PT Summarecon Agung Tbk Laporan Tahunan Annual Report

advertisement
2008
PT Summarecon Agung Tbk
Laporan Tahunan
Annual Report
Daftar Isi | Table of Content
Visi | Vision
Informasi Perusahaan | Corporate Information
02
Ikhtisar Keuangan | Financial Highlights
03
Informasi Saham | Share Information
05
Pencatatan Efek Lainnya | Other Traded Instruments
09
Profil Perusahaan | Corporate Profile
16
Struktur Perusahaan | Corporate Structure
20
Struktur Organisasi | Organization Structure
22
Dewan Komisaris | Board of Commissioners
26
Dewan Direksi | Board of Directors
29
Laporan Dewan Komisaris | Board of Commissioners’ Report
33
Laporan Dewan Direksi | Board of Directors’ Report
36
Analisa dan Diskusi Manajemen | Management Review and Analysis
38
Laporan Tata Kelola Perusahaan | Corporate Governance Report
46
Laporan Komite Audit | Audit Committee’s Report
52
Aktivitas Korporat | Corporate Activities
56
Pertanggungjawaban Atas Laporan Tahunan 2008 Responsibility for the Annual Report 2008
62
Surat Pernyataan Direksi tentang Laporan Keuangan
63
Statement of Directors’ Responsibility on the Financial Statements
Laporan Keuangan | Financial Report
65
Parkland - Summarecon Serpong
Life
Wonderful
Wonderful
World
Visi
Menjadi “crown jewel” di
antara Pengembang property
di Indonesia yang secara
berkelanjutan memberikan
nilai ekonomi yang optimal
kepada pelanggan, karyawan
dan pemegang saham, serta
juga berperan dalam menjaga
lingkungan dan menjalankan
tanggungjawab sosial.
Vision
To be the crown jewel of property
developers in Indonesia; always
delivering economic returns
to its customers, employees
and shareholders, and fulfilling
its social and environmental
responsibilities.
Parkland - Summarecon Serpong
Informasi Perusahaan
Ikhtisar Keuangan
Corporate Information
Financial Highlights
Nama Perseroan
Registered Name
PT Summarecon Agung Tbk
Tanggal didirikan Date of Incorporation
26 November 1975
Bidang Usaha Principal Business Activities
Pengembang dan manajemen perumahan terdiri
dari pengembangan properti komersial yang dijual,
manajemen properti dan fasilitas klub rekreasi.
Property development and management including
the developing of residential and commercial
properties for sale, the managing and letting of
property, and the provision of recreational club
facilities.
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Dalam Milyar Rupiah
Stated in Billion Rupiah
Ir. Soetjipto Nagaria
LAPORAN RUGI/LABA INCOME STATEMENTS
Komisaris Utama President Commissioner
Komisaris Commissioner
Harto Djojo Nagaria
Komisaris Commissioner
Ir. Sunardi Rusli
Komisaris independen Independent Commissioner
Thomas Tjandrakusumah
Komisaris independen Independent Commissioner
Esther Melyani Homan
Dewan Direksi Board of Directors
Direktur Utama President Director Kantor Pusat Head Office
Johanes Mardjuki
Plaza Summarecon
Jl. Perintis Kemerdekaan No. 42
Jakarta 13210
Tel : (62)-21-4714567, (62)-21-4892107
Fax : (62)-21-489 2976
Direktur Director
Kantor Pemasaran & Proyek
Direktur Director
Liliawati Rahardjo
Direktur Director
Lexy Arie Tumiwa
Marketing and Project Offices
Soegianto Nagaria
Summarecon Kelapa Gading
Direktur Director
Plaza Summarecon
Jl. Perintis Kemerdekaan No. 42, Jakarta 13210
Tel : (62)-21-4714567, (62)-21-4892107
Fax : (62)-21-4892976
Herman Nagaria
Direktur Director
Sumantri Gangga
Direktur Tidak Terafiliasi Unaffiliated Director
Summarecon Serpong
Lilies Yamin
Plaza Summarecon Serpong
Jl. Boulevard Gading Serpong Blok M5 No.3,
Tangerang 15810
Tel : (62)-21-54210008
Fax : (62)-21-54210007
Hubungan Investor Investor Relations
02
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report
Michael Yong
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Email
: [email protected]
Website : http:/www.summarecon.com
2006
2007
2008
Pendapatan Bersih Net Revenues
632.4 797.9 965.3 Laba Kotor Gross Profit
358.1 409.6 419.6 Laba Usaha Operating Income
233.5 233.1 241.9 Laba Bersih Net Income
147.0 151.2 168.1 NERACA BALANCE SHEETS
1,027.2 525.8 270.8 159.8 1,267.1
510.8
220.9
94.1
Jumlah Aktiva Total Assets
1,478.9 1,864.8 2,191.8 Jumlah Investasi Total Investments
76.6 21.3 24.0 Jumlah Kewajiban Total Liabilities
830.5 1,026.1 1,215.1 Modal Saham Paidup Share Capital
187.4 196.7 275.4 Jumlah Ekuitas Total Equity
647.9 837.2 975.7 Hak Minoritas Minority Interests 0.6 1.5 1.0 Modal Kerja Bersih Working Capital
831.1
1,027.6 1,216.1
Jumlah saham yang beredar (milyar saham)
1.873 1.967 2.754 Outstanding Shares (billion shares)
Laba Bersih per Saham Earnings per Share
Rp23/-
Rp24/-
Rp26/-
RASIO KEUANGAN FINANCIAL RATIOS
3,029.5 30.1 1,518.3 321.3 1,505.3 6.0 1,524.2 3.213 3,630.0
31.9
2,054.4
643.6
1,569.2
6.4
2,060.8
6.436
Rp25/-
Rp15/-
Laba Kotor Terhadap Pendapatan Bersih
Gross Profit Margin
Laba Bersih Terhadap Pendapatan Bersih
Net Profit Margin
Laba Bersih Terhadap Jumlah Aktiva
Return on Assets
Laba Bersih Terhadap Jumlah Ekuitas
Return on Equity
Jumlah Kewajiban Terhadap Aktiva
Total Liabilities to Total Assets
Jumlah Pinjaman Terhadap Jumlah Ekuitas
Debt to Equity
Rasio Lancar Current Ratio
Pembagian dividen tahunan
Dividends declared for financial year
2004
2005
57%
51%
43%
51%
40%
23%
19%
17%
16%
7%
10%
8%
8%
5%
3%
23%
18%
17%
11%
6%
56%
55%
55%
50%
57%
66%
139%
40%
128%
63%
162%
44%
154%
74%
171%
Rp18/- Rp15/- Rp11/-
-
1)
Rp13/- 2)
Catatan Note
1. Tambahan Saham Bonus 2 (dua) untuk setiap 5(lima) saham pada tahun 2006
Plus Bonus Share of 2 (two) for five (5) shares in 2006.
2. Tambahan Saham Bonus 1(satu) untuk setiap 1 (satu) saham pada tahun 2008
Plus Bonus Share of 1 (one) for 1 (one) share in 2008.
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report
03
Ikhtisar Keuangan
Informasi Saham
Financial Highlights
Share Information
Pendapatan, Laba Kotor, Laba Usaha dan Laba Bersih
BURSA SAHAM STOCK EXCHANGE
KODE SAHAM STOCK CODE
Revenue, Gross Profit, Operating Income and Net Income
1400
600
500
1000
400
800
300
600
200
200
Laba Kotor Gross Profit
Laba Usaha Operating Income
Laba Bersih Net Profit
2004 2005 2006 2007 0
2008
JUMLAH SAHAM NO. OF SHARES
CATATAN
NOTES
1990 May 7
66,670,000
PENCATATAN SAHAM PERDANA INITIAL PUBLIC OFFERING
1994 January 31
400
100
TANGGAL DATE
6.667.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham. Harga Saham Pedana : Rp6.800 per saham
6,667,000 shares with nominal value of Rp1,000 each. Price on IPO : Rp6,800 per share
Keuntungan Profits
( Rp ‘000,000,000 )
Pendapatan Bersih Net Revenue
( Rp ‘000,000,000 )
1200
0
Pendapatan Bersih Net Revenue
100,000,000
1994 June 27
106,000,000
Total Equity, Total Assets and Total Liabilities
Pembagian dividen saham sebesar 6.000.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000.
Distributed dividends in the form of 6,000,000 shares of nominal value Rp1,000 each.
3000
1200
2500
1000
2000
800
1500
600
400
1000
200
500
0
0
2004 2005 PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report
2006 2007 Jumlah Aktiva & Kewajiban Total Assets & Liabilities
( Rp ‘000,000,000 )
3500
1400
Jumlah Ekuitas Total Equity
( Rp ‘000,000,000 )
1996 June 21
330,720,000
4000
1600
PEMBAGIAN DIVIDEN SAHAM SHARE DIVIDENDS
PEMBAGIAN DIVIDEN SAHAM SHARE DIVIDENDS
Pembagian dividen saham sebesar 53.000.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000.
Distributed dividends in the form of 53,000,000 shares of nominal value Rp1,000 each.
Jumlah Ekuitas, Jumlah Aktiva dan Jumlah Kewajiban
1800
PEMBAGIAN SAHAM BONUS BONUS SHARES
Pembagian saham bonus sebesar 33.330.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 yang dikonversi menjadi saham dengan ketentuan 2 saham lama mendapat 1 saham baru.
Distributed 33,330,000 bonus shares with a nominal value of Rp1,000 each on the basis of 1 bonus share
for every 2 existing shares.
1994 November 28 159,000,000
04
: Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange
: SMRA untuk saham for shares
SMRA-W untuk waran for warrants
PEMBAGIAN DIVIDEN SAHAM DAN PEMECAHAN SAHAM PERTAMA SHARE DIVIDENDS AND FIRST STOCK SPLIT
Pembagian dividen saham sebesar 6.360.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000.
Pemecahan Rp1,000 per saham menjadi Rp500 per saham.
Distributed dividends in the form of 6,360,000 shares of nominal value Rp1,000 each.
Rp1,000 per share split into Rp500 per share.
1997 June 27
340,641,600
PEMBAGIAN DIVIDEN SAHAM SHARE DIVIDENDS
Pembagian dividen saham sebesar 9.921.600 saham dengan nilai nominal Rp500.
Distributed dividends in the form of 9,921,600 shares of nominal value Rp500 each.
2002 June 21
374,705,700
PEMBAGIAN DIVIDEN SAHAM SHARE DIVIDENDS
Pembagian dividen saham sebesar 34.064.100 saham dengan nilai nominal Rp500.
Distributed dividends in the form of 34,064,100 shares of nominal value Rp500 each.
Jumlah Aktiva Total Assets
Jumlah Kewajiban Total Liabilities
Jumlah Ekuitas Total Equity
2002 August 9
1,873,528,800
PEMECAHAN SAHAM KEDUA SECOND STOCK SPLIT
Rp500 per saham menjadi Rp100 per saham. Rp500 per share split into Rp100 per share.
2008
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report
05
Informasi Saham
Informasi Saham
Share Information
Share Information
TANGGAL DATE
JUMLAH SAHAM NO. OF SHARES
2005 November 17 1,967,204,800
CATATAN
NOTES
PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK
TERLEBIH DAHULU SHARE PLACEMENT
Penawaran saham sebesar 93.676.000 saham dengan nilai nominal Rp100 per saham kepada Valence
Asset Limited dengan penawaran Rp775 per saham.
93,676,000 shares of nominal value Rp100 each placed out to Valence Asset Limited at a price of Rp775 per
share.
2006 July 17
2,754,086,720
PEMBAGIAN SAHAM BONUS BONUS SHARES
PEMEGANG SAHAM SHAREHOLDERS
Jumlah Saham
No. of Shares
PT Semarop Agung
1,626,230,594
HSBC-Fund Services Clients A/C 500
645,893,500
PT Sinarmegah Jayasentosa
467,637,430
Pemegang saham lainnya dengan kepemilikan kurang dari 5%
Other shareholders holding less than 5% each
3,696,026,068
6,435,787,592
25.27%
10.04%
7.27%
57.42%
100.00%
Pembagian saham bonus sebesar 786.881.920 saham dengan nilai nominal Rp 100 yang dikonversi menjadi saham dengan ketentuan 5 saham lama mendapat 2 saham baru.
Distributed 786,881,920 bonus shares with a nominal value of Rp100 each on the basis of 2 bonus share for
every 5 existing shares.
2007 June 22 3,213,101,173
PENAMBAHAN MODAL DALAM RANGKA PENERBITAN HAK
MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU DAN WARAN
RIGHTS ISSUE WITH WARRANTS
Penawaran saham sebesar 459.014.453 saham dengan nilai nominal Rp100 per saham di tawarkan dengan
harga Rp900 per saham. Setiap 6 (enam) saham biasa mempunyai 1 (satu) HMETD untuk membeli 1 (satu)
saham baru.
Penggunaan Dana Hasil berjumlah Rp 413.113.007.700
• 23% (Rp 94 milyar ) untuk peningkatan persediaan lahan di Bekasi
• 14% (Rp 56 milyar ) untuk peningkatan persediaan lahan di Kelapa Gading
• 13% (Rp 50 milyar) untuk pengembangan infrastruktur di Bekasi
• 50% (Rp 200 milyar) untuk modal kerja pengembangan properti
Rights issue of 459,014,453 shares of nominal value Rp 100 each at offer price of Rp900 per share. The
rights issue was offered on the basis of 1 share for every 6 existing shares.
Use of Net Proceeds of Rp 413,113,007,700
• 23% (Rp 94 billion ) for land acquisition in the Bekasi area,
• 14% (Rp 56 billion ) for land acquisition in the Kelapa Gading area,
• 13% (Rp 50 billion) for infrastructure development in Bekasi area, and
• 50% (Rp 200 billion) for working capital
2008 January
3,217,893,796
WARAN EXERCISED WARRANTS EXERCISED
Waran exercised menambah 4.792.623 saham. 4,792,623 warrants exercised into shares.
2008 June 9
6,435,787,592
PEMBAGIAN SAHAM BONUS BONUS SHARES
Pembagian saham bonus sebesar 3.217.893.796 saham dengan nilai nominal Rp100 yang dikonversi menjadi saham dengan ketentuan 1 saham lama mendapat 1 saham baru.
Distributed 3,217,893,796 bonus shares with a nominal value of Rp100 each on the basis of 1 bonus share
for every 1 existing share.
2008 December 31 6,435,787,592
06
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report
Gading Park View - Summarecon Kelapa Gading
Jumlah saham dengan nilai nominal Rp100 per saham
Outstanding shares with nominal value of Rp100 each.
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report
07
Informasi Saham
Pencatatan Efek Lainnya
Share Information
Other Traded Instruments
Tahun 2008 Year 2008
Harga Tertinggi
Highest Price
Harga Terendah
Lowest Price
Harga Penutupan
Closing Price
Transaksi
Transaction
Rupiah
Rupiah
Rupiah
Jumlah Saham (juta)
Total Shares (million)
January
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
December
531 476 381 291 375 365 435 390 365 270 240 210 416 377 279 178 249 250 250 305 215 162 162 166 476 386 287 266 335 260 370 330 285 205 200 166 36.54
59.51
42.61
662.58
344.13
142.08
549.07
80.01
148.52
59.18
32.95
148.34
Harga Tertinggi
Highest Price
Harga Terendah
Lowest Price
Harga Penutupan
Closing Price
Transaksi
Transaction
Rupiah
Rupiah
Rupiah
Jumlah Saham (juta)
Total Shares (million)
Tahun 2007 Year 2007
January
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
December
570 579 566 519 694 735 733 651 634 669 574 536 471 463 476 471 501 527 540 514 591 579 454 459 544 579 476 506 669 540 656 613 604 579 463 501 28.15
9.45
44.82
68.55
144.67
44.01
58.13
68.41
42.33
42.28
49.83
209.33
Jenis Instrumen : WARAN SERI 1
Type of Instrument : WARRANTS SERIES 1
22 Juni 2007 : Penerbitan 229.507.226 waran
dengan catatan dua saham hasil pelaksanaan
HMETD melekat satu waran
22 June 2007 : 229,507,226 warrants issued together with the Rights Issue on the basis of 1 warrant for
every 2 Rights subscribed.
Harga pelaksanaan : Rp550 per saham
Exercise price : Rp550 per share
Pengunaan dana : Seluruh dana yang diperoleh dari
pelaksanaan Waran Seri I akan digunakan untuk
tambahan modal kerja Perseroan.
Use of proceeds : Working capital requirements.
Jangka Waktu
Time table for exercise of warrants
Periode pelaksanaan waran :
26 Desember 2007 – 21 Juni 2010
Exercise period of warrants :
26 December 2007 to 21 June 2010
Periode perdagangan waran :
Trading period of warrants :
22 Juni 2007 – 15 Juni 2010 :
Pasar reguler dan negosiasi
22 June 2007 – 15 June 2010 :
Regular and negotiated market
22 Juni 2007 – 17 Juni 2010 :
Pasar segera
22 June 2007 – 17 June 2010 :
Immediate market
22 Juni 2007 – 18 Juni 2010 :
Pasar tunai
22 June 2007 – 18 June 2010 :
Cash market
21 Juni 2010 : Akhir masa berlaku waran
21 June 2010 : Closing date of exercise period.
Jumlah waran pada tanggal 31 Desember 2008 :
449.429.206
As at 31 December 2008 : Outstanding warrants
amount to 449,429,206.
Mal Kelapa Gading - Sentra Kelapa Gading
08
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report
09
Pencatatan Efek Lainnya
Other Traded Instruments
Tahun 2008 Year 2008
Harga Tertinggi
Highest Price
Harga Terendah
Lowest Price
Harga Penutupan
Closing Price
Transaksi
Transaction
Rupiah
Rupiah
Rupiah
Jumlah Waran (juta)
Total Warrants (million)
January
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
December
Tahun 2007 Year 2007
275 275 360 93 160 82 82 64 59 31 24 22 Harga Tertinggi
Highest Price
275 275 60 36 0
66 61 52 29 6
11 12 Harga Terendah
Lowest Price
275 275 60 93 79 69 67 54 31 24 14 20 Harga Penutupan
Closing Price
0.00
0.00
1.09
101.66
179.53
29.77
121.32
8.79
12.25
14.61
5.04
26.50
Transaksi
Transaction
Rupiah
Rupiah
Rupiah
Jumlah Waran (juta)
Total Warrants (million)
June
July
August
September
October
November
December
168 350 280 180 223 148 275 150 150 150 153 148 125 145 150 280 165 163 148 145 275 0.78
1.22
1.61
2.19
1.34
0.87
0.03
Jenis Instrumen Type of Instrument :
OBLIGASI BOND
Jumlah Amount :
Rp200,000,000,000
Kupon Coupon :
15.125%
Jangka waktu Duration :
5 tahun 5 years
Tanggal diterbitkan Issuance Date :
25 Juni 2003 25 June 2003
Tanggal jatuh tempo dan dilunasi
Maturity and repayment date :
8 Juli 2008 8 July 2008
Pemeringkat Efek Rating Agency :
PEFINDO, Setiabudi Atrium 8th Floor
Suite 809-810, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62
Jakarta 12920, Indonesia
Pemeringkatan 25 Juni 2003
Rating on 25 June 2003 :
id BBB
Pemeringkatan 5 Maret 2007
Rating upgrade on 5 March 2007 :
id BBB+
Pemeringkatan 10 Agustus 2007
Rating upgrade on 10 August 2007 :
id AWali amanat Trustee : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Plaza Mandiri, 22nd Floor,
Jalan Gatot Subroto Kav. 36-38
Jakarta 12190
Pengunaan dana Use of proceeds :
•60% (Rp120 milyar) untuk investasi pelunasan pembelian lahan di Kelapa Gading
•28% (Rp56 milyar) untuk modal kerja pembangunan rumah dan rukan
•12% (Rp24milyar) untuk modal kerja pembangunan infrastruktur
•60% (Rp120 billion) for land acquisition in Kelapa Gading area
•28% (Rp56 billion) for working capital of house and shoplot development
•12% (Rp50 billion) for infrastructure development
Penjamin Pelaksana Underwriter :
PT ANDALAN ARTHA ADVISINDO
Artha Graha Building 26th Floor
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190
PT DANPAC SEKURITAS
Gedung Panin Bank Pusat Lt. 12
Jl. Jend. Sudirman No. 1 , Jakarta 10270
Akuntan Accountant :
KAP PURWANTONO, SARWOKO, SANDJAJA
Jakarta Stock Exchange Building Tower 2, 5th floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190
Penilai Appraiser :
PT HEBURINAS NUSANTARA
7th Floor Permata Bank Tower 1
Jl Jendral Sudirman Kav 27 Jakarta 12920
Kustodian Custodian :
PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA
Gedung Bursa Efek Indonesia, Menara I Lt 5
Jl Jendral Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12910
Notaris Notary Public :
KANTOR NOTARIS FATHIAH HELMI
Jl Graha Irama Lt. 6 Ruang C
Jl. HR Rasuna Said Blok X - 1 Kav. 1 & 2 Kuningan,
Jakarta Selatan 12950
Konsultan Hukum Legal Consultant :
MAKES & PARTNERS LAW FIRM
Menara Batavia Lt. 7 Jl. K.H. Mas Mansyur Kav. 126
Jakarta 10220
Royal Gading Mansion - Summarecon Kelapa Gading
10
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report
SSU & PARTNERS LAW FIRM
Gedung S. Widjojo, Lt 1 Jl. Jend. Sudirman Kav.71
Jakarta 12190
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report
11
Pencatatan Efek Lainnya
Other Traded Instruments
Jenis Instrumen Type of Instrument :
OBLIGASI BOND
Jumlah Amount :
Rp100,000,000,000
Kupon Coupon :
14.10%
Jangka waktu Duration :
5 tahun 5 years
Tanggal diterbitkan Issuance Date :
13 September 2008 13 September 2008
Tanggal jatuh tempo dan dilunasi
Maturity and repayment date :
25 Juni 2013 25 June 2013
Pemeringkat Efek Rating Agency :
PEFINDO, Setiabudi Atrium 8th Floor
Suite 809-810, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62
Jakarta 12920, Indonesia
Pemeringkatan 21 Mei 2008
Rating on 21 May 2008 :
id AWali amanat Trustee : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Plaza Mandiri, 22nd Floor,
Jalan Gatot Subroto Kav. 36-38
Jakarta 12190
Pengunaan dana Use of proceeds :
•70% (Rp70 milyar) untuk investasi pembelian lahan di Kelapa Gading
•30% (Rp30 milyar) untuk modal kerja
pembangunan rumah dan rukan serta
pembangunan infrastruktur
• 70% (Rp70 billion) for land acquisition in Kelapa Gading
• 30% (Rp30 billion) for working capital of house
and shoplot development, and infrastructure
development.
12
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report
Penjamin Pelaksana Underwriter :
PT ANDALAN ARTHA ADVISINDO
Artha Graha Building 26th Floor
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190
PT KRESNA GRAHA SEKURINDO Tbk.
Indonesia Stock Exchange Building Tower 1, 30th Flr
Sudirman Central Business District
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 , Jakarta 12190
Akuntan Accountant :
KAP PURWANTONO, SARWOKO, SANDJAJA
Jakarta Stock Exchange Building Tower 2, 5th floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190
Penilai Appraiser :
PT HEBURINAS NUSANTARA
7th Floor Permata Bank Tower 1
Jl Jendral Sudirman Kav 27 Jakarta 12920
Kustodian Custodian :
PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA
Gedung Bursa Efek Indonesia, Menara I Lt 5
Jl Jendral Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12910
Notaris Notary Public :
KANTOR NOTARIS FATHIAH HELMI
Jl Graha Irama Lt. 6 Ruang C
Jl. HR Rasuna Said Blok X - 1 Kav. 1 & 2 Kuningan
Jakarta Selatan 12950
Konsultan Hukum Legal Consultant :
SSU & PARTNERS LAW FIRM
Gedung S. Widjojo, Lt 1 Jl. Jend. Sudirman Kav.71
Jakarta 12190
Jenis Instrumen Type of Instrument :
SUKUK IJARAH ISLAMIC BOND
Jumlah Amount :
Rp200,000,000,000
Cicilan Imbalan Fee Instalment :
Rp28,200,000,000 per tahun per annum
Jangka waktu Duration :
5 tahun 5 years
Tanggal diterbitkan Issuance Date :
13 September 2008 13 September 2008
Tanggal jatuh tempo dan dilunasi
Maturity and repayment date :
25 Juni 2013 25 June 2013
Pemeringkat Efek Rating Agency :
PEFINDO, Setiabudi Atrium 8th Floor
Suite 809-810, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62
Jakarta 12920, Indonesia
Pemeringkatan 21 Mei 2008
Rating on 21 May 2008 :
id A- sy
Wali amanat Trustee : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Plaza Mandiri, 22nd Floor,
Jalan Gatot Subroto Kav. 36-38
Jakarta 12190
Pengunaan dana Use of proceeds :
•70% (Rp70 milyar) untuk investasi pembelian lahan di Kelapa Gading
•30% (Rp30 milyar) untuk modal kerja pembangunan rumah dan rukan serta pembangunan infrastruktur
•70% (Rp70 billion) for land acquisition in Kelapa Gading
•30% (Rp30 billion) for working capital of house
and shoplot development, and infrastructure
development.
Penjamin Pelaksana Underwriter :
PT ANDALAN ARTHA ADVISINDO
Artha Graha Building 26th Floor
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190
PT KRESNA GRAHA SEKURINDO Tbk.
Indonesia Stock Exchange Building Tower 1, 30th Flr
Sudirman Central Business District
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 , Jakarta 12190
Akuntan Accountant :
KAP PURWANTONO, SARWOKO, SANDJAJA
Jakarta Stock Exchange Building Tower 2, 5th floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190
Penilai Appraiser :
PT HEBURINAS NUSANTARA
7th Floor Permata Bank Tower 1
Jl Jendral Sudirman Kav 27 Jakarta 12920
Kustodian Custodian :
PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA
Gedung Bursa Efek Indonesia, Menara I Lt 5
Jl Jendral Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12910
Notaris Notary Public :
KANTOR NOTARIS FATHIAH HELMI
Jl Graha Irama Lt. 6 Ruang C
Jl. HR Rasuna Said Blok X - 1 Kav. 1 & 2 Kuningan,
Jakarta Selatan 12950
Konsultan Hukum Legal Consultant :
SSU & PARTNERS LAW FIRM
Gedung S. Widjojo, Lt 1 Jl. Jend. Sudirman Kav.71
Jakarta 12190
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report
13
Look at the
Trees
Birds and Sky...
and you will be able to see that the
whole existence is joyful.
Summerville Apartments - Summarecon Kelapa Gading
Profil Perusahaan
Corporate Profile
Summarecon didirikan pada tahun 1975 oleh
keluarga Nagaria dan asosiasinya. Hingga saat ini,
Summarecon telah berkembang menjadi salah satu
perusahaan properti terkemuka di Indonesia.
Summarecon was founded in 1975 by the Nagaria
family and their associates. Since then, it has
become one of the leading property companies in
Indonesia.
Summarecon telah berhasil mengembangkan kawasan
Summarecon Kelapa Gading dari sebuah lahan kurang
produktif hingga menjadi kawasan pemukiman dan
komersial terpadu dengan salah satu perputaran
bisnis tercepat, lengkap dengan infrastruktur dan
fasilitas pendukung termasuk pusat perbelanjaan,
pusat makanan, pusat gaya hidup, klub keluarga,
sekolah dan rumah sakit.
The Company have developed Summarecon Kelapa
Gading from an unproductive swamp into an
integrated residential and commercial township
complete with infrastructure and support facilities that
include shopping mall, food center, life style center,
recreational clubs, schools, and hospitals.
Bisnis Summarecon dikelompokkan menjadi tiga unit
bisnis:
(a) Pengembangan Properti
(b) Investasi dan Manajemen Properti
(c) Rekreasi dan Hospitality
Summarecon’s businesses are now grouped into three
distinct activities :
(a) Property Development
(b) Property Investment and Management
(c) Leisure and Hospitality
PENGEMBANGAN PROPERTI
Pengembangan properti Summarecon terdiri
atas kawasan Summarecon Kelapa Gading dan
Summarecon Serpong, dan Summarecon Bekasi
nantinya.
PROPERTY DEVELOPMENT
Summarecon’s residential developments consist of
the townships of Summarecon Kelapa Gading and
Summarecon Serpong, and the soon to be launched
Summarecon Bekasi.
Summarecon Kelapa Gading dalam kurun waktu 34
tahun pengembangannya, telah menjadi kawasan
seluas lebih dari 500 ha. Properti yang dikembangkan
di Summarecon Kelapa Gading adalah :
• 500 ha kota mandiri
• 30.000 rumah tinggal
• Kawasan hunian eksklusif Bukit Gading Villa
• 2.000 rukan di Bulevar Kelapa Gading
sepanjang 4 km
• 970 unit apartemen di Wisma Gading Permai
• 386 unit apartemen di The Summit
• Sentra Kelapa Gading dengan Mal Kelapa Gading, Gading Food City dan La Piazza
• Gading Batavia
• Klub Kelapa Gading
• Apartemen Summerville
• Plaza Summarecon
• Grand Orchard, kawasan hunian modern ekslusif di lahan seluas 48 ha.
Summarecon Kelapa Gading, developed over 34
years, is now a 500 ha township. Properties developed
in Summarecon Kelapa Gading include :
•500 ha Township
•30,000 residential houses
•The upmarket Bukit Gading Villa residential estate
•2,000 commercial shop lots on the 4 km long
Boulevard Kelapa Gading
•970 units of apartments in Wisma Gading Permai
•386 units of up market apartments in The Summit
•Sentra Kelapa Gading which hosts the Mal Kelapa Gading, Gading Food City and La Piazza
•Gading Batavia
•Klub Kelapa Gading
•Summerville Apartments
•Plaza Summarecon
•Grand Orchard, a 48-ha exclusive and modern
residential estate.
Summarecon Serpong semula dikembangkan
dengan nama Gading Serpong ketika Summarecon
bermitra dengan Keris Group untuk mengembangkan
kawasan seluas 1.500 ha ini. Pada tahun 2004, untuk
mempercepat perkembangan Gading Serpong, para
mitra usaha Summarecon sepakat untuk melakukan
pembagian wilayah. Lahan sisa yang belum
dikembangkan dinilai dan dibagi oleh kedua pihak
dalam perbandingan yang sama. Dari total 800 ha
lahan, Summarecon memperoleh 375 ha sedangkan
Keris Group menerima 425 ha.
Summarecon Serpong was originally developed
under the name of Gading Serpong when
Summarecon partnered with the Keris Group to
develop this 1,500 ha township. In 2004, to speed
up the development of Gading Serpong, the partners
decided to separate the land development. The
remaining undeveloped land was then valued and
shared by both parties in equal proportions. Out of a
total of 800 ha of land, Summarecon received 375 ha
whilst the Keris Group received 425 ha.
The Summit Apartment - Sentra Kelapa Gading
16
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report
17
Profil Perusahaan
Corporate Profile
18
Summarecon kini mengembangkan 375 ha lahan
dengan nama Summarecon Serpong. Summarecon
Serpong yang dikembangkan sejak tahun 1992 telah
memperoleh keuntungan dari perkembangan yang
pesat di Serpong (kawasan penyangga di sebelah
barat Jakarta), serta adanya akses langsung dari jalan
tol Jakarta – Merak menuju pintu utama Summarecon
Serpong.
Properti yang dikembangkan di Serpong adalah :
• 1500 ha Kotapraja dibawah nama Gading Serpong
• Area yang sudah dikembangkan - 400 ha
• 7.000 rumah tinggal
• 950 rukan
• 800 kavling
• Gading Raya Padang Golf dan Klub
• Gading Raya Sports Club
• Sentra Gading Serpong dengan Summarecon Mal Serpong, Salsa Food City, Sentra Bursa Mobil dan Pasar Sinpasa - pasar tradisional dengan konsep modern.
• Pondok Hijau Golf, kawasan hunian seluas 100 ha yang letaknya berdampingan dengan padang golf.
• Scientia Garden, kawasan hunian seluas 75 ha dengan dilengkapi fasilitas universitas serta pusat
pendidikan dan hiburan.
Summarecon now develops the 375 ha of land under
the name of Summarecon Serpong. Summarecon
Serpong developed since 1992 has benefited from
the rapid development of Serpong (the satellite town
west of Jakarta), and a new toll road access to Gading
Serpong.
INVESTASI DAN MANAJEMEN PROPERTI
Properti yang dimiliki untuk disewakan termasuk :
• Mal Kelapa Gading (ritel)
• Gading Food City (ritel)
• La Piazza (ritel)
• Gading Batavia (ritel)
• Apartemen Summerville (hunian)
• Plaza Summarecon (perkantoran)
• Bursa Mobil (komersial)
• Summarecon Mal Serpong (ritel)
• Plaza Summarecon Serpong (perkantoran)
PROPERTY INVESTMENT AND MANAGEMENT
Properties held for investment with lease rental
income include :
•Mal Kelapa Gading (retail)
•Gading Food City (retail)
•La Piazza (retail)
•Gading Batavia (retail)
•Summerville Apartments (residential)
•Plaza Summarecon (office)
•Automobile Centers (commercial)
•Summarecon Mal Serpong (retail)
•Plaza Summarecon Serpong (office)
SENTRA KELAPA GADING adalah kawasan komersial
terpadu seluas 20 ha di Summarecon Kelapa Gading
dengan tiga fasilitas komersial yang terintegrasi,
yaitu Mal Kelapa Gading, La Piazza, dan Gading Food
City. Mal Kelapa Gading adalah pusat perbelanjaan
seluas 147,000 m2 dengan konsep fashion-foodentertainment terpadu, yang disiapkan untuk
memenuhi beragam kebutuhan masyarakat modern
sekarang ini. La Piazza adalah sebuah pusat gaya
hidup dengan fasilitas ruang terbuka seluas
5.000 m2 yang menjadi lokasi favorit berbagai konser
acara musik. Di sini terdapat beragam resto dan
kafe bertaraf internasional terpadu dengan fasilitasfasilitas hiburan dan kebugaran yang lengkap. Gading
Food City adalah pusat makanan yang memberikan
pengalaman bersantap di area terbuka, serta
dilengkapi dengan sajian live music.
SENTRA KELAPA GADING is a 20-ha development
located within Summarecon Kelapa Gading, that
features the integration of three major retail concepts
of Mal Kelapa Gading, La Piazza and Gading Food City.
Mal Kelapa Gading is a 147,000 m2 shopping mall
that integrates the latest fashion-food-entertainment
concepts to meet the diverse needs of today’s
modern society. La Piazza is a life-style centre with a
5,000 m2 open-air facility that has become a favorite
destination for music concerts. It also offers a mix of
international restaurants and cafes, entertainment and
fitness facilities. Gading Food City offers an open-air
dining experience with live-band musicians.
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report
Properties developed in Serpong include :
•1,500 ha Township under name of Gading Serpong
•Area developed to date - 400 ha
•7,000 residential houses
•950 commercial shoplots
•800 residential land lots
•Gading Raya Padang Golf dan Klub
•Gading Raya Sports Club
•Sentra Gading Serpong, which hosts the shopping mall Summarecon Mal Serpong, Salsa Food City, Automobile Center, and Sinpasa Market - a modern wet market.
•Pondok Hijau Golf, a 100-ha residential estate next to the golf course
•Scientia Garden, a 75-ha residential estate focused around a university and edutainment center
Gading Batavia yang terletak di sisi barat
Summarecon Kelapa Gading menghadirkan hidangan
populer nusantara di sepanjang jalur terbuka dengan
lebih dari 50 restoran.
Apartemen Summerville adalah sebuah apartemen
eksklusif dengan 42 unit yang disiapkan terutama bagi
masyarakat manca negara.
Plaza Summarecon, sebuah gedung perkantoran
delapan tingkat yang modern dengan luas 8.343 m2,
sebagai kantor pusat perusahaan Summarecon.
Gading Batavia located on the western fringe of
Summarecon Kelapa Gading showcases reknowned
cuisine from across Indonesia along a promenade of
over 50 shops.
Summerville Apartments is a boutique apartment
with 42 units catering mainly to the expatriate
community.
Plaza Summarecon, an eight-storey 8,343 m2
modern office building, is the corporate head office of
Summarecon.
SENTRA GADING SERPONG adalah kawasan seluas
17 ha yang dikembangkan di Summarecon Serpong,
dengan memadukan berbagai aktifitas bisnis, untuk
memenuhi kebutuhan para penghuninya. Konsep
ini menghimpun Summarecon Mal Serpong dengan
Downtown Walk, berupa kafe dan resto dengan
konsep alfresco, Salsa Food City, pasar modern
Sinpasa, dan Sentra Bursa Mobil yang berada di
dekatnya.
Summarecon Mal Serpong adalah mal tempat
berbelanja seluas 150.000 m2 dengan konsep “Your
Family Mall”, yang dibangun untuk memenuhi
kebutuhan keluarga modern di wilayah Serpong /
Tangerang dan sekitarnya. Tahap 1 seluas 43.000 m2,
telah beroperasi pada bulan Juni 2007.
Plaza Summarecon Serpong, sebuah gedung
perkantoran delapan tingkat yang modern dengan
luas 8.800 m2, sebagai kantor pusat untuk lokasi
Summarecon Serpong.
SENTRA GADING SERPONG is a 17-ha development
located within Summarecon Serpong, that groups
together multiple business activities to meet the
needs of the township’s residents. Concepts here
include Summarecon Mal Serpong,”Downtown Walk”
with alfresco cafes and restaurants, “Salsa Food City”
local street dining, “Sinpasa” wet market, and the
nearby automotive centre.
REKREASI DAN HOSPITALITY
Klub Kelapa Gading, beranggotakan lebih dari
1.200 anggota, merupakan klub dengan jumlah
anggota terbesar di Jakarta yang dilengkapi dengan
fasilitas-fasilitas untuk semua olah raga lapangan
yang digemari, kolam renang ukuran olympic, pusat
kebugaran, restoran dan ruang serba guna yang
dilengkapi dengan fasilitas banquet. Para anggota
akan menikmati fasilitas dan pelayanan yang
sebanding dengan pelayanan hotel bintang empat.
Berlokasi di Serpong, Gading Raya Padang Golf
& Klub adalah fasilitas lapangan golf 18-hole yang
melayani lebih dari 800 anggota. Gading Raya Sports
Club, terletak dekat dengan golf club, adalah sebuah
klub bagi para anggota golf club dan penghuni
Serpong.
Summarecon Mal Serpong is a 150,000 m2 shopping
mall with the theme ‘Your Family Mall’ to meet the
needs of today’s modern families in the Serpong /
Tangerang areas. The first phase of 43,000 m2 was
opened in June 2007.
Plaza Summarecon Serpong, an eight-storey
8,800 m2 modern office building, is the corporate
office for Summarecon Serpong.
LEISURE AND HOSPITALITY
Klub Kelapa Gading, with more than 1,200 members,
is the biggest community club in Jakarta with facilities
for all the popular court-sports, an olympic-sized
swimming pool, fitness center, restaurants and
function rooms complete with banqueting facilities.
The members enjoy facilities and services comparable
to that of a 4-star hotel.
In Serpong, Gading Raya Padang Golf & Klub is an
18-hole golf course for its 800 members. Gading Raya
Sports Club, adjacent to the golf club, is a community
club for the golf club members and the residents of
Serpong.
