keanekaragaman jenis benalu parasit pada

advertisement
1
KEANEKARAGAMAN JENIS BENALU PARASIT PADA TANAMAN
KOLEKSI
DI KEBUN RAYA PURWODADI, JAWA TIMUR
Tahan Uji , Sunaryo dan Erlin Rachman
Bidang Botani, Pusat Penelitian Biologi – LIPI
Abstract
Benalu is one of the parasitic plant which have attacked many cultivation plants or wild
plant species. There are approximately 124 species of benalu growing in Indonesia and they
belong to 26 genera and 2 families (i.e. Loranthaceae and Viscaceae). The research on benalu
diversity was done in Purwodadi Botanical Garden and 5 species of benalu could be succesfully
collected, i.e. Dendrophthoe pentandra, Macrosolen tetragonus, Scurrula atropurpurea, Viscum
articulatum and V. ovalifolium. Among these collected species, the highest population which grows
in Purwodadi Botanical Garden is Dendrophthoe pentandra.
Keywords : diversity – parasitic plant species - benalu – Loranthaceae & Viscaceae – Purwodadi
Botanical Garden.
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Benalu
merupakan
salah
satu
kelompok tumbuhan parasit yang banyak
menyerang dan merusak berbagai jenis
tanaman. Serangan tumbuhan parasit ini selain
dapat menyebabkan kerusakan tanaman inang
juga dalam jumlah populasi yang banyak dapat
mematikan tanaman yang diparasitinya. Namun
sebaliknya beberapa jenis dari kelompok
benalu juga dapat bermanfaat
terutama
sebagai tumbuhan obat.
Danser (1930)³ dan Lawrence (!953)4
mengelompokan tumbuhan benalu parasit
dalam suku Loranthaceae. Danser juga
membagi suku Loranthaceae menjadi 2 anak
suku, yaitu anak suku Loranthoideae dan
Viscoideae.
Namun
Barlow
(1997)2
mengelompokan tumbuhan benalu kedalam 2
suku, masing-masing suku Loranthaceae dan
Viscaceae.
Suku Loranthaceae terdiri atas 65
marga dan 950 jenis yang sebagian besar
tumbuh tersebar di kawasan tropis dan
sebagian kecil lainnya tumbuh di kawasan yang
beriklim sedang. Sedangkan suku Viscaceae
hanya terdiri atas 7 marga dan 400 jenis yang
mayoritas tumbuh tersebar di kawasan tropis
dan hanya beberapa jenis yang tumbuh di
kawasan yang beriklim sedang. Di kawasan
Malesia dilaporkan bahwa suku Loranthaceae
mempunyai 23 marga dan 193 jenis sedangkan
Viscaceae hanya dengan 4 marga dan 26 jenis
(Barlow, 1997)2. Di Indonesia dilaporkan
terdapat 174 jenis benalu yang terdiri dari 26
3
marga (Danser, 1930) . Sedangkan Backer dan
Bakhuizen van den Brink (!965)1 juga
melaporkan bahwa jenis-jenis tumbuhan benalu
parasit pada suku Loranthaceae yang tumbuh
di Jawa ada 38 jenis. Jumlah jenis yang
terbesar adalah di Jawa Barat yaitu 29 jenis.
Sedangkan di Jawa Timur dan Jawa Tengah
masing-masing berjumlah 19 dan 15 jenis
tumbuhan benalu.
Kebun Raya Purwodadi di Jawa Timur
merupakan salah satu kawasan konservasi exsitu di Indonesia. Kebun Raya ini mempunyai
koleksi tanaman baik yang berasal dari
berbagai daerah di Indonesia maupun dari luar
Indonesia. Jumlah koleksi tanaman di Kebun
Raya Purwodadi adalah 1294 jenis tanaman
yang terdiri dari 155 suku dan 777 marga
(Soewilo et al, 1999)9. Penelitian tentang
benalu di Kebun Raya Purwodadi pernah
dilakukan pada tahun 1995 dan 1999. Soejono
7
(1995) telah melaporkan bahwa ditemukan 4
jenis tumbuhan benalu yang tumbuh sebagai
tumbuhan parasit diberbagai tanaman koleksi
di Kebun Raya Purwodadi. Keempat jenis
tumbuhan
benalu
tersebut
adalah
Dendrophthoe pentandra (L.) Miq., Macrosolen
tetragonus (Blume) Miq., Scurrula atropurpurea
(Blume) Danser dan Viscum articulatum Burm.f.
