BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya Penelitian ini yang didasari atas beberapa penelitian yang sudah dijalankan sebelumnya dimana menurut Chen, Lung Hung et. al (2010), istilah kepuasan terhadap event didefinisikan sebagai perbedaan antara kinerja secara keseluruhan dan layanan kualitas yang diberikan oleh organisasi, dengan harapan dari penonton. Selanjutnya, menurut Gôkçe Özdemir & Osman Çulha (2009) menjelaskan bahwa area festival memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan dan loyalitas dimana variabel lain seperti souvenir, makanan dan lainnya memiliki pengaruh yang berlawanan arah. Menurut Ridwan, P. & Fina, A gambaran mengenai program event gathering dan loyalitas pelanggan bisnis Hotel Nuansa Bali, serta sejauh mana pengaruh program event terhadap loyalitas pelanggan bisnis di Hotel Nuansa Bali. Penelitian yang di jalankan oleh Angelova et al (2012), dimana kualitas layanan secara keseluruhan yang dirasakan oleh pelanggan tidak memberikan kepuasan, karena harapan yang tinggi tidak sebanding dengan kualitas yang dirasakan.. Dan terakhir, menurut Ko, Yong Jae (2012), dijelaskan bahwa memang kualitas pelayanan pada sebuah event mampu mempengaruhi kepuasan konsumen. Selanjutnya penelitian sebelumnya disusun dengan tabel matriks sebagai berikut: Tabel 2.1. Penelitian Sebelumnya I Nama Judul dan Tahun Chen, Lung Alegrı ́a! Hung; Ye, Leisure Yun- Ci; Satisfaction: Chen, Flow and Mei- Mediating Role in Kuantitatif The penggemar of Tung, I- Using Data from an (2010) Penelitian dilakukan pada 434 peserta yang direkrut dari para & Event Satisfaction Acrobatics Hasil Life Yen; Wung Metode Show. acara akrobat ''Cirque du Soleil'' di Taiwan pada tahun penelitian ini 2009. adalah Tujuan untuk menguji hubungan antara aliran dan kepuasan didalam kehidupan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kuantitatif, dengan menyebarkan kuesioner yang dilakukan segera setelah peserta selesai terlibat dalam acara akrobatik. Peserta diminta untuk mengisi kuesioner yang telah di buat mengenai kinerja dan kualitas pelayanan. Dalam jurnal penelitian dibahas ini mengenai juga istilah kepuasan terhadap suatu event yang didefinisikan sebagai perbedaan antara kinerja secara keseluruhan dan layanan kualitas yang diberikan oleh organisasi, dengan harapan dari penonton. Sumber: Observasi, 2015 Tabel 2.2. Penelitian Sebelumnya II Nama Judul dan Tahun Satisfaction and Loyalty - Kuantitatif Gôkçe Özdemir Metode & of Osman Çulha Festival Visitors (2009) Hasil Peneliti bahwa menjelaskan area festival memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan, loyalitas dimana variabel souvenir, seperti makanan lain dan lainnya memiliki pengaruh yang berlawanan arah. Sumber: Observasi, 2015 Tabel 2.3. Penelitian Sebelumnya III Nama Judul Ridwan, P. & Pengaruh Fina, A. Metode Program - Kuantitatif Event Family Gathering Terhadap Nuansa Anyer. (2009) Objek penelitian dilakukan ini di Hotel Nuansa Bali dalam program event family Loyalitas Pelanggan Bisnis Pada Hotel Hasil Bali gathering. Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh gambaran adalah mengenai event program family gathering dan loyalitas pelanggan bisnis Hotel Nuansa Bali, serta untuk mengetahui sejauh mana pengaruh program event family gathering terhadap loyalitas pelanggan bisnis di Hotel Nuansa penelitian penelitian Jenis adalah Bali. Metode ini adalah kuantitatif. penelitian ini penelitian deskriptif dan verifikatif. Metode dalam pengembangan penelitian bersifat cross sectional method. Populasi penelitian pelanggan bisnis yang mengikuti event family gathering pada tahun 