PENGARUH TINDAKAN PENAGIHAN AKTIF DALAM USAHA MENCAIRKAN TUNGGAKAN PAJAK PADA KPP PRATAMA TAMANSARI SATU JAKARTA Affan Marhaendi Fakultas Ekonomi Universtas Gunadarma E-mail : [email protected] Abatrak Masalah pajak adalah masalah masyarakat, negara dan setiap orang yang hidup di dalam suatu negara pasti atau harus berurusan dengan pajak, oleh karena itu masalah pajak juga menjadi masalah keseluruhan rakyat dalam negara tersebutPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah jumlah surat – surat yang telah diterbitkan oleh KPP Pratama Tamansari Satu Jakarta sebagai pelaksanaan tindakan penagihan aktif mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pencairan tunggakan pajak akibat penagihan aktif. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tamansari Satu Jakarta. Statistik uji yang digunakan adalah regresi linier sederhana dan data diolah dengan menggunakan SPSS Versi 10. Penelitian ini membuktikan bahwa jumlah surat – surat yang diterbitkan oleh KPP Pratama Tamansari Satu Jakarta sebagai pelaksaan tindakan Penagihan Aktif tidak berpengaruh signifikan baik terhadap pencairan tunggakan pajak Akibat Penagihan aktif di KPP Pratama Tamansari Satu Jakarta. Kata Kunci : Tindakan Penagihan Aktif, Penciran Tunggakan Pajak pajak oleh karena itu, pajak merupakan Pendhuluan Seiring dengan fenomena perkembangan yang selalu berkembang di perekonomian Indonesia akan diikuti pula masyarakat. Dalam era globalisasi / era dengan kebijakan – kebijakan di bidang persaingan bebas inilah cepat atau lambat 1 Dengan berpegang teguh pada prinsip tidak dapat ditolak dan harus menerima keberadaan globalisasi ekonomi serta yang kepastian paling penting yaitu mengambil kesempatan kesederhanaan arah dan tujuan perubahan yang dapat timbul akibat adanya perubahan Undang – Undang tentang ketentuan umum ekonomi internasional. Sebagai salah satu dan tata cara perpajakan ini mengacu pada perangkat pendukung yang menunjang agar kebijaksanaan pokok yaitu : a. tercapai keberhasilan ekonomi dalam meraih hukum, keadilan meningkatkan efisiensi peluang adalah hukum. Hukum pajak sering pemungutan disebut juga dengan hukum fiskal yaitu rangka keseluruhan dari peraturan – peraturan yang penerimaan negara. meliputi wewenang pemerintah b. untuk Meningkatkan kepastian terlihat keadilan kegiatan mengambil pajak dalam mendukung memungut pajak. Dengan kata memungut adanya dan pelayanan, hukum bagi dan masyarakat mengerahkan guna kembali kepada masayarakat melalui kas saing negara (Waluyo, 2006 : 1-2). penanaman modal, denagn kekayaan seseorang Masalah pajak dan adalah meningkatkan dalam tetap masalah daya bidang mendukung masyarakat, negara dan setiap orang yang pengembangan usaha kecil hidup di dalam suatu negara pasti atau harus dan menengah. c. berurusan dengan pajak, oleh karena itu masalah pajak juga menjadi masalah Menyesuaikan tuntutan perkembangan social keseluruhan rakyat dalam negara tersebut. ekonomi Dengan demikian setiap orang sebagai perkembangan anggota tekhnologi informasi. masyarakat harus mengetahui d. segala permasalahan yang berhubungan masyarakat serta dibidang Meningkatkan keseimbangan antara hak dan kewajiban. dengan pajak, baik mengenai asas – asasnya, e. jenis atau macam – macam pajak yang Menyederhanakan prosedur administrasi perpajakan. berlaku di negaranya, tatacara pembayaran f. pajak serta hak dan kewajibannya sebagai Meningkatkan penerapan prinsip self