Empat
tahun
kemudian
Soejono
dan
8
Arisoesilaningsih (1999) melakukan penelitian
kembali ternyata hanya dapat ditemukan 3 jenis
tumbuhan benalu yang tumbuh pada berbagai
jenis tanaman koleksi di Kebun Raya
Purwodadi. Ketiga jenis tumbuhan benalu
tersebut adalah Dendrophthoe pentandra,
Scurrula atropurpurea dan Viscum articulatum.
Ternyata Macrosolen tetragonus sudah tidak
2
diketemukan lagi keberadaannya di Kebun
Raya Purwodadi. Oleh karena itu keberadaan
kelompok tumbuhan benalu di Kebun Raya
Purwodadi perlu diteliti dan dimonitor kembali.
1.2. Tujuan penelitian
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
menyediakan data dan informasi tentang
keanekaragaman jenis tumbuhan benalu
parasit yang menyerang tanaman koleksi di
Kebun Raya Purwodadi. Di samping itu dari
hasil penelitian ini juga diharapkan dapat
dimanfaatkan
untuk
membantu
dalam
pengenalan jenis-jenis benalu di lapangan
khususnya di Kebun Raya Purwodadi.
Suku Loranthaceae terdiri atas 3 jenis, masingmasing adalah :
1. Macrosolen tetragonus (Blume) Miq.
(Gambar 1.)
2. Dendropthoe pentandra (L.) Miq.
(Gambar 2.)
3. Scurrula atropurpurea (Blume) Dans.
(Gambar 3.)
Sedangkan suku Viscaceae terdiri atas 2 jenis,
masing-masing adalah :
1. Viscum articulatum Burm. f. (Gambar
4.)
2. Viscum ovalifolium DC. (Gambar 5.)
3.2 Pembahasan
3.2.1 Kunci identifikasi suku tumbuhan
benalu
2. METODOLOGI
2.1 Tempat dan waktu penelitian
Penelitian dilakukan di Kebun Raya
Purwodadi, Jawa Timur dan dilaksanakan mulai
tanggal 4 - 17 Agustus 2005.
2.2 Sampling dan analisis sample
Penelitian dilakukan dengam metoda
jelajah (Rugayah et al, 2004)6 yaitu dengan
cara menjelajahi setiap sudut lokasi dan
mengumpulkan spesimen tumbuhan benalu
yang tumbuh diberbagai jenis tanaman koleksi
di Kebun Raya Purwodadi. Setiap jenis
tumbuhan benalu maupun tanaman koleksi
yang diparasiti diambil contoh spesimen
herbariumnya, diberi nomor koleksi dan dicatat
ciri-ciri
morfologinya.
Spesimen-spesimen
tersebut kemudian dibawa ke Herbarium
Bogoriense untuk dilakukan identifikasi namanama jenisnya. Khususnya untuk spesimen
tumbuhan benalu identifikasinya juga dibantu
dengan menggunakan acuan pustaka yang
ada, antara lain Danser (1930)3, Backer dan
Bakhuizen van den Brink (1965)1 serta Barlow
(1997)2.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil pengamatan
Dari hasil penelitian dapat dilaporkan
bahwa ditemukan 5 jenis tumbuhan benalu
yang tumbuh sebagai tumbuhan parasit pada
61 jenis dari 24 suku tanaman koleksi di Kebun
Raya Purwodadi (Tabel 1).
3.1.1 Keanekaragaman jenis tumbuhan
benalu.
Lima jenis tumbuhan benalu yang
ditemukan di Kebun Raya Purwodadi terdiri
atas 2 suku, yaitu suku Loranthaceae dan
Viscaceae.
Berikut adalah kunci identifikasi untuk
membedakan
suku
Loranthaceae
dan
Viscaceae.
1.a.
1.b.
