studi penggunaan nystatin pada pasien hiv/aids dengan infeksi

advertisement
SKRIPSI
INNE FATIMA ABUBAKAR
STUDI PENGGUNAAN NYSTATIN PADA
PASIEN HIV/AIDS DENGAN INFEKSI
OPORTUNISTIK JAMUR
(Penelitian Dilakukan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016
Lembar Pengesahan
STUDI PENGGUNAAN NYSTATIN PADA
PASIEN HIV/AIDS DENGAN INFEKSI
OPORTUNISTIK JAMUR
(Penelitian Dilakukan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)
Disusun Oleh:
Nama
: Inne Fatima Abubakar
NIM
: 201210410311196
Institusi
: Universitas Muhammadiyah Malang
ii
Lembar Pengesahan
STUDI PENGGUNAAN NYSTATIN PADA
PASIEN HIV/AIDS DENGAN INFEKSI
OPORTUNISTIK JAMUR
(Penelitian Dilakukan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)
SKRIPSI
Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Farmasi Pada
Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
2016
Oleh:
INNE FATIMA ABUBAKAR
NIM: 201210410311196
Disetujui Oleh:
Drs. Didik Hasmono, MS., Apt
NIP : 195809111986011001
Pembimbing II
Pembimbing III
Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., Sp.FRS
NIP-UMM: 144.0609.0449
iii
Agustinus Santoso, M.Farm.Klin., Apt
NIP: 19820824.201001.1.008
Lembar Pengujian
STUDI PENGGUNAAN NYSTATIN PADA
PASIEN HIV/AIDS DENGAN INFEKSI
OPORTUNISTIK JAMUR
(Penelitian Dilakukan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)
SKRIPSI
Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji
pada tanggal 25 Juli 2016
Oleh:
INNE FATIMA ABUBAKAR
NIM: 201210410311196
Tim Penguji:
Penguji II
Penguji III
Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., Sp.FRS
NIP-UMM: 144.0609.0449
Agustinus Santoso, M.Farm.Klin., Apt
NIP: 19820824.201001.1.008
Penguji IV
Penguji V
Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp.FRS.
NIP UMM: 114.07040450
Nailis Syifa’, S.Farm., M.Sc., Apt.
NIP: 1143110522
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirohmanirrohim
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Puji syukur atas segala nikmat dan karunia Allah SWT Yang Maha Kuasa,
karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul STUDI PENGGUNAAN NYSTATIN PADA PASIEN HIV/AIDS
DENGAN INFEKSI OPORTUNISTIK JAMUR (Penelitian Dilakukan di
RSUD Dr. Saiful Anwar Malang) sebagai persyaratan dalam memperoleh gelar
Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari
bimbingan, bantuan, motivasi dan kerjasama yang ikhlas berbagai pihak sehingga
penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada:
1. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep., M.Kep., Sp.Kom. selaku Dekan
Fakultas Ilmu Kesehatan yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
2. dr. Restu Kurnia Tjahjani, M. Kes., selaku Direktur RSUD Dr. Saiful Anwar
Malang yang telah memberikan waktu, kesempatan dan kepercayaan untuk
melakukan penelitian RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.
3. Ibu Nailis Syifa’, S.Farm., Apt., M.Sc. selaku Ketua Program Studi Farmasi
Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan motivasi dan
memberikan kesempatan kepada penulis untuk selalu belajar.
4. Bapak Drs. Didik Hasmono, Apt., MS. selaku pembimbing I, Ibu Hidajah
Rachmawati, S.Si., Apt., Sp.FRS. selaku pembimbing II dan Bapak
Agustinus Santoso, M.Farm.Klin., Apt. selaku pembimbing III yang tulus,
ikhlas dan penuh kesabaran meluangkan waktunya untuk membimbing,
mencurahkan ilmu yang berharga, memberikan saran, masukan dan
dukungan moral sehingga skripsi ini terselesaikan dengan baik.
5. Ibu Nailis Syifa’, S.Farm., Apt., M.Sc dan Ibu Dra. Lilik Yusetyani, Apt.,
Sp.FRS. selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik, saran dan
masukan yang membangun demik kelancaran skripsi ini.
v
6. Seluruh Staf Pengajar Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah
Malang yang telah mendidik, mencurahkan ilmu pengetahuan, motivasi dan
dukungan kepada penulis selama menempuh program sarjana.
7. Staf Pegawai Diklit dan Rekam Medik RSUD Dr. Saiful Anwar Malang,
Mbak Sari, Mbak Ria dan Mbak Pepi yang dengan sabar dan ikhlas
membantu kelancaran proses penelitian skripsi.