assessment secara wajib pajak ( Munawir, 1992 : 1 ). akuntabel dan konsisten, dan 2 g. Mendukung iklim usaha ke adanya arah yang lebih kondusif dan individual oleh pemerintah c. kompetitif tersebut diharapkan pajak dipungut oleh negara baik oleh pemerintah pusat Dengan dilaksanakannya kebijakan pokok kontraprestasi maupun daerah dapat d. meningkatkan penerimaan negara dalam pajak diperuntukan bagi jangka menengah dan panjang seiring pengeluaran – pengeluaran dengan pemerintah yang apabila dari meningkatkannya kepatuhan pemasukannya sukarela dan membaiknya iklim usaha. Dalam rangka masih terdapat meningkatkan surplus penerimaan negara sendiri di dalam sektor dipergunakan untuk pajak, dapat dilakukan intensifikasi dan pembiayaan public ekstensifikasi investment usaha – usaha untuk e. meningkatkan kesadaran masyarakat ( wajib pajak dapat pula mempunyai pajak ) dalam memenuhi kewajibannya tujuan lain yang budgeter, membayar yaitu sebagai alat kebijak pajak sebagai bentuk ikut dalam pembangunan. perekonomian nasional. dan mengefektifkan Dalam menghitung berapa besarnya penerimaan dari sektor pajak ini tergantung pajak yang harus dibayar wajib pajak, di pada kedua belah pihak, yaitu pemerintah Indonesia menganut Self Assesment System sebagai aparat pajak (fiscus) dan masyarakat terutama untuk pajak langsung seperti pajak sebagai wajib pajak atau yang dikenai pajak. penghasilan. Self Assesment System adalah berpartisipasi Mengoptimalkan suatu Pajak sebagai salah satu pungutan pajak yang pajak dipungut berdasarkan / untuk menentukan sendiri besarnya pajak dengan kekuatan undang – yang terutang. Di dalam Self undang System tedapat ciri – cirri sebagai berikut : serta aturan a. pelaksanaannya b. pemungutan memberi wewenang kepada wajib pajak negara mengandung ciri sebagai berikut : a. sistem dalam pembayaran tidak dapat Assesment Wewenang untuk menentukan besarnya pajak pajak terutang ada pada ditunjukan Pajak Sendiri. 3 Wajib b. Wajib pajak aktif, mulai dari melanggar menghitung, menyetor dan undang. malaporkan c. sendiri – 2. Tax evasion, usaha untuk pajak yang terutang. meringankan beban pajak Fiskus tidak ikut campur dan dengan cara melanggar undang hanya mengawasi. pemungutan pajak – undang ( pajak ) menggelapkan Hambatan – hambatan yang terdapat dalam undang (Mardiasmo, 2006 : 7-9). dapat Berdasarkan latar belakang tersebut dikelompokkan menjadi : penulis a. Perlawanan pasif tertarik untuk melakukan Masyarakat enggan ( pasif ) penelitian pajak dengan mengajukan membayar pajak, yang dapat judul disebabkan antara lain: PENAGIHAN 1. Perkembangan intelektual PENGARUH PRATAMA mungkin ) sulit dipahami JAKARTA. masyarakat. KAJIAN 3. Sistem control tidak dapat dilaksanakan DALAM MANCAIRKAN TUNGGAKAN PAJAK PADA KPP 2. Sistem perpajakan yang ( dilakukan AKTIF USAHA dan moral masyarakat. TINDAKAN TAMANSARI TEORI SATU DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS atau Menurut Undang – Undang Nomor dengan 19 Tahun 2000 tentang penagihan pajak dengan surat paksa ; baik. Penagihan b. Perlawanan aktif pajak merupakan Perlawanan aktif meliputi semua serangkaian tindakan agar penaggung pajak usaha dan perbuatan yang secara melunasi utang pajak dan biaya penagihan langsung ditujukan kepada fiskus pajak dengan tujuan untuk menghindari memperingatkan, melaksanakan pengaihan pajak. seketika dan sekaligus, memberitahukan 1. Tax avoidance, suart usaha dengan paksa, melaksanakan untuk