Bunga biseksual, perhiasan bunga
diklamid. Buah mempunyai lapisan lekat
yang terdapat di luar berkas pembuluh
……………………...Loranthaceae
Bunga uniseksual, perhiasan bunga
monoklamid. Buah mempunyai lapisan
lekat yang terdapat di dalam berkas
pembuluh …………Viscaceae
3.2.2 Deskripsi suku tumbuhan benalu
Loranthaceae
Hemiparasit, melekat pada tumbuhan
inang dengan haustoria yang banyak atau
merupakan komplek haustoria primer tunggal.
Daun kebanyakan berhadapan dan kadang–
kadang berseling, tunggal. Perbungaan pada
umumnya aksiler jarang sekali terminal,
dikasium atau bunga tunggal, biasanya
mengelompok membentuk tandan atau payung.
Bunga diklamid, biseksual. Kelopak bunga
merupakan bibir menyelaput di ujung bakal
buah. Mahkota bunga koripetalus atau
gamopetalus, 4–6 merus, mengatup. Benang
sari sama banyaknya dengan daun mahkota
dan terletak saling berhadapan, epipetalus.
Bakal buah tenggelam, tangkai putik dan
kepala putik tunggal. Buah menyerupai beri. Biji
satu dikelilingi lapisan lekat di luar berkas
pengangkutan.
Viscaceae
Hemiparasit, melekat pada tumbuhan
inang dengan haustorium primer tunggal.
Batang berbuku-buku dan menggalah. Daun
atau rudimen daun berhadapan dan tunggal.
Perbungaan aksiler/terminal, tunggal dan
kadang-kadang tersusun dalam tandan/bulir
3
atau mengelompok padat. Bunga monoklamid,
uniseksual. Tenda bunga 2 – 4 merus dan
saling mengatup. Benang sari sama jumlahnya
dan saling berhadapan dengan tenda bunga,
epipetalus. Bakal buah tenggelam, 1 lokuler,
kepala putik tunggal dan menyerupai puting
susu. Buah menyerupai beri, biji satu yang
dilapisi oleh lapisan lekat yang terletak didalam
berkas pengangkutan.
terbalik (jorong), kuning – orange. Berbiji satu,
biji ditutupi oleh lapisan yang lengket.
Penyebaran: Jawa dan Sumatera
Habitat : tumbuh pada ketinggian 0–1600 m di
atas permukaan laut.
Nilai guna : Batangnya untuk mengobati cacar
dan membasmi cacing pada anak-anak.
Seluruh bagian tumbuhan dilaporkan dapat
mengobati kanker dan liver (Rahayu, 2003)5.
3.2.3 Kunci identifikasi jenis benalu dari
suku Loranthaceae
2. Dendrophthoe pentandra (L.) Miq.
Perdu,
hemiparasit,
agak
tegar,
bercabang banyak, tinggi 0,5–1,5 m.Daun
tersebar atau sedikit berhadapan, menjorong,
panjang 6–13 cm dan lebar 1,5–8 cm, pangkal
menirus–membaji, ujung tumpul- runcing,
panjang tangkai daun 5–20 mm. Perbungaan
tandan dengan 6–12 bunga, panjang sumbu
perbungaan 10–35 mm. Bunga dengan 1
braktea di pangkal, biseksual, diklamid; kelopak
mereduksi; mahkota bunga 5 merus, dibagian
bawah saling berpautan, agak menggelendut,
panjang 13–26 mm, menyempit membentuk
leher, bagian ujung menggada, mula-mula hijau
kemudian hijau kekuningan sampai kuning
orange atau merah orange, panjang tabung 6–
12 mm dan menggenta; benang sari 5, kepala
sari panjang 2– 5 mm dan tumpul serta melekat
pada bagian pangkal (basifik); putik dengan
kepala putik membintul. Buah bulat telur,
panjang 10 mm dan lebar 6 mm. Berbiji satu,
biji ditutupi oleh lapisan lengket.
Penyebaran: India sampai Indo Cina;
Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa,
Kalimantan, Nusa Tenggara dan Filipina.
Habitat : Umumnya di hutan hujan atau di
hutan-hutan yang terbuka dan di perkebunanperkebunan dataran rendah sampai ketinggian
500 m dpl.
Nilai guna : Bubur daun untuk mengobati luka
pedih, bernanah dan infeksi pada kulit. Air
rebusan semua bagian tumbuhan bila diminum
dapat mengobati hipertensi dan apabila
dicampur minuman teh untuk obat batuk (van
Valkenburg, 2003)10
Suku Loranthaceae di Kebun Raya
Purwodadi terdiri atas 3 jenis. Berikut adalah
kunci identifikasi untuk membedakan 3 jenis
pada suku Loranthaceae.