8. Terima kasih yang tulus kepada Bapak Nurdin Abubakar dan Ibu Fatmawati
Edi Madu atas cinta, kasih sayang, doa, pengorbanan, kerja keras, motivasi
dan waktu yang tidak terbatas selama mengejar cita-cita.
9. Saudara-saudaraku tercinta Fandy, Muammar, Herlina Watty, Firdansyah,
Miftach, Nafa dan keponakan terlucu Muhammad Zidan yang selalu
mendoakan, menghibur dan memberikan dukungan.
10. Terima kasih atas kerjasama, semangat, dukungan dan kesabaran kepada
Tim HIV/AIDS Irsan Fahmi, Rawinna Nurmarianita, Siska Hermawati,
Mahfudhoh dan Rizqy Amalia selama proses penyusunan skripsi.
11. Sahabat seperjuangan Mustika Sri Halima, terima kasih selalu menemani
penulis dalam suka duka, memberikan dukungan dan semangat yang tulus.
12. Teman-teman seperjuangan Farmasi 2012 khususnya Maya, Venny, Desy,
Ratna, Mely, Rani, Novi, Navisa dan Tri.
13. Terima kasih yang tulus untuk Hasna, Iwa, Citra, Mala, Kiki, Mbak Wanda,
Mbak Ayu, Kak Izy, Kak Nina, Si Putih, Masyarakat IPA 1, Wahidah, Sari,
Yuli, Endah, Tya Neto, Rigo, Frit, Yoan, Ade, Marista, Opal dan Irlita.
14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas
bantuan dan dukungannya selama penulis menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga penulisan skripsi
ini dapat bermanfaat untuk penelitian berikutnya.
Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Malang, Juli 2016
Penulis
vi
RINGKASAN
STUDI PENGGUNAAN NYSTATIN PADA PASIEN
HIV/AIDS DENGAN INFEKSI OPORTUNISTIK JAMUR
(Penelitian Dilakukan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah retrovirus yang menginfeksi
sel-sel dari sistem kekebalan tubuh (Lymphocyte T-Helper atau CD4),
menghancurkan atau merusak fungsi sel-sel tersebut sehingga menyebabkan sistem
kekebalan tubuh melemah dan orang yang terinfeksi menjadi lebih rentan terhadap
berbagai infeksi penyakit. Infeksi HIV yang terus berlanjut menyebabkan
terjadinya Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS). Normal CD4 berkisar
antara 500-1600 sel/mikroliter atau 40-70% dari seluruh limfosit. Ketika jumlah sel
CD4 mencapai <350 sel/mikroliter maka mengarah pada infeksi oportunistik dan
jumlah CD4 <200 sel/mikroliter, pasien diklasifikasikan memiliki AIDS. Infeksi
oportunistik (IO) adalah infeksi yang lebih sering terjadi dan lebih parah pada
individu dengan sistem imun yang lemah yang dapat disebabkan oleh bakteri, virus,
parasit dan jamur. Infeksi oportunistik yang sering terjadi akibat bakteri adalah
tuberculosis dan sepsis. Infeksi oleh virus menyebabkan Herpes, CMV dan
Sarkoma Kaposi. Infeksi oleh parasit menyebabkan Toxoplasmosis, diare dan
adanya infeksi jamur yang disebabkan oleh Cryptococcocis, Coccidioidomycosis,
Histoplasmosis, Candidiasis dan Pneumoniae. Berdasarkan data dari Ditjen PP &
PL pada tahun 2014, infeksi oportunistik yang paling banyak terjadi pada penderita
AIDS di Indonesia adalah jamur kandidiasis (sebesar 1.316). Jamur Candida
albicans diisolasi dari mulut dan saluran kelamin. Candida albicans yang diisolasi
dari mulut menyebabkan Oropharyngeal candidiasis (OPC) dan oesophageal
candidiasis (OEC). Terapi farmakologis yang diberikan pada pasien HIV/AIDS
dengan infeksi oportunistik jamur yaitu antijamur. Tujuan pengobatan antijamur
adalah mencegah dan secara selektif membunuh jamur patogen dari host dengan
toksisitas minimal. Nystatin merupakan antijamur golongan poliena (polyenes).
