BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan pada

advertisement
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1
Simpulan
Berdasarkan pada hasil pengujian hipotesis dan pembahasan mengenai
pengaruh kepemilikan terkonsentrasi, kepemilikan manajerial, set kesempatan
investasi, leverage, dan aliran kas terhadap kebijakan dividen, dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut.
5.1.1. Kepemilikan terkonsentrasi berpengaruh positif signifikan terhadap
kebijakan dividen pada tahun 2010, 2011, dan 2012, sedangkan pada
tahun 2009 tidak berpengaruh signifikan. Maka hipotesis satu dalam
penelitian ini terdukung sebagian. Hipotesis satu penelitian ini
mendukung teori keagenan, yaitu semakin besar proporsi kepemilikan
terkonsentrasi akan semakin besar kontrol yang diberikan terkait
dengan penggunaan aliran kas perusahaan.
5.1.2. Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap kebijakan dividen pada tahun 2009. Pada tahun 2010, 2011,
dan 2012 berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen, namun
hanya tahun 2012 tidak berpengaruh positif signifikan. Maka hipotesis
dua seluruhnya tidak terdukung. Hipotesis dua dalam penelitian ini
mendukung teori keagenan, yaitu pemilik manajerial juga bertindak
sebagai pemilik modal lebih cenderung untuk membagikan dividen
sebagai upaya mengurangi biaya keagenan.
59
5.1.3. Set kesempatan investasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap kebijakan dividen pada tahun 2009. Pada tahun 2010, 2011,
dan 2012 set kesempatan investasi berpengaruh positif terhadap
kebijakan dividen, namun hanya pada tahun 2011 positif signifikan.
Maka hipotesis tiga dalam penelitian ini seluruhnya tidak terdukung.
Hipotesis tiga ini mendukung teori ekspektasi yaitu dengan set
kesempatan investasi yang tinggi akan didapatkan pertumbuhan dan
aliran kas yang semakin tinggi di masa yang akan datang. Perusahaan
akan menggunakan utang dalam pembiayaan investasinya sebagai
upaya untuk mengurangi konflik keagenan agar kinerja manajemen
menjadi lebih dikontrol oleh kreditur.
5.1.4. Leverage berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen, namun
tidak signifikan pada tahun 2009. Pada tahun 2010, 2011, dan 2012
leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap kebijakan dividen.
Maka dari itu hipotesis empat dalam penelitian ini terdukung
sebagian. Hipotesis empat ini mendukung teori keagenan sebagai
upaya perusahaan untuk mengurangi konflik keagenan antara
pemegang
saham
dan
pemegang
utang.
Dengan
melakukan
pembayaran utang sebagai kewajiban perusahaan, akan mengurangi
risiko perusahaan mengalami gagal bayar dimana nantinya akan
merugikan pemegang saham.
5.1.5. Aliran kas pada tahun 2009 berpengaruh negatif terhadap kebijakan
dividen, namun tidak signifikan. Pada tahun 2010, 2011, dan 2012
60
berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen, namun hanya tahun
2012 berpengaruh positif signifikan. Maka dari itu hipotesis lima
dalam penelitian ini terdukung sebagian. Hipotesis lima ini
mendukung teori keagenan dan aliran kas bebas, yaitu dengan
membayarkan dividen semakin banyak akibat peningkatan aliran kas,
maka akan mengurangi tindakan moral hazard untuk menggunakan
aliran kas pada investasi yang kurang menguntungkan.
5.1.6. Variabel kontrol yaitu ukuran perusahaan tahun 2009, 2011, dan 2012
tidak berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen,
sedangkan pada tahun 2012 berpengaruh positif signifikan terhadap
dividen. Semakin besar perusahaan, maka akan mendapatkan akses
yang lebih mudah pada pasar modal untuk menambah modalnya.
Modal tersebut dapat digunakan untuk kegiatan manajemen terkait
dengan pendanaan, investasi, maupun likuiditas sehingga akan
berdampak pada kenaikan aliran kas dan dividen perusahaan.
5.1.7. Dari keseluruhan hasil uji hipotesis tersebut, faktor-faktor yang
mempengaruhi kebijakan dividen adalah kepemilikan terkonsentrasi,
dan leverage. Nilai kedua variabel tersebut berturut-turut dari tahun
2010, 2011, 2012 signifikan.
5.1.8. Secara simultan nilai probabilita uji F pada tahun 2009 tidak
signifikan, sedangkan pada tahun 2010, 2011, dan 2012 signifikan
pada 5%. Dari sisi koefisien determinasi, hanya pada tahun 2009
memiliki nilai terendah yaitu 14%. Hal ini disebabkan karena adanya
61
krisis global di Amerika Serikat yang berimbas pada kinerja keuangan
perusahaan di Indonesia.
5.2
Keterbatasan
Penelitian ini memiliki faktor ketersediaan data karena penelitian ini hanya
menggunakan data sekunder saja, tidak melakukan wawancara langsung kepada
manajer masing-masing perusahaan sampel. Pembahasan yang dilakukan juga
terbatas pada data sekunder dari statistik deskriptif, tanpa melihat dari sudut
pandang manajer keuangan masing-masing perusahaan sampel.
Ketersediaan data juga menjadi masalah yang dihadapi dalam penelitian ini.
Peneliti ingin menggunakan sampel dengan periode yang lebih panjang, namun
data laporan keuangan di BEI hanya tersedia lengkap dari tahun 2009 sampai
dengan 2012. Apabila menggunakan Indonesia Capital Market Directory (ICMD)
nantinya akan terdapat ketidakkonsistenan hasil penelitian. Terlebih ICMD
memiliki hasil yang kurang konsisten setiap tahunnya.
5.3
Saran
Berdasarkan keseluruhan hasil temuan dalam penelitian ini, berikut hal yang
dapat dilakukan oleh.
5.3.1. Investor
Bagi investor dapat memperhatikan pilihan investasi atas saham
terutama bagi investor yang memiliki prefrensi pembayaran dividen. Investor
ini dapat memilih saham-saham perusahaan yang memiliki proporsi
kepemilikan terkonsentrasi dan manajerial yang lebih tinggi dan leverage
yang lebih rendah.
62
5.3.2. Manajemen
Bagi perusahaan untuk lebih memperhatikan set kesempatan investasi
yang ada agar perusahaan dapat lebih berkembang, karena nilai perusahaan
akan lebih tinggi di masa yang akan datang.
5.3.3. Akademisi
Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini masih diperlukan
penelitian lebih lanjut karena hasil penelitian justru menunjukkan hasil
berbeda dengan teori yang ada. Dengan kondisi yang berbeda akan
mendapatkan hasil yang berbeda, sehingga dapat diperbandingkan. Pada
penelitian selanjutnya dapat melakukan wawancara langsung dengan manajer
keuangan perusahaan sampel agar lebih memahami faktor-faktor yang
dilakukan oleh perusahaan dalam mementukan kebijakan dividen.
Penelitian ini hanya menggunakan regresi secara cross-sectional
untuk mengetahui kondisi pembayaran dividen setiap tahunnya, namun tidak
diperoleh kesimpulan secara keseluruhan. Pada penelitian selanjutnya dapat
melakukan secara cross-sectional dan pooled atau panel, sehingga diperoleh
kesimpulan secara utuh.
63
Download