pengaruh corporate branding terhadap keputusan pembelian

advertisement
JIM-EKM. 01(2):105-120 (2017)
105
PENGARUH CORPORATE BRANDING TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN DENGAN EKUITAS MEREK
SEBAGAI VARIABEL MEDIASI PADA RUMAH SAKIT IBU
DAN ANAK KOTA BANDA ACEH
SYARIFAH FARIDHA1, FARID2
1,2)
Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Syiah Kuala
Email: [email protected]
ABSTRACT
This aims of this study are to investigate the effect of corporate branding, and
brand equity on purchase decision The patien of rumah sakit ibu dan anak in Banda Aceh
is a taken as a sample in this study. The method of this study employed questionnairs as
an instrument. Total sampling is applied as the study’s convenience technique.
Hierarchical Linear Modelling methods of analysis are used to determine the influence of
the variables involved. The results of this study indicate that corporate branding have
positive effect on purchase decision, corporate branding have positive influence on brand
equity and brand equity have positive effect on purchase decision. This study also shows
that corporate branding influential significantly against brand equity nor against
purchase decision. In addition abtained results that brand equity has partial mediated the
effect of corporate branding effect to purchase decision.
Keywords: Corporate Branding, Brand Equity, Purchase Decision
PENDAHULUAN
Di era perkembangan zaman dimana pengaruh globalisasi, perubahan
teknologi yang semakin canggih serta persaingan yang semakin tinggi menuntut
perusahaan untuk tidak hanya meningkatkan kualitas dan merek pada produk,
namun juga pada sektor jasa yang dihasilkannya demi memenuhi tuntutan
keinginan dan kebutuhan konsumen. Sektor jasa merupakan sektor yang paling
besar mengalami perubahan berkaitan dengan globalisasi serta perubahan
teknologi baru yang secara langsung menaikkan iklim kompetisi di dalam
industri. Fenomena persaingan ini menyebabkan banyaknya variasi produk dan
jasa yang terdapat dipasaran sehingga memaksa konsumen agar bijak dalam
menentukan pilihannya sebelum melakukan pembelian. Dalam prosesnya
pemilihan tersebut,konsumen sering kali memilih diantara tindakan-tindakan
alternatif yang melibatkan
berapa banyak keputusan pencarian yang harus
dijalankan, produk dan jasa apa saja yang harus dibeli dan dari merek apa produk
JIM-EKM. 01(2):105-120 (2017)
106
atau jasa tersebut dihasilkan. Branding menjadi salah satu strategi yang dilakukan
banyak perusahaan untuk menarik konsumen dan meyakinkan mereka untuk
melakukan pembelian. Para konsumen akan mencari produk berupa barang atau
jasa dari perusahaan yang dapat memberikan layanan yang terbaik.
Corporate branding didefinisikan sebagai merek yang merepresentasikan
perusahaan dimana nilai-nilai korporat diperluas keberbagai macam kategori
produk/jasa. Disini corporate brand menjadi hal yang berpengaruh dalam proses
pencarian informasi tersebut. Merek yang saat ini tak hanya sekedar menjadi
identitas dan pembeda dari produk pesaing semata, melainkan lebih dari itu,merek
memiliki ikatan emosional yang istimewa yang tercipta antara konsumen dengan
produsen. Corporate branding mengarahkan ke citra perusahaan yang lebih baik
tidak hanya dalam benak investor, tapi juga pada karyawan tidak hanya itu
Corporate branding juga memberikan persepsi lebih baik mengenai citra merek
atau produk yang ditawarkan.
Corporate branding menjadi sumber kekuatan untuk ekuitas merek suatu
produk atau jasa. Dasar pemikiran Corporate Brand ini merupakan payung merek
(Umbrella Brand), yaitu merek yang sama mendukung berbagai produk yang
berbeda di pasar, dimana setiap produk memiliki komunikasi dan performance
sendiri. Perusahaan harus menentukan pada tingkat mana akan menanamkan
identitas merek dan hal ini menjadi tantangan tersendiri untuk mengembangkan
satu merek dengan makna yang mendalam sehingga memiliki keunikan dan tidak
mudah ditiru oleh pesaingnya. Ketika perusahaan menginformasikan produk atau
jasa, membangun image konsumen potensial, dan konsumen merespon serta
mendapatkan bahwa kinerja produk atau jasa yang mereka rasakan sesuai dengan
yang mereka harapkan sebagai akibat informasi yang diterima, maka akan timbul
rasa percaya kepada produk, dan kepada perusahaan. Sehingga menimbulkan
kepercayaan pelanggan pada merek yang selanjutnya yang disebut sebagai brand
equity.
