BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perangkat Teknologi Informasi (TI) membutuhkan energi listrik untuk dapat dinyalakan. Penggunaan dan pemanfaatan perangkat TI yang dilakukan oleh masyarakat mengakibatkan bertambahnya tuntutan dalam penggunaan energi listrik. Padahal penggunaan energi listrik dalam jumlah besar tanpa ada penanggulangannya dapat berdampak buruk pada lingkungan. Saat ini ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan orang dalam membeli sebuah perangkat TI, seperti harga dan performa. Biasanya harga dan performa yang didapatkan akan berbanding lurus dan perlu diketahui bahwa semakin tinggi performa sebuah perangkat TI akan membutuhkan energi listrik lebih besar. Pemakaian listrik yang besar banyak memiliki dampak tidak menguntungkan baik bagi pengguna sendiri maupun bagi lingkungan. Pengguna perlu mengeluarkan biaya akan energi yang telah dipakai. Sedangkan banyak dari energi tersebut yang terbuang dan tidak dimanfaatkan secara maksimal, mengakibatkan kesia-siaan dalam penggunaan energi dan berdampak negatif bagi lingkungan. Green computing merupakan salah satu solusi untuk mengatasi dampak dari pemborosan energi. Green computing merupakan sebuah praktik dan implementasi dalam memaksimalkan pemakaian energi, mengurangi penggunaan daya berlebihan, memanfaatkan material yang dapat digunakan kembali, dan mengurangi pemakaian bahan tidak ramah lingkungan. Green computing melakukan efisiensi berkelanjutan pada sumber daya yang dipakai sehingga tidak mengganggu sumber daya kebutuhan masa depan. Untuk melakukan praktik green computing dapat dilakukan dengan memakai berbagai pendekatan. Hal ini diperkuat oleh jurnal yang ditulis oleh Chakraborty (2009: 34). Laporan yang dikeluarkan oleh Technology Business Research (TBR) mengumumkan bahwa ada 40 perusahaan yang menghargai lingkungan dari segi hardware, software, servis profesional, dan sektor jaringan dan telekomunikasi dalam laporan Corporate Sustainability Index (CSI) perdana pada tahun 2009. Fakhar (2012) dalam jurnalnya yang berjudul “Software Level Green Computing For Large Scale Systems”, menyimpulkan bahwa optimisasi dalam penghematan energi dapat dilihat dari segi hardware dan software. Optimisasi energi pada segi hardware didapat dari implementasi proses geometri silicon yang 1 lebih kecil, deteksi auto idle, 2 dan teknik active well biasing. Sedangkan dari segi software diimplementasikan dalam sistem operasi melalui teknik menganalisis proses yang sedang aktif untuk kebutuhan energi. Energi juga dapat dihemat dengan mengembangkan software yaitu melakukan analisis dan membuat desainnya. Penghematan penggunaan energi dari sebuah software dapat menghasilkan optimisasi pada komputer. Jawa Pos merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang media masa di Indonesia. Dalam melakukan kegiatan usahanya, Jawa Pos menggunakan beberapa jenis software seperti Microsoft Word untuk melakukan pengetikan artikel, Adobe Photoshop untuk melakukan pengeditan gambar, Adobe Indesign untuk melakukan editing layout, dan lainnya. Jawa Pos beroperasi hampir selama 24 jam selama 1 hari. Oleh karena itu, pemakaian energi listrik yang besar seringkali tidak dapat dihindari. Hal tersebut menyebabkan tagihan listrik pada Jawa Pos cenderung tinggi setiap bulannya. Pada saat ini, Jawa Pos telah menerapkan beberapa prinsip green computing pada perusahaannya. Adapun penerapan prinsip green computing yang telah dilakukan berupa substitusi CRT (Cathode Ray Tube) monitor dengan LCD (Liquid Crystal Display) monitor dan pemakaian processor rendah konsumsi energi. Namun penerapan green computing berbasiskan hardware saja dirasa belum sepenuhnya karena ada sisi yang masih belum dijangkau, yaitu software. Apabila Jawa Pos ingin melakukan efisiensi penghematan energi secara keseluruhan, Jawa Pos dapat