meringankan beban pajak dengan tidak 4 menegur menguslkan penyitaan, atau pencegahan, melaksanakan penyanderaan, dan menjual barang yang dan Penunjuk Pejabat yang Berwenang telah disita. Mengeluarkan Surat Paksa tanggal 31 B. Menurut Rochmat Soemitro, : Desember Penagihan keputusan ini, ketentuan – ketentuan lama ialah perbuatan yang 1983. yang karena penagihan pajak negara dinyatakan tidak ketentuan pajak undang tidak – mematuhi undang jadwal waktu berlaku. pajak, Tahapan khususnya mengenai pembayaran pajak. A. Menurut Moeljo Hadi, : pajak Penagihan Keputusan adalah tentang berlakunya dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak, wajib mengatur dengan serangkaian denga pelaksanaan Surat Dirjen Paksa Pajak penagihan Berdasarkan Nomor Kep- 382/Pj/1995 adalah sebagai berikut : tindakan dari aparatur Direktorat Jenderal Pajak, berhubung wajib pajak tidak melunasi a. Pengeluaran baik sebagian/seluruh kewajiban perpajak sebagai yang terutang menurut undang – undang pelaksanaan perpajakan yang berlaku. dikeluarkan setelah (7) tujuh hari 2.3 Tahapan Penagihan Pajak Dengan dan selambat – lambatnya (10) Surat Berdasarkan sepuluh hari sejak saat jatuh Keputusan Dirjen Pajak Nomor tempo pembayaran dari jumlah Kep-382/PJ.4.1985 pajak Paksa Sebelum Dirjen Pajak tahapan berlakunya Nomor pelaksanaan Dirjen Pajak Nomor teguran tindakan penagihan yang masih surat pajak harus teguran dikeluarkan oleh Kepala Inspeksi Kep-20/Pj/1995, Pajak. pajak b. dengan surat paksa diatur berdasarkan Keputusan awal dibayarkan. Keputusan penagihan surat Dalam jangka waktu (7) tujuh hari setelah tanggal surat teguran Kep- 382/Pj/1985 tentang jadwal Waktu Tindakan wajib pajak/penaggung Penagihan Pajak yang ditetapkan tenggal 19 harus melunasi pajaknya. pajak c. Apabila jumlah pajak yang masih September 1985 dan mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 1986. keputusan ini harus dikeluarkan berdasarkan Keputusan Menteri dalam jangka waktu sebagaiman Keuangan 951/KMK.04/1983 ditentukan dalam surat teguran, tentang Tata Cara Pelaksanaan Penagihan jumlah pajak yang masih harus Nomor 5 dibayar tidak dilunasi h. Tehadap wajib pajak/penanggung dibayar dapat ditagih denga surat d. paksa diterbitkan oleh Kepala pajak yang tidak memenuhi Inspeksi Pajak. ketentuan sebagaimana dimaksud Pajak dalam surat perintah penagihan menrbitkan surat paksa paling seketika dan sekaligus segera lambat 21 (dua puluh satu) hari dapat sejak tanggal surat teguran. penagihan pajak dengan surat Kepala Inspeksi paksa e. Apabila pajak yang masih harus dilakukan serta tindakan diikuti tindakan dibayar tidak dilunasi dalam penagihan jangka waktu 2 (dua) hari setelah memperhatikan tenggang waktu tanggal yang telah ditetapkan. surat paksa, Kepala selanjutnya tanpa Inspeksi Pajak dapat menerbitkan Surat Perintah METODE PENELITIAN Melakukan Penyitaan (SPMP). Pengolahan data dalam penelitian ini f. Setelah dilakukan penyitaan dan diperoleh dari KPP (Kantor Pelayanan wajib pajak/penaggung pajak Pajak) Pratama Taman Sari Satu yang belum juga utang berlokasi Jl. Mangga Besar No. 52 Jakarta. melunasi pajaknya, maka (sepuluh) hari setelah Variabel-variabel yang digunakan tangagl dalam penelitian ini adalah variabel tidak SPMP, Kepala Inspeksi Pajak bebas atau dependent (variabel Y) yaitu mengajukan permintaan pencairan tunggakan pajak akibat penagihan pelelangan aktif, penetapan sejak 10 tanggal sedangkan variabel