Ekuitas merek merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pemasaran dan
dan sangat penting untuk perusahaan dalam membuat kompetensi inti dan
membangun pengalaman merek yang kuat yang akan berdampak pada proses
pembuatan keputusan (Yasin & Zahari, 2011). Pada saat proses pengambilan
JIM-EKM. 01(2):105-120 (2017)
107
keputusan, ekuitas merek memainkan peran penting dalam mempengaruhi benak
konsumen mengenai produk atau jasa yang akan dipilih dan dibeli.Semakin kuat
brand equity suatu produk,semakin meningkatkan keyakinan pelanggan untuk
melakukan proses pembelian, sehingga dapat mengantar perusahaan untuk
mendapatkan keuntungan dari waktu ke waktu
Selama beberapa tahun terakhir ini, industri rumah sakit mengalami
perkembangan yang sangat pesat, perkembangan tersebut ditandai dengan
bermunculan berbagai rumah sakit swasta maupun rumah sakit pemerintah.
Rumah sakit merupakan salah satu lembaga yang bergerak dibidang pelayanan
jasa kesehatan yang memberikan pengobatan, perawatan, mengusahakan
kesembuhan dan kesehatan pasien, serta mengupayakan pendidikan hidup sehat
bagi masyarakat.
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA)
merupakan rumah sakit negeri kelas B yang memberikan pelayanan kesehatan
khusus ibu dan anak yang terletak di Provinsi Aceh. Rumah sakit ini mampu
memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspeasialis terbatas. Rumah
sakit ini juga menampung pelayanan rujukan dari rumah sakit kabupaten.
Kunjungan pasien ibu dan anak sudah memadai untuk sebuah rumah sakit dan
cenderung akan terus meningkat sejalan dengan semakin kompleksitasnya
permasalahan ibu dan anak yang memerlukan penanganan secara khusus dan dini.
Rumah sakit ini dianggap baik dalam memberikan kemudahan
akses
pelayanan kesehatan serta kemudahan dalam proses administrasi bagi pengguna
asuransi kesehatan seperti BPJS Kesehatan dan JKN (Jaminan Kesehatan
Nasional) maupun yang tidak menggunakan asuransi kesehatan dibandingkan
dengan rumah sakit lainnya (www.ajnn.net). Tidak hanya itu, adanya fasilitas
yang memadai serta obat-obatan yang diberikan dinilai baik oleh konsumen
menyebabkan rumah sakit ini sering menjadi acuan atau referensi berobat bagi
masyarakat.
Namun di awal tahun 2016 ini terkuak kasus terkait dengan pelayanan buruk
yang didapat dari pihak RSIA. Keluhan demi keluhan tersebut menjadi perhatian
publik sehingga mendesak pemerintah untuk dapat menindaklanjuti perkara
layanan buruk yang terjadi di RSIA Aceh. Terkuaknya kasus tersebut
JIM-EKM. 01(2):105-120 (2017)
menyebabkan penurunan citra
branding
108
yang berdampak pada lemahnya Corporate
serta ekuitas dari RSIA Aceh. Itu dapat dilihat dari turunnya
citra,kualitas layanan rumah sakit,loyalitas serta kepercayaan konsumen terhadap
corporate brand dari RSIA Aceh yang mana dapat memepengaruhi keputusan
pembelian produk atau jasa dari rumah sakit tersebut. Dampak pengaruh tersebut
dapat dilihat dari turunnya jumlah kunjungan pasien pada 6 bulan terakhir ditahun
2016, dimana tahun tersebut merupakan tahun terkuaknya terkait isu mengenai
RSIA Kota Banda Aceh dan masih menyebar dikalangan masyarakat setempat.
Pada tahun 2015 total jumlah pasien RSIA kota Banda Aceh adalah 51.873
sedangkan setelah terkena kasus pada tahun 2016 mengalami penurunan menjadi
23.564 (Sumber: Rumah Sakit Ibu dan Anak Kota Banda Aceh 2016).
