1 PENGARUH TINDAKAN PENAGIHAN AKTIF DALAM USAHA

advertisement
PENGARUH TINDAKAN PENAGIHAN AKTIF DALAM USAHA MENCAIRKAN
TUNGGAKAN PAJAK PADA KPP PRATAMA TAMANSARI SATU JAKARTA
Affan Marhaendi
Fakultas Ekonomi Universtas Gunadarma
E-mail : [email protected]
Abatrak
Masalah pajak adalah masalah masyarakat, negara dan setiap orang yang hidup di dalam
suatu negara pasti atau harus berurusan dengan pajak, oleh karena itu masalah pajak juga
menjadi masalah keseluruhan rakyat dalam negara tersebutPenelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah jumlah surat – surat yang telah diterbitkan oleh KPP Pratama Tamansari Satu
Jakarta sebagai pelaksanaan tindakan penagihan aktif mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap pencairan tunggakan pajak akibat penagihan aktif.
Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tamansari Satu Jakarta.
Statistik uji yang digunakan adalah regresi linier sederhana dan data diolah dengan menggunakan
SPSS Versi 10.
Penelitian ini membuktikan bahwa jumlah surat – surat yang diterbitkan oleh KPP
Pratama Tamansari Satu Jakarta sebagai pelaksaan tindakan Penagihan Aktif tidak berpengaruh
signifikan baik terhadap pencairan tunggakan pajak Akibat Penagihan aktif di KPP Pratama
Tamansari Satu Jakarta.
Kata Kunci : Tindakan Penagihan Aktif, Penciran Tunggakan Pajak
pajak oleh karena itu, pajak merupakan
Pendhuluan
Seiring
dengan
fenomena
perkembangan
yang
selalu
berkembang
di
perekonomian Indonesia akan diikuti pula
masyarakat. Dalam era globalisasi / era
dengan kebijakan – kebijakan di bidang
persaingan bebas inilah cepat atau lambat
1
Dengan berpegang teguh pada prinsip
tidak dapat ditolak dan harus menerima
keberadaan globalisasi ekonomi serta yang
kepastian
paling penting yaitu mengambil kesempatan
kesederhanaan arah dan tujuan perubahan
yang dapat timbul akibat adanya perubahan
Undang – Undang tentang ketentuan umum
ekonomi internasional. Sebagai salah satu
dan tata cara perpajakan ini mengacu pada
perangkat pendukung yang menunjang agar
kebijaksanaan pokok yaitu :
a.
tercapai keberhasilan ekonomi dalam meraih
hukum,
keadilan
meningkatkan
efisiensi
peluang adalah hukum. Hukum pajak sering
pemungutan
disebut juga dengan hukum fiskal yaitu
rangka
keseluruhan dari peraturan – peraturan yang
penerimaan negara.
meliputi
wewenang
pemerintah
b.
untuk
Meningkatkan
kepastian
terlihat
keadilan
kegiatan
mengambil
pajak
dalam
mendukung
memungut pajak. Dengan kata memungut
adanya
dan
pelayanan,
hukum
bagi
dan
masyarakat
mengerahkan
guna
kembali kepada masayarakat melalui kas
saing
negara (Waluyo, 2006 : 1-2).
penanaman modal, denagn
kekayaan
seseorang
Masalah
pajak
dan
adalah
meningkatkan
dalam
tetap
masalah
daya
bidang
mendukung
masyarakat, negara dan setiap orang yang
pengembangan usaha kecil
hidup di dalam suatu negara pasti atau harus
dan menengah.
c.
berurusan dengan pajak, oleh karena itu
masalah
pajak
juga
menjadi
masalah
Menyesuaikan
tuntutan
perkembangan
social
keseluruhan rakyat dalam negara tersebut.
ekonomi
Dengan demikian setiap orang sebagai
perkembangan
anggota
tekhnologi informasi.
masyarakat
harus
mengetahui
d.
segala permasalahan yang berhubungan
masyarakat
serta
dibidang
Meningkatkan keseimbangan
antara hak dan kewajiban.
dengan pajak, baik mengenai asas – asasnya,
e.
jenis atau macam – macam pajak yang
Menyederhanakan
prosedur
administrasi perpajakan.
berlaku di negaranya, tatacara pembayaran
f.
pajak serta hak dan kewajibannya sebagai
Meningkatkan
penerapan
prinsip self assessment secara
wajib pajak ( Munawir, 1992 : 1 ).
akuntabel dan konsisten, dan
2
g.
