MODUL ETIK UMB Tujuan Hidup dan Motivasi Pencapaian Prestasi

advertisement
MODUL ETIK UMB
Tujuan Hidup
dan Motivasi
Pencapaian Prestasi
Fakultas
Program Studi
Psikologi
Psikologi
Tatap Muka
03
Kode MK
Disusun Oleh
90004
Udjiani Hatiningrum, SH., M Si
Abstract
Kompetensi
Setiap orang memiliki keinginan, citacita dalam hidupnya. Apakah cita-cita
Anda? Apa tujuan hidup Anda? Apa
yang Anda bayanghkan di lima tahun
yang akan datang? Di sepuluh tahun
yang akan datang ? Jangan pernah
menyerah
dan
jangan
berhenti
berjuang sebelum cita-cita dan tujuan
hidup Anda tercapai. Gunakan semua
kekuatan, potensi, dan peluang yang
ada untuk meraih mimpi, keinginan,
tujuan hidup Anda. Hanya orang gigih
dan pantang menyerah yang mencapai
tujuan hidupnya dan
menikmati
sukses dalam hidupnya.
Pada akhir pertemuan, mahasiswa
diharapkan mampu:
 Mengidentifikasi manfaat
penetapan tujuan
 Menjelaskan cara-cara
menetapkan tujuan
 Membuat tujuan hidup
 Memotivasi diri untuk mencapai
tujuan
TUJUAN HIDUP DAN MOTIVASI
PENCAPAIAN PRESTASI
1. Mengapa Tujuan Penting?
2. Manfaat dan Macam-macam Tujuan
3. Menetapkan Tujuan
4. Langkah Mencapaian tujuan
5. Motivasi Berprestasi
1. Mengapa Tujuan Penting?
Setiap orang melakukan suatu aktivitas dalam hidupnya, pasti memiliki motivasi dan
tujuan tertentu.Bagaimana kita bisa berharap sampai, bila kita tidak tahu kemana kita pergi”
(Bremer, 1995). ” Rahasia sukses terletak pada ketetapan dalam tujuan ”(Benyamin
Disraeli). Tanpa tujuan kita tidak pernah sampai pada apa yang kita harapkan. Tidak semua
orang sudah mengetahui tujuan yang ingin dicapai dalam kehidupannya.
Robert E Franken (Human Motivation: 2002), mengatakan bahwa perilaku manusia
merupakan usaha untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Manusia melakukan interaksi
dengan lingkungannya dengan tujuan untuk menguasai lingkungan dan menjaga
kelangsungan hidupnya.Adanya tujuan tersebut mendorong manusia untuk terus belajar dan
mengembangkan diri. Namun dalam proses belajar dan mengembangkan dirinya, manusia
kadang-kadang mengalami berbagai kesulitan yang seringkali dirasakan sebagai ancaman
terhadap kelangsungan hidupnya.
Langkah awal dan terpenting dalam menjalani kehidupan kita sebagai manusia adalah
menentukan tujuan hidup. Hidup tanpa tujuan seperti halnya kapal tanpa kemudi, yang akan
oleng ke kanan dan ke kiri serta terapung di tengah-tengah samudera kehidupan. Oleh
sebab itu tujuan hidup perlu ditetapkan sedini mungkin.Tanpa adanya kebutuhan yang
berkembang menjadi tujuan atau tanpa adanya tujuan yang dikembangkan dalam hidupnya,
maka seseorang tidak akan memiliki energi yang mendorongnya untuk bertindak atau
kehilangan motivasi hidup. Dengan adanya tujuan hidup yang jelas, kita bisa melangkah
dengan pasti tak peduli sesulit apapun jalan yang harus dilalui. Dalam menjalaninya kita
2015
2
ETIK UMB
Udjiani Hatiningrum
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
pasti mempunyai beberapa rencana yang kita punya untuk mewujudkan apa tujuan hidup
kita.
2. Manfaat dan Macam-macam Tujuan
Tujuan dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang ingin diwujudkan atau dicapai pleh
manusia (Srijanti, dkk, 2006).Tujuan merupakan pedoman dan arah bagi manusia untuk
bekerja dan mengisi kehidupannya.Dengan tujuan yang jelas mampu menumbuhkan rasa
percaya diri.Tujuan menjadikan untuk bergerak maju ke arah tindakan yang positif. Jauh
lebih baik daripada duduk manis saja atau melangkah tanpa tujuan yang jelas.
