BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan

advertisement
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1
Kesimpulan
Dalam merancang sebuah promosi atau perkenalan sebuah obyek atau mengenai
produk tertentu, pemahaman perancang akan obyek promosi serta pemahaman desainer
akan obyek desain sangat penting. Hal ini mengingat seorang desainer harus mampu
menyampaikan pesan secara tepat yang juga disertai strategi yang optimal untuk
menyasar target audien dengan efektif. Dalam perancangan ini, penulis mempelajari
pemahaman –pemahaman yang harus dimiliki dalam merancang sebuah proses tersebut.
Dalam hal ini, penulis masih belajar memahami pemahaman-pemahaman yang
diperlukan dalam merancang sebuah prosestersebut.
Pertama, pemahaman yang dimaksud dalam hal ini adalah pemahaman mengenai
atribut objek desain yang bertemakan budaya dan sejarah suatu obyek dalam suatu
wilayah, sehingga kita dapat mengetahui apa yang akan disampaikan dalam obyek yang
kita bahas kepada audiens. Karena jika, tidak maka akan menyebabkan miss komunikasi,
sehingga apa yang ingin kita sampaikan tidak maksimal. Dalam hal ini objek desain
tersebut adalah museum di Surabaya.
Ada tujuh museum di Surabaya yang sering dikunjungi masyarakat, yakni :
Museum 10 November di Tugu Pahlawan,
Museum Nahdlatul Ulama (NU),
Museum TNI-AL Loka Jaya Srana,
Museum House of Sampoerna,
Museum Kesehatan dr Adhyatma MPH,
Museum Kajian Etnografi Unair dan
Museum Rudi Isbandi.
Sayang, eksistensi museum-museum di Surabaya selama ini masih terpinggirkan.
Mereka terkesan tidak punya daya pikat agar dikunjungi banyak warga. Bahkan ketika
penulis mencoba memberikan angket tentang museum di Surabaya kepada audiens,
sebagian besar dari mereka hanya tahu sedikit tentang museum yang pernah mereka
ingat. Padahal jumlah tujuh museum tersebut hanya yang terdata di Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Surabaya saja, sedangkan nyatanya, masih banyak museum di Surabaya
yang memiliki koleksi bernilai historis.
103
104
Selanjutnya adalah bagaimana cara kita untuk menyampaikan pesan yang ingin
kita sampaikan dengan efektif kepada audiens melalui banyak media yang tersedia, salah
satunya buku. Sesuai dengan latar belakang dan tujuan penulis membuat buku visual
museum di Surabaya ini sebagai media informasi tentang adanya Museum-museum yang
menarik di Surabaya .Penulis mendapat banyak pemahaman-pemahaman baru yang
bermanfaat mengenai target audiens dan komunikasi. Dengan adanya hal tersebut pula,
komunikator dapat lebih mudah dalam menentukan pembentukan visual yang cocok atau
sesuai dengan khalayak sasaran. Dan yang terakhir adalah eksekusi dari desain yang
nantinya akan diaplikasikan ke dalam media yang digunakan.
6.2
Saran
Kadang kita tidak menyadari media-media apa saja yang sebenarnya cuku
menarik dalam sebuah promosi suatu instansi atau suatu produk tertentu. Gaya visual
juga mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam menarik minat konsumen. Dari halhal seperti inilah suatu strategi dapat digali untuk memperluas wacana bagi sebuah
promosi tersebut.
Seperti halnya mempertahankan sesuatu yang telah ada memang bukan sesuatu
yang gampang. Apalagi itu adalah sebuah benda atau bangunan yang bernilai. Banyak
sekali tantangan dan hambatan yang menjerat di saat kaki-kaki ini berusaha untuk
melangkah. Beberapa permasalahan klasik kerap muncul dalam usaha mengenalkan
bangunan tersebut.
Upaya pengenalan bangunan bersejarah seperti museum, punya tantangan
tersendiri. Namun, yang namanya bangunan bersejarah seperti museum sesungguhnya
bukan saja harus dilindungu, tetapi juga harus bias dijamin kelestariannya. Menjaga
eksistensi warisan budaya agar tidak musnah digerus perubahan.
Tidak sedikit museum yang terlantar dan bahkan yang ironis satu persatu nilai
koleksi mulai hilang. Digantikan bangunan komersial baru yang modern dan megah. Dan
tidak sedikit benda dan bangunan bersejarah seperti museum dan sejarahnya hanya
tinggal kenangan. Padahal sebenarnya museum memiliki kekuatan untuk dijadikan
sebagai salah satu obyek wisata.
Potensi wisata dapat dijadikan sebuah sumber pendapatan yang sangat besar bagi
sebuah daerah yang memilikinya, jika dapat diolah secara maksimal. Banyak peluang
yang akan masuk jika sebuah daerah tersebut sudah terkenal akan potensi wisatanya. Hal
ini tidak menutup kemungkinan bagi semua daerah untuk dapat memajukan potensi
105
wisata, dengan tetap memelihara dan melestarikan kebudayaan lokal dan peninggalan
sejarah, suatu daerah akan memiliki sebuah keunikan tersendiri.
Sebuah buku yang dapat dilihat dari kualitas buku, gambar dan isinya serta pesan
yang disampaikan dengan komunikasi yang tepat. Menjawab dari kekurangan dari aspekaspek yang telah di sebutkan di atas, maka Buku visual museum di Surabaya ini haruslah
dapat menampilkan karakter dan keunikan dari masing-masing obyek wisata.
Keberhasilan sebuah buku pada akhirnya tidak bergantung pada satu aspek saja. Banyak
faktor yang saling berkaitan, seperti bagaimana nantinya buku ini sampai ke audien.
Strategi penempatan media memungkinkan buku ini terbagi menjadi beberapa media
turunan sesuai dengan penempatannya.
106
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
Download