Warrants in 2006 Saham yang berasal dari Penawaran Umum Terbatas III dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu pada tahun 2006 670,363,760 Rp100 Rp115 2,011,157,120 Shares from Limited Public Offering with Pre-emptive Rights (Right Issue) III in 2006 Saham yang berasal dari Pelaksanaan Waran Seri IV pada tahun 2007 323,840,000 Rp100 Rp100 2,334,997,120 Shares from Exercise of Series IV Warrants in 2007 128 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Tahunan 2016 Jumlah Saham yang Diterbitkan Total Shares Issued Nilai Nominal Nominal Value Harga yang ditawarkan Price offered Jumlah Saham yang Beredar Total Shares Listed Description 1,167,498,560 Rp100 Rp100 3,502,495,680 Shares from Limited Public Offering with Pre-emptive Rights (Right Issue) IV in 2008 Saham yang berasal dari Pelaksanaan Waran Seri IV dan V pada tahun 2009 344,244,500 Rp100 Rp100 3,846,740,180 Shares from Exercise of Series IV and V Warrants in 2009 Saham yang berasal dari Pelaksanaan Waran Seri IV dan V pada tahun 2010 249,707,135 Rp100 Rp100 4,096,447,315 Shares from Exercise of Series IV and V Warrants in 2010 Saham yang berasal dari Penawaran Umum Terbatas V dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu pada tahun 2011 1,954,919,259 Rp100 Rp100 6,051,366,574 Shares from Limited Public Offering with Pre-emptive Rights (Right Issue) V in 2011 Saham yang berasal dari Penerbitan Saham Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu pada tahun 2011 414,580,000 - - 6,465,946,574 Shares with Issuance of Shares without Pre-emptive Rights in 2011 Saham yang berasal dari Pelaksanaan Waran Seri IV dan V pada tahun 2011 81,724,314 Rp100 Rp100 6,547,670,888 Shares from Exercise of Series IV and V Warrants in 2011 Saham yang berasal dari Pelaksanaan Waran Seri V dan VI pada tahun 2012 56,673,554 Rp100 Rp100 6,604,344,442 Shares from Exercise of Series V and VI Warrants in 2012 Saham yang berasal dari Pelaksanaan Waran Seri V dan VI pada tahun 2013 25,923,831 Rp100 Rp100 6,630,268,273 Shares from Exercise of Series V and VI Warrants in 2013 Saham yang berasal dari Pelaksanaan Waran Seri VI pada tahun 2014 508,898,707 Rp100 Rp100 7,139,166,980 Shares from Exercise of Series VI Warrants in 2014 Saham yang berasal dari Pelaksanaan Waran Seri VI pada tahun 2015 300 Rp100 Rp100 7,139,167,280 Shares from Exercise of Series VI Warrants in 2015 Saham yang berasal dari Pelaksanaan Waran Seri VI pada tahun 2016 751,486,547 Rp100 Rp100 7,890,653,827 Shares from Exercise of Series VI Warrants in 2016 8,671,048,162 Capital Increase Without Pre-emptive Rights by Deutsche Investitions-und Entwicklungsgesellschaft mbH 8,671,048,162 Total of Shares Fully Issued Keterangan Saham yang berasal dari Penawaran Umum Terbatas IV dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu pada tahun 2008 Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu oleh Deutsche Investitions-und Entwicklungsgesellschaft mbH Jumlah Modal Saham yang Ditempatkan Penuh 780,394,335 Rp100 Rp100 129 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. Kronologi Pencatatan Obligasi Chronology of Bonds Listing Pada tanggal 28 Desember 1999, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam melalui Surat No. S-2683/PM/1999 untuk melakukan penawaran umum Obligasi Bank Victoria I Tahun 2000 sejumlah Rp100.000.000. Pada tanggal 14 Maret 2000, Obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya. On December 28, 1999, the Bank obtained the effective notification from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) through its letter No. S-2683/PM/1999 to conduct a public offering of Bank Victoria Bonds I Year 2000 amounting to Rp100,000,000. On March 14, 2000, the Bonds were listed on the Surabaya Stock Exchange. Pada tanggal 9 Maret 2007, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK melalui Surat Nomor: S-1080/BL/2007 untuk melakukan penawaran umum Obligasi II Bank Victoria Tahun 2007 dan Obligasi Subordinasi I Bank Victoria Tahun 2007 masing-masing sejumlah Rp200,000,000,000. Pada tanggal 22 Maret 2007, obligasi-obligas tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. On March 9, 2007, the Bank obtained the effective notification from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) through Letter Number: S-1080/BL/2007 to conduct a public offering of Bank Victoria Bond I 2007 and Bank Victoria Subordinated Bonds I 2007 amounting to Rp200, 000,000,000. On March 22, 2007, these bonds have been listed on the Indonesia Stock Exchange. Pada tanggal 19 Juni 2012, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK melalui Surat Nomor: S-7574/BL/2012 untuk melakukan penawaran umum Obligasi Bank Victoria III Tahun 2012 dan Obligasi Subordinasi Bank Victoria II Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap masing-masing sejumlah Rp200,000,000,000 dan Rp300,000,000,000. Pada tanggal 28 Juni 2012, Obligasi-Obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. On June 19, 2012, the Bank obtained the Effective Notification from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) through Letter Number: S-7574/BL/2012 to conduct a public offering of Bank Victoria Bonds III 2012 and Bank Victoria Subordinated Bonds II Year 2012 with Fixed Rates, amounting to Rp200,000,000,000 and Rp300,000,000,000, respectively. On June 28, 2012, these bonds have been listed on the Indonesia Stock Exchange. Pada tanggal 19 Juni 2013, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Surat Nomor: S-179/D.04/2013 untuk melakukan penawaran umum Obligasi Bank Victoria IV Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap dan Obligasi Subordinasi Bank Victoria III Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap masing-masing sejumlah Rp200,000,000,000 dan Rp300,000,000,000. Pada tanggal 28 Juni 2013, Bank mencatatkan Obligasi Bank Victoria IV Tahun 2013 Dengan Tingkat Bunga Tetap dan Obligasi Subordinasi Bank Victoria III Tahun 2013 Dengan Tingkat Bunga Tetap telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. On June 19, 2013, the Bank obtained an effective notification from the Board of Commissioners of the Financial Services Authority (FSA) through Letter Number: S-179/D.04/2013 to conduct a public offering of Bank Victoria Bond IV in 2013 with Fixed Rates and Bank Victoria Subordinated Bonds III Year 2013 with Fixed Interest Rate amounting to Rp200,000,000,000 and Rp300,000,000,000 respectively. On June 28, 2013, the Bank listed Bank Victoria Bond IV Year 2013 with Fixed Rates and Bank Victoria Subordinated Bond III Year 2013 With Fixed Interest Rate on the Indonesia Stock Exchange. Kronologi Pencatatan Obligasi Chronology of Bond Listing No. Obligasi Bond 1. Obligasi Bank Victoria I Tahun 2000 Dengan Tingkat Bunga Tetap Seri A Bank Victoria Bond I Series A of 2000 at a Fixed Interest Rate 2. Obligasi Bank Victoria I Tahun 2000 Dengan Tingkat Bunga Mengambang Seri B Bank Victoria Bond I Series B of 2000 at a Floating Interest Rate Jumlah (Juta Rp) Total (Rp Million) 75,000 25,000 Tenor (Tahun) Tenor (Year) 7 7 Tanggal Terbit Issuance Date 3 Maret 2000 3 March 2000 3 Maret 2000 3 March 2000 Tanggal Jatuh Tempo Dates of Maturity Peringkat Saat Diterbitkan Rating when Issued Peringkat Terakhir Last Rating Status Pembayaran Payment Status 3 Maret 2007 3 March 2007 BBB+ dari PT Kasnic Duff & Phelps Credit Rating Indonesia BBB+ from PT Kasnic Duff & Phelps Credit Rating Indonesia BBB+ dari PT Kasnic Duff & Phelps Credit Rating Indonesia BBB+ from PT Kasnic Duff & Phelps Credit Rating Indonesia Lunas Paid 3 Maret 2007 3 March 2007 BBB+ dari PT Kasnic Duff & Phelps Credit Rating Indonesia BBB+ from PT Kasnic Duff & Phelps Credit Rating Indonesia BBB+ dari PT Kasnic Duff & Phelps Credit Rating Indonesia BBB+ from PT Kasnic Duff & Phelps Credit Rating Indonesia Lunas Paid 130 PT Bank Victoria International Tbk. No. Obligasi Bond 3. Obligasi II Bank Victoria Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap Bank Victoria Bond II of 2007 at a Fixed Interest Rate 4. Obligasi Subordinasi I Bank Victoria Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap Bank Victoria Subordinated Bond I of 2007 at a Fixed Interest Rate 5. Obligasi Bank Victoria III Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap Bank Victoria Bond III of 2012 at a Fixed Interest Rate 6. Obligasi Subordinasi Bank Victoria II Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap Bank Victoria Subordinated Bond II of 2012 at a Fixed Interest Rate 7. Obligasi Bank Victoria IV Tahun 2013 Dengan Tingkat Bunga Tetap Bank Victoria Bond IV of 2013 at a Fixed Interest Rate 8. Obligasi Subordinasi Bank Victoria III Tahun 2013 Dengan Tingkat Bunga Tetap Bank Victoria Subordinated Bond III of 2013 at a Fixed Interest Rate Jumlah (Juta Rp) Total (Rp Million) 200,000 200,000 200,000 300,000 200,000 300,000 Tenor (Tahun) Tenor (Year) 5 10 5 7 5 7 Tanggal Terbit Issuance Date 21 Maret 2007 21 March 2007 21 Maret 2007 21 March 2007 27 Juni 2012 27 June 2012 27 Juni 2012 27 June 2012 27 Juni 2013 27 June 2013 27 Juni 2013 27 June 2013 Catatan : • Semua Obligasi Bank Victoria dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (untuk Obligasi Bank Victoria I Tahun 2000 Dengan Tingkat Bunga Tetap Seri A dan Obligasi Bank Victoria I Tahun 2000 Dengan Tingkat Bunga Mengambang Seri B dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya), • Peringkat terakhir Obligasi Bank Victoria I Tahun 2000 Dengan Tingkat Bunga Tetap Seri A dan Obligasi Bank Victoria I Tahun 2000 Dengan Tingkat Bunga Mengambang Seri B per Maret 2007, sedangkan peringkat terakhir Obligasi II Bank Victoria Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap dan Obligasi Subordinasi I Bank Victoria Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap per Maret 2012. Laporan Tahunan 2016 Tanggal Jatuh Tempo Dates of Maturity Peringkat Saat Diterbitkan Rating when Issued Peringkat Terakhir Last Rating Status Pembayaran Payment Status 21 Maret 2012 21 March 2012 A3.id dari PT Moody’s Indonesia (setara A-, Kasnic) A3.id from PT Moody’s Indonesia (equivalent to A-, Kasnic) A3.id dari PT Moody’s Indonesia (setara A-, Kasnic)** A3.id from PT Moody’s Indonesia (equivalent to A-, Kasnic)** Lunas Paid 21 Maret 2017 21 March 2017 Baa2.id dari PT Moody’s Indonesia (setara BBB, Kasnic) Baa2.id from PT Moody’s Indonesia (equivalent to BBB, Kasnic) Baa2.id dari PT Moody’s Indonesia (setara BBB, Kasnic)** Baa2.id from PT Moody’s Indonesia (equivalent to BBB, Kasnic)** Lunas Paid 27 Juni 2017 27 June 2017 idBBB+ (Triple B plus) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) idBBB+ (Triple B Plus) from PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) idA- (Single A Minus) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) idA- (Single A Minus from PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) Belum Lunas Not paid 27 Juni 2019 27 June 2019 IdBBB (Triple B) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) idBBB (Triple B) from PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) idBBB+ (Triple B Plus) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) idBBB+ (Triple B Plus) from PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) Belum Lunas Not paid 27 Juni 2018 27 June 2018 idA- (Single A Minus) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) idA- (Single A Minus) from PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) idA- (Single A Minus) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) idA- (Single A Minus) from PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) Belum Lunas Not paid 27 Juni 2020 27 June 2020 idBBB+ (Triple B Plus) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) idBBB+ (Triple B Plus) From PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) idBBB+ (Triple B Plus) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) idBBB+ (Triple B Plus) From PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) Belum Lunas Not paid Note : All Bank Victoria’s Bond have been listed in Indonesia Stock Exchange (for Bank • Victoria Bond I in 2000 with Fixed Interest Rate series A and Bank Victoria Bond I in 2000 with Fixed Interest Rate series B have been listed in Surabaya Stock Exchange). • Last Rating for Bank Victoria Bond I in 2000 with Fixed Rate Series A and Bank Victoria Bonds I in 2000 With Floating Rate Series B as of March 2007, while the last rankings for Bank Victoria Bonds II in 2007 with Fixed Interest Rate and Bank Victoria Bond Subordinated I in 2007 with Fixed Interest Rate as of March 2012. 131 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. Jadwal Pembayaran Bunga Obligasi dan Obligasi Subordinasi Bank Victoria Interest Payment Schedule of Bank Victoria Bond and Subordinated Bond Nama Obligasi Name of Bonds Obligasi Bank Victoria III Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap Bank Victoria Bond III of 2012 at a Fixed Interest Rate Tanggal Pembayaran Bunga Dates of Interest Payment Status Pembayaran Payment Status 27 September 2012 27 September 2012 Lunas Paid 27 Desember 2012 27 December 2012 Lunas Paid 27 Maret 2013 27 March 2013 Lunas Paid 27 Juni 2013 27 June 2013 Nama Obligasi Name of Bonds Obligasi Subordinasi Bank Victoria II Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap Bank Victoria Subordinated Bond II of 2012 at a Fixed Interest Rate Tanggal Pembayaran Bunga Dates of Interest Payment Status Pembayaran Payment Status 27 September 2012 27 September 2012 Lunas Paid 27 Desember 2012 27 December 2012 Lunas Paid 27 Maret 2013 27 March 2013 Lunas Paid Lunas Paid 27 Juni 2013 27 June 2013 Lunas Paid 27 September 2013 27 September 2013 Lunas Paid 27 September 2013 27 September 2013 Lunas Paid 27 Desember 2013 27 December 2013 Lunas Paid 27 Desember 2013 27 December 2013 Lunas Paid 27 Maret 2014 27 March 2014 Lunas Paid 27 Maret 2014 27 March 2014 Lunas Paid 27 Juni 2014 27 June 2014 Lunas Paid 27 Juni 2014 27 June 2014 Lunas Paid 27 September 2014 27 September 2014 Lunas Paid 27 September 2014 27 September 2014 Lunas Paid 27 Desember 2014 27 December 2014 Lunas Paid 27 Desember 2014 27 December 2014 Lunas Paid 27 Maret 2015 27 March 2015 Lunas Paid 27 Maret 2015 27 March 2015 Lunas Paid 27 Juni 2015 27 June 2015 Lunas Paid 27 Juni 2015 27 June 2015 Lunas Paid 27 September 2015 27 September 2015 Lunas Paid 27 September 2015 27 September 2015 Lunas Paid 27 Desember 2015 27 December 2015 Lunas Paid 27 Desember 2015 27 December 2015 Lunas Paid 27 Maret 2016 27 March 2016 Lunas Paid 27 Maret 2016 27 March 2016 Lunas Paid 27 Juni 2016 27 June 2016 Lunas Paid 27 Juni 2016 27 June 2016 Lunas Paid 27 September 2016 27 September 2016 Lunas Paid 27 September 2016 27 September 2016 Lunas Paid 27 Desember 2016 27 December 2016 Lunas Paid 27 Desember 2016 27 December 2016 Lunas Paid 27 Maret 2017 27 March 2017 Lunas* Paid* 27 Maret 2017 27 March 2017 Lunas* Paid* 27 Juni 2017 27 June 2017 Belum Lunas Not Paid 27 Juni 2017 27 June 2017 Belum Lunas Not Paid Tenor Sudah Selesai Tenor Completed - 27 September 2017 27 September 2017 Belum Lunas Not Paid Tenor Sudah Selesai Tenor Completed - 27 Desember 2017 27 December 2017 Belum Lunas Not Paid Tenor Sudah Selesai Tenor Completed - 27 Maret 2018 27 March 2018 Belum Lunas Not Paid Tenor Sudah Selesai Tenor Completed - 27 Juni 2018 27 June 2018 Belum Lunas Not Paid Tenor Sudah Selesai Tenor Completed - 27 September 2018 27 September 2018 Belum Lunas Not Paid Tenor Sudah Selesai Tenor Completed - 27 Desember 2018 27 December 2018 Belum Lunas Not Paid Tenor Sudah Selesai Tenor Completed - 27 Maret 2019 27 March 2019 Belum Lunas Not Paid Tenor Sudah Selesai Tenor Completed - 27 Juni 2019 27 June 2019 Belum Lunas Not Paid 132 PT Bank Victoria International Tbk. Nama Obligasi Name of Bonds Obligasi Bank Victoria IV Tahun 2013 Dengan Tingkat Bunga Tetap Bank Victoria Bond IV of 2013 at a Fixed Interest Rate * Tanggal Pembayaran Bunga Dates of Interest Payment Laporan Tahunan 2016 Status Pembayaran Payment Status 27 September 2013 27 September 2013 Lunas Paid 27 Desember 2013 27 December 2013 Lunas Paid 27 Maret 2014 27 March 2014 Lunas Paid 27 Juni 2014 27 June 2014 Nama Obligasi Name of Bonds Obligasi Subordinasi Bank Victoria III Tahun 2013 Dengan Tingkat Bunga Tetap Bank Victoria Subordinated Bond III of 2013 at a Fixed Interest Rate Tanggal Pembayaran Bunga Dates of Interest Payment Status Pembayaran Payment Status 27 September 2013 27 September 2013 Lunas Paid 27 Desember 2013 27 December 2013 Lunas Paid 27 Maret 2014 27 March 2014 Lunas Paid Lunas Paid 27 Juni 2014 27 June 2014 Lunas Paid 27 September 2014 27 September 2014 Lunas Paid 27 September 2014 27 September 2014 Lunas Paid 27 Desember 2014 27 December 2014 Lunas Paid 27 Desember 2014 27 December 2014 Lunas Paid 27 Maret 2015 27 March 2015 Lunas Paid 27 Maret 2015 27 March 2015 Lunas Paid 27 Juni 2015 27 June 2015 Lunas Paid 27 Juni 2015 27 June 2015 Lunas Paid 27 September 2015 27 September 2015 Lunas Paid 27 September 2015 27 September 2015 Lunas Paid 27 Desember 2015 27 December 2015 Lunas Paid 27 Desember 2015 27 December 2015 Lunas Paid 27 Maret 2016 27 March 2016 Lunas Paid 27 Maret 2016 27 March 2016 Lunas Paid 27 Juni 2016 27 June 2016 Lunas Paid 27 Juni 2016 27 June 2016 Lunas Paid 27 September 2016 27 September 2016 Lunas Paid 27 September 2016 27 September 2016 Lunas Paid 27 Desember 2016 27 December 2016 Lunas Paid 27 Desember 2016 27 December 2016 Lunas Paid 27 Maret 2017 27 March 2017 Lunas* Paid* 27 Maret 2017 27 March 2017 Lunas* Paid* 27 Juni 2017 27 June 2017 Belum Lunas Not Paid 27 Juni 2017 27 June 2017 Belum Lunas Not Paid 27 September 2017 27 September 2017 Belum Lunas Not Paid 27 September 2017 27 September 2017 Belum Lunas Not Paid 27 Desember 2017 27 December 2017 Belum Lunas Not Paid 27 Desember 2017 27 December 2017 Belum Lunas Not Paid 27 Maret 2018 27 March 2018 Belum Lunas Not Paid 27 Maret 2018 27 March 2018 Belum Lunas Not Paid 27 Juni 2018 27 June 2018 Belum Lunas Not Paid 27 Juni 2018 27 June 2018 Belum Lunas Not Paid Tenor Sudah Selesai Tenor Completed - 27 September 2018 27 September 2018 Belum Lunas Not Paid Tenor Sudah Selesai Tenor Completed - 27 Desember 2018 27 December 2018 Belum Lunas Not Paid Tenor Sudah Selesai Tenor Completed - 27 Maret 2019 27 March 2019 Belum Lunas Not Paid Tenor Sudah Selesai Tenor Completed - 27 Juni 2019 27 June 2019 Belum Lunas Not Paid Tenor Sudah Selesai Tenor Completed - 27 September 2019 27 September 2019 Belum Lunas Not Paid Tenor Sudah Selesai Tenor Completed - 27 Desember 2019 27 December 2019 Belum Lunas Not Paid Tenor Sudah Selesai Tenor Completed - 27 Maret 2020 27 March 2020 Belum Lunas Not Paid Tenor Sudah Selesai Tenor Completed - 27 Juni 2020 27 June 2020 Belum Lunas Not Paid Saat Laporan Tahunan ini disusun, Bank telah melunasi pembayaran kupon bunga obligasi * At the time of this Annual Report preparation , the Bank has settled the payment of its bond interest coupon 133 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. Lembaga Penunjang Pasar Modal Capital Market Supporting Institutions WALI AMANAT Trustee Menara Bank Mega Jl, Kapten Tendean No, 12-12A Jakarta, 12970 T +62 -21 7917 5000 F +62-21 7918 7100 www.bankmega.com Menara Bank Mega Jl, Kapten Tendean No, 12-12A Jakarta, 12970 T +62 -21 7917 5000 F +62-21 7918 7100 www.bankmega.com Nomor STT : 20/STTD-WA/PM/2000 tanggal 2 Oktober 2000 Keanggotaan Asosiasi :Asosiasi Wali Amanat Indonesia (AWAI) sesuai Surat Keterangan AWAI No. AWAI/06/2008 tanggal 17 Desember 2008 Pedoman Kerja : Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (d/h Bapepam-LK) STTD Number : 20/STTD-WA/PM/2000 dated 2 October 2000 Association Memberships : The Indonesian Trustee Association according to Letter of Statement AWAI No. AWAI/06/2008 dated 17 December 2008 Work Guidance : Regulation of the Financial Services Authority (previously Bapepam-LK) Jasa yang diberikan di Bank terkait perwakilan pemegang Obligasi Bank Victoria IV Tahun 2013 Dengan Tingkat Bunga Tetap dan Obligasi Subordinasi Bank Victoria III Tahun 2013 Dengan Tingkat Bunga Tetap berdasarkan surat penunjukkan Nomor: 041/DIR-EKS/03/13 tanggal 14 Maret 2013. Services provided at the Bank related to representative of Bank Victoria Bondholders IV in 2013 with Fixed Interest Rate and Bank Victoria Subordinated Bonds III in 2013 with Fixed Interest Ratebased on appointment letter No. 041/DIR-EKS/03/13 dated 14 March 2013. KONSULTAN HUKUM Legal consultant Warens & Partners Jl, Sisingamangaraja No, 63, Kebayoran Baru Jakarta, 12190 T +62-21 7278 0011 F +62-21 7278 0010 W www,warenslaw,com Warens & Partners Jl, Sisingamangaraja No, 63, Kebayoran Baru Jakarta, 12190 T +62-21 7278 0011 F +62-21 7278 0010 W www,warenslaw,com Nomor STTD : 95/STTD-KH/PM/1996 tanggal 10 September 1996 Keanggotaan Asosiasi : Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (HKHPM) No, 98016 Pedoman Kerja : Standar Profesi Konsultan Hukum Pasar Modal (lampiran dari Keputusan Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No. KEP.01/ HKHPM/2005 tanggal 18 Februari 2005) STTD Number Jasa yang diberikan di Bank terkait pemeriksaan segi hukum untuk corporate action Obligasi Bank Victoria IV Tahun 2013 Dengan Tingkat Bunga Tetap dan Obligasi Subordinasi Bank Victoria III Tahun 2013 Dengan Tingkat Bunga Tetap berdasarkan surat penunjukkan Nomor:042/DIR-EKS/03/13 tanggal 14 Maret 2013. Services provided at the Bank related on legal aspect examination related to corporate action of Bank Victoria Bond IV in 2013 with Fixed Interest Rate and Bank Victoria Subordinated Bonds III in 2013 with Fixed Interest Rate based on appointment letter No. 042 / DIR-EKS / 03/13 dated 14 March 2013. : 95/STTD-KH/PM/1996 dated 10 September 1996 Association Memberships : Capital Market Legal Consultant Association No. 98016 Work Guidance : Capital Market Legal Consultant Profession Standard (appendix for Capital Market Legal Consultant Association Decree No. KEP.01/ HKHPM/2005 dated 18 February 2005) PT Bank Victoria International Tbk. 134 Laporan Tahunan 2016 NOTARIS notary Fathiah Helmi, SH Graha Irama Lantai 6C Jl, HR Rasuna Said Kav, 1-2 Jakarta, 12950 T +62-21 5290 7304/5290 7305/5290 7306 F +62-21 5261 136 E [email protected] Fathiah Helmi, SH Graha Irama Lantai 6C Jl, HR Rasuna Said Kav, 1-2 Jakarta, 12950 T +62-21 5290 7304/5290 7305/5290 7306 F +62-21 5261 136 E [email protected] Nomor STTD : 02/STTD-N/PM/1996 tanggal 12 Februari 1996 Keanggotaan Asosiasi : Ikatan Notaris Indonesia (INI) Nomor:011.003.027.260958 Pedoman Kerja : Pernyataan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris dan Kode Etik Ikatan Notaris Indonesia STTD Number : 02/STTD-N/PM/1996 dated 12 February 1996 Association Memberships : Indonesian Notary Association No. 011.003.027.260958 Work Guidance : Statement of Law No. 3- year 2004 regarding Notary Title and Indonesian Notary Association Code of Conduct Jasa yang diberikan di Bank terkait pembuatan akta dalam rangka penawaran umum Obligasi Bank Victoria IV Tahun 2013 Dengan Tingkat Bunga Tetap dan Obligasi Subordinasi Bank Victoria III Tahun 2013 Dengan Tingkat Bunga Tetap berdasarkan surat penunjukan Nomor: 043/DIR-EKS/03/13 tanggal 14 Maret 2013. Services provided at the Bank related on deed preparation in the Public Offering of Bank Victoria Bond IV in 2013 with Fixed Interest Rate and Bank Victoria Subordinated Bonds III in 2013 with Fixed Interest Rate based on appointment letter No. 043/ DIR-EKS/03/13 dated 14 March 2013. AKUNTAN PUBLIK Public Accountant KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan (Pricewaterhouse Cooper) Plaza 89 JL, HR Rasuna Said Kav. X7 No. 6 Jakarta, 12940 T +62-21 5212 901 F +62-21 5290 5555/5290 5050 W www.pwc.com/id KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan (Pricewaterhouse Cooper) Plaza 89 JL, HR Rasuna Said Kav. X7 No. 6 Jakarta, 12940 T +62-21 5212 901 F +62-21 5290 5555/5290 5050 W www.pwc.com/id Nomor STTD : 384/PM/STTD-AP/2004 Keanggotaan Asosiasi : Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Nomor 11.D8545 Pedoman Kerja : Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) STTD Number : 384/PM/STTD-AP/2004 Association Memberships : Indonesian Accountant Association No. 11.D8545 Work Guidance : Statement of Financial Accounting Standards and Public Accountant Professional Standard Jasa yang diberikan di Bank terkait audit Laporan Keuangan Tahun Buku 2014 berdasarkan kontrak kerja Nomor: EL2014092904/LLS/FAA/gy tanggal 29 September 2014. Services provided at the Bank related to Financial Statements audit for Fiscal Year 2014 was based on a work contract No. EL2014092904/LLS/FAA/gy dated 29 September 2014. 2016 Annual Report 135 PT Bank Victoria International Tbk. BIRO ADMINISTRASI EFEK Securities Administration Bureau PT Adimitra Jasa Korpora Rukan Kirana Boutiqe Office Jl, Kirana Avenue III Blok F3 No, 5 Kelapa Gading Jakarta Utara, 14250 T +62-21 2974 5222 F +62-21 2928 9961 E [email protected] PT Adimitra Jasa Korpora Rukan Kirana Boutiqe Office Jl, Kirana Avenue III Blok F3 No, 5 Kelapa Gading Jakarta Utara, 14250 T +62-21 2974 5222 F +62-21 2928 9961 E [email protected] Ijin Usaha : Keputusan OJK Nomor: KEP 41/D,04/2014 tanggal 19 September 2014 Keanggotaan Asosiasi : Biro Administrasi Efek Indonesia Nomor ABI/11/2015-012 Service Permit Pedoman Kerja : Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (d/h Bapepam-LK) : FSA Decision No. KEP41/D.04/2014 dated 19 September 2014 Association Memberships: Securities Administration Bureau of Indonesia Number ABI/11/2015012 Work Guidance :Regulation of the Financial Services Authority (previously Bapepam-LK) Jasa yang diberikan di Bank terkait pencatatan saham serta obligasi dan obligasi subordinasi Bank Victoria berdasarkan surat penunjukkan Nomor: PW-01/BV/0599 tanggal 10 Mei 1999. Services provided at the Bank related to Bank Victoria share, bonds, subordinated bonds listing based on the appointment letter Number: PW-01/BV/0599 dated May 10, 1999. PERUSAHAAN PEMERINGKAT EFEK Securities Rating Agency PT Pemeringkat Efek Indonesia Panin Tower Lantai 17, Senayan City Jl, Asia Afrika Lot 19 Jakarta, 10270 T +62-21 7278 2380 F +62-21 7278 2370 W www.pefindo.com PT Pemeringkat Efek Indonesia Panin Tower Lantai 17, Senayan City Jl, Asia Afrika Lot 19 Jakarta, 10270 T +62-21 7278 2380 F +62-21 7278 2370 W www.pefindo.com Nomor STTD : KEP-39/PM-PI/1994 tanggal 13 Agustus 1994 Keanggotaan Asosiasi : Association of Credit Rating Agency in Asia (ACRAA) Pedoman Kerja : Metodologi Pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) STTD Number : KEP-39/PM-PID/1994 dated August 13, 1994 Association Memberships : Association of Credit Rating Agencies in Asia (ACRAA) Work Guidance : PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) Rating Methodology Jasa yang diberikan di Bank terkait pemeringkatan Obligasi Bank Victoria IV Tahun 2013 Dengan Tingkat Bunga Tetap dan Obligasi Subordinasi Bank Victoria III Tahun 2013 Dengan Tingkat Bunga Tetap berdasarkan perjanjian kerja Nomor: 23/PPJP/PEF-DIR/ III/2013 tanggal 26 Maret 2013. Services provided at the Bank related to ranking of Bank Victoria Bond IV in 2013 with Fixed Interest Rate and Bank Victoria Subordinated Bonds III in 2013 with Fixed Interest Rate based on work agreement Number: 23/PPJP/PEF-DIR/III/2013 dated 26 March 2013. KUSTODIAN CUstodian PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Gedung Bursa Efek Indonesia Tower I Lt. 5 Jl, Jenderal Sudirman Kav, 52-53 Jakarta, 12190 T +62-21 515 2855 F +62-21 5299 1199 W www.ksei.co.id PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Gedung Bursa Efek Indonesia Tower I Lt. 5 Jl, Jenderal Sudirman Kav, 52-53 Jakarta, 12190 T +62-21 515 2855 F +62-21 5299 1199 W www.ksei.co.id 136 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Tahunan 2016 Lembaga Profesi yang Memberikan Jasa secara Berkala Professional Institutions Providing Regular Services Akuntan Publik Public Accountant Tahun Year KAP Public Accountant Firm Periode KAP Public Accountant Period Imbalan Jasa Fee 3 Tahun 3 years Rp1,421,238,000 2016 2015 Periode Akuntan Accountant Period No. Izin Akuntan Publik Public Accountant License Number Lucy Luciana Suhenda 3 Tahun 3 years AP. 0229 Junarto Tjahjadi 3 Tahun 3 years AP. 0168 Rp1,421,238,000 Tanudiredja, Wibisana & Rekan 2014 Rp808,600,000 2013 2012 Nama Akuntan (Perorangan) Accountant Name (Individual) Rp400,000,000 Tjahjadi & Tamara 3 Tahun 3 years 2011 Rp375,000,000 Rp300,000,000 Penghargaan 2016 2016 Awards Peringkat 4 Kategori Private Keuangan Listed Fourth Rank in Listed Finance Private Category Acara / Event: Annual Report Award 2015 Penyelenggara / Organizer: OJK, BI, IDX, Dirjen Pajak, Kementrian BUMN, KNKG,IAI Tanggal / Date: 22 September 2016 / 22 September 2016 Peringkat 2 Kategori Buku II (Aset Rp10 Triliun sampai dengan Rp25 Triliun) Second Rank Buku II Category (Assets Rp 10 Trilion up to to Rp25 Trilion) Acara / Event: Anugerah Perbankan Indonesia (APBI) – V – 2016 Penyelenggara / Organizer: Majalah Economic Review bekerjasama dengan Perbanas Institute / Economic Review magazine in cooperation with Perbanas Institute Tanggal / Date: 13 Oktober 2016 / 13 October 2016 137 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. Peringkat 3 Kategori Corporate Social Responsibility kelas Bank Buku II Third Rank Corporate Social Responsibility Category Bank Buku II Class As The Winner of Best Banking Brand 2016 for Best Reputation, Best Digital, Best Service, and Best Performance Title Acara / Event: Anugerah Perbankan Indonesia (APBI) – V – 2016 Penyelenggara / Organizer: Majalah Economic Review bekerjasama dengan Perbanas Institute / Economic Review magazine in cooperation with Perbanas Institute Tanggal / Date: 13 Oktober 2016 / 13 October 2016 Acara / Event: Indonesia Best Banking Brand Award Penyelenggara / Organizer: Warta Ekonomi Tanggal / Date: 16 Desember 2016 / 16 December 2016 Sertifikasi Certification Sampai dengan tahun 2016, Bank Victoria belum memiliki sertifikasi terkait dengan bisnis yang dijalankan oleh Bank. Up to 2016, the Bank Victoria has not any certification related to the business run by the Bank. 138 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Tahunan 2016 Nama dan Alamat Entitas Anak dan Kantor Cabang Subsidiary and Branch Office Names and Addresses ENTITAS ANAK / SUBSIDIARIES Kantor Pusat operasional PT Bank Victoria Syariah Gedung The Victoria Tomang Jl. Tomang Raya Kav 33-37, Tomang Jakarta Barat, 11440 KANTOR CABANG BANK VICTORIA / BANK VICTORIA BRANCH OFFICES Kantor Cabang Senayan Gedung Bank Panin Senayan Lantai Dasar Jl. Jend. Sudirman No. 1, Kelurahan Gelora Jakarta Selatan, 12710 Telp : (021) 573 5425 Fax : (021) 573 5429 Kantor Cabang Cideng Kantor Cabang Fatmawati Jl. Cideng Timur No. 33, Kelurahan Petojo Utara, Kecamatan Gambir Jakarta Pusat, 10130 Telp : (021) 633 8913 Fax : (021) 633 8914 Jl. RS. Fatmawati No. 85A RT 006 RW 005, Cipete Utara Kebayoran Baru Jakarta Selatan, 12150 Telp : (021) 720 1496 Fax : (021) 720 1497 Kantor Cabang Bogor Kantor Cabang Bandung Kantor Cabang Surabaya Jl. Pakuan No. 8 Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, Kotamadya Bogor, Jawa Barat Telp : (0251) 834 380 Fax : (0251) 834 3807 Jl. Braga No. 16 Kelurahan Braga, Kecamatan Sumur Bandung Bandung, Jawa Barat Tlp : (022) 426 6846 Fax : (022) 426 6845 Jl. Raya Darmo No. 173 Kelurahan Darmo, Kecamatan Wonokromo Surabaya, 60241 Tlp : (031) 567 0778 Fax : (031) 567 0775 Kantor Cabang Manado KCP Anggrek Neli Murni KCP Aries Niaga Jl. Walter Mononginsidi Komplek Ruko Bahu Mall Blok E No.5 Kelurahan Bahu, Kecamatan Malalayang, Manado Sulawesi Utara Tlp : (0431) 831431 Fax : (0431) 831427 Jl. Anggrek Nelimurni Raya Blok A No. 97 B Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah Jakarta Barat, 11480 Telp : (021) 5367 1734 Fax : (021) 5367 1735 Rukan Aries Niaga Blok A1 No. 3-J, Jl. Taman Aries Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan Kembangan Jakarta Barat, 11620 Telp : (021) 5890 6903 Fax : (021) 5890 6904 KCP Ariobimo KCP Bekasi KCP Bekasi Square Gedung Ariobimo Lantai Dasar Jl. HR Rasuna Said Kav X2 No. 5 Kelurahan Kuningan Timur, Kecamatan Setiabudi Jakarta Selatan, 12950 Telp : (021) 522 5891 Fax : (021) 522 5892 Jl. Ir, H, Juanda No. 132 Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi, 17113 Telp : (021) 880 2358 Fax : (021) 880 2924 Ruko Bekasi Square No. 62 Jl. Ahmad Yani, Kelurahan Pekayon, Kecamatan Bekasi Barat Bekasi, 13710 Telp : (021) 8243 4832 Fax : (021) 8243 4833 KCP Bendungan Hilir KCP BIP KCP BSD Jl. Bendungan Hilir Raya No. 94 D-E, Kelurahan Bendungan Hilir, Kecamatan Tanah Abang Jakarta Pusat, 10210 Telp : (021) 574 7474 Fax : (021) 573 4988 Graha BIP Lantai Dasar Jl. Gatot Subroto Kav. 23, Kelurahan Karet Semanggi, Kecamatan Setiabudi Jakarta Selatan, 12930 Telp : (021) 525 8208 Fax : (021) 525 8028 Bumi Serpong Damai Sektor IV Blok RE No. 52 Kelurahan Lengkong Wetan, Kecamatan Serpong, Tangerang Telp : (021) 5315 2783 Fax : (021) 5315 2785 139 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. KCP Cikini KCP CBD Pluit KCP Cempaka Mas Hotel Formule 1 Unit GF, 06 Jl. Cikini Raya No. 75, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat Telp : (021) 314 5210 Fax : (021) 314 5223 Central Business District Pluit S-01 Jl. Pluit Selatan Raya No. 1, Kelurahan Penjaringan Jakarta Utara, 14440 Telp : (021) 6667 2934 Fax : (021) 6667 2935 Komplek Mega Grosir Cempaka Mas Blok Q No. 8 Jl. Letjend Suprapto, Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Kemayoran Jakarta Pusat, 10640 Telp : (021) 422 7453 Fax : (021) 422 7492 KCP Cibubur KCP Cinere KCP Citra Dua PD, Pasar Jaya Cibubur Lt. Dasar Blok AKS No. 075-077 Jl. Lapangan Tembak - Cibubur Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas Jakarta Timur, 13720 Telp : (021) 8771 0873 Fax : (021) 8771 0861 Jalan Cinere Raya Blok A -60 Desa Cinere, Kecamatan Sawangan, Bogor, 16514 Telp : (021) 753 5952 Fax : (021) 753 5957 Rukan Citra Niaga Blok A/5 Kelurahan Pegadungan, Kecamatan Kalideres Jakarta Barat, 11830 Telp : (021) 5437 6656 Fax : (021) 5437 6695 KCP Daan Mogot KCP Duta Mas KCP Green Garden Rukan Pusat Bisnis Blok KJG No. 8, Daan Mogot Baru, Kelurahan Kalideres, Kecamatan Kalideres Jakarta Barat, 11840 Telp : (021) 5437 7359 Fax : (021) 5437 7368 Komplek Perumahan Taman Duta Mas Blok D8 No. 12 Kelurahan Wijaya Kusuma, Kecamatan Grogol-Petamburan Jakarta Barat, 11460 Telp : (021) 5697 9990 Fax : (021) 5697 9996 Komplek Green Garden Blok A 14 No. 28 Jl. Panjang Kedoya Utara, Kelurahan Kedoya Utara, Kecamatan Kebon Jeruk Jakarta Barat, 11520 Telp : (021) 5835 6803 Fax : (021) 5835 6844 KCP Green Ville KCP Citra 2 Ext KCP Jababeka Komplek Green Ville Blok BG No. 23 Jl. Tanjung Duren Barat Kelurahan Duri Kepa, Kecamatan Kebun Jeruk Jakarta Barat, 11510 Telp : (021) 5695 8648 Fax : (021) 5695 8649 Komp, Citra 2 Extension Blok BG 313 No. 27, Pegadungan, Kalideres Jakarta Barat, 11830 Telp : (021) 5437 3764 Fax : (021) 5437 3764 Ruko Metro Boulevard Blok A No. 23 Jl. Niaga Raya Desa Pasir Sari, Kecamatan Cikarang Bekasi, 17550 Telp : (021) 8984 2153 Fax : (021) 8984 2154 KCP JaCC KCP Jatinegara KCP Jembatan Dua Jakarta City Center Lt, Dasar Blok C35 No. R9 Jl. Kebon Kacang Raya Kelurahan Kebon Melati, Kecamatan Tanah Abang Jakarta Pusat, 10230 Telp : (021) 3199 0701 Fax : (021) 3199 0703 Pertokoan Bukit Duri Blok A No. 12 Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur, 13320 Telp : (021) 852 0446 Fax : (021) 851 5227 Komplek Ruko Robinson Jl. Jembatan Dua Raya No. 82 B-M, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara, 14450 Telp : (021) 6660 7774 Fax : (021) 6660 7775 KCP Jembatan Lima KCP Joglo KCP Pasar Baru Jl. KHM Mansyur No. 202D (d/h Jembatan Lima) Kelurahan Tanah Sereal, Kecamatan Tambora Jakarta Barat, 11210 Telp : (021) 6386 8721 Fax : (021) 626 1083 Ruko Botanic Junction Blok H 7 No. 12 JL. Joglo Raya, Kelurahan Joglo, Kecamatan Kembangan Jakarta Barat, 11640 Telp : (021) 5890 7173 Fax : (021) 5890 6376 Jl. Kartini Raya 64 No. 2 Kelurahan Kartini, Kecamatan Sawah Besar Jakarta Pusat 10710 Telp : (021) 62303120 Fax : (021) 62303125 KCP Kalimalang KCP Kebayoran Lama KCP Kebon Jeruk Jl. KH Noerali No. 41H Kelurahan Bintara Jaya, Kecamatan Bekasi Barat Bekasi, 17136 Telp : (021) 8690 5626 Fax : (021) 8690 5627 Jalan Raya Kebayoran Lama Blok A 1-2 No. 2 Kelurahan Grogol Selatan, Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan, 12220 Telp : (021) 725 0071 Fax : (021) 725 0017 Kompleks Pertokoan Intercon Blok B No. 4-5 Jl. Meruya Ilir Raya Kelurahan Srengseng, Kecamatan kembangan Jakarta Barat, 11620 Telp : (021) 587 4427 Fax : (021) 584 2379 KCP Kedoya KCP Kelapa Gading 1 KCP Kelapa Gading 2 Komp, Kedoya Centre Blok E No. 4-5 Jl. Raya Perjuangan I RT. 014/010 Jakarta Barat, 11530 Telp : (021) 5890 6903 Fax : (021) 5890 6904 Rukan Artha Gading Blok B No. 20 Jl. Boulevard Artha Gading Kelurahan Kelapa Gading Barat, Kecamatan Kelapa Gading Jakarta Utara, 14240 Telp : (021) 4585 6670 Fax : (021) 4585 6669 Komplek Ruko Kelapa Gading Blok LC-6 No. 14 Jl. Raya Boulevard Barat Kelurahan Kelapa Gading Barat, Kecamatan Kelapa Gading Jakarta Utara, 14240 Telp : (021) 450 7672 Fax : (021) 452 8854 140 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Tahunan 2016 KCP Kemang KCP Ketapang KCP Kopi Jl. Kemang Raya No.82 C Kelurahan Bangka, Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan, 12730 Telp : (021) 719 3521 Fax : (021) 719 3721 Komplek Ketapang Indah Jl. KH Zainul Arifin Blok B2, No. 16 Kelurahan Krukut, Kecamatan Taman Sari Jakarta Barat, 11140 Telp : (021) 633 8559 Fax : (021) 6385 5658 Jl.Kopi No. 28, RT.003/RW. 03 Kelurahan Roa Malaka, Kecamatan Tambora Jakarta Barat, 11230 Telp : (021) 691 8807 Fax : (021) 691 8808 KCP Lindeteves KCP Mangga Besar KCP Muara Karang Lindeteves Trade Center Blok RA No. 61 Jl. Hayam Wuruk No. 127 Kelurahan Mangga Besar, Kecamatan Taman Sari Jakarta Barat, 11180 Telp : (021) 6220 0668 Fax : (021) 6220 0788 Jl. Mangga Besar Raya No. 30 B-C Kelurahan Maphar, Kecamatan Taman Sari Jakarta Barat, 11160 Telp : (021) 625 4832 Fax : (021) 625 4833 Apartemen Riverside No. 21-23 Jl. Pluit Karang Barat Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara, 14450 Telp : (021) 6660 1881 Fax : (021) 6660 4857 KCP Mutiara Taman Palem KCP Paramount Serpong KCP Patal Senayan Ruko Mutiara Taman Palem Blok C19 No. 33 Jl. Lingkar Luar Kamal Raya Kelurahan Cengkareng Timur, Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat, 11730 Telp : (021) 5435 6551 Fax : (021) 5435 6552 Ruko Rodeo Drive Blok B No. 6 Jl. Boulevard Gading Serpong Kelurahan Pakulonan Barat, Kecamatan Kelapa Dua Tangerang, 15333 Telp : (021) 5421 7245 Fax : (021) 5421 7247 Rukan Permata Senayan Blok B No. 6 Jl. Tentara Pelajar Kelurahan Grogol Utara, Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan, 12210 Telp : (021) 5794 0668 Fax : (021) 5794 0667 KCP Pecenongan KCP Permata Hijau KCP Pantai Indah Kapuk Jl. Pecenongan Raya No. 26 Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Gambir Jakarta Pusat, 10120 Telp : (021) 386 5627 Fax : (021) 386 5637 Ruko Grand ITC Permata Hijau Blok E No. 17 JL. Letjen Soepono (Jl. Arteri Permata Hijau) Kelurahan Grogol Utara, Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan, 12210 Telp : (021) 5366 4510 Fax : (021) 5366 4511 Bukit Golf Mediterania Blok B/18 Pantai Indah Kapuk Kelurahan Kamal Muara, Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara, 14460 Telp : (021) 569 45973 Fax : (021) 569 45974 KCP Pluit KCP Pondok Indah KCP Pulogadung Jl. Pluit Karang Timur No. 44 Blok O-VIII Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara, 14450 Telp : (021) 6669 7032 Fax : (021) 6669 7034 Plaza Pondok Indah Blok II Blok UPS No. 51 Jl. Metro Pondok Indah Kelurahan Pondok Pinang, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, 12310 Telp : (021) 7591 5628 Fax : (021) 7591 5625 Pulogadung Trade Center Blok 8A No. 58 Jl. Raya Bekasi KM 21 Kawasan Industri PT JIEP Pulo Gadung Kelurahan Rawa Terate, Kecamatan Cakung Jakarta Timur, 13920 Telp : (021) 461 3958 Fax : (021) 461 3959 KCP Puri Indah KCP Puri Sentra Niaga KCP Radio Dalam Komplek Puri Indah Blok A No. 3 Jl. Puri Indah Raya Kelurahan Kembangan Selatan, Kecamatan Kembangan Jakarta Barat, 11610 Telp : (021) 582 0216 Fax : (021) 582 0217 Rukan Sentra Niaga Puri Indah Blok T4 No. 16 JL. Puri Agung Indah Raya Kelurahan Kembangan Selatan, Kecamatan Kembangan Jakarta Barat, 11610 Telp : (021) 5835 3442 Fax : (021) 5834 3443 Jl. Radio Dalam Raya No, A/I C RT.001/04 (Komplek Yado) Kelurahan Gandaria Utara, Kecamatan Kebayoran Baru Jakarta Selatan, 12140 Telp : (021) 725 2979 Fax : (021) 725 2980 KCP Senayan City KCP Senen KCP Setiabudi Panin Tower Ground Floor Unit A Jl. Asia Afrika Kecamatan Tanah Abang, Kelurahan Gelora Senayan Jakarta Pusat, 10270 Telp : (021) 7278 1749 Fax : (021) 7278 1750 Graha Atrium Lantai Dasar Suite G. 03A Jl. Senen Raya No, 135 Kelurahan Senen, Kecamatan Senen Jakarta Pusat, 10410 Telp : (021) 351 3119 Fax : (021) 351 3161 Gedung Setiabudi Atrium Lt. 1 Suite 101F Jl. HR Rasuna Said Kav. 62 Kelurahan Karet, Kecamatan Setiabudi Jakarta Selatan, 12920 Telp : (021) 522 0565 Fax : (021) 522 0575 KCP Skyline KCP Sunter KCP Taman Palem Lestari Menara Cakrawala Lt. Dasar Jl. Moh. Husni Thamrin No. 9 Kelurahan Kebon Sirih, Kecamatan Menteng Jakarta Pusat, 10340 Telp : (021) 3983 3206 Fax : (021) 3983 3210 Kompleks Rukan Sunter Permai Blok A-9 Jl. Danau Sunter Utara Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok Jakarta Utara, 14350 Telp : (021) 6530 7347 Fax : (021) 6530 7348 Ruko Taman Palem Blok D1 No. 19D Kelurahan Cengakareng Barat, Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat, 11730 Telp : (021) 5596 0771 Fax : (021) 5596 0772 2016 Annual Report 141 PT Bank Victoria International Tbk. KCP Taman Rasuna KCP Tanjung Duren KCP Tangerang Rasuna Office Part Tahap 3 Unit UO 1A, Lantai 4 Podium Selatan, Jl. HR Rasuna Said Kecamatan Setiabudi, Kelurahan Menteng Atas Jakarta Selatan, 12960 Telp : (021) 8370 5340 Fax : (021) 8370 5242 Jl. Tanjung Duren Raya Blok Z, III No. 687A Kelurahan Tanjung Duren Utara, Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat, 11470 Telp : (021) 5696 0722 Fax : (021) 5696 1711 Jl. Merdeka Raya No. 89A, RT.005/RW.07 Kelurahan Pabuaran, Kecamatan Karawaci Tangerang, 15114 Telp : (021) 551 0737 Fax : (021) 551 0741 KCP Tebet KCP Wisma Slipi KCP Villa Melati Mas Jl. Prof. Dr. Soepomo, SH No. 73 A Kelurahan Menteng Dalam, Kecamatan Tebet Jakarta Selatan, 12870 Telp : (021) 8379 0823 Fax : (021) 8379 0828 Wisma Slipi Lantai Dasar Jl. Let. Jend. S Parman Kav. 12 Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah Jakarta Barat, 11480 Telp : (021) 530 8800 Fax : (021) 530 7207 Komp, Villa Melati Mas Blok B-10 No. 53 Jl. Bougenville Raya Desa Jalupang, Kecamatan Serpong Tangerang, 15323 Telp : (021) 537 0591 Fax : (021) 537 0592 Kantor Kas Grand Boutiqe Kantor Kas Bintaro Kantor Kas Menteng Grand Boutique Center Blok D Kav. 1 JL. Mangga Dua Raya Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan Jakarta Utara, 14430 Telp : (021) 6122 378 Fax : (021) 6122 379 Jl. Raya Bintaro Utama Blok A No. 7 Sektor 3 Desa Pondok Karya, Kecamatan Pondok Aren Tangerang, 15225 Telp : (021) 7369 0479 Fax : (021) 7369 0482 Plaza Menteng Unit GF-14 Jl. HOS Cokroaminoto No. 79 Kelurahan Menteng, Kecamatan Menteng Jakarta Pusat, 10310 Telp : (021) 390 7615 Fax : (021) 390 7614 Kantor Kas Hang Tuah Kantor Kas ITC Mangga 2 Kantor Kas Tanah Abang Jl. Hang-Tuah Raya No. 4 Kelurahan Gunung, Kecamatan Kebayoran Baru Jakarta Selatan, 12120 Telp : (021) 7279 7450 Fax : (021) 7279 7483 ITC Mangga Dua Lantai 2 Blok A No. 6 Kelurahan Ancol, Kecamatan Penjaringan Jakarta Pusat, 10730 Telp : (021) 6230 0771 Fax : (021) 6230 0964 Pusat Grosir Metro Tanah Abang Lt. 6 Unit 5 Jl. KH Wahid Hasyim Kelurahan Kebon Kacang, Kecamatan Tanah Abang Jakarta Pusat, 10240 Telp : (021) 3003 6010 Fax : (021) 3003 6030 Kantor Kas Tomang Kantor Kas Wisma Indocement Kantor Kas Grand Wijaya Lobby Gedung Mandala Airlines Jl. Tomang Raya No, 33-37 Kelurahan Tomang, Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat, 11440 Telp : (021) 5697 2227 Fax : (021) 5697 2237 Wisma Indocement Lantai Dasar Jl. Jend. Sudirman Kav. 70 - 71 Kelurahan Setibudi, Kecamatan Setiabudi Jakarta Selatan, 12970 Telp : (021) 522 3765 Fax : (021) 522 3762 Komplek Grand Wijaya Blok C No. 10 JL. Wijaya II Kelurahan Pulo, Kecamatan Kebayoran Baru Jakarta Selatan, 12160 Telp : (021) 7200 009 Fax : (021) 7202 878 Kantor Kas Talang Betutu Kantor Kas Hotel Golden Kantor Kas Lokasari Plaza Jl. Talang Betutu No. 15 Jakarta Pusat Telp : (021) 3100 636 Fax : (021) 3100 636 Lobi Golden Boutique Hotel Jl. Angkasa No. 1 Jakarta Pusat, 10270 Telp : (021) 659 2731 Fax : (021) 659 7091 Lokasari Plaza Blok A02 Jl. Mangga Besar Raya No. 81 Jakarta Pusat Telp : (021) 625 7417 Fax : (021) 625 7439 Kantor Kas Sahid Sudirman Kantor Kas Permata Buana Kantor Kas Meruya Ilir Sahid Sudirman Residence Unit LB/01 Jl. Jend. Sudirman Kav, 86 Jakarta Pusat, 10220 Telp : (021) 5297 0293 Fax : (021) 5297 0294 Taman Permata Buana Blok D1/31 Jl. Pulau Bira V Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan Jakarta Barat, 11610 Telp : (021) 5835 1917 Fax : (021) 5835 1918 Jl, Meruya Ilir Raya No. 12B RT. 004/RW. 01 Kelurahan Srengseng, Kecamatan Kembangan Jakarta Barat, 11630 Telp : (021) 5862 070 Fax : (021) 5849 454 Kantor Kas Asemka Kantor Kas Duta Merlin Kantor Kas Teluk Gong Jl. Pintu Kecil No. 58 E Kelurahan Roamalaka, Kecamatan Tambora Jakarta Barat, 11230 Telp : (021) 6983 0696 Fax : (021) 6983 0697 Komplek Pertokoan Duta Merlin Blok A No. 10 JL. Gajah Mada No. 3-5 Kelurahan Petojo Utara, Kecamatan Gambir Jakarta Pusat, 10160 Telp : (021) 6386 5970 Fax : (021) 6386 5971 Komplek Duta Harapan Indah Blok L No. 6 Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara, 14460 Telp : (021) 6628 390 Fax : (021) 6628 391 PT Bank Victoria International Tbk. 142 Laporan Tahunan 2016 Kantor Kas Karawaci Kantor Kas Cikokol Kantor Kas Habibie Centre Komplek Karawaci Office Park Blok I No. 27 JL. Pintu Besar Selatan Kelurahan Panunggangan Barat Kecamatan Cibodas Tangerang, 15139 Telp : (021) 5582 581 Fax : (021) 5582 592 Ruko Mahkotra Mas Blok C No. 07 Kelurahan Cikokol, Kecamatan Tangerang Tangerang, 15117 Telp : (021) 5543 118 Fax : (021) 5543 119 Jl, Kemang Selatan Raya No. 98, Jakarta Selatan Telp : (021) 780 8132 Fax : (021) 780 6882 Kantor Kas Mediterania Kantor Kas Central Park Kantor Kas Semanan Apartemen Mediterania Garden Residence 2 Tower E/SH01/EE Jl. Tanjung Duren Raya Kav. 5-9, Tanjung Duren, Jakarta Barat Telp : (021) 5698 1783 Fax : (021) 5698 1784 Garden Shopping Arcade B/08/BG Jl. Tanjung Duren Raya Kav. 5-9, Tanjung Duren Jakarta Barat Telp : (021) 2920 6257 Fax : (021) 2920 6258 Komplek Ruko Plaza deLumina Blok B-3A Jl. Lingkar Luar Barat, Semanan Jakarta Barat Telp : (021) 2903 0615 Fax : (021) 2903 0616 Kantor Kas Hybrida Kantor Kas La Piazza Kantor Kas Utan Panjang Jl, Raya Kelapa Hybrida Blok RA 3/21 Pengangsaan, Kelapa Gading Jakarta Utara Telp : (021) 4584 4466 Fax : (021) 4584 4433 Jl. Taman Mandiri I No, 8 Kav. A1-B1 Kelapa Gading Timur, Jakarta Utara Telp : (021) 451 4012 Fax : (021) 451 4013 Jl. Utan Panjang Raya III/6D Kemayoran, Jakarta Pusat Telp : (021) 424 2630 Fax : (021) 424 2638 Kantor Kas Samanhudi Kantor Kas Muara Karang 2 Kantor Kas Gedong Panjang Jl. Samanhudi No. 57-57A Pasar Baru, Jakarta Pusat Telp : (021) 351 3109 Fax : (021) 351 3187 Jl. Pluit Karang Utara No. 46 Blok I1 Selatan Kav. 48 Penjaringan, Jakarta Utara Telp : (021) 660 4144 Fax : (021) 660 4116 Jl. Gedong Panjang Raya No. 5A Tambora, Jakarta Barat Telp : (021) 690 0453 Fax : (021) 690 0455 Kantor Kas Tanah Abang Kantor Kas Bulungan Kantor kas Gajah Mada Jl. KH. Fachrudin Pertokoan Grosir Mall Tanah Abang Blok B Lantai 5 Loss Ktr. No. 2 Kelurahan Kampung Bali, Kecamatan Tanah Abang Jakarta Pusat, 10240 Telp : (021) 3003 6010 Fax : (021) 3003 6030 Jl. Bulungan Raya No. 18 Kramat Pela, Jakarta Selatan Telp : (021) 722 8138 Fax : (021) 722 8139 Jl. Gajah Mada No. 41 Kelurahan Krukut, Kecamatan Tamansari Jakarta Barat Telp : (021) 6386 6845 Fax : (021) 6386 6846 143 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. Akses Informasi Access to Information Bank Victoria telah menyediakan akses informasi bagi Pemegang Saham dan pemangku kepentingan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut melalui: Bank Victoria has provided access for the Shareholders and Stakeholders to obtain further information via: Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Ruly Dwi Rahayu Panin Tower Lantai 15, Senayan City Jl. Asia Afrika Lot 19 Jakarta, 10270 T +62-21 7278 1800 F +62-21 7278 1900 E [email protected] W www.victoriabank.co.id Selain itu, informasi mengenai perkembangan saham dan permodalan Bank Victoria juga dapat diakses melalui website Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id). In addition, information concerning the growth of Bank Victoria shares and capital is also accessible through the Indonesia Stock Exchange website (www.idx.co.id). 144 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Tahunan 2016 INFORMASI PADA WEBSITE PERUSAHAAN INFORMATION ON THE COMPANY’S WEBSITE Dengan diberlakukannya peraturan OJK No.8/POJK.04/2015 tentang website emiten atau perusahaan publik, maka Bank Victoria telah melengkapi website perusahaan dengan beberapa informasi penting seperti Informasi mengenai pemegang saham, Isi Kode Etik, Informasi mengenai RUPS, struktur grup perusahaan, analisis kinerja keuangan, laporan keuangan 5 tahun terakhir, profil Dewan Komisaris dan Direksi serta Piagam/ Charter Dewan Komisaris, Direksi, Komite-komite, dan Unit Audit Internal. Selain itu, Informasi-informasi yang disajikan dalam website senantiasa diperbaharui secara berkala. With the enactment of FSA Regulation No. 8/POJK,04/2015 on the Issuer’s or Public Company’s website, Bank Victoria has equipped the Company’s website with some important information such as Shareholder Information, the content of Code of Conduct, Information on the GMS, the Company’s group structure, financial performance analysis, the last 5 years Financial Statement, profiles of the Board of Commissioners and the Board of Directors as well as the Charters of the Board of Commissioners, Board of Directors, Committees, and Internal Audit Unit. In addition, the information presented on the website is constantly updated regularly. PENDIDIKAN DAN/ATAU PELATIHAN DEWAN KOMISARIS, DIREKSI, KOMITEKOMITE, SEKRETARIS PERUSAHAAN, DAN UNIT AUDIT INTERNAL EDUCATION AND/OR TRAINING OF THE BOARD OF COMMISSIONERS, BOARD OF DIRECTORS, COMMITTEES, COMPANY SECRETARY, AND INTERNAL AUDIT UNIT PENGEMBANGAN KOMPETENSI DEWAN KOMISARIS COMPETENCE DEVELOPMENT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS Sepanjang tahun 2016, anggota Dewan Komisaris Bank Victoria telah mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi berupa pelatihan, workshop, konferensi, seminar, sebagaimana tabel berikut ini. Throughout the year 2016, members of the Bank Victoria’ Board of Commissioners have attended various competency improvement programs in the form of trainings, workshops, conferences, seminars, as describe in the following table. Tabel Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris Table of Competence Devepment of the Board of Commissioners Nama Name Materi Pengembangan Kompetensi / Pelatihan Competence Development/ Training Material Waktu dan Tempat Pelaksanaan Time and Venue Jenis Pelatihan dan Penyelenggara Type of Training and Orgnizer Jabatan Position Periode Period Oliver Simorangkir Komisaris Utama President Commissioner Juli 2015 – saat ini July 2015 – present Gunawan Tenggarahardja Komisaris Independen Independent Commissioner 2007 – saat ini 2007 - present - - - Zaenal Abidin, Ph.D Komisaris Independen Independent Commissioner 2012 – saat ini 2012 - present Pelatihan dan Sertifikasi Asesor Kompetensi Competence Assessor Certificaion and Training Jakarta, 9 Januari - 3 Februari 2016 Jakarta, 9 January - 3 February 2016 Seminar Publik LSP – PM Public Seminar – LSP – PM Certified Risk Professional (CRP) Jakarta, 20 dan 27 Februari, 5 dan 12 Maret 2016 Jakarta, 20 and 27 February, 5 and 12 March 2016 Seminar Publik BNSP Public Seminar BNSP Training Leadership Jakarta, 12 dan 19 Maret 2016 Jakarta, 12 and 19 March 2016 In House Diaspora IBS Training Leadership Jakarta, 12 dan 19 Maret 2016 Jakarta, 12 and 19 March 2016 In House Diaspora IBS 145 2016 Annual Report Nama Name Jabatan Position Periode Period PT Bank Victoria International Tbk. Materi Pengembangan Kompetensi / Pelatihan Competence Development/ Training Material Waktu dan Tempat Pelaksanaan Time and Venue Jenis Pelatihan dan Penyelenggara Type of Training and Orgnizer Training Strest Test Bank dan Konglomerasi Keuangan Training Strest Test Bank and Financial Conglomeration Jakarta, 23 April 2016 In House – STIE Jakarta, 23 April 2016 Wiyata Mandala Training/ Seminar “Pengawasan Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan” Training/Seminar on “Integrated Supervision on Financial Conglomeration” Bandung, 10 - 11 November 2016 Bandung, 10 - 11 November 2016 Seminar Publik Otoritas Jasa Keuangan Public Seminar Financial Service Authority Suzanna Tanojo Komisaris Commissioner 2006 – 18 November 2016 2006 – 18 November 2016 - - - Debora Wahjutirto Tanoyo Komisaris Commissioner 18 November 2016 – saat ini 18 November 2016 - present - - - PENGEMBANGAN KOMPETENSI DIREKSI COMPETENCE DEVELOPMENT OF THE BOARD OF DIRECTORS Sepanjang tahun 2016, anggota Dewan Komisaris Bank Victoria telah mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi berupa pelatihan, workshop, konferensi, seminar, sebagaimana tabel berikut ini: Throughout the year 2016, members of the Board of Commissioners of Bank Victoria have attended various competency improvement programs in the form of training, workshops, conferences, seminars, as describe in the following table: Tabel Pengembangan Kompetensi Direksi Table of Competence Development of the Board of Directors Nama Name Daniel Budirahayu Jabatan Position Periode Period Direktur Utama President Director 30 Juli 2015 – saat ini 30 July 2015 present Materi Pengembangan Kompetensi / Pelatihan Competence Development/ Training Material Waktu dan Tempat Pelaksanaan Time and Venue Jenis Pelatihan dan Penyelenggara Type of Training and Orgnizer Seminar dan Executive Raundtable Konglomerasi Jasa Keuangan di Indonesia Seminar and Executive Roundtable Financial Service Conglomeration in Indonesia Jakarta, 13 - 14 Januari 2016 Jakarta, 13 - 14 January 2016 Seminar Publik LPPI Public Seminar - LPPI Training Leadership Jakarta, 12 dan 19 Maret 2016 Jakarta, 12 and 19 March 2016 In House Diaspora IBS 146 PT Bank Victoria International Tbk. Nama Name Rusli Ramon Marlon Runtu Jabatan Position Periode Period Wakil Direktur Deputy President Director 16 Mei 2016 – saat ini 16 May 2016 Present Direktur Kredit Director of Credit 17 Oktober 2013 – saat ini 17 October 2013 – present Laporan Tahunan 2016 Materi Pengembangan Kompetensi / Pelatihan Competence Development/ Training Material Jakarta, 12 dan 19 Maret 2016 Jakarta, 12 and 19 March 2016 In House Diaspora IBS Southeast Asia Banking Technology and Innovation Summit Jakarta 30 - 31 Maret 2016 Jakarta 30 - 31 March 2016 Seminar Publik ESCOM Public Seminar ESCOM Training Leadership Jakarta, 12 dan 19 Maret 2016 Jakarta, 12 and 19 March 2016 In House Diaspora IBS Pemeliharaan Sertifikat Kompetensi Manajemen Risiko ( Refreshment ) LSPP Maintenance of Risk Management Competence Certificate (Refreshment) LSPP Jakarta 16 November 2016 Jakarta 16 November 2016 Refreshment LSPP Jakarta, 12 dan 19 Maret 2016 Jakarta, 12 and 19 March 2016 In House Diaspora IBS Seminar & Executive Raundtable Konglomerasi Jasa Keuangan di Indonesia Seminar & Executive Raundtable Financial Service Conglomeration in Indonesia Jakarta 13 - 14 Januari 2016 Jakarta 13 - 14 January 2016 Seminar Publik LPPI Public Seminar - LPPI Training Leadership In House Jakarta 12 dan 19 Maret 2016 Diaspora IBS Jakarta 12 and 19 March 2016 Training/ Seminar “National Anti Fraud Conference 2016” Semarang 26 - 28 Oktober 2016 Semarang 26 - 28 October 2016 Seminar Publik ACFE Indonesia Chapter Public Seminar – ACFE Indonesia Chapter Training/Seminar “Pengawasan Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan Training/Seminar on “Integrated Supervision for Financial Conglomeration” Bandung 10 - 11 November 2016 Bandung 10 - 11 November 2016 Seminar Publik Otoritas Jasa Keuangan Public Seminar – Finance Service Authority Customer Experience Management (CEM) ASIA SUMMIT 2016 Jakarta 6 - 9 September 2016 Jakarta 6 - 9 September 2016 Seminar Publik IQPC WorldWide PTE LTD Public Seminar IQPC WorldWide PTE LTD “Engagement A Solid Team To Achieve Extraordinary Result in 2016” - Team Building and Outbond Cirebon 15 - 16 Oktober 2016 Cirebon 15 - 16 October 2016 In House - Kalpata Direktur Treasury 8 Oktober 2012 – 7 Training Leadership Director of September 2016 Treasury 8 October 2012 – 7 September 2016 Tamunan Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Director of Compliance and Risk Management Rita Gosal Direktur Bisnis Director of Business 24 Juni 2016 – saat ini 24 June - present Jenis Pelatihan dan Penyelenggara Type of Training and Orgnizer Training Leadership Gregorius Andrew Andryanto Haswin 24 Maret 2009 – saat ini 24 March 2009 present Waktu dan Tempat Pelaksanaan Time and Venue 147 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. PENGEMBANGAN KOMPETENSI KOMITE AUDIT COMPETENCE DEVELOPMENT OF THE AUDIT COMMITTEE Sepanjang tahun 2016, anggota Komite Audit Bank Victoria tidak mengikuti program peningkatan kompetensi Throughout 2016, members of the Audit Committee of Bank Victoria did not attend any competency improvement program. Tabel Pengembangan Kompetensi Komite Audit Table of Competence Development of the Audit Committee Nama Name Jabatan Position Materi Pengembangan Kompetensi /Pelatihan Competence Development/ Training Material Jenis Pelatihan dan Penyelenggara Type of Training and Orgnizer Waktu dan Tempat Pelaksanaan Time and Venue Gunawan Tenggaraharja Ketua / Chairman Pengembangan Kompetensi Beliau dapat dilihat pada bagian Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris di dalam Bab Tata Kelola Perusahaan pada Laporan Tahunan ini / His Competence Development can be seen in the Competence Development of the Board of Commissioners section in Corporate Governance chapter in this Annual Report Oliver Simorangkir Anggota / Member Pengembangan Kompetensi Beliau dapat dilihat pada bagian Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris di dalam Bab Tata Kelola Perusahaan pada Laporan Tahunan ini / His Competence Development can be seen in the Competence Development of the Board of Commissioners section in Corporate Governance chapter in this Annual Report Tonny Setiadi Anggota / Member Transformation Towards Excellence in Good Governance dan Raker 2016 Mason Pine, Padalarang, 30-31 Januari 2016 / 30-31 January 2016 Training, PT Alam Cipta Transformation Towards Excellence in Good Governance dan Raker 2016 Mason Pine, Padalarang, 30-31 Januari 2016 / 30-31 January 2016 Training, PT Alam Cipta Ujian Kompetensi Manajemen Risiko Level 1 Kampus STIA LAN, Jakarta, 5 Maret 2016 / 5 March 2016 Sertifikasi, Kampus STIA LAN Jakarta Retno Dwijanti Widaningsih Anggota / Member PENGEMBANGAN KOMPETENSI KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI COMPETENCE DEVELOPMENT OF THE NOMINATION AND REMUNERATION COMMITTEE Sepanjang tahun 2016, anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Bank Victoria telah mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi sebagai berikut. Throughout 2016, members of the Nomination and Remuneration Committee of Bank Victoria have attended various competency improvement programs as follows. Tabel Pengembangan Kompetensi Komite Nominasi dan Remunerasi Table of Competence Development of the Nomination and Remuneration Committee Nama Name Jabatan Position Periode Materi Pengembangan Kompetensi /Pelatihan Competence Development/ Training Material Waktu dan Tempat Pelaksanaan Time and Venue Jenis Pelatihan dan Penyelenggara Type of Training and Orgnizer Pengembangan Kompetensi Beliau dapat dilihat pada bagian Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris di dalam Bab Tata Kelola Perusahaan pada Laporan Tahunan ini / His Competence Development can be seen in the Competence Development of the Board of Commissioners section in Corporate Governance chapter in this Annual Report Gunawan Tenggarahardja 2012 – saat ini / Ketua / Chairman 2012 - present Suzanna Tanojo Anggota / Member 2012 – November 2016 / 2012 November 2016 Pengembangan Kompetensi Beliau dapat dilihat pada bagian Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris di dalam Bab Tata Kelola Perusahaan pada Laporan Tahunan ini / His Competence Development can be seen in the Competence Development of the Board of Commissioners section in Corporate Governance chapter in this Annual Report Debora Wahjutirto Tanoyo Anggota / Member Desember 2016 – saat ini / December 2016 - present Pengembangan Kompetensi Beliau dapat dilihat pada bagian Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris di dalam Bab Tata Kelola Perusahaan pada Laporan Tahunan ini / His Competence Development can be seen in the Competence Development of the Board of Commissioners section in Corporate Governance chapter in this Annual Report Jakarta, 19 Maret 2016 / Jakarta, 19 March 2016 Risk Management International 2012 – saat ini / 2012 - present Penyelerasan Fungsi Kepatuhan, Pengendalian Internal dan Manajemen Risiko Dalam Rangka Peningkatan Efektifitas Penerapan GCG / An Alignment of Compliance, Internal Control, and Risk Management Functions in order to improve the Effectiveness Leadership Jakarta, 14 Mei 2016 / Jakarta, 14 May 2016 Bank VictoriaIndonesia Banking School (IBS) Indonesia Banking Human Capital Conference Jakarta, 13 Oktober 2016 / Jakarta, 13 October Infobank 2016 Syahda Candra Anggota / Member 148 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Tahunan 2016 PENGEMBANGAN KOMPETENSI KOMITE PEMANTAU RISIKO COMPETENCE DEVELOPMENT OF THE RISK MONITORING COMMITTEE Sepanjang tahun 2016, anggota Komite Pemantau Risiko Bank Victoria telah mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi sebagai berikut. Throughout the year 2016, members of the Risk Monitoring Committee of Bank Victoria have participated in various competency improvement programs as follows. Tabel Pengembangan Kompetensi Komite Pemantau Risiko Table of Competence Development of the Risk Monitoring Committee Nama Name Jabatan Position Materi Pengembangan Kompetensi /Pelatihan Competence Development/Training Material Zaenal Abidin, Ph.D Ketua / Chairman Pengembangan Kompetensi Beliau dapat dilihat pada bagian Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris di dalam Bab Tata Kelola Perusahaan pada Laporan Tahunan ini / His Competence Development can be seen in the Competence Development of the Board of Commissioners section in Corporate Governance chapter in this Annual Report Oliver Simorangkir Anggota / Member Pengembangan Kompetensi Beliau dapat dilihat pada bagian Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris di dalam Bab Tata Kelola Perusahaan pada Laporan Tahunan ini / His Competence Development can be seen in the Competence Development of the Board of Commissioners section in Corporate Governance chapter in this Annual Report Tonny Setiadi Anggota / Member Pengembangan Kompetensi Beliau dapat dilihat pada bagian Pengembangan Kompetensi Komite Audit di dalam Bab Tata Kelola Perusahaan pada Laporan Tahunan ini / His Competence Development can be seen in the Competence Development of the Audit Committee section in Corporate Governance chapter in this Annual Report Retno Dwijanti Widaningsih Anggota / Member Pengembangan Kompetensi Beliau dapat dilihat pada bagian Pengembangan Kompetensi Komite Audit di dalam Bab Tata Kelola Perusahaan pada Laporan Tahunan ini / His Competence Development can be seen in the Competence Development of the Audit Committee section in Corporate Governance chapter in this Annual Report PENGEMBANGAN KOMPETENSI SEKRETARIS PERUSAHAAN COMPETENCE DEVELOPMENT OF THE CORPORATE SECRETARY Pada tahun 2016, Sekretaris Perusahaan telah mengikuti program peningkatan kompetensi sebagai berikut. In 2016, the Corporate Secretary has attended the following competency improvement program. Tabel Pengembangan Kompetensi Sekretaris Perusahaan Table of Competence Development of the Corporate Secretary Nama Name Jenis Kegiatan Pengembangan Kompetensi Types of Competence Development Acitivites Penyelenggara Organizer 19 Maret 2016 19 March 2016 Leadership Batch 3 IBS 14 Mei 2016 14 May 2016 Penyelarasan Fungsi Kepatuhan, Pengendalian Internal dan Management Risiko Dalam Rangka Peningkatan Efektifitas Penerapan GCG (Refreshment Management Risiko) / Training on the Alignment of Compliance Function, Internal Control and Risk Management in order to Improve the Effectiveness of GCG Implementation (Risk Management Refreshment) RMI PENGEMBANGAN KOMPETENSI UNIT INTERNAL AUDIT COMPETENCE DEVELOPMENT OF THE INTERNAL AUDIT UNIT Pada tahun 2016, Unit Internal Audit telah mengikuti program peningkatan kompetensi sebagai berikut. In 2016, the Internal Audit Unit has attended the following competency improvement program. Tabel Pengembangan Kompetensi Unit Internal Audit The Competence Development of the Internal Audit Unit Nama Name Maret Jenis Kegiatan Pengembangan Kompetensi Types of Competence Development Acitivites Penyelenggara Organizer Workshop Analisa Fraud Dalam Laporan Keuangan / Fraud Analysis in the Financial Statement Workshop IAIB Identifikasi Transaksi Keuangan Mencurigakan (TKM) / Suspicious Financial Transaction Identification FKDKP 149 2016 Annual Report Nama Name PT Bank Victoria International Tbk. Jenis Kegiatan Pengembangan Kompetensi Types of Competence Development Acitivites Penyelenggara Organizer Training Audit Treasury Sesi 1 dan 2 Ekuilibrium Training “Fraud Preventation in Banking Industry” ACFE Training Leadership Batch 2 Diaspora Training Peranan Bank Dalam Mencegah Kejahatan Perbankan Melalui Pengawasan Internal Terpadu / Training on the Bank Role In Preventing Banking Crime Through Integrated Internal Control FKDKP Training IT Audit - General Control IAIB Training Internet Banking and Mobile Banking Bank Victoria Training PSAK 50/55 PWC Training Strest Test Bank dan Konglomerasi Keuangan Sesi 1 dan 2 / Training Stres Test Bank and Financial Conglomeration Session 1 and 2 STIE Wiyata Mandala Mei Training Penyelarasan Fungsi Kepatuhan, Pengendalian Internal dan Manajemen Risiko Dalam Rangka Peningkatan Efektifitas Penerapan Good Corporate Government (Refreshment Manajemen Risiko). Training on the Alignment of Compliance Function, Internal Control and Risk Management in order to Improve the Effectiveness of GCG Implementation (Risk Management Refreshment) RMI dan Arfaidhams Secret Oktober Audit Untuk Memenuhi Aspek Kepatuhan dan Akuntabilitas Laporan Keuangan Sesi 1 / Audit to Fulfill Compliance and Accountability Aspects of a Financial Statement Session 1 Awesome Consulting Training Treasury Forex - Devisa Batch 1 dan 2 Bank Victoria Audit Untuk Memenuhi Aspek Kepatuhan dan Akuntabilitas Laporan Keuangan Sesi 2 / Audit to Fulfill Compliance and Accountability Aspects of a Financial Statement Session 2 Awesome Consulting Workshop Pra Konvensi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Bidang Audit Internal Bank Pre-Convention of Indonesian National Work Competency Standard for Bank’s Internal Audit Workshop OJK Training Operasional Devisa Sesi 1 dan 2 / Training on Foreign Exchange Operational Session 1 and 2 Phi Solusi Asia April November PT Bank Victoria International Tbk. 150 Laporan Tahunan 2016 2016 Annual Report 151 PT Bank Victoria International Tbk. Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis PT Bank Victoria International Tbk. 152 Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan Management Analysis and Discussions on the Company’s Performance Berdasarkan perbandingan kinerja Bank Victoria dibandingkan dengan ratarata industri perbankan pada tahun 2016, Bank Victoria berhasil mencetak pertumbuhan Aset, Kredit, dan DPK masing-masing sebesar 11,82%, 11,20% dan 13,69%. Pertumbuhan tersebut berada di atas pertumbuhan industri perbankan nasional (Bank Umum). Pertumbuhan Aset, Kredit, dan DPK pada tahun 2016 industri perbankan tercatat masing-masing sebesar 10,40%, 7,85% dan 9,60%. Di samping itu Bank mengalami peningkatan pendapatan bunga dan syariah di tahun 2016 sebesar 7,30% atau Rp147,05 miliar dari Rp2,01 triliun di 2015 menjadi Rp2,16 triliun di 2016. Selanjutnya, pada tahun 2016, laba tahun berjalan mengalami peningkatan Rp6,29 miliar atau sebesar 6,68% dari Rp94,07 miliar di 2015 menjadi Rp100,36 miliar di 2016. Based on the comparison between the performance of Bank Victoria with the average banking industry in 2016 Bank Victoria was able to yield growth in Assets, Credits and Third-Party Funds each consecutively by 11.82%, 11.20% and 13.69%. These growth are above the growth of the national banking industry (Commercial Banks). The Assets, Credits, and DPK growth in the banking industry in 2016 was recorded at 10.40%, 7.85% And 9.60% respectively. In addition, Bank Victoria experienced increases in interest and sharia incomes in 2016 amounted to 7.30% or Rp 147.05 billion from Rp2.01 trillion to Rp 2.16 trillion in 2016. Furthermore, in 2016 the current year profit increased by Rp6.29 billion or 6.68% from Rp94.07 billion in 2015 to Rp100.36 billion in 2016. 153 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. Tinjauan Industri Industrial Review TINJAUAN INDUSTRI PEREKONOMIAN GLOBAL INDUSTRY OVERVIEW OF THE GLOBAL ECONOMY Perekonomian global di 2016 masih dihadapkan pada berbagai ketidakpastian. Beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain adalah keputusan Inggris keluar dari Uni Eropa yang berdampak signifikan pada ekonomi dunia dan tidak sejalannya hasil pemilu Amerika Serikat yang dianggap tidak sejalan dengan ekspektasi pasar. Pasar keuangan global bereaksi negatif terhadap hasil pemilu tersebut. Di samping itu, ketidakpastian kenaikan Fed Fund Rate (FFR) dan perekonomian China yang belum sepenuhnya pulih juga menyebabkan perekonomian global masih dalam kondisi tidak pasti. The global economy in 2016 was still under various uncertainties. Some influencing factors among others were Britain’s exit from The European Union that significantly impacted on the global economy and the result of the United States election which was inconsistent with the market expectations. The global financial markets reacted negatively towards the election result. Besides, the uncertainties of the Fed Fund Rate (FFR) and China’s economy that yet to recover also triggered uncertain conditions of the global economy. International Monetary Fund (IMF) mengoreksi pertumbuhan ekonomi dunia, dari posisi 3,2% pada publikasi April 2016 menjadi 3,1% pada rilis Juli 2016. Koreksi pertumbuhan ke bawah tersebut, salah satunya dipengaruhi keputusan Inggris untuk ke luar dari Uni Eropa. IMF juga mengoreksi pertumbuhan ekonomi negara-negara maju menjadi 1,8% dari posisi 1,9%, karena memiliki integrasi yang tinggi dengan ekonomi Inggris. Bank Dunia bahkan lebih pesimis terhadap kondisi global dengan memproyeksi pertumbuhan dunia 2016 hanya akan berkisar 2,4%. Sementara itu, perekonomian negara maju diperkirakan hanya tumbuh 1,7%. International Monetary Fund (IMF) revised the growth of the global economy from 3.2% on April to 3.1% on July 2016. The downward revision was, among others, influenced by Britain’s decision to exit from The European Union. IMF also revised the economy growth of developed countries to 1.8% from 1.9% due to the high integration with the British economy. The World Bank was even more pessimistic towards the global condition by projecting the 2016 global growth would only be around 2.4%. Meanwhile the economy of the developed countries was predicted to grow only 1.7%. Secara umum, perkembangan sektor keuangan global mengalami fluktuasi sepanjang 2016. Salah satu indikator perkembangan sektor keuangan suatu negara adalah perkembangan bursa sahamnya. Jika melihat kinerja sejumlah bursa saham sepanjang tahun 2016 (year to date), maka terdapat beberapa bursa saham yang mengalami koreksi dan juga ada yang menunjukkan kinerja yang positif. Sepanjang tahun 2016, bursa saham yang mengalami koreksi adalah bursa saham Nikkei, Shanghai, dan Euronext. Koreksi yang terjadi di negara-negara tersebut disebabkan oleh sejumlah faktor. Generally the global financial growth fluctuated during 2016. One of the financial growth indicators of a nation is its stock market performance. If we look at the performance of some stock markets during 2016 (year to date) then there were some stock markets that performed negatively and also stock markets that performed positively. The stock markets experiencing corrections throughout 2016 were The Nikkei, Shanghai and Euronext. The corrections in those countries were caused by several factors. Pada kasus Nikkei, koreksi terjadi akibat sejumlah faktor seperti perlambatan ekonomi yang terus melanda Jepang serta gempa di Kumamoto yang membuat sejumlah pabrik otomotif dan elektronik menghentikan produksinya. Sedangkan pada bursa saham Shanghai, koreksi disebabkan oleh kinerja domestik yang masih belum membaik. Kondisi ini diperparah dengan keputusan Moody’s yang menurunkan outlook rating China pada bulan Maret 2016 dari stabil menjadi negatif. As in the case of Nikkei, the correction was caused by several factors such as the slowing growth of the economy that hit Japan as well as the earthquake in Kumamoto that triggered several automotive and electronic factories to cease production. While in the case of Shanghai, the correction was caused by domestic performance that yet to improve. This condition became worse due to the decision of Moody’s that decreased the outlook rating of China in March 2016 from stable to negative. Pada saat yang bersamaan, sejumlah bursa saham menunjukkan kinerja positif. Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadi salah satu bursa dengan kinerja paling baik sepanjang tahun 2016 dimana secara year to date (ytd) mengalami peningkatan sebesar 18,9%. Kondisi yang sama juga terjadi di sejumlah bursa saham lainnya seperti Dow Jones dan SandP 500 yang juga mengalami peningkatan. Bursa saham Inggris yang awalnya dikhawatirkan mengalami koreksi akibat hasil referendum yang secara At the same time, several stock markets performed positively. The Indonesia Stock Exchange (IDX) became one of the stock markets with best performances throughout 2016 with a year to date (ytd) increase of 18.9%. The exact conditions happened in a number of other stock markets such as the Dow Jones and SandP 500 that performed increases. The British stock markets that was initially feared to experience correction due to the referendum result which unexpectedly triggered Britain’s exit from The PT Bank Victoria International Tbk. 154 Laporan Tahunan 2016 mengejutkan memutuskan Inggris keluar dari Uni Eropa ternyata hanya memberikan dampak sesaat dan kinerja tahun berjalan menunjukkan kinerja yang positif. European Union eventually provided temporarily impact and the current year performance showed positive performance. Indikator lainnya dalam menilai perkembangan sektor keuangan global adalah perkembangan nilai tukar dari sejumlah mata uang negara-negara di dunia terhadap US Dollar. Sama halnya dengan perkembangan bursa saham, perkembangan nilai tukar mata uang juga dipengaruhi oleh faktor global maupun faktor domestik. Sejumlah mata uang sempat mengalami fluktuasi yang dalam ketika Inggris memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa. Other indicators to judge the growth in global financial markets are the growth of the exchange rates of several global currencies against the US Dollar. As well as the growth of stock markets, the growth of the exchange rates were also influenced by global factors and domestic factors. A number of currencies experienced deep fluctuations when Britain decided to exit from The European Union. Ketidakpastian ekonomi Inggris dan Uni Eropa membuat sejumlah investor memutuskan untuk memindahkan asetnya dari mata uang GBP menjadi USD dan Yen. Hal ini membuat USD dan Yen mengalami penguatan pada beberapa waktu setelah keputusan Inggris keluar dari Uni Eropa. Di saat yang bersama, GBP mengalami depresiasi di mana nilai tukarnya terhadap USD mengalami depresiasi yang sangat tajam dan mencapai level 1,3225 atau paling rendah dalam 31 tahun tearkhir. The economic uncertainties of Britain and The European Union caused some investors to shift their assets from GBPdenominated currency to USD and Yen. This caused the USD and Yen to strengthen for some time after Britain’s decision to exit from The European Union. At the same time, the GBP depreciated which the exchange rates against the USD experienced deep depreciation and reached the level of 1.3225 or the lowest in 31 years time. Selain faktor Brexit, nilai tukar mata uang negara-negara di dunia juga dipengaruhi oleh rencana The Fed untuk menaikkan suku bunga Fed Fund Rate. Hal ini membuat sejumlah mata uang mengalami depresiasi sepanjang tahun 2016. Hanya beberapa mata uang saja yang mengalami apresiasi (ytd) seperti Peso Filipina, Yuan Cina, dan Dollar Australia. Sedangkan sejumlah mata uang seperti Lira Brasil, Yen Jepang, dan Poundsterling mengalami depresiasi yang sangat dalam, lebih dari 10% dibandingkan awal tahun 2016. Apart from the Brexit factor, the exchange rates of worldwide currencies were also influenced by the decision of The Fed to increase the interest rate of the Fed Fund Rate. This triggered a number of currencies to depreciate throughout 2016. Only a few currencies appreciated (ytd) such as the Filipino Peso, China’s Yuan and Australian Dollar. While a number of currencies such as the Brazilian Lira, Japanese Yen, and Pounds experienced very deep depreciation, more than 10% compared to early 2016. (Disarikan dari: Proyeksi Ekonomi Indonesia 2017, Menguji Ketangguhan Ekonomi Indonesia, INDEF) (Extracted from: Indonesia Economy Projection 2017, Testing the Resilience of the Indonesian Economy, INDEF.) PEREKONOMIAN INDONESIA INDONESIAN ECONOMY Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di tahun 2016 mengalami peningkatan, namun tidak signifikan. Perekonomian Indonesia di tahun 2016 tumbuh 5,02% lebih tinggi dibanding capaian tahun 2015 sebesar 4,79%. Peningkatan yang kurang signifikan ini disebabkan oleh tren perlambatan pada sektor tradable yang menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia masih kurang berkualitas. Kinerja sektor eksternal Indonesia juga masih terus mengalami tren perlambatan dan penurunan kualitas. Permintaan impor barang jadi mengalami kenaikan yang signifikan sementara permintaan impor bahan baku dan bahan penolong yang dibutuhkan dalam proses produksi terus menurun yang menggambarkan rendahnya daya serap dan produktivitas industri. The Indonesian Economic growth in 2016 experienced an increase, albeit not significantly. The Indonesian economy in 2016 grew 5.02%, an increase from 2015 which was at 4.79%. This less significant increase was caused by a slowing trend in the trade-able sector that showed Indonesian economic growth was still lacking in quality. Indonesia’s external sector performance has shown a slowing trend and decreasing quality. Demands on imported finished goods experience significant increase while demands on imported raw materials and supporting materials that are essential in the production process keep on decreasing that describe the low absorption rate and industrial productivity. Masih lambatnya pertumbuhan ekonomi pada tahun 2016 dipengaruhi oleh konsumsi rumah tangga yang belum pulih. Daya beli masyarakat masih lemah sebagai konsekuensi dari menurunnya pendapatan dan inflasi bahan makanan yang masih cukup tinggi. Memang, inflasi umum cenderung menurun tetapi inflasi pada barang bergejolak (volatile food) masih tetap tinggi. Pasalnya rata-rata porsi pengeluaran komoditas pangan mencapai sekitar 70% dari total pengeluaran. Wajar jika pertumbuhan konsumsi rumah tangga tidak bergerak, bahkan cenderung stagnan. The slow growth of the economy in 2016 was influenced by household consumption that yet to recover. The purchasing power was still weak as a consequence of decreasing income and high inflation of groceries products. Indeed, in general the inflation tend to decrease but inflation on volatile food was still high. The fact was the average of food commodities expenditure reached around 70% of total expenditure. It was fair to say that the increase on household consumption halted, and even became stagnant. 