Laporan Komite Audit - PT Kabelindo Murni Tbk

advertisement
1
Annual Report 2011
02
Profil Perusahaan
Company Profile
PT KABELINDO MURNI Tbk.
Wire and Cable manufacture
02
Visi
Vision
Menjadikan KABELINDO sebagai mitra strategis di bidang
ketenagalistrikan dan telekomunikasi di Indonesia.
To make KABELINDO a strategic business partner in power
and telecommunication in Indonesia.
Misi
Mission
1. Memproduksi kabel yang berkualitas, untuk
menunjang pengembangan ketenagalistrikan dan
telekomunikasi, agar mencapai kepuasan pelanggan
yang optimal.
1. To produce high quality cables in enhancing power and
telecommunication development to achieve maximum
customer satisfaction.
2. Sumber daya manusia yang memiliki integritas dan
kompetensi, menjadi kunci utama untuk beroperasi
secara efisien dan produktif.
2. To develop human resources who have integrity and
competencies as the key success factor to operate
efficiently and productively.
3. Menghasilkan laba bersih dan menjaga agar arus kas
positif.
3. To achieve net profit and maintain positive cash flow.
PT Kabelindo Murni Tbk. is a Company that produces electrical wires, telecommunication cables, and cable related
accessories. The Company’s history was marked by the founding of PT Kabel Indonesia (Kabelindo) in 1972, a foreign
invested Company at the time and one of the first cable manufactures in Indonesia.
Nilai-nilai Dasar
Values
UMUM
GENERAL
Pada tahun 1979, kepemilikan perusahaan berubah status
menjadi Perusahaan PMDN serta berubah namanya
NFOKBEJ 15 ,BCFMJOEP .VSOJ "LUB 1FOEJSJBO 1FSTFSPBO
EJUFSCJULBO PMFI /PUBSJT 'SFEFSJL "MFYBOEFS 5VNCVBO
dengan Akta No. 71 tanggal 11 Oktober 1979. Perseroan
menjadi perusahaan publik dan tercatat pada Bursa Efek
*OEPOFTJB#&*
TFKBLUBIVO1FSVCBIBO"LUB5FSBLIJS
Perseroan diterbitkan oleh Notaris Leolin Jayayanti, SH
No. 17 tanggal 24 Mei 2011.
In 1979, the Company’s ownership was transferred to
Indonesians and the name of the Company was changed
to PT Kabelindo Murni. The Deed of Establishment was
issued by Notary Frederik Alexander Tumbuan under no.
71 dated 11 October 1979. This Company became a Public
Company listed in Indonesia Stock Exchange since 1992.
The last amendment of the Company deed was issued by
Notary Leolin Jayayanti, SH under No. 17 dated May 24,
2011.
Saat ini Kabelindo adalah merek kabel yang diakui
keunggulannya dan juga merupakan produsen kabel
terkemuka di Indonesia karena mutu dan pelayanan yang
prima.
At present, Kabelindo is one of the most respected cable
brands and one of the leading cable manufacturers in
Indonesia, with reputable quality and service.
Annual
2011
AnnualReport
Report
2011
t5SBOTQBSFODZ
t5PHFUIFSOFTT
t*OUFHSJUZ
t"EEFEWBMVF
Annual Report 2011
Profil Perusahaan Company Profile
t,FUFSCVLBBO
t,FCFSTBNBBO
t*OUFHSJUBT
t#FSOJMBJ5BNCBI
03
PT Kabelindo Murni Tbk. bergerak dalam bidang industri pembuatan
kabel, terutama kabel listrik dan kabel telekomunikasi. Sejarah Perseroan
diawali dengan berdirinya PT Kabel Indonesia (Kabelindo) pada tahun
1972, sebuah perusahaan PMA yang juga merupakan salah satu
produsen kabel pertama di Indonesia.
LOKASI
LOCATION
5FSMFUBL EJ +BMBO 3BXBHJSBOH /P ,BXBTBO *OEVTUSJ
1VMPHBEVOH +BLBSUB 5JNVS ,BOUPS EBO QBCSJL
kami menempati areal seluas 8,3 hektar yang dilengkapi
dengan fasilitas pembangkit listrik mandiri, laboratorium
kendali mutu, bengkel kerja, kantor, kantin, ruang band,
taman, masjid serta fasilitas-fasilitas olah raga seperti
lapangan futsal, lapangan voli, dan meja pingpong.
Located at Jalan Rawagirang No. 2, Pulogadung Industrial
Estate, East Jakarta 13930. The office and factories are
spread out over 8.3 hectares consisting of an electric
power plant, quality control laboratory, workshop, office,
canteen, band room, park, mosque and sport facilities such
as futsal field, volley ball court, and table tennis arena.
PRODUK
PRODUCTS
Perseroan telah memproduksi berbagai jenis kabel yang
secara umum dikelompokkan menjadi kabel listrik dan
kabel telekomunikasi.
The Company produces various types of cables, generally
classified as electricity and telecommunication cables.
Jaminan kualitas atas produk yang dihasilkan adalah hal
utama yang selalu ditekankan oleh Perseroan. Untuk itu,
peralatan laboratorium untuk memastikan mutu produk
yang baik dengan tenaga kerja yang andal selalu menjadi
perhatian Perseroan.
The quality assurance of the products is the main issue
that the Company emphasized. Therefore, laboratory
equipments for ensure to produce the high quality
products with high skilled human resources will always be
the Company’s main attention.
Annual Report 2011
The electrical cables which are produced by the Company
has passed with the Indonesian National Standard (SNI)
and the National Power Company Standard (SPLN),
quality of Company’s products is periodically observed by
the research and development unit of the PT PLN (Persero)
Litbang (previously named LMK-PLN).
Standar Internasional yang sudah dipenuhi, antara lain :
International Electrotechnical Commision (IEC), Australian
Standard (AS), British Standard (BS), Japanese Industrial
Standard (JIS) dan Insulated Cable Engineers Association
/ National Electrical Manufacturers Association (ICEA/
/&."
EBO3JTUJ5FMLPN
The Company completes several International standards
such as: the International Electrotechnical Commision
(IEC), the Australian Standard (AS), the British Standard
(BS), the Japanese Industrial Standard (JIS) and the
Insulated Cable Engineers Association/National Electrical
Manufacturers Association (ICEA/NEMA) and Risti Telkom.
Untuk menunjang komitmen Perseroan terhadap mutu,
maka Perseroan juga telah memperoleh sertifikasi ISO
9001:2008 sejak tahun 1999. Saat ini Perseroan sedang
dalam proses implementasi sistem manajemen terpadu
untuk perolehan sertifikasi ISO 14001 dan OHSAS 18001.
To support the Company’s commitment to quality, the
Company has the ISO 9001:2008 certificate since 1999. At
present, the Company is in the process of implementation
for an integrated management system to obtain ISO 14001
and OHSAS 18001 certifications.
SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
HUMAN RESOURCES (HR)
Pengembangan kompetensi dan produktivitas SDM
merupakan salah satu elemen yang sangat penting dalam
proses memperbaiki perilaku dan motivasi kerja agar selalu
bergerak kearah yang lebih baik (lebih disiplin, lebih tekun,
lebih gigih, dan lebih cemerlang). Sebagai perusahaan
ZBOHUFSVTUVNCVIEBOCFSLFNCBOH15,BCFMJOEP.VSOJ
5CL CFSVQBZB NFNCBOHVO QFMBUJIBO ZBOH TJTUFNBUJT
berkelanjutan, dan selalu dikaitkan dengan proses
QFOHFNCBOHBO LBSJS LBSZBXBO CBJL QFMBUJIBO ZBOH
dilaksanakan oleh internal maupun eksternal Perseroan.
The development of human resources competences
and productivity is one of the most important element
in improving behaviors and motivations (in terms of
diligence, determination, persistence, and brilliance).
PT Kabelindo Murni Tbk. is developing a systematic, and
continuous career development for employees through
internal as well as external training.
Beberapa pelatihan yang terus diterapkan selama tahun
2011 diantaranya adalah :
Some trainings which are conducted by the year of 2011
are :
1. Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
yang berguna untuk meningkatkan kepedulian dan
pengetahuan tenaga kerja mengenai K3 sehingga
dapat meningkatkan produktivitas perusahaan.
1. Occupational Safety and Health (OSH) aimed at
improving employees’ understanding about OSH so as
to improve the Company’s productivity.
1SPHSBN 3 3JOHLBT 3BQJI 3FTJL 3BXBU 3BKJO
ZBOH
menjadi kunci pencegahan terjadinya kecelakaan juga
diterapkan dengan mendorong adanya ketertiban dan
disiplin kerja untuk mencapai keadaan lapangan kerja
(lingkungan) tetap sehat, tertata dengan baik, teratur
dan bersih.
2. 5R Program (Concise, Tidy, Clean, Maintained, Diligent),
which is the key to prevent accidence, is also applied so
as to create a healthy, properly managed, and clean
work environment.
Dalam hal meningkatkan kualitas sarana pelatihan
VOUVL LBSZBXBO 1FSTFSPBO UFMBI NFNQFSCBIBSVJ TFSUB
NFOBNCBI GBTJMJUBT SVBOH QFMBUJIBO LBSZBXBO 4FMBJO
itu, guna meningkatkan komunikasi internal antar
Departemen, Perseroan juga senantiasa memperbaharui
sistem informasi di dalam Perusahaan.
In order to improve the quality of training facilities for
employees, the Company has been renewing and adding
the employee training rooms. Moreover, in order to
improve internal communication among Departments,
Company also keeps renewing the information system
inside the Company.
Annual Report 2011
05
Profil Perusahaan Company Profile
Profil Perusahaan Company Profile
04
Kabel listrik yang diproduksi Perseroan telah memenuhi
Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Standar Perusahaan
Listrik Negara (SPLN), mutu produk Perseroan selalu
EJBXBTJTFDBSBCFSLBMBPMFIMBCPSBUPSJVN151-/1FSTFSP
Litbang (dahulu LMK-PLN).
Perseroan juga membangun terciptanya hubungan yang
CBJLBOUBSBNBOBKFNFO1FSTFSPBOEFOHBOLBSZBXBOZBOH
EJXBLJMJPMFI16,'41-&.414*15,BCFMJOEP.VSOJ5CL
melalui pertemuan-pertemuan dan dialog yang rutin.
The Company has also established a good relationship
between management of the Company and employees
represented by PUK F SP LEM - SPSI PT Kabelindo Murni
Tbk. through meetings and regular dialogue.
+VNMBILBSZBXBO1FSTFSPBOQBEBUBIVONFOJOHLBU
NFOKBEJ LBSZBXBO EBSJ LBSZBXBO QBEB UBIVO
2010.
The total of the Company employees were increased from
255 in 2010 to 333 in 2011.
PEMEGANG SAHAM
SHAREHOLDERS
Susunan Pemegang Saham Perseroan sesuai dengan
Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal
31 Desember 2011 yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi
Efek Perseroan adalah
The Company’s shareholders, in accordance to
shareholders list, issued by the Share Registrar as of
December 31, 2011 are as follows:
07
06
Profil Perusahaan Company Profile
Profil Perusahaan Company Profile
LEMBAGA PENUNJANG PASAR MODAL
STOCK MARKET SUPPORTER INSTITUTE
#JSP"ENJOJTUSBTJ&GFL#"&
Share Registrar
15,BCFMJOEP.VSOJ5CL
+M3BXBHJSBOH/P,BXBTBO*OEVTUSJ1VMPHBEVOH
+BLBSUB5JNVS
15,VTUPEJBO4FOUSBM&GFL*OEPOFTJB
(FEVOH#VSTB&GFL+BLBSUB5PXFS*-BOUBJ
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Senayan
Jakarta Selatan 12190
2. Akuntan Publik / Public Accountant
3. Notaris / Notary
Annual Report 2011
: Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang
(KAP DBS&D)
Jl. Raya Kalimalang Blok E No. 4F
%VSFO4BXJU+BLBSUB5JNVS
: Notaris Leolin Jayayanti, SH
Jl. Pulo Raya VI No. 1, Kebayoran Baru –
Jakarta 12170
Annual Report 2011
Tinjauan Kinerja Saham
Stock Performance Review
Pergerakan harga saham Perseroan pada tahun 2011
bergerak pada rentang Rp 100 / saham sampai Rp 130 /
TBIBN )BSHB UFSUJOHHJ EJDBQBJ QBEB USJXVMBO *** UBIVO
TFEBOHLBO IBSHB UFSFOEBI QBEB USJXVMBO ** UBIVO
2011. Volume perdagangan saham selama tahun 2011
mencapai 35,807,500 lembar saham.
09
The Company’s share price in 2011 moved within the range
of Rp 100 / share to Rp 130 / share. The highest price was
reached in 3rd quarter in 2011, the lowest was in 2nd
quarter 2011. Trading volume in 2011 is 35.807.500 shares.
09
08
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Kinerja Saham Stock Performance Review
ENTITAS ANAK
COMPANY SUBSIDIARY
1FSVTBIBBO NFOEJSJLBO 15 )PUFMJOEP .VSOJ ZBOH
bergerak dalam bidang usaha perhotelan, dengan
BMBNBU LBOUPS QVTBU EJ +M 3BXBHJSBOH /P ,BXBTBO
*OEVTUSJ 1VMPHBEVOH +BLBSUB 5JNVS "EBQVO IPUFM
ZBOH EJCBOHVO CFSOBNB i5IF 1BEF )PUFMw CFSMPLBTJ
di Nangroe Aceh Darusalam (NAD). Berdasarkan Akta
/PUBSJT /P EBSJ /PUBSJT %S *SBXBO 4PFSPEKP 4)
Msi tanggal 23 Maret 2009, modal dasar Entitas Anak
ditingkatkan dari Rp 20 milyar menjadi Rp 120 milyar
serta modal ditempatkan dan disetor ditingkatkan dari
Rp 20 milyar menjadi Rp 30 milyar, dimana kepemilikan
TBIBN1FSTFSPBOTFCFTBS15)PUFMJOEP.VSOJUFMBI
beroperasi sejak bulan April 2008 dan laporan keuangan
15 )PUFMJOEP .VSOJ UFMBI EJDBUBU EBO EJMBQPSLBO EBMBN
laporan keuangan konsolidasi Perseroan per 31 Desember
2011.
The Company established PT Hotelindo Murni, which
involved in the hospitality business, with its head office
address at Jl. Rawagirang No. 2 Pulogadung Industrial
Estate, East Jakarta. The hotel named ”The Pade Hotel”,
located in Nangroe Aceh Darusalam (NAD) based on
Notarial Deed No. 134 by Notary Dr. Irawan Soerodjo,
SH, Msi dated March 23, 2009, the shares capital on
company subsidiary was increased from Rp 20 billion to
Rp 120 billion and also its subscribed and paid up capital
in increase from Rp 20 billion up to Rp 30 billion, where
the Company shareholder listed in the amount of 98.3%.
PT Hotelindo Murni has been operating since April 2008
and its financial report has been recorded and reported
in the Company’s consolidated financial report as of
December 31, 2011.
Annual Report 2011
Annual Report 2011
Dalam Ketenangan
In Peacefulness
10
Annual Report 2011
Annual Report 2011
Ditengah Keramaian
Among The Crowd
13
Annual Report 2011
Annual Report 2011
14
Laporan Dewan Komisaris
Report From The Board Of Commissioners’
Dewan Komisaris menghargai kerja keras dan usaha yang telah dilakukan
oleh jajaran Direksi beserta manajemen dan seluruh karyawan dalam
upaya meningkatkan pertumbuhan Perseroan serta menjaga konsistensi
pengelolaan Perseroan dengan komitmen untuk penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang baik.
The Board of Commissioners appreciates the hard work and effort has been made by the Board of Directors and its
managements and its employees in an effort to improve the Company’s growth and to maintain the consistency of
Company’s management with the commitment to implement the Good Corporate Governance.
Para Pemegang Saham yang terhormat,
Dear Shareholders,
%FOHBO SBTB QFOVI TZVLVS LFQBEB 5VIBO :BOH .BIB
&TB LBSFOB BOVHSBI/ZB 15 ,BCFMJOEP .VSOJ5CL EBQBU
melalui tahun 2011 dengan baik.
Thanks to God Almighty with His blessing PT Kabelindo
Murni Tbk. completed 2011 with gratifiying results.
%FXBO ,PNJTBSJT KVHB CFSQFOEBQBU CBIXB %JSFLTJ EBO
jajaran manajemen telah menjalankan Rencana Kerja dan
Anggaran Perusahaan dengan baik.
The Board of Commissioners has opinion that the Board of
Directors and its managements have properly performed
the Company’s Work Plan and Budget.
Secara rinci gambaran tentang kinerja Perseroan tersaji
dalam Laporan Keuangan Konsolidasi Perusahaan dan
Entitas Anak tahun buku 2011 yang telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sudarmadji &
Dadang sesuai dengan Laporan Auditor Independen
No. R.2.3/017/03/12 tanggal 27 Maret 2012 dengan
QFOEBQBUi8BKBS5BOQB1FOHFDVBMJBOw
The detailed description of the Company’s performance
presented in the Consolidated Financial Statements
and Its Subsidiaries for the fiscal year 2011, audited
by Public Accountant Doli, Bambang, Sudarmadji &
Dadang as stated in the Independent Auditor’s Report
No.R.2.3/017/03/12 , dated March 27, 2012, issued with an
“Unqualified Opinion”.
Perseroan telah berupaya meningkatkan kinerjanya dan
berhasil menaikkan penjualan secara cukup signifikan
sebesar 59,38% dari Rp 542,6 milyar di tahun 2010
menjadi Rp 864,8 milyar ditahun 2011. Peningkatan
penjualan tersebut juga diikuti dengan peningkatan laba
komprehensif tahun berjalan Perseroan sebesar 389,06%
yaitu dari Rp 3,9 milyar di tahun 2010 menjadi Rp 19 milyar
di tahun 2011. Hasil peningkatan yang menggembirakan
ini diharapkan dapat terus berlanjut dimasa yang akan
datang.
The Company has attempted to improve its performance
and succeeded to increasing sales significantly 59,38%
from Rp 542,6 billion in 2010 to Rp 864,8 billion in 2011.
The increasing in sales was followed by an increasing
of the current year comprehensive profit by 389.06%,
from Rp 3,9 billion in 2010 to Rp 19 billion in the 2011.
The results are encouraging improvement is expected to
continue in the future.
Annual Report 2011
The Board of Commissioners has conducted six times
regular meetings in a year with the Board of Directors,
where the meeting discussed important matters relating
to the Company’s performance and implementation of
risk management and Good Corporate Governance in
the Company’s operations. The Board of Commissioners
also gave positive feedback to the Board of Directors in
order to obtain a greater business opportunities, since
the economic growth and development in Indonesia is
steadily increasing and continuous so that the expected
demand for the cable will increase as well.
1BEB BLIJSOZB %FXBO ,PNJTBSJT NFOHVDBQLBO
UFSJNB LBTJI EBO QFOHIBSHBBO LFQBEB %FXBO %JSFLTJ
KBKBSBO NBOBKFNFO CFTFSUB TFMVSVI LBSZBXBO ZBOH
telah menunjukkan dedikasi dan kontribusinya dalam
NFOJOHLBULBO LJOFSKB 1FSTFSPBO 5FSJNB LBTJI EBO
penghargaan juga kami sampaikan kepada para
pemegang saham, pelanggan, mitra kerja, kreditor dan
pihak-pihak lainnya yang telah memberikan kepercayaan
dan dukungan kepada Perseroan. Kiranya hubungan yang
telah terjalin dengan baik ini dapat berkesinambungan di
masa yang akan datang.
Finally, the Board of Commissioners would like to thank and
appreciate the Board of Directors, its managements and
all of its employees for their dedication and contribution
in improving the Company’s performance. We also like to
thank and appreciate shareholders, customers, partners,
creditors and other parties for their trusts and supports
for the Company. We hope this good relationship could be
maintained in the future.
4FNPHB5VIBO:BOH.BIB&TBTFOBOUJBTBNFNCFSLBUJLJUB
semua.
May the Almighty God bless all of us and all the business
that we run.
Jakarta, April 2012
SOEPONO
Presiden Komisaris
President Commissioner
Annual Report 2011
15
Laporan Dewan Komisaris Report From The Board Of Commissioners’
Laporan Dewan Komisaris Report From The Board Of Commissioners’
14
%FXBO ,PNJTBSJT UFMBI NFMBLTBOBLBO SBQBU EFOHBO
%FXBO%JSFLTJFOBNLBMJEBMBNTBUVUBIVOEJNBOBEBMBN
rapat tersebut dibahas hal-hal penting yang berkaitan
dengan kinerja Perseroan dan penerapan manajemen
resiko dan Good Corporate Governance dalam operasional
1FSTFSPBO %FXBO ,PNJTBSJT KVHB NFNCFSJLBO NBTVLBO
ZBOHQPTJUJGLFQBEB%FXBO%JSFLTJEBMBNSBOHLBSFODBOB
memperoleh peluang usaha yang lebih besar, mengingat
pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di Indonesia
yang terus meningkat dan berkesinambungan sehingga
diharapkan kebutuhan akan kabel akan meningkat juga.
16
Profil Dewan Komisaris
The Board Of Commissioners’ Profile
President Commissioner – Soepono
Menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan sejak 2011;
sebelumnya sebagai Komisaris Perseroan untuk periode
tahun 2004-2006. Pada tahun 2001 sampai dengan 2010
NFOKBCBU TFCBHBJ %JSFLUVS 15 5FNCBHB .VMJB 4FNBOBO
5CL 1FSOBI NFOEVEVLJ KBCBUBO ,PNJTBSJT 15 5FNCBHB
.VMJB 4FNBOBO5CL VOUVL QFSJPEF TBNQBJ EFOHBO
.FSVQBLBOQFOEJSJ154JOBS#BSV&MFDUSJDQBEBUBIVO
1973 yang saat ini khusus bergerak di bidang kelistrikan.
President Commissioner of the Company since 2011:
previously as Commissioner for the period 2004-2006. In
2001 to 2010 served as a Director of PT Tembaga Mulia
Semanan Tbk. Commissioners of PT Tembaga Mulia
Semanan Tbk. for the period 1998 to 1999. He is a founder
of PT Sinar Baru Electric in 1973, with the main line of
business is in the electricity.
Komisaris Independen – D.N. Adnyana
Independent Commissioner – D.N. Adnyana
Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak
UBIVO -VMVTBO *OTUJUVU 5FLOPMPHJ #BOEVOH *5#
KVSVTBO5FLOJL .FTJO QBEB UBIVO EBO NFNQFSPMFI
gelar Doktor Metalurgi pada tahun 1981 dari Khatolieke
Universiten Leuvenm Belgia.
Independent Commissioner since 2006. Graduated from
Mechanical Engineering Departement of the Bandung
Institute of Technology (ITB) in 1975 and earned a
Doctorate in Methalurgical from the Khatolieke Universiten
Leuvenm, Belgium, in 1981.