2006, 2007, dan 2008 di Hotel Nuansa Bali Anyer dengan jumlah perusahaan. jumlah 20 Dengan populasi 20, sehingga penelitian ini menggunakan jenuh, sampling dimana populasi menjadi jumlah seluruhnya sampel yang diteliti. Dari penelitian didapat hasil menunjukkan program gathering yang bahwa event family berpengaruh secara positif terhadap loyalitas pelanggan. Dimana program event family gathering secara umum telah dilaksanakan dengan baik, indikator variasi event family gathering mendapat skor tertinggi, sedangkan indikator manfaat nilai pesan event melalui family gathering mendapatkan skor paling rendah. Sehingga dapat disimpulkan program bahwa acara yang berkualitas, inovatif, dan berbeda dengan yang perusahaan lain lakukan dapat pengaruh terhadap pelanggan. Sumber: Observasi, 2015 Tabel 2.4 Penelitian Sebelumnya IV memberikan yang positif loyalitas Nama Judul Measuring Angelova, Biljana dan Satisfaction Jusuf, Zekiri Metode Customer - Kuantitatif with Hasil Penelitian ini dilakukan dengan metode Service Quality Using kuantitatif, dengan American pengumpulan Satisfaction Customer Model (ACSI Model). (2011) primer, data dari 1.150 kuesioner yang disebar, namun hanya 1048 kuesioner yang dianalisis, data dianalisis dengan Excel menggunakan dan Tujuan SPSS 17. penelitian ini untuk menerapkan model ACSI dalam konteks kualitas pelayanan pada industri telekomunikasi seluler di Makedonia untuk menggambarkan bagaimana pelanggan memandang kualitas layanan dan apakah mereka puas terhadap layanan yang ditawarkan oleh tiga pemain telekomunikasi18 seluler yaitu T-Mobile, ONE, VIP. dan Kuesioner secara acak didistribusikan pengguna kepada dari tiga operator seluler. Dan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas layanan secara keseluruhan yang dirasakan oleh pelanggan tidak memberikan kepuasan, karena harapan yang tinggi tidak sebanding dengan kualitas yang dirasakan. Dengan demikian, dapat disimpulkan, jika ingin mendapatkan kepuasan daripelanggan, perusahaan perlu memperhatikan kualitas yang diberikan maksimal, dapat secara perusahaan mengalokasikan sumber daya yang lebih baik untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan. Sehingga sangat penting untuk kepuasan dengan pelayanan. Sumber: Observasi, 2015 Tabel 2.5 Penelitian Sebelumnya V memahami pelanggan kualitas Nama Judul Ko, Yong Jae; Assessment Zhang, James; Quality Cattani, Metode Of Event - Kualitatif In Major Spectator Sports.(2011) Hasil Penelitian ini menggunakan literatur kajian komprehensif Kevin; dan prosedur kualitatif, Pastore, dengan Donna kuesioner. Tujuan dari penyebaran adanya penelitian adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang kualitas pelayanan pada penonton acara olahraga dengan mengembangkan kerangka konseptual melalui skala pengukuran khusus yang dirancang untuk menilai persepsi penonton.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa membangun kualitas acara olahraga dengan penonton mirip dengan konsep multi-tingkat kualitas pelayanan. Lima dimensi kerangka yaitu ("game quality", "augmented services quality", "interaction quality", "physical environment quality", dan "outcome quality""). 2.1.1 Persamaan dan Perbedaan 2.1.1.1 Tabel 2.1. Penelitian Sebelumnya 1 Persamaan Persamaan penelitian terdahulu Chen, Lung Hung et. al (2010) dengan penelitian yang sedang di jalankan adalah penelitian yang dijalankan sama-sama penelitian mengenai mengukur hubungan antara sebuah event terhadap kepuasan pengunjung yang hadir dengan menggunakan metode penelitian kuanitatif. Perbedaan Perbedaan penelitian terdahulu Chen, Lung Hung et. al (2010) dengan penelitian yang sedang di jalankan adalah perbedaan pada waktu dan tempat penelitian, jumlah responden tidak sama dan berbeda, pertanyaan yang di berikan kepada responden berbeda. 