Polyenes merupakan antijamur spektrum luas yang tidak diserap dari saluran
pencernaan (gastrointestinal), kulit atau selaput lendir. Nystatin bekerja dengan
mengikat ergosterol dalam membran sel jamur dan membentuk pori-pori yang
menyebabkan bahan-bahan esensial dari jamur merembes keluar. Pada pengobatan
oral candidiasis, Nystatin umumnya diberikan sebagai alternative terapi dengan
lama terapi adalah 7 sampai 14 hari. Pada beberapa negara berkembang, Nystatin
merupakan antijamur terbesar yang direkomendasikan untuk oral candidiasis
karena efektifitasnya tinggi, harga yang murah dan efek samping minimal. Efek
samping nystatin oral adalah rasa pahit, gangguan saluran cerna, mual dan muntah
yang menurunkan tingkat. Nystatin diusulkan sebagai alternatif azole untuk
pengobatan kandidiasis vulvovagina pada beberapa spesies non-albicans.
vii
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pola penggunaan Nystatin pada
pasien HIV/AIDS terkait dengan dosis, rute pemberian, interval pemberian,
frekuensi pemberian, lama terapi dan kombinasi dengan antijamur lain.
Metode penelitian secara observasional dan menggunakan rancangan
deskriptif retrospektif. Penelitian observasional merupakan cara pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara mengamati objek penelitian tanpa memberikan
perlakuan kepada subyek. Dikatakan deskriptif retrospektif adalah karena
mendeskripsikan fenomena yang terjadi secara sistematis dan akurat berdasarkan
kejadian yang telah terjadi sebelumnya. Data yang digunakan adalah data sekunder
rekam medis kesehatan (RMK) pasien periode 1 Januari 2015 sampai 31 Desember
2015. Sampel yang memenuhi kriteria inklusi yaitu pasien yang berdasarkan data
Rekam Medik Kesehatan (RMK) mendapatkan terapi Nystatin lebih dari 7 hari.
Hasil penelitian ini didapatkan 49 sampel memenuhi kriteria inklusi. Pasien
HIV/AIDS dengan infeksi oportunistik jamur laki-laki sebanyak 37 pasien (76%)
dan perempuan 12 pasien (24%) dengan angka kejadian paling tinggi pada laki-laki
usia 30-39 tahun sebanyak 13 pasien (28%). Pasien yang menerima jaminan biaya
pengobatan oleh JKN sebanyak 30 pasien (61%) dan biaya sendiri (umum)
sebanyak 19 pasien (39%). Faktor resiko penularan didapatkan heteroseksual 30
pasien (52%), homoseksual 3 pasien (5%), suami positif HIV 6 pasien (10%),
penggunaan tattoo 4 pasien (7%), narkotika suntik 5 pasien (9%) dan tidak
diketahui 10 pasien (17%). Klasifikasi fase klinik terbanyak adalah Stadium IV
sebanyak 37 pasien (76%) dan disusul Stadium III 12 pasien (24%). Infeksi
oportunistik pada pasien HIV/AIDS terbanyak adalah oral candidiasis 45 pasien
(46%), pneumonia 18 pasien (18%) dan tuberculosis 17 pasien. Kesimpulannya
penggunaan Nystatin tunggal sebanyak 32 pasien (54%) dengan pola terapi paling
banyak adalah (4x100.000 UI) po sebanyak 12 pasien (30%) diikuti (4x300.000 UI)
po sebanyak 10 pasien (27%), (3x300.000 UI) po sebanyak 8 pasien (21%),
(3x100.000 UI) po sebanyak 4 pasien (11%), (4x200.000 UI) po sebanyak 2 pasien
(5%) dan (3x200.000 UI) po sebanyak 1 pasien (3%) dan (3x400.000 UI) po
sebanyak 1 pasien (3%). Penggunaan kombinasi Nystatin dengan Fluconazole
sebanyak 26 pasien (42%) dengan pola terapi paling banyak yaitu Nystatin
(3x300.000 UI)po + Fluconazole (1x200 mg)iv, Nystatin (4x100.000 UI)po +
Fluconazole (1x200 mg) iv, Nystatin (4x300.000 UI)po + Fluconazole (1x200 mg)
iv, Nystatin (4x300.000 UI)po + Fluconazole (1x400 mg) iv masing-masing
sebanyak 5 pasien (11%). Lama terapi Nystatin paling banyak ada pada rentang 710 hari sebanyak 25 orang (51%). Terapi farmakologi lain yang paling banyak
diberikan adalah antibiotik sebanyak 129 pasien (41%). Terapi Nystatin yang
diberikan pada pasien HIV/AIDS dengan infeksi oportunistik jamur sudah sesuai
dengan literatur.
