Universitas Sumatera Utara BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka

advertisement
BAB II
URAIAN TEORITIS
2.1
Kerangka Teori
Fungsi teori dalam riset adalah membantu periset menerangkan fenomena sosial
atau fenomena alami yang menjadi pusat perhatiannya.Teori adalah himpunan
konstruk (konsep), definisi dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis
tentang gejala dengan menjabarkan relasi diantara variabel, untuk menjelaskan dan
meramalkan gejala tersebut (Kriyantono, 2007: 45). Adapun teori yang dianggap
relevan dengan penelitian ini adalah :
2.1.1
Teknologi Komunikasi
Teknologi komunikasi dapat diartikan sebagai perlengkapan hardware, struktur
organisasi, dan nilai-nilai sosial dimana individu mengumpulkan, memproses, tukarmenukar informasi dengan individu-individu lain (Rogers, 1986).Perlengkapan
hardware seperti komputer, handphone, dan perangkat keras lainnya yang
menggantikan perlatan komunikasi yang ada sebelumnya. Pada intinya, teknologi
komunikasi merupakan suatu sarana yang dikembangkan dalam proses menuju
komunikasi yang efektif (berhasil) seiring dengan semakin berkembangnya peradaban
kehidupan manusia.
Komunikasi telah mencapai suatu tingkat dimana orang mampu berbicara
dengan jutaan manusia secara serentak dan serempak. Teknologi komunikasi mutakhir
telah menciptakan apa yang disebut “publik dunia” atau “Weltoffentlichkeit” (Dofivat,
1967). Melalui satelit komunikasi sekarang ini secara teoritis kita akan mampu
memeperlihatkan satu gambar, memperdengarkan satu suara kepada tiga milyar
manusia
di
seluruh
dunia
secara
stimulan.
Komunikator
hanya
tinggal
menyambungkan alat pemancar dan jutaan orang tinggal meyetel alat penerima
(Lubis, 1997 : 42).
Menurut Rogers (1986) ada empat era evolusi komunikasi manusia, yakni era
wiriting, era printing, era telecommunication dan era komunikasi interaktif.
a. Era Komunikasi Tulisan (4000 SM s.d sekarang)
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
b. Era Komunikasi Cetak (1456 M s.d sekarang)
c. Era Telekomunikasi (1844 M s.d sekarang)
d. Era Komunikasi Interaktif (1946 M s.d sekarang)
2.1.2
Komunikasi Bermedia
Komunikasi bermedia (public media and mass media) pada umumnya banyak
digunakan untuk komunikasi informative, karena tidak begitu ampuh untuk mengubah
tingkah laku. Lebih-lebih media massa. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa
media massa kurang sekali keampuhannya dalam mengubah tingkah laku komunikan.
Walaupun demikian, tetap ada untung ruginya.Kelemahan komunikasi bermedia ialah
tidak persuasive, namun dapat mencapai komunikan dalam jumlah yang besar.
(Effendy, 2003:301-303).
Komunikasi bermedia adalah komunikasi yang dilakukan komunikan dan
komunikator dengan menggunakan media, seperti telepon, email, dan lain-lain.
Komunikasi dengan menggunakan internet secara teknis dan fisik merupakan
fenomena baru proses komunikasi yang dilakukan manusia pada akhir abad 20 dan
telah menjadi bagian integral dari masyarakat, pendidikan, industri dan pemerintahan.
Komunikasi bermedia (mediated communication) adalah komunikasiyang
menggunakan saluran atau sarana untuk meneruskan suatu pesan kepadakomunikan
yang jauh tempatnya, dan atau banyak jumlahnya. Dalamkomunikasi bermedia,
seorang komunikator harus memperhitungkan berbagai faktor dan harus mengetahui
sifat-sifat komunikan yang akan dituju danmemahami sifat-sifat media yang akan
digunakan (Nasrullah, 2012 :94).
Komunikan yang dituju dengan menggunakan media bisa hanyaseorang saja,
sekelompok kecil orang, dan bisa juga sejumlah orang yangamat banyak. Berdasarkan
banyaknya komunikan yang dijadikan sasarankomunikasi, maka Onong Uchjana
Effendy dalam bukunya yang berjuduldinamika komunikasi, mengklasifikasikan
komunikasi bermedia menjadi dua,yaitu :
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
a. Komunikasi Bermedia Massa
Media massa digunakan dalam komunikasi apabila komunikanberjumlah banyak
dan bertempat tinggal jauh. Media massa yangbanyak digunakan dalam kehidupan
sehari-hari
umumnya
adalahsurat
kabar,
radio,
televisi,
dan
film
bioskop.