2.1.1.2 Tabel 2.2. Penelitian Sebelumnya II Persamaan Persamaan penelitian terdahulu Gôkçe Özdemir & Osman Çulha (2009) dengan penelitian yang sedang di jalankan adalah penelitan yang di jalankan mengenai event yang mempunyai pengaruh hubungan yang signifikan terhadap kepuasan pengunjung dan menggunakan metode penelitian kuantitatif. Perbedaan Perbedaan penelitian terdahulu Gôkçe Özdemir & Osman Çulha (2009) dengan penelitian yang sedang di jalankan adalah event yang di jalankan di fokuskan kepada area festivalnyam sedangkan penelitian yang sedang di jalankan untuk mengukur keseluruhan acara yang berlangsung. Serta perbedaan pada waktu dan tempat penelitian. 2.1.1.3 Tabel 2.3 Penelitian Sebelumnya III Persamaan Persamaan penelitian terdahulu Ridwan, P. & Fina, A. dengan penelitian yang sedang di jalankan adalah metode penelitian menggunakan penelitian kuantitatif, focus kepada penelitian event. Perbedaan Perbedaan penelitian terdahulu Ridwan, P. & Fina, A dengan judul Pengaruh Program Event Family Gathering Terhadap Loyalitas Pelanggan Bisnis Pada Hotel Nuansa Bali Anyer. (2009) yang berarti memfokuskan penelitian event terhadap loyalitas pelanggan. Perbedaan tempat dan waktu penelitian. 2.1.1.4 Penelitian Sebelumnya IV Persamaan Persamaan penelitian terdahulu Angelova, Biljana dan Jusuf, Zekiri (2011) dengan penelitian yang sedang di jalankan adalah memfokuskan kepada kepuasan pengunjung agar perusahaan mengetahui letak kebutuhan para pelanggan. Menerapkan model ACSI (American Customer Satisfaction Model) Perbedaan Persamaan penelitian terdahulu Angelova, Biljana dan Jusuf, Zekiri (2011) dengan penelitian yang sedang di jalankan adalah jumlah responden yang berbeda, perbedaan tempat dan waktu penelitian, dan tidak terfokuskan kepada event. 2.1.1.5 Penelitian Sebelumnya V Persamaan Persamaan penelitian terdahulu Ko, Yong Jae; Zhang, James; Cattani, Kevin; Pastore, Donna dengan penelitian yang sedang di jalankan adalah memfokuskan pada event sebagai masalah pokok dalam suatu penelitian. Perbedaan Perbedaan penelitian terdahulu Ko, Yong Jae; Zhang, James; Cattani, Kevin; Pastore, Donna dengan penelitian yang sedang di jalankan adalah metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Perbedaan waktu dan tempat penelitian. Seperti tabel di atas dari beberapa penelitian terdahulu, dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa persamaan dan perbedaan antara seluruh penelitian sebelumnya. Persamaan diantara seluruh penelitian terdahulu meliputi fokus penelitian yang sama yaitu kepuasan pengunjung dan variabel independent yang sama yaitu event. Namun juga terdapat beberapa perbedaan antara setiap penelitian terdahulu seperti beberapa penelitian sebelumnya yang menggunakan metode yang berbeda yaitu penelitian kualitatif, karakteristik responden berbeda, tempat dan waktu penelitian berbeda, serta jenis event yang berbeda. Dari perbedaan dan persamaan dari penelitian terdahulu, terlihat bahwa pada dasarnya, fondasi utama penelitian yang dijalankan sebelumnya dengan penelitian saat ini telah sama yang berarti penelitian ini telah dilandasi oleh penelitian sebelumnya, terutama mengenai asosiasi variabel independent dengan variabel dependent. Perbedaan dalam penelitian saat ini dengan penelitian terdahulu yaitu lebih ke teknis meliputi karakteristik responden, tempat dan waktu penelitian serta perbedaan jenis event yang dijalankan. 