TINJAUAN YURIDIS BANK SEBAGAI KUSTODIAN DALAM PENYELENGGARAAN REKSA DANA (STUDI KASUS CITIBANK CABANG MEDAN) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum DISUSUN OLEH: DOLI HANAFI SIREGAR 050200266 DEPARTEMEN HUKUM KEPERDATAAN PROGRAM KEKHUSUSAN HUKUM PERDATA BW FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 TINJAUAN YURIDIS BANK SEBAGAI KUSTODIAN DALAM PENYELENGGARAAN REKSA DANA (STUDI KASUS CITIBANK CABANG MEDAN) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum DISUSUN OLEH: DOLI HANAFI SIREGAR 050200266 DEPARTEMEN HUKUM KEPERDATAAN PROGRAM KEKHUSUSAN HUKUM PERDATA BW DISETUJUI OLEH: KETUA DEPARTEMEN HUKUM KEPERDATAAN Prof. Dr. Tan Kamello SH., MS. NIP 131 764 556 Pembimbing I Prof. Dr. Tan Kamello SH., MS. NIP 131 764 556 Pembimbing II Asmin Nasution SH., M.Hum NIP 131 571 771 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Dengan rahmat Allah SWT, penulis telah dapat menyusun skripsi yang sederhana ini, guna melengkapi persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar sarjana hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Untuk memenuhi kewajiban tersebut maka disusunlah skripsi ini yang berjudul “TINJAUAN YURIDIS BANK SEBAGAI KUSTODIAN DALAM PENYELENGGARAAN REKSA DANA (STUDI KASUS CITIBANK CABANG MEDAN)”. Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, namun dengan lapang hati penulis selalu menerima kritik, saran maupun masukan yang bersifat mendidik dan membangun dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH., M.Hum selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak Prof. Dr. Tan Kamello, SH., MS., selaku Ketua Departemen Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan juga selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan bagi penulis. 3. Bapak Asmin Nasution SH., M.Hum, selaku Dosen Pembimbing II yang juga telah banyak memberikan masukan dan arahan bagi penulis. Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 4. Bapak dan Ibu Dosen Penguji yang telah memberikan saran dan kritik. 5. Bapak M. Siddik SH., M.Hum, selaku Dosen Wali. 6. Ibu Rosnidar Sembiring SH., M.Hum, Bapak Erwin Adhanto, SH., M.Hum, yang telah memberikan bimbingan tambahan kepada penulis 7. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh staf di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. 8. Teristimewa persembahan penulis untuk kedua orang tua dan juga kedua adik penulis yang telah memberikan dukungan materil maupun moril kepada penulis dari awal sampai akhir. 9. Rekan-rekan stambuk 2005 yang telah memberikan dukungan moril khususnya Nur Yudha Maisari, Muhlis Fahdiar Sembiring, Hasudungan Parlindungan Sidauruk, Sarah Ayu Diningtyas, Denny Hernawan, Roki Antariksa, Chastino Hatta, dan rekan-rekan lainnya sesama jurusan hukum perdata BW yang tidak akan habis disebut satu per satu. 10. Kak Juli dan Kak Yuni yang ada di PDIH FH-USU, terima kasih atas dukungan morilnya. 11. Yang Terhormat Bapak/Ibu staf yang telah memberikan bantuan selama penulis kuliah di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. 12. Yang terhormat para pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah memberikan dukungan kepada penulis semoga amal dan budi baik mereka akan mendapat pahala dan jasa yang setimpal. Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 Akhir kata penulis ingin memohon maaf apabila ada kesalahan ataupun kesilapan yang pernah diperbuat penulis dahulu. Dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pihak-pihak yang memerlukannya. Medan, Maret 2009 Penulis, Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................. iv ABSTRAK ...................................................................................... vii BAB I PENDAHULUAN ........................................................ 1 A. Latar Belakang .......................................................... 1 B. Perumusan Masalah .................................................. 8 C. Tujuan dan Manfaat Penulisan .................................. 8 D. Keaslian Penulisan ..................................................... 9 E. Tinjauan Pustaka ....................................................... 9 F. Metode Penelitian ...................................................... 12 G. Sistematika Penulisan ............................................... 13 CITIBANK SEBAGAI BANK KUSTODIAN ............. 15 A. Sejarah Singkat Citibank ........................................... 15 B. Pengalaman Bank Kustodiann .................................... 17 C. Struktur Organisasi .................................................... 20 D. Produk Perbankan ..................................................... 20 REKSA DANA SEBAGAI SALAH SATU BENTUK INVESTASI ................................................ 27 A. Sejarah Reksa Dana .................................................. 28 1. Pengertian Reksa Dana .......................................... 31 2. Bentuk Hukum Reksa Dana ................................... 34 BAB II BAB III Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 BAB IV B. Jenis-jenis Reksa Dana .............................................. 39 C. Manajer Investasi ...................................................... 46 D. Bank Kustodian ........................................................ 50 TINJAUAN YURIDIS BANK SEBAGAI KUSTODIAN DALAM PENYELENGGARAAN REKSA DANA ............................................................. 52 A. Tata Cara Pendirian Bank Umum Untuk Dapat Bertindak sebagai Kustodian ..................................... 52 B. Peranan dan Fungsi Pihak Kustodian ......................... 55 1. Peranan Pihak Kustodian ....................................... 56 2. Fungsi Bank Sebagai Kustodian terhadap Reksa Dana ........................................................... 60 C. Pengawasan Kinerja Bank Kustodian ........................ 63 D. Hak dan Kewajiban Bank Kustodian dalam Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif ...................................................... 67 1. Tanggung Jawab Bank Kustodian terhadap Manajer Investasi ................................................ 71 2. Tanggung Jawab Bank Kustodian terhadap Investor ............................................................... 75 Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................... 83 A. Kesimpulan ............................................................... 83 B. Saran ......................................................................... 85 DAFTAR PUSTAKA .................................................................... 86 LAMPIRAN Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 ABSTRAK Seiring dengan berlakunya Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, reksa dana mulai dikenal di Indonesia sejak diterbitkannya reksa dana berbentuk perseroan, PT BDNI (Bank Dagang Nasional Indonesia) Reksa Dana pada tahun 1995. Sejak saat itu, terjadi perkembangan reksa dana yang dari tahun ke tahun semakin berkembang hingga saat ini. Pada saat itu sampai pertengahan 1997, industri ini mekar dari hanya satu izin penerbitan menjadi 24 di tahun 1996 dengan total aset Rp. 2,78 triliun hingga pada pertengahan tahun 2007 yang asetnya telah mendekati angka psikologis 100 triliun. Angka yang sangat spektakuler bagi sebuah bentuk investasi yang ada di Indonesia. Bentuk hukum reksa dana yang diatur di dalam UUPM adalah Reksa dana Perseroan dan Reksa dana Kontrak Investasi Kolektif. Yang mana sesuai dengan Judul dari tulisan ini mengenai “Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian dalam penyelenggaraan Reksa Dana”, maka hanya Reksa dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif saja yang ada nampak fungsi dari Bank Kustodian ini. Oleh karena itu dalam tulisan ini hanya akan dibatasi dengan pembahasan seputar bentuk Reksa Dana Kontrak Investasi Kolektif. Dikatakan Kontrak Investasi Kolektif karena di dalam bentuk ini terjadi bentuk kontrak yang dibuat oleh pihak Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang mana kedua belah pihak ini tidak terafilliasi satu sama lain. Tidak hanya itu, hal lain yang menjadi pembahasan di dalam tulisan ini adalah bagaimana pengalaman Citibank sebagai bank kustodian dan juga Apa hak dan kewajiban Bank Kustodian dalam Pengelolaan Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif. Adapun dalam penulisan ini, metode penelitian yang digunakan penulis dalam pengumpulan data penulisan skripsi ini adalah penelitian kepustakaan (Library Research) dan Penelitian Lapangan (Field Research) yang dilakukan dengan pendekatan langsung dengan sumbernya untuk mengumpulkan data dengan pengamatan lapangan pada Citibank Cabang Imam Bonjol, Medan. Adapun Bank Kustodian sebagai penyelenggara Reksa dana, telah melakukan perikatan dengan Manajer Investasi dan juga Investor yang menanamkan modalnya di Reksa Dana ini. Dengan terjadinya perikatan ini maka akan timbul hak dan kewajiban dari masing-masing pihak khususnya Bank Kustodian dengan Manajer Investasi ataupun Bank Kustodian dengan Investor (Penanam modal). Oleh karena itu, Bapepam LK dan Bank Indonesia membuat peraturanperaturan menyangkut kegiatan pasar modal ini, dengan tujuan untuk meningkatkan segala bentuk pengawasannya terhadap penyelenggaraan Reksa dana ini. Hal ini tampak dengan dikeluarkannya Peraturan Bapepam LK yang khusus mengatur tentang Reksa dana. Kesemuanya ini adalah untuk meningkatkan rasa nyaman para pemilik modal (investor) untuk menginvestasikan modalnya ke bentuk investasi Reksa dana ini. Selain dari pada itu, para investor juga dituntut teliti untuk memilih manajer investasi yang akan mengelola modal mereka agar tidak terjadi kerugian di dalam berinvestasi. Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal sebagai instrumen ekonomi menjadi salah satu pilar penting bagi masyarakat untuk melakukan investasi dan sekaligus sebagai sumber pembiayaan bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia. Sebagai instrumen keuangan maka pasar modal hanya akan dapat berkembang dengan baik bila dibangun berdasarkan prinsip wajar, transparan dan aman. Prinsip tersebut ditujukan untuk melindungi kepentingan investor (investor protection) yang dapat melahirkan kepercayaan (trust) di dalam mekanisme pasar. Peranan pasar modal bagi pembangunan ekonomi Indonesia, selain sebagai salah satu barometer investasi namun juga menjadi cermin atas tingkat kepercayaan pemodal domestic maupun internasional. Sejalan dengan hal itu pula peranan hukum bagi perkembangan pasar modal menjadi tolak ukur untuk melahirkan pranata investasi yang kuat. Hukum pasar modal dapat digolongkan ke dalam kelompok hukum ekonomi yang khusus yang memiliki sifat universal. Kekhususan dari rezim hukum pasar modal terletak pada kerangka hukum (legal frame work) yang sangat dinamis sesuai dengan perkembangan pasar. Sifat universal yang termuat di dalam hukum pasar modal disebabkan oleh adanya kesamaan sistem dan mekanisme pasar modal yang ada diseluruh dunia. Dilihat dari pengertian tekstualnya, pasar modal adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli modal. Maksudnya adalah untuk mencari pengertian tekstual kalimat ini dalam bahasa Indonesia, kita tidak akan mendapat pengertian yang Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 1 menggambarkan maksud yang sebenarnya dari kalimat pasar modal. Dalam pengertian tekstual ini pula tidak terdapat nilai hakiki dari pengertian pasar dalam tata bahasa Indonesia, di mana tidak ada kegiatan timbal balik bahwa si penjual mendapatkan uang dari pembeli dan pembeli tidak akan mendapat barang atau fisik dari apa yang dijual oleh si penjual. Dalam kalimat sederhana dapat dikatakan dari pengertian tekstual kalimat pasar modal tidak ada jual beli modal seketika, di mana tidak terdapat interaksi si penjual mendapatkan uang seketika dari modal yang dijualnya dan si pembeli tidak mendapatkan fisik atau benda modal yang telah dibelinya. 1 Salah satu indikator untuk mengukur tingkat kemajuan pasar modal suatu negara adalah terletak pada tingkat variasi instrumen investasi yang tersedia. Semakin maju pasar modal, semakin bervariasi yang diperdagangkan di bursa. Ragam instrumen ini pada gilirannya akan menentukan tingkat likuiditas yang pada tahap selanjutnya akan sangat menentukan apakah pasar modal tersebut akan diminati investor atau tidak. Semakin banyak instrumen yang ditawarkan akan membuat banyak pilihan bagi pelaku pasar dan kemungkinan pasar akan semakin diminati oleh investor, baik lokal maupun asing. Dengan mengacu pada kriteria ini, pasar modal Indonesia bisa dikategorikan sebagai pasar modal yang masih berkembang (emerging market) mengingat terbatasnya jenis investasi yang tersedia sebagai objek investasi. Untuk meningkatkan jenis instrumen tersebut dan sekaligus untuk meningkatkan partisipasi investor domestic itulah, maka pada tanggal 10 november 1995 diundangkan Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal yang 1 Irfan Iskandar, SH., Pengantar Hukum Pasar Modal Bidang Kustodian, Djambatan, Jakarta, 2001, hal. 2. Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 berlaku efektif sejak tanggal 1 januari 1996. Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal memberikan peluang untuk memobilisasi dana masyarakat ke pasar modal melalui reksadana, terutama melalui reksadana terbuka berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK). Di dalam Undang-undang No. 8 tahun 1995, Pasal 1 Ayat (13) menyebutkan pasar modal adalah kegiatan bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya serta lembaga profesi yang berkaitan dengan efek. Reksa dana adalah perseroan atau investasi kolektif masyarakat pemodal yang diinvestasikan ke dalam efek oleh manajer investasi. Secara sederhana reksa dana adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa pemiliknya menitipkan uang kepada pengelola reksa dana (manajer investasi) untuk digunakan sebagai modal berinvestasi di pasar modal. Investasi reksa dana bisa dikatakan relatif lebih konservatif, karena menghindari fluktuasi dan kerugian yang besar, tetapi ada juga capital gain-nya tidak sama besarnya dengan saham, tetapi ada juga reksa dana yang investasinya semua ditempatkan pada instrumen saham. Ramainya perdagangan efek atau sekuritas memang menarik karena menjanjikan keuntungan yang cukup besar. Namun, harus diwaspadai pula bahwa keuntungan yang diperoleh dari investasi itu akan sebanding dengan risiko yang mengikutinya. Hampir semua orang menginginkan investasi yang dilakukannya akan memberikan keuntungan yang besar dengan resiko yang minimal. Kombinasi antara keuntungan yang besar dengan risiko yang kecil dapat dikatakan hamper Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 mustahil. Biasanya semakin besar keuntungan, semakin tinggi pula risiko yang dihadapi. Menghadapi kenyataan tersebut, orang-orang berupaya untuk mencari jalan agar dapat menekan risiko investasi hingga sekecil mungkin dengan mendapatkan keuntungan yang cukup besar. Akhirnya, terciptalah suatu jenis investasi yang sangat menarik, yaitu reksa dana. Dengan reksa dana ini, investasi dilakukan secara bersama, sehingga tidak memerlukan dana individual yang besar, dan dengan demikian orang yang mempunyai dana yang kecil dapat turut serta dalam investasi ini. Dana yang terkumpul dari berbagai investor ini diinvestasikan di berbagai sarana investasi, sehingga dapat memperkecil risiko, karena kecil sekali kemungkinan bahwa semua investasi yang dilakukan akan mengalami kerugian secara serentak, kecuali terjadi krisis perekonomian yang menyeluruh sehingga semua perusahaan mengalami kebangkrutan. Reksa dana merupakan sarana investasi yang menarik. Selain kemudahannya di mana para investor tidak perlu melakukan analisis atau memantau perkembangan investasinya karena telah ditangani oleh manajer investasi yang profesional, juga karena keamanannya, karena investasi portofolio reksa dana dilakukan di berbagai saham, obligasi atau instrumen pasar uang dan efek-efek lainnya. Di Indonesia investasi melalui mutual funds, yang dikenal dengan nama reksa dana, dapat dikatakan belum begitu popular (maksudnya tidak sepopuler di negara-negara lain). Hal ini tampak dari jumlah perusahaan reksa dana dan jenis Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 reksa dana yang diterbitkan, masih belum begitu banyak dan tingkat pengenalan masyarakat terhadap reksa dana itu masih kurang. 