tinjauan yuridis bank sebagai kustodian dalam - USU-IR

advertisement
TINJAUAN YURIDIS BANK SEBAGAI KUSTODIAN DALAM
PENYELENGGARAAN REKSA DANA
(STUDI KASUS CITIBANK CABANG MEDAN)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
DISUSUN OLEH:
DOLI HANAFI SIREGAR
050200266
DEPARTEMEN HUKUM KEPERDATAAN
PROGRAM KEKHUSUSAN HUKUM PERDATA BW
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
TINJAUAN YURIDIS BANK SEBAGAI KUSTODIAN DALAM
PENYELENGGARAAN REKSA DANA
(STUDI KASUS CITIBANK CABANG MEDAN)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
DISUSUN OLEH:
DOLI HANAFI SIREGAR
050200266
DEPARTEMEN HUKUM KEPERDATAAN
PROGRAM KEKHUSUSAN HUKUM PERDATA BW
DISETUJUI OLEH:
KETUA DEPARTEMEN HUKUM KEPERDATAAN
Prof. Dr. Tan Kamello SH., MS.
NIP 131 764 556
Pembimbing I
Prof. Dr. Tan Kamello SH., MS.
NIP 131 764 556
Pembimbing II
Asmin Nasution SH., M.Hum
NIP 131 571 771
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan rahmat Allah SWT, penulis telah dapat menyusun skripsi yang
sederhana ini, guna melengkapi persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh
gelar sarjana hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Untuk
memenuhi kewajiban tersebut maka disusunlah skripsi ini yang berjudul
“TINJAUAN
YURIDIS
BANK
SEBAGAI
KUSTODIAN
DALAM
PENYELENGGARAAN REKSA DANA (STUDI KASUS CITIBANK
CABANG MEDAN)”.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan,
namun dengan lapang hati penulis selalu menerima kritik, saran maupun masukan
yang bersifat mendidik dan membangun dari berbagai pihak.
Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH., M.Hum selaku Dekan Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Tan Kamello, SH., MS., selaku Ketua Departemen
Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan juga
selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak memberikan arahan dan
bimbingan bagi penulis.
3. Bapak Asmin Nasution SH., M.Hum, selaku Dosen Pembimbing II yang
juga telah banyak memberikan masukan dan arahan bagi penulis.
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
4. Bapak dan Ibu Dosen Penguji yang telah memberikan saran dan kritik.
5. Bapak M. Siddik SH., M.Hum, selaku Dosen Wali.
6. Ibu Rosnidar Sembiring SH., M.Hum, Bapak Erwin Adhanto, SH.,
M.Hum, yang telah memberikan bimbingan tambahan kepada penulis
7. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh staf di Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara.
8. Teristimewa persembahan penulis untuk kedua orang tua dan juga kedua
adik penulis yang telah memberikan dukungan materil maupun moril
kepada penulis dari awal sampai akhir.
9. Rekan-rekan stambuk 2005 yang telah memberikan dukungan moril
khususnya Nur Yudha Maisari, Muhlis Fahdiar Sembiring, Hasudungan
Parlindungan Sidauruk, Sarah Ayu Diningtyas, Denny Hernawan, Roki
Antariksa, Chastino Hatta, dan rekan-rekan lainnya sesama jurusan hukum
perdata BW yang tidak akan habis disebut satu per satu.
10. Kak Juli dan Kak Yuni yang ada di PDIH FH-USU, terima kasih atas
dukungan morilnya.
11. Yang Terhormat Bapak/Ibu staf yang telah memberikan bantuan selama
penulis kuliah di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
12. Yang terhormat para pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu
yang telah memberikan dukungan kepada penulis semoga amal dan budi
baik mereka akan mendapat pahala dan jasa yang setimpal.
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
Akhir kata penulis ingin memohon maaf apabila ada kesalahan ataupun
kesilapan yang pernah diperbuat penulis dahulu. Dan semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis maupun pihak-pihak yang memerlukannya.
Medan,
Maret 2009
Penulis,
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................
i
DAFTAR ISI .................................................................................
iv
ABSTRAK ......................................................................................
vii
BAB I
PENDAHULUAN ........................................................
1
A. Latar Belakang ..........................................................
1
B. Perumusan Masalah
..................................................
8
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan ..................................
8
D. Keaslian Penulisan .....................................................
9
E. Tinjauan Pustaka .......................................................
9
F. Metode Penelitian ......................................................
12
G. Sistematika Penulisan ...............................................
13
CITIBANK SEBAGAI BANK KUSTODIAN .............
15
A. Sejarah Singkat Citibank ...........................................
15
B. Pengalaman Bank Kustodiann ....................................
17
C. Struktur Organisasi ....................................................
20
D. Produk Perbankan .....................................................
20
REKSA DANA SEBAGAI SALAH SATU
BENTUK INVESTASI ................................................
27
A. Sejarah Reksa Dana ..................................................
28
1. Pengertian Reksa Dana ..........................................
31
2. Bentuk Hukum Reksa Dana ...................................
34
BAB II
BAB III
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
BAB IV
B. Jenis-jenis Reksa Dana ..............................................
39
C. Manajer Investasi ......................................................
46
D. Bank Kustodian ........................................................
50
TINJAUAN YURIDIS BANK SEBAGAI
KUSTODIAN DALAM PENYELENGGARAAN
REKSA DANA .............................................................
52
A. Tata Cara Pendirian Bank Umum Untuk Dapat
Bertindak sebagai Kustodian .....................................
52
B. Peranan dan Fungsi Pihak Kustodian .........................
55
1. Peranan Pihak Kustodian .......................................
56
2. Fungsi Bank Sebagai Kustodian terhadap
Reksa Dana ...........................................................
60
C. Pengawasan Kinerja Bank Kustodian ........................
63
D. Hak dan Kewajiban Bank Kustodian dalam
Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif ......................................................
67
1. Tanggung Jawab Bank Kustodian terhadap
Manajer Investasi ................................................
71
2. Tanggung Jawab Bank Kustodian terhadap
Investor ...............................................................
75
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN ....................................
83
A. Kesimpulan ...............................................................
83
B. Saran .........................................................................
85
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................
86
LAMPIRAN
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
ABSTRAK
Seiring dengan berlakunya Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang
Pasar Modal, reksa dana mulai dikenal di Indonesia sejak diterbitkannya reksa
dana berbentuk perseroan, PT BDNI (Bank Dagang Nasional Indonesia) Reksa
Dana pada tahun 1995. Sejak saat itu, terjadi perkembangan reksa dana yang dari
tahun ke tahun semakin berkembang hingga saat ini. Pada saat itu sampai
pertengahan 1997, industri ini mekar dari hanya satu izin penerbitan menjadi 24 di
tahun 1996 dengan total aset Rp. 2,78 triliun hingga pada pertengahan tahun 2007
yang asetnya telah mendekati angka psikologis 100 triliun. Angka yang sangat
spektakuler bagi sebuah bentuk investasi yang ada di Indonesia. Bentuk hukum
reksa dana yang diatur di dalam UUPM adalah Reksa dana Perseroan dan Reksa
dana Kontrak Investasi Kolektif. Yang mana sesuai dengan Judul dari tulisan ini
mengenai “Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian dalam penyelenggaraan
Reksa Dana”, maka hanya Reksa dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif saja
yang ada nampak fungsi dari Bank Kustodian ini. Oleh karena itu dalam tulisan
ini hanya akan dibatasi dengan pembahasan seputar bentuk Reksa Dana Kontrak
Investasi Kolektif. Dikatakan Kontrak Investasi Kolektif karena di dalam bentuk
ini terjadi bentuk kontrak yang dibuat oleh pihak Manajer Investasi dan Bank
Kustodian yang mana kedua belah pihak ini tidak terafilliasi satu sama lain. Tidak
hanya itu, hal lain yang menjadi pembahasan di dalam tulisan ini adalah
bagaimana pengalaman Citibank sebagai bank kustodian dan juga Apa hak dan
kewajiban Bank Kustodian dalam Pengelolaan Reksa Dana berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif.
Adapun dalam penulisan ini, metode penelitian yang digunakan penulis
dalam pengumpulan data penulisan skripsi ini adalah penelitian kepustakaan
(Library Research) dan Penelitian Lapangan (Field Research) yang dilakukan
dengan pendekatan langsung dengan sumbernya untuk mengumpulkan data
dengan pengamatan lapangan pada Citibank Cabang Imam Bonjol, Medan.
Adapun Bank Kustodian sebagai penyelenggara Reksa dana, telah melakukan
perikatan dengan Manajer Investasi dan juga Investor yang menanamkan
modalnya di Reksa Dana ini. Dengan terjadinya perikatan ini maka akan timbul
hak dan kewajiban dari masing-masing pihak khususnya Bank Kustodian dengan
Manajer Investasi ataupun Bank Kustodian dengan Investor (Penanam modal).
Oleh karena itu, Bapepam LK dan Bank Indonesia membuat peraturanperaturan menyangkut kegiatan pasar modal ini, dengan tujuan untuk
meningkatkan segala bentuk pengawasannya terhadap penyelenggaraan Reksa
dana ini. Hal ini tampak dengan dikeluarkannya Peraturan Bapepam LK yang
khusus mengatur tentang Reksa dana. Kesemuanya ini adalah untuk
meningkatkan rasa nyaman para pemilik modal (investor) untuk menginvestasikan
modalnya ke bentuk investasi Reksa dana ini. Selain dari pada itu, para investor
juga dituntut teliti untuk memilih manajer investasi yang akan mengelola modal
mereka agar tidak terjadi kerugian di dalam berinvestasi.
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasar modal sebagai instrumen ekonomi menjadi salah satu pilar penting
bagi masyarakat untuk melakukan investasi dan sekaligus sebagai sumber
pembiayaan bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia. Sebagai instrumen
keuangan maka pasar modal hanya akan dapat berkembang dengan baik bila
dibangun berdasarkan prinsip wajar, transparan dan aman. Prinsip tersebut
ditujukan untuk melindungi kepentingan investor (investor protection) yang dapat
melahirkan kepercayaan (trust) di dalam mekanisme pasar.
Peranan pasar modal bagi pembangunan ekonomi Indonesia, selain
sebagai salah satu barometer investasi namun juga menjadi cermin atas tingkat
kepercayaan pemodal domestic maupun internasional. Sejalan dengan hal itu pula
peranan hukum bagi perkembangan pasar modal menjadi tolak ukur untuk
melahirkan pranata investasi yang kuat. Hukum pasar modal dapat digolongkan ke
dalam kelompok hukum ekonomi yang khusus yang memiliki sifat universal.
Kekhususan dari rezim hukum pasar modal terletak pada kerangka hukum
(legal frame work) yang sangat dinamis sesuai dengan perkembangan pasar. Sifat
universal yang termuat di dalam hukum pasar modal disebabkan oleh adanya
kesamaan sistem dan mekanisme pasar modal yang ada diseluruh dunia.
Dilihat dari pengertian tekstualnya, pasar modal adalah tempat bertemunya
penjual dan pembeli modal. Maksudnya adalah untuk mencari pengertian tekstual
kalimat ini dalam bahasa Indonesia, kita tidak akan mendapat pengertian yang
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
1
menggambarkan maksud yang sebenarnya dari kalimat pasar modal. Dalam
pengertian tekstual ini pula tidak terdapat nilai hakiki dari pengertian pasar dalam
tata bahasa Indonesia, di mana tidak ada kegiatan timbal balik bahwa si penjual
mendapatkan uang dari pembeli dan pembeli tidak akan mendapat barang atau
fisik dari apa yang dijual oleh si penjual. Dalam kalimat sederhana dapat
dikatakan dari pengertian tekstual kalimat pasar modal tidak ada jual beli modal
seketika, di mana tidak terdapat interaksi si penjual mendapatkan uang seketika
dari modal yang dijualnya dan si pembeli tidak mendapatkan fisik atau benda
modal yang telah dibelinya. 1
Salah satu indikator untuk mengukur tingkat kemajuan pasar modal suatu
negara adalah terletak pada tingkat variasi instrumen investasi yang tersedia.
Semakin maju pasar modal, semakin bervariasi yang diperdagangkan di bursa.
Ragam instrumen ini pada gilirannya akan menentukan tingkat likuiditas yang
pada tahap selanjutnya akan sangat menentukan apakah pasar modal tersebut akan
diminati investor atau tidak. Semakin banyak instrumen yang ditawarkan akan
membuat banyak pilihan bagi pelaku pasar dan kemungkinan pasar akan semakin
diminati oleh investor, baik lokal maupun asing.
Dengan mengacu pada kriteria ini, pasar modal Indonesia bisa
dikategorikan sebagai pasar modal yang masih berkembang (emerging market)
mengingat terbatasnya jenis investasi yang tersedia sebagai objek investasi. Untuk
meningkatkan jenis instrumen tersebut dan sekaligus untuk meningkatkan
partisipasi investor domestic itulah, maka pada tanggal 10 november 1995
diundangkan Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal yang
1
Irfan Iskandar, SH., Pengantar Hukum Pasar Modal Bidang Kustodian, Djambatan,
Jakarta, 2001, hal. 2.
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
berlaku efektif sejak tanggal 1 januari 1996. Undang-undang No. 8 Tahun 1995
tentang Pasar Modal memberikan peluang untuk memobilisasi dana masyarakat
ke pasar modal melalui reksadana, terutama melalui reksadana terbuka berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif (KIK).
Di dalam Undang-undang No. 8 tahun 1995, Pasal 1 Ayat (13)
menyebutkan pasar modal adalah kegiatan bersangkutan dengan penawaran
umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya serta lembaga profesi yang berkaitan dengan efek.
Reksa dana adalah perseroan atau investasi kolektif masyarakat pemodal
yang diinvestasikan ke dalam efek oleh manajer investasi. Secara sederhana reksa
dana adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa pemiliknya menitipkan uang
kepada pengelola reksa dana (manajer investasi) untuk digunakan sebagai modal
berinvestasi di pasar modal. Investasi reksa dana bisa dikatakan relatif lebih
konservatif, karena menghindari fluktuasi dan kerugian yang besar, tetapi ada juga
capital gain-nya tidak sama besarnya dengan saham, tetapi ada juga reksa dana
yang investasinya semua ditempatkan pada instrumen saham.
Ramainya perdagangan efek atau sekuritas memang menarik karena
menjanjikan keuntungan yang cukup besar. Namun, harus diwaspadai pula bahwa
keuntungan yang diperoleh dari investasi itu akan sebanding dengan risiko yang
mengikutinya.
Hampir semua orang menginginkan investasi yang dilakukannya akan
memberikan keuntungan yang besar dengan resiko yang minimal. Kombinasi
antara keuntungan yang besar dengan risiko yang kecil dapat dikatakan hamper
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
mustahil. Biasanya semakin besar keuntungan, semakin tinggi pula risiko yang
dihadapi.
Menghadapi kenyataan tersebut, orang-orang berupaya untuk mencari
jalan agar dapat menekan risiko investasi hingga sekecil mungkin dengan
mendapatkan keuntungan yang cukup besar. Akhirnya, terciptalah suatu jenis
investasi yang sangat menarik, yaitu reksa dana. Dengan reksa dana ini, investasi
dilakukan secara bersama, sehingga tidak memerlukan dana individual yang besar,
dan dengan demikian orang yang mempunyai dana yang kecil dapat turut serta
dalam investasi ini. Dana yang terkumpul dari berbagai investor ini diinvestasikan
di berbagai sarana investasi, sehingga dapat memperkecil risiko, karena kecil
sekali kemungkinan bahwa semua investasi yang dilakukan akan mengalami
kerugian secara serentak, kecuali terjadi krisis perekonomian yang menyeluruh
sehingga semua perusahaan mengalami kebangkrutan.
Reksa
dana
merupakan
sarana
investasi
yang
menarik.
Selain
kemudahannya di mana para investor tidak perlu melakukan analisis atau
memantau perkembangan investasinya karena telah ditangani oleh manajer
investasi yang profesional, juga karena keamanannya, karena investasi portofolio
reksa dana dilakukan di berbagai saham, obligasi atau instrumen pasar uang dan
efek-efek lainnya.
Di Indonesia investasi melalui mutual funds, yang dikenal dengan nama
reksa dana, dapat dikatakan belum begitu popular (maksudnya tidak sepopuler di
negara-negara lain). Hal ini tampak dari jumlah perusahaan reksa dana dan jenis
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
reksa dana yang diterbitkan, masih belum begitu banyak dan tingkat pengenalan
masyarakat terhadap reksa dana itu masih kurang. 2
Dari sisi peraturan Bapepam dan LK, Reksa Dana Indonesia dibagi dalam
4 (empat) jenis kategori, yakni Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana Pendapatan
Tetap, Reksa Dana Saham, dan Reksa Dana Campuran. Penggolongan jenis reksa
dana di sini memang berdasarkan kategori instrumen di mana reksa dana
melakukan investasi.
Seiring dengan performa mengilap dari pasar saham di 2-3 tahun terakhir,
reksa dana saham pun mengalami kecendrungan yang baru, yakni tergesernya
pamor Reksa Dana Pendapatan Tetap dengan semakin tertariknya para investor
menanamkan dananya pada Reksa Dana Saham. Dengan kecendrungan ini,
industri reksa dana mulai menampakkan mozaik yang semakin serupa dengan
industri sejenis di negara lain, di mana Reksa Dana Saham memiliki porsi yang
signifikan. Selain pertumbuhan reksa dana Saham, reksa dana terproteksi juga
memiliki andil yang tidak sedikit dalam industri. Berkembangnya reksa dana
saham dan Reksa Dana terproteksi dengan cukup signifikan juga membuat
industri ini lebih sehat untuk tumbuh ke depan.
Berbeda dari pengetahuan dan perilaku investor Reksa Dana Pendapatan
Tetap pada era 2000-2004, ketika masih banyak investor yang tidak paham
mengenai risiko, pengetahuan dan perilaku investor reksa dana saham umumnya
sudah jauh lebih baik, paling tidak terkait dengan pengertian akan risiko.
Pada pertengahan tahun 2007, terjadi fenomena yang menarik ketika
terjadi kritis subprime mortgage, atau macetnya kredit perumahan di Amerika
2
Asril Sitompul, SH., LL.M., Reksadana Pengantar dan Pengenalan Umum, PT. Citra
Aditya Bakti, Bandung, 2000, hal. 1.
