informasi sii{gkat beniih - Sistem Informasi Perbenihan Tanaman

advertisement
qtn
l*l;'
INFORMASI SII{GKAT BENIIH
i{o. 66. Desember 2006
mlllrT
D alb
ergia latifu lia Roxb.
Taksonomi dan Tatanama
Famili: Fabaceae (Papilionoideae)
Sinonim: Amerimnon latifulium (Roxb.) Kuntze, nom.
illeg., Dalbergia emarginata Roxb.
Nama tokal : sonokeling, sonobrits (Indonesia);
rosewood (nama perdagangan).
Varietas: Di Jawa dikenal ada dua varietas. Varietas
asli disebut sonokeling, berbatang lurus dan digunakan
dalam agroforestri. Jarung menghasilkan benih dan
perbanyakannya melalui stek. Selanjutnya varietas
1'ang telah tumbuh alami, berasal dari India, disebut
sonobrits, menghasilkan benih setiap tahun. Batangnya
engkok, cepat tumbuh dan digunakan dalam
rehabilitasi lahan. Kayu sonobrits kurang nilai
ekonomisnya karcna bentuknya yang bengkok dan
_.
u'arnanya kurang menarik.
Penyebaran dan habitat
Wilayah distribusi alami dari Himalaya hingga Ujung
bagian utara India serta Pulau Jawa di Indonesia.
Terutama dijumpai pada hutan monsoon dan
berasosiasi dengan jenis lain seperti Tectona grandis
(Jati), Albizia chinensis dan Cassia .fistula. Tumbuh
pada solum yang dalam, drainase baik, tanah yang
lembab, dari dataran rendah hingga ketinggian sekitar
1.500 m dpl pada daerah dengan curah hujan 750-
5.000 mm/tahun. Pohon dewasa toleran terhadap
kekeringan dan kebakaran lantai hutan, tetapi tidak
untuk kebakaran tajuk. Telah diintroduksi di Sri Lanka
dan daerah Afrika yaitu Nigeria,Tar.z;ania dan Kenya.
_ vfeskipun status konservasinya tidak terancam, jenis
ini dieksploitasi secara besar-besaran di banyak tempat
dan diberitakan telah mengalami penyusutan jumlah di
bagian India. Perlindungan telah dilakukan oleh Indian
Forest Act berupa larangan ekspor log dan kayu
olahan.
Kegunaan
Sonokeling merupakan jenis komersial yang penting
karena nilai kayunya yang tinggi. Kayu terasnya
sangat keras, berat sekitar 850 kg/m3. Berbau harum
dan dekoratif serta digunakan untuk membuat meubel
berkualitas primer/utama, kayu panel dan vinir.
Merupakan jenis tanaman pengikat nitrogen dan di
Indonesia populer sebagai tanaman agroforestri.
Selama tiga tahun pertamao ditanam secara
tumpangsari dengan padi, jagung, kacang-kacangan
atau pun ubi kayu. Saat tajuknya mulai menutup,
tanaman pengisi tersebut diganti dengan jenis tanaman
pertanian yang tahan naungan seperti kopi, turmeric
(sejenis temu lawak) dan jahe. Dalam sistem yang lain,
sonokeling ditanam dengan buah-buahan seperti
mangga, sirsak, nangka dan jambu. Daunnya yang
kaya nitrogen, di tempat tertentu digunakan sebagai
pakan ternak. Tanin (zat penyamak) yang diekstraksi
dari kulit kayu digunakan untuk sejumlah kepentingan
medis.
Deskripsi botani
Pohon sonokeling berbatang tunggal dengan tinggi
dapat mencapai 40 m serta diameter hingga 2 m.
Sekitar setengah dari panjang batang biasanya lurus
dan tanpa cabang. Kulit abu-abu dan tipis, dengan
retakan pendek yang tidak beraturan, berserat. Sistem
perakaran berkembang baik dengan akar utama yang
dalam serta akar lateral yang panjang. Apabila dekat
dengan permukaan tanah, akar dapat menghasilkan
tunas akar (sucker) yang banyak dikembangkan
menjadi tanaman. Daun panjangnya 10-30 cffi,
majemuk, dengan 5-7 helaian daun yang berukuran
tidak sama. Bunga kecil dan berwarna putih, yang
terdapat dalam pembungaan sepanjang 5-20 cm.
Deskripsi buah dan benih.
Buah: polong berwama coklat, panjang mencapai 15
cfl, lebar 1,5-2,5 cm dan meruncing di kedua
ujungnya. Terdapat 1-4 benih dan tidak terbuka saat
buah masak.
Benih: panjang 6-7 mm dengan lebar 4-5 ffiffi,
permukaannya halus, berwama coklat mengkilap
hingga hitam serta berbentuk pipih. Biasanya keras
tapi akan mudah pecah saat kering. Berat benih sangat
bervariasi, yaitu 20.000-40.000 butir per kg.
(Kemungkinan deskripsi buah dan benih ini lebih
mengacu kepada varietas sonobrits, Penerjemah)
Pembungaan dan pembuahan.