KAJIAN KEPUSTAKAAN
Corporate Branding
Corporate branding didefinisikan sebagai merek yang merepresentasikan
perusahaan dimana nilai-nilai korporat diperluas ke berbagai macam kategori
produk/jasa (De Chernatory, 2003). Corporate branding menyangkut tentang
keselarasan antara nilai-nilai inti dari merek perusahaan , nilai tambah ( added
value) , dan nilai-nilai organisasi. Corporate branding merangkum elemen tak
berwujud
(intangible) yang tidak terkait langsung dengan produk, seperti
tanggung jawab sosial, hubungan karyawan dan kepercayaan perusahaan.
Dibandingkan dengan merek produk, yang biasanya ditangani oleh tenaga
pemasaran (Melewar, Gotsi, dan Andriopoulus, 2012).
Ekuitas Merek
Ekuitas merek adalah serangkaian aset dan kewajiban merek yang terkait
dengan nama dan simbol sebuah merek,yang mampu menambah atau mengurangi
nilai yang diberikan oleh suatu produk atau jasa kepada perusahaan maupun
kepada pelanggan perusahaan. Menurut Kotler & Armstrong (2008:282)
menambahkan bahwa ekuitas merek yang tinggi memberikan banyak keunggulan
kompetitif perusahaan. Keller (1993) lanjut menjelaskan bahwa menciptakan
ekuitas merek terdiri dari dua langkah: memilih identitas merek (nama, logo,
JIM-EKM. 01(2):105-120 (2017)
dll),dan
mengembangkan
program
109
pemasaran
yang
mendukung
yang
mengintegrasikan semua dari identitas mereka.
Keputusan Pembelian
Menurut Kotler dan Armstrong (2001, pp 226) keputusan pembelian adalah
tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen benar
benar membeli. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang
secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang
ditawarkan. Kotler (2003) menyatakan ada empat faktor utama yang
mempengaruh perilaku konsumen dalam membeli, yaitu:
1. Faktor kebudayaan faktor-faktor budaya mempunyai pengaruh yang paling
luas dan paling dalam.
2. Faktor sosial manusia tidak pernah bisa lepas dari kehidupan sosialnya,
karena itul ingkungan sosial akan sangat mempengaruhi bagaimana
mereka berperilaku sebagai seorang konsumen.
3. Faktor pribadi keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik
pribadi.
4. Faktor psikologis faktor terakhir yang mempengaruhi pilihan pembelian
seseorang adalah Faktor psikologis dimana empat faktor psikologi utama
adalah motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan sikap.
Pengaruh Corporate Branding Terhadap Keputusan Pembelian
Penelitian yang dilakukan oleh Nizar Souiden et al (2008) dalam jurnalnya
yang berjudul The Effect Of Corporate Branding Dimensions On Consumers'
Product Evaluation: A Cross-Cultural Analisis,melalui empat dimensi corporate
branding yaitu corporate name recognation,corporate image,corporate reputation
dan corporate loyalty/commitment menyatakan bahwa ada pengaruh keempat
dimensi tersebut terhadap perilaku konsumen dalam menetukan keputusan
pembelian.
H1 : Corporate branding (X) berpengaruh terhadap keputusan pembelian
konsumen (Y).
JIM-EKM. 01(2):105-120 (2017)
110
Pengaruh Corporate Branding Terhadap Ekuitas Merek
Severi (2013) menyebutkan bahwa menurut Marketing Science Institute
(2002), salah satu tujuan utama pemasaran penelitian ini adalah untuk menilai
kekuatan ekuitas merek. Corporate branding terkait dalam interaksi dengan
berbagai pemangku kepentingan (Abratt & Kleyn, 2012; Melewar 2012) yang
dapat memberikan kontribusi terhadap ekuitas merek. Chang (2015) menemukan
bahwa dalam penelitian mereka terdapat pengaruh efek positif dari corporate
branding pada ekuitas merek.
H2:
Terdapat hubungan yang positif antara corporate branding (X) dan ekuitas
merek (Z)
Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian
Ekuitas merek dapat mempengaruhi rasa percaya diri konsumen dalam
pengambilan keputusan pembelian atas dasar pengalaman masa lalu dalam
penggunaan atau kedekatan, dan asosiasi dengan berbagai karakteristik merek
(Durianto, 2004). Menurut Astuti & Cahyadi (2007) dalam penelitian yang
berjudul”Pengaruh Elemen Ekuitas Merek Terhadap Rasa Percaya Diri Pelanggan
di Surabaya Atas Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda”, Hasil penelitian
tersebut menunjukkan bahwa persepsi kualitas,kesadaran merek,loyalitas merek,
dan asosiasi merek mempengaruhi rasa percaya diri pelanggan atas keputusan
pembelian karena menciptakan alasan yang kuat bagi pelanggan untuk membeli
(reason to buy) yang dinilai mampu memenuhi desired benefits yang diinginkan
pelanggan (Astuti & Cahyadi, 2007).
