PENGARUH EARNING PER SHARE, PRICE EARNING RATIO, RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO DAN MARKET VALUE ADDED TERHADAP HARGA SAHAM DALAM KELOMPOK JAKARTA ISLAMIC INDEX TAHUN 2008-2011 SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Negeri Semarang Oleh Abied Luthfi Safitri NIM 7311409073 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013 i PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripi pada : Hari : Tanggal : Pembimbing I Pembimbing II Dra. Suhermini, M.Si NIP. 194807121976032001 Moh Khoiruddin, S.E., M.Si NIP.197001062008121001 Mengetahui, A.n. Ketua Jurusan Manajemen Sekretaris Dra. Palupiningdyah, M.Si NIP. 195208041980032001 ii PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada : Hari Tanggal : : Penguji Prof. Dr. Achmad Slamet, M.Si NIP 196105241986011001 Anggota I Anggota II Dra.Suhermini, M.Si. NIP. 194807121976032001 Moh Khoiruddin, S.E., M.Si. NIP.197001062008121001 Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi Dr. S. Martono, M.Si. NIP. 196603081989011001 iii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila dikemudian hari terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Semarang, Mei 2013 Abied Luthfi Safitri NIM 7311409073 iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO 1. Jika kami tidak dapat menemukan sesuatu di dalam lingkaran kompetensi kami, kami tidak akan memperluas lingkaran tersebut. Kami akan menunggu. Seperti halnya investasi saham, kami akan menunggu sampai harga saham itu naik dan di saat itulah kemudian kami akan menjualnya. (Penulis) 2. Analisis faktor fundamental perusahaan merupakan cara dalam menyelamatkan diri dari kerugian dan masalah dalam mengelola investasi. (Penulis) PERSEMBAHAN Karya ini kupersembahkan untuk : 1. Bapak dan ibuku 2. Almamaterku v PRAKATA Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dah hidayah-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, Return On Asset, Debt To Equity Ratio dan Market Value Added Terhadap Harga Saham Dalam Kelompok Jakarta Islamic Indexs Tahun 2008-2011” Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan program strata satu Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak akan selesai tanpa dorongan dan bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini, untuk itu penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada : 1. Prof. Dr.Fathur Rokhman M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan untuk menuntut ilmu di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang 2. Dr. S. Martono, M.Si., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin penelitian untuk penyusunan skripsi ini 3. Drs. Sugiharto, M.Si., Ketua Jurusan Manajemen Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan skripsi ini. vi ijin penelitian untuk penyusunan 4. Dra. Suhermini, M.Si. Dosen Pembimbing I yang telah memberikan arahan, masukan dan saran dalam penyusunan skripsi ini 5. Moh. Khoiruddin, SE., M.Si. Dosen Pembimbing II yang telah memberikan arahan, masukan dan saran dalam penyusunan skripsi ini 6. Prof. Dr.Achmad Slamet, M.Si. Dosen penguji yang telah memberikan arahan dan penyempurnaan skripsi ini. 7. Seluruh staf pengajar jurusan Manajemen yang telah memberikan ilmu selama penulis menempuh pendidikan di Universitas Negeri Semarang 8. Bapak dan ibu yang telah memberikan doa serta dorongan baik moral maupun materi untuk menyelesaikan skripsi ini 9. Teman-teman Manajemen angkatan 2009 atas bantuan dan dukungannya dalam penyusunan skripsi ini 10. Semua pihak yang telah membantu tersusunnya skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan. Semarang, Mei 2013 Penyusun vii SARI Safitri, Abied Luthfi. 2013. “Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio , Return On Asset, Debt to Equity Ratio dan Market Value Added Terhadap Harga Saham dalam Kelompok Jakarta Islamic Indexs Tahun 2008-2011”. Skripsi. Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Dra. Suhermini, M.Si. II.Moh Khoiruddin, S.E., M.Si. Kata Kunci : Harga Saham, Earning Per Share, Price Earning Ratio, Return On Asset, Debt to Equity Ratio, dan Market Value Added. Analisis terhadap penilaian Harga Saham merupakan langkah mendasar yang harus dilakukan sebelum melakukan investasi. Penelitian ini dilakukan karena masih adanya hasil yang tidak relevan antara teori dengan kenyataan, yaitu kenaikan dan penurunan variabel EPS, PER, ROA, DER dan MVA tidak diikuti dengan kenaikan atau penurunan Harga Saham dalam kelompok JII. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh secara simultan dan parsial antara EPS, PER, ROA, DER dan MVA terhadap Harga Saham dalam Kelompok Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2008-2011. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan dalam kelompok Jakarta Islamic Index (JII). Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive random sampling method dan diperoleh 21 perusahaan sebagai sampel penelitian. Periode pengamatan adalah 4 tahun yaitu tahun 2008-2011 sehingga, unit analisis yang diperoleh adalah 84. Variabel penelitian terdiri dari variabel bebas yaitu EPS (X1), PER (X2), ROA (X3), DER (X4), dan MVA (X5), serta Harga Saham (Y) sebagai variabel terikat. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi.Teknik analisis data yang digunakan yaitu regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis regresi diketahui bahwa secara simultan EPS, PER, ROA, DER dan MVA berpengaruh terhadap Harga Saham dalam Kelompok JII tahun 2008-2011. Secara parsial EPS, PER, dan MVA berpengaruh secara signifikan terhadap Harga Saham, sedangkan ROA dan DER tidak berpengaruh terhadap Harga Saham dalam Kelompok JII tahun 2008-2011. Saran yang dapat diberikan bagi investor sebaiknya memperhatikan EPS, PER dan MVA, karena rasio tersebut berpengaruh terhadap Harga Saham dalam Kelompok JII tahun 2008-2011. ROA dan DER tidak perlu menjadi perhatian utama dalam menganalisis Harga Saham dalam kelompok JII tahun 2008-2011, karena sudah adanya batasan hutang yang berbasis bunga adalah kurang dari 82% dan batasan pendapatan yaitu total pendapatan bunga dan pendapatan tidak halal lainnya dibandingkan dengan total pendapatan usaha adalah kurang dari 10%, sehingga hutang perusahaan terkendali dan pendapatan perusahaan dalam kelompok JII juga relatif stabil. Bagi manajemen perusahaan, sebaiknya lebih memperhatikan aspek EPS, PER dan MVA, karena sesuai dengan hasil penelitian ketiga variabel ini berpengaruh terhadap Harga Saham dalam kelompok JII tahun 2008-2011. viii ABSTRACT Safitri, Abied Luthfi.2013.”The Effect of Earning Per Share, Price Earning Ratio, Return On Asset, Debt to Equity Ratio and Market Value Added on Stock Price Group Jakarta Islamic Index Year 2008-2011”. Skripsi.Management Department.Faculty of Economics.State University of Semarang.Advisor I. Dra.Suhermini, M.Si. II.MohKhoiruddin, S.E., M.Si. Keyword : Stock Price, Earning Per Share, Price Earning Ratio, Return On Asset, Debt to Equity Ratio and Market Value Added. Analysis of the Stock Price assessment is a fundamental step to be done before investing. The research was conducted because irrelevant results between theory and reality, the increase and decrease in variable EPS, PER, ROA, DER and MVA are not followed by the increase or decrease in the Stock Price JIIgroup. The purpose of this researchis to determine the effect of simultaneously and partially between EPS, PER, ROA, DER and MVA on Stock Price in Jakarta Islamic Index (JII) Group year 2008-2011 The population is acompanygroup in Jakarta Islamic Index (JII). Sampling technique is done by purposive random sampling method and acquired 21 companies as the study sample. Observation period is 4 yearsin 2008-2011 so, the unit of analysis is 84. Variabel consist of the independent variabelare EPS (X1), PER (X2), ROA (X3), DER (X4), and MVA (X5), and Stock Price (Y) as the dependent variabel. Methods of data collection in this study isthe method of data analysis using documentation. Data analysis technique that used is multiple linier regression. Based on the results of regression analysis found that simultaneous EPS, PER, ROA, DER and MVA effect on Stock Price Group JII year 2008-2011. Partially EPS, PER and MVA significantly affect the stock price, while the ROA and DER do not affect the stock price in JII group year 2008-2011. The research states that the investors should pay attention to EPS, PER and MVA, because the ratio affect the stock price in on group JII year 2008-2011. ROA and DER have not to be main concern in analyzing the stock price on JII group year 2008-2011, because there is the interest-based debt limit which is less than 82% and the income limits total interest income and other income are not halal compared to total revenue which is less than 10%, so the controlled corporate debt and corporate earnings in the JII group are relatively stable. The management of the company, should pay more attention to the aspects of EPS, PER and MVA, because according to the results of a research of these three variables affect the stock price on JII group year 2008-2011. ix DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... ii PENGESAHAN KELULUSAN ..................................................................... iii PERNYATAAN ............................................................................................... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. v KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi SARI ...........................................................................................................viii ABSTRACT ..................................................................................................... ix DAFTAR ISI ................................................................................................... x DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................xvii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................... 1 1.2 Perumusan Masalah .......................................................................... 27 1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................... 27 1.4 Kegunaan Penelitian .......................................................................... 27 BAB II KERANGKA TEORITIK 2.1 Pasar Modal Syariah ......................................................................... 29 2.2 Jakarta Islamic Index (JII) ................................................................ 31 2.3 Saham ................................................................................................ 32 x 2.3.1 Saham Syariah ............................................................................ 33 2.3.2 Keuntungan dan Risiko Saham .................................................. 34 2.4 Harga Saham 2.4.1 Jenis Nilai Saham ....................................................................... 37 2.4.2 Penilaian Harga Saham .............................................................. 38 2.4.3 Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham ................................ 40 2.5 Earning Per Share (EPS) .................................................................. 41 2.6 Price Earning Ratio (PER) ............................................................... 42 2.7 Return On Asset (ROA) .................................................................... 43 2.8 Debt to Equity Ratio (DER) .............................................................. 43 2.9 Market Value Added (MVA) ............................................................ 44 2.10 Penelitian Terdahulu ......................................................................... 45 2.11 Kerangka Berfikir .............................................................................. 48 2.12 Hipotesis ............................................................................................ 52 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data ...................................................................... 53 3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ........................... 53 3.3 Variabel Penelitian 3.3.1 Variabel Bebas (Independen) .................................................... 56 3.3.2 Variabel Terikat (Dependen) ...................................................... 58 3.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 58 3.5 Teknik Analisis Data 3.5.1 Analisis Statistik Deskriptif ....................................................... 58 xi 3.5.2 Uji Asumsi Klasik ...................................................................... 59 3.5.3 Analisis Regresi Berganda ......................................................... 68 3.5.4 Uji Hipotesis .............................................................................. 69 3.5.5 Koefisien Determinasi ................................................................ 70 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Statistik Deskriptif ....................................................... 71 4.1.2 Analisis Regresi Berganda ......................................................... 77 4.1.3 Uji Hipotesis .............................................................................. 79 4.1.4 Koefisien Determinasi ............................................................... 82 4.2 Pembahasan 4.2.1 Pengaruh EPS, PER, ROA, DER dan MVA terhadap Harga Saham dalam Kelompok JII ....................................................... 83 4.2.2 Pengaruh EPS terhadap Harga Saham dalam Kelompok JII ..... 83 4.2.3 Pengaruh PER terhadap Harga Saham dalam Kelompok JII ..... 85 4.2.4 Pengaruh ROA terhadap Harga Saham dalam Kelompok JII ..................................................................................................... 86 4.2.5 Pengaruh DER terhadap Harga Saham dalam Kelompok JII .... 88 4.2.6 Pengaruh MVA terhadap Harga Saham dalam Kelompok JII ..................................................................................................... 90 xii BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan ............................................................................................ 92 5.2 Saran ................................................................................................. 92 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 94 LAMPIRAN xiii DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Kinerja Indeks Saham Syariah Tahun 2008-2011 ............................. 2 Tabel 1.2 Data EPS dan Harga Saham .............................................................. 7 Tabel 1.3 Data PER dan Harga Saham............................................................... 11 Tabel 1.4 Data ROA dan Harga Saham ............................................................ 15 Tabel 1.5 Data DER dan Harga Saham .............................................................. 19 Tabel 1.6 Data MVA dan Harga Saham............................................................. 23 Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu ........................................................ 46 Tabel 3.1 Pemilihan Sampel Berdasar Kriteria ................................................ 55 Tabel 3.2 Hasil Uji Normalitas .......................................................................... 62 Tabel 3.3 Standar Autokorelasi ......................................................................... 62 Tabel 3.4 Hasil Uji Autokorelasi ....................................................................... 63 Tabel 3.5 Hasil Uji Multikolinieritas ................................................................ 64 Tabel 3.6 Hasil Uji Multikolinieritas ................................................................ 64 Tabel 3.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................ 67 Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Harga Saham ...................................................... 71 Tabel 4.2 Statistik Deskriptif EPS ..................................................................... 72 Tabel 4.3 Statistik Deskriptif PER .................................................................... 73 Tabel 4.4 Statistik Deskriptif ROA ................................................................... 74 Tabel 4.5 Statistik Deskriptif DER .................................................................... 75 Tabel 4.6 Statistik Deskriptif MVA .................................................................. 76 Tabel 4.12 Hasil Analisis Regresi Berganda ..................................................... 78 xiv Tabel 4.13 Hasil Uji Statistik F ......................................................................... 80 Tabel 4.14 Hasil Uji Statistik t .......................................................................... 81 Tabel 4.15 Koefisien Determinasi ..................................................................... 82 xv DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kerangka Berfikir Model Penelitian ............................................. 51 Gambar 3.1 Grafik Normal Plot Harga Saham ................................................. 60 Gambar 3.2 Grafik Histogram Harga Saham ................................................... 61 Gambar 3.3 Grafik Scatterplot Variabel Dependen : Harga Saham .................. 