2016 Annual Report 155 PT Bank Victoria International Tbk. Menuju penghujung tahun, pergerakan inflasi menunjukkan kecenderungan meningkat. Secara umum inflasi Januari-Oktober 2016 berada pada level 2,11% (ytd). Namun, jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu (2,16%), inflasi umum tahun ini cenderung lebih rendah. Tiga kali deflasi dan stagnasi perkembangan daya beli merupakan faktor penyumbang inflasi umum sepanjang tahun 2016. Tren inflasi umum yang cenderung melandai sepanjang tahun 2016 membuat otoritas moneter yakin bahwa inflasi akhir tahun ini akan berada di batas bawah target. Namun demikian, jika dilihat berdasarkan disagregasinya, kondisi inflasi barang bergejolak (volatile food) masih tinggi dan rentan. Hingga Oktober 2016, tercatat inflasi volatile berada pada level 7,54% (yoy). Bahkan pada Maret dan April, komponen inflasi ini melejit hingga hampir 9,60% (yoy). Towards the end of the year, inflation showed sign of an increase. Generally inflation between January-October 2016 stood at 2.11% (ytd). However, if compared to the same period the previous year (2.16%) then the general inflation this year tends to be lower. Three times deflation and the stagnation growth of purchasing power contribute to the general inflation throughout 2016. The inflation trend that tend to slope during 2016 convinced the monetary authorities that the inflation at the end of this year will be at the lower limit of the target. However, based on its disaggregation, the volatile food inflation is still high and vulnerable. Until October 2016 the volatile inflation was recorded at 7.54% (yoy). Even in March and April this inflation component rocketed until almost 9.60% (yoy). Secara umum, nilai tukar rupiah mengalami tren menguat selama tahun 2016. Namun beberapa fenomena sempat menekan rupiah untuk beberapa kesempatan. Di awal tahun, rupiah sempat berada di posisi yang masih rentan Rp13.900/ USD akibat badai krisis nilai tukar tahun 2015. Seperti yang diprediksi oleh beberapa kalangan, Rupiah berpotensi kembali melemah seiring dengan berbagai ketidakpastian kondisi global. Penguatan rupiah pada bulan Februari–April disebabkan oleh beberapa moment, seperti: Pertama, masuknya kembali sejumlah besar investasi asing dan testimoni dari Janet Yellen yang pada saat itu sempat ragu untuk menaikkan tingkat FFR. Kedua, risiko pasar global yang cukup rentan yang akhirnya mendorong dana-dana mulai mengalir kembali ke pasar negara berkembang termasuk Indonesia. Ketiga, pemotongan suku bunga acuan BI ke 7% ternyata cukup mampu menjadi daya tarik untuk pasar saham dan obligasi di mata investor asing. Keempat, hasil rilis BPS menunjukkan penguatan indikator ekonomi nasional. The Indonesian rupiahs exchange rate generally experienced a strengthening trend throughout 2016. However, some phenomena tested the rupiahs in certain cases. The rupiah was at a vulnerable position at the beginning of the year at Rp 13,900 per USD due to the 2015 exchange rates crisis. The Rupiah was potentially weaker as predicted due to the uncertainty of the global condition. The strengthening of the rupiah between February-April was due to some moments, such as: Firstly, the re-entry of a large number of foreign investments and testimony from Janet Yellen who was once doubtful to promote the level of FFR. Secondly, the risks associated with the vulnerability of global markets that eventually boosted the re-entry of funds to developing markets including Indonesia. Thirdly, the cut of the BI benchmark interest rate to 7% could eventually attract the stock and bond markets in the eyes of foreign investors. Fourthly, the results released by the Central Bureau of Statistics (BPS) showed the strengthening of the national economy indicators. Pada kisaran Mei-Juni, rupiah kembali terdepresiasi oleh US dolar hingga menjadi Rp13.600/USD. Permintaan Dollar Amerika Serikat yang cukup tinggi dari dalam negeri diprediksi menjadi faktor yang membuat mata uang Rupiah melemah terhadap Dollar AS. Pergerakan Rupiah pada periode ini sejalan dengan sejumlah mata uang di kawasan regional Asia. Tercatat Baht Thailand, Dollar Singapura dan Ringgit Malaysia juga ikut melemah. Selain itu, hasil notulensi FOMC pada pertengahan Juni yang berisi The Fed akan membuka peluang kenaikan suku bunga juga menjadi pemicu melemahnya Rupiah. Sometime between May-June the rupiah depreciated by the US dollar to Rp 13,600 per US dollar. The relatively high demand of the United States Dollars domestically was predicted to be the factor that caused the Rupiah to weaken against the US dollar. The movement of the rupiah during this period was in line with the movements of a number of currencies in the Asian region. The Thai Baht, Singaporean Dollar and the Malaysian Ringgit were also weakening. Furthermore, the results of meeting minutes by the FOMC in mid-June disclosed that The Fed would raise interest rate was also a trigger for a weakening Rupiah. Selanjutnya hingga Oktober, rupiah terus menguat hingga 13.100 namun kondisi berbalik pada awal November. Terpilihnya Donald Trump dalam pemilu Amerika Serikat telah menjadi shock tersendiri bagi Rupiah. Tercatat hingga 11 November, Rupiah jatuh hingga 13,300. Namun diprediksi kondisi ini hanya akan bersifat sementara. Eventually the rupiah kept on strengthening until October up to 13,100 but the condition turned in early November. The election of Donald Trump in the United States election became a separate shock to the Rupiah. It was recorded that up to November 11 the Rupiah fell as far as 13,300. However it was predicted that that condition was only momentarily. Sementara itu, kondisi Rupiah terhadap mata uang lainnya (Yuan dan Euro) nampak bergerak stabil hingga penghujung 2016. Dari titik Januari ke Oktober, Rupiah terapresiasi sebesar 5,15 persen terhadap Euro dan terapresiasi pula sebesar 8,82 persen terhadap Yuan. Kondisi Eropa yang belum stabil menjadi momentum tersendiri bagi Rupiah sehingga kondisinya terapresiasi. Di sisi lain, kondisi China yang belum terlalu stabil dan potensi devaluasi Yuan telah membuat Rupiah semakin menguat terhadap mata uang China. Meanwhile, Rupiah’s condition against other currencies (Yuan and Euro) was stable until the end of 2016. From January to October the Rupiah appreciated 5.15% against the Euro and appreciated 8.82% against the Yuan. Europe’s condition which was not yet stable became a separate momentum for the Rupiah’s condition to appreciate. On the other hand, China’s condition which was not stable yet and the potential of the Yuan to devaluation triggered the Rupiah to be stronger against the Chinese currency. PT Bank Victoria International Tbk. 156 Laporan Tahunan 2016 Terkait perkembangan fiskal, realisasi penerimaan dalam negeri hingga September 2016 menunjukkan perbaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Per September 2016, realisasi penerimaan dalam negeri mencapai Rp1.080 triliun atau 60,6% dibandingkan target yang sudah ditetapkan dalam APBNP 2016. Dari sisi persentase, realisasi tersebut berada di atas realisasi tahun 2015 sebesar 56,3%. Jika melihat secara lebih detail, realisasi sejumlah komponen penerimaan dalam negeri pada tahun 2016 menunjukkan persentase yang lebih baik dibandingkan tahun 2015. Hanya komponen cukai dan Pajak Penghasilan (PPh) Migas yang dari sisi persentase realisasinya tidak sebaik tahun lalu. Menurunnya realisasi PPh Migas sudah diperkirakan karena harga komoditas minyak dan gas di pasar global belum kembali ke posisi di tahun 2015. In relation to the fiscal growth, the realization of domestic revenues up to September 2016 showed improvements compared with the previous year. The realization of domestic revenues per September 2016 reached Rp1,080 trillion or 60.6% compared with the target that has been set in the Revised National Budget 2016. From the percentage point of view the realization figure stood above the 2015 realization figure which was at 56.3%. By looking into more details the some components in the 2016 domestic realization showed a better percentage compared with the percentage in 2015. Only the realization of the excise and income tax (PPh) of Oil and Gas components which was in percentage not better than the previous year’s figure. The downward of the excise and income tax realization has been predicted due to the global commodity price of oil and gas that yet to return to the 2015 price. (Disarikan dari: Proyeksi Ekonomi Indonesia 2017, Menguji Ketangguhan Ekonomi Indonesia, INDEF) (Extracted from: Indonesia Economy Projection 2017, Testing the Resilience of the Indonesian Economy, INDEF.) KONDISI INDUSTRI PERBANKAN THE BANKING INDUSTRY CONDITIONS Stabilitas sistem keuangan Indonesia tetap terjaga ditopang oleh tingginya ketahanan sistem perbankan. Ketahanan industri perbankan tetap kuat dengan risiko-risiko kredit, likuiditas dan pasar yang cukup terjaga. Selain itu, rasio kecukupan modal yang memadai masih mampu memelihara industri perbankan secara keseluruhan. The stability of Indonesian financial system was maintained supported by the high resilience of the banking system. The resilience of the banking industry was solid due to the credit, liquidities and market risks that were quite well maintained. Besides, the sufficient capital adequacy ratio could still maintain the overall banking industry. Namun demikian, pertumbuhan kredit sepanjang tahun 2016 melambat. Pertumbuhan kredit pada Desember 2016 tercatat sebesar 7,85% (yoy) atau lebih rendah dibandingkan posisi Desember 2015 sebesar 10,40% (yoy). Perlambatan Kredit ini sejalan dengan masih terbatasnya pertumbuhan ekonomi yang berdampak pada permintaan kredit. Di sisi lain, DPK mengalami peningkatan pertumbuhan. DPK tumbuh 9,60% (yoy) pada Desember 2016, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Desember 2015 yang sebesar 7,26% (yoy). Selama tahun 2016, pertumbuhan DPK banyak ditopang oleh pertumbuhan Tabungan, Giro, dan Simpanan berjangka. Pertumbuhan ini berasal dari giro yang tumbuh sebesar 23,11%. Berdasarkan jenis mata uang, DPK Rupiah tumbuh stabil sebesar 11,63% sementara DPK valas mengalami pertumbuhan negatif di sepanjang 2016. However the credit growth throughout 2016 slowed down. The credit growth in December 2016 was recorded at 7.85% (yoy) or lower than the December 2015 percentage at 10.40% (yoy). This slowing down of credit was in line with the limitation of the economic growth that gave impact on credit demand. On the other hand, third-party funds experienced growth. The third-party funds grew 9.60% (yoy) in December 2016, higher if compared with the growth in December 2015 which grew at 7.26% (yoy). Throughout 2016 the growth in third-party funds was supported by growth in Savings, Current Accounts and Time Deposits. This growth was derived from Current Accounts which stood at 23.11%. Based on the types of currencies, thirdparty funds grew stable at 11.63% while the third-party funds of foreign exchange grew negatively throughout 2016. Di tengah terbatasnya pertumbuhan ekonomi, ketahanan industri perbankan tetap kuat, didukung oleh risiko kredit yang terjaga dan rasio kecukupan modal yang kuat. Pada Desember 2016, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) masih tinggi, yaitu sebesar 22,93%, jauh di atas ketentuan minimum 8%. Kondisi ini mencerminkan daya tahan perbankan yang masih cukup tinggi dalam mengatasi tekanan dan gejolak di perekonomian. Sementara itu, rasio kredit bermasalah net (Non Performing Loan/NPL net) tetap rendah dan berada di kisaran 1,24%. Amid limited economic growth, the resilience of the banking industry was solid, supported by credit risks which was maintained and a strong capital adequacy ratio. In December 2016 the Capital Adequacy Ratio/CAR was still high at 22.93%, far above the minimum requirements of 8%. This condition reflects the banking resilience which is still quite high in overcoming economic pressure and turmoil. Meanwhile, the net Non Performing Loan was still low and stood at around 1.24%. (Sumber: Tinjauan Kebijakan Moneter Bank Indonesia, Desember 2016 dan Statistik Perbankan Indonesia, Vol. 15, No. 1, Desember 2016) (Source: Bank Indonesia Monetary Policy Review, December 2016 and Indonesia Banking Statistics Vol. 15, No. 1 December 2016) 157 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. POSISI BANK VICTORIA DI INDUSTRI PERBANKAN BANK VICTORIA’S POSITION IN THE BANKING INDUSTRY Berdasarkan perbandingan kinerja Bank Victoria dibandingkan dengan rata-rata industri perbankan pada tahun 2016, Bank Victoria berhasil mencetak pertumbuhan Aset, Kredit, dan DPK masing-masing sebesar 11,82%, 11,20% dan 13,69%. Pertumbuhan tersebut berada jauh di atas pertumbuhan industri perbankan nasional (Bank Umum). Pertumbuhan Aset, Kredit, dan DPK pada tahun 2016 industri perbankan tercatat masingmasing sebesar 10,40%, 7,85% dan 9,60%. Pertumbuhan laba bersih yang berhasil dicapai oleh Bank Victoria sebesar 6,68% berada di atas rata-rata industri perbankan nasional yaitu sebesar 5,39%. Hal ini menunjukkan pengelolaan Bank selama tahun 2016 sudah sangat efektif. Based on the comparison between the performance of Bank Victoria with the average banking industry in 2016 Bank Victoria was able to yield growth in Assets, Credits and Third-Party Funds each consecutively by 11.82%, 11.20% and 13.69%. These growth are far above the growth of the national banking industry (Commercial Banks). The growth in Assets, Credits and ThirdParty Funds in the 2016 banking industry was each recorded 10.40%, 7.85% and 9.60% consecutively. The net income growth achieved by Bank Victoria was successfully recorded at 6.68% and was above the national banking industry average of 5.39%. This shows that the management of The Bank during 2016 was already very effective. Sebagai perbandingan kinerja Bank Victoria terhadap perbankan nasional, berikut ini merupakan rincian kinerja pertumbuhan dan rasio perbandingan Bank Victoria dibandingkan dengan rata-rata industri Perbankan. The following are the details of the growth performance and ratios comparison of Bank Victoria with the average banking industry. Tabel Kinerja Pertumbuhan Bank dibanding rata-rata Industri The Bank’s Performance Growth Table in comparison with the Industry’s Average Tahun 2016 Year 2016 Kinerja Industri Perbankan Banking Industry Aset 11.82% 10.40% 4.15% Assets Kredit 11.20% 7.85% 6.09% Credits DPK 13.69% 9.60% 5.90% Third-Party Funds 6.68% 5.39% 3.81% Net Profit Laba Bersih BUKU II BUKU II Performance Bank Victoria Sumber: Statistik Perbankan Indonesia, Vol. 15, No. 1, Desember 2016 Source: Indonesian Banking Statistics, Vol. 15, No. 1 December 2016 Tabel Perbandingan Rasio Bank dibanding rata-rata Industri The Bank’s Ratios Table in comparison with the Industry’s Average Tahun 2016 Year 2016 Kinerja Bank Victoria NIM 1.30% Industri Perbankan Banking Industry 5.63% BUKU II BUKU II 5.08% Performance NIM ROA 0.39% 2.23% 1.66% ROA CASA 10.80% 55.33% 71.56% CASA LDR 70.26% 90.70% 98.04% LDR CAR 25.14% 22.93% 23.72% CAR BOPO 96.10% 82.22% 85.38% BOPO Sumber: Statistik Perbankan Indonesia, Vol. 15, No. 1, Desember 2016 Source: Indonesian Banking Statistics, Vol. 15, No. 1 December 2016 158 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Tahunan 2016 Tinjauan Operasional Operational Review Dalam menjalankan usahanya, Bank Victoria menghimpun dana masyarakat yang kemudian disalurkan dalam bentuk pemberian kredit kepada perorangan maupun korporasi. Selain itu, Bank juga menyediakan berbagai layanan lainnya yang memudahkan nasabah dalam melakukan berbagai kegiatan. In running its business, Bank Victoria gathered funds from the public which are then distributed in forms of credits to individuals or corporations. Moreover, the Bank also provided various other services that made it easy for its customers to conduct various activities. Produk dan layanan yang disediakan Bank Victoria sebagai berikut: 1. Produk Simpanan, terdiri dari: a.Produk tabungan: Tabungan Victoria, Tabungan V-Pro, Tabungan V-Plan, Tabungan V-Junior, Tabungan V-Bisnis, Tabungan VIP Safe, Tabungan Victoria 88, dan TabunganKu; b. Produk giro (dalam mata uang Rupiah); serta The products and services provided by Bank Victoria are as follow: 1. Deposits products, consist of: a.Savings products: Victoria Savings, V-Pro Savings, V-Plan Savings, V-Junior Savings, V-Bisnis Savings, VIP Safe Savings, Victoria 88 Savings and TabunganKu; c. Produk deposito: Deposito Berjangka, Deposito Harian, dan Deposito Berhadiah. 2. Produk Pinjaman, terdiri dari: Kredit Modal Kerja, Kredit Investasi, Kredit Pemilikan Rumah, Kredit Pemilikan Mobil, dan Kredit Multi Guna. 3. Jasa Layanan, terdiri dari: Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN), Western Union, Kliring, Bank Garansi, Pembayaran Listrik PLN, Pembayaran Telkom, Pembayaran Gaji Karyawan, Money Changer, serta ATM Victoria. Selain itu, Bank Victoria melalui anak usaha yang bergerak di bidang syariah menyediakan produk dan layanan sebagai berikut. 1. Produk Simpanan, meliputi:, Tabungan Visya iB, Tabungan V-Plan iB, dan Tabungan V-Bisnis iB, Tabungan Vis Berhadiah X-Tra iB, Giro Vis iB, Giro Vis Prima iB, Deposito Vis iB. 2. Produk Pembiayaan: Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan Mudharabah, Pembiayaan Murabahah Pemilikan Mobil, Pembiayaan Murabahah Pemilikan Rumah, Pembiayaan Murabahah Mikro, Pembiayaan Murabahah Usaha Kecil Menengah, Pembiayaan Multiguna, Pembiayaan V-Kop iB. Dalam industri jasa perbankan, produksi adalah hasil dari kegiatan pemasaran produk dan jasa yang dihasilkan. Di bawah ini akan dijelaskan kinerja produksi dari Bank sebagai entitas utama. Sedangkan, kinerja segmen syariah sebagai anak perusahaan disajikan dalam bagian kinerja anak perusahaan pada bagian analisis dan pembahasan manajemen dalam laporan tahunan ini. Secara konsolidasi, segmen Bank Victoria terbagi menjadi segmen operasi dan segmen geografis. Segmen operasi terbagi dalam kelompok konvensional dan Syariah. Sedangkan, Perseroan melaporkan segmen geografis berdasarkan daerah Jabotabek, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Luar Jawa. 1.Segmen Operasi a)Segmen Perbankan Konvensional 1 Penjelasan tentang produksi/kinerja operasional segmen usaha perbankan Konvensioal disajikan dalam bagian produksi/kinerja operasional segmen operasi pada bagian analisis dan pembahasan manajemen dalam laporan tahunan ini. b. Current Account Products (in Rupiah currency); as well as c.Time deposits products: Time Deposits, Daily Deposits and Deposits with Prizes. 2.Loan products, consist of: Working Capital Credit, Investment Credit, Home Ownership Credit, Car Ownership Credit and Multi-Purpose Credit. 3.Bank Services, consist of: Domestically-Documented Letter of Credit, Western Union, Clearing, Bank Guarantee, Electricity Bill Payment, Telephone Bill Payment, Employee Salary Payment, Money Changer and Victoria ATMs. Furthermore, Bank Victoria through its subsidiary which operates in Sharia provides products and services as follow: 1.Savings Products, comprised of: Visya iB Savings, V-Plan iB Savings, V-Bisnis iB Savings, Vis X-Tra iB with Prizes Savings, Vis iB Current Account, Vis Prima iB Current Account, and Vis iB Deposit. 2. Financing Products: Murabahah Financing, Mudharabah Financing, Murabahah Car Ownership Financing, Murabahah Home Ownership Financing, Murabahah Micro Financing, Murabahah Small and Mid-Sized Enterprises Financing, Multi-Purpose Financing and V-Kop iB FInancing. In the banking service industry production is the result of the marketing efforts of the products and services produced. Below is the explanation of the production performance of the Bank as the main entity. Whereas the performance of the sharia segment as a subsidiary is presented within the subsidiary performance on the management and discussion analysis in this annual report. From the consolidated point of view, Bank Victoria is segmented into operations and geographical segments. The operations Segment consists of conventional and Sharia segments. Whereas the Company reports the geographical segments based on Jakarta-Bogor-Tangerang-Bekasi, West Java, Central Java and Outside Java regions. 1. Operating Segments a) Conventional Banking Segment A description of the production/operational performance of the conventional banking business segment is presented in the production/operational performance section of the operating segment in the analysis and discussion section of management in this annual report. 159 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. b)Segmen Syariah Penjelasan tentang produksi/kinerja operasional segmen usaha syariah disajikan dalam bagian produksi/kinerja operasional segmen syariah dan kinerja anak perusahaan pada bagian analisis dan pembahasan manajemen dalam laporan tahunan ini. b)Sharia Segment A description of the production/operational performance of the sharia business segment is presented in the production/operational performance of sharia segment and subsidiary performance in the analysis and discussion section of management in this annual report. 2. Segmen Geografis Penjelasan tentang produksi/kinerja operasional segmen geografis disajikan dalam bagian produksi/kinerja operasional segmen geografis pada bagian analisis dan pembahasan manajemen dalam laporan tahunan ini. 2. Geographical Segment A description of the production/operational performance of the geographical segment is presented in the production/ operational performance section of the geographical segment in the analysis and discussion section of management in this annual report. STRATEGI 2016 BISNIS BUSINESS DEVELOPMENT STRATEGY 2016 Pada tahun 2016, Bank Victoria melaksanakan strategi pengembangan bisnis untuk mendukung tercapainya kinerja operasional dan kinerja keuangan yang telah ditargetkan dalam Rencana Bisnis Bank, serta untuk meraih setiap peluang dan potensi yang tercipta di tahun 2016. Sejalan dengan penetapan tema Rencana Bisnis Bank 2016 yaitu “Continuous Improvement”, maka Bank Victoria telah menetapkan langkah-langkah strategis sebagai berikut. In 2016, Bank Victoria implemented a business development strategy to support the achievement of operating performance and financial performance that have been targeted in the Bank’s Business Plan, as well as to achieve every opportunity and potential created in 2016. In line with the 2016 Bank Business Plan theme “Continuous Improvement “, Bank Victoria has also established the following strategic measures. 1.Strategi Pengembangan Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Penghimpunan Dana Pihak Ketiga di tahun 2016 difokuskan kepada deposan retail dan berdana murah. Adapun beberapa kunci strategi yang diterapkan oleh Bank adalah sebagai berikut. 1.Strategy for Developing Third Party Funds Third Party Funds in 2016 is focused on retail depositors and low-cost funds. Some of the key strategies adopted by the Bank are as follows. a.Strategi Produk (Product Strategy) - Memperkenalkan produk CASA dan Deposito valas (USD dan Other Major Currency) - Mendapatkan ijin APERD dengan mempersiapkan administrasi dan system -Memperkenalkan Chip Card ATM - Meluncurkan IB dan MB (Internet dan mobile banking) - Mendorong penjualan VIP Safe, V-Plan, V-Junior, dan V88 - Mewajibkan rekening tabungan untuk pembukaan deposito - Memperkenalkan beberapa bundling program tabungan, deposito, dan produk asuransi. - Meluncurkan beberapa produk dan program wealth management seperti bancassurance regular premium untuk meningkatkan fee based income Bank a. Product Strategy -Introducing products of CASA and Foreign Exchange Deposit (USD and Other Major Currencies) -Obtain APERD permission by preparing administration and system -Introducing Chip Card ATM -To launch iB and MB (Internet and mobile banking) - Encouraging the sale of VIP Safe, V-Plan, V-Junior, and V88 - Requiring opening of saving accounts for deposits PENGEMBANGAN -Introducing some bundling of savings programs, deposits, and insurance products. -Launching several wealth management products and programs such as regular premium bancassurance to increase fee-based income PT Bank Victoria International Tbk. 160 Laporan Tahunan 2016 b.Strategi Pemasaran (Marketing Strategy) - Melakukan kegiatan sosialisasi perbankan melalui CSR dana atau edukasi terhadap masyarakat -Setiap kantor cabang pembantu akan mengadakan customer event setiap bulannya untuk memperkenalkan produk unggulan Bank, terutama VIP Safe - Melakukan aktivitas customer gathering untuk produk-produk wealth management - Bekerjasama dalam hal referensi bancassurance - Memperkenalkan layanan Call Center Bank b. Marketing Strategy -Conducting banking socialization activities through CSR fund or education to the community - Each sub-branch office will hold a customer event every month to introduce the Bank’s flagship product, especially VIP Safe c. Strategi Penjualan (Sales Strategy) - Meningkatkan produktivitas Pimpinan Cabang dan Marketing Officer dalam pencapaian DPK dan NTB melalui laporan, monitoring, dan mentoring harian c.Sales Strategy -Increasing the productivity of Branch Managers and Marketing Officers in the achievement of DPK and NTB through daily reporting, monitoring and mentoring - Reducing the portion of core depositors by increasing the portion of depositors to DPK portfolio not only dominated by core depositors - Branch conducts cross selling activities to Corporate/Commercial Debtors and Corporate Depositors to sell deposit and VIP Safe products to employees -Encourage branches to conduct more aggressive sales activities by referral, cross selling, and portfolio deepening -Activating customers with a dormant or zero balance by providing up to date deposit information, VIP Safe product features, and cross selling to Wealth Management products - Each Sub-Branch Office conducts an OTO program at least once a month - Increasing bank profitability through cross selling of Bancassurance/Wealth Management products -Mengurangi porsi deposan inti dengan memperbanyak porsi deposan retail agar DPK portfolio tidak hanya didominasi oleh deposan inti -Cabang melakukan aktivitas cross selling kepada Debitur Korporasi/Komersial dan Deposan Korporasi untuk menjual produk deposito dan VIP Safe kepada karyawan - Mendorong cabang untuk melakukan aktivitas sales yang lebih agresif dengan cara referral, cross selling, dan portfolio deepening - Mengaktivasikan nasabah yang sudah dormant ataupun zero balance dengan memberikan informasi rate deposito yang up to date, fitur produk VIP Safe, dan cross selling kepada produk Wealth Management - Setiap Kantor Cabang Pembantu mengadakan program OTO minimal satu kali dalam satu bulan - Meningkatkan profitabilitas Bank melalui cross selling penjualan produk Bancassurance/Wealth Management 2.Strategi Pembiayaan kredit Secara umum, di tahun 2016 Bank fokus kepada kredit segmen UMKM dan komersial dengan strategi yang diterapkan sebagai berikut. a. Menetapkan sasaran/target pasar berdasarkan risk appetite - Mengklasifikasikan jenis usaha (perdagangan, industri, dan jasa) dari yang menjadi prioritas hingga yang dihindari - Memberdayakan lebih lagi peran divisi bisnis sebagai pemegang kendali strategi dan pencapaian portfolio - Menjaga pemeberian kredit yang prudent berdasarkan SOP dan ketentuan Bank serta historical kredit bermasalah (lesson learned) b. Meningkatkan pertumbuhan portofolio kredit secara konsisten - Memprioritaskan pertumbuhan kredit UMKM (sampai dengan Rp10 miliar) dan Komersial (sampai dengan Rp25 miliar) - Mendorong pertumbuhan kredit di cabang dengan memantau perkembangan pipeline (cold, warn, hot) secara disiplin - Memfokuskan pada Cabang yang sudah memiliki portofolio kredit cukup besar dan baik serta potensial untuk dikembangkan -Conducting customer gathering activities for wealth management product -Collaborate on bancassurance references -Introducing the Bank Call Center service 2. Credit Financing Strategy In general, in 2016 the Bank focuses on MSME and commercial segment loans with the following strategies. a. Setting targets/target market based on risk appetite -Classify the type of business (trade, industry, and services) from the prioritized to the avoided. -Empowering even more the role of business division as the controller of strategy and portfolio achievement - Maintain prudent lending based on SOP and conditions as well as historical Bank loans (lesson learned) b.Increasing the growth of loan portfolio consistently - Prioritizing the growth of MSMEs (up to Rp10 billion) and Commercial (up to Rp25 billion) -Encouraging credit growth in the branch by monitoring the progress of pipeline (cold, warm, hot) with discipline. - Focusing on Branches that already have a large and good credit portfolio and potential to be developed 2016 Annual Report 161 PT Bank Victoria International Tbk. c. Melakukan percepatan proses pengajuan kredit agar dapat kompetitif - Memperbaiki isi usulan permohonan kredit (meningkatkan kualitas) - Meningkatkan efisiensi sistem pengecekan alur proses pengajuan kredit dan dokumentasinya -Meningkatkan koordinasi yang lebih baik dengan bagian support, taksasi, agunan (legal dan administrasi kredit) - Melakukan koordinasi yang sinergi dengan bagian analis kredit berdasarkan asas prudential banking dan kesepakatan risk apetite c.Accelerating the credit application process to be competitive - Fixing the contents of the credit application proposal (improving the quality) - Improving the efficiency of the system checking the process flow of credit application and documentation -Improving better coordination with support, taxation, collateral (legal and credit administration) d. Mengoptimalkan peran Cabang, Divisi Bisnis dan Divisi Credit Analyst dalam peningkatan kualitas proses kredit d.Optimizing the role of Branch, Business Division and Credit Analyst Division in improving credit process quality - Centralized credit process at Head Office for Filing with a ceiling above Rp5 billion - Branch Offices can perform credit process for a smaller ceiling of up to Rp 5 billion. -The credit process can only be done by the Business Division and Branch Office with a fixed limit - Sentralisasi proses kredit di Kantor Pusat untuk Pengajuan dengan plafon di atas Rp5 miliar - Kantor Cabang dapat melakukan proses kredit untuk plafon lebih kecil sampai dengan Rp5 miliar - Proses kredit hanya dapat dilakukan oleh Divisi Bisnis dan Kantor Cabang dengan limit yang telah ditetapkan - Kantor Cabang Pembantu diperkenankan untuk membukukan kredit, namun tidak dapat melakukan pemrosesan kredit - Kantor Kas tidak diperkenankan untuk memproses dan membukukan kredit dan hanya bersifat referral -Peranan Credit Analyst lebih ditingkatkan dengan menurunkan plafon kredit yang harus dilakukan review menjadi di atas Rp5 miliar (sebelumnya di atas Rp10 miliar) -Coordinate synergies with the credit analyst section based on prudential banking principles and risk apetite agreement - Sub-Branch Office is allowed to record credit, but cannot perform credit processing - The Cash Office is not allowed to process and record credit and is only referral -The role of Credit Analyst is further enhanced by decreasing the credit ceiling to be reviewed above Rp5 billion (previously above Rp10 billion) e. Meningkatkan peran dan kualitas SDM di bidang perkreditan, terutama BM dan AO - Menetapkan sasaran kerja individu (KPI) bagi Kepala Divisi, BM, dan AO berdasarkan pencapaian portofolio dari sisi kuantitas dan kualitas -Meningkatkan knowledge and skill BM dan AO secara melalui program pelatihan (baik dari internal maupun eksternal) - Memberikan kewenangan memutus kredit kepada BM dan di-monitoring secara berkala e.Increasing the role and quality of human resources in the field of credit, especially BM and AO - Setting individual employment goals (KPI) for Division Head, BM and AO based on portfolio achievement in terms of quantity and quality -Improving knowledge and skills of BM and AO regularly through training programs (both internal and external). - Providing authority to make credit decision to BM and monitored periodically f. f. Meningkatkan penanganan/manajemen account secara konsisten - Melakukan pemantauan dan penagihan Kolektibilitas 2 secara regular dan disiplin - Melakukan koordinasi dengan bagian restrukturisasi dan remedial untuk Kolektibilitas 2 dan Non Performing Loan - Melakukan pemantauan perkembangan Kolektibilitas 3, 4, dan 5 (NPL) yang ditangani baik oleh bagian restrukturisasi maupun remedial, termasuk jika membaik dan kembali ke bisnis 3.Aspek Operasional dan Teknologi Secara umum, tema strategi terkait dengan aspek operasional dan teknologi yang akan diterapkan oleh Bank kedepan adalah menyediakan layanan operasional perbankan yang efisien, nyaman, cepat dan handal yang berbasis kepada orientasi GCG dan orientasi Bisnis. Adapun poin-poin yang akan diterapkan oleh Bank kedepan adalah sebagai berikut. Improving account handling/management consistently - Monitoring and collecting Collectibility 2 regularly and with discipline -Coordinate with restructuring and remedial sections for Collectibility 2 and Non Performing Loans - Monitoring the development of Collectibles 3, 4, and 5 (NPLs) handled by both restructuring and remedial sections, including if it improves and returns to business 3. Operating and Technological Aspects In general, the strategy theme related to operational and technological aspects to be applied by the Bank in the future is to provide efficient, convenient, fast and reliable banking operation services based on GCG orientation and Business orientation. The points that will be applied by the Bank in the future are as follows. PT Bank Victoria International Tbk. a. Jalur efektivitas proses operasional dari hulu ke hilir dievaluasi dan diperbaiki b. Kualitas administrasi dan percepatan proses dapat diwujudkan baik dari sisi perkreditan, operasional, dan IT c.Transaksi yang semakin kompleks dan meningkat jumlahnya dapat di deliver secara tepat waktu, zero defect, dan memberikan kepuasan kepada customer d.Data core banking dapat diolah dan didistribusikan kepada berbagai unit kerja yang membutuhkan dalam bentuk laporan yang tepat dan akurat sehingga proses pengambilan keputusan bisnis lebih efektif e. Dapat mengikuti perkembangan arah bisnis yang lebih fokus ke retail banking sehingga dapat sejajar dengan Bank pesaing f.Secara berkesinambungan menyempurnakan GCG Structure yang telah ada dan melakukan enforcement GCG Process sebagai lanjutan dari GCG Structure melalui training-training SOP yang insentif dan monitoring implementasinya oleh Supervisor dan Pimpinan yang lebih tinggi 162 Laporan Tahunan 2016 a.The operating process effectiveness path from upstream to downstream is evaluated and improved b.Administration quality and acceleration process can be realized both in terms of credit, operations, and IT c.Transactions increasingly complex and increasing in number can be delivered in a timely manner, zero defect, and provide satisfaction to the customers. d.Core banking data can be processed and distributed to various working units in need in the form of timely and accurate report so that the business decision-making process can be more effective e.Able to follow the development of a more focused business direction to retail banking so that it can align with the competitors Bank f. Continually refine the existing GCG Structure and enforcement the GCG Process as a continuation of the GCG Structure through incentive SOP training and monitoring its implementation by higher Supervisor and Leadership. ASPEK PEMASARAN MARKETING ASPECTS Uraian aspek pemasaran meliputi strategi pemasaran serta pangsa pasar atas produk dan jasa Bank Victoria. Strategi pemasaran yang tepat akan mendorong peningkatan pangsa produk dan jasa Bank. Description of marketing aspect includes marketing strategy and market share of Bank Victoria products and services. The right marketing strategy will encourage increased share of the Bank products and services. STRATEGI PEMASARAN MARKETING STRATEGIES a.Strategi Pemasaran (Marketing Strategy) - Melakukan kegiatan sosialisasi perbankan melalui CSR dana atau edukasi terhadap masyarakat -Setiap kantor cabang pembantu akan mengadakan customer event setiap bulannya untuk memperkenalkan produk unggulan Bank, terutama VIP Safe - Melakukan aktivitas customer gathering untuk produkproduk wealth management - Bekerjasama dalam hal referensi bancassurance - Memperkenalkan layanan Call Center Bank a. Marketing Strategy -Conducting banking socialization activities through CSR fund or education to the community - Each sub-branch office will hold a customer event every month to introduce the Bank’s flagship product, especially VIP Safe -Conducting customer gathering activities for wealth management products -Collaborate on bancassurance references -Introducing the Bank Call Center service b. Strategi Penjualan (Sales Strategy) - Meningkatkan produktivitas Pimpinan Cabang dan Marketing Officer dalam pencapaian DPK dan NTB melalui laporan, monitoring, dan mentoring harian - Mengurangi porsi deposan inti dengan memperbanyak porsi deposan retail agar DPK portfolio tidak hanya didominasi oleh deposan inti -Cabang melakukan aktivitas cross selling kepada Debitur Korporasi/Komersial dan Deposan Korporasi untuk menjual produk deposito dan VIP Safe kepada karyawan - Mendorong cabang untuk melakukan aktivitas sales yang lebih agresif dengan cara referral, cross selling, dan portfolio deepening - Mengaktivasikan nasabah yang sudah dormant ataupun zero balance dengan memberikan informasi rate deposito yang up to date, fitur produk VIP Safe, dan cross selling kepada produk Wealth Management - Setiap Kantor Cabang Pembantu mengadakan program OTO minimal satu kali dalam satu bulan - Meningkatkan profitabilitas Bank melalui cross selling penjualan produk Bancassurance/Wealth Management b.Sales Strategy -Increasing the productivity of Branch Managers and Marketing Officers in the achievement of DPK and NTB through daily reporting, monitoring and mentoring - Reducing the portion of core depositors by increasing the portion of depositors to DPK portfolio not only dominated by core depositors - Branch conducts cross selling activities to Corporate/ Commercial Debtors and Corporate Depositors to sell deposit and VIP Safe products to employees -Encourage branches to conduct more aggressive sales activities by referral, cross selling, and portfolio deepening -Activating customers with a dormant or zero balance by providing up to date deposit information, VIP Safe product features, and cross selling to Wealth Management products - Each Sub-Branch Office conducts an OTO program at least once a month - Increasing bank profitability through cross selling of Bancassurance/Wealth Management products 163 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. PANGSA PASAR MARKET SHARE Analisis pangsa pasar diklasifikasikan berdasarkan jumlah aset yang dimiliki, jumlah dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun, dan jumlah pinjaman yang diberikan oleh Bank. Market share analysis is classified by the number of assets held, the amount of third party funds collected, and the amount of loans provided by the Bank. Tabel Kinerja Bank Victoria dibanding rata-rata Industri Table of Bank Victoria Performance Compared to the Industry in average Uraian Jumlah Aset 2016 2 2015 2014 Industri 6,729.99 6,132.58 5,615.15 Bank Victoria 26.00 23.25 21.36 Pangsa Pasar Industri Jumlah Dana Pihak Ketiga Jumlah Pinjaman yang Diberikan 0.39% 0.38% 0.38% 4,733.97 4,413.06 4,114.42 Description Industry Total Assets Bank Victoria Market Share Industry Total Third-Party Funds Bank Victoria 19.52 17.17 16.18 Pangsa Pasar 0.41% 0.39% 0.39% Market Share Industri 4,413.41 4,092.10 3,706.50 Industry Bank Victoria 14.54 13.09 12.43 Pangsa Pasar 0.33% 0.32% 0.34% Total Loans Given Bank Victoria Bank Victoria Market Share Perbandingan Rasio Keuangan dengan rata-rata industri Bank Umum Comparison of Financial Ratios with the average of Commercial Banks industry Industri CAR BOPO ROA LDR 22.93% 21.39% 19.57% Bank Victoria 25.14% 19.00% 18.35% Industri 82.22% 81.49% 76.29% Bank Victoria 96.10% 95.80% 95.20% Industri 2.23% 2.32% 2.85% Bank Victoria 0.39% 0.40% 0.50% Industri 90.70% 92.11% 89.42% Bank Victoria 70.26% 71.70% 71.90% Industry CAR Bank Victoria Industry BOPO Bank Victoria Industry ROA Bank Victoria Industry LDR Bank Victoria PANGSA PASAR BERDASARKAN ASET MARKET SHARE BASED ON ASSETS Berdasarkan jumlah aset yang dimiliki, pangsa pasar Perseroan di 2016 mencapai 0,39%. Besarnya pangsa pasar berdasarkan aset relatif stabil selama tiga tahun berturut-turut. Based on the total assets held, the market share of the Company in 2016 reaches 0.39%. The amount of market share based on assets is relatively stable for three consecutive years. PANGSA PASAR BERDASARKAN DANA PIHAK KETIGA MARKET SHARE BASED ON THIRD-PARTY FUNDS Berdasarkan jumlah dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun, pangsa pasar Perseroan di 2016 mencapai 0,41%. Besarnya pangsa pasar berdasarkan dana pihak ketiga relatif stabil selama tiga tahun berturut-turut. Based on the amount of third party funds collected, the market share of the Bank in 2016 reached 0.41%. The amount of market share based on third party funds is relatively stable for three consecutive years. 164 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Tahunan 2016 PANGSA PASAR BERDASARKAN PINJAMAN YANG DIBERIKAN MARKET SHARE BASED ON LOANS Berdasarkan jumlah pinjaman yang diberikan, pangsa pasar Perseroan di 2016 mencapai 0,33%. Besarnya pangsa pasar berdasarkan dana pihak ketigat relatif stabil selama tiga tahun berturut-turut. Based on loans, the market share of the Company in 2016 reached 0.33%. The amount of market share based on third party funds is relatively stable for three consecutive years. Pangsa Pasar Bank Victoria di Industri Perbankan Indonesia berdasarkan Jumlah Aset, Jumlah Dana Pihak Ketiga, dan Jumlah Pinjaman yang Diberikan Tahun 2016 Bank Victoria’s Market Share in Indonesian Banking Industry based on Total Assets, Total Third Party Funds, and Number of Loans Given in 2016 Berdasarkan Jumlah Aset Based on Assets Berdasarkan Jumlah Dana Pihak Ketiga Based on Third-Party Funds 0.39% Berdasarkan Jumlah Pinjaman yang Diberikan Based on Loans 0.41% 99.61% 0.33% 99.59% Industri Perbankan Banking Industry 99.67% Bank Victoria Bank Victoria 0.41% 0.39% 0.38% 0.39% 0.39% 0.38% 0.34% 0.32% 2014 2015 2016 2014 2015 2016 2014 2015 0.33% 2016 165 2016 Annual Report Sedangkan untuk pangsa pasar di industri perbankan kelas Buku II disajikan sebagai berikut. PT Bank Victoria International Tbk. As for the market share in the banking industry class Buku II is presented as follows. Tabel Kinerja Bank Victoria dibanding rata-rata Industri Perbankan Kelas BUKU II Table of Bank Victoria Performance Compared to the Banking Industry Class BUKU II in average Uraian Bank Umum BUKU II Jumlah Aset 2014 Description Commercial Banks BUKU II 885.07 1,003.34 Bank Victoria 26.00 23.25 21.36 Pangsa Pasar 3.08% 2.63% 2.13% Market Share Commercial Banks BUKU II Total Assets Bank Victoria 571.78 572.28 623.12 Bank Victoria 19.52 17.17 16.18 Pangsa Pasar 3.41% 3.00% 2.60% Market Share Commercial Banks BUKU II Bank Umum BUKU II Jumlah Pinjaman yang Diberikan 2 2015 844.75 Jumlah Dana Pihak Ketiga Jumlah Dana Pihak Ketiga 2016 568.08 568.01 647.64 Bank Victoria 14.54 13.09 12.43 Pangsa Pasar 2.56% 2.30% 1.92% Total Third-Party Funds Total Loans Given Bank Victoria Bank Victoria Market Share Perbandingan Rasio Keuangan dengan rata-rata industri perbankan kelas BUKU II Comparison of Financial Ratios with the average of banking industry in the BUKU II class CAR BOPO ROA LDR Bank Umum BUKU II 23.72% 22.45% 29.97% Bank Victoria 25.14% 19.00% 18.35% Bank Victoria Bank Umum BUKU II 85.38% 89.43% 81.04% Commercial Banks BUKU II Bank Victoria 96.10% 95.80% 95.20% Bank Victoria Bank Umum BUKU II 1.66% 1.48% 2.38% Commercial Banks BUKU II Bank Victoria 0.39% 0.40% 0.50% Bank Victoria Bank Umum BUKU II 98,04% 97.04% 101.72% Commercial Banks BUKU II Bank Victoria 70.26% 71.70% 71.90% CAR BOPO ROA LDR Commercial Banks BUKU II Bank Victoria Berbeda dengan pangsa pasar di industri perbankan secara keseluruhan, pangsa pasar Bank Victoria di industri perbankan kelas Buku II mengalami peningkatan selama tiga tahun berturutturut. In contrast to market share in the banking industry as a whole, Bank Victoria’s market share in the banking industry of Buku II class has increased for three consecutive years. PANGSA PASAR BERDASARKAN ASET MARKET SHARE BASED ON ASSETS Berdasarkan jumlah aset yang dimiliki, pangsa pasar Bank di 2016 mencapai 3,08% mengalami peningkatan dibandingkan pangsa pasar di 2015 yang sebesar 2,63% dan 2014 yang sebesar 2,13%. Based on the number of assets held, the market share of the Bank in 2016 reached 3.08% increase compared to 2015 market share of 2.63% and 2014 which amounted to 2.13%. PANGSA PASAR BERDASARKAN DANA PIHAK KETIGA MARKET SHARE BASED ON THIRD-PARTY FUNDS Berdasarkan jumlah dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun, pangsa pasar Bank di 2016 mencapai 3,41% mengalami peningkatan dibanding 2015 yang sebesar 3,00% dan 2014 yang sebesar 2,60%. Based on the amount of third party funds collected, the market share of the Bank in 2016 reached 3.41%, an increase compared to 2015, which was 3.00% and 2014, which was 2.60%. 166 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Tahunan 2016 PANGSA PASAR BERDASARKAN PINJAMAN YANG DIBERIKAN MARKET SHARE BASED ON LOANS Berdasarkan jumlah pinjaman yang diberikan, pangsa pasar Perseroan di 2016 mencapai 2,56% mengalami peningkatan dibandingkan 2015 yang sebesar 2,30% dan 2014 yang sebesar 1,92%. Based on loans, the market share of the Company in 2016 reached 2.56%, an increase compared to 2015, which was 2.30% and 2014, and 2014 which was 1.92%. Pangsa Pasar Bank Victoria di Industri Perbankan Indonesia Kelas Usaha BUKU II berdasarkan Jumlah Aset, Jumlah Dana Pihak Ketiga, dan Jumlah Pinjaman Yang Diberikan Tahun 2016 The Market Share of Bank Victoria in Indonesian Banking Industry BUKU II Business Class based on Total Assets, Third Party Funds Amount, and Total Loans Given in 2016 Berdasarkan Jumlah Aset Based on Assets Berdasarkan Jumlah Dana Pihak Ketiga Based on Third-Party Funds 3.08% Berdasarkan Jumlah Pinjaman yang Diberikan Based on Loans 3.41% 2.56% 96.92% 96.59% BUKU II BUKU II 97.44% Bank Victoria Bank Victoria 3.41% 3.08% 3.00% 2.63% 2.60% 2.13% 2.56% 2.30% 1.92% 2014 2015 2016 2014 2015 2016 2014 2015 2016 PERBANDINGAN RASIO KEUANGAN DENGAN RATA-RATA INDUSTRI PERBANKAN BUKU II COMPARISON OF FINANCIAL RATIOS WITH AVERAGE BANKING INDUSTRY BUKU II Berdasarkan rasio keuangan Perseroan, tingkat kecukupan modal (CAR) di 2016 mencapai 25,14%, meningkat dibandingkan tahun 2015 dan 2014, masih lebih tinggi dari industri perbankan BUKU II. Sedangkan beban operasional per pendapatan operasional (BOPO) mengalami peningkatan di tahun 2016 menjadi 96,10% dibandingkan tahun 2015 namun masih lebih tinggi dibandingkan industri perbankan BUKU II. Imbal hasil atas aset (ROA) mengalami penurunan menjadi 0,39% di tahun 2016 namun masih lebih rendah dari industri perbankan BUKU II. Selain itu, tingkat likuiditas (LDR) menurun menjadi 70,26% di tahun 2016, namun masih lebih rendah dari industri perbankan BUKU II. Based on the Company’s financial ratios, capital adequacy rate (CAR) in 2016 reached 25.14%, increased compared to 2015 and 2014, still higher than the banking industry BUKU II. Operating expenses per operating income (BOPO) increased in 2016 by 96.10% compared to 2015 but still higher than the banking industry BUKU II. Return on assets (ROA) decreased by 0.39% in 2016 but still lower than the banking industry BUKU II. In addition, the level of liquidity (LDR) decreased by 70.26% in 2016 but still lower than the banking industry BUKU II. 167 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. TINJAUAN SEGMEN USAHA REVIEW OF BUSINESS SEGMENTS Segmen usaha adalah sekelompok aset dan operasi yang menyediakan barang atau jasa yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen usaha lainnya. Dalam menjalankan kegiatan usaha, Bank Victoria membagi segmen usaha berdasarkan peraturan kebijakan akuntansi menjadi segmen operasi dan segmen geografis. A business segment is a group of assets and operations that provide goods or services that are subject to risks and returns that are different from those of other business segments. In conducting business, Bank Victoria divides the business segment based on accounting policy rules into operating segments and geographical segments. Bank telah menyajikan segmen operasi berdasarkan PSAK 5 (Revisi 2009) mengenai “Segmen Operasi”. Segmen operasi dilaporkan sesuai dengan laporan internal Bank yang disiapkan untuk mengambil keputusan operasional yang bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya ke segmen tertentu dan penilaian atas performanya. The Bank has presented operating segments under PSAK 5 (Revised 2009) on “Operating Segments”. Operating segments are reported in accordance with the Bank’s internal report prepared to take operational decisions that are responsible for allocating resources to specific segments and assessment of their performance. PENJELASAN DAN KINERJA OPERASIONAL SEGMEN OPERASI DESCRIPTION AND PERFORMANCE OPERATING SEGMENT OPERATIONS Segmen operasi Bank Victoria dibagi ke dalam segmen konvensional dan segmen syariah. Penjelasan tiap-tiap segmen diuraikan sebagai berikut. Bank Victoria’s operating segment is divided into conventional segments and sharia segments. The description of each segment is described as follows. SEGMEN KONVENSIONAL CONVENTIONAL SEGMENTS Segmen konvensional memiliki produk dan jasa berupa produk simpanan, produk pinjaman, dan jasa layanan. Conventional segments have products and services in the form of savings products, loan products, and services. PRODUK SIMPANAN SAVING PRODUCTS Produk simpanan merupakan dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun oleh Bank melaui berbagai produk tabungan, giro, dan deposito. Savings products represent third party funds collected by Banks through various savings, current accounts and time deposits. Pada tahun 2016, jumlah rekening dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun Bank masih didominasi oleh produk tabungan. Berdasarkan kinerjanya, jumlah rekening dana pihak ketiga tersebut mengalami peningkatan sebesar 26,87% atau menjadi 83.615 unit rekening dari 65.905 unit rekening di 2015. Peningkatan tersebut khususnya disebabkan peningkatan jumlah rekening produk tabungan sebesar 28,67% dari 47.128 unit rekening di 2015 menjadi 60.639 unit rekening di 2016. Selain itu peningkatan rekening dana pihak ketiga juga disebabkan oleh peningkatan jumlah rekening produk deposito berjangka sebesar 25,06% dari 16.821 unit rekening di 2015 menjadi 21.036 unit rekening di 2016. Namun, pada produk giro terjadi penurunan jumlah rekening sebesar 0,82% atau sebanyak 16 unit rekening. Meskipun dari banyaknya unit rekening produk giro mengalami penurunan, tapi dari jumlah dana mengalami peningkatan yang cukup signifikan. In 2016, the number of third party fund accounts collected by the Bank is still dominated by savings products. Based on its performance, the number of third party fund accounts increased by 26.87% or to 83,615 units of accounts from 65,905 units of accounts in 2015. The increase was mainly due to an increase in the number of savings accounts accounts for 28.67% from 47,128 units of accounts in 2015 to 60,639 units of accounts in 2016.In addition, the increase in third party funds was also due to an increase in the number of time deposit account products by 25.06% from 16,821 units in 2015 to 21,036 units in 2016. However, on demand products there is a decrease in account number of 0.82% or as many as 16 units of accounts. Despite a decrease in the number of units of accounts of demand deposit products, but the amount of funds has increased significantly. OF Jumlah Rekening Dana Pihak Ketiga Total Third Party Fund Accounts (dalam unit rekening) Keterangan Tabungan Giro (in number of accounts) 2016 60,639 Komposisi Composition 72.52% 2015 47,128 Komposisi Composition Pertumbuhan Growth Description 71.51% 28.67% Savings 1,940 2.32% 1,956 2.97% (0.82%) Current Account Deposito Berjangka 21,036 25.16% 16,821 25.52% 25.06% Time Deposits TOTAL 83,615 100.00% 65,905 100.00% 26.87% TOTAL 168 PT Bank Victoria International Tbk. Dari sisi jumlah dana pihak ketiga, secara keseluruhan, kinerja jumlah dana pihak ketiga juga mengalami peningkatan sebesar 13,69% atau menjadi Rp19,52 triliun dari Rp17,17 triliun di 2015. Jumlah dana pihak ketiga yang dihimpun Bank masih didominasi oleh jumlah dana produk deposito berjangka. Peningkatan dana produk deposito berjangka sebesar 11,64%, peningkatan dana produk tabungan sebesar 43,49%, dan peningkatan dana produk giro sebesar 10,05%. Laporan Tahunan 2016 In terms of total third party funds, overall, the performance of third party funds also increased by 13.69% or to Rp19.52 trillion from Rp17.17 trillion in 2015. The amount of third party funds collected by the Bank is still dominated by the amount of funds of time deposit products. Increased funds for time deposits by 11.64%, savings accounts by 43.49%, and 10.05% increase in demand deposit products. Jumlah Dana Pihak Ketiga Total Third Party Funds (dalam juta Rupiah) Keterangan Tabungan Giro (in million Rupiah) 2016 Komposisi Composition Komposisi Composition 2015 Pertumbuhan Growth Description 1,617,021 8.28% 1,126,929 6.56% 43.49% Savings 490,407 2.51% 445,620 2.60% 10.05% Current Account Deposito Berjangka 17,416,843 89.21% 15,600,517 90.84% 11.64% Time Deposits TOTAL 19,524,271 100.00% 17,173,066 100.00% 13.69% TOTAL Adapun penjelasan mengenai kinerja produk simpanan diuraikan sebagai berikut. The explanation of the performance of deposit products is described as follows. Tabungan Saving Deposits Kinerja produk tabungan di tahun 2016 menunjukkan hasil yang baik. Dari sisi kinerja jumlah rekening maupun jumlah dana yang dihimpun dari produk tabungan mengalami peningkatan. Savings product performance in 2016 showed good results. In terms of performance, the number of accounts and the amount of funds collected from savings products increased. Jumlah rekening produk tabungan meningkat sebesar 28,67% atau meningkat sebanyak 13.511 unit rekening dari 47.128 unit rekening di 2015 menjadi 60.639 unit rekening di 2016. Peningkatan ini berasal dari peningkatan rekening tabungan pihak ketiga sebesar 28,54% atau sebanyak 13.408 unit rekening dari jumlah rekening di tahun 2015 yang sebanyak 46.976 unit rekening menjadi 60.384 unit rekening di tahun 2016. The number of savings product accounts increased by 28.67% or increased by 13,511 unit accounts from 47,128 unit accounts in 2015 to 60.639 unit accounts in 2016. This increase comes from an increase in third-party savings account for 28.54% or 13,408 units of account of the number of accounts in 2015 that as many as 46,976 unit of account into 60,384 units in 2016. Jumlah Rekening Produk Tabungan Total Saving Accounts (dalam unit rekening) Keterangan Pihak Ketiga Pihak Berelasi TOTAL (in number of accounts) 2016 60,384 Komposisi Composition 99.58% 255 0.42% 60,639 100.00% Sejalan dengan peningkatan jumlah rekening produk tabungan, jumlah dana produk tabungan juga mengalami peningkatan sebesar 43,49% atau sebesar Rp490,09 miliar dari Rp1,13 triliun di tahun 2015 menjadi Rp1,62 triliun di tahun 2016. Peningkatan ini berasal dari peningkatan dana produk tabungan pihak ketiga sebesar 42,18% atau menjadi Rp1,59 triliun dari Rp1,12 triliun di 2015. Komposisi Composition 2015 Pertumbuhan Growth Description 46,976 99.68% 28.54% Third-Party 152 0.32% 67.76% Related Parties 47,128 100.00% 28.67% TOTAL In line with the increase in savings accounts, total deposits also increased 43.49% or Rp490,09 billion from Rp1.13 trillion in 2015 to Rp1.62 trillion in 2016. This increase comes from an increase in third party savings funds by 42.18% or to Rp1.59 trillion from Rp1.12 trillion in 2015. 169 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. Jumlah Dana Produk Tabungan Total Saving Deposits (dalam juta Rupiah) (in million Rupiah) Keterangan Pihak Ketiga 2016 Komposisi Composition 2015 Pertumbuhan Growth Description 1,587,043 98.15% 1,116,225 99.05% 42.18% Third-Party 29,979 1.85% 10,703 0.95% 180.10% Related Parties 1.617.021 100.00% 1.126.929 100.00% 43.49% TOTAL Pihak Berelasi TOTAL Komposisi Composition Giro Current Account Kinerja produk giro di tahun 2016 berdasarkan jumlah rekening produk giro yang dihimpun Bank menunjukkan penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Namun dari sisi jumlah dana, produk giro tetap mengalami peningkatan yang cukup signifikan di tahun 2016. The performance of demand deposits in 2016 based on the number of checking product accounts collected by the Bank shows a decrease compared to the previous year. However, in terms of the amount of funds, giro products still experienced a significant increase in 2016. Jumlah rekening produk giro di tahun 2016 menurun sebesar 0,82% atau sebanyak 16 unit rekening dari jumlah rekening di tahun 2015 yang sebanyak 1.956 unit rekening menjadi 1.940 unit rekening di 2016. Penurunan tersebut disebabkan penurunan rekening produk giro pihak ketiga sebesar 1,24% atau sebanyak 24 unit rekening. Namun demikian, jumlah rekening produk giro pihak berelasi menunjukkan peningkatan sebesar 38,10% atau menjadi 29 unit rekening dari 21 unit rekening di 2015. The number of demand deposit accounts in 2016 decreased by 0.82% or as much as 16 units of accounts from the number of accounts in 2015 which amounted to 1,956 units of accounts became 1,940 unit accounts in 2016. The decline was due to a decline in third party accounts product account by 1.24% or as many as 24 units of accounts. However, the number of current accounts of related parties shows an increase of 38.10% or to 29 units of accounts of 21 units of accounts in 2015. Jumlah Rekening Produk Giro Total Giro Accounts (dalam unit rekening) Keterangan (in number of accounts) 2016 Pihak Ketiga 1,911 Pihak Berelasi TOTAL Komposisi Composition Komposisi Composition 2015 98.51% 1,935 98.93% Pertumbuhan Growth Description (1.24%) Third-Party 29 1.49% 21 1.07% 38.10% Related Parties 1,940 100.00% 1,956 100.00% (0.82%) TOTAL Sedangkan kinerja jumlah dana produk giro mengalami peningkatan yaitu sebesar 10,05% atau sebesar Rp44,79 miliar dari Rp445,62 miliar di 2015 menjadi Rp490,41 miliar di 2016. Peningkatan ini berasal dari peningkatan produk giro pihak ketiga yang mencapai 10,28% atau sebesar Rp45,21 miliar dari Rp439,71 miliar di 2015 menjadi Rp484,92 miliar di 2016. Namun demikian, kinerja produk giro pihak berelasi mengalami penurunan sebesar 7,14% atau sebesar Rp422 juta. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun dalam unit rekening produk giro pihak ketiga mengalami penurunan, namun dari sisi jumlah dana, produk giro pihak ketiga tetap mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Peningkatan ini menunjukkan loyalitas nasabah untuk menyimpan dananya di Bank Victoria. Meanwhile, the performance of demand deposits increased by 10.05% or Rp44.79 billion from Rp445.62 billion in 2015 to Rp490.41 billion in 2016. The increase was attributable to a 10.28% increase in third party giro products or Rp45.21 billion from Rp439.71 billion in 2015 to Rp484.92 billion in 2016. However, the performance of the related party’s demand deposit products decreased by 7.14% or Rp422 million. This indicates that although there is a decrease in third party giro product, but in terms of amount of funds, there is a quite significant increase in third party giro product. This increase shows the loyalty of customers to save their funds at Bank Victoria. Jumlah Dana Produk Giro Total Giro Funds (dalam juta Rupiah) Keterangan Pihak Ketiga (in million Rupiah) 2016 2015 Komposisi Composition Pertumbuhan Growth Description 484,918 98,88% 439,709 98.67% 10.28% Third-Party 5,489 1.12% 5,911 1.33% (7.14%) Related Parties 490,407 100.00% 445,620 100.00% 10.05% TOTAL Pihak Berelasi TOTAL Komposisi Composition 170 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Tahunan 2016 Deposito Berjangka Time Deposits Kinerja produk deposito berjangka di tahun 2016 menunjukkan hasil yang baik. Jumlah rekening produk deposito berjangka yang dihimpun Bank menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini sejalan dengan peningkatan jumlah dana produk deposito berjangka. The performance of time deposit products in 2016 showed good results. The number of time deposit product accounts collected by the Bank shows an increase over the previous year. This is in line with the increase in total time deposit product funds. Jumlah rekening produk deposito berjangka meningkat sebesar 25,06% atau menjadi 21.036 unit rekening dari 16.821 unit rekening di 2015. Peningkatan tersebut berasal dari peningkatan jumlah rekening produk deposito berjangka 1 bulan yang meningkat sebesar 42,41% atau menjadi 9.805 unit rekening dari 6.885 unit rekening di 2015. Selain itu peningkatan juga berasal dari produk deposito berjangka 3 bulan dan 12 bulan mengalami peningkatan masing-masing sebesar 26,60% dan 13,82%. Di sisi lain, jumlah rekening produk deposito berjangka 6 bulan mengalami penurunan sebesar 12,46% atau sebanyak 396 unit rekening dari jumlah rekening di tahun 2015 sebanyak 3.179 unit rekening menjadi 2.783 unit rekening di 2016. Penurunan ini diakibatkan karena nasabah lebih menyukai jangka waktu yang lebih singkat karena akan lebih fleksibel dalam menggunakan dananya dan pertimbangan besarnya tingkat bunga. The number of time deposit account products increased by 25.06% or to 21,036 units of accounts from 16,821 units of accounts in 2015. The increase came from an increase in the number of accounts of 1-month time deposit products which increased by 42.41% or to 9,805 units of accounts from 6,885 units of accounts in 2015. In addition, the increase also came from 3-month and 12-month time deposits which increased by 26.60% and 13.82% respectively. On the other hand, 6-month time deposits accounted for 12.46% or 396 units of accounts from 2015 accounts totaling 3,179 units of accounts to 2,783 units in 2016. This decrease is because customers prefer a shorter time period because it will be more flexible in using the funds and they consider the amount of interest rate. Jumlah Rekening Produk Deposito Berjangka Total Time Deposit Accounts (dalam unit rekening) Keterangan 1 bulan (in number of accounts) 2016 9,805 Komposisi Composition Komposisi Composition 2015 46.61% 6,885 40.93% Pertumbuhan Growth 42.41% Description 1 month 3 bulan 7,501 35.66% 5,925 35.22% 26.60% 3 months 6 bulan 2,783 13.23% 3,179 18.90% (12.46%) 6 months 12 bulan TOTAL 947 4.50% 832 4.95% 13.82% 12 months 21,036 100.00% 16,821 100.00% 25.06% TOTAL Sejalan dengan peningkatan jumlah rekening, kinerja jumlah dana produk deposito berjangka juga mengalami peningkatan sebesar 11,64% atau sebesar Rp1,82 triliun dari Rp15,60 triliun di 2015 menjadi Rp17,42 triliun di 2016. Peningkatan tersebut khususnya berasal produk deposito berjangka 3 bulan yang mengalami peningkatan sebesar 23,47% atau sebesar Rp1,18 triliun dan diikuti oleh peningkatan produk deposito berjangka 1 bulan dan 12 bulan yang masing-masing mengalami peningkatan sebesar 15,24% dan 8,29%. Namun demikian, produk deposito berjangka 6 bulan mengalami penurunan jumlah dana sebesar 13,89% atau Rp424,34 miliar dari Rp3,05 triliun di 2015 menjadi Rp2,63 triliun di 2016. Penurunan ini sejalan dengan penurunan jumlah rekening produk deposito berjangka 6 bulan. In line with the increase in the number of accounts, the performance of deposit funds also increased by 11.64% or Rp1.82 trillion from Rp15.60 trillion in 2015 to Rp17.42 trillion in 2016. The increase was mainly derived from 3-month time deposit products which increased by 23.47% or Rp1.18 trillion and followed by an increase in 1-month and 12-month time deposit products which increased respectively by 15.24% and 8.29%. However, the 6-month time deposit product decreased the amount of funds by 13.89% or Rp424.34 billion from Rp3.05 trillion in 2015 to Rp2.63 trillion in 2016. This decline is in line with the decline in the number of accounts of 6-month time deposit products. Jumlah Dana Produk Deposito Berjangka Total Fund of Time Deposit Products (dalam juta Rupiah) Keterangan 1 bulan (in million Rupiah) 2016 7,203,667 Komposisi Composition 41.36% 2015 6,250,814 Komposisi Composition 40.07% Pertumbuhan Growth 15.24% Description 1 month 3 bulan 6,230,026 35.77% 5,045,674 32.34% 23.47% 3 months 6 bulan 2,631,048 15.11% 3,055,386 19.59% (13.89%) 6 months 12 bulan TOTAL 1,352,102 7.76% 1,248,643 8.00% 8.29% 12 months 17,416,843 100.00% 15,600,517 100.00% 11.64% TOTAL 171 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. PRODUK PINJAMAN LOAN PRODUCTS Produk pinjaman merupakan pemberian kredit/pembiayaan kepada pihak ketiga, baik perorangan maupun perusahaan. Dalam mendukung kinerja produk pinjaman, Bank senantiasa menawarkan tingkat suku bunga yang menarik dan bersaing. Selain itu, Bank juga menerapkan percepatan proses kredit dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian. Hal tersebut telah berhasil meningkatkan kinerja produk pinjaman di 2016 sebesar 11,03% atau menjadi Rp14,54 triliun dari Rp13,09 triliun di 2015. Loan products are credit/financing to third parties, both individuals and companies. In supporting the performance of loan products, the Bank continues to offer attractive and competitive interest rates. In addition, the Bank also implements the acceleration of credit process with due observance of prudential principles. This has succeeded in increasing loan product performance in 2016 by 11.03% or to Rp14.54 trillion from Rp13.09 trillion in 2015. Berdasarkan pihak/jenis nasabah, kinerja produk pinjaman mengalami peningkatan sebesar 11,03% atau Rp1,44 triliun dari Rp13,09 triliun di 2015 menjadi Rp14,54 triliun di 2016. Peningkatan kinerja produk pinjaman didominasi oleh pihak ketiga. Kinerja produk pinjaman pihak ketiga mengalami peningkatan sebesar 10,67% atau sebesar Rp1,39 triliun dari Rp13,08 triliun di 2015 menjadi Rp14,48 triliun di 2016. Rincian terkait kinerja produk pinjaman berdasarkan pihak/jenis nasabah diuraikan sebagai berikut. Based on the parties/types of customers, loan product performance increased by 11.03% or Rp1.44 trillion from Rp13.09 trillion in 2015 to Rp14.54 trillion in 2016. Increase in loan product performance is dominated by third parties. The performance of third party lending products increased by 10.67% or Rp1.39 trillion from Rp13.08 trillion in 2015 to Rp14.48 trillion in 2016. Details regarding the performance of loan products based on the parties/types of customers are described as follows. Rincian terkait kinerja produk pinjaman berdasarkan pihak/jenis nasabah diurakan dalam tabel sebagai berikut. Details regarding the performance of loan products based on the parties/types of customers are described in the table as follows. Produk Pinjaman Berdasarkan Pihak/Jenis Nasabah Loan Product by Party/Customer Type (dalam juta Rupiah) Keterangan Pihak Ketiga Pihak Berelasi TOTAL (in million Rupiah) 2016 14,479,92 Komposisi Composition 99.60% Komposisi Composition 2015 13,084,433 Pertumbuhan Growth Description 99.93% 10.67% Third-Party 58,014 0.40% 9,615 0.07% 503.37% Related Parties 14,537,940 100.00% 13,094,048 100.00% 11.03% TOTAL Secara keseluruhan, kinerja produk pinjaman berdasarkan jenis pinjaman mengalami peningkatan sebesar 11,03% atau Rp1,44 triliun. Peningkatan kinerja produk pinjaman berdasarkan jenis pinjaman khususnya berasal dari pinjaman tetap dengan angsuran yang mengalami peningkatan sebesar 44,87% atau sebesar Rp1,17 triliun dari Rp2,62 triliun menjadi Rp3,79 triliun di 2016. Kontribusi peningkatan produk pinjaman berdasarkan jenis pinjaman juga berasal dari produk pinjaman tetap dan pembiayaan syariah yang masing-masing mengalami peningkatan sebesar 5,34% dan12,74%. Overall, loan product performance based on loan type has increased by 11.03% or Rp1.44 trillion. The increase of loan product performance based on loan type was mainly from fixed loan with installment which increased by 44.87% or Rp 1.17 trillion from Rp2.62 trillion to Rp3.79 trillion in 2016. The contribution of loan product increased based on loan type also came from fixed loan and syariah financing products which increased by 5.34% and 12.74%, respectively. Di sisi lain, kinerja pinjaman rekening koran, pinjaman konsumen, pinjaman serba guna, dan pinjaman tanpa agunan mengalami penurunan kinerja dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan kinerja pinjaman rekening koran mengalami penurunan sebesar 17,82% atau sebesar Rp188,66 miliar dari Rp1,06 triliun di 2015 menjadi Rp870,23 miliar di tahun 2016. Demikian pula dengan kinerja pinjaman konsumen, pinjaman serba guna, dan pinjaman tanpa agunan yang masing-masing menurun sebesar 6,62%, 29,50%, dan 39,21%. Penurunan ini disebabkan kebijakan manajemen untuk lebih memfokuskan pada pemasaran pinjamanpinjaman yang memiliki tingkat risiko yang tidak terlalu tinggi. On the other hand, the performance of overdraft facility, consumer loans, multi-purpose loans and unsecured loans decreased in performance over the previous year. The decrease in the performance of overdraft facility decreased by 17.82% or Rp188.66 billion from Rp1.06 trillion in 2015 to Rp870.23 billion in 2016. Similarly, the performance of consumer loans, multi-purpose loans, loans without collateral which decreased by 6.62%, 29.50%, and 39.21% respectively. This decline is due to management policies to focus more on the marketing of loans with a lesser degree of risk. 172 PT Bank Victoria International Tbk. Rincian terkait kinerja produk pinjaman berdasarkan jenis pinjaman diuraikan dalam tabel sebagai berikut. Laporan Tahunan 2016 Details related to loan product performance based on loan type are described in the following table. Produk Pinjaman Berdasarkan Jenis Pinjaman Loan Product Based On Loan Type (dalam juta Rupiah) Keterangan Pinjaman Tetap (in million Rupiah) 2016 8,038,703 Komposisi Composition 55,3% Komposisi Composition 2015 7,631,078 58.28% Pertumbuhan Growth 5.34% Description Fixed Loan Pinjaman Konsumen 508,247 3,49% 544,281 4.16% (6.62%) Consumer Loan Pinjaman Rekening Koran 870,231 5,99% 1,058,895 8.09% (17.82%) Pinjaman Rekening Koran 3,789,570 26,07% 2,615,929 19.98% 44.87% Pinjaman Tetap Dengan Angsuran 118,020 0,81% 167,396 1.28% (29.50%) Pinjaman Serba Guna 479 0.00% 788 0.01% (39.21%) Loans Without Collateral Pinjaman Tetap Dengan Angsuran Pinjaman Serba Guna Pinjaman Tanpa Agunan Pembiayaan Syariah TOTAL 1,212,690 8,34% 1,075,681 8.22% 12.74% Sharia Financing 14,537,940 100.00% 13,094,048 100.00% 11.03% TOTAL Berdasarkan sektor ekonomi, kinerja produk pinjaman mengalami peningkatan sebesar 11,03% atau Rp1,44 triliun, meningkat dari Rp13,09 triliun di tahun 2015 menjadi Rp14,54 triliun di tahun 2016. Peningkatan ini khususnya didominasi oleh sektor lembaga pembiayaan yang meningkat sebesar 38,48% atau Rp1,08 triliun. Selain itu, peningkatan kinerja produk pinjaman berdasarkan sektor ekonomi juga berasal dari peningkatan sektor real estate sebesar 20,33% atau sebesar Rp397,64. Demikian pula dengan sektor perdagangan, restoran, dan hotel, industri, dan syariah yang masing-masing meningkat sebesar 5,72%, 0,5%, 12,74%. Based on the economic sector, the performance of loan products increased by 11.03% or Rp1.44 trillion, up from Rp13.09 trillion in 2015 to Rp14.54 trillion in 2016. This increase was mainly dominated by the financial institution sector which increased by 38.48% or Rp1.08 trillion. In addition, the improvement of loan product performance based on the economic sector also came from the real estate sector increase by 20.33%% or Rp 397.64. Similarly, the trade, restaurants, and hotel, industry and sharia sectors increased by 5.72%, 0.5%, 12.74% respectively. Namun, kinerja produk pinjaman sektor konstruksi menurun sebesar 18,75% atau sebesar Rp187,15 miliar dari Rp1,022 triliun di tahun 2015 menjadi Rp835,073 miliar di tahun 2016. Demikian pula dengan kinerja produk pinjaman sektor jasajasa sosial/masyarakat dan jasa lain-lain yang masing-masing menurun sebesar 2,53% dan 6,33%. Penurunan pinjaman pada sektor konstruksi dan jasa masyarakat seiring dengan kebijakan manajemen untuk fokus pada pinjaman lembaga pembiayaan, real estate, perdagangan dan syariah. However, the performance of loan products in construction sector decreased by 18.75% or Rp187.15 billion from Rp1.022 trillion in 2015 to Rp835.073 billion in 2016. Similarly, the performance of loan products in the social services/community and other services sectors decreased by 2.53% and 6.33%, respectively. The decline in lending to construction and public services sectors is in line with the management’s policy to focus on finance, real estate, trade and sharia financing. Rincian terkait kinerja produk pinjaman berdasarkan sektor ekonomi diuraikan dalam tabel sebagai berikut. Details regarding the performance of loan products based on economic sectors are outlined in the table as follows. Tabel Produk Pinjaman berdasarkan Sektor Ekonomi Table of Loan Product based on Economy Sector (dalam juta Rupiah) Keterangan Lembaga Pembiayaan (in million Rupiah) 2016 3,888,540 Komposisi Composition 26.75% 2015 2,807,890 Financial Institutions 16.42% 5.72% 1,724,663 13.17% 0.5% Industry 16.70% 2,030,271 15.51% 20.33% Real Estate 5.74% 1,022,228 7.81% (18.75%) Construction 1,212,690 8.34% 1,075,681 8.22% 12.74% Sharia 444,191 3.06% 450,769 3.44% (2.53%) Social/Public Services 15.66% 2,149,499 Industri 1,774,744 12.21% Real Estate 2,427,911 Konstruksi 835,073 Syariah Lain-lain TOTAL Description Trade, Restaurants and Hotels 2,276,526 21.44% Pertumbuhan Growth 38.48% Perdagangan, Restoran dan Hotel Jasa-jasa Sosial/ Masyarakat Komposisi Composition 1,678,265 11.54% 1,833,047 14.00% (6.33%) Others 14,537,940 100.00% 13,094,048 100.00% 11.03% TOTAL 173 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. Berdasarkan produk pinjaman yang disalurkan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), kinerja produk pinjaman UMKM mengalami penurunan sebesar 5,6% atau sebesar Rp60,82 miliar dari Rp1,09 triliun di tahun 2015 menjadi Rp1,03 triliun di tahun 2016. Penurunan tersebut terjadi pada produk pinjaman usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah yang masing-masing turun sebesar 86,88%, 35,34%, dan 1,83%. Penurunan kinerja produk pinjaman UMKM tersebut disebabkan karena jenis produk pinjaman UMKM akan fokus dilakukan oleh Entitas Anak yaitu Bank Victoria Syariah. Based on loan products disbursed to Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs), MSME loan product performance decreased by 5.6% or Rp60.82 billion from Rp1.09 trillion in 2015 to Rp1.03 trillion in 2016 . The decrease occurred in micro, small and medium business loan products which decreased by 86.88%, 35.34% and 1.83% respectively. The decline in MSME loan product performance is due to the type of loan product UMKM will focus on by the Subsidiary Bank Victoria Syariah. Rincian terkait kinerja produk pinjaman UMKM diuraikan dalam tabel sebagai berikut. Details related to MSME loan product performance are described in the table as follows. Tabel Produk Pinjaman UMKM Table of MSME Loan Products (dalam juta Rupiah) Keterangan Usaha Mikro Usaha Kecil Usaha Menengah TOTAL (in million Rupiah) 2016 Komposisi Composition Komposisi Composition 2015 Pertumbuhan Growth Description 45 0.00% 343 0.03% (86.88%) Micro Business 78,508 7.66% 121,422 11.18% (35.34%) Small Business 946,554 92.34% 964,157 88.79% (1.83%) Medium Business 1,025,107 100.00% 1,085,922 100.00% (5.6%) TOTAL JASA LAYANAN SERVICES Jasa layanan merupakan usaha penunjang yang disediakan Bank untuk memberikan kemudahan kepada nasabah Bank dalam melakukan berbagai kegiatan. Selama 2016, Perseroan telah melakukan berbagai inovasi untuk meningkatkan pemberian jasa layanan Bank. Hal ini telah berhasil meningkatkan kinerja jasa layanan yang diuraikan sebagai berikut. Service is a supporting business provided by the Bank to provide convenience to Bank customers in conducting various activities. During 2016, the Company has made various innovations to improve the Bank’s service delivery. This has successfully improved the performance of the services described as follows. Secara keseluruhan, kinerja jasa layanan di 2016 mengalami peningkatan sebesar 44,75% atau sebesar Rp4,25 triliun dari Rp9,50 triliun di tahun 2015 menjadi Rp13,75 triliun di tahun 2016. Kinerja jasa layanan Bank didominasi oleh layanan kliring yang mengalami peningkatan sebesar 54,91% atau Rp4,26 triliun dari Rp7,75 triliun di tahun 2015 menjadi Rp12,01 triliun di tahun 2016. Selain itu, peningkatan tersebut berasal dari ATM Victoria yang mencapai 38,38% atau sebesar Rp320,71 miliar. Peningkatan ini sejalan dengan peningkatan dana pihak ketiga. Overall, service performance in 2016 increased by 44.75% or Rp4.25 trillion from Rp9.50 trillion in 2015 to Rp13.75 trillion in 2016. The Bank’s service performance is dominated by clearing services which increased by 54.91% or Rp4.26 trillion from Rp7.75 trillion in 2015 to Rp12.01 trillion in 2016. In addition, the increase came from fee-based income of Victoria ATM which reached 38.38% or Rp320.71 billion. This increase is in line with the increase in third party funds. Namun demikian, beberapa kinerja jasa layanan menunjukkan penurunan. Penurunan tersebut terjadi pada jasa layanan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) dan bank garansi yang menurun sebesar 100,00%. Penurunan juga terjadi pada pembayaran listrik PLN postpaid dan prepaid yang masingmasing menurun 17,77% dan 42,50%. Selain itu penurunan juga terjadi pada Western Union, bank garansi, pembayaran Telkom, dan pembayaran gaji karyawan yang masing-masing menurun sebesar 42,28%, 12,52%, dan 0,55%. Penurunan ini dipengaruhi oleh perubahan gaya hidup dan kondisi lingkungan bisnis yang relevan. Nevertheless, some service performance showed a decline. The decline occurred in the service of Domestic Letters of Credit (SKBDN) and bank guarantee that decreased by 100.00%. The decline also occurred on postpaid and prepaid PLN electricity payments, which decreased 17.77% and 42.50% respectively. In addition, the decline also occurred in Western Union, bank guarantees, Telkom payments, and employee salary payments which decreased by 42.28%, 12.52% and 0.55%, respectively. This decrease is influenced by lifestyle changes and relevant business environment conditions. 174 PT Bank Victoria International Tbk. Rincian terkait kinerja jasa dan layanan selama tahun 2016 diuraikan dalam tabel sebagai berikut. Laporan Tahunan 2016 Details regarding the performance of products and services during 2016 are described in the table as follows. Tabel Jasa Layanan Table of Service Fee (dalam juta Rupiah) Keterangan (in million Rupiah) Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) Western Union Kliring Komposisi Composition 2016 - Komposisi Composition 2015 - 10,432 Pertumbuhan Growth Description 0.11% (100.00%) Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) 1,472 0.01% 2,551 0.03% (42.28%) Western Union 12,007,239 87.34% 7,750,950 81.60% 54.91% Kliring - - 231,600 2.44% (100.00%) Bank Guarantee Bank Garansi Pembayaran Listrik PLN Praqtis Postpaid Prepaid Pembayaran Telkom Pembayaran Gaji Karyawan Electricity Payments PLN Praqtis 372,453 TOTAL 452,962 4.77% (17.77%) Postpaid 738 0.01% 1,284 0.01% (42.50%) 10,146 0.07% 11,598 0.12% (12.52%) Telkom Payments 200,031 1.45% 201,131 2.12% (0.55%) Employee Salary Payments Money Changer ATM Victoria 2.71% Prepaid - - - - - Money Changer 1,156,378 8.41% 835,673 8.80% 38.38% ATM Victoria 13,748,457 100.00% 9,498,181 100.00% 44.75% TOTAL SEGMEN SYARIAH SHARIA SEGMENT Segmen syariah dijalankan oleh Entitas Anak yaitu Bank Victoria Syariah. Seperti halnya segmen konvensional, segmen syariah memilili produk dan jasa berupa produk simpanan, produk pinjaman, dan jasa layanan. The sharia segment is run by the Subsidiary of Bank Victoria Syariah. Like the conventional segments, the sharia segment has products and services in the form of savings products, loan products, and services. PRODUK SIMPANAN SAVING PRODUCTS Produk simpanan merupakan dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun oleh Bank melaui berbagai produk tabungan, giro, dan deposito. Savings products represent third party funds collected by Banks through various savings, current accounts and time deposits. Secara keseluruhan, kinerja produk simpanan segmen syariah mengalami penurunan baik dari jumlah rekening maupun jumlah dana yang berhasil dihimpun. Jumlah rekening dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun Bank mengalami penurunan sebesar 15,15% atau sebesar 1.849 unit rekening dari 12.206 unit rekening di tahun 2015 menjadi 10.357 unit rekening di tahun 2016. Penurunan jumlah rekening khususnya berasal dari produk tabungan pihak ketiga yang menurun sebesar 16,64% atau sebesar 863 unit rekening. Penurunan ini disebabkan oleh kondisi persaingan di perbankan syariah yang semakin meningkat. Overall, the performance of sharia segment products has decreased both from the number of accounts and the amount of funds collected. The number of third party fund accounts collected by the Bank decreased by 15.15% or by 1,849 units of accounts from 12,206 units of accounts in 2015 to 10,357 units of accounts in 2016. The decrease in the number of accounts in particular came from third party savings products which decreased by 16.64% or by 863 units of accounts. This decrease is caused by the increasingly competitive condition in sharia banking. Adapun rincian terkait kinerja jumlah rekening dana pihak ketiga segmen syariah diuraikan ke dalam tabel sebagai berikut. The details related to the performance of the number of third party funds account in sharia segment is described in the table as follows. Tabel Jumlah Rekening Dana Pihak Ketiga Table of Total Third Party Fund Accounts (dalam unit rekening) (in number of accounts) 2016 Komposisi Composition 2015 Tabungan 4,374 42.23% 5,263 43.12% (16.89%) Savings Pihak Ketiga 4,323 41.74% 5,186 42.49% (16.64%) Third-Party Keterangan Komposisi Composition Pertumbuhan Growth Description 175 2016 Annual Report Keterangan Komposisi Composition 2016 Pihak Berelasi PT Bank Victoria International Tbk. Komposisi Composition 2015 Pertumbuhan Growth Description 51 0.49% 77 0.63% (33.77%) Related Parties Giro 233 2.25% 209 1.71% 11.48% Current Account Pihak Ketiga 232 2.24% 208 1.70% 11.54% Third-Party 1 0.01% 1 0.01% 0.00% Related Parties Deposito Berjangka 580 5.60% 631 5.17% (8.08%) Time Deposits 1 bulan 395 3.81% 482 3.95% (18.05%) 1 month 3 bulan 108 1.04% 105 0.86% 2.86% 3 months 6 bulan 27 0.26% 28 0.23% (3.57%) 6 months Pihak Berelasi 12 bulan TOTAL 33 0.32% 16 0.13% 106.25% 12 months 10,357 100.00% 12,206 100.00% (15.15%) TOTAL Sejalan dengan penurunan jumlah rekening dana pihak ketiga, kinerja jumlah dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun segmen syariah juga mengalami penurunan. Secara keseluruhan, jumlah dana pihak ketiga mengalami penurunan sebesar 30,61% atau sebesar Rp18,02 miliar dari total perolehan dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun di tahun 2015 sebesar Rp58,88 miliar di tahun 2015 menjadi Rp40,86 miliar di tahun 2016. Penurunan ini berasal dari produk tabungan pihak ketiga yang mencapai 20,16% atau sebesar Rp9,99 miliar dari Rp49,56 miliar di tahun 2015 menjadi Rp39,57 miliar di tahun 2016. In line with the decline in the number of third party fund accounts, the performance of third party funds collected by the sharia segment also decreased. Overall, total third party funds decreased by 30.61% or Rp18.02 billion from total third party funds raised in 2015 of Rp58.88 billion in 2015 to Rp40.86 billion in 2016. This decrease comes from third party savings products which reached 20.16% or Rp9.99 million from Rp49.56 billion in 2015 to Rp39.57 billion in 2016. Adapun rincian terkait kinerja jumlah dana pihak ketiga segmen syariah yang berhasil dihimpun diuraikan ke dalam tabel sebagai berikut. The details related to the performance of the number of third party funds sharia segments that have been collected are described in the table as follows. Tabel Jumlah Dana Pihak Ketiga Table of Total Third Party Funds (dalam juta Rupiah) Keterangan (in million Rupiah) Komposisi Composition 2016 Komposisi Composition 2015 Pertumbuhan Growth Description Tabungan 40,158 98.29% 50,138 85.16% (19.91%) Savings Pihak Ketiga 39,568 96.85% 49,559 84.17% (20.16%) Third-Party Pihak Berelasi 590 1.44% 765 1.30% (22.88%) Related Parties Giro 119 0.29% 8,109 13.77% (98.53%) Current Account Pihak Ketiga 119 0.29% 8,109 13.77% (98.53%) Third-Party 0 0.00% 0 0.00% 0.00% Related Parties Deposito Berjangka 580 1.42% 631 1.07% (8.08%) Time Deposits 1 bulan 395 0.97% 482 0.82% (18.05%) 1 month 3 bulan 108 0.26% 105 0.18% 2.86% 3 months 6 bulan 27 0.07% 28 0.05% (3.57%) 6 months Pihak Berelasi 12 bulan TOTAL 33 0.08% 16 0.03% 106.25% 12 months 40,857 100.00% 58,878 100.00% (30.61%) TOTAL PRODUK PEMBIAYAAN Produk pembiayaan segmen syariah mencakup produk pembiayaan UMKM dan Non UMKM. Secara keseluruhan, kinerja produk pembiayaan segmen syariah mengalami peningkatan sebesar 15,97% atau Rp167,01 miliar dari Rp1,05 triliun di 2015 menjadi Rp1,21 triliun di 2016. Peningkatan produk pembiayaan ini berasal dari produk pembiayaan non UMKM yang meningkat sebesar Rp870,91 miliar di tahun 2016. FINANCING PRODUCTS Shariah segment financing products include financing products of MSME and Non-MSMEs. Overall, the performance of sharia financing products increased by 15.97% or Rp167.01 billion from Rp1.05 trillion in 2015 to Rp1.21 trillion in 2016. The increase in financing products comes from non-micro finance products which increased by Rp870.91 billion in 2016. 