Mendukung iklim usaha ke
adanya
arah yang lebih kondusif dan
individual oleh pemerintah
c.
kompetitif
tersebut
diharapkan
pajak dipungut oleh negara
baik oleh pemerintah pusat
Dengan dilaksanakannya kebijakan
pokok
kontraprestasi
maupun daerah
dapat
d.
meningkatkan penerimaan negara dalam
pajak
diperuntukan
bagi
jangka menengah dan panjang seiring
pengeluaran – pengeluaran
dengan
pemerintah yang apabila dari
meningkatkannya
kepatuhan
pemasukannya
sukarela dan membaiknya iklim usaha.
Dalam
rangka
masih
terdapat
meningkatkan
surplus
penerimaan negara sendiri di dalam sektor
dipergunakan
untuk
pajak, dapat dilakukan intensifikasi dan
pembiayaan
public
ekstensifikasi
investment
usaha
–
usaha
untuk
e.
meningkatkan kesadaran masyarakat ( wajib
pajak dapat pula mempunyai
pajak ) dalam memenuhi kewajibannya
tujuan lain yang budgeter,
membayar
yaitu sebagai alat kebijak
pajak
sebagai
bentuk
ikut
dalam
pembangunan.
perekonomian nasional.
dan
mengefektifkan
Dalam menghitung berapa besarnya
penerimaan dari sektor pajak ini tergantung
pajak yang harus dibayar wajib pajak, di
pada kedua belah pihak, yaitu pemerintah
Indonesia menganut Self Assesment System
sebagai aparat pajak (fiscus) dan masyarakat
terutama untuk pajak langsung seperti pajak
sebagai wajib pajak atau yang dikenai pajak.
penghasilan. Self Assesment System adalah
berpartisipasi
Mengoptimalkan
suatu
Pajak sebagai salah satu pungutan
pajak
yang
pajak dipungut berdasarkan /
untuk menentukan sendiri besarnya pajak
dengan kekuatan undang –
yang terutang. Di dalam Self
undang
System tedapat ciri – cirri sebagai berikut :
serta
aturan
a.
pelaksanaannya
b.
pemungutan
memberi wewenang kepada wajib pajak
negara mengandung ciri sebagai berikut :
a.
sistem
dalam
pembayaran
tidak
dapat
Assesment
Wewenang
untuk
menentukan besarnya pajak
pajak
terutang ada pada
ditunjukan
Pajak Sendiri.
3
Wajib
b.
Wajib pajak aktif, mulai dari
melanggar
menghitung, menyetor dan
undang.
malaporkan
c.
sendiri
–
2. Tax evasion, usaha untuk
pajak
yang terutang.
meringankan beban pajak
Fiskus tidak ikut campur dan
dengan cara melanggar
undang
hanya mengawasi.
pemungutan
pajak
–
undang
(
pajak
)
menggelapkan
Hambatan – hambatan yang terdapat
dalam
undang
(Mardiasmo, 2006 : 7-9).
dapat
Berdasarkan latar belakang tersebut
dikelompokkan menjadi :
penulis
a. Perlawanan pasif
tertarik
untuk
melakukan
Masyarakat enggan ( pasif )
penelitian pajak dengan mengajukan
membayar pajak, yang dapat
judul
disebabkan antara lain:
PENAGIHAN
1. Perkembangan intelektual
PENGARUH
PRATAMA
mungkin ) sulit dipahami
JAKARTA.
masyarakat.
