BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori umum 2.1.1

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori umum
2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
2.1.1.1 Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Hall (2011, p7), “Accounting Information System is subsystem
process financial transactions and non financial transactions that directly
affect the processing of financial transaction.” Yang terjemahannya : Sistem
Informasi Akuntansi adalah subsistem dari proses transaksi keuangan dan
transaksi non keuangan yang secara langsung mempengaruhi pemrosesan
transaksi keuangan.
Menurut Bodnar, Hopwood (2010, p1), “Accounting Information system
is a collection of resources, such as people and equipment, designed to
transform financial and other data into information.” Yang terjemahannya :
Sistem Informasi Akuntansi adalah sebuah kumpulan dari sumber daya,
seperti manusia dan peralatan, yang di rancang untuk mengubah data
keuangan dan data lain menjadi informasi.
Menurut Rama dan Jones (2006, p13), “Accounting Information System is
a subsystem of a management Information System (MIS), that provides
accounting and financial information as well as other information obtained
in the routine processing of accounting transaction.” Yang terjemahannya :
Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu subsistem dari Sistem Informasi
Manajemen (SIM) yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan,
juga informasi lain yang diperoleh dari pengolahan rutin atas transaksi
akuntansi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi
Akuntansi adalah subsistem dari sistem informasi manajemen yang
9
10
merupakan kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang
dirancang untuk mengolah data transaksi rutin dan keuangan menjadi
informasi akuntansi dan informasi lainnya.
2.1.1.2 Sistem Informasi Jasa
Menurut Linda Dickerson “The services information system is a file of
information from the basic client information record. This file contains
demographic information, information about services authorized and
provided through local departments of social services and their providers.”
Yang terjemahannya : Sistem Informasi Jasa adalah sebuah file informasi dari
dasar catatan informasi klien. File ini berisi informasi demografis, sebuah
informasi tentang otorisasi jasa dan disediakan melalui departemen local dari
layanan social dan penyediaannya.
( Dikutip dari http://www.ncdhhs.gov/aging/dsinven.htm)
2.1.1.3 Komponen SIA
Menurut Romney & Steinbart (2009, p28), there are six components of an
AIS (Accounting Information Systems):
Yang artinya terdapat enam komponen Sistem Informasi Akuntansi:
a. The people who operate the system dan perform various functions.
Yang artinya orang yang mengoperasikan sistem dan menjalankan
berbagai fungsi.
b. The procedures and instruction, both manual and automated, involved in
collecting, processing, and storing data about the organization’s
activities.
Yang artinya prosedur dan instruksi, baik secara manual dan otomatis,
yang tergabung dalam pengumpulan, proses dan penyimpanan data
mengenai aktifitas organisasi.
11
c. The data about the organization and its business process
Yang artinya data mengenai organisasi dan proses bisnisnya.
d. The software used to process the organization’s data
Yang artinya perangkat lunak yang digunakan untuk memproses data
perusahaan.
e. The
information
technology
infrastructure,
including
computers,
peripheral devices, and network communications devices used to collect,
store, process, and transmit data and information.
Yang artinya teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan
tambahan, dan peralatan komunikasi jaringan yang digunakan untuk
mengumpulkan, menyimpan, memproses, dan mengirimkan data data
informasi.
f. The internal controls and security measures that safeguard the data in
AIS.
Yang artinya pengendalian internal yang mengukur keamanan data dalam
Sistem Informasi akuntansi.
2.1.1.4 Kegunaan SIA
Menurut Rama dan Jones (2006, p6–7), “five uses of accounting
information:
a. Producing Eksternal Report
Business use accounting information systems to produce special
reports to satisfy the information needs of investors, creditors, tax
collectors, regulatory agencies, and others. These reports include
financial statements, tax returns, and report required by agencies
regulating banks, utilities.
12
b. Supporting Routine Activities
Managers need an accounting information systems for handling
routine operating activities during the firm’s operating cycle.
c. Decision Support
Inrormation is also needes for nonroutine decision support at all
levels of an organization.
d. Planning and Control
Information concerning budgets and standart cost is stored by the
information system, and reports are designed to compare budget
figures to actual amounts. Using scanners for recording items
bought and sold result in the collection of an enormous amount of
information at low cost, permitting the user to plan and control at
a detailed level.
e. Implementing Internal Control
Internal control includes the policies, procedures, and information
system used to protect a company’s assets from loss or
embezzlement and to maintain accurate financial data.”
Yang terjemahannya: Lima kegunaan informasi akuntansi
a. Membuat Laporan Eksternal
Perusahaan
menggunakan
sistem
informasi
akuntansi
untuk
menghasillkan laporan-laporan khusus untuk memenuhi kebutuhan
informasi dari para investor, kreditor, dinas pajak, badan-badan
pemerintah dan yang lain. laporan-laporan ini mencakup laporan
keuangan, SPT pajak dan laporan yang diperlukan oleh badan-badan
pemerintah yang mengatur perusahaan dalam industri perbankan dan
utilitas.
13
b. Mendukung Aktivitas Rutin
Para manajer memerlukan satu sistem informasi akuntansi untuk
menangani aktivitas operasi rutin sepanjang siklus operasi perusahaan
itu.
c. Mendukung Pengambilan Keputusan
Informasi juga diperlukan untuk mendukung pengambilan keputusan
yang tidak rutin pada semua tingkat dari suatu organisasi.
d. Perencanaan dan Pengendalian
Informasi mengenai anggaran dan biaya standar disimpan oleh sistem
informasi, dan laporan dirancang untuk membandingkan angka
anggaran dengan jumlah aktual. Menggunakan pemindai untuk
mencatat barang yang dibeli dan dijual mengakibatkan terkumpulnya
jumlah informasi yang sangat banyak dengan biaya rendah,
memungkinkan pengguna untuk merencanakan dan mengendalikan
dengan lebih terperinci.
e. Menerapkan Pengendalian Internal
Pengendalian internal (internal control) mencakup kebijakankebijakan, prosedur-prosedur dan sistem informasi yang digunakan
untuk melindungi aset-aset perusahaan dari kerugian atau korupsi dan
untuk memelihara keakuratan data keuangan.
2.1.1.5 Pengertian Analisis Sistem
Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2009, p4), “Systems analysis is the
process of understanding and specifying in detail what the information
system should accomplish.” Yang terjemahannya : Analisis Sistem adalah
14
proses mengerti dan menspesifikasikan dengan detil apa yang harus sebuah
sistem informasi lakukan.