1.a.
Bunga dengan 3 braktea, mahkota bunga
terdiri atas 6 daun mahkota. Buah agak
bulat atau bulat telur terbalik ……………
Macrosolen tetragonus
b. Bunga dengan 1 braktea, mahkota bunga
terdiri atas 5 daun mahkota. Buah bulat
telur atau jorong…………………………….
Dendrophthoe pentandra
c. Bunga dengan 1 braktea, mahkota bunga
terdiri atas 4 daun mahkota. Buah
menyerupai gada ………………………….
Scurrula atropurpurea
3.2.4 Deskripsi jenis benalu dari suku
Loranthaceae
1. Macrosolen tetragonus (Blume) Miq.
Perdu,
hemiparasit,
tegar
dan
bercabang banyak. Batang muda berbuku-buku
dan bersegi empat dan kemudian berubah
menjadi menggalah, bertepi ganda atau bersegi
4. Daun berhadapan, melonjong atau agak
bundar, panjang 8–12 cm dan lebar 3–6 cm,
tebal, pangkal membaji – rompong, ujung daun
runcing – tumpul, tangkai daun panjang ± 5
mm, pertulangan menyirip dengan tulang
tengah bagian atas nyata dan tulang-tulang
lateral juga nyata pada kedua permukaan daun.
Perbungaan aksiler muncul pada ruas-ruas,
tandan dan tersusun 3–9 pasang bunga yang
berhadapan, panjang sumbu perbungaan
20–42 mm. Bunga dengan 1 braktea dan 2
brakteola pada pangkalnya, biseksual, diklamid,
panjang pedisel 1–3 mm; mahkota bunga 6
merus, panjang 13–23 mm, bagian bawah agak
menggembus, dekat dibagian tengah bersayap,
bersudut, ujung menggada dan menumpul,
kuning kehijauan , panjang tabung mahkota
bunga 6–11 mm; kepala sari panjangnya
1,5–2,5 mm dan tumpul; tangkai putik beruas
di atas pangkal. Buah agak bulat – bulat telur
3. Scurrula atropurpurea (Blume) Danser
Perdu, ramping atau cukup tegar, bagian
yang muda ditutupi rambut-rambut bintang
yang padat berwarna krem atau abu-abu dan
menjadi jarang setelah dewasa. Daun
berhadapan, lonjong – bundar telur terbalik,
panjang 5–10 cm dan lebar 2,5–5 cm, pangkal
daun runcing dan ujung tumpul, pertulangan
tidak nyata kecuali pada tulang tengah dan
beberapa tulang lateral atas, panjang tangkai
daun 6–12 mm. Perbungaan aksiler, tandan
dengan
2–8
bunga,
panjang
sumbu
perbungaan 5–12 mm. Bunga biseksual,
diklamid, panjang pedisel 2–3 mm; satu braktea
4
berbentuk delta; mahkota bunga ramping, ujung
menggada dan runcing, panjang tabung 7–15
mm; kepala sari melekat pangkal (basifik),
panjang 1 mm; putik dengan kepala putik
membintul. Buah bulat telur terbalik atau
menggada, bergaris tengah 2–3 mm. Berbiji
satu dan ditutupi oleh lapisan lengket.
Penyebaran : Thailand sampai Vietnam; Jawa,
Nusa Tenggara, Maluku dan Filipina.
Habitat: Tumubuh pada ketinggian 0–600 m
dpl. dan kadang-kadang sampai 2300 m dpl.
Nilai guna : Seluruh bagian tumbuhan
digunakan untuk mengobati kanker khususnya
kanker
dada
dan
kerongkongan
(van
Valkenburg, 2003)10.
3.2.5 Kunci identifikasi jenis benalu dari
suku Viscaceae
Suku Viscaceae di Kebun Raya Purwodadi
hanya terdiri atas 2 jenis, Kedua jenis tersebut
adalah Viscum articulatum Burm.f. dan V.
ovalifolium DC. Berikut kunci identifikasi untuk
membedakan kedua jenis Viscum tersebut.