bebas atau kepada Kepala Kantor Lelang independent (variabel X) yaitu jumlah surat Negara setempat. – surat yang diterbitkan oleh KPP Tamansari g. Setelah ditentukan hari, tanggal, Satu sebagai pelaksana tindakan penagihan jam dan tempat pelelengan akan dilaksanakan, jurusita aktif. pajak 1. Analisis Regresi Linier Sederhana memberitahukan denga segera Analisis regresi linier secara tertulis tentang hal ini sederhana adalah hubungan secara kepada wajib pajak/penanggung linier pajak. independent (x) dengan variable 6 antara satu variabel dependen (y). analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variable independent n J∑xyL - J∑xL J∑yL dengan b= n J∑x²L - J∑xL² variable dependen apakah positif atau negative memprediksi dan untuk nilai HASIL DAN PEMBAHASAN variable dependent apabila nilai variabel Nilai rata – rata (mean) dari variable independent mengalami kenaikan independent, yaitu berupa jumlah total surat atau yang – surat yang diterbitkan dalam rangka berskala pelaksanaan tindak penagihan aktif dari penurunan. digunakan Data biasanya interval atau rasio. surat teguran Rumus yang digunakan adalah denagn sebagai berikut: surat yang diterbitkan sampai penrintah melaksanakan penyitaan, sebesar 434.04. jumlah total (Dwi Priyanto,2008). minimum surat – surat yang diterbitkan oleh Y’ = a + b X KPP Taman Sari Satu pada bulan Januari Keterangan: 2007 adalah 0 lembar, sedangkan jumlah Y’ = X = a Variabel total dependent – surat yang diterbitkan oleh KPP Taman Sari Satu pada akibat penagihan aktif). bulan Desember 2008 adalah sebanyak 904 independent lembar. Menunjukan bahawa jumlah surat – (Jumlah surat – surat yang surat yang diterbitkan telah mengalami 11 diterbitkan oleh KPP). kali penurunan dan 13 kali peningkatan Variabel dapat di simpulkan sebagai berikut : dimulai = Konstanta (nilai Y’ apabila X = surat (Pencairan tunggakan pajak dari bulan Januari dan Febuari peningkatan = 0 ). b maksimum Koefisien (Nilai pada bulan Maret penurunan di bulan April ataupun peningkatan kembali pada bulan Mei dan regresi peningkatan Juni penurunan pada bulan Juli terjadi penurunan). peningkatan lagi bulan Agustus, penurunan pada bulan September, peningkatan pada Nilai a dan b dapat dihitung bulan Oktober dan November, penurunan dengan rumus bulan Desember dan Januari (2008), terjadi J∑yL J∑x²L - J∑xL J∑xyL 7 a= n J∑x²L - J∑xL² peningkatan pada bulan Febuari, Maret dan berlaku saat ini. Nilai standar deviasi April, terjadi penurunan bulan Mei, terjadi sebesar 216.51 . Perbedaan jumlah surat – peningkatan bulan Juni, terjadi penurunan surat yang telah diterbitkan ini dapat bulan dan dipengaruhi oleh banyak hal diantaranya September, terjadi penurunan bulan Oktober peraturan – peraturan, pengetahuan tentang dan November, dan terjadi peningkatan pajak bulan Desember. Apabila di rangkum bulan memadai. Januari Juli, Peningkatan (2007), Agustus fasilitas yang Nilai rata – rata (mean) dari variable September, Desember, Januari (2008), Mei, dependen, yaitu berupa jumlah pencairan Juli, Oktober dan November, 11 bulan yang tunggakan pajak akibat penagihan aktif mengalami penurunan dengan jumlah surat sebesar Rp 4.686.727.08. jumlah pencairan – surat yang telah diterbitkan yaitu sebanyak tungakan pajak akibat penagihan aktif 3240 surat. Di mulai dari bulan Maret, Mei, minimum adalah sebesar Rp 0 pada bulan Juni, Agustus, Oktober, November, Febuari, Januari 2007, sedangkan jumlah