176 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Tahunan 2016 Di sisi lain, produk pembiayaan UMKM yang mencakup pembiayaan usaha mikro, kecil, dan menengah mengalami penurunan masing-masing sebesar 82,48%, 73,49%, dan 64,35%. Penurunan ini sejalan dengan penurunan produk simpanan segmen syariah yang diakibatkan adanya peningkatan persaingan pada industri perbankan syariah. On the other hand, MSME financing products covering micro, small and medium enterprises have decreased 82.48%, 73.49% and 64.35% respectively. This decline is in line with the decline in sharia segment products resulting from increased competition in the sharia banking industry. Rincian terkait kinerja produk pembiayaan segmen syaria diuraikan dalam tabel sebagai berikut. Details regarding the performance of sharia financing products are described in the table as follows. Produk Pembiayaan Financing Products (dalam juta Rupiah) (in million Rupiah) Keterangan 2016 Komposisi Composition Komposisi Composition 2015 Pertumbuhan Growth UMKM Description UMKM Usaha Mikro 6,726 Usaha Kecil Usaha Menengah NON UMKM TOTAL 0.55% 38,399 3.67% (82.48%) Micro Business 69,711 5.75% 262,922 25.14% (73.49%) Small Business 265,344 21.88% 744,361 71.18% (64.35%) Medium Business 870,909 71.82% 0 0.00% N/A NON UMKM 1,212,690 100.00% 1,045,682 100.00% 15.97% TOTAL JASA DAN LAYANAN SERVICES Dari segi jasa dan layanan segmen syariah tidak mengalami peningkatan. Pada tahun 2016, jasa dan layanan segmen syariah berasal dari perolehan jasa Bank Garansi yang tercatat sebesar Rp2,53 miliar. In terms of services fee, the sharia segment has not increased. In 2016, Sharia services and services derived from Bank Guarantee services amounting to Rp2.53 billion. Jasa Layanan Services (dalam juta Rupiah) (in million Rupiah) Keterangan 2016 Komposisi Composition 2015 Komposisi Composition Pertumbuhan Growth Description Bank Garansi 2,532 100,00% 2,532 100,00% 0% Bank Guarantee TOTAL 2,532 100,00% 2,532 100,00% 0% TOTAL PENDAPATAN DAN PROFITABILITAS INCOME AND PROFITABILITY Penjelasan terkait dengan pendapatan dan profitabilias segmen dalam bagian ini menjadi segmen operasi dan segmen geografis. The explanations related to the segment’s revenue and profitability in this section are segments of operations and geographical segments. PENDAPATAN OPERASI SEGMEN REVENUE AND PROFITABILITY OF OPERATING SEGMENTS Pendapatan dan profitabilitas segmen operasi disajikan dalam tabel berikut. Revenue and profitability of operating segments are presented in the following table. DAN PROFITABILITAS 177 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. Tabel Pendapatan dan Profitabilitas Segmen Operasi tahun 2016 Table of Operating Segment Revenue and Profitability in 2016 (dalam ribuan Rupiah) (in thousand Rupiah) 2016 Uraian Konvensional Conventional Syariah Sharia Eliminasi Elemination Jumlah Total Details Pendapatan Bunga dan Syariah - neto 265,458,082 38,166,265 - 303,624,347 Pendapatan Bunga dan Syariah - neto Pendapatan Operasional Lainnya 312,489,188 968,554 - 313,457,742 Other Operational Income (454,062,962) (77,754,230) (1,189) (531,818,381) Other Operational Income 123,884,308 (38,619,411) (1,189) 85,263,708 Laba (Rugi) Operasional Jumlah Aset 24,679,512,632 1,625,183,249 (304,714,598) 25,999,981,283 Total Assets Jumlah Liabilitas 22,032,871,980 232,054,716 (90,015,112) 22,174,911,584 Total Liabilities Beban Operasional Lainnya Laba (Rugi) Operasional Tabel Pendapatan dan Profitabilitas Segmen Operasi tahun 2015 Table of Operating Segment Revenue and Profitability in 2015 (dalam ribuan Rupiah) (in thousand Rupiah) 2015 Uraian Konvensional Conventional Syariah Sharia Eliminasi Elemination Jumlah Total Details Pendapatan Bunga dan Syariah - neto 316,494,656 39,984,854 - 356,479,510 Pendapatan Bunga dan Syariah - neto Pendapatan Operasional Lainnya 202,083,025 1,231,299 - 203,314,324 Other Operational Income (391,862,448) (73,739,893) (1,363,881) (466,966,222) Other Operational Income Laba (Rugi) Operasional 126,715,233 (32,523,740) (1,363,881) 92,827,612 Laba (Rugi) Operasional Jumlah Aset 22,056,162,584 1,379,258,860 (184,735,793) 23,250,685,651 Total Assets Jumlah Liabilitas 19,940,425,213 126,675,543 (35,510,931) 20,031,589,825 Total Liabilities Beban Operasional Lainnya Pertumbuhan pendapatan dan profitabilitas segmen disajikan dalam tabel berikut ini. Segment growth and profitability are presented in the following table. Tabel Pertumbuhan Segmen Table of Segment Growth Uraian Pendapatan Bunga dan Syariah - neto Pertumbuhan Growth Konvensional Conventional Syariah Sharia Eliminasi Elemination Jumlah Total Details (16.13%) (4.55%) - (14.83%) Pendapatan Bunga dan Syariah - neto Pendapatan Operasional Lainnya 54.63% (21.34%) - 54.17% Other Operational Income Beban Operasional Lainnya 15.87% 5.44% (99.91%) 13.89% Beban Operasional Lainnya Laba (Rugi) Operasional (2.23%) 18.74% (99.91%) (8.15%) Laba (Rugi) Operasional Jumlah Aset 11.89% 17.83% 64.95% 11.82% Total Assets Jumlah Liabilitas 10.49% 83.19% 153.49% 10.70% Total Liabilities 178 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Tahunan 2016 Berdasarkan pertumbuhannya, segmen konvensional mengalami penurunan pendapatan bunga dan syariah-neto yang sebesar 16,13%. Di sisi lain, pendapatan operasional lainnya segmen konvensional mengalami peningkatan sebesar 54,63%. Namun, peningkatan beban operasional lainnya sebesar 15,83% menyebabkan segmen tersebut mengalami kerugian operasional sebesar 2,23%. Sedangkan, jumlah aset dan jumlah liabilitas segmen konvensional mengalami peningkatan masing-masing sebesar 11,89% dan 10,49%. Based on its growth, the conventional segment experienced a decrease in interest income and net sharia by 16.13%. On the other hand, operating income of other conventional segments increased by 54.63%. However, another operational expense increase of 15.83% resulted in the segment experiencing an operating loss of 2.23%. Meanwhile, total assets and total liabilities of conventional segment increased by 11.89% and 10.49%, respectively. Dari sisi segmen syariah, pendapatan bunga dan syariah - neto serta pendapatan operasional lainnya masing-masing mengalami penurunan sebesar 4,55% dan 21,34%. Sedangkan, peningkatan beban operasional mencapai 5,44%. Namun, segmen syariah tetap mampu memperoleh laba operasional sebesar 18.74%. Di sisi lain, jumlah aset dan jumlah liabilitas mengalami peningkatan masing-masing sebesar 17,83% dan 83,19%. From the sharia segment, interest income and sharia-net and other operating income decreased by 4.55% and 21.34% respectively. Meanwhile, the increase in operating expenses reached 5.44%. However, the sharia segment is still able to gain operating profit by 18.74%. Meanwhile, total assets and total liabilities increased by 17.83% and 83.19%, respectively. PENDAPATAN GEOGRAFIS SEGMEN REVENUE AND PROFITABILITY OF GEOGRAPHIC SEGMENT Segmen geografis Bank Victoria disajikan berdasarkan komponen Bank dan Entitas Anak yang dapat dibedakan dalam menghasilkan jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. Bank Victoria melaporkan segmen geografis berdasarkan daerah Jadetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur dan Luar Jawa. Bank Victoria’s geographical segment is presented on the basis of a distinguishable component of the Bank and Subsidiary in providing services to certain economic environments and those components are subject to risks and returns that are different from those of components operating in other economic environments. Bank Victoria reports the geographical segment based on Jadetabek, West Java, Central Java and East Java and Outer Java regions. DAN PROFITABILITAS Tabel Pendapatan dan Profitabilitas Segmen Geografis Tahun 2016 Table of Revenue and Profitability of Geographic Segments in 2016 (dalam ribuan Rupiah) (in thousand Rupiah) 2016 Uraian Pendapatan Bunga dan Syariah - neto Jadetabek Jakarta Depok Tangerang Bekasi Jawa Tengah dan Jawa Timur Central and East Java Jawa Barat West Java Luar Jawa Outside Java Jumlah Total Details 323,796,485 (12,542,594) (12,227,397) 4,597,853 303,624,347 Pendapatan Bunga dan Syariah - neto Beban Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan dan Non-Keuangan (170,470,614) (9,186,161) 401,504 (192,115) (179,447,386) Beban Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan dan Non-Keuangan Pendapatan Operasional Lainnya 312,305,071 515,601 586,669 50,401 313,457,742 Other Operational Income Beban Umum, Administrasi, Tenaga Kerja, dan lain-lain (328,970,924) (11,627,024 (7,769,333) (4,003,714) (352,370,995) Beban Umum, Administrasi, Tenaga Kerja, dan lain-lain 136,660,018 (32,840,178) (19,008,557) 452,425 85,263,708 Operational Profit Pendapatan Non Operasional - Neto Laba Operasional 21,523,900 (9,452,510) (3,141,764) (1,330,701) 7,598,925 Pendapatan Non Operasional - Neto Laba Sebelum Pajak Penghasilan 158,183,918 (64,443,009) (22,150,321) (878,276) 92,862,633 Profit Before Income Tax 7,499,688 - - - 7,499,688 Beban Pajak Penghasilan Beban Pajak Penghasilan 165,683,606 (42,292,688) (22,150,321) (878,276) 100,362,321 Laba Tahun Berjalan Jumlah Aset Laba Tahun Berjalan 25,721,687,071 106,395,498 128,917,864 42,980,850 25,999,981,283 Total Assets Jumlah Liabilitas 21,305,870,324 294,287,379 447,437,089 127,316,792 22,174,911,584 Total Liabilities 179 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. Tabel Pendapatan dan Profitabilitas Segmen Geografis Tahun 2015 Table of Revenue and Profitability of Geographic Segments in 2015 (dalam ribuan Rupiah) (in thousand Rupiah) 2015 Uraian Pendapatan Bunga dan Syariah - neto Jadetabek Jakarta Depok Tangerang Bekasi Jawa Barat West Java Jawa Tengah dan Jawa Timur Central and East Java Luar Jawa Outside Java Jumlah Total Details 357,370,299 (13,470,558) 3,904,189 8,675,580 356,479,510 Pendapatan Bunga dan Syariah - neto Beban Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan dan Non-Keuangan (146,731,807) (7,388,496) 3,573,301 (2,924,983) (153,471,985) Beban Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan dan Non-Keuangan Pendapatan Operasional Lainnya 202,473,483 550,907 289,934 - 203,314,324 Other Operational Income Beban Umum, Administrasi, Tenaga Kerja, dan lain-lain (291,768,207) (11,816,759) (7,794,434) (2,114,837) (313,494,237) Beban Umum, Administrasi, Tenaga Kerja, dan lain-lain Laba Operasional 121,343,768 (32,124,906) (27,010) 3,635,760 92,827,612 Operational Profit Pendapatan Non Operasional - Neto (16,368,493) 20,187,831 5,022,119 (7,671,663) 1,169,794 Pendapatan Non Operasional - Neto Laba Sebelum Pajak Penghasilan 104,975,275 (11,937,075) 4,995,109 (4,035,903) 93,997,406 Profit Before Income Tax 75,810 - - - 75,810 Beban Pajak Penghasilan Beban Pajak Penghasilan Laba Tahun Berjalan 105,051,085 (11,937,075) 4,995,109 (4,035,903) 94,073,216 Laba Tahun Berjalan Jumlah Aset 22,441,144,776 395,397,908 354,043,320 60,099,647 23,250,685,651 Total Assets Jumlah Liabilitas 19,303,172,294 379,069,371 286,167,043 63,181,117 20,031,589,825 Total Liabilities Jawa Tengah dan Jawa Timur Central and East Java Luar Jawa Outside Java Jumlah Total (413.19%) (47.00%) (14.83%) Interest and Sharia Income - net Pertumbuhan Growth Uraian Pendapatan Bunga dan Syariah - neto Jadetabek Jakarta Depok Tangerang Bekasi (9.39%) Jawa Barat West Java (6.89%) Description Beban Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan dan Non-Keuangan 16.18% 24.33% (88.76%) (93.43%) 16.93% Provision for Impairment Losses on Impairment of Financial and Non-Financial Assets Pendapatan Operasional Lainnya 54.24% (6.41%) 102.35% - 54.17% Other Operating Income Beban Umum, Administrasi, Tenaga Kerja, dan lain-lain 12.75% (1.61%) (0.32%) 89.32% 12.40% General Expenses, Administration, Manpower, and others Laba Operasional 12.62% 2.23% 70,276.00% (87.56%) (8.15%) Operating Income (231.50%) (146.82%) (162.56%) (82.65%) 549.60% Non-Operating Income - Net 50.69% 439.86% (543.44% (78.24%) (1.21%) Profit Before Income Tax 9,792.74% - - - 9,792.74% Income Tax Expenses Laba Tahun Berjalan 57.72% 254.30% (543.44%) (78.24%) 6.69% CURRENT YEAR INCOME Jumlah Aset 14.62% (73.09%) (63.59%) (28.48%) 11.82% Total Assets Jumlah Liabilitas 10.37% (22.37%) 56.36% 101.51% 10.70% Total Liabilities Pendapatan Non Operasional - Neto Laba Sebelum Pajak Penghasilan Beban Pajak Penghasilan PT Bank Victoria International Tbk. 180 Laporan Tahunan 2016 Berdasarkan segmen geografis, wilayah Jadetabek merupakan segmen terbesar. Pada 2016, segmen Jadetabek dan Luar Jawa mencatat laba operasional masing-masing sebesar Rp136,66 miliar dan Rp452,43 juta. Sedangkan, segmen Jawa Barat serta Jawa Tengah dan Jawa Timur mencatat rugi operasional masingmasing sebesar Rp32,84 miliar dan Rp19,01 miliar. Based on the geographical segment, Jadetabek region is the largest segment. In 2016, Jadetabek and Outer Java segments recorded operating profit of Rp136.66 billion and Rp452.43 million, respectively. Meanwhile, the segments of West Java and Central Java and East Java recorded an operating loss of Rp32.84 billion and Rp19.01 billion, respectively. Berdasarkan pertumbuhannya, di Jadetabek, pendapatan bunga dan syariah - neto mengalami penurunan sebesar 9,39%. Pendapatan operasional lainnya mengalami peningkatan sebesar 54,24%. Di sisi lain terjadi peningkatan beban penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan dan non keuangan sebesar 16,18%. Namun, pertumbuhan laba operasional mengalami peningkatan sebesar 12,62%. Peningkatan laba operasional sejalan dengan peningkatan laba sebelum pajak penghasilan dan laba tahun berjalan yang masing-masing sebesar 50,69% dan 57,72%. Based on its growth, in Jadetabek, interest income and net sharia decreased by 9.39%. Other operating income increased by 54.24%. On the other hand, an increase in allowance for impairment losses on financial and non-financial assets amounted to 16.18%.However, growth in operating income increased by 12.62%. Increase in operating income is in line with the increase in income before income tax and profit for the year respectively by 50.69% and 57.72%. Sedangkan di wilayah Jawa Barat, pendapatan bunga dan syariah - neto menunjukkan penurunan sebesar 6,89%. Selain itu, pendapatan operasional lainnya juga menurun sebesar 6,41%. Namun, masih dapat menghasilkan peningkatan laba operasional sebesar 2,23%. Peningkatan laba operasional sejalan dengan peningkatan laba sebelum pajak penghasilan dan laba tahun berjalan yang masing-masing sebesar 439,86% dan 254,30%. While in West Java, interest income and sharia-net showed a decrease of 6.89%.In addition, other operating revenue also decreased by 6.41%. However, it can still generate an increase in operating income by 2.23%. Increase in operating income is in line with the increase in income before income tax and profit for the year respectively by 439,86% and 254.30%. Di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur, pendapatan bunga dan syariah - neto mengalami penurunan sebesar 413,19%. Sedangkan, pendapatan operasional lainnya meningkat 102,35%. Selain itu, beban penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan dan non keuangan juga menurun sebesar 88,76%. Hal tersebut menyebabkan laba operasional meningkat sebesar 70,276.00%. Namun, penurunan pendapatan non operasional - neto sebesar 162,56% menyebabkan wilayah tersebut mencatatkan laba sebelum pajak penghasilan yang menurun sebesar 543,44%. In Central Java and East Java, interest income and net sharia decreased by 413.19%. Meanwhile, other operating income increased by 102.35%. In addition, the allowance for impairment losses on financial and non-financial assets also decreased by 88.76%. This resulted in an increase in operating income by 70.276,00%. However, a decrease in non-operating income - net of 162.56% resulted in the region’s earnings before income tax decreased by 543.44%. Sedangkan di wilayah luar Jawa, pendapatan bunga dan syariah - neto menurun sebesar 47,00%. Selain itu, beban penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan dan non keuangan menurun sebesar 93.43%. Hal ini menyebabkan laba operasional turun sebesar 87,56% dan mendorong penurunan laba tahun berjalan sebesar 78,24%. While in the outer Java, interest income and sharia - net decreased by 47.00%. In addition, the allowance for impairment losses on financial and non-financial assets also decreased by 93.43%.This resulted in a decrease in operating profit by 87.56% and a decrease in current profit by 78.24%. Terkait dengan jumlah aset, Bank Victoria yang berada di wilayah Jadetabek mengalami peningkatan aset sebesar 14,62%, sedangkan Bank Victoria yang berada pada wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur serta Luar jawa mengalami penurunan yang masing-masing sebesar 73,09%, 63,59%, 28,48%. Berdasarkan jumlah liabilitas, Bank Victoria yang berada di wilayah Jawa Barat mengalami penurunan liabilitas sebesar 22,37%, sedangkan Bank Victoria yang berada pada wilayah Jadetabek, Jawa Tengah dan Jawa Timur, serta Luar Jawa mengalami peningkatan liabilitas masing-masing sebesar 10,37%, 56,36%, dan 101,51%. In relation to the number of assets, Bank Victoria offices located in Jadetabek region experienced an increase in assets by 14.62%, while Bank Victoria offices located in the regions of West Java, Central Java and East Java as well as outside Java experienced a decrease by respectively 73.09%, 63.59%, 28.48%. Based on total liabilities, liabilities of Bank Victoria branch office in West Java decreased by 22.37%, while liabilities of Bank Victoria branch office in Jadetabek, Central Java and East Java, and Outer Java regions increased by 10.37%, 56.36%, and 101.51%. 181 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. Prospek Usaha Business Prospect Di era globalisasi saat ini, perekonomian suatu negara seperti Indonesia, selain dipengaruhi kondisi internal, juga kondisi eksternal atau global. Pertumbuhan ekonomi global yang melambat antara lain disebabkan harga komoditas yang terus berfluktasi dan belum pastinya pemulihan ekonomi di Eropa setelah Inggris keluar dari Uni Eropa atau Brexit. Di tengah maraknya potensi ketidakpastian paska terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat ke-45 pada tanggal 9 November 2016 lalu, di dalam negeri berkembang kabar baik yang patut dicermati. Sentimen positif berasal dari dua lembaga riset ternama dan kredibel yaitu AC Nielsen dan Danareksa Research Institute (DRI). Keduanya memaparkan hasil tentang kenaikan indeks kepercayaan konsumen, berdasarkan riset yang baru saja mereka lakukan. In the current era of globalization, the economy of a country like Indonesia is influenced by internal conditions, as well as external or global conditions. Slowing global economic growth, among others, is due to fluctuating commodity prices and uncertain economic recovery in Europe after the United Kingdom out of the EU or Brexit. Amid the rampant potential of uncertainty after the election of Donald Trump as the 45th President of the United States on November 9, 2016, good news emerged in the country that should be observed. Positive sentiments come from two renowned and credible research institutes namely AC Nielsen and Danareksa Research Institute (DRI). Both describe the results of an increase in consumer confidence index, based on research they have just done. Menurut survei Nielsen, indeks kepercayaan konsumen (IKK) Indonesia terus naik pada tahun 2016 hingga menembus 122 pada triwulan III, meningkat enam poin dibandingkan kuartal yang sama tahun 2015 sebesar 116. Indeks yang menunjukkan optimisme konsumen ini merupakan terbaik ketiga di Asia Pasifik setelah India dan Filipina. Ada dua indikator yang membuat indeks kepercayaan konsumen naik. Pertama, indikator keyakinan konsumen akan kondisi keuangan pribadi dalam 12 bulan kedepan yang cukup aman. Kedua, indikator keinginan berbelanja yang cukup meyakinkan. According to Nielsen’s survey, Indonesia’s consumer confidence index (CCI) continued to rise in 2016 to break 122 in the third quarter, an increase of six points compared to the same quarter of 2015 of 116. The index showing consumer optimism is the third best in Asia Pacific after India and the Philippines. There are two indicators that make the consumer confidence index rise. First, the indicator of consumer confidence in personal financial condition in the next 12 months is quite safe. Second, the indicator of shopping desire is quite convincing. Sementara itu, survei DRI menyatakan ekspektasi perekonomian kedepan lebih baik sehingga membuat kepercayaan konsumen di Indonesia meningkat. Konsumen percaya pemerintah telah bekerja dengan baik, tercermin pada laju inflasi yang terkendali yang terefleksi pada harga pangan yang relatif stabil. DRI juga mencatat konsumen percaya perekonomian yang membaik di masa depan akan mendorong naiknya investasi. Peningkatan investasi ini akan memicu penciptaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan per kapita sehingga daya beli pun meningkat. Meanwhile, the DRI survey expressed better economic expectations for the future, thus increasing consumer confidence in Indonesia. Consumers believe the government has done well, reflected in the controlled inflation rate reflected in relatively stable food prices. DRI also noted that consumers believe an improving economy in the future will encourage increased investment. This increase in investment will lead to job creation and increased per capita income so that purchasing power increases. Pada akhirnya hasil survei kedua lembaga riset tersebut merupakan modal bagi harapan ekonomi Indonesia yang lebih baik. Kepercayaan konsumen juga dapat berdampak positif terhadap meningkatnya kepercayaan investor terhadap Indonesia. In the end, the survey results of the two research institutes are a good boost for the hope of a better Indonesian economy. Consumer confidence can also have a positive impact on increasing investor confidence in Indonesia. Diantara negara-negara Asia, India, Tiongkok dan Indonesia merupakan tiga besar Negara tujuan investasi terbaik. Bahkan bagi kalangan pebisnis Jepang, Indonesia menduduki peringkat kedua setelah India. Apresiasi juga patut dialamatkan ke pemerintah, termasuk keberhasilannya dalam program amnesti pajak yang juga telah dipuji oleh dunia internasional. Among Asian countries, India, China and Indonesia are the top three best investment destinations. Even for the Japanese businessmen, Indonesia ranks second after India. Appreciation also deserves to be addressed to the government, including its success in a tax amnesty program that has also been praised by the international community. Tidak bisa dipungkiri juga dukungan dari kalangan internasional. Rilis Bank Dunia yang baru saja mengumumkan peringkat kemudahan berusaha atau ease of doing business (EODB) untuk 190 negara yang disurvei. Dalam survei itu peringkat kemudahan berusaha Indonesia naik tajam dari posisi 106 di tahun 2015 ke urutan 91 di tahun 2016. Kenaikan peringkat itu menunjukkan bahwa melakukan bisnis di Indonesia semakin mudah. Indonesia pun mencatat rekor dengan melakukan tujuh Support from the international community is inevitable. The World Bank’s recently announced ease of doing business (EODB) rating for 190 countries surveyed. In the survey, Indonesia’s ranking for ease of doing business rose sharply from 106th position in 2015 to 91th in 2016. The rating increase shows that doing business in Indonesia is getting easier. Indonesia also set a record by conducting seven reforms in the past year, to improve the business climate for local entrepreneurs. Reforms in the PT Bank Victoria International Tbk. 182 Laporan Tahunan 2016 reformasi dalam satu tahun terakhir, untuk memperbaiki iklim usaha bagi pengusaha lokal. Reformasi dalam satu tahun terakhir juga ditujukan untuk menerapkan atau mendorong penggunaan sistem online. Memulai usaha menjadi lebih mudah karena adanya berbagai sistem online yang fungsional. past year are also intended to implement or encourage the use of online systems. Starting a business becomes easier because of the variety of functional online systems. Kebijakan fiskal masih diharapkan mampu menjadi instrument efektif untuk memperkuat ekonomi Indonesia dalam menghadapi tantangan global dan regional dengan mendukung penciptaan pertumbuhan yang inklusif dan berdaya tahan konsumsi rumah tangga maupun pemerintah diperkirakan bisa menjadi pendorong utama perekonomian, sebagai dampak dari laju inflasi yang relatif terkendali dan hanya mencapai 4% pada tahun 2017. Selain itu, rendahnya suku bunga acuan yang didukung oleh implementasi 14 jilid paket kebijakan ekonomi dapat mendorong kinerja investasi dan berdampak positif kepada kinerja pertumbuhan ekonomi. Fiscal policy is still expected to be an effective instrument to strengthen Indonesia’s economy in facing global and regional challenges by supporting the creation of inclusive and sustainable growth. Household and government consumption are expected to be the main driver of the economy, as a result of relatively controlled inflation rate and only reach 4% by 2017. In addition, low interest rates supported by the implementation of a 14-volume package of economic policies can boost investment performance and have a positive impact on economic growth performance. Perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia berdasarkan skenario dasar pada tahun 2016 dan 2017 adalah sebesar 5.1% dan 5.2% (5.1% dalam APBN 2017). Skenario dasar ini merupakan kondisi belum diperhitungkanya risiko ekonomi global dan domestik dalam proses proyeksi. Estimates of Indonesia’s economic growth based on the basic scenario in 2016 and 2017 are 5.1% and 5.2% (5.1% in APBN 2017). This basic scenario is a condition not yet taken into account global and domestic economic risks in the projection process. Namun demikian mengingat cukup kuatnya risiko ekonomi kedepan yang berasal dari risiko global dan domestik, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan terkoreksi dari skenario dasar. Sementara itu risiko ekonomi global dan domestik yang tidak diantisipasi oleh kebijakan yang tepat akan dapat memberikan dampak terhadap pencapaian target pertumbuhan ekonomi Indonesia yang besarnya 5.0% dan 5.1% pada tahun 2016 dan 2017. However, given the strong economic risks ahead of global and domestic risks, Indonesia’s economic growth is expected to be corrected from the underlying scenario. Meanwhile, global and domestic economic risks that are not anticipated by the right policies will have some impact on achieving Indonesia’s economic growth target of 5.0% and 5.1% in 2016 and 2017. (Sumber : Lampiran Perpres No. 45 Tahun 2016 Tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2017) (Source: Annex Presidential Decree No. 45 Year 2016 Concerning Government Work Plan of 2017) Melihat prospek pertumbuhan ekonomi global dan Indonesia di tahun 2017, maka Bank optimis dapat meraih setiap peluang dan potensi yang tercipta. Beberapa peluang tersebut yaitu: Looking at the prospects for global economic growth and Indonesia in 2017, the Bank is optimistic to achieve every opportunity and potential created. Some of these opportunities are: a. The expansion of office network outside Jabodetabek area still gives market niche opportunity and market share which is still open. b.The existence of demographic bonus with the most aggressive growth of middle class society in ASEAN level according to the Bank target market. c. Prioritizing and improving the development of MSMEs and commercial target market supported by the existence and alignment of government programs, Bank Indonesia and the Financial Services Authority as regulator to support the development of small and medium enterprises and infrastructure development. d. The Bank has a Business Group that supports the Bank’s business development such as Bank Victoria Syariah, Victoria Securities, Victoria Insurance and Victoria Investment Management so that cross selling can be conducted against existing customers. e. Building retail banking community through acquisition of new customers such as individual customers (including payroll customers) and small and medium enterprise (SME) segment communities by optimizing the quality of Bank products and services. a. Ekspansi jaringan kantor di luar wilayah Jabodetabek yang masih memberikan peluang ceruk pasar dan market share yang masih terbuka. b. Adanya Bonus demografi dengan pertumbuhan masyarakat kelas menengah (midlle class) paling agresif di tingkat Asean sesuai dengan target market Bank. c.Memprioritaskan dan meningkatkan pengembangan target market UMKM dan komersial yang didukung oleh keberadaan dan keberpihakan program pemerintah, Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan selaku regulator untuk mendukung pengembangan usaha kecil dan menengah serta pengembangan infrastruktur. d. Bank memiliki Grup usaha yang mendukung perkembangan bisnis Bank seperti Bank Victoria Syariah, Victoria Sekuritas, Victoria Insurance dan Victoria Manajemen Investasi sehingga dapat dilakukan cross selling terhadap nasabah yang ada. e. Membangun komunitas retail banking melalui akuisisi nasabah baru seperti nasabah perorangan (termasuk diantaranya nasabah payroll) dan komunitas segmen usaha kecil dan menengah (UKM) dengan mengoptimalkan kualitas produk dan pelayanan Bank. 2016 Annual Report 183 PT Bank Victoria International Tbk. f. Memaksimalkan penjualan produk serta meningkatkan aktivitas transaksional dengan mengedepankan kemudahan dan efisiensi bagi nasabah dengan terus melakukan proses digitalisasi dan inovasi pada layanan elektronik. g. Meningkatkan efisiensi jaringan operasional Bank dengan menerapkan model bisnis yang tepat dan memperkuat e-channels. h. Meningkatkan efisiensi operasional Bank dengan simplifikasi proses, otomasi dan digitalisasi. f. Maximizing product sales and increase transactional activities by promoting ease and efficiency for customers by continuing to process digitalization and innovation in electronic services. g. Improving the efficiency of Bank’s operational network by applying the right business model and strengthening e-channels. h. Improving the Bank’s operational efficiency by simplifying process, automation and digitization. Melalui peluang tersebut dan juga didorong oleh aspirasi manajemen untuk memanfaatkan peluang pertumbuhan di tengah dinamika ekonomi global maupun nasional, Bank Victoria terus meningkatkan kapabilitas internal dalam menghadapi tantangan makro ekonomi di Tahun 2017. Bank meningkatkan efektivitas operasional dan kualitas produk serta layanan jasa dengan mengoptimalkan proses bisnis sehingga sesuai dengan kebutuhan nasabah. Bank terus mengembangkan dan berinvestasi pada sistem guna meningkatkan kemampuan jaringan cabang-cabang kami. Terutama upaya dedikasi dari seluruh karyawan kami yang sangat signifikan di tahun ini dan akan berperan semakin penting dalam upaya kami mengoptimalkan kekuatan dan kemampuan mereka untuk masa depan. Selain itu juga Bank Victoria optimis dapat mencapai potensi peningkatan target bisnis Bank yakni pertumbuhan kredit sebesar 13.84% (sudah termasuk EIR), pertumbuhan DPK sebesar 6.62%, pertumbuhan laba setelah pajak sebesar 104.02% serta pertumbuhan aset sebesar 21.18%. Sehubungan dengan itu, Bank optimis selalu berupaya untuk meningkatkan efisiensi business model yang dijalankan selama ini, dengan penekanan lebih pada perbaikan kualitas layanan dan kecepatan akses bagi nasabah untuk dapat bersaing di industri perbankan dan meningkatkan pertumbuhan Bank. Adapun produk-produk baru tersebut antara lain adalah merupakan produk bancassurance, produk referral dan berbagai layanan perbankan. Bisnis Wealth Management dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan nasabah Bank Victoria, baik nasabah individu maupun perusahaan yang menginginkan solusi optimal bagi perlindungan aset maupun investasi keuangan mereka. Layanan Wealth Management Bank Victoria menawarkan berbagai produk proteksi yang disalurkan melalui layanan one stop service di seluruh cabang Bank Victoria. Through these opportunities and also driven by the management’s aspirations to capitalize on growth opportunities amid the global and national economic dynamics, Bank Victoria continues to improve its internal capabilities in facing macroeconomic challenges in 2017. The Bank improves operational effectiveness and quality of products and services by optimizing business processes to fit customer needs. The Bank continues to develop and invest in systems to improve the network capabilities of our branches. Especially the full of dedication efforts of all our significant employees this year and will play an increasingly important role in our efforts to optimize their strengths and capabilities for the future. In addition, Bank Victoria is optimistic to achieve the Bank’s business growth target of 13.84% (including EIR), loan growth of 6.62%, profit after tax of 104.02% and asset growth of 21.18%. In this regard, the Bank is optimistic to always strive to improve the efficiency of the business model over time, with more emphasis on improving service quality and speed of access for customers to compete in the banking industry and increase the Bank’s growth. The new products include bancassurance products, referral products and various banking services. Wealth Management business is developed to meet the needs of Bank Victoria customers, both individual and corporate customers who want an optimal solution for their asset protection and financial investment. Bank Victoria Wealth Management Services offers a range of protection products delivered through one stop service at all branches of Bank Victoria. Bank Victoria telah mengembangkan produk-produk proteksi dan investasi melalui kemitraan dengan berbagai perusahaan dan investasi melalui kemitraan dengan berbagai perusahaan asuransi ternama dan manajemen investasi yang mempunyai reputasi yang baik di Indonesia dan aktif melakukan upaya penjualan silang (cross selling) untuk mendorong kinerja layanan Wealth Management. Sedangkan untuk terobosan baru yang akan dilakukan adalah dengan membuat produk VIP Safe dalam mata uang US Dollar. Bank Victoria has developed protection and investment products through partnerships with various companies and investments through partnerships with leading insurance companies and reputable investment management in Indonesia and is actively conducting cross selling efforts to drive the performance of Wealth Management. As for the new breakthrough that will be done is to make VIP Safe products in US$ Dollar currency. STRATEGI DAN RENCANA KERJA 2017 STRATEGY AND WORK PLAN 2017 Dalam rangka meningkatkan kinerja dan profitabilitas Bank, manajemen Bank Victoria telah menyusun strategi dan rencana kerja yang akan dilaksanakan sepanjang tahun 2017. Strategi dan rencana kerja Bank tersebut diuraikan sebagai berikut. In order to improve the Bank’s performance and profitability, the management of Bank Victoria has developed strategies and work plans to be implemented throughout 2017. The Business Plan of the Bank is described as follows. STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS 2017 BUSINESS DEVELOPMENT STRATEGY 2017 Sejalan dengan penetapan tema Rencana Bisnis Bank 2017 untuk Sustainable Asset Quality Growth, maka Bank Victoria telah menetapkan langkah-langkah strategis sebagai berikut. In line with the theme of Bank Business Plan 2017 for Sustainable Asset Quality Growth, Bank Victoria has established the following strategic measures. PT Bank Victoria International Tbk. 184 Laporan Tahunan 2016 1.Strategi Pengembangan Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Penghimpunan Dana Pihak Ketiga di tahun 2017 akan difokuskan kepada deposan retail dan berdana murah. Adapun beberapa kunci strategi yang akan diterapkan oleh Bank adalah sebagai berikut. 1.Strategy for Developing Third Party Funds Third Party Funds in 2017 will be focused on retail depositors and cheap donations. The points that will be applied by the Bank in the future are as follows. a.Strategi Produk (Product Strategy) - Memperkenalkan produk CASA dan Deposito valas (USD dan Other Major Currency) - Mendapatkan ijin APERD dengan mempersiapkan administrasi dan system -Memperkenalkan Chip Card ATM -Meluncurkan Cash Management dan Virtual Account - Mendorong penjualan VIP Safe, V-Plan, dan V88 - Memasarkan fitur baru VIP Giro - Mewajibkan rekening tabungan untuk pembukaan deposito - Memperkenalkan beberapa bundling program tabungan, deposito, dan produk asuransi. - Meluncurkan beberapa produk dan program wealth management seperti bancassurance regular premium untuk meningkatkan fee based income Bank - Memasarkan produk Mutual Fund b.Strategi Pemasaran (Marketing Strategy) - Melakukan kegiatan sosialisasi perbankan melalui CSR dana atau edukasi terhadap masyarakat -Setiap Cluster akan mengadakan customer event setiap bulannya untuk memperkenalkan produk unggulan Bank, terutama VIP Safe - Melakukan aktivitas customer gathering untuk produk-produk wealth management - Bekerjasama dalam hal referensi produk Bancassurance - Memperkenalkan layanan Call Center Bank c. Strategi Penjualan (Sales Strategy) - Meningkatkan produktivitas Pimpinan Cabang dan Marketing Officer dalam pencapaian DPK dan NTB melalui laporan, monitoring, dan mentoring harian -Mengurangi porsi deposan inti dengan memperbanyak porsi deposan retail agar DPK portfolio tidak hanya didominasi oleh deposan inti -Cabang melakukan aktivitas cross selling kepada Debitur dan Deposan Korporasi/Komersial untuk menjual produk deposito dan VIP Safe kepada karyawan - Mendorong cabang untuk melakukan aktivitas sales yang lebih agresif dengan cara referral, cross selling, dan portfolio deepening - Mengaktivasikan nasabah yang sudah dormant ataupun zero balance dengan memberikan informasi rate deposito yang up to date, fitur produk VIP Safe, dan cross selling kepada produk Wealth Management -Setiap Cluster mengadakan program OTO minimal satu kali dalam satu bulan - Meningkatkan profitabilitas Bank melalui cross selling penjualan produk Bancassurance/Wealth Management a. Product Strategy -Introducing products of CASA and Foreign Exchange Deposit (USD and Other Major Currencies) -Obtain APERD permission by preparing administration and system -Introducing Chip Card ATM -Launching Cash Management and Virtual Account -Encouranging the sales of VIP Safe, V-Plan, and V88 - Marketing the new feature of VIP Giro - Requiring opening of saving accounts for deposits -Introducing some bundling of savings programs, deposits, and insurance products. -Launching several wealth management products and programs such as regular premium bancassurance to increase fee-based income - Marketing the Mutual Fund products b. Marketing Strategy -Conducting banking socialization activities through CSR fund or education to the community -Each Cluster will hold a customer event every month to introduce the Bank’s flagship product, especially VIP Safe. -Conducting customer gathering activities for wealth management products -Collaborating on bancassurance product references -Introducing the Bank Call Center service c.Sales Strategy -Increasing the productivity of Branch Managers and Marketing Officers in the achievement of DPK and NTB through daily reporting, monitoring and mentoring - Reducing the portion of core depositors by increasing the portion of depositors to DPK portfolio not only dominated by core depositors - Branch offices conduct cross selling activities to Debtors and Corporate/Commercial Depositors to sell deposit and VIP Safe products to employees -Encourage branches to conduct more aggressive sales activities by referral, cross selling, and portfolio deepening -Activating dormant or zero balance customers by providing up to date deposit rate information, VIP Safe product features, and cross selling to Wealth Management products -Each Cluster conducts an OTO program at least once a month - Increasing bank profitability through cross selling of Bancassurance/Wealth Management products 2016 Annual Report 185 PT Bank Victoria International Tbk. 2.Strategi Pembiayaan kredit Secara umum, di tahun 2017 Bank akan fokus kepada kredit segmen UMKM dan Komersial dengan strategi yang akan diterapkan oleh Bank kedepannya sebagai berikut. 2. Credit Financing Strategy In general, in 2017, the Bank will focus on MSME and Commercial segment loans with strategies to be implemented by the Bank in the future as follows. a. Menetapkan sasaran/target pasar berdasarkan risk appetite - Mengklasifikasikan jenis usaha (perdagangan, industri, dan jasa) dari yang menjadi prioritas hingga yang dihindari - Memberdayakan lebih lagi peran divisi bisnis sebagai pemegang kendali strategi dan pencapaian portofolio - Menjaga pemeberian kredit yang prudent berdasarkan SOP dan ketentuan Bank serta historical kredit bermasalah (lesson learned) b. Meningkatkan pertumbuhan portofolio kredit secara konsisten - Memprioritaskan pertumbuhan kredit UMKM (sampai dengan Rp10 miliar) dan Komersial (sampai dengan Rp25 miliar) - Mendorong pertumbuhan kredit di cabang dengan memantau perkembangan pipeline (cold, warn, hot) secara disiplin - Memfokuskan pada Cabang yang sudah memiliki portofolio kredit cukup besar dan baik serta potensial untuk dikembangkan c. Melakukan percepatan proses pengajuan kredit agar dapat kompetitif - Memperbaiki isi usulan permohonan kredit (meningkatkan kualitas) - Meningkatkan efisiensi sistem pengecekan alur proses pengajuan kredit dan dokumentasinya a. Setting targets/target market based on risk appetite -Classify the type of business (trade, industry, and services) from the prioritized to the avoided - Meningkatkan koordinasi yang lebih baik dengan bagian support, taksasi agunan (legal dan administrasi kredit) - Melakukan koordinasi yang sinerji dengan bagian analis kredit berdasarkan asas prudential banking dan kesepakatan risk apetite d. Mengoptimalkan peran Cabang, Divisi Bisnis dan Divisi Credit Analyst dalam peningkatan kualitas proses kredit - Sentralisasi proses kredit di Kantor Pusat untuk Pengajuan dengan plafon di atas Rp5 miliar - Kantor Cabang dapat melakukan proses kredit untuk plafon lebih kecil sampai dengan Rp5 miliar - Proses kredit hanya dapat dilakukan oleh Divisi Bisnis dan Kantor Cabang dengan limit yang telah ditetapkan - Kantor Cabang Pembantu diperkenankan untuk membukukan kredit, namun tidak dapat melakukan pemrosesan kredit - Kantor Kas tidak diperkenankan untuk memproses dan membukukan kredit dan hanya bersifat referral -Peranan Credit Analyst lebih ditingkatkan dengan menurunkan plafon kredit yang harus dilakukan review menjadi di atas Rp5 miliar (sebelumnya di atas Rp10 miliar) e. Meningkatkan peran dan kualitas SDM di bidang perkreditan, terutama BM dan AO - Menetapkan sasaran kerja individu (KPI) bagi Kepala Divisi, BM, dan AO berdasarkan pencapaian portofolio dari sisi kuantitas dan kualitas -Empowering even more the role of business division as the controller of strategy and portfolio achievement - Maintain prudent lending based on SOP and conditions as well as historical Bank loans (lesson learned) b.Increasing the growth of loan portfolio consistently - Prioritizing the growth of MSMEs (up to Rp10 billion) and Commercial (up to Rp25 billion) -Encouraging credit growth in the branch by monitoring the progress of pipeline (cold, warm, hot) with discipline. - Focusing on Branches that already have a large and good credit portfolio and potential to be developed c.Accelerating the credit application process to be competitive - Fixing the contents of the credit application proposal (improving the quality) - Improving the efficiency of the system checking the process flow of credit application and documentation -Improving better coordination with support, taxation, collateral (legal and credit administration) -Coordinate synergies with the credit analyst section based on prudential banking principles and risk apetite agreement d.Optimizing the role of Branch, Business Division and Credit Analyst Division in improving credit process quality - Centralized credit process at Head Office for Filing with a ceiling above Rp5 billion - Branch Offices can perform credit process for a smaller ceiling of up to Rp 5 billion. -The credit process can only be done by the Business Division and Branch Office with a fixed limit - Sub-Branch Office is allowed to record credit, but cannot perform credit processing - The Cash Office is not allowed to process and record credit and is only referral -The role of Credit Analyst is further enhanced by decreasing the credit ceiling to be reviewed above Rp5 billion (previously above Rp10 billion) e.Increasing the role and quality of human resources in the field of credit, especially BM and AO - Setting individual employment goals (KPI) for Division Head, BM and AO based on portfolio achievement in terms of quantity and quality PT Bank Victoria International Tbk. f. -Meningkatkan knowledge dan skill BM dan AO secara melalui program pelatihan (baik dari internal maupun eksternal) - Memberikan kewenangan memutus kredit kepada BM dan di-monitoring secara berkala Meningkatkan penanganan/manajemen account secara konsisten - Melakukan pemantauan dan penagihan Kolektibilitas 2 secara regular dan disiplin - Melakukan koordinasi dengan bagian restrukturisasi dan remedial untuk Kolektibilitas 2 dan Non Performing Loan - Melakukan pemantauan perkembangan Kolektibilitas 3, 4, dan 5 (NPL) yang ditangani baik oleh bagian restrukturisasi maupun remedial, termasuk jika membaik dan kembali ke bisnis 186 Laporan Tahunan 2016 f. -Improving knowledge and skills of BM and AO through training programs (both internal and external). - Providing authority to make credit decision to BM and monitored periodically Improving account handling/management consistently - Monitoring and collecting Collectibility 2 regularly and with discipline -Coordinate with restructuring and remedial sections for Collectibility 2 and Non Performing Loans - Monitoring the development of Collectibles 3, 4, and 5 (NPLs) handled by both restructuring and remedial sections, including if it improves and returns to business 3.Aspek Operasional dan Teknologi Secara umum, tema strategi terkait dengan aspek operasional dan teknologi yang akan diterapkan oleh Bank kedepan adalah menyediakan layanan operasional perbankan yang efisien, nyaman, cepat dan handal yang berbasis kepada orientasi Bisnis. Adapun poin-poin yang akan diterapkan oleh Bank kedepan adalah sebagai berikut. 3. Operating and Technological Aspects In general, the strategy theme related to operational and technological aspects to be applied by the Bank in the future is to provide efficient, convenient, fast and reliable banking operational services based on Business orientation. The points that will be applied by the Bank in the future are as follows. a. Jalur efektifitas proses operasional dari hulu ke hilir dievaluasi dan diperbaiki b. Kualitas administrasi dan percepatan proses dapat diwujudkan baik dari sisi perkreditan, operasional, dan IT c.Transaksi yang semakin kompleks dan meningkat jumlahnya dapat di deliver secara tepat waktu, zero defect, dan memberikan kepuasan kepada customer d.Data core banking dapat diolah dan didistribusikan kepada berbagai unit kerja yang membutuhkan dalam bentuk laporan yang tepat dan akurat sehingga proses pengambilan keputusan bisnis lebih efektif e. Dapat mengikuti perkembangan arah bisnis yang lebih fokus ke retail banking sehingga dapat sejajar dengan Bank pesaing a.The operating process effectiveness path from upstream to downstream is evaluated and improved b.Administration quality and acceleration process can be realized both in terms of credit, operations, and IT c.Transactions increasingly complex and increasing in number can be delivered in a timely manner, zero defect, and provide satisfaction to the customers d.Core banking data can be processed and distributed to various working units in need in the form of timely and accurate report so that the business decision-making process can be more effective e.Able to follow the development of a more focused business direction to retail banking so that it can align with the competitors Bank RENCANA KERJA 2017 WORK PLAN 2017 RENCANA JANGKA PENDEK SHORT TERM PLAN Meskipun celah pertumbuhan industri perbankan di triwulan III tahun 2016 dalam tekanan konsolidasi. Bank akan tetap menjaga pertumbuhan dan kinerja usaha yang lebih baik. Di tahun 2017, bisnis tetap harus tumbuh dengan kualitas yang lebih baik dengan ditopang oleh efektivitas proses kerja baik dari aspek supporting maupun dari aspek bisnis agar proses kerja menjadi lebih cepat, efisien tanpa mengabaikan prinsip kehati-hatian. Untuk mencapai hal tersebut Bank memiliki beberapa target jangka pendek yang telah ditetapkan sebagai berikut: Although the growth gap of the banking industry in the third quarter of 2016 in the pressure of consolidation. The Bank will maintain better growth and business performance. In 2017, business should still grow with better quality supported by the effectiveness of the work process both from the supporting aspects and from the business aspect to work process becomes faster, efficient without ignoring the prudent principle. To achieve this the Bank has several short-term targets that have been set as follows: 1.Jaringan kantor Di tahun 2017, bank masih akan membuka cabang baru di kota yang potensial dan mengoptimalkan jaringan kantor dengan peningkatan status kantor serta merelokasi kantor kas yang saat ini dinilai tidak produktif ataupun tidak sesuai dengan target market yang sudah dicanangkan oleh Bank. 1. Office network In 2017, the bank will still open new branches in potential cities and optimize its office network by upgrading office status and relocating cash offices that are currently considered unproductive or incompatible with the market target set by the Bank. 2016 Annual Report 187 PT Bank Victoria International Tbk. Adapun rencana perubahan jaringan kantor yang akan dilakukan adalah: • Pebukaan 4 (empat) Kantor Cabang (KC) dan 1 (satu) Kantor Kas (KK) yaitu di Bali yang merupakan carry over dari rencana tahun 2016, kota Medan, kota Makassar dan kota Semarang, serta Kantor Kas di kota Surabaya. • Peningkatan status 1 (satu) Kantor Cabang Pembantu (kcp) menjadi Kantor Cabang (KC) yaitu Kantor Cabang Pembantu Graha bip menjadi Kantor Cabang Graha bip. • Relokasi 1 (satu) Kantor Kas dan 2 (dua) Kantor Cabang Pembantu, namun ketiga relokasi tersebut diwilayah yang sama. 2. Pengembangan Produk dan Aktivitas Baru Produk dan pengembangan aktivitas di tahun 2017 meliputi virtual account, e-money, payment system (bill system, autodebit and external payment), m-kios dan wealth management system and product serta trade finance sedangkan disisi pengembangan dari tahun 2016 adalah corporate internet banking dan penerbitan bancassurance product. Pengembangan aktivitas dan produk baru tersebut untuk mendukung ekspansi bisnis khususnya kepada retail banking. Pengembangan aktivitas dan produk tersebut sudah menjadi keharusan bagi Bank Victoria untuk menjadi one stop solution untuk dapat memenuhi kebutuhan nasabah Bank Victoria. Persaingan terkait layanan perbankan yang sudah lengkap sejak lama dikembangkan oleh bank-bank pesaing. Selain selalu mempertahankan mutu layanan perbankan, Bank Victoria juga berkomitmen untuk meningkatkan keamanan perbankan. 3.Meningkatkan penerimaan fee based income Secara perlahan namun pasti, bank di tahun lalu telah memperkuat struktur organisasi bisnis dan memulai meluncurkan produk-produk untuk meningkatkan perolehan pendapatan operasional dengan meningkatkan penerimaan fee based income terutama melalui produk dan aktivitas baru dan pelayanan kepada nasabah. 4. Go Live menjadi Bank Devisa Ditargetkan pada triwuan I pada tahun 2017, sudah Bank Victoria sudah melakukan kegiatan operasional Bank Devisa. Bank tengah berupaya memenuhi sistem dan aplikasi dalam menjalankan kegiatan Bank Devisa. 5.Memperbaiki Kualitas DPK Mengurangi ketergantungan dpk kepada Deposan Inti. Walaupun Deposan Inti Bank Victoria termasuk deposan yang loyal. Untuk itu porsi Deposan retail harus terus bertumbuh. Rasio Tabungan dan Giro (CASA) harus tetap ditingkatkan, mengingat Bank sudah menjadi fitur Internet Banking dan Mobile Banking (IBMB). Dalam upaya program presentasi Office to Office (OTO) untuk mendapatkan payroll account harus berjalan serta berkesinambungan dengan partisipasi dari seluruh cabang. Likewise also the cross-selling process by the branch leadership of depositors to be active in the use of ibmb features can encourage increased portion of savings in Bank Victoria. 6. Development of MSME Credit Segmentation Gradually the ratio of MSME to total credit to be achieved by the Bank is 15% in 2017 according to Circular Letter Number 17/12/PBI/2015. The bank has set a target that until 2018 the ratio can be met 20%. Begitu pun juga proses cross-selling oleh pimpinan cabang terhadap deposan untuk aktif dalam penggunaan fitur ibmb dapat mendorong peningkatan porsi tabungan di Bank Victoria. 6. Pengembangan Segmentasi Kredit UMKM Secara bertahap rasio UMKM terhadap total kredit yang harus dicapai Bank adalah 15% ditahun 2017 sesuai Surat Edaran Nomor 17/12/PBI/2015. Bank sudah mencanangkan target bahwa sampai dengan tahun 2018 rasio tersebut dapat terpenuhi 20%. The change to office network plan to be conducted is: • Opening of 4 (four) branch offices (branch) and 1 (one) cash office (cash office) in bali which is carry over from the plan year 2016, also in Medan, Makassar, and Semarang, and cash office in Surabaya . • Upgrading the status of 1 (one) sub-branch office (kcp) into branch office (kc), which is a Graha BIP sub-branch office to Graha BIP branch office. • Relocation of 1 (one) cash office and 2 (two) sub branches, but the three relocations are in the same region. 2. Development of New Products and Activities Product and activity development in 2017 includes virtual account, e-money, payment system (billing system, autodebit & external payment), m-kios and wealth management system & product and trade finance while the development from 2016 is corporate internet banking and issuance of bancassurance product. The development of new activities and products to support business expansion especially to retail banking. Development of activities and products has become a must for Bank Victoria to become one stop solution to be able to meet the needs of Bank Victoria customers. Competition related to banking services that have been completed since long developed by competitor banks. In addition to always maintaining the quality of banking services, Bank Victoria is also committed to improving banking security. 3. Improving revenues of fee based income Slowly but surely, the bank in the past year has strengthened its business organization structure and started launching products to improve its operating income by increasing feebased income revenue primarily through new products and activities and services to customers. 4. Go Live becoming Foreign Echange Bank Targeted in the first quarter of 2017, Bank Victoria has already conducted the operations of foreign exchange banks. The Bank is working to meet the system and applications in performing Foreign Exchange Bank activities. 5. Improving the Quality of DPK Reducing the dependence of dpk to the Primary Depositors. Although Bank Victoria Primary Depositors include loyal depositors. For that reason, the portion of retail Depositors should continue to grow. Savings and Giro Ratios (CASA) should be improved, considering that Bank has become a feature of Internet Banking and Mobile Banking (IBMB). In the effort of Office to Office (OTO) presentation program to get payroll account must run and continuous with participation from all branches. PT Bank Victoria International Tbk. 188 Laporan Tahunan 2016 Upaya-upaya yang akan terus dilakukan adalah: • Memberdayakan lebih lagi peran divisi bisnis sebagai pemegang kendali strategi dan pencapaian portofolio. • Meningkatkan kuantitas dan kualitas pembiayaan khususnya pada Segmentasi UMKM dan Komersil yang didukung melalui peran aktif DEG dalam memberikan pengarahan dan pelatihan melalui keahliannya. • Mengembangkan cakupan pembiayaan kredit ke perusahaan atau anak perusahaan Jerman di Indonesia melalui pembentukan German Desk DEG. • Memantau pertumbuhan kredit di cabang dan memantau pipeline secara disiplin. • Disiplin menjalankan step-step kredit proses. Efforts that will continue to be done are: • Empowering even more the role of business division as the controller of strategy and portfolio achievement. • Increasing the quantity and quality of financing, especially on SME and Commercial Segmentation supported through the active role of DEG in providing direction and training through its expertise. • Develop credit financing scopes to German companies or subsidiaries in Indonesia through the establishment of the German Desk DEG. • Monitoring credit growth at branch offices and monitor pipeline with discipline. • Being discipline in running the credit process steps. RENCANA JANGKA MENENGAH MEDIUM TERM PLAN Untuk target jangka menengah (2017-2019), Bank masih akan tetap memelihara pertumbuhan dan kinerja usaha yang positif namun dengan melakukan beberapa aktivitas-aktivitas fundamental guna lebih meningkatkan daya saing Bank di Industri Perbankan yang ada saat ini maupun kedepannya. Adapun beberapa target jangka menengah yang telah ditetapkan oleh Bank yaitu: For medium-term targets (2017-2019), the Bank will continue to maintain positive growth and business performance but by undertaking some fundamental activities to further enhance the Bank’s competitiveness in the banking industry today and in the future. Several medium term targets set by the Bank are: 1.Jaringan Kantor Untuk ekspansi jaringan kantor, target jangka menengah paling tidak Bank Victoria dapat beroperasi di 7 provinsi, selain membentuk beberapa Kantor dan ekspansi jaringanjaringan Kantor yang menginduk pada wilayah-wilayah baru tersebut. Juga melalui pengembangan teknologi perbankan yakni layanan Internet Banking dan Mobile Banking sebagai perpanjangan tangan Bank dalam memperluas cakupan jaringan kantor. 2. Peningkatan Kontribusi Pendapatan Provisi, Komisi dan Fee Based Income Melalui peningkatan transaksi ekspor dan impor, valuta asing di tahun 2017, transaksi pembayaran tagihan listrik, telepon, pajak, penjualan produk bancassurance, layanan internet banking dan mobile banking, diharapkan kontribusi pendapatan provisi, komisi dan fee akan mencapai minimal 12% dari pendapatan bunga di tahun 2019. Proyeksi Desember 2016 provisi, komisi dan fee based income adalah lebih besar 10% dari total pendapatan bunga. 3. Fokus Pada Pengembangan/Ekspansi Kredit UMKM dan Komersial Bank berencana untuk target jangka menengah lebih memfokuskan ekspansi pembiyaannya pada segmentasi UMKM dan komersial sebagaimana telah dijabarkan pada segmentasi target market diatas. 4. Pengembangan Produk Kredit dan Pendanaan Beberapa produk kredit dan pendanaan diharapkan dapat dikembangkan dalam jangka menengah. Hal ini untuk lebih memanfaatkan fungsi dari core Banking System Bank. 5. Rencana Pengembangan IT dan Core Banking System Perencanaa strategi IT untuk mendorong rencana bisnis bank secara keseluruhan dalam memberikan dukungan teknologi, haruslah dapat memberikan dukungan teknologi yang inovatif yang dapat mendukung kebutuhan bisnis Bank dalam memberikan layanan dan keamanan kepada nasabah. Dengan membangun teknologi sistem informasi yang terkini sejalan dengan bisnis Bank sehingga memberikan kemudahan 1. Office Network For office network expansions, the medium-term targets at least Bank Victoria can operate in 7 provinces, in addition to establishing several offices and expansion of office networks that span on these new areas. Also through the development of banking technology namely Internet Banking and Mobile Banking services as an extension of the Bank in expanding the coverage of office network. 2. Increased Contribution of Income Provision, Commission and Fee Based Income Through increasing export and import transactions, foreign exchange in 2017, electricity and telephone bills, tax, bancassurance product sales, internet banking and mobile banking transactions, it is expected that the provision, commission and fee revenue contribution will reach at least 12% of interest income in 2019. The projection of December 2016 provision, commission and fee based income is 10% greater than the total interest income. 3.Focus on Development/Expansion of MSME and Commercial Credit The Bank plans to target medium-term focus more on expansion of its financing on SME and commercial segmentation as described in the above target market segmentation. 4. Development of Credit Products and Funding Some credit and funding products are expected to be developed in the medium term. This is to better utilize the function of the Bank’s core Banking System. 5. Development Plan for IT and Core Banking System IT strategy planning to drive the bank’s overall business plan to provide technological support should be able to provide innovative technology support that can support the bank’s business needs in providing services and security to customers. By building the latest information systems technology in line with the bank’s business so as to provide easy access, transaction security, back office services 2016 Annual Report 189 PT Bank Victoria International Tbk. akses, keamanan bertransaksi, membantu layanan back office dalam mendukung operasional bisnis Bank dan dapat memberikan efisiensi biaya operasional dalam mendukung ekspasnsi bisnis Bank yang lebih agresif, hal ini merupakan target dari pengembangan sistem informasi teknologi di Bank Victoria. in support of bank business operations and can provide operational cost efficiency in support of more aggressive banking business expansion, this is the target of information technology system development in Bank Victoria. Sejalan dengan hal tersebut maka untuk menunjang kebutuhan bisnis Bank dalam menaikan status dari Bank umum menjadi “Bank devisa” maka Divisi Teknologi Informasi melakukan pengembangan yang utama saat ini adalah merelokasi Data Center (DC) dan Data Recovery Center (DRC) yang akan digunakan sebagai payment system dan operasional Bank (bank office) diluar sistem core banking yang nantinya dapat digunakan untuk memberikan layanan produk-produk e-channel (digital banking, branchless banking, customer delivery system serta payment system yang terintegrasi dengan core system) yang lebih inovatif dari saat ini. Selain itu, juga dikembangkan core banking untuk mampu mengakomodir transaksi dalam mata uang valas selain itu juga akan direncanakan untuk pengembangan tambahan untuk dapat interface dengan aplikasi pihak ketiga seperti SWIFT, Bloomberg, yang tentunya akan disesuaikan dengan kebutuhan bisnis yang berjalan. Selanjutnya dalam meningkatkan security awarness dan sejalan dengan rencana badan regulator Bank sentral divisi teknologi informasi sudah melakukan upgrading sistem kartu ATM dari yang berbasis magnetik ke berbasis Chip (EMV). In line with this, to support the bank business needs in raising the status of commercial banks into “foreign exchange banks”, the Information Technology Division is currently conducting key development by relocating Data Center (DC) and Data Recovery Center (DRC) that will be used as payment System and bank operations outside the core banking system which can be used to provide e-channel products (digital banking, branchless banking, customer delivery system and payment system integrated with core system) that are more innovative than they are currently. In addition, core banking is also developed to be able to accommodate transactions in foreign currency but it will also be planned for additional development to be able to interface with third-party applications such as SWIFT, Bloomberg, that will certainly be tailored to the needs of running businesses. Furthermore, in improving security awarness and in line with the plan of the central bank regulation, information technology division has been upgrading the ATM card system from a magnetic-based to Chip-based (EMV). Terkait dengan security awareness ini juga bank sudah melakukan sertifikasi pengujian infrastruktur, aplikasi dan jaringan baik internal dan eksternal dengan melakukan pen test termasuk remediasi secara regular dari tahun 2014 oleh pihak ketiga secara dan akan terus dilakukan pada tahun 2017 dan tahun-tahun selanjutnya, hal ini untuk meyakinkan bahwa infrastruktur, aplikasi dan jaringan Bank Victoria sudah memiliki tingkat security yang baik dan sejalan dengan aturan kebijakan regulator Bank Sentral. Sedangkan untuk mendukung bisnis yang Bank yang berfokus pada segmentasi retail, maka pada tahun 2017 Bank berencana akan melakukan Module Loan yang ada saat ini dengan kebutuhan perkembangan segmentasi retail yang lebih yang lebih variatif, serta berencana mengimplementasikan E-Account dan Cash Management (termasuk Virtual Account), EDC Sistem akan dioptimalkan untuk mendukung M-kios dan payment system, wealth management system (wms). Untuk mendukung customer experience, dalam meningkatkan layanan nasabah dan mendekatkan bank kepada nasabahnya Divisi Teknologi Informasi juga akan membangun sistem Call Center yang baik yang dilengkapi dengan teknologi IVR dengan fitur yang memudahkan nasabah untuk melakukan perubahan PIN ATM oleh nasabah sendiri dan mengetahui mutasi terakhir, yang dilengkapi dengan teknologi recording sistem yang lebih baik. Sehingga memudahkan nasabah dalam meningkatkan keamanan ATM dan bertransaksi. EDC System will be optimized to support M-kios and payment system, wealth management system (wms). To support customer experience, in improving customer service and bringing the bank closer to its customers, the Information Technology Division will also build a good Call Center system equipped with IVR technology with features that enable customers to change their ATM PIN by their own and know the latest transaction history, also equipped with better recording system technology. So as to facilitate customers in improving ATM security and doing transaction. Related to this security awarness, the bank has already certified the internal and external infrastructure, application and network testing by pentest including regular remediation from 2014 by third parties and will continue to be done in 2017 and in the following years. This is to ensure that Bank Victoria’s infrastructure, applications and networks already have a good level of security and are in line with central bank regulatory policy rules. Meanwhile, to support the bank’s business which focuses on retail segmentation, in 2017 the bank plans to implement the current Module Loan with the need for more varied retail segmentation and plans to implement E-Account and Cash Management (including Virtual Account). 190 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Tahunan 2016 Tinjauan Keuangan Financial Review Tinjauan keuangan yang diuraikan berikut mengacu kepada Laporan Keuangan Konsolidasian untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 yang disajikan dalam Laporan Tahunan ini. Laporan Keuangan telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis dan Rekan (independent member firm of Pricewaterhouse Cooper) dan mendapat opini wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Bank Victoria International Tbk dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2016, serta kinerja keuangan konsolidasian dan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. The financial review described below refers to the Consolidated Financial Statements for the year ended in 31 December 2016 and 2015 as presented in this Annual Report. The Financial Statements have been audited by the Public Accounting Firm of Tanudiredja, Wibisana, Rintis and Partners (Independent member firm of Pricewaterhouse Cooper) and received unqualified opinion, in all material respects, the financial position of PT Bank Victoria International Tbk and Subsidiaries as of 31 December 2016, as well as the consolidated financial performance and consolidated cash flows for the year then ended, in accordance with Indonesia’s Financial Accounting Standards. LAPORAN POSISI KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT FINANCIAL POSITION KEUANGAN OF Tabel Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Table of consolidated statement of financial position (dalam ribuan Rupiah) (in thousand Rupiah) Pertumbuhan Growth Uraian 2016 2015 1 2 3 4=2-3 5=4/3 24,778,043,706 22,404,912,158 2,373,131,548 10.59% Financial Assets Description ASET Aset Keuangan Aset Non Keuangan TOTAL ASET ASSETS 1,221,937,577 845,773,493 376,164,084 44.48% Non-Financial Assets 25,999,981,283 23,250,685,651 2,749,295,632 11.82% TOTAL ASSETS 22,081,558,105 19,908,027,203 2,173,530,902 10.92% Financial Liability LIABILITAS Liabilitas Keuangan Liabilitas Non Keuangan 1 LIABILITY 93,353,479 123,562,622 (30,209,143) (24.45%) Non-Financial Liability 22,174,911,584 20,031,589,825 2,143,321,759 10.70% TOTAL LIABILITIES DANA SYIRKAH TEMPORER 1,198,799,002 1,105,405,580 93,393,422 8.45% TEMPORARY SYIRKAH FUNDS TOTAL EKUITAS 2,626,270,697 2,113,690,246 512,596,700 24.25% TOTAL EQUITY 25,999,981,283 23,250,685,651 2,749,311,881 11.82% TOTAL LIABILITIES, TEMPORARY SYIRKAH FUND, AND EQUITY TOTAL LIABILITAS TOTAL LIABILITAS, DANA SYIRKAH TEMPORER, DAN EKUITAS 191 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. Posisi Keuangan Konsolidasian (dalam ribuan Rupiah) Consolidated Financial Position (in thousand Rupiah) 2015 2016 25,999,981,283 23,250,685,651 22,174,911,584 20,031,589,825 2,626,270,697 1,198,799,002 2,113,690,246 1,105,405,580 Total Aset Total Asset Total Liabilitas Total Liabilities Dana Syirkah Temporer Temporary Syirkah Funds Total Ekuitas Total Equity ASET ASSETS Per 31 Desember 2016, total aset Perseroan meningkat menjadi Rp25,99 triliun dari Rp23,25 triliun per 31 Desember 2015. Peningkatan total aset tersebut mencapai Rp2,75 triliun atau sebesar 11,82%. Peningkatan total aset tesebut khususnya berasal dari peningkatan aset keuangan dan non keuangan yang masing-masing mencapai 10,59% dan 44,48%. As of 31 December 2016, the Company’s total assets increased to Rp25.99 trillion from Rp23.25 trillion as of 31 December 2015. The increase in total assets reached Rp2.75 trillion or 11.82%. The increase in total assets is derived mainly from the increase in financial and non-financial assets, which reached 10.59% and 44.48%, respectively. ASET KEUANGAN FINANCIAL ASSETS Aset keuangan Bank mencapai Rp24,78 triliun di 2016. Pencapaian tersebut menunjukkan adanya peningkatan sebesar Rp2,37 triliun atau sebesar 10,59% dari 2015 yang mencapai Rp22,40 triliun. Peningkatan aset keuangan khususnya berasal dari peningkatan efek-efek - neto serta pinjaman yang diberikan, pembiayaan dan piutang syariah – neto. The Bank’s financial assets reached Rp24.78 trillion in 2016. The achievement shows an increase of Rp2.37 trillion or 10.59% from Rp22.40 trillion in 2015. The increase in financial assets is derived mainly from the increase in marketable securities - net, as well as loans, financing and sharia receivables - net. Peningkatan efek-efek-neto Bank yang terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia, Surat Utang Negara, Surat Berharga Syariah Negara, Obligasi Korporasi, Wesel Jangka Menengah, Unit Penyertaan Reksadana, dan Efek-efek Pasar Uang dan Pasar Modal Lainnya, mencapai 24,91% atau Rp1,45 triliun dari Rp5,83 triliun di tahun 2015 menjadi Rp7,28 triliun di 2016. Sedangkan Peningkatan Pinjaman Yang Diberikan, Pembiayaan, dan Piutang Syariah Neto mencapai 11,20% atau Rp1,44 triliun dari perolehan di tahun 2015 yang sebesar Rp12,82 triliun menjadi Rp14,26 triliun di 2016. The increase in the Bank’s marketable securities – net, consisting of Bank Indonesia Certificates, Government Securities, Sharia Securities, Corporate Bonds, Medium Term Notes, Mutual Funds, and Money Market Securities and other Capital Markets Securities, amounted to 24.97% or Rp1.45 trillion from Rp5.83 trillion in 2015 to Rp7.28 trillion in 2016. Meanwhile, the increase in Loans, Financing and Net Sharia Receivables reached 11.20% or Rp1.44 trillion from Rp12.82 trillion in 2015 to Rp14.26 trillion in 2016. 192 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Tahunan 2016 Tabel Aset Keuangan Table of Financial Assets (dalam ribuan Rupiah) (in thousand Rupiah) Uraian 2016 1 2 Kas Pertumbuhan Growth 2015 3 4=2-3 Description 5=4/3 1 73,136,238 68,338,994 4,797,244 7.02% Cash 1,467,640,451 1,425,748,011 41,892,440 2.94% Current Accounts in Bank Indonesia 20,202,388 8,851,815 11,350,573 128.23% Current Accounts in Other Banks - Net Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain - neto 1,449,178,267 1,837,189,165 (388,010,898) (21.12%) Current accounts in Bank Indonesia and other Banks - net Efek-efek - neto 7,282,891,945 5,830,696,579 1,452,195,366 24.91% Securities - net - 214,535,000 (214,535,000) (100.00%) Securities Purchased With Repurchase Agreement 214,416,902 188,759,377 25,657,525 13.59% Accrued Interest Revenue 14,260,847,014 12,824,743,677 1,436,103,337 11.20% Loans, Financing and Sharia Receivables - net Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain neto Efek-efek yang Dibeli Dengan Janji Dijual Kembali Pendapatan Bunga yang Masih Akan Diterima Pinjaman yang Diberikan, Pembiayaan dan Piutang Syariah neto Tagihan Akseptasi TOTAL 9,730,501 6,049,540 3,680,961 60.85% Acceptances Receivable 24,778,043,706 22,404,912,158 2,373,131,548 10.59% TOTAL ASET NON KEUANGAN NON-FINANCIAL ASSETS Aset non keuangan Bank mencapai Rp1,22 triliun di 2016. Pencapaian tersebut mengalami peningkatan sebesar 44,48% atau Rp376,16 miliar dari Rp845,77 miliar di 2015. Peningkatan aset non keuangan khususnya berasal dari peningkatan agunan yang diambil alih dan aset pajak tangguhan-neto. Peningkatan agunan yang diambil alih mencapai 162,82% atau Rp329,64 miliar dari Rp202,46 miliar menjadi Rp532,10 miliar di 2016. Sedangkan peningkatan aset pajak tangguhan – neto mencapai 542,46% atau Rp83,91 miliar dari Rp15,47 miliar menjadi Rp99,37 miliar di tahun 2016. The Bank’s non-financial assets reached Rp1.22 trillion in 2016. The achievement increased by 44.48% or Rp376.16 billion from Rp845.77 billion in 2015. Increases in non-financial assets arise primarily from increases in foreclosed assets and net deferred tax assets. The increase in foreclosed collaterals reached 162.82% or Rp329,64 billion of Rp202.46 billion to Rp532.10 billion in 2016. Meanwhile, the increase in net deferred tax assets reached 542.46% or Rp83.91 billion from Rp15.47 billion to Rp99.37 billion in 2016. Tabel Aset Non Keuangan Table of Non-Financial Assets (dalam ribuan Rupiah) (in thousand Rupiah) Uraian 2016 1 2 Pajak Dibayar Dimuka Beban Dibayar Dimuka Pertumbuhan Growth 2015 Description 3 4=2-3 5=4/3 - 15,768,246 (15,768,246) (100.00%) 1 17,468,899 16,878,211 590,688 3.50% Prepaid Expenses Prepaid Taxes 59,864 59,864 0 0.00% Investments in shares of stock - net Agunan yang Diambil Alih 532,102,252 202,460,683 329,641,569 162.82% Foreclosed Collaterals Aset Pajak Tangguhan - neto 99,374,395 15,467,762 83,906,633 542.46% Deferred Tax Asset - net 544,490,501 567,677,865 (23,187,364) (4.08%) Fixed Assets - net 5,076,230 4,379,608 696,622 15.91% Intangible Assets - net Penyertaan Saham - neto Aset Tetap - neto Aset Tidak Berwujud - neto Aset Lain-lain - neto TOTAL 23,365,436 23,081,254 284,182 1.23% Other Assets - net 1,221,937,577 845,773,493 376,164,084 44.48% TOTAL 193 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. LIABILITAS LIABILITY Pada tahun 2016, total liabilitas Bank meningkat sebesar 10,70% atau Rp2,14 triliun dari Rp20,03 triliun per 31 Desember 2015 menjadi Rp22,17 triliun per 31 Desember 2016. Peningkatan tersebut khususnya berasal dari liabilitas keuangan yang mencapai 10,92% atau Rp2,17 triliun dari Rp19,91 triliun menjadi Rp22,08 triliun di 2016. Sedangkan, liabilitas non keuangan mengalami penurunan. In 2016, the Bank’s total liabilities increased by 10.70% or Rp2.14 trillion from Rp20.03 trillion as of December 31, 2015 to Rp22.17 trillion as of December 31, 2016. The increase mainly came from financial liabilities which reached 10.92% or Rp2.17 trillion from Rp19.91 trillion to Rp22.08 trillion in 2016. Meanwhile, nonfinancial liabilities decreased. LIABILITAS KEUANGAN FINANCIAL LIABILITIES Liabilitas keuangan Bank di 2016 mencapai Rp22,08 triliun, meningkat 10,92% atau sebesar Rp2,17 triliun dari tahun 2015 yang mencapai Rp19,91 triliun. Peningkatan liabilitas keuangan khususnya berasal dari peningkatan simpanan nasabah dan efek-efek yang dijual dengan janji dijual kembali. Peningkatan simpanan nasabah mencapai 13,69% atau sebesar Rp2,35 triliun dari Rp17,17 triliun di 2015 menjadi Rp19,52 triliun di 2016. Peningkatan simpanan nasabah khususnya berasal dari produk deposito berjangka. Sedangkan efek-efek yang dijual dengan janji dijual kembali mengalami peningkatan sebesar 100,00% atau Rp101,62 miliar. The Bank’s financial liabilities in 2016 reached Rp22.08 trillion, an increase of 10.92% or Rp2.17 trillion from 2015, which reached Rp19.91 trillion. The increase in financial liabilities arises mainly from the increase in customer deposits and securities sold with repurchase agreements. The increase in customer deposits reached 13.69% or Rp2.35 trillion from Rp17.17 trillion in 2015 to Rp19.52 trillion in 2016. Increase in customer deposits especially comes from time deposit products. The securities sold under repurchase agreements increased by 100.00% or Rp101.62 billion. Tabel Liabilitas Keuangan Table of Financial Liabilities (dalam ribuan Rupiah) Uraian (in thousand Rupiah) 2016 1 Liabilitas Segera Simpanan Nasabah 2 Pertumbuhan Growth 2015 3 4=2-3 Description 5=4/3 1 3,372,928 2,311,585 1,061,343 45.91% Immediate Liabilities 19,524,271,129 17,173,065,806 2,351,205,323 13.69% Customer Deposits 1,332,527,013 1,646,350,365 (313,823,352) (19.06%) Deposits from Other Banks 101,621,102 - 101,621,102 100.00% Securities sold under repurchase agrement 4,682,005 - 4,682,005 100.00% Acceptances Liabilities Efek-efek yang diterbitkan 995,161,071 993,188,799 1,972,272 0.20% Securities issued Akrual dan Liabilitas Lain-lain 119,922,857 93,110,648 26,812,209 28.80% Accruals and Other Liabilities 22,081,558,105 19,908,027,203 2,173,530,902 10.92% TOTAL Simpanan dari Bank Lain Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Liabilitas Akseptasi TOTAL LIABILITAS NON KEUANGAN NON-FINANCIAL LIABILITIES Liabilitas non keuangan Bank di 2016 mencapai Rp93,35 miliar, menurun 24,45% atau Rp30,21 miliar dari Rp123,56 miliar di tahun 2015. Penurunan ini disebabkan oleh liabilitas pajak tangguhan yang meningkat sebesar 100% atau Rp35,88 miliar di tahun 2016. Selain itu utang pajak juga mengalami penurunan sebesar 14,76% atau Rp5,32 miliar di tahun 2016. The Bank’s non-financial liabilities in 2016 reached Rp93.35 billion, down by 24.45% or Rp30.21 billion from Rp123.56 billion in 2015. The decrease was caused by deferred tax liabilities which increased by 100% or Rp35.88 billion in 2016. In addition, the tax debt also decreased by 14.76% or Rp5.32 billion in 2016. 