Komisaris - Verdy Kohar
Commissioner - Verdy Kohar
Menjabat sebagai Komisaris Perseroan pada tahun 2011,
sebelumnya beliau menjabat sebagai Direktur Perseroan
TFKBL UBIVO -VMVTBO 6OJWFSTJUBT 5SJTBLUJ +VSVTBO
Akuntasi. Beliau memulai karirnya dari Kantor Akuntan
Drs. Utama & Co (1984-1986) sebelum bergabung dengan
15 46$"$0 5CL EFOHBO KBCBUBO UFSBLIJS
sebagai Manajer Akunting. Pada tahun 2006-2009
NFOKBCBU TFCBHBJ ,PNJTBSJT 15 )PUFMJOEP .VSOJ #FMJBV
mengundurkan diri dari Perseroan berdasarkan suratnya
tertanggal 20 Juli 2011.
As a Commissioners in 2011, previously as a Director of the
Company since 2005. Graduated from Trisakti University
major Accounting. His career commenced at Public
Accountant Drs. Utomo & Co (1984-1986), prior joining
PT SUCACO Tbk. (1986-2004) where his last potition was
Accounting Manager. He had served as Commissioners of
PT Hotelindo Murni from 2006-2009. He was resigned from
Company according to his resignation letter dated July 20,
2011.
Profil Dewan Komisaris The Board Of Commissioners’ Profile
16
3
1
2
1. Soepono
Presiden Komisaris
President Commissioner
2. D.N. Adnyana
Komisaris Independen
Independent Commissioner
3. Verdy Kohar
Komisaris
Commissioner
Annual
2011
AnnualReport
Report
2011
Annual Report 2011
17
Profil Dewan Komisaris The Board Of Commissioners’ Profile
Presiden Komisaris – Soepono
18
Laporan Dewan Direksi
Report From The Board Of Directors
Perkembangan kondisi ekonomi di Indonesia yang baik ini juga
dirasakan pada industri perkabelan dimana permintaan kabel pada
WDKXQ FXNXS WLQJJL GDQ WXPEXK VLJQLÀNDQ GLEDQGLQJNDQ WDKXQ
2010. Hal ini terutama dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri yang
masih besar terutama dengan adanya mega proyek pembangunan
power plant, proyek minyak & gas dan proyek properti.
The significant Indonesia economic development in 2011 was also reflected with higher demand for cables in 2011
which grew significantly high compared to the year 2010. This was mainly to meet domestic demand mega projects of
power plant construction, oil & gas projects and property projects.
Para Pemegang Saham yang terhormat,
Dear Shareholders,
4FUFMBI NFMFXBUJ LSJTJT FLPOPNJ HMPCBM EBO perkembangan ekonomi di Indonesia menunjukkan
perkembangan yang cukup menggembirakan. Ditengah
isu krisis ekonomi global sepanjang tahun 2011, kondisi
perekonomian Indonesia berhasil tumbuh dengan baik.
Berdasarkan data Biro Pusat Statistik (BPS), ekonomi
Indonesia tumbuh 6,5% di tahun 2011 dan inflasi
Indonesia tahun 2011 berada pada level 3,79%. Cadangan
devisa terus tumbuh menembus diatas 100 milyar Dollar
AS, dimana hal tersebut ditunjang oleh hasil rating Fitch
Rating yang menyatakan Indonesia pada Desember 2011
UFMBINBTVLEBMBNLBUFHPSJi*OWFTUNFOU(SBEFw
After experiencing a global economic crisis in 2008 and
2009, economic growth in Indonesia shows a significant
development. Despite global economic crisis in 2011,
Indonesia managed to maintain a good economic
condition. Based on the Central Bureau of Statistics (CBS)
data, and the Indonesian economy grew by 6.5% in 2011
and inflation rate was at 3.79%. Indonesian foreign
exchange reserves grew and reached above 100 billion US
Dollar, in which it was supported by rating result by Fitch
Rating which declared that Indonesia was in “Investment
Grade” category in December 2011.
Pada tahun 2011, Perseroan berhasil membukukan
penjualan sebesar Rp 864,8 milyar mengalami peningkatan
sebesar Rp 322,1 milyar atau 59,38% jika dibandingkan
penjualan tahun 2010 sebesar Rp 542,6 milyar. Laba
sebelum pajak Perseroan tahun 2011 adalah sebesar
Rp 25,5 milyar mengalami peningkatan sebesar Rp 19,6
milyar atau 336,77% dari Rp 5,8 milyar pada tahun 2010
dan laba komprehensif tahun berjalan Perseroan tahun
2011 adalah sebesar Rp 19 milyar mengalami peningkatan
sebesar Rp 15,1 milyar atau 389,06% dari Rp 3,9 milyar di
tahun 2010.
In 2011, the Company successfully posted a sale valued
at Rp 864,8 billion, increasing Rp 322,1 billion or 59,38%
compared to the sales in 2010 at Rp 542,6 billion. Profit
before tax of the Company in 2011 was Rp 25,5 billion
increasing Rp 19,6 billion or 336,77% from Rp 5,8 billion
in 2010 and the current year comprehensive profit for the
year 2011 was Rp 19 billion, which was increased Rp 15,1
billion or 389,06% compared with Rp 3,9 billion in 2010.
Sementara itu, jumlah aset Perseroan mengalami kenaikan
dari Rp 403,2 milyar ditahun 2010 menjadi Rp 643 milyar
ditahun 2011 atau kenaikan sebesar 59,47%. Kenaikan ini
terutama disebabkan karena meningkatnya persediaan
Perseroan dari Rp 35,4 milyar pada tahun 2010 menjadi Rp
116,7 milyar ditahun 2011, serta meningkatnya piutang
usaha Perseroan dari Rp 105,8 milyar pada tahun 2010
menjadi Rp 183 milyar di tahun 2011. Aset tetap Perseroan
juga meningkat dari Rp 237,7 milyar pada tahun 2010
menjadi Rp 283,4 milyar ditahun 2011.
Meanwhile, the Company’s total asset had increased
from Rp 403.2 billion in 2010 to Rp 643 billion in 2011
or increased by 59.47%. This was particularly due to the
increasing of the Company’s inventory from Rp 35.4 billion
in 2010 to Rp 116.7 billion in 2011, and the increasing of
the account receivables of the Company from Rp 105.8
billion in 2010 to Rp 183 billion in 2011. The Company’s
fixed asset had increased from Rp 237.7 billion in 2010 to
Rp 283.4 billion in 2011.
Annual Report 2011
The Company’s Return On Asset Ratio (ROA) increased
from 0.96% in 2010 to 2.96% in 2011 and Return On Equity
Ratio (ROE) has also increased from 1.71% in 2010 to
7.78% in 2011.
Memasuki tahun 2012, dunia masih dibayangi oleh
belum pulihnya krisis keuangan di Amerika Serikat
dan memburuknya keuangan Negara-negara di zona
Euro. Kondisi ini mengancam terjadinya perlambatan
pertumbuhan ekonomi dunia di tahun 2012.
When entering 2012, the world is still facing a financial
crisis in the United States of America and worsen financial
crisis in European countries. This condition is expected to
slowdown the world’s economic growth in 2012.
Namun demikian, mengingat pertumbuhan ekonomi
Indonesia masih sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan
konsumsi dalam negeri, maka Pemerintah Indonesia
masih memproyeksikan adanya pertumbuhan ekonomi
sebesar 6,5% pada tahun 2012.
However, since the economic growth in Indonesia is
strongly influenced by the growth of the domestic
consumption, the Indonesian government still expects an
economic growth of 6.5% in 2012.
Adanya peringkat Investment Grade yang ditunjang oleh
potensi market dalam negeri dan sumber daya alam yang
besar merupakan faktor utama pendorong peningkatan
iEJSFDU JOWFTUNFOUw EJ *OEPOFTJB #BEBO ,PPSEJOBTJ
Penanaman Modal (BKPM) memproyeksikan adanya aliran
investasi dari mancanegara sekitar 290 triliun sepanjang
tahun 2012 (sumber: e-paper Neraca.com, 6 Februari
2012).
The Investment Grade rating and also supported by the
huge potential domestic market and the significant natural
resources are a major factor that support the improvement
of “direct investment” in Indonesia. The Board of Capital
Investment Coordinating (BKPM) has projected the
direct investment valued at 290 trillion in 2012, in which
the direct investment will be expected as a foreign direct
investment (source: e-paper Neraca.com; Februari 6, 2012)
Peningkatan investasi akan membutuhkan peningkatan
infrastruktur,
termasuk
diantaranya
peningkatan
infrastruktur kelistrikan dan telekomunikasi, dimana
dalam hal ini industri kabel merupakan industri utama
pendukung infrastruktur kelistrikan dan telekomunikasi.
Industri properti juga diyakini masih mempunyai
pertumbuhan yang baik selama tahun 2012 dan hal ini
tentunya merupakan pasar yang sangat potensial bagi
industri kabel.
The Increasing of investment will require infrastructure
improvements, including an increase in electricity and
telecommunications infrastructure, in which the cable
industry is a major industry that support electrical and
telecommunications infrastructure. Property industry is
also believed to still have good growth during 2012 and
it is certainly a very good potential market for the cable
industry.
Oleh karenanya, manajemen Perseroan sangat yakin
CBIXB QSPTQFL JOEVTUSJ LBCFM UBIVO NBTJI TBOHBU
menjanjikan yang diharapkan akan membuat kinerja
Perseroan di tahun 2012 juga menjadi lebih baik.
Therefore, the Company’s management believes that cable
industry in 2012 is very promising and its performance is
expected to improve in 2012.
Akhirnya, atas nama seluruh jajaran Direksi Perseroan, kami
mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggiUJOHHJOZBLFQBEB%FXBO,PNJTBSJTQFNFHBOHTBIBNEBO
segenap pemangku kepentingan atas kepercayaan dan
apresiasi yang diberikan selama ini. Penghargaan yang
sama juga kami berikan untuk dedikasi, kerja keras dan
MPZBMJUBTTFMVSVILBSZBXBOTFSUBNJUSBLFSKBMBJOOZB
Finally, on behalf of all members of the Board of
Directors, we like to thank and appreciate the Board
of Commissioners, shareholders and all stakeholders
for the trusts and appreciation. We also like to thank all
employees and business partners for their dedication, hard
work and loyality.
Jakarta, April. 2012
Surya A. Soepono
Presiden Direktur
President Director
Annual Report 2011
19
Laporan Dewan Direksi Report From The Board Of Directors
Laporan Dewan Direksi Report From The Board Of Directors
18
Rasio Return On Asset (ROA) Perseroan mengalami
peningkatan dari 0,96% di tahun 2010 menjadi 2,96%
ditahun 2011 dan rasio Return On Equity (ROE) Perseroan
mengalami peningkatan dari 1,71% di tahun 2010 menjadi
7,78% di tahun 2011.
20
Profil Dewan Direksi
The Board Of Directors’ Profile
2
1
3
President Director – Surya A. Soepono
Menjabat sebagai Presiden Direktur mulai tahun 2010,
dimana sebelumnya pernah menjabat sebagai Presiden
Direktur Perseroan dari tahun 2005 sampai 2007 dan
dilanjutkan sebagai Komisaris Perseroan dari tahun 2007
sampai tahun 2010 . Memulai karirnya sebagai Sales
.BOBKFS EJ 15 4JCBMFD TFJSJOH CFSKBMBOOZB
XBLUVLFNVEJBOCFMJBVNFOKBCBUTFCBHBJ%JSFLUVS154JOBS
#BSV5FUBQ"HVOHTFLBSBOH
%JSFLUVS154JOBS#BSV
.FEBO TFLBSBOH
1SFTJEFO %JSFLUVS 15 )PUFMJOEP
.VSOJ TFLBSBOH
EBO ,PNJTBSJT EJ 15 &SEJLIB &MJU
Sekuritas. Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari
Universitas Katholik Atma Jaya Jakarta.
President Director since 2010. Previously, as a President
Director from 2005 to 2007 and a Commissioner from
2007 to 2010. He started his career as Sales Manager of
PT Sibalec (1999-2000), and then was appointed as Director
of PT Sinar Baru Tetap Agung (2000 until now), Director
of PT Sinar Baru Medan (2001-now), President Director
of PT Hotelindo Murni (2006-now) and Commissioner of
PT Erdikha Elit Sekuritas. He earned his economic degree
from Catholic University of Atma Jaya, Jakarta.
Direktur – Tan Robert Tanto
Director – Tan Robert Tanto
.FOHBXBMJ LBSJS TFCBHBJ TUBò EJ 15 'BSNBTJ 1FSUJXJ EBO
kemudian pada tahun 1972 sampai dengan tahun 2007
CFLFSKBEJ154VDBDP5CLEFOHBOKBCBUBOUFSBLIJSTFCBHBJ
Direktur. Pada tahun 2007, beliau memegang jabatan
sebagai Presiden Direktur Perseroan sampai tahun 2010.
He started his career as a staff of PT Farmasi Pertiwi and
from 1972 to 2007, he worked for PT Sucaco Tbk with his
last position as a Director. In 2007, he was serving as the
President Director of the Company until 2010.
Direktur – Wibowo
Director – Wibowo
-VMVTBO*5#UBIVOKVSVTBO5FLOJL*OEVTUSJNFOHBXBMJ
LBSJSOZB EJ 15 4VDBDP 5CL QBEB UBIVO TFCBHBJ
Project Engineer Supervisor. Pada tahun 2008 sampai 2010
menjabat sebagai Vice President for Special Cable and
&OBNFMM8JSF1MBOU154VDBDP5CL1BEBUBIVOCFMJBV
dipercaya untuk menjabat sebagai Direktur Perseroan.
Graduated from Industrial Engineering Faculty of the
Bandung Institute of Technology (ITB) in 1988. He started
his career in PT Sucaco Tbk. in 1988 as Project Engineer
Supervisor. From 2008 to 2010, he was the Vice President
for Special Cable and Enamell Wire Plant at PT Sucaco Tbk.
In 2010, he was entrusted to be the Company’s Director.
1. Surya A. Soepono
Presiden Direktur
President Director
2. Tan Robert Tanto
Direktur
Director
3. Wibowo
Direktur
Director
Annual
2011
AnnualReport
Report
2011
Annual Report 2011
21
Profil Dewan Direksi The Board Of Directors’ Profile
Profil Dewan Direksi The Board Of Directors’ Profile
20
Presiden Direktur – Surya A. Soepono
di tengah
Keramaian
Menuntun
sang Kecil
Lead the Small
22
Annual Report 2011
Annual Report 2011
Sampai Berdiri Tegar
Until Stand Firm
25
Annual Report 2011
Annual Report 2011
26
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
27
26
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Annual Report 2011
Annual Report 2011
Saat Menyuarakan
While Expressing
28
Annual Report 2011
Annual Report 2011
Saat Memperhatikan
While Paying Attention
31
Annual Report 2011
Annual Report 2011
32
Analisa dan Pembahasan Umum Oleh Manajemen
Management’s Review and Analysis
1. TINJAUAN OPERASI
1. OPERATIONAL REVIEW
4FUFMBI NFMFXBUJ LSJTJT FLPOPNJ HMPCBM EBO perkembangan ekonomi di Indonesia menunjukkan
perkembangan yang cukup menggembirakan. Ditengah
isu krisis ekonomi global sepanjang tahun 2011, Kondisi
perekonomian Indonesia berhasil tumbuh dengan baik.
Berdasarkan Biro Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan
ekonomi tumbuh 6,5% di tahun 2011 dan Inflasi
Indonesia Januari - Desember 2011 berada pada level
3,79%. Cadangan devisa terus tumbuh menembus diatas
100 milyar Dollar AS. Selain itu lembaga pemeringkat
internasional, Fitch Ratings meningkatkan peringkat
investasi Indonesia pada Desember 2011 dari BB+ menjadi
BBB- yang artinya Indonesia termasuk kategori investment
grade.
After undergoing a global economic crisis in 2008 and
2009, Indonesia economic development showed a
significant growth. Despite global economic crisis in 2011,
Indonesia managed to maintain a good economic growth.
Based on the Central Bureau of Statistics (BPS), Indonesian
economic growth grew by 6.5% in 2011 and its inflation rate
from January to December 2011 was 3.79%. The foreign
exchange reserves continue to grew and reached above
100 billion US Dollar. In addition, an international rating
agency, Fitch Ratings increased Indonesia investment
rating in December 2011 from BB+ to BBB-, which means
Indonesia is categorized into investment grade.
Perkembangan kondisi ekonomi di Indonesia yang baik
ini juga dirasakan pada industri perkabelan dimana
permintaan kabel pada tahun 2011 cukup tinggi dan
signifikan dibandingkan tahun 2010. Hal ini terutama
dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri yang
masih besar terutama dengan adanya mega proyek
QFNCBOHVOBOQPXFSQMBOUQSPZFLNJOZBLEBOHBTSJUFM
dan properti.
This significant economic development in Indonesia was
also reflected from higher demand for cables in 2011
compared to that of 2010. It was particularly due to higher
domestic needs, such as from mega project of power
plants, oil and gas, and property.
Pada tahun 2011 Perseroan berhasil membukukan
penjualan sebesar Rp 864,8 milyar mengalami
peningkatan sebesar Rp 322,1 milyar atau 59,38% jika
dibandingkan penjualan tahun 2010 sebesar Rp 542,6
milyar. Peningkatan ini terutama disebabkan karena
adanya peningkatan penjualan kabel listrik sebesar Rp 305
milyar atau 60,16% yaitu dari Rp 507 milyar ditahun 2010
menjadi Rp 812 milyar ditahun 2011.
In 2011 the Company had net sales of Rp 864, 8 billion, an
increasing of Rp 322,1 billion or 59,38% compared to sales
in 2010 which was amounting to Rp 542,6 billion. This was
primarily due to an increasing in sales of electrical cable
of Rp 305 billion or 60,16%, from Rp 507 billion in 2010 to
Rp 812 billion in the year 2011.
Annual Report 2011
2. FINANCIAL PERFORMANCE
a. Jumlah Aset
Jumlah aset Perseroan mengalami kenaikan dari Rp 403,2
milyar ditahun 2010 menjadi Rp 643 milyar ditahun 2011
atau mengalami kenaikan sebesar 59,47%. Kenaikan ini
terutama disebabkan karena meningkatnya persediaan
Perseroan dari Rp 35,4 milyar pada tahun 2010 menjadi Rp
116,7 milyar ditahun 2011, serta meningkatnya piutang
usaha Perseroan dari Rp 105,8 milyar pada tahun 2010
menjadi Rp 183 milyar di tahun 2011. Aset tidak lancar
Perseroan juga meningkat dari Rp 237,7 milyar pada tahun
2010 menjadi Rp 283,4 milyar ditahun 2011.
a. Asset
The Company asset has an increasing from Rp 403,2
billion in 2010 to Rp 643 billion in 2011 or an increasing
of 59,47%. This was caused by the increasing of the
Company’s inventories from Rp 35,4 billion in 2010 to Rp
116,7 billion in 2011 and the increasing of the Company’s
account receivables from Rp 105,8 billion in 2010 to Rp 183
billion in 2011. The non current asset also increased from
Rp 237,7 billion in 2010 to Rp 283,4 billion in 2011.
b. Jumlah Liabilitas
Jumlah liabilitas Perseroan mengalami kenaikan dari
Rp 175,6 milyar ditahun 2010 menjadi Rp 398,6 milyar
ditahun 2011 atau meningkat sebesar 127%. Kenaikan ini
terutama disebabkan karena meningkatnya hutang usaha
Perseroan dari Rp 115,6 milyar ditahun 2010 menjadi Rp
305,3 milyar ditahun 2011. Kenaikan hutang usaha ini
berkaitan dengan meningkatnya pembelian bahan baku
kabel untuk menunjang permintaan pelanggan yang
semakin meningkat.
b. Liabilities
The Company’s liabilities has an increasing from Rp 175,6
billion in 2010 to Rp 398,6 billion in 2011 or an increasing
of 127%. It was caused by the increasing of the Company’s
account payable from Rp 115,6 billion in 2010 to Rp 305,3
billion in 2011. The increasing of trade payable is related to
the increasing of the purchasing of cable raw materials to
support growing customer demands.
c. Penjualan
Pada tahun 2011, Penjualan Perseroan adalah sebesar
Rp 864,8 milyar, mengalami peningkatan sebesar
Rp 322,1 milyar atau 59,38% jika dibandingkan penjualan
tahun 2010 yang sebesar Rp 542,6 milyar. Peningkatan
ini terutama disebabkan karena adanya peningkatan
penjualan kabel listrik sebesar Rp 305 milyar atau 60,16%
yaitu dari Rp 507 milyar ditahun 2010 menjadi Rp 812
milyar ditahun 2011.
c. Sales
In 2011, the Company’s sales was recorded at Rp 864,8
billion, or had increasing of Rp 322,1 billion or 59,38%
compared to Rp 542,6 billion which was recorded in
2010. This is particularly due to the increasing of sales of
electricity cables totaling Rp 305 billion or 60.16% from Rp
507 billion in 2010 to Rp 812 billion in 2011.
d. Beban Usaha
Beban usaha Perseroan pada tahun 2011 adalah sebesar
Rp 45 milyar, mengalami kenaikan sebesar Rp 19,3 milyar
atau 75% dari Rp 25,7 milyar ditahun 2010. Kenaikan
ini terutama disebabkan karena meningkatnya biaya
penjualan dan pemasaran, rugi kurs dan beban keuangan.
d. Operating expenses
The Company’s operating expenses in 2011 was Rp
45 billion, or has increasing by Rp 19,3 billion or 75%
compared with Rp 25,7 billion in 2010. This was due to
of the increasing of selling in marketing expenses, forex
exchange losses and financial expenses.
e. Laba Komprehensif Tahun Berjalan
Laba komprehensif tahun berjalan Perseroan pada tahun
2011 adalah sebesar Rp 19 milyar, mengalami kenaikan
sebesar Rp 15,1 milyar atau 389,06% dari Rp 3,9 milyar
ditahun 2010. Kenaikan ini terutama disebabkan karena
meningkatnya penjualan yang cukup signifikan.
e. Current Year Comprehensive Profit
Current year comperehensive profit in 2011 was Rp 19
billion, which was increased by Rp 15,1 billion or 389,06%
from Rp 3,9 billion in 2010. This was caused by the
increasing of sales significantly.
Annual Report 2011
33
Analisa dan Pembahasan Umum Oleh Manajemen
Management’s Review and Analysis
Analisa dan Pembahasan Umum Oleh Manajemen
Management’s Review and Analysis
32
2. KINERJA KEUANGAN
3. PEMBAYARAN
PIUTANG
KOLEKTIBILITAS
3. TRADE PAYABLE PAYMENT AND TRADE RECEIVABLES
COLLECTION
Rata-rata pembayaran hutang usaha Perseroan di tahun
2011 adalah 97 hari dan 70 hari untuk tahun 2010.
Sedangkan rata-rata Kolektibilitas piutang adalah 61 hari
di tahun 2011 dan 54 hari untuk tahun 2010.
The average Trade Payable of the Company were 97 days
in 2011 and 70 days in 2010, meanwhile the average
outstanding collectible of trade account receivables were
61 days in 2011 and 54 days in 2010.
4. INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG TERJADI
SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTANSI
4. INFORMATION AND MATERIAL FACTS THAT TOOK
PLACE AFTER THE DATE OF AUDIT REPORT
5JEBLBEBJOGPSNBTJEBOGBLUBNBUFSJBMZBOHUFSKBEJTFUFMBI
tanggal laporan akuntansi.
There was no material informations and facts were taking
place after the audit report date.
