PIAGAM KOMITE PIAGAM KOMITE AUDIT PT PP

advertisement
PIAGAM KOMITE AUDIT
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
Komite Audit PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (“Perusahaan”) dibentuk oleh dan
bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dalam rangka membantu melaksanakan
tugas dan fungsi Dewan Komisaris, sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dan sejalan dengan
semangat tata kelola perusahaan yang baik.
Piagam Komite Audit memuat tugas dan tanggung jawab serta wewenang; komposisi,
struktur dan persyaratan keanggotaan; tata cara dan prosedur kerja; kebijakan
penyelenggaraan rapat; sistem pelaporan kegiatan; ketentuan mengenai penanganan
pengaduan atau pelaporan sehubungan dugaan pelanggaran terkait pelaporan
keuangan; dan masa tugas Komite Audit.
Piagam Komite Audit ini telah memenuhi ketentuan dalam Peraturan Bapepam-LK No.
IX.I.5 berdasarkan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan No. Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012 tentang Pembentukan dan
Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.
MISI
Misi Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan peran
pengawasan dengan mengkaji laporan keuangan, sistem pengendalian internal, proses
audit, kepatuhan Perusahaan pada undang-undang dan peraturan yang berlaku, kode
etik dan inisiatif manajemen risiko Perusahaan.
ORGANISASI
Komite Audit bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris. Komite Audit
akan memanfaatkan pekerjaan auditor internal dan auditor eksternal dalam melakukan
sebagian besar dari peran pengawasannya.
Seluruh laporan Komite Audit dapat direkomendasikan dengan keputusan akhir yang
berada pada Dewan Komisaris atau Direksi yang berwenang.
KOMPOSISI DAN STRUKTUR KEANGGOTAAN
Komite Audit diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris. Komite Audit terdiri
dari 3 (tiga) orang anggota, yakni Komisaris Independen sebagai ketua Komite Audit
dan Pihak dari luar Perusahaan.
PERSYARATAN KEANGGOTAAN
1. Wajib memiliki integritas yang tinggi, kemampuan, pengetahuan, pengalaman
sesuai dengan bidang pekerjaannya, serta mampu berkomunikasi dengan baik.
2. Wajib memahami laporan keuangan, bisnis perusahaan khususnya yang terkait
dengan layanan jasa atau kegiatan usaha Perusahaan, proses audit, manajemen
risiko, dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal serta peraturan
perundang-undangan terkait lainnya.
3. Wajib mematuhi kode etik Komite Audit yang ditetapkan oleh Perusahaan.
4. Bersedia meningkatkan kompetensi secara terus menerus melalui pendidikan dan
pelatihan.
5. Wajib memiliki paling kurang satu anggota yang berlatar belakang pendidikan dan
keahlian di bidang akuntansi dan/atau keuangan.
6. Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik, Kantor Konsultan Hukum,
Kantor Jasa Penilai Publik atau pihak lain yang memberi jasa assurance, jasa nonassurance, jasa penilai dan/atau jasa konsultasi lain kepada Perusahaan dalam
waktu 6 (enam) bulan terakhir.
7. Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung
jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan
Perusahaan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir kecuali Komisaris Independen.
8. Tidak mempunyai saham langsung maupun tidak langsung pada Perusahaan.
9. Apabila anggota Komite Audit memperoleh saham Perusahaan baik langsung
maupun tidak langsung akibat suatu peristiwa hukum, maka saham tersebut wajib
dialihkan kepada pihak lain dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan setelah
diperolehnya saham tersebut.
10. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perusahaan, anggota Dewan Komisaris,
anggota Direksi, atau pemegang saham utama Perusahaan.
11. Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang
berkaitan dengan kegiatan usaha Perusahaan.
MASA TUGAS
Masa tugas anggota Komite Audit tidak boleh lebih lama dari masa jabatan Dewan
Komisaris dan dapat dipilih kembali hanya untuk satu periode berikutnya.
2
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SERTA WEWENANG
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
Komite Audit harus memastikan pemahamannya atas struktur Perusahaan,
pengendalian internal, dan jenis transaksi dalam upaya untuk melakukan penilaian
secara memadai atas risiko penting yang dihadapi Perusahaan.
Komite Audit bertugas untuk memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap
temuan, mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, dan
melaksanakan tindakan lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris, yang
meliputi, antara lain:
1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perusahaan
kepada publik dan/atau pihak otoritas antara lain laporan keuangan, proyeksi, dan
laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Perusahaan.
2. Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan
yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan.
3. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara
manajemen dan Akuntan atas jasa yang diberikannya.
4. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan
yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan, dan fee.
5. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan
mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal.
6. Melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen risiko yang
dilakukan oleh Direksi.
7. Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan
keuangan Perusahaan.
8. Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya
potensi benturan kepentingan Perusahaan.
9. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perusahaan.
WEWENANG,, TATA CARA DAN PROS
PROSEDUR
PELAKSANA
NAAN
WEWENANG
EDUR PELAKSA
NA
AN TUGAS DAN
TANGGUNG JAWAB
1. Mengakses dokumen, data, dan informasi Perusahaan tentang karyawan, dana,
aset, dan sumber daya Perusahaan yang diperlukan.
3
2. Berkomunikasi langsung dengan karyawan, termasuk Direksi dan pihak yang
menjalankan fungsi audit internal, manajemen risiko, dan Akuntan terkait tugas dan
tanggung jawab Komite Audit.
3. Melibatkan pihak independen di luar anggota Komite Audit yang diperlukan untuk
membantu pelaksanaan tugasnya, apabila diperlukan.
4. Melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris.
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN
PENYELENGGARAAN RAPAT
Komite Audit mengadakan rapat secara berkala paling kurang 4 (empat) kali dalam 1
(satu) tahun yang hanya dapat dilaksanakan apabila rapat dihadiri lebih dari 1/2 (satu
per dua) jumlah anggota.
Komite Audit dapat mengadakan pertemuan khusus dengan Manajemen, Auditor
Internal dan Auditor Eksternal. Komite Audit dapat mengundang setiap pejabat
dan/atau pegawai Perusahaan, Auditor Eksternal, penasihat dari luar Perusahaan,
penasihat Komite atau orang atau pihak lain untuk menghadiri pertemuan dan
mendapatkan informasi yang diperlukan.
Keputusan rapat Komite Audit diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat dan
setiap rapat Komite Audit dituangkan dalam risalah rapat, termasuk apabila terdapat
perbedaan pendapat (dissenting opinions), yang ditandatangani oleh seluruh anggota
Komite Audit yang hadir dan disampaikan kepada Dewan Komisaris.
SISTEM PELAPORAN KEGIATAN
Komite Audit wajib membuat laporan kepada Dewan Komisaris atas setiap penugasan
yang diberikan dan wajib membuat laporan tahunan pelaksanaan kegiatan Komite Audit
yang akan diungkapkan dalam Laporan Tahunan Perusahaan.
PENANGANAN PENGADUAN ATAU PELAPORAN
PELAPORAN SEHUBUNGAN DUGAAN
DUGAAN
PELANGGARAN TERKAIT PELAPORAN KEUANGAN
Tanggung jawab utama Komite Audit adalah untuk mengawasi atau menilai kewajaran
penyajian laporan keuangan Perusahaan dan proses pelaporan yang tepat atas nama
Dewan Komisaris dan melaporkan hasil kegiatannya kepada mereka.
Komite Audit harus mendiskusikan dengan manajemen, Auditor Internal, dan Auditor
Eksternal mengenai kewajaran dan efektivitas akuntansi dan pengendalian keuangan,
termasuk kebijakan dan prosedur Perusahaan untuk menilai, memantau, dan mengelola
risiko bisnis, dan program kepatuhan terhadap hukum dan etika (termasuk Kode Etik
Perusahaan). Setiap pendapat yang diperoleh dari Auditor Internal dan Auditor
Eksternal atas keputusan Perusahaan memilih atau menetapkan kebijakan akuntansi
atau metode akuntansi harus mencakup pendapat terhadap kelayakan keputusannya
dan tidak hanya mencakup akseptabilitas pilihan atau metode.
4
Komite Audit harus menelaah kembali bersama Auditor Internal dan Auditor Eksternal
atas setiap masalah audit atau kesulitan atau hambatan yang timbul dan tanggapan
manajemen.
Komite Audit harus menerima laporan berkala dari Auditor Eksternal jika terdapat hal
yang penting terkait dengan kebijakan dan kegiatan Perusahaan, dan semua perbaikan
terhadap informasi keuangan yang terkait dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
yang telah dibicarakan dengan manajemen.
Komite Audit harus membuat laporan kepada Dewan Komisaris mengenai seluruh
temuan, termasuk dugaan pelanggaran terkait dengan pelaporan keuangan, beserta
rekomendasi penanganan atas temuan tersebut.
PENUTUP
Piagam Komite Audit ini berlaku efektif sejak 24 Mei 2013.
Komite Audit harus meninjau kembali Piagam Komite Audit minimal setiap tahun dan
memperoleh persetujuan Dewan Komisaris.
5
Download