Keuntungankomunikasi dengan menggunakan media massa ialah bahwa media massa
menimbulkan keserempakkan (simultaneity), artinya suatupesan dapat diterima oleh
komunikan yang jumlahnya relatif amatbanyak, ratusan ribu, jutaan, bahkan ratus
jutaan pada saat yangbersamaan.
b. Komunikasi Bermedia Nirmassa
Media nirmassa umumnya digunakan dalam komunikasi untukorang-orang
tertentu atau kelompok-kelompok tertentu. Surat,telepon, telegram, telex, poster,
papan pengumuman, spanduk, pamflet, brosur, folder, radio CB atau radio amatir,
CCTV, filmdokumenter, kaset video, kaset audio, adalah termasuk ke dalammedia
nirmassa, karena tidak memiliki daya keserempakkan dankomunikannya tidak bersifat
massal. Meskipun intensitas medianirmassa kurang bila dibandingkan dengan media
massa, namununtuk kepentingan tertentu media nirmassa tetap efektif karena itu
banyak digunakan (Effendy, 2004 : 275).
2.1.3 New Media
Perkembangan teknologi memunculkan adanya komunikasi menggunakan
media, seperti internet.Internet merupakan media baru yang sekarang ini lebih dipilih
masyarakat untuk melakukan komunikasi, seperti bertukar informasi, menjalin
hubungan, dan lain-lain.Komunikasi tatap muka mulai ditinggalkan karena
masyarakat lebih melihat kekurangan pada komunkasi tatap muka yaitu diperlukannya
kesamaan ruang dan waktu agar dapat melakukan komunikasi. Internet atau
interconnection-networking secara umum adalah sistem global dari seluruh jaringan
komputer yang saling terhubung dengan menggunakan standar Internet Protocol Suite
yang disingkat dengan TCP/IP yang berguna untuk melayani seluruh pengguna di
seluruh dunia.
Internet pertama kali dikembangkan pada tahun 1969 oleh Departemen
Pertahanan Amerika Serikat melalui sebuah proyek yng disebut dengan ARPANET
(Advanced Research Project Agency Network).Mulanya internet hanya digunakan
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
untuk kepentingan militer pertahanan Amerika Serikat dalam mencegah masalah
komunikasi antar kelompok dalam jarak jauh dengan menggunakan jaringan telepon.
Pada saat itu telah banyak dibuat jaringan komputer yang disebar dan dihubungkan
pada daerah-daerah vital. Selain itu, pihak militer Amerika Serikat juga memanfaatkan
internet ini untuk mengantisipasi jika terjadinya serangan nuklir (Nasrullah, 2012 : 6).
Tahun 1990 merupakan tahun paling bersejarah, saat itu Tim Berners Lee
menemukan program editor dan browser yang dapat menjelajah antara satu komputer
dengan komputer lainnya, hingga akhirnya membentuk jaringan. Program tersebut
akhirnya diberi namawww atau World Wide Web. Di tahun 1992, komputer yang
saling terhubung dan membentuk jaringan sudah lebih dari satu juta komputer dan
muncul istilah baru, yaitu Surfing The Internet (eswete.com).
Dunia berubah di tahun 1994 ketika situs internet tumbuh menjadi 3000 alamat
halaman serta untuk pertama kalinya virtual-shopping atau e-retail muncul di internet.
Yahoo! resmi didirikan pada tahun ini yang sekaligus menjadi kelahiran Netscape
Navigator 1.0 yang sampai saat ini digunakan untuk perangkat komputer.Sejarah
perkembangan internet kemudian menumbuhkan suatu alat komunikasi yang hingga
saat ini tidak bisa terlepas dari masyarakat, khususnya masyarakat modern.Sudah
hampir semua perangkat yang digunakan memanfaatkan jaringan internet sebagai
media untuk kebutuhan komunikasi dan keperluan lainnya (detiktechno.com).
2.1.4 Instagram
Tahun 2010 perusahaan Burbn.inc merupakan sebuah perusahaan yang berfokus
untuk pengembangan aplikasi telepon genggam. Pada awalnya mereka hanya fokus
untuk HTML5 mobile. Dalam perkembangannya kedua CEO Mike Krieger dan Kevin
Systrom memutuskan untuk lebih fokus pada satu bagian saja.
Setelah mencari ide selama satu minggu akhirnya mereka membuat versi
pertama dari Burbn. Awalnya masih kurang sempurna tetapi semakin lama semakin
baik hasilnya. Mereka memfokuskan kepada foto, komentar dan kemampuan untuk
menyukai foto -foto yang ada. Itulah yang akhirnya menjadi Instagram. Instagram
pertama kali diluncurkan melalui AppStore pada Apple tanggal 6 Oktober 2010.