5. PROSPEK USAHA
5. BUSINESS PROSPECT
Dengan pertumbuhan ekonomi dalam beberapa tahun
terakhir sekitar 6% - 7%, sementara produksi listrik
hanya tumbuh sekitar 6,28% per tahun. Pembangunan
pembangkit baru pun diperlukan untuk menambah
kapasitas listrik, agar dapat mengatasi terjadinya krisis
pasokan listrik, yang dalam jangka panjang akan dapat
memperlambat pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Permintaan ini diperkirakan akan meningkatkan konsumsi
atas kabel listrik.
With a 6% - 7% economic growth in the past few years,
and only 6,28% increase in electricity production per year,
it is necessary to establish new power plants to increase
power capacity to resolve power supply crisis, to avoid the
contraction of Indonesia economic in the future in which
this will be the potential demand of cable consumption. It
is expected to increase the demand for electricity cables.
Rasio elektrifikasi nasional pada 2012 diperkirakan
meningkat hingga 75% yang sebelumnya hanya sekitar
60% dari total masyarakat yang telah menikmati aliran
listrik. Pada tahun 2012, PLN akan mengalokasikan belanja
modal sebesar Rp 69,1 triliun antara lain untuk: Rp 27,3
triliun untuk pembangkit, Rp 19,5 triliun untuk transmisi,
Rp 12,6 triliun untuk distribusi dan Rp 9,7 triliun untuk
pendukung bisnis. Hal ini dapat meningkatkan Kebutuhan
kabel dalam negeri, sehingga merupakan pangsa pasar
yang sangat potensial bagi Perseroan. Apalagi kebutuhan
listrik nasional 10 tahun kedepan diperkirakan akan
terus meningkat rata-rata sebesar 9,2% per tahun.
sehingga harus diimbangi dengan investasi baru.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pemerintah sudah
merencanakan pembangunan pembangkit listrik sebesar
.8VOUVLQFOBNCBIBOMJTUSJLXJMBZBI+BXBo#BMJ
Indonesia bagian barat dan timur.
The number of population who enjoy electricity in the
country is expected to increase up to 75% in 2012 from
originally 60% in 2011. In 2012, the State Electricity
Company (PLN) will allocate Rp 69,1 trillion capital for
among others of power plants; Rp 27,3 trillion, Rp 19,5
trillion for transmission, Rp 12,6 trillion for distribution
and Rp 9,7 trillion for business supports. It may increase
domestic needs for cables, that it is a very potential
market segment for the Company. The domestic need
for power in the next ten years is expected to increase by
average 9,2% per annum, and therefore, new investment is
required. To anticipate it, the Government has planned the
establishment of a power plant with a capacity of 55,000
MW to increase power supply for Java – Bali Islands, and
western and eastern parts of Indonesia.
Pemintaan kabel dalam negeri terus mengalami
peningkatan, dimana saat ini Pemerintah sedang
melaksanakan proyek Percepatan Pembangunan
Infrastruktur Pembangkit 10.000 MW tahap I dan II. Proyek
tahap I diharapkan bisa diselesaikan pada akhir tahun
2011, sedangkan untuk tahap ke II diperkirakan selesai
pada tahun 2014, yang mana dalam pelaksanaannya akan
dibangun instalasi jaringan transmisi dan dilanjutkan
dengan jaringan distribusi, akan membutuhkan banyak
konduktor transmisi, kabel tegangan tinggi/menengah/
rendah, kabel kontrol, dsb.
Domestic demand for cables is expected to continue
increasing as the Government is currently implementing
an Accelerated Project for the Construction of Power Plant
Infrastructure with a capacity of 10.000 MW of phases I
and II. First phase of this project is expected to complete by
end of 2011, while its second phase is expected to complete
by end of 2014. During these phases, transmission network
will be installed and then followed with the installation
of distribution network, and they will require many
transmission conductors, high/middle/low voltage cables,
control cables etc. transmission conductors, high/middle/
low voltage cables, control cables etc.
Annual Report 2011
DAN
6. ASPEK PEMASARAN
6. MARKETING ASPECTS
Perseroan akan terus meningkatkan pangsa pasarnya
melalui perluasan cakupan dan variasi jenis produk,
memperkuat jaringan pemasaran, meningkatkan daya
saing produk dari harga jual, meningkatkan kualitas
produk kabel dan ketersediaan stok kabel.
The Company will continue to improve its market
segment by expanding its coverage and types of products,
improving its market network, product competitiveness
and selling price, quality of cable products and availability
of stocks.
7. KEBIJAKAN DIVIDEN
7. DIVIDEND POLICY
Pembayaran atau pembagian dividen ditentukan dalam
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan. Pada
tahun 2011, RUPS Perseroan telah menetapkan pembagian
dividen sebesar Rp 2,- / saham atas keuntungan Perseroan
pada tahun buku 2010.
Dividend payment shall be determined in an annual
General Meeting of Shareholders (GMS). In 2011, the
Company’s GMS has decided to pay dividend for amount
of Rp 2,- / share from the profit which was gained by the
Company in 2010.
35
Analisa dan Pembahasan Umum Oleh Manajemen
Management’s Review and Analysis
Analisa dan Pembahasan Umum Oleh Manajemen
Management’s Review and Analysis
34
HUTANG
Annual Report 2011
36
Tata Kelola Perseroan
Good Corporate Governance
PRINSIP TATA KELOLA PERSEROAN
PRINCIPLE OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE
5BUB LFMPMB QFSVTBIBBO ($(
BEBMBI TVBUV SBOHLBJBO
proses dimana prinsip prinsip keterbukaan, pertanggung
KBXBCBO JOEFQFOEFOTJ LFXFOBOHBO EBO LFXBKJCBO
pimpinan dan perlakuan adil kepada setiap pemangku
kepentingan (stakeholder) berjalan dengan baik.
Perseroan menerapkan GCG secara proportional
dan efektif dimaksudkan untuk membentuk sistem,
struktur, dan kultur Perseroan yang adaptif terhadap
perkembangan iklim usaha pada umumnya dan khususnya
industri pembuatan kabel listrik dan telekomunikasi.
Penerapan GCG akan mampu memperkuat posisi daya
saing Perseroan, pengelolaan sumber-sumber daya dan
meningkatkan nilai Perseroan.
Good Corporate Governance (GCG) is a process of ensuring
proper execution of principles on openness, accountability,
independence, authority and obligations of leaders and
fair treatment to all stakeholders. The Company applies
GCG proportionally and effectively so as to establish
an adaptive system, structure and culture toward
business development in general, and electricity and
telecommunication cable production in particular. GCG
is expected to improve the Company’s competitiveness,
resource management and values.
Perseroan, dalam penerapan prinsip-prinsip GCG
tercermin dalam pelaksanaan tugas dan tanggung
KBXBC%FXBO,PNJTBSJTEBO%FXBO%JSFLTJLFUFSCVLBBO
informasi Perseroan sesuai dengan ketentuan perusahaan
publik dan tercatat dan juga penerapan manajemen resiko
dan pengendalian internal.
The Company’s application of GCG principles is reflected
from the implementation of tasks and obligations of the
Board of Commissioners and the Board of Directors, and
open information based on public and listed company
regulations and the application of risk management and
internal control.
DEWAN KOMISARIS
THE BOARD OF COMMISSIONERS
%FXBO ,PNJTBSJT CFSUBOHHVOH KBXBC EBO CFSXFOBOH
EBMBN NFMBLVLBO QFOHBXBTBO BUBT UJOEBLBO LFCJKBLBO
dan keputusan Direksi agar sesuai dengan Anggaran Dasar,
regulasi yang berlaku dan prinsip tata kelola perusahaan
yang baik, serta memberikan nasihat kepada Direksi bila
diperlukan.
The Board of Commissioners responsible and authorized
to supervise the Board of Directors’ action, policies
and decisions, to comply with the Company’s Article
of Association, prevailing regulations, as well as good
corporate governance principles, and also providing
advice to the directors when required.
Annual Report 2011
In performing the supervision, the Board of Commissioners
represents the shareholders’ interest and responsible to
the General Meeting of Shareholders (GMS).
1BSBBOHHPUB%FXBO,PNJTBSJTEJBOHLBUEBOEJCFSIFOUJLBO
oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
The Board of Commissioners is elected and decommissioned
by the General Meeting of Shareholders.
4FMBNBUBIVO%FXBO,PNJTBSJTUFMBINFOHBEBLBO
FOBN
LBMJ 3BQBU ,PNJTBSJT ZBOH EJIBEJSJ PMFI %FXBO
Komisaris dan Direksi Perseroan.
In 2011, the Board of Commissioners has held 6 (six)
commissioners meeting; all were attended by the member
of the Board of Commissioners and the member of the
Board of Directors.
DEWAN DIREKSI
THE BOARD OF DIRECTORS
Sesuai Anggaran Dasar Perseroan, Direksi berhak dan
CFSLVBTBNFXBLJMJEBONFOHJLBU1FSTFSPBOEJEBMBNEBO
di luar pengadilan dan berhak melakukan untuk dan atas
nama Perseroan segala perbuatan pemilikan dan segala
QFSCVBUBOQFOHVSVTBOTFSUBNFNQFSUBOHHVOHKBXBCLBO
pelaksanaan tugasnya pada Rapat Umum Pemegang
4BIBN 1BSB BOHHPUB %FXBO %JSFLTJ EJBOHLBU EBO
diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
According to the Company’s Article of Association, the
Board of Directors has the rights to represent the Company
in and out of court of law, and has the rights to act on
behalf of the Company and be responsible for its duties in
front of the General Meeting of Shareholders. The Board of
Directors are elected and decommissioned by the General
Meeting of Shareholders.
4FMBNB UBIVO %FXBO %JSFLTJ NFOHBEBLBO
SBQBU TFUJEBLOZB TFLBMJ TFCVMBO BUBV TFUJBQ XBLUV CJMB
dipandang perlu oleh Presiden Direktur atau atas usulan
EBSJTBUVBUBVMFCJIBOHHPUB%JSFLTJ4FUJBQCVMBO%FXBO
Direksi juga melakukan rapat dan pertemuan-pertemuan
informal dengan Manajemen Perseroan guna membahas
kinerja Perseroan, sehingga penerapan prinsip tata kelola
perusahaan yang baik dapat berkembang di lingkungan
kerja Perseroan.
In 2011, the Board of Directors has held a meeting in at
least once a month or every time the President Director
feels that it is necessary, or at least one or more of the
Board of Directors feels that it is necessary. Every month,
the Board of Directors also held Joint Meetings with the
management and several informal meetings in order to
evaluate the Company’s performance, and uphold the
principles of good corporate governance in the Company’s
working environment.
%FXBO %JSFLTJ TFOBOUJBTB NFOHFNCBOHLBO EJSJ EBO
mengikuti perkembangan pasar khususnya pasar
kabel dan bidang-bidang lainnya yang terkait dan bila
diperlukan setiap Direksi mengikuti pelatihan-pelatihan
dalam menambah pengetahuan dan ketrampilan di
bidangnya.
The Board of Directors have always keep in touch with the
latest market growth, especially cable markets and other
sections related and if it is important, every trainings will
be followed by the Board of Directors in order to enchance
their knowledge and skill on their duty.
HONORARIUM DAN REMUNERASI DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
HONORARIUM
MEMBERS
%FXBO ,PNJTBSJT EBO %JSFLTJ NFOFSJNB IPOPSBSJVN EBO
remunerasi yang telah diatur dalam Anggaran Dasar
Perseroan dengan nilai sebagaimana ditetapkan dalam
3BQBU 6NVN 1FNFHBOH 4BIBN 5BIVOBO 6OUVL UBIVO
2011, jumlah honorarium dan remunerasi yang diterima
PMFI%FXBO,PNJTBSJTEBO%FXBO%JSFLTJBEBMBITFCFTBS
Rp 1,97 milyar.
The Board of Commisioners and the Board of Directors
receive honorarium and remuneration, the disbursement
of which is provided for by the Article Association of the
Company at an amount that is determined by The Annual
General Meeting of Shareholders. The total honorarium of
the Board of Commissioners and the Board of Directors in
2011 amounted to Rp 1,97 billion.
AND
REMUNERATION
OF
BOARD
Annual Report 2011
37
Tata Kelola Perseroan Good Corporate Governance
Tata Kelola Perseroan Good Corporate Governance
36
%BMBN NFMBLTBOBLBO LFHJBUBO QFOHBXBTBO %FXBO
,PNJTBSJT NFXBLJMJ LFQFOUJOHBO QFNFHBOH TBIBN EBO
CFSUBOHHVOH KBXBC LFQBEB 3BQBU 6NVN 1FNFHBOH
Saham (RUPS).
AUDIT COMMITTEE
PENGENDALIAN INTERNAL
INTERNAL CONTROLLING
5VHBT ,PNJUF "VEJU BEBMBI NFMBLVLBO QFOHBXBTBO
atas kinerja Perseroan, terlaksananya kualitas laporan
keuangan Perseroan kepada badan-badan Pemerintah
dan publik, sistem pengendalian internal Perseroan
terhadap keuangan dan akuntasi, kepatuhan terhadap
etika dan hukum yang ada serta proses pelaporan
audit dan akuntansi keuangan Perseroan. Komite Audit
juga berfungsi sebagai jembatan penghubung antara
perseroan dengan eksternal auditor yang ditunjuk
Perseroan untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan
serta pembahasan atas cakupan dan metode audit yang
diterapkan.
The aim of Audit Committee is to monitor the Company’s
performance, ensuring the quality of company financial
statement to be sent to Government or other public
parties, monitoring the Company internal system
through accounting and finance, code of conduct and
law enforcement within the audit report and Company
financial accounting. The Audit Committee also functions
as mediator between the Company and external auditor
appointed by Company to improve the financial report
quality as well as the discussion of scope and method
written.
Direksi melakukan evaluasi terhadap sistem pengendalian
internal Perseroan sedikitnya sekali dalam setahun.
Direksi menjamin keabsahan laporan keuangan
Perseroan dimana angka-angka yang tercantum pada
MBQPSBOUFSTFCVUNFNCFSJLBOHBNCBSBOZBOHXBKBSBUBT
Perseroan termasuk hasil usaha dan arus kas untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011.
The Board of Directors evaluates the internal controlling
system of the Company at least once a year. The Board
of Director ensures the independence of the Company’s
financial statement. The figures in the report give
understandable description of the Company’s performance
including its profits and cash flows for the year ended on
31 December 2011.
RESIKO USAHA
BUSINESS RISKS
Dalam industri kabel, resiko usaha yang dihadapi Perseroan
terutama meliputi hal-hal sebagai berikut :
In cable industry, the Company faces following business
risks:
Susunan dari Komite Audit yang ada di Perseroan, terdiri
dari :
The Company’s Audit Committee consists of:
D. N. Adnyana
:
Veronica Lukman :
Budi. I Surbakti
:
D. N. Adnyana
:
Veronica Lukman :
Budi. I Surbakti
:
1. Fluktuasi harga tembaga dan aluminium sebagai
bahan baku utama kabel yang harganya senantiasa
berubah setiap saat sesuai harga LME (London Metal
Exchange). Jika harga rata-rata tembaga pada akhir
UBIVO TFCFTBS 64 .5 EBO BMVNJOJVN
BEBMBI 64 .5 NBLB QBEB BLIJS UBIVO IBSHB SBUBSBUB UFNCBHB TFCFTBS 64 .5 EBO
BMVNJOJVNTFCFTBS64.5
1. Fluctuated prices of copper and aluminum, as the
main raw materials of cables due to fluctuated prices
in LME (London Metal Exchange). If the average
prices of copper by end of 2010 is US$ 7,535/MT and
aluminum is US$ 2,173/MT, then by end of 2011,
the average price of copper is US$ 8,821/MT and
aluminum is US$ 2,401/MT.
2. Fluktuasi mata uang USD terhadap Rupiah
2. Fluctuated exchange rate of USD against Rupiah
3. Persaingan yang ketat diantara pabrik kabel sehingga
berpotensi menekan harga jual dan perolehan laba
Perseroan.
3. Close competition among cable plants, which may
result in lower selling prices and affect the Company’s
profit.
%FOHBO NVMBJ CFSMBLVOZB "$'5" "TFBO$IJOB
'SFF5SBEF"SFB
NBLBQFSTBJOHBOQBTBSLBCFMKVHB
EJXBSOBJ PMFI CFSUBNCBIOZB LPNQFUJTJ EBSJ QBSB
importir produk lokal China.
4. With the enactment of AC-FTA (Asean-China Free
Trade Area), competition in cable market is tighter
due to the presence of competitors from local
importers of Chinese products.
Ketua
Anggota
Anggota
Chairman
Member
Member
Selama tahun 2011, Komite Audit telah mengadakan
rapat setiap tiga bulan sekali untuk membahas Laporan
Keuangan Bulanan Perseroan serta hal-hal lain yang
berkaitan dengan sistim pengendalian intern Perseroan.
In 2011, Audit Committee held quarterly meeting to discuss
the Company’s monthly financial report and other issues
related with internal control of the Company.
SEKRETARIS PERSEROAN
CORPORATE SECRETARY
5VHBT EBO XFXFOBOH 4FLSFUBSJT 1FSVTBIBBO UFMBI
disesuaikan dengan regulasi Pasar Modal Indonesia yang
berlaku. Sekretaris Perusahaan telah melakukan fungsinya
sebagai peran penghubung antara Perseroan dengan
otoritas pasar modal, pemodal dan masyarakat, antara
lain dengan menyelenggarakan RUPS dan RUPSLB, serta
mengupayakan pemenuhan ketentuan dan peraturan
yang berlaku dalam rangka tindakan korporasi yang
EJMBLVLBO1FSTFSPBO5VHBTMBJOEBSJ4FLSFUBSJT1FSVTBIBBO
BEBMBINFOHIBEJSJTFMVSVI3BQBU%FXBO,PNJTBSJT3BQBU
Direksi, dan Rapat Gabungan Manajemen Perseroan,
serta senantiasa memberikan masukan kepada Direksi
untuk memastikan Perseroan memenuhi persyaratan
keterbukaan dan ketentuan pasar modal yang berlaku.
The duties of the Corporate Secretary are adjusted to
the prevailing Indonesian stock market regulations. The
Corporate Secretary has conducted his liaison function,
to maintain the good relations between the Company
and the stock market authorities, the investors, and
the public, through, primarily, organizing and holding
the GMS and EGMS, and also to ensure that prevailing
rules and regulations are being complied within the
corporate actions taken by the Company. Another task of
the Corporate Secretary is to attend all Commissioners’
Meetings, Directors’ Meeting and the Management Joint
Meeting. The Corporate Secretary also has to inform and
update the Board of Directors to always comply with the
disclosure principle and other prevailing stock market
regulations at all time.
Seluruh dokumen Perseroan, termasuk antara lain
Daftar Pemegang Saham, Risalah Rapat Direksi, Risalah
3BQBU %FXBO ,PNJTBSJT TFSUB 3JTBMBI 3614 BEBMBI
ditata-usahakan oleh Sekretaris Perusahaan.
All Company documents, including the Shareholders
List, the Directors’ Meeting Proceedings, the Board of
Commissioners’ Meeting proceedings, and the General
Meeting of Shareholders (GMS) Proceedings are
administered by the Corporate Secretary.
Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Verdy Kohar sampai
dengan bulan Mei 2011, sedangkan periode Juni sampai
Desember 2011, Sekretaris Perseroan dijabat oleh Gregory
O. K. Ongko, MBA.
Until May 2011, Corporate Secretary of the Company is
held by Verdy Kohar, and from June to December 2011 the
position of Corporate Secretary is held by Gregory O. K.
Ongko, MBA.
Annual Report 2011
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERSEROAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Perseroan terus berupaya mengimplementasikan
Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai bagian
dari penerapan Good Corporate Governance. Sejak
tahun 2009 sampai saat ini, Perseroan menggunakan
sebagian lahannya untuk kegiatan Nursery (pembibitan
UBOBNBO
EFOHBO NFOHHVOBLBO OBNB i'MPSBJOEPw
Hal ini dimaksudkan sebagai upaya Perseroan dalam
mendukung Penghijauan di sekitar lokasi kerja Perseroan
dan pencegahan pemanasan global.
Aktivitas lain
ZBOH CFSLBJUBO EFOHBO 5BOHHVOH +BXBC 4PTJBM ZBOH
dilakukan Perseroan, antara lain secara kontinu Perseroan
KVHB NFNCVLB LFTFNQBUBO CBHJ TJTXBTJTXB 4FLPMBI
Menengah Kejuruan untuk melaksanakan program Praktek
Kerja Lapangan (PKL) yang diadakan oleh sekolahnya
masing-masing. Selama tahun 2011, disamping ada
TJTXB NFMBLTBOBLBO 1,- 1FSTFSPBO KVHB NFOFSJNB
kunjungan studi banding dari beberapa sekolah baik
ZBOHCFSBEBEJXJMBZBI+BCPEFUBCFLNBVQVOTBNQBJEBSJ
EBFSBI+BXB5FOHBI
The Company keeps implementing the Corporate Social
Responsibility (CSR) as a part of implementing the Good
Corporate Governance. Starting from 2009, the Company
uses a part of its land for Nursery activities named
“Floraindo”. This activity’s aim is not only as an effort
from the Company location and but also to avoid global
warming. Another activity which the Company involves is
to open an apprenticeship program (PKL) to all specialist
high school student which conducted by their school
continually. Over the past 2011, 70 students have done
apprenticeship program (PKL) and receive visitation from
several schools to do comparative study within the Greater
Jakarta area and Central Java.
Annual Report 2011
39
Tata Kelola Perseroan Good Corporate Governance
Tata Kelola Perseroan Good Corporate Governance
38
KOMITE AUDIT
Struktur Organisasi
Organization Structure
Dalam hal mendukung pendidikan, Perseroan juga
menjalin kerjasama Balai Pelatihan Pendidikan dengan
memberikan bantuan dalam hal penilaian uji kompetensi
yang disertifikasi kepada peserta Pelatihan serta
memberikan kesempatan magang kepada guru-guru dari
Lembaga Pelatihan tersebut. Perseroan juga mendukung
acara-acara keagamaan yang diadakan di dalam
lingkungan Perseroan.
41
In line to support the educational institutions, the Company
is giving test certification to all students and their teacher
from the education institutions as well. The Company also
supports the religion activities which internally presented
in the Company.
41
40
Tata Kelola Perseroan Good Corporate Governance
Struktur Organisasi Organization Structure
Annual Report 2011
Annual Report 2011
42
Jakarta, April 2012
Jakarta,April 2012
,FQBEB:UI
%FXBO,PNJTBSJT
15,BCFMJOEP.VSOJ5CL
To:
Board of Commissioners
PT Kabelindo Murni Tbk.
Dengan hormat,
Dear All Stakeholders,
Untuk memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam
Surat Edaran Ketua Bapepam No. SE-03/PM/2000 tentang
Komite Audit yang diperbaharui dengan Peraturan
Bapepam No. IX.I.5 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam
No. Kep-29/PM/2004 tanggal 24 September 2004 tentang
Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite
Audit, maka kami selaku Komite Audit Perseroan telah
melakukan hal-hal sebagai berikut :
In reference to the requirement of the Chairman of Bapepam
as detailed in Circulation Letter No. SE-03/PM/2000,
concerning the functions of the Audit Committee, which
is amended by Bapepam Regulation No.IX.I.5, Attachment
Decision of the Chairman of Bapepam No. Kep-29/
PM/2004 dated on September 24, 2004 regarding the
Composition and Working Guidelines of Audit Committee,
have duly exercised the following duties to which we have
been assigned:
1. Melakukan pembahasan dengan manajemen Perseroan
dan Akuntan Publik setiap 3 (tiga) bulan untuk
membahas mengenai laporan keuangan Perseroan,
termasuk laporan keuangan konsolidasi untuk periode
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011.
