KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Secara umum ada perbedaan pada keluarga contoh di tiga zona agroekosistem dalam strategi coping aspek ekonomi. Namun tidak berbeda pada karakteristik keluarga (mikro), sikap keluarga terhadap lingkungan sosial ekonomi, budaya, dan ekologi (meso), serta sikap keluarga terhadap dukungan sosial ekonomi dan kebijakan (makro). Selain itu, tidak berbeda dalam strategi coping aspek sosial, dan strategi nafkah berbasis modal sosial keluarga. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi coping yang dilakukan oleh keluarga contoh secara signifikan adalah pendidikan, ukuran keluarga, sikap keluarga pada tatanan meso, dan strategi nafkah berbasis modal sosial. Keempat variabel berpengaruh negatif terhadap strategi coping. Pendidikan dan besar keluarga juga berpengaruh signifikan terhadap strategi nafkah berbasis modal sosial yang dilakukan keluarga. Kedua variabel berpengaruh positif terhadap strategi nafkah. 3. Pemenuhan kebutuhan pokok dan ketahanan fisik keluarga dipengaruhi secara positif oleh sikap pada tatanan meso dan keberfungsian keluarga. Sementara keberfungsian keluarga sendiri dipengaruhi secara negatif oleh besar keluarga dan dipengaruhi secara positif oleh strategi coping. Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh secara langsung terhadap pemenuhan kebutuhan pokok dan ketahanan fisik keluarga adalah sikap keluarga pada tatanan meso dan keberfungsian keluarga. Pemenuhan kebutuhan pokok juga dipengaruhi secara tidak langsung oleh strategi coping, strategi nafkah, pendidikan, dan besar keluarga. Pemenuhan kebutuhan pokok keluarga mendapat dukungan wilayah (ketahanan pangan desa, infrastruktur pengairan P4MI) dan ikatan sosial yang tinggi masyarakat. Saran Upaya yang harus dilakukan agar pemenuhan kebutuhan pokok keluarga petani miskin dapat terpenuhi, melalui : 1. Penguatan modal sosial, melalui peningkatan akses dan partisipasi dalam pembangunan pedesaan, budaya gotong royong, 2. Peningkatan kapabilitas asset produksi (modal alamiah) sebagai sumber nafkah utama, hindari terjadinya deprivasi lahan pertanian. 3. Peningkatan kapabilitas modal manusia, melalui penguatan potensi diri, khusus nya peningkatan pendidikan (formal, informal), kemampuan bersaing untuk menghadapi berbagai tantangan hidup. 4. Pemberdayaan infrastruktur berbasis nafkah utama (pertanian), peningkatan aksesibilitas terhadap sarana dan prasarana usaha produktif, khususnya akses terhadap kelembagaan, yang didukung oleh pemberdayaan, peningkatan aksesibilitas terhadap sumberdaya alam.