KAJIAN
3. Sistem control tidak dapat
dilaksanakan
DALAM
MANCAIRKAN
TUNGGAKAN PAJAK PADA KPP
2. Sistem perpajakan yang (
dilakukan
AKTIF
USAHA
dan moral masyarakat.
TINDAKAN
TAMANSARI
TEORI
SATU
DAN
PENGEMBANGAN HIPOTESIS
atau
Menurut Undang – Undang Nomor
dengan
19 Tahun 2000 tentang penagihan pajak
dengan surat paksa ;
baik.
Penagihan
b. Perlawanan aktif
pajak
merupakan
Perlawanan aktif meliputi semua
serangkaian tindakan agar penaggung pajak
usaha dan perbuatan yang secara
melunasi utang pajak dan biaya penagihan
langsung ditujukan kepada fiskus
pajak
dengan tujuan untuk menghindari
memperingatkan, melaksanakan pengaihan
pajak.
seketika dan sekaligus, memberitahukan
1. Tax
avoidance,
suart
usaha
dengan
paksa,
melaksanakan
untuk meringankan beban
pajak
dengan
tidak
4
menegur
menguslkan
penyitaan,
atau
pencegahan,
melaksanakan
penyanderaan, dan menjual barang yang
dan Penunjuk Pejabat yang Berwenang
telah disita.
Mengeluarkan Surat Paksa tanggal 31
B. Menurut Rochmat Soemitro, :
Desember
Penagihan
keputusan ini, ketentuan – ketentuan lama
ialah
perbuatan
yang
1983.
yang
karena
penagihan pajak negara dinyatakan tidak
ketentuan
pajak
undang
tidak
–
mematuhi
undang
jadwal
waktu
berlaku.
pajak,
Tahapan
khususnya mengenai pembayaran pajak.
A. Menurut Moeljo Hadi, :
pajak
Penagihan
Keputusan
adalah
tentang
berlakunya
dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak,
wajib
mengatur
dengan
serangkaian
denga
pelaksanaan
Surat
Dirjen
Paksa
Pajak
penagihan
Berdasarkan
Nomor
Kep-
382/Pj/1995 adalah sebagai berikut :
tindakan dari aparatur Direktorat Jenderal
Pajak, berhubung wajib pajak tidak melunasi
a. Pengeluaran
baik sebagian/seluruh kewajiban perpajak
sebagai
yang terutang menurut undang – undang
pelaksanaan
perpajakan yang berlaku.
dikeluarkan setelah (7) tujuh hari
2.3
Tahapan Penagihan Pajak Dengan
dan selambat – lambatnya (10)
Surat
Berdasarkan
sepuluh hari sejak saat jatuh
Keputusan Dirjen Pajak Nomor
tempo pembayaran dari jumlah
Kep-382/PJ.4.1985
pajak
Paksa
Sebelum
Dirjen
Pajak
tahapan
berlakunya
Nomor
pelaksanaan
Dirjen
Pajak
Nomor
teguran
tindakan
penagihan
yang
masih
surat
pajak
harus
teguran
dikeluarkan oleh Kepala Inspeksi
Kep-20/Pj/1995,
Pajak.
pajak
b.
dengan surat paksa diatur berdasarkan
Keputusan
awal
dibayarkan.
Keputusan
penagihan
surat
Dalam jangka waktu (7) tujuh
hari setelah tanggal surat teguran
Kep-
382/Pj/1985 tentang jadwal Waktu Tindakan
wajib
pajak/penaggung
Penagihan Pajak yang ditetapkan tenggal 19
harus melunasi pajaknya.
pajak
c. Apabila jumlah pajak yang masih
September 1985 dan mulai berlaku sejak
tanggal 1 Januari 1986. keputusan ini
harus
dikeluarkan berdasarkan Keputusan Menteri
dalam jangka waktu sebagaiman
Keuangan
951/KMK.04/1983
ditentukan dalam surat teguran,
tentang Tata Cara Pelaksanaan Penagihan
jumlah pajak yang masih harus
Nomor
5
dibayar
tidak
dilunasi
h. Tehadap wajib pajak/penanggung
dibayar dapat ditagih denga surat
d.
