BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara

advertisement
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Indonesia sebagai negara dengan iklim tropis memungkinkan untuk
ditanami berbagai macam tumbuhan. cengkeh sebagai komoditi perkebunan di
indonesia berpotensi untuk berkembang. Hal ini terlihat dari areal yang baru
mencapai sekitar 500.000 ha dari terbesar 700.000 ha pada awal 1990an, dengan
produksi masih berfluktuasi sekitar 60.000 hingga 100.000 ton tiap tahun. Harga
juga bergerak antara Rp 38.000 hingga Rp 120.000 per kg. Kondisi ini
mencerminkan ketidakstabilan pasar yang sangat tinggi, sehingga risiko produksi
cengkeh sangat tinggi. Produksi cengkeh nasional pada tahun 2007-2011 masih
kurang dari 100 ribu ton. Dengan membaiknya harga cengkeh dalam tiga tahun
terakhir diharapkan petani akan terpanggil untuk memperbaiki kebun cengkehnya
dengan memberikan pupuk untuk mendorong produksi pada tahun 2012. Jika
dianalisis data produktivitas cengkeh yang berada sekitar 250 kg/ha, kemungkinan
terlalu rendah. Memang diperlukan data lapangan yang lebih teliti dengan
memantau produksi 100-120 pohon cengkeh selama lima tahun dan mengambil
rata-rata produktivitasnya. Berdasarkan data konsumsi cengkeh seharusnya
produktivitas rata-rata nasional 15-20% lebih dari perkiraan yang ada, atau antara
287-300 kg/ha.(Agus, 2012).
Tanaman yang menghasilkan minyak atsiri meliputi sekitar 200
spesies (Ketaren, 1985). Jenis minyak atsiri yang telah diproduksi dan beredar di
1
Kemampuan Anti Bakteria..., Muhammad Gigih Panji Mahardhika, Fakultas Teknik UMP, 2015
pasar dunia saat ini mencapai 70 –80 macam, 15 macam diantaranya berasal dari
Indonesia (Nafed, 1993).
Minyak atsiri atau disebut juga volatil oil atau essential oil adalah
istilah yang digunakan untuk minyak mudah menguap dan diperoleh dalam
tanaman (daun, bunga, buah, kulit batang dan akar) dengan cara destilasi. Minyak
atsiri bukanlah senyawa murni, akan tetapi merupakan campuran senyawa organik
yang seringkali tersusun lebih dari 25 senyawa atau komponen yang berlainan.
Sebagian komponen minyak atsiri adalah senyawa yang mengandung karbon dan
hidrogen, atau karbon, hidrogen, dan oksigen yang tidak bersifat aromatik.
Senyawa-senyawa ini secara umum disebut terpenoid (Guenther, 2006).
Efek minyak cengkeh dalam menghambat pertumbuhan mikroba B.
subtillis, S. aureus dan P. aeruginosa selama pengujian dengan menggunakan
minyak cengkeh terlihat bahwa ketiga bakteri tersebut tidak ada yang tumbuh
selama waktu pengamatan 24, 48 dan 72 jam. Hal ini terlihat dalam hasil
pengamatan bahwa laju pertumbuhannya stabil berada di rata-rata pertumbuhan
nol, berarti tidak terdapat pertumbuhan bakteri selama waktu inkubasi (Nani
Radiastuti,2009).Maka dari itu perlu diadakan penelitian untuk mengetahui
kemampuan anti bakteri dari minyak atsiri cengkeh dengan respon MIC (minimum
inhibitor concentration).
1.2 Perumusan masalah
Masalah yang diteliti dalam kegiatan penelitian ini adalah sejauh
mana minyak atsiri cengkeh dalam menghambat atau membunuh bakteri patogen.
2
Kemampuan Anti Bakteria..., Muhammad Gigih Panji Mahardhika, Fakultas Teknik UMP, 2015
Hal tersebut diteliti dengan menggunakan metode dilution broth dengan respon
MIC (minimum inhibitor concentration)
1.3 Batasan masalah
Penelitian ini dibatasi pada variasi konsentrasi minyak atsiri dan
dilakukan secara invitro terhadap bakteri patogen (Bacillus subtilis, Escherichia
coli, Salmonella tiphymurium, Vibrio cholreae, Staphylococcus aureus).
1.4 Tujuan penelitian
Tujuan utama dari penelitian yang dilakukan adalah untuk
menentukan konsentrasi minimum minyak atsiri cengkeh yang digunakan untuk
menghambat pertumbuhan bakteri patogen. Tujuan tersebut diperinci dengan:
1) Mengetahui perbandingan metode penyulingan dan ekstraksi terhadap
karakteristik dan komposisi minyak yang dihasilkan dai analisis GC-MS.
2) Menentukan konsentrasi minimum minyak atsiri cengkeh dari hasil
ekstraksi dan destilasi untuk menghambat atau membunuh pertumbuhan
bakteri patogen (Salmonella tiphymurium, Escherichia coli, Vibrio
cholerae, Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus).
1.5 Manfaat penelitian
1. Manfaat sosial yang didapatkan dari hasil penelitian ini adalah pengusaha
minyak atsiri cengkeh pada khususnya dan masyarakat pada umumnya
3
Kemampuan Anti Bakteria..., Muhammad Gigih Panji Mahardhika, Fakultas Teknik UMP, 2015
mengetahui manfaat lain dari minyak atsiri cengkeh yaitu sebagai
penghambat pertumbuhan bakteri patogen dan karakteristiknya.
2. Manfaat teknologi yang didapatkan dari hasil penelitian ini adalah
memberikan informasi tambahan mengenai manfaat minyak atsiri cengkeh
sebagai
antibakteria
penghambat
pertumbuhan
bakteri
patogen
menggunakan respon MIC.
4
Kemampuan Anti Bakteria..., Muhammad Gigih Panji Mahardhika, Fakultas Teknik UMP, 2015
Download