viii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................... v
RINGKASAN .................................................................................................. vii
ABSTRAK ........................................................................................................ ix
ABSTRACT ...................................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii
DAFTAR SINGKATAN ............................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar belakang .................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 5
1.3.1 Tujuan Umum ............................................................................ 5
1.3.2 Tujuan Khusus ........................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 6
2.1 HIV dan AIDS .................................................................................... 6
2.2 Epidemiologi dan Transmisi HIV/AIDS ............................................. 9
2.3 Patofisiologi HIV/AIDS ...................................................................... 13
2.4 Manifestasi Klinik HIV/AIDS ............................................................ 16
2.5 Infeksi Oportunistik Pada Pasien HIV/AIDS ...................................... 16
2.6 Infeksi Oportunistik Jamur Pada Pasien HIV/AIDS ........................... 18
2.6.1 Kandidiasis .............................................................................. 19
2.6.1.1 Oropharyngeal dan Oesophageal candidiasis.............. 19
2.6.1.2 Vulvovaginal candidiasis (VVC) ................................ 21
2.6.2 Kriptokokus ............................................................................. 21
2.6.3 Kokidioidomikosis.................................................................... 23
2.6.4 Histoplasmosis .......................................................................... 23
2.7 Pemeriksaan Laboratorium HIV/AIDS dan Infeksi Jamur ................ 23
2.7.1 Pemeriksaan Laboratorium HIV/AIDS ................................... 23
xi
2.7.2 Pemeriksaan Laboratorium Infeksi Jamur ............................... 24
2.7.2.1
Metode Konvensional ................................................ 25
2.7.2.2
Metode Non-Konvensional........................................ 27
2.8 Penatalaksanaan Terapi HIV/AIDS dan Infeksi Jamur ........................... 28
2.8.1 Penatalaksanaan Terapi HIV/AIDS ............................................ 28
2.8.2 Pengobatan Pencegahan Infeksi Oportunistik ............................ 32
2.8.3 Penatalaksanaan Terapi Infeksi Jamur ........................................ 34
2.8.3.1 Golongan Poliena (Polyenes) ......................................... 35
2.8.3.1.1 Amphotericin B ............................................... 37
2.8.3.1.2 Nystatin ........................................................... 38
2.8.3.2 Golongan Azole .............................................................. 40
2.8.3.2.1 Fluconazole ..................................................... 40
2.8.3.2.2 Itraconazole ..................................................... 41
2.8.3.2.3 Voriconazole ................................................... 42
2.8.3.2.4 Ketoconazole ................................................... 43
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ............................................................ 45
3.1 Uraian Kerangka Konseptual ................................................................... 45
3.2 Skema Kerangka Konseptual .................................................................. 47
3.3 Skema Kerangka Operasional .................................................................. 48
BAB IV METODE PENELITIAN .................................................................... 49
4.1 Rancangan Penelitian .............................................................................. 49
4.2 Populasi dan Sampel ................................................................................ 49
4.2.1 Populasi ......................................................................................... 49
4.2.2 Sampel ......................................................................................... 49
4.3 Kriteria Inklusi ......................................................................................... 49
4.4 Kriteria Eksklusi ...................................................................................... 50
4.4 Bahan Penelitian ..................................................................................... 50
4.5 Instrumen Penelitian ................................................................................ 50
4.6 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 50
4.7 Definisi Operasional ................................................................................ 50
4.8 Prosedur Pengumpulan Data .................................................................... 51
4.9 Analisis Data ......................................................................................... 52
xii
BAB V HASIL PENELITIAN ........................................................................... 53
5.1 Jumlah Sampel Penelitian ....................................................................... 53
5.2 Data Demografi Pasien ............................................................................ 54
5.2.1
Distribusi Jenis Kelamin ............................................................. 54
5.2.2
Distribusi Usia ............................................................................ 54