Semua orang yang sukses dan menonjol didalam bidangnya memiliki karakteristik yang
sama, yaitu :
1. Mengetahui tujuan hidup
2. Mempunyai strategi dan program aksi untuk mencapai tujuannya
3. Mempunyai tekad kuat untuk mencapai tujuan
Berdasarkan Waktu Pencapaiannya, tujuan dapat dibedakan menjadi:
1. Tujuan jangka pendek: 0 – 1 tahun
2. Tujuan jangka menengah : 1 – 3 tahun
3. Tujuan jangka panjang
: 1 – 5 tahun
Tujuan dapat lebih lama dari 5 tahun. Namun, tujuan akan lebih mudah dan dievaluasi
jika dipecah dalam periode yang relatif pendek. Ketika Anda sudah menetapkan tujuan yang
ingin dicapai dalam waktu satu, atau tiga atau lima tahun ke depan, maka mulailah membuat
catatan-catatan tentang
langkah-langkah yang
sudah dan perlu dilakukan untuk
mewujudkannya.
3. Menetapkan Tujuan
Orang yang cerdas biasanya mengetahui apa yang mereka inginkan dan kemana tujuan
hidup mereka. Di sadari atau tidak, setiap orang tentu sudah mempunyai tujuan hidup
masing-masing. Namun tujuan-tujuan tersebut mungkin belum tergambar dengan jelas
sehingga pencapaiannya sulit diukur.
Tujuan merupakan pagar yang menjaga Anda tetap berada dalam jalur menuju cita-cita
Anda.Buat tujuan yang realistis, Tujuan yang terlalu ambisius seringkali tidak dapat
tercapai.Jika itubterjadi, dapat mengikis keprcayaan diri Anda.Sebaiknya, di awal buatlah
tujuan kecil dan dapat diraih kemudian tingkatkan secara bertahap (Greenwald, 2010).
Pengetahuan dan keterampilan membantu Anda mencapai tujuan selama Anda
mengetahui dengan pasti apa tujuan Anda. Srijanti, dkk (2006) menjelaskan bahwa Robin
2015
3
ETIK UMB
Udjiani Hatiningrum
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Hood mengajarkan seni memanah kepada beberapa orang muridnya dengan menggunakan
burung-burungan kayu sebagai saaran.Ia meminta murid-muridnya untuk membidik mata
burung-burungan tersebut. Murid pertama diminta untuk menceritakan apa yang dilihatnya
dan murid tersebut menjawab, “aku melihat pohon, dahan, langit, burung dan matanya”.
Robon meminta murid pertama tersebut untuk menunggu dan meminta murid yang lain
untuk menjelaskan apa yang dilihatnya. Murid kedua menjawab, “aku melihat mata
burung”.Robin Hood berkata, “Bagus sekali, lepaskan anak panahmu”.Murid kedua tersebut
melepaskan anak panahnya dan anak panah tersebut melesat lurus dan tepat mengenai
mata burung.Pelajaran apa yang Anda dapat cerita di atas? Fokus.Fokus memudahkan kita
mencapai tujuan.
Menyusun tujuan hidup yang berkualitas perlu SMART. Clements (2006) menguraikan
unsur-unsur tujuan yang berkualitas, yaitu:
1. Specific (khusus)
Rumuskan tujuan secara spesifik. Maksudnya tujuan tidak bermakna ganda terhadap
apa yang ingin Anda capai. Tujuan perlu fokus pada definisi spesifik bidang-bidang
perilaku kinerja.
Misalnya: Saya ingin menjadi sarjana. Tujuan ini belum spesifik Anda ingin menjadi
sarjana apa? Perencanaan tujuan yang spesifik misalnya adalah “saya ingn mejadi
Sarjana Akuntansi”.
2. Measurable (terukur)
Tujuan yang terukur berarti mengandung alat ukur. Jika tujuan tidak dapat diukur,
kita akan sulit mengevaluasi pencapaiannya. Pengukuran merupakan cara untuk
memantau kemajuan, apakah tujuan telah tercapai atau belum.
Contohnya: saya ingin meningkatkan indeks prestasi saya. Pernyataan tujuan
tersebut belum terukur. Agar terukur maka seharusnya, ‘saya ingin meningkatkan
indeks prestasi saya di atas 3,0” (karena sebelumnya 2,50).
