1 RESPON TANAMAN LADA TERHADAP PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DENGAN DOSIS YANG BERBEDA Oleh SITI KHOMARIAH NIM. 070500115 PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN JURUSAN PENGELOLAAN HUTAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA SAMARINDA 2010 2 RESPON TANAMAN LADA TERHADAP PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DENGAN DOSIS YANG BERBEDA Oleh SITI KHOMARIAH NIM.070500115 Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Sebutan Ahli Madya Pada Program Diploma III Politeknik Pertanian Negeri Samarinda PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN JURUSAN PENGELOLAAN HUTAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA SAMARINDA 2010 3 HALAMAN PENGESAHAN Judul Karya Ilmiah : RESPON TANAMAN LADA TERHADAP PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DENGAN DOSIS YANG BERBEDA Nama : SITI KHOMARIAH NIM : 070500115 Program Studi : Budidaya Tanaman Perkebunan Jurusan : Pengelolaan Hutan Menyetujui, Dosen Penguji, Dosen Pembimbing, Jamaluddin,SP, M. Si NIP.19720612 200112 1 003 Ir. Syarifuddin, MP NIP.19650706 200112 1 001 Mengesahkan, Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Ir.Wartomo, MP NIP.19631028 198803 1 003 Telah Lulus Ujian pada Tanggal 10 Agustus 2010 4 ABSTRAK SITI KHOMARIAH. Respon Tanaman Lada Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Sapi Dengan Dosis Yang Berbeda dibawah bimbingan Bapak Syarifuddin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan tanaman lada dengan pemberian pupuk kandang sapi hingga umur 12 minggu. Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan, sejak tanggal 6 Desember 2009 sampai dengan 6 Maret 2010, terhitung dari persiapan alat dan bahan hingga pengamatan data terakhir. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percontohan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Jl. Samratulangi Samarinda Seberang. Penelitian ini terdiri dari 3 perlakuan dan masing- masing perlakuan terdiri dari 12 ulangan. Perlakuan terdiri dari pemberian pupuk kandang sapi dengan dosis 0,5 kg/tanaman (P1), pemberian pupuk kandang sapi dengan dosis 1 kg/tanaman (P2), pemberian pupuk kandang sapi dengan dosis 2 kg/tanaman (P3) dan rancangan penelitian yang digunakan adalah rataan sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang sapi 1 kg pertanaman (P2) efektif meningkatkan pertumb uhan tanaman lada hingga pertumbuhan pada umur 12 minggu dengan nilai rata – rata pertumbuhan panjang tunas 4,25 cm dan jumlah daun 11,49 helai. 5 RIWAYAT HIDUP SITI KHOMARIAH, lahir pada tanggal 13 Mei 1989 di Muara Pahu, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur. Anak ke 2 dari 2 bersaudara dari pasangan Bapak Aliansyah dan Ibu Ratna. Pendidikan dimulai di Sekolah Dasar (SD) Negeri 001 Muara Pahu lulus pada tanggal 05 April 2001, kemudian melanjutkan ke Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Negeri 1 Muara Pahu dan lulus pada tanggal 26 April 2004, kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Sendawar dan lulus 16 Juni 2007. Pendidikan tinggi dimulai pada tahun 2007 di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, Program Studi Budidaya Tanaman Perkebuna n. Pada tanggal 13 Maret 2010 sampai 13 Mei 2010 mengikuti kegiatan Praktek Kerja Lapang di PT. Budiduta Agromakmur. Desa Jahab Kecamatan Loa kulu. Kabupaten Kutai Kartanegara. Provinsi Kalimantan Timur. 6 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT. Atas segala Rahmat dan Karunia-Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini tepat pada waktunya. Karya ilmiah ini disusun untuk memenuhi syarat menyelesaikan studi di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada : 1. Keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan baik secara moril maupun materil. 2. Bapak Ir. Wartomo, MP selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. 3. Ibu Ir. Budi Winarni, M.Si selaku Ketua Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan. 4. Bapak Ir. Syarifuddin, MP selaku dosen pembimbing. 5. Bapak Jamaluddin, SP, M. Si selaku dosen penguji 6. Seluruh Staf Dosen dan Teknisi Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan. 7. Rekan-rekan mahasiswa yang telah membantu di dalam penyusunan karya ilmiah. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya ilmiah ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan karya ilmiah ini. 7 Semoga dengan segala keterbatasan penulis, apa yang telah dihasilkan dalam penelitian ini dapat bermanfaat untuk semua pihak yang membutuhkan informasi tentang dosis yang efektif pada pupuk kandang sapi terhadap pertumbuhan stek tanaman lada (Piper nigrum L). penulis 8 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR .............................................................................. iii DAFTAR ISI ............................................................................................. iv DAFTAR TABEL..................................................................................... v DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ vi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ......................................................................... B. Tujuan....................................................................................... C. Hasil Yang Di harapkan........................................................... 1 2 2 TINJAUAN PUS TAKA A. Sejarah Tanaman Lada ............................................................ B. Taksonomi dan Morfologi........................................................ C. Syarat Tumbuh ......................................................................... D. Penanaman Lada Dengan Stek ................................................. E. Pupuk Kandang Sapi................................................................ 3 3 7 8 9 METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu................................................................... B. Alat dan Bahan......................................................................... C. Prosedur Penelitian................................................................... D. Pengambilan dan Pengolahan Data..................................... .... 13 13 14 16 HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil ......................................................................................... B. Pembahasan.............................................................................. 18 21 KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan............................................................................... B. Saran......................................................................................... 24 24 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 25 LAMPIRAN .............................................................................................. 26 II. III. IV. V. 9 DAFTAR LAMPIRAN Nomor Halaman 1. Tabel pengukuran pertumbuhan panjang tunas tanaman lada(cm) ...... 27 2. Tabel pengukuran pertumbuhan jumlah daun tanaman lada (helai) ... 28 3. Tabel rata-rata pertmbuhan panjang tunas (cm) tanaman lada pada minggu ke 8 dan minggu ke 12 ............................................................ 29 4. Tabel rata-rata pertumbuhan jumlah daun (helai) tanaman lada pada minggu ke 8 dan minggu ke 12 ............................................................ 30 5. Perhitungan rata-rata perumbuhan panjang tunas (cm) tanaman lada pada minggu ke 8 dan minggu 12 ........................................................ 31 6. Perhitungan rata-rata pertumbuhan jumlah daun (helai) tanaman lada pada minggu ke 8 dan minggu 12 ........................................................ 32 7. Gambar Layout tanaman lada .............................................................. 33 8. Foto pupuk kandang sapi dan pemberian pupuk kelubang tanam ....... 34 9. Foto pengikatan lada pada tajar dan penggemburan tanah .................. 35 10. Foto pengukuran panjang tunas dan penghitungan jumlah daun ......... 36 10 DAFTAR TABEL Nomor Halaman 1. Kandungan unsur hara pupuk kandang sapi......................................... 10 2. Kandungan unsur hara pada beberapa jenis pupuk kandang................ 10 3. Rata-rata pertambahan panjang tunas tanaman lada ............................ 18 4. Rata-rata pertambahan jumlah daun tanaman lada .............................. 20 11 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman lada termasuk tanaman rempah yang banyak dikembangkan di Indonesia. Lada merupakan salah satu dari 12 komoditas pembangunan perkebunan yang memegang peranan penting baik secara historis, ekonomis maupun sosiologis. Saat ini produtiktifitas lada masih rendah, yaitu 0.,7 ton/ha/tahun dari 2-3 ton/ha/tahun (Diratpahgar, 2008). Untuk mencapai tujuan tersebut maka perlu tehnik budidaya yang benar terutama pembibitan, karena bibit yang baik sehat dan berasal dari varietas unggul bisa tumbuh dengan baik dan berproduksi lebih maksimal. Menurut Diratpahgar (2008), tanaman lada dapat diperbanyak dengan biji atau stek batang/sulur, tetapi umumnya diperbanyak dengan stek batang/sulur karena relatif lebih mudah, murah/ekonomis dan juga dapat mempertahankan sifat-sifat keturunannya. Untuk meningkatkan keberhasilan pertumbuhan tanaman lada perlu diupayakan tekhnik untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman lada salah satunya adalah pemupukan. Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu dilakukan penelitian pemberian pupuk kandang sapi ke dalam media tanam, karena pupuk kandang sapi merupakan pupuk organik yang mengandung unsur hara lengkap yaitu unsur hara makro dan miko. Unsur makro yaitu N,P, K, Fe, Cu dan Mg sedangkan unsur mikro yaitu Mn, S, Ca, B dan Zn yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. 12 Disamping itu penggunaan pupuk organik juga dapat mengurangi dampak buruk dari pemakaian pupuk kimia. B. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan tanaman lada dengan pemberian pupuk kandang sapi hingga umur 12 minggu. C. Hasil Yang diharapkan Hasil yang diharapkan adalah dapat mengetahui pemberian dosis yang tepat untuk tanaman lada. 13 II . TINJAUAN PUSTAKA A. Sejarah Tanaman Lada Tanaman lada berasal dari India dan sudah di kenal pada tahun 600-1000 SM, ditemukan tumbuh secara liar di sekitar Melabar sampai daerah Gahat Barat pada abat 600-1500 pedagang-pedagang Arab mengangkut biji lada dari pantai Malabar India ke Negaranya. Tanaman lada masuk ke Indonesia sekitar tahun 1547 (abad 16) di bawa oleh koloni dan kemudian membuat kebun di daerah cirebon dan sekitar tahun 1874 Indonesia telah mengembangkan usaha tani lada dalam skala besar, dengan pusat produksi di daerah Lampung (lada hitam), Bangka dan Belitung (lada putih) dalam perkembangannya di Indonesia sebelum tahun 1950-an produksi lada Indonesia merajai dunia perdagangan lada yaitu mencapai 80% dari total produksi lada dunia. B. Taksonomi dan Morfologi Tanaman Lada 1. Taksonomi tanaman lada Tanaman lada termasuk family piperraceae yang terdiri 10-12 marga. Dengan banyak jenis 1400 dengan bentuk beraneka ragam dan herba, semak, tanaman menjalar hingga pohon . 14 Dalam sistematika sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Sub divisio : Angiospermae Klas : Dicotyledoneae Ordo : Piperales Family : Piperaceae Genus : Piper Spesies : Piper nigrum Linn Dengan ciri-ciri malai bunganya berporos tunggal, berdiri sendiri, berputik lebih dari satu batang, buahnya tidak bertangkai, kelopak bunga jantan tidak berdaging, kelopak bunga betina melingkar pada poros malai, daunnya liat. Akarnya dikotil, memiliki batang pokok dan mempunyai dua jenis cabang vertikal dan horisontal. Daunnya tunggal dan berbentuk bulat telur meruncing, berwarna hijau tua mengkilau bagian atasnya dan pucat bagian bawah. Buahnya tidak bertangkai alias duduk, berbiji tunggal dan berbentuk bulat warna hijau masih muda dan berubah merah apabila sudah tua (Hidayat, 2005). 2 Morfologi tanaman lada Diantara 600 jenis bangsa piper yang terdapat di daerah tropis, kurang lebih 40 jenis berasal dari indonesia. Butir-butir lada yang dikenal, baik lada hitam maupun lada putih adalah buah dari pada Piper ningrum L yang berbatang memanjat. Batang itu bisa mencapai ketinggian lebih dari 10m, 15 melainkan bentuk atau dibuat dengan ketinggian 4-5 m, melekat pada tajar. Sedangkan keliling tubuhnya (mahkota pohon) bergaris tengah 1,5 m. a. Akar Pada garis besarnya lada mempunyai 2 jenis akar, yaitu akar yang terdapat diatas tanah dan akar yang terdapat d idalam tanah. Akar yang terdapat di atas tanah juga disebut akar lekat atau akar panjat. Akar lekat ini berguna untuk melekat atau memanjat pada tajarnya, sehingga tanaman bisa naik ke atas. Akar-akar lekat ini hanya tumbuh pada buku batang orthotrop, sedangkan pada cabang-cabang buah tidak akan tumbuh akar lekat. Sedangkan akar di dalam tanah disebut akar utama. Akar utama tumbuh pada pangkal batang, sehingga pada satu batang bisa terdapat 10-20 akar utama. Pada akar tersebut akan tunbuh akar-akar samping dengan bulu akar yang banyak sekali. Tetapi pada umumnya sistem perakaran lada cukup dangkal, hanya mencapai kedalaman antara 30-60 cm saja. b. Batang dan cabang Stolon atau batang primer juga disebut batang dasar. Stolon merupakan batang pokok atau batang induk yang hidup memanjat dimana batang-batang lain seperti cabang-cabang orthotrop dan pang plagiotrop akan tumbuh. Batang ini berbentuk agak pipih, dan setelah berdiameter 4-6 cm, berbenjol-benjol, berwarna abu-abu tua, berruasruas dan lekas berkayu serta berakar lekat. Sedangkan pada kuncupnya, 16 batang tersebut membengkok. Setiap ruas panjangnya bisa mencapai 7-12 cm. Pada batang pokok tumbuh cabang-cabang yang bentuknya bulat, berkuncup yang berjauhan dan tumbuhnya memanjat ke atas. Semua cabang yang mengarah ke atas disebut cabang orthotrop. Apabila cabangcabang itu tak melekat pada tajar, tetapi memanjang terus ke bawah atau menggant ung, maka cabang itu disebut sulur gantung, sedangkan yang tumbuh pada permukaan tanah disebut sulur tanah. c. Daun Tanaman lada itu berdaun tunggal tidak berpasangan, keadaannya kenyal, serta bertangkai. Bentuknya bulat telur, tetapi pada pucuknya meruncing. Daun belahan atas berwarna hijau tua