1 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman produk pertanian. Hasil produksi pertanian di Indonesia antara lain buah-buahan, sayuran, tanaman pangan, dan lain-lain. Komoditas buah-buahan merupakan penyumbang keanekaragaman dan kecukupan gizi bagi masyarakat Indonesia. Buah-buahan sangat penting bagi kesehatan karena mengandung karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin, serat dan gula (Rukmana 2008). Salah satu jenis buah-buahan yang memiliki kandungan gizi yang baik adalah pepaya. Pepaya banyak mengandung vitamin A dan C yang baik untuk kesehatan tubuh. Vitamin C yang terkandung dalam buah pepaya lebih tinggi dibandingkan dengan buah jeruk, mangga, dan belimbing (Ashari 2006). Tanaman pepaya dikenal sebagai tanaman multiguna, karena hampir seluruh bagian tanaman mulai dari akar hingga buah bermanfaat bagi manusia maupun hewan. Tanaman pepaya dapat dimanfaatkan sebagai makanan, minuman, obat, kecantikan maupun sebagai pakan ternak (Semangun 2004). Indonesia merupakan Negara peringkat kelima sebagai penghasil pepaya terbesar setelah Brazil, Meksiko, Nigeria, dan India (FAO 2007). Di Indonesia terdapat banyak jenis pepaya baik yang berdaging buah kuning maupun yang berwarna jingga (Semangun 2006). Penelitian mengenai tanaman pepaya saat ini masih sedikit khususnya tentang penyakit. Untuk mengetahui ciri-ciri tanaman yang dapat dikatakan sakit antara lain dengan melihat gejala dan adanya tanda yang ditimbulkan oleh organisme penyebab penyakit. Gejala ataupun tanda dapat bermanfaat dalam proses pengidentifikasian penyebab penyakit yang muncul (Yudiarti 2007). Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Widianti (2009) salah satu penyakit yang menyerang tanaman pepaya adalah penyakit busuk basah yang diduga disebabkan oleh bakteri Erwinia sp. dan Pseudomonas sp. Bakteri Erwinia dapat menyebabkan terjadinya busuk lunak, nekrosis, dan kelayuan pada tanaman. Bakteri ini dapat merusak lamella tengah sel-sel tumbuhan inang karena memiliki enzim protopektinase. Menurut penelitian Ferfinia (2010) mikroorganisme 2 rizosfer yang terdapat pada tanaman pepaya yang terinfeksi penyakit busuk basah terdiri atas bakteri Pseudomonas sp., Pantoea sp., Erwinia sp., Bacillus sp., serta dari golongan cendawan Trichoderma sp., Penicillium sp., dan Aspergillus sp. Selain pada batang dan perakaran, bagian yang dapat terserang penyakit adalah bagian buah. Penyakit-penyakit pada buah yang banyak ditemukan adalah busuk coklat, busuk kering, busuk hitam, antraknosa, dan busuk lunak (Semangun 2004). Namun gejala busuk basah pada buah pepaya di kebun percobaan Leuwikopo berbeda dengan gejala penyakit-penyakit tersebut. Gejala awal yang ditemukan berupa bercak kebasahan di permukaan buah yang kemudian berkembang keseluruh permukaan buah dan buah terasa lunak. Sampai saat ini belum banyak pustaka yang membahas tentang gejala kebasahan yang terjadi pada buah pepaya. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan mengetahui bakteri dan cendawan yang berasosiasi dengan busuk basah buah pepaya. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah pengetahuan beberapa bakteri dan cendawan yang berasosiasi dengan busuk basah buah pepaya yang kemungkinan merupakan patogen. Hipotesis Terdapat berbagai macam bakteri dan cendawan yang berasosiasi dengan busuk basah buah pepaya.