3. Achievable (dapat dicapai)
Tujuan dicapai dengan kemampuan yang ada.Oleh karena itu tujuan yang baik
berada dalam batas kemampuan orang yang membuat tujuan.Tujuan selanjutnya
ditingkatkan
secara
bertahap
sehingga
memberi
tantangan
namun
dapat
dicapai.Tujuan yang sangat tinggi menyebabkan sulit dijangkau dan bisa
menimbulkan frustasi.
Contohnya: saya ingin jadi sarjana yang lulus dengan IPK 3,75 dan TOEFL 550.
Tujuan tersebut mungkin dicapai jika kemampuan Anda mendekati keinginan
tersebut. Apabila IPK Anda sekarang hanya 2,50 dan score TOEFL Anda adalah
400, maka tujuan tersebut achievable.
2015
4
ETIK UMB
Udjiani Hatiningrum
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
4. Realistic (realistis)
Tujuan yang realistis adalah tujuan yang layak dan dapat dicapai dengan kondisi
yang ada.Seorang mahasiswa yang ingin meningkatkan IPK-nya dari 2,50 menjadi
3,75 dalam satu semester adalah tidak realistis namun jika tujuannya meningkatkan
IPK-nya dari 2,50 menjadi 2,51 juga sangat pesimis.
5. Relevant (relevan)
Tujuan dibuat untuk menyelesaikan masalah yang ada. Tujuan yang relevan akan
membantu seseorang mencapai misi-nya atau mencapai tujuan yang lebih besar.
Misalnya: seorang mahasiswa semester tujuh merasa sangat sedikit memiliki teman.
Di sisi lain dia menyadari tidak lama lagi akan menyelesaikan studi dan masuk ke
dunia kerja untuk berkarya. Dia memerlukan banyak teman agar lebih mudah masuk
ke masyarakat.sehubungan dengan msalah yang dirasakannya, sang mahasiswa
memiliki tujuan menambah teman baru sedikitnya satu orang dalam seminggu, agar
jejaringnya semakin luas sebelum ia menyelesaikan studinya.
6. Time framed (batas waktu)
Tujuan dicanangkan dicapai dalam kurun waktu tertentu.Tujuan yang baik ditetapkan
awal dan akhirnya, sehingga jelas kapan diadakan penilaian.
Contohnya: saya menyelesaikan pendidikan S1 saya dalam 8 semester. Berarti, jika
mulai kuliah September 2011 selesai maksimal Agustus 2015. Lakukan penilaian
ketika Anda telah menjalani lima puluh persen waktu Anda (ketika berada di
semester empat).Sudah berapa banyak mata kuliah yang Anda selesaikan? Seperti
apa kualitas pencapaiannnya? Sudah puaskah Anda dengan pencapaian yang
ada?Jika Anda merasa belum puas, perlukah Anda mengubah strategi belajar agar
batas waktu delapan smester dengan indeks prestasi yang Anda cita-citakan
tercapai?
Untuk menentukan tujuan yang akan diwujudkan, sadari di area kehidupan apa saja Anda
ingin mencapainya.Area tersebut, misalnya:
1. Berkaitan dengan kehidupan spiritual, contoh
a. Saya membaca kitab suci setiap hari
b. Saya menghafal satu ayat setiap hari
2. Berkaitan dengan profesi atau pekerjaan
a. Saya menjadi sarjana akuntansi pada usia 23 tahun
b. Saya menjadi akuntan publik tersertifikasi pada usis 28 tahun
3. Berkaitan dengan hubungan sosial (dengan orang lain)
a. Setiap minggu saya menambah dua orang teman baru
2015
5
ETIK UMB
Udjiani Hatiningrum
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
b. Saya menjadi ketua organisasi di lingkungan kampus.
4. Berkaitan dengan pengembangan kepribadian
a. Saya menghafal kosa kata bahasa Inggris satu kata dalam satu hari
b. Saya mengikuti training softskill satu kali dalam setahun
5. Berkaitan dengan keuangan dan materi
a. Saya memiliki rumah sendiri setelah bekerja 5 tahun
b. Saya mendapat pekerjaan dengan gaji minimal Rp 3 juta/bulan
6. Berkaitan dengan kesehatan
a. Saya berolah raga minimal dua kali seminggu
b. Saya melakukan tes kesehatan setahun sekali
7. Berkaitan dengan hubungan keluarga
a. Saya mengobrol dengan adik dan/atau kakak seminggu sekali
b. Saya mengunjunhgi salah satu keluarga dari ayah maupun ibu satu bulan
satu keluarga
4. Langkah Mencapaian Tujuan
Seringkali orang-orang terjebak dalam rencana jangka panjang, namun tidak fokus untuk
mengerjakan rencana jangka pendek dengan baik.Padahal rencana jangka pendek
diperlukan untuk mendukung penyelesaian rencana jangka panjang dengan sempurna.