paksa diterbitkan oleh Kepala
pajak
yang
tidak
memenuhi
Inspeksi Pajak.
ketentuan sebagaimana dimaksud
Pajak
dalam surat perintah penagihan
menrbitkan surat paksa paling
seketika dan sekaligus segera
lambat 21 (dua puluh satu) hari
dapat
sejak tanggal surat teguran.
penagihan pajak dengan surat
Kepala
Inspeksi
paksa
e. Apabila pajak yang masih harus
dilakukan
serta
tindakan
diikuti
tindakan
dibayar tidak dilunasi dalam
penagihan
jangka waktu 2 (dua) hari setelah
memperhatikan tenggang waktu
tanggal
yang telah ditetapkan.
surat
paksa,
Kepala
selanjutnya
tanpa
Inspeksi Pajak dapat menerbitkan
Surat
Perintah
METODE PENELITIAN
Melakukan
Penyitaan (SPMP).
Pengolahan data dalam penelitian ini
f. Setelah dilakukan penyitaan dan
diperoleh dari
KPP (Kantor Pelayanan
wajib
pajak/penaggung
pajak
Pajak) Pratama Taman Sari Satu yang
belum
juga
utang
berlokasi Jl. Mangga Besar No. 52 Jakarta.
melunasi
pajaknya,
maka
(sepuluh)
hari
setelah
Variabel-variabel
yang
digunakan
tangagl
dalam penelitian ini adalah variabel tidak
SPMP, Kepala Inspeksi Pajak
bebas atau dependent (variabel Y) yaitu
mengajukan
permintaan
pencairan tunggakan pajak akibat penagihan
pelelangan
aktif,
penetapan
sejak
10
tanggal
sedangkan
variabel
bebas
atau
kepada Kepala Kantor Lelang
independent (variabel X) yaitu jumlah surat
Negara setempat.
– surat yang diterbitkan oleh KPP Tamansari
g. Setelah ditentukan hari, tanggal,
Satu sebagai pelaksana tindakan penagihan
jam dan tempat pelelengan akan
dilaksanakan,
jurusita
aktif.
pajak
1. Analisis Regresi Linier Sederhana
memberitahukan denga segera
Analisis
regresi
linier
secara tertulis tentang hal ini
sederhana adalah hubungan secara
kepada wajib pajak/penanggung
linier
pajak.
independent (x) dengan variable
6
antara
satu
variabel
dependen (y). analisis ini untuk
mengetahui arah hubungan antara
variable
independent
n J∑xyL - J∑xL J∑yL
dengan
b=
n J∑x²L - J∑xL²
variable dependen apakah positif
atau
negative
memprediksi
dan
untuk
nilai
HASIL DAN PEMBAHASAN
variable
dependent apabila nilai variabel
Nilai rata – rata (mean) dari variable
independent mengalami kenaikan
independent, yaitu berupa jumlah total surat
atau
yang
– surat yang diterbitkan dalam rangka
berskala
pelaksanaan tindak penagihan aktif dari
penurunan.
digunakan
Data
biasanya
interval atau rasio.
surat teguran
Rumus yang digunakan adalah
denagn
sebagai
berikut:
surat
yang diterbitkan sampai
penrintah
melaksanakan
penyitaan, sebesar 434.04. jumlah total
(Dwi
Priyanto,2008).
minimum surat – surat yang diterbitkan oleh
Y’ = a + b X
KPP Taman Sari Satu pada bulan Januari
Keterangan:
2007 adalah 0 lembar, sedangkan jumlah
Y’ =
X =
a
Variabel
total
dependent
–
surat
yang
diterbitkan oleh KPP Taman Sari Satu pada
akibat penagihan aktif).
bulan Desember 2008 adalah sebanyak 904
independent
lembar. Menunjukan bahawa jumlah surat –
(Jumlah surat – surat yang
surat yang diterbitkan telah mengalami 11
diterbitkan oleh KPP).
