BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam menjalankan bisnis, perusahaan memiliki tanggung jawab, baik
dari pihak internal maupun pihak eksternal. Tanggung jawab perusahaan
merupakan tanggung jawab sosial dengan melihat seberapa besar kesadaran
perusahaan mengenai bisnisnya dapat mempengaruhi masyarakat (Madura,
2009) dalam Arief dan Ardiyanto (2014). Karena awalnya, CSR memang
sengaja dilakukan oleh pihak perusahaan secara sukarela untuk membangun
citra positif di masyarakat, tetapi pada tahun 2007, Indonesia mewajibkan
perusahaan – perusahaan yang memiliki usaha berkaitan dengan sumber daya
alam untuk melaksanakan tanggung jawab sosial tersebut. Dalam laporan
tahunan perusahaan, CSR menjadi salah satu strategi bisnis perusahaan untuk
meningkatkan laba. Laba merupakan salah satu indikator yang terdapat pada
laporan keuangan perusahaan yang digunakan para investor untuk mengambil
keputusan.
Oleh karena itu, Laporan keuangan dijadikan dasar untuk menilai
kinerja suatu perusahaan sebagai alat yang digunakan oleh manajemen untuk
menunjukkan kinerjanya kepada investor, kreditor, pemasok, karyawan,
pelanggan, masyarakat dan pemerintah. Laporan keuangan ini juga dapat
menunjukkan apakah sebuah perusahaan memiliki kinerja yang bagus atau
tidak sehingga dapat membantu stakeholder untuk membuat keputusan
1
Pengaruh Pengungkapan Corporate…, Triyana Maryatun, Fakultas Ekonomi UMP, 2017
(Healy and Wahlen, 1999). Karena pentingnya laporan keuangan untuk
menunjukkan kinerja perusahaan, maka banyak perusahaan yang berusaha
untuk menyesatkan investor atau pemilik perusahaan dengan memanfaatkan
kurangnya informasi yang diterima investor.
Menurut Healy dan Palepu (1993) ada tiga alasan manajemen akan
melakukan hal tersebut, yaitu manajer memiliki lebih banyak informasi
tentang strategi dan operasi bisnis yang dikelolanya, kepentingan manajer
yang tidak selaras dengan investor, dan tidak sempurnanya aturan akuntansi
dan audit. Salah satu cara yang sering digunakan untuk menyesatkan pemilik
perusahaan adalah dengan melakukan manajemen laba. Manajemen laba
merupakan manipulasi yang paling aman karena kegiatan manajemen laba
merupakan hal yang legal dan tidak melanggar prinsip akuntansi diterima
umum. Walapun legal dan terlihat aman, tetapi manajemen laba memiliki
dampak yang merugikan bagi perusahaan bila perusahaan ketahuan
melakukan kegiatan tersebut.
Konsekuensi bila manajer melakukan manajemen laba adalah manajer
dapat kehilangan reputasi, pekerjaan dan karirnya. Konsekuensi jangka
panjangnya adalah perusahaan akan kehilangan dukungan dari stakeholder
yang berujung pada meningkatnya kewaspadaan dan kecurigaan dari
shareholder ( Zahra et al., 2005, dalam Haryudanto 2010). Untuk mengindari
kecurigaan dari stakeholder, manajer membuat suatu kebijakan untuk
ditunjukkan
kepada
stakeholder
melalui
praktek
corporate
social
responsibility (CSR).
2
Pengaruh Pengungkapan Corporate…, Triyana Maryatun, Fakultas Ekonomi UMP, 2017
Penelitian yang dilakukan oleh Darwin (2004) dalam Ariyani dan
Nugrahanti (2013). CSR merupakan mekanisme bagi suatu organisasi untuk
secara sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan dan sosial ke
dalam operasinya dan interaksinya dengan stakeholders, yang melebihi
tanggung jawab organisasi di bidang hukum. Di Indonesia CSR diatur dalam
UU Perseroan Terbatas (PT) No 40 tahun 2007, disebutkan bahwa PT yang
menjalankan usaha dibidang dan atau bersangkutan dengan sumber daya alam
wajib menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan (Pasal 74 ayat 1).