Whitten & Bentley (2007, p32), “System analysis is the study of a
business problem domain to recommend improvement and specify the
business requirement and priorities for the solution” Yang terjemahannya :
Analisis Sistem adalah sebuah pembelajaran dari sebuah permasalahan bisnis
untuk merekomendasikan perbaikan dan menentukan kebutuhan dan prioritas
untuk mencari solusi.
Menurut Hall (2011, p583), “System analysis is actually a two-step
process involving an initial survey of the current system and then an analysis
of the user’s needs.” Yang terjemahannya : analisis sistem sesungguhnya
adalah dua langkah proses memulai sebuah permulaan survey sistem yang
sedang berjalan dan juga sebuah analisis dari keutuhan pengguna.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa analisis sistem adalah sebuah
proses mempelajari sistem yang sedang berjalan dan menspesifikasikan apa
saja yang diharapkan pengguna, persyaratan bisnis dan prioritas agar bisa
dilakukan oleh sistem untuk mencapai solusi.
2.1.1.6 Pengertian Perancangan Sistem
Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2009, p4), “Systems design is the
process of specifying in detail how the many components of the information
system
should
be
physically
implemented.”
Yang
terjemahannya:
Perancangan sistem adalah sebuah proses menspesifikasi dalam detail berapa
banyak komponen dari sistem informasi yang harus diimplementasikan
secara nyata.
Menurut Whitten dan Bentley (2007, p33), “System design is the
specification or construction of a technical, computer based solution for the
15
business requirements identified in a system analysis.” Yang terjemahannya:
Perancangan sistem adalah spesifikasi atau konstruksi solusi teknis yang
berbasis computer sebagai persyaratan bisnis yang diidentifikasikan sebagai
persyaraatan bisnis yang diidentifikasikan dalam sebuah analisis sistem.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah
proses yang menspesifikasi atau konstruksi solusi teknis dari persyaratan
bisnis yang telah diidentifikasikan dalam analisis sistem secara nyata.
2.1.2 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Berbasis Object
Oriented
2.1.2.1 Pengertian Object Oriented Analysis (OOA)
Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2009, p60), “Object-oriented analysis
(OOA) defining all of the types of objects that do the work in the system and
showing what use cases are required to complete tasks.” Yang
terjemahannya: analisis berorientasikan objek mendefinisikan semua tipe dari
objek yang melakukan pekerjaan dalam sistem dan menunjukan use case
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas.”
2.1.2.2 Pengertian Object Oriented Design ( OOD )
Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2009, p60), “Object-oriented design
(OOD) defining all of the types of objects necessary to communicate with
people and devices in the system, showing how objects interact to complete
tasks, and refining the definition of each type of object so it can be
implemented with a specific language or environment.” Yang terjemahannya:
perancangan berorientasi objek mendefinisikan semua tipe dari objek yang
penting untuk berkomunikasi dengan orang dan peralatan dalam sistem,
menunjukan bagaimana objek berinteraksi untuk menyelesaikan tugas, dan
16
memperbaiki
definisi
dari
setiap
tipe
objek
sehingga
itu
bisa
diimplementasikan dengan bahasa atau lingkungan yang spesifik.
2.1.2.3 Pengertian Unified Modeling Languge ( UML )
Menurut Rama dan Jones (2006, p60), “Unified Modeling Languange
(UML) is a language used for specifying, visualizing, constructing and
documenting an information system.” Yang terjemahannya: Unified Modeling
Languange (UML) adalah sebuah bahasa permodelan untuk menyebutkan,
menvisualisasikan, membuat, dan mendokumentasikan sistem informasi.
Menurut Whitten dan Bentley (2007, p371), “Unified Modeling
Languange (UML) is a set of modeling conventions that is used to specify or
describe a software system in term of objects.” Yang terjemahannya: Unified
Modeling Languange (UML) adalah satu sekumpulan konvensi pemodelan
yang digunakan untuk menentukan atau menggambarkan sebuah sistem
perangkat lunak yang terkait dengan objek.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa UML (Unifed Modeling
Languange) adalah sebuah bahasa permodelan yang digunakan untuk
menganalisis, memvisualisasikan, membuat dan mendokumentasikan sebuah
sistem informasi yang berorientasi objek.
2.1.2.4 UML Activity Diagram
2.1.2.4.1 Pengertian Event
Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2009, p162), “Event is an
occurrence at a specific time and place that can be described and is worth
remembering”. Yang terjemahannya: Event adalah suatu kejadian pada
waktu dan tempat tertentu yang dapat dijelaskan dan perlu diingat.
17
Menurut Rama dan Jones (2006, p4), “Event are activites that happen
at a particular point in time.” Yang terjemahannya: Event adalah aktifitasaktifitas yang terjadi pada suatu waktu tertentu.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Event adalah suatu aktifitas
atau kejadian pada tempat atau waktu tertentu yang dapat dijelaskan dan
perlu diingat.
2.1.2.4.2 Pengertian Activity Diagram
Menurut Rama dan Jones (2006, p87), “Activity Diagram is a diagram
that shows the sequence of activities in a process” Yang terjemahannya:
Activity diagram adalah sebuah diagram yang menunjukkan urutan
rangkaian aktivitas dalam suatu proses.
Menurut Whitten dan Bentley (2007, p390), “Activity Diagram is a
diagram that can be used to graphically depict the flow of a business
process, the steps of a use case, or the logic of an object behavior
(method).” Yang terjemahannya: Activity Diagram merupakan sebuah
diagram yang dapat digunakan untuk menggambarkan secara grafis aliran
proses bisnis, langkah-langkah sebuah use case atau logika objek behavior
(metode).
Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2009, p141), “Activity Diagram is a
type of workflow diagram that describes the user activities and their
sequential flow.” Yang terjemahannya: Activity Diagram adalah salah satu
tipe dari workflow diagram yang menjelaskan aktifitas pengguna dan urutan
alurnya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Activity Diagram adalah
suatu diagram yang menggambarkan secara grafis aktifitas user dan urutan
alurnya dalam suatu proses bisnis.
18
2.1.2.4.3 Klasifikasi Activity Diagram
2.1.2.4.3.1 Overview Activity Diagram
Menurut Rama dan Jones (2006, p61), “The Overview Activity
Diagram presents a high-level view of the business process by
documenting the key events, the sequence of these events, and the
information flows among these events.” Yang terjemahaannya: Overview
Activity Diagram menggambarkan tampilan level tinggi dari proses bisnis
dengan mendokumentasikan kejadian-kejadian yang penting, urutannya,
dan informasi yang menyertai kejadian tersebut.