melakukan penerapan green computing baik dari sisi hardware maupun dari sisi software. Sesuai dengan pernyataan yang dikeluarkan oleh Fakhar (2012), hardware dan software keduanya berperan dalam pemakaian energi. Hardware akan menjalankan source code yang dimiliki oleh software. Oleh karena itu, seberapa banyak hardware bekerja dan mengonsumsi energi ditentukan dari software. Praktik green computing yang dilakukan oleh Jawa Pos disertai dengan efisiensi energi melalui pendekatan software dapat menghasilkan penghematan yang lebih menyeluruh, apalagi bila dilakukan secara konsisten dalam sebuah periode. Bila dilihat dari segi biaya, penghematan tersebut merupakan salah satu implementasi dari akuntansi manajemen yaitu environmental cost. Secara lebih spesifik, environmental cost yang dilakukan adalah prevention cost. Dengan melakukan implementasi environmental cost, Jawa Pos dapat berpartisipasi dalam membangun lingkungan yang lebih “hijau”. 3 1.2 Identifikasi Masalah Praktik green computing dapat dilakukan dengan berbagai cara dan pendekatan seperti menggunakan perangkat yang rendah konsumsi energi, mematikan komputer pada saat tidak digunakan, membuat komputer dalam keadaan diam (stand by), penerapan sistem peningkatan (upgrade), penggunaan sistem virtualisasi, dan penerapan pemakaian aplikasi software yang tidak banyak mengonsumsi energi listrik pada komputer. Media komputer berupa hardware dan aplikasi software dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan kantor. Komputer akan membutuhkan daya listrik ketika sedang melakukan pekerjaan, yakni menjalankan software. Setiap aplikasi mempunyai karakteristik sendiri dan mempunyai syarat minimal yang dibutuhkan pada spesifikasi hardware agar aplikasi dapat berjalan dengan baik. Aplikasi tersebut kemudian akan menentukan seberapa keras sebuah processor harus bekerja. Processor pada sebuah komputer akan melakukan proses komputasi ketika sebuah software dijalankan yang kemudian akan membutuhkan daya listrik. Semakin rumit kompleksitas sebuah aplikasi, processor akan bekerja semakin keras dan tentu semakin membutuhkan daya listrik yang besar. Banyak para pengembang software mengeluarkan software atau aplikasi yang dapat digunakan bagi para penguna. Baik dari segi pekerjaan, hiburan, dan lain-lain. Setiap software memiliki karakteristik sendiri yang menentukan seberapa besar prosesor harus bekerja dan memakai daya. Oleh karena itu, dapat diteliti software mana yang tidak membebani processor dan paling hemat daya. Pada kesempatan kali ini, penelitian yang dilakukan adalah menentukan software application yang paling hemat dalam penggunaan energi. Keuntungannya adalah perusahaan dapat melakukan praktik green computing serta menghemat daya listrik secara lebih efisien, dan menekan cost perusahaan dari segi yang masih jarang dilihat oleh orang. Adapun hal-hal yang dihadapi perusahaan pada saat ini adalah: - Adanya program kerja mengenai efisiensi pengunaan daya pada bagian TI. - Jawa Pos adalah perusahaan yang patuh hukum. - Konservasi energi nasional merupakan salah satu tanggung jawab pengusaha dan apabila dilanggar akan dikenakan sanksi sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 70 tahun 2009 tentang Konservasi Energi. - Pengguna sumber energi dan pengguna energi wajib melaksanakan konservasi energi melalui manajemen energi dan bagi yang melanggar akan dikenakan disinsentif sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 2012 tentang Manajemen Energi. 