1.a. Tumbuhan tumbuh menggantung, tanpa
daun (daun mereduksi dan menyerupai
braktea kecil). Buah bulat, halus, putih
mengkilap
dan
bergaris
tengah
±3 mm………...Viscum articulatum
1.b. Tumbuhan tegak, berdaun. Buah bulat
agak
jorong,
berbenjolan,
hijau
kekuningan dan bergaris tengah 4–5
mm…………..Viscum ovalifolium
Habitat : Hutan terbuka atau tertutup mulai
ketinggian 0–1500 m dpl.
Nilai guna : Rebusan tumbuhan bila diminum
dapat mengobati bronchitis, sebagai aprodisiak,
neuralgic dan untuk tumor kulit serta anthritis
(van Valkenburg, 2003)10
2. Viscum ovalifolium DC.
Tumbuhan ramping dan tegar, tegak,
tinggi sampai 1,5 m, bercabang banyak. Ruasruas batang menggalah, memipih atau bertepi
rangkap. Daun
menjorong lanset sampai
bundar telur terbalik, panjang 3,5–8,5 cm dan
lebar 2–3,5 cm, pangkal menirus, ujung
bertusuk pendek, panjang tangkai daun 2–5
mm, pertulangan melengkung dengan 3 tulang
daun yang nyata dikedua permukaan helaian.
Perbungaan aksiler, fasikulus dengan 3 bunga
(bunga betina ditengah, bunga-bunga jantan
disamping). Bunga jantan dengan cuping
perhiasan bunga yang panjangnya 0,75–1 mm.
Bunga betina dengan panjang cuping perhiasan
bunga1,5–2 mm, cuping lebih pendek daripada
tabung, bentuk segitiga pendek dan agak tebal.
Buah
bulat
menjorong,
hijau
kekuningan/kecoklatan dan bergaris tengah
4–5 mm. Berbiji 1, biji ditutupi lapisan lengket.
Penyebaran: Dari Sri Lanka sampai Hongkong,
Malesia dan Queensland.
Habitat : Hutan bakau dan di hutan-hutan
terbuka atau tertutup dari ketinggian 0–500 m
dpl.
Nilai guna : Daunnya sebagai neuralgia dan
untuk mengobati demam pada anak-anak (van
Valkenburg, 2003)10.
3.2.6 Deskripsi jenis benalu dari suku
Viscaceae
3.2.7 Tanaman inang
pemarasit
1. Viscum articulatum Burm.f.
Tumbuhan
ramping,
menggantung,
bercabang banyak. Batang beruas-ruas,
pipih,persegi empat atau bertepi rangkap. Daun
rudimenter dan menyerupai braktea kecil.
Perbungaan
aksiler,
pada
awalnya
mengandung
bunga betina tunggal dan
kemudian dibawahnya muncul beberapa bunga
jantan. Bunga jantan mempunyai perhiasan
bunga yang terdiri atas 4 cuping; setiap cuping
perhiasan bunga berbentuk segitiga pendek,
panjang ± 0,25 mm. Bunga betina dengan
cuping perhiasan bunga yang panjangnya 0,5
mm; cuping lebih pendek daripada tabung dan
agak tebal. Buah bulat, duduk, halus, putih
mengkilap dan bergaris tengah ± 3 mm. Berbiji
satu dan ditutupi lapisan lengket.
Penyebaran : Dari India sampai Vietnam,
Malesia dan Australia.
Dari lampiran 1 dapat dilaporkan
bahwa suku Moraceae merupakan salah satu
suku dari jenis-jenis tanaman koleksi di Kebun
Raya Purwodadi yang paling banyak diparasiti
benalu. Ditemukan 13 jenis tanaman koleksi
suku Moraceae yang diparasiti benalu dan 10
jenis diantaranya dari marga Ficus. Adapun
jenis-jenis benalu yang sering menyerang
pohon Ficus adalah Dendrophthoe pentandra,
Macrosolen tetragonus dan Viscum articulatum.
Selain jenis-jenis dari suku Moraceae, jenisjenis tanaman inang lainnya yang disukai oleh
benalu adalah suku Caesalpiniaceae dan
Rutaceae. Suku Caesalpiniaceae ditemukan
ada 7 jenis dan suku Rutaceae
6 jenis
tanaman inang yang diserang benalu.
