BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Pada bagian ini berdasarkan dari analisis pada bab IV, didapatkan simpulan dan pertanyaan penelitian akan terjawab. Pada penelitian ini model penelitian berdasarkan dari penelitian sebelumnya oleh Keramati et al., (2012) dengan modifikasi menambah variabel baru dari Lockett dan Littler (1997). Keramati et al., (2012) menyebutkan bahwa M-Payment di pengaruhi oleh faktor teknis dan faktor perilaku. Faktor teknis didasarkan pada penelitian Mallat (2007) dan faktor perilaku didasarkan pada penelitian Dahlberg dan Öörni (2007). Kemudian peneliti menambahkan faktor interaksi sosial yang didasarkan pada penelitian Lockett dan Littler (1997). Responden pada penelitian ini adalah pengguna M-Payment baik pengadopsi aktif maupun potensial yang ada di Indonesia. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya pengadopsi aktif adalah pengadopsi yang benar-benar memilih untuk menggunakan M-Payment apabila layanan tersedia. Sedangkan pengadopsi potensial adalah pengadopsi yang tidak akan selalu memilih menggunakan M-Payment apabila layanan ini tersedia (Keramati et al., 2012). Penelitian ini melihat pengadopsi aktif yang menggunakan M-Payment sebanyak 7->10 kali dalam sebulan. Sedangkan pengguna potensial dalam penelitian dilihat dari penggunaan M-Payment sebanyak 1-6 kali dalam sebulan. Kuesioner disebarkan melalui sosial media dengan menggunakan Google Form. Dari 79 penyebaran kuesioner didapatkan 339 responden yang dinyatakan valid. Setelah data didapatkan, kemudian dilakukan analisis menggunakan SPSS 23. 5.2 Implikasi Empiris Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, penelitian ini bertujuan untuk mencari faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi M-Payment di Indonesia. Hasil dari penelitian ini akan berguna bagi stakeholder M-Payment di Indonesia. Stakeholder yang dimaksud adalah bank, operator selular, dan pemasok handset. Yang pertama dilakukan analisis adalah faktor demografi dan budaya. Kemudian melihat perbedaan pandangan antara pengadopsi aktif dan potensial. Dan yang terakhir yang menjadi tujuan dari penelitian ini dianalisis pengaruh faktor teknis, perilaku dan interaksi sosial terhadap adopsi M-Payment di Indonesia. 5.2.1 Demografi dan Budaya Analisis deskriptif menunjukkan bahwa perempuan lebih aktif menggunakan M-Payment dibandingkan laki-laki. Usia 20-29 juga merupakan pengadopsi paling banyak dibandingkan rentang usia lainnya. Pegawai swasta lebih aktif dalam menggunakan M-Payment meskipun pelajar/mahasiswa memiliki responden lebih banyak, tetapi pelajar/mahasiswa lebih banyak menjadi pengadopsi potensial. Responden dengan pendidikan sarjana lebih aktif menggunakan M-Payment. Responden yang mahir dalam menggunakan komputer juga aktif menggunakan M-Payment. Responden yang lebih sering menggunakan internet dan dapat mengakses dari mana saja juga lebih aktif menggunakan MPayment. Perjalanan dan tinggal di luar negeri tidak mempengaruhi responden untuk aktif menggunakan M-Payment. 80 Selanjutnya, pada penelitian ini difokuskan pada pengaruh faktor adopsi terhadap karakteristik demografi. Yang pertama dilihat adalah dampak dari karakteritik jenis kelamin dan diuji menggunakan One-sample T-test. Hasil dari uji T menunjukkan bahwa jenis kelamin memiliki dampak yang signifikan terhadap faktor keterampilan penggunaan smartphone dan opini pemimpin. Karakteristik status juga diuji menggunakan One-sample T-test. Hasil dari uji T menunjukkan bahwa status tidak memilik dampak yang signifikan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi M-Payment. Karakteristik demografi lainnya diuji menggunakan One-way ANOVA. Hasil dari one-way ANOVA dan Post Hoc pada karakteristik usia menunjukkan bahwa responden dalam setiap kelompok usia memiliki sudut pandang yang berbeda pada faktor kegunaan, biaya, informasi transaksi pembayaran, dan karakter sosial. Apabila dilihat lebih mendalam kelompok usia 30-39 tahun memiliki pandangan yang positif terhadap karakter sosial. Hal ini menunjukkan bahwa usia 30-39 tahun akan lebih meminta saran orang atau percaya pada dirinya sendiri ketika akan menggunakan M-Payment. Hasil dari one-way ANOVA dan Post Hoc pada karakteristik pekerjaan menunjukkan bahwa responden dalam setiap kelompok pekerjaan memiliki sudut pandang yang berbeda pada faktor kemudahan penggunaan, kegunaan, kesesuaian, biaya, kebiasaan pembayaran, kenyamanan, dan opini pemimpin. Apabila dilihat lebih mendalam kelompok pekerjaan pegawai BUMN memiliki pandangan yang positif terhadap kemudahan penggunaan dan kesesuaian. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok pekerjaan BUMN lebih mudah dan tepat untuk menggunakan 81 M-Payment. Bagi stakeholder untuk meningkatkan penggunaan M-Payment dapat menyasar kelompok pekerjaan pegawai BUMN, karena kelompok pekerjaan pegawai BUMN sangat mudah untuk menerima dan menggunakan M-Payment. Hasil one-way ANOVA dan Post Hoc pada karakteristik pendidikan menunjukkan bahwa responden dalam setiap kelompok pendidikan memiliki sudut pandang yang berbeda pada faktor eksternalitas jaringan, norma, dan opini pemimpin. Apabila dilihat lebih mendalam setiap kelompok akan memiliki pandangan yang sama terhadap faktor eksternalitas jaringan, norma, dan opini pemimpin. Bagi stakeholder untuk meningkatkan penggunaan M-Payment dapat menyasar seluruh kelompok pendidikan dengan meningkatkan eksternalitas jaringan, dan selalu memberikan iklan dengan menampilkan manfaat menggunakan M-Payment. Hasil one-way ANOVA dan Post Hoc pada karakteristik pendapatan menunjukkan bahwa responden dalam setiap kelompok pendapatan memiliki sudut pandang yang berbeda pada faktor kegunaan, kepercayaan, kesesuaian, biaya, keamanan, kebiasaan pembayaran, informasi transaksi pembayaran, keterampilan penggunaan smartphone, dan kenyamanan. Apabila dilihat lebih mendalam kelompok pendapatan tertinggi Rp >7.500.001 lebih memiliki pandangan positif terhadap faktor adopsi M-Payment. Kemudian kelompok pendapatan Rp <1.500.000 lebih sedikit untuk menggunakan M-Payment. Bagi stakeholder hal ini menunjukkan bahwa M-Payment dapat lebih ditingkatkan bagi pengguna dengan pendapatan tinggi. 82 5.2.2 Pengadopsi Aktif dan Potensial Selanjutnya adalah hasil analisis independent sample t-test dari pengadopsi aktif dan potensial dari faktor-faktor yang mempengaruhi M-Payment. Dari hasil analisis didapatkan bahwa pengadopsi aktif dan potensial memiliki sudut pandang yang berbeda terkait eksternalitas jaringan. Tetapi pengadopsi potensial lebih menganggap penting tersedianya layanan M-Payment pada toko ritel. Pengadopsi aktif dan potensial tidak memiliki perbedaan pandangan yang signifikan terhadap faktor-faktor lainnya. Bagi stakeholder terutama penyedia layanan telekomunikasi dan bank perlu untuk lebih memperhatikan ketersediaan layanan M-Payment pada toko-toko retail. Dengan ketersediaan M-Payment pada toko-toko retail, pengguna potensial akan menjadi aktif menggunakan M-Payment. 5.2.3 Faktor Teknis, Faktor Perilaku, dan Faktor Interaksi Sosial Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh faktor teknis, perilaku, dan interaksi sosial terhadap adopsi M-Payment dengan melihat kondisi dari setiap faktor yang mempengaruhi adopsi M-Payment. Uji one-sample t-test menunjukkan bahwa kemudahan penggunaan, kegunaan, kepercayaan, kesesuaian, biaya, eksternalitas jaringan, kebiasaan pembayaran, informasi transaksi pembayaran, keterampilan penggunaan smartphone, kenyamanan, karakter sosial dan opini pemimpin sesuai dengan keadaan responden saat ini. Dari faktor-faktor yang sesuai dengan keadaan responden ada dua faktor yang tidak sesuai dengan keadaan, yaitu faktor keamanan dan norma. Hal ini menunjukkan bahwa stakeholder harus meningkatkan keamanan untuk memberikan kenyamanan bertransaksi menggunakan M-Payment. Di Indonesia 83 keamanan jaringan merupakan isu yang sangat sering dibicarakan. Isu seperti keamanan transaksi, proses autentikasi, kemanan password dan keamanan jaringanharus menjadi fokus yang sangat penting bagi stakeholder. Apabila hal tersebut dapat diatasi maka masyarakat Indonesia tidak akan ragu untuk menggunakan M-Payment. Kemudian faktor norma juga tidak sesuai