2008 PT Summarecon Agung Tbk Laporan Tahunan Annual Report Daftar Isi | Table of Content Visi | Vision Informasi Perusahaan | Corporate Information 02 Ikhtisar Keuangan | Financial Highlights 03 Informasi Saham | Share Information 05 Pencatatan Efek Lainnya | Other Traded Instruments 09 Profil Perusahaan | Corporate Profile 16 Struktur Perusahaan | Corporate Structure 20 Struktur Organisasi | Organization Structure 22 Dewan Komisaris | Board of Commissioners 26 Dewan Direksi | Board of Directors 29 Laporan Dewan Komisaris | Board of Commissioners’ Report 33 Laporan Dewan Direksi | Board of Directors’ Report 36 Analisa dan Diskusi Manajemen | Management Review and Analysis 38 Laporan Tata Kelola Perusahaan | Corporate Governance Report 46 Laporan Komite Audit | Audit Committee’s Report 52 Aktivitas Korporat | Corporate Activities 56 Pertanggungjawaban Atas Laporan Tahunan 2008 Responsibility for the Annual Report 2008 62 Surat Pernyataan Direksi tentang Laporan Keuangan 63 Statement of Directors’ Responsibility on the Financial Statements Laporan Keuangan | Financial Report 65 Parkland - Summarecon Serpong Life Wonderful Wonderful World Visi Menjadi “crown jewel” di antara Pengembang property di Indonesia yang secara berkelanjutan memberikan nilai ekonomi yang optimal kepada pelanggan, karyawan dan pemegang saham, serta juga berperan dalam menjaga lingkungan dan menjalankan tanggungjawab sosial. Vision To be the crown jewel of property developers in Indonesia; always delivering economic returns to its customers, employees and shareholders, and fulfilling its social and environmental responsibilities. Parkland - Summarecon Serpong Informasi Perusahaan Ikhtisar Keuangan Corporate Information Financial Highlights Nama Perseroan Registered Name PT Summarecon Agung Tbk Tanggal didirikan Date of Incorporation 26 November 1975 Bidang Usaha Principal Business Activities Pengembang dan manajemen perumahan terdiri dari pengembangan properti komersial yang dijual, manajemen properti dan fasilitas klub rekreasi. Property development and management including the developing of residential and commercial properties for sale, the managing and letting of property, and the provision of recreational club facilities. Dewan Komisaris Board of Commissioners Dalam Milyar Rupiah Stated in Billion Rupiah Ir. Soetjipto Nagaria LAPORAN RUGI/LABA INCOME STATEMENTS Komisaris Utama President Commissioner Komisaris Commissioner Harto Djojo Nagaria Komisaris Commissioner Ir. Sunardi Rusli Komisaris independen Independent Commissioner Thomas Tjandrakusumah Komisaris independen Independent Commissioner Esther Melyani Homan Dewan Direksi Board of Directors Direktur Utama President Director Kantor Pusat Head Office Johanes Mardjuki Plaza Summarecon Jl. Perintis Kemerdekaan No. 42 Jakarta 13210 Tel : (62)-21-4714567, (62)-21-4892107 Fax : (62)-21-489 2976 Direktur Director Kantor Pemasaran & Proyek Direktur Director Liliawati Rahardjo Direktur Director Lexy Arie Tumiwa Marketing and Project Offices Soegianto Nagaria Summarecon Kelapa Gading Direktur Director Plaza Summarecon Jl. Perintis Kemerdekaan No. 42, Jakarta 13210 Tel : (62)-21-4714567, (62)-21-4892107 Fax : (62)-21-4892976 Herman Nagaria Direktur Director Sumantri Gangga Direktur Tidak Terafiliasi Unaffiliated Director Summarecon Serpong Lilies Yamin Plaza Summarecon Serpong Jl. Boulevard Gading Serpong Blok M5 No.3, Tangerang 15810 Tel : (62)-21-54210008 Fax : (62)-21-54210007 Hubungan Investor Investor Relations 02 PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report Michael Yong Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Email : [email protected] Website : http:/www.summarecon.com 2006 2007 2008 Pendapatan Bersih Net Revenues 632.4 797.9 965.3 Laba Kotor Gross Profit 358.1 409.6 419.6 Laba Usaha Operating Income 233.5 233.1 241.9 Laba Bersih Net Income 147.0 151.2 168.1 NERACA BALANCE SHEETS 1,027.2 525.8 270.8 159.8 1,267.1 510.8 220.9 94.1 Jumlah Aktiva Total Assets 1,478.9 1,864.8 2,191.8 Jumlah Investasi Total Investments 76.6 21.3 24.0 Jumlah Kewajiban Total Liabilities 830.5 1,026.1 1,215.1 Modal Saham Paidup Share Capital 187.4 196.7 275.4 Jumlah Ekuitas Total Equity 647.9 837.2 975.7 Hak Minoritas Minority Interests 0.6 1.5 1.0 Modal Kerja Bersih Working Capital 831.1 1,027.6 1,216.1 Jumlah saham yang beredar (milyar saham) 1.873 1.967 2.754 Outstanding Shares (billion shares) Laba Bersih per Saham Earnings per Share Rp23/- Rp24/- Rp26/- RASIO KEUANGAN FINANCIAL RATIOS 3,029.5 30.1 1,518.3 321.3 1,505.3 6.0 1,524.2 3.213 3,630.0 31.9 2,054.4 643.6 1,569.2 6.4 2,060.8 6.436 Rp25/- Rp15/- Laba Kotor Terhadap Pendapatan Bersih Gross Profit Margin Laba Bersih Terhadap Pendapatan Bersih Net Profit Margin Laba Bersih Terhadap Jumlah Aktiva Return on Assets Laba Bersih Terhadap Jumlah Ekuitas Return on Equity Jumlah Kewajiban Terhadap Aktiva Total Liabilities to Total Assets Jumlah Pinjaman Terhadap Jumlah Ekuitas Debt to Equity Rasio Lancar Current Ratio Pembagian dividen tahunan Dividends declared for financial year 2004 2005 57% 51% 43% 51% 40% 23% 19% 17% 16% 7% 10% 8% 8% 5% 3% 23% 18% 17% 11% 6% 56% 55% 55% 50% 57% 66% 139% 40% 128% 63% 162% 44% 154% 74% 171% Rp18/- Rp15/- Rp11/- - 1) Rp13/- 2) Catatan Note 1. Tambahan Saham Bonus 2 (dua) untuk setiap 5(lima) saham pada tahun 2006 Plus Bonus Share of 2 (two) for five (5) shares in 2006. 2. Tambahan Saham Bonus 1(satu) untuk setiap 1 (satu) saham pada tahun 2008 Plus Bonus Share of 1 (one) for 1 (one) share in 2008. PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report 03 Ikhtisar Keuangan Informasi Saham Financial Highlights Share Information Pendapatan, Laba Kotor, Laba Usaha dan Laba Bersih BURSA SAHAM STOCK EXCHANGE KODE SAHAM STOCK CODE Revenue, Gross Profit, Operating Income and Net Income 1400 600 500 1000 400 800 300 600 200 200 Laba Kotor Gross Profit Laba Usaha Operating Income Laba Bersih Net Profit 2004 2005 2006 2007 0 2008 JUMLAH SAHAM NO. OF SHARES CATATAN NOTES 1990 May 7 66,670,000 PENCATATAN SAHAM PERDANA INITIAL PUBLIC OFFERING 1994 January 31 400 100 TANGGAL DATE 6.667.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham. Harga Saham Pedana : Rp6.800 per saham 6,667,000 shares with nominal value of Rp1,000 each. Price on IPO : Rp6,800 per share Keuntungan Profits ( Rp ‘000,000,000 ) Pendapatan Bersih Net Revenue ( Rp ‘000,000,000 ) 1200 0 Pendapatan Bersih Net Revenue 100,000,000 1994 June 27 106,000,000 Total Equity, Total Assets and Total Liabilities Pembagian dividen saham sebesar 6.000.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000. Distributed dividends in the form of 6,000,000 shares of nominal value Rp1,000 each. 3000 1200 2500 1000 2000 800 1500 600 400 1000 200 500 0 0 2004 2005 PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report 2006 2007 Jumlah Aktiva & Kewajiban Total Assets & Liabilities ( Rp ‘000,000,000 ) 3500 1400 Jumlah Ekuitas Total Equity ( Rp ‘000,000,000 ) 1996 June 21 330,720,000 4000 1600 PEMBAGIAN DIVIDEN SAHAM SHARE DIVIDENDS PEMBAGIAN DIVIDEN SAHAM SHARE DIVIDENDS Pembagian dividen saham sebesar 53.000.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000. Distributed dividends in the form of 53,000,000 shares of nominal value Rp1,000 each. Jumlah Ekuitas, Jumlah Aktiva dan Jumlah Kewajiban 1800 PEMBAGIAN SAHAM BONUS BONUS SHARES Pembagian saham bonus sebesar 33.330.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 yang dikonversi menjadi saham dengan ketentuan 2 saham lama mendapat 1 saham baru. Distributed 33,330,000 bonus shares with a nominal value of Rp1,000 each on the basis of 1 bonus share for every 2 existing shares. 1994 November 28 159,000,000 04 : Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange : SMRA untuk saham for shares SMRA-W untuk waran for warrants PEMBAGIAN DIVIDEN SAHAM DAN PEMECAHAN SAHAM PERTAMA SHARE DIVIDENDS AND FIRST STOCK SPLIT Pembagian dividen saham sebesar 6.360.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000. Pemecahan Rp1,000 per saham menjadi Rp500 per saham. Distributed dividends in the form of 6,360,000 shares of nominal value Rp1,000 each. Rp1,000 per share split into Rp500 per share. 1997 June 27 340,641,600 PEMBAGIAN DIVIDEN SAHAM SHARE DIVIDENDS Pembagian dividen saham sebesar 9.921.600 saham dengan nilai nominal Rp500. Distributed dividends in the form of 9,921,600 shares of nominal value Rp500 each. 2002 June 21 374,705,700 PEMBAGIAN DIVIDEN SAHAM SHARE DIVIDENDS Pembagian dividen saham sebesar 34.064.100 saham dengan nilai nominal Rp500. Distributed dividends in the form of 34,064,100 shares of nominal value Rp500 each. Jumlah Aktiva Total Assets Jumlah Kewajiban Total Liabilities Jumlah Ekuitas Total Equity 2002 August 9 1,873,528,800 PEMECAHAN SAHAM KEDUA SECOND STOCK SPLIT Rp500 per saham menjadi Rp100 per saham. Rp500 per share split into Rp100 per share. 2008 PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report 05 Informasi Saham Informasi Saham Share Information Share Information TANGGAL DATE JUMLAH SAHAM NO. OF SHARES 2005 November 17 1,967,204,800 CATATAN NOTES PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU SHARE PLACEMENT Penawaran saham sebesar 93.676.000 saham dengan nilai nominal Rp100 per saham kepada Valence Asset Limited dengan penawaran Rp775 per saham. 93,676,000 shares of nominal value Rp100 each placed out to Valence Asset Limited at a price of Rp775 per share. 2006 July 17 2,754,086,720 PEMBAGIAN SAHAM BONUS BONUS SHARES PEMEGANG SAHAM SHAREHOLDERS Jumlah Saham No. of Shares PT Semarop Agung 1,626,230,594 HSBC-Fund Services Clients A/C 500 645,893,500 PT Sinarmegah Jayasentosa 467,637,430 Pemegang saham lainnya dengan kepemilikan kurang dari 5% Other shareholders holding less than 5% each 3,696,026,068 6,435,787,592 25.27% 10.04% 7.27% 57.42% 100.00% Pembagian saham bonus sebesar 786.881.920 saham dengan nilai nominal Rp 100 yang dikonversi menjadi saham dengan ketentuan 5 saham lama mendapat 2 saham baru. Distributed 786,881,920 bonus shares with a nominal value of Rp100 each on the basis of 2 bonus share for every 5 existing shares. 2007 June 22 3,213,101,173 PENAMBAHAN MODAL DALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU DAN WARAN RIGHTS ISSUE WITH WARRANTS Penawaran saham sebesar 459.014.453 saham dengan nilai nominal Rp100 per saham di tawarkan dengan harga Rp900 per saham. Setiap 6 (enam) saham biasa mempunyai 1 (satu) HMETD untuk membeli 1 (satu) saham baru. Penggunaan Dana Hasil berjumlah Rp 413.113.007.700 • 23% (Rp 94 milyar ) untuk peningkatan persediaan lahan di Bekasi • 14% (Rp 56 milyar ) untuk peningkatan persediaan lahan di Kelapa Gading • 13% (Rp 50 milyar) untuk pengembangan infrastruktur di Bekasi • 50% (Rp 200 milyar) untuk modal kerja pengembangan properti Rights issue of 459,014,453 shares of nominal value Rp 100 each at offer price of Rp900 per share. The rights issue was offered on the basis of 1 share for every 6 existing shares. Use of Net Proceeds of Rp 413,113,007,700 • 23% (Rp 94 billion ) for land acquisition in the Bekasi area, • 14% (Rp 56 billion ) for land acquisition in the Kelapa Gading area, • 13% (Rp 50 billion) for infrastructure development in Bekasi area, and • 50% (Rp 200 billion) for working capital 2008 January 3,217,893,796 WARAN EXERCISED WARRANTS EXERCISED Waran exercised menambah 4.792.623 saham. 4,792,623 warrants exercised into shares. 2008 June 9 6,435,787,592 PEMBAGIAN SAHAM BONUS BONUS SHARES Pembagian saham bonus sebesar 3.217.893.796 saham dengan nilai nominal Rp100 yang dikonversi menjadi saham dengan ketentuan 1 saham lama mendapat 1 saham baru. Distributed 3,217,893,796 bonus shares with a nominal value of Rp100 each on the basis of 1 bonus share for every 1 existing share. 2008 December 31 6,435,787,592 06 PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report Gading Park View - Summarecon Kelapa Gading Jumlah saham dengan nilai nominal Rp100 per saham Outstanding shares with nominal value of Rp100 each. PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report 07 Informasi Saham Pencatatan Efek Lainnya Share Information Other Traded Instruments Tahun 2008 Year 2008 Harga Tertinggi Highest Price Harga Terendah Lowest Price Harga Penutupan Closing Price Transaksi Transaction Rupiah Rupiah Rupiah Jumlah Saham (juta) Total Shares (million) January February March April May June July August September October November December 531 476 381 291 375 365 435 390 365 270 240 210 416 377 279 178 249 250 250 305 215 162 162 166 476 386 287 266 335 260 370 330 285 205 200 166 36.54 59.51 42.61 662.58 344.13 142.08 549.07 80.01 148.52 59.18 32.95 148.34 Harga Tertinggi Highest Price Harga Terendah Lowest Price Harga Penutupan Closing Price Transaksi Transaction Rupiah Rupiah Rupiah Jumlah Saham (juta) Total Shares (million) Tahun 2007 Year 2007 January February March April May June July August September October November December 570 579 566 519 694 735 733 651 634 669 574 536 471 463 476 471 501 527 540 514 591 579 454 459 544 579 476 506 669 540 656 613 604 579 463 501 28.15 9.45 44.82 68.55 144.67 44.01 58.13 68.41 42.33 42.28 49.83 209.33 Jenis Instrumen : WARAN SERI 1 Type of Instrument : WARRANTS SERIES 1 22 Juni 2007 : Penerbitan 229.507.226 waran dengan catatan dua saham hasil pelaksanaan HMETD melekat satu waran 22 June 2007 : 229,507,226 warrants issued together with the Rights Issue on the basis of 1 warrant for every 2 Rights subscribed. Harga pelaksanaan : Rp550 per saham Exercise price : Rp550 per share Pengunaan dana : Seluruh dana yang diperoleh dari pelaksanaan Waran Seri I akan digunakan untuk tambahan modal kerja Perseroan. Use of proceeds : Working capital requirements. Jangka Waktu Time table for exercise of warrants Periode pelaksanaan waran : 26 Desember 2007 – 21 Juni 2010 Exercise period of warrants : 26 December 2007 to 21 June 2010 Periode perdagangan waran : Trading period of warrants : 22 Juni 2007 – 15 Juni 2010 : Pasar reguler dan negosiasi 22 June 2007 – 15 June 2010 : Regular and negotiated market 22 Juni 2007 – 17 Juni 2010 : Pasar segera 22 June 2007 – 17 June 2010 : Immediate market 22 Juni 2007 – 18 Juni 2010 : Pasar tunai 22 June 2007 – 18 June 2010 : Cash market 21 Juni 2010 : Akhir masa berlaku waran 21 June 2010 : Closing date of exercise period. Jumlah waran pada tanggal 31 Desember 2008 : 449.429.206 As at 31 December 2008 : Outstanding warrants amount to 449,429,206. Mal Kelapa Gading - Sentra Kelapa Gading 08 PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report 09 Pencatatan Efek Lainnya Other Traded Instruments Tahun 2008 Year 2008 Harga Tertinggi Highest Price Harga Terendah Lowest Price Harga Penutupan Closing Price Transaksi Transaction Rupiah Rupiah Rupiah Jumlah Waran (juta) Total Warrants (million) January February March April May June July August September October November December Tahun 2007 Year 2007 275 275 360 93 160 82 82 64 59 31 24 22 Harga Tertinggi Highest Price 275 275 60 36 0 66 61 52 29 6 11 12 Harga Terendah Lowest Price 275 275 60 93 79 69 67 54 31 24 14 20 Harga Penutupan Closing Price 0.00 0.00 1.09 101.66 179.53 29.77 121.32 8.79 12.25 14.61 5.04 26.50 Transaksi Transaction Rupiah Rupiah Rupiah Jumlah Waran (juta) Total Warrants (million) June July August September October November December 168 350 280 180 223 148 275 150 150 150 153 148 125 145 150 280 165 163 148 145 275 0.78 1.22 1.61 2.19 1.34 0.87 0.03 Jenis Instrumen Type of Instrument : OBLIGASI BOND Jumlah Amount : Rp200,000,000,000 Kupon Coupon : 15.125% Jangka waktu Duration : 5 tahun 5 years Tanggal diterbitkan Issuance Date : 25 Juni 2003 25 June 2003 Tanggal jatuh tempo dan dilunasi Maturity and repayment date : 8 Juli 2008 8 July 2008 Pemeringkat Efek Rating Agency : PEFINDO, Setiabudi Atrium 8th Floor Suite 809-810, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62 Jakarta 12920, Indonesia Pemeringkatan 25 Juni 2003 Rating on 25 June 2003 : id BBB Pemeringkatan 5 Maret 2007 Rating upgrade on 5 March 2007 : id BBB+ Pemeringkatan 10 Agustus 2007 Rating upgrade on 10 August 2007 : id AWali amanat Trustee : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Plaza Mandiri, 22nd Floor, Jalan Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta 12190 Pengunaan dana Use of proceeds : •60% (Rp120 milyar) untuk investasi pelunasan pembelian lahan di Kelapa Gading •28% (Rp56 milyar) untuk modal kerja pembangunan rumah dan rukan •12% (Rp24milyar) untuk modal kerja pembangunan infrastruktur •60% (Rp120 billion) for land acquisition in Kelapa Gading area •28% (Rp56 billion) for working capital of house and shoplot development •12% (Rp50 billion) for infrastructure development Penjamin Pelaksana Underwriter : PT ANDALAN ARTHA ADVISINDO Artha Graha Building 26th Floor Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190 PT DANPAC SEKURITAS Gedung Panin Bank Pusat Lt. 12 Jl. Jend. Sudirman No. 1 , Jakarta 10270 Akuntan Accountant : KAP PURWANTONO, SARWOKO, SANDJAJA Jakarta Stock Exchange Building Tower 2, 5th floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 Penilai Appraiser : PT HEBURINAS NUSANTARA 7th Floor Permata Bank Tower 1 Jl Jendral Sudirman Kav 27 Jakarta 12920 Kustodian Custodian : PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA Gedung Bursa Efek Indonesia, Menara I Lt 5 Jl Jendral Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12910 Notaris Notary Public : KANTOR NOTARIS FATHIAH HELMI Jl Graha Irama Lt. 6 Ruang C Jl. HR Rasuna Said Blok X - 1 Kav. 1 & 2 Kuningan, Jakarta Selatan 12950 Konsultan Hukum Legal Consultant : MAKES & PARTNERS LAW FIRM Menara Batavia Lt. 7 Jl. K.H. Mas Mansyur Kav. 126 Jakarta 10220 Royal Gading Mansion - Summarecon Kelapa Gading 10 PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report SSU & PARTNERS LAW FIRM Gedung S. Widjojo, Lt 1 Jl. Jend. Sudirman Kav.71 Jakarta 12190 PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report 11 Pencatatan Efek Lainnya Other Traded Instruments Jenis Instrumen Type of Instrument : OBLIGASI BOND Jumlah Amount : Rp100,000,000,000 Kupon Coupon : 14.10% Jangka waktu Duration : 5 tahun 5 years Tanggal diterbitkan Issuance Date : 13 September 2008 13 September 2008 Tanggal jatuh tempo dan dilunasi Maturity and repayment date : 25 Juni 2013 25 June 2013 Pemeringkat Efek Rating Agency : PEFINDO, Setiabudi Atrium 8th Floor Suite 809-810, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62 Jakarta 12920, Indonesia Pemeringkatan 21 Mei 2008 Rating on 21 May 2008 : id AWali amanat Trustee : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Plaza Mandiri, 22nd Floor, Jalan Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta 12190 Pengunaan dana Use of proceeds : •70% (Rp70 milyar) untuk investasi pembelian lahan di Kelapa Gading •30% (Rp30 milyar) untuk modal kerja pembangunan rumah dan rukan serta pembangunan infrastruktur • 70% (Rp70 billion) for land acquisition in Kelapa Gading • 30% (Rp30 billion) for working capital of house and shoplot development, and infrastructure development. 12 PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report Penjamin Pelaksana Underwriter : PT ANDALAN ARTHA ADVISINDO Artha Graha Building 26th Floor Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190 PT KRESNA GRAHA SEKURINDO Tbk. Indonesia Stock Exchange Building Tower 1, 30th Flr Sudirman Central Business District Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 , Jakarta 12190 Akuntan Accountant : KAP PURWANTONO, SARWOKO, SANDJAJA Jakarta Stock Exchange Building Tower 2, 5th floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 Penilai Appraiser : PT HEBURINAS NUSANTARA 7th Floor Permata Bank Tower 1 Jl Jendral Sudirman Kav 27 Jakarta 12920 Kustodian Custodian : PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA Gedung Bursa Efek Indonesia, Menara I Lt 5 Jl Jendral Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12910 Notaris Notary Public : KANTOR NOTARIS FATHIAH HELMI Jl Graha Irama Lt. 6 Ruang C Jl. HR Rasuna Said Blok X - 1 Kav. 1 & 2 Kuningan Jakarta Selatan 12950 Konsultan Hukum Legal Consultant : SSU & PARTNERS LAW FIRM Gedung S. Widjojo, Lt 1 Jl. Jend. Sudirman Kav.71 Jakarta 12190 Jenis Instrumen Type of Instrument : SUKUK IJARAH ISLAMIC BOND Jumlah Amount : Rp200,000,000,000 Cicilan Imbalan Fee Instalment : Rp28,200,000,000 per tahun per annum Jangka waktu Duration : 5 tahun 5 years Tanggal diterbitkan Issuance Date : 13 September 2008 13 September 2008 Tanggal jatuh tempo dan dilunasi Maturity and repayment date : 25 Juni 2013 25 June 2013 Pemeringkat Efek Rating Agency : PEFINDO, Setiabudi Atrium 8th Floor Suite 809-810, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62 Jakarta 12920, Indonesia Pemeringkatan 21 Mei 2008 Rating on 21 May 2008 : id A- sy Wali amanat Trustee : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Plaza Mandiri, 22nd Floor, Jalan Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta 12190 Pengunaan dana Use of proceeds : •70% (Rp70 milyar) untuk investasi pembelian lahan di Kelapa Gading •30% (Rp30 milyar) untuk modal kerja pembangunan rumah dan rukan serta pembangunan infrastruktur •70% (Rp70 billion) for land acquisition in Kelapa Gading •30% (Rp30 billion) for working capital of house and shoplot development, and infrastructure development. Penjamin Pelaksana Underwriter : PT ANDALAN ARTHA ADVISINDO Artha Graha Building 26th Floor Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190 PT KRESNA GRAHA SEKURINDO Tbk. Indonesia Stock Exchange Building Tower 1, 30th Flr Sudirman Central Business District Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 , Jakarta 12190 Akuntan Accountant : KAP PURWANTONO, SARWOKO, SANDJAJA Jakarta Stock Exchange Building Tower 2, 5th floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 Penilai Appraiser : PT HEBURINAS NUSANTARA 7th Floor Permata Bank Tower 1 Jl Jendral Sudirman Kav 27 Jakarta 12920 Kustodian Custodian : PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA Gedung Bursa Efek Indonesia, Menara I Lt 5 Jl Jendral Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12910 Notaris Notary Public : KANTOR NOTARIS FATHIAH HELMI Jl Graha Irama Lt. 6 Ruang C Jl. HR Rasuna Said Blok X - 1 Kav. 1 & 2 Kuningan, Jakarta Selatan 12950 Konsultan Hukum Legal Consultant : SSU & PARTNERS LAW FIRM Gedung S. Widjojo, Lt 1 Jl. Jend. Sudirman Kav.71 Jakarta 12190 PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report 13 Look at the Trees Birds and Sky... and you will be able to see that the whole existence is joyful. Summerville Apartments - Summarecon Kelapa Gading Profil Perusahaan Corporate Profile Summarecon didirikan pada tahun 1975 oleh keluarga Nagaria dan asosiasinya. Hingga saat ini, Summarecon telah berkembang menjadi salah satu perusahaan properti terkemuka di Indonesia. Summarecon was founded in 1975 by the Nagaria family and their associates. Since then, it has become one of the leading property companies in Indonesia. Summarecon telah berhasil mengembangkan kawasan Summarecon Kelapa Gading dari sebuah lahan kurang produktif hingga menjadi kawasan pemukiman dan komersial terpadu dengan salah satu perputaran bisnis tercepat, lengkap dengan infrastruktur dan fasilitas pendukung termasuk pusat perbelanjaan, pusat makanan, pusat gaya hidup, klub keluarga, sekolah dan rumah sakit. The Company have developed Summarecon Kelapa Gading from an unproductive swamp into an integrated residential and commercial township complete with infrastructure and support facilities that include shopping mall, food center, life style center, recreational clubs, schools, and hospitals. Bisnis Summarecon dikelompokkan menjadi tiga unit bisnis: (a) Pengembangan Properti (b) Investasi dan Manajemen Properti (c) Rekreasi dan Hospitality Summarecon’s businesses are now grouped into three distinct activities : (a) Property Development (b) Property Investment and Management (c) Leisure and Hospitality PENGEMBANGAN PROPERTI Pengembangan properti Summarecon terdiri atas kawasan Summarecon Kelapa Gading dan Summarecon Serpong, dan Summarecon Bekasi nantinya. PROPERTY DEVELOPMENT Summarecon’s residential developments consist of the townships of Summarecon Kelapa Gading and Summarecon Serpong, and the soon to be launched Summarecon Bekasi. Summarecon Kelapa Gading dalam kurun waktu 34 tahun pengembangannya, telah menjadi kawasan seluas lebih dari 500 ha. Properti yang dikembangkan di Summarecon Kelapa Gading adalah : • 500 ha kota mandiri • 30.000 rumah tinggal • Kawasan hunian eksklusif Bukit Gading Villa • 2.000 rukan di Bulevar Kelapa Gading sepanjang 4 km • 970 unit apartemen di Wisma Gading Permai • 386 unit apartemen di The Summit • Sentra Kelapa Gading dengan Mal Kelapa Gading, Gading Food City dan La Piazza • Gading Batavia • Klub Kelapa Gading • Apartemen Summerville • Plaza Summarecon • Grand Orchard, kawasan hunian modern ekslusif di lahan seluas 48 ha. Summarecon Kelapa Gading, developed over 34 years, is now a 500 ha township. Properties developed in Summarecon Kelapa Gading include : •500 ha Township •30,000 residential houses •The upmarket Bukit Gading Villa residential estate •2,000 commercial shop lots on the 4 km long Boulevard Kelapa Gading •970 units of apartments in Wisma Gading Permai •386 units of up market apartments in The Summit •Sentra Kelapa Gading which hosts the Mal Kelapa Gading, Gading Food City and La Piazza •Gading Batavia •Klub Kelapa Gading •Summerville Apartments •Plaza Summarecon •Grand Orchard, a 48-ha exclusive and modern residential estate. Summarecon Serpong semula dikembangkan dengan nama Gading Serpong ketika Summarecon bermitra dengan Keris Group untuk mengembangkan kawasan seluas 1.500 ha ini. Pada tahun 2004, untuk mempercepat perkembangan Gading Serpong, para mitra usaha Summarecon sepakat untuk melakukan pembagian wilayah. Lahan sisa yang belum dikembangkan dinilai dan dibagi oleh kedua pihak dalam perbandingan yang sama. Dari total 800 ha lahan, Summarecon memperoleh 375 ha sedangkan Keris Group menerima 425 ha. Summarecon Serpong was originally developed under the name of Gading Serpong when Summarecon partnered with the Keris Group to develop this 1,500 ha township. In 2004, to speed up the development of Gading Serpong, the partners decided to separate the land development. The remaining undeveloped land was then valued and shared by both parties in equal proportions. Out of a total of 800 ha of land, Summarecon received 375 ha whilst the Keris Group received 425 ha. The Summit Apartment - Sentra Kelapa Gading 16 PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report 17 Profil Perusahaan Corporate Profile 18 Summarecon kini mengembangkan 375 ha lahan dengan nama Summarecon Serpong. Summarecon Serpong yang dikembangkan sejak tahun 1992 telah memperoleh keuntungan dari perkembangan yang pesat di Serpong (kawasan penyangga di sebelah barat Jakarta), serta adanya akses langsung dari jalan tol Jakarta – Merak menuju pintu utama Summarecon Serpong. Properti yang dikembangkan di Serpong adalah : • 1500 ha Kotapraja dibawah nama Gading Serpong • Area yang sudah dikembangkan - 400 ha • 7.000 rumah tinggal • 950 rukan • 800 kavling • Gading Raya Padang Golf dan Klub • Gading Raya Sports Club • Sentra Gading Serpong dengan Summarecon Mal Serpong, Salsa Food City, Sentra Bursa Mobil dan Pasar Sinpasa - pasar tradisional dengan konsep modern. • Pondok Hijau Golf, kawasan hunian seluas 100 ha yang letaknya berdampingan dengan padang golf. • Scientia Garden, kawasan hunian seluas 75 ha dengan dilengkapi fasilitas universitas serta pusat pendidikan dan hiburan. Summarecon now develops the 375 ha of land under the name of Summarecon Serpong. Summarecon Serpong developed since 1992 has benefited from the rapid development of Serpong (the satellite town west of Jakarta), and a new toll road access to Gading Serpong. INVESTASI DAN MANAJEMEN PROPERTI Properti yang dimiliki untuk disewakan termasuk : • Mal Kelapa Gading (ritel) • Gading Food City (ritel) • La Piazza (ritel) • Gading Batavia (ritel) • Apartemen Summerville (hunian) • Plaza Summarecon (perkantoran) • Bursa Mobil (komersial) • Summarecon Mal Serpong (ritel) • Plaza Summarecon Serpong (perkantoran) PROPERTY INVESTMENT AND MANAGEMENT Properties held for investment with lease rental income include : •Mal Kelapa Gading (retail) •Gading Food City (retail) •La Piazza (retail) •Gading Batavia (retail) •Summerville Apartments (residential) •Plaza Summarecon (office) •Automobile Centers (commercial) •Summarecon Mal Serpong (retail) •Plaza Summarecon Serpong (office) SENTRA KELAPA GADING adalah kawasan komersial terpadu seluas 20 ha di Summarecon Kelapa Gading dengan tiga fasilitas komersial yang terintegrasi, yaitu Mal Kelapa Gading, La Piazza, dan Gading Food City. Mal Kelapa Gading adalah pusat perbelanjaan seluas 147,000 m2 dengan konsep fashion-foodentertainment terpadu, yang disiapkan untuk memenuhi beragam kebutuhan masyarakat modern sekarang ini. La Piazza adalah sebuah pusat gaya hidup dengan fasilitas ruang terbuka seluas 5.000 m2 yang menjadi lokasi favorit berbagai konser acara musik. Di sini terdapat beragam resto dan kafe bertaraf internasional terpadu dengan fasilitasfasilitas hiburan dan kebugaran yang lengkap. Gading Food City adalah pusat makanan yang memberikan pengalaman bersantap di area terbuka, serta dilengkapi dengan sajian live music. SENTRA KELAPA GADING is a 20-ha development located within Summarecon Kelapa Gading, that features the integration of three major retail concepts of Mal Kelapa Gading, La Piazza and Gading Food City. Mal Kelapa Gading is a 147,000 m2 shopping mall that integrates the latest fashion-food-entertainment concepts to meet the diverse needs of today’s modern society. La Piazza is a life-style centre with a 5,000 m2 open-air facility that has become a favorite destination for music concerts. It also offers a mix of international restaurants and cafes, entertainment and fitness facilities. Gading Food City offers an open-air dining experience with live-band musicians. PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report Properties developed in Serpong include : •1,500 ha Township under name of Gading Serpong •Area developed to date - 400 ha •7,000 residential houses •950 commercial shoplots •800 residential land lots •Gading Raya Padang Golf dan Klub •Gading Raya Sports Club •Sentra Gading Serpong, which hosts the shopping mall Summarecon Mal Serpong, Salsa Food City, Automobile Center, and Sinpasa Market - a modern wet market. •Pondok Hijau Golf, a 100-ha residential estate next to the golf course •Scientia Garden, a 75-ha residential estate focused around a university and edutainment center Gading Batavia yang terletak di sisi barat Summarecon Kelapa Gading menghadirkan hidangan populer nusantara di sepanjang jalur terbuka dengan lebih dari 50 restoran. Apartemen Summerville adalah sebuah apartemen eksklusif dengan 42 unit yang disiapkan terutama bagi masyarakat manca negara. Plaza Summarecon, sebuah gedung perkantoran delapan tingkat yang modern dengan luas 8.343 m2, sebagai kantor pusat perusahaan Summarecon. Gading Batavia located on the western fringe of Summarecon Kelapa Gading showcases reknowned cuisine from across Indonesia along a promenade of over 50 shops. Summerville Apartments is a boutique apartment with 42 units catering mainly to the expatriate community. Plaza Summarecon, an eight-storey 8,343 m2 modern office building, is the corporate head office of Summarecon. SENTRA GADING SERPONG adalah kawasan seluas 17 ha yang dikembangkan di Summarecon Serpong, dengan memadukan berbagai aktifitas bisnis, untuk memenuhi kebutuhan para penghuninya. Konsep ini menghimpun Summarecon Mal Serpong dengan Downtown Walk, berupa kafe dan resto dengan konsep alfresco, Salsa Food City, pasar modern Sinpasa, dan Sentra Bursa Mobil yang berada di dekatnya. Summarecon Mal Serpong adalah mal tempat berbelanja seluas 150.000 m2 dengan konsep “Your Family Mall”, yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan keluarga modern di wilayah Serpong / Tangerang dan sekitarnya. Tahap 1 seluas 43.000 m2, telah beroperasi pada bulan Juni 2007. Plaza Summarecon Serpong, sebuah gedung perkantoran delapan tingkat yang modern dengan luas 8.800 m2, sebagai kantor pusat untuk lokasi Summarecon Serpong. SENTRA GADING SERPONG is a 17-ha development located within Summarecon Serpong, that groups together multiple business activities to meet the needs of the township’s residents. Concepts here include Summarecon Mal Serpong,”Downtown Walk” with alfresco cafes and restaurants, “Salsa Food City” local street dining, “Sinpasa” wet market, and the nearby automotive centre. REKREASI DAN HOSPITALITY Klub Kelapa Gading, beranggotakan lebih dari 1.200 anggota, merupakan klub dengan jumlah anggota terbesar di Jakarta yang dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas untuk semua olah raga lapangan yang digemari, kolam renang ukuran olympic, pusat kebugaran, restoran dan ruang serba guna yang dilengkapi dengan fasilitas banquet. Para anggota akan menikmati fasilitas dan pelayanan yang sebanding dengan pelayanan hotel bintang empat. Berlokasi di Serpong, Gading Raya Padang Golf & Klub adalah fasilitas lapangan golf 18-hole yang melayani lebih dari 800 anggota. Gading Raya Sports Club, terletak dekat dengan golf club, adalah sebuah klub bagi para anggota golf club dan penghuni Serpong. Summarecon Mal Serpong is a 150,000 m2 shopping mall with the theme ‘Your Family Mall’ to meet the needs of today’s modern families in the Serpong / Tangerang areas. The first phase of 43,000 m2 was opened in June 2007. Plaza Summarecon Serpong, an eight-storey 8,800 m2 modern office building, is the corporate office for Summarecon Serpong. LEISURE AND HOSPITALITY Klub Kelapa Gading, with more than 1,200 members, is the biggest community club in Jakarta with facilities for all the popular court-sports, an olympic-sized swimming pool, fitness center, restaurants and function rooms complete with banqueting facilities. The members enjoy facilities and services comparable to that of a 4-star hotel. In Serpong, Gading Raya Padang Golf & Klub is an 18-hole golf course for its 800 members. Gading Raya Sports Club, adjacent to the golf club, is a community club for the golf club members and the residents of Serpong. PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report 19 Struktur Perusahaan Corporate Structure Nama Perusahaan dan Anak Perusahaan Name of Company and Subsidiaries PT. Summarecon Agung Tbk Alamat Address 1. PT Summarecon Agung Tbk 2. PT Bahagia Makmursejati PT Serpong Cipta Kreasi 59.55% 40.38% 3. PT Makmur Orient Jaya 99.00% PT Jaya Bangun Abadi 99.81% PT Bakti Karya Vita 60.00% PT Lestari Mahadibya 99.93% PT Jakartabaru Grahapermai 33.00% PT Jakartabaru Cosmopolitan PT Bahagia Makmursejati 5. PT Summarecon Hotelindo 6. PT Unota Persadajaya Gedung Plaza Summarecon Lt 3 7. PT Citra Damai Agung Jl Perintis Kemerdekaan No 42, 8. PT Summerville Property Management Jakarta Timur 9. PT Eskage Tatanan Kota 77.00% 10. PT Summbangtri Kreasi Persada 11. PT Maju Lestari Properti 12. PT Inovasi Jaya Properti 98.75% PT Bahagia Niaga Lestari 4. PT Orient City 49.00% 13. PT Gading Orchard 0.01% 99.99% PT Gading Orchard 100% PT Makmur Orient Jaya 99.96% PT Orient City 99.96% PT Summarecon Hotelindo 99.96% PT Unota Persadajaya 99.90% PT Citra Damai Agung 99.89% PT Summerville Property Management 99.20% PT Eskage Tatanan Kota 99.00% PT Sumbangtri Kreasi Persada 90.00% PT Sukmapersada Nusa 50.00% PT Anugerah Damai Abadi 40.00% PT Maju Lestari Properti 40.00% PT Inovasi Jaya Properti 40.00% 14. PT Serpong Cipta Kreasi 15. PT Jaya Bangun Abadi Jl Boulevard Gading Serpong Blok AA4 No 39-45, 16. PT Lestari Mahadibya Kel Pakulonan Barat, Kec. Kelapa Dua 17. PT Anugerah Damai Abadi Tangerang 15810 18. PT Bhakti Karya Vita 20 PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report 19. PT Jakartabaru Grahapermai Jl Kelapa Sawit Raya/Blok BF 1/No 35, Serpong, 20. PT Jakartabaru Cosmopolitan Tangerang 15000 21. PT Sukmapersada Nusa Bulevar Kelapa Gading Blok PA 19/17, Jakarta 14240 22. PT Bahagia Niaga Lestari Jl Raya Perjuangan, Taman Kedoya Permai No 11, Kebon Jeruk, Jakarta 11530 PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report 21 Struktur Organisasi Organization Structure Internal Audit Corporate Secretary Business Development Audit Committee Board of Commissioners Board of Directors Corporate Services Finance & Accounting Technical & Projects Investor Relations • • • • • Legal Security Procurement Organisation Development Corporate Communication • • • • Financial Control Treasury & Budget Accounting & Taxation Information Technology • • • • Planning, Design & Development Licencing & Permits Land Administration Quantity Surveyor • Special Project • Corporate Engineering Property Development Retail Property Management Leisure & Hospitality • • • • Planning & Design Marketing Operations Finance & Accounting • • • • • • Leasing Operations Marketing Engineering Human Resource Finance & Accounting Klub Kelapa Gading, etc Summarecon Kelapa Gading Summarecon Serpong Summarecon Bekasi Sentra Kelapa Gading Sentra Gading Serpong Other Properties La Piazza - Sentra Kelapa Gading 22 PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report 23 Taman Jogging - Summarecon Kelapa Gading When You Have an Inspired Thought you must trust it and act on it Pondok Hijau Golf - Summarecon Serpong Dewan Komisaris Dewan Komisaris Board of Commissioners Board of Commissioners Komisaris Utama President Commissioner Komisaris Commissioner Komisaris Commissioner Harto Djojo Nagaria Ir. Sunardi Rusli Warganegara Indonesia. Lahir di Jakarta pada tahun 1947. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dan Pemasaran di Universitas Oregon, USA pada tahun 1972. Warganegara Indonesia. Lahir di Tangerang pada tahun 1943. Meraih gelar Sarjana Arsitektur di Universitas Tarumanegara pada tahun 1977 Menjadi Komisaris sejak 7 Mei 1990. Sebelum bergabung dengan Summarecon, Beliau menjabat sebagai Komisaris di PT Nusa Kirana dari 1980 - 1990. Menjadi Komisaris sejak 23 Juni 2006. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama Perusahaan pada tahun 1998-2006, setelah memegang berbagai jabatan di Summarecon sejak tahun 1977. Sebelum bergabung dengan Summarecon, Beliau mengajar di Universitas Tarumanegara pada tahun 1971-1977 Warganegara Indonesia. Lahir di Jakarta pada tahun 1940. Meraih gelar Sarjana Teknik Kimia di Institut Teknologi Bandung pada tahun 1964. Menjadi Komisaris Utama sejak 9 November 2001. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama Perusahaan pada tahun 1976-1998, dan sebagai Komisaris pada tahun 1999-2001. Sebagai pendiri Group Summarecon, Beliau berhasil membangun dan mentransformasikan Summarecon dari perusahaan swasta menjadi perusahaan yang tercatat di Bursa. Tugas utama: Melakukan pengawasan atas strategi dan kebijakan Direksi serta memberikan nasehat kepada Direksi dalam menjalankan perusahaan agar sesuai dengan prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Pemilikan saham Perseroan : Secara tidak langsung : PT Semarop Agung (1.626.230.594 saham / 25,3%) Indonesian Citizen. Born in Jakarta in 1940. Graduated with Degree in Chemical Engineering from the Bandung Institute of Technology in 1964. Ir. Soetjipto Nagaria Appointed President Commissioner on 9 November 2001. Previously served as the President Director of the Company since its inception in 1976 to 1998, and then as Commissioner from 1999 to 2001. As founder of the Summarecon Group of Companies, he built and transformed the Company from a private to a publiclisted company. Key functions : Monitor and advise the Directors on the implementation of the Company’s strategies and policies, and Company’s compliance with good corporate governance principles. Interests in Company shares : Indirect Interest : PT Semarop Agung (1,626,230,594 shares / 25.3%) Tugas Utama : Melakukan pengawasan atas strategi dan kebijakan Direksi dalam menjalankan Perseroan, memberikan nasihat kepada Direksi serta menerapkan tata kelola perusahaan dan manajemen risiko. Pemilikan saham Perseroan : Secara langsung : 20.367.594 saham (0.32 %) Secara tidak langsung : PT Maktosa Jayaindah ( 5.400.310 saham / 0.09%) PT Centrapacific Nusajaya (70.123.860 saham / 1.09 %) Indonesian Citizen. Born in Tangerang in 1943. Graduated with Degree in Architecture from the Universitas Tarumanegara in 1977. Appointed Commissioner on 7 May 1990. Prior to joining Summarecon, he was the Commissioner at PT Nusa Kirana from 1980 to 1990. Appointed Commissioner on 23 June 2006. Previously served as the President Director of the Company from 1998 to 2006, and after having served in various positions in Summarecon since 1977. Prior to joining Summarecon, he lectured at Universitas Tarumanegara from 1971 to 1977. Interests in Company shares : Direct Interest : 20,367,594 shares (0.32%) Indirect Interest : PT Maktosa Jayaindah (5.400.310 shares / 0.09%), PT Centrapacific Nusajaya (70.123.860 shares / 1.09 %) PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report Pemilikan saham Perseroan : Tidak ada. Indonesian Citizen. Born in Jakarta in 1947. Graduated with Degree in Economics and Marketing from the University of Oregon, USA in 1972. Key functions : Monitor and advise the Directors on the implementation of the Company’s strategies and policies, and the implementation of corporate governance and risk management policies. 26 Tugas Utama : Melakukan pengawasan atas strategi dan kebijakan Direksi dalam menjalankan Perusahaan serta memberikan nasehat kepada Direksi terutama dalam hal pembelian tanah dan segala hal mengenai perencanaan penggunaan tanah. Key functions : Monitor and advise the Directors on the implementation of the Company’s strategies and policies on land acquisition and land planning matters. Interests in Company shares : None. PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report 27 Dewan Komisaris Dewan Direksi Board of Commissioners Board of Directors Komisaris Independen Independent Commissioner Komisaris Independen Independent Commissioner Direktur Utama President Director Warganegara Indonesia. Lahir di Jakarta pada tahun 1959. Meraih gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi di Universitas Trisakti pada tahun 1984, dan mengikuti Electronic Data Processing Course di Institute of Information and Technology, Tokyo, Jepang pada tahun 1981. Thomas Tjandrakusumah Esther Melyani Homan Warganegara Indonesia. Lahir di Tasikmalaya pada tahun 1942. Meraih gelar Sarjana Muda Manajemen di Akademi Pimpinan Perusahaan pada tahun 1970 dan pernah kuliah fakultas teknik di Universitas Trisakti. Warganegara Indonesia. Lahir di Jakarta pada tahun 1959. Meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Tarumanegara pada tahun 1984. Menjadi Komisaris Independen sejak 10 September 2001. Sebelumnya menjabat berbagai jabatan di bidang pemasaran di Summarecon sejak 1978. Sebelum bergabung dengan Summarecon, Beliau pernah bekerja sebagai Manajer Keuangan dan Penjualan di PT Jaya Makmur. Tugas Utama : Merencanakan, mengatur dan mengelola aktivitas Perseroan untuk mencapai target yang direncanakan dan menetapkan standart atas pelaksanaan keuangan, perdagangan, kualitas, dan budaya, serta sebagai pelaksana legislatif. Memelihara dan mengembangkan budaya organisasi, reputasi dan penilaian pasar Summarecon yang berhubungan dengan semua karyawan, konsumen, pemasok,mitra kerja, dan Badan Pemerintah. Menjadi Komisaris Independen sejak 23 Juni 2006. Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bagian Akuntansi dan Keuangan pada tahun 2001-2006, setelah menduduki beberapa posisi bidang akuntansi dan keuangan sejak bergabung dengan Summarecon pada tahun 1984. Sebelum bekerja di Summarecon, Ibu Melyani bekerja sebagai administrasi di beberapa perusahaan. Tugas Utama : Melakukan pengawasan atas strategi dan kebijakan Direksi dalam menjalankan Perseroan serta memberikan nasehat kepada Direksi serta penerapan tata kelola perusahaan dan manajemen risiko. Ketua Komite Audit. Tugas Utama : Melakukan pengawasan atas strategi dan kebijakan Direksi dalam menjalankan Perseroan, memberi nasihat kepada Direksi serta menerapan tata kelola perusahaan dan manajemen risiko. Pemilikan saham Perseroan : Tidak ada. Pemilikan saham Perseroan : Tidak ada. Indonesian Citizen. Born in Tasikmalaya in 1942. Graduated with Diploma Degree in Management from the Akademi Pimpinan Perusahaan in 1970, and studied engineering at Universitas Trisakti. Indonesian Citizen. Born in Jakarta in 1959. Graduated with Degree in Economics from Tarumanegara University in 1984. Appointed Independent Commissioner on 10 September 2001. Have worked in various positions in marketing since 1978. Prior to joining Summarecon, he was the Sales and Finance Manager at PT Jaya Makmur. Menjadi Direktur Utama sejak 23 Juni 2006. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Akuntansi dan Keuangan pada tahun 2003 setelah bekerja di beberapa posisi akuntansi dan keuangan sejak bergabung dengan Summarecon tahun 1993. Juga menduduki posisi sebagai Sekretaris Perusahaan yang menjalankan fungsi investor relation tahun 1993-2006. Sebelum bergabung dengan Summarecon, Beliau pernah menduduki posisi Direktur Keuangan di Grup Garuda Mas pada tahun 1979-1993. Appointed Independent Commissioner on 23 June 2006. Previously served as Section Head in Finance and Accounting from 2001 to 2006, and after having served in various positions on finance and accounting since joining Summarecon in 1984. Prior to Summarecon, she worked in administration in another company. Key functions : Monitor and advise the Directors on the implementation of the Company’s strategies and policies, and the implementation of corporate governance and risk management policies. Chairman of Audit Committee. Key functions : Monitor and advise the Directors on the implementation of the Company’s strategies and policies, and the implementation of corporate governance and risk management policies. Interests in Company shares : None. Interests in Company shares : None. Johanes Mardjuki Pemilikan saham Perseroan : Tidak ada. Indonesian Citizen. Born in Jakarta in 1959. Graduated with degree in accountancy from Universitas Trisakti in 1984, and attended an Electronic Data Processing Course at the Institute of Information and Technology, Tokyo, Japan in 1981. Appointed President Director on 23 June 2006. Previously served as Director in Finance and Accounting from 2003, and after having worked in various positions on finance and accounting since joining Summarecon in 1993. Also held the position of Corporate Secretary that oversees the investor relations function from 1993 to 2006. Prior to joining Summarecon, he was a Director in Finance in Grup Garuda Mas from 1979-1993. Key functions : Plan, direct and manage the Company’s activities to achieve planned targets and standards for financial and trading performance, quality, culture and legislative adherence. Maintain and develop organisational culture, values and reputation in its markets and with all staff, customers, suppliers, partners, regulatory and official bodies. Interests in Company shares : None. 28 PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report 29 Dewan Direksi Dewan Direksi Board of Directors Board of Directors Direktur Director Direktur Director Direktur Director Direktur Director Liliawati Rahardjo Lexy Arie Tumiwa Soegianto Nagaria Herman Nagaria Warganegara Indonesia. Lahir di Jakarta pada tahun 1949 dan mengenyam pendidikan di Universitas National Taiwan pada tahun 1982. Warganegara Indonesia. Lahir di Manado pada tahun 1949. Kuliah di Universitas Sam Ratulangi, Sulawesi jurusan Teknik Sipil pada tahun 1969. Meraih gelar Diploma of Science di Hotel & Tourism Academy, USA pada tahun 1974. Menghadiri Summer Course di Cornell, USA tahun 1980 dan Management Workshop di LPPM jakarta pada tahun 1990. Warganegara Indonesia. Lahir di Jakarta pada tahun 1972. Meraih gelar MBA dari Peter F Drucker Graduate School of Management, Claremont, California, USA pada tahun 2000, dan Bachelor Degree Architecture di National Cheng Kung University, Tainan, Taiwan pada tahun 1996. Warganegara Indonesia. Lahir di Jakarta pada tahun 1976. Meraih gelar Bachelor Degree Civil Engineering dari National Cheng Kung University, Tainan, Taiwan pada 1998, dan kuliah MBA Business Administration dari Chinese University of Hong Kong pada tahun 2001. Menjadi Direktur sejak 30 Juni 1993. Sebelumnya menjadi Asisten Direktur Operasional di Perseroan dan beroperasi sejak 1990-1993, setelah bekerja sebagai Manager Operasional di Klub Kelapa Gading dari 19871990. Sebelum bergabung dengan Summarecon pernah bekerja sebagai Manajer Operasional dan Pemasaran di PT. Ponderosa Pelangi sejak 1982 - 1987 dan Asisten Manajer di Holland America Cruises dari 1971 - 1981. Menjabat sebagai Direktur sejak 23 Juni 2006. Sejak bergabung di perusahaan pada tahun 1997, Beliau menduduki beberapa posisi manajerial pada pengembangan bisnis, manajemen klub dan retail leasing. Menjadi Direktur sejak 23 Juni 2006. Sebelumnya menjabat sebagai Asisten Direktur Pengembangan Bisnis pada tahun 2003. Bergabung di perusahaan pada tahun 1999 dan telah menempati beberapa posisi anajerial. Tugas Utama : Merencanakan, melaksanakan, dan mengatur strategi operasional dan leasing untuk aset retail perusahaan, berpartisipasi sebagai anggota dewan direktur, menjalankan tugas sebagai manajemen eksekutif di Perusahaan. Tugas Utama : Merencanakan, mengembangkan, melaksanakan dan mengatur bisnis pengembangan Perusahaan untuk mendukung pertumbuhan perusahaan, berpartisipasi sebagai anggota dewan direktur, menjalankan tugas sebagai manajemen eksekutif di Perusahaan. Menjadi Direktur sejak 21 Juni 2002. Sebelum menjalankan peran eksekutif sebagai Direktur Manajemen pada tahun 2002, Beliau menjabat sebagai Komisaris pada tahun 1992-1997, dan kemudian menjadi Presiden Komisaris pada tahun 1997- 2001. Tugas Utama : Merencanakan, menjalankan, dan mengatur aktivitas penjualan dan pemasaran untuk mencapai target Perusahaan serta memelihara pertumbuhan dan keuntungan. Bertugas sebagai anggota dari dewan direksi, dan menjalankan tugas sebagai managemen eksekutif Perusahaan. Pemilikan saham Perseroan : Secara tidak langsung : PT Semarop Agung (1.626.230.594 saham / 25,3%) Tugas Utama : Merencanakan, mengembangkan, melaksanakan strategi Corporate Services, termasuk manajemen sumber daya manusia untuk mendukung aktivitas bisnis Perusahaan, berpartisipasi sebagai anggota dewan direktur, serta menjalankan tugas sebagai manajemen eksekutif di Perusahaan. Pemilikan saham Perseroan : Secara tidak langsung : PT Semarop Agung (1.626.230.594 saham / 25,3%) Pemilikan saham Perseroan : Tidak ada. Indonesian Citizen. Born in Jakarta in 1949. Studied at the National Taiwan University in 1982. Appointed Director on 21 June 2002. Was the Commissioner from 1992 to 1997, and then the President Commissioner from 1997 to 2001 before assuming an executive role as the Managing Director in 2002. Key functions : Plan, implement and manage the sales and marketing activities to meet Company targets for retention growth and profitability, as a board member, to the executive management of the Company. Interests in Company shares : Indirect Interest : PT Semarop Agung (1,626,230,594 shares / 25.3%) Indonesian Citizen. Born in Manado in 1949. Graduated with Diploma Degree from Hotel & Tourism Academy, USA in 1974. Also attended management studies at the Summer Course at Cornell University, USA in 1980 and Management Workshop in LPPM, Jakarta 1990. Appointed Director on 30 June 1993. Previously served as Assistant Director in corporate and operational functions from 1990 to 1993, after having worked as the Operations Manager for the Company’s Klub Kelapa Gading from 1987 to 1990. Prior to joining Summarecon, his working experience included stints as Operation & Marketing Manager at PT. Ponderosa Pelangi from 1982 to 1987, and as Assistant Manager at Holland America Cruises from 1971 to 1981. Studied Civil Engineering at Universitas Sam Ratulangi, Sulawesi in 1969. Key functions : Plan, develop, implement and manage strategies for Corporate Services, including human resource management and development to support the Company’s business activities, and to contribute, as a board member, to the executive management of the Company. Pemilikan saham Perseroan : Secara tidak langsung : PT Semarop Agung (1.626.230.594 saham / 25,3%) Indonesian Citizen. Born in Jakarta in 1972. Graduated with an MBA Degree from Peter F Drucker Graduate School of Management, Claremont, California, USA in 2000, and with a Bachelor Degree in Architecture from National Cheng Kung University, Tainan,Taiwan in 1996. Indonesian Citizen. Born in Jakarta in 1976. Graduated with a Bachelor Degree in Civil Engineering from National Cheng Kung University, Tainan, Taiwan in 1998. MBA studies in Business Administration at the Chinese University of Hong Kong, 2001. Appointed Director on 23 June 2006. Since joining the Company in 1997, he has served in various managerial positions on business development, club management and retail leasing. Appointed Director on 23 June 2006. Previously served as Assistant Director in Business Development from 2003, and has worked in various mangerial positions since joining the Company in 1999. Key functions : Plan, implement and manage the leasing and operational strategies for the Company’s retail assets, and to contribute, as a board member, to the executive management of the Company. Key functions : Plan, develop, implement and manage the Company’s business development functions to support the Company’s growth, and to contribute, as a board member, to the executive management of the Company. Interests in Company shares : Indirect Interest : PT Semarop Agung (1,626,230,594 shares / 25.3%) Interests in Company shares : Indirect Interest : PT Semarop Agung (1,626,230,594 shares / 25.3%) Interests in Company shares : None. 30 PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report 31 Dewan Direksi Laporan Dewan Komisaris Board of Directors Board of Commissioners’ Report Direktur Director Direktur Director Lilies Yamin Sumantri Gangga Warganegara Indonesia. Lahir di Jakarta pada tahun 1954. Meraih gelarTeknik Arsitektur Universitas Tarumanegara tahun 1979. Warganegara Indonesia. Lahir di Jakarta pada tahun 1950. Meraih gelar diploma di bidang manajemen di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Supra. Menjadi Direktur sejak 23 Juni 2006. Sebelumnya menjabat sebagai Asisten Direktur Teknik pada tahun 2003 dan telah menduduki beberapa posisi manajerial sejak bergabung di perusahaan pada tahun 1981. Sebelumnya Beliau bekerja sebagai arsitek di beberapa perusahaan sejak tahun 1976. Menjadi Direktur sejak 23 Juni 2006. Sebelumnya adalah Asisten Direktur Akuntansi dan Keuangan pada tahun 1996 dan sudah menjabat beberapa posisi manajerial bidang akuntansi dan keuangan sejak bergabung di Summarecon sejak tahun 1978. Sebelum bergabung di Summarecon, Beliau menjabat sebagai Manajer Akuntasi di beberapa perusahaan sejak tahun 1971. Tugas Utama : Sebagai Direktur Teknik, tugasnya termasuk merencanakan, melaksanakan dan mengatur bisnis pengembangan proyek perusahaan, berpartisipasi sebagai anggota dewan direktur, menjalankan tugas sebagai manajemen eksekutif di perusahaan. Pemilikan saham Perseroan : Tidak ada. Tugas Utama : Membuat perencanaan dan strategi bisnis dan keuangan, melakukan pengawasan, pengaturan dan pelaporan pengembangan kebijakan, sistem dan proses pada pihak yang terkait. Memberikan laporan keuangan sesuai dengan peraturan legal termasuk perpajakan, deviden, laporan tahunan. Berpartisipasi sebagai anggota dewan direktur, menjalankan tugas sebagai manajemen eksekutif di perusahaan. Atas nama Dewan Komisaris PT Summarecon Agung Tbk, saya merasa bangga dapat menyampaikan Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan yang telah diaudit untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008. On behalf of the Board of Commissioners of PT Summarecon Agung Tbk, I have the pleasure of presenting to you the Annual Report and Audited Financial Statements of the Company and of the Group for the financial year ended 31 December 2008. Perspektif di tahun 2008 2008 in perspective Tahun 2008 merupakan tahun terjadinya krisis ekonomi sebagai efek dari kredit macet properti yang berawal di Amerika Serikat pada tahun 2007, yang pada akhirnya menghantam pasar uang global pada bulan September 2008. Sebagaimana negara lainnya, Indonesia pun tidak luput dari krisis yang dampaknya masih terasa hingga saat ini. Pada periode ini, bunga bank melonjak naik, ketika Bank Indonesia memutuskan untuk menaikan tingkat suku bunga dari 8% hingga 9.25%. Pasar mengalami kesulitan likuiditas, terutama setelah bulan September 2008, dimana tingkat bunga pinjaman bank merangkak naik, termasuk suku bunga KPR. Nilai rupiah melemah sebesar 17%, dari semula 9.400 hingga mencapai 11.000 per dolar Amerika yang mengakibatkan kenaikan harga dan inflasi. Kami masih beruntung, di saat terjadinya ketidakpastian ekonomi, Perusahaan mampu mempertahankan penjualan properti sebesar Rp900 milyar, dengan kontribusi terbesar berasal dari penjualan di Summarecon Kelapa Gading dan Summarecon Serpong. Namun untuk sementara ini Perusahaan masih harus menunda rencana pengembangan Summarecon Bekasi. 2008 has been a year of financial turmoil when the effects of the sub-prime mortgage debacle that originated in America in 2007 finally crashed the global financial markets in September 2008. Indonesia was likewise affected and as of today we are still feeling the effects of this global financial crisis. During this period we experienced rising interest rates when Bank Indonesia’s benchmark interest rate increased from 8% to 9.25%. Market liquidity tighten, especially after September 2008, which increased bank lending rates, including home mortgage rates. The Rupiah weakened by 17% from 9,400 to 11,000, which resulted in higher costs and inflation. We are fortunate that despite this unfavourable economic conditions, Company have been able to maintain its marketing sales of properties of about Rp900 billion, with property sales coming from Summarecon Kelapa Gading and Summarecon Serpong but we had to hold back our plans to start development of Summarecon Bekasi during the year. Pemilikan saham Perseroan : Tidak ada. Indonesian Citizen. Born in Jakarta in 1954. Graduated with a Degree in Technical Architecture from Universitas Tarumanegara in 1979. Appointed Director on 23 June 2006. Previously served as Technical Assistant Director from 2003, and has worked in various mangerial positions since joining the Company in 1981. She has worked as an architect in numerous companies since 1976. Key functions : As the Technical Director, key functions include planning, implementing and managing projects that have been identified for development, and to contribute, as a board member, to the executive management of the Company. Interests in Company shares : None. Indonesian Citizen. Born in Jakarta in 1950. Graduated with a diploma in management from Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Supra. Appointed Director on 23 June 2006. Previously served as Assistant Director Finance and Accounting from 1996, and has worked in various mangerial positions in finance and accounting since joining the Company in 1978. Prior to Summarecon, he has worked as an accounting manager in other companies since 1971. Key functions : Business and financial strategy and planning, monitoring, management and reporting, including management and development of policies, systems, processes and personnel involved. Reporting and accounting as per regulatory and legal requirements including taxation, dividends, annual report and accounts. Contribute, as a board member, to the executive management of the Company. Interests in Company shares : None. 32 PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report Klub Kelapa Gading - Summarecon Kelapa Gading PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report 33 Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report 34 Berbekal pengalaman menghadapi krisis ekonomi pada tahun 1997-1998, dan perlambatan ekonomi 2000 -2001, Perusahaan telah menerapkan strategi untuk menstabilkan kondisi akibat efek krisis. Untuk itu, meskipun mengalami masa krisis, Perusahaan masih mampu menghasilkan keuntungan walaupun nilainya masih lebih rendah bila dibandingkan tahun lalu. Having been through the economic crisis of 1997-1998 and a milder one in 2000-2001, Company have since then adopted numerous strategies to insure itself against the destabilising effects of such economic crisis. Thence, despite the tough economic conditions Company has still managed to be profitable in 2008 albeit at a lower level than in recent years. Prospek Yang Akan Datang di tahun 2009 Future Prospects in 2009 Heading into 2009, we foresee another tough year ahead for Indonesia. With the developed economies in various degrees of recession, exports and investments have plummented compared with last year. The country’s economists have lowered their GDP growth prospects from an initial 6% down to about 4% with growth mainly from domestic consumption (which accounts for more than 60% of GDP). Despite the lowering of BI’s benchmark rate to 7.75% in March 2009, the banks have yet to lower their interest rates to pre-2008 levels. On the contrary, banks have tighten their lending criteria on fears of higher default rates. Such measures will dampen the demand for properties and hence reduce the volume of property marketing sales in 2009. Perkembangan Perusahaan di tahun 2008 Corporate Developments in 2008 Pada tanggal 25 April 2008, Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) menyetujui and menetapkan : 1. pembagian dividen tunai untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2007 sebesar Rp35,4 milyar atau Rp11 per saham, dan 2. sebesar Rp1.598.381.000 disisihkan sebagai “cadangan” sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 Undang-Undang 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. On 25 April 2008, the General Meeting of Shareholders approved : 1.the distribution of cash dividends totalling Rp35.4 billion on the basis of Rp11 per share for the year ended 31 December 2007, and 2.the setting aside of Rp1,598,381,000 as reserves as required under Clause 70 of the Company Law 40 Year 2007 regarding limited companies Pada tahun 2009, terlihat masih menjadi tahun yang berat bagi Indonesia. Dengan adanya resesi ekonomi di berbagai belahan dunia, serta turunnya angka ekspor dan investasi dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pemerintah juga telah menurunkan pertumbuhan GDP nya dari sebesar 6 % menjadi 4 %, dengan pertumbuhan terbesar berasal dari konsumsi domestik (dengan jumlah lebih dari 60% GDP). Walaupun Bank Indonesia telah menurunkan tingkat suku bunga menjadi 7,75 % pada bulan Maret 2009, namun bank-bank lainnya belum menurunkan tingkat suku bunganya seperti sebelum pada tahun 2008. Bahkan bank-bank tersebut memperketat syarat peminjaman dana, dengan kekhawatiran adanya ketetapan tingkat suku bunga yang lebih tinggi. Hal ini berakibat menurunnya minat masyarakat dalam membeli produk properti di tahun 2009. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) menyetujui pelaksanaan kapitalisasi Agio Saham dimana jumlah agio sampai dengan tahun buku 2008 yang akan dikonversi menjadi saham bonus, sebesar 3.217.893.796 saham dengan ketentuan setiap 1 saham lama mendapatkan 1 saham. The Extraordinary General Meeting of Shareholders approved the distribution of 3,217,893,796 Bonus Shares on the basis of 1 bonus share for each existing share from the Share Premium Account. Tahun 2009 akan menjadi tahun yang menantang untuk bisnis properti, namun kami percaya dengan strategi dan penerapan yang tepat, kami dapat mengatasi kesulitan dengan memanfaatkan segala peluang yang ada. 2009 will indeed be a very challenging year for our business, but we believe with the right strategies and measures in place we should be able to weather it and seize any opportunities that may arise. Ucapan Terima Kasih Acknowledgement Atas nama Dewan Komisaris, saya menyampaikan ucapan terimakasih kepada para pelanggan, pemegang saham, mitra bisnis, pejabat pemerintah dan komunitas keuangan atas kepercayaan dan keyakinan yang diberikan selama ini. Tidak lupa pula, atas nama seluruh Dewan komisaris, kami menyampaikan penghargaan yang setinggitingginya kepada Dewan Direksi dan Komite Audit atas komitmen dan dedikasinya di tahun yang berat dan penuh tantangan ini. Selain itu, juga kepada segenap karyawan kami yang telah bekerja keras serta memegang teguh budaya Perusahaan untuk melakukan continuous learning & improvements dalam pencapaian dan penetapan target Summarecon. On behalf of the Boards of Commissioners, I would like to express my appreciation to our customers, shareholders, business partners, government authorities and financial community for their continued trust and confidence in us. Last but not least, on behalf of the Board of Commissioners, we herein express our appreciation to the Board of Directors and Audit Committee for their commitment and dedication in a year that was both difficult and challenging.Our appreciation also goes to all our employees who have worked hard and steadfastly upheld Summarecon’s culture of continuous learning and improvements to sustain our target achievevements. Pada tanggal 7 Mei 2008 Perseroan menerbitkan efek hutang sebesar Rp300 milyar yang terdiri dari Sukuk Ijarah sejumlah Rp200 milyar dan Obligasi dengan Bunga Tetap (konvensional) sebesar Rp100 milyar. Dengan Rating A- dari Lembaga Rating Pemeringkatan Efek Indonesia (Pefindo), efek hutang perseroan ditanggapi cukup baik dalam situasi pasar yang kurang menentu pada waktu itu. On 7 May 2008 Company issued debt instruments totalling Rp300 billion comprising of Islamic bond Rp200 billion and Rupiah fixed rate bond Rp100billion. With an A- rating from Pefindo, the debt instruments were well received despite the uncertain market conditions when it was issued. Pada tanggal 5 Agustus 2008, dalam pertemuan para pemegang saham, pemegang obligasi syariah dan obligasi konvensional menyetujui penggunaan saham untuk membeli lahan melalui pengambil-alihan (akuisisi) perusahaan. On 5 August 2008, in meetings of bondholders, the holders of Islamic Bonds and Rupiah Bonds approved changes to a bond convenant wherein the use of the above bond proceeds was defined to include acquisition of land through acquisition of the shares of the company. Pada tanggal 11 Agustus 2008, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa menyetujui akuisisi PT Gading Orchard yang memiliki lahan di Kelapa Gading dengan nilai Rp344,5 milyar. On 11 August 2008, the Extraodinary General Meeting of Shareholders approved the Material Transaction to acquire the shares of PT Gading Orchard which is the owner of the Kelapa Gading land mentioned above for a total consideration of Rp344.5 billion. Komite Audit di tahun 2008 Audit Committee in 2008 Komite Audit telah meyakinkan kami bahwa saat ini manajemen resiko dan pengendalian internal telah lebih baik dari sebelumnya. Selain itu manajemen juga telah melakukan evaluasi dan memperkuat sistem pengawasan internal pada tahun 2008, serta akan terus memperbaiki tata kelola perusahaan di seluruh jajaran perusahaan di tahun-tahun berikutnya. The Audit Committee have asssured us that the risk management and internal control systems have improved from previously. Mangement have also reviewed and strengthened its internal control systems in 2008 and will continue to improve corporate governance across the board in the years ahead. PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report Ir. Soetjipto Nagaria Komisaris Utama President Commissioner PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report 35 Laporan Dewan Direksi Board of Directors’ Report Klub Kelapa Gading - Summarecon Kelapa Gading 36 Kinerja Keuangan Financial Performance Summarecon telah mencapai hasil-hasil yang membanggakan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008, didorong oleh nilai penjualan yang sukses atas proyek-proyek residensial yang sedang dibangun maupun yang baru saja dipasarkan. Detail analisa mengenai performa keuangan di tahun 2008 dilaporkan dalam bagian selanjutnya mengenai ”Analisa dan Diskusi Manajemen” Summarecon have recorded commendable results for the year ended 31 December 2008, driven by strong take-up rates for both ongoing and newly launched residential projects. A detailed analysis of 2008’s financial performance is reported in the following section “Management Review and Analysis”. Kebijakan Strategis Strategic Policy Pada tahun 2008, krisis ekonomi global memiliki efek yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Kami mengamati tingkat suku bunga yang semula 7,95% pada Desember 2007, naik menjadi 11,40% pada Desember 2008. Demikian pula dengan suku bunga pinjaman bank, naik dari 13% menjadi 16% pada akhir tahun. Seiring dengan meningkatnya krisis keuangan, nilai Rupiah terhadap Dolar Amerika melemah lebih dari 20%, dari rata-rata Rp 9.400 menjadi Rp 11.500 yang mengakibatkan kenaikan biaya produksi dan operasional. Dalam kondisi ekonomi makro yang tidak kondusif, Summarecon harus menemukan cara yang inovatif dalam memasarkan produknya, dan memastikan roda bisnis terus berjalan untuk meraih keuntungan. Kami berusaha mendorong peningkatan volume penjualan dari rekor yang pernah dicapai sebesar Rp. 1,27 triliun, namun dengan kondisi meningkatnya biaya operasional dan produksi, begitu pula dengan biaya bunga bank, hal ini akan menekan nilai keuntungan menjadi lebih rendah dibandingkan kinerja keuangan yang dicapai pada tahun lalu. In 2008, the global financial crisis had a significant effect on the Indonesian economy too. We saw money market interest rates rising from 7.95% in December 2007 to 11.40% in December 2008. Likewise bank lending rates increased from 13% to 16% per annum, thus materially increasing the costs of borrowings. Since the height of the financial crisis, the Rupiah has weaken by more than 20% from average rates of 9,400 to 11,500, tnereby increasing costs of production and costs of operations. PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report Under such unconducive macroeconomic conditions, Summarecon had to find innovative means of selling its products and to ensure that the wheel of business continues to turn with profitability. We had to push for higher volumes of sales to a record high of Rp1.27 trillion, but with higher costs of production and operations, including interest costs, our profits were significantly depressed to lower than last year’s financial results. Meski terdapat krisis finansial yang melanda ekonomi global, Summarecon yakin masih terdapat harapan indikator ekonomi akan membaik memasuki tahun 2009. Inflasi yang rendah dan pertumbuhan kurang-lebih sebesar 4% berdasarkan perkiraan pemerintah masih memberikan ruang yang cukup bagi pasar properti. Agar dapat bertahan dalam kondisi ini, Summarecon akan banyak berinovasi dalam menyusun strategi pemasaran yang tepat untuk dapat menarik dan menyakinkan calon pembeli untuk berinvestasi di properti. Saat ini Summarecon membidik pasar perumahan kelas menengah atas, dimana pasar kelas menengah atas lebih mengutamakan kualitas dibandingkan harga. Despite the global financial crisis, Summarecon is optimistic albeit cautiously that the Indonesian macro economic indicators will improve in 2009 with low inflation and GDP growth of about 4%, and thus accomodate the property market. Company will be applying innovative marketing strategies focused on attracting and satisfying the investment needs of property buyers during this period. Summarecon’s target segment is in the range of the middle-upper class wherein the customers’ preference is for quality rather than price. Di tahun 2008, Kami mengembangkan kawasan baru yaitu Scientia Garden di Summarecon Serpong, dan Grand Orchard di Summarecon Kelapa Gading. Kluster-kluster hunian dengan fasilitas kawasan komersial di dalamnya akan tetap menjadi fokus selanjutnya dalam aktivitas pengembangan properti kami di tahun 2009. Sedangkan di dalam segmen bisnis investasi properti, kami juga akan terus memperkuat manajemen ritel di Sentra Kelapa Gading dan Sentra Gading Serpong, karena segmen ini juga terpengaruh dengan turunnya daya beli masyarakat. In 2008, we opened up the new development areas of Scientia Garden in Summarecon Serpong and Grand Orchard in Summarecon Kelapa Gading. Residential clusters plus some neighbourhood commercial facilities will continue to be the focus of our property development activities in 2009. In our investment property business segment, we will continue to strengthen our retail management in the Sentra Kelapa Gading and Sentral Gading Serpong properties especially since our customers may also be impacted by the expected slowdown of the economy. Pengangkatan Direksi Appointment of Directors Dalam RUPS 25 April 2008, menyetujui pengangkatan kembali Bapak Lexy Arie Tumiwa dan Ibu Liliawati Rahardjo masing masing selaku Direktur Perseroan dengan masa jabatan sampai dengan 2011. In the General Meeting of Shareholders of 25 April 2008, Lexy Arie Tumiwa dan Liliawati Rahardjo were reappointed as Directors for the period to 2011. Perkembangan ke Depan Looking Ahead Untuk kedepannya, kami akan terus berusaha keras menjadi pengembang pilihan bagi para pembeli rumah di Jakarta dengan memposisikan produk kami secara strategis, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar menengah ke menengah atas dan mewah secara efektif. Kami tidak meragukan komitmen yang kuat dari Perusahaan dalam memelihara reputasi terpercaya yang secara konsisten menyediakan produk perumahan berkualitas tinggi serta dapat memuaskan kebutuhan pelanggan kami di segment pasar tertentu, yang akan menjadi kunci kesuksesan jangka panjang. Kami juga yakin bahwa prospek kesuksesan Perusahaan kami akan berpengaruh baik terhadap Pengembangan Properti dan Investasi Properti secara meyeluruh dengan terus memaanfatkan kesempatan yang timbul di sub-sektor properti lainnya, terutama sub-sektor komersial. Going forward, we will continue with our endeavour to become the developer of choice for house-buyers in Jakarta by strategically positioning our products to effectively cater to the needs of the middle to middlehigh and luxury markets. We have no doubt that our steadfast commitment to maintaining our trusted brand name by consistently delivering on high-quality homes to satisfy the needs of our customers in our selected market segments will be the key to our long-term success. We are also excited about the prospects of leveraging on our success in property development and investment property to capitalise on opportunities that may arise in other property sub-sectors, especially in the commercial subsectors. Johanes Mardjuki Direktur Utama President Director PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report 37 Analisa dan Diskusi Manajemen Management Review and Analysis PENDAPATAN REVENUE 2008 2007 +/ - Rp’000,000 % Rp’000,000 % Rp’000,000 % Pengembangan Properti Property Development 844,513 67% 679,450 66% 165,063 23% Investasi & Manajemen Properti Property Investment & Management Lain-lain Others 389,405 33,144 31% 2% 312,664 35,115 31% 3% 76,741 -1,971 25% -6% Jumlah Total 1,267,062 100% 1,027,229 100% 239,833 23% PENDAPATAN REVENUE Summarecon telah mencapai hasil yang membanggakan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2008, didorong oleh nilai penjualan yang sukses atas proyekproyek residensial yang sedang dibangun maupun yang baru saja dipasarkan. Pendapatan meningkat sebesar 23% menjadi Rp1,267 milyar dari Rp1,027 milyar tahun lalu. Summarecon have achieved record revenues for the year ended 31 December 2008, driven by strong take-up rates for both ongoing and newly launched residential projects. Revenues grew by 23.