Instagram meraih penghargaan “App of the Year” pada tahun 2011. Pada
Tanggal 3 April 2012 pengguna android sudah dapat mengunduh aplikasi ini. Pada
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
tanggal 9 April 2012, Facebook mengambil alih Instagram dengan harga mencapai
USD 1 miliar. Pusat pengembangan aplikasi Instagram berada di San Fransisco.Setiap
harinya, lebih dari 5 juta foto diunggah. Dan total penggunanya sendiri sudah melebihi
angka 150 juta yang aktif menangkap momen.
Instagram memungkinkan penggunanya untuk mengambil foto, mengedit,
menerapkan filter digital, dan membagikan foto ke situs jejaring sosial seperti
Facebook, Twitter, Foursquare, Tumblr, Flickr, Posterous dan jejaring sosial milik
Instagram sendiri. Bentuk aplikasi Instagram sendiri adalah foto yang berbentuk
persegi, terlihat seperti kamera polaroid dan kodak instamatic, fotonya berbeda dengan
foto pada umumnya yang menggunakan rasio 4:3. Foto yang telah diambil
melalui aplikasi Instagram dapat disimpan di dalam perangkat tersebut.
Penggunaan kamera melalui Instagram juga dapat langsung menggunakan
efek-efek yang ada, untuk mengatur pewarnaan dari foto yang dikehendaki oleh sang
pengguna. Ada juga efek kamera tilt-shift yang fungsinya adalah untuk memfokuskan
sebuah foto pada satu titik tertentu. Setelah foto diambil melalui kamera di dalam
Instagram, foto tersebut pun juga dapat diputar arahnya sesuai dengan keinginan para
pengguna. Foto-foto yang akan diunggah melalui Instagram tidak terbatas atas jumlah
tertentu.
Pada versi awalnya, Instagram memiliki 15 efek yang dapat digunakan oleh
para pengguna pada saat mereka hendak menyunting sebuah foto. Efek tersebut terdiri
dari: X-Pro II, Lomo-fi, Earlybird, Sutro, Toaster, Brannan, Inkwell, Walden, Hefe,
Apollo, Poprockeet, Nashville, Gotham, 1977, dan Lord Kelvin. Namun tepat pada
tanggal 20 September yang lalu Instagam telah menambahkan 4 buah efek terbaru
yaitu; Valencia, Amaro, Rise, Hudson dan telah menghapus 3 efek, Apollo, Poprockeet,
dan Gotham dari dalam fitur tersebut.
Aplikasi Instagram yang baru memungkinkan pengguna dapat menghilangkan
bingkai-bingkai foto yang sudah termasuk di dalam efek tersebut. Fitur lainnya yang
ada adalah Tilt-Shift. Tilt-shift ini, sama fungsinya dengan efek kamera melalui
Instagram, yaitu untuk memfokuskan satu titik pada sebuah foto, dan sekelilingnya
menjadi buram. Dalam penggunaannya aplikasi Tilt-Shift memiliki 2 bentuk, yaitu
persegi panjang dan juga bulat. Kedua bentuk tersebut dapat diatur besar dan kecilnya,
juga titik fokus yang diinginkan. Tilt-shift juga mengatur rupa foto disekeliling titik
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
fokus tersebut, sehingga para pengguna dapat mengatur tingkat buram pada sekeliling
titik fokus di dalam foto tersebut.
Instagram memiliki beberapa fitur pada halamannya, yaitu :
a. Tampilan
:
Foto yang berbentuk persegi dengan berbagai efek.
b. Posting
:
Kegunaan utama dari Instagram adalah sebagai tempat
untuk mengunggah dan berbagi foto kepada pengguna lainnya. Foto yang
diunggah dapat melalui kamera ataupun album yang ada di perangkat tersebut.
c. Following :
Sistem sosial di Instagram adalah dengan mengikuti akun
pengguna lainnya.
d. Followers :
Sistem sosial di Instagram juga dengan memiliki
pengikut. Dengan demikian komunikasi antara sesama pengguna Instagram
dapat terjalin.
e. Like
:
Instagram memiliki fitur tanda suka yang fungsinya
sebagai penanda bahwa pengguna yang lain menyukai foto yang telah diunggah
oleh pengguna yang lain. Berdasarkan jumlah durasi waktu dan jumlah suka
pada sebuah foto di Instagram, menjadi faktor khusus yang mempengaruhi
apakah foto tersebut populer atau tidak.
f. Comment
:
Komunikasi antara sesama pengguna Instagram dapat
terjalin dengan memberikan komentar pada foto-foto yang diunggah.
g. Link
:
Dalam berbagi foto, pengguna tidak hanya dapat
membaginya didalam Instagram saja, melainkan foto tersebut dapat dibagi juga
melalui jejaring sosial lainnya seperti Facebook, Twitter, Fourquare, Tumblr,
Flickr, dan Posterous (eswete.com).