4 1.3 Ruang Lingkup Adapun ruang lingkup penelitian yang ditentukan adalah: a. Efisiensi energi melalui software yang dipakai. b. Penelitian termasuk dalam kategori penghijauan pada TI (greening of IT). c. Perbandingan dilihat dengan memakai satu platform yang sejenis, yakni komputer dengan spesifikasi: Intel Quad Core Q6600, RAM 2GB 1066Mhz, Monitor Acer 18.5 inch. d. Pengukuran efisiensi energi menggunakan software bernama Joulemeter (sebuah freeware pengembangan dari Microsoft Research) dan hardware bernama Watts Up? Pro Meter. e. Pengujian aplikasi software dilakukan dalam keadaan aktif. f. Penelitian tidak melakukan efisiensi koding pada software engineering. g. Tidak membahas energi efisiensi software yang ada di percetakan. h. Komputer Macintosh tidak termasuk dalam pengujian software. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan penelitian a. Menentukan pilihan software yang paling hemat dalam konsumsi energi listrik. b. Menentukan pilihan software yang paling ramah lingkungan berdasarkan perhitungan environmental cost. c. Mengukur besarnya efisiensi energi pada software – word processing software, photo editing software, page layout software, maupun internet browser. 1.4.2 Manfaat penelitian a. Mengoptimalkan penggunaan energi komputer dari software yang digunakan. b. Penghematan biaya listrik perusahaan. c. Menjaga pelestarian lingkungan. 1.5 Metodologi Penelitian 1.5.1 Studi Pendahuluan Studi pendahuluan ini dilakukan pada awal penelitian untuk mendapatkan informasi mengenai green computing seperti definisi green computing, pendekatan apa saja yang dapat diterapkan, apa saja dampak positifnya, maupun investasi ke depannya. 5 1.5.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah Setelah studi pendahuluan dilakukan, perlu ditentukan masalah apa saja saat ini sedang dihadapi oleh perusahaan terkait. Identifikasi masalah yang ada juga terkait dengan masalah yang mungkin dan akan timbul dengan penerapan green computing melalui pendekatan software. Penelusuran untuk mengidentifikasi rumusan masalah juga dilakukan dengan bertukar pikiran dengan dosen yang ahli di bidangnya. 1.5.3 Studi Kepustakaan Studi pustaka merupakan metodologi penelitian dengan cara mempelajari jurnal, buku, artikel, skripsi, maupun referensi lainnya yang berhubungan dengan topik penelitian. Tujuannya adalah untuk mendapatkan teori serta gambaran penelitian sehingga dapat memecahkan masalah yang sedang diangkat. 1.5.4 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan untuk menunjang penelitian. Data yang digunakan adalah data primer berupa: - Sejarah singkat perusahaan. - Struktur Organisasi. - Jumlah komputer perusahaan. - Spesifikasi komputer perusahaan. - Jenis software yang digunakan. - Rata-rata lama pemakaian software selama jam kerja. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan: BAB 1: PENDAHULUAN Pada bab 1 ini membahas dan menguraikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat, metodologi, dan sistematika penulisan. BAB 2: LANDASAN TEORI Pada bab 2 ini membahas dan menguraikan teori-teori yang digunakan sebagai dasar dan pedoman untuk pembahasan masalah dalam penelitian ini. Teori yang akan dibahas dan diuraikan terkait dengan green computing, software, dan environmental management accounting pada perusahaan. 6 BAB 3: ANALISIS SISTEM BERJALAN Pada bab 3 ini menguraikan gambaran umum mengenai perusahaan seperti sejarah singkat perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi perusahaan, pembagian tugas dan wewenang, data terkait dengan jumlah komputer dan spesifikasi yang dipakai, software yang digunakan perusahaan, identifikasi masalah yang dihadapi perusahaan, dan usulan mengenai pemecahan atas masalah tersebut. BAB 4: ANALISIS DAN BAHASAN Pada bab 4 ini menguraikan mengenai hasil penelitian, pemetaan model green software, perhitungan environmental cost, dan usulan serta analisis software yang hemat dalam konsumsi energi. BAB 5: SIMPULAN DAN SARAN Pada bab 5 ini akan menyajikan simpulan mengenai kegunaan dan manfaat yang diperoleh dengan penerapan green computing melalui pendekatan software serta memberikan sejumlah saran guna membantu meningkatkan efisiensi perusahaan.