1. Held a meeting with the Company management and
public accountant once in every 3 (three) months to
analyze the Company’s financial report, as well as the
consolidated financial statement for the year ending
December 31, 2011.
2. Melakukan pembahasan dengan Akuntan Publik
terhadap sistim pengendalian intern Perseroan serta
membahas cakupan dan program pemeriksaan
Akuntan Publik.
2. Conducted a review of the Company’s internal control
system and the adequacy of the audit program with the
public accountant.
3. Menelaah tingkat kepatuhan Perseroan terhadap
peraturan perundang-undangan dibidang pasar
modal dan peraturan perundangan lainnya yang
berhubungan dengan kegiatan Perseroan.
3 . Assessed the Company’s level of compliance with stock
market regulations and other regulations pertaining to
the Company’s business.
.FMBLVLBO QFNCBIBTBO EFOHBO %FXBO ,PNJTBSJT
terhadap program kerja Perseroan yang memerlukan
perhatian khusus agar pelaksanaannya dapat berjalan
dengan baik.
4. Conducted a review with the board of Commissioners
about the Company’s work program that requires
special attention to ensure that the Company is
performing well.
%BMBN SBOHLB NFNFOVIJ LFXBKJCBO QFOHVOHLBQBO BUBT
IBTJM QFOFMBBIBO ,PNJUF "VEJU EBMBN -BQPSBO 5BIVOBO
Perseroan, berikut ini kami sampaikan kesimpulan sebagai
berikut :
In fulfillment of the requirement to disclose the result of
the Audit Committee’s analysis of the Company’s Annual
Report, herein we report our conclusions as follow:
1. Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan telah disusun
dan disajikan dengan baik, sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
1. The Consolidated Financial Reports of the Company
have been well complied and presented in accordance
with generally accepted accounting principles in
Indonesia.
2. Dalam menjalankan kegiatannya, Perseroan selalu
mematuhi peraturan perundang-undangan pasar
modal dan peraturan perundangan lainnya .
2. The Company has consistently complied with stock
market regulations and other laws and regulation
relating to the Company’s business operations.
3. Penunjukan Akuntan Publik untuk tahun buku
UFMBI NFOEBQBU QFSTFUVKVBO %FXBO ,PNJTBSJT
1FSTFSPBO ZBOH NFOFSJNB XFXFOBOH EBSJ QFNFHBOH
saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang
diadakan pada tanggal 24 Mei 2011.
3. The assignment of the Public Accountant for the year
2011 was based on the recommendation made by the
Board of Commissioners with consideration on the
aspects of independency and competence as well as
approval from the Board of Commissioners, which had
been authorized by the Company’s shareholders in the
General Shareholders Meeting, held on 24 May 2011.
Hormat kami Yours faithfully
Komite Audit PT Kabelindo Murni Tbk.
PT Kabelindo Murni Tbk. Committee Audit
D. N. Adnyana
Ketua
Chairman
Veronica Lukman
Anggota
Member
Annual Report 2011
Budi. I Surbakti
Anggota
Member
Annual Report 2011
43
Laporan Komite Audit Audit Committee Report
Laporan Komite Audit Audit Committee Report
42
Laporan Komite Audit
Audit Committee Report
44
Pertanggungjawaban
Atas Penyusunan Laporan Tahunan 2011
Responsibility for 2011 Annual Report Preparation
%FXBO ,PNJTBSJT EBO %FXBO %JSFLTJ #FSUBOHHVOH
KBXBC QFOVI BUBT LFCFOBSBO JTJ -BQPSBO 5BIVOBO
15,BCFMJOEP.VSOJ5CLUBIVO
The Board of Commissioners and The Board of Directors
are fully Responsible as to the contents of the 2011
Annual Report of PT Kabelindo Murni Tbk.
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Responsibility for 2011 Annual
Report Preparation
44
Pertanggungjawaban
Atas Penyusunan Laporan Tahunan 2011
Soepono
Presiden Komisaris
President Commissioner
D.N. Adnyana
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Dewan Direksi
Board of Directors
Surya A. Soepono
Presiden Direktur
President Director
Annual Report 2011
5BO3PCFSU5BOUP
Direktur
Director
8JCPXP
Direktur
Director
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI / CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DAN / AND
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN / INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL / FOR THE YEARS ENDED
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 / DECEMBER 31, 2011 AND 2010
Halaman ini Sengaja dikosongkan
This page is intentionally left blank
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
DAN
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AND
INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
FOR THE YEARS ENDED
DESEMBER 31, 2011 AND 2010
Daftar isi
Table of contents
Halaman/
Page
Surat Pernyataan Direksi
Director’s Statements Report
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors Report
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi
1–2
Consolidated Financial Statement
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi
3
Consolidated Comprehensive Statements of Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi
4
Consolidated Statements of Changes Equity
5
Consolidated Statements of Cash Flows
Laporan Arus Kas Konsolidasi
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi
6 – 44
Notes to The Consolidated Financial Statements
Halaman ini Sengaja dikosongkan
This page is intentionally left blank
Halaman ini Sengaja dikosongkan
This page is intentionally left blank
The original financial statements includes
herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk
AND ITS SUBSIDIARY
CONSOLIDATED FINANCIAL
POSITION
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/
2011
Notes
2010
ASSETS
ASET
14.319.138.784
2.100.000.000
105.787.446.987
1.632.585.049
35.357.873.969
6.176.918.718
109.299.131
CURRENT ASSETS
Cash on hand and in banks
Time deposits
Trade receivables – net
Other receivables
Inventories
Advances for suppliers
Prepaid expenses
165.483.262.638
Total Current Assets
232.988.366.743
3.489.900.000
1.061.884.019
171.301.868
Fixed assets – net
Assets under construction
Landrights
Other assets
283.420.438.611
237.711.452.630
Total Non Current Assets
642.954.768.386
403.194.715.268
TOTAL ASSETS
ASET LANCAR
Kas dan bank
Deposito berjangka
Piutang usaha – bersih
Piutang lain-lain
Persediaan
Uang muka kepada pemasok
Biaya dibayar dimuka
12.893.308.349
2.100.000.000
183.026.892.062
1.769.370.485
116.697.532.344
41.333.270.907
1.713.955.628
Jumlah Aset Lancar
359.534.329.775
ASET TIDAK LANCAR
Aset tetap – bersih
Aset dalam pembangunan
Hak atas tanah
Aset lain-lain
282.192.612.400
144.000.000
988.032.107
95.794.104
Jumlah Aset Tidak Lancar
JUMLAH ASET
4
5
2c,2d,6
2e,7
23
2f
2g,8
The accompanying notes form integral part
of these consolidated financial statements.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi
merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasi.
1
The original financial statements includes
herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk
AND ITS SUBSIDIARY
CONSOLIDATED FINANCIAL
POSITION
(Continued)
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASI
(Lanjutan)
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/
2011
Notes
2010
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Hutang bank
Hutang usaha
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Hutang pajak
Biaya yang masih harus dibayar
Uang muka pelanggan
Hutang lain-lain
50.000.000.000
9
38.500.000.000
239.446.121.938
65.893.811.885
611.074.273
12.859.359.909
16.112.866.705
826.463.167
2d,10
105.354.981.344
10.222.891.007
2.083.047.563
1.651.892.736
4.742.348.522
11.853.000
LIABILITIES
SHORT TERM LIABILITIES
Bank loan
Trade payables
Related parties
Third parties
Tax payables
Accrued expenses
Advances from customers
Other payables
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
385.749.697.877
162.567.014.172
Total Short Term Liabilities
2k,11a
12
13
LONG TERM LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Liabilitas pajak tangguhan
Liabilitas imbalan kerja
10.235.134.053
2.605.804.695
11c
2i,21
9.977.706.878
3.048.825.085
Deferred tax liabilities
Employee benefit liabilities
Jumlah Liabiltas Jangka Panjang
12.840.938.748
13.026.531.963
Total Long Term Liabilities
JUMLAH LIABILITAS
398.590.636.625
175.593.546.135
TOTAL LIABILITIES
EKUITAS
EQUITY
Modal saham – nilai nominal Rp 963
per saham seri A, Rp 148 per
saham seri B, Modal dasar –
56.000.022 saham seri A dan
1.318.918.800 saham seri B
Modal ditempatkan dan disetor
56.000.000 saham seri A dan
1.064.000.000 saham seri B pada
tahun 2011 dan 2010
Capital stock – Rp 963 par value for
A series shares, Rp 148 par value
for B series shares, Authorized
56.000.022 for A series shares and
1.318.918.800 for B series shares.
Subscribed and fully paid –
56.000.000 for A series shares and
1.064.000.000 for B series shares in
2011 and 2010
Agio saham
Saldo laba
211.400.000.000
832.577.513
31.663.325.586
15
16
211.400.000.000
832.577.513
14.918.892.115
Premium on capital stock
Retained earnings
Ekuitas yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk
Kepentingan non pengendali
243.895.903.099
227.151.469.628
468.228.662
449.699.505
Jumlah ekuitas
244.364.131.761
227.601.169.133
Total equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
642.954.768.386
403.194.715.268
TOTAL LIABILITES AND EQUITY
Equity attributable to owners of
the parent
Non-controlling interest
The accompanying notes form integral part
of these consolidated financial statements.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi
merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasi.
2
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
Kepentingan Non
Total Equity
Ekuitas/
Jumlah
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY
CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Pengendali/
Saldo Laba/
Belum Ditentukan
Interest
Non Controlling
Modal Saham
Sudah Ditentukan
Unappropriated
Penggunaannya/
Jumlah/Total
Agio Saham/
Appropriated
Penggunaannya/
Retained Earnings
Disetor Penuh/
Capital
Balance as of January 1, 2010
3.921.611.855
449.699.505
(36.025.589)
227.601.169.133
3.885.586.267
Balance as of December 31, 2010
223.715.582.866
227.151.469.628
485.725.093
3.921.611.855
223.229.857.773
14.918.892.115
10.997.280.260
Retained Earnings
-
in current year
Comprehensive income
-
-
Retained Earnings
Premium on
832.577.513
Stock
Capital Stock
211.400.000.000
Fully Paid
Subscribed and
Ditempatkan dan
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Saldo 1 Januari 2010
-
General reserves
Dividend payment
19.002.962.628
832.577.513
-
(2.240.000.000)
244.364.131.761
-
-
-
18.529.157
211.400.000.000
Laba komprehensif tahun berjalan
Saldo 31 Desember 2010
(2.240.000.000)
468.228.662
(196.080.593)
18.984.433.471
financial statements
integral part of these consolidated
The accompanying notes form
Balance as of December 31, 2011
in the current year
Comprehensive income
(2.240.000.000)
243.895.903.099
196.080.593
18.984.433.471
-
31.467.244.993
-
-
-
196.080.593
-
-
Pembayaran deviden
832.577.513
/Note 16
Catatan 16
-
Catatan 15/Note 15
211.400.000.000
Cadangan umum
Laba komprehensif tahun berjalan
Saldo 31 Desember 2011
Catatan atas laporan keuangan
konsolidasi merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasi.
4
The original financial statements includes herein are
in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk AND
ITS SUBSIDIARY
CONSOLIDATED STATEMENTS OF
CASH FLOWS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN
ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali
Dinyatakan Lain)
2011
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
OPERASI
Penerimaan dari pelanggan
Penghasilan bunga
Pembayaran kepada pemasok,
karyawan dan pihak ketiga lainnya
Pembayaran bunga
Pembayaran pajak
Kas Bersih yang Diperoleh dari
Aktivitas Operasi
2010
883.018.898.461
180.747.483
436.830.728.987
164.607.380
( 824.572.353.050) ( 424.862.173.584)
( 5.688.608.718) ( 6.478.250.457)
( 5.718.417.389 )
–
47.220.266.787
5.654.912.326
CASH FLOWS FROM OPERATING
ACTIVITIES
Cash receipts from customers
Interest income
Payment to suppliers, employees and
other third parties
Interest Payment
Income tax Payment
Net Cash provided by Operating
Activities
CASH FLOWS FROM INVESTING
ACTIVITIES
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
INVESTASI
Perolehan aset tetap
Aset dalam pembangunan
( 58.642.260.066 )(
- (
Kas Bersih yang Digunakan untuk
Aktivitas Investasi
(58.642.260.066) ( 8.498.912.309)
Net Cash used in by Investing
Activities
11.500.000.000
24.543.255.174
- ( 11.695.055.137)
- (
484.117.291)
2.639.680.000
( 1.503.837.156)
-
CASH FLOWS FROM FINANCING
ACTIVITIES
Increase bank loan
Bank loan settlement
Other receivables
Time deposit
Dividend Payment
5.009.012.309)
3.489.900.000)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
PENDANAAN
Kenaikan hutang bank
Pelunasan hutang bank
Piutang lain-lain
Deposito berjangka
Pembayaran deviden
Acquisition of fixed assets
Assets under construction
15.003.762.746
Net Cash obtained from Financing
Activities
(1.425.830.435 )
12.159.762.763
NET INCREASE (DECREASE) CASH
ON HAND AND BANKS
KAS DAN BANK AWAL TAHUN
14.319.138.784
2.159.376.021
CASH ON HAND AND BANKS AT
BEGINNING OF YEAR
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
12.893.308.349
14.319.138.784
CASH ON HAND AND BANKS AT
ENDING OF YEAR
Kas Bersih yang Diperoleh dari
Aktivitas Pendanaan
KENAIKAN (PENURUNAN) KAS
DAN BANK
9.996.162.844
Kas dan bank akhir tahun terdiri dari:
Kas
Bank
189.841.129
12.703.467.220
43.378.519
14.275.760.265
Cash on hand and banks year ended
consist of:
Cash on hand
Banks
Jumlah
12.893.308.349
14.319.138.784
Total
The accompanying notes form integral part of these
consolidated financial statements.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasi.
5
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
1. GENERAL
UMUM
a. Establishment of the Company’s
a. Pendirian Perusahaan
PT Kabelindo Murni Tbk (Perusahaan) didirikan
berdasarkan Akta Notaris No. 71 tanggal 11 Oktober
1979 yang dibuat dihadapan
Notaris Frederik
Alexander Tumbuan, S.H.,. Akta Pendirian ini
disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik
Indonesia dalam Surat Keputusannya No. Y.A.5/34/7
tanggal 9 Juli 1981 serta diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia No 59 tanggal 12 Januari
1982.
PT Kabelindo Murni Tbk (“the Company”) was
established based on Notarial Deed No. 71 dated
October 11, 1979 made before Frederik Alexander
Tumbuan, S.H.. The Deed of Establishment was
approved by the Ministry of Justice of the Republic
of Indonesia in its Decision Letter No. Y.A.5/34/7
dated July 9, 1981, and was published in the State
Gazette Republic of Indonesia No. 59, dated
January 12, 1982.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami
beberapa kali perubahan, dan terakhir diubah
dengan Akta Notaris No.01 tanggal 6 Oktober 2008
yang dibuat dihadapan Notaris Leolin Jayayanti, SH,
mengenai perubahan anggaran dasar Perseroan
untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan
tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
No. AHU-87373.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 18
Nopember 2008.
The Company’s Articles of Association have been
amended several times, and the latest amendment
was registered by notarial deed No. 01, dated
October 6, 2008, made before Leolin Jayayanti,
S.H., concerning the changes in the Company’s
articles of association to conform with Law No. 40
of 2007. The Ministry of Law and Human Rights of
the Republic of Indonesia approved the amendment
through
its
decision
letter
No.
AHU87373.AHA.01.02 Tahun 2008, dated November 18,
2008.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan,
ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah bergerak
dibidang industri pembuatan kabel listrik, kabel
telephone serta yang berhubungan dengan
perlengkapan kabel.
In accordance with Article 3 of the Company’s
Articles of Association, the scope of its activities are
to engage mainly in the manufacturing of electricity
cable, cable telephone and concerning with cable
equipment.
Perusahaan dan pabriknya berlokasi di Jl.
Rawagirang No.2, Kawasan Industri Pulo Gadung
Jakarta. Perusahaan mulai beroperasi secara
komersil pada tahun 1979.
The Company and its plant are located at Jl.
Rawagirang No.2, Kawasan Industri Pulo Gadung
Jakarta. The Company started its commercial
operations in 1979.
Berdasarkan Akta Notaris No. 19 tanggal 22 Juni
2011 yang dibuat dihadapan
Notaris Leolin
Jayayanti, SH, susunan Dewan Komisaris dan Direksi
Perusahaan per tanggal 31 Desember 2011 dan Akta
No 19 tanggal 19 Juni 2010 yang dibuat dihadapan
Notaris Leolin Jayayanti, S.H adalah sebagai berikut:
Based on the Notarial Deed No. 19 dated 22 June
2011 made before Leolin Jayayanti, S.H. the
Company’s Board of Commissioners and Directors
as of December 31, 2011 and based on the Notarial
Deed No. 19 dated June 19, 2010 made before
Leolin Jayayanti, S.H are as follows:
2011
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris Independen
2010
Commissioner
: Soepono
: Verdy Kohar
: Dewa Nyoman Adnyana
6
Elly Soepono
Tan Robert Tanto
Dewa Nyoman Adnyana
Dikdik Sugiharto
: President Commissioner
: Commissioner
: Independent Commissioner
:
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
1. GENERAL (Continued)
UMUM (Lanjutan)
a. Establishment of the Company’s (Continued)
a. Pendirian Perusahaan (Lanjutan)
2011
Dewan Direksi
Presiden Direktur
Direktur
2010
Directors
: Surya Adiwijaya Soepono
: Tan Robert Tanto
: Ir. Wibowo
Surya Adiwijaya Soepono : President Director
Verdy Kohar
: Director
Ir. Wibowo
:
: Dewa Nyoman Adnyana
: Veronica Lukman
: Budi I. Surbakti
Dikdik Sugiharto
Veronica Lukman
Budi I. Surbakti
Audit Committee
Komite Audit
Ketua
Anggota
: Head
: Member
:
Paket remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Dewan
Direksi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masingmasing sebesar Rp 1,97 milyar dan Rp 1,95 milyar.
For the years 2011 and 2010, the total
compensation for the commissioners and
directors of the Company amounted to Rp 1,97
billion and Rp 1,95 billion, respectively.
Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai jumlah
pegawai masing-masing sejumlah 333 dan 255
orang karyawan pada tanggal 31 Desember 2011
dan 2010.
As of December 31, 2011, 2010, the Company
and Its Subsidiary have a total number of 333
and 255 permanent employees, respectively.
b. Public Offering of the Company’s Shares
b. Penawaran Umum Saham Perusahaan
In 1992, the Company conducted an Initial Public
Offering (IPO) of 56 million shares. The shares
offered to public in the IPO were listed on
Indonesia Stock Exchange (IDX) in 1995.
Company also has additional shares through
Limited Public Offering. The shares were also
listed on IDX.
Pada tahun 1992, Perusahaan melakukan
penawaran saham kepada masyarakat sebanyak 56
juta saham. Penawaran saham kepada masyarakat
tersebut telah dicatat di Bursa Efek Indonesia (BEI)
pada tahun 1995, Perusahaan juga melakukan
penambahan jumlah saham terdaftar melalui
Penawaran
Umum
Terbatas.
Saham-saham
tersebut juga telah dicatatkan pada BEI.
c. Subsidiary
c. Entitas Anak
Persentase Kepemilikan /
Jumlah Aset /
Percentage of ownership
Total Asset
Tahun
operasional
komersial /
Entitas Anak /
Subsidiary
Jenis usaha /
Domisili /
Domicile
PT Hotelindo
Murni
Nanggroe Aceh
Darussalam
Nature of
activities
Perhotelan /
Hotel
31
Des / Dec
2011
31
Des / Dec
2010
98.33%
98.33%
7
Start of
commercial
operations
April 2008
31
Des / Dec
2011
31
Des / Dec
2010
41.280.563.753
41.937.713.208
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
Laporan keuangan dan kebijakan akuntansi disusun
Perusahaan dan Entitas Anak dengan menggunakan
prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia yaitu Pernyataan Standard Akuntansi
Indonesia (PSAK), Peraturan Badan Pengawas Pasar
Modal (“BAPEPAM”) dan pedoman penyajian dan
pengungkapan laporan keuangan untuk perusahaan
manufaktur publik sebagaimana yang dirumuskan oleh
BAPEPAM. Kebijakan akuntansi penting ditetapkan
secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan
konsolidasi adalah sebagai berikut:
The accompanying consolidated financial statements
have been prepared in accordance with generally
accepted accounting principles and practices in
Indonesia, which are the Statements of Financial
Accounting Standard (PSAK), Indonesian Capital
Market Supervisory Board (“BAPEPAM”) regulations
and guidelines for financial statements presentation
for manufacturing companies. The significant
accounting principles, which were applied consistently
in the preparation of the consolidated financial
statements, are as follows:
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan
a. Basis of Preparation of Financial Statements
Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan
konsep biaya historis (historical cost), kecuali untuk
persediaan yang dinyatakan berdasarkan nilai
terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi
bersih (the lower of cost or net realizable value) dan
aset tertentu yang dinilai kembali. Laporan
keuangan konsolidasi disusun dengan berdasarkan
konsep akrual (accrual basis), kecuali untuk laporan
arus kas konsolidasi.
The consolidated financial statements have been
prepared using the historical cost concept, except
for inventories, which are stated at the lower of
cost or net realizable value and certain fixed
assets which are revalued. The consolidated
financial statements have been prepared under
accrual basis, except for the consolidated
statements of cash flows.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan
menggunakan
metode
langsung
dengan
mengelompokkan arus kas atas dasar aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang
pelaporan yang digunakan oleh untuk penyusunan
laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah
Indonesia.
The consolidated statements of cash flows are
presented using the direct method and classify of
cash flow into operating, investing and financing
activities. The reporting currency used in the
preparation of the consolidated financial
statements is the Indonesian Rupiah.
b. Principles of Consolidation
b. Prinsip Konsolidasi
The consolidated financial statements include the
financial statements and its Subsidiary wherein the
Company has ownership direct or indirect
ownership interest of more than 50% (Note 1). All
balances
and
significant
inter-company
transactions are eliminated to reflect the financial
position and the results of operations of the
Company and its Subsidiary as one business
entity. Minority interests in net assets of
Subsidiary are presented as “Minority Interests” in
the consolidated balance sheets”.
Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan
keuangan Perusahaan dan Entitas Anak dengan
pemilikan lebih dari 50%, baik langsung maupun
tidak langsung. Semua Saldo dan transaksi antar
perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi
keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan Anak
Perusahaan sebagai satu kesatuan usaha. Porsi
pemilikan pemegang saham minoritas atas aset
bersih Entitas Anak disajikan sebagai “Hak
Minoritas” pada neraca konsolidasi.
