SIRAH NABAWIYAH

advertisement
SIRAH NABAWIYAH
OLEH
Dra. Hj. MARYATIN, M.Pd
PERKENALAN
Nama
: Dra.Hj. Maryatin, M. Pd
Tempat/Tgl Lahir : Boyolali, 2 April 1969
Alamat
: Perum Mojosongo Permai Rt.03 Rw. 11 Blok F. 80 Boyolali
Pendidikan
: MI Pemb. Wonotoro 1981/2
Mts Negeri Boyolali 1983/4
MAN Boyolali1987
IAIN Walisongo Semarang 1992
UMS Surakarta
PENTINGNYA BELAJAR
SIRAH NABAWIYAH
• Tujuan mengkaji Sirah Nabawiyah adalah agar setiap Muslim
memperoleh gambaran tentang hakekat Islam secara paripurna,
yang tercermin di dalam kehiduapn Nabi Muhammad saw, sesudah
ia dipahami secara konseptional sebagai prinsip, kaidah dan hukum
• Memahami pribadi kenabisan Rasulullah saw melalui celah-celah
kehidupan dan kondisi-kondisi yang pernah dihadapinya
• Agar manusia menndapatkan gambaran al-Matsatl al A’la
menyangkut seluruh aspek kehidupan yang utama untuk dijadikan
undang-undang dan pedoman kehidupannya. Dan mendapatkan di
dalam kehiduapn Rasulullah saw secara jelas dan sempurna.
Sebagaimana firman Allah: „Sesungguhnya telah ada pada (diri)
Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu ...“ QS al-Ahzab : 21
Lanjutan
• Agar manusia mendapatkan sesuatu yang dapat membawanya
untuk memahami kitab Allah dan semangat tujuannya. Sebab,
banyak ayat-ayat al-Quran yang baru bisa ditafsirkan dan dijelaskan
maksudnya melalui peristiwa-peristiwa ynag pernah dihadapi
Rasulullah saw dan disikapinya.
• Mengumpulkan sekian banyak tsaqofah dan pengetahuan Islam
yang benar, baik menyangkut aqidah, hukum ataupun akhlak. Sebab
tak diragukan lagi bahwa kehiduapn Rasulullah saw merupakan
gambaran yang konkret dari sejumlah prinsip dan hukum Islam
• Agar setiap pembina dan da’i Islam memiliki contoh hidup
menyangkut cara-cara pembinaan dan dakwah. Adalah Rasulullah
saw seorang da’i pemberi nasehat dan pembina yang baik, yang
tidak segan-segan mencari cara-cara pembinaan yang pendidikan
terbaik selama beberapa periode dakwahnya.
KEADAAN ARAB PRA ISLAM
•
•
•
•
Kondisi Politik
Secara global-teritorial, Arab merupakan negeri yang terletak di semenanjung Arab yang
dikelilingi tiga lautan, yaitu Laut Merah di Barat, Samudera Hindia di Selatan, dan Teluk
Persia di sebelah Timur. Letak geopolitik ini berdampak signifikan pada kondisi sosial
bangsa Arab. Negeri Yaman misalnya, diperintah oleh bermacam-macam suku dan
pemerintahan yang terbesar adalah masa pemerintahan Tababi’ah dari kabilah Himyar.
Di bagian Timur Jazirah Arab, dari kawasan Hirah hingga Iraq, yang ada hanya daerahdaerah kecil yang tunduk kepada kekuasaan Persia hingga datangnya Islam. Raja-raja
Munadzirah sama sekali tidak berdiri sendiri dan tidak merdeka, tetapi tunduk secara
politis di bawah kekuasaan raja-raja Persia. Bagian Utara Jazirah Arab sama dengan
bagian Timur, karena di daerah itu juga tidak ada pemerintahan bangsa Arab yang murni
dan merdeka. Semua raja di sini tunduk di bawah kekuasaan Romawi. Raja-raja
Ghasasanah semuanya serupa dengan raja-raja Munadzirah.
Sementara itu, di Tengah Jazirah Arab, di mana terdapat tanah suci Mekkah dan
sekitarnya, kaum Adnaniyyin menjadi penguasa yang independen, tidak dikuasai oleh
Romawi, Persia, maupun Habasyah. Allah telah menjaga kehormatan tanah dan
penduduk disana. Bahkan sejak masa imperialisme Barat yang menjajah dunia Islam,
tak ada yang bisa menguasai negeri suci ini karena Allah telah menjaga kesuciannya.
Kondisi Ekonomi
• Perekonomian bangsa Arab secara umum tidak bermakna apa-apa, kecuali
negeri-negeri yang ada di daerah Yaman. Yaman adalah negeri yang subur,
khususnya di sekitar bendungan Ma’rib, di mana pertanian maju secara
pesat dan menakjubkan. Di masa itu juga telah berkembang industri,
seperti industri kain katun dan persenjataan berupa pedang, tombak, dan
baju besi. Akan tetapi, mereka tidak bersyukur dan justru berpaling dari
ketaatan kepada Allah. Karena kekufuran itu, Allah pun menghancurkan
bendungan Ma’rib itu.
• Sementara itu, mayoritas kabilah Adnan tinggal di tengah gurun pasir
dengan rumput yang sedikit untuk mengembala domba. Mereka hidup
dari susu dan dagingnya. Sedangkan kaum Quraisy yang tinggal di tanah
suci mengandalkan perekonomiannya dari berdagang. Pada musim dingin,
mereka berduyun-duyun ke Yaman untuk berdagang. Dan ketika musim
panas, mereka memilih Syam sebagai tujuan perdagangannya. Orangorang Quraisy ini hidup dalam kemakmuran, berbeda dengan kabilahkabilah lainnya yang rata-rata hidup susah dan menderita
Kondisi Sosial
•
•
•
•
•
Fase kehidupan bangsa Arab tanpa bimbingan wahyu Ilahi dan hidayah sangatlah
panjang. Oleh sebab itu, di antara mereka banyak ditemukan tradisi yang sangat
buruk. Berikut ini adalah contoh beberapa tradisi buruk masyarakat Arab Jahiliyah.
Perjudian atau maisir. Ini merupakan kebiasaan penduduk di daerah perkotaan di
Jazirah Arab, seperti Mekkah, Thaif, Shan’a, Hijr, Yatsrib, dan Dumat al Jandal.
Minum arak (khamr) dan berfoya-foya. Meminum arak ini menjadi tradisi di
kalangan saudagar, orang-orang kaya, para pembesar, penyair, dan sastrawan di
daerah perkotaan.
Nikah Istibdha’, yaitu jika istri telah suci dari haidnya, sang suami mencarikan
untuknya lelaki dari kalangan terkemuka, keturunan baik, dan berkedudukan tinggi
untuk menggaulinya.
Mengubur anak perempuan hidup-hidup jika seorang suami mengetahui bahwa
anak yang lahir adalah perempuan. Karena mereka takut terkena aib karena
memiliki anak perempuan.
Lanjutan
•
•
•
•
•
•
•
•
Membunuh anak-anak, jika kemiskinan dan kelaparan mendera mereka, atau
bahkan sekedar prasangka bahwa kemiskinan akan mereka alami.
Ber-tabarruj (bersolek). Para wanita terbiasa bersolek dan keluar rumah
sambil menampakkan kecantikