Klasifikasi Berdasarkan proses terbentuknya 1. Gipsum Alam : yaitu merupakan mineral hidrous sulfat yang mengandung dua molekul air dengan rumus kimia CaSO4.2H2O ,dimana jenis batuannya adalah satinspar,alabaster,gypsite dan selenit.Dengan warna bervariasi dari putih kekuningan hingga abu-abu. A. Batuan gypsum yang berbentuk granular dan buram,mengandung sedikit dolomite,batu kapur,dari kadar CaSO4 76% B. Gipsit 2. Gipsum Sintesis : yaitu gypsum yang diperoleh dengan memproses air laut dan air kawah yang banyak yang mengandung sulfat dengan menambahkan unsure kalsium ke dalamnya dan sumber lainnya adalah gypsum sebagai produk sampingan pembuatan asam fosfat,asam sulfat,dan asam nitrat . (Sentono, 1992) Rasio W/P Banyaknya air dan hemihidrat harus diukur secara akurat dari beratnya.Rasio air terhadap bubuk hemihidrat biasanya tercermin dalam rasio W/P atau hasil bagi yang diperoleh bila berat (atau volume) dari air dibagi dengan berat bubuk. Perbandingan atau rasio biasanya disingkat sebagai W/P. Misalnya, perbandingan W/P adalah 0,6, bila 100gr stone gigi dicampur dengan 60 ml air. Perbandingan W/P adalah faktor penting dalam menentukan sifat fisik dan kimia dari produk gypsum akhir.Misalnya, semakin tinggi perbandingan W/P, semakin lama waktu pengerasan dan semakin lemah produk gypsum. Meskipun perbandingan W/P bervariasi untuk untuk merek plaster atau stone tertentu, berikut ini adalah beberapa kisaran umum yang dianjurkan: Plaster tipe II 0,45-0,50. Stone tipe III 0,28-0,30 dan stone tipe IV 0,22-0,24 Klasifikasi Gypsum menurut American Dental Association 1. Plaster Cetak (Tipe I). Bahan cetak ini terdiri dari plaster of Paris yang dirambahkan zat tambahan untuk mengatur waktu pengerasan dan ekspansi pengerasan. Plaster cetak ini sudah jarang dignakan lagi untuk mencetak dalam kedokteran gigi karena telah digantikan oleh bahan yang kurang kaku seperti hdrokoloidndan elastomer. Plaster terbatas digunakan untuk cetakan akhir, atau wash, dalam pembuatan gigi tiruan penuh. 2. Plaster model (Tipe II). Plaster model ini atau plaster laboratorium tipe II.diguakan untuk mengisi kuvet dalam pembuatan protesa, bila ekspansi pengerasan tidaklah penting dan kekuata cukup. 3. Stone Gigi (Tipe III). Memiliki kekuatan kompresi minimal satu jam 20,7 Mpa (300 Psi). Stone gigi biasanya digunakan untuk pegeoran dalam membentuk gigi tiruan peuh yang cocok dengan jaringan lunak. 4. Stone gigi, kekuatan tinggi (Tipe IV). Biaanya digunakan untuk pembuatan die, syarat utaa pembuatan die : kekuatan, kekerasan, ekspansi pengerasan maksimal. 5. Stone gigi, kekuatan tinggi, ekspansi tinggi (Tipe V). Sifat Kimia Kelarutan gypsum dalam air : 2,1 gr/ml pada suhu 400C 1,8 gr/ml pada suhu 00C 1,9 gr/ml pada suhu 700C - 900C Kelarutan ini akan semakin bertambahn dengan ditambahkannya HCl ataupun HNO3 Apabila dipanaskan, kalsium sulfat dihidrat, akan kehilangan 1,5 gr mmol H2O yang kemudian akan menjadi kalsium sulfat hemihidrat. Hasil yang diperoeh berupa bubuk. Kebanyakan gypsum produk berasal dari batu alam, karena gypsum menggunakan kalsium sulfat dehidrat, pada pemanasan akan kehilangan 1,5 gr mol dari 2 gr mol air dan berubah menjadi kalsium sulfat hemidrat. Ketika dicampur air ada reaksi bolak-balik. Gypsum sintetik biasa digunakan untuk produk yang sama tapi tidak populer karena biaya pabrik yang mahal. Produk gypsum dapat diformulasikan dengan reaksi kimia untuk modifikasi karakteristik dan sifat gips. Campuran kalsium oksida 0,1% dan Arabic Gum 1 % dapat mengurangi jumlah air untuk mencampur gips. Produk gips dapat dimodifikasi dengan ditambahkannya material lain untuk memulai waktu setting. Peningkatan konsentrasi bahan tambahan dapat mempercepat waktu setting, sehingga waktu kerja laboratorium dapat dikurangi. Bahan tambahan dapat meningkatkan laju reaksi tetapi tidak mengubah kompresif strength gips. Compressive strenth gypsum dipengaruhi leh unreacted water in set matrix, size matrix particel, particle size, dan particle packing ketika setting.