% to Rp1,267 billion from Rp 1,027 billion last year. Pengembangan Properti Property Development Pengembangan properti telah memberikan kontribusi sebesar 67% dari total pendapatan yang merupakan pencapaian yang tinggi yaitu sebesar Rp 845 milyar yang berasal dari penjualan rumah, rukan dan apartemen di Summarecon Kelapa Gading (‘SKG’) dan Summarecon Serpong (‘SSP’) selama tahun ini. Kenaikan penjualan mencapai 23% tahun dari tahun sebelumnya dengan pertumbuhan yang utama berasal dari SSP. Property development contributed to 67% of total revenues when we registered a record-high revenue of Rp845 billion in property sales from the development of residential houses, commercial shoplots and apartments in Summarecon Kelapa Gading (‘SKG’) and Summarecon Serpong (‘SSP’) during the year. This is an increase of 23% from last year,with growth mainly from SSP. Investasi dan Manajemen Properti Investment and Property Management Kontribusi pendapatan dari unit bisnis ini sebesar 31% dari total pendapatan. Pendapatan bertumbuh sebesar 25% atau Rp 77 milyar. Kontribusi pendapatan terutama berasal dari Mal Kelapa Gading (‘MKG’) dan Summarecon Mal Serpong (‘SMS’). LABA KOTOR GROSS PROFIT Laba kotor menurun sebesar 3% menjadi Rp511 milyar dari Rp526 milyar tahun lalu. Gross profit decreased by 3% to Rp511 billion from Rp526 billion last year. Pengembangan Properti Property Development Pengembangan properti telah memberikan kontribusi sebesar 59% dari total laba kotor. Laba kotor mengalami penurunan sebesar 12% atau sebesar Rp43 milyar. Disebabkan karena adanya kenaikan beban pokok penjualan untuk pengembangan properti dimana margin laba kotor menurun dari 34% menjadi 24%. Property development contributed to 59% of total gross profit. Decrease in gross profit by Rp43 billion (12%) was mainly due to increase in cost of sales of property development which reduced gross profit margin from 34% to 24%. Investasi dan Manajemen Properti Property Investment and Management Kontribusi laba kotor dari Investasi dan Manajemen Properti sebesar 39% dari total laba kotor.Laba kotor meningkat 17% menjadi Rp198 milyar, Peningkatan terutama berasal dari SMS yang sudah memberikan kontribusi sejak didirikan pada tahun 2007. Pertumbuhan MKG yang sudah stabil juga memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap kenaikan laba kotor sektor Investasi dan Manajemen Properti. Secara keseluruhan margin laba kotor menurun 0.8% dari 16.5% menjadi 15.6%. Beban langsung terdiri dari depresiasi aktiva tetap dan investasi properti yang meningkat Rp16 milyar (58%) dari Rp28 milyar menjadi Rp44 milyar disebabkan depresiasi pada perluasan MKG dan SMS selama setahun penuh. LABA USAHA OPERATING INCOME This business contributed to 31% of total revenues, with a growth of Rp77 billion or 25 % from last year. Revenue contribution was mainly from Mal Kelapa Gading (“MKG’) and from Summarecon Mal Serpong (‘SMS’) Pengembangan Properti Property Development Investasi & Manajemen Properti Property Investment & Management Lain-lain Others Jumlah Total LABA KOTOR GROSS PROFIT Rp’000,000 2007 % Rp’000,000 % +/ Rp’000,000 % Pengembangan Properti Property Development 302,500 59% 345,778 66% Investasi & Manajemen Properti Property Investment & Management 198,122 39% 169,263 32% 28,859 17% 10,140 2% 10,770 2% -629 -6% 525,811 100% -15,049 -3% Lain-lain Others Jumlah Total 38 2008 PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report 510,762 100% -43,279 -12% Property investment and management business contributed to 39% of total gross profit. Gross profit increased by 17% to Rp198 billlion mainly due to full year’s contribution from SMS which opened in 2007. MKG’s growth has been stable contributed to the increase in gross profit for this business segment. Gross profit margin decreased only marginally by 0.8% from 16.5% to 15.6%. Included in direct costs are depreciation on fixed assets and investment properties which increased by Rp16 billion (58%) fron Rp28 billion to Rp44 billion due to full year’s absorption of depreciation on MKG expansion and SMS. 2008 2007 Rp’000,000 % 78,125 35% 150,969 56% -72,844 -48% 139,280 63% 113,842 42% 25,438 3,462 2% 220,867 100% Rp’000,000 5,961 % +/ Rp’000,000 % 22% 2% -2,500 -42% 270,772 100% -49,906 -18% LABA USAHA OPERATING INCOME Laba usaha menurun sebesar 18% menjadi Rp221 milyar dari Rp271 milyar tahun lalu. Laba usaha berasal dari laba kotor dikurangi biaya penjualan dan biaya umum & administrasi. Biaya penjualan meningkat sebesar Rp10 milyar (13%) dari Rp76 milyar menjadi Rp86 milyar. Meningkatnya biaya ini terutama disebabkan peningkatan biaya gaji dan kesejahteraan karyawan sebesar 128% dan biaya subsidi kredit pemilikan rumah dan apartemen sebesar 130% sebagai hasil dari penambahan volume usaha. Operation profit decreased by 18% to Rp221 billion from Rp271 billion last year. Operating income is derived after deducting Selling, and General and Adminstrative Expenses. Selling expense increased by Rp10 billion (13%) from Rp76 billion to Rp84 billion, mainly due to increase in employee compensation by 128%, and increase in mortgage subsidies by 130%, a result of the increase in business volumes. PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report 39 Analisa dan Diskusi Manajemen Management Review and Analysis Biaya umum dan administrasi meningkat Rp25 milyar (14%) dari Rp179 milyar menjadi Rp204 milyar, terutama berasal dari penambahan biaya karyawan senilai Rp17 milyar (14%), dan biaya depresiasi sebesar Rp5 milyar (36%) dibandingkan tahun 2007. General and administrative expense increased by Rp25 billion (14%) from Rp179 billion to Rp204 billion, mainly from increase in employee costs by Rp17 billion (14%), and depreciation charge Rp5 billion (36%). LABA BERSIH NET INCOME Laba Usaha menurun sebesar Rp50 milyar (18%) menjadi Rp221 milyar berbanding lurus dengan laba bersih menurun sebesar Rp66 milyar (41%) dari Rp160 milyar menjadi Rp94 milyar. Operating income decreased by Rp50 billion (18%) to Rp221 billion whilst net profit decreased by Rp66 billion (41%) from Rp160 billion to Rp94 billion. Pengembangan Properti Property Development Penurunan dari laba bersih dikarenakan : 1.Peningkatan beban bunga sebesar Rp20 milyar (36%) dari Rp56 milyar menjadi Rp76 milyar. Biaya bunga ini meningkat disebabkan karena kenaikan pinjaman bank dan lembaga pembiayaan, and obligasi sebesar Rp497 milyar (75%) dari Rp663 milyar menjadi Rp1,160 milyar. Peningkatan bunga pinjaman dari rata rata 11% menjadi 14% juga berkontribusi meningkatkan biaya bunga. 2.Rugi selisih kurs sebesar Rp2 milyar disebabkan karena melemahnya Rupiah. Kurs rupiah terhadap Dolar Amerika melemah 16% dari 9.393 menjadi 10.950. 3.Pendapatan asuransi menurun sebesar Rp4 milyar karena berada klaim kerusakan akibat banjir di SKG yang terjadi pada 2007. 4.Laba (rugi) atas instrumen derivatif meningkat Rp5 milyar karena adanya instrument derivatif yang berasal dari selisih kurs senilai 5 juta USD dari fasilitas SWAP ABN AMRO sejak tahun 2006. 5.Pendapatan dari denda keterlambatan dan pembatalan meningkat sebesar Rp3,3 milyar disebabkan karena peningkatan volume business. 6.Kenaikan sebesar Rp1,4 milyar dari bagian laba bersih perusahaan asosiasi karena adanya keuntungan atas berkembangnya proyek yang terdapat di Summarecon Serpong. Decrease in net profit was due to : 1.Increase in interest expense by Rp20 billion (36%) from Rp56 billion to Rp76 billion. The increase was due to increase in debt borrowings and bonds by Rp497 billion from Rp663 billion to Rp1,160 billion. Increase in lending rates from an average of 11% to 14% also contributed to the increase in interest expense. 2.Increase in loss on foreign exchange by Rp2 billion was due to the weakening of the Rupiah. The Rupiah/USD exchange rate weaken by 16% from 9,393 to 10,950. 3.Decrease in insurance income by Rp4 billion when there was material claims for flood damages in SKG in 2007. 4.Gain on derivative instrument by Rp5 billion from translation of the outstanding USD5 million USD/IDR swap facility with ABN AMRO that was transacted in 2006. 5.Increase in income from penalties and cancellation fees by Rp3.3 billion with the increase in business volume. 6.Increase in share of profit in associate company by Rp1.4 billion because of profits derived from development of projects in Summarecon Serpong Pengembangan properti telah memberikan kontribusi sebesar 35% dari total laba usaha. Penurunan laba usaha mencapai 48% menjadi Rp78 milyar, sedangkan margin laba usaha menurun sebesar 8% menjadi sebesar 6% dibandingkan margin laba usaha tahun lalu yaitu sebesar 15%. Property development contributed to 35% of total operating income. Operating income decreased by 48% to Rp78 billion because of decrease in margin by 8% from 15% to 6% only. Investasi dan Manajemen Properti Investment and Property Management Bisnis ini berkontribusi 63% dari total laba usaha. Pada tahun ini laba usaha mengalami peningkatan sebesar Rp25 milyar (22%) disebabkan adanya pengurangan biaya umum dan administrasi di SMS (yang didirikan pada tahun 2007) yang sudah mulai beroperasi optimal. LABA BERSIH NET PROFIT Laba Usaha Operating Income The business contributed to 63% of total operating income. Operating income increased by Rp25 billion (22%), mainly from reduction in general and administrative expense incurred by SMS’ operations (SMS started operations in 2007)which is now operating at optimal levels. 2008 2007 +/ - Rp’000,000 Rp’000,000 Rp’000,000 220,867 270,772 (49,905) % -18% Penghasilan/(Beban) lain-lain Other Income/(Expense) Beban Bunga – bersih Net Interest Expense -76,024 -56,013 Rugi Selisih Kurs – bersih Net Currency Loss -3,099 -931 -2,168 233% 367 4,444 -4,077 -92% Denda keterlambatan dan pembatalan Penalties for late payment and cancellations 7,274 3,958 3,316 Laba (rugi) atas instrumen derivatif Gain/(loss) on derivative instrument 7,950 2,913 5,037 173% 1,603 148 1,455 983% 11,881 8,581 170,819 233,872 Beban pajak Taxation -75,991 -73,164 Laba sebelum hak minoritas Income before minority interests 94,828 160,708 (687) (869) 94,141 159,839 Klaim Asuransi Insurance Claim Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi Share of profit in associate company Lain-lain – bersih Miscellaneous Laba sebelum pajak Income before tax Hak minoritas Minority interests Laba bersih Net income 40 PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report -20,011 36% 84% Taxation charge increased by Rp3 billion from Rp 73 billion to Rp 76 billion with the increase in business volume. Biaya pajak meningkat Rp3 milyar dari Rp73 milyar menjadi Rp76 milyar disebabkan peningkatan usaha. NERACA BALANCE SHEET 2008 2007 +/ - Rp’000,000 Rp’000,000 Rp’000,000 Jumlah Aktiva Total Assets 3,630 3,029 601 20% Jumlah Kewajiban Total Liabilities 2,054 1,518 536 35% 322 100% 38% Modal Saham Share Capital 644 321 -63,053 -27% Jumlah Ekuitas Total Equity 1,569 1,505 3,300 -2,827 64 % 4% 4% -65,880 -41% 182 -21% -65,698 -41% PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report 41 Analisa dan Diskusi Manajemen Management Review and Analysis 42 NERACA BALANCE SHEETS Total aktiva meningkat sebesar Rp 601 milyar (20%) terutama dari : 1.Peningkatan persediaan sebesar Rp259 milyar (66%) dari Rp394 milyar menjadi Rp654 milyar disebabkan karena adanya peningkatan persediaan pengembangan tanah di SKG (khususnya lahan Gading Orchard) 2.Pajak dibayar dimuka pada tahun ini sebesar Rp31 milyar sedangkan tahun lalu Rp11 milyar meningkat Rp20 milyar (195%) karena peningkatan bisnis. 3.Uang muka penjualan meningkat Rp70 milyar (153%) dari Rp46 milyar menjadi Rp115 milyar karena adanya peningkatan pembayaran uang muka untuk pembelian tanah, bahan baku konstruksi, dan pembelian aset tetap. Total assets increased by Rp601 billion (20%) ; mainly from : 1.Increase in inventories by Rp259 billion from Rp394 billion to Rp654 billion due to increase of landbank in SKG (especially Gading Orchard). 2.Increase in prepaid taxes by Rp30 billion (195%) from Rp11 billion to Rp31 billion because of increase in business. 3.Increase in advances by Rp70 billion (153%) from Rp46 billion to Rp115 billion was from purchase of land, construction materials and fixed assets. Total kewajiban meningkat sebesar Rp 536 milyar (35%) terutama dari : 1.Pinjaman bank dan lembaga pembiayaan meningkat sebesar Rp475 milyar (80%) dari Rp479 milyar menjadi Rp864 milyar karena kebutuhan modal kerja. 2.Terdapat juga kenaikan hutang obligasi sebesar Rp146 milyar karena adanya penerimaan bersih obligasi Summarecon Agung II dan Sukuk Ijarah Summarecon Agung sejumlah Rp 296 milyar. Pada tahun 2008 terdapat pelunasannya sebesar Rp 150 milyar. 3.Kenaikan uang muka diterima sebesar Rp29 milyar dari Rp463 milyar menjadi Rp492 milyar karena kenaikan uang muka penjualan properti sebesar Rp20 milyar. Di samping itu ada kenaikan jaminan sewa lainnya Rp9 milyar. 4.Pendapatan diterima di muka meningkat sebesar Rp23 billion (17%) dari Rp137 milyar menjadi Rp160 billion karena peningkatan hasil sewa yang belum boleh diakui sebagai pendapatan. Total assets increased by Rp536 billion (35%) ; mainly from : 1.Increase in loans from banks and financial institutions by Rp475 billion (80%) from $479 billion to Rp864 billion because of increase in working capital requirements. 2.Increase in bonds payable by Rp146 billion because of proceeds from Summarecon Bond II and Islamic Bonds totalling Rp296 billion. In 2008, Rp150 bilion of bonds were due and repaid. 3.Increase in deposits received by Rp29 billion from Rp463 billion to Rp492 billion because of increase in downpayments for property sales by Rp20 billion, and Rp9 billion as downpayment for rental revenues. 4.Increase in unearned revenue by Rp23 billion (17%) from Rp137 billion to Rp160 billion because of rental revenues that cannot be recognized as income yet. Modal saham meningkat sebesar Rp322 milyar (100%) dari Rp322 milyar menjadi Rp644 milyar disebabkan karena adanya waran di exercise (Rp0.5 milyar) dan pembagian saham bonus (Rp321 billion). Modal saham ini meningkat akibat adanya kapitalisasi agio saham. Share capital increased by Rp322 billion (100%) from Rp322 billion to Rp644 billion because of the exercise of warrants (Rp0.5 billion) and the issue of bonus shares (Rp321 billion). The bonus issue was raised from the capitalisation of share premium. Total ekuitas meningkat sebesar Rp64 milyar (4%) dari Rp779 milyar menjadi Rp836 milyar disebabkan karena : 1.Warran di execise Rp5 milyar, 2.Laba bersih tahun ini Rp94 milyar, dan 3.Dikurangkan Rp35 milyar divden kas yang dibagi pada tahun 2008. Total equity increased by Rp64 billion (4%) from Rp779 billion to Rp836 billion because of : 1. Warrants exercised Rp5 billion, 2. Current year’s net profit of Rp94 billion, and 3. Less Rp35 billion dividends paid in 2008. PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report RASIO KEUANGAN FINANCIAL RATIOS 2008 2007 +/ - Pinjaman Bersih Terhadap Jumlah Ekuitas Net Gearing 51% 18% 33% Jumlah Pinjaman Terhadap Jumlah Ekuitas Debt to Equity 74% 44% 30% 171% 154% 17% Laba Kotor Terhadap Pendapatan Bersih Gross Profit Margin 40% 51% -11% Laba Bersih Terhadap Pendapatan Bersih Net Profit Margin 7% 15% -8% Laba Bersih Terhadap Jumlah Aktiva Return on Assets 3% 5% -2% Laba Bersih Terhadap Jumlah Ekuitas Return on Equity 6% 11% -5% Rasio Lancar Current Ratio SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS SOLVENCY AND PROFITABILITY Net Gearing dan rasio hutang meningkat disebabkan meningkatnya pinjaman keuangan untuk pembelian tanah dan permintaan modal kerja. Rasio lancar meningkat menjadi 171% terutama disebabkan karena meningkatnya aktiva lancar khususnya persediaan. Margin laba kotor menurun sebesar 11% menjadi 40% disebabkan meningkatnya beban pokok penjualan dan beban langsung untuk pengembang properti sebesar 51%. Margin laba bersih sudah menurun sebesar 8% disebabkan peningkatan beban bunga pinjaman bank dan obligasi dan pinjaman lainnya. Rasio Return on Assets dan Return on Equity menurun disebabkan karena menurunnya laba bersih. Net Gearing ratio and Debt to Equity ratio increased because of increase in debt borrowings to finance land purchase and for working capital requrements. Current ration improved to 171% mainly because of increase in current assets especially of inventories. Gross profit margin decreased by 11% to 40% because of increase in cost of sales of property development which increased by 51%. Net profit margin decreased by 8% mainly because of increase in interest expense on debt borrowings. Decrease in Return on Assets and Return on Equity ratios were mainly due to the reduction in net profit. PENGGUNAAN DANA USE OF PROCEEDS Pada saat penerbitan obligasi pada Juni 2008, Perseroan menerima pendapatan sebesar Rp300 milyar (sebelum ditolak beban biaya pernebitan Rp2.3 milyar) dimana dana tersebut akan digunakan untuk: • 70% (Rp210 milyar ) untuk pembelian tanah di Kelapa Gading dan sekitarnya, dan • 30% (Rp90 milyar ) untuk modal kerja pembangunan rumah dan rukan serta pembangunan infrastruktur Sampai tanggal 31 Desember 2008, semua dana tersebut sudah digunakan sesuai dengan kegunaan diatas In the bonds issue of June 2008, Company received proceeds totalling Rp300 billion (before paying for costs of issuance of Rp2.3 billion) which are to be utilised as follows : • 70% (Rp210 billion ) for land acquisition in Kelapa Gading,and • 30% (Rp90 billion) for working capital and infrastructure development. As at 31 December 2008, all the proceeds have been utilised for the above purposes. PEMBAGIAN DIVIDEN DIVIDENDS Perseroan sudah mendistribusikan deviden sebesar 20% - 23% dari laba bersih setiap tahun dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2007. Company have been distributing dividends amounting to 20%-23% of net profit of each of the financial year from 2003 to 2007. PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report 43 Klub Kelapa Gading - Summarecon Kelapa Gading Be a Gentle Friend to Trees and they will give you back beauty, cool and fragrant shade, and many birds, singing Parkland - Summarecon Serpong Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Dewan Summarecon mendukung penggunaan prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan ini merupakan praktek terbaik yang dilakukan Perusahaan. Hal ini diakui sebagai penggunaan standart tertinggi yang penting untuk melindungi dan meningkatkan nilai dan kinerja untuk pihak-pihak yang berkepentingan dan untuk Summarecon. Dewan Summarecon bersedia mengungkapkan cara yang dipakai dalam menerapkan dan menjalankan tata kelola perusahaan yang baik kepada pemegang saham. Prinsip ini sudah digunakan sepanjang periode yang berakhir 31 Desember 2008, dan secara teratur diperiksa dan ditinjau kembali untuk menjamin transparansi dan pertanggungjawaban. The Board of Summarecon is supportive of the adoption of good corporate governance principles and best practices throughout the Company. It is recognised that the adoption of the highest standards of governance is imperative for the protection and enhancement of stakeholders’ value and the performance of Summarecon. The Board of Summarecon is pleased to disclose to shareholders the manner in which the Company has applied the principles of good governance and the extent to which it has complied with the best practices. These principles and best practices have been applied throughout the year ended 31 December 2008, and are regularly audited and reviewed to ensure transparency and accountability. Komisaris Commissioners Dewan Komisaris bertanggungjawab mengawasi dan memberikan nasehat kepada Direktur Perusahaan dalam menerapkan strategi dan kebijakan Perusahaan dan menjalankannya sesuai dengan prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Keanggotaan Komisaris terdiri dari sedikitnya tiga (3) orang. Anggota Komisaris diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham (‘RUPS’) untuk masa jabatan selama empat (4) tahun. Namun, RUPS berhak untuk memberhentikan anggota Komisaris sewaktu-waktu sebelum berakhirnya masa jabatan, jika anggota Komisaris dipandang tidak dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan Anggaran Dasar dan / atau keputusan RUPS. The Board of Commissioners have the responsibility of monitoring and providing advice to the Directors of the Company on the implementation of the Company’s strategies and policies, and compliance with good corporate governance principles. The Board of Commissioners shall consist of at least three (3) members. The members of the board are appointed in the General Meeting of Shareholders (‘GMS’) for a 4years term. However, the GMS has the right to terminate the members of the board at any time before the end of their term of office in the event the member(s) is deemed to be not performing their duties in accordance with the Articles of Association of the Company, and/or with the resolutions of the GMS. Susunan Komisaris per 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut : As of 31 December 2008 the Commissioners are : Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama President Commissioner Komisaris Commissioner Komisaris Commissioner Komisaris Independen Independent Commissioner Komisaris Independen Independent Commissioner 46 PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report : : : : : Soetjipto Nagaria Harto Djojo Nagaria Sunardi Rusli Thomas Tjandrakusumah Esther Melyani Homan Rapat Komisaris Commissioners’ Meetings Sesuai Anggaran Dasar Perseroan serta Kebijakan Komisaris dan Direksi, Komisaris dapat menyelenggarakan rapat setiap waktu bilamana dianggap perlu oleh seorang atau lebih anggota Komisaris atau seorang atau lebih anggota Direksi. Panggilan rapat Komisaris dilakukan oleh Presiden Komisaris atau oleh dua (2) anggota Komisaris atau Direksi. Rapat Komisaris dipimpin oleh Presiden Komisaris atau oleh Komisaris lain yang dipilih oleh anggota Komisaris yang hadir dalam rapat tersebut. Rapat Komisaris adalah sah dan berhak untuk mengambil keputusan yang mengikat hanya apabila dihadiri oleh lebih dari 50% anggota Komisaris. Dalam tiap rapat, setiap Komisaris berhak atas satu (1) suara dan, selain itu, juga dapat memberikan satu (1) suara bagi Komisaris lain yang diwakilinya. Rapat juga dihadiri oleh Presiden Direktur. Pursuant to the Company’s Articles of Association and Board’s Policy, the Board of Commissioners must hold a meeting at any time when deemed necessary by one or more commissioner or when requested by one or more members of the Board of Directors. The President Commissioner or two (2) other members of the Boards of Commissioners or Directors may call for a meeting. The meeting shall be chaired by the President Commissioner, or by another Commissioner who is elected by the members of the Board of Commissioners present in the meeting. Resolutions adopted in the meeting are valid when attended by more than 50% of the Board of Commissioners. A Commissioner is entitled to one (1) vote and one (1) proxy vote in meeting. The meeting is also attended by the President Director. Selama tahun 2008 telah diselenggarakan empat (4) kali rapat Komisaris dengan data hadir seperti di bawah ini: In 2008 the Board of Commissioners held four (4) meetings which were attended by : Komisaris Commissioners Data Hadir Meetings attendance 1. Soetjipto Nagaria 2. Harto Djojo Nagaria 3. Sunardi Rusli 4. Thomas Tjandrakusumah 5. Esther Melyani Homan 4/4 4/4 4/4 4/4 4/4 100% 100% 100% 100% 100% Dewan Direksi The Board of Directors Sesuai Anggaran Dasar Perseroan dan Kebijakan Dewan, terdapat 5 (lima) tanggung jawab spesifik dari Dewan Direktur 1.Menjalankan tugas dan tanggung jawab manajemen dalam mencapai tujuan Perusahaan dan menghasilkan keuntungan bagi Perusahaan 2.Menjalankan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan dan Anggaran Dasar Perseroan 3.Mewakili Perusahaan di dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal dan kejadian yang berhubungan dengan bisnis Perusahaan yang diatur oleh perundang undangan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perseroan 4.Mengadakan Rapat Direksi jika dianggap perlu 5.Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham. Pursuant to the Company’s Articles of Association and Board Policy, the Board should assume the following five (5) specific responsibilities: 1.Perform management responsibilities to achieve Company’s objectives and in the interests of the Company 2.Compliance with regulation and the Articles of Association of the Company. 3.Represent the Company in all legal matters pertaining to the Company’s business, and within the regulations setout in the Articles of Association. 4.To hold Board of Directors meetings, whenever required. 5.To convene General Meetings of Shareholders. PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report 47 Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report Pengangkatan Direksi Appointment of Directors Susunan Direksi per 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut : As of 31 December 2008 the Directors are : Direksi Directors Direktur Utama President Director Direktur Director Direktur Director Direktur Director Direktur Director Direktur Director Direktur Unaffiliated Director : Johanes Mardjuki : Liliawati Rahardjo : Lexy Arie Tumiwa : Soegianto Nagaria : Herman Nagaria : Sumantri Gangga : Lilies Yamin Rapat Dewan Direksi Board of Directors Meetings Sesuai Anggaran Dasar Perseroan dan Kebijakan Dewan, Direksi dapat mengadakan rapat setiap waktu bila dipandang perlu atas usulan dari satu atau lebih anggota Direksi. Rapat Direksi dianggap sah dan berhak mengeluarkan keputusan yang mengikat apabila dihadiri oleh sedikitnya lebih dari separuh anggota Direksi. Selama tahun 2008 telah diselenggarakan tiga puluh sembilan (39) kali rapat. Dewan juga mengundang Komisaris dan manajemen senior untuk turut berpartisipasi saat dibutuhkan. Pursuant to the Company’s Articles of Association and Board Policy, the Board of Directors shall convene a meeting any time it is deemed necessary, or when called by one or Directors. Resolutions adopted in the meeting are valid when attended by more than 50% of the Board of Directors. In 2008 the Board of Directors held thirty nine (39) meetings. The Board also invited the Commissioners and senior management to participate in meetings whenever required. Direksi Directors Data Hadir Meetings Attendance 1. Johanes Mardjuki 2. Liliawati Rahardjo 3. Lexy Arie Tumiwa 4. Soegianto Nagaria 5. Herman Nagaria 6. Sumantri Gangga 7. Lilies Yamin 35/39 35/39 37/39 37/39 31/39 37/39 36/39 Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan menetapkan kerangka kebijakan untuk menetapkan remunerasi Dewan Komisaris dan Dewan Direksi. Dewan Direksi bertanggungjawab menentukan semua unsur remunerasi dan tahap karyawan lainnya, berdasarkan saran dari eksternal bila dibutuhkan. Dewan akan meyakinkan bahwa tahap remunerasi cukup untuk menarik dan memelihara kebutuhan Direksi agar Direksi dapat mengatur kesuksesan Perseroan. Remunerasi Komisaris diputuskan oleh Dewan Komisaris secara keseluruhan dimana komisaris tidak dapat mengambil keputusan untuk dirinya sendiri. Dalam peraturan Perseroan yang baru, remunerasi Dewan Komisaris akan dipresentasikan dan mendapat persetujuan dari rapat umum pemegang saham. Total remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris sebesar Rp 9.32 milyar untuk tahun 2008 (tahun 2007 sebesar Rp 9,12 milyar). Remunerasi Direksi diputuskan oleh Dewan Direksi secara keseluruhan dimana Direksi tidak dapat mengambil keputusan untuk dirinya sendiri. Remunerasi Dewan Direksi akan dipresentasikan ke Dewan Komisaris untuk mendapat persetujuan. Total remunerasi yang diterima oleh Dewan Direksi sebesar Rp14.32 milyar untuk tahun 2008 (tahun 2007 sebesar Rp 14.46 milyar). Remuneration of the Boards of Commissioners and Directors The Company has established a policy framework for determining the remuneration of the Boards of Commissioners and Directors. The Board of Directors is responsible for assessing all elements of the remuneration and other terms of employment , drawing from external advice as necessary. The Board will ensure that remuneration levels are sufficient to attract and retain the Directors needed to manage the Group successfully. The remuneration of the Commissioners is decided by the Board of Commissioners as a whole with the Commissioner concerned abstaining from deliberation of his own remuneration. Under the new company’s act regulations, the remuneration of the Board of Commisisioners shall be presented for approval at the annual general meeting of shareholders. The total remuneration received by the Board of Commissioners amounted Rp 9.32 billion for 2008 (Rp9.12 billion for 2007) The remuneration of the Directors is decided by the Board of Directors as a whole with the Director concerned abstaining from deliberation of his own remuneration. The Directors remuneration is then presented to the Board of Commissioners for approval. The total remuneration received by the Board of Directors amounted Rp14.32 billion for 2008 (2007 : Rp14.46 billion). 90% 90% 95% 95% 80% 95% 93% Program Pelatihan Continuous Education Programmes Direksi diwajibkan dan diharuskan untuk melanjutkan program edukasi dan seminar untuk mengikuti perkembangan pasar. Perusahaan juga mengadakan seminar in-house dan kursus pelatihan yang dihadiri oleh Direksi dan Manajemen Senior Perusahaan The Directors are encouraged and required to attend continuous education programmes and seminars to keep abreast with developments in the market place. The Company also conducts in-house seminars and training courses that are attended by the Directors and senior management of the Company. Pondok Hijau Golf - Summarecon Serpong 48 PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report 49 Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report SEKRETARIS PERUSAHAAN CORPORATE SECRETARY Sekretaris Perusahaan adalah kontak resmi antara Perusahaan dan otoritas pasar modal, pemegang saham, media masa dan masyarakat umum. Tanggung jawab Sekretaris Perusahaan: • mengembangkan proses komunikasi dua arah yang efektif antara Perusahaan dan komunitas keuangan dalam batasan badan pengaturan pasar modal. • mengelola penyebaran informasi keuangan, strategi dan informasi legal kepada pihak yang berkepentingan termasuk institusional yang potensial, dan investor retail, analis keuangan, pialang saham, badan pemerintah serta media keuangan. • menjamin kepatuhan atas undang-undang dan peraturan pasar modal, Peraturan Perusahaan Asosiasi, dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik. The Corporate Secretary is the official contact person between the Company and capital market authorities, shareholders, mass media and the general public. The Company Secretary’s responsibilities include : •developing an effective two-way communication process between the Company and the financial community, within the bounds of the regulatory regime governing financial markets. •managing the dissemination of financial, strategic and legal information to stakeholders including existing and potential institutional and retail investors, financial analysts, stockbrokers, regulatory bodies and the financial media. •ensuring compliance with applicable laws and regulations of the capital market, Company’s Articles of Association, and principles of good corporate governance. Sekretaris Perusahaan Summarecon adalah Michael Yong yang ditunjuk Maret 2006. Bergabung dengan perseroan pada tahun 1994 dan menjabat sebagai Company Secretary pada tahun 1998, dan kembali bergabung pada 2006. Sebelum bergabung dengan Perseroan beliau menduduki posisi manajerial di PwC Malaysia pada tahun 1979-1988; Ernst & Whinney London 1988 – 1990, dan Bank Dharmala in 1990 – 1994. Beliau juga pernah bekerja di Hexagon Malaysia pada tahun 2000 sebagai Group Financial Controller dan kemudian menjadi Finance Director pada tahun 2001. Selama tahun ini, Sekretaris Perusahaan yakin bahwa syarat pasar modal, Peraturan Perusahaan Asosiasi, prinsip tata kelola perusahaan yang baik sudah dijalankan dengan baik apabila memungkinkan untuk diterapkan dalam Perusahaan. 