ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga LAMPIRAN A. Potensial Membran Solusi persamaan Laplace untuk kulit bola adalah (Turcu et al, 1989): =− − =− − =− cos = dimana cos ≥ cos < ≤ − dengan (A1a) < (A1b) (A1c) merupakan ketebalan kulit bola. Penggunaan persamaan Laplace memerlukan syarat-syarat batas untuk mendapatkan potensial membran sebagai fungsi dari variabel posisi di dalam sistem koordinat bola. Parameter , , , dan dihitung menggunakan syarat batas potensial pada permukaan: [ ] =[ − ] − cos − = − − − [ − = 3 − = ] =[ − cos − = 3 =− − = ( ( ) (1 − ) 3 − (1 − ) ) 3 − (1 − ) (A2a) ] 44 Skripsi PENGARUH MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA BAKTERI Staphylococcus aureus DINI ALFIYAH ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga − − cos − =− − − )=− = (A2b) = . Sehingga didapatkan: dimana = cos =− − ( =− ( ( =3 =3 ( ( )( ) ( ( ) ( ) ( (A3b) ) ) ( )( ( ) (A3a) ) )( ( =3 dimana ) ) )( ( (A3c) ) ) )( (A3d) ) = [1 − (1 − ) ]. Untuk mendefinisikan kuantitas baru yang menggambarkan potensial pada kulit bola, ∆ = ( )− ( ) (A4) dapat ditentukan dengan mensubsitusi persamaan A1, A2, dan A3 sehingga didapatkan: ∆ =3 ( ( ) ) ( )( ) cos (A5) Potensial membran dapat ditulis kedalam bentuk yang praktis yaitu: ∆ =( + + ) cos (A6) 45 Skripsi PENGARUH MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA BAKTERI Staphylococcus aureus DINI ALFIYAH ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga dengan menyamakan persamaan A5 dan A6, didapatkan: =3 ( (A7a) ) ( = (1 + ) ( =6 ( (A7b) ) (A7c) ) )( = dengan ) = , , dan mengekstraksi bagian real dari persamaan A6 didapatkan: ∆ = + + cos +( + ) sin cos (A8) dimana dapat dimasukkan ke dalam bentuk yang lebih praktis yaitu: ∆ = cos( − ) (A9) dengan mempertimbangkan bahwa parameter =( dan lebih kecil daripada , maka diberikan oleh: = ) / Amplitudo dan (A10) umumnya diberikan dalam literatur (Zimmermann, 1982) adalah: = cos (1 + = cos dengan ) / 1 − exp(− ) = (A11) + maka didapatkan: = cos 1 − exp(− ) 46 Skripsi PENGARUH MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA BAKTERI Staphylococcus aureus DINI ALFIYAH ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga = cos = = cos Diketahui (A12) = 0, maka: cos = = = = cos cos cos (A13) Hasil perhitungan potensial membran: Diketahui: ℎ = 5 × 10 ⁄ . 10 , Pada frekuensi Pada frekuensi = , = = = 0,01, = 3,7571, = 2,66 × = 0,5. , cos 0 = 1,4986 = log 10 × , Pada frekuensi , = log 10 × , = ⁄ . = 7,08 × 10 = = 0,5 × 10 , , cos 0 = 1,4860 = log 10 × , , cos 0 = 1,3712 47 Skripsi PENGARUH MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA BAKTERI Staphylococcus aureus DINI ALFIYAH ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga = × , Pada frekuensi = × , Pada frekuensi = × , Pada frekuensi = = log 10 Pada frekuensi × , Pada frekuensi = × , , cos 0 = 0,7735 = log 10 , cos 0 = 0,1443 = log 10 , cos 0 = 0.0158 = log 10 , cos 0 = 0,0016 = log 10 , cos 0 = 0 B. Stress Listrik Persamaan Lorentz: =∫ dimana ( + × ) = dan =∫( + (B1) = maka persamaan (B1) berubah menjadi: × ) =∫( + × ) =∫( + × ) (B2) Dari persamaan diatas didapatkan gaya per satuan volume sebesar: = + × (B3) 48 Skripsi PENGARUH MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA BAKTERI Staphylococcus aureus DINI ALFIYAH ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga Eliminasi dan dengan menggunakan persamaan Maxwell ∇ ∙ × = + = (∇ ∙ ) + ( ∇× − = (∇ ∙ ) + ( ∇× − )× )× (B4) ( × )= ∇× maka persamaan (B4) menjadi: × + × dan persamaan Maxwell = (∇ ∙ ) + ( × (∇ × ) − × ) = (∇ ∙ ) + ( × (∇ × ) − ( × )+ × (∇ × ) ) = (∇ ∙ ) + [ × (∇ × )] − ( × )− [ × (∇ × )] = (∇ ∙ ) − [ × (∇ × )] + [ × (∇ × )] − = [(∇ ∙ ) − × (∇ × )] + Berdasarkan dan sehingga persamaan (B3) menjadi: Diketahui =− = identitas vektor [ × (∇ × )] − ∇( ∙ ) = ( × ) ( × ) (B5) × (∇ × ) + × (∇ × ) + ( ∙ ∇) + ( ∙ ∇) , maka: ∇( ∙ ) = × (∇ × ) + × (∇ × ) + × (∇ × ) + ( ∙ ∇) + ( ∙ ∇) ∇( )= × (∇ × ) + ( ∙ ∇) + ( ∙ ∇) ∇( ) = 2 × (∇ × ) + 2 ( ∙ ∇) ∇( ) = 2 ( × (∇ × ) + ( ∙ ∇) ) × (∇ × ) = ∇( ) − ( ∙ ∇) (B6a) × (∇ × ) = ∇( ) − ( ∙ ∇) (B6b) 49 Skripsi PENGARUH MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA BAKTERI Staphylococcus aureus DINI ALFIYAH ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga Subsitusi persamaan (B6a) dan (B6b) kedalam persamaan (B5) sehingga dapat dituliskan: (∇ ∙ ) − ( ∇( = ) − ( ∙ ∇) ) + ∇( ) − ( ∙ ∇) − ( × ) (∇ ∙ ) − ( ∇( = )− ( ∙ ∇) ) + ∇( )− ( ∙ ∇) − ( × ) (∇ ∙ ) − ∇( = )+ ( ∙ ∇) + ∇( )− ( ∙ ∇) − ∇( )− ( ∙ ∇) − ( × ) (∇ ∙ ) + = ( ∙ ∇) − ∇( )+ ( × ) [(∇ ∙ ) + ( ∙ ∇) ] + = [(∇ ∙ ) + ( ∙ ∇) ] − ∇ ( × ) − + (B7) Persamaan (B7) dapat diselesaikan dengan menggunakan stress tensor dalam medan elektromagnetik yang dikenal dengan Maxwell stress tensor yaitu: = + ( − − ) (B8) dimana I adalah unit tensor. Dengan mengabaikan medan magnet ( = 0), persamaan (B8) diatas menjadi: = − (B9) Divergensi dari T adalah: 50 Skripsi PENGARUH MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA BAKTERI Staphylococcus aureus DINI ALFIYAH ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga ∇∙ (∇ ∙ ) + ( ∙ ∇) − ∇ = (B10) Sehingga gaya per satuan luas dengan mengabaikan medan magnet pada persamaan (B7) adalah: = [(∇ ∙ ) + ( ∙ ∇) ] − ∇( = (∇ ∙ ) + ( ∙ ∇) − ∇ ) =∇∙ (B11) Subsitusi persamaan (B11) ke dalam persamaan (B2) sehingga diperoleh: =∫( =∫ + × ) = ∫ (∇ ∙ ) (B12) Berdasarkan teorema divergensi ∫(∇ ∙ ) =∫ ∙ maka persamaan (B12) menjadi: = ∫ (∇ ∙ ) Secara fisis, =∫ ∙ (B13) adalah gaya per unit area atau stress yang bekerja pada permukaan membran. C. Traksi Listrik Traksi listrik yang diberikan pada membran (Vlahovska et al, 2009): = ̂ ∙⟦ =8 ⟧ (C1) ( , )−2 ( , ) (C2) 51 Skripsi PENGARUH MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA BAKTERI Staphylococcus aureus DINI ALFIYAH ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga = 8 [1 + 3 cos(2 )] ̂ − 2 [1 + 3 cos(2 )] ̂ + = sin(2 ) − sin(2 ) (C3) Pada kasus medan listrik, tekanan listrik dapat ditulis sebagai: ( = ) −( [−2( = ) − − ) +5 + ∞ −2 +5 + 2( ∞ ) ] (C4) dan traksi listrik tangensial adalah: = ( ) sin + [( = = dimana ) +2 + [ ], ∞ + = [ −( +2 ], = ∞) [ ] (C5) ], dan = [ [ ] ]. [] menunjukkan bagian real dan imaginer. dan dan = = dihitung dengan menggunakan rumus: ∞ (C6a) ∞( ) = dengan + (C6b) dan =1+ . Hasil perhitungan traksi listrik pada komponen normal (tekanan listrik) dan traksi listrik pada komponen tangensial (traksi listrik tangensial): = 30 × 10 Diketahui: 10 / , = / , = 6,6667 × 10 = 30 × 10 = 0, = 1, / , = 0,5, = 10 × ∞ = . 52 Skripsi PENGARUH MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA BAKTERI Staphylococcus aureus DINI ALFIYAH ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga Pada frekuensi = log 10 = 0,5 + log 10 × 1 = 0,5001 = 1 + log 10 = = = 2 = 1,0001 × , × 1,0001 ( , , ) , , = 0,0023 × , , × , × , = 1,0228 −2(0,0023 ) + 5 × 1,0228 − 2 × × 1,0228 + = 0,0937 = (0,0023 ) + 2 × 1,0228 + × 1,0228 − = 0 Pada frekuensi = log 10 = 0,5 + log 10 × 1 = 0,5010 = 1 + log 10 = = = 2 = 1,001 × 1,001 ( , × , , , , × , ) , , = 0,0228 × , = 1,0176 −2(0,0228 ) + 5 × 1,0176 − 2 × × 1,0176 + = 0,0934 53 Skripsi PENGARUH MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA BAKTERI Staphylococcus aureus DINI ALFIYAH ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga = (0,0228 ) + 2 × 1,0176 + × 1,0176 − = −0,0041 Pada frekuensi = log 10 = 0,5 + log 10 × 1 = 0,5 = 1 + log 10 = = = 2 = 1,01 × , × 1,01 ( , , = 0,2105 × , ) , , , × , = 0,9702 × , −2(0,2105 ) + 5 × 0,9702 − 2 × × 0,9702 + = 0,0898 = (0,2105 ) + 2 × 0,9702 + × 0,9702 − = −0,03 Pada frekuensi = log 10 = 0,5 + log 10 × 1 = 0,6 = 1 + log 10 = 1,1 = × , = × 1,1 ( , , , ) , × , = 1,1683 , × , = 0,7047 × , 54 Skripsi PENGARUH MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA BAKTERI Staphylococcus aureus DINI ALFIYAH ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga −2(1,1683 ) + 5 × 0,7047 − 2 × = × 0,7047 + = 0,0522 2 = (1,1683 ) + 2 × 0,7047 + × 0,7047 − = −0,0464 Pada frekuensi = log 10 = 0,5 + log 10 × 1 = 1,5 = 1 + log 10 = 2 = = = 2 × 2 ( , × , , ) × = 2,0179 , × , , × = 0,2666 −2(2,0179 ) + 5 × 0,2666 − 2 × × 0,2666 + = −0,005 = (2,0179 ) + 2 × 0,2666 + × 0,2666 − = 0,0681 Pada frekuensi = log 10 = 0,5 + log 10 × 1 = 10,5 = 1 + log 10 = 11 55 Skripsi PENGARUH MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA BAKTERI Staphylococcus aureus DINI ALFIYAH ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga = = = × , × 11 ( , ) , = 2,0562 × , × , , = 0,0419 × −2(2,0562 ) + 5 × 0,0419 − 2 × × 0,0419 + = −0,0024 2 = (2,0562 ) + 2 × 0,0419 + × 0,0419 − = 0,0154 = log 10 Pada frekuensi = 0,5 + log 10 × 1 = 100,5 = 1 + log 10 = 101 = = = 2 × 101 ( × , , × ) , , = 2,0479 , × , × = 0,0045 −2(2,0479 ) + 5 × 0,0045 − 2 × × 0,0045 + = 0 = (2,0479 ) + 2 × 0,0045 + × 0,0045 − = 0,0017 56 Skripsi PENGARUH MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA BAKTERI Staphylococcus aureus DINI ALFIYAH ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga Pada frekuensi = log 10 = 0,5 + log 10 × 1 = 1000,5 = 1 + log 10 = 1001 = × × 1001 ( = , ) , , = 2,0468 × , × × =0 −2(2,0468 ) + 5 × 0 − 2 × = (2,0468 ) + 2 × 0 + = ×0− ×0+2 = 0 =0 D. Traksi Membran Traksi membran yang dinyatakan dalam bentuk ekspansi (Vlahouska et al, 2009), yaitu: = + (D1) Pada komponen tangensial: = + = (0 + (−√6 = −√6 )) Pada komponen normal: = + = (24 +2 +4 ) Traksi kelengkungan membran adalah: 57 Skripsi PENGARUH MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA BAKTERI Staphylococcus aureus DINI ALFIYAH ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga = ( + 1)( − 1)( + 2) = 24 (D2a) =0 (D2b) Traksi ketegangan membran adalah: =2 ( − 1)( + 2)( + 2) + =− ( + 1) = √6 Ketegangan membran = [ = [ ( ) (D3b) ditentukan dari komponen tekanan tangensial, ( + )( ( ( + √ (D3a) ) ) ) ] ] (D4) E. Medan Hidrodinamik Persamaan kontinuitas (kekekalan massa) + ( . ) = 0 atau + ( . ) = 0 (E1) Pada koordinat bola : . = ( ) + ( sin ) + ∅ ∅ + (∇. ) = 0 + + ( ( ) + ( ) + ( sin sin ) + ) + ∅ = 0 ∅ ( ∅) ∅ = 0 Persamaan tegangan geser = − (∇. + ∇. − ∇. ) (E2) 58 Skripsi PENGARUH MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA BAKTERI Staphylococcus aureus DINI ALFIYAH ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga Dalam koordinat bola : =− 2 − ∇. = − 2( ∅∅ + ∅ = − 2( = − ∇. ∅ =− ∅ = ∅ =− ∅ = ∅ =− ( ( + ∅ + + ∅ ) ( ∅ ) + ∅ ) − ∇. + ∅ ) Persamaan gerak (kekekalan momentum) = −∇ − ∇ + => = + ( ∇) = +∇ + (∇ ) = + ∇. = − ∇pI + μ∇ ϑ (E3) dimanaτ = −pI + μ(∇ϑ + (∇ϑ) ) ∇. τ = −∇pI + μ(∇(∇ϑ) + ∇(∇ϑ) ) ∇. τ = −∇pI + μ∇ ϑ Pada koordinat bola : = = + + + ∅ ∅ + + ∅ ∅ 59 Skripsi PENGARUH MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA BAKTERI Staphylococcus aureus DINI ALFIYAH ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga ∅ ∅ ∅ = + + = + + + = + + + ∅ = = ∅ ∅ + + ∅ + ∅ + ∅ ∅ ∅ ∅ ∅ ∅ − ∅ ∅ ∅ ∅ + ∅ ( + + sin +) ∇τ = τ + ( sin +) ∇τθ = τθ+ ( sin +) ∇τ∅ = τ + ( ∅ sin ∅ + ∇ = ∅ − ∅ ∅ + + ∅ − ∅ ∅ ∅ ∅ ∅ − ∅ ∅ + +) ∅ ∅∅ + ∅∅ ∅∅ − ∅ ∅ + Untuk r – momentum = −∇ − ∇τ + + + ( Untuk + sin +) ∅ ∅ ∅ ∅ ∅ − ∅∅ − =− − τ + + − momentum = −∇ − ∇τθ + + τθ+ ∅ + + ( ∅ ∅ − sin +) ∅ ∅ ∅ − ∅ + = − − ∅∅ + + 60 Skripsi PENGARUH MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA BAKTERI Staphylococcus aureus DINI ALFIYAH ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga Untuk ∅ − momentum ∅ = −∇ − ∇τ∅ + 1 τ ∅ ∅ + 1 sin = 1 sin 1 − + ( 2 τ ∅ cot ∅ ∅ sin +) 1 sin + + 1 sin ( ∅ ∅ sin ∅∅ + )+ ∅ 2 + 1 sin ∅ ∅ cot ∅∅ + ∅ ∅ Persamaan gerak yang disederhanakan untuk cairan inkompresibel viskositas konstan = −∇ + ∇ + (E4) Koordinat bola : ∇ = + sin ∇ = + ∇ = + ( + ( ∇ − ∅ + sin ∅ + sin ) + ∅ + ∅ ∅ ∅ = ∅ − ∅ sin ) + ∅ ∅ + ∅ 61 Skripsi PENGARUH MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA BAKTERI Staphylococcus aureus DINI ALFIYAH ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga Untuk r – momentum = −∇ − ∇ + + Untuk + sin ∅ + ∅ − =− − + + ∅ − momentum = −∇ − ∇ ∅ + ∅ + + ∅ + + ∅ + ∅ ( − ∅ − ∅ = − sin ) + + + ∅ − + Untuk ∅ − momentum ∅ 1 = −∇ − ∇ τ ∅ ∅ + 1 sin = 1 sin − + + ∅ ( ∅ 1 sin sin +) ∅ ∅∅ + ∅ + 2 ∅ cot ∅ 1 ∅ 1 ∅ ∅ + + 1 2 sin 1 sin ∅ − ( ∅ sin ) 2 cos ∅ + ∅ 62 Skripsi PENGARUH MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA BAKTERI Staphylococcus aureus DINI ALFIYAH ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga F. Traksi Hidrodinamik Traksi hidrodinamik diberikan pada permukaan dengan vektor normal adalah ∙ . = . = (F1) Traksi harmonik yang berkaitan dengan medan kecepatan didefinikan oleh (Vlahouska et al, 2009): , = (2 + 1) , = −(2 + 1) , = 3( , = −3( ) − 3( ) (F2a) ) + 3( −( ) (F2b) ) (F2c) ) (F2d) +( Persamaan diatas terkait dengan medan kecepatan fluida ± ( , , ) (Blawzdziewicz et al, 2000). Medan kecepatan untuk daerah ekstraseluler adalah: = = (2 − + (2 − )( ) [ ( + 1)] (1 − + (1 − ) + ) ( + (2 − ) (F3a) ) (F3b) dan medan kecepatan untuk daerah intraseluler adalah: = (−( + 1) + ( + 3) ) − [ ( + 1)] (1 − ) (F3c) 63 Skripsi PENGARUH MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA BAKTERI Staphylococcus aureus DINI ALFIYAH ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga = (3 + )( (1 − ) + ( + 3 − ( + 1) ) (F3d) = 1 dan = 2, medan kecepatan dapat disimpulkan menjadi: Untuk bola, ± = (F4) adalah vektor harmonik bola. Oleh karenanya dengan ± tangensial dan ± adalah adalah normal untuk bola. G. Deformasi Membran Deformasi membran ditentukan dari kondisi kinematik dimana permukaan bergerak dari komponen normal medan kecepatan (Vlahouska et al, 2009). = dimana + Karena = dimana = (G1) ( = 1) = = = .∇ + ( = 1),maka persamaan diatas menjadi: (G2) = 0 maka, (G3) adalah medan kecepatan normal. + (Γ + Γ ) (G4) Diketahui: Γ = −( + 2)( − 1)[ ( + 1)] ( , , ) Γ = −144(32 + 23 + 16 ) (G5a) (G5b) Γ = −( + 2)( − 1) ( + 2) ( , , ) (G5c) 64 Skripsi PENGARUH MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA BAKTERI Staphylococcus aureus DINI ALFIYAH ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga Γ = −24(32 + 23 + 16 ) ( , , ) = (4 + 3 ( , , ) = 32 + 23 + 16 (G5d) + 2 ) + (−5 + 3 + 2 ) + 4(−2 + + ) (G5e) Sehingga medan kecepatan normal menjadi: = + (−144(32 + 23 + 16 ) + = − (24(32 + 23 + 16 ) [6 + = − (−24(32 + 23 + 16 ) )) [ ] ] (G6) dimana Ca adalah bilangan kapiler dan = Parameter viskositas permukaan adalah ketegangan