mengkilat, sedangkan pada belahan bawah berwarna hijau pucat dan tidak mengkilat. Panjang tangkai sampai 2-4 cm, panjang daun 12-18 cm, dan lebarnya 5-10cm serta berurat daun 5-9. Daun pada batang bagian atas tidak sama dengan daun pada bagian bawah, di bagian atas lebih panjang, sedang bagian bawah lebih bulat. Begitu pula bentuk pada daun dari batang atau cabang juga tidak sama dengan daun pada sulur dan pang plagiotrop. Daun pada cabang bentuknya simetris dan berwarna tua, sedang daun pada pangplago itrop asimetris dan berwarna muda. d. Bunga Bagian-bagian yang dapat berbunga hanyalah cabang-cabang plagiotrop atau cabang-cabang buah. Bunga-bunga itu tumbuh pada 17 malai bunga, sedang malai bunga itu sendiri tumbuh pada ruas-ruas cabang buah yang berhadap-hadapan dengan daun. Pada satu malai miksimal terdapat 150 bunga. e. Buah Buah merupakan produksi pokok daripada tanaman lada. Bua h lada mempunyai ciri-ciri khas. Bentuk dan warna buah lada berbentuk bulat,berbiji keras dan berkulit buah yang lunak. Kulit buah yang masih muda berwarna hijau, sedangkan yang tua berwarna kuning. Dan apabila buah sudah masak berwarna merah, berlendir dengan rasa manis. Maka buah lada disukai burung-burung berkicau. Sesudah dikeringkan lada itu berwarna hitam. Kedudukan buah lada merupakan buah duduk, yang melekat pada malai. Besar kulit dan bijinya 4-6 mm. Sedangkan besarnya biji 3-4 mm. Berat 100 biji kurang lebih 3-8 gram atau rata-rata 4,5 gram. Biji di dalam kulit terdapat biji –biji yang merupakan produk dari lada, biji-biji ini juga mempunyai lapisan kulit yang keras. C. Syarat Tumbuh 1. Syarat Tumbuh Menurut Sutarno (2005), syarat tumbuh tanaman lada adalah : a. Iklim yang dikehendaki untuk tanaman lada yaitu tipe A (sangat basah), tipe B (basah) dan tipe C (agak basah). b. Curah hujan di atas 2.000 mm per tahun. c. Suhu 25º - 26,5º C. 18 d. Untuk mencapai produktifitas, sangat baik jika lada dibudidayakan didataran rendah, yaitu di wilayah dengan ketinggian 3-1000 m dpl. e. Komposisi tanah yang paling baik untuk budidaya lada adalah tanah liat berpasir, tetapi jumlah pasirnya tidak terlalu banyak 2 Topografi Bergelombang dan berbukit. (catatan untuk tanah datar perlu drainase untuk menghindarkan genangan atau pembusukan akar oleh genangan air terutama bagi tanaman muda). D. Penanaman lada dengan stek (vegetatif) Menurut Diratpahgar (2008) Tanaman lada dapat diperbanyak dengan biji atau setek batang atau sulur. Tetapi umumnya diperbanyak dengan stek batang atau sulur karena relatif lebih mudah, murah atau ekonomis dan juga dapat mempertahankan sifat-sifat keturunannya. 1. Penanaman dengan sistem vegetatif Syarat perbanyakan vegetatif (stek batang/sulur) tanaman lada menurut Disbun (2009), adalah : a. Bibit : Berasal dari pohon induk yang telah (berumur 2 tahun). dan telah mengalami pangkasan pertama (pada umur 8 -10 bulan) atau dari pemangkasan kedua (pada umur 18 -20 bulan b. Tinggi daun : Stek batang daun berakar. c. Warna daun : Hijau. d. Habitat : Bebas dari gejala serangan hama penyakit. 19 Cara penyetekan menurut Kanisius (2007), adalah : a. Sebelum dipotong bibit stek dilingkarkan terlebih dahulu pada 3 tiang dengan panjang 2-3 m. b. Kemudian bibit dipotong menjadi 4-6 stek. c. Setelah itu stek bisa langsung ditanam atau disemaikan. 2. Penanaman dengan sistem generatif Syarat pemilihan pohon induk dan benih menurut Kanisius (2007) adalah: a. Pemilihan pohon induk dengan syarat sehat, tahan penyakit akar dan produksi tinggi b. Buah harus betul-betul masak, supaya mudah berkecambah, karena bibit yang tua tenaga kecambah lebih cepat dan biji mudah terkelupas sehingga mudah berkecambah. E. Pupuk Kandang Sapi Pupuk kandang adalah pupuk yang berupa kotoran padat dan cair dari hewan ternak. Kotoran ini dapat tercampur dengan sisa-sisa makanan dan jerami alas kandang atau pun tidak. Pupuk kandang merupakan pupuk utama yang dibuat oleh petani disamping pupuk hijau. Dewasa ini meskipun pupuk buatan sangat mudah diperoleh, peran pupuk kandang masing sangat penting, yaitu sebagai pelengkap pupuk buatan yang terutama diperlukan untuk memperbaiki sifat-sifat fisik tanah. Beberapa jenis kombinasi usaha tani terutama holtikultura (sayur-sayuran, buah-buahan, dan bunga-bungaan) sangat membutuhkan pupuk kandang (Setyamidjaja, 2001). 