5.2.3
Status Penjamin Biaya Pengobatan ............................................. 54
5.3 Faktor Resiko ......................................................................................... 55
5.4 Distribusi Klasifikasi Fase Klinik ............................................................ 55
5.5 Infeksi Oportunistik Pada Pasien HIV/AIDS........................................... 55
5.6 Manajemen Terapi HIV/AIDS dengan Infeksi Oportunistik Jamur ........ 56
5.6.1
Pola Terapi Antijamur Pada Pasien HIV/AIDS .......................... 56
5.6.2
Pola Penggunaan Nystatin Tunggal Pada Pasien HIV/AIDS ..... 56
5.6.3
Terapi Kombinasi Nystatin Pada Pasien HIV/AIDS .................. 57
5.6.4
Pola Switching Rute, Dosis dan Jenis ......................................... 58
5.6.5
Terapi Farmakologi Lain ............................................................ 60
5.7 Lama Terapi Nystatin .............................................................................. 63
5.8 Lama MRS Pasien HIV/AIDS ................................................................. 64
5.9 Kondisi KRS Pasien HIVAIDS ............................................................... 64
BAB VI PEMBAHASAN.................................................................................... 65
BAB VII KESIMPULAN ................................................................................... 77
7.1 Kesimpulan
......................................................................................... 77
7.2 Saran ....................................................................................................... 77
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 78
LAMPIRAN ....................................................................................................... 83
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
II.1 Klasifikasi infeksi HIV berdasarkan gambaran klinik ................................ 8
II.2 Klasifikasi CDC untuk penderita HIV/AIDS ........................................... 9
II.3
Kriteria infeksi oportunistik berdasarkan nilai CD4 dan gejala klinis ..... 17
II.4 Jumlah penderita AIDS berdasarkan infeksi oportunistik
tahun 2010-2014
.................................................................................... 18
II.5 Pemeriksaan laboratorium untuk mendiagnosis HIV/AIDS .................... 24
II.6 Metode dan pewarnaan yang digunakan untuk
pemeriksaan mikroskopis pada jamur ...................................................... 25
II.7 Karateristik jamur infeksi oportunistik melalui spesimen
klinik dan kultur ....................................................................................... 26
II.8 Rekomendasi untuk memulai terapi dengan Antiretroviral pada remaja
dan dewasa berdasarkan fase klinik dan tanda imunologi ........................ 30
II.9 Paduan lini pertama yang direkomendasikan pada orang dewasa
yang belum pernah mendapat terapi ART ................................................ 31
II.10 Terapi ART lini kedua ............................................................................. 32
II.11 Pedoman pemberian kotrimoksasol sebagai profilaksis ............................ 33
II.12 Antijamur sistemik dan topikal ................................................................. 34
II.13 Daftar sediaan antijamur nystatin ............................................................ 36
V.1 Distribusi jenis kelamin pasien ................................................................. 54
V.2 Distribusi usia pasien
.............................................................................. 54
V.3 Status penjamin biaya pengobatan pasien .................................................... 54
V.4 Distribusi faktor resiko pasien...................................................................... 55
V.5 Distribusi klasifikasi fase klinik pasien ........................................................ 55
V.6 Infeksi oportunistik pada pasien HIV/AIDS ................................................ 55
V.7 Pola terapi antijamur
.............................................................................. 56
V.8 Distribusi terapi Nystatin tunggal ................................................................ 56
V.9 Distribusi kombinasi Nystatin dan antijamur lain ........................................ 57
V.10 Profil switching rute, dosis dan jenis antijamur ......................................... 58
V.11 Terapi farmakologi lain .............................................................................. 60
V.12 Terapi farmakologi antibiotika ................................................................... 60
xiv
V.13 Terapi farmakologi antiretroviral ............................................................... 62
V.14 Terapi farmakologi kortikosteroid ............................................................. 62
V.15 Terapi farmakologi antituberculosis, antidiare, antitoxoplasmosis dan
antivirus
................................................................................................ 63
V.16 Kondisi KRS pasien ................................................................................... 64
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1
Struktur virus HIV (Human Immunodeficiency Virus)............................... 7
2.2
Jumlah kasus HIV dan AIDS yang dilaporkan pertahun
sampai tahun 2014 ..................................................................................... 11
2.3
Jumlah kumulatif kasus HIV ditentukan berdasarkan provinsi