8
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
b. Principles of Consolidation (Continued)
b. Prinsip Konsolidasi (Lanjutan)
Non-controling interest in net earning (loss) of
Subsidiary is presented in the consolidated
statements of income as additions to (deductions
from) the consolidated income before minority
interests to arrive at the net profit attributable to
the Company. The losses applicable to the
minority interests in the Subsidiary may exceed
the non-controling interest’ equity in the
Subsidiary. The excess, and any further losses
applicable to the Non-controling interest, are
absorbed by the Company as the major
shareholder and obligations of non-controling
interest in net liabilities is became the obligation of
the Company as the major shareholder except to
the extent that Non-controling interest have
binding obligations to, and are able to make good
of the losses. If the Subsidiary subsequently
reports profits, the major interest holder, in the
case, the Company is allocated all such profits
until the non-controling’s share of losses
previously recognized by the Company has been
offset.
Kepentingan non pengendali atas laba (rugi) bersih
Entitas Anak dalam laporan laba rugi konsolidasi
disajikan sebagai (penambah) pengurang dari laba
bersih konsolidasi sebelum Kepentingan non
pengendali untuk mendapatkan jumlah laba (rugi)
bersih Perusahaan. Kerugian Entitas Anak yang
menjadi bagian dari pemegang saham minoritas
pada suatu Anak Perusahaan dapat melebihi
bagiannya atas ekuitas Entitas Anak tersebut.
Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang
menjadi bagian pemegang saham minoritas,
dibebankan pada Perusahaan sebagai pemegang
saham mayoritas, kecuali terdapat kewajiban yang
mengikat pemegang saham minoritas untuk
menutupi kerugian tersebut dan pemegang saham
minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila
pada tahun selanjutnya Entitas Anak melaporkan
laba tersebut, maka laba tersebut terlebih dahulu
dialokasikan kepada Perusahaan sebagai pemegang
saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian
pemegang saham minoritas yang dibebankan pada
Perusahaan dapat ditutup.
c. Trade Receivables
c. Piutang Usaha
Trade receivables recorded at gross less allowance
for doubtful accounts. The Comp any and the
subsidiary are provided allowance for doubtful
accounts based on a result of the review of the
status of the individual receivable accounts at the
end of the year.
Piutang usaha dibukukan dalam jumlah kotor
dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu. Perusahaan
dan Entitas Anak menetapkan penyisihan piutang
ragu–ragu, berdasarkan penelaahan terhadap
kondisi akun piutang masing-masing pelanggan
pada akhir periode.
d. Transactions with Related Parties
d. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Berelasi
The Company and its subsidiary have transactions
with parties, which are regarded as having special
relationships, as defined under the PSAK No. 7,
“Related Party Disclosures”. All significant
transactions with related parties, whether or not
conducted under terms and conditions similar to
those with third parties, are disclosed in the notes
to the consolidated financial statements.
Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai transaksi
dengan pihak-pihak yang berelasi, sebagaimana
dimaksud dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihakpihak yang Berelasi”. Seluruh transaksi yang
signifikan dengan pihak-pihak yang berelasi, baik
yang dilakukan dengan atau tidak dengan kondisi
dan persyaratan yang sama sebagaimana dilakukan
dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan
atas laporan keuangan konsolidasi.
9
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
e. Inventories
e. Persediaan
Inventories are stated at the lower of cost or net
realizable value. The cost is determined using the
first-in first-out (FIFO) method.
Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara
biaya perolehan dan nilai bersih yang dapat
direalisasikan. Biaya perolehan ditentukan dengan
metode masuk pertama, keluar pertama (first-in,
first-out method).
f. Prepaid Expenses
f. Biaya Dibayar di Muka
Prepaid expenses are charged to operations over the
periods benefited.
Biaya dibayar dimuka dibebankan pada operasi
selama masa manfaat masing-masing.
g. Fixed Assets
g. Aset Tetap
Fixed assets, except land, are stated at cost, less
accumulated depreciation. Depreciation is computed
using the straight-line method based on the
estimated useful lives of the assets as follows:
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya
perolehan
dikurangi
akumulasi
penyusutan.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode
garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat
ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Tahun /
Year
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Alat-alat pengangkutan
Peralatan kantor
20
8 – 20
5
5
Building and improvements
Machinery and equipment
Transportation – equipment
Office equipment
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan
pada operasi pada saat terjadinya; pemugaran dan
penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi.
Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau
yang dijual, biaya perolehan dan akumulasi
penyusutannya di keluarkan dari kelompok aset
tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang
terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi
periode yang bersangkutan.
The cost of repairs and maintenance is charged to
operations as incurred; significant renewals and
betterments are capitalized. When assets are
retired or otherwise disposed of, their costs and the
related accumulated depreciation are removed from
the accounts and any resulting gain or loss is
credited or charged to the consolidated statements
of income of the current operations.
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan
tidak diamortisasi. Biaya-biaya tertentu sehubungan
dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan
tanah, jika ada, ditangguhkan dan disajikan secara
terpisah dari biaya perolehan tanah dalam neraca
konsolidasi.
Beban
ditangguhkan
tersebut
diamortisasi selama periode hak atas tanah atau
umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.
Land is stated at acquisition cost and not
amortized. Specific costs associated with the
acquisition or renewal of land rights if any, are
deferred and presented separately from the cost
of land in consolidated balance sheets. Such
deferred costs are being amortized over the legal
term of the land-rights or economic life of the
land, whichever is shorter.
10
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
g. Fixed Assets (Continued)
g. Aset Tetap (Lanjutan)
Jumlah aset yang dapat dipulihkan kembali
diestimasi, pada saat terdapat kejadian atas
perubahan yang mengindikasikan bahwa nilai
tercatatnya mungkin tidak dapat terpulihkan.
Penurunan nilai aset diakui sebagai rugi pada
laporan laba rugi konsolidasi. Jumlah aset yang
dapat dipulihkan kembali diukur dengan nilai yang
lebih tinggi antara harga jual bersih dan nilai pakai.
The net recoverable amount of an asset is
estimated whenever events or changes in
circumstances indicate that its carrying amount
may not be fully recoverable. Impairment in asset
value is recognized as loss in the consolidated
statements of income. The recoverable amount of
an asset is measured as the higher of the net
selling price or value in use.
Akumulasi biaya yang dikeluarkan untuk aset tetap
dalam pengerjaan atau pemasangan disajikan
sebagai aset dalam penyelesaian sebagai bagian dari
akun aset tetap. Apabila aset tersebut telah selesai
dibangun dan siap digunakan, akumulasi biaya
tersebut dipindahkan ke akun aset tetap
bersangkutan.
The accumulated costs of assets in progress or
under installation are presented as construction in
progress under fixed assets. The construction in
progress are transferred to the respective fixed
assets when construction is completed and the
assets is ready for use.
h. Revenue and Expense Recognition
h. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Revenue is recognized when the products are
delivered to customers and invoices are made.
Expenses are recognized when incurred (accrual
basis).
Pendapatan dari penjualan diakui pada saat
penyerahan barang kepada pelanggan sesuai
dengan syarat-syarat penjualan.
i. Provision for Post-Employment Benefits
i. Penyisihan Imbalan Kerja
The Company and the subsidiary adopted PSAK
No. 24 (Revised 2004), “Employee Benefits”. This
Statement requires the Company and the
subsidiary to provide all employee benefits under
formal and informal plans or agreements, under
legislative requirements or through industry
arrangements, including post-employment benefits,
short-term and other long-term employee benefits,
termination benefits and equity compensation
benefits.
Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004),
“Imbalan Kerja”. Pernyataan ini mewajibkan
Perusahaan dan Entitas Anak mengakui seluruh
imbalan kerja yang diberikan melalui program atau
perjanjian
formal
dan
informal,
peraturan
perundang-undangan atau peraturan industri yang
mencakup imbalan pasca kerja, imbalan kerja
jangka pendek dan jangka panjang lainnya,
pesangon pemutusan hubungan kerja dan imbalan
berbasis ekuitas.
11
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
i. Provision for Post-Employment Benefits (Continued)
i. Penyisihan Imbalan Kerja (Lanjutan)
Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), perhitungan
estimasi kewajiban untuk imbalan kerja karyawan
berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan
menggunakan metode aktuarial “Projected Unit
Kredit”. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui
sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi
keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang
belum diakui pada akhir tahun pelaporan
sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar
diantara 10% dari nilai kini imbalan pasti atau dari
nilai wajar aset program pada tanggal tersebut.
Keuntungan atau kerugian diakui dengan metode
garis Lurus selama rata-rata sisa masa kerja
karyawan yang diharapkan.
Based on PSAK No. 24 (Revised 2004), the
calculation of estimated liability of employee
benefits based on the Law is determined using” the
Projected Unit Credit” actuarial method. Actuarial
gains or losses
are recognized as income or
expense when the net cumulative unrecognized
actuarial gains and losses at the end of the
previous reporting year exceeded the greater than
10% of the present value of the defined benefit
obligations or the fair value of any plan assets at
that date. The gains or losses are recognized on a
straight-line basis over the expected remaining
working lives employees.
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti
di neraca konsolidasi merupakan nilai kini kewajiban
imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan
kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa
lalu belum diakui.
The benefit obligation recognized in the
consolidated balance sheets represents the present
value of the defined benefit obligation, as adjusted
for unrecognized actuarial gains and losses and
unrecognized past service cost.
j. Foreign Currency Transactions and Balances
j. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat
berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi
dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban
moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk
mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal
tersebut dan laba atau rugi kurs yang terjadi dikredit
atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.
Transactions involving foreign currencies are
recorded in amounts at the rates of exchange
prevailing at the time the transactions are made. At
balance sheet date, assets and liabilities
denominated in foreign currencies are adjusted to
reflect the rates of exchange prevailing at that date
and the resulting gains or losses are credited or
charged to current operations.
Kurs utama yang digunakan, berdasarkan kurs
tengah yang diterbitkan Bank Indonesia ada sebagai
berikut (dalam satuan Rupiah)
The main exchange rate used, based on the middle
rates published by Bank Indonesia, are as follows
(full Rupiah):
2011
Dollar Amerika Serika (“USD”)
Euro Eropa (“EUR”)
Singapore Dollar (“SGD”)
2010
9.068
11.738,99
6.974,33
8.991
11.956
6.981
12
United States Dollars (“USD”)
European Euro (“EUR”)
Singapore Dollar (“SGD”)
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
i. Income Tax
k. Pajak Penghasilan
Beban pajak tahun berjalan dihitung berdasarkan
estimasi
pendapatan
kena
pajak
tahun
bersangkutan. Penghasilan atau beban pajak
tangguhan dihitung sesuai dengan PSAK No. 46,
“Akuntansi Pajak Penghasilan”. Metode pajak
penghasilan
tangguhan
diterapkan
untuk
mencerminkan pengaruh pajak atas beda temporer
antara pelaporan komersial dan pajak serta
akumulasi kompensasi rugi fiskal yang diestimasi
dapat dipulihkan.
Current tax expense is determined based on the
estimated taxable income for the year. Deferred
tax benefit or expense is calculated in accordance
with PSAK No. 46,”Accounting for Income Tax”.
The deferred income tax method is applied to
reflect the effects of timing differences between
financial reporting and income tax purposes and
accumulated tax loss carry forward which is
estimated to be fully recoverable.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada
saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau pada saat
keputusan atas keberatan telah ditetapkan jika
Perusahaan dan Entitas Anak mengajukan
keberatan.
Amendments to tax obligation are recorded when a
tax assessment letter is received or, if appealed
against by the Company and the subsidiary when
the result of the appeal is determined.
l. Segment Information
l. Informasi Segmen
The Company and the subsidiary presents segment
information for the purpose of evaluating the
performance of the segments and the allocation of
resources. Segment information is presented
according to the general classification of product as
a business segment and marketing areas as
geographical segment.
Perusahaan dan Entitas Anak menyajikan informasi
segmen untuk tujuan mengevaluasi kinerja segmen
dan alokasi dari sumber daya. Informasi segmen
disajikan berdasarkan produk sebagai segmen
usaha dan area pemasaran sebagai segmen
geografis.
m. Earning Per Share
m. Laba per Saham Dasar
Basic earning per shares is computed by dividing
net income with the weighted-average number of
shares outstanding during period.
Laba bersih per saham dihitung dengan membagi
laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah
saham yang beredar pada periode yang
bersangkutan.
n. Use of estimates
n. Penggunaan Estimasi
The preparation of consolidated financial
statements in conformity with generally accepted
accounting principles requires management to
make estimates and assumptions that affect
amounts reported therein. Due to inherent
uncertainty in making estimates, actual results
reported in the future periods might be based on
amounts that differ from those estimates.
Penyajian laporan keuangan konsolidasi sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
mengharuskan manajemen membuat estimasiestimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi
angka yang disajikan dalam laporan keuangan
konsolidasi. Karena adanya ketidakpastian yang
melekat dalam pembuatan estimasi, hasil aktual
yang disajikan dimasa yang akan datang mungkin
berdasarkan jumlah yang berbeda dengan estimasi
tersebut.
13
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
o. Quasi-Reorganization
o. Kuasi Reorganisasi
Berdasarkan PSAK No 51 (Revisi 2003), “Akuntansi
Kuasi–Reorganisasi”, kuasi –reorganisasi merupakan
prosedur akuntansi yang mengatur perusahaan dan
Entitas Anak merestrukturisasi ekuitasnya dengan
menghilangkan defisit dan menilai kembali seluruh aset
dan kewajibannya, tanpa melalui reorganisasi secara
hukum, dengan nilai wajar, untuk memulai dari awal
yang baik (fresh start), dengan neraca yang
menunjukkan nilai sekarang tanpa dibebani defisit.
Based on PSAK No. 51 (2003 revision), “Accounting
for Quasi - Reorganization”, a quasi-reorganization is
an accounting procedure which will enable the
Company and the subsidiary to restructure its equity
by eliminating any deficit and reappraise all its assets
and liabilities, without going through a legal
reorganization with fair value, from the beginning
(fresh start) with a balance sheet showing the current
values without being burden by any deficit.
Defisit dan selisih penilaian kembali dieliminasi ke
selisih penilaian kembali aset tetap dan akun tambahan
modal disetor. Dalam hal tambahan modal disetor tidak
mencukupi untuk menghapus defisit setelah proses
penilaian kembali aset dan kewajiban dan penilaian
kembali aset tetap, sisa defisit akan dihapus ke modal
saham. Untuk maksud ini modal saham akan
direstrukturisasi lebih dulu dengan menurunkan nilai
nominalnya dan menambahkan jumlah penurunan ini
pada akun tambahan modal disetor.
Deficits and the revaluation difference shall be
eliminated to revaluation increment in fixed assets and
to the additional paid-in capital account. In the event
the additional paid-in capital is not sufficient to
eliminate the deficit after the assets and liabilities
revaluation in assets and liabilities and fixed assets
process, the balance of the deficit shall be eliminated
to the capital stock account. For this purpose the
capital stock shall be restructured first by reducing the
par value and by adding the total reduction to the
additional paid-in capital.
Nilai wajar aset dan kewajiban ditentukan sesuai
dengan nilai pasar. Bila nilai pasar tidak tersedia,
estimasi nilai wajar didasarkan informasi terbaik yang
tersedia. Estimasi nilai wajar dilakukan dengan
mempertimbangkan harga aset sejenis dan teknik
penilaian yang paling sesuai dengan karakteristik aset
dan kewajiban yang bersangkutan, antara lain nilai
sekarang (present value) atau arus kas didiskontokan
(discounted cash flow) dengan mempertimbangkan
tingkat resiko yang dihadapi.
The fair values of assets and liabilities shall be
determined based on market values. If the market
value is not available, the estimated fair value shall be
based on the best information available.
The
estimates of the fair values shall be made by
considering prices of the same type of assets and a
valuation technique must suitable to the characteristic
of the related assets and liabilities, among others, the
present value or discounted cash flow by considering
the level of the related risks.
p. Financial Instruments
p. Instrumen Keuangan
Starting January 1, 2011, the Company and its
Subsidiary adopted SFAS No. 50 (Revised 2006),
“Financial Instruments: Presentation and Disclosure”,
and SFAS No. 55 (Revised 2006), “Financial
Instruments: Recognition and Measurement”. These
revised SFAS, have been applied prospectively. The
transaction costs of those already existing contracts at
thetime these standards were adopted were not
considered in the calculation of effective interest of
such contracts.
Mulai tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas
Anak mengadopsi PSAK No.50 (Revisi 2006),
“Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”,
dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran”. Penerapan PSAK revisi ini
dilakukan secara prospektif. Biaya transaksi atas
kontrak pembiayaan yang sudah terjadi pada saat
standar diterapkan tidak diperhitungkan dalam
perhitungan suku bunga efektif dari kontrak tersebut.
14
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
p. Financial Instruments (Continued)
p. Instrumen Keuangan (Lanjutan)
PSAK No.50 (Revisi 2006), berisi persyaratan penyajian
dari instrumen keuangan dan mengidentifikasikan
informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan
pengungkapan berlaku terhadap klasifikasi instrumen
keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset
keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas;
pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga,
dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan
dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan
saling hapus.
SFAS No. 50 (Revised 2006) contains the
requirements for the presentation of financial
instruments and identifies the information that should
be disclosed. The presentation requirements apply to
the classification of financial instruments, from the
perspective of the issuer, into financial assets,
financial liabilities and equity instruments; the
classification of related interest, dividends, losses and
gains; and the circumstances in which financial assets
and financial liabilities should be offset.
PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain,
informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah,
waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang
suatu entitas yang terkait dengan instrumen keuangan
dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk
instrumen tersebut.
This SFAS requires the disclosure of, among others,
information about factors that affect the amount,
timing and certainty of an entity’s future cash flows
relating to financial instruments and the accounting
policies applied to those instruments.
PSAK No. 55 (Revisi 2006) mengatur prinsip-prinsip
dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan,
kewajiban keuangan dan beberapa kontrak pembelian
atau penjualan item non-keuangan. PSAK ini, antara
lain, menyediakan definisi dan karakteristik derivatif,
kategori instrumen keuangan, pengakuan dan
pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan
hubungan lindung nilai.
SFAS No. 55 (Revised 2006) establishes the principles
for recognizing and measuring financial assets,
financial liabilities and some contracts to buy or sell
non-financial items. This SFAS provides the definitions
and characteristics of derivatives, the categories of
financial instruments, recognition and measurement,
hedge accounting and determination of hedging
relationships, among others.
Aset keuangan
Financial assets
Pengakuan awal dan pengukuran
Initial recognition and measurement
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan
yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi,
pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang
dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia
untuk dijual. Perusahaan dan Entitas Anak menentukan
klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial assets are classified as financial assets at fair
value through profit or loss, loans and receivables,
held-to-maturity
investments,
available-for-sale
financial assets. The Company and its Subsidiary
determine the classification of its financial assets at
initial recognition.
Aset keuangan diakui pada posisi keuangan jika dan
hanya jika Perseroan dan Entitas Anak menjadi salah
satu pihak yang terlibat dalam perjanjian instrumen
keuangan.
Financial assets are recognized on the statements of
financial position when, and only when, the Company
and its Subsidiary becomes a party to the contractual
provisions of the financial instrument.
15
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
p. Financial Instruments (Continued)
p. Instrumen Keuangan (Lanjutan)
Aset keuangan (Lanjutan)
Financial assets (Continued)
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada
nilai wajarnya, ditambah, dalam hal aset keuangan
tidak diukur pada nilai wajar dalam laporan laba rugi,
biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara
langsung dengan perolehan atau penerbitan aset
keuangan tersebut.
When financial assets are recognized initially, they are
measured at fair value, plus, in the case of financial
assets not at fair value through statements of income,
directly attributable transaction costs.
Seluruh pembelian dan penjualan yang lazim pada aset
keuangan diakui atau dihentikan pengakuannya pada
tanggal perdagangan seperti contohnya tanggal pada
saat Perseroan dan Entitas Anak berkomitmen untuk
membeli atau menjual aset. Pembelian atau penjualan
yang lazim adalah pembelian atau penjualan aset
keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam
kurun waktu umumnya ditetapkan dengan peraturan
atau kebiasaan yang berlaku di pasar.
All regular way purchases and sales of financial assets
are recognized or derecognized on the trade date i.e.,
the date that the Company and the subsidiary
commits to purchase or sell the asset. Regular way
purchases or sales are purchases or sales of financial
assets that require delivery of assets within the period
generally established by regulation or convention in
the market place concerned.
Perusahaan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi
aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika
diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali
setiap akhir tahun keuangan.
The Company and Subsidiary determine the
classification of its financial assets after initial
recognition and, where allowed and appropriate, reevaluate this designation at each financial year end
Aset keuangan Perusahaan meliputi kas dan bank dan
piutang usaha. Perusahaan mengklasifikasikan seluruh
aset keuangan mereka sebagai pinjaman yang
diberikan dan piutang.
The Company’s financial assets include cash on hand
and in banks and trade receivables. The Company
classified all their financial assets as loans and
receivables.
a. Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui
laba atau rugi
a. Financial assets at fair value through profit or loss
Financial assets held for trading are classified as
financial assets at fair value through profit or loss.
Financial assets held for trading are derivatives
(including separated embedded derivatives) or
financial assets acquired principally for the purpose
of selling in the near term.
Aset keuangan yang diperdagangkan dikasifikasikan
sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar
melalui laba atau rugi. Aset keuangan yang
diperdagangkan adalah derivatif (termasuk derivatif
melekat yang terpisah) atau aset keuangan yang
dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat.
b. Loans and receivables
b. Pinjaman yang diberikan dan piutang
Financial assets with fixed or determinable
payments that are not quoted in an active market
are classified as loans and receivables.
Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah
ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar
aktif diklasifikasikan sebagai pinjaman yang
diberikan dan piutang.
16
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
p. Financial Instruments (Continued)
p. Instrumen Keuangan (Lanjutan)
Aset keuangan (Lanjutan)
Financial assets (Continued)
c. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo
c. Held-to-maturity investments
Financial assets with fixed or determinable
payments and fixed maturity are classified as
held-tomaturity when the Company and the
subsidiary have the positive intention and ability
to hold the investment to maturity.
Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau
telah ditentukan dan jatuh temponya telah
ditetapkan diklasifikasikan sebagai investasi
dimiliki hingga jatuh tempo ketika Perseroan dan
Entitas Anak mempunyai intensi positif dan
kemampuan untuk memiliki aset keuangan
tersebut hingga jatuh tempo.
d. Available-for-sale financial assets
d. Aset keuangan tersedia untuk dijual
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset
keuangan yang tidak diklasifikasikan dalam
kategori yang lain.
Available-for-sale financial assets are financial
assets that are not classified in any of the other
categories.
Investasi dalam instrumen ekuitas yang nilai
wajarnya tidak dapat diukur secara handal diukur
menggunakan biaya perolehannya dikurangi
dengan rugi penurunan nilai.
Investments in equity instruments whose fair
value cannot be reliably measured are
measured at cost less impairment loss.
Aset keuangan Perusahaan dan Entitas Anak terdiri
dari kas dan setara kas, investasi jangka pendek,
piutang usaha, piutang lain-lain - pihak ketiga dan
pihak
hubungan
istimewa,
investasi
pada
perusahaan asosiasi dan aset yang termasuk dalam
kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.