2.1.5
Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi yang efektif ditandai dengan hubungan interpersonal yang baik.
Setiap kali kita melakukan komunikasi, kita bukan hanya sekedar menyampaikan isi
pesan, kita juga menentukan kadar hubungan interpersonal, bukan hanya menentukan
“content” tetapi juga “relationship”.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Joseph A. Devito dalam bukunya Human Communication (1994) menjelaskan
definisi komunikasi antarpribadi dari tiga perspektif :
1.Perspektif Konvensional
Perspektif ini mendefinisikan komunikasi antarpribadi berdasarkan pada unsurunsur atau komponennya : yaitu merupakan proses pengiriman dan penerimaan pesan
diantara dua orang atau lebih dengan berbagai efek dan umpan balik. Komponen atau
unsur-unsur yang terdapat pada komunikasi antarpribadi pada prinsipnya sama dengan
unsur-unsur dalam komunikasi antar manusia.
-
Konteks
Konteks komunikasi memiliki empat dimensi yaitu dimensi fisik, budaya,
sosial-psikolgi dan temporal. Dimensi fisik adalah ruang dimana komunikasi
berlangsung nyata atau berwujud. Dimensi budaya berkaitan dengan aturan atau nilai
dan norma-norma, kepercayaan dan sikap yang disampaikan dari satu generasi ke
generasi berikutnya. Sosial-psikologis misalnya meliputi tata hubungan status diantara
mereka yang terlibat, peran yang dijalankan orang, serta aturan budaya masyarakat
dimana mereka berkomunikasi. Lingkungan atau konteks ini juga mencakup rasa
persahabatan atau permusuhan, formalitas atau informalitas, serius atau senda gurau.
Temporal (waktu) mencakup waktu dalam hitungan jam, hari, atau sejarah dimana
komunikasi berlangsung. Empat dimensi konteks ini saling berinteraksi; masing-masing
mempengaruhi dan dipengaruhi yang lain.
-
Sumber-Penerima
Kita menggunakan istilah sumber-penerima sebagai satu kesatuan yang tak
terpisahkan untuk menegaskan bahwa setiap orang yang terlibat dalam komunikasi
adalah sumber (atau pembicara) sekaligus penerima (atau pendengar).
-
Enkoding-Dekoding
Enkoding : Tindakan menghasilkan pesan
Dekoding : Tindakan menerima pesan
-
Kompetensi Komunikasi
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Kompetensi komunikasi mengacu pada kemampuan anda untuk berkomunikasi
secara efektif (Spitzberg dan Cupach, 1989).
-
Pesan
Pesan komunikasi dapat mempunyai banyak bentuk. Kita mengirimkan dan
menerima pesan ini melalui salah satu atau kombinasi tertentu dari panca indra kita.
-
Saluran
Saluran komunikasi adalah media yang dilalui pesan.
-
Umpan Balik (Feedback)
Umpan balik adalah informasi yang dikirimkan balik ke sumbernya.
-
Gangguan
Gangguan (noise) adalah gangguan dalam komunikasi mendistorsi pesan.
-
Efek Komunikasi
Komunikasi selalu mempunyai efek atau dampak atas satu atau lebih orang yang
terlibat dalam tindak komunikasi.Pada setiap tindak komunikasi selalu ada konsekuensi.
2. Perspektif Relasional
Komunikasi yang terjadi diantara dua orang yang mempunyai hubungan jelas
diantara mereka.
3. Perspektif Pengembangan
Komunikasi antarpribadi adalah suatu proses yang berkembang, yaitu dari
komunikasi yang bersifat impersonal meningkat menjadi komunikasi yang sangat
pribadi atau intim. Artinya ada peningkatan hubungan diantara para peserta komunikasi.
Kathleen K Reardon (1987) memberikan beberapa karakteristik komunikasi
antarpribadi yang membedakan dari bentuk-bentuk komunikasi lainnya. Berikut
karakterisitik komunikasi antarpribadi :
- Melibatkan komunikasi verbal dan non verbal.
- Melibatkan perilaku spontan, scripted dan contrived.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
- Tidak bersifat statis.
- Melibatkan umpan balik pribadi, interaksi, dan koherensi.
