BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Proses globalisasi ekonomi adalah perubahan perekonomian dunia yang
mendasar atau struktural, dan proses ini akan terus berlangsung terus dengan laju
yang akan semakin cepat mengikuti perubahan tekhnologi yang akan juga
semakin cepat dan peningkatan serta perubahan pola kebutuhan masyarakat dunia.
Perkembangan ini telah meningkatkan kadar hubungan saling ketergantungan
ekonomi dan juga mempertajam persaingan antar negara, tidak hanya dalam
perdagangan internasional, tetapi juga dalam investasi, keuangan, dan produksi.
Pasar modal merupakan suatu saran bagi pelaku usaha untuk memperolehdan
untuk melakukan ekspansi perusahaanya dari investor yang memiliki dana lebih
sehingga investor tersebut masuk ke pasar modal untuk memperoleh keuntungan
dari dan lebihnya sehingga menimbulkan timbal balik yang positifantara para
pelaku usaha dengan para investor. Secara umum pasar merupakan tempat bagi
perusahaan dalam membiayai kegiatan perusahaannya. Bagi kalangan masyarakat
yang memiliki dana dan berminat untuk menanamkan dananya yang salah satu
adalah dalam bentuk saham. Properti merupakan salah satu sektor yang sangat
penting bagi kehidupan manusia. Dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari,
manusia tidaklah lepas dari sektor inidan yang paling penting adalah rumah atau
apartemen tempat ia tinggal.
Menurut Undang-Undang Pasar Modal No.8 tahun 1995, pasar modal adalah
kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek,
perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang di terbitkannya, serta lembaga
profesi yang berkaitan dengan efek. Oleh karena itu, pasar modal memiliki fungsi
sebagai lembaga perantara (intermediaries) ini menunjukkan peran penting pasar
modal
dalam
menunjang
perekonomian
karena
pasar
modal
dapat
menghubungkan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan peningkatan dan
yang digunakan untuk mengembangkan usahanya dengan investor yang memiliki
kelebihan dana. Dengan berkembangnya pasar modal akan mendorong pula
kemajuan ekonomi suatu negara.
Saham adalah surat berharga dalam bentuk piagam atau sertifikat yang
memberikan pemegangnya bukti atas hak-hak dan kewajiban menyangkut andil
kepemilikan dalam suatu perusahaan. Harga saham merupakan salah satu
indikator keberhasilan pengelolaan perusahaan atau kinerja perusahaan. Jika harga
saham selalu mengalami kenaikan, maka investor atau calon investor menilai
bahwa perusahaan berhasil dalam mengelola usahanya. Kepercayaan tersebut
bermanfaat bagi emiten, semakin banyak yang percaya terhadap suatu emiten
maka keinginan untuk berinvestasi pada emiten akan semakin kuat. Semakin
banyak permintaan saham pada suatu emiten maka semakin naik harga sahamnya.
Efek yang terjadi di pasar modal, bahwa harga saham akan selalu berfluktuasi.
Fluktuasi ini tergantung akan penawaran dan permintaan terhadap saham tersebut.
Harga saham akan cenderung naik apabila suatu saham mengalami kelebihan
permintaan, dan akan cenderung turun apabila suatu saham mengalami kelebihan
penawaran. Hal ini disebabkan oleh sifat-sifat komoditas yang sangat sensitif
terhadap perubahan yang terjadi, baik itu perubahan di dalam negeri maupun
perubahan di luar negeri, perubahan dalam bidang politik, ekonomi, moneter,
undang-undang
atau
peraturan
pemerintah.