tahun 2014 ................................................................................................ 11
2.4
Jumlah kumulatif penderita AIDS ditentukan berdasarkan wilayah
provinsi dari tahun 2007 sampai 2014 ...................................................... 12
2.5
Jumlah kasus HIV yang dilaporkan menurut kelompok umur
tahun 2010 sampai 2014 ........................................................................... 12
2.6
Jumlah kasus HIV yang dilaporkan berdasarkan jenis kelamin
tahun 2008 sampai 2014 ........................................................................... 13
2.7
Siklus hidup HIV (Human Immunodeficiency Virus) .............................. 14
2.8
Patogenesis Human Immunodeficiency Virus ............................................ 15
2.9
Oropharyngeal candidiasis ..................................................................... 21
2.10 Oesophageal candidiasis ........................................................................... 21
2.10 Mekanisme kerja antijamur ...................................................................... 35
2.11 Struktur antijamur Amphotericin B .......................................................... 37
2.12 Struktur antijamur Nystatin ....................................................................... 38
2.13 Struktur antijamur Fluconazole ................................................................. 40
2.14 Struktur antijamur Itraconazole ................................................................. 41
2.15 Struktur antijamur Voriconazole ............................................................... 42
2.16 Struktur antijamur Ketoconazole ............................................................... 43
5.1
Skema jumlah sampel penelitian .............................................................. 53
5.2
Lama terapi Nystatin pasien ...................................................................... 63
5.3
Lama MRS (Masuk Rumah Sakit) pasien ................................................. 64
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1
Daftar Riwayat Hidup ............................................................................ 83
2
Surat Pernyataan Keaslian Tulisan ........................................................ 84
3
Ethical Clearence .................................................................................... 85
4
Nota Dinas Penelitian ............................................................................. 86
5
Surat Keterangan Selesai Penelitian ....................................................... 87
6
Daftar Nilai Normal Data Klinik dan Data Laboratorium ...................... 88
xvii
DAFTAR SINGKATAN
AIDS
: Acquired Immunodeficiency Syndrome
AmB
: Amphotericin B
ART
: Antiretroviral Therapy
ARV
: Antiretroviral
AZT
: Zidovudine sering disingkat ZDV
HBV
: Hepatitis B Virus
CD4+
: Limfosit-T CD4+
CDC
: Center for Disease Control and Prevention
CMV
: Cytomegalovirus
CSF
: Cerebro Spinal Fluid
DNA
: Deoksiribosa-nuklease
dsDNA
: double strand Deoksiribosa-Nuklease
EFV
: Efavirenz
ELISA
: Enzyme-linked immunosorbent assay
FDC
: Fixed Dose Combination
FTC
: Emtricitabine
GMS
: Gomori Methamine Silver
gp120
: Glikoprotein120
gp41
: Glikoprotein41
HAART
: Highly Active Antiretroviral Therapy (Terapi ARV)
HBV
: Hepatitis B Virus
HIV
: Human Immunodeficiency Virus
IO
: Infeksi oportunistik
IDU
: Injecting drug user (pengguna NAPZA suntik)
IV
: Intravena
KS
: Kaposi’s Sarcoma
LPD
: Lembar Pengumpulan Data
LPV/r
: Lopinavir/retinavir
NNRTI’s
: Non-nucleoside reverse transcriptase inhibitors
xviii
NRTI’s
: Nucleoside and nucleotide analogue reverse transcriptase
Inhibitors
NVP
: Nevirapine
OAT
: Obat Anti Tuberkulosis
ODHA
: Orang dengan HIV/AIDS
OEC
: Oesophageal candidiasis
OPC
: Oropharyngeal candidiasis
PAGE
: Elektroforesis gel poliakrilamid
PAS
: Periodic acid-Schiff
PCP
: Pneumocystis carinii pneumonia
PI
: Protease inhibitors
RMK
: Rekam Medis Kesehatan
RNA
: Ribonuklease
SGOT
: Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase
SGPT
: Serum Pyruric Oxaloacetic Transaminase
SSP
: Sistem Saraf Pusat
ssRNA
: single strand Ribonuklease
TBC
: Tuberculosis
TDF
: Tenofovit Disoproxil Fumarate
TC
: Lamifudine
TLC
: Total Lymphocyte Count
UNAIDS
: Joint United Nations Programme on HIV/AIDS
VVC
: Vulvo Vaginal Candidiasis
WHO
: World Health Organization
xix
DAFTAR PUSTAKA
Achkar, J. M. and Fries, B. C., 2010. Candida Infections of the Genitourinary Tract.
Clinical Microbiology, Vol. 23 No. 2.
Adams, J. L., Dumond, J. B. and Kashuba, A. D., 2013. Infectious Disease. In: B.
K. Alldredge, et al. (Eds). Applied Therapeutics The Clinical Use Of
Drugs. USA: Lippincott Williams, pp. 1700-1759.
AIDS.gov, 2014. HIV/AIDS Basic, Opportunistic Infections and Their
Relationship To HIV/AIDS, https://www.aids.gov/hiv-aids-basics/stayinghealthy-with-hiv-aids/potential-related-health-problems/opportunisticinfections/. Diakses tanggal 11 April 2016.
AIDSinfo, 2015. Guidelines for the Prevention and Treatment of Opportunistic
Infections in HIV-Infected Adults and Adolescents.
Ampel, N. M., 2010. Fungal and Agal Infections: Coccidioidomycosis. In: D. L.
Kasper and A. S. Fauci, (Eds). Harrison Infectious Diseases. USA: The
McGraw-Hill Companies, p. 1007.
Baxter, K., 2010. Stockley's Drug Interacyion. London: Pharmaceutical Press.
p.45
Casadevall, A., 2010. Fungal and Algal Infections : Cryptococcosis. In: D. L.
Kasper and A. S. Fauci, (Eds). Harrison Infectious Disease. USA: The
McGraw-Hill Companies, p. 1013.