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
Serikat. Krisis di atas memicu jatuhnya hamper seluruh pasar saham dunia, tidak
terkecuali di bursa saham Indonesia. Sebagian pelaku reksa dana sempat khawatir
akan terjadi penarikan besar dari reksa dana saham karena penurunan kinerja
reksa dana saham yang cukup signifikan.
Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Banyak investor reksa dana saham
justru memanfaatkan kondisi terkoreksi bursa saham sebagai kesempatan untuk
menambah investasinya atau melakukan pembelian baru. Suatu fenomena luar
biasa untuk kasus Indonesia yang belum pernah terjadi sebelumnya. Tampaknya,
investor reksa dana saham sudah lebih berorientasi jangka panjang serta lebih
memahami risiko sehingga tidak mudah panik dan lebih rasional dalam bertindak.
Sepanjang tahun 2007, pertumbuhan industri memang ditopang oleh
pertumbuhan dari reksa dana saham, yang bertumbuh secara signifikan.
Aset reksa dana kembali mendekati angka psikologis 100 triliun. Sebagian
pengamat memiliki prediksi positif bahwa jumlah investor akan memasuki angka
psikologis baru 500.000 investor dalam kurun waktu yang tidak lama. Kalau titik
ini dicapai, dipercaya bahwa reksa dana akan mengalami periode quantum leap
baru. 3
Di Indonesia perusahaan reksa dana dapat didirikan dalam bentuk
perusahaan perseroan atau dalam bentuk kontrak investasi kolektif. Hal ini diatur
dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
Perusahaan reksa dana yang berbentuk perseroan merupakan perusahaan
yang menerbitkan dan menjual saham reksa dana kepada para investor, kemudian
3
Eko Priyo Pratomo, Ubaidillah Nugraha., Reksa Dana Solusi Perencanaan Investasi di
Era Modern, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2009, hal. 116-117.
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
dana yang terkumpul dari hasil penjualan tersebut diinvestasikan pada berbagai
jenis efek dan juga dapat diinvestasikan pada bank-bank.
Sedangkan reksa dana dalam bentuk kontrak
investasi kolektif
menghimpun dana dengan menerbitkan dan menjual unit penyertaan kepada para
investor dan selanjutnya dana yang terhimpun diinvestasikan pada berbagai jenis
efek dan juga melalui bank.
Perbedaan antara kedua jenis reksa dana ini adalah pada bentuk
perusahaan dan jenis tanda pemilikan yang diterbitkan dan ditawarkan kepada
para investor. Seperti disebutkan di atas, reksa dana berbentuk perseroan
menerbitkan saham, sedangkan reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif
menerbitkan unit penyertaan. 4
Di dalam kegiatan reksa dana berbentuk Perseroan tidak terdapat fungsi
kustodian. Sementara dalam reksa dana yang berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif akan terdapat fungsi kustodian. Hal demikian tercermin dari adanya
pembagian tugas yang tertuang dalam perjanjian Kontrak Investasi Kolektif. 5
Oleh karena dasar inilah, maka yang akan dibahas dalam tulisan saya ini adalah
reksa dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif saja.
Oleh karena hal ini, dapat disebutkan bahwa reksa dana yang terkait
dengan kustodian hanyalah satu bentuk saja, yakni reksa dana Kontrak Investasi
Kolektif. Adapun di dalam bentuk reksa dana ini, pihak yang berwenang adalah
Manajer Investasi berdasarkan kontrak serta Bank Kustodian.
4
5
Asril Sitompul, SH., LL.M., op.cit., hal. 41.
Irfan Iskandar, SH., op. cit., hal. 78.
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
Dalam kegiatan operasionalnya yang mempunyai hubungan dengan
masyarakat pemodal adalah pihak Manajer Investasi sedangkan Bank Kustodian
mempunyai hubungan dengan Manajer Investasi.
Bank kustodian ini akan bertindak sebagai tempat penitipan kolektif dan
dari asset seperti saham, obligasi, serta melaksanakan tugas administrasi seperti
menagih hasil penjualan, menerima deviden, mengumpulkan informasi mengenai
perusahaan acuan seperti misalnya rapat umum pemegang saham tahunan,
menyelesaikan transaksi penjualan dan pembelian, melaksanakan transaksi dalam
valuta asing apabila diperlukan, serta menyajikan laporan atas seluruh
aktivitasnya sebagai kustodian kepada kliennya.
Oleh karena inilah, maka saya mengangkat skripsi saya dengan judul
“TINJAUAN
YURIDIS
BANK
SEBAGAI
KUSTODIAN
DALAM
PENYELENGGARAAN REKSA DANA”.
B. Perumusan Masalah
Dalam tulisan ini yang menjadi permasalahan adalah:
1. Bagaimanakah tata cara pendirian Bank Umum untuk dapat bertindak
sebagai Kustodian.
2. Bagaimana fungsi dan peranan pihak kustodian
3. Siapakah pihak yang melakukan Pengawasan kinerja Bank Kustodian.
4. Bagaimana hak dan kewajiban Bank Kustodian dalam Pengelolaan Reksa
Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif.
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
C. Tujuan Penulisan
Sesuai dengan permasalahan di atas, maka tujuan dari penulisan skripsi
ini adalah:
1. Untuk mengetahui tata cara pendirian Bank Umum untuk dapat bertindak
sebagai Kustodian.
2. Untuk mengetahui fungsi dan peranan pihak kustodian
3. Untuk mengetahui pihak yang melakukan Pengawasan kinerja Bank
Kustodian.
4. Untuk mengetahui hak dan kewajiban Bank Kustodian dalam Pengelolaan
Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif.
D. Manfaat Penulisan
Dari hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang jelas,
antara lain:
1. Manfaat teoritis, hasil penulisan ini diharapkan dapat dijadikan bahan
kajian lebih lanjut untuk melahirkan berbagai konsep keilmuan yang pada
gilirannya dapat memberikan andil bagi perkembangan ilmu pengetahuan
hukum perdata dan dagang, khususnya dalam bidang Pasar Modal.
2. Manfaat Praktis, diharapkan hasil penulisan ini dapat memberikan
sumbangan pemikiran yuridis yang berkaitan dengan Penyelenggara Reksa
Dana yang dilakukan Bank Kustodian, dan manfaat bagi para pembuat
kebijakan maupun pihak legislatif guna melengkapi peraturan perundangundangan yang masih diperlukan.
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
E. Keaslian Penulisan
Berdasarkan Informasi yang diperoleh dari Pusat dokumentasi dan
informasi hukum (Perpustakaan), judul skripsi ini belum pernah dikemukakan dan
permasalahan yang diajukan juga belum pernah diteliti. Oleh karena itu penulisan
skripsi ini dapat dikatakan masih orisinil sehingga keabsahannya dapat
dipertanggungjawabkan secara moral dan akademis.
F. Tinjauan Pustaka
Seiring dengan diberlakukannya UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal, reksa dana mulai dikenal di Indonesia sejak diterbitkannya reksa dana
berbentuk perseroan, PT BDNI Reksa Dana pada tahun 1995. 6
Dilihat dari defenisinya, reksa dana adalah wadah yang dipergunakan
untuk
menghimpun
dana
dari
masyarakat
pemodal
untuk
selanjutnya
diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi yang telah mendapat
izin dari Bapepam. 7 Secara sederhana reksa dana adalah sertifikat yang
menjelaskan bahwa pemiliknya menitipkan uang kepada pengelola reksa dana
(manajer investasi) untuk digunakan sebagai modal berinvestasi di pasar modal.
Menurut Reilly dan Brown, reksa dana (mutual fund) adalah lembaga yang
menghimpun uang dari pada pemegang unit dan kemudian menginvestasikannya
dalam berbagai surat berharga, seperti saham, obligasi, dan instrumen pasar
uang. 8
6
Eko Priyo Pratomo, Ubaidillah Nugraha., op. cit., hal. 113.
Definisi menurut Undang-undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, Pasal 1 Ayat (27).
8
Frank K. Reilly dan Keith C. Brown, Investment Analysis and Portofolio Management,
edisi ke-6, Thompson Learning, Inc., Amerika Serikat, 2000, hal. 1207.
7
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
Menurut kamus Bahasa Indonesia, bank adalah lembaga keuangan yang
usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa di lalu lintas pembayaran dan
peredaran uang. 9
Pengertian bank secara otentik telah dirumuskan di dalam Undang-undang
Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-undang No. 7
Tahun 1992 tentang Perbankan, pada Pasal 1 angka 2 mendefenisikan bank
sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Drs. Sudarsono berpendapat bahwa bank adalah lembaga keuangan yang
usaha pokoknya dengan cara memberikan kredit dan jasa dalam lalu lintas
pembayaran dan peredaran uang. 10
Di dalam penyelenggaraan reksa dana ini, dikenal pihak yang memberikan
jasa penitipan efek atau harta lain yang ada kaitannya dengan efek.
Di dalam Undang-undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, disebutkan
bahwa Kustodian adalah pihak yang memberikan jasa penitipan efek atau harta
lain yang berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga
dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek dan mewakili pemegang rekening
yang menjadi nasabahnya. 11
Dalam hal reksa dana, Bank Kustodian adalah pihak yang independent
(tidak terafiliasi dengan Manajer Investasi) dan bertanggung jawab dalam
administrasi investasi dan penyimpanan efek dan dana investasi dari reksa dana.
9
Tim Penyusun Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1990, hal. 931.
10
Drs. Sudarsono, SH., Kamus Hukum, Rineka Cipta, Jakarta, 1992, hal. 46.
11
Definisi menurut Undang-undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, Pasal 1 Ayat (8).
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
G. Metode Penulisan
Dalam usaha pengumpulan data-data untuk melengkapi dan menyusun
skripsi ini, penulis telah mengumpulkan bahan-bahan yang dirasa perlu untuk
dapat mendukung penulisan skripsi itu sendiri, dan pada akhirnya hasil yang
diperoleh dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Selanjutnya metode yang digunakan dalam pengumpulan data penulisan
skripsi ini:
1. Library Research (penelitian kepustakaan), yaitu mengadakan penelitian yang
dilakukan dengan meneliti dan membaca data-data literature, buku-buku,
brosur-brosur, catatan kuliah, serta peraturan-peraturan yang relevan dengan
materi yang akan dibahas dalam skripsi ini. Dengan Library Research ini
dimaksudkan untuk memperoleh bahan-bahan yang bersifat teoritis ilmiah
yang dipergunakan sebagai dasar dalam penelitian dan analisa terhadap
masalah-masalah yang timbul.
2. Field Research (penelitian lapangan), yaitu penelitian yang dilakukan dengan
pendekatan langsung kepada sumbernya untuk mengumpulkan data dengan
melakukan wawancara serta pengamatan lapangan pada Citibank Cabang
Imam Bonjol.
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini dibagi dalam beberapa tahapan yang
disebut dengan bab, dimana masing-masing bab diuraikan masalahnya secara
tersendiri, namun masih dalam konteks yang saling berkaitan antara satu dengan
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
yang lainnya. Secara sistematis penulis menempatkan materi pembahasan
keseluruhannya ke dalam 5 (lima) bab yang secara terperinci sebagai berikut:
Bab I
Merupakan Bab Pendahuluan
Di dalam bab ini penulis menggambarkan hal-hal yang bersifat
umum dalam latar belakang, kemudian dilanjutkan dengan
perumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, keaslian
penulisan, tinjauan pustaka, metode penelitian, dan ditutup dengan
memberikan sistematika dari penulisan skripsi ini.
Bab II
Citibank Sebagai Bank Kustodian
Di dalam bab ini dikemukakan tentang: Sejarah singkat Citibank,
Pengalaman Bank Kustodian, struktur Organisasi, Produk Perbankan
Bab III
Reksa Dana Sebagai Salah Satu Bentuk Investasi
Di dalam bab ini dipaparkan mengenai: sejarah Reksa Dana, jenisjenis Reksa Dana, Manajer Investasi, Bank Kustodian.
Bab IV
Tinjauan Yuridis Bank sebagai Kustodian dalam Penyelenggaraan
Reksa Dana.
Di dalam bab ini diuraikan mengenai: Tata cara Pendirian Bank
Umum untuk dapat bertindak sebagai Kustodian, fungsi dan peranan
pihak Kustodian, Pengawasan kinerja Bank Kustodian, Hak-hak dan
kewajiban Bank Kustodian dalam pengelolaan Reksa Dana
berbentuk Kontrak Investasi Kolektif.
Bab V
Kesimpulan dan Saran
Bab ini merupakan bab kesimpulan dan saran dari seluruh rangkaian
bab-bab sebelumnya. Dalam bab ini berisikan kesimpulan yang
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
dibuat berdasarkan uraian skripsi ini, kemudian dilengkapi dengan
saran yang mungkin bermanfaat di masa mendatang.
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
BAB II
CITIBANK SEBAGAI BANK KUSTODIAN
A. Sejarah Singkat Citibank
Citibank, N.A. adalah sebuah asosiasi yang didirikan pada tahun 1812
berdasarkan hukum Amerika Serikat dengan nama “the National City Bank of
New York” dan berkedudukan di kota New York, negara bagian New York,
Amerika Serikat. Pada tahun 1955, the National City Bank of New York berganti
nama menjadi “the First National City Bank of New York”, kemudian pada
tahun 1962 menjadi “First National City Bank” dan pada tahun 1976 menjadi
Citibank, N.A.
Citi pertama kali didirikan di Indonesia pada tahun 1918 ketika
International Banking Corporation (diambil alih oleh National City Bank tahun
1915) membuka 2 cabangnya yang pertama di Batavia dan Surabaya.
Kedua cabang tersebut kemudian ditutup pada akhir 1920-an. Citi kembali
hadir di Jakarta (sebelumnya dikenal dengan nama Batavia) pada tahun 1968 dan
menjalankan seluruh kegiatan perbankannya. Citi memulai operasi disebuah
ruangan di Hotel Indonesia dengan 15 karyawan. Kemudian pindah ke Gedung PP
di Jalan M.H. Thamrin 57 sampai dengan tahun 1970. Setahun kemudian pindah
ke Jalan M.H. Thamrin 55 dan pada tahun 1986 menempati Gedung Landmark
Jalan Jendral Sudirman Kavling 1 sampai tahun 2001. Sebelum akhir tahun 2001,
Citi pindah ke Citibank Tower di Jalan Jendral Sudirman Kavling 54-55, Jakarta,
di lokasi yang lebih strategis.
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
15
Citi Indonesia (“Bank”) didirikan dengan Surat Keputusan Menteri
Keuangan No. D.15.6.1.4.23 tanggal 14 Juni 1968 untuk melakukan kegiatan
bank umum dan aktivitas devisa. Bank merupakan bagian dari Citibank, N.A.
New York (Kantor Pusat). Pada tanggal 1 Juli 1976 melalui Surat Bank Indonesia
No. 9/376/UPPB/PBD, diperoleh persetujuan untuk mengubah nama dari First
National City Bank, Jakarta Branch menjadi Citibank, National Association
(Citibank, N.A.) Jakarta Branch.
Bank juga telah mendirikan beberapa kantor cabang. Kantor Cabang yang
pertama kali dibuka berada di Jalan Gatot Subroto di Jakarta, diikuti Kantor
Cabang Surabaya di Jalan Dr. Soetomo pada bulan Desember 1989. Kantor
Cabang ketiga dibuka di Bandung Jalan Ir. H. Juanda pada bulan Agustus 1994.
Kantor Cabang keempat dibuka di Medan Jalan Imam Bonjol No. 23 pada bulan
Maret 2001. Kantor Cabang kelima dibuka di Semarang di Jalan Pahlawan No. 5
pada bulan November 2002. Kantor Cabang keenam dibuka bulan Mei 2004 di
Denpasar Jalan Teuku Umar 208-210.
Per tanggal 31 Desember 2007 Bank telah menjalankan sejumlah kegiatan
bisnis dengan beragam layanan termasuk Markets and Banking, Consumer
Banking dan
Private Banking. Kami adalah bank asing terdepan, dengan asset sejumlah
Rp 45 triliun, 5013 pegawai, 6 kantor cabang, 11 kantor kas, 102 ATM dan 49
kantor CitiFinancial yang tersebar di 6 kota utama (Jakarta, Bandung, Semarang,
Surabaya, Denpasar dan Medan).
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
Citi memiliki komitmen untuk menjadi good corporate citizen di
Indonesia dan mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Kami
akan menjalankan bisnis dengan standard kode etik tertinggi, melaporkan hasil
usaha dengan akurat dan transparan, dan akan tetap mematuhi secara penuh
hukum dan peraturanperaturan yang berlaku.
Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor
KEP- 91/PM/1991 tanggal 19 Oktober1991, Citibank, N.A. telah memperoleh
persetujuan sebagai Tempat Penitipan Harta/Bank Kustodian di bidang pasar
modal.
Citibank, N.A. merupakan bagian dari Citigroup Inc., perusahaan layanan
keuangan global yang terkemuka.
B. Pengalaman Bank Kustodian
Global Securities Services (GSS) adalah kliring dan kustodi grup yang
merupakan bagian dari Citigroup Global Transaction Services (GTS). Di
Indonesia, bisnis utama dari GSS adalah bisnis kustodi. GSS didukung
sepenuhnya oleh staf-staf khusus dan berpengalaman di bidangnya masing-masing
seperti Product, Marketing, Information Technology, Operations dan Client
Services. Spesialisasi ini menjamin tercapainya tingkat pelayanan tertinggi bagi
seluruh konsumen Citigroup.
Jasa yang ditawarkan oleh Global Securities Services Bank meliputi jasa
penyimpanan, penyelesaian dan penanganan transaksi, penagihan pendapatan,
menerima kuasa, corporate action, pengelolaan kas, pelaporan dan pencatatan
investasi, pengembalian pajak, unit registry dan sub-registry.
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
Dengan pengalaman lebih dari 100 tahun di bidang kustodi, jumlah asset
yang dikelola Citigroup Global saat ini telah mencapai lebih dari USD 5 trilliun,
dimana USD 11 milyar asset dikelola oleh Citibank, N.A. Indonesia. Citigroup
juga telah lama mengukuhkan diri sebagai pengelola surat berharga di negaranegara berkembang di Asia, Amerika Latin, dan Eropa Timur. Saat ini, Citigroup
memberikan pelayanan kustodi di lebih dari 70 negara dengan jaringan global
kustodi-nya secara pro-aktif untuk seluruh investor di dunia.
Walaupun fokus Citigroup adalah pengembangan keahlian dalam jaringan
globalnya, tetapi Citigroup juga telah berhasil menciptakan jati diri yang kuat di
lokal market yang sebagian besar terdiri dari staf lokal. Tujuannya adalah supaya
staf lokal ini mampu memberikan keunggulan dalam memberikan pelayanan di
setiap negara yang tentunya mempunyai ketentuan finansial dan hukum berbeda.