Tujuan
sebuah
perusahaan
menerbitkan saham adalah untuk mendapatkan tambahan modal dari investor, dan
meningkatkan nilai perusahaan. Para investor membeli saham dengan tujuan
untuk mendapat keuntungan atas aset dan profit perusahaan tersebut berdasarkan
jumlah saham yang dimilikinya. Keuntungan lain juga dapat diperoleh investor,
jika menjual saham dengan harga yang lebih tinggi dari harga beli. Dan saham
properti bisa menjadi pilihan- pilihan yang tepat dalam kondisi perekonomian saat
ini karena return yang diterima oleh investor cukup tinggi sehingga menjadi daya
tarik tersendiri. Properti khususnya perumahan merupakan kebutuhan papan yang
merupakan salah satu kebutuhan dasar (primer) manusia, disamping akan
kebutuhan pangan dan sandang, sehingga setiap orang harus berhubungan dengan
bagian properti yang satu ini. Pada kondisi perekonomian yang terjadi, semua
orang harus memiliki rumah tempat ia tinggal untuk memenuhi salah satu
kebutuhan utama. Pertumbuhan sektor selain itu, sektor industri dapat di jadikan
sebagai salah satu tolak ukur untuk menilai pertumbuhan ekonomi di suatu
negara. Sektor ini juga berpengaruh terhadap sektor ekonomi lainnya.
Perusahaan yang melakukan go public atau menjual sahamnya kepada
masyarakat tentunya akan menimbulkan dampak positif atau negatif bagi
perusahaan tersebut. Dampak positif bagi perusahaan yang go public yaitu dapat
meningkatkan likuiditas, meningkatkan potensi pasar, dan diversifikasi terhadap
resiko portofolio perusahaan tersebut. Selain dampak positif kegiatan go public
atau menjual saham kepada masyarakat tentunya juga menimbulkan dampak
negatif bagi perusahaan. Dampak negatif dari perusahaan yang melakukan go
public yaitu harus membuat laporan keuangan rutin kepada Bursa Efek Indonesia
setiap tahun, perusahaan go public mudah diketahui data dan manajemennya oleh
para kompetitornya, dan keterbatasan kekuasaan pemilik.
Tingkat likuiditas suatu perusahaan akan mempengaruhi harga saham
perusahaan tersebut. Semakin tinggi tingkat likuiditas suatu perusahaan,
ketertarikan investor untuk menanamkan modalnya akan semakin besar hal ini
akan mendorong harga saham tersebut naik, sedangkan jika tingkat likuiditas
perusahaan rendah maka tingkat ketertarikan investor juga rendah sehingga akan
mendorong harga saham perusahaan menurun sebab tingkat likuiditas suatu
perusahaan dijadikan oleh para investor sebagai alat untuk mengukur kinerja suatu
perusahaan.
Di Bursa Efek Indonesia, pada perusahaan propertitahun 2010 sampai dengan
tahun 2015 terjadi fluaktif harga saham yaitu harga saham yang tidak stabil.
Menurut
Jocko
Collaghan
sebagai
global
mining
leader
di
PWC
(Pricewaterhouse Coopers) menyatakan bahwa banyak pemegang saham berfokus
pada dana jangka pendek, yang berdampak pada ketersediaan modal untuk
diinvestasikan yang mengakibatkan terbatasnya dana untuk pertumbuhan
perusahaan. Berikut adalah daftar harga saham pada perusahaan properti:
Tabel 1
Data Harga Saham Perusahaan Properti
Tahun 2010-2015
(Satuan Rupiah)
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
Nama Perusahaan
2010
Agung Podomoro Land Tbk.
385
Alam Sutra Realty Tbk.
295
Bakrieland Development Tbk.
157
Bekasi Asri Pemula Tbk.
250
Bhuwanatala Indah Permai Tbk.
50
Bukit Darmo Property Tbk.
116
Bumi Citra Permai Tbk.
245
Bumi Serpong Damai Tbk.
900
Ciputra Development Tbk.
350
Ciputra Property Tbk.
440
Ciputra Surya Tbk.
690
Cowell Development Tbk.
122
Danayasa Arthatama Tbk.
500
Duta Anggada Realty Tbk.
186
Duta Pertiwi Tbk.
2100
Fortune Mate Indonesia Tbk.
90
Indonesia Prima Property Tbk.
170
Intiland Development Tbk.