2.1.2.4.3.2 Detail Activity Diagram
Menurut Rama dan Jones (2006, p61), “The Detailed Activity
Diagram is similar to a map of city or town. It provides a more detailed
representation of the activities associated with one or two events shown
on the overview diagram. ” Yang terjemahannya : Detailed Activity
Diagram mirip dengan peta sebuah kota. Dia menyediakan gambaran
yang lebih detail dari aktifitas yang terhubung dengan satu atau dua
kejadian dalam overview diagram.
2.1.2.4.4 Notasi UML Acivity Diagram
Menurut Rama dan Jones (2006, p62-64), simbol yang digunakan di
dalam UML Activity Diagram dapat dilihat di Lampiran L-1.
2.1.2.5 Pengertian Workflow Table
Menurut Whitten dan Bentley (2007, p54), “Workflow is the flow of
transavtion through business processes to ensure appropriate checks and
approvals are implemented.” Yang terjemahannya : Workflow adalah aliran
transaksi melalui proses bisnis untuk memastikan pemeriksaan yang benar
dan persetujuan diimplementasikan.
19
Menurut Rama dan Jones (2006, p87), “Workflow Table is two column
table that identifies the actors and actions in process.” Yang terjemahannya:
workflow table adalah tabel yang terdiri dari dua kolom dimana
mengidentifikasikan pelaku dan tindakan yang dilakukannya dalam suatu
proses.
Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2009, p141), “Workflow is the
sequence of processing steps than completely handles one business
transaction or customer request.” Yang terjemahannya: Workflow adalah
langkah proses berurutan dan lengkap menangani satu transaksi bisnis atau
permintaan user.
Dengan dapat disimpulkan bahwa Workflow adalah urutan aliran dari
suatu proses kerja yang dibuat secara lengkap dengan melingkupi faktor yang
terlibat dan aktifitas yang terjadi dalam suatu proses bisnis.
2.1.2.6 UML Class Diagram
2.1.2.6.1 Pengertian Class
Menurut Whitten dan Bentley (2007, p390), “Class A set of object that
share the same attributes and behavior.” Yang terjemahannya : Class
adalah serangkaian objek yang memiliki attribut dan behavior yang sama.
Menurut Whitten dan Bentley (2007, p382), “Class depicts the system's
object structure. it show object classes that the system is composed of as
well as the relationship between those object classes.” Yang terjemahannya
: Class menggambarkan struktur objek sistem. Hal itu menunjukkan kelas
objek dari sistem terdiri dari serta berhubungan antara kelas objek
Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2009, p60), “Class represents a
collection of similar objects.” Yang terjemahannya : class merupakan
sebuah kumpulan dari objek-objek serupa.
20
Dapat disimpulkan Class adalah kumpulan objek-objek serupa yang
juga memiliki atribut dan behavior yang sama.
2.1.2.6.2 Pengertian Attribute
Menurut Rama dan Jones (2006, p181), “Attribute is the smallest units
of data that can have meaning to a user.” Yang terjemahannya : Atrribute
adalah unit terkecil dari data yang dapat berarti bagi penggunanya.
Menurut Whitten dan Bentley (2007, p372), “Attribute is the data that
represents charaterisctic of interest about an object.” Yang terjemahannya:
Attribute adalah data yang mewakili karakteristik menarik tentang sebuah
objek.
Dengan dapat disimpulkan bahwa Attribute adalah unit data terkecil
yang merepresentasikan karakteristik yang menarik dari sebuah objek dan
memiliki arti bagi penggunanya.
2.1.2.6.3 Pengertian Behaviour
Menurut Whitten & Bentley (2007, p372) “The Behavior is the set of
things that an object can do and that correspond to function that act on the
object’s data (or attributes).” Yang terjemahannya : Behavior adalah
kumpulan sesuatu yang dapat dilakukan oleh objek dan terkait dengan
fungsi – fungsi yang bertindak pada data objek (attribute).
2.1.2.6.4 Pengertian UML Class Diagram
Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2009, p60), “Class diagram is a
graphical model used in the object-oriented approach to show classes of
objects in the system.” Yang terjemahannya : Class Diagram adalah sebuah
model yang digunakan dalam pendekatan berorientasi objek untuk
menunjukan pengelompokan dari objek dalam sistem.
21
Menurut Rama dan Jones (2006, p181), “UML Class Diagram is a
diagram that can be used to document:
a. Tables in AIS
b. Relationship between tables
c. Attributes of tables.
Yang terjemahannya: UML Class Diagram adalah sebuah diagram yang
dapat digunakan untuk mendokumentasikan :
a. Table dalam Sistem Informasi Akuntansi
b. Hubungan antar tabel
c. Attribute dari tabel
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa UML Class Diagram
adalah sebuah model yang digunakan dalam pendekatan berorientasi objek
untuk menunjukan pengelompokan dari objek dalam sistem dan dapat
digunakan untuk mendokumentasikan tabel dalam SIA, hubungan antar
tabel dan attribute dari tabel tersebut.
2.1.2.6.5 Pengertian Hubungan Dalam Class Diagram
Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2009, p180), “Multiplicity is used to
refer to the number of associations in the object-oriented approach, as
defined by UML. The multiplicity of relationship:
a. zero or more— optional relationship
b. one and only one— mandatory relationship
c. one or more— mandatory relationship”
Yang terjemahannya : Multiplicity digunakan untuk mengacu pada jumlah
asosiasi dalam pendekatan berbasis objek, seperti yang telah didefinisikan
oleh UML. Multiplicity dari hubungannya adalah:
22
a. nol atau banyak – hubungan pilihan
b. satu dan hanya satu – hubungan mandatory
c. satu atau banyak - hubungan mandatory
2.1.2.6.6 Notasi Class Diagram
Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2009, p188), simbol yang digunakan
di dalam UML Class Diagram dapat dilihat di Lampiran L-2.
2.1.2.7 UML Usecase Diagram
2.1.2.7.1 Pengertian Use Case
Menurut Rama dan Jones (2006, p267), “A Use Case is a sequence of
steps that occur when an actor is interacting with the system for a
particular purpose.” Yang terjemahannya: Use Case adalah serangaian
langkah – langkah yang melibatkan interaksi antara pelaku dengan sistem
untuk tujuan tertentu.
Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2009, p242), “Use Case is an
activity the systems carries out, usually in response to a request by a user of
the system.”
Yang terjemahannya: Use Case adalah aktifitas yang
dilaksanakan oleh sistem, biasanya dalam menanggapi permintaan oleh
pengguna sistem
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Use Case adalah aktivitas
yang melibatkan interaksi antara pelaku dengan sistem, biasanya tanggapan
sistem atas permintaan pengguna sistem.
2.1.2.7.2 Pengertian Actor
Menurut Rama dan Jones (2006, p267), “An actor can be a person, a
computer, or event another system” Yang terjemahannya: Actor bisa berupa
orang, komputer atau kejadian sistem lainnya.
23
2.1.2.7.3 Pengertian UML Use Case Diagram
Menurut Rama dan Jones (2006, p288), “A Use Case Diagram is a list
of use case that occur in the application and that indicate the actor
responsible for each use case.” Yang terjemahannya: Use Case Diagram
adalah suatu daftar use case yang terdapat dalam suatu aplikasi dan yang
mengindikasikan actor yang bertanggung jawab terhadap masing – masing
use case.
Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2009, p242), “Use Case Diagram is
a diagram to show the various user roles and how those roles use the
systems.” Yang terjemahannya: Use Case Diagram adalah diagram yang
digunakan untuk menunjukkan keberagaman peran pengguna dan
bagaimana peranan tersebut menggunakan sistem.
Menurut Ismail & Setiawan (2008, p32), “Use Case Diagram adalah
suatu diagram yang digunakan intuk mengetahui fungsionalitas sistem yang
dilihat dari perspektif pengguna sehingga dapat diketahui cakupan dari
sistem, siapa saja (actor) yang berperan dalam sistem, dan interaksi antara
aktor dengan sistem.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa UML Use Case Diagram
adalah suatu diagram yang menggambarkan berbagai funsionalitas sitem,
keberagaman pengguna sistem dan interaksi
yang terjadi antara
fungsionalitas dan pengguna sistem.
2.1.2.7.4 Notasi UML Usecase Diagram
Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2010, p243), simbol yang digunakan
di dalam UML Usecase Diagram dapat dilihat di Lampiran L-3.
2.1.2.8 Rancangan Database
2.1.2.8.1 Pengertian Rancangan Database
24
Menurut Connolly & Beg (2010, p320), “Database Design is the
process of creating a design that will support the enterprise’s mission
statement and mission objectives for the required database system.” Yang
terjemahannya:
Perancangan
database
adalah
suatu
proses
untuk
menciptakan sebuah rancangan yang akan mendukung misi dan tujuan
perusahaan untuk sistem database yang diperlukan.
2.1.2.8.2 Tahap Rancangan Database
Menurut Connolly & Begg (2010, p322), “Database design is made up
of three main phases:
a. Conceptual database design
The process of constructing a model of the data used in an
enterprise, independent of all physical consederatios
Yang terjemahannya: Proses pembuatan sebuah model dari data
yang
digunakan
dalam
perusahaan,
bebas
dari
segala
pertimbangan fisik.
b. Logical database design
The process of constructing a model of the data used in an
enterprise, based on a specific data model, but independent of a
particular DBMS and other physical consideration
Yang terjemahannya: Proses pembuatan sebuah model dari data
yang digunakan dalam perusahaan berdasarkan model data
spesifik, tetapi terbebas dari perincian DBMS dan pertimbangan
fisik lainnya.
c. Physical database design
The process of producing a description of the implementation of
the database on secondary storage; it describes the base relations,
25
file organization, and indexes used to achieve efficient access to
the data, and any associated integrity constraints and security
measures.”
Yang terjemahannya: Proses yang menghasilkan implementasi
database dan penyimpanan sekunder, dimana mendeskripsikan
hubungan dasar, file organisasi dan indexes yang digunakan untuk
mencapai efesiensi data, dan asosiasi integritas yang membatasi
dan ukuran keamanan.
2.1.2.9 SQL (Structured Query Language)
Menurut Deliana, Cahya, Kaisariza (2009, p6), SQL (Structured Query
Language) adalah sebuah bahasa yang dipergunakan untuk mengakses data
dalam data relasional. Bahasa ini secara de facto merupakan bahasa standar
yang digunakan dalam manajemen basis data relasional
Menurut Connolly & Begg (2010, p184), “SQL (Structured Query Languange)
is an example of transform – oriented language, or language designed to use
relations to transform inputs into required outputs. Ideally, a database
language should allow a user to:
a.
Create the database and relation structure.
b.
Perform basic data management tasks, such as the insertion,
modification, and deletion of data from the relation.
c.
Perform both simple and complex queries”
Yang terjemahannya: SQL (Structured Query Languange) adalah contoh dari
bahasa yang berorientasi perubahan atau bahasa yang didesain dengan
menggunakan relasi untuk mengubah input menjadi output yang diinginkan.
Secara ideal sebuah database harus memungkinkan pengguna untuk :
a.
Membuat hubungan struktur dan database
26
b.
Melakukan
operasi
penyisipan
(insertion),
perubahan
(modification), dan penghapusan (deletion) data dari relasi.
c.
Menampilkan query yang sederhana dan kompleks
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa SQL (Structures Query
Languange) adalah suatu bahasa yang digunakan untuk mengakses data
relasional guna mengubah input menjadi output yang diinginkan.
2.1.2.10 Rancangan Formulir
2.1.2.10.1 Pengertian Rancangan Formulir
Menurut Rama dan Jones (2006, p288), “Form is a formated document
containing blank fields that users can field in with data. When the form is
displayed on a computer screen, the data entered in the blank fields are
saved to one or more data tables.” Yang terjemahannya: Formulir adalah
dokumen terpola yang berisikan fields kosong yang dapat diisi oleh
pengguna dengan data, ketika formulir ditampilkan dilayar komputer, data
yang dimasukkan dalam fields kosong disimpan pada satu atau lebih data
tabel.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Rancangan Formulir adalah
suatu dokumen yang terdiri dari kolom – kolom kosong yang dapat diisi
oleh pemakainya serta untuk merekan data dari suatu transaksi ke dalam
format tertentu sehingga dapat memberikan informasi dari suatu transaksi
tertentu.