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report
19
Struktur Perusahaan
Corporate Structure
Nama Perusahaan dan Anak Perusahaan
Name of Company and Subsidiaries
PT. Summarecon Agung Tbk
Alamat
Address
1. PT Summarecon Agung Tbk
2. PT Bahagia Makmursejati
PT Serpong Cipta Kreasi
59.55%
40.38%
3. PT Makmur Orient Jaya
99.00%
PT Jaya Bangun Abadi
99.81%
PT Bakti Karya Vita
60.00%
PT Lestari Mahadibya
99.93%
PT Jakartabaru Grahapermai
33.00%
PT Jakartabaru Cosmopolitan
PT Bahagia Makmursejati
5. PT Summarecon Hotelindo
6. PT Unota Persadajaya
Gedung Plaza Summarecon Lt 3
7. PT Citra Damai Agung
Jl Perintis Kemerdekaan No 42,
8. PT Summerville Property Management
Jakarta Timur
9. PT Eskage Tatanan Kota
77.00%
10. PT Summbangtri Kreasi Persada
11. PT Maju Lestari Properti
12. PT Inovasi Jaya Properti
98.75%
PT Bahagia Niaga Lestari
4. PT Orient City
49.00%
13. PT Gading Orchard
0.01%
99.99%
PT Gading Orchard
100%
PT Makmur Orient Jaya
99.96%
PT Orient City
99.96%
PT Summarecon Hotelindo
99.96%
PT Unota Persadajaya
99.90%
PT Citra Damai Agung
99.89%
PT Summerville Property Management
99.20%
PT Eskage Tatanan Kota
99.00%
PT Sumbangtri Kreasi Persada
90.00%
PT Sukmapersada Nusa
50.00%
PT Anugerah Damai Abadi
40.00%
PT Maju Lestari Properti
40.00%
PT Inovasi Jaya Properti
40.00%
14. PT Serpong Cipta Kreasi
15. PT Jaya Bangun Abadi
Jl Boulevard Gading Serpong Blok AA4 No 39-45,
16. PT Lestari Mahadibya
Kel Pakulonan Barat, Kec. Kelapa Dua
17. PT Anugerah Damai Abadi
Tangerang 15810
18. PT Bhakti Karya Vita
20
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report
19. PT Jakartabaru Grahapermai
Jl Kelapa Sawit Raya/Blok BF 1/No 35, Serpong,
20. PT Jakartabaru Cosmopolitan
Tangerang 15000
21. PT Sukmapersada Nusa
Bulevar Kelapa Gading Blok PA 19/17, Jakarta 14240
22. PT Bahagia Niaga Lestari
Jl Raya Perjuangan, Taman Kedoya Permai No 11,
Kebon Jeruk, Jakarta 11530
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report
21
Struktur Organisasi
Organization Structure
Internal
Audit
Corporate
Secretary
Business
Development
Audit
Committee
Board of
Commissioners
Board of
Directors
Corporate
Services
Finance &
Accounting
Technical &
Projects
Investor
Relations
•
•
•
•
•
Legal
Security
Procurement
Organisation Development
Corporate Communication
•
•
•
•
Financial Control
Treasury & Budget
Accounting & Taxation
Information Technology
•
•
•
•
Planning, Design &
Development
Licencing & Permits
Land Administration
Quantity Surveyor
• Special Project
• Corporate Engineering
Property
Development
Retail Property
Management
Leisure &
Hospitality
•
•
•
•
Planning & Design
Marketing
Operations
Finance & Accounting
•
•
•
•
•
•
Leasing
Operations
Marketing
Engineering
Human Resource
Finance & Accounting
Klub Kelapa Gading, etc
Summarecon
Kelapa Gading
Summarecon
Serpong
Summarecon
Bekasi
Sentra Kelapa
Gading
Sentra Gading
Serpong
Other
Properties
La Piazza - Sentra Kelapa Gading
22
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report
23
Taman Jogging - Summarecon Kelapa Gading
When You
Have an
Inspired
Thought
you must trust it and act on it
Pondok Hijau Golf - Summarecon Serpong
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Board of Commissioners
Komisaris Utama
President Commissioner
Komisaris
Commissioner
Komisaris
Commissioner
Harto Djojo Nagaria
Ir. Sunardi Rusli
Warganegara Indonesia. Lahir di Jakarta pada tahun 1947.
Meraih gelar Sarjana Ekonomi dan Pemasaran di Universitas
Oregon, USA pada tahun 1972.
Warganegara Indonesia. Lahir di Tangerang pada tahun 1943.
Meraih gelar Sarjana Arsitektur di Universitas Tarumanegara
pada tahun 1977
Menjadi Komisaris sejak 7 Mei 1990. Sebelum bergabung
dengan Summarecon, Beliau menjabat sebagai Komisaris di
PT Nusa Kirana dari 1980 - 1990.
Menjadi Komisaris sejak 23 Juni 2006. Sebelumnya
menjabat sebagai Direktur Utama Perusahaan pada
tahun 1998-2006, setelah memegang berbagai jabatan di
Summarecon sejak tahun 1977. Sebelum bergabung dengan
Summarecon, Beliau mengajar di Universitas Tarumanegara
pada tahun 1971-1977
Warganegara Indonesia. Lahir di Jakarta pada tahun
1940. Meraih gelar Sarjana Teknik Kimia di Institut
Teknologi Bandung pada tahun 1964.
Menjadi Komisaris Utama sejak 9 November 2001.
Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama
Perusahaan pada tahun 1976-1998, dan sebagai
Komisaris pada tahun 1999-2001. Sebagai pendiri
Group Summarecon, Beliau berhasil membangun dan
mentransformasikan Summarecon dari perusahaan
swasta menjadi perusahaan yang tercatat di Bursa.
Tugas utama: Melakukan pengawasan atas strategi dan
kebijakan Direksi serta memberikan nasehat kepada
Direksi dalam menjalankan perusahaan agar sesuai
dengan prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
Pemilikan saham Perseroan :
Secara tidak langsung : PT Semarop Agung
(1.626.230.594 saham / 25,3%)
Indonesian Citizen. Born in Jakarta in 1940. Graduated
with Degree in Chemical Engineering from the Bandung
Institute of Technology in 1964.
Ir. Soetjipto Nagaria
Appointed President Commissioner on 9 November
2001. Previously served as the President Director of
the Company since its inception in 1976 to 1998, and
then as Commissioner from 1999 to 2001. As founder
of the Summarecon Group of Companies, he built and
transformed the Company from a private to a publiclisted company.
Key functions : Monitor and advise the Directors on
the implementation of the Company’s strategies and
policies, and Company’s compliance with good corporate
governance principles.
Interests in Company shares :
Indirect Interest : PT Semarop Agung
(1,626,230,594 shares / 25.3%)
Tugas Utama : Melakukan pengawasan atas strategi
dan kebijakan Direksi dalam menjalankan Perseroan,
memberikan nasihat kepada Direksi serta menerapkan tata
kelola perusahaan dan manajemen risiko.
Pemilikan saham Perseroan :
Secara langsung : 20.367.594 saham (0.32 %)
Secara tidak langsung :
PT Maktosa Jayaindah ( 5.400.310 saham / 0.09%)
PT Centrapacific Nusajaya (70.123.860 saham / 1.09 %)
Indonesian Citizen. Born in Tangerang in 1943. Graduated
with Degree in Architecture from the Universitas
Tarumanegara in 1977.
Appointed Commissioner on 7 May 1990. Prior to joining
Summarecon, he was the Commissioner at PT Nusa Kirana
from 1980 to 1990.
Appointed Commissioner on 23 June 2006. Previously
served as the President Director of the Company from 1998
to 2006, and after having served in various positions in
Summarecon since 1977. Prior to joining Summarecon, he
lectured at Universitas Tarumanegara from 1971 to 1977.
Interests in Company shares :
Direct Interest : 20,367,594 shares (0.32%)
Indirect Interest :
PT Maktosa Jayaindah (5.400.310 shares / 0.09%),
PT Centrapacific Nusajaya (70.123.860 shares / 1.09 %)
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report
Pemilikan saham Perseroan : Tidak ada.
Indonesian Citizen. Born in Jakarta in 1947. Graduated with
Degree in Economics and Marketing from the University of
Oregon, USA in 1972.
Key functions : Monitor and advise the Directors on the
implementation of the Company’s strategies and policies,
and the implementation of corporate governance and risk
management policies.
26
Tugas Utama : Melakukan pengawasan atas strategi dan
kebijakan Direksi dalam menjalankan Perusahaan serta
memberikan nasehat kepada Direksi terutama dalam hal
pembelian tanah dan segala hal mengenai perencanaan
penggunaan tanah.
Key functions : Monitor and advise the Directors on the
implementation of the Company’s strategies and policies on
land acquisition and land planning matters.
Interests in Company shares : None.
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report
27
Dewan Komisaris
Dewan Direksi
Board of Commissioners
Board of Directors
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Direktur Utama
President Director
Warganegara Indonesia. Lahir di Jakarta pada tahun
1959. Meraih gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi di
Universitas Trisakti pada tahun 1984, dan mengikuti
Electronic Data Processing Course di Institute of
Information and Technology, Tokyo, Jepang pada tahun
1981.
Thomas Tjandrakusumah
Esther Melyani Homan
Warganegara Indonesia. Lahir di Tasikmalaya pada tahun
1942. Meraih gelar Sarjana Muda Manajemen di Akademi
Pimpinan Perusahaan pada tahun 1970 dan pernah kuliah
fakultas teknik di Universitas Trisakti.
Warganegara Indonesia. Lahir di Jakarta pada tahun 1959.
Meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Tarumanegara
pada tahun 1984.
Menjadi Komisaris Independen sejak 10 September
2001. Sebelumnya menjabat berbagai jabatan di bidang
pemasaran di Summarecon sejak 1978. Sebelum bergabung
dengan Summarecon, Beliau pernah bekerja sebagai
Manajer Keuangan dan Penjualan di PT Jaya Makmur.
Tugas Utama : Merencanakan, mengatur dan
mengelola aktivitas Perseroan untuk mencapai target
yang direncanakan dan menetapkan standart atas
pelaksanaan keuangan, perdagangan, kualitas, dan
budaya, serta sebagai pelaksana legislatif. Memelihara
dan mengembangkan budaya organisasi, reputasi dan
penilaian pasar Summarecon yang berhubungan dengan
semua karyawan, konsumen, pemasok,mitra kerja, dan
Badan Pemerintah.
Menjadi Komisaris Independen sejak 23 Juni 2006.
Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bagian Akuntansi
dan Keuangan pada tahun 2001-2006, setelah menduduki
beberapa posisi bidang akuntansi dan keuangan sejak
bergabung dengan Summarecon pada tahun 1984. Sebelum
bekerja di Summarecon, Ibu Melyani bekerja sebagai
administrasi di beberapa perusahaan.
Tugas Utama : Melakukan pengawasan atas strategi dan
kebijakan Direksi dalam menjalankan Perseroan serta
memberikan nasehat kepada Direksi serta penerapan tata
kelola perusahaan dan manajemen risiko.
Ketua Komite Audit.
Tugas Utama : Melakukan pengawasan atas strategi dan
kebijakan Direksi dalam menjalankan Perseroan, memberi
nasihat kepada Direksi serta menerapan tata kelola
perusahaan dan manajemen risiko.
Pemilikan saham Perseroan : Tidak ada.
Pemilikan saham Perseroan : Tidak ada.
Indonesian Citizen. Born in Tasikmalaya in 1942. Graduated with
Diploma Degree in Management from the Akademi Pimpinan
Perusahaan in 1970, and studied engineering at Universitas
Trisakti.
Indonesian Citizen. Born in Jakarta in 1959. Graduated
with Degree in Economics from Tarumanegara University
in 1984.
Appointed Independent Commissioner on 10 September 2001.
Have worked in various positions in marketing since 1978. Prior
to joining Summarecon, he was the Sales and Finance Manager
at PT Jaya Makmur.
Menjadi Direktur Utama sejak 23 Juni 2006. Sebelumnya
menjabat sebagai Direktur Akuntansi dan Keuangan
pada tahun 2003 setelah bekerja di beberapa posisi
akuntansi dan keuangan sejak bergabung dengan
Summarecon tahun 1993. Juga menduduki posisi sebagai
Sekretaris Perusahaan yang menjalankan fungsi investor
relation tahun 1993-2006. Sebelum bergabung dengan
Summarecon, Beliau pernah menduduki posisi Direktur
Keuangan di Grup Garuda Mas pada tahun 1979-1993.
Appointed Independent Commissioner on 23 June
2006. Previously served as Section Head in Finance and
Accounting from 2001 to 2006, and after having served
in various positions on finance and accounting since
joining Summarecon in 1984. Prior to Summarecon, she
worked in administration in another company.
Key functions : Monitor and advise the Directors on the
implementation of the Company’s strategies and policies,
and the implementation of corporate governance and risk
management policies.
Chairman of Audit Committee.
Key functions : Monitor and advise the Directors on the
implementation of the Company’s strategies and policies,
and the implementation of corporate governance and
risk management policies.
Interests in Company shares : None.
Interests in Company shares : None.
Johanes Mardjuki
Pemilikan saham Perseroan : Tidak ada.
Indonesian Citizen. Born in Jakarta in 1959. Graduated with
degree in accountancy from Universitas Trisakti in 1984,
and attended an Electronic Data Processing Course at the
Institute of Information and Technology, Tokyo, Japan in
1981.
Appointed President Director on 23 June 2006. Previously
served as Director in Finance and Accounting from 2003,
and after having worked in various positions on finance and
accounting since joining Summarecon in 1993. Also held the
position of Corporate Secretary that oversees the investor
relations function from 1993 to 2006. Prior to joining
Summarecon, he was a Director in Finance in Grup Garuda
Mas from 1979-1993.
Key functions : Plan, direct and manage the Company’s
activities to achieve planned targets and standards for
financial and trading performance, quality, culture and
legislative adherence. Maintain and develop organisational
culture, values and reputation in its markets and with all
staff, customers, suppliers, partners, regulatory and official
bodies.
Interests in Company shares : None.
28
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report
29
Dewan Direksi
Dewan Direksi
Board of Directors
Board of Directors
Direktur
Director
Direktur
Director
Direktur
Director
Direktur
Director
Liliawati Rahardjo
Lexy Arie Tumiwa
Soegianto Nagaria
Herman Nagaria
Warganegara Indonesia. Lahir di Jakarta pada tahun 1949 dan
mengenyam pendidikan di Universitas National Taiwan pada
tahun 1982.
Warganegara Indonesia. Lahir di Manado pada tahun 1949. Kuliah di
Universitas Sam Ratulangi, Sulawesi jurusan Teknik Sipil pada tahun 1969.
Meraih gelar Diploma of Science di Hotel & Tourism Academy, USA pada
tahun 1974. Menghadiri Summer Course di Cornell, USA tahun 1980 dan
Management Workshop di LPPM jakarta pada tahun 1990.
Warganegara Indonesia. Lahir di Jakarta pada tahun 1972.
Meraih gelar MBA dari Peter F Drucker Graduate School of
Management, Claremont, California, USA pada tahun 2000, dan
Bachelor Degree Architecture di National Cheng Kung University,
Tainan, Taiwan pada tahun 1996.
Warganegara Indonesia. Lahir di Jakarta pada tahun 1976.
Meraih gelar Bachelor Degree Civil Engineering dari National
Cheng Kung University, Tainan, Taiwan pada 1998, dan kuliah
MBA Business Administration dari Chinese University of Hong
Kong pada tahun 2001.
Menjadi Direktur sejak 30 Juni 1993. Sebelumnya menjadi Asisten Direktur
Operasional di Perseroan dan beroperasi sejak 1990-1993, setelah
bekerja sebagai Manager Operasional di Klub Kelapa Gading dari 19871990. Sebelum bergabung dengan Summarecon pernah bekerja sebagai
Manajer Operasional dan Pemasaran di PT. Ponderosa Pelangi sejak 1982
- 1987 dan Asisten Manajer di Holland America Cruises dari 1971 - 1981.
Menjabat sebagai Direktur sejak 23 Juni 2006. Sejak bergabung
di perusahaan pada tahun 1997, Beliau menduduki beberapa
posisi manajerial pada pengembangan bisnis, manajemen klub
dan retail leasing.
Menjadi Direktur sejak 23 Juni 2006. Sebelumnya menjabat
sebagai Asisten Direktur Pengembangan Bisnis pada tahun
2003. Bergabung di perusahaan pada tahun 1999 dan telah
menempati beberapa posisi anajerial.
Tugas Utama : Merencanakan, melaksanakan, dan mengatur
strategi operasional dan leasing untuk aset retail perusahaan,
berpartisipasi sebagai anggota dewan direktur, menjalankan
tugas sebagai manajemen eksekutif di Perusahaan.
Tugas Utama : Merencanakan, mengembangkan,
melaksanakan dan mengatur bisnis pengembangan
Perusahaan untuk mendukung pertumbuhan perusahaan,
berpartisipasi sebagai anggota dewan direktur, menjalankan
tugas sebagai manajemen eksekutif di Perusahaan.
Menjadi Direktur sejak 21 Juni 2002. Sebelum menjalankan
peran eksekutif sebagai Direktur Manajemen pada tahun 2002,
Beliau menjabat sebagai Komisaris pada tahun 1992-1997, dan
kemudian menjadi Presiden Komisaris pada tahun 1997- 2001.
Tugas Utama : Merencanakan, menjalankan, dan mengatur
aktivitas penjualan dan pemasaran untuk mencapai target
Perusahaan serta memelihara pertumbuhan dan keuntungan.
Bertugas sebagai anggota dari dewan direksi, dan menjalankan
tugas sebagai managemen eksekutif Perusahaan.
Pemilikan saham Perseroan :
Secara tidak langsung : PT Semarop Agung
(1.626.230.594 saham / 25,3%)
Tugas Utama : Merencanakan, mengembangkan, melaksanakan strategi
Corporate Services, termasuk manajemen sumber daya manusia untuk
mendukung aktivitas bisnis Perusahaan, berpartisipasi sebagai anggota
dewan direktur, serta menjalankan tugas sebagai manajemen eksekutif di
Perusahaan.
Pemilikan saham Perseroan :
Secara tidak langsung : PT Semarop Agung
(1.626.230.594 saham / 25,3%)
Pemilikan saham Perseroan : Tidak ada.
Indonesian Citizen. Born in Jakarta in 1949. Studied at the
National Taiwan University in 1982.
Appointed Director on 21 June 2002. Was the Commissioner
from 1992 to 1997, and then the President Commissioner
from 1997 to 2001 before assuming an executive role as
the Managing Director in 2002.
Key functions : Plan, implement and manage the sales and
marketing activities to meet Company targets for retention
growth and profitability, as a board member, to the
executive management of the Company.
Interests in Company shares :
Indirect Interest : PT Semarop Agung
(1,626,230,594 shares / 25.3%)
Indonesian Citizen. Born in Manado in 1949. Graduated with Diploma
Degree from Hotel & Tourism Academy, USA in 1974. Also attended
management studies at the Summer Course at Cornell University, USA in
1980 and Management Workshop in LPPM, Jakarta 1990.
Appointed Director on 30 June 1993. Previously served as Assistant Director
in corporate and operational functions from 1990 to 1993, after having
worked as the Operations Manager for the Company’s Klub Kelapa Gading
from 1987 to 1990. Prior to joining Summarecon, his working experience
included stints as Operation & Marketing Manager at PT. Ponderosa Pelangi
from 1982 to 1987, and as Assistant Manager at Holland America Cruises
from 1971 to 1981. Studied Civil Engineering at Universitas Sam Ratulangi,
Sulawesi in 1969.
Key functions : Plan, develop, implement and manage strategies
for Corporate Services, including human resource management and
development to support the Company’s business activities, and to
contribute, as a board member, to the executive management of the
Company.
Pemilikan saham Perseroan :
Secara tidak langsung : PT Semarop Agung
(1.626.230.594 saham / 25,3%)
Indonesian Citizen. Born in Jakarta in 1972. Graduated with
an MBA Degree from Peter F Drucker Graduate School of
Management, Claremont, California, USA in 2000, and with
a Bachelor Degree in Architecture from National Cheng Kung
University, Tainan,Taiwan in 1996.
Indonesian Citizen. Born in Jakarta in 1976. Graduated with a
Bachelor Degree in Civil Engineering from National Cheng Kung
University, Tainan, Taiwan in 1998. MBA studies in Business
Administration at the Chinese University of Hong Kong, 2001.
Appointed Director on 23 June 2006. Since joining the
Company in 1997, he has served in various managerial
positions on business development, club management and
retail leasing.
Appointed Director on 23 June 2006. Previously served as
Assistant Director in Business Development from 2003, and
has worked in various mangerial positions since joining the
Company in 1999.
Key functions : Plan, implement and manage the leasing and
operational strategies for the Company’s retail assets, and to
contribute, as a board member, to the executive management
of the Company.
Key functions : Plan, develop, implement and manage the
Company’s business development functions to support the
Company’s growth, and to contribute, as a board member, to
the executive management of the Company.
Interests in Company shares :
Indirect Interest : PT Semarop Agung
(1,626,230,594 shares / 25.3%)
Interests in Company shares :
Indirect Interest : PT Semarop Agung
(1,626,230,594 shares / 25.3%)
Interests in Company shares : None.
30
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report
31
Dewan Direksi
Laporan Dewan Komisaris
Board of Directors
Board of Commissioners’ Report
Direktur
Director
Direktur
Director
Lilies Yamin
Sumantri Gangga
Warganegara Indonesia. Lahir di Jakarta pada tahun 1954.
Meraih gelarTeknik Arsitektur Universitas Tarumanegara
tahun 1979.
Warganegara Indonesia. Lahir di Jakarta pada tahun 1950. Meraih
gelar diploma di bidang manajemen di Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Supra.
Menjadi Direktur sejak 23 Juni 2006. Sebelumnya menjabat
sebagai Asisten Direktur Teknik pada tahun 2003 dan telah
menduduki beberapa posisi manajerial sejak bergabung di
perusahaan pada tahun 1981. Sebelumnya Beliau bekerja
sebagai arsitek di beberapa perusahaan sejak tahun 1976.
Menjadi Direktur sejak 23 Juni 2006. Sebelumnya adalah Asisten
Direktur Akuntansi dan Keuangan pada tahun 1996 dan sudah
menjabat beberapa posisi manajerial bidang akuntansi dan
keuangan sejak bergabung di Summarecon sejak tahun 1978.
Sebelum bergabung di Summarecon, Beliau menjabat sebagai
Manajer Akuntasi di beberapa perusahaan sejak tahun 1971.
Tugas Utama : Sebagai Direktur Teknik, tugasnya termasuk
merencanakan, melaksanakan dan mengatur bisnis
pengembangan proyek perusahaan, berpartisipasi sebagai
anggota dewan direktur, menjalankan tugas sebagai
manajemen eksekutif di perusahaan.
Pemilikan saham Perseroan : Tidak ada.
Tugas Utama : Membuat perencanaan dan strategi bisnis dan
keuangan, melakukan pengawasan, pengaturan dan pelaporan
pengembangan kebijakan, sistem dan proses pada pihak
yang terkait. Memberikan laporan keuangan sesuai dengan
peraturan legal termasuk perpajakan, deviden, laporan tahunan.
Berpartisipasi sebagai anggota dewan direktur, menjalankan tugas
sebagai manajemen eksekutif di perusahaan.
Atas nama Dewan Komisaris PT Summarecon Agung
Tbk, saya merasa bangga dapat menyampaikan
Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perusahaan
dan Anak Perusahaan yang telah diaudit untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008.
On behalf of the Board of Commissioners of PT
Summarecon Agung Tbk, I have the pleasure of
presenting to you the Annual Report and Audited
Financial Statements of the Company and of the Group
for the financial year ended 31 December 2008.
Perspektif di tahun 2008
2008 in perspective
Tahun 2008 merupakan tahun terjadinya krisis
ekonomi sebagai efek dari kredit macet properti
yang berawal di Amerika Serikat pada tahun 2007,
yang pada akhirnya menghantam pasar uang global
pada bulan September 2008. Sebagaimana negara
lainnya, Indonesia pun tidak luput dari krisis yang
dampaknya masih terasa hingga saat ini. Pada
periode ini, bunga bank melonjak naik, ketika Bank
Indonesia memutuskan untuk menaikan tingkat
suku bunga dari 8% hingga 9.25%. Pasar mengalami
kesulitan likuiditas, terutama setelah bulan September
2008, dimana tingkat bunga pinjaman bank
merangkak naik, termasuk suku bunga KPR. Nilai
rupiah melemah sebesar 17%, dari semula 9.400
hingga mencapai 11.000 per dolar Amerika yang
mengakibatkan kenaikan harga dan inflasi.
Kami masih beruntung, di saat terjadinya
ketidakpastian ekonomi, Perusahaan mampu
mempertahankan penjualan properti sebesar
Rp900 milyar, dengan kontribusi terbesar berasal
dari penjualan di Summarecon Kelapa Gading dan
Summarecon Serpong. Namun untuk sementara
ini Perusahaan masih harus menunda rencana
pengembangan Summarecon Bekasi.
2008 has been a year of financial turmoil when the
effects of the sub-prime mortgage debacle that
originated in America in 2007 finally crashed the global
financial markets in September 2008. Indonesia was
likewise affected and as of today we are still feeling
the effects of this global financial crisis. During this
period we experienced rising interest rates when Bank
Indonesia’s benchmark interest rate increased from
8% to 9.25%. Market liquidity tighten, especially after
September 2008, which increased bank lending rates,
including home mortgage rates. The Rupiah weakened
by 17% from 9,400 to 11,000, which resulted in higher
costs and inflation.
We are fortunate that despite this unfavourable
economic conditions, Company have been able
to maintain its marketing sales of properties of
about Rp900 billion, with property sales coming
from Summarecon Kelapa Gading and Summarecon
Serpong but we had to hold back our plans to start
development of Summarecon Bekasi during the year.
Pemilikan saham Perseroan : Tidak ada.
Indonesian Citizen. Born in Jakarta in 1954. Graduated
with a Degree in Technical Architecture from Universitas
Tarumanegara in 1979.
Appointed Director on 23 June 2006. Previously served as
Technical Assistant Director from 2003, and has worked
in various mangerial positions since joining the Company
in 1981. She has worked as an architect in numerous
companies since 1976.
Key functions : As the Technical Director, key functions
include planning, implementing and managing projects
that have been identified for development, and to
contribute, as a board member, to the executive
management of the Company.
Interests in Company shares : None.
Indonesian Citizen. Born in Jakarta in 1950. Graduated with a
diploma in management from Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Supra.
Appointed Director on 23 June 2006. Previously served as Assistant
Director Finance and Accounting from 1996, and has worked in
various mangerial positions in finance and accounting since joining
the Company in 1978. Prior to Summarecon, he has worked as an
accounting manager in other companies since 1971.
Key functions : Business and financial strategy and planning,
monitoring, management and reporting, including management
and development of policies, systems, processes and personnel
involved. Reporting and accounting as per regulatory and legal
requirements including taxation, dividends, annual report and
accounts. Contribute, as a board member, to the executive
management of the Company.
Interests in Company shares : None.
32
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report
Klub Kelapa Gading - Summarecon Kelapa Gading
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report
33
Laporan Dewan Komisaris
Board of Commissioners’ Report
34
Berbekal pengalaman menghadapi krisis ekonomi pada
tahun 1997-1998, dan perlambatan ekonomi
2000 -2001, Perusahaan telah menerapkan strategi
untuk menstabilkan kondisi akibat efek krisis. Untuk
itu, meskipun mengalami masa krisis, Perusahaan
masih mampu menghasilkan keuntungan walaupun
nilainya masih lebih rendah bila dibandingkan tahun
lalu.
Having been through the economic crisis of 1997-1998
and a milder one in 2000-2001, Company have since
then adopted numerous strategies to insure itself
against the destabilising effects of such economic
crisis. Thence, despite the tough economic conditions
Company has still managed to be profitable in 2008
albeit at a lower level than in recent years.
Prospek Yang Akan Datang di tahun 2009
Future Prospects in 2009
Heading into 2009, we foresee another tough year
ahead for Indonesia. With the developed economies in
various degrees of recession, exports and investments
have plummented compared with last year. The
country’s economists have lowered their GDP growth
prospects from an initial 6% down to about 4% with
growth mainly from domestic consumption (which
accounts for more than 60% of GDP).
Despite the lowering of BI’s benchmark rate to 7.75%
in March 2009, the banks have yet to lower their
interest rates to pre-2008 levels. On the contrary,
banks have tighten their lending criteria on fears of
higher default rates. Such measures will dampen the
demand for properties and hence reduce the volume of
property marketing sales in 2009.
Perkembangan Perusahaan di tahun 2008
Corporate Developments in 2008
Pada tanggal 25 April 2008, Rapat Umum Pemegang
Saham (“RUPS”) menyetujui and menetapkan :
1. pembagian dividen tunai untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2007 sebesar Rp35,4 milyar atau Rp11 per saham, dan
2. sebesar Rp1.598.381.000 disisihkan sebagai “cadangan” sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 Undang-Undang 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
On 25 April 2008, the General Meeting of Shareholders
approved :
1.the distribution of cash dividends totalling Rp35.4 billion on the basis of Rp11 per share for the year ended 31 December 2007, and
2.the setting aside of Rp1,598,381,000 as reserves as required under Clause 70 of the Company Law 40 Year 2007 regarding limited companies
Pada tahun 2009, terlihat masih menjadi tahun yang
berat bagi Indonesia. Dengan adanya resesi ekonomi di
berbagai belahan dunia, serta turunnya angka ekspor
dan investasi dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pemerintah juga telah menurunkan pertumbuhan
GDP nya dari sebesar 6 % menjadi 4 %, dengan
pertumbuhan terbesar berasal dari konsumsi domestik
(dengan jumlah lebih dari 60% GDP).
Walaupun Bank Indonesia telah menurunkan tingkat
suku bunga menjadi 7,75 % pada bulan Maret 2009,
namun bank-bank lainnya belum menurunkan tingkat
suku bunganya seperti sebelum pada tahun 2008.
Bahkan bank-bank tersebut memperketat syarat
peminjaman dana, dengan kekhawatiran adanya
ketetapan tingkat suku bunga yang lebih tinggi. Hal
ini berakibat menurunnya minat masyarakat dalam
membeli produk properti di tahun 2009.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”)
menyetujui pelaksanaan kapitalisasi Agio Saham
dimana jumlah agio sampai dengan tahun buku 2008
yang akan dikonversi menjadi saham bonus, sebesar
3.217.893.796 saham dengan ketentuan setiap 1
saham lama mendapatkan 1 saham.
The Extraordinary General Meeting of Shareholders
approved the distribution of 3,217,893,796 Bonus
Shares on the basis of 1 bonus share for each existing
share from the Share Premium Account.
Tahun 2009 akan menjadi tahun yang menantang
untuk bisnis properti, namun kami percaya dengan
strategi dan penerapan yang tepat, kami dapat
mengatasi kesulitan dengan memanfaatkan segala
peluang yang ada.
2009 will indeed be a very challenging year for our
business, but we believe with the right strategies and
measures in place we should be able to weather it and
seize any opportunities that may arise.
Ucapan Terima Kasih
Acknowledgement
Atas nama Dewan Komisaris, saya menyampaikan
ucapan terimakasih kepada para pelanggan, pemegang
saham, mitra bisnis, pejabat pemerintah dan
komunitas keuangan atas kepercayaan dan keyakinan
yang diberikan selama ini.
Tidak lupa pula, atas nama seluruh Dewan komisaris,
kami menyampaikan penghargaan yang setinggitingginya kepada Dewan Direksi dan Komite Audit
atas komitmen dan dedikasinya di tahun yang berat
dan penuh tantangan ini. Selain itu, juga kepada
segenap karyawan kami yang telah bekerja keras
serta memegang teguh budaya Perusahaan untuk
melakukan continuous learning & improvements dalam
pencapaian dan penetapan target Summarecon.
On behalf of the Boards of Commissioners, I would
like to express my appreciation to our customers,
shareholders, business partners, government
authorities and financial community for their continued
trust and confidence in us.
Last but not least, on behalf of the Board of
Commissioners, we herein express our appreciation
to the Board of Directors and Audit Committee for
their commitment and dedication in a year that was
both difficult and challenging.Our appreciation also
goes to all our employees who have worked hard and
steadfastly upheld Summarecon’s culture of continuous
learning and improvements to sustain our target
achievevements.
Pada tanggal 7 Mei 2008 Perseroan menerbitkan efek
hutang sebesar Rp300 milyar yang terdiri dari Sukuk
Ijarah sejumlah Rp200 milyar dan Obligasi dengan
Bunga Tetap (konvensional) sebesar Rp100 milyar.
Dengan Rating A- dari Lembaga Rating Pemeringkatan
Efek Indonesia (Pefindo), efek hutang perseroan
ditanggapi cukup baik dalam situasi pasar yang kurang
menentu pada waktu itu.
On 7 May 2008 Company issued debt instruments
totalling Rp300 billion comprising of Islamic bond
Rp200 billion and Rupiah fixed rate bond Rp100billion.
With an A- rating from Pefindo, the debt instruments
were well received despite the uncertain market
conditions when it was issued.
Pada tanggal 5 Agustus 2008, dalam pertemuan
para pemegang saham, pemegang obligasi syariah
dan obligasi konvensional menyetujui penggunaan
saham untuk membeli lahan melalui pengambil-alihan
(akuisisi) perusahaan.
On 5 August 2008, in meetings of bondholders, the
holders of Islamic Bonds and Rupiah Bonds approved
changes to a bond convenant wherein the use of
the above bond proceeds was defined to include
acquisition of land through acquisition of the shares of
the company.
Pada tanggal 11 Agustus 2008, Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa menyetujui akuisisi PT
Gading Orchard yang memiliki lahan di Kelapa Gading
dengan nilai Rp344,5 milyar.
On 11 August 2008, the Extraodinary General Meeting
of Shareholders approved the Material Transaction to
acquire the shares of PT Gading Orchard which is the
owner of the Kelapa Gading land mentioned above for
a total consideration of Rp344.5 billion.
Komite Audit di tahun 2008
Audit Committee in 2008
Komite Audit telah meyakinkan kami bahwa saat ini
manajemen resiko dan pengendalian internal telah
lebih baik dari sebelumnya. Selain itu manajemen juga
telah melakukan evaluasi dan memperkuat sistem
pengawasan internal pada tahun 2008, serta akan
terus memperbaiki tata kelola perusahaan di seluruh
jajaran perusahaan di tahun-tahun berikutnya.
The Audit Committee have asssured us that the risk
management and internal control systems have
improved from previously. Mangement have also
reviewed and strengthened its internal control systems
in 2008 and will continue to improve corporate
governance across the board in the years ahead.
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report
Ir. Soetjipto Nagaria
Komisaris Utama
President Commissioner
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report
35
Laporan Dewan Direksi
Board of Directors’ Report
Klub Kelapa Gading - Summarecon Kelapa Gading
36
Kinerja Keuangan
Financial Performance
Summarecon telah mencapai hasil-hasil yang
membanggakan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2008, didorong oleh nilai penjualan yang
sukses atas proyek-proyek residensial yang sedang
dibangun maupun yang baru saja dipasarkan. Detail analisa
mengenai performa keuangan di tahun 2008 dilaporkan
dalam bagian selanjutnya mengenai ”Analisa dan Diskusi
Manajemen”
Summarecon have recorded commendable results for
the year ended 31 December 2008, driven by strong
take-up rates for both ongoing and newly launched
residential projects. A detailed analysis of 2008’s
financial performance is reported in the following section
“Management Review and Analysis”.
Kebijakan Strategis
Strategic Policy
Pada tahun 2008, krisis ekonomi global memiliki efek
yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Kami
mengamati tingkat suku bunga yang semula 7,95% pada
Desember 2007, naik menjadi 11,40% pada Desember
2008. Demikian pula dengan suku bunga pinjaman bank,
naik dari 13% menjadi 16% pada akhir tahun. Seiring
dengan meningkatnya krisis keuangan, nilai Rupiah
terhadap Dolar Amerika melemah lebih dari 20%, dari
rata-rata Rp 9.400 menjadi Rp 11.500 yang mengakibatkan
kenaikan biaya produksi dan operasional.
Dalam kondisi ekonomi makro yang tidak kondusif,
Summarecon harus menemukan cara yang inovatif dalam
memasarkan produknya, dan memastikan roda bisnis
terus berjalan untuk meraih keuntungan. Kami berusaha
mendorong peningkatan volume penjualan dari rekor
yang pernah dicapai sebesar Rp. 1,27 triliun, namun
dengan kondisi meningkatnya biaya operasional dan
produksi, begitu pula dengan biaya bunga bank, hal ini
akan menekan nilai keuntungan menjadi lebih rendah
dibandingkan kinerja keuangan yang dicapai pada tahun
lalu.
In 2008, the global financial crisis had a significant effect
on the Indonesian economy too. We saw money market
interest rates rising from 7.95% in December 2007 to
11.40% in December 2008. Likewise bank lending rates
increased from 13% to 16% per annum, thus materially
increasing the costs of borrowings. Since the height of
the financial crisis, the Rupiah has weaken by more than
20% from average rates of 9,400 to 11,500, tnereby
increasing costs of production and costs of operations.
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report
Under such unconducive macroeconomic conditions,
Summarecon had to find innovative means of selling
its products and to ensure that the wheel of business
continues to turn with profitability. We had to push for
higher volumes of sales to a record high of
Rp1.27 trillion, but with higher costs of production and
operations, including interest costs, our profits were
significantly depressed to lower than last year’s financial
results.
Meski terdapat krisis finansial yang melanda ekonomi
global, Summarecon yakin masih terdapat harapan
indikator ekonomi akan membaik memasuki tahun 2009.
Inflasi yang rendah dan pertumbuhan kurang-lebih sebesar
4% berdasarkan perkiraan pemerintah masih memberikan
ruang yang cukup bagi pasar properti. Agar dapat bertahan
dalam kondisi ini, Summarecon akan banyak berinovasi
dalam menyusun strategi pemasaran yang tepat untuk
dapat menarik dan menyakinkan calon pembeli untuk
berinvestasi di properti. Saat ini Summarecon membidik
pasar perumahan kelas menengah atas, dimana pasar
kelas menengah atas lebih mengutamakan kualitas
dibandingkan harga.
Despite the global financial crisis, Summarecon is
optimistic albeit cautiously that the Indonesian macro
economic indicators will improve in 2009 with low
inflation and GDP growth of about 4%, and thus
accomodate the property market. Company will be
applying innovative marketing strategies focused on
attracting and satisfying the investment needs of
property buyers during this period. Summarecon’s target
segment is in the range of the middle-upper class
wherein the customers’ preference is for quality rather
than price.
Di tahun 2008, Kami mengembangkan kawasan baru
yaitu Scientia Garden di Summarecon Serpong, dan Grand
Orchard di Summarecon Kelapa Gading. Kluster-kluster
hunian dengan fasilitas kawasan komersial di dalamnya
akan tetap menjadi fokus selanjutnya dalam aktivitas
pengembangan properti kami di tahun 2009. Sedangkan
di dalam segmen bisnis investasi properti, kami juga akan
terus memperkuat manajemen ritel di Sentra Kelapa
Gading dan Sentra Gading Serpong, karena segmen ini juga
terpengaruh dengan turunnya daya beli masyarakat.