Dari 5 jenis tumbuhan benalu yang
ditemukan, Dendrophthoe pentandra adalah
yang paling banyak menyerang tanaman
koleksi di Kebun Raya Purwodadi. Tercatat ada
dan
jenis
benalu
5
52 dari 61 jenis tanaman koleksi (tanaman
inang) yang diserang benalu di Kebun Raya
Purwodadi diparasiti oleh D. pentandra. Di
samping itu dapat dilaporkan pula bahwa
keberadaan Viscum ovalifolium di Kebun Raya
Purwodadi merupakan catatan baru (new
record) karena belum pernah dilaporkan
sebelumnya.
Rijksherbarium / Hortus Botanicus, Leiden,
The Netherlands. 226 – 441.
3.
Danser, B.H. 1930. The Loranthaceae of
the Nederlands Indies. Bulletin de Jardin
Botanique. Serie III, Vol. XI : 233 – 519.
4.
Lawrence, G.H.M. 1953. Taxonomy of
Vascular Plants. The Macmillan Company,
New York.
5.
Rahayu,S.S.B. 2003. Macrosolen. In
:R.H.M.J. Lemmens
and N.Bunyapraphatsara (eds.) Medicinal
and poisonous plants 3. PROSEA.
Backhuys Publishers, Leiden. 284 – 285.
6.
Rugayah, E.A.Widjaja & Praptiwi. 2004.
Pedoman
pengumpulan
data
keanekaragaman flora. Pusat Penelitian
Biologi – LIPI, Bogor.
7.
Soejono. 1995. Inventarisasi pohon inang
benalu di Kebun Raya Purwodadi,
Pasuruan, Jawa Timur. Seminar Nasional
ke IX.Universitas Gadjah Mada.Yogyakarta
4. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 KESIMPULAN
Disimpulkan bahwa 61 jenis tanaman
koleksi
di Kebun Raya Purwodadi telah
diparasiti
oleh 5 jenis tumbuhan benalu.
Kelima
jenis
benalu
tersebut
adalah
Dendrophthoe
pentandra,
Macrosolen
tetragonus, Scurrula atropurpurea, Viscum
articulatum dan V. ovalifolium. Dendrophthoe
pentandra merupakan salah satu dari 5 jenis
benalu yang paling banyak menyerang
tanaman koleksi.
4.2 SARAN
Untuk mengetahui perkembangan dan
perubahan tentang keanekaragaman jenis
benalu di Kebun Raya Purwodadi maka
penelitian perlu dilakukan ulang dalam waktu 5
– 10 tahun mendatang.
Dengan banyaknya tanaman koleksi
yang diserang benalu maka disarankan untuk
secepatnya dilakukan pemberantasannya.
8. Soejono & E. Arisoesilaningsih. 1999.
Analisis preferensi inang benalu di Kebun
RayaPurwodadi, Pasuruan Jawa Timur.
Proseding
Seminar
Biologi
Menuju
Milenium III. Fakultas Biologi UGM.
Yogyakarta.
9.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Backer, C.A. & R.C. Bakhuizen van den
Brink. 1965. Flora of Java.Vol. 2.
Noordhoff, Groningen, The Netherlands.
67 – 76.
2. Barlow. 1967. Loranthaceae & Viscaceae.
Flora Malesiana. Seri I, vol. 13.
Sowilo, L.P., I.P. Astuti dan T.D. Said.
1999. An alphabetical list of plant species
cultivated in the Purwodadi Botanical
Garden. Indonesian Institute of Sciences.
10. Van
Valkenburg,
J.L.C.H.
2003.
Dendrophthoe; Scurrula; Viscum. In :
R.H.M.J.Lemmen and N.Bunyapraphatsara
(eds.). Medicinal and poisonous plants 3.
PROSEA. Backhuys Publisher Leiden.
157–158; 370–372; 416 – 418.
2
Lampiran
Tabel 1. Daftar jenis tanaman inang (tanaman koleksi) dan jenis tumbuhan benalu parasit di
Kebun Raya Purwodadi.
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
Nama jenis dan suku tumbuhan inang
ANACARDIACEAE
Mangifera indica L.