194 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Tahunan 2016 Tabel Liabilitas Non Keuangan Table of Non-Financial Liabilities (dalam ribuan Rupiah) Uraian (in thousand Rupiah) 2016 1 Utang Pajak Pertumbuhan Growth 2015 Description 2 3 4=2-3 5=4/3 30,699,853 36,016,761 (5,316,908) (14.76%) Tax Debt 35,875,241 (35,875,241) (100.00%) Deferred Tax Liabilities - net Liabilitas Pajak Tangguhan - neto - 1 Liabilitas Imbalan Kerja 62,653,626 51,670,620 10,983,006 21.26% Liability for Employee Benefits TOTAL 93,353,479 123,562,622 (30,209,143) (24.45%) TOTAL DANA SYIRKAH TEMPORER TEMPORARY SYIRKAH FUNDS Pada tahun 2016, dana syirkah temporer Bank mencapai Rp1,20 triliun. Pencapaian tersebut meningkat sebesar 8,45% atau Rp93,39 miliar dari tahun 2015 yang mencapai Rp1,10 miliar. Peningkatan dana syirkah temporer terjadi pada simpanan nasabah dan simpanan bank lain. Peningkatan simpanan nasabah mencapai 7,78% atau sebesar Rp84,29 miliar menjadi Rp1,17 triliun dari Rp1,108 triliun di 2015. Sedangkan, peningkatan simpanan bank lain mencapai 41,08% atau sebesar Rp9,10 miliar menjadi Rp31,25 miliar dari Rp22,15 miliar di 2015. In 2016, the Bank’s temporary shirkah funds reached Rp1.20 trillion. This achievement increased by 8.45% or Rp93.39 billion from 2015 which reached Rp1.10 billion. An increase in temporary syirkah funds occurs in customer deposits and deposits with other banks. The increase in customer deposits reached 7.78% or Rp84.29 billion to Rp1.17 trillion from Rp1.108 trillion in 2015. Meanwhile, the increase in bank deposits reached 41.08% or Rp9.10 billion to Rp31.25 billion from Rp22.15 billion in 2015. Tabel Dana Syirkah Temporer Table of Temporary Syirkah Funds (dalam ribuan Rupiah) (in thousand Rupiah) Pertumbuhan Growth Uraian 2016 2015 1 2 3 4=2-3 1,167,549,002 1,083,255,580 84,293,422 7.78% Customer Deposits 31,250,000 22,150,000 9,100,000 41.08% Other Bank Deposits 1,198,799,002 1,105,405,580 93,393,422 8.45% TOTAL Simpanan Nasabah Simpanan Bank Lain TOTAL Description 5=4/3 1 EKUITAS EQUITY Per 31 Desember 2016, total ekuitas Perseroan meningkat sebesar 24,25% atau Rp512,60 miliar dari Rp2,11 triliun per 31 Desember 2015 menjadi Rp2,63 triliun per 31 Desember 2016. Peningkatan total ekuitas khususnya berasal dari saham disetor dimuka dan surplus revaluasi aset setelah pajak yang masingmasing meningkat sebesar Rp267,77 miliar dan Rp79,39 miliar. Per December 31, 2016, total equity of the Company increased by 24.25% or Rp512.60 billion from Rp2.11 trillion at December 31, 2015 to Rp2.63 trillion as of December 31 2016. The increase in total equity especially comes from prepaid-in capital and the surplus of asset revaluation after taxes that respectively increased by Rp267.77 billion and Rp79.39 billion. Tabel Ekuitas Table of Equity (dalam ribuan Rupiah) Uraian 1 Modal Saham Tambahan Modal Disetor Saham disetor dimuka (in thousand Rupiah) 2016 2 Pertumbuhan Growth 2015 3 4=2-3 Description 5=4/3 1 789,065,382 713,916,728 75,148,654 10.53% Capital Stock 21,945,031 21,945,031 - 0.00% Additional Paid-in Capital 267,775,610 0 267,775,610 100.00% Capital subscribed in advance 195 2016 Annual Report Uraian 2016 2015 1 2 3 PT Bank Victoria International Tbk. Pertumbuhan Growth 4=2-3 Description 5=4/3 1 Kerugian yang Belum Direalisasi Atas Perubahan Nilai Wajar Efek-efek yang Tersedia Untuk Dijual - setelah pajak (14,305,958) (6,046,461) (8,259,497) (136.60%) Unrealized Losses on Fair Value Changes Available for Sale - after taxes Surplus Revaluasi Aset setelah pajak 339,470,126 260,082,697 79,387,429 30.52% Asset Revaluation Surplus - after tax 1,222,303 1,123,776 98,527 8.77% Retained Earnings 116,000,000 91,000,000 25,000,000 27.47% Appropriated Belum ditentukan penggunaannya 1,106,303,145 1,032,775,986 73,527,159 7.12% Non-Appropriated Jumlah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk 2,626,253,336 2,113,673,981 512,579,355 24.25% Total Equity Attributable to Owners of the Parent Entity 17,361 16,265 17,345 6.74% Non-Controlling Interests 2,626,270,697 2,113,690,246 512,580,451 24.25% TOTAL Saldo Laba Telah ditentukan penggunaannya Kepentingan Non Pengendali TOTAL LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED INCOME STATEMENT AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME Tabel Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian Table of Consolidated Statement and Other Comprehensive Income (dalam ribuan Rupiah) (in thousand Rupiah) Pertumbuhan Growth Uraian 2016 2015 1 2 3 Pendapatan Bunga dan Syariah Bersih 303,624,347 356,479,510 (52,855,163) (14.83%) Net Interest Income and Sharia Income Pendapatan dan Beban Operasional Lainnya (218,362,486) (263,651,898) 45,289,412 (17.18%) Other Operating Income and Expenses Laba Operasional 85,261,861 92,827,612 (7,565,751) (8.15%) Operating Income Pendapatan Non Operasional-neto 7,598,925 1,169,794 6,429,131 549.60% Non-Operating Income - Net 92,860,786 93,997,406 (1,136,620) (1.21%) Income Before Income Tax Expense 7,499,688 75,810 7,423,878 9792.74% Benefits (Expenses) of Income Tax - Net 100,360,474 94,073,216 6,287,258 6.68% Net Profit of the Current Year 69,292,768 259,796,521 (190,503,753) (73.33%) Other Comprehensive Income of the Current Year - After Taxes Jumlah Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan 169,653,242 353,869,737 (184,216,495) (52.06%) Total Comprehensive Income Of The Current Year Laba Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan 100,360,474 94,073,216 6,287,258 6.68% Profit of the Current Year Attributable Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan 169,653,242 353,869,737 (184,216,495) (52.06%) Total Comprehensive Income for the Current Year attributable Laba Per Saham Dasar (nilai penuh) 13.56 13.18 0.38 2.88% Basic Earning Per Share (full value) Laba Per Saham Dilusian (nilai penuh) 13.56 11.73 1.83 15.60% Diluted Earning Per Share (full value) Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan - Neto Laba Bersih Tahun Berjalan Penghasilan Komprehensif Lain Tahun Berjalan - Setelah Pajak 4=2-3 Description 5=4/3 1 196 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Tahunan 2016 LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED INCOME STATEMENT AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME (dalam ribuan Rupiah / in thousand Rupiah) 2015 2016 356,479,510 353,869,737 353,869,737 303,624,347 259,796,521 169,653,242 92,827,612 85,261,861 93,997,406 7,598,925 1,169,794 100,360,474 92,860,786 94,073,216 7,499,688 75,810 69,292,768 169,653,242 100,360,474 94,073,216 (218,362,486) (263,651,898) Pendapatan Bunga dan Syariah Bersih Net Interest Income and Sharia Income Pendapatan Laba Operasional dan Beban Operasional Operating Income Lainnya Other Operating Income and Expenses Pendapatan NonOperasionalNeto Non-Operationg Income-Nett Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan Income Before Income Tax Expense Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Benefits (Expenses) of Income Tax Laba Bersih Tahun Berjalan Net Profit of the Current Year Penghasilan Komprehensif Lain Tahun Berjalan Setelah Pajak Other Comprehensive Income of the Current Year After Taxes Jumlah Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan Total Comprehensive Income Of The Current Year Laba Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan Profit of the Current Year Attributable Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan Total Comprehensive Profit of the Current Year Attributable PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL OPERATING INCOME AND EXPENSES Pada tahun 2016, pendapatan operasional-neto Bank mencapai Rp303,62 miliar, menurun sebesar 14,83% atau Rp52,86 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp356,48 miliar. Penurunan ini diakibatkan oleh peningkatan beban bunga dan syariah yang lebih besar dibandingkan peningkatan pendapatan Bunga dan syariah. Peningkatan pendapatan bunga dan syariah di tahun 2016 sebesar 7,03% atau Rp147,05 miliar dari Rp2,01 triliun di 2015 menjadi Rp2,16 triliun di 2016. Sedangkan peningkatan beban bunga dan syariah mencapai 12,06% atau Rp199,90 miliar dari Rp1,66 triliun di 2015 menjadi Rp1,86 triliun di 2016. In 2016, the Bank’s net operating income reached Rp303.62 billion, decreased by 14.83% or Rp52.86 billion from Rp356.48 billion in the previous year. This decrease is caused by higher interest and sharia expenses than the increase of Interest and Syariah income. The increase in interest income and sharia in 2016 amounted to 7.03% or Rp147.05 billion from Rp2.01 trillion in 2015 to Rp2.16 trillion in 2016. Meanwhile, interest expenses and sharia expenses increased 12.06% or Rp199.90 billion from Rp1.66 trillion in 2015 to Rp1.86 trillion in 2016. Peningkatan pendapatan bunga dan syariah berasal dari peningkatan pendapatan bunga sebesar 9,05% atau sebesar Rp169,15 miliar dari Rp1,87 triliun di 2015 menjadi Rp2,04 triliun di 2016. Namun peningkatan ini tidak diiringi dengan pendapatan syariah yang mengalami penurunan sebesar 15,31% dari Rp144,37 miliar di 2015 menjadi Rp122,26 miliar di 2016. Adapun peningkatan beban bunga dan syariah ini khususnya berasal dari simpanan dana pihak ketiga produk deposito yang mencapai 13,83% atau Rp194,36 miliar. Hal ini sejalan dengan peningkatan kinerja operasional produk deposito. The increase in interest income and sharia comes from an increase in interest income with 9.05% or Rp169.15 billion from Rp1.87 trillion in 2015 to Rp2.04 trillion in 2016. However, this increase is not accompanied by sharia revenue which decreased by 15.31% from Rp144.37 billion in 2015 to Rp122.26 billion in 2016. The increase in interest expense and sharia is mainly derived from deposit products of third party deposits that reached 13.83% or Rp194.36 billion. This is in line with the increase in operating performance of deposit products. 197 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. Tabel Pendapatan dan Beban Operasional Table of Operating Income and Expenses (dalam ribuan Rupiah) (in thousand Rupiah) Uraian 2016 2015 1 2 3 Pertumbuhan Growth 4=2-3 Description 5=4/3 1 PENDAPATAN BUNGA DAN SYARIAH 2,160,858,817 2,013,810,194 147,048,623 7.30% INTEREST AND SHARIA INCOME Pendapatan Bunga 2,038,596,184 1,869,443,946 169,152,238 9.05% Interest Income Pinjaman yang diberikan 1,658,877,382 1,555,583,118 103,294,264 6.64% Loans 295,652,323 247,278,626 48,373,697 19.56% Securities Efek-Efek Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Pendapatan Syariah 84,066,479 66,582,202 17,484,277 26.26% Placements with Bank Indonesia and Other Banks 122,262,633 144,366,248 (22,103,615) (15.31%) Sharia Income Pendapatan margin 29,043,474 45,638,512 (16,595,038) (36.36%) Margin income Pendapatan bagi hasil 69,402,653 76,495,742 (7,093,089) (9.27%) Profit sharing income - 16,930,043 (16,930,043) (100.00%) Sharia securities income 301,581 281,814 19,767 7.01% Ijarah income – net Pendapatan surat berharga syariah Pendapatan ijarah – neto Pendapatan usaha utama lainnya 23,514,925 5,020,137 18,494,788 368.41% Other core business income BEBAN BUNGA DAN SYARIAH (1,857,234,470) (1,657,330,684) (199,903,786) (12.06%) INTEREST AND SHARIA EXPENSES Simpanan dana pihak ketiga (1,719,526,108) (1,501,970,064) (217,556,044) (14.48%) Third party deposits Deposito (1,599,838,225) (1,405,480,941) (194,357,284) 13.83% Deposits Tabungan (94,236,199) (67,221,241) (27,014,958) 40.19% Saving Deposits Giro (25,451,684) (29,267,882) 3,816,198 13.04% Current Accounts Obligasi yang diterbitkan (104,650,000) (102,490,278) (2,159,722) (2.11%) Bond issued Amortisasi emisi obligasi (2,658,671) (2,221,674) (436,997) 19.67% Amortization of bond issuance Simpanan dari bank lain (30,399,691) (50,648,668) 20,248,977 (39.98%) Deposits from other banks Call Money (29,968,286) (50,648,668) 20,680,382 40.83% Call Money Kewajiban Repo TOTAL PENDAPATAN LAINNYA DAN (431,405) - (431,405) (100.00%) Repo Liability 303,624,347 356,479,510 (52,855,163) (14.83%) TOTAL BEBAN OPERASIONAL OTHER OPERATING INCOME AND EXPENSES Tabel Pendapatan dan Beban Operasional lainnya Table of Other Operating Income and Expenses (dalam ribuan Rupiah) (in thousand Rupiah) Uraian 2016 2015 1 2 3 Pendapatan Operasional Lainnya 313,457,742 203,314,324 83,696,413 177,703,907 Pendapatan dari investasi Reksadana Keuntungan Atas Penjualan Efek-efek yang Diperdagangkan dan Tersedia Untuk Dijual – neto Pertumbuhan Growth 4=2-3 Description 5=4/3 1 110,143,418 54.17% Other Operating Income 67,946,874 15,749,539 23.18% Income from Mutual Fund investments 92,237,932 85,465,975 92.66% Gain On Sale of Available-For-Sale Stock Securities - net 198 PT Bank Victoria International Tbk. Uraian 2016 2015 1 2 3 Laporan Tahunan 2016 Pertumbuhan Growth 4=2-3 Description 5=4/3 1 Provisi dan Komisi Selain Dari Pinjaman 15,166,347 8,913,906 6,252,441 70.14% Provisions and Commissions Apart from Loans (Kerugian)/Keuntungan Atas Kenaikan Nilai Wajar Efek-efek yang Diperdagangkan – neto -2,304,407 3,772,954 (6,077,361) (161.08%) (Loss)/Gains on Fair Value Increase of NetTraded Securities Lain-lain 39,195,482 30,442,658 8,752,824 28.75% Others Beban Operasional Lainnya (531,820,228) (466,966,222) 64,854,006 13.89% Other Operating Expenses Beban Penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan (164,068,355) (116,984,929) 47,083,426 40.25% Provision for impairment losses on financial assets Beban Penyisihan kerugian penurunan nilai aset non-keuangan (15,379,031) (36,487,056) 21,108,025 57.85% Provision for impairment losses on non-financial assets Beban Umum dan Administrasi (147,670,722) (131,657,669) (16,013,053) (12.16%) General and Administrative Expenses Beban Tenaga Kerja (176,580,857) (166,032,115) (10,548,742) (6.35%) PERSONNEL EXPENSES (28,121,263) (15,804,453) (12,316,810) (77.93%) Others (218,362,486) (263,651,898) 45,289,412 17.18% TOTAL Lain-lain TOTAL Pada tahun 2016, beban operasional lainnya - neto Bank mengalami peningkatan Rp45,29 miliar atau sebesar 17,18% dari Rp263,65 miliar di tahun 2015 menjadi Rp218,36 miliar di 2016. Peningkatan beban operasional lainnya disebabkan oleh peningkatan pendapatan operasional lainnya yang lebih kecil dari peningkatan beban operasional lainnya. Peningkatan pendapatan operasional lainnya mencapai Rp110,14 miliar atau sebesar 54,17% dari Rp203,31 miliar di 2015 menajadi Rp313,46 miliar di 2016. In 2016, other operating expenses - net of the Bank increased by Rp45.29 billion or 17.18% from Rp263.65 billion in 2015 to Rp218.36 billion in 2016. The increase in other operating expenses is due to an increase in other operating income that is smaller than the increase in other operating expenses. The increase in other operating income reached Rp110.14 billion or 54.17% from Rp203.31 billion in 2015 to Rp313.46 billion in 2016. Sedangkan, peningkatan beban operasional lainnya mencapai Rp64,85 miliar atau sebesar 13,89% dari Rp466,97 miliar di 2015 menjadi Rp531,82 miliar di 2016. Peningkatan beban operasional lainnya tersebut khususnya disebabkan peningkatan beban penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan dan non keuangan yang masing-masing mencapai 40,25% dan 57,85%. Meanwhile, the increase in other operating expenses reached Rp64.85 billion or 13.89% from Rp466.97 billion in 2015 to Rp531.82 billion in 2016. The increase in operating expenses is mainly due to an increase in allowance for impairment losses on financial assets and non-financial assets which reached 40.25% and 57.85%, respectively. LABA OPERASIONAL OPERATING INCOME Laba operasional Bank mengalami penurunan Rp7,57 miliar atau sebesar 8,15% dari Rp92,83 miliar di 2015 menjadi Rp85,26 miliar di 2016. Penurunan laba operasional tersebut disebabkan peningkatan pendapatan operasional yang lebih rendah dari peningkatan beban operasional lainnya – neto. The Bank’s operating income decreased Rp7.57 billion or 8.15% from Rp92.83 billion in 2015 to Rp85.26 billion in 2016. The decrease in operating profit was due to an increase in operating income that was lower than the increase in other operating expenses - net. PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL NON-OPERATING INCOME (EXPENSE) Pendapatan non operasional – neto Bank di tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar Rp6,43 miliar atau sebesar 549,60% dari Rp1,17 miliar di 2015 menjadi Rp7,60 miliar di 2016. Peningkatan pendapatan non operasional–neto khususnya disebabkan peningkatan pendapatan non operasional yang mencapai Rp13,99 miliar atau sebesar 997,23% dari Rp1,40 miliar di 2015 menjadi Rp15,40 miliar di 2016. Peningkatan pendapatan non operasional tersebut khususnya disebabkan peningkatan laba penjualan aset tetap yang mencapai Rp10,04 miliar atau sebesar 1.415,17%. Selain itu, peningkatan ini juga berasal dari laba penjualan agunan yang diambil alih yang mencapai Rp3,93 miliar atau 100,00% The Bank’s non-operating income in 2016 increased by Rp6.43 billion or 549.60% from Rp1.17 billion in 2015 to Rp7.60 billion in 2016. The increase in non-operating income-net is primarily due to a non-operating income increase of Rp13.99 billion or 997.23% from Rp1.40 billion in 2015 to Rp15.40 billion in 2016. The increase in non-operating income is mainly due to an increase in fixed assets sales income of Rp10.04 billion or 1.415.17%. In addition, this increase also came from the sale of foreclosed collaterals amounting to Rp3.93 billion or 100.00%. 199 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. Tabel Pendapatan/(Beban) Non Operasional Table of Non-Operating Income/(Expense) (dalam ribuan Rupiah) (in thousand Rupiah) Uraian 2016 2015 1 2 3 Pertumbuhan Growth 4=2-3 Description 5=4/3 1 Pendapatan Non Operasional 15,397,271 1,403,282 13,993,989 997.23% NON-OPERATING INCOME Laba penjualan aset tetap 10,747,716 709,341 10,038,375 1,415.17% Gain on sale of fixed assets 3,932,149 - 3,932,149 100.00% Gain on Sale of foreclosed assets Haisl Sewa 165,600 - 165,600 100.00% Lease Revenue Lain-lain 551,806 693,941 (142,135) (20.48%) Others Laba penjualan AYDA Beban Non Operasional (7,798,346) (233,488) (7,564,858) 3239.93% Non-Operating Expenses Rugi Penjualan AYDA (4,460,664) - (4,460,664) (100.00%) Loss on Sale of foreclosed assets Lain-lain (3,337,682) (233,488) (3,104,194) 1329.49% Others 7,598,925 1,169,794 6,429,131 549.60% TOTAL TOTAL LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN INCOME BEFORE INCOME TAX EXPENSE Laba sebelum beban pajak penghasilan Bank di tahun 2016 mencapai Rp92,86 miliar, mengalami penurunan Rp1,14 miliar atau sebesar 1,21% dari 2015 yang mencapai Rp93,99 miliar. Penurunan laba sebelum pajak penghasilan tersebut sejalan dengan penurunan laba operasional. Earnings before income tax expense of the Bank in 2016 reached Rp92.86 billion, decreased Rp1.14 billion or 1.21% from Rp93.99 billion in 2015. The decrease in income before income tax is in line with the decrease in operating income. MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN-NETO BENEFIT (EXPENSE) OF INCOME TAX - NET Pada tahun 2015, Bank mencatatkan manfaat pajak penghasilan – neto yang mencapai Rp7,50 miliar, meningkat sebesar Rp7,42 miliar atau 9.792,74% dari tahun 2015 yang sebesar Rp75,81 juta. Peningkatan manfaat pajak penghasilan tersebut khususnya disebabkan meningkatnya selisih pajak kini dan pajak tangguhan. In 2015, the Bank recorded net income tax benefit of Rp7.50 billion, increased by Rp7.42 billion or 9,792.74% from Rp75.81 million in 2015. Increase in income tax benefit is mainly due to the increase in the difference between the current tax and deferred tax. LABA TAHUN BERJALAN INCOME OF CURRENT YEAR Pada tahun 2016, laba tahun berjalan mengalami peningkatan Rp6,29 miliar atau sebesar 6,68% dari Rp94,07 miliar di 2015 menjadi Rp100,36 miliar di 2016. Adapun laba tahun berjalan tersebut terdiri dari: i. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk yang mencapai Rp100,36 miliar, meningkat Rp6,29 miliar atau sebesar 6,68% dari Rp94,08 miliar di 2015; serta ii. Rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non pengendali yang mencapai Rp1,85 juta, menurun Rp555 ribu atau sebesar 23,11% dari Rp2,40 juta di 2014. In 2016, current year earnings increased by Rp6.29 billion or 6.68% from Rp94.07 billion in 2015 to Rp100.36 billion in 2016. The current year earnings consist of: i. The current year’s profit attributable to owners of the parent entity reaches Rp100.36 billion, an increase of Rp6.29 billion or 6.68% from Rp94.08 billion in 2015; and ii.Current year losses attributable to non-controlling interests of Rp1.85 million, decreased by Rp555 thousands or by 23.11% from Rp2.40 million in 2014. 200 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Tahunan 2016 Tabel Laba Tahun Berjalan Table of Current Year Profit (dalam ribuan Rupiah) (in thousand Rupiah) Uraian 2016 2015 1 2 3 Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada Kepentingan Non Pengendali TOTAL 100,362,321 94,075,618 Pertumbuhan Growth 4=2-3 Description 5=4/3 6,286,703 1 6.68% Profit of the Current Year Attributable to Owners of the Parent Company (1,847) (2,402) 555 23.11% Profit of the Current Year Attributable to Non-Controlling Interests 100,360,474 94,073,216 6,287,258 6.68% TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN SETELAH PAJAK OTHER COMPREHENSIVE INCOME OF THE CURRENT YEAR AFTER TAXES Tabel Penghasilan Komprehensif Lain Tahun Berjalan Setelah Pajak Table of Current Year Other Comprehensive Income After Taxes (dalam ribuan Rupiah) (in thousand Rupiah) Uraian 2016 2015 1 2 3 Pertumbuhan Growth 4=2(3 Description 5=4/3 Pos-pos Yang Akan Direklasifikasi ke Laba Rugi 1 Items That Will Be Reclassified to Profit and Loss Perubahan Nilai Wajar Efek-efek yang Tersedia Untuk Dijual (10,953,220) (8,590,497) (2,362,723) 27.50% Changes in Fair Value of Available-for-Sale Securities Pajak Tangguhan Terkait 2,693,723 2,148,594 545,129 25.37% Related Deferred Taxes Beban penghasilan komprehensif lain - neto setelah pajak (8,259,497) (6,441,903) (1,817,594) 28.22% Other comprehensive income expenses - net after tax Pos-pos Yang Tidak Akan Direklasifikasi ke Laba Rugi Items That Will Not Be Reclassified to Profit and Loss Pengukuran Kembali Atas Liabilitas Imbalan Kerja (2,446,885) 8,207,636 (10,654,521) (129.81%) Remeasurement On Employee Benefit Liabilities Surplus revaluasi aset tetap 79,387,429 346,776,929 (267,389,500) (77.11%) Surplus revaluation of fixed assets Pajak Tangguhan Terkait 611,721 (88,746,141) 89,357,862 (100.69%) Related Deferred Taxes Penghasilan komprehensif lain - neto setelah pajak 77,552,265 266,238,424 (188,686,159) (70.87%) Other comprehensive income - net after tax TOTAL 69,292,768 259,796,521 (190,503,753) (73.33%) TOTAL Penghasilan komprehensif lain tahun berjalan setelah pajak di 2016 mengalami penurunan Rp190,50 miliar atau sebesar 73,33% dari Rp259,80 miliar di 2015 menjadi Rp69,29 miliar di 2016. Penurunan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan setelah pajak tersebut khususnya disebabkan peningkatan pospos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi yang mencapai Rp266,24 miliar atau sebesar 100,00%. Peningkatan pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi tersebut khususnya disebabkan peningkatan laba atas penilaian kembali aset tetap yang mencapai Rp346,78 miliar atau sebesar 100,00%. Other comprehensive income of the current year after tax in 2016 decreased by Rp190.50 billion or 73.33% from Rp259.80 billion in 2015 to Rp69.29 billion in 2016. The decrease of other comprehensive income for the year after tax was mainly due to the increase of items that will not be reclassified to gain or loss of Rp266.24 billion or 100.00%. Increase in items that will not be reclassified to profit or loss is primarily due to an increase in return on fixed assets valuation of Rp346.78 billion or 100.00%. 201 2016 Annual Report JUMLAH PENGHASILAN TAHUN BERJALAN PT Bank Victoria International Tbk. KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOME OF THE CURRENT YEAR Jumlah penghasilan komprehensif tahun berjalan Bank di 2016 mencapai Rp169,65 miliar, mengalami penurunan Rp184,22 miliar atau sebesar 52,06% dari Rp353,87 miliar di 2015. Penurunan jumlah penghasilan komprehensif tahun berjalan tersebut disebabkan penurunan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan – setelah pajak. Adapun jumlah penghasilan komprehensif tahun berjalan tersebut terdiri dari: The Bank’s comprehensive current year’s total income in 2016 reached Rp169.65 billion, decreased by Rp184.22 billion or 52.06% from Rp353.87 billion in 2015. The decrease in the current year’s comprehensive income is attributed to a decrease in other comprehensive income of the current year - after tax. The total current year’s comprehensive income consists of: • Jumlah penghasilan komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk yang mencapai Rp169,65 miliar, menurun Rp184,23 miliar atau sebesar 52,06% dari Rp353,88 miliar di 2015; serta • Jumlah penghasilan komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non pengendali yang mencapai Rp1,10 juta, meningkat Rp11,89 juta atau sebesar 110,15% dari kerugian yang dialami di tahun 2015 sebesar Rp10,80 juta. • The amount of comprehensive income for the year attributable to owners of the parent entity amounting to Rp169.65 billion, decreased by Rp184.23 billion or 52.06% from Rp353.88 billion in 2015; and • The amount of comprehensive income of the current year attributable to non-controlling interests of Rp1,10 million, increased Rp11.89 million or 110.15% of the losses experienced in 2015 amounting to Rp10.80 million. Tabel Jumlah Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan Table of Total Comprehensive Income of the Current Year (dalam ribuan Rupiah) (in thousand Rupiah) Uraian 2016 2015 1 2 3 Jumlah Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan yang Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk 169,652,146 Jumlah Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan yang Diatribusikan Kepada Kepentingan Non Pengendali TOTAL 353,880,535 Pertumbuhan Growth 4=2(3 Description 5=4/3 (184,228,389) 1 (52.06%) Total Comprehensive Income for the Current Year Attributed to Owners of the Parent Company 1,096 (10,798) 11,894 (110.15%) Total Comprehensive Income for the Current Year Attributed to Non(Controlling Interests 169,653,242 353,869,737 (184,216,495) (52.06%) TOTAL LABA PER SAHAM EARNING PER SHARE Tabel Laba Per Saham Table of Earning Per Share (dalam Rupiah penuh) (in full Rupiah) Pertumbuhan Growth Uraian 2016 2015 1 2 3 4=2-3 Dasar (nilai penuh) 13.56 13.18 0.38 2.88% Basic (full value) Dilusian (nilai penuh) 13.56 11.73 1.83 15.60% Diluted (full value) Description 5=4/3 1 LABA PER SAHAM DASAR BASIC EARNING PER SHARE Pada tahun 2016, laba per saham dasar Bank mencapai Rp13,56, mengalami penurunan Rp0,38 atau sebesar 2,88% dari 2015 yang mencapai Rp13,18. In 2016, the basic earnings per share of the Bank reached Rp13.56, decreased Rp0.38 or 2.88% from Rp13.18 in 2015. 202 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Tahunan 2016 LABA PER SAHAM DILUSIAN DILUTED EARNING PER SHARE Pada tahun 2016, laba per saham dilusian Bank mencapai Rp13,56, mengalami penurunan Rp1,83 atau sebesar 15,60% dari Rp11,73 di 2015. Hal ini sejalan dengan penurunan laba per saham dasar. In 2016, diluted earnings per share of Banks reached Rp13.56, decreased Rp1.83 or 15.60% from Rp11.73 in 2015. This is in line with the decrease in basic earnings per share. LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT CASH FLOW Tabel Arus Kas Konsolidasian Table of Consolidated Cash Flow (dalam ribuan Rupiah) (in thousand Rupiah) Uraian 2016 2015 1 2 3 Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi Pertumbuhan Growth 4=2(3 Description 5=4/3 1 797,854,046 541,395,530 256,458,516 47.37% Net Cash Flows from Operating Activities (1,992,936,104) (1,108,174,762) 884,761,342 79.84% Net Cash Flows Used For Investment Activities 342,924,264 30 342,924,234 1,143,080,780.00% Net Cash Flows from Financing Activities Penurunan Neto Kas dan Setara Kas (852,157,794) (566,779,202) (285,378,592) 50.35% Net Income of Cash and Cash Equivalents Kas dan Setara Kas Awal Tahun 3,340,127,985 3,906,907,187 (566,779,202) (14.51%) Cash and Cash Equivalents at Beginning of Year Kas dan Setara Kas Akhir Tahun 2,487,970,191 3,340,127,985 (852,157,794) (25.51%) Year End Cash and Cash Equivalents Arus Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi Arus Kas Bersih diperoleh dari Aktivitas Pendanaan ARUS KAS KONSOLIDASIAN Consolidated CASH FLOW STATEMENT (dalam ribuan Rupiah / in thousand Rupiah) 2015 2016 797,854,046 541,395,530 342,924,264 30 (1,108,174,762) (1,992,936,104) Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi Net Cash Flows from Operating Activities Arus Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi Net Cash Flows Used For Investment Activities Arus Kas Bersih diperoleh dari Aktivitas Pendanaan Total Equity 203 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. Pada tahun 2016, Bank mencatatkan kas dan setara kas akhir tahun yang mencapai Rp2,49 triliun. Kas dan setara kas akhir tahun tersebut mengalami penurunan Rp852,16 miliar atau sebesar 25,51% dari kas dan setara kas awal tahun yang mencapai Rp3,34 triliun. Penurunan kas dan setara kas akhir tahun tersebut disebabkan peningkatan penggunaan kas untuk kegiatan investasi yang cukup signifikan. In 2016, the Bank recorded year-end cash and cash equivalents amounting to Rp2.49 trillion. Cash and cash equivalents at the end of the year decreased by Rp852.16 billion or 25.51% from cash and cash equivalents at the beginning of the year which reached Rp3.34 trillion. The decrease in cash and cash equivalents at the end of the year is due to the increase in cash usage for significant investment activities. ARUS KAS DARI (UNTUK) AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS ACTIVITIES Di 2016, Bank mencatatkan arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi yang mencapai Rp797,85 miliar mengalami peningkatan dari kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi yang sebesar Rp541,39 miliar di 2015. Peningkatan arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi khususnya diperoleh dari penerimaan dari pendapatan bunga dan syariah dan komisi serta kenaikan dalam kewajiban operasi terkait simpanan nasabah. In 2016, the Bank recorded net cash flows generated from operating activities of Rp797.85 billion, an increase from net cash provided by operating activities of Rp541.39 billion in 2015. Increase in net cash flows generated from operating activities is primarily derived from the revenue from interest income and sharia and commissions and an increase in operating liabilities relating to customer deposits. ARUS KAS DARI (UNTUK) AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS ACTIVITIES Selama tahun 2016, Bank mencatatkan arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi yang mencapai Rp1,99 triliun mengalami peningkatan dari kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi di tahun 2015 yang sebesar Rp1,11 triliun. Peningkatan arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi tersebut khususnya digunakan untuk pembelian aset tidak berwujud berupa piranti lunak yang cukup signifikan di 2016. In 2016, the Bank recorded net cash flows used for investment activities which reached Rp1.99 trillion, an increase from net cash used for investment activities of Rp1.11 trillion in 2015. The increase in net cash flows used in investing activities is particularly used for purchases of intangible assets such as software that are significant in 2016. ARUS KAS PENDANAAN CASH FLOWS ACTIVITIES DARI (UNTUK) AKTIVITAS FROM FROM FROM (FOR) (FOR) (FOR) OPERATING INVESTMENT FINANCING Di 2016, Bank mencatatkan arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan yang mencapai Rp342,92 miliar mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan yang sebesar Rp30 ribu di 2015. Peningkatan arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan khususnya berasal dari penambahan modal saham disetor dimuka dan pelaksanaan waran di 2016. In 2016, the Bank recorded net cash flows generated from financing activities of Rp342.92 billion which experienced a significant increase from net cash generated from financing activities of Rp30 thousand in 2015. Increase in net cash flows generated from financing activities is primarily derived from the addition of paid up capital stock and the exercise of warrants in 2016. TINGKAT KESEHATAN BANK BANK SOUNDNESS LEVEL Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.4/ POJK.03/2016 tanggal 26 Januari 2016 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum dengan menggunakan pendekatan risiko (Risk – based bank rating), Tingkat Kesehatan Bank tercermin dari hasil penilaian kondisi Perseroan yang dilakukan terhadap risiko dan kinerja Bank yang dapat dilihat dari peringkat akhir hasil penilaian. Based on the Regulation of the Financial Services Authority No.4/ POJK.03/2016 dated 26 January 2016 concerning the Rating of Commercial Banks with Risk-based bank rating, Bank soundness is reflected from the results of the Company’s assessment of the risks and Bank performance that can be observed from the final rating of the assessment results. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum menggunakan pendekatan risiko (Risk – based bank rating) yang mencakup empat faktor yaitu: 1. Profil Risiko, 2. Good Corporate Governance (GCG), 3. Rentabilitas (Earnings), 4. Permodalan (Capital). The Rating of Commercial Banks uses a risk-based bank rating approach that includes four factors: Pada tahun 2016, Perseroan telah mendapat tingkat kesehatan Bank Peringkat Komposit 2 yang mencerminkan kondisi Bank secara umum sehat, sehingga dinilai mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya. In 2016, the Company has obtained a soundness of Bank of Composite Rating 2 that reflects the Bank’s generally healthy condition, so it is deemed able to deal with significant negative effects of changes in business conditions and other external factors. 1. Risk Profile, 2. Good Corporate Governance (GCG), 3. Profitability (Earnings), 4. Capital. 204 PT Bank Victoria International Tbk. RASIO KEUANGAN Laporan Tahunan 2016 FINANCIAL RATIO Tabel Rasio Keuangan Table of Financial Ratio Uraian 2016 2015 Description 1 2 3 1 25.14% 18.94% Minimum Capital Adequacy Requirement (KPMM) Aset produktif bermasalah dan aset non produktif bermasalah terhadap total aset produktif dan aset non produktif 2.18% 2.63% Adversely classified assets and non-earning assets are problematic to total earning assets and non-earning assets Aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif 2.35% 2.86% Adversely classified assets to total earning assets Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset produktif 1.07% 1.08% Allowance for Impairment Losses (CKPN) of financial assets against earning assets NPL gross 4.17% 4.92% NPL gross RASIO KINERJA / PERFORMANCE RATIO Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) NPL net 2.37% 3.93% NPL net Return on Asset (ROA) 0.39% 0.40% Return on Asset (ROA) Return on Equity (ROE) 4.79% 6.73% Return on Equity (ROE) Net Interest Margin (NIM) 1.30% 2.08% Net Interest Margin (NIM) Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) 96.10% 95.80% Operational Cost to Operating Income (BOPO) Loan to Deposit Ratio (LDR) 70.26% 71.72% Loan to Deposit Ratio (LDR) CASA 10.80% 9.16% CASA • Pihak Terkait 0.00% 0.00% • Pihak Tidak Terkait 0.00% 0.00% RASIO KEPATUHAN / COMPLIANCE RATIO Persentase Pelanggaran BMPK Percentage of LLL Violation Persentase Pelampauan BMPK • Related Parties • Non-Related Parties Percentage of LLL Exceedance • Pihak Terkait 0.00% 0.00% • Related Parties • Pihak Tidak Terkait 0.00% 0.00% • Non-Related Parties GWM Utama Rupiah 7.52% 8.35% GWM Primary Rupiah GWM Valuta Asing 0.00% 0.00% GWM Foreign Exchange Posisi Devisa Neto 0.00% 0.00% Net Open Position Giro Wajib Minimum Statutory Reserves KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG DAN KOLEKTIBILITAS PIUTANG ABILITY TO PAY DEBT AND RECEIVABLE COLLECTIBILITY KEMAMPUAN MEMBAYAR HUTANG ABILITY TO PAY DEBT Kemampuan Perseroan dalam memenuhi seluruh kewajiban baik kewajiban jangka panjang maupun jangka pendek, diukur melalui beberapa rasio, antara lain rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio rentabilitas. Berikut ini adalah rasio keuangan perbankan untuk mengukur solvabilitas, kolektabilitas dan profitabilitas Bank. The ability of the Company to meet all liabilities, both long-term and short-term liabilities, is measured through several ratios, including liquidity ratios, solvency ratios, and profitability ratios. The following is the financial ratios of banks to measure the solvency, collectibility and profitability of the Bank. KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG JANGKA PENDEK (LIKUIDITAS BANK) ABILITY TO PAY SHORT-TERM DEBT (BANK LIQUIDITY) Pada tahun 2016, tingkat likuiditas Bank yang diukur melalui rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (Loan to Deposit Ratio/ LDR) mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan rasio In 2016, the Bank’s liquidity level as measured by the Loan to Deposit Ratio (LDR) has increased compared to the ratio of credit to third party funds in 2015. In 2015, the Bank’s credit 205 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. kredit terhadap dana pihak ketiga di 2015. Pada tahun 2015, rasio kredit Bank terhadap dana pihak ketiga sebesar 71,72%, sedangkan LDR di tahun 2016 sebesar 70,62%. Tingkat LDR yang dimiliki Bank menunjukkan bahwa Bank memiliki likuiditas yang baik dan relatif stabil. Di samping itu, hal tersebut juga mencerminkan bahwa Bank cukup selektif dalam menyalurkan pinaman, dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi saat ini dan di masa yang akan datang. ratio to third party funds amounted to 71.72%, while the LDR in 2016 amounted to 70.62%. The Bank’s LDR level shows that the Bank has good liquidity and is relatively stable. In addition, it also reflects that the Bank is quite selective in disbursing loans, taking into account current and future economic conditions. KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG JANGKA PANJANG (SOLVABILITAS BANK) ABILITY TO SOLVABILITY) Bank mengukur solvabilitas melalui rasio permodalan bank. Bank memastikan kecukupan modal Bank untuk dapat memenuhi risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional yang tercermin dari Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio (CAR)). Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio /CAR) adalah rasio modal terhadap aset tertimbang menurut risiko (RiskWeighted Assets (RWA)). Pada tahun 2016, Rasio Kecukupan Modal Bank mencapai 25,14%, mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan Rasio Kecukupan Modal tahun 2015 yang sebesar 19,00%. Bank measures solvency through bank capital ratio. The Bank ensures the Bank’s capital adequacy to meet its credit risk, market risk and operating risks as reflected in the Capital Adequacy Ratio (CAR). Capital Adequacy Ratio (CAR) is the ratio of capital to Risk-Weighted Assets (RWA). In 2016, the Bank’s Capital Adequacy Ratio reached 25.14%, an increase compared to the Capital Adequacy Ratio of 19.00% in 2015. Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia (BI), rasio kecukupan modal minimum yang ditetapkan BI adalah sebesar 8%. Dengan rasio kecukupan Bank berada pada tingkat 25,14%, struktur permodalan Bank memiliki kapabilitas untuk mengimbangi risiko pasar, risiko kredit dan risiko operasional dengan tingakt rasio lebih tinggi dari rasio kecukupan minimum BI. Hal ini berarti bahwa Bank telah mengelola dengan baik modal Bank dan memiliki kecukupan modal untuk melindungi dari risiko solvabilitas. In accordance with Bank Indonesia (BI) regulations, the minimum capital adequacy ratio set by BI is 8%. With the Bank’s adequacy ratio at 25.14%, the Bank capital structure has the capability to offset market risk, credit risk and operational risk with higher ratio than BI’s minimum adequacy ratio. This means that the Bank has properly managed the Bank’s capital and has sufficient capital to protect from solvency risk. RENTABILITAS BANK BANK PROFITABILITY Rentabilitas Bank diukur melalui rasio-rasio berikut. Rentabilitas Bank dengan diukur dengan menggunakan Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Net Interest Margin (NIM) dan Rasio Biaya Opersional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO). Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) menujukkan adanya penurunan, sedangkan Rasio Biaya Opersional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) mengalami peningkatan. Hal ini sejalan dengan penurunan pendapatan dan laba operasional yang dialami Bank di tahun 2016. The Bank’s profitability is measured by the following ratios. The Bank’s profitability measured by Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Net Interest Margin (NIM) and Operating Cost Ratio to Operating Income (BOPO) indicates a decrease. Return on Assets (ROA) and Return on Equity (ROE) indicate a decline, while the Opportunity Cost Ratio to Operating Income (BOPO) has increased. This is in line with the decline in revenue and operating profit experienced by the Bank in 2016. PAY LONG-TERM DEBT (BANK Tabel Rasio Rentabilitas Bank Table of Bank Profitability Ratios Keterangan 2016 2015 ROA 0.39% 0.40% ROA ROE 4.79% 6.73% ROE NIM BOPO Description 1.30% 1.70% NIM 96.10% 95.80% BOPO PERINGKAT OBLIGASI BOND RATINGS Kemampuan membayar utang obligasi bisa tercermin dari peringkat obligasi yang dikeluarkan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia. (Pefindo). Berdasarkan pemeringkatan yang dilaksanakan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) The ability to pay bond debt can be reflected in the rating of bonds issued by PT Pemeringkat Efek Indonesia. (Pefindo). Based on the rating conducted by PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) in accordance with Letter No. 569/PEF-Dir/IV/2016 dated 6 April 206 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Tahunan 2016 sesuai dengan Surat No. 568/PEF-Dir/IV/2016 tanggal 6 April 2016, hasil pemeringkatan atas Obligasi Bank Victoria IV Tahun 2013 adalah idA- dan Surat No. 569/PEF-Dir/IV/2016 tanggal 6 April 2016, hasil pemeringkatan atas Obligasi Subordinasi Bank Victoria III Tahun 2013 adalah idBBB+. 2016, the result of the rating of Bank Victoria IV Subordinated Bonds in 2013 is idA- and Letter No. 569/PEF-Dir/IV/2016 dated 6 April 2016, the result of the rating of Bank Victoria III Subordinated Bonds in 2013 is idBBB+. Di samping itu, berdasarkan pemeringkatan yang dilaksanakan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) sesuai dengan Surat No. 568/PEF-Dir/IV/2016 tanggal 6 April 2016, hasil pemeringkatan atas Obligasi Bank Victoria III Tahun 2012 adalah idA- dan Surat No. 569/PEF-Dir/IV/2016 tanggal 6 April 2016, hasil pemeringkatan atas Obligasi Subordinasi Bank Victoria II Tahun 2012 adalah idBBB+. In addition, based on the rating performed by PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) in accordance with the Letter No. 569/ PEF-Dir/IV/2016 dated 6 April 2016, the result of the rating of Bank Victoria III Subordinated Bonds in 2012 is idA- and Letter No. 569/PEF-Dir/IV/2016 dated 6 April 2016, the result of the rating of Bank Victoria II Subordinated Bonds in 2012 is idBBB+. Dilihat dari pemeringkatan yang diperoleh terhadap obligasi Bank Victoria, maka kemampuan Bank dalam membayar obligasi beserta bunganya relative baik. Judging from the ratings obtained on Victoria Bank’s bonds, the Bank’s ability to pay bonds and interest rates is relatively good. KOLEKTIBILTAS PIUTANG RECEIVABLE COLLECTIBILITY Kolektibilitas piutang (pinjaman) terlihat dari total kredit bermasalah (Non Performing Loan - NPL). Pada 31 Desember 2016 dan 2015, Rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan - NPL) kotor masing-masing sebesar 4,17%, dan 4,92%. Rasio NPL neto masing-masing sebesar 2,37% dan 3,93% pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Baik NPL kotor maupun neto mengalami penurunan di 2016 jika dibandingkan dengan di 2015. Hal ini menunjukkan bahwa Bank mengalami peningkatan kolektibilitas piutang di 2016. Bank senantiasa melakukan pemantauan secara aktif terhadap perkembangan kualitas piutang, khususnya kredit yang telah disalurkan. The collectibility of receivables (loans) is seen from the total nonperforming loan (NPL). As of December 31, 2016 and 2015, nonperforming loans (NPL) ratio was 4.17% and 4.92%, respectively. The net NPL ratio was 2.37% and 3.93% as of December 31, 2016 and 2015, respectively. Both gross and net NPLs decreased in 2016 when compared to 2015. This indicates that the Bank has increased its receivable collectibility in 2016. The Bank continues to actively monitor the progress of the quality of receivables, in particular the loans disbursed. Berdasarkan kolektibilitasnya, pinjaman diklasifikasikan sebagai berikut. Based on the collectibility, loans are classified as follows. Tabel Kolektibilitas Pinjaman Table of Loan Collectibility (dalam ribuan Rupiah) (in thousand Rupiah) 2016 Pokok Principal Lancar Dalam perhatian khusus 2015 Cadangan Reserves Pokok Principal Cadangan Reserves 12,412,934,825 22,726,511 10,938,512,368 23,340,590 Pass 1,519,207,775 18,460,873 1,511,375,287 118,822,539 In special attention Kurang lancar 60,243,882 6,804,498 158,498,601 16,172,634 Substandard Diragukan 89,690,380 39,137,327 88,482,456 8,218,545 Doubtful Macet Jumlah 455,863,205 189,963,844 397,179,321 102,750,048 Loss 14,537,940,067 277,093,053 13,094,048,033 269,304,356 Total KONTRIBUSI KEPADA NEGARA CONTRIBUTIONS TO THE STATE PUBLIKASI PEMBAYARAN PAJAK TAX PAYMENT PUBLICATIONS Bank Victoria dalam kegiatan operasionalnya telah menjalankan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) yang dilakukan secara transparan dan akuntabel khususnya dalam mengelola hak dan kewajiban perpajakannya. Hak dan kewajiban perpajakan telah dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Bank Victoria, in its operational activities, has implemented a good corporate governance with transparency and accountability, especially in managing tax rights and obligations. Taxation rights and obligations have been made in accordance with the prevailing regulations. 207 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. PEMBAYARAN PAJAK TAX PAYMENT Total Pembayaran Pajak periode Januari sampai dengan Desember 2016, sebagai berikut. Total Tax Payment for the period of January to December 2016, as follows. Tabel Pembayaran Pajak Table of Tax Payment (dalam Rupiah penuh) (in full amount) Pajak - PPh Pasal 4 ayat (2) - - - 2016 - PPh Article 4 paragraph (2) Pph Pasal 21 10,686,731,457 - PPh Article 21 PPh Pasal 23 228,385,395 - PPh Article 23 PPh Pasal 25 19,591,946,130 - PPh Article 25 116,207,662 - VAT 37,201,860 - Tax Amnesty -PPN - Tax 324,113,352,714 Amnesti Pajak Total Pembayaran Pajak 354,773,825,218 Total Tax Payment KETIDAKPATUHAN PAJAK DALAM PEMBAYARAN NONCOMPLIANCE IN TAX PAYMENTS Pada periode 2016, tidak terdapat ketidakpatuhan Perseroan dalam kewajiban membayar pajak. In the period of 2016, there was no non-compliance of the Company in the obligation to pay taxes. DAMPAK PERUBAHAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP KINERJA BANK IMPACT OF INTEREST RATE CHANGES ON BANK PERFORMANCE Di tahun 2016, Bank Indonesia melakukan perubahan suku bunga acuan dari sebelumnya menggunakan BI-Rate sebagai suku bunga acuan kemudian diganti menjadi BI 7-Day Repo Rate sebagai suku bunga acuan baru yang berlaku efektif tanggal 19 Agustus 2016. Selama tahun 2016 tersebut Bank Indonesia telah beberapa kali melakukan perubahan tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia dari 7,5% (BI-Rate) menjadi 4,75% (BI 7-Day Repo Rate), dimana perubahan tersebut merupakan salah satu upaya untuk menjaga stabilitas ekonomi di tengah masih lemahnya perekonomian global. Hal ini berdampak pada menurunnya suku bunga Bank yaitu sumber Dana Pihak Ketiga yang mengalami penurunan sebesar 1,18% di tahun 2016 bila dibandingkan tahun 2015, atau selama tahun 2016 cost of fund Dana Pihak Ketiga Bank mengalami penurunan dari sebesar 9,57% di awal tahun 2016 menjadi sebesar 8,13% di akhir tahun 2016, namun demikian Dana Pihak Ketiga Bank mengalami kenaikan sebesar 13,78%. Selain itu, pertumbuhan kredit yang diberikan mengalami peningkatan sebesar 10,86%. In 2016, Bank Indonesia changed its reference rate from previously using BI Rate as the reference rate to BI 7-Day Repo Rate as the new reference rate as of August 19, 2016. In 2016, Bank Indonesia have made several changes to the BI Rate from 7.5% (BI Rate) to 4.75% (BI 7-Day Repo Rate), which is one of the efforts to maintain economy stability amids weak global economy. This contributed to the decrease of Bank interest rate that is the Third Party Funds which decreased by 1.18% in 2016 when compared to 2015, or that the cost of funds of the Bank’s Third Party Funds decreased from 9.57% in early 2016 to 8.13% by the end of 2016, however the Bank’s Third Party Funds increased by 13.78%. In addition, credit growth grew by 10.86%. AKSELERASI PERTUMBUHAN FEE BASED INCOME GROWTH ACCELERATION OF FEE BASED INCOME Di tahun 2016, Perseroan berhasil meningkatkan fee based income. Fee based income mengalami peningkatan sebesar 44,75% atau sebesar Rp4,25 triliun dari Rp9,50 triliun di tahun 2015 menjadi Rp13,75 triliun di tahun 2016. Pertumbuhan fee based income terbesar di 2016 berasal dari layanan kliring yang mengalami peningkatan sebesar 54,91% atau Rp 4,26 triliun dari Rp7,75 triliun di tahun 2015 menjadi Rp12,01 triliun di tahun 2016. Selain itu, peningkatan tersebut berasal dari fee based income ATM Victoria yang mencapai 38,38% atau sebesar Rp320,71 miliar. In 2016, the Company managed to increase fee-based income. Fee based income increased by 44.75% or Rp4.25 trillion from Rp9.50 trillion in 2015 to Rp13.75 trillion in 2016. The largest growth of fee-based income in 2016 comes from clearing services which increased by 54.91% or Rp 4.26 trillion from Rp7.75 trillion in 2015 to Rp12.01 trillion in 2016.In addition, the increase came from fee-based income of Victoria ATM which reached 38.38% or Rp320.71 billion. PT Bank Victoria International Tbk. 208 Laporan Tahunan 2016 STRUKTUR MODAL CAPITAL STRUCTURE Bagian ini menjelaskan tentang struktur modal dalam Laporan Posisi Keuangan, untuk penjelasan terkait dengan Struktur Permodalan disajikan dalam bagian Struktur Permodalan dan Manajemen Risiko dalam Laporan Tahunan Ini. This section describes the capital structure in the Statement of Financial Position, for an explanation related to the Capital Structure presented in the Capital Structure and Risk Management section of this Annual Report. KEBIJAKAN STRUKTUR MODAL CAPITAL STRUCTURES POLICY Pada tahun 2016, manajemen Bank Victoria dan Entitas Anak telah menyusun rencana permodalan berdasarkan penilaian dari penelaahan atas kebutuhan kecukupan permodalan yang dipersyaratkan dan mengkombinasikannya dengan tinjauan perkembangan ekonomi terkini. Bank senantiasa menghubungkan tujuan keuangan dan kecukupan modal terhadap risiko melalui proses perencanaan modal. Demikian pula dengan bisnis yang didasarkan pada permodalan dan persyaratan likuiditas Bank. Kebutuhan permodalan tersebut direncanakan dan didiskusikan secara rutin dengan didukung data-data analisis. Rencana permodalan tersebut disusun oleh Direksi sebagai bagian dari Rencana Bisnis Bank dan disetujui oleh Dewan Komisaris. In 2016, the management of Bank Victoria and Subsidiaries have made a capital plan based on an assessment of the required capital adequacy requirement and combine it with a review of the latest economic developments. The Bank always links the financial objectives and capital adequacy to risk through the capital planning process. Similarly, the business is based on the Bank’s capital and liquidity requirements. The need for such capital is planned and discussed regularly and supported by analytical data. The capital plan is prepared by the Board of Directors as part of the Bank’s Business Plan and approved by the Board of Commissioners. Dalam menyusun rencana permodalan, manajemen menerapkan kebijakan tersebut untuk memastikan bahwa Bank memiliki modal yang kuat dan untuk menciptakan struktur permodalan yang kuat sehingga dapat mendukung strategi pengembangan ekspansi usaha saat ini dan mempertahankan kesinambungan pengembangan usaha di masa mendatang. Selain itu, kebijakan permodalan ditetapkan untuk memenuhi ketentuan kecukupan permodalan yang ditetapkan oleh regulator serta memastikan agar struktur permodalan Bank telah efisien. In preparing a capital plan, the management implements the policy to ensure that the Bank has strong capital and to create a strong capital structure so as to support its current business expansion strategy and sustain its business development in the future. In addition, the capital policy is set to meet the capital adequacy requirements set by the regulator and ensure that the Bank’s capital structure is efficient. RINCIAN STRUKTUR MODAL DETAILS OF CAPITAL STRUCTURE Sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.11/POJK.03/2016 tanggal 29 Januari 2016 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum, pasal 9 ayat 1 bahwa modal terdiri atas: In accordance with the Regulation of the Financial Services Authority No.11/POJK.03/2016 dated 29 January 2016 concerning the Minimum Capital Requirement for Commercial Banks, Article 9 paragraph 1 that capital consists of: 1.Theoretical Capital (Tier 1), covering: a. Key Theoretical Capital (Common Equity Tier 1); b. Additional Theoretical Capital (Additional Tier 1); and 2.Supplementary Capital (Tier 2) 1. Modal Inti (Tier 1), yang meliputi : a. Modal Inti Utama ( Common Equity Tier 1); b. Modal Inti Tambahan (Additional Tier 1); dan 2. Modal Pelengkap (Tier 2) Rincian struktur permodalan disajikan dalam bagian Struktur Permodalan dan Praktik Manajemen Risiko dalam Laporan Tahunan ini. Details of capital structure are presented in the Capital Structure and Risk Management Practices section of this Annual Report. Sedangkan komposisi struktur modal berdasarkan komposisi aset dan liabilitas di 2016 yang dimiliki oleh Bank adalah 85,29% berasal dari Liabilitas, 4,61% berasal dari dana syirkah temporer, dan 10,10% berupa Ekuitas, komposisi ini mengalami perubahan jika dibandingkan dengan 2015. Komposisi struktur modal yang berasal dari Liabilitas dan dana syirkah temporer mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,86% dan 0,14%, sedangkan Ekuitas meningkat sebesar 1,01%. The composition of capital structure based on the composition of assets and liabilities in 2016 owned by the Bank is 85.29% derived from Liabilities, 4.61% comes from temporary syirkah funds, and 10.10% of Equity, and this composition changes when compared to 2015. The composition of capital structure derived from Liabilities and temporary shirkah funds decreased by 0.86% and 0.14% respectively, while Equity increased by 1.01%. 209 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. Tabel Struktur Modal Table of Capital (dalam ribuan Rupiah) (in thousand Rupiah) Uraian LIABILITAS 2016 22,174,911,584 Presentase Total Modal Percentage of Total Capital 85.29% Description LIABILITY 1,105,405,580 4.75% TEMPORARY SYIRKAH FUNDS 10.10% 2,113,690,246 9.09% TOTAL EQUITY 100.00% 23,250,685,651 100.00% TOTAL LIABILITIES, TEMPORARY SYIRKAH FUND, AND EQUITY 1,198,799,002 4.61% TOTAL EKUITAS 2,626,270,697 25,999,981,283 20,031,589,825 Presentase Total Modal Percentage of Total Capital 86.15% DANA SYIRKAH TEMPORER TOTAL LIABILITAS, DANA SYIRKAH TEMPORER, DAN EKUITAS 2015 IKATAN MATERIAL TERKAIT INVESTASI BARANG MODAL MATERIAL RELATED TO THE INVESTMENT OF CAPITAL GOODS Pada tahun 2016, Bank Victoria dan Entitas Anak tidak memiliki ikatan material terkait investasi barang modal yang dilakukan. Seluruh kegiatan investasi barang modal dalam bentuk tanah dan bangunan, kendaraan bermotor, mesin-mesin dan peralatan, perlengkapan dan perabotan kantor, serta aset pra-operasional dibiayai oleh Bank dalam mata uang Rupiah. In 2016, Bank Victoria and Subsidiaries have no material ties related to capital investment. All capital investment activities in the form of land and buildings, motor vehicles, machinery and equipment, office equipment and furniture, and pre-operating assets are financed by the Bank in Rupiah. Aset tetap, kecuali tanah, diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan pencurian kepada PT Victoria Insurance (pihak berelasi) dan PT Asuransi Takaful Umum dengan nilai pertanggungan seluruhnya pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing sebesar Rp313.935.985 dan Rp295.328.977. Manajemen Grup berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan. Fixed assets, except land, are covered by insurance against losses from fire and theft to PT Victoria Insurance (related party) and PT Asuransi Takaful Umum with total coverage as of December 31, 2016 and December 31, 2015 amounting to Rp313,935,985 and Rp295,328,977 respectively. The Group Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the insured property. REALISASI INVESTASI BARANG MODAL REALIZATION INVESTMENT JENIS, TUJUAN, DAN NILAI INVESTASI BARANG MODAL TYPES, OBJECTIVES, AND VALUE OF CAPITAL GOODS Pada tahun 2016, Bank Victoria dan Entitas Anak telah melakukan investasi barang modal dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan kegiatan operasional Bank. Adapun kegiatan investasi barang modal tersebut sebagai berikut. In 2016, Bank Victoria and Subsidiaries have invested capital goods in order to meet the Bank’s operating needs. The investment activities of such capital goods are as follows. OF CAPITAL GOODS Tabel Realisasi investasi barang modal Table Realization of capital goods investment (dalam ribuan Rupiah) (in thousand Rupiah) Keterangan Tanah dan bangunan Kendaraan bermotor Mesin-mesin dan Peralatan Perlengkapan dan perabotan kantor 2016 3,847,609 2015 626,003 Description Land and building 529,225 463,190 Motor vehicle 2,304,258 2,335,735 Machines and Equipment 732,988 111,912 Office supplies and furnishings Aset dalam Penyusutan 1,040,904 8,444,167 Assets in Depreciation Jumlah Investasi Barang Modal 8,454,984 11,981,007 Total Capital Goods Investment 210 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Tahunan 2016 DERIVATIF DAN FASILITAS LINDUNG NILAI DERIVATIVES AND HEDGING FACILITIES Selama tahun 2016, Bank Victoria tidak melakukan kegiatan yang megandung transaksi derivatif dan fasilitas lindung nilai. During 2016, Bank Victoria did not engage in activities containing derivative transactions and hedging facilities. PERBANDINGAN TARGET DAN REALISASI SERTA TARGET/PROYEKSI 2017 COMPARISON OF TARGET AND REALIZATION AND TARGET/ PROJECTION 2017 Secara umum, pencapaian target Bank di 2016 telah menunjukkan hasil yang baik. Bank telah berhasil melampaui target, khususnya terkait dengan total aset dengan pencapaian sebesar 102,22%, ekuitas dengan pencapaian sebesar 82,25%, pendapatan bunga dan syariah bersih dengan pencapaian sebesar 161,10%, dan laba bersih dengan pencapaian sebesar 159,89%. Uraian terkait pencapaian target digambarkan dalam tabel berikut. In general, the achievement of the Bank’s target in 2016 has shown good results. The Bank has exceeded the target, especially related to total assets with achievement of 102.22%, equity with achievement of 82.25%, interest income and sharia net with achievement of 161.10%, and net income with achievement of 159.89%. The description of the achievement of targets is illustrated in the following table. Perbandingan Rencana Bisnis Bank dan Realisasi 2016 Comparison of Bank Business Plan and Realization 2016 (dalam miliar Rupiah) (in billion Rupiah) Uraian 2016* RBB 2016* BBP 2016* Pencapaian Achievement 1 2 3 4=2/3 Ringkasan Neraca Total Aset Penempatan pada Bank Indonesia Surat Berharga Kredit yang Diberikan Komponen Aset Lainnya Description 1 Statement Summary 24,679.5 102.22% Total Assets 1,552.1 100.26% Current accounts in Bank Indonesia 7,045.8 7,247.4 97.22% Securities 13,090.6 13,460.5 97.25% Loans 1,556.2 24,144.3 2,986.9 1,399.3 213.46% Other Components of Asset Total Liabilitas 22,032.9 21,571.9 102.14% Total Liabilities Total dana pihak ketiga 19,487.1 19,100.0 102.03% Total third party funds 399.9 561.5 71.22% Current Accounts Giro Tabungan 1,126.9 2,246.2 50.17% Saving Deposits Deposito 15,600.5 16,292.3 95.75% Deposits Surat berharga yang diterbitkan 993.2 400.0 248.30% Securities issued Komponen Liabilitas Lainnya 1,552.6 1,471.9 105.48% Other Components of Liability Total Ekuitas 2,115.7 2,572.4 82.25% Total Equity Modal disetor & Tambahan Modal Disetor Akumulasi Laba/(Rugi) Komponen Ekuitas Lainnya 811.0 1,117.0 72.61% Paid-in capital & Additional Paidin Capital 1,030.0 1,079.3 95.43% Accumulated Gain/(Loss) 274.7 376.1 73.04% Other Components of Equity Ringkasan Laba/(Rugi) Pendapatan Bunga dan Syariah - Bersih Pendapatan dan Beban Operasional selain bunga Laba/(Rugi) Operasional Pendapatan Non Operasional – Bersih Laba Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan Taksiran Pajak Penghasilan Tahun Berjalan Laba/(Rugi) Sesudah Taksiran Pajak Penghasilan *Bank only *Bank only Summary of Profit/(Loss) 265.5 188.7 161.10% Interest and Sharia Income - Net (141.6) (93.5) 151.44% Operating Income and Expenses other than interest 123.9 95.2 130.15% Operating Profit/(Loss) (3.1) 2.1 (147.62%) Non-Operating Income – Net 120.7 97.3 124.05% Income Before Estimated Income Tax (1.9) (23.1) 8.23% Current Year Estimated Income Tax 118.8 74.3 159.89% Profit/(Loss) After Estimated Income Tax 211 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. PROYEKSI 2017 FORECAST 2017 Manajemen Perseroan telah menyusun Rencana Bisnis Bank untuk tahun 2017 dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi saat ini dan proyeksi perekonomian di tahun 2017, baik dari segi makro maupun mikro. Rencana Bisnis Bank tersebut diuraikan sebagai berikut. The Company’s management has drawn up a Bank Business Plan for 2017 taking into consideration the current economic conditions and economic projection in 2017, both macro and micro. The Business Plan of the Bank is described as follows. Perbandingan Realisasi 2016 Dengan Rencana Bisnis Bank 2017 Comparison of Realization 2016 with Bank Business Plan 2017 Uraian 2016* Proyeksi 2017* Forecast 2017* Description 1 2 3 1 Posisi Keuangan Total Asset Financial Position 24,679.5 26,746.3 Total Assets Penempatan pada Bank Indonesia 1,556.2 1,744.2 Current accounts in Bank Indonesia Surat Berharga 7,045.8 7,842.5 Securities 13,090.6 15,167.8 Loans 2,986.9 1,991.7 Other Components of Asset Kredit yang Diberikan Komponen Asset Lainnya Total Liabilities 22,032.9 23,959.8 Total Liabilities Total dana pihak ketiga 19,487.1 20,777.8 Total third party funds 399.9 935.0 Current Accounts Giro Tabungan 1,126.9 2,805.0 Saving Deposits Deposito 15,600.5 17,037.8 Deposits 993.2 400.0 Securities issued Komponen Liabilities Lainnya Surat berharga yang diterbitkan 1,552.6 2,782.0 Other Components of Liability Total Ekuitas 2,115.7 2,786.4 Total Equity 811.0 1,120.6 Paid-in capital & Additional Paid-in Capital 1,030.0 1,289.7 Accumulated Gain/(Loss) 274.7 367.1 Other Components of Equity Modal disetor & Tambahan Modal Disetor Akumulasi Laba/(Rugi) Komponen Ekuitas Lainnya Laba/(Rugi) Profit/(Loss) Pendapatan dan Beban Bunga Pendapatan Bunga Beban Bunga Pendapatan Bunga - Neto Interest Income and Expenses 2,038.9 2,125.8 Interest Income ( 1,773.5) 1,780.3 Interest Expense 265.5 345.5 Interest Income - Net Pendapatan dan Beban Operasional Selain Bunga 141.6 - Operating Income and Expenses Other than Interest Pendapatan Operasional selain bunga 312.5 386.9 Operating Income other than interest Beban Operasional selain bunga (454.1) (474.5) Operating Expenses other than interest Beban Tenaga Kerja (149.8) (169.7) PERSONNEL EXPENSES ( 2.6) (6.0) Operating Expense Beban lainnya Beban Operasi (145.5) (219.6) Other expenses Beban Pembentukkan CKPN (154.8) (78.6) CKPN forming expenses (1.4) (0.6) Operating Income and Expenses other than interest - others Pendapatan/(Beban) Operasional Operasional – Neto (71.0) (87.6) Operating Revenue/(Expense) - Net Laba/(Rugi) Operasional 134.7 257.9 Operating Profit/(Loss) Beban Operasional Selain Bunga - Lainnya Pendapatan/(Beban) Non Operasional – Bersih (13.9) (12.6) Non-Operating Income/(Expense) – Net Laba/(Rugi) Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan 120.7 245.3 Profit/(Loss) Before Estimated Income Tax 212 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Tahunan 2016 Uraian 2016* Proyeksi 2017* Forecast 2017* 1 2 3 Pajak Penghasilan Tahun Berjalan Laba/(Rugi) Sesudah Taksiran Pajak Penghasilan Description 1 (1.9) (34.8) Current Year Income Tax 118.8 210.4 Profit/(Loss) After Estimated Income Tax *Bank only *Bank only INFORMASI MATERIAL YANG TERJADI SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN MATERIAL INFORMATION THAT HAPPENED AFTER DATE OF ACCOUNTING REPORTS Sampai dengan terbitnya Laporan Tahunan ini, tidak terdapatinformasi material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan yang berdampak terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang. Until the issuance of this Annual Report, no material information occurs after the date of the accountant’s report that affects future business performance and risks. KEBIJAKAN DIVIDEN DIVIDEND POLICY Pelaksanaan kebijakan pembagian dividen yang diterapkan Bank didasarkan pada ketentuan Anggaran Dasar Bank tentang Penggunaan Laba dan Pembagian Dividen. Berdasarkan ketentuan tersebut, kebijakan pembagian dividen disesuaikan dengan kemampuan Bank berdasarkan keputusan yang diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi keuangan dan tingkat kesehatan keuangan, serta peraturan terkait Peraturan Bank Indonesia mengenai Alokasi Modal Inti dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang perbankan. The implementation of the dividend-sharing policy applied by the Bank is based on the provisions of the Bank’s Articles of Association concerning Profit and Dividend Sharing. Based on these provisions, the dividend payout policy is adjusted to the Bank’s ability based on the decision taken in the General Meeting of Shareholders (GMS). This is done by considering the financial condition and financial health level, as well as the related Bank Indonesia regulations concerning Theoretical Capital and the prevailing laws and regulations in the banking sector. Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan tanggal 24 Juni 2016 yang dinyatakan dalam Akta Notaris Fathiah Helmi, SH tanggal yang sama, para pemegang saham menyetujui penggunaan laba neto untuk pembentukan cadangan umum sebesar Rp25.000.000 dari laba tahun 2015. Tidak terdapat pembagian dividen untuk para pemegang saham di tahun ini. Based on Minutes of Annual General Meeting of Shareholders (AGM) dated 24 June 2016 as stated in Notarial Deed of Fathiah Helmi, SH, dated on the same date, the shareholders approved the use of net profit for the establishment of general reserve amounting to Rp25,000,000 of profit in 2015. There is no dividend payout for shareholders this year. Kondisi ini masih sama dengan tahun sebelumnya, Pada tahun 2015, Bank Victoria tidak melaksanakan pembagian dividen tunai. Hal ini disebabkan perolehan laba bersih di tahun 2014 akan menjadi laba ditahan yang akan dipergunakan untuk memperkuat struktur permodalan Bank dalam mendukung ekspansi usaha. This condition is still the same as the previous year, By 2015, Bank Victoria did not implement distribution of cash dividends. This is because the net income in 2014 will be retained earnings that will be used to strengthen the Bank’s capital structure to support business expansion. PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM OLEH MANAJEMEN DAN/ATAU KARYAWAN SHAREHOLD OWNERSHIP PROGRAM BY MANAGEMENT AND/OR EMPLOYEES Bank Victoria tidak melaksanakan program kepemilikan saham oleh manajemen dan/atau karyawan (Management Employee Stock Option Plan (MESOP). Hal ini ditetapkan sesuai dengan kode etik Bank dengan tujuan untuk menghindari terjadinya insider trading. Victoria Bank does not implement a Management Employee Stock Option Plan (MESOP). This is determined in accordance with the Bank’s code of ethics with the aim of avoiding the occurrence of insider trading. REALISASI PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM REALIZATION OF THE USE OF THE RESULTS OF PUBLIC OFFERINGS Sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan POJK No.30/ POJK.04/2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum, Bank telah melaporkan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Konversi Efek Yang Dapat Dikonversi Menjadi Saham Periode Juli 2016. According to the Regulation of the Financial Services Authority No.30/POJK.04/2015 on the Report on the Realization of Funds Received from Public Offering, Bank has reported Realization of Funds Received from the Conversion of Securities Convertible to Shares for the period of July 2016. 213 2016 Annual Report Realisasi konversi dana hasil exercise waran seri VI periode Juli 2016 adalah sebesar 87.167.233 lembar atau sebesar Rp 8.716.723.300. No. Jenis Penawaran Umum Type of Public Offering 1 1. Tanggal Efektif Effective Date 2 3 Waran Seri VI 1 Juli 2016 Total Efek yang diterbitkan Total Securities Issued 4 1,478,275,953 PT Bank Victoria International Tbk. The realization of the conversion of funds received from Series VI warrants exercise for the period of July 2016 amounted to 87,167,233 pieces or Rp8,716,723,300. Efek yang telah dikonversi Converted securities Jumlah Amount Nilai (Rp) Value (Rp) 5 6 87,167,233 8,716,723,300 Jumlah Efek yang belum dikonversikan Total Securities which have not been converted 131,844,791 Rencana Penggunaan Dana Menurut Prospektus Proceed Utilization Plan according to the Prospectus Menambah atau meningkatkan modal kerja perseroan Add or increase the Company’s working capital Realisasi Penggunaan Dana Menurut Prospektus Proceed Utilization Realization according to the Prospectus Menambah atau meningkatkan modal kerja perseroan Add or increase the Company’s working capital Sisa Dana Hasil Konversi The Remaining Funds of the Public Offering Nihil INFORMASI MATERIAL MENGENAI INVESTASI, EKSPANSI, DIVESTASI, AKUISISI, ATAU RESTRUKTURISASI HUTANG DAN MODAL MATERIAL INFORMATION ON INVESTMENT, EXPANSION, DIVESTMENT, ACQUISITION, OR RESTRUCTURING OF DEBTS AND CAPITAL INVESTASI INVESTMENT Bank melakukan investasi dalam efek-efek jangka pendek. Rincian efek-efek yang dimiliki Bank selama di 2016 dan 2015 disajikan sebagai berikut. The Bank invests in short-term securities. The details of securities held by the Bank during 2016 and 2015 are presented as follows. Tabel Efek-Efek Table of Securities (dalam ribuan Rupiah) (in thousand Rupiah) Uraian 2016 2015 Description Diperdagangkan Reksadana Traded 1,266,468,546 1,458,772,954 1,266,468,546 1,458,772,954 Sertifikat Bank Indonesia 1,073,882,699 566,074,747 Bank Indonesia Certificate Surat Utang Negara Tersedia untuk Dijual Mutual fund Available for Sale 1,054,600,280 623,764,835 Government Securities Obligasi korporasi 476,400,344 197,157,810 Corporate Bonds Reksadana 402,660,353 311,425,232 Mutual fund Surat Berharga Syariah Negara 172,494,195 397,721,080 Sharia Based Government Securities Wesel jangka menengah 100,000,000 - Medium term notes 87,804,950 29,608,571 Asset-backed securities 3,367,842,821 2,125,752,275 Surat Utang Negara 550,577,379 429,832,215 Reksadana 941,120,721 894,546,405 Mutual fund Obligasi Korporasi 614,557,841 665,578,276 Corporate Bonds Efek beragun aset Dimiliki hingga jatuh tempo Held to maturity Government Securities 214 PT Bank Victoria International Tbk. Uraian Efek beragun aset Wesel jangka menengah 2016 Laporan Tahunan 2016 2015 - Description 4,215,510 Asset-backed securities 315,000,000 25,000,000 Medium term notes 2,421,255,941 2,019,172,406 Diukur pada biaya perolehan Surat Berharga Syariah Negara Surat Berharga Syariah Korporasi Measured at acquisition cost 162,107,033 176,141,817 Sharia Based Government Securities 65,217,604 54,307,127 Corporate Sharia Securities 227,324,637 230,448,944 Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah Bersih Reduced: - (3,450,000) Allowance for impairment losses 7,282,891,945 5,830,696,579 Net Total EKSPANSI EXPANSION Pada tahun 2016, Bank Victoria tidak melakukan kegiatan ekspansi. In 2016, Bank Victoria did not condut any significant expansion activities. DIVESTASI DIVESTMENT Selama tahun 2016, Bank Victoria tidak melakukan kegiatan divestasi. During 2016, Bank Victoria did not conduct any divestment activities. AKUISISI ACQUISITION Selama tahun 2016, Bank Victoria tidak melakukan kegiatan akuisisi. During 2016, Bank Victoria did not conduct any acquisition activities. RESTRUKTURISASI UTANG RESTRUKTURISASI MODAL DEBT RESTRUCTURING RESTRUCTURING DAN/ATAU AND/OR CAPITAL Selama tahun 2016, Bank Victoria tidak melakukan transaksi restrukturisasi utang dan/atau restrukturisasi modal. During 2016, Bank Victoria does not conduct debt restructuring and/or capital restructuring transactions. INFORMASI TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI MATERIAL MATERIAL TRANSACTION INFORMATION WITH RELATED PARTIES KEBIJAKAN MEKANISME REVIU ATAS TRANSAKSI DAN PEMENUHAN PERATURAN DAN KETENTUAN TERKAIT REVIEW MECHANISM POLICY FOR TRANSACTION AND FULFILLMENT OF RELATED TERMS AND CONDITIONS Bank Victoria memiliki kebijakan mengenai penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar, sebagaimana diatur dalam Manual Ketentuan Kredit. Evaluasi dan pengkinian atas kebijakan dalam Manual Ketentuan Kredit tersebut dilakukan secara berkala. Pendanaan kepada pihak terkait dan kepada debitur dengan dana dalam jumlah besar senantiasa dilakukan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian, serta telah memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan maupun peraturan perundang-undangan lain yang berlaku, antara lain menyangkut aspek Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). Bank Victoria has policies regarding the provision of funds to related parties and the provision of substantial funds, as provided for in the Loan Provisions Manual. Evaluation and updating of the policies in the Manual of Credit Terms shall be made periodically. Funding to related parties and to debtors with large amounts of funds is always done with due observance of prudent principles, and has complied with the provisions of the Financial Services Authority as well as other applicable laws and regulations, including the Legal Lending Limit (BMPK). Selain itu, pendanaan kepada pihak terkait juga harus diputuskan oleh Dewan Komisaris secara independen. Pelaporan rutin BMPK kepada Otoritas Jasa Keuangan dilakukan secara tepat waktu dan sepanjang tahun 2016 tidak terdapat pelanggaran atau pelampauan atas BMPK. In addition, funding to related parties must also be decided independently by the Board of Commissioners. Regular LLL reporting to the Financial Services Authority is conducted in a timely manner and throughout 2016 there is no violation or exceedance of LLL. 215 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. Selama tahun 2016 tidak terdapat pelanggaran dan/atau pelampauan terhadap BMPK atas penyediaan dana kepada Pihak Terkait Bank Victoria. During 2016 there is no violation and/or exceedance of LLL for the provision of funds to the Related Parties of Bank Victoria. KEWAJARAN TRANSAKSI TRANSACTIONS FAIRNESS Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi seperti yang didefinisikan dalam PSAK No.7 (Revisi 2010) tentang “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi”, yang didefinisikan antara lain: The Bank conducts transactions with related parties as defined in PSAK No.7 (Revised 2010) on “Related Parties Disclosures”, which are defined as follows: 1)Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor. 2) Satu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika: entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain); satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya); kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; entitas tersebut adalah suatu program imbalan paska kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor; Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor; entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi sebagai orang atau anggota keluarga terdekat yang memiliki relasi dengan entitas pelapor; atau orang yang diidentifikasi sebagai anggota keluarga terdekat yang mempunyai relasi dengan entitas pelapor yang memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). 