iv metode penelitian

advertisement
IV METODE PENELITIAN
4.1
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Dian Layer Farm yang terletak di Kampung
Kahuripan, Desa Sukadamai, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Pemilihan lokasi ini dilakukan dengan sengaja (purposive) dengan pertimbangan
bahwa perusahaan ini sedang merencanakan proyek untuk melakukan usaha di bidang
peningkatan produksi telur ayam. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Mei
hingga Juni 2011.
4.2
Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data
sekunder yang mana bersifat kuantitatif dan kualitatif. Data primer didapatkan
berdasarkan pada wawancara langsung dan pengamatan langsung di perusahaan. Data
sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh secara tidak langsung
melalui penelusuran literatur-literatur yang berhubungan dengan peternakan ayam ras
petelur , pemasaran telur. Data sekunder antara lain diperoleh dari majalah, buku,
electronic library, Badan Pusat Statistik, dan Dinas Peternakan dan internet.
4.3
Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan yaitu metode analisis kualitatif dan
kuantitatif. Metode analisis kualitatif dilakukan dengan cara mendeskripsikan aspekaspek yang akan dikaji dalam analisis kelayakan usaha peningkatan produksi telur
ayam pada Dian Layer Farm disertai dengan data yang mendukung. Aspek–aspek
tersebut meliputi aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek sosial,ekonomi
dan lingkungan.
Analisis kuantitatif dilakukan untuk mengetahui kelayakan finansial usaha
ayam ras petelur pada Dian Layer Farm berdasarkan kriteria kelayakan investasi.
Data kuantitatif dikumpulkan, diolah dengan menggunakan komputer software
microsoft excel yang akan ditampilkan dalam bentuk tabulasi yang kemudian
dijelaskan secara deskriptif. Manfaat penggunaan metode analisis ini dapat membantu
39
dalam pemenuhan data dan informasi sehingga memberikan kemudahan dalam
penyusunan penelitian.
4.4
Analisis Aspek Pasar
Aspek pasar merupakan perkiraan dan peramalan dari pasar potensial. Dalam
melakukan kegiatan pemasaran dibutuhkan strategi pemasaran yang terencana untuk
memasuki pasar yang telah ada dan berkembang. Pengkajian aspek pasar penting
dilakukan karena tidak ada bisnis yang berhasil tanpa permintaan atas barang atau
jasa yang dihasilkan bisnis tersebut. Pada dasarnya analisis aspek pasar bertujuan
untuk mengetahui berapa besar luas pasar, pertumbuhan permintaan dan market share
dari produk tersebut.
Hal yang mendasari dari aspek ini adalah seberapa besar orientasi pasar akan
mempengaruhi kemampuan penyerapan produk. Aspek tersebut meliputi peluang
pasar dari telur ayam ras milik Dian Layer Farm serta bauran pemasaran yang
dilakukan meliputi produk, ketetapan harga distribusi dan promosi.
4.5
Analisis Aspek Teknis
Aspek teknis merupakan aspek yang berkenaan dengan proses pembangunan
bisnis secara teknis dan pengoperasiannya setelah bisnis tersebut selesai dibangun.
Aspek teknis ini lebih menekankan pada apakah secara teknis pilihan teknologi yang
dipakai dapat dilaksanakan secara layak atau tidak. Pada aspek teknis akan
mengungkapkan kebutuhan apa saja yang diperlukan dan bagaimana secara teknis
proses produksi akan dilaksanakan, kapasitas produksi, jenis teknologi yang dipakai,
perlengkapan peralatan dan mesin, lokasi pabrik dan pengawasan kualitas yang
dilakukan dalam usaha ayam ras petelur pada Dian Layer Farm .
4.6
Analisis Aspek Manajemen
Manajemen merupakan hal yang paling penting dalam membuat suatu rencana
yang akan dijalankan sehingga hasilnya pun akan maksimal. Dalam membuat suatu
keputusan investasi dibutuhkan gambaran mengenai rencana kegiatan yang akan
dijalankan terkait dengan tenaga kerja yang dibutuhkan dan pembagian kerja yang
40
sesuai. Pada intinya aspek manajemen digunakan untuk mengetahui apakah rencana
yang dibuat sudah terlaksana, terkendali dan berjalan dengan baik dalam perusahaan
Dian Layer Farm.
4.7
Analisis Aspek Sosial dan Lingkungan
Analisis aspek sosial dan lingkungan dikaji untuk mengetahui dampak yang
ditimbulkan oleh adanya kegiatan usaha peternakan ayam ras petelur pada Dian Layer
Farm terhadap kondisi sosial dan lingkungan masyarakat disekitar perusahaan. Serta
mengetahui manfaat-manfaat yang didapat oleh perusahaan dan masyarakat dari
usaha ayam ras petelur.