2 Dari sisi peraturan Bapepam dan LK, Reksa Dana Indonesia dibagi dalam 4 (empat) jenis kategori, yakni Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana Pendapatan Tetap, Reksa Dana Saham, dan Reksa Dana Campuran. Penggolongan jenis reksa dana di sini memang berdasarkan kategori instrumen di mana reksa dana melakukan investasi. Seiring dengan performa mengilap dari pasar saham di 2-3 tahun terakhir, reksa dana saham pun mengalami kecendrungan yang baru, yakni tergesernya pamor Reksa Dana Pendapatan Tetap dengan semakin tertariknya para investor menanamkan dananya pada Reksa Dana Saham. Dengan kecendrungan ini, industri reksa dana mulai menampakkan mozaik yang semakin serupa dengan industri sejenis di negara lain, di mana Reksa Dana Saham memiliki porsi yang signifikan. Selain pertumbuhan reksa dana Saham, reksa dana terproteksi juga memiliki andil yang tidak sedikit dalam industri. Berkembangnya reksa dana saham dan Reksa Dana terproteksi dengan cukup signifikan juga membuat industri ini lebih sehat untuk tumbuh ke depan. Berbeda dari pengetahuan dan perilaku investor Reksa Dana Pendapatan Tetap pada era 2000-2004, ketika masih banyak investor yang tidak paham mengenai risiko, pengetahuan dan perilaku investor reksa dana saham umumnya sudah jauh lebih baik, paling tidak terkait dengan pengertian akan risiko. Pada pertengahan tahun 2007, terjadi fenomena yang menarik ketika terjadi kritis subprime mortgage, atau macetnya kredit perumahan di Amerika 2 Asril Sitompul, SH., LL.M., Reksadana Pengantar dan Pengenalan Umum, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2000, hal. 1. Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 Serikat. Krisis di atas memicu jatuhnya hamper seluruh pasar saham dunia, tidak terkecuali di bursa saham Indonesia. Sebagian pelaku reksa dana sempat khawatir akan terjadi penarikan besar dari reksa dana saham karena penurunan kinerja reksa dana saham yang cukup signifikan. Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Banyak investor reksa dana saham justru memanfaatkan kondisi terkoreksi bursa saham sebagai kesempatan untuk menambah investasinya atau melakukan pembelian baru. Suatu fenomena luar biasa untuk kasus Indonesia yang belum pernah terjadi sebelumnya. Tampaknya, investor reksa dana saham sudah lebih berorientasi jangka panjang serta lebih memahami risiko sehingga tidak mudah panik dan lebih rasional dalam bertindak. Sepanjang tahun 2007, pertumbuhan industri memang ditopang oleh pertumbuhan dari reksa dana saham, yang bertumbuh secara signifikan. Aset reksa dana kembali mendekati angka psikologis 100 triliun. Sebagian pengamat memiliki prediksi positif bahwa jumlah investor akan memasuki angka psikologis baru 500.000 investor dalam kurun waktu yang tidak lama. Kalau titik ini dicapai, dipercaya bahwa reksa dana akan mengalami periode quantum leap baru. 3 Di Indonesia perusahaan reksa dana dapat didirikan dalam bentuk perusahaan perseroan atau dalam bentuk kontrak investasi kolektif. Hal ini diatur dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Perusahaan reksa dana yang berbentuk perseroan merupakan perusahaan yang menerbitkan dan menjual saham reksa dana kepada para investor, kemudian 3 Eko Priyo Pratomo, Ubaidillah Nugraha., Reksa Dana Solusi Perencanaan Investasi di Era Modern, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2009, hal. 116-117. Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 dana yang terkumpul dari hasil penjualan tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis efek dan juga dapat diinvestasikan pada bank-bank. Sedangkan reksa dana dalam bentuk kontrak investasi kolektif menghimpun dana dengan menerbitkan dan menjual unit penyertaan kepada para investor dan selanjutnya dana yang terhimpun diinvestasikan pada berbagai jenis efek dan juga melalui bank. Perbedaan antara kedua jenis reksa dana ini adalah pada bentuk perusahaan dan jenis tanda pemilikan yang diterbitkan dan ditawarkan kepada para investor. Seperti disebutkan di atas, reksa dana berbentuk perseroan menerbitkan saham, sedangkan reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif menerbitkan unit penyertaan. 4 Di dalam kegiatan reksa dana berbentuk Perseroan tidak terdapat fungsi kustodian. Sementara dalam reksa dana yang berbentuk Kontrak Investasi Kolektif akan terdapat fungsi kustodian. Hal demikian tercermin dari adanya pembagian tugas yang tertuang dalam perjanjian Kontrak Investasi Kolektif. 5 Oleh karena dasar inilah, maka yang akan dibahas dalam tulisan saya ini adalah reksa dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif saja. Oleh karena hal ini, dapat disebutkan bahwa reksa dana yang terkait dengan kustodian hanyalah satu bentuk saja, yakni reksa dana Kontrak Investasi Kolektif. Adapun di dalam bentuk reksa dana ini, pihak yang berwenang adalah Manajer Investasi berdasarkan kontrak serta Bank Kustodian. 4 5 Asril Sitompul, SH., LL.M., op.cit., hal. 41. Irfan Iskandar, SH., op. cit., hal. 78. Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 Dalam kegiatan operasionalnya yang mempunyai hubungan dengan masyarakat pemodal adalah pihak Manajer Investasi sedangkan Bank Kustodian mempunyai hubungan dengan Manajer Investasi. Bank kustodian ini akan bertindak sebagai tempat penitipan kolektif dan dari asset seperti saham, obligasi, serta melaksanakan tugas administrasi seperti menagih hasil penjualan, menerima deviden, mengumpulkan informasi mengenai perusahaan acuan seperti misalnya rapat umum pemegang saham tahunan, menyelesaikan transaksi penjualan dan pembelian, melaksanakan transaksi dalam valuta asing apabila diperlukan, serta menyajikan laporan atas seluruh aktivitasnya sebagai kustodian kepada kliennya. Oleh karena inilah, maka saya mengangkat skripsi saya dengan judul “TINJAUAN YURIDIS BANK SEBAGAI KUSTODIAN DALAM PENYELENGGARAAN REKSA DANA”. B. Perumusan Masalah Dalam tulisan ini yang menjadi permasalahan adalah: 1. Bagaimanakah tata cara pendirian Bank Umum untuk dapat bertindak sebagai Kustodian. 2. Bagaimana fungsi dan peranan pihak kustodian 3. Siapakah pihak yang melakukan Pengawasan kinerja Bank Kustodian. 4. Bagaimana hak dan kewajiban Bank Kustodian dalam Pengelolaan Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif. Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 C. Tujuan Penulisan Sesuai dengan permasalahan di atas, maka tujuan dari penulisan skripsi ini adalah: 1. Untuk mengetahui tata cara pendirian Bank Umum untuk dapat bertindak sebagai Kustodian. 2. Untuk mengetahui fungsi dan peranan pihak kustodian 3. Untuk mengetahui pihak yang melakukan Pengawasan kinerja Bank Kustodian. 4. Untuk mengetahui hak dan kewajiban Bank Kustodian dalam Pengelolaan Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif. D. Manfaat Penulisan Dari hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang jelas, antara lain: 1. Manfaat teoritis, hasil penulisan ini diharapkan dapat dijadikan bahan kajian lebih lanjut untuk melahirkan berbagai konsep keilmuan yang pada gilirannya dapat memberikan andil bagi perkembangan ilmu pengetahuan hukum perdata dan dagang, khususnya dalam bidang Pasar Modal. 2. Manfaat Praktis, diharapkan hasil penulisan ini dapat memberikan sumbangan pemikiran yuridis yang berkaitan dengan Penyelenggara Reksa Dana yang dilakukan Bank Kustodian, dan manfaat bagi para pembuat kebijakan maupun pihak legislatif guna melengkapi peraturan perundangundangan yang masih diperlukan. Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 E. Keaslian Penulisan Berdasarkan Informasi yang diperoleh dari Pusat dokumentasi dan informasi hukum (Perpustakaan), judul skripsi ini belum pernah dikemukakan dan permasalahan yang diajukan juga belum pernah diteliti. Oleh karena itu penulisan skripsi ini dapat dikatakan masih orisinil sehingga keabsahannya dapat dipertanggungjawabkan secara moral dan akademis. F. Tinjauan Pustaka Seiring dengan diberlakukannya UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, reksa dana mulai dikenal di Indonesia sejak diterbitkannya reksa dana berbentuk perseroan, PT BDNI Reksa Dana pada tahun 1995. 6 Dilihat dari defenisinya, reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi yang telah mendapat izin dari Bapepam. 7 Secara sederhana reksa dana adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa pemiliknya menitipkan uang kepada pengelola reksa dana (manajer investasi) untuk digunakan sebagai modal berinvestasi di pasar modal. Menurut Reilly dan Brown, reksa dana (mutual fund) adalah lembaga yang menghimpun uang dari pada pemegang unit dan kemudian menginvestasikannya dalam berbagai surat berharga, seperti saham, obligasi, dan instrumen pasar uang. 8 6 Eko Priyo Pratomo, Ubaidillah Nugraha., op. cit., hal. 113. Definisi menurut Undang-undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, Pasal 1 Ayat (27). 8 Frank K. Reilly dan Keith C. Brown, Investment Analysis and Portofolio Management, edisi ke-6, Thompson Learning, Inc., Amerika Serikat, 2000, hal. 1207. 7 Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 Menurut kamus Bahasa Indonesia, bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa di lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. 9 Pengertian bank secara otentik telah dirumuskan di dalam Undang-undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, pada Pasal 1 angka 2 mendefenisikan bank sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Drs. Sudarsono berpendapat bahwa bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya dengan cara memberikan kredit dan jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. 10 Di dalam penyelenggaraan reksa dana ini, dikenal pihak yang memberikan jasa penitipan efek atau harta lain yang ada kaitannya dengan efek. Di dalam Undang-undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, disebutkan bahwa Kustodian adalah pihak yang memberikan jasa penitipan efek atau harta lain yang berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya. 11 Dalam hal reksa dana, Bank Kustodian adalah pihak yang independent (tidak terafiliasi dengan Manajer Investasi) dan bertanggung jawab dalam administrasi investasi dan penyimpanan efek dan dana investasi dari reksa dana. 9 Tim Penyusun Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1990, hal. 931. 10 Drs. Sudarsono, SH., Kamus Hukum, Rineka Cipta, Jakarta, 1992, hal. 46. 11 Definisi menurut Undang-undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, Pasal 1 Ayat (8). Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 G. Metode Penulisan Dalam usaha pengumpulan data-data untuk melengkapi dan menyusun skripsi ini, penulis telah mengumpulkan bahan-bahan yang dirasa perlu untuk dapat mendukung penulisan skripsi itu sendiri, dan pada akhirnya hasil yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Selanjutnya metode yang digunakan dalam pengumpulan data penulisan skripsi ini: 1. Library Research (penelitian kepustakaan), yaitu mengadakan penelitian yang dilakukan dengan meneliti dan membaca data-data literature, buku-buku, brosur-brosur, catatan kuliah, serta peraturan-peraturan yang relevan dengan materi yang akan dibahas dalam skripsi ini. Dengan Library Research ini dimaksudkan untuk memperoleh bahan-bahan yang bersifat teoritis ilmiah yang dipergunakan sebagai dasar dalam penelitian dan analisa terhadap masalah-masalah yang timbul. 2. Field Research (penelitian lapangan), yaitu penelitian yang dilakukan dengan pendekatan langsung kepada sumbernya untuk mengumpulkan data dengan melakukan wawancara serta pengamatan lapangan pada Citibank Cabang Imam Bonjol. H. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini dibagi dalam beberapa tahapan yang disebut dengan bab, dimana masing-masing bab diuraikan masalahnya secara tersendiri, namun masih dalam konteks yang saling berkaitan antara satu dengan Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 yang lainnya. Secara sistematis penulis menempatkan materi pembahasan keseluruhannya ke dalam 5 (lima) bab yang secara terperinci sebagai berikut: Bab I Merupakan Bab Pendahuluan Di dalam bab ini penulis menggambarkan hal-hal yang bersifat umum dalam latar belakang, kemudian dilanjutkan dengan perumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, keaslian penulisan, tinjauan pustaka, metode penelitian, dan ditutup dengan memberikan sistematika dari penulisan skripsi ini. Bab II Citibank Sebagai Bank Kustodian Di dalam bab ini dikemukakan tentang: Sejarah singkat Citibank, Pengalaman Bank Kustodian, struktur Organisasi, Produk Perbankan Bab III Reksa Dana Sebagai Salah Satu Bentuk Investasi Di dalam bab ini dipaparkan mengenai: sejarah Reksa Dana, jenisjenis Reksa Dana, Manajer Investasi, Bank Kustodian. Bab IV Tinjauan Yuridis Bank sebagai Kustodian dalam Penyelenggaraan Reksa Dana. Di dalam bab ini diuraikan mengenai: Tata cara Pendirian Bank Umum untuk dapat bertindak sebagai Kustodian, fungsi dan peranan pihak Kustodian, Pengawasan kinerja Bank Kustodian, Hak-hak dan kewajiban Bank Kustodian dalam pengelolaan Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif. Bab V Kesimpulan dan Saran Bab ini merupakan bab kesimpulan dan saran dari seluruh rangkaian bab-bab sebelumnya. Dalam bab ini berisikan kesimpulan yang Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 dibuat berdasarkan uraian skripsi ini, kemudian dilengkapi dengan saran yang mungkin bermanfaat di masa mendatang. Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 BAB II CITIBANK SEBAGAI BANK KUSTODIAN A. Sejarah Singkat Citibank Citibank, N.A. adalah sebuah asosiasi yang didirikan pada tahun 1812 berdasarkan hukum Amerika Serikat dengan nama “the National City Bank of New York” dan berkedudukan di kota New York, negara bagian New York, Amerika Serikat. Pada tahun 1955, the National City Bank of New York berganti nama menjadi “the First National City Bank of New York”, kemudian pada tahun 1962 menjadi “First National City Bank” dan pada tahun 1976 menjadi Citibank, N.A. Citi pertama kali didirikan di Indonesia pada tahun 1918 ketika International Banking Corporation (diambil alih oleh National City Bank tahun 1915) membuka 2 cabangnya yang pertama di Batavia dan Surabaya. Kedua cabang tersebut kemudian ditutup pada akhir 1920-an. Citi kembali hadir di Jakarta (sebelumnya dikenal dengan nama Batavia) pada tahun 1968 dan menjalankan seluruh kegiatan perbankannya. Citi memulai operasi disebuah ruangan di Hotel Indonesia dengan 15 karyawan. Kemudian pindah ke Gedung PP di Jalan M.H. Thamrin 57 sampai dengan tahun 1970. Setahun kemudian pindah ke Jalan M.H. Thamrin 55 dan pada tahun 1986 menempati Gedung Landmark Jalan Jendral Sudirman Kavling 1 sampai tahun 2001. Sebelum akhir tahun 2001, Citi pindah ke Citibank Tower di Jalan Jendral Sudirman Kavling 54-55, Jakarta, di lokasi yang lebih strategis. Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 15 Citi Indonesia (“Bank”) didirikan dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. D.15.6.1.4.23 tanggal 14 Juni 1968 untuk melakukan kegiatan bank umum dan aktivitas devisa. Bank merupakan bagian dari Citibank, N.A. New York (Kantor Pusat). Pada tanggal 1 Juli 1976 melalui Surat Bank Indonesia No. 9/376/UPPB/PBD, diperoleh persetujuan untuk mengubah nama dari First National City Bank, Jakarta Branch menjadi Citibank, National Association (Citibank, N.A.) Jakarta Branch. Bank juga telah mendirikan beberapa kantor cabang. Kantor Cabang yang pertama kali dibuka berada di Jalan Gatot Subroto di Jakarta, diikuti Kantor Cabang Surabaya di Jalan Dr. Soetomo pada bulan Desember 1989. Kantor Cabang ketiga dibuka di Bandung Jalan Ir. H. Juanda pada bulan Agustus 1994. Kantor Cabang keempat dibuka di Medan Jalan Imam Bonjol No. 23 pada bulan Maret 2001. Kantor Cabang kelima dibuka di Semarang di Jalan Pahlawan No. 5 pada bulan November 2002. Kantor Cabang keenam dibuka bulan Mei 2004 di Denpasar Jalan Teuku Umar 208-210. Per tanggal 31 Desember 2007 Bank telah menjalankan sejumlah kegiatan bisnis dengan beragam layanan termasuk Markets and Banking, Consumer Banking dan Private Banking. Kami adalah bank asing terdepan, dengan asset sejumlah Rp 45 triliun, 5013 pegawai, 6 kantor cabang, 11 kantor kas, 102 ATM dan 49 kantor CitiFinancial yang tersebar di 6 kota utama (Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar dan Medan). Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 Citi memiliki komitmen untuk menjadi good corporate citizen di Indonesia dan mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Kami akan menjalankan bisnis dengan standard kode etik tertinggi, melaporkan hasil usaha dengan akurat dan transparan, dan akan tetap mematuhi secara penuh hukum dan peraturanperaturan yang berlaku. Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor KEP- 91/PM/1991 tanggal 19 Oktober1991, Citibank, N.A. telah memperoleh persetujuan sebagai Tempat Penitipan Harta/Bank Kustodian di bidang pasar modal. Citibank, N.A. merupakan bagian dari Citigroup Inc., perusahaan layanan keuangan global yang terkemuka. B. Pengalaman Bank Kustodian Global Securities Services (GSS) adalah kliring dan kustodi grup yang merupakan bagian dari Citigroup Global Transaction Services (GTS). Di Indonesia, bisnis utama dari GSS adalah bisnis kustodi. GSS didukung sepenuhnya oleh staf-staf khusus dan berpengalaman di bidangnya masing-masing seperti Product, Marketing, Information Technology, Operations dan Client Services. Spesialisasi ini menjamin tercapainya tingkat pelayanan tertinggi bagi seluruh konsumen Citigroup. Jasa yang ditawarkan oleh Global Securities Services Bank meliputi jasa penyimpanan, penyelesaian dan penanganan transaksi, penagihan pendapatan, menerima kuasa, corporate action, pengelolaan kas, pelaporan dan pencatatan investasi, pengembalian pajak, unit registry dan sub-registry. Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 Dengan pengalaman lebih dari 100 tahun di bidang kustodi, jumlah asset yang dikelola Citigroup Global saat ini telah mencapai lebih dari USD 5 trilliun, dimana USD 11 milyar asset dikelola oleh Citibank, N.A. Indonesia. Citigroup juga telah lama mengukuhkan diri sebagai pengelola surat berharga di negaranegara berkembang di Asia, Amerika Latin, dan Eropa Timur. Saat ini, Citigroup memberikan pelayanan kustodi di lebih dari 70 negara dengan jaringan global kustodi-nya secara pro-aktif untuk seluruh investor di dunia. Walaupun fokus Citigroup adalah pengembangan keahlian dalam jaringan globalnya, tetapi Citigroup juga telah berhasil menciptakan jati diri yang kuat di lokal market yang sebagian besar terdiri dari staf lokal. Tujuannya adalah supaya staf lokal ini mampu memberikan keunggulan dalam memberikan pelayanan di setiap negara yang tentunya mempunyai ketentuan finansial dan hukum berbeda. Dengan strategi “Think Globally, Act Locally” ini, Citigroup tetap mampu menjamin pemberian pelayanan terhadap local investor di setiap negara dengan standar karakteristik “Citigroup Global” tertinggi. Citigroup juga selalu berusaha mengembangkan sistem teknologi-nya untuk mendukung pelayanan terhadap konsumen. Setiap tahunnya, Citigroup mengalokasikan dana sekitar USD 50 juta untuk pengembangan sistem dan teknologi bisnis sekuritas di seluruh dunia. Jumlah ini sendiri adalah dua kali lebih banyak dari budget rata-rata perusahaan lain. Citibank, N.A. memulai usaha dalam bidang Tempat Penitipan Harta untuk Pasar Modal di Indonesia sejak mendapatkan izin dari BAPEPAM pada bulan Oktober 1991 dan telah memberikan pelayanan kustodian reksa dana pada tahun 1996. Sejak mulai beroperasi di Indonesia, Citibank, N.A. selalu berada di Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 peringkat atas ranking “Top Rated Custodian Banks in the Market” berdasarkan Global Custodian Survey. Pada tanggal 5 January 2005, Citigroup secara global mengakuisisi ABN Amro kustodi bisnis, termasuk di Indonesia. Termasuk dalam akuisisi ini, Citibank, N.A. Indonesia juga mengambil alih bisnis pengadministrasian reksadana ABN, yang pada saat ini mengelola 37 reksa dana dengan total NAB per Juni 2004 sebesar lebih dari 25 trilliun rupiah dengan jumlah pemegang unit penyertaan mencapai 71,000 pemegang unit pernyertaan. Dengan adanya pengambil-alihan bisnis ABN Amro, Citibank, N.A. Indonesia sekarang mempunyai struktur jenis produk yang sangat lengkap, didukung sistem database dan teknologi mutakhir, serta jumlah karyawan yang bertambah. Ini membuktikan fokus Citibank, N.A. Indonesia untuk tetap bersaing, berkembang dan menjadi yang terbaik di bisnis kustodi dan pengadministrasian reksadana di Indonesia dan di luar negeri. Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, aktiva yang diadministrasikan oleh Global Securities Services Bank terdiri atas saham, obligasi, deposito berjangka, sertifikat deposito, surat-surat berharga dan instrumen pasar modal dan pasar uang lainnya, masing-masing sebesar ekuivalen Rp 180.036.799 juta dan Rp 97.272.013 juta. Demi kepentingan dan kepuasan customer, Citibank, N.A. Indonesia bertekad untuk memberikan pelayanan terbaik sesuai kebutuhan dan tujuan dari seluruh investor. Dalam hal ini, Citibank, N.A. Indonesia berusaha menjadi mitrakerja dan partner terbaik dalam memenuhi seluruh kebutuhan dan kepentingan di dalam bidang jasa kustodian dan administrasi reksa dana ini. Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 C. Struktur Organisasi Bank merupakan cabang dan dimiliki sepenuhnya (100%) oleh Citigroup, Inc. – New York, USA. Pada tanggal 31 Desember 2007, Bank dikelola oleh: Citi Country Officer/CMB Business Head Peter B. Eliot * GCG Business Manager Shariq Mukhtar CPB Business Manager David Gormley Compliance Director Mirah Wiryoatmodjo Di bawah ini adalah struktur organisasi dari Citi Indonesia: Citi Indonesia Senior Management: 1. Peter B. Eliot, Citi Country Officer and Citi Markets & Banking Head* 2. Shariq Mukhtar, Global Consumer Group Business Manager 3. David Gormley, Citi Private Bank Business Manager 4. Mirah Wiryoatmodjo, Compliance Director Citi Markets & Banking (CMB) Global Consumer Group (GCG) Citi Private Bank (CPB) Catatan: * Shariq Mukhtar menjabat posisi Citi Country Officer per tanggal 12 Maret 2008. * Tigor M. Siahaan menjabat posisi CMB Business Head per tanggal 27 Maret 2008. D. Produk Perbankan Citibank N.A. sebagai salah satu bank Asing yang berdiri di Indonesia menawarkan produk perbankan sebagai berikut: 12 12 Annual Report Citibank N.A. Tahun 2007 diakses dari situs www.citibank.co.id , pada tanggal 28 Januari 2009. Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 - Program Kredit Pembiayaan Account Receivable Global Melalui program ini, Citi akan membeli receivable dari suplier-suplier pilihan dari perusahaan multinasional dan lokal. Produk ini menawarkan pengurangan resiko dalam hal kebangkrutan dari pembeli. Hanya dalam skenario gagal bayar/bangkrut dari pembeli, dimana bank tidak dapat mengklaim balik ke suplier. - Pembiayaan Trade Domestik Melalui program ini, Citi akan menyediakan pembiayaan trade domestik kepada perusahaan lokal pilihan yang merupakan target nasabah bank. Pembiayaan ini distruktur sedemikian rupa sehingga penarikan pinjaman disesuaikan dengan tagihan atau Perintah Pembelian, sedangkan sumber pembayaran kembali akan berasal dari receivable/tagihan. - Electronic PIB (Pemberitahuan ImporBarang) Pemberitahuan Impor Barang Elektronik adalah perluasan dari produk pembayaran PIB yang sekarang, dengan mengganti proses manual menjadi automation. Produk ini akan diintegrasikan menjadi Single National Window. - TIDE – Account Linked Deposit TIDE merupakan deposito berjangka, yang merupakan fitur baru dari deposito berjangka biasa. Bila deposito berjangka biasa diproses secara manual, dengan TIDE dapat dilakukan secara otomatis berdasarkan parameter yang telah di-setting di awal untuk nasabah. Parameter tersebut dapat dikategorikan sebagai berikut: · Jumlah Pembukaan Deposito minimum Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 · Jumlah Penarikan minimum · Tenor dari Deposito · Jumlah Penutupan Deposito, dsb. Proses penghitungan Suku Bunga dan pajak yang ditahan adalah sama dengan deposito berjangka biasa. - Pelayanan Pengiriman Uang Global Pelayanan Pengiriman Uang Global merupakan jasa perantara antara individu di suatu negara yang mengirim dana/uang ke individu di negara lain. Citi bekerjasama dengan beberapa bank diluar Indonesia untuk menjadi perantara dalam menerima dana dari pengirim dan mengirim dana tersebut ke Citi untuk diteruskan ke account penerima dana pada bank di Indonesia atau melalui jasa pengiriman uang melalui kantor pos. Pelayanan Pengiriman Uang Global ini membantu melayani pekerja luar negeri dalam mengirim dana ke Indonesia. - Deposito Paralel Deposito Paralel merupakan suatu transaksi dimana Citi meminjam dana likuid suatu mata uang (mata uang 1 – biasanya IDR) dari pihak ketiga dan secara bersamaan menaruh deposito ke pihak ketiga tersebut dalam matauang yang berbeda dengan yang pertama (Mata uang 2 – biasanya USD). Deposito paralel akan dicatat sebagai penempatan dan peminjaman, dan akan dinilai berdasarkan kurva mata uang tersebut di dalam negeri. Pembayaran bunga akan dibayarkan secara penuh. Deposito ini tidak dapat dibatalkan/di-call/di-put; tetapi dalam hal kebangkutan, kontrak tersebut akan dibatalkan. Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 - Commodity Selling Agent Karena Citi Jakarta tidak diperkenankan untuk memasarkan dan menjual produk komoditas, kami hanya membantu Grup Komoditas Asia Pacific (AP) dalam membantu nasabah lokal kami dalam hal lindung nilai komoditas. Struktur yang ditawarkan oleh Komoditas AP serupa dengan FX option. Beberapa komoditas yang ditawarkan: 1. Logam Dasar: alumunium, nikel, timah, tembaga, seng dan timbal. 2. Energi: Minyak mentah, Bensin, Diesel, Gas Alam 3. Komoditas ringan (terbatas, back to back): karet, CPO, kopi, cokelat, gula 4. Struktur umum yang kami tawarkan: Swap, Vanilla Option, Collar, Leverage KO, 3-way Seagull. - PT POS Alliance Kerjasama stategis antara Citi dan PT Pos Indonesia menawarkan perantara untuk transaksi nasabah di PT Pos Indonesia dengan account mereka dengan Citi. Transaksi ini meliputi pembayaran tunai serta penerimaan tunai melalui cabang PT Pos Indonesia. Citi bekerjasama dengan PT Pos Indonesia untuk bertindak sebagai bank settlement dari nasaban Citi yang menggunakan jasa PT Pos. - PIB/PIBT Processing at Customer’s Premise using Vendor Melalui program ini, Citi akan menempatkan Vendor resmi untuk ditempatkan di tempat nasabah untuk melakukan sejumlah kegiatan operasi terbatas atas nama Citi. Dengan meminimalkan transportasi dokumen antara nasabah dengan Bank, program ini akan mempercepat proses dokumen PIB Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 dan/atau PIBT. Produk ini hanya ditawarkan kepada nasabah tertentu dengan aktivitas volume yang besar. - Import ax Booth at Tanjung Priok and Cengkareng Citi akan menempatkan Vendor resmi di tempat yang telah disewa di Tanjung Priok dan Cengkareng. Dua lokasi ini terletak di tempat yang strategis dan dekat dengan perusahaan importir / forwarder yang memproses dokumen Pajak Impor yang meliputi PIB dan PIBT. Vendor tersebut akan melakukan kegiatan operasional terbatas atas nama Citi. Hal ini akan mempercepat proses dokumen PIB dan/atau PIBT karena meminimalkan transportasi antara Importir/Forwarder dengan Bank. - EazyPay Loan EazyPay Loan merupakan fasilitas pembiayaan yang digunakan untuk pembelian berbagai jenis produk melalui cicilan tetap dan ringan setiap bulannya. Citibank EazyPay Loan memberikan konsumen beberapa benefit: instan, fleksibel, mudah dan dapat diterima di berbagai merchant. - Bancassurance Citi bekerjasama dengan Prudential untuk memberikan lebih banyak pilihan produk investasi dan proteksi bagi nasabahnya. Di tahun 2007, kedua perusahaan ini meluncurkan Ultimate Link Insurance Account and Investor Account. Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 - Gold Global Access Nasabah CitiGold akan memperoleh benefit eksklusif berupa kenyamanan melakukan transaksi perbankan maupun aktivitas keuangan lainnya di jaringan Citi di seluruh dunia, yang dapat dimanfaatkan saat melakukan kunjungan bisnis maupun wisata. - Fortis Infrastructure Citi bekerjasama dengan Fortis Investments untuk menawarkan produk eksklusif bagi nasabah Citi yang tertarik untuk berinvestasi di industri yang berhubungan dengan infrastruktur. - E-Statement Citi memulai proyek Green Citi di Indonesia dengan meluncurkan kampanye Go-Paperless yaitu penggantian tagihan cetak ke electronic statement (E-statement) yang ditawarkan kepada seluruh nasabah Citi. Citi mengajak para nasabah untuk segera beralih ke E-statement yang lebih aman, cepat, efisien dan ramah lingkungan. - CitiFinancial Loan Centers Sejak bulan Juni 2007, CitiFinancial telah bekerjasama dengan PT. Pos Indonesia guna menghadirkan loan centers dimana CitiFinancial bisa langsung berinteraksi dengan para konsumen. Produk yang ditawarkan berupa pinjaman yang dapat dimanfaatkan untuk modal kerja, pendidikan, renovasi rumah, dan kebutuhan lainnya dengan menggunakan cicilan tetap. Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 - Solusi Investasi Mencakup jenis-jenis investasi seperti Reksadana pihak ketiga yang dikaitkan dengan Obligasi Republk Indonesia, ekuitas global dan index dari bursa saham serta komoditas global. - Pasar Modal Merupakan instrument pendapatan tetap seperti Obligasi Pemerintah Indonesia serta SBI dari Bank Indonesia. Transaksi valuta asing untuk membeli atau menjual rupiah terhadap mata uang asing lainnya untuk tujuan komerisal ataupun lindung nilai. - Kredit/Pinjaman Memberikan kemudahan kepada nasabah untuk meminjam dana menggunakan deposito dan stand-by LC sebagai jaminannya:Tailored Lending. Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 BAB III REKSA DANA SEBAGAI SALAH SATU BENTUK INVESTASI Menurut James C. Van Horne, Investasi adalah “kegiatan yang dilangsungkan yang memanfaatkan pengeluaran kas pada waktu sekarang ini dengan tujuan untuk menghasilkan laba yang diharapkan di masa mendatang”. 13 Sedangkan FitzGerald menyatakan bahwa investasi adalah “aktivitas yang berkaitan dengan usaha penarikan sumber-sumber untuk dipakai mengadakan barang modal pada saat ini dengan tujuan untuk menghasilkan laba yang diharapkan di masa mendatang”. 14 Investasi bagaimanapun kita mengartikannya tetap saja memerlukan pertimbangan yang matang, pemilihan terhadap pertimbangan antara resiko (risk) dan harapan keuntungan (expected return) yang terkait pada suatu pilihan objek. Investor individual cenderung mencari investasi yang aman, yaitu investasi yang mampu meminimalkan resiko sedemikian rupa serta tidak mengganggu konsumsi pokok bagi sang investor. Seperti ada kata bijak yang mengatakan bahwa: 15 Investasi ibarat menabur benih. Petani yang baik akan memperlakukan gabahnya dengan sangat cermat. Ia paham di tempat mana saja gabah itu akan tumbuh dengan subur sebagai batang-batang padi Karena itu, buliran gabah tidak akan ditanam di tanah yang keras dan kering. Berbicara mengenai pilihan jenis investasi kita sering mendengar atau bahkan telah memiliki beberapa jenis investasi. Sebut saja misalnya deposito, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), surat berharga komersial (commercial paper), 13 James C. Van Horne, lihat dalam Salim Basalamah, dkk, Penilaian Kelayakan Rencana Penanaman Modal, cet-2, UGM Press, Yogyakarta, 1994, hal. 8. 14 E.V.K. FitzGerald, Loc. Cit., hal. 8. 15 Medpress Teamwork, Kiat Investasi dan Penyelamatan Aset, cet-2, Elexmedia Komputindo, Jakarta, 2000, hal. 157. Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 27 saham, obligasi, serta surat berharga lainnya yang dapat dikategorikan sebagai jenis investasi di pasar financial (financial market) atau juga sering disebut securities market. Pasar finansial umunya di bagi menjadi dua: Pasar Uang, di mana surat berharga jangka pendek (antara lain deposito, SBI, surat berharga komersial) diperdagangkan dan Pasar Modal, di mana surat berharga jangka panjang (antara lain saham, obligasi) diperdagangkan. Lalu kita dapat berinvestasi dengan membeli sesuatu yang riil seperti tanah, rumah, atau emas. Jenis investasi ini sering dikategorikan sebagai investasi riil (real investment). Sebagian bahkan melakukan investasi dengan mengoleksi uang kuno, perangko, mobil, lukisan, barang antik dan bahkan keanggotaan klub golf sebagai bagian dari kumpulan investasinya. Di luar negeri jenis pilihan investasi lebih beragam dengan adanya instrument derivative seperti option, futures, dan lain-lain. 16 Kalau berbicara mengenai Reksa Dana sebagai salah satu bentuk investasi di Indonesia, maka dalam hal ini dana yang terkumpul dalam reksa dana akan diinvestasikan ke dalam instrument deposito, obligasi, dan saham. A. Sejarah Reksa Dana Reksa dana atau mutual fund berasal dari Eropa dan Inggris di abad ke-19 dan dipopulerkan di AS sejak awal abad ke-20. Sampai tahun 1997, terdapat sekitar 6.700 reksa dana di AS dengan dana lebih dari US$ 3,2 triliun. Pasar modal di negeri tersebut menjadi besar karena reksa dana berperan cukup penting. 16 Eko Priyo Pratomo, Ubaidillah Nugraha., op. cit., hal. 13. Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 Reksa dana tidak hanya menginvestasikan dananya di bursa local, tetapi juga di bursa efek mancanegara. Mereka tumbuh manjadi investor global. Hamper delapan persen dari aset dana pensiun AS dan sekitar tujuh persen dari asset reksa dana AS diinvestasikan ke bursa luar negeri, dan persentase ini terus mekar. Di Inggris, 23% asetnya terdiri dari saham luar negeri, dan sekitar lima persen diinvestasikan di wilayah Psifik di luar Jepang. Sementara di Jepang, investasi reksa dana di luar negeri baru dimulai pada pertengahan tahun 1980-an. Dari situ persentase yang diinvestasikan di Asia Pasifik meningkat dari kurang seperlima total saham asing di tahun 1989 menjadi tiga perempat pada tahun 1993. Angka itu merupakan perkiraan sebuah sumber independen yang dipaparkan kepada asosiasi industri. Pada akhir 1994, perusahaan eceran Jepang dan lembaga lainnya menyimpan dana US$ 100 juta dalam saham asing, sekitar 40% di antaranya di Asia. Kemudian pada akhir tahun itu juga, Jardine Fleming mengelola 8,5% dari portofolio investasi orang Jepang ke saham di Asia. Lain lagi di Malaysia. Negeri ini telah mengembangkan permodalan nasional berhad yang tugasnya sama dengan reksa dana, yaitu mengumpulkan dana-dana pemodal kecil, yang bekerja sama dengan berbagai kantor pos. Bahkan ibu rumah tangga dapat berpartisipasi dalam kegiatan ini, dan mereka mendapat prioritas dari pemerintah. Misalnya, di pasar perdana disediakan berbagai fasilitas. Bahkan jika BUMN go public, mereka dapat membeli dengan harga lebih murah. Intinya, permodalan nasional berhad itu mengutamakan bumiputera. Mereka yang Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 bukan bumiputera dapat membeli saham di swasta. Dengan kata lain, reksa dana di negeri jiran ini sudah dimanfaatkan untuk sektor publik. 