Dengan strategi “Think Globally, Act Locally” ini, Citigroup tetap mampu
menjamin pemberian pelayanan terhadap local investor di setiap negara dengan
standar karakteristik “Citigroup Global” tertinggi.
Citigroup juga selalu berusaha mengembangkan sistem teknologi-nya
untuk mendukung pelayanan terhadap konsumen. Setiap tahunnya, Citigroup
mengalokasikan dana sekitar USD 50 juta untuk pengembangan sistem dan
teknologi bisnis sekuritas di seluruh dunia. Jumlah ini sendiri adalah dua kali
lebih banyak dari budget rata-rata perusahaan lain.
Citibank, N.A. memulai usaha dalam bidang Tempat Penitipan Harta
untuk Pasar Modal di Indonesia sejak mendapatkan izin dari BAPEPAM pada
bulan Oktober 1991 dan telah memberikan pelayanan kustodian reksa dana pada
tahun 1996. Sejak mulai beroperasi di Indonesia, Citibank, N.A. selalu berada di
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
peringkat atas ranking “Top Rated Custodian Banks in the Market” berdasarkan
Global Custodian Survey.
Pada tanggal 5 January 2005, Citigroup secara global mengakuisisi ABN
Amro kustodi bisnis, termasuk di Indonesia. Termasuk dalam akuisisi ini,
Citibank, N.A. Indonesia juga mengambil alih bisnis pengadministrasian
reksadana ABN, yang pada saat ini mengelola 37 reksa dana dengan total NAB
per Juni 2004 sebesar lebih dari 25 trilliun rupiah dengan jumlah pemegang unit
penyertaan mencapai 71,000 pemegang unit pernyertaan. Dengan adanya
pengambil-alihan bisnis ABN Amro, Citibank, N.A. Indonesia sekarang
mempunyai struktur jenis produk yang sangat lengkap, didukung sistem database
dan teknologi mutakhir, serta jumlah karyawan yang bertambah. Ini membuktikan
fokus Citibank, N.A. Indonesia untuk tetap bersaing, berkembang dan menjadi
yang terbaik di bisnis kustodi dan pengadministrasian reksadana di Indonesia dan
di luar negeri.
Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, aktiva yang diadministrasikan
oleh Global Securities Services Bank terdiri atas saham, obligasi, deposito
berjangka, sertifikat deposito, surat-surat berharga dan instrumen pasar modal dan
pasar uang lainnya, masing-masing sebesar ekuivalen Rp 180.036.799 juta dan Rp
97.272.013 juta.
Demi kepentingan dan kepuasan customer, Citibank, N.A. Indonesia
bertekad untuk memberikan pelayanan terbaik sesuai kebutuhan dan tujuan dari
seluruh investor. Dalam hal ini, Citibank, N.A. Indonesia berusaha menjadi mitrakerja dan partner terbaik dalam memenuhi seluruh kebutuhan dan kepentingan di
dalam bidang jasa kustodian dan administrasi reksa dana ini.
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
C. Struktur Organisasi
Bank merupakan cabang dan dimiliki sepenuhnya (100%) oleh Citigroup,
Inc. – New York, USA.
Pada tanggal 31 Desember 2007, Bank dikelola oleh:
Citi Country Officer/CMB Business Head
Peter B. Eliot *
GCG Business Manager
Shariq Mukhtar
CPB Business Manager
David Gormley
Compliance Director
Mirah Wiryoatmodjo
Di bawah ini adalah struktur organisasi dari Citi Indonesia:
Citi Indonesia
Senior Management:
1. Peter B. Eliot, Citi Country Officer and Citi Markets & Banking Head*
2. Shariq Mukhtar, Global Consumer Group Business Manager
3. David Gormley, Citi Private Bank Business Manager
4. Mirah Wiryoatmodjo, Compliance Director
Citi Markets & Banking
(CMB)
Global Consumer Group
(GCG)
Citi Private Bank
(CPB)
Catatan:
* Shariq Mukhtar menjabat posisi Citi Country Officer per tanggal 12 Maret 2008.
* Tigor M. Siahaan menjabat posisi CMB Business Head per tanggal 27 Maret 2008.
D. Produk Perbankan
Citibank N.A. sebagai salah satu bank Asing yang berdiri di Indonesia
menawarkan produk perbankan sebagai berikut: 12
12
Annual Report Citibank N.A. Tahun 2007 diakses dari situs www.citibank.co.id , pada
tanggal 28 Januari 2009.
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
- Program Kredit Pembiayaan Account Receivable Global
Melalui program ini, Citi akan membeli receivable dari suplier-suplier
pilihan dari perusahaan multinasional dan lokal. Produk ini menawarkan
pengurangan resiko dalam hal kebangkrutan dari pembeli. Hanya dalam skenario
gagal bayar/bangkrut dari pembeli, dimana bank tidak dapat mengklaim balik ke
suplier.
- Pembiayaan Trade Domestik
Melalui program ini, Citi akan menyediakan pembiayaan trade domestik
kepada perusahaan lokal pilihan yang merupakan target nasabah
bank.
Pembiayaan ini distruktur sedemikian rupa sehingga penarikan pinjaman
disesuaikan dengan tagihan atau Perintah Pembelian, sedangkan sumber
pembayaran kembali akan berasal dari receivable/tagihan.
- Electronic PIB (Pemberitahuan ImporBarang)
Pemberitahuan Impor Barang Elektronik adalah perluasan dari produk
pembayaran PIB yang sekarang, dengan mengganti proses manual menjadi
automation. Produk ini akan diintegrasikan menjadi Single National Window.
- TIDE – Account Linked Deposit
TIDE merupakan deposito berjangka, yang merupakan fitur baru dari
deposito berjangka biasa. Bila deposito berjangka biasa diproses secara manual,
dengan TIDE dapat dilakukan secara otomatis berdasarkan parameter yang telah
di-setting di awal untuk nasabah.
Parameter tersebut dapat dikategorikan sebagai berikut:
· Jumlah Pembukaan Deposito minimum
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
· Jumlah Penarikan minimum
· Tenor dari Deposito
· Jumlah Penutupan Deposito, dsb.
Proses penghitungan Suku Bunga dan pajak yang ditahan adalah sama
dengan deposito berjangka biasa.
- Pelayanan Pengiriman Uang Global
Pelayanan Pengiriman Uang Global merupakan jasa perantara antara
individu di suatu negara yang mengirim dana/uang ke individu di negara lain. Citi
bekerjasama dengan beberapa bank diluar Indonesia untuk menjadi perantara
dalam menerima dana dari pengirim dan mengirim dana tersebut ke Citi untuk
diteruskan ke account penerima dana pada bank di Indonesia atau melalui jasa
pengiriman uang melalui kantor pos. Pelayanan Pengiriman Uang Global ini
membantu melayani pekerja luar negeri dalam mengirim dana ke Indonesia.
- Deposito Paralel
Deposito Paralel merupakan suatu transaksi dimana Citi meminjam dana
likuid suatu mata uang (mata uang 1 – biasanya IDR) dari pihak ketiga dan secara
bersamaan menaruh deposito ke pihak ketiga tersebut dalam matauang yang
berbeda dengan yang pertama (Mata uang 2 – biasanya USD). Deposito paralel
akan dicatat sebagai penempatan dan peminjaman, dan akan dinilai berdasarkan
kurva mata uang tersebut di dalam negeri. Pembayaran bunga akan dibayarkan
secara penuh. Deposito ini tidak dapat dibatalkan/di-call/di-put; tetapi dalam hal
kebangkutan, kontrak tersebut akan dibatalkan.
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
- Commodity Selling Agent
Karena Citi Jakarta tidak diperkenankan untuk memasarkan dan menjual
produk komoditas, kami hanya membantu Grup Komoditas Asia Pacific (AP)
dalam membantu nasabah lokal kami dalam hal lindung nilai komoditas. Struktur
yang ditawarkan oleh Komoditas AP serupa dengan FX option. Beberapa
komoditas yang ditawarkan:
1. Logam Dasar: alumunium, nikel, timah, tembaga, seng dan timbal.
2. Energi: Minyak mentah, Bensin, Diesel, Gas Alam
3. Komoditas ringan (terbatas, back to back): karet, CPO, kopi, cokelat, gula
4. Struktur umum yang kami tawarkan: Swap, Vanilla Option, Collar,
Leverage KO, 3-way Seagull.
- PT POS Alliance
Kerjasama stategis antara Citi dan PT Pos Indonesia menawarkan
perantara untuk transaksi nasabah di PT Pos Indonesia dengan account mereka
dengan Citi. Transaksi ini meliputi pembayaran tunai serta penerimaan tunai
melalui cabang PT Pos Indonesia. Citi bekerjasama dengan PT Pos Indonesia
untuk bertindak sebagai bank settlement dari nasaban Citi yang menggunakan
jasa PT Pos.
- PIB/PIBT Processing at Customer’s Premise using Vendor
Melalui program ini, Citi akan menempatkan Vendor resmi untuk
ditempatkan di tempat nasabah untuk melakukan sejumlah kegiatan operasi
terbatas atas nama Citi. Dengan meminimalkan transportasi dokumen antara
nasabah dengan Bank, program ini akan mempercepat proses dokumen PIB
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
dan/atau PIBT. Produk ini hanya ditawarkan kepada nasabah tertentu dengan
aktivitas volume yang besar.
- Import ax Booth at Tanjung Priok and Cengkareng
Citi akan menempatkan Vendor resmi di tempat yang telah disewa di
Tanjung Priok dan Cengkareng. Dua lokasi ini terletak di tempat yang strategis
dan dekat dengan perusahaan importir / forwarder yang memproses dokumen
Pajak Impor yang meliputi PIB dan PIBT. Vendor tersebut akan melakukan
kegiatan operasional terbatas atas nama Citi. Hal ini akan mempercepat proses
dokumen PIB dan/atau PIBT karena meminimalkan transportasi antara
Importir/Forwarder dengan Bank.
- EazyPay Loan
EazyPay Loan merupakan fasilitas pembiayaan yang digunakan untuk
pembelian berbagai jenis produk melalui cicilan tetap dan ringan setiap bulannya.
Citibank EazyPay Loan memberikan konsumen beberapa
benefit: instan,
fleksibel, mudah dan dapat diterima di berbagai merchant.
- Bancassurance
Citi bekerjasama dengan Prudential untuk memberikan lebih banyak
pilihan produk investasi dan proteksi bagi nasabahnya. Di tahun 2007, kedua
perusahaan ini meluncurkan Ultimate Link Insurance Account and Investor
Account.
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
- Gold Global Access
Nasabah CitiGold akan memperoleh benefit eksklusif berupa kenyamanan
melakukan transaksi perbankan maupun aktivitas keuangan lainnya di jaringan
Citi di seluruh dunia, yang dapat dimanfaatkan saat melakukan kunjungan bisnis
maupun wisata.
- Fortis Infrastructure
Citi bekerjasama dengan Fortis Investments untuk menawarkan produk
eksklusif bagi nasabah Citi yang tertarik untuk berinvestasi di industri yang
berhubungan dengan infrastruktur.
- E-Statement
Citi memulai proyek Green Citi di Indonesia dengan meluncurkan
kampanye Go-Paperless yaitu penggantian tagihan cetak ke electronic statement
(E-statement) yang ditawarkan kepada seluruh nasabah Citi. Citi mengajak para
nasabah untuk segera beralih ke E-statement yang lebih aman, cepat, efisien dan
ramah lingkungan.
- CitiFinancial Loan Centers
Sejak bulan Juni 2007, CitiFinancial telah bekerjasama dengan PT. Pos
Indonesia guna menghadirkan loan centers dimana CitiFinancial bisa langsung
berinteraksi dengan para konsumen. Produk yang ditawarkan berupa pinjaman
yang dapat dimanfaatkan untuk modal kerja, pendidikan, renovasi rumah, dan
kebutuhan lainnya dengan menggunakan cicilan tetap.
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
- Solusi Investasi
Mencakup jenis-jenis investasi seperti Reksadana pihak ketiga yang
dikaitkan dengan Obligasi Republk Indonesia, ekuitas global dan index dari bursa
saham serta komoditas global.
- Pasar Modal
Merupakan instrument pendapatan tetap seperti Obligasi Pemerintah
Indonesia serta SBI dari Bank Indonesia. Transaksi valuta asing untuk membeli
atau menjual rupiah terhadap mata uang asing lainnya untuk tujuan komerisal
ataupun lindung nilai.
- Kredit/Pinjaman
Memberikan kemudahan kepada nasabah untuk
meminjam dana
menggunakan deposito dan stand-by LC sebagai jaminannya:Tailored Lending.
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
BAB III
REKSA DANA SEBAGAI SALAH SATU BENTUK INVESTASI
Menurut James C. Van Horne, Investasi adalah “kegiatan yang
dilangsungkan yang memanfaatkan pengeluaran kas pada waktu sekarang ini
dengan tujuan untuk menghasilkan laba yang diharapkan di masa mendatang”. 13
Sedangkan FitzGerald menyatakan bahwa investasi adalah “aktivitas yang
berkaitan dengan usaha penarikan sumber-sumber untuk dipakai mengadakan
barang modal pada saat ini dengan tujuan untuk menghasilkan laba yang
diharapkan di masa mendatang”. 14
Investasi bagaimanapun kita mengartikannya tetap saja memerlukan
pertimbangan yang matang, pemilihan terhadap pertimbangan antara resiko (risk)
dan harapan keuntungan (expected return) yang terkait pada suatu pilihan objek.
Investor individual cenderung mencari investasi yang aman, yaitu investasi yang
mampu meminimalkan resiko sedemikian rupa serta tidak mengganggu konsumsi
pokok bagi sang investor. Seperti ada kata bijak yang mengatakan bahwa: 15
Investasi ibarat menabur benih.
Petani yang baik akan memperlakukan gabahnya dengan sangat cermat.
Ia paham di tempat mana saja gabah itu akan tumbuh dengan subur sebagai
batang-batang padi
Karena itu, buliran gabah tidak akan ditanam di tanah yang keras dan kering.
Berbicara mengenai pilihan jenis investasi kita sering mendengar atau
bahkan telah memiliki beberapa jenis investasi. Sebut saja misalnya deposito,
Sertifikat Bank Indonesia (SBI), surat berharga komersial (commercial paper),
13
James C. Van Horne, lihat dalam Salim Basalamah, dkk, Penilaian Kelayakan Rencana
Penanaman Modal, cet-2, UGM Press, Yogyakarta, 1994, hal. 8.
14
E.V.K. FitzGerald, Loc. Cit., hal. 8.
15
Medpress Teamwork, Kiat Investasi dan Penyelamatan Aset, cet-2, Elexmedia
Komputindo, Jakarta, 2000, hal. 157.
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
27
saham, obligasi, serta surat berharga lainnya yang dapat dikategorikan sebagai
jenis investasi di pasar financial (financial market) atau juga sering disebut
securities market.
Pasar finansial umunya di bagi menjadi dua: Pasar Uang, di mana surat
berharga jangka pendek (antara lain deposito, SBI, surat berharga komersial)
diperdagangkan dan Pasar Modal, di mana surat berharga jangka panjang (antara
lain saham, obligasi) diperdagangkan.
Lalu kita dapat berinvestasi dengan membeli sesuatu yang riil seperti
tanah, rumah, atau emas. Jenis investasi ini sering dikategorikan sebagai investasi
riil (real investment). Sebagian bahkan melakukan investasi dengan mengoleksi
uang kuno, perangko, mobil, lukisan, barang antik dan bahkan keanggotaan klub
golf sebagai bagian dari kumpulan investasinya.
Di luar negeri jenis pilihan investasi lebih beragam dengan adanya
instrument derivative seperti option, futures, dan lain-lain. 16
Kalau berbicara mengenai Reksa Dana sebagai salah satu bentuk investasi
di Indonesia, maka dalam hal ini dana yang terkumpul dalam reksa dana akan
diinvestasikan ke dalam instrument deposito, obligasi, dan saham.
A. Sejarah Reksa Dana
Reksa dana atau mutual fund berasal dari Eropa dan Inggris di abad ke-19
dan dipopulerkan di AS sejak awal abad ke-20. Sampai tahun 1997, terdapat
sekitar 6.700 reksa dana di AS dengan dana lebih dari US$ 3,2 triliun. Pasar
modal di negeri tersebut menjadi besar karena reksa dana berperan cukup penting.
16
Eko Priyo Pratomo, Ubaidillah Nugraha., op. cit., hal. 13.
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
Reksa dana tidak hanya menginvestasikan dananya di bursa local, tetapi
juga di bursa efek mancanegara. Mereka tumbuh manjadi investor global. Hamper
delapan persen dari aset dana pensiun AS dan sekitar tujuh persen dari asset reksa
dana AS diinvestasikan ke bursa luar negeri, dan persentase ini terus mekar. Di
Inggris, 23% asetnya terdiri dari saham luar negeri, dan sekitar lima persen
diinvestasikan di wilayah Psifik di luar Jepang.
Sementara di Jepang, investasi reksa dana di luar negeri baru dimulai pada
pertengahan tahun 1980-an. Dari situ persentase yang diinvestasikan di Asia
Pasifik meningkat dari kurang seperlima total saham asing di tahun 1989 menjadi
tiga perempat pada tahun 1993. Angka itu merupakan perkiraan sebuah sumber
independen yang dipaparkan kepada asosiasi industri. Pada akhir 1994,
perusahaan eceran Jepang dan lembaga lainnya menyimpan dana US$ 100 juta
dalam saham asing, sekitar 40% di antaranya di Asia. Kemudian pada akhir tahun
itu juga, Jardine Fleming mengelola 8,5% dari portofolio investasi orang Jepang
ke saham di Asia.
Lain lagi di Malaysia. Negeri ini telah mengembangkan permodalan
nasional berhad yang tugasnya sama dengan reksa dana, yaitu mengumpulkan
dana-dana pemodal kecil, yang bekerja sama dengan berbagai kantor pos. Bahkan
ibu rumah tangga dapat berpartisipasi dalam kegiatan ini, dan mereka mendapat
prioritas dari pemerintah. Misalnya, di pasar perdana disediakan berbagai fasilitas.
Bahkan jika BUMN go public, mereka dapat membeli dengan harga lebih murah.