2.2 Landasan Teori Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori komunikasi organisasi, teori komunikasi, teori public relations, teori event dan teori kepuasan pengunjung. 2.2.1 Komunikasi Pemasaran Komunikasi Pemasaran (Marketing Communication) berkaitan dengan perencanaan, integrasi dan mengendalikan dialog yang interaktif dengan sasaran utama masyarakat untuk membantu mencapai tujuan yang saling menguntungkan. (Dahlen, Lange & Smith, 2010). Marketing Communication menjadi aspek yang penting dalam keseluruhan misi dari suatu perusahaan produk atau jasa untuk pemasaran serta penentu suksesnya pemasaran. Semua organisasi maupun perusahaan menggunakan berbagai bentuk komunikasi pemasaran untuk memperkenalkan dan mempromosikan apa yang akan di tawarkan kepada masyarakat. 2.2.1.1 Marketing Communication Tools Dalam prakteknya komunikasi pemasaran mempunyai beberapa tools, diantaranya: • Advertising • Public Relation • Personal Selling • Sales Promotion Dari definisi yang diatas dapat disimpulkan bahwa Komunikasi Pemasaran (Marketing Communication) sangat di butuhkan ketika suatu perusahaan ingin memperkenalkan dan mempromosikan produk dan jasa yang di berikan oleh perusahaan melalui komunikasi pemasaran, menyampaikan suatu pemikiran dengan strategi untuk mencapai tujuan perusahaan dengan menguntungkan masyarakatnya juga. 2.2.2 Komunikasi Komunikasi adalah merupakan salah satu aspek yang penting didalam kehidupan. Dimana manusia tidak dapat hidup sendiri dan di setiap pergerakannya memerlukan komunikasi untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Manusia sangat dipengaruhi oleh komunikasi. Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin yaitu communis yang berarti “sama,” communico, communicatio, atau communicare yang berarti “membuat sama” (to make common) (Mulyana, 2005: 46). Secara etimologis komunikasi berasal dari bahasa Latin, yaitu cum yang artinya dengan, dan units yang artinya satu. Dua kata tersebut membentuk kata communio yang berarti kebersamaan, gabungan, atau hubungan. Kata communio dibuat kata kerja communicate yang berarti memberitahukan sesuatu kepada seseorang, bertukar pikiran, dan berhubungan. Jadi, komunikasi berarti pemberitahuan, pembicaraan, percakapan, pertukaran pikiran, atau hubungan (Nurjaman & Umam, 2012: 35). Proses komunikasi adalah penyampaian pesan yang di buat oleh seseorang dan di sampaikan kepada orang lain untuk di pahami. Menurut Keith Davis (2010) dalam bukunya yang berjudul Human Relation At Work menjelaskan bahwa Communication in the process of passing information and understanding from one person to another yang di artikan komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dan pemahaman pesan dari seseorang kepada orang lain. Menurut Rohim, S (2009:8) menjelaskan bahwa komunikasi merupakan suatu hal yang sangat mendasar ddialam kehidupan manusia. Bahkan komunikasi telah menjadi suatu fenomena terbentuknya suatu komunitas atau masyarakat yang terintegrasi oleh informasi, dimana masing-masing individu dalam komunitas itu sendiri saling berbagi informasi untuk mencapai tujuan yang sama. Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampai pesan dan orang yang menerima pesan. Menurut West & Turner (2008:6), komunikasi adalah proses sosial dimana penyampaian informasi dari individu-individu serta gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain menggunakan sseperti simbol-simbol, kata-kata, gambar, dan angka. Setiap komunikasi membentuk, menyampaikan, menerima, dan mengolah pesan yang berupa lambang atau simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna di lingkungan mereka. Dalam komunikasi selalu melibatkan