17 Di Indonesia, reksa dana belum begitu popular sampai dikeluarkannya Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Hingga saat ini, Investasi berbentuk Reksa Dana berkembang sangat pesat. Adapun manfaat dari investasi Reksa dana ini adalah: a. Profesional Anda tidak perlu mengelola sendiri investasi yang anda tanamkan. Sekelompok Manajer Investasi profesional dan berpengalaman siap membantu Anda. Mereka akan mengatur jalannya investasi berdasarkan riset mendalam mengenai kesempatan investasi dalam industri yang sedang berkembang. b. Diversifikasi Separate your investment wisely! Diversifikasi selain membantu Anda membangun portofolio yang bervariasi juga bertujuan untuk memaksimlakan nilai investasi jangka panjang, sekaligus meminimalkan pengelolaan risiko. c. Biaya rendah Dalam Reksa Dana, nilai investasi awal yang lebih rendah. Selain itu, penanaman modal dilakukan oleh sejumlah pihak secara bersama-sama. Karena sifatnya kolektif, biaya transaksi menjadi lebih rendah. d. Fleksibel 17 Aristides Katoppo, dkk., Pasar Modal Indonesia: Retrospeksi Lima Tahun Swastanisasi BEJ, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 1997, hal. 144-145. Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 Proses transaksi pembelian maupun penjualan kembali sangat mudah. Selain itu, dapat dialihkan ke Reksa Dana lain dengan sangat mudah. lnvestasi Anda dengan mudah bisa dicairkan pada saat yang diperlukan. d. Pelayanan pribadi Dengan menghubungi hotline service kami, Anda akan terhubung dengan penasehat investasi. Dengan ramah dan profesional, mereka siap melayani dan memberikan informasi yang Anda butuhkan. 1. Pengertian Reksa Dana Salah satu instrument untuk melakukan investasi yang tergolong cukup aman di pasar modal adalah Reksa Dana. Reksa dana memiliki pengaruh yang besar terhadap perputaran uang di pasar modal dan pasar uang. Besarnya peranan yang dimainkan reksa dana mengakibatkan tingkat perkembangannya meningkat dari tahun ke tahun. Beberapa ahli mencoba memberikan rumusan terhadap Reksa dana antara lain sebagai berikut: Menurut Iwan P. Pontjowinoto, Reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal yang mempunyai tujuan investasi yang bersamaan. 18 Menurut Asril Sitompul, reksa dana adalah “diversifikasi investasi dalam portofolio yang dikelola oleh Manajer Investasi di perusahaan reksa dana”. 19 Definisi Reksa dana yang diberikan oleh Walter Updegrave dalam bukunya “Investing In Mutual Funds” adalah sebagai berikut: 20 18 19 Iwan P. Pontjowinoto, Bunga Rampai Reksa Dana, Balai Pustaka, Jakarta, hal. 17. Asril Sitompul, op. cit. hal. 3. Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 “A Mutual fund is essentially a company that pool money from investor like you and hires an investment adviser (usually known as the portofolio manager or fund manager) to buy stocks, bonds, money-market instruments, or a combination of all three of these securities with that pool of money. When you invest in a fund, you purchase shares that represent part entitle you to a share of the income and profits (or, yes, it happens, losses) that those securities generate”. Terjemahan bebasnya: “Mutual-fund (reksa dana) adalah suatu perusahaan yang menghimpun uang dari pemodal seperti anda dan mempekerjakan seorang manajer investasi (biasanya disebut manajer portofolio atau manajer reksa dana) untuk membeli saham, obligasi, surat-surat berharga, atau gabungan dari efek-efek tersebut dengan uang yang terkumpul itu. Apabila anda melakukan investasi di dalam reksa dana, anda membeli saham yang mewakili sebagian dari kepemilikan efek dalam reksa dana tersebut. Dengan demikian, anda berhak atas bagian dari penghasilan dan keuntungan (atau kerugian) yang dihasilkan oleh efek tersebut”. Sedangkan Amy L. Domini dan Peter D. Kinder dalam buku mereka “ethical investing” mengatakan bahwa: 21 “A Mutual funds pools its shareholders’ resources under professional management for specific purpose. The fund manager define the purpose when they strat the fund and describe it in the fund’s prospectus. The purpose may be nebulous, like providing high income. Or it may be as specific as investing in companies returning from the brink of bankruptcy or in particular government securities”. Terjemahan bebasnya: “Mutual fund (reksa dana) menghimpun dana dari pemegang sahamnya di bawah pengelolaan manajemen professional untuk tujuan tertentu. Manajer reksa dana menetapkan tujuan itu sewaktu memulai reksa dana dan mencantumkannya di dalam prospectus reksa dana. Tujuan tersebut bisa jadi abstrak, seperti menjanjikan penghasilan yang besar, atau dapat pula dibuat spesifik, seperti investasi pada perusahaan yang baru bangkit dari kebangkrutan atau pada efek-efek yang diterbitkan pemerintah”. Sedangkan menurut Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal di dalam Pasal 1 ayat (27), dinyatakan bahwa reksa dana adalah “wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi yang telah memperoleh izin dari Bapepam 20 Walter Updegrave, lihat dalam Asril Sitompul, SH., LL.M., Reksadana Pengantar dan Pengenalan Umum, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2000, hal. 3. 21 Amy L. Domini dan Peter D. Kinder, op. cit, hal 4. Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 ”. 22 Dari defenisi di atas dapat ditarik beberapa unsur dari reksa dana. Menurut Asril Sitompul, unsur-unsur reksa dana adalah: 23 1. Suatu perusahaan atau badan usaha 2. Himpunan dana dari para investor 3. dana di kelola oleh Manajer Investasi 4. Dana diinvestasikan dalam berbagai jenis portofolio 5. Tujuan investasi untuk mendapatkan laba. Sedangkan menurut Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin, menyatakan unsur reksa dana adalah: 24 1. Dana dari masyarakat pemodal 2. Dana tersebut diinvestasikan dalam portofolio Efek 3. Dana tersebut di kelola oleh Manajer Investasi. Reksa Dana atau investment fund melakukan pooling (penghimpunan) dana pemodal untuk selanjutnya dibentuk suatu portofolio efek yang terdiri dari berbagai macam surat berharga yang berupa saham, obligasi, SBI, deposito berjangka, dan commercial. Lembaga keuangan yang mengeluarkan reksa dana antara lain, perusahaan efek, bank, perusahaan asuransi. Reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi. Reksa dana merupakan salah satu pilihan untuk berinvestasi yang dapat dilakukan dengan mudah di pasar modal. Dana dihimpun secara kolektif dengan cara menerbitkan saham atau unit penyertaan kepada individu atau lembaga yang kemudian diinvestasikan ke dalam bentuk portofolio yang terdiri dari efek pasar modal atau efek pasar uang. 25 22 Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Asril Sitompul, Loc. Cit. 24 Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin, Pasar Modal di Indonesia, Salemba Empat, Jakartaj, 2001, hal. 148. 25 Ibid., hal. 157. 23 Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 2. Bentuk Hukum Reksa Dana Berdasarkan UUPM pasal 18, terdapat 2 (dua) bentuk reksa dana, yaitu: 1. Reksa Dana Berbentuk Perseroan 2. Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK). Kedua bentuk reksa dana ini sama menghimpun dana dan menginvestasikan dananya pada berbagai instrument investasi baik yang diperdagangkan di pasar modal maupun di pasar uang. Reksa dana berbentuk Perseroan menghimpun dana dengan cara menjual saham perusahaannya kepada para pemodal dan selanjutnya saham tersebut dapat diperjualbelikan di antara para pemodal. Dalam Reksa Dana Perseroan, terdapat kontrak pengelola yang dibuat antara Direksi Reksa Dana dengan Manajer Investasi serta kontrak penyimpanan antara Direksi Reksa Dana dengan Bank Kustodian. Sedangkan Reksa Dana Kontrak Investasi Kolektif menghimpun dana tidak dengan menerbitkan saham melainkan dengan menerbitkan unit penyertaan kepada masyarakat pemodal. Kontrak Investasi Kolektif adalah kontrak antara Manajer Investasi dengan Bank Kustodian yang mengikat unit penyertaan. Manajer Investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk melakukan penitipan kolektif (sebagaimana diatur dalam Penjelasan pasal 18 ayat (1) Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal). Berdasarkan data Badan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, seluruh reksa dana yang ada di Indonesia saat ini berbentuk Kontrak Investasi Kolektif. Lebih lanjut Munir Fuady, memberikan definisi dari Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif adalah Kontrak Manajer Investasi dan Bank Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 Kustodian yang mengikat pemegang Unit Penyertaan di mana Manajer Investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan Penitipan Kolektif. 26 Reksa dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif menghimpun dana dengan menerbitkan Unit Penyertaan kepada masyarakat pemodal dan selanjutnya dana tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis efek yang dapat diperdagangkan di pasar modal dan pasar uang. Dalam reksa dana Kontrak Investasi Kolektif, portofolio efek Reksa dana adalah milik pemodal secara kolektif. Kepentingan pemegang Unit Penyertaan dalam corporate action dikuasakan kepada Manajer Investasi, karena Manajer Investasi adalah pihak yang melakukan analisis atau suatu efek dan mengambil keputusan untuk melakukan investasi dalam efek-efek. Hal ini harus dinyatakan secara tegas dalam akta pembentukan Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif. Selanjutnya, berdasarkan ketentuan pasal 18 ayat (2) Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, secara operasional Reksa Dana Perseroan dapat bersifat terbuka dan tertutup, sedangkan Reksa Dana Kontrak Investasi Kolektif bersifat terbuka. Reksa Dana Tertutup, atau disebut sebagai closed-end investment company atau closed-end mutual fund, beroperasi seperti perusahaan go-public pada umumnya, yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat dan kemudian mencatatnya di Bursa Efek. Selanjutnya saham Reksa Dana Tertutup diperjualbelikan di Bursa Efek di mana reksa dana tersebut dicatatkan. Pada reksa dana jenis ini, sahamnya tidak dapat dibeli atau dijual kembali kepada Manajer Investasi. Keuntungan dari investasi (return on investment) yang dapat diharapkan 26 Munir Fuady, Pasar Modal Modern, PT. Citra Aditya, Bandung, 1996, hal. 108. Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 oleh pemegang saham Reksa Dana Tertutup meliputi dividen, saham bonus, dan capital gain. Adapun ciri-ciri dari Reksa Dana bersifat tertutup (close-end) adalah: a. Reksa dana hanya dapat mengeluarkan atau menjual sahamnya sampai batas modal dasar; b. Tidak membeli kembali saham-saham Reksa dana yang telah dijual kepada investor; atau c. Investor tidak dapat menjual kembali saham Reksa dana yang dimiliki kepada Reksa dana; d. Saham Reksa dana dicatat di bursa efek. Sebenarnya, reksa dana tertutup ini merupakan cikal bakal dari reksa dana. Namun demikian, saat ini telah kalah popularitasnya dengan reksa dana terbuka. Hal ini antara lain disebabkan sewaktu terjadinya crash-market” di Amerika Serikat sebagian besar pemegang saham reksa dana tertutup mengalami kerugian besar. Alasan yang kedua adalah karena penetapan harga saham reksa dana tertutup sulit dimengerti oleh investor yang bukan ahli di bidang ini sehingga menjadikannya kurang menarik. Melakukan investasi pada reksa dana tertutup ini hampir sama dengan membeli saham satu perusahaan. Para investor dapat menghitung dan menentukan nilai asset dari saham reksa dana tersebut, tetapi harga saham reksa dana itu tetap ditentukan oleh permintaan pasar pada saham lainnya. Undang-undang Pasar Modal memberikan pengertian tentang reksa dana tertutup ini sebagai suatu reksa dana yang tidak dapat membeli kembali sahamsaham yang telah dijualnya kepada pemodal.Kita bandingkan dengan pengertian Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 umum reksa dana tertutup (close-end fund) di Amerika Serikat. Menurut pengertian yang umum di Amerika Serikat reksa dana tertutup adalah reksa dana yang memiliki sejumlah saham yang tertentu (jumlah ini adalah jumlah yang tetap) yang biasanya terdaftar di pasar-pasar modal besar. 27 Reksa Dana Terbuka, atau disebut juga sebagai open-end investment company atau open-end mutual fund, terdiri dari saham-saham atau unit penyertaan Reksa Dana Terbuka yang dapat dijual atau dibeli kembali oleh perusahaan atau Manajer Investasi sehingga likuiditas perdagangan akan terjaga. Saham atau unit penyertaan Reksa Dana Terbuka tidak dicatat di Bursa Efek. Reksa Dana akan mengumumkan Nilai Aktiva Bersif (NAB) portofolio secara periodik. Keuntungan investasi yang diharapkan dari Reksa Dana Terbuka adalah perubahan aktiva bersihnya. Adapun ciri-ciri dari Reksa Dana bersifat terbuka (open-end) adalah:  Reksa dana dapat mengeluarkan atau menjual saham atau Unit Penyertaan baru terus-menerus sepanjang ada pemodal yang mau membelinya;  Saham atau Unit Penyertaan Reksa dana tidak perlu dicatat di bursa efek, dapat diperjualbelikan di luar bursa (Over The Counter);  Pemodal dapat menjual kembali saham atau Unit Penyertaan Reksa dana yang dimilikinya kepada Reksa dana. Reksa dana terbuka dibentuk untuk pertama kali oleh Massachussetts Investment Trust dan State StreetInvestment Corporation pada tahun 1924 di Amerika Serikat. 27 Asril Sitompul, op. cit. hal. 25. Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 Reksa dana terbuka menjadi popular karena sifatnya yang likuid dan lebih likuid bila dibandingkan dengan sarana investasi lainnya seperti obligasi dan saham. Saham reksa dana terbuka dapat setiap waktu dijual kembali oleh investor kepada perusahaan reksa dana. Perusahaan reksa dana ataupun manajer investasi sebagai pengelola reksa dana, baik yang berbentuk perseroan maupun yang berbentuk kontrak investasi kolektif, wajib membeli kembali saham atau unit penyertaan yang diterbitkannya bila pemegangnya melakukan penjualan kembali. Di Indonesia hal ini diatur dalam Pasal 19 Undang-undang Pasar Modal Indonesia, yaitu: 28 (1) Pemegang saham reksa dana terbuka dapat menjual kembali sahamnya kepada reksa dana. (2) Dalam hal pemegang saham melakukan penjualan kembali reksa dana terbuka wajib membeli saham-saham tersebut. (3) Pengecualian ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) hanya dapat dilakukan apabila: a. Bursa Efek di mana sebagian besar Portofolio Efek reksa dana diperdagangkan ditutup; b. Perdagangan Efek atas sebagian besar Portofolio Efek reksa dana di Bursa Efek dihentikan; c. Keadaan darurat; atau d. Terdapat hal-hal yang ditetapkan dalam kontrak pengelolaan investasi setelah mendapat persetujuan Bapepam. Undang-undang Pasar Modal Indonesia memberikan pengertian tentang reksa dana terbuka sebagai suatu reksa dana yang dapat menawarkan dan membeli kembali saham-sahamnya dari para pemodal sampai dengan sejumlah modal yang telah dikeluarkan. 29 28 29 Undang-undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, Pasal 19. Asril Sitompul, op. cit. hal. 21. Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 Apabila kita lihat dari segi perbedaan antara Reksa dana Tertutup (closeend) dengan Reksa dana Terbuka (open-end), dapat dilihat yaitu saham-saham reksa dana tertutup diterbitkan dalam jumlah tertentu yang terbatas, sedangkan saham-saham reksa dana terbuka diterbitkan dalam jumlah yang tidak terbatas. Saham reksa dana tertutup diperdagangkan di pasar modal, sedangkan saham reksa dana terbuka diperjualbelikan oleh perusahaan reksa dana yang menerbitkannya. B. Jenis-Jenis Reksa Dana Di Indonesia perusahaan yang menyelenggarakan reksa dana ini belum banyak dan juga belum begitu popular. Di dalam Undang-undang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya yang dikeluarkan oleh Bapepam juga tidak ditemukan jenis-jenis reksa dana, seperti yang akan dibahas berikut ini. Undangundang Pasar Modal hanya menyinggung sedikit tentang adanya reksa dana terbuka dan reksa dana tertutup, namun tanpa penjelasan lebih lanjut, terutama mengenai reksa dana tertutup yang tidak diketemui penjelasannya. Dari sisi peraturan Bapepam & LK, Reksa dana Indonesia dibagi dalam 4 (empat) jenis kategori, yaitu: 30 1. Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) Reksa Dana Pasar Uang didefinisikan sebagai reksa dana yang melakukan investasi 100% pada efek pasar uang. Efek pasar uang sendiri didefenisikan sebagai efek-efek utang yang berjangka kurang dari satu tahun. Secara umum, instrument atau efek yang masuk 30 Eko Priyo Pratomo, Ubaidillah Nugraha., op. cit., hal. 68. Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 dalam kategori ini meliputi Deposito, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Obligasi serta efek utang lainnya dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun. Reksa Dana Pasar Uang merupakan reksa dana dengan tingkat risiko paling rendah. Di lain pihak, potensi keuntungan reksa dana ini juga terbatas. Hasil investasi Reksa Dana Pasar Uang umumnya sangat mirip dengan tingkat suku bunga deposito karena hampir sebagian besar portofolio investasi Reksa Dana Pasar Uang umumnya sangat mirip dengan tingkat suku bunga deposito karena hampir sebagian besar portofolio investasi Reksa Dana Pasar Uang terdiri atas deposito. 2. Reksa Dana Pendapatan Tetap Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT) adalah reksa dana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat utang. Efek bersifat utang umumnya memberikan penghasilan dalam bentuk bunga, seperti deposito, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), obligasi, dan instrumen lainnya. Umunya RDPT di Indonesia memanfaatkan instrumen obligasi sebagai bagian terbesar investasinya. RDPT dengan orientasi investasi pada obligasi memang sangat menarik bagi investor individu maupun institusi seperti asuransi dan bank karena investasi RDPT pada obligasi tidak dikenakan pajak atas kupon bunga yang diterimanya. Umumnya RDPT memberikan pembagian keuntungan berupa uang tunai (dividen) yang dibayarkan secara teratur, misalnya 3 bulanan, 6 bulanan atau tahunan. Pembagian keuntungan ini mirip pembayaran bunga deposito yang dapat dianggap sebagai pendapatan rutin untuk kebutuhan tertentu. Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 3. Reksa Dana Saham Reksa Dana Saham (RDS) adalah reksa dana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat ekuitas (saham). Berbeda dari efek pendapatan tetap seperti deposito dan obligasi, di mana investor lebih berorientasi pada pendapatan bunga, efek saham umumnya memberikan potensi hasil yang lebih tinggi berupa capital gain melalui pertumbuhan harga-harga saham. Selain hasil dari capital gain, efek saham juga memberikan hasil lain berupa dividen (uang tunai). Dengan berinvestasi melalui RDS, kita dapat memperoleh banyak manfaat dibandingkan jika kita harus melakukannya secara langsung sendiri. Manajer Investasi bersama Bank Kustodian akan melakukan apa yang seharusnya dilakukan oleh investor profesional dalam melakukan aktivitas investasinya. Menganalisis dan memilih saham yang akan dibeli, kapan dan berapa banyak harus membeli dan menjual, melakukan penyelesaian transaksi dengan pialang, serta menyimpan dan melakukan administrasi, merupakan pekerjaan yang seharihari harus dilakukan. Dengan berinvestasi melalui RDS, kita terbebas dari kerumitan berinvestasi di saham. 4. Reksa Dana Campuran Tidak seperti RDPU, RDPT, dan RDS yang mempunyai batasan alokasi investasi yang boleh dilakukan, Reksa Dana Campuran (RDC) dapat melakukan investasinya baik pada efek utang maupun ekuitas dan porsi alokasi yang lebih fleksibel. Per defenisi, RDC adalah reksa dana yang melakukan investasi dalam efek ekuitas dan efek utang yang perbandingannya (alokasi) tidak termasuk dalam Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 kategori RDPT dan RDS. Jadi, reksa dana yang tidak dapat dikategorikan ke dalam RDU, RDPT, dan RDS akan masuk dalam kategori jenis RDC. Melihat fleksibilitas baik dalam pemilihan jenis investasinya (saham atau obligasi atau deposito atau efek lainnya) serta komposisi alokasinya, RDC dapat berorientasi ke saham, ke obligasi atau bahkan ke pasar uang. Dari sisi pengelolaan investasi, fleksibilitas ini dapat dimanfaatkan untuk berpindah-pindah dari saham ke obligasi atau deposito atau sebaliknya tergantung pada kondisi pasar dengan melakukan aktivitas trading, atau sering juga disebut usaha melakukan market timing. Market timing memang merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan hasil investasi dan atau menurunkan risiko. Dari sisi investor, RDC dapat pula menjadi alternatif bagi investor yang menghendaki suatu komposisi investasi yang terdiri atas sekaligus efek ekuitas (saham) dan efek utang (deposito/obligasi), dengan komposisi tertentu. Di samping jenis-jenis reksa dana secara umum di atas, seiring dengan semakin berkembangnya industri reksa dana, semakin banyak pula varian yang dapat ditemukan di pasar. Berikut ini beberapa varian yang mulai sedikit demi sedikit melekat di telinga nasabah: 1. Reksa dana Terstruktur (Structured Fund) Reksa dana ini adalah reksa dana yang mulai marak terutama sejak akhir tahun 2005, ketika industri reksa dana, khususnya reksa dana pendapatan tetap baru saja dihantam penarikan besar-besaran. Dari sudut peraturan, ada tiga jenis reksa dana masuk dalam kategori ini, yakni Reksa Dana Terproteksi, Reksa Dana dengan Penjaminan, dan Reksa Dana Indeks. Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 Reksa Dana Terproteksi merupakan jenis reksa dana yang paling banyak muncul dibandingkan ketiga jenis lainnya dari kategori Reksa Dana Terstruktur. Reksa dana ini cocok bagi investor yang ingin berinvestasi tetapi berusaha untuk mengurangi risiko dari kehilangan nilai pokok investasinya karena reksa dana ini menawarkan proteksi atau perlindungan dari nilai pokok investasi awal. Berbeda dari reksa dana Konvensional (terbuka) yang bisa dibeli dan dijual sewaktu-waktu, reksa dana Terproteksi ditawarkan hanya pada periode penawaran umum terbatas, yang umumnya berlangsung sekitar 1 bulan pada saat awal peluncurannya dan memiliki periode jatuh tempo untuk waktu tertentu, misalnya 2 tahun atau lebih. Reksa dana dengan penjaminan sebenarnya mirip Reksa Dana Terproteksi karena umumnya menawarkan perlindungan nilai pokok awal investasi dan/atau hasil investasi tertentu. Bedanya, dalam Reksa dana Penjaminan harus ada pihak yang memberikan jaminan yang tidak terdapat pada Reksa Dana Terproteksi. Hingga kini, di Indonesia, belum muncul satu pun reksa dana dengan penjaminan karena belum ada pihak yang bersedia menjadi penjamin. 2. Reksa Dana Indeks Sebagaimana namanya, Reksa dana Indeks memiliki analogi dengan indeks-indeks yang kita kenal seperti IHSG, Indeks LQ 45 atau Jakarta Islamic Index untuk saham atau HSBC Bond Index untuk obligasi. Reksa dana Indeks memang dimaksudkan untuk menduplikasi kinerja suatu indeks. Oleh karena itu, strategi investasi yang dijalankan oleh Manajer Investasi dalam mengelola Reksa Dana Indeks adalah memuat instrumen atau efek yang menjadi kontributor utama dari pergerakan indeks yang bersangkutan. Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 3. Reksa Dana Syariah Reksa dana berbasis syariah memiliki daya tarik tersendiri dibandingkan reksa dana jenis lain. Khususnya bagi masyarakat Indonesia yang sebagian besar beragaman Islam, mereka dapat memenuhi kenyamanan mereka dalam berinvestasi yang sesuai dengan prinsip syariah. Namun, sebenarnya Reksa Dana Syariah bukan merupakan investasi eksklusif bagi investor muslim tetapi juga banyak diminati oleh masyarakat umum. 4. Reksa Dana Valas Reksa dana valas merupakan reksa dana dari jenis-jenis atau kategori yang telah disebutkan di atas namun menggunakan denominasi mata uang asing. Umumnya, instrumen dalam portofolionya juga merupakan instrumen yang menggunakan denominasi mata uang asing yang sama, misalnya obligasi yang dijual dalam US$ bahkan sekarang telah ditawarkan dengan denominasi Euro. 5. Reksa Dana Sektoral Reksa Dana Sektoral umumnya masuk kategori jenis Reksa Dana Saham, Reksa Dana Campuran atau Reksa Dana Terstruktur. Ini adalah reksa dana yang portofolio investasinya difokuskan pada emiten-emiten atau indeks pada sektor tertentu, misalnya di sektor infrastruktur lainnya. 6. Reksa Dana Sosial Manajer investasi dapat juga bekerja sama dengan suatu badan yang memiliki kepedulian untuk suatu isu sosial, misalnya lingkungan, pendidikan, dan keagamaan dan kemudian mengaitkannya dengan tujuan investasi dan tujuan penerbitan suatu reksa dana. Beberapa yang dapat dikemukakan di sini adalah Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 yang menyisihkan sebagian pendapatannya untuk membantu pelestarian keanekaragaman hayati, beasiswa pendidikan serta biaya keberangkatan haji. 7. Reksa Dana ETF Exchange Traded Fund (ETF) adalah reksa dana yang kinerjanya mengacu pada indeks tertentu dan diperjualbelikan layaknya seperti saham di bursa yang dapat dicermati pergerakannya.ETF ditujukan untuk memperoleh hasil investasi selayaknya bahkan outperform market return. Oleh karena itu, yang menjadi acuan dari produk ini adalah market index. ETF dapat berinvestasi di seluruh saham atau di saham-saham yang dapat merepresentasikan indeks tertentu. 8. Reksa Dana melalui Asuransi (Unit Link) Berkembangnya produk asuransi yang memberikan pilihan investasi kepada pemegang polisnya, yang sering disebut unit link, memberikan fenomena baru dalam pertumbuhan industri reksa dana. Unit link adalah perpaduan antara proteksi dan investasi. Jika kita perhatikan, banyak produk unit link yang porsi investasinya memanfaatkan baik secara langsung atau tidak langsung produkproduk reksa dana. Sebagai contoh, suatu produk unit link yang menawarkan investasi saham kepada pemegang polis untuk porsi investasinya menggunakan suatu Reksa Dana Saham yang dikelola Manajer Investasi tertentu. Sementara, unit link lain yang menawarkan investasi obligasi dapat menggunakan Reksa Dana Pendapatan Tetap sebagai sarananya. Dengan demikian, pemegang polis dapat langsung memonitor kinerja investasi yang dipilihnya dalam produk unit link melalui informasi publik yang tersedia untuk kinerja reksa dana yang bersangkutan. Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 C. Manajer Investasi Setelah mengetahui jenis-jenis Reksa Dana yang dibutuhkan, hal yang sangat penting adalah investor perlu mengetahui terlebih dahulu Manajer Investasi yang akan dipilih. Reksa Dana sering disebut sebagai wahana yang bercirikan 3 well : well managed, well diversified, well regulated. Tiga hal pertama itulah yang menjadi tanggung jawab Manajer Investasi dan menjadi pedoman dalam mengukur sejauh mana kualitas Manajer Investasi yang bersangkutan. Di samping itu prasyarat lain adalah integritas manajer Investasi. 31 Iwan P. Pontjowinoto berpendapat, yang dimaksud dengan Manajer Investasi adalah pihak yang mendapat izin dari bapepam untuk mengadakan kegiatan usaha mengelola Portofolio Efek bagi para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah. 32 Hal yang mudah adalah memilih Manajer Investasi dengan reputasi yang baik. Namun, banyak faktor yang membuat Manajer Investasi memiliki reputasi di mata investro, seperti: 33 Pengalaman Pengalaman berkaitan dengan lamanya perusahaan telah beroperasi. Beberapa Manajer Investasi merupakan afiliasi grup keuangan internasional yang juga bertindak sebagai Manajer Investasi dan telah beroperasi secara global selama puluhan tahun. Informasi ini dapat kita peroleh dari prospektus. 31 Hasan Zein Machmud, lihat dalam Eko Priyo Pratomo, Ubaidillah Nugraha., Reksa Dana Solusi Perencanaan Investasi di Era Modern, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2009, hal. 151. 32 Iwan P. Pontjowinoto, loc. cit. 33 Eko Priyo Pratomo, Ubaidillah Nugraha., loc. Cit. Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 Kinerja Historis Petunjuk yang paling kasat mata adalah kinerja historis. Meskipun bukan merupakan kepastian jika reksa dana yang memiliki kinerja hebat di masa lalu tetap berkinerja sama baiknya di masa depan. Tetapi, paling tidak konsisten jangka panjang atas kinerja masa lalu merupakan salah satu petunjuk bagi potensi reksa dana tersebut di masa depan. Berkaitan dengan kinerja historis adalah profil risk & return yang dihasilkan. Profil risiko dan kinerja perlu mendapat perhatian agar kita tidak terjerumus dengan hanya melihat return yang dihasilkan. Dalam investasi, kinerja yang tinggi selalu seiring dengan resiko yang tinggi pula. Catatan mengenai profil risiko dan kinerja memang belum tersedia di Indonesia karena jangka waktu beroperasinya reksa dana masih terlalu pendek untuk melakukan pengukuran risiko dan kinerja. Gaya Investasi Meskipun begitu banyak istilah dalam gaya berinvestasi (investment style) dari Manajer Investasi, kita dapat mempelajari dari isi portofolio yang dilaporkan dalam laporan keuangan yang sudah diaudit dalam pembaruan prospektus (khususnya untuk reksa dana yang berorientasi pada saham). Jenis perusahaan seperti apa yang ada dalam portofolionya, apakah didominasi oleh perusahaanperusahaan dengan kapitalisasi kecil namun dengan tingkat pertumbuhan besar (growth stock), yang menandakan gaya investasi berorientasi pada pertumbuhan tinggi. Atau justru sebaliknya, portofolio lebih banyak didominasi oleh perusahaan yang sudah mapan dengan kapitalisasi besar, dengan pertumbuhan yang lebih kecil. Atau portofolionya terdiri atas perusahaan dari seluruh sektor dengan jangkauan diversifikasi yang luas. Tingkat perputaran portofolio Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 (portofolio turn over) juga menjadi salah satu indikator sejauh mana Manajer Investasi melakukan aktivitas trading (jual-beli). Dukungan Grup Perusahaan Umumnya investor melihat dukungan grup perusahaan untuk meyakinkan bahwa perusahaan Manajer Investasi mempunyai komitmen jangka panjang untuk tetap beroperasi. Yang harus diperhatikan adalah ada tidaknya conflict of interest (benturan kepentingan) dalam pengelolaan investasinya. Krisis ekonomi di Indonesia telah memberi pelajaran berharga, khususnya bagi dunia perbankan, di mana dana yang dikumpulkan dari masyarakat telah disalahgunakan untuk membiayai perusahaan dari grup sendiri melewati batas yang telah ditentukan. Khususnya dalam hal Manajer Investasi pengelola reksa dana, yang juga merupakan wadah dikumpulkannya dana masyarakat, independensi (terbebas dari conflict of interest) Manajer Investasi dalam mengambil keputusan investasi menjadi sangat penting. Dukungan grup harus lebih dikaitkan dengan jaringan informasi, bantuan teknis, efisiensi biaya serta yang paling penting adalah komitmen untuk tetap beroperasi dalam jangka panjang, yang memungkinkan perusahaan Manajer Investasi tetap bertahan di masa krisis. Besarnya Aset yang Dikelola dan Jumlah Nasabah Besarnya aset yang dikelola akan memberikan keuntungan dari segi economies of scale suatu perusahaan Manajer Investasi dalam hal efisiensi biaya serta bargaining power untuk mendapatkan harga yang lebih baik dalam bertransaksi, khususnya untuk instrumen pasar uang dan pendapatan tetap. Memang masih menjadi perdebatan apakah semakin besar aset yang dikelola akan semakin baik kinerja yang akan dihasilkan oleh Manajer Investasi. Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 Namun, paling tidak besarnya aset dapat juga menandakan besarnya dana nasabah yang telah memberikan kepercayaan kepada Manajer Investasi bersangkutan. Kualitas Sumber Daya Manusia Kegiatan usaha Manajer Investasi sangat tergantung pada kualitas sumber daya para stafnya. Itulah sebabnya, jika kita membaca prospektus reksa dana, akan selalu dijelaskan secara singkat mengenai curriculum vitae dari para staf Manajer Investasi khususnya yang terlibat secara langsung dalam tim pengelolaan investasi. Kita bisa mempelajari pengalaman serta kualifikasi akademis yang dimiliki oleh tim investasinya. Dalam beberapa kasus, kepercayaan investor terhadap suatu Manajer Investasi mungkin saja disebabkan karena investor tersebut lebih percaya terhadap portofolio manajernya secara individual daripada terhadap perusahaan Manajer Investasinya sebagai suatu insitusi. Kualitas Pelayanan Pelayanan sebenarnya sangat luas cakupannya. Oleh sebab itu, bahasannya akan kita batasi antara lain: kemudahan bertransaksi, kemudahan memperoleh informasi, akurasi dan kecepatan pelaporan, kemudahannya untuk dihubungi jika diperlukan untuk berkonsultasi. Sama dengan industri jasa lainnya yang menekankan hubungan jangka panjang (long-term relationship), kualitas pelayanan akan diukur melalui pelayanan purna-jual (after sales services) yang membuat nasabah merasa nyaman (convenient) untuk terus berhubungan atau tidak. Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 D. Bank Kustodian Kekayaan Reksa dana wajib disimpan pada Bank Kustodian yang tidak terafiliasi dengan Manajer Investasi, dimana Bank Kustodian bertindak sebagai penitipan kolektif dan administrator. Undang-undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal menetapkan Reksa Dana merupakan Kontrak investasi Kolektif (KIK) antara Manajer Investasi dengan Bank Kustodian. Mengacu kepada ketentuan tersebut di atas diketahui bahwa di samping Manajer Investasi, bank Kustodian memiliki peranan penting dalam pembentukan sebuah reksa dana. Reksa dana pada prinsipnya tercipta atas dasar persetujuan antara manajer Investasi pada suatu pihak dan Bank Kustodian pada pihak lain dengan pengertian bahwa Bank Kustodian akan berperan sebagai pemberi jasa perlindungan bagi para pemodal dalam bentuk laporan yang jujur (fair) dan harus mematuhi ketentuan yang berlaku. Lebih jauh dalam Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Bapepam menegaskan bahwa Bank Kustodian haruslah sebuah lembaga independen tanpa kaitan apapun dengan Manajer Investasi. Hal ini guna mencegah terjadinya kolusi antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian agar seluruh proses investasi serta laporan yang dibuat sepenuhnya dapat dipercaya. Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 BAB IV TINJAUAN YURIDIS BANK SEBAGAI KUSTODIAN DALAM PENYELENGGARAAN REKSA DANA A. Tata Cara Pendirian Bank Umum Untuk Dapat Bertindak Sebagai Kustodian Pada prinsipnya perdagangan saham reksa dana atau unit penyertaan reksa dana sama saja dengan perdagangan efek lainnya karena status perusahaan reksa dana sama dengan perusahaan efek lainnya dan juga saham atau unit penyertaannya merupakan efek menurut pengertian Undang-undang Pasar Modal. Perusahaan reksa dana yang akan menjual saham atau unit penyertaannya, terlebih dahulu mendaftarkan di Badan Pengawas Pasar Modal dan menerbitkan prospektus yang memenuhi persyaratan yang sesuai dengan prinsip keterbukaan. Prospektus merupakan hal pertama yang harus kita pelajari sebelum kita berinvestasi atau membeli reksa dana. Banyak informasi yang dicantumkan dalam prospektus akan menjadi dasar bagi investor untuk memilih Manajer Investasi serta reksa dana yang sesuai dengan kebutuhannya. 34 Bila investor akan melakukan investasi melalui reksa dana dan mereka memutuskan untuk membeli saham reksa dana, maka cara yang paling sederhana seperti membeli saham perusahaan lainnya adalah dengan menghubungi pialang dan menyatakan maksud untuk membeli saham reksa dana yang baik. Pialang ini akan membeli saham reksa dana dengan harga yang ditentukan pada hari penutupan perdagangan. 34 Eko Priyo Pratomo, Ubaidillah Nugraha., op. cit., hal. 84. Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 53 Investor dapat pula membeli atau menjual saham reksa dana ini langsung ke perusahaan yang mengelola reksa dana, yaitu lewat manajer investasi reksa dana atau pihak lain yang ditunjuk mereka untuk membeli atau penjualan sahamnya. Pihak lainnya ini mungkin saja para pialang (stock-brokers), hal ini tentunya tidak sederhana lagi karena kemungkinan para pialang tersebut tidak memegang saham dari seluruh perusahaan reksa dana yang disukai investor. 35 Dalam Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal Pasal 43 Ayat (1) disebutkan beberapa lembaga profesi yang berkaitan dengan Pasar Modal yang dapat bertindak sebagai Kustodian. Di antaranya adalah: 1. Lembaga Penyimpanan dan penyelesaian. 2. Perusahaan Efek 3. Bank Umum yang sudah mendapat persetujuan Bapepam. Terhadap ketiga lembaga tersebut di atas yang dapat menjalankan fungsi kustodian, khususnya hanya Bank Umum saja yang perlu mendapatkan izin usaha untuk dapat menjalankan kegiatan bidang Kustodian. Hal ini disebabkan terhadap kedua lembaga profesi lain selain dari Bank Umum dalam izin usaha yang telah diberikan oleh Bapepam di dalamnya sudah mencakup kegiatan Kustodian. Pembuatan undang-undang mempunyai alasan sebagai berikut: kegiatan penitipan adalah sebagian dari kegiatan yang dilakukan oleh Bank Umum sebagai mana yang telah diatur dalam Undang-undang Perbankan, sehingga Bank Umum tidak lagi memerlukan izin untuk melakukan penitipan, Namun untuk dapat melakukan kegiatan Kustodian yang merupakan kegiatan lebih luas dari kegiatan penitipan dan terkait dengan lembaga lainnya seperti Lembaga Penyimpanan dan 35 Asril Sitompul, SH., LL.M., op.cit., hal. 48. Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 Penyelesaian, Perusahaan Efek dan Reksa Dana maka Bank Umum tetap memerlukan persetujuan dari Bapepam. Adapun tata cara pendirian bank Umum untuk dapat bertindak sebagai Kustodian sesuai dengan Pasal 47 Ayat (1) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, harus dengan mengajukan permohonan serta dengan melampirkan dokumen-dokumen yang di antaranya terdiri: 36 4. Anggaran Dasar. 5. Nomor pokok wajib pajak. 6. Izin Usaha sebagai Bank Umum. 7. Laporan keuangan terakhir yang telah diperiksa oleh Akuntan yang terdaftar pada Bapepam. 8. Buku pedoman operasional kegiatan Kustodian yang akan dilakukan serta uraian tentang fasilitas fisik yang akan digunakan oleh Bank Umum. 9. Rekomendasi dari bank Indonesia. 10. Dokumen dan keterangan pendukung lain yang berhubungan dengan permohonan persetujuan Bank Umum sebagai Kustodian yang akan diatur lebih lanjut oleh Bapepam. B. Peranan dan Fungsi Pihak Kustodian Ketika kita akan menempatkan deposito di bank, pastinya kita akan terlebih dahulu memilih bank-bank yang menurut hemat kita dapat dipercaya, 36 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 sebelum melihat beberapa bunga yang ditawarkan. Hal ini juga sama seperti berinvestasi melalui reksa dana, umumnya kita perlu mengetahui ndulu siapa Manajer Investasinya dan Bank Kustodiannya sebelum memilih jenis reksa dana. Investor umumnya perlu mengetahui pengalaman dan kualifikasi dari pengelola reksa dana. Memang disadari, bagi investor baru yang belum mengenal perusahaan Manajer Investasi dan individu tim pengelola investasi mungkin sulit untuk dapat langsung memilih Manajer Investasi hanya berdasarkan informasi dari prospectus. Namun, paling tidak investor sudah memperoleh gambaran awal mengenai perusahaan Manajer Investasi serta para pengelolanya dan dapat dibandingkannya dengan Manajer Investasi pengelola reksa dana sejenis melalui prospectus reksa dana lainnya yang ada di pasar. Melakukan komunikasi dan/atau bertemu muka dengan salah satu perwakilan perusahaan Manajer Investasi akan memberikan informasi yang lebih banyak untuk memudahkan investor mengambil keputusan. Gambar 1. Mekanisme Kerja Reksa Dana BAPEPAM & LK PENGAWASAN 1 INVESTOR 2 8 MANAJER INVESTASI 3 5 6 9 7 PERANTARA 4 PASAR MODAL & PASAR UANG 10 BANK KUSTODIAN REKSA DANA 1. Permohonan pembelian (investasi) atau penjualan kembali (pencairan) Unit Penyertaan. Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 2. Penyetoran dana pembelian unit penyertaan atau pembayaran hasil penjualan kembali. 3. Perintah transaksi investasi. 4. Eksekusi transaksi investasi. 5. Konfirmasi Transaksi. 6. Perintah penyelesaian transaksi. 7. Penyelesaian transaksi dan penyimpanan harta. 8. Informasi Nilai Aktiva Bersih/Unit secara harian melalui media massa. 9. Laporan evaluasi harian dan bulanan. 10. Laporan Bulanan kepada Bapepam & LK. 1. Peranan Pihak Kustodian Seperti yang telah dibahas sebelumnya mengapa diperlukannya lembaga Kustodian dalam kegiatan Pasar Modal, maka terdapat kegiatan yang lebih spesifik dalam kegiatan Pasar Modal dibanding dengan kegiatan Bank Umum. Kekhususan kegiatan disini dapat terlihat dari adanya keterkaitan dengan lembaga profesi lain dalam bidang Pasar Modal. Keterkaitan ini timbul sebagai akibat dari sifat transaksi di Bursa Efek di mana penjual dan pembeli tidak dapat melakukan transaksi langsung tetapi diwakilkan kepada perantara pedagang efek. Dari diwakilkannya kepentingan penjual dan pembeli ini, maka yang menjadi objek dalam transaksi tersebut yakni: efek harus segera diselesaikan transaksinya yang terjadi di Bursa Efek tersebut. Transaksi Bursa adalah kontrak yang dibuat oleh anggota Bursa Efek sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh Bursa Efek mengenai jual beli efek, pinjam meminjam efek atau kontrak lain mengenai efek atau harga efek. Dari pengertian Transaksi Bursa ini dapat terlihat adanya Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 kewajiban di antara para perantara pedagang efek yang masing-masing mewakili kepentingan kliennya. Apabila dalam satu kesempatan ia bertindak sebagai perantara jual, maka ia harus menunaikan kewajibannya untuk menyerahkan fisik dari efek yang diperdagangkannya kepada perantara beli. Dan di lain kesempatan ia dapat bertindak sebagai perantara beli yang juga mewakili kepentingan kliennya, maka ia harus menunaikan kewajibannya dalam menerima efek yang dibelinya untuk kemudian disimpan dalam rangka menunggu instruksi selanjutnya dari kliennya. Dalam proses selanjutnya terdapat beberapa jenis kegiatan yang akan terjadi: - Proses peralihan hak dari efek yang telah dimilikinya. - Pengurusan terhadap akan adanya hak yang akan didapat dari efek yang dimilikinya. - Menunggu instruksi untuk menjual kembali efek tersebut. Proses peralihan hak adalah sebagai suatu akibat hukum dari perbuatan hukum yang telah dilakukan yakni, jual-beli di mana hak penjual telah beralih kepada pihak pembeli sehingga pihak pembeli yang telah terdaftar namanya sebagai pemilik yang sah atas suatu efek dapat melakukan segala perbuatan hukum yang baru terhadap efek yang dimilikinya. Pengurusan terhadap akan adanya hak yang akan didapat dari efek yang dimilikinya, merupakan salah satu keuntungan yang akan didapat oleh pihak investor dari kegiatan investasi di Pasar Modal, salah satu diantaranya Dividen. Dalam kegiatan ini pihak Emiten atau Perusahaan akan membagikan dividen Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 hanya kepada pemilik saham yang namanya terdaftar sebagai pemilik saham yang sah pada saat dividen tersebut jatuh tempo untuk dibagikan. Keuntungan lain yang akan didapat oleh pihak investor dalam kegiatan investasi di Pasar Modal adalah perbedaan selisih harga jual dengan harga beli (capital gain), sehingga apabila terdapat selisih jual dengan beli yang menurut pertimbangan investor telah mencapai tingkat keuntungan yang ingin dicapainya, maka pihak investor akan memberikan instruksi jual kepada wakilnya “perantara pedagang efek” untuk melakukan kegiatan jual. Terdapat suatu tenggang waktu dari setelah adanya kegiatan transaksi di Bursa Efek dengan proses kelanjutan dari Transaksi Bursa Tersebut. Khususnya terhadap kegiatan menjual kembali efek yang telah dimilikinya yakni, menunggu saat harga bagus untuk dijual kembali. Dalam tenggang waktu seperti ini Kustodian mulai menampilkan perannya dalam salah satu jenis kegiatan pasar modal sebagai lembaga yang memberikan jasa penitipan. Serta terhadap proses peralihan hak kepemilikan dan proses pengurusan untuk mendapatkan keuntungan dari hak yang dimilikinya yang dilakukan oleh Biro Administrasi Efek. Biro Administrasi Efek (BAE) akan mencatat setiap peralihan hak yang terjadi berdasarkan bukti yang diajukan oleh pemegang efek melalui wakilnya. Dalam hal ini wakil dari pihak investor tida lagi perantara pedagang efek, karena perantara pedagang efek hanya bertugas mempertemukan harga efek di Bursa Efek. Wakilnya adalah Pihak Kustodian (di antaranya Bank Kustodian). Kustodian berperan memberikan jasa penitipan efek dan harta lainnya yang berkaitan dengan efek serta jasa lain, menerima bunga, dividen, dan hak-hak lain menyelesaikan transaksi efek dan mewakili pemegang rekening yang menjadi Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 nasabahnya. Berdasarkan Undang-undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Kustodian adalah Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP), perusahaan efek atau bank umum yang mendapat persetujuan BAPEPAM. Kustodian berdasarkan fungsinya dapat melakukan pengurusan terhadap efek yang dimiliki oleh nasabahnya untuk menindak lanjuti dari kegiatan Transaksi Bursa demi kepentingan nasabahnya. Fungsi yang dilakukan dalam rangka hal tersebut adalah menyimpan efek. Penyimpanan efek dilakukan dalam rangka: - Proses peralihan kepemilikan dan sesudah proses tersebut selesai. - Dalam rangka mendapatkan keuntungan dari Perisahaan/Emiten. - Dalam rangka untuk dijual kembali. Kustodian yang menyelenggarakan kegiatan penitipan bertanggung jawab untuk menyimpan efek milik pemegang rekening dan memenuhi kewajiban lain sesuai dengan kontrak antara Kustodian dengan pemegang rekening tersebut. Efek yang dititipkan pada Kustodian wajib dibukukan dan dicatat secara tersendiri dan bukan merupakan bagian dari harta Kustodian tersebut. Kustodian hanya dapat mengeluarkan efek atau dana yang tercatat pada rekening efek atas perintah tertulis dari pemegang rekening atau pihak yang diberi wewenang untuk bertindak atas namanya. Apabila pemegang mengalami kerugian atas kesalahan pihak Kustodian, maka pihak Kustodian wajib memberikan ganti rugi kepada pemegang rekening tersebut. Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 Adapun Jasa yang diberikan Kustodian: a) Menyediakan TPH (tempat penitipan harta) yang aman bagi surat-surat berharga (Efek) b) Mencatat dan membukukan semua penitipan pihak lain secara cermat. (jasa administrasi) c) Mengamankan semua penerimaan dan penyerahan Efek untuk kepentingan pihak yang diwakilinya d) Mengamnkan pemindahtanganan Efek e) Menagih dividen saham, bunga obligasi, dan hak-hak lain yang berkaitan dengan surat berharga yang dititipkan 2. Fungsi Bank sebagai Kustodian Terhadap Reksa Dana Bank sebagai kustodian adalah salah satu Pihak Kustodian yang berfungsi sebagai pihak yang menyimpan kekayaan Reksa dana. Pihak Bank Kustodian tidak boleh terafiliasi dengan Manajer Investasi, dimana Bank Kustodian bertindak sebagai penitipan kolektif dan administrator. Dalam hal ini, fungsi Citibank N.A. sebagai Bank Kustodian mengikuti aturan Perundang-undangan yang ada. Seperti yang sudah diketahui bahwa Reksa dana (mutual fund) adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana masyarakat (pemodal) untuk kemudian diinvestasikan ke dalam portofolio efek oleh manajer investasi (MI). Portofolio efek tersebut bias berupa saham, obligasi, instrument pasar uang, atau kombinasi dari beberapa di antaranya. Sesuai dengan pembagian Bentuk Hukum dari Reksa dana sesuai dengan pasal 18 UUPM, yaitu Reksa dana berbentuk Perseroan dan Reksa dana berbentuk Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 Kontrak Investasi Kolektif (KIK), ternyata keterkaitan antara Reksa dana dengan Bank Kustodian hanyalah nampak pada satu bentuk saja, yakni di dalam Reksa dana Kontrak Investasi Kolektif. Dalam reksa dana yang demikian itu pihak yang berwenang adalah Manajer Investasi berdasarkan kontrak serta Bank Kustodian. Manajer Investasi merupakan salah satu bentuk kegiatan yang dimiliki oleh Perusahaan Efek. Sehingga yang dapat bertindak sebagai Reksa dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif adalah pihak Perusahaan Efek. Bank kustodian adalah pihak yang memegang dana investasi sehingga dana investor tidak dipegang langsung atau disalahgunakan oleh MI (MI adalah Manager Investasi yang mengelola dana para investor pada reksa dana). Bank kustodian mengawasi setiap penggunaan dana investasi yang ada. Bank kustodian ini biasanya bank umum yang disetujui Bapepam LK untuk menyelenggarakan jasa kustodian atau penitipan efek secara kolektif dan harta lain serta menerima dividen, bunga, atau hak-hak lainnya. Bank Kustodian mengutip custodian fee sekian persen dari dana kelolaan yang dipotong langsung dari NAB/NAV (Nilai Aktiva Bersih/Net Asset Value). Bagian terbesar dari tugas administrasi Reksa Dana terletak pada Bank Kustodian, ada 3 fungsi utama bank Kustodian dalam transaksi reksa dana, yaitu: 37 1. Fungsi sebagai jasa pelaksana penyimpanan (Custodial Service) Semua dana dan efek yang terkumpul dari reksa dana disimpan dan berada dibawah pengawasan bank kustodian. 37 Gunarni Soeworo, Bunga Rampai Reksa Dana, Balai Pustaka, jakarta, 1997, hal. 156. Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 Berdasarkan UUPM pasal 25, Bank Kustodian bertanggung jawab atas penyimpanan seluruh aset reksa dana, pelayanan kustodian antara lain mencakup “trade settlement”, penyimpanan aset berharga, penilaian portofolio, manajemen kas (cash management), melakukan tagihantagihan atas penghasilan investasi dan membuat laporan. Bank Kustodian bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua aset baik yang dibeli maupun yang dijual tersimpan ditempat yang aman dan layak. Seluruh transaksi dilaksanakan sebagaimana mestinya dan laporan dibuat secara benar dan tepat waktu. Manajer Investasi tidak diperkenankan mencampuri secara langsung dan menguasai aset reksa dana. 2. Fungsi administrasi dana (Fund Administration) Merupakan tugas pembukuan, mencatat semua transaksi reksa dana, menetapkan nilai aset, menghitung NAB (Nilai Aktiva Bersih)/NAV (net asset value) dari dana, memastikan bahwa semua laporan yang diperlukan disampaikan kepada pihak yang berwenang serta memastikan bahwa pengoperasian dana telah sesuai dengan kebijakan, ketentuan serta petunjuk yang berlaku sebagaimana tercantum dalam prospektus dan Bapepam. Hal ini seperti yang tercantum pada Pasal 44 Ayat (2) UUPM, bahwa efek yang dititipkan wajib dibukukan dan dicatat secara tersendiri. 