bab iv kesimpulan dan saran

advertisement
54
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
IV.1 KESIMPULAN
Penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Kemiringan pantai berkorelasi negatif dengan ketinggian gelombang tsunami.
Semakin landai perairan, maka tinggi gelombang tsunami di pantai semakin
tinggi, sebaliknya jika perairan semakin curam maka tinggi gelombang
tsunami di pantai lebih rendah.
2. Bentuk morfologi pantai berpengaruh terhadap ketinggian gelombang
tsunami. Tinggi gelombang tsunami berturut-turut dari tinggi ke rendah
terjadi pada pantai tanjung, lurus dan teluk.
3. Dimensi perairan berkorelasi negatif terhadap tinggi gelombang tsunami di
titik pengamatan tepatnya di ujung morfologi. Semakin besar dimensi
perairan tanjung dan atau teluk maka tinggi gelombang tsunami akan semakin
rendah. Sebaliknya, jika dimensi perairan semakin kecil, maka tinggi
gelombang tsunami semakin tinggi.
4. Distribusi ketinggian gelombang tsunami di pantai dipengaruhi oleh bentuk
morfologi pantai dan dimensi perairannya. Morfologi pantai lurus, distribusi
tinggi tsunami seragam, sedangkan untuk morfologi pantai teluk dan tanjung
distribusi tinggi tsunaminya tidak seragam. Dimensi perairan juga
mempengaruhi distribusi tinggi tsunami. Teluk dengan dimensi perairan 3,75
km ketinggian maksimum terjadi di ujung morfologi, sedangkan pada teluk
berdimensi 30 km ketinggian maksimum terjadi di sisi dalam teluk.
IV.2 SARAN
Selama melakukan penelitian, ada beberapa saran yang diperlukan untuk
penelitian selanjutnya antara lain:
1. Dalam penelitian yang merupakan sebuah simulasi atau pemodelan
gelombang tsunami sebaiknya menggunakan data batimetri dan atau data
topografi
yang
dapat
diperoleh
secara
gratis
namun
tidak
55
mengesampingkan resolusi data tersebut. Hal ini karena akan berpengaruh
terhadap biaya yang digunakan, mengingat penelitian tersebut adalah
sebuah simulasi. Yang terpenting adalah perlakuan terhadap data setiap
model batimetri harus sekonsinten mungkin.
2. Dalam menjalankan (running program) simulasi tsunami menggunakan
TUNAMI-N3 diperlukan waktu yang sangat lama untuk satu kali running.
Oleh sebab itu, untuk menjalankan program TUNAMI-N3 sebaiknya
menggunakan komputer dengan processor dan kapasitas RAM yang besar.
3. Bahwa hasil pemodelan tsunami dalam penelitian ini menggunakan sumber
gempa yang diakibatkan oleh sesar naik, karena di Indonesia banyak lokasi
yang rentan terjadi patahan atau tumbukan lempeng terutama di daerah
perairan yang sumbernya bisa berbagai variasi bentuk patahan, maka
sebaiknya dilakukan penelitian dengan menambahkan parameter variasi
bentuk sesar atau patahan sumber gempa.
4. Distribusi ketinggian gelombang tsunami pada morfologi pantai teluk
berdimensi 3,75 km dan 7,5 km berbeda dengan distribusi tinggi tsunami di
teluk dengan dimensi 15 km dan 30 km, terutama di bagian ujung teluk.
perbedaan hasil ini sebaiknya dapat diteliti atau dikaji lebih lanjut
mengenai fenomena alam apa yang menyebabkan perbedaan distribusi
tinggi tsunami tersebut.
Download