2-Polychaeta

advertisement
KELAS POLYCHAETA
Polychaeta, salah satu kelompok cacing laut yang mempunyai
karakteristik tubuhnya bersegmen; masing-masing segmen
memiliki sepasang tonjolan seperti daging yang disebut parapodia
dan setae, yang digunakan untuk penamaan kelas.
Polychaeta adalah anggota yang berlimpah dari komunitas
penghuni dasar mulai dari pantai sampai laut dalam. Lebih
dari 13.000 individu per m2 mungkin ditemukan dalam
beberapa tempat. Lebih dari 5300 jenis yang dikenal;
kebanyakan memiliki panjang kurang dari 10 cm ( 3,9 inci).
Berasal dari bahasa Yunani “poly” berarti banyak dan “chaeta”
berarti setae atau sikat. Umumnya berukuran panjang 5-10 cm
dengan diameter 2-10 mm. Bentuk anatomi dan morfologi
sangat beragam.
Morfologi dan Anatomi
Parapodia pada umumnya berbentuk
datar dan mempunyai dua cuping
(notopodium
dan
neuropodium),
masing-masing terdapat setae. Pada
cacing api, setae dibuat dari zat kapur
dan mengandung racun.
Parapodia digunakan untuk bergerak
atau untuk menciptakan arus untuk
makan dan ventilasi. Kepala berisi otak
dan organ saraf, termasuk mata,
antena, mekanik dan chemoreceptors,
dan mulut. Mata mungkin sederhana,
pigmen cangkir peka cahaya, atau
mereka mungkin lebih rumit dan
mampu untuk membentuk gambar.
Mulut mengarah ke pharynk,
suatu bagian yang berotot dari
kerongkongan, dilengkapi taring
yang
tajam,
yang
dapat
melengkung keluar menonjol
pada mulut untuk menyambar
mangsa.
Beberapa
jenis
mempunyai kelenjar racun dan
dapat
menyebabkan
gigitan
beracun.
Polychaeta memiliki sistem sirkulasi cairan dan bernafas dengan
cara pertukaran gas melalui parapodia atau permukaan insang.
Potongan melintang Polychaeta
Sedikitnya satu spesies, yaitu cacing api, bersifat bioluminescent.
Spesies yang hidup di zona pelagis (perairan pada kedalaman 180
m) sering kali transparan.
Mereka kemungkinan predator,
pemakan detritus, atau herbivor.
Polychaeta yang menetap
meliputi pengebor, penggali dan pembuat tabung. Parapodia dan
kepala tereduksi atau memiliki adaptasi yang khusus.
Beberapa spesies hidup selamanya dalam lubang yang mereka
bor, makan dengan cara menelan pasir atau lumpur, mencerna
bahan organik, dan membuang sisanya. Cacing Christmas tree
menggunakan anggota badan mereka untuk menyaring makanan,
sementara tentakelnya yang lain berada di atas permukaan
untuk mengumpulkan detritus yang dapat dimakan.
Reproduksi
Polychaeta memiliki kelamin yang terpisah dan gamet dilepaskan langsung ke
lingkungan.
Beberapa spesies secara teratur berkumpul dalam kerumunan perkawinan.
Menemukan pasangan merupakan masalah tersendiri bagi spesies sedentari.
Untuk mengatasinya, bagian ujung dari tubuh khusus digunakan untuk
memproduksi gamet. Bagian itu terpisah dan bergerak sendiri menuju
permukaan untuk melepaskan gamet. Ujung kepala tetap berada di dalam
lubang, dan ujung belakang tumbuh kembali. Proses ini disebut epitoky.
Epitoky dari polychaeta Samoan tertentu dipanen oleh manusia sebagai
makanan yang lezat.
Perkawinan biasanya berhubungan dengan siklus
matahari (cacing api cukup terkenal dengan kebiasaan ini).
Clam Worm
clam worm, salah satu polychaeta,
bergerak di dalam air dengan cara
menggerakkan
parapodia
atau
tonjolan daging dengan irama yang
sama.
Polychaeta hidup di atas
permukaan dasar laut pada perairan
dangkal maupun laut dalam.
Download