kali penurunan dan 13 kali peningkatan
Variabel
dapat di simpulkan sebagai berikut : dimulai
= Konstanta (nilai Y’ apabila X
=
surat
(Pencairan tunggakan pajak
dari bulan Januari dan Febuari peningkatan
= 0 ).
b
maksimum
Koefisien
(Nilai
pada bulan Maret penurunan di bulan April
ataupun
peningkatan kembali pada bulan Mei dan
regresi
peningkatan
Juni penurunan pada bulan Juli terjadi
penurunan).
peningkatan lagi bulan Agustus, penurunan
pada bulan September, peningkatan pada
Nilai a dan b dapat dihitung
bulan Oktober dan November, penurunan
dengan rumus
bulan Desember dan Januari (2008), terjadi
J∑yL J∑x²L - J∑xL J∑xyL
7
a=
n J∑x²L - J∑xL²
peningkatan pada bulan Febuari, Maret dan
berlaku saat ini. Nilai standar deviasi
April, terjadi penurunan bulan Mei, terjadi
sebesar 216.51 . Perbedaan jumlah surat –
peningkatan bulan Juni, terjadi penurunan
surat yang telah diterbitkan ini dapat
bulan
dan
dipengaruhi oleh banyak hal diantaranya
September, terjadi penurunan bulan Oktober
peraturan – peraturan, pengetahuan tentang
dan November, dan terjadi peningkatan
pajak
bulan Desember. Apabila di rangkum bulan
memadai.
Januari
Juli,
Peningkatan
(2007),
Agustus
fasilitas
yang
Nilai rata – rata (mean) dari variable
September, Desember, Januari (2008), Mei,
dependen, yaitu berupa jumlah pencairan
Juli, Oktober dan November, 11 bulan yang
tunggakan pajak akibat penagihan aktif
mengalami penurunan dengan jumlah surat
sebesar Rp 4.686.727.08. jumlah pencairan
– surat yang telah diterbitkan yaitu sebanyak
tungakan pajak akibat penagihan aktif
3240 surat. Di mulai dari bulan Maret, Mei,
minimum adalah sebesar Rp 0 pada bulan
Juni, Agustus, Oktober, November, Febuari,
Januari 2007, sedangkan jumlah pencairan
Maret, April, Juni, Agustus, September, dan
tunggakan pajak akibat penagihan aktif
Desember,
mksimum adalah sebesar Rp 28.416.850.
bulan
April,
ketersediaan
Juli,
13
Febuari,
dan
yang
mengalami
peningkatan dengan jumlah surat – surat
nilai
yang telah diterbitkan yaitu sebanyak 7177
menunjukan perbedaan pencairan tunggakan
surat. Dapat diartikan bahwa peraturan –
akibat
peraturan perpajakan yang ada kurang untuk
Perberdaan ini dapat dipengaruhi oleh
standar
deviasi
penagihan
aktif
Rp
6.622.324.29
tiap
bulannya.
dipatuhi oleh wajib pajak / penanggung
penjumlahan saldo awal tunggakan
pajak, pengetahuan tentang pajak yang
pajak dengan penambahan tunggakan pajak
kurang
/
dikurangi dengan saldo akhir tunggakan
penanggung pajak dan pihak aparat pajak
pajak dan di bagi beberapa persen kemudian
(fiskus) telah menjalani tugasnya sesuai
sisanya untuk pencairan tunggakan tanpa
dengan peraturan penagihan pajak yang
akibat penagihan aktif. Perhatikan table 1.
dipahami
oleh
wajib
pajak
Tabel 1
Descriptive Statistics
N
pencairan tunggakan
akibat penagihan aktif
24
Minimum Maximum
0
28416850
8
Mean
Std. Deviation
4686727.08
6622324.29
jumlah surat" yang di
terbitkan
Valid N (listwise)
24
0
904
434.04
24
Berikut
Normalitas P-P Plot
Berdasarkan
216.51
gambar
4.6
model
regresi
sederhana dari penelitian ini berdasarkan
diatas
table Coefficients adalah :
terlihat bahwa nilai Plot PP terletak disekitar
garis
bentuk
diagonal.