Intinya, permodalan nasional berhad itu mengutamakan bumiputera. Mereka yang
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
bukan bumiputera dapat membeli saham di swasta. Dengan kata lain, reksa dana
di negeri jiran ini sudah dimanfaatkan untuk sektor publik. 17
Di Indonesia, reksa dana belum begitu popular sampai dikeluarkannya
Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Hingga saat ini, Investasi
berbentuk Reksa Dana berkembang sangat pesat. Adapun manfaat dari investasi
Reksa dana ini adalah:
a. Profesional
Anda tidak perlu mengelola sendiri investasi yang anda tanamkan.
Sekelompok Manajer Investasi profesional dan berpengalaman siap
membantu Anda. Mereka akan mengatur jalannya investasi berdasarkan
riset mendalam mengenai kesempatan investasi dalam industri yang
sedang berkembang.
b. Diversifikasi
Separate your investment wisely! Diversifikasi selain membantu Anda
membangun
portofolio
yang
bervariasi
juga
bertujuan
untuk
memaksimlakan nilai investasi jangka panjang, sekaligus meminimalkan
pengelolaan risiko.
c. Biaya rendah
Dalam Reksa Dana, nilai investasi awal yang lebih rendah. Selain itu,
penanaman modal dilakukan oleh sejumlah pihak secara bersama-sama.
Karena sifatnya kolektif, biaya transaksi menjadi lebih rendah.
d. Fleksibel
17
Aristides Katoppo, dkk., Pasar Modal Indonesia: Retrospeksi Lima Tahun
Swastanisasi BEJ, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 1997, hal. 144-145.
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
Proses transaksi pembelian maupun penjualan kembali sangat mudah.
Selain itu, dapat dialihkan ke Reksa Dana lain dengan sangat mudah.
lnvestasi Anda dengan mudah bisa dicairkan pada saat yang diperlukan.
d. Pelayanan pribadi
Dengan menghubungi hotline service kami, Anda akan terhubung dengan
penasehat investasi. Dengan ramah dan profesional, mereka siap melayani
dan memberikan informasi yang Anda butuhkan.
1. Pengertian Reksa Dana
Salah satu instrument untuk melakukan investasi yang tergolong cukup
aman di pasar modal adalah Reksa Dana. Reksa dana memiliki pengaruh yang
besar terhadap perputaran uang di pasar modal dan pasar uang. Besarnya peranan
yang dimainkan reksa dana mengakibatkan tingkat perkembangannya meningkat
dari tahun ke tahun.
Beberapa ahli mencoba memberikan rumusan terhadap Reksa dana antara
lain sebagai berikut:
Menurut Iwan P. Pontjowinoto, Reksa dana adalah wadah yang
dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal yang
mempunyai tujuan investasi yang bersamaan. 18
Menurut Asril Sitompul, reksa dana adalah “diversifikasi investasi dalam
portofolio yang dikelola oleh Manajer Investasi di perusahaan reksa dana”. 19
Definisi Reksa dana yang diberikan oleh Walter Updegrave dalam
bukunya “Investing In Mutual Funds” adalah sebagai berikut: 20
18
19
Iwan P. Pontjowinoto, Bunga Rampai Reksa Dana, Balai Pustaka, Jakarta, hal. 17.
Asril Sitompul, op. cit. hal. 3.
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
“A Mutual fund is essentially a company that pool money from investor
like you and hires an investment adviser (usually known as the portofolio
manager or fund manager) to buy stocks, bonds, money-market
instruments, or a combination of all three of these securities with that pool
of money. When you invest in a fund, you purchase shares that represent
part entitle you to a share of the income and profits (or, yes, it happens,
losses) that those securities generate”.
Terjemahan bebasnya:
“Mutual-fund (reksa dana) adalah suatu perusahaan yang menghimpun
uang dari pemodal seperti anda dan mempekerjakan seorang manajer
investasi (biasanya disebut manajer portofolio atau manajer reksa dana)
untuk membeli saham, obligasi, surat-surat berharga, atau gabungan dari
efek-efek tersebut dengan uang yang terkumpul itu. Apabila anda
melakukan investasi di dalam reksa dana, anda membeli saham yang
mewakili sebagian dari kepemilikan efek dalam reksa dana tersebut.
Dengan demikian, anda berhak atas bagian dari penghasilan dan
keuntungan (atau kerugian) yang dihasilkan oleh efek tersebut”.
Sedangkan Amy L. Domini dan Peter D. Kinder dalam buku mereka
“ethical investing” mengatakan bahwa: 21
“A Mutual funds pools its shareholders’ resources under professional
management for specific purpose. The fund manager define the purpose
when they strat the fund and describe it in the fund’s prospectus. The
purpose may be nebulous, like providing high income. Or it may be as
specific as investing in companies returning from the brink of bankruptcy
or in particular government securities”.
Terjemahan bebasnya:
“Mutual fund (reksa dana) menghimpun dana dari pemegang sahamnya
di bawah pengelolaan manajemen professional untuk tujuan tertentu.
Manajer reksa dana menetapkan tujuan itu sewaktu memulai reksa dana
dan mencantumkannya di dalam prospectus reksa dana. Tujuan tersebut
bisa jadi abstrak, seperti menjanjikan penghasilan yang besar, atau dapat
pula dibuat spesifik, seperti investasi pada perusahaan yang baru bangkit
dari kebangkrutan atau pada efek-efek yang diterbitkan pemerintah”.
Sedangkan menurut Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal di dalam Pasal 1 ayat (27), dinyatakan bahwa reksa dana adalah “wadah
yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk
selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi yang
telah memperoleh izin dari Bapepam
20
Walter Updegrave, lihat dalam Asril Sitompul, SH., LL.M., Reksadana Pengantar dan
Pengenalan Umum, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2000, hal. 3.
21
Amy L. Domini dan Peter D. Kinder, op. cit, hal 4.
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
”. 22
Dari defenisi di atas dapat ditarik beberapa unsur dari reksa dana. Menurut
Asril Sitompul, unsur-unsur reksa dana adalah: 23
1. Suatu perusahaan atau badan usaha
2. Himpunan dana dari para investor
3. dana di kelola oleh Manajer Investasi
4. Dana diinvestasikan dalam berbagai jenis portofolio
5. Tujuan investasi untuk mendapatkan laba.
Sedangkan menurut Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin,
menyatakan unsur reksa dana adalah: 24
1. Dana dari masyarakat pemodal
2. Dana tersebut diinvestasikan dalam portofolio Efek
3. Dana tersebut di kelola oleh Manajer Investasi.
Reksa Dana atau investment fund melakukan pooling (penghimpunan)
dana pemodal untuk selanjutnya dibentuk suatu portofolio efek yang terdiri dari
berbagai macam surat berharga yang berupa saham, obligasi, SBI, deposito
berjangka, dan commercial.
Lembaga keuangan yang mengeluarkan reksa dana antara lain, perusahaan
efek, bank, perusahaan asuransi. Reksa dana adalah wadah yang dipergunakan
untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya
diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi. Reksa dana
merupakan salah satu pilihan untuk berinvestasi yang dapat dilakukan dengan
mudah di pasar modal. Dana dihimpun secara kolektif dengan cara menerbitkan
saham atau unit penyertaan kepada individu atau lembaga yang kemudian
diinvestasikan ke dalam bentuk portofolio yang terdiri dari efek pasar modal atau
efek pasar uang. 25
22
Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
Asril Sitompul, Loc. Cit.
24
Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin, Pasar Modal di Indonesia, Salemba
Empat, Jakartaj, 2001, hal. 148.
25
Ibid., hal. 157.
23
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
2. Bentuk Hukum Reksa Dana
Berdasarkan UUPM pasal 18, terdapat 2 (dua) bentuk reksa dana, yaitu:
1. Reksa Dana Berbentuk Perseroan
2. Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK).
Kedua
bentuk
reksa
dana
ini
sama
menghimpun
dana
dan
menginvestasikan dananya pada berbagai instrument investasi baik yang
diperdagangkan di pasar modal maupun di pasar uang.
Reksa dana berbentuk Perseroan menghimpun dana dengan cara menjual
saham perusahaannya kepada para pemodal dan selanjutnya saham tersebut dapat
diperjualbelikan di antara para pemodal. Dalam Reksa Dana Perseroan, terdapat
kontrak pengelola yang dibuat antara Direksi Reksa Dana dengan Manajer
Investasi serta kontrak penyimpanan antara Direksi Reksa Dana dengan Bank
Kustodian.
Sedangkan Reksa Dana Kontrak Investasi Kolektif menghimpun dana
tidak dengan menerbitkan saham melainkan dengan menerbitkan unit penyertaan
kepada masyarakat pemodal. Kontrak Investasi Kolektif adalah kontrak antara
Manajer Investasi dengan Bank Kustodian yang mengikat unit penyertaan.
Manajer Investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif
dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk melakukan penitipan kolektif
(sebagaimana diatur dalam Penjelasan pasal 18 ayat (1) Undang-undang Nomor 8
Tahun 1995 tentang Pasar Modal). Berdasarkan data Badan Pengawasan Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan, seluruh reksa dana yang ada di Indonesia saat ini
berbentuk Kontrak Investasi Kolektif.
Lebih lanjut Munir Fuady, memberikan definisi dari Reksa Dana
berbentuk Kontrak Investasi Kolektif adalah Kontrak Manajer Investasi dan Bank
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
Kustodian yang mengikat pemegang Unit Penyertaan di mana Manajer Investasi
diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan Bank
Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan Penitipan Kolektif. 26
Reksa dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif menghimpun dana
dengan menerbitkan Unit Penyertaan kepada masyarakat pemodal dan selanjutnya
dana tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis efek yang dapat diperdagangkan
di pasar modal dan pasar uang. Dalam reksa dana Kontrak Investasi Kolektif,
portofolio efek Reksa dana adalah milik pemodal secara kolektif.
Kepentingan pemegang Unit Penyertaan dalam corporate action
dikuasakan kepada Manajer Investasi, karena Manajer Investasi adalah pihak yang
melakukan analisis atau suatu efek dan mengambil keputusan untuk melakukan
investasi dalam efek-efek. Hal ini harus dinyatakan secara tegas dalam akta
pembentukan Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif.
Selanjutnya, berdasarkan ketentuan pasal 18 ayat (2) Undang-undang
Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, secara operasional Reksa Dana
Perseroan dapat bersifat terbuka dan tertutup, sedangkan Reksa Dana Kontrak
Investasi Kolektif bersifat terbuka.
Reksa Dana Tertutup, atau disebut sebagai closed-end investment company
atau closed-end mutual fund, beroperasi seperti perusahaan go-public pada
umumnya, yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat dan kemudian
mencatatnya di Bursa Efek. Selanjutnya saham Reksa Dana Tertutup
diperjualbelikan di Bursa Efek di mana reksa dana tersebut dicatatkan. Pada reksa
dana jenis ini, sahamnya tidak dapat dibeli atau dijual kembali kepada Manajer
Investasi. Keuntungan dari investasi (return on investment) yang dapat diharapkan
26
Munir Fuady, Pasar Modal Modern, PT. Citra Aditya, Bandung, 1996, hal. 108.
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
oleh pemegang saham Reksa Dana Tertutup meliputi dividen, saham bonus, dan
capital gain.
Adapun ciri-ciri dari Reksa Dana bersifat tertutup (close-end) adalah:
a. Reksa dana hanya dapat mengeluarkan atau menjual sahamnya sampai
batas modal dasar;
b. Tidak membeli kembali saham-saham Reksa dana yang telah dijual kepada
investor; atau
c. Investor tidak dapat menjual kembali saham Reksa dana yang dimiliki
kepada Reksa dana;
d. Saham Reksa dana dicatat di bursa efek.
Sebenarnya, reksa dana tertutup ini merupakan cikal bakal dari reksa dana.
Namun demikian, saat ini telah kalah popularitasnya dengan reksa dana terbuka.
Hal ini antara lain disebabkan sewaktu terjadinya crash-market” di Amerika
Serikat sebagian besar pemegang saham reksa dana tertutup mengalami kerugian
besar. Alasan yang kedua adalah karena penetapan harga saham reksa dana
tertutup sulit dimengerti oleh investor yang bukan ahli di bidang ini sehingga
menjadikannya kurang menarik.
Melakukan investasi pada reksa dana tertutup ini hampir sama dengan
membeli saham satu perusahaan. Para investor dapat menghitung dan menentukan
nilai asset dari saham reksa dana tersebut, tetapi harga saham reksa dana itu tetap
ditentukan oleh permintaan pasar pada saham lainnya.
Undang-undang Pasar Modal memberikan pengertian tentang reksa dana
tertutup ini sebagai suatu reksa dana yang tidak dapat membeli kembali sahamsaham yang telah dijualnya kepada pemodal.Kita bandingkan dengan pengertian
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
umum reksa dana tertutup (close-end fund) di Amerika Serikat. Menurut
pengertian yang umum di Amerika Serikat reksa dana tertutup adalah reksa dana
yang memiliki sejumlah saham yang tertentu (jumlah ini adalah jumlah yang
tetap) yang biasanya terdaftar di pasar-pasar modal besar. 27
Reksa Dana Terbuka, atau disebut juga sebagai open-end investment
company atau open-end mutual fund, terdiri dari saham-saham atau unit
penyertaan Reksa Dana Terbuka yang dapat dijual atau dibeli kembali oleh
perusahaan atau Manajer Investasi sehingga likuiditas perdagangan akan terjaga.
Saham atau unit penyertaan Reksa Dana Terbuka tidak dicatat di Bursa Efek.
Reksa Dana akan mengumumkan Nilai Aktiva Bersif (NAB) portofolio secara
periodik. Keuntungan investasi yang diharapkan dari Reksa Dana Terbuka adalah
perubahan aktiva bersihnya.
Adapun ciri-ciri dari Reksa Dana bersifat terbuka (open-end) adalah:

Reksa dana dapat mengeluarkan atau menjual saham atau Unit Penyertaan
baru terus-menerus sepanjang ada pemodal yang mau membelinya;

Saham atau Unit Penyertaan Reksa dana tidak perlu dicatat di bursa efek,
dapat diperjualbelikan di luar bursa (Over The Counter);

Pemodal dapat menjual kembali saham atau Unit Penyertaan Reksa dana
yang dimilikinya kepada Reksa dana.
Reksa dana terbuka dibentuk untuk pertama kali oleh Massachussetts
Investment Trust dan State StreetInvestment Corporation pada tahun 1924 di
Amerika Serikat.
27
Asril Sitompul, op. cit. hal. 25.
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
Reksa dana terbuka menjadi popular karena sifatnya yang likuid dan lebih
likuid bila dibandingkan dengan sarana investasi lainnya seperti obligasi dan
saham.
Saham reksa dana terbuka dapat setiap waktu dijual kembali oleh investor
kepada perusahaan reksa dana. Perusahaan reksa dana ataupun manajer investasi
sebagai pengelola reksa dana, baik yang berbentuk perseroan maupun yang
berbentuk kontrak investasi kolektif, wajib membeli kembali saham atau unit
penyertaan yang diterbitkannya bila pemegangnya melakukan penjualan kembali.
Di Indonesia hal ini diatur dalam Pasal 19 Undang-undang Pasar Modal
Indonesia, yaitu: 28
(1) Pemegang saham reksa dana terbuka dapat menjual kembali
sahamnya kepada reksa dana.
(2) Dalam hal pemegang saham melakukan penjualan kembali reksa dana
terbuka wajib membeli saham-saham tersebut.
(3) Pengecualian ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) hanya
dapat dilakukan apabila:
a. Bursa Efek di mana sebagian besar Portofolio Efek reksa dana
diperdagangkan ditutup;
b. Perdagangan Efek atas sebagian besar Portofolio Efek reksa dana
di Bursa Efek dihentikan;
c. Keadaan darurat; atau
d. Terdapat hal-hal yang ditetapkan dalam kontrak pengelolaan
investasi setelah mendapat persetujuan Bapepam.
Undang-undang Pasar Modal Indonesia memberikan pengertian tentang
reksa dana terbuka sebagai suatu reksa dana yang dapat menawarkan dan membeli
kembali saham-sahamnya dari para pemodal sampai dengan sejumlah modal yang
telah dikeluarkan. 29
28
29
Undang-undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, Pasal 19.
Asril Sitompul, op. cit. hal. 21.
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
Apabila kita lihat dari segi perbedaan antara Reksa dana Tertutup (closeend) dengan Reksa dana Terbuka (open-end), dapat dilihat yaitu saham-saham
reksa dana tertutup diterbitkan dalam jumlah tertentu yang terbatas, sedangkan
saham-saham reksa dana terbuka diterbitkan dalam jumlah yang tidak terbatas.
Saham reksa dana tertutup diperdagangkan di pasar modal, sedangkan
saham reksa dana terbuka diperjualbelikan oleh perusahaan reksa dana yang
menerbitkannya.
B. Jenis-Jenis Reksa Dana
Di Indonesia perusahaan yang menyelenggarakan reksa dana ini belum
banyak dan juga belum begitu popular. Di dalam Undang-undang Pasar Modal
dan peraturan pelaksanaannya yang dikeluarkan oleh Bapepam juga tidak
ditemukan jenis-jenis reksa dana, seperti yang akan dibahas berikut ini. Undangundang Pasar Modal hanya menyinggung sedikit tentang adanya reksa dana
terbuka dan reksa dana tertutup, namun tanpa penjelasan lebih lanjut, terutama
mengenai reksa dana tertutup yang tidak diketemui penjelasannya.
Dari sisi peraturan Bapepam & LK, Reksa dana Indonesia dibagi dalam 4
(empat) jenis kategori, yaitu: 30
1. Reksa Dana Pasar Uang (RDPU)
Reksa Dana Pasar Uang didefinisikan sebagai reksa dana yang melakukan
investasi 100% pada efek pasar uang.
Efek pasar uang sendiri didefenisikan sebagai efek-efek utang yang
berjangka kurang dari satu tahun. Secara umum, instrument atau efek yang masuk
30
Eko Priyo Pratomo, Ubaidillah Nugraha., op. cit., hal. 68.
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
dalam kategori ini meliputi Deposito, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Obligasi
serta efek utang lainnya dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun.
Reksa Dana Pasar Uang merupakan reksa dana dengan tingkat risiko
paling rendah. Di lain pihak, potensi keuntungan reksa dana ini juga terbatas.
Hasil investasi Reksa Dana Pasar Uang umumnya sangat mirip dengan tingkat
suku bunga deposito karena hampir sebagian besar portofolio investasi Reksa
Dana Pasar Uang umumnya sangat mirip dengan tingkat suku bunga deposito
karena hampir sebagian besar portofolio investasi Reksa Dana Pasar Uang terdiri
atas deposito.