Tapi kenyataannya di Indonesia, CSR masih dianggap tidak penting sehingga
dijalankan dengan setengah hati. CSR dijalankan hanya untuk mendapatkan
perhatian masyarakat. Sedangkan menurut Rosmasita (2007) peran penting
CSR terhadap perusahaan, yaitu Untuk mempertahankan dan meningkatkan
citra perusahaan, membebaskan akuntabilitas organisasi atas dasar kontrak
sosial di antara organisasi dan masyarakat serta memberikan informasi
kepada investor.
Menurut
Surat
Keputusan
BAPEPAM
No.
Kep–38/PM/1996,
pengungkapan informasi dikelompokkan menjadi dua, yaitu pengungkapan
wajib (mandatory disclosure) dan pengungkapan sukarela (voluntary
disclosure). Perusahaan yang melakukan pengungkapan CSR biasanya
mengungkapan dalam laporan tahunan. Pengungkapan CSR termasuk
pengungkapan sukarela. Dari penelitian terdahulu mengenai pengaruh
pengungkapan sukarela terhadap cost of equity pernah dilakukan penelitian
yang
dilakukan
oleh
Botosan
(1997)
menemukan
bahwa
tingkat
3
Pengaruh Pengungkapan Corporate…, Triyana Maryatun, Fakultas Ekonomi UMP, 2017
pengungkapan sukarela berpengaruh negatif terhadap cost of equity. COE
disini mengacu pada biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menarik
investor agar menanamkan sahamnya ke perusahaan.
Selanjutnya penelitian di Indonesia tentang pengaruh CSR terhadap cost
of equity juga pernah dilakukan oleh Sasongko dan Supatmi (2008), sampel
yang digunakan adalah perusahaan sektor non keuangan sebanyak 118
perusahaan yang terdaftar di BEJ tahun 2006. Variabel control yang
digunakan dalam penelitian tersebut adalah ukuran perusahaan dan status
perusahaan.
Hasil
penelitian
tersebut
menemukan
bahwa
tingkat
pengungkapan CSR mempunyai efek positif terhadap cost of equity
perusahaan. Sedangkan ukuran perusahaan dan status perusahaan tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap cost of equity perusahaan. Penelitian
Ariyani dan Nugrahanti (2013) tentang pengaruh pengungkapan Corporate
Social Responsibility terhadap Cost of Equity Perusahaan, menunjukan hasil
bahwa CSR berpengaruh negatif terhadap COE.
Penelitian yang dilakukan oleh Suharsono dan Rahmasari (2013)
tentang pengungkapan CSR terhadap cost of capital dengan kepemilikan
institusional sebagai variabel pemoderasi, menunjukan hasil bahwa
pengungkapan
CSR
berpengaruh
negatif
terhadap
COE
sedangkan
kepemilikan institusional pemoderasi berpengaruh terhadap pengungkapan
CSR. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Haryudanto (2010) tentang
manajemen laba dan tingkat CSR terhadap nilai perusahaan menunjukan hasil
4
Pengaruh Pengungkapan Corporate…, Triyana Maryatun, Fakultas Ekonomi UMP, 2017
bahwa manajemen laba dan tingkat CSR berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan.
Menurut Sedek (2009) Cost of Equity (COE) merupakan biaya yang
dibayarkan dalam menarik investor untuk menanamkan uangnnya dalam
saham perusahaan dan mempertahankan investor tersebut. COE berkaitan
dengan risiko investasi saham perusahaan. Apabila risiko perusahaan rendah
maka akan membuat investor tertarik menanamkan modalnya diperusahaan
tersebut sehingga COE penting bagi investor dalam mempertimbangkan
keputusan investasi terhadap perusahaan. Penelitian yang menguji secara
langsung antara pengungkapan informasi akuntansi dan Cost of Equity
Capital adalah Botosan (2006) yang berusaha menguji apakah tingkat
pengungkapan sukarela dapat Mengurangi Cost of Equity Capital. Botosan
(2006) menetapkan suatu penilaian terhadap pengungkapan yang dilakukan
perusahaan dengan menggunakan indeks pengungkapan sukarela dan
menemukan bahwa semakin besar tingkat pengungkapan sukarela yang
dilakukan oleh perusahaan, semakin rendah Cost of Equity Capital-nya.