1)A person or immediate family member is related to the reporting entity if the person: has joint control or control over the reporting entity; has significant influence over the reporting entity; or the key management personnel of the reporting entity or the parent of the reporting entity. Berdasarkan ketentuan tersebut, pihak-pihak berelasi dan sifat hubungannya dengan Bank diuraikan sebagai berikut. Based on these provisions, the related parties and the nature of their relationship with the Bank are described as follows. NAMA DAN SIFAT HUBUNGAN BERELASI NAME AND NATURE OF RELATED RELATIONSHIP Pihak-pihak berelasi adalah perusahaan dan perorangan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Bank sebagaimana disebutkan di atas. Related parties are companies and individuals who have direct or indirect ownership or management relationship with the Bank as mentioned above. Pihak berelasi Related parties 2)An entity is related to the reporting entity if: the entity and the reporting entity are members of the same business group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others); an entity is an associate or joint venture of another entity (or an associate or joint venture entity which is a member of a business group, of which the other entity is a member); Both entities are joint ventures of the same third party; an entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate entity of the third entity; the entity is a post-employment benefit plan for employee benefits from one of the reporting entities or entities associated with the reporting entity; if the reporting entity is the entity that organizes the program, then the sponsoring entity also relates to the reporting entity; the controlled or jointly controlled entitiy by persons identified as persons or members of the immediate family who have relationships with the reporting entity; or person identified as a member of the immediate family who has a relationship with a reporting entity having significant influence over the entity or the key management personnel of the entity (or parent of the entity). Sifat dari hubungan Nature of relationship Sifat dari transaksi Nature of transaction PT Victoria Investama Tbk Pemegang saham / Shareholder Simpanan nasabah / Customer deposits PT Victoria Securities Indonesia Dimiliki oleh pemegang saham utama / Under common control Simpanan nasabah, pinjaman yang diberikan / Customer deposits, loans PT Victoria Insurance Dimiliki oleh pemegang saham utama / Under common control Simpanan nasabah, pinjaman yang diberikan, asuransi aset tetap / Customer deposits, loans, fixed asset insurance PT Magna Finance Dimiliki oleh pemegang saham utama / Under common control Simpanan nasabah / Customer deposits 216 PT Bank Victoria International Tbk. Pihak berelasi Related parties Laporan Tahunan 2016 Sifat dari hubungan Nature of relationship Sifat dari transaksi Nature of transaction PT Merak Energi Indonesia Dimiliki oleh pemegang saham utama / Under common control Simpanan nasabah / Customer deposits PT Sulfindo Adiusaha Dimiliki oleh pemegang saham utama / Under common control Simpanan nasabah / Customer deposits PT Nata Patindo Pemegang saham / Shareholder Simpanan nasabah / Customer deposits PT Suryayudha Investindo Cipta Pemegang saham / Shareholder Suzanna Tanojo Pemegang saham / Shareholder Simpanan nasabah, pinjaman yang diberikan / Customer deposits, loans Luciana Tanojo Hubungan keluarga dengan Suzanna / Family relationship with Suzanna Pinjaman yang diberikan / Loans Dewan Komisaris, Direksi dan pejabat eksekutif / Board of Commissioners, Board of Directors and executive officers Manajemen dan karyawan kunci / Management and key employees Simpanan nasabah, pinjaman yang diberikan / Customer deposits, loans Simpanan nasabah / Customer deposits REALISASI TRANSAKSI REALIZATION OF TRANSACTIONS Rincian terkait transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi ialah sebagai berikut. Details relating to transactions with Related Parties are as follows. Keterangan 2016 2015 Description Aset Assets Pinjaman yang diberikan - neto PT Magna Finance PT Victoria Securities Indonesia Suzanna Tanojo Loans - net 46,536,907 - PT Magna Finance 230,256 - PT Victoria Securities Indonesia - 347,364 Suzanna Tanojo 195,002 - PT Victoria Investama Dewan Komisaris, Direksi dan pejabat eksekutif Grup (masingmasing di bawah Rp 1.000.000) 11,052,193 9,267,505 Board of Commissioners, Board of Directors and Group executive officers (each below Rp 1,000,000) Jumlah pinjaman yang diberikan -net 58,014,358 9,614,869 Total loans - net Persentase terhadap jumlah aset 0.22% 0.04% Percentage to total assets PT Victoria Investama Simpanan nasabah Giro Customer deposits 5,489,475 5,911,144 Current Accounts Tabungan 29,978,576 10,702,673 Saving Deposits Deposito berjangka 25,551,676 60,896,559 Time deposits Jumlah 61,019,727 77,510,376 Total 0.28% 0.39% Percentage to total liabilities 28,185,000 950,000 Mudharabah Deposits Persentase terhadap jumlah liabilitas Dana Syirkah Temporer Deposito mudharabah Tabungan mudharabah Jumlah Persentase terhadap jumlah dana syirkah temporer Pendapatan bunga Persentase terhadap jumlah pendapatan bunga Beban bunga Persentase terhadap jumlah beban bunga Temporary Syirkah Funds 589,586 765,276 Mudharabah Saving Deposits 28,774,586 1,715,276 Total 2.40% 0.16% Percentage to the amount of temporary syirkah funds 2,585,637 932,134 Interest income 0.12% 0.05% Percentage to total interest income 6,294,526 6,499,899 Interest expenses 0.39% Percentage to total interest expense 0.34% 217 2016 Annual Report Keterangan PT Bank Victoria International Tbk. 2016 2015 Description Beban tenaga kerja Gaji dan tunjangan Dewan Komisaris, Direksi dan pejabat eksekutif Persentase terhadap jumlah beban tenaga kerja Personnel expenses 43,830,291 47,149,292 Salaries and allowances of the Board of Commissioners, Board of Directors and executive officers 24.82% 28.39% Percentage to total work load Komitmen dan kontinjensi Fasilitas pinjaman yang belum digunakan Penerbitan jaminan dalam bentuk garansi Jumlah Persentase terhadap jumlah liabilitas komitmen dan kontinjensi – neto Kommitment and contingence (20,008,070) (20,000,000) Unused loan facility (685,089) (157,500) Issuance of security in the form of warranty (20,693,159) (20,157,500) Total 1.31% 1.44% Percentage to total commitment and contingent liabilities - net PEMENUHAN PERATURAN DAN KETENTUAN TERKAIT FULFILLMENT CONDITIONS OF RELATED TERMS AND Menunjuk Peraturan Bank Indonesia No.7/3/PBI/2005 tanggal 2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum, yang Mana telah diubah dengan PBI No.08/13/pbi/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor.7/3/PBI/2005 Tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum. Bank wajib menerapkan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko dalam memberikan Penyediaan Dana, khususnya Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait dan atau Penyediaan Dana Besar (large exposure), dan SK DIR No.017/SK-DIR/06/13 tanggal 18 Juni 2013 tentang Unit Kerja Pengkonsolidasi Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) bahwa Divisi Kepatuhan sebagai Unit Kerja yang melakukan pengelolaan informasi eksposur BMPK Terkait. Referring to Bank Indonesia Regulation No.7/3/PBI/2005 year of 2005 regarding Legal Lending Limit for Commercial Banks, which has been amended by Bank Indonesia Regulation No.08/13/ pbi/2006 dated 5 October 2006 concerning Amendment to Bank Indonesia Regulation Number.7/3/PBI/2005 Concerning the Legal Lending Limit for Commercial Banks. The Bank is required to apply prudential principles and risk management in providing Fund Provision, in particular the Provision of Funds to Related Parties and or the Provision of Large Funds (large exposures), and SK DIR No.017/SK-DIR/06/13 dated 18 June 2013 on The Consolidating Unit of the Legal Lending Limit (BMPK) that the Compliance Division as a Work Unit conducting the management of the relevant BMPK exposure information. INFORMASI TRANSAKSI MATERIAL YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN MATERIAL TRANSACTION INFORMATION CONTAINING CONFLICT OF INTERESTS Selama tahun 2016, Bank Victoria tidak melakukan transaksi material yang mengandung benturan kepentingan. During 2016, Bank Victoria did not conduct any material transactions containing conflict of interest. KOMITMEN DAN KONTINJENSI COMMITMENT AND CONTINGENCE Bank Victoria mempunyai komitmen dan kontijensi. Adapun ikhtisar komitmen dan kontinjensi Grup yang dinyatakan dalam nilai kontrak adalah sebagai berikut. Bank Victoria is committed and contingent. The summary of commitments and contingencies of the Group stated in the contract value are as follows. Tabel Komitmen dan Kontinjensi Table of Committment and Contingency (dalam ribuan Rupiah) (in thousand Rupiah) Uraian 2016 2015 Komitmen Commitment Liabilitas komitmen Committment liabilities Fasilitas pinjaman yang belum digunakan Pihak berelasi Pihak ketiga Description Unused loan facility (20,008,070) (20,000,000) Related parties (1,443,043,454) (1,335,051,722) Third parties 218 PT Bank Victoria International Tbk. Uraian Liabilitas komitmen - neto Laporan Tahunan 2016 2016 2015 (1,463,051,524) (1,355,051,722) Description Commitment liabilities - net Kontinjensi Contingency Tagihan kontinjensi Contingent Bill Pendapatan bunga dalam penyelesaian pihak ketiga 94,176,477 132,433,177 Liabilitas kontinjensi Interest income in settlement - third parties Contingent liabilities Penerbitan jaminan dalam bentuk Bank Garansi Pihak ketiga Pihak berelasi Kontinjensi - neto Jumlah liabilitas komitmen dan kontinjensi - neto Issuance of collateral in the form of bank guarantee (272,596,541) (177,762,978) Third parties (685,089) (157,500) Related parties (179,105,153) (45,487,301) Contingencies - net (1,400,539,023) Total commitment and contingent liabilities - net (1,642,156,677) Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015, tidak terdapat komitmen dan kontinjensi signifikan lainnya selain komitmen dan kontinjensi yang telah diungkapkan di atas. As of December 31, 2016 and December 31, 2015, there are no significant commitments and contingencies other than the commitments and contingencies disclosed above. LARANGAN, BATASAN, DAN/ATAU HAMBATAN SIGNIFIKAN UNTUK MELAKUKAN TRANSFER DANA ANTARA BANK DAN ENTITAS LAIN DALAM SATU KELOMPOK USAHA BANS, LIMITATIONS, AND/OR SIGNIFICANT BARRIERS TO DO A TRANSFER OF FUNDS BETWEEN BANKS AND OTHER ENTITIES IN ONE BUSINESS GROUP Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank Victoria telah menetapkan kebijakan yang mencakup batasan dalam melakukan kegiatan transfer dana yang diuraikan sebagai berikut. In conducting its business activities, Bank Victoria has established a policy that includes restrictions on performing the fund transfer activities described as follows. • Bank Victoria tidak memiliki batasan di dalam prosedur operasional terkait transfer dana Nasabah baik transfer masuk maupun keluar antar bank dan entitas lain dalam satu kelompok usaha. • Bank Victoria mengacu pada BMPK di buat oleh Divisi Akunting dan dipantau oleh Divisi Kepatuhan dan Divisi Analis Kredit terkait dengan Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Victoria ke Pihak Ketiga Lainnya dan Entitas dalam satu kelompok usaha. • Bank Victoria has no restrictions in the operating procedures regarding the transfer of funds of Customers either inbound and outbound between banks and other entities within a business group. • Victoria Bank refers to BMPK defined by Accounting Division and monitored by the Compliance Division and Credit Analyze Division concerning the Maximum Credit Limit of Bank Victoria to Other Third Parties and Entities in one business group. PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG–UNDANGAN YANG BERPENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP BANK REGULATIONS CHANGES THAT SIGNIFICANTLY AFFECT THE COMPANY Adapun perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh terhadap Bank beserta dampak serta respon Bank terhadap perubahan tersebut selama tahun 2016 adalah sebagai berikut. The changes in legislation affecting the Bank and the impact and response of the Bank to such changes during 2016 are as follows. PERATURAN DAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN REGULATION AND CIRCULAR LETTER FINANCIAL SERVICES AUTHORITY No Regulasi Regulation OF Dampak/Kajian Impact/Review Keterangan Description POJK No. 18/POJK.03/2016 tentang Manajemen Risiko Bagi Bank Umum Bank wajib menerapkan manajemen risiko yang mencakup 8 risiko POJK No. 18/POJK.03/2016 on the Risk Management of Commercial Banks Bank is required to apply risk management that covers 8 risks Laporan profil risiko telah mencakup 10 risiko yang disesuaikan dengan TKT dengan perusahaan Induk. The risk profile report has covered 10 risks tailored to TKT with the 1 219 2016 Annual Report No Regulasi Regulation Dampak/Kajian Impact/Review PT Bank Victoria International Tbk. Keterangan Description POJK No.11/POJK.03/2016 tanggal Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum POJK No.11/POJK.03/2016 on the Minimum Capital Requirement for Commercial Banks Bank wajib memperhitungkan Modal sesuai dengan BUKU II POJK No.6/POJK.03/2016 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank melaksanakaan kegiatan usaha bank sesuai BUKU II dan merupakan konversi dari ketentuan yang diatur dalam PBI POJK No.6/POJK.03/2016 on Business Activities and Office Networks Based on Theoretical Capital Bank wajib melaksanakan kegiatan usaha bank berdasarkan kecukupan alokasi modal inti (AMI) yang diatur dalam BUKU II The Bank is required to conduct business activities based on the adequacy of theoretical capital as set forth in BUKU II POJK No.4/POJK.03/2016 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Bank wajib melakukan penilaian Tingkat Kesehatan Bank secara berkala POJK No.4/POJK.03/2016 on the Rating of Bank Soundness Banks are required to conduct periodic Bank Rating Bank telah menyampaikan secara rutin TKB kepada otoritas dan merupakan konversi dari ketentuan yang diatur dalam PBI The Bank has submitted the TKB routinely to the authority and is a conversion of the provisions stipulated in the PBI 5 POJK No.56/POJK.03/2016 tentang Kepemilikan Saham Bank Umum POJK No.56/POJK.03/2016 on Share Ownership of Commercial Banks Pemenuhan kewajiban pelaporan kepada Regulator atas Rencana Pembelian Saham Fulfilling the reporting obligations to the Regulator on the Share Purchase Plan Bank telah melaporkan pada Laporan perubahan Modal The Bank has reported on the Capital Change Report Kewajiban pelaporan Bank dalam peluncuran PAB terkait pengembangan TI Bank telah melaporkan pada Laporan PAB inisiatif 2017 6 POJK No.38/POJK.03/2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum POJK No.38/POJK.03/2016 concerning Application of Risk Management in the Use of Information Technology by Commercial Banks The reporting obligation of the Bank in the launch of PAB related to IT development The Bank has reported on its 2017 PAB Initiative Report POJK No.55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum Bank wajib menyampaikan laporan pelaksanaan tata kelola paling lambat 4 bulan sejak tahun buku berakhir dan dipublikasikan di web Bank Victoria Banks are required to submit a report on the implementation of the governance by no later than 4 months from the end of the financial year and published on the web of Bank Victoria. Bank telah melakukan proses penyusunan Laporan GCG dan Laporan Tahunan Bank Victoria SEOJK No.43/SEOJK.03/2016 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank Umum Konvensional SEOJK No.43/SEOJK.03/2016 on Transparency and Publication of Conventional Commercial Bank Reports Bank wajib menyesuaikan form-form yang mengalami penyesuaian dalam ketentuan terbaru The Bank shall adjust the adjusted forms in the latest terms Bank telah melakukan Penyesuaian format laporan LBU/LBBU SEOJK No.34/SEOJK.03/2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum Bank wajib menetapkan metodologi terkait dengan laporan Profil Risiko yang berpedoman pada formulir pada ketentuan The Bank shall establish a methodology related to the Risk Profile report which is guided by the form under the terms Bank telah melakukan penyusunan profil risiko yang mengacu pada formulir terbaru 2 3 Bank is required to calculate capital in accordance with BUKU II 4 7 8 POJK No.55/POJK.03/2016 on the Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks 9 SEOJK No.34/SEOJK.03/2016 on the Implementation of Risk Management for Commercial Banks Konversi ketentuan KPMM Bank Indonesia menjadi ketentuan KPMM yang dikeluarkan oleh OJK Conversion of LLL provisions of Bank Indonesia shall be the provisions of LLL issued by OJK The Bank carries out business activities in accordance with BUKU II and is a conversion of the provisions stipulated in the PBI The Bank has undertaken the process of preparing the GCG Report and the Annual Report of Bank Victoria The Bank has adjusted the LBU/LBBU report format The Bank has prepared a risk profile referring to the latest form 220 PT Bank Victoria International Tbk. PERATURAN INDONESIA No 1 2 DAN SURAT EDARAN Regulasi Regulation REGULATIONS AND CIRCULAR LETTERS OF BANK INDONESIA Dampak/Kajian Impact/Review Keterangan Description Peraturan Bank Indonesia No. 18/3/ PBI/2016 tanggal 10 Maret 2016 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Bank Indonesia No. 15/15/PBI/2013 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum dalam Rupiah dan Valuta Asing Bagi Bank Umum Konvensional Bank wajib memperhitungkan Giro Wajib Minimum dalam rupiah sesuai ketentuan Bank Indonesia Bank telah memperhitungkan Giro Wajib Minimum Bank dan melaporkan secara berkala Regulation of Bank of Indonesia No. 18/3/PBI/2016 dated 10 March 2016 on the Third Amendment to Regulation of Bank of Indonesia No. 15/15/PBI/2013 concerning Statutory Reserves of Commercial Banks in Rupiah and Foreign Currency for Conventional Commercial Banks The Bank is required to calculate Statutory Reserves in rupiahs in accordance with Bank Indonesia regulations The Bank has calculated the Statutory Reserves Bank and reported on a regular basis Surat Edaran Bank Indonesia No.18/40/ DPSP tanggal 30 Desember 2016 tentang Penyelenggaraan Transfer Dana dan Kliring Berjadwal oleh Bank Indonesia • Bank telah melakukan penyesuaian pengaturan dalam SP Penerbitan Cek dan Bilyet Giro • Circular Letter of Bank of Indonesia No.18/40/DPSP dated 30 Desember 2016, concerning Implementation of Fund Transfer and Scheduled Clearing by Bank Indonesia • • 3 BANK Laporan Tahunan 2016 Pengaturan penyerahan Warkat Debit berupa cek dan/atau bilyet giro kepada Peserta pengirim harus dilakukan oleh nasabah penerima atau pihak yang menerima kuasa dari nasabah penerima. untuk cek dan/atau bilyet giro, dibatasi paling tinggi sebesar Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah); dan untuk nota debit tidak dibatasi The arrangement of delivery of Debit Clearing in the form of check and/ or bilyet giro to the sending Member must be done by the receiving customer or the party receiving the authorization from the beneficiary customer. For check and/or bilyet giro, the maximum limit is Rp500.000.000,00 (five hundred million rupiah); And for debit notes are not restricted. The Bank has adjusted the arrangement in the Check and Giro Issuance Application Letter Surat Edaran No.18/32/DPSP tanggal 29 November 2016 tentang Bilyet Giro Bank wajib melakukan penolakan Bilyet Giro yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, dan khusus untuk alasan penolakan: • tidak memenuhi syarat formal Bilyet Giro; • pencantuman Tanggal Efektif tidak dalam Tenggang Waktu Pengunjukan; • diunjukkan tidak dalam Tenggang Waktu Efektif; • Bilyet Giro diblokir pembayarannya; dan • Bilyet Giro diduga palsu atau dimanipulasi, dilakukan tanpa memperhatikan ketersediaan dana dalam Rekening Giro Penarik Bank telah melakukan penyesuaian pengaturan dalam SP Penerbitan Cek dan Bilyet Giro Circular letter No.18/32/DPSP dated 29 November 2016 on Bilyet Giro The Bank is required to reject Bilyet Giro stipulated by Bank Indonesia, and specifically for reasons of rejection: • Does not meet the formal requirements of Bilyet Giro; • Inclusion of Effective Date not within the Grace Period of Appointment; • Indicated not in the Effective Time Frame; • Bilyet Giro payment is blocked; and • Bilyet Giro is allegedly false or manipulated, done without regard to the availability of funds in the Demand Deposit Account The Bank has adjusted the arrangement in the Check and Giro Issuance Application Letter 221 2016 Annual Report No 4 Regulasi Regulation Dampak/Kajian Impact/Review Peraturan Bank Indonesia No.18/21/ PBI/2016 tanggal 3 Oktober 2016 tentang Sistem Infomasi Debitur • • The Bank Indonesia Regulation No.18/21/ PBI/2016 dated 3 October 2016 on the Debtor Information System PT Bank Victoria International Tbk. • • Pihak yang dapat meminta Informasi Debitur terdiri atas Pelapor, Debitur, Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan atau pihak lain. Pelapor wajib menyampaikan informasi kepada Debitur terkait pelaporan Penyediaan Dana ke dalam Sistem Informasi Debitur Parties that may request Debtor Information consist of Reporting Entity, Debtor, Credit Management Information Institution or other parties. The Reporting Party shall be obliged to convey information to the Borrower related to the reporting of Provision of Funds into the Debtor Information System Keterangan Description Bank telah melakukan Penyesuaian Standar Prosedur Sistem Infomasi Debitur The Bank has made a Standard Adjustment of Debtor Information System Procedure PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN DAMPAKNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN CHANGES IN ACCOUNTING POLICIES AND IMPACT ON FINANCIAL STATEMENTS ALASAN PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI REASONS FOR CHANGES IN ACCOUNTING POLICIES Perubahan kebijakan akuntansi dan pengungkapan dilakukan untuk mematuhi PSAK yang berlaku. Bank telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2016 yang dianggap relevan yaitu sebagai berikut. Changes in accounting policies and disclosures are made to comply with the applicable PSAK. The Bank has implemented the following accounting standards as of January 1, 2016 which are considered relevant as follows. PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI CHANGES IN ACCOUNTING POLICIES Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah menerbitkan standar baru, revisi dan interpretasi berikut, yang berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2016. The Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (DSAK-IAI) have issued the following new standards, revisions and interpretations, effective on or after January 1, 2016. - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - PSAK 4 (revisi 2015): Laporan Keuangan Tersendiri; PSAK 5 (revisi 2015): Segmen Operasi; PSAK 7 (revisi 2015): Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi; PSAK 13 (revisi 2015): Properti Investasi; PSAK 15 (revisi 2015): Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama; PSAK 19 (revisi 2015): Aset Tak Berwujud; PSAK 22 (revisi 2015): Kombinasi Bisnis; PSAK 24 (revisi 2015): Imbalan Kerja; PSAK 25 (revisi 2015): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan; PSAK 53 (revisi 2015): Pembayaran Berbasis Saham; PSAK 65 (revisi 2015): Laporan Keuangan Konsolidasian; PSAK 66 (revisi 2015): Pengaturan Bersama; PSAK 67 (revisi 2015): Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain; PSAK 68 (revisi 2015): Pengukuran Nilai Wajar; PSAK 110 (revisi 2015): Akuntansi Sukuk; ISAK 30 (revisi 2015): Pungutan PSAK 70 Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak*) *) Efektif sejak tanggal pengesahan Pengampunan Pajak tanggal 15 Juli 2016 Undang-undang - - - - - - - - - - - - PSAK 4 (revision 2015): Independent Financial Statements; PSAK 5 (revision 2015): Operating Segment; PSAK 7 (revision 2015): Related Party Disclosures; PSAK 13 (revision 2015): Investment Property; PSAK 15 (revision 2015): Investments in Joint Associations and Venture Associations; PSAK 19 (revision 2015): Intangible Assets; PSAK 22 (revision 2015): Business Combination; PSAK 24 (revision 2015): Employee Benefits; PSAK 25 (revision 2015): Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates, and Errors; PSAK 53 (revision 2015): Share-based Payments; PSAK 65 (revision 2015): Consolidated Financial Statement; PSAK 66 (revision 2015): Shared Settings; PSAK 67 (revision 2015): Disclosure of Interest in Other Entities; PSAK 68 (revision 2015): Fair Value Measurement; PSAK 110 (revision 2015): Accounting for Sukuk; ISAK 30 (revision 2015): Charges PSAK 70 Accounting for Tax Amnesty Assets and Liabilities*) *) Effective since the date of the tax amnesty bill of 15 July 2016 PT Bank Victoria International Tbk. 222 Laporan Tahunan 2016 DAMPAK PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI IMPACT OF POLICIES CHANGES IN ACCOUNTING PSAK dan ISAK tersebut diatas tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian Grup untuk periode berjalan atau periode tahun sebelumnya. The above PSAK and ISAK do not have any significant effect on the amounts reported in the Group’s consolidated financial statements for the current period or prior year period. INFORMASI KELANGSUNGAN USAHA GOING CONCERN INFORMATION HAl-HAL YANG BERPOTENSI BERPENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP KELANGSUNGAN USAHA PERUSAHAAN ISSUES THAT MAY SIGNIFICANTLY AFFECT THE BUSINESS CONTINUITY OF THE COMPANY Tidak terdapat hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan. Nothing has the potential to significantly affect the Company’s business continuity. ASSESSMENT MANAJEMEN ATAS HAL-HAL YANG BERPENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP KELANGSUNGAN USAHA PERUSAHAAN MANAGEMENT ASSESSMENT ON THE THINGS SIGNIFICANTLY AFFECTING THE BUSINESS CONTINUITY OF THE COMPANY Manajemen Bank telah melakukan penilaian atas kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Bank untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, laporan keuangan konsolidasian telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan. The Bank’s management has assessed the Bank’s ability for its business continuity and believes that the Bank has the resources to continue its business in the future. In addition, the management is not aware of any material uncertainty that may cause significant doubt on the Bank’s ability to maintain its viability. Therefore, the consolidated financial statements have been prepared on the basis of going concern principle. ASUMSI YANG DIGUNAKAN MANAJEMEN DALAM MELAKUKAN ASSESSMENT ASSUMPTIONS USED BY THE MANAGEMENT IN ASSESSMENT Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan manajemen dalam melakukan assessment terhadap kelangsungan usaha adalah sebagai berikut. - Kinerja Keuangan -Solvabilitas - Masalah Internal - Perkara Hukum Some of the factors that become the management consideration in conducting assessment on business continuity are as follows. KINERJA ANAK PERUSAHAAN SUBSIDIARY PERFORMANCE Bank Victoria memiliki 1 (satu) Anak Perusahaan, yaitu Bank Victoria Syariah dan tidak memiliki entitas asosiasi. Presentase kepemilikan saham Bank Victoria pada Bank Victoria Syariah sebesar 99,99%. Deskripsi tentang Bank Victoria Syariah ialah sebagai berikut. Bank Victoria has 1 (one) Subsidiary, namely Bank Victoria Sharia and has no entity association. The percentage of ownership of Bank Victoria Sharia shares in Bank Victoria Syariah amounted to 99.99%. Description of Bank Victoria Sharia is as follows. BANK VICTORIA SYARIAH BANK VICTORIA SYARIAH PROFIL PROFILE Bank Victoria Syariah didirikan untuk pertama kalinya dengan menggunakan nama “PT Bank Swaguna” berdasarkan Akta No. 9 tanggal 15 April 1966, dibuat di hadapan Bebasa Daeng Lalo, wakil notaris di Jakarta yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. J.A.5/79/5 tanggal 7 November 1967 dan telah didaftarkan pada Daftar Perusahaan di Kantor Panitera Bank Victoria Sharia was for the first time established under the name of “PT Bank Swaguna” based on Deed No. 9 dated 15 April 1966, made before Bebasa Daeng Lalo, a notary representative in Jakarta who has obtained the approval of the Minister of Justice of the Republic of Indonesia based on Decision Letter No. J.A.5 /79/5 dated 7 November 1967 and has been registered on Company Register at the Registrar’s Office at the Office - Financial Performance -Solvency -Internal Matter -Legal Matter 2016 Annual Report 223 PT Bank Victoria International Tbk. Pengadilan Negeri I di Cirebon masing-masing di bawah No. 1/1968 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 42 tanggal 24 Mei 1968, Tambahan No. 62. Yang kemudian diubah dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 4 tanggal 5 September 1967 dibuat di hadapan Bebasa Daeng Lalo, wakil notaris di Jakarta yang telah memperoleh persetujuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. J.A.5/79/5 tanggal 7 November 1967 dan telah didaftarkan pada Daftar Perusahaan di Kantor Panitera Pengadilan Negeri I di Cirebon masing-masing di bawah No. 2/1968 pada tanggal 10 Januari 1968 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 42 tanggal 24 Mei 1968, Tambahan No. 62. of the Clerk of District Court I in Cirebon respectively under No. 1/1968 and has been published in State Gazette Number 42 dated 24 May 1968, Supplement No. 62, which is then amended by Amendment Deed of Articles of Association No 4, dated 5 September 1967, made before Bebasa Daeng Lalo, a notary representative in Jakarta who has obtained the approval of the Minister of Justice of the Republic of Indonesia based on Decision Letter No. J.A.5 /79/5 dated 7 November 1967 and has been registered on Company Register at the Registrar’s Office at the Office of the Clerk of District Court I in Cirebon respectively under No. 2/1968 on 10th of January 1968 and has been published in State Gazette Number 42 dated 24 May 1968, Supplement No. 62. Dengan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT. Bank Swaguna (Perubahan Anggaran Dasar Perseroan sesuai dengan UUPT No. 40/2007) No. 5 tanggal 6 Agustus 2009 dibuat dihadapan Erni Rohaini, S.H., MBA., Notaris Daerah Khusus Ibukota Jakarta, berkedudukan di Jakarta Selatan, yang telah mendapat persetujuan Menteri Hukum Dan HAM berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-02731.AH.01.02. Tahun 2010 tanggal 19 Januari 2010, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 83 tanggal 15 Oktober 2010, Tambahan No. 31425 (“Akta No.5 tanggal 6 Agustus 2009”), nama “PT Bank Swaguna” diubah menjadi “PT Bank Victoria Syariah”. With the Deed of Shareholder Resolution of PT. Bank Swaguna (Amendment to Company’s Articles of Association in accordance with UUPT No. 40/2007) No. 5 dated 6 August 2009 made before Erni Rohaini, S.H., MBA., Notary of Special Region Capital of Jakarta, domiciled in South Jakarta, which has received approval from the Minister of Justice and Human Rights based on Decree No. AHU-02731.AH.01.02. Year 2010 dated 19 January 2010, and has been published in the State Gazette of Republic of Indonesia No. 83 dated October 15, 2010, Supplement No. 31425 (“Deed No.5 dated 6 August 2009”), the name “PT Bank Swaguna” was changed to “PT Bank Victoria Syariah”. Terakhir Anggaran Dasar Bank Victoria Syariah diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Luar Biasa PT. Bank Victoria Syariah No. 13, tanggal 29 Juni 2016, dibuat dihadapan Setiawan, S.H., Notaris Daerah Khusus Ibukota Jakarta bekedudukan di Jakarta Pusat, untuk perubahan pasal 4 ayat 2 yang pemberitahuan perubahannya telah diterima dan dicatat dalam database Sisminbakum Departemen Hukum Dan HAM berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.03-0062667 tanggal 30 Juni 2016. Dan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Luar Biasa PT. Bank Victoria Syariah No. 07, tanggal 06 Februari 2017, dibuat dihadapan Setiawan, S.H., Notaris Daerah Khusus Ibukota Jakarta bekedudukan di Jakarta Pusat, untuk perubahan pasal 14 ayat 8 huruf b yang pemberitahuan perubahannya telah diterima dan dicatat dalam database Sisminbakum Departemen Hukum dan HAM berdasarkan Surat No.AHUAH.01.03-0063920 tanggal 13 Februari 2017. Bank Victoria Syariah mulai beroperasi dengan prinsip syariah sejak tanggal 1 April 2010. Adapun kepemilikan saham Bank Victoria pada Bank Victoria Syariah adalah sebesar 99,99%. Lastly, the Articles of Association of Bank Victoria Syariah was amended by the Deed of Resolution of Extraordinary General Meeting of PT. Bank Victoria Syariah No. 13, dated June 29, 2016, made before Setiawan, S.H., Notary of the Special Capital Region of Jakarta domiciled in Central Jakarta, for the amendment of article 4, paragraph 2 whose notice of amendment has been received and recorded in the database of Sisminbakum Department of Law and Human Rights based on letter no. AHUAH.01.03-0062667 dated 30th June 2016. And the Deed of Resolution of Extraordinary General Meeting of PT. Bank Victoria Syariah No. 07, dated 06 February 2017, made before Setiawan, S.H., Notary of the Special Capital Region Jakarta is domiciled in Central Jakarta, for the amendment of article 14 Paragraph 8 letter b whose notice of amendment has been received and recorded in the database Sisminbakum Department of Law and Human Rights based on Letter No. AH.01.03-0063920 dated February 13, 2017. Bank Victoria Sharia entered into operation with sharia principles since April 1, 2010. As for the share ownership of Bank Victoria in Bank Victoria Syariah is 99.99%. DEWAN KOMISARIS, DIREKSI DAN PENGAWAS SYARIAH BOARD OF COMMISSIONERS, BOARD OF DIRECTORS AND SHARIA SUPERVISORS Berdasarkan Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Nomor 3 tanggal 8 September 2016 yang dibuat dihadapan Setiawan, SH, Notaris di Jakarta, susunan Komisaris dan Direksi PT Bank Victoria Syariah sebagai berikut. Based on Deed of Minutes of Extraordinary General Meeting of Shareholders Number 3 dated 8 September 2016, made before Setiawan, SH, Notary in Jakarta, the composition of Commissioners and Board of Directors of PT Bank Victoria Syariah as follows. Dewan Komisaris Komisaris Utama (Komisaris Independen) : Sugiharto, SE Komisaris Independen : Sari Idayanti * Komisaris Independen : Djoko Nugroho* Board of Commissioners: President Commissioner (Independent Commissioner) :Sugiharto, SE Independent Commissioner : Sari Idayanti * Independent Commissioner :Djoko Nugroho* PT Bank Victoria International Tbk. Direksi Direktur Utama Direktur Support Pembiayaan Direktur Operasional Direktur Kepatuhan : Firman Ananda Moeis : Andy Sundoro : Deddy Effendi Ridwan** : Nurani Raswindriati** 224 Laporan Tahunan 2016 Board of Directors President Director Director of Financing Support Director of Operations Director of Compliance :Firman Ananda Moeis :Andy Sundoro :Deddy Effendi Ridwan** :Nurani Raswindriati** Dewan Pengawas Syariah Ketua :Prof. DR. H. Hasanuddin AF, MA Anggota :Prof. DR Hj. Huzaemah Tahido Yanggo Board of Sharia Supervisors Chairperson :Prof. DR. H. Hasanuddin AF, MA Members :Prof. DR Hj. Huzaemah Tahido Yanggo *) Sedang dalam proses mendapat persetujuan OJK **) Telah mendapat persetujuan OJK pada tanggal 14 Maret 2017 *) In the process of obtaining OJK approval **) Received OJK approval on 14 March 2017 PRODUK-PRODUK BANK VICTORIA SYARIAH PRODUCTS OF BANK VICTORIA SYARIAH • Giro iB Rekening Koran untuk nasabah perorangan maupun badan hukum dengan fasilitas cek dan Bilyet Giro dan prinsip wadiah (titipan) dan mudharabah. • Giro iB Current Account for individual customers as well as legal entities with check facility and Bilyet Giro and wadiah (deposit) and mudharabah (profit sharing) principles. • Tabungan iB Simpanan dalam bentuk investasi syariah dengan prinsip mudharabah (bagi hasil) yang saling menguntungkan. • iB Saving Deposits Deposits in the form of sharia investment with mutually beneficial mudaraba (profit sharing) principles. • Deposito iB Inventasi syariah berjangka waktu 1, 3, 6 ,dan 12 bulan yang memberikan keuntungan dengan prinsip mudharabah (bagi hasil) yang kompetitif dan menarik. • iB Deposits The 1, 3, 6 and 12 month sharia investments that provide benefits with competitive and attractive mudaraba principles (profit sharing). • Tabungan V-Plan iB Tabungan yang penarikannya memiliki jangka waktu sesuai dengan kesepakatan dengan nasabah di awal dengan potensi bagi hasil yang kompetitif guna memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang, sekaligus memberikan manfaat proteksi asuransi jiwa gratis. • V-Plan iB Saving Deposits Saving deposits whose withdrawals have a period of time in accordance with the prearranged agreement with the customers with the potential for a competitive outcome in order to meet the needs in the future, as well as to provide the benefits of free life insurance protection. • Tabungan V-Bisnis iB Tabungan yang diperuntukan bagi perorangan (profesional dan pengusaha) yang memiliki kegiatan usaha, yang penarikannya dapat dilakukan sesuai dengan syarat dan ketentuan tertentu yang telah disepakati dan tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, atau media lainnya yang dipersamakan dengan itu. • V-Bisnis iB Saving Deposits Saving deposits reserved for individuals (professionals and entrepreneurs) who have business activities, whose withdrawals may be made in accordance with certain terms and conditions agreed upon and cannot be withdrawn by check, giro, or other equivalent media. • Pembiayaan Murabahah (Jual Beli) Pembiayaan dengan menggunakan sistem jual beli untuk memenuhi kebutuhan modal kerja atau investasi. • Pembiayaan Murabahah (Bagi Hasil) Fasilitas pembiayaan dengan menggunakan sistem bagi hasil untuk memenuhi kebutuhan modal kerja. • Murabahah Financing (Buy and Sell) Financing by using the sale and purchase system to meet the needs of working capital or investment . • Mudharabah Financing (Profit Sharing) Financing facility using profit sharing system to meet working capital needs. • Pembiayaan Murabahah Pemilikan Mobil Fasilitas pembiayaan yang dapat digunakan untuk membiayai pembelian mobil dengan menggunakan sistem jual beli. • Murabaha Financing of Car Ownership Financing facility that can be used to finance the purchase of cars using the system of buying and selling. • Pembiayaan Murabahah Pemilikan Rumah Fasilitas pembiayaan yang dapat digunakan untuk membiayai pembelian rumah dengan menggunakan sistem jual beli. • Murabaha Financing of Home Ownership A financing facility that can be used to finance the purchase of a house using the buying and selling system. • Pembiayaan Murabahah Mikro Fasilitas pembiayaan pembelian barang-barang kebutuhan modal kerja maupun pembelian barang investasi guna mendukung usaha nasabah sebesar harga pokok ditambah dengan margin keuntungan Bank yang disepakati. • Micro Murabahah Financing The financing facility for the purchase of working capital goods as well as the purchase of investment goods to support the customer’s business at the cost of the principal plus the agreed profit margin of the bank. 225 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. • Pembiayaan Multiguna Fasilitas pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan konsumtif dengan menggunakan sistem ijarah (Sewa Manfaat). • Multipurpose Financing The financing facility to meet consumer needs by using a system of ijarah (Lease Benefits). • Pembiayaan V-Kop iB Fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada Koperasi Karyawan (kopkar), Koperasi Pegawai, Koperasi Pegawai Negeri (KPN) atau koperasi sejenis lainnya yang berbasis syariah yang diteruskan kepada anggotanya untuk memenuhi berbagai kebutuhan diantaranya untuk pembelian kendaraan roda empat, pembelian rumah, dan kebutuhan lainnya. • Financing for V-Kop iB The financing facilities provided to Employee Cooperatives (KOPKAR), Worker Cooperatives, Civil Service Cooperatives (KPN) or other similar sharia-based cooperatives are forwarded to its members to meet various needs such as for the purchase of four-wheeled vehicles, home purchases, and other necessities. KINERJA KEUANGAN UTAMA BANK VICTORIA SYARIAH KEY FINANCIAL PERFORMANCE OF BANK VICTORIA SYARIAH Tabel Kinerja Keuangan Utama Bank Victoria Syariah Table of Key Financial Performance of Bank Victoria Syariah (dalam juta Rupiah) (in million Rupiah) Uraian 2016 2015 1 2 3 Aset Pertumbuhan Growth 4=2-3 Description 5=4/3 1 1,625,183 1,379,266 245,917 17.83% Assets 232,055 111,208 120,847 108.66% Liabilities 1,198,799 1,105,406 93,393 8.44% Temporary Syirkah Funds 194,329 162,266 32,063 19.76% Equity Piutang dan Pembiayaan 1,212,690 1,074,047 138,643 12.90% Receivables and Financing Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib 122,263 144,366 (22,103) (15.31%) Fund Management Revenue By Bank As Mudharib Hak Bagi Hasil Milik Bank 38,166 39,985 (1,819) (4.55%) Sharing Rights Owned By Bank Beban Operasional Lainnya 77,754 73,740 4,014 5.44% Other Operating Expenses Laba Rugi Operasional (38,619) (32,524) 6,095 18.74% Operating Profit Loss Laba Tahun Berjalan (18,474) (24,001) (5,527) (23.02%) Profit of the Current Year 151 285 (134) (47.01%) Comprehensive Income during the Current Year Liabilitas Dana Syirkah Temporer Ekuitas Laba Komprehensif Selama Tahun Berjalan Sumber: Laporan Keuangan Audited Bank Victoria Syariah Source: Audited Financial Statement of Bank Victoria Sharia Rasio Keuangan Utama Bank Victoria Syariah Key Financial Ratio of Bank Victoria Syariah Uraian 1 2016 2015 Description 1 2 3 CAR 15.98% 16.14% FDR 100.67% 95.29% FDR ROA (2.19%) (2.36%) ROA ROE (17.45%) (15.06%) ROE NIM 2.63% 2.80% NIM NPF Net 4.35% 4.82% NPF Net CAR PT Bank Victoria International Tbk. 226 Laporan Tahunan 2016 2016 Annual Report 227 PT Bank Victoria International Tbk. TINJAUAN FUNGSI PENDUKUNG BISNIS Business support function review PT Bank Victoria International Tbk. 228 Laporan Tahunan 2016 Sumber Daya Manusia Human Resources Dalam menghadapi era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang telah berjalan sejak tahun lalu, kualitas Human Capital (HC) menjadi tantangan utama bagi Bank Victoria untuk menapaki persaingan bisnis. Untuk itu, Bank senantiasa melaksanakan pengembangan HC dengan berbasis kompetensi agar dapat memberikan hasil sesuai dengan tujuan dan sasaran Bank melalui standar kinerja yang telah ditetapkan. Pengembangan HC dilakukan secara terpadu dengan merujuk pada perencanaan korporasi jangka panjang maupun tahunan, diantaranya melalui membentuk Performance Oriented Culture, melengkapi Cabang dengan tim yang cukup dan kompeten dan memperkuat Talent Pool. In addressing the era of ASEAN Economic Community (AEC) which has been running since the last year, the quality of Human Capital (HC) becomes the main challenge for Bank Victoria to step into business competition. Therefore, the Bank will be consistently conducting competency-based HC development to deliver the result which complies with the Bank’s objectives and goals through the defined performance standard. The HC development is performed in an integrated way by referring to the corporate planning, either in a long term or annualy, such as by creating Performance Oriented Culture, completing the Branch with an adequate and competence team, and strengthening the Talent Pool. 2016 Annual Report 229 PT Bank Victoria International Tbk. MANAJEMEN HUMAN CAPITAL HUMAN CAPITAL MANAGEMENT Bank Victoria telah menyusun manajemen pengembangan human capital (HC) untuk mengoptimalkan potensi HC di Bank Victoria. Penyusunan manajemen pengembangan HC dilakukan secara terpadu dengan merujuk pada perencanaan korporasi jangka panjang maupun tahunan. Wujud dari penyusunan manajemen pengembangan HC tersebut adalah disusunnya Pedoman pengelolaan dan manajemen HC di Bank Victoria. Bank Victoria has prepared Human Capital Management to optimize its Human Resources potential. It is integrated in a manner that refers to the Bank’s annual and long-term planning. The realization of Human Resources Development commenced with the drafting of the Bank’s Human Capital Management Guidelines. Pedoman pengelolaan dan manajemen HC di Bank Victoria tertuang dalam Kebijakan dan Prosedur Human Capital Management yang telah disahkan dan diperbaharui dengan Surat Keputusan Direksi No. 003/SK - DIR/08/16 tanggal 4 Agustus 2016 tentang Standar Operasional Prosedur Human Capital Management. Bank Victoria’s Human Capital Management (HCM) Guidelines are stipulated in HCM Policies and Procedures, with legal approval under the BOD Decree No. 035/SK-DIR/04/13 dated 30 April 2013, along with the addition of BOD Decree No. 013/SKDIR/09/14 dated 3 September 2014 on Updates and Additions to the Human Capital Management Policies and Procedures, as well as BOD Decree No. 015/SK-DIR/07/15 dated 28 July 2015 on Updates to the Human Capital Management Policies and Procedures, as follows. Ketentuan dimaksud mengatur diantaranya adalah sebagai berikut: BAB I : Struktur Organisasi HCM; BAB II : Penerimaan Karyawan; BAB III : Pelatihan Karyawan; BAB IV : Pendidikan dan Pelatihan Direksi; BAB V : Penilaian Karyawan; BAB VI : Penggajian; BAB VII : Mutasi dan Rotasi Karyawan; BAB VIII : Promosi; BAB IX : Demosi; BAB X : Izin dan Cuti Karyawan; BAB XI : Pinjaman Karyawan; BAB XII : Alih Daya (Outsourcing); BAB XIII : Pengunduran Diri Karyawan; BAB IV : Lain-lain; BAB XIV : Perjalanan Dinas; BAB XV : Lain-Lain. The above provision regulates as follows: CHAPTER I CHAPTER II CHAPTER III CHAPTER IV CHAPTER V CHAPTER VI CHAPTER VII CHAPTER VIII CHAPTER IX CHAPTER X CHAPTER XI CHAPTER XII CHAPTER XIII CHAPTER IV CHAPTER XIV CHAPTER XV : Human Capital Management Structure; : Employee Recruitment; : Employee Training; : Education and Training for Directors; : Employee Assessment; : Payroll System; : Job Mutation or Rotation; : Promotion; : Demotion; : Leaves Entitlements; : Employee Loan; : Outsourcing; : Employee Resignation; : Others; : Business Trips; : Others. 230 PT Bank Victoria International Tbk. HUMAN ROADMAP CAPITAL MANAGEMENT Tahun 2016 merupakan tahun kedua dari human capital management roadmap. Adapun penjabaran rencana road map 3 (tiga) tahun ke depan untuk strategi pengembangan sumber daya manusia disampaikan dalam diagram di bawah ini. Laporan Tahunan 2016 HUMAN CAPITAL ROADMAP MANAGEMENT 2016 is the second year of human capital management roadmap. While the elaboration of road map plan for the next 3 (three) years as the human capital development strategy is presented below. 2015 2016 2017 1 Membentuk Performance Oriented Culture Create a Performance Oriented Culture 2 Melengkapi Cabang dengan tim yang cukup dan kompeten Equip Bank branches with a sufficient and competent team Full Cycle Performance Management 2015 Mengintegrasikan data setiap karyawan secara lengkap dengan HRIS (Human Resources Information System) / Integrating each employee’s complete data with HRIS (Human Resource Information System) Review HRIS HRIS Review Review HRIS HRIS Review Menyeleksi dan menempatkan Branch Manager dengan profile dan kompetensi yang tepat di cabang sehingga mampu membawa dan mengoptimalkan performance cabang / Select and assigning appropriate and competent Branch Managers so they can maintain and optimize each branch’s performance Placement and Monitoring 3 Memperkuat Talent Pool Strengthen the Talent Pool Full Cycle Performance Management 2016-2017 Mengoptimalkan sumber daya yang ada, Penambahan karyawan hanya untuk pembukaan cabang baru dan kebutuhan spesialist / Optimize existing human resources. Recruit more employees only for newly-opened branches and fulfill the needs for specialists. Secara berkelanjutan melakukan proses recruitment, training, placement dan evaluasi sales team sesuai kebutuhan cabang dan perkembangan bisnis / Recruit, train, install and evaluate sales teams on an ongoing and regular basis according to each branch’s business development and needs Review Talent Needs Recruitment and Placement Process Review Talent Needs Recruitment and Placement Process Secara umum, rencana pengembangan sumber daya manusia ke depan adalah menyiapkan performance oriented dan high calibre personnel sebagai key driver pertumbuhan bisnis yang prudent dan sesuai dengan asas-asas perbankan yang sehat. Adapun beberapa key element strategy yang akan diterapkan oleh Bank ke depannya adalah sebagai berikut: In general, the human resources development plan aims to prepare a performance-oriented and high-caliber personnel as a key driver in developing prudent business growth in accordance with sound banking principles. Going forward, certain key element strategies will be implemented by the Bank, namely. • Membentuk Performance Oriented Culture Menerapkan Performance Management Process di seluruh organisasi yang didukung oleh key performance indicator yang jelas dan transparan serta reward mekanisme yang kuat dan adil. • Create a Performance-Oriented Culture Implementing the Performance Management Process within the entire organization is supported by clear and transparent key performance indicators along with a strong and fair reward mechanism. • Melengkapi Cabang dengan tim yang cukup dan kompeten Menempatkan Branch Manager yang kompeten untuk memimpin Cabang dan didukung oleh sales team yang mencukupi dan kuat, serta didukung oleh equipping Program yang berkelanjutan. • Equip Bank branches with a sufficient and competent team Assigning competent Branch Managers with support from sufficient and strong sales teams and the sustainable equipping Program. • Memperkuat Talent Pool Menambah talent pool baik di Kantor Pusat maupun Cabang dengan profil dan kompetensi yang sesuai (right number, right people) yang didukung oleh organisasi yang baku (sebagai baseline untuk recruitment dan menciptakan alignment equality) • Strengthen the Talent Pool Adding to the talent pool of both Head Offices and Branches with appropriate profiles and competencies (the right number for the right people) which are supported by standardized organization (as baseline for recruitment and for the creation of alignment equality). 231 2016 Annual Report STRUKTUR PENGELOLA HUMAN CAPITAL Pengelolaan dan sistem manajemen HC Bank Victoria dijalankan oleh Divisi Human Capital Management yang dipimpin oleh Syahda Chandra sebagai Kepala Divisi Human Capital Management, dan berada di bawah tanggung jawab Direktur Utama. Tanggung jawab utama Divisi Human Capital Management adalah melakukan kegiatan pengelolaan HC di Bank Victoria. Struktur organisasi pengelola HC adalah sebagai berikut. PT Bank Victoria International Tbk. HUMAN CAPITAL STRUCTURE MANAGEMENT Bank Victoria’s human resources management is run by the Human Capital Management Division and led by its Head Mr Syahda Candra, under the Director of Treasury and Retail Banking. Its primary responsibility is to carry out Human Resources management duties within the Bank. The HCM organization structure is as follows: Direktur Utama President Director Daniel Budirahayu Kepala Divisi Human Capital Management Division Head of Human Capital Management Syahda Candra Kepala Bagian Training Head of Training Division Erik Pradityo Recruitment Senior Officer Kepala Bagian Payroll and Services Head of Payroll and Services Erik Pradityo Payroll and Services Senior Officer Recruitment Junior Officer Training Junior Officer Payroll and Services Junior Officer FUNGSI DAN RUANG LINGKUP TUGAS DIVISI HUMAN CAPITAL MANAGEMENT FUNCTION AND SCOPE OF WORK OF HUMAN CAPITAL MANAGEMENT DIVISION Adapun terdapat 3 (tiga) departemen dan 1 (satu) unit spesialis pada Divisi Human Capital Management dengan masing-masing fungsi serta luang lingkup tugas adalah sebagai berikut. Human Capital Management Division has specific functions and scope of work, as follows. Organisasi Organization Fungsi Functions Ruang Lingkup Tugas Scope of Work Sebagai unit kerja yang mengelola kebijakan di bidang kepegawaian. Mengelola, memonitor dan melaksanakan perencanaan, pengelolaan dan administrasi bidang rekrutmen, pendidikan dan pengembangan, administrasi gaji, kesejahteraan pegawai, dan pengadministrasian data karyawan. As a work unit that manages personnel policies. Manage, monitor and implement plan, manage and administer recruitment, training and development, payroll, employee welfare and data administration. Sebagai unit kerja yang membantu Kepala Divisi HCM dalam mengelola pelaksanaan recruitment/penempatan Mengusulkan, melaksanakan penerimaan dan penempatan pegawai, melakukan administrasi surat penerimaan dan mutasi, pengarsipan dokumentasi pegawai, pembuatan surat pengangkatan jabatan, dan pengadministrasian lainnya. As a work unit that assists Head of Human Capital Management in supervising recruitment or work placement. Propose, assign and deploy employees, accept administrative letters and mutations, archive employee documentation, make appointments and other administrative tasks. Unit kerja HCM HCM Work Unit Recruitment 232 PT Bank Victoria International Tbk. Organisasi Organization Laporan Tahunan 2016 Fungsi Functions Ruang Lingkup Tugas Scope of Work Sebagai unit kerja yang membantu Kepala Divisi HCM dalam mengelola pelaksanaan pendidikan dan pengembangan karyawan. Mengelola, merencanakan, dan mengadministrasi seluruh kegiatan yang berhubungan dengan pendidikan dan pengembangan karyawan seperti seminar, training baik intern maupun ekstern. As a work unit that assists Head of HCM Division in managing employee training and development. Manage, plan, and administer all activities relating to employee training and development such as internal and external seminars. Sebagai unit kerja yang membantu Kepala Divisi HCM dalam mengelola pelaksanaan imbalan/gaji dan kesejahteraan karyawan. Mengelola dan melaksanakan kebijakan Direksi mengenai Gaji, Bonus, THR, Pajak Pph 21 dan 23, lembur, pinjaman, cuti, Jamsostek dan asuransi kesehatan karyawan. As a work unit that assists HCM Division Head in managing remuneration/salaries and employee benefits. Manage and implement Board of Directors policies regarding monthly salary, bonus, holiday allowance, PPH 21 and 23 taxes, overtime allowance, loans, leaves, Jamsostek and health insurance. Training Payroll and services PROFIL KEPALA MANAGEMENT DIVISI HUMAN CAPITAL BRIEF PROFILE OF HUMAN MANAGEMENT DIVISION HEAD CAPITAL Adapun profil ringkas Ibu Syahda Candra dapat dilihat pada data Pejabat Eksekutif. A brief profile of Mrs Syahda Candra can be seen in the Executive Officer data. PERENCANAAN KEBUTUHAN HUMAN CAPITAL MANPOWER PLANNING Dalam memperkuat organisasi, Bank Victoria senantiasa merencanakan kebutuhan pegawai yang selaras pada pertumbuhan bisnis. Bank telah menyusun perencanaan kebutuhan HC (man power planning) untuk 2016 dengan mengetahui jumlah dan persyaratan pegawai sesuai dengan standar formasi serta mempertimbangkan kinerja dan potensi di tahun 2016. Bank Victoria menetapkan strategi HC untuk tahun 2016 yaitu optimalisasi human capital yang ada. Rekrutmen yang dilakukan ditujukan untuk memenuhi jabatan kosong dikarenakan adanya pegawai yang resign, promosi maupun rotasi pegawai. In strengthening the organization, Bank Victoria consistently plans the employee requirement which is in line with business growth. Bank has arranged man power planning for 2016 by understanding the numbers and requirements of the employees in compliance with standard formation and considering the performance and potential in 2016. Bank Victoria has been establishing the HC strategy for 2016, that is optimization of the existing HC. The recruitment is conducted to fulfill the vacant positions because of resignation, promotion, or rotation of the employees. REKRUTMEN HUMAN CAPITAL EMPLOYEE RECRUITMENT Dalam memenuhi standar formasi jabatan seiring dengan pertumbuhan unit bisnis, Bank Victoria membutuhkan HC yang baik dari sisi kualitas maupun kuantitas. Rekrutmen dilakukan dengan pertimbangan hasil analisis kebutuhan tenaga kerja berdasarkan permintaan dari unit kerja serta latar belakang dan keberagaman calon tenaga kerja berdasarkan pendidikan, pengalaman dan keahlian. Bank Victoria requires sound human resources both in terms of quality and quantity in order to comply with position standards which are in line with business unit growth. Employees are recruited after analyzing workforce needs based on work unit demands as well as on candidates’ background and diversity according to their education, experience and expertise. Pelaksanaan rekrutmen HC Bank Victoria dilakukan melalui rekrutmen internal dan eksternal. Proses rekrutmen dilakukan dengan membuka seluas-luasnya kesempatan rekrutmen dengan tidak membedakan suku, agama, ras dan antar golongan. Proses rekrutmen yang dilakukan oleh Bank Victoria dibagi menjadi dua cara, yaitu rekrutmen untuk pegawai organik dan rekrutmen untuk tenaga berpengalaman. Bank Victoria’s Employee Recruitment is conducted both internally and externally. Its recruitment process provides the widest possible opportunity without discriminating against race, religion, ethnicity and other backgrounds. The recruitment process is conducted in two methods, namely organic recruitment and recruitment for more experienced personnel. Berdasarkan tertuang dalam Standar Operasional Prosedur Human Capital Management yang telah disahkan melalui Surat Keputusan Direksi No.003/SK-DIR/08/16 tanggal 4 Agustus 2016, kelompok tenaga kerja yang direkrut dapat meliputi: According the provisions stipulated in The Standard Operating Procedure of Human Capital Management which has been ratified by the Decree of Board of Directors No. 003/SKDIR/08/16 dated August 4, 2016, the recruited man power may include: • Permanent employees; • Contract employees; and • Outsourced employees. • Organik; • Kontrak; dan • Outsourcing. 233 2016 Annual Report Proses rekrutmen pegawai yang dilakukan oleh Bank Victoria terdiri dari tahapan-tahapan sebagai berikut: No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Tahapan Stages PT Bank Victoria International Tbk. Bank Victoria’s recruitment process is conducted in the following stages: Uraian Description Mengidentifikasi jabatan yang lowong dan kebutuhan tenaga kerja Proses rekrutmen dimulai saat adanya bidang pekerjaan baru di perusahaan, karyawan dipindahkan atau dipromosikan ke posisi lain, mengajukan permintaan pengunduran diri, adanya PHK, dan lain-lain. Dengan melihat dinamika dari beberapa hal tersebut dan mencocokkannya dengan perencanaan sumber daya manusia yang sudah tersusun maka akan diketahui jabatan apa saja yang sedang lowong dan berapa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk mengisi jabatan tersebut. Identifying vacant positions and employment needs The recruitment process begins when new job opportunities become available due to the transfer or promotion of employees to other positions, resignations, layoffs, etc. By assessing these dynamics the recruiter will consider the possibilities and align them with the human resources plan to identify vacant positions and the number of employees required to fill those positions. Mencari informasi jabatan melalui analisa jabatan Untuk memperoleh uraian jabatan (job description) dan spesifikasi jabatan (job spessification) sebagai landasan dalam membuat persyaratan jabatan. Bank menerapkan sistem persyaratan jabatan secara hati-hati dan sejelas mungkin sehingga dalam penerapannya kandidat yang didapatkan benar-benar sesuai dengan yang diperlukan. Obtaining job description through job analysis To obtain a job description and specifications as a cornerstone in drafting job requirements. The Bank applies the job requirements system carefully and as clearly as possible to employ candidates as required. Menetapkan sumber, media, dan sarana untuk mendapatkan kandidat yang tepat Terdapat dua alternatif untuk mencari kandidat yakni dari dalam perusahaan atau dari luar perusahaan. Jika diambil dari dalam, apabila kebutuhan staf untuk masa yang akan datang telah direncanakan, maka perlu juga diketahui siapa kira-kira karyawan yang ada saat ini yang dapat dipindahkan atau dipromosikan. Jika kandidat harus dicari dari luar perusahaan maka perlu dipertimbangkan dengan cermat metode rekrutmen yang tepat untuk mendapatkan kandidat tersebut. Assigning resources, media and facilities to employ the right candidates There are two alternatives when seeking candidates: from within or outside the Company. Candidates can be sought internally if employment need in the future is foreseeable, which means knowing of any existing employees who can be transferred or promoted in the future. If the Bank recruits candidates externally, the right recruitment method has to be carefully considered in order to obtain qualified employees. Memilih metode-metode proses rekrutmen yang tepat Ada banyak metode rekrutmen yang dapat dipilih oleh Bank dalam melakukan rekrutmen seperti iklan, employee referrals, walk-ins dan write-ins, head hunter, lembaga pendidikan, dan berbagai sumber lain. Bank juga dapat memilih lebih dari satu metode, tergantung situasi dan kondisi yang terjadi saat itu. Choosing appropriate recruitment methods The Bank has several recruitment methods such as ads, employee referrals, walk-in and write-in interviews, through head hunters, educational institutions and others. The Bank can also choose more than one method, depending on the circumstances. Memanggil kandidat-kandidat yang dianggap memenuhi persyaratan jabatan. Mengumpulkan berkas-berkas lamaran kandidat, dan meminta kandidat untuk mengisi formulir lamaran pekerjaan yang telah disediakan untuk selanjutnya diproses dalam tahap seleksi. Shortlisting candidates who meet job requirements Compiling candidate application files and asking them to fill in the application form for further selection phase process. Menyaring dan menyeleksi kandidat Prosedur seleksi perlu dilakukan karena: 1) pelaksanaan tugas pada jabatan yang akan diisi memerlukan ciri-ciri fisik dan psikis tertentu yang tidak dimiliki oleh setiap orang; 2) ada lebih banyak kandidat yang tersedia dibandingkan jumlah jabatan yang akan diisi. Ada banyak teknik atau metode seleksi yang digunakan oleh Bank dalam menyaring karyawan. Hal terpenting untuk diperhatikan adalah bahwa masingmasing teknik seleksi mengukur karakteristik tertentu, sehingga akan memberi informasi yang berbeda-beda mengenai kandidat. Screening and selecting candidates The selection procedure is necessary because: 1) certain job descriptions can be fulfilled only by those with specific physical and psychological characteristics; 2) there are more candidates than the number of positions available. There are many selection techniques or methods to screen employees. The most important aspect to note is that each selection technique measures certain characteristics required to provide various information about candidates. 234 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Tahunan 2016 SKEMA REKRUTMEN PEGAWAI RECRUITMENT SCHEME Bank Victoria dalam melaksanakan skema rekrutmen pegawai dalam mencapai proses Manpower Planning yang efektif dan efisien, melalui Pemilihan suatu teknik/metode sebagai predictor dalam prosedur seleksi sangat tergantung pada: ciri-ciri pekerjaan, validitas dan reliabilitas metode, persentase calon yang terseleksi, dan biaya penggunaan teknik tertentu. Bank menggunakan teknik seleksi sebagai berikut: Specific techniques/methods as a predictor for the selection procedure is highly dependent on: job characteristics, method validity and reliability, percentages of selected candidates and the cost of certain techniques. Bank Victoria uses the following techniques. • Mengisi formulir lamaran, data biografi, referensi dan rekomendasi; • Tes kemampuan dan kepribadian; • Wawancara oleh HCM dan End User; • Tes fisik/fisiologis dan tes simulasi pekerjaan (untuk posisiposisi tertentu). • Complete the application form, data, references and recommendations; • Ability and personality tests; • Interview by HCM and End User; • Tests on physical/physiological and work simulation (required for certain positions). Berikut adalah skema proses rekrutmen yang berlaku di Bank Victoria. Below is Bank Victoria’s applicable recruitment scheme. Seleksi Administrasi Administrative Selection Tes Kemampuan dan Kepribadian Ability and Personality Tests Assessment oleh Pihak Independen Assessment by independent parties PENGEMBANGAN HUMAN CAPITAL KOMPETENSI Wawancara oleh HCM dan End User Interview by HCM and End User Tes Fisiologis dan Tes Simulasi Pekerjaan Physiological and work simulation tests HUMAN CAPITAL DEVELOPMENT COMPETENCE Bank menyadari bahwa pengembangan HC berbasis kompetensi dapat memberikan hasil sesuai dengan tujuan dan sasaran perseroan melalui standar kinerja yang telah ditetapkan. Pengembangan kompetensi HC yang telah dilakukan selama ini untuk memastikan ketersediaan HC yang andal dan profesional dalam menjalankan aktivitas bisnis Bank Victoria. Bagi calon karyawan yang baru direkrut, Bank telah mempersiapkan berbagai Program Pelatihan sesuai tingkat pendidikan, dengan target yang telah disiapkan para calon karyawan agar menguasai tugas-tugas dasar dalam penyelenggaraan usaha Perbankan, khususnya juga peningkatan kualitas pelayanan (service excellence). Sementara itu, untuk karyawan yang sudah berkarya, Bank telah konsisten menyelenggarakan berbagai program pelatihan untuk meningkatkan kompetensi HC. HC competence development ensures the availability of reliable human resources across all of the Bank’s business activities. For newly recruited employees, Bank Victoria has prepared various training programs tailored to level of education. The programs aim to prepare employees to master basic business banking tasks, particularly in regards to improving service quality (service excellence). Furthermore, the Bank also consistently conducts various training programs for existing employees to increase their competencies. Salah satu media pengembangan kompetensi HC adalah melalui pemberdayaan program pendidikan dan pelatihan. Program pendidikan dan pelatihan bagi karyawan didasarkan pada kebutuhan pengembangan individu untuk menunjang keberhasilan kinerja dan karir. Selain itu, program pendidikan dan pelatihan selalu disesuaikan pada Rencana Pelatihan Tahunan yang disusun berdasarkan Training Need Analysis, agar pemenuhan kebutuhan dan tuntutan profesi/sertifikasi. Bank Victoria juga memandang pengembangan kompetensi HC sebagai investasi jangka panjang yang akan memberikan dampak nyata bagi peningkatan kinerja Bank di masa mendatang. One method to measure HC competence development is through empowering education and training programs. Employee education and training programs are based on individual development needs in order to support performance and career success. Moreover, this program is always formulated in accordance with the Annual Training Plan and Training Needs Analysis to meet professional/certification standards. The Bank views HC competency development as a long-term investment which will impact its future performance. 235 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. Bank Victoria selalu memastikan untuk memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh karyawan dalam mendapatkan program pendidikan dan pelatihan yang telah mencerminkan adanya kesamaan kesempatan untuk masing-masing level organisasi. Penetapan keikutsertaan karyawan dalam keseluruhan program pengembangan kompetensi tersebut ditentukan oleh kebutuhan perusahaan dan karyawan dengan memperhatikan kesetaraan gender dan persamaaan kesempatan kepada seluruh karyawan. Kebijakan training yang berlaku saat ini tertuang dalam tertuang dalam Standar Operasional Prosedur Human Capital Management Bank Victoria yang telah disahkan melalui Surat Keputusan Direksi No.003/SK DIR/08/16 tanggal 4 Agustus 2016. Bank Victoria ensures the provision of opportunities for all employees in all position levels to access its education and training programs. Participation in the competence development program is determined by the needs of the Company and employees with respect to gender equality and equal opportunities. Training policies are enforced under Bank Victoria Human Capital Management Standard Operation Procedure established by BOD Decree No.003/SK - DIR/08/16 dated 4 August 2016. Tabel pengembangan kompetensi bagi karyawan berdasarkan level jabatan dapat dilihat di bagian Profil Perusahaan pada Laporan Tahunan ini. The table of competency development for the employees based on position level can be seen in Company’s Profile of this Annual Report. Evaluasi pengembangan kompetensi THE EVALUATION DEVELOPMENT Untuk mengevaluasi efektivitas atas sistem pembelajaran dan pengembangan yang telah dilakukan, Bank senantiasa melakukan evaluasi paska pelatihan yang dilakukan melalui Form Evaluasi Paska Training. Adapun hasil evaluasi tersebut nantinya akan digunakan sebagai dasar untuk jenjang karir atapun tingkat kebutuhan training lanjutan karyawan. Dalam mengembangkan dan menjaga kualitas HC, Bank berkomitmen untuk secara berkesinambungan melakukan program pengembangan kompetensi pegawai, sehingga nantinya dapat mendukung kinerja Bank dan memberikan kontribusi positif terhadap keberlanjutan bisnis Bank. OF COMPETENCY To evaluate the effectiveness of the learning and development system that has been carried, the Company regularly conducts post-training evaluation using the Post-Training Evaluation Form. The results of these evaluations are used as a basis for the career development or determining advanced level training needs of the employees. In maintaining the human resources quality, the sustainability of employee competence development programs is part of the Company’s commitment to supporting its performance and giving a positive contribution to the sustainability of the Company’s business. BIAYA PENGEMBANGAN KOMPETENSI TAHUN 2016 COST OF COMPETENCY DEVELOPMENT IN 2016 Selama tahun 2016, Bank telah melaksanakan 146 program training yang diikuti oleh total 4.309 peserta. Adapun total biaya penyelenggaraan training selama tahun 2016 mencapai Rp5.787.864.855 atau sebesar 4,10% dari total Biaya Tenaga Kerja tahun 2016 yang mencapai Rp141.039.323.404. During 2016, Bank has held 146 training programs followed by 4,309 participants. Meanwhile, total cost of training operational during 2016 reached IDR5,787,864,855 or 4.10 % of total Payroll in 2016, which amounted to IDR141,039,323,404. Besarnya biaya Pendidikan dan Pelatihan bagi Karyawan Bank Victoria pada tahun 2016 mengalami penurunan sebesar Rp378.960.234 atau menurun sebesar 6,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Cost of Bank Victoria’s Employee Education and Training in 2016 decreased by IDR378,960,234 or equal to 6.2 % compared to the previous year. Tahun Year Total Biaya Tenaga Kerja (Rp) Total Cost of Workforce (Rp) Anggaran Training (Rp) Training Budget (Rp) Biaya Training (Rp) Training Cost (Rp) Rasio By Training Rasio By Training 2016 141,039,323,404 7,051,966,170 5,787,864,855 4.10 % 2015 138,342,572,188 6,917,128,608 6,166,825,088 4.46 % KNOWLEDGE MANAGEMENT KNOWLEDGE MANAGEMENT Bank Victoria menyadari bahwa proses penyebaran ilmu pengetahuan harus dikelola serta terstruktur dan menyuluruh. Untuk mendukung proses penyebaran ilmu pengetahuan tersebut perusahaan melaksanakan proyek Knowledge Management (KM) melalui implementasi KM pada 2016. Bank Victoria realizes that the knowledge dissemination process should be comprehensively managed and structured. In order to support this process, the Bank carried out diverse Knowledge Management (KM) projects in 2014. Program ini bertujuan untuk menghimpun seluruh pengetahuan, keterampilan dan pengalaman kerja karyawan menjadi sumber informasi yang dapat diakses oleh seluruh karyawan untuk This program aims to bring together knowledge, skills and experience as resources which can be easily accessed by all employees in order to develop their competencies. Bank Victoria 236 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Tahunan 2016 meningkatkan kompetensinya. Bank Victoria telah melakukan implementasi Knowledge Management Karyawan melalui beberapa sarana seperti, e-learning, intranet dan vic-news. has also implemented Knowledge Management through several projects such as e-learning, intranet and vic-news. PERFORMANCE MANAGEMENT PERFORMANCE MANAGEMENT Bank Victoria menyadari pentingnya dalam melaksanakan kinerja karyawan dalam menilai kemampuan kerja, displin, hubungan kerja, kepemimpinan serta hal-hal khusus yang disesuaikan pada bidang dan level pekerjaan yang dijabatnya. Pelaksanaan penilaian kinerja karyawan pada Bank Victoria dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana kinerja dari setiap karyawan guna melihat kekurangan dan kelebihan, serta kelemahan dan kekuatan setiap karyawan disamping untuk mengevaluasi efektivitas sistem-sistem yang berjalan/berlaku di Bank Victoria. Tujuan dari dilaksanakannya penilaian kinerja karyawan, minimal setiap tahun oleh Bank adalah untuk membantu meningkatkan motivasi kerja sekaligus meningkatkan loyalitas karyawan terhadap Bank Victoria dan penyempurnaan atau perbaikan sistem-sistem yang ada. Bank Victoria realizes the urgency of the evaluation of working ability, discipline, work relationship, leadership, and other special things of the employees which comply with the work field and work level they hold. The implementation of evaluation in Bank Victoria is aimed to find out how far each of employees realizes their minus and plus, weakness and strength, as well to evaluate the effectivity of existing system in Bank Victoria. The purpose of evaluation which conducted at least once in a year is to improve work motivations and employees’ loyalty, and improvement or correction of the existing system. Pedoman dan Prosedur ini tentunya didasarkan pada Peraturan Perusahaan, Surat Edaran Direksi, Surat Keputusan Direksi dan kaidah-kaidah umum tentang penilaian karyawan serta kebiasaan yang ada di lingkungan Bank Guidelines and Procedures must be in accordance with Company Regulations, Letters of Directors, Decrees of Directors and other applicable general rules concerning the employee appraisal system and best practices. Secara berkala Bank Victoria melaksanakan penilaian kinerja berdasarkan Sistem Penilaian Kinerja Karyawan yang ditetapkan diatur dalam Standar Operasional Prosedur Human Capital Management yang telah disahkan melalui Surat Keputusan Direksi No.003/SK-DIR/08/16 tanggal 4 Agustus 2016. Semua hasil penilaian kinerja karyawan akan menjadi bahan pertimbangan untuk menetapkan kenaikan remunerasi dan bonus tahunan. Thus, Bank Victoria periodically assesses employee performance based on the Appraisal System established by the BOD Decree No.007/SK-DIR/04/14. Performance appraisal results will be considered in the increase of remuneration and awarding of annual bonuses. Adapun skema sistem penilaian kinerja karyawan yang diterapkan oleh Bank Victoria adalah sebagai berikut. The scheme of Bank Victoria’s employee performance appraisal system is as follows. Prestasi Achievement Maksud dan Tujuan Penilaian Purposes and Objectives Subjek Penilaian (Karyawan) Assessment Subject (Employee) Objek Penilaian Assessment Objects Tata Cara Kerja Work Procedures Kepribadian Personality Keputusan Keputusan HCM Decision of HCM Catatan Tentang Karyawan Employee Record Ukuran-Ukuran Prestasi Kerja Performance Measurements Penilaian Appraisal Kriteria yang ada hubungannya dengan prestasi kerja Criteria relating to the performance Atasan Langsung Direct Superior Unit Head Unit Head Kepala Divisi/ Pincab Division Head/ Branch Manager Feedback bagi Karyawan Employee Feedback PENGEMBANGAN KARIR CAREER DEVELOPMENT Pengembangan karir dapat dipahami sebagai pendekatan formal dalam upaya peningkatan atau perbaikan, pertumbuhan, kepuasan kerja, pengetahuan dan kemampuan pegawai agar dapat memastikan bahwa orang-orang yang berkualifikasi dan pengalaman yang tepat tersedia ketika dibutuhkan, dengan demikian perencanaan dan pengembangan karir yang jelas akan membantu pegawai dan organisasi dalam meraih sukses. Career development can be interpreted as formal approach in improving or increasing the work satisfaction, knowledge and capability of the employees to ensure that qualified and experienced people are available when needed. Therefore, a clear career planning and development will help the employees to achieve their success. 2016 Annual Report 237 PT Bank Victoria International Tbk. Pengembangan karir harus dilihat secara holistik, tidak hanya dari sisi promosi tetapi juga dari sisi peningkatan kapabilitas, perluasan kewenangan, pengembangan individu dan peningkatan remunerasi. Career development should be viewed holistically, not only from the promotion aspect, but also capability improvement, authority expansion, individual development and remuneration increases. Dalam mempertimbangkan pengembangan karir pegawai mengacu pada Prudential Career Management Guideline sebagai berikut: Career development for the employees refers to Prudential Career Management Guideline as follows: 1.Pegawai yang akan diusulkan untuk dikembangkan karirnya, harus diyakini telah memberikan kontribusi kinerja yang konsisten dan berkesinambungan. 2.Pegawai tersebut harus diberikan perluasan tugas/fungsi/ kewenangan. Proses perluasan tugas/fungsi/kewenangan ini dapat dikompensasikan melalui kenaikan gaji yang memadai dengan memperhatikan salary range dan anggaran Biaya Tenaga Kerja yang tersedia. 3.Pegawai yang telah berhasil dalam tugas barunya dapat dipindahkan ke bidang lain dalam rangka memperluas pengetahuannya. 1.The employee proposed of his/her career development should be believed to give a consistent and continuous work contribution. 2.The employee should be provided with the tasks/functions/ authorities. The expansion of tasks/functions/authorities can be compensated through an adequate salary increase by considering salary range and available Payroll budget. 3.The employees who are success in their new tasks can be transferred to the other task fields to upgrade their knowledge. Tujuan Pengembangan Karir The Objectives of Career Development 1. Membantu pencapaian tujuan individu dan Bank dalam pengembangan karir pegawai, sebagai hubungan timbal balik yang bermanfaat bagi kesejahteraan pegawai dan tujuan perusahaan. 2. Menunjukkan hubungan kesejahteraan pegawai, dengan meningkatnya kesejahteraan diharapkan loyalitas juga semakin tinggi. 3. Membantu pegawai memahami potensi dan keahliannya, sehingga mampu menciptakan iklim kerja positif. 4.Mengurangi turnover, dengan rendahnya turnover dapat menghemat biaya tenaga kerja, khususnya biaya untuk mendidik pegawai baru. 1.To help individual and Bank achievement in the employees’ career development, as reciprocal relationships that are beneficial for the employee’s welfare and company’s objectives. 2.To show the employee welfare relationship. As the welfare increases, the loyalty is also expected higher. Bank Victoria meyakini pengembangan karir merupakan bagian utama dari proses pembinaan karyawan yang harus dijalankan secara konsisten dan berkesinambungan guna mendapatkan karyawan yang profesional agar mampu memberikan nilai tambah bagi Bank. Pengembangan karir ditujukan untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi karyawan dan Bank. Pengembangan karir bagi karyawan bermanfaat sebagai sarana pengembangan diri, peluang menyatakan eksistensi, penumbuhan motivasi, dan untuk pengukuran kelebihan dan kekurangan dirinya dalam rangka meningkatkan kemampuan. Bank Victoria believes that career development plays a major part in employee training program and it must be implemented consistently and continuously in order to employ professionals and provide added value to the Bank. Career development intends to provide the greatest benefit for both employees and the Bank. It is seen as beneficial for the personal development and motivation of employees, and to measure their strengths and weaknesses. Sedangkan, bagi Bank Victoria, pengembangan karir bermanfaat sebagai media dalam upaya menyediakan karyawan yang sesuai dengan strategi Bank, mengatur agar Bank memiliki dan mengaplikasikan sistem pengembangan karir yang jelas dan terukur, mengidentifikasikan karyawan yang potensial, menciptakan iklim kompetisi yang sehat, dan menyediakan standar kompetensi karyawan yang dibutuhkan pada setiap jabatan di Bank. Meanwhile, for Bank Victoria, development of rewarding career is beneficial as a medium to recruit employees based on its strategies, to allow the Bank having and applying a measurable career development system, to identify potential Employees, to create healthy competition, and to provide a standard for the employee’s competencies required by every position in the Bank. HUMAN CAPITAL ENGAGEMENT HUMAN CAPITAL ENGAGEMENT Pegawai yang secara konsisten memberikan nilai lebih dan upaya yang baik dalam setiap tugas yang diberikan, selalu berawal dari penghargaan (recognition) dan strategi employee engagement yang dijalankan, hal inilah yang akan membuat pegawai mau berkontribusi lebih dan loyal kepada perusahaan. Berbagai cara dilakukan untuk meningkatkan engagement pegawai di antaranya The employees consistently delivering higher value and the best effort in every assigned tasks are always initiated by recognition and employee engagement strategy being performed. This encourages the employee to give more contribution and to be more loyal to the company. There are various efforts in improving employee engagement, including opportunities for education 3.To help the employees understanding their potential and expertise, to deliver a positive working climate. 4. To decrease the turnover. A low turnover rate can save the payroll, especially education cost for the new entry. PT Bank Victoria International Tbk. 238 Laporan Tahunan 2016 dengan memberikan kesempatan mengikuti pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan, kesempatan bagi pegawai terbaik untuk mengembangkan karir melalui promosi, job rotation, job enrichment, job enlargement atau tantangan lain seperti terlibat dalam suatu kegiatan/event yang diselenggarakan perusahaan. and training to upgrade the knowledge, opportunities for the best employees to expand their career through promotion, job rotation, job enrichment, job enlargement, or other challenges, such as involvement in the events held by the company. Perusahaan sangat bergantung pada kinerja dan keberhasilan setiap pegawai dalam menjalankan pekerjaannya, dan ketika kinerja menurun maka seringkali rendahnya engagement pegawai dianggap sebagai penyebab utama. Maka menjadi kewajiban perusahaan untuk senantiasa menciptakan kreativitas kegiatan atau program untuk meningkatkan engagement dan kinerja pegawai secara bersamaan. The company highly depends on the performance and success of the employees in performing their task. When the performance is decreased, the low employees engagement could be the main reason. So, it is company’s responsibility to consistently creates creativity in its activities or program to improve the engagement and performance of the employee at the same time. Setiap tahun, Bank Victoria memberikan beberapa bentuk penghargaan sebagai apresiasi terhadap karyawan yang berprestasi dalam mendukung pencapaian target bisnis. Reward yang diberikan kepada karyawan berupa uang tunai untuk pencapaian target Asset berdasarkan pembagian Cabang Retail dan Cabang Hybrid, pencapaian New To Bank terbanyak, pencapaian Key Performance Indicator terbaik untuk jabatan Kepala Operasional dan pencapaian terbaik Customer Service dalam program Community Banking. Bank Victoria annually provides rewards to show its appreciation to employees who excel in achieving business targets. Cash rewards are provided to employees who achieve targets, such as in Retail and Hybrid Branches, to employees who achieve the highest New To Bank points, and to employees with the best Key Performance Indicator for Head of Operations and Customer Service in the Community Banking program. Sementara itu, Bank Victoria menindaklanjuti peningkatan kompetensi HC dan promosi jabatannya seimbang dengan peningkatan kompetensi dan penilaian kinerja. Proses penilaian kinerja ini berlangsung melalui siklus manajemen kinerja, mulai dari penyusunan rencana, performance review secara kontinyu dan penilaian kinerja secara berkala. Meanwhile, Back Victoria continues the improvement of HR competency and promotion with the improvement of performance competence and evaluation. This evaluation process takes place through performance management cycle, started from plan arrangement, continuous performance review, periodic performance evaluation. Untuk menentukan kinerja seluruh karyawan perusahaan, Bank menetapkan Key Performance Indicator (KPI) yang direncanakan dan ditetapkan mulai level perusahaan, tingkat divisi/tim sampai dengan tingkat individu. Selanjutnya Bank menetapkan proses pemantauan atas keseluruhan capaian kinerja masing-masing individu maupun grup/kelompok. Pemantauan dilakukan melalui coaching, counseling, dan controlling. Bank selanjutnya melakukan evaluasi atas kinerja seluruh insan perusahaan, baik pada tingkat individual, team maupun pada tingkat perusahaan secara periodik. The Bank has formulated Key Performance Indicators (KPI) in order to determine employee performance, ranging from the Company level, to division/team level, to individual levels. Furthermore, it has also established a monitoring process for overall individual and group performance achievements. Monitoring includes coaching, counseling and controlling. The Bank subsequently conducts regular performance evaluation at the individual, team or Company level. Hasil evaluasi ini kemudian digunakan untuk beberapa tujuan, yakni: 1.Menjadi feedback bagi pengembangan kompetensi SDM bersangkutan. 2. Memberikan penghargaan untuk yang memiliki kinerja sama atau melebihi target sesuai kesepakatan KPI sebelumnya. 3.Penentuan program pembinaan bagi yang kurang atau tidak dapat mencapai ukuran kinerja yang ditetapkan. The result of the evaluation is then used for several purposes, namely: 1. As feedback to develop related HR competencies. Bank juga telah menerapkan standar penggajian berdasarkan pemeringkatan karyawan dan jenjang jabatan. Proses tersebut merupakan upaya standarisasi sistem kompensasi dan imbal jasa Bank yang diarahkan untuk meningkatkan motivasi karyawan dalam meningkatkan kompetensi dan kinerjanya. Bank has also implemented a standard payroll system based on employee levels and positions. In order to provide competitive remuneration, the Bank follows a remuneration survey of similar industries. This is an effort to standardize compensation and reward systems to improve employee motivation to develop their competencies and performance. INDUSTRIAL RELATION INDUSTRIAL RELATION Dalam rangka mewujudkan hubungan antara pekerja dengan manajamen yang harmonis serta menjaga ketenangan bekerja, terdapat Peraturan Perusahaan Bank Victoria International Tbk yang telah disahkan oleh Kementerian Tenaga Kerja dan In order to establish a harmonious relationship between the employees and management and to maintain peacefulness, there is Company’s Regulation of Bank Victoria which has been ratified by the Ministry of Manpower and Transmigration with the Decree of 2. To provide rewards for those who meet or exceed KPI targets. 3. To provide training program for those who lack or be unable to achieve specific target or performance. 239 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. Transmigrasi melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Nomor Kep. 456/PHIJSK - PKKAD/PP/IV/2015 tanggal 20 April 2015 tentang Pengesahan Peraturan Perusahaan PT Bank Victoria International Tbk. Pembaharuan terhadap Peraturan Perusahaan dilakukan secara berkala sesuai ketentuan. Director General of Industrial Relation and Social Security No. 456/ PHIJSK - PKKAD/PP/IV/2015, dated 20 April 20, 2015 on Ratification of Company’s Regulation of PT Bank Victoria International Tbk. The update of Company’s Regulation is performed periodically according to the regulation. TINGKAT TURNOVER KARYAWAN EMPLOYEES TURNOVER LEVEL Dengan berbagai upaya pengelolaan HC yang dilakukan secara fair, transparan dan berimbang, Bank berhasil menciptakan lingkungan kerja yang baik bagi segenap karyawan. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya tingkat turnover karyawan. Pada tahun 2016 tercatat 248 karyawan Bank Victoria yang berhenti, atau mencapai 20,26 % dari total karyawan akhir tahun yang mencapai 1.224 karyawan. By various efforts to manage the HR in a fair, transparent, and balanced way, the Company is successful in creating a great working environment for all employees. It can be seen from the low employees turnover rate. In 2016, there are 248 resigned employees, or equals to 20.26% of end of year total employees which amounts to 1.224 employees. Tingkat turnover karyawan komparatif dua tahun disajikan dalam tabel berikut. The comparison of employee turnover rates in the last two years is presented in the following table. Tabel Turnover Pegawai 2015-2016 Table of Employee Turnover 2015-2016 No. Tahun Year Pegawai Resign Number of Employees Resigned Jumlah Pegawai Total Numbers of Employees Turnover Pegawai ( %) Employee Trunover (%) 1. 2016 248 1,224 20.26 2. 2015 366 1,177 31.10 INTERNALISASI CORPORATE CULTURE CORPORATE INTERNALISATION Corporate Culture pada Bank Victoria menunjang transformasi yang telah disiapkan, ini bertujuan agar nilai budaya perusahaan menjadi hidup dalam organisasi dan dijalankan oleh seluruh jajaran pegawai Bank. Hal ini didukung oleh seluruh jajaran yang berkomitmen pada waktu dan sumber daya yang telah dikelola secara efektif dan bertahap. Transformasi budaya perusahaan Bank Victoria diawali dari tahap awareness, engagement, acceptance dan ownership. Corporate Culture of Bank Victoria supports the transformation which is prepared to make the company’s values come alive and practiced by all Company’s employees. This program is supported by all position levels who are committed on times and resources managed effectively and gradually. Cultural transformation of Bank Victoria is started by awareness, engagement, acceptance and ownership. Dengan program kerja yang dilaksanakan dan ditujukan dalam memperkuat budaya kerja yang berorientasi pada intrapreneurship (pelayanan dan penjualan), kinerja, inovasi dan efisiensi. Maka hal ini terdapat perbaikan kinerja bisnis dan perbaikan proses bisnis. Pelaksanaan program kerja tersebut meliputi antara lain melalui; Sosialisasi dan komunikasi nilai budaya perusahaan; Internalisasi nilai budaya perusahaan; Penyelarasan sistem organisasi dan SDM dan Pelaksanaan program recognition. Work plans are performed and aimed to strengthen work culture oriented on intrapreneurship, performance, innovation, and efficiency. Hence, it can deliver the improvement in business performance and business process. The implementation of work plan consists of socialization and communication of company’s work culture, internalization of company’s cultural value, alignment of organizational system and HR, and implementation of recognition program. PROFIL KARYAWAN EMPLOYEES PROFILE KOMPOSISI SDM BANK BERDASARKAN LEVEL JABATAN VICTORIA CULTURE COMPOSITION OF BANK VICTORIA’S HUMAN RESOURCE BASED ON POSITION LEVEL Tabel Jumlah Karyawan Berdasarkan Level Jabatan Table of Employees Numbers Based on Position Level Level Jabatan Position Level Direksi 2016 Komposisi Compositions 2015 Komposisi Compositions Pertumbuhan (%) Growth (%) 5 0.41% 5 0.42% 0.00% Manajemen 275 22.47% 260 22.09% 5.77% Pelaksana 944 77.12% 912 77.49% 3.51% TOTAL 1,224 1,177 3.99% 240 PT Bank Victoria International Tbk. Pada tahun 2016, komposisi karyawan didominasi oleh karyawan dengan kelompok jabatan pelaksana yaitu sebesar 77,12% atau 944 orang, selanjutnya sebesar 22,47% atau sejumlah 275 orang merupakan karyawan dengan kelompok jabatan manajemen. Sejalan dengan kenaikan jumlah karyawan Bank secara keseluruhan, jumlah karyawan pada 2 level jabatan tersebut juga meningkat masingmasing sebesar 5,77% dan 3,51%. Laporan Tahunan 2016 In 2016, the employee composition is dominated by the employees from clerical level, that is 77.12% or as many as 944 employees, and then 22.47% or 275 employees from managerial level. As the increasing employees’ numbers in overall, the employees numbers of both position levels increases respectively by 5.77% and 3.51%. 