Menurut Djajendra (2011), rencana jangka panjang yang dibuat berdasarkan gambaran
besar yang utuh melalui visi yang jelas adalah hal yang baik, tapi berfokus dan bertindak
atas dasar rencana jangka panjang dapat menimbulkan rasa frustasi. Cara terbaik untuk
mewujudkan rencana jangka panjang adalah melalui rencana jangka pendek, dengan
langkah-langkah kecil yang menghubungkan bakat, potensi, dan sumber daya ke dalam
gairah dan keyakinan, untuk menyelesaikan setiap rencana jangka pendek dengan
sempurna.
Bila Anda memiliki disiplin dan integritas untuk fokus kepada keberhasilan kecil di setiap
langkah kecil menuju mimpi besar Anda, maka Anda tidak perlu khawatir gagal.Sebab,
setiap hari energi Anda akan terfokus untuk membangun jembatan dengan fondasi terkuat
agar Anda bisa sampai dengan sukses pada misi jangka panjang Anda. Oleh katena itu,
jangan pernah menggap remeh terhadap pekerjaan kecil yang Anda lakukan setiap hari,
karena melalui pekerjaan kecil itulah pekerjaan besar Anda akan selesai dengan sempurna.
Hal terpenting dalam mengerjakan rencana jangka pendek adalah memiliki kesadaran
tentang apa yang Anda inginkan dan yang tidak Anda inginkan. Sejak dini, Anda perlu
menyatukan pikiran, hati, dan jiwa untuk memahami apa yang sedang Anda kerjakan dalam
2015
6
ETIK UMB
Udjiani Hatiningrum
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
rutinitas sehari-hari Anda. Sebab, setiap tindakan dan pikiran harian Anda akan menjadi
rangsangan untuk kesuksesan misi jangka panjang Anda. Anda perlu memahami panggilan
panggilan hati Anda untuk pekerjaan yang sedang Anda lakukan. Bila jiwa dan raga Anda
mampu mengetahui apa yang Anda inginkan dan sedang Anda lakukan, maka seberapa
keras dan menguras energi perjalanan Anda menujumisi rencana jangka panjang, yang
Anda lihat adalah hal-hal indah dan penuh gairah.
Setiap rencana pasti di dalamnya ada risiko yang bisa membuat Anda sukses atau pun
membuat Anda belum sukses (gagal). Oleh karena itu miliki kesadaran diri yang utuh untuk
memulai perjalanan panjang menuju misi jangka panjang Anda, dengan keterampilan dan
kecerdasan untuk mencegah risiko dari awal. Jangan pernah membiarkan risiko tumbuh
menjadi besar dan kuat, nanti dia akan menjadi ancaman dan bencana dalam perjalanan
menuju misi jnangka panjang Anda. Djajendra menyarankan agar dalam merancang tujuan,
miliki informasi dan data sebanyak mungkin, sebaik mungkin, untuk merancang tujuan
jangka pendek agar tersambung pada misi jangka panjang.Pastikan Anda bekerja melalui
rencana jangka pendek, misalkan secara mingguan.Berikan respon perubahan dengan
cepat dan efisien untuk memperbaiki hal-hal yang tidak selaras dengan misi jangka
panjang.Perkuat integritas, disiplin, dan tindakan melalui nilai-nilai yang dapat menciptakan
motivasi pada semua sumber daya yang mendukung misi Anda. Anda perlu selalu jelas
bersama mimpi dan rencana Anda, agar mimpi dan rencana Anda dapat mengantar Anda
pada misi yang Anda rencanakan.
5. Motivasi Berprestasi
Untuk hidup dengan sukses kita harus mempunyai banyak motif, keinginan dan
kebutuhan. Dan setiap keinginan kita susun berdasarkan kepentingan dan kemampuan kita
dan setiap keinginan kita capai setahap demi setahap. Dengan demikian setiap hari kita
mempunyai keingingan dan keingingan tersebut membutuhkan usaha kita untuk
mencapainya.