20 Sedangkan pengertian pupuk kandang menurut Lingga (1986) adalah pupuk yang berasal dari kandang ternak baik berupa kotoran padatnya maupun air kencingnya sekaligus. Tabel 1. Kandungan unsur hara pupuk kandang sapi. No Unsur Hara Kandungan 1. pH 8,96 2. C Organik (%) 28,17 3. N Total (%) 0,742 4. P Total (mg/100 g P2O5) 2,242 5. K Total (mg/100 g P2O5) 2,306 Sumber : Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (BALITRA) (2007) Adapun dosis anjuran pupuk kandang menurut Sutarno (2005), adalah 1 kg per tanaman untuk tanaman lada. Kandungan unsur hara yang terdapat dalam pupuk kandang dapat dilihat pada Tabel berikut : Tabel 2. Kandungan unsur hara pada beberapa jenis pupuk kandang. Jenis Pupuk Kandang Kandungan (%) Nitrogen (N) Fospor (P) Potasium (K) Kotoran Sapi 0,97 0,69 1,66 Kotoran Kuda 0,50 0,74 0,84 Kotoran biri-biri 2,04 1,66 1,83 Kotoran ayam 2,71 6,31 2,01 Kotoran itik 0,83 1,80 0,43 Kotoran Kambing 0,60 0,30 0,17 Kotoran Domba 0,75 0,50 0,45 Kotoran Babi 1,25 1,85 0,75 Sumber : Diolah dari Berbagai Sumber 21 Pupuk kandang merupakan salah satu pupuk organik yang sangat penting peranannya. Adapun fungsi pupuk kandang antara lain : 1. Menambah unsur hara tanaman. Umumnya pupuk kandang mangandung hampir seluruh unsur-unsur hara yang diperlukan oleh tanaman. 2. Menambah kandungan bahan organik tanah dan humus 3. Memperbaiki sifat-sifat fisik tanah terutama struktur tanah, daya ikat air, dan porositas tanah 4. Memperbaiki kehidupan mikroorganisme tanah. Menurut Sarief (1988) pupuk kandang memiliki beberapa keunggulan dibandingkan pupuk buatan yaitu selain memperbaiki sifat kimia tanah juga dapat memperbaiki sifat fisik dan biologis tanah, serta dapat meningkatkan kandungan bahan organik tanah. Tetapi pupuk kandang juga mempunyai kelemahan, yaitu dapat membawa pathogen dan biji-biji gulma dalam jumlah yang relatif banyak. Pupuk kandang dikatakan siap pakai apabila tidak terjadi penguraian oleh mikroba artinya tidak tercium bau yang tajam, bentuknya sudah seperti tanah dan gembur bila diremas nampak berwarna coklat tua serta tidak terasa panas (Lingga, 1986). Pupuk kandang sapi merupakan pupuk padat yang banyak mengandung air dan lendir. Bagi pupuk padat yang keadaannya demikian bila terpengaruh oleh udara maka cepat akan terjadi penggerakan-penggerakan sehingga keadaannya menjadi keras, selanjutnya air tanah dan udara yang akan melapuk pupuk itu menjadi sukar menembus atau merembes ke dalamnya. Dalam 22 keadaan demikian peranan jasad renik untuk mengubah bahan-bahan yang terkandung dalam pupuk menjadi zat-zat hara yang tersedia dalam tanah untuk mencukupi keperluan pertumbuhan tanaman mengalami hambatan-hambatan, perubahan berlangsung secara perlahan- lahan. Pada perubahan-perubahan ini kurang sekali terbentuk panas. Keadaan demikian merincikan bahwa pupuk kandang sapi adalah pupuk yang dingin. Karena pupuk ini merupakan pupuk yang dingin, sebaiknya pemakaian atau pembenamannya dalam tanah dilakukan 3 atau 4 minggu sebalum masa tanam (Sutejo, 2005). 23 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian dilakukan di Kebun Percontohan Budidaya Tanaman Perkebunan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. 2. Waktu Penelitian Waktu yang diperlukan dalam penelitian ini adalah 4 bulan, terhitung mulai tanggal 6 Desember 2009 sampai dengan 6 Maret 2010 meliputi persipan tempat, bahan dan proses penelitian. B. Alat dan Bahan 1. Alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Cangkul : cangkul digunakan untuk mengemburkan dan mencampurkan tanah dengan pupuk kandang sebagai media untuk penanaman stek lada. b. Parang : digunakan untuk membersihkan lahan dari gulma yang tumbuh di areal penanaman stek lada c. Handsprayer : digunakan untuk menyemprot gulma yang ada di lokasi penanaman stek lada. d. Timbangan : digunakan untuk menimbang pupuk kandang sapi sesuai tiap-tiap perlakuan pada penelitian stek tanaman lada. e. Kamera : digunakan untuk dokumentasi tahapan kegiatan penelitian stek lada. 24 f. Alat tulis : digunakan untuk mencatat proses dan hasil pengamatan stek tanaman lada. 2. Bahan a. Stek tanaman lada : bahan penelitian yaitu stek tanaman lada yang di gunakan berasal dari kilo meter 27 daerah Tani Makmur sebayak 36 tanaman dan setiap satu stek lada terdiri dari 5 ruas yang berumur 1 tahun b. Pupuk kandang : pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang sapi yang telah siap di aplikasikan ke tanaman dan berasal dari penjual pupuk kandang di daerah Porvo Samarinda. C. Prosedur Penelitian 1. Persiapan lahan dan stek a. Pembersihan lahan Lahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah lahan yang tersedia pada kebun percontohan, lahan dibersihkan dari gulma di sekitar pembuatan lubang tanam kemudian dipasang tajar. b. Persiapan stek Stek yang digunakan adalah stek tanaman lada (Piper nigruum L) yang berasal dari varietas lada bangkok, sebanyak 36 stek dan dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama berjumlah 12 stek dengan 5 ruas (P1), kelompok ke- 2 sebanyak 12 stek dengan 5 ruas (P2) dan kelompok ke- 3 sebanyak 12 stek dengan 5 ruas (P3). 