2.1.2.10.2 Jenis Tipe Input Formulir
Menurut Rama dan Jones (2006, p262) Types of input forms:
a) Single-record entry form
“Single-record entry form shows only one record at time. This
form is used to add, delete, or modify data in a single record in a
27
particular table. Such forms are frequently used for maintaining
master file data”
Yang
terjemahannya:
Formulir
tipe
single-record
hanya
menampilkan satu record pada satu waktu. Formulir ini digunakan
untuk menambah, menghapus, atau memodifikasi data dalam
record tunggal pada satu table tertentu. Beberapa formulir seperti
itu sering kali digunakan untuk mengarsipkan file data master.
b) Tabular entry form
“The tabular entry form provides a spreadsheet-like design for
entering multiple records in a single table. This type of form is
frequently used to record a batch of events.”
Yang terjemahannya: Formulir tipe tabular menyediakan desain
seperti spreadsheet untuk memasukkan beberapa records dalam
satu tabel. Formulir tipe ini sering kali digunakan untuk mencatat
sekumpulan kejadian.
c) Multi-table entry form
“The multi-table entry form is used to add data to more than one
table. When data are entered to records that are in a one-to-many
relationship, a main form is used. A main form has two parts- a
main part that is used to add data to the “ones” table and a subform that is used to add data to the “many” table”
Yang terjemahannya: Formulir tipe multi-table digunakan untuk
menambahkan data ke lebih dari satu tabel. Ketika data
dimasukkan ke record yang memiliki hubungan one-to-many,
sebuah formulir utama digunakan. Formulir utama memiliki dua
bagian utama yang digunakan untuk menambahkan data ke dalam
28
“satu” tabel, dan sub-formulir yang digunakan untuk menambah
data ke “banyak” tabel.
2.1.2.10.3 Elemen Rancangan Formulir
Menurut Rama dan Jones (2006, p268-270), “We now consider five
elements of a form that require documentation.”
a.
Attributes Recorded in Tables
“Attributes
Recorded
in
Tables
are
indicated
in
the
documentation.” Yang terjemahannya: atribut yang disimpan di
dalam tabel yang menunjukkan di dalam pola dokumen.
b.
Attributes Displayed from Table
“Additional attributes may be displayed from other tables to help
order entry clerk. This attributes are obtained by reading from
tables. In other word, the user is not recording new data for these
attribute.”
Yang terjemahannya: atribut tambahan dapat
ditampilkan dari tabel lain untuk membantu dalam mencatat
penulisan pesanan. Atribut ini didapat dengan membaca dari tabel.
Dengan kata lain, pengguna tidak mencatat lagi data baru untuk
atribut ini.
c.
Calculated Fields
“Form may also include fields calculated from the data in tables.
For example, the Quatity fields (Order_Detail Table) and Price
fields
(Inventory
Table)
can
be
used
to
compute
the
extended_Price.”
Yang terjemahannya: formulir juga termasuk fields yang
dikalkulasikan dari data dalam tabel. Sebagai contoh: kolom
29
kuantitas (Tabel Detil_Pemesanan) dan kolom harga (Tabel
Persediaan) dapat digunakan untuk menghitung jumlah_harga.
d.
Foreign Keys
“A final issue to consider as you develop the form template relates
to foreign keys.”
Yang
terjemahannya:
mempertimbangkan
pokok
persoalan
perkembangan
pola
terakhir
untuk
formulir
yang
berhubungan dengan foreign key.
e.
Queries
“In Microsoft Access, the main form and subform are each
designed to capture information in a table or query. If the main
form consist of data from two table (Order and Customer), you
should join the main form tables into a join query before building
your form. Queries make it easier to link related data.”
Yang terjemahannya : dalam Microsoft Access, setiap formulir
utama dan subforms dirancang untuk menangkap informasi dalam
tabel atau queries. Jika formulir utama memiliki data dari dua
tabel (order dan customer) kita harus menggabungkan table
formulir utama ke join query sebelum kita membuat formulir.
Queries mempermudah menghubungkan data yang terkait.
2.1.2.11 Rancangan Layar
2.1.2.11.1 Pengertian Rancangan Layar
Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2009, p549), “Designing the user
interface means designing the inputs and outputs involved when the user
interacts with the computer to carry out a task.”
30
Yang terjemahannya: Rancangan user interface dapat diartikan merancang
input dan output yang terlibat ketika pengguna berinteraksi dengan
komputer untuk melaksanakan sautu tugas.
2.1.2.11.2 Elemen Rancangan Layar
Menurut Rama dan Jones (2006, p271 – 272), “Form interface
elements are objects on forms used for entering information or performing
actions. All aspects of the form are controlled by the interface elements.
Some of these objects provide an opportunity to improve internal control
over data entry. Some common interface elements:” Yang terjemahannya:
elemen interface formulir adalah objek - objek pada formulir yang
digunakan untuk memasukkan informasi atau melakukan tindakan.
Seluruh aspek dari formulir dikendalikan oleh element – elemen interface.
Beberapa
objek
ini
memberikan
peluang
untuk
meningkatkan
pengendalian internal pemasukan data. Beberapa elemen interface yang
umum adalah :
1. Text Boxes
Text Boxes are space on a form that are used to enter information
that is added to a table or to display information that is read from a
table.
Yang terjemahannya: Text Boxes adalah ruang pada formulir yang
digunakan untuk memasukkan informasi yang ditambahkan pada
tabel atau untuk menampilkan informasi yang dibaca dari tabel.
2. Label
Label help the user understand what information needs to be
entered. Yang terjemahannya: Label membantu user dalam
memahami informasi apa yang diperlukan untuk dimasukkan
31
3. Look – Up Features
A look – up feature is frequently added to text boxes that are used for
entering foreign keys.
Yang terjemahannya: Look – Up Feature Sering kali ditambahkan
pada text boxes yang digunakan untuk memasukkan foreign key.
4. Command Buttons
Command Buttons are used to perform an action.
Yang
terjemahannya:
Commond
Buttons
digunakan
untuk
melakukan suatu tindakan.
5. Radio Buttons
Radio Buttons allow users to select one of a set of options.
Yang terjemahannya: Radio Buttons memungkinkan pengguna untuk
memilih satu dari beberapa pilihan.
6. Check Boxes
Check Boxes are similar to radio buttons, but more that one option
can be selected.
Yang terjemahannya: Check boxes mirip dengan radio button, tapi
pada check boxes pilihan dapat dipilih lebih dari satu.
2.1.2.11.3 Pengertian PHP (Personal Home Page )
Menurut Sebesta (2011, 374), “PHP is a server-side, HTML or
XHTML- embedded scripting language that is similar to Java Script.”