Denga
n demikian dapat diartikan bahwa distribusi
dalam penelitian ini adalah normal.
Tabel 2
Coefficients
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
1
(Constant)
B
Std. Error
5616208
3142096
-2141.456
6504.982
t
Sig.
1.787
.088
-.329
.745
Beta
jumlah surat"
yang di
-.070
terbitkan
a. Dependent Variable: pencairan akibat penagihan aktif
Persamaan
regresinya
sebagai
Y = 5.616.208 -2.141.456X
berikut :
Bila b negatif berarti bertambahnya nilai X
Y = a - bX
(Jumlah surat – surat yang diterbitkan oleh
9
-
KPP Taman Sari Satu sebagai pelaksnaan
tidakan penagihan aktif.
derajat bebas
(df) = n-k-1
mengakibatkan
= 24 – 1-1 = 22
berkurangnya nilai Y (Jumlah pencairan
thitung = -0.329, ttabel = 2.074
tunggakan pajak akibat penagihan aktif).
Dimana :
dengan probabilitas (P) =
Y : Jumlah pencairan tunggakan pajak
0.749
akibat penagihan aktif
b.kriteria pengujian diterima atau
X :Jumlah surat – surat yang diterbitkan
ditolakadalah :
oleh KPP Taman sari Satu sebagai
-Ho diterima = ttabel < thitung<ttabel
pelaksanaan tindakan penagihan aktif.
-Ho ditolak = thitung < ttabel atau thitung >
ttabel atau,
Hipotesisnya :
Ho : Jumlah surat – surat yang diterbitkan
-Ho diterima = Sig > 0.05
oleh KPP Pratama Taman Sari Satu
-Ho ditolak = Sig < 0.05
sebagai pelaksanaan tindakan
- kesimpulan pengujian :
penagihan aktif tidak berpengaruh
Dari hasil uji-t diatas dapat diketahui
signifikan terhadap pencairan
thitung < ttabel ( -0.329<2.074) dan Sig >
tunggakan pajak akibat penagihan
0.05(0.749>0.05) maka Ho diterima,
aktif.
ini menunjukan bahwa Jumlah surat –
H1 : Jumlah surat – surat yang diterbitkan
surat
yang diterbitkan
oleh KPP
oleh KPP Pratama Taman Sari Satu
Pratama Taman Sari Satu sebagai
sebagai pelaksanaan tindakan
pelaksanaan tindakan penagihan aktif
penagihan aktif berpengaruh signifikan
(X) tidak berpengaruh secara nyata
terhadap pencairan tunggakan pajak
(signifikan)
akibat penagihan aktif.
tunggakan pajak akibat penagihan aktif
a. proses perhitungannya adalah sebagai
terhadap
pencairan
(Y).
berikut
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penerimaan Ho
-2.074
-0.329
Gambar 3
10
2.074
Hasil pengijian hipotesis (uji t)
KESIMPULAN DAN SARAN
Tidak
Berdasarkan permasalahan yang ada,
berpengaruhnya
penerbitan
maka dapat diambil kesimpulan,
surat – surat, yaitu surat teguran, surat
yaitu:
paksa, da surat perintah melaksanakan
penyitaan,
Pada uji regresi, dimana uji-t dilakukan
pencairan tunggakan pajak akibat penagihan
KPP Pratama Taman Sari Satu sebagai
penagihan
aktif disebabkan oleh :
aktif
1. Kesadaran
terhadap pencairan tunggakan pajak akibat
Pajak
/
hutang pajak yang rendah. Masalah
surat – surat tersebut yang diterbitkan tidak
terhadap
Wajib
Penanggung Pajak dalam membayar
penagihan aktif. Diketahui bahwa jumlah
mempengaruhi
tindak
Pratama Taman Sari Satu terhadap jumlah
Jumlah surat – surat yang diterbitkan oleh
tindakan
pelaksanaan
penagihan aktif yang dilakukan oleh KPP
untuk mengetahui kemampuan pengaruh
pelaksanaan
sebagai
perpajakan
pencairan
dalam
masyarakat
Indonesia ada pada perilaku wajib
tunggakan pajak akibat penagihan aktif.