dua orang, pengirim dan penerima. Disini keduanya memainkan peranan yang penting dalam proses komunikasi. Komunikasi juga dinamis, kompleks dan senantiasa berubah dalam menciptakan suatu makna. Para ahli komunikasi telah lama meneliti elemen-elemen komunikasi untuk menentukan peran dari masing-masing elemen dalam mendukung efektivitas komunikasi. Menurut Morissan (2010:43) elemen-elemen komunikasi terbagi menjadi 8 tahap, yaitu: 1. Sourch (Sumber) Proses komunikasi berawal dari sumber yaitu pihak pengirim pesan. Dimana awal pemikiran, ide dan gagasan berasal dari pihak pengirim pesan atau sumbernya yang kemudian akan disampaikan kepada pihak lain yaitu penerima pesan. Sumber pengirim pesan yang berasal dari individu, kelompok atau organisasi. 2. Encoding Encoding kegiatan yang dilakukan sumber untuk menerjemahkan suatu pikiran dan ide-idenya yang diterima langsung oleh indera dan mengubah pesan ke dalam simbol. Proses encoding adalah ketika mengatakan suatu kalimat atau pesan maka otak dan lidah akan bekerja bersama untuk menyusun kata-kata. 3. Message (Pesan) Pesan adalah kata-kata yang di ucapkan oleh sumber pembicara. Rangsangan yang di berikan oleh sumber pembicara kepada penerima berupa simbol verbal dan nonverbal. Seperti simbol verbal dengan perkataan, dan simbol non-verbal dengan gesture atau gerak tubuh, isyarat, dan tulisan. Ketika sedang menulis surat, maka apa yang dituliskan diatas kertas adalah pesan. Pesan dapat ditujukan kepada satu individu saja atau jutaan individu. 4. Channel (Saluran) Saluran atau channel adalah media yang di gunakan untuk menyampaikan suatu pesan yang dikirim oleh sumber kepada penerimanya. 5. Decoding Proses decoding diawali dengan kegiatan penerimaan pesan. Decoding adalah suatu kegiatan untuk menerjemahkan atau menginterpretasikan pesan-pesan fisik ke dalam suatu bentuk yang memiliki arti bagi penerima. 6. Reciver (Penerima) Penerima berupa satu individu, kelompok, lembaga atau suatu kumpulan manusia yang tidak saling mengenal. Penerima atau receiver biasa disebut juga audience yang merupakan sasaran dari sebuah pesan. 7. Feedback (Umpan Balik) Respon atau tanggapan dari penerima pesan yang membentuk dan mengubah pesan berikut yang akan disampaikan dari sumber. 8. Noise (Gangguan) Gangguan merupakan elemen terakhir dalam komunikasi. Gangguan adalah segala sesuatu yang mengintervensi proses pengiriman pesan. Gangguan yang sangat kecil mungkin dapat diabaikan, namun jika terlalu banyak gangguan juga dapat menghambat pesan dalam mencapai tujuan. Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi tidak terlepas dari kegiatan manusia karena komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dari pengirim kepada penerimanya. Komunikasi dapat diterapkan untuk melakukan proses kontak sosial dengan lingkungan di sekitar. Di dalam suatu event komunikasi yang baik sangat diperlukan untuk menciptakan komunikasi yang efektif antar pihak yang terlibat dalam event tersebut dengan pengunjungnya. 2.2.3 Public Relations Public Relations terdiri dari dua kata, yaitu public dan relations. Pengertian dari public mengacu kepada sekelompok orang yang menaruh perhatian atau satu hal yang sama serta mempunyai minat dan kepentingan.. Pengertian dari relations adalah kegiatan komunikasi dalam menciptakan hubungan yang harmonis antara dua pihak. Dimana satu dengan yang lainnya sama-sama memperoleh keuntungan maka akan terjalin hubungan yang baik (Suhandang, 2012:29). PR adalah fungsi dari manajemen yang membantu dan memelihara jalur komunikasi, memunculkan pemahaman, menjalin kerjasama antara organisasi dan publiknya; membantu manajemen