66 xvi DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Surat Keterangan dari MXL UNNES Lampiran 2 : Daftar Saham yang Masuk dalam Perhitungan Jakarta Islamic Index (JII) Periode 1 Juni s.d 30 November 2012 Lampiran 3 : Tabulasi Data EPS, PER, ROA, DER, MVA dan Harga Saham Tahun 2008-2011 sebelum penentuan sampel Lampiran 4 : Tabulasi Data EPS, PER, ROA, DER, MVA dan Harga Saham Tahun 2008-2011 setelah penentuan sampel Lampiran 5 : Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor : KEP-180/BL/2006, tanggal 30 Juni 2009 Lampiran 6 : Proses Seleksi Saham dalam Kelompok Jakarta Islamic Index (JII) oleh BEI xvii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal di Indonesia merupakan salah satu faktor terpenting dalam membangun perekonomian nasional. Adanya pasar modal akan menambah alternatif pilihan investasi bagi pemodal terutama dalam kondisi saat kebutuhan akan permodalan cukup besar. Abigael K dan Ika S (2008:75), menyatakan bahwa pasar modal akan menambah alternatif sumber dana bagi usaha yang pada akhirnya dapat memperbaiki struktur modal perusahaan. PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama dengan PT. Danareksa Invesment Management (DIM) dalam rangka mengembangkan pasar modal syariah telah meluncurkan indeks saham yang dibuat berdasarkan syariah islam, yaitu Jakarta Islamic Index (JII). Indeks ini dimaksudkan untuk digunakan sebagai acuan (benchmark) untuk mengukur kinerja suatu investasi pada saham dengan basis syariah. Proses seleksi JII berdasarkan kinerja perdagangan saham syariah yang dilakukan oleh BEI antara lain: (1) Saham-saham yang dipilih adalah saham-saham syariah yang termasuk ke dalam DES yang diterbitkan oleh Bapepam dan LK, (2) Saham-saham syariah tersebut kemudian dipilih 60 saham berdasarkan urutan kapitalisasi terbesar selama 1 tahun terakhir, (3) 60 saham yang mempunyai kapitalisasi terbesar tersebut, kemudian dipilih 30 saham berdasarkan likuiditas yaitu 1 2 urutan nilai transaksi terbesar di pasar reguler selama 1 tahun terakhir (www.IDX.co.id), dan Peraturan Nomor II.K1 Tahun 2009 menyatakan bahwa, saham-saham yang masuk ke Daftar Efek Syariah (DES) mempunyai batasan total hutang yang berbasis bunga dibanding dengan total aset tidak lebih dari 82% dan total pendapatan bunga dan pendapatan tidak halal lainnya dibandingkan dengan total pendapatan usaha dan pendapatan lain tidak lebih dari 10%. Pada tahun 2008 saat terjadi krisis subprime mortgages yaitu kerugian yang terjadi di pasar perumahan berdampak pada sektor keuangan Amerika Serikat. Lembaga-lembaga keuangan mulai goyah karena nilai investasi cendurung turun. Perkembangan indeks saham syariah dalam JII selama tahun 2008-2011 tidak dapat bertahan lama, pada tahun 2008-2010 indeks saham syariah dalam JII mengalami penurunan secara berturut-turut, dan pada tahun 2011 indeks saham syariah baru mulai mengalami peningkatan kembali dari 115.719 menjadi 537.031. Indeks saham syariah dalam kelompok JII tahun 2008-2011 dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 1.1 Kinerja Indeks Saham JII Tahun 2008-2011 No Tahun Indeks JII 2008 216.189 1 2009 200.993 2 2010 115.719 3 2011 537.031 4 Sumber : IDX Statistics Tahun 2008 – 2011 Indeks saham JII pada tahun 2008-2011 mengalami fluktuatif. Pada tahun 2008-2010 mengalami penurunan secara berturut-turut, dan pada 3 tahun 2011 indeks JII baru mulai mengalami kenaikan. Hal ini membuktikan bahwa sebagian besar kegiatan operasionalnya dipengaruhi oleh bunga sedangkan Peraturan Nomor II.K1 Tahun 2009, menyatakan bahwa syarat saham yang tergabung dalam JII memiliki total hutang yang berbasis bunga dibanding dengan total aset tidak lebih dari 82%, sedangkan total pendapatan bunga dan pendapatan tidak halal lainnya dibanding dengan total pendapatan lain-lain tidak lebih dari 10%. Pergerakan saham akan menentukan investor dalam memilih saham yang terbaik, oleh karena itu analisis terhadap penilaian harga saham merupakan langkah mendasar yang harus dilakukan sebelum melakukan investasi, sehingga trader tidak terjebak pada kondisi yang merugikan. Dua pendekatan yang dapat digunakan dalam menilai saham yaitu pendekatan fundamental dan pendekatan teknikal. Penelitian ini lebih tepat menggunakan pendekatan fundamental karena nilai saham tidak hanya mewakili nilai intrinsik perusahaan pada suatu saat saja, namun juga mencerminkan harapan mengenai kemampuan atau kinerja perusahaan dalam meningkatkan nilai kekayaan di kemudian hari. Penilaian kinerja perusahaan dalam analisis fundamental dapat dilihat dari faktor keuangan yang di dalamnya terdapat analisis berupa rasio keuangan. Hal mendasar yang digunakan untuk menganalisis kinerja perusahaan, yaitu (1) Earning Per Share (EPS), yang menunjukkan perbandingan antara besarnya keuntungan bersih yang diperoleh investor atau pemegang saham terhadap jumlah lembar saham. Semakin tinggi nilai 4 EPS keuntungan pemegang saham akan semakin besar. Herlina dan Hadianto (2007) dalam Hadianto (2008:164) dengan keuntungan pemegang saham yang semakin besar akan mendorong kenaikan harga saham. Pernyataan ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Abigael K dan Ika S (2008), Hadianto (2008), Wiguna dan Mendari (2008), Wijayanti (2010), Asri (2011), Seetharaman dan Raj (2011), Hatta dan Dwiyanti (2012), Haryuningputri dan Widyarti (2012) serta Menaje Jr (2012) yang menyatakan bahwa EPS berpengaruh positif terhadap harga saham. Kinerja perusahaan (2) Price Earning Ratio (PER), merupakan rasio yang menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Gitman (2006) dalam Hadianto (2008:164) Rasio ini mengindikasikan derajat kepercayaan investor pada kinerja masa depan perusahaan. Semakin tinggi PER, investor semakin percaya pada emiten, sehingga harga saham semakin mahal, Darmadji dan Fakhruddin (2006:198). Penyataan ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Hadianto (2008), Stella (2009), Wijayanti (2010), Hatta dan Dwiyanto (2012) serta Zuliarni (2012), yang menyatakan bahwa PER berpengaruh positif terhadap harga saham. Kinerja perusahaan (3) adalah profit, sekuat apapun struktur modal suatu bisnis tetapi tidak akan ada artinya jika tidak bisa menghasilkan keuntungan. Keuntungan diperoleh dari investasi yang ditanamkan perusahaan, investasi ini banyak yang berbentuk aset, sehingga aset dapat menjelaskan seberapa besar perusahaan memperoleh labanya. Perbandingan 5 aset dan laba ini dapat dilihat dalam Return On Asset (ROA). Robert Ang (1997) dalam Abigael K dan Ika S (2008:78), menyatakan bahwa semakin besar ROA, maka semakin baik karena tingkat keuntungan yang dihasilkan perusahaan dari pengelolaan asetnya semakin besar, dengan pengelolaan aset yang semakin efisien maka tingkat kepercayaan investor terhadap perusahaan akan meningkat yang nantinya akan meningkatkan harga saham. Pernyataan ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Abigael K dan Ika S (2008), Zuliarni (2012), yang menyatakan bahwa ROA berpengaruh positif terhadap Harga Saham. Kinerja perusahaan (4) adalah permodalan. Perbandingan antara hutang dan modal akan memberikan informasi mengenai struktur modalnya yang dapat dilihat melalui Debt to Equity Ratio (DER). Robert Ang (1997) dalam Abigael K dan Ika S (2008:78), menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat leverage terhadap total shareholders equity yang dimiliki perusahaan. Semakin besar DER menunjukkan semakin besar biaya hutang yang harus dibayar perusahaan sehingga profitabilitas akan berkurang. Hal ini menyebabkan hak para pemegang saham berkurang, dan akan berpengaruh pada minat investor yang juga akan mempengaruhi harga saham yang semakin menurun. Pernyataan ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Abigael K dan Ika S (2008) dan Stella (2009) serta Hatta dan Dwiyanto (2012), yang menyatakan bahwa DER berpengaruh negatif terhadap Harga Saham. 6 Kinerja perusahaan (5) adalah penambahan nilai perusahaan. Market Value Added (MVA) merupakan alat investasi efektif yang merepresentasikan penilaian pasar atas kinerja perusahaan. Jika pasar menghargai perusahaan melebihi nilai modal yang diinvestasikan berarti manajemen mampu menciptakan nilai untuk para pemegang saham. Husnan dan Pudjiastuti (2006:66), menyatakan bahwa semakin besar MVA semakin berhasil pekerjaan manajemen mengelola perusahaan. Nilai MVA yang semakin besar akan meningkatkan harga saham. Pernyataan ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Mardiyanto (2013) dan Rosy, yang menyatakan bahwa MVA berpengaruh positif terhadap Harga Saham. Penelitian ini dilaksanakan pada fenomena yang terjadi yaitu penyimpangan antara hasil penelitian terdahulu dengan kenyataan yang ada. Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada data penelitian yang sama-sama diambil di Bursa Efek Indonesia dan menggunakan variabel yang pernah diteliti untuk membuktikan kebenaran teori tersebut masih layak atau tidak. Perbedaan penelitian ini terletak pada Earning Per Share, Price Earning Ratio, Return On Asset, Debt to Equity Ratio, dan Market Value Added terhadap Harga Saham dalam kelompok Jakarta Islamic Index pada tahun pengamatan 2008-2011. Di bawah ini disediakan gap fenomena terhadap hasil penelitian terdahulu yang berupa tabel hubungan variabel EPS, PER, ROA, DER dan MVA terhadap harga saham dalam kelompok Jakarta Islamic Index untuk tahun 2008-2011, adalah sebagai berikut : 7 No KODE Nama Emiten 1 AALI PT. Astra Agro Lestari Tbk. 2 3 4 5 6 7 8 9 ADRO AKRA ANTM ASII ASRI BKSL BORN CPIN PT. Adaro Energy Tbk. PT. AKR Corporindo Tbk. PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk PT. Astra International Tbk PT. Alam Sutera Realty Tbk. PT. Sentul City Tbk. PT.Borneo Lumbung Energy & Metal Tbk. Charoen Pokphand Indonesia Tbk. Tabel 1.2 Data EPS dan Harga Saham 2008-2011 Tahun EPS (Rp) HARGA SAHAM (Rp) 2008 Rp 1,670.76 Rp 9,800 2009 Rp 1,054.55 Rp 22,750 Negatif 2010 Rp 1,280.70 Rp 26,200 Positif 2011 Rp 1,086.65 Rp 21,700 Positif 2008 Rp 27.74 Rp 485 2009 Rp 136.54 Rp 1,730 Positif 2010 Rp 69.01 Rp 2,550 Negatif 2011 Rp 158.62 Rp 1,770 Negatif 2008 Rp 67.20 Rp 683 2009 Rp 87.54 Rp 1,109 Positif 2010 Rp 81.97 Rp 1,730 Negatif 2011 Rp 133.75 Rp 3,025 Positif 2008 Rp 143.43 Rp 1,090 2009 Rp 636.35 Rp 2,200 Positif 2010 Rp 176.49 Rp 2,450 Negatif 2011 Rp 201.79 Rp 1,620 Negatif 2008 Rp 230.00 Rp 1,055 2009 Rp 248.02 Rp 3,470 Positif 2010 Rp 352.60 Rp 5,455 Positif Positif 2011 Rp 527.27 Rp 7,400 2008 Rp 3.43 Rp 50 2009 Rp 5.26 Rp 105 Positif 2010 Rp 16.26 Rp 295 Positif 2011 Rp 33.74 Rp 460 Positif 2008 Rp 1.65 Rp 69 2009 Rp 0.25 Rp 101 Negatif 2010 Rp 2.29 Rp 109 Positif 2011 Rp 4.35 Rp 265 Positif 2010 Rp 19.72 Rp 1,340 2011 Rp 107.74 Rp 830 2008 Rp 77.32 Rp 8,810 2009 Rp 491.00 Rp 450 Negatif 2010 Rp 136.00 Rp 1,840 Negatif 2008 2009 Hubungan EPS & Harga Saham Negatif 8 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 ENRG EXCL HRUM ICBP INCO INDF INTP ITMG JSMR KLBF Energi Mega Persada Tbk. XL Axiata Tbk. Harum Energy Tbk. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Vale Indonesia Tbk. Indofood Sukses Makmur Tbk. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Indo Tambangraya Megah Tbk. Jasa Marga (Persero) Tbk. Kalbe Farma Tbk. 2011 Rp 144.07 Rp 2,150 2008 Rp (2.43) Rp 79 2009 Rp (120.09) Rp 181 Negatif 2010 Rp (1.54) Rp 124 Negatif 2011 Rp 6.23 Rp 178 Positif 2008 Rp (2.13) Rp 950 2009 Rp 200.92 Rp 1,930 Positif 2010 Rp 339.83 Rp 5,300 Positif 2011 Rp 332.23 Rp 4,525 Positif 2010 Rp 305.16 Rp 9,000 2011 Rp 633.08 Rp 6,850 2010 Rp 292.24 Rp 4,675 2011 Rp 353.98 Rp 5,200 2008 Rp 395.97 Rp 1,930 2009 Rp 161.78 Rp 3,650 Negatif 2010 Rp 395.18 Rp 4,875 Positif 2011 Rp 304.60 Rp 3,200 Positif 2008 Rp 117.81 Rp 930 2009 Rp 23.42 Rp 3,550 Negatif 2010 Rp 336.30 Rp 4,875 Positif 2011 Rp 571.43 Rp 4,600 Negatif 2008 Rp 474.16 Rp 4,600 2009 Rp 746.12 Rp 13,700 Positif 2010 Rp 876.05 Rp 15,950 Positif 2011 Rp 978.35 Rp 17,050 Positif 2008 Rp 231.64 Rp 10,500 2009 Rp 281.29 Rp 31,800 Positif 2010 Rp 1,622.11 Rp 50,750 Positif 2011 Rp 450.39 Rp 38,650 Positif 2008 2009 Negatif 2008 2009 Positif 2008 Rp 104.09 Rp 910 2009 Rp 145.98 Rp 1,810 Positif 2010 Rp 175.51 Rp 3,425 Positif 2011 Rp 194.35 Rp 4,200 Positif 2008 Rp 69.60 Rp 400 2009 Rp 91.47 Rp 1,300 Positif Positif 9 20 21 22 23 24 LKPR LSIP PGAS PTBA SIMP Lippo Karawaci Tbk. PT. London Sumatra Indonesia Tbk. Perusahaan Gas Negara Tbk. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. Salim Ivomas Pratama Tbk. 2010 Rp 126.66 Rp 3,250 Positif 2011 Rp 151.61 Rp 3,400 Positif 2008 Rp 212.44 Rp 761 2009 Rp 222.43 Rp 485 Negatif 2010 Rp 24.29 Rp 6,690 Negatif 2011 Rp 25.13 Rp 6,660 Negatif 2008 Rp 679.74 Rp 585 2009 Rp 518.47 Rp 1,670 Negatif 2010 Rp 757.25 Rp 2,570 Positif 2011 Rp 306.40 Rp 2,250 Positif 2008 Rp 27.60 Rp 1,860 2009 Rp 256.96 Rp 3,900 Positif 2010 Rp 257.38 Rp 4,425 Positif 2011 Rp 254.25 Rp 3,175 Positif 2008 Rp 741.18 Rp 6,900 2009 Rp 1,183.84 Rp 17,250 Positif 2010 Rp 871.86 Rp 22,950 Negatif 2011 Rp 1,339.27 Rp 17,350 Negatif Rp 183.58 Rp 1,150 2008 2009 2010 2011 25 26 27 28 29 SMGR TINS TLKM TRAM UNTR Semen Gresik (Persero) Tbk. Timah (Persero) Tbk. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Trada Maritime Tbk. United Tractors 2008 Rp 425.45 Rp 4,175 2009 Rp 560.82 Rp 7,550 Positif 2010 Rp 612.53 Rp 9,450 Positif 2011 Rp 667.72 Rp 11,450 Positif 2008 Rp 267.10 Rp 1,080 2009 Rp 62.34 Rp 2,000 Negatif 2010 Rp 188.34 Rp 2,750 Positif 2011 Rp 178.25 Rp 1,670 Positif 2008 Rp 526.76 Rp 6,900 2009 Rp 562.11 Rp 9,450 Positif 2010 Rp 572.27 Rp 7,950 Negatif Negatif 2011 Rp 767.91 Rp 7,050 2008 Rp 5.00 Rp 50 2009 Rp 11.44 Rp 530 Positif 2010 Rp 12.11 Rp 620 Positif 2011 Rp 14.87 Rp 990 Positif 2008 Rp 799.77 Rp 4,230 10 Tbk. 30 UNVR Unilever Indonesia Tbk. 2009 Rp 1,147.48 Rp 14,902 Positif 2010 Rp 117.00 Rp 22,882 Negatif 2011 Rp 1,571.92 Rp 26,350 Positif 2008 Rp 315.50 Rp 7,800 2009 Rp 398.97 Rp 11,050 2010 Rp 443.90 Rp 16,500 Positif 2011 Rp 396.62 Rp 18,800 Negatif Positif Sumber : Ringkasan Kinerja Perusahaan Tahun 2008-2011 Berdasarkan data pada tabel 1.2 ditemukan penyimpangan atau tidak adanya kesesuaian antara teori dengan praktik yang ada. Peningkatan nilai EPS tidak diikuti dengan peningkatan harga saham, atau penurunan EPS tidak diikuti oleh penurunan harga saham atau disebut juga EPS berhubungan secara positif terhadap harga saham. Penyimpangan tersebut terjadi pada 16 perusahaan dari 26 perusahaan yang mempunyai data laporan keuangan lengkap. Perusahaan tersebut antara lain : PT. Astra Agro Lestari Tbk, PT. Adaro Energy Tbk, PT. AKR Corporindo Tbk, PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk, PT. Sentul City Tbk, Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Energi Mega Persada Tbk, Vale Indonesia Tbk, Indofood Sukses Makmur Tbk, Lippo Karawaci Tbk, PT. London Sumatra Indonesia Tbk, Tambang Batubara Bukit Asam Tbk, Timah (Persero) Tbk, Telekomunikasi Indonesia Tbk, United Tractors Tbk, dan Unilever Indonesia Tbk. 11 No KODE Nama Emiten 1 AALI PT. Astra Agro Lestari Tbk. 2 3 4 5 6 7 8 9 ADRO AKRA ANTM ASII ASRI BKSL BORN CPIN PT. Adaro Energy Tbk. PT. AKR Corporindo Tbk. PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk PT. Astra International Tbk PT. Alam Sutera Realty Tbk. PT. Sentul City Tbk. PT.Borneo Lumbung Energy & Metal Tbk. Charoen Pokphand Indonesia Tbk. Tabel 1.3 Data PER dan Harga Saham 2008-2011 Tahun PER (x) HARGA SAHAM (Rp) 2008 5.87 Rp 9,800 2009 21.57 Rp 22,750 Positif 2010 20.46 Rp 26,200 Negatif 2011 13.68 Rp 21,700 Positif 2008 17.49 Rp 485 2009 12.67 Rp 1,730 Negatif 2010 36.95 Rp 2,550 Positif 2011 11.16 Rp 1,770 Positif 2008 10.71 Rp 683 2009 13.37 Rp 1,109 Positif 2010 21.1 Rp 1,730 Positif 2011 22.62 Rp 3,025 Positif 2008 7.6 Rp 1,090 2009 34.73 Rp 2,200 Positif 2010 13.88 Rp 2,450 Negatif 2011 8.03 Rp 1,620 Positif 2008 4.65 Rp 1,055 2009 13.99 Rp 3,470 Positif 2010 15.37 Rp 5,455 Positif 2011 14.03 Rp 7,400 Negatif 2008 14.56 Rp 50 2009 19.95 Rp 105 Positif 2010 18.14 Rp 295 Negatif 2011 13.63 Rp 460 Negatif 2008 96.82 Rp 69 2009 395.44 Rp 101 Positif 2010 47.51 Rp 109 Negatif 2011 60.95 Rp 265 Positif 2010 67.96 Rp 1,340 2011 7.7 Rp 830 2008 5.63 Rp 8,810 2009 4.58 Rp 450 Positif 2010 13.67 Rp 1,840 Positif 2011 14.95 Rp 2,150 Positif 2008 2009 Hubungan PER & Harga Saham Positif 12 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 ENRG EXCL HRUM ICBP INCO INDF INTP ITMG JSMR KLBF Energi Mega Persada Tbk. XL Axiata Tbk. Harum Energy Tbk. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Vale Indonesia Tbk. Indofood Sukses Makmur Tbk. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Indo Tambangraya Megah Tbk. Jasa Marga (Persero) Tbk. Kalbe Farma Tbk. 2008 -34.62 Rp 79 2009 -1.61 Rp 181 Positif 2010 -80.75 Rp 124 Positif 2011 28.59 Rp 178 Positif 2008 -445.79 Rp 950 2009 9.61 Rp 1,930 Positif 2010 15.6 Rp 5,300 Positif 2011 13.62 Rp 4,525 Positif 2010 29.49 Rp 9,000 2011 10.82 Rp 6,850 2010 16 Rp 4,675 2011 14.69 Rp 5,200 2008 4.87 Rp 1,930 2009 22.56 Rp 3,650 Positif 2010 12.34 Rp 4,875 Negatif 2011 10.51 Rp 3,200 Positif 2008 7.89 Rp 930 2009 15.02 Rp 3,550 Positif 2010 14.5 Rp 4,875 Negatif 2011 8.05 Rp 4,600 Positif 2008 9.7 Rp 4,600 2009 68.36 Rp 13,700 Positif 2010 18.21 Rp 15,950 Negatif 2011 17.43 Rp 17,050 Negatif 2008 4.61 Rp 10,500 2009 11.35 Rp 31,800 Positif 2010 31.29 Rp 50,750 Positif 2011 8.74 Rp 38,650 Positif 2008 8.74 Rp 910 2009 12.4 Rp 1,810 Positif 2010 19.51 Rp 3,425 Positif 2011 21.61 Rp 4,200 Positif 2008 5.75 Rp 400 2009 14.21 Rp 1,300 Positif 2010 25.66 Rp 3,250 Positif 2011 22.43 Rp 3,400 Negatif 2008 2009 2008 2009 Positif Negatif 13 20 21 22 23 24 LKPR LSIP PGAS PTBA SIMP Lippo Karawaci Tbk. PT. London Sumatra Indonesia Tbk. Perusahaan Gas Negara Tbk. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. Salim Ivomas Pratama Tbk. 2008 37.32 Rp 761 2009 22.74 Rp 485 Positif 2010 27.99 Rp 6,690 Positif 2011 26.26 Rp 6,660 Positif 2008 4.3 Rp 585 2009 16.11 Rp 1,670 Positif 2010 16.97 Rp 2,570 Positif 2011 7.34 Rp 2,250 Positif 2008 98.28 Rp 1,860 2009 15.18 Rp 3,900 Negatif 2010 17.19 Rp 4,425 Positif 2011 12.49 Rp 3,175 Positif 2008 9.31 Rp 6,900 2009 14.57 Rp 17,250 Positif 2010 26.32 Rp 22,950 Positif 2011 12.95 Rp 17,350 Positif 2011 6.26 Rp 1,150 2008 9.81 Rp 4,175 2009 13.46 Rp 7,550 Positif 2010 15.43 Rp 9,450 Positif 2011 17.15 Rp 11,450 Positif 2008 4.05 Rp 1,080 2009 32.08 Rp 2,000 Positif 2010 14.6 Rp 2,750 Negatif 2011 9.37 Rp 1,670 Positif 2008 14.05 Rp 6,900 2009 16.81 Rp 9,450 Positif 2010 13.89 Rp 7,950 Positif 2011 9.18 Rp 7,050 Positif 2008 9.99 Rp 50 2009 46.32 Rp 530 Positif 2010 51.19 Rp 620 Positif 2011 66.57 Rp 990 Positif 2008 5.5 Rp 4,230 2009 13.51 Rp 14,902 Positif 2010 20.44 Rp 22,882 Positif 2011 16.76 Rp 26,350 Negatif 2008 2009 2010 25 26 27 28 29 SMGR TINS TLKM TRAM UNTR Semen Gresik (Persero) Tbk. Timah (Persero) Tbk. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Trada Maritime Tbk. United Tractors Tbk. 14 30 UNVR Unilever Indonesia Tbk. 2008 24.72 Rp 7,800 2009 27.7 Rp 11,050 Positif 2010 37.17 Rp 16,500 Positif 2011 35.55 Rp 18,800 Negatif Sumber : Ringkasan Kinerja Perusahaan Tahun 2008-2011 Berdasarkan data pada tabel 1.3 ditemukan penyimpangan atau tidak adanya kesesuaian antara teori dengan praktik yang ada. Peningkatan nilai PER tidak diikuti dengan peningkatan harga saham, atau penurunan PER tidak diikuti oleh penurunan harga saham atau disebut juga PER berhubungan secara positif terhadap harga saham. Penyimpangan tersebut terjadi pada 14 perusahaan dari 26 perusahaan yang mempunyai data laporan keuangan lengkap. Perusahaan tersebut antara lain : PT. Astra Agro Lestari Tbk, PT. Adaro Energy Tbk, PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk, PT. Astra International Tbk, PT. Alam Sutera Realty Tbk, PT. Sentul City Tbk, Vale Indonesia Tbk, Indofood Sukses Makmur Tbk, Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Kalbe Farma Tbk, Perusahaan Gas Negara Tbk, Timah (Persero) Tbk, United Tractors Tbk dan Unilever Indonesia Tbk. 15 Tabel 1.4 Data ROA dan Harga Saham 2008-2011 ROA (%) Hubungan ROA & Harga Saham KODE Nama Emiten Tahun 1 AALI PT. Astra Agro Lestari Tbk. 2008 60.58 Rp 9,800 2009 33.02 Rp 22,750 Negatif 2010 33.71 Rp 26,200 Positif 2011 32.66 Rp 21,700 Positif 2008 8.67 Rp 485 2009 20.2 Rp 1,730 Positif 2010 12.44 Rp 2,550 Negatif 2011 17.72 Rp 1,770 Negatif 2008 8.02 Rp 683 2009 7.73 Rp 1,109 Negatif 2010 5.48 Rp 1,730 Negatif 2011 8.91 Rp 3,025 Positif 2008 18.84 Rp 1,090 2009 7.89 Rp 2,200 Negatif 2010 18.46 Rp 2,450 Positif 2011 16.9 Rp 1,620 Positif 2008 19.03 Rp 1,055 2009 18.44 Rp 3,470 Negatif 2010 18.64 Rp 5,455 Positif 2011 16.79 Rp 7,400 Negatif 2008 2.6 Rp 50 2009 3.31 Rp 105 Positif 2010 7.2 Rp 295 Positif 2011 11.17 Rp 460 Positif 2008 0.49 Rp 69 2009 0.34 Rp 101 Negatif 2010 2.15 Rp 109 Positif 2011 2.96 Rp 265 Positif 2010 6.13 Rp 1,340 2011 16.75 Rp 830 2008 7.25 Rp 8,810 2009 40.39 Rp 450 2 3 4 5 6 7 8 9 ADRO AKRA ANTM ASII ASRI BKSL BORN CPIN PT. Adaro Energy Tbk. PT. AKR Corporindo Tbk. PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk PT. Astra International Tbk PT. Alam Sutera Realty Tbk. PT. Sentul City Tbk. PT.Borneo Lumbung Energy & Metal Tbk. Charoen Pokphand 2008 2009 HARGA SAHAM (Rp) No Negatif Negatif 16 Indonesia Tbk. 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 ENRG EXCL HRUM ICBP INCO INDF INTP ITMG JSMR KLBF Energi Mega Persada Tbk. XL Axiata Tbk. Harum Energy Tbk. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Vale Indonesia Tbk. Indofood Sukses Makmur Tbk. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Indo Tambangraya Megah Tbk. Jasa Marga (Persero) Tbk. Kalbe Farma Tbk. 2010 43.24 Rp 1,840 Positif 2011 33.62 Rp 2,150 Negatif 2008 0.15 Rp 79 2009 -13.83 Rp 181 Negatif 2010 -0.31 Rp 124 Negatif 2011 1.87 Rp 178 Positif 2008 -0.26 Rp 950 2009 8.58 Rp 1,930 Positif 2010 14.19 Rp 5,300 Positif 2011 12.4 Rp 4,525 Positif 2010 35.37 Rp 9,000 2011 49.91 Rp 6,850 2010 18.85 Rp 4,675 2011 18.03 Rp 5,200 2008 2.51 Rp 1,930 2009 11.61 Rp 3,650 Positif 2010 26.54 Rp 4,875 Positif 2011 18.68 Rp 3,200 Positif 2008 6.57 Rp 930 2009 10.06 Rp 3,550 Positif 2010 11.49 Rp 4,875 Negatif 2011 11.85 Rp 4,600 Negatif 2008 20.67 Rp 4,600 2009 28.59 Rp 13,700 Positif 2010 27.68 Rp 15,950 Negatif 2011 25.94 Rp 17,050 Negatif 2008 35.31 Rp 10,500 2009 38.08 Rp 31,800 Positif 2010 2.54 Rp 50,750 Negatif 2011 4.62 Rp 38,650 Negatif 2008 6.46 Rp 910 2009 6.76 Rp 1,810 Positif 2010 7.79 Rp 3,425 Positif 2011 8.06 Rp 4,200 Positif 2008 20.65 Rp 400 2008 2009 2008 2009 Negatif Negatif 17 20 21 22 23 24 LKPR LSIP PGAS PTBA SIMP Lippo Karawaci Tbk. PT. London Sumatra Indonesia Tbk. Perusahaan Gas Negara Tbk. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. Salim Ivomas Pratama Tbk. 2009 22.69 Rp 1,300 Positif 2010 25.18 Rp 3,250 Positif 2011 24.02 Rp 3,400 Negatif 2008 4 Rp 761 2009 4.34 Rp 485 2010 4.45 Rp 6,690 Positif 2011 5.39 Rp 6,660 Negatif 2008 26.96 Rp 585 2009 20.78 Rp 1,670 Negatif 2010 24.85 Rp 2,570 Positif 2011 30.78 Rp 2,250 Negatif 2008 5.02 Rp 1,860 2009 28.77 Rp 3,900 Positif 2010 25.13 Rp 4,425 Negatif 2011 24.71 Rp 3,175 Positif 2008 4.18 Rp 6,900 2009 46.57 Rp 17,250 Positif 2010 29.8 Rp 22,950 Negatif 2011 35.27 Rp 17,350 Negatif 2011 11.38 Rp 1,150 2008 33.85 Rp 4,175 2009 35.94 Rp 7,550 Positif 2010 30.35 Rp 9,450 Negatif 2011 25.89 Rp 11,450 Negatif 2008 36.46 Rp 1,080 2009 11.31 Rp 2,000 Negatif 2010 19.17 Rp 2,750 Positif 2011 19.3 Rp 1,670 Negatif 2008 22.26 Rp 6,900 2009 22.91 Rp 9,450 Positif 2010 21.47 Rp 7,950 Positif 2011 20.24 Rp 7,050 Positif 2008 33.02 Rp 50 2009 8.34 Rp 530 Negatif 2010 6.55 Rp 620 Negatif 2011 5.93 Rp 990 Negatif Negatif 2008 2009 2010 25 26 27 28 SMGR TINS TLKM TRAM Semen Gresik (Persero) Tbk. Timah (Persero) Tbk. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Trada Maritime Tbk. 18 29 30 UNTR UNVR United Tractors Tbk. Unilever Indonesia Tbk. 2008 16.86 Rp 4,230 2009 22.31 Rp 14,902 Positif 2010 17.04 Rp 22,882 Negatif 2011 16.76 53.01 26,350 7,800 Negatif 2008 Rp Rp 2009 5.68 Rp 11,050 Negatif 2010 52.16 Rp 16,500 Positif 2011 38.56 Rp 18,800 Negatif Sumber : Ringkasan Kinerja Perusahaan Tahun 2008-2011 Berdasarkan data pada tabel 1.4 ditemukan penyimpangan atau tidak adanya kesesuaian antara teori dengan praktik yang ada. Peningkatan nilai ROA tidak diikuti dengan peningkatan harga saham, atau penurunan nilai ROA tidak diikuti dengan penurunan harga saham atau disebut juga ROA berhubungan positif terhadap harga saham. Penyimpangan tersebut terjadi pada 21 perusahaan dari 26 perusahaan yang mempunyai data laporan keuangan lengkap. Perusahaan tersebut antara lain : PT. Astra Agro Lestari Tbk, PT. Adaro Energy Tbk, PT. AKR Corporindo Tbk, PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk, PT. Astra International Tbk, PT. Sentul City Tbk, Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Energi Mega Persada Tbk,, Indofood Sukses Makmur Tbk, Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Indo Tambangraya Megah Tbk, Kalbe Farma Tbk, Lippo Karawaci Tbk, PT. London Sumatra Indonesia Tbk, Perusahaan Gas Negara Tbk, Tambang Batubara Bukit Asam Tbk, Semen Gresik (Persero) Tbk, Timah (Persero) Tbk, Trada Maritime Tbk, United Tractors Tbk dan Unilever Indonesia Tbk. 19 Tabel 1.5 Data DER dan Harga Saham 2008-2011 HARGA SAHAM (Rp) Hubungan DER & Harga Saham No KODE Nama Emiten Tahun DER (x) 1 AALI PT. Astra Agro Lestari Tbk. 2008 0.23 Rp 9,800 2009 0.18 Rp 22,750 Negatif 2010 0.17 Rp 26,200 Negatif 2011 0.21 Rp 21,700 Negatif 2008 1.41 Rp 485 2009 1.4 Rp 1,730 Negatif 2010 1.18 Rp 2,550 Negatif 2011 1.32 Rp 1,770 Negatif 2008 1.81 Rp 683 2009 1.8 Rp 1,109 Positif 2010 2.01 Rp 1,730 Negatif 2011 1.32 Rp 3,025 Negatif 2008 0.26 Rp 1,090 2009 0.21 Rp 2,200 2010 0.28 Rp 2,450 Positif 2011 0.41 Rp 1,620 Negatif 2008 1.21 Rp 1,055 2009 1 Rp 3,470 Negatif 2010 1.1 Rp 5,455 Positif 2011 1.02 Rp 7,400 Negatif 2008 0.74 Rp 50 2009 0.84 Rp 105 Positif 2010 1.07 Rp 295 Positif 2011 1.16 Rp 460 Positif 2008 0.16 Rp 69 2009 0.22 Rp 101 Positif 2010 0.17 Rp 109 Negatif 2011 0.15 Rp 265 Negatif 2010 0.3 Rp 1,340 2011 0.81 Rp 830 2008 2.91 Rp 8,810 2009 0.82 Rp 450 2 3 4 5 6 7 8 9 ADRO AKRA ANTM ASII ASRI BKSL BORN CPIN PT. Adaro Energy Tbk. PT. AKR Corporindo Tbk. PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk PT. Astra International Tbk PT. Alam Sutera Realty Tbk. PT. Sentul City Tbk. PT.Borneo Lumbung Energy & Metal Tbk. Charoen Pokphand 2008 2009 Negatif Negatif Positif 20 Indonesia Tbk. 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 ENRG EXCL HRUM ICBP INCO INDF INTP ITMG JSMR KLBF Energi Mega Persada Tbk. XL Axiata Tbk. Harum Energy Tbk. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Vale Indonesia Tbk. Indofood Sukses Makmur Tbk. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Indo Tambangraya Megah Tbk. Jasa Marga (Persero) Tbk. Kalbe Farma 2010 0.46 Rp 1,840 Negatif 2011 0.43 Rp 2,150 Negatif 2008 2.39 Rp 79 2009 4.87 Rp 181 Positif 2010 1 Rp 124 Positif 2011 1.83 Rp 178 Positif 2008 5.71 Rp 950 2009 2.11 Rp 1,930 Negatif 2010 1.33 Rp 5,300 Negatif 2011 1.28 Rp 4,525 Negatif 2010 0.4 Rp 9,000 2011 0.31 Rp 6,850 2010 0.45 Rp 4,675 2011 0.42 Rp 5,200 2008 0.21 Rp 1,930 2009 0.29 Rp 3,650 Positif 2010 0.3 Rp 4,875 Positif 2011 0.37 Rp 3,200 Negatif 2008 3.11 Rp 930 2009 2.45 Rp 3,550 Negatif 2010 1.34 Rp 4,875 Negatif 2011 0.7 Rp 4,600 Positif 2008 0.33 Rp 4,600 2009 0.24 Rp 13,700 Negatif 2010 0.17 Rp 15,950 Negatif 2011 0.15 Rp 17,050 Negatif 2008 0.6 Rp 10,500 2009 0.52 Rp 31,800 Negatif 2010 0.51 Rp 50,750 Negatif 2011 0.46 Rp 38,650 Positif 2008 1.18 Rp 910 2009 1.17 Rp 1,810 Negatif 2010 1.37 Rp 3,425 Positif 2011 1.32 Rp 4,200 Negatif 2008 0.38 Rp 400 2008 2009 2008 2009 Positif Negatif 21 Tbk. 20 21 22 23 24 LKPR LSIP PGAS PTBA SIMP Lippo Karawaci Tbk. PT. London Sumatra Indonesia Tbk. Perusahaan Gas Negara Tbk. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. Salim Ivomas Pratama Tbk. 2009 0.37 Rp 1,300 Negatif 2010 0.23 Rp 3,250 Negatif 2011 0.27 Rp 3,400 Positif 2008 1.54 Rp 761 2009 1.4 Rp 485 Positif 2010 1.03 Rp 6,690 Negatif 2011 0.94 Rp 6,660 Positif 2008 0.54 Rp 585 2009 0.27 Rp 1,670 Negatif 2010 0.22 Rp 2,570 Negatif 2011 0.16 Rp 2,250 Positif 2008 2.47 Rp 1,860 2009 1.35 Rp 3,900 Negatif 2010 1.22 Rp 4,425 Negatif 2011 1.8 Rp 3,175 Negatif 2008 0.51 Rp 6,900 2009 0.4 Rp 17,250 Negatif 2010 0.36 Rp 22,950 Negatif 2011 0.41 Rp 17,350 Negatif 2011 0.68 Rp 1,150 2008 0.3 Rp 4,175 2009 0.26 Rp 7,550 Negatif 2010 0.29 Rp 9,450 Positif 2011 0.25 Rp 11,450 Negatif 2008 0.51 Rp 1,080 2009 0.42 Rp 2,000 Negatif 2010 0.4 Rp 2,750 Negatif 2011 0.43 Rp 1,670 Negatif 2008 1.38 Rp 6,900 2009 1.22 Rp 9,450 Negatif 2010 0.98 Rp 7,950 Positif 2011 0.69 Rp 7,050 Positif 2008 0.36 Rp 50 2009 0.41 Rp 530 Positif 2010 0.78 Rp 620 Positif 2011 0.71 Rp 990 Negatif 2008 2009 2010 25 26 27 28 SMGR TINS TLKM TRAM Semen Gresik (Persero) Tbk. Timah (Persero) Tbk. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Trada Maritime Tbk. 22 29 30 UNTR UNVR United Tractors Tbk. Unilever Indonesia Tbk. 2008 1.05 Rp 4,230 2009 0.76 Rp 14,902 Negatif 2010 0.74 Rp 22,882 Negatif 2011 0.69 Rp 26,350 Negatif 2008 1.1 Rp 7,800 2009 1.02 Rp 11,050 Negatif 2010 1.15 Rp 16,500 Positif 2011 1.36 Rp 18,800 Positif Sumber : Ringkasan Kinerja Perusahaan Tahun 2008-2011 Berdasarkan data pada tabel 1.5 ditemukan penyimpangan atau tidak adanya kesesuaian antara teori dengan praktik yang ada. Peningkatan nilai DER tidak diikuti dengan penurunan harga saham, atau penurunan DER tidak diikuti oleh kenaikan harga saham atau disebut juga DER berhubungan secara negatif terhadap harga saham. Penyimpangan tersebut terjadi pada 18 perusahaan dari 26 perusahaan yang mempunyai data laporan keuangan lengkap. Perusahaan tersebut antara lain : PT. AKR Corporindo Tbk, PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk, PT. Astra International Tbk, PT. Alam Sutera Tbk, PT. Sentul City Tbk, Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Energi Mega Persada Tbk, Vale Indonesia Tbk, Indofood Sukses Makmur Tbk, Indo Tambangraya Megah Tbk, Jasa Marga (Persero) Tbk, Kalbe Farma Tbk, Lippo Karawaci Tbk, PT. London Sumatra Indonesia Tbk, Semen Gresik (Persero) Tbk, Telekomunikasi Indonesia Tbk, Trada Maritime Tbk, dan Unilever Indonesia Tbk. 23 Tabel 1.6 Data MVA dan Harga Saham 2008-2011 Nilai Saham Nilai Buku MVA (Rp) (Billion Rp) (RP) No KODE Nama Emiten Tahun 1 AALI PT. Astra Agro Lestari Tbk. 2008 Rp 16,076 Rp 3,274 2009 Rp 7,815 2010 Rp 9,126 2011 2 3 4 5 6 7 8 9 ADRO AKRA ANTM ASII PT. Adaro Energy Tbk. PT. AKR Corporindo Tbk. PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk PT. Astra International Tbk ASRI BKSL BORN CPIN PT. Alam Sutera Realty Tbk. PT. Sentul City Tbk. PT.Borneo Lumbung Energy & Metal Tbk. Charoen Pokphand Indonesia Tbk. Hubungan MVA & Harga Saham Rp 12,801.66 HARGA SAHAM (Rp) Rp 9,800 Rp 3,954 Rp 3,861.11 Rp 22,750 Negatif Rp 4,580 Rp 4,546.41 Rp 26,200 Positif Rp 6,072 Rp(11,441) Rp 17,513.19 Rp 21,700 Negatif 2008 Rp 6,257 Rp 438 Rp 5,819.02 Rp 485 2009 Rp 41,153 Rp 545 Rp 40,607.61 Rp 1,730 Positif 2010 Rp 46,627 Rp 581 Rp 46,046.23 Rp 2,550 Positif 2011 Rp 35,887 Rp 692 Rp 35,194.63 Rp 1,770 Positif 2008 Rp 3,365 Rp 515 Rp 2,850.43 Rp 683 2009 Rp 1,846 Rp 555 Rp 1,291.22 Rp 1,109 Negatif 2010 Rp 5,941 Rp 629 Rp 5,311.83 Rp 1,730 Positif 2011 Rp 9,005 Rp 935 Rp 8,069.70 Rp 3,025 Positif 2008 Rp 42,996 Rp 845 Rp 42,150.67 Rp 1,090 2009 Rp 27,800 Rp 854 Rp 26,945.68 Rp 2,200 Negatif 2010 Rp 16,721 Rp 1,004 Rp 15,716.63 Rp 2,450 Negatif 2011 Rp 7,594 Rp 1,129 Rp 6,464.67 Rp 1,620 Positif 2008 Rp 38,790 Rp 8,171 Rp 30,618.78 Rp 1,055 2009 Rp 34,080 Rp 9,854 Rp 24,225.63 Rp 3,470 Negatif 2010 Rp 58,503 Rp 12,180 Rp 46,322.75 Rp 5,455 Positif 2011 Rp 74,318 Rp 18,733 Rp 55,584.96 Rp 7,400 Positif 2008 Rp 1,370 Rp 102 Rp 1,267.55 Rp 50 2009 Rp 1,352 Rp 108 Rp 1,244.10 Rp 105 Negatif 2010 Rp 7,809 Rp 124 Rp 7,685.38 Rp 295 Positif 2011 Rp 7,571 Rp 156 Rp 7,414.99 Rp 460 Negatif 2008 Rp 1,612 Rp 231 Rp 1,380.77 Rp 69 2009 Rp 2,488 Rp 228 Rp 2,260.14 Rp 101 Positif 2010 Rp 3,100 Rp 144 Rp 2,956.12 Rp 109 Positif 2011 Rp 5,995 Rp 146 Rp 5,848.66 Rp 265 Positif 2010 Rp 4,015 Rp 372 Rp 3,643.23 Rp 1,340 2011 Rp 18,574 Rp 480 Rp 18,094.49 Rp 830 2008 Rp 4,698 Rp 402 Rp 4,296.03 Rp 8,810 2009 Rp 1,496 Rp 893 Rp 603.03 Rp 450 Positif 2010 Rp 7,563 Rp 2,719 Rp 4,844.11 Rp 1,840 Positif 2011 Rp 11,691 Rp Rp 11,313.55 Rp 2,150 Positif 2008 2009 377 Negatif 24 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 ENRG EXCL HRUM ICBP INCO INDF INTP ITMG JSMR KLBF Energi Mega Persada Tbk. XL Axiata Tbk. Harum Energy Tbk. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Vale Indonesia Tbk. Indofood Sukses Makmur Tbk. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Indo Tambangraya Megah Tbk. Jasa Marga (Persero) Tbk. Kalbe Farma Tbk. 2008 Rp 17,010 Rp 258 Rp 16,752.29 Rp 79 2009 Rp 16,334 Rp 121 Rp 16,213.08 Rp 181 Negatif 2010 Rp 11,834 Rp 144 Rp 11,689.73 Rp 124 Positif 2011 Rp 18,190 Rp 151 Rp 18,038.72 Rp 178 Positif 2008 Rp 4,139 Rp 608 Rp 3,531.40 Rp 950 2009 Rp 7 Rp 1,035 Rp (1,027.69) Rp 1,930 Negatif 2010 Rp 10,232 Rp 1,377 Rp 8,855.05 Rp 5,300 Positif 2011 Rp 8,209 Rp 1,607 Rp 6,601.63 Rp 4,525 Positif 2010 Rp 6,602 Rp 851 Rp 5,750.70 Rp 9,000 2011 Rp 17,642 Rp 1,317 Rp 16,324.60 Rp 6,850 2010 Rp 6,661 Rp 1,530 Rp 5,131.31 Rp 4,675 2011 Rp 7,278 Rp 1,837 Rp 5,441.29 Rp 5,200 2008 Rp 21,211 Rp 1,676 Rp 19,534.96 Rp 1,930 2009 Rp 18,181 Rp 1,501 Rp 16,679.80 Rp 3,650 Negatif 2010 Rp 19,552 Rp 1,518 Rp 18,034.18 Rp 4,875 Positif 2011 Rp 9,054 Rp 1,615 Rp 7,439.44 Rp 3,200 Positif 2008 Rp 14,209 Rp 968 Rp 13,241.08 Rp 930 2009 Rp 18,975 Rp(38,843) Rp 57,818.39 Rp 3,550 Positif 2010 Rp 26,422 Rp 1,912 Rp 24,510.40 Rp 4,875 Positif 2011 Rp 20,321 Rp 3,600 Rp 16,720.92 Rp 4,600 Positif 2008 Rp 3,387 Rp 2,309 Rp 1,077.94 Rp 4,600 2009 Rp 10,030 Rp 2,901 Rp 7,128.60 Rp 13,700 Positif 2010 Rp 16,915 Rp(16,448) Rp 33,362.55 Rp 15,950 Positif 2011 Rp 16,206 Rp 4,274 Rp 11,931.90 Rp 17,050 Negatif 2008 Rp 16,360 Rp 5,915 Rp 10,444.96 Rp 10,500 2009 Rp 16,361 Rp 9,500 Rp 6,860.80 Rp 31,800 Negatif 2010 Rp 16,362 Rp 1,883 Rp 14,478.99 Rp 50,750 Positif 2011 Rp 16,363 Rp 778 Rp 15,585.21 Rp 38,650 Negatif 2008 Rp 2,971 Rp 966 Rp 2,004.53 Rp 910 2009 Rp 4,489 Rp 1,056 Rp 3,432.62 Rp 1,810 Positif 2010 Rp 6,731 Rp 1,138 Rp 5,592.76 Rp 3,425 Positif 2011 Rp 7,871 Rp 1,359 Rp 6,512.14 Rp 4,200 Positif 2008 Rp 2,837 Rp 357 Rp 2,480.32 Rp 400 2009 Rp 4,224 Rp 424 Rp 3,799.58 Rp 1,300 Positif 2010 Rp 20,453 Rp 529 Rp 19,923.88 Rp 3,250 Positif 2011 Rp 11,391 Rp 642 Rp 10,749.42 Rp 3,400 Negatif 2008 2009 2008 2009 Negatif Positif 25 20 21 22 23 24 LKPR LSIP Lippo Karawaci Tbk. PT. London Sumatra Indonesia Tbk. PGAS PTBA SIMP Perusahaan Gas Negara Tbk. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. Salim Ivomas Pratama Tbk. 2008 Rp 4,615 Rp 260 Rp 4,354.89 Rp 761 2009 Rp 13,908 Rp 282 Rp 13,625.54 Rp 485 2010 Rp 20,680 Rp 356 Rp 20,323.52 Rp 6,690 Positif 2011 Rp 17,618 Rp 408 Rp 17,210.29 Rp 6,660 Positif 2008 Rp 11,836 Rp 10,892 Rp 944.10 Rp 585 2009 Rp 7,174 Rp(36,105) Rp 43,279.38 Rp 1,670 Positif 2010 Rp 9,217 Rp 3,337 Rp 5,879.61 Rp 2,570 Negatif 2011 Rp 8,117 Rp 856 Rp 7,261.14 Rp 2,250 Negatif 2008 Rp 35,069 Rp 308 Rp 34,760.94 Rp 1,860 2009 Rp 31,737 Rp 484 Rp 31,253.03 Rp 3,900 Negatif 2010 Rp 40,288 Rp 572 Rp 39,715.90 Rp 4,425 Positif 2011 Rp 39,942 Rp 709 Rp 39,233.10 Rp 3,175 Positif 2008 Rp 30,413 Rp 1,735 Rp 28,677.80 Rp 6,900 2009 Rp 18,650 Rp 2,474 Rp 16,175.59 Rp 17,250 Negatif 2010 Rp 17,091 Rp 2,763 Rp 14,327.82 Rp 22,950 Negatif 2011 Rp 15,002 Rp 3,544 Rp 11,458.37 Rp 17,350 Positif 2011 Rp 16,494 Rp 959 Rp 15,534.79 Rp 1,150 2008 Rp 3,985 Rp 1,360 Rp 2,624.54 Rp 4,175 2009 Rp 8,846 Rp 1,719 Rp 7,126.76 Rp 7,550 Positif 2010 Rp 31,995 Rp 2,024 Rp 29,970.82 Rp 9,450 Positif 2011 Rp 18,855 Rp 2,464 Rp 16,391.03 Rp 11,450 2008 Rp 15,447 Rp 7,591 Rp 7,855.97 Rp 1,080 2009 Rp 17,408 Rp 682 Rp 16,726.49 Rp 2,000 Positif 2010 Rp 14,843 Rp 835 Rp 14,007.96 Rp 2,750 Negatif 2011 Rp 7,569 Rp 914 Rp 6,655.47 Rp 1,670 Positif 2008 Rp 60,829 Rp 1,702 Rp 59,126.91 Rp 6,900 2009 Rp 43,930 Rp 1,934 Rp 41,995.98 Rp 9,450 Negatif 2010 Rp 56,889 Rp 2,203 Rp 54,685.69 Rp 7,950 Negatif 2011 Rp 41,534 Rp 37,644 Rp 3,890.15 Rp 7,050 Positif 2008 Rp 615 Rp 116 Rp 498.73 Rp 50 2009 Rp 2,257 Rp 126 Rp 2,131.28 Rp 530 Positif 2010 Rp 5,503 Rp 133 Rp 5,369.72 Rp 620 Positif 2011 Rp 12,143 Rp 156 Rp 11,987.22 Rp 990 Positif 2008 Rp 22,179 Rp 3,346 Rp 18,833.04 Rp 4,230 2009 Rp 16,246 Rp(25,839) Rp 42,084.83 Rp 14,902 Positif 2010 Rp 23,438 Rp 4,850 Rp 18,587.70 Rp 22,882 Negatif 2011 Rp 32,339 Rp 7,373 Rp 24,965.55 Rp 26,350 Positif Negatif 2008 2009 2010 25 26 27 28 29 SMGR TINS TLKM TRAM UNTR Semen Gresik (Persero) Tbk. Timah (Persero) Tbk. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Trada Maritime Tbk. United Tractors Tbk. Negatif 26 30 UNVR Unilever Indonesia Tbk. 2008 Rp 3,213 Rp 406 Rp 2,806.67 Rp 7,800 2009 Rp 4,719 Rp 485 Rp 4,233.70 Rp 11,050 Positif 2010 Rp 7,928 Rp 530 Rp 7,397.80 Rp 16,500 Positif 2011 Rp 8,847 Rp 583 Rp 8,263.73 Rp 18,800 Positif Sumber : Ringkasan Kinerja Perusahaan Tahun 2008-2011 Berdasarkan data pada tabel 1.6 ditemukan penyimpangan atau tidak adanya kesesuaian antara teori dengan praktik yang ada. Peningkatan nilai MVA tidak diikuti dengan peningkatan harga saham, atau penurunan MVA tidak diikuti oleh penurunan harga saham atau disebut juga MVA berhubungan secara positif terhadap harga saham. Penyimpangan tersebut terjadi pada 19 perusahaan dari 26 perusahaan yang mempunyai data laporan keuangan lengkap. Perusahaan tersebut antara lain : PT. Astra Agro Lestari Tbk, PT. AKR Corporindo Tbk, PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk, PT. Astra International Tbk, PT. Alam Sutera Realty Tbk, Energi Mega Persada Tbk, XL Axiata Tbk, Vale Indonesia Tbk, Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Indo Tambangraya Megah Tbk, Kalbe Farma Tbk, Lippo Karawaci Tbk, PT. London Sumatra Indonesia Tbk, Perusahaan Gas Negara Tbk, Tambang Batubara Bukit Asam Tbk, Semen Gresik (Persero) Tbk, Timah (Persero) Tbk, Telekomunikasi Indonesia Tbk, dan United Tractors Tbk. Berdasarkan latar belakang di atas maka penelitian ini penting untuk dilakukan dan penulis tertarik untuk mengambil judul ‘Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, Return On Asset, Debt to Equity Ratio, dan Market Value Added terhadap Harga Saham Dalam Kelompok Jakarta Islamic Index Tahun 2008-2011’ 27 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah : Seberapa besar pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, Return On Asset, Debt to Equity Ratio, dan Market Value Added terhadap Harga Saham dalam kelompok Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2008-2011 baik secara simultan maupun parsial? 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang diajukan dalam penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui besarnya pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, Return On Asset, Debt to Equity Ratio, dan Market Value Added terhadap Harga Saham dalam kelompok Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2008-2011 baik secara simultan maupun parsial. 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan antara lain sebagai berikut : 1) Kegunaan Teoritis a. Bagi Peneliti lain Sebagai salah satu referensi untuk pengembangan penelitian selanjutnya terutama bidang investasi saham dalam kelompok JII. 28 2) Kegunaan Praktis a. Bagi Investor Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan atau pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi saham dalam kelompok JII. b. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar evaluasi kinerja manajemen yang akan datang. BAB II KERANGKA TEORITIK 2.1 Pasar Modal Syariah Darmadji dan Fakhruddin (2006:231), pasar Modal syariah dapat diartikan sebagai pasar modal yang menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam kegiatan transaksi ekonomi terlepas dari hal-hal yang dilarang, seperti: riba, perjudian, spekulasi dan lain-lain. Fatwa Dewan Syariah Nasional No : 40/DSN-MUI/X/2003 (Bab II Pasal 2) tentang pedoman umum penerapan prinsip-prinsip syariah di bidang pasar modal, dinyatakan bahwa pasar modal beserta seluruh mekanisme kegiatannya terutama mengenai emiten, jenis efek yang diperdagangkan dan mekanisme perdagangannya telah sesuai dengan syariah jika telah memenuhi prinsip-prinsip syariah. Fatwa Dewan Syariah Nasional No : 40/DSN-MUI/X/2003 (Bab III Pasal 3, ayat 2), menyebutkan bahwa kegiatan usaha yang bertentangan dengan syariah antara lain, (1) Perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang, (2) Lembaga keuangan konvensional (ribawi), termasuk perbankan dan asuransi konvensional, (3) Produsen, distributor, serta pedagang makanan dan minuman yang haram, (4) Produsen, distributor, dan/atau penyedia barang-barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat, (5) Melakukan investasi pada emiten (perusahaan) yang pada saat transaksi tingkat 29 30 (nisbah) hutang perusahaan kepada lembaga keuangan ribawi lebih dominan dari modalnya Fatwa Dewan Syariah Nasional No : 40/DSN-MUI/X/2003 (Bab V, Pasal 5) pada ayat 1 menyebutkan bahwa pelaksanaan transaksi harus dilakukan menurut prinsip kehati-hatian serta tidak diperbolehkan melakukan spekulasi dan manipulasi yang di dalamnya mengandung unsur dharar, gharar, riba, maisir, risywah, maksiat dan kezaliman. Pada ayat 2 menyebutkan bahwa transaksi yang mengandung unsur dharar, gharar, riba, maisir, risywah, maksiat dan kezaliman sebagaimana dimaksud ayat 1 diatas meliputi : najsy, yaitu melakukan penawaran palsu, bai’ al-ma’dum, yaitu melakukan penjualan atas barang (efek syariah), insider trading, yaitu memakai informasi orang dalam untuk memperoleh keuntungan atas transaksi yang dilarang, menimbulkan informasi yang menyesatkan, margin trading, yaitu melakukan transaksi atas efek syariah dengan fasilitas pinjaman berbasis bunga atas kewajiban penyelesaian pembelian efek syariah tersebut, ihtikar (penimbunan), yaitu melakukan pembelian atau dan pengumpulan suatu efek syariah untuk menyebabkan perubahan harga efek syariah, dengan tujuan mempengaruhi pihak lain. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pasar modal syariah adalah pasar modal yang dijalankan dengan konsep syariah, yaitu setiap perdagangan surat berharga harus menaati 31 ketentuan transaksi sesuai dengan ketentuan syariah yaitu Fatwa Dewan Syariah Nasional No : 40/DSN-MUI/X/2003. 2.2 Jakarta Islamic Index (JII) PT. Bursa Efek Indonesia (pada saat itu bernama Bursa Efek Jakarta) dalam rangka mengembangkan pasar modal syariah, bekerjasama dengan PT Danareksa Investment Management pada tanggal 3 Juli 2000. Hari dasar yang digunakan untuk menghitung JII adalah tanggal 2 Januari 1995 dengan angka indeks dasar sebesar 100. Metodologi perhitungan JII sama dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG. Sunariyah (2006:143), menyatakan bahwa ada dua metode Indeks Harga Saham Gabungan, yaitu : Metode rata-rata (Average Method) dan metode rata-rata tertimbang (Weighted Average Method). BEI melakukan review JII setiap 6 bulan, yang disesuaikan dengan periode penerbitan DES oleh Bapepam dan LK, setelah dilakukan penyeleksian saham syariah oleh Bapepam dan LK yang dituangkan ke dalam DES, BEI melakukan proses seleksi lanjutan yang didasarkan kepada kinerja perdagangannya. Proses seleksi JII berdasarkan kinerja perdagangan saham syariah yang dilakukan oleh BEI adalah sebagai berikut (www.IDX.co.id) : 1. Saham-saham yang dipilih adalah saham-saham yang termasuk ke dalam DES yang diterbitkan oleh Bapepam dan LK 32 2. Saham-saham syariah tersebut kemudian dipilih 60 saham berdasarkan urutan kapitalisasi terbesar selama 1 tahun terakhir 3. 60 saham yang mempunyai kapitalisasi terbesar tersebut, kemudian dipilih 30 saham berdasarkan tingkat likuidasi yaitu urutan nilai transaksi terbesar di pasar reguler selama 1 tahun terakhir. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa, Saham yang masuk dalam JII terdiri dari 30 saham yang merupakan saham-saham syariah paling likuid dan memiliki kapitalisasi pasar yang besar. JII ini digunakan sebagai acuan (benchmark) untuk mengukur kinerja suatu investasi pada saham dengan basis syariah dan diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor untuk mengembangkan investasi secara syariah. 2.3 Saham Tandelilin (2007:18), saham merupakan surat bukti bahwa kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Investor akan mempunyai hak terhadap pendapatan dan kekayaan perusahaan, setelah dikurangi dengan pembayaran semua kewajiban perusahaan. Samsul (2006:45), saham adalah tanda bukti memiliki perusahaan yang pemiliknya disebut sebagai pemegang saham (shareholder atau stockholder). Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa saham merupakan sertifikat atau tanda bukti kepemilikan yang 33 menunjukkan kepemilikan suatu perusahaan dan pemiliknya disebut pemegang saham (shareholder atau stockholder) yang berhak untuk memiliki atas penghasilan aktiva suatu perusahaan. 2.3.1 Saham Syariah Darmadji dan Fakhruddin (2006:169), saham-saham yang masuk dalam indeks syariah adalah emiten yang kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan syariah, seperti : 1. Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang 2. Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi) termasuk perbankan dan asuransi konvensional 3. Usaha yang memproduksi, mendistribusikan, serta memperdagangkan makanan dan minuman yang tergolong haram 4. Usaha yang memproduksi, mendistribusikan dan atau menyediakan barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat. Peraturan Nomor II.K1 Tahun 2009: Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah harus memenuhi rasio-rasio keuangan sebagai berikut : 1) Total hutang yang berbasis bunga dibanding dengan total aset tidak lebih dari 82% (delapan puluh dua per seratus) 34 2) Total pendapatan bunga dan pendapatan tidak halal lainnya dibandingkan dengan total pendapatan usaha (revenue) dan pendapatan lain-lain tidak lebih dari 10% (sepuluh per seratus) Fatwa No 40/DSN-MUI/X/2003, Bab IV, Pasal 3 dan Pasal 4, saham syariah merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang memenuhi kriteria jenis usaha, produk barang, jasa yang diberikan dan akad serta cara pengelolaan perusahaan emiten atau perusahaan publik yang menerbitkan efek syariah tidak boleh bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah, dan tidak termasuk saham yang memiliki hakhak istimewa. Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa saham syariah merupakan penyertaan modal oleh perusahan-perusahaan yang kegiatan operasionalnya secara keseluruhan tidak melanggar prinsipprinsip syariah yang telah ditentukan DSN-MUI dan Peraturan Nomor II.K1 Tahun 2009. 2.3.2 Keuntungan dan Risiko Saham Sunariyah (2006:48-50), pada dasarnya pemodal memiliki keuntungan dan risiko dengan membeli saham, antara lain adalah sebagai berikut : 1. Keuntungan Membeli Saham a. Mendapat Dividen Dividen diberikan adalah perusahaan pembagian penerbit keuntungan saham tersebut yang atas 35 keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Dividen merupakan daya tarik bagi pemegang saham dengan orientasi jangka panjang. Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai artinya setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham, atau dapat pula berupa dividen saham yang berarti kepada setiap pemegang saham diberikan dividen sejumlah saham sehingga jumlah saham yang dimiliki pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian dividen tersebut. b. Capital Gain Capital Gain adalah selisih antara harga beli dan harga jual. Pemodal dengan orientasi jangka pendek mengejar keuntungan melalui capital gain. Saham dikenal dengan karakteristik high risk – high return, artinya saham merupakan surat berharga yang memberikan peluang keuntungan tinggi namun juga berpotensi risiko tinggi. 2. Risiko Membeli Saham a. Tidak Mendapat Dividen Potensi keuntungan pemodal untuk mendapatkan dividen ditentukan oleh kinerja perusahaan tersebut. 36 Perusahaan akan membagikan dividen jika operasi perusahaan menghasilkan keuntungan. b. Capital Loss Capital Loss merupakan kondisi saat pemodal harus menjual saham yang dimilikinya dengan harga jual lebih rendah dari harga beli. Pemodal melakukannya dengan tujuan untuk menghindari potensi kerugian yang semakin besar seiring dengan terus menurunnya harga saham (cut loss) c. Perusahaan bangkrut atau dilikuidasi Sesuai dengan peraturan pencatatan saham di bursa efek, maka jika perusahaan bangkrut atau dilikuidasi, maka secara otomatis saham perusahaan tersebut akan dikeluarkan dari bursa atau di delist. Dalam kondisi perusahaan dilikuidasi maka pemegang saham akan menempati posisi lebih rendah dibanding kreditur atau pemegang obligasi, artinya setelah semua aset perusahaan dijual, terlebih dahulu dibagikan kepada para kreditur atau pemegang obligasi, dan sisanya dibagikan kepada pemegang saham. d. Saham di Delist dari Bursa Saham yang telah di delist tentu saja tidak lagi diperdagangkan di bursa, namun tetap dapat 37 diperdagangkan di luar bursa dengan konsekuensi tidak terdapat patokan harga yang jelas dan jika terjual biasanya dengan harga yang jauh dari harga sebelumnya. 2.4 2.4.1 Harga Saham Jenis Nilai Saham Saham adalah surat berharga yang mempunyai nilai. Setiap investor atau calon investor harus mengetahui harga atau nilai suatu saham yang nilainya berbeda-beda. Sunariyah (2006:127), nilai sertifikat saham dapat dibagi manjadi empat, yaitu : 1) Nilai Nominal (Par Value), adalah harga saham pertama yang tercantum pada sertifikat badan usaha. Harga saham tersebut merupakan harga yang sudah diotorisasi oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Harga ini tidak berubah-ubah dari yang telah ditetapkan oleh RUPS. Saat harga saham perdana lebih tinggi dari nilai nominal, akan ada selisih yang disebut dengan agio, sebaliknya jika harga perdana lebih rendah daripada nilai nominalnya maka akan terjadi disagio. 2) Nilai Buku (Book Value), nilai saham setiap waktu akan berbeda mulai dari perusahaan didirikan, perubahan tersebut dikarenakan adanya kenaikan atau penurunan harga saham, dan adanya laba ditahan. Nilai buku merupakan jumlah dari laba ditahan, par value saham, dan modal selain par value. 38 3) Nilai Dasar (Base Value), nilai ini merupakan harga perdana suatu saham setelah dilakukan penyesuaian karena corporate action (aksi emiten). Nilai dasar ini digunakan dalam perhitungan indeks harga saham sehingga akan terus berubah jika emiten seperti stock split dan right issue. 4) Nilai Pasar (Market Value), harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung di bursa efek. Saat bursa efek telah tutup maka harga pasar adalah harga penutupannya (clossing price). Nilai pasar ini diperoleh dengan mengalikan harga pasar dengan jumlah saham yang dikeluarkan. Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa nilai saham terbentuk di pasar jual beli saham karena akibat dari transaksi jual beli yang terjadi antara investor. Saat harga pasar Bursa Efek ditutup maka nilai pasar atau harga pasar merupakan harga penutupannya (clossing price). 2.4.2 Penilaian Harga Saham Upaya untuk menemukan bagaimana menghitung harga saham yang sebenarnya (nilai instrinsik) selalu dilakukan oleh setiap analisis dengan tujuan untuk memperoleh tingkat pengembalian yang memuasakan. Seorang investor dalam membuat keputusan berinvestasi dalam membeli saham tertentu, sebelumnya sudah menganilisis terlebih dahulu saham tersebut. Hal ini untuk menentukan kualitas, prospek dan tanggungan risiko saham. Darmadji dan Fakhruddin (2006:189,202), 39 Ada dua jenis analisis yang dapat digunakan untuk melakukan penilaian saham, yaitu : 1) Analisis Fundamental : Salah satu cara penilaian saham dengan mempelajari atau mengamati berbagai indikator terkait kondisi makro ekonomi dan kondisi industri suatu perusahaan, termasuk berbagai indikator keuangan dan manajemen perusahaan. Analisis ini berbasis pada berbagai data riil untuk mengevaluasi atau memproyeksi nilai suatu saham. Beberapa indikator yang umum digunakan adalah pendapatan, laba, pertumbuhan penjualan, imbal hasil atau pengembalian atas equitas, profit margin, dan data-data keuangan lainnya sebagai sarana untuk menilai kinerja perusahaan dan potensi pertumbuhan perusahaan di masa mendatang. 2) Analisis Teknikal : Metode yang digunakan untuk menilai saham dengan melakukan evaluasi saham berbasis pada data-data statistik yang dihasilkan dari aktivitas perdagangan saham. Analisis ini menilai bahwa perkembangan atau kinerja saham dan pasar di masa lalu merupakan cermin kinerja ke depan. Berdasarkan definisi pendekatan penilaian harga saham di atas, dapat disimpulkan bahwa, pendekatan analisis fundamental lebih memfokuskan pada kinerja dan kondisi keuangan dan ekonomi perusahaan yang menerbitkan saham tersebut dan menjadi pertimbangan utama dalam menanamkan investasi saham. Analisis ini 40 akan membantu investor dalam pengambilan keputusan investasi dengan mempertimbangkan hasil yang akan diperoleh dari investasi dan juga risiko yang harus ditanggung dari kinerja perusahaan tersebut. 2.4.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham (Usman, 1990:166) dalam Wiguna dan Mendari (2008:133) menyatakan bahwa, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap harga saham dapat dibagi menjadi tiga, yaitu : 1. Faktor yang bersifat fundamental Faktor yang memberikan informasi tentang kinerja perusahaan dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhinya. Faktor ini meliputi: a. Kemampuan manajemen dalam mengelola kegiatan operasional perusahaan b. Prospek bisnis perusahaan di masa datang c. Prospek pemasaran dari bisnis yang dilakukan d. Perkembangan teknologi yang digunakan dalam kegiatan operasi perusahaan e. Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan 2. Faktor yang bersifat teknis Faktor teknis menyajikan informasi yang menggambarkan pasaran suatu efek baik secara individu maupun secara kelompok. Para analis teknis dalam menilai harga saham banyak memperhatikan hal-hal sebagai berikut : 41 a. Perkembangan kurs b. Keadaan pasar modal c. Volume dan frekuensi transaksi suku bunga d. Kekuatan pasar modal dalam mempengaruhi harga saham perusahaan. 3. Faktor sosial dan politik a. Tingkat inflasi yang terjadi b. Kebijaksanaan moneter yang dilakukan oleh pemerintah c. Kondisi perekonomian d. Keadaan politik suatu negara 2.5 Earning Per Share (EPS) Tandelilin (2007:241), Earning Per Share (EPS) merupakan rasio yang menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan. Samsul (2006:167), Investor yang membeli saham berarti investor membeli prospek perusahaan, yang tercermin pada laba per saham, jika laba per saham lebih tinggi, maka prospek perusahaan lebih baik, sementara jika laba per saham lebih rendah berarti kurang baik. (Herlina dan Hadianto, 2007) dalam Hadianto (2008:164), EPS yang lebih besar menandakan kemampuan perusahaan yang lebih besar dalam menghasilkan keuntungan bersih bagi pemegang saham, keadaan ini akan mendorong harga saham mengalami kenaikan. 42 Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa, semakin besar nilai EPS maka semakin besar laba bersih yang akan diterima oleh pemegang saham. Meningkatnya laba bersih tersebut akan meningkatkan kekayaan pemegang saham, sehingga hal ini akan menarik minat investor untuk membeli saham, dengan naiknya permintaan saham maka akan mempengaruhi harga saham perusahaan yang juga ikut meningkat, atau EPS memiliki hubungan yang positif terhadap harga saham. 2.6 Price Earning Ratio (PER) Darmadji dan Fakhruddin (2006:198), Price Earning Ratio (PER) menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. PER mengindikasikan besarnya dana yang dikeluarkan oleh investor untuk memperoleh setiap rupiah laba perusahaan. Perusahaan yang memungkinkan pertumbuhan yang lebih tinggi biasanya mempunyai PER yang besar (Stella, 2009:100). Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa, semakin tinggi PER menunjukkan semakin besar tingkat kepercayaan investor (pasar) terhadap saham perusahaan dalam menghasilkan laba. Hal ini berarti semakin tinggi nilai PER mengindikasikan bahwa permintaan akan saham perusahaan semakin besar, dengan permintaan yang semakin besar maka harga saham perusahaan juga akan ikut meningkat, atau PER berhubungan positif terhadap harga saham. 43 2.7 Return on Asset (ROA) Tandelilin (2007:240), Return on Asset (ROA) menggambarkan sejauh mana kemampuan aset-aset yang dimiliki perusahaan bisa menghasilkan laba. Darmadji dan Fakhruddin (2006:200), Return on Asset (ROA) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba atau aset yang dimilikinya. Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa, tingkat rendahnya ROA perusahaan tergantung pada keputusan perusahaan dalam alokasi aset yang mereka miliki. Penggunaan aset yang tidak efisien akan berakibat pada rendahnya rasio ini, demikian pula sebaliknya. ROA yang positif atau yang semakin besar menunjukkan bahwa pengelolaan atau manajemen aset yang telah dilakukan oleh perusahaan telah efisien, sehingga aset perusahaan mampu menghasilkan laba yang semakin besar. Kondisi laba yang semakin besar akan meningkatkan permintaan saham, yang nantinya akan meningkatkan harga saham, atau ROA berhubungan secara positif terhadap harga saham. 2.8 Debt to Equity Ratio (DER) Darmadji dan Fakhruddin (2006:200), Debt to Equity Ratio (DER), merupakan rasio yang mengukur sejauh mana besarnya hutang dapat ditutupi oleh modal sendiri. DER digunakan untuk mengukur tingkat penggunaan utang terhadap total equity (modal sendiri) yang dimiliki perusahaan. Stella (2009:100), DER yang semakin tinggi 44 menunjukkan tingginya ketergantungan permodalan perusahaan terhadap pihak luar, sehingga beban perusahaan juga semakin berat. (Robert Ang, 1997) dalam Abigael K dan Ika S (2008:78) menyatakan bahwa, semakin besar DER akan berdampak pada profitabilias yang semakin berkurang, dan menyebabkan hak para pemegang saham berkurang. Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa, DER menunjukkan perbandingan modal asing dan modal sendiri. DER yang semakin tinggi menunjukkan tingginya ketergantungan permodalan perusahaan terhadap pihak luar, sehingga beban perusahaan juga semakin berat, hal ini akan mengurangi hak pemegang saham, karena perusahaan akan lebih mengutamakan untuk melunasi semua kewajibannya terlebih dahulu, sehingga semakin meningkatnya nilai DER maka minat investor terhadap saham tersebut menurun dan akan mempengaruhi harga saham yang semakin menurun, atau DER berhubungan negatif terhadap harga saham. 2.9 Market Value Added (MVA) Market Value Added (MVA) merupakan perbedaan antara nilai pasar ekuitas dengan ekuitas (modal sendiri) yang diserahkan ke perusahaan oleh pemegang saham (pemilik perusahaan). Semakin besar nilai MVA ini maka kemakmuran pemegang saham akan semakin maksimum (Husnan dan Pudjiastuti, 2006:65). Nilai Tambah Pasar atau MVA ini digunakan untuk mengukur seluruh pengaruh kinerja 45 manajerial sejak perusahaan berdiri hingga sekarang (Mardiyanto, 2013:300). Indikator yang digunakan untuk mengukur MVA yaitu, jika MVA >0, bernilai positif, perusahaan berhasil meningkatkan nilai modal yang telah diinvestasikan oleh penyandang dana, jika MVA < 0 bernilai negatif, maka perusahaan tidak berhasil meningkatkan nilai modal yang telah diinvestasikan oleh penyandang dana (Young dan O’Byrne, 2001:27) dalam Mardiyanto, (2013:300). Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa, nilai MVA menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai tambah modal suatu saham. Semakin besar nilai MVA maka semakin besar nilai tambah modal yang diberikan kepada investor, sehingga akan meningkatkan minat investor terhadap saham perusahaan tersebut, yang nantinya akan meningkatkan harga saham, atau MVA berhubungan positif terhadap harga saham. 2.10 Penelitian Terdahulu Berikut ini disediakan tabel ringkasan tentang penelitian terdahulu yang terkait dengan fokus penelitian yang dilakukan oleh peneliti, karena penelitian ini juga mengacu pada beberapa penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya. Tabel penelitian terdahulu adalah sebagai berikut : 46 No 1. Peneliti dan Tahun Publikasi Muktharuddin dan Desmoon King Romalo (Jurnal, 2007) 2. Bram Hadianto (Jurnal, 2008) 3. Ika Veronica Abigael K dan Ardiani Ika S (Jurnal, 2008) 4. 5. Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu Teknik Judul Penelitian Analisis Pengaruh Return On Assets Analisis • (ROA), Return On Investmen Regresi (ROI), Debt To Equity Ratio (DER) dan Book Value (BV) • Terhadap Harga Saham Properti di BEJ • Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) Terhadap Harga Saham Sektor Perdagangan Besar dan Ritel Pada Periode 2000-2005 di Bursa Efek Indonesia. Pengaruh Return On Asset, Price Earning Ratio, Earning Per Share, Debt to Book Value Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur di BEI Analisis Regresi Robin Wiguna dan Anastasia Sri Mendari (Jurnal, 2008) Pengaruh Earning Per Share dan Tingkat Bunga SBI Terhadap Harga Saham Perusahaan yang terdaftar di LQ45 BEI Analisis Regresi Stella (Jurnal, 2009) Pengaruh Price To Earning Ratio (PER), Debt To Equity Ratio (DER), Return On Asset (ROA), dan Price To Book Value (PBV) Terhadap Harga Saham Analisis Regresi Analisis Regresi Hasil Penelitian ROA, ROE, ROI dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap Harga Saham BV secara parsial mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Harga Saham ROA, ROE, ROI, DER dan BV secara simultan mempunyai pengaruh terhadap Harga Saham EPS dan PER secara parsial dan simultan mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Harga Saham • ROA, EPS dan PBV secara parsial mempunyai pengaruh positif terhadap Harga Saham • PER dan DER secara parsial mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap Harga Saham • ROA, PER, EPS, DER dan PBV secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap Harga Saham • EPS secara parsial mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Harga saham • Tingkat Bunga SBI tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap Harga Saham • EPS dan Tingkat Bunga SBI secara simultan mempunyai penngaruh signifikan terhadap Harga Saham • PER secara parsial mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Harga Saham • DER secara parsial mempunyai negatif signifikan terhadap Harga Saham • ROA secara parsial tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap Harga Saham • PBV secara parsial mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap Harga Saham • PER, DER, ROA dan PBV secara simultan mempunyai pengaruh terhadap Harga Saham 47 6. Wijayanti (Jurnal, 2010) Analisis Kinerja Keuangan dan Harga Saham Perbankan di Bursa Efek Indonesi (BEI) Analisis Regresi 7. A. Seetharaman and John Rudolph Raj (Journal, 2011) Jatnika Dwi Asri (Jurnal, 2011) An Empirical Study on the Impact of Earnings Per Share on Stock Prices of a Listed Bank in Malaysia Pengaruh Earning Per Share (EPS), Debt To Equity Ratio (DER), dan Pertumbuhan Asset Terhadap Perubahan Harga Saham (Studi Kasus Perusahaan Sektor Pertanian yang Listing di BEI Tahun 2003-2008) Analisis Regresi 9. Atika Jauharia Hatta dan Bambang Sugeng Dwiyanti (Jurnal, 2012) The Company Fundamental Factors and Systematic Risk In Increasing Stock Price Analisis Regresi 10. Budi Rustandi Kartawinata (Jurnal) Analisis Regresi 11 Meilinda Haryuningputri dan Endang Tri Widyarti (Jurnal, 2012) Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA), Cash Value Added (CVA) dan Market Value Added (MVA) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan-Perusahaan Sektor Pertambangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 20032006 Pengaruh Rasio Profitabilitas dan EVA Terhadap Harga Saham Pada Sektor Industri Manufaktur di BEI Tahun 2007-2010 8. Analisis Regresi Analisis Regresi • EPS, PER secara parsial mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Harga Saham • CAR secara parsial tidak mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Harga Saham • NPL, LDR, NIM secara partial tidak mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap Harga Saham • ROA secara parsial mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap Harga Saham • EPS, PER, CAR, NPL, LDR, NIM, ROA secara simultan mempunyai pengaruh terhadap Harga Saham • EPS mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap harga saham • EPS dan Pertumbuhan Asset secara parsial mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Perubahan Harga Saham • DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap Perubahan Harga Saham • EPS, Pertumbuhan Asset dan DER secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap Harga Saham • EPS, PER dan HSM secara parsial mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Harga Saham • DER dan NPM secara parsial mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap Harga Saham • EPS, PER, HSM, DER dan NPM secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap Harga Saham • EVA dan CVA secara parsial mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Harga Saham • MVA secara parsial tidak mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Harga Saham • EVA, CVA, dan MVA secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap Harga Saham • ROA, Return On Sales (ROS) dan EVA secara parsial tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap Harga Saham • ROE dan EPS secara parsial 48 • 12. Placido M. Menaje, Jr (Journal, 2012) Analisis Regresi Impact of Selected Financial Variables on Share Price of Publicly Listed Firm in the Philippines • • • 13. Sri Zuliarni (Jurnal, 2012) Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Mining and Mining Service di BEI Analisis Regresi • • • 14. 15. Herry Mardiyanto (Jurnal, 2013) Meita Rosy (Jurnal) Analisis Pengaruh Nilai Tambah Ekonomi dan Nilai Tambah Pasar Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Sektor Ritel yang Listing Di BEI Analisis Regresi Analisis Pengaruh Antara Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sektor LQ45 di BEI Periode 2007-2008 Analisis Regresi • • • • • • 2.11 mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Harga Saham ROA, ROS, EVA, ROE dan EPS secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap Harga Saham EPS secara parsial mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Harga Saham ROA secara parsial mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap Harga Saham EPS dan ROA secara simultan mempunyai pengaruh terhadap Harga Saham ROA dan PER secara parsial mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Harga Saham DPR secara parsial tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap Harga Saham ROA, PER dan DPR secara simultan mempunyai pengaruh terhadap Harga Saham EVA secara parsial tidak mempunyai pengaruh terhadap Harga Saham MVA secara parsial mempunyai pengaruh terhadap Harga Saham EVA dan MVA secara simultan mempunyai pengaruh terhadap Harga Saham EVA secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Harga Saham MVA secara parsial mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Harga Saham EVA dan MVA secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Harga Saham Kerangka Berfikir Earning Per Share (EPS) merupakan rasio yang menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan. Nilai EPS yang semakin tinggi menunjukkan semakin besar laba yang akan diterima pemegang saham, 49 sehingga akan menarik minat investor untuk membeli saham. Hal ini akan meningkatkan jumlah permintaan saham yang nantinya dapat mempengaruhi naiknya harga saham. Pernyataan ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Abigael K dan Ika S (2008), Hadianto (2008), Wiguna dan Mendari (2008), Wijayanti (2010), Asri (2011), Seetharaman dan Raj (2011), Hatta dan Dwiyanti (2012), Haryuningputri dan Widyarti (2012), Menaje Jr (2012), Hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut dinyatakan bahwa EPS berpengaruh positif terhadap harga saham. Price Earning Rasio (PER) merupakan rasio untuk melihat seberapa besar investor menilai laba yang dihasilkan perusahaan. PER ini menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Semakin tinggi PER mengindikasikan bahwa investor semakin percaya pada emiten dan permintaan saham akan meningkat, dengan meningkatnya permintaan saham maka akan meningkatkan harga saham perusahaan. Pernyataan ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Hadianto (2008), Stella (2009), Wijayanti (2010). Hatta dan Dwiyanto (2012) dan Zuliarni (2012). Hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut dinyatakan bahwa PER berpengaruh positif terhadap harga saham. Return On Asset (ROA) merupakan rasio yang banyak digunakan untuk mengukur kinerja profitabilitas perusahaan. Semakin tinggi rasio ini maka semakin baik keadaan suatu perusahaan dan menunjukkan bahwa 50 perusahaan semakin efektif dalam memanfaatkan aset untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak. Kinerja perusahaan yang semakin efektif akan meningkatkan daya tarik perusahaan terhadap investor dan mengakibatkan harga saham dari perusahaan tersebut juga akan meningkat. Pernyataan ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Abigael K dan Ika S (2008), Zuliarni (2012). Hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut dinyatakan bahwa ROA berpengaruh positif terhadap harga saham. Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang mengukur sejauh mana besarnya hutang dapat ditutupi oleh modal sendiri. DER yang tinggi menunjukkan pendanaan perusahaan lebih banyak dilakukan dengan menggunakan hutang. Semakin besar DER menunjukkan semakin besar biaya hutang yang harus dibayar perusahaan maka berdampak pada profitabilitas yang semakin berkurang. Hal ini menyebabkan hak pemegang saham akan semakin berkurang, sehingga akan berpengaruh pada minat investor yang akan mempengaruhi harga saham yang semakin menurun. Pernyataan ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Abigael K dan Ika S (2008) dan Stella (2009) dan Hatta dan Dwiyanto (2012), Hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut dinyatakan bahwa DER berpengaruh negatif terhadap harga saham. Market Value Added (MVA) merupakan perbedaan antara nilai pasar ekuitas dengan ekuitas (modal sendiri) yang diserahkan ke perusahaan oleh pemegang saham (pemilik perusahaan). Kemakmuran pemegang saham dapat dimaksimumkan dengan meningkatkan perbedaan antara nilai 51 pasar ekuitas dengan ekuitas (modal sendiri) yang diserahkan ke perusahaan oleh pemegang saham (pemilik perusahaan). Semakin besar nilai MVA menunjukkan bahwa kemakmuran pemegang saham meningkat, dengan kemakmuran pemegang saham yang meningkat maka akan menarik investor untuk membeli saham tersebut, permintaan saham yang meningkat akan mengakibatkan harga saham juga akan ikut meningkat. Pernyataan ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Mardiyanto (2013) dan Rosy,. Hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut dinyatakan bahwa MVA berpengaruh positif terhadap harga saham. Berikut ini adalah kerangka berfikir yang disajikan dalam bentuk gambar 2.1, yaitu : Earning Per Share (EPS) Variabel X1 Price Earning Ratio (PER) Variabel X2 Return On Assets (ROA) Variabel X3 Harga Saham Variabel Y Debt to Equity Ratio (DER) Variabel X4 Market Value Added (MVA) Variabel X5 Gambar 2.1 Kerangka Berfikir Model Penelitian 52 2.12 Hipotesis Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : H1 : Earning Per Share, Price Earning Ratio, Return On Asset, Debt to Equity Ratio, dan Market Value Added berpengaruh terhadap Harga Saham dalam kelompok Jakarta Islamic Index Tahun 2008-2011 baik secara simultan maupun parsial. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang berupa angka-angka dan menggunakan analisis statistik (Sugiyono, 2010:13). Sumber data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Ringkasan Kinerja Perusahaan yang sahamnya dalam kelompok Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2008-2011. 3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel Sugiyono (2010:297), populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang masuk ke dalam kelompok Jakarta Islamic Index (JII) periode 2008-2011 yang berjumlah 30 perusahaan. Perusahaan dalam kelompok JII pada periode tersebut, yaitu: PT. Astra Agro Lestari Tbk, PT. Adaro Energy Tbk, PT. AKR Corporindo Tbk, PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk, PT. Astra International Tbk, PT. Alam Sutera Realty Tbk, PT. Sentul City Tbk, PT. Borneo Lumbung Energy & Metal Tbk, Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Energi Mega Persada Tbk, XL Axiata Tbk, Harum Energy Tbk, Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Vale Indonesia Tbk, Indofood Sukses Makmur Tbk, 53 54 Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Indo Tambangraya Megah Tbk, Jasa Marga (Persero) Tbk, Kalbe Farma Tbk, Lippo Karawaci Tbk, PT. London Sumatra Indonesia Tbk, Perusahaan Gas Negara Tbk, Tambang Batubara Bukit Asam Tbk, Salim Ivomas Pratama Tbk, Semen Gresik (Persero) Tbk, Timah (Persero) Tbk, Telekomunikasi Indonesia Tbk, Trada Maritime Tbk, United Tractors Tbk, Unilever Indonesia Tbk. Sugiyono (2010:297), sampel merupakan sebagian dari populasi itu. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive random sampling method. Purposive random sampling method merupakan kombinasi antara purposive sampling yang pemilihan dalam purposive dilakukan secara random. Sugiyono (2010:300), metode purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Suryabrata (2005:36), penentuan sampel secara random semua anggota populasi secara individual atau kolektif diberi peluang yang sama untuk menjadi anggota sampel. Alat yang dianggap praktis dan valid dalam penentuan sampel secara random ialah menggunakan tabel bilangan random atau kalkulator (Suryabrata, 2005:36). Sampel diperoleh dari saham perusahaan-perusahaan dalam kelompok JII yang memenuhi kriteria sebagai berikut : a. Perusahaan yang sahamnya tercatat dalam kelompok JII paling akhir 1 Juni s.d. 30 November 2012 55 b. Perusahaan yang secara periodik memberikan laporan keuangan Harga Saham, EPS, PER, ROA, DER dan MVA pada tahun kalender yang berakhir 31 Desember selama tahun 2008-2011 c. Perusahaan yang mempunyai nilai EPS, PER, ROA, DER, MVA dan Harga Saham positif selama tahun 2008-2011 d. Perusahaan yang mempunyai Harga Saham di atas Rp 70, sebagai batas under stock price selama tahun 2008-2011. No 1. 2. 3 4 Tabel 3.1 Pemilihan Sampel Berdasar Kriteria Kriteria Sampel Tidak Sesuai Kriteria Sampel Perusahaan yang sahamnya tercatat dalam kelompok JII paling akhir 1 Juni s.d. 30 November 2012 Perusahaan yang secara periodik memberikan laporan 4 Perusahaan keuangan Harga Saham, EPS, PER, ROA, DER dan MVA pada tahun kalender yang berakhir 31 Desember selama periode 2008-2011 Perusahaan yang mempunyai nilai EPS, PER, ROA, 2 Perusahaan DER, MVA dan Harga Saham positif selama periode 2008-2011 Perusahaan yang mempunyai Harga Saham di bawah 3 Perusahaan Rp 70 sebagai batas under stock price selama periode 2008-2011. Jumlah Sampel Penelitian Sesuai Kriteria Sampel 30 Perusahaan 26 Perusahaan 24 Perusahaan 21 Perusahaan 21 Perusahaan Populasi sebesar 30 perusahaan dalam kelompok JII pada periode 2008-2011 yang memenuhi kriteria pengambilan sampel adalah sebanyak 21 perusahaan. 4 perusahaan yang tidak mempunyai data EPS, PER, ROA, DER, MVA dan Harga Saham selama periode 2008-2011 adalah PT. Borneo Lumbung Energy & Metal Tbk, Harum Energy Tbk, Indofood CBP Sukses Makmur Tbk dan Salim Ivomas Pratama Tbk. Pada waktu melakukan uji asumsi klasik untuk memenuhi syarat uji normalitas, peneliti membuang 2 perusahaan yang mempunyai nilai 56 EPS, PER, ROA, DER, MVA dan Harga Saham yang bernilai negatif, selain itu untuk memenuhi syarat uji heteroskedastisitas peneliti membuang 3 perusahaan yang mempunyai Harga Saham lebih kecil dari Rp 70 yaitu batas under stock price selama periode 2008-2011. 3.3 Variabel Penelitian 3.3.1 Variabel Bebas (Independen) Sugiyono (2010:61), variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat (dependen). Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah : 1. X1 Earning Per Share (EPS) Earning Per Share (EPS) suatu perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan, maka perhitungan EPS dapat dirumuskan sebagai berikut (Tandelilin, 2007:242),: 2. X2 Price Earning Ratio (PER) Price Earning Ratio (PER) menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, maka perhitungan PER dapat dirumuskan sebagai berikut (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:198): 57 3. X3 Return On Assets (ROA) Return on Asset (ROA) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba atau aset yang dimilikinya, maka Perhitungan ROA dapat dirumuskan sebagai berikut (Darmadji dan Fakhruddin 2006:200) : ROA 4. 100% X4 Debt to Equity Ratio (DER) Debt to Equity Ratio (DER), merupakan rasio yang mengukur sejauh mana besarnya hutang dapat ditutup oleh modal sendiri, maka perhitungan DER dapat dirumuskan sebagai berikut (Darmadji dan Fakhruddin 2006:200) : 5. X5 Market Value Addes (MVA) Market Value Addes (MVA), merupakan perbedaan antara nilai pasar ekuitas dengan ekuitas (modal sendiri) yang diserahkan ke perusahaan oleh pemegang saham (pemilik perusahaan). Kemakmuran pemegang saham dapat dimaksimumkan dengan memaksimumkan perbedaan tersebut, maka Perhitungan MVA dapat dirumuskan sebagai berikut (Husnan dan Pudjiastuti 2006:67) : 58 3.3.2 Variabel Terikat (Dependen) Sugiyono (2010:61), variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah Harga Saham yang dilihat dari harga penutupan (closing price) pada akhir periode laporan keuangan tahunan pada perusahaan dalam kelompok JII tahun 20082011. Closing price adalah harga yang terjadi pada saham akibat adanya permintaan dan penawaran di pasar, yang ditentukan menjelang penutupan perdagangan di bursa setiap harinya, maka harga penutupan saham tahunan adalah rata-rata harga yang terjadi pada suatu saham pada tahun tertentu. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi. Sugiyono (2010:329), bentuk dari teknik dokumentasi berupa catatan peristiwa yang sudah berlalu, misalnya tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Data yang dikumpulkan dan digunakan dalam penelitian adalah data EPS, PER, ROA, DER dan MVA terhadap Harga Saham dalam kelompok JII selama periode 2008-2011. 3.5 Teknik Analisis Data 3.5.1 Analisis Statistik Deskriptif Sugiyono (2010:207-208), statistik deskriptif merupakan statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan 59 atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan persentase. 3.5.2 Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik digunakan untuk menganalisis data penelitian sebelum uji hipotesis. Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi memenuhi kriteria BLUE (Best, Linier, Unbiased dan Efficient estimator) sehingga perlu dilakukan : 1. Uji Normalitas Ghozali (2011:110-113), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu : a. Analisis Grafik Analisis ini dideteksi dengan melihat penyebaran titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan: 1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan 60 pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas 2) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenhi asumsi normalitas. Analisis grafik pada uji normalitas penelitian ini adalah sebagai berikut : Gambar 3.1 Grafik Normal Plot Harga Saham Sumber : Hasil output SPSS 61 Gambar 3.2 Grafik Histogram Harga Saham Sumber : Hasil output SPSS Berdasarkan grafik histogram harga saham pada gambar 3.1 dan gambar 3.2, dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang normal, sedangkan pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Kedua grafik di atas menunjukan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Analisis Statistik Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Data dikatakan normal jika nilai sig (2-tailed) > 5%. 