pencairan Maret, April, Juni, Agustus, September, dan tunggakan pajak akibat penagihan aktif Desember, mksimum adalah sebesar Rp 28.416.850. bulan April, ketersediaan Juli, 13 Febuari, dan yang mengalami peningkatan dengan jumlah surat – surat nilai yang telah diterbitkan yaitu sebanyak 7177 menunjukan perbedaan pencairan tunggakan surat. Dapat diartikan bahwa peraturan – akibat peraturan perpajakan yang ada kurang untuk Perberdaan ini dapat dipengaruhi oleh standar deviasi penagihan aktif Rp 6.622.324.29 tiap bulannya. dipatuhi oleh wajib pajak / penanggung penjumlahan saldo awal tunggakan pajak, pengetahuan tentang pajak yang pajak dengan penambahan tunggakan pajak kurang / dikurangi dengan saldo akhir tunggakan penanggung pajak dan pihak aparat pajak pajak dan di bagi beberapa persen kemudian (fiskus) telah menjalani tugasnya sesuai sisanya untuk pencairan tunggakan tanpa dengan peraturan penagihan pajak yang akibat penagihan aktif. Perhatikan table 1. dipahami oleh wajib pajak Tabel 1 Descriptive Statistics N pencairan tunggakan akibat penagihan aktif 24 Minimum Maximum 0 28416850 8 Mean Std. Deviation 4686727.08 6622324.29 jumlah surat" yang di terbitkan Valid N (listwise) 24 0 904 434.04 24 Berikut Normalitas P-P Plot Berdasarkan 216.51 gambar 4.6 model regresi sederhana dari penelitian ini berdasarkan diatas table Coefficients adalah : terlihat bahwa nilai Plot PP terletak disekitar garis bentuk diagonal. Denga n demikian dapat diartikan bahwa distribusi dalam penelitian ini adalah normal. Tabel 2 Coefficients Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model 1 (Constant) B Std. Error 5616208 3142096 -2141.456 6504.982 t Sig. 1.787 .088 -.329 .745 Beta jumlah surat" yang di -.070 terbitkan a. Dependent Variable: pencairan akibat penagihan aktif Persamaan regresinya sebagai Y = 5.616.208 -2.141.456X berikut : Bila b negatif berarti bertambahnya nilai X Y = a - bX (Jumlah surat – surat yang diterbitkan oleh 9 - KPP Taman Sari Satu sebagai pelaksnaan tidakan penagihan aktif. derajat bebas (df) = n-k-1 mengakibatkan = 24 – 1-1 = 22 berkurangnya nilai Y (Jumlah pencairan thitung = -0.329, ttabel = 2.074 tunggakan pajak akibat penagihan aktif). Dimana : dengan probabilitas (P) = Y : Jumlah pencairan tunggakan pajak 0.749 akibat penagihan aktif b.kriteria pengujian diterima atau X :Jumlah surat – surat yang diterbitkan ditolakadalah : oleh KPP Taman sari Satu sebagai -Ho diterima = ttabel < thitung<ttabel pelaksanaan tindakan penagihan aktif. -Ho ditolak = thitung < ttabel atau thitung > ttabel atau, Hipotesisnya : Ho : Jumlah surat – surat yang diterbitkan -Ho diterima = Sig > 0.05 oleh KPP Pratama Taman Sari Satu -Ho ditolak = Sig < 0.05 sebagai pelaksanaan tindakan - kesimpulan pengujian : penagihan aktif tidak berpengaruh Dari hasil uji-t diatas dapat diketahui signifikan terhadap pencairan thitung < ttabel ( -0.329<2.074) dan Sig > tunggakan pajak akibat penagihan 0.05(0.749>0.05) maka Ho diterima, aktif. ini menunjukan bahwa Jumlah surat – H1 : Jumlah surat – surat yang diterbitkan surat yang diterbitkan oleh KPP oleh KPP Pratama Taman Sari Satu Pratama Taman Sari Satu sebagai sebagai pelaksanaan tindakan pelaksanaan tindakan penagihan aktif penagihan aktif berpengaruh signifikan (X) tidak berpengaruh secara nyata terhadap pencairan tunggakan pajak (signifikan) akibat penagihan aktif. tunggakan pajak akibat penagihan aktif a. proses perhitungannya