0.41% 2016 0.42% 2015 22.47% 77.12% KOMPOSISI KARYAWAN TINGKAT PENDIDIKAN Direksi Board of Directors Manajemen Management 22.09% Pelaksana Executive 77.49% BERDASARKAN COMPOSITION OF THE EMPLOYESS BASED ON EDUCATION LEVEL Tabel Jumlah Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Table of Employees Numbers Based on Education Level Tingkat Pendidikan Education Level 2016 Komposisi Compositions < SMA 485 39.62% 459 39.00% 5.66% Diploma 197 16.09% 198 16.82% (0.51%) Sarjana 509 41.58% 491 41.72% 3.67% 33 2.70% 29 2.46% 13.79% Paska Sarjana TOTAL 2015 1,224 Komposisi Compositions 1,177 Berdasarkan jenjang pendidikan, komposisi karyawan Bank Victoria pada 2016 didominasi oleh lulusan sarjana yaitu sebesar 41,58% atau sejumlah 509 orang. Diikuti oleh lulusan setara SMA sebesar 39,62%, kemudian Diploma dan Paska Sarjana masing-masing sebesar 16,09% dan 2,70%. Pada tahun 2016, jumlah karyawan dengan tingkat pendidikan Paska Sarjana, Sarjana dan setara SMA mengalami peningkatan masing-masing sebesar 13,79%; 3,67% dan 5,66%. Sedangkan jumlah karyawan dengan tingkat pendidikan Diploma menurun sebesar 0,51%. 2.70% Pertumbuhan (%) Growth (%) 3.99% Based on education level, Bank Victoria’s employee composition in 2016 is dominated by bachelor degree, that is 41.58% or as many as 509 employees. High school, diploma, and magister degree respectively are 39.62%, 16.09%, and 2.70%. In 2016, the numbers of employees based on their education level are increased by 5.66% for high school degree, 3.67% for bachelor degree, and 13.79% for magister degree. Meanwhile, the numbers of employees with diploma degree is decreased by 0.51%. 2.46% < SMA < High School 2016 41.58% 39.62% 2015 41.72% 16.09% 39.00% Diploma Diploma Sarjana Bachelor Paska Sarjana Magister (Post Graduate) 16.82% 241 2016 Annual Report KOMPOSISI KARYAWAN STATUS KEPEGAWAIAN BERDASARKAN PT Bank Victoria International Tbk. COMPOSITION OF THE EMPLOYEES BASED ON EMPLOYMENT STATUS Tabel Jumlah Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian Table of The Employees Numbers Based on Employment Status Status Kepegawaian Employee Status 2016 Komposisi Compositions Pegawai Tetap 659 53.84% Pegawai Tidak Tetap 190 Outsourcing 375 TOTAL Komposisi Compositions Pertumbuhan (%) Growth (%) 661 56.16% (0.30%) 15.52% 163 13.85% 16.56% 30.64% 353 29.99% 6.23% 1,224 1,177 Komposisi karyawan Bank Victoria berdasarkan status kepegawaian didominasi oleh Pegawai Tetap yaitu sebanyak 659 orang atau 53,84%. Tahun 2016, jumlah karyawan Tetap menurun 0,30% dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah 661 orang. Sedangkan jumlah Pegawai Tidak Tetap dan Outsourcing meningkat masing-masing sebesar 16,56% dan 6,23% dibandingkan tahun sebelumnya. 30.64% 2015 3.99% Bank Victoria’s employee composition based on employment status is dominated by Permanent Status, that is 659 employees or 53.84%. In 2016, the numbers of permanent employees are decreased by 0.30% compares to 2015’s 6611 employees. Meanwhile, the numbers of Non-Permanent Employees and Outsourcing are increased by 16.56% and 6.23% compared to the previous year. Pegawai Tetap Permanent Employee 29.99% 2016 15,52% KOMPOSISI MASA KERJA 2015 53.84% 56.16% Pegawai Tidak Tetap Non-permanent Employee Outsourcing Outsourcing 13.85% KARYAWAN BERDASARKAN COMPOSITION OF THE EMPLOYEES BASED ON WORKING PERIOD Tabel Jumlah Karyawan Berdasarkan Masa Kerja Table of Employees Numbers Based on Working Period Masa Kerja Work Period 2016 Komposisi Compositions 0 - 5 Tahun 842 68.79% 841 71.45% 6 - 10 Tahun 270 22.06% 259 22.01% 4.25% 11 - 15 Tahun 79 6.45% 60 5.10% 31.67% 16 - 20 Tahun 25 2.04% 17 1.44% 47.06% 8 0.65% - - - Di atas 20 Tahun TOTAL 1,224 Komposisi karyawan berdasarkan masa kerja didominasi oleh karyawan dengan masa kerja 0-5 tahun yaitu sebesar 68,79% atau sebanyak 842 orang, diikuti karyawan dengan masa kerja 6-10 tahun yaitu sebesar 22,06% atau sebanyak 270 orang. Di tahun 2016, karyawan dengan masa kerja 16-20 tahun mengalami peningkatan paling tinggi yaitu sebesar 47,06%. Komposisi Compositions 2015 1,177 Pertumbuhan (%) Growth (%) 0.12% 3.99% The employee composition based on working period is dominated by employees with 0-5 years working period, that is 68.79% or as many as 842 employees, followed by employees with 6-10 years working period, that is 22.06% or as many as 270 employees. In 2016, employees with 16 - 20 years working period have the highest increase, that is 47.06%. 242 PT Bank Victoria International Tbk. 6.45% 2.04% 0.65% Laporan Tahunan 2016 5.10% 1.44% 0 - 5 Tahun 0 - 5 Years 22.06% 22.01% 2016 2015 6 - 10 Tahun 6 - 10 Years 71.45% 11 - 15 Tahun 11 - 15 Years 16 - 20 Tahun 16 - 20 Years 68.79% Di atas 20 Tahun Above 20 Years KOMPOSISI GENDER KARYAWAN BERDASARKAN COMPOSITION OF THE EMPLOYEES BASED ON GENDER Tabel Jumlah Karyawan Berdasarkan Gender Table of Employees Numbers Based on Gender Status Kepegawaian Employee Status 2016 Komposisi Compositions Wanita 565 46.16% 550 46.73% 2.73% Pria 659 53.84% 627 53.27% 5.10% TOTAL 1,224 53.84% RENCANA KERJA TAHUN 2017 Komposisi Compositions 1,177 Pada tahun 2016, komposisi karyawan Bank Victoria berdasarkan jenis kelamin relatif seimbang yaitu sebesar 53,84% atau sebanyak 659 orang merupakan karyawan laki-laki sedangkan sisanya sebesar 46,16% atau sebanyak 565 orang merupakan karyawan perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa Bank Victoria telah menerapkan kesetaraan gender dalam kegiatan operasional Bank. 2016 2015 46.16% Pertumbuhan (%) Growth (%) 3.99% In 2016, the employee composition based on gender is relatively balanced, i.e. 53.84% or as many as 659 male employees and 46.16% or as many as 565 female employees. It implies that Bank Victoria has been applying gender equality in its operational activities. 2015 46.73% Wanita Female Pria Male 53.27% HUMAN CAPITAL Divisi Human Capital Management telah menyusun rencana kerja yang akan dilaksanakan pada tahun 2017, antara lain sebagai berikut. 2017 HUMAN CAPITAL WORK PLAN Human Capital Management Division has arranged a work plan to perform in 2017, as follows. 243 2016 Annual Report No. 1. 2. Key Result Area Strategy Ketentuan dan Kebijakan Bidang HCM Kebijakan Provision and Policy of HCM Policy Pengembangan Karyawan Employees Development Training Training Rotasi/Mutasi Rotation/Mutation Recruitment Recruitment 3. Admin Efficiencies and Developing Payroll Activities Admin Efficiencies and developing Payroll Activities Admin dan Payroll Admin and Payroll PT Bank Victoria International Tbk. Action Plan 1.Perbaikan dan Penyempurnaan Sistem Operasional Prosedur Human Capital Management 2.Pengesahan Peraturan Perusahaan dan Wajib Lapor Ketenagakerjaan 3.Perbaikan dan Penyempurnaan KPI Karyawan 1.Correction and Improvement of Human Capital Management Standard Operation Procedure 2. Ratification of Company’s Regulations and Compulsory Company Manpower Report 3.Correction and Improvement of Employees KPI 1. Ujian Sertifikasi Manajemen Risiko 2. Ujian Sertifikasi Kepatuhan 3. Ujian Sertifikasi Dealer Treasuri 4. Ujian Sertifikasi Waperd 5. Training Intern 6. Training Ekstern 7.Sosialisasi 1. Risk Management Certification Test 2. Compliance Certification Test 3. Treasury Dealer Certification Test 4. Waperd Certification Test 5.Internal Training 6.External Training 7. Socialization Melaksanakan rotasi dan mutasi untuk penyegaran dan pengembangan karir karyawan To conduct rotation and mutation for Employees’ refreshment and career development 1. Melaksanakan pemenuhan kebutuhan karyawan untuk pembukaan Kantor Cabang 2. Melaksanakan pemenuhan kebutuhan karyawan untuk replacing karyawan resign 3.Penyempurnaan manpower planning 1. Fulfilling employee requirement for branch office opening 2. Fulfilling employee requirement to replace resigned employees 3.Improving manpower planning 1.Pengembangan program portal Human Capital Management “V-Smart” 2.Penyempurnaan Program Vic Cuti Karyawan 3.Penyempurnaan database Karyawan 1. Developing Human Capital Management “V-Smart” portal programm 2.Improving Employee Leave Program 3.Improving Employees database 244 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Tahunan 2016 Teknologi Informasi Information Technology Untuk menunjang kebutuhan bisnis Bank dalam menaikan status dari bank umum menjadi “bank devisa” dan memasuki era digitalisasi produk maka Bank terus meningkatkan dan mengoptimalisasi teknologi informasi serta keamanan penggunaan teknologi informasi tersebut. Dimana inisiatif terkait optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi antara lain: peningkatan pemanfaatan teknologi informasi untuk efisiensi, dan produktivitas pelayanan kepada nasabah dan IT governance, peningkatan pengamanan data/informasi (cyber security), serta peningkatan infrastruktur teknologi informasi pada keamanan dan keandalan layanan aplikasi dan data/informasi. Bank Victoria is aware that corporate social responsibility (CSR) is a moral responsibility to the stakeholders as its goal is not only to meet the interests of its shareholders. The Bank continues to be committed to contributing value for its stakeholders as it is aware that the company’s performance is measured not only by financial aspects, but also by its social and environmental performance. The Bank also believes that the parameters of success of a company from the point of view of CSR is to promote the moral and ethical principle to achieve the best results without creating harm to other groups in the community. BANK dalam mengoptimalisasi teknologi informasi pada seluruh kegiatan operasionalnya dan guna untuk meningkatkan pelayanan bagi nasabah, juga melakukan Pengembangan terhadap : 1. Pengembangan terhadap Single CIF Collectibility pada Corebanking; 2.Pengembangan konsep pembayaran dengan umur tunggakan terlama; 3.Peremajaan server production yang sudah obsolete (usang) dan penambahan terhadap server backup BCP Bank; 4. Pengembangan SKN Generasi II tahap kedua untuk fitur bulk payment (kliring one to many transfer); 5. Pengembangan BCP area layout lantai 2 Fatmawati untuk BCP server area DC dan filling room, command center client; dan 6. Pengembangan aplikasi IT helpdesk menggunakan sistem monitor dan penambahan dan pemenuhan Windows License Client secara bertahap. In optimizing information technology in all of its operational activities and in order to improve services for the customers, the Bank also executed the following development: DASAR PENERAPAN INFORMASI TEKNOLOGI LEGAL BASIS FOR INFORMATION TECHNOLOGY IMPLEMENTATION Bank Victoria menyadari teknologi dalam dunia perbankan sangatlah mutlak, saat kemajuan suatu sistem perbankan sudah harus ditopang oleh peran teknologi informasi. Semakin berkembang dan kompleksnya fasilitas yang diterapkan perbankan untuk memudahkan pelayanan, itu berarti semakin beragam dan kompleks adopsi teknologi yang dimiliki oleh suatu bank. Sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 38/ Bank Victoria is very aware that it is imperative to have a sound technology in the banking world, in a time when the performance of a banking system must be sustained by the information technology role. The more developed and complex the facilities implemented by the bank to simplified its services, it means the more diverse and complex the technology owned by a bank. In accordance with Regulation of the Financial Services Authority 1. Development of Single CIF Collectibility on Corebanking; 2. Development the payment concept for longest outstanding balance; 3. Rejuvenation obsolete production servers and the addition of backup server BCP Bank; 4. Development of second phase of SKN Generation II for bulk payment feature (one to many transfer clearing); 5. Development of BCP area layout on Fatmawati second floor for BCP server area DC and filling room, command center client; and 6. Development of the IT helpdesk application using the system monitor as well as addition and fulfillment of Windows Client License gradually. 2016 Annual Report POJK.03/2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko dalam Teknologi Informasi oleh Bank Umum dapat diuraikan beberapa aturan terkait Penerapan Teknologi Informasi sebagai berikut: 1. Pasal 7, yakni (1) Bank wajib memiliki Komite Pengarah Teknologi Informasi (Information Technology Steering Committee). (2) Komite Pengarah Teknologi Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggung jawab memberikan rekomendasi kepada Direksi paling sedikit terkait dengan: a. Rencana Strategis Teknologi Informasi yang sejalan dengan rencana strategis kegiatan usaha Bank; b. Perumusan kebijakan, standar, dan prosedur Teknologi Informasi yang utama; c. Kesesuaian antara proyek Teknologi Informasi yang disetujui dengan Rencana Strategis Teknologi Informasi; d.Kesesuaian antara pelaksanaan proyek Teknologi Informasi dengan rencana proyek yang disepakati (project charter); e.Kesesuaian antara Teknologi Informasi dengan kebutuhan sistem informasi manajemen serta kebutuhan kegiatan usaha Bank; f. Efektivitas langkah-langkah dalam meminimalkan risiko atas investasi Bank pada sektor Teknologi Informasi agar investasi Bank pada sektor Teknologi Informasi memberikan kontribusi terhadap pencapaian tujuan bisnis Bank; g. Pemantauan atas kinerja Teknologi Informasi dan upaya peningkatan kinerja Teknologi Informasi; h. Upaya penyelesaian berbagai masalah terkait Teknologi Informasi yang tidak dapat diselesaikan oleh satuan kerja pengguna dan penyelenggara Teknologi Informasi secara efektif, efisien, dan tepat waktu; serta i. Kecukupan dan alokasi sumber daya yang dimiliki Bank. 2.Pasal 8 yakni (1) Bank wajib memiliki kebijakan, standar, dan prosedur penggunaan Teknologi Informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf b dan wajib menerapkan kebijakan, standar, dan prosedur penggunaan Teknologi Informasi secara konsisten dan berkesinambungan. (2) Kebijakan, standar, dan prosedur penggunaan Teknologi Informasi paling sedikit meliputi aspek; a.Manajemen; b. Pengembangan dan Pengadaan; c. Operasional Teknologi Informasi; d. Jaringan Komunikasi; e. Pengamanan Informasi; f. Rencana Pemulihan Bencana; g. Layanan Perbankan Elektronik; h. Penggunaan Pihak Penyedia Jasa Teknologi Informasi; serta i. Penyediaan Jasa Teknologi Informasi oleh Bank. 245 PT Bank Victoria International Tbk. No. 38/POJK.03/2016 concerning the Application of Risk Management in Information Technology by Commercial Banks, there are several provisions related to the Implementation of Information Technology as follows: 1. Article 7, namely (1) Banks are required to have an Information Technology Steering Committee. (2) The Information Technology Steering Committee as stated in the paragraph (1) is responsible to provide recommendations to the Board of Directors, at minimum on: a. The Information Technology Strategic Plan that in line with the Bank’s business strategy plan; b. Formulation of key Information Technology policies, standards and procedures; c.The compatibility of an approved Information Technology project with an Information Technology Strategic Plan; d. The compatibility between the implementation of the Information Technology project with an agreed project charter; e. The compatibility between the Information Technology and the management information system’sneeds as well as the Bank’s business activity needs. f. The effectiveness of measures in minimizing the riskon the Bank’s investment in the Information Technology sector so that the Bank’s investment in the Information Technology sector can give contribution to the Bank’s business achievement; g.Monitoring of the Information Technology’s performance and efforts in improving the Information Technology’s performance; h. Efforts to solve various problems related to the Information Technology that cannot be settled by user’s working unit and the Information Technology provide in an effective, efficient and timely manner; and i. The adequacy and allocation of Bank’s resources. 2. Article 8 that stated (1) Banks are required to have policies, standards and procedures for the use of Information Technology as meant in the Article 2 paragraph (2) letter b and required to implementa consistent and sustainable Information Technology utilization policies, standards and procedures. (2) The Information Technology utilization policy, standard and procedure should at least includes the following aspects; a.Management; b. Development and Procurement; c. Information Technology Operations; d. Communications Network; e. Information Security; f. Disaster Recovery Plan; g. Electronic Banking Services; h. Utilization of an Information Technology Provider; and i. Provision of Information Technology Services by the Bank. 246 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Tahunan 2016 ROADMAP TEKNOLOGI INFORMASI INFORMATION TECHNOLOGY ROADMAP Adapun penjabaran roadmap strategi pengembangan teknologi informasi (TI) Bank Victoria dari tahun 2015 hingga tahun 2020 disampaikan sebagai berikut. The explanation of the of information technology (IT) development strategy roadmap of Bank Victoria from 2015 to 2020 is as follows. Roadmap Pengembangan Aplikasi dan Infrastruktur Infrastructure and Application Development Roadmap High 2015 2016 2017 2018 2020 2019 Stage 5 : Leverage and Improvement • Study Analysis New Core System • Other High Value Applications • Continuous Enhancement Stage 4 : Core Renewal • New DC and DR new Building • CRM • Continuous Enhancement LEVEL OF COMPLEXITY Stage 3 : Operational Excellence • Align and Strengthen IT with Business • Strengthen IT Organization • Collection Application • Modernise IT Applicatiions Stage 2 : Fill the Gaps • Data Warehouse • WM Project • Branchless Banking Project • Smart Network • Integrated e-Channel Project• Central Monitoring and Control • Improvement Inventory • Loan Tracking or LOS Management Stage 1 : Quick Relief • IB/MB Project • Integrated Reporting and Office Automation • Regulator Project • Network and Security Upgrade • Upgrade Switching• VOIP and FOIP Project Low Adhoc > Initial Repeatable Defined Managed SOFTWARE/INFRASTRUCTURE DEVELOPMENT PROCESS MATURITY Bank Victoria telah membangun dan merencanakan proses IT Strategic Plan untuk jangka panjang yang berfokus pada: 1.Meningkatkan/mengupdate aplikasi dan infrastruktur Bank untuk mendukung kebutuhan bisnis; 2. Menjaga aplikasi dan infrastruktur sesuai bisnis Bank; 3. Meningkatkan manajemen proyek berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC); 4.Meningkatkan koordinasi dan komunikasi dalam pengembangan TI secara internal dan dengan stakeholders Bank. Bank Victoria has built and planned a long-term IT Strategic Plan process that focuses on: 1. Improves/updatesthe Bank’s applications and infrastructures to support its business needs; 2. Maintainsthe applications and infrastructures according to the Bank’s business; 3. Improves project management based on the System Development Life Cycle (SDLC); 4. Improves the coordination and communication in the IT development internally and with the Bank’s Stakeholders. 247 2016 Annual Report STRUKTUR INFORMASI PENGELOLA PT Bank Victoria International Tbk. TEKNOLOGI INFORMATION TECHNOLOGY Management STRUCTURE Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.01/SKDIR/09/16 tentang struktur organisasi yang bertugas mengelola teknologi informasi Bank adalah Divisi Teknologi Informasi yang dipantau oleh Komite Pengarah Teknologi Informasi. Divisi Teknologi Informasi bertanggung jawab kepada President Director (Direktur Utama) sebagai berikut. Based on the Decree Letterof the Board of Directors No.01/SKDIR/09/16, the organizational structure in charge of managing the Bank’s information technology is the Information Technology Division which is monitored by the Information Technology Steering Committee. The Information Technology Division is responsible to the President Director as follows. Dewan Komisaris Board of Commissioner Komite Pengarah Teknologi Informasi Information Technology Steering Committee Direktur Utama President Director Wakil Direktur Utama dan Associate Director of Operation and System Deputy President Director and Associate Director of Operation and System Kepala Divisi Information Technology Division Head of Information Technology Wakil Kepala Divisi Information Technology Deputy Division Head of Information Technology PT Bank Victoria International Tbk. 248 Laporan Tahunan 2016 KEBIJAKAN DAN PELAKSANAAN PROGRAM KERJA TEKNOLOGI INFORMASI TAHUN 2016 THE POLICY AND EXECUTION OF INFORMATION TECHNOLOGY WORKING PROGRAM IN 2016 Bank Victoria senantiasa melakukan pengembangan dalam teknologi dan informasi sesuai dengan arahan kebijakan Rencana Bisnis Bank (RBB), yakni menetapkan bahwa Bank akan melakukan perubahan pada konsep Branchless Banking yang juga sejalan dengan target Pemerintah dalam melayani masyarakat Indonesia sehingga Bank dapat melayani seluruh nasabahnya dimana pun berada. Dalam hal pengembangan TI ke depan menuju branchless banking, Bank senantiasa mengikuti perkembangan teknologi yang ada untuk mendukung kebijakan produk serta bisnis Bank. Dalam merealisasikan hal tersebut Bank melakukan tahapan antara lain: 1. Enhancement terhadap Corebanking System yang lebih akurat dan cepat dengan meningkatkan versi dari 2.01 ke versi 2.03 pada sistem Corebanking-nya; Bank Victoria continues to develop its technology and information in accordance with the direction of Bank Business Plan (RBB), which stipulates that the bank will make changes to the Branchless Banking concept that is also in line with the Government target in serving the Indonesian people so that the Bank can serve all its customers in whole Indonesia. In terms of future IT development towards branchless banking, the Bank continues to keep abreast of existing technology to support the Bank’s product and business policies. In doing so, the Bank performs the following stages: 2. Melakukan pengembangan terhadap aplikasi pihak ketiga yang interface ke Corebanking System baik untuk transaksi delivery channel, payment gateway maupun transaksi branchless banking (Internet Banking dan Mobile Banking); 2. Developed third-party applications that has interface to the Corebanking System for delivery channel, payment gateways and branchless banking transactions (Internet Banking and Mobile Banking); 3.Meningkatkan link komunikasi pada setiap kantor sehingga Service Level terhadap pelayanan nasabah dapat tetap terjaga (upgrade jaringan komunikasi data kantor cabang); 3. Improved the communication link in every office to maintain the Service Level to customer service (upgrade the branch office’s data communication); 4. Melakukan penyempurnaan serta pengembangan terhadap aplikasi yang sudah obsolete (usang) yang disesuaikan dengan teknologi yang ada baik pada perangkat keras maupun perangkat lunak; 4.Made improvement and development of obsolete applications that adapted to existing hardware or software technology; 5.Memperkuat keamanan dengan melakukan proses hardening sistem pada setiap perangkat infrastruktur serta meningkatkan sistem keamanan jaringan dengan penggunaan triple proteksi firewall pada WAN dan LAN Bank. 5. Strengthened the security by conducting hardening system in every infrastructure devices and upgrading network security system through the usage of triple firewall protection in the Bank’s WAN and LAN. Kebijakan Teknologi Informasi telah diwujudkan dengan pelaksanaan program kerja di 2016 sebagai berikut. 1. Pengembangan terhadap Single CIF Collectibility pada Corebanking; 2.Pengembangan konsep pembayaran dengan umur tunggakan terlama; 3.Peremajaan server production yang sudah obsolete (usang) dan penambahan terhadap server backup Business Continuity Plan (BCP) Bank; 4. Pengembangan SKN Generasi II tahap kedua untuk fitur bulk payment (kliring one to many transfer); 5. Pengembangan BCP area layout lantai 2 Fatmawati untuk BCP server area DC dan filling room, serta command center client; dan 6. Pengembangan aplikasi IT helpdesk menggunakan sistem monitor dan penambahan serta pemenuhan Windows License Client secara bertahap. The Information Technology Policiesthat have been realized with the execution of working program in 2016 were as follows. 1. The development of Single CIF Collectibility on Corebanking; Pada dasarnya seluruh pengurus Bank sangat concern dengan pengembangan fungsi Sistem Informasi Manajemen (Management Information System/MIS) sebagai landasan dasar dalam setiap pengambilan keputusan strategis Bank ke depan. Secara umum fungsi MIS dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu: Basically, all of the Bank’s management is very concerned with the development of Management Information System (MIS) as the basic foundation in every Bank’s strategic decision making in the future. In general, the function of MIS is divided into 2 (two), namely: 1. Enhancement of more accurate and fast Corebanking System by upgrading it from 2.01 version to last Corebanking version of 2.03; 2. The development of a payment concept with longest aging period; 3. Upgraded obsolete server production and made additions to Bank Business Continuity Plan (BCP backup server; 4. The development of SKN Second Generation for bulk payment feature (one to many transfersclearing); 5. The development of BCP area layout on the 2nd floor at Fatmawati bulding for BCP area server DC and filling room, command center client; and 6. The development of helpdesk IT application using monitoring system as well as made addition and graduallyfulfillment of Windows License Client. 249 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. 1. MIS untuk keperluan pemenuhan regulasi perbankan ; dan 2.Untuk keperluan internal terkait sistem informasi manajemen. 1. MIS for the purpose in fulfilling banking regulations; and 2. For internal purposes related to management information systems. Direksi dan Dewan Komisaris Bank sepakat untuk membudayakan management information system sebagai salah satu faktor acuan dalam setiap pengambilan keputusan. Oleh karenanya kualitas dan keakuratan informasi laporan keuangan memiliki peran yang amat krusial baik untuk konsumsi pihak internal maupun pihak eksternal. The Bank’s Board of Directors and Board of Commissioners agree to cultivate management information system as one of the reference factors in every decision making. Therefore the quality and accuracy of the financial statement information has a very crucial role for both internal and external parties. Untuk mengakomodasi hal tersebut, Divisi IT bersama Divisi terkait akan mengembangkan data warehouse yang nantinya dapat menjadi “Single View Data of the Business Analytic”. Adapun pengembangan data warehouse ini diperuntukkan sebagai: 1. Penyediaan sumber data yang tunggal dan terintegrasi; 2. Kemudahan dan kecepatan dalam memberikan data untuk pengambilan keputusan; 3. Mempermudah dan lebih fokus terhadap pemecahan masalah seperti data konsolidasi, risk and compliance serta financial management, customer insight and marketing effectiveness, serta Key Performance Indicator (KPI). To accommodate this, the IT Division with related Divisions will develop a data warehouse that in the future will become a “Single View Data of Business Analytic”. The development of this data warehouse will be intended to: 1. Provision of a single and integrated data sources; 2. Ease and speed in providing data for decision making; 3. Facilitate and focus more on problem solving such as consolidation data, risk and compliance as well as financial management, customer insight and marketing effectiveness, also Key Performance Indicator (KPI). Konsep Data Warehouse / Data Warehouse Concept Source Systems Core Card/ATM LOS Inventory Data Integration Tool (ETL) Enterprise Data Warehouse Data Mart Data Mart Data Mart Data Mart Risk Finance Sales/Marketing Inventory Management Reporting and Analysis Sales/Marketing Finance Risk Regulatory Inventory Management 250 PT Bank Victoria International Tbk. Dengan adanya pengembangan tersebut, maka di masa yang akan datang, seluruh report yang dibutuhkan oleh tiap Divisi dapat disediakan oleh Divisi IT. Selain pengembangan data warehouse, Bank juga akan membangun dan merencanakan proses IT Strategic Plan untuk jangka panjang yang berfokus pada: • Meningkatkan/mengupdate aplikasi dan infrastruktur Bank untuk mendukung kebutuhan bisnis; • Menjaga aplikasi dan infrastruktur sesuai bisnis Bank; • Meningkatkan manajemen proyek berdasarkan System Development Live Cycle (SDLC); • Meningkatkan koordinasi dan komunikasi dalam pengembangan IT secara internal dan dengan stakeholders Bank. RENCANA KERJA DIVISI INFORMASI TAHUN 2017 Laporan Tahunan 2016 With this development, in the future, all reports required by each Division can be provided by the IT Division. In addition to developing data warehouses, the Bank will also build and plan long-term IT Strategic Plan processes that focus on: • Improves/updates the Bank applications and infrastructures to support its business needs; • Maintains applications and infrastructure according to the Bank’s business; • Improves the project management based on System Development Live Cycle (SDLC); • Improves the coordination and communication in IT development internally and with the Bank’s stakeholders. TEKNOLOGI THE INFORMATION TECHNOLOGY DIVISION WORKING PLAN IN 2017 Perencanaan strategis IT untuk mendorong Rencana Bisnis Bank secara keseluruhan dalam memberikan dukungan teknologi informasi, haruslah dapat memberikan produk teknologi yang inovatif yang dapat mendukung kebutuhan bisnis bank dalam memberikan layanan dan keamanan kepada Nasabah. Dengan membangun teknologi sistem informasi yang terkini sejalan dengan bisnis Bank sehingga memberikan kemudahan akses, keamanan bertransaksi, membantu layanan back office dalam mendukung operasional bisnis Bank dan dapat memberikan efisiensi biaya operasional dalam mendukung ekspansi bisnis Bank yang lebih agresif, hal ini merupakan target dari pengembangan sistem informasi teknologi di Bank Victoria. IT strategic planning to support the Bank Business Plan as a whole in providing information technology support must be able to provide innovative technology products that can support the bank’s business needs in providing services and security to the Customer. By building the latest information systems technology that in line with the Bank’s business so as to facilitate ease of access, transaction security, back office services in supporting the Bank’s business operations and to provide operational cost efficiency in supporting a moreaggressive Bank’s business expansion, this is the target of system development Information technology at Victoria Bank. Sejalan dengan hal tersebut untuk menunjang kebutuhan bisnis Bank dalam menaikan status dari bank umum menjadi “bank devisa” maka Divisi Teknologi Informasi dengan melakukan pengembangan yang utama saat ini adalah akan merelokasi Data Center (DC) dan Data Recovery Center (DRC) yang akan digunakan sebagai payment sistem dan operasional bank (bank office) diluar system corebanking yang nantinya dapat digunakan untuk memberikan layanan produk-produk e-channel (Digital Banking, Branchless Banking, Customer Delivery System serta Payment System yang terintegrasi dengan Core System) yang lebih inovatif dari saat ini. Selain itu juga di kembangkan corebanking untuk mampu mengakomodir transaksi dalam mata uang valas. Selain itu Bank juga merencanakan untuk melakukan pengembangan tambahan agar dapat menjalankan interface dengan aplikasi pihak ketiga seperti SWIFT, Bloomberg, yang tentunya disesuaikan dengan kebutuhan bisnis yang berjalan. In line with this, in order to support the Bank’s business needs in raising its status from commercial banks into “foreign exchange banks”, the Information Technology Division by executing its main development which is to relocate Data Center (DC) and Data Recovery Center (DRC) that will be used as payment system and bank office outside the system core banking that can be used to provide more innovative e-channel products (Digital Banking, Branchless Banking, Customer Delivery System and Integrated Payment System with the Core System). In addition to that, the IT Division also develops core banking that will be able to accommodate transactions in foreign currency. Furthermore, the Bank also plans to make additional development so it can run the interface with third-party applications such as SWIFT, Bloomberg, which is certainly tailored to the needs of current businesses. Selanjutnya dalam meningkatkan security awareness dan sejalan dengan rencana badan regulator Bank Sentral, Divisi Teknologi Informasi sudah melakukan upgrading sistem kartu ATM dari yang berbasis Magnetic ke berbasis Chip (EMV). Terkait dengan security awareness ini, Bank telah melakukan sertifikasi pengujian infrastruktur, aplikasi dan Jaringan baik internal dan eksternal dengan melakukan PENTEST termasuk REMEDIASI secara regular sejak tahun 2014 oleh pihak ketiga secara independen dan akan terus dilakukan pada tahun 2017 dan tahun-tahun selanjutnya, hal ini untuk meyakinkan bahwa infrastruktur, aplikasi dan jaringan Bank Victoria sudah memiliki tingkat security yang baik dan sejalan dengan aturan kebijakan regulator Bank Sentral. Furthermore, in improving security awareness and in line with the Central Bank regulatory agency plan, the Information Technology Division has upgraded its ATM card system from Magnetic-based to Chip-based (EMV). In relation to this security awareness, the Bank has certified its internal and external infrastructure, application and network testing by conducting PENTEST which includes REMEDIATION regularly since 2014 by independent third parties and will be continue in 2017 and subsequent years. This measure is taken to ensure that Bank Victoria’s infrastructures, applications and networks already have a good level of security and are in line with Central Bank regulatory policy rules. 2016 Annual Report 251 PT Bank Victoria International Tbk. Terkait untuk mendukung bisnis Bank yang berfokus pada segmentasi retail pada tahun 2016, telah diluncurkan Internet Banking dan Mobile Banking yang dapat mempermudah Nasabah melakukan transaksi banking dimanapun Nasabah berada dengan didukung keamanan (security) yang tinggi dari VeriSign Secured System dan Mobile Token System, maka pada tahun 2017 Bank juga berencana akan melakukan pengembangan Module Loan yang ada saat ini dengan kebutuhan perkembangan segmentasi retail yang lebih variatif, serta berencana mengimplementasikan E-Account dan Cash Management (termasuk Virtual Account), EDC Sistem untuk mendukung M-Kios dan Payment System, serta Wealth Management System (WMS). In order to support the Bank’s business that focusing on retail segmentation in 2016, Internet Banking and Mobile Banking has been launched so that the Customers can easily perform banking transactions wherever they are and supported by high security from VeriSign Secured System and Mobile Token System. Thus, in 2017 the Bank also plans to develop its existing Module Loan with more varied retail segmentation needs and plans to implement E-Account and Cash Management (including Virtual Account), EDC System to support M-Kiosk and Payment System, and Wealth Management System (WMS). Untuk mendukung customer experience, dalam meningkatkan layanan nasabah dan mendekatkan Bank kepada nasabahnya, maka Divisi Teknologi Informasi juga akan membangun sistem Call Center yang berbasis kepada IVR yang langsung terkoneksi secara host to host sehingga memudahkan nasabah untuk melakukan penggantian PIN ATM, Cek Saldo, Inquery Saldo dan personalisasi nasabah private banking juga dikembangkan menjadi lebih baik, sehingga memudahkan nasabah dalam meningkatkan keamanan kartu atm dan bertransaksi. To support the customer experience, in improving customer service and bringing the Bank closer to its customers, the Information Technology Division will also build an IVR-based Call Center system that directly connected host to host, so that the customers can easily perform ATM PIN changes, Balance Check, and Balance Inquiry. The personalization of private banking customers will also be developed to be better, thus facilitating the customer in improving transaction and ATM card security. PT Bank Victoria International Tbk. 252 Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Laporan Tahunan 2016 2016 Annual Report 253 PT Bank Victoria International Tbk. PT Bank Victoria International Tbk. 254 Laporan Tahunan 2016 Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Efektivitas implementasi good corporate governance (GCG) tercermin dari governance outcome yang telah terjadi. Bank Victoria telah merasakan manfaat dari implementasi GCG dengan dicapainya kinerja keuangan dan operasional yang sangat bagus di 2016. Disamping itu, hasil dari implementasi GCG juga terlihat dari kepercayaan pihak eksternal kepada Bank. Bank Victoria Meraih penghargaan as the Winner of Best Banking Brand 2016 for Best Reputation, Best Digital, Best Service, and Best Performance Title, Meraih Peringkat 2 Kategori Buku II (Aset Rp10 Triliun sampai dengan Rp25 Triliun), serta Meraih Peringkat 3 Kategori Corporate Social Responsibility kelas Bank Buku II. The effectiveness of good corporate governance (GCG) implementation is reflected in the governance outcome that has been taken place. Bank Victoria has been experiencing the benefit of GCG implementation with its excellent financial and operational performance achievement in 2016. Furthermore, the result of GCG implementation is also reflected in bank’s credibility. Bank Victoria is awarded as the Winner of Best Banking Brand 2016 for Best Reputation, Best Digital, Best Service, and Best Performance Title, achieving the 2nd Rank in the Buku II Category (IDR10-25 Trillion Asset), and the 3rd Rank in the Corporate Social Responsibility Category of Buku II bank class. 2016 Annual Report 255 PT Bank Victoria International Tbk. Komitmen Bank Victoria dalam penerapan good corporate governace (GCG) telah menghasilkan kinerja yang sangat memuaskan dan diakui oleh pihak eksternal. Bank Victoria’s commitment in the GCG implementation has been delivering a very gratifying performance and acknowledged by external parties. • • • • • • • • • • • • Aset tumbuh sebesar 10,59% Penyaluran kredit tumbuh sebesar 6,64% Pendapatan bunga dan syariah tumbuh sebesar 7,30% NPL gross turun dari 4,48% menjadi 3,89% NPL netto turun dari 3,93% menjadi 2,37% Meraih penghargaan as the Winner of Best Banking Brand 2016 for Best Reputation, Best Digital, Best Service, and Best Performance Title dalam acara Indonesia Best Banking Brand yang diselenggarakan oleh Warta Ekonomi • Meraih Peringkat 2 Kategori Buku II (Aset Rp10 Triliun sampai dengan Rp25 Triliun) dalam acara Anugerah Perbankan Indonesia (APBI) – V – 2016 yang diselenggarakan oleh Majalah Economic Review bekerjasama dengan Perbanas Institute • Meraih Peringkat 3 Kategori Corporate Social Responsibility kelas Bank Buku II dalam acara Anugerah Perbankan Indonesia (APBI) – V – 2016 yang diselenggarakan oleh Majalah Economic Review bekerjasama dengan Perbanas Institute Assets grows by 10.59% Lending value grows by 6.64% Interest and sharia income grows by 7.30% Gross NPL steps down from 4.48% to 3.89% Net NPL steps down from 3.93% to 2.37% Awarded as the Winner of Best Banking Brand 2016 for Best Reputation, Best Digital, Best Service, and Best Performance Title in the Indonesia Best Banking Brand event hosted by Warta Ekonomi • Awarded as The 2nd Rank in Buku II Category (IDR1025 Trillion Assets) in the event of Anugerah Perbankan Indonesia (APBI) – V – 2016 hosted by Economic Review Magazine in collaboration with Perbanas Institute • Awarded as The 3rd Rank in the Corporate Social Responsibility of Buku II Bank Class in the event of Anugerah Perbankan Indonesia (APBI) – V – 2016 hosted by Economic Review Magazine in collaboration with Perbanas Institute CORPORATE GOVERNANCE FRAMEWORK BANK VICTORIA CORPORATE GOVERNANCE FRAMEWORK OF BANK VICTORIA Bank Victoria sangat menyadari bahwa penerapan corporate governance yang efektif merupakan hal yang sangat penting dalam industri perbankan pada khususnya dan perekonomian pada umumnya. Bank memiliki peran penting dalam sebuah perekonomian melalui perannya sebagai lembaga intermediary antara para pemilik dana dengan aktivitas-aktivitas usaha (perusahaan) yang merupakan faktor pendorong utama pertumbuhan ekonomi. Keamanan dan kesehatan bank merupakan faktor kunci untuk terciptanya stabilitas keuangan dalam sebuah negara. Dengan demikian, pengelolaan bank yang baik merupakan faktor kunci untuk terciptanya perekonomian yang kuat. Bank Victoria is fully aware that the corporate gorvenance implementation is particularly of great importance in the banking industry, and in the economy in general. Bank has an important role in the economy through its role as an intermediary institution between the funds owner and business acitivities (company) which are the main driving force of economic growth. Bank’s security and health are the key factor to create financial stability in a country. Hence, a good management of a bank is the key factor to create a strong economy. Tujuan utama penerapan corporate governance di Bank Victoria adalah memberikan jaminan dipenuhinya hak-hak para pemangku kepentingan (stakeholders) secara berkelanjutan. Di antara para pemangku kepentingan, hak para depositor merupakan hal utama untuk dipenuhi dan berikutnya adalah pemenuhan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. kerangka implementasi corporate governance Bank Victoria bisa dilihat pada gambar berikut ini. The main purpose of corporate governance implementation in Bank Victoria is to provide a guarantee for the continuous fulfillment of the stakeholder’s right. The depositor’s rights are the main concern to fulfill among the depositor’s right, followed by the shareholder’s interest and other stakeholders’ interest. The framework of Bank Victoria’s corporate governance implementation is as follows: 256 PT Bank Victoria International Tbk. Gambar Bank Victoria Corporate Governance Framework Laporan Tahunan 2016 Figure of Bank Victoria’s Corporate Governance Framework Penetapan strategi dan sasaran Bank (Establishing Bank’s strategies and objectives) Pemilihan dan pengawasan human capital yang efektif (Effective selection and supervision of human capital) Menetapkan fungsi pengendalian yang efektif (Establishing an effective control function) Memadukan budaya, kegiatan usaha dan perilaku dengan tujuan menjalankan kegiatan usaha yang aman dan sehat, dengan integritas dan patuh terhadap peraturan perundang-undangan (Integrating the culture, business activities, and behaviour in order to practice secure and healthy business activities, which are integrated and complying with the regulations) Alokasi wewenang, tugas dan tanggung jawab organ Bank yang efektif (Effective allocation of the Bank’s organs authority, duties and responsibilities.) Pengelolaan Bank yang profesional (Professional bank management) Melindungi kepentingan nasabah, memenuhi kepentingan pemegang saham, dan pemangku kepentingan lainnya (Protecting customers’ interest, fulfilling the interests of shareholders and stakeholders) BANK SEBAGAI LEMBAGA KEPERCAYAAN BANK AS A TRUSTWORTHY INSTITUTION Bank yang merupakan perusahaan penggerak perekonomian akan banyak mendapatkan penilaian dan sorotan dari publik maupun dari Pemerintah. Penilaian dan sorotan tersebut akan sejalan dengan tingkat kepercayaan atas bank tersebut, oleh karenanya setiap bank akan berusaha untuk memberikan tingkat kepercayaan yang tinggi kepada setiap stakeholders. Untuk mendapatkan kepercayaan tersebut Bank harus memberikan kinerja yang baik yang tergambar dari Tingkat Kesehatan yang baik, memiliki Kecukupan Modal di atas ketentuan minimum dan Profil Risiko secara komposit Rendah dan kinerja keuangan yang kuat. Bank as the driving force of economy will receive a lot of judgement and attention, either from public or Government. Those judgement and attention will be in accordance with the bank’s credibility, so that every bank will attempt to deliver a high credibility for all stakeholders. In order to gain that credibility, Bank needs to have a good performance which reflected in its good Rating and to have Capital Adequacy above the minimal requirement, a Low Risk Profile, as well as a strong financial performance. Terkait hubungan dengan persaingan usaha, maka setiap bank harus menjaga nama baiknya dengan melakukan persaingan secara sehat dalam menetapkan harga (price) atau suku bunga dana dan kredit/pembiayaan dan mampu melaksanakan etika bisnis industri perbankan dengan baik. Selain itu, Bank juga harus mampu mengendalikan risiko reputasi yang dihadapi untuk tetap menjaga citra positif bagi Bank . In relation with business competition, each bank should keep their reputation by practicing a fair competition in setting the price or interest of funding and financing. Besides, Bank should also be able to control reputation risk to maintain Bank’s positive image. Dari sisi internal, sebagai lembaga kepercayaan, Bank harus mengelola setiap kegiatannya dengan profesional dan memegang teguh prinsip GCG. Hal tersebut dimulai dengan adanya Sumber Daya Manusia yang handal, profesional, berintegritas tinggi, As a trustworthy institution, internally, Bank should manage its activities professionally and hold the GCG principles firmly. Those can be initiated with reliable, professional, integrity, and 2016 Annual Report 257 PT Bank Victoria International Tbk. berakhlak dan moral yang baik. Setelah itu, penerapan GCG yang konsisten dan berlanjut disertai dengan inovasi yang tiada henti dari sisi produk dan pelayanan akan menjamin kepercayaan setiap pemangku kepentingan. good moral Human Resources. The continuous and consistent implementation of GCG followed by never ending innovation, both of product and service, will ensure the trusthworthy of the stakeholders. BANK MERUPAKAN PELAYAN PUBLIK BANK AS PUBLIC SERVANT Sebagai pelayan Publik, tentu saja setiap bank akan bersentuhan langsung dangan para nasabahnya. Oleh karena itu, Bank harus selalu menjaga kepuasan pelanggan (customer satisfaction) dengan memberikan pelayanan yang terbaik (servive excellent) yang timbul dari hati sehingga benar-benar bisa dirasakan oleh setiap nasabahnya. Selain itu, Bank harus memiliki fasilitas sarana dan prasarana yang baik, sistem perbankan yang memadai untuk menunjang kenyamanan transaksi setiap nasabah. As public servant, every bank will surely interact directly with their customers. Therefore, Bank should maintain customer satisfaction by delivering service excellent born from the heart, so it can be felt by every customer. Besides, Bank should have great facility and infrastructure, as well as adequate banking system to support transaction convenience for every customer. Perbankan yang merupakan objek pelayan publik juga akan mendapat pengawasan yang sangat ketat dari regulator dan juga dari nasabahnya sendiri. Hal ini berkaitan dengan fungsi utama bank sebagai intermediasi yang menghipun dan masyarakat dalam bentuk simpanan kemudian menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit/pembiayaan. Fungsi tersebut jugalah yang menjadikan bank sebagai perangsang dan penggerak ekonomi di suatu daerah, melaksanakan pembangunan, dan sumber pendapatan daerah untuk peningkatan taraf hidup daerah tersebut. Bank juga sebagai agent of development di segala sektor usaha dan bisnis dengan menerapkan prinsip kehati-hatian (prudential banking). Banking which is part of public services will also get a strict supervision from regulator as well as customer. This relates to bank’s main function as intermediary institution which collect deposit funds from the society and then distribute it in the form of credit/financing. It is also this intermediary function which generates bank as an economic stimulator and driving force in a region, development executive, and the source of funds to improve the living standard of the region. Bank also acts as an agent of development in every business sector by applying prudential banking. MANFAAT IMPLEMENTASI GCG BAGI BANK VICTORIA BENEFITS OF GCG IMPLEMENTATION FOR BANK VICTORIA Untuk meningkatkan kinerja Bank, Bank Victoria selalu berupaya patuh terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku serta nilai-nilai etika yang berlaku umum pada industri Perbankan, maka dalam melaksanakan kegiatan operasional berpedoman pada prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 55 /POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.15/15/ DPNP tanggal 29 April 2013 perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum. In order to improve its performance, Bank Victoria always tries to comply with the prevailing regulations as well as ethic value generally accepted in banking industry, that operational activities are conducted based on Good Corporate Governance principles as set out in the Regulations of Financial Services Authority No. 55/POJK.03/2016 on Corporate Governance Implementation for Commercial Bank and Circular Letter of Financial Services Authority No. 15/15/DPNP, dated 29th of April, 2013, on Good Corporate Governance Implementation for Commercial Bank. Penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan merupakan unsur penting di dalam industri perbankan dan menjadi suatu kebutuhan bagi bank mengingat tantangan dan risiko yang dihadapi semakin meningkat dan komplek. Implementasi Tata Kelola sebagai sebuah sistem yang dilakukan melalui proses internal yang melibatkan seluruh tingkatan dan jenjang organisasi terutama bagi Dewan Komisaris dan Direksi yang mempunyai peranan sangat penting dalam pelaksanaan Tata Kelola dilingkungan Bank Victoria. The implementation of Good Corporate Governance principles is an important factor in banking industry which turns out to be bank’s necessity considering the increasingly complex challenges and risks. Corporate Governance implementation is a system conducted through an internal process involving the whole level of organization, particulary for Board of Directors and Commissioners whose roles are very important in Bank Victoria’s Corporate Governance implementation. Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang baik merupakan kunci utama perusahaan dalam mencapai Visi dan Misi yang ditetapkan melalui lima prinsip utama yaitu transparansi (transparency)/ keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan serta keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan, akuntabilitas (accountability) kejelasan fungsi dan pelaksanaan pertanggungjawaban organ Bank sehingga pengelolaannya berjalan secara efektif, pertanggungjawaban (responsibility) kesesuaian pengelolaan Bank dengan peraturan perundangundangan yang berlaku, prinsip-prinsip pengelolaan Bank yang A proper implementation of Corporate Governance is the key factor of a company in order to achieve the Vision and Mission defined through five main keys. Those keys are transparency/ openness in proposing material and relevant information as well as openness in decision making process, accountability of function explication and responsibility performance of Bank’s organ so that the management runs effectively, responsibility of Bank’s management concordance with prevailing regulations, independency of Bank’s management principles through a professional management which is free from the influence and PT Bank Victoria International Tbk. 258 Laporan Tahunan 2016 indepeden (indepedency) dengan pengelolaan Bank secara profesional tanpa pengaruh atau tekanan dari pihak manapun dan kewajaran, keadilan dan kesetaraan (fairness) dalam memenuhi hak-hak stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. pressure of any party, fairness in fulfilling stakeholder’s right arising under the agreement and prevailing regulations. Kelima prinsip ini terlihat dalam pelaksanaan kegiatan operasional sehari-hari, yang dalam penerapannya selalu dikaitkan dengan strategi perusahaan, pengelolaan produk layanan, pengelolaan sumber daya manusia, pengelolaan risiko dan pengendalian internal. Penerapan kelima prinsip Tata Kelola Perusahaan pada Bank Victoria sangat penting dilakukan dalam upaya untuk meningkatkan kepercayaan publik, meningkatkan kinerja, dan memaksimalkan nilai tambah bagi shareholders (maximizing shareholder value) dan stakeholders lainnya, serta menjamin terwujudnya sistem perbankan yang sehat. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan usaha Bank yang sangat tergantung pada kepercayaan masyarakat yang harus tercermin pada kinerja dan pengelolaan Bank yang profesional serta kemampuan bank mengelola risiko. These five principles are reflected in the daily operational activities, in which the implementation is related to company’s strategies, service product management, human resources management, risk management, and internal control. The implementation of five Corporate Governance principles in Bank Victoria is essential in its effort to improve public trust and performance, to maximize shareholder and other stakeholders’ value, and to ensure the realization of healthy banking system. The aim is to keep the continuity of Bank’s business which depends to a great extent on the society’s trust, reflected in the Bank’s performance, professional management, and ability in handling the risks. Dengan demikian maka penerapan regulasi serta prinsip good corporate governance pada industri perbankan merupakan persyaratan utama dalam rangka untuk melindungi kepentingan semua pihak (stakeholders). Accordingly, the implementation of regulations and good corporate governance principles in banking industry are of the main requirements in order to protect the interests of any parties (stakeholders). DASAR PENERAPAN GCG BASIS GCG IMPLEMENTATION Memperhatikan kondisi pengalaman perbankan masa lalu, sudah menjadi keharusan bagi Bank untuk menerapkan GCG sebagaimana yang tertuang dalam beberapa ketentuan yang berlaku, yakni: 1. Undang-undang Republik Indonesia No.10 tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-undang No 7 tahun 1992 tentang Perbankan. 2. Undang-undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. 3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.55/POJK.03/2016 tentang penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum. Considering the condition of banking’s past experiences, either General Conventional Bank or General Sharia Bank has to implement GCG as defined in some prevailing regulations, i.e.: 4. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor. 13/ SEOJK.03/15 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum. 5. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 32/SEOJK.04/2015 tentang Tata Kelola Perusahaan Terbuka. 6. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.17/POJK.03/2014 tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan. 7. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.18/POJK.03/2014 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan. 8. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.8/POJK.04/2015 tentang Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik. 9. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.31/POJK.04/2015 tentang Keterbukaan atas Informasi atau Fakta Material oleh Emiten atau Perusahaan Publik. 10. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.29/POJK.04/2016 tentang Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik. 11. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.32/POJK.03/2016 tentang Perubahan atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 6/POJK.03/2015 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank. 1. Act of the Republic of Indonesia No.10 year 1998 on the amendment of Act No. 7 year 1992 on Banking. 2. Act of the Republic of Indonesia No. 40 year 2007 on Limited Company. 3. Regulation of Financial Services Authority No.55/ POJK.03/2016 on Corporate Governance Implementation for Commercial Bank. 4. Circular Letter of Financial Services Authority No.3/ SEOJK.03/15 on Corporate Governance Implementation for Commercial Bank. 5. Circular Letter of Financial Services Authority No.32/ SEOJK.04/2015 on Corporate Governance of Public Company. 6. Regulation of Financial Services Authority No.17/ POJK.03/2014 on Integrated Risk Management Implementation for Financial Conglomerate. 7. Regulation of Financial Services Authority No.18/ POJK.03/2014 on Integrated Corporate Governance Implementation for Financial Conglomerate. 8. Regulation of Financial Services Authority No.8/ POJK.04/2015 on Websites of the Issuer or Public Company. 9. Regulation of Financial Services Authority No.31/ POJK.04/2016 on Transparency of Information or Material Facts by Issuer or Public Company. 10. Regulation of Financial Services Authority No.29/ POJK.04/2016 on Annual Report of the Issuer or Public Company. 11. Regulation of Financial Services Authority No.32/ POJK.03/2016 on the Amendment of Regulation of Financial Services Authority No. 6/POJK.03/2015 on Transparency and Publication of Bank’s Report. 259 2016 Annual Report Selain ketentuan yang diharuskan dari berbagai aturan perundang-undangan di atas, Bank juga mendasarkan pada pedoman-pedoman implementasi GCG sebagai berikut. 1. Prinsip-prinsip Corporate Governance yang dikembangkan oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD); 2. ASEAN Corporate Governance Scorecard; 3. Pedoman GCG Indonesia yang dikembangkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG); 4. Pedoman GCG Perbankan Indonesia yang dikembangkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG); 5. Principles for Enhancing Corporate Governance yang diterbitkan oleh Basel Committee on Banking Supervision. Internalisasi dari berbagai peraturan perundang-undangan dan pedoman di atas ke dalam kebijakan internal Bank merupakan komitmen dari Dewan Komisaris dan Direksi dan seluruh karyawan. Komitmen Bank terhadap penerapan GCG ditunjukkan dalam gambar di bawah ini. PT Bank Victoria International Tbk. In addition to requirement of several regulations above, Bank is also conducting GCG implementation based on the guidelines below. 1. Corporate Governance principles developed by the Organization for Economic Cooperation and Development (OECD); 2. ASEAN Corporate Governance Scorecard; 3. The guideline of Indonesian GCG developed by the National Committee of Governance Policy (Komite Nasional Kebijakan Governance, KNKG); 4. The GCG Guideline of Indonesian Bank developed by National Committee of Governance Policy (Komite Nasional Kebijakan Governance, KNKG). 5. Principles for Enhancing Corporate Governance published by Basel Committee on Banking Supervision. The internalization of different acts and guidelines above into Bank’s internal policy is the commitment of the Board of Commissioner and Director, and the whole employee. The Bank’s commitment of GCG implementation is as follows. GOOD CORPORATE SUSTAINABILITY PROSES GCG / GCG Process •Komitmen terhadap penerapan tata kelola perusahaan yang baik secara berkelanjutan/ Commitment for sutainable good corporate governance implementation •Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal/Shareholders and GMS/ Capital Owners •Dewan Komisaris/Board of Commissioner •Direksi/Board of Directors •Pengungkapan informasi dan transparansi/ The Disclousure Information and Transparancy Regulasi Regulation praktek terbaik Best Practice infrastruktur Infrastructure organ utama Main Organ ORGAN PENDUKUNG Support Organ STRUKTUR GCG GCG Structure • RUPS / General Meeting of Shareholders • Dewan Komisaris / Board of Commisioners • Direksi / Board of Directors • Organ Pendukung / Supporting Organs - - - - ORGAN PENDUKUNG DEWAN KOMISARIS Sekretaris Dewan Komisaris, Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Tata Kelola Terintegerasi Board of Commissioner Supporting Organ Secretary of the Board of Commissioners, Audit Committee, Nomination and Remuneration Committee, Risk Monitoring Committee, Integrated Governance Committee ORGAN PENDUKUNG DIREKSI Sekretaris Perusahaan, Komite Manajemen Risiko/Terintegrasi, Komite Kebijakan Perkreditan, Komite Kredit, Asset and Liability Management Committe (ALCO), Komite Teknologi Informasi, Komite Product, Komite Personalia, Komite Pengadaan Barang dan Jasa, Komite Pemantau Penerapan Good Corporate Governance, dan Komite Investasi The Board of Directors Supporting Organ Corporate Secretary, Integrated/Risk Management Committee, Credit Policy Committee, Credit Committee, Information Technology Committee, Product Committee, HR Committee, Goods and Service Procurement Committee, Good Corporate Governance Implementation Monitoring Committee PRINSIP GCG / GCG Principle Transparansi | Akuntabilitas | Responsibilitas | Independensi | Fairness Transparency | Accountability | Responsibility | Independency | Fairness KOMITMEN GCG / GCG COmmitment Visi Vision Misi Mission Nilai Budaya Perusahaan Corporate Culture Value 260 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Tahunan 2016 Komitmen Bank dalam menerapkan GCG terlihat dari visi, misi dan nilai-nilai budaya Bank. Visi Bank Victoria untuk menjadi bank pilihan nasabah yang terpercaya, sehat dan efisien diwujudkan dalam misinya dan didasarkan pada nilainilai budaya Bank. Dalam mewujudkan visi dan menjalankan misinya, Bank senantiasa berpegang pada asas-asas GCG yaitu Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi dan Fairness. Bank’s commitment in applying GCG is reflected in its vision, mission, and cultural value. Bank Victoria’s vision to be customers’ choice which is trusted, healthy, and efficient, is translated in its mission and based on Bank’s cultural value. In realizing its vision and performing its mission, Bank consistently stick to GCG principles, i.e. Transparency, Accountability, Responsibility, Independency, and Fairness. Berdasarkan asas-asas GCG, Bank mengembangkan struktur GCG yang meliputi GCG infrastructure dan GCG softstructure guna menjalankan mekanisme GCG sesuai peraturan perundangundangan serta best practices yang ada. Dengan mendasarkan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip-prinsip GCG, diharapkan akan tercipta kesinambungan usaha dalam jangka panjang. Based on GCG principles, Bank develops GCG structure which consists of GCG infrastructure and GCG softstructure in order to implement GCG mechanism based on prevailing regulation and best practices. By addressing GCG principles in its business activities, Bank can expect the continuity of its business in a long run. PENINGKATAN KUALITAS GCG SECARA BERKELANJUTAN CONTINUOUS QUALITY IMPROVEMENT OF GCG Pada prinsipnya pelaksanaan penerapan GCG di Bank Victoria berjalan dengan baik dan dilaksanakan oleh Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh karyawan pada setiap kegiatan dengan tujuan untuk melindungi kepentingan Bank, shareholders dan stakeholders. Bank senantiasa melakukan evaluasi penerapan GCG secara berkelanjutan, sehingga penerapan GCG akan selalu mengalami peningkatan. The implementation of GCG in Bank Victoria, basically, is running well and conducted by Board of Comissioner, Directors, and all employees in every activity in order to protect the interests of Bank, shareholder, stakeholder. Bank consistently performs continuous evaluation, so that there is always be an improvement in GCG implementation. Mekanisme pelaksanaan implementasi GCG digambarkan dalam siklus implementasi berikut. The mechanism of GCG implementation is depicted in the implementation cycle below. Standar Kualitas Implementasi GCG (Quality Standards of GCG Implementation) Peningkatan Kualitas Implementasi GCG dan Benchmarking (Quality of GCG Implementation and Benchmarking Improvement) Penilaian GCG GCG Assessment PENETAPAN KUALITAS Implementasi GCG (GCG Implementation) Monitoring Implementasi GCG (Monitoring of GCG Implementation) STANDAR GCG ESTABLISHING QUALITY STANDARD OF GCG IMPLEMENTATION Dalam rangka mewujudkan Visi dan menjalankan Misinya, Bank membutuhkan suatu standar implementasi GCG yang dapat dijadikan sebagai acuan dasar. Acuan dasar tersebut meliputi kriteria yang akan dicapai dari berbagai aspek yang terkait dengan implementasi GCG. Selain itu, penetapan standar implementasi juga bertujuan agar Bank mampu meningkatkan kualitas implementasi GCG. Standar tersebut dirumuskan berdasarkan peraturan terkait, masukan dari stakeholders, hasil assessment dan benchmarking. In order to bring about its Vision and execute its Mission, Bank requires a standard of GCG implementation to be the baseline. This baseline consists of criterias to achieve from various aspects related to GCG implementation. Besides, establishment of implementation standard also aims to improve the quality of GCG implementation. This standard is drawn up based on related regulations, stakeholders’ input, assessment and benchmarking result. IMPLEMENTASI 2016 Annual Report 261 PT Bank Victoria International Tbk. Lingkup standar implementasi GCG Bank Victoria mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.55/POJK.03/2016 tentang penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum, Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 32/SEOJK.04/2015 tentang Tata Kelola Perusahaan Terbuka. The scope of Bank Victoria’s GCG implementation standards refers to the Regulation of Financial Services Authority No. 55/ POJK.03/2016 on implementation of Corporate Governance for Commercial Bank, Circular Letter of Financial Services Authority No. 32/SEOJK.04/2015 on Corporate Governance of Public Company. Standar penilaian pelaksanaan GCG meliputi 11 (sebelas) aspek yaitu: 1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris; Assessment Standard of GCG Implementation consists of 11 (eleven) aspects, i.e.: 1. Performance of Task and Responsibility of Board of Comissioner; 2. Performance of Directors’ Task and Responsibility; 3. Completeness and Performance of Committee’s Task; 4. Conflict of Interest Handling; 5. Implementation of Compliance Function; 6. Implementation of Internal Audit Function; 7. Implementation of External Audit Function; 8. Implementation of Risk Management, including Internal Control System; 9. Provision of Funds for Related Party and Large Exposure; 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi; Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite; Penanganan Benturan Kepentingan; Penerapan Fungsi Kepatuhan; Penerapan Fungsi Audit Internal; Penerapan Fungsi Audit Eksternal; Penerapan Manajemen Risiko termasuk Sistem Pengendalian Internal; 9. Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) dan Penyediaan Dana Besar (Large Exposure); 10. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank, Laporan pelaksanaan GCG dan Pelaporan Internal; 11. Rencana Strategis Bank. 10. Transparency of Bank’s Financial and Non-financial Reports, GCG Implementation Report, and Internal Reports; 11. Bank’s Strategic Plans. Bank Victoria juga menggunakan dasar Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan di tahun 2015 yang tertuang dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.32/SEOJK.04/2015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka sebagai standar penerapan GCG, yaitu meliputi 5 (lima) aspek yang diturunkan ke dalam 8 (delapan) prinsip dan 25 (dua puluh lima) rekomendasi. Aspek-aspek dan prisip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut: Bank Victoria is also affirming the Guideline of Good Corporate Governance issued by Financial Services Authority in 2015, included in Circular Letter of Financial Services Authority No.32/SEOJK.04/2015 on the Guideline of Corporate Governance of Public Company, which consists of 5 (five) aspects derived into 8 (eight) principles and 25 (twenty five) recommendations. Those aspects and principles are as follows: Aspek 1. Hubungan Perusahaan Terbuka dengan Pemegang Saham dalam Menjamin Hak-hak Pemegang Saham. Aspect 1. The relationship between Public Company and Shareholders in Guaranteeing the Shareholders’ Right. Yang meliputi prinsip-prinsip sebagai berikut: 1. Meningkatkan Nilai Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). 2. Meningkatkan Kualitas Komunikasi Perusahaan Terbuka dengan Pemegang Saham atau Investor. It consists of below principles: 1. Improving the Value of General Meeting of Shareholders. Aspek 2. Fungsi dan Peran Dewan Komisaris Aspect 2. Functions and Roles of Board of Commissioners Yang meliputi prinsip-prinsip sebagai berikut: 1. Memperkuat Keanggotaan dan Komposisi Dewan Komisaris 2. Meningkatkan kualitas Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris. It consists of below principles: 1. Strenghening Membership and Composition of Board of Comissioners 2. Improving Performance Quality of Task and Responsibility of Board of Comissioners. Aspek 3. Fungsi dan Peran Direksi Aspect 3. Functions and Roles of Directors Yang meliputi prinsip-prinsip sebagai berikut: 1. Memperkuat Keanggotaan dan Komposisi Direksi. 2. Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi. It consists of below principles: 1. Strengthening Membership and Composition of Directors. 2. Improving Performance Quality of Task and Responsibility of Directors. 2. Improving Communication Quality between Public Company and Shareholders or Investors. 262 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Tahunan 2016 Aspek 4. Partisipasi Pemangku Kepentingan Aspect 4. Participation of Stakeholders Yang meliputi prinsip : Meningkatkan Aspek Tata Kelola Perusahaan melalui Partisipasi Pemangku Kepentingan. It consists of: Improving Corporate Governance Aspects through the Participation of the Stakeholders. Aspek 5. Keterbukaan Informasi Aspect 5. Information Transparency Yang meliputi prinsip: Meningkatkan Pelaksanaan Keterbukaan Informasi It consists of: Improving the Implementation of Information Transparency PELAKSANAAN DAN IMPLEMENTASI GCG PEMONITORAN PERFORMANCE AND MONITORING OF GCG IMPLEMENTATION Pembentukan dan penguatan atas Organ GCG maupun infrastruktur GCG sangat diperlukan dalam proses pelaksanaan dan pemonitoran implementasi GCG. Organ GCG terkait dengan bagaimana aktivitas organisasi dibagi, diorganisir dan dikoordinasikan. Melalui pembentukan dan penguatan tersebut, maka peran dan fungsi masing-masing organ akan menjadi jelas dan tegas.Sedangkan infrastruktur GCG adalah seperangkat aturan dan kebijakan yang dimiliki Bank Victoria dalam menjalankan aktivitas Bank. Untuk menjamin bahwa standar yang telah ditetapkan dilaksanakan, dipenuhi, dievaluasi, dan ditingkatkan maka diperlukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan. Formation and reinforcement either of GCG Organ or GCG infrastructure are urgently needed in the process of performance and monitoring of GCG implementation. GCG organ is related with how the organization is divided, organized, and coordinated. Through that formation and reinforcement, the roles and functions of each organ will be clear and rigid. Meanwhile, GCG infrastructure is a set of rules and policies owned by Bank Victoria in carrying out Bank’s activities. To ensure that the defined standard has been implemented, fulfilled, evaluated, and improved, Bank requires monitoring and evaluation of the implementation. Fungsi monitoring dari pelaksanaan implementasi GCG dilakukan oleh Komite Pemantau GCG melalui penetapan tugas dan tanggung jawab yang telah disusun sebagai berikut: • Memantau dan menganalisa setiap kebijakan terbaru maupun best practice terkait penerapan GCG; • Melakukan pengkinian/penyempurnaan kebijakan internal (existing) terhadap setiap perubahan kebijakan GCG; • Memantau secara berkala atas rencana dan realisasi/ pecapaian bisnis Bank melalui rapat-rapat Komite; Monitoring function of GCG implementation is performed by GCG Monitoring Committee through the establishment of roles and responsibility which have been defined as follows: • Monitoring and analysing any current policies or best practices related with GCG implementation; • Upgrading/improving existing internal policy against the amendment of GCG policies; • Periodically monitoring the plans and realization/ achievement of Bank’s business through Committee’s meetings; • Determining aspects and Person In Charge in GCG formation according to respective fields which reflected in GCG aspects; • Coordinating the formation of GCG implementation reports; • Formating Bank’s GCG implementation reports and conducting self assessment according to the prevailing regulations. • Menentukan aspek dan Person In Charge dalam penyusunan GCG sesuai dengan bidang yang tercermin dari aspek-aspek GCG; • Mengkoordinir penyusunan laporan pelaksanaan GCG; • Menyusun pelaporan pelaksanaan GCG Bank dan melakukan self assessment sesuai ketentuan yang berlaku. ASSESSMENT GCG GCG ASSESSMENT Self assessment merupakan upaya sistematik untuk menghimpun dan mengolah data (fakta dan informasi) yang handal dan sahih sehingga dapat disimpulkan kenyataan yang dapat digunakan sebagai landasan tindakan manajemen agar pelaksanaan GCG dapat dilakukan secara efektif. Self assessment menjadi bagian dari mekanisme check and balances. Dengan evaluasi maka capaian kegiatan dapat diketahui dengan pasti dan tindakan lebih lanjut untuk memperbaiki kinerja suatu kegiatan dapat ditetapkan. Self assessment is a systematic way to collect and process reliable and valid data (facts and information) to conclude a fact that can be drawn to be used as the basis of Management actions, so that GCG implementation can run effectively. Self assessment is part of check and balances mechanism. Through evaluation, the achievement of an action can be acknowledged accurately and further action to improve the performance of an action can be defined. Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 55/ POJK.03/2016 tentang penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 21/POJK.04/2015 tentang Penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka, Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 32/SEOJK.04/2015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka serta According to the Regulation of Financial Services Authority No. 55/POJK.03/2016 on the implementation of Corporate Governance for Commercial Bank, Regulation of Financial Services Authority No. 21/POJK.04/2015 on the Guideline Implementation of Corporate Governance of Public Company, Circular Letter of Financial Services Authority No. 32/ 263 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. Peraturan Bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011 tentang penilaian Tingkat Kesehatan Bank tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum serta Peraturan Bank Indonesia tentang penilaian Tingkat Kesehatan Bank, salah satu penilaian poin penilaian tingkat kesehatan Bank adalah penilaian sendiri (self assessment) atas pelaksanaan prinsip–prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) pada bank. Pelaksanaan self assessment tersebut dilakukan secara periodik setiap semester yaitu pada bulan Juni dan Desember pada tahun berjalan. SEOJK.04/2015 on the Guideline of Corporate Governance of Public Company, and Regulation of Bank of Indonesia No.13/1/ PBI/2011 on the Assessment of Bank’s Health Rating, one of health rating assessment points is self assessment upon the implementation of Good Corporate Governance (GCG) principles in the bank. That Self Assessment is conducted periodically every semester, that is on Juni and December of current year. Self assessment meliputi 11 (sebelas) faktor penilaian pelaksanaan GCG yang meliputi: 1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris Self assessment consists of 11 (eleven) GCG implementation factors: 1. The implementation of task and responsibility of Board of Commissioner 2. The implementation of task and responsibility of Directors 3. The completeness and performance of Committee’s task 4. Conflict of interest handling 5. The implementation of compliance function 6. The implementation of internal audit function 7. The implementation of external audit function 8. The implementation of risk management, including internal control system 9. The provision of funds for related party and large exposure 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite Penanganan benturan kepentingan Penerapan fungsi kepatuhan Penerapan fungsi audit internal Penerapan fungsi audit eksternal Penerapan manajemen risiko termasuk sistem pengendalian internal 9. Penyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan penyediaan dana besar (large exposure) 10. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Bank, laporan pelaksanaan Good Corporate Governance dan pelaporan internal 11. Rencana Strategis Bank 10. The transparency of Bank’s financial and non-financial reports, Good Corporate Governance implementation report, and internal reports 11. Bank’s Strategic Plans Dengan menggunakan mekanisme self assessment di atas, hasil GCG Self Assessment selama 5 (lima) tahun terakhir dapat dilihat melalui tabel di bawah ini. By employing the above self assessment mechanism, the result GCG Self Assessment for the last 5 (five) years can be observed from the table below. Tabel Hasil Self Assessment Table of Self Assessment Result Aspek Nilai / Mark Aspects 2016 2015 2014 2013 2012 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris 1 1 1 1 1 The implementation of task and responsibility of Board of Commissioner Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi 2 2 1 1 1 The implementation of task and responsibility of Directors Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite 2 2 2 2 2 The completeness and performance of Committee’s task Penanganan Benturan Kepentingan 2 1 1 1 2 Conflict of interest handling Penerapan Fungsi Kepatuhan 2 1 1 1 1 The implementation of compliance function Penerapan Fungsi Audit Internal 2 2 1 2 2 The implementation of internal audit function Penerapan Fungsi Audit Eksternal 2 1 1 2 1 The implementation of external audit function Penerapan Manajemen Risiko termasuk Sistem Pengendalian Internal 2 2 1 1 2 The implementation of risk management, including internal control system Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) dan Penyediaan Dana Besar (Large Exposure) 2 2 1 2 2 The provision of funds for related party and large exposure Transparansi Kondisi Keuangan dan Non keuangan Bank, Laporan pelaksanaan GCG dan Pelaporan Internal 1 1 1 1 1 The transparency of Bank’s financial and nonfinancial reports, Good Corporate Governance implementation report, and internal reports Rencana Strategis Bank 2 2 2 1 1 Bank’s Strategic Plans Score of Bank Victoria’s GCG Self Assessment Skor Self Assessment GCG Bank Victoria KATEGORI Skor Self Assessment GCG Bank Victoria Syariah KATEGORI 2 2 2 2 2 Baik Baik Baik Baik Baik CATEGORY 2 2,28 1,93 1,66 2,07 Score of Bank Victoria Syariah’s GCG Self Assessment Baik Baik Baik Baik Baik CATEGORY PT Bank Victoria International Tbk. 264 Laporan Tahunan 2016 TINDAK LANJUT ASSESSMENT GCG FOLLOW UP ON THE GCG ASSESSMENT Dalam rangka evaluasi penerapan GCG, Bank melaksanakan assessment GCG yang dilaksanakan secara periodik dan konsisten setiap tahun. Hasil self assessment menunjukkan penerapan Good Corporate Governance di Bank secara umum baik. Namun, Bank tetap berupaya untuk meningkatkan implementasi Good Corporate Governance dengan menindaklanjuti hasil self assessment sesuai peraturan dan best practice. Hasil dari assessment digunakan sebagai pertimbangan di dalam melakukan peningkatan kualitas implementasi GCG. In evaluating the implementation of GCG, the Bank performs periodic assessment on GCG assessment consistently every year. The result of the self assessment shows that the implementation of Good Corporate Governance in the Bank is generally good. However, the Bank keeps working to improve the implementation of Good Corporate Governance by following up results of the self assessment according to the rules and best practices. Results of the assessment are used as a consideration in improving the quality of GCG implementation. PENINGKATAN KUALITAS DAN BENCHMARKING QUALITY IMPROVEMENT AND BENCHMARKING Hasil dari assessment serta ditambah dengan masukan dari seluruh stakeholders digunakan sebagai pertimbangan di dalam melakukan peningkatan kualitas implementasi GCG. Ada dua macam peningkatan kualitas yaitu peningkatan kualitas untuk mencapai standar kualitas yang ditetapkan dan peningkatan kualitas dalam konteks peningkatan standar kualitas yang telah dicapai melalui benchmarking. The assessment results along with the input from all stakeholders may be utilised as considerations in upgrading the quality of GCG implementation. There are two kinds of quality improvements: improvement in quality to achieve the defined quality standards and quality improvement within the context of improving the quality standards that have been achieved through benchmarking. Bank melakukan peningkatan kualitas implementasi GCG dengan menindaklanjuti hasil self assessment, temuan audit dan rekomendasi auditor internal, auditor eksternal serta hasil pengawasan regulator (BI/OJK). Adapun bentuk tindak lanjut tersebut dilakukan melalui rapat pembahasan antara Direksi, Divisi Kepatuhan dan Divisi serta Komite terkait yang dilaksanakan secara rutin setiap bulannya. The Bank improves the quality of the GCG implementation by follow up the results of self-assessment, audit findings and recommendations from internal auditors, external auditors and the examination results of the regulator supervision (BI/FSA). The follow up is done through a discussion meeting between the Board of Directors, Division of and other relevant Divisions as well as Committees that held regularly every month. Selanjutnya akan segera dilakukan tindakan koreksi yang dituangkan dalam program kerja. Pelaksanaan program kerja senantiasa dipantau kesesuaiannya sehingga akan meningkatkan kualitas implementasi GCG. Disamping itu, Bank juga melakukan benchmarking dalam rangka peningkatan kualitas GCG dengan mengikuti perkembangkan best practices yang ada. Further corrective actions will be carried out in the work program. The implementation of the work program constantly monitored to improve the quality of the GCG implementation. In addition, the Bank also conducts benchmarking in order to improve the quality of GCG by following existed best practices development. PELAKSANAAN PENERAPAN ASPEK DAN PRINSIP TATA KELOLA PERUSAHAAN SESUAI KETENTUAN OTORITAS JASA KEUANGAN IMPLEMENTATION OF CORPORATE GOVERNANCE PRINCIPLES ASPECT UNDER THE TERMS OF AUTHORITY OF FINANCIAL SERVICES Berdasarkan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.32/ SEOJK.04/2015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka sebagai standar penerapan GCG yang mencakup 5 aspek, 8 prinsip dan 25 rekomendasi penerapan aspek dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Rekomendasi penerapan aspek dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik dalam Pedoman Tata Kelola adalah standar penerapan aspek dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik yang harus diterapkan Bank Victoria untuk mengimplementasikan prinsip tata kelola. Adapun uraian penerapannya, dapat disampaikan, sebagai berikut. Based on the Circular Letter of the Financial Services Authority No.32/SEOJK.04/2015 on Public Company Corporate Governance Guidelines as GCG implementation standards covering 5 aspects, 8 principles and 25 recommendations on applying aspects and principles of good corporate governance. Recommendations on the application of good corporate governance aspects and principles in the Governance Manual are the standards for implementing good corporate governance aspects and principles that Bank Victoria has to implement the governance principles. The description of the applicant, can be submitted, as follows. 