BABUSSALAM LANGKAT ISLAMIC CENTRE Arsitektur Kontekstual BAB II TINJAUAN PROYEK 2.1. PENGERTIAN JUDUL Adapun judul pada kasus proyek ini adalah “Babussalam Langkat Islamic Centre”. Secara etimologis pengertian dari adalah “Babussalam Langkat Islamic Centre” adalah sebagai berikut : a. Babussalam b. Langkat : Pintu Kesejahteraan : Kabupaten di Sumatera Utara c. Islamic Centre : Suatu wadah yang difungsikan untuk menjadi pusat dari penyebaran dan pembelajaran agama islam tersebut, yang pada akhirnya diharapkan dapat menjadi salah satu elemen pemersatu di dalam umat. Babussalam Langkat Islamic Centre adalah Kampung Babussalam/Bessilam yang berada di Kabupaten Langkat yang menjadi suatu pusat penyebaran dan pembelajaran agama islam yang memiliki nilai historis,menjadi suatu pemersatu di dalam umat islam. 2.2. TINJAUAN UMUM 2.2.1. Sejarah Babussalam Babussalam berada di daerah langkat Sumatera Utara. Daerah yang bernama "Babussalam" atau "Besilam" ini di bangun pada 12 Syawal 1300 H (1883 M) yang merupakan wakaf muridnya sendiri Sultan Musa al-Muazzamsyah, Raja Langkat pada masa itu.Babussalam Langkat merupakan pusat penyebaran Thariqat Naqsyabandiyah Khalidiyah yang terbesar di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. Penghuninya adalah para sufi yang menjalankan tarekat Naqsabandi Qadiriyah. Mereka datang untuk mencari “jalan” menuju Sang Khalik. Sebuah “jalan” atau tarekat yang dipercaya akan memupuk cinta manusia pada Allah yang Maha Esa dengan serangkaian didikan agama yang taat dalam pengasingan terhadap kehidupan duniawi. Basilam atau Babussalam (artinya: pintu kesejahteraan) merupakan sebuah perkampungan terpencil dan terisolasi ditengah hutan sekunder, diujung Tanjung Pura, Langkat, Sumut. Di sela-sela kesibukannya sebagai pimpinan Tarekat Naqsyabandiyah, Syekh Abdul Wahab masih menyempatkan diri untuk menuliskan pemikiran sufistiknya, baik EINSTEINIA - 070406003 BABUSSALAM LANGKAT ISLAMIC CENTRE Arsitektur Kontekstual dalam bentuk khutbah-khutbah, wasiat, maupun syair-syair yang ditulis dalam aksara Arab Melayu. Tercatat ada dua belas khutbah yang ia tulis dan masih terus diajarkan pada jamaah di Babussalam. Sebagian khutbah-khutbah tersebut -enam buah diantaranya- diberi judul dengan nama-nama bulan dalam tahun Hijriyah yakni Khutbah Muharram, Khutbah Rajab, Khutbah Sya'ban, Khutbah Ramadhan, Khutbah Syawal, dan Khutbah Dzulqa'dah. Dua khutbah lain tentang dua hari raya yakni Khutbah Idul Fitri dan Khutbah Idul Adha. Sedangkan empat khutbah lagi masing-masing berjudul Khutbah Kelebihan Jumat, Khutbah Nabi Sulaiman, Khutbah Ular Hitam, dan Khutbah Dosa Sosial. Karya tulis Syekh Abdul Wahab dalam bentuk syair, terbagi pada tiga bagian yakni Munajat, Syair Burung Garuda dan Syair Sindiran. Syair Munajat yang berisi pujian dan doa kepada Allah, sampai hari ini masih terus dilantunkan di Madrasah Besar Babussalam oleh setiap muazzin sebelum azan dikumandangkan. Walaupun Tuan Syekh Abdul Wahab Rokan bukanlah sosok yang terkenal dalam pergerakan melawan imperialisme Belanda, tapi ia aktif dalam mengarahkan strategi perjuangan non fisik sebagai upaya melawan sistem kolonialisme. Ia mengirim utusan ke Jakarta untuk bertemu dengan H.O.S. Tjokroaminoto dan mendirikan cabang Syarikat Islam di Babussalam di bawah pimpinan H. Idris Kelantan. Nama Tuan Syekh Abdul Wahab Rokan sendiri tercantum sebagai penasihat organisasi. Beliau juga pernah ikut terlibat langsung dalam peperangan melawan Belanda di Aceh pada tahun 1308 H. Menurut cerita dari pihak Belanda yang pada saat itu sempat mengambil fotonya, Tuan Syekh Abdul Wahab Rokan mampu terbang di angkasa, menyerang dengan gagah perkasa, dan tidak dapat ditembak dengan senapan atau meriam. Sebagai seorang yang sangat dipuja pengikutnya, Tuan Syekh Abdul Wahab Rokan cukup dikeramatkan oleh penduduk setempat. Sejumlah cerita keramat tentang beliau yang cukup populer di kalangan masyarakat Langkat diantaranya : pada suatu masa pihak Belanda merasa curiga karena ia tidak pernah kekurangan uang. Lantas mereka menuduhnya telah membuat uang palsu. Ia merasa sangat tersinggung, sehingga ia meninggalkan Kampung Babussalam dan pindah ke Sumujung, Malaysia. Sebagai informasi, pada saat itulah kesempatan beliau mengembangkan tarekat Naqsabandiyah di Malaysia, di mana sebagian pengikutnya adalah rombongan tour yang sedang kami handle saat ini. Nah, selama kepergiannya itu, konon sumber-sumber minyak BPM Batavsche Petroleum Matschapij (sekarang Pertamina) di Langkat menjadi kering. Kepah dan ikan di lautan sekitar Langkat juga menghilang sehingga menimbulkan kecemasan kepada para penguasa Langkat. EINSTEINIA - 070406003 BABUSSALAM LANGKAT ISLAMIC CENTRE Arsitektur Kontekstual Akhirnya ia dijemput dan dimohon untuk menetap kembali di Babussalam. Setelah itu, sumber minyak pun mengalir dan ikan-ikan bertambah banyak di lautan. Kaum buruh dan nelayan senang sekali. Kampung Basilam mirip dengan sebuah pesantren yang terpencil, teduh, asri,dan damai. Terlihat ada Mesjid utama dan sebuah bangunan berkubah lengkung disebelah masjid, sebuah bagunan utama dari kayu hitam yang besar dengan gaya rumah panggung, serta beberapa bangunan tambahan lainnya. Selain terdapat makam beliau, dikampung ini juga merupakan pusat penyebaran Tharikat Naqsybandiah Babussalam yang sekarang dipimpin oleh tuan Guru Syekh H. Hasyim Al-Syarwani, atau lebih dikenal Tuan Guru Hasyim. Nama lengkap Syeikh Abdul Wahhab bin `Abdul Manaf bin Muhammad Yasin bin Maulana Tuanku Haji Abdullah Tembusai. Lahir 19 Rabiulakhir 1230 H/28 September 1811 M). Wafat di Babussalam, Langkat, pada hari Jumaat, 21 Jamadilawal 1345 H/27 Desember 1926 M. Ayahnya bernama Abdul Manaf bin Muhammad Yasin bin Maulana Tuanku Haji Abdullah Tambusei, seorang ulama besar yang 'abid dan cukup terkemuka pada saat itu. Sedangkan ibunya bernama Arbaiyah binti Datuk Dagi bin Tengku Perdana Menteri bin Sultan Ibrahim yang memiliki pertalian darah dengan Sultan Langkat. Syekh Abdul Wahab meninggal pada usia 115 tahun pada 21 Jumadil Awal 1345 H atau 27 Desember 1926 M. Salah satu kekhasan Syekh Abdul Wahab dibanding dengan sufi-sufi lainnya adalah bahwa ia telah meninggalkan lokasi perkampungan bagi anak cucu dan murid-muridnya. EINSTEINIA - 070406003 BABUSSALAM LANGKAT ISLAMIC CENTRE Arsitektur Kontekstual 2.3 LOKASI 2.3.1 Tinjauan Pemilihan Kecamatan Padang Tualang, Besilam A. Alasan pemilihan Kecamatan Padang Tualang, Besilam sebagai lokasi proyek: Pemilihan Kecamatan Padang Tualang, Besilam sebagai lokasi untuk “Babussalam Langkat Islamic Centre” didasarkan pada: a. Besilam adalah sebuah perkampungan yang terlatak di Bumi Sumatra Utara lebih tepatnya di daerah Kabupaten Langkat, Kecamatan Padang Tualang, b. Kampung Basilam mirip dengan sebuah pesantren yang terpencil, teduh, asri,dan damai. c. Kampung ini pertama sekali dibangun oleh Almarhum Tuan Guru Syekh Abdul Wahab Rokan atau yang lebih dikenal dengan sebutan Tuan Guru Babussalam. Ia adalah seorang Ulama dan pemimpin Tarekat Naqsabandiyah. d. Kampung besilam merupakan objek wisata religi di kecamatan padang tualang kabupaten langkat. B. Kondisi fisik kecamatan padang tualang kabupaten langkat. Letak dan Geografis Terletak antara : Lintang utara : 03041’28” – 030 54’48” Bujur timur : 980 14’ 00” – 980 25’ 30” Letak diatas permukaan laut : 11 meter Berbatasan dengan : Sebelah Utara : Kecamatan Tj.Pura dan Gebang Sebelah Selatan : Kecamatan Batang Serangan Sebelah Barat : Kecamatan Sawit Sebrang Sebelah Timur : Kecamatan Wampu dan Hinai EINSTEINIA - 070406003 BABUSSALAM LANGKAT ISLAMIC CENTRE Arsitektur Kontekstual Gambar.2.1. Peta Indonesia Sumber: Google earth Gambar.2.2. Peta Sumatera Sumber: Google earth Gambar.2.3. Peta Lokasi Tanjung Pura Sumber: Google earth Gambar.2.4. Peta Lokasi Babussalam Sumber: Google earth EINSTEINIA - 070406003 BABUSSALAM LANGKAT ISLAMIC CENTRE Arsitektur Kontekstual 2.3.2 Tinjauan Wilayah Kecamatan Padang Tualang Kabupaten Langkat A. Kriteria-kriteria Pemilihan Lokasi Pemilihan lokasi site untuk proyek ”Babussalam Langkat Islamic Centre” didasarkan pada beberapa kriteria, seperti: 1. Berdasarkan Rencana Umum Tata Ruang Kabupaten Langkat (RUTRK) 2005, lokasi site harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang telah ditetapkan sebagai objek wisata religi. 