Yang terjemahannya: PHP adalah sisi server, bahasa penulisan HTML atau
XHTML yang memiliki kemiripan dengan Java Script.
Sedangkan, menurut Welling & Thomson (2009, 2), “PHP is a
server-side scripting language designed specifically for the Web.” Yang
32
artinya PHP adalah bahasa penulisan dari sisi server yang didesain khusus
untuk Web.
Berdasarkan dua definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa PHP
(Personal Home Page) adalah bahasa penulisan script HTML atau
XHTML yang memiliki kemiripan dengan Java Script dari sisi server yang
disesain khusus untuk membuat Web.
2.1.2.12 Rancangan Laporan
2.1.2.12.1 Pengertian Rancangan Laporan
Menurut Whitten & Bentley (2007, p550), “Report or Output presents
information to system users. Outputs are the most visible component of a
working information system.” Yang terjemahannya: Laporan atau outputs
menggambarkan informasi bagi pengguna sistem. Output adalah
komponen yang paling bisa dilihat dari sebuah sistem informasi yang
bekerja atau berfungsi.
Menurut Rama dan Jones (2006, p201), “A report is a formatted an
organized presentation of data.” Yang terjemahannya: Laporan adalah
suatu penyajian data yang telah diformat dan diatur.
Menurut Connolly & Begg (2010, p235), “Report are a special type
of
continuous
form
designed
specifically
for
printing.”
Yang
terjemahannya: Laporan adalah tipe khusus dari form yang berkelanjutan
yang didesain khusus untuk dicetak.
Dengan
demikian
dapat
disimpulkan
bahwa
laporan
adalah
pengambilan dan penyajian data dari database yang disusun, diatur dan
dicetak untuk keperluan proses bisnis.
2.1.2.12.2 Elemen Rancangan Laporan
33
Menurut Rama dan Jones (2006, p214-215) ada lima elemen rancangan
laporan yaitu Label Boxes and Text Boxes, Grouping Attribute, Group
Header, Group Detail, Group Footer.
a.
Label Boxes dan Text Boxes
“Two important element of any report are tables and data. In
Microsoft Access, these elements are reffered to as label boxes and
text boxes. Label Boxes display descriptive taxt and are unaffected by
data in a table. Text Boxes display data taken or derived from a
table.” Yang terjemahannya: elemen penting dari laporan apapun
adalah labels dan data. Di dalam Microsoft Access, elemen – elemen
ini mengacu pada label boxes dan text boxes. Label boxes
menampilkan teks deskriptif dan tidak terpengaruh oleh data didalam
tabel. Text boxes menampilkan data yang diambil atau berasal dari
tabel.
b.
Grouping attribute
“Grouping reports are grouped by something. Reference data and
event data for a particular product are grouped together. In a
grouped detail report, three sections pertain to a group: the group
header, the group detail, and the group footer.”
Yang terjemahannya: laporan berkelompok adalah laporan yang
dikelompokan berdasarkan sesuatu. Data acuan dan data kejadian
untuk produk tertentu dikelompokan bersama. Pada laporan perincian
dikelompokkan, tiga bagian yang berkaitan dengan kelompok: the
group header, the group detail, and the group footer.
c.
Group header
34
“The group header can be used to present information that is common
to the group.”
Yang
terjemahannya:
group
header
dapat
digunakan
untuk
menyajikan informasi yang umum bagi kelompok tersebut.
d. Group detail
“Transaction pertaining to the group are listed in the group detail
section.”
Yang terjemahannya: transaksi yang berkaitan dengan kelompok
disebutkan di bagian perincian kelompok.
e. Group footer
“Group footer can also be used to provide usefull information in
grouped report. The footer is often used to present summary
information about the group.”
Yang terjemahannya: Group footer juga dapat digunakan untuk
memberikan informasi yang bermanfaat didalam laporan yang
dikelompokkan. Footer seringkali digunakan untuk menyajikan
informasi ringkasan mengenai kelompok.
2.1.2.13 Navigation Diagram
2.1.2.13.1 Pengertian Navigation Diagram
Menurut Matthiassen, Madsen, Nielsen & Jan Stage (2000, p344),
“Navigation Diagram is a special kind of state chart diagram that focuses on
the overall dynamics of the user interface. The diagram shows the
participating windows and the transition between them. The navigation
diagram is not found in UML.” Yang terjemahannya : Navigation Diagram
adalah salah satu jenis khusus dari state chart diagram yang berfokus pada
dinamika secara keseluruhan dari interface pengguna. Diagram ini
35
menampilkan keikutsertaan windows dan transisi diantaranya. Navigation
Diagram tidak ditemukan dalam UML.
Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2009, p504), “Navigation is the
process of accessing an object by extracting it’s object identifier from
another (related) object.” Yang terjemahannya: Navigation adalah proses
mengakses objek dengan penggalian pengenalan suatu objek dari objek lain
yang saling berkaitan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Navigation Diagram adalah salah satu
bentuk dari state chart diagram yang berfokus pada dinamika user interface
dan menunjukkan windows yang terlibat dan transisi yang terjadi.
2.1.2.13.2 Simbol Navigation Diagram
Menurut Matthiassen, Madsen, Nielsen & Jan Stage (2000, p344), symbol
yang digunakan di dalam Navigation Diagram yaitu : lihat di lampiran L-4.
2.2 Teori khusus
2.2.1 Perusahaan Jasa
2.2.1.1 Pengertian Jasa
Menurut Kotler (2007, P42), Jasa adalah setiap tindakan atau kinerja yang
dapat ditawarkan satu pihak ke pihak lain, yang ada pada dasarnya tidak
berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan sesuatu.
Menurut Lovelock & Wirtz (2010, p37), Jasa adalah aktivitas ekonomi
yang ditawarkan satu pihak ke pihak lain. Seringkali berdasarkan pekerjaan
untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Dalam pertukaran uang, waktu,
dan usaha, pelanggan jasa mengharapkan nilai dari akses ke barang, tenaga
kerja, tenaga professional, fasilitas, jaringan, dan sistem, tetapi mereka tidak
biasanya mengambil hak milik dari setiap elemen fisik yang terlibat.
36
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Jasa merupakan setiap
aktivitas atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak ke pihak lain, dimana
pelanggan tidak dapat memiliki secara fisik.