The Company and Subsidiary’ financial assets
include cash and cash equivalents, short-term
investment, trade receivables, other receivables third parties and related parties, investment in
associated companies and assets which fall under
the loans and receivables category.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset
keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap
atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi
di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada
biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode
suku bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui
pada laporan laba rugi konsolidasian pada saat
pinjaman yang diberikan dan piutang tersebut
dihentikan
pengakuannya
atau
mengalami
penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative financial
assets with fixed or determinable payments that
are not quoted in an active market. Such financial
assets are subsequently measured at amortized
cost using the effective interest method, less
impairment. Gains and losses are recognized in the
consolidated statements of income when the loans
and receivables are derecognized or impaired, as
well as through the amortization process.
17
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
p. Financial Instruments (Continued)
p. Instrumen Keuangan (Lanjutan)
Financial assets (Continued)
Aset keuangan (Lanjutan)
Penghentian pengakuan
Derecognition
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan
(atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset
keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan
sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual atas arus kas
yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;
atau (2) Perseroan dan Entitas Anak memindahkan hak
untuk menerima arus kas yang berasal dari aset
keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk
membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa
penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui
suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu diantara
(a) Perseroan dan Entitas Anak secara substansial
memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas
kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b)
Perseroan dan Entitas Anak secara substansial tidak
memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan
manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut,
namun telah memindahkan pengendalian atas aset
tersebut.
A financial asset (or where applicable, a part of a
financial asset or part of a group of similar financial
assets) is derecognized when: (1) the rights to receive
cash flows from the asset have expired; or (2) the
Company and Subsidiary has transferred its rights to
receive cash flows from the asset or has assumed an
obligation to pay the received cash flows in full without
material delay to a third party under a “passthrough”arrangement; and either (a) the Company
and Subsidiary has transferred substantially all the
risks and rewards of the asset, or (b) the Company
and Subsidiary has neither transferred nor retained
substantially all the risks and rewards of the asset, but
has transferred control of the asset.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of Financial Assets
Pada setiap tanggal neraca, Perusahaan dan Entitas
Anak mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif
bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan
mengalami penurunan nilai.
The Company and Subsidiary assesses at each balance
sheet date whether there is any objective evidence
that a financial asset or a group of financial assets is
impaired.
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang
dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan
dan Entitas Anak terlebih dahulu menentukan bahwa
terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai
secara individual atas aset keuangan yang signifikan
secara individual, atau secara kolektif untuk aset
keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika
Perseroan dan Entitas Anak menentukan tidak terdapat
bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset
keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset
keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset
tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset
keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang
sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut
secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai
secara individual dan untuk itu kerugian penurunan
nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam
penilaian penurunan nilai secara kolektif.
For loans and receivables carried at amortized cost,
the Company and Subsidiary first assesses whether
objective evidence of impairment exists individually for
financial assets that are individually significant, or
collectively for financial assets that are not individually
significant. If the Company and Subsidiary determines
that no objective evidence of impairment exists for an
individually assessed financial asset, whether
significant or not, the asset is included in a group of
financial assets with similar credit risk characteristics
and collectively assessed for impairment. Assets that
are individually assessed for impairment and for which
an impairment loss is, or continues to be, recognized
are not included in a collective assessment of
impairment.
18
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
p. Financial Instruments (Continued)
p. Instrumen Keuangan (Lanjutan)
Aset keuangan (Lanjutan)
Financial assets (Continued)
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan
nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur
sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai
kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk
kerugian kredit di masa mendatang yang belum
terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang
didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif
awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang
diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat
diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap
kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif
yang berlaku.
If there is objective evidence that an impairment loss
has occurred, the amount of the loss is measured as
the difference between the asset’s carrying amount
and the present value of estimated future cash flows
(excluding future expected credit losses that have not
yet been incurred). The present value of the estimated
future cash flows is discounted at the financial asset’s
original effective interest rate. If a loan has a variable
interest rate, the discount rate for measuring
impairment loss is the current effective interest rate.
Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui
penggunaan pos cadangan penurunan nilai dan jumlah
kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi
konsolidasi. Pendapatan bunga selanjutnya diakui
sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya
berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset
keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang
beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak
terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di
masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi
atau dialihkan kepada Perusahaan dan Entitas Anaknya.
Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian
penurunan nilai aset keuangan bertambah atau
berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah
penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai
yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang
dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai.
Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat
dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada laba
atau rugi.
The carrying amount of the financial asset is reduced
through the use of an allowance for impairment
account and the amount of the loss is recognized in
the consolidated statement of income. Interest income
continues to be accrued on the reduced carrying
amount based on the original effective interest rate of
the financial asset. Loans and receivables, together
with the associated allowance, are written off when
there is no realistic prospect of future recovery and all
collateral has been realized or has been transferred to
the Company and its Subsidiary. If, in a subsequent
year, the amount of the estimated impairment loss
increases or decreases because of an event occurring
after the impairment was recognized, the previously
recognized impairment loss is increased or reduced by
adjusting the allowance for impairment account. If a
future write-off is later recovered, the recovery is
recognized in profit or loss.
Kewajiban keuangan
Financial liabilities
Pengakuan awal dan pengukuran
Initial recognition and measurement
Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai kewajiban
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba
atau rugi, kewajiban keuangan pada biaya perolehan
diamortisasi atau derivatif yang telah ditetapkan untuk
tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai.
Perusahaan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi
kewajiban keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities are classified as financial liabilities
at fair value through profit or loss, financial liabilities
measured at amortized cost, or as derivatives
designated as hedging instruments in an effective
hedge, as appropriate. The Company and Subsidiary
determine the classification of their financial liabilities
at initial recognition.
19
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
p. Financial Instruments (Continued)
p. Instrumen Keuangan (Lanjutan)
Kewajiban keuangan (Lanjutan)
Financial liabilities Continued)
Saat pengakuan awal, kewajiban keuangan diukur
pada nilai wajar dan, dalam hal hutang dan
pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at fair
value and, in the case of loans and borrowings,
inclusive of directly attributable transaction costs.
Kewajiban keuangan Perusahaan dan Entitas Anak
terdiri dari hutang usaha, hutang lain-lain, beban
masih harus dibayar, pendapatan diterima di muka,
penyisihan untuk penggantian perabot dan peralatan
hotel dan hutang jangka panjang yang termasuk
dalam kategori kewajiban keuangan pada biaya
perolehan diamortisasi.
The Company and Subsidiary financial liabilities
include trade payables, other payables, accrued
expense, unearned revenues, reserve for
replacement of hotel’s furnitures and equipments
and long-term loans which falls under financial
liabilities measured at amortized cost category.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Setelah pengakuan awal, kewajiban keuangan diukur
pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan
tingkat bunga efektif. Keuntungan dan kerugian
diakui di laporan laba rugi konsolidasian pada saat
pinjaman dan hutang jangka panjang tersebut
dihentikan pengakuannya atau diturunkan nilainya
melalui proses amortisasi.
Subsequent to initial recognition, all financial
liabilities are measured at amortized cost using the
effective interest method. Gains and losses are
recognized in the consolidated statements of
income when the loans and borrowings are
derecognized as well as through the effective
interest method amortization process.
Penghentian pengakuan
Derecognition
Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya
ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak
dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the
obligation under the liability is discharged or
cancelled or has expired.
Ketika kewajiban keuangan awal digantikan dengan
kewajiban keuangan lain dari pemberi pinjaman
yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara
substansial, atau modifikasi secara substansial atas
kewajiban keuangan yang saat ini ada, maka
pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai
penghapusan kewajiban keuangan awal dan
pengakuan kewajiban keuangan baru dan selisih
antara nilai tercatat kewajiban keuangan tersebut
diakui dalam laba atau rugi.
When an existing financial liability is replaced by
another from the same lender on substantially
different terms, or the terms of an existing liability
are substantially modified, such an exchange or
modification is treated as a derecognition of the
original liability and the recognition of a new
liability, and the difference in the respective
carrying amounts is recognized in profit or loss.
20
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
p. Financial Instruments (Continued)
p. Instrumen Keuangan (Lanjutan)
Saling hapus instrumen keuangan
Offseting of financial statements
Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling
hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca
konsolidasi jika, dan hanya jika, terdapat hak yang
berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus
atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan
dan kewajiban keuangan tersebut dan terdapat
intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan
dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan
menyelesaikan kewajibannya secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are offset
and the net amount reported in the consolidated
balance sheet if, and only if, there is a currently
enforceable legal right to offset the recognized
amounts and there is an intention to settle on a net
basis, or to realize the assets and settle the
liabilities simultaneously.
Nilai wajar instrumen keuangan
fair value of financial statements
Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif
diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan
dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang
berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode
pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak
diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan
dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik
penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi
pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’slength market transactions), referensi atas nilai
wajar terkini dari instrumen lain yang secara
substantial sama, analisis arus kas yang didiskonto,
atau model penilaian lainnya.
The fair value of financial instruments that are
actively traded in organized financial markets is
determined by reference to quoted market bid
prices at the close of business at the end of the
reporting period. For financial instruments where
there is no active market, fair value is determined
using valuation techniques. Such techniques may
include using recent arm’s-length market
transaction, reference to the current fair value of
another instrument that is substantially the same,
discounted cash flow analysis, or other valuation
models.
Penghentian pengakuan aset dan kewajiban keuangan
Derecognition of financial assets and liabilities
Aset keuangan
Financial assets
Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian
dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset
keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada
saat: (1) hak untuk menerima arus kas yang berasal
dari aset tersebut telah berakhir; atau (2)
Perusahaan telah mentransfer hak mereka untuk
menerima arus kas yang berasal dari aset atau
berkewajiban untuk membayar arus kas yang
diterima secara penuh tanpa penundaan material
kepada pihak ketiga dalam perjanjian “passthrough”; dan baik (a) Perusahaan telah secara
substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat
dari aset, atau (b) Perusahaan secara substansial
tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko
dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer
kendali atas aset tersebut.
A financial asset (or where applicable, a part of a
financial asset or part of a group of similar financial
assets) is derecognized when: (1) the rights to
receive cash flows from the asset have expired; or
(2) the Company has transferred their rights to
receive cash flows from the asset or have assumed
an obligation to pay the received cash flows in full
without material delay to a third party under a
“pass-through” arrangement; and either (a) the
Company has transferred substantially all the risks
and rewards of the asset, or (b) the Company has
neither transferred nor retained substantially all the
risks and rewards of the asset, but have transferred
control of the asset.
21
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
3. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENT
STANDAR AKUNTANSI BARU
Standar Akuntansi yang relevan yang telah dikeluarkan
oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK)
sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan
Perusahaan adalah sebagai berikut:
Relevant Accounting Standards issued by the Financial
Accounting Standards Board (DSAK) until the
completion date of the financial statements of the
Company are as follows:
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari
2011:
Effective on or after January 1, 2011:
a. PSAK 26 (Revisi 2008) “Biaya Pinjaman”
Menentukan
biaya
Pinjaman
yang
dapat
diatribusikan secara langsung dengan perolehan,
konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian
dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset
tersebut.
a. SFAS 26 (Revised 2008) "Borrowing Costs"
Determining the cost of loans that are directly
attributable to the acquisition, construction or
production of qualifying assets are capitalized as
part of the cost of that asset.
b. PSAK 50 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan:
Penyajian dan Pengungkapan”
Berisi persyaratan penyajian dari instrumen
keuangan dan pengidentifikasian informasi yang
harus diungkapkan.
b. SFAS 50 (Revised 2006) "Financial Instruments:
Presentation and Disclosure"
Contains requirements for the presentation of
financial instruments and identifies the information
that must be disclosed.
c. PSAK 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran”
Mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan
pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan,
dan kontrak pembelian dan penjualan item nonkeuangan.
c. SFAS 55 (Revised 2006) "Financial Instruments:
Recognition and Measurement"
Set the basic principles for recognizing and
measuring financial assets, financial liabilities and
some contracts to buy or sell non-financial items.
Adopsi PSAK di atas tidak menimbulkan perubahan
yang
mendasar
terhadap
kebijakan
akuntansi
perusahaan atau berdampak signifikan terhadap
laporan keuangan perusahaan.
The adoption of the above SFAS has not resulted in a
substantial change to the company's accounting
policies nor any significant impact on corporate
financial statements to date.
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari
2011:
Effective on or after January 1, 2011:
a. PSAK 1 (Revisi 2010) “Penyajian Laporan Keuangan”
a. SFAS 1 (Revised 2010) "Presentation of Financial
Statements"
Setting the foundations for the presentation of
general purpose financial statements (general
purpose financial statements) in order to compare
well with the financial statements of prior periods
and with other entities' financial statements.
Menetapkan dasar-dasar bagi penyajian
laporan keuangan bertujuan umum (general
purpose financial statements) agar dapat
dibandingkan baik dengan laporan keuangan
periode sebelumnya maupun dengan laporan
keuangan entitas lain.
22
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
3. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENT
(Continued)
STANDAR AKUNTANSI BARU (Lanjutan)
b. PSAK 2 (Revisi 2010) “Laporan Arus Kas”
Memberikan pengaturan atas informasi mengenai
perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui
laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas
berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun
pendanaan (financing) selama suatu periode.
b. SFAS 2 (Revised 2010) "Statement of Cash Flows"
Provides information about the arrangement of
historical changes in cash and cash equivalents
through a cash flow statement which classifies cash
flows from operating, investing, and financing
(financing) during a period.
c. PSAK 5 (Revisi 2010) “Segmen Operasi”
Informasi
segmen
diungkapkan
untuk
memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk
mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari
aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan
lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
c. SFAS 5 (Revised 2010) "Operating Segments"
Segment information is disclosed to enable users of
financial statements to evaluate the nature and
financial impact of business activity in which the
entity involved and the economic environment in
which the entity operates.
d. PSAK 25 (Revisi 2010) “Kebijakan Akuntansi,
Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”
Menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan
kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan
akuntansi dan pengungkapan atas perubahan
kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi,
dan koreksi kesalahan.
d. SFAS 25 (Revised 2010) "Accounting Policies,
Changes in Accounting Estimates and Errors"
Determining the criteria for the selection and
changes in accounting policies, together with the
accounting treatment and disclosure of changes in
accounting policies, changes in accounting
estimates, and correction of errors.
e. PSAK 48 (Revisi 2010) “Penurunan Nilai Aset”
Menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan
agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan
dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi
penurunan nilai harus diakui.
e. SFAS 48 (Revised 2010) "Impairment of Assets"
Establish procedures that apply for asset is
recorded does not exceed the recoverable amount,
and if these assets are impaired, an impairment
loss should be recognized.
f. PSAK 57 (Revisi 2010) “Provisi, Liabilitas Kontinjensi,
dan Aset Kontinjensi”
Bertujuan untuk mengatur pengakuan dan
pengukuran
kewajiban
diestimasi,
kewajiban
kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk
memastikan informasi memadai telah diungkapkan
dalam catatan atas laporan keuangan untuk
memungkinkan para pengguna memahami sifat,
waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi
tersebut.
f. SFAS 57 (Revised 2010) "Provision, Contingent
Liabilities and Contingent Assets"
Aiming to regulate the recognition and
measurement of estimated liabilities, contingent
liabilities and contingent assets and to ensure that
adequate information has been disclosed in the
notes to the financial statements to enable users to
understand the nature, timing, and amount
associated with that information.
Perusahaan dan Entitas Anak sedang mengevaluasi dan
belum menentukan dampak dari Standar yang direvisi
tersebut terhadap laporan keuangannya.
The Company and the subsidiary is currently
evaluating and has not determined the impact of the
revised standard on its financial statements.
23
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
4.
4. CASH AND BANKS
KAS DAN BANK
This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
2011
Kas
Rupiah
189.841.129
43.378.519
Cash on hand
Rupiah
Jumlah kas
189.841.129
43.378.519
Total Cash on hand
Bank
Cash in banks
Rupiah
Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Danamon Tbk
Citibank NA
PT Bank Panin Tbk
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Mandiri Tbk (2011: US$
16.562,05 dan 2010:US$
403.422,98)
PT Bank Danamon Tbk
(US$ 685.899,70 : 2011)
Jumlah Saldo di Bank
Jumlah Kas dan Bank
5.
2010
4.034.517.678
1.101.640.173
1.071.394.597
71.083.292
54.908.392
8.173.228.720
1.380.751.750
832.981.650
108.188.977
153.433.155
150.184.649
3.627.176.013
6.219.738.439
-
12.703.467.220
14.275.760.265
12.893.308.349
14.319.138.784
PT Bank Mandiri Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Danamon Tbk
Citibank NA
PT Bank Panin Tbk
United States Dollar
PT Bank Mandiri Tbk (2011: US$
16.562,05 and 2010: US$
403.422,98)
PT Bank Danamon Tbk
(US$ 685.899,70 : 2011)
Total balances in Banks
Total Cash on Hand and Banks
5. TIME DEPOSIT
DEPOSITO BERJANGKA
This account consists of time deposits placed at PT Bank
Mandiri Tbk which was used as a collateral for the
government quotation with PT Perusahaan Listrik Negara
(PLN). The annual interest rate is ranging from 4,0% to
4,5% in 2011.
Akun ini merupakan deposito berjangka yang
ditempatkan pada PT Bank Mandiri Tbk yang digunakan
sebagai jaminan dalam rangka untuk mengikuti tender
pemerintah (PLN). Tingkat suku bunga deposito
berkisar antara 4,0% sampai 4,5% pada tahun 2011.
24
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
6.
PIUTANG USAHA
6. TRADE RECEIVABLES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
2011
Proyek pemerintah
Distributor
Pihak ketiga
Jumlah
Estimasi penurunan nilai piutang
(
2010
3.539.710.443
139.780.651.518
71.788.808.233
Distributors
40.600.885.708
32.298.459.941
Third parties
184.866.423.692
107.626.978.617
1.839.531.630 ) (
183.026.892.062
Jumlah Piutang Usaha–Bersih
1.839.531.630)
105.787.446.987
1 s/d 30 hari
31 s/d 90 hari
> 90 hari
161.753.204.206
10.681.849.594
12.431.369.892
53.622.956.014
26.468.435.632
27.535.586.971
Jumlah
184.866.423.692
107.626.978.617
Jumlah Piutang Usaha–Bersih
Total
Estimated loss of impairment of
account receivable
Total Trade Receivables – Net
b. Based on the aging schedules:
b. Berdasarkan umur (hari) piutang
usaha:
Estimasi penurunan nilai piutang
Government projects
4.484.886.466
(
1.839.531.630 ) (
183.026.892.062
1.839.531.630)
105.787.446.987
1 up to 30 days
31 up to 60 days
> 90 days
Total
Estimated loss of impairment of
account receivable
Total Trade Receivables – Net
Sebagian piutang usaha digunakan sebagai jaminan
atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Danamon
Tbk (lihat Catatan 9).
Some portions of trade receivables are used as a
collateral to bank loans obtained from PT Bank
Danamon Tbk (see Note 9).
Manajemen berpendapat bahwa estimasi penurunan
nilai atas piutang usaha adalah memadai untuk
menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak
tertagihnya piutang usaha tersebut.
Management believes that the estimated impairment of
account is adequate to cover losses on uncollectible
accounts.
25
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
7.
7. INVENTORIES
PERSEDIAAN
This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
2011
Barang dalam proses (Catatan 18)
Bahan baku
Bahan jadi (Catatan 18)
Bahan pembantu
Lain-lain
Jumlah Persediaan-Bersih
8.
2010
4.767.019.968
25.237.423.503
86.309.883.566
212.403.500
170.801.807
4.173.625.103
6.408.958.451
24.464.632.084
172.139.000
138.519.331
116.697.532.344
35.357.873.969
Work in process (Note 18)
Raw materials
Finished goods (Note 18)
Indirect materials
Others
Total Inventories-Net
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, persediaan
telah diasuransikan terhadap resiko kerugian akibat
kebakaran
dan
resiko
lainnya
dengan
nilai
pertanggungan sebesar Rp 20.000.000.000.
As of December 31, 2011 and 2010, the inventories
are covered by insurance against losses from fire and
other risks under blanket policies amounting to
Rp 20.000.000.000.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi
persediaan tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
manajemen berpendapat bahwa penyisihan untuk
persediaan usang tidak diperlukan.
Based on the review of the condition of the inventories
as of December 31, 2011 and 2010, management
believes that there is no need for allowance for
inventory obsolescences.
8. FIXED ASSETS
ASET TETAP
31 Desember 2011
Harga Perolehan
Pemilikan langsung
Tanah
Bangunan
Mesin dan peralatan
Alat-alat pengangkutan
Perabotan kantor
Aset Sewa Guna Usaha
Alat-alat pengangkutan
Jumlah Harga Perolehan
Saldo Awal /
Penambahan/
Reklasifikasi
Pengurangan/
Reklasifikasi
Beginning
Balances
Additions/
Reclassification
Deduction/
Reclassification
144.633.163.000
66.957.240.489
166.333.863.491
4.146.206.574
5.009.330.762
–
19.313.139.089
40.011.919.791
1.266.560.000
-
192.310.000
–
387.272.114.316
60.591.618.880
December 31, 2011
144.633.163.000
86.322.769.238
203.803.838.093
5. 459.077.051
7.243.524.498
At cost
Direct ownership
Land
Buildings
Machinery and equipment
Transportation equipment
Office equipment
192.310.000
-
Lease Assets
Transportation equipment
401.361.316
447.462.371.880
(52.389.660)
2.541.945.189
(46.310.477)
(2.234.193.736)
26
Saldo Akhir/
Ending Balances
Total cost
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
8.