Schiffman & Kanuk (2000) menambahkan bahwa asosiasi merek yang
positif mampu menciptakan citra merek yang sesuai dengan keinginan pelanggan,
sehingga dapat menciptakan rasa percaya diri pelanggan atas keputusan
pembelian. Berdasarkan pemikiran tersebut, maka dapat disimpulkan hipotesis
sebagai berikut:
H3 : Ekuitas merek (Z) berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen
(Y).
JIM-EKM. 01(2):105-120 (2017)
111
Pengaruh Corporate Branding Terhadap Keputusan Pembelian Dimediasikan
Oleh Ekuitas Merek
Corporate Branding terkait dalam interaksi dengan berbagai pemangku
kepentingan (Abratt & Kleyn, 2012; Melewar 2012) yang dapat memberikan
kontribusi terhadap ekuitas merek. Chang et al. (2015) menemukan bahwa dalam
penelitian terdapat efek positif dari corporate branding pada ekuitas merek.
Corporate Branding terkait dengan interaksi dengan berbagai pemangku
kepentingan (Abratt & Kleyn, 2012; Melewar .2012) yang dapat memberikan
kontribusi terhadap ekuitas merek.
H4 : Corporate branding (X) berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y)
dimediasikan oleh ekuitas merek (Z)
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah pengunjung Rumah
Sakit Ibu dan Anak Kota (RSIA) Kota Banda Aceh, baik pasien RSIA sendiri
maupun keluarga dari pasien yang telah menerima layanan dari rumah sakit
tersebut.
Teknik pengambilan sampel dilakukan secara non probability sampling
yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau
kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel. Jenis non probability sampling yang dipilih adalah convenience
sampling. Penarikan sampel ukuran yang di ambil adalah berkisar antara 30 sampai 500
sampel.
Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dan informasi yang sesuai dengan objek penelitian
ini, penulis melakukan kegiatan metode pengumpulan data dengan menggunakan
kuesioner (angket).
JIM-EKM. 01(2):105-120 (2017)
112
HASIL DAN PEMBAHASAN
Validitas
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian, untuk
mengukur konstruk dari variabel tersebut telah diukur dengan 5 pertanyaan,
semua item pertanyaan dapat digunakan karena memiliki loading factor lebih
besar dari 0,40 (Hair, et al. 2006). Semua item pertanyaan tersebut dianalisis
faktor untuk mengetahui apakah item pertanyaan tersebut dapat menggambarkan
konstruk atau tidak. Hasil uji menunjukkan bahwa semua item yang terlibat dalam
penelitian memiliki korelasi konstruk sehingga dapat menjadi suatu pengukuran
yang tepat. Hal ini dilihat dari nilai Eigen 2,759 yang lebih besar dari pada 1
dengan muatan factor (loading factor) yang memiliki interval 0,585 hingga 0,795.
Varians yang dapat dijelaskan (variance explained) pada faktor mencapai 55,173
%. Nilai Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequancy pada variabel
dependen sebesar 0,664 menunjukkan bahwa faktor ini masih merupakan satu set
dari jumlah dan layak dianalisis lebih lanjut. Hasil uji Bartlett’s test of Sphericity
menunjukkan signifikan (p<0,01).
Variabel independen dalam penelitian ini adalah corporate branding, untuk
mengukur konstruk dari variabel tersebut telah diukur dengan 6 pertanyaan,
semua item pertanyaan dapat digunakan karena memiliki loading factor lebih
besar dari 0,40 (Hair, et al. 2006). Semua item pertanyaan tersebut dianalisis
faktor untuk mengetahui apakah item pertanyaan tersebut dapat menggambarkan
konstruk atau tidak. Hasil uji menunjukkan bahwa semua item yang terlibat dalam
penelitian memiliki korelasi konstruk sehingga dapat menjadi suatu pengukuran
yang tepat. Hal ini dilihat dari nilai Eigen 3,757 yang lebih besar dari pada 1
dengan muatan factor (loading factor) yang memiliki interval 0,807 hingga 0,940.