62 Analisis statistik pada uji normalitas penelitian ini adalah sebagai berikut : Tabel 3.2 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parametersa Mean Std. Deviation Most Extreme Absolute Differences Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. Sumber : Hasil output SPSS 84 .0000000 .38996522 .096 .082 -.096 .876 .427 Model regresi dikatakan normal jika memiliki nilai sig (2tailed) > 5%. Tabel 3.2 diperoleh nilai sig = 0.427 (42,7%), karena nilai sig 42,7% > 5%, maka data berdistribusi normal. 2. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Ghozali (2011:96), dasar pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut: Tabel 3.3 Standar Autokorelasi No Hipotesis 1. Tidak ada autokorelasi positif 2. Tidak ada autokorelasi positif 3. Tidak ada korelasi negative 4. Tidak ada korelasi negative 5. Tidak ada autokorelasi, positif atau negatif Sumber : Ghozali (2011:96) Keputusan Tolak No Desicison Tolak No Desicison Tidak ditolak Jika 0<d<dl dl≤d≤du 4-dl<d<4 4-du≤d≤4-dl du<d<4-du 63 Analisis pada uji autokorelasi penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.4 Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Square Estimate Durbin-Watson 1 .628a .395 .356 .40227 2.215 a. Predictors: (Constant), Log_MVA, DER, PER, ROA, Log_EPS b. Dependent Variable: Log_Harga Saham Sumber : Hasil output SPSS Berdasarkan hasil autokorelasi pada tabel 3.4 menunjukkan nilai Dw sebesar 2,215 pada taraf signifikansi 5% dengan variabel bebas k = 5 dan n = 84, maka di tabel Durbin Watson akan didapat nilai DW 2,215 lebih besar dari batas atas (du) 1,774 dan kurang dari 2,226 hasil dari 4-1,774 (4-du), maka tidak ada autokorelasi positif atau negatif, sehingga model regresi dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi. 3. Uji Multikolinieritas Ghozali (2011:91), uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Multikolinieritas di dalam model regresi dapat dideteksi dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF), yaitu (Ghozali, 2011:92) : a) Jika nilai tolerance > 0,10 dan VIF< 10, maka dapat diartikan bahwa tidak terdapat multikolinieritas pada penelitian tersebut 64 b) Jika nilai tolerance < 0,10 dan VIF>10, maka dapat diartikan bahwa tidak terdapat multikolinieritas pada penelitian tersebut Analisis pada uji Multikolinieritas penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.5 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficient Correlationsa Model Log_MVA 1Correlations Log_MVA DER PER ROA Log_EPS 1.000 -.031 -.152 .126 -.127 DER -.031 1.000 -.053 .214 .418 PER -.152 -.053 1.000 .009 .142 ROA .126 .214 .009 1.000 -.311 -.127 .418 .142 -.311 1.000 .010 .000 -5.175E-5 5.033E-5 -.002 .000 .007 -1.500E-5 7.076E-5 .004 Log_EPS Covariances Log_MVA DER PER -5.175E-5 -1.500E-5 ROA 5.033E-5 7.076E-5 Log_EPS -.002 a. Dependent Variable: Log_Harga Saham Sumber : Hasil output SPSS .004 1.160E-5 1.229E-7 6.011E-5 1.229E-7 1.601E-5 .000 6.011E-5 .015 .000 Tabel 3.6 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model B 1 (Constant) .852 .504 Log_EPS .528 .124 PER .008 ROA DER Standardized Coefficients Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF 1.690 .095 .472 4.241 .000 .626 1.597 .003 .222 2.433 .017 .931 1.074 .005 .006 .139 1.357 .179 .741 1.350 -.003 .083 -.004 -.042 .967 .675 1.481 Log_MVA .300 .100 a. Dependent Variable: Log_Harga Saham Sumber : Hasil output SPSS .269 2.989 .004 .955 1.047 Collinearity Statistics 65 Berdasarkan hasil uji multikolinieritas pada tabel 3.5 dapat dilihat hasil besaran korelasi antar variabel independen menunjukkan hanya variabel EPS yang mempunyai korelasi cukup tinggi dengan variabel DER dengan tingkat korelasi sebesar 0,418 atau sekitar 41,8%, karena korelasi ini masih dibawah 95%, maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolinieritas secara serius. Hasil perhitungan nilai tolerance pada hasil uji multikolinieritas pada tabel 3.6 juga menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,1 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95%. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10, sehingga penjelasan dari tabel 4.9 dan tabel 4.10 dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi. 4. Uji Heteroskedastisitas a. Analisis Grafik Ghozali (2011:105), uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan cara melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik plot antara nilai prediksi 66 variabel terikat yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Ghozali (2011:105) dasar analisisnya, yaitu : 1) Jika ada pola tertentu seperti titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas 2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Analisis grafik pada uji heteroskedastisitas penelitian ini adalah sebagai berikut: Gambar 3.3 Grafik Scatterplot Variabel Dependen : Harga Saham Sumber : Hasil output SPSS Berdasarkan grafik Scatterplot pada gambar 3.3 di atas dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak secara 67 tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak untuk memprediksi Harga Saham berdasarkan variabel independen EPS, PER, ROA, DER dan MVA. b. Analisis Statistik Analisis dengan grafik plot memiliki kelemahan yang cukup signifikan oleh karena jumlah pengamatan mempengaruhi hasil ploting. Analisis statistik diperlukan untuk menjamin keakuratan hasil. Analisis statistik yang digunakan adalah metode Glejser, yaitu dengan meregresikan nilai absolute residuals. Jika probabilitas signifikasi dia atas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas, Ghozali (2011:109). Analisis statistik pada uji heteroskedastisitas penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1 B Std. Error (Constant) .646 .328 Log_EPS .023 .081 PER .001 ROA DER Beta T Sig. 1.969 .053 .040 .290 .773 .002 .055 .482 .631 -.003 .005 -.141 -1.099 .275 .024 .054 .059 .439 .662 Log_MVA -.097 .065 a. Dependent Variable: abs(RES_1) -.167 -1.481 .143 Standardized Coefficients 68 Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas pada tabel 3.7 di atas dapat dilihat bahwa tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai abs(RES_1). Pada tabel menunjukan bahwa probabilitas signifikansi variabel tidak ada yang dibawah 5%, sehingga dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas. 3.5.3 Analisis Regresi Berganda Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda yang digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Return On Asset (ROA), Debt to Equty Ratio (DER), Market Value Added (MVA) terhadap variabel dependen Harga Saham, maka model analisis regresi berganda yang dapat digunakan adalah : + Dimana : Y = Harga Saham = Konstanta = Koefisien regresi variabel independen = Earning Per Share (EPS) = Price Earning Ratio (PER) = Return On Asset (ROA) = Debt to Equity Ratio (DER) = Market Value Added (MVA) 69 3.5.4 Uji Hipotesis a) Uji F (Simultan) Ghozali (2011:84), uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen atau terikat. b) Uji Statistik t (Parsial) Ghozali (2011:84), uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Tingkat kesalahan dalam penelitian ini adalah 5%. Apabila tingkat signifikansi (Sig t) lebih kecil daripada 0,05, maka H1 diterima yang artinya variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Sebaliknya 0,05 maka H1 ditolak yang artinya jika sig t lebih besar variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis yang akan diuji pada penelitian ini adalah sebagai berikut: H0 : Earning Per Share, Price Earning Ratio, Return On Asset, Debt to Equity Ratio, dan Market Value Added secara simultan dan parsial tidak berpengaruh terhadap Harga 70 Saham dalam kelompok Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2008-2011 H1 : Earning Per Share, Price Earning Ratio, Return On Asset, Debt to Equity Ratio, dan Market Value Added secara simultan dan parsial berpengaruh terhadap Harga Saham dalam kelompok Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 20082011 Kriteria pengambilan keputusan yang digunakan uji statistik F dan uji statistik t, yaitu jika nilai signifikansi<0,05 maka H1 diterima dan nilai signifikansi>0,05 maka H1 ditolak. 3.5.5 Koefisien Determinasi Ghozali (2011:83), koefisien determinasi R2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-varibel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif dilakukan untuk menganalisis data dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul tanpa membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Hal-hal yang akan dikaji dalam analisis statistik deskriptif ini adalah nilai minimum, nilai maksimum dan nilai standar deviasi dari data Harga Saham, Earning Per Share, Price Earning Ratio, Return On Asset, dan Market Value Added tahun 2008-2011. Hasil uji analisis statistik deskriptif tersebut adalah sebagai berikut: 1) Hasil Uji Analisis Statistik Deskriptif Harga Saham Harga Saham dalam penelitian ini merupakan harga penutupan (closing price) dari transaksi jual-beli saham di bursa efek, tabel statistik deskriptif adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Harga Saham Descriptive Statistics N Minimum Log_Harga Saham 84 Valid N (listwise) 84 Sumber : Hasil output SPSS 2.60 Maximum Mean Std. Deviation 4.71 3.6246 .50130 Berdasarkan tabel 4.1 di atas hasil SPSS untuk uji statistik deskriptif variabel 71 variabel Harga Saham 72 menunjukkan sampel (N) sebanyak 84, yang diperoleh dari sampel 21 perusahaan yang sahamnya dalam kelompok JII dikalikan dengan 4 tahun tahun penelitian. Harga Saham dalam penelitian ini merupakan hasil dari logaritma Harga Saham selama tahun 2008-2011 dalam rangka memenuhi uji normalitas data. Pada tabel descriptive statistics dari 84 sampel tersebut dapat dilihat bahwa log Harga Saham minimum 2.6 yaitu pada perusahaan Kalbe Farma Tbk pada tahun 2008 dengan Harga Saham sebesar Rp 400, sedangkan log Harga Saham maksimum 4.71 dimiliki oleh perusahaan Indo Tambangraya Megah Tbk pada tahun 2010 dengan Harga Saham sebesar Rp 50,750. Standar deviasi sebesar 0.50130 yang berarti kecenderungan data Harga Saham antara perusahaan satu dan perusahaan lainnya dalam JII selama tahun tersebut mempunyai tingkat penyimpangan sebesar 0.50130. 2) Hasil Uji Analisis Statistik Deskriptif Earning Per Share (EPS) Tabel 4.2 Statistik Deskriptif EPS Descriptive Statistics N Minimum Maximum Log_EPS 84 Valid N (listwise) 84 Sumber : Hasil output SPSS 1.37 Mean Std. Deviation 3.22 2.4556 .44831 73 Berdasarkan tabel 4.2 hasil SPSS untuk uji statistik deskriptif variabel EPS menunjukkan sampel (N) sebanyak 84, yang diperoleh dari sampel 21 perusahaan yang sahamnya dalam kelompok JII dikalikan dengan 4 tahun tahun penelitian. EPS dalam penelitian ini merupakan hasil dari logaritma EPS selama tahun 2008-2011 dalam rangka memenuhi uji normalitas data. Pada tabel descriptive statistics dari 84 sampel tersebut dapat dilihat bahwa log Harga Saham minimum 1.37 yaitu pada perusahaan Indofood Sukses Makmur Tbk pada tahun 2009, dengan EPS sebesar Rp 23.420, sedangkan log EPS maksimum 3.22 yaitu pada perusahaan PT. Astra Agro Lestari Tbk pada tahun 2008 dengan EPS sebesar Rp 1,670.76. Standar deviasi sebesar 0.44831yang berarti kecenderungan data EPS antara perusahaan satu dan perusahaan lainnya dalam JII selama tahun tersebut mempunyai tingkat penyimpangan sebesar 0.44831. 3) Hasil Uji Analisis Deskriptif Price Earning Ratio (PER) Tabel 4.3 Statistik Deskriptif PER Descriptive Statistics N PER Valid N (listwise) Minimum Maximum 84 84 4.05 Sumber : Hasil output SPSS Mean 98.28 17.5125 Std. Deviation 13.43310 74 Berdasarkan tabel 4.3 hasil SPSS untuk uji statistik deskriptif variabel PER menunjukkan sampel (N) sebanyak 84, yang diperoleh dari sampel 21 perusahaan yang sahamnya dalam kelompok JII dikalikan dengan 4 tahun tahun penelitian. Pada tabel descriptive statistics dari 84 sampel tersebut dapat dilihat bahwa PER minimum 4.05 yaitu pada perusahaan Timah (Persero) Tbk pada tahun 2008, sedangkan PER maksimum 98.28 yaitu pada perusahaan Gas Negara Tbk pada tahun 2008. Standar deviasi sebesar 13.4331 yang berarti kecenderungan data PER antara perusahaan satu dan perusahaan lainnya dalam JII selama tahun tersebut mempunyai tingkat penyimpangan sebesar 13.4331. 4) Hasil Uji Analisis Statistik Deskriptif Return On Asset (ROA) Tabel 4.4 Statistik Deskriptif ROA Descriptive Statistics N Minimum Maximum ROA 84 Valid N (listwise) 84 Sumber : Hasil output SPSS 2.51 Mean 60.58 20.8989 Std. Deviation 12.82186 Berdasarkan tabel 4.4 hasil SPSS untuk uji statistik deskriptif variabel ROA menunjukkan sampel (N) sebanyak 84, yang diperoleh dari sampel 21 perusahaan yang sahamnya dalam kelompok JII dikalikan dengan 4 tahun tahun penelitian. Pada tabel descriptive statistics dari 84 sampel 75 tersebut dapat dilihat bahwa ROA minimum 2.51 yang berarti laba yang dihasilkan 2.51% hanya dari aset yang digunakan pada perusahaan Vale Indonesia Tbk pada tahun 2008, sedangkan ROA maksimum 60.58 yaitu pada perusahaan PT. Asrra Agro Lestari Tbk pada tahun 2008, sehingga laba bersih yang dihasilkan sebesar 60.58% dari total aset yang digunakan. Jumlah ratio yang semakin tinggi menunjukkan efisiensi manajemen aset yang berarti manajemen telah efisien dalam mengelola aset perusahaan. Standar deviasi sebesar 12.82186 yang berarti kecenderungan data ROA antara perusahaan satu dan perusahaan lainnya dalam JII selama tahun tersebut mempunyai tingkat penyimpangan sebesar 12.82186. 5) Hasil Uji Analisis Statistik Deskriptif Debt to Equity Ratio (DER) Tabel 4.5 Statistik Deskriptif DER Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation DER 84 Valid N (listwise) 84 Sumber : Hasil output SPSS Berdasarkan .15 3.11 .8430 .64944 tabel 4.5 menunjukkan DER pada perusahaan yang sahmnya dalam kelompok JII mengalami perkembangan yang fluktuatif. Hasil SPSS untuk uji statistik deskriptif variabel DER menunjukan sampel (N) sebanyak 76 84, yang diperoleh dari sampel 21 perusahaan yang sahamnya dalam kelompok JII dikalikan dengan 4 tahun tahun penelitian. Pada tabel descriptive statistics dari 84 sampel tersebut dapat dilihat bahwa nilai DER maksimum dimiliki oleh perusahaan Indofood Sukses Makmur Tbk pada tahun 2008 dengan 3.11 kali, yang berarti modal perusahaan tersebut harus dapat menutupi hutangnya sebesar 3.11 kali. Sedangkan DER minimum dimiliki oleh perusahaan Indocement Tunggal Prakarsa Tbk pada tahun 2011 dengan 0.15 kali, yang berarti modal perusahaan tersebut hanya sebesar 0.15 kali harus dapat menutupi hutangnya. Standar deviasi sebesar 0.64944 yang berarti kecenderungan data DER antara perusahaan satu dan perusahaan lainnya dalam JII selama tahun tersebut mempunyai tingkat penyimpangan sebesar 0.64944. 6) Hasil Uji Analisis Statistik Deskriptf Market Value Added (MVA) Tabel 4.6 Statistik Deskriptif MVA Descriptive Statistics N Minimum Maximum Log_MVA 84 Valid N (listwise) 84 Sumber : Hasil output SPSS 2.78 Mean Std. Deviation 4.77 4.0746 .45092 Berdasarkan tabel 4.6 hasil SPSS untuk uji statistik deskriptif variabel MVA menunjukkan sampel (N) sebanyak 77 84, yang diperoleh dari sampel 21 perusahaan yang sahamnya dalam kelompok JII dikalikan dengan 4 tahun tahun penelitian. MVA dalam penelitian ini merupakan hasil dari logaritma MVA selama tahun 2008-2011 dalam rangka memenuhi uji normalitas data. Pada tabel descriptive statistics dari 84 sampel tersebut dapat dilihat bahwa log MVA minimum 2.78 yaitu pada perusahaan Charoen Pokhpand Indonesia pada tahun 2009, dengan MVA sebesar Rp 603.03, sedangkan log MVA maksimum 4.77 yaitu pada perusahaan Telekomunikasi Indonesia Tbk pada tahun 2008 dengan MVA sebesar Rp 59126.91. Standar deviasi sebesar 0.45092 yang berarti kecenderungan data MVA antara perusahaan satu dan perusahaan lainnya dalam JII selama tahun tersebut mempunyai tingkat penyimpangan sebesar 0.45092. 4.1.2 Analisis Regresi Berganda Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Variabel-variabel penelitian ini dapat dinyatakan dalam model sebagai berikut : + Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan program SPSS diperoleh output regresi linier berganda sebagai berikut : 78 Tabel 4.7 Hasil Analisis Regresi Berganda Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model B 1 (Constant) .852 .504 Log_EPS .528 .124 PER .008 ROA DER Log_MVA Std. Error Beta t Sig. 1.690 .095 .472 4.241 .000 .003 .222 2.433 .017 .005 .006 .139 1.357 .179 -.003 .083 -.004 -.042 .967 .300 .100 .269 2.989 .004 a. Dependent Variable: Log_Harga Saham Sumber : Hasil output SPSS Berdasarkan hasil analisis regresi berganda pada tabel 4.7 di atas, persamaan regresi yang dapat disusun adalah : Y = 0,852 + 0,528 X1 + 0,008 X2 + 0,005 X3 – 0,003 X4 + 0,3 X5, dari persamaan ini dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Konstanta (a) sebesar 0,852 menyatakan bahwa jika variabel EPS, PER, ROA, DER dan MVA dianggap nol, maka variabel Harga Saham adalah 0,852 2. Koefisien regresi EPS (X1) sebesar 0,528 menyatakan bahwa jika variabel EPS mengalami kenaikan 1 persen, sementara variabel PER, ROA, DER dan MVA dianggap konstan, maka akan menyebabkan Harga Saham mengalami kenaikan sebesar 0,528 persen 3. Koefisien regresi PER (X2) sebesar 0,008 menyatakan bahwa jika PER naik 1 satuan, sementara variabel EPS, ROA, DER dan 79 MVA dianggap konstan, maka akan menyebabkan Harga Saham mengalami kenaikan sebesar 0,008 satuan. 4. Koefisien regresi ROA (X3) sebesar 0,005 menyatakan bahwa jika ROA naik 1 satuan, sementara variabel EPS, PER, DER dan MVA dianggap konstan, maka akan menyebabkan Harga Saham mengalami kenaikan sebesar 0,005 satuan. 5. Koefisien regresi DER (X4) sebesar -0,003 menyatakan bahwa jika DER naik 1 satuan, sementara variabel EPS, PER, ROA dan MVA dianggap konstan, maka akan menyebabkan Harga Saham mengalami penurunan sebesar -0,003 satuan. 