8. FIXED ASSETS
ASET TETAP
31 Desember 2011
Saldo Awal /
Penambahan/
Reklasifikasi
Pengurangan/
Reklasifikasi
Beginning
Balances
Additions/
Reclassification
Deduction/
Reclassification
Saldo Akhir/
Ending Balances
December 31, 2011
Accumulated Depreciation
Direct ownership
Buildings
Machinery and equipment
Transportation equipment
Office equipment
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan
Mesin dan peralatan
Alat-alat pengangkutan
Perabotan kantor
22.694.994.734
123.973.458.283
3.773.913.560
3.753.238.913
3.083.392.622
6.494.482.588
456.834.709
1.369.829.724
(24.618.080)
(980.220.913)
1.628.156.782
(292.932.137)
25.803.005.436
131.448.161.784
2.602.591.487
5.416.000.773
Aset Sewa Guna Usaha
Alat-alat pengangkutan
88.142.083
-
88.142.083
-
Jumlah Akumulasi
Penyusutan
154.283.747.573
11.404.539.643
418.527.735
165.269.759.480
Total Accumulated
Depreciation
Nilai Buku Bersih
232.988.366.743
282.192.612.400
Net Book Value
31 Desember 2010
Harga Perolehan
Pemilikan langsung
Tanah
Bangunan
Mesin dan peralatan
Alat-alat pengangkutan
Perabotan kantor
Aset Sewa Guna Usaha
Alat-alat pengangkutan
Jumlah Harga Perolehan
Saldo Awal /
Penambahan/
Reklasifikasi
Pengurangan/
Reklasifikasi
Beginning
Balances
Additions/
Reclassification
Deduction/
Reclassification
144.633.163.000
62.839.892.896
166.761.180.137
4.212.075.051
4.117.666.046
–
4.117.347.593
–
–
891.664.716
367.752.000
–
382.931.729.130
5.009.012.309
Lease Assets
Transportation equipment
Saldo Akhir/
Ending Balances
December 31, 2010
144.633.163.000
66.957.240.489
166.333.863.491
4.146.206.574
5.009.330.762
At cost
Direct ownership
Land
Buildings
Machinery and equipment
Transportation equipment
Office equipment
175.442.000
192.310.000
Lease Assets
Transportation equipment
668.627.123
387.272.114.316
–
–
427.316.646
65.868.477
–
Total cost
Accumulated Depreciation
Direct ownership
Buildings
Machinery and equipment
Transportation equipment
Office equipment
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan
Mesin dan peralatan
Alat-alat pengangkutan
Perabotan kantor
19.975.753.615
118.780.854.018
3.295.003.596
2.698.176.826
2.719.241.119
5.192.604.265
478.909.964
970.072.651
–
–
–
–
22.694.994.734
123.973.458.283
3.773.913.560
3.753.238.913
Aset Sewa Guna Usaha
Alat-alat pengangkutan
125.054.020
48.077.500
84.989.437
88.142.083
Jumlah Akumulasi
Penyusutan
144.874.842.075
9.408.905.499
84.989.437
154.283.747.573
Total Accumulated
Depreciation
Nilai Buku Bersih
238.056.887.055
232.988.366.743
Net Book Value
Lease Assets
Transportation equipment
Depreciation expenses were allocated to the following:
Biaya penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
2011
2010
Beban pokok penjualan
Beban umum dan administrasi
8.342.546.458
3.061.993.186
6.487.564.742
2.921.340.757
Jumlah Beban Penyusutan
11.404.539.643
9.408.905.499
27
Factory overhead
General and administrative expense
Total Depreciation Expenses
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
8.
8. FIXED ASSETS (Continued)
ASET TETAP (Lanjutan)
As of December 31, 2010 and 2008 fixed assets, except
for land, are covered by insurance against losses from
fire and other risks under blanket policies amounting
Rp 229.753.500.000, which in management’s opinion is
adequate to cover possible losses from such risks.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, aset tetap,
kecuali tanah diasuransikan terhadap risiko kebakaran
dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis
tertentu
dengan
nilai
pertanggungan
sebesar
Rp 229.753.500.000. Manajemen berpendapat bahwa
nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian terhadap resiko-resiko tersebut.
9.
9. BANK LOAN
HUTANG BANK
This account consist of:
Akun ini terdiri dari:
2011
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Citibank, NA
Jumlah Hutang Bank
2010
50.000.000.000
-
29.500.000.000
9.000.000.000
50.000.000.000
38.500.000.000
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Citibank, NA
Total Overdraft
Sesuai dengan akte perjanjian kredit No 17 oleh Notaris
Rismalena Kasri, SH tanggal 19 Juni 2008, perusahaan
memperoleh fasilitas kredit L/C, bank garansi dan
fasilitas Open Account Financing(OAF) dengan jumlah
pokok setinggi-tingginya sebesar Rp 100.000.000.000
dari PT Bank Danamon Indonesia, Tbk dengan jangka
waktu 1 tahun sejak tanggal 19 Juni 2008 dan dapat
diperbaharui. Pinjaman ini digunakan untuk modal kerja
According to the credit agreement No 17 notarial deed
of Rismalena Kasri,SH dated June, 19 2008, company
obtained facilities of L/C, bank guarrantee and Open
Account Financing (OAF) with a maximum amount of
Rp 100.000.000.000 from PT Bank Danamon
Indonesia, Tbk will be due in one year since June 19,
2008 and can be extended. The facilities will be used
for the Company’s working capital.
Berdasarkan
Perjanjian
Perpanjangan
Terhadap
Perjanjian Kredit Nomor 10/PPWK/OTF/CBD/I/2010
tanggal 20 Januari 2010, Perusahaan dan PT Bank
Danamon Tbk telah sepakat untuk menurunkan plafon
fasilitas Open Account Financing (OAF) dari Rp
100.000.000.000 menjadi Rp 50.000.000.000.
Based on the extention of the loan agreement Number
10/PPWK/OTF/CBD/I/2010 dated January 20, 2010,
the Company and PT Bank Danamon Tbk has agreed
to decrease the plafond of Open Account Financing
(OAF) facility from Rp 100.000.000.000 to Rp
50.000.000.000
Mengingat pertumbuhan penjualan Perseroan, maka
berdasarkan Surat dari PT Bank Danamon Tbk
tertanggal 30 September 2011, fasilitas Open Account
Financing (OAF) Perusahaan kembali dinaikkan oleh PT
Bank Danamon Tbk menjadi Rp 95.500.000.000 dengan
tingkat suku bunga dihitung berdasarkan biaya dana
bank +3% dan dibayar pada saat jatuh tempo Promes.
Due to the sales growth of the Company and based on
the letter from PT Bank Danamon Tbk dated
September 30, 2011, PT Bank Danamon Tbk agreed
to increase the plafond of Open Account Financing
(OAF) facility from Rp 50.000.000.000 to Rp
95.500.000.000, in which the interest rate will be
calculated based on the bank’s cost of fund +3% and
will be paid on the due date of the Promes.
28
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
9.
9. BANK LOAN (Continued)
HUTANG BANK (Lanjutan)
Adapun jaminan atas fasilitas Open Account Financing
(OAF) tersebut diatas adalah :
The collaterals for the Open Account Financing (OAF)
facility are as follow:
1. Piutang dagang
2. Mesin- mesin, termasuk mesin RF
3. Persediaan barang; dan
4. Dana perusahaan yang ada di rekening operasional
perusahaan di Bank.
1. Account Receivables;
2. Machineries, include RF Machine;
3. Inventories; and
4.The company’s funds in the company operational
account at Bank.
Pada tanggal 13 Agustus 2008, Entitas Anak
mendapatkan fasilitas cerukan dari PT Bank Panin, Tbk
dengan nilai maksimum sebesar Rp 3.000.000.000.
Pinjaman ini dikenakan bunga antara 12,00% sampai
14,00% per tahun dan dijamin dengan tanah SHGB
no.1 dan 2 serta bangunan hotel diatasnya seluas 7.027
m2 di Jl. Soekarno Hatta no.1 Desa Daroy Kameu, Aceh
Besar, NAD
On August 13, 2008, the subsidiary has obtained
overdraft facility from PT Bank Panin, Tbk., with a
maximum amount of Rp. 3.000.000.000. Interest rate
for this loan between 12,00% until 14,00% per
annum. The loan was collaterized by land area and the
hotel buildings which above of the land area of 7.207
m2 in Jl. Soekarno Hatta no.1 village Daroy Kameu,
Aceh Besar NAD, SGHB no.1 and 2
Pada tanggal 1 November 2010, Entitas Anak telah
melunasi pinjamannya, berdasarkan surat keterangan
dari PT Bank Panin, Tbk, No. 2309/JAP-CPO/EXT/10.
According to the letter from PT Bank Panin Tbk No.
2309/JAP-CPO/EXT/10 dated November 1, 2010, the
subsidiary has settle its debt to PT Bank Panin Tbk.
10. TRADE PAYABLES
10. HUTANG USAHA
This account mainly consist of payables due to the
purchasing of inventories with the details are as
follows:
Akun ini merupakan kewajiban yang timbul terutama
atas pembelian persediaan dengan rincian sebagai
berikut:
2011
2010
Pihak berelasi
PT Sucaco Tbk
PT Setia Pratama Lestari
206.466.920.239
32.979.201.699
94.585.493.053
10.769.488.291
Jumlah
239.446.121.938
105.354.981.344
Jumlah
Jumlah Hutang Usaha
Total
Third parties
Pihak Ketiga
Impor
Lokal
Related parties
PT Sucaco Tbk
PT Setia Pratama Lestari
34.018.665.770
31.875.146.115
2.430.953.091
7.791.937.916
65.893.811.885
10.222.891.007
305.339.933.823
115.577.872.351
29
Import
Local
Total
Total Trade Payables
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
10. TRADE PAYABLES (Continued)
10. HUTANG USAHA (Lanjutan)
The Composition of trade payable
based on currencies are:
Komposisi hutang usaha berdasarkan
jenis mata uang adalah sebagai
berikut:
Rupiah
Dollar
91.545.415.655
213.794.518.168
113.146.919.260
2.430.953.091
Rupiah
Dollar
Jumlah Hutang Usaha
305.339.933.823
115.577.872.351
Total Trade Payables
As of December 31, 2011 and 2010 trade payablesrelated parties represents 63,69% and 62,75% of the
total liabilities, respectively.
Hutang usaha pihak berelasi pada tanggal 31
Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar,
63,69% dan 62,75% dari jumlah kewajiban.
11. TAXATION
11. PERPAJAKAN
a. Taxes payable
a. Hutang Pajak
2011
Perusahaan
Pajak penghasilan:
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 29
Pajak Pertambahan Nilai
2010
76.643.922
13.234.500
473.409.611
47.786.240
611.074.273
a. Taxes payable
a. Hutang Pajak
2011
Entitas Anak
Pajak penghasilan:
Pasal 21
Pajak PHR
573.800.670
3.635.034
303.777.893
1.167.458.040
2.048.671.637
The Company
Income taxes:
Article 21
Article 23
Article 29
Value Added Tax
2010
611.074.273
30
9.592.173
24.783.753
34.375.926
2.083.047.563
Subsidiary
Income taxes:
Article 21
PHR Tax
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
11. TAXATION (Continued)
11. PERPAJAKAN (Lanjutan)
b. Income Taxes Expenses
b. Beban Pajak Penghasilan
A reconciliation between income before tax expenses as
shown in the statements of income and estimated
taxable income for the years ended December 31, 2011
and 2010 are as follows:
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak
penghasilan sesuai dengan laporan aktivitas dari
taksiran laba kena pajak untuk tahun-tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
adalah sebagai berikut:
2011
Laba (rugi) konsolidasian sebelum
pajak penghasilan
Laba sebelum beban pajak dan Entitas
Anak (setelah eliminasi)
25.452.216.803
(
Laba sebelum pajak Perusahaan
Beda Temporer:
Penyisihan imbalan kerja
Amortisasi beban tangguhan
Penyusutan dan amortisasi
Jumlah Beda Temporer
Beda tetap:
Representasi dan hiburan
Sumbangan
Beban gaji
Bagian rugi Entitas Anak
Lain-lain
Jumlah Beda Tetap
2010
2.211.423.093
Income (Loss) before income tax as
shown in statements of income
Income before tax expense subsidiary
(after elimination)
8.038.775.659
Income before tax expense of the company
5.827.352.566
335.177.081 )
25.117.039.722
(
837.682.344)
79.709.412
521.089.941
469.676.854
79.709.412
466.119.401
(
236.882.991)
1.015.505.667
(
756.723.442
38.356.387
907.928.711)
191.486.573
158.105.970
12.215.857
–
99.346.500
(
112.848.882)
461.154.900
Timing Differences:
Provision for employee benefits
Amortization of deferred charges
Depreciation and amortization
Total Timing Differences
Permanent Differences:
Representation and entertainment
Donation
Salary charges
Loss charges of subsidiary
Others
Total Permanent Differences
Taksiran Kena Pajak
24.767.307.849
9.515.436.226
Estimated Taxable Income
Laba kena pajak – pembulatan
Taksiran pajak penghasilan
Pajak penghasilan dibayar dimuka
Induk perusahaan
24.767.308.000
6.191.827.000
9.515.436.000
2.378.859.000
Taxable Income – rounded
Estimated income tax
Prepayments of income tax Parent
Company
5.718.417.389) (
2.075.081.107)
Taksiran hutang pajak penghasilan
Induk perusahaan
473.409.611
303.777.893
Estimated income tax Parent Company
Taksiran hutang pajak penghasilan
konsolidasi
473.409.611
303.777.893
Estimated income tax consolidated
(
31
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
11. TAXATION (Continued)
11. PERPAJAKAN (Lanjutan)
c. Deferred Taxes
c. Beban Pajak Tangguhan
Details of assets and deferred tax liabilities
company and the subsidiary are as follows:
Rincian dari aset dan (kewajiban) pajak tangguhan
Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai
berikut:
2011
Perhitungan aset (kewajiban) pajak
tangguhan adalah sebagai berikut:
Saldo awal aset (kewajiban) pajak
tangguhan
Aset tetap
Beban ditangguhkan
Kewajiban Imbalan Kerja
Akumulasi rugi Entitas Anak
Kewajiban Pajak Tangguhan
(
2010
9.977.706.878 ) (
130.272.485
19.927.353
209.420.586)
198.206.427)
10.414.799.578)
–
319.673.487
117.419.213
–
( 10.235.134.053) (
9.977.706.878)
(
(
This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
2011
Jumlah Biaya Yang Masih Harus Dibayar
Deferred Tax Liabilities
12. ACCRUED EXPENSES
12. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
Bunga pinjaman
THR dan bonus
Biaya operasional hotel
Deviden
Renovasi gedung
Astek / Jamsostek
Jasa profesional
Lain-lain
The computation on deferred tax
assets (liabilities) are as follows:
Beginning balance of deferred tax
assets (liabilities)
Fixed assets
Deferred charges
Employee benefits liabilities
Accumulated loss of subsidiary
2010
7.808.561.325
1.008.101.500
882.586.750
736.162.844
577.500.002
277.773.640
144.300.000
1.424.373.848
537.483.494
665.000.000
210.507.603
63.300.000
175.601.639
Interest expenses
THR allowances and bonus
Hotel operational expenses
Dividend
Building renovation
Astek / Jamsostek
Profesional services
Others
12.859.359.909
1.651.892.736
Total Accrued Expenses
32
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
13. ADVANCES FROM CUSTOMERS
13. UANG MUKA PELANGGAN
This account consists of advances from the Customers
of the Company which are as follows:
Akun ini merupakan uang muka atas pembelian
distributor kepada pihak Perusahaan dengan rincian
sebagai berikut:
2011
PT Cakra Lima
PT Sinar Baru Tetap Agung
PT PLN Pikitring JBN
PT Buana Global Mandiri
PT Pradipta Naya Griwa
PT Sentratek Metalindo
PT Borneo Maju Jaya
PT Sinar Baru Medan
CV Merapi
PT Mesindo Agung Nusantara
PT Semarang Sumber Sejahtera
Lain-lain (dibawah Rp. 200 Juta)
Jumlah Uang Muka Penjualan
2010
4.396.730.063
4.350.665.320
2.839.922.530
755.073.000
664.649.437
536.118.652
416.786.302
374.030.531
319.500.000
301.349.535
94.709.517
1.063.331.818
116.506.918
332.881.944
2.839.911.530
755.073.000
–
–
–
–
235.565.250
462.409.880
16.112.866.705
4.742.348.522
PT Cakra Lima
PT Sinar Baru Tetap Agung
PT PLN Pikitring JBN
PT Buana Global Mandiri
PT Pradipta Naya Griwa
PT Sentratek Metalindo
PT Borneo Maju Jaya
PT Sinar Baru Medan
CV Merapi
PT Mesindo Agung Nusantara
PT Semarang Sumber Sejahtera
Others (below Rp 100 Million)
Total Advances From Customers
14. LONG TERM LOANS
14. PINJAMAN JANGKA PANJANG
This account consists of:
Pinjaman jangka panjang terdiri dari:
2011
2010
Pokok pinjaman
-
Pelunasan Hutang Bank
-
Jumlah Pinjaman jangka Panjang
-
(
10.400.000.000
Principal outstanding Loans
10.400.000.000)
Bank Loan settlement
–
Total Long Term Loans
Pada
tanggal 13
Agustus 2008, Entitas Anak
mendapatkan fasilitas pinjaman dari PT Bank
Panin Tbk dengan
nilai nominal pinjaman sebesar
Rp 14.000.000.000 untuk masa pembayaran sampai
dengan 13 Februari 2013. Pinjaman tersebut dikenakan
bunga sebesar 12,5% pertahun dan dijamin dengan
tanah seluas 4.504 m2 dan bangunan hotel diatasnya
seluas 7.027 m2 di Jl.Soekarno Hatta No.1 desa Daroy
Kameu, Aceh Besar NAD, SHGB No.1 dan 2.
0n August 13, 2008, the subsidiary has obtained loans
facility from PT Panin Bank Tbk with amount of
Rp 14.000.000.000, until 13 February 2013. Interest
rate for this loan is 12,50% per annum. The loan was
collaterized by land area and the hotel buildings which
above of the land area of 7.027 m2 in Jl. Soekarno
Hatta No. 1 village Daroy Kameu, Aceh Besar NAD,
SHGB No. 1 an 2.
Pada tanggal 1 November 2010, Entitas Anak telah
melunasi pinjamannya, berdasarkan surat keterangan dari
PT Bank Panin Tbk, No. 2309/JAP-CPO/EXT/10.
According to the letter from PT Bank Panin Tbk No.
2309/JAP-CPO/EXT/10 dated November 1, 2010, the
subsidiary has settled its debt to PT Bank Panin Tbk.
33
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
14. LONG TERM LOANS (Continued)
14. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
Perusahaan dan Entitas Anak telah melakukan
penitipan/pembayaran pokok kewajiban (konsinyasi)
kepada BPPN sebesar Rp. 1.518.727.000 kepada
Pengadilan Negeri Jakarta sesuai dengan penetapan
Consignate No. 02/2008 Con/PN JKT.PST tanggal 18
September 2008 dalam rangka penyelesaian hutang
perusahaan dan Entitas Anak kepada BPPN
In connection with the settlement of the company and
the subsidiary’s debt to BPPN/IBRA the company and
the subsidiary has been consignated the payment of
the debt to BPPN/IBRA for amount of Rp.
1.518.727.000 to the central Distict Jakarta Court as
stated
Penetapan
Consignate
No.
02/2008
con/PN.JKT.PST dated September 18, 2008.
Berdasarkan Surat dari Kementerian Keuangan Republik
Indonesia Nomor S-466/KN.4/2011 tertanggal 22
Februari 2011, mengingat tugas BPPN telah berakhir
dan/atau BPPN telah dibubarkan, maka hutang
Perseroan kepada BPPN telah dialihkan kepada
Kementerian Keuangan Republik Indonesia dan dikelola
oleh Menteri Keuangan.
Based on the letter from the Ministry of Finance of the
Republic of Indonesia Number S-466/KN.4/2011
dated February 22, 2011, since the BPPN/IBRA has
been liquidated, then
the Company’s debt to
BPPN/IBRA has been transferred to the Ministry of
Finance of the Republic of Indonesia and managed by
the Minister of Finance.
15. CAPITAL STOCK
15. MODAL SAHAM
2011
Jumlah saham
ditempatkan dan
disetor penuh /
Pemegang saham
Saham Seri A
Masyarakat (masing-masing
dengan kepemilikan kurang
dari 5%)
Number of shares
Subscribed and
Fully Paid
Persentase
kepemilikan/
Percentage
of Ownership
Jumlah/
(%)
Amount
Stockholders
A Series shares
Public (each of ownership is
less than 5%)
56.000.000
5
53.928.000.000
56.000.000
5
53.928.000.000
216.899.500
200.000.000
180.000.000
100.000.000
100.000.000
71.765.200
70.000.000
69.882.400
19,37
17,86
16,07
8,93
8,93
6,41
6,25
6,24
32.101.126.000
29.600.000.000
26.640.000.000
14.800.000.000
14.800.000.000
10.621.249.600
10.360.000.000
10.342.595.200
55.452.900
4,95
8.207.029.200
Jumlah Saham Seri B
1.064.000.000
95.00
157.472.000.000
Total B Series Shares
Jumlah Saham Seri A dan B
1.120.000.000
100.00
211.400.000.000
Total A and B Series Shares
Jumlah Saham Seri A
Saham Seri B
PT Erdikha Elit
Alpha Capital Agents Ltd
Pacific Elit Group Limited
PT Sibalec
Erwin Suryo Raharjo
Surya Adiwijaya S.
PT Tutulan Sukma
BPPN*
Masyarakat (masing-masing
dengan kepemilikan kurang
dari 5%)
Total A Series Shares
B Series shares
34
PT Erdikha Elit
Alpha Capital Agents Ltd
Pacific Elit Group Limited
PT Sibalec
Erwin Suryo Raharjo
Surya Adiwijaya S.
PT Tutulan Sukma
BPPN*
Public (each of ownership is
less than 5%)
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
15. CAPITAL STOCK (Continued)
15. MODAL SAHAM (Lanjutan)
2010
Jumlah saham
ditempatkan dan
disetor penuh /
Pemegang saham
Saham Seri A
Masyarakat (masing-masing
dengan kepemilikan kurang
dari 5%)
Number of shares
Subscribed and
Fully Paid
Persentase
kepemilikan/
Percentage
of Ownership
Jumlah/
(%)
Amount
Stockholders
A Series shares
Public (each of ownership is
less than 5%)
56.000.000
5
53.928.000.000
56.000.000
5
53.928.000.000
226.934.000
200.000.000
180.000.000
100.000.000
100.000.000
71.765.200
70.000.000
69.882.400
20,26
17,85
16,07
8,92
8,92
6,40
6,25
6,24
33.686.232.000
29.600.000.000
26.640.000.000
14.800.000.000
14.800.000.000
10.621.249.600
10.360.000.000
10.342.595.200
45.418.400
4,10
6.721.923.200
Jumlah Saham Seri B
1.064.000.000
95,00
157.472.000.000
Total B Series Shares
Jumlah Saham Seri A dan B
1.120.000.000
100,00
211.400.000.000
Total A and B Series Shares
Jumlah Saham Seri A
Saham Seri B
PT Erdikha Elit
Alpha Capital Agents Ltd
Pacific Elit Group Limited
PT Sibalec
Erwin Suryo Raharjo
Surya Adiwijaya S
PT Tutulan Sukma
BPPN*
Masyarakat (masing-masing
dengan kepemilikan kurang
dari 5%)
*)
*)
Merupakan bagian dari hutang sindikasi Perusahaan, sehubungan
dengan restrukturisasi yang dilakukan oleh Perusahaan tahun 2001.
Di mana saat ini pengelolaan saham Perusahaan milik BPPN telah
dialihkan kepada Kementerian Keuangan Republik Indonesia
sebagaimana dalam surat yang disampaikan kepada Perusahaan dari
Kementerian Keuangan Republik Indonesia No. S-466/KN.4/2011
tanggal 22 Februari 2011.
Total A Series Shares
B Series shares
PT Erdikha Elit
Alpha Capital Agents Ltd
Pacific Elit Group Limited
Elly Supono
Erwin Suryo Raharjo
Surya Adiwijaya S
PT Tutulan Sukma
BPPN*
Public (each of ownership is
less than 5%)
The shareholding of BPPN/IBRA in the Company was the result of
the debt restructuring of the Company in the year 2001, based on
the letter from Ministry of Finance of Republic of Indonesia No.S466/KN.4/2011 dated February 22, 2011, the shareholding of
BPPN/IBRA in the Company was taken over by the Ministry of
Finance of Republic Indonesia.