3. Fungsi sebagai Agen Transfer (Transfer Agent) Fungsi ini mencatat transaksi-transaksi pemodal, memastikan seluruh dana yang diterima dan yang dibayarkan telah dilakukan tepat waktu dan saham dialokasikan secara jujur dan benar, konfirmasi dikirim dan dicatat. Perlu diketahui bahwa bagian dana yang disetorkan dan jumlah yang harus Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 dikembalikan harus diadministrasikan oleh bank Kustodian untuk kepentingan reksa dana. Selain menyelesaikan transaksi efek, bank kustodian akan memberikan surat konfirmasi sebagai tanda bukti atas setiap transaksi reksa dana. Kalau investor melakukan transaksi langsung ke perusahaan pengelola reksa dana, tanda bukti akan diberikan langsung kepada investor. Sementara bila investor bertransaksi melalui selling agent (seperti bank, biasanya tanda bukt i “dititipkan” di selling agent tersebut. Dari fungsi di atas terlihat pentingnya peran bank Kustodian dalam menjaga aset milik pemodal serta membuat laporan secara jujur dan benar kepada para pemodal. C. Pengawasan Kinerja Bank Kustodian Dalam menjalankan fungsi pengawasannya, Bapepam memberikan persetujuan bagi Bank Kustodian. Dalam hal pengawasan terhadap kinerja Bank Kustodian, dilakukan oleh BAPEPAM sebagai pengawas Pasar Modal. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) adalah sebuah lembaga dibawah Departemen Keuangan Republik Indonesia yang bertugas membina, mengatur dan mengawasi kegiatan sehari-hari pasar modal serta merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis dibidang lembaga keuangan. Bapepam-LK merupakan penggabungan dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dan Direktorat Jendral Lembaga Keuangan Depertemen Keuangan. Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 Sesuai dengan perannya sebagai pihak yang melakukan pembinaan, pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan Pasal Modal, maka BAPEPAM ditunjang oleh beberapa kewenangan yang dimilikinya. Dengan kewenangannya tersebut BAPEPAM bermaksud untuk dapat menciptakan kegiatan Pasar Modal sebagai suatu kegiatan yang teratur, wajar, dan efisien. Kewenangan yang dimiliki oleh Bapepam ditujukan terhadap dua jenis komponen Pasar Modal, yaitu: - Kegiatan Pasar Modal itu sendiri. - Instrumen-instrumen pelaksanaan kegiatan Pasar Modal. Khusus terhadap hal-hal yang terkait dengan Kustodian, kewenangan Bapepam tersebut di antaranya: - memberikan izin usaha kepada Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Reksa Dana, Perusahaan Efek, Penasehat Investasi dan Biro Administrasi Efek. - Persetujuan bagi Bank Kustodian. - Menetapkan persyaratan dan tata cara pencalonan dan memberhentikan untuk sementara waktu komisaris dan atau direktur serta menunjuk manajemen sementara serta Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sampai dengan dipilihnya kembali komisaris dan atau direktur yang baru. - Menetapkan persyaratan dan tata cara pernyataan pendaftaran serta menyatakan, menunda, atau membatalkan efektifnya pernyataan pendaftaran. Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 - Mengadakan pemeriksaan dan penyidikan terhadap setiap pihak dalam hal terjadi peristiwa yang diduga merupakan pelanggaran terhadap Undang-undang No. 8 Tahun 1995 dan atau peraturan pelaksanaannya. - Melakukan pemeriksaan terhadap: a. Setiap Emiten atau Perusahaan Publik yang telah atau diwajibkan menyampaikan pernyataan pendaftaran kepada BAPEPAM. b. Pihak yang dipersyaratkan memiliki izin usaha, izin orang perseorangan, persetujuan atau pendaftaran profesi berdasarkan Undang-undang No. 8 tahun 1995. - Membekukan atau membatalkan pencatatan suatu Efek pada Bursa Efek atau menghentikan Transaksi Bursa Efek atas Efek tertentu untuk jangka waktu tertentu guna melindungi kepentingan pemodal tertentu guna melindungi kepentingan pemodal (sesuai dengan Peraturan Nomor IV.B.1. Ketua BAPEPAM dan LK Nomor Kep-176/BL/2008 Angka 20). - Memeriksa keberatan yang diajukan oleh pihak yang dikenakan sanksi oleh Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan atau Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian serta memberikan keputusan membatalkan atau menguatkan pengenaan sanksi dimaksud. - Menetapkan biaya perizinan, persetujuan, pendaftaran, pemeriksaan, dan penelitian serta biaya lain dalam rangka kegiatan Pasar Modal. - Melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencegah kerugian masyarakat sebagai akibat pelanggaran atas ketentuan di bidang Pasar Modal. Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 Dalam hal ini, BAPEPAM tidak bertindak sendirian dalam melakukan pengawasan terhadap pelaku penyelenggara Reksa dana khususnya Bank Kustodian, tetapi di sini juga BAPEPAM juga dibantu oleh Bank Indonesia untuk bertindak sebagai pengawas dan pengatur. Dalam hal Bank Indonesia (BI) bertindak sebagai pengawasan kinerja Bank Kustodian dapat dilihat di dalam Surat Edaran kepada Semua Bank Umum di Indonesia prihal Penerapan Manajemen Risiko pada Bank yang melakukan Aktivitas Berkaitan dengan Reksa Dana. Didalamnya tertulis Bank Indonesia dapat melakukan pemeriksaan terhadap efektifitas dan kesesuaian penerapan manajemen risiko khususnya untuk aktivitas yang berkaitan dengan Reksa Dana yang dilakukan Bank. Adapun saksi yang diberikan terhadap bank Kustodian yang dianggap melanggar Surat Edaran dari Bank Indonesia ini dapat dikenakan sanksi teguran tertulis, pembekuan kegiatan usaha tertentu, pemberhentian pengurus Bank, sebagai mana dimaksud dalam Pasal 34 Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum. Tabel 1 Kewenangan Bapepam dan Bank Indonesia yang terkait dengan Bank sebagai Agent of sales Reksa dana KEWENANGAN BAPEPAM KEWENANGAN BI Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 Antara lain: Antara lain: - Code of conduct reksa dana - Mekanisme transaksi - Hubungan Manajer Investasi dan Bank Kustodian - Aspek Prudensial Manajer Investasi - Bentuk dan Jenis Kontrak - Persyaratan dan Prosedur - Bentuk dan jenis Portofolio - Bank sebagai sponsor - Batas tanggung jawab Bank - Larangan bank sebagai penjamin reksa dana - Larangan bank sebagai stand-by buyer - Masalah liquidity back-up - Konsolidasi risiko apabila manajer investasi bagian dari bank D. Hak dan Kewajiban Bank Kustodian dalam Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Dalam kegiatan operasionalnya sebagai Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif mempunyai keterkaitannya dengan Bank Kustodian yang bertindak sebagai Pihak Kustodian, maka mempunyai dua fungsi yaitu: 1. Mengelola dana masyarakat. 2. Menyimpan kekayaan Reksa dana yang dilaksanakan oleh Bank Kustodian. Pengelolaan dana masyarakat tersebut dipegang oleh Manajer Investasi. Dalam pengelolaannya pihak Manajer Investasi akan mengeluarkan unit penyertaan kepada masyarakat pemodal (investor). Masyarakat pemodal dapat memiliki unit penyertaan tersebut dengan cara menyerahkan dananya kepada Manajer Investasi. Unit penyertaan merupakan bukti bagi masyarakat atas telah dikeluarkannya dana. Dengan dana yang telah diperolehnya tersebut selanjutnya akan diinvestasikan pada berbagai jenis efek yang diperdagangkan di Pasar Modal atau Pasar Uang. Dengan adanya dana masyarakat dalam kegiatan Reksa dana ini yang merupakan salah satu perbedaan dalam kegiatan Pasar Modal. Dalam kegiatan Pasar Modal yang lain yang tidak melibatkan Reksa dana, dana yang Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 dipergunakan untuk investasi di Pasar Modal adalah dana yang dimiliki sendiri, sehingga pihak-pihak yang terlibat hanyalah sebagai wakil dari kepentingan investor. Pihak-pihak yang terlibat tersebut hanyalah menjalankantugas berdasarkan instruksi dari pemegang rekening pada lembaga yang bersangkutan. Dengan demikian dalam Reksa dana perlu adanya suatu penjaminan atas kepercayaan pihak masyarakat yang telah diberikan kepada pihak pengelola Reksa dana khususnya Bank Kustodian dan Manajer Investasi. Untuk penjaminan tersebut perlu adanya suatu pemisahan fungsi dan pembagian wewenang tentang pengelolaan dan penyimpanan. Pihak reksa dana hanya berfungsi dalam pengelolaan dana masyarakat. Dalam fungsi ini Reksa dana diberikan kepercayaan sepenuhnya untuk melakukan investasi di Pasar Modal terhadap segala efek yang menurut perhitungannya akan dapat mendatangkan suatu keuntungan. Dalam melaksanakan fungsinya maka kedua belah pihak baik antara Bank Kustodian ataupun pihak pengelola Reksa dana akan terikat pada suatu perjanjian diantara mereka. Perjanjian tersebut berupa: 3. Kontrak pengelolaan Reksa dana terbuka berbentuk Kontrak Investasi Kolektif. 4. Kontrak penyimpanan kekayaan investasi kolektif. Dalam Kontrak Investasi Kolektif harus memuat hak dan kewajiban pihakpihak yang terlibat dalam kontrak yaitu: Manajer Investasi, Bank Kustodian dan Pemegang Unit Penyertaan. Dalam hal Bank Kustodian menyelenggarakan Reksa dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, Bank Kustodian ini berhak untuk mendapatkan fee Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 atau imbalan dari jasa yang telah diberikannya. Saat ini, besarnya imbalan ini antara 0,15% hingga 0,25% per tahun (tergantung besarnya dana) dari Nilai Aktiva Bersih. 38 Dan juga termasuk menerima bunga dan hak-hak lain menyelesaikan transaksi Efek dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya. Sedangkan kewajiban dari Bank Kustodian ini tertera di dalam Peraturan Nomor IV.B.1. tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Salinan Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK Nomor Kep176/BL/2008 yang menyebutkan Bank Kustodian wajib: 1) memberikan jasa Penitipan Kolektif dan Kustodian sehubungan dengan kekayaan Reksa Dana; 2) menghitung Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana setiap hari bursa; 3) membayar biaya-biaya yang berkaitan dengan Reksa Dana atas perintah Manajer Investasi; 4) menyimpan dan memelihara catatan secara terpisah yang menunjukkan semua perubahan dalam jumlah Unit Penyertaan, jumlah Unit Penyertaan yang dimiliki setiap pemegang Unit Penyertaan, nama, kewarganegaraan, alamat dan identitas lain dari para pemegang Unit Penyertaan; 5) mengurus penerbitan Unit Penyertaan dan pembayaran pembelian kembali (pelunasan) Unit Penyertaan, melakukan pembukuan, dan atau mengambil tindakan yang diperlukan untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban tersebut sesuai dengan kontrak; 38 Eko Priyo Pratomo, Ubaidillah Nugraha., op. cit., hal. 98. Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 6) memastikan bahwa Unit Penyertaan diterbitkan hanya atas penerimaan dana dari calon pemegang Unit Penyertaan; 7) mengirimkan konfirmasi secara tertulis pelaksanaan perintah pemegang Unit Penyertaan paling lambat 7 (tujuh) hari bursa setelah diterimanya perintah; 8) menolak instruksi Manajer Investasi secara tertulis dengan tembusan kepada Bapepam dan LK apabila instruksi tersebut pada saat diterima oleh Bank Kustodian secara jelas melanggar peraturan perundangundangan di bidang Pasar Modal dan atau Kontrak Investasi Kolektif; 9) mendaftarkan atau mencatatkan kekayaan Reksa Dana atas nama Bank Kustodian tersebut untuk kepentingan pemilik Unit Penyertaan, menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku serta melakukan tindakan yang diperlukan terkait dengan pendaftaran atau pencatatan kekayaan dimaksud; 10) melakukan pembayaran atas pembelian Efek yang akan menjadi bagian dari Portofolio Efek Reksa Dana atau menerima pembayaran atas penjualan Efek dalam Portofolio Efek Reksa Dana yang dilakukan Manajer Investasi; 11) bertanggungjawab atas tugas sebagai Bank Kustodian sampai dengan adanya Bank Kustodian pengganti; 12) memberitahukan secara tertulis kepada Manajer Investasi setiap ada perubahan anggota Direksi dan Komisaris serta pemegang saham pengendali bank yang menjadi Bank Kustodian; 13) memberitahukan secara tertulis kepada Manajer Investasi setiap ada perubahan atau penggantian Penanggung Jawab dari Bank Kustodian yang menangani portofolio Reksa Dana ; dan Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 14) memberikan data dan atau informasi yang berhubungan dengan kewajiban Bank Kustodian terhadap Reksa Dana berdasarkan Kontrak apabila diminta oleh Manajer Investasi. Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 Tanggung Jawab Bank Kustodian terhadap Manajer Investasi Mekanisme penjualan reksadana yang melibatkan bank sebagai agen penjual telah memunculkan hubungan baru antara perbankan dengan para Manajer Investasi. Untuk itu bank harus melakukan seleksi (due diligence) untuk memilih Manajer Investasi yang bagus dari sisi kinerja maupun reputasinya sehingga kerjasama antara Bank Kustodian dengan Manajer Investasi tersebut tidak akan merugikan bank penjual reksadana. Dalam hal Manajer Investasi itu adalah anak perusahaan (subsidiary atau affiliated party) dari bank penjual reksadana maka kerjasama diantara mereka harus transparan. Dalam praktek sering dijumpai bank sebagai penjual reksadana melakukan penjualan reksadana yang bersifat exclusif (exclusif product) dengan Manajer Investasi yang merupakan pihak terkait dari bank tersebut. Reksadana yang bersifat exclusif dan diterbitkan oleh subsidiary bank tersebut biasanya menggunakan obligasi rekap sebagai underlying assetsnya. Dengan demikian, penjualan obligasi rekap dari Bank Kustodian kepada Manajer Investasi yang merupakan anak perusahaan dari bank tersebut tetap harus dilakukan secara transparan. Transparansi penjualan obligasi rekap diantara mereka harus didasarkan pada prinsip marked-to-market sehingga dapat dihindari pembentukan harga jual obligasi rekap yang merugikan atau menguntungkan salah satu pihak. Keadaan ini kemungkinan dapat terjadi dengan menurunkan harga obligasi rekap sehingga akan menguntungkan manajer investasi sebagai pembeli. 39 39 Artikel Dr. Agus Sugiarto, Prinsip Kehati-hatian Bank dalam Kegiatan Reksa Dana, 2003. Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 Kontrak Investasi Kolektif antara Manajer Investasi dengan bank Kustodian merupakan landasan operasional bagi pihak yang menyelenggarakan kegiatan Kustodian. Kontrak yang dibuat antara Manajer Investasi dengan Bank Kustodian ini sesuai dengan Peraturan Nomor IV.B.2. tentang Pedoman Kontrak Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Salinan Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK Nomor Kep-177/BL/2008, menyebutkan bahwa Kontrak ini paling kurang memuat hal-hal sebagai berikut: a. nama dan alamat Manajer Investasi; b. nama dan alamat Bank Kustodian; c. komposisi diversifikasi portofolio di pasar uang dan Pasar Modal; d. alokasi biaya yang menjadi beban Manajer Investasi, Bank Kustodian dan pemodal, jika ada; e. kebijakan mengenai pembagian hasil secara berkala kepada pemegang Unit Penyertaan; f. keadaan-keadaan yang memperbolehkan Manajer Investasi menolak pembelian kembali (pelunasan); g. tindakan-tindakan yang dilarang bagi Reksa Dana; h. kewajiban dan tanggung jawab Manajer Investasi; i. kewajiban dan tanggung jawab Bank Kustodian; j. pengakhiran Kontrak Investasi Kolektif; k. penggantian Manajer Investasi atau Bank Kustodian dalam Kontrak Investasi Kolektif; l. hak pemegang Unit Penyertaan; m. tata cara penjualan dan pembelian kembali (pelunasan) Unit Penyertaan; Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 n. batas kepemilikan Unit Penyertaan oleh setiap pemodal, jika ada; o. nilai Aktiva Bersih awal Reksa Dana; p. penyampaian laporan keuangan tahunan Reksa Dana; q. keadaan memaksa di luar kemampuan Manajer Investasi dan atau Bank Kustodian yang menyebabkan para pihak tersebut menjadi tidak dapat menjalankan atau melakukan tugas dan kewajibannya (keadaan darurat); r. pembubaran dan likuidasi Reksa Dana; dan s. beban biaya atas Reksa Dana yang dibubarkan dan dilikuidasi. Sesuai dengan huruf (i) di atas maka tanggung jawab Bank Kustodian terhadap Manajer Investasi sesuai dengan Peraturan Nomor IV.B.2. tentang Pedoman Kontrak Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Salinan Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK Nomor Kep-177/BL/2008 adalah sebagai berikut: 5. Bank Kustodian wajib menghitung Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana setiap hari bursa dan mengumumkannya. 