Varians yang dapat dijelaskan (variance explained) pada faktor mencapai
62,613%. Nilai Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequancy pada
variabel independen sebesar 0,843 menunjukkan bahwa faktor ini masih
merupakan satu set dari jumlah dan layak dianalisis lebih lanjut. Hasil uji
Bartlett’s test of Sphericity menunjukkan signifikan (p<0,01).
Variabel mediasi dalam penelitian ini adalah ekuitas merek, untuk
mengukur konstruk dari variabel tersebut telah diukur dengan 8 pertanyaan,
JIM-EKM. 01(2):105-120 (2017)
113
semua item pertanyaan dapat digunakan karena memiliki loading factor lebih
besar dari 0,40 (Hair, et al. 2006). Semua item pertanyaan tersebut dianalisis
faktor untuk mengetahui apakah item pertanyaan tersebut dapat menggambarkan
konstruk atau tidak. Hasil uji menunjukkan bahwa semua item yang terlibat dalam
penelitian memiliki korelasi konstruk sehingga dapat menjadi suatu pengukuran
yang tepat. Hal ini dilihat dari nilai Eigen 5,045 yang lebih besar dari pada 1
dengan muatan factor (loading factor) yang memiliki interval 0,884 hingga 0,955.
Varians yang dapat dijelaskan (variance explained) pada faktor mencapai 63,063
%. Nilai Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequancy pada variabel
mediasi sebesar 0,898 menunjukkan bahwa faktor ini masih merupakan satu set
dari jumlah dan layak dianalisis lebih lanjut. Hasil uji Bartlett’s test of Sphericity
menunjukkan signifikan (p<0,01).
Reliabilitas
Uji ini dilakukan secara statistik yaitu dengan menghitung besarnya nilai
Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan
nilai Cronbach Alpha >0,60 menurut Malhotra (2005). Selanjutnya untuk uji
reliabilitas digunakan alat bantu yaitu SPSS for windows 22.0. dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:
Tabel 1. Reliabilitas Variabel Penelitian (Alpha)
No
Variabel
Rata-rata
Item
Variabel
1.
Keputusan pembelian
3,472
6
2.
Corporate branding
3,635
5
3.
Ekuitas merek
3,268
8
Sumber: Data Primer (diolah), 2016
Nilai
Alpha
0,795
0, ,869
0,915
Kehandalan
Handal
Handal
Handal
Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan nilai koefesien alpha semua variabel
berada diatas 0,60, sehingga dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang dijadikan
alat ukur dalam penelitian ini layak digunakan.
JIM-EKM. 01(2):105-120 (2017)
114
Regresi
Hasil analisis regresi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2. Hasil Analisis Pengaruh Corporate Branding Terhadap Ekuitas Merek
Model
(Constant)
1 corporate
branding
Unstandardized
Coefficients
Std.
B
Error
-0,089
0,223
0,924
Standardized
Coefficients
0,06
t
Sig.
Beta
0,813
-0,399
0,691
15,304
0
Dari tabel 4.2 (model 1) dapat dibentuk garis persamaan linear sebagai
berikut:
Z = 0,813 X
Maka dari persamaan tersebut dapat menjelaskan bahwa koefesien regresi
corporate branding (X) bernilai positif (0,813) artinya semakin baik corporate
branding pada Rumah Sakit Ibu dan Anak di Kota Banda Aceh, maka akan
meningkatkan ekuitas merek yang didapatkan oleh pengunjung Rumah Sakit Ibu
dan Anak Kota Banda Aceh.
Tabel 3. Corporate Branding Terhadap Keputusan Pembelian Dengan
Merek Sebagai Variabel Pemediasi
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
t
B
Std. Error
Beta
(Constant)
0,729
0,216
3,383
1 Corporate
0,754
0,058
0,763
12,919
branding
(Constant)
0,784
0,168
4,663
Corporate
2
0,19
0,078
0,192
2,436
branding
Ekuitas merek
0,611
0,069
0,701
8,877
Ekuitas
Sig.