adalah sebagai terhadap pencairan (Y). berikut Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho Daerah Penerimaan Ho -2.074 -0.329 Gambar 3 10 2.074 Hasil pengijian hipotesis (uji t) KESIMPULAN DAN SARAN Tidak Berdasarkan permasalahan yang ada, berpengaruhnya penerbitan maka dapat diambil kesimpulan, surat – surat, yaitu surat teguran, surat yaitu: paksa, da surat perintah melaksanakan penyitaan, Pada uji regresi, dimana uji-t dilakukan pencairan tunggakan pajak akibat penagihan KPP Pratama Taman Sari Satu sebagai penagihan aktif disebabkan oleh : aktif 1. Kesadaran terhadap pencairan tunggakan pajak akibat Pajak / hutang pajak yang rendah. Masalah surat – surat tersebut yang diterbitkan tidak terhadap Wajib Penanggung Pajak dalam membayar penagihan aktif. Diketahui bahwa jumlah mempengaruhi tindak Pratama Taman Sari Satu terhadap jumlah Jumlah surat – surat yang diterbitkan oleh tindakan pelaksanaan penagihan aktif yang dilakukan oleh KPP untuk mengetahui kemampuan pengaruh pelaksanaan sebagai perpajakan pencairan dalam masyarakat Indonesia ada pada perilaku wajib tunggakan pajak akibat penagihan aktif. pajaknya yang belum sepenuhnya Diketahui bahwa hubungan antara variabel sadar membayar pajak, hal ini jumlah surat – surat yang diterbitkan oleh disebabkan oleh rendahnya ketaatan KPP Pratama Taman Sari Satu sebagai masyarakat terhadap hukum dan pelaksanaan tindak penagihan aktif dengan kurang mengerti arti dari maksud variabel jumlah pencairan tunggakan pajak pembayaran pajak tersebut. Apabila akibat penagihan aktif sangat rendah. Dari wajib hasil statistik tersebut menunjukan ada pajak tersebut tidak taat terhadap pembayaran pajak tersebut pengaruh ekonomi, yang mengakibatkan akan menurunnya tingkat ekonomi di wilayah menimbulkan tingkat pertumbuhan perekonomian semakin KPP Pratama Tamasari Satu Jakarta. Hal rendah / lambat. tersebut disebabkan karena penagihan aktif 2. Belum yang dilakukan tidak efektif karena bisa optimalnya terjadi disebabkan oleh surat – surat yang penagihan yang diterbitkan tidak sampai ke wajib pajak. beberapa waktu penelitian. 11 kegiatan dilakukan dalam Sehingga pada periode jumlah tunggkan pajak kumulatif penurunan penerimaan pajak yang terus mengalami peningkatan. Hal tersebut akan ditimbulkan dari tindakan aparat pertumbuhan penagihan pembangunan di sekitar wilayah terhadap sikap dan mengakibatkan lambatnya perekonomian perilaku wajib pajak / penanggung KPP pajak yang tidak sesuai dengan Jakarta. Pajak mempunyai dua fungsi aturan yaitu : Fungsi Budgetir dan fungsi teknis perpajakan yang Pratama Taman dan Sarisatu regulered. Fungsi budgetir adalah berlaku. fungsi 3. Mobilitas wajib pajak / penanggung wajib pajak / penanggung pajak atas semakin cepat sehingga wajib pajak / kewajibannya. penanggung pajak tidak melaporkan regulered alamat barunya dan mengakibatkan kesulitan menagih Sedngakan adalah fungsi fungsi untuk mengatur perekonomian, contohnya : mengalami hutang dana yang diperolah dari hasil penyetoran pribadi, yang dengan pertumbuhan penagihan menghimpun maksud dari menghimpun dana, dana pajak, terutama wajib pajak orang aparat untuk Bila pajak Pemerintah Indonesia menurunkan pajak PPn import-nya tersebut. dari 10% menjadi 6% (seperti di 4. Kendala dalam mencari data aset Singapura). Pasti produk impor akan perusahaan. Hal ini terjadi karena masuk dengan suburnya dan produk kebanyakan wajib pajak menyewa lokal akan kalah saing apalagi jika atau mengontrak kantor yang mereka produk tempati. (Berita Pajak. 