265 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. Tabel Pelaksanaan Penerapan Aspek dan Prinsip Tata Kelola Sesuai Ketentuan OJK Table of Implementation of Aspects and Principles of Governance Based on OJK Provisions No I Prinsip Principle Rekomendasi Recommendation Keterangan Rekomendasi OJK OJK Recommendation Information Penjelasan Penerapan di Bank Victoria Implementation Decription at Bank victoria Aspek 1: Hubungan Perusahaan Terbuka dengan Pemegang Saham Dalam Menjamin Hak-Hak Pemegang Saham; Aspect 1: Public Company Relationships with Shareholders in Ensuring Shareholder Rights; Prinsip 1 Meningkatkan Nilai Penyelenggaraan RUPS. 1. Principle 1 Increasing the Value of the Extraordinary General Meeting of Shareholders 1. Perusahaan Terbuka memiliki cara atau prosedur teknis pengumpulan suara (voting) baik secara terbuka maupun tertutup yang mengedepankan independensi, dan kepentingan pemegang saham. - - The Public Company has a technical or voting method of voting openly or closedly, which prioritizes the independence and interests of shareholders. - - 2. Seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka hadir dalam RUPS Tahunan. 2. All members of the Board of Directors and members of the Board of Commissioners of the Public Company are present at the Annual GMS. 3. Ringkasan risalah RUPS tersedia dalam Situs Web Perusahaan Terbuka paling sedikit selama 1 (satu) tahun. 3. Summmary of the GMS should be available on the Public Company Website at minimum length of 1 (one) year. Setiap saham dengan hak suara yang dikeluarkan mempunyai satu hak suara (one share one vote). Pemegang saham dapat menggunakan hak suaranya pada saat pengambilan keputusan, terutama dalam pengambilan keputusan dengan cara pengumpulan suara (voting). Namun demikian, mekanisme pengambilan keputusan dengan cara pengumpulan suara (voting) baik secara terbuka maupun tertutup belum diatur secara rinci. Perusahaan Terbuka direkomendasikan mempunyai prosedur pengambilan suara dalam pengambilan keputusan atas suatu mata acara RUPS. Adapun prosedur pengambilan suara (voting) tersebut harus menjaga independensi ataupun kebebasan pemegang saham. Sebagai contoh, dalam pengumpulan suara (voting) secara terbuka dilakukan dengan cara mengangkat tangan sesuai dengan instruksi pilihan yang ditawarkan oleh pimpinan RUPS. Sedangkan, dalam pengumpulan suara (voting) secara tertutup dilakukan pada keputusan yang membutuhkan kerahasiaan ataupun atas permintaan pemegang saham, dengan cara menggunakan kartu suara ataupun dengan penggunaan electronic voting. Bank telah comply terhadap Prinsip 1 dan Rekomendasi 1. Terdapat dalam penjelasan keputusan RUPST tahun 2016 dalam Laporan Tahunan ini. There is an explanation of the resolution of the AGMS of 2016 in this Annual Report. Any shares with votes issued, have one share one vote. Shareholders may use their voting rights at the time of decision making, especially when voting held. However, the decision making mechanism by voting either openly or closedly has not been regulated in details. The Public Company is recommended to have a voting procedure in making decisions on an eye of the GMS. The voting procedure (voting) must maintain the independence or freedom of shareholders. For example, voting is openly conducted by raising hands in accordance with the instructions offered by the leadership of the GMS. Meanwhile, voting is closed to the decision that requires confidentiality or at the request of shareholders, by using a sound card or by using electronic voting. Kehadiran seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka bertujuan agar setiap anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris dapat memperhatikan, menjelaskan dan menjawab secara langsung permasalahan yang terjadi atau pertanyaan yang diajukan oleh pemegang saham terkait mata acara dalam RUPS. The presence of all members of the Board of Directors and members of the Board of Commissioners of the Public Company aims to ensure that each member of the Board of Directors and members of the Board of Commissioners is able to observe, explain and answer directly the problems or questions raised by shareholders regarding the agenda of the GMS. Perusahaan Terbuka wajib membuat ringkasan risalah RUPS dalam bahasa Indonesia dan bahasa asing (minimal dalam bahasa Inggris), serta diumumkan 2 (dua) hari kerja setelah RUPS diselenggarakan kepada masyarakat, yang salah satunya melalui Situs Web Perusahaan Terbuka. Ketersediaan ringkasan risalah RUPS pada Situs Web Perusahaan Terbuka memberikan kesempatan bagi pemegang saham yang tidak hadir untuk mendapatkan informasi penting dalam penyelenggaraan RUPS secara mudah dan cepat. Oleh karena itu, ketentuan tentang jangka waktu minimal ketersediaan ringkasan risalah RUPS di Situs Web dimaksudkan untuk menyediakan kecukupan waktu bagi pemegang saham untuk memperoleh informasi tersebut. The Public Company must prepare a summary of the minutes of the GMS in Indonesian and foreign languages (minimum in English), and announced 2 (two) business days after the GMS is held to the public, one of which is through the Public Company Website. The availability of summary of the GMS on the Public Company Website provides an opportunity for the absent shareholders to obtain important information in the conduct of GMS easily and quickly. Therefore, the provisions concerning the minimum period of availability of summary minutes of the GMS on the Website are intended to provide sufficient time for shareholders to obtain such information that year. Pada prinsipnya Bank Victoria comply terhadap Prinsip 1 dan Rekomendasi 2. Terdapat dalam penjelasan keputusan RUPST tahun 2016 dalam Laporan Tahunan ini. In principle, Bank Victoria complies to Principle 1 and Recommendation 2. There is an explanation of the resolution of the AGMS of 2016 in this Annual Report. Pada prinsipnya Bank Victoria comply terhadap Prinsip 1 dan Rekomendasi 3. Telah terdapat dalam website Bank. In principle, Bank Victoria complies to Principle 1 and Recommendation 3. It is available on the Bank’s website. 266 PT Bank Victoria International Tbk. No Prinsip Principle Rekomendasi Recommendation Prinsip 2 Meningkatkan Kualitas Komunikasi Perusahaan Terbuka dengan Pemegang Saham atau Investor. 4. Perusahaan Terbuka memiliki suatu kebijakan komunikasi dengan pemegang saham atau investor. Principle 2 Improve the Quality of Public Company Communications with Shareholders or Investors 4. Public Company has a communication policy with shareholders or investors. Keterangan Rekomendasi OJK OJK Recommendation Information - - - - 5. 5. II Perusahaan Terbuka mengungkapkan kebijakan komunikasi Perusahaan Terbuka dengan pemegang saham atau investor dalam Situs Web. Public Company discloses Public Company communications policy with shareholders or investors in the Website. Adanya komunikasi antara Perusahaan Terbuka dengan pemegang saham atau investor dimaksudkan agar para pemegang saham atau investor mendapatkan pemahaman lebih jelas atas informasi yang telah dipublikasikan kepada masyarakat, seperti laporan berkala, keterbukaan informasi, kondisi atau prospek bisnis dan kinerja, serta Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Terbuka. Di samping itu, pemegang saham atau investor juga dapat menyampaikan masukan dan opini kepada manajemen Perusahaan Terbuka. Kebijakan komunikasi dengan para pemegang saham atau investor menunjukan komitmen Perusahaan Terbuka dalam melaksanakan komunikasi dengan para pemegang saham atau investor. Dalam kebijakan tersebut dapat mencakup strategi, program, dan waktu pelaksanaan komunikasi, serta panduan yang mendukung pemegang saham atau investor untuk berpartisipasi dalam komunikasi tersebut. Laporan Tahunan 2016 Penjelasan Penerapan di Bank Victoria Implementation Decription at Bank victoria Bank Victoria comply terhadap Prinsip 2 dan Rekomendasi 4. Akses Keterbukaan Informasi Laporan Tahunan ini dan juga diungkapkan melalui website Bank. Victoria Bank complies to Principle 2 and Recommendation 4. Access to this Annual Report Information Disclosure is also available through the Bank’s website. Any communication between the Public Company and the shareholders or investors is intended to enable shareholders or investors to gain a clearer understanding of publicly available information, such as periodic reports, information disclosure, business or performance conditions and prospects, and The Implementation of Public Company Governance . To add, shareholders or investors may also submit feedback and opinions to the management of the Public Company. Communications policy with shareholders or investors demonstrates Public Company commitment in conducting communications with shareholders or investors. Such policies may include strategies, programs, and timelines of communication, as well as guides that support shareholders or investors to participate in such communications. Pengungkapan kebijakan komunikasi merupakan bentuk transparansi atas komitmen Perusahaan Terbuka dalam memberikan kesetaraan kepada semua pemegang saham atau investor atas pelaksanaan komunikasi. Pengungkapan informasi tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dan peran pemegang saham atau investor dalam pelaksanaan program komunikasi Perusahaan Terbuka. Disclosure of communication policy is a form of transparency of the Public Company’s commitment in providing equality for all shareholders and investors on the implementation of the communication. The disclosure of such information also aims to increase the participation and role of shareholders or investors in the implementation of the Public Company communication program. Bank Victoria comply terhadap Prinsip 2 dan Rekomendasi 5. Akses Keterbukaan Informasi Laporan Tahunan ini dan juga diungkapkan melalui website Bank. Jumlah anggota Dewan Komisaris dapat mempengaruhi efektivitas pelaksanaan tugas dari Dewan Komisaris. Penentuan jumlah anggota Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka wajib mengacu kepada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang paling kurang terdiri dari 2 (dua) orang berdasarkan ketentuan peraturan OJK tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik. Selain itu, perlu juga mempertimbangkan kondisi Perusahaan Terbuka yang antara lain yang meliputi karakteristik, kapasitas, dan ukuran, serta pencapaian tujuan dan pemenuhan kebutuhan bisnis yang berbeda diantara Perusahaan Terbuka. Namun demikian, jumlah anggota Dewan Komisaris yang terlalu besar berpotensi mengganggu efektivitas pelaksanaan fungsi Dewan Komisaris. Bank Victoria comply terhadap Prinsip 3 dan Rekomendasi 6. Terdapat dalam penjelasan terkait Dewan Komisaris dalam Laporan Tahunan ini. Victoria Bank complies with Principle 2 and Recommendation 5. Access Disclosure of this Annual Report is also available on the Bank’s website. Aspek 2: Fungsi dan Peran Dewan Komisaris Aspect 2: The Functions and Roles of the Board of Commissioners Prinsip 3 Memperkuat Keanggotaan dan Komposisi Dewan Komisaris. Principle 3 Strengthen the Membership and Composition of the Board of Commissioners 6. 6. Penentuan jumlah anggota Dewan Komisaris mempertimbangkan kondisi Perusahaan Terbuka. Determining the number of members of the Board of Commissioners to consider the conditions of the Public Company. Victoria Bank complies with Principle 3 and Recommendation 6. There are explanations in the relevant annotations of the Board of Commissioners in this Annual Report. The number of members of the Board of Commissioners may affect the effectiveness of the execution of duties of the Board of Commissioners. The determination of the number of members of the Board of Commissioners of the Public Company shall refer to the applicable laws, at least 2 (two) persons according to the OJK regulation concerning the Board of Directors and Board of Commissioners of the Issuer or Public Company. In addition, it should also consider the condition of Public Company, among others that include characteristics, capacities and sizes, as well as the achievement of the objectives and requirements of different business among public company. However, the number of members of the Board of Commissioners is too great to potentially disrupt the effectiveness of the implementation of the Board of Commissioners functions. 7. 7. Penentuan komposisi anggota Dewan Komisaris memperhatikan keberagaman keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan. The establishment of the composition of members of the Board of Commissioners takes into account the diversity of skills, knowledge, and experience. Komposisi Dewan Komisaris merupakan kombinasi karakteristik baik dari segi organ Dewan Komisaris maupun anggota Dewan Komisaris secara individu, sesuai dengan kebutuhan Perusahaan Terbuka. Karakteristik tersebut dapat tercermin dalam penentuan keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas pengawasan dan pemberian nasihat oleh Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka. Komposisi yang telah memperhatikan kebutuhan Perusahaan Terbuka merupakan suatu hal yang positif, khususnya terkait pengambilan keputusan dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan yang dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang lebih luas. The composition of the Board of Commissioners is a combination of characteristics both in terms of the organ of the Board of Commissioners and members of the Board of Commissioners individually, in accordance with the needs of the Public Company. Such characteristics may be reflected in the determination of the skills, knowledge, and experience required for the implementation of supervisory and advisory tasks by the Board of Commissioners of the Public Company. Compositions that have taken into account the needs of the Public Company are a positive thing, especially regarding decision making in the context of the implementation of supervisory functions undertaken taking into consideration various broader aspects. Bank Victoria comply terhadap Prinsip 3 dan Rekomendasi 7. Terdapat dalam penjelasan terkait Dewan Komisaris dalam Laporan Tahunan ini. Victoria Bank complies with Principle 3 and Recommendations 7. There are explanations in the relevant annotations of the Board of Commissioners in this Annual Report. 267 2016 Annual Report No Prinsip Principle Prinsip 4 Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris. Principle 4 Improving the Quality of Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners. Rekomendasi Recommendation 8. 8. Dewan Komisaris mempunyai kebijakan penilaian sendiri (Self Assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris. Keterangan Rekomendasi OJK OJK Recommendation Information Bank Victoria comply terhadap Prinsip 4 dan Rekomendasi 8. Terdapat dalam penjelasan terkait Dewan Komisaris dalam Laporan Tahunan ini. Pengungkapan kebijakan Self Assessment atas kinerja Dewan Komisaris dilakukan tidak hanya untuk memenuhi aspek transparansi sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya, namun juga, untuk memberikan keyakinan khususnya kepada para pemegang saham atau investor atas upaya-upaya yang perlu dilakukan dalam meningkatkan kinerja Dewan Komisaris. Dengan adanya pengungkapan tersebut pemegang saham atau investor mengetahui mekanisme check and balance terhadap kinerja Dewan Komisaris. Self Assessment policy disclosures on the performance of the Board of Commissioners is not only to meet the transparency as a form of accountability for the execution of their duties, but also, to give confidence, especially to shareholders or investors for the efforts that need to be done in improving the performance of the Board of Commissioners. With the disclosure of the shareholders or investors knowing the mechanism of checks and balances on the performance of the Board of Commissioners. Bank Victoria comply terhadap Prinsip 4 dan Rekomendasi 9. Terdapat dalam penjelasan terkait Assessment Dewan Komisaris dalam Laporan Tahunan ini. BOC has its own assessment policy (Self Assessment) to assess the performance of the Board of Commissioners. - - 9. 10. 10. Kebijakan penilaian sendiri (Self Assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris, diungkapkan melalui Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka. Self-assessment policy to assess the performance of the Board of Commissioners, expressed through the Annual Report of the Public Company. Dewan Komisaris mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Dewan Komisaris apabila terlibat dalam kejahatan keuangan. The Board of Commissioners has a policy related to the resignation of members of the Board of Commissioners if they are involved in financial crimes. 11. BOC or the Committee The Nomination and Remuneration functioning of succession in the process of formulating policies Nomination of Directors members. Victoria Bank complies with Principle 4 and Recommendation 9. There is explanation regarding the Assessment Board in this Annual Report. Bank Victoria comply terhadap Prinsip 4 dan Rekomendasi 10. Terdapat dalam Anggaran Dasar Bank. Berdasarkan ketentuan Peraturan OJK tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik, komite yang menjalankan fungsi nominasi mempunyai tugas untuk menyusun kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses Nominasi calon anggota Direksi. Salah satu kebijakan yang dapat mendukung proses Nominasi sebagaimana dimaksud adalah kebijakan suksesi anggota Direksi. Kebijakan mengenai suksesi bertujuan untuk menjaga kesinambungan proses regenerasi atau kaderisasi kepemimpinan di perusahaan dalam rangka mempertahankan keberlanjutan bisnis dan tujuan jangka panjang perusahaan. Under the provisions of the FSA Rules of Nomination and Remuneration Committee of the Issuer or Public Company, which perform the function of a nomination committee has the task to develop policies and criteria required in the process of candidates for the Board Nomination. One of the policies that can support the Nomination process referred to is a succession policy members of the Board of Directors. Policies regarding succession aim to maintain the continuity of the process of regeneration or the regeneration of leadership in the company in order to maintain business continuity and long-term goals of the company. Bank Victoria comply terhadap Prinsip 4 dan Rekomendasi 11. Terdapat dalam penjelasan terkait Komite Nominasi dan Remunerasi dalam Laporan Tahunan ini. - − Dewan Komisaris atau Komite yang menjalankan fungsi Nominasi dan Remunerasi menyusun kebijakan suksesi dalam proses Nominasi anggota Direksi. Victoria Bank complies with Principle 4 and Recommendation 8. There are in the relevant annotations of the Board of Commissioners in this Annual Report Kebijakan pengunduran diri anggota Dewan Komisaris yang terlibat dalam kejahatan keuangan merupakan kebijakan yang dapat meningkatkan kepercayaan para pemangku kepentingan terhadap Perusahaan Terbuka, sehingga integritas perusahaan akan tetap terjaga. Kebijakan ini diperlukan untuk membantu kelancaran proses hukum dan agar proses hukum tersebut tidak mengganggu jalannya kegiatan usaha. Selain itu, dari sisi moralitas, kebijakan ini membangun budaya beretika di lingkungan Perusahaan Terbuka. Kebijakan tersebut dapat tercakup dalam Pedoman ataupun Kode Etik yang berlaku bagi Dewan Komisaris. Selanjutnya, yang dimaksud dengan terlibat dalam kejahatan keuangan merupakan adanya status terpidana terhadap anggota Dewan Komisaris dari pihak yang berwenang. Kejahatan keuangan dimaksud seperti manipulasi dan berbagai bentuk penggelapan dalam kegiatan jasa keuangan serta Tindakan Pidana Pencucian Uang sebagaimana dimaksud dalam UndangUndang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang. The resignation policy of members of the Board of Commissioners involved in financial crimes is a policy that can increase stakeholders’ trust in the Public Company, so that the integrity of the company will be maintained.This policy is necessary to help smooth the process of law and that the legal process does not disrupt business activities. Moreover, in terms of morality, this policy is building a culture of ethics in the public company. The policy can be included in the Code or the Code of Conduct applicable to the Board of Commissioners. Furthermore, what is meant by engaging in financial crimes is the status of the convict against a member of the Board of Commissioners of the authorities. Referred to as the manipulation of financial crimes and other forms of embezzlement in the financial services activities as well as the Money Laundering Measures referred to in Law No. 8 of 2010 on the Prevention and Combating of Money Laundering. - − 11. Penjelasan Penerapan di Bank Victoria Implementation Decription at Bank victoria Kebijakan penilaian sendiri (Self Assessment) Dewan Komisaris merupakan suatu pedoman yang digunakan sebagai bentuk akuntabilitas atas penilaian kinerja Dewan Komisaris secara kolegial. Self Assessment atau penilaian sendiri dimaksud dilakukan oleh masing-masing anggota untuk menilai pelaksanaan kinerja Dewan Komisaris secara kolegial, dan bukan menilai kinerja individual masing-masing anggota Dewan Komisaris. Dengan adanya Self Assessment ini diharapkan masing-masing anggota Dewan Komisaris dapat berkontribusi untuk memperbaiki kinerja Dewan Komisaris secara berkesinambungan. Dalam kebijakan tesebut dapat mencakup kegiatan penilaian yang dilakukan beserta maksud dan tujuannya, waktu pelaksanaannya secara berkala, dan tolok ukur atau kriteria penilaian yang digunakan sesuai dengan dengan rekomendasi yang diberikan oleh fungsi nominasi dan remunerasi Perusahaan Terbuka, dimana adanya fungsi tersebut telah diwajibkan dalam Peraturan OJK tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik. Assessment policy itself (Self Assessment) Board of Commissioners is a guideline that is used as a form of accountability for performance assessment BOC collegially. Self Assessment or own judgments referred to by each member to assess the implementation of the performance of the BOC collegial, and not to assess the individual performance of each member of the Board of Commissioners. With the Self Assessment is expected of each member of the Board of Commissioners may contribute to improve the performance of the Board of Commissioners on an ongoing basis. Such policy may include assessment activities undertaken along with their aims and objectives, periodic execution time, and benchmarks or assessment criteria used in accordance with the recommendations given by the nomination and remuneration function of the Public Company, where such function is required in the OJK Regulations On the Nomination and Remuneration Committee of Issuers or Public Companies. - - 9. PT Bank Victoria International Tbk. Bank Victoria complies to Principle 4 and Recommendation 10 Contained in the Bank’s Articles Bank Victoria complies to Principle 4 and Recommendation 11. Explanations are stated in the regarding the Nomination and Remuneration Committee in this Annual Report. 268 PT Bank Victoria International Tbk. No III Prinsip Principle Rekomendasi Recommendation Laporan Tahunan 2016 Keterangan Rekomendasi OJK OJK Recommendation Information Penjelasan Penerapan di Bank Victoria Implementation Decription at Bank victoria Sebagai organ perusahaan yang berwenang dalam pengurusan perusahaan, penentuan jumlah Direksi sangat mempengaruhi jalannya kinerja Perusahaan Terbuka. Dengan demikian, penentuan jumlah anggota Direksi harus dilakukan melalui pertimbangan yang matang dan wajib mengacu pada ketentuan Peraturan Perundangundangan yang berlaku, dimana berdasarkan Peraturan OJK tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik paling sedikit terdiri dari 2 (dua) orang. Di samping itu, dalam penentuan jumlah Direksi harus didasarkan pada kebutuhan untuk mencapai maksud dan tujuan Perusahaan Terbuka dan disesuaikan dengan kondisi Perusahaan Terbuka, meliputi karakteristik, kapasitas dan ukuran Perusahaan Terbuka serta bagaimana tercapainya efektivitas pengambilan keputusan Direksi. As an authorized institution in the management of the company, determining the number of Directors greatly affect the course of the performance of the Public Company. Thus, determination of the number of Board members shall be done through careful consideration and must refer to the provisions of legislation in force, which is based on the FSA Regulations on the Board of Directors and Board of Commissioners of Public Listed Company consist of at least two (2) persons. In addition, in determining the number of Directors shall be based on the need to achieve the objectives of the Public Company and adapted to the conditions of the Public Company, include characteristics, capacity and size of the public company as well as how to achieve the effectiveness of the Board’s decision-making. Bank Victoria comply terhadap Prinsip 5 dan Rekomendasi 12. Terdapat dalam penjelasan terkait Direksi dalam Laporan Tahunan ini. Seperti halnya Dewan Komisaris, keberagaman komposisi anggota Direksi merupakan kombinasi karakteristik yang diinginkan baik dari segi organ Direksi maupun anggota Direksi secara individu, sesuai dengan kebutuhan Perusahaan Terbuka. Kombinasi tersebut ditentukan dengan cara memperhatikan keahlian, pengetahuan dan pengalaman yang sesuai pada pembagian tugas dan fungsi jabatan Direksi dalam mencapai tujuan Perusahaan Terbuka. Dengan demikian, pertimbangan kombinasi karakteristik dimaksud akan berdampak dalam ketepatan proses pencalonan dan penunjukan individual anggota Direksi ataupun Direksi secara kolegial. As well as the Board of Commissioners, the diversity of the composition of the Board of Directors members is a combination of the desired characteristics in terms of both organs and members of the Board of Directors individually, according to the needs of the Public Company. The combination is determined by considering the skills, knowledge and experience relevant to the duties and functions of office of the Board of Directors in achieving the objectives of the Public Company. Thus, the combination of characteristics mentioned considerations will impact the accuracy of the nomination process and appointment of individual members of the Board of Directors or collegial. Bank Victoria comply terhadap Prinsip 5 dan Rekomendasi 13. Terdapat dalam penjelasan terkait Keberagaman Komposisi Direksi dalam Laporan Tahunan ini. - Bank Victoria comply terhadap Prinsip 5 dan Rekomendasi 14. Terdapat dalam penjelasan terkait Direksi dalam Laporan Tahunan ini. Aspek 3: Fungsi Dan Peran Direksi Aspect 3: Functions And Role Of The Board Of Directors Prinsip 5 Memperkuat Keanggotaan dan Komposisi Direksi. principle 5 Strengthen the Membership and composition of the Board of Directors. 12. 12. 13. 13. 14. 14. Penentuan jumlah anggota Direksi mempertimbangkan kondisi Perusahaan Terbuka serta efektifitas dalam pengambilan keputusan. Determining the number of members of the Board of Directors to consider the condition of Public Company and effectiveness in decision making Penentuan komposisi anggota Direksi memperhatikan, keberagaman keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan. Determining the composition of members of the Board of Directors regard, the diversity of skills, knowledge and experience required. Anggota Direksi yang membawahi bidang akuntansi atau keuangan memiliki keahlian dan/atau pengetahuan di bidang akuntansi. Members of the Board of Directors which oversees the field of accounting or financial expertise and / or knowledge in the field of accounting. - - - Laporan Keuangan merupakan laporan pertanggungjawaban manajemen atas pengelolaan sumber daya yang dimiliki oleh Perusahaan Terbuka, yang wajib disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku umum di Indonesia dan juga peraturan OJK terkait, antara lain peraturan perundang-undangan di sektor Pasar Modal yang mengatur mengenai penyajian dan pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan Terbuka. Berdasarkan peraturan perundang-undangan di sektor Pasar Modal yang mengatur mengenai tanggung jawab Direksi atas Laporan Keuangan, Direksi secara tanggung renteng bertanggung jawab atas Laporan Keuangan, yang ditandatangani Direktur Utama dan anggota Direksi yang membawahi bidang akuntansi atau keuangan. Dengan demikian, pengungkapan dan penyusunan informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan akan sangat tergantung pada keahlian, dan/ atau pengetahuan Direksi, khususnya anggota Direksi yang membawahi bidang akuntansi atau keuangan. Adanya kualifikasi keahlian dan/atau pengetahuan di bidang akuntansi yang setidaknya dimiliki anggota Direksi dimaksud dapat memberikan keyakinan atas penyusunan Laporan Keuangan, sehingga Laporan Keuangan tersebut dapat diandalkan oleh para pemangku kepentingan (stakeholders) sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi terkait Perusahaan Terbuka dimaksud. Keahlian dan/atau pengetahuan tersebut dapat dibuktikan dengan latar belakang pendidikan, sertifikasi pelatihan dan/atau pengalaman kerja terkait. Financial Report is a report on management accountability for the management of the resources owned by a public company, which must be prepared and presented in accordance with accounting standards generally accepted in Indonesia and also rules the FSA related to, among other laws and regulations in the sector of capital market concerning presentation and disclosure of public company financial statements. Based on the legislation in the Capital Markets sector concerning the responsibility of the Board of Directors on the Financial Statements, the Board of Directors jointly and severally liable to the Financial Statements, signed by the President Director and member of the Board of Directors in charge of accounting or finance. Accordingly, the disclosure and preparation of financial information presented in the financial statements will be highly dependent on the skill and / or knowledge of the Board of Directors, in particular members of the Board of Directors in charge of accounting or finance. Their qualifications, expertise and / or knowledge in the field of accounting at least owned member of the Board concerned may provide assurance for the preparation of financial statements, so that the financial statements may be relied upon by the stakeholders ( stakeholder s) as the basis for economic decision-making related to public company in question. Skills and / or knowledge can be evidenced by the educational background, training certification and / or related work experience. Bank Victoria complies to the Principles 5 and Recommendation 12. There is an explanation regarding the Board of Directors in this Annual Report. Bank Victoria complies to the Principles 5 and Recommendation 13 Related explanation contains in the Composition of the Board of Directors in the Annual Report Bank Victoria complies to the Principles 5 and Recommendation 14 Related explanation contains in the Composition of the Board of Directors in the Annual Report 269 2016 Annual Report No Prinsip Principle Prinsip 6 Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi. Principle 6 Improving the Quality of Duties and Responsibilities of Directors. Rekomendasi Recommendation 15. 15. Direksi mempunyai kebijakan penilaian sendiri (Self Assessment) untuk menilai kinerja Direksi. Keterangan Rekomendasi OJK OJK Recommendation Information - The Board of Directors has its own assessment policy ( Self Assessment) to assess the performance of the Board of Directors. - - − 16. 16. 17. 17. Kebijakan penilaian sendiri (Self Assessment) untuk menilai kinerja Direksi diungkapkan melalui laporan tahunan Perusahaan Terbuka. Self Assessment policy to assess the performance of the Board of Directors expressed through the annual report of the Public Company. Direksi mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Direksi apabila terlibat dalam kejahatan keuangan. Directors have a policy related to the resignation of members of the Board of Directors engaged in a crime of finances. Seperti halnya pada Dewan Komisaris, kebijakan penilaian sendiri (Self Assessment) Direksi merupakan suatu pedoman yang digunakan sebagai bentuk akuntabilitas atas penilaian kinerja Direksi secara kolegial. Self Assessment atau penilaian sendiri dimaksud dilakukan oleh masing-masing anggota Direksi untuk menilai pelaksanaan kinerja Direksi secara kolegial, dan bukan menilai kinerja individual masing-masing anggota Direksi. Dengan adanya Self Assessment ini diharapkan masing-masing anggota Direksi dapat berkontribusi untuk memperbaiki kinerja Direksi secara berkesinambungan. Dalam kebijakan tesebut dapat mencakup kegiatan penilaian yang dilakukan beserta maksud dan tujuannya, waktu pelaksanaannya secara berkala, dan tolak ukur atau kriteria penilaian yang digunakan sesuai dengan dengan rekomendasi yang diberikan oleh fungsi nominasi dan remunerasi Perusahaan Terbuka, dimana pembentukan fungsi tersebut telah diwajibkan dalam Peraturan OJK tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik. PT Bank Victoria International Tbk. Penjelasan Penerapan di Bank Victoria Implementation Decription at Bank victoria Bank Victoria comply terhadap Prinsip 6 dan Rekomendasi 15. Terdapat dalam penjelasan terkait Direksi dalam Laporan Tahunan ini. Bank Victoria complies to Principle 6 and Recommendation 15 There is the explanation regarding the Board of Directors in this Annual Report. As well as on the Board of Commissioners, its own assessment policy ( Self Assessment ) Board of Directors is a guideline that is used as a form of accountability for performance assessment of Directors collegially. Self Assessment or appraisal itself is performed by each member of the Board of Directors to assess the implementation of the performance of the Board of Directors in a collegial, and not to assess the individual performance of each member of the Board of Directors. With the Self Assessment is expected of each member of the Board of Directors may contribute to improve the performance of the Board of Directors on an ongoing basis. The policy may include assessment activities carried out along all intents and purposes, the execution time on a regular basis, and benchmarks or criteria that are used in accordance with the recommendations given by the function of the nomination and remuneration of the Public Company, in which the formation of these functions have been required in Rule FSA of the Nomination and Remuneration Committee for Public Listed Company. Pengungkapan kebijakan Self Assessment atas kinerja Direksi dilakukan tidak hanya untuk memenuhi aspek transparansi sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya, namun juga untuk memberikan informasi penting atas upayaupaya perbaikan dalam pengelolaan Perusahaan Terbuka. Informasi tersebut sangat bermanfaat untuk memberikan keyakinan kepada pemegang saham atau investor bahwa terdapat kepastian pengelolaan perusahaan terus dilakukan ke arah yang lebih baik. Dengan adanya pengungkapan tersebut pemegang saham atau investor mengetahui mekanisme check and balance terhadap kinerja Direksi. Disclosure policy of self assessment on the performance of the Board of Directors is not only to meet the transparency as a form of accountability for the execution of their duties, but also to provide important information on the measures improvements in the management of the Public Company. Such information is very useful to provide assurance to shareholders or investors that there is no assurance company management being conducted into a better direction. With the disclosure of the shareholders or investors knowing the mechanism of checks and balances on the performance of the Board of Directors. Bank Victoria comply terhadap Prinsip 6 dan Rekomendasi 16. Terdapat dalam penjelasan terkait Assessment Direksi dalam Laporan Tahunan ini. -Kebijakan pengunduran diri anggota Direksi yang terlibat dalam kejahatan keuangan merupakan kebijakan yang dapat meningkatkan kepercayaan para pemangku kepentingan terhadap Perusahaan Terbuka, sehingga integritas perusahaan akan tetap terjaga. Kebijakan ini diperlukan untuk membantu kelancaran proses hukum dan agar proses hukum tersebut tidak mengganggu jalannya kegiatan usaha. Selain itu, dari sisi moralitas, kebijakan ini akan membangun budaya beretika di lingkungan Perusahaan Terbuka. Kebijakan tersebut dapat tercakup dalam Pedoman ataupun Kode Etik yang berlaku bagi Direksi. - Selanjutnya, yang dimaksud dengan terlibat dalam kejahatan keuangan merupakan adanya status terpidana terhadap anggota Direksi dari pihak yang berwenang. Kejahatan keuangan dimaksud seperti manipulasi dan berbagai bentuk penggelapan dalam kegiatan jasa keuangan serta Tindakan Pidana Pencucian Uang sebagaimana dimaksud dalam Undang Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang. Bank Victoria comply terhadap Prinsip 6 dan Rekomendasi 17. Terdapat dalam Anggaran Dasar Bank. - - Policies resignation of members of the Board of Directors who are involved in financial crimes is a policy that can increase the confidence of all stakeholders to establish a Public Company, so that the integrity of the company will remain intact. This policy is necessary to help smooth the process of law and that the legal process does not disrupt business activities. Moreover, in terms of morality, this policy will build an ethical culture within the public company. The policy can be included in the Code or the Code of Conduct applicable to the Board of Directors. Furthermore, what is meant by engaging in financial crimes is the status of the convict against the members of the Board of the authorities. Referred to as the manipulation of financial crimes and other forms of embezzlement in the financial services activities as well as the Money Laundering Measures referred to in Law No. 8 of 2010 on the Prevention and Combating of Money Laundering. Bank Victoria complies to Principle 6 and Recommendation 16 There is an explanation regarding the Assessment Board of Directors in this Annual Report. Bank Victoria complies to Principle 6 and Recommendation 17 Stated in the bank’s Employee Code of Conduct PT Bank Victoria International Tbk. No IV Prinsip Principle Rekomendasi Recommendation 270 Laporan Tahunan 2016 Keterangan Rekomendasi OJK OJK Recommendation Information Penjelasan Penerapan di Bank Victoria Implementation Decription at Bank victoria Seseorang yang mempunyai informasi orang dalam dilarang melakukan suatu transaksi Efek dengan menggunakan informasi orang dalam sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang mengenai Pasar Modal. Perusahaan Terbuka dapat meminimalisir terjadinya insider trading tersebut melalui kebijakan pencegahan, misalnya dengan memisahkan secara tegas data dan/atau informasi yang bersifat rahasia dengan yang bersifat publik, serta membagi tugas dan tanggung jawab atas pengelolaan informasi dimaksud secara proporsional dan efisien. A person who has confidential information are prohibited from doing any secret transaction using confidential information as defined in the Law on the Capital Market. Public Company can minimize the occurrence of insider trading through prevention policies, for example by explicitly separating the data and / or information that is confidential to the public, and divide the tasks and responsibilities for managing the information referred to proportionately and efficiently. Bank Victoria comply terhadap Prinsip 7 dan Rekomendasi 18. Terdapat dalam Kode Etik Karyawan Bank. Kebijakan anti korupsi bermanfaat untuk memastikan agar kegiatan usaha Perusahaan Terbuka dilakukan secara legal, prudent, dan sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola yang baik. Kebijakan tersebut dapat merupakan bagian dalam kode etik, ataupun dalam bentuk tersendiri. Dalam kebijakan tersebut dapat meliputi antara lain mengenai program dan prosedur yang dilakukan dalam mengatasi praktik korupsi, balas jasa (kickbacks), fraud, suap dan/atau gratifikasi dalam Perusahaan Terbuka. Lingkup dari kebijakan tersebut harus menggambarkan pencegahan Perusahaan Terbuka terhadap segala praktik korupsi baik memberi atau menerima dari pihak lain. Anti-corruption policy is beneficial to ensure that business activities are legal public company, prudent , and in accordance with the principles of good governance. The policy may be part of the code, or in the form of its own. This policy may include, among others about the program and the procedures performed in tackling corruption, remuneration ( kickbacks ), fraud , bribery and / or gratuities in a public company. The scope of the policy should describe the prevention of Public Company against any corrupt practices either give or receive from other parties Bank Victoria comply terhadap Prinsip 7 dan Rekomendasi 19. Terdapat dalam Kode Etik Karyawan Bank. Aspek 4: Partisipasi Pemangku Kepentingan Aspect 4: Stakeholder Participation Prinsip 7 Meningkatkan Aspek Tata Kelola Perusahaan melalui Partisipasi Pemangku Kepentingan. 18. 18. Principle 7 Improving Corporate Governance aspect through participation of Stakeholders 19. 19. Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan untuk mencegah terjadinya insider trading. Public Company has a policy to prevent insider trading. Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan anti korupsi dan anti fraud. Public Company has a policy of anti-corruption and antifraud Bank Victoria comply to the Principles 7 and Recommendation 18 Stated in the bank’s Employee Code of Conduct Bank Victoria complies to Principle 7 and Recommendation 19 Stated in the bank’s Employee Code of Conduct 271 2016 Annual Report No Prinsip Principle Rekomendasi Recommendation 20. 20. Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan tentang seleksi dan peningkatan kemampuan pemasok atau vendor. Public Company has a policy of selection and upgrades supplier or vendor Keterangan Rekomendasi OJK OJK Recommendation Information -Kebijakan tentang seleksi pemasok atau vendor bermanfaat untuk memastikan agar Perusahaan Terbuka memperoleh barang atau jasa yang diperlukan dengan harga yang kompetitif dan kualitas yang baik. Sedangkan kebijakan peningkatan kemampuan pemasok atau vendor bermanfaat untuk memastikan bahwa rantai pasokan (supply chain) berjalan dengan efisien dan efektif. Kemampuan pemasok atau vendor dalam memasok/ memenuhi barang atau jasa yang dibutuhkan perusahaan akan mempengaruhi kualitas output perusahaan. -Pelaksanaan kebijakan-kebijakan tersebut dapat menjamin kontinuitas pasokan, baik dari segi kuantitas maupun kualitas yang dibutuhkan Perusahaan Terbuka. Adapun cakupan kebijakan ini meliputi kriteria dalam pemilihan pemasok atau vendor, mekanisme pengadaan yang transparan, upaya peningkatan kemampuan pemasok atau vendor, dan pemenuhan hak-hak yang berkaitan dengan pemasok atau vendor. - - 21. 21. 22. 22. 23. 23. Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan tentang pemenuhan hak-hak kreditur. Public Company has a policy of fulfillment of the rights of creditors Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan sistem whistleblowing. Public Company has a system of whistleblowing policy Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan pemberian insentif jangka panjang kepada Direksi dan karyawan. Public Company has a policy of long-term incentives for directors and employees PT Bank Victoria International Tbk. Penjelasan Penerapan di Bank Victoria Implementation Decription at Bank victoria Bank Victoria comply terhadap Prinsip 7 dan Rekomendasi 20. Terdapat dalam Surat Keputusan Direksi No.024/SKDIR/ 04/13 tentang Kebijakan dan Prosedur General Affair PT Bank Victoria International Tbk. dan Komite Tata Kelola Terintegrasi Bank Victoria complies to the 7 Principles and 20 Recommendations. This statement is contained in in the Decree Letter of the Board of Directors No. 024/SKDIR/04/13 on General Affair Policy and Procedure of PT Bank Victoria International Tbk. and Integrated Governance Committee Selected policy on supplier or vendor is helpful to ensure that the Public Company obtaining the required goods or services at competitive prices and good quality. While the policy of increasing the ability of the supplier or vendor is beneficial to ensure that the supply chain ( supply chain ) are run efficiently and effectively. The ability of suppliers or vendors in the supply / meet the required goods or services the company will affect the quality of the output of the company. Implementation of these policies to ensure continuity of supply, in terms of both quantity and quality required public company. The coverage of this policy includes criteria for the selection of suppliers or vendors , transparent procurement mechanism, improving the ability of suppliers or vendors , and fulfillment of the rights associated with a supplier or vendor . Kebijakan tentang pemenuhan hak-hak kreditur digunakan sebagai pedoman dalam melakukan pinjaman kepada kreditur. Tujuan dari kebijakan dimaksud adalah untuk menjaga terpenuhinya hakhak dan menjaga kepercayaan kreditur terhadap Perusahaan Terbuka. Dalam kebijakan tersebut mencakup pertimbangan dalam melakukan perjanjian, serta tindak lanjut dalam pemenuhan kewajiban Perusahaan Terbuka kepada kreditur. Policy on the fulfillment of the rights of creditors are used as guidelines in making the loan to the lender. The aim of such a policy is to safeguard the rights of creditors and maintain the confidence of the public company. This policy includes consideration in the agreement, as well as follow-up to fulfill the Company’s obligations to creditors Open. Bank Victoria comply terhadap Prinsip 7 dan Rekomendasi 21. Terdapat dalam Kode Etik Karyawan Bank. Kebijakan sistem whistleblowing yang telah disusun dengan baik akan memberikan kepastian perlindungan kepada saksi atau pelapor atas suatu indikasi pelanggaran yang dilakukan karyawan atau manajemen Perusahaan Terbuka. Penerapan kebijakan sistem tersebut akan berdampak pada pembentukan budaya tata kelola perusahaan yang baik. Kebijakan sistem whistleblowing mencakup antara lain jenis pelanggaran yang dapat dilaporkan melalui sistem whistleblowing, cara pengaduan, perlindungan dan jaminan kerahasiaan pelapor, penanganan pengaduan, pihak yang mengelola aduan, dan hasil penanganan dan tindak lanjut pengaduan. System policy whistleblowing has been prepared properly will assure protection to the witness or the complainant on an indication of violations committed by employees or management of the Public Company. Implementation of the system policy will have an impact on the cultural formation of good corporate governance. System policy whistleblowing include, among other types of violations that can be reported through the system whistleblowing , how, protection and guarantees the confidentiality of whistleblowers, the handling of complaints, those who manage the complaints, and the results of treatment and follow-up of complaints. Bank Victoria comply terhadap Prinsip 7 dan Rekomendasi 22. Terdapat dalam penjelasan terkait Whistleblowing System dalam Laporan Tahunan ini. -Insentif jangka panjang merupakan insentif yang didasarkan atas pencapaian kinerja jangka panjang. Rencana insentif jangka panjang mempunyai dasar pemikiran bahwa kinerja jangka panjang perusahaan tercermin oleh pertumbuhan nilai dari saham atau target-target jangka panjang perusahaan lainnya. Insentif jangka panjang bermanfaat dalam rangka menjaga loyalitas dan memberikan motivasi kepada Direksi dan karyawan untuk menigkatkan kinerja atau produktivitasnya yang akan berdampak pada peningkatan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. - Adanya suatu kebijakan insentif jangka panjang merupakan komitmen nyata Perusahaan Terbuka untuk mendorong pelaksanaan pemberian insentif jangka panjang kepada Direksi dan Karyawan dengan syarat, prosedur dan bentuk yang disesuaikan dengan tujuan jangka panjang Perusahaan Terbuka. Kebijakan dimaksud dapat mencakup, antara lain: maksud dan tujuan pemberian insentif jangka panjang, syarat dan prosedur dalam pemberian insentif, serta kondisi dan risiko yang harus diperhatikan oleh Perusahaan Terbuka dalam pemberian insentif. Kebijakan tersebut juga dapat tercakup dalam kebijakan remunerasi Perusahaan Terbuka yang ada. Bank Victoria comply terhadap Prinsip 7 dan Rekomendasi 23. Terdapat dalam penjelasan terkait struktur remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi dalam Laporan Tahunan ini. - - Long-term incentives are incentives based on the achievement of long-term performance. Long-term incentive plan has a premise that the company’s long-term performance is reflected by the growth in the value of the shares or long-term targets of other companies. Longterm incentive helpful in maintaining loyalty and provide motivation to the Board of Directors and employees to improve performance or productivity will have an impact on improving the company’s performance in the long term. The existence of a long-term incentive policy is a real commitment to promote the implementation of the Public Company long-term incentives to Directors and Employees with the terms, procedures and forms adapted to the Company’s long-term goal Open. Such a policy may include, among others: the intent and purpose of long-term incentives, terms and procedures for awarding incentives, as well as the conditions and risks that must be considered by the Public Company in incentives. The policy can also be included in the remuneration policy of the existing public company. Bank Victoria complies to Principle 7 and Recommendation 21 Stated in the Employee Code of Conduct of the Bank Bank Victoria complies to Principle 7 and Recommendation 22. There is the explanation regarding the Whistleblowing System in this Annual Report. Bank Victoria complies to Principles 7 and Recommendation 23. There is an explanation regarding the structure remuneration for the Board of Commissioners and Directors in this Annual Report. 272 PT Bank Victoria International Tbk. No V Prinsip Principle Rekomendasi Recommendation Laporan Tahunan 2016 Keterangan Rekomendasi OJK OJK Recommendation Information Penjelasan Penerapan di Bank Victoria Implementation Decription at Bank victoria Aspek 5 : Keterbukaan Informasi Aspect 5 : Information Transparency Prinsip 8 Meningkatkan Pelaksanaan Keterbukaan Informasi. Principle 8 Improving the Implementation of Information Disclosure 24. 24. 25. 25. Perusahaan Terbuka memanfaatkan penggunaan teknologi informasi secara lebih luas selain Situs Web sebagai media keterbukaan informasi. Public Company utilizes the use of information technology more widely apart as the world’s largest media disclosure of information Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka mengungkapkan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham Perusahaan Terbuka paling sedikit 5% (lima persen), selain pengungkapan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham Perusahaan Terbuka melalui pemegang saham utama dan pengendali. Public Company Annual Reports reveal the final beneficial owner in public share ownership of at least 5% ( five percent), in addition to the disclosure of the final beneficial owner in the Public Company Ownership through the main shareholder and controller. Penggunaan teknologi informasi dapat bermanfaat sebagai media keterbukaan informasi. Adapun keterbukaan informasi yang dilakukan tidak hanya keterbukaan informasi yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan, namun juga informasi lain terkait Perusahaan Terbuka yang dirasakan bermanfaat untuk diketahui pemegang saham atau investor. Dengan pemanfaatan teknologi informasi secara lebih luas selain Situs Web diharapkan perusahaan dapat meningkatkan efektivitas penyebaran informasi perusahaan. Meskipun demikian, pemanfaatan teknologi informasi yang dilakukan tetap memperhatikan manfaat dan biaya perusahaan. The use of information technology can be useful as a medium of information disclosure. As for the disclosure of information that do not only the disclosure of information that has been stipulated in the legislation, but also other information related to the perceived Public Company worthwhile to note shareholder or investor. With the utilization of information technology more widely apart Sites company is expected to improve the effectiveness of information dissemination company. However, the utilization of information technology made taking into account the benefits and costs of the company. Peraturan perundang-undangan di sektor Pasar Modal yang mengatur mengenai penyampaian laporan tahunan Perusahaan Terbuka telah mengatur kewajiban pengungkapan informasi mengenai pemegang saham yang memiliki 5% (lima persen) atau lebih saham Perusahaan Terbuka serta kewajiban pengungkapan informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali Perusahaan Terbuka baik langsung maupun tidak langsung sampai dengan pemilik manfaat terakhir dalam kepemilikan saham tersebut. Dalam Pedoman Tata Kelola ini direkomendasikan untuk mengungkapkan pemilik manfaat akhir atas kepemilikan saham Perusahaan Terbuka paling sedikit 5% (lima persen), selain mengungkapkan pemilik manfaat akhir dari kepemilikan saham oleh pemegang saham utama dan pengendali. Legislation in the sectors of Capital Markets governing the submission of annual report of the Public Company has set the obligation of disclosure of information about the shareholders who own 5% (five percent) or more of the shares of Public Company and the obligation of disclosure of information regarding the major shareholders and controllers Public Company well directly or indirectly to the final beneficial owner in the ownership of these shares. Governance Guidelines are recommended to disclose the beneficial owner of the top end of the Public Company Ownership at least 5% (five percent), in addition to revealing the final beneficial owner of shareholdings by major shareholders and controllers. Bank Victoria comply terhadap Prinsip 8 dan Rekomendasi 24. Bank Victoria complies to Principle 8 and Recommendations 24 Bank Victoria comply terhadap Prinsip 8 dan Rekomendasi 25. Terdapat dalam penjelasan terkait informasi pemegang saham utama dan pengendali dalam Laporan Tahunan ini. Bank Victoria complies to Principle 8 and Recommendations 25 Explanation regarding the information is available in the main shareholder and controller in this Annual Report STRUKTUR DAN MEKANISME GCG STRUCTURE AND GCG MECHANISM Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT), Organ Perseroan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi. Sistem kepengurusan menganut sistem dua badan (two tier system), yaitu Dewan Komisaris dan Direksi, yang memiliki wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai fungsinya masing-masing sebagaimana diamanahkan dalam anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan. Namun demikian, keduanya mempunyai tanggung jawab untuk memelihara kesinambungan usaha Bank dalam jangka panjang. Oleh karena itu, Dewan Komisaris dan Direksi harus memiliki kesamaan persepsi terhadap visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan. Based on the Law of the Republic of Indonesia Number 40 of 2007 concerning Limited Liability Company (UU PT), Company Organs of the General Meeting of Shareholders (AGM), Board of Commissioners and Board of Directors. The management system embraces the two tier system, which is the Board of Commissioners and the Board of Directors, which has clear authority and responsibility according to their respective functions as mandated in the statutes and laws and regulations. However, both have a responsibility to maintain the Bank’s longterm sustainability. Therefore, the Board of Commissioners and the Board of Directors must have a common perception of the company’s vision, mission and values. Dalam melaksanakan kepengurusan Bank Victoria, Direksi didukung oleh struktur manajemen yang efektif. Adapun dalam melaksanakan fungsi pengawasan dan kepenasehatan, Dewan Komisaris didukung oleh organ penunjang seperti Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, Komite Pemantau Risiko dan Komite Tata Kelola Terintegrasi . Struktur organ perusahaan Bank Victoria adalah sebagai berikut. In conducting the management of Bank Victoria, the Board of Directors is supported by an effective management structure. In performing supervisory and advisory functions, the Board of Commissioners is supported by supporting organs such as Audit Committee, Nomination and Remuneration Committee and Risk Monitoring Committee And Integrated Governance Committee. The structure of Victoria Bank’s corporate organs is as follows. 273 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM DEWAN KOMISARIS KOMITE AUDIT DIREKSI KOMITE MANAJEMEN RISIKO/TERINTEGERASI KOMITE TEKNOLOGI INFORMASI KOMITE KEBIJAKAN PERKREDITAN KOMITE Product KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI KOMITE KREDIT KOMITE PERSONALIA KOMITE PEMANTAU RISIKO ASSET AND LIABILITY MANAGEMENT COMMITEE (ALCO) KOMITE PENGADAAN BARANG DAN JASA KOMITE TATA KELOLA TERINTEGRASI KOMITE PEMANTAU PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE KOMITE INVESTASI SEKRETARIS PERUSAHAAN SATUAN KERJA AUDIT INTERN/TERINTEGRASI DAN ANTI FRAUD DIVISI KEPATUHAN, UKPN/ TERINTEGRASI DAN SISTEM PROSEDUR Dalam pelaksanaannya, Bank Victoria memiliki berbagai kebijakan/pedoman dalam menjalankan fungsi dan tugasnya yang disebut dengan soft structure GCG. Tujuan membangun GCG Soft Structure antara lain sebagai berikut. • Melengkapi kebijakan pendukung dalam penerapan GCG. • Menjadi pedoman bagi Bank dalam menjalankan aktivitas sehari-hari sesuai dengan budaya (corporate culture) yang diharapkan. • Merupakan bentuk komitmen tertulis bagi seluruh jajaran dan tingkatan organisasi Bank dalam rangka meningkatkan disiplin dan tanggung jawab organ perusahaan dalam rangka menjaga kepentingan stakeholders sesuai dengan tanggung jawab masing-masing. Infrastruktur GCG yang telah dimiliki oleh Bank Victoria antara lain adalah: 1. Pedoman GCG yang telah disahkan melalui keputusan Direksi No. 039/SK-DIR/05/13 tanggal 30 Mei 2013. 2. Board of Commisionners Charter (BOC Charter) yang telah disahkan melalui Keputusan Dewan Komisaris No. 002/SKKOM/02/16 tanggal 24 Februari 2016. 3. Board of Directors Charters (BOC Charter) yang telah disahkan melalui Keputusan Direksi No. 007/SK-DIR/02/16 tanggal 24 Februari 2016. 4. 4. Piagam dan Pedoman Kerja Komite Audit yang telah disahkan melalui Keputusan Dewan Komisaris Nomor. 001/ SK-Kom/03/16 tanggal 2 Maret 2016. In its implementation, Bank Victoria has various policies/guidelines on performing its functions and tasks called GCG infrastructure. The objectives of establishing GCG infrastructure among others are. • To complement the supporting policy on GCG implementation. • To become a guideline for the Bank in conducting daily activities according to the expected corporate culture. • To serve as a written commitment of all levels of the Bank’s management and employees as well as the responsibilities of the corporate organs to preserve the interests of stakeholders by their respective responsibilities. GCG infrastructure that have been applied by Bank Victoria includes: 1 GCG Guideline endorsed through the decision of the Board of Directors No. 039/SK-DIR/05/13 dated May 30, 2013. 2 Board of Commissioner Charter which has been ratified by Decree of the Board of Directors No. 007/SK-DIR/02/16 dated 24th of February, 2016.) 3 Board of Directors Charter (BOC Charter) which has been ratified by Decree of the Board of Directors No. 007 / SK-DIR / 02/16 dated 24th of February 2016. 4. The Audit Committee Charter and Working Guideliness as endorsed by the Board of Commissioner’s Decision No. 001/ SK-Kom/03/16 dated March 2, 2016. PT Bank Victoria International Tbk. 274 Laporan Tahunan 2016 5. Piagam dan Pedoman Kerja Komite Pemantau Manajemen Risiko yang telah disahkan melalui Keputusan Dewan Komisaris Nomor. 002/SK-Kom/03/16 tanggal 3 Maret 2016. 6. Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi yang telah disahkan melalui Keputusan Dewan Komisaris Nomor. 001/ SK-Kom/02/16 tanggal 22 Februari 2016. 7. Pedoman Anti Fraud yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Direksi No. 013/SK-DIR/07/13 tanggal 16 Juli 2013. 8. Pedoman Etika Karyawan yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 011/SK-DIR/05/08 tanggal 28 Mei 2008. 9. Pedoman dan Tata Tertib Komite Tata Kelola Terintegrasi Grup Victoria melalui Surat Keputusan Direksi No. 003/SKDIR/10/15 pada tanggal 27 Oktober 2015 10. Pedoman dan Tata Tertib Komite Manajemen Risiko Terintegrasi Grup Victoria melalui Surat Keputusan Direksi No. 004/SK-DIR/09/15 pada tanggal 04 September 2015. 11. Kebijakan dan Standard Operating Procedure (SOP). 5. The Risk Management Monitoring Committee Charter and Working Guidelines as endorsed by the Board of Commissioner’s Decision No. 002/SK-Kom/03/16 dated March 3, 2016. 6. The Nomination and Remuneration Committee Guidelines as endorsed by the Board of Commissioner’s Decision No. 001/ SK-Kom/02/16 dated February 22, 2016. 7 Anti Fraud Guidelines set out in the Board of Directors’ Decree Letter No. 013/SK-DIR/07/13 dated July 16, 2013. 8 Employee Ethics Guidelines stipulated by Board of Directors’ Decree Letter No. 011/SK-DIR/05/08 dated May 28, 2008. 9 Guidelines and Rules for Integrated Governance Committee at Victoria Group by Board of Directors’ Decree Letter No. 003/SK-DIR/10/15 on October 27, 2015. 10 Guidelines and Rules for Integrated Risk Management Committee at Victoria Group by Board of Directors’ Decree Letter No. 004/SK-DIR/09/15 on September 4, 2015. 11 Policies and Standard Operating Procedure (SOP). RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS (GMS) RUPS adalah organ Bank yang memegang kekuasaan tertinggi dan memegang segala kewenangan yang tidak dapat didelegasikan atau diserahkan kepada Direksi dan Dewan Komisaris. RUPS sebagai organ Bank merupakan wadah para pemegang saham untuk mengambil keputusan penting berkaitan dengan modal yang ditanam dalam Bank, dengan memperhatikan ketentuan Anggaran Dasar dan Undang-undang Perseroan Terbatas. Selain itu RUPS juga berfungsi sebagai forum pertanggungjawaban kepengurusan Direksi dan Komisaris atas hasil kinerjanya dalam kurun waktu yang telah ditentukan. The General Meeting (GMS) is a corporate organ holding the highest power and authority unassigned to the Board of Directors and Board of Commissioners. GMS is a place for shareholders to make important decisions on all shares by observing the Articles of Association and Law on Limited Liability Companies. In addition, the GMS also serves as a forum for the Board of Directors and Commissioners to convey their responsibilities for the Company’s performance in the stipulated period. RUPS memiliki wewenang antara lain untuk: a. Mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris dan Direksi; b. Menetapkan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi; GMS has the authorities among others to: a.Appoint and dismiss the Board of Commissioners and Board of Directors; b. Set remuneration for the Board of Commissioners and Board of Directors; c.Evaluate the performance of the Board of Commissioners and Board of Directors; d. Make a change in Article of Association; e. Approve annual reports; f. Determine profit use allocation; g. Appoint public accountants. c. Mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi; d. e. f. g. Mengesahkan perubahan Anggaran Dasar; Memberikan persetujuan atas laporan tahunan; Menetapkan alokasi penggunaan laba; Menunjuk Akuntan Publik. Keputusan yang diambil dalam RUPS didasari pada kepentingan usaha Bank jangka panjang. RUPS dan atau pemegang saham tidak melakukan intervensi terhadap tugas, fungsi dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi dengan tidak mengurangi wewenang RUPS untuk menjalankan hak sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan. Pengambilan keputusan RUPS dilakukan secara wajar dan transparan. Decisions made in the GMS are solely based on the corporate business interest in the long run. The GMS and or shareholders may not intervene in the tasks, functions, and authority of the Board of Commissioners and Board of Directors without prejudice to the GMS authority to enforce its rights under the Articles of Association and the laws and regulations. Decisions of the GMS are made in a reasonable and transparent manner. Dalam penyelenggaraan RUPS, upaya yang telah dilakukan Perseroan adalah: 1. Pemegang saham diberikan kesempatan untuk mengajukan usul mata acara RUPS sesuai dengan peraturan perundangundangan. Panggilan RUPS telah mencakup informasi mengenai mata acara, tanggal, waktu dan tempat RUPS; 2. Bahan mengenai setiap mata acara yang tercantum dalam panggilan RUPS tersedia di kantor Bank sejak tanggal In convening a GMS, efforts made by Bank Victoria are as follows: 1. Shareholders are provided with an opportunity to propose the GMS agenda under the laws and regulations. A GMS notice includes information on the agenda, date, time, and venue of the GMS; 2. Materials pertaining to the agenda set out in a GMS notice are available at the office of Bank Victoria as from the notice 275 2016 Annual Report panggilan RUPS, sehingga memungkinkan pemegang saham berpartisipasi aktif dalam RUPS dan memberikan suara secara bertanggung jawab. Jika bahan tersebut belum tersedia saat dilakukan panggilan untuk RUPS, maka bahan itu disediakan sebelum RUPS diselenggarakan; 3. Risalah RUPS tersedia di kantor Bank, dan Bank menyediakan fasilitas agar pemegang saham dapat membaca risalah tersebut. PT Bank Victoria International Tbk. date, there by allowing shareholders to actively participate in the GMS and vote with full responsibility. If the materials are unavailable upon the GMS notice, such materials must be made available before the GMS is held; 3. Minutes of GMS will be available at the office of Bank Victoria, which provides facilities to allow shareholders to read such minutes of meeting. RUPS Bank terdiri dari RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa. Proses pengumuman dan pemanggilan RUPS dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, baik RUPS Tahunan maupun RUPS Luar Biasa (RUPS LB). Pada tahun 2016, Bank telah menyelenggarakan 1 (satu) kali RUPS Tahunan dan 3 (tiga) menyelenggarakan RUPS Luar Biasa. The Company’s General Meeting of Shareholders comprises of the Annual General Meeting of Shareholders and Extraordinary General Meeting of Shareholders. The process of announcing and summonsing the GMS is done in accordance with the applicable provisions, either the Annual General Meeting of Shareholders or the Extraordinary GMS (LM AGMS). In 2016, the Bank has held 1 (one) Annual General Meeting of Shareholders and 3 (three) General Extraordinary GMS. REFERENSI PERATURAN REFERENCE REGULATION RUPS mempunyai kewenangan yang tidak diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi dalam batas yang ditentukan oleh undang-undang dan anggaran dasar Bank. Penyelenggaraan RUPS di Bank mengacu pada Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan terbatas The GMS has authority not given to the Board of Commissioners and Board of Directors, within the limits specified by Laws and the Bank’s Associate of Articles. The organization of GMS in the Bank refer to Law no. 40 Year 2007 concerning Limited Liability Company PELAKSANAAN RUPS TAHUNAN 2016 IMPLEMENTATION OF 2016 ANNUAL GMS Tahapan pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank di 2016 tergambar dalam tabel berikut. The phases of the implementation of the Annual General Meeting of Shareholders of Bank in 2016 are illustrated in the following table Tabel Pelaksanaan RUPS Tahunan 2016 Table of Annual GMS Year 2016 Pemberitahuan Notification Pengumuman Announcement Undangan Invitation Diberitahukan pada tanggal 11 Mei 2016 kepada Otoritas Jasa Keuangan. Diumumkan pada tanggal 18 Mei 2016, melalui iklan di surat kabar harian Kontan. Diumumkan pada tanggal 2 Juni 2016, melalui iklan di surat kabar harian Kontan. Notified on the date of May 11, 2016 to the Financial Services Authority Announced in May 18, 2016, via advertisement in the Kontan daily newspaper. Announced in June 2, 2016, via advertisement in the Kontan daily newspaper. Pelaksanaan Implementation RUPS tahunan dilaksanakan pada Jumat, 24 Juni 2016, pada pukul 09.20 WIB – 10.05 WIB bertempat di Graha BIP, Function Hall Lt. 11, Jalan Jend. Gatot Subroto Kav. 23, Jakarta 12930. Annual General Meeting held on Friday, June 24, 2016, at 9.20 – 10.05 located at Graha BIP, Function Hall Lt. 11, Jalan Jend. Gatot Subroto Kav. 23 Jakarta 12930 Hasil RUPS Result of GMS Diumumkan pada tanggal 28 Juni 2016, melalui iklan di surat kabar harian Kontan. Announced in June 28, 2016, via advertisement in the Kontan daily newspaper. AGENDA RUPS TAHUNAN 2016 AGENDA OF 2016 ANNUAL GMS Adapun agenda RUPS Tahunan 2016 adalah sebagai berikut. 1. Laporan Tahunan Perseroan termasuk Laporan Direksi dan pengesahan Laporan Keuangan serta Laporan pengawasan Dewan Komisaris untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015. The agenda of the 2016 GMS is as follows. 2. Penetapan penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015. 3. Pertanggungjawaban realisasi penggunaan Dana Hasil Pelaksanaan Waran Seri VI menjadi saham Perseroan selama tahun 2015. 4. Perubahan susunan pengurus Perseroan dan peningkatan kembali pengurus Perseroan. 1. The Annual Report of the Company including the Report of the Board of Directors and the approval of the Financial Statements as well as the Supervisory Report of the Board of Commissioners for the financial year ended on 31 December 2015. 2. Determination of the use of the Company’s net profit for the financial year ended on 31 December 2015. 3. The liability for the realization of the use of the Series VI Series Warrants to the Company’s shares during 2015. 4. Changes in the structure of the Company and the restoration of the Company’s management. 276 PT Bank Victoria International Tbk. 5. Pemberian kuasa dan wewenang kepada wakil pemegang saham untuk menetapkan besarnya honorarium anggota Dewan Komisaris dan pemberian kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan pembagian tugas dan wewenang anggota Direksi serta besarnya gaji dan tunjangan para anggota Direksi. Laporan Tahunan 2016 6. Penunjukan Akuntan Publik untuk mengaudit buku-buku Perseroan untuk Tahun Buku 2016 dan pemberian kuasa kepada Direksi untuk menetapkan honorarium Akuntan Publik tersebut serta persyaratan lain penunjukannya. 5. To grant power and authority to shareholders’ representatives to determine the honorarium of the members of the Board of Commissioners and to grant authorization and authority to the Board of Commissioners to determine the distribution of duties and authority of the members of the Board of Directors and the amount of salaries and allowances of the members of the Board of Directors. 6. The appointment of a Public Accountant to audit the Company’s books for the Fiscal Year 2016 and authorize the Board of Directors to determine the honorarium of the Public Accountant as well as other terms of appointment. Rekapitulasi KEHADIRAN PADA RUPS TAHUNAN 2016 ATTENDANCE SUMMARY OF ANNUAL RUPS 2016 Dewan Komisaris dan Direksi yang hadir dalam RUPS Tahunan 2016 adalah sebagai berikut. Members of the Board of Commissioners and Board of Directors present at the 2016 Annual GMS were as follows. Tabel Rekapitulasi Kehadiran RUPS Tahunan 2016 Table of Attendance Recapitulation of 2016 Annual GMS Nama Name Jabatan Position Hadir Present Tidak Hadir Absence Oliver Simorangkir Komisaris Utama President Commissioner √ - Gunawan Tenggrahardja Komisaris/Komisaris Independen Commissioner/Independent Commissioner √ - Zaenal Abidin Komisaris/Komisaris Independen Commissioner/Independent Commissioner √ - Suzanna Tanojo Komisaris Commissioner √ - Daniel Budirhayu Direktur Utama President Director √ Gregorius Andrew Andryanto Haswin Direktur Director √ - Ramon Marlon Runtu Direktur Director √ - Tamunan Direktur Kepatuhan Director of Compliance √ - Rusli Direktur Director √ - 277 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. KEPUTUSAN RUPS TAHUNAN 2016 2016 ANNUAL GMS DECISION Pada Tanggal 24 Juni 2016, Bank Victoria telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dengan keputusan sebagai berikut. On June 24, 2016, Bank Victoria has organized an Annual General Meeting of Shareholders with decisions as follows. Tabel Keputusan RUPS Tahunan 2016 Table of 2016 Annual GMS Decision Setuju (Jumlah Suara dan persentase) Agree (Numbers and Percentage of Votes) Tidak Setuju (Jumlah Suara dan persentase) Disagree (Numbers and Percentage of Votes) Abstain (Jumlah Suara dan Persentase) Abstain (Number and Percentage of Votes Menerima baik dan menyetujui laporan tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, termasuk laporan Direksi dan laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris Perseroan; Menerima baik dan menyetujui serta mengesahkan laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember2015yang telah diaudit oleh KantorAkuntan Publik“Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan dengan pendapat “wajar” sesuai dengan laporan No.A160329007/DC2/LLS/2016, tanggal 29 Maret 2016 dengan demikian membebaskan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dari tanggung jawab dan segala tanggungan (acquit et de charge) atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang Direksi dan Dewan Komisaris jalankan selama tahun buku 2015, sepanjang tindakan-tindakan mereka tercantum dalam neraca dan laporan laba rugi Perseroan tahun buku 2015. To receive well and approve Company’s annual reports for the financial year ending on 31st of December 2015, including Directors’ report and supervision report of Company’s Board of Commissioners To receive well and approve and authorize Company’s annual reports for the financial year ending on 31st of December 2015, audited by Public Accounting Firm “Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Co with “Unqualified” opinion, according to report No.A160329007/DC2/LLS/2016, dated 29th of March 2016. In doing so, it absolves the member of Directors and Board of Commissioners from their responsibility and liability (acquit et de charge) for management and supervision actions conducted by Directors and Board of Commissioners during 2015, inasmuch as their actions are stated in the Company’s 2015 balance sheet and income statement 100% - - Telah terealisasi Accomplished Kedua Second Menyetujui penetapan penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp. 94.075.617.484,(sembilan puluh empat miliar tujuh puluh lima juta enam ratus tujuh belas ribu empat ratus delapan puluh empat rupiah) dan laba bersih tahun buku 2015 tersebut dipergunakan sebagai berikut: 1. Sebesar Rp 25.000.000.000,- (dua puluh lima miliar rupiah) digunakan untuk pembentukan dana cadangan umum guna memenuhi ketentuan pasal 70 Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan pasal 24 Anggaran Dasar Perseroan. 2. Sisanya sebesar Rp. 69.075.617.484,- (enam puluh sembilan miliar tujuh puluh lima juta enam ratus tujuh belas ribu empat ratus delapan puluh empat rupiah) akan dibukukan sebagai laba ditahan. 3. Perseroan tidak memberikan dividen untuk tahun buku 2015. (To approve the settlement of Company’s net profit appropriation for financial year ending on 31st of December 2015 in the amount of IDR94,075,617,484 (ninety four billion seventy five million six hundred seventeen thousand four hundred and eighty four rupiah). The net profit of 2015 financial year is appropriated to: 1. IDR25,000,000,000, (twenty five billion rupiah) is appropriated as general reserve funds to fulfill the requirement of article 70 Acts No.40 year 2007 on Limited Company and article 24 of Company’s Articles of Association. 2. The remaining IDR69,075,617,484 (sixty nine billion seventy five million six hundred seventeen thousand four hundred and eighty four rupiah) will be booked to retained profit. 3. The company does not pay dividends for 2015 financial year. 100% - - Telah terealisasi Accomplished Ketiga Third Hasil pelaksanaan waran seri VI menjadi saham selama tahun 2015 adalah sebesar Rp. 30.000,- (tiga puluh ribu rupiah) dengan realisasi penggunaan dana adalah untuk menambah atau meningkatkan modal kerja bank. Laporan realisasi penggunaan dana hasil pelaksanaan waran seri VI menjadi saham Perseroan selama tahun 2015 telah disampaikan oleh Perseroan kepada Otoritas Jasa Keuangan setiap periode pelaporan terakhir dengan surat No. 023/DIR-EKS/07/15 tanggal 08 Juli 2015 bersamaan dengan di unggahnya pada website PT Bursa Efek Indonesia. The result of exercise of warrant VI series into shares during 2015 was IDR30,000 (thirty thousand rupiah) which was then appropriated to increase bank’s working capital. The realization report of this exercise has been submitted to Financial Services Authority every last reporting period by letter No.023/DIR-EKS/07/15 dated 8th of July 2015, at the same time as it is uploaded on the website of PT Bursa Efek Indonesia Pada agenda ketiga Rapat ini oleh karena bersifat laporan, maka tidak dilakukan proses tanya jawab dan pengambilan keputusan This third Meeting agenda was reportation, so questions and answers and decision making process were not conducted Pada agenda ketiga Rapat ini oleh karena bersifat laporan, maka tidak dilakukan proses tanya jawab dan pengambilan keputusan This third Meeting agenda was reportation, so questions and answers and decision making process were not conducted. Pada agenda ketiga Rapat ini oleh karena bersifat laporan, maka tidak dilakukan proses tanya jawab dan pengambilan keputusan This third Meeting agenda was reportation, so questions and answers and decision making process were not conducted Telah terealisasi Accomplished Agenda Agenda Pertama First Keputusan RUPST Resolution of Annual RUPS 1. 2. 1. 2. Realisasi Accomplishment PT Bank Victoria International Tbk. Agenda Agenda Keempat Fourth Kelima Fifth Keputusan RUPST Resolution of Annual RUPS 1. Menyetujui mengangkat Ibu Rita Gosal sebagai Direktur Perseroan, untuk masa jabatan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini dan berlaku efektif setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan dan mengangkat Bapak Rusli sebagai Wakil Direktur Utama untuk masa jabatan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini kecuali Otoritas Jasa Keuangan menentukan lain. 2. Menyetujui mengangkat kembali seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini. Dengan demikian, terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang diadakan pada tahun 2016, susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut: Direksi Direktur Utama : Bapak Daniel Budirahayu Wakil Direktur Utama : Bapak Rusli* Direktur : Bapak Gregorius Andrew Andryanto Haswin. Direktur : Bapak Ramon Marlon Runtu. Direktur Kepatuhan : Bapak Tamunan Direktur : Ibu Rita Gosal** *Kecuali Otoritas Jasa Keuangan menentukan lain. **Berlaku efektif sejak mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas penilaian kemampuan dan kepatutan (Fit and Proper Test). Dewan Komisaris Komisaris Utama : Bapak Oliver Simorangkir Komisaris/Komisaris Independen : Bapak Gunawan Tenggarahardja Komisaris/Komisaris Independen : Bapak Zaenal Abidin Komisaris : Ibu Suzanna Tanojo 3. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk menyatakan keputusan Rapat mengenai perubahan dan pengangkatan kembali anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dalam akta tersendiri di hadapan Notaris dan melakukan pengurusan penerimaan pemberitahuan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, serta melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan keputusan tersebut di atas. 1. To approve the appointment of Mrs. Rita Gosal as Company’s Director, for the term of office which starts from the closing of this meeting and will be effective since the approval of Financial Services Authority, and the appointment of Mr. Rusli as Deputy President Director, for the term of office which starts from the closing of this meeting, unless the Financial Services Authority determines otherwise. 2. To approve the re-appointment of all Company’s Director members and Board of Commissioner, started from the closing of this Meeting. By doing so, started from the closing of this Meeting to the closing of Company’s Annual General Meeting of Shareholders on 2019, the composition of Director members and Board of Commissioners is as follows: Directors President Directors : Mr. Daniel Budirahayu. Deputy President Director : Mr. Rusli* Director : Mr. Gregorius Andrew Andryanto Haswin. Director : Bapak Ramon Marlon Runtu. Director of Compliance : Mr. Tamunan. Director : Mrs. Rita Gosal**. *Unless the Financial Services Authority determines otherwise. **Effective since the approval of Financial Services Authority upon the assessment of Fit & Proper Test. Board of Commissioners President Commissioner : Mr. Oliver Simorangkir. Commissioner/ Independent Commissioner: Mr. Gunawan Tenggarahardja Commissioner/ Independent Commissioner: Mr. Zaenal Abidin. Commissioner : Mrs. Suzanna Tanojo. Laporan Tahunan 2016 Setuju (Jumlah Suara dan persentase) Agree (Numbers and Percentage of Votes) Tidak Setuju (Jumlah Suara dan persentase) Disagree (Numbers and Percentage of Votes) Abstain (Jumlah Suara dan Persentase) Abstain (Number and Percentage of Votes 100% - - Telah terealisasi Accomplished Realisasi Accomplishment 3. To authorize the Company’s Directors with substitution right to deliver the decree of the Meeting concerning the amendment and re-appointment of Company’s Director members and Board of Commissioners on a separate deed in the presence of a notary, and to handle notification receipt for the Ministry of Laws and Human Rights of Republic of Indonesia, and to perform any required action in relation with the above decree. 1. Menyetujui untuk memberi kuasa dan wewenang kepada wakil pemegang saham Perseroan yaitu PT. Victoria Investama, Tbk untuk menetapkan besarnya honorarium anggota Dewan Komisaris untuk tahun 2016. Menyetujui pelimpahan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan pembagian tugas dan wewenang anggota Direksi serta besarnya gaji dan tunjangan para anggota Direksi untuk tahun 2016. To approve and authorize the representation of Company’s shareholders, that is PT Victoria Investama, Tbk., to set honorarium for the member of Board of Commissioners for 2016 approve transfer of power to the member of Company’s Board of Commissioner to set task and authority distribution, as well as salary and allowances of Director members for 2016. 