425
Jaya Real Property Tbk.
1300
Kawasan Industri Jababeka Tbk.
120
Lamicitra Nusantara Tbk.
194
Lippo Cikarang Tbk.
395
Lippo Karawaci Tbk.
680
Metroplitan Kenjana Tbk.
2800
Moderndland Realty Tbk.
245
Pakuwon Jati Tbk.
900
Panca Wiratama Sakti Tbk.
53
Perdana Gapuraprima Tbk.
134
Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. 81
Roda Vivatex Tbk.
2100
Sentul City Tbk.
109
Summerecon Agung Tbk.
1090
Suryamas Dutamakmur Tbk.
101
2011
350
460
119
148
50
115
620
980
540
490
870
235
500
435
1800
103
265
225
2200
190
225
1790
660
2900
240
750
61
156
86
2700
265
1240
370
Harga Saham
2012
2013 2014
750
215 355
600
430 560
54
50
50
139
66
50
101
90
95
88
80
98
250
255 770
1110
1290 1805
800
750 1250
600
620 845
2250
1310 2960
143
470 625
830
2700 2000
710
445 680
3050
4475 4880
245
385 449
230
159 174
335
340 340
335
315 650
3100
193 1040
200
177 295
215
4875 278
3225
910 10400
3900
380 15300
540
390 445
610
270 520
225
61
515
100
151 299
143
91
88
3500
4900 5250
189
157 104
1900
780 1520
191
190 124
Sumber: Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia - STIESIA
Di pasar modal harga saham suatu perusahaan tentunya akan mengalami
fluktuasi harga. Fluktuasi tersebut dipengaruhi banyak faktor antara lain nilai
2015
334
343
50
50
88
90
850
1800
1450
410
2240
600
1695
420
6400
800
123
300
489
745
247
280
7250
16875
215
467
496
199
63
6000
58
1650
95
tukar, tingkat suku bunga, inflasi, tingkat pertumbuhan ekonomi, indeks saham
regional, dan harga bahan bakar minya di pasar internasional. Faktor mikro laba
bersih per saham, deviden per saham, dan nilai buku persaham. Dari berbagai
jenis faktor yang mempengaruhi harga saham suatu perusahaan, maka yang akan
di bahas dalam penelitian ini adalah nilai tukar, tingkat suku bunga dan inflasi.
Terdapat dua penjelasan kenaikan suku bunga dapat mendorong harga saham
kebawah. Pertama, kenaikan suku bunga mengubah peta hasil investasi. Kedua,
kenaikan suku bunga akan memotong laba perusahaan. Hal ini terjadi dengan dua
cara. Kenaikan suku bunga akan meningkatkan beban bunga emiten,sehingga
labanya bias terpangkas. Selain itu ketika suku bunga tinggi, biaya produksi akan
meningkat dan biaya produk akan lebih mahal sehingga konsumen akan menunda
pembeliannya dan menyimpan dana di bank. Akibatnya, penjualan perusahaan
akan menurun dan ini akan menyebabkan akan penurunan laba sehinga akan
menekan harga saham.
Peristiwa yang cenderung mendorong tingkat harga gejolak inflasi. Inflasi
sangat terkait dengan penurunan kemampuan daya beli, baik individu maupun
perusahaan, yang merupakan peristiwa yang penting dan dijumpai di hampir
semua negara di dunia.
Tingkat suku bunga merupakan proksi bagi investor dalam menentukan
tingkat return yang disyaratkan atas surat investasi. Semakin tinggi tingkat suku
bunga, semakin pula return yang disyaratkan investor selanjutnya akan
berpengaruh harga- harga saham di pasar. Tingkat suku bunga yang terlalu tinggi
akan mempengaruhi nilai sekarang (present value) aliran kas perusahaan,
sehingga kesempatan- kesempatan investasi yang ada tidak menarik lagi. Tingkat
suku bunga yang tinggi juga akan meningkatkan biaya modal yang akan di
tanggung perusahaan dan juga akan menyebabkan return yang disyaratkan
investor dari suatu investasi akan meningkat.