2. Lingkungan tapak berada di lokasi yang strategis, lingkungan teduh, asri,dan damai, bagus dan nyaman sesuai fungsinya dengan lingkungan sekitarnya yang dapat mendukung fungsi bangunan yang akan dibangun. 3. Aksesibilitas lokasi tapak yang mudah dicapai; Adanya sarana transportasi umum yang melewati lokasi site seperti bis umum, ojek dan becak motor. 4. Lokasi harus memiliki lahan yang cukup luas agar dapat menampung seluruh kebutuhan ruang dan kebutuhan parkir yang tidak mengganggu lalu lintas sekitar. 5. Berada pada daerah yang memiliki penduduk beragama Islam yang banyak dengan aktivitas ke- Islaman yang cukup tinggi. 6. Terletak pada daerah yang tenang, jauh dari kebisingan dan polusi udara. 7. Kondisi lingkungan sehat dan segar. 8. Tersedia sarana air bersih. 9. Tersedianya jaringan lstrik. 10. Terjangkau jaringan telepon. 11. Topografi jalan rata. 12. Area lokasi dapat memberikan ruang gerak yang leluasa. 13. Lokasi tapak tidak rawan bencana, bebas banjir dan sebagainya. 14. Tidak menyalahi peraturan pemerintah yang berlaku Nama-nama kecamatan dan luas kecamatan di kabupaten langkat NO KECAMATAN LUAS (HA) % LUAS JARAK KE IK KAB (KM) 1. Bohorok 95.510 15,25 73 2. Salapian 46.990 7,50 55 EINSTEINIA - 070406003 BABUSSALAM LANGKAT ISLAMIC CENTRE Arsitektur Kontekstual 3. Sei Bingei 33.845 5,40 45 4. Kuala 19.476 3,11 40 5. Selesai 15.208 2,43 30 6. Binjai 4.955 0,79 23 7. Stabat 9.064 1,45 0 8. Wampu 19.375 3,09 5 9. Batang Serangan 93.490 14,93 31 10. Sawit Seberang 43.507 6,95 28 11. Padang Tualang 27.491 4,39 36 12. Hinai 11.428 1,82 14 13. Secanggang 24.873 3,97 23 14. Tanjung Pura 16.578 2,65 18 15. Gebang 16.299 2,60 32 16. Babalan 10.180 1,63 40 17. Sei Lapan 30.681 4,90 40 18. Brandan Barat 9.200 1,47 45 19. Besitang 71.048 11,34 61 20. Pangkalan Susu 27.131 4,33 63 JUMLAH 626.329 100,00 151 Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka Tahun 2005, BPS Kabupaten Langkat Tabel 2.1 Nama-nama kecamatan dan luas kecamatan di kabupaten langkat Obyek Wisata di Kabupaten Langkat NO OBYEK WISATA 1. Pemandian dan Rehabilitasi Orang Utan Bukit Bahorok Lawang Gua Batu Rizal Bahorok 2. LOKASI/KECAMATAN EINSTEINIA - 070406003 BABUSSALAM LANGKAT ISLAMIC CENTRE Arsitektur Kontekstual 3. Gua Batu Kapal Bahorok 4. Gua dan Air Terjun Marike Bahorok 5. Pemandian Alam Namu Relok Salapian 6. Pemandian Alam Reh Meriana Salapian 7. Pemandian Alam Pangkal Sei Bingei 8. Air Terjun Lau Berteh Sei Bingei 9. Pemandian Alam Namu Ukur Utara Sei Bingei 10. Parnah Semelir Sei Bingei 11. Mesjid Azizi Tanjung Pura 12. Pantai Kuala Serapuh Tanjung Pura 13. Sumber Air Panas Padang Tualang 14. Permandian Kuala Buluh Padang Tualang 15. HOL TUAN GURU BESILAM PADANG TUALANG 16. Pemandian Tangkahan Padang Tualang 17. Pantai Tanjung Karang Pangkalan Susu 18. Pantai Pulau Sembilan Pangkalan Susu 19. Istana Batu Taman Gunung Leuser (TNGL) Besitang 20. Dusun Pantai Buaya Besitang 21. Dusun Aras Nepal Besitang Sumber : Kabupaten Langkat Dalam Angka Tahun 2005, BPS Kabupaten Langkat Tabel 2.2 Presentase Penduduk Menurut Agama yang Dianut dan Desa/Kelurahan No. Desa/keurahan Islam Katholik Kristen Hindu Budha Jumlah Lainnya 1. Sukaramai 98,01 0,00 1,73 0,00 0,26 100,00 2. Tebing Tj.Selamat 87,29 1,31 11,31 0,00 0,09 100,00 3. Tanjung Putus 95,94 0,14 3,03 0,08 0,00 100,00 4. Tanjung Selamat 98,82 0,14 0,65 0,04 0,34 100,00 5. Besilam 99,76 0,00 0,24 0,00 0,00 100,00 6. Padang Tualang 100,00 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00 7. Serapuh ABC 100,00 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00 EINSTEINIA - 070406003 BABUSSALAM LANGKAT ISLAMIC CENTRE Arsitektur Kontekstual 8. Kwala Besilam 92,49 0,00 7,51 0,00 0,00 100,00 9. Buluh Telang 96,90 0,00 3,07 0,04 0,00 100,00 10. Jati Sari 98,85 0,12 0,64 0,04 0,36 100,00 11. Banjaran Raya 87,29 1,31 11,31 0,00 0,09 100,00 12. Bukit Sari 96,90 0,00 3,07 0,04 0,00 100,00 JUMLAH 96,64 0,54 4,68 0,02 0,11 100,00 Tabel 2.3 Objek wisata di Kabupaten Langkat Sumber : BPS Kabupaten Langkat Presentase Penduduk Menurut Suku Bangsa dan Desa/Kelurahan Tahun 2009 No. Desa/keurahan Melayu Karo Simalungun Madina Jawa Lain Jumlah 1. Sukaramai 0,00 1,52 0,99 1,26 92,94 3,29 100,00 2. Tebing 0,67 3,72 7,95 0,98 81,09 5,58 100,00 Tj.Selamat 3. Tanjung Putus 1,84 1,71 5,75 6,27 80,37 4,06 100,00 4. Tanjung 8,11 1,15 1,45 3,67 83,23 2,38 100,00 Selamat 5. Besilam 58,55 0,18 0,42 8,30 29,85 2,70 100,00 6. Padang 45,08 1,22 1,12 8,34 31,30 12,93 100,00 28,83 0,37 1,30 1,43 65,41 2,67 100,00 1,98 0,03 8,04 2,36 82,13 5,46 100,00 11,11 3,93 0,37 2,09 77,56 4,94 100,00 Tualang 7. Serapuh ABC 8. Kwala Besilam 9. Buluh Telang 10. Jati Sari 8,10 1,15 1,47 3,65 83,28 2,34 100,00 11. Banjaran 0,67 3,72 7,95 0,98 81,09 5,58 100,00 Bukit Sari 11,11 3,93 0,37 2,09 77,56 4,94 100,00 JUMLAH 11,49 1,97 4,22 3,50 74,30 4,52 100,00 Raya 12. Tabel 2.4 Presentase Penduduk Menurut Suku Bangsa dan Desa/Kelurahan Tahun2009 Sumber : BPS Kabupaten Langkat EINSTEINIA - 070406003 BABUSSALAM LANGKAT ISLAMIC CENTRE Arsitektur Kontekstual B. Analisis Pemilihan Lokasi Dari hasil pengamatan bahwa Besilam merupakan lokasi yang tepat untuk dijadikan Islamic centre, dimana memiliki banyak historis keislaman yang kuat. Sehingga besilam ini menjadi pemilihan lokasi yang tepat. 2.3.3 Deskripsi Kondisi Lokasi Proyek A. Deskripsi lokasi proyek Adapun penjelasan deskripsi proyek secara umum adalah: 1. Kasus Proyek : Babussalam Langkat Islamic Centre 2. Tema : Arsitektur Kontekstual 3. Status Proyek : Fiktif 4. Fungsi : Pusat kegiatan Islam Babussalam sarana publik dan pendidikan non-formal 5. Luas Lahan : ± 2,00 Ha 6. Pemilik Proyek : Tuan Guru Besilam 7. Kedudukan administratif tapak perencanaan 8. • Wilayah Kota : Tanjung Pura • Kecamatan : Padang Tualang • Kelurahan : Babussalam • Dusun I : Tambusai Lokasi Tapak Perencanaan : Jl. Syekh Abdul Wahab Rokan Dusun I Kecamatan Padang Tualang. 9. Batas Tapak perencanaan • Utara : • Selatan : • Barat : • Timur : 10. Peraturan Pemerintah • Kontur : Relatif datar • KDB : 60 % • KLB : 1-3 lantai EINSTEINIA - 070406003 BABUSSALAM LANGKAT ISLAMIC CENTRE Arsitektur Kontekstual 11. • Luas Tapak : ± 2,00 Ha • Bangunan eksisting : Rumah Penduduk • Status Tanah : Tanah Wakaf Potensi Lahan : • Terletak dekat jalan Medan-Aceh • Berada pada kawasan perkebunan, permukiman • Transportasi lancar dan baik • Luas site mendukung ± 2,00 Ha • Memiliki jalur utilitas yang baik. • Mudah diakses dari berbagai daerah. B. Deskripsi Kondisi Eksisting Adapun penjelasan deskripsi proyek secara umum adalah: 1. Bangunan Eksisting : Makam Syekh Abdul Wahab Rokan 2. Fungsi Bangunan : Sebagai tempat makam Syekh Abdul Wahab Rokan Dan keluarga. 