mengatasi permasalahan isu; membantu manajemen menginformasikan dan tanggap terhadap opini publik; mendefinisikan tanggung jawab manajemen untuk melayani kepentingan umum; melayani sistim peringatan dini untuk mencegah kecenderungan negatif; dan menggunakan penelitian dan etika komunikasi sebagai alat utama (Butterrick, 2012 : 7) Dari definisi diatas public relations merupakan penghubung antara perusahaan dengan publiknya melalui suatu jaringan komunikasi yang baik sehingga dapat mempertahankan hubungan yang baik antar organisasi dan masyarakat yang bermanfaat atas kesusksesan suatu tujuan organisasi atau perusahaan. Public Relations memiliki peran khusus dalam mendukung program perusahaan terutama dalam pemasaran melalui pembentukan citra positif terhadap perusahaan dan produk yang dihasilkan. Melalui sebuah event public relations harus bisa menempatkan diri ke dalam publik agar dapat membangun hubungan yang baik antar perusahaan atau organisasi dengan publiknya. Karena itu, event yang diselenggarakan oleh suatu organisasi atau perusahaan akan membentuk sikap kepuasan kepada pengunjung event tersebut. 2.2.4 Event Event merupakan salah satu strategi pemasaran yang biasa digunakan untuk memperkenalkan sebuah merek atau produk kepada masyarakat luas. Menurut Natoradjo (2011:20) event adalah sebuah produk yang ditawarkan kepada khalayak dengan harapan mereka akan hadir. Dalam hal ini event sengaja direncanakan untuk menarik pengunjung datang dengan tujuan dan maksud tertentu sesuai dengan tujuan event. Dalam pelaksanaan sebuah event haruslah dengan adanya manajemen event yang baik. Menurut Noor (2009: 7) pengertian event adalah suatu kegiatan yang diselenggarakan untuk memperingati hal-hal penting sepanjang hidup manusia, baik secara individu maupun kelompok yang terikat secara budaya, adat, tradisi, dan agama dengan tujuan tertentu serta melibatkan lingkungan masyarakat yang diselenggarakan pada waktu tertentu. Tujuan event diadakan untuk dapat mempengaruhi khalayak sasaran dalam mencapai tujuan perusahaan, mengasosiasikan merek dari produk dan jasa melalui kegiatan yang diselenggarakan oleh organisasi atau perusahaan, meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap merek produk dan jasa, serta adanya publikasi yang lebih luas mengenai produk dan jasa. Melalui event dapat meningkatkan informasi, pengetahuan produk dan jasa kepada masyarakat luas. (Pudjiastuti. 2010: 25) Setiap event yang diselenggarakan memiliki tujuan tertentu. Salah satu tujuannya adalah memasarkan event pada target sasarannya yang diharapkan akan hadir dalam event yang diadakan. Kunci utamanya adalah pengunjung mengetahui manfaat apa yang akan didapat melalui sebuah event (Noor, 2009: 179). Event dirancang untuk diketahui oleh publik luas dan terbuka untuk umum, yang diselenggarakan oleh suatu organisasi. Dari definisi event, terdapat penjelasan bahwa event adalah sebuah kegiatan yang dikemas oleh sebuah organisasi tertentu dalam mengundang orang-orang atau pengunjung untuk mencapai tujuan tertentu. 2.2.4.1 Tujuan event Tujuan merancang suatu event menurut Tom Duncan (Pudjiastuti, 2010:25) diantaranya: a. Mempublikasikan sebuah produk, merek ataupun perusahaan yang nantinya mempunyai tujuan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai produk, merek atau perusahaan tersebut. b. Menjangkau target khalayak yang lebih luas. c. Mempengaruhi target khalayak. d. Mengasosiasikan sebuah produk atau merek dengan suatu kegiatan dan gaya hidup dari masyarakat-masyarakat tertentu. e. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan suatu produk, merek, atau organisasi dan perusahaan. Dan dalam mendukung adanya tujuan tersebut, dapat digunakan sarana komunikasi sebagai berikut: 1. Publikasi: Kegiatan untuk menyebarkan informasi-informasi mengenai event melalui media cetak ataupun elektronik seperti, majalah, buletin, newsletter, laporan tahunan, pamflet, spanduk, radio, dan lain-lain. 2. Publisitas: Mengadakan sebuah acara untuk menciptakan suatu berita yang dapat menarik perhatian media untuk disebarkan kepada khalayak. Contohnya, peluncuran suatu produk baru, memperkenalkan produk, dan lainnya. 2.2.4.2 Jenis event Menurut Ruslan yang dikutip oleh Natoradjo (2011: 135) ada tiga kelompok event yaitu: 1. Calendar Event Event yang diselenggarakan secara reguler, diadakan pada hari, minggu, bulan atau tahun tertentu secara periodik sepanjang tahun dalam kalender tahunan 2. Momentum Event Event yang sifatnya khusus, dilaksanakan saat momen tertentu diluar acara rutin. Contohnya: ulang tahun perusahaan, event menyambut hari-hari penting 3. Special Event Acara khusus yang dianggap istimewa, yang terdiri dari: • Acara peresmian, contohnya: grand opening • Acara peringatan, contohnya: ulang tahun perusahaan • Acara yang bersifat komersial dan nonkomersial. Komersial meliputi peluncuran produk baru. Sedangkan non-komersial seperti event kepedulian sosial. Sesuai dengan jenis acara yang dijelaskan oleh Natoradjo, bahwa event My Activity Room 2015 termasuk ke dalam special event yang sifatnya komersial. Karena acara My Activity Room 2015 dan memiliki tujuan yang komersil untuk mendapatkan keuntungan penyelenggara event selain dari memiliki tujuan untuk memasarkan suatu produk atau jasa dan memberikan sebuah hiburan. 2.2.4.3 Dimensi Event Setiap event mempunyai enam dimensi yang dapat dirasakan atau dialami oleh setiap pengunjungnya. Hal ini dijelaskan oleh Silvers dikutip oleh Natoradjo (2009:30), diantaranya: 1. Materi Pemasaran Dimensi ini mencakup segala informasi yang akan disampaikan oleh penyelenggara acara kepada calon pengunjung. Informasi tersebut bersifat persuasif agar pengunjung datang saat event bahkan ikut berpartisipasi. Beberapa sarana komunikasi baik elektronik ataupun cetak seperti brosur, iklan, surat undangan, promosi melalui sosial media, majalah, radio, atau cara promosi lain untuk dapat menarik perhatian pengunjung untuk mengahadiri acara. 2. Transportasi dan Penyambutan Tamu Dimensi ini mencakup kesiapan acara baik fisik, operasional penyelenggara dalam menyambut kedatangan tamu. Dimensi ini terdiri dari meja pendaftaran, petunjuk arah, fasilitas parkir dan toilet. Hal ini mendukung untuk memfasilitasi pengunjung. 3. Nuansa, Suasana, dan dekorasi Dimensi ini dirancang untuk memberikan kesan bagi pengunjung mengenai event. Dimensi ini meliputi: dekorasi, susunan acara, tema, lokasi, tempat, perabot, serta peralatan. 4. Hidangan Elemen-elemen yang disesuaikan dengan jenis acaranya. Dimensi ini meliputi: konsumsi dan pelayanan bagi pengunjung. 5. Hiburan/Kegiatan Suatu event hal perlu diperhatikan mengenai kegiatan yang dapat memberikan hiburan dan nilai tambah dari adanya event bagi pengunjung. 6. Amenities dan Souvenir Adanya ketersediaan hadiah yang dapat menarik pengunjung untuk datang ke event. 