In 2008, we opened up the new development areas
of Scientia Garden in Summarecon Serpong and Grand
Orchard in Summarecon Kelapa Gading. Residential
clusters plus some neighbourhood commercial facilities
will continue to be the focus of our property development
activities in 2009. In our investment property business
segment, we will continue to strengthen our retail
management in the Sentra Kelapa Gading and Sentral
Gading Serpong properties especially since our customers
may also be impacted by the expected slowdown of the
economy.
Pengangkatan Direksi
Appointment of Directors
Dalam RUPS 25 April 2008, menyetujui pengangkatan
kembali Bapak Lexy Arie Tumiwa dan Ibu Liliawati Rahardjo
masing masing selaku Direktur Perseroan dengan masa
jabatan sampai dengan 2011.
In the General Meeting of Shareholders of 25 April
2008, Lexy Arie Tumiwa dan Liliawati Rahardjo were reappointed as Directors for the period to 2011.
Perkembangan ke Depan
Looking Ahead
Untuk kedepannya, kami akan terus berusaha keras
menjadi pengembang pilihan bagi para pembeli rumah di
Jakarta dengan memposisikan produk kami secara strategis,
sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar menengah ke
menengah atas dan mewah secara efektif.
Kami tidak meragukan komitmen yang kuat dari
Perusahaan dalam memelihara reputasi terpercaya
yang secara konsisten menyediakan produk perumahan
berkualitas tinggi serta dapat memuaskan kebutuhan
pelanggan kami di segment pasar tertentu, yang akan
menjadi kunci kesuksesan jangka panjang. Kami juga
yakin bahwa prospek kesuksesan Perusahaan kami akan
berpengaruh baik terhadap Pengembangan Properti
dan Investasi Properti secara meyeluruh dengan terus
memaanfatkan kesempatan yang timbul di sub-sektor
properti lainnya, terutama sub-sektor komersial.
Going forward, we will continue with our endeavour
to become the developer of choice for house-buyers
in Jakarta by strategically positioning our products to
effectively cater to the needs of the middle to middlehigh and luxury markets.
We have no doubt that our steadfast commitment to
maintaining our trusted brand name by consistently
delivering on high-quality homes to satisfy the needs
of our customers in our selected market segments
will be the key to our long-term success. We are also
excited about the prospects of leveraging on our success
in property development and investment property
to capitalise on opportunities that may arise in other
property sub-sectors, especially in the commercial subsectors.
Johanes Mardjuki
Direktur Utama
President Director
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report
37
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Review and Analysis
PENDAPATAN REVENUE
2008
2007
+/ -
Rp’000,000 %
Rp’000,000
%
Rp’000,000
%
Pengembangan Properti
Property Development
844,513
67%
679,450
66%
165,063
23%
Investasi & Manajemen Properti Property Investment & Management
Lain-lain Others
389,405
33,144
31%
2%
312,664
35,115
31%
3%
76,741
-1,971
25%
-6%
Jumlah Total 1,267,062 100%
1,027,229 100%
239,833 23%
PENDAPATAN
REVENUE
Summarecon telah mencapai hasil yang membanggakan
untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2008,
didorong oleh nilai penjualan yang sukses atas proyekproyek residensial yang sedang dibangun maupun yang
baru saja dipasarkan. Pendapatan meningkat sebesar
23% menjadi Rp1,267 milyar dari Rp1,027 milyar tahun
lalu.
Summarecon have achieved record revenues for the year
ended 31 December 2008, driven by strong take-up rates
for both ongoing and newly launched residential projects.
Revenues grew by 23.% to Rp1,267 billion from Rp
1,027 billion last year.
Pengembangan Properti
Property Development
Pengembangan properti telah memberikan kontribusi
sebesar 67% dari total pendapatan yang merupakan
pencapaian yang tinggi yaitu sebesar Rp 845 milyar yang
berasal dari penjualan rumah, rukan dan apartemen di
Summarecon Kelapa Gading (‘SKG’) dan Summarecon
Serpong (‘SSP’) selama tahun ini. Kenaikan penjualan
mencapai 23% tahun dari tahun sebelumnya dengan
pertumbuhan yang utama berasal dari SSP.
Property development contributed to 67% of total
revenues when we registered a record-high revenue of
Rp845 billion in property sales from the development of
residential houses, commercial shoplots and apartments
in Summarecon Kelapa Gading (‘SKG’) and Summarecon
Serpong (‘SSP’) during the year. This is an increase of
23% from last year,with growth mainly from SSP.
Investasi dan Manajemen Properti
Investment and Property Management
Kontribusi pendapatan dari unit bisnis ini sebesar 31%
dari total pendapatan. Pendapatan bertumbuh sebesar
25% atau Rp 77 milyar. Kontribusi pendapatan terutama
berasal dari Mal Kelapa Gading (‘MKG’) dan Summarecon
Mal Serpong (‘SMS’).
LABA KOTOR
GROSS PROFIT
Laba kotor menurun sebesar 3% menjadi Rp511 milyar
dari Rp526 milyar tahun lalu.
Gross profit decreased by 3% to Rp511 billion from
Rp526 billion last year.
Pengembangan Properti
Property Development
Pengembangan properti telah memberikan kontribusi
sebesar 59% dari total laba kotor. Laba kotor mengalami
penurunan sebesar 12% atau sebesar Rp43 milyar.
Disebabkan karena adanya kenaikan beban pokok
penjualan untuk pengembangan properti dimana margin
laba kotor menurun dari 34% menjadi 24%.
Property development contributed to 59% of total gross
profit. Decrease in gross profit by Rp43 billion (12%)
was mainly due to increase in cost of sales of property
development which reduced gross profit margin from
34% to 24%.
Investasi dan Manajemen Properti
Property Investment and Management
Kontribusi laba kotor dari Investasi dan Manajemen
Properti sebesar 39% dari total laba kotor.Laba kotor
meningkat 17% menjadi Rp198 milyar, Peningkatan
terutama berasal dari SMS yang sudah memberikan
kontribusi sejak didirikan pada tahun 2007. Pertumbuhan
MKG yang sudah stabil juga memberikan kontribusi yang
cukup besar terhadap kenaikan laba kotor sektor Investasi
dan Manajemen Properti. Secara keseluruhan margin laba
kotor menurun 0.8% dari 16.5% menjadi 15.6%.
Beban langsung terdiri dari depresiasi aktiva tetap dan
investasi properti yang meningkat Rp16 milyar (58%)
dari Rp28 milyar menjadi Rp44 milyar disebabkan
depresiasi pada perluasan MKG dan SMS selama setahun
penuh.
LABA USAHA OPERATING INCOME
This business contributed to 31% of total revenues, with
a growth of Rp77 billion or 25 % from last year. Revenue
contribution was mainly from Mal Kelapa Gading (“MKG’)
and from Summarecon Mal Serpong (‘SMS’)
Pengembangan Properti
Property Development
Investasi & Manajemen Properti
Property Investment & Management
Lain-lain Others
Jumlah Total
LABA KOTOR GROSS PROFIT
Rp’000,000
2007
% Rp’000,000
%
+/ Rp’000,000
%
Pengembangan Properti
Property Development
302,500
59%
345,778
66%
Investasi & Manajemen Properti Property Investment & Management
198,122
39%
169,263
32%
28,859
17%
10,140
2%
10,770
2%
-629
-6%
525,811 100%
-15,049
-3%
Lain-lain Others
Jumlah Total
38
2008
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report
510,762 100%
-43,279 -12%
Property investment and management business
contributed to 39% of total gross profit. Gross profit
increased by 17% to Rp198 billlion mainly due to full
year’s contribution from SMS which opened in 2007.
MKG’s growth has been stable contributed to the increase
in gross profit for this business segment. Gross profit
margin decreased only marginally by 0.8% from 16.5%
to 15.6%.
Included in direct costs are depreciation on fixed assets
and investment properties which increased by Rp16
billion (58%) fron Rp28 billion to Rp44 billion due to full
year’s absorption of depreciation on MKG expansion and
SMS.
2008
2007
Rp’000,000
%
78,125
35%
150,969 56%
-72,844 -48%
139,280
63%
113,842 42%
25,438
3,462
2%
220,867 100% Rp’000,000
5,961 %
+/ Rp’000,000
%
22%
2%
-2,500 -42%
270,772 100%
-49,906 -18%
LABA USAHA
OPERATING INCOME
Laba usaha menurun sebesar 18% menjadi Rp221 milyar
dari Rp271 milyar tahun lalu. Laba usaha berasal dari
laba kotor dikurangi biaya penjualan dan biaya umum
& administrasi. Biaya penjualan meningkat sebesar
Rp10 milyar (13%) dari Rp76 milyar menjadi Rp86
milyar. Meningkatnya biaya ini terutama disebabkan
peningkatan biaya gaji dan kesejahteraan karyawan
sebesar 128% dan biaya subsidi kredit pemilikan
rumah dan apartemen sebesar 130% sebagai hasil dari
penambahan volume usaha.
Operation profit decreased by 18% to Rp221 billion from
Rp271 billion last year. Operating income is derived
after deducting Selling, and General and Adminstrative
Expenses. Selling expense increased by Rp10 billion
(13%) from Rp76 billion to Rp84 billion, mainly due
to increase in employee compensation by 128%, and
increase in mortgage subsidies by 130%, a result of the
increase in business volumes.
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report
39
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Review and Analysis
Biaya umum dan administrasi meningkat Rp25 milyar
(14%) dari Rp179 milyar menjadi Rp204 milyar, terutama
berasal dari penambahan biaya karyawan senilai Rp17
milyar (14%), dan biaya depresiasi sebesar Rp5 milyar
(36%) dibandingkan tahun 2007.
General and administrative expense increased by Rp25
billion (14%) from Rp179 billion to Rp204 billion, mainly
from increase in employee costs by Rp17 billion (14%),
and depreciation charge Rp5 billion (36%).
LABA BERSIH
NET INCOME
Laba Usaha menurun sebesar Rp50 milyar (18%) menjadi
Rp221 milyar berbanding lurus dengan laba bersih
menurun sebesar Rp66 milyar (41%) dari Rp160 milyar
menjadi Rp94 milyar.
Operating income decreased by Rp50 billion (18%) to
Rp221 billion whilst net profit decreased by Rp66 billion
(41%) from Rp160 billion to Rp94 billion.
Pengembangan Properti
Property Development
Penurunan dari laba bersih dikarenakan :
1.Peningkatan beban bunga sebesar Rp20 milyar (36%) dari Rp56 milyar menjadi Rp76 milyar. Biaya bunga
ini meningkat disebabkan karena kenaikan pinjaman
bank dan lembaga pembiayaan, and obligasi sebesar
Rp497 milyar (75%) dari Rp663 milyar menjadi
Rp1,160 milyar. Peningkatan bunga pinjaman dari
rata rata 11% menjadi 14% juga berkontribusi
meningkatkan biaya bunga.
2.Rugi selisih kurs sebesar Rp2 milyar disebabkan karena
melemahnya Rupiah. Kurs rupiah terhadap Dolar
Amerika melemah 16% dari 9.393 menjadi 10.950.
3.Pendapatan asuransi menurun sebesar Rp4 milyar
karena berada klaim kerusakan akibat banjir di SKG
yang terjadi pada 2007.
4.Laba (rugi) atas instrumen derivatif meningkat Rp5
milyar karena adanya instrument derivatif yang berasal
dari selisih kurs senilai 5 juta USD dari fasilitas SWAP
ABN AMRO sejak tahun 2006.
5.Pendapatan dari denda keterlambatan dan pembatalan
meningkat sebesar Rp3,3 milyar disebabkan karena
peningkatan volume business.
6.Kenaikan sebesar Rp1,4 milyar dari bagian laba
bersih perusahaan asosiasi karena adanya keuntungan
atas berkembangnya proyek yang terdapat di
Summarecon Serpong.
Decrease in net profit was due to :
1.Increase in interest expense by Rp20 billion (36%)
from Rp56 billion to Rp76 billion. The increase was due
to increase in debt borrowings and bonds by Rp497
billion from Rp663 billion to Rp1,160 billion. Increase
in lending rates from an average of 11% to 14% also
contributed to the increase in interest expense.
2.Increase in loss on foreign exchange by Rp2 billion was
due to the weakening of the Rupiah. The Rupiah/USD
exchange rate weaken by 16% from 9,393 to 10,950.
3.Decrease in insurance income by Rp4 billion when
there was material claims for flood damages in SKG in
2007.
4.Gain on derivative instrument by Rp5 billion from
translation of the outstanding USD5 million USD/IDR
swap facility with ABN AMRO that was transacted in
2006.
5.Increase in income from penalties and cancellation
fees by Rp3.3 billion with the increase in business
volume.
6.Increase in share of profit in associate company
by Rp1.4 billion because of profits derived from
development of projects in Summarecon Serpong
Pengembangan properti telah memberikan kontribusi
sebesar 35% dari total laba usaha. Penurunan laba usaha
mencapai 48% menjadi Rp78 milyar, sedangkan margin
laba usaha menurun sebesar 8% menjadi sebesar 6%
dibandingkan margin laba usaha tahun lalu yaitu sebesar
15%.
Property development contributed to 35% of total
operating income. Operating income decreased by 48%
to Rp78 billion because of decrease in margin by 8%
from 15% to 6% only.
Investasi dan Manajemen Properti
Investment and Property Management
Bisnis ini berkontribusi 63% dari total laba usaha. Pada
tahun ini laba usaha mengalami peningkatan sebesar
Rp25 milyar (22%) disebabkan adanya pengurangan
biaya umum dan administrasi di SMS (yang didirikan
pada tahun 2007) yang sudah mulai beroperasi optimal.
LABA BERSIH NET PROFIT
Laba Usaha Operating Income
The business contributed to 63% of total operating
income. Operating income increased by Rp25
billion (22%), mainly from reduction in general and
administrative expense incurred by SMS’ operations (SMS
started operations in 2007)which is now operating at
optimal levels.
2008
2007
+/ -
Rp’000,000 Rp’000,000 Rp’000,000
220,867
270,772
(49,905)
%
-18%
Penghasilan/(Beban) lain-lain Other Income/(Expense)
Beban Bunga – bersih Net Interest Expense
-76,024
-56,013
Rugi Selisih Kurs – bersih Net Currency Loss
-3,099
-931
-2,168 233%
367
4,444
-4,077 -92%
Denda keterlambatan dan pembatalan
Penalties for late payment and cancellations
7,274
3,958
3,316
Laba (rugi) atas instrumen derivatif
Gain/(loss) on derivative instrument
7,950
2,913
5,037 173%
1,603
148
1,455 983%
11,881
8,581
170,819
233,872 Beban pajak Taxation
-75,991
-73,164
Laba sebelum hak minoritas
Income before minority interests
94,828 160,708 (687)
(869)
94,141 159,839 Klaim Asuransi Insurance Claim
Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi Share of profit in associate company
Lain-lain – bersih Miscellaneous
Laba sebelum pajak Income before tax
Hak minoritas Minority interests
Laba bersih Net income
40
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report
-20,011
36%
84%
Taxation charge increased by Rp3 billion from Rp 73
billion to Rp 76 billion with the increase in business
volume.
Biaya pajak meningkat Rp3 milyar dari Rp73 milyar
menjadi Rp76 milyar disebabkan peningkatan usaha.
NERACA BALANCE SHEET
2008
2007
+/ -
Rp’000,000
Rp’000,000
Rp’000,000
Jumlah Aktiva Total Assets
3,630 3,029 601 20%
Jumlah Kewajiban Total Liabilities
2,054 1,518 536 35%
322 100%
38%
Modal Saham Share Capital
644 321 -63,053 -27%
Jumlah Ekuitas Total Equity
1,569 1,505 3,300
-2,827
64 %
4%
4%
-65,880 -41%
182
-21%
-65,698 -41%
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report
41
Analisa dan Diskusi Manajemen
Management Review and Analysis
42
NERACA
BALANCE SHEETS
Total aktiva meningkat sebesar Rp 601 milyar (20%)
terutama dari :
1.Peningkatan persediaan sebesar Rp259 milyar
(66%) dari Rp394 milyar menjadi Rp654 milyar
disebabkan karena adanya peningkatan persediaan
pengembangan tanah di SKG (khususnya lahan Gading
Orchard)
2.Pajak dibayar dimuka pada tahun ini sebesar Rp31
milyar sedangkan tahun lalu Rp11 milyar meningkat
Rp20 milyar (195%) karena peningkatan bisnis.
3.Uang muka penjualan meningkat Rp70 milyar (153%)
dari Rp46 milyar menjadi Rp115 milyar karena adanya
peningkatan pembayaran uang muka untuk pembelian
tanah, bahan baku konstruksi, dan pembelian aset
tetap.
Total assets increased by Rp601 billion (20%) ; mainly
from :
1.Increase in inventories by Rp259 billion from Rp394
billion to Rp654 billion due to increase of landbank in
SKG (especially Gading Orchard).
2.Increase in prepaid taxes by Rp30 billion (195%) from
Rp11 billion to Rp31 billion because of increase in
business.
3.Increase in advances by Rp70 billion (153%) from
Rp46 billion to Rp115 billion was from purchase of
land, construction materials and fixed assets.
Total kewajiban meningkat sebesar Rp 536 milyar (35%)
terutama dari :
1.Pinjaman bank dan lembaga pembiayaan meningkat
sebesar Rp475 milyar (80%) dari Rp479 milyar
menjadi Rp864 milyar karena kebutuhan modal kerja.
2.Terdapat juga kenaikan hutang obligasi sebesar Rp146
milyar karena adanya penerimaan bersih obligasi
Summarecon Agung II dan Sukuk Ijarah Summarecon
Agung sejumlah Rp 296 milyar. Pada tahun 2008
terdapat pelunasannya sebesar Rp 150 milyar.
3.Kenaikan uang muka diterima sebesar Rp29 milyar dari
Rp463 milyar menjadi Rp492 milyar karena kenaikan
uang muka penjualan properti sebesar Rp20 milyar. Di
samping itu ada kenaikan jaminan sewa lainnya Rp9
milyar.
4.Pendapatan diterima di muka meningkat sebesar Rp23
billion (17%) dari Rp137 milyar menjadi Rp160 billion
karena peningkatan hasil sewa yang belum boleh
diakui sebagai pendapatan.
Total assets increased by Rp536 billion (35%) ; mainly
from :
1.Increase in loans from banks and financial institutions
by Rp475 billion (80%) from $479 billion to Rp864
billion because of increase in working capital
requirements.
2.Increase in bonds payable by Rp146 billion because of
proceeds from Summarecon Bond II and Islamic Bonds
totalling Rp296 billion. In 2008, Rp150 bilion of bonds
were due and repaid.
3.Increase in deposits received by Rp29 billion from
Rp463 billion to Rp492 billion because of increase in
downpayments for property sales by Rp20 billion, and
Rp9 billion as downpayment for rental revenues.
4.Increase in unearned revenue by Rp23 billion (17%)
from Rp137 billion to Rp160 billion because of rental
revenues that cannot be recognized as income yet.
Modal saham meningkat sebesar Rp322 milyar (100%)
dari Rp322 milyar menjadi Rp644 milyar disebabkan
karena adanya waran di exercise (Rp0.5 milyar) dan
pembagian saham bonus (Rp321 billion). Modal saham
ini meningkat akibat adanya kapitalisasi agio saham.
Share capital increased by Rp322 billion (100%) from
Rp322 billion to Rp644 billion because of the exercise of
warrants (Rp0.5 billion) and the issue of bonus shares
(Rp321 billion). The bonus issue was raised from the
capitalisation of share premium.
Total ekuitas meningkat sebesar Rp64 milyar (4%) dari
Rp779 milyar menjadi Rp836 milyar disebabkan karena :
1.Warran di execise Rp5 milyar,
2.Laba bersih tahun ini Rp94 milyar, dan
3.Dikurangkan Rp35 milyar divden kas yang dibagi pada
tahun 2008.
Total equity increased by Rp64 billion (4%) from Rp779
billion to Rp836 billion because of :
1. Warrants exercised Rp5 billion,
2. Current year’s net profit of Rp94 billion, and
3. Less Rp35 billion dividends paid in 2008.
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report
RASIO KEUANGAN FINANCIAL RATIOS
2008
2007
+/ -
Pinjaman Bersih Terhadap Jumlah Ekuitas Net Gearing
51%
18%
33%
Jumlah Pinjaman Terhadap Jumlah Ekuitas Debt to Equity
74%
44%
30%
171%
154%
17%
Laba Kotor Terhadap Pendapatan Bersih Gross Profit Margin
40%
51%
-11%
Laba Bersih Terhadap Pendapatan Bersih Net Profit Margin
7%
15%
-8%
Laba Bersih Terhadap Jumlah Aktiva Return on Assets
3%
5%
-2%
Laba Bersih Terhadap Jumlah Ekuitas Return on Equity
6%
11%
-5%
Rasio Lancar Current Ratio
SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS
SOLVENCY AND PROFITABILITY
Net Gearing dan rasio hutang meningkat disebabkan
meningkatnya pinjaman keuangan untuk pembelian
tanah dan permintaan modal kerja.
Rasio lancar meningkat menjadi 171% terutama
disebabkan karena meningkatnya aktiva lancar
khususnya persediaan.
Margin laba kotor menurun sebesar 11% menjadi 40%
disebabkan meningkatnya beban pokok penjualan dan
beban langsung untuk pengembang properti sebesar
51%.
Margin laba bersih sudah menurun sebesar 8%
disebabkan peningkatan beban bunga pinjaman bank
dan obligasi dan pinjaman lainnya.
Rasio Return on Assets dan Return on Equity menurun
disebabkan karena menurunnya laba bersih.
Net Gearing ratio and Debt to Equity ratio increased
because of increase in debt borrowings to finance land
purchase and for working capital requrements.
Current ration improved to 171% mainly because of
increase in current assets especially of inventories.
Gross profit margin decreased by 11% to 40% because of
increase in cost of sales of property development which
increased by 51%.
Net profit margin decreased by 8% mainly because of
increase in interest expense on debt borrowings.
Decrease in Return on Assets and Return on Equity ratios
were mainly due to the reduction in net profit.
PENGGUNAAN DANA
USE OF PROCEEDS
Pada saat penerbitan obligasi pada Juni 2008, Perseroan
menerima pendapatan sebesar Rp300 milyar (sebelum
ditolak beban biaya pernebitan Rp2.3 milyar) dimana
dana tersebut akan digunakan untuk:
• 70% (Rp210 milyar ) untuk pembelian tanah di Kelapa
Gading dan sekitarnya, dan
• 30% (Rp90 milyar ) untuk modal kerja pembangunan
rumah dan rukan serta pembangunan infrastruktur
Sampai tanggal 31 Desember 2008, semua dana tersebut
sudah digunakan sesuai dengan kegunaan diatas
In the bonds issue of June 2008, Company received
proceeds totalling Rp300 billion (before paying for costs
of issuance of Rp2.3 billion) which are to be utilised as
follows :
• 70% (Rp210 billion ) for land acquisition in Kelapa
Gading,and
• 30% (Rp90 billion) for working capital and
infrastructure development.
As at 31 December 2008, all the proceeds have been
utilised for the above purposes.
PEMBAGIAN DIVIDEN
DIVIDENDS
Perseroan sudah mendistribusikan deviden sebesar
20% - 23% dari laba bersih setiap tahun dari tahun 2003
sampai dengan tahun 2007.
Company have been distributing dividends amounting to
20%-23% of net profit of each of the financial year from
2003 to 2007.
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report
43
Klub Kelapa Gading - Summarecon Kelapa Gading
Be a
Gentle
Friend to Trees
and they will give you back beauty, cool and
fragrant shade, and many birds, singing
Parkland - Summarecon Serpong
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance Report
Dewan Summarecon mendukung penggunaan prinsip
tata kelola perusahaan yang baik dan ini merupakan
praktek terbaik yang dilakukan Perusahaan. Hal ini diakui
sebagai penggunaan standart tertinggi yang penting
untuk melindungi dan meningkatkan nilai dan kinerja
untuk pihak-pihak yang berkepentingan dan untuk
Summarecon.
Dewan Summarecon bersedia mengungkapkan cara
yang dipakai dalam menerapkan dan menjalankan tata
kelola perusahaan yang baik kepada pemegang saham.
Prinsip ini sudah digunakan sepanjang periode yang
berakhir 31 Desember 2008, dan secara teratur diperiksa
dan ditinjau kembali untuk menjamin transparansi dan
pertanggungjawaban.
The Board of Summarecon is supportive of the adoption
of good corporate governance principles and best
practices throughout the Company. It is recognised that
the adoption of the highest standards of governance
is imperative for the protection and enhancement of
stakeholders’ value and the performance of Summarecon.
The Board of Summarecon is pleased to disclose to
shareholders the manner in which the Company has
applied the principles of good governance and the
extent to which it has complied with the best practices.
These principles and best practices have been applied
throughout the year ended 31 December 2008, and are
regularly audited and reviewed to ensure transparency
and accountability.
Komisaris
Commissioners
Dewan Komisaris bertanggungjawab mengawasi dan
memberikan nasehat kepada Direktur Perusahaan
dalam menerapkan strategi dan kebijakan Perusahaan
dan menjalankannya sesuai dengan prinsip tata kelola
perusahaan yang baik.
Keanggotaan Komisaris terdiri dari sedikitnya tiga
(3) orang. Anggota Komisaris diangkat oleh Rapat
Umum Pemegang Saham (‘RUPS’) untuk masa jabatan
selama empat (4) tahun. Namun, RUPS berhak untuk
memberhentikan anggota Komisaris sewaktu-waktu
sebelum berakhirnya masa jabatan, jika anggota
Komisaris dipandang tidak dapat menjalankan tugasnya
sesuai dengan Anggaran Dasar dan / atau keputusan
RUPS.
The Board of Commissioners have the responsibility
of monitoring and providing advice to the Directors of
the Company on the implementation of the Company’s
strategies and policies, and compliance with good
corporate governance principles.
The Board of Commissioners shall consist of at least three
(3) members. The members of the board are appointed
in the General Meeting of Shareholders (‘GMS’) for a 4years term. However, the GMS has the right to terminate
the members of the board at any time before the end
of their term of office in the event the member(s) is
deemed to be not performing their duties in accordance
with the Articles of Association of the Company, and/or
with the resolutions of the GMS.
Susunan Komisaris per 31 Desember 2008 adalah sebagai
berikut :
As of 31 December 2008 the Commissioners are :
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komisaris Utama President Commissioner
Komisaris Commissioner
Komisaris Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
46
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report
:
:
:
:
:
Soetjipto Nagaria
Harto Djojo Nagaria
Sunardi Rusli
Thomas Tjandrakusumah
Esther Melyani Homan
Rapat Komisaris
Commissioners’ Meetings
Sesuai Anggaran Dasar Perseroan serta Kebijakan
Komisaris dan Direksi, Komisaris dapat menyelenggarakan
rapat setiap waktu bilamana dianggap perlu oleh
seorang atau lebih anggota Komisaris atau seorang
atau lebih anggota Direksi. Panggilan rapat Komisaris
dilakukan oleh Presiden Komisaris atau oleh dua (2)
anggota Komisaris atau Direksi. Rapat Komisaris dipimpin
oleh Presiden Komisaris atau oleh Komisaris lain yang
dipilih oleh anggota Komisaris yang hadir dalam rapat
tersebut. Rapat Komisaris adalah sah dan berhak untuk
mengambil keputusan yang mengikat hanya apabila
dihadiri oleh lebih dari 50% anggota Komisaris. Dalam
tiap rapat, setiap Komisaris berhak atas satu (1) suara
dan, selain itu, juga dapat memberikan satu (1) suara
bagi Komisaris lain yang diwakilinya. Rapat juga dihadiri
oleh Presiden Direktur.
Pursuant to the Company’s Articles of Association and
Board’s Policy, the Board of Commissioners must hold a
meeting at any time when deemed necessary by one
or more commissioner or when requested by one or
more members of the Board of Directors. The President
Commissioner or two (2) other members of the Boards of
Commissioners or Directors may call for a meeting. The
meeting shall be chaired by the President Commissioner,
or by another Commissioner who is elected by the
members of the Board of Commissioners present in
the meeting. Resolutions adopted in the meeting are
valid when attended by more than 50% of the Board of
Commissioners. A Commissioner is entitled to one (1)
vote and one (1) proxy vote in meeting. The meeting is
also attended by the President Director.
Selama tahun 2008 telah diselenggarakan empat (4) kali
rapat Komisaris dengan data hadir seperti di bawah ini:
In 2008 the Board of Commissioners held four (4)
meetings which were attended by :
Komisaris Commissioners
Data Hadir Meetings attendance
1. Soetjipto Nagaria
2. Harto Djojo Nagaria 3. Sunardi Rusli
4. Thomas Tjandrakusumah
5. Esther Melyani Homan
4/4
4/4
4/4
4/4
4/4
100%
100%
100%
100%
100%
Dewan Direksi
The Board of Directors
Sesuai Anggaran Dasar Perseroan dan Kebijakan Dewan,
terdapat 5 (lima) tanggung jawab spesifik dari Dewan
Direktur
1.Menjalankan tugas dan tanggung jawab manajemen
dalam mencapai tujuan Perusahaan dan menghasilkan
keuntungan bagi Perusahaan
2.Menjalankan tugasnya sesuai dengan peraturan
perundangan dan Anggaran Dasar Perseroan
3.Mewakili Perusahaan di dalam dan di luar pengadilan
tentang segala hal dan kejadian yang berhubungan
dengan bisnis Perusahaan yang diatur oleh perundang
undangan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar
Perseroan
4.Mengadakan Rapat Direksi jika dianggap perlu
5.Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham.
Pursuant to the Company’s Articles of Association and
Board Policy, the Board should assume the following five
(5) specific responsibilities:
1.Perform management responsibilities to achieve
Company’s objectives and in the interests of the
Company
2.Compliance with regulation and the Articles of
Association of the Company.
3.Represent the Company in all legal matters pertaining
to the Company’s business, and within the regulations
setout in the Articles of Association.
4.To hold Board of Directors meetings, whenever
required.
5.To convene General Meetings of Shareholders.
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report
47
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance Report
Pengangkatan Direksi
Appointment of Directors
Susunan Direksi per 31 Desember 2008 adalah sebagai
berikut :
As of 31 December 2008 the Directors are :
Direksi Directors
Direktur Utama President Director
Direktur Director
Direktur Director
Direktur Director
Direktur Director
Direktur Director
Direktur Unaffiliated Director
: Johanes Mardjuki
: Liliawati Rahardjo
: Lexy Arie Tumiwa
: Soegianto Nagaria
: Herman Nagaria
: Sumantri Gangga
: Lilies Yamin
Rapat Dewan Direksi
Board of Directors Meetings
Sesuai Anggaran Dasar Perseroan dan Kebijakan
Dewan, Direksi dapat mengadakan rapat setiap waktu
bila dipandang perlu atas usulan dari satu atau lebih
anggota Direksi. Rapat Direksi dianggap sah dan berhak
mengeluarkan keputusan yang mengikat apabila dihadiri
oleh sedikitnya lebih dari separuh anggota Direksi.
Selama tahun 2008 telah diselenggarakan tiga puluh
sembilan (39) kali rapat. Dewan juga mengundang
Komisaris dan manajemen senior untuk turut
berpartisipasi saat dibutuhkan.
Pursuant to the Company’s Articles of Association and
Board Policy, the Board of Directors shall convene a
meeting any time it is deemed necessary, or when called
by one or Directors. Resolutions adopted in the meeting
are valid when attended by more than 50% of the Board
of Directors.
In 2008 the Board of Directors held thirty nine (39)
meetings. The Board also invited the Commissioners and
senior management to participate in meetings whenever
required.
Direksi Directors
Data Hadir Meetings Attendance
1. Johanes Mardjuki
2. Liliawati Rahardjo
3. Lexy Arie Tumiwa
4. Soegianto Nagaria
5. Herman Nagaria
6. Sumantri Gangga
7. Lilies Yamin
35/39
35/39
37/39
37/39
31/39
37/39
36/39
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Perseroan menetapkan kerangka kebijakan untuk
menetapkan remunerasi Dewan Komisaris dan Dewan
Direksi. Dewan Direksi bertanggungjawab menentukan
semua unsur remunerasi dan tahap karyawan lainnya,
berdasarkan saran dari eksternal bila dibutuhkan. Dewan
akan meyakinkan bahwa tahap remunerasi cukup untuk
menarik dan memelihara kebutuhan Direksi agar Direksi
dapat mengatur kesuksesan Perseroan.
Remunerasi Komisaris diputuskan oleh Dewan
Komisaris secara keseluruhan dimana komisaris tidak
dapat mengambil keputusan untuk dirinya sendiri.
Dalam peraturan Perseroan yang baru, remunerasi
Dewan Komisaris akan dipresentasikan dan mendapat
persetujuan dari rapat umum pemegang saham. Total
remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris sebesar
Rp 9.32 milyar untuk tahun 2008 (tahun 2007 sebesar
Rp 9,12 milyar).
Remunerasi Direksi diputuskan oleh Dewan Direksi secara
keseluruhan dimana Direksi tidak dapat mengambil
keputusan untuk dirinya sendiri. Remunerasi Dewan
Direksi akan dipresentasikan ke Dewan Komisaris untuk
mendapat persetujuan. Total remunerasi yang diterima
oleh Dewan Direksi sebesar Rp14.32 milyar untuk tahun
2008 (tahun 2007 sebesar Rp 14.46 milyar).
Remuneration of the Boards of
Commissioners and Directors
The Company has established a policy framework
for determining the remuneration of the Boards of
Commissioners and Directors. The Board of Directors
is responsible for assessing all elements of the
remuneration and other terms of employment , drawing
from external advice as necessary. The Board will
ensure that remuneration levels are sufficient to attract
and retain the Directors needed to manage the Group
successfully.
The remuneration of the Commissioners is decided
by the Board of Commissioners as a whole with the
Commissioner concerned abstaining from deliberation
of his own remuneration. Under the new company’s
act regulations, the remuneration of the Board of
Commisisioners shall be presented for approval at the
annual general meeting of shareholders. The total
remuneration received by the Board of Commissioners
amounted Rp 9.32 billion for 2008 (Rp9.12 billion for
2007)
The remuneration of the Directors is decided by
the Board of Directors as a whole with the Director
concerned abstaining from deliberation of his own
remuneration. The Directors remuneration is then
presented to the Board of Commissioners for approval.
The total remuneration received by the Board of Directors
amounted Rp14.32 billion for 2008 (2007 : Rp14.46
billion).
90%
90%
95%
95%
80%
95%
93%
Program Pelatihan
Continuous Education Programmes
Direksi diwajibkan dan diharuskan untuk melanjutkan
program edukasi dan seminar untuk mengikuti
perkembangan pasar. Perusahaan juga mengadakan
seminar in-house dan kursus pelatihan yang dihadiri oleh
Direksi dan Manajemen Senior Perusahaan
The Directors are encouraged and required to attend
continuous education programmes and seminars to keep
abreast with developments in the market place. The
Company also conducts in-house seminars and training
courses that are attended by the Directors and senior
management of the Company.
Pondok Hijau Golf - Summarecon Serpong
48
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report
49
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance Report
SEKRETARIS PERUSAHAAN
CORPORATE SECRETARY
Sekretaris Perusahaan adalah kontak resmi antara
Perusahaan dan otoritas pasar modal, pemegang saham,
media masa dan masyarakat umum.
Tanggung jawab Sekretaris Perusahaan:
• mengembangkan proses komunikasi dua arah yang
efektif antara Perusahaan dan komunitas keuangan
dalam batasan badan pengaturan pasar modal.
• mengelola penyebaran informasi keuangan, strategi
dan informasi legal kepada pihak yang berkepentingan
termasuk institusional yang potensial, dan investor
retail, analis keuangan, pialang saham, badan
pemerintah serta media keuangan.
• menjamin kepatuhan atas undang-undang dan
peraturan pasar modal, Peraturan Perusahaan Asosiasi,
dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
The Corporate Secretary is the official contact person
between the Company and capital market authorities,
shareholders, mass media and the general public.
The Company Secretary’s responsibilities include :
•developing an effective two-way communication
process between the Company and the financial
community, within the bounds of the regulatory regime
governing financial markets.
•managing the dissemination of financial, strategic and
legal information to stakeholders including existing
and potential institutional and retail investors, financial
analysts, stockbrokers, regulatory bodies and the
financial media.
•ensuring compliance with applicable laws and
regulations of the capital market, Company’s Articles
of Association, and principles of good corporate
governance.
Sekretaris Perusahaan Summarecon adalah Michael Yong
yang ditunjuk Maret 2006. Bergabung dengan perseroan
pada tahun 1994 dan menjabat sebagai Company
Secretary pada tahun 1998, dan kembali bergabung
pada 2006. Sebelum bergabung dengan Perseroan beliau
menduduki posisi manajerial di PwC Malaysia pada
tahun 1979-1988; Ernst & Whinney London 1988 – 1990,
dan Bank Dharmala in 1990 – 1994. Beliau juga pernah
bekerja di Hexagon Malaysia pada tahun 2000 sebagai
Group Financial Controller dan kemudian menjadi Finance
Director pada tahun 2001.
Selama tahun ini, Sekretaris Perusahaan yakin bahwa
syarat pasar modal, Peraturan Perusahaan Asosiasi,
prinsip tata kelola perusahaan yang baik sudah dijalankan
dengan baik apabila memungkinkan untuk diterapkan
dalam Perusahaan.
50
The Company’s Company Secretary is Michael Yong
who was appointed in March 2006.. He first joined the
Company in 1994 and served as Company Secretary till
1998, and returned to the Company in 2006. Prior to
joining the Company, Mr. Yong held managerial positions
in PwC Malaysia from 1979 to 1988, Ernst & Whinney
London from 1988 to 1990, and Bank Dharmala from
1990 to 1994. He also served at Hexagon Malaysia in
2000 as Group Financial Controller, and then as Finance
Director in 2001.
During the year, the Corporate Secretary has ensured
that the applicable requirements of the capital market,
Company’s Articles of Association, and relevant principles
of good corporate governance have been complied with.
PENGAWASAN INTERN
INTERNAL CONTROL AND AUDIT
Dewan Komisaris dan Direktur menyadari bahwa mereka
bertanggung jawab atas sistem pengendalian internal
Perusahaan untuk meyakinkan kecukupan dan integritas
Perusahaan. Sistem ini dibuat untuk menyediakan
jaminan yang layak atas kegiatan operasional yang
efektif dan patuh pada undang-undang dan peraturan
yang berlaku. Sistem pengendalian internal didesain
bukan untuk menghilangkan semua resiko kegagalan
dalam mencapai tujuan Perusahaan melainkan untuk
mengelola resiko tersebut, dan hanya menyediakan
jaminan yang layak dan tidak absolut terhadap kesalahan
saji yang material atau kerugian.
Dengan mengatasnamakan Dewan Komisaris dan
Direktur, Komite Audit memeriksa keefektifan sistem
pengendalian internal Perusahaan. Hal ini tercapai
melalui peninjauan kembali pekerjaan dan rencana
kerja Departemen Internal Audit, yang menggunakan
pendekatan berbasis resiko dalam mengidentifikasi area
prioritas yang dijalankan sesuai dengan rencana audit.
Departemen Internal Audit melaporkannya kepada
Komite Audit.
The Board of Commissioners and Directors acknowledges
that it is responsible for the Company’s system of internal
control and for ensuring its adequacy and integrity. The
system is designed to provide reasonable assurance
of effective operations and compliance with laws and
regulations. The system of internal control is designed
to manage rather than eliminate the risk of failure
to achieve business objectives, and can only provide
reasonable and not absolute assurance against material
misstatement or loss.