Di saat ini, Corporate Social Responsility (CSR) sudah menjadi isu
dunia yang sangat penting. Hal ini terbukti dari munculnya Global Compact,
Global Reporting Initiatives (GRI). Tanggung jawab atas persoalan sosial dan
pembangunan masyarakat tidak lagi semata – mata hanya menjadi urusan
pemerintah, tetapi juga menjadi tanggung jawab pihak swasta. Corporate
social responsibility merupakan biaya yang dibayarkan dalam menarik
investor untuk menanamkan uangnya dalam saham perusahaan. Selain itu
5
Pengaruh Pengungkapan Corporate…, Triyana Maryatun, Fakultas Ekonomi UMP, 2017
CSR merupakan klaim agar perusahaan tak hanya beroperasi untuk
kepentingan para pemegang saham (shareholders), tapi juga untuk
kemaslahatan pihak stakeholders dalam praktik bisnis, yaitu para pekerja,
komunitas lokal, pemerintah, LSM, konsumen, dan lingkungan.
Leverage
menggambarkan
risiko
keuangan
perusahaan
karena
menggambarkan struktur modal perusahaan dan mengetahui resiko tak
tertagihnya suatu utang. Semakin tinggi Leverage suatu perusahaan, maka
perusahaan memiliki risiko keuangan yang tinggi sehingga menjadi sorotan
dari para Debtholders. Perusahaan dengan tingkat Leverage yang tinggi
cenderung ingin melaporkan laba yang lebih tinggi agar dapat mengurangi
kemungkinan perusahaan melanggar perjanjian utang. Perusahaan yang
mempunyai tingkat Leverage tinggi berarti sangat tergantung pada pinjaman
luar untuk membiayai asetnya. Sedangkan perusahaan yang mempunyai
tingkat Leverage yang lebih rendah lebih banyak membiayai asetnya dengan
biaya sendiri. Tindakan yang dilakukan oleh manajer untuk mempengaruhi
angka pada laporan keuangan adalah dengan melakukan Manajemen Laba.
Manajemen Laba merupakan intervensi manajemen dalam proses
menyusun pelaporan keuangan eksternal, sehingga dapat menaikkan atau
menurunkan laba akuntansi sesuai dengan kepentingan pelaksanaan
Manajemen Laba tersebut Schipper 1989, dalam saeful 2004. Manajemen
Laba menyebabkan banyak informasi yang harus diungkap oleh perusahaan,
sehingga berpengaruhi terhadap meningkatnya biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan untuk menyediakan informasi Cost of Equity Capital.
6
Pengaruh Pengungkapan Corporate…, Triyana Maryatun, Fakultas Ekonomi UMP, 2017
Penelitian tentang pengaruh manajemen laba terhadap biaya modal
ekuitas dan utang masih sangat sedikit. yang mengkaji tentang dampak dari
tindakan manipulasi laba terhadap biaya modal. Biaya modal perusahaan
yang melakukan manajemen laba lebih tinggi secara signifikan dibandingkan
dengan sampel kontrol. Praktik manajemen laba banyak dilakukan oleh
manajemen karena mereka menganggap bahwa perusahaan lain juga
melakukan hal yang sama. Dengan demikian, kinerja kompetitor juga dapat
menjadi pemicu untuk melakukan praktik manajemen laba karena investor
dan kreditur akan melakukan komparasi untuk menentukan perusahaan mana
yang mempunyai rating yang baik (favorable).