2.2.5 Kepuasan Pengunjung Kepuasan pengunjung adalah suatu keadaan dimana keinginan, harapan dan kebutuhan pelanggan terpenuhi. Suatu pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Menurut Santoso (2006:3) menerangkan bahwa terdapat dua faktor yang mempengaruhi adanya kepuasan pelanggan yaitu harapan produk dan kinerja produk atau jasa. Menurut Aritonang (2005:2) kepuasan pelanggan itu terjadi ketika penilaian terhadap apa yang diharapkanya sesuai dengan kinerja yang diterima. Jika harapannya lebih tinggi daripada kinerja yang diterimanya maka mereka akan merasa tidak puas. Aritonang (2005:3) lebih jelas mengatakan, ”kepuasan memiliki subjek, yaitu pelanggan, dan objek, yaitu produk. Produk itu dapat berupa barang atau jasa”. Faktor pengunjung merupakan hal yang penting bagi suatu penyelenggaran event baik organisasi atau perusahaan. Dalam hal ini mengukur tingkat kepuasan pelanggan sangat penting untuk mengetahui manfaat yang diterima oleh perusahaan atau organisasi dengan tercapainya tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi. Tingginya tingkat kepuasan dapat meningkatkan loyalitas pelanggan. (Sunyoto, 2012: 193) 2.2.5.1 Model Indeks Kepuasan Pengunjung ACSI (American Customer Satisfaction Index) merupakan salah satu pengukur tingkat kepuasan konsumen yang populer di Amerika dalam mengelola kepuasan para pelanggan. (Santoso, 2006: 14) Menurut Santoso (2006:16) Model Indeks kepuasan pelanggan tidak akan lepas dari Model ACSI (Indeks Kepuasan Konsumen AS) bahwa kepuasan mempengaruhi kualitas bukan harga, namun perceived value juga akan mempengaruhi kepuasan konsumen. Model Indeks yang mempengaruhi beberapa faktor kepuasan pelanggan sebagai berikut: 1. Perceived Quality Tingkat dimana produk dan jasa memenuhi kebutuhan konsumen dan bagaimana mempertahankan kebutuhan-kebutuhan tersebut hingga sampai ke tangan konsumen. 2. Customer Expectation Ekspektasi konsumen mempresentasikan pengalaman mengkonsumsi produk dan jasa. Adanya pengaruh informasi seperti media promosi. 3. Perceived Value Pemahaman konsumen tentang produk dan jasa terhadap penilaian suatu harga. Penilaian ini sangat penting. Disimpulkan bahwa kepuasan pengunjung dapat ditentukan sesuai ekspektasi pengunjung, kualitas produk dan jasa, penilaian terhadap harga produk dan jasa yang ditawarkan. Organisasi atau perusahaan harus bisa memberikan produk dan jasa yang terbaik agar terciptanya kepuasaan konsumen atau pengunjung. 2.3 Kerangka Pemikiran Kerangka teori dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut: Komunikasi Komunikasi Pemasaran Public Relations Event Variabel X (Notoradjo, 2011:30) Kepuasan Pengunjung Variabel Y (Santoso, 2006:16) Tabel 2.6. Kerangka Pemikiran 2.4 Operasionalisasi Variabel Kerangka pemikiran dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas (event) dan variabel terikat (kepuasan pengunjung) dan dapat digambarkan sebagai berikut: Event (X) Kepuasan Pengunjung (Y) (Notoradjo, 2011:30) (Santoso, 2006:16) - Materi pemasaran - Perceived Quality - Penyambutan Tamu - Customer Expectation - Nuansa, suasana dan dekorasi - Perceived Value - Hiburan / kegiatan - Amenities dan souvenir Tabel 2.7. Operasionalisasi Variabel Dari beberapa dimensi, melihat dari kepentingan penelitian dimana pada event My Activity Room 2015, tidak terdapat transportasi dan hidangan yang disediakan, maka dimensi-dimensi tersebut di eliminasi dan menggunakan lima dimensi dalam penelitian ini meliputi materi pemasaran, penyambutan tamu, nuansa, suasana dan dekorasi, hiburan, amenities dan souvenir. 2.5 Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan berdasarkan pada teori yang relevan. Hipotesis terdiri atas dua macam, yaitu hipotesis nol (Ho) dan Hipotesis kerja (Ha). (Nasehudin dan Gozali, 2012: 110). Maka Hipotesis penelitian ini, sebagai berikut: Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara event “My Activity Room” terhadap kepuasan pengunjung event. Ha : Ada hubungan yang signifikan antara event “My Activity Room” terhadap kepuasan pengunjung event.