BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Faktor penentu kebijakan dividen kas menjadi sedemikian rumit dan menempatkan pihak manajemen (juga pemegang saham) pada posisi yang dilematis (Suharli dan Harahap, 2004). Terlalu banyak faktor yang menjadi pertimbangan kebijakan dividen sebuah perusahaan. Dari sedemikian banyak faktor, sulit menyimpulkan mana yang paling dominan mempengaruhi kebijakan dividen kas perusahaan. Seorang investor yang rasional melakukan analisa sebelum membuat keputusan untuk menginvestasikan dananya di pasar modal (dengan membeli sekuritas diperdagangan di bursa). Pada umumnya para investor mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan kesejahteraannya dengan mengharapkan return dalam bentuk dividen maupun capital gain. Di lain pihak, perusahaan juga mengharapkan pertumbuhan secara berkesinambungan sekaligus mempertahankan kelangsungan hidupnya, yang sekaligus juga memberikan kesejahteraan bagi pemegang saham. Oleh karena itu, informasi yang tepat dan akurat merupakan bahan dasar penting yang membantu para investor. Investor tersebut harus percaya bahwa informasi yang diterimanya adalah informasi yang benar, sistem perdagangan di bursa dapat dipercaya, serta tidak ada pihak lain yang memanipulasi dari perdagangan tersebut. Ada jenis-jenis informasi yang merupakan sinyal penting bagi investor untuk menilai prospek perusahaan yang bersangkutan yaitu laba per lembar (Earning Per Share) dan dividen per lembar Universitas Sumatera Utara saham (Dividen Per Share). Informasi ini amat berguna bagi investor atau calon investor dalam melakukan penelitian perusahaan sebab pada umumnya manajemen tidak akan mengambil resiko dengan membayar dividen yang tinggi pada suatu waktu tertentu. Bila menurut estimasi mereka perusahaan tidak mampu mempertahankannya dimasa yang akan datang. Dalam kondisi ketidakpastian yang tinggi dividen bisa menjadi proxy yang baik terhadap trend pendapatan. Dengan membeli saham sebuah perusahaan, investor secara otomatis ikut serta dalam perusahaan tersebut dan ia mempunyai hak untuk mendapat bagian keuntungan yang dikenal sebagai dividen. Dengan demikian bagi pemodal (investor) dalam mengambil keputusan membeli atau menjual saham, tentu saja kemungkinan perolehan pendapat harus dipertimbangkan pula dengan besarnya beban resiko yang harus dipikul. Sebab sebagaimana diketahui, investasi saham merupakan alternatif investasi yang memiliki risiko tertinggi. Dalam keadaan seperti ini laporan keuangan yang dipublikasikan merupakan sumber informasi sangat penting yang dibutuhkan oleh sebahagian besar pemakai laporan serta pihak-pihak yang berkepentingan dengan emiten-emiten untuk mendukung pengambilan keputusan. Laba dan informasi aliran kas sebuah perusahaan merupakan pintu yang utama dari investor dan kreditur untuk menilai kinerja perusahaan yang sedang melakukan penawaran umum sehingga dapat memberikan keyakinan bagi pihak lain atas keuangan yang diterbitkan emiten tersebut. Menurut Bowen et.el (Meythi,2006) menyebutkan bahwa laporan arus kas mempunyai manfaat dalam beberapa konteks keputusan, seperti : (1) memprediksi kesulitan keuangan, (2) menilai risiko, ukuran, dan waktu keputusan Universitas Sumatera Utara pinjaman, (3) memprediksi peringkat (rating) kredit, (4) menilai perusahaan, dan (5) memberikan informasi tambahan pada pasar modal. Pembagian dividen perusahaan terhadap pemegang saham mempengaruhi harga saham di bursa efek. Hal ini disebabkan pembagian dividen perusahaan kepada pemegang saham menyebabkan posisi keuangan kas suatu perusahaan semakin berkurang. Dengan demikian akan mengakibatkan leverage (rasio antara hutang terhadap ekuitas) akan semakin besar. Dampak yang ditimbulkan adalah data pelaku pasar akan berfikir secara negatif terhadap perusahaan seperti yang dinyatakan oleh Ekawati (2006) harga saham perusahaan pada tahap start-up dipengaruhi oleh aliran kas investasi dan aliran kas pendanaan, hal ini sesuai dengan penelitian Black (1998) dan kemudian Atmini (2001) yang menemukan bahwa aliran kas pendanaan berhubungan positif dengan nilai pasar ekuitas. Semakin besar dividen yang diberikan oleh perusahaan atau emiten, maka saham perusahaan tersebut sangat diminati para investor atau calon investor. Hal ini berarti akan mendorong permintaan terhadap saham perusahaan, yang pada akhirnya akan melambungkan harga saham perusahaan. Emiten adalah perusahaan yang telah menjual sahamnya kepada masyarakat umum melalui pasar modal. Jika perusahaan (emiten) mampu menghasilkan keuntungan yang tinggi dan mampu menyisihkan sebagian dari keuntungannya itu sebagai dividen dengan jumlah yang tinggi maka akan menarik investor (masyarakat) untuk membeli saham perusahaan tersebut. Akibatnya, permintaan atas saham dimaksud akan meningkat dan akan menaikkan harga saham