0,001
0
0
0,016
0
Dari Tabel 3 (model 2) dapat dibentuk garis persamaan linear sebagai
berikut:
Y = 0,763X
Maka dari persamaan tersebut dapat menjelaskan bahwa berdasarkan hasil
nilai standardized coefficients nilai koefesien regresi corporate branding (X)
yaitu sebesar 0,830. Koefesien regresi corporate branding (X) bernilai positif
(0,763) artinya semakin baik corporate branding pada Rumah Sakit Ibu dan Anak
Kota Banda Aceh, maka akan meningkatkan keputusan pembelian pada
JIM-EKM. 01(2):105-120 (2017)
115
pengunjung Rumah Sakit Ibu dan Anak Kota Banda Aceh.Sedangkan pada tabel
4.3 (model 3), dapat dibentuk garis persamaan linear sebagai berikut:
Y = 0,192X + 0,701Z
Maka dari persamaan regresi tersebut dapat menjelaskan bahwa koefesien regresi
ekuitas merek (Z) bernilai positif (0,701) artinya semakin baik ekuitas merek yang
didapatkan pengunjung Rumah Sakit Ibu dan Anak Kota Banda Aceh, maka akan
semakin tinggi keputusan pembeliannya.
PENUTUP
Berdasarkan analisis hasil yang telah dilakukan pada penelitian ini maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.
Corporate branding berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
Corporate
branding
merupakan
penerapan
dari
penggunaan
nama
perusahaan sebagai suatu merek produk, nama perusahaan ini dapat
menciptakan sebuah persepsi yang kemudian menjadi aset perusahaan
dalam menggambarkan kemampuannya untuk menciptakan produk –
produk atau jasa yang berkualitas dan inovatif bagi konsumen yang mana
digunakan sebagai penjamin dari kualitas sebuah produk atau jasa yang
ditawarkan oleh suatu organisasi atau perusahaan yang menjadi penentu
kuat bagi pengunjung Rumah Sakit Ibu dan Anak Kota Banda Aceh
sebelum melakukan keputusan pembelian
2.
Corporate branding
Corporate
branding
berpengaruh signifikan terhadap ekuitas merek.
memberikan
kontribusi
terhadap
ekuitas
merek.corporate branding dari Rumah Sakit Ibu dan Anak Kota Banda Aceh
dapat memberikan pengaruh signifikan pada ekuitas merek
3.
Ekuitas merek
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
Ekuitas merek dapat mempengaruhi rasa percaya diri konsumen dalam
pengambilan keputusan pembelian. Dengan adanya ekuitas merek yang baik
dari Rumah Sakit Ibu dan Anak Kota Banda Aceh dapat memberikan
pengaruh pada pengunjunguntuk melakukan pembelian.
4.
Ekuitas merek memediasi secara secara partial (partial mediation) pengaruh
corporate branding terhadap keputusan pembelian. Ekuitas merek memiliki
JIM-EKM. 01(2):105-120 (2017)
116
kemampuan sebagai mediator untuk mempengaruhi corporate branding dan
menarik pengunjung Rumah Sakit Ibu dan Anak Kota Banda Aceh untuk
melakukan pembelian
Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis memberikan beberapa saran
sebagai berikut:
1.
Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa corporate branding memberikan
pengaruh signifikan yang positif terhadap keputusan pembelian. Corporate
branding didefinisikan sebagai merek yang merepresentasikan perusahaan
dimana nilai-nilai korporat diperluas ke berbagai macam kategori
produk/jasa yang kemudian berpengaruh terhadap keputusan pembelian
pada konsumen. Hal ini sangat penting diperhatikan oleh organisasi maupun
pelaku usaha lainnya yang bergerak dalam bidang produk, jasa maupun
keduanya untuk memperhatikan dan terus mengembangkan branding
perusahaannya agar dapat mencapai tujuan perusahaan tersebut.
2.
Hasil Penelitian ini juga menunjukkan bahwa ekuitas merek dapat
mempengaruhi keputusan pembelian pada konsumen. Ekuitas merek
memainkan peran penting dalam mempengaruhi benak konsumen untuk
melakukan pembelian pada produk atau jasa. Dengan pentingnya ekuitas
merek suatu perusahaan, maka organisasi bisnis maupun non bisnis
diharapkan dapat terus meningkatkan ekuitas merek organisasi tersebut.
REFERENSI
Aaker, D . A (2004) Leveraging The Corporate Brand, California Management
Review, Vol. 46 (3), 6 – 18.
Aaker, D. A (1991) Managing Brand Equity. New York: The Free Press.