dengan keadaan responden saat ini. Hal ini menunjukkan bahwa iklan-iklan dan promosi yang dilakukan oleh stakeholder selama ini masih kurang dapat meyakinkan responden untuk menggunakan M-Payment. Stakeholder harus memiliki strategi pemasaran yang dapat lebih meyakinkan masyarakat untuk menggunakan MPayment. Memang bukan suatu hal yang mudah untuk dapat meyakinkan masyarakat untuk menggunakan M-Payment melalui iklan dan promosi, namun stakeholder harus lebih aktif lagi melakukan promosi. Tabel 5.1 menunjukkan hasil dari keseluruhan penelitian dan implikasi yang dapat dilakukan oleh stakeholder. Tanda (+) memiliki arti bahwa ada pengaruh dari faktor tersebut, tanda (-) memiliki arti bahwa faktor tersebut tidak memiliki pengaruh, tanda (+/-) memiliki arti bahwa faktor tersebut memiliki pengaruh tetapi tidak seluruhnya. Berdasarkan tabel 5.1 dan hasil analisis sebelumnya didapatkan bahwa faktor-faktor yang diusulkan oleh Keramati et al., (2012) dan Lockett dan Littler (1997) memiliki pengaruh terhadap adopsi M-Payment di Indoensia. Oleh sebab itu penting unruk melihat adopsi dari faktor teknis, faktor perilaku, dan faktor interaksi sosial. 84 Tabel 5.1 Implikasi Empiris Faktor Pengaruh Implikasi Memiliki pengaruh terhadap dua faktor, tetapi tidak keseluruhan faktor. Jenis Kelamin Usia Pekerjaan +/- +/- +/- Jenis kelamin laki-laki lebih memiliki pengaruh terhadap faktor keterampilan penggunaan smartphone dan opini pemimpin. Memiliki pengaruh terhadap empat faktor, tetapi tidak keseluruhan faktor. Stakeholder dapat lebih menyasar pengguna range usia 20-29 tahun untuk lebih aktif menggunakan M-Payment. Memiliki pengaruh terhadap tujuh faktor, tetapi tidak keseluruhan faktor. Stakeholder dapat berfokus pada pegawai BUMN untuk emningkatkan penggunaan M-Payment. Karena pegawai BUMN menganggap bahwa M-Payment mudah untuk digunakan dan tepat untuk kegiatan pembayaran kelompok ini. Memiliki pengaruh terhadap tiga faktor, tetapi tidak keseluruhan faktor. Stakeholder dapat menyasar seluruh jenjang pendidikan untuk menggunakan M-Payment. Karena seluruh kelompok pendidikan memiliki pandangan yang sama terhadap MPayment. Pendidikan +/- Pendapatan/Uang Saku + Stakeholder terutama bank dan penyedia layanan selular dapat memberikan promo menarik terkait diskon untuk menarik pengguna dengan penghasilan Rp <1.500.000. Status - Responden yang berstatus menikah maupun single akan memiliki pandangan yang sama terhadap M-Payment, sehingga stakeholder tidak perlu begitu berfokus pada status. Pengadopsi aktif dan potensial tidak memiliki sudut pandang yang berbeda terkait faktor-faktor adopsi kecuali faktor eksternalitas jaringan. Pengadopsi Aktif dan Potensial Kemudahan Penggunaan - + Stakeholder dapat meningkatkan pengguna aktif dengan melakukan edukasi untuk menggunakan M-Payment bagi pengguna potensial. Eksternalitas jaringan harus lebih ditingkatkan untuk mempertahankan pengguna aktif MPayment bagi stakeholder terutama bank dan penyedia layanan telekomunikasi. Responden menganggap bahwa penggunaan M-Payment mudah untuk dilakukan. Stakeholder harus lebih berfokus pada pemisahan rekening pembayaran yang masih membingungkan pengguna. 85 Tabel 5.1 Lanjutan Kegunaan + Stakeholder dapat lebih memberikan iklan-iklan yang menggambarkan manfaat menggunakan M-Payment. Kepercayaan + Stakeholder dapat terus meningkatkan kepercayaan pengguna M-Payment dengan mengikuti regulasi dari pemerintah. Kesesuaian + Stakeholder dapat lebih memperluas layanan M-Payment baik secara online maupun di toko-toko. Biaya + Responden menganggap bahwa biaya yang dibebankan ketika menggunakan M-Payment sudah sesuai. + Responden menganggap bahwa masih banyak toko yang belum menerima pembayaran mobile. Stakeholder dapat meningkatkan pengguna dengan lebih memperluas jaringan ke toko-toko retail. - Keamanan merupakan hal yang sangat penting dalam era teknologi saat ini. Penting bagi stakeholder untuk meningkatlkan keamanan pembayaran. Hal ini agar konsumen percaya untuk menggunakan M-Payment. - Stakeholder harus memiliki strategi lainnya untuk meningkatkan penggunaan M-Payment. Iklan