2. Reksa Dana Pendapatan Tetap
Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT) adalah reksa dana yang melakukan
investasi sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek
bersifat utang.
Efek bersifat utang umumnya memberikan penghasilan dalam bentuk
bunga, seperti deposito, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), obligasi, dan instrumen
lainnya. Umunya RDPT di Indonesia memanfaatkan instrumen obligasi sebagai
bagian terbesar investasinya. RDPT dengan orientasi investasi pada obligasi
memang sangat menarik bagi investor individu maupun institusi seperti asuransi
dan bank karena investasi RDPT pada obligasi tidak dikenakan pajak atas kupon
bunga yang diterimanya.
Umumnya RDPT memberikan pembagian keuntungan berupa uang tunai
(dividen) yang dibayarkan secara teratur, misalnya 3 bulanan, 6 bulanan atau
tahunan. Pembagian keuntungan ini mirip pembayaran bunga deposito yang dapat
dianggap sebagai pendapatan rutin untuk kebutuhan tertentu.
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
3. Reksa Dana Saham
Reksa Dana Saham (RDS) adalah reksa dana yang melakukan investasi
sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat
ekuitas (saham).
Berbeda dari efek pendapatan tetap seperti deposito dan obligasi, di mana
investor lebih berorientasi pada pendapatan bunga, efek saham umumnya
memberikan potensi hasil yang lebih tinggi berupa capital gain melalui
pertumbuhan harga-harga saham. Selain hasil dari capital gain, efek saham juga
memberikan hasil lain berupa dividen (uang tunai).
Dengan berinvestasi melalui RDS, kita dapat memperoleh banyak manfaat
dibandingkan jika kita harus melakukannya secara langsung sendiri. Manajer
Investasi bersama Bank Kustodian akan melakukan apa yang seharusnya
dilakukan oleh investor profesional dalam melakukan aktivitas investasinya.
Menganalisis dan memilih saham yang akan dibeli, kapan dan berapa banyak
harus membeli dan menjual, melakukan penyelesaian transaksi dengan pialang,
serta menyimpan dan melakukan administrasi, merupakan pekerjaan yang seharihari harus dilakukan. Dengan berinvestasi melalui RDS, kita terbebas dari
kerumitan berinvestasi di saham.
4. Reksa Dana Campuran
Tidak seperti RDPU, RDPT, dan RDS yang mempunyai batasan alokasi
investasi yang boleh dilakukan, Reksa Dana Campuran (RDC) dapat melakukan
investasinya baik pada efek utang maupun ekuitas dan porsi alokasi yang lebih
fleksibel. Per defenisi, RDC adalah reksa dana yang melakukan investasi dalam
efek ekuitas dan efek utang yang perbandingannya (alokasi) tidak termasuk dalam
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
kategori RDPT dan RDS. Jadi, reksa dana yang tidak dapat dikategorikan ke
dalam RDU, RDPT, dan RDS akan masuk dalam kategori jenis RDC.
Melihat fleksibilitas baik dalam pemilihan jenis investasinya (saham atau
obligasi atau deposito atau efek lainnya) serta komposisi alokasinya, RDC dapat
berorientasi ke saham, ke obligasi atau bahkan ke pasar uang. Dari sisi
pengelolaan investasi, fleksibilitas ini dapat dimanfaatkan untuk berpindah-pindah
dari saham ke obligasi atau deposito atau sebaliknya tergantung pada kondisi
pasar dengan melakukan aktivitas trading, atau sering juga disebut usaha
melakukan market timing. Market timing memang merupakan salah satu usaha
untuk meningkatkan hasil investasi dan atau menurunkan risiko.
Dari sisi investor, RDC dapat pula menjadi alternatif bagi investor yang
menghendaki suatu komposisi investasi yang terdiri atas sekaligus efek ekuitas
(saham) dan efek utang (deposito/obligasi), dengan komposisi tertentu.
Di samping jenis-jenis reksa dana secara umum di atas, seiring dengan
semakin berkembangnya industri reksa dana, semakin banyak pula varian yang
dapat ditemukan di pasar. Berikut ini beberapa varian yang mulai sedikit demi
sedikit melekat di telinga nasabah:
1. Reksa dana Terstruktur (Structured Fund)
Reksa dana ini adalah reksa dana yang mulai marak terutama sejak akhir
tahun 2005, ketika industri reksa dana, khususnya reksa dana pendapatan tetap
baru saja dihantam penarikan besar-besaran.
Dari sudut peraturan, ada tiga jenis reksa dana masuk dalam kategori ini,
yakni Reksa Dana Terproteksi, Reksa Dana dengan Penjaminan, dan Reksa Dana
Indeks.
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
Reksa Dana Terproteksi merupakan jenis reksa dana yang paling banyak
muncul dibandingkan ketiga jenis lainnya dari kategori Reksa Dana Terstruktur.
Reksa dana ini cocok bagi investor yang ingin berinvestasi tetapi berusaha untuk
mengurangi risiko dari kehilangan nilai pokok investasinya karena reksa dana ini
menawarkan proteksi atau perlindungan dari nilai pokok investasi awal.
Berbeda dari reksa dana Konvensional (terbuka) yang bisa dibeli dan
dijual sewaktu-waktu, reksa dana Terproteksi ditawarkan hanya pada periode
penawaran umum terbatas, yang umumnya berlangsung sekitar 1 bulan pada saat
awal peluncurannya dan memiliki periode jatuh tempo untuk waktu tertentu,
misalnya 2 tahun atau lebih.
Reksa dana dengan penjaminan sebenarnya mirip Reksa Dana Terproteksi
karena umumnya menawarkan perlindungan nilai pokok awal investasi dan/atau
hasil investasi tertentu. Bedanya, dalam Reksa dana Penjaminan harus ada pihak
yang memberikan jaminan yang tidak terdapat pada Reksa Dana Terproteksi.
Hingga kini, di Indonesia, belum muncul satu pun reksa dana dengan penjaminan
karena belum ada pihak yang bersedia menjadi penjamin.
2. Reksa Dana Indeks
Sebagaimana namanya, Reksa dana Indeks memiliki analogi dengan
indeks-indeks yang kita kenal seperti IHSG, Indeks LQ 45 atau Jakarta Islamic
Index untuk saham atau HSBC Bond Index untuk obligasi. Reksa dana Indeks
memang dimaksudkan untuk menduplikasi kinerja suatu indeks. Oleh karena itu,
strategi investasi yang dijalankan oleh Manajer Investasi dalam mengelola Reksa
Dana Indeks adalah memuat instrumen atau efek yang menjadi kontributor utama
dari pergerakan indeks yang bersangkutan.
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
3. Reksa Dana Syariah
Reksa dana berbasis syariah memiliki daya tarik tersendiri dibandingkan
reksa dana jenis lain. Khususnya bagi masyarakat Indonesia yang sebagian besar
beragaman Islam, mereka dapat memenuhi kenyamanan mereka dalam
berinvestasi yang sesuai dengan prinsip syariah. Namun, sebenarnya Reksa Dana
Syariah bukan merupakan investasi eksklusif bagi investor muslim tetapi juga
banyak diminati oleh masyarakat umum.
4. Reksa Dana Valas
Reksa dana valas merupakan reksa dana dari jenis-jenis atau kategori yang
telah disebutkan di atas namun menggunakan denominasi mata uang asing.
Umumnya, instrumen dalam portofolionya juga merupakan instrumen yang
menggunakan denominasi mata uang asing yang sama, misalnya obligasi yang
dijual dalam US$ bahkan sekarang telah ditawarkan dengan denominasi Euro.
5. Reksa Dana Sektoral
Reksa Dana Sektoral umumnya masuk kategori jenis Reksa Dana Saham,
Reksa Dana Campuran atau Reksa Dana Terstruktur. Ini adalah reksa dana yang
portofolio investasinya difokuskan pada emiten-emiten atau indeks pada sektor
tertentu, misalnya di sektor infrastruktur lainnya.
6. Reksa Dana Sosial
Manajer investasi dapat juga bekerja sama dengan suatu badan yang
memiliki kepedulian untuk suatu isu sosial, misalnya lingkungan, pendidikan, dan
keagamaan dan kemudian mengaitkannya dengan tujuan investasi dan tujuan
penerbitan suatu reksa dana. Beberapa yang dapat dikemukakan di sini adalah
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
yang menyisihkan sebagian pendapatannya untuk membantu pelestarian
keanekaragaman hayati, beasiswa pendidikan serta biaya keberangkatan haji.
7. Reksa Dana ETF
Exchange Traded Fund (ETF) adalah reksa dana yang kinerjanya mengacu
pada indeks tertentu dan diperjualbelikan layaknya seperti saham di bursa yang
dapat dicermati pergerakannya.ETF ditujukan untuk memperoleh hasil investasi
selayaknya bahkan outperform market return. Oleh karena itu, yang menjadi
acuan dari produk ini adalah market index. ETF dapat berinvestasi di seluruh
saham atau di saham-saham yang dapat merepresentasikan indeks tertentu.
8. Reksa Dana melalui Asuransi (Unit Link)
Berkembangnya produk asuransi yang memberikan pilihan investasi
kepada pemegang polisnya, yang sering disebut unit link, memberikan fenomena
baru dalam pertumbuhan industri reksa dana. Unit link adalah perpaduan antara
proteksi dan investasi. Jika kita perhatikan, banyak produk unit link yang porsi
investasinya memanfaatkan baik secara langsung atau tidak langsung produkproduk reksa dana. Sebagai contoh, suatu produk unit link yang menawarkan
investasi saham kepada pemegang polis untuk porsi investasinya menggunakan
suatu Reksa Dana Saham yang dikelola Manajer Investasi tertentu. Sementara,
unit link lain yang menawarkan investasi obligasi dapat menggunakan Reksa
Dana Pendapatan Tetap sebagai sarananya. Dengan demikian, pemegang polis
dapat langsung memonitor kinerja investasi yang dipilihnya dalam produk unit
link melalui informasi publik yang tersedia untuk kinerja reksa dana yang
bersangkutan.
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
C. Manajer Investasi
Setelah mengetahui jenis-jenis Reksa Dana yang dibutuhkan, hal yang
sangat penting adalah investor perlu mengetahui terlebih dahulu Manajer Investasi
yang akan dipilih. Reksa Dana sering disebut sebagai wahana yang bercirikan 3
well : well managed, well diversified, well regulated. Tiga hal pertama itulah yang
menjadi tanggung jawab Manajer Investasi dan menjadi pedoman dalam
mengukur sejauh mana kualitas Manajer Investasi yang bersangkutan. Di samping
itu prasyarat lain adalah integritas manajer Investasi. 31
Iwan P. Pontjowinoto berpendapat, yang dimaksud dengan Manajer
Investasi adalah pihak yang mendapat izin dari bapepam untuk mengadakan
kegiatan usaha mengelola Portofolio Efek bagi para nasabah atau mengelola
portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah. 32
Hal yang mudah adalah memilih Manajer Investasi dengan reputasi yang
baik. Namun, banyak faktor yang membuat Manajer Investasi memiliki reputasi di
mata investro, seperti: 33
Pengalaman
Pengalaman berkaitan dengan lamanya perusahaan telah beroperasi.
Beberapa Manajer Investasi merupakan afiliasi grup keuangan internasional yang
juga bertindak sebagai Manajer Investasi dan telah beroperasi secara global
selama puluhan tahun. Informasi ini dapat kita peroleh dari prospektus.
31
Hasan Zein Machmud, lihat dalam Eko Priyo Pratomo, Ubaidillah Nugraha., Reksa
Dana Solusi Perencanaan Investasi di Era Modern, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2009,
hal. 151.
32
Iwan P. Pontjowinoto, loc. cit.
33
Eko Priyo Pratomo, Ubaidillah Nugraha., loc. Cit.
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
Kinerja Historis
Petunjuk yang paling kasat mata adalah kinerja historis. Meskipun bukan
merupakan kepastian jika reksa dana yang memiliki kinerja hebat di masa lalu
tetap berkinerja sama baiknya di masa depan. Tetapi, paling tidak konsisten
jangka panjang atas kinerja masa lalu merupakan salah satu petunjuk bagi potensi
reksa dana tersebut di masa depan. Berkaitan dengan kinerja historis adalah profil
risk & return yang dihasilkan. Profil risiko dan kinerja perlu mendapat perhatian
agar kita tidak terjerumus dengan hanya melihat return yang dihasilkan. Dalam
investasi, kinerja yang tinggi selalu seiring dengan resiko yang tinggi pula.
Catatan mengenai profil risiko dan kinerja memang belum tersedia di Indonesia
karena jangka waktu beroperasinya reksa dana masih terlalu pendek untuk
melakukan pengukuran risiko dan kinerja.
Gaya Investasi
Meskipun begitu banyak istilah dalam gaya berinvestasi (investment style)
dari Manajer Investasi, kita dapat mempelajari dari isi portofolio yang dilaporkan
dalam laporan keuangan yang sudah diaudit dalam pembaruan prospektus
(khususnya untuk reksa dana yang berorientasi pada saham). Jenis perusahaan
seperti apa yang ada dalam portofolionya, apakah didominasi oleh perusahaanperusahaan dengan kapitalisasi kecil namun dengan tingkat pertumbuhan besar
(growth stock), yang menandakan gaya investasi berorientasi pada pertumbuhan
tinggi. Atau justru sebaliknya, portofolio lebih banyak didominasi oleh
perusahaan yang sudah mapan dengan kapitalisasi besar, dengan pertumbuhan
yang lebih kecil. Atau portofolionya terdiri atas perusahaan dari seluruh sektor
dengan jangkauan diversifikasi yang luas. Tingkat perputaran portofolio
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
(portofolio turn over) juga menjadi salah satu indikator sejauh mana Manajer
Investasi melakukan aktivitas trading (jual-beli).
Dukungan Grup Perusahaan
Umumnya investor melihat dukungan grup perusahaan untuk meyakinkan
bahwa perusahaan Manajer Investasi mempunyai komitmen jangka panjang untuk
tetap beroperasi. Yang harus diperhatikan adalah ada tidaknya conflict of interest
(benturan kepentingan) dalam pengelolaan investasinya. Krisis ekonomi di
Indonesia telah memberi pelajaran berharga, khususnya bagi dunia perbankan, di
mana dana yang dikumpulkan dari masyarakat telah disalahgunakan untuk
membiayai perusahaan dari grup sendiri melewati batas yang telah ditentukan.
Khususnya dalam hal Manajer Investasi pengelola reksa dana, yang juga
merupakan wadah dikumpulkannya dana masyarakat, independensi (terbebas dari
conflict of interest) Manajer Investasi dalam mengambil keputusan investasi
menjadi sangat penting. Dukungan grup harus lebih dikaitkan dengan jaringan
informasi, bantuan teknis, efisiensi biaya serta yang paling penting adalah
komitmen untuk tetap beroperasi dalam jangka panjang, yang memungkinkan
perusahaan Manajer Investasi tetap bertahan di masa krisis.
Besarnya Aset yang Dikelola dan Jumlah Nasabah
Besarnya aset yang dikelola akan memberikan keuntungan dari segi
economies of scale suatu perusahaan Manajer Investasi dalam hal efisiensi biaya
serta bargaining power
untuk mendapatkan harga yang lebih baik dalam
bertransaksi, khususnya untuk instrumen pasar uang dan pendapatan tetap.
Memang masih menjadi perdebatan apakah semakin besar aset yang
dikelola akan semakin baik kinerja yang akan dihasilkan oleh Manajer Investasi.
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
Namun, paling tidak besarnya aset dapat juga menandakan besarnya dana nasabah
yang telah memberikan kepercayaan kepada Manajer Investasi bersangkutan.
Kualitas Sumber Daya Manusia
Kegiatan usaha Manajer Investasi sangat tergantung pada kualitas sumber
daya para stafnya. Itulah sebabnya, jika kita membaca prospektus reksa dana,
akan selalu dijelaskan secara singkat mengenai curriculum vitae dari para staf
Manajer Investasi khususnya yang terlibat secara langsung dalam tim pengelolaan
investasi. Kita bisa mempelajari pengalaman serta kualifikasi akademis yang
dimiliki oleh tim investasinya.
Dalam beberapa kasus, kepercayaan investor terhadap suatu Manajer
Investasi mungkin saja disebabkan karena investor tersebut lebih percaya terhadap
portofolio manajernya secara individual daripada terhadap perusahaan Manajer
Investasinya sebagai suatu insitusi.
Kualitas Pelayanan
Pelayanan sebenarnya sangat luas cakupannya. Oleh sebab itu, bahasannya
akan kita batasi antara lain: kemudahan bertransaksi, kemudahan memperoleh
informasi, akurasi dan kecepatan pelaporan, kemudahannya untuk dihubungi jika
diperlukan untuk berkonsultasi.
Sama dengan industri jasa lainnya yang menekankan hubungan jangka
panjang (long-term relationship), kualitas pelayanan akan diukur melalui
pelayanan purna-jual (after sales services) yang membuat nasabah merasa nyaman
(convenient) untuk terus berhubungan atau tidak.
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
D. Bank Kustodian
Kekayaan Reksa dana wajib disimpan pada Bank Kustodian yang tidak
terafiliasi dengan Manajer Investasi, dimana Bank Kustodian bertindak sebagai
penitipan kolektif dan administrator.
Undang-undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal menetapkan Reksa
Dana merupakan Kontrak investasi Kolektif (KIK) antara Manajer Investasi
dengan Bank Kustodian.
Mengacu kepada ketentuan tersebut di atas diketahui bahwa di samping
Manajer Investasi, bank Kustodian memiliki peranan penting dalam pembentukan
sebuah reksa dana. Reksa dana pada prinsipnya tercipta atas dasar persetujuan
antara manajer Investasi pada suatu pihak dan Bank Kustodian pada pihak lain
dengan pengertian bahwa Bank Kustodian akan berperan sebagai pemberi jasa
perlindungan bagi para pemodal dalam bentuk laporan yang jujur (fair) dan harus
mematuhi ketentuan yang berlaku.
Lebih jauh dalam Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal,
Bapepam menegaskan bahwa Bank Kustodian haruslah sebuah lembaga
independen tanpa kaitan apapun dengan Manajer Investasi. Hal ini guna
mencegah terjadinya kolusi antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian agar
seluruh proses investasi serta laporan yang dibuat sepenuhnya dapat dipercaya.
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
BAB IV
TINJAUAN YURIDIS BANK SEBAGAI KUSTODIAN DALAM
PENYELENGGARAAN REKSA DANA
A. Tata Cara Pendirian Bank Umum Untuk Dapat Bertindak Sebagai
Kustodian
Pada prinsipnya perdagangan saham reksa dana atau unit penyertaan reksa
dana sama saja dengan perdagangan efek lainnya karena status perusahaan reksa
dana sama dengan perusahaan efek lainnya dan juga saham atau unit
penyertaannya merupakan efek menurut pengertian Undang-undang Pasar Modal.
Perusahaan reksa dana yang akan menjual saham atau unit penyertaannya,
terlebih dahulu mendaftarkan di Badan Pengawas Pasar Modal dan menerbitkan
prospektus yang memenuhi persyaratan yang sesuai dengan prinsip keterbukaan.
Prospektus merupakan hal pertama yang harus kita pelajari sebelum kita
berinvestasi atau membeli reksa dana. Banyak informasi yang dicantumkan dalam
prospektus akan menjadi dasar bagi investor untuk memilih Manajer Investasi
serta reksa dana yang sesuai dengan kebutuhannya. 34
Bila investor akan melakukan investasi melalui reksa dana dan mereka
memutuskan untuk membeli saham reksa dana, maka cara yang paling sederhana
seperti membeli saham perusahaan lainnya adalah dengan menghubungi pialang
dan menyatakan maksud untuk membeli saham reksa dana yang baik.
Pialang ini akan membeli saham reksa dana dengan harga yang ditentukan
pada hari penutupan perdagangan.
34
Eko Priyo Pratomo, Ubaidillah Nugraha., op. cit., hal. 84.
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
53
Investor dapat pula membeli atau menjual saham reksa dana ini langsung
ke perusahaan yang mengelola reksa dana, yaitu lewat manajer investasi reksa
dana atau pihak lain yang ditunjuk mereka untuk membeli atau penjualan
sahamnya. Pihak lainnya ini mungkin saja para pialang (stock-brokers), hal ini
tentunya tidak sederhana lagi karena kemungkinan para pialang tersebut tidak
memegang saham dari seluruh perusahaan reksa dana yang disukai investor. 35
Dalam Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal Pasal 43
Ayat (1) disebutkan beberapa lembaga profesi yang berkaitan dengan Pasar Modal
yang dapat bertindak sebagai Kustodian. Di antaranya adalah:
1. Lembaga Penyimpanan dan penyelesaian.
2. Perusahaan Efek
3. Bank Umum yang sudah mendapat persetujuan Bapepam.
Terhadap ketiga lembaga tersebut di atas yang dapat menjalankan fungsi
kustodian, khususnya hanya Bank Umum saja yang perlu mendapatkan izin usaha
untuk dapat menjalankan kegiatan bidang Kustodian. Hal ini disebabkan terhadap
kedua lembaga profesi lain selain dari Bank Umum dalam izin usaha yang telah
diberikan oleh Bapepam di dalamnya sudah mencakup kegiatan Kustodian.
Pembuatan undang-undang mempunyai alasan sebagai berikut: kegiatan
penitipan adalah sebagian dari kegiatan yang dilakukan oleh Bank Umum sebagai
mana yang telah diatur dalam Undang-undang Perbankan, sehingga Bank Umum
tidak lagi memerlukan izin untuk melakukan penitipan, Namun untuk dapat
melakukan kegiatan Kustodian yang merupakan kegiatan lebih luas dari kegiatan
penitipan dan terkait dengan lembaga lainnya seperti Lembaga Penyimpanan dan
35
Asril Sitompul, SH., LL.M., op.cit., hal. 48.
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
Penyelesaian, Perusahaan Efek dan Reksa Dana maka Bank Umum tetap
memerlukan persetujuan dari Bapepam.
Adapun tata cara pendirian bank Umum untuk dapat bertindak sebagai
Kustodian sesuai dengan Pasal 47 Ayat (1) Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang
Pasar Modal, harus dengan mengajukan permohonan serta dengan melampirkan
dokumen-dokumen yang di antaranya terdiri: 36
4. Anggaran Dasar.
5. Nomor pokok wajib pajak.
6. Izin Usaha sebagai Bank Umum.
7. Laporan keuangan terakhir yang telah diperiksa oleh Akuntan yang
terdaftar pada Bapepam.
8. Buku pedoman operasional kegiatan Kustodian yang akan
dilakukan serta uraian tentang fasilitas fisik yang akan digunakan
oleh Bank Umum.
9. Rekomendasi dari bank Indonesia.
10. Dokumen dan keterangan pendukung lain yang berhubungan
dengan permohonan persetujuan Bank Umum sebagai Kustodian
yang akan diatur lebih lanjut oleh Bapepam.
B. Peranan dan Fungsi Pihak Kustodian
Ketika kita akan menempatkan deposito di bank, pastinya kita akan
terlebih dahulu memilih bank-bank yang menurut hemat kita dapat dipercaya,
36
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan
Kegiatan Di Bidang Pasar Modal
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
sebelum melihat beberapa bunga yang ditawarkan. Hal ini juga sama seperti
berinvestasi melalui reksa dana, umumnya kita perlu mengetahui ndulu siapa
Manajer Investasinya dan Bank Kustodiannya sebelum memilih jenis reksa dana.
Investor umumnya perlu mengetahui pengalaman dan kualifikasi dari
pengelola reksa dana. Memang disadari, bagi investor baru yang belum mengenal
perusahaan Manajer Investasi dan individu tim pengelola investasi mungkin sulit
untuk dapat langsung memilih Manajer Investasi hanya berdasarkan informasi
dari prospectus. Namun, paling tidak investor sudah memperoleh gambaran awal
mengenai perusahaan Manajer Investasi serta para pengelolanya dan dapat
dibandingkannya dengan Manajer Investasi pengelola reksa dana sejenis melalui
prospectus reksa dana lainnya yang ada di pasar.
Melakukan komunikasi dan/atau bertemu muka dengan salah satu
perwakilan perusahaan Manajer Investasi akan memberikan informasi yang lebih
banyak untuk memudahkan investor mengambil keputusan.
Gambar 1. Mekanisme Kerja Reksa Dana
BAPEPAM & LK
PENGAWASAN
1
INVESTOR
2
8
MANAJER
INVESTASI
3
5
6
9
7
PERANTARA
4
PASAR MODAL
& PASAR UANG
10
BANK KUSTODIAN
REKSA DANA
1. Permohonan pembelian (investasi) atau penjualan kembali (pencairan)
Unit Penyertaan.
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
2. Penyetoran dana pembelian unit penyertaan atau pembayaran hasil
penjualan kembali.
3. Perintah transaksi investasi.
4. Eksekusi transaksi investasi.
5. Konfirmasi Transaksi.
6. Perintah penyelesaian transaksi.
7. Penyelesaian transaksi dan penyimpanan harta.
8. Informasi Nilai Aktiva Bersih/Unit secara harian melalui media massa.
9. Laporan evaluasi harian dan bulanan.
10. Laporan Bulanan kepada Bapepam & LK.
1. Peranan Pihak Kustodian
Seperti yang telah dibahas sebelumnya mengapa diperlukannya lembaga
Kustodian dalam kegiatan Pasar Modal, maka terdapat kegiatan yang lebih
spesifik dalam kegiatan Pasar Modal dibanding dengan kegiatan Bank Umum.
Kekhususan kegiatan disini dapat terlihat dari adanya keterkaitan dengan
lembaga profesi lain dalam bidang Pasar Modal. Keterkaitan ini timbul sebagai
akibat dari sifat transaksi di Bursa Efek di mana penjual dan pembeli tidak dapat
melakukan transaksi langsung tetapi diwakilkan kepada perantara pedagang efek.
Dari diwakilkannya kepentingan penjual dan pembeli ini, maka yang menjadi
objek dalam transaksi tersebut yakni: efek harus segera diselesaikan transaksinya
yang terjadi di Bursa Efek tersebut. Transaksi Bursa adalah kontrak yang dibuat
oleh anggota Bursa Efek sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh Bursa
Efek mengenai jual beli efek, pinjam meminjam efek atau kontrak lain mengenai
efek atau harga efek. Dari pengertian Transaksi Bursa ini dapat terlihat adanya
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
kewajiban di antara para perantara pedagang efek yang masing-masing mewakili
kepentingan kliennya. Apabila dalam satu kesempatan ia bertindak sebagai
perantara jual, maka ia harus menunaikan kewajibannya untuk menyerahkan fisik
dari efek yang diperdagangkannya kepada perantara beli. Dan di lain kesempatan
ia dapat bertindak sebagai perantara beli yang juga mewakili kepentingan
kliennya, maka ia harus menunaikan kewajibannya dalam menerima efek yang
dibelinya untuk kemudian disimpan dalam rangka menunggu instruksi selanjutnya
dari kliennya.
Dalam proses selanjutnya terdapat beberapa jenis kegiatan yang akan
terjadi:
-
Proses peralihan hak dari efek yang telah dimilikinya.
-
Pengurusan terhadap akan adanya hak yang akan didapat dari efek
yang dimilikinya.
-
Menunggu instruksi untuk menjual kembali efek tersebut.
Proses peralihan hak adalah sebagai suatu akibat hukum dari perbuatan
hukum yang telah dilakukan yakni, jual-beli di mana hak penjual telah beralih
kepada pihak pembeli sehingga pihak pembeli yang telah terdaftar namanya
sebagai pemilik yang sah atas suatu efek dapat melakukan segala perbuatan
hukum yang baru terhadap efek yang dimilikinya.
Pengurusan terhadap akan adanya hak yang akan didapat dari efek yang
dimilikinya, merupakan salah satu keuntungan yang akan didapat oleh pihak
investor dari kegiatan investasi di Pasar Modal, salah satu diantaranya Dividen.
Dalam kegiatan ini pihak Emiten atau Perusahaan akan membagikan dividen
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
hanya kepada pemilik saham yang namanya terdaftar sebagai pemilik saham yang
sah pada saat dividen tersebut jatuh tempo untuk dibagikan.
Keuntungan lain yang akan didapat oleh pihak investor dalam kegiatan
investasi di Pasar Modal adalah perbedaan selisih harga jual dengan harga beli
(capital gain), sehingga apabila terdapat selisih jual dengan beli yang menurut
pertimbangan investor telah mencapai tingkat keuntungan yang ingin dicapainya,
maka pihak investor akan memberikan instruksi jual kepada wakilnya “perantara
pedagang efek” untuk melakukan kegiatan jual.
Terdapat suatu tenggang waktu dari setelah adanya kegiatan transaksi di
Bursa Efek dengan proses kelanjutan dari Transaksi Bursa Tersebut. Khususnya
terhadap kegiatan menjual kembali efek yang telah dimilikinya yakni, menunggu
saat harga bagus untuk dijual kembali. Dalam tenggang waktu seperti ini
Kustodian mulai menampilkan perannya dalam salah satu jenis kegiatan pasar
modal sebagai lembaga yang memberikan jasa penitipan. Serta terhadap proses
peralihan hak kepemilikan dan proses pengurusan untuk mendapatkan keuntungan
dari hak yang dimilikinya yang dilakukan oleh Biro Administrasi Efek. Biro
Administrasi Efek (BAE) akan mencatat setiap peralihan hak yang terjadi
berdasarkan bukti yang diajukan oleh pemegang efek melalui wakilnya. Dalam
hal ini wakil dari pihak investor tida lagi perantara pedagang efek, karena
perantara pedagang efek hanya bertugas mempertemukan harga efek di Bursa
Efek. Wakilnya adalah Pihak Kustodian (di antaranya Bank Kustodian).
Kustodian berperan memberikan jasa penitipan efek dan harta lainnya
yang berkaitan dengan efek serta jasa lain, menerima bunga, dividen, dan hak-hak
lain menyelesaikan transaksi efek dan mewakili pemegang rekening yang menjadi
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
nasabahnya. Berdasarkan Undang-undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal,
pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Kustodian adalah Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP), perusahaan efek atau bank umum yang
mendapat persetujuan BAPEPAM.
Kustodian berdasarkan fungsinya dapat melakukan pengurusan terhadap
efek yang dimiliki oleh nasabahnya untuk menindak lanjuti dari kegiatan
Transaksi Bursa demi kepentingan nasabahnya. Fungsi yang dilakukan dalam
rangka hal tersebut adalah menyimpan efek. Penyimpanan efek dilakukan dalam
rangka:
-
Proses peralihan kepemilikan dan sesudah proses tersebut selesai.
-
Dalam rangka mendapatkan keuntungan dari Perisahaan/Emiten.
-
Dalam rangka untuk dijual kembali.
Kustodian yang menyelenggarakan kegiatan penitipan bertanggung jawab
untuk menyimpan efek milik pemegang rekening dan memenuhi kewajiban lain
sesuai dengan kontrak antara Kustodian dengan pemegang rekening tersebut. Efek
yang dititipkan pada Kustodian wajib dibukukan dan dicatat secara tersendiri dan
bukan merupakan bagian dari harta Kustodian tersebut.
Kustodian hanya dapat mengeluarkan efek atau dana yang tercatat pada
rekening efek atas perintah tertulis dari pemegang rekening atau pihak yang diberi
wewenang untuk bertindak atas namanya. Apabila pemegang mengalami kerugian
atas kesalahan pihak Kustodian, maka pihak Kustodian wajib memberikan ganti
rugi kepada pemegang rekening tersebut.
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
Adapun Jasa yang diberikan Kustodian:
a) Menyediakan TPH (tempat penitipan harta) yang aman bagi surat-surat
berharga (Efek)
b) Mencatat dan membukukan semua penitipan pihak lain secara cermat. (jasa
administrasi)
c) Mengamankan semua penerimaan dan penyerahan Efek untuk kepentingan
pihak yang diwakilinya
d) Mengamnkan pemindahtanganan Efek
e) Menagih dividen saham, bunga obligasi, dan hak-hak lain yang berkaitan
dengan surat berharga yang dititipkan
2. Fungsi Bank sebagai Kustodian Terhadap Reksa Dana
Bank sebagai kustodian adalah salah satu Pihak Kustodian yang berfungsi
sebagai pihak yang menyimpan kekayaan Reksa dana. Pihak Bank Kustodian
tidak boleh terafiliasi dengan Manajer Investasi, dimana Bank Kustodian
bertindak sebagai penitipan kolektif dan administrator. Dalam hal ini, fungsi
Citibank N.A. sebagai Bank Kustodian mengikuti aturan Perundang-undangan
yang ada.
Seperti yang sudah diketahui bahwa Reksa dana (mutual fund) adalah
wadah yang digunakan untuk menghimpun dana masyarakat (pemodal) untuk
kemudian diinvestasikan ke dalam portofolio efek oleh manajer investasi (MI).
Portofolio efek tersebut bias berupa saham, obligasi, instrument pasar uang, atau
kombinasi dari beberapa di antaranya.
Sesuai dengan pembagian Bentuk Hukum dari Reksa dana sesuai dengan
pasal 18 UUPM, yaitu Reksa dana berbentuk Perseroan dan Reksa dana berbentuk
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
Kontrak Investasi Kolektif (KIK), ternyata keterkaitan antara Reksa dana dengan
Bank Kustodian hanyalah nampak pada satu bentuk saja, yakni di dalam Reksa
dana Kontrak Investasi Kolektif. Dalam reksa dana yang demikian itu pihak yang
berwenang adalah Manajer Investasi berdasarkan kontrak serta Bank Kustodian.
Manajer Investasi merupakan salah satu bentuk kegiatan yang dimiliki oleh
Perusahaan Efek. Sehingga yang dapat bertindak sebagai Reksa dana berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif adalah pihak Perusahaan Efek.
Bank kustodian adalah pihak yang memegang dana investasi sehingga
dana investor tidak dipegang langsung atau disalahgunakan oleh MI (MI adalah
Manager Investasi yang mengelola dana para investor pada reksa dana). Bank
kustodian mengawasi setiap penggunaan dana investasi yang ada.
Bank kustodian ini biasanya bank umum yang disetujui Bapepam LK
untuk menyelenggarakan jasa kustodian atau penitipan efek secara kolektif dan
harta lain serta menerima dividen, bunga, atau hak-hak lainnya. Bank Kustodian
mengutip custodian fee sekian persen dari dana kelolaan yang dipotong langsung
dari NAB/NAV (Nilai Aktiva Bersih/Net Asset Value).
Bagian terbesar dari tugas administrasi Reksa Dana terletak pada Bank
Kustodian, ada 3 fungsi utama bank Kustodian dalam transaksi reksa dana,
yaitu: 37
1. Fungsi sebagai jasa pelaksana penyimpanan (Custodial Service)
Semua dana dan efek yang terkumpul dari reksa dana disimpan dan berada
dibawah pengawasan bank kustodian.
37
Gunarni Soeworo, Bunga Rampai Reksa Dana, Balai Pustaka, jakarta, 1997, hal. 156.
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
Berdasarkan UUPM pasal 25, Bank Kustodian bertanggung jawab atas
penyimpanan seluruh aset reksa dana, pelayanan kustodian antara lain
mencakup “trade settlement”, penyimpanan aset berharga, penilaian
portofolio, manajemen kas (cash management), melakukan tagihantagihan atas penghasilan investasi dan membuat laporan. Bank Kustodian
bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua aset baik yang dibeli
maupun yang dijual tersimpan ditempat yang aman dan layak. Seluruh
transaksi dilaksanakan sebagaimana mestinya dan laporan dibuat secara
benar dan tepat waktu. Manajer Investasi tidak diperkenankan mencampuri
secara langsung dan menguasai aset reksa dana.
2. Fungsi administrasi dana (Fund Administration)
Merupakan tugas pembukuan, mencatat semua transaksi reksa dana,
menetapkan nilai aset, menghitung NAB (Nilai Aktiva Bersih)/NAV (net
asset value) dari dana, memastikan bahwa semua laporan yang diperlukan
disampaikan kepada pihak yang berwenang serta memastikan bahwa
pengoperasian dana telah sesuai dengan kebijakan, ketentuan serta
petunjuk yang berlaku sebagaimana tercantum dalam prospektus dan
Bapepam. Hal ini seperti yang tercantum pada Pasal 44 Ayat (2) UUPM,
bahwa efek yang dititipkan wajib dibukukan dan dicatat secara tersendiri.