Di daerah dengan curah hujan tinggi, pohon akan tetap
hijau sepanjang tahun. Sedangkan pada habitat yang
lebih kering, daun-daun akan gugur hingga akhir
Januari. Daun baru bermunculan pada April-Mei dan
pada saat bersamaan akan mulai berbunga. Buah
masak mulai dari Oktober hingga April atau
tergantung daerah setempat. Buah akan tetap tinggal di
pohon hingga tiba musim penghujan.
Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan
121
penanaman dan hal tersebut harus dilakukan hingga
pohon cukup tinggi untuk berkompetisi. Pada tahap
awal, penggemburan tanah di sekitar tanaman dapat
dilaksanakan dan kegiatan ini memberikan keuntungan
yang cukup signifikan.
Daftar Pustaka.
Devi Prasad, A.G., 1994. Dalbergia latifolia - The
high-value Indian rosewood. NTF Highlights, NFTA
l. tlabitus pohon; 2. cabang pembungaan: 3. helaian daun;4.
polong. Suml.rer: PROSI]A 5(l)
Pemanenan buah
Dilakukan saat wama buah atau polong berubah
menjadi coklat tua. Polong dapat diunduh dari pohon
dengan caf,a memotong cabangnya.
Penanganan dan pemrosesan buah dan benih
Setelah diunduh, polong dikeringkan di bawah terik
matahari dan dipotong sedemikian rupa sehingga tiap
potongan terdapat satu benih. Buah tidak perlu
diekstraksi. Polong dapat dilipat seperti kulit atau karet
hingga benih terlepas. Buah tidak perlu dipukul atau
diperlakukan dengan cara kasar karena akan rusak dan
94-04. Winrock International.
Soerianegara, I. And R.H.MJ. Lemmens (eds.),
1993. Plant Resources of South-East Asia No. 5 (1).
Timber trees: major commercial timbers. Wageningen,
Netherlands: Pudoc Scientific Publishers.
Tewari, D.N., 1995. A Monograph on Rosewood
(dalbergia latifulia Roxb.). Milton Book Company,
India.
Thomson, W., 1994. The 1994 Dalbergia latifolia
(Indian rosewood/satisal) seed collection for the
establishment of breeding seed orchards.
HMG/Danida Tree Improvement Programme,
Kathmandu, Nepal.
Troup, RS. and H.B. Joshio 1983. Troup's The
Silviculture of Indian Trees. Yol IV. Leguminosae.
Delhi,India.
gagal berkecambah.
Penyimpanan dan viabilitas
Benih berwatak ortodoks dan harus dikeringkan
hingga kadar aimya rendah (sekitar 8%) dan disimpan
dalam wadah yang kedap udara. Meskipun ortodoks,
benih tidak dapat disimpan untuk periode waktu yang
lama. Setelah 9-12 bulan, daya berkecambah biasanya
akan turun dari 50-75o/o (benih segar) menjadi 30-40%.
Dormansi dan perlakuan pendahuluan
Benih tidak memiliki kulit yang keras sehingga
skarifikasi tidak diperlukan. Sebelum ditabur, benih
harus direndam dalam air selama 12-24 hari untuk
mempercepat perkecambahan.
Penaburan dan perkecambahan
Bagian yang ditabur adalah potongan buah dengan satu
benih di dalamnya. Benih segar umumnya
berkecambah 50-75% dalam 1-2 minggu. Benih dapat
ditabur langsung dalam polybag atau bedeng tabur
(yang mudah dipindah) yang diberi lubang. Sekitar 3
bulan setelah penanaman, bibit siap ditanam di
lapangan. Bibit memiliki akar utama yang panjang,
oleh karena itu diperlukan pruning akar. Penanaman
stump dianggap sebagai cara terbaik
D. latifulia. Akar
dalam
stump dan tunas
menumbuhkan
harus memiliki panjang 4,5 cm dan 2,5-4,0 cm dan
diameter leher akar harus 0,5-1 cm. Untuk
mendapatkan perrumbuhan yang baik, stump harus
ditanam pada waktu musim penghujan. Pendangiran
yang teratur sangat penting bagi keberhasilan
!iabilus pohon. Hak cipta: Subbash KuriakoselKerala Forest
Research
lnstitute
DISIAPKAN OLEH FOREST AND LANDSCAPE
DENMARK DAN DITERIEMAHKAN OLEH STAF
DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN HUTAN
DENGAN MENGALAMI BEBERAPA PENYESUAIAN
ISI TULISAN
Penulis: Dorthe
Jeker, Forest & Landscape Denmark.
DEPARTEMEN KEHUTANAN
DIRtrKTORAT JENDERAL REHABILITASI LAIIAN
DAN PERIIUTANAN SOSIAL
Gedung Pusat Kehutanan "Manggala Wanabakti"
Lantai XII, XIII dan XIV
Jalan Gatot Subroto Senayan Jakarta Pusat
Telp. (021) 5704501-04
Facs. (021) 5737092, 5733431, 5730217
Kotak Pos No. 92 JKWB 10270
Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan
122
Download