Tetanus - dolisitumeang

advertisement
Tabita wahyu a

Tetanus adalah suatu penyakit yang
disebabkan oleh toksin (racun) yang dihasilkan
oleh bakteri Clostridium tetani. Toksin ini
menyebabkan otot-otot tubuh menjadi kaku
dan berkontraksi dengan sendirinya (spasme).
Tetanus disebut juga lockjaw karena terjadi
kejang pada otot rahang. Tetanus banyak
ditemukan di negara-negara berkembang

penyebab tetanus adalah bakteri an-aerob
Clostridium tetani. Clostridium tetani terdapat
pada tanah dan kotoran (feces) binatang.
Bakteri tetanus bisa masuk ke dalam tubuh
melalui luka yang terkontaminasi tanah atau
feces (terutama jika luka tidak dibersihkan
dengan baik) dan luka tusuk akibat jarum yang
tidak steril, misalnya pada pemakai obat-obat
suntik terlarang atau tatto.

Terkadang cedera yang dialami cukup kecil,
sehingga penderita tidak pergi ke dokter.
Cedera yang meliputi jaringan kulit yang mati,
misalnya gangren, luka bakar, luka karena
dingin (frostbite), lebih cenderung untuk
menyebabkan terjadinya tetanus. Ketika tidak
terdapat oksigen pada jaringan yang mati,
spora tetanus bertambah banyak dan
menghasilkan toksin yang kemudian menyebar
ke seluruh tubuh, menyebabkan hambatan
dalam hantaran saraf sehingga terjadi
kekakuan pada tubuh

Adakalanya tetanus terjadi ketika rahim
mengalami kerusakan akibat melahirkan atau
aborsi. Pada negara-negara berkembang,
tetanus dapat terjadi pada bayi baru lahir
(tetanus neonatorum), akibat adanya
kontaminasi tanah ke pusar bayi. Yang
menyebabkan timbulnya gejala-gejala adalah
racun yang dihasilkan oleh bakteri, bukan
bakteriny

Otot-otot berkontraksi dengan sendirinya
(spasme) dan menjadi kaku. Spasme biasanya
dimulai di rahang, menyebabkan mulut
menjadi sulit dibuka (trismus), dan juga pada
tenggorokan, menyebabkan kesulitan untuk
menelan. Kemudian diikuti oleh kekakuan
pada leher, bahu, wajah, perut, serta anggota
gerak. Kejang pada otot-otot wajah
menyebabkan ekspresi penderita seperti
menyeringai dengan kedua alis yang terangka

Otot-otot punggung berkontraksi, sehingga
punggung menjadi melengkung. Spasme dari otototot sfingter menyebabkan penderita menjadi sulit
untuk buang air besar dan juga berkemih.
Penderita dapat mengalami peningkatan detak
jantung, keringat yang berlebihan, dan demam
tinggi. Gangguan-gangguan yang ringan, misalnya
suara berisik atau goncangan, dapat memicu
spasme otot di seluruh tubuh, yang terasa nyeri.
Pada kasus yang jarang, spasme otot bisa hanya
terbatas pada kelompok otot di dekat luka. Bahkan
pada kasus yang berat, penderita tetap sadar
penuh

Prognosis Tetanus memiliki angka kematian
sampai 50%. Kematian biaanya terjadi pada
penderita yang sangat muda, sangat tua dan
pemakai obat suntik. Jika gejalanya
memburuk dengan segera atau jika pengobatan
tertunda, maka prognosisnya buruk.

Mencegah tetanus melalui vaksinasi adalah
jauh lebih baik daripada mengobatinya. Pada
anak-anak, vaksin tetanus diberikan sebagai
bagian dari vaksin DPT (difteri, pertusis,
tetanus). Vaksinasi saat masa kanak-kanak dan
vaksin ulangan setiap 10 tahun saat dewasa
dapat mencegah terjadinya tetanus.
Download