100% - - Telah terealisasi Accomplished Menyetujui untuk memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2016 dengan memperhatikan rekomendasi dari Komite Audit dan memberikan kuasa kepada Direksi untuk menetapkan jumlah honorarium dan persyaratan lain sehubungan dengan penunjukan Kantor Akuntan Publik tersebut. To approve the authority of Company’s Board of Commissioner to appoint a Public Accounting Firm registered in Financial Services Authority to audit Company’s Financial Statement for 2016 financial year by taking into account the recommendation of Audit Committee and to authorize the Director members to set honorarium and other requirements in relation with the appointment 100% - - Telah terealisasi Accomplished 2. 1. 2. Keenam Sixth 278 279 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. PELAKSANAAN RUPS LUAR BIASA TAHUN 2016 EXTRAORDINARY GMS 2016 Pelaksanaan RUPS Luar Biasa tahun 2016 dilaksanakan sebanyak 3 (tiga) kali. Berikut pelaksanaan RUPS Luar Biasa selama Tahun 2016. Extraordinary GMS 2016 is held 3 (three) times. Below is the implementation. RUPS LUAR BIASA 29 FEBRUARI 2016 EXTRAORDINARY GMS ON THE 29TH OF FEBRUARY 2016 Tahapan pelaksanaan RUPS Luar Biasa tanggal 29 Februari 2016 Tergambar dalam tabel berikut The stages of the implementation of Extraordinary GMS on February 29, 2016 are shown in the following table Tabel Pelaksanaan RUPS Luar Biasa 29 Februari 2016 Table of the Implementation of the Extraordinary GMS on February 29, 2016 Pemberitahuan Notification Pengumuman Announcement Undangan Invitation Diberitahukan pada tanggal 14 Januari 2016 kepada Otoritas Jasa Keuangan. Diumumkan pada tanggal 21 Januari 2016, melalui iklan di surat kabar harian Investor Daily Diumumkan pada tanggal 5 Februari 2016, melalui iklan di surat kabar harian Investor Daily Financial Services Authority was notified on the 14th of January 2016 Announced on 21st of January 2016, via advertisements on Investor Daily Announced on 5th of February 2016, via Investor Daily Pelaksanaan Implementation RUPS Luar Biasa dilaksanakan pada Senin, 29 Februari 2016 pada pukul 10.30 WIB - selesai bertempat di Graha BIP, Function Hall Lt. 11, Jalan Jend. Gatot Subroto Kav. 23, Jakarta 12930. Extraordinary GMS was held on 29th of February 2016, at 10.30 GMT +7 - end, in Graha BIP, Function Hall Fl. 11, Jl. Gatot Subroto Kav 23, Jakarta 12930 Hasil RUPS Result of GMS Diumumkan pada tanggal 2 Maret 2016, melalui iklan di surat kabar harian Investor Daily Announced on 2nd of March 2016, via Investor Daily AGENDA RUPS LUAR BIASA TAHUN 2016 AGENDA OF 2016 EXTRAORDINARY GMS Adapun agenda RUPS Luar Biasa tanggal 29 Februari 2016 yaitu Perubahan susunan Pengurus Perseroan. The agenda of Extraordinary GMS on 29th of February 2016 is Amendment of Company’s Management Composition. Rekapitulasi KEHADIRAN PADA RUPS LUAR BIASA 29 FEBRUARI 2016 ATTENDANCE RECAPITULATION OF THE EXTRAORDINARY GMS on FEBRUARY 29, 2016 Dewan Komisaris dan Direksi yang hadir dalam RUPS Luar Biasa adalah sebagai berikut Members of the Board of Commissioners and Board of Directors present at the Extraordinary GMS were as follows Tabel Rekapitulasi Kehadiran pada RUPS Luar Biasa 29 Februari 2016 Table of Attendance Recapitulation of the Extraordinary GMS on February 29, 2016 Nama Name Jabatan Position Hadir Present Tidak Hadir Absence Oliver Simorangkir Komisaris Utama President Commissioner √ - Zaenal Abidin Komisaris/Komisaris Independen Independent Commissioner √ - Gunawan Tenggarahardja Komisaris/Komisaris Independen Independent Commissioner √ - Suzanna Tanojo Komisaris Commissioner - √ Daniel Budirahayu Direktur Utama President Director √ - Gregorius Andrew Andyanto Haswin Direktur Director √ Ramon Marlon Runtu Direktur Director √ - Tamunan Direktur Kepatuhan Compliance Director √ - 280 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Tahunan 2016 KEPUTUSAN RUPS LUAR BIASA 29 Februari 2016 THE DECISION OF THE EXTRAORDINARY GMS on February 29, 2016 Keputusan RUPS Luar Biasa telah menyetujui yang pada pokoknya adalah sebagai berikut. The resolution of Extraordinary GMS has basically approved as follows. Tabel Keputusan Rups Luar Biasa 29 Februari 2016 Table of the Extraordinary GMS Decision on February 29, 2016 Keputusan RUPSLB 1. Menyetujui mengangkat Bapak Rusli sebagai Direktur Perseroan, terhitung sejak ditutupnya Rapat sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham tahunan Perseroan yang diadakan pada tahun 2016. Pengangkatan Bapak Rusli sebagai Direktur tersebut di atas berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas penilaian kemampuan dan kepatutan (Fit and Proper Test) dan memenuhi Peraturan Perundangundangan yang berlaku. Dengan demikian, terhitung sejak ditutupnya Rapat sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang diadakan pada tahun 2016, susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut. Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Kepatuhan Direktur Setuju (Jumlah Tidak Setuju Abstain Suara/ (Jumlah (Jumlah Persentasi) Suara/%) Suara/%) Realisasi Agree Resolution Of Extraordinary Gms Disagree Abstaince Accomplishmet (Numbers/ (Numbers of (Numbers of Percentage the Vote/%) the Vote/%) of the Votes) 100% - - Telah terealisasi Accomplished 1 To approve the appointment of Mr. Rusli as Company’s Director, started from the closing of this Meeting to the closing of Company’s 2016 Extraordinary GMS. The appoint will be effective since the approval of Financial Services Authority upon the evaluation of Fit and Proper and dan to comply with the prevailing regulations. By doing so, started from the closing of this Meeting to the closing of 2016 Company’s Annual GMS, the composition of Company’s Director members and Board of Commissioners is as follows. Directors President Directors : Mr. Daniel Budirahayu. Director : Mr. Gregorius Andrew Andryanto Haswin. Director : Mr. Ramon Marlon Runtu. : Bapak Daniel Budirahayu : Bapak Gregorius Andrew Andryanto Haswin : Bapak Ramon Marion Runtu : Bapak Tamunan : Bapak Rusli* Director of Compliance: Mr. Tamunan. Director: Mr. Rusli*. *Effective since the approval of Financial Services Authority upon the assessment of Fit & Proper Test. Board of Commissioners President Commissioner : Mr. Oliver Simorangkir. Commissioner /Independent Commissioner :Mr. Gunawan Tenggarahardja Commissioner/ Independent Commissioner : Mr. Zaenal Abidin. Commissioner : Mrs. Suzanna Tanojo. *Pengangkatan Bapak Rusli berlaku efektif setelah mendapat Persetujuan Otoritas Jasa Keuangan atas penilaian kemampuan dan kepatutan (Fit and Proper Test). Dewan Komisaris Komisaris Utama : Bapak Oliver Simongkir Komisaris/ Komisaris Independen : Bapak Gunawan Tenggarahardja Komisaris/ Komisaris Independen : Bapak Zaenal Abidin Komisaris : Ibu Suzanna Tanojo 2. 2. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk menyatakan keputusan rapat mengenai perubahan anggota Direksi dalam akta tersendiri di hadapan Notaris dan untuk memohon pemberitahuan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sehubungan dengan perubahan anggota Direksi Perseroan tersebut di atas, serta melakukan segala tindakan yang diperlukan dan disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. To authorize the Company’s Directors with substitution right to deliver the decree of the Meeting concerning the amendment and reappointment of Company’s Director members and Board of Commissioners on a separate deed in the presence of a notary, and to handle notification receipt for the Ministry of Laws and Human Rights of Republic of Indonesia, and to perform any required action in relation with the above decree. 281 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. RUPS LUAR BIASA 7 SEPTEMBER 2016 THE EXTRAORDINARY GMS on SEPTEMBER 7, 2016 Tahapan Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tergambar dalam tabel berikut. The stages of the implementation of the Extraordinary GMS are shown in the following table Tabel Pelaksanaan RU PS Luar Biasa 7 September 2016 Table of the Implementation of the Extraordinary GMS on September 7, 2016 Pemberitahuan Notification Pengumuman Announcement Undangan Invitation Pelaksanaan Implementation Diberitahukan pada tanggal 25 Juli 2016 kepada Otoritas Jasa Keuangan. Diumumkan pada tanggal 1 Agustus 2016, melalui iklan di surat kabar harian Kontan Diumumkan pada tanggal 16 Agustus 2016, melalui iklan di surat kabar harian Kontan Financial Services Authority was notified on the 25th of July 2016 Announced on the 1st of August 2016, via advertisements on Kontan newspaper Announced on the 1st of August 2016, via advertisements on Kontan newspaper RUPS Luar Biasa dilaksanakan pada Rabu, 7 September 2016 pada pukul 10.00 WIB - selesai bertempat di Graha BIP, Function Hall Lt. 11, Jalan Jend. Gatot Subroto Kav. 23, Jakarta 12930. The Extraordinary GMS was held on Wednesday, 7th of September 2016 at 10.00 GMT +7 – end, in Graha BIP, Function Hall Fl. 11, Jalan Jend. gatot Subroto Kav. 23, Jakarta 12930. Hasil RUPS Result of GMS Diumumkan pada tanggal 9 September 2016, melalui iklan di surat kabar harian Kontan Announced on the 1st of August 2016, via advertisements on Kontan newspaper AGENDA RUPS LUAR BIASA 7 September 2016 THE EXTRAORDINARY GMS AGENDA on September 7, 2016 Adapun agenda RUPS Luar Biasa tanggal 7 September 2016 yaitu Perubahan susunan Pengurus Perseroan. The agenda of Extraordinary GMS on 7th of September 2016 is the Change of Company’s Management Composition. Rekapitulasi KEHADIRAN PADA RUPS September 2016 Luar Biasa 7 ATTENDANCE RECAPITULATION OF THE EXTRAORDINARY GMS on September 7, 2016 Dewan Komisaris dan Direksi yang hadir dalam RUPS Luar Biasa adalah sebagai berikut. Members of the Board of Commissioners and Board of Directors present at the Extraordinary GMS were as follows. Tabel Rekapitulasi Kehadiran Pada Rups Luar Biasa 7 September 2016 Table of Attendance Recapitulation of the Extraordinary GMS on September 7, 2016 Nama Name Jabatan Position Hadir Present Tidak Hadir Absence Oliver Simorangkir Komisaris Utama / President Commissioner √ - Gunawan Tenggarahardja Komisaris Independen / Independent Commissioner √ - Zaenal Abidin Ph.D Komisaris Independen / Independent Commissioner √ - Suzanna Tanojo Komisaris / Commissioner - √ Daniel Budirahayu Direktur Utama / President Director √ - Rusli Wakil Direktur Utama / Deputy President Director √ - Gregorius Andrew Andryanto Haswin Direktur / Director √ - Ramon Marlon Runtu Direktur / Director - √ Tamunan Direktur Kepatuhan Director of Compliance √ - Rita Gosal Direktur - √ 282 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Tahunan 2016 KEPUTUSAN RUPS LUAR BIASA 7 SEPTEMBER 2016 THE EXTRAORDINARY GMS DECISION ON SEPTEMBER 7, 2016 Keputusan RUPS Luar Biasa telah menyetujui yang pada pokoknya adalah sebagai berikut. The Extraordinary GMS Decision has approved the following. Keputusan RUPSLB Menerima dan menyetujui penguduran diri Bapak Gregorius Andrew Andryanto Haswin dari jabatannya sebagai Direktur Perseroan terhitung sejak tanggal ditutupnya rapat ini dengan ucapan terima kasih atas sumbangan tenaga dan pikiran yang diberikan selama menjabat sebagai anggota Direksi dan membebaskan dari tanggung jawab dan segala tanggungan (acquit et de charge) atas tindakan pengurusan yang dijalankan sepanjang disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2016 yang diselenggarakan di tahun 2017. Dengan demikian, terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang diadakan pada tahun 2019, susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut: Direksi Direktur Utama : Bapak Daniel Budirahayu Direktur* : Bapak Rusli Direktur : Bapak Ramon Marlon Runtu Direktur Kepatuhan : Bapak Tamunan Direktur : Ibu Rita Gosal *Bapak Rusli telah diangkat menjadi Wakil Direktur pada RUPS Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 24 Juni 2016 yang berlaku efektif sejak mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas penilaian kemampuan dan kepatutan (Fit and Proper Test). Dewan Komisaris Komisaris : Bapak Oliver Simorangkir Komisaris/ Komisaris Independen : Bapak Gunawan Tenggarahardja Komisaris/ Komisaris Independen : Bapak Zaenal Abidin Komisaris : Ibu Suzanna Tanojo Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak subsitusi untuk menyatakan keputusan rapat mengenai perubahan anggota Direksi Perseroan dalam akta tersendiri di hadapan Notaris dan untuk memohon pemberitahuan kepada Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sehubungan dengan perubahan anggota Direksi Perseroan tersebut di atas, serta melakukan segala tindakan yang diperlukan dan disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. Setuju (Jumlah Suara/ Persentasi) Agree (Numbers/ Percentage of the Votes) 99,54% Dari seluruh saham dengan hak saham yang hadir 99.54% of the whole shares with the rights of shares are present Abstain Tidak Setuju (Jumlah (Jumlah Suara/%) Suara/%) Realisasi Resolution of Extraordinary GMS Abstained Accomplishment Disagree (Numbers/% (Numbers/% of the Votes) of the Votes) - 0,46% Dari seluruh saham dengan hak saham yang hadir. 0.46% of the whole shares with the rights of shares are present Telah terealisasi Accomplished To receive well and approve the resignation of Mr. Gregorius Andrew Andryanto Haswin for his position as the Company’s Director, since the closing of this meeting, followed by acknowledgement for his contribution during his term as the Director members, and absolve him from responsibility and any liability (acquit et de charge) upon any management actions as long as it is approved by 2016 Annual GMS which will be held in 2017. By doing so, starting from the closing of this Meeting to the closing of Company’s 2019 Annual GMS, the composition of Company’s Director members and Board of Commissioner is as follows: Directors President Director : Mr. Daniel Budirahayu. Director* : Mr. Rusli. Director : Mr. Ramon Marlon Runtu. Director of Compliance : Mr. Tamunan. Director : Mrs. Rita Gosal. *Mr. Rusli has been appointed to be Deputy President Director in the Annual GMS held on 24th of June 2016 and effective since the approval of Financial Services Authority upon the assessment of Fit n Proper Test. Board of Commissioners Comissioner : Mr. Oliver Simorangkir. Comissioner/ Independence Comissioner : Mr. Gunawan Tenggarahardja. Comissioner/ Independence Comissioner : Mr. Zaenal Abidin. Commissioner : Mrs. Suzanna Tanojo. To authorize Company’s substitution rights to deliver meeting’s resolution on the amendment of Company’s Director members in a separate deed, and propose notification to the Ministry of Laws and Human Rights of Republic of Indonesia in relation with the amendment of the above Director members, and to perform any actions required by the prevailing regulations. 283 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. RUPS LUAR BIASA 18 NOVEMBER 2016 THE EXTRAORDINARY GMS ON 18 NOVEMBER 2016 Tahapan pelaksanaan Rapat umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 18 November 2016 tergambar dalam tabel berikut. The stages of the implementation of Extraordinary General Meeting of Shareholders on November 18, 2016 are described in the following table. Tabel Pelaksanaan RUPS Luar Biasa 18 November 2016 Table of the implementation of Extraordinary GMS on 18 November 2016 Pemberitahuan Notification Pengumuman Announcement Undangan Invitation Pelaksanaan Implementation Diberitahukan pada tanggal 5 Oktober 2016 kepada Otoritas Jasa Keuangan. Diumumkan pada tanggal 12 Oktober 2016, melalui iklan di surat kabar harian kontan Diumumkan pada tanggal 27 Oktober 2016, melalui iklan di surat kabar harian kontan Financial Services Authority was notified on 5th of October 2016 Announced on the 12th of October 2016, via advertisements on Kontan newspaper Announced on the 27th of October2016, via advertisements on Kontan newspaper RUPS Luar Biasa dilaksanakan pada Jumat, 18 November 2016 pada pukul 10.00 WIB - selesai bertempat di Graha BIP, Function Hall Lt. 11, Jalan Jend. Gatot Subroto Kav. 23, Jakarta 12930. Extraordinary GMS was held on Friday, 18th of November 2016, 10.00 WIB – end, in Graha BIP, Function Hall Lt. 11, Jalan Jend. gatot Subroto Kav. 23, Jakarta 12930. Hasil RUPS Result of GMS Diumumkan pada tanggal 22 November 2016, melalui iklan di surat kabar harian kontan Announced on the 22th of November 2016, via advertisements on Kontan newspaper AGENDA RUPS LUAR BIASA 18 NOVEMBER 2016 THE EXTRAORDINARY GMS AGENDA ON NOVEMBER 18, 2016 Adapun agenda RUPS Luar Biasa tanggal 18 November 2016 yaitu: 1. Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu 2. Perubahan Susunan Pengurus Perseroan. The agenda of extraordinary GMS on 18th of November 2016 are: 1. Capital Increases without Pre-emptive Rights Rekapitulasi KEHADIRAN PADA RUPS LUAR BIASA 18 NOVEMBER 2016 ATTENDANCE RECAPITULATION OF THE EXTRAORDINARY GMS ON NOVEMBER 18, 2016 Dewan Komisaris dan Direksi yang Hadir dalam RUPS Luar Biasa adalah sebagai berikut. Members of the Board of Commissioners and Board of Directors Present at the Extraordinary GMS were as follows. 2. Change of Company’s Management Composition. Tabel Rekapitulasi Kehadiran Pada Rups Luar Biasa 18 November 2016 Table of Attendance Recapitulation of the Extraordinary GMS on November 18, 2016 Nama Name Jabatan Position Hadir Present Tidak Hadir Absence Oliver Simorangkir Komisaris Utama President Commissioner √ - Zaenal Abidin Komisaris/Komisaris Independen Commissioner/Independent Commissioner √ - Gunawan Tenggarahardja Komisaris/Komisaris Independen Commissioner/Independent Commissioner √ - Suzanna Tanojo Komisaris Commissioner - √ Daniel Budirahayu Direktur Utama President Director √ - Rusli Wakil Direktur Utama Deputy President Director √ Ramon Marlon Runtu Direktur Director √ - Tamunan Direktur Kepatuhan Director of Compliance √ - Rita Gosal Direktur Director √ - 284 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Tahunan 2016 KEPUTUSAN RUPS LUAR BIASA 18 NOVEMBER 2016 THE EXTRAORDINARY GMS DECISION ON NOVEMBER 18, 2016 Keputusan RUPS Luar Biasa telah menyetujui yang pada pokoknya adalah sebagai berikut. The decision of the Extraordinary GMS has approved the followings. Tabel Keputusan Rups Luar Biasa 18 November 2016 Table of the Extraordinary GMS Decisions on November 18, 2016 Keputusan RUPST Resolution of Extraordinary GMS Agenda Agenda Pertama First 1. 2. 1. 2. Menerima baik dan menyetujui Penambahan modal Perseroan Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dengan jumlah sebanyak-banyaknya sebesar 10% (sepuluh persen) dari modal disetor dengan jumlah sebanyak-banyaknya Rp.789.065.382 (tujuh ratus delapan puluh sembilan juta enam puluh lima ribu ti ga ratus delapan puluh dua) saham. Merubah pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan yaitu meningkatkan modal ditempatkan dan disetor Perseroan dari 7.890.653.827 (tujuh miliar delapan ratus sembilan puluh juta enam ratus lima puluh tiga ribu delapan ratus dua puluh tujuh) saham atau berjumlah sebesar Rp.789.065.382.700 (tujuh ratus delapan puluh sembilan miliar enam puluh lima juta tiga ratus delapan puluh dua ribu tujuh ratus rupiah) menjadi sejumlah sebanyak-banyaknya Rp. 8.679.719.209 (delapan miliar enam ratus tujuh puluh sembilan juta tujuh ratus sembilan belas ribu dua ratus sembilan) saham atau sebesar sebanyak-banyaknya Rp.867.971.920.900 (delapan ratus enam puluh tujuh miliar sembilan ratus tujuh puluh satu juta sembilan ratus dua puluh ribu sembilan ratus rupiah). Memberikan kewenangan dan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk melaksanakan keputusan Rapat, menyatakan realisasi jumlah saham yang dikeluarkan dalam penambahan modal tanpa memberikan HMETD dan menetapkan kepastian jumlah modal ditempatkan dan disetor serta menyatakan perubahan pasal 4 ayat 2 dan 3 Anggaran Dasar Perseroan di hadapan Notaris, sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan dan untuk memohon pemberitahuan kepada Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sehubungan dengan perubahan pasal 4 ayat 2 dan 3 Anggaran Dasar Perseroan serta melakukan segala tindakan yang diperlukan dan disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. To receive well and approve Company’s Capital Increases Without Pre-emptive Rights with a maximum amount of 10% (ten percent) of the paid up capital with a maximum amount of 789.065.382 (seven hundred eighty nine million sixty five thousand three hundred and eighty two) shares. To amend article 4 verse 2 the Articles of Association, that is to increase issued capital dan oaiduo capital from 7.890.653.827 (seven billion eight hundred ninety million six hundred fifty three thousand eight hundred and twenty seven) shares or equal to IDR789.065.382.700 (seven hundred eighty nine billion sixty five million three hundred eighty two thousand hundred rupiah) to a maximum amount of 8.679.719.209 (eight billion six hundred seventy nine million seven hundred nineteen thousand two hundred and nine) shares or a maximum amount of IDR867.971.920.900 (eight hundred sixty seven billion nine hundred seventy one million nine hundred twenty thousand nine hundred rupiah To provide Board of Commissioners with authority and powers to implement Meeting’s resolution, to state the realization of share numbers issued to increase the capital without pre-emptive rights and determain the certainty of issued capital as well as paid up capital and declare the amendment of article 4 verse 2 and 3 of Articles of Association in the presence of a notary, in relation with the increases of Company’s issued capital and paid up capital and to request notification to the Ministry of Laws and Human Rights of Republic of Indonesia concerning the amendment of article 4 verse 2 and 3 of the Company’s Articles of Association and any actions needed and required by the prevailing regulation Setuju (Jumlah Suara dan persentase) Agree (Numbers and Percentage of Votes) Tidak Setuju (Jumlah Suara dan persentase) Disagree (Numbers and Percentage of Votes) 95,55% - Abstain (Jumlah Suara dan Persentase) Realisasi Abstain (Number and Accomplishment Percentage of Votes 4,45% Telah terealisasi Accomplished 2016 Annual Report Keputusan RUPST Resolution of Extraordinary GMS Agenda Agenda Kedua Second 1. Menerima pengunduran diri Nyonya Suzanna Tanojo dari jabatannya selaku Komisaris Perseroan dengan ucapan terima kasih atas sumbangan tenaga dan pikiran yang diberikan selama menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris dan membebaskan dari tanggung jawab dan segala tanggungan (acquit et de charge) atas tindakan pengawasan yang dijalankan sepanjang disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2016 yang diselenggarakan di tahun 2017. 2. Mengangkat Nyonya Debora Wahjutirto Tanoyo sebagai Komisaris Perseroan, terhitung sejak ditutupnya Rapat sampai dengan penutupan RUPS Tahunan Perseroan yang diadakan pada tahun 2019. 3. Pengangkatan Komisaris Perseroan tersebut berlaku setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and proper test) dan memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan demikian, terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang diadakan pada tahun 2019, maka susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut: Direksi Direktur Utama : Tuan Daniel Budirahayu Wakil Direktur Utama : Tuan Rusli Direktur : Nyonya Rita Gosal Direktur : Tuan Ramon Marlon Runtu Direktur kepatuhan : Tuan Tamunan Dewan Komisaris Komisaris Utama : Tuan Oliver Simorangkir Komisaris/Komisaris Independen : Tuan Gunawan Tenggarahardja Komisaris/Komisaris Independen : Tuan Zaenal Abidin Komisaris : Nyonya Debora Wahjutirto Tanoyo* *berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and proper test). 4. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk menyatakan keputusan Rapat mengenai perubahan anggota Dewan Komisaris Perseroan dalam akta tersendiri di hadapan Notaris dan untuk memohon pemberitahuan Kepada Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sehubungan dengan perubahan Anggota Dewan Komisaris Perseroan tersebut di atas, serta melakukan segala tindakan yang diperlukan dan disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. 1. 2. 3. To accept the resignation of Mrs. Suzanna Tanojo from his position as the Company’s Commissioner, followed by acknowledgement for his contribution during her term as the member of Board of Commissioners, and to absolve her from responsibility and any liability (acquit et de charge) upon any supervision actions as long as it is approved by 2016 Annual General Meeting of Shareholders which will be held in 2017 To appoint Mrs. Debora Whajutirto Tanoyo as the Company’s Commissioner, starts from the closing of this Meeting to the closing of Company’s Annual GMS which will be held in 2019 The appointment of Company’s Commissioner will be effective since since the approval of Financial Services Authority upon the evaluation of Fit and Proper Test and to comply with the prevailing regulations. By doing so, started from the closing of this Meeting to the closing of Company’s 2019 Annual GMS, the composition of Company’s members of Board of Director and Board of Commissioners is as follows: Directors President Directors : Mr. Daniel Budirahayu. Vice President : Mr. Rusli Director : Mrs. Rita Gosal Director : Bapak Ramon Marlon Runtu. Director of Compliance : Mr. Tamunan. Board of Commissioners President Commissioner : Mr. Oliver Simorangkir. Commissioner/ Independent Commissioner : Mr. Gunawan Tenggarahardja Commissioner/ Independent Commissioner : Mr. Zaenal Abidin. Commissioner : Nyonya Debora Wahjutirto Tanoyo*. * Effective after the approval of Financial Services Authority upon the assessment of Fit & Proper Test. 4. To authorize the Company’s Directors with substitution right to deliver the decree of the Meeting concerning the amendment and re-appointment of Company’s Director members and Board of Commissioners on a separate deed in the presence of a notary, and to handle notification receipt for the Ministry of Laws and Human Rights of Republic of Indonesia, and to perform any required action in relation with the above decree. 285 PT Bank Victoria International Tbk. Setuju (Jumlah Suara dan persentase) Agree (Numbers and Percentage of Votes) Tidak Setuju (Jumlah Suara dan persentase) Disagree (Numbers and Percentage of Votes) 95,55% - Abstain (Jumlah Suara dan Persentase) Realisasi Abstain (Number and Accomplishment Percentage of Votes 4,45% Telah terealisasi Accomplished 286 PT Bank Victoria International Tbk. PELAKSANAAN REALISASINYA RUPS TAHUNAN 2015 Laporan Tahunan 2016 DAN IMPLEMENTATION OF 2015 ANNUAL GMS AND ITS REALIZATION Tahapan pelaksanaan RUPS Tahunan 2015 tergambar dalam tabel berikut. The stages of the implementation of 2015 Annual GMS are described in the following table. Tabel Pelaksanaan RUPS Tahunan 2015 Table of the Implementation of the 2015 Annual GMS Pemberitahuan Notification Pengumuman Announcement Undangan Invitation Pelaksanaan Implementation Hasil RUPS Result of GMS Diberitahukan pada tanggal 12 Mei 2015 kepada Otoritas Jasa Keuangan. Diumumkan pada tanggal 20 Mei 2015, melalui iklan di surat kabar harian Investor Daily dan harian Media Indonesia Diumumkan pada tanggal 04 Juni 2015, melalui iklan di surat kabar harian Investor Daily dan harian Media Indonesia RUPS tahunan dilaksanakan pada 26 Juni 2015 pada pukul 09.00 WIB – berakhir, bertempat di Graha BIP Function Hall Lt.11 Jalan Jend.Gatot Subroto Kav.23, Jakarta 12930. Diumumkan pada tanggal 30 Juni 2015, melalui iklan di surat kabar harian Investor Daily dan harian Media Indonesia Diberitahukan pada tanggal 12 Mei 2015 kepada Otoritas Jasa Keuangan. Announced on May 20, 2015, through an advertisement on Investor daily newspaper and Media Indonesia daily newspaper Announced on June 4, 2015, through an advertisement on Investor daily newspaper and Media Indonesia daily newspaper Annual General Meeting of Shareholders was held on June 26, 2015 at 09:00 WIB - Finish, located in Graha BIP Function Hall Lt.11 Jend. Gatot Subroto Street Kav.23, Jakarta 12930. Announced on June 30, 2015, through an advertisement on Investor daily newspaper and Media Indonesia daily newspaper AGENDA RUPS TAHUNAN 2015 THE AGENDA OF 2015 GMS RUPS Tahunan 2015 diselenggarakan dengan agenda sebagai berikut. 1. Laporan Tahunan Perseroan termasuk laporan Direksi dan pengesahan Laporan Keuangan Tahunan serta Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. 2. Penetapan penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. 3. Perubahan Susunan Direksi dan Dewan Komisaris. 2015 Annual GMS held with the following agenda. 5. Penunjukan Akuntan Publik untuk mengaudit buku-buku Perseroan untuk tahun buku 2015 dan pemberian kuasa kepada Direksi untuk penetapan honorarium Akuntan Publik tersebut serta persyaratan lain penunjukannya. 1 The Bank Annual Report including the Board of Directors’ reports and Annual Financial Report as well as Supervisory Report of the Board of Commissioners for the fiscal year ended December 31, 2014. 2 Establishment of the Bank’s net profit usage for the year ended December 31, 2014. 3 Change in the Board of Directors and Board of Commissioners composition 4 The delegation of power and authority to the representatives of shareholders to determine the honorarium of the members of the Board of Commissioners, the delegation of power and authority to the Board of Commissioners to assign roles and responsibilities of the Board of Directors as well as determining the salary and allowances of the members of the Board of Directors. 5 The appointment of Public Accountant to audit the Bank’s books for the financial year of 2015 and granting authority to the Board of Directors to determine the Public Accountant’s honorarium and other appointment requirements. KEHADIRAN RUPS TAHUNAN 2015 ATTENDANCE OF 2015 GMS Dewan Komisaris dan Direksi yang hadir dalam RUPS Tahunan 2015 adalah sebagai berikut. Members of the Board of Commissioners and Board of Directors present at the 2015 Annual GMS were as follows. 4. Pemberian kuasa dan wewenang kepada wakil pemegang saham untuk menetapkan besarnya honorarium anggota Dewan Komisaris, pemberian kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan pembagian tugas dan wewenang Direksi serta besarnya gaji dan tunjangan para anggota Direksi. Tabel Kehadiran Rups Tahunan 2015 Table of Attendance of 2015 Annual GMS Nama Name Jabatan Position Hadir Present Tidak Hadir Absence Daniel Budirahayu Komisaris Utama / President Commissioner √ - Zaenal Abidin Komisaris Independen / Independent Commissioner √ - Gunawan Tenggarahardja Komisaris Independen / Independent Commissioner √ - Suzanna Tanojo Komisaris / Commissioner √ - 287 2016 Annual Report Nama Name PT Bank Victoria International Tbk. Jabatan Position Hadir Present Tidak Hadir Absence Eko Rachmansyah Gindo Direktur Utama / President Director √ - Soewandy Wakil Direktur Utama / Deputy President Director √ - Gregorius Andrew Andryanto Haswin Direktur / Director √ - Ramon Marlon Runtu Direktur / Director √ - Oliver Simorangkir Direktur / Director √ - Tamunan Direktur Kepatuhan / Director of Compliance √ - KEPUTUSAN RUPS TAHUNAN 2015 DAN REALISASINYA DECISION OF 2015 ANNUAL GMS AND ITS REALIZATION Adapun Keputusan RUPS Tahunan 2015 dan realisasinya dapat dilihat pada tabel berikut. 2015 Annual GMS Decision and its realization can be seen in the following table. Tabel Keputusan Rups Tahunan 2015 Dan Realisasinya Table of 2015 Annual GMS Decision And Its Realization Setuju (Jumlah Suara dan persentase) Agree (Numbers and Percentage of Votes) Tidak Setuju (Jumlah Suara dan persentase) Disagree (Numbers and Percentage of Votes) Abstain (Jumlah Suara dan Persentase) Abstain (Number and Percentage of Votes Menerima baik dan menyetujui laporan tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, termasuk laporan Direksi dan laporan tugas pengawasan dewan Komisaris Perseroan; Menerima baik dan menyetujui serta mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik “Tanudiredja, Wibisana dan Rekan dengan pendapat “wajar” sesuai dengan laporan No.A150330033/DC2/ LLS/I/2015, Tanggal 30 Maret 2015 dengan demikian membebaskan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dari tanggung jawab dan segala tanggungan (acquit et de charge) atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang Direksi dan Dewan Komisaris jalankan selama tahun buku 2014, sepanjang tindakan-tindakan mereka tercantum dalam neraca dan laporan laba rugi Perseroan tahun buku 2014. Receive and approve the Bank’s annual report for the fiscal year ended December 31, 2014 including the reports of the Board of Directors and Supervisory Report of the Board of Commissioners. Received and approved as well as ratified the Bank’s Financial Statements for the financial year ended on December 31, 2014, audited by Public Accounting Firm of “Tanudiredja, Wibisana, & Partners” and obtained “unqualified opinion” according to the report No. A150330033/DC2/LLS/I/2015, on March 30, 2015, thus detaching the members of the Board of Directors and the Board of Commissioners from any responsibility and any liabilities (acquit et de charge) for any management and supervision measures which the Board of Directors and Board of Commissioners have executed in 2014, so long as all their actions are listed in the Bank’s Balance Sheet and Income Statement of the fiscal year of 2014. 100% - - Telah terealisasi Accomplished Menyetujui penetapan penggunaan Laba Bersih Bank untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp105.699.343.308,- dan laba bersih tahun buku 2014 tersebut dipergunakan sebagai berikut. 1. Sebesar Rp25.000.000.000,- digunakan untuk pembentukan dana cadangan guna memenuhi ketentuan pasal 70 Undangundang nomor 40 tahun 2007 tentang Bank Terbatas dan pasal 26 Anggaran Dasar Perseroan. 2. Sisanya sebesar Rp80.699.343.308,- akan dibukukan sebagai laba ditahan. 3. Perseroan tidak memberikan dividen untuk tahun buku 2014. 100% - - Telah terealisasi Accomplished Keputusan RUPST Resolution of Extraordinary GMS Agenda Agenda Pertama First 1. 2. 1. 2. Kedua Second Approve the stipulation of the Bank’s Net Income for the fiscal year ended December 31, 2014 amounting Rp105,699,343,308 and the net income of fiscal year of 2014 and to be used as follows. 1. 2. 3. Rp25,000,000,000 used for the establishment of a reserve fund in order to comply with the provisions of article 70 of Law Number 40 of 2007 concerning Limited Bank and article 26 of the Articles of Association. The remaining amount of Rp80,699,343,308 will be recorded as retained earnings. The Company did not distribute dividends for the financial year 2014. Realisasi Accomplishment PT Bank Victoria International Tbk. Keputusan RUPST Resolution of Extraordinary GMS Agenda Agenda Ketiga Third 1. Menerima pengunduran diri Bapak Eko Rachmansyah Gindo dan Bapak Soewandy dari jabatannya masing-masing sebagai Direktur Utama dan Wakil Direktur Utama dengan ucapan terima kasih atas sumbangan tenaga dan pikiran yang diberikan selama menjabat sebagai anggota Direksi. 2. Mengangkat Bapak Daniel Budirahayu sebagai Direktur Utama Perseroan dan Bapak Oliver Simorangkir sebagai Komisaris Utama Perseroan serta Bapak Muhammad Rakhmadani sebagai Direktur Perseroan, terhitung sejak ditutupnya rapat ini sampai dengan penutupan RUPS Tahunan Perseroan yang diadakan pada tahun 2016. 3. Pengangkatan Direktur Utama, Komisaris Utama dan Direktur tersebut berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas penilaian kemampuan dan kepatutan (Fit & Proper Test) dan memenuhi Peraturan Perundangundangan yang berlaku. Dengan demikian, terhitung sejak ditutupnya rapat ini sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham sebagai berikut: Direksi Direktur Utama : Bapak Daniel Budirahayu* Direktur : Bapak Gregorius Andrew Andryanto Haswin Direktur : Bapak Ramon Marlon Runtu Direktur Kepatuhan : Bapak Tamunan Direktur : Bapak Muhammad Rakhmadhani* Dewan Komisaris Komisaris Utama : Bapak Oliver Simorangkir* Komisaris/Komisaris Independen : Bapak Gunawan Tenggarahardja Komisaris/Komisaris Independen : Bapak Zaenal Abidin Komisaris : Ibu Suzanna Tanojo *efektif setelah mendapat Persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (Fit and Proper Test). 4. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk menyatakan keputusan Rapat mengenai perubahan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dalam akta tersendiri di hadapan Notaris dan untuk memohon pemberitahuan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sehubungan dengan perubahan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tersebut di atas, serta melakukan segala tindakan yang diperlukan dan disyaratkan oleh Peraturan PerundangUndangan yang berlaku. 1. Accepted the resignation of Mr. Eko Rachmansyah Gindo and Mr. Soewandy from their position as the Presdient Director and Deputy President Director with gratitude for the contribution of effort and thought given during their tenure as members of the Board of Directors. 2 Appointed Mr. Daniel Budirahayu as the President Director of Company and Mr. Oliver Simorangkir as President Commissioner of the Company and Mr. Muhammad Rakhmadhani as a Director of the Company, as of the closing of this Meeting until the closing of the Annual General Meeting of Shareholders to be held in 2016. 3 Appointment of the President Director, President Commissioner and Director is effective after approval by the Financial Services Authority on the Fit and Proper Test and to comply with the legislation in force. Thus, starting from the closing of this Meeting until the closing of the General Meeting of Shareholders to be held in 2016, the composition of The Board of Directors and Board of Commissioners are as follows: Board of Directors President Director : Mr. Daniel Budi Rahayu * Director : Mr. Gregory Andrew Andryanto Haswin Director : Mr. Ramon Marlon Runtu Compliance Director : Mr. Tamunan Director : Mr. Muhammad Rakhmadhani * Board of Commissioners President Commissioner : Mr. Oliver Simorangkir * Commissioner / Independent Commissioner : Mr. Gunawan Tenggarahardja Independent Commissioner Commissioner / Independent : Mr. Zaenal Abidin, PhD. Commissioner Commissioner : Mrs. Suzanna Tanojo 4. Provided power to the Board of Directors to declare Meeting resolutions regarding changes to members of the Board of Directors and Board of Commissioners in a separate deed before the Notary and for notification to the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in connection with a change of members of the Board of Directors and Board of Commissioners of the above, as well as perform all acts necessary and required by Regulation legislation applicable. 288 Laporan Tahunan 2016 Setuju (Jumlah Suara dan persentase) Agree (Numbers and Percentage of Votes) Tidak Setuju (Jumlah Suara dan persentase) Disagree (Numbers and Percentage of Votes) Abstain (Jumlah Suara dan Persentase) Abstain (Number and Percentage of Votes Realisasi Accomplishment 100% - - Telah terealisasi 289 2016 Annual Report Keputusan RUPST Resolution of Extraordinary GMS Agenda Agenda Keempat Fourth 1. 2. Kelima fifth Setuju (Jumlah Suara dan persentase) Agree (Numbers and Percentage of Votes) Tidak Setuju (Jumlah Suara dan persentase) Disagree (Numbers and Percentage of Votes) Abstain (Jumlah Suara dan Persentase) Abstain (Number and Percentage of Votes Realisasi Accomplishment 100% - - Telah terealisasi 100% - - Telah terealisasi Menyetujui untuk memberi kuasa dan wewenang kepada wakil pemegang saham Perseroan yaitu PT Victoria Investama Tbk untuk menetapkan besarnya honorarium anggota Dewan Komisaris untuk tahun 2015. Menyetujui pelimpahan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan pembagian tugas dan wewenang anggota Direksi serta besarnya gaji dan tunjangan para anggota Direksi untuk tahun 2015. 1. Approve power and authority delegation to the representatives of Main Shareholders of the Bank, namely PT Victoria Investama, to determine the honorarium for the members of the Board of Commissioners in 2015. 2 Approve authority delegation to the Bank’s Board of Commissioners to assign roles and responsibilities of the members of the Board of Directors as well as its salary and allowances for 2015. PT Bank Victoria International Tbk. Menyetujui untuk memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2015 dengan memperhatikan rekomendasi dari Komite Audit dan memberikan kuasa kepada Direksi untuk menetapkan jumlah honorarium dan persyaratan lain sehubungan dengan penunjukan Kantor Akuntan Publik tersebut. Agree upon granting authority to the Board of Commissioners to appoint Public Accountant registered on the Financial Services Authority (OJK) to audit the Bank’s Financial Statements for the financial year of 2014 with regard to the recommendation of the audit committee and to authorize the Board of Directors to determine the honorarium and other requirements related with the appointment of the Public Accountant. PELAKSANAAN RUPS LUAR BIASA TAHUN 2015 THE IMPLEMENTATION OF 2015 EXTRAORDINARY GMS Tahapan Pelaksanaan RUPS Luar Biasa Tahun 2015 tergambar dalam tabel berikut. The stages of the implementation of 2015 Extraordinary GMS are described in the following table. Tabel Pelaksanaan RUPS Luar Biasa Tahun 2015 Table of 2015 Extraordinary GMS Pemberitahuan Announcement Pengumuman Invitation Undangan Implementation Pelaksanaan GMS Results Hasil RUPS Result of GMS Diberitahukan pada tanggal 12 Mei 2015 kepada Otoritas Jasa Keuangan. Diumumkan pada tanggal 20 Mei 2015, melalui iklan di surat kabar harian Investor Daily dan harian Media Indonesia. Announced on May 20, 2015, through an advertisement on Investor daily newspaper and Media Indonesia daily newspaper Diumumkan pada tanggal 04 Juni 2015, melalui iklan di surat kabar harian Investor Daily dan harian Media Indonesia Announced on June 4, 2015, through an advertisement on Investor daily newspaper and Media Indonesia daily newspaper RUPS Luar Biasa dilaksanakan pada 26 Juni 2015 pada pukul 09.00 WIB – berakhir, bertempat di Graha BIP Function Hall Lt.11 Jalan Jend. Gatot Subroto Kav.23, akarta 12930. Annual General Meeting of Shareholders was held on June 26, 2015 at 09:00 WIB - Finish, located in Graha BIP Function Hall Lt.11 Jend. Gatot Subroto Street Kav.23, Jakarta 12930. Diumumkan pada tanggal 30 Juni 2015, melalui iklan di surat kabar harian Investor Daily dan harian Media Indonesia Announced on June 30, 2015, through an advertisement on Investor daily newspaper and Media Indonesia daily newspaper Notified on May 12, 2015 to the Financial Service Authority AGENDA RUPS LUAR BIASA TAHUN 2015 THE AGENDA OF 2015 EXTRAORDINARY GMS Agenda RUPS Luar Biasa Tahun 2015 yaitu Perubahan Anggaran Dasar Perseroan antara lain dalam rangka penyesuaian atas diterbitkannya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/ POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka (“POJK No. 32”) dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan N0. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan Publik (“POJK No.33”). Amendments to the Articles of Association in the framework of adjustment to the issuance of the Financial Services Authority Regulation No. 32/POJK.04/2014 on the Planning and Organization of the General Meeting of Shareholders of the Public Company (“POJK 32”) and the Financial Services Authority Regulation No. 33/POJK.04/2014 of Board of Directors and Board of Commissioners of Public Companies (“POJK 33”). 290 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Tahunan 2016 Rekapitulasi KEHADIRAN PADA RUPS LUAR BIASA TAHUN 2015 ATTENDANCE RECAPITULATION EXTRAORDINARY 2015 ON 2015 ANNUAL Dewan Komisaris dan Direksi yang hadir pada RUPS Luar Biasa Tahunan 2015 adalah sebagai berikut. Members of the Board of Commissioners and Board of Directors present at the 2015 Annual Extraordinary GMS were as follows. Tabel Rekapitulasi Kehadiran Pada Rups Luar Biasa Tahun 2015 Table of Attendance Recapitulation at 2015 Annual Extraordinary GMS Nama Name Jabatan Position Hadir Present Tidak Hadir Not Present Oliver Simorangkir Komisaris Utama / President Commissioner √ - Zaenal Abidin, PhD. Komisaris Independen / Independent Commissioner Ketua Komite Pemantau Risiko / Head of Risk Monitoring Committee √ - Gunawan Tenggarahardja Komisaris Independen / Independent Commissioner Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi / Head Nomination and Remuneration Committee √ - Suzanna Tanojo Komisaris / Commissioner √ - Daniel Budirahayu Direktur Utama / President Director √ - Gregorius Andrew Andryanto Haswin Direktur / Director √ - Ramon Marlon Runtu Direktur / Director √ - Tamunan Direktur Kepatuhan / Director of Compliance √ - KEPUTUSAN RUPS LUAR BIASA TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL EXTRAORDINARY GMS DECISION Bank Victoria telah menyelenggarakan RUPS Luar Biasa Tahunan 2015 dengan keputusan sebagai berikut. Bank Victoria has held an 2015 Annual Extraordinary GMS with the following decision Tabel Keputusan Rups Luar Biasa Tahunan 2015 Table of 2015 Annual Extraordinary GMS Decision Keputusan RUPSLB 1. 2. Menerima dan menyetujui perubahan dan penyusunan kembali anggaran dasar Perseroan antara lain dalam rangka penyesuaian dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelanggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka (“POJK No.32”) dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten Atau Perusahaan Publik (“POJK No.33”) serta perubahan pasal lainnya dalam anggaran dasar Perseroan sehubungan dengan redaksional, definisi dan referensi untuk disesuaikan dengan POJK No.32/POJK.04/2014 dan POJK No.33/POJK.04/2014 sebagaimana tertera pada lembar perubahan anggaran dasar Perseroan yang telah dibagikan dalam Rapat dan dilampirkan dalam minuta Rapat. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk menyatakan keputusan rapat mengenai perubahan anggaran dasar Perseroan dalam akta tersendiri di hadapan Notaris dan melakukan pengurusan penerimaan pemberitahuan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, serta melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan keputusan tersebut di atas. Setuju (Jumlah Suara/ Persentasi) Agree (Numbers/ Percentage of the Votes) Tidak Setuju (Jumlah Suara/%) Disagree (Numbers of the Vote/%) Abstain (Jumlah Suara/%) Abstaince (Numbers of the Vote/%) Realisasi Accomplishmet 100% - - Telah terealisasi Resolution Of Extraordinary Gms 1 2 Accepted and approved budget changes and realignment of the Company article of association to comply with the Financial Services Authority Regulation No. 32/POJK.04/2014 on the Planning and Organization of General Meeting of Shareholders of the Public Company (“POJK 32”) and Financial Services Authority Regulation No. 33/POJK.04/2014 of the Board of Directors and Board of Commissioners of the Issuer or Public Company (“POJK 33”) as well as changes in other chapters in the Company’s articles of association in connection with editorial, definitions and references to be adjusted to POJK No. 32/POJK.04/2014 and POJK No. 33/POJK.04/2014 as listed on the amendment sheet of the Company’s article of association which have been distributed in the Meeting and attached to the minutes of the Meeting. Gave power to the Board of Directors with the right of substitution to declare the decision of the meeting regarding changes to the Company’s articles of association in a separate deed before the Notary and administer the notice receipt to the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia, and perform all necessary steps in connection with the aforemention decision. 291 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS Dewan Komisaris adalah organ Bank yang bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar dan memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa Bank melaksanakan GCG pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi serta Komite Pemantau Risiko. Dalam memenuhi tugas dan tanggung jawab tersebut, Dewan Komisaris wajib bertindak secara independen. Board of Commissioner is Bank’s organ whose collective tasks and responsibilities are to perform supervision generally and/or sppecifically according to Articles of Association, and to provide advice for Directors, and to ensure that Bank implements GCG at all levels or organization’s organisasi. In order to support the effectiveness of its tasks and responsibility, Board of Commissioner has established the Audit Committee, Nomination and Remuneration Committee, as well as Risk Monitoring Committee. In performing its tasks and responsibility, Board of Commissioner has to act independently. Dalam melaksanakan tugas, Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada RUPS. Pertanggungjawaban Dewan Komisaris kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsipprinsip GCG. Kinerja Dewan Komisaris dievaluasi berdasarkan unsur-unsur penilaian kinerja yang disusun oleh Komite Nominasi dan Remunerasi. Pelaksanaan penilaian dilakukan pada tiap akhir periode tutup buku. Hasil penilaian kinerja Dewan Komisaris disampaikan dalam RUPS. In performing its tasks, Board of Commissioners is responsible to the GMS. The responsibility of Board of Commissioners to the GMS is the realization of supervision accountability upon Company’s management in implementing GCG principles. The performance of Board of Commissioners is evaluated based on the aspects of performance evaluation which is composed by Nomination and Remuneration Committee. The evaluation is conducted at the end of financial year period, and the evaluation result of the Board of Commissioner is submitted to the Board of Commissioner in the GMS. REFERENSI PERATURAN REGULATION REFERENCES 1. Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas 2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Bank Publik 3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum 1. Act No: 40 year 2007 on Limited Company 4. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 13/ SEOJK.03/2017 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum. 2. Regulation of Financial Services Authority No. 33/ POJK.04/2014 on Directors and Board of Commissioners of Issuer or Public Bank 3. Regulation of Financial Services Authority No.55/ POJK.03/2016 on Corporate Governance Implementation for Commercial Bank. 4. Circular Letter of Financial Services Authority 13/ SEOJK.03/2017 on Corporate Governance Implementation for Commercial Bank. TUGAS DAN KOMISARIS TASK AND RESPONSIBILITIES COMMISSIONERS TANGGUNG JAWAB DEWAN OF BOARD OF Dewan Komisaris memiliki fungsi, tugas dan tanggung jawab yang jelas sesuai dengan anggaran dasar dan wewenang yang diberikan oleh RUPS, yang tertuang dalam Pedoman Kerja Dewan Komisaris. Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada pemegang saham dalam hal mengawasi kebijakan Direksi terhadap operasional Bank secara umum yang mengacu kepada rencana bisnis yang telah disetujui Dewan Komisaris dan Otoritas Jasa Keuangan, serta memastikan kepatuhan terhadap seluruh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Board of Commissioners has apparent functions, tasks, and responsibilities according to articles of association and authority provided by the GMS, which are stated in the Guideline of Board of Commissioners. Board of Commissioners is responsible to the shareholders in supervising Directors’ policies on Bank’s operational generally, which refers to business plans approved by Board of Commissioners and Financial Services Authority, and in ensuring the compliance to all prevailing regulations and acts. Adapun Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris sesuai yang diatur dalam Anggaran Dasar Bank sebagai berikut: 1. Tugas dan kewajiban secara Umum a. Menetapkan tugas dan wewenang setiap anggota Direksi sebagaimana isi Anggaran Dasar Bank . Tasks and responsibilities of Board of Commissioner as set in Articles of Association are as follows: 1. General tasks and liabilities a.To determine tasks and authorities of Board of Directors member as stated in Bank’s Articles of Association. b. To authorize policy direction, business strategies of Bank’s Business Plan, i.e short term plan, (annual work program), meium term plan, and long term plan, which have to be reported to the Financial Services Authority (FSO). b. Memberikan pengesahan tentang arah kebijakan, strategi usaha dari Rencana Bisnis Bank baik rencana jangka pendek (program kerja tahunan), jangka menengah, maupun jangka panjang, yang wajib dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 292 PT Bank Victoria International Tbk. c. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan maupun pencapaian Rencana Bisnis. d. Memberikan keputusan tertulis disertai dengan alasanalasan atas transaksi-transaksi yang diusulkan yang melampaui batas wewenang Direksi. e. Menyetujui dan mengevaluasi kebijakan Manajemen Risiko serta mengevaluasi pertanggung jawaban pelaksanaan Manajemen Risiko. f. Menyelenggarakan rapat internal Dewan Komisaris, sekurang-kurangnya 4 (empat) kali dalam satu tahun, sesuai dengan ketentuan Good Corporate Governance. g. Menghadiri rapat gabungan dengan Direksi untuk membahas perkembangan dari laporan kinerja Direksi minimal 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan. h. Membuat laporan Dewan Komisaris kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada setiap akhir semester perihal pengelolaan dan kinerja Bank termasuk pencapaian target-target rencana bisnis tahunan yang wajib disampaikan dalam batas waktu 2 (dua) bulan setelah bulan laporan. 2. Tugas dan kewajiban terkait Evaluasi Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi a. Menyusun Key Performance Indicators (KPI) Dewan Komisaris. b. Melakukan evaluasi kinerja Dewan Komisaris berdasarkan Key Performance Indicators (KPI) Dewan Komisaris dengan system self assessment atau sistem lain untuk kemudian diputuskan dalam rapat Dewan Komisaris. c. Memberikan tanggapan dan rekomendasi mengenai penetapan KPI Direksi pada setiap awal tahun kerja. d. Melakukan evaluasi atas kinerja Direksi berdasarkan KPI Direksi dan memberikan tanggapan kepada Direksi, selanjutnya menyampaikan rekomendasi kepada RUPS. Laporan Tahunan 2016 c.To supervise the implementation and achievement of Business Plan. d. To provide written decision along with the motives of the transaction proposed beyond the authority of Board of Directors. e. To approve and evaluate the Risk Management policy, as well as the accountability of Risk Management implementation. f. To hold internal meeting of Board of Commissioners, at least 4 (four) times in a year, based on the requirement of Good Corporate Governance. g. To attend joint meeting with Board of Directors discussing the progress of performance report of Board of Directors, at least 1 (once) in 4 (four) months. h.To create Board of Commissioners report to the Financial Services Authority (FSO) every end of the semester concerning Bank’s management and performance, including the target achievement of annual business plan which have to be submitted for the latest 2 (two) months after reporting month. 2. Tasks and liabilities related with the Performance Evaluation of Board of Commissioner and Board of Directors a.To create the Key Performance Indicators (KPI) of Board of Commissioners. b. To evaluate the performance of Board of Commissioners according to Key Performance Indicators (KPI) of Board of Commissioner through self assessment system or other systems to be decided later in the meeting of Board of Commissioners. c. To provide feed back and recommendations concerning the KPI formation of Board of Directors every beginning of working year. d. To evaluate the KPI performance of Board of Directors and provide feed back for Board of Directors, and then forward the recommendation to the GMS. (Boc BOARD OF COMMISIONNERS CHARTER (BOC CHARTER) Pedoman kerja Dewan Komisaris diatur dalam Surat Keputusan Komisaris No.002/SK-KOM/02/16 tentang Board of Commisionners Charter (BOC Charter) PT Bank Victora International, Tbk. Board Charter Dewan Komisaris membantu Dewan Komisaris dalam memahami pelaksanaan tugas dan wewenangnya secara efektif, efisien, transparan, kompeten, independen, dan dapat dipertanggungjawabkan. The guideline of Board of commissioner is set by Decree of Commissioners No. 002/SK-KOM/02/16 on Board of Commisionners Charter (BOC Charter) of PT Bank Victora International, Tbk. BOC Charter helps Board of Commissioner to understand the implementation of their tasks and authorities effectively, efficiently, transparently, competently, independently, dan reliably. Adapun isi dari Board of Commisionners Charter antara lain mengatur hal-hal sebagai berikut. I : Fungsi Dewan Komisaris II : Keanggotaan Dewan Komisaris III : Program pengenalan dan peningkatan Kapabilitas IV : Etika jabatan Dewan Komisaris V : Tugas dan Kewajiban Dewan Komisaris VI : Wewenang Dewan Komisaris VII : Hak Dewan Komisaris VIII: Ketentuan Rapat Dewan Komisaris IX : Evaluasi Kinerja Dewan Komisaris X : Organ dan Komite Pendukung Dewan Komisaris Among others, the content of Board of Commisionners Charter are as follows. I : Board of Commissioners Function II : Board of Commissioners Membership III : Capability recognition and improvement program IV : Board of Commissioners Ethics V : Task and Responsibility of Board of Commissioners VI : Authority of Board of Commissioners VII : Rights of Board of Commissioners VIII: Conditions of Meeting of Board of Commissioners IX : Performance Evaluation of Board of Commissioners X : Organ and Supporting Committee of Board of Commissioners Board Of Charter) Commisionners Charter 2016 Annual Report 293 PT Bank Victoria International Tbk. Beberapa pokok pedoman kerja Dewan Komisaris yang diatur dalam Board of Commisionners Charter dijabarkan sebagai berikut. Several points of the guideline of Board of Commissioners are explained as follows. WEWENANG DEWAN KOMISARIS AUTHORITY OF BOARD OF COMMISSIONERS Adapun wewenang Dewan Komisaris, yaitu: 1. Dewan Komisaris dengan suara terbanyak setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau lebih Anggota Direksi, jika bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar serta peraturan lainnya atau melalaikan kewajibannya atau terdapat alasan yang mendesak bagi Bank, termasuk dalam hal Direksi sakit dan tidak dapat menjalankan tugas. Dalam jangka waktu yang paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal pemberhentian sementara harus diselenggarakam RUPS. 2. Dalam hal jabatan salah seorang anggota Direksi kosong, baik mengundurkan diri maupun diberhentikan dan penggantinya belum ada memangku jabatannya, maka Dewan Komisaris berwenang menunjuk salah seorang anggota Direksi untuk menjalankan pekerjaan anggota Direksi lainnya yang kosong tersebut dengan kekuasaaan dan wewenang yang sama dan Direktur tersebut dapat bertindak untuk dan atas nama Direksi serta menunjuk pihak lain untuk mewakili Bank dalam hal terjadi benturan kepentingan Bank dengan kepentingan semua anggota Direksi. 3. Menetapkan Komposisi Direksi berdasarkan kewenangan yang dilimpahkan oleh RUPS. 4. Mendapatkan informasi dari Direksi Anak perusahaan terkait dengan kondisi Anak Perusahaan. Authority of Board of Commissioners are: 1. Board of commissioners with the most votes at all times are entitled to temporarily terminate one or more members of Board of Directors, in case of acting contrary to the Articles of Association and other regulations, or neglecting his/her obligations, or if there is urgent reason for the Bank, including in case Board of Directors is ill or unable to perform the tasks. In no later than 30 (thirty) days after the termination date, GMS shall be held. 5. Dewan Komisaris berwenang menyetujui atau menolak secara tertulis tindakan-tindakan yang dilakukan Direksi diantaranya sebagai berikut: a. Menerima pinjaman dari siapapun atau menjadi terhutang kepada siapapun, badan hukum atau Bank untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun atau lebih dan apabila jumlah pinjaman tersebut untuk 1 (satu) kali transaksi melebihi suatu jumlah yang sama dengan 25% (dua puluh lima perseratus) dari jumlah modal Bank yang telah disetor penuh dan cadangan-cadangan yang terakhir sebagaimana sewaktu-waktu ternyata dari laporan keuangan Bank yang telah diperiksa, disahkan dan sebagaimana dinyatakan oleh Akuntan Publik. b. Memberi pinjaman kepada siapapun juga untuk jangka waktu 1 (satu) tahun atau lebih sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku apabila jumlah pinjaman tersebut untuk 1 (satu) kali transaksi melebihi 5% (lima perseratus) dari jumlah modal Bank yang disetor penuh dan cadangan-cadangan yang terakhir sebagaimana ternyata dari laporan keuangan Bank yang telah diperiksa, disahkan dan sebagaimana dinyatakan oleh Akuntan Publik. c. Memberi jaminan hutang atau tanggungan untuk seseorang, badan hukum atau Bank, apabila jumlah yang dijamin itu untuk setiap transaksi yang dijamin melebihi suatu jumlah yang sama dengan 5% (lima perseratus) dari jumlah modal Bank yang disetor penuh dan cadangan-cadangan yang terakhir sebagaimana ternyata dari laporan keuangan Bank yang telah diperiksa, disahkan dan sebagaimana dinyatakan oleh Akuntan Publik. 2. In the event that the one position of Board of Directors is vacant, either resigned or dismissed, and the successor is not available yet, then Board of Commissioner is authorized to appoint one of the members of Board of Directors to perform the work of vacant member with the same powers and authority, and that Director may act for and on behalf of the Board of Directors and appoint other party to represent the Bank in case there is conflict of interest between Bank and the members of Board of Directors. 3. To determine the composition of Board of Directors based on the authority granted by the GMS. 4. To obtain information from Board of Directors of Subsidiary Company, related with current condition of the Subsidiary Company. 5. Board of Commissioners are authorized to approve or reject in written any actions performed by the Board of Directors, such as: a. Receiving a loan from anyone or being indebted to any person, legal entity, or Bank for 3 (three) years or more term, and if the loan amount for 1 (one) transaction exceeds an amount equal to 25% (twenty five percent) of Bank’s paid up capital and the latest reserves as may be evident from the Bank’s financial statement which have been reviewed, approved, and as declared by public accountant. b. To give a loan to any person for 1 (year) term or more based on the prevailing regulations, if the loan amount of 1 (one) transaction exceeds of 5% (five percent) of the Bank’s paid up capital and the latest reserves as may be evident from the Bank’s financial statement which have been reviewed, approved, and as declared by public accountant. c. To provide a loan guarantee or dependent for a person, legal entity, or Bank, if the guaranteed amount for every transaction exceeds the equal amount of 5% (five percent) of the Bank’s paid up capital and the latest reserves as may be evident from the Bank’s financial statement which have been reviewed, approved, and as declared by public accountant. PT Bank Victoria International Tbk. d. Memasang atau membebankan hak tanggungan, menggadaikan atau dengan cara lain mempertanggungkan kekayaan atau kekayaan-kekayaan Bank untuk setiap transaksi yang merupakan suatu jumlah yang sama dengan atau melebihi 5% (lima persen) dari nilai buku dari seluruh jumlah kekayaan Bank sebagaimana sewaktu ternyata dari laporan keuangan Bank yang terakhir yang telah diperiksa, disahkan dan sebagaimana dinyatakan oleh Akuntan Publik. e. Memperoleh, mengalihkan atau melepaskan dengan cara apapun hak-hak atas barang-barang tidak bergerak dan Bank. 294 Laporan Tahunan 2016 d. To encumber or charge, mortgage, or otherwise insure the wealth or assets of the Bank for every transaction with an amount which equals to or exceeds of 5% (five percent) of the book value of the Bank’s total wealth, as may be evident from the Bank’s financial statement which have been reviewed, approved, and as declared bu public accountant. e. To obtain, transfer, or waive by any means the rights to immovable goods and Bank. HAK DEWAN KOMISARIS THE RIGHTS OF BOARD OF COMMISSIONERS Adapun hak Dewan Komisaris sebagai berikut. 1. Anggota Dewan Komisaris baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri setiap waktu dalam jam kerja Bank berhak memasuki pekarangan, gedung dan kantor atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Bank dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat-surat, serta dokumen lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas untuk keperluan verifikasi dan lain-lain, memeriksa surat berharga dan memeriksa kekayaan Bank serta mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi. 2. Memperoleh akses atas informasi Bank secara tepat waktu dan lengkap. 3. Meminta penjelasan tentang segala hal yang dinyatakan atau yang diminta dari Direksi dan segenap Anggota Direksi. The rights of board of commissioners are: 1. Members of Board of Commissioners, either collectively or individually, at all times during the Bank’s working hour, is entitled to enter the yard, building, and office or other places utilized or controlled by the Bank and to review all bookkeepings, letters, and other documents, as well as to cross-check the condition of the cash for verification and other purposes, to check the securities and Bank’s wealth, and to acknowledge any actions performed by the board of Directors. 2. To get the access to Bank’s information in complete and timely manner. 3. To request an explanation about anything stated or requested by the Board of Directors and all of its members . 4. Membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Nominasi dan Remunerasi serta Komite lainnnya (jika dianggap perlu) dengan memperhatikan kebutuhan dan kemampuan Bank. 5. Menghadiri rapat Direksi jika diundangan Direksi dan memberikan pandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan. 6. Mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Dewan Komisaris (jika dianggap perlu), untuk memperlancar tugas Dewan Komisaris. 7. Setiap Anggota Dewan Komisaris berhak untuk menerima honorarium dan tunjangan atau fasilitas yang jenis dan jumlahnya ditetapkan oleh RUPS dengan memperhatikan ketentua peraturan perundang-undangan yang berlaku. 8. Mendapatkan sarana dan fasilitas Bank sesuai dengan keputusan RUPS yang penyediaannya disesuaikan dengan kondisi Keuangan Bank, asas kepatutan dan kewajaran serta tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 9. Anggota Dewan Komisaris memiliki hak untuk membela diri, jika anggota Dewan Komisaris yang diberhentikan sewaktuwaktu oleh RUPS dengan menyebutkan alasannya, maka anggota Dewan Komisaris diberi kesempatan untuk hadir dalam RUPS guna membela diri. 4. To compose Audit Committee, Risk Monitoring Committee, Nomination and Remuneration Committee, and other committees (fi required) by considering the Bank’s necessity and ability. 5. To attend the meeting of Board of Directors if being invited and to give a view concerning the subject matter. 6. To appoint and dismiss the Secretary of Board of Directors (if required), to facilitate the tasks of Board of Directors . 7. All members of Board of Directors are entitled to receive honorarium and allowances or other facilities of the type and amount specified by the GMS by considering the prevailing regulations. 8. To receive Bank’s facilities according to the resolution of GMS, in which the provision is adjusted with the Bank’s financial condition, principles of decency and fairness, and in accordance with the prevailing regulations. 9. The members of Boards of Directors have a self-defense right. In case of being dismissed any time by the GMS which states the reasons, the members of Board of Commissioners are entitled to attend the GMS to defend themselves. KRITERIA ANGGOTA DEWAN KOMISARIS THE CRITERIA OF BOARD OF COMMISSIONERS 1. Persyaratan formal a. Cakap melakukan perbuatan hukum. b. Dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan selama menjabat: -Tidak pernah dinyatakan pailit. - Tidak pernah menjadi anggota dan/atau Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu Bank dinyatakan pailit. 1. Formal requirement a. Proficient in performing legal actions. b. Within 5 (five) years before the appointment and during the term of office: - Never declared bankrupt. - Has never been a member and/or Board of Commissioners who is found guilty in the bankruptcy of a Bank. 295 2016 Annual Report PT Bank Victoria International Tbk. -Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan. -Tidak pernah menjadi anggota dan/atau anggota Dewan Komisaris yang selama menjabat: • Pernah tidak menyelenggarakan RUPS tahunan. • Pertanggungjawabannya sebagai anggota Dewan Komisaris pernah tidak diterima oleh RUPS atau pernah tidak memberikan pertanggungjawaban sebagai anggotaa Dewan Komisaris kepada RUPS. • Pernah menyebabkan Bank yang memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran dari Otoritas Jasa Keuangan tidak memenuhi kewajiban menyampaikan laporan tahunan dan/atau laporan keuangan kepada Otoritas Jasa Keuangan. 2. Persyaratan materiil a. Mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang baik. b. Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan. c. Memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang dibutuhkan untuk menjalankan tugasnya. 3. Persyaratan lainnya Anggota Dewan Komisaris dilarang memangku jabatan rangkap apabila jabatan rangkap tersebut bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan/atau apabila jabatan rangkap tersebut mungkin dapat menimbulkan benturan kepentingan. -Never punished for any criminal actions giving that are detrimental state’s finance and/or related with financial sector. - Has never been a member and/or Board of Directors: • Who is once not holding annual GMS. • Whose accountability as the member of Board of Commissioners is once rejected or who is once absence in giving his accountability as the member of Board of Commissioners to the GMS. • Who once caused the Bank obtaining license, approval, or registration from the Financial Services Authority not to fulfill its obligation to submit the annual report and/or financial statement to Financial Services Authority. 2. Material requirement a.To have a good moral and integrity. b. To have a commitment to comply with the regulation. c. To have knowledge and/or expertise required to perform the task. 3. Other requirement The members of board of commissioner are not allowed to hold multiple positions if it is contrary to the regulations and/or it is possibly leading to the conflict of interest. PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUHAN FIT AND PROPER TEST Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.27/POJK.03/2016 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Bagi Pihak Utama Lembaga Jasa Keuangan menyebutkan bahwa calon anggota Dewan Komisaris wajib memperoleh persetujuan dari OJK sebelum menjalankan tindakan, tugas, dan fungsinya sebagai Dewan Komisaris. Anggota Dewan Komisaris yang telah lulus fit and proper tanpa catatan dan telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia/OJK, mengindikasikan bahwa setiap anggota Dewan Komisaris memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai, dapat dilihat melalui tabel di bawah ini: The Regulation of Financial Services Authority No. 27/ POJK.03/2016 on Fit and Proper Test for Key Parties of Financial Services Institution stipulates that a candidate of member of Board of Commissioners shall obtain the approval of FSA prior to before performing their actions, tasks, and functions as Board of Commissioners. The member of Board of Commissioners who passes fit and proper test and receives approval from Bank of Indonesia/FSA, is indicating that every member of Board of Commissioners has adequate financial integrity, compentency, and reputation, which can be seen in the table below: Tabel Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Table of Fit and Proper Test Nama Name Jabatan Position Periode Period Pelaksana Executor 15 September 2015 – saat ini 15th of September 2015 - now Otoritas Jasa Keuangan Financial Services Authority Oliver Simorangkir Komisaris Utama President Commissioner Gunawan Tenggarahardja Komisaris Independen Independent Commissioner 13 September 2007 - saat ini 13th of September 2007 - now Bank Indonesia Bank of Indonesia Zaenal Abidin, Ph.D Komisaris Independen Independent Commissioner 27 September 2012 – saat ini 27th of September 2012 - now Bank Indonesia Bank of Indonesia Suzanna Tanojo Komisaris Commissioner 03 Februari 2006 – 18 November 2016 03th of February 2006 - 18th November 2016 Bank Indonesia Bank of Indonesia 18 November 2016 – saat ini 18th November 2016 - Current Otoritas Jasa Keuangan Financial Services Authority Debora Wahjutirto Tanoyo Komisaris Commissioner Hasil Result Lulus (Pass) Lulus (Pass) Lulus (Pass) Lulus (Pass) Telah efektif sesuai persetujuan ojk (fit and proper test) tanggal 17 Februari 2017 has been effective in accordance to the approval of FSA (fit and proper test) on February 17, 2017 296 PT Bank Victoria International Tbk. DASAR PENGANGKATAN KOMISARIS ANGGOTA Laporan Tahunan 2016 DEWAN BASIS FOR APPOINTMENT OF THE MEMBER OF BOC Anggota Dewan Komisaris diangkat berdasarkan akta persetujuan rapat RUPS. Dasar pengangkatan tiap-tiap anggota Dewan Komisaris adalah sebagai berikut. The members of BOC are appointed based on approval deeds of GMS meeting. Basis for appointment of each member of BOC is as follows: Tabel Dasar Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris Table of Basis for Appointment of the Member of BOC Nama Name Jabatan Position Periode Period Oliver Simorangkir Komisaris Utama President Commissioner 26 Juni 2015 – saat ini 26th of Jun 2015 Current Gunawan Tenggarahardja Komisaris Independen Independent Commissioner 19 Desember 2007 – saat ini 19th of Desember 2007 - Current Dasar Pengangkatan Basis for Appointment - - - - - - - Zaenal Abidin, Ph.D Komisaris Independen Independent Commissioner 29 Juni 2012 – saat ini 29th of June 2012 Current - - - - Suzanna Tanojo Komisaris Commissioner 7 Februari 2006 – 18 November 2016 7th of Februari 2006 18 November 2016 - - - - - - Debora Wahjutirto Tanoyo* Komisaris Commissioner 18 November 2016 – saat ini 18 November 2016 Current *Telah efektif sesuai persetujuan OJK (fit and proper test) tanggal 17 Februari 2017 * Has been effective in accordance to the approval of FSA (fit and proper test) dated February 17, 2017 - - Akta Berita Acara RUPS Tahunan No.131 tanggal 26 Juni 2015 / Deed of Minutes of Annual GMS No.131 dated June 26 2015 Akta Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan No.23 tanggal 20 Oktober 2015./ Deed of Minutes of Annual GMS No.23 dated October 20 2015 Akta Berita Acara RUPS Luar Biasa No.48 tanggal 19 Desember 2007/ Deed of Minutes of the Annual GM No.48 dated June 19, 2011 Akta Pernyataan Keputusan RUPS Luar Biasa No.25 tanggal 18 Januari 2008. / Deed of Statement of the Annual GMS Resolution No. 25 dated 18 Januari 2008 Akta Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan No.82 tanggal 25 Juni 2010 yang dinyatakan kembali dengan Akta Pernyataan Kembali RUPS Tahunan No. 24 tanggal 21 Oktober 2010 / Deed of Statement of Annual GMS Decision No.82 dated 25 June 2010 which is restated by the Deed of Restatement Annual GMS No. 24 dated October 21, 2010 Akta Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan No.41 tanggal 17 Oktober 2013 / Deed of Statement of the Annual GMS Resolution No. 41 dated 17 October 2013 Akta Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan No. 97 tanggal 24 Juni 2016/ Deed of Statement of the Annual GMS Resolution No. 97 dated 24 June 2016 Akta Berita Acara RUPS Tahunan No.119 tanggal 29 Juni 2012 / Deed of Minutes of the Annual GM No.119 dated June 29, 2012 Akta Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan No.22 tanggal 8 Oktober 2012./ Deed of Statement of the Annual GMS Resolution No. 22 dated 8 October 2012 Akta Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan No.41 tanggal 17 Oktober 2013/ Deed of Statement of the Annual GMS Resolution No. 41 dated 17 October 2013 Akta Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan No.97 tanggal 24 Juni 2016 / Deed of Statement of the Annual GMS Resolution No. 97 dated 24 October 2016 Akta Berita Acara RUPS Luar Biasa No.05 tanggal 07 Februari 2006 / Deed of Minutes of the Annual GM No.05 dated Februari 07, 2006 Akta Pernyataan Keputusan RUPS Luar Biasa No.06 tanggal 07 Februari 2006 / Deed of Statement of the Annual GMS Resolution No. 06 dated 07 October 2006 Akta Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan No.48 tanggal 24 Mei 2007 / Deed of Statement of the Annual GMS Resolution No. 48 dated 24 May 2007 Akta Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan No.82 Tanggal 25 Juni 2010 yang dinyatakan kembali dengan Akta Pernyataan Kembali RUPS Tahunan No. 24 tanggal 21 Oktober 2010 / Deed of Statement of Annual GMS Decision No.82 dated 25 June 2010 which is restated by the Deed of Restatement Annual GMS No. 24 dated October 21, 2010 Akta Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan No.41 Tanggal 17 Oktober 2013 / Deed of Statement of the Annual GMS Resolution No. 41 dated 17 May 2013 Akta Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan No.97 tanggal 24 Juni 2016 / Deed of Statement of the Annual GMS Resolution No. 97 dated 24 June 2016. Akta Berita Acara RUPS Luar Biasa No.29 tanggal 18 November 2016 / Deed of Minutes of the Annual GM No.29 dated November 18, 2006 Akta Pernyataan Keputusan RUPS Luar Biasa Nomor 30 tanggal 18 November 2016/ Deed of Minutes of the Annual GM No.30 dated November 18, 2016 2016 Annual Report 297 PT Bank Victoria International Tbk. KEBIJAKAN KEBERAGAMAN KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS THE BOARD OF COMMISSIONERS’ COMPOSITION DIVERSITY Bank Victoria berkomitmen menerapkan dan mengimplementasikan aspek dan prinsip GCG. Keberagaman komposisi Dewan Komisaris merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan GCG. Keberagaman komposisi Dewan Komisaris mencerminkan pelaksanaan fungsi, tugas dan peran dari Dewan Komisaris secara profesional, efektif, dan independen. Upaya penguatan fungsi, tugas dan peran Dewan Komisaris dilakukan melalui penentuan keberagaman komposisi yang sesuai dalam rangka mencapai tujuan Bank, sehingga dapat membangun kepercayaan dari para stakeholder. Bank Victoria is committed to apply and implement the GCG aspects and principles. The diversity in the composition of the Board of Commissioners is an integral part of the GCG implementation. The diversity in the composition of the Board of Commissioners reflects the implementation of the Board of Commissioners functions, duties and role in a professional, effective, and Independent way. Efforts to strengthen the Board of Commissioners functions, duties and roles were done by the appropriate diversity composition to achieve the Bank’s goals in building trust from the stakeholders. Kebijakan tentang keberagaman komposisi Dewan Komisaris Bank Victoria diatur dalam Surat Keputusan Board of Commissioners No.001/SK-KOM/12/16 Tentang Kebijakan Keberagaman Komposisi Board of Commissioners and Board of Directors PT Bank Victoria International, Tbk. dinyatakan bahwa keberagaman komposisi Dewan Komisaris dilakukan dengan memperhatikan persyaratan minimum dan keseimbangan pengetahuan, keahlian dan pengalaman juga menjadi pertimbangan dalam memenuhi komposisi Dewan Komisaris. Policy on the diversity in the composition of the Bank Victoria Board of Commissioners is stipulated in the Board of Commissioners’ Decision Letter No. 001/SK-KOM/12/16 concerning Policy of Diversity in the Composition of PT Bank Victoria International, Tbk. Board of Commissioners and Board of Directors stated that the diversity in the composition of the Board of Commissioners is conducted by taking into account the minimum requirements. In addition, balance in knowledge, skills and experiences also become a consideration in fulfilling the composition of the Board of Commissioners. Selain itu, keberagaman komposisi Dewan Komisaris Bank Victoria juga mengacu pada Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.32/SEOJK.04/2015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka dinyatakan bahwa komposisi Dewan Komisaris wajib memperhatikan keberagaman komposisi Dewan Komisaris. Keberagaman komposisi Dewan Komisaris merupakan kombinasi karakteristik baik dari segi Dewan Komisaris maupun anggota Dewan Komisaris secara individu, sesuai dengan kebutuhan Perusahaan Terbuka. Karakteristik tersebut dapat tercermin dalam penentuan keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas pengawasan dan pemberian nasihat oleh Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka. Komposisi yang telah memperhatikan kebutuhan Perusahaan Terbuka merupakan suatu hal yang positif, khususnya terkait pengambilan keputusan dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan yang dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang lebih luas. In addition, the diversity in the composition of Bank Victoria Board of Commissioners also referred to the Circular Letter of the Financial Service Authority Finance No. 32/SEOJK.04/2015 on Governance Guidelines on Public Company states that the composition on the Board of Commissioners shall pay attention to this diversity. The diversity in the composition of the Board of Commissioner is a combination of characteristics in terms of Board of Commissioners as a whole or members of the Board of Commissioners individually, according to the Public Company’s needs. These characteristics can be reflected in the determination of expertise, knowledge, and experience needed in the execution of supervisory and advising duties by the Board of Commissioners of a Public Company. The composition that have consider to the Public Company’s needs is a positive thing, especially related to the decision making in the framework of the execution of supervisory functions that has been undertaken by taking into account various broader aspects. Pada periode 2016, keberagaman komposisi Dewan Komisaris Bank tercermin dalam pendidikan, pengalaman kerja, usia dan jenis kelamin, dapat dilihat sebagaimana dalam tabel di bawah ini: In 2016 period, the diversity of composition of the Bank’s BOC was reflected in education, working experience, age and gender, which can be seen in the table below: 298 PT Bank Victoria International Tbk. Laporan Tahunan 2016 Tabel Keberagaman Komposisi Dewan Komisaris Table of the Diversity of Composition of BOC Nama Name Oliver Simorangkir Jabatan Position Periode Period Usia Age Komisaris Utama President Commissioner 26 Juni 2015 – saat ini 26 th of June 2015 – now 66 tahun 66 years old Jenis Kelamin Gender Laki-laki Ma