perusahaan tersebut di Bursa sehingga memungkinkan bagi pemegang saham perusahaan tersebut untuk Universitas Sumatera Utara memperoleh capital gain. Capital gain juga akan mendorong naiknya harga saham di Bursa Efek. Dengan demikian keuntungan perusahaan merupakan faktor penting bagi sebuah perusahaan. Berbagai variasi yang muncul pada penelitian sebanyak 31 (tiga puluh satu) perusahaan manufaktur yang berjenis Consummer Goods Industry di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2004 – 2007 memberikan petunjuk eksplisit bahwa pembagian dividen akan berdampak terhadap pendanaan perusahaan, karena perusahaan mengeluarkan dana kas besar untuk para pemegang saham. Apabila pembayaran dividen ini semakin besar secara keseluruhan posisi modal akan menurun. Hal ini akan memperhatikan munculnya hubungan yang berbanding terbalik antara dividen dengan modal sendiri. Semakin besar dividen yang akan dibayarkan akan mengurangi besarnya laba ditahan, sehingga posisi modal perusahaan akan mengalami penurunan. Dampak lain yang ditimbulkan oleh kebijakan dividen ini adalah leverage keuangan. Leverage keuangan dalam penelitian ini dipromosikan dengan “debt to equity ratio”. Rasio ini didapatkan dengan membandingkan hutang terhadap ekuitas. Munculnya kebijakan dividen secara langsung akan berpengaruh negatif dengan keuangan perusahaan. Artinya, leverage keuangan perusahaan akan meningkat sesuai dengan proporsi dividen yang akan di bagikan. Meningkatnya nilai leverage maka penelitian terhadap perusahaan menjadi buruk dan secara otomatis mempengaruhi harga saham di pasar. Bertitik tolak dari apa yang diuraikan dalam latar belakang masalah ini, penulis ingin melakukan Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Jumlah Universitas Sumatera Utara Dividen Kas Perusahaan di PT Bursa Efek Indonesia (Perusahaan Manufaktur jenis Consummer Goods 2004 – 2007). 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah pokok yang diajukan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : apakah Profitabilitas (ROE), Leverage (DER), Harga saham (stock price) berpengaruh terhadap jumlah dividen tunai (DPR) baik secara simultan maupun partial di Bursa Efek Indonesia ? 1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang akan dicapai melalui penelitihan ini adalah : untuk mengetahui apakah Profitabilitas (ROE), Leverage (DER), Harga saham (stock price) berpengaruh terhadap jumlah dividen tunai (DPR) baik secara simultan maupun sacara parsial di Bursa Efek Indonesia. 1.4. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi penulis, investor, dan peneliti lanjutan dalam hal : 1. Bagi Perusahaan Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi perusahan manufaktur jenis Consumer Goods yang terdapat di Bursa Efek Indonesia berkaitan dengan pengaruh Profitabilitas (ROE), Leverage (DER), Harga saham (stock price) terhadap jumlah dividen tunai. Universitas Sumatera Utara 2. Bagi Investor Sebagai bahan masukan dalam sebuah pengambilan keputusan investasi guna menentukan saham mana yang baik untuk dibeli oleh investor setelah melihat analisis yang telah dilakukan oleh peneliti. 3. Bagi akademisi dan peneliti selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan pengembangan ilmu akuntansi maupun keuangan mengenai kajian pembayaran dividen tunai. Dan, sebagai bahan masukan bagi peneliti agar dapat dijadikan sebagai studi komparatif bagi peneliti yang mendalami masalah ini dimasa yang akan datang. 1.5. Originalitas Penelitian Penelitan ini merupakan penelitian replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Suharli (2005). Replikasi penelitian ini dilakukan untuk mengkonfirmasi ulang beberapa peneliti terdahulu yang pernah ada. Penelitian Suharli (2005) menyimpulkan bahwa kebijakan jumlah pembagian dividen perusahaan dipengaruhi oleh harga saham perusahaan. Harga saham memiliki pengaruh yang signifikan dan berhubungan searah dengan jumlah dividen yang dibayarkan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Suharli (2005) adalah terdapat pada objek penelitian dan jumlah variabel independent. Objek penelitian sebelumnya pada seluruh perusahaan yang listing di Bursa Efek Jakarta yang membagikan dividen dari tahun 2002 - 2003 sedangkan penelitian kali ini dilakukan pada perusahaan manufaktur jenis Consummer Goods Industry yang terdaftar dalam Universitas Sumatera Utara Bursa Efek Indonesia 2004 – 2007. Selain itu perbedaan lainnya adalah perubahan variabel independent yaitu Profitabilitas (ROE), Leverage (DER), Harga saham (stock price). Adapun dasar penelitian ini dengan melakukan perubahan variabel independent tersebut untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas (ROE), Leverage (DER), Harga saham (stock price) terhadap jumlah dividen tunai baik secara simultan maupun secara parsial. Universitas Sumatera Utara