The Audit Committee examines the effectiveness of
the Company’s system of internal control on behalf
of the Board of Commissioners and Directors. This is
accomplished through the review of the Internal Audit
Department’s work and work plans, which adopts a riskbased approach in identifying areas of priority and which
is carried out in accordance with the audit plan.
The Internal Audit Department reports to the Audit
Committee.
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report
Dewan Komisaris dan Direktur menilai bahwa sistem
pengendalian internal yang ada dalam Perusahaan telah
memadai. Meskipun begitu, peninjauan kembali semua
prosedur pengendalian tetap dijalankan secara terusmenerus untuk memastikan keefektifan dan kecukupan
sistem pengendalian internal, dalam usaha melindungi
investasi pemegang saham, dan aset Perusahaan.
TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Perusahaan menyadari bahwa Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari filosofi dan strategi Perusahaan dimana
Perusahaan berusaha untuk memberikan kontribusi
dalam pertumbuhan ekonomi di sekitarnya dengan
mengembangkan kualitas hidup karyawan serta keluarga,
komunitas lokal dan masyarakat secara umum.
Perusahaan dan karyawan memberikan kontribusi
tanggung jawab sosial secara internal melalui Yayasan
Summarecon peduli dan secara eksternal melalui Yayasan
Budha Tzu Chi - Indonesia. Aktifitas dan usaha mereka
selama setahun akan dijelaskan pada bagian “Kalender
Korporat”.
RISIKO GRUP
Dewan Komisaris dan Direksi menyadari pentingnya
kerangka yang lengkap untuk mengelola resiko. Langkah
proaktif diambil untuk mengelola seluruh resiko potensial
pada berbagai unit bisnis sehingga mengoptimalkan
pengaruh finansial kepada perusahaan.
Beberapa resiko yang diidentifikasikan oleh Management
termasuk :
•Keefektifan dalam mengelola biaya, tahap pendanaan
yang berpengaruh terhadap kinerja keuangan
Perusahaan yang akan dilaporkan kepada pihak yang
berkepentingan.
•Dalam pembangunan properti, kompetisi dalam
mendapatkan lahan yang strategis dan meningkatnya
harga yang akan mempengaruhi pertumbuhan dan
keuntungan proyek pembangunan properti jangka
panjang.
•Dalam Investasi properti, bertambahnya pembangunan
mal pusat perbelanjaan di Ibukota Jakarta akan
meningkatkan persaingan usaha dan berpengaruh
terhadap keuntungan aset investasi portfolio.
•Politik yang tidak stabil dan/atau memungkinkan akan
meningkatnya resiko atas lingkungan makro ekonomi
dan mengakibatkan berkurangnya pertumbuhan usaha.
•Perubahan dalam perundangan dan peraturan yang
berkaitan dengan perumahan akan memungkinkan
untuk meningkatkan biaya dalam melakukan bisnis.
The Boards of Commissioners and Directors are of the
view that the system of internal controls that has been
instituted throughout the Company is adequate and
sound . Notwithstanding this, reviews of all the control
procedures are continuously carried out to ensure the
effectiveness and adequacy of systems of internal control,
so as to safeguard the shareholders’ investments and the
Company’s assets.
SOCIAL RESPONSIBILITY
The Company recognises that Corporate Social
Responsibility is an integral part of our business
philosophy and strategy wherein the Company strive to
contribute to the economic development around us by
improving on the quality of life of our employees and
their families as well as the local community and society
at large .
The Company and its employees contribute towards this
social responsibility internally through the Summarecon
Peduli Foundation and externally through the Tzu Chi
Buddhist Foundation – Indonesia. Their efforts and
activities during the year are highlighted under the
section “Corporate Calender”
GROUP RISK MANAGEMENT
The Board of Commissioners and Directors recognise the
importance of a comprehensive framework for managing
risks. Proactive steps are taken to manage all potential
risks at the various business units, and thus optimise the
financial impact to the Company.
Some of the key risks identified by the Board include :
•Effectiveness in managing the cost, and level of
funding, thus impacting on the financial performance of
the Company, and the returns to shareholders.
•In property development, competition for strategic
landbanks and the escalating cost of acquisition will
affect the long term growth and profitability of property
development projects.
•In investment property and management, the increase
in shopping malls in metropolitan Jakarta will intensify
the business competiton and affect the profitability of
its asset investment portfolio.
•Political instability and/or uncertainty will increase the
risks over the macro economic environment and thus
curtail business growth.
•Changes in laws and regulations related to real estate
may increase the costs of doing business.
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report
51
Laporan Komite Audit
Audit Committee Report
ANGGOTA KOMITE AUDIT
AUDIT COMMITTEE MEMBERS
Thomas Tjandrakusumah
Thomas Tjandrakusumah
Ketua Komite Audit
Warganegara Indonesia. Lahir di Tasikmalaya
pada tahun 1942.
Menjadi Komisaris Independen sejak 10 September
2001. Sebelumnya menjabat berbagai jabatan di
bidang pemasaran di Summarecon sejak 1978. Sebelum
bergabung dengan Summarecon, beliau pernah bekerja
sebagai Manager Keuangan dan Penjualan di PT Jaya
Makmur. Meraih gelar Sarjana Muda Manajemen di
Akademi Pimpinan Perusahaan pada tahun 1970 dan
pernah kuliah fakultas teknik di Universitas Trisakti
Chairman of Audit Committee
Indonesian Citizen. Born in Tasikmalaya in 1942.
Appointed Independent Commissioner on 10 September
2001. Have worked in various positions in marketing
since 1978. Prior to joining Summarecon, he was the
Sales and Finance Manager at PT Jaya Makmur. Graduated
with Diploma Degree in Management from the Akademi
Pimpinan Perusahaan in 1970, and studied engineering
at Universitas Trisakti.
Leo Andi Mancianno
Anggota
Warganegara Indonesia. Lahir di Pangkal Pinang,
Bangka Belitung pada tahun 1971.
Menjadi anggota komite audit PT Summarecon Agung Tbk
sejak 2001. Sebelumnya bekerja sebagai accounting dan
perpajakan pada PT Gajah Mada Perkasa (1990-1995)
dan bergabung dengan kantor Konsultan Pajak Chandra
Halim (1995-2002). Pada tahun 2002 membentuk kantor
konsultan pajak LAM Consulting dan sampai sekarang
masih aktif sebagai partner.
Poespita Pelangiwati
Eat & Eat - Mal Kelapa Gading
Komite Audit dibentuk oleh Dewan Komisaris dan terdiri
atas 3 anggota. Ketua Komite Audit adalah Bapak
Thomas Tjandrakusumah, seorang Komisaris Independen.
Tujuan dari dibentuknya Komite Audit adalah untuk
membantu Dewan Direksi dalam melangkapi tanggung
jawab kepemilikan yang terkait dengan pengendalian
internal akuntansi dan keuangan dan kebijakan pelaporan
keuangan Perusahaan dan anak perusahaan.
Komite juga bertugas untuk meyakinkan tata kelola
perusahaan dijalankan dengan baik oleh Perusahaan.
Apabila dapat diterapkan, hal ini merupakan salah satu
unsur yang baik yang harus diperhatikan oleh pemegang
saham perusahaan.
Fungsi-fungsi yang dilaksanakan oleh Komite Audit
adalah:
•Meninjau kembali laporan keuangan, pernyataan
keuangan dan proyeksi keuangan yang akan
dikeluarkan oleh Perusahaan
•Memeriksa independensi dan obyektivitas para
auditor publik, dan pelaksanaannnya di dalam audit
Perusahaan.
•Memeriksa keefektifan fungsi dan sistem internal audit
Perusahaan.
•Memeriksa kepatuhan Perusahaan kepada peraturanperaturan pasar modal dan peraturan-peraturan yang
berlaku lainnya.
52
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report
The Audit Committee is established by the Board
of Commissioners, and is comprised of 3 members.
The Chairman of the Audit Committee is Mr. Thomas
Tjandrakusumah, an Independent Commissioner.
The objective of the Audit Committee is to assist the
Board of Directors in fulfilling its fiduciary responsibilities
relating to internal controls, financial and accounting
records and policies as well as financial reporting
Company and its subsidiary companies.
The committee also ensures that good corporate
governance is practised throughout the Company, and
that the application of good corporate governance,
wherever applicable, is in the best interest of
shareholders of the Company.
Functions discharged by the Audit Committee include :
•Review of financial reports, financial statements and
financial projections to be issued by the Company
•Review of the independence and objectivity of the
public auditors, and their conduct in the audit of the
Company.
•Review of the effectiveness of the internal audit
function, and the Company’s system of internal control.
•Review of the Company’s compliance with the
regulations of the capital market and other applicable
regulations
Anggota
Warganegara Indonesia. Lahir di Klaten, Jawa Tengah
pada tahun 1966.
Menjadi anggota komite audit PT Summarecon Agung Tbk
sejak tahun 2007. Sebelumnya bekerja sebagai Auditor
di SGV Utomo & Co (1987-1988), dan menjadi treasurer
PT Surya Perkasa pada tahun 1990-1992. Pernah juga
bekerja sebagai Finance Controller dan Treasurer Plaza
Indonesia Realty Tbk dari tahun 1992-2001. Bergabung
dengan Summarecon sebagai Corporate Finance
Manager Juli 2001-Juni 2007. Meraih gelar MBA di Institut
Management Prasetya Mulya pada tahun 1989.
Data Hadir Rapat
Komite Audit mengadakan empat (4) pertemuan
selama periode keuangan dan kehadiran Anggota Komite
sebagai berikut :
Leo Andi Mancianno
Member
Indonesian Citizen. Born in Pangkal Pinang, Bangka
Belitung in 1971.
Appointed as Audit Committee member in 2001. Have
worked in accounting and taxation at PT Gajah Mada
Perkasa (1990-1995) and then with Tax consultant
Chandra Halim (1995-2002). In 2002, established his
own tax consultancy, LAM Consulting and is still an active
partner.
Poespita Pelangiwati
Member
Indonesian Citizen. Born in Klaten, Jawa Tengah in 1966.
Appointed as Audit Committee member in 2007. Have
worked as Auditor at SGV Utomo & Co (1987-1988),
Treasurer at PT Surya Perkasa from 1990 to 1992,and
then as Finance Controller and Treasurer at Plaza
Indonesia Realty Tbk from 1992 to 2001). Joined PT
Summarecon Agung Tbk as Corporate Finance Manager
from July 2001 to June 2007. Graduated with Degree in
MBA in Institut Management Prasetya Mulya on 1989.
Meetings and attendance
The Audit Committee held four (4) meetings during the
financial period and the attendance of the Committee
Members was as follows:
Komite Audit Audit Committee
Data Hadir Meetings Attendance
Thomas Tjandrakusumah
Leo Andi Mancianno
Poespita Pelangiwati
4/4
4/4
4/4
100%
100%
100%
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report
53
Laporan Komite Audit
Audit Committee Report
Fungsi-fungsi yang dilaksanakan oleh Komite Audit
adalah:
• Meninjau kembali laporan keuangan, pernyataan
keuangan dan proyeksi keuangan yang akan
dikeluarkan oleh Perusahaan
• Memeriksa independensi dan obyektivitas para
auditor publik, dan pelaksanaannnya di dalam audit
Perusahaan.
• Memeriksa keefektifan fungsi dan sistem internal audit
Perusahaan.
• Memeriksa kepatuhan Perusahaan kepada peraturanperaturan pasar modal dan peraturan-peraturan yang
berlaku lainnya.
Functions discharged by the Audit Committee include :
• Review of financial reports, financial statements and
financial projections to be issued by the Company
• Review of the independence and objectivity of the
public auditors, and their conduct in the audit of the
Company.
• Review of the effectiveness of the internal audit
function, and the Company’s system of internal
control.
• Review of the Company’s compliance with the
regulations of the capital market and other applicable
regulations.
Komite Audit melaporkan bahwa:
1.Akuntan publik telah mengaudit laporan keuangan
konsolidasi Perusahaan untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2008, dan telah
memberikan opini bahwa laporan-laporan keuangan
telah disajikan secara wajar, dari semua segi
material, posisi keuangan Perusahaan, dan hasil-hasil
operasional dan aliran-aliran kasnya, dan telah dicatat
sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku.
2.Fungsi audit internal telah melaksanakan
tanggungjawabnya, dan tidak melaporkan adanya
ketidakpatuhan yang signifikan atas pelaksanaan
kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur dari
Perusahaan yang akan sangat mempengaruhi
operasional dan kinerja Perusahaan.
3.Tidak ada laporan mengenai ketidakpatuhan terhadap
ketentuan Pasar Modal dan peraturan-peraturan yang
berlaku lainnya selama tahun berjalan.
The Audit Committee is pleased to report that :
1.The public auditors have audited the consolidated
financial statements of the Company for the financial
year ended 31 December 2008, and have provided
the opinion that the financial statements present
fairly, in all material aspects, the financial position of
the Company, and the results of the operations and
their cash flows, and that they have been prepared
in accordance with generally accepted accounting
principles.
2.The internal audit function has discharged its
responsibilities, and has not reported any significant
and/or material non-compliance with the policies
and procedures of the Company that would materially
affect the operations and performance of the Company.
3.There have been no reports of non-compliance with
the capital market and other applicable regulations
during the financial year.
Dengan demikian Perseroan telah melaksanakan
prinsip-prinsip tata kelola perusahaan dengan baik dan
menyakinkan bahwa tata kelola perusahaan terbaik telah
dijalankan di seluruh bagian dari Perseroan.
The Company is therefore committed to adhering to the
principles of corporate governance and to ensuring that
the best practices of corporate governance are practiced
throughout the Company.
The Kew Garden Residence - Summarecon Kelapa Gading
Thomas Tjandrakusuma
Ketua Chairman
54
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report
55
Aktivitas Korporat
Corporate Activities
AKTIVITAS SOSIAL
Komitmen Summarecon dalam mengemban tanggung
jawab sosial, diwujudkan dalam berbagai kegiatan
sosial dan pelestarian lingkungan, baik yang dilakukan
oleh Yayasan Summarecon Peduli maupun bekerjasama
dengan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.
Summarecon’s commitment to its corporate social
responsibilities is conducted on social and environmental
activities through its own Summarecon Peduli Foundation,
and participation in the Tzu Chi Buddhist Foundation
Indonesia.
Yayasan Summarecon Peduli
Summarecon Peduli Foundation
“Summarecon Peduli” adalah organisasi sosial yang
terdiri dari para karyawan Summarecon, sekaligus
sebagai sukarelawan yang berpartisipasi dalam berbagai
aktifitas sosial di komunitas sekitar kawasan yang
dikembangkan Summarecon.
Semenjak tahun 2003, Yayasan ini telah memberikan
beasiswa kepada para siswa berprestasi di tingkat
Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah
Menengah Umum di sekitar kawasan Summarecon
Kelapa Gading dan Summarecon Serpong. Ditahun 2008,
penyerahan beasiswa Summarecon Peduli telah diberikan
kepada 180 siswa di lingkungan Summarecon Kelapa
Gading dan 36 siswa di Summarecon Serpong.
Meaning ‘Summarecon Cares’, this foundation staffed by
volunteer employees of the Company undertakes and
participates in various social activities for the community
in which we operate.
Since 2003, the Foundation has been giving scholarships
to performing students in primary, lower seconday and
upper secondary schools located in the vicinities of
Summarecon Kelapa Gading and Summarecon Serpong. In
2008, the Foundation have given out scholarships to 180
students in Summarecon Kelapa Gading and 36 students
in Summarecon Serpong
Pada 23 September 2008 menjelang Idul Fitri,
Summarecon Peduli kembali menyerahkan bingkisan
hari raya untuk warga tidak mampu dan veteran pejuang
kemerdekaan di 3 kelurahan di kecamatan
Kelapa Gading.
Selain itu dalam rangka memperingati hari kemerdekaan,
Summarecon melakukan “Gerakan Kebersihan
Lingkungan” di sekitar Kantor Pusat Summarecon,
berupa Penyuluhan Kebersihan bagi warga sekitar
pada 23 Agustus 2008 serta kerja bakti pembersihan
lingkungan pada 30 Agustus 2008.
On 23 September 2008, to celebrate the occasion of
the Islamic New Year, the Foundation distributed festive
packages of food parcels to the needy and to war
veterans residing in three sub-districts around
Kelapa Gading.
In remembrance of Indonesia’s independence,
Summarecon, on 23 August 2008 launched the “Clean
Environment Movement” around our head office, and
carried out a voluntary cleanup on 30 August 2008.
Taman Jogging - Summarecon Kelapa Gading
56
SOCIAL ACTIVITIES
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report
Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia
Tzu Chi Buddhist Foundation Indonesia
Aktivitas Tzu Chi dalam kegiatan sosial maupun
pelestarian lingkungan di Summarecon Kelapa Gading
makin intens dengan makin terorganisirnya sukarelawan
komunitas Tzu Chi di Kelapa Gading dimana karyawan
Summarecon tergabung di dalamnya. Jing-si Books &
Café di Mal Kelapa Gading menjadi tempat pencerahan
untuk melakukan kebajikan sekaligus menjadi tempat
berkumpulnya relawan Tzu Chi di Kelapa Gading. Di Jing
Si, relawan melakukan berbagai aktivitas, seperti diskusi
buku dan belajar bahasa isyarat tangan, dll. Mulai tahun
2008, Relawan Tzu Chi Kelapa Gading juga menggiatkan
pelatihan, sehingga para relawan lebih paham tentang
visi dan misi Tzu Chi.
The Foundation’s social and environmental care activities
in Summarecon Kelapa Gading has intensified with the
organisation of a Tzu Chi volunteer community in Kelapa
Gading, with Summarecon’s employees as some of its
volunteers. The Jing-si Books and Café at Mal Kelapa
Gading is the centre for the Foundation’s activities in
Kelapa Gading. At the centre,Tzu Chi volunteers are
educated as to the vision and mission of the foundation,
and they can also participate in the numerous other
activities such as book discussions and learning sign
language.
Dalam pelestarian lingkungan, Summarecon mendukung
program Pelestarian Lingkungan Tzu Chi dengan
mengumpulkan dan menyediakan Depo Sampah Daur
Ulang di Pegangsaan Dua. Summarecon bekerja sama
dengan relawan Tzu Chi aktif melakukan sosialisasi
dalam mengumpulkan sumbangan sampah daur ulang
dari warga Summarecon Kelapa Gading dan karyawan
Summarecon. Kegiatan ini dilakukan juga di Summarecon
Serpong, sesuai dengan mottonya “mengubah sampah
menjadi emas; mengubah emas menjadi cinta kasih”.
To support the Tzu Chi Environment Care program,
Summarecon has provided a depot and facilities for the
collection of recyclables at Pegangsaan Dua in Kelapa
Gading. With the motto “Transform garbage into gold;
transform gold into compassion”, Summarecon is actively
involved with the Foundation to promote garbage
recycling and to collect the recyclables from the residents
of Summarecon Kelapa Gading and Summarecon Serpong.
Summarecon juga bekerja sama dengan Tzu Chi dalam
Program Bebenah Kampung di wilayah Kelapa Gading
dan sekitarnya. Program ini dimulai dengan acara
penggalangan dana yang diselenggarakan pada 6 Juni
2008 di Klub Kelapa Gading. Sejak Juli 2008 Relawan Tzu
Chi aktif melakukan survei untuk mencari rumah-rumah
yang layak dibantu untuk direnovasi sesuai dengan
kriteria yang telah ditetapkan. Pada 14 September
2008 Program Bebenah Kampung di Kelapa Gading ini
diresmikan oleh Gubernur DKI. Serah terima rumah yang
telah selesai direnovasi dari rumah yang tidak layak huni
menjadi Rumah Sehat ini dilakukan secara bertahap.
Summarecon also works with the Foundation in the
Village Rehabilition Program to rehabilitate villages
in Kelapa Gading. This program kicked off with a fund
raising event on 6 June 2008 at Klub Kelapa Gading.
From July 2008, Tzu Chi’s volunteers have been actively
involved in surveying the villagers’ houses to identify
houses that qualify for improvements. On 14 September
2008, the Program was officially launched by Jakarta’s
Governor in Kelapa Gading. Renovations to the
dilapidated houses to make them habitable are being
carried out progressively
Kegiatan Karyawan Summarecon
Activities of Summarecon Employees
Untuk meningkatkan semangat patriotisme, dalam
rangka memperingati hari Kemerdekaan Republik
Indonesia, karyawan Summarecon mengadakan acara
‘Merah Putih Summarecon 2008” yang terdiri dari
Upacara Hari Kemerdekaan, pertandingan olahraga dan
lomba kreativitas (termasuk lomba kreasi daur ulang dan
videoclip), serta “Napak Tilas Kemerdekaan Indonesia”,
berupa wisata sejarah ke lokasi-lokasi bersejarah, yang
dilanjutkan dengan karnaval di Tugu Proklamasi pada
16 Agustus 2008. Acara ini diselenggarakan untuk
membangkitkan kesadaran sejarah berbangsa dan
meningkatkan rasa cinta tanah air. Selain itu Karyawan
Summarecon turut berpartisipasi mengkampanyekan
“Bike to Work” sebagai salah satu kegiatan penghematan
energi sekaligus pelestarian lingkungan.
To promote patriotism and remembrance of the nation’s
Independence Day, Summarecon’s employees held an
event called “Summarecon Red and White 2008” with
activities like an Independence Day Ceremony, sporting
and creative games, recycled creations, and a video
competition. An “Indonesia Independence History” was
also showcased, and the event was capped with a visit
to the major historical sites in Jakarta. A carnival was also
held at the Proclamation Monument on 16 August 2008
to raise the awareness for the nation’s history and love
for the homeland. Our employees also organised a “Bike
to Work” campaign to promote energy saving and care
for the environment.
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report
57
Aktivitas Korporat
Corporate Activities
AKTIVITAS OPERASIONAL
25 Januari 2008
OPERATIONAL ACTIVITIES
29 Maret 2008
29 March 2008
25 January 2008
SKG meresmikan ruko Riviera Garden sebanyak 11 unit
yang melengkapi hunian Riviera Garden yang telah
diluncurkan sejak April 2007.
SKG launched 11 units of Riviera Garden shophouses to
facilitate the Riviera Garden residence that was launched
in April 2007.
17 April 2008
17 April 2008
Topping Off Plaza Summarecon Serpong 8 lantai
gedung perkantoran yang ditempatkan sebagai daerah
perkantoran di daerah SSP.
Topping off of Plaza Summarecon Serpong, an 8-storey
office building that will house the offices of SSP.
19 April 2008
19 April 2008
Peresmian Taman Jogging Summarecon Kelapa Gading
(“SKG”). Summarecon bersama Dinas Pertamanan Pemda
DKI Jakarta meresmikan Taman Joging Summarecon
Kelapa Gading seluas 1,6 ha dengan lebih dari 89 ribu
tanaman. Taman Joging yang dilengkapi dengan jogging
track, jalur refleksi dan arena bermain ini diresmikan
oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta, H. Fauzi Bowo. Taman
Joging dibuat dengan tujuan menyediakan ruang hijau
terbuka sekaligus berfungsi sebagai area resapan air.
Official opening of Summarecon Kelapa Gading (“SKG”)
Jogging Park. Summarecon together with the Jakarta
Parks Department presided over the official opening by
the Jakarta Governor H. Fauzi Bowo. This 1.6 ha park,
planted with 89 thousand plants, and facilitated with
a jogging track, foot reflexology path and playgrounds
is meant to provide a green area and also as a water
catchment area.
26 Januari 2008
26 January 2008
Peresmian Club House The Kew Residence sebagai bukti
komitmen Summarecon untuk memberikan fasilitas yang
berkualitas kepada penghuni.
Summarecon Serpong (“SSP”) melakukan penjualan
perdana produk ruko Flourite dan hunian Aquamarine dan
Topaz tahap ke-3 sebanyak 222 unit.
16 Maret 2008
Pesatnya perkembangan di kawasan Gading Serpong,
menuntut hadirnya kelengkapan fasilitas, salah satunya
adalah pendidikan. SSP kembali memfasilitasi hadirnya
sebuah fasilitas pendidikan bertaraf internasional yang
berdiri 107 tahun lalu, yaitu Sekolah Nasional Terpadu
Trilingual Pahoa. Sekolah ini diresmikan oleh Kepala Dinas
Pendidikan Kabupaten Tangerang, H. Achmad Suwandi,
Pahoa.
The Kew Residence Clubhouse Opening as proof of
Summarecon’s commitment to provide quality facilities to
the residents.
Summarecon Serpong (“SSP”) launched property products
Fluorite shophouse, Aquamarine and Topaz Phase 3
residences, totaling 222 units.
16 March 2008
The fast pace of development in Gading Serpong requires
the provison of facilities, one of which is for education.
SSP facilitated the opening of the Pahoa School, an
integrated national trilingual school of international
quality. The school was officiated by the Tangerang Head
of Education, H. Achmad Suwandi.
SKG memperkenalkan konsep baru dari Batavia
Promenade yang kini dikenal dengan The New Batavia,
yang menggabungkan kawasan kuliner dan perkantoran
dalam sebuah area yang nyaman.
26 April 2008
Peluncuran produk hunian berkualitas dari SSP, Turquoise
dan Aquamarine tahap ke-4 . Tidak kurang dari 182 unit
yang ditawarkan kepada konsumen dan seluruhnya
berhasil mendapatkan sambutan yang sangat baik dari
konsumen properti.
15 – 25 Mei 2008
Jakarta Fashion and Food Festival (“JFFF”). Event akbar
kuliner dan mode kembali digelar untuk yang kelima
kalinya. Sebuah hasil kolaborasi antara Summarecon dan
Dinas Pariwisata DKI Jakarta, serta didukung oleh Asosiasi
Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI), MRA
Media Group, Martha Tilaar Group, ESMOD, dan Metro
TV. Mengusung tema The New Exotic, penyelenggaraan
JFFF 2008 kembali mengulang sukses dengan beberapa
program berkualitas seperti Fashion Extravaganza,
Kampoeng Tempo Doeloe, Fashion Icon Awards, Gading
Carnival, dan masih banyak lagi.
7 Juni 2008
Melanjutkan kesuksesan tahap-tahap sebelumnya, SSP
melakukan penjualan perdana produk hunian Chrysocolla
tahap ke-4.
14 Juli 2008
SSP melakukan pemancangan tiang pertama
pembangunan Rumah Sakit Wanita dan Anak St. Carolus.
Rumah sakit ini merupakan hasil kerjasama antara SSP
dan Pelayanan Kesehatan St.Carolus yang menyediakan
pelayanan kesehatan berkualitas dengan harga yang
terjangkau untuk masyarakat di Gading Serpong.
30 Juli 2008
Jakarta Fashion & Food Festival - Summarecon Kelapa Gading
58
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report
Sebagai bentuk dukungan terhadap perkembangan
kawasan Sentra Gading Serpong (pusat komersial di
Gading Serpoing), SSP melakukan penjualan perdana
produk komersil Ruko Gading Boulevard. Ditawarkan
sebanyak 21 unit.
SKG introduced the new concept for the Batavia
Promenade which is now named The New Batavia that
will combine culinary outlets with offices in a pleasant
location.
26 April 2008
SSP launched the Turquoise and Aquamarine Phase 4
residences. The more than 182 units that were offered
to consumers was very well received by the property
buyers.
15 – 25 May 2008
Jakarta Fashion and Food Festival (“JFFF”). This
newsworthy event for cuisine and fashion was hosted
for the fifth time with the theme “The New Exotic”
for this year. The event was a collaboration between
Summarecon and Jakarta’s Department of Tourism, and
supported by the Association of Indonesian Fashion
Business (“APPMI”), MRI Media Group, Martha Tilaar
Group, ESMOD school of fashion and design, and Metro TV.
JFFF 2008 repeated its success with quality programs like
Fashion Extravaganza, “Old Days Village”, Fashion Icon
Awards, Gading Carnival, and a lot others.
7 June 2008
Continuing on the success of the previous phases, SSP
launched Chrysocolla Phase 4 residences.
14 July 2008
SSP held a ground-breaking ceremony for the construction
of the St. Carolus Women and Children Hospital, a
collaboration SSP and St.Carolus Healthcare Services to
provide quality heathcare at affordable prices to the
community in Gading Serpong.
30 July 2008
To complement the development of Sentra Gading
Serpong ( the commercial centre of Gading Serpong), SSP
launched 21 units of Gading Boulevard shophouses
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report
59
Aktivitas Korporat
Corporate Activities
23 Agustus 2008
23 August 2008
8 November 2008
8 November 2008
Summarecon Serpong Musical Fireworks. Sebuah event
spektakuler untuk memperingati hari kemerdekaan
Republik Indonesia, SSP dan KPR Bank BCA menggelar
Pesta Kembang Api di lokasi hunian Pondok Hijau Golf .
Lebih dari 15 ribu tembakan kembang api yang diiringi
oleh alunan musik di tembakan keudara menerangi
langit Serpong Tangerang. Kembang api tersebut
ditangani oleh sebuah perusahaan terkenal dari
Singapura. Tidak kurang ratusan ribu pasang mata warga
Serpong Tangerang ikut menjadi saksi kemegahan acara
yang juga disiarkan langsung oleh stasiun TV Indosiar
dalam acara Gebyar BCA.
Summarecon Serpong Musical Fireworks.
To commemorate Indonesia’s Independence Day, SSP and
Bank BCA-KPR held this spectacular fireworks party at the
residential area of Pondok Hijau Golf. More than 15,000
rounds of fireworks to the accompaniment of music were
fired in to the night skies of Serpong Tangerang. This
musical fireworks display was performed by a reknown
company from Singapore. A few hundred thousand
residents from the Serpong Tangerang area turned up for
the event which was also telecast live by TV Indosiar in
the Gebyar BCA program.
Inovasi produk hunian terbaru dari SSP. Scientia Garden
merupakan kawasan hunian terpadu berwawasan
teknologi dan lingkungan. Memiliki konsep “Smart and
Green Environment”, Scientia Garden juga dilengkapi
dengan sejumlah fasilitas, seperti tiga pusat pendidikan
bertaraf internasional, dan juga kawasan komersial.
Cluster pertama yang ditawarkan kepada konsumen
adalah cluster Newton, sebanyak 307unit, dimana unit ini
sudah habis terjual.
SSP launched its latest and most innovative product.
Scientia Garden integrates a residential area with
technology and environmental-friendly concepts. With
the motto “Smart and Green Environment”, Scientia
Garden furnished with facilities like three educational
centres with international standards, and a commercial
area. The first cluster offered to consumers is the Newton
with 307 units which were sold out.
13 & 27 November 2008
13 & 27 November 2008
20 September 2008
20 September 2008
SSP meluncurkan produk eksklusif, kavling The Crown di
kawasan Pondok Hijau Golf , dimana kavling tersebut
terletak bersisian dengan Gading Raya Golf.
SSP launched an exclusive residential product, The Crown
at the Pondok Hijau Golf area. The landplots are located
adjacent to the Gading Raya Golf course.
Berkat kerja sama yang baik dengan Rumah Sakit Ibu
& Anak St. Carolus. SSP memberikan pengobatan gratis
kepada warga yang tidak mampu. Kurang lebih sebanyak
700 warga dari sekitar Gading Serpong yang datang antri
untuk mendapatkan pengobatan gratis.
6 Desember 2008
Preview Grand Orchard. SKG melakukan preview produk
andalannya, Grand Orchard. Acara ini dipadati oleh agen
properti dan konsumen yang ingin mengetahui konsep
terbaru hunian berkualitas, mengusung konsep green
environment dengan ciri khas-nya, yaitu “green spine”,
sebuah ruang terbuka hijau yang membelah kawasan
hunian tersebut.
31 Desember 2008
Perayaan malam pergantian tahun 2008-2009
berlangsung di pusat gaya hidup, La Piazza, Sentra Kelapa
Gading dengan acara Around The World in 3 Days. Acara
ini menampilkan keindahan replika arsitektur dunia
seperti Tembok Besar Cina, Menara Eiffel Paris, Jam
Raksasa Inggris, Kincir Angin Raksasa Belanda dan Patung
Spink Mesir. Semarak perayaan juga dimeriahkan oleh
penampilan artis ternama selama tiga hari berturut-turut,
29, 30 dan 31 Desember 2008, dan ditutup dengan pesta
kembang api spektakuler. Acara berlangsung sukses
dengan hadirnya ribuan pengunjung yang memadati
Sentra Kelapa Gading.
7 Februari 2009
Musical Fireworks - Summarecon Serpong
60
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report
SSP teamed up with the St. Carolus Women & Children
Hospital to provide free medical care to the needy. About
700 residents from the Gading Serpong vicinity received
the free medical care.
6 December 2008
Grand Orchard Preview. SKG launched a preview of its
main product, Grand Orchard. The event was crowded
with property agents and consumers who wanted to
know more of this latest quality housing concept. This
product embraces a green environment concept wherein
a “spine green” of greenery will cut across the residential
estate.
31 December 2008
La Piazza at Sentra Kelapa Gading held the event “Around
The World In 3 Days” to usher in 2009. The event
presented the beauty of some of the world’s architecture
with replicas of the Great Wall of China, Paris’ Eiffel
Tower, England’s Big Ben, the Dutch Windmill, and the
Sphinx of Egypt. The splendour of the occasion was
livened up with performances by reknown artistes for the
3 days from 29 to 31 December 2008, and closed with
a spectacular fireworks display. The thousands of visitors
who thronged Sentra Kelapa Gading made the event a
success.
7 February 2009
Melengkapi produk hunian yang sudah ada sebelumnya,
SSP meluncurkan Cluster Turquoise tahap ke-4, ruko
Crystal dan Beryl sebanyak 118 unit. Reputasi kawasan
SSP yang sangat kondusif dalam iklim bisnis, membuat
produk ini berhasil mendapatkan sambutan yang sangat
baik dari masyarakat
Complementing the existing products, SSP launched 188
units of Turquoise Phase 4, and shophouses Crystal and
Beryl. With the reputation that SSP is an area conducive
for business, the products received a very positive
response from the public.
14 Februari 2009
14 February 2009
Ground Breaking Ceremony Grand Orchard. Pemancangan
tiang pertama cluster Ebony dari kawasan hunian Grand
Orchard, sebagai bukti komitmen Summarecon terhadap
konsumen. Acara ini diadakan bersama-sama dengan
pembeli rumah dengan menanam pohon pertama untuk
“green spine” Grand Orchard.
Grand Orchard Ground Breaking Ceremony. The ceremony
demonstrates Summarecon’s commitment to consumers
for this project. The event was held together with the
homebuyers who planted the first trees for the “green
spine” of Grand Orchard.
PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report
61
LAMPIRAN: 1
Peraturan Nomor: VIII.G .11
Formulir Nomor: VIII.G11-1
PERT ANGGUNGJAWABAN AT AS LAPORAN T AHUNAN 20081
RESPONSlBlLfTY FOR THE ANNUAL REPORT 2008
Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perseroan telah menelaah isi Laporan Tahunan 2008 dan
menyatakan bertanggungjawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan ini. Laporan in; telah di
setujui oleh Dewan Komisaris and Dewan Direksi untuk di sampaikan ke para pemegang saham
dan pihak lain yang berkepentingan.
SURA T PERNYAT AAN DIREKSI
TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS
LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN PER 31 DESEMBER 2008
PT SUMMARECON AGUNG Tbk
The Boards of Commissioners and Directors have reviewed the contents of this Annual Report
2008, and are responsible for the integrity of this Report. This Report has been approved by the
Boards of Commissioners and Directors for distribution to shareholders and to interested parties.
1.
Nama
Alamat Kantor
Alamat Domisili
Ir. Soetjipto
Nagana
Komisaris Utama I
President Commissioner
Harto Djojo Nagana
fr. Sunardi Rusli
Komisarisl
Commissioner
Komisarisl
Commissioner
Nomor Telepon
Jabatan
2.
Nama
Alamat Kantor
Alamat Domisili
Thomas Tjandrakusumah
Esthe
Komisaris Independen I
Independent Commissioner
Komisaris Independen I
Independent Commissioner
.t9
,
p£L~
Johanes Mardjuki
liliawati
Direktur Utama I
President Director
Direkturl
Director
~
,
Rahardjo
W-~
Direkturl
Director
~
~
lilies
Direkturl
Director
Direkturl
Director
Direktur Tidak Terafiliasi I
Unaffiliated Director
Jakarta 13210, Indonesia
Tel. +6221 4714567
Fax. +62 21 4892976
www.summarecon.com
No. 42
3.
~
Direktur I
Director
Sumantri Gangga
PT Summarecon Agung Tbk
't
Soegianto
Herman Nagana
plaza 5ummarecon
JI. Perintis Kemerdekaan
1.
2.
lexy Arie Tumiwa
.f:::
-
Nomor Telepon
Jabatan
Melyani Homan
Nagaria
4.
Johanes Mardjuki
Plaza Summarecon, JI. Perintis Kemerdekaan No.42,
Jakarta Timur 13210
JI. Alexandrite Selatan 3, No: 12
Alexandrite Residence, Summarecon Serpong
021-4892107
Direktur Utama
Sumantri Gangga
Plaza Summarecon, JI. Perintis Kemerdekaan No.42,
Jakarta Timur 13210
JI. Pelepah Kuning " Blok WU 2 No.12A,
Kelapa Gading, Jakarta Utara
021-4892107
Direktur
Bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan perusahaan
Laporan keuangan perusahaan telah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntan
yang berlaku umum di Indonesia;
(a) Semua informasi dalam laporan keuangan perusahaan telah dimuat secara lengkap
dan benar;
(b) Laporan keuangan perusahaan tidak mengandung informasi atau fakta material
yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material;
Bertanggung jawab atas sistem pengendalian intern dalam perusahaan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Jakarta, 25 Mare 20
Yamin
umantri Gangga
Direktur
PT Summarecon
Agung Tbk
Plaza Summarecon
JI. Perintis Kemerdekaan
Jakarta 13210, Indonesia
Tel. +6221 4714567
Fax. +62 21 4892976
www.summarecon.com
No. 42
Laporan Keuangan
Financial Report
LAMPIRAN: 1
Peraturan Nomor: VIII.G .11
Formulir Nomor: VIII.G 11-1
STATEMENT OF DIRECTORS' RESPONSIBILITY
ON THE FINANCIAL STATEMENTS OF PT SUMMARECON AGUNG TBK
FOR THE FINANCIAL YEAR ENDED 31 DECEMBER 2008
Name
Office Address
Telephone No.
Designation
Name
Office Address
Telephone No.
Designation
1.
2.
3.
4.
Johanes Mardjuki
Plaza Summarecon, JI. Perintis Kemerdekaan No.42,·
Jakarta Timur 13210
JI. Alexandrite Selatan 3, No: 12
Alexandrite Residence, Summarecon Serpong
021-4892107
President Director
Sumantri Gangga
Plaza Summarecon, JI. Perintis Kemerdekaan No.42,
Jakarta Timur 13210
JI. Pelepah Kuning II Siok WU 2 No.12A,
Kelapa Gading, Jakarta Utara
021-4892107
Director
We are responsible for the preparation and presentation of the financial statements of the
Company;
The financial statements have been prepared in accordance with generally accepted
accounting principles in Indonesia ;
(a) The information in the financial statements have been fully and accurately disclosed.