3. Fungsi sebagai Agen Transfer (Transfer Agent)
Fungsi ini mencatat transaksi-transaksi pemodal, memastikan seluruh dana
yang diterima dan yang dibayarkan telah dilakukan tepat waktu dan saham
dialokasikan secara jujur dan benar, konfirmasi dikirim dan dicatat. Perlu
diketahui bahwa bagian dana yang disetorkan dan jumlah yang harus
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
dikembalikan harus diadministrasikan oleh bank Kustodian untuk
kepentingan reksa dana.
Selain menyelesaikan transaksi efek, bank kustodian akan memberikan
surat konfirmasi sebagai tanda bukti atas setiap transaksi reksa dana. Kalau
investor melakukan transaksi langsung ke perusahaan pengelola reksa
dana, tanda bukti akan diberikan langsung kepada investor. Sementara bila
investor bertransaksi melalui selling agent (seperti bank, biasanya tanda
bukt i “dititipkan” di selling agent tersebut.
Dari fungsi di atas terlihat pentingnya peran bank Kustodian dalam
menjaga aset milik pemodal serta membuat laporan secara jujur dan benar kepada
para pemodal.
C. Pengawasan Kinerja Bank Kustodian
Dalam menjalankan fungsi pengawasannya, Bapepam memberikan
persetujuan bagi Bank Kustodian. Dalam hal pengawasan terhadap kinerja Bank
Kustodian, dilakukan oleh BAPEPAM sebagai pengawas Pasar Modal.
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK)
adalah sebuah lembaga dibawah Departemen Keuangan Republik Indonesia yang
bertugas membina, mengatur dan mengawasi kegiatan sehari-hari pasar modal
serta merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis dibidang
lembaga keuangan.
Bapepam-LK merupakan penggabungan dari Badan Pengawas Pasar
Modal (Bapepam) dan Direktorat Jendral Lembaga Keuangan Depertemen
Keuangan.
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
Sesuai dengan perannya sebagai pihak yang melakukan pembinaan,
pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan Pasal Modal, maka BAPEPAM
ditunjang oleh beberapa kewenangan yang dimilikinya. Dengan kewenangannya
tersebut BAPEPAM bermaksud untuk dapat menciptakan kegiatan Pasar Modal
sebagai suatu kegiatan yang teratur, wajar, dan efisien.
Kewenangan yang dimiliki oleh Bapepam ditujukan terhadap dua jenis
komponen Pasar Modal, yaitu:
-
Kegiatan Pasar Modal itu sendiri.
-
Instrumen-instrumen pelaksanaan kegiatan Pasar Modal.
Khusus terhadap hal-hal yang terkait dengan Kustodian, kewenangan
Bapepam tersebut di antaranya:
-
memberikan izin usaha kepada Bursa Efek, Lembaga Kliring dan
Penjaminan, Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Reksa Dana,
Perusahaan Efek, Penasehat Investasi dan Biro Administrasi Efek.
-
Persetujuan bagi Bank Kustodian.
-
Menetapkan persyaratan dan tata cara pencalonan dan memberhentikan
untuk sementara waktu komisaris dan atau direktur serta menunjuk
manajemen sementara serta Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
sampai dengan dipilihnya kembali komisaris dan atau direktur yang
baru.
-
Menetapkan persyaratan dan tata cara pernyataan pendaftaran serta
menyatakan, menunda, atau membatalkan efektifnya pernyataan
pendaftaran.
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
-
Mengadakan pemeriksaan dan penyidikan terhadap setiap pihak dalam
hal terjadi peristiwa yang diduga merupakan pelanggaran terhadap
Undang-undang No. 8 Tahun 1995 dan atau peraturan pelaksanaannya.
-
Melakukan pemeriksaan terhadap:
a. Setiap Emiten atau Perusahaan Publik yang telah atau diwajibkan
menyampaikan pernyataan pendaftaran kepada BAPEPAM.
b. Pihak yang dipersyaratkan memiliki izin usaha, izin orang
perseorangan, persetujuan atau pendaftaran profesi berdasarkan
Undang-undang No. 8 tahun 1995.
-
Membekukan atau membatalkan pencatatan suatu Efek pada Bursa
Efek atau menghentikan Transaksi Bursa Efek atas Efek tertentu untuk
jangka waktu tertentu guna melindungi kepentingan pemodal tertentu
guna melindungi kepentingan pemodal (sesuai dengan Peraturan
Nomor IV.B.1. Ketua BAPEPAM dan LK Nomor Kep-176/BL/2008
Angka 20).
-
Memeriksa keberatan yang diajukan oleh pihak yang dikenakan sanksi
oleh Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan atau Lembaga
Penyimpanan
dan
Penyelesaian
serta
memberikan
keputusan
membatalkan atau menguatkan pengenaan sanksi dimaksud.
-
Menetapkan biaya perizinan, persetujuan, pendaftaran, pemeriksaan,
dan penelitian serta biaya lain dalam rangka kegiatan Pasar Modal.
-
Melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencegah kerugian
masyarakat sebagai akibat pelanggaran atas ketentuan di bidang Pasar
Modal.
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
Dalam hal ini, BAPEPAM tidak bertindak sendirian dalam melakukan
pengawasan terhadap pelaku penyelenggara Reksa dana khususnya Bank
Kustodian, tetapi di sini juga BAPEPAM juga dibantu oleh Bank Indonesia untuk
bertindak sebagai pengawas dan pengatur.
Dalam hal Bank Indonesia (BI) bertindak sebagai pengawasan kinerja
Bank Kustodian dapat dilihat di dalam Surat Edaran kepada Semua Bank Umum
di Indonesia prihal Penerapan Manajemen Risiko pada Bank yang melakukan
Aktivitas Berkaitan dengan Reksa Dana.
Didalamnya tertulis Bank Indonesia dapat melakukan pemeriksaan
terhadap efektifitas dan kesesuaian penerapan manajemen risiko khususnya untuk
aktivitas yang berkaitan dengan Reksa Dana yang dilakukan Bank. Adapun saksi
yang diberikan terhadap bank Kustodian yang dianggap melanggar Surat Edaran
dari Bank Indonesia ini dapat dikenakan sanksi teguran tertulis, pembekuan
kegiatan usaha tertentu, pemberhentian pengurus Bank, sebagai mana dimaksud
dalam Pasal 34 Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei
2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum.
Tabel 1 Kewenangan Bapepam dan Bank Indonesia yang terkait dengan
Bank sebagai Agent of sales Reksa dana
KEWENANGAN BAPEPAM
KEWENANGAN BI
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
Antara lain:
Antara lain:
- Code of conduct reksa dana
- Mekanisme transaksi
- Hubungan Manajer Investasi dan
Bank Kustodian
- Aspek Prudensial Manajer Investasi
- Bentuk dan Jenis Kontrak
- Persyaratan dan Prosedur
- Bentuk dan jenis Portofolio
- Bank sebagai sponsor
- Batas tanggung jawab Bank
- Larangan bank sebagai penjamin
reksa dana
- Larangan bank sebagai stand-by
buyer
- Masalah liquidity back-up
- Konsolidasi risiko apabila manajer
investasi bagian dari bank
D. Hak dan Kewajiban Bank Kustodian dalam Pengelolaan Reksa Dana
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif
Dalam kegiatan operasionalnya sebagai Reksa Dana berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif mempunyai keterkaitannya dengan Bank Kustodian yang
bertindak sebagai Pihak Kustodian, maka mempunyai dua fungsi yaitu:
1. Mengelola dana masyarakat.
2. Menyimpan kekayaan Reksa dana yang dilaksanakan oleh Bank
Kustodian.
Pengelolaan dana masyarakat tersebut dipegang oleh Manajer Investasi.
Dalam pengelolaannya pihak Manajer Investasi akan mengeluarkan unit
penyertaan kepada masyarakat pemodal (investor). Masyarakat pemodal dapat
memiliki unit penyertaan tersebut dengan cara menyerahkan dananya kepada
Manajer Investasi. Unit penyertaan merupakan bukti bagi masyarakat atas telah
dikeluarkannya dana. Dengan dana yang telah diperolehnya tersebut selanjutnya
akan diinvestasikan pada berbagai jenis efek yang diperdagangkan di Pasar Modal
atau Pasar Uang.
Dengan adanya dana masyarakat dalam kegiatan Reksa dana ini yang
merupakan salah satu perbedaan dalam kegiatan Pasar Modal. Dalam kegiatan
Pasar Modal yang lain yang tidak melibatkan Reksa dana, dana yang
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
dipergunakan untuk investasi di Pasar Modal adalah dana yang dimiliki sendiri,
sehingga pihak-pihak yang terlibat hanyalah sebagai wakil dari kepentingan
investor. Pihak-pihak
yang
terlibat
tersebut
hanyalah
menjalankantugas
berdasarkan instruksi dari pemegang rekening pada lembaga yang bersangkutan.
Dengan demikian dalam Reksa dana perlu adanya suatu penjaminan atas
kepercayaan pihak masyarakat yang telah diberikan kepada pihak pengelola Reksa
dana khususnya Bank Kustodian dan Manajer Investasi. Untuk penjaminan
tersebut perlu adanya suatu pemisahan fungsi dan pembagian wewenang tentang
pengelolaan dan penyimpanan. Pihak reksa dana hanya berfungsi dalam
pengelolaan dana masyarakat. Dalam fungsi ini Reksa dana diberikan
kepercayaan sepenuhnya untuk melakukan investasi di Pasar Modal terhadap
segala efek yang menurut perhitungannya akan dapat mendatangkan suatu
keuntungan.
Dalam melaksanakan fungsinya maka kedua belah pihak baik antara Bank
Kustodian ataupun pihak pengelola Reksa dana akan terikat pada suatu perjanjian
diantara mereka. Perjanjian tersebut berupa:
3. Kontrak pengelolaan Reksa dana terbuka berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif.
4. Kontrak penyimpanan kekayaan investasi kolektif.
Dalam Kontrak Investasi Kolektif harus memuat hak dan kewajiban pihakpihak yang terlibat dalam kontrak yaitu: Manajer Investasi, Bank Kustodian dan
Pemegang Unit Penyertaan.
Dalam hal Bank Kustodian menyelenggarakan Reksa dana berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Bank Kustodian ini berhak untuk mendapatkan fee
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
atau imbalan dari jasa yang telah diberikannya. Saat ini, besarnya imbalan ini
antara 0,15% hingga 0,25% per tahun (tergantung besarnya dana) dari Nilai
Aktiva Bersih. 38 Dan juga termasuk menerima bunga dan hak-hak lain
menyelesaikan transaksi Efek dan mewakili pemegang rekening yang menjadi
nasabahnya.
Sedangkan kewajiban dari Bank Kustodian ini tertera di dalam Peraturan
Nomor IV.B.1. tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif Salinan Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK Nomor Kep176/BL/2008 yang menyebutkan Bank Kustodian wajib:
1)
memberikan jasa Penitipan Kolektif dan Kustodian sehubungan dengan
kekayaan Reksa Dana;
2)
menghitung Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana setiap hari bursa;
3)
membayar biaya-biaya yang berkaitan dengan Reksa Dana atas perintah
Manajer Investasi;
4)
menyimpan dan memelihara catatan secara terpisah yang menunjukkan
semua perubahan dalam jumlah Unit Penyertaan, jumlah Unit Penyertaan
yang dimiliki setiap pemegang Unit Penyertaan, nama, kewarganegaraan,
alamat dan identitas lain dari para pemegang Unit Penyertaan;
5)
mengurus penerbitan Unit Penyertaan dan pembayaran pembelian kembali
(pelunasan) Unit Penyertaan, melakukan pembukuan, dan atau mengambil
tindakan yang diperlukan untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban tersebut
sesuai dengan kontrak;
38
Eko Priyo Pratomo, Ubaidillah Nugraha., op. cit., hal. 98.
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
6)
memastikan bahwa Unit Penyertaan diterbitkan hanya atas penerimaan dana
dari calon pemegang Unit Penyertaan;
7)
mengirimkan konfirmasi secara tertulis pelaksanaan perintah pemegang Unit
Penyertaan paling lambat 7 (tujuh) hari bursa setelah diterimanya perintah;
8)
menolak instruksi Manajer Investasi secara tertulis dengan tembusan kepada
Bapepam dan LK apabila instruksi tersebut pada saat diterima oleh Bank
Kustodian secara jelas melanggar peraturan perundangundangan di bidang
Pasar Modal dan atau Kontrak Investasi Kolektif;
9)
mendaftarkan atau mencatatkan kekayaan Reksa Dana atas nama Bank
Kustodian tersebut untuk kepentingan pemilik Unit Penyertaan, menurut
peraturan perundang-undangan yang berlaku serta melakukan tindakan yang
diperlukan terkait dengan pendaftaran atau pencatatan kekayaan dimaksud;
10) melakukan pembayaran atas pembelian Efek yang akan menjadi bagian dari
Portofolio Efek Reksa Dana atau menerima pembayaran atas penjualan Efek
dalam Portofolio Efek Reksa Dana yang dilakukan Manajer Investasi;
11) bertanggungjawab atas tugas sebagai Bank Kustodian sampai dengan adanya
Bank Kustodian pengganti;
12) memberitahukan secara tertulis kepada Manajer Investasi setiap ada
perubahan anggota Direksi dan Komisaris serta pemegang saham pengendali
bank yang menjadi Bank Kustodian;
13) memberitahukan secara tertulis kepada Manajer Investasi setiap ada
perubahan atau penggantian Penanggung Jawab dari Bank Kustodian yang
menangani portofolio Reksa Dana ; dan
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
14) memberikan data dan atau informasi yang berhubungan dengan kewajiban
Bank Kustodian terhadap Reksa Dana berdasarkan Kontrak apabila diminta
oleh Manajer Investasi.
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
Tanggung Jawab Bank Kustodian terhadap Manajer Investasi
Mekanisme penjualan reksadana yang melibatkan bank sebagai agen
penjual telah memunculkan hubungan baru antara perbankan dengan para Manajer
Investasi. Untuk itu bank harus melakukan seleksi (due diligence) untuk memilih
Manajer Investasi yang bagus dari sisi kinerja maupun reputasinya sehingga
kerjasama antara Bank Kustodian dengan Manajer Investasi tersebut tidak akan
merugikan bank penjual reksadana. Dalam hal Manajer Investasi itu adalah anak
perusahaan (subsidiary atau affiliated party) dari bank penjual reksadana maka
kerjasama diantara mereka harus transparan. Dalam praktek sering dijumpai bank
sebagai penjual reksadana melakukan penjualan reksadana yang bersifat exclusif
(exclusif product) dengan Manajer Investasi yang merupakan pihak terkait dari
bank tersebut. Reksadana yang bersifat exclusif dan diterbitkan oleh subsidiary
bank tersebut biasanya menggunakan obligasi rekap sebagai underlying assetsnya. Dengan demikian, penjualan obligasi rekap dari Bank Kustodian kepada
Manajer Investasi yang merupakan anak perusahaan dari bank tersebut tetap harus
dilakukan secara transparan. Transparansi penjualan obligasi rekap diantara
mereka harus didasarkan pada prinsip marked-to-market sehingga dapat dihindari
pembentukan harga jual obligasi rekap yang merugikan atau menguntungkan
salah satu pihak. Keadaan ini kemungkinan dapat terjadi dengan menurunkan
harga obligasi rekap sehingga akan menguntungkan manajer investasi sebagai
pembeli. 39
39
Artikel Dr. Agus Sugiarto, Prinsip Kehati-hatian Bank dalam Kegiatan
Reksa Dana, 2003.
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
Kontrak Investasi Kolektif antara Manajer Investasi dengan bank
Kustodian merupakan landasan operasional bagi pihak yang menyelenggarakan
kegiatan Kustodian. Kontrak yang dibuat antara Manajer Investasi dengan Bank
Kustodian ini sesuai dengan Peraturan Nomor IV.B.2. tentang Pedoman Kontrak
Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Salinan Keputusan Ketua
BAPEPAM dan LK Nomor Kep-177/BL/2008, menyebutkan bahwa Kontrak ini
paling kurang memuat hal-hal sebagai berikut:
a. nama dan alamat Manajer Investasi;
b. nama dan alamat Bank Kustodian;
c. komposisi diversifikasi portofolio di pasar uang dan Pasar Modal;
d. alokasi biaya yang menjadi beban Manajer Investasi, Bank Kustodian dan
pemodal, jika ada;
e. kebijakan mengenai pembagian hasil secara berkala kepada pemegang Unit
Penyertaan;
f. keadaan-keadaan
yang
memperbolehkan
Manajer
Investasi
menolak
pembelian kembali (pelunasan);
g. tindakan-tindakan yang dilarang bagi Reksa Dana;
h. kewajiban dan tanggung jawab Manajer Investasi;
i.
kewajiban dan tanggung jawab Bank Kustodian;
j.
pengakhiran Kontrak Investasi Kolektif;
k. penggantian Manajer Investasi atau Bank Kustodian dalam Kontrak Investasi
Kolektif;
l.
hak pemegang Unit Penyertaan;
m. tata cara penjualan dan pembelian kembali (pelunasan) Unit Penyertaan;
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
n. batas kepemilikan Unit Penyertaan oleh setiap pemodal, jika ada;
o. nilai Aktiva Bersih awal Reksa Dana;
p. penyampaian laporan keuangan tahunan Reksa Dana;
q. keadaan memaksa di luar kemampuan Manajer Investasi dan atau Bank
Kustodian yang menyebabkan para pihak tersebut menjadi tidak dapat
menjalankan atau melakukan tugas dan kewajibannya (keadaan darurat);
r. pembubaran dan likuidasi Reksa Dana; dan
s. beban biaya atas Reksa Dana yang dibubarkan dan dilikuidasi.
Sesuai dengan huruf (i) di atas maka tanggung jawab Bank Kustodian
terhadap Manajer Investasi sesuai dengan Peraturan Nomor IV.B.2. tentang
Pedoman Kontrak Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Salinan
Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK Nomor Kep-177/BL/2008 adalah sebagai
berikut:
5. Bank Kustodian wajib menghitung Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana setiap
hari bursa dan mengumumkannya.
6. membuat pembukuan dan laporan kemudian melaporkannya kepada
Manajer Investasi.
7. Menjalankan instruksi dari Manajer Investasi berkaitan dengan Kontrak
Investasi Kolektif.