25 c. Penanaman Stek lada ditanam dengan jumlah ruas yang masuk ke dalam tanah sebanyak 4 ruas dan 1 ruas disisakan di permukan tanah dengan jarak tanam 1,25 x 1,25 m. 2. Perlakuan Penelitian ini menggunakan tiga perlakuan dan 12 kali ulangan yaitu : P1 : Pupuk kandang sapi 0,5 kg /tanaman P2 : Pupuk kandang sapi 1 kg /tanaman P3 : Pupuk kandang sapi 2 kg /tanaman Pemberian pupuk kandang sapi dilakukan satu kali, yaitu 2 minggu sebelum penanaman yang diberikan ke lubang tanam dan dicampur dengan tanah dengan dosis yang telah ditentukan. 3. Pemeliharaan a. Penyiraman Penyiraman dilakukan 2 kali sehari (pagi dan sore) atau disesuaikan dengan kondisi kelembaban tanah dan cuaca. b. Penyiangan Penyiangan dilakukan di sekeliling tanaman untuk dapat mengendalikan gulma yang bisa mempengaruhi pertumbuhan tanaman. 26 c. Pendangiran Pendangiran dilakukan jika tanah memadat akibat penyiraman, dan dilakukan secara hati-hati agar tidak merusak perakaran pada stek tanaman lada. D. Pengambilan dan Pengolahan Data 1. Pengambilan data Data tanaman yang diambil sebanyak tiga kali pada saat stek berumur 4 minggu, 8 minggu dan 12 minggu setelah tanam. Parameter yang diambil adalah : a. Panjang Tunas (cm) Panjang tunas diukur mulai dari pangkal tunas sampai pada titik tumbuh. Pengukuran dilakukan 1 bulan sekali yaitu pada stek berumur 4, 8 dan 12 minggu. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan penggaris. b. Jumlah Daun (helai) Perhitungan jumlah daun dilakukan dengan menghitung seluruh daun yang telah membuka sempurna yang ada pada tunas. Perhitungan dilakukan pada saat stek berumur 4, 8 dan 12 minggu. 27 2. Pengolahan data Untuk menghitung pertumbuhan panjang tunas (cm), jumlah daun (helai) dengan menggunakan rumus pertumbuhan menurut (Nugro ho dan Harahap, 2001) yaitu : x= ? x n x = rata-rata hitung n = banyaknya data x = variasi yang diteliti ? = jumlah Sebelum data di olah terlebih dahulu data di hitung dengan cara yaitu : Data minggu ke 8 – data minggu ke 4 dan data minggu ke 12 – data minggu ke 8. 28 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Panjang tunas (cm) Berdasarkan hasil penelitian pemberian pupuk kandang sapi terhadap panjang tunas stek tanaman lada (Piper nigrum L.) dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3. Rata-rata pertambahan panjang tunas tanaman lada. Perlakuan P1 P2 P3 Minggu Setelah Tanam 8 12 3,41 3,66 4 4,5 2,66 3,08 ? x 7,07 8,5 5,74 3,53 4,25 2,87 Tabel 1 menunjukkan bahwa rata-rata pertumbuhan panjang tunas tanaman lada dengan pemberian pupuk kandang sapi 1 kg /tanaman (P2), menunjukkan hasil yang tertinggi ya itu dengan rata-rata panjang tunas tanaman 4,25 cm. Sedangkan rata-rata pertumbuhan panjang tunas tanaman lada yang terendah ditunjukkan oleh P3 yaitu dengan pemberian pupuk kandang sapi 2 kg /tanaman dengan rata-rata pertumbuha n panjang tunas tanaman lada 2,87 cm. Perlakuan P1 yaitu dengan pemberian pupuk kandang sapi 0,5 kg /tanaman dengan rata-rata pertumbuhan panjang tunas tanaman 3,53 cm lebih rendah dibandingkan dengan P2 yaitu pemberian pupuk kandang sapi 1 kg/tanaman dan P1 lebih tinggi pertumbuhan panjang tunasnya 29 dibandingkan P3 yaitu dengan pemberian pupuk kandang sapi 2 kg /tanaman. Perbedaan pertumbuhan panjang tunas tanaman lada dari masingmasing perlakuan pemberian pupuk kandang sapi dapat terlihat dengan jelas seperti pada diagram pertumbuhan jumlah daun berikut : Rata-rata Pertumbuhan Panjang Tunas Rata-rata (cm) 5 4 P1 3 P2 2 P3 1 0 Minggu 8 Minggu 12 Minggu Setelah Tanam Gambar 1. Diagram pertambahan panjang tunas (cm) pada tiap ulangan. 2. Jumlah daun (helai) Berdasarkan hasil penelitian pemberian pupuk kandang sapi terhadap jumlah daun tanaman lada (Piper nigrum L.) dapat dilihat pada Tabel berikut : 30 Tabel 4. Rata-rata pertambahan jumlah daun tanaman lada. Perlakuan Minggu Setelah Tanam 8 12 7 9,25 10,33 12,66 4,66 8 P1 P2 P3 ? x 16,25 22,99 12,66 8,12 11,49 6,33 Tabel 2 menunjukkan bahwa rata-rata pertumbuhan jumlah daun tanaman lada dengan pemberian pupuk kandang sapi 1 kg /tanaman (P2), menunjukkan hasil yang tertinggi yaitu dengan rata-rata jumlah daun tanaman 11,49 helai. Sedangkan rata-rata pertumbuhan jumlah daun tanaman lada yang terendah ditunjukkan oleh P3 yaitu pemberian pupuk kandang sapi 2 kg/tanaman dengan rata-rata pertumbuhan jumlah daun tanama 6,33 helai. Perlakuan P1 yaitu pemberian pupuk kandang sapi 0,5 kg /tanaman dengan rata-rata pertumbuhan jumlah daun tanaman 8,12 helai lebih rendah dibandingkan dengan P2 yaitu pemberian pupuk kandang sapi 1 kg/tanaman dan P1 lebih tinggi pertumbuhan jumlah daunnya dibandingkan P3 yaitu dengan pemberian pupuk kandang sapi 2 kg /tanaman. Perbedaan pertumbuhan jumlah daun tanaman lada dari masingmasing perlakuan pemberian pupuk kandang sapi dapat terlihat dengan jelas seperti pada diagram pertumbuhan jumlah daun berdasarkan umur berikut : 31 Rata-rata (helai) Rata-rata Pertumbuhan Jumlah Daun 14 12 10 8 6 4 2 0 P1 P2 P3 Minggu ke 8 Minggu ke 12 Minggu Setelah Tanam Gambar 2. Diagram pertambahan jumlah daun (helai) pada tiap ulangan. B. Pembahasan Dari hasil pengamatan pemberian pupuk kandang sapi terhadap pertumbuhan panjang tunas dan jumlah daun pada tanaman lada menunjukkan bahwa pada pertumbuhan tanaman lada mengalami perbedaan yang jelas dalam pertumbuhan dari masing- masing perlakuan. Dari hasil pertumbuhan panjang tunas dan jumlah daun pada stek tanaman lada menunjukkan bahwa rata-rata pertumbuhan tanaman lada pada perlakuan pemberian pupuk kandang dengan dosis 1 kg/tanaman (P2) efektif meningkatkan pertumbuhan tanaman lada dengan pertumbuhan rata-rata panjang tunas 4,25 cm dan rata-rata jumlah daun 11,49 helai. Untuk hasil terendah rata-rata pertumbuhan panjang tunas dan jumlah daun tanaman lada ditunjukkan oleh perlakuan pemberian pupuk kandang sapi 32 dengan dosis 2 kg/tanaman dengan pertumbuhan rata-rata panjang tunas 2,87 cm dan rata-rata jumlah daun 6,33 helai. Untuk P1 dengan pemberian pupuk kandang sapi dengan dosis 0,5 kg/tanaman menunjukkan hasil rata-rata panjang tunas 3,53 cm dan ratarata jumlah daun 8,12 helai lebih rendah dibandingkan P2 dan lebih tinggi dari P3 Dari penjelasan di atas pada perlakuan P2 yaitu pemberian pupuk kandang sapi dengan dosis 1 kg/tanaman, menunjukkan pertumbuhan tanaman lada jauh lebih baik dibanding dengan perlakuan yang lainnya, baik dari pertumbuhan panjang tunas dan banyaknya jumlah helai daun tanaman. Ini diduga penggunaan dosis pupuk kandang pada tanaman lebih optimal dan bisa diterima baik oleh tanaman. Menurut Sosrosoedirdjo, dkk (2003), pupuk kandang merupakan pupuk yang lengkap, karena mengadung semua zat- zat makanan tanaman yang diperlukan untuk berkembangnnya tanaman, juga unsur-unsur mikro. Terjadinya perbedaan pertumbuhan tanaman pada perlakuan P3 ini diduga karena dosis pupuk kandang sapi yang diberikan ke tanaman lebih banyak sehingga pada perlakuan P3 pertumbuhan menurun sedangkan dosis pupuk yang diberikan harus sesuai dengan dosis yang dibutuhkan pada pertumbuhan tanaman lada. Menurut Sosrosoedirdjdo, dkk (2003), jumlah pupuk yang diberikan tidak boleh melampaui batas, setiap penambahan jumlah pupuk yang diberikan harus diteliti apakah dosis sesuai dengan yang dibutuhkan oleh tanaman. 33 Dosis anjuran pupuk kandang yang diberikan pada tanaman lada yang baik adalah 1 kg/tanaman Menurut Sutarno (2005) waktu yang tepat untuk menanam bibit lada adalah musim hujan. Yakni bulan Nopember - Januari pada waktu-waktu tesebut, keberhasilan penanaman dalam arti tumbuh hampir mencapai 95%, sebaliknya di luar dari waktu tersebut kegagalan bisa mencapai 75% karena disebabkan bibit lada lada mati karena kekurangan air. 34 V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian dengan pemberian pupuk kandang sapi dengan dosis yang berbeda terhadap pertumbuhan tanaman lada adalah: Dari hasil pengamatan terhadap panjang tunas dan jumlah daun dengan perlakuan pupuk kandang sapi dengan dosis 1 kg menunjukan hasil pertumbuhan yang lebih baik bagi pertumbuhan tanaman lada denga n pertumbuhan panjang tunas 4,25 cm dan jumlah daun 11,49 helai. B. Saran Untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman lada yang baik dengan sistem stek dapat menggunakan pupuk kandang sapi dengan dosis 1 kg, karena selain untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman lada dan dapat memperbaiki sifat fisik tanah juga dapat membantu mengatasi pencemaran oleh penggunaan pupuk anorganik yang dapat menyebabkan polusi air dan tanah. 35 DAFTAR PUSTAKA Diratpahgar, 2008. Budidaya Lada Yang Baik Dan Sehat (bagian 2) http://ditjenbun.deptan.go.id 08 Agus 2008 Disbun. 2009. Budidaya Tanaman Lada Panjat.http://www.disbun.jabarprov.go.id 4 juli 2009. Hidayat. 2005. Budidaya Tanaman Lada. Penebar Swadaya. Jakarta. Kanisius AA, 2007. Bercocok Tanam Lada. Kanisius, Yoyakarta Lingga, 1986. Petunjuk Penggunaan Pupuk. PT Penebar Swadaya. Jakarta Novizan. 2007. Petunjuk Pemupukkan yang Efektif. PT. AgroMedia Pustaka. Jakarta Selatan Sutarno, 2005. Budidaya Lada. PT. AgroMedia Pustaka. Jakarta Selatan Sutejo, 2005. Pupuk dan Cara Pemupukkan. PT Asdi Mahasatya. Jakarta Setyamidjaja, K. 2001. Pupuk dan Pemupukkan. CV Simplex. Jakarta Sosrosoedirjo, Marsono, Paulus Sigit, 2003. Ilmu Memupuk. Yasagung. Jakarta Sarief, E, S.1988. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka Buana. Bandung. 