(b) The financial statements do not contain information or material facts that is not true,
and do not omit information or material facts.
We are responsible for the internal control system of the Company.
Subscribed and solemnly declared by the abovenamed.
Jakarta, 25 March 2009
umantri Gangga
Director
PI Summarecon Agung Ibk
plaza 5ummarecon
JI. Perintis Kemerdekaan
No. 42
Jakarta 13210, Indonesia
Tel. +62 21 4714567
Fax. +6221 4892976
www.summarecon.com
Royal Gading Mansion - Summarecon Kelapa Gading
Kantor Pusat
Head Office
Plaza Summarecon
Jl. Perintis Kemerdekaan No 42
Jakarta 13210
Tel. (62) 21 471 4567, 489 2107
Fax. (62) 21 489 2976
e-mail : [email protected]
website: www.summarecon.com
PT Summarecon Agung Tbk
dan anak perusahaan
Laporan keuangan konsolidasi
beserta laporan auditor independen
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2008 dan 2007
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2008 DAN 2007
Daftar Isi
Halaman
Laporan Auditor Independen
Neraca Konsolidasi ………….….………………………………………………………………………..
1-2
Laporan Laba Rugi Konsolidasi ………………………………………………………………………...
3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi .......………………………………………………..….........
4
Laporan Arus Kas Konsolidasi .………………..............…..…………………………………………..
5-6
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi ………..…..…….……………………………………..
7-63
**************************
IIIIII111111
IIIII1111111111111
il' •.
gu ERNST & YOUNG
Purwantono, Sarwoko & Sandjaja
Indonesia Stock Exchange Building
Tower 2, 7th Floor
JI. Jend. Sudirman Kav. 52-53
Jakarta 12190, Indonesia
Tel: +62 2152895000
Fax: +62 21 52894100
www.ey.com/id
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi
PT Summarecon Agung Tbk
Kami telah mengaudit neraca konsolidasi PT Summarecon Agung Tbk ("Perusahaan")
dan Anak
Perusahaan tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, serta laporan laba rugi konsolidasi, laporan
perubahan ekuitas konsolidasi dan laporan arus kas konsolidasi untuk tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan.
Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit
kami. Kami tidak mengaudit laporan keuangan seluruh Anak Perusahaan, yang laporan keuangannya
mencerminkan jumlah aktiva sekitar 39% pada tahun 2008 dan 35% pada tahun 2007, dan jumlah
pendapatan sekitar 44% pada tahun 2008 dan 37% pada tahun 2007 dari jumlah konsolidasi yang
bersangkutan.
Kami juga tidak mengaudit
laporan keuangan perusahaan asosiasi, dimana
penyertaan pada perusahaan asosiasi tersebut disajikan dalam laporan keuangan konsolidasi dengan
menggunakan metode ekuitas. Nilai tercatat penyertaan tersebut masing-masing adalah sekitar
0,77% dan 0,87% dari jumlah aktiva konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007,
sedangkan bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi tersebut masing-masing adalah sekitar
Rp1,60 miliar pada tahun 2008 dan RpO,15 miliar pada tahun 2007. Laporan keuangan Anak
Perusahaan dan perusahaan asosiasi tersebut diaudit oleh auditor independen lain dengan pendapat
wajar tanpa pengecualian, yang laporannya telah diserahkan kepada kami, dan pendapat kami,
sejauh yang berkaitan dengan jumlah-jumlah
untuk Anak Perusahaan dan perusahaan asosiasi
tersebut di atas, didasarkan semata-mata atas laporan auditor independen lain tersebut.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik
Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami
memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit
meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti
yang mendukung jumlah-jumlah
dan
pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang
digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian
laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami dan laporan auditor independen
lain tersebut memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
Purwantono. Sarwoko & Sandjaja
Registered Public Accountants No. KEp·122/KM.5/2005
A member firm of Ernst & Young Globalli
.:ed:
1II1111111111
ill ERNST & YOUNG
Menurut pendapat kami, berdasarkan audit kami dan laporan auditor independen lain tersebut.
laporan keuangan konsolidasi yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal
yang material, posisi keuangan PT Summarecon Agung Tbk dan Anak Perusahaan tanggal
31 Desember 2008 dan 2007, dan hasil usaha serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada
tanggaHanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI
31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2008
2007
AKTIVA
Kas dan setara kas
2c,3,13,14,
42
260.829.563
305.472.542
2d,4
31.895.920
30.143.830
2f,32
87.722.512
1.309.940
152.138.288
2e,6
72.346.534
69.389.703
2g,2l,7,15,42
653.760.564
394.339.633
Biaya dibayar di muka
2h,8
10.375.964
12.731.900
Pajak dibayar di muka
19a
30.809.788
10.437.347
9
115.419.539
45.676.114
813.131
952.957
2i,10,14,
15,42
694.663.945
472.215.257
2j,2l,2m,11,
14,42
311.835.944
364.063.368
2j,2k,2l,2m,
12,14,15,17,
28,42
1.248.936.130
1.064.785.910
134.456
10.545.001
Investasi pada perusahaan
asosiasi dan lainnya
Piutang usaha
Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
Pihak ketiga
2e,5,14,15
Piutang lain-lain
Persediaan
Uang muka
Piutang hubungan istimewa
Tanah yang belum dikembangkan
Aset tetap - setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar
Rp109.957.233 pada tahun 2008 dan
Rp88.868.845 pada tahun 2007
Properti investasi - setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar
Rp230.130.436 pada tahun 2008 dan
Rp195.297.778 pada tahun 2007
2f,32
Aktiva pajak tangguhan - bersih
2s,19f
Aktiva derivatif
2r,13,14,36
6.131.456
-
Aktiva lain-lain
2c,13,
14,15,35a,
36,42
104.293.685
95.281.580
3.629.969.131
3.029.483.370
JUMLAH AKTIVA
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
1
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2008
2007
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN
Hutang bank dan lembaga pembiayaan
14
864.578.408
479.123.231
2n,7,15
296.279.661
149.924.943
16
60.244.967
66.966.766
1c,2b,17
15.197.252
42.282.080
Hutang hubungan istimewa
2f,32
85.510.019
69.363.465
Biaya masih harus dibayar
18
28.387.796
32.731.566
Hutang pajak
19b
16.723.477
46.481.786
Kewajiban imbalan kerja
2p,20
33.050.139
29.185.053
Uang muka yang diterima
2o,21
492.447.361
463.459.105
Pendapatan diterima di muka
2o,22
160.415.287
136.902.759
Kewajiban pajak tangguhan
2s,19f
1.540.456
22.839
-
1.818.940
2.054.374.823
1.518.262.533
6.409.962
5.959.233
1b,24,25
1b,2n,24,25
2b
643.578.759
48.546.592
56.506
321.310.117
365.693.349
-
26
40.942.477
836.060.012
39.344.096
778.914.042
JUMLAH EKUITAS
1.569.184.346
1.505.261.604
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
3.629.969.131
3.029.483.370
Hutang obligasi dan sukuk ijarah - bersih
Hutang usaha kepada pihak ketiga
Hutang lain-lain
Kewajiban derivatif
2r,13,14,36
JUMLAH KEWAJIBAN
HAK MINORITAS ATAS AKTIVA
BERSIH ANAK PERUSAHAAN
YANG DIKONSOLIDASIKAN
EKUITAS
Modal saham
Modal dasar - 10.000.000.000 saham
dengan nilai nominal Rp100
(satuan penuh) per saham
Modal ditempatkan dan disetor
penuh - 6.435.787.592 saham
pada tahun 2008 dan
3.213.101.173 saham
pada tahun 2007
Tambahan modal disetor - bersih
Selisih perubahan ekuitas Anak Perusahaan
Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya
Belum ditentukan penggunaannya
2b,23
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
2
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2008
2007
PENDAPATAN BERSIH
2f,2o,28
1.267.062.897
1.027.229.644
BEBAN POKOK PENJUALAN
DAN BEBAN LANGSUNG
2f,2o,29
756.300.539
501.418.447
510.762.358
525.811.197
86.274.921
203.620.682
76.409.774
178.628.747
Jumlah beban usaha
289.895.603
255.038.521
LABA USAHA
220.866.755
270.772.676
31
2q
2r,36
(76.024.660)
(3.098.971)
7.950.396
7.274.425
(56.013.095)
(931.345)
2.912.591
3.957.937
2d,4
11
1.603.089
366.760
11.881.377
148.177
4.444.353
8.581.096
Beban lain-lain - bersih
(50.047.584)
(36.900.286)
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
170.819.171
233.872.390
(64.062.558)
(11.928.162)
(75.529.456)
2.365.060
Beban pajak penghasilan - bersih
(75.990.720)
(73.164.396)
LABA SEBELUM HAK MINORITAS
ATAS LABA BERSIH ANAK
PERUSAHAAN YANG
DIKONSOLIDASIKAN
94.828.451
160.707.994
LABA KOTOR
BEBAN USAHA
Penjualan
Umum dan administrasi
2o,30
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Beban bunga - bersih
Rugi selisih kurs - bersih
Laba atas instrumen derivatif
Denda keterlambatan dan pembatalan
Bagian atas laba bersih
perusahaan asosiasi - bersih
Laba atas klaim asuransi
Lain-lain - bersih
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN
Tahun berjalan
Tangguhan
2s,19d
HAK MINORITAS ATAS LABA
BERSIH ANAK PERUSAHAAN
YANG DIKONSOLIDASIKAN
2b,23
LABA BERSIH
(687.269)
(868.898)
94.141.182
159.839.096
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
(satuan penuh)
2t,24,25,39
14,63
26,18
LABA PER SAHAM DILUSIAN
(satuan penuh)
2t,24,25,39
-
25,87
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
3
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah)
Saldo laba
Catatan
Saldo tanggal 31 Desember 2006
Peningkatan modal ditempatkan dan
disetor penuh
Dividen kas
1b,24,25
27
Laba bersih tahun 2007
Saldo tanggal 31 Desember 2007
Modal
ditempatkan
dan disetor penuh
Tambahan modal
disetor - bersih
Selisih
perubahan ekuitas
Anak Perusahaan
Telah ditentukan
penggunaannya
Belum ditentukan
penggunaannya
Jumlah ekuitas
275.408.672
6.110.696
-
39.344.096
654.878.074
975.741.538
45.901.445
359.582.653
-
-
-
405.484.098
-
-
-
-
(35.803.128)
(35.803.128 )
-
-
-
-
159.839.096
159.839.096
321.310.117
365.693.349
-
39.344.096
778.914.042
1.505.261.604
4.642.623
-
-
-
5.121.885
-
-
-
-
-
56.506
Pelaksanaan waran
1b,24,25
479.262
Pembagian saham bonus
1b,24,25
321.789.380
(321.789.380)
Modal hibah
2b
-
-
56.506
-
Pencadangan saldo laba sebagai
cadangan umum
26
-
-
-
1.598.381
(1.598.381)
Dividen kas
27
-
-
-
-
(35.396.831)
(35.396.831 )
-
-
-
-
94.141.182
94.141.182
643.578.759
48.546.592
56.506
40.942.477
836.060.012
1.569.184.346
Laba bersih tahun 2008
Saldo tanggal 31 Desember 2008
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
4
-
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah)
Catatan
2008
2007
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kas kepada:
Pemasok
Karyawan
Pembayaran kas untuk beban operasi lain
(1.255.430.654)
(125.648.387)
(165.529.933)
Kas yang diperoleh dari (digunakan untuk)
aktivitas operasi
(168.998.657)
180.889.855
1.377.610.317
1.126.000.560
(673.019.235)
(116.047.869)
(156.043.601)
Penerimaan dari pendapatan bunga
Pembayaran untuk:
Pajak penghasilan
Beban bunga
17.916.468
13.024.076
(111.238.688)
(82.690.603)
(31.749.634)
(65.643.542)
Kas bersih yang diperoleh dari
(digunakan untuk) aktivitas operasi
(345.011.480)
96.520.755
32
11
16.146.554
3.005.628
6.697.861
2.164.446
32
11,12
139.826
(197.075.842)
(1.016.953)
(1.752.090)
(553.933)
(427.779.390)
82.376.795
(5.961.000)
(180.552.877)
(343.055.221)
15
482.658.113
295.984.015
5.178.391
(150.000.000)
277.701.940
(30.000.000)
27
(120.129.202)
(35.058.932)
(167.371.916)
(35.612.498)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Kenaikan saldo hutang hubungan istimewa
Hasil penjualan aset tetap dan properti investasi
Penurunan (kenaikan) saldo piutang
hubungan istimewa
Perolehan aset tetap dan properti investasi
Penurunan (kenaikan) aktiva lain-lain
Investasi pada perusahaan asosiasi
4
Kas bersih yang digunakan untuk
aktivitas investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan dari hutang bank
Penerimaan dari obligasi dan sukuk ijarah
Peningkatan tambahan modal disetor
Pembayaran hutang obligasi
Pembayaran hutang bank dan
lembaga pembiayaan
Pembayaran dividen kas oleh Perusahaan
Penerimaan dari (penambahan pada) deposito
berjangka yang dibatasi penggunaannya
Penerimaan dari modal saham atas
penawaran umum terbatas
15
(9.430.455)
24,25
Kas bersih yang diperoleh dari
aktivitas pendanaan
-
405.484.098
469.201.930
458.486.631
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
5
8.285.007
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (lanjutan)
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah)
Catatan
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH
KAS DAN SETARA KAS
2008
2007
(56.362.427)
211.952.165
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
3
305.472.542
90.003.965
PENGARUH SELISIH KURS
14
11.719.448
3.516.412
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
3
260.829.563
305.472.542
11.206.818
1.953.334
8.460.193
1.777.270
8.638.460
2.977.557
321.789.380
-
Aktivitas yang tidak mempengaruhi
arus kas:
Perolehan aset tetap dan properti investasi melalui:
Hutang bank dan lembaga pembiayaan
11,14
Uang muka pembelian aset tetap
9,11
Hutang lain-lain
17
Pembagian saham bonus
24,25
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
6
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM
a. Pendirian Perusahaan
PT Summarecon Agung Tbk (“Perusahaan”) didirikan sesuai dengan Undang-undang Penanaman
Modal Dalam Negeri berdasarkan akta notaris Ridwan Suselo, S.H., No. 308 tanggal
26 November 1975. Anggaran dasar Perusahaan telah mendapat pengesahan dari Menteri
Kehakiman dalam Surat Keputusan No. YA 5/344/6 tanggal 12 Juli 1977 dan telah diumumkan
dalam Berita Negara No. 79, Tambahan No. 597 tanggal 4 Oktober 1977. Anggaran dasar
Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris Fathiah
Helmi,
S.H.,
No. 44 tanggal 18 Juli 2008 mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh melalui
pembagian saham bonus yang berasal dari tambahan modal disetor (Catatan 24 dan 25) dan
untuk memenuhi Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007. Perubahan terakhir
tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan
No. AHU-50104.AH.01.02 tanggal 12 Agustus 2008.
Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan
bergerak dalam bidang pengembangan real estat, penyewaan properti dan pengelolaan fasilitas
rekreasi dan restoran. Kantor pusat Perusahaan berkedudukan di Plaza Summarecon, Jl. Perintis
Kemerdekaan Kav No. 42, Jakarta.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1976.
b. Penawaran umum efek Perusahaan
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM dan LK), melalui Surat
No. SI-085/SHM/MK.10/1990 tanggal 1 Maret 1990, menyatakan bahwa sejak tanggal tersebut,
telah efektif penawaran umum sejumlah 6.667.000 saham Perusahaan dengan nilai nominal
Rp1.000 (satuan penuh) setiap saham kepada masyarakat, dengan harga penawaran sebesar
Rp6.800 (satuan penuh) setiap saham. Perusahaan mencatatkan seluruh sahamnya pada Bursa
Efek Jakarta dan Surabaya (sekarang digabung menjadi Bursa Efek Indonesia) pada tanggal
14 Agustus 1996 (Catatan 25).
Berdasarkan berita acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diaktakan dengan
akta notaris Sutjipto, S.H., No. 191 tanggal 21 Juni 1996, para pemegang saham menyetujui
perubahan nilai nominal saham Perusahaan dari Rp1.000 (satuan penuh) menjadi Rp500 (satuan
penuh) per saham. Perubahan tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman
dalam Surat Keputusan No. C2.9225.HT.01.04.TH.96 tanggal 27 September 1996.
Berdasarkan berita acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diaktakan dengan
akta notaris Sutjipto, S.H., No. 99 tanggal 21 Juni 2002, para pemegang saham menyetujui
perubahan nilai nominal saham Perusahaan dari Rp500 (satuan penuh) menjadi Rp100 (satuan
penuh) per saham. Perubahan tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan
Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C-12844 HT.01.04.TH.2002 tanggal 12 Juli 2002.
Pada tahun 2005, Perusahaan menerbitkan 93.676.000 saham tambahan dengan nilai nominal
Rp100 (satuan penuh) per saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh Valence Asset
Limited, British Virgin Islands, dengan harga penawaran sebesar Rp775 (satuan penuh) per
saham. Perusahaan mencatatkan seluruh tambahan saham yang diterbitkan tersebut pada Bursa
Efek Jakarta pada tanggal 17 November 2005. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh
ini telah memenuhi Peraturan BAPEPAM dan LK No. IX.D.4., Lampiran Keputusan Ketua
BAPEPAM dan LK No. Kep-44/PM/1998 tanggal 14 Agustus 1998 sehubungan dengan
penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu.
Pada tahun 2006, Perusahaan membagikan 786.881.920 lembar saham bonus dengan nilai
nominal sebesar Rp100 (satuan penuh) per saham (Catatan 25).
7
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan)
b. Penawaran umum efek Perusahaan (lanjutan)
Pada tanggal 7 Juli 2007, Pernyataan Pendaftaran Perusahaan dalam rangka Penawaran Umum
Terbatas I dari saham kepada pemegang saham dalam rangka Penerbitan HMETD sejumlah
459.014.453 saham yang disertai dengan penerbitan Waran Seri I dengan jumlah sebanyakbanyaknya 229.507.226 lembar dinyatakan efektif. Perusahaan mencatatkan seluruh saham baru
tersebut di Bursa Efek Indonesia (Catatan 24 dan 25).
Pada bulan Januari 2008, terdapat Waran Seri I yang telah dilaksanakan sebanyak 4.792.623
lembar (Catatan 24).
Pada tahun 2008, Perusahaan membagikan 3.217.893.796 lembar saham bonus dengan nilai
nominal sebesar Rp100 (satuan penuh) per saham (Catatan 24 dan 25).
c. Anak Perusahaan
Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, susunan Anak Perusahaan adalah sebagai berikut:
Persentase Pemilikan (%)
Jumlah Aktiva Sebelum
Eliminasi
Perusahaaan
Domisili
Anak Perusahaan
langsung
PT Serpong Cipta Kreasi Tangerang
PT Lestari Mahadibya 1)
Tangerang
PT Gading Orchard
Jakarta
PT Citra Damai Agung
Jakarta
PT Unota Persadajaya
Jakarta
PT Bahagia Makmursejati
Jakarta
PT Summerville Propert y
Management
Jakarta
PT Eskage Tatanan Kota
694.640
PT Makmur Orient Jaya
PT Orient City
PT Summarecon
Hotelindo
PT Summbangtri Kreasi
Persada
Anak Perusahaan
tidak Langsung
2
PT Jaya Bangun Abadi )
PT Bhakti Karya Vita 3)
Kegiatan
Usaha
Tahun Awal
Operasi Komersial
Real estat
Real estat
Real estat
Real estat
Real estat
Real estat
Manajemen
properti
Jakarta
Manajemen
2008
2007
2008
2007
2004
2006
2008
2003
99,00
59,55
99,99
99,89
99,90
98,75
99,00
59,55
99,89
99,90
98,75
802.463.301
367.540.742
195.844.939
118.207.965
28.960.544
22.871.122
578.750.143
338.787.334
113.143.875
28.561.083
26.576.259
2007
99,20
99,20
5.991.628
2.170.085
-
99,00
99,00
2.964.474
Jakarta
Jakarta
lingkungan
Real estat
Real estat
-
99,96
99,96
99,96
99,96
2.488.446
2.412.436
2.500.108
2.474.117
Jakarta
Hotel
-
99,96
99,96
1.003.068
2.500.000
Jakarta
Real estat
-
90,00
90,00
4.260
29.137
Tangerang
Tangerang
Real estat
Rumah sakit
-
99,81
60,00
99,81
60,00
60.828.328
10.470.265
60.765.244
10.097.241
1
) 59,55% dimiliki secara langsung dan 39,98% dimiliki secara tidak langsung melalui PT Serpong Cipta Kreasi (SCK)
) 99,81% dimiliki oleh SCK
) 60,00% dimiliki oleh SCK
2
3
Pada tahun 2004, Perusahaan melakukan penyertaan 12.250 saham pada SCK dengan nilai
sebesar Rp12.250.000 yang mencerminkan kepemilikan sebesar 98%. Selanjutnya, pada tahun
2006, Perusahaan melakukan penyertaan 125 saham pada SCK dengan nilai sebesar Rp125.000,
yang meningkatkan kepemilikan Perusahaan pada SCK dari 98% menjadi 99%.
8
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan)
c. Anak Perusahaan (lanjutan)
Pada tahun 2004, Perusahaan membeli tambahan 2.030.000 saham milik PT Lestari Mahadibya
(LMD), yang merupakan 29% dari jumlah saham beredar LMD, dari PT Grahasubur Griyamakmur,
pihak ketiga, dengan harga perolehan sebesar Rp1.319.500 atau Rp650 (satuan penuh) per
saham. Transaksi ini meningkatkan kepemilikan Perusahaan pada LMD dari 30% menjadi 59%.
Selisih antara harga perolehan dengan nilai buku LMD sejumlah Rp626.670 dikreditkan dalam
“Selisih Lebih Bagian Nilai Wajar Aktiva Bersih Anak Perusahaan atas Biaya Perolehan - Bersih”,
yang merupakan bagian dari “Hutang Lain-lain” dalam neraca konsolidasi (Catatan 17).
Selanjutnya, berdasarkan akta notaris Dewi Himijati Tandika, S.H., No. 43 tanggal 29 September
2004, Perusahaan membeli lagi tambahan 2.800.000 saham milik LMD, yang merupakan 40%
dari jumlah saham beredar LMD, dari PT Jakartabaru Cosmopolitan (JBC), afiliasi, dengan harga
perolehan sebesar Rp1.820.000 atau Rp650 (satuan penuh) per saham, sehingga meningkatkan
kepemilikan Perusahaan pada LMD menjadi 99%. Selisih antara harga perolehan dengan nilai
buku LMD sejumlah Rp870.193 dikreditkan dalam “Selisih Lebih Bagian Nilai Wajar Aktiva Bersih
Anak Perusahaan atas Biaya Perolehan - Bersih”, yang merupakan bagian dari “Hutang Lain-lain”
dalam neraca konsolidasi (Catatan 17).
Pada tahun 2006, sehubungan dengan penambahan modal ditempatkan dan disetor penuh pada
LMD dari Rp7.000.000 menjadi Rp95.600.000 dengan nominal Rp1.000.000 (satuan penuh),
Perusahaan meningkatkan lagi tambahan modal disetor sebanyak 50.000 lembar saham, yang
mewakili 56,43% dari kenaikan penyertaan saham LMD, sehingga menurunkan penyertaan
Perusahaan dari 99% menjadi 59,55%. SCK mengambil 38.600 lembar saham yang mewakili
40,38% dari modal saham LMD.
Selanjutnya, pada bulan Desember 2008 dan 2007, Perusahaan meningkatkan lagi tambahan
modal disetor masing-masing sebanyak 38.886 saham dan 58.061 saham pada LMD dengan nilai
masing-masing sebesar Rp38.886.000 dan Rp58.061.000 yang mencerminkan persentase
kepemilikan yang sama sebesar 59,55%.
Pada tahun 2006, Perusahaan melakukan penyetoran 248 saham pada PT Summerville Property
Management (SPM) dengan nilai sebesar Rp248.000 yang mencerminkan 99,20% kepemilikan.
Pada tahun 2006, Perusahaan melakukan penyetoran 495 saham pada PT Eskage Tatanan Kota
(Eskage) dengan nilai sebesar Rp495.000 yang mencerminkan 99% kepemilikan.
Pada tahun 2006, SCK melakukan penyetoran 51.900 saham pada PT Jaya Bangun Abadi (JBA)
dengan nilai sebesar Rp51.900.000 yang mencerminkan 99,81% kepemilikan.
Pada tahun 2007, Perusahaan memperoleh 99,89% kepemilikan saham pada PT Citra Damai
Agung (CDA) melalui pembelian kepemilikan saham dari pihak ketiga dan penyetoran modal di
CDA dengan nilai keseluruhan sebesar Rp109.875.000. Nilai wajar aktiva bersih CDA pada saat
akuisisi adalah sebesar Rp131.716.752. Selisih lebih nilai wajar aktiva bersih atas biaya perolehan
sehubungan dengan akuisisi ini adalah sebesar Rp21.841.752 dan dieliminasikan dengan
mengurangi nilai wajar aktiva non-moneter.
Pada bulan Mei 2007, Perusahaan melakukan penyetoran 2.499 saham pada PT Makmur Orient
Jaya (MOJ) dengan nilai sebesar Rp2.499.000 yang mencerminkan 99,96% kepemilikan.
Pada bulan Mei 2007, Perusahaan melakukan penyetoran 2.499 saham pada PT Orient City (OC)
dengan nilai sebesar Rp2.499.000 yang mencerminkan 99,96% kepemilikan.
Pada bulan November 2007, Perusahaan melakukan penyetoran 2.499 saham pada
PT Summarecon Hotelindo (Hotelindo) dengan nilai sebesar Rp2.499.000 yang mencerminkan
99,96% kepemilikan.
9
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan)
c. Anak Perusahaan (lanjutan)
Pada bulan November 2007, SCK melakukan penyetoran 6.000 saham pada PT Bhakti Karya Vita
(Bhakti) dengan nilai sebesar Rp6.000.000 yang mencerminkan 60% kepemilikan.
Pada tahun 2008, Perusahaan memperoleh 99,99% kepemilikan saham pada PT Gading Orchard
(GO) melalui pembelian kepemilikan saham dari pihak ketiga dengan nilai keseluruhan sebesar
Rp344.505.550. Nilai wajar aktiva bersih GO pada saat akuisisi adalah sebesar Rp380.426.221.
Selisih lebih nilai wajar aktiva bersih atas biaya perolehan sehubungan dengan akuisisi ini adalah
sebesar Rp35.920.671 dan dieliminasikan dengan mengurangi nilai wajar aktiva non-moneter.
Tujuan akuisisi GO adalah untuk memperoleh tanah seluas 36 hektar yang dimiliki oleh GO
(Catatan 15). Pada akhir tahun 2008, GO mulai melakukan operasi komersialnya.
Pada tanggal 31 Desember 2008, CDA, PT Unota Persadajaya, Eskage, MOJ, OC, Hotelindo,
JBA dan Bhakti belum memulai kegiatan operasinya. PT Summbangtri Kreasi Persada sudah
tidak melakukan kegiatan operasi sejak tahun 2001.
d. Komisaris, direksi dan karyawan
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris utama
Komisaris
Komisaris
Komisaris independen
Komisaris independen
:
:
:
:
:
Soetjipto Nagaria
Harto Djojo Nagaria
Sunardi Rusli
Thomas Tjandrakusumah
Esther Melyani Homan
Dewan Direksi
Direktur utama
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
independen
Direktur
Direktur
:
:
:
:
Johanes Mardjuki
Lexy Arie Tumiwa
Liliawati Rahardjo
Sumantri Gangga
:
:
:
Lilies Yamin
Soegianto Nagaria
Herman Nagaria
Susunan Komite Audit pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:
Ketua
Anggota
Anggota
:
:
:
Thomas Tjandrakusumah
Poespita Pelangiwati
Leo Andi Mancianno
Gaji dan tunjangan lain yang diberikan untuk Dewan Komisaris dan Direksi adalah sekitar
Rp23,6 juta, masing-masing pada tahun 2008 dan 2007. Perusahaan dan Anak Perusahaan
memiliki 1.272 dan 1.262 karyawan tetap (tidak diaudit), masing-masing pada tahun 2008 dan
2007.
10
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
Kebijakan akuntansi dan pelaporan yang dianut Perusahaan dan Anak Perusahaan disusun
berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Kebijakan akuntansi yang diterapkan
secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:
a. Dasar penyajian laporan keuangan konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia, berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan ketentuan
akuntansi di bidang Pasar Modal sebagaimana ditentukan dalam Peraturan BAPEPAM dan LK
No. VIII.G.7 (Revisi 2000) tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” dan Surat Edaran
Ketua BAPEPAM dan LK No. SE-02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002 tentang Pedoman
Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Real
Estat.
Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan basis akrual dengan menggunakan konsep
biaya historis, kecuali untuk investasi jangka pendek tertentu dan instrumen derivatif yang
dinyatakan sebesar nilai wajar, persediaan yang dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya
perolehan dan nilai realisasi bersih dan investasi dalam saham tertentu yang dicatat berdasarkan
metode ekuitas.
Laporan arus kas konsolidasi menyajikan arus kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disajikan dengan menggunakan metode
langsung.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah
rupiah (Rp).
b. Prinsip-prinsip konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi meliputi akun-akun Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan
persentase pemilikan lebih dari 50%, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan kerja
sama operasi (KSO), dengan nama KSO Summarecon Serpong, antara SCK dan JBC.
Sesuai dengan PSAK No. 12, “Pelaporan Keuangan Mengenai Bagian Partisipasi (Interest) dalam
Pengendalian Bersama Operasi dan Aset (Jointly Controlled Operations and Assets)”, partisipasi
SCK dalam kerja sama operasi tersebut telah dicatat dalam laporan keuangan konsolidasi dengan
menggunakan metode konsolidasi proporsional (proportionate consolidation method). Dalam
menerapkan metode konsolidasi proporsional, venturer menyajikan dalam laporan keuangannya
bagiannya atas aset yang dikendalikan bersama, kewajiban bersama yang timbul sehubungan
dengan joint ventures dan bagiannya atas pendapatan dan beban joint ventures dengan akunakun yang bersangkutan dalam laporan keuangan konsolidasi.
Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar perusahaan yang dikonsolidasi telah
dieliminasi.
Bagian proporsional dari pemegang saham minoritas atas ekuitas Anak Perusahaan disajikan
sebagai “Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan” pada neraca
konsolidasi. Apabila akumulasi kerugian yang menjadi bagian pemegang saham minoritas
melebihi bagiannya dalam modal disetor Anak Perusahaan, kelebihan tersebut dan kerugian yang
menjadi bagian pemegang saham minoritas, harus dibebankan pada pemegang saham mayoritas
dan tidak diakui sebagai aktiva, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham
minoritas untuk menutup kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi
kewajibannya. Apabila pada periode selanjutnya, Anak Perusahaan melaporkan laba, maka laba
tersebut harus terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh
bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan kepada pemegang saham
mayoritas dapat dipenuhi.
11
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)
Selisih lebih antara biaya perolehan investasi dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aktiva
bersih Anak Perusahaan dicatat sebagai “Selisih Lebih Biaya Perolehan atas Bagian Aktiva Bersih
Anak Perusahaan” dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 5 (lima)
tahun. Apabila biaya perolehan investasi lebih rendah dari pada bagian Perusahaan atas nilai
wajar aktiva bersih Anak Perusahaan, maka selisih tersebut dicatat sebagai “Selisih Lebih Bagian
Aktiva Bersih Anak Perusahaan atas Biaya Perolehan” (sebagai bagian dari Hutang Lain-lain
dalam neraca konsolidasi) dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 20
(dua puluh) tahun.
Berdasarkan PSAK No. 40, “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan
Asosiasi”, selisih nilai tercatat penyertaan Perusahaan dan bagian proposional atas nilai wajar
aktiva bersih Anak Perusahaan yang timbul dari perubahan pada ekuitas Anak Perusahaan
dan/atau perusahaan asosiasi yang bukan berasal dari transaksi antara Perusahaan dan Anak
Perusahaan /perusahaan asosiasi , disajikan sebagai akun tersendiri di bagian Ekuitas dalam
neraca konsolidasi sebagai “Selisih Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan”.
c. Setara kas
Deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan,
yang tidak dibatasi penggunaannya atau tidak digunakan sebagai jaminan atas
hutang, diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”. Rekening bank dan deposito berjangka yang
dibatasi penggunaannya atau dijaminkan diklasifikasikan sebagai “Aktiva Lain-lain”.
d. Investasi
Investasi dalam saham dengan persentase kepemilikan perusahaan sedikitnya 20% tetapi tidak
lebih dari 50% dicatat dengan metode ekuitas, dimana biaya perolehan investasi tersebut akan
bertambah atau berkurang sesuai dengan bagian Perusahaan atau Anak Perusahaan atas laba
atau rugi bersih perusahaan asosiasi dan dikurangi dengan penerimaan dividen.
Berdasarkan PSAK No. 15 mengenai “Akuntansi untuk Investasi dalam Perusahaan Asosiasi”,
dalam menggunakan metode ekuitas, jika bagian investor atas kerugian perusahaan asosiasi
sama atau melebihi nilai tercatat dari investasi, maka investasi dilaporkan nihil. Kerugian
selanjutnya akan diakui dengan mengkreditkan kewajiban hanya apabila investor telah menjamin
untuk membayar kewajiban perusahaan asosiasi. Jika perusahaan asosiasi selanjutnya
melaporkan laba, investor akan mengakui penghasilan hanya setelah bagiannya atas laba
melebihi bagiannya atas kerugian bersih yang belum diakui.
Investasi saham dengan kepemilikan perusahaan kurang dari 20% dinyatakan sebesar harga
perolehan.
e. Penyisihan piutang ragu-ragu
Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan, bila ada, berdasarkan hasil penelaahan terhadap
keadaan piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun.
f.
Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa sesuai dengan PSAK No. 7 mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak yang
Mempunyai Hubungan Istimewa”.
12
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
f.
Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lanjutan)
Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang
dilakukan, maupun tidak dilakukan, dengan persyaratan dan kondisi sebagaimana dilakukan
dengan pihak di luar hubungan istimewa, diungkapkan dalam Catatan 32.
g. Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi
bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan
menggunakan metode identifikasi khusus (specific identification method).
Biaya perolehan tanah sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah yang belum
dikembangkan, biaya pengembangan langsung dan tidak langsung yang dapat diatribusikan pada
kegiatan pengembangan real estat serta biaya-biaya pinjaman. Tanah yang sedang
dikembangkan dipindahkan ke tanah yang tersedia untuk dijual pada saat pengembangan tanah
telah selesai. Semua biaya dialokasikan secara proporsional ke tanah yang dapat dijual
berdasarkan luas area masing-masing.
Biaya pengembangan tanah, termasuk tanah yang digunakan sebagai jalan dan prasarana atau
area yang tidak dapat dijual lainnya, dialokasikan kepada luas area yang dapat dijual.
Biaya perolehan bangunan dalam penyelesaian dipindahkan ke rumah, rukan dan apartemen
(strata title) tersedia untuk dijual pada saat pembangunan telah selesai.
Persediaan lainnya seperti makanan, minuman dan persediaan lain-lain dinyatakan sebesar nilai
yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan
dengan metode masuk pertama, keluar pertama (FIFO).
h. Biaya dibayar di muka
Biaya dibayar di muka diamortisasi berdasarkan masa manfaat.
i.
Tanah yang belum dikembangkan
Tanah yang belum dikembangkan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya
perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value).
Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan, yang terdiri dari biaya pra-perolehan dan
perolehan tanah, dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan pada saat pengembangan
tanah akan dimulai.
j.
Aset tetap
Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi
akumulasi penyusutan (kecuali tanah yang tidak disusutkan).
Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 16
(Revisi 2007), “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aktiva Tetap dan Aktiva
Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”, dimana Perusahaan dan Anak
Perusahaan telah memilih model biaya sebagai dasar pengukuran aset tetap. Penerapan PSAK
revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi.
13
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
j.
Aset tetap (lanjutan)
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi
penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya
tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang
signifikan dilakukan untuk kelangsungan dari pengoperasian suatu aset tetap, setiap biaya dari
inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu
penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang
tidak memenuhi kriteria pengakuan dibebankan ke operasi berjalan.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan
taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Tahun
2 - 40
10
5 - 10
2-5
Bangunan dan prasarana
Mesin-mesin dan alat-alat berat
Kendaraan
Peralatan dan perlengkapan kantor
Berdasarkan penelaahan dan evaluasi manajemen Perusahaan, sejak 1 Januari 2007,
Perusahaan mengubah taksiran masa manfaat ekonomis bangunan dari 20 tahun menjadi
40 tahun. Perubahan taksiran masa manfaat ekonomis ini dilakukan setelah mempertimbangkan
pengaruh pemeliharaan dan perbaikan bangunan yang dilakukan oleh Perusahaan.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari
aset tetap. Akumulasi biaya perolehan aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masingmasing aset tetap dan properti investasi yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai
dikerjakan dan siap digunakan.
Sesuai dengan PSAK No. 47 mengenai “Akuntansi Tanah”, tanah dinyatakan berdasarkan biaya
perolehan dan tidak disusutkan. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau
perpanjangan hak pemilikan tanah, ditangguhkan (sebagai bagian dari Aktiva Lain-lain) dan
diamortisasi sepanjang periode berlakunya hak atas tanah atau umur ekonomis hak atas tanah,
periode mana yang lebih pendek.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada
manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau
rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah
neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dikreditkan atau dibebankan pada operasi
tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review, dan
jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
k. Properti investasi
Sebelum tanggal 1 Januari 2008, properti investasi yang disajikan sebagai bagian dari persediaan,
tanah yang belum dikembangkan dan aset tetap, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi
akumulasi penyusutan (kecuali tanah yang tidak disusutkan).
Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 13
(Revisi 2007), “Properti Investasi”, yang menggantikan PSAK No. 13 (Revisi 1994), “Akuntansi
untuk Investasi” dimana Perusahaan dan Anak Perusahaan telah memilih model biaya. Oleh
karena itu, laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2007 telah disajikan kembali (Catatan 42).
14
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
k. Properti investasi (lanjutan)
Properti investasi Perusahaan dan Anak Perusahaan terdiri dari tanah, bangunan dan prasarana,
mesin-mesin dan alat berat yang dikuasai Perusahaan dan Anak Perusahaan untuk menghasilkan
rental atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi
atau penyediaan barang atau jasa untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha
sehari-hari. Properti investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan termasuk biaya transaksi
dikurangi akumulasi depresiasi dan penurunan nilai, kecuali tanah yang tidak disusutkan. Jumlah
tercatat termasuk bagian biaya penggantian dari properti investasi yang ada pada saat terjadinya
biaya, jika kriteria pengakuan terpenuhi; dan tidak termasuk biaya harian penggunaan properti
investasi.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat ekonomis
properti investasi sebagai berikut:
Tahun
3 - 40
10
Bangunan dan prasarana
Mesin-mesin dan alat-alat berat
Berdasarkan penelaahan dan evaluasi manajemen Perusahaan, sejak 1 Januari 2007,
Perusahaan mengubah taksiran masa manfaat ekonomis bangunan dari 20 tahun menjadi
40 tahun. Perubahan taksiran masa manfaat ekonomis ini dilakukan setelah mempertimbangkan
pengaruh pemeliharaan dan perbaikan bangunan yang dilakukan oleh Perusahaan.
Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi
tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa
depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari
penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi dalam tahun
terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.
Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan
yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak
lain atau selesainya pembangunan atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan
jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya
penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.
Untuk transfer dari properti investasi ke properti yang digunakan sendiri, Perusahaan
menggunakan metode biaya pada tanggal perubahan penggunaan. Jika properti yang digunakan
Perusahaan menjadi properti investasi, Perusahaan mencatat properti tersebut sesuai dengan
kebijakan aset tetap sampai dengan saat tanggal terakhir perubahan penggunaannya.
l.
Kapitalisasi biaya pinjaman
Sesuai dengan PSAK No. 26 (Revisi 1997) mengenai “Biaya Pinjaman”, biaya pinjaman
dibebankan pada saat terjadinya. Biaya pinjaman dikapitalisasi apabila dapat secara langsung
dikaitkan dengan perolehan, pembangunan atau produksi dari aset tertentu (qualifying assets).
Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai ketika aktivitas untuk mempersiapkan pembangunan aset
untuk dipergunakan atau dijual sesuai tujuannya sedang berlangsung dan pengeluaran serta
biaya pinjaman sedang terjadi. Biaya pinjaman dikapitalisasi sampai dengan aset tersebut siap
digunakan sesuai tujuannya. Apabila nilai tercatat dari aset tersebut melebihi jumlah yang
diharapkan dapat dipulihkan atau nilai realisasi bersih, maka diakui rugi penurunan nilai.
15
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
m. Penurunan nilai aktiva
Nilai yang dapat diperoleh kembali atas aktiva, diestimasi apabila terdapat peristiwa atau
perubahan keadaan yang memberikan indikasi bahwa nilai tercatat aktiva mungkin tidak
sepenuhnya dapat diperoleh kembali. Apabila terjadi penurunan nilai aktiva, maka kerugian atas
penurunan nilai aktiva diakui pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
n. Biaya atas transaksi hutang dan biaya penerbitan saham
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan transaksi hutang jangka panjang, hutang obligasi
dan hutang surat berharga jangka menengah disajikan sebagai pengurang atas hutang pokok
untuk mencerminkan penerimaan bersih dari hutang dan diamortisasi selama jangka waktu
kewajiban dengan menggunakan metode tingkat bunga efektif.
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan modal saham disajikan sebagai
pengurang atas agio saham.
o. Pengakuan pendapatan dan beban
Pendapatan dari penjualan real estat diakui berdasarkan PSAK No. 44 mengenai “Akuntansi
Aktivitas Pengembangan Real Estat” sebagai berikut:
(i) Pendapatan dari penjualan bangunan rumah, rukan dan bangunan sejenis lainnya beserta
kapling tanahnya diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) apabila seluruh
kriteria berikut terpenuhi:
1. Proses penjualan telah selesai.
2. Harga jual akan tertagih.
3. Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh
pembeli di masa yang akan datang.
4. Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli
melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi
berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut.
(ii) Pendapatan dari penjualan kapling tanah tanpa bangunan yang tidak memerlukan keterlibatan
penjual dalam pendirian bangunan diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method)
apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi:
1. Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati
dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli.
2. Harga jual akan tertagih.
3. Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh
pembeli di masa yang akan datang.
4. Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk
menyelesaikan kapling tanah yang dijual.
5. Hanya kapling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam
pendirian bangunan di atas kapling tersebut.
16
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
o. Pengakuan pendapatan dan beban (lanjutan)
(iii) Pendapatan dari penjualan unit bangunan apartemen yang belum selesai pembangunannya
diakui dengan metode persentase penyelesaian (percentage-of-completion method) apabila
seluruh kriteria berikut ini terpenuhi:
1. Proses konstruksi telah melampaui tahap awal, yaitu fondasi bangunan telah selesai dan
semua persyaratan untuk memulai pembangunan telah terpenuhi.
2. Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang telah
disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli.
3. Jumlah pendapatan penjualan dan biaya unit bangunan dapat diestimasi dengan andal.
Jika ada salah satu kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pembayaran uang yang diterima dari
pembeli harus diakui sebagai uang muka yang diterima sampai seluruh kriteria tersebut terpenuhi.
Metode yang digunakan untuk menentukan persentase penyelesaian adalah berdasarkan biaya
aktual yang telah dikeluarkan dibandingkan dengan estimasi jumlah biaya yang harus dikeluarkan
untuk pengembangan proyek real estat tersebut.
Pendapatan sewa dan iuran keanggotaan klub olah raga diakui sebagai pendapatan sesuai masa
sewa atau keanggotaannya. Sewa dan iuran klub keanggotaan diterima di muka disajikan sebagai
“Pendapatan Diterima di Muka”. Pendapatan dari restoran diakui pada saat barang atau jasa
diberikan.
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
p. Imbalan kerja
Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetapnya
dan telah mengakui kewajiban imbalan kerja karyawan yang tidak didanai berdasarkan Undangundang No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (UU Tenaga Kerja No. 13) dan PSAK No. 24 (Revisi
2004), “Imbalan Kerja”. Imbalan atas UU Tenaga Kerja No. 13 tersebut telah dihitung dengan
membandingkan manfaat yang akan diterima oleh karyawan pada usia normal pensiun dari Dana
Pensiun dengan manfaat yang diperoleh sesuai dengan UU tersebut setelah dikurangi akumulasi
imbalan kerja karyawan dan hasil investasi yang terkait. Jika manfaat program pensiun iuran pasti
kurang dari persyaratan yang ditetapkan Undang-undang, Perusahaan harus menyediakan
kekurangannya.
Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), biaya imbalan kerja berdasarkan UU Tenaga Kerja
No. 13 ditentukan dengan menggunakan metode perhitungan aktuarial projected unit credit.
Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi
bersih keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui untuk setiap program pada akhir
tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada
tanggal tersebut dan 10% dari nilai wajar aktiva pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian
aktuarial ini diakui selama rata-rata masa kerja karyawan dengan menggunakan metode garis
lurus. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul akibat perubahan kewajiban imbalan kerja dari
program sebelumnya harus diamortisasi sampai imbalan kerja tersebut telah menjadi hak
karyawan.
q. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi
dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing
disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi kurs
yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.
17
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
q. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing (lanjutan)
Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut:
2008
(Satuan Penuh)
1 Euro Eropa (Euro)
1 Dolar Amerika Serikat (US$)
1 Dolar Singapura (Sin$)
15.432
10.950
7.607
2007
(Satuan Penuh)
13.822
9.393
6.502
Transaksi dalam mata uang asing lainnya dianggap tidak signifikan.
r.
Instrumen derivatif
PSAK No. 55, “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”, mengatur standar
akuntansi dan pelaporan yang mengharuskan setiap instrumen derivatif (termasuk instrumen
derivatif tertentu yang melekat pada perjanjian lainnya) dibukukan dalam neraca sebagai aktiva
atau kewajiban sebesar nilai wajarnya. PSAK No. 55 mengatur bahwa perubahan terhadap nilai
wajar harus diakui sebagai laba/rugi kecuali lindung nilai tertentu yang mengizinkan terjadinya
saling hapus (offset) antara laba atau rugi derivatif terhadap hasil dari aktiva/kewajiban yang
dilindung nilai pada laporan laba rugi. PSAK No. 55 juga mensyaratkan bahwa entitas harus
secara formal mendokumentasikan, menentukan hubungan dan tujuan lindung nilai dan menilai
efektifitas dari transaksi untuk memenuhi perlakuan akuntansi lindung nilai.
Akuntansi untuk perubahan nilai wajar derivatif tergantung pada dokumentasi yang digunakan dan
hasil dari hubungan lindung nilai tersebut. Perusahaan mempunyai perjanjian “cross currency
interest rate swap” untuk tujuan lindung nilai atas risiko pasar yang timbul dari fluktuasi nilai tukar
yang berkaitan dengan pinjaman dalam mata uang asing. Namun demikian, berdasarkan
persyaratan khusus untuk akuntansi lindung nilai pada PSAK No. 55, instrumen tersebut tidak
memenuhi syarat dan tidak ditujukan sebagai aktivitas lindung nilai untuk tujuan akuntansi dan
oleh sebab itu, perubahan pada nilai wajar instrumen tersebut dicatat secara langsung pada
operasi berjalan.
s. Pajak penghasilan
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 5 tanggal 23 Maret 2002, penghasilan dari sewa pusat
niaga dikenakan pajak final sebesar 10%, kecuali untuk kontrak sewa yang ditandatangani
sebelum peraturan tersebut yang dikenakan pajak 6%.
Pajak penghasilan final
Perbedaan nilai tercatat antara aktiva dan kewajiban yang terkait pajak penghasilan final dengan
dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aktiva atau kewajiban pajak tangguhan. Beban
pajak periode berjalan sehubungan dengan pajak penghasilan final dihitung secara proporsional
terhadap jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui selama periode berjalan. Perbedaan
antara pajak penghasilan final yang dibayarkan dengan jumlah yang dibebankan sebagai beban
pajak penghasilan final dalam laporan laba rugi diakui sebagai pajak dibayar di muka atau hutang
pajak.
Pajak penghasilan progresif
Beban pajak penghasilan tahun berjalan disajikan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak
tahun berjalan. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui berdasarkan perbedaan temporer
antara aktiva dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan pada setiap
tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum
digunakan, diakui sejauh terdapat cukup kemungkinan atas realisasi dari manfaat pajak tersebut.
18
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
s. Pajak penghasilan (lanjutan)
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan
akan digunakan pada periode ketika aktiva dipulihkan atau kewajiban diselesaikan, berdasarkan
tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substansial telah berlaku pada
tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aktiva dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan
oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang
sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat Surat Keputusan Pajak (SKP)
diterima atau, jika Perusahaan dan Anak Perusahaan mengajukan banding, pada saat hasil
banding tersebut telah ditentukan.
t.
Laba bersih per saham dasar
Sesuai dengan PSAK No. 56 mengenai “Laba per Saham”, laba bersih per saham dasar dihitung
dengan membagi laba bersih tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang
beredar selama tahun yang bersangkutan, setelah memperhitungkan efek penerbitan saham baru
melalui penawaran umum terbatas I kepada para pemegang saham dengan memberikan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu dan pembagian saham bonus, pelaksanaan waran dan setelah
memperhitungkan pengaruh retroaktif atas penerbitan saham bonus sejak awal periode laporan
keuangan perbandingan yang disajikan.
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata
tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek saham yang
berpotensi dilutif (seperti waran).
u. Pelaporan segmen
Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2000) yang mensyaratkan
penyajian informasi keuangan berdasarkan segmen usaha dan segmen geografis. Sesuai dengan
struktur organisasi dan manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan serta sistem pelaporan
internal, bentuk primer informasi keuangan atas pelaporan segmen disajikan berdasarkan segmen
usaha dimana risiko dan imbalan terutama dipengaruhi oleh jenis kegiatan usaha yang berbeda.
Pelaporan segmen sekunder yang ditentukan berdasarkan lokasi geografis kegiatan usaha tidak
disajikan karena seluruh kegiatan usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan berada di wilayah
Jabotabek.
Informasi keuangan atas segmen usaha yang disyaratkan PSAK No. 5 (Revisi 2000) disajikan
dalam Catatan 34.
v. Penggunaan estimasi
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
mengharuskan manajemen untuk membuat taksiran dan asumsi yang mempengaruhi nilai yang
dilaporkan. Sehubungan dengan ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan taksiran, hasil
realisasi yang akan terjadi dapat berbeda dengan taksiran yang telah dilaporkan sebelumnya.
19
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. KAS DAN SETARA KAS
Kas dan setara kas terdiri dari:
2008
2007
Kas
Rupiah
Mata uang asing
Jumlah kas
Bank
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
(dahulu PT Bank Lippo Tbk)
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Mega Tbk
PT Bank OCBC NISP Tbk
(dahulu PT Bank NISP Tbk)
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Rabobank International Indonesia
(dahulu PT Haga Bank)
Bank Commonwealth
PT Bank CIMB Niaga Tbk
(dahulu PT Bank Niaga Tbk)
PT Bank Pan Indonesia Tbk
Standard Chartered Bank Ltd.
Lain-lain
Dolar Amerika Serikat
The Royal Bank of Scotland
(dahulu ABN-AMRO Bank N.V., Jakarta)
(US$12.474 pada tahun 2008 dan
US$65.785 pada tahun 2007)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(US$4.042 pada tahun 2008 dan
US$294.190 pada tahun 2007)
PT Bank CIMB Niaga Tbk
(dahulu PT Bank Lippo Tbk)
(US$2.141 pada tahun 2008
dan US$12.024 pada tahun 2007)
PT Bank OCBC NISP Tbk
(dahulu PT Bank NISP Tbk) (US$1.396)
PT Bank Central Asia Tbk (US$989)
PT Bank Resona Perdania
(US$185 pada tahun 2008 dan
US$57.644 pada tahun 2007)
Euro Eropa
The Royal Bank of Scotland
(dahulu ABN-AMRO Bank N.V., Jakarta)
(Euro103.653 pada tahun 2008 dan
Euro103.035 pada 2007)
Jumlah bank
20
998.114
84.166
2.024.476
66.823
1.082.280
2.091.299
35.123.933
57.192.754
11.921.649
8.811.508
7.956.352
25.700.143
673.638
19.534.124
4.214.411
3.843.071
2.685.460
1.049.070
25.350.268
4.666.436
1.185.654
892.297
10.000.000
3.497.512
455.741
193.893
180.334
327.399
1.022.173
6.627.782
613.980
282.916
136.595
617.916
44.258
2.763.328
23.441
112.940
15.291
10.830
-
2.024
541.446
1.599.586
1.424.148
79.623.727
161.670.574
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
2008
Deposito berjangka
Rupiah
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Resona Perdania
PT Bank OCBC NISP Tbk
(dahulu PT Bank NISP Tbk)
PT Bank Tabungan Negara (Persero)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rabobank International Indonesia
(dahulu PT Haga Bank)
PT Bank CIMB Niaga Tbk
(dahulu PT Bank Lippo Tbk)
Bank Commonwealth
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
(dahulu PT Bank Niaga Tbk)
2007
30.500.000
17.500.000
12.500.000
12.249.200
17.500.000
6.600.000
20.043.880
10.500.000
10.500.000
10.000.000
8.009.220
7.000.000
7.000.000
700.000
-
7.000.000
-
5.094.678
3.992.110
3.500.000
-
27.045.590
5.072.650
10.500.000
7.000.000
-
3.500.000
10.347.750
-
10.303.089
-
8.633.553
6.607.397
5.655.251
4.707.308
2.025.718
3.238.576
4.812.987
4.205.668
-
17.989.600
Jumlah deposito berjangka
180.123.556
141.710.669
Jumlah kas dan setara kas
260.829.563
305.472.542
Dolar Amerika Serikat
Bank Commonwealth (US$945.000)
PT Bank OCBC NISP Tbk
(dahulu PT Bank NISP Tbk) (US$940.921)
The Royal Bank of Scotland
(dahulu ABN-AMRO Bank N.V., Jakarta)
(US$788.452 pada tahun 2008 dan
US$703.438 pada tahun 2007)
PT Bank Central Asia Tbk
(US$516.461 pada tahun 2008
dan US$501.151 pada tahun 2007)
PT Bank Resona Perdania
(US$184.997 pada tahun 2008 dan
US$344.786 pada tahun 2007)
Euro Eropa
PT Bank Resona Perdania (Euro311.880
pada tahun 2008 dan Euro304.273
pada tahun 2007)
Dolar Singapura
Bank Commonwealth (Sin$2.766.779)
21
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
Tingkat bunga tahunan deposito berjangka adalah sebagai berikut:
2008
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
Euro Eropa
Dolar Singapura
2007
5,00% - 13,50%
0,70% - 4,75%
3,05% - 3,30%
0,55% - 0,65%
6,25% - 9,50%
3,50% - 5,30%
3,05%
1,20%
Kas (termasuk kas dalam perjalanan) telah diasuransikan pada PT Asuransi Allianz Indonesia dan
PT Asuransi Indrapura, seluruhnya pihak ketiga, terhadap risiko kecurian dan risiko lainnya dengan
nilai pertanggungan sebesar Rp24.905.000 pada tahun 2008 dan Rp15.205.000 pada tahun 2007.
Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut
cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.
Beberapa rekening bank pada PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang dimiliki oleh Perusahaan, KSO
Summarecon Serpong dan LMD, digunakan sebagai rekening penampungan atas pinjaman yang
diperoleh dari bank-bank tersebut yang disajikan sebagai bagian dari aktiva lain-lain (Catatan 13
dan 14).
4. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI DAN LAINNYA
Rincian investasi pada perusahaan asosiasi dan lainnya adalah sebagai berikut:
2008
Perusahaan
Metode ekuitas
PT Jakartabaru Grahapermai
PT Swaraeka Prasetia
PT Bahagia Niaga Lestari
PT Inovasi Jaya Properti
PT Maju Lestari Properti
PT Sukmapersada Nusa
Metode biaya
PT Jakartabaru Cosmopolitan
PT Anugrah Damai Abadi
PT Graha REI Property
PT Daksawira Perdana
Persentase
kepemilikan (%)
33,00
25,33
49,00
40,00
40,00
50,00
1,00
20,00
2,89
6,25
Jumlah investasi
22
Biaya
perolehan
Akumulasi
bagian atas
rugi bersih
Nilai buku
77.275.000
7.600.000
5.880.000
40.000
40.000
13.000
(55.008.788)
(7.600.000)
(219.568)
(13.000)
22.266.212
5.660.432
40.000
40.000
-
90.848.000
(62.841.356)
28.006.644
3.536.261
190.515
100.000
62.500
3.536.261
190.515
100.000
62.500
3.889.276
3.889.276
94.737.276
31.895.920
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI DAN LAINNYA (lanjutan)
2007
Perusahaan
Metode ekuitas
PT Jakartabaru Grahapermai
PT Swaraeka Prasetia
PT Bahagia Niaga Lestari
PT Inovasi Jaya Properti
PT Maju Lestari Properti
PT Sukmapersada Nusa
PT Anugrah Damai Abadi
Metode biaya
PT Jakartabaru Cosmopolitan
PT Graha REI Property
PT Daksawira Perdana
Persentase
kepemilikan (%)
33,00
25,33
49,00
40,00
40,00
50,00
40,00
1,00
2,89
6,25
Jumlah investasi
Biaya
perolehan
Akumulasi
bagian atas laba
(rugi) bersih
Nilai buku
77.275.000
7.600.000
5.880.000
40.000
40.000
13.000
2.000
(55.857.744)
(7.600.000)
(964.880)
(13.000)
30.693
21.417.256
4.915.120
40.000
40.000
32.693
90.850.000
(64.404.931)
26.445.069
3.536.261
100.000
62.500
3.536.261
100.000
62.500
3.698.761
3.698.761
94.548.761
30.143.830
Berdasarkan akta notaris Dewi Himijati Tandika, S.H., No. 45 tanggal 22 Februari 2007, PT Bahagia
Makmursejati (BMS), Anak Perusahaan, melakukan penyetoran 3.920 saham pada PT Bahagia Niaga
Lestari (BNL) dengan nilai sebesar Rp3.920.000 yang mencerminkan 49% kepemilikan. Selanjutnya,
berdasarkan akta notaris Dewi Himijati Tandika, S.H., No. 92 tanggal 28 Desember 2007, BMS
meningkatkan lagi tambahan modal disetor sebanyak 1.960 saham pada BNL dengan nilai sebesar
Rp1.960.000 yang mencerminkan persentase kepemilikan yang sama sebesar 49%.
Berdasarkan akta notaris Dewi Himijati Tandika, S.H., No. 46 tanggal 19 November 2007, Perusahaan
melakukan penyetoran 40 saham pada PT Inovasi Jaya Properti (IJP) dengan nilai sebesar Rp40.000
yang mencerminkan 40% kepemilikan.
Berdasarkan akta notaris Dewi Himijati Tandika, S.H., No. 47 tanggal 19 November 2007, Perusahaan
melakukan penyetoran 40 saham pada PT Maju Lestari Properti (MLP) dengan nilai sebesar
Rp40.000 yang mencerminkan 40% kepemilikan.
Berdasarkan berita acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diaktakan dengan akta
notaris Dewi Himijati Tandika, S.H., No. 62 tanggal 29 Juni 2007, Perusahaan meningkatkan lagi
tambahan modal disetor sebanyak 10 saham pada PT Anugrah Damai Abadi (Anugrah) dengan nilai
sebesar Rp1.000, sehingga meningkatkan persentase penyertaan Perusahaan pada Anugrah dari
20% menjadi 40%. Pada bulan Juni 2008, sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan
disetor penuh Anugrah, Perusahaan meningkatkan penyertaan saham menjadi sebesar Rp151.000
yang mencerminkan kepemilikan 20% dari jumlah modal disetor Anugrah.
Pada tanggal 31 Desember 2008, IJP dan MLP belum memulai kegiatan operasinya.
23
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. PIUTANG USAHA
Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut:
2008
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
(Catatan 32)
Penjualan apartemen
2007
-
1.309.940
Pihak ketiga
Penjualan rumah, rukan dan kapling
Penjualan apartemen
Properti investasi retail dan komersial
Properti investasi hunian dan perkantoran
Iuran bulanan keanggotaan klub olah raga
50.636.361
29.109.699
6.263.812
1.334.930
377.710
98.680.119
44.313.615
7.287.117
1.233.838
623.599
Jumlah piutang usaha dari pihak ketiga
87.722.512
152.138.288
Jumlah piutang usaha
87.722.512
153.448.228
Seluruh piutang usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan merupakan saldo piutang usaha dalam
rupiah.
Rincian umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
2008
2007
Belum jatuh tempo
Jatuh tempo:
1 sampai 30 hari
31 sampai 60 hari
61 sampai 90 hari
Lebih dari 90 hari
53.724.121
99.031.833
26.108.363
3.195.818
1.755.694
2.938.516
35.126.693
9.760.817
964.766
8.564.119
Jumlah piutang usaha
87.722.512
153.448.228
Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, piutang usaha masing-masing sebesar Rp3.717.456 dan
Rp2.539.833, digunakan sebagai jaminan atas hutang bank BCA dan hutang obligasi (Catatan 14
dan 15).
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan piutang masing-masing pelanggan pada akhir
tahun, manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berkeyakinan bahwa seluruh piutang usaha
dapat tertagih.
24
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6. PIUTANG LAIN-LAIN
Akun ini terdiri dari piutang pihak ketiga yang berasal dari:
2008
2007
Mantolli International Corporation,
Republik Mauritius
PT Jakarta Cakratunggal Steel Mills
Lain-lain
39.800.000
25.903.046
6.643.488
39.800.000
24.700.000
4.889.703
Jumlah piutang lain-lain
72.346.534
69.389.703
Berdasarkan perjanjian jual/beli saham yang diaktakan dengan akta notaris Dewi Himijati
Tandika, S.H., No. 28 tanggal 19 Desember 2003, Perusahaan menjual 39.800 saham PT Jakartabaru
Grahapermai (JBGP) kepada Mantolli International Corporation (Mantolli), Republik Mauritius.
Piutang kepada Mantolli tidak dikenakan bunga dan dijamin dengan saham JBGP yang dimiliki oleh
Mantolli. Perusahaan mempunyai hak untuk mengambil alih seluruh jaminan tersebut apabila Mantolli
tidak dapat melaksanakan pembayaran piutang tersebut. Piutang ini jatuh tempo pada tanggal
18 Desember 2008 dan diperpanjang selama 1 (satu) tahun sampai dengan tanggal 18 Desember
2009.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan masing-masing piutang pada akhir tahun,
manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berkeyakinan bahwa seluruh piutang lain-lain tersebut
dapat tertagih.
7. PERSEDIAAN
Persediaan terdiri dari:
2008
2007
Persediaan tersedia untuk dijual
Apartemen
Rumah
Rukan
55.255.561
26.671.260
16.840.262
100.122.560
46.219.896
1.461.945
Jumlah persediaan tersedia untuk dijual
98.767.083
147.804.401
Persediaan dalam pengembangan/
penyelesaian
Tanah
Bangunan
Apartemen
423.150.354
89.994.835
39.046.675
67.383.543
138.238.490
38.637.425
Jumlah persediaan dalam
pengembangan/penyelesaian
552.191.864
244.259.458
2.801.617
2.275.774
653.760.564
394.339.633
Lain-lain
Jumlah persediaan
25
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. PERSEDIAAN (lanjutan)
Mutasi persediaan rumah dan rukan dalam pengembangan/penyelesaian dan yang tersedia untuk
dijual adalah sebagai berikut:
2008
2007
138.238.490
432.509.814
102.149.588
234.677.588
(89.994.835)
(138.238.490)
480.753.469
198.588.686
Saldo awal persediaan yang tersedia
untuk dijual:
Rumah
Rukan
46.219.896
1.461.945
69.620.556
2.411.864
Pembebanan harga pokok penjualan:
Rumah
Rukan
(417.759.194)
(67.164.594)
(211.100.834)
(11.838.431)
43.511.522
47.681.841
Saldo awal persediaan bangunan dalam
pengembangan/penyelesaian
Biaya produksi
Saldo akhir persediaan bangunan dalam
pengembangan/penyelesaian
Biaya pengembangan
Saldo akhir persediaan rumah dan rukan
yang tersedia untuk dijual
Persentase nilai persediaan yang dimiliki atas nama Perusahaan dan Anak Perusahaan dan atas
nama pihak lain adalah sebagai berikut:
2008
Perusahaan dan Anak Perusahaan
Pihak lain
Jumlah
2007
96,41%
3,59
94,06 %
5,94
100,00 %
100,00 %
Jumlah aktiva pengembangan real estat yang pengikatan jual belinya telah berlaku, tetapi
penjualannya belum diakui adalah sebagai berikut:
2008
2007
Persediaan tersedia untuk dijual
Rumah
Rukan
12.768.831
14.129.725
8.619.910
-
Jumlah persediaan tersedia
untuk dijual
26.898.556
8.619.910
Persediaan dalam pengembangan/
penyelesaian
Bangunan
53.750.448
102.865.665
Jumlah
80.649.004
111.485.575
26
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. PERSEDIAAN (lanjutan)
Pada tanggal 31 Desember 2008, persediaan tersedia untuk dijual adalah The Kew Garden
Residence, Riviera Plaza, Royal Gading Mansion, Gading Riviera, Gading Nirwana, Alexandrite dan
Beryl; sedangkan persediaan dalam pengembangan/penyelesaian adalah Riviera Garden, Royal
Gading Square, Graha Summarecon Kelapa Gading, Gading Eight Residence, The Nirwana Garden,
Cluster Chalcedony, Saphire, Emerald, Garnet, Jade, Opal Residence, Cluster Chrysocolla dan
Flourite.
Biaya pinjaman bersih yang dikapitalisasi
sebesar Rp13.389.678 (Catatan 15).
ke dalam akun persediaan pada tahun 2008 adalah
Persediaan rumah, rukan dan apartemen telah diasuransikan pada PT Asuransi Allianz Indonesia,
PT Aviva Insurance, PT Asuransi AXA Indonesia, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Aegis
Indonesia, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Jaya Proteksi, PT Kurnia Insurance Indonesia,
PT Asuransi Indrapura dan PT Asuransi Mitsui Sumitomo Insurance Group Indonesia, seluruhnya
pihak ketiga, terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar
US$37.825.000 dan Rp248.885.388 pada tahun 2008 dan US$37.573.000 dan Rp134.440.890 pada
tahun 2007. Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan
tersebut cukup memadai untuk menutup kerugian atas risiko tersebut.
Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, persediaan tidak digunakan sebagai jaminan atas
pinjaman.
Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berkeyakinan bahwa persediaan telah mencerminkan
nilai realisasi bersihnya, sehingga tidak perlu dilakukan penyisihan atas persediaan tersebut.
8. BIAYA DIBAYAR DI MUKA
Akun ini terdiri dari pembayaran di muka kepada pihak ketiga atas:
2008
Sewa
Asuransi
Iklan dan promosi
Lain-lain
Jumlah biaya dibayar di muka
2007
4.817.493
2.121.370
232.624
3.204.477
10.571.415
1.372.509
787.976
10.375.964
12.731.900
9. UANG MUKA
Akun ini terdiri dari uang muka untuk:
2008
Pembelian tanah
Pembelian bahan baku konstruksi
Pembelian aset tetap
Lain-lain
Jumlah uang muka
27
2007
78.755.296
19.588.050
11.227.474
5.848.719
39.920.009
417.226
1.536.108
3.802.771
115.419.539
45.676.114
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. TANAH YANG BELUM DIKEMBANGKAN
2008
Lokasi
2007
Luas
Jumlah
2
Gading Serpong
Bekasi - Kota
Cakung
Slipi
Kelapa Gading
Pulo Gadung
Ciketing
Cisarua
Bekasi - Kabupaten
Jumlah tanah yang belum dikembangkan
Luas
Jumlah
2
1.609.984 m
1.771.927
188.374
12.046
756
2.944
149.220
2.826
-
299.145.265
244.802.793
113.111.816
28.565.475
8.247.500
427.821
306.342
56.933
-
1.395.990 m
1.495.147
188.374
12.046
2.944
149.220
2.826
68.805
173.020.072
156.545.584
113.111.816
28.557.475
427.821
306.342
56.933
189.214
3.738.077 m2
694.663.945
3.315.352 m2
472.215.257
Status kepemilikan tanah yang belum dikembangkan adalah sebagai berikut:
2008
Status
2007
Area
Area
Pelepasan Hak
Sertifikat Hak Guna Bangunan
3.439.004 m
299.073
2
3.121.967 m2
193.385
Jumlah
3.738.077 m2
3.315.352 m2
Pada tanggal 31 Desember 2008 tanah yang belum dikembangkan dengan nilai tercatat sebesar
Rp280.771.238 digunakan sebagai jaminan atas hutang kepada PT Bank Mega Tbk (Mega), BCA dan
hutang obligasi (Catatan 14 dan 15). Pada tanggal 31 Desember 2007 tanah yang belum
dikembangkan dengan nilai tercatat sebesar Rp28.557.475 digunakan sebagai jaminan atas hutang
kepada Mega (Catatan 14).
11. ASET TETAP
Rincian aset tetap adalah sebagai berikut:
2008
Saldo
31 Desember 2007
Penambahan
Pengurangan
Saldo
31 Desember 2008
Reklasifikasi
Mutasi 2008
Biaya Perolehan
Tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin-mesin dan
alat-alat berat
Kendaraan
Peralatan dan
perlengkapan kantor
14.411.126
121.220.976
188.352
7.246.168
568.585
8.196.060
14.599.478
136.094.619
11.291.287
32.377.220
890.124
14.279.450
7.759.869
278.972
-
12.460.383
38.896.801
58.150.929
8.640.561
594.795
Aset dalam penyelesaian
237.451.538
215.480.675
31.244.655
130.066.422
8.923.249
-
8.857.685
(192.384.549)
268.630.629
153.162.548
Jumlah biaya perolehan
452.932.213
161.311.077
8.923.249
(183.526.864)
421.793.177
32.075.183
9.984.675
402.336
(29.348)
41.628.174
4.327.809
17.864.716
1.324.509
6.033.231
6.418.070
-
5.652.318
17.479.877
34.601.137
11.074.112
478.385
-
45.196.864
88.868.845
28.416.527
7.298.791
Akumulasi penyusutan
Bangunan dan prasarana
Mesin-mesin dan
alat-alat berat
Kendaraan
Peralatan dan
perlengkapan kantor
Jumlah akumulasi
penyusutan
Jumlah tercatat
364.063.368
382.653
(29.348)
66.579.348
109.957.233
311.835.944
28
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. ASET TETAP (lanjutan)
2007
Saldo
31 Desember 2006
Penambahan
Pengurangan
Saldo
31 Desember 2007
Reklasifikasi
Mutasi 2007
Biaya Perolehan
Tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin-mesin dan
alat-alat berat
Kendaraan
Peralatan dan
perlengkapan kantor
14.411.126
86.444.105
25.591.450
-
9.185.421
14.411.126
121.220.976
8.847.214
29.438.228
2.353.622
4.597.642
206.031
1.658.650
296.482
-
11.291.287
32.377.220
48.848.449
9.528.305
336.538
110.713
58.150.929
Aset dalam penyelesaian
187.989.122
107.031.921
42.071.019
127.278.848
2.201.219
-
9.592.616
(18.830.094)
237.451.538
215.480.675
Jumlah biaya perolehan
295.021.043
169.349.867
2.201.219
(9.237.478)
452.932.213
25.187.301
6.943.073
-
(55.191)
32.075.183
Akumulasi penyusutan
Bangunan dan prasarana
Mesin-mesin dan
alat-alat berat
Kendaraan
Peralatan dan
perlengkapan kantor
3.464.093
13.039.547
1.069.747
5.696.663
206.031
871.494
-
4.327.809
17.864.716
25.907.244
8.990.340
296.447
-
34.601.137
Jumlah akumulasi
penyusutan
67.598.185
22.699.823
1.373.972
Jumlah tercatat
(55.191)
227.422.858
88.868.845
364.063.368
Penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 dibebankan
sebagai berikut:
2008
2007
Beban pokok penjualan dan beban langsung
Beban umum dan administrasi (Catatan 30)
8.023.621
20.392.906
7.689.999
15.009.824
Jumlah penyusutan
28.416.527
22.699.823
Rincian penjualan dan penghapusan aset tetap adalah sebagai berikut:
2008
Biaya perolehan
Akumulasi penyusutan
Jumlah tercatat
Harga jual
Laba penjualan dan penghapusan
aset tetap - bersih
2007
8.923.249
(7.298.791)
2.201.219
(1.373.972)
1.624.458
2.623.810
827.247
1.068.092
999.352
240.845
Reklasifikasi biaya perolehan merupakan reklasifikasi aset dalam penyelesaian ke aset tetap yang
telah selesai dan properti investasi masing-masing sebesar Rp8.819.891 dan Rp183.564.658 pada
tahun 2008 dan sebesar Rp10.144.524 dan Rp8.685.570 pada tahun 2007.
Jumlah tercatat aset tetap yang direklasifikasi ke akun properti investasi sesuai dengan penerapan
PSAK No. 13 (Revisi 2007) adalah sebesar Rp14.728 pada tahun 2008 dan Rp496.717 pada
tahun 2007.
29
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. ASET TETAP (lanjutan)
Pada tahun 2007, terdapat mesin panel yang terbakar yang jumlah tercatatnya sudah nihil.
Penerimaan dari klaim asuransi adalah sebesar Rp4.094.294 yang disajikan sebagai bagian dari
“Penghasilan (Beban) Lain-lain - Laba atas Klaim Asuransi” pada laporan laba rugi konsolidasi tahun
2007.
Rincian aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:
2008
Proyek
Jumlah
Hotel Kelapa Gading
Plaza Summarecon Serpong
Generator
Apartemen Summerville
Galeri pemasaran
Gardu listrik
Proyek pengolahan air
Asrama
Perluasan Mal Kelapa Gading
Taman Jogging
Lain-lain
48.614.873
42.142.724
11.643.840
8.493.730
8.376.680
7.143.294
5.682.643
4.625.788
16.438.976
Jumlah aset dalam penyelesaian
153.162.548
2007
Persentase
penyelesaian
(%)
35
97
90
80
98
95
97
94
-
Jumlah
1.408.973
306.600
198.345.262
3.574.140
11.845.700
Persentase
penyelesaian
(%)
13
5
78
90
215.480.675
Persentase penyelesaian aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
berdasarkan biaya aktual yang terjadi dibandingkan dengan biaya proyek yang direncanakan.
Biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke dalam akun aset tetap adalah sebesar Rp2.775.526 pada tahun
2008.
Aset tetap, kecuali tanah, diasuransikan kepada, antara lain PT Asuransi Allianz Indonesia,
PT Asuransi AIU Indonesia, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Central Asia, PT Aviva Insurance,
PT Asuransi Aegis Indonesia, PT Kurnia Insurance Indonesia, PT Asuransi Indrapura dan PT Mitsui
Sumitomo Indonesia Group, seluruhnya pihak ketiga, terhadap risiko kebakaran, kebanjiran dan risiko
lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar US$21.952.458 dan Rp93.235.785 pada tahun 2008 dan
US$13.911.725 dan Rp28.348.840 pada tahun 2007. Perusahaan juga memiliki asuransi atas
gangguan usaha sebesar Rp47.369.170 pada tahun 2008 dan Rp38.963.836 pada tahun 2007.
Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut
cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.
Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, aset tetap dengan jumlah tercatat masing-masing
sebesar Rp25.832.237 dan Rp42.296.457, digunakan sebagai jaminan atas hutang bank dan lembaga
pembiayaan (Catatan 14).
Berdasarkan penelaahan manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan, tidak terdapat kejadiankejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset
tetap pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007.
30
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. ASET TETAP (lanjutan)
Mulai tanggal 1 Januari 2007, Perusahaan mengubah taksiran masa manfaat bangunan (Catatan 2j).
Dampak dari perubahan tersebut adalah peningkatan laba sebelum pajak penghasilan sebagai
berikut:
Periode
Jumlah
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007
Rp1.022.753
Setiap tahun selama 8 tahun mulai dari tanggal 1 Januari 2008
sampai dengan tanggal 31 Desember 2015
Berkisar antara Rp245.219
sampai dengan Rp1.022.753
Setiap tahun selama 7 tahun mulai dari tanggal 1 Januari 2016
sampai dengan tanggal 31 Desember 2022
Berkisar antara Rp224.896
sampai dengan Rp248.883
12. PROPERTI INVESTASI
Rincian dari properti investasi adalah:
2008
Saldo
31 Desember 2007
Penambahan
Pengurangan
Saldo
31 Desember 2008
Reklasifikasi
Mutasi 2008
Biaya Perolehan
Tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin-mesin dan
alat-alat berat
Jumlah biaya perolehan
Akumulasi penyusutan
Bangunan dan prasarana
Mesin-mesin dan
alat-alat berat
Jumlah akumulasi
penyusutan
Jumlah tercatat
402.841.997
761.199.932
1.529.030
48.417.835
-
112.764.644
404.371.027
922.382.411
96.041.759
7.438.245
960.146
49.793.270
152.313.128
1.260.083.688
57.385.110
960.146
162.557.914
1.479.066.566
168.788.718
21.170.747
-
29.348
189.988.813
26.509.060
14.592.709
960.146
-
40.141.623
195.297.778
35.763.456
960.146
29.348
1.064.785.910
230.130.436
1.248.936.130
2007
Saldo
31 Desember 2006
Penambahan
Pengurangan
Saldo
31 Desember 2007
Reklasifikasi
Mutasi 2007
Biaya Perolehan
Tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin-mesin dan
alat-alat berat
Jumlah biaya perolehan
Akumulasi penyusutan
Bangunan dan prasarana
Mesin-mesin dan
alat-alat berat
361.019.635
560.988.509
41.822.362
190.975.190
1.245
9.237.478
402.841.997
761.199.932
58.923.202
39.025.259
1.906.702
-
96.041.759
980.931.346
271.822.811
1.907.947
9.237.478
1.260.083.688
155.108.074
13.626.698
1.245
55.191
168.788.718
20.928.870
6.390.538
810.348
-
26.509.060
Jumlah akumulasi
penyusutan
176.036.944
20.017.236
811.593
55.191
195.297.778
Jumlah tercatat
804.894.402
1.064.785.910
31
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. PROPERTI INVESTASI (lanjutan)
Penyusutan sebesar Rp35.763.456 dan Rp20.017.236 untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2008 dan 2007 dibebankan ke beban pokok penjualan dan beban langsung.