Abraham Maslow mengemukakan teorinya mengenai kebutuhan manusia, Kebutuhankebutuhan itu terdiri dari kebutuhan fisiologis (seperti makan, minum), kebutuhan akan rasa
aman tentram, kebutuhan untuk dicintai dan disayangi, kebutuhan untuk dihargai dan
kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri, kebutuhan untuk berprestasi merupakan
kebutuhan manusia pada peringkat yang tertinggi. (Siagian dalam Prantiya 2008).
Lima (5) kebutuhan dasar Maslow disusun berdasarkan kebutuhan yang paling penting
hingga yang tidak terlalu krusial:
1. Kebutuhan Fisiologis
2015
7
ETIK UMB
Udjiani Hatiningrum
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Terletak di bawah piramida kebutuhan, karena kebutuhan fisiologis mempunyai
kekuatan yang paling tinggi, merupakan kebutuhan pokok manusia untuk
meneruskan kehidupannya.Manusia bekerja untuk mencari makan, setelah makanan
tercukupi maka bergeser pada pakaian kemudian perumahan. Selama ketiga
kebutuhan tersebut belum tercukupi maka manusia tidak akan bergerak ke tingkat
kebutuhan yang lebih tinggi.
2. Kebutuhan Keamanan / Keselamatan
Setelah kebutuhan fisiologis terpenuhi , manusia akan memikirkan kebutuhan rasa
aman, bebas dari bahaya seperti pencurian, pencabretan, perampokan dan
pemerkosaan, perang, sakit dan ketidakstabilan ekonomi. Untuk meningkatkan rasa
aman, banyak organisasi memberikan kesejahteraan sosial seperti program
kesehatan, kecelakaan, asuransi jiwa dan rencana dana pensiun. Dengan pemberian
program kesejahteraan tersebut setiap orang akan merasa aman sehingga setiap
orang akan lebih kreatif dan produktif. Menurut Peter F Drucker bahwa sikap
seseorang terhadap rasa aman adalah penting untuk dipertimbangkan dalam
pemilihan pekerjaan dan karier.
3. Kebutuhan Sosial / Afiliasi
Setelah kebutuhan fisiologis dan keamanan terpenuhi, kebutuhan sosial menjadi
kuat dan menjadi motif dalam kehidupan. Manusia pada umumnya adallah makhluk
sosial . Orang berkumpul dengan orang lain dengan tujuan yang sama, membina
persahabatan, ingin didengar pendapatnya.
4. Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan
Setelah manusia terpenuhi kebutuhan sosialnya, maka ingin mendapatkan
kebutuhan akan penghargaan. Kebutuhan penghargaan adalah kebutuhan untuk
diakui oleh orang lain.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri
Kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan untuk memperbesar sepenuhnya
potensi seseorang apapun kemungkinannya. Seseorang mempunyai kebutuhan
untuk menunjukkan kemampuan dan jati dirinya.
Aktualisasi diri adalah keinginan untuk menjadi apa dan apakah seseorang mampu
mencapainya. Untuk melakukan aktualisasi diri, seseorang harus mempunyai
kemampuan, prestasi dan dana. Aktualisasi diri seorang penyanyi mampu
mengadakan konser tunggal, seorang ilmuwan mampu berorasi ilmiah.
Motivasi adalah sebuah alasan atau dorongan seseorang untuk bertindak. Alasan atau
dorongan itu bisa datang dari luar maupun dari dalam diri. Sebenarnya pada dasarnya
2015
8
ETIK UMB
Udjiani Hatiningrum
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
semua motivasi itu datang dari dalam diri, faktor luar hanyalah pemicu munculnya motivasi
tersebut.
Mc Clelland secara terperinci pada Teori Motivasi Berprestasinya yang dikutip Basuki
(2007) menyatakan “motivasi berprestasi bermakna suatu dorongan dalam diri seseorang
untuk melakukan suatu aktivitas dengan sebaik-baiknya agar mencapai prestasi dengan
predikat terpuji”.
Sementara itu Prantiya (2008) menyimpulkan “motivasi berprestasi merupakan suatu
usaha yang mendorong seseorang untuk bersaing dengan standar keunggulan, dimana
standar keunggulan ini dapat berupa kesempurnaan tugas, dapat diri sendiri atau prestasi
orang lain”.
Jika kita ingin mencapai semua cita dan tujuan, kita perlu bertindak.Lim (2012) menyebutkan
lima penyebab utama kegagalan, yaitu:
-
Selalu mengaitkaan dengan masa lalu,
-
Ketakutan dan kecemasan,
-
Membiarkan orang lainb mengintimidasi
-
Tidak melakukannya sampai tuntas
-
Sikap malas dan menunda-nunda.