6. membuat pembukuan dan laporan kemudian melaporkannya kepada Manajer Investasi. 7. Menjalankan instruksi dari Manajer Investasi berkaitan dengan Kontrak Investasi Kolektif. 8. Penyelesaian transaksi Efek sesuai dengan instruksi Manajer Investasi. 9. Bertanggung jawab atas segala kerugian yang timbul karena tindakannya. 10. Melakukan pembayaran atas pembelian Efek yang akan menjadi bagian dari Portofolio Efek Reksa Dana atau menerima pembayaran atas Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 penjualan Efek dalam Portofolio Efek Reksa Dana yang dilakukan Manajer Investasi; 11. Bertanggungjawab atas tugas sebagai Bank Kustodian sampai dengan adanya Bank Kustodian pengganti; 12. Memberitahukan secara tertulis kepada Manajer Investasi setiap ada perubahan anggota Direksi dan Komisaris serta pemegang saham pengendali bank yang menjadi Bank Kustodian; 13. Memberitahukan secara tertulis kepada Manajer Investasi setiap ada perubahan atau penggantian Penanggung Jawab dari Bank Kustodian yang menangani portofolio Reksa Dana ; dan 14. Memberikan data dan atau informasi yang berhubungan dengan kewajiban Bank Kustodian terhadap Reksa Dana berdasarkan Kontrak apabila diminta oleh Manajer Investasi. Terhadap semua kekayaan Reksa Dana tidak dapat dilakukan sendiri tetapi dilaksanakan sepenuhnya oleh pihak Bank Kustodian. Dalam melaksanakan fungsi Bank Kustodian ini bertujuan untuk mengamankan semua kekayaan Reksa Dana. Di samping juga agar tidak terjadi perbenturan kepentingan antara fungsi pengelolaan dengan fungsi penyimpanan, dengan demikian pihak Bank Kustodian tidak boleh terafiliasi dengan Manajer Investasi. Tanggung Jawab Bank Kustodian terhadap Investor Adapun tanggung jawab Bank Kustodian terhadap investor dalam penyelenggaraan Reksa Dana adalah: a. Memberikan keuntungan Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 Tujuan dari pihak investor melakukan investasi di Pasar Modal adalah untuk mendapatkan suatu keuntungan. Dalam kaitannya dengan lembaga penyelenggaraan kegiatan Pasar Modal yang bertindak sebagai Bank Kustodian keuntungan yang diharapkan oleh investor berupa hak kelanjutan dari pemilikan atas efek dan bukan keuntungan dari capital gain. Keuntungan dari capital gain hanya bisa diperoleh melalui penyelenggaraan kegiatan Pasar Modal yang bertindak sebagai Perantara Pedagang Efek. Capital Gain – pun sesungguhnya dapat diperoleh berdasarkan keputusan pihak investor sendiri untuk melakukan aksi jual berdasarkan pengamatannya pada patokan harga pasar. Pihak perantara Pedagang Efek hanya melaksanakan instruksi jual untuk mempertemukan harga dengan calon pembeli di Bursa Efek. Dalam hubungan memperoleh keuntungan melalui capital gain pihak penyelenggara kegiatan Pasar Modal khususnya Bank Kustodian berfungsi melaksanakan untuk mengeluarkan efek dari penyimpanan (mutasi efek). Melalui penyelenggaraan kegiatan Pasar Modal khususnya Bank Kustodian keuntungan yang diperoleh pihak investor berasal dari pihak penerbit efek atau Emiten yang merupakan hak kelanjutan atas kepemilikan efek. Sehingga jangan diartikan keuntungan yang diperoleh pihak investor tersebut berasal dari pihak penyelenggara kegiatan Pasar Modal yaitu dari Bank Kustodian atau Manajer Investasi. Bank Kustodian dalam hal ini hanya terbatas kepada pengurusan untuk memperoleh berbagai hak atas kepemilikan efek. b. Memberikan Konfirmasi Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 Untuk menghindari adanya suatu pertentangan yang timbul di kemudian hari dari pihak pemegang efek yang menjadi pemegang rekening pada lembaga penyelenggara kegiatan Reksa dana, maka diperlukan adanya suatu konfirmasi dari pihak-pihak di mana pemegang efek tersebut menjadi pemegang rekeningnya. Konfirmasi tersebut mengenai pencatatan efek dalam rekening efek. Pihak lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian serta Perusahaan efek diwajibkan untuk menerbitkan konfirmasi kepada pemegang rekening pada lembaga tersebut. Konfirmasi tersebut menjadi sangat penting bagi pemegang rekening dalam rangka untuk mengetahui jumlah keuntungan yang akan diperolehnya dari sejumlah efek yang dimilikinya sebagai hasil investasi Reksa dana. Dengan berdasarkan konfirmasi tersebut yang berisi tentang jumlah efek yang dititipkan dalam penitipan kolektif sebagai milik pemegang rekening pada lembaga tersebut, maka baik pihak investor ataupun Bank Kustodian akan menghindari kesalahan dalam pembagian sejumlah hak kepada pemilik efek dalam penitipan kolektif. Kesalahan bisa saja terjadi karena dalam penitipan kolektif terdiri dari banyak investor dan jumlah efek pun beragam. c. Ganti kerugian Investor reksa dana perlu menyadari bahwa, berbeda dari deposito yang menjanjikan hasil investasi tertentu, tidak ada janji hasil investasi tertentu yang dapat diberikan oleh Bank Kustodian kepada investor. Sesuai peraturan Bapepam pun, Bank Kustodian atau Manajer Investasi dilarang Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 memberikan janji suatu hasil tertentu atas pengelolaan dana yang dilakukannya. Hal ini dapat dilihat di dalam Prospektus Reksa Dana Prospektus Reksa Dana Fortis Solaris yang dikelola oleh citibank yang menyatakan faktor-faktor risiko yang mungkin terjadi. Manajer Investasi dan Bank Kustodian hanya akan memproses pemesanan Pembelian Unit Penyertaan jika semua persyaratan diatas telah dipenuhi dan pembayaran telah efektif di rekening Reksa Dana yang ditentukan oleh Bank Kustodian. Manajer Investasi dan Bank Kustodian tidak bertanggung jawab atas kerugian yang mungkin timbul akibat informasi yang tidak lengkap atau kesalahan instruksi yang diberikan Pemegang Unit Penyertaan. Tetapi Bank Kustodian atau Manajer Investasi wajib memberikan ganti kerugian kepada pemegang rekening atas setiap kerugian yang timbul akibat kesalahannya sesuai dengan bunyi pasal 46 UUPM.. Citibank N.A. sebagai Bank Kustodian melalui Prospektus Reksa Dana Fortis Solaris menerangkan hak-hak dari investor pemegang unit penyertaan, yaitu sebagai berikut: a. Mendapatkan Bukti Penyertaan dalam FORTIS SOLARIS yaitu Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan Setiap pemegang Unit Penyertaan akan mendapatkan bukti penyertaan berupa Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan yang akan disampaikan oleh Bank Kustodian paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa setelah: Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 (i) pembayaran dan aplikasi pembelian Unit Penyertaan FORTIS SOLARIS dari Pemegang Unit Penyertaan diterima dengan baik (in good fund and in complete application) oleh Bank Kustodian; dan (ii) aplikasi penjualan kembali Unit Penyertaan FORTIS SOLARIS dari Pemegang Unit Penyertaan diterima dengan baik (in complete application) oleh Bank Kustodian. Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan menyatakan jumlah Unit Penyertaan yang dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan dan Nilai Aktiva Bersih ketika Unit Penyertaan dibeli atau dijual kembali (pelunasan). b. Menjual Kembali Sebagian atau Seluruh Unit Penyertaan FORTIS SOLARIS Pemegang Unit Penyertaan mempunyai hak untuk menjual kembali sebagian atau seluruh Unit Penyertaan yang dimilikinya kepada Manajer Investasi pada setiap Hari Bursa. Pemegang Unit Penyertaan dapat mengajukan permohonan penjualan kembali kepada Manajer Investasi dan pembayaran penjualan kembali akan dilakukan sesegera mungkin paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa sejak permohonan penjualan kembali Unit penyertaan FORTIS SOLARIS diterima secara lengkap oleh Manajer Investasi. c. Memperoleh Hasil Pencairan Unit Penyertaan Akibat Kurang dari Saldo Minimum Kepemilikan Unit Penyertaan Apabila jumlah kepemilikan Unit Penyertaan FORTIS SOLARIS yang tersisa kurang dari Saldo Minimum Kepemilikan Unit Penyertaan sesuai dengan yang dipersyaratkan pada hari dilakukannya penjualan Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 kembali, maka Manajer Investasi berhak untuk menutup akun Pemegang Unit Penyertaan tersebut, mencairkan seluruh Unit Penyertaan yang tersisa dan mengembalikan dana hasil pencairan milik Pemegang Unit Penyertaan tersebut ke akun yang ditunjuk oleh Pemegang Unit Penyertaan. d. Memperoleh Pembagian Hasil Investasi Sesuai Dengan Kebijakan Pembagian Hasil Investasi Pemegang Unit Penyertaan mempunyai hak untuk memperoleh pembagian hasil investasi sesuai dengan Kebijakan Pembagian Hasil Investasi. Hasil investasi tersebut dapat dikonversikan menjadi Unit Penyertaan baru atau dibayar secara tunai yang ditransfer ke akun Pemegang Unit Penyertaan. e. Memperoleh Informasi mengenai Nilai Aktiva Bersih harian per Unit Penyertaan dan kinerja FORTIS SOLARIS Setiap Pemegang Unit Penyertaan mempunyai hak untuk mendapatkan informasi mengenai Nilai Aktiva Bersih harian per Unit Penyertaan dan kinerja 30 hari serta 1 tahun terakhir dari FORTIS SOLARIS yang dipublikasikan di harian tertentu. f. Memperoleh laporan keuangan secara periodik Manajer Investasi akan memberikan salinan laporan keuangan FORTIS SOLARIS sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) tahun yang akan dimuat di dalam pembaharuan Prospektus. g. Memperoleh Laporan-laporan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan BAPEPAM No. X.D.1. yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 BAPEPAM & LK Nomor : Kep-06/PM/2004 tanggal 9 Februari 2004 tentang Laporan Reksa Dana. h. Memperoleh Bagian atas Hasil Likuidasi secara Proporsional sesuai dengan Kepemilikan Unit Penyertaan dalam hal FORTIS SOLARIS dibubarkan dan dilikuidasi. Dalam hal FORTIS SOLARIS dibubarkan dan dilikuidasi maka hasil likuidasi harus dibagi secara proporsional menurut komposisi jumlah Unit Penyertaan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang Unit Penyertaan. Bagaimanapun seorang investor harus benar-benar matang untuk memilih Bank Kustodian dan Manajer Investasi yang akan mengelola modal investor tersebut. Dan juga harus dipahami bahwa Bank Kustodian seperti Citibank N.A. ini tidak bertanggung jawab terhadap risiko yang terjadi. Dalam hal ini sudah dicantumkan pada Surat Pernyataan Risiko yang telah ditandatangani oleh nasabah Reksa Dana pada awal pembelian Reksa Dana pada Citibank N.A. ini. Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Salah satu alasan utama kita berinvestasi adalah mempersiapkan masa depan sedini mungkin melalui perencanaan kebutuhan yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan saat ini. Adanya suatu perencanaan investasi adalah jauh lebih baik daripada tidak ada perencanaan sama sekali. Reksa dana adalah salah satu instrumen investasi yang cepat berkembang hingga saat ini. Seperti halnya produk-produk yang lain, reksa dana akan semakin banyak dimiliki oleh masyarakat jika semakin banyak orang yang merasakan manfaat berinvestasi di dalamnya. Reksa dana dapat membantu kita membuat “saving plan” (atau perencanaan investasi) yang lebih baik. Tetapi dalam berinvestasi di dalam Reksa dana, investor harus memperhatikan dan juga dapat memilih penyelenggara reksa dana yang memiliki kemampuan mengelola dana dengan baik. Yaitu Manajer Investasi dan Bank Kustodian adalah pihak yang menyelenggarakan kegiatan Reksa dana. Inilah yang harus dilihat oleh calon investor Reksa dana. Proses memilih Reksa dana sebenarnya adalah proses yang paralel dengan memilih Manajer Investasi. Mungkin kita mengetahui Reksa dananya terlebih dahulu melalui kinerjanya daripada Manajer Investasinya. Namun, sangat penting bagi kita untuk merasa nyaman dengan Manajer Investasinya terlebih dulu sebelum memutuskan reksa dana yang akan dipilih. Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 53 2. Citibank N.A. selaku salah satu perusahaan yang bertindak sebagai Bank Kustodian mencoba menawarkan berbagai bentuk investasi khususnya investasi berbentuk Reksa dana. Bank Kustodian ini melakukan aktifitasnya dengan mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan juga peraturan yang dikeluarkan BAPEPAM dan juga Bank Indonesia (BI). Apapun bentuk investasi yang ditawarkan oleh Citibank ini, merupakan salah satu bentuk usaha untuk meningkatkan minat investor untuk menginvestasikan modalnya, yang akan berpengaruh juga kepada perekonomian Indonesia. 3. Bank Kustodian sebagai salah satu pihak penyelenggara investasi Reksa dana berfungsi sebagai jasa pelaksana penyimpanan (Custodial Service), fungsi administrasi dana (Fund Administration), dan fungsi sebagai Agen Transfer (Transfer Agent). Bank Kustodian ini berjalan dengan mematuhi aturan Pasar Modal dan juga peraturan yang dikeluarkan BAPEPAM dan Bank Indonesia (BI). Bank Kustodian disini melakukan perikatan dengan Manajer Investasi dan juga Invetor Reksa dana. Pengaturan Hak dan Kewajiban dari Bank Kustodian ini tampak di dalam peraturan BAPEPAM IV.B.1. dan peraturan BAPEPAM IV.B.2. yang mengatur mengenai hal-hal yang harus dimasukkan di dalam Kontrak Investasi Kolektif yang di buat antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang mengikat Pemegang Unit Penyertaan. Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 B. Saran Penulis pada kesempatan ini ingin memberikan beberapa saran yang kiranya akan berguna bagi penulisan skripsi ini, antara lain: 1. Pihak Bank sebagai Bank Kustodian hendaknya memberikan informasi yang jelas dan lengkap mengenai produk Reksa dana yang ditawarkan kepada calon investor/nasabah yang akan menanamkan modalnya ke dalam Reksa dana ini, sehingga calon investor/nasabah tersebut sungguhsungguh memahami Investasi berbentuk Reksa dana ini. Dan kemudian pihak Bank harus menerangkan dengan sejelas-jelasnya bahwa risiko berinvestasi pada Reksa dana tersebut akan ditanggung sepenuhnya oleh investor itu sendiri. Oleh karena itu, Investor yang hendak menanamkan modalnya melalui Reksa dana harus diberikan pemahaman oleh petugas yang betul-betul bergerak dalam menjual produk Reksa dana ini. 2. Mekanisme penjualan Reksa dana yang melibatkan bank sebagai agen penjual (agent of sales) telah memunculkan hubungan baru antara perbankan dan para Manajer Investasi. Untuk itu, bank harus melakukan seleksi ketat dan teliti untuk memilih Manajer Investasi yang bagus dari sisi kinerja maupun reputasinya sehingga kerja sama antara bank Kustodian dan Manajer Investasi tidak akan merugikan bank Kustodian dan calon investor/nasabah yang akan membeli produk Reksa dana tersebut melalui pihak Bank Kustodian. Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 DAFTAR PUSTAKA BUKU Basalamah, Salim dkk, Penilaian Kelayakan Rencana Penanaman Modal, cet-2, UGM Press, Yogyakarta, 1994. Darmadji Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin, Pasar Modal di Indonesia, Salemba Empat, Jakartaj, 2001. Fuady, Munir, Pasar Modal Modern, PT. Citra Aditya, Bandung, 1996. Iskandar, Irfan, SH., Pengantar Hukum Pasar Modal Bidang Kustodian, Djambatan, Jakarta, 2001. Katoppo, Aristides dkk., Pasar Modal Indonesia: Retrospeksi Lima Tahun Swastanisasi BEJ, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 1997. Machmud, Hasan Zein, lihat dalam Eko Priyo Pratomo, Ubaidillah Nugraha., Reksa Dana Solusi Perencanaan Investasi di Era Modern, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2009. Medpress Teamwork, Kiat Investasi dan Penyelamatan Aset, cet-2, Elexmedia Komputindo, Jakarta, 2000. Pontjowinoto, Iwan P., Bunga Rampai Reksa Dana, Balai Pustaka, Jakarta. Pratomo, Eko Priyo dan Ubaidillah Nugraha., Reksa Dana Solusi Perencanaan Investasi di Era Modern, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2009. Reilly Frank K. dan Keith C. Brown, Investment Analysis and Portofolio Management, edisi ke-6, Thompson Learning, Inc., Amerika Serikat, 2000. Sitompul, Asril, SH., LL.M., Reksadana Pengantar dan Pengenalan Umum, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2000. Soeworo, Gunarni, Bunga Rampai Reksa Dana, Balai Pustaka, jakarta, 1997. Sudarsono, SH., Drs., Kamus Hukum, Rineka Cipta, Jakarta, 1992. Tim Penyusun Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1990. Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009 PERUNDANG-UNDANGAN Undang-undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. Peraturan Nomor IV.B.1. BAPEPAM dan LK tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal. Peraturan Nomor IV.B.2. BAPEPAM dan LK tentang Pedoman Kontrak Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif. Surat Edaran Bank Indonesia kepada Semua Bank Umum di Indonesia perihal Penerapan Manajemen Risiko pada Bank yang Melakukan Aktifitas Berkaitan dengan Reksa Dana. WEBSITE Annual Report Citibank N.A. Tahun 2007 diakses dari situs www.citibank.co.id. ARTIKEL Artikel Dr. Agus Sugiarto, Prinsip Kehati-hatian Bank dalam Kegiatan Reksa Dana, 2003. Doli Hanafi Siregar : Tinjauan Yuridis Bank Sebagai Kustodian Dalam Penyelenggaraan Reksa Dana (Studi Kasus Citibank Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009