6. Koefisien regresi MVA (X4) sebesar 0,3 menyatakan bahwa jika MVA naik 1 persen, sementara variabel EPS, PER, ROA dan MVA dianggap konstan, maka akan menyebabkan Harga Saham mengalami kenaikan sebesar 0,3 persen 4.1.3 Uji Hipotesis a. Uji Statistik F (Uji Simultan) Uji F dilakukan dengan tujuan untuk melihat pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen yang menyatakan ada pengaruh antara EPS, PER, ROA, DER dan MVA terhadap Harga Saham dalam kelompok JII. Perhitungan ini didasarkan pada hasil dari tabel ANOVA sebagai berikut : 80 Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik F ANOVAb Model Sum of Squares Df Mean Square 1 Regression 8.236 5 Residual 12.622 78 F Sig. 1.647 10.179 .000a .162 Total 20.858 83 a. Predictors: (Constant), Log_MVA, DER, PER, ROA, Log_EPS b. Dependent Variable: Log_Harga Saham Sumber : Hasil output SPSS Berdasarkan hasil uji statistik F pada tabel 4.8 hasil uji menunjukkan bahwa nilai sig=0,000<5%. Hal ini berarti variabel independen Earning Per Share, Price Earning Ratio, Return On Asset, Debt to Equity Ratio, dan Market Value Added secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen Harga Saham dalam kelompok Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2008-2011. b. Uji Statistik t (Uji Parsial) Uji statistik t dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing atau secara parsial variabel EPS, PER, ROA, DER dan MVA terhadap Harga Saham. Hasil uji signifikansi (uji t) dari SPSS dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : 81 Tabel 4.9 Hasil Uji Statistik t Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B 1 (Constant) .852 .504 Log_EPS .528 .124 PER .008 ROA DER Log_MVA Std. Error Beta T Sig. 1.690 .095 .472 4.241 .000 .003 .222 2.433 .017 .005 .006 .139 1.357 .179 -.003 .083 -.004 -.042 .967 .300 .100 .269 2.989 .004 a. Dependent Variable: Log_Harga Saham Sumber : Hasil output SPSS Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel 4.9 dari hasil pengujian dengan SPSS diperoleh hasil, yaitu pada variabel X1 (EPS) mempunyai nilai sig 0.000 ≤0,05, hal ini berarti variabel EPS secara statistik mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Harga Saham dalam kelompok JII tahun 2008-2011. Pada Variabel X2 (PER) mempunyai nilai sig 0.017≤0,05, hal ini berarti variabel PER secara statistik mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Harga Saham dalam kelompok JII tahun 2008-2011. Pada Variabel X3 (ROA) mempunyai nilai sig 0.179≥0,05 hal ini berarti variabel ROA secara statistik tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap Harga Saham dalam kelompok JII tahun 2008-2011. Pada Variabel X4 (DER) mempunyai nilai sig 0.967≥0,05, hal ini berarti variabel DER secara statistik tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap Harga Saham dalam kelompok JII tahun 2008-2011. Pada 82 Variabel X5 (MVA) mempunyai nilai sig 0.004≤0,05, hal ini berarti variabel MVA secara statistik mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Harga Saham dalam kelompok JII tahun 2008-2011. 4.1.4 Koefisien Determinasi Koefisien determinasi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel EPS, PER, ROA, DER dan, MVA terhadap Harga Saham. Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai adjusted R square. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 4.15 sebagai berikut : Tabel 4.10 Koefisien Determinasi Model Summary Model R Adjusted R Square R Square Std. Error of the Estimate 1 .628a .395 .356 .40227 a. Predictors: (Constant), Log_MVA, DER, PER, ROA, Log_EPS Sumber : Hasil output SPSS Berdasarkan koefesien determinasi pada tabel 4.10 dapat diketahui bahwa koefisien determinasi adjusted R square memiliki nilai sebesar 0,356 = 35,6%, sehingga dapat dinyatakan bahwa kemampuan variabel independen (EPS, PER, ROA, DER dan MVA) dalam menjelaskan variasi variabel dependen (Harga Saham) sebesar 35,6% dan sisanya sebesar 64,4% dijelaskan oleh variabel lain di luar model regresi penelitian ini. 83 4.2 Pembahasan 4.2.1 Pengaruh EPS, PER, ROA, DER dan MVA terhadap Harga Saham dalam Kelompok JII Hasil pengujian hipotesis secara simultan yang telah dilakukan menunjukan bahwa secara simultan terdapat pengaruh antara EPS, PER, ROA, DER dan MVA terhadap Harga Saham yang masuk ke dalam kelompok saham JII tahun 2008-2011. Hal ini ditunjukkan dengan hasil nilai signifikansi F sebesar 0,000 < 0,05. Santoso dalam Hadianto (2008:170) dinyatakan bahwa jika uji simultan menunjukkan hasil yang signifikan maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel terikat. Berdasarkan uji simultan yang menunjukkan hasil yang signifikan, maka variabel EPS, PER, ROA, DER dan MVA secara statistik mampu memprediksi harga saham dalam kelompok JII dari sisi fundamentalnya. 4.2.2 Pengaruh EPS terhadap Harga Saham dalam Kelompok JII Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa variabel tingkat laba per lembar saham atau Earning Per Share (EPS) memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap harga saham dalam kelompok JII tahun 2008-2011. Penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Abigael K dan Ika S (2008), Hadianto (2008), Wiguna dan Mendari (2008), Wijayanti (2010), Asri (2011), Seetharaman dan Raj (2011), Hatta dan Dwiyanti 84 (2012), Haryuningputri dan Widyarti (2012) serta Menaje Jr (2012), yang menyatakan bahwa EPS berpengaruh positif terhadap harga saham. Widoatmodjo (1996) dalam Wiguna dan Mendari (2008), menyatakan bahwa EPS sangat berpengaruh pada harga saham, semakin tinggi EPS semakin mahal suatu saham dan sebaliknya, karena EPS merupakan salah satu bentuk rasio keuangan untuk menilai kinerja perusahaan, maka EPS mempunyai hubungan positif terhadap harga saham. Hal ini menunjukkan bahwa informasi EPS perusahaan yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan merupakan hal yang utama diperhatikan oleh investor dalam membuat keputusan investasinya. Saham dalam kelompok JII merupakan saham syariah yang mempunyai batasan hutang yang berbasis bunga adalah kurang dari 82% serta total pendapatan bunga dan pendapatan tidak halal lainnya dibandingkan dengan total pendapatan usaha adalah kurang dari 10%. Adanya batasan dalam perolehan hutang dan pendapatan yang berbasis bunga tersebut mengakibatkan laba bersih setelah bunga dan pajak dari EPS menjadi stabil, dengan laba yang stabil dan jumlah saham yang beredar dianggap konstan maka akan meningkatkan EPS. Nilai EPS yang meningkat menunjukkan bahwa jumlah laba yang dibagikan kepada investor semakin besar sehingga dengan meningkatnya EPS ini akan menarik investor untuk membeli 85 saham, dengan permintaan saham yang meningkat maka harga saham perusahaan juga akan ikut meningkat. Berdasarkan pembahasan tersebut maka EPS dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam melakukan investasi saham dalam kelompok JII. 4.2.3 Pengaruh PER terhadap Harga Saham dalam Kelompok JII Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa Price Earning Ratio (PER) memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap harga saham dalam kelompok JII tahun 2008-2011. Penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Hadianto (2008), Stella (2009),dan Wijayanti (2010), Hatta dan Dwiyanto (2012), Zuliarni (2012), yang menyatakan bahwa PER berpengaruh positif terhadap harga saham. Sharpe dan Baley (2006) dalam Zuliarni (2012), menyatakan bahwa perusahaan dengan peluang tingkat pertumbuhan tinggi maka akan mempunyai PER yang tinggi pula, sehingga dengan meningkatnya PER maka investor mengharap adanya pertumbuhan perusahaan yang lebih tinggi, dan semakin tinggi PER, maka semakin tinggi derajad kepercayaan investor terhadap suatu kinerja perusahaan tersebut dan nantinya akan meningkatkan harga saham. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam berinvestasi investor memperhatikan PER sebagai salah satu pertimbangan dalam mengambil keputusan investasinya. Hal ini menunjukkan bahwa 86 pasar akan melihat kondisi perusahaan yang memiliki nilai fundamental yang baik walaupun dalam kondisi undervalue, karena dengan nilai fundamental yang baik menunjukkan bahwa kinerja perusahaan juga baik.Saham dalam kelompok JII merupakan saham syariah yang mempunyai batasan hutang yang berbasis bunga adalah kurang dari 82% dan total pendapatan bunga dan pendapatan tidak halal lainnya dibandingkan dengan total pendapatan usaha adalah kurang dari 10%, sehingga hutang perusahaan menjadi terkendali dan pendapatan perusahaan cenderung stabil saat terjadi perubahan suku bunga. Kondisi ini akan meningkatkan respon investor terhadap saham dalam kelompok JII karena investor cenderung lebih senang terhadap perusahaan yang mempunyai risiko yang rendah dengan perolehan pendapatan yang stabil, dengan meningkatnya respon pasar ini membuktikan bahwa minat investor terhadap saham tersebut meningkat dengan permintaan saham yang meningkat maka harga saham perusahaan juga akan ikut meningkat. Berdasarkan pembahasan tersebut maka PER dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam melakukan investasi saham dalam kelompok JII. 4.2.4 Pengaruh ROA terhadap Harga Saham dalam Kelompok JII Berdasarkan dugaan sementara dalam penelitian ini disebutkan bahwa ada pengaruh positif Return On Assets (ROA) 87 terhadap harga saham, tetapi setelah dilakukan pengujian hipotesis secara parsial diketahui bahwa Return On Assets (ROA) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham dalam kelompok JII tahun 2008-2011. Penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Muktharuddin dan Romalo (2007), Stella (2009) serta Haryuningputri dan Widyarti (2012), yang menyatakan bahwa ROA tidak berpengaruh terhadap harga saham. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam berinvestasi investor tidak memperhatikan ROA sebagai salah satu pertimbangan dalam mengambil keputusan investasinya. Saham dalam kelompok JII merupakan saham syariah yang mempunyai batasan dalam perolehan pendapatan yaitu total pendapatan bunga dan pendapatan tidak halal lainnya dibandingkan dengan total pendapatan usaha adalah kurang dari 10%, sehingga saat suku bunga terjadi penurunan maka pendapatan perusahaan cenderung stabil dan investor lebih tertarik pada perusahaan yang mempunyai pendapatan yang stabil karena akan mempunyai risiko yang kecil terhadap aset yang sudah ditanamkannya. Adanya batasan perolehan pendapatan tidak halal tersebut maka investor sudah percaya terhadap perusahaan dalam pengoptimalan laba atas asset yang sudah ditanamkannya dan investor tidak menjadikan ROA sebagai pertimbangan karena rasio ini tidak mempertimbangkan deviden maupun capital gain yang didapat oleh seorang investor, dengan peningkatan aset atau aset 88 yang mengalami pertumbuhan maka nilai deviden yang dibayarkan akan cenderung menurun karena pendapatan dari perusahaan cenderung digunakan untuk meningkatkan aset perusahaan, sedangkan seorang investor akan cenderung mempertimbangkan peningkatan mengenai dana investasi yang akan ditanamkan. Berdasarkan pembahasan tersebut maka ROA tidak dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam melakukan investasi saham dalam kelompok JII. 4.2.5 Pengaruh DER terhadap Harga Saham Syariah Kelompok JII Berdasarkan dugaan sementara dalam penelitian ini disebutkan bahwa ada pengaruh negarif signifikan antara Debt to Equity Ratio (DER) terhadap harga saham, tetapi setelah dilakukan pengujian hipotesis secara parsial diketahui bahwa Debt to Equity Ratio (DER) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham syariah dalam kelompok JII tahun 2008-2011 Penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Muktharuddin dan Romalo (2007) dan Asri (2011), yang menyatakan bahwa DER tidak berpengaruh terhadap harga saham. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam berinvestasi investor tidak memperhatikan DER sebagai salah satu pertimbangan dalam mengambil keputusan investasinya kerena setiap peningkatan atau penurunan DER tidak mempengaruhi perubahan harga saham. Hal ini dapat ditunjukkan dengan adanya kenaikan dan 89 penurunan DER selama tahun 2008-2011 saham kelompok JII mempunyai harga saham yang relatif stabil, hal ini dapat disebabkan karena ada 2 macam modal yang bisa digunakan oleh perusahaan untuk menjalankan perusahaan yaitu modal internal dan modal eksternal. Modal internal lebih disukai perusahaan dibanding dengan modal eksternal sehingga hal ini menyebabkan banyak perusahaan yang mempunyai pendapatan yang tinggi cenderung akan meminjam dalam jumlah yang sedikit, tetapi ada juga perusahaan yang mempunyai penghasilan yang sedikit cenderung akan menggunakan hutang untuk operasional yang cukup besar. Hal ini menunjukkan bahwa investor tidak terlalu mementingkan DER dalam menentukan apakah membeli atau menjual saham, karena setiap perusahaan pasti mempunyai hutang dan hutang pada taraf tertentu juga nantinya akan meningkatkan kinerja produksi suatu perusahaan. Investor dalam hal ini lebih memperhatikan jenis saham dari perusahaan tersebut. Saham dalam kelompok JII merupakan saham syariah yang mempunyai batasan hutang yang berbasis bunga adalah kurang dari 82% sehingga dengan adanya batasan tersebut hutang perusahaan menjadi terkendali dan tidak sensitif saat terjadi kenaikan suku bunga. Kondisi ini megakibatkan investor percaya terhadap pengelolaan hutang perusahaan dalam peningkatan kinerja perusahaan,sehinggabesar kecilnya DER suatu perusahaan tidak 90 dijadikan sebagai pertimbangan yang utama dalam pengambilan keputusan investasi saham dalam kelompok JII. 4.2.6 Pengaruh MVA terhadap Harga Saham dalam Kelompok JII Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa Market Value Addes (MVA) memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap harga saham dalam kelompok JII tahun 2008- 2011.Penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Mardiyanto (2013) dan Rosy yang menyatakan bahwa MVA berpengaruh positif terhadap harga saham. Mardiyanto (2013), menyatakan bahwa nilai tambah pasar atau MVA mempunyai pengaruh terhadap harga saham karena pergerakan harga saham dipengaruhi oleh informasi pasar yang merupakan informasi kinerja perusahaan dimasa yang akan datang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam berinvestasi investor memperhatikan MVA sebagai salah satu pertimbangan dalam mengambil keputusan investasinya dengan meningkatnya MVA investor mempunyai keyakinan bahwa perusahaan mampu menciptakan kekayaan bagi pemiliknya (pemegang saham), semakin tinggi nilai MVA menunjukan semakin tinggi derajad kepercayaan investor terhadap kemampuan perusahaan dalam menciptakan kekayaan bagi pemilik saham perusahaan tersebut, sehingga mendorong harga saham menjadi semakin mahal. 91 Saham dalam kelompok JII merupakan saham syariah yang mempunyai batasan hutang yang berbasis bunga adalah kurang dari 82% sehingga dengan adanya batasan tersebut hutang perusahaan menjadi terkendali dan tidak sensitif saat terjadi kenaikan suku bunga, dengan hutang yang terkendali maka perusahaan lebih efisien dalam pengoptimalan hutang,sehingga risiko perusahan terhadap hutang semakin kecil dan perusahaan lebih mampu dalam menciptakan nilai tambah modal yang diberikan kepada investor, sehingga akan meningkatkan minat investor terhadap saham perusahaan tersebut, dengan permintaan saham yang meningkat, maka harga saham perusahaan tersebut juga akan meningkat. Berdasarkan pembahasan tersebut maka MVA dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam melakukan investasi saham dalam kelompok JII. BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka diperoleh simpulan yaitu: Secara simultan variabel Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Return On Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER) dan Market Value Added (MVA) berpengaruh terhadap Harga Saham dalam Kelompok Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2008-2011 dan secara parsial hanya variabel Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), dan Market Value Added (MVA) yang berpengaruh positif signifikan terhadap Harga Saham dengan tingkat signifikansi EPS sebesar 0,000, PER sebesar 0,017 dan MVA sebesar 0,004, sedangkan Return On Assets (ROA) dan Debt to Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham dalam Kelompok Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2008-2011. 5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka diberikan saran sebagai berikut : 1. Bagi investor yang bermaksud melakukan investasi sebaiknya memperhatikan EPS, PER dan MVA karena berdasarkan penelitian ini ketiga rasio tersebut mempunyai pengaruh terhadap Harga Saham. Nilai EPS, PER dan MVA yang ditetapkan perusahaan semakin tinggi, maka semakin besar keuntungan yang akan diterima oleh 92 93 investor, dan sebaiknya Return On Assets (ROA) dan Debt to Equity Ratio (DER) tidak perlu menjadi perhatian utama dalam menganalisis Harga Saham dalam kelompok Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2008-2011 karena sudah adanya batasan hutang yang berbasis bunga adalah kurang dari 82% dan batasan pendapatan yaitu total pendapatan bunga dan pendapatan tidak halal lainnya dibandingkan dengan total pendapatan usaha adalah kurang dari 10%, sehingga hutang perusahaan terkendali dan pendapatan perusahaan dalam kelompok JII juga relatif stabil. 2. Bagi perusahaan sebaiknya lebih memperhatikan aspek EPS, PER dan MVA, karena sesuai dengan penelitian ini ketiga variabel tersebut menjadi acuan bagi investor dalam memilih saham dalam kelompok JII tahun 2008-2011. Hal ini terjadi karena investor cenderung berkepentingan terhadap kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan di masa yang akan datang. 3. Bagi peneliti lain yang berminat terhadap permasalahan ini seharusnya melakukan pengembangan pada perusahaan lainnya, menambah variabel bebas atau jumlah periode penelitian. dengan DAFTAR PUSTAKA Abigael K,Ika Veronica dan Ardiani Ika S.2008.”Pengaruh Return On Asset, Price Earning Ratio,Earning Per Share,Debt to Equity Ratio,Price to Book Value Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur Di BEI”.Dalam Jurnal SOLUSI,Volume 7 No.4.Hal 75-90 Semarang:Universitas Semarang Asri, Jatnika Dwi.2011.”Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Pertumbuhan Asset Terhadap Harga Saham (Studi Kasus pada Perusahaan Sektor Pertanian yang Listing Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2003.Dalam Jurnal Ekono Insentif Kopwil4. Dalam Journal Econo Insentif, Volume 5 No.1. Hal 1-7.Institut Pemerintah Dalam Negeri Darmadji,Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin.2006.Pasar Modal Di Indonesia Pendekatan Tanya Jawab (Edisi kedua). Jakarta: Salemba Empat Fatwa Dewan Syariah Nasional No 40/DSN-MUI/X/2003 Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: Universitas Diponegoro Hadianto,Bram.2008.”Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) Tarhadap Harga Saham Sektor Perdagangan Besar dan Ritel Pada Periode 2000-2005 Di Bursa Efek Indonesia”.Dalam Jurnal Ilmiah Akuntansi,Volume 7 No.2.Hal 162-173 Bandung:Universitas Kristen Maranatha Bandung Haryuningputri,Meilinda dan Endang Tri Widyarti.2012.”Pengaruh Rasio Profitabilitas dan EVA Terhadap Harga Saham pada Sektor Industri Manufaktur Di BEI Tahun 2007-2010”.Dalam Diponegoro Journal of Management, Volume 1 No.2. Hal 67-79.Semarang:Universitas Diponegoro Hatta,Atika Jauharia dan Bambang Sugeng Dwiyanto.2012.”The Company Fundamental Factors and Systematic Risk in Increasing Stock Price”.Dalam Journal of Economics Business and Accountancy Ventura, Volume 15 No.2. Hal 245-256.Yogyakarta:University of Proklamasi 45 Husnan,Suad dan Enny Pudjiastuti.2006.Dasar-Dasar Manajemen Keuangan (Edisi Kelima). Yogyakarta: UPP-STIM YKPN Indonesia, Bursa Efek.2010.Produk-produk Syariah Jakarta Islamic Index. http://www.idx.co.id/idid/beranda/produkdanlayanan/pasarsyariah/produkpr oduksyariah.aspx. (11 Desember.2012). 94 95 Jr,Placido M Menaje.2012.”Impact of Selected Financial Variables on Share Price of Publicly Listed Firms in the Philippines”.Dalam American International Journal of Contemporary Research,Volume 2 No.9.Hal 98102.Philippines:De La Salle University Manila Philippines Kartawinata,Budi Rustandi.”Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA), Cash Value Added (CVA) dan Market Value Added (MVA) Terhadap Harga Saham pada Perusahaan-Perusahaan Sektor Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2003-2006”.Dalam Jurnal InSearch ISSN 2085-7993 Hal 1-9.Jakarta:Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia Keputusan Ketua Bapepam dan LK. Nomor : Kep-180/BL/2006. Tanggal : 30 Juni 2009 Mardiyanto, Herry.2013.”Analisis Pengaruh Nilai Tambah Ekonomi dan Nilai Tambah Pasar Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Sektor Ritel yang Listing Di BEI”. Dalam Jurnal Ilmu Manajemen, Volume 1 No.1.Hal 297306 Surabaya:Universitas Negeri Surabaya Muktaruddin dan Desmoon King Romalo.2007.”Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Return On Investment (ROI), Debt to Equity Ratio (DER) dan Book Value (BV) Per Share Terhadap Harga Saham Properti Di BEJ”.Dalam Jurnal Penelitian dan Pengembangan Akuntansi,Volume 1 No.1. Hal 69-77 Rosy,Meita.”Pengaruh antara Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Sektor LQ45 Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2007-208.Dalam Jurnal FEUniversitas Gunadarma Samsul,Mohamad.2006.Pasar Modal dan Manajemen Portofolio.Jakarta:Erlangga Stella.2009.”Pengaruh Price to Earning Ratio, Debt to Equty Ratio, Return On Asset dan Price to Book Value Terhadap Harga Saham“.Dalam Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Volume 11. No.2.Hal 97-106.STIE Trisakti Sugiyono.2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Sunariyah.2006.Pengantar Pengetahuan Pasar Modal (Edisi Kelima).Yogyakarta : UPP-STIM YKPN Suryabrata, Sumadi.2005.Metodologi Penelitian.Jakarta:PT Raja Gafindo Persada Tandelilin,Eduardus.2007.Analisis Investasi Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta dan Manajemen Portofolio. 96 Wiguna Robin dan Anastasia Sri Mendari.2008.”Pengaruh Earning Per Share dan Tingkat Buga SBI Terhadap Harga Saham pada Perusahaan yang Terdaftar Di LQ45”.Dalam Jurnal Keuangan dan Bisnis,Volume 6 No.2. Hal 130142.Jurusan Manajemen STIE Musin Wijayanti.2010.”Analisis Kinerja Keuangan dan Harga Saham Perbankan Di Bursa Efek Indonesia (BEI)”.Dalam Journal of Indonesian Applied Economics, Volume 4 No.1.Hal 71-80.Malang:Universitas Brawijaya Zuliarni, Sri.2012.”Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Mining And Mining Service Di Bursa Efek Indonesia (BEI)”. Dalam Jurnal Aplikasi Bisnis, Volume 3 No.1.Hal 36-48 Pekanbaru Riau:Universitas Riau 97 97 98 99 TABULASI DATA EPS, PER, ROA, DER, MVA DAN HARGA SAHAM KELOMPOK SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERIODE 2008-2011 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Perusahaan PT. Astra Agro Lestari Tbk PT. Adaro Energy Tbk PT. AKR Corporindo Tbk PT. Astra International Tbk Indocement Tunggal Prakarsa Tbk PT. Alam Sutera Realty Tbk United Tractors Tbk PT. Sentul City Tbk Charoen Pokphan Indonesia Tbk PT. Borneo Lumbung Energy & Metal Tbk Energi Mega Persada Tbk XL Axiata Tbk Harum Energy Tbk Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Vale Indonesia Tbk Indofood Sukses Makmur Tbk PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk Jasa Marga (Persero) Tbk EPS PER ROA DER MVA Harga Saham 2008 1670.76 5.87 60.58 0.23 12801.66 9800 2008 27.74 17.49 8.67 1.41 5819.02 485 2008 67.20 10.71 8.02 1.81 2850.43 683 2008 230.00 4.65 19.03 1.21 30618.78 1055 2008 474.16 9.70 20.67 0.33 1077.94 4600 2008 3.43 14.56 2.60 0.74 1267.55 50 2008 799.77 5.50 16.86 1.05 18833.04 4230 2008 1.65 96.82 0.49 0.16 1380.77 69 2008 77.32 5.63 7.25 2.91 4296.03 8810 2008 _ _ _ _ _ _ 2008 -2.43 -34.62 0.15 2.39 16752.29 79 2008 -2.13 445.79 -0.26 5.71 3531.40 950 2008 _ _ _ _ _ _ 2008 _ _ _ _ _ _ 2008 395.97 4.87 2.51 0.21 19534.96 1930 2008 117.81 7.89 6.57 3.11 13241.08 930 2008 143.43 7.60 18.84 0.26 42150.67 1090 2008 104.09 8.74 6.46 1.18 2004.53 910 Tahun 100 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Kalbe Farma Tbk Semen Gresik (Persero) Tbk Salim Ivomas Pratama Tbk Lippo Karawaci Tbk Unilever Indonesia Tbk PT. London Sumatra Indonesia Tbk Indo Tambangraya Megah Tbk Perusahaan Gas Negara Tbk Tambang Batubara Bukit Asam Tbk Timah (Persero) Tbk Telekomunika si Indonesia Tbk Trada Maritime Tbk PT. Astra Agro Lestari Tbk PT. AKR Corporindo Tbk PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk PT. Astra International Tbk PT. Adaro Energy Tbk PT. Alam Sutera Realty Tbk Vale Indonesia Tbk PT. Sentul City Tbk 2008 696.60 5.75 20.65 0.38 2480.32 400 2008 425.45 9.81 33.85 0.30 2624.54 4175 2008 _ _ _ _ _ _ 2008 212.44 37.32 4.00 1.54 4354.89 761 2008 315.50 24.72 53.01 1.10 2806.67 7800 2008 679.74 4.30 26.96 0.54 944.10 585 2008 231.64 4.61 35.31 0.60 10444.96 10500 2008 27.60 98.28 5.02 2.47 34760.94 1860 2008 741.18 9.31 4.18 0.51 28677.80 6900 2008 267.10 4.05 36.46 0.51 7855.97 1080 2008 526.76 14.05 22.26 1.38 59126.91 6900 2008 5.00 9.99 3.02 0.36 498.73 50 2009 1054.55 21.57 33.02 0.18 38611.10 22750 2009 87.54 13.37 7.73 1.80 1291.22 1109 2009 636.35 34.73 7.89 0.21 26945.68 2200 2009 248.02 13.99 18.44 1.00 24225.63 3470 2009 136.54 12.67 20.20 1.40 40607.61 1730 2009 5.26 19.95 33.10 0.84 1244.10 105 2009 161.78 22.56 11.61 0.29 16679.80 3650 2009 0.25 395.44 0.34 0.22 2260.14 101 101 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 PT. Borneo Lumbung Energy & Metal Tbk Salim Ivomas Pratama Tbk Semen Gresik (Persero) Tbk Charoen Pokphan Indonesia Tbk Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Energi Mega Persada Tbk XL Axiata Tbk Harum Energy Tbk Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Kalbe Farma Tbk Indofood Sukses Makmur Tbk Lippo Karawaci Tbk Indo Tambangraya Megah Tbk Jasa Marga (Persero) Tbk PT. London Sumatra Indonesia Tbk Perusahaan Gas Negara Tbk Tambang Batubara Bukit Asam Tbk Timah (Persero) Tbk Telekomunika si Indonesia Tbk Trada Maritime Tbk United Tractors Tbk 2009 _ _ _ _ _ _ 2009 _ _ _ _ _ _ 2009 560.82 13.46 35.94 0.26 7126.76 7550 2009 491.00 4.58 40.39 0.82 603.03 450 2009 746.12 68.36 28.59 0.24 7128.60 13700 2009 -120.09 -1.61 -13.83 4.87 16213.08 181 2009 200.92 9.61 8.58 2.11 -1027.69 1930 2009 _ _ _ _ _ _ 2009 _ _ _ _ _ _ 2009 91.47 14.21 22.69 0.37 3799.58 1300 2009 23.42 15.02 10.06 2.45 57818.39 3550 2009 222.43 22.74 4.34 1.40 13625.54 485 2009 281.29 11.35 38.08 0.52 6860.80 31800 2009 145.98 12.40 6.76 1.17 3432.62 1810 2009 518.47 16.11 20.78 0.27 4379.38 1670 2009 256.96 15.18 28.77 1.35 31253.03 3900 2009 1183.84 14.57 46.57 0.40 16175.59 17250 2009 62.34 32.08 11.31 0.42 16726.49 2000 2009 562.11 16.81 22.91 1.22 41995.98 9450 2009 11.44 46.32 8.34 0.41 2131.28 530 2009 1147.48 13.51 22.31 0.76 42084.83 14902 102 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 Unilever Indonesia Tbk PT. Astra Agro Lestari Tbk PT. Adaro Energy Tbk PT. AKR Corporindo Tbk PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk PT. Astra International Tbk PT. Alam Sutera Realty Tbk PT. Sentul City Tbk PT. Borneo Lumbung Energy & Metal Tbk Charoen Pokphan Indonesia Tbk Energi Mega Persada Tbk XL Axiata Tbk Harum Energy Tbk Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Vale Indonesia Tbk Indofood Sukses Makmur Tbk Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Indo Tambangraya Megah Tbk Jasa Marga (Persero) Tbk Kalbe Farma Tbk Lippo Karawaci Tbk 2009 398.97 27.70 5.68 1.02 4233.70 11050 2010 1280.70 20.46 33.71 0.17 4546.41 26200 2010 69.01 36.95 12.44 1.18 46046.23 2550 2010 81.97 21.10 5.48 2.01 5311.83 1730 2010 176.49 13.88 18.46 0.28 15716.63 2450 2010 352.60 15.37 18.64 1.10 46322.75 5455 2010 16.26 18.14 7.20 1.07 7685.38 295 2010 2.29 47.51 2.15 0.17 2956.12 109 2010 19.72 67.96 6.13 0.30 3643.00 1340 2010 136.00 13.67 43.24 0.46 4844.11 1840 2010 -1.54 -80.75 -0.31 1.00 11689.73 124 2010 339.83 15.60 14.19 1.33 8855.05 5300 2010 305.16 29.49 35.37 0.40 5751.00 9000 2010 292.24 16.00 18.85 0.45 5131.00 4675 2010 395.18 12.34 26.54 0.30 18034.18 4875 2010 336.30 14.50 11.49 1.34 24510.40 4875 2010 876.05 18.21 27.68 0.17 33362.55 15950 2010 1622.11 31.29 2.54 0.51 14478.99 50750 2010 175.51 19.51 7.79 1.37 5592.76 3425 2010 126.66 25.66 25.18 0.23 19923.88 3250 2010 24.29 27.99 4.45 1.03 20323.52 6690 103 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 PT. London Sumatra Indonesia Tbk Perusahaan Gas Negara Tbk Tambang Batubara Bukit Asam Tbk Salim Ivomas Pratama Tbk Semen Gresik (Persero) Tbk Timah (Persero) Tbk Telekomunika si Indonesia Tbk Trada Maritime Tbk United Tractors Tbk Unilever Indonesia Tbk PT. Astra Agro Lestari Tbk PT. Adaro Energy Tbk PT. AKR Corporindo Tbk PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk PT. Astra International Tbk PT. Alam Sutera Realty Tbk PT. Sentul City Tbk PT. Borneo Lumbung Energy & Metal Tbk Charoen Pokphan Indonesia Tbk Energi Mega Persada Tbk 2010 757.25 16.97 24.85 0.22 5879.61 2570 2010 257.38 17.19 25.13 1.22 39715.90 4425 2010 871.86 26.32 29.80 0.36 14327.82 22950 2010 _ _ _ _ _ _ 2010 612.53 15.43 30.35 0.29 29970.82 9450 2010 188.34 14.60 19.17 0.40 14007.96 2750 2010 572.27 13.89 21.47 0.98 54685.69 7950 2010 12.11 51.19 6.55 0.78 5369.72 620 2010 117.00 20.44 17.04 0.74 18587.70 22882 2010 443.90 37.17 52.16 1.15 7397.80 16500 2011 1086.65 13.68 32.66 0.21 17513.19 21700 2011 158.62 11.16 17.72 1.32 35194.63 1770 2011 133.75 22.62 8.91 1.32 8069.70 3025 2011 201.79 8.03 16.90 0.41 6464.67 1620 2011 527.27 14.03 16.79 1.02 55584.96 7400 2011 33.74 13.63 11.17 1.16 7414.99 460 2011 4.35 60.95 2.96 0.15 5848.66 265 2011 107.74 7.70 16.75 0.81 18094.00 830 2011 144.07 14.95 33.62 0.43 11313.55 2150 2011 6.23 28.59 1.87 1.83 18038.72 178 104 Harum Energy Tbk Indofood CBP Sukses Makmur Tbk XL Axiata Tbk Vale Indonesia Tbk Indofood Sukses Makmur Tbk Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Indo Tambangraya Megah Tbk Jasa Marga (Persero) Tbk Kalbe Farma Tbk Lippo Karawaci Tbk PT. London Sumatra Indonesia Tbk Perusahaan Gas Negara Tbk Tambang Batubara Bukit Asam Tbk Salim Ivomas Pratama Tbk Semen Gresik (Persero) Tbk Timah (Persero) Tbk Telekomunika si Indonesia Tbk Trada Maritime Tbk United Tractors Tbk Unilever Indonesia Tbk 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 2011 633.08 10.82 49.91 0.31 16325.00 6850 2011 353.98 14.69 18.03 0.42 5441.00 5200 2011 332.23 13.62 12.40 1.28 6601.63 4525 2011 304.60 10.51 18.68 0.37 7439.44 3200 2011 571.43 8.05 11.85 0.70 16720.92 4600 2011 978.35 17.43 25.94 0.15 11931.90 17050 2011 450.00 8.74 4.62 0.46 15585.21 38650 2011 194.35 21.61 8.06 1.32 6512.14 4200 2011 151.61 22.43 24.02 0.27 10749.42 3400 2011 25.13 26.26 5.39 0.94 17210.29 6660 2011 306.40 7.34 30.78 0.16 7261.14 2250 2011 254.25 12.49 24.71 1.80 39233.10 3175 2011 1339.27 12.95 35.27 0.41 11458.37 17350 2011 183.58 6.26 11.38 0.68 15535.00 1150 2011 667.72 17.15 25.89 0.25 16391.03 11450 2011 178.250 9.370 19.300 0.430 6655.470 1670 2011 767.910 9.180 20.240 0.690 3890.150 7050 2011 14.870 66.570 5.930 0.710 2011 1571.92 0 16.760 16.760 0.690 2011 396.620 35.550 38.560 1.360 11987.22 0 24965.55 0 8263.730 990 26350 18800 105 TABULASI DATA EPS, PER, ROA, DER, MVA DAN HARGA SAHAM KELOMPOK SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) TAHUN 2008-2011 N o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Perusahaa n PT. Astra Agro Lestari Tbk PT. Adaro Energy Tbk PT. AKR Corporind o Tbk PT. Astra Internatio nal Tbk Indoceme nt Tunggal Prakarsa Tbk United Tractors Tbk Charoen Pokphan Indonesia Tbk Vale Indonesia Tbk Indofood Sukses Makmur Tbk PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk Jasa Marga (Persero) Tbk Kalbe Farma Tbk Semen Gresik (Persero) Tbk Tah un 200 8 EPS Log_ EPS PE R RO A D ER 3.22 5.8 7 60. 58 0.2 3 1.44 17. 49 8.6 7 1.4 1 1.83 10. 71 8.0 2 1.8 1 2.36 4.6 5 19. 03 1.2 1 1670. 760 200 8 27.74 0 200 8 67.20 0 200 8 230.0 00 200 8 474.1 60 9.7 20. 67 0.3 3 2.90 5.5 16. 86 1.0 5 1.89 5.6 3 7.2 5 2.9 1 2.60 4.8 7 2.5 1 0.2 1 2.07 7.8 9 6.5 7 3.1 1 2.68 200 8 799.7 70 200 8 77.32 0 200 8 395.9 70 200 8 117.8 10 200 8 200 8 143.4 30 2.16 7.6 18. 84 2.02 8.7 4 6.4 6 1.1 8 2.84 5.7 5 20. 65 0.3 8 2.63 9.8 1 33. 85 104.0 90 200 8 696.6 00 200 8 425.4 50 0.2 6 0.3 Log_H arga Saham Log_ MVA Harga Saham 12801. 660 4.11 9800.0 00 3.99 5819.0 20 3.76 485.00 0 2.69 2850.4 30 3.45 683.00 0 2.83 30618. 780 4.49 1055.0 00 3.02 1077.9 40 3.03 4600.0 00 3.66 18833. 040 4.27 4230.0 00 3.63 4296.0 30 3.63 8810.0 00 3.94 19534. 960 4.29 1930.0 00 3.29 13241. 080 4.12 930.00 0 2.97 42150. 670 4.62 1090.0 00 3.04 2004.5 30 3.30 910.00 0 2.96 2480.3 20 3.39 400.00 0 2.60 2624.5 40 3.42 4175.0 00 3.62 MVA 106 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 Lippo Karawaci Tbk Unilever Indonesia Tbk PT. London Sumatra Indonesia Tbk Indo Tambangr aya Megah Tbk Perusahaa n Gas Negara Tbk Tambang Batubara Bukit Asam Tbk Timah (Persero) Tbk Telekomu nikasi Indonesia Tbk PT. Astra Agro Lestari Tbk PT. AKR Corporind o Tbk PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk PT. Astra Internatio nal Tbk PT. Adaro Energy Tbk Vale Indonesia Tbk Semen Gresik (Persero) 200 8 212.4 40 200 8 315.5 00 200 8 679.7 40 2.33 37. 32 4.0 0 2.50 24. 72 53. 01 2.83 200 8 200 8 200 8 231.6 40 200 8 526.7 60 200 9 2.36 0.6 1.44 98. 28 5.0 2 2.4 7 2.87 9.3 1 4.1 8 0.5 1 2.43 4.0 5 36. 46 0.5 1 2.72 14. 05 22. 26 1.3 8 3.02 21. 57 33. 02 0.1 8 1.94 13. 37 7.7 3 1054. 550 200 9 87.54 0 200 9 636.3 50 200 9 248.0 20 200 9 136.5 40 200 9 161.7 80 200 9 560.8 20 1.8 2.80 34. 73 7.8 9 2.39 13. 99 18. 44 2.14 12. 67 20. 20 1.4 2.21 22. 56 11. 61 0.2 9 2.75 13. 46 35. 94 0.2 6 0.5 4 35. 31 741.1 80 267.1 00 1.1 4.6 1 27.60 0 200 8 4.3 26. 96 1.5 4 0.2 1 1 4354.8 90 3.64 761.00 0 2.88 2806.6 70 3.45 7800.0 00 3.89 944.10 0 2.98 585.00 0 2.77 10444. 960 4.02 10500. 000 4.02 34760. 940 4.54 1860.0 00 3.27 28677. 800 4.46 6900.0 00 3.84 7855.9 70 3.90 1080.0 00 3.03 59126. 910 4.77 6900.0 00 3.84 38611. 100 4.59 22750. 000 4.36 1291.2 20 3.11 1109.0 00 3.04 26945. 680 4.43 2200.0 00 3.34 24225. 630 4.38 3470.0 00 3.54 40607. 610 4.61 1730.0 00 3.24 16679. 800 4.22 3650.0 00 3.56 7126.7 60 3.85 7550.0 00 3.88 107 Tbk 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 Charoen Pokphan Indonesia Tbk Indoceme nt Tunggal Prakarsa Tbk Kalbe Farma Tbk Indofood Sukses Makmur Tbk Lippo Karawaci Tbk Indo Tambangr aya Megah Tbk Jasa Marga (Persero) Tbk PT. London Sumatra Indonesia Tbk Perusahaa n Gas Negara Tbk Tambang Batubara Bukit Asam Tbk Timah (Persero) Tbk Telekomu nikasi Indonesia Tbk United Tractors Tbk Unilever Indonesia 200 9 491.0 00 2.69 200 9 746.1 20 200 9 91.47 0 200 9 23.42 0 200 9 222.4 30 200 9 281.2 90 200 9 200 9 200 9 200 9 2.87 0.2 4 1.96 14. 21 22. 69 0.3 7 1.37 15. 02 10. 06 2.4 5 2.35 22. 74 4.3 4 2.45 38. 08 0.5 2 2.16 12. 4 6.7 6 1.1 7 2.71 16. 11 20. 78 0.2 7 2.41 15. 18 28. 77 1.3 5 3.07 14. 57 46. 57 0.4 1.79 32. 08 11. 31 0.4 2 2.75 16. 81 22. 91 1.2 2 13. 51 27. 7 22. 31 5.6 8 0.7 6 1.0 2 1183. 840 562.1 10 200 9 1147. 480 200 9 398.9 70 3.06 2.60 1.4 11. 35 256.9 60 200 9 0.8 2 28. 59 518.4 70 62.34 0 40. 39 68. 36 145.9 80 200 9 4.5 8 603.03 0 2.78 450.00 0 2.65 7128.6 00 3.85 13700. 000 4.14 3799.5 80 3.58 1300.0 00 3.11 57818. 390 4.76 3550.0 00 3.55 13625. 540 4.13 485.00 0 2.69 6860.8 00 3.84 31800. 000 4.50 3432.6 20 3.54 1810.0 00 3.26 43279. 380 4.64 1670.0 00 3.22 31253. 030 4.49 3900.0 00 3.59 16175. 590 4.21 17250. 000 4.24 16726. 490 4.22 2000.0 00 3.30 41995. 980 4.62 9450.0 00 3.98 42084. 830 4.62 14902. 000 4.17 4233.7 00 3.63 11050. 000 4.04 108 Tbk 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 PT. Astra Agro Lestari Tbk PT. Adaro Energy Tbk PT. AKR Corporind o Tbk PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk PT. Astra Internatio nal Tbk Charoen Pokphan Indonesia Tbk Vale Indonesia Tbk Indofood Sukses Makmur Tbk Indoceme nt Tunggal Prakarsa Tbk Indo Tambangr aya Megah Tbk Jasa Marga (Persero) Tbk Kalbe Farma Tbk Lippo Karawaci Tbk PT. London Sumatra Indonesia 201 0 1280. 700 201 0 69.01 0 201 0 81.97 0 201 0 176.4 90 201 0 352.6 00 201 0 136.0 00 201 0 395.1 80 201 0 336.3 00 201 0 3.11 20. 46 33. 71 0.1 7 1.84 36. 95 12. 44 1.1 8 1.91 21. 1 5.4 8 2.0 1 2.25 13. 88 18. 46 2.55 15. 37 18. 64 1.1 2.13 13. 67 43. 24 0.4 6 2.60 12. 34 26. 54 0.3 2.53 14. 5 11. 49 1.3 4 876.0 50 2.94 201 0 201 0 1622. 110 126.6 60 201 0 24.29 0 201 0 757.2 50 27. 68 3.21 2.5 4 0.5 1 2.24 19. 51 7.7 9 1.3 7 2.10 25. 66 25. 18 0.2 3 1.39 27. 99 4.4 5 1.0 3 2.88 16. 97 24. 85 0.2 2 0.1 7 31. 29 175.5 10 201 0 18. 21 0.2 8 4546.4 10 3.66 26200. 000 4.42 46046. 230 4.66 2550.0 00 3.41 5311.8 30 3.73 1730.0 00 3.24 15716. 630 4.20 2450.0 00 3.39 46322. 750 4.67 5455.0 00 3.74 4844.1 10 3.69 1840.0 00 3.26 18034. 180 4.26 4875.0 00 3.69 24510. 400 4.39 4875.0 00 3.69 33362. 550 4.52 15950. 000 4.20 14478. 990 4.16 50750. 000 4.71 5592.7 60 3.75 3425.0 00 3.53 19923. 880 4.30 3250.0 00 3.51 20323. 520 4.31 6690.0 00 3.83 5879.6 10 3.77 2570.0 00 3.41 109 Tbk 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 Perusahaa n Gas Negara Tbk Tambang Batubara Bukit Asam Tbk Semen Gresik (Persero) Tbk Timah (Persero) Tbk Telekomu nikasi Indonesia Tbk United Tractors Tbk Unilever Indonesia Tbk PT. Astra Agro Lestari Tbk PT. Adaro Energy Tbk PT. AKR Corporind o Tbk PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk PT. Astra Internatio nal Tbk Charoen Pokphan Indonesia Tbk Vale Indonesia Tbk Indofood Sukses Makmur 201 0 201 0 201 0 257.3 80 2.41 17. 19 25. 13 1.2 2 2.94 26. 32 29. 80 0.3 6 2.79 15. 43 30. 35 0.2 9 2.27 14. 6 19. 17 0.4 2.76 13. 89 21. 47 0.9 8 2.07 20. 44 17. 04 0.7 4 2.65 37. 17 52. 16 1.1 5 3.04 13. 68 32. 66 0.2 1 2.20 11. 16 17. 72 1.3 2 2.13 22. 62 8.9 1 1.3 2 871.8 60 612.5 30 201 0 188.3 40 201 0 572.2 70 201 0 117.0 00 201 0 443.9 00 201 1 1086. 650 201 1 158.6 20 201 1 133.7 50 201 1 201.7 90 201 1 527.2 70 201 1 144.0 70 201 1 304.6 00 201 1 571.4 30 2.30 8.0 3 16. 90 0.4 1 2.72 14. 03 16. 79 1.0 2 2.16 14. 95 33. 62 0.4 3 2.48 10. 51 18. 68 0.3 7 2.76 8.0 5 11. 85 0.7 39715. 900 4.60 4425.0 00 3.65 14327. 820 4.16 22950. 000 4.36 29970. 820 4.48 9450.0 00 3.98 14007. 960 4.15 2750.0 00 3.44 54685. 690 4.74 7950.0 00 3.90 18587. 700 4.27 22882. 000 4.36 7397.8 00 3.87 16500. 000 4.22 17513. 190 4.24 21700. 000 4.34 35194. 630 4.55 1770.0 00 3.25 8069.7 00 3.91 3025.0 00 3.48 6464.6 70 3.81 1620.0 00 3.21 55584. 960 4.74 7400.0 00 3.87 11313. 550 4.05 2150.0 00 3.33 7439.4 40 3.87 3200.0 00 3.51 16720. 920 4.22 4600.0 00 3.66 110 Tbk 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 Indoceme nt Tunggal Prakarsa Tbk Indo Tambangr aya Megah Tbk Jasa Marga (Persero) Tbk Kalbe Farma Tbk Lippo Karawaci Tbk PT. London Sumatra Indonesia Tbk Perusahaa n Gas Negara Tbk Tambang Batubara Bukit Asam Tbk Semen Gresik (Persero) Tbk Timah (Persero) Tbk Telekomu nikasi Indonesia Tbk United Tractors Tbk Unilever Indonesia Tbk 201 1 978.3 50 2.99 201 1 201 1 450.0 00 151.6 10 201 1 25.13 0 201 1 306.4 00 201 1 201 1 201 1 2.65 0.4 6 2.29 21. 61 8.0 6 1.3 2 2.18 22. 43 24. 02 0.2 7 1.40 26. 26 5.3 9 0.9 4 2.49 7.3 4 30. 78 2.41 12. 49 24. 71 1.8 3.13 12. 95 35. 27 0.4 1 2.82 17. 15 25. 89 0.2 5 2.25 9.3 7 19. 30 0.4 3 2.89 9.1 8 20. 24 0.6 9 3.20 16. 76 16. 76 0.6 9 2.60 35. 55 38. 56 1.3 6 1339. 270 667.7 20 178.2 50 201 1 767.9 10 201 1 1571. 920 201 1 396.6 20 0.1 5 4.6 2 254.2 50 201 1 25. 94 8.7 4 194.3 50 201 1 17. 43 0.1 6 11931. 900 4.08 17050. 000 4.23 15585. 210 4.19 38650. 000 4.59 6512.1 40 3.81 4200.0 00 3.62 10749. 420 4.03 3400.0 00 3.53 17210. 290 4.24 6660.0 00 3.82 7261.1 40 3.86 2250.0 00 3.35 39233. 100 4.59 3175.0 00 3.50 11458. 370 4.06 17350. 000 4.24 16391. 030 4.21 11450. 000 4.06 6655.4 70 3.82 1670.0 00 3.22 3890.1 50 3.59 7050.0 00 3.85 24965. 550 4.40 26350. 000 4.42 8263.7 30 3.92 18800. 000 4.27