On May 31, 2007, the Company and the subsidiary
implemented the quasi-reorganization. The impact of
the reorganization was by reducing the capital stock,
subscribed and paid-in capital and decreasing the par
value per share after eliminating the differences from
valuation of assets and liabilities, revaluation increment
in of fixed assets is amounting to Rp 52.610 million
added with differences from valuation of assets and
liabilities Rp 85.425 million and capital surplus of Rp
147.926 million is not sufficient to eliminate the deficit
of amount Rp 326.588 million.
Pada tanggal 31 Mei 2007, Perusahaan dan Entitas
Anak melakukan kuasi-reorganisasi, dimana dampak
dari kuasi-reorganisasi ini adalah pengurangan modal
dasar, modal ditempatkan dan disetor penuh dan
penurunan nilai nominal saham setelah eliminasi dari
selisih penilaian aktiva dan kewajiban, selisih penilaian
kembali aktiva tetap Rp 52.610 Juta digabung dengan
selisih penilaian kembali aset tetap Rp 85.425 Juta dan
Agio saham sebesar Rp 147.926 Juta belum cukup
untuk menutupi jumlah defisit sebesar Rp 326.588 Juta.
35
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
16. PREMIUM ON CAPITAL STOCK
16. AGIO SAHAM
Akun ini merupakan agio saham berasal dari penawaran
perdana yang dilakukan pada tahun 1992 sebesar
Rp 1.500.000.000, ditambah perbedaan harga
pelaksanaan konversi hutang dengan nominal saham
sebesar
Rp
146.426.154.196,
sebagai
akibat
kesepakatan restrukturisasi pada tahun 2001.
The premium on capital stock come from initial public
offering in 1992 amounting to Rp 1.500.000.000, plus
the difference of the realization price on the debt
conversion
with
par
value
amounting
to
Rp 14.426.154.196, as a result from the restructuring
in 2001.
Pada tanggal 31 Mei 2007, agio saham ini dieliminasi ke
akun selisih penilaian aset dan kewajiban yang
digunakan untuk menghapus defisit pada tanggal 31
Mei 2007 dalam hubungannya dengan kuasireorganisasi (lihat Catatan 2o dan 24).
As of May 31, 2007, premium on capital stock is
eliminated to difference in valuation of assets and
liabilities to eliminate a deficit as of May 31, 2007 in
connection with a quasi-reorganization (see Notes 2o
and 24).
Pada tanggal 31 Mei 2007, agio saham ini dieliminasi ke
akun selisih penilaian aset dan kewajiban yang
digunakan untuk menghapus defisit pada tanggal 31
Mei 2007 dalam hubungannya dengan kuasireorganisasi (lihat Catatan 2o dan 24).
As of May 31, 2007, premium on capital stock is
eliminated to difference in valuation of assets and
liabilities to eliminate a deficit as of May 31, 2007 in
connection with a quasi-reorganization (see Notes 2o
and 24).
17. NET SALES
17. PENJUALAN BERSIH
The details of net sales are as follows:
Rincian pendapatan bersih Perusahaan adalah sebagai
berikut:
2011
2010
Kabel listrik
Kabel telepon
Pendapatan jasa hotel
812.041.395.470
43.190.139.769
9.521.064.857
507.032.841.053
28.024.409.919
7.560.925.002
Electricity cables
Telecommunication cables
Hotel service incomes
Jumlah Pendapatan – Bersih
864.752.600.095
542.618.175.974
Total Net Sales
The details of customer from whom purchases
exceeded 10% from net sales are as follows:
Rincian penjualan melebihi 10% dari penjualan bersih
adalah sebagai berikut:
Jumlah/
Pelanggan
PT Cakra Lima
PT Sinar Baru Tetap Agung
PT Perusahaan Listrik
Negara
Jumlah
Amount
2011
Persentase dari
penjualan/
Percentage
from sales (%)
254.520.089.622
222.055.749.565
29,43
25,68
Jumlah/
Amount
2010
Persentase dari
penjualan /
Percentage
from sales (%)
168.858.003.736
157.486.210.928
156.888.946.851
18,14
-
633.464.786.038
73,25
326.344.214.664
36
31,12
29,02
60.14
Customers
PT Cakra Lima
PT Sinar Baru Tetap Agung
PT Perusahaan Listrik
Negara
Total
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
18. COST OF GOOD SOLD
18. BEBAN POKOK PENJUALAN
Rincian beban
berikut:
pokok
penjualan
adalah
Bahan baku yang digunakan
Tenaga kerja langsung
Beban pabrikasi
Pemakaian bahan haspel
Listrik, solar dan air
Perbaikan dan pemeliharaan
Penyusutan
Keperluan Hotel
Perlengkapan pabrik
Pengangkutan
Bahan pembantu
Representasi
Bahan penutupan dan
pengecatan haspel
Beban pengujian
Barang Cetakan
Lain-lain
Jumlah beban pabrikasi
Jumlah beban produksi
Barang dalam proses
Pada awal periode (Catatan 7)
Pada akhir periode (Catatan 7)
(
The details of cost of good sold are as follows:
sebagai
2011
2010
590.198.598.945
7.842.790.548
374.737.636.976
6.145.807.568
10.041.324.750
5.501.378.536
5.128.940.375
8.342.546.458
2.540.057.312
1.927.566.376
1.654.188.117
959.654.059
260.735.850
6.776.204.500
4.280.933.003
3.802.387.847
6.487.564.742
2.868.330.534
747.892.642
587.306.871
554.448.397
242.375.000
Raw material used
Direct labor
Factory overhead
Haspel Material
Electricity. fuel and water
Repairs and maintenance
Depreciation
Hotel supplies and materials
Factory equipment
Freight
Indirect materials
Representation
183.636.300
337.446.500
108.257.613
58.505.543
159.981.650
142.235.050
15.843.500
15.837.554
Shutting and paint of haspel
Try out expense
Printing
Others
37.044.237.789
26.681.341.290
2011
2010
635.085.627.282
407.564.785.834
4.173.625.103
4.767.019.968) (
9.311.545.634
4.173.625.103)
Total Factory Overhead
Total Manufacturing Cost
Work in process
At beginning of period (Note 7)
At end of period (Note 7)
Beban Pokok Produksi
634.492.232.417
412.702.706.365
Cost of Goods Manufactured
Beban Pokok Produksi
634.492.232.417
412.702.706.365
Cost of Goods Manufactured
Barang jadi
Pada awal periode (Catatan 7)
Pembelian
Pada akhir periode (Catatan 7)
Jumlah Beban Pokok Penjualan
24.464.632.084
221.680.926.160
( 86.309.883.566 ) (
794.327.907.095
29.560.618.911
93.282.048.275
24.464.632.084)
511.080.741.467
Finished goods
At beginning of period (Note 7)
Purchases
At end of period (Note 7)
Total Cost of Goods Sold
The suppliers which represent more than 10% of total
purchases consist of the following:
Rincian pembelian yang melebihi 10% dari pembelian
bersih adalah sebagai berikut:
37
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
18. COST OF GOOD SOLD (Continued)
18. BEBAN POKOK PENJUALAN (Lanjutan)
2011
Persentase dari
beban pokok
penjualan/
Percentage
from cost of
good sold (%)
Jumlah/
649.898.440.518
69,25
477.001.577.340
93,33
PT Sucaco Tbk.
649.898.440.518
69,25
477.001.577.340
93,33
Total
Jumlah/
Pelanggan
PT Sucaco Tbk.
Jumlah
2010
Persentase dari
beban pokok
penjualan/
Percentage
from cost of
good sold (%)
Amount
Amount
19. SALES AND GENERAL EXPENSES
19. BEBAN PENJUALAN DAN UMUM
The details of sales expenses are as follows:
Rincian beban penjualan adalah sebagai berikut:
2011
Pengangkutan
Publikasi dan pemasaran
Gaji, upah dan kesejahteraan
karyawan
Perjalanan dinas
Representasi
Lain-lain
Jumlah Beban Penjualan dan
Pemasaran
2010
3.075.768.964
2.474.218.508
2.003.967.492
1.115.053.163
794.846.172
176.658.110
90.713.132
1.488.365.935
520.894.861
285.805.977
39.691.526
1.723.000
8.100.570.821
3.967.136.019
Traveling
Representation
Others
The details of general expenses are
as follows:
2011
Jumlah Beban Umum dan
Administrasi
Loading and unloading
Publication and Marketing
Salaries. wages and employees welfares
Total Sales and Marketing Expenses
Rincian beban umum adalah sebagai
berikut:
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan
Penyusutan
Honorarium tenaga ahli
Perjalanan dinas
Sumbangan dan iuran
Perbaikan dan pemeliharaan
Pajak bumi dan bangunan
Asuransi
Perlengkapan kantor/komputer
Representasi
Telepon, teleks dan fax
Administrasi saham
Kebersihan
Publikasi
Bahan bakar
Lain-lain
Customers
2010
8.683.922.249
3.061.993.186
1.222.667.850
824.235.270
800.517.139
567.381.866
478.830.186
465.408.608
458.344.476
345.503.895
236.303.510
123.000.000
47.248.600
27.407.900
8.000.810
271.267.136
9.115.950.448
2.921.340.757
295.056.123
265.479.884
187.499.878
858.882.614
466.288.512
118.328.259
136.962.554
191.486.573
230.106.804
113.000.000
–
120.908.157
44.499.331
428.871.257
17.622.032.681
15.494.661.151
38
Salaries. wages and employees welfares
Depreciation
Professional fees
Traveling
Donation and contribution
Repairs and maintenance
Land and building tax
Insurance
Office/computer equipment
Representation
Telephone. telex and facsimile
Administration of shares
Cleaning
Publication
Fuel
Others
Total General and Administration
Expenses
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
20. INTEREST EXPENSES
20. BEBAN BUNGA
This account represent intereset expenses on the
loan, for the period January 1 up to December 31,
2011 and 2010 amounting respectively Rp
12.728.620.771 and
Rp 6.478.250.457
Akun ini merupakan beban bunga terhadap pinjaman,
untuk periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember
2011 dan 2010, masing-masing sebesar Rp
12.728.620.772 dan Rp 6.478.250.457
21. EMPLOYEE BENEFITS
21. IMBALAN KERJA
Perusahaan dan entitas anak menghitung dan
membukukan estimasi manfaat karyawan untuk
seluruh karyawannya sesuai dengan Undang – Undang
No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan dan
Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.150/2000 (Kep150) tentang penyelesaian pemutusan hubungan kerja
dan penetapan uang pesangon, uang penghargaan
masa kerja dan ganti kerugian di Perusahaan. Jumlah
karyawan yang berhak memperoleh manfaat tersebut
adalah sebanyak 255 dan 243 karyawan masingmasing pada periode yang berakhir 31 Desember 2011
dan 2010.
The Company and its subsidiary computed and
recorded provision for employee benefits for all their
employee as outline in Law No.13 year 2003 about
“Labor” and Decree of Ministry of Manpower
No.150/2000 (Kep-150) regarding the Settlement of
work dismissed and determination of separation,
appreciation and compensation payments in
Companies. Total employees who are qualified for the
benefits are 255 and 243 for period ended December
31, 2011 and 2010.
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan
biaya manfaat pekerja oleh PT Binaputera Jaga
Hikmah, aktuaris independen, adalah sebagai berikut:
Perusahaan menghitung dan membukukan estimasi
manfaat karyawan untuk seluruh karyawannya sesuai
dengan Undang – Undang No. 13 tahun 2003 tentang
ketenagakerjaan dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja
No.150/2000
(Kep-150)
tentang
penyelesaian
pemutusan hubungan kerja dan penetapan uang
pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti
kerugian di Perusahaan. Jumlah karyawan yang berhak
memperoleh manfaat tersebut adalah sebanyak 255
dan 243 karyawan masing-masing pada periode yang
berakhir 31 Desember 2011 dan 2010.
The principal assumptions used to determine the
employee benefits cost by PT Binaputera Jaga Hikmah,
independent actuarial, are as follows:
The Company computed and recorded provision for
employee benefits for all their employee as outline in
Law No.13 year 2003 about “Labor” and Decree of
Ministry of Manpower No.150/2000 (Kep-150)
regarding the Settlement of work dismissed and
determination of separation, appreciation and
compensation payments in Companies. Total
employees who are qualified for the benefits are 255
and 243 for period ended December 31, 2011 and
2010.
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan
biaya manfaat pekerja oleh PT Binaputera Jaga
Hikmah, aktuaris independen, adalah sebagai berikut :
The principal assumptions used to determine the
employee benefits cost by PT Binaputera Jaga
Hikmah, independent actuarial, are as follows:
39
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
21. EMPLOYEE BENEFITS (Employee Benefits)
21. IMBALAN KERJA (Lanjutan)
Tingkat diskonto
Tingkat kenaikan gaji tahunan
Tabel mortalitas
Usia pensiun
2011
2010
10,00%
9,00%
TMI II 1999
55 tahun
10,00%
9,00%
TMI II 1999
55 tahun
Movement of plan liabilities is as follows:
Mutasi kewajiban program adalah sebagai berikut:
2011
Saldo awal tahun
Beban imbalan kerja
Pembayaran manfaat
Saldo Akhir Tahun
(
(
2010
3.048.825.085
378.982.344)
64.038.046) (
2.605.804.695
Beginning balance
Employee benefits expense
Contribution
2.173.785.431
928.376.854
53.337.200)
Ending Balance
3.048.825.085
22. EARNING PER SHARE
22. LABA PER SAHAM DASAR
Basic earning par shares is computed by dividing net
income with the weighted average number of
outstanding shares during the period.
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi
laba bersih untuk para pemegang saham dengan ratarata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada
periode bersangkutan.
2011
Laba usaha
Laba bersih
Saham dasar
Discount rate
Annual salary increases
Mortality rate
Retirement age
2010
44.702.089.498
18.984.433.470
12.075.637.337
3.921.611.855
56.000.000
1.064.000.000
56.000.000
1.064.000.000
1.120.000.000
1.120.000.000
Laba usaha per saham dasar
40
11
Laba bersih per saham dasar
17
3
Jumlah rata-rata tertimbang saham seri A
Jumlah rata-rata tertimbang saham seri B
Rata-rata tertimbang jumlah
saham yang beredar
40
Income from operations
Net income
Basic shares
Total weight average A series shares
Total weight average B series shares
Weighted average shares
outstanding
Income from operations per shares – basic
Net income per share – basic
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
23. AGREEMENT WITH THIRD PARTIES
23. PERJANJIAN DENGAN PIHAK KETIGA
1.
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1.
Pada tanggal 7 June 2011, perusahaan dan Entitas
Anak melakukan perjanjian (perikatan) dengan
pihak ketiga, Rosendahl Maschinen G.m.b.H yang
berkedudukan di Austria, untuk membeli Insulation
line for physically foamed cables RK-C dan RF
Corrugation line RK-W and Technology transfer.
On 7 June 2011, the company and the
subsidiary entered into an agreement
(engagement) with third parties, Rosendahl
Maschinen G.m.b.H based in Austria, to buy
Insulation line for cables physically foamed RKC and RF Corrugation line RK-W and
Technology transfer.
24. FINANCIAL INSTRUMENTS
24. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN
The table below presents the comparison of the carrying
value and fair value of financial instruments The
Company and its Subsidiary are recorded in the
consolidated financial statements at 31 December 2011:
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai
tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan
Perusahaan dan Entitas Anak yang tercatat dalam
laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31
Desember 2011:
Nilai Tercatat/
Nilai Wajar/
Carrying Value
Fair Value
Financial aset
Aset keuangan
Kas dan bank
Deposito berjangka
Piutang usaha – bersih
Piutang lain-lain
Jumlah
12.893.308.349
2.100.000.000
183.026.892.062
1.769.370.485
199.789.570.896
41
12.893.308.349
2.100.000.000
183.026.892.062
1.769.370.485
199.789.570.896
Cash on hand and in banks
Time deposits
Trade receivables – net
Other receivables
Total
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
24. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
24. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)
Liabilitas keuangan
Hutang bank
Hutang usaha
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Jumlah
Nilai Tercatat/
Nilai Wajar/
Carrying Value
Fair Value
Financial liability
50.000.000.000
50.000.000.000
239.842.272.154
65.497.661.669
239.842.272.154
65.497.661.669
355.339.933.823
355.339.933.823
Aset dan liabilitas keuangan jangka pendek
Bank Loan
Trade payables
Related parties
Third parties
Total
Assets and financial liabilities are short-term
Nilai wajar kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain,
hutang usaha, hutang bank jangka pendek dan biaya
masih harus dibayar jatuh tempo dalam jangka pendek
maka nilai tercatat mendekati estimasi nilai wajarnya
karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas
instrumen keuangan tersebut
Aset dan liabilitas keuangan jangka panjang:
The fair value of cash and bank, trade receivables,
other receivables, accounts payable, short-term bank
debt and accrued expenses due in the short-term
carrying values close to the estimated fair value of the
duration of the short maturity of these financial
instruments.
Assets and financial liabilities are long-term
Nilai wajar pinjaman jangka panjang mendekati nilai
tercatat karena tingkat suku bunganya dinilai ulang
secara berkala.
The fair value of long-term borrowings approaching
the carrying value because interest rates reset
periodically assessed.
25. OPERATING SEGMENT INFORMATION
25. INFORMASI SEGMEN USAHA
Sejak 1 Januari 2003, Perusahaan dan Entitas Anak
menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) No.5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen”.
Since January 1, 2003, the Company and the
subsidiary has implemented Statements of Financial
Accounting Standards (PSAK) No.5 (Revision 2000),
“Segment Reporting”.
Standar ini memberikan pedoman yang lebih rinci untuk
menetapkan segmen usaha dan segmen geografis yang
harus dilaporkan. Informasi keuangan dilaporkan
berdasarkan
informasi yang
digunakan oleh
manajemen dalam mengevaluasi setiap segmen
dan menentukan
pengalokasian
sumber
daya.
Sehubungan dengan ini, informasi segmen pada
laporan
keuangan
disajikan
berdasarkan
pengklasifikasian umum atas produk Perusahaan
sebagai segmen usaha utama dan daerah pemasaran
sebagai segmen geografis. Manajemen menyajikan
informasi segmen usaha sesuai dengan kegiatan usaha
sebagai berikut:
The standard specificly provides directions to
determine Company’s segment by product and
geographic that should be reported. The financing
informations should be reported based on the
information which is used by the management to
inform all activities of each segment and continue the
allocation of resources. In accordance with this, the
segment information which is stated in consolidated
financial statements were presented based on general
classification of group of product as a core business
and market area as a geographic segment. The
management has presented operating segment
information in accordance with operating activities
are as follows:
42
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25.
25. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan)
OPERATING SEGMENT INFORMATION (Continued)
2011
2010
Daerah geografis
Domestik – Lokal
864.752.600.095
542.618.175.974
Geographic areas
Domestic – Local
Jumlah
864.752.600.095
542.618.175.974
Total
Jenis produk
Kabel listrik
Kabel telepon
Jasa hotel
812.041.395.470
43.190.139.769
9.521.064.857
507.032.841.053
28.024.409.919
7.560.925.002
Type of product
Electrical cables
Telecommunication cables
Hotel service
Jumlah
864.752.600.095
542.618.175.974
Total
Harga pokok penjualan
Kabel listrik
Kabel telepon
Jasa hotel
753.999.947.770
37.787.902.013
2.540.057.312
494.404.247.801
13.808.163.132
2.868.330.534
Cost of goods sold
Electrical cables
Telecommunication cables
Hotel service
Jumlah
794.327.907.095
511.080.741.467
Total
15.068.316.631
5.022.772.210
5.631.514.661
10.465.780.918
3.488.593.639
5.507.422.613
Jumlah
Laba (rugi) operasi
Kabel listrik
Kabel telepon
Jasa hotel
25.722.603.502
19.461.797.170
Jumlah
44.702.089.498
Beban usaha
Kabel listrik
Kabel telepon
Jasa hotel
42.973.131.068
379.465.546 (
1.349.492.884 (
26. IMPLEMENTASI KUASI – REORGANISASI
16.063.191.977
3.172.726.495)
814.828.145)
12.075.637.337
Operating expenses
Electrical cables
Telecommunication cables
Hotel service
Total
Income (loss) from operations
Electrical cables
Telecommunication cables
Hotel service
Total
26. IMPLEMENTATION OF QUASI – REORGANIZATION
Untuk memulai awal yang baik dengan neraca yang
dinilai dengan nilai wajar dan tanpa dibebani defisit,
Perusahaan dan Entitas Anak mengimplementasikan
kuasi-reorganisasi pada tanggal 31 Mei 2007 (lihat
catatan 2).
To achieve a ‘fresh-start” performance with the
balance sheet stated at fair-value and without being
burdened by deficit, the Company and the subsidiary
implemented quasi-reorganization as of May 31, 2007
(see Note 2).
Kuasi – reorganisasi ini telah disetujui dalam Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal
1
November 2007 dan telah diaktakan dengan Akta
Notaris No.13 dari Leolin Jayayanti, S.H., tanggal 28
Desember 2007.
This quasi-reorganization have been approved in the
Extraordinary Meeting of Stockholders dated
November 1, 2007 which was notarized in Notarial
Deed No.13 of Leolin Jayayanti, S.H, dated December
28, 2007.
Manajemen percaya bahwa Perusahaan dan Entitas
Anak akan mendapatkan keuntungan dimasa yang akan
datang setelah melakukan kuasi – reorganisasi .
43
Management believes that the Company and the
subsidiary will achieve profit in coming years after
quasi-reorganization.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
26. IMPLEMENTATION OF QUASI –
REORGANIZATION (Continued)
26. IMPLEMENTASI KUASI – REORGANISASI
(Lanjutan)
The financial position of the Company as of May 31,
2007 before and after quasi-reorganization is shown
below:
Posisi keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Mei 2007
sebelum dan sesudah kuasi – reorganisasi dapat dilihat
sebagai berikut:
Sebelum /
Sesudah /
Before
After
Aset
Aset lancar
Aset tidak lancar
169.938.040.425
224.666.121.046
169.938.040.425
224.666.121.046
Assets
Current assets
Non – current assets
Jumlah Aset
394.604.161.471
394.604.161.471
Total Assets
Liabilitas
Hutang lancar
Hutang tidak lancar
162.092.147.203
17.822.224.753
162.092.147.203
17.822.224.753
Liabilities
Current liabilities
Non – current liabilities
Jumlah Liabilitas
179.914.371.956
179.914.371.956
Total Liabilities
Non-controling interest in net
assets of subsidiary
Kepentingan non pengendali
Atas Aset Bersih Entitas Anak
2.457.212.002
2.457.212.002
Ekuitas
Modal saham
Agio saham
Selisih penilaian kembali aset tetap
252.840.000.000
147.926.154.196
85.425.393.138
211.400.000.000
832.577.513
–
Selisih penilaian aset dan kewajiban
Defisit
52.609.553.935
( 326.568.523.756)
Jumlah Ekuitas
212.232.577.513
–
–
212.232.577.513
Equity
Capital Stock
Premium on capital stock
Revaluation increment in fixed assets
Difference in valuation of assets and
liabilities
Deficit
Total of Equity
27. APPROVAL OF CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
27. PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
The financial statements were approved by the
Company and its subsidiary’s management and
authorized for issuance on March 27, 2012.
Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak bertanggung
jawab atas laporan keuangan konsolidasi yang telah
diselesaikan pada tanggal 27 Maret 2012.
44
Download