3. Status Bangunan : Nyata 4. Pemilik Bangunan : Syekh Abdul Wahab Rokan 5. Lokasi Tapak Eksisting : Jl. Syekh Abdul Wahab Rokan Dusun I Kecamatan Padang Tualang. Adapun penjelasan deskripsi proyek secara umum adalah: 1. Bangunan Eksisting : Rumah Tuan Guru 2. Fungsi Bangunan : Sebagai tempat tinggal Tuan Guru 3. Status Bangunan : Nyata 4. Pemilik Bangunan : Syekh Abdul Wahab Rokan 5. Lokasi Tapak Eksisting : Jl. Syekh Abdul Wahab Rokan Dusun I Kecamatan Padang Tualang Adapun penjelasan deskripsi proyek secara umum adalah: 1. Bangunan Eksisting : Mandrasyah 2. Fungsi Bangunan : Sebagai tempat Sholat berjamaah dan bersuluk 3. Status Bangunan : Nyata EINSTEINIA - 070406003 BABUSSALAM LANGKAT ISLAMIC CENTRE Arsitektur Kontekstual 4. Pemilik Bangunan : Syekh Abdul Wahab Rokan 5. Lokasi Tapak Eksisting : Jl. Syekh Abdul Wahab Rokan Dusun I Kecamatan Padang Tualang. C. Kondisi Lokasi Proyek SITE PERANCANGAN Gambar.2.5. Foto Site dilihat dari Satelit Sumber: Google earth U D. Kondisi Lokasi Eksisting ( Yang Dipertahankan) Keterangan : Madrasah Rumah Tuan Guru Gambar.2.6. Foto Eksisting dilihat dari Satelit Sumber: Google earth EINSTEINIA - 070406003 U Makam Tuan Guru BABUSSALAM LANGKAT ISLAMIC CENTRE Arsitektur Kontekstual 2.4. KEGIATAN DAN PEMAKAI 2.4.1 Berkhalawat (Suluk) Sejarah Berkhalawat ( Suluk ) Penganut thariqat melakukan khalawat atau suluk, dengan mengasingkan diri ke sebuah tempat, dibawah pimpinan Musyrid. Menurut penelitian Syekh Ahmad Khatib yang mengutip isi kitab “Jami’ul Ushul”, bahwa orang yang mula-mula memasukkan khalawat atau suluk kedalam thariqat ialah Syekh Khalid Kurdi. Dan yang mula – mula mengadakan system dzikir latha-if adalah imam Robbani. Dan yang memasukkan khatam khawajakan adalah Syekh Abdul Khaliq al-Fajduwani. Imam Robbani ialah Syekh Faruqi Sarhindi, seorang ahli thariqat di India, lahir pada tahun 971 H(Silsilah ke-24) dari Nabi saw, berarti dimulai pada abad ke X atau XI H. Syekh Khalid Kurdi, seorang ahli thariqat Kurdistan, lahir pada tahun 1193 H. (silsilah 30). Jadi, khalawat suluk dimulai abad ke XII H. Tujuan Berklalawat Dimaksudkan supaya hati bulat tertuju kepada Allah SWT semata – mata. Untuk ibadah, guna mendekatkan diri kepada Allah SWT. Para penganut thariqat menganggap termasuk amal saleh. Dalam hadis diterangkan bahwa salah seorang yang akan mendapat naungan Allah nanti pada hari kiamat, adalah orang berdzikir kepada Allah dengan berkhalawat. Massa Berkhalawat ( Suluk ): Massa berkhalawat itu 10 hari, 20 hari dan 40 hari Sekurang-kurangnya berkhalawat itu 3 hari. Syarat Berkhalawat : Adapun syarat berkhalawat atau bersuluk itu menurut “Tanwirul Qulub”,20 perkara yaitu : 1. Berniat ikhlas, tidak ria dan sum’ah (kemegahan) lahir dan batin. 2. Meminta idzin doa dari Syekh, tidak boleh memasuki rumah suluk tanpa idzinnya selama ia dalam pengawasan dan pendidikan. 3. “Uzlah”(mengasingkan diri), membiasakan jaga (kurang tidur) dan membiasakan lapar, dan berdzikir ,menjelang suluk. EINSTEINIA - 070406003 BABUSSALAM LANGKAT ISLAMIC CENTRE Arsitektur Kontekstual 4. Memasuki tempat khalawat dengan melangkahkan kaki kanan, seraya mohon perlindungan kepada Allah dari godaan setan, dan membaca bismillah dan Surat An-Nas tifa kali. Kemudian melangkahkan kaki kiri seraya membaca : 5. Senantiasa berwudhuk. 6. Jangan cita-citanya untuk memperoleh keramat. 7. Jangan menyandarkan belakang ke dinding. 8. Terus – menerus ruap guru terbayang dimatanya. 9. Berpuasa 10. Diam, kecuali dzikirullah, dan sesuatu yang tekait dengan itu menurut Syara’ karena hal itu akan menyia-nyiakan khalawat dan melenyapkan cahaya hati. 11. Tetap waspada menghadapi musuh yang empat, yakni setan, dunia, hawa nafsu dan syahwat dengan menyebutkan sesautu yang dilihat kepada gurunya. 12. Hendaknya jauh dari gangguan suara0suara. 13. Tetap menjaga shalat Juma’at dan shalat Jama’ah karena tujuan pokok dari khalawat ialah mengikuti Nabi saw. 14. Jika terpaksa keluar, haruslah menutupi kepala sampai keleher, dengan memandang ke tanah. 15. Jangan tidur, kecuali sudah sangat menganutk dan harus bersuci (berwudhuk). Jangan tidur karena hendak istirahat, bahkan jika sanggup, jangan meletakkan rusuk ke lantai, dan tidurlah dalam keadaan duduk. 16. Menjaga pertengahan antara lapar dan kenyang. 17. Jangan membuka pintu kepada orang yang meminta berkat kepadanya, kecuali Syekh. 18. Semua nikmat yang diperolehnya harus dianggapnya berasal dari Syekh, sedang Syekh beroleh dari Nabi saw. 19. Menafikan getaran dan lintasan dalam hati, baik buruk maupun baik, karena lintasan-lintasan itu akan memecahkan belah hati dari kesatuan hasil dzikir. 20. Selama dalam suluk, seseorang tidak boleh memakan sesuatu yang bernyawa seperti daging, ikan, telur dan sebagainya. 21. Dilarang banyak bercakap-cakap. EINSTEINIA - 070406003 BABUSSALAM LANGKAT ISLAMIC CENTRE Arsitektur Kontekstual Khalawat suluk dimulai pada abad ke XII H. Penganut thariqat melakukan khalawat atau suluk, dengan mengasingkan diri ke sebuah tempat, dibawah pimpinan seorang Musyrid. Masa berkhalawat itu 10 hari, 20 hari dan 40 hari. Menurut Najmuddin Amin Al-Kurdi dalam kitabnya “ Tanwirul Qulub”, sekurangkurangnya suluk itu 3 hari. Selama dalam suluk, seseorang tidak boleh memakan sesuatu yang bernyawa seperti daging, ikan, telur dan sebagainya. Senantiasa berkekalan wudhuk dan dilarang banyak bercakap-cakap. Semuanya itu dimaksudkan supaya hati bulat tertuju kepada Allah semata-mata. Menurut penelitian Syekh Ahmad Khatib yang mengutip isi “Jami’ul Ushul”, bahwa orang yang mula-mula memasukkan khalawat atau suluk kedalam thariqat ialah Syekh Khalid Kurdi. Dan yang mula-mula mengadakan system dzikir latha-if adalah Imam Robban. Dan yang memasukkan khatam khawajakan adalah Syekh Abdul Khaliq alFajduwani. Adab Suluk Adapun adab-adab suluk menurut syekh Abdul Wahab Rokan Al-Khalidi Naqsyabandiyah (1811-1926) yang terkenal dengan Tuan Guru Babussalam Langkat, terbagi yaitu : 1. Adab sebelum suluk 2. Adab didalam suluk 3. Adab sesudah suluk Adab sebelum suluk itu 7 perkara, yaitu : 1. Cari guru yang mursyid, yakni sudah terkenal dan ia memperoleh ilmu dari seseorang Syekh yang tidak tercela ajarannya. 2. Hendaklah guru itu tidak sangat kasih kepada dunia dan tidak pula kasih kepada pekerjaan yang halal. 3. Selesaikan segala sesuatu yang dapat membimbingkan suluk, baik urusan dunia maupun urusan akhirat. 4. Perbekalan dalam suluk itu hendaklah berasal dari sesuatu yang halal dan suci(bersih). 5. Hendaklah di’tikadkan diri pergi mati dan masuk kubur, dan melakukan perbuatan orang yang hendak mati, seperti tobat dan minta izin kepada bapak-ibu dan kaum keluarga. 6. Hendaklah mengaku dan bersikap sebagai orang yang memikul dosa yang tak EINSTEINIA - 070406003 BABUSSALAM LANGKAT ISLAMIC CENTRE Arsitektur Kontekstual terhingga banyaknya dan mengaharapkan ampunan dan pertolongan Allah yang sangat sayang kepada hamba-Nya yang tobat. 7. Bila bertemu dengan guru hendaklah merendahkan diri, dengan mengatakan “Wahai Tuan hamba”, saya ini dating dari laut dosa dan taqshir dan dari kelam – jahil, saya serahkan diriku kepada Tuan. Harapanku, supaya Tuan memelihara diriku sesudah Allah dan Rasul, supaya Tuan memelihara diriku sesudah Allah dan Rasul, supaya saya jangan terus-menerus karam dalam lautan dosa dan taqshir dan supaya saya keluar dari kelam kejahilan ke terang ilmu di dalam tangan Tuan”. Adab dalam Suluk Adapun adab selam dalam suluk itu,21 perkara : 1. Mensucikan niat dari semua karena dan kehendak, seperti jangan karena takut kepada sesuatu, atau karena hendak dipuji orang supaya dikatakan orang ia ahli bersuluk dan sebagainya. Dan jangan berkehendak (bertujuan) menjadi khalifah, tetap hendaklah niat beramal ibadah semata-mata, sesuai dengan perintah Allah. 2. Tobat dari sekalian dosa lahir dan batin dengan mandi tobat. Selama dalam suluk, hendaklah memperbanyak wirid-wirid yang baik, dan doa-doa yang sesuai dengan orang suluk. Diniatakn bersuluk sepuluh hari atau lebih, pada permulaan berkhatam tawajuh selesai shalat Ashar. Sesudah berniat, hendaklah batasi makan, terurtama jangan memakan sesautu yang bernyawa sebab memakan sesautu yang bernyawa itu seperti ikan, akan mengeraskan hati dan menggelapkan cahayanya. Jangan tidur mengunjur ( meluruskan kaki ), tetapi hendaklah membungkukkan tubuh, supaya teringat kepada keadaannya di dalam perut ibunya, sangat lemah tidak berdaya, semuanya hanya daya upaya ibunya. 3. Mengekalkan berwudhu supaya jauh setan dan iblis dan dekat Malaikat dan rohroh. 4. Terus menerus berdzikir, terutama dzikir yang diajarkan guru. 5. Berbekalan wuquf qalbi ( menghilangkan pikiran dari pada perasaan ) 6. Membersihkan hati dari semua cita-cita, meskipun cita-cita yang menyangkut dengan akhirat. 7. Apabila mengalami perubahan pada badan atau menyaksikan sesuatu pada waktu berdzikir, hendaklah dilaporkan kepada guru atau wakilnya. Jangan diberitahukan EINSTEINIA - 070406003 BABUSSALAM LANGKAT ISLAMIC CENTRE Arsitektur Kontekstual kepada orang lain. Jika sudah dilaporkan kepada guru, jangan ditafsirkan dengan sesautu, sebab menafsirkan sesautu perasaan atau penglihatan itu, menyalahi adab. 8. Apabila mengalami perubahan perasaan atau melihat sesautu dalam berdzikir itu, maka hendaklah dinafikan (ditolak) kuat-kuat, tetapi dzikir jangan diputuskan. Dan jangan lengah atau lalai karena mengalami perasaan atau penglihatan itu, semuanya itu adalah cobaan dan hijab (tabir pendinding) bagi murid. Tetapi hendaklah memperbanyak dzikir dan wuquf qalbi. Sesudah itu, menghadirkan rabithah. 9. Terus – menerus mengekalkan ingatan kepada guru, tidak terpisah dalam tilikan untuk selama-lamanya. 10. Mengekalkan shalat berjamaah. Barang siapa shalat sendirian di dalam suluk mudah menjadi gila. 11. Hadir lebih dahulu di tempat dzikir, sebelum guru tiba dan yang paling baik, murid orang pertama hadir dari semua jama’ah. 12. Jangan bangkit lebih dahulu daripada guru pada suatu (upaya cara) berkhatam atau bertawajjuh. Paling baik, ia orang terakhir meninggalkan majlis dari semua jamaah. 13. Jangan bersandar kepada sesuatu kerika berdzikir baik berdzikir seorang diri maupun secara berjamaah, terutama berdzikir waktu berkhatam atau tawajjuh. 14. Jaga lidah dari banyak berkata-kata, walau sesama jamaah, kecuali karena udzur. Dibolekan bercakap-cakap dengan seorang yang tidak suluk, sebanyak tujuh kalimat dan bercakap-cakap sesame jamaah suluk, sebanyak 14 kalimat. 15. Tetap duduk ditempat, jangan keluar melainkan karena udzur. 16. Apabila keluar dari tempat hendaklah selubungi tubuh, supaya jangan kena panas matahari dan tiupan angin, karena hal itu dapat menimbulkan penyakit. 17. Mengekalkan memohon rahmat Allah, pada semua tingkah laku dan keadaan. 18. Hendaklah banyak berbuat baik kepada teman-teman yang fakir miskin, supaya dapat doa mereka. 19. Hendaklah beadab kepada khalifah bawahan guru, seperi beradab kepad guru sendiri. 20. Hendaklah memperbanyak sedekah selama suluk, disbanding dengan sebelum suluk, supaya segera terbuka hijab. 21. Hendaklah meninggalkan wirid yang sunnat, karena memperbanyak dzikir. EINSTEINIA - 070406003 BABUSSALAM LANGKAT ISLAMIC CENTRE Arsitektur Kontekstual Adab sesudah suluk. Adapun adabs sesudah suluk itu,9 perkara yaitu : 1. Hendaklah rajin dan banyak berszikir pada waktu – waktu senggang, seperti menjelang maghrib, antara Maghrib dan Isya menjelang tidur. Dan paling baik berdzikir itu waktu sahur. Dan sesudah shalat subuh. Jika tidak selalu berdzikir di luar suluk, mata hati mudah kembali gelap, jika ahli kasyaf, maka akan meleset atau mungkir yang dikasyafinya. Sedang kasyaf itu adalah sebaik-baik yang harus dijaga oleh ahlinya terutama Khalifah – khalifah. Jika kasyafnya tidak baik, maka akan sukarlah ia menjaga dan mengendalikan jamaah. 2. Hendaklah tetap ikut berkhatam setiap ahri, pada waktu “Ashar dan lainnya, dan bertawajjuh sesuadh shalat Dzuhur setiap hari selasa dan jum’at. 3. Hendaklah menyayangi sesautu perolehan dalam suluk, melebihi dari menjaga mas dan perak, sebab mas dan perak itu akan tinggal apabila ia mati dan siksanya akan ditanggungnya dalam kubur. Sedang hal-hal yang diperolehnya dalam suluk itu akan dibawanya mati dan memeliharnya dari siksa kubur. 4. Hendaklah beramal ibadah dan jangan kembali kepada pekerjaan dunia dahulu, (sebelu suluk). Jika kembali juga, maka suluk tidak akan makbul atau tidak berhati. 5. Jangan bersahabat dengan orang – orang yang mencela pekerjaan sukuk, karena mencela suluk, dapat meninggalkan iman ketika mati, sebab suluk itu adalah kelakuan Nabi-nabi dan ulama pilhan. 6. Hendaklah rajin dan kuat-kuat mebujuk dan membawa orang su[aya bersuluk, guna memperoleh pertolongan akibat dari perbuatan baik itu. 7. Hendaklah berkelakuan dan ber’itikad seperti kelakuan dan I’tikadnya selama suluk. 8. Hendaklah tetap selalu bersama guru dengam tekad tidak akan berpisah sampai akhir hayat di depan guru. 9. Hendaklah dii’itikadkan guru sebagai khalifah (pengganti) Rasulullah saw, dialam ini, tiada yang menyamainya, meskipun ia budak kecil dan sedikit ilmunya. Dan yakin gurunya (seakan – akan) memberi bekas, lahir dan batin dalam menjaganya. Keyakinan seperti itu akan membukaakan hijab dan menyampaikan kepada ilmu ma’arifat yang besar. Walaupun dicari beberapa ribu guru, namun tidak sama dengan guruku ini, demikianlah I’tikadnya lahir dan batin. Jika sudah sampai kesitu, maka barulah adab terhadap guru sempurna. EINSTEINIA - 070406003 BABUSSALAM LANGKAT ISLAMIC CENTRE Arsitektur Kontekstual Meninggalkan makanan daging Selama dalam menjalani suluk, murid – murid dilarang memakan sesuatu yang bernyawa, seperti daging, ikan, telur dan sebagainya. Larangan itu dimaksudkan supaya hati bulat tertuju kepada Allah. Sebab memakan sesuatu yang bernyawa di massa suluk itu dapat menutup pintu hati memberatkan tubuh untuk berdzikir dan menguatkan nafsu. Pada dasarnya tidak ada larangan memakan daging dan sesuatu yang enak dan halal itu. Dan ahli-ahli thariqatpun tidak melarang orang memakan daging dan yang baik – baik, karena memakan yang baik – baik itu disuruh Allah dan Rasul. Cuma selama orang berkhalawat atau bersuluk, 10 hari atau 20 hari atau 40 hari, dilarang memakan daging, adanya larangan memakan daging selama bersuluk itu, bukan berarti orang – orang thariqat telah mengharamkan apa yang di halalkan Allah. Sebab larangan itu hanya berlaku selama beberapa hari, yaitu selama dalam suluk atau selama belum sampai ke tingkat yang menurut tilikan Syekh, sudah boleh memakannya. Orang – orang yang bersuluk itu, adalah orang – orang yang menderita penyakit batin, perlu di opname atau dirawat selama beberapa hari dirumah latihan rohani, yakni rumah suluk. Selama dalam perawatan itu, menurut tiliksn Syekh, ia dilarang memakan daging, jika ingin penyakitnya segera sembuh. Sama halnya dengan seorang penderita penyakit kencing manis, di opname si rumah sakit. Menurut dokter yang merawatnya, ia dilarang memakan gula selama dalam perawatan. Apabila sesudah di opname itu, penyakitnya sudah sembuh, maka larangan memakan gula tadi tidak berlaku lagi. Jelaslah sangatlah keliru kalangan yang menganggap bahwa ahli-ahli thariqat telah mengharamkan apa yang dihalalkan Allah, sebab mengharamkan apa yang dihalalkan Allah, sebab mengharamkan apa yang dihalalkan Allah, dapat menjadi kafir. Lagi pula, seorang yang sudah mencapai tingkat khalifah dalam studinya, sama sekali ia tidak dilarang memakan daging, baik sedang suluk maupun tidak. Yang dimaksud dengan “ada penyakit dalam hatinya” ialah orang yang mempunyai niat berbuat tidak senonoh kepada wanita, seperti berzina ataupun yang sejenisnya. Dalam hatinya timbul nafsu berahi hendak menyentuhnya, orang yang dilanda nafsu berahi sedemikian, disebut ada penyakit dalam hatinya. Salah satu usaha mencegah bertambahnya penyakit dalam hati itu, ialah dilarang memakan daging selama bersuluk atau selama studi belum sampai ke suatu tingkat tertentu. EINSTEINIA - 070406003 BABUSSALAM LANGKAT ISLAMIC CENTRE Arsitektur Kontekstual A. PENZONINGAN 1. Tempat Bersuluk Pria Entrance (OUT) Rg.Makan Bersama Rg.Makan Bersama Tempat bersuluk Tempat penyimpanan barang Rg.tamu & Rg.tunggu Hall Penerima Area km/wc & Tempat wudhu Rg.piket Entrance (IN) 2. Tempat Bersuluk Wanita Rg.Makan Bersama Entrance dr Madrasah Hall Penerima Tempat bersuluk Area km/wc & Tempat wudhu Tempat penyimpanan barang Rg.tamu & Rg.tunggu Rg.piket Hall Penerima Entrance (IN-OUT) EINSTEINIA - 070406003 BABUSSALAM LANGKAT ISLAMIC CENTRE Arsitektur Kontekstual 3. Skematis Bersuluk PENGANUT THARIQAT MELAKUKAN KHALAWAT (SULUK) DIBAWAH PIMPINAN SEORANG MUSYRID 4. Kegiatan Awal Bersuluk DATANG Menjadi pengikut thariqat Membawa jeruk perut,lalu diberikan kpd Tuan Guru, dan didoakan. BERSULUK Mandi Taubat KEBUTUHAN RUANG BERSULUK yaitu : Tempat untuk bersuluk Sholat Rg. Makan bersama Kamar Mandi Tempat berwudhu Tempat penyimpanan Tawajuh 5. Alur Bersuluk MASUK Dalam Keadaan berwudhu BERSULUK Orang yang bersuluk selalu dalam keadaan berwudhu, tidak boleh batal dari wudhu EINSTEINIA - 070406003 BABUSSALAM LANGKAT ISLAMIC CENTRE Arsitektur Kontekstual Sholat Subuh Tawajuh Bersuluk Sholat Dzuhur Tawajuh Bersuluk Makan Siang Sholat Ashar Tawajuh Bersuluk Sholat Maghrib Bersuluk Sholat Isya Tidur Bersuluk Tawajuh Sarapan Pagi Bersuluk Jadwal mandi bisa kapan saja, tergantung dengan masing-masing orang Jadwal makan juga kapan saja, tergantung dengan masing-masing orang,kapan dia mau makan. Selama dalam menjalani suluk, murid-murid dilarang memakan sesuatu yang bernyawa, seperti daging, ikan, telor dan sebagainya. Bertujuan supaya hati bulat tertuju kepada Allah. Sebab memakan sesuatu yang bernyawa di masa suluk itu dapat menutup pintu hati memberatkan tubuh untuk berdzikir dan menguatkan nafsu. Makanan berasal dari rantangan, dengan biaya Rp 150.000/10 hari. Sehingga para pengurus rantang, sudah mengetahui menu apa saja yang baik untuk dikonsumsi. EINSTEINIA - 070406003 BABUSSALAM LANGKAT ISLAMIC CENTRE Arsitektur Kontekstual Pengelompokkan Kegiatan 1. Bersuluk NO. KELOMPOK PELAKU URAIAN KEGIATAN KEBUTUHAN RUANG KEGIATAN 1. Penghuni Orang yang • Sembahyang • Madrasyah (Pesuluk) bersuluk • Bertawajjuh • Madrasyah (penganut ajaran • Bersuluk • Rg.Bersuluk (berdzikir) • Kamar Mandi besar/kecil • Tmpt Berwudhu • Berwudhu • Rg.Makan • Makan tareqat naqsyabandiyah) • Mandi, Buang air Bersama • • Menyimpan Rg.Penyimpanan barang barang 2. Pengunjung Keluarga/Teman • Bertemu dgn • Rg.Tamu • Rg.Piket pesuluk 3. Pengelola Kholifah/Sarifah • Ngobrol-ngobrol • Mengawasi para pesuluk • Menerima tamu/kunjungan keluarga pesuluk Tabel 2.5 Pengelompokkan Kegiatan Bersuluk Sumber : Hasil Olah Data Primer EINSTEINIA - 070406003 BABUSSALAM LANGKAT ISLAMIC CENTRE Arsitektur Kontekstual 2.4.2 Panti Jompo Babussalam Analisa kegiatan panti jompo dan kebutuhan ruang Penzoningan 1. Program Ruang secara Makro Taman Area Berkebun Hunian Hall Fasilitas Kesehatan Parkir Hunian Pengelola Entrance (IN) 2. Program Ruang secara Hunian 3. Program Ruang Kantor Pengelola Rg.Jemur Rg.Pengelola KM/WC Resepsionis Teras Dapur Rg.Tamu Kamar tidur Teras 4.Program Ruang Fasilitas Kesehatan Teras Resepsionis Rg.Pengobatan EINSTEINIA - 070406003 Rg.Administrasi BABUSSALAM LANGKAT ISLAMIC CENTRE Arsitektur Kontekstual 1. Pengguna Panti Jompo SUBJEK PENGHUNI NO. 1. KETERANGAN Penghuni adalah warga lanjut usia yang masih aktif, yang menjadi pengikut tarekat naqsyabandiyah, yang tujuan hidupnya ingin lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt 2. PARAMEDIS Tim para medis bertindak mengawasi dan menangani masalah kesehatan para lansia. 3. PENGELOLA Pengelola adalah orang yang mengelola panti jompo yang terdiri dari pengelola dan bagian administrasinya. 4. PENGUNJUNG Pengunjung terdiri dari keluarga, rekan lansi dan masyarakat yang ingin berkunjung ke panti jompo. Tabel 2.6 Pengelompokkan Pengguna Panti Jompo Sumber : Hasil Olah Data Primer 2. Program Kegiatan a. Penghuni NO. KELOMPOK PELAKU URAIAN KEGIATAN KEBUTUHAN RUANG KEGIATAN 1. Penghuni Para Lansia Ibadah : Sholat 5 waktu Madrasyah Rg.Solat Bersama Bertawajjuh Madrasyah Bersuluk Rumah Bersuluk Mengaji Madrasyah/ Dikamar EINSTEINIA - 070406003 BABUSSALAM LANGKAT ISLAMIC CENTRE Arsitektur Kontekstual Mandi, Buang Kamar Mandi air besar/kecil Tidur Kamar Tidur Makan Rg.Makan • Kunjungan Keluarga • Rg.Tamu • Berolahraga Bersama • Fas.Olahraga • Berkebun/Menanam • Fas.Outdoor (Berkebun) Tabel 2.7 Pengelompokkan kegiatan penghuni panti jompo Sumber : Hasil Olah Data Primer b. Penunjang NO. KELOMPOK PELAKU URAIAN KEGIATAN KEBUTUHAN RUANG KEGIATAN 1. 2. 3. Penunjang Pengelola Administrasi Kesehatan Persiapan kerja Kantor pengelola Mengontrol penghuni Pengawasan hunian Ibadah Madrasyah Makan siang R.Makan bersama Persiapan pulang Kantor pengeloal Persiapan kerja Kantor administrasi Melakukan pekerjaan Kantor administrasi Ibadah Madrasyah Makan siang R.Makan bersama Persiapan pulang Kantor Administras Kunjungan Keluarga Rg.Tamu Berolahraga Bersama Fas.Olahraga Berkebun/Menanam Fas.Outdoor (Berkebun) EINSTEINIA - 070406003 BABUSSALAM LANGKAT ISLAMIC CENTRE Arsitektur Kontekstual 4. Kesehatan Bertugas Unit kesehatan Ibadah Madrasyah Makan siang R.Makan bersama Persiapan pulang Unit kesehatan Tabel 2.8 Pengelompokkan kegiatan penunjang panti jompo Sumber : Hasil Olah Data Primer c. Pengunjung NO. KELOMPOK PELAKU URAIAN KEGIATAN KEBUTUHAN RUANG KEGIATAN 1. Pengunjung Mengunjungi penghuni Keluarga Unit hunian/taman Rg.tamu Beriteraksi dengan penghuni. 2. Kunjungan Penghuni Sosialisasi dengan penghuni Tabel 2.8 Pengelompokkan kegiatan pengunjung panti jompo Sumber : Hasil Olah Data Primer EINSTEINIA - 070406003 Unit hunian/taman Rg.Bersama Unit hunian/taman Rg.Bersama BABUSSALAM LANGKAT ISLAMIC CENTRE Arsitektur Kontekstual 2.4.3 Muslimah Centre Babussalam 1. Struktur Organisasi Pengguna PEMILIK PIMPINAN Divisi personalia Divisi keuangan dan administrasi Staff keuangan dan administrasi • • • • • • • Staff promosi Staff pendidikan Staf perpustakaan Staff pameran Staff Cafe Staff pemeliharaan Receptionist SEKRETARIS Divisi pengajar • • Staff Kecantikan Staff Tata Busana Muslimah Public relation • • • • • Lobby/ hall R. pameran Retail Shop Perawatan Cafetaria Pengunjung 2. Pola Aktivitas Pengguna Pemilik Mengawasi dan mengorganisir setiap kegiatan yang ada didalam bangunan. Pimpinan Mengawasi dan mengorganisir setiap kegiatan sesuai dengan perintah pemilik. Mengawasi tiap pelaksanaan tugas dari masing – masing divisi. Intensif mengajar pada mata pelajaran tertentu. EINSTEINIA - 070406003 BABUSSALAM LANGKAT ISLAMIC CENTRE Arsitektur Kontekstual Sekretaris Membantu pimpinan dan pemilik dalam membuat surat/laporan. Menerima laporan untuk pemilik atau pemimpin Mengatur jadwal rapat Divisi Administrasi dan keuangan serta staff Membuat analisis biaya Melaporkan pendapatan dan pengeluaran yang diterima Mengurus jadwal pelajaran dan event – event tertentu. Rapat mingguan atau bulanan. Divisi personalia dan staff Mengawasi pelaksanaan tugas dari semua karyawan dan memberi nasehat. Menerima dan menganalisis laporan karyawan setiap hari. Menyiapkan absensi karyawan. Rapat mingguan atau bulanan. Divisi Pengajar dan staff Memberi materi pengajaran secara teori dan praktek Membuat laporan perkembangan muslimah Rapat mingguan atau bulanan. Public Relation Memberi informasi terhadap yang membutuhkan Publikasi Mencari informasi terhadap yang membutuhkan Publikasi Mencari informasi keadaan diluar yang berhubungan dengan kecantikan Area yang sangat umum untuk pengunjung serta pengelola. Receptionis Memberikan pelayanan terhadap pengunjung. Memberi informasi terhadap yang membutuhkan. Staff perpustakaan Mengatur arus masuk dan keluar buku. Mendata buku dan anggota perpustakaan Membuat laporan rutin. EINSTEINIA - 070406003 BABUSSALAM LANGKAT ISLAMIC CENTRE Arsitektur Kontekstual Staff Cafe Menyiapkan dan memberi pelayanan kepada pengunjung. Membersihkan dan merawat kafe. Memeberikan lapaoran atau pembukuan tentang pemasukan harian. Peserta didik Belajar tentang kecantikan dan ketrampilan baik teori maupun praktek. Menggunakan fasilitas. Pengunjung Mencari informasi pusat kegiatan Mencari tentang kecantikan dan perawatannya. Konsultasi Menggunakan fasilitas yang ada. 3. Fasilitas dan Fungsi Ruang Fasilitas Tata Busana Kegiatan pendidikan dan pelatihan meliputi kegiatan pendidikan (teori) dan kegiatan pelatihan (praktek). Fasilitas untuk kegiatan tersebut adalah : Pelatihan menjahit dasar Pelatihan bordir Pelatihan sulam Penunjang fasilitas Tata Busana Fasilitas penunjang disediakan untuk menunjang secara keseluruhan fasilitas yang ada terkhusus dibagian ketrampilan yang mana dapat digunkan oleh seluruh pengunjungnya. Fasilitas Tata Boga Pelatihan memasak dasar Pelatihan industri rumah tangga ( makanan ), seperti: membuat kue, membuat manisan/asinan, kerupuk, dan lainnya. Fasilitas Umum Fasilitas ini merupakan fasilitas yang bersifat public dimana sifatnya terbuka bagi semua orang yang datang, mengarah kepada fasilitas-fasilitas lain yang lebih spesifik. EINSTEINIA - 070406003 BABUSSALAM LANGKAT ISLAMIC CENTRE Arsitektur Kontekstual Fasilitas pengelola Fasilitas yang disediakan untuk orang – oran yang mengelola dan menjalankan kegiatan yang ada didalamnya. Fasilitas service Sebagai wadah yang mendukung untuk perawatan fasilitas-fasilitas lainnya. Analisa kegiatan Muslimah Centre Babussalam a. Staff karyawan umum Datang Receptionis R.Personalia R.Kerja Pulang b. Peserta didik Datang Receptionis Lobby/Cafetaria Kelas Lobby/Cafe Pulang c. Pengunjung Datang Receptionis Lobby Tempat tujuan Pulang EINSTEINIA - 070406003 BABUSSALAM LANGKAT ISLAMIC CENTRE Arsitektur Kontekstual 2.5 STUDI BANDING PROYEK SEJENIS 2.5.1 AL-MARKAZ AL-ISLAMI Gambar.2.7. Tampak depan Al-Markaz Islami Sumber: Google earth Gambar.2.8.Suasana malam Al-Markaz Islami Sumber: Google earth EINSTEINIA - 070406003 BABUSSALAM LANGKAT ISLAMIC CENTRE Arsitektur Kontekstual Al-Markaz Al-Islami adalah merupakan masjid dan auditorium termegah di Asia dan terbesar di kawasan timur Indonesia. Selain berfungsi sebagai sarana pendidikan, kegiatan sosial, dan budaya umum untuk kawasan Timur Indonesia. Al-Markaz Al-Islami berdiri di atas tanah seluas 10 hektar di tengah kota Makassar(Menempati luas areal 72.229 m2 atau 7,229 ha, ). Pusat ibadah ini tampil dominan dengan ukuran dan bentuk yang megah, mencerminkan perpaduan nilai-nilai Islam, budaya setempat, dan modernitas yang menjadi kebanggaan dan identitas masyarakat. Gagasan untuk mendirikan Masjid Al-Markaz Al-Islami dan fasilitas pendidikan lainnya, pertama kali dicetuskan oleh Jenderal M Jusuf tahun 1989 di Madinah saat menunaikan ibadah haji. Gagasan itu disampaikan kepada sejumlah tokoh yang pada waktu itu sama-sama menunaikan ibadah haji, antara lain Munawir Syadzali, MA (ketika itu Menteri Agama RI), Prof Dr Sujudi (saat itu masih menjabat Rektor UI) dan pengusaha Drs M Jusuf Kalla. Masjid Nabawi yang indah di Madinah memiliki daya tarik tersendiri bagi M Jusuf, bahkan memberikan motivasi serta menjadi inspirasinya untuk membangun masjid yang monumental di tanah air, sehingga bisa dikenal pula bukan hanya di Indonesia tapi juga oleh publik mancanegara. Bukan itu saja, menurut Drs HM Yusuf Kalla, Ketua Yayasan Islamic Center Al-Markaz Al-Islami, arsitektur masjid yang akan dibangun ketika itu sedapat mungkin menyamai apa yang ada di Masjid Nabawi. Makasar sebagai tempat berdirinya masjid dengan arsitektur bergaya Masjid Nabawi di Madinah, dengan alasan kota ini memiliki kaitan historis dengan Jenderal M Jusuf. Kecuali itu, daerah ini juga dikenal sebagai salah satu pusat pengembangan Islam di Indonesia, namun belum memiliki sebuah masjid yang indah dan fasilitas pendidikan memadai. Sejalan dengan dibangunnya Masjid Al Markaz Al Islami, didirikan pula : Yayasan Al-Markaz Al-Islami, dengan maksud dan tujuan yaitu: Pertama, panitia pembangunan masjid juga melakukan pembinaan pemeliharaan masjid, sebagai pusat pendidikan dan kegiatan masyarakat. Kedua, sebagai pusat pembinaan dan penyebaran (syiar) Islam. EINSTEINIA - 070406003 dan BABUSSALAM LANGKAT ISLAMIC CENTRE Arsitektur Kontekstual Ketiga, membina dan mengembangkan ilmu pengetahuan, sebagai salah satu upaya dalam mencerdaskan kehidupan umat Islam. Kompleks Sekolah Pendidikan yang diselenggarakan Masjid Al-Markaz Al-Islami adalah pendidikan non formal, tetapi bersifat teratur dan terdaftar serta mempunyai sistem nilai. Untuk tahap pertama yang sudah berjalan adalah pendidikan agama/pengajian/TP-Al Quran, baik untuk anak-anak, remaja, mahasiswa dan dewasa. Ada beberapa kegiatan yang telah dan sedang berjalan baik dalam bentuk pengajian rutin, Ceramah agama setiap selesai sholat Dzuhur dan Magrib, serta kegiatan lainnya yang bersifat memperkokoh keislaman. Mesjid Al-markaz Al-Islami juga menjadi sarana untuk sholat lima waktu, sholat Jum’at, sholat Tarawih dan sholat Hari Raya. Sedangkan ceramah atau dakwah yang dilakukan untuk mencegah kebosanan jamaah, maka setiap penceramah diatur secara berkala setiap empat bulan sekali baru berceramah lagi. Tentunya dengan menggunakan metode yang lebih terencana dan komunikatif. Dalam artian, dibuka kesempatan diskusi atau jika memungkinkan dengan peragaan.Siraman rohani yang dilaksanakan