pajaknya yang belum sepenuhnya
Diketahui bahwa hubungan antara variabel
sadar membayar pajak, hal ini
jumlah surat – surat yang diterbitkan oleh
disebabkan oleh rendahnya ketaatan
KPP Pratama Taman Sari Satu sebagai
masyarakat terhadap hukum dan
pelaksanaan tindak penagihan aktif dengan
kurang mengerti arti dari maksud
variabel jumlah pencairan tunggakan pajak
pembayaran pajak tersebut. Apabila
akibat penagihan aktif sangat rendah. Dari
wajib
hasil statistik tersebut menunjukan ada
pajak
tersebut
tidak
taat
terhadap pembayaran pajak tersebut
pengaruh ekonomi, yang mengakibatkan
akan
menurunnya tingkat ekonomi di wilayah
menimbulkan
tingkat
pertumbuhan perekonomian semakin
KPP Pratama Tamasari Satu Jakarta. Hal
rendah / lambat.
tersebut disebabkan karena penagihan aktif
2. Belum
yang dilakukan tidak efektif karena bisa
optimalnya
terjadi disebabkan oleh surat – surat yang
penagihan
yang
diterbitkan tidak sampai ke wajib pajak.
beberapa
waktu
penelitian.
11
kegiatan
dilakukan
dalam
Sehingga
pada
periode
jumlah
tunggkan
pajak
kumulatif
penurunan penerimaan pajak yang
terus
mengalami peningkatan. Hal tersebut
akan
ditimbulkan dari tindakan aparat
pertumbuhan
penagihan
pembangunan di sekitar wilayah
terhadap
sikap
dan
mengakibatkan
lambatnya
perekonomian
perilaku wajib pajak / penanggung
KPP
pajak yang tidak sesuai dengan
Jakarta. Pajak mempunyai dua fungsi
aturan
yaitu : Fungsi Budgetir dan fungsi
teknis
perpajakan
yang
Pratama
Taman
dan
Sarisatu
regulered. Fungsi budgetir adalah
berlaku.
fungsi
3. Mobilitas wajib pajak / penanggung
wajib pajak / penanggung pajak atas
semakin cepat sehingga wajib pajak /
kewajibannya.
penanggung pajak tidak melaporkan
regulered
alamat barunya dan mengakibatkan
kesulitan
menagih
Sedngakan
adalah
fungsi
fungsi
untuk
mengatur perekonomian, contohnya :
mengalami
hutang
dana
yang diperolah dari hasil penyetoran
pribadi, yang dengan pertumbuhan
penagihan
menghimpun
maksud dari menghimpun dana, dana
pajak, terutama wajib pajak orang
aparat
untuk
Bila
pajak
Pemerintah
Indonesia
menurunkan pajak PPn import-nya
tersebut.
dari 10% menjadi 6% (seperti di
4. Kendala dalam mencari data aset
Singapura). Pasti produk impor akan
perusahaan. Hal ini terjadi karena
masuk dengan suburnya dan produk
kebanyakan wajib pajak menyewa
lokal akan kalah saing apalagi jika
atau mengontrak kantor yang mereka
produk
tempati. (Berita Pajak. 2002 : 15).
masyarakat atau produk olahan usaha
Hal ini dapat merugikan pihak KPP
kecil. Hal ini dapat mengakibatkan
yang
tingkat penangguran yang semakin
mengalami
berdampak
kerugian
terhadap
akan
penerimaan
lokalnya
banyak
hasil
dan
kerajinan
terpuruknya
KPP Pratama Taman Sarisatu, yaitu
perekonomian di Indonesia yang
akan
jumlah
diakibatkan
penerimaan di dalam KPP Pratama
penerimaan
Taman
(www.wikipedia.com)
periode
berkurangnya
Sarisatu
tertentu.
Jakarta
dalam
berakibatkan
5.2
12
Saran
berkurangnya
pajak
tersebut.