- Dipandu oleh aturan-aturan yang bersifat intrinsik dan ektrinsik.
- Merupakan suatu tindakan kegiatan bersama.
- Melibatkan persuasi (Nasrullah, 2011 : 45)
Menurut Joseph A. Devito dalam bukunya Human Communication (1994) dan
Essential of Human Communication (1996) terdapat sembilan prinsip komunikasi
antarpribadi, yaitu :
1. Merupakan “kemasan dari tanda-tanda”.
2. Merupakan proses penyesuaian diri.
3. Mempunyai dimensi isi dan hubungan.
4. Dapat dilihat sebagai hubungan yang simetris atau hubungan komplementer.
5. Merupakan proses transaksional.
6. Urutan peristiwa komunikasi dapat dijelaskan.
7. Tidak dapat dihindari.
8. Tidak dapat diubah dan diulang.
9. Mempunyai tujuan tertentu.
Ada enam tujuan komunikasi antarpribadi yang dianggap penting untuk
dipelajari, yaitu :
1. Mengenal diri sendiri dan orang lain.
2. Mengetahui dunia luar.
3. Menciptakan dan memelihara hubungan.
4. Mengubah sikap dan perilaku.
5. Bermain dan mencari hiburan.
6. Membantu orang lain.
Satu hal yang perlu diperhatikan adalah tujuan-tujuan komunikasi antarpribadi
ini tidak harus dilakukan dengan sadar ataupun dengan suatu maksud, tetapi bisa pula
dilakukan dengan tanpa sadar ataupun tanpa maksud tertentu. Karakteristik-
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
karakteristik efektivitas komunikasi antarpribadi oleh Joseph A. Devito (1986) dalam
bukunya ‘The Interpersonal Communication Book’ dilihat dari dua perspektif, yaitu :
1. Perspektif Humanistik, meliputi sifat-sifat :
a. Keterbukaan (openness).
b. Perilaku Suportif (supportiveness).
c. Perilaku Positif (positiveness).
d. Empati (empathy).
e. Kesamaan (equality).
2. Perspektif Pragmatis, meliputi sifat-sifat :
a. Bersikap yakin (confidence).
b. Kebersamaan (immediacy).
c. Manajemen Interaksi (interaction management).
d. Perilaku Ekspresif (expressivenes).
e. Orientasi pada orang lain (other orientation).
Dua perspektif tersebut saling melengkapi satu sama lain. Masing-masing
perspektif memberi penjelasan tentang sifat-sifat tersebut dalam upaya meningkatkan
komunikasi antarpribadi.
2.1.6
Presentasi Diri
Pada dasarnya, setiap orang memiliki langkah-langkah khusus dalam
mempresentasikan dirinya kepada orang lain. Erving Goffman (1959) dalam bukunya
yang berjudul The Presentation of Self in Everyday Life, menyatakan bahwa individu
disebut aktor, mempresentasikan dirinya secara verbal maupun non-verbal kepada
orang lain yang berinteraksi dengannya. Presentasi diri atau sering disebut dengan
manajemen
impresi
(impression
management)
merupakan
sebuah
tindakan
menampilkan diri yang dilakukan oleh setiap individu untuk mencapai sebuah citra diri
yang diharapkan. Presentasi diri yang dilakukan ini bisa dilakukan oleh individu
ataupun kelompok individu/tim/organisasi (Boyer, dkk, 2006 : 4).
Dalam mempresentasikan diri, para pengguna media sosial harus mengatur
penampilan mereka dengan berbagai strategi. Sesuatu yang dipublikasikan atau konten
dalam media sosial harus melalui standar editorial diri yang dimiliki. Maka dari itu,
pengguna media sosial harus memiliki strategi dalam mengkonstruksi identitasnya.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Artikel “On Face-Work,” (Goffman 1955) Menjelaskan mengapa kawula muda
secara terus-menerus menempatkan perhatian impresi penampilan diri kawula muda
kepada sesamanya. Bagi Goffman, “wajah” di posisikan sebagai nilai sosial yang
positifbagi diri seorang kawula muda secara efektif dalam mengklaim dirinya. Goffman
mengatakan bahwa ketika kawula muda bertemu atau berhadapan dengan seseorang
pada waktu pertama kalinya, tentunya akan menimbulkan reaksi emosional diantara
mereka.
Sebuah komunitas tentunya kawula muda akan muncul dan memperlihatkan
kebutuhan diri mereka secara berkala dengan komunitas yang mereka hadapi. Media
sosial Instagram sebagai contoh bahwa kawula muda peduli akan impresi diri yang
dirancang oleh mereka sendiri kepada sesamanya di dalam jaringan pertemanan.