Alzamendy, Mohamad (2011) Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap
Keputusan Pembelian Mobil Suzuki Swift (Studi Kasus Pada Konsumen
Suzuki Swift Di Semarang). Skripsi Tidak Diterbitkan. Fakultas Ekonomi:
Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang
Anandan Pillai (2012) Corporate Branding Literature: A Research
Review. Journal of Brand Management, Vol. 19 (4), 331-343
Paradigm
Balmer, J.M.T. dan Gray, E.R (2003) Corporate Brands: What Are They? What
Of Them?. European Journal of Marketing, Vol. 37 (7), 972–97.
JIM-EKM. 01(2):105-120 (2017)
117
Baron, R.M. and Kenny, D.A (1986) The Moderator-Mediator Variable
Distinction In Social Psychological Research: Conceptual, Strategic, And
Statistical Considerations. Journal Of Personality And Social Psychology.
Vol 51 (6), 1173-1182.
Bikram Jit Singh Mann, Mandeep Kaur Ghuman. 2014. Scale development and
validation for measuring corporate brand associations. Journal of Brand
Management. Vol. 21, 43-62.
BLUD
RSIA
Aceh
(2016)
Laporan
kinerja
(http://rsia.acehprov.go.id/). Diakses tanggal [27/08/2016].
RSIA
Aceh
Brown, T. J., & Dacin, P. A (1997) The Company And The Product: Corporate
Associations And Consumer Product Responses. Journal of Marketing, Vol.
61 (1), 68-84
Chang, Hsin Hsin and Liu, Ya Ming (2009) The Impact of Brand Equity on Brand
Preference and Purchase Intentions in The Service Industries. The Service
Industries Journal, Vol. 29 (12), 1687–1706
Chang, A., Chiang, H., & Han T (2015) Investigating the dual-route effects of
merek korporat on brand equity. Asia Pacific Management Review, Vol. 20,
120-129
Cooper, Donald R., dan Pamela, S. Schindler (2006) Metode Riset Bisnis, Volume
1. Jakarta: PT Media Global Edukasi
D’Astous, A. and Ahmed, S.A (1999) The Importance of Country Images in The
Formation of Consumer Product Perceptions. International Marketing
Review, Vol. 16 (2), 108-25.
Dacin, P.A. and Brown, T.J (2006) Corporate Branding, Identity and Customer
Response, Journal Of The Academy of Marketing Science. Vol. 34 (2), 9599
Davis, John A (2010) Competitive Succes (How Branding Adds Value). UK: John
Wiley And Son L.Td
De Chernatony, L (2003) From Brand Vision to Brand Evaluation. Oxford :
Butterworth – Heinemann.
------ (2011) Creating Powerful Brands. Oxford : Butterworth – Heinemann
Dinamika, Yarmen (2016) Ombudsman Beri Sanksi Pimpinan
(http://Aceh.Tribunnews.Com). Diakses tanggal [28/05/2016].
RSIA.
Djaslim Saladin (2003) Manajemen Pemasaran. Bandung: Penerbit Linda Karya.
Dmitrović, T., & Vida, I (2007) Saliency Product Origin Information in Consumer
Choices. Management, Vol. 12 (2), 1-23.
JIM-EKM. 01(2):105-120 (2017)
118
Find The Best (2016) Rumah Sakit Ibu dan Anak provinsi NAD (http://rumahsakit.findthebest.co.id/). Diakses tanggal [27 agustus 2016]
Ghose, S., & Lowengart, O (2012) Consumer Choice And Preference For Brand
Categories. Journal of Marketing Analytics, Vol. 1 (1), 3-17
Ghozali, Imam (2005) Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS,
Edisi Ketiga, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Hair, et al (2006) Multivariate Data Analysisi 6th Ed. New Jersey: Pearson
Education.
Hirschman, C (1995) Modeling Consumer Choices Between Domestic And
Foreign Automobiles. Journal of Commerce and Management, Vol.17 (1/2),
140-148.
Ind , N (1997) The Corporate Brand. London: Macmillan Business
John M T Balmer, Tim Oliver Brexendorf, Joachim Kernstock (2013) Corporate
Brand Management – A Leadership Perspective. Journal of Brand
Management, Vol. 20, 717-722.
Keller, K. L (1993) Conceptualizing, Measuring and Managing Customer Based
Brand Equity. Journal of Marketing, Vol. 57, 1-22
Keller, K. L (2008) Strategic Brand Management Building, Measuring, and
Managing Brand Equity. New Jersey: Pearson International Editions
Knox S, Bickerton D (2003) The Six Conventions Of Corporate Branding.