di Masjid Al-Markas Al-Islami bukan hanya untuk kaum pria saja, tapi juga untuk kaum wanita yang rutin diadakan setiap hari Sabtu. Biasanya dihadiri lebih kurang 300 orang, dengan lebih mengutamakan pengajian dasar dan pendalaman. Toko - toko Suatu masjid yang indah akan lebih indah apabila masyarakat dan jamaahnya bisa meningkat kehidupan dan kegiatan sosial ekonominya berkat kegiatan-kegiatan bersama yang dilaksanakan oleh jamaah mesjid itu sendiri. Karena itu, kegiatan jemaah masjid selain mengikutsertakan jemaah itu sendiri juga melibatkan masyarakat sekitar dan harus dilakukan secara lebih intensif.Untuk mengembangkan usaha kecil di lingkungan masjid saat ini telah berjalan kegiatan ekonomi yaitu dibukanya toko-toko buku dengan sistem pembayaran bagi hasil 60% untuk pemilik toko dan 40% untuk Al-Markaz. Pasar Jumat di gelar sebelah selatan masjid setiap hari Jumat dengan membayar infak ke masjid sebesar Rp 2.000, sedangkan kantin Al-Markaz membayar infak Rp 20.000 perminggu. Dana yang EINSTEINIA - 070406003 BABUSSALAM LANGKAT ISLAMIC CENTRE Arsitektur Kontekstual terhimpun ini akan menjadi kas masjid, dan digunakan untuk biaya pemeliharaan masjid dan sebagainya. Gambar.2.9.Area pertokoan Al-Markaz Al-Islami Sumber: Google earth ARSITEKTURAL Bangunan Masjid Al-Markaz ini, terdiri atas tiga lantai dengan luas 10.000 meter. Seluruh lantai masjid terbuat dari granit. Lantai dasar seluas 4.000 meter persegi untuk kegiatan perkantoran dan aula. Sedang lantai kedua seluas 4.000 meter persegi untuk ruang shalat berkapasitas tampung sepuluh ribu jamaah. Lantai tiga didesain berbentuk U seluas 2.000 meter persegi lebar 8 meter untuk ruang shalat wanita. Di kiri dan kanan masjid terdapat dua bangunan tempat berwudhu seluas 648 meter. Sedang di belakang masjid terdapat bangunan selasar seluas 2.691 meter persegi untuk plaza terbuka. Gambar.2.10 .Menara mesjid Al-Markaz Al-Islami Sumber: Google earth EINSTEINIA - 070406003 BABUSSALAM LANGKAT ISLAMIC CENTRE Arsitektur Kontekstual Gambar.2.11 Detail menara mesjid Al-Markaz Al-Islami Sumber: Google earth Masjid Al-Markaz Al-Islamy memiliki 5 menara yang salah satu di antaranya menjulang hingga ketinggian 84 meter. Di puncak menara yang diselimuti granit itu terpasang loudspeaker yang dirancang oleh tenaga ahli dari Jepang untuk dapat terdengar sampai jauh. Di dalam selubung menara, tersimpan menara air setinggi 17 meter untuk menyediakan air bersih bagi seluruh kompleks. Tangga utamanya yang terletak di bahagian depan masjid dilengkapi dengan eskalator, guna memudahkan jamaah lanjut usia yang datang shalat pada hari jumat atau waktu-waktu tarawih. Pada seputar dinding-dinding masjid, luar dan dalam dipasangi batu granit berukuran 60 X 60 cm, berwarna putih dengan noktah coklat, diselingi granit bakar berbentuk pita horizontal selebar 10 cm. Dinding itu dilengkapi ornamentasi dan kaligrafi yang memenuhi estetika islami. Tubuh masjid yang berwarna putih keciklatan dengan mahkota atap hijau turkois memberi kesan bersih alami. Ruang utama masjid digunakan untuk shalat di lantai dua tidak memiliki tiang penyanggah sehingga berada di dalamnya ruangan terasa sangat lapang. Penerangannya dari lampu kristal yang didesain dengan perpaduan artistik seni Islam dan ornamen EINSTEINIA - 070406003 BABUSSALAM LANGKAT ISLAMIC CENTRE Arsitektur Kontekstual tradisional Sulawsi Selatan. Sistim ventilasi udaranya menggunakan dinding kerawang berpola Islam, motif arabesk dalam desain khusus. Dinding kerawang ini dibuat kembar, bahagian luarnya dibuat dari beton agar hujan tidak tiris ke dalam. Sedang bahagian dalam terbuat dari besi sehingga sirkulasi yang tercipta begitu baik dan membuat hawa terasa sejuk. 2.5.2 ISLAMIC CENTRE LHOKSEUMAWE Bangunan ini terletak di jantung kota Lhok Seumawe di Aceh Utara NAD dilokasi yang dahulunya merupakan stadion kota (yang telah dipindahkan). View yang luas dari lapangan Hiraq dan kantor DPRD serta merupakan “Point of Interest” yang terlihat jelas bila anda menggunakan mobil dari jalan raya Medan–Banda Aceh ketika memasuki Lhok Seumawe.Dilihat dari bentuk kubahnya, bangunan ini terlihat memakai arsitektur Timur Tengah/ Iran dengan menempatkan 4 gapura di 4 sisinya. Tingginya elevasi lantai bangunan dibandingkan elevasi jalan raya serta tingginya struktur bangunan mempunyai manfaat ganda yaitu selain antisipasi banjir akibat pasang air laut juga memberikan efek psikologi kepada jamaahnya yaitu betapa kecilnya manusia dibanding sang penciptanya serta tempat itu dapat dijadikan escape zone dari kemungkinan terjadinya musibah alam. Gambar.2.12 Tampak depan Islamic Centre Lhokseumawe Sumber: Google earth EINSTEINIA - 070406003 BABUSSALAM LANGKAT ISLAMIC CENTRE Arsitektur Kontekstual Gambar.2.13 Ruang dalam Islamic Centre Lhokseumawe Sumber: Google earth 2.5.3 MESJID CORDOBA ANDALUSIA (SPANYOL) Gambar.2.14 Denah Mesjid Cordoba Andalusia ( Spanyol) Sumber: Google earth EINSTEINIA - 070406003 BABUSSALAM LANGKAT ISLAMIC CENTRE Arsitektur Kontekstual Cordova adalah ibukota Andalusia, yang sejak 525 Masehi menjadi pusat perkembangan peradaban kerajaan Islam yang terkenal di seluruh Eropa. Pada masa Bani Ummayah, Cordova memiliki 1000 masjid, 800 kamar mandi umum, dan 70 perpustakaan yang mendorong ilmu pengetahuan dan teknologi ekonomi serta menjadi yang perkembangannya pusat pada mendorong kemajuan Eropa dan dunia. Interior mesjid cordoba Gambar.2.15 Denah Mesjid Cordoba Andalusia ( Spanyol) Sumber: Google Gambar.2.16 Interior Mesjid Cordoba Andalusia ( Spanyol) Sumber: Google EINSTEINIA - 070406003 BABUSSALAM LANGKAT ISLAMIC CENTRE Arsitektur Kontekstual Gambar.2.17 Interior Mesjid Cordoba Andalusia ( Spanyol) Sumber: Google Eksterior Mesjid Cordoba Gambar.2.18 Eksterior Mesjid Cordoba Andalusia ( Spanyol) Sumber: Google EINSTEINIA - 070406003 BABUSSALAM LANGKAT ISLAMIC CENTRE Arsitektur Kontekstual Gambar.2.19 Eksterior Mesjid Cordoba Andalusia ( Spanyol) Sumber: Google 2.5.4 ISLAMIC CENTER SAMARINDA Nama Proyek : Islamic Centre Samarinda Arsitek : - Luas Lahan : 12 Ha Mulai dibangun : - Masjid Islamic Center Samarinda adalah masjid yang terletak di kelurahan karang asam, Samarinda ilir, Samarinda Kalimantan Timur, yang merupakan masjid termegah dan terbesar di Asia Tenggara. Dengan latar depan berupa tepian sungai Mahakam, masjid ini memiliki menara dan kubah besar yang berdiri tegak. EINSTEINIA - 070406003 BABUSSALAM LANGKAT ISLAMIC CENTRE Arsitektur Kontekstual Masjid ini berdiri di atas lahan seluas sekitar 12 hektar dengan luas bangunan keseluruhan mencapai 50 ribu m2 dimana luas bangunan utama 43.500 m2, luas bangunan penunjang 7.115 m2 dan luas lantai basement 10.235 m2. Sedangkan luas lantai mezanin (balkon) adalah 5.290 meter persegi. Lokasi ini sebelumnya merupakan lahan bekas areal penggergajian kayu milik PT Inhutani I yang kemudian dihibahkan kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Bangunan ini memiliki kapasitas 44.000 umat. Lokasi ini sebelumnya merupakan lahan bekas areal penggergajian kayu milik PT Inhutani I yang kemudian dihibahkan kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Pembangunan Islamic Center diharapkan dapat pula membangkitkan semangat kebersamaan dalam upaya menghadapi era global, selain merupakan tuntutan masyarakat untuk Samarinda memiliki sebuah sarana tempat ibadah yang memadai. Bangunan yang berdiri diatas