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Mitta Ariyani dan
Yeterina widi nugrahanti (2013). Alasan peneliti mereplikasi karena hasil
penelitian Mitta Ariyani dan Yeterina widi nugrahanti (2013) menemukan
bahwa pengungkapan CSR berpengaruh negatif terhadap cost of equity
(COE) perusahaan, sedangkan hasil penelitian Sasongko dan Supatmi (2008),
Danang Haryudanto (2010) menemukan bahwa pengungkapan CSR
berpengaruh positif terhadap COE perusahaan.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada
tahun penelitian dan objek penelitian. Penelitian Ariyani dan Nugrahanti
menggunakan satu periode yaitu pada tahun 2010 dan objek penelitian pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010. Sedangkan,
penelitian ini menggunakan periode 2012 sampai 2015 dan objek penelitian
ini adalah pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
7
Pengaruh Pengungkapan Corporate…, Triyana Maryatun, Fakultas Ekonomi UMP, 2017
Indonesia (BEI). Penelitian ini mengambil sampel pada sektor industri dasar
dan kimia, sebagaimana yang kita ketahui bahwa perusahaan sektor
industri dasar dan kimia merupakan perusahaan yang menghasilkan
bahan – bahan dasar yang nantinya akan diolah menjadi barang jadi.
Oleh karena itulah kondisi keuangan perusahaan sangat perlu diperhatikan
sehingga tidak menyebabkan terhambatnya kegiatan perekonomian secara
keseluruhan.
Penelitian ini penting dilakukan karena dapat memberikan pihak yang
berkepentingan terutama pemerintah untuk merumuskan peraturan dan
kebijakan – kebijakan tentang pengaruh pengungkapan CSR, Ukuran
perusahaan, Financial Leverage dan Manajemen laba terhadap Cost of equity.
Selain itu penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang
bermanfaat bagi perusahaan tentang pentingnya tanggung jawab sosial,
ekonomi dan lingkungan perusahaan sehingga diharapkan dapat menciptakan
nilai jangka panjang bagi stakeholder.
B. Rumusan Masalah
Dari penelitian sebelumnya dapat disimpulkan dengan melihat faktor –
faktor yang dapat mempengaruhi Cost of Equity perusahaan diantaranya
adalah Corporate Social Responsibility, Ukuran Perusahaan, Financial
Leverage dan Manajemen laba. Berdasarkan uraian di atas maka menjadi
suatu permasalahan yang akan di teliti lagi yaitu:
8
Pengaruh Pengungkapan Corporate…, Triyana Maryatun, Fakultas Ekonomi UMP, 2017
1. Apakah pengungkapan Corporate social responsibility berpengaruh
negatif terhadap Cost of equity perusahaan?
2. Apakah Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap Cost of Equity
Perusahaan ?
3. Apakah Financial Leverage berpengaruh positif terhadap Cost of Equity
Perusahaan ?
4. Apakah Manajemen Laba berpengaruh positif terhadap Cost of Equity
Perusahaan?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan
Berdasarkan permasalahan yang telah di kemukakan dalam
perumusan masalah, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah:
a. Untuk menguji pengaruh negatif pengungkapan Corporate Social
Responsibility terhadap Cost of Equity Perusahaan.
b. Untuk mengujii bagaimana pengaruh positif Ukuran Perusahaan
terhadap Cost of Equity Perusahaan.
c. Untuk menguji bagaimana pengaruh positif Financial Leverage
terhadap Cost of Equity Perusahaan.
d. Untuk menguji bagaimana pengaruh positif Manajemen Laba terhadap
Cost of Equity Perusahaan.
9
Pengaruh Pengungkapan Corporate…, Triyana Maryatun, Fakultas Ekonomi UMP, 2017
2. Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dari berbagai
pihak sebagai berikut:
a. Bagi Perusahaan
Penelitian
ini
dapat
berguna
sebagai
bahan
evaluasi
untuk
meningkatkan kesadaran akan pentingnya melekukan pengungkapan
tanggung jawab sosial.
b. Bagi Investor
Penelitian ini berguna dalam proses pengambilan keputusan yang
terkait dengan penanaman modal di perusahaan yang melakukan CSR.
c. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini dapat dijadikan Referensi bagi penelitian selanjutnya yang
sejenis yang lebih kompleks lagi.
d. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai
Corporate
Social
Resposibility,
Ukuran
Perusahaan,
Financial
Leverage dan Manajemen Laba terhadap Cost of Equity Perusahaan.
10
Pengaruh Pengungkapan Corporate…, Triyana Maryatun, Fakultas Ekonomi UMP, 2017
Download