4.8
Aspek Finansial
Aspek keuangan atau finansial bertujuan untuk mengetahui perkiraan dalam
hal pendanaan dan aliran kas, sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya bisnis
yang dijalankan. Metode yang dapat digunakan dalam kajian ini adalah metode
analisis kelayakan bisnis.
Aspek finansial ini mengkaji beberapa analisis kelayakan finansial yang
digunakan yaitu, Net B/C Ratio, Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return
(IRR), Payback Period (PP)dan Switchings Value.
a.
Net Present Value (NPV)
Net Present Value (NPV) adalah nilai sekarang dari keuntungan bersih (manfaat
neto tambahan) yang akan diperoleh pada masa mendatang, merupakan selisih
antara nilai sekarang dari arus pendapatan yang ditimbulakan oleh investasi
menurut Kadariah (1986). Adapun rumus yang digunakan dalam perhitungan
NPV adalah sebagai berikut :
n
NPV

Bt  Ct
 1  i ) 
t
i 1
41
Keterangan :
NPV
: Net Present Value (Rp)
Bt
: Penerimaan pada tahun ke-t (Rp)
Ct
: Biaya pada tahun ke-t(Rp)
n
: Umur Bisnis (Tahun)
i
: Discount Rate (%)
t
: Tahun
Adapun kriteria penilaian untuk NPV adalah sebagai berikut:
1.
Jika NPV > 0, maka usaha yang dijalankan layak untuk dilaksanakan.
2.
Jika NPV < 0, maka usaha yang dijalankan tidak layak untuk dilaksanakan.
3.
Jika NPV = 0, nilai perusahaan tetap dimana perusahaan tidak rugi dan tidak
untung.
b.
Internal Rate of Return (IRR)
Internal Rate of Return (IRR) adalah tingkat suku bunga maksimum yang dapat
dibayar oleh bisnsi atau usaha untuk sumberdaya yang digunakan karena bisnis
membutuhkan dana lagi untuk biaya-biaya operasi dan investasi dan bisnis baru
sampai pada tingkat pulang modal atau nilai discount rate yang membuat nilai
NPV sama dengan nol (Kadariah (1986). Rumus yang digunakan untuk
menghitung IRR adalah sebagai berikut:
IRR  i1 
NPV 1
( i2  i1 )
NPV 1  NPV 2
Keterangan :
NPV1
: NPV yang bernilai positif (Rp)
NPV2
: NPV yang bernilai negatif (Rp)
I1
: Discount rate yang menghasilkan NPV positif (%)
42
I2
: Discount rate yang menghasilkan NPV negative (%)
Apabila IRR = tingkat discount rate maka usaha tidak dapat mendapatkan untung
atau rugi, tetapi jika IRR < tingkat discount rate maka usaha tersebut tidak layak
diusahakan, sedangkan apabila IRR > tingkat discount rate maka usaha tersebut
layak untuk diusahakan.
c.
Net Benefit Cost Ratio (Net B/C Ratio)
Net benefit cost ratio (Net B/C Ratio) adalah perbandingan antara present value
yang dari net benefit positif dengan present value dari net benefit negatif
(Kadariah ,1986). Rumus perhitungan Net B/C adalah sebagai berikut:
n
Bt  Ct
 1  i 
Ct  Bt
 1  i 
t
Net B / C Ratio 
t 1
n

Bt  Ct  0
Bt  Ct  0
t
t 1
Keterangan :
Bt : Penerimaan pada tahun ke-t (Rp)
Ct : Biaya pada tahun ke-t (Rp)
i : Tingkat suku bunga diskonto (%)]
n : umur ekonomis bisnis (tahun)
Jika Net B/C ratio >1, maka usaha tersebut layak untuk diusahakan karena setiap
pengeluaran sebanyak Rp. 1 maka akan menghasilkan manfaat sebanyak Rp. 1.
Jika Net B/C < 1 maka usaha tersebut tidak layak untuk diusahakan karena setiap
pengeluaran akan menghasilkan penerimaan yang lebih kecil dari pengeluaran.
d.
Payback Period (PP)
Payback period (PP) digunakan dengan tujuan untuk menghitung jangka waktu
pengembalian modal investasi yang digunakan untuk membiayai bisnis. Payback
period adalah suatu periode yang menunjukkan berapa lama modal yang
43
ditanamkan dalam bisnis tersebut dapat dikembalikan menurut Kadariah (1986).