membran. bisa diabaikan karena viskositas permukaan untuk lipid bilayer relatif kecil dimana ~10 / sehingga persamaan (G6) menjadi = [ − ] (G7) Kecepatan normal pada persamaan (G5) dan perubahan bentuk pada persamaan (G3) termasuk ketegangan membran yang belum diketahui diperlihatkan pada persamaan berikut ini: = = ∗ [ ∗ ] ∗ [ ] Γ ∗ Γ [ ] ∗ Γ Γ ∗ ∗ Γ ( )Γ = = ∗ ( )[ Γ ] Γ 65 Skripsi PENGARUH MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA BAKTERI Staphylococcus aureus DINI ALFIYAH ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga [ = = ] Γ Γ [ ] Γ Γ [ = Γ ] Γ [ = = −[ Γ Γ ] Γ Γ +Γ ] =− =− ( = −6 + + ) ( ) ( ( ) ( ) +6 ) (G8) Stress listrik secara langsung hanya mempengaruhi membran dalam bentuk ellipsoidal dengan mode = 2 dan = 0. Stress listrik berkontribusi langsung untuk mengubah bentuk membran yang berasal dari mode elongation f20. Daerah membran, , adalah luasan daerah yang diperlukan untuk mengisi volume cairan intraseluler yaitu sebesar 4 = (4 + Δ) 2 ditambah dengan area berlebih. 2 (G9) dimana Δ adalah area berlebih yang didistribusikan kedalam semua bentuk mode: = 4 + Δ 66 Skripsi PENGARUH MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA BAKTERI Staphylococcus aureus DINI ALFIYAH ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga dimana ∗ ( − 4 = ∑ Δ = ( )= ( )( )( ) (−1) (G10) ) = (−1) (G11) Deformasi membran maksimum yang sesuai dengan elongation dimana semua daerah berlebih disimpan dalam mode f20 ∆ = ± (G12) Tanda positif digunakan untuk deformasi prolate. Ketika membran dikenai sebuah medan listrik, cairan yang berada didalam membran akan menghasilkan aliran elektrohidrodinamik dengan simetri yang sama dengan stress listrik. Kecepatan cairan yang sesuai yang memberikan kontribusi untuk deformasi membran =− =− = 8 ( ) ( , , ) √ [2 [2 √ ( + 1) + + √6 ] ] (G13) Evaluasi bentuk sangat bergantung pada ketegangan membran kondisi seimbang = − . Pada = 0 dan bentuk membran stasioner diberikan oleh: [ ] (G14) dengan diketahui bilangan kapiler Ca = 1, maka: [ ] = 67 Skripsi PENGARUH MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA BAKTERI Staphylococcus aureus DINI ALFIYAH ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga [ ] 24[6 + ] = 8 √ [ = 8 = √ = 8 √ [ − √6 ] (G15) ] Hasil perhitungan deformasi membran: = 100 Diketahui: = √ × , [ =1+ = 0,0014 ] = log 10 √ × , [ =1+ , × 0,0014 = 1,0009 Pada frekuensi = = 0,0014 = log 10 √ × , [ =1+ ] × 0,0014 = 1,0009 Pada frekuensi = = log 10 Pada frekuensi , ] = 0,0014 × 0,0014 = 1,0009 68 Skripsi PENGARUH MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA BAKTERI Staphylococcus aureus DINI ALFIYAH ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga = √ × , [ =1+ , =1+ √ × [ =1+ , ) , [ ] =0 ×0 = 1 = log 10 , ] = 0 ×0 = 1 = log 10 Pada frekuensi = =0 = log 10 √ ×( √ × [ ] × 0 = 0,9998 Pada frekuensi = ) , [ =1+ = log 10 Pada frekuensi = =0 × 0 = 1,0006 √ ×( =1+ , ] Pada frekuensi = = log 10 Pada frekuensi ] =0 ×0 = 1 69 Skripsi PENGARUH MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA BAKTERI Staphylococcus aureus DINI ALFIYAH ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga H. Listing Program MATLAB h1=5*10^-9 a1=0.5*10^-6 x1=h1/a1 lm1=10*10^-10 lin1=3*10^-4 lex1=3*10^-2 gm1=lm1/(x1*lex1) em1=2.66*10^-11 ein1=7.08*10^-10 eex1 = 7.08*10^-10 cm1 = em1/(x1*eex1) rk1 = 0.5 rp1 = 1 w=0.0001:.001:1000 vm1 = 1.5*(1./(1+((gm1+(w*cm1))*((1/rk1)+0.5)))) kin1 = rk1+(w*rp1) kex1 = 1+w dth1 = sqrt((4*pi)/3) pin1 = (dth1*kex1).*((3-(2*vm1))./(kin1+(2*kex1))) b1 = -kin1+kex1 c1 = kin1.*vm1 d1 = b1+c1 70 Skripsi PENGARUH MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA BAKTERI Staphylococcus aureus DINI ALFIYAH ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga e1 = kin1+(2*kex1) f1 = d1./e1 pex1 = dth1.*f1 g1 = 1/(32*pi) hx = pin1.*pin1 i1 = pex1.*pex1 j1 = dth1*dth1 tawelr1 = g1*((-2*hx*rp1)+(5*i1)-(2*dth1*pex1)+(2*j1)) k1 = 3/(8*pi) tawelteta1 = k1*((hx*rp1)+(2*i1)+(dth1*pex1)-(j1)) l1 = 0 m1 = exp(l1) to1 = 100 th1 = to1*m1 n1 = sqrt(pi/5) o1 = (6*tawelr1)-tawelteta1 p1 = 3*(6+th1) q1 = o1/p1 f201 = n1*q1 r1 = sqrt(5/(4*pi)) s1 = r1*f201 amaxpera1 = 1+s1 plot(w,vm1) 71 Skripsi PENGARUH MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA BAKTERI Staphylococcus aureus DINI ALFIYAH ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga plot(w,tawelr1) plot(w,tawelteta1) plot (w,amaxpera1) h2=5*10^-9 a2=10*10^-6 x2=h2/a2 gm2=0 cm2=0.025/x2 rk2 = 0.5 rp2 = 1.001 vm2 = 1.5*(1./(1+((gm2+(w*cm2))*((1/rk2)+0.5)))) kin2 = rk2+(w*rp2) kex2 = 1+w dth2 = sqrt((4*pi)/3) pin2 = (dth2*kex2).*((3-(2*vm2))./(kin2+(2*kex2))) b2 = -kin2+kex2 c2 = kin2.*vm2 d2 = b2+c2 e2 = kin2+(2*kex2) f2 = d2./e2 pex2 = dth2.*f2 g2 = 1/(32*pi) hy = pin2.*pin2 72 Skripsi PENGARUH MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA BAKTERI Staphylococcus aureus DINI ALFIYAH ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga i2 = pex2.*pex2 j2 = dth2*dth2 tawelr2 = g2*((-2*hy*rp2)+(5*i2)-(2*dth2*pex2)+(2*j2)) k2 = 3/(8*pi) tawelteta2 = k2*((hy*rp2)+(2*i2)+(dth2*pex2)-(j2)) l2 = 0 m2 = exp(l2) to2 = 100 th2 = to2*m2 n2 = sqrt(pi/5) o2 = (6*tawelr2)-tawelteta2 p2 = 3*(6+th2) q2 = o2/p2 f202 = n2*q2 r2 = sqrt(5/(4*pi)) s2 = r2*f202 amaxpera2 = 1+s2 plot(w,vm2) plot(w,tawelr2) plot(w,tawelteta2) plot(w,amaxpera2) plot(w,vm1,w,vm2) plot(w,tawelr1,w,tawelr2) 73 Skripsi PENGARUH MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA BAKTERI Staphylococcus aureus DINI ALFIYAH ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga plot(w,tawelteta1,w,tawelteta2) plot(w,amaxpera1,w,amaxpera2) 74 Skripsi PENGARUH MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA BAKTERI Staphylococcus aureus DINI ALFIYAH