Center for Disease Control and Prevention, 2014. HIV/AIDS, Opportunistic
Infections,http://www.cdc.gov/hiv/basics/livingwithhiv/opportunisticinfecti
ons.html. Diakses tanggal 15 September 2015.
Center for Disease Control and Prevention, 2015. HIV/AIDS Transmissions,
http://www.cdc.gov/hiv/basics/transmission.html. Diakses tanggal 25
September 2015.
Choukri, F., Benderdouche, M., and Sednaoui, P., 2014. In Vitro Susceptibility
Profile of 200 Recent Clinical Isolates of Candida spp. to Topical Antifungal
Treatments of Vulvovaginal Candidiasis, The Imidazoles and Nystatin
Agents. Medical Mycology, Vol.24, p.303-307.
Cleary, J. D., Chapman, S. W. and Pearson, M. M., 2013. Fungal Infections. In: B.
K. Alldredge, et al. (Eds). Applied Therapeutics; The Clinical Use Of
Drugs. USA: Lippincott Williams.
78
79
Colombo, A. L. et al., 2013. Brazilian guidelines for the management of candidiasis
- a joint meeting report of three medical societies. Original Article: The
Brazilian Journals of Infectious Disease. Volume 17. Nomor 3
Colombo, A. L. et al., 2011. Epidemiology of Endemic Systemic Fungal Infections
in Latin America. Medical Mycology, Volume 49.
Cumhur, A., et al., 2010. Randomised Controlled Trial of Prophylactic Fluconazole
Versus Nystatin for The Prevention of Fungal Colonisation and Invasive
Fungal Infection In Very Low Birth Weight Infants. Original Article: Arch
Dis Child Fetal Neonatal.
Cunha, B. A., 2015. HIV INFECTION. In: P. E. Sax et al., (Eds). Antibiotics
Essentials.14th ed. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers.
Date, H. L. and Fisher, M., 2012. HIV Infections. In: R. Walker and C. Whittlesea,
eds. Clinical Pharmacy and Therapeutics. Edinburgh: Churchill
Livingstone Elsevier, p. 621.
Dipiro, J. T. et al., 2011. Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach. 8th
ed. USA: Mc.Graw Hills Companies.
Edwards, J. E., 2010. Fungal and Algal Infections: Candidiasis. In: D. L. Kasper
and A. S. Fauci, (Eds). Harrison Infectious Diseases. USA: The McGrawHill Companies, p. 1017.
Fan, S.R, and Liu, X.P., 2010. In Vitro Fluconazole and Nystatin Susceptibility and
Clinical Outcome Incomplicated Vulvovaginal Candidosis. Mycoses
Diagnosis,Therapy and Prophylaxis of Fungal Diseases, Vol.54, p.501505.
ISO, 2016. Informasi Spesialite Obat Indonesia. Jakarta: PT. ISFI Penerbitan,
Vol.50, p.183-187
Kementerian Kesehatan Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit Dan
Penyehatan Lingkungan, 2015. Profil Pengendalian Penyakit Dan
Penyehatan Lingkungan, Jakarta: KEMENKES RI.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2011. Pedoman Interpretasi Data
Klinik, Jakarta: KEMENKES.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2011. Pedoman Nasional
Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral Pada Orang
Dewasa, Jakarta: KEMENKES.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2014. InfoDATIN : Pusat Data dan
Informasi Kementerian Kesehatan RI, Jakarta: KEMENKES.
80
Kumar, V., Abbas, A. K. and Aster, J. C., 2015. Acquired Immunodeficiency
Syndromes (AIDS). Dalam: Robbins Pathologic Basic of Disease.
Philadelphia: Elsevier, p. 243.
Lima, V. D. et al., 2009. Association Between HIV-1 RNA Level and CD4 Cell.
Research and Practice American Journal of Public Health, 99(1), p. 194.
Lortholary, O., et al., 2012. Guideline for The Diagnosis and Management of
Candida Diseases 2012: Patients with HIV Infection or AIDS. Clinical
Microbiology and Infection, Vol.16.
Maartens, G., 2014. HIV Infection and AIDS. In: B. R. Walker, N. R. Colledge, S.
H. Ralston & I. D. Penman, (Eds). Davidson's Principles Practice and
Medicine. Philadelphia: Elsevier, pp. 388-410.
Mast, N., Zheng, W., Stout, C. D. & Pikuleva, I. A., 2013. Antifungal Azoles:
Structural Insights into Undesired Tight Binding to Cholesterol-Metabolizing
CYP46A1. Molecular Pharmacology, p. 87.