Nilai tukar merupakan di dalam pertukaran dan dalam pertukaran antara dua
macam mata uang yang berbeda, akan terdapat perbandingan nilai atau harga
antar kedua mata uang tersebut. Perbandingan nilai inilah yang disebut kurs atau
exchange rate. Dalam nilai tukar mempunyai hubungan dengan harga saham.
Semakin tinggi harga saham akan semakin tinggi permintaan uang, sehingga hal
ini akan menarik minat investor asing untuk menanamkan modalnya dan hasilnya
terjadi apresiasi terhadap mata uang domestik.
Inflasi sebagai proses kenaikan harga-harga umum barang secara terus
menerus. Inflasi meningkatkan pendapatan dan biaya perusahaan. Jika
peningkatan biaya produksi lebih tinggi dari peningkatan harga yang dapat di
nikmati oleh perusahaan maka, profitabilitas perusahaan akan turun. Jika profit
yang di peroleh lebih kecil, hal ini akan enggan menanamkan dananya di
perusahaan tersebut sehingga harga saham menurun.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka judul penelitian ini adalah
“Pengaruh tingkat Nilai Tukar Mata Uang, Inflasi, dan Suku bunga Terhadap
Harga Saham Sektor Properti di Bursa Efek Indonesia”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang diuraikan tersebut, maka
penulisan rumusan permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah nilai tukar mata uang berpengaruh terhadap harga saham pada sektor
properti di Bursa Efek Indonesia ?
2. Apakah inflasi berpengaruh terhadap harga saham pada sektor properti di Bursa
Efek Indonesia ?
3. Apakah suku bunga berpengaruh terhadap harga saham pada sektor properti di
Bursa Efek Indonesia ?
4. Manakah diantara nilai tukar mata uang, inflasi, dan suku bunga yang memiliki
pengaruh dominan terhadap harga saham pada sektor properti di Bursa Efek
Indonesia ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah di uraikan diatas,
maka tujuan penelitian ini adalah antara lain :
1. Untuk mengetahui pengaruh nilai tukar mata uang terhadap harga saham pada
sektor properti di Bursa Efek Indonesia.
2. Untuk mengetahui pengaruh inflasi terhadap harga saham pada sektor properti
di Bursa Efek Indonesia.
3. Untuk mengetahui pengaruh suku bunga terhadap harga saham pada sektor
properti di Bursa Efek Indonesia.
4. Untuk mengetahui diantara variabel nilai rukar mata uang, inflasi, dan suku
bunga yang memiliki pengaruh dominan terhadap harga saham pada sektor
properti di Bursa Efek Indonesia.
1.4 Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah di uraikan
diatas, maka hasil penelitian diharapkan dapat memberi manfaat yang diperoleh.
1.
Kontribusi Praktis
a.
Diharapkan hasil penelitian dapat memberi masukan kepada manajemen
keuangan perusahaan properti Tbk dalam menetapkan langkah dalam
mengatur nilai tukar mata uang, inflasi , dan suku bunga terhadap harga
saham.
b.
Dapat memberikan informasi terhadap investor sebagai pertimbangan dalam
melakukan investasi.
2.
Kontribusi Teoritis
Diharapkan dapat berguna dan menjadi sumbangan pada ilmu, terutama
dalam bidang manajemen keuangan yang dapat digunakan sebagai referensi
bagi peneliti berikutnya.
1.5 Ruang Lingkup
Penelitian ini memiliki batasan-batasan terhadap penelitian yang akan diteliti,
sebagai berikut ini:
1. Dalam penelitian ini, penulis akan membatasi masalah agar terhindar dari
pembahasan yang terlalu luas dan tidak terarah. Oleh karena itu, penulis akan
membatasi obyek yang diteliti pada perusahaan yang bergerak di bidang
propertidi Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2015.
2. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai tukar mata uang,
inflasi, suku bunga dan harga saham.
Download