Jumlah tercatat properti investasi yang direklasifikasi ke akun aset tetap dan persediaan sesuai
dengan penerapan PSAK No. 13 (Revisi 2007) masing-masing adalah sebesar Rp81.870 dan
Rp20.968.950 pada tahun 2008.
Biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke dalam akun properti investasi adalah sebesar Rp21.507.964
pada tahun 2007.
Properti investasi, kecuali tanah, diasuransikan kepada, antara lain PT Asuransi AIU Indonesia,
PT Asuransi Central Asia, PT Aviva Insurance, PT Asuransi Aegis Indonesia, PT Asuransi Indrapura,
PT ACE INA Insurance dan PT Asuransi Mitsui Sumitomo Indonesia Group, seluruhnya pihak ketiga,
terhadap risiko kebakaran, kebanjiran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar
US$144.649.126 dan Rp6.650.000 pada tahun 2008, dan US$95.493.091 dan Rp171.000.000 pada
tahun 2007. Perusahaan juga memiliki asuransi atas gangguan usaha sebesar Rp403.553.000 pada
tahun 2008 dan Rp346.200.000 pada tahun 2007. Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan
berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas
risiko tersebut.
Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, properti investasi dengan jumlah tercatat masing-masing
sebesar Rp889.621.421 dan Rp459.767.280, digunakan sebagai jaminan atas hutang bank dan
lembaga pembiayaan, hutang obligasi dan sukuk ijarah dan hutang kepada Cinnamon Capital Limited,
British Virgin Islands (hanya pada tahun 2007) (Catatan 14, 15 dan 17).
Nilai wajar dari properti investasi pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing sebesar
Rp3.555.426.040 dan Rp2.943.176.001, yang telah ditentukan sebagian berdasarkan penilaian yang
dilakukan oleh penilai independen dan sebagian berdasarkan nilai jual objek pajak (NJOP) Kantor
Pajak.
Pendapatan dari properti investasi pada tahun 2008 dan 2007 masing-masing adalah sebesar
Rp422.549.028 dan Rp347.778.961 (Catatan 28).
Berdasarkan penelaahan manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan, tidak terdapat kejadiankejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai properti
investasi pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007.
Mulai tanggal 1 Januari 2007, Perusahaan mengubah taksiran masa manfaat bangunan (Catatan 2k).
Dampak dari perubahan tersebut adalah peningkatan laba sebelum pajak penghasilan sebagai
berikut:
Periode
Jumlah
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007
Rp15.263.781
Setiap tahun selama 8 tahun mulai dari tanggal 1 Januari 2008
sampai dengan tanggal 31 Desember 2015
Berkisar antara Rp10.656.035
sampai dengan Rp15.263.781
Setiap tahun selama 7 tahun mulai dari tanggal 1 Januari 2016
sampai dengan tanggal 31 Desember 2022
Berkisar antara Rp6.123.049
sampai dengan Rp6.330.577
32
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. AKTIVA LAIN-LAIN
Akun ini terdiri dari:
2008
Deposito berjangka yang dibatasi
penggunaannya
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank OCBC NISP Tbk (dahulu PT Bank NISP Tbk)
The Royal Bank of Scotland
(dahulu ABN-AMRO Bank N.V., Jakarta)
(US$1.000.000) (Catatan 33)
PT Bank CIMB Niaga Tbk
(dahulu PT Bank Lippo Tbk)
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
(dahulu PT Bank Niaga Tbk)
PT Bank Pan Indonesia Tbk
Rekening bank - PT Bank Central Asia Tbk
Beban tangguhan - hak atas tanah - setelah
dikurangi akumulasi amortisasi sebesar
Rp881.999 pada tahun 2008 dan
Rp570.246 pada tahun 2007
Uang muka investasi
Uang muka jaminan
Lain-lain
Jumlah aktiva lain-lain
2007
46.365.255
11.606.766
39.538.849
12.924.553
10.950.000
9.393.000
9.691.106
4.361.321
2.681.857
1.682.952
5.819.036
5.287.670
3.993.422
6.644.942
1.183.253
780.829
6.967.136
110.517
1.769.135
2.482.449
4.691.095
2.166.822
762.233
403.060
5.002.848
2.166.822
11.700
136.637
104.293.685
95.281.580
Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya pada BCA digunakan sebagai jaminan untuk
pembayaran bunga atas hutang yang diperoleh dari BCA (Catatan 14) dan untuk jaminan perusahaan
yang diberikan oleh Perusahaan, BMS dan SCK, kepada BCA atas fasilitas kredit pemilikan rumah
dan apartemen yang diperoleh pelanggan Perusahaan, BMS dan KSO Summarecon Serpong
(Catatan 35a).
Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya pada PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC) (dahulu
PT Bank NISP Tbk), PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) (dahulu PT Bank Lippo Tbk), PT Bank
Internasional Indonesia Tbk (BII), PT Bank Permata Tbk (Permata), PT Bank Pan Indonesia Tbk
(Panin), CIMB (dahulu PT Bank Niaga Tbk) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri) digunakan
sebagai jaminan perusahaan yang diberikan Perusahaan, BMS, dan SCK kepada bank-bank tersebut
atas fasilitas kredit pemilikan rumah yang diperoleh pelanggan Perusahaan, BMS dan KSO
Summarecon Serpong (Catatan 35a).
BCA, OCBC, CIMB, BII, Permata, Panin dan Mandiri menyetujui pemberian fasilitas kredit pemilikan
rumah dan apartemen kepada pelanggan Perusahaan, BMS dan KSO Summarecon Serpong.
Perusahaan, BMS dan SCK (mewakili KSO Summarecon Serpong) memberikan jaminan perusahaan
atas fasilitas kredit yang diperoleh pelanggan mereka dari bank-bank tersebut sampai Perusahaan,
BMS dan KSO Summarecon Serpong menyerahkan sertifikat tanah dan bangunan milik pembeli
kepada bank-bank tersebut (Catatan 35a).
33
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. AKTIVA LAIN-LAIN (lanjutan)
Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya pada Mandiri digunakan sebagai jaminan atas
pembayaran bunga hutang obligasi pada tahun 2007 (Catatan 15).
Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya pada The Royal Bank of Scotland (dahulu ABNAMRO Bank N.V., Jakarta) digunakan sebagai jaminan atas transaksi Cross Currency Interest Rate
Swap (Catatan 36).
Rekening bank BCA merupakan rekening penampungan yang digunakan sebagai jaminan atas
hutang yang diperoleh dari BCA (Catatan 14).
14. HUTANG BANK DAN LEMBAGA PEMBIAYAAN
Akun ini terdiri dari:
Hutang bank
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Dipo Internasional
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Resona Perdania (“Resona”)
(US$7.116.000 pada tahun 2008 dan
US$8.764.000 pada tahun 2007
(Catatan 33)
Hutang lembaga pembiayaan - rupiah
PT BCA Finance
Jumlah hutang bank dan lembaga pembiayaan
2008
2007
624.247.088
150.000.000
1.083.245
383.088.976
10.000.000
2.103.075
77.920.200
82.320.252
11.327.875
1.610.928
864.578.408
479.123.231
Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, rincian angsuran di masa mendatang atas hutang bank
dan lembaga pembiayaan adalah sebagai berikut:
Tahun Jatuh Tempo
2008
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
296.817.716
137.860.017
160.629.327
159.396.348
49.375.000
30.000.000
30.500.000
127.750.788
98.668.155
98.208.653
107.996.028
46.499.607
-
Jumlah angsuran
864.578.408
479.123.231
34
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. HUTANG BANK DAN LEMBAGA PEMBIAYAAN (lanjutan)
Perusahaan memperoleh beberapa fasilitas dari BCA sebagai berikut:
a. Fasilitas kredit investasi I dengan pagu kredit sebesar Rp80.000.000, yang telah digunakan
seluruhnya pada tahun 2006 dan diangsur setiap tiga bulan mulai tanggal 28 September 2007
sampai dengan tanggal 28 Juni 2011. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
masing-masing adalah sebesar Rp50.000.000 dan Rp70.000.000.
b. Fasilitas kredit investasi II dengan pagu kredit sebesar Rp150.000.000 dan akan jatuh tempo
tanggal 18 September 2012. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 masingmasing adalah sebesar Rp112.500.000 dan Rp142.500.000.
c.
Fasilitas kredit investasi “Installment Loan II” dengan pagu kredit Rp150.000.000, yang telah
digunakan seluruhnya pada tahun 2008 dan diangsur setiap tiga bulan mulai tahun 2008 sampai
dengan tahun 2015. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar
Rp148.500.000.
d. Fasilitas cerukan dengan pagu kredit sebesar Rp30.000.000 yang telah diubah menjadi sebesar
Rp80.000.000 pada bulan September 2008 dan dan jangka waktu kredit selama satu tahun.
Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing adalah sebesar
Rp41.247.481 dan Rp8.589.369.
Pinjaman dari BCA tersebut dijamin dengan piutang usaha, properti investasi, rekening penampungan
dan deposito berjangka (Catatan 5, 12 dan 13). Pembayaran bunga atas pinjaman dari BCA dijamin
dengan deposito berjangka di BCA (Catatan 13). Pinjaman ini dikenakan bunga dengan tingkat bunga
tahunan berkisar antara 10,25% sampai dengan 13,00% pada tahun 2008 dan antara 10,25% sampai
dengan 12,50% pada tahun 2007
Pada tanggal 15 September 2006, LMD memperoleh fasilitas kredit investasi dari BCA dengan pagu
kredit Rp160.000.000 dan akan jatuh tempo tanggal 25 September 2012. Pinjaman LMD dari BCA
tersebut dijamin oleh LMD dengan piutang usaha, properti investasi, rekening penampungan dan
deposito berjangka (Catatan 5, 12 dan 13). Pembayaran bunga pinjaman dijamin dengan deposito
berjangka di BCA (Catatan 13). Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 masingmasing adalah sebesar Rp141.999.607 dan Rp151.999.607 dan dikenakan bunga dengan tingkat
bunga tahunan berkisar antara 10,25% sampai dengan 13,00% masing-masing pada tahun 2008 dan
2007.
SCK memperoleh fasilitas kredit dari BCA sebagai berikut:
a. Fasilitas kredit modal kerja dengan pagu kredit sebesar Rp10.000.000 yang telah diubah menjadi
sebesar Rp30.000.000 pada bulan September 2008 dan jangka waktu kredit selama satu tahun.
Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, tidak ada saldo pinjaman atas fasilitas tersebut.
b. Fasilitas kredit investasi II dengan pagu kredit sebesar Rp20.000.000. Saldo pinjaman pada
tanggal 31 Desember 2007 sebesar dan Rp10.000.000 dan telah dilunasi seluruhnya pada tahun
2008.
c.
Fasilitas kredit investasi III dengan pagu kredit sebesar Rp130.000.000 yang telah digunakan
seluruhnya pada bulan Agustus 2008 dan diangsur setiap tiga bulan mulai tahun 2009 sampai
dengan tahun 2013. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp130.000.000.
Pinjaman tersebut dijamin dengan tanah yang berada di bawah pengelolaan KSO Summarecon
Serpong (Catatan 10) dan rekening penampungan milik KSO Summarecon Serpong (Catatan 13).
Pinjaman ini dikenakan bunga dengan tingkat bunga tahunan berkisar antara 11,00% sampai dengan
13,00% pada tahun 2008 dan antara 10,50% sampai dengan 12,50% pada tahun 2007.
35
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. HUTANG BANK DAN LEMBAGA PEMBIAYAAN (lanjutan)
Pada tanggal 16 Oktober 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas modal kerja dari Mega dengan pagu
kredit sebesar Rp100.000.000 dan jatuh tempo tanggal 16 Oktober 2007. Berdasarkan perjanjian
perubahan fasilitas pinjaman pada bulan Desember 2007, maksimum pagu kredit diubah menjadi
sebesar Rp150.000.000 dan fasilitas pinjaman yang semula tersedia sampai dengan 16 Oktober 2008
telah diperpanjang sampai dengan tanggal 16 Oktober 2009. Pinjaman tersebut dijamin dengan tanah
yang belum dikembangkan milik Anak Perusahaan dan aset tetap Perusahaan (Catatan 10 dan 11).
Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing adalah sebesar
Rp150.000.000 dan Rp10.000.000 dan dikenakan bunga dengan tingkat bunga tahunan berkisar
antara 12,00% sampai dengan 16,00% pada tahun 2008 dan antara 12,00% sampai dengan 15,00%
pada tahun 2007.
Pinjaman dari PT Bank Dipo Internasional merupakan pencairan atas fasilitas kredit angsuran yang
diperoleh Perusahaan pada tahun 2008 dan 2007 dan oleh SCK pada tahun 2007 yang digunakan
untuk membiayai pembelian kendaraan. Pinjaman ini diangsur setiap bulan mulai tanggal 15 Juli 2003
sampai dengan tanggal 8 Oktober 2010 dan dijamin dengan kendaraan yang dibeli (Catatan 11).
Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing adalah sebesar
Rp1.083.245 dan Rp2.103.075 dan dikenakan bunga dengan tingkat bunga tahunan berkisar antara
7,59% sampai dengan 16,76% pada tahun 2008 dan 7,60% pada tahun 2007.
Pada bulan Juli 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit non revolving dari Resona dengan
pagu kredit sebesar US$7.000.000 yang telah digunakan seluruhnya pada tanggal 31 Desember
2006. Pinjaman ini diangsur setiap tiga bulan mulai tanggal 30 Juni 2007 sampai dengan 30 Juni 2011
dan dijamin dengan properti investasi (Catatan 12). Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2008
dan 2007 masing-masing adalah sebesar US$4.116.000 dan US$5.764.000 dan dikenakan bunga
dengan tingkat bunga tahunan sebesar 2,30% di atas SIBOR pada tahun 2007 dan diubah menjadi
2,30% di atas COLF mulai Oktober 2008.
Pada bulan Juli 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit revolving dari Resona dengan pagu
kredit sebesar US$3.000.000. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 30 Juli 2011 dan dijamin
dengan properti investasi (Catatan 12). Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
masing-masing adalah sebesar US$3.000.000 dan dikenakan bunga dengan tingkat bunga tahunan
sebesar 2,25% di atas SIBOR dan diubah menjadi 2,25% di atas COLF mulai Oktober 2008.
Pinjaman dari PT BCA Finance merupakan pencairan atas fasilitas kredit pembiayaan konsumen yang
diperoleh Perusahaan dan SPM pada tahun 2008 dan 2007, dan oleh SCK dan LMD pada tahun
2008, untuk membiayai pembelian kendaraan. Pinjaman ini diangsur setiap bulan mulai tanggal 31 Juli
2003 sampai dengan tanggal 24 September 2012 dan dijamin dengan kendaraan yang dibeli (Catatan
11). Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing adalah sebesar
Rp11.327.875 dan Rp1.610.928 dan dikenakan bunga dengan tingkat bunga tahunan berkisar antara
5,50% sampai dengan 9,25% pada tahun 2008 dan antara 5,50% sampai dengan 7,80% pada tahun
2007.
Berdasarkan perjanjian kredit dengan para kreditur tersebut di atas, pada umumnya Perusahaan
diwajibkan untuk memenuhi beberapa ketentuan dan kewajiban, antara lain:
a. Menjaga rasio-rasio keuangan sebagai berikut:
(1) perbandingan antara pinjaman berbunga terhadap ekuitas tidak lebih dari 3:1 pada tahun
2008 dan 2007
(2) perbandingan antara laba sebelum beban bunga, pajak, penyusutan dan amortisasi
(EBITDA) terhadap beban bunga tidak kurang dari 2,5:1 pada tahun 2008 dan 3,5:1 pada
tahun 2007.
Perusahaan telah memenuhi semua rasio keuangan yang ditetapkan dalam perjanjian tersebut.
36
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. HUTANG BANK DAN LEMBAGA PEMBIAYAAN (lanjutan)
b. Perusahaan wajib memperoleh persetujuan tertulis dari kreditur sebelum melakukan transaksitransaksi, antara lain:
(1) Memperoleh dari atau memberikan pinjaman kepada pihak lain, kecuali dalam rangka
kegiatan usaha normal
(2) Mengikatkan diri sebagai penjamin atau menjaminkan aktiva Perusahaan kepada pihak lain
(3) Melakukan transaksi merger atau akuisisi
(4) Mengubah anggaran dasar dan susunan Dewan Direksi dan Komisaris
(5) Melakukan investasi atau memulai usaha baru.
Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak sedang dalam
kondisi gagal bayar (default).
15. HUTANG OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH - BERSIH
Rincian obligasi yang diterbitkan adalah sebagai berikut:
2008
2007
200.000.000
100.000.000
200.000.000
200.000.000
-
500.000.000
(200.000.000)
200.000.000
(50.000.000)
Nilai terhutang bersih
Dikurangi beban emisi ditangguhkan
(setelah dikurangi akumulai amortisasi sebesar
Rp6.069.269 pada tahun 2008 dan
Rp5.698.566 pada tahun 2007)
300.000.000
150.000.000
Bersih
296.279.661
Nilai Nominal
Obligasi Rupiah I
Obligasi Rupiah II
Sukuk Ijarah I
Jumlah nilai nominal
Pembayaran - Obligasi Rupiah I
(3.720.339)
(75.057)
149.924.943
Rincian beban emisi ditangguhkan dan akumulasi amortisasi terkait tersebut di atas adalah sebagai
berikut:
2008
2007
Obligasi Rupiah I
Obligasi Rupiah II
Sukuk Ijarah I
5.773.623
1.338.662
2.677.323
5.773.623
-
Jumlah
Dikurangi akumulasi amortisasi beban emisi ditangguhkan
(termasuk amortisasi tahun berjalan sebesar
Rp370.703 pada tahun 2008 dan Rp1.154.725
pada tahun 2007)
9.789.608
5.773.623
6.069.269
5.698.566
Bersih
3.720.339
75.057
37
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. HUTANG OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH - BERSIH (lanjutan)
Obligasi Rupiah I
Pada tanggal 25 Juni 2003, Perusahaan menerbitkan obligasi dengan nilai nominal sebesar
Rp200.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 15,125% per tahun. Pembayaran bunga
dilakukan setiap tiga bulan di belakang. Obligasi akan jatuh tempo pada tanggal 25 Juni 2008 dan
telah dibayar seluruhnya.
Obligasi dijamin dengan piutang usaha dan properti investasi (Catatan 5 dan 12), sedangkan
pembayaran bunga obligasi dijamin dengan deposito berjangka pada Mandiri (Catatan 13).
Amortisasi biaya emisi obligasi adalah sebesar Rp75.057 pada tahun 2008 dan Rp1.154.725 pada
tahun 2007 (Catatan 30).
Pada tahun 2008 dan 2007, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), agen pemeringkat efek di
Indonesia, memberikan peringkat id A- (single A minus, stable outlook) atas obligasi tersebut.
Berdasarkan perjanjian perwaliamanatan dengan Mandiri, Perusahaan diwajibkan untuk memenuhi
beberapa ketentuan, antara lain:
a. Menjaga rasio-rasio keuangan sebagai berikut:
(1) perbandingan antara hutang berbunga terhadap ekuitas tidak lebih dari 3:1
(2) perbandingan antara EBITDA terhadap beban bunga tidak kurang dari 3:1 untuk tahun
pertama, 3,25:1 untuk tahun kedua dan 3,5:1 untuk tahun ketiga sampai dengan tahun ke lima
(3) perbandingan antara nilai jaminan berupa hak tanggungan atas Mal Kelapa Gading (MKG) I
dan fidusia atas mesin dan peralatan pada MKG I yang telah dinilai setiap tahun oleh
perusahaan penilai yang terdaftar di BAPEPAM dan LK dengan hutang obligasi tidak kurang
dari 1,35:1.
Perusahaan telah memenuhi semua rasio keuangan yang ditetapkan dalam perjanjian tersebut.
b. Perusahaan tidak diperbolehkan untuk:
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Melakukan transaksi merger atau akuisisi
Mengurangi modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan
Memberikan kepada atau menerima pinjaman dari pihak lain
Memberikan jaminan perusahaan kepada pihak lain
Menjaminkan aktiva dan pendapatan Perusahaan
Mengubah kegiatan usaha utama Perusahaan.
Obligasi Rupiah II
Pada tanggal 25 Juni 2008, Perusahaan menerbitkan obligasi dengan nilai nominal sebesar
Rp100.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 14,10% per tahun. Pembayaran bunga dilakukan
setiap tiga bulan di belakang. Obligasi akan jatuh tempo pada tanggal 25 Juni 2013.
Obligasi dijamin dengan tanah yang belum dikembangkan dan properti investasi (Catatan 10 dan 12).
Pada tahun 2008, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), agen pemeringkat efek di Indonesia,
memberikan peringkat id A- (single A minus, stable outlook) atas obligasi tersebut.
Sukuk Ijarah I
Pada tanggal 25 Juni 2008, Perusahaan menerbitkan Sukuk Ijarah dengan nilai nominal sebesar
Rp200.000.000, dengan pembayaran cicilan imbalan ijarah sebesar Rp28.200.000 terhutang untuk
5 tahun. Pembayaran cicilan dilakukan setiap tiga bulan di belakang. Sukuk Ijarah akan jatuh tempo
pada tanggal 25 Juni 2013.
38
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. HUTANG OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH - BERSIH (lanjutan)
Sukuk Ijarah dijamin dengan properti investasi milik LMD (Catatan 12).
Pada tahun 2008, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), agen pemeringkat efek di Indonesia,
memberikan peringkat id A-sy (single A minus, stable outlook) atas Sukuk Ijarah tersebut.
Kapitalisasi amortisasi biaya emisi obligasi dan Sukuk Ijarah ke persediaan adalah sebesar
Rp295.646 pada tahun 2008 (Catatan 7).
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Obligasi dan Sukuk Ijarah pada tanggal 5 Agustus 2008, para
pemegang obligasi dan Sukuk Ijarah menyetujui 70% dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi
dan Sukuk Ijarah akan digunakan untuk memperoleh tanah dengan cara mengakuisisi GO (Catatan
1c) dan sekitar 30% digunakan untuk modal kerja.
Berdasarkan perjanjian perwaliamanatan dengan Mandiri, Perusahaan diwajibkan untuk memenuhi
beberapa ketentuan, antara lain:
a. Menjaga rasio-rasio keuangan sebagai berikut:
(1) perbandingan antara hutang berbunga terhadap ekuitas tidak lebih dari 3:1
(2) perbandingan antara EBITDA terhadap beban bunga tidak kurang dari 2,5:1
(3) perbandingan antara nilai jaminan yang telah dinilai setiap tahun oleh perusahaan penilai
yang terdaftar di BAPEPAM dan LK dengan hutang obligasi tidak kurang dari 1:1.
Perusahaan telah memenuhi semua rasio keuangan yang ditetapkan dalam perjanjian tersebut.
b. Perusahaan tidak diperbolehkan untuk:
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
Melakukan transaksi merger atau akuisisi
Mengurangi modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan
Menjaminkan aktiva dan pendapatan Perusahaan
Mengalihkan aktiva Perusahaan yang nilainya melebihi 15% dari seluruh aktiva
Memberikan kepada atau menerima pinjaman dari pihak lain
Memberikan jaminan perusahaan kepada pihak lain
Mengubah kegiatan usaha utama Perusahaan
Melakukan kegiatan usaha yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Syariah (khusus untuk
Sukuk Ijarah).
Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak sedang dalam
kondisi gagal bayar (default) atas perjanjian obligasi dan Sukuk Ijarah.
16. HUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA
Hutang usaha kepada pihak ketiga terdiri dari:
2008
2007
Pemborong pembangunan infrastruktur
Pemborong pembangunan rumah
Pemborong pembangunan rukan
Pemborong pembangunan apartemen
Pemasok lain-lain
11.429.610
6.219.935
3.841.020
2.941.954
35.812.448
14.894.114
8.085.168
886.710
18.119.770
24.981.004
Jumlah hutang usaha kepada pihak ketiga
60.244.967
66.966.766
39
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. HUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA (lanjutan)
Hutang usaha kepada pihak ketiga menurut jenis mata uang (Catatan 33) adalah sebagai berikut:
2008
2007
Rupiah
Dolar Singapura (Sin$241.481 pada tahun 2008 dan
Sin$306.231 pada tahun 2007)
Dolar Amerika Serikat (US$71.793 pada tahun 2008 dan
US$285.635 pada tahun 2007)
Euro Eropa (Euro788 pada tahun 2008 dan
Euro53.826 pada tahun 2007)
57.609.650
61.548.699
1.837.033
1.991.114
786.131
2.682.970
12.153
743.983
Jumlah hutang usaha kepada pihak ketiga
60.244.967
66.966.766
Rincian hutang pemborong pembangunan apartemen adalah sebagai berikut:
2008
2007
Ong & Ong Architects Pte., Ltd.
PT Berca Schindler Lifts
PT Decorient Indonesia
PT Haman Rokko Enterprise
PT LG Electronics Indonesia
Lain-lain
1.837.069
640.796
464.089
1.413.569
640.796
7.362.444
1.940.000
1.911.381
4.851.580
Jumlah hutang usaha kepada pemborong
pembangunan apartemen
2.941.954
18.119.770
17. HUTANG LAIN-LAIN
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
2008
Kontraktor
Selisih lebih bagian nilai wajar aktiva bersih
Anak Perusahaan atas biaya
perolehan - bersih (Catatan 1c)
Cinnamon Capital Limited, British Virgin Islands
Lain-lain
Jumlah hutang lain-lain
2007
8.460.193
2.977.557
1.170.946
5.566.113
1.245.790
34.470.000
3.588.733
15.197.252
42.282.080
Kewajiban kepada Cinnamon Capital Limited (CCL) merupakan saldo kewajiban yang timbul dari
pembelian tanah pada tahun 2003 dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang
memindahkan kewajiban ke CCL. Kewajiban tersebut dibayar dengan angsuran tahunan sebesar
Rp34.470.000 mulai tahun 2004 sampai dengan tahun 2007 dan dijamin dengan properti investasi
milik Perusahaan (Catatan 12). Bagian hutang yang jatuh tempo pada tahun 2006 sebesar
Rp34.470.000 belum dilunasi oleh Perusahaan sehubungan dengan penggunaan dana tersebut untuk
keperluan ekspansi. Perusahaan telah melakukan permohonan penundaan pembayaran selama satu
tahun dan telah disetujui oleh CCL. Pada bulan September 2007, Perusahaan teIah melakukan
pembayaran kepada CCL sebesar Rp34.470.000. Pada bulan April 2008, Perusahaan melunasi
jumlah saldo hutang CCL sebesar Rp34.470.000.
40
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. HUTANG LAIN-LAIN (lanjutan)
Kewajiban ini dikenakan bunga dengan tingkat bunga tahunan sebesar 2% di bawah tingkat bunga
rata-rata pinjaman yang berlaku pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk,
BCA dan Mandiri.
Amortisasi selisih lebih bagian nilai wajar aktiva bersih Anak Perusahaan atas biaya perolehan adalah
sebesar Rp74.844 masing-masing pada tahun 2008 dan 2007.
18. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
Akun ini terdiri dari akrual untuk:
2008
2007
Listrik, air dan telepon
Perbaikan dan pemeliharaan
Promosi
Beban bunga
Komisi
Jasa profesional
Lain-lain
7.800.787
1.866.958
1.800.654
1.748.712
416.330
14.754.355
7.684.861
2.359.666
3.894.492
6.473.106
1.168.039
724.097
10.427.305
Jumlah biaya masih harus dibayar
28.387.796
32.731.566
19. PERPAJAKAN
a. Pajak dibayar di muka terdiri dari:
2008
2007
Pajak penghasilan final
Taksiran restitusi pajak penghasilan
Pajak pertambahan nilai
15.265.023
10.447.990
5.096.775
6.618.880
3.818.467
-
Jumlah pajak dibayar di muka
30.809.788
10.437.347
b. Hutang pajak terdiri dari:
2008
2007
Pajak penghasilan
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 25
Pasal 29
Pajak pembangunan
Pajak pertambahan nilai
10.941.603
1.512.623
3.849.790
9.584
409.877
-
10.359.685
1.443.968
228.721
31.336.986
495.021
2.617.405
Jumlah hutang pajak
16.723.477
46.481.786
41
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. PERPAJAKAN (lanjutan)
c. Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba
rugi konsolidasi, dan taksiran penghasilan kena pajak (rugi fiskal) Perusahaan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:
Laba sebelum pajak penghasilan menurut
laporan laba rugi konsolidasi
Laba Anak Perusahaan sebelum
pajak penghasilan
Pembalikan jurnal eliminasi konsolidasi
Laba Perusahaan sebelum pajak penghasilan
Beda tetap
Pendapatan yang telah dikenakan
pajak yang bersifat final:
Pendapatan sewa
Pendapatan bunga
Biaya dan beban sehubungan
dengan pendapatan yang telah
dikenakan pajak yang bersifat final:
Beban langsung - sewa
Beban umum dan administrasi
Beban penjualan
Penghasilan (beban) lain-lain - bersih
Beban-beban yang tidak dapat
dikurangkan untuk tujuan fiskal
Bagian atas laba bersih
perusahaan asosiasi
Biaya emisi saham (Catatan 25)
2008
2007
170.819.171
233.872.390
(75.351.090)
(13.389.678)
(112.900.056)
37.418.344
82.078.403
158.390.678
(293.316.957)
(10.237.409)
(277.661.605)
(8.639.866)
121.143.857
33.555.019
11.858.746
19.028.320
102.996.412
21.607.767
11.736.178
(803.639)
5.749.229
(857.778)
(150.000)
Beda temporer
Penyisihan imbalan kerja - bersih
Penyusutan
Amortisasi biaya emisi obligasi yang
ditangguhkan
2.622.070
1.525.529
Taksiran penghasilan kena pajak
(rugi fiskal) Perusahaan
6.336.115
(1.113.058)
(7.628.909)
4.264.422
1.849.281
(131.295)
433.022
(27.132.266)
11.766.798
d. Beban pajak penghasilan tahun berjalan dan tangguhan untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2008 dan 2007 terdiri dari:
2008
2007
Beban pajak penghasilan - tahun berjalan
Perusahaan
Final
Progresif
Anak Perusahaan
Final
Progresif
Jumlah beban pajak penghasilan - tahun berjalan
42
(28.159.070)
-
(27.612.329)
(3.512.539)
(4.834.639)
(31.068.849)
(44.404.588)
(64.062.558)
(75.529.456)
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. PERPAJAKAN (lanjutan)
2008
Manfaat (beban) pajak penghasilan - tangguhan
Perusahaan
Penurunan bersih kewajiban pajak tangguhan
akibat penurunan tarif pajak
Penyusutan
Penurunan bersih aktiva pajak tangguhan
akibat perubahan tarif pajak penghasilan untuk
wajib pajak yang bergerak dalam
pengalihan hak atas tanah dan/atau
bangunan dari pajak progresif menjadi
pajak bersifat final
Penyisihan untuk (kontribusi kepada program
pensiun/pembayaran) imbalan
kerja - bersih
Amortisasi biaya emisi obligasi
yang ditangguhkan
2007
263.589
56.951
(11.671.452)
-
(116.292)
1.279.327
(11.467.204)
Anak Perusahaan
Rugi fiskal
Penurunan bersih aktiva pajak tangguhan
akibat perubahan tarif pajak penghasilan untuk
wajib pajak yang bergerak dalam
pengalihan hak atas tanah dan/atau
bangunan dari pajak progresif menjadi
pajak bersifat final
Penyusutan
Penyisihan imbalan kerja - bersih
554.785
129.906
1.964.018
130.675
-
(450.187)
(141.446)
-
279.967
121.075
(460.958)
401.042
Manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan - bersih
(11.928.162)
2.365.060
Beban pajak penghasilan - bersih
(75.990.720)
(73.164.396)
e. Perhitungan taksiran hutang (lebih bayar) pajak penghasilan Perusahaan dan Anak Perusahaan
untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai
berikut:
2008
2007
Beban pajak penghasilan tahun
berjalan - progresif
Perusahaan
Anak Perusahaan
31.068.849
3.512.539
44.404.588
Jumlah beban pajak penghasilan
tahun berjalan - progresif
31.068.849
47.917.127
43
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. PERPAJAKAN (lanjutan)
2008
2007
Pajak penghasilan dibayar di muka
Perusahaan
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 25
892.140
1.491.635
507.344
1.215.233
1.283.189
Jumlah pajak penghasilan dibayar
di muka - Perusahaan
2.383.775
3.005.766
12.235
39.111.245
424.084
13.574.375
39.123.480
13.998.459
Taksiran Hutang Pajak Penghasilan
Badan
Perusahaan
Anak Perusahaan
9.584
506.773
30.830.213
Jumlah taksiran hutang pajak
penghasilan badan
9.584
31.336.986
2.383.775
8.064.215
424.084
10.447.990
424.084
-
3.394.383
10.447.990
3.818.467
Anak Perusahaan
Pasal 22
Pasal 25
Jumlah pajak penghasilan dibayar
di muka - Anak Perusahaan
Taksiran Restitusi Pajak Penghasilan
Tahun berjalan
Perusahaan
Anak Perusahaan
Sub-jumlah
Tahun sebelumnya
Anak Perusahaan
Jumlah (disajikan sebagai bagian dari
Pajak Dibayar di Muka)
f. Aktiva (kewajiban) pajak tangguhan terdiri dari:
2008
Perusahaan
Aktiva pajak tangguhan
Kewajiban imbalan kerja
Selisih jumlah tercatat aset tetap antara
pelaporan komersial dan fiskal
Kewajiban pajak tangguhan
Biaya emisi obligasi yang ditangguhkan
Aktiva (kewajiban) pajak tangguhan - bersih
44
2007
438.895
(1.831.294)
(1.392.399)
8.634.442
1.575.899
(135.536)
10.074.805
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. PERPAJAKAN (lanjutan)
2008
Anak Perusahaan
Aktiva pajak tangguhan
Kewajiban pajak tangguhan
134.456
(148.057)
Aktiva pajak tangguhan - bersih
Kewajiban pajak tangguhan - bersih
2007
470.196
(22.839)
134.456
10.545.001
1.540.456
22.839
Pada tanggal 31 Desember 2008, aktiva dan kewajiban pajak tangguhan tidak dicadangkan lagi
pada kegiatan usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan yang pengalihan hak atas tanah
dan/atau bangunan berdasarkan Peraturan Pemerintah yang baru (butir h di bawah).
Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa aktiva pajak tangguhan tersebut di atas dapat
dipulihkan kembali melalui penghasilan kena pajak di masa yang akan datang.
g. Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan mengalikan laba sebelum
pajak penghasilan dengan tarif pajak maksimum sebesar 30% dan beban pajak penghasilan
bersih pada laporan laba rugi konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:
Laba sebelum pajak penghasilan menurut
laporan laba rugi konsolidasi
Beban pajak penghasilan dengan tarif
pajak maksimum sebesar 30%
Perusahaan
Rugi fiskal
Beda tetap bersih dengan tarif pajak
maksimum
Pendapatan yang telah dikenakan
pajak yang bersifat final - setelah
dikurangi dengan beban-beban
yang bersangkutan
Beban pajak penghasilan - final
Penurunan bersih aktiva pajak tangguhan
akibat perubahan tarif pajak penghasilan untuk
wajib pajak yang bergerak dalam
pengalihan hak atas tanah dan/atau
bangunan dari pajak progresif menjadi
pajak bersifat final
Beda tetap bersih Anak Perusahaan
dengan tarif pajak maksimum sebesar 30%
Penurunan bersih kewajiban pajak tangguhan
akibat penurunan tarif pajak
Beban pajak penghasilan - bersih
2008
2007
170.819.171
233.872.390
51.245.752
70.144.217
8.139.680
-
7.130.931
29.227.964
(41.099.023)
32.993.708
(45.229.426)
27.612.329
12.121.639
5.721.622
(263.589)
75.990.720
45
(8.590.688)
73.164.396
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. PERPAJAKAN (lanjutan)
h. Lainnya
Pada tanggal 28 Desember 2007, Presiden Republik Indonesia dan Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia menandatangani Peraturan Pemerintah No. 81 tahun 2007 (“PP 81/2007”) tentang
“Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk
Perseroan Terbuka”. PP 81/2007 ini mengatur perseroan terbuka dalam negeri di Indonesia dapat
memperoleh penurunan tarif Pajak Penghasilan sebesar 5% lebih rendah dari tarif tertinggi Pajak
Penghasilan sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1b Undang-undang Pajak Penghasilan,
dengan memenuhi kriteria yang ditentukan, yaitu perseroan yang saham atau efek bersifat ekuitas
lainnya tercatat di bursa efek di Indonesia yang jumlah kepemilikan saham publiknya 40% atau
lebih dari keseluruhan saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300
pihak, masing-masing pihak hanya boleh memiliki saham kurang dari 5% dari keseluruhan saham
yang disetor. Ketentuan sebagaimana dimaksud harus dipenuhi oleh perseroan terbuka dalam
waktu paling singkat 6 bulan dalam jangka waktu 1 tahun pajak.
Pada bulan September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai ”Pajak Penghasilan”
diubah untuk keempat kalinya dengan diterbitkannya Undang-undang No. 36 Tahun 2008.
Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya
menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif pajak tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009
dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Perusahaan mencatat dampak perubahan tarif
tersebut dalam perhitungan aktiva dan kewajiban pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember
2008 yang menghasilkan manfaat pajak tangguhan sebesar Rp263.589 yang dikurangkan dari
beban pajak penghasilan tangguhan pada tahun 2008.
Pada tanggal 4 November 2008, Presiden Republik Indonesia dan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia menandatangani Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2008 (“PP 71/2008”) tentang
perubahan ketiga atas PP No. 48/1994 tentang pembayaran pajak penghasilan atas penghasilan
dari pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan. PP 71/2008 ini mengatur penghasilan wajib
pajak yang melakukan transaksi pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan akan dikenakan
pajak yang bersifat final efektif tanggal 1 Januari 2009. Sehingga Perusahaan dan Anak
Perusahaan membalik semua saldo beda temporer pada tanggal 31 Desember 2008 yang
berhubungan dengan kegiatan usaha pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan, yang
menghasilkan pengakuan beban pajak tangguhan sebesar Rp12.121.639 yang dibebankan pada
operasi tahun 2008.
Pada tanggal 26 Maret 2008, Kantor Pajak mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar
(SKPLB) Pajak Penghasilan Badan tahun 2006 untuk BMS, yang mengurangi tagihan restitusi
pajak penghasilan badan dari Rp3.394.383 menjadi Rp3.356.955. Pada tanggal yang sama,
Kantor Pajak juga mengeluarkan beberapa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan
Surat Tagihan Pajak (STP) atas kurang bayar Pajak Pertambahan Nilai tahun 2006 sebesar
Rp231.419.
Pada tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi, Perusahaan belum menyampaikan
SPT pajak penghasilan badan tahun 2008 kepada Kantor Pajak. Manajemen Perusahaan
menyatakan bahwa SPT pajak penghasilan badan tahun 2008 akan dilaporkan sesuai
dengan perhitungan pajak di atas.