2.2.1.2 Pengertian Perusahaan Jasa
Menurut Hery (2011, p49), Perusahaan jenis ini tidak menjual barang
tetapi menjual jasa kepada pelanggan. Contohnya perusahaan jasa,
diantaranya adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pelayanan
transportasi (jasa angkutan umum), pelayanan kesehatan (rumah sakit), jasa
konsultasi, telekomunikasi dan sebagainya.
2.2.1.3 Karakteristik Jasa
Menurut Kotler (2007, p45- 48), Jasa memiliki karaterisktik, yaitu :
a. Intangibility
Tidak Terlihat: Tidak seperti produk fisik, jasa tidak dapat dilihat,
dirasa, diraba, didengar, atau dicium sebelum jasa itu dibeli.
b. Inseparable
Tidak terpisahkan: Biasanya jasa dihasilkan dan dikonsumsi
secara bersamaan. Hal ini tidak berlaku bagi barang – barang fisik
yang diproduksi, disimpan sebagai persediaan, didistribusikan
melalui banyak penjual dan dikonsumsi kemudian.
c. Variability
Bervariasi: Karena bergantung pada siapa memberikannya serta
kapan dan dimana diberikannya, jasa sangat bervariasi.
d. Perishability
Tidak tahan lama: Jasa tidak dapat disimpan. Sifat jasa yang
mudah rusak atau perishability tersebut tidak akan menjadi
masalah apabila permintaan tetap berjalan lancar.
37
2.2.1.4 Transaksi dan Pencatatan Perusahaan Jasa
2.2.1.4.1 Arus Transaksi Bisnis
Menurut pendapat Warren, Reeve, Duchac (2009, p71), transaksi
terjadi bermula ketika manajer atau karyawan memberikan persetujuan
otorisasi atau transaksi. Kemudian transaksi tersebut dilakukan. Pihak –
pihak yang terlibat dalam transaksi ini biasanya menyiapkan dokumen
yang menjelaskan rincian transaksi. Dokumen – dokumen inilah yang
menjadi dasar untuk menganalisa dan mencatat transaksi.
Transaksi pertama – tama akan dicatat ke dalam jurnal, kemudian
secara periodic, ayat jurnal tersebut dipindahkan ke akun – akun pada
buku besar. Proses pemindahan debit dan kredit ini dari ayat jurnal ke
akun – akun dinamakan pemindah bukuan atau posting.
2.2.1.5 Jurnal
Menurut Warren, Reeve (2009, p57), “Journal is Transaction are initially
entered in a record, using the rules of debit and credit,” Yang
terjemahannya: Jurnal adalah transaksi yang pada awalnya direkam dengan
menggunakan debit dan kredit.
Menurut Warren, Reeve (2009, p58), “The following is a useful method
for analyzing and journalizing transaction:” Yang terjemahannya: berikut ini
adalah metode yang digunakan untuk menganalisis dan membuat jurnal dari
transaksi yang ada:
a. Carefully read the description of the transaction to determine whether
an asset, a liability, an owner’s equity, a revenue, an expense, or a
drawing account is affected.
38
Yang artinya: berhati – hati dalam membaca desripsi dari transaksi yang
ada, untuk menentukan apakah transaksi tersebut asset, kewajiban,
kepemilikan atau pengaruh dari penarikan akun.
b. For each account affected by the transaction, determine whether the
account in creases or decreases.
Yang terjemahannya: Setiap akun dipengaruhi oleh sebuah transaksi,
menentukan apakah mengalami peningkatan atau penurunan.
c. Determine whether each increase or decrease should be recorded as a
debit or a credit, following the rules of debit and credit
Yang terjemahnya: Tentukan apakah setiap peningkatan atau penurunan
harus dicatat sebagai debit atau kredit mengikujti peraturan debit dan
credit.
d. Record the transaction using a journal entry
Yang terjemahannya : Catat transaksi menggunakan jurnal entry.
Menurut Warren, Reeve (2009, P207), “Special journals are designed
to record a single kind of transaction that occurs frequently.”Yang artinya
jurnal khusus dirancang untuk mencatat satu jenis transaksi yang sering
terjadi.
Menurut Warren, Reeve (2009, p208) “The following types of special
journal are :” Yang terjemahannya: Tipe dari jurnal khusus adalah :
a. Revenue Journal
Fees earned an account would be recorded in a Revenue Journal
Yang terjemahannya: Adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat
pendapatan yang belum diterima.
b. Cash receipts journal
39
All transaction that involve the receipt of cash are recorded in a cash
receipt journal
Yang terjemahannya: Adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat
transaksi yang berhubungan dengan penerimaan kas.
c. Purchase Journal
All purchase an account are recorded the Purchase Journal
Yang terjemahannya: Adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat
transaksi pembelian secara kredit.
d. Cash payment journal
All transaction that involve the payment of cash are recorded in a
Cash Payment Journal.
Yang terjemahannya: Adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat
semua transaksi yang berhubungan dengan pengeluaran kas.
2.2.1.6 Catatan Akuntansi pada Perusahaan Jasa
Menurut pendapat Warren, Reeve (2009, p75 – 79), beberapa transaksi
yang dicatat dalam catatan akuntansi pada perusahaan jasa yaitu ketika
perusahaan memperoleh pendapatan atas jasa pelayanan, maka akun kas
meningkat dan di debit, akun pendapatan jasa meningkat dan di kredit.
Kas
xxxxxxx
Pendapatan jasa
xxxxxxx
Ketika perusahaan bersedia untuk menjual barang atau jasa dan menerima
pembayarannya kemudian, maka perusahaan tersebut telah mempunyai
piutang usaha, yang merupakan klaim terhadap pembeli. Piutang usaha
adalah aktiva dan meskipun belum menerima kas, perusahaan telah mengakui
pendapatan. Jadi, akun piutang usaha meningkat dan di debit. Akun
pendapatan jasa meningkat dan di kredit.
40
Piutang usaha
xxxxxxx
Pendapatan jasa
Jika
perusahaan
menerima
xxxxxxx
pembayaran
piutang
dari
pelanggan
(pelanggan membayar utang), maka satu aktiva meningkat dan aktiva lainnya
menurun. Kas meningkat dan di debit;
Kas
xxxxxxx
Piutang usaha
xxxxxxx
2.2.1.7 Sistem pengendalian Internal
Menurut Mulyadi (2001, p163-164), sistem pengendalian internal
meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan
untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data
akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan
manajemen.
Menurut Mulyadi (2001, p163), Tujuan sistem pengendalian intern
menurut definisi tersebut adalah :
1. Menjaga kekayaan organisasi
2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi
3. Mendorong efisiensi
4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen
Menurut Mulyadi (2001, p164), Unsur pokok sistem pengendalian internal :
1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional
secara tegas.