36 LAMPIRAN 37 Lampiran 1. Tabel pengukuran panjang tunas (cm) tanaman lada pada minggu ke-4, minggu ke-8 dan minggu ke-12 Data awal rata-rata pertumbuhan panjang tunas (cm) pada minggu ke-4 Ulangan ke- Perlakuan ? x 6 290 24,17 20 35 295 24,58 19 23 231 19,25 ? x 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 P1 26 33 24 23 32 28 27 17 21 30 23 P2 29 24 26 28 34 30 17 15 10 27 P3 17 25 13 15 15 30 27 - 24 23 Data minggu ke-8 rata-rata pertumbuhan panjang tunas (cm) Ulangan ke- Perlakuan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 P1 30 37 27 27 35 30 30 21 24 34 25 11 331 27,58 P2 32 28 30 33 38 33 22 19 15 31 24 39 354 29,5 P3 20 28 17 18 18 33 29 - 27 26 21 26 263 21,91 ? x Data minggu ke-12 rata-rata pertumbuhan panjang tunas (cm) Ulangan ke- Perlakuan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 P1 34 41 31 31 38 33 33 25 29 38 28 13 374 31,16 P2 36 32 35 38 42 37 27 24 20 35 30 43 399 33,25 P3 23 32 21 21 22 36 31 - 30 29 23 29 298 24,83 38 Lampiran 2. Tabel pengukuran jumlah daun (helai) tanaman lada pada minggu ke-4, minggu ke-8 dan minggu ke-12 Data awal rata-rata pertumbuhan jumlah daun (helai) pada minggu ke-4 Ulangan ke- Perlakuan P1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 10 9 8 12 7 8 7 2 2 9 8 7 12 17 8 6 P2 8 11 10 19 18 19 6 3 4 3 P3 4 11 4 3 2 4 6 - 1 6 ? x 89 13 0 55 7,41 10,83 4,58 Data minggu ke-8 rata-rata pertumbuhan jumlah daun (helai) Ulangan ke- Perlakuan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 P1 19 19 12 18 20 17 17 4 6 13 P2 20 26 19 37 43 28 10 6 10 15 P3 6 17 8 7 6 17 8 - 5 9 11 12 12 11 18 22 13 15 ? x 16 8 25 4 11 1 14 21,16 9,25 Data minggu ke-12 rata-rata pertumbuhan jumlah daun (helai) Ulangan ke- Perlakuan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 P1 29 29 22 25 34 28 28 9 22 17 19 16 P2 32 36 26 56 54 39 18 22 26 37 30 30 P3 15 23 16 11 15 31 13 - 13 15 28 27 ? x 278 406 194 23,16 33,83 16,16 39 Lampiran 3. Tabel rata-rata pertumbuhan panjang tunas (cm) tanaman Lada pada minggu ke- 8 dan minggu ke- 12 Data rata-rata pertumbuhan panjang tunas pada minggu ke-8 Ulangan ke- Perlakuan ? x 4 41 3,41 4 4 48 4 2 3 32 2,66 ? x 44 3,66 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 P1 4 4 3 4 3 2 3 4 3 4 3 P2 3 4 4 5 4 3 4 4 5 4 P3 3 3 4 3 3 3 2 - 3 3 Data rata-rata pertumbuhan panjang tunas pada minggu ke-12 Ulangan ke- Perlakuan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 P1 4 4 4 4 3 3 3 4 5 4 3 3 P2 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 54 4,5 P3 3 4 4 4 4 3 3 - 3 3 3 3 37 3,08 40 Lampiran 4. Tabel rata-rata pertumbuhan jumlah daun (helai) tanaman Lada pada minggu ke- 8 dan minggu ke- 12 Data rata-rata pertumbuhan jumlah daun (helai) pada minggu ke-8 Ulangan ke- Perlakuan ? x 4 84 7 6 5 124 10,33 5 9 56 4,66 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 P1 9 10 4 6 13 9 10 2 4 4 4 P2 12 15 9 18 25 9 4 3 6 12 P3 2 6 4 4 4 13 2 - 4 3 Data rata-rata pertumbuhan jumlah daun (helai) pada minggu ke-12 Ulangan ke- Perlakuan ? x 111 9,25 8 125 12,66 12 96 8 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 P1 10 10 10 7 14 11 11 5 16 5 7 5 P2 12 10 7 19 11 11 8 16 16 22 12 P3 9 6 8 4 9 14 5 - 8 6 15 41 Lampiran 5. Perhitungan rata-rata pertumbuhan panjang tunas (cm) tanaman lada P1 P1 P1 P2 P2 P2 P3 P3 P3 P1 P1 P1 P2 P2 P2 P3 P3 P3 = Minggu ke 8 – Minggu ke 4 12 = 4+4+3+4+3+2+3+4+3+4+3+4 12 = 3,41 = Minggu ke 8- Minggu ke 4 12 =3+4+4+5+4+3+4+4+5+4+4+4 12 =4 = Minggu ke 8 – Minggu ke 4 12 =3+3+4+3+3+3+2+-+3+3+2+3 12 = 2,66 = Minggu ke 12 – Minggu ke 8 12 =4+4+4+4+3+3+3+4+5+4+3+3 12 = 3,66 = Minggu ke 12 – Minggu ke 8 12 =4+4+5+5+4+4+5+5+5+4+5+4 12 = 4,5 = Minggu ke 12 – Minggu ke 8 12 =3+4+4+4+4+3+3+-+3+3+3+3 12 = 3,08 42 Lampiran 6. Perhitungan rata-rata pertumbuhan jumlah daun (helai) tanaman lada P1 P1 P1 P2 P2 P2 P3 P3 P3 P1 P1 =Minggu ke 8 – Minggu ke 4 12 = 9 + 10 + 4 + 6 + 13 + 9 + 10 + 2 + 4 + 4 + 4 +4 12 =7 =Minggu ke 8 – Minggu ke 4 12 = 12 + 1 5 + 9 + 18 + 25 + 9 + 4 + 3 + 6 +12 + 6 + 5 12 =10,33 =Minggu ke 8 – Minggu ke 4 12 = 2 + 6 + 4 + 4 + 4 + 13 + 2 + - + 4 + 3 + 5 + 9 12 =4,66 = MInggu ke 12 – Minggu ke 8 12 = 10 + 10 + 10 + 7 + 14 + 11 + 11 + 5 + 16 + 5 + 7 + 5 12 P1 = 9,25 P2 = Minggu 12 – Minggu ke 8 12 = 12 + 10 + 7 + 19 + 11 + 11 + 8 + 16 + 16 + 22 + 12 + 8 12 P2 P2 = 12,66 P3 = Minggu ke 12- Minggu ke 8 12 = 9 + 6 + 8 + 4 + 9 + 14 + 5 + - + 8 + 6 + 15 + 12 12 =8 P3 P3 43 Lampiran 7. Gambar Layout Tanaman Lada ` P312 P212 P112 P311 P211 P111 P310 P210 P110 P39 P29 P19 P38 P28 P18 P37 P27 P17 P36 P26 P16 P35 P25 P15 P34 P24 P1 4 P33 P23 P13 P32 P22 P12 T P31 P21 P11 44 Lampiran 8. Pupuk kandang sapi dan pemberian pupuk ke dalam lubang tanam Gambar 1. Pupuk kandang sapi Gambar 2. Pemberian pupuk kedalam lubang tana m 45 Lampiran 9. Pengikatan lada pada tajar dan penggemburan tanah Gambar 3. Pengikatan lada pada tajar Gambar 4. Penggemburan tanah 46 Lampiran 10. Pengukuran panjang tunas dan penghitungan jumlah daun Gambar 5. Pengukuran panjang tunas Gambar 6. Penghitungan jumlah daun