Jika ditelusuri lebih jauh semua penyebab kegagalan tersebut bermuara pada diri sendiri.
Jika diri kita penyebabnya, maka berarti hanya diri kita sendirilah yang bisa mengubahnya.
Lim (2012) menyarankan agar Anda menggunakan waktu sebanyak 5 menit sehari untuk
menemukan siapa diri Anda sebenarnya. Temukan bahwa aset potensi dan kekuatan Anda
ada di sana dan siap untuk didayagunakan. Setelah 5 menit menganalisa keadaan diri,
terimalah diri Anda dan jadilah diri Anda sendiri.Kebanyakan orang yang mengalami
kegagalan, tidak suka melihat dirinya sebagaimana adanya. Dia merasa kurang ini, kurang
itu, yang akibatnya dia merasa tidak percaya diri.
Perlu diingat bahwa manusia pembuat kesalahan. Justru kesalahan itu yang sering
mengajarkan kita banyak hal dn membuat kita menjadi lebih baik. Oleh sebab itu, tetaplah
menjadi diri sendiri dan menerima diri Anda sebagaimana adanya pada saat Anda membuat
kesalahan.Akui kesalahan tersebut, dan jadikan kesalahan tersebut sebagai pelajaran
berharga untuk menjadi lebh baik di masa selanjutnya.
Survey membuktikan dua faktor yang menjadi penyebab utama mengapa orang
tidak sukses adalah karena mereka enggan merubah atau terlalu lambat untuk
berubah. Padahal dunia terus berubah. Perubahan itu asti. Untuk meraih sukses pada
zaman ini, kita perlu cepat beradaptasi dan cepat berubah.
Jika Anda berani untuk berubah, Anda sedang melangkah menuju kesuksesan, dan
saatnya menanamkan 5 prinsip sukses yang penting (Lim, 2012):
2015
9
ETIK UMB
Udjiani Hatiningrum
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
1. Masa lalu tidak sama dengan masa yang akan datang
2. Tidak ada kegagalan, yang ada hanya keberhasilan
3. Saya bertanggungjawab penuh atas kehidupan saya
4. Semua yang terjadi adalah yang terbaik
5. Kalau saya mau, pasti bisa
Cara pandang Anda dalam menghadapi segala hal, termasuk kesalahan atau pun
kegagalan adalah motivasi (Suhardono, 2012). Sementara pilihan untuk memandang dan
bereaksi atas sesuatu hal adalah attitude. Keduanya adalah dua sisi dalam koin yang sama.
Attitude sering diartikan sebagai sikap atau perilaku.Termasuk dalam attitude adalah segala
hal yang kita pikirkan, dan decision making process atas pandangan atau respon kita atas
segala hal dan ketetapan hati untuk melaksanakan pilihan yang sudah diambil. Putra (2007)
menjelaskan bahwa benih dari sikap yang baik adalah pola pikir dan hati yang bersyukur.
Kalau kita memiliki sikap yang baik, maka akan membuat orang senang bekerjasama
dengan kita. Hal in tentunya akan membuat diri kita menjadi orang yang selalu dicari, dan
dicari pertama kali untuk diajak bekerjasama.
2015
10
ETIK UMB
Udjiani Hatiningrum
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Clements, Phil, 2006. Be Positive: Sukses Menjadi Manajer yang Positif. Edisi kedua.
Penerbit Erlangga. Jakarta.
2. Djajendra.2011. Merancang Tujuan Jangka pendek untuk sampai pada Misi Jangka
Panjang.http://kecerdasanmotivasi.wordpress.com
3. Greenwald, Jeff. 2010. Jangan Menyerah: 50 cara mengubah kekurangan m,enjadi
kelebihan.Raih Asa Sukses. Depok-jawa Barat
4. Lim, Rudi. 2012. Tweak Your Life: Attitude is Everything. Elex Media Komputindo.
Jakarta
5. Putra, Julianto Eka. 2007. Anda Ingin Sukses? Selama Tidak Berdosa, lakukan!!!.
Mic Publishing. Surabaya.
6. Srijanti, Purwanto SK, Primi Artiningrum. 2007.
Profesionalisme Sarjana. Graha ilmu.Yogyakarta.
Etika
Membangun
Sikap
7. Suhardono, Rene. 2012. Your Job is Not Your Career. Literati.Tangerang. Banten
2015
11
ETIK UMB
Udjiani Hatiningrum
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download