BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagi suatu organisasi, potensi sumber daya manusia merupakan investasi yang tak ternilai, sangat menentukan dalam mencapai semua tujuan dan keberhasilan organisasi. Merupakan salah satu faktor produksi yang terpenting dalam suatu perusahaan, lebih dari itu tenaga kerja merupakan asset atau kekayaan organisasi yang terbentuk, sumber daya manusia mempunyai citra, rasa dan karsa yang berbeda-beda, sehingga harus dikelola dengan pendekatan yang lebih manusiawi. Pendekatan sistem sosial yang menempatkan manusia sesuai dengan harkatnya sebagai makhluk sosial. Oleh karena sumber daya manusia memegang peranan penting dalam pencapaian tujuan perusahaan, sehingga harus dilakukan upaya-upaya yang terencana untuk pengembangan ke depan, agar dapat mengembangkan pengetahuan dan kemampuannya dan dapat melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik. PT Antam Tbk (Antam) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang pertambangan dan pemrosesan mineral terdiversifikasi, dengan fokus utama pada komoditas nikel (nickel), emas (gold), perak (silver), dan bauksit (bauxite) yang saat ini juga mulai mengembangkan komoditas batu bara. Antam juga memiliki kegiatan operasi yang terintegrasi secara vertikal, terdiri dari eksplorasi, pertambangan, pengolahan, pemurnian, hingga pemasaran. Sebagai perusahaan pertambangan yang mengelola berbagai macam bahan galian 1 mineral termasuk pengolahannya, Antam sangat bergantung penuh pada cadangan mineral yang tersedia dan pengembangan ekspansi bisnis terkait sehingga memerlukan sumber daya manusia yang handal untuk mendukung kelancaran pekerjaan tersebut. Persaingan yang semakin ketat di segala bidang, merupakan tantangan tersendiri yang harus diantisipasi oleh Antam melalui berbagai macam strategi yang dijalankan oleh perusahaan untuk dapat tetap dapat bertahan dan survive melalui upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dengan adanya perkembangan global dewasa ini, sumber daya manusia dituntut untuk bekerja secara efektif dan efisien. Sumber daya manusia merupakan asset strategis perusahaan, merupakan penggerak utama atas kelancaran jalannya roda bisnis perusahaan. Sumber daya manusia yang ada didalam suatu organisasi perlu pengembangan kompetensi pada taraf tertentu sesuai dengan perkembangan organisasi. Apabila organisasi ingin berkembang seyogyanya diikuti oleh pengembangan sumber daya manusia. Pengembangan sumber daya manusia ini salah satunya dapat dilaksanakan melalui strategi pembelajaran bagi karyawan melalui serangkaian pelaksanaan pelatihan yang berkesinambungan. Menurut Ishak Arep dan Hendri Tanjung, 2003:143, pelatihan merupakan upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia dalam hal pengetahuan (knowledge), kemampuan (ability), keahlian (skill) dan sikap (attitude). Diharapkan dengan meningkatnya kemampuan karyawan, produktifitas karyawan dapat ditingkatkan secara optimal yang pada akhirnya akan sangat 2 membantu organisasi dalam mencapai tujuannya sesuai dengan visi dan misi organisasi. Pelatihan merupakan salah satu solusi dalam proses pengembangan SDM. Para pakar menyatakan bahwa “pelatihan itu mahal, akan tetapi lebih mahal jika tidak melakukan pelatihan”, artinya manfaat pelatihan jauh lebih berharga daripada biaya yang dikeluarkan dan atau perusahaan akan menanggung kerugian yang diakibatkan oleh ketidakmampuan SDM yang dimilikinya. Oleh karena itu kegiatan pelatihan harus dilakukan secara selektif agar biaya yang dikeluarkan tidakterbuang percuma atau sia-sia. Perusahaan/organisasi dalam pengembangan SDM memiliki harapan, agar pegawai yang dimiliki meningkat kompetensi/kemampuannya, sehingga dapat meningkatkan kinerja sesuai dengan sasaran yang diharapkan. Dengan demikian maka produk/jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/organisasi dimaksud memiliki daya saing baik secara kualitas, kuantitas, waktu maupun harga. Menilai manfaat pelatihan tidak hanya dari sisi peningkatan kemampuan/ kompetensi pegawai yang dikembangkan akan tetapi juga dari sisi motivasi, karena pada dasarnya pengembangan (pelatihan) merupakan suatu penghargaan yang diberikan oleh perusahaan kepada pegawainya. Pegawai yang diberi kesempatan akan merasa dihargai dan diakui keberadaannya, sehingga akan menimbulkan rasa puas yang akan mendorong motivasi dan loyalitas terhadap perusahaan dimana dia bekerja. 3 Latar belakang adanya kebutuhan pelatihan salah satunya disebabkan adanya kesenjangan, baik dari segi pengetahuan, keahlian maupun dalam hal teknologi. Upaya ini merupakan suatu bentuk investasi yang bermanfaat dalam kurun waktu jangka panjang. Hal ini tentunya juga akan berpengaruh terhadap perencanaan pengembangan karier pegawai, karena untuk memajukan karier pegawai harus dilakukan seleksi dari hasil prestasi kerja karyawan. Selain hal tersebut diatas, juga terdapat beberapa fenomena organisasional yang dapat dikategorikan sebagai gejala pemicu munculnya kebutuhan pelatihan dan pengembangan. Tidak tercapainya standar pencapaian kinerja, karyawan tidak mampu melaksanakan tugasnya, karyawan tidak produktif, tingkat penjualan menurun, tingkat keuntungan menurun adalah beberapa contoh gelaja-gejala yang umum terjadi dalam organisasi. 1.2 Rumusan Masalah Dalam penelitian ini penulis merumuskan suatu masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan program pelatihan bagi karyawan baru di PT Antam Tbk Kantor Pusat 2. Bagaimana pengaruh antara pelatihan terhadap motivasi kerja karyawan baru di PT Antam Tbk Kantor Pusat 1.3 Batasan Masalah Mengingat luasnya ruang lingkup permasalahan yang ada cukup banyak, maka permasalahan pada penelitian ini dibatasi hanya pada pengaruh pelatihan 4 terhadap motivasi kerja karyawan baru periode 2008 – 2009 di PT Antam Tbk Kantor Pusat. 1.4 Tujuan dan Manfat Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk menjawab masalah yang telah dirumuskan, yaitu: 1. Untuk mengetahui pelaksanaan program pelatihan bagi karyawan baru di PT Antam Tbk Kantor Pusat. 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh program pelatihan terhadap motivasi kerja karyawan. Adapun manfaat penelitian adalah sebagai berikut: 1. Untuk membandingkan pengetahuan teori dengan kenyataan yang ada dalam praktek, sehingga dapat diketahui sejauh mana pengetahuan teori dapat diterapkan dalam praktek. 2. Diharapkan dapat memberikan bahan masukan bagi PT Antam Tbk untuk meningkatkan hasil yang dicapai dan memperbaiki kelemahankelemahan yang ada untuk mencapai tujuan. 5