European Journal of Marketing, Vol. 37, 998-1016.
Kotler, Philip (2001) Manajemen Pemasaran di Indonesia : Buku 1 Analisis
Perencanaan,Implementasi dan Pengendalian. Jakarta : Salemba Empat
------(2003) Manajemen Pemasaran. Jakarta: Prehalindo
Kotler, P. dan Keller, K. L (2012) Marketing Management. New Jersey:Pearson
Prentice Hall
Lassar, W., Mittal, B., & Arun, S. 1995. Measuring Consumer Based Brand
Equity. Journal of Consumer Marketing, Vol. 12 (4), 11-19.
Lee, D. and Ganesh, G (1999) Effects Of Partitioned Country in The Context of
Brand Image And Familiarity. International Marketing Review, Vol. 16 (1),
18-39.
Mowen, John, C dan Michael Minor (2002) Perilaku Konsumen. Jilid Kedua.
Jakarta: Erlangga.
Muhajiriadi. (2014) Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian
Handphone Blackberry Di Banda Aceh. Skripsi tidak diterbitkan. Fakultas
Ekonomi: Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.
JIM-EKM. 01(2):105-120 (2017)
119
Muzellec, L. and Lambkin, M (2006) Corporate Rebranding: Destroying,
Transferring or Creating Brand Equity. European Journal of Marketing,
Vol. 40, (7/8), 803-824
Njuguna, R., Makau, M., & Kerre, F (2014) The Moderating Effect of Industrial
Context on the Relationship Between Brand Equity and Consumer Choice
in Branded Bottled Water Nairobi, Kenya. European Scientific Journal,
Vol. 10 (4)
Notoatmodjo,Sukidjo (2010.) Metodologi Riset Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Peter dan Olson (1996) Perilaku Konsumendan Strategi Pemasaran. Penerjemah:
D. Sihombing. Jakarta: Gelora Aksara Pratama
Prasetijo,Ristiyanti & Ihalauw, John (2005) Perilaku Konsumen. Yogjakarta :
Salemba Empat
Purnamasari, Andi Hardianty (2012) Hubungan Bauran Pemasaran (Marketing
Mix) Dengan Kunjungan Pasien Di Unit Rawat Jalan Rsia Pertiwi Makassar
Tahun 2011. Skripsi Tidak Diterbitkan. Bagian Administrasi Kebijakan
Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat: Universitas Hasanuddin
Makassar
Roy, D dan Banerjee, S (2007) CARE-ing Strategy for Integration of Brand
Identity with Brand Image. International Journal of Commerce and
Management, Vol 17 (1), 140-148.
Sallam Methaq Ahmed (2016) The Impact of Brand Image and corporate
branding on Consumer’s Choice: The Role of Brand Equity. International
Journal of Marketing Studies; Vol. 8 (1)
Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah (2010) Metodologi Penelitian - Pendekatan
Praktis dalam Penelitian. Edisi I. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Saunders J. and Guoqun Fu (1997) Journal of Product and Brand Management.
Vol. 6 (1), 40-48
Schiffman, G Leon & Kanuk, L. Leslie (2000) Consumer Behavior. Seventh
Edition. New Jersey: Prentice Hall International, Inc
Souiden, Nizar., Kassim, M. Norizan and Hong, Heung-Ja (2006) The Effect of
Corporate Branding Dimensions on Consumers Product Evaluation A Cross
Cultural Analysis. European Journal of Marketing, Vol. 40, (7/8), 825-845.
Sugiyono (2009) Metode Penelitan Pendidikan. Bandung : CV. ALFABETA
------(2012) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Cetakan ke17. Bandung: Alfabeta.
Tatiana Anisimova (2013) Evaluating The Impact of Corporate Brand on
Consumer Satisfaction. Asia Pacific Journal of Marketing and Logistics
Vol. 25 (4), 561-589
JIM-EKM. 01(2):105-120 (2017)
120
Urde, M (2003) Core value-based corporate brand building. European Journal of
Marketing, Vol. 37 (7/8) , 1017-1040
Yoo, B., Donthu, N., & Lee, S (2000) An Examination of Selected Marketing Mix
Elements and Brand Equity. Journal of the Academy of Marketing Science,
Vol. 28 (2),195-211
Download