“Wajah” mereka merupakan produk dari personal yang berinteraksi dengan mereka
pada media sosial Instagram.
Kawula muda pada jaringan pertemanan mereka dapat seketika membuat sebuah
penilaian terhadap avatar akun Instagram seseorang atau profil diri orang lain yang di
tunjukan dalam sebuah pemaparan diri dalam media sosial Instagram, yang mana
nantinya akan menimbulkan reaksi emosional dari si pemilik akun Instagram tersebut.
Berdasarkan faktor reaksi emosional inilah, seorang pemilik akun Instagram
akan berusaha melakukan modifikasi penampilan mereka dengan tujuan ingin lebih
diterima dalam lingkup sosial mereka. Goffman lebih lanjut menjelaskan bahwa ketika
seorang kawula muda berhadapan dengan orang lain, maka dia telah menempatkan
dirinya pada sebuah hubungan sosial yang lebih dekat. Setiap personal kawula muda
memiliki rasa tanggung jawab untuk memelihara penampilan “wajah” mereka untuk
meningkatkan dorongan yang lebih baikdari orang lain yang berada dalam sebuah
komunitas (Nasrullah, 2012 :128).
Pada dasarnya memelihara sebuah hubungan dekat, seorang kawula muda harus
berhati-hati dalam menjaga penampilan “wajahnya”, agar tidak kehilangan “wajah”
mereka (malu). Goffman mengatakan bahwa adalam setiap hubungan sosial yang lebih
dekat, setiap sisi membutuhkan kepercayaan antar pribadi mereka agar dapat menjaga
keutuhan hasrat penampilan diri (impression) diantara mereka.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Jones (1990) menyatakan rangkuman dari lima strategi dalam konstruksi
presentasi diri yang diperoleh dari eksperimen terhadap situasi interpersonal:
-
Ingratiation
Tujuan pengguna strategi ini adalah agar ia disukai oleh orang lain. Beberapa
karakteristik umum yang dimiliki adalah mengatakan hal positif tentang orang lain atau
mengataan
sedikit
hal-hal
negatif
tentang
diri
sendiri,
untuk
menyatakan
kesederhanaan, keakraban dan humor.Dalam konteks media sosial, strategi jenis ini bisa
dilihat secara jelas dengan memberikan apresiasi terhadap foto- foto pengguna lainnya.
Bisa juga dengan berbalas-balasan status.
-
Competence
Tujuan dari strategi ini agar dianggap terampil dan berkualitas. Karakteristik
umum meliputi pengakuan tentang kemampuan, prestasi, kinerja, dan kualifikasi.
Beberapa pengguna media sosial dengan profesi tertentu seperti analis politik akan
menggunakan akun media sosialnya untuk memberikan tanggapan mengenai kondisi
politik saat ini. Tentu akan diupayakan untuk menunjukkan kompetensinya. Begitu pula
dalam media sosial yang fokus ke arah karya seni. Pengguna akan berupaya sebaik
mungkin untuk menampilkan karya-karya terbaik di dalam media sosialnya.
-
Intimidation
Pengguna strategi ini bertujuan untuk memperoleh kekuasaan. Karakteristik
umum yang dimiliki adalah ancaman, pernyataan kemarahan, dan kemungkinan
ketidaksenangan. Tentunya strategi ini bisa dilihat dengan mudah jika membaca akun
akun media sosial pengguna yang mengekspresikan rasa tidak suka atau tidak setuju
dengan sangat eskpresif. Bahkan kadang kadang memberikan kata-kata tertentu yang
karakter-karakter nya diganti dengan tanda “*”.
-
Exemplification
Tujuan dari strategi ini agar dianggap secara moral lebih unggul atau memiliki
standar moral yang lebih tinggi. Karakter umumnya adalah komitmen ideologis atau
militansi, pengorbanan diri, dan kedisiplinan diri.Dalam media sosial umumnya ini
akan dilihat dengan menampilkan foto atau gambar-gambar bersifat nasionalis, atau
menggambarkan ideologi tertentu. Pengguna bisa juga memanfaatkan strategi ini
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
dengan memberikan komentar-komentar terkait pemberantasan korupsi, mafia hukum,
dll.
-
Supplication
Tujuannya adalah merawat atau tampak tidak berdaya sehingga orang lain akan
datang untuk membantu orang tersebut. Karakter dari pendekatan presentasi diri
termasuk memohon bantuan dan rendah diri.Strategi ini bisa terlihat dalam riwayat
status atau tweets (Timeline). Pengguna terkadang menulis: “apa lagi cobaan yang akan
datang”, “saya sudah tidak sanggup lagi”, dan beberapa tulisan lain yang mengarah
pada menunjukkan dirinya sedang tidak berdaya atau dalam kondisi yang kurang bagus
(Jones, 1990 : 80).
