Press Release SAATNYA BERSAMA MENGURANGI ANGKA KEMATIAN IBU (AKI) DAN BAYI (AKB) LAHIR DI KABUPATEN SAMBAS Kabupaten Sambas tengah berupaya menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan bayi lahir melalui perbaikan layanan kesehatan untuk mengurangi kematian ibu dan bayi melahirkan dengan melibatkan masyarakat pengguna layanan. Pelaksanaan ini didukung pula oleh Peraturan Bupati mengenai persalinan aman, insiasi menyusu dini (IMD) dan ASI Eksklusif serta kemitraan antara bidan dan dukun. Diharapkan rangkaian upaya dan kebijakan ini dapat menurunkan angka kematian ibu melahirkan dan bayi serta meningkatkan kualitas generasi mendatang di Kabupaten Sambas. Menurunkan Angka Kematian Ibu dan anak melalui perbaikan layanan kesehatan di Puskesmas merupakan strategi yang kini dijalankan oleh Kabupaten Sambas. Perbaikan itu sendiri dilakukan tidak hanya melibatkan internal Puskesmas dan Dinas Kesehatan, namun juga melibatkan pengguna layanan yang tidak lain adalah masyarakat, terutama ibu hamil dan pengguna lainnya. Warga melalui perwakilannya merumuskan bersama Dinas Kesehatan dan Puskesmas perangkat survey untuk menjaring keluhan pengguna layanan kesehatan dari Puskesmas. Hasil survey kemudian dianalisis dan disajikan menjadi janji perbaikan layanan yang kemudian disepakati oleh pimpinan Puskesmas dan perwakilan warga untuk diperbaiki oleh Puskesmas. Penyepakatan janji perbaikan layanan ini akan ditandatangani oleh kepala Puskesmas dan perwakilan warga disaksikan oleh Bupati Sambas, dr Hj Juliarti Djuhardi Alwi, MPH dengan segenap Kepala SKPD, perwakilan DPRD dan wakil masyarakat. “Kami mengundang semua SKPD, perwakilan komisi di DPRD, perwakilan masyarakat”, demikian dr I Ketut Sukarja, Kepala Dinas Kesehatan Sambas menjelaskan. Beliau menambahkan bahwa saat ini baru 6 Puskesmas dari 27 Puskesmas di Kabupaten Sambas yang menjalankan kesepakatan ini. Diharapkan Puskesmas lainnya akan segera menyusul. Disamping penandatanganan janji perbaikan, ada dua agenda lain yang juga akan dilansir, yakni satu penandatangan Peraturan Bupati tentang persalinan aman, inisiasi menyusu dini (IMD) dan penerapan ASI Eksklusif dan kedua penandatanganan kemitraan bidan dan dukun melahirkan. Rangkaian acara ini dilangsungkan di GOR Bulutangkis jalan Tunas Muda Kecamatan Semparuk, Sambas pada hari ini Rabu 31 Oktober 2012 mulai pukul 08:30 sampai selesai. Peraturan Bupati Sambas mengenai Persalinan Aman, Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan ASI Eksklusif dan juga perjanjian kemitraan antara bidan dan dukun merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Sambas mengurangi resiko kematian ibu dan bayi lahir, selain perbaikan layanan kesehatan di Puskesmas. Bupati Sambas dalam sambutannya juga menekankan bahwa program-program ini semua tidak hanya dapat dilaksanakan oleh Pemerintah semata. Dukungan pihak-pihak lain seperti organisasi profesi, masyarakat sipil dan dunia usaha juga memiliki kewajiban untuk mengawal upaya pengurangan angka kematian ibu dan bayi lahir. Proses menyusun janji perbaikan ini berjalan tidak sebentar. Setelah hampir delapan bulan lebih proses diskusi, survey keluhan dan analisis permasalahan bersama, maka janji perbaikan akhirnya dapat disepakati. Pemerintah Kabupaten Sambas sendiri didukung oleh Kinerja USAID dengan mitranya PKBI mendampingi di lapangan untuk menjalankan proses tersebut. Menurut Mustain, Local Public Service Specialist (LPSS) Kinerja USAID keterlibatan dan animo masyarakat cukup tinggi. “Masyarakat cukup aktif dan bersemangat karena mereka merasa perbaikan layanan kesehatan adalah kebutuhan mereka”, imbuhnya. “Yang paling penting adalah kendala di dalam layanan yang selama ini dirasakan oleh pengguna layanan disepakati untuk diperbaiki oleh Puskesmas”, dr Ketut, panggilan Kepala Dinas Kesehatan menambahkan. Berdasarkan informasi yang dikumpulkan hal-hal yang harus diperbaiki dan tercantum dalam janji perbaikan tersebut antara lain terkait penyampaian informasi mengenai hak-hak pasien dan pelayanan KB di dalam jampersal (Jaminan Persalinan) dan peningkatan mutu layanan kesehatan misalnya kehadiran petugas KIA di Puskesmas, petugas kurang ramah, pemberian susu formula bagi bayi baru lahir, perawatan masa nifas yang masih ditarik biaya. Kinerja USAID sendiri mendorong upaya-upaya yang dilakukan tidak hanya kesepakatan atau kemitraan yang berada di atas kertas saja. “Kami mendorong kepastian keterlibatan penerima layanan, kejelasan akan hak dan kewajiban masing-masing, transparansi proses, dan juga proses monitoring paska penandatanganan ini,” tambah Mustain. Kepala Puskesmas dan forum masyarakat yang dibentuk akan melakukan pemantauan secara regular untuk memastikan janji dilaksanakan. Informasi lebih lanjut: Mustain, Local Public Service Specialist (LPSS) Kinerja USAID Telepon: 081345919705 Email: [email protected]