46
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA
Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan yang memenuhi
persyaratan. Sampai dengan bulan Januari 2006, iuran Perusahaan untuk dana pensiun dihitung
sebesar 1% dari penghasilan dasar pensiun karyawan, sementara itu iuran bulanan karyawan
besarnya sama dengan 2,5% dari penghasilan dasar pensiun karyawan. Perusahaan juga
mendaftarkan karyawan yang memenuhi persyaratan pada Program Pensiun Manulife (MPP) sebagai
tambahan program pensiun. Program pensiun tersebut dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga
Keuangan Manulife Indonesia (DPLK), yang pendiriannya telah memperoleh persetujuan dari Menteri
Keuangan pada tanggal 17 Juni 2002. Mulai bulan Februari 2006, Perusahaan telah memberhentikan
sementara iurannya kepada DPLK dan MPP karena kecukupan dana untuk membayar penarikan
dalam jumlah besar. Perusahaan dan Anak Perusahaan memberikan tambahan minimal imbalan kerja
sesuai dengan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (UU Tenaga Kerja
No. 13). Tambahan manfaat imbalan kerja sesuai UU Tenaga Kerja No. 13 tidak didanai.
Jumlah kewajiban imbalan kerja yang disajikan dalam neraca konsolidasi pada tanggal 31 Desember
2008 dan 2007 dan beban imbalan kerja yang diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi untuk tahun
yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut ditentukan oleh PT Dian Artha Tama, aktuaris
independen, dalam laporannya masing-masing pada tanggal 10 Maret 2009 dan 13 Maret 2008,
dengan menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut:
Tingkat diskonto per tahun
Tingkat kenaikan upah tahunan
Tingkat kematian
Usia pensiun
: 12% pada tahun 2008 dan 10% pada tahun 2007
: 10%
: Commissioners Standard Ordinary (CSO) - 1980
: 55 tahun
a. Beban imbalan kerja - bersih
2008
Biaya jasa kini
Beban bunga
Amortisasi atas kerugian (keuntungan) aktuarial
Biaya jasa lalu
Nilai kini dari kewajiban imbalan kerja
atas kurtailment
Tingkat pengembalian aktiva yang
diharapkan
Laba atas kurtailment
Beban imbalan kerja - bersih
4.499.242
3.892.850
316.546
176.895
2007
3.976.005
2.314.017
(385.754)
71.014
(3.812.760)
(726.138)
(434.394)
3.912.241
(577.405)
5.397.877
b. Kewajiban imbalan kerja
2008
2007
Nilai kini dari kewajiban imbalan kerja
Kerugian aktuarial yang belum diakui
Nilai wajar aktiva
Biaya jasa lalu yang belum diakui
38.014.100
2.579.439
(6.398.080)
(1.145.320)
31.686.807
3.549.400
(6.051.154)
-
Kewajiban imbalan kerja
33.050.139
29.185.053
47
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA (lanjutan)
c.
Mutasi kewajiban imbalan kerja adalah sebagai berikut:
2008
2007
Saldo awal tahun
Beban imbalan kerja
Pembayaran selama tahun berjalan
29.185.053
3.912.241
(47.155)
24.517.049
5.397.877
(729.873)
Saldo akhir tahun
33.050.139
29.185.053
21. UANG MUKA YANG DITERIMA
Akun ini terdiri dari:
2008
2007
Uang muka yang diterima dari penjualan:
Pihak ketiga
Rumah
Rukan
Kapling
Apartemen
Lain-lain
351.036.847
74.483.472
4.911.849
520.423
2.817.787
350.522.869
56.488.164
1.497.868
2.514.987
2.560.866
Jumlah uang muka yang diterima dari penjualan
433.770.378
413.584.754
Uang jaminan pelanggan atas:
Pihak ketiga
Sewa
Keanggotaan
Telepon
Lain-lain
51.842.358
1.883.327
1.040.242
3.911.056
45.773.677
2.017.511
1.033.299
1.049.864
Jumlah uang jaminan pelanggan
58.676.983
49.874.351
492.447.361
463.459.105
Jumlah uang muka yang diterima
Rincian uang muka yang diterima dari penjualan berdasarkan persentase dari harga jual adalah
sebagai berikut:
2008
2007
100%
50% - 99%
20% - 49%
< 20%
209.537.022
115.632.817
74.612.520
33.988.019
250.197.337
85.740.998
49.476.359
28.170.060
Jumlah
433.770.378
413.584.754
48
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA
Akun ini terdiri dari:
2008
2007
Pendapatan sewa diterima di muka:
Retail
Komersial
Hunian
Perkantoran
148.235.860
7.857.343
3.682.212
639.872
126.256.824
7.292.240
2.705.078
648.617
Jumlah pendapatan diterima di muka
160.415.287
136.902.759
23. HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASIKAN
Rincian hak minoritas atas aktiva bersih Anak Perusahaan yang dikonsolidasikan adalah sebagai
berikut:
2008
2007
PT Bhakti Karya Vita
PT Serpong Cipta Kreasi
PT Bahagia Makmursejati
PT Citra Damai Agung
PT Lestari Mahadibya
PT Jaya Bangun Abadi
PT Eskage Tatanan Kota
PT Makmur Orient Jaya
PT Orient City
PT Summarecon Hotelindo
PT Summerville Property Management
PT Summbangtri Kreasi Persada
PT Unota Persadajaya
4.094.669
1.682.347
265.346
124.899
123.178
116.929
2.052
995
961
401
(1.815)
-
3.998.468
1.318.111
296.014
124.981
97.873
116.942
4.699
1.000
990
1.000
(1.815)
961
9
Jumlah hak minoritas atas aktiva
bersih Anak Perusahaan
yang dikonsolidasikan
6.409.962
5.959.233
Hak minoritas atas laba bersih Anak Perusahaan yang dikonsolidasikan adalah sebesar Rp687.269
pada tahun 2008 dan Rp868.898 pada tahun 2007.
49
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. MODAL SAHAM
Rincian pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut:
Pemegang saham
Management
Harto Djojo Nagaria (Komisaris)
Non-management
PT Semarop Agung
HSBC - Fund Services Clients A/C 500
PT Sinarmegah Jayasentosa
Lain-lain (masing-masing dengan
pemilikan kurang dari 5%)
Jumlah
Jumlah saham
ditempatkan dan
disetor penuh
20.367.594
Persentase
kepemilikan
0,32%
Jumlah
2.036.759
1.626.230.594
645.893.500
467.637.430
25,27
10,03
7,27
162.623.059
64.589.350
46.763.743
3.675.658.474
57,11
367.565.848
6.435.787.592
100,00%
643.578.759
Rincian pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut:
Pemegang saham
Manajemen
Harto Djojo Nagaria (Komisaris)
Jumlah saham
ditempatkan dan
disetor penuh
10.183.797
Persentase
kepemilikan
0,32 %
Jumlah
1.018.380
Non-manajemen
PT Semarop Agung
HSBC - Fund Services Clients A/C 500
PT Sinarmegah Jayasentosa
Lain-lain (masing-masing dengan
pemilikan kurang dari 5%)
717.376.797
247.079.498
233.818.715
22,33
7,69
7,28
71.737.680
24.707.950
23.381.871
2.004.642.366
62,38
200.464.236
Jumlah
3.213.101.173
100,00 %
321.310.117
Transaksi-transaksi yang mempengaruhi modal saham Perusahaan dari 1 Januari 2007 sampai
dengan 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut:
a. Berdasarkan berita acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal
28 Agustus 2007 yang diaktakan dengan akta notaris Aulia Taufani, S.H., sebagai notaris
pengganti dari Sutjipto, S.H., No. 265, para pemegang saham menyetujui penerbitan saham baru
melalui penawaran umum terbatas I kepada para pemegang saham dengan Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 459.014.453 (Rp900 per saham) (satuan penuh) saham baru
dan Waran Seri I dengan jumlah maksimum 229.507.226 lembar yang diberikan secara cumacuma sebagai insentif bagi para pemegang saham yang melaksanakan HMETD. Setiap 2 (dua)
saham baru yang dibeli dari penawaran umum terbatas I akan mendapat satu (1) Waran Seri I
yang dapat digunakan untuk membeli saham baru dengan harga Rp1.100 (satuan penuh) per
saham. Waran tersebut bisa ditukar sejak tanggal 26 Desember 2007 sampai dengan tanggal 21
Juni 2010. Pada tanggal 31 Desember 2007, tidak ada waran yang dilaksanakan. Saham baru
tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
b. Pada bulan Januari 2008, terdapat Waran Seri I yang telah dilaksanakan sebanyak 4.792.623
lembar sehingga meningkatkan jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh berubah dari
3.213.101.173 lembar menjadi sebanyak 3.217.893.796 lembar.
50
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. MODAL SAHAM (lanjutan)
c.
Berdasarkan berita acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 25 April 2008 yang
diaktakan dengan akta notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 44, para pemegang saham menyetujui
pembagian saham bonus melalui kapitalisasi tambahan modal disetor sebesar Rp321.789.380
(Catatan 25), dengan ketentuan untuk setiap saham yang ada akan mendapatkan 1 saham
bonus. Sehubungan dengan pembagian saham bonus tersebut maka harga pelaksanaan Waran
Seri I disesuaikan dari Rp1.100 (satuan penuh) per saham menjadi Rp550 (satuan penuh) per
saham dan jumlah sisa Waran Seri I dari 224.714.603 lembar menjadi 449.429.206 lembar.
Dengan demikian, modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh akan meningkat dari
Rp321.789.379 (setelah memperhitungkan waran yang dilaksanakan tersebut di atas) menjadi
Rp643.578.759.
25. TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH
Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, akun ini berasal dari:
2008
Penawaran umum perdana
pada tahun 1990 (Catatan 1b)
Kapitalisasi tambahan modal disetor menjadi
modal saham pada tahun 1994
Dividen saham pada tahun 1996
Dividen saham pada tahun 1997
Dividen saham pada tahun 2002
Peningkatan modal ditempatkan dan disetor
penuh pada tahun 2005 - setelah
dikurangi biaya emisi saham sebesar
Rp814.720 (Catatan 1b)
Saham bonus melalui kapitalisasi
dari tambahan modal disetor menjadi
modal saham pada tahun 2006
(Catatan 24)
Peningkatan modal ditempatkan dan
disetor penuh pada tahun 2007 - setelah
dikurangi biaya emisi saham sebesar
Rp7.628.909 (Catatan 24)
Peningkatan modal ditempatkan dan disetor
penuh pada tahun 2008 melalui
pelaksanaan waran - setelah dikurangi
biaya emisi waran sebesar Rp150.000
(Catatan 24)
Saham bonus melalui kapitalisasi dari tambahan
modal disetor menjadi modal saham
pada tahun 2008 (Catatan 24)
2007
38.668.600
38.668.600
(33.333.000)
1.908.000
9.177.480
5.961.228
(33.333.000)
1.908.000
9.177.480
5.961.228
62.416.580
62.416.580
(78.688.192)
(78.688.192)
359.582.653
359.582.653
4.642.623
-
(321.789.380)
Bersih
48.546.592
365.693.349
26. SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA
Sesuai dengan Pasal 70 Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007, Perusahaan wajib
mengalokasikan penggunaan sejumlah dana tertentu dari laba bersih tahunannya hingga mencapai
20% dari modal ditempatkan.
51
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA (lanjutan)
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 25 April 2008, para pemegang saham
Perusahaan menyetujui penyisihan saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya sebesar
Rp1.598.381.
Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya masih
dibawah 20% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh. Tambahan jumlah laba yang telah
ditentukan penggunaannya akan dilakukan setelah memperoleh persetujuan dari para pemegang
saham dalam rapat tahunan berikutnya.
27. DIVIDEN KAS
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 25 April 2008
dan 16 Mei 2007, para pemegang saham Perusahaan menyetujui pembagian dividen kas sebesar
Rp11 (satuan penuh) per saham atau sebesar Rp35.396.831 pada tahun 2008 dan Rp13 (satuan
penuh) per saham atau sebesar Rp35.803.128 pada tahun 2007.
Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, saldo hutang dividen masing-masing sebesar Rp816.469
dan Rp478.570.
28. PENDAPATAN BERSIH
Rincian pendapatan bersih adalah sebagai berikut:
2008
Penjualan:
Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
Apartemen
Pihak ketiga
Rumah
Rukan
Apartemen
Kapling
Sewa:
Pihak ketiga
Retail
Komersial
Hunian
Perkantoran
Jumlah pendapatan bersih
2007
-
8.212.308
619.025.718
122.033.133
79.390.842
24.064.176
326.910.284
39.752.700
143.258.462
161.316.929
844.513.869
679.450.683
356.355.974
51.376.331
12.775.984
2.040.739
286.503.329
53.662.435
6.015.545
1.597.652
422.549.028
347.778.961
1.267.062.897
1.027.229.644
Pendapatan bersih dari penjualan pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar 0,80% pada
tahun 2007.
Pada tahun 2008 dan 2007, tidak ada penjualan kepada satu pelanggan yang melebihi 10%
dari jumlah pendapatan bersih.
52
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. BEBAN POKOK PENJUALAN DAN BEBAN LANGSUNG
Rincian beban pokok penjualan dan beban langsung adalah sebagai berikut:
Beban pokok penjualan
Rumah
Rukan
Apartemen
Kapling
Beban langsung
Retail
Komersial
Hunian
Perkantoran
Jumlah beban pokok penjualan dan
beban langsung
2008
2007
417.759.194
67.164.594
50.502.055
6.588.466
211.100.834
11.838.431
80.666.922
30.066.570
542.014.309
333.672.757
171.413.538
30.543.507
9.168.905
3.160.280
132.131.796
30.638.310
1.788.690
3.186.894
214.286.230
167.745.690
756.300.539
501.418.447
Pada tahun 2008 dan 2007, tidak ada pembelian dari satu pemasok yang nilainya melebihi 10% dari
jumlah pendapatan bersih.
30. BEBAN USAHA
Rincian beban usaha adalah sebagai berikut:
2008
Beban penjualan
Promosi dan iklan
Komisi penjualan
Subsidi kredit pemilikan rumah
dan apartemen
Gaji dan kesejahteraan karyawan
Lain-lain
Jumlah beban penjualan
Beban umum dan administrasi
Gaji dan kesejahteraan karyawan
Penyusutan (Catatan 11)
Jamuan, representasi dan sumbangan
Pajak bumi dan bangunan
Jasa profesional
Listrik, air dan telepon
53
2007
54.924.743
20.927.731
47.641.666
23.191.015
6.137.804
3.568.142
716.501
2.668.324
1.566.129
1.342.640
86.274.921
76.409.774
134.666.710
20.392.906
6.759.459
6.707.325
3.968.930
3.952.924
118.030.476
15.009.824
4.735.529
5.443.389
2.787.496
4.456.589
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. BEBAN USAHA (lanjutan)
2008
Beban umum dan administrasi (lanjutan)
Keamanan
Perjalanan dinas dan transportasi
Perbaikan dan pemeliharaan
Cetakan
Asuransi
Amortisasi biaya emisi obligasi (Catatan 15)
Lain-lain
2007
3.251.412
3.232.610
3.147.697
2.417.399
1.516.423
75.057
13.531.830
2.848.461
3.011.856
4.050.174
2.210.205
1.842.814
1.154.725
13.047.209
Jumlah beban umum dan administrasi
203.620.682
178.628.747
Jumlah beban usaha
289.895.603
255.038.521
2008
2007
31. BEBAN BUNGA - BERSIH
Beban bunga
Hutang bank
Hutang obligasi
Hutang lain-lain - Cinnamon Capital
Limited, British Virgin Islands
Hutang lembaga pembiayaan
Lain-lain
Jumlah beban bunga
Pendapatan bunga
Bersih
69.967.475
18.182.227
37.900.306
23.920.517
825.863
823.152
4.142.412
5.141.224
619.762
1.455.360
93.941.129
(17.916.469)
69.037.169
(13.024.074)
76.024.660
56.013.095
32. SALDO AKUN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN
ISTIMEWA
Perusahaan dan Anak Perusahaan, dalam kegiatan usahanya melakukan transaksi dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa. Saldo piutang/hutang yang timbul dari transaksi tersebut
adalah sebagai berikut:
Persentase dari jumlah
aktiva/kewajiban konsolidasi
Jumlah
2008
Piutang usaha
Liliawati Rahardjo (Catatan 5)
2007
2008
2007
-
1.309.940
Piutang hubungan istimewa
PT Anugrah Damai Abadi
PT Sukmapersada Nusa
Karyawan
PT Star Maju Sentosa
PT Maju Lestari Properti
PT Inovasi Jaya Properti
Koperasi Karyawan Summarecon Agung
KSO Paramount Serpong
Liliawati Rahardjo
Herman Nagaria
599.827
110.931
41.577
40.165
9.038
9.038
2.555
-
110.931
296.746
229.315
187.715
127.250
1.000
0,0165 %
0,0031
0,0012
0,0011
0,0002
0,0002
0,0001
0,0000
0,0000
0,0000
0,0037 %
0,0098
0,0076
0,0062
0,0042
0,0000
Jumlah piutang hubungan istimewa
813.131
952.957
0,0224 %
0,0315 %
54
-
0,0432 %
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. SALDO AKUN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN
ISTIMEWA (lanjutan)
Persentase dari jumlah
aktiva/kewajiban konsolidasi
Jumlah
2008
Hutang hubungan istimewa
KSO Summarecon Serpong
PT Jakartabaru Cosmopolitan
Karyawan
PT Anugrah Damai Abadi
PT Inovasi Jaya Properti
PT Maju Lestari Properti
Jumlah hutang hubungan istimewa
2007
2008
2007
51.749.757
33.760.262
-
27.181.269
41.942.263
103.554
56.379
40.000
40.000
2,5190 %
1,6433
-
1,7903 %
2,7626
0,0068
0,0037
0,0026
0,0026
85.510.019
69.363.465
4,1623 %
4,5686 %
Piutang dan hutang hubungan istimewa yang timbul dari transaksi di luar usaha pokok tersebut tidak
dikenakan bunga serta tidak ditentukan jangka waktu pengembaliannya.
Sifat hubungan dan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah
sebagai berikut:
Pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
Hubungan
Transaksi
Liliawati Rahardjo
Direktur perusahaan
Piutang penyertaan saham,
penjualan apartemen
PT Anugrah Damai Abadi
Perusahaan asosiasi
Piutang pinjaman, hutang
penyertaan saham, hutang pinjaman
PT Sukmapersada Nusa
Perusahaan asosiasi
Pembelian persediaan, piutang
pinjaman
Karyawan
Karyawan
Piutang pinjaman, hutang pinjaman
PT Star Maju Sentosa
Dibawah pengendalian
yang sama
PT Maju Lestari Properti
Perusahaan asosiasi
Piutang pinjaman, hutang
penyertaan saham, hutang pinjaman
PT Inovasi Jaya Properti
Perusahaan asosiasi
Piutang pinjaman, hutang
penyertaan saham, hutang pinjaman
Koperasi Karyawan
Summarecon Agung
Karyawan
Piutang pinjaman
KSO Paramount Serpong
Afiliasi
Penjualan tanah
Herman Nagaria
Direktur perusahaan
Piutang penyertaan saham
KSO Summarecon Serpong
Afiliasi
Hutang pinjaman
PT Jakartabaru Cosmopolitan
Afiliasi
Hutang atas pembagian
keuntungan
55
Piutang pinjaman
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING
Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki aktiva dan
kewajiban moneter dalam mata uang asing. Nilai aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing pada
tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 dan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi
disajikan sebagai berikut:
Setara Dengan Rupiah
Mata Uang Asing
Aktiva
Kas dan setara kas
Dalam dolar Amerika Serikat
Dalam euro Eropa
Dalam dolar Australia
Dalam dolar Singapura
Dalam ringgit Malaysia
Dalam dolar Hong Kong
Aktiva lain-lain - deposito yang dibatasi
penggunaannya (Catatan 13)
Dalam dolar Amerika Serikat
31 Desember 2008
(Tanggal Neraca)
19 Maret 2009
(Tanggal Penyelesaian
Laporan Keuangan )
US$
Euro
AUD
Sin$
RM
HKD
3.398.313
415.533
8.295
455
750
1.370
37.211.532
6.412.573
62.674
3.460
2.366
1.934
40.439.928
6.637.293
66.427
3.564
1.152
2.103
US$
1.000.000
10.950.000
11.900.000
54.644.539
59.050.467
Jumlah Aktiva dalam Mata Uang Asing
Kewajiban
Hutang bank dan lembaga pembiayaan
(Catatan 14)
Dalam dolar Amerika Serikat
US$
7.116.000
77.920.200
84.680.400
Hutang dagang (Catatan 16)
Dalam dolar Singapura
Dalam dolar Amerika Serikat
Dalam euro Eropa
Sin$
US$
Euro
241.481
71.793
788
1.837.033
786.131
12.153
1.892.487
854.334
12.579
Hutang lainnya
Dalam dolar Amerika Serikat
Dalam euro Eropa
US$
Euro
118.410
52.592
1.296.588
811.610
1.409.077
840.052
Uang muka yang diterima
Dalam dolar Amerika Serikat
US$
27.794
304.344
330.749
82.968.059
90.019.678
(28.323.520)
(30.969.211 )
Jumlah Kewajiban dalam Mata Uang Asing
Kewajiban Bersih dalam Mata Uang Asing
56
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)
Setara Dengan Rupiah
31 Desember 2007
(Tanggal Neraca)
Mata Uang Asing
Aktiva
Kas dan setara kas
Dalam dolar Amerika Serikat
Dalam dolar Singapura
Dalam euro Eropa
Dalam dolar Australia
Dalam ringgit Malaysia
Aktiva lain-lain - deposito yang dibatasi
penggunaannya (Catatan 13)
Dalam dolar Amerika Serikat
14 Maret 2008
(Tanggal Penyelesaian
Laporan Keuangan )
US$
Sin$
Euro
AUD
RM
1.979.636
2.767.022
407.308
7.210
37
18.594.722
17.991.179
5.629.816
59.331
102
18.317.573
18.527.979
5.881.120
62.972
106
US$
1.000.000
9.393.000
9.253.000
51.668.150
52.042.750
Jumlah Aktiva dalam Mata Uang Asing
Kewajiban
Hutang bank dan lembaga pembiayaan
(Catatan 14)
Dalam dolar Amerika Serikat
US$
8.764.000
82.320.252
81.093.292
Hutang dagang (Catatan 16)
Dalam dolar Amerika Serikat
Dalam dolar Singapura
Dalam euro Eropa
US$
Sin$
Euro
285.635
306.231
53.826
2.682.970
1.991.114
743.983
2.642.981
2.050.523
777.194
Hutang lainnya
Dalam dolar Amerika Serikat
Dalam euro Eropa
US$
Euro
59.909
1.918
562.725
26.511
554.338
27.694
Uang muka yang diterima
Dalam dolar Amerika Serikat
US$
31.644
297.232
292.802
88.624.787
87.438.824
(36.956.637)
(35.396.074 )
Jumlah Kewajiban dalam Mata Uang Asing
Kewajiban Bersih dalam Mata Uang Asing
34. INFORMASI SEGMEN
Informasi menurut segmen usaha adalah sebagai berikut:
2008
Real Estat
Sewa
Lain-lain
Konsolidasi
Pendapatan bersih
844.513.869
389.405.263
33.143.765
1.267.062.897
Laba kotor
301.922.586
198.699.386
10.140.386
510.762.358
Laba usaha
78.124.737
139.280.403
3.461.615
220.866.755
(1.302.282)
(76.024.660)
1.603.089
24.373.987
Beban bunga - bersih
Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi
Penghasilan (beban) lain-lain - bersih
22.465.231
Laba sebelum pajak penghasilan
Beban pajak penghasilan - bersih
Hak minoritas atas laba bersih Anak Perusahaan
yang dikonsolidasikan
3.211.038
170.819.171
(75.990.720)
(687.269)
Laba bersih
94.141.182
57
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
Informasi menurut segmen usaha adalah sebagai berikut:
2008
Real Estat
Informasi Lainnya
Aktiva segmen
Kewajiban segmen
Perolehan aset tetap dan properti investasi
Penyusutan dan amortisasi
1.827.782.062
1.660.009.880
133.759.831
19.239.939
Sewa
Lain-lain
1.773.060.040
381.080.829
79.643.952
43.342.779
29.127.029
13.284.114
5.292.404
1.984.075
Konsolidasi
3.629.969.131
2.054.374.823
218.696.187
64.566.793
2007
Real Estat
Sewa
Lain-lain
Konsolidasi
Pendapatan bersih
679.450.683
312.664.087
35.114.874
1.027.229.644
Laba kotor
346.002.926
169.038.564
10.769.707
525.811.197
Laba usaha
150.969.317
113.842.051
5.961.308
270.772.676
(35.859)
(56.013.095)
148.177
18.964.632
Beban bunga - bersih
Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi
Penghasilan (beban) lain-lain - bersih
12.935.428
6.065.063
Laba sebelum pajak penghasilan
Beban pajak penghasilan - bersih
Hak minoritas atas laba bersih Anak Perusahaan
yang dikonsolidasikan
233.872.390
(73.164.396)
Laba bersih
159.839.096
Informasi Lainnya
Aktiva segmen
Kewajiban segmen
Perolehan aset tetap dan properti investasi
Penyusutan dan amortisasi
(868.898)
1.390.137.099
1.140.684.021
196.042.397
15.182.848
1.608.624.644
366.274.662
244.327.603
26.454.318
30.721.627
11.303.850
802.678
2.411.819
3.029.483.370
1.518.262.533
441.172.678
44.048.985
35. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING
a. Perusahaan, BMS dan SCK, mengadakan perjanjian dengan PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank
CIMB Niaga Tbk (dahulu PT Bank Lippo Tbk), PT Bank OCBC NISP Tbk (dahulu PT Bank NISP
Tbk), PT Bank Internasional Indonesia Tbk, PT Bank Permata Tbk, PT Bank Pan Indonesia Tbk,
PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT Bank Niaga Tbk) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
sehubungan dengan pemberian fasilitas kredit kepemilikan rumah dan apartemen kepada
pelanggan Perusahaan, BMS dan KSO Summarecon Serpong.
Perusahaan, BMS dan SCK diminta untuk memberikan jaminan perusahaan dan deposito
berjangka atas pinjaman pelanggan mereka kepada bank-bank tersebut di atas sampai
Perusahaan, BMS dan KSO Summarecon Serpong memberikan sertifikat tanah dan bangunan
milik pembeli kepada bank-bank tersebut (Catatan 13).
Perjanjian yang dilakukan antara SCK dengan bank-bank tersebut di atas dilakukan untuk
kepentingan KSO Summarecon Serpong, karena KSO Summarecon Serpong merupakan suatu
bentuk kerja sama operasi yang tidak berbadan hukum (Catatan 35b).
58
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan)
b. Berdasarkan akta notaris Dewi Himijati Tandika, S.H., No. 39 tanggal 21 Juli 2004, SCK
mengadakan suatu kerja sama operasi yang bernama KSO Summarecon Serpong dengan JBC.
Sesuai dengan perjanjian tersebut, kedua belah pihak akan bekerja sama dalam pengembangan
400 hektar tanah milik JBC di Perumahan Gading Serpong Permai, Tangerang. KSO
Summarecon Serpong telah ditunjuk sebagai satu-satunya pihak yang akan melakukan
perencanaan, pembebasan, pengembangan dan pengelolaan lahan, sementara SCK telah
ditunjuk untuk mencari sumber pendanaan untuk operasi dan bertindak sebagai manajemen kerja
sama operasi tersebut. Laba atau rugi dari operasi akan didistribusikan antara kedua belah pihak
dengan persentase sebesar 70% untuk SCK dan 30% untuk JBC. Perjanjian ini berlaku selama 10
(sepuluh) tahun sampai dengan 20 Juli 2014.
Kewajiban JBC berhubungan dengan kerja sama operasi ini meliputi antara lain:
•
•
•
•
•
•
Menyediakan tanah untuk dikelola dan dikembangkan para pihak dalam KSO Summarecon
Serpong.
Bertanggung jawab untuk menyelesaikan permasalahan apabila timbul gugatan yang
berkaitan dengan pengembangan tersebut.
Menempatkan tenaga kerja yang diperlukan oleh KSO Summarecon Serpong.
Mengizinkan SCK untuk memanfaatkan izin lokasi yang dimiliki oleh JBC dan melaksanakan
pembebasan tanah atas tanah yang belum dikembangkan.
Mengizinkan SCK untuk menggunakan dan memanfaatkan infrastruktur yang terdapat di
lahan tersebut.
Memenuhi keperluan SCK dalam melaksanakan pembebasan atas lahan tersebut dengan
menandatangani suatu perjanjian kepemilikan dengan para pihak.
Kewajiban SCK berhubungan dengan kerja sama operasi ini meliputi antara lain:
•
•
•
Menyediakan sumber dana untuk membiayai pengembangan lahan.
Menempatkan tenaga kerja yang diperlukan oleh KSO Summarecon Serpong.
Membebaskan tanah atas lahan tersebut.
Rincian 70% jumlah aktiva, kewajiban, pendapatan dan beban KSO Summarecon Serpong yang
dikonsolidasikan ke laporan keuangan SCK sehubungan dengan kerja sama ini adalah sebagai
berikut:
Jumlah Sebelum Eliminasi
2008
Aktiva
Kewajiban
Pendapatan
Beban
423.400.149
423.400.149
504.345.063
(52.340.077)
59
2007
369.384.866
369.384.866
374.996.171
(42.274.671)
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. INSTRUMEN DERIVATIF
Perusahaan menghadapi risiko pasar, terutama karena perubahan kurs mata uang asing, dan
menggunakan instrumen derivatif untuk lindung nilai atas risiko tersebut dalam rangka menjalankan
manajemen risiko. Perusahaan tidak memiliki atau menerbitkan instrumen derivatif untuk tujuan
diperdagangkan.
Perusahaan melakukan transaksi “Cross Currency Interest Rate Swap (CCIRS)” dengan The Royal
Bank of Scotland (RBS) (dahulu ABN-AMRO Bank N.V., Jakarta) untuk melindungi nilai hutangnya
kepada Resona sebesar US$5 juta (Catatan 14). Dalam CCIRS tersebut, Perusahaan pada tanggal
31 Agustus 2006 membeli dolar A.S. dengan nilai pokok sebesar US$5 juta dari RBS untuk kurs tetap
sebesar Rp9.085 untuk US$1 yang jatuh tempo tanggal 30 Juni 2011. Perusahaan akan membayar
amortisasi pokok Rupiah untuk kurs tetap berdasarkan tanggal yang telah dijadwalkan, dan secara
berkesinambungan menerima amortisasi pokok dolar A.S. RBS akan membayar kepada Perusahaan
bunga bulanan dalam dolar A.S. yang dihitung pada suku bunga sebesar COLF 1 bulan + 2,30% per
tahun untuk tahun 2008 dan SIBOR 1 bulan + 2,30% per tahun untuk tahun 2007, sebagai gantinya
Perusahaan membayar bunga bulanan kepada RBS dalam rupiah yang dihitung pada suku bunga
15,35% per tahun atas saldo nilai pokok tersebut. Jangka waktu pembayaran bunga dan penerimaan
bunga dalam dolar A.S. sama dengan jangka waktu pembayaran bunga pinjaman Resona. Selama
tahun 2008 dan 2007, pembayaran pokok Rupiah oleh Perusahaan masing-masing sebesar
Rp10.688.248 dan Rp8.016.186 dan secara berkesinambungan Perusahaan menerima pokok dolar
A.S. masing-masing sebesar US$1.176.472 dan US$882.354. Pada tanggal 31 Desember 2008 dan
2007, Perusahaan mengakui aktiva dan kewajiban bersih atas nilai wajar dari kontrak CCIRS tersebut
masing-masing sebesar Rp6.131.456 dan Rp1.818.940, yang disajikan masing-masing sebagai
“Aktiva Derivatif” dan “Kewajiban Derivatif” pada neraca konsolidasi.
Instrumen CCIRS di atas tidak memenuhi kriteria sebagai lindung nilai untuk tujuan akuntansi
sehingga perubahan nilai wajar CCIRS tersebut dibukukan sebagai bagian dari “Penghasilan (Beban)
Lain-lain - Laba (rugi) atas Instrumen Derivatif” pada laporan laba rugi konsolidasi.
Perusahaan diminta untuk memberikan jaminan berupa deposito berjangka untuk transaksi CCIRS
(Catatan 13).
37. LITIGASI
Perusahaan terlibat dalam beberapa gugatan hukum sebagai berikut:
a. Antara CDA (tergugat) melawan Abdul Thalib Bin Haji Abubakar dkk (penggugat). Dalam kasus
ini, penggugat menggugat 18 pihak (termasuk didalamnya CDA) sehubungan dengan sengketa
tanah seluas 139.250 meter persegi. Manajemen berpendapat bahwa gugatan yang diajukan oleh
penggugat tidak berdasarkan hukum karena kepemilikan tanah tersebut telah dilakukan sesuai
dengan ketentuan hukum dan perundang-undangan yang berlaku (Catatan 40c).
b. Antara Perusahaan dan CDA (tergugat) melawan Mawardi Rustam (penggugat), sehubungan
dengan tuduhan pembatalan jual beli tanah seluas lebih kurang 13,5 hektar milik CDA.
Manajemen berpendapat bahwa gugatan yang diajukan oleh penggugat tidak berdasarkan hukum
karena tidak pernah terjadi transaksi jual beli tanah dimaksud (Catatan 40a).
c.
Antara Kiswantara Partadiredja (tergugat) dan BMS (turut tergugat II) melawan Emma Hernasari
(Penggugat) sehubungan dengan perselisihan antara penggugat dengan tergugat atas jual beli
properti di Gading Park View (Catatan 40b).
60
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
37. LITIGASI (lanjutan)
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa perkara-perkara hukum di atas tidak bersifat material
dan tidak mempengaruhi kelangsungan usaha Perusahaan dan berkeyakinan akan dapat
menyelesaikan perkara-perkara hukum di atas sesuai ketentuan-ketentuan yang berlaku.
38. REVISI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
Berikut ini ikhtisar revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang telah diterbitkan oleh
Ikatan Akuntan Indonesia, tetapi belum efektif pada tahun 2008:
a. PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, berisi
persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus
diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut diterapkan terhadap klasifikasi instrumen keuangan,
dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan, dan instrumen ekuitas;
pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan
keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. Pernyataan ini
mensyaratkan pengungkapan mengenai, antara lain, informasi mengenai faktor yang
mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang yang terkait dengan
instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut. PSAK
No. 50 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”, dan
diterapkan secara prospektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009
(yang kemudian diubah menjadi pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010). Penerapan lebih dini
diperkenankan dan harus diungkapkan.
b. PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, mengatur
prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan
kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan
definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori dari instrumen keuangan, pengakuan dan
pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai. PSAK No. 55
(Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 55, “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung
Nilai”, dan diterapkan secara prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang
dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009 (yang kemudian diubah menjadi pada atau
setelah tanggal 1 Januari 2010). Penerapan lebih dini diperkenankan dan harus diungkapkan.
c. PSAK No. 14 (Revisi 2008), "Persediaan", mengatur perlakuan akuntansi untuk persediaan dan
menyediakan panduan dalam menentukan biaya persediaan dan pengakuan selanjutnya sebagai
beban, termasuk setiap penurunan menjadi nilai realisasi neto, dan juga memberikan panduan
rumus biaya yang digunakan untuk menentukan biaya persediaan. PSAK revisi ini berlaku untuk
laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009.
Perusahaan dan Anak Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari PSAK revisi tersebut dan
belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasinya.
61
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
39. LABA PER SAHAM DASAR
Rincian perhitungan laba per saham dasar adalah sebagai berikut:
2008
Laba bersih
Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk
menghitung laba bersih per saham dasar
Saldo awal sebelum efek penerbitan
saham baru
Efek pelaksanaan waran
Efek penerbitan saham baru melalui
penawaran umum terbatas I
Efek dari penerbitan saham bonus
Jumlah
2007
94.141.182
159.839.096
3.213.101.173
4.621.927
2.754.086.720
-
3.217.723.100
298.045.001
3.052.131.721
6.435.446.200
6.104.263.442
14,63
26,18
Laba bersih per saham dasar (satuan penuh)
Rincian perhitungan laba per saham dilusian adalah sebagai berikut:
2008
2007
Jumlah rata-rata tertimbang saham
untuk menghitung laba bersih
per saham dasar
Potensi efek dilusi saham dari waran
6.435.446.200
-
6.104.263.442
75.339.758
Jumlah rata-rata tertimbang saham yang
telah disesuaikan untuk efek dilusi
6.435.446.200
6.179.603.200
Laba per saham dilusian (satuan penuh)
-
25,87
Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 19 Maret 2009, nilai wajar rata-rata per saham biasa lebih
rendah dari harga pelaksanaan waran yang akan menghasilkan anti-dilusi laba per saham.
40. KEJADIAN-KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA
a. Atas gugatan hukum terhadap Perusahaan dan CDA (tergugat) oleh Mawardi Rustam
(penggugat) (Catatan 37b), Pengadilan Negeri Jakarta Timur pada tanggal 22 Januari 2009 telah
menjatuhkan putusannya untuk diadakan perdamaian antara pihak yang bersengketa.
b. Atas gugatan hukum antara Kiswantara Partadiredja (tergugat) dan BMS (turut tergugat II)
melawan Emma Hernasari (penggugat) (Catatan 37c), Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada
tanggal 4 Februari 2009 telah menjatuhkan putusannya yang mengabulkan gugatan Penggugat.
Tergugat telah mengajukan permohonan banding ke Pengadilan Tinggi Jakarta.
62
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
40. KEJADIAN-KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA (lanjutan)
c. Atas gugatan hukum terhadap CDA (tergugat) oleh Abdul Thalib Bin Haji Abubakar dkk
(penggugat) (Catatan 37a), Pengadilan Negeri Jakarta Timur pada tanggal 19 Maret 2009 telah
memutuskan bahwa pihak Penggugat tidak bisa membuktikan gugatannya, sehingga majelis
hakim menolak gugatannya.
41. KONDISI EKONOMI
Operasi Perusahaan dan Anak Perusahaan mungkin akan terpengaruh oleh pelemahan kondisi
keuangan global saat ini yang memberikan pengaruh negatif terhadap kondisi ekonomi di Indonesia.
Pengetatan likuiditas pada pasar keuangan saat ini, kenaikan tingkat suku bunga dan tingkat inflasi,
serta jatuhnya harga saham, akan menyebabkan pelambatan kegiatan ekonomi di Indonesia.
Perbaikan dan pemulihan ekonomi tergantung pada beberapa faktor, seperti kebijakan fiskal dan
moneter yang ditentukan oleh Pemerintah dan pihak lainnya, dimana hal tersebut berada di luar
kendali Perusahaan dan Anak Perusahaan.
42. REKLASIFIKASI AKUN
Beberapa akun pada laporan keuangan konsolidasi tahun 2007 telah direklasifikasi agar sesuai
dengan penyajian akun pada laporan keuangan konsolidasi tahun 2008.
Dilaporkan sebelumnya
Persediaan (Catatan 2k)
Tanah yang belum dikembangkan
(Catatan 2k)
Aset tetap (Catatan 2k)
Aset tetap
Aktiva lain-lain
Setelah reklasifikasi
Properti investasi
Properti investasi
Properti investasi
Persediaan
Kas dan setara kas
Jumlah
39.772.535
132.071.517
892.941.858
38.637.425
4.152.908
43. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan
keuangan konsolidasi yang diselesaikan pada tanggal 19 Maret 2009.
63
Download