2.1.7
Keterbukaan Diri (Self Disclosure)
Teori ini diperkenalkan oleh Joseph Luft (1969) yang menekankan bahwa setiap
orang bisa mengetahui dan tidak mengetahui tentang dirinya, maupun orang lain. Untuk
hal seperti itu dapat dikelompokkan ke dalam empat macam bidang perkenalan yang
ditunjukkan dengan jendela johari.
Gambar 2.1
Jendela Johari
Diketahui oleh diri sendiri Tidak Diketahui oleh diri
sendiri
Diketahui oleh orang lain
Tidak diketahui oleh orang
1
2
Terbuka
Buta
3
4
Tersembunyi
Tidak diketahui
lain
Sumber : Rakhmat, 2007:108
Berdasarkan konsep tersebut, tingkah laku manusia dapat digambarkan secara
skematis seperti terlihat pada skema di atas.
-
Bidang I, yakni Bidang Terbuka (Open Area) menunjukkan bahwa kegiatan
yang dilakukan oleh seseorang disadari sepenuhnya oleh yang bersangkutan,
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
juga oleh orang lain, yang berarti terdapat keterbukaan, dengan lain perkataan
tidak ada yang disembunyikan kepada orang lain.
-
Bidang II, yakni Bidang Buta (Blind Area) menggambarkan bahwa kegiatan
seseorang diketahui oleh orang lain, tetapi dirinya sendiri tidak menyadari apa
yang ia lakukan.
-
Bidang III, yakni Bidang Tersembunyi (Hidden Area) yaitu bahwa kegiatan
yang dilakukan oleh seseorang disadari sepenuhnya olehnya, tetapi tidak dapat
diketahui oleh orang lain. Ini berarti bahwa orang seperti itu bersikap tertutup.
-
Bidang IV, adalah Bidang Tak Dikenal (Unknown Area). Bidang ini
menggambarkan bahwa tingkah laku seseorang tidak disadari oleh dirinya
sendiri dan tidak diketahui oleh orang lain.
Jendela Johari menunjukkan bahwa setiap orang dapat menyadari atau
tidak menyadari apa yang dilakukan oleh dirinya sendiri maupun orang lain. Begitu
pula dengan Presentasi Diri yang dilakukan mahasiswa melalui Instagram. Sebagian
mahasiswa bisa saja tidak menyadari atau bahkan sangat menyadari apabila posting-an
Instagram nya tidak menarik atau bahkan sangat menarik, begitupun dengan comment
yang ia berikan kepada akun lain, bisa saja akun lain merasa tidak suka atau bahkan
sangat suka. Begitu pula sebaliknya apabila orang lain yang memberikan comment,
follow, dan like.
2.2
Kerangka Konsep
Dalam penelitian, seorang peneliti menggunakan istilah yang khusus untuk
menggambarkan secara tepat fenomena yang hendak ditelitinya, inilah yang disebut
konsep, yakni istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak
kejadian, keadaan, kelompok, atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial,
melalui konsep. Peneliti diharapkan akan dapat menyederhanakan pemikirannya dengan
menggunakan satu istilah untuk beberapa kejadian (event) yang berkaitan satu sama
lain (Singarimbun, 2011:32).
Kerangka konsep merupakan hipotesis terurai, karena hipotesis yang sebenarnya
adalah rumusan definitif (singkat, padat dan kompak) tentang dugaan rasional sebagai
jawaban sementara dari masalah yang akan diuji kebenaran dan ketidakbenarannya.
Kerangka konsep sebagai hasil pemikiran rasional merupakan uraian yang bersifat kritis
dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai (Nawawi,
1995:40).
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Dalam penelitian ini, ditetapkan kerangka konsep metodologi penelitian dalam
bentuk kelompok variabel sebagai berikut :
1.
Variabel Bebas (x)
Variabel bebas merupakan sejumlah gejala faktor, unsur-unsur, yang
menentukan atau mempengaruhi munculnya gejala atau faktor lain yang pada gilirannya
gejala atau faktor yang kedua itu disebut variabel terikat. Variabel bebas disini adalah
‘Instagram’.
2.
Variabel Terikat (y)
Variabel terikat adalah sejumlah gejala yang dipengaruhi oleh adanya variabel
bebas bukan karena adanya variabel lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
‘Presentasi Diri Mahasiswa’.