50 The Company’s Company Secretary is Michael Yong who was appointed in March 2006.. He first joined the Company in 1994 and served as Company Secretary till 1998, and returned to the Company in 2006. Prior to joining the Company, Mr. Yong held managerial positions in PwC Malaysia from 1979 to 1988, Ernst & Whinney London from 1988 to 1990, and Bank Dharmala from 1990 to 1994. He also served at Hexagon Malaysia in 2000 as Group Financial Controller, and then as Finance Director in 2001. During the year, the Corporate Secretary has ensured that the applicable requirements of the capital market, Company’s Articles of Association, and relevant principles of good corporate governance have been complied with. PENGAWASAN INTERN INTERNAL CONTROL AND AUDIT Dewan Komisaris dan Direktur menyadari bahwa mereka bertanggung jawab atas sistem pengendalian internal Perusahaan untuk meyakinkan kecukupan dan integritas Perusahaan. Sistem ini dibuat untuk menyediakan jaminan yang layak atas kegiatan operasional yang efektif dan patuh pada undang-undang dan peraturan yang berlaku. Sistem pengendalian internal didesain bukan untuk menghilangkan semua resiko kegagalan dalam mencapai tujuan Perusahaan melainkan untuk mengelola resiko tersebut, dan hanya menyediakan jaminan yang layak dan tidak absolut terhadap kesalahan saji yang material atau kerugian. Dengan mengatasnamakan Dewan Komisaris dan Direktur, Komite Audit memeriksa keefektifan sistem pengendalian internal Perusahaan. Hal ini tercapai melalui peninjauan kembali pekerjaan dan rencana kerja Departemen Internal Audit, yang menggunakan pendekatan berbasis resiko dalam mengidentifikasi area prioritas yang dijalankan sesuai dengan rencana audit. Departemen Internal Audit melaporkannya kepada Komite Audit. The Board of Commissioners and Directors acknowledges that it is responsible for the Company’s system of internal control and for ensuring its adequacy and integrity. The system is designed to provide reasonable assurance of effective operations and compliance with laws and regulations. The system of internal control is designed to manage rather than eliminate the risk of failure to achieve business objectives, and can only provide reasonable and not absolute assurance against material misstatement or loss. The Audit Committee examines the effectiveness of the Company’s system of internal control on behalf of the Board of Commissioners and Directors. This is accomplished through the review of the Internal Audit Department’s work and work plans, which adopts a riskbased approach in identifying areas of priority and which is carried out in accordance with the audit plan. The Internal Audit Department reports to the Audit Committee. PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report Dewan Komisaris dan Direktur menilai bahwa sistem pengendalian internal yang ada dalam Perusahaan telah memadai. Meskipun begitu, peninjauan kembali semua prosedur pengendalian tetap dijalankan secara terusmenerus untuk memastikan keefektifan dan kecukupan sistem pengendalian internal, dalam usaha melindungi investasi pemegang saham, dan aset Perusahaan. TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Perusahaan menyadari bahwa Tanggung Jawab Sosial Perusahaan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari filosofi dan strategi Perusahaan dimana Perusahaan berusaha untuk memberikan kontribusi dalam pertumbuhan ekonomi di sekitarnya dengan mengembangkan kualitas hidup karyawan serta keluarga, komunitas lokal dan masyarakat secara umum. Perusahaan dan karyawan memberikan kontribusi tanggung jawab sosial secara internal melalui Yayasan Summarecon peduli dan secara eksternal melalui Yayasan Budha Tzu Chi - Indonesia. Aktifitas dan usaha mereka selama setahun akan dijelaskan pada bagian “Kalender Korporat”. RISIKO GRUP Dewan Komisaris dan Direksi menyadari pentingnya kerangka yang lengkap untuk mengelola resiko. Langkah proaktif diambil untuk mengelola seluruh resiko potensial pada berbagai unit bisnis sehingga mengoptimalkan pengaruh finansial kepada perusahaan. Beberapa resiko yang diidentifikasikan oleh Management termasuk : •Keefektifan dalam mengelola biaya, tahap pendanaan yang berpengaruh terhadap kinerja keuangan Perusahaan yang akan dilaporkan kepada pihak yang berkepentingan. •Dalam pembangunan properti, kompetisi dalam mendapatkan lahan yang strategis dan meningkatnya harga yang akan mempengaruhi pertumbuhan dan keuntungan proyek pembangunan properti jangka panjang. •Dalam Investasi properti, bertambahnya pembangunan mal pusat perbelanjaan di Ibukota Jakarta akan meningkatkan persaingan usaha dan berpengaruh terhadap keuntungan aset investasi portfolio. •Politik yang tidak stabil dan/atau memungkinkan akan meningkatnya resiko atas lingkungan makro ekonomi dan mengakibatkan berkurangnya pertumbuhan usaha. •Perubahan dalam perundangan dan peraturan yang berkaitan dengan perumahan akan memungkinkan untuk meningkatkan biaya dalam melakukan bisnis. The Boards of Commissioners and Directors are of the view that the system of internal controls that has been instituted throughout the Company is adequate and sound . Notwithstanding this, reviews of all the control procedures are continuously carried out to ensure the effectiveness and adequacy of systems of internal control, so as to safeguard the shareholders’ investments and the Company’s assets. SOCIAL RESPONSIBILITY The Company recognises that Corporate Social Responsibility is an integral part of our business philosophy and strategy wherein the Company strive to contribute to the economic development around us by improving on the quality of life of our employees and their families as well as the local community and society at large . The Company and its employees contribute towards this social responsibility internally through the Summarecon Peduli Foundation and externally through the Tzu Chi Buddhist Foundation – Indonesia. Their efforts and activities during the year are highlighted under the section “Corporate Calender” GROUP RISK MANAGEMENT The Board of Commissioners and Directors recognise the importance of a comprehensive framework for managing risks. Proactive steps are taken to manage all potential risks at the various business units, and thus optimise the financial impact to the Company. Some of the key risks identified by the Board include : •Effectiveness in managing the cost, and level of funding, thus impacting on the financial performance of the Company, and the returns to shareholders. •In property development, competition for strategic landbanks and the escalating cost of acquisition will affect the long term growth and profitability of property development projects. •In investment property and management, the increase in shopping malls in metropolitan Jakarta will intensify the business competiton and affect the profitability of its asset investment portfolio. •Political instability and/or uncertainty will increase the risks over the macro economic environment and thus curtail business growth. •Changes in laws and regulations related to real estate may increase the costs of doing business. PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report 51 Laporan Komite Audit Audit Committee Report ANGGOTA KOMITE AUDIT AUDIT COMMITTEE MEMBERS Thomas Tjandrakusumah Thomas Tjandrakusumah Ketua Komite Audit Warganegara Indonesia. Lahir di Tasikmalaya pada tahun 1942. Menjadi Komisaris Independen sejak 10 September 2001. Sebelumnya menjabat berbagai jabatan di bidang pemasaran di Summarecon sejak 1978. Sebelum bergabung dengan Summarecon, beliau pernah bekerja sebagai Manager Keuangan dan Penjualan di PT Jaya Makmur. Meraih gelar Sarjana Muda Manajemen di Akademi Pimpinan Perusahaan pada tahun 1970 dan pernah kuliah fakultas teknik di Universitas Trisakti Chairman of Audit Committee Indonesian Citizen. Born in Tasikmalaya in 1942. Appointed Independent Commissioner on 10 September 2001. Have worked in various positions in marketing since 1978. Prior to joining Summarecon, he was the Sales and Finance Manager at PT Jaya Makmur. Graduated with Diploma Degree in Management from the Akademi Pimpinan Perusahaan in 1970, and studied engineering at Universitas Trisakti. Leo Andi Mancianno Anggota Warganegara Indonesia. Lahir di Pangkal Pinang, Bangka Belitung pada tahun 1971. Menjadi anggota komite audit PT Summarecon Agung Tbk sejak 2001. Sebelumnya bekerja sebagai accounting dan perpajakan pada PT Gajah Mada Perkasa (1990-1995) dan bergabung dengan kantor Konsultan Pajak Chandra Halim (1995-2002). Pada tahun 2002 membentuk kantor konsultan pajak LAM Consulting dan sampai sekarang masih aktif sebagai partner. Poespita Pelangiwati Eat & Eat - Mal Kelapa Gading Komite Audit dibentuk oleh Dewan Komisaris dan terdiri atas 3 anggota. Ketua Komite Audit adalah Bapak Thomas Tjandrakusumah, seorang Komisaris Independen. Tujuan dari dibentuknya Komite Audit adalah untuk membantu Dewan Direksi dalam melangkapi tanggung jawab kepemilikan yang terkait dengan pengendalian internal akuntansi dan keuangan dan kebijakan pelaporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan. Komite juga bertugas untuk meyakinkan tata kelola perusahaan dijalankan dengan baik oleh Perusahaan. Apabila dapat diterapkan, hal ini merupakan salah satu unsur yang baik yang harus diperhatikan oleh pemegang saham perusahaan. Fungsi-fungsi yang dilaksanakan oleh Komite Audit adalah: •Meninjau kembali laporan keuangan, pernyataan keuangan dan proyeksi keuangan yang akan dikeluarkan oleh Perusahaan •Memeriksa independensi dan obyektivitas para auditor publik, dan pelaksanaannnya di dalam audit Perusahaan. •Memeriksa keefektifan fungsi dan sistem internal audit Perusahaan. •Memeriksa kepatuhan Perusahaan kepada peraturanperaturan pasar modal dan peraturan-peraturan yang berlaku lainnya. 52 PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report The Audit Committee is established by the Board of Commissioners, and is comprised of 3 members. The Chairman of the Audit Committee is Mr. Thomas Tjandrakusumah, an Independent Commissioner. The objective of the Audit Committee is to assist the Board of Directors in fulfilling its fiduciary responsibilities relating to internal controls, financial and accounting records and policies as well as financial reporting Company and its subsidiary companies. The committee also ensures that good corporate governance is practised throughout the Company, and that the application of good corporate governance, wherever applicable, is in the best interest of shareholders of the Company. Functions discharged by the Audit Committee include : •Review of financial reports, financial statements and financial projections to be issued by the Company •Review of the independence and objectivity of the public auditors, and their conduct in the audit of the Company. •Review of the effectiveness of the internal audit function, and the Company’s system of internal control. •Review of the Company’s compliance with the regulations of the capital market and other applicable regulations Anggota Warganegara Indonesia. Lahir di Klaten, Jawa Tengah pada tahun 1966. Menjadi anggota komite audit PT Summarecon Agung Tbk sejak tahun 2007. Sebelumnya bekerja sebagai Auditor di SGV Utomo & Co (1987-1988), dan menjadi treasurer PT Surya Perkasa pada tahun 1990-1992. Pernah juga bekerja sebagai Finance Controller dan Treasurer Plaza Indonesia Realty Tbk dari tahun 1992-2001. Bergabung dengan Summarecon sebagai Corporate Finance Manager Juli 2001-Juni 2007. Meraih gelar MBA di Institut Management Prasetya Mulya pada tahun 1989. Data Hadir Rapat Komite Audit mengadakan empat (4) pertemuan selama periode keuangan dan kehadiran Anggota Komite sebagai berikut : Leo Andi Mancianno Member Indonesian Citizen. Born in Pangkal Pinang, Bangka Belitung in 1971. Appointed as Audit Committee member in 2001. Have worked in accounting and taxation at PT Gajah Mada Perkasa (1990-1995) and then with Tax consultant Chandra Halim (1995-2002). In 2002, established his own tax consultancy, LAM Consulting and is still an active partner. Poespita Pelangiwati Member Indonesian Citizen. Born in Klaten, Jawa Tengah in 1966. Appointed as Audit Committee member in 2007. Have worked as Auditor at SGV Utomo & Co (1987-1988), Treasurer at PT Surya Perkasa from 1990 to 1992,and then as Finance Controller and Treasurer at Plaza Indonesia Realty Tbk from 1992 to 2001). Joined PT Summarecon Agung Tbk as Corporate Finance Manager from July 2001 to June 2007. Graduated with Degree in MBA in Institut Management Prasetya Mulya on 1989. Meetings and attendance The Audit Committee held four (4) meetings during the financial period and the attendance of the Committee Members was as follows: Komite Audit Audit Committee Data Hadir Meetings Attendance Thomas Tjandrakusumah Leo Andi Mancianno Poespita Pelangiwati 4/4 4/4 4/4 100% 100% 100% PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report 53 Laporan Komite Audit Audit Committee Report Fungsi-fungsi yang dilaksanakan oleh Komite Audit adalah: • Meninjau kembali laporan keuangan, pernyataan keuangan dan proyeksi keuangan yang akan dikeluarkan oleh Perusahaan • Memeriksa independensi dan obyektivitas para auditor publik, dan pelaksanaannnya di dalam audit Perusahaan. • Memeriksa keefektifan fungsi dan sistem internal audit Perusahaan. • Memeriksa kepatuhan Perusahaan kepada peraturanperaturan pasar modal dan peraturan-peraturan yang berlaku lainnya. Functions discharged by the Audit Committee include : • Review of financial reports, financial statements and financial projections to be issued by the Company • Review of the independence and objectivity of the public auditors, and their conduct in the audit of the Company. • Review of the effectiveness of the internal audit function, and the Company’s system of internal control. • Review of the Company’s compliance with the regulations of the capital market and other applicable regulations. Komite Audit melaporkan bahwa: 1.Akuntan publik telah mengaudit laporan keuangan konsolidasi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008, dan telah memberikan opini bahwa laporan-laporan keuangan telah disajikan secara wajar, dari semua segi material, posisi keuangan Perusahaan, dan hasil-hasil operasional dan aliran-aliran kasnya, dan telah dicatat sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku. 2.Fungsi audit internal telah melaksanakan tanggungjawabnya, dan tidak melaporkan adanya ketidakpatuhan yang signifikan atas pelaksanaan kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur dari Perusahaan yang akan sangat mempengaruhi operasional dan kinerja Perusahaan. 3.Tidak ada laporan mengenai ketidakpatuhan terhadap ketentuan Pasar Modal dan peraturan-peraturan yang berlaku lainnya selama tahun berjalan. The Audit Committee is pleased to report that : 1.The public auditors have audited the consolidated financial statements of the Company for the financial year ended 31 December 2008, and have provided the opinion that the financial statements present fairly, in all material aspects, the financial position of the Company, and the results of the operations and their cash flows, and that they have been prepared in accordance with generally accepted accounting principles. 2.The internal audit function has discharged its responsibilities, and has not reported any significant and/or material non-compliance with the policies and procedures of the Company that would materially affect the operations and performance of the Company. 3.There have been no reports of non-compliance with the capital market and other applicable regulations during the financial year. Dengan demikian Perseroan telah melaksanakan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan dengan baik dan menyakinkan bahwa tata kelola perusahaan terbaik telah dijalankan di seluruh bagian dari Perseroan. The Company is therefore committed to adhering to the principles of corporate governance and to ensuring that the best practices of corporate governance are practiced throughout the Company. The Kew Garden Residence - Summarecon Kelapa Gading Thomas Tjandrakusuma Ketua Chairman 54 PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report 55 Aktivitas Korporat Corporate Activities AKTIVITAS SOSIAL Komitmen Summarecon dalam mengemban tanggung jawab sosial, diwujudkan dalam berbagai kegiatan sosial dan pelestarian lingkungan, baik yang dilakukan oleh Yayasan Summarecon Peduli maupun bekerjasama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Summarecon’s commitment to its corporate social responsibilities is conducted on social and environmental activities through its own Summarecon Peduli Foundation, and participation in the Tzu Chi Buddhist Foundation Indonesia. Yayasan Summarecon Peduli Summarecon Peduli Foundation “Summarecon Peduli” adalah organisasi sosial yang terdiri dari para karyawan Summarecon, sekaligus sebagai sukarelawan yang berpartisipasi dalam berbagai aktifitas sosial di komunitas sekitar kawasan yang dikembangkan Summarecon. Semenjak tahun 2003, Yayasan ini telah memberikan beasiswa kepada para siswa berprestasi di tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Umum di sekitar kawasan Summarecon Kelapa Gading dan Summarecon Serpong. Ditahun 2008, penyerahan beasiswa Summarecon Peduli telah diberikan kepada 180 siswa di lingkungan Summarecon Kelapa Gading dan 36 siswa di Summarecon Serpong. Meaning ‘Summarecon Cares’, this foundation staffed by volunteer employees of the Company undertakes and participates in various social activities for the community in which we operate. Since 2003, the Foundation has been giving scholarships to performing students in primary, lower seconday and upper secondary schools located in the vicinities of Summarecon Kelapa Gading and Summarecon Serpong. In 2008, the Foundation have given out scholarships to 180 students in Summarecon Kelapa Gading and 36 students in Summarecon Serpong Pada 23 September 2008 menjelang Idul Fitri, Summarecon Peduli kembali menyerahkan bingkisan hari raya untuk warga tidak mampu dan veteran pejuang kemerdekaan di 3 kelurahan di kecamatan Kelapa Gading. Selain itu dalam rangka memperingati hari kemerdekaan, Summarecon melakukan “Gerakan Kebersihan Lingkungan” di sekitar Kantor Pusat Summarecon, berupa Penyuluhan Kebersihan bagi warga sekitar pada 23 Agustus 2008 serta kerja bakti pembersihan lingkungan pada 30 Agustus 2008. On 23 September 2008, to celebrate the occasion of the Islamic New Year, the Foundation distributed festive packages of food parcels to the needy and to war veterans residing in three sub-districts around Kelapa Gading. In remembrance of Indonesia’s independence, Summarecon, on 23 August 2008 launched the “Clean Environment Movement” around our head office, and carried out a voluntary cleanup on 30 August 2008. Taman Jogging - Summarecon Kelapa Gading 56 SOCIAL ACTIVITIES PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Tzu Chi Buddhist Foundation Indonesia Aktivitas Tzu Chi dalam kegiatan sosial maupun pelestarian lingkungan di Summarecon Kelapa Gading makin intens dengan makin terorganisirnya sukarelawan komunitas Tzu Chi di Kelapa Gading dimana karyawan Summarecon tergabung di dalamnya. Jing-si Books & Café di Mal Kelapa Gading menjadi tempat pencerahan untuk melakukan kebajikan sekaligus menjadi tempat berkumpulnya relawan Tzu Chi di Kelapa Gading. Di Jing Si, relawan melakukan berbagai aktivitas, seperti diskusi buku dan belajar bahasa isyarat tangan, dll. Mulai tahun 2008, Relawan Tzu Chi Kelapa Gading juga menggiatkan pelatihan, sehingga para relawan lebih paham tentang visi dan misi Tzu Chi. The Foundation’s social and environmental care activities in Summarecon Kelapa Gading has intensified with the organisation of a Tzu Chi volunteer community in Kelapa Gading, with Summarecon’s employees as some of its volunteers. The Jing-si Books and Café at Mal Kelapa Gading is the centre for the Foundation’s activities in Kelapa Gading. At the centre,Tzu Chi volunteers are educated as to the vision and mission of the foundation, and they can also participate in the numerous other activities such as book discussions and learning sign language. Dalam pelestarian lingkungan, Summarecon mendukung program Pelestarian Lingkungan Tzu Chi dengan mengumpulkan dan menyediakan Depo Sampah Daur Ulang di Pegangsaan Dua. Summarecon bekerja sama dengan relawan Tzu Chi aktif melakukan sosialisasi dalam mengumpulkan sumbangan sampah daur ulang dari warga Summarecon Kelapa Gading dan karyawan Summarecon. Kegiatan ini dilakukan juga di Summarecon Serpong, sesuai dengan mottonya “mengubah sampah menjadi emas; mengubah emas menjadi cinta kasih”. To support the Tzu Chi Environment Care program, Summarecon has provided a depot and facilities for the collection of recyclables at Pegangsaan Dua in Kelapa Gading. With the motto “Transform garbage into gold; transform gold into compassion”, Summarecon is actively involved with the Foundation to promote garbage recycling and to collect the recyclables from the residents of Summarecon Kelapa Gading and Summarecon Serpong. Summarecon juga bekerja sama dengan Tzu Chi dalam Program Bebenah Kampung di wilayah Kelapa Gading dan sekitarnya. Program ini dimulai dengan acara penggalangan dana yang diselenggarakan pada 6 Juni 2008 di Klub Kelapa Gading. Sejak Juli 2008 Relawan Tzu Chi aktif melakukan survei untuk mencari rumah-rumah yang layak dibantu untuk direnovasi sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Pada 14 September 2008 Program Bebenah Kampung di Kelapa Gading ini diresmikan oleh Gubernur DKI. Serah terima rumah yang telah selesai direnovasi dari rumah yang tidak layak huni menjadi Rumah Sehat ini dilakukan secara bertahap. Summarecon also works with the Foundation in the Village Rehabilition Program to rehabilitate villages in Kelapa Gading. This program kicked off with a fund raising event on 6 June 2008 at Klub Kelapa Gading. From July 2008, Tzu Chi’s volunteers have been actively involved in surveying the villagers’ houses to identify houses that qualify for improvements. On 14 September 2008, the Program was officially launched by Jakarta’s Governor in Kelapa Gading. Renovations to the dilapidated houses to make them habitable are being carried out progressively Kegiatan Karyawan Summarecon Activities of Summarecon Employees Untuk meningkatkan semangat patriotisme, dalam rangka memperingati hari Kemerdekaan Republik Indonesia, karyawan Summarecon mengadakan acara ‘Merah Putih Summarecon 2008” yang terdiri dari Upacara Hari Kemerdekaan, pertandingan olahraga dan lomba kreativitas (termasuk lomba kreasi daur ulang dan videoclip), serta “Napak Tilas Kemerdekaan Indonesia”, berupa wisata sejarah ke lokasi-lokasi bersejarah, yang dilanjutkan dengan karnaval di Tugu Proklamasi pada 16 Agustus 2008. Acara ini diselenggarakan untuk membangkitkan kesadaran sejarah berbangsa dan meningkatkan rasa cinta tanah air. Selain itu Karyawan Summarecon turut berpartisipasi mengkampanyekan “Bike to Work” sebagai salah satu kegiatan penghematan energi sekaligus pelestarian lingkungan. To promote patriotism and remembrance of the nation’s Independence Day, Summarecon’s employees held an event called “Summarecon Red and White 2008” with activities like an Independence Day Ceremony, sporting and creative games, recycled creations, and a video competition. An “Indonesia Independence History” was also showcased, and the event was capped with a visit to the major historical sites in Jakarta. A carnival was also held at the Proclamation Monument on 16 August 2008 to raise the awareness for the nation’s history and love for the homeland. Our employees also organised a “Bike to Work” campaign to promote energy saving and care for the environment. PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report 57 Aktivitas Korporat Corporate Activities AKTIVITAS OPERASIONAL 25 Januari 2008 OPERATIONAL ACTIVITIES 29 Maret 2008 29 March 2008 25 January 2008 SKG meresmikan ruko Riviera Garden sebanyak 11 unit yang melengkapi hunian Riviera Garden yang telah diluncurkan sejak April 2007. SKG launched 11 units of Riviera Garden shophouses to facilitate the Riviera Garden residence that was launched in April 2007. 17 April 2008 17 April 2008 Topping Off Plaza Summarecon Serpong 8 lantai gedung perkantoran yang ditempatkan sebagai daerah perkantoran di daerah SSP. Topping off of Plaza Summarecon Serpong, an 8-storey office building that will house the offices of SSP. 19 April 2008 19 April 2008 Peresmian Taman Jogging Summarecon Kelapa Gading (“SKG”). Summarecon bersama Dinas Pertamanan Pemda DKI Jakarta meresmikan Taman Joging Summarecon Kelapa Gading seluas 1,6 ha dengan lebih dari 89 ribu tanaman. Taman Joging yang dilengkapi dengan jogging track, jalur refleksi dan arena bermain ini diresmikan oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta, H. Fauzi Bowo. Taman Joging dibuat dengan tujuan menyediakan ruang hijau terbuka sekaligus berfungsi sebagai area resapan air. Official opening of Summarecon Kelapa Gading (“SKG”) Jogging Park. Summarecon together with the Jakarta Parks Department presided over the official opening by the Jakarta Governor H. Fauzi Bowo. This 1.6 ha park, planted with 89 thousand plants, and facilitated with a jogging track, foot reflexology path and playgrounds is meant to provide a green area and also as a water catchment area. 26 Januari 2008 26 January 2008 Peresmian Club House The Kew Residence sebagai bukti komitmen Summarecon untuk memberikan fasilitas yang berkualitas kepada penghuni. Summarecon Serpong (“SSP”) melakukan penjualan perdana produk ruko Flourite dan hunian Aquamarine dan Topaz tahap ke-3 sebanyak 222 unit. 16 Maret 2008 Pesatnya perkembangan di kawasan Gading Serpong, menuntut hadirnya kelengkapan fasilitas, salah satunya adalah pendidikan. SSP kembali memfasilitasi hadirnya sebuah fasilitas pendidikan bertaraf internasional yang berdiri 107 tahun lalu, yaitu Sekolah Nasional Terpadu Trilingual Pahoa. Sekolah ini diresmikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, H. Achmad Suwandi, Pahoa. The Kew Residence Clubhouse Opening as proof of Summarecon’s commitment to provide quality facilities to the residents. Summarecon Serpong (“SSP”) launched property products Fluorite shophouse, Aquamarine and Topaz Phase 3 residences, totaling 222 units. 16 March 2008 The fast pace of development in Gading Serpong requires the provison of facilities, one of which is for education. SSP facilitated the opening of the Pahoa School, an integrated national trilingual school of international quality. The school was officiated by the Tangerang Head of Education, H. Achmad Suwandi. SKG memperkenalkan konsep baru dari Batavia Promenade yang kini dikenal dengan The New Batavia, yang menggabungkan kawasan kuliner dan perkantoran dalam sebuah area yang nyaman. 26 April 2008 Peluncuran produk hunian berkualitas dari SSP, Turquoise dan Aquamarine tahap ke-4 . Tidak kurang dari 182 unit yang ditawarkan kepada konsumen dan seluruhnya berhasil mendapatkan sambutan yang sangat baik dari konsumen properti. 15 – 25 Mei 2008 Jakarta Fashion and Food Festival (“JFFF”). Event akbar kuliner dan mode kembali digelar untuk yang kelima kalinya. Sebuah hasil kolaborasi antara Summarecon dan Dinas Pariwisata DKI Jakarta, serta didukung oleh Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI), MRA Media Group, Martha Tilaar Group, ESMOD, dan Metro TV. Mengusung tema The New Exotic, penyelenggaraan JFFF 2008 kembali mengulang sukses dengan beberapa program berkualitas seperti Fashion Extravaganza, Kampoeng Tempo Doeloe, Fashion Icon Awards, Gading Carnival, dan masih banyak lagi. 7 Juni 2008 Melanjutkan kesuksesan tahap-tahap sebelumnya, SSP melakukan penjualan perdana produk hunian Chrysocolla tahap ke-4. 14 Juli 2008 SSP melakukan pemancangan tiang pertama pembangunan Rumah Sakit Wanita dan Anak St. Carolus. Rumah sakit ini merupakan hasil kerjasama antara SSP dan Pelayanan Kesehatan St.Carolus yang menyediakan pelayanan kesehatan berkualitas dengan harga yang terjangkau untuk masyarakat di Gading Serpong. 30 Juli 2008 Jakarta Fashion & Food Festival - Summarecon Kelapa Gading 58 PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report Sebagai bentuk dukungan terhadap perkembangan kawasan Sentra Gading Serpong (pusat komersial di Gading Serpoing), SSP melakukan penjualan perdana produk komersil Ruko Gading Boulevard. Ditawarkan sebanyak 21 unit. SKG introduced the new concept for the Batavia Promenade which is now named The New Batavia that will combine culinary outlets with offices in a pleasant location. 26 April 2008 SSP launched the Turquoise and Aquamarine Phase 4 residences. The more than 182 units that were offered to consumers was very well received by the property buyers. 15 – 25 May 2008 Jakarta Fashion and Food Festival (“JFFF”). This newsworthy event for cuisine and fashion was hosted for the fifth time with the theme “The New Exotic” for this year. The event was a collaboration between Summarecon and Jakarta’s Department of Tourism, and supported by the Association of Indonesian Fashion Business (“APPMI”), MRI Media Group, Martha Tilaar Group, ESMOD school of fashion and design, and Metro TV. JFFF 2008 repeated its success with quality programs like Fashion Extravaganza, “Old Days Village”, Fashion Icon Awards, Gading Carnival, and a lot others. 7 June 2008 Continuing on the success of the previous phases, SSP launched Chrysocolla Phase 4 residences. 14 July 2008 SSP held a ground-breaking ceremony for the construction of the St. Carolus Women and Children Hospital, a collaboration SSP and St.Carolus Healthcare Services to provide quality heathcare at affordable prices to the community in Gading Serpong. 30 July 2008 To complement the development of Sentra Gading Serpong ( the commercial centre of Gading Serpong), SSP launched 21 units of Gading Boulevard shophouses PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report 59 Aktivitas Korporat Corporate Activities 23 Agustus 2008 23 August 2008 8 November 2008 8 November 2008 Summarecon Serpong Musical Fireworks. Sebuah event spektakuler untuk memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia, SSP dan KPR Bank BCA menggelar Pesta Kembang Api di lokasi hunian Pondok Hijau Golf . Lebih dari 15 ribu tembakan kembang api yang diiringi oleh alunan musik di tembakan keudara menerangi langit Serpong Tangerang. Kembang api tersebut ditangani oleh sebuah perusahaan terkenal dari Singapura. Tidak kurang ratusan ribu pasang mata warga Serpong Tangerang ikut menjadi saksi kemegahan acara yang juga disiarkan langsung oleh stasiun TV Indosiar dalam acara Gebyar BCA. Summarecon Serpong Musical Fireworks. To commemorate Indonesia’s Independence Day, SSP and Bank BCA-KPR held this spectacular fireworks party at the residential area of Pondok Hijau Golf. More than 15,000 rounds of fireworks to the accompaniment of music were fired in to the night skies of Serpong Tangerang. This musical fireworks display was performed by a reknown company from Singapore. A few hundred thousand residents from the Serpong Tangerang area turned up for the event which was also telecast live by TV Indosiar in the Gebyar BCA program. Inovasi produk hunian terbaru dari SSP. Scientia Garden merupakan kawasan hunian terpadu berwawasan teknologi dan lingkungan. Memiliki konsep “Smart and Green Environment”, Scientia Garden juga dilengkapi dengan sejumlah fasilitas, seperti tiga pusat pendidikan bertaraf internasional, dan juga kawasan komersial. Cluster pertama yang ditawarkan kepada konsumen adalah cluster Newton, sebanyak 307unit, dimana unit ini sudah habis terjual. SSP launched its latest and most innovative product. Scientia Garden integrates a residential area with technology and environmental-friendly concepts. With the motto “Smart and Green Environment”, Scientia Garden furnished with facilities like three educational centres with international standards, and a commercial area. The first cluster offered to consumers is the Newton with 307 units which were sold out. 13 & 27 November 2008 13 & 27 November 2008 20 September 2008 20 September 2008 SSP meluncurkan produk eksklusif, kavling The Crown di kawasan Pondok Hijau Golf , dimana kavling tersebut terletak bersisian dengan Gading Raya Golf. SSP launched an exclusive residential product, The Crown at the Pondok Hijau Golf area. The landplots are located adjacent to the Gading Raya Golf course. Berkat kerja sama yang baik dengan Rumah Sakit Ibu & Anak St. Carolus. SSP memberikan pengobatan gratis kepada warga yang tidak mampu. Kurang lebih sebanyak 700 warga dari sekitar Gading Serpong yang datang antri untuk mendapatkan pengobatan gratis. 6 Desember 2008 Preview Grand Orchard. SKG melakukan preview produk andalannya, Grand Orchard. Acara ini dipadati oleh agen properti dan konsumen yang ingin mengetahui konsep terbaru hunian berkualitas, mengusung konsep green environment dengan ciri khas-nya, yaitu “green spine”, sebuah ruang terbuka hijau yang membelah kawasan hunian tersebut. 31 Desember 2008 Perayaan malam pergantian tahun 2008-2009 berlangsung di pusat gaya hidup, La Piazza, Sentra Kelapa Gading dengan acara Around The World in 3 Days. Acara ini menampilkan keindahan replika arsitektur dunia seperti Tembok Besar Cina, Menara Eiffel Paris, Jam Raksasa Inggris, Kincir Angin Raksasa Belanda dan Patung Spink Mesir. Semarak perayaan juga dimeriahkan oleh penampilan artis ternama selama tiga hari berturut-turut, 29, 30 dan 31 Desember 2008, dan ditutup dengan pesta kembang api spektakuler. Acara berlangsung sukses dengan hadirnya ribuan pengunjung yang memadati Sentra Kelapa Gading. 7 Februari 2009 Musical Fireworks - Summarecon Serpong 60 PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report SSP teamed up with the St. Carolus Women & Children Hospital to provide free medical care to the needy. About 700 residents from the Gading Serpong vicinity received the free medical care. 6 December 2008 Grand Orchard Preview. SKG launched a preview of its main product, Grand Orchard. The event was crowded with property agents and consumers who wanted to know more of this latest quality housing concept. This product embraces a green environment concept wherein a “spine green” of greenery will cut across the residential estate. 31 December 2008 La Piazza at Sentra Kelapa Gading held the event “Around The World In 3 Days” to usher in 2009. The event presented the beauty of some of the world’s architecture with replicas of the Great Wall of China, Paris’ Eiffel Tower, England’s Big Ben, the Dutch Windmill, and the Sphinx of Egypt. The splendour of the occasion was livened up with performances by reknown artistes for the 3 days from 29 to 31 December 2008, and closed with a spectacular fireworks display. The thousands of visitors who thronged Sentra Kelapa Gading made the event a success. 7 February 2009 Melengkapi produk hunian yang sudah ada sebelumnya, SSP meluncurkan Cluster Turquoise tahap ke-4, ruko Crystal dan Beryl sebanyak 118 unit. Reputasi kawasan SSP yang sangat kondusif dalam iklim bisnis, membuat produk ini berhasil mendapatkan sambutan yang sangat baik dari masyarakat Complementing the existing products, SSP launched 188 units of Turquoise Phase 4, and shophouses Crystal and Beryl. With the reputation that SSP is an area conducive for business, the products received a very positive response from the public. 