A. Latar Belakang

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indikator atau sumber informasi tentang kemungkinan kesulitan keuangan
perusahaan dapat diketahui melalui analisis arus kas, analisis strategi perusahaan,
analisis laporan keuangan dari suatu perusahaan dan perbandingan dengan
perusahaan lain. Disamping itu, indikator atau informasi kesulitan keuangan
perusahaan dapat juga diketahui dari variabel-variabel eksternal seperti return
sekuritas, right issue dan peringkat hutang atau bond rating (Foster, 1986 dalam
Prasetio dan Astuti, 2003).
Pemeringkatan obligasi (bond rating) berkaitan erat dengan tingkat risiko
dan kinerja perusahaan. Informasi yang tercantum dalam prospektus ringkas
penerbitan obligasi perusahaan yang menyangkut rasio keuangan sebagai tolok
ukur dalam melihat tingkat risiko dan kinerja keuangan perusahaan yang
bersangkutan akan sangat penting bagi investor (Supramono dan Saragih, 2004).
Jika perusahaan memiliki risiko yang rendah dan kinerja yang bagus maka
obligasi yang dikeluarkan akan memiliki peringkat bagus.
Pemeringkatan hutang yang dilakukan oleh lembaga pemeringkat
dilakukan
ketika
perusahaan
mengeluarkan
obligasi.
Perusahaan
yang
mengeluarkan obligasi tersebut membayar perusahaan pemeringkat untuk
melakukan penilaian terhadap kemampuan perusahaan melakukan operasi
perusahaan dan reputasi manajemen, laporan keuangan, prediksi keuangan
1
2
perusahaan di masa datang, dan informasi lain yang penting (Harianto dan
Sudomo, 1998 dalam Prasetio dan Astuti, 2003).
Ada tiga lembaga pemeringkat di Indonesia yaitu PT PEFINDO
(Pemeringkat Efek Indonesia), PT Kasnic Credit Rating Indonesia dan PT Fitch
Ratings Indonesia. Penelitian ini menggunakan peringkat obligasi yang
diterbitkan oleh PT PEFINDO karena lembaga ini mempublikasikan peringkat
obligasi setiap bulan dan jumlah perusahaan yang menggunakan jasa
pemeringkat ini jauh lebih banyak dibandingkan dengan lembaga pemeringkat
lainnya.
Peringkat hutang bukan merupakan rekomendasi untuk membeli, menjual
atau menahan sekuritas, karena tidak memberi komentar tentang harga pasar atau
kesesuaian dengan investor tertentu. Diharapkan dengan peringkat yang akan
dilakukan oleh PT. PEFINDO, para pemodal dapat memperkirakan premi resiko
yang wajar untuk masing-masing sekuritas kredit yang diterbitkan oleh berbagai
perusahaan (Husnan, 2003). Berdasarkan hal tersebut maka penting dilakukan
penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi peringkat obligasi.
Ukuran perusahan merupakan salah satu variabel akuntansi yang
mempengaruhi peringkat obligasi. Menurut Elton dan Gruber (1995) dalam
Almilia dan Devi (2007) perusahaan-perusahaan besar kurang beresiko
dibandingkan perusahaan-perusahaan kecil. Semakin besar perusahaan, potensi
mendiversifikasikan risiko non systematic-nya juga semakin besar sehingga
membuat risiko obligasi perusahaan tersebut menurun. Penelitian yang dilakukan
Hasnawati dan Dirja (2008); Sari dkk. (2008) serta Yuliana, dkk. (2011)
3
menunjukkan ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi.
Sedangkan penelitian Almilia dan Devi (2010) menunjukkan ukuran perusahaan
tidak berpengaruh terhadap peringkat obligasi.
Semakin rendah leverage perusahaan maka semakin baik peringkat
perusahaan tersebut (Burton et al., 1998 dalam Raharja dan Sari, 2008).
Perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi cenderung memiliki kemampuan
yang rendah dalam memenuhi kewajibannya, sehingga semakin rendah
peringkat yang diberikan pada perusahaan. Penelitian yang dilakukan Raharja
dan Sari (2008); Purwaningsih (2008); Hasnawati dan Dirja (2008) serta;
Manurung et al. (2009) menyimpulkan leverage berpengaruh negatif terhadap
peringkat obligasi. Sedangkan penelitian Harsono (2010); Siahaan (2010); Sari
dkk. (2010) menunjukkan leverage tidak berpengaruh terhadap peringkat
obligasi.
Profitabilitas merupakan indikator yang paling baik mengenai kesehatan
keuangan perusahaan (Tandelilin, 1991). Semakin tinggi rasio profitabilitas
semakin baik kemampuan perusahaan dalam membayar bunga periodik dan
melunasi pokok pinjaman sehingga dapat meningkatkan peringkat obligasi
perusahaan. Penelitian yang dilakukan Amrullah (2000); Hasnawati dan Dirja
(2008); Manurung et al. (2009) serta Yuliana, dkk. (2011) menunjukkan
profitabilitas berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi. Sedangkan
penelitian Siahaan (2010) sreta Almilia dan Devi (2010) menunjukkan
profitabilitas tidak berpengaruh terhadap peringkat obligasi.
4
Menurut Horrigan (1966) dalam Purwaningsih (2008) activity cenderung
secara signifikan berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi. Perusahaan
dengan tingkat aktivitas yang tinggi cenderung akan mampu menghasilkan
pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan dengan tingkat aktivitas
yang rendah. Sehingga perusahaan dengan tingkat aktivitas yang tinggi akan
mampu memenuhi kewajibannya dengan baik hal ini dapat meningkatkan
peringkat obligasi perusahaan. Penelitian yang dilakukan Purwaningsih (2008)
serta Manurung et al. (2009) menunjukkan activity berpengaruh positif terhadap
peringkat obligasi. Sedangkan penelitian Yuliana dkk. (2011) menunjukkan
activity tidak berpengaruh terhadap peringkat obligasi.
Laba operasi (operating income) merupakan suatu pengukuran laba
perusahaan yang berasal dari aktivitas operasi yang masih berlangsung
(Subramanyam, 2010). Tingkat profitabilitas yang tinggi dari suatu perusahaan
berdasarkan hasil penelitian empiris (Horrigan, 1966; Burton et al., 1998)
akan meningkatkan peringkat obligasi perusahaan. Semakin tinggi tingkat
profitabilitas, semakin rendah risiko ketidakmampuan membayar (default risk),
sehingga semakin baik peringkat yang diberikan terhadap perusahaan tersebut.
Yasa (2007) menemukan bahwa variabel log natural laba operasi berpengaruh
positif pada peringkat obligasi. Sedangkan penelitian Estiyanti dan Yasa (2012)
menunjukkan bahwa laba operasi tidak berpengaruh terhadap peringkat obligasi.
Almilia dan Devi (2007) menyatakan bahwa pertumbuhan (growth)
perusahaan yang kuat berhubungan positif dengan keputusan rating dan grade
(peringkat) yang diberikan oleh pemeringkat obligasi. Perusahaan diharapkan
5
akan tumbuh tinggi sehingga dapat meningkatkan pendapatan yang diperoleh
dimasa depan, yang dapat meningkatkan kemampuan perusahaan dalam melunasi
kewajiban sehingga dapat meningkatkan peringkat
obligasi
perusahaan.
Penelitian yang dilakukan Andry (2005); Almilia dan Devi (2007) serta Sejati
(2010) menunjukkan pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif terhadap
peringkat obligasi. Sedangkan penelitian Sari, dkk. (2010) menunjukkan
pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap peringkat obligasi.
Umur obligasi yang semakin pendek memberikan peringkat obligasi yang
semakin baik. Investor cenderung tidak menyukai obligasi dengan umur yang
lebih panjang karena risiko yang akan didapat juga akan semakin besar
(Diamonds,
1991) dalam
(Andry, 2005). Penelitian yang dilakukan Andry
(2005) serta Sari dkk. (2008) menunjukkan umur obligasi berpengaruh negatif
terhadap peringkat obligasi. Sedangkan penelitian Almilia dan Devi (2010) serta
Yuliana, dkk. (2011) menunjukkan umur obligasi tidak berpengaruh terhadap
peringkat obligasi.