8. Penyelesaian transaksi Efek sesuai dengan instruksi Manajer Investasi.
9. Bertanggung jawab atas segala kerugian yang timbul karena tindakannya.
10. Melakukan pembayaran atas pembelian Efek yang akan menjadi bagian
dari Portofolio Efek Reksa Dana atau menerima pembayaran atas
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
penjualan Efek dalam Portofolio Efek Reksa Dana yang dilakukan
Manajer Investasi;
11. Bertanggungjawab atas tugas sebagai Bank Kustodian sampai dengan
adanya Bank Kustodian pengganti;
12. Memberitahukan secara tertulis kepada Manajer Investasi setiap ada
perubahan anggota Direksi dan Komisaris serta pemegang saham
pengendali bank yang menjadi Bank Kustodian;
13. Memberitahukan secara tertulis kepada Manajer Investasi setiap ada
perubahan atau penggantian Penanggung Jawab dari Bank Kustodian yang
menangani portofolio Reksa Dana ; dan
14. Memberikan data dan atau informasi yang berhubungan dengan kewajiban
Bank Kustodian terhadap Reksa Dana berdasarkan Kontrak apabila
diminta oleh Manajer Investasi.
Terhadap semua kekayaan Reksa Dana tidak dapat dilakukan sendiri tetapi
dilaksanakan sepenuhnya oleh pihak Bank Kustodian. Dalam melaksanakan
fungsi Bank Kustodian ini bertujuan untuk mengamankan semua kekayaan Reksa
Dana. Di samping juga agar tidak terjadi perbenturan kepentingan antara fungsi
pengelolaan dengan fungsi penyimpanan, dengan demikian pihak Bank Kustodian
tidak boleh terafiliasi dengan Manajer Investasi.
Tanggung Jawab Bank Kustodian terhadap Investor
Adapun tanggung jawab Bank Kustodian terhadap investor dalam
penyelenggaraan Reksa Dana adalah:
a. Memberikan keuntungan
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
Tujuan dari pihak investor melakukan investasi di Pasar Modal adalah
untuk mendapatkan suatu keuntungan. Dalam kaitannya dengan lembaga
penyelenggaraan kegiatan Pasar Modal yang bertindak sebagai Bank
Kustodian keuntungan yang diharapkan oleh investor berupa hak
kelanjutan dari pemilikan atas efek dan bukan keuntungan dari capital
gain. Keuntungan dari capital gain hanya bisa diperoleh melalui
penyelenggaraan kegiatan Pasar Modal yang bertindak sebagai Perantara
Pedagang Efek. Capital Gain – pun sesungguhnya dapat diperoleh
berdasarkan keputusan pihak investor sendiri untuk melakukan aksi jual
berdasarkan pengamatannya pada patokan harga pasar. Pihak perantara
Pedagang Efek hanya melaksanakan instruksi jual untuk mempertemukan
harga dengan calon pembeli di Bursa Efek. Dalam hubungan memperoleh
keuntungan melalui capital gain pihak penyelenggara kegiatan Pasar
Modal khususnya Bank Kustodian berfungsi melaksanakan untuk
mengeluarkan efek dari penyimpanan (mutasi efek).
Melalui penyelenggaraan kegiatan Pasar Modal khususnya Bank
Kustodian keuntungan yang diperoleh pihak investor berasal dari pihak
penerbit efek atau Emiten yang merupakan hak kelanjutan atas
kepemilikan efek. Sehingga jangan diartikan keuntungan yang diperoleh
pihak investor tersebut berasal dari pihak penyelenggara kegiatan Pasar
Modal yaitu dari Bank Kustodian atau Manajer Investasi. Bank Kustodian
dalam hal ini hanya terbatas kepada pengurusan untuk memperoleh
berbagai hak atas kepemilikan efek.
b. Memberikan Konfirmasi
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
Untuk menghindari adanya suatu pertentangan yang timbul di kemudian
hari dari pihak pemegang efek yang menjadi pemegang rekening pada
lembaga penyelenggara kegiatan Reksa dana, maka diperlukan adanya
suatu konfirmasi dari pihak-pihak di mana pemegang efek tersebut
menjadi pemegang rekeningnya. Konfirmasi tersebut mengenai pencatatan
efek dalam rekening efek.
Pihak lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian serta
Perusahaan efek diwajibkan untuk menerbitkan konfirmasi kepada
pemegang rekening pada lembaga tersebut. Konfirmasi tersebut menjadi
sangat penting bagi pemegang rekening dalam rangka untuk mengetahui
jumlah keuntungan yang akan diperolehnya dari sejumlah efek yang
dimilikinya sebagai hasil investasi Reksa dana. Dengan berdasarkan
konfirmasi tersebut yang berisi tentang jumlah efek yang dititipkan dalam
penitipan kolektif sebagai milik pemegang rekening pada lembaga
tersebut, maka baik pihak investor ataupun Bank Kustodian akan
menghindari kesalahan dalam pembagian sejumlah hak kepada pemilik
efek dalam penitipan kolektif. Kesalahan bisa saja terjadi karena dalam
penitipan kolektif terdiri dari banyak investor dan jumlah efek pun
beragam.
c. Ganti kerugian
Investor reksa dana perlu menyadari bahwa, berbeda dari deposito yang
menjanjikan hasil investasi tertentu, tidak ada janji hasil investasi tertentu
yang dapat diberikan oleh Bank Kustodian kepada investor. Sesuai
peraturan Bapepam pun, Bank Kustodian atau Manajer Investasi dilarang
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
memberikan janji suatu hasil tertentu atas pengelolaan dana yang
dilakukannya. Hal ini dapat dilihat di dalam Prospektus Reksa Dana
Prospektus Reksa Dana Fortis Solaris yang dikelola oleh citibank yang
menyatakan faktor-faktor risiko yang mungkin terjadi.
Manajer Investasi dan Bank Kustodian hanya akan memproses pemesanan
Pembelian Unit Penyertaan jika semua persyaratan diatas telah dipenuhi
dan pembayaran telah efektif di rekening Reksa Dana yang ditentukan
oleh Bank Kustodian. Manajer Investasi dan Bank Kustodian tidak
bertanggung jawab atas kerugian yang mungkin timbul akibat informasi
yang tidak lengkap atau kesalahan instruksi yang diberikan Pemegang
Unit Penyertaan. Tetapi Bank Kustodian atau Manajer Investasi wajib
memberikan
ganti
kerugian
kepada
pemegang
rekening
atas
setiap kerugian yang timbul akibat kesalahannya sesuai dengan
bunyi pasal 46 UUPM..
Citibank N.A. sebagai Bank Kustodian melalui Prospektus Reksa Dana
Fortis Solaris menerangkan hak-hak dari investor pemegang unit penyertaan, yaitu
sebagai berikut:
a. Mendapatkan Bukti Penyertaan dalam FORTIS SOLARIS yaitu Surat
Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan
Setiap pemegang Unit Penyertaan akan mendapatkan bukti
penyertaan berupa Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan yang akan
disampaikan oleh Bank Kustodian paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa
setelah:
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
(i) pembayaran dan aplikasi pembelian Unit Penyertaan FORTIS
SOLARIS dari Pemegang Unit Penyertaan diterima dengan baik (in
good fund and in complete application) oleh Bank Kustodian; dan
(ii) aplikasi penjualan kembali Unit Penyertaan FORTIS SOLARIS dari
Pemegang Unit Penyertaan diterima dengan baik (in complete
application) oleh Bank Kustodian. Surat Konfirmasi Transaksi Unit
Penyertaan menyatakan jumlah Unit Penyertaan yang dimiliki oleh
Pemegang Unit Penyertaan dan Nilai Aktiva Bersih ketika Unit
Penyertaan dibeli atau dijual kembali (pelunasan).
b. Menjual Kembali Sebagian atau Seluruh Unit Penyertaan FORTIS
SOLARIS
Pemegang Unit Penyertaan mempunyai hak untuk menjual kembali
sebagian atau seluruh Unit Penyertaan yang dimilikinya kepada Manajer
Investasi pada setiap Hari Bursa. Pemegang Unit Penyertaan dapat
mengajukan permohonan penjualan kembali kepada Manajer Investasi dan
pembayaran penjualan kembali akan dilakukan sesegera mungkin paling
lambat 7 (tujuh) Hari Bursa sejak permohonan penjualan kembali Unit
penyertaan FORTIS SOLARIS diterima secara lengkap oleh Manajer
Investasi.
c. Memperoleh Hasil Pencairan Unit Penyertaan Akibat Kurang dari Saldo
Minimum Kepemilikan Unit Penyertaan
Apabila jumlah kepemilikan Unit Penyertaan FORTIS SOLARIS
yang tersisa kurang dari Saldo Minimum Kepemilikan Unit Penyertaan
sesuai dengan yang dipersyaratkan pada hari dilakukannya penjualan
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
kembali, maka Manajer Investasi berhak untuk menutup akun Pemegang
Unit Penyertaan tersebut, mencairkan seluruh Unit Penyertaan yang tersisa
dan mengembalikan dana hasil pencairan milik Pemegang Unit Penyertaan
tersebut ke akun yang ditunjuk oleh Pemegang Unit Penyertaan.
d. Memperoleh Pembagian Hasil Investasi Sesuai Dengan Kebijakan
Pembagian Hasil Investasi
Pemegang Unit Penyertaan mempunyai hak untuk memperoleh
pembagian hasil investasi sesuai dengan Kebijakan Pembagian Hasil
Investasi. Hasil investasi tersebut dapat dikonversikan menjadi Unit
Penyertaan baru atau dibayar secara tunai yang ditransfer ke akun
Pemegang Unit Penyertaan.
e. Memperoleh Informasi mengenai Nilai Aktiva Bersih harian per Unit
Penyertaan dan kinerja FORTIS SOLARIS
Setiap
Pemegang
Unit
Penyertaan
mempunyai
hak
untuk
mendapatkan informasi mengenai Nilai Aktiva Bersih harian per Unit
Penyertaan dan kinerja 30 hari serta 1 tahun terakhir dari FORTIS
SOLARIS yang dipublikasikan di harian tertentu.
f. Memperoleh laporan keuangan secara periodik
Manajer Investasi akan memberikan salinan laporan keuangan
FORTIS SOLARIS sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) tahun yang
akan dimuat di dalam pembaharuan Prospektus.
g. Memperoleh Laporan-laporan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan
BAPEPAM No. X.D.1. yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
BAPEPAM & LK Nomor : Kep-06/PM/2004 tanggal 9 Februari 2004
tentang Laporan Reksa Dana.
h. Memperoleh Bagian atas Hasil Likuidasi secara Proporsional sesuai
dengan Kepemilikan Unit Penyertaan dalam hal FORTIS SOLARIS
dibubarkan dan dilikuidasi.
Dalam hal FORTIS SOLARIS dibubarkan dan dilikuidasi maka hasil
likuidasi harus dibagi secara proporsional menurut komposisi jumlah Unit
Penyertaan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang Unit Penyertaan.
Bagaimanapun seorang investor harus benar-benar matang untuk memilih
Bank Kustodian dan Manajer Investasi yang akan mengelola modal investor
tersebut. Dan juga harus dipahami bahwa Bank Kustodian seperti Citibank N.A.
ini tidak bertanggung jawab terhadap risiko yang terjadi. Dalam hal ini sudah
dicantumkan pada Surat Pernyataan Risiko yang telah ditandatangani oleh
nasabah Reksa Dana pada awal pembelian Reksa Dana pada Citibank N.A. ini.
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Salah satu alasan utama kita berinvestasi adalah mempersiapkan masa depan
sedini mungkin melalui perencanaan kebutuhan yang disesuaikan dengan
kemampuan keuangan saat ini. Adanya suatu perencanaan investasi adalah
jauh lebih baik daripada tidak ada perencanaan sama sekali.
Reksa dana adalah salah satu instrumen investasi yang cepat berkembang
hingga saat ini. Seperti halnya produk-produk yang lain, reksa dana akan
semakin banyak dimiliki oleh masyarakat jika semakin banyak orang yang
merasakan manfaat berinvestasi di dalamnya. Reksa dana dapat membantu
kita membuat “saving plan” (atau perencanaan investasi) yang lebih baik.
Tetapi dalam berinvestasi di dalam Reksa dana, investor harus memperhatikan
dan juga dapat memilih penyelenggara reksa dana yang memiliki kemampuan
mengelola dana dengan baik. Yaitu Manajer Investasi dan Bank Kustodian
adalah pihak yang menyelenggarakan kegiatan Reksa dana. Inilah yang harus
dilihat oleh calon investor Reksa dana. Proses memilih Reksa dana sebenarnya
adalah proses yang paralel dengan memilih Manajer Investasi. Mungkin kita
mengetahui Reksa dananya terlebih dahulu melalui kinerjanya daripada
Manajer Investasinya. Namun, sangat penting bagi kita untuk merasa nyaman
dengan Manajer Investasinya terlebih dulu sebelum memutuskan reksa dana
yang akan dipilih.
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
53
2. Citibank N.A. selaku salah satu perusahaan yang bertindak sebagai Bank
Kustodian mencoba menawarkan berbagai bentuk investasi khususnya
investasi berbentuk Reksa dana. Bank Kustodian ini melakukan aktifitasnya
dengan mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar
Modal dan juga peraturan yang dikeluarkan BAPEPAM dan juga Bank
Indonesia (BI). Apapun bentuk investasi yang ditawarkan oleh Citibank ini,
merupakan salah satu bentuk usaha untuk meningkatkan minat investor untuk
menginvestasikan
modalnya,
yang
akan
berpengaruh
juga
kepada
perekonomian Indonesia.
3. Bank Kustodian sebagai salah satu pihak penyelenggara investasi Reksa dana
berfungsi sebagai jasa pelaksana penyimpanan (Custodial Service), fungsi
administrasi dana (Fund Administration), dan fungsi sebagai Agen Transfer
(Transfer Agent). Bank Kustodian ini berjalan dengan mematuhi aturan Pasar
Modal dan juga peraturan yang dikeluarkan BAPEPAM dan Bank
Indonesia (BI). Bank Kustodian disini melakukan perikatan dengan Manajer
Investasi dan juga Invetor Reksa dana. Pengaturan Hak dan Kewajiban dari
Bank Kustodian ini tampak di dalam peraturan BAPEPAM IV.B.1. dan
peraturan BAPEPAM IV.B.2. yang mengatur mengenai hal-hal yang harus
dimasukkan di dalam Kontrak Investasi Kolektif yang di buat antara Manajer
Investasi dan Bank Kustodian yang mengikat Pemegang Unit Penyertaan.
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
B. Saran
Penulis pada kesempatan ini ingin memberikan beberapa saran yang
kiranya akan berguna bagi penulisan skripsi ini, antara lain:
1.
Pihak Bank sebagai Bank Kustodian hendaknya memberikan informasi
yang jelas dan lengkap mengenai produk Reksa dana yang ditawarkan
kepada calon investor/nasabah yang akan menanamkan modalnya ke
dalam Reksa dana ini, sehingga calon investor/nasabah tersebut sungguhsungguh memahami Investasi berbentuk Reksa dana ini. Dan kemudian
pihak Bank harus menerangkan dengan sejelas-jelasnya bahwa risiko
berinvestasi pada Reksa dana tersebut akan ditanggung sepenuhnya oleh
investor itu sendiri. Oleh karena itu, Investor yang hendak menanamkan
modalnya melalui Reksa dana harus diberikan pemahaman oleh petugas
yang betul-betul bergerak dalam menjual produk Reksa dana ini.
2.
Mekanisme penjualan Reksa dana yang melibatkan bank sebagai agen
penjual (agent of sales) telah memunculkan hubungan baru antara
perbankan dan para Manajer Investasi. Untuk itu, bank harus melakukan
seleksi ketat dan teliti untuk memilih Manajer Investasi yang bagus dari
sisi kinerja maupun reputasinya sehingga kerja sama antara bank
Kustodian dan Manajer Investasi tidak akan merugikan bank Kustodian
dan calon investor/nasabah yang akan membeli produk Reksa dana
tersebut melalui pihak Bank Kustodian.
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Basalamah, Salim dkk, Penilaian Kelayakan Rencana Penanaman Modal, cet-2,
UGM Press, Yogyakarta, 1994.
Darmadji Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin, Pasar Modal di Indonesia,
Salemba Empat, Jakartaj, 2001.
Fuady, Munir, Pasar Modal Modern, PT. Citra Aditya, Bandung, 1996.
Iskandar, Irfan, SH., Pengantar Hukum Pasar Modal Bidang Kustodian,
Djambatan, Jakarta, 2001.
Katoppo, Aristides dkk., Pasar Modal Indonesia: Retrospeksi Lima Tahun
Swastanisasi BEJ, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 1997.
Machmud, Hasan Zein, lihat dalam Eko Priyo Pratomo, Ubaidillah Nugraha.,
Reksa Dana Solusi Perencanaan Investasi di Era Modern, PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2009.
Medpress Teamwork, Kiat Investasi dan Penyelamatan Aset, cet-2, Elexmedia
Komputindo, Jakarta, 2000.
Pontjowinoto, Iwan P., Bunga Rampai Reksa Dana, Balai Pustaka, Jakarta.
Pratomo, Eko Priyo dan Ubaidillah Nugraha., Reksa Dana Solusi Perencanaan
Investasi di Era Modern, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
2009.
Reilly Frank K. dan Keith C. Brown, Investment Analysis and Portofolio
Management, edisi ke-6, Thompson Learning, Inc., Amerika Serikat,
2000.
Sitompul, Asril, SH., LL.M., Reksadana Pengantar dan Pengenalan Umum, PT.
Citra Aditya Bakti, Bandung, 2000.
Soeworo, Gunarni, Bunga Rampai Reksa Dana, Balai Pustaka, jakarta, 1997.
Sudarsono, SH., Drs., Kamus Hukum, Rineka Cipta, Jakarta, 1992.
Tim Penyusun Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1990.
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
PERUNDANG-UNDANGAN
Undang-undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas
Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan.
Peraturan Nomor IV.B.1. BAPEPAM dan LK tentang Pedoman Pengelolaan
Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 1995 tentang
Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal.
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal.
Peraturan Nomor IV.B.2. BAPEPAM dan LK tentang Pedoman Kontrak Reksa
Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif.
Surat Edaran Bank Indonesia kepada Semua Bank Umum di Indonesia perihal
Penerapan Manajemen Risiko pada Bank yang Melakukan Aktifitas Berkaitan
dengan Reksa Dana.
WEBSITE
Annual Report Citibank N.A. Tahun 2007 diakses dari situs www.citibank.co.id.
ARTIKEL
Artikel Dr. Agus Sugiarto, Prinsip Kehati-hatian Bank dalam Kegiatan Reksa
Dana, 2003.
Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi
Kasus Citibank Cabang Medan), 2009.
USU Repository © 2009
Download