Payback period dapat dirumuskan sebagai berikut:
=
Keterangan :
PP
: Waktu yang diperlukan untuk pengembalian modal investasi
(tahun/Bulan)
I
: Jumlah modal investasi yang diperlukan (Rp)
Ab
: Manfaat hasil bersih rata-rata pertahun per periode (Rp)
Selama usaha dapat mengembalikan modal atau investasi sebelum berakhirnya
umur bisnis, berarti bisnis masih dapat dilaksanakan. Akan tetapi apabila sampai
saat bisnis berakhir dan belum dapat mengembalikan modal yang digunakan,
maka sebaiknya bisnis tidak dilaksanakan.
e.
Laba Rugi
Analisis laba rugi dilakukan untuk membalas jasa atas faktor produksi yang telah
digunakan. Laba rugi berisi tentang total penerimaan pengeluaran dan kondisi
keuntungan yang diperoleh suatu perusahaan dalam satu tahun produksi yang
mengambarkan kinerja perusahaan dalam upaya mencapai tujuannya selama
periode tertentu.
f.
Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas adalah suatu teknik untuk menguji secara sistematis apa
yang akan terjadi pada kapasitas penerimaan suatu bisnis apabila terjadi
perubahan pada perkiraan yang dibuat dalam perencanaan. Menyatakan bahwa
analisis bisnis banyak diperlukan peramalan, sehingga perhitungan-perhitungan
biaya dan manfaat mengandung banyak ketidakpastian. Oleh karena itu, perlu
dilakukan analisis kepekaan. Analisis sensitivitas dilakukan untuk melihat
pengaruh perubahan beberapa faktor dalam pengembangan usaha, yaitu
penurunan inflow dan kenaikan outflow. Penurunan inflow disebabkan oleh
44
perubahan kapasitas produksi dan penurunan harga, sedangkan kenaikan nilai
outflow disebabkan kenaikan biaya variabel terutama pakan dan DOC. Dengan
analisis dapat membuat nilai net present value sama dengan nol (0) dan atau B/C
ratio sama dengan satu (1).
4.9
Asumsi Dasar
Usaha peningkatan produksi di Dian Layer Farm merupakan perusahaan milik
sendiri adapun asumsi dasar yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1.
Lahan yang digunakan adalah lahan milik sendiri.
2.
Usaha peternakan hingga pembangunan instalasi menggunakan modal sendiri.
3.
Umur ekonomis usaha ditetapkan 5 tahun. Umur ini ditetapkan berdasarkan umur
ekonomis bangunan, kandang dan instalasi.
4.
Harga input dan output yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga
konstan yang berlaku saat ini atau pada saat penelitian dilakukan berdasarkan
hasil wawancara dengan pihak DLF.
5.
Tingkat mortalitas ayam yaitu 2 persen ( ayam mati 2 ekor dari 100 ekor
populasi)
6.
Biaya tetap dan biaya operasional diasumsikan dikeluarkan pada tahun ke-1
dimana dimulai kegiatan produksi.
7.
Biaya pemeliharaan bangunan lima persen dari biaya investasi bangunan dan
diasumsikan konstan selama umur usaha.
8.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus, yaitu :
Penyusutan =
9.
Nilai beli  nilai sisa
Umur ekonomis
Pajak pendapatan yang digunakan adalah berdasarkan Undang-undang Republik
IndonesiaNo. 36 tahun 2008, pasal 17 ayat 2 a, yang merupakan perubahan
keempat atas undang-undang nomor 7 tahun 1983 tentang pajak penghasilan,
yaitu :
Pasal 17 ayat 1 b. wajib pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap adalah
sebesar 28 persen.
45
Pasal 17 ayat 2 a. tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b menjadi 25
persen yang mulai berlaku sejak tahun pajak 2010.
10. Tingkat diskonto yang digunakan merupakan tingkat suku bunga kredit (discount
rate) Bank BRI pada 30 Juni 2011, yaitu sebesar 6 persen per bulan. Pemilihan
suku bunga kredit pada bank BRI dikarenakan pemilik usaha mengunakan jasa
Bank ini dalam menyimpan dana usahanya.
11. Pada tahun pertama, produksi hanya dilakukan selama 6 bulan dengan asumsi 6
bulan pertama digunakan untuk persiapan usaha. Dan dalam setiap tahunnya
diasumsikan seluruh hasil produksi laku terjual.
12. Dalam analisis finansial, digunakan dua sekenario, yaitu sekenario I analsis
finansial awal peternakan sebelum melakukan pengembangan, sekenario II yaitu
analisis finansial peternakan setelah melakukan pengembangan dengan
perubahan kandang dan penambahan ayam petelur.
13. Pada analisis sensitivitas, diasumsikan komponen lain tidak berubah (cateris
peribus).
46
Download