3.
Variabel Antara (z)
Variabel antara berada diantara variabel bebas dan terikat, yang berfungsi
sebagai penguat atau pelemah hubungan antara variabel bebas dan terikat.Variabel
antara dalam penelitian ini adalah karakteristik identitas responden.
2.3
Model Teoritis
Gambar 2.2
Model Teoritis
Variabel Bebas (X)
Variabel Terikat (Y)
Instagram
Presentasi Diri Mahasiswa
Variabel Antara (Z)
Karakteristik Responden
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
2.4
Operasional Variabel
Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah diuraikan diatas,
maka variabel operasional adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1
Operasional Variabel
Variabel Teoritis
Variabel Operasional
Variabel bebas (x)
a.
Tampilan
Penggunaan
b.
Posting
Instagram
c.
Following
d.
Followers
e.
Like
f.
Comment
g.
Link
a.
Ingratiation (menjilat)
b.
Competence (berkompeten)
c.
Intimidation (mengintimidasi)
d.
Exemplification (contoh)
e.
Supplication (memohon)
a.
Jenis Kelamin
b.
Frekuensi Menggunakan Internet
Variabel Terikat (y)
Presentasi Diri Mahasiswa
Variabel Antara (z)
c.
2.5
Cara mengakses internet
Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan penjabaran lebih lanjut tentang konsep yang
telah dikelompokkan dalam kerangka konsep.Definisi operasional adalah suatu
petunjuk pelaksanaan mengenai cara-cara untuk mengukur variabel-variabel. Definisi
operasional juga merupakan suatu informasi alamiah yang sangat membantu penelitian
lain yang akan menggunakan variabel yang sama (Singarimbun, 2011:46).
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
1.
Variabel Bebas (Penggunaan Instagram)
a. Tampilan :
Foto yang berbentuk persegi dengan berbagai efek.
b. Posting :
Kegunaan utama dari Instagram adalah sebagai tempat
untuk mengunggah dan berbagi foto kepada pengguna lainnya. Foto yang
diunggah dapat melalui kamera ataupun album yang ada di perangkat tersebut.
c. Following :
Sistem sosial di Instagram adalah dengan mengikuti akun
pengguna lainnya.
d. Followers :
Sistem sosial di Instagram juga dengan memiliki
pengikut. Dengan demikian komunikasi antara sesama pengguna Instagram
dapat terjalin.
e. Like
:
Instagram memiliki fitur tanda suka yang fungsinya
sebagai penanda bahwa pengguna yang lain menyukai foto yang telah diunggah
oleh pengguna yang lain. Berdasarkan jumlah durasi waktu dan jumlah suka
pada sebuah foto di Instagram, menjadi faktor khusus yang mempengaruhi
apakah foto tersebut populer atau tidak.
f. Comment
:
Komunikasi antara sesama pengguna Instagram dapat
terjalin dengan memberikan komentar pada foto-foto yang diunggah.
g. Link
:
Dalam berbagi foto, pengguna tidak hanya dapat
membaginya didalam Instagram saja, melainkan foto tersebut dapat dibagi juga
melalui jejaring sosial lainnya seperti Facebook, Instagram, Fourquare, Tumblr,
Flickr, dan Posterous (eswete.com).
2.
Variabel Terikat (Presentasi Diri Mahasiswa)
a. Ingratiation
:Tujuan pengguna strategi ini adalah agar ia disukai
olehorang lain.
b. Competence
: Tujuan pengguna strategi ini adalah agar dianggap
terampil dan berkualitas.
c. Intimidation
:
Tujuan
pengguna
strategi
ini
adalah
untuk
memperoleh kekuasaan.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
d. Exemplification
: Tujuan pengguna strategi ini adalah agar dianggap
secara moral lebih unggul atau memiliki standar moral
yang lebih tinggi.
e. Supplification
: Tujuan pengguna strategi ini adalah merawat atau
tampak tidak berdaya sehingga orang lain akan datang
untuk membantu orang tersebut (Jones, 1990 : 80).
2.6
Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan yang bersifat dugaan sementara mengenai
hubungan antara dua variabel atau lebih. Menurut Champion, hipotesis merupakan
penghubung antar teori dan dunia empiris (Rakhmat, 2004:14).
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Ha
: Terdapat hubungan antara Instagram dan Presentasi Diri Mahasiswa
Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Sumatera Utara angkatan 2011. 2012, dan 2013.
Ho
: Tidak terdapat hubungan antara Instagram dan Presentasi Diri
Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmi
Politik, Universitas Sumatera Utara angkatan 2011, 2012, dan 2013.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Download