Schinus terebinthifolius Raddi
ANNONACEAE
Saccopetalum horsfieldii Benn.
Stelecocarpus burahol (Blume) Hook.f. & Thomson
APOCYNACEAE
Kopsia arborea Blume
BOMBACACEAE
Ceiba pentandra (L.) Gaertn.
BORAGINACEAE
Carmona retusa (Vahl) Masters
CAESALPINIACEAE
Bauhinia acuminata L.
Brownea ariza Benth.
Cassia fistula L.
C. garretiana Craib
C. grandis L.f.
Mammea cf. odorata (Rafin) Kosterm.
Saraca thaipingensis Cantley ex Prain
CLUSIACEAE
Garcinia dulcis (Roxb.) Kurz. var. pyriformis Boerl.
DILLENIACEAE
Dillenia pentagyna Roxb.
EBENACEAE
Diospyros blancoi A. DC.
D. celebica Bakh.
D. malabarica (Desr.) Kostel.
EUPHORBIACEAE
Antidesma bunius (L.) Spreng.
A. montanum Blume
Codiaeum variegatum (L.) Blume
Wetria macrophylla J.J.S.
FLACOURTIACEAE
Homalium tomentosum (Vent.) Benth.
LAURACEAE
Cryptocarya densiflora Blume
LECYTHIDACEAE
Barringtonia asiatica (L.) Kurz.
LYTHRACEAE
Legerstroemia floribunda Jacq
L. indica L.
L. thorelii Garnep.
MALPHIGIACEAE
Malphigia glabra L.
MALVACEAE
Hibiscus schizopetalus (Mast.) Hook.f.
MELIACEAE
Aglaia odorata Lour.
MIMOSACEAE
Acacia auriculiformis A. Cunn. ex Benth.
Albizia chinensis (Osb.) Merr.
A. procera (Roxb.) Benth.
Nama jenis
Benalu
1, 4
1
1, 4
1
1
1
1
3, 5
1, 2
1, 4
1, 4
1
2, 4
1
1, 4
1, 4
1
1, 5
1, 4
1
1
1, 3
1
1, 2
1
1, 4
1
1, 2
1, 4
1
1
1
1
3, 5
1, 4
3
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
Pithecellobium dulce (Roxb.) Benth.
MORACEAE
Ficus binnendiykii (Miq.) Miq.
F. grandis Simonet
F. hispida L.f.
F. microcarpa L.f.
F. racemosa L.
F. religiosa Linn.
F. fistulosa Reinw.
Ficus superba Miq.
Ficus villosa Blume
Ficus parietalis Blume
Morus alba L.
Streblus asper Lour.
S. spinosus (Bl.) Corner
MYRTACEAE
Syzygium polyanthum (Wight) Walp.
RUBIACEAE
Ixora longifolia J.E. Smith
Mussaenda flava (Verdcourt) Bakh.f.
M. philippica A. Rick.
RUTACEAE
Aegle marmelos (L.) Corr.
Feroniella lucida (R. Scheff.) Swingle
Glycosmis pentaphylla (Retz.) Corr.
Glycosmis cochinchinensis Pierre
Limonia acidissima L.
Murraya exotica L.
SAPINDACEAE
Mischocarpus fuscescens Blume
VERBENACEAE
Tectona grandis L. f.
Keterangan
Nama jenis tumbuhan benalu :
1. Dendrophthoe pentandra (L.) Miq.
2. Macrosolen tetragonus (Blume) Miq.
3. Scurrula atropurpurea (Blume) Danser
4. Viscum articulatum Burm.f.
5. Viscum ovalifolium DC.
1, 4
1, 2, 4
1, 4
1, 2
1, 2, 4
2, 4
1, 4
2, 3
1, 4
2
1
1, 2
1, 2
1, 2
1
1, 4
2, 3, 5
1
1, 4
1
4
3
1
1
1
1, 4
4
Lampiran : gambar jenis-jenis benalu di Kebun Raya Purwodadi
Gambar 1.
Macrosolen tetragonus (Blume) Miq.
Gambar 2.
Dendrophthoe pentandra (L.) Miq.
Gambar 3.
Scurrula atropurpurea (Blume) Danser
5
Gambar 4.
Viscum articulatum Burm.f.
Gambar 5.
Viscum ovalifolium DC.
Download