lahan seluas 12 Ha itu cukup ramai dikunjungi warga, baik sekedar berfoto maupun salat di Masjid Islamic Center. Suasana di Islamic center samarinda ini tidak jauh berbeda dengan suasana mesjid-mesjid di timur- tengah. Pemerintah Provinsi samarinda menghabiskan dana ratusan miliar rupiah untuk membangun Islamic center ini yang mana pada akhirnya berkembang menjadi icon atau landmark daerah itu. Bahkan memiliki potensi besar sebagai obyek wisata agama yang menjadi andalan Kalimantan timur. Bangunan masjid ini memiliki sebanyak 7 menara dimana menara utama setinggi 99 meter yang husna bermakna atau asmaul nama-nama Allah yang jumlahnya 99 Menara utama itu terdiri atas bangunan 15 lantai masing-masing lantai setinggi rata-rata 6 meter. Gambar.2.20 Islamic Centre Samarinda Sumber: Google EINSTEINIA - 070406003 BABUSSALAM LANGKAT ISLAMIC CENTRE Arsitektur Kontekstual Gambar.2.21 Islamic Centre Samarinda Sumber: Google Gambar.2.22 Eksterior Islamic Centre Samarinda Sumber: Google EINSTEINIA - 070406003 BABUSSALAM LANGKAT ISLAMIC CENTRE Arsitektur Kontekstual Gambar.2.23 Koridor Islamic Centre Samarinda Sumber: Google Banyaknya jumlah pengunjung terlihat dari jumlah mobil yang parkir memadati halaman Masjid. Biasanya, jumlah kenderaan parkir akan banyak bila ada acara di Mesjid. Terlebih bila pada saat hari-hari kebesaran islam. Islamic center ini dilengkapi berbagai fasilitas seperti rumah sakit yang dilengkapi unit gawat darurat, gedung sekolah TK dan SD, bahkan dilengkapi dengan business center berupa hotel, komplek perkantoran, serta pertokoan. 2.5.5 JAKARTA ISLAMIC CENTRE Nama Proyek : Jakarta Islamic Center (JIC) Arsitek : - Luas Lahan : 109.435 m2 Mulai dibangun : 2002 Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta atau yang lebih dikenal dengan Jakarta Islamic Centre adalah organisasi Non Struktural di bawah PEMDA Prov. DKI Jakarta yang berdiri di eks lokalisasi Kramat Tunggak, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kehadiran Jakarta Islamic Centre (JIC) yang merubah tanah hitam menjadi tanah putih, EINSTEINIA - 070406003 BABUSSALAM LANGKAT ISLAMIC CENTRE Arsitektur Kontekstual Gambar.2.24 Interior Islamic Centre Samarinda Sumber: Google min al-dzulumaat ila an-nuur, diharapkan mampu menampilkan citra baru yang memancarkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan yang menyejukkan nurani. Konsepsi pembangunan JIC merupakan sebuah bentuk fasilitasi fungsi-fungsi kemakmuran masjid yang difasilitasi secara total oleh Pemda DKI Jakarta dengan cirri utamanya, terdapat fungsi peribadatan, fungsi pendidikan dan fungsi perdagangan/ bisnis. Kelengkapan fungsi yang dimiliki JIC serta dengan dukungan bentuk fisik bangunan yang monumental diharapkan dapat menjadikannya sebagai landmark Jakarta sekaligus prototype bagi Islamic Centre di Indonesia. Dengan jaringan kerja yang melingkupi wilayah Indonesia, Asia Tenggara bahkan dunia, peran strategis JIC diharapkan mampu mewujudkan kebanggaan umat. Jakarta Islamic Centre diharapkan dapat menjadi salah satu simpul Pusat Peradaban Islam di Indonesia dan Asia Tenggara yang merupakan wilayah konsentrasi baru kebangkitan Islam di Dunia, sehingga keberadaannya di ibukota Negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar dapat menunjukkan peran strategisnya sebagai Pusat Pembaruan Menuju Tata Nilai Kehidupan yang lebih Islami. EINSTEINIA - 070406003 BABUSSALAM LANGKAT ISLAMIC CENTRE Arsitektur Kontekstual 2.5.6 PUSAT DAKWAH ISLAM JAWA BARAT (PUSDAI JABAR) Lokasi : Bandung Luas Lahan : 4,5 Ha Luas Bangunan : 12.537,72 M2 Pemilik : Yayasan PUSDAI Pemda Propinsi DT.I Jawa Barat Arsitek : Ir. Slamet Wirasonjaya Gambar.2.25 Pusat Dakwah Islam Jawa Barat Sumber: Google Pusat Dakwah Islam di Jawa Barat merupakan Mesjid yang diperluas dalam rangka pengabdian Agama Islam bagi kegiatan pembangunan masyarakat, dan juga merupakan suatu wadah bagi kegiatan sehari-hari yang sesuai dengan ciri-ciri masyarakat Islam, baik dari masa lampau, sekarang maupun yang akan datang. Pusat Dakwah ini dimanfaatkan sebagai wadah pemeliharaan dan pengembangan nilai-nilai budaya Islam,berjalan dengan sarana keislaman yang ada serta kehadirannya dapat dijadikan tempat berlangsungnya interaksi antar potensi umat islam. Kompleks Pusdai berada di Jln. Diponegoro 63 Bandung, tak jauh dari Gedung Sate dan Lapaangan Gasibu Bandung, dan bersebelahan Bandung. Fungsi Utama Gambar.2.26 Ruang Luar Islam Jawa Barat Sumber: Google EINSTEINIA - 070406003 Kompleks dengan Gedung Pusdai RRI BABUSSALAM LANGKAT ISLAMIC CENTRE Arsitektur Kontekstual Forum menyepakati pendirian Islamic Center/Pusdai Jabar dengan mengemban dua fungsi utama, yakni : Sebagai sarana pengembangan dan penyebaran Islam serta kebudayaan Islam di Jawa Barat. Sebagai pusat penggodokan sumber daya manusia umat Islam yang berdaya cipta dan berdaya pembaharuan yang beriman, bertakwa , serta berilmu pengetahuan. Dengan stok No. 593.8/SK. 133-Pem/82, Gubernur Jabar H. Aang Kunaefi menetapkan, Pusat Pengembangan dan Pengkajian Islam (Islamic Center) Jawa Barat itu seyogianya dibangun sebagai satu kesatuan dengan pembangunan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat, dan Lapangan Upacara Pemda Jawa Barat di sekitar Jalan Japati dan Lapangan Gasibu Jalan Dipenonegoro Kota Bandung. Setelah terbit stok gubernur tersebut, dimulailah pembangunan Islamic Center yang diawali dengan pembahasan lahan di daerah Cihaurgeulis, Sukamantri, Jalan Diponegoro, dan Jalan Supratman Kota Bandung. Hampir 10 tahun (1982-1991) Pemda Jabar melaksanakan pembebasan lahan dan pemindahan (relokasi) penduduk yang ada di atas lahan. Untuk keperluan pembebasan lahan dan relokasi itu, Pemda Jabar mengeluarkan biaya sekitar Rp 20 milliar. Setelah pembebasan lahan serta relokasi penduduk selesai, pembangunan fisik Islamic Center (tahun 1992 berdasarkan izin Pemda dimulailah Kotamadya Bandung No. 583/637/II/DTK/92) di atas lahan seluas 4,5 Ha. Kini komplek Islamic Center atau Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Jabar berdiri megah dan menjadi salah satu kebanggaan umat Islam Jawa Barat. Secara fisik, kompleks Pusdai terdiri dari: 1. Bangunan masjid (Masjid Pusdai) berkapasitas 4.600 orang 2. Ruang Seminar Besar (Ruang Cendekia C) berkapasitas 100 orang. 3. Ruang Seminar Kecil (Ruang Cendekia D) berkapasitas 40 orang. 4. Gedung Bale Asri (Gedung Serba Guna) berkapasitas 2.000 orang untuk acara pertemuan, seminar, resepsi, pameran, dan seagainya. 5. Ruang Pameran Mushaf Sundawi. 6. Ruang Perkantoran. EINSTEINIA - 070406003 BABUSSALAM LANGKAT ISLAMIC CENTRE Arsitektur Kontekstual 7. Tempat Wudhu Pria dan Wanita 8. Perpustakaan dan Lembaga Bahasa 9. Kantin, Wartel, dan Café 10. Area Parkir 11. Ruang Multimedia. 12. Ruang Lumbung Zakat Pusdai. 13. Ruang Galeri Pusdai. Seluruh bangunan kompleks Pusdai Jawa Barat itu telah menghabiskan biaya sebesar Rp 27 Milliar. Sebagian besar sumber dana diperoleh dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jawa Barat. Secara fisik, pembangunan berlangsung dari Tahun Anggaran 1991-1992 sampai dengan Tahun Anggaran 1997/1998. Bila dihitung dari mulai munculnya gagasan pembangunan Islamic Center tahun 1997/1998 sampai dengan selesai pembangunan tahun 1997/1998, pembangunan Islamic Center (Pusdai) Jabar ini berlangsung selama 20 tahun dan menghabiskan biaya sekitar Rp 49 Milliar. EINSTEINIA - 070406003