14 Februari 2009 14 February 2009 Ground Breaking Ceremony Grand Orchard. Pemancangan tiang pertama cluster Ebony dari kawasan hunian Grand Orchard, sebagai bukti komitmen Summarecon terhadap konsumen. Acara ini diadakan bersama-sama dengan pembeli rumah dengan menanam pohon pertama untuk “green spine” Grand Orchard. Grand Orchard Ground Breaking Ceremony. The ceremony demonstrates Summarecon’s commitment to consumers for this project. The event was held together with the homebuyers who planted the first trees for the “green spine” of Grand Orchard. PT Summarecon Agung Tbk | Laporan Tahunan 2008 Annual Report 61 LAMPIRAN: 1 Peraturan Nomor: VIII.G .11 Formulir Nomor: VIII.G11-1 PERT ANGGUNGJAWABAN AT AS LAPORAN T AHUNAN 20081 RESPONSlBlLfTY FOR THE ANNUAL REPORT 2008 Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perseroan telah menelaah isi Laporan Tahunan 2008 dan menyatakan bertanggungjawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan ini. Laporan in; telah di setujui oleh Dewan Komisaris and Dewan Direksi untuk di sampaikan ke para pemegang saham dan pihak lain yang berkepentingan. SURA T PERNYAT AAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN PER 31 DESEMBER 2008 PT SUMMARECON AGUNG Tbk The Boards of Commissioners and Directors have reviewed the contents of this Annual Report 2008, and are responsible for the integrity of this Report. This Report has been approved by the Boards of Commissioners and Directors for distribution to shareholders and to interested parties. 1. Nama Alamat Kantor Alamat Domisili Ir. Soetjipto Nagana Komisaris Utama I President Commissioner Harto Djojo Nagana fr. Sunardi Rusli Komisarisl Commissioner Komisarisl Commissioner Nomor Telepon Jabatan 2. Nama Alamat Kantor Alamat Domisili Thomas Tjandrakusumah Esthe Komisaris Independen I Independent Commissioner Komisaris Independen I Independent Commissioner .t9 , p£L~ Johanes Mardjuki liliawati Direktur Utama I President Director Direkturl Director ~ , Rahardjo W-~ Direkturl Director ~ ~ lilies Direkturl Director Direkturl Director Direktur Tidak Terafiliasi I Unaffiliated Director Jakarta 13210, Indonesia Tel. +6221 4714567 Fax. +62 21 4892976 www.summarecon.com No. 42 3. ~ Direktur I Director Sumantri Gangga PT Summarecon Agung Tbk 't Soegianto Herman Nagana plaza 5ummarecon JI. Perintis Kemerdekaan 1. 2. lexy Arie Tumiwa .f::: - Nomor Telepon Jabatan Melyani Homan Nagaria 4. Johanes Mardjuki Plaza Summarecon, JI. Perintis Kemerdekaan No.42, Jakarta Timur 13210 JI. Alexandrite Selatan 3, No: 12 Alexandrite Residence, Summarecon Serpong 021-4892107 Direktur Utama Sumantri Gangga Plaza Summarecon, JI. Perintis Kemerdekaan No.42, Jakarta Timur 13210 JI. Pelepah Kuning " Blok WU 2 No.12A, Kelapa Gading, Jakarta Utara 021-4892107 Direktur Bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan perusahaan Laporan keuangan perusahaan telah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntan yang berlaku umum di Indonesia; (a) Semua informasi dalam laporan keuangan perusahaan telah dimuat secara lengkap dan benar; (b) Laporan keuangan perusahaan tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material; Bertanggung jawab atas sistem pengendalian intern dalam perusahaan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Jakarta, 25 Mare 20 Yamin umantri Gangga Direktur PT Summarecon Agung Tbk Plaza Summarecon JI. Perintis Kemerdekaan Jakarta 13210, Indonesia Tel. +6221 4714567 Fax. +62 21 4892976 www.summarecon.com No. 42 Laporan Keuangan Financial Report LAMPIRAN: 1 Peraturan Nomor: VIII.G .11 Formulir Nomor: VIII.G 11-1 STATEMENT OF DIRECTORS' RESPONSIBILITY ON THE FINANCIAL STATEMENTS OF PT SUMMARECON AGUNG TBK FOR THE FINANCIAL YEAR ENDED 31 DECEMBER 2008 Name Office Address Telephone No. Designation Name Office Address Telephone No. Designation 1. 2. 3. 4. Johanes Mardjuki Plaza Summarecon, JI. Perintis Kemerdekaan No.42,· Jakarta Timur 13210 JI. Alexandrite Selatan 3, No: 12 Alexandrite Residence, Summarecon Serpong 021-4892107 President Director Sumantri Gangga Plaza Summarecon, JI. Perintis Kemerdekaan No.42, Jakarta Timur 13210 JI. Pelepah Kuning II Siok WU 2 No.12A, Kelapa Gading, Jakarta Utara 021-4892107 Director We are responsible for the preparation and presentation of the financial statements of the Company; The financial statements have been prepared in accordance with generally accepted accounting principles in Indonesia ; (a) The information in the financial statements have been fully and accurately disclosed. (b) The financial statements do not contain information or material facts that is not true, and do not omit information or material facts. We are responsible for the internal control system of the Company. Subscribed and solemnly declared by the abovenamed. Jakarta, 25 March 2009 umantri Gangga Director PI Summarecon Agung Ibk plaza 5ummarecon JI. Perintis Kemerdekaan No. 42 Jakarta 13210, Indonesia Tel. +62 21 4714567 Fax. +6221 4892976 www.summarecon.com Royal Gading Mansion - Summarecon Kelapa Gading Kantor Pusat Head Office Plaza Summarecon Jl. Perintis Kemerdekaan No 42 Jakarta 13210 Tel. (62) 21 471 4567, 489 2107 Fax. (62) 21 489 2976 e-mail : [email protected] website: www.summarecon.com PT Summarecon Agung Tbk dan anak perusahaan Laporan keuangan konsolidasi beserta laporan auditor independen tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 Daftar Isi Halaman Laporan Auditor Independen Neraca Konsolidasi ………….….……………………………………………………………………….. 1-2 Laporan Laba Rugi Konsolidasi ………………………………………………………………………... 3 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi .......………………………………………………..…......... 4 Laporan Arus Kas Konsolidasi .………………..............…..………………………………………….. 5-6 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi ………..…..…….…………………………………….. 7-63 ************************** IIIIII111111 IIIII1111111111111 il' •. gu ERNST & YOUNG Purwantono, Sarwoko & Sandjaja Indonesia Stock Exchange Building Tower 2, 7th Floor JI. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190, Indonesia Tel: +62 2152895000 Fax: +62 21 52894100 www.ey.com/id Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT Summarecon Agung Tbk Kami telah mengaudit neraca konsolidasi PT Summarecon Agung Tbk ("Perusahaan") dan Anak Perusahaan tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, serta laporan laba rugi konsolidasi, laporan perubahan ekuitas konsolidasi dan laporan arus kas konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Kami tidak mengaudit laporan keuangan seluruh Anak Perusahaan, yang laporan keuangannya mencerminkan jumlah aktiva sekitar 39% pada tahun 2008 dan 35% pada tahun 2007, dan jumlah pendapatan sekitar 44% pada tahun 2008 dan 37% pada tahun 2007 dari jumlah konsolidasi yang bersangkutan. Kami juga tidak mengaudit laporan keuangan perusahaan asosiasi, dimana penyertaan pada perusahaan asosiasi tersebut disajikan dalam laporan keuangan konsolidasi dengan menggunakan metode ekuitas. Nilai tercatat penyertaan tersebut masing-masing adalah sekitar 0,77% dan 0,87% dari jumlah aktiva konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, sedangkan bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi tersebut masing-masing adalah sekitar Rp1,60 miliar pada tahun 2008 dan RpO,15 miliar pada tahun 2007. Laporan keuangan Anak Perusahaan dan perusahaan asosiasi tersebut diaudit oleh auditor independen lain dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, yang laporannya telah diserahkan kepada kami, dan pendapat kami, sejauh yang berkaitan dengan jumlah-jumlah untuk Anak Perusahaan dan perusahaan asosiasi tersebut di atas, didasarkan semata-mata atas laporan auditor independen lain tersebut. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami dan laporan auditor independen lain tersebut memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Purwantono. Sarwoko & Sandjaja Registered Public Accountants No. KEp·122/KM.5/2005 A member firm of Ernst & Young Globalli .:ed: 1II1111111111 ill ERNST & YOUNG Menurut pendapat kami, berdasarkan audit kami dan laporan auditor independen lain tersebut. laporan keuangan konsolidasi yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Summarecon Agung Tbk dan Anak Perusahaan tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, dan hasil usaha serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggaHanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 2008 2007 AKTIVA Kas dan setara kas 2c,3,13,14, 42 260.829.563 305.472.542 2d,4 31.895.920 30.143.830 2f,32 87.722.512 1.309.940 152.138.288 2e,6 72.346.534 69.389.703 2g,2l,7,15,42 653.760.564 394.339.633 Biaya dibayar di muka 2h,8 10.375.964 12.731.900 Pajak dibayar di muka 19a 30.809.788 10.437.347 9 115.419.539 45.676.114 813.131 952.957 2i,10,14, 15,42 694.663.945 472.215.257 2j,2l,2m,11, 14,42 311.835.944 364.063.368 2j,2k,2l,2m, 12,14,15,17, 28,42 1.248.936.130 1.064.785.910 134.456 10.545.001 Investasi pada perusahaan asosiasi dan lainnya Piutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga 2e,5,14,15 Piutang lain-lain Persediaan Uang muka Piutang hubungan istimewa Tanah yang belum dikembangkan Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp109.957.233 pada tahun 2008 dan Rp88.868.845 pada tahun 2007 Properti investasi - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp230.130.436 pada tahun 2008 dan Rp195.297.778 pada tahun 2007 2f,32 Aktiva pajak tangguhan - bersih 2s,19f Aktiva derivatif 2r,13,14,36 6.131.456 - Aktiva lain-lain 2c,13, 14,15,35a, 36,42 104.293.685 95.281.580 3.629.969.131 3.029.483.370 JUMLAH AKTIVA Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 1 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 2008 2007 KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Hutang bank dan lembaga pembiayaan 14 864.578.408 479.123.231 2n,7,15 296.279.661 149.924.943 16 60.244.967 66.966.766 1c,2b,17 15.197.252 42.282.080 Hutang hubungan istimewa 2f,32 85.510.019 69.363.465 Biaya masih harus dibayar 18 28.387.796 32.731.566 Hutang pajak 19b 16.723.477 46.481.786 Kewajiban imbalan kerja 2p,20 33.050.139 29.185.053 Uang muka yang diterima 2o,21 492.447.361 463.459.105 Pendapatan diterima di muka 2o,22 160.415.287 136.902.759 Kewajiban pajak tangguhan 2s,19f 1.540.456 22.839 - 1.818.940 2.054.374.823 1.518.262.533 6.409.962 5.959.233 1b,24,25 1b,2n,24,25 2b 643.578.759 48.546.592 56.506 321.310.117 365.693.349 - 26 40.942.477 836.060.012 39.344.096 778.914.042 JUMLAH EKUITAS 1.569.184.346 1.505.261.604 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 3.629.969.131 3.029.483.370 Hutang obligasi dan sukuk ijarah - bersih Hutang usaha kepada pihak ketiga Hutang lain-lain Kewajiban derivatif 2r,13,14,36 JUMLAH KEWAJIBAN HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASIKAN EKUITAS Modal saham Modal dasar - 10.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100 (satuan penuh) per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 6.435.787.592 saham pada tahun 2008 dan 3.213.101.173 saham pada tahun 2007 Tambahan modal disetor - bersih Selisih perubahan ekuitas Anak Perusahaan Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya 2b,23 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 2 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 2008 2007 PENDAPATAN BERSIH 2f,2o,28 1.267.062.897 1.027.229.644 BEBAN POKOK PENJUALAN DAN BEBAN LANGSUNG 2f,2o,29 756.300.539 501.418.447 510.762.358 525.811.197 86.274.921 203.620.682 76.409.774 178.628.747 Jumlah beban usaha 289.895.603 255.038.521 LABA USAHA 220.866.755 270.772.676 31 2q 2r,36 (76.024.660) (3.098.971) 7.950.396 7.274.425 (56.013.095) (931.345) 2.912.591 3.957.937 2d,4 11 1.603.089 366.760 11.881.377 148.177 4.444.353 8.581.096 Beban lain-lain - bersih (50.047.584) (36.900.286) LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 170.819.171 233.872.390 (64.062.558) (11.928.162) (75.529.456) 2.365.060 Beban pajak penghasilan - bersih (75.990.720) (73.164.396) LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASIKAN 94.828.451 160.707.994 LABA KOTOR BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi 2o,30 PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Beban bunga - bersih Rugi selisih kurs - bersih Laba atas instrumen derivatif Denda keterlambatan dan pembatalan Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi - bersih Laba atas klaim asuransi Lain-lain - bersih MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Tahun berjalan Tangguhan 2s,19d HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASIKAN 2b,23 LABA BERSIH (687.269) (868.898) 94.141.182 159.839.096 LABA BERSIH PER SAHAM DASAR (satuan penuh) 2t,24,25,39 14,63 26,18 LABA PER SAHAM DILUSIAN (satuan penuh) 2t,24,25,39 - 25,87 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 3 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah) Saldo laba Catatan Saldo tanggal 31 Desember 2006 Peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh Dividen kas 1b,24,25 27 Laba bersih tahun 2007 Saldo tanggal 31 Desember 2007 Modal ditempatkan dan disetor penuh Tambahan modal disetor - bersih Selisih perubahan ekuitas Anak Perusahaan Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Jumlah ekuitas 275.408.672 6.110.696 - 39.344.096 654.878.074 975.741.538 45.901.445 359.582.653 - - - 405.484.098 - - - - (35.803.128) (35.803.128 ) - - - - 159.839.096 159.839.096 321.310.117 365.693.349 - 39.344.096 778.914.042 1.505.261.604 4.642.623 - - - 5.121.885 - - - - - 56.506 Pelaksanaan waran 1b,24,25 479.262 Pembagian saham bonus 1b,24,25 321.789.380 (321.789.380) Modal hibah 2b - - 56.506 - Pencadangan saldo laba sebagai cadangan umum 26 - - - 1.598.381 (1.598.381) Dividen kas 27 - - - - (35.396.831) (35.396.831 ) - - - - 94.141.182 94.141.182 643.578.759 48.546.592 56.506 40.942.477 836.060.012 1.569.184.346 Laba bersih tahun 2008 Saldo tanggal 31 Desember 2008 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 4 - PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah) Catatan 2008 2007 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada: Pemasok Karyawan Pembayaran kas untuk beban operasi lain (1.255.430.654) (125.648.387) (165.529.933) Kas yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi (168.998.657) 180.889.855 1.377.610.317 1.126.000.560 (673.019.235) (116.047.869) (156.043.601) Penerimaan dari pendapatan bunga Pembayaran untuk: Pajak penghasilan Beban bunga 17.916.468 13.024.076 (111.238.688) (82.690.603) (31.749.634) (65.643.542) Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi (345.011.480) 96.520.755 32 11 16.146.554 3.005.628 6.697.861 2.164.446 32 11,12 139.826 (197.075.842) (1.016.953) (1.752.090) (553.933) (427.779.390) 82.376.795 (5.961.000) (180.552.877) (343.055.221) 15 482.658.113 295.984.015 5.178.391 (150.000.000) 277.701.940 (30.000.000) 27 (120.129.202) (35.058.932) (167.371.916) (35.612.498) ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Kenaikan saldo hutang hubungan istimewa Hasil penjualan aset tetap dan properti investasi Penurunan (kenaikan) saldo piutang hubungan istimewa Perolehan aset tetap dan properti investasi Penurunan (kenaikan) aktiva lain-lain Investasi pada perusahaan asosiasi 4 Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari hutang bank Penerimaan dari obligasi dan sukuk ijarah Peningkatan tambahan modal disetor Pembayaran hutang obligasi Pembayaran hutang bank dan lembaga pembiayaan Pembayaran dividen kas oleh Perusahaan Penerimaan dari (penambahan pada) deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Penerimaan dari modal saham atas penawaran umum terbatas 15 (9.430.455) 24,25 Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan - 405.484.098 469.201.930 458.486.631 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 5 8.285.007 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (lanjutan) Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah) Catatan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 2008 2007 (56.362.427) 211.952.165 KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 3 305.472.542 90.003.965 PENGARUH SELISIH KURS 14 11.719.448 3.516.412 KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 3 260.829.563 305.472.542 11.206.818 1.953.334 8.460.193 1.777.270 8.638.460 2.977.557 321.789.380 - Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas: Perolehan aset tetap dan properti investasi melalui: Hutang bank dan lembaga pembiayaan 11,14 Uang muka pembelian aset tetap 9,11 Hutang lain-lain 17 Pembagian saham bonus 24,25 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 6 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Summarecon Agung Tbk (“Perusahaan”) didirikan sesuai dengan Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri berdasarkan akta notaris Ridwan Suselo, S.H., No. 308 tanggal 26 November 1975. Anggaran dasar Perusahaan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. YA 5/344/6 tanggal 12 Juli 1977 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 79, Tambahan No. 597 tanggal 4 Oktober 1977. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 44 tanggal 18 Juli 2008 mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh melalui pembagian saham bonus yang berasal dari tambahan modal disetor (Catatan 24 dan 25) dan untuk memenuhi Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007. Perubahan terakhir tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-50104.AH.01.02 tanggal 12 Agustus 2008. Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan bergerak dalam bidang pengembangan real estat, penyewaan properti dan pengelolaan fasilitas rekreasi dan restoran. Kantor pusat Perusahaan berkedudukan di Plaza Summarecon, Jl. Perintis Kemerdekaan Kav No. 42, Jakarta. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1976. b. Penawaran umum efek Perusahaan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM dan LK), melalui Surat No. SI-085/SHM/MK.10/1990 tanggal 1 Maret 1990, menyatakan bahwa sejak tanggal tersebut, telah efektif penawaran umum sejumlah 6.667.000 saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp1.000 (satuan penuh) setiap saham kepada masyarakat, dengan harga penawaran sebesar Rp6.800 (satuan penuh) setiap saham. Perusahaan mencatatkan seluruh sahamnya pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya (sekarang digabung menjadi Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 14 Agustus 1996 (Catatan 25). Berdasarkan berita acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diaktakan dengan akta notaris Sutjipto, S.H., No. 191 tanggal 21 Juni 1996, para pemegang saham menyetujui perubahan nilai nominal saham Perusahaan dari Rp1.000 (satuan penuh) menjadi Rp500 (satuan penuh) per saham. Perubahan tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C2.9225.HT.01.04.TH.96 tanggal 27 September 1996. Berdasarkan berita acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diaktakan dengan akta notaris Sutjipto, S.H., No. 99 tanggal 21 Juni 2002, para pemegang saham menyetujui perubahan nilai nominal saham Perusahaan dari Rp500 (satuan penuh) menjadi Rp100 (satuan penuh) per saham. Perubahan tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C-12844 HT.01.04.TH.2002 tanggal 12 Juli 2002. Pada tahun 2005, Perusahaan menerbitkan 93.676.000 saham tambahan dengan nilai nominal Rp100 (satuan penuh) per saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh Valence Asset Limited, British Virgin Islands, dengan harga penawaran sebesar Rp775 (satuan penuh) per saham. Perusahaan mencatatkan seluruh tambahan saham yang diterbitkan tersebut pada Bursa Efek Jakarta pada tanggal 17 November 2005. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh ini telah memenuhi Peraturan BAPEPAM dan LK No. IX.D.4., Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK No. Kep-44/PM/1998 tanggal 14 Agustus 1998 sehubungan dengan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu. Pada tahun 2006, Perusahaan membagikan 786.881.920 lembar saham bonus dengan nilai nominal sebesar Rp100 (satuan penuh) per saham (Catatan 25). 7 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) b. Penawaran umum efek Perusahaan (lanjutan) Pada tanggal 7 Juli 2007, Pernyataan Pendaftaran Perusahaan dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I dari saham kepada pemegang saham dalam rangka Penerbitan HMETD sejumlah 459.014.453 saham yang disertai dengan penerbitan Waran Seri I dengan jumlah sebanyakbanyaknya 229.507.226 lembar dinyatakan efektif. Perusahaan mencatatkan seluruh saham baru tersebut di Bursa Efek Indonesia (Catatan 24 dan 25). Pada bulan Januari 2008, terdapat Waran Seri I yang telah dilaksanakan sebanyak 4.792.623 lembar (Catatan 24). Pada tahun 2008, Perusahaan membagikan 3.217.893.796 lembar saham bonus dengan nilai nominal sebesar Rp100 (satuan penuh) per saham (Catatan 24 dan 25). c. Anak Perusahaan Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, susunan Anak Perusahaan adalah sebagai berikut: Persentase Pemilikan (%) Jumlah Aktiva Sebelum Eliminasi Perusahaaan Domisili Anak Perusahaan langsung PT Serpong Cipta Kreasi Tangerang PT Lestari Mahadibya 1) Tangerang PT Gading Orchard Jakarta PT Citra Damai Agung Jakarta PT Unota Persadajaya Jakarta PT Bahagia Makmursejati Jakarta PT Summerville Propert y Management Jakarta PT Eskage Tatanan Kota 694.640 PT Makmur Orient Jaya PT Orient City PT Summarecon Hotelindo PT Summbangtri Kreasi Persada Anak Perusahaan tidak Langsung 2 PT Jaya Bangun Abadi ) PT Bhakti Karya Vita 3) Kegiatan Usaha Tahun Awal Operasi Komersial Real estat Real estat Real estat Real estat Real estat Real estat Manajemen properti Jakarta Manajemen 2008 2007 2008 2007 2004 2006 2008 2003 99,00 59,55 99,99 99,89 99,90 98,75 99,00 59,55 99,89 99,90 98,75 802.463.301 367.540.742 195.844.939 118.207.965 28.960.544 22.871.122 578.750.143 338.787.334 113.143.875 28.561.083 26.576.259 2007 99,20 99,20 5.991.628 2.170.085 - 99,00 99,00 2.964.474 Jakarta Jakarta lingkungan Real estat Real estat - 99,96 99,96 99,96 99,96 2.488.446 2.412.436 2.500.108 2.474.117 Jakarta Hotel - 99,96 99,96 1.003.068 2.500.000 Jakarta Real estat - 90,00 90,00 4.260 29.137 Tangerang Tangerang Real estat Rumah sakit - 99,81 60,00 99,81 60,00 60.828.328 10.470.265 60.765.244 10.097.241 1 ) 59,55% dimiliki secara langsung dan 39,98% dimiliki secara tidak langsung melalui PT Serpong Cipta Kreasi (SCK) ) 99,81% dimiliki oleh SCK ) 60,00% dimiliki oleh SCK 2 3 Pada tahun 2004, Perusahaan melakukan penyertaan 12.250 saham pada SCK dengan nilai sebesar Rp12.250.000 yang mencerminkan kepemilikan sebesar 98%. Selanjutnya, pada tahun 2006, Perusahaan melakukan penyertaan 125 saham pada SCK dengan nilai sebesar Rp125.000, yang meningkatkan kepemilikan Perusahaan pada SCK dari 98% menjadi 99%. 8 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) c. Anak Perusahaan (lanjutan) Pada tahun 2004, Perusahaan membeli tambahan 2.030.000 saham milik PT Lestari Mahadibya (LMD), yang merupakan 29% dari jumlah saham beredar LMD, dari PT Grahasubur Griyamakmur, pihak ketiga, dengan harga perolehan sebesar Rp1.319.500 atau Rp650 (satuan penuh) per saham. Transaksi ini meningkatkan kepemilikan Perusahaan pada LMD dari 30% menjadi 59%. Selisih antara harga perolehan dengan nilai buku LMD sejumlah Rp626.670 dikreditkan dalam “Selisih Lebih Bagian Nilai Wajar Aktiva Bersih Anak Perusahaan atas Biaya Perolehan - Bersih”, yang merupakan bagian dari “Hutang Lain-lain” dalam neraca konsolidasi (Catatan 17). Selanjutnya, berdasarkan akta notaris Dewi Himijati Tandika, S.H., No. 43 tanggal 29 September 2004, Perusahaan membeli lagi tambahan 2.800.000 saham milik LMD, yang merupakan 40% dari jumlah saham beredar LMD, dari PT Jakartabaru Cosmopolitan (JBC), afiliasi, dengan harga perolehan sebesar Rp1.820.000 atau Rp650 (satuan penuh) per saham, sehingga meningkatkan kepemilikan Perusahaan pada LMD menjadi 99%. Selisih antara harga perolehan dengan nilai buku LMD sejumlah Rp870.193 dikreditkan dalam “Selisih Lebih Bagian Nilai Wajar Aktiva Bersih Anak Perusahaan atas Biaya Perolehan - Bersih”, yang merupakan bagian dari “Hutang Lain-lain” dalam neraca konsolidasi (Catatan 17). Pada tahun 2006, sehubungan dengan penambahan modal ditempatkan dan disetor penuh pada LMD dari Rp7.000.000 menjadi Rp95.600.000 dengan nominal Rp1.000.000 (satuan penuh), Perusahaan meningkatkan lagi tambahan modal disetor sebanyak 50.000 lembar saham, yang mewakili 56,43% dari kenaikan penyertaan saham LMD, sehingga menurunkan penyertaan Perusahaan dari 99% menjadi 59,55%. SCK mengambil 38.600 lembar saham yang mewakili 40,38% dari modal saham LMD. Selanjutnya, pada bulan Desember 2008 dan 2007, Perusahaan meningkatkan lagi tambahan modal disetor masing-masing sebanyak 38.886 saham dan 58.061 saham pada LMD dengan nilai masing-masing sebesar Rp38.886.000 dan Rp58.061.000 yang mencerminkan persentase kepemilikan yang sama sebesar 59,55%. Pada tahun 2006, Perusahaan melakukan penyetoran 248 saham pada PT Summerville Property Management (SPM) dengan nilai sebesar Rp248.000 yang mencerminkan 99,20% kepemilikan. Pada tahun 2006, Perusahaan melakukan penyetoran 495 saham pada PT Eskage Tatanan Kota (Eskage) dengan nilai sebesar Rp495.000 yang mencerminkan 99% kepemilikan. Pada tahun 2006, SCK melakukan penyetoran 51.900 saham pada PT Jaya Bangun Abadi (JBA) dengan nilai sebesar Rp51.900.000 yang mencerminkan 99,81% kepemilikan. Pada tahun 2007, Perusahaan memperoleh 99,89% kepemilikan saham pada PT Citra Damai Agung (CDA) melalui pembelian kepemilikan saham dari pihak ketiga dan penyetoran modal di CDA dengan nilai keseluruhan sebesar Rp109.875.000. Nilai wajar aktiva bersih CDA pada saat akuisisi adalah sebesar Rp131.716.752. Selisih lebih nilai wajar aktiva bersih atas biaya perolehan sehubungan dengan akuisisi ini adalah sebesar Rp21.841.752 dan dieliminasikan dengan mengurangi nilai wajar aktiva non-moneter. Pada bulan Mei 2007, Perusahaan melakukan penyetoran 2.499 saham pada PT Makmur Orient Jaya (MOJ) dengan nilai sebesar Rp2.499.000 yang mencerminkan 99,96% kepemilikan. Pada bulan Mei 2007, Perusahaan melakukan penyetoran 2.499 saham pada PT Orient City (OC) dengan nilai sebesar Rp2.499.000 yang mencerminkan 99,96% kepemilikan. Pada bulan November 2007, Perusahaan melakukan penyetoran 2.499 saham pada PT Summarecon Hotelindo (Hotelindo) dengan nilai sebesar Rp2.499.000 yang mencerminkan 99,96% kepemilikan. 9 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) c. Anak Perusahaan (lanjutan) Pada bulan November 2007, SCK melakukan penyetoran 6.000 saham pada PT Bhakti Karya Vita (Bhakti) dengan nilai sebesar Rp6.000.000 yang mencerminkan 60% kepemilikan. Pada tahun 2008, Perusahaan memperoleh 99,99% kepemilikan saham pada PT Gading Orchard (GO) melalui pembelian kepemilikan saham dari pihak ketiga dengan nilai keseluruhan sebesar Rp344.505.550. Nilai wajar aktiva bersih GO pada saat akuisisi adalah sebesar Rp380.426.221. Selisih lebih nilai wajar aktiva bersih atas biaya perolehan sehubungan dengan akuisisi ini adalah sebesar Rp35.920.671 dan dieliminasikan dengan mengurangi nilai wajar aktiva non-moneter. Tujuan akuisisi GO adalah untuk memperoleh tanah seluas 36 hektar yang dimiliki oleh GO (Catatan 15). Pada akhir tahun 2008, GO mulai melakukan operasi komersialnya. Pada tanggal 31 Desember 2008, CDA, PT Unota Persadajaya, Eskage, MOJ, OC, Hotelindo, JBA dan Bhakti belum memulai kegiatan operasinya. PT Summbangtri Kreasi Persada sudah tidak melakukan kegiatan operasi sejak tahun 2001. d. Komisaris, direksi dan karyawan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris utama Komisaris Komisaris Komisaris independen Komisaris independen : : : : : Soetjipto Nagaria Harto Djojo Nagaria Sunardi Rusli Thomas Tjandrakusumah Esther Melyani Homan Dewan Direksi Direktur utama Direktur Direktur Direktur Direktur independen Direktur Direktur : : : : Johanes Mardjuki Lexy Arie Tumiwa Liliawati Rahardjo Sumantri Gangga : : : Lilies Yamin Soegianto Nagaria Herman Nagaria Susunan Komite Audit pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota : : : Thomas Tjandrakusumah Poespita Pelangiwati Leo Andi Mancianno Gaji dan tunjangan lain yang diberikan untuk Dewan Komisaris dan Direksi adalah sekitar Rp23,6 juta, masing-masing pada tahun 2008 dan 2007. Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki 1.272 dan 1.262 karyawan tetap (tidak diaudit), masing-masing pada tahun 2008 dan 2007. 10 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI Kebijakan akuntansi dan pelaporan yang dianut Perusahaan dan Anak Perusahaan disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Kebijakan akuntansi yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut: a. Dasar penyajian laporan keuangan konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan ketentuan akuntansi di bidang Pasar Modal sebagaimana ditentukan dalam Peraturan BAPEPAM dan LK No. VIII.G.7 (Revisi 2000) tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” dan Surat Edaran Ketua BAPEPAM dan LK No. SE-02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Real Estat. Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan basis akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk investasi jangka pendek tertentu dan instrumen derivatif yang dinyatakan sebesar nilai wajar, persediaan yang dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih dan investasi dalam saham tertentu yang dicatat berdasarkan metode ekuitas. Laporan arus kas konsolidasi menyajikan arus kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disajikan dengan menggunakan metode langsung. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah rupiah (Rp). b. Prinsip-prinsip konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi meliputi akun-akun Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan persentase pemilikan lebih dari 50%, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan kerja sama operasi (KSO), dengan nama KSO Summarecon Serpong, antara SCK dan JBC. Sesuai dengan PSAK No. 12, “Pelaporan Keuangan Mengenai Bagian Partisipasi (Interest) dalam Pengendalian Bersama Operasi dan Aset (Jointly Controlled Operations and Assets)”, partisipasi SCK dalam kerja sama operasi tersebut telah dicatat dalam laporan keuangan konsolidasi dengan menggunakan metode konsolidasi proporsional (proportionate consolidation method). Dalam menerapkan metode konsolidasi proporsional, venturer menyajikan dalam laporan keuangannya bagiannya atas aset yang dikendalikan bersama, kewajiban bersama yang timbul sehubungan dengan joint ventures dan bagiannya atas pendapatan dan beban joint ventures dengan akunakun yang bersangkutan dalam laporan keuangan konsolidasi. Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi. Bagian proporsional dari pemegang saham minoritas atas ekuitas Anak Perusahaan disajikan sebagai “Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan” pada neraca konsolidasi. Apabila akumulasi kerugian yang menjadi bagian pemegang saham minoritas melebihi bagiannya dalam modal disetor Anak Perusahaan, kelebihan tersebut dan kerugian yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, harus dibebankan pada pemegang saham mayoritas dan tidak diakui sebagai aktiva, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutup kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada periode selanjutnya, Anak Perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan kepada pemegang saham mayoritas dapat dipenuhi. 11 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) Selisih lebih antara biaya perolehan investasi dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aktiva bersih Anak Perusahaan dicatat sebagai “Selisih Lebih Biaya Perolehan atas Bagian Aktiva Bersih Anak Perusahaan” dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 5 (lima) tahun. Apabila biaya perolehan investasi lebih rendah dari pada bagian Perusahaan atas nilai wajar aktiva bersih Anak Perusahaan, maka selisih tersebut dicatat sebagai “Selisih Lebih Bagian Aktiva Bersih Anak Perusahaan atas Biaya Perolehan” (sebagai bagian dari Hutang Lain-lain dalam neraca konsolidasi) dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 (dua puluh) tahun. Berdasarkan PSAK No. 40, “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”, selisih nilai tercatat penyertaan Perusahaan dan bagian proposional atas nilai wajar aktiva bersih Anak Perusahaan yang timbul dari perubahan pada ekuitas Anak Perusahaan dan/atau perusahaan asosiasi yang bukan berasal dari transaksi antara Perusahaan dan Anak Perusahaan /perusahaan asosiasi , disajikan sebagai akun tersendiri di bagian Ekuitas dalam neraca konsolidasi sebagai “Selisih Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan”. c. Setara kas Deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan, yang tidak dibatasi penggunaannya atau tidak digunakan sebagai jaminan atas hutang, diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”. Rekening bank dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya atau dijaminkan diklasifikasikan sebagai “Aktiva Lain-lain”. d. Investasi Investasi dalam saham dengan persentase kepemilikan perusahaan sedikitnya 20% tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan metode ekuitas, dimana biaya perolehan investasi tersebut akan bertambah atau berkurang sesuai dengan bagian Perusahaan atau Anak Perusahaan atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi dan dikurangi dengan penerimaan dividen. Berdasarkan PSAK No. 15 mengenai “Akuntansi untuk Investasi dalam Perusahaan Asosiasi”, dalam menggunakan metode ekuitas, jika bagian investor atas kerugian perusahaan asosiasi sama atau melebihi nilai tercatat dari investasi, maka investasi dilaporkan nihil. Kerugian selanjutnya akan diakui dengan mengkreditkan kewajiban hanya apabila investor telah menjamin untuk membayar kewajiban perusahaan asosiasi. Jika perusahaan asosiasi selanjutnya melaporkan laba, investor akan mengakui penghasilan hanya setelah bagiannya atas laba melebihi bagiannya atas kerugian bersih yang belum diakui. Investasi saham dengan kepemilikan perusahaan kurang dari 20% dinyatakan sebesar harga perolehan. e. Penyisihan piutang ragu-ragu Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan, bila ada, berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun. f. Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sesuai dengan PSAK No. 7 mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. 12 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f. Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lanjutan) Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan, maupun tidak dilakukan, dengan persyaratan dan kondisi sebagaimana dilakukan dengan pihak di luar hubungan istimewa, diungkapkan dalam Catatan 32. g. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode identifikasi khusus (specific identification method). Biaya perolehan tanah sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan, biaya pengembangan langsung dan tidak langsung yang dapat diatribusikan pada kegiatan pengembangan real estat serta biaya-biaya pinjaman. Tanah yang sedang dikembangkan dipindahkan ke tanah yang tersedia untuk dijual pada saat pengembangan tanah telah selesai. Semua biaya dialokasikan secara proporsional ke tanah yang dapat dijual berdasarkan luas area masing-masing. Biaya pengembangan tanah, termasuk tanah yang digunakan sebagai jalan dan prasarana atau area yang tidak dapat dijual lainnya, dialokasikan kepada luas area yang dapat dijual. Biaya perolehan bangunan dalam penyelesaian dipindahkan ke rumah, rukan dan apartemen (strata title) tersedia untuk dijual pada saat pembangunan telah selesai. Persediaan lainnya seperti makanan, minuman dan persediaan lain-lain dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode masuk pertama, keluar pertama (FIFO). h. Biaya dibayar di muka Biaya dibayar di muka diamortisasi berdasarkan masa manfaat. i. Tanah yang belum dikembangkan Tanah yang belum dikembangkan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan, yang terdiri dari biaya pra-perolehan dan perolehan tanah, dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan pada saat pengembangan tanah akan dimulai. j. Aset tetap Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali tanah yang tidak disusutkan). Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”, dimana Perusahaan dan Anak Perusahaan telah memilih model biaya sebagai dasar pengukuran aset tetap. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi. 13 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) j. Aset tetap (lanjutan) Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan untuk kelangsungan dari pengoperasian suatu aset tetap, setiap biaya dari inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dibebankan ke operasi berjalan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Tahun 2 - 40 10 5 - 10 2-5 Bangunan dan prasarana Mesin-mesin dan alat-alat berat Kendaraan Peralatan dan perlengkapan kantor Berdasarkan penelaahan dan evaluasi manajemen Perusahaan, sejak 1 Januari 2007, Perusahaan mengubah taksiran masa manfaat ekonomis bangunan dari 20 tahun menjadi 40 tahun. Perubahan taksiran masa manfaat ekonomis ini dilakukan setelah mempertimbangkan pengaruh pemeliharaan dan perbaikan bangunan yang dilakukan oleh Perusahaan. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masingmasing aset tetap dan properti investasi yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Sesuai dengan PSAK No. 47 mengenai “Akuntansi Tanah”, tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan tanah, ditangguhkan (sebagai bagian dari Aktiva Lain-lain) dan diamortisasi sepanjang periode berlakunya hak atas tanah atau umur ekonomis hak atas tanah, periode mana yang lebih pendek. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif. k. Properti investasi Sebelum tanggal 1 Januari 2008, properti investasi yang disajikan sebagai bagian dari persediaan, tanah yang belum dikembangkan dan aset tetap, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali tanah yang tidak disusutkan). Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 13 (Revisi 2007), “Properti Investasi”, yang menggantikan PSAK No. 13 (Revisi 1994), “Akuntansi untuk Investasi” dimana Perusahaan dan Anak Perusahaan telah memilih model biaya. Oleh karena itu, laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 telah disajikan kembali (Catatan 42). 14 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) k. Properti investasi (lanjutan) Properti investasi Perusahaan dan Anak Perusahaan terdiri dari tanah, bangunan dan prasarana, mesin-mesin dan alat berat yang dikuasai Perusahaan dan Anak Perusahaan untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Properti investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan termasuk biaya transaksi dikurangi akumulasi depresiasi dan penurunan nilai, kecuali tanah yang tidak disusutkan. Jumlah tercatat termasuk bagian biaya penggantian dari properti investasi yang ada pada saat terjadinya biaya, jika kriteria pengakuan terpenuhi; dan tidak termasuk biaya harian penggunaan properti investasi. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat ekonomis properti investasi sebagai berikut: Tahun 3 - 40 10 Bangunan dan prasarana Mesin-mesin dan alat-alat berat Berdasarkan penelaahan dan evaluasi manajemen Perusahaan, sejak 1 Januari 2007, Perusahaan mengubah taksiran masa manfaat ekonomis bangunan dari 20 tahun menjadi 40 tahun. Perubahan taksiran masa manfaat ekonomis ini dilakukan setelah mempertimbangkan pengaruh pemeliharaan dan perbaikan bangunan yang dilakukan oleh Perusahaan. Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut. Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau selesainya pembangunan atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual. Untuk transfer dari properti investasi ke properti yang digunakan sendiri, Perusahaan menggunakan metode biaya pada tanggal perubahan penggunaan. Jika properti yang digunakan Perusahaan menjadi properti investasi, Perusahaan mencatat properti tersebut sesuai dengan kebijakan aset tetap sampai dengan saat tanggal terakhir perubahan penggunaannya. l. Kapitalisasi biaya pinjaman Sesuai dengan PSAK No. 26 (Revisi 1997) mengenai “Biaya Pinjaman”, biaya pinjaman dibebankan pada saat terjadinya. Biaya pinjaman dikapitalisasi apabila dapat secara langsung dikaitkan dengan perolehan, pembangunan atau produksi dari aset tertentu (qualifying assets). Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai ketika aktivitas untuk mempersiapkan pembangunan aset untuk dipergunakan atau dijual sesuai tujuannya sedang berlangsung dan pengeluaran serta biaya pinjaman sedang terjadi. Biaya pinjaman dikapitalisasi sampai dengan aset tersebut siap digunakan sesuai tujuannya. Apabila nilai tercatat dari aset tersebut melebihi jumlah yang diharapkan dapat dipulihkan atau nilai realisasi bersih, maka diakui rugi penurunan nilai. 15 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) m. Penurunan nilai aktiva Nilai yang dapat diperoleh kembali atas aktiva, diestimasi apabila terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang memberikan indikasi bahwa nilai tercatat aktiva mungkin tidak sepenuhnya dapat diperoleh kembali. Apabila terjadi penurunan nilai aktiva, maka kerugian atas penurunan nilai aktiva diakui pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan. n. Biaya atas transaksi hutang dan biaya penerbitan saham Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan transaksi hutang jangka panjang, hutang obligasi dan hutang surat berharga jangka menengah disajikan sebagai pengurang atas hutang pokok untuk mencerminkan penerimaan bersih dari hutang dan diamortisasi selama jangka waktu kewajiban dengan menggunakan metode tingkat bunga efektif. Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan modal saham disajikan sebagai pengurang atas agio saham. o. Pengakuan pendapatan dan beban Pendapatan dari penjualan real estat diakui berdasarkan PSAK No. 44 mengenai “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat” sebagai berikut: (i) Pendapatan dari penjualan bangunan rumah, rukan dan bangunan sejenis lainnya beserta kapling tanahnya diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) apabila seluruh kriteria berikut terpenuhi: 1. Proses penjualan telah selesai. 2. Harga jual akan tertagih. 3. Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di masa yang akan datang. 4. Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut. (ii) Pendapatan dari penjualan kapling tanah tanpa bangunan yang tidak memerlukan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi: 1. Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli. 2. Harga jual akan tertagih. 3. Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di masa yang akan datang. 4. Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk menyelesaikan kapling tanah yang dijual. 5. Hanya kapling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan di atas kapling tersebut. 16 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) o. Pengakuan pendapatan dan beban (lanjutan) (iii) Pendapatan dari penjualan unit bangunan apartemen yang belum selesai pembangunannya diakui dengan metode persentase penyelesaian (percentage-of-completion method) apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi: 1. Proses konstruksi telah melampaui tahap awal, yaitu fondasi bangunan telah selesai dan semua persyaratan untuk memulai pembangunan telah terpenuhi. 2. Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli. 3. Jumlah pendapatan penjualan dan biaya unit bangunan dapat diestimasi dengan andal. Jika ada salah satu kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pembayaran uang yang diterima dari pembeli harus diakui sebagai uang muka yang diterima sampai seluruh kriteria tersebut terpenuhi. Metode yang digunakan untuk menentukan persentase penyelesaian adalah berdasarkan biaya aktual yang telah dikeluarkan dibandingkan dengan estimasi jumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk pengembangan proyek real estat tersebut. Pendapatan sewa dan iuran keanggotaan klub olah raga diakui sebagai pendapatan sesuai masa sewa atau keanggotaannya. Sewa dan iuran klub keanggotaan diterima di muka disajikan sebagai “Pendapatan Diterima di Muka”. Pendapatan dari restoran diakui pada saat barang atau jasa diberikan. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis). p. Imbalan kerja Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetapnya dan telah mengakui kewajiban imbalan kerja karyawan yang tidak didanai berdasarkan Undangundang No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (UU Tenaga Kerja No. 13) dan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”. Imbalan atas UU Tenaga Kerja No. 13 tersebut telah dihitung dengan membandingkan manfaat yang akan diterima oleh karyawan pada usia normal pensiun dari Dana Pensiun dengan manfaat yang diperoleh sesuai dengan UU tersebut setelah dikurangi akumulasi imbalan kerja karyawan dan hasil investasi yang terkait. Jika manfaat program pensiun iuran pasti kurang dari persyaratan yang ditetapkan Undang-undang, Perusahaan harus menyediakan kekurangannya. Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), biaya imbalan kerja berdasarkan UU Tenaga Kerja No. 13 ditentukan dengan menggunakan metode perhitungan aktuarial projected unit credit. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi bersih keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui untuk setiap program pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut dan 10% dari nilai wajar aktiva pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial ini diakui selama rata-rata masa kerja karyawan dengan menggunakan metode garis lurus. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul akibat perubahan kewajiban imbalan kerja dari program sebelumnya harus diamortisasi sampai imbalan kerja tersebut telah menjadi hak karyawan. q. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. 17 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) q. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut: 2008 (Satuan Penuh) 1 Euro Eropa (Euro) 1 Dolar Amerika Serikat (US$) 1 Dolar Singapura (Sin$) 15.432 10.950 7.607 2007 (Satuan Penuh) 13.822 9.393 6.502 Transaksi dalam mata uang asing lainnya dianggap tidak signifikan. r. Instrumen derivatif PSAK No. 55, “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”, mengatur standar akuntansi dan pelaporan yang mengharuskan setiap instrumen derivatif (termasuk instrumen derivatif tertentu yang melekat pada perjanjian lainnya) dibukukan dalam neraca sebagai aktiva atau kewajiban sebesar nilai wajarnya. PSAK No. 55 mengatur bahwa perubahan terhadap nilai wajar harus diakui sebagai laba/rugi kecuali lindung nilai tertentu yang mengizinkan terjadinya saling hapus (offset) antara laba atau rugi derivatif terhadap hasil dari aktiva/kewajiban yang dilindung nilai pada laporan laba rugi. PSAK No. 55 juga mensyaratkan bahwa entitas harus secara formal mendokumentasikan, menentukan hubungan dan tujuan lindung nilai dan menilai efektifitas dari transaksi untuk memenuhi perlakuan akuntansi lindung nilai. Akuntansi untuk perubahan nilai wajar derivatif tergantung pada dokumentasi yang digunakan dan hasil dari hubungan lindung nilai tersebut. Perusahaan mempunyai perjanjian “cross currency interest rate swap” untuk tujuan lindung nilai atas risiko pasar yang timbul dari fluktuasi nilai tukar yang berkaitan dengan pinjaman dalam mata uang asing. Namun demikian, berdasarkan persyaratan khusus untuk akuntansi lindung nilai pada PSAK No. 55, instrumen tersebut tidak memenuhi syarat dan tidak ditujukan sebagai aktivitas lindung nilai untuk tujuan akuntansi dan oleh sebab itu, perubahan pada nilai wajar instrumen tersebut dicatat secara langsung pada operasi berjalan. s. Pajak penghasilan Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 5 tanggal 23 Maret 2002, penghasilan dari sewa pusat niaga dikenakan pajak final sebesar 10%, kecuali untuk kontrak sewa yang ditandatangani sebelum peraturan tersebut yang dikenakan pajak 6%. Pajak penghasilan final Perbedaan nilai tercatat antara aktiva dan kewajiban yang terkait pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aktiva atau kewajiban pajak tangguhan. Beban pajak periode berjalan sehubungan dengan pajak penghasilan final dihitung secara proporsional terhadap jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui selama periode berjalan. Perbedaan antara pajak penghasilan final yang dibayarkan dengan jumlah yang dibebankan sebagai beban pajak penghasilan final dalam laporan laba rugi diakui sebagai pajak dibayar di muka atau hutang pajak. Pajak penghasilan progresif Beban pajak penghasilan tahun berjalan disajikan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui berdasarkan perbedaan temporer antara aktiva dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh terdapat cukup kemungkinan atas realisasi dari manfaat pajak tersebut. 18 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) s. Pajak penghasilan (lanjutan) Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aktiva dipulihkan atau kewajiban diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aktiva dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Perubahan terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat Surat Keputusan Pajak (SKP) diterima atau, jika Perusahaan dan Anak Perusahaan mengajukan banding, pada saat hasil banding tersebut telah ditentukan. t. Laba bersih per saham dasar Sesuai dengan PSAK No. 56 mengenai “Laba per Saham”, laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan, setelah memperhitungkan efek penerbitan saham baru melalui penawaran umum terbatas I kepada para pemegang saham dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dan pembagian saham bonus, pelaksanaan waran dan setelah memperhitungkan pengaruh retroaktif atas penerbitan saham bonus sejak awal periode laporan keuangan perbandingan yang disajikan. Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek saham yang berpotensi dilutif (seperti waran). u. Pelaporan segmen Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2000) yang mensyaratkan penyajian informasi keuangan berdasarkan segmen usaha dan segmen geografis. Sesuai dengan struktur organisasi dan manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan serta sistem pelaporan internal, bentuk primer informasi keuangan atas pelaporan segmen disajikan berdasarkan segmen usaha dimana risiko dan imbalan terutama dipengaruhi oleh jenis kegiatan usaha yang berbeda. Pelaporan segmen sekunder yang ditentukan berdasarkan lokasi geografis kegiatan usaha tidak disajikan karena seluruh kegiatan usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan berada di wilayah Jabotabek. Informasi keuangan atas segmen usaha yang disyaratkan PSAK No. 5 (Revisi 2000) disajikan dalam Catatan 34. v. Penggunaan estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat taksiran dan asumsi yang mempengaruhi nilai yang dilaporkan. Sehubungan dengan ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan taksiran, hasil realisasi yang akan terjadi dapat berbeda dengan taksiran yang telah dilaporkan sebelumnya. 19 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. KAS DAN SETARA KAS Kas dan setara kas terdiri dari: 2008 2007 Kas Rupiah Mata uang asing Jumlah kas Bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT Bank Lippo Tbk) PT Bank Permata Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk (dahulu PT Bank NISP Tbk) PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rabobank International Indonesia (dahulu PT Haga Bank) Bank Commonwealth PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT Bank Niaga Tbk) PT Bank Pan Indonesia Tbk Standard Chartered Bank Ltd. Lain-lain Dolar Amerika Serikat The Royal Bank of Scotland (dahulu ABN-AMRO Bank N.V., Jakarta) (US$12.474 pada tahun 2008 dan US$65.785 pada tahun 2007) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$4.042 pada tahun 2008 dan US$294.190 pada tahun 2007) PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT Bank Lippo Tbk) (US$2.141 pada tahun 2008 dan US$12.024 pada tahun 2007) PT Bank OCBC NISP Tbk (dahulu PT Bank NISP Tbk) (US$1.396) PT Bank Central Asia Tbk (US$989) PT Bank Resona Perdania (US$185 pada tahun 2008 dan US$57.644 pada tahun 2007) Euro Eropa The Royal Bank of Scotland (dahulu ABN-AMRO Bank N.V., Jakarta) (Euro103.653 pada tahun 2008 dan Euro103.035 pada 2007) Jumlah bank 20 998.114 84.166 2.024.476 66.823 1.082.280 2.091.299 35.123.933 57.192.754 11.921.649 8.811.508 7.956.352 25.700.143 673.638 19.534.124 4.214.411 3.843.071 2.685.460 1.049.070 25.350.268 4.666.436 1.185.654 892.297 10.000.000 3.497.512 455.741 193.893 180.334 327.399 1.022.173 6.627.782 613.980 282.916 136.595 617.916 44.258 2.763.328 23.441 112.940 15.291 10.830 - 2.024 541.446 1.599.586 1.424.148 79.623.727 161.670.574 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 2008 Deposito berjangka Rupiah PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Resona Perdania PT Bank OCBC NISP Tbk (dahulu PT Bank NISP Tbk) PT Bank Tabungan Negara (Persero) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rabobank International Indonesia (dahulu PT Haga Bank) PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT Bank Lippo Tbk) Bank Commonwealth PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT Bank Niaga Tbk) 2007 30.500.000 17.500.000 12.500.000 12.249.200 17.500.000 6.600.000 20.043.880 10.500.000 10.500.000 10.000.000 8.009.220 7.000.000 7.000.000 700.000 - 7.000.000 - 5.094.678 3.992.110 3.500.000 - 27.045.590 5.072.650 10.500.000 7.000.000 - 3.500.000 10.347.750 - 10.303.089 - 8.633.553 6.607.397 5.655.251 4.707.308 2.025.718 3.238.576 4.812.987 4.205.668 - 17.989.600 Jumlah deposito berjangka 180.123.556 141.710.669 Jumlah kas dan setara kas 260.829.563 305.472.542 Dolar Amerika Serikat Bank Commonwealth (US$945.000) PT Bank OCBC NISP Tbk (dahulu PT Bank NISP Tbk) (US$940.921) The Royal Bank of Scotland (dahulu ABN-AMRO Bank N.V., Jakarta) (US$788.452 pada tahun 2008 dan US$703.438 pada tahun 2007) PT Bank Central Asia Tbk (US$516.461 pada tahun 2008 dan US$501.151 pada tahun 2007) PT Bank Resona Perdania (US$184.997 pada tahun 2008 dan US$344.786 pada tahun 2007) Euro Eropa PT Bank Resona Perdania (Euro311.880 pada tahun 2008 dan Euro304.273 pada tahun 2007) Dolar Singapura Bank Commonwealth (Sin$2.766.779) 21 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) Tingkat bunga tahunan deposito berjangka adalah sebagai berikut: 2008 Rupiah Dolar Amerika Serikat Euro Eropa Dolar Singapura 2007 5,00% - 13,50% 0,70% - 4,75% 3,05% - 3,30% 0,55% - 0,65% 6,25% - 9,50% 3,50% - 5,30% 3,05% 1,20% Kas (termasuk kas dalam perjalanan) telah diasuransikan pada PT Asuransi Allianz Indonesia dan PT Asuransi Indrapura, seluruhnya pihak ketiga, terhadap risiko kecurian dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp24.905.000 pada tahun 2008 dan Rp15.205.000 pada tahun 2007. Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut. Beberapa rekening bank pada PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang dimiliki oleh Perusahaan, KSO Summarecon Serpong dan LMD, digunakan sebagai rekening penampungan atas pinjaman yang diperoleh dari bank-bank tersebut yang disajikan sebagai bagian dari aktiva lain-lain (Catatan 13 dan 14). 4. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI DAN LAINNYA Rincian investasi pada perusahaan asosiasi dan lainnya adalah sebagai berikut: 2008 Perusahaan Metode ekuitas PT Jakartabaru Grahapermai PT Swaraeka Prasetia PT Bahagia Niaga Lestari PT Inovasi Jaya Properti PT Maju Lestari Properti PT Sukmapersada Nusa Metode biaya PT Jakartabaru Cosmopolitan PT Anugrah Damai Abadi PT Graha REI Property PT Daksawira Perdana Persentase kepemilikan (%) 33,00 25,33 49,00 40,00 40,00 50,00 1,00 20,00 2,89 6,25 Jumlah investasi 22 Biaya perolehan Akumulasi bagian atas rugi bersih Nilai buku 77.275.000 7.600.000 5.880.000 40.000 40.000 13.000 (55.008.788) (7.600.000) (219.568) (13.000) 22.266.212 5.660.432 40.000 40.000 - 90.848.000 (62.841.356) 28.006.644 3.536.261 190.515 100.000 62.500 3.536.261 190.515 100.000 62.500 3.889.276 3.889.276 94.737.276 31.895.920 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI DAN LAINNYA (lanjutan) 2007 Perusahaan Metode ekuitas PT Jakartabaru Grahapermai PT Swaraeka Prasetia PT Bahagia Niaga Lestari PT Inovasi Jaya Properti PT Maju Lestari Properti PT Sukmapersada Nusa PT Anugrah Damai Abadi Metode biaya PT Jakartabaru Cosmopolitan PT Graha REI Property PT Daksawira Perdana Persentase kepemilikan (%) 33,00 25,33 49,00 40,00 40,00 50,00 40,00 1,00 2,89 6,25 Jumlah investasi Biaya perolehan Akumulasi bagian atas laba (rugi) bersih Nilai buku 77.275.000 7.600.000 5.880.000 40.000 40.000 13.000 2.000 (55.857.744) (7.600.000) (964.880) (13.000) 30.693 21.417.256 4.915.120 40.000 40.000 32.693 90.850.000 (64.404.931) 26.445.069 3.536.261 100.000 62.500 3.536.261 100.000 62.500 3.698.761 3.698.761 94.548.761 30.143.830 Berdasarkan akta notaris Dewi Himijati Tandika, S.H., No. 45 tanggal 22 Februari 2007, PT Bahagia Makmursejati (BMS), Anak Perusahaan, melakukan penyetoran 3.920 saham pada PT Bahagia Niaga Lestari (BNL) dengan nilai sebesar Rp3.920.000 yang mencerminkan 49% kepemilikan. Selanjutnya, berdasarkan akta notaris Dewi Himijati Tandika, S.H., No. 92 tanggal 28 Desember 2007, BMS meningkatkan lagi tambahan modal disetor sebanyak 1.960 saham pada BNL dengan nilai sebesar Rp1.960.000 yang mencerminkan persentase kepemilikan yang sama sebesar 49%. Berdasarkan akta notaris Dewi Himijati Tandika, S.H., No. 46 tanggal 19 November 2007, Perusahaan melakukan penyetoran 40 saham pada PT Inovasi Jaya Properti (IJP) dengan nilai sebesar Rp40.000 yang mencerminkan 40% kepemilikan. Berdasarkan akta notaris Dewi Himijati Tandika, S.H., No. 47 tanggal 19 November 2007, Perusahaan melakukan penyetoran 40 saham pada PT Maju Lestari Properti (MLP) dengan nilai sebesar Rp40.000 yang mencerminkan 40% kepemilikan. Berdasarkan berita acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diaktakan dengan akta notaris Dewi Himijati Tandika, S.H., No. 62 tanggal 29 Juni 2007, Perusahaan meningkatkan lagi tambahan modal disetor sebanyak 10 saham pada PT Anugrah Damai Abadi (Anugrah) dengan nilai sebesar Rp1.000, sehingga meningkatkan persentase penyertaan Perusahaan pada Anugrah dari 20% menjadi 40%. Pada bulan Juni 2008, sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh Anugrah, Perusahaan meningkatkan penyertaan saham menjadi sebesar Rp151.000 yang mencerminkan kepemilikan 20% dari jumlah modal disetor Anugrah. Pada tanggal 31 Desember 2008, IJP dan MLP belum memulai kegiatan operasinya. 23 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. PIUTANG USAHA Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut: 2008 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 32) Penjualan apartemen 2007 - 1.309.940 Pihak ketiga Penjualan rumah, rukan dan kapling Penjualan apartemen Properti investasi retail dan komersial Properti investasi hunian dan perkantoran Iuran bulanan keanggotaan klub olah raga 50.636.361 29.109.699 6.263.812 1.334.930 377.710 98.680.119 44.313.615 7.287.117 1.233.838 623.599 Jumlah piutang usaha dari pihak ketiga 87.722.512 152.138.288 Jumlah piutang usaha 87.722.512 153.448.228 Seluruh piutang usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan merupakan saldo piutang usaha dalam rupiah. Rincian umur piutang usaha adalah sebagai berikut: 2008 2007 Belum jatuh tempo Jatuh tempo: 1 sampai 30 hari 31 sampai 60 hari 61 sampai 90 hari Lebih dari 90 hari 53.724.121 99.031.833 26.108.363 3.195.818 1.755.694 2.938.516 35.126.693 9.760.817 964.766 8.564.119 Jumlah piutang usaha 87.722.512 153.448.228 Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, piutang usaha masing-masing sebesar Rp3.717.456 dan Rp2.539.833, digunakan sebagai jaminan atas hutang bank BCA dan hutang obligasi (Catatan 14 dan 15). Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berkeyakinan bahwa seluruh piutang usaha dapat tertagih. 24 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. PIUTANG LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari piutang pihak ketiga yang berasal dari: 2008 2007 Mantolli International Corporation, Republik Mauritius PT Jakarta Cakratunggal Steel Mills Lain-lain 39.800.000 25.903.046 6.643.488 39.800.000 24.700.000 4.889.703 Jumlah piutang lain-lain 72.346.534 69.389.703 Berdasarkan perjanjian jual/beli saham yang diaktakan dengan akta notaris Dewi Himijati Tandika, S.H., No. 28 tanggal 19 Desember 2003, Perusahaan menjual 39.800 saham PT Jakartabaru Grahapermai (JBGP) kepada Mantolli International Corporation (Mantolli), Republik Mauritius. Piutang kepada Mantolli tidak dikenakan bunga dan dijamin dengan saham JBGP yang dimiliki oleh Mantolli. Perusahaan mempunyai hak untuk mengambil alih seluruh jaminan tersebut apabila Mantolli tidak dapat melaksanakan pembayaran piutang tersebut. Piutang ini jatuh tempo pada tanggal 18 Desember 2008 dan diperpanjang selama 1 (satu) tahun sampai dengan tanggal 18 Desember 2009. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan masing-masing piutang pada akhir tahun, manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berkeyakinan bahwa seluruh piutang lain-lain tersebut dapat tertagih. 7. PERSEDIAAN Persediaan terdiri dari: 2008 2007 Persediaan tersedia untuk dijual Apartemen Rumah Rukan 55.255.561 26.671.260 16.840.262 100.122.560 46.219.896 1.461.945 Jumlah persediaan tersedia untuk dijual 98.767.083 147.804.401 Persediaan dalam pengembangan/ penyelesaian Tanah Bangunan Apartemen 423.150.354 89.994.835 39.046.675 67.383.543 138.238.490 38.637.425 Jumlah persediaan dalam pengembangan/penyelesaian 552.191.864 244.259.458 2.801.617 2.275.774 653.760.564 394.339.633 Lain-lain Jumlah persediaan 25 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. PERSEDIAAN (lanjutan) Mutasi persediaan rumah dan rukan dalam pengembangan/penyelesaian dan yang tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut: 2008 2007 138.238.490 432.509.814 102.149.588 234.677.588 (89.994.835) (138.238.490) 480.753.469 198.588.686 Saldo awal persediaan yang tersedia untuk dijual: Rumah Rukan 46.219.896 1.461.945 69.620.556 2.411.864 Pembebanan harga pokok penjualan: Rumah Rukan (417.759.194) (67.164.594) (211.100.834) (11.838.431) 43.511.522 47.681.841 Saldo awal persediaan bangunan dalam pengembangan/penyelesaian Biaya produksi Saldo akhir persediaan bangunan dalam pengembangan/penyelesaian Biaya pengembangan Saldo akhir persediaan rumah dan rukan yang tersedia untuk dijual Persentase nilai persediaan yang dimiliki atas nama Perusahaan dan Anak Perusahaan dan atas nama pihak lain adalah sebagai berikut: 2008 Perusahaan dan Anak Perusahaan Pihak lain Jumlah 2007 96,41% 3,59 94,06 % 5,94 100,00 % 100,00 % Jumlah aktiva pengembangan real estat yang pengikatan jual belinya telah berlaku, tetapi penjualannya belum diakui adalah sebagai berikut: 2008 2007 Persediaan tersedia untuk dijual Rumah Rukan 12.768.831 14.129.725 8.619.910 - Jumlah persediaan tersedia untuk dijual 26.898.556 8.619.910 Persediaan dalam pengembangan/ penyelesaian Bangunan 53.750.448 102.865.665 Jumlah 80.649.004 111.485.575 26 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. PERSEDIAAN (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2008, persediaan tersedia untuk dijual adalah The Kew Garden Residence, Riviera Plaza, Royal Gading Mansion, Gading Riviera, Gading Nirwana, Alexandrite dan Beryl; sedangkan persediaan dalam pengembangan/penyelesaian adalah Riviera Garden, Royal Gading Square, Graha Summarecon Kelapa Gading, Gading Eight Residence, The Nirwana Garden, Cluster Chalcedony, Saphire, Emerald, Garnet, Jade, Opal Residence, Cluster Chrysocolla dan Flourite. Biaya pinjaman bersih yang dikapitalisasi sebesar Rp13.389.678 (Catatan 15). ke dalam akun persediaan pada tahun 2008 adalah Persediaan rumah, rukan dan apartemen telah diasuransikan pada PT Asuransi Allianz Indonesia, PT Aviva Insurance, PT Asuransi AXA Indonesia, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Aegis Indonesia, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Jaya Proteksi, PT Kurnia Insurance Indonesia, PT Asuransi Indrapura dan PT Asuransi Mitsui Sumitomo Insurance Group Indonesia, seluruhnya pihak ketiga, terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar US$37.825.000 dan Rp248.885.388 pada tahun 2008 dan US$37.573.000 dan Rp134.440.890 pada tahun 2007. Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutup kerugian atas risiko tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, persediaan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman. Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berkeyakinan bahwa persediaan telah mencerminkan nilai realisasi bersihnya, sehingga tidak perlu dilakukan penyisihan atas persediaan tersebut. 8. BIAYA DIBAYAR DI MUKA Akun ini terdiri dari pembayaran di muka kepada pihak ketiga atas: 2008 Sewa Asuransi Iklan dan promosi Lain-lain Jumlah biaya dibayar di muka 2007 4.817.493 2.121.370 232.624 3.204.477 10.571.415 1.372.509 787.976 10.375.964 12.731.900 9. UANG MUKA Akun ini terdiri dari uang muka untuk: 2008 Pembelian tanah Pembelian bahan baku konstruksi Pembelian aset tetap Lain-lain Jumlah uang muka 27 2007 78.755.296 19.588.050 11.227.474 5.848.719 39.920.009 417.226 1.536.108 3.802.771 115.419.539 45.676.114 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. TANAH YANG BELUM DIKEMBANGKAN 2008 Lokasi 2007 Luas Jumlah 2 Gading Serpong Bekasi - Kota Cakung Slipi Kelapa Gading Pulo Gadung Ciketing Cisarua Bekasi - Kabupaten Jumlah tanah yang belum dikembangkan Luas Jumlah 2 1.609.984 m 1.771.927 188.374 12.046 756 2.944 149.220 2.826 - 299.145.265 244.802.793 113.111.816 28.565.475 8.247.500 427.821 306.342 56.933 - 1.395.990 m 1.495.147 188.374 12.046 2.944 149.220 2.826 68.805 173.020.072 156.545.584 113.111.816 28.557.475 427.821 306.342 56.933 189.214 3.738.077 m2 694.663.945 3.315.352 m2 472.215.257 Status kepemilikan tanah yang belum dikembangkan adalah sebagai berikut: 2008 Status 2007 Area Area Pelepasan Hak Sertifikat Hak Guna Bangunan 3.439.004 m 299.073 2 3.121.967 m2 193.385 Jumlah 3.738.077 m2 3.315.352 m2 Pada tanggal 31 Desember 2008 tanah yang belum dikembangkan dengan nilai tercatat sebesar Rp280.771.238 digunakan sebagai jaminan atas hutang kepada PT Bank Mega Tbk (Mega), BCA dan hutang obligasi (Catatan 14 dan 15). Pada tanggal 31 Desember 2007 tanah yang belum dikembangkan dengan nilai tercatat sebesar Rp28.557.475 digunakan sebagai jaminan atas hutang kepada Mega (Catatan 14). 11. ASET TETAP Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: 2008 Saldo 31 Desember 2007 Penambahan Pengurangan Saldo 31 Desember 2008 Reklasifikasi Mutasi 2008 Biaya Perolehan Tanah Bangunan dan prasarana Mesin-mesin dan alat-alat berat Kendaraan Peralatan dan perlengkapan kantor 14.411.126 121.220.976 188.352 7.246.168 568.585 8.196.060 14.599.478 136.094.619 11.291.287 32.377.220 890.124 14.279.450 7.759.869 278.972 - 12.460.383 38.896.801 58.150.929 8.640.561 594.795 Aset dalam penyelesaian 237.451.538 215.480.675 31.244.655 130.066.422 8.923.249 - 8.857.685 (192.384.549) 268.630.629 153.162.548 Jumlah biaya perolehan 452.932.213 161.311.077 8.923.249 (183.526.864) 421.793.177 32.075.183 9.984.675 402.336 (29.348) 41.628.174 4.327.809 17.864.716 1.324.509 6.033.231 6.418.070 - 5.652.318 17.479.877 34.601.137 11.074.112 478.385 - 45.196.864 88.868.845 28.416.527 7.298.791 Akumulasi penyusutan Bangunan dan prasarana Mesin-mesin dan alat-alat berat Kendaraan Peralatan dan perlengkapan kantor Jumlah akumulasi penyusutan Jumlah tercatat 364.063.368 382.653 (29.348) 66.579.348 109.957.233 311.835.944 28 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. ASET TETAP (lanjutan) 2007 Saldo 31 Desember 2006 Penambahan Pengurangan Saldo 31 Desember 2007 Reklasifikasi Mutasi 2007 Biaya Perolehan Tanah Bangunan dan prasarana Mesin-mesin dan alat-alat berat Kendaraan Peralatan dan perlengkapan kantor 14.411.126 86.444.105 25.591.450 - 9.185.421 14.411.126 121.220.976 8.847.214 29.438.228 2.353.622 4.597.642 206.031 1.658.650 296.482 - 11.291.287 32.377.220 48.848.449 9.528.305 336.538 110.713 58.150.929 Aset dalam penyelesaian 187.989.122 107.031.921 42.071.019 127.278.848 2.201.219 - 9.592.616 (18.830.094) 237.451.538 215.480.675 Jumlah biaya perolehan 295.021.043 169.349.867 2.201.219 (9.237.478) 452.932.213 25.187.301 6.943.073 - (55.191) 32.075.183 Akumulasi penyusutan Bangunan dan prasarana Mesin-mesin dan alat-alat berat Kendaraan Peralatan dan perlengkapan kantor 3.464.093 13.039.547 1.069.747 5.696.663 206.031 871.494 - 4.327.809 17.864.716 25.907.244 8.990.340 296.447 - 34.601.137 Jumlah akumulasi penyusutan 67.598.185 22.699.823 1.373.972 Jumlah tercatat (55.191) 227.422.858 88.868.845 364.063.368 Penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 dibebankan sebagai berikut: 2008 2007 Beban pokok penjualan dan beban langsung Beban umum dan administrasi (Catatan 30) 8.023.621 20.392.906 7.689.999 15.009.824 Jumlah penyusutan 28.416.527 22.699.823 Rincian penjualan dan penghapusan aset tetap adalah sebagai berikut: 2008 Biaya perolehan Akumulasi penyusutan Jumlah tercatat Harga jual Laba penjualan dan penghapusan aset tetap - bersih 2007 8.923.249 (7.298.791) 2.201.219 (1.373.972) 1.624.458 2.623.810 827.247 1.068.092 999.352 240.845 Reklasifikasi biaya perolehan merupakan reklasifikasi aset dalam penyelesaian ke aset tetap yang telah selesai dan properti investasi masing-masing sebesar Rp8.819.891 dan Rp183.564.658 pada tahun 2008 dan sebesar Rp10.144.524 dan Rp8.685.570 pada tahun 2007. Jumlah tercatat aset tetap yang direklasifikasi ke akun properti investasi sesuai dengan penerapan PSAK No. 13 (Revisi 2007) adalah sebesar Rp14.728 pada tahun 2008 dan Rp496.717 pada tahun 2007. 29 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. ASET TETAP (lanjutan) Pada tahun 2007, terdapat mesin panel yang terbakar yang jumlah tercatatnya sudah nihil. Penerimaan dari klaim asuransi adalah sebesar Rp4.094.294 yang disajikan sebagai bagian dari “Penghasilan (Beban) Lain-lain - Laba atas Klaim Asuransi” pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2007. Rincian aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut: 2008 Proyek Jumlah Hotel Kelapa Gading Plaza Summarecon Serpong Generator Apartemen Summerville Galeri pemasaran Gardu listrik Proyek pengolahan air Asrama Perluasan Mal Kelapa Gading Taman Jogging Lain-lain 48.614.873 42.142.724 11.643.840 8.493.730 8.376.680 7.143.294 5.682.643 4.625.788 16.438.976 Jumlah aset dalam penyelesaian 153.162.548 2007 Persentase penyelesaian (%) 35 97 90 80 98 95 97 94 - Jumlah 1.408.973 306.600 198.345.262 3.574.140 11.845.700 Persentase penyelesaian (%) 13 5 78 90 215.480.675 Persentase penyelesaian aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 berdasarkan biaya aktual yang terjadi dibandingkan dengan biaya proyek yang direncanakan. Biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke dalam akun aset tetap adalah sebesar Rp2.775.526 pada tahun 2008. Aset tetap, kecuali tanah, diasuransikan kepada, antara lain PT Asuransi Allianz Indonesia, PT Asuransi AIU Indonesia, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Central Asia, PT Aviva Insurance, PT Asuransi Aegis Indonesia, PT Kurnia Insurance Indonesia, PT Asuransi Indrapura dan PT Mitsui Sumitomo Indonesia Group, seluruhnya pihak ketiga, terhadap risiko kebakaran, kebanjiran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar US$21.952.458 dan Rp93.235.785 pada tahun 2008 dan US$13.911.725 dan Rp28.348.840 pada tahun 2007. Perusahaan juga memiliki asuransi atas gangguan usaha sebesar Rp47.369.170 pada tahun 2008 dan Rp38.963.836 pada tahun 2007. Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, aset tetap dengan jumlah tercatat masing-masing sebesar Rp25.832.237 dan Rp42.296.457, digunakan sebagai jaminan atas hutang bank dan lembaga pembiayaan (Catatan 14). Berdasarkan penelaahan manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan, tidak terdapat kejadiankejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007. 30 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. ASET TETAP (lanjutan) Mulai tanggal 1 Januari 2007, Perusahaan mengubah taksiran masa manfaat bangunan (Catatan 2j). Dampak dari perubahan tersebut adalah peningkatan laba sebelum pajak penghasilan sebagai berikut: Periode Jumlah Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 Rp1.022.753 Setiap tahun selama 8 tahun mulai dari tanggal 1 Januari 2008 sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 Berkisar antara Rp245.219 sampai dengan Rp1.022.753 Setiap tahun selama 7 tahun mulai dari tanggal 1 Januari 2016 sampai dengan tanggal 31 Desember 2022 Berkisar antara Rp224.896 sampai dengan Rp248.883 12. PROPERTI INVESTASI Rincian dari properti investasi adalah: 2008 Saldo 31 Desember 2007 Penambahan Pengurangan Saldo 31 Desember 2008 Reklasifikasi Mutasi 2008 Biaya Perolehan Tanah Bangunan dan prasarana Mesin-mesin dan alat-alat berat Jumlah biaya perolehan Akumulasi penyusutan Bangunan dan prasarana Mesin-mesin dan alat-alat berat Jumlah akumulasi penyusutan Jumlah tercatat 402.841.997 761.199.932 1.529.030 48.417.835 - 112.764.644 404.371.027 922.382.411 96.041.759 7.438.245 960.146 49.793.270 152.313.128 1.260.083.688 57.385.110 960.146 162.557.914 1.479.066.566 168.788.718 21.170.747 - 29.348 189.988.813 26.509.060 14.592.709 960.146 - 40.141.623 195.297.778 35.763.456 960.146 29.348 1.064.785.910 230.130.436 1.248.936.130 2007 Saldo 31 Desember 2006 Penambahan Pengurangan Saldo 31 Desember 2007 Reklasifikasi Mutasi 2007 Biaya Perolehan Tanah Bangunan dan prasarana Mesin-mesin dan alat-alat berat Jumlah biaya perolehan Akumulasi penyusutan Bangunan dan prasarana Mesin-mesin dan alat-alat berat 361.019.635 560.988.509 41.822.362 190.975.190 1.245 9.237.478 402.841.997 761.199.932 58.923.202 39.025.259 1.906.702 - 96.041.759 980.931.346 271.822.811 1.907.947 9.237.478 1.260.083.688 155.108.074 13.626.698 1.245 55.191 168.788.718 20.928.870 6.390.538 810.348 - 26.509.060 Jumlah akumulasi penyusutan 176.036.944 20.017.236 811.593 55.191 195.297.778 Jumlah tercatat 804.894.402 1.064.785.910 31 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. PROPERTI INVESTASI (lanjutan) Penyusutan sebesar Rp35.763.456 dan Rp20.017.236 untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2008 dan 2007 dibebankan ke beban pokok penjualan dan beban langsung. Jumlah tercatat properti investasi yang direklasifikasi ke akun aset tetap dan persediaan sesuai dengan penerapan PSAK No. 13 (Revisi 2007) masing-masing adalah sebesar Rp81.870 dan Rp20.968.950 pada tahun 2008. Biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke dalam akun properti investasi adalah sebesar Rp21.507.964 pada tahun 2007. Properti investasi, kecuali tanah, diasuransikan kepada, antara lain PT Asuransi AIU Indonesia, PT Asuransi Central Asia, PT Aviva Insurance, PT Asuransi Aegis Indonesia, PT Asuransi Indrapura, PT ACE INA Insurance dan PT Asuransi Mitsui Sumitomo Indonesia Group, seluruhnya pihak ketiga, terhadap risiko kebakaran, kebanjiran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar US$144.649.126 dan Rp6.650.000 pada tahun 2008, dan US$95.493.091 dan Rp171.000.000 pada tahun 2007. Perusahaan juga memiliki asuransi atas gangguan usaha sebesar Rp403.553.000 pada tahun 2008 dan Rp346.200.000 pada tahun 2007. Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, properti investasi dengan jumlah tercatat masing-masing sebesar Rp889.621.421 dan Rp459.767.280, digunakan sebagai jaminan atas hutang bank dan lembaga pembiayaan, hutang obligasi dan sukuk ijarah dan hutang kepada Cinnamon Capital Limited, British Virgin Islands (hanya pada tahun 2007) (Catatan 14, 15 dan 17). Nilai wajar dari properti investasi pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp3.555.426.040 dan Rp2.943.176.001, yang telah ditentukan sebagian berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh penilai independen dan sebagian berdasarkan nilai jual objek pajak (NJOP) Kantor Pajak. Pendapatan dari properti investasi pada tahun 2008 dan 2007 masing-masing adalah sebesar Rp422.549.028 dan Rp347.778.961 (Catatan 28). Berdasarkan penelaahan manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan, tidak terdapat kejadiankejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai properti investasi pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007. Mulai tanggal 1 Januari 2007, Perusahaan mengubah taksiran masa manfaat bangunan (Catatan 2k). Dampak dari perubahan tersebut adalah peningkatan laba sebelum pajak penghasilan sebagai berikut: Periode Jumlah Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 Rp15.263.781 Setiap tahun selama 8 tahun mulai dari tanggal 1 Januari 2008 sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 Berkisar antara Rp10.656.035 sampai dengan Rp15.263.781 Setiap tahun selama 7 tahun mulai dari tanggal 1 Januari 2016 sampai dengan tanggal 31 Desember 2022 Berkisar antara Rp6.123.049 sampai dengan Rp6.330.577 32 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. AKTIVA LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari: 2008 Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya PT Bank Central Asia Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk (dahulu PT Bank NISP Tbk) The Royal Bank of Scotland (dahulu ABN-AMRO Bank N.V., Jakarta) (US$1.000.000) (Catatan 33) PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT Bank Lippo Tbk) PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT Bank Niaga Tbk) PT Bank Pan Indonesia Tbk Rekening bank - PT Bank Central Asia Tbk Beban tangguhan - hak atas tanah - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp881.999 pada tahun 2008 dan Rp570.246 pada tahun 2007 Uang muka investasi Uang muka jaminan Lain-lain Jumlah aktiva lain-lain 2007 46.365.255 11.606.766 39.538.849 12.924.553 10.950.000 9.393.000 9.691.106 4.361.321 2.681.857 1.682.952 5.819.036 5.287.670 3.993.422 6.644.942 1.183.253 780.829 6.967.136 110.517 1.769.135 2.482.449 4.691.095 2.166.822 762.233 403.060 5.002.848 2.166.822 11.700 136.637 104.293.685 95.281.580 Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya pada BCA digunakan sebagai jaminan untuk pembayaran bunga atas hutang yang diperoleh dari BCA (Catatan 14) dan untuk jaminan perusahaan yang diberikan oleh Perusahaan, BMS dan SCK, kepada BCA atas fasilitas kredit pemilikan rumah dan apartemen yang diperoleh pelanggan Perusahaan, BMS dan KSO Summarecon Serpong (Catatan 35a). Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya pada PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC) (dahulu PT Bank NISP Tbk), PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) (dahulu PT Bank Lippo Tbk), PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII), PT Bank Permata Tbk (Permata), PT Bank Pan Indonesia Tbk (Panin), CIMB (dahulu PT Bank Niaga Tbk) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri) digunakan sebagai jaminan perusahaan yang diberikan Perusahaan, BMS, dan SCK kepada bank-bank tersebut atas fasilitas kredit pemilikan rumah yang diperoleh pelanggan Perusahaan, BMS dan KSO Summarecon Serpong (Catatan 35a). BCA, OCBC, CIMB, BII, Permata, Panin dan Mandiri menyetujui pemberian fasilitas kredit pemilikan rumah dan apartemen kepada pelanggan Perusahaan, BMS dan KSO Summarecon Serpong. Perusahaan, BMS dan SCK (mewakili KSO Summarecon Serpong) memberikan jaminan perusahaan atas fasilitas kredit yang diperoleh pelanggan mereka dari bank-bank tersebut sampai Perusahaan, BMS dan KSO Summarecon Serpong menyerahkan sertifikat tanah dan bangunan milik pembeli kepada bank-bank tersebut (Catatan 35a). 33 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. AKTIVA LAIN-LAIN (lanjutan) Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya pada Mandiri digunakan sebagai jaminan atas pembayaran bunga hutang obligasi pada tahun 2007 (Catatan 15). Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya pada The Royal Bank of Scotland (dahulu ABNAMRO Bank N.V., Jakarta) digunakan sebagai jaminan atas transaksi Cross Currency Interest Rate Swap (Catatan 36). Rekening bank BCA merupakan rekening penampungan yang digunakan sebagai jaminan atas hutang yang diperoleh dari BCA (Catatan 14). 14. HUTANG BANK DAN LEMBAGA PEMBIAYAAN Akun ini terdiri dari: Hutang bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Dipo Internasional Dolar Amerika Serikat PT Bank Resona Perdania (“Resona”) (US$7.116.000 pada tahun 2008 dan US$8.764.000 pada tahun 2007 (Catatan 33) Hutang lembaga pembiayaan - rupiah PT BCA Finance Jumlah hutang bank dan lembaga pembiayaan 2008 2007 624.247.088 150.000.000 1.083.245 383.088.976 10.000.000 2.103.075 77.920.200 82.320.252 11.327.875 1.610.928 864.578.408 479.123.231 Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, rincian angsuran di masa mendatang atas hutang bank dan lembaga pembiayaan adalah sebagai berikut: Tahun Jatuh Tempo 2008 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 296.817.716 137.860.017 160.629.327 159.396.348 49.375.000 30.000.000 30.500.000 127.750.788 98.668.155 98.208.653 107.996.028 46.499.607 - Jumlah angsuran 864.578.408 479.123.231 34 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. HUTANG BANK DAN LEMBAGA PEMBIAYAAN (lanjutan) Perusahaan memperoleh beberapa fasilitas dari BCA sebagai berikut: a. Fasilitas kredit investasi I dengan pagu kredit sebesar Rp80.000.000, yang telah digunakan seluruhnya pada tahun 2006 dan diangsur setiap tiga bulan mulai tanggal 28 September 2007 sampai dengan tanggal 28 Juni 2011. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing adalah sebesar Rp50.000.000 dan Rp70.000.000. b. Fasilitas kredit investasi II dengan pagu kredit sebesar Rp150.000.000 dan akan jatuh tempo tanggal 18 September 2012. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 masingmasing adalah sebesar Rp112.500.000 dan Rp142.500.000. c. Fasilitas kredit investasi “Installment Loan II” dengan pagu kredit Rp150.000.000, yang telah digunakan seluruhnya pada tahun 2008 dan diangsur setiap tiga bulan mulai tahun 2008 sampai dengan tahun 2015. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp148.500.000. d. Fasilitas cerukan dengan pagu kredit sebesar Rp30.000.000 yang telah diubah menjadi sebesar Rp80.000.000 pada bulan September 2008 dan dan jangka waktu kredit selama satu tahun. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing adalah sebesar Rp41.247.481 dan Rp8.589.369. Pinjaman dari BCA tersebut dijamin dengan piutang usaha, properti investasi, rekening penampungan dan deposito berjangka (Catatan 5, 12 dan 13). Pembayaran bunga atas pinjaman dari BCA dijamin dengan deposito berjangka di BCA (Catatan 13). Pinjaman ini dikenakan bunga dengan tingkat bunga tahunan berkisar antara 10,25% sampai dengan 13,00% pada tahun 2008 dan antara 10,25% sampai dengan 12,50% pada tahun 2007 Pada tanggal 15 September 2006, LMD memperoleh fasilitas kredit investasi dari BCA dengan pagu kredit Rp160.000.000 dan akan jatuh tempo tanggal 25 September 2012. Pinjaman LMD dari BCA tersebut dijamin oleh LMD dengan piutang usaha, properti investasi, rekening penampungan dan deposito berjangka (Catatan 5, 12 dan 13). Pembayaran bunga pinjaman dijamin dengan deposito berjangka di BCA (Catatan 13). Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 masingmasing adalah sebesar Rp141.999.607 dan Rp151.999.607 dan dikenakan bunga dengan tingkat bunga tahunan berkisar antara 10,25% sampai dengan 13,00% masing-masing pada tahun 2008 dan 2007. SCK memperoleh fasilitas kredit dari BCA sebagai berikut: a. Fasilitas kredit modal kerja dengan pagu kredit sebesar Rp10.000.000 yang telah diubah menjadi sebesar Rp30.000.000 pada bulan September 2008 dan jangka waktu kredit selama satu tahun. Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, tidak ada saldo pinjaman atas fasilitas tersebut. b. Fasilitas kredit investasi II dengan pagu kredit sebesar Rp20.000.000. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar dan Rp10.000.000 dan telah dilunasi seluruhnya pada tahun 2008. c. Fasilitas kredit investasi III dengan pagu kredit sebesar Rp130.000.000 yang telah digunakan seluruhnya pada bulan Agustus 2008 dan diangsur setiap tiga bulan mulai tahun 2009 sampai dengan tahun 2013. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp130.000.000. Pinjaman tersebut dijamin dengan tanah yang berada di bawah pengelolaan KSO Summarecon Serpong (Catatan 10) dan rekening penampungan milik KSO Summarecon Serpong (Catatan 13). Pinjaman ini dikenakan bunga dengan tingkat bunga tahunan berkisar antara 11,00% sampai dengan 13,00% pada tahun 2008 dan antara 10,50% sampai dengan 12,50% pada tahun 2007. 35 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. HUTANG BANK DAN LEMBAGA PEMBIAYAAN (lanjutan) Pada tanggal 16 Oktober 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas modal kerja dari Mega dengan pagu kredit sebesar Rp100.000.000 dan jatuh tempo tanggal 16 Oktober 2007. Berdasarkan perjanjian perubahan fasilitas pinjaman pada bulan Desember 2007, maksimum pagu kredit diubah menjadi sebesar Rp150.000.000 dan fasilitas pinjaman yang semula tersedia sampai dengan 16 Oktober 2008 telah diperpanjang sampai dengan tanggal 16 Oktober 2009. Pinjaman tersebut dijamin dengan tanah yang belum dikembangkan milik Anak Perusahaan dan aset tetap Perusahaan (Catatan 10 dan 11). Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing adalah sebesar Rp150.000.000 dan Rp10.000.000 dan dikenakan bunga dengan tingkat bunga tahunan berkisar antara 12,00% sampai dengan 16,00% pada tahun 2008 dan antara 12,00% sampai dengan 15,00% pada tahun 2007. Pinjaman dari PT Bank Dipo Internasional merupakan pencairan atas fasilitas kredit angsuran yang diperoleh Perusahaan pada tahun 2008 dan 2007 dan oleh SCK pada tahun 2007 yang digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan. Pinjaman ini diangsur setiap bulan mulai tanggal 15 Juli 2003 sampai dengan tanggal 8 Oktober 2010 dan dijamin dengan kendaraan yang dibeli (Catatan 11). Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing adalah sebesar Rp1.083.245 dan Rp2.103.075 dan dikenakan bunga dengan tingkat bunga tahunan berkisar antara 7,59% sampai dengan 16,76% pada tahun 2008 dan 7,60% pada tahun 2007. Pada bulan Juli 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit non revolving dari Resona dengan pagu kredit sebesar US$7.000.000 yang telah digunakan seluruhnya pada tanggal 31 Desember 2006. Pinjaman ini diangsur setiap tiga bulan mulai tanggal 30 Juni 2007 sampai dengan 30 Juni 2011 dan dijamin dengan properti investasi (Catatan 12). Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing adalah sebesar US$4.116.000 dan US$5.764.000 dan dikenakan bunga dengan tingkat bunga tahunan sebesar 2,30% di atas SIBOR pada tahun 2007 dan diubah menjadi 2,30% di atas COLF mulai Oktober 2008. Pada bulan Juli 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit revolving dari Resona dengan pagu kredit sebesar US$3.000.000. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 30 Juli 2011 dan dijamin dengan properti investasi (Catatan 12). Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing adalah sebesar US$3.000.000 dan dikenakan bunga dengan tingkat bunga tahunan sebesar 2,25% di atas SIBOR dan diubah menjadi 2,25% di atas COLF mulai Oktober 2008. Pinjaman dari PT BCA Finance merupakan pencairan atas fasilitas kredit pembiayaan konsumen yang diperoleh Perusahaan dan SPM pada tahun 2008 dan 2007, dan oleh SCK dan LMD pada tahun 2008, untuk membiayai pembelian kendaraan. Pinjaman ini diangsur setiap bulan mulai tanggal 31 Juli 2003 sampai dengan tanggal 24 September 2012 dan dijamin dengan kendaraan yang dibeli (Catatan 11). Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing adalah sebesar Rp11.327.875 dan Rp1.610.928 dan dikenakan bunga dengan tingkat bunga tahunan berkisar antara 5,50% sampai dengan 9,25% pada tahun 2008 dan antara 5,50% sampai dengan 7,80% pada tahun 2007. Berdasarkan perjanjian kredit dengan para kreditur tersebut di atas, pada umumnya Perusahaan diwajibkan untuk memenuhi beberapa ketentuan dan kewajiban, antara lain: a. Menjaga rasio-rasio keuangan sebagai berikut: (1) perbandingan antara pinjaman berbunga terhadap ekuitas tidak lebih dari 3:1 pada tahun 2008 dan 2007 (2) perbandingan antara laba sebelum beban bunga, pajak, penyusutan dan amortisasi (EBITDA) terhadap beban bunga tidak kurang dari 2,5:1 pada tahun 2008 dan 3,5:1 pada tahun 2007. Perusahaan telah memenuhi semua rasio keuangan yang ditetapkan dalam perjanjian tersebut. 36 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. HUTANG BANK DAN LEMBAGA PEMBIAYAAN (lanjutan) b. Perusahaan wajib memperoleh persetujuan tertulis dari kreditur sebelum melakukan transaksitransaksi, antara lain: (1) Memperoleh dari atau memberikan pinjaman kepada pihak lain, kecuali dalam rangka kegiatan usaha normal (2) Mengikatkan diri sebagai penjamin atau menjaminkan aktiva Perusahaan kepada pihak lain (3) Melakukan transaksi merger atau akuisisi (4) Mengubah anggaran dasar dan susunan Dewan Direksi dan Komisaris (5) Melakukan investasi atau memulai usaha baru. Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak sedang dalam kondisi gagal bayar (default). 15. HUTANG OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH - BERSIH Rincian obligasi yang diterbitkan adalah sebagai berikut: 2008 2007 200.000.000 100.000.000 200.000.000 200.000.000 - 500.000.000 (200.000.000) 200.000.000 (50.000.000) Nilai terhutang bersih Dikurangi beban emisi ditangguhkan (setelah dikurangi akumulai amortisasi sebesar Rp6.069.269 pada tahun 2008 dan Rp5.698.566 pada tahun 2007) 300.000.000 150.000.000 Bersih 296.279.661 Nilai Nominal Obligasi Rupiah I Obligasi Rupiah II Sukuk Ijarah I Jumlah nilai nominal Pembayaran - Obligasi Rupiah I (3.720.339) (75.057) 149.924.943 Rincian beban emisi ditangguhkan dan akumulasi amortisasi terkait tersebut di atas adalah sebagai berikut: 2008 2007 Obligasi Rupiah I Obligasi Rupiah II Sukuk Ijarah I 5.773.623 1.338.662 2.677.323 5.773.623 - Jumlah Dikurangi akumulasi amortisasi beban emisi ditangguhkan (termasuk amortisasi tahun berjalan sebesar Rp370.703 pada tahun 2008 dan Rp1.154.725 pada tahun 2007) 9.789.608 5.773.623 6.069.269 5.698.566 Bersih 3.720.339 75.057 37 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. HUTANG OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH - BERSIH (lanjutan) Obligasi Rupiah I Pada tanggal 25 Juni 2003, Perusahaan menerbitkan obligasi dengan nilai nominal sebesar Rp200.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 15,125% per tahun. Pembayaran bunga dilakukan setiap tiga bulan di belakang. Obligasi akan jatuh tempo pada tanggal 25 Juni 2008 dan telah dibayar seluruhnya. Obligasi dijamin dengan piutang usaha dan properti investasi (Catatan 5 dan 12), sedangkan pembayaran bunga obligasi dijamin dengan deposito berjangka pada Mandiri (Catatan 13). Amortisasi biaya emisi obligasi adalah sebesar Rp75.057 pada tahun 2008 dan Rp1.154.725 pada tahun 2007 (Catatan 30). Pada tahun 2008 dan 2007, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), agen pemeringkat efek di Indonesia, memberikan peringkat id A- (single A minus, stable outlook) atas obligasi tersebut. Berdasarkan perjanjian perwaliamanatan dengan Mandiri, Perusahaan diwajibkan untuk memenuhi beberapa ketentuan, antara lain: a. Menjaga rasio-rasio keuangan sebagai berikut: (1) perbandingan antara hutang berbunga terhadap ekuitas tidak lebih dari 3:1 (2) perbandingan antara EBITDA terhadap beban bunga tidak kurang dari 3:1 untuk tahun pertama, 3,25:1 untuk tahun kedua dan 3,5:1 untuk tahun ketiga sampai dengan tahun ke lima (3) perbandingan antara nilai jaminan berupa hak tanggungan atas Mal Kelapa Gading (MKG) I dan fidusia atas mesin dan peralatan pada MKG I yang telah dinilai setiap tahun oleh perusahaan penilai yang terdaftar di BAPEPAM dan LK dengan hutang obligasi tidak kurang dari 1,35:1. Perusahaan telah memenuhi semua rasio keuangan yang ditetapkan dalam perjanjian tersebut. b. Perusahaan tidak diperbolehkan untuk: (1) (2) (3) (4) (5) (6) Melakukan transaksi merger atau akuisisi Mengurangi modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan Memberikan kepada atau menerima pinjaman dari pihak lain Memberikan jaminan perusahaan kepada pihak lain Menjaminkan aktiva dan pendapatan Perusahaan Mengubah kegiatan usaha utama Perusahaan. Obligasi Rupiah II Pada tanggal 25 Juni 2008, Perusahaan menerbitkan obligasi dengan nilai nominal sebesar Rp100.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 14,10% per tahun. Pembayaran bunga dilakukan setiap tiga bulan di belakang. Obligasi akan jatuh tempo pada tanggal 25 Juni 2013. Obligasi dijamin dengan tanah yang belum dikembangkan dan properti investasi (Catatan 10 dan 12). Pada tahun 2008, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), agen pemeringkat efek di Indonesia, memberikan peringkat id A- (single A minus, stable outlook) atas obligasi tersebut. Sukuk Ijarah I Pada tanggal 25 Juni 2008, Perusahaan menerbitkan Sukuk Ijarah dengan nilai nominal sebesar Rp200.000.000, dengan pembayaran cicilan imbalan ijarah sebesar Rp28.200.000 terhutang untuk 5 tahun. Pembayaran cicilan dilakukan setiap tiga bulan di belakang. Sukuk Ijarah akan jatuh tempo pada tanggal 25 Juni 2013. 38 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. HUTANG OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH - BERSIH (lanjutan) Sukuk Ijarah dijamin dengan properti investasi milik LMD (Catatan 12). Pada tahun 2008, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), agen pemeringkat efek di Indonesia, memberikan peringkat id A-sy (single A minus, stable outlook) atas Sukuk Ijarah tersebut. Kapitalisasi amortisasi biaya emisi obligasi dan Sukuk Ijarah ke persediaan adalah sebesar Rp295.646 pada tahun 2008 (Catatan 7). Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Obligasi dan Sukuk Ijarah pada tanggal 5 Agustus 2008, para pemegang obligasi dan Sukuk Ijarah menyetujui 70% dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi dan Sukuk Ijarah akan digunakan untuk memperoleh tanah dengan cara mengakuisisi GO (Catatan 1c) dan sekitar 30% digunakan untuk modal kerja. Berdasarkan perjanjian perwaliamanatan dengan Mandiri, Perusahaan diwajibkan untuk memenuhi beberapa ketentuan, antara lain: a. Menjaga rasio-rasio keuangan sebagai berikut: (1) perbandingan antara hutang berbunga terhadap ekuitas tidak lebih dari 3:1 (2) perbandingan antara EBITDA terhadap beban bunga tidak kurang dari 2,5:1 (3) perbandingan antara nilai jaminan yang telah dinilai setiap tahun oleh perusahaan penilai yang terdaftar di BAPEPAM dan LK dengan hutang obligasi tidak kurang dari 1:1. Perusahaan telah memenuhi semua rasio keuangan yang ditetapkan dalam perjanjian tersebut. b. Perusahaan tidak diperbolehkan untuk: (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Melakukan transaksi merger atau akuisisi Mengurangi modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan Menjaminkan aktiva dan pendapatan Perusahaan Mengalihkan aktiva Perusahaan yang nilainya melebihi 15% dari seluruh aktiva Memberikan kepada atau menerima pinjaman dari pihak lain Memberikan jaminan perusahaan kepada pihak lain Mengubah kegiatan usaha utama Perusahaan Melakukan kegiatan usaha yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Syariah (khusus untuk Sukuk Ijarah). Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak sedang dalam kondisi gagal bayar (default) atas perjanjian obligasi dan Sukuk Ijarah. 16. HUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA Hutang usaha kepada pihak ketiga terdiri dari: 2008 2007 Pemborong pembangunan infrastruktur Pemborong pembangunan rumah Pemborong pembangunan rukan Pemborong pembangunan apartemen Pemasok lain-lain 11.429.610 6.219.935 3.841.020 2.941.954 35.812.448 14.894.114 8.085.168 886.710 18.119.770 24.981.004 Jumlah hutang usaha kepada pihak ketiga 60.244.967 66.966.766 39 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. HUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA (lanjutan) Hutang usaha kepada pihak ketiga menurut jenis mata uang (Catatan 33) adalah sebagai berikut: 2008 2007 Rupiah Dolar Singapura (Sin$241.481 pada tahun 2008 dan Sin$306.231 pada tahun 2007) Dolar Amerika Serikat (US$71.793 pada tahun 2008 dan US$285.635 pada tahun 2007) Euro Eropa (Euro788 pada tahun 2008 dan Euro53.826 pada tahun 2007) 57.609.650 61.548.699 1.837.033 1.991.114 786.131 2.682.970 12.153 743.983 Jumlah hutang usaha kepada pihak ketiga 60.244.967 66.966.766 Rincian hutang pemborong pembangunan apartemen adalah sebagai berikut: 2008 2007 Ong & Ong Architects Pte., Ltd. PT Berca Schindler Lifts PT Decorient Indonesia PT Haman Rokko Enterprise PT LG Electronics Indonesia Lain-lain 1.837.069 640.796 464.089 1.413.569 640.796 7.362.444 1.940.000 1.911.381 4.851.580 Jumlah hutang usaha kepada pemborong pembangunan apartemen 2.941.954 18.119.770 17. HUTANG LAIN-LAIN Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2008 Kontraktor Selisih lebih bagian nilai wajar aktiva bersih Anak Perusahaan atas biaya perolehan - bersih (Catatan 1c) Cinnamon Capital Limited, British Virgin Islands Lain-lain Jumlah hutang lain-lain 2007 8.460.193 2.977.557 1.170.946 5.566.113 1.245.790 34.470.000 3.588.733 15.197.252 42.282.080 Kewajiban kepada Cinnamon Capital Limited (CCL) merupakan saldo kewajiban yang timbul dari pembelian tanah pada tahun 2003 dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang memindahkan kewajiban ke CCL. Kewajiban tersebut dibayar dengan angsuran tahunan sebesar Rp34.470.000 mulai tahun 2004 sampai dengan tahun 2007 dan dijamin dengan properti investasi milik Perusahaan (Catatan 12). Bagian hutang yang jatuh tempo pada tahun 2006 sebesar Rp34.470.000 belum dilunasi oleh Perusahaan sehubungan dengan penggunaan dana tersebut untuk keperluan ekspansi. Perusahaan telah melakukan permohonan penundaan pembayaran selama satu tahun dan telah disetujui oleh CCL. Pada bulan September 2007, Perusahaan teIah melakukan pembayaran kepada CCL sebesar Rp34.470.000. Pada bulan April 2008, Perusahaan melunasi jumlah saldo hutang CCL sebesar Rp34.470.000. 40 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. HUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) Kewajiban ini dikenakan bunga dengan tingkat bunga tahunan sebesar 2% di bawah tingkat bunga rata-rata pinjaman yang berlaku pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, BCA dan Mandiri. Amortisasi selisih lebih bagian nilai wajar aktiva bersih Anak Perusahaan atas biaya perolehan adalah sebesar Rp74.844 masing-masing pada tahun 2008 dan 2007. 18. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR Akun ini terdiri dari akrual untuk: 2008 2007 Listrik, air dan telepon Perbaikan dan pemeliharaan Promosi Beban bunga Komisi Jasa profesional Lain-lain 7.800.787 1.866.958 1.800.654 1.748.712 416.330 14.754.355 7.684.861 2.359.666 3.894.492 6.473.106 1.168.039 724.097 10.427.305 Jumlah biaya masih harus dibayar 28.387.796 32.731.566 19. PERPAJAKAN a. Pajak dibayar di muka terdiri dari: 2008 2007 Pajak penghasilan final Taksiran restitusi pajak penghasilan Pajak pertambahan nilai 15.265.023 10.447.990 5.096.775 6.618.880 3.818.467 - Jumlah pajak dibayar di muka 30.809.788 10.437.347 b. Hutang pajak terdiri dari: 2008 2007 Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29 Pajak pembangunan Pajak pertambahan nilai 10.941.603 1.512.623 3.849.790 9.584 409.877 - 10.359.685 1.443.968 228.721 31.336.986 495.021 2.617.405 Jumlah hutang pajak 16.723.477 46.481.786 41 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. PERPAJAKAN (lanjutan) c. Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi, dan taksiran penghasilan kena pajak (rugi fiskal) Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut: Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi Laba Anak Perusahaan sebelum pajak penghasilan Pembalikan jurnal eliminasi konsolidasi Laba Perusahaan sebelum pajak penghasilan Beda tetap Pendapatan yang telah dikenakan pajak yang bersifat final: Pendapatan sewa Pendapatan bunga Biaya dan beban sehubungan dengan pendapatan yang telah dikenakan pajak yang bersifat final: Beban langsung - sewa Beban umum dan administrasi Beban penjualan Penghasilan (beban) lain-lain - bersih Beban-beban yang tidak dapat dikurangkan untuk tujuan fiskal Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi Biaya emisi saham (Catatan 25) 2008 2007 170.819.171 233.872.390 (75.351.090) (13.389.678) (112.900.056) 37.418.344 82.078.403 158.390.678 (293.316.957) (10.237.409) (277.661.605) (8.639.866) 121.143.857 33.555.019 11.858.746 19.028.320 102.996.412 21.607.767 11.736.178 (803.639) 5.749.229 (857.778) (150.000) Beda temporer Penyisihan imbalan kerja - bersih Penyusutan Amortisasi biaya emisi obligasi yang ditangguhkan 2.622.070 1.525.529 Taksiran penghasilan kena pajak (rugi fiskal) Perusahaan 6.336.115 (1.113.058) (7.628.909) 4.264.422 1.849.281 (131.295) 433.022 (27.132.266) 11.766.798 d. Beban pajak penghasilan tahun berjalan dan tangguhan untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2008 dan 2007 terdiri dari: 2008 2007 Beban pajak penghasilan - tahun berjalan Perusahaan Final Progresif Anak Perusahaan Final Progresif Jumlah beban pajak penghasilan - tahun berjalan 42 (28.159.070) - (27.612.329) (3.512.539) (4.834.639) (31.068.849) (44.404.588) (64.062.558) (75.529.456) PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. PERPAJAKAN (lanjutan) 2008 Manfaat (beban) pajak penghasilan - tangguhan Perusahaan Penurunan bersih kewajiban pajak tangguhan akibat penurunan tarif pajak Penyusutan Penurunan bersih aktiva pajak tangguhan akibat perubahan tarif pajak penghasilan untuk wajib pajak yang bergerak dalam pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dari pajak progresif menjadi pajak bersifat final Penyisihan untuk (kontribusi kepada program pensiun/pembayaran) imbalan kerja - bersih Amortisasi biaya emisi obligasi yang ditangguhkan 2007 263.589 56.951 (11.671.452) - (116.292) 1.279.327 (11.467.204) Anak Perusahaan Rugi fiskal Penurunan bersih aktiva pajak tangguhan akibat perubahan tarif pajak penghasilan untuk wajib pajak yang bergerak dalam pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dari pajak progresif menjadi pajak bersifat final Penyusutan Penyisihan imbalan kerja - bersih 554.785 129.906 1.964.018 130.675 - (450.187) (141.446) - 279.967 121.075 (460.958) 401.042 Manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan - bersih (11.928.162) 2.365.060 Beban pajak penghasilan - bersih (75.990.720) (73.164.396) e. Perhitungan taksiran hutang (lebih bayar) pajak penghasilan Perusahaan dan Anak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut: 2008 2007 Beban pajak penghasilan tahun berjalan - progresif Perusahaan Anak Perusahaan 31.068.849 3.512.539 44.404.588 Jumlah beban pajak penghasilan tahun berjalan - progresif 31.068.849 47.917.127 43 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. PERPAJAKAN (lanjutan) 2008 2007 Pajak penghasilan dibayar di muka Perusahaan Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 892.140 1.491.635 507.344 1.215.233 1.283.189 Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka - Perusahaan 2.383.775 3.005.766 12.235 39.111.245 424.084 13.574.375 39.123.480 13.998.459 Taksiran Hutang Pajak Penghasilan Badan Perusahaan Anak Perusahaan 9.584 506.773 30.830.213 Jumlah taksiran hutang pajak penghasilan badan 9.584 31.336.986 2.383.775 8.064.215 424.084 10.447.990 424.084 - 3.394.383 10.447.990 3.818.467 Anak Perusahaan Pasal 22 Pasal 25 Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka - Anak Perusahaan Taksiran Restitusi Pajak Penghasilan Tahun berjalan Perusahaan Anak Perusahaan Sub-jumlah Tahun sebelumnya Anak Perusahaan Jumlah (disajikan sebagai bagian dari Pajak Dibayar di Muka) f. Aktiva (kewajiban) pajak tangguhan terdiri dari: 2008 Perusahaan Aktiva pajak tangguhan Kewajiban imbalan kerja Selisih jumlah tercatat aset tetap antara pelaporan komersial dan fiskal Kewajiban pajak tangguhan Biaya emisi obligasi yang ditangguhkan Aktiva (kewajiban) pajak tangguhan - bersih 44 2007 438.895 (1.831.294) (1.392.399) 8.634.442 1.575.899 (135.536) 10.074.805 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. PERPAJAKAN (lanjutan) 2008 Anak Perusahaan Aktiva pajak tangguhan Kewajiban pajak tangguhan 134.456 (148.057) Aktiva pajak tangguhan - bersih Kewajiban pajak tangguhan - bersih 2007 470.196 (22.839) 134.456 10.545.001 1.540.456 22.839 Pada tanggal 31 Desember 2008, aktiva dan kewajiban pajak tangguhan tidak dicadangkan lagi pada kegiatan usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan yang pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan berdasarkan Peraturan Pemerintah yang baru (butir h di bawah). Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa aktiva pajak tangguhan tersebut di atas dapat dipulihkan kembali melalui penghasilan kena pajak di masa yang akan datang. g. Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan mengalikan laba sebelum pajak penghasilan dengan tarif pajak maksimum sebesar 30% dan beban pajak penghasilan bersih pada laporan laba rugi konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut: Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi Beban pajak penghasilan dengan tarif pajak maksimum sebesar 30% Perusahaan Rugi fiskal Beda tetap bersih dengan tarif pajak maksimum Pendapatan yang telah dikenakan pajak yang bersifat final - setelah dikurangi dengan beban-beban yang bersangkutan Beban pajak penghasilan - final Penurunan bersih aktiva pajak tangguhan akibat perubahan tarif pajak penghasilan untuk wajib pajak yang bergerak dalam pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dari pajak progresif menjadi pajak bersifat final Beda tetap bersih Anak Perusahaan dengan tarif pajak maksimum sebesar 30% Penurunan bersih kewajiban pajak tangguhan akibat penurunan tarif pajak Beban pajak penghasilan - bersih 2008 2007 170.819.171 233.872.390 51.245.752 70.144.217 8.139.680 - 7.130.931 29.227.964 (41.099.023) 32.993.708 (45.229.426) 27.612.329 12.121.639 5.721.622 (263.589) 75.990.720 45 (8.590.688) 73.164.396 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. PERPAJAKAN (lanjutan) h. Lainnya Pada tanggal 28 Desember 2007, Presiden Republik Indonesia dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia menandatangani Peraturan Pemerintah No. 81 tahun 2007 (“PP 81/2007”) tentang “Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka”. PP 81/2007 ini mengatur perseroan terbuka dalam negeri di Indonesia dapat memperoleh penurunan tarif Pajak Penghasilan sebesar 5% lebih rendah dari tarif tertinggi Pajak Penghasilan sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1b Undang-undang Pajak Penghasilan, dengan memenuhi kriteria yang ditentukan, yaitu perseroan yang saham atau efek bersifat ekuitas lainnya tercatat di bursa efek di Indonesia yang jumlah kepemilikan saham publiknya 40% atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300 pihak, masing-masing pihak hanya boleh memiliki saham kurang dari 5% dari keseluruhan saham yang disetor. Ketentuan sebagaimana dimaksud harus dipenuhi oleh perseroan terbuka dalam waktu paling singkat 6 bulan dalam jangka waktu 1 tahun pajak. Pada bulan September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai ”Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan diterbitkannya Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif pajak tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Perusahaan mencatat dampak perubahan tarif tersebut dalam perhitungan aktiva dan kewajiban pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2008 yang menghasilkan manfaat pajak tangguhan sebesar Rp263.589 yang dikurangkan dari beban pajak penghasilan tangguhan pada tahun 2008. Pada tanggal 4 November 2008, Presiden Republik Indonesia dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia menandatangani Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2008 (“PP 71/2008”) tentang perubahan ketiga atas PP No. 48/1994 tentang pembayaran pajak penghasilan atas penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan. PP 71/2008 ini mengatur penghasilan wajib pajak yang melakukan transaksi pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan akan dikenakan pajak yang bersifat final efektif tanggal 1 Januari 2009. Sehingga Perusahaan dan Anak Perusahaan membalik semua saldo beda temporer pada tanggal 31 Desember 2008 yang berhubungan dengan kegiatan usaha pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan, yang menghasilkan pengakuan beban pajak tangguhan sebesar Rp12.121.639 yang dibebankan pada operasi tahun 2008. Pada tanggal 26 Maret 2008, Kantor Pajak mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Pajak Penghasilan Badan tahun 2006 untuk BMS, yang mengurangi tagihan restitusi pajak penghasilan badan dari Rp3.394.383 menjadi Rp3.356.955. Pada tanggal yang sama, Kantor Pajak juga mengeluarkan beberapa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Tagihan Pajak (STP) atas kurang bayar Pajak Pertambahan Nilai tahun 2006 sebesar Rp231.419. Pada tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi, Perusahaan belum menyampaikan SPT pajak penghasilan badan tahun 2008 kepada Kantor Pajak. Manajemen Perusahaan menyatakan bahwa SPT pajak penghasilan badan tahun 2008 akan dilaporkan sesuai dengan perhitungan pajak di atas. 46 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan yang memenuhi persyaratan. Sampai dengan bulan Januari 2006, iuran Perusahaan untuk dana pensiun dihitung sebesar 1% dari penghasilan dasar pensiun karyawan, sementara itu iuran bulanan karyawan besarnya sama dengan 2,5% dari penghasilan dasar pensiun karyawan. Perusahaan juga mendaftarkan karyawan yang memenuhi persyaratan pada Program Pensiun Manulife (MPP) sebagai tambahan program pensiun. Program pensiun tersebut dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan Manulife Indonesia (DPLK), yang pendiriannya telah memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan pada tanggal 17 Juni 2002. Mulai bulan Februari 2006, Perusahaan telah memberhentikan sementara iurannya kepada DPLK dan MPP karena kecukupan dana untuk membayar penarikan dalam jumlah besar. Perusahaan dan Anak Perusahaan memberikan tambahan minimal imbalan kerja sesuai dengan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (UU Tenaga Kerja No. 13). Tambahan manfaat imbalan kerja sesuai UU Tenaga Kerja No. 13 tidak didanai. Jumlah kewajiban imbalan kerja yang disajikan dalam neraca konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 dan beban imbalan kerja yang diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut ditentukan oleh PT Dian Artha Tama, aktuaris independen, dalam laporannya masing-masing pada tanggal 10 Maret 2009 dan 13 Maret 2008, dengan menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut: Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan upah tahunan Tingkat kematian Usia pensiun : 12% pada tahun 2008 dan 10% pada tahun 2007 : 10% : Commissioners Standard Ordinary (CSO) - 1980 : 55 tahun a. Beban imbalan kerja - bersih 2008 Biaya jasa kini Beban bunga Amortisasi atas kerugian (keuntungan) aktuarial Biaya jasa lalu Nilai kini dari kewajiban imbalan kerja atas kurtailment Tingkat pengembalian aktiva yang diharapkan Laba atas kurtailment Beban imbalan kerja - bersih 4.499.242 3.892.850 316.546 176.895 2007 3.976.005 2.314.017 (385.754) 71.014 (3.812.760) (726.138) (434.394) 3.912.241 (577.405) 5.397.877 b. Kewajiban imbalan kerja 2008 2007 Nilai kini dari kewajiban imbalan kerja Kerugian aktuarial yang belum diakui Nilai wajar aktiva Biaya jasa lalu yang belum diakui 38.014.100 2.579.439 (6.398.080) (1.145.320) 31.686.807 3.549.400 (6.051.154) - Kewajiban imbalan kerja 33.050.139 29.185.053 47 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA (lanjutan) c. Mutasi kewajiban imbalan kerja adalah sebagai berikut: 2008 2007 Saldo awal tahun Beban imbalan kerja Pembayaran selama tahun berjalan 29.185.053 3.912.241 (47.155) 24.517.049 5.397.877 (729.873) Saldo akhir tahun 33.050.139 29.185.053 21. UANG MUKA YANG DITERIMA Akun ini terdiri dari: 2008 2007 Uang muka yang diterima dari penjualan: Pihak ketiga Rumah Rukan Kapling Apartemen Lain-lain 351.036.847 74.483.472 4.911.849 520.423 2.817.787 350.522.869 56.488.164 1.497.868 2.514.987 2.560.866 Jumlah uang muka yang diterima dari penjualan 433.770.378 413.584.754 Uang jaminan pelanggan atas: Pihak ketiga Sewa Keanggotaan Telepon Lain-lain 51.842.358 1.883.327 1.040.242 3.911.056 45.773.677 2.017.511 1.033.299 1.049.864 Jumlah uang jaminan pelanggan 58.676.983 49.874.351 492.447.361 463.459.105 Jumlah uang muka yang diterima Rincian uang muka yang diterima dari penjualan berdasarkan persentase dari harga jual adalah sebagai berikut: 2008 2007 100% 50% - 99% 20% - 49% < 20% 209.537.022 115.632.817 74.612.520 33.988.019 250.197.337 85.740.998 49.476.359 28.170.060 Jumlah 433.770.378 413.584.754 48 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA Akun ini terdiri dari: 2008 2007 Pendapatan sewa diterima di muka: Retail Komersial Hunian Perkantoran 148.235.860 7.857.343 3.682.212 639.872 126.256.824 7.292.240 2.705.078 648.617 Jumlah pendapatan diterima di muka 160.415.287 136.902.759 23. HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASIKAN Rincian hak minoritas atas aktiva bersih Anak Perusahaan yang dikonsolidasikan adalah sebagai berikut: 2008 2007 PT Bhakti Karya Vita PT Serpong Cipta Kreasi PT Bahagia Makmursejati PT Citra Damai Agung PT Lestari Mahadibya PT Jaya Bangun Abadi PT Eskage Tatanan Kota PT Makmur Orient Jaya PT Orient City PT Summarecon Hotelindo PT Summerville Property Management PT Summbangtri Kreasi Persada PT Unota Persadajaya 4.094.669 1.682.347 265.346 124.899 123.178 116.929 2.052 995 961 401 (1.815) - 3.998.468 1.318.111 296.014 124.981 97.873 116.942 4.699 1.000 990 1.000 (1.815) 961 9 Jumlah hak minoritas atas aktiva bersih Anak Perusahaan yang dikonsolidasikan 6.409.962 5.959.233 Hak minoritas atas laba bersih Anak Perusahaan yang dikonsolidasikan adalah sebesar Rp687.269 pada tahun 2008 dan Rp868.898 pada tahun 2007. 49 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. MODAL SAHAM Rincian pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut: Pemegang saham Management Harto Djojo Nagaria (Komisaris) Non-management PT Semarop Agung HSBC - Fund Services Clients A/C 500 PT Sinarmegah Jayasentosa Lain-lain (masing-masing dengan pemilikan kurang dari 5%) Jumlah Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh 20.367.594 Persentase kepemilikan 0,32% Jumlah 2.036.759 1.626.230.594 645.893.500 467.637.430 25,27 10,03 7,27 162.623.059 64.589.350 46.763.743 3.675.658.474 57,11 367.565.848 6.435.787.592 100,00% 643.578.759 Rincian pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut: Pemegang saham Manajemen Harto Djojo Nagaria (Komisaris) Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh 10.183.797 Persentase kepemilikan 0,32 % Jumlah 1.018.380 Non-manajemen PT Semarop Agung HSBC - Fund Services Clients A/C 500 PT Sinarmegah Jayasentosa Lain-lain (masing-masing dengan pemilikan kurang dari 5%) 717.376.797 247.079.498 233.818.715 22,33 7,69 7,28 71.737.680 24.707.950 23.381.871 2.004.642.366 62,38 200.464.236 Jumlah 3.213.101.173 100,00 % 321.310.117 Transaksi-transaksi yang mempengaruhi modal saham Perusahaan dari 1 Januari 2007 sampai dengan 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut: a. Berdasarkan berita acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 28 Agustus 2007 yang diaktakan dengan akta notaris Aulia Taufani, S.H., sebagai notaris pengganti dari Sutjipto, S.H., No. 265, para pemegang saham menyetujui penerbitan saham baru melalui penawaran umum terbatas I kepada para pemegang saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 459.014.453 (Rp900 per saham) (satuan penuh) saham baru dan Waran Seri I dengan jumlah maksimum 229.507.226 lembar yang diberikan secara cumacuma sebagai insentif bagi para pemegang saham yang melaksanakan HMETD. Setiap 2 (dua) saham baru yang dibeli dari penawaran umum terbatas I akan mendapat satu (1) Waran Seri I yang dapat digunakan untuk membeli saham baru dengan harga Rp1.100 (satuan penuh) per saham. Waran tersebut bisa ditukar sejak tanggal 26 Desember 2007 sampai dengan tanggal 21 Juni 2010. Pada tanggal 31 Desember 2007, tidak ada waran yang dilaksanakan. Saham baru tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. b. Pada bulan Januari 2008, terdapat Waran Seri I yang telah dilaksanakan sebanyak 4.792.623 lembar sehingga meningkatkan jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh berubah dari 3.213.101.173 lembar menjadi sebanyak 3.217.893.796 lembar. 50 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. MODAL SAHAM (lanjutan) c. Berdasarkan berita acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 25 April 2008 yang diaktakan dengan akta notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 44, para pemegang saham menyetujui pembagian saham bonus melalui kapitalisasi tambahan modal disetor sebesar Rp321.789.380 (Catatan 25), dengan ketentuan untuk setiap saham yang ada akan mendapatkan 1 saham bonus. Sehubungan dengan pembagian saham bonus tersebut maka harga pelaksanaan Waran Seri I disesuaikan dari Rp1.100 (satuan penuh) per saham menjadi Rp550 (satuan penuh) per saham dan jumlah sisa Waran Seri I dari 224.714.603 lembar menjadi 449.429.206 lembar. Dengan demikian, modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh akan meningkat dari Rp321.789.379 (setelah memperhitungkan waran yang dilaksanakan tersebut di atas) menjadi Rp643.578.759. 25. TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, akun ini berasal dari: 2008 Penawaran umum perdana pada tahun 1990 (Catatan 1b) Kapitalisasi tambahan modal disetor menjadi modal saham pada tahun 1994 Dividen saham pada tahun 1996 Dividen saham pada tahun 1997 Dividen saham pada tahun 2002 Peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh pada tahun 2005 - setelah dikurangi biaya emisi saham sebesar Rp814.720 (Catatan 1b) Saham bonus melalui kapitalisasi dari tambahan modal disetor menjadi modal saham pada tahun 2006 (Catatan 24) Peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh pada tahun 2007 - setelah dikurangi biaya emisi saham sebesar Rp7.628.909 (Catatan 24) Peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh pada tahun 2008 melalui pelaksanaan waran - setelah dikurangi biaya emisi waran sebesar Rp150.000 (Catatan 24) Saham bonus melalui kapitalisasi dari tambahan modal disetor menjadi modal saham pada tahun 2008 (Catatan 24) 2007 38.668.600 38.668.600 (33.333.000) 1.908.000 9.177.480 5.961.228 (33.333.000) 1.908.000 9.177.480 5.961.228 62.416.580 62.416.580 (78.688.192) (78.688.192) 359.582.653 359.582.653 4.642.623 - (321.789.380) Bersih 48.546.592 365.693.349 26. SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA Sesuai dengan Pasal 70 Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007, Perusahaan wajib mengalokasikan penggunaan sejumlah dana tertentu dari laba bersih tahunannya hingga mencapai 20% dari modal ditempatkan. 51 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA (lanjutan) Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 25 April 2008, para pemegang saham Perusahaan menyetujui penyisihan saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya sebesar Rp1.598.381. Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya masih dibawah 20% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh. Tambahan jumlah laba yang telah ditentukan penggunaannya akan dilakukan setelah memperoleh persetujuan dari para pemegang saham dalam rapat tahunan berikutnya. 27. DIVIDEN KAS Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 25 April 2008 dan 16 Mei 2007, para pemegang saham Perusahaan menyetujui pembagian dividen kas sebesar Rp11 (satuan penuh) per saham atau sebesar Rp35.396.831 pada tahun 2008 dan Rp13 (satuan penuh) per saham atau sebesar Rp35.803.128 pada tahun 2007. Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, saldo hutang dividen masing-masing sebesar Rp816.469 dan Rp478.570. 28. PENDAPATAN BERSIH Rincian pendapatan bersih adalah sebagai berikut: 2008 Penjualan: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Apartemen Pihak ketiga Rumah Rukan Apartemen Kapling Sewa: Pihak ketiga Retail Komersial Hunian Perkantoran Jumlah pendapatan bersih 2007 - 8.212.308 619.025.718 122.033.133 79.390.842 24.064.176 326.910.284 39.752.700 143.258.462 161.316.929 844.513.869 679.450.683 356.355.974 51.376.331 12.775.984 2.040.739 286.503.329 53.662.435 6.015.545 1.597.652 422.549.028 347.778.961 1.267.062.897 1.027.229.644 Pendapatan bersih dari penjualan pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar 0,80% pada tahun 2007. Pada tahun 2008 dan 2007, tidak ada penjualan kepada satu pelanggan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan bersih. 52 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. BEBAN POKOK PENJUALAN DAN BEBAN LANGSUNG Rincian beban pokok penjualan dan beban langsung adalah sebagai berikut: Beban pokok penjualan Rumah Rukan Apartemen Kapling Beban langsung Retail Komersial Hunian Perkantoran Jumlah beban pokok penjualan dan beban langsung 2008 2007 417.759.194 67.164.594 50.502.055 6.588.466 211.100.834 11.838.431 80.666.922 30.066.570 542.014.309 333.672.757 171.413.538 30.543.507 9.168.905 3.160.280 132.131.796 30.638.310 1.788.690 3.186.894 214.286.230 167.745.690 756.300.539 501.418.447 Pada tahun 2008 dan 2007, tidak ada pembelian dari satu pemasok yang nilainya melebihi 10% dari jumlah pendapatan bersih. 30. BEBAN USAHA Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: 2008 Beban penjualan Promosi dan iklan Komisi penjualan Subsidi kredit pemilikan rumah dan apartemen Gaji dan kesejahteraan karyawan Lain-lain Jumlah beban penjualan Beban umum dan administrasi Gaji dan kesejahteraan karyawan Penyusutan (Catatan 11) Jamuan, representasi dan sumbangan Pajak bumi dan bangunan Jasa profesional Listrik, air dan telepon 53 2007 54.924.743 20.927.731 47.641.666 23.191.015 6.137.804 3.568.142 716.501 2.668.324 1.566.129 1.342.640 86.274.921 76.409.774 134.666.710 20.392.906 6.759.459 6.707.325 3.968.930 3.952.924 118.030.476 15.009.824 4.735.529 5.443.389 2.787.496 4.456.589 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. BEBAN USAHA (lanjutan) 2008 Beban umum dan administrasi (lanjutan) Keamanan Perjalanan dinas dan transportasi Perbaikan dan pemeliharaan Cetakan Asuransi Amortisasi biaya emisi obligasi (Catatan 15) Lain-lain 2007 3.251.412 3.232.610 3.147.697 2.417.399 1.516.423 75.057 13.531.830 2.848.461 3.011.856 4.050.174 2.210.205 1.842.814 1.154.725 13.047.209 Jumlah beban umum dan administrasi 203.620.682 178.628.747 Jumlah beban usaha 289.895.603 255.038.521 2008 2007 31. BEBAN BUNGA - BERSIH Beban bunga Hutang bank Hutang obligasi Hutang lain-lain - Cinnamon Capital Limited, British Virgin Islands Hutang lembaga pembiayaan Lain-lain Jumlah beban bunga Pendapatan bunga Bersih 69.967.475 18.182.227 37.900.306 23.920.517 825.863 823.152 4.142.412 5.141.224 619.762 1.455.360 93.941.129 (17.916.469) 69.037.169 (13.024.074) 76.024.660 56.013.095 32. SALDO AKUN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Perusahaan dan Anak Perusahaan, dalam kegiatan usahanya melakukan transaksi dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa. Saldo piutang/hutang yang timbul dari transaksi tersebut adalah sebagai berikut: Persentase dari jumlah aktiva/kewajiban konsolidasi Jumlah 2008 Piutang usaha Liliawati Rahardjo (Catatan 5) 2007 2008 2007 - 1.309.940 Piutang hubungan istimewa PT Anugrah Damai Abadi PT Sukmapersada Nusa Karyawan PT Star Maju Sentosa PT Maju Lestari Properti PT Inovasi Jaya Properti Koperasi Karyawan Summarecon Agung KSO Paramount Serpong Liliawati Rahardjo Herman Nagaria 599.827 110.931 41.577 40.165 9.038 9.038 2.555 - 110.931 296.746 229.315 187.715 127.250 1.000 0,0165 % 0,0031 0,0012 0,0011 0,0002 0,0002 0,0001 0,0000 0,0000 0,0000 0,0037 % 0,0098 0,0076 0,0062 0,0042 0,0000 Jumlah piutang hubungan istimewa 813.131 952.957 0,0224 % 0,0315 % 54 - 0,0432 % PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. SALDO AKUN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Persentase dari jumlah aktiva/kewajiban konsolidasi Jumlah 2008 Hutang hubungan istimewa KSO Summarecon Serpong PT Jakartabaru Cosmopolitan Karyawan PT Anugrah Damai Abadi PT Inovasi Jaya Properti PT Maju Lestari Properti Jumlah hutang hubungan istimewa 2007 2008 2007 51.749.757 33.760.262 - 27.181.269 41.942.263 103.554 56.379 40.000 40.000 2,5190 % 1,6433 - 1,7903 % 2,7626 0,0068 0,0037 0,0026 0,0026 85.510.019 69.363.465 4,1623 % 4,5686 % Piutang dan hutang hubungan istimewa yang timbul dari transaksi di luar usaha pokok tersebut tidak dikenakan bunga serta tidak ditentukan jangka waktu pengembaliannya. Sifat hubungan dan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hubungan Transaksi Liliawati Rahardjo Direktur perusahaan Piutang penyertaan saham, penjualan apartemen PT Anugrah Damai Abadi Perusahaan asosiasi Piutang pinjaman, hutang penyertaan saham, hutang pinjaman PT Sukmapersada Nusa Perusahaan asosiasi Pembelian persediaan, piutang pinjaman Karyawan Karyawan Piutang pinjaman, hutang pinjaman PT Star Maju Sentosa Dibawah pengendalian yang sama PT Maju Lestari Properti Perusahaan asosiasi Piutang pinjaman, hutang penyertaan saham, hutang pinjaman PT Inovasi Jaya Properti Perusahaan asosiasi Piutang pinjaman, hutang penyertaan saham, hutang pinjaman Koperasi Karyawan Summarecon Agung Karyawan Piutang pinjaman KSO Paramount Serpong Afiliasi Penjualan tanah Herman Nagaria Direktur perusahaan Piutang penyertaan saham KSO Summarecon Serpong Afiliasi Hutang pinjaman PT Jakartabaru Cosmopolitan Afiliasi Hutang atas pembagian keuntungan 55 Piutang pinjaman PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing. Nilai aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 dan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi disajikan sebagai berikut: Setara Dengan Rupiah Mata Uang Asing Aktiva Kas dan setara kas Dalam dolar Amerika Serikat Dalam euro Eropa Dalam dolar Australia Dalam dolar Singapura Dalam ringgit Malaysia Dalam dolar Hong Kong Aktiva lain-lain - deposito yang dibatasi penggunaannya (Catatan 13) Dalam dolar Amerika Serikat 31 Desember 2008 (Tanggal Neraca) 19 Maret 2009 (Tanggal Penyelesaian Laporan Keuangan ) US$ Euro AUD Sin$ RM HKD 3.398.313 415.533 8.295 455 750 1.370 37.211.532 6.412.573 62.674 3.460 2.366 1.934 40.439.928 6.637.293 66.427 3.564 1.152 2.103 US$ 1.000.000 10.950.000 11.900.000 54.644.539 59.050.467 Jumlah Aktiva dalam Mata Uang Asing Kewajiban Hutang bank dan lembaga pembiayaan (Catatan 14) Dalam dolar Amerika Serikat US$ 7.116.000 77.920.200 84.680.400 Hutang dagang (Catatan 16) Dalam dolar Singapura Dalam dolar Amerika Serikat Dalam euro Eropa Sin$ US$ Euro 241.481 71.793 788 1.837.033 786.131 12.153 1.892.487 854.334 12.579 Hutang lainnya Dalam dolar Amerika Serikat Dalam euro Eropa US$ Euro 118.410 52.592 1.296.588 811.610 1.409.077 840.052 Uang muka yang diterima Dalam dolar Amerika Serikat US$ 27.794 304.344 330.749 82.968.059 90.019.678 (28.323.520) (30.969.211 ) Jumlah Kewajiban dalam Mata Uang Asing Kewajiban Bersih dalam Mata Uang Asing 56 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING (lanjutan) Setara Dengan Rupiah 31 Desember 2007 (Tanggal Neraca) Mata Uang Asing Aktiva Kas dan setara kas Dalam dolar Amerika Serikat Dalam dolar Singapura Dalam euro Eropa Dalam dolar Australia Dalam ringgit Malaysia Aktiva lain-lain - deposito yang dibatasi penggunaannya (Catatan 13) Dalam dolar Amerika Serikat 14 Maret 2008 (Tanggal Penyelesaian Laporan Keuangan ) US$ Sin$ Euro AUD RM 1.979.636 2.767.022 407.308 7.210 37 18.594.722 17.991.179 5.629.816 59.331 102 18.317.573 18.527.979 5.881.120 62.972 106 US$ 1.000.000 9.393.000 9.253.000 51.668.150 52.042.750 Jumlah Aktiva dalam Mata Uang Asing Kewajiban Hutang bank dan lembaga pembiayaan (Catatan 14) Dalam dolar Amerika Serikat US$ 8.764.000 82.320.252 81.093.292 Hutang dagang (Catatan 16) Dalam dolar Amerika Serikat Dalam dolar Singapura Dalam euro Eropa US$ Sin$ Euro 285.635 306.231 53.826 2.682.970 1.991.114 743.983 2.642.981 2.050.523 777.194 Hutang lainnya Dalam dolar Amerika Serikat Dalam euro Eropa US$ Euro 59.909 1.918 562.725 26.511 554.338 27.694 Uang muka yang diterima Dalam dolar Amerika Serikat US$ 31.644 297.232 292.802 88.624.787 87.438.824 (36.956.637) (35.396.074 ) Jumlah Kewajiban dalam Mata Uang Asing Kewajiban Bersih dalam Mata Uang Asing 34. INFORMASI SEGMEN Informasi menurut segmen usaha adalah sebagai berikut: 2008 Real Estat Sewa Lain-lain Konsolidasi Pendapatan bersih 844.513.869 389.405.263 33.143.765 1.267.062.897 Laba kotor 301.922.586 198.699.386 10.140.386 510.762.358 Laba usaha 78.124.737 139.280.403 3.461.615 220.866.755 (1.302.282) (76.024.660) 1.603.089 24.373.987 Beban bunga - bersih Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi Penghasilan (beban) lain-lain - bersih 22.465.231 Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan - bersih Hak minoritas atas laba bersih Anak Perusahaan yang dikonsolidasikan 3.211.038 170.819.171 (75.990.720) (687.269) Laba bersih 94.141.182 57 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Informasi menurut segmen usaha adalah sebagai berikut: 2008 Real Estat Informasi Lainnya Aktiva segmen Kewajiban segmen Perolehan aset tetap dan properti investasi Penyusutan dan amortisasi 1.827.782.062 1.660.009.880 133.759.831 19.239.939 Sewa Lain-lain 1.773.060.040 381.080.829 79.643.952 43.342.779 29.127.029 13.284.114 5.292.404 1.984.075 Konsolidasi 3.629.969.131 2.054.374.823 218.696.187 64.566.793 2007 Real Estat Sewa Lain-lain Konsolidasi Pendapatan bersih 679.450.683 312.664.087 35.114.874 1.027.229.644 Laba kotor 346.002.926 169.038.564 10.769.707 525.811.197 Laba usaha 150.969.317 113.842.051 5.961.308 270.772.676 (35.859) (56.013.095) 148.177 18.964.632 Beban bunga - bersih Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi Penghasilan (beban) lain-lain - bersih 12.935.428 6.065.063 Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan - bersih Hak minoritas atas laba bersih Anak Perusahaan yang dikonsolidasikan 233.872.390 (73.164.396) Laba bersih 159.839.096 Informasi Lainnya Aktiva segmen Kewajiban segmen Perolehan aset tetap dan properti investasi Penyusutan dan amortisasi (868.898) 1.390.137.099 1.140.684.021 196.042.397 15.182.848 1.608.624.644 366.274.662 244.327.603 26.454.318 30.721.627 11.303.850 802.678 2.411.819 3.029.483.370 1.518.262.533 441.172.678 44.048.985 35. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING a. Perusahaan, BMS dan SCK, mengadakan perjanjian dengan PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT Bank Lippo Tbk), PT Bank OCBC NISP Tbk (dahulu PT Bank NISP Tbk), PT Bank Internasional Indonesia Tbk, PT Bank Permata Tbk, PT Bank Pan Indonesia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT Bank Niaga Tbk) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sehubungan dengan pemberian fasilitas kredit kepemilikan rumah dan apartemen kepada pelanggan Perusahaan, BMS dan KSO Summarecon Serpong. Perusahaan, BMS dan SCK diminta untuk memberikan jaminan perusahaan dan deposito berjangka atas pinjaman pelanggan mereka kepada bank-bank tersebut di atas sampai Perusahaan, BMS dan KSO Summarecon Serpong memberikan sertifikat tanah dan bangunan milik pembeli kepada bank-bank tersebut (Catatan 13). Perjanjian yang dilakukan antara SCK dengan bank-bank tersebut di atas dilakukan untuk kepentingan KSO Summarecon Serpong, karena KSO Summarecon Serpong merupakan suatu bentuk kerja sama operasi yang tidak berbadan hukum (Catatan 35b). 58 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan) b. Berdasarkan akta notaris Dewi Himijati Tandika, S.H., No. 39 tanggal 21 Juli 2004, SCK mengadakan suatu kerja sama operasi yang bernama KSO Summarecon Serpong dengan JBC. Sesuai dengan perjanjian tersebut, kedua belah pihak akan bekerja sama dalam pengembangan 400 hektar tanah milik JBC di Perumahan Gading Serpong Permai, Tangerang. KSO Summarecon Serpong telah ditunjuk sebagai satu-satunya pihak yang akan melakukan perencanaan, pembebasan, pengembangan dan pengelolaan lahan, sementara SCK telah ditunjuk untuk mencari sumber pendanaan untuk operasi dan bertindak sebagai manajemen kerja sama operasi tersebut. Laba atau rugi dari operasi akan didistribusikan antara kedua belah pihak dengan persentase sebesar 70% untuk SCK dan 30% untuk JBC. Perjanjian ini berlaku selama 10 (sepuluh) tahun sampai dengan 20 Juli 2014. Kewajiban JBC berhubungan dengan kerja sama operasi ini meliputi antara lain: • • • • • • Menyediakan tanah untuk dikelola dan dikembangkan para pihak dalam KSO Summarecon Serpong. Bertanggung jawab untuk menyelesaikan permasalahan apabila timbul gugatan yang berkaitan dengan pengembangan tersebut. Menempatkan tenaga kerja yang diperlukan oleh KSO Summarecon Serpong. Mengizinkan SCK untuk memanfaatkan izin lokasi yang dimiliki oleh JBC dan melaksanakan pembebasan tanah atas tanah yang belum dikembangkan. Mengizinkan SCK untuk menggunakan dan memanfaatkan infrastruktur yang terdapat di lahan tersebut. Memenuhi keperluan SCK dalam melaksanakan pembebasan atas lahan tersebut dengan menandatangani suatu perjanjian kepemilikan dengan para pihak. Kewajiban SCK berhubungan dengan kerja sama operasi ini meliputi antara lain: • • • Menyediakan sumber dana untuk membiayai pengembangan lahan. Menempatkan tenaga kerja yang diperlukan oleh KSO Summarecon Serpong. Membebaskan tanah atas lahan tersebut. Rincian 70% jumlah aktiva, kewajiban, pendapatan dan beban KSO Summarecon Serpong yang dikonsolidasikan ke laporan keuangan SCK sehubungan dengan kerja sama ini adalah sebagai berikut: Jumlah Sebelum Eliminasi 2008 Aktiva Kewajiban Pendapatan Beban 423.400.149 423.400.149 504.345.063 (52.340.077) 59 2007 369.384.866 369.384.866 374.996.171 (42.274.671) PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. INSTRUMEN DERIVATIF Perusahaan menghadapi risiko pasar, terutama karena perubahan kurs mata uang asing, dan menggunakan instrumen derivatif untuk lindung nilai atas risiko tersebut dalam rangka menjalankan manajemen risiko. Perusahaan tidak memiliki atau menerbitkan instrumen derivatif untuk tujuan diperdagangkan. Perusahaan melakukan transaksi “Cross Currency Interest Rate Swap (CCIRS)” dengan The Royal Bank of Scotland (RBS) (dahulu ABN-AMRO Bank N.V., Jakarta) untuk melindungi nilai hutangnya kepada Resona sebesar US$5 juta (Catatan 14). Dalam CCIRS tersebut, Perusahaan pada tanggal 31 Agustus 2006 membeli dolar A.S. dengan nilai pokok sebesar US$5 juta dari RBS untuk kurs tetap sebesar Rp9.085 untuk US$1 yang jatuh tempo tanggal 30 Juni 2011. Perusahaan akan membayar amortisasi pokok Rupiah untuk kurs tetap berdasarkan tanggal yang telah dijadwalkan, dan secara berkesinambungan menerima amortisasi pokok dolar A.S. RBS akan membayar kepada Perusahaan bunga bulanan dalam dolar A.S. yang dihitung pada suku bunga sebesar COLF 1 bulan + 2,30% per tahun untuk tahun 2008 dan SIBOR 1 bulan + 2,30% per tahun untuk tahun 2007, sebagai gantinya Perusahaan membayar bunga bulanan kepada RBS dalam rupiah yang dihitung pada suku bunga 15,35% per tahun atas saldo nilai pokok tersebut. Jangka waktu pembayaran bunga dan penerimaan bunga dalam dolar A.S. sama dengan jangka waktu pembayaran bunga pinjaman Resona. Selama tahun 2008 dan 2007, pembayaran pokok Rupiah oleh Perusahaan masing-masing sebesar Rp10.688.248 dan Rp8.016.186 dan secara berkesinambungan Perusahaan menerima pokok dolar A.S. masing-masing sebesar US$1.176.472 dan US$882.354. Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, Perusahaan mengakui aktiva dan kewajiban bersih atas nilai wajar dari kontrak CCIRS tersebut masing-masing sebesar Rp6.131.456 dan Rp1.818.940, yang disajikan masing-masing sebagai “Aktiva Derivatif” dan “Kewajiban Derivatif” pada neraca konsolidasi. Instrumen CCIRS di atas tidak memenuhi kriteria sebagai lindung nilai untuk tujuan akuntansi sehingga perubahan nilai wajar CCIRS tersebut dibukukan sebagai bagian dari “Penghasilan (Beban) Lain-lain - Laba (rugi) atas Instrumen Derivatif” pada laporan laba rugi konsolidasi. Perusahaan diminta untuk memberikan jaminan berupa deposito berjangka untuk transaksi CCIRS (Catatan 13). 37. LITIGASI Perusahaan terlibat dalam beberapa gugatan hukum sebagai berikut: a. Antara CDA (tergugat) melawan Abdul Thalib Bin Haji Abubakar dkk (penggugat). Dalam kasus ini, penggugat menggugat 18 pihak (termasuk didalamnya CDA) sehubungan dengan sengketa tanah seluas 139.250 meter persegi. Manajemen berpendapat bahwa gugatan yang diajukan oleh penggugat tidak berdasarkan hukum karena kepemilikan tanah tersebut telah dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum dan perundang-undangan yang berlaku (Catatan 40c). b. Antara Perusahaan dan CDA (tergugat) melawan Mawardi Rustam (penggugat), sehubungan dengan tuduhan pembatalan jual beli tanah seluas lebih kurang 13,5 hektar milik CDA. Manajemen berpendapat bahwa gugatan yang diajukan oleh penggugat tidak berdasarkan hukum karena tidak pernah terjadi transaksi jual beli tanah dimaksud (Catatan 40a). c. Antara Kiswantara Partadiredja (tergugat) dan BMS (turut tergugat II) melawan Emma Hernasari (Penggugat) sehubungan dengan perselisihan antara penggugat dengan tergugat atas jual beli properti di Gading Park View (Catatan 40b). 60 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37. LITIGASI (lanjutan) Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa perkara-perkara hukum di atas tidak bersifat material dan tidak mempengaruhi kelangsungan usaha Perusahaan dan berkeyakinan akan dapat menyelesaikan perkara-perkara hukum di atas sesuai ketentuan-ketentuan yang berlaku. 38. REVISI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN Berikut ini ikhtisar revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang telah diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, tetapi belum efektif pada tahun 2008: a. PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut diterapkan terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. Pernyataan ini mensyaratkan pengungkapan mengenai, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut. PSAK No. 50 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”, dan diterapkan secara prospektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009 (yang kemudian diubah menjadi pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010). Penerapan lebih dini diperkenankan dan harus diungkapkan. b. PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori dari instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai. PSAK No. 55 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 55, “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”, dan diterapkan secara prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009 (yang kemudian diubah menjadi pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010). Penerapan lebih dini diperkenankan dan harus diungkapkan. c. PSAK No. 14 (Revisi 2008), "Persediaan", mengatur perlakuan akuntansi untuk persediaan dan menyediakan panduan dalam menentukan biaya persediaan dan pengakuan selanjutnya sebagai beban, termasuk setiap penurunan menjadi nilai realisasi neto, dan juga memberikan panduan rumus biaya yang digunakan untuk menentukan biaya persediaan. PSAK revisi ini berlaku untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009. Perusahaan dan Anak Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari PSAK revisi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasinya. 61 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 39. LABA PER SAHAM DASAR Rincian perhitungan laba per saham dasar adalah sebagai berikut: 2008 Laba bersih Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk menghitung laba bersih per saham dasar Saldo awal sebelum efek penerbitan saham baru Efek pelaksanaan waran Efek penerbitan saham baru melalui penawaran umum terbatas I Efek dari penerbitan saham bonus Jumlah 2007 94.141.182 159.839.096 3.213.101.173 4.621.927 2.754.086.720 - 3.217.723.100 298.045.001 3.052.131.721 6.435.446.200 6.104.263.442 14,63 26,18 Laba bersih per saham dasar (satuan penuh) Rincian perhitungan laba per saham dilusian adalah sebagai berikut: 2008 2007 Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk menghitung laba bersih per saham dasar Potensi efek dilusi saham dari waran 6.435.446.200 - 6.104.263.442 75.339.758 Jumlah rata-rata tertimbang saham yang telah disesuaikan untuk efek dilusi 6.435.446.200 6.179.603.200 Laba per saham dilusian (satuan penuh) - 25,87 Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 19 Maret 2009, nilai wajar rata-rata per saham biasa lebih rendah dari harga pelaksanaan waran yang akan menghasilkan anti-dilusi laba per saham. 40. KEJADIAN-KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA a. Atas gugatan hukum terhadap Perusahaan dan CDA (tergugat) oleh Mawardi Rustam (penggugat) (Catatan 37b), Pengadilan Negeri Jakarta Timur pada tanggal 22 Januari 2009 telah menjatuhkan putusannya untuk diadakan perdamaian antara pihak yang bersengketa. b. Atas gugatan hukum antara Kiswantara Partadiredja (tergugat) dan BMS (turut tergugat II) melawan Emma Hernasari (penggugat) (Catatan 37c), Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada tanggal 4 Februari 2009 telah menjatuhkan putusannya yang mengabulkan gugatan Penggugat. Tergugat telah mengajukan permohonan banding ke Pengadilan Tinggi Jakarta. 62 PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 40. KEJADIAN-KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA (lanjutan) c. Atas gugatan hukum terhadap CDA (tergugat) oleh Abdul Thalib Bin Haji Abubakar dkk (penggugat) (Catatan 37a), Pengadilan Negeri Jakarta Timur pada tanggal 19 Maret 2009 telah memutuskan bahwa pihak Penggugat tidak bisa membuktikan gugatannya, sehingga majelis hakim menolak gugatannya. 41. KONDISI EKONOMI Operasi Perusahaan dan Anak Perusahaan mungkin akan terpengaruh oleh pelemahan kondisi keuangan global saat ini yang memberikan pengaruh negatif terhadap kondisi ekonomi di Indonesia. Pengetatan likuiditas pada pasar keuangan saat ini, kenaikan tingkat suku bunga dan tingkat inflasi, serta jatuhnya harga saham, akan menyebabkan pelambatan kegiatan ekonomi di Indonesia. Perbaikan dan pemulihan ekonomi tergantung pada beberapa faktor, seperti kebijakan fiskal dan moneter yang ditentukan oleh Pemerintah dan pihak lainnya, dimana hal tersebut berada di luar kendali Perusahaan dan Anak Perusahaan. 42. REKLASIFIKASI AKUN Beberapa akun pada laporan keuangan konsolidasi tahun 2007 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian akun pada laporan keuangan konsolidasi tahun 2008. Dilaporkan sebelumnya Persediaan (Catatan 2k) Tanah yang belum dikembangkan (Catatan 2k) Aset tetap (Catatan 2k) Aset tetap Aktiva lain-lain Setelah reklasifikasi Properti investasi Properti investasi Properti investasi Persediaan Kas dan setara kas Jumlah 39.772.535 132.071.517 892.941.858 38.637.425 4.152.908 43. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang diselesaikan pada tanggal 19 Maret 2009. 63