2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan
perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan
biaya.
41
3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
organisasi.
4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
Menurut Elder, Beasly, Arens, Jusuf (2011, pp16-18), sebuah sistem
pengendalian internal terdiri dari kebijakan dan prosedur yang dirancang agar
manajemen mendapatkan keyakinan yang memadai bahwa perusahaan
mencapai tujuan dan sasarannya. Kebijakan dam prosedur tersebut sering kali
disebut sebagai pengendalian, dan secara kolektif akan membentuk suatu
pengendalian internal entitas. Menejemen biasanya memiliki tiga tujuan
umum berikut dalam merancang system pengendalian internal.
1.
Keandalan laporan keuangan Manajemen bertanggung jawab untuk
menyusun laporan keuangan bagi para investor, kreditor dan para
pengguna lainnya. Tujuan pengendalain internal yang efektif terhadap
laporan keungan adalah untuk memenuhi tanggung jawab pelaporan
keuangan ini.
2.
Efisiensi dan efektifitas kegiatan operasi. Pengendalian dalam suatu
perusahaan akan mendorong pengguna sumber daya perusahaan
secara efisien dan efektif. Untuk mengoptimalkan sasaran yang dituju
perusahaan. Sebuah tujuan penting atas pengendalian tersebut adalah
akurasi info keuangan dan nonkeuangan mengenai kegiatan operasi
perusahaan yang akan digunakan dalam pengambilan keputusan oleh
para pengguna laporan.
3.
Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan. Perusahaan publik,
perusahaan non publik, maupun organisasi nirlaba diharuskan untuk
mematuhi beragam ketentuan hukum dan peraturan. Beberapa
peraturan ada yang terkait dengan akuntansi secara tidak langsung,
42
misalnya perlindungan terhadap lingkungan dan hukum hak-hak sipil.
Sedang yang terkait dengan akuntansi, misalnya peraturan pajak
penghasilan dan kecurangan.
2.2.1.8 Pengertian Pengendalian Internal
Menurut Warren, Reeve (2009, p356), “Internal Control is defined as the
procedures and processes used by a company the standard by which
companies to:” Yang terjemahanya: Pengendalian internal didefinisikan
sebagai prosedur dan proses yang digunakan oleh perusahaan untuk
menentukan standar perusahaannya :
a. Safeguard its assets
Yang terjemahannya: Mengamankan assetnya
b. Process information and accurately
Yang terjemahnya: Proses informasi dan akurat
c. Ensure compliance with laws and regulations.
Yang terjemahannya : Memastikan kepatuhan terhadap hukum dan
peraturan
Menurut Warren, Reeve (2009 p358), “The objectivies of internal control
are to provide reasonable assurance that:” Yang terjemahannya: Tujuan dari
pengendalian internal adalah untuk memberikan keyakinan bahwa:
1. Assets are safeguarded and used for business purpose.
Yang terjemahannya: Aset yang dijaga dan digunakan untuk tujuan
bisnis.
2. Business information is accurate
Yang terjemahannya: Informasi bisnis yang akurat
3. Employees and managers comply with laws and regulations
43
Yang terjemahannya: Karyawan dan manajer mematuhi hukum dan
peraturan.
The three internal control objectivies can be achieved by applying the five
elements of internal control set forth by the integrated framework. There
elements are as follow:” Yang terjemahannya: Tiga objektif pengendalian
internal dapat dicapai dengan menerpakan lima unsur pengendalian internal
yang telah ditetapkan oleh integrated framework. Unsur – unsur tersebut
adalah sebagai berikut :
a. Control environment
The control environment is the overall attitude of management and
employees about the importance of control.
Yang terjemahannya
Lingkungan pengendalian adalah keselurah
sikap manajemen dan karyawan tentang pentingnya pengendalian.
b. Risk assessment
All business face risk such as changes in customer requirements,
competitive threats, regulatory changes, and changes in economic
factors.
Yang terjemahannya: Semua resiko bisnis seperti perubahan
kebutuhan pelanggan, ancaman kompetitif, perubahan peraturan dan
perubahan faktor ekonomi.
c. Control procedure
Control procedure provide reasonable assurance that business goals
will be achieved, including the prevention of fraud.
Yang terjemahannya: Prosedur pengendalian memberikan jaminan
bahwa tujuan bisnis akan tercapai, termasuk pencegahan penipuan.
44
d. Monitoring
Monitoring the internal control system in used to locate weaknesses
and improve control.
Yang terjemahannya: Pemantauan sistem pengendalian internal
digunakan untuk mencari kelemahan dan meningkatkan pengendalian.
e. Information and Communication
Information and Communication is an essential elements of internal
control. Information abount the control environment, risk assessment,
control procedure, and monitoring is used by management for guiding
operation and ensuring compliance with reporting, legal, and
regulatory requirement.
Yang terjemahannya: Informasi dan komunikasi adalah elemen
penting dari pengendalian internal. Informasi tentang lingkungan
pengendalian,
pengawasan
operasional
penilaian
digunakan
dan
resiko,
oleh
memastikan
procedure
manajemen
kepatuhan
pengendalian
dan
untuk
mengawasi
terhadap
pelaporan,
persyaratan hukum dan pelaporan.
Menurut Rama dan Jones (2006, p7), “Internal Control includes the
policies, procedures, and information system used to protect a company’s
asset from loss or embezzlement and maintain accurate financial data.” Yang
artinya pengendalian internal (internal control) mencakup kebijakan,
prosedur dan sistem informasi yang digunakan untuk melindungi asset
perusahaan dari kehilangan atau penggelapan dan memastikan bahwa data
keuangan perusahaan akurat.
45
2.2.2 Teori Kursus Mengemudi Mobil
2.2.2.1 Pengertian Kursus
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (2008, p784), Kursus adalah
pelajaran tentang suatu pengetahuan atau kepandaian yang diberikan dalam
waktu yang singkat.
2.2.2.2 Pengertian Mengemudi
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (2008, p659), mengemudi adalah
mengendalikan, memegang kemudi (untuk mengatur arah perjalanan perahu,
mobil, pesawat, dsb)
2.2.2.3 Pengertian Mobil
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (2008, p962), Mobil adalah
kendaraan yang di gerakkan oleh tenaga mesin yang biasanya beroda empat atau
lebih (biasanya genap).
Download