MIMS, 2016. Drugs Information, http://www.mims.com/Indonesia/home/index.
Diakses tanggal 25 Februari 2016.
Murray, P. R., Rosenthal, K. S. and Pfaller, M. A., 2013. Antifungal Agents. In:
Medical Microbiology. Philadelphia: Elsevier, p. 631.
Murray, P. R., Rosenthal, K. S. and Pfaller, M. A., 2013. Laboratory Diagnosis of
Fungal Diseases. In: Medical Microbiology. 7th ed. Philadelphia: Elsevier,
p. 621.
Narayanan, 2012. Fungal Infections. In: R. Walker and C. Whittlesea, eds. Clinical
Pharmacy and Therapeutics. Edinburgh: Churchill Livingstone Elsevier, p.
654-663
Nasronudin, 2009. Infeksi Jamur. In: A. W. Sudoyo, et al. (Eds). Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam. Jakarta Pusat: InternaPublishing, pp. 2871-2888.
Nasronudin, Soewandojo, E., Suharto dan Hadi, U., 2007. Infeksi Human
Immunodeficiency Virus. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Surabaya: Airlangga University Press.
Pappas, P.G., et al., 2016. Clinical Practice Guideline for the Management of
Candidiasis: 2016 Update by the Infectious Diseases Society of America.
Clinical Infectious Disease, Vol.62 No.4
81
Park, B. J. et al., 2009. Estimation of Current Global Burden of Cryptococcal
Meningitis Among Persons Living with HIV/AIDS. Concise
Communication, Vol.23 No. 4.
Peters, B. M., Yano, J., Noverr, M. C. and Fidel, P. L., 2014. Candida Vaginitis:
When Opportunism Knock, The Host Responds. PLOS Pathogens, Vol. 10
No. 4, p. 3.
Prabu, R. V. et al., 2013. Management of HIV‑related oral candidiasis. Review
Article: Journal of HIV & Human Reproduction, Vol.1 No. 2.
Price, S. A. and Wilson, L. M., 2006. Virus Imunodefisiensi Manusia (HIV) dan
Sindrom Imunodefisiensi Didapat (AIDS). In: dr. H. Hartanto, dr. P.
Wulansari, dr. N. Susi & dr. D. A. Mahanani, (Eds). Konsep Klinis ProsesProses Penyakit. Jakarta: Buku Kedokteran EGC, p. 224.
Richardson, M. D. and Warnock, D. W., 2012. Diagnosis and Management
Fungal Infection. 4th (Eds). Chichester: Wiley-Blackwell.
Sheppard, D. M. & Lampiris, H. W. M., 2007. Antifungal Agents. In: B. G.
Katzung, (Eds). Basic and Clinical Pharmacology. USA: The McGraw-Hill
Companies.
Sukandar, P. Y. A. et al., 2011. ISO Farmakoterapi 2. Jakarta Barat: Ikatan
Apoteker Indonesia.
Sweetman, S.C., 2009. Martindale The Complete Drug Reference. 36th (Eds).
London: Pharmaceutical Press.
Tjay, Drs.T.H dan Rahardja, Drs.K., 2008. Obat-Obat Penting. Edisi 6. Jakarta :
PT Elex Media Komputindo, p.102-103
Vazquez, J. A., 2010. Optimal Management of Oropharyngeal and Esophageal
Candidiasis In Patients Living with HIV Infection. HIV/AIDS Reserach and
Palliative Care, Vol. 2.
Wahyuningsih , R., 2009. Ancaman Infeksi Jamur pada Era HIV/AIDS. Majalah
Kedokteran Indonesia, Vol. 59 No. 12, pp. 569-572.
Walker, B. R., Colledge, N. R., Ralston, S. H. & Penman, I. D., 2014. Davidson's
Principles Practice and Medicine. 22nd (Eds). Philadelphia: Elsevier.
Wheat, L. J. & Hage, C. A., 2010. Fungal and Algal Infections: Histoplasmosis. In:
D. L. Kasper & A. S. Fauci, (Eds). Harrison Infectious Diseases. USA: The
McGraw-Hill Companies, p. 1003.
82
WHO, 2015. Health Topic: HIV/AIDS, http://www.who.int/topics/hiv_aids/en/
Diakses tanggal 4 Juli 2015.
Williams, B. G. et al., 2006. HIV Infection, Antiretroviral Therapy, and CD4+ Cell
Count Distributions in Africans Populations. Infectious Disease, p. 1450.
Xin Lyu, et al., 2016. Efficacy of nystatin for the treatment of oral candidiasis: a
systematic review and meta-analysis. Original Article: Drug Design,
Development and Therapy.
Download