Menurut Rinaningsih (2008), di Indonesia emiten yang diaudit oleh
auditor Big 4 akan mempunyai obligasi yang investment grade karena semakin
tinggi reputasi auditor maka semakin tinggi pula tingkat kepastian suatu
perusahaan sehingga semakin kecil kemungkinan perusahaan mengalami
kegagalan. Penelitian yang dilakukan Andry (2005); Rinaningsih (2008), Sari
dkk. (2008); Prasetiyo (2010) serta Yuliana, dkk. (2011) menunjukkan reputasi
auditor berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi. Sedangkan penelitian
Almilia dan Devi (2010) menunjukkan reputasi auditor tidak berpengaruh
terhadap peringkat obligasi.
6
Bertolak dari latar belakang dan beberapa penelitian di atas, maka penulis
tertarik untuk menguji kembali pengaruh rasio keuangan terhadap peringkat
hutang pada perusahaan-perusahaan go publik dan menuliskannya dalam bentuk
skripsi dengan judul: “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Profitability,
Activity, Laba Operasi, Pertumbuhan (Growth), Umur Obligasi dan
Reputasi Auditor Terhadap Prediksi Peringkat Obligasi”. Penelitian ini
merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Yuliana dkk
(2011). Penelitian ini memilik perbedaan dari penelitian sebelumnya. Perbedaan
pertama adalah periode sampel yang digunakan pada penelitian sebelumnya
2009-2010, sedangkan penelitian ini menggunakan periode 2009-2011.
Perbedaan kedua yaitu peneliti menambahkan variabel independen pertumbuhan
perusahaan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang permasalahan di atas, maka rumusan
permasalahan yang diajukan adalah:
1. Apakah ukuran perusahaan (size) berpengaruh positif terhadap prediksi
peringkat obligasi perusahaan?
2. Apakah leverage berpengaruh negatif terhadap prediksi peringkat obligasi
perusahaan?
3. Apakah profitability berpengaruh positif terhadap prediksi peringkat obligasi
perusahaan?
4. Apakah activity berpengaruh positif terhadap prediksi peringkat obligasi
perusahaan?
7
5. Apakah laba operasi berpengaruh positif terhadap prediksi peringkat obligasi
perusahaan?
6. Apakah pertumbuhan perusahaan (growth) berpengaruh positif terhadap
prediksi peringkat obligasi perusahaan?
7. Apakah umur obligasi (maturity) berpengaruh negatif terhadap prediksi
peringkat obligasi perusahaan?
8. Apakah reputasi auditor berpengaruh positif terhadap prediksi peringkat
obligasi perusahaan?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menguji apakah ukuran perusahaan (size) berpengaruh positif terhadap
prediksi peringkat obligasi perusahaan.
2. Untuk menguji apakah leverage berpengaruh negatif terhadap prediksi
peringkat obligasi perusahaan.
3. Untuk menguji apakah profitability berpengaruh positif terhadap prediksi
peringkat obligasi perusahaan.
4. Untuk menguji apakah activity berpengaruh positif terhadap prediksi
peringkat obligasi perusahaan.
5. Untuk menguji apakah laba operasi berpengaruh positif terhadap prediksi
peringkat obligasi perusahaan.
6. Untuk menguji apakah pertumbuhan perusahaan (growth) berpengaruh positif
terhadap prediksi peringkat obligasi perusahaan.
8
7. Untuk menguji apakah umur obligasi (maturity) berpengaruh negatif terhadap
prediksi peringkat obligasi perusahaan.
8. Untuk menguji apakah reputasi auditor berpengaruh positif terhadap prediksi
peringkat obligasi perusahaan.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
Menambah wawasan dalam kajian teoritis sebelumnya khususnya di bidang
peringkat obligasi (bond rating) sebagai referensi bagi keperluan penelitian
selanjutnya.
2. Manfaat teoritis
Memberikan informasi kepada investor tentang pengaruh ukuran perusahaan
(size), leverage, profitability, activity, laba operasi, pertumbuhan perusahaan
(growth), umur obligasi (maturity) dan reputasi auditor, terhadap peringkat
obligasi.
Download