melalui poster, televisi, dan majalah tidak begitu efektif bagi responden untuk dapat aktif menggunakan M-Payment. + Kebiasaan pembayaran merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh stakeholder. Stakeholder harus merubah kebiasaan pembayaran yang ada di Indonesia, dari pembayaran melalui ATM ke pembayaran dengan mobile. Informasi Transaksi Pembayaran + Informasi pembayaran sangat penting menurut responden, sehingga stakeholder harus lebih meningkatkan pemberitahuan informasi terkait penggunaan M-Payment. Pemberitahuan melalui SMS ataupun surat elektronik merupakan salah satu hal yang dapat dilakukan. Keterampilan Penggunaan Smartphone + Stakeholder harus lebih memberikan edukasi terkait kemampuan penggunaan smartphone melalui iklan-iklan di majalah maupun televisi terhadap pengguna M-Payment. Kenyamanan + Kenyaman harus lebih ditingkatkan lagi bagi stakeholder. Misalnya dengan lebih mempersingkat waktu pembayaran menggunakan M-Payment. Karakter Sosial + Stakeholder dapat menggunakan pendekatan secara personal terhadap pengguna M-Payment untuk lebih aktif menggunakan M-Payment. + Stakeholder dapat menggunakan orang-orang yang berpengaruh untuk mengajak masyarakat lebih menggunakan M-Payment. Orang berpengaruh ini seperti idola-idola yang ada di masyarakat. Eksternalitas Jaringan Kemanan Norma Kebiasaan Pembayaran Opini Pemimpin 86 5.3 Keterbatasan Penelitian Penelitian ini masih memiliki beberapa keterbatasan. Keterbatasan yang pertama terkait variabel penelitian. Ada beberapa variabel penelitian yang dirasa harus lebih diperdalam dalam penelitian ini, seperti variabel budaya. Dari hasil penelitian didapatkan budaya penggunaan smartphone dan komputer di Indonesia sangatlah beragam dan berbeda-beda. Oleh sebab itu variabel budaya perlu untuk lebih diperdalam. Keterbatasan selanjutnya adalah terkait responden yang menggunakan MPayment di Indonesia. Masih sedikit orang yang menggunakan layanan ini, sehingga peneliti mengalami kesulitan ketika mencari responden yang benarbenar menggunakan M-Payment. Kemudian pengumpulan data terkait pengguna aktif dan potensial dirasa masih kurang sesuai dalam hal jumlah. Seharusnya agar dapat lebih memahami perbandingan pengguna aktif dan potensial jumlah responden yang menjadi pengguna aktif dan potensial harus sama atau mendekati jumlah yang sama. Metode pengumpulan data lainnya bisa dijadikan alternatif untuk mendapatkan jumlah responden aktif dan potensial lebih banyak. Selain itu keterbatasan lainnya adalah penelitian ini tidak terdapat jumlah pengguna M-Payment berdasarkan kota yang ada di Indonesia dan penelitian ini juga tidak terdapat jenis aplikasi atau layanan M-Payment yang paling banyak digunakan di Indonesia. Peneliti hanya melihat penggunaan M-Payment yang ada di Indonesia. 87 5.4 Saran Bagi Penelitian Selanjutnya Penelitian ini dapat dikembangkan lagi oleh penelitian selanjutnya. Ada banyak hal yang dapat dikembangkan dari penelitian ini, berikut adalah saran bagi penelitian selanjutnya. 1) Menilai kesiapan penerapan M-Payment di Indonesia Setelah diketahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi adopsi MPayment maka pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengetahui seberapa jauh kesiapan dari faktor-faktor tersebut terhadap penerapan MPayment. 2) Meneliti lebih jauh faktor yang dapat meningkatkan pengguna M-Payment Penelitian ini hanya meneliti faktor teknis, faktor perilaku, dan faktor interaksi sosial. Pada penelitian selanjutnya dapat menambahkan faktorfaktor lainnya yang berkaitan dengan meningkatkan penggunaan MPayment di Indonesia. Salah satu faktor yang dapat dilihat adalah faktor regulasi dari pemerintah. 3) Meneliti lebih jauh M-Payment dari sisi perusahaan Penelitian ini melihat M-Payment dari sudut pandang pengguna, maka penelitian selanjutnya diharapkan dapat melihat M-Payment dari sudut pandang perusahaan penyedia M-Payment. Dengan melihat dari sisi perusahaan diharapkan dapat menemukan kekurangan dalam penerepan M-Payment dan perusahaan dapat mengambil langkah strategis untuk memperbaiki kekurangan tersebut. 88