2002 : 15). masyarakat atau produk olahan usaha Hal ini dapat merugikan pihak KPP kecil. Hal ini dapat mengakibatkan yang tingkat penangguran yang semakin mengalami berdampak kerugian terhadap akan penerimaan lokalnya banyak hasil dan kerajinan terpuruknya KPP Pratama Taman Sarisatu, yaitu perekonomian di Indonesia yang akan jumlah diakibatkan penerimaan di dalam KPP Pratama penerimaan Taman (www.wikipedia.com) periode berkurangnya Sarisatu tertentu. Jakarta dalam berakibatkan 5.2 12 Saran berkurangnya pajak tersebut. Saran yang bisa mencari wajib pajak tersebut. Aparat pajak diberikan berdasarkan hasil dari penelitian adalah tersebut perlu law melakukan memberikan pengetahuan betapa hukum)terhadap pentingnya pajak terhadap wajib pajaknya ditingkat lagi tindakan (pelaksaan enforcement lebih rajin dan para pelaku pajak baik wajib pajak maupun untuk kepentingan bersama. aparat pajak itu sendiri. Dengan lebih DAFTAR sabar untuk PUSTAKA ditingkatkan lagi law enforcement akan lebih tegas lagi menindak Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan lanjuti penyelewengan yang terjadi terhadap pajak. Pajak, Pedoman Penagihan Pajak Banyak wajib pajak yang belum sepenuhnya Edisi 2008, 2008. Jakarta. sadar untuk melakukan kewajibannya Dwi Priyanto, 2008. “Mandiri Belajar disebabkan oleh kurang taatnya terhadap hukum. Jadi solusinya adalah memaksa SPSS masyarakat untuk taat terhadap hukum Service Solution)”. Yogyakarta : (Pastika,2004). Mediakom. (Statistical Product and Mengoptimalkan kegiatan penagihan Eko Lesmana, 1992. “Sistem Perpajakan yang dilakukan oleh aparat pajak tindakan yang harus lebih tegas dan Indonesia”. Jakarta : Prima Kampus menaati Grafika. peraturan tekhnis perpajakan yang berlaku. Aparat pajak yang melakukan penagihan sebaiknya penagihan ditemani terhadap apabila wajib Keputusan Menteri Keuangan Republik melakukan Indonesia Nomor 148/KMK.04/2000 pajaknya mencegah hal – hal yang tidk diinginkan tanggal 17 Mei 2000 Tentang tata seperti memanipulasikan data aset wajib Cara Pelaksanaan Surat Paksa pajak dengan menerima sogokan dari wajib dan Penyitaan pajak tersebut. di luar wilayah kerja pejabat yang menerbitkan Surat Paksa. Lebih disiplin dan lebih rajin untuk mendeteksi keberadaan wajib pajak yang Keputusan Menteri Keuangan Republik terhutang apabila wajib pajak tersebut pindah dari tempat yang ditinggalkannya Indonesia Nomor 561/KMK.04/2000 maka aparat pajak tidak bingung untuk 22 tanggal 26 Desember 2000 13 Tentang tata Cara Pelaksanaan Waluyo, 2006. “Perpajakan Indonesia : penagihan seketika 23 sekaligus dan pelaksanaan Surat Paksa. Pembahasan Sesuai Denagn Ketentuan Perundang – Undangan Keputusan Menteri Keuangan Republik Perpajakan dan Aturan Indonesia Nomor 562/KMK.04/2000 Pelaksanaan Perpajakan Terbaru”. 25 tanggal 26 Desember 2000 Jakarta : Salemba empat. Tentang Syarat - syarat, Tata Cara www.google.com. Pengangkatan Dan 26 www.wikipedia.com Pemberhentian Juru Sita Pajak. Mardiasmo,2006 “Perpajakan”. C. V Andi. Yogyakarta. Marihot P. Siahaan, S.E. 2004. “Utang Pajak, dan Pemenuahan Penagihan Kewajiban, Pajak Dengan Surat Paksa”.Jakarta : Rajawali Pers. Munawir, 1992. “Perpajakan”. Yogyakarta : Liberty. Neltje F. Katuuk,1993. “Hukum Pajak dan Perpajakan” Universitas Gunadarma. Jakarta. Undang – Undang Perpajakan Tahun 2000. 2000. Citra Umbara. Bandung. 14