Saran
yang
bisa
mencari wajib pajak tersebut. Aparat pajak
diberikan
berdasarkan hasil dari penelitian adalah
tersebut
perlu
law
melakukan memberikan pengetahuan betapa
hukum)terhadap
pentingnya pajak terhadap wajib pajaknya
ditingkat
lagi
tindakan
(pelaksaan
enforcement
lebih
rajin
dan
para pelaku pajak baik wajib pajak maupun
untuk kepentingan bersama.
aparat pajak itu sendiri. Dengan lebih
DAFTAR
sabar
untuk
PUSTAKA
ditingkatkan lagi law enforcement akan
lebih
tegas
lagi
menindak
Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan
lanjuti
penyelewengan yang terjadi terhadap pajak.
Pajak, Pedoman Penagihan Pajak
Banyak wajib pajak yang belum sepenuhnya
Edisi 2008, 2008. Jakarta.
sadar
untuk
melakukan
kewajibannya
Dwi Priyanto, 2008. “Mandiri Belajar
disebabkan oleh kurang taatnya terhadap
hukum. Jadi solusinya adalah memaksa
SPSS
masyarakat untuk taat terhadap hukum
Service Solution)”. Yogyakarta :
(Pastika,2004).
Mediakom.
(Statistical
Product
and
Mengoptimalkan kegiatan penagihan
Eko Lesmana, 1992. “Sistem Perpajakan
yang dilakukan oleh aparat pajak tindakan
yang
harus
lebih
tegas
dan
Indonesia”. Jakarta : Prima Kampus
menaati
Grafika.
peraturan tekhnis perpajakan yang berlaku.
Aparat pajak yang melakukan penagihan
sebaiknya
penagihan
ditemani
terhadap
apabila
wajib
Keputusan Menteri Keuangan Republik
melakukan
Indonesia Nomor 148/KMK.04/2000
pajaknya
mencegah hal – hal yang tidk diinginkan
tanggal 17 Mei 2000 Tentang tata
seperti memanipulasikan data aset wajib
Cara Pelaksanaan Surat Paksa
pajak dengan menerima sogokan dari wajib
dan Penyitaan
pajak tersebut.
di luar wilayah kerja pejabat yang
menerbitkan Surat Paksa.
Lebih disiplin dan lebih rajin untuk
mendeteksi keberadaan wajib pajak yang
Keputusan Menteri Keuangan Republik
terhutang apabila wajib pajak tersebut
pindah dari tempat yang ditinggalkannya
Indonesia Nomor 561/KMK.04/2000
maka aparat pajak tidak bingung untuk
22 tanggal 26 Desember 2000
13
Tentang tata Cara Pelaksanaan
Waluyo, 2006. “Perpajakan Indonesia :
penagihan seketika 23 sekaligus
dan pelaksanaan Surat Paksa.
Pembahasan
Sesuai
Denagn
Ketentuan Perundang – Undangan
Keputusan Menteri Keuangan Republik
Perpajakan
dan
Aturan
Indonesia Nomor 562/KMK.04/2000
Pelaksanaan Perpajakan Terbaru”.
25 tanggal 26 Desember 2000
Jakarta : Salemba empat.
Tentang Syarat - syarat, Tata
Cara
www.google.com.
Pengangkatan Dan 26
www.wikipedia.com
Pemberhentian Juru Sita Pajak.
Mardiasmo,2006 “Perpajakan”. C. V Andi.
Yogyakarta.
Marihot P. Siahaan, S.E. 2004. “Utang
Pajak,
dan
Pemenuahan
Penagihan
Kewajiban,
Pajak
Dengan
Surat Paksa”.Jakarta : Rajawali
Pers.
Munawir, 1992. “Perpajakan”. Yogyakarta
: Liberty.
Neltje F. Katuuk,1993. “Hukum Pajak dan
Perpajakan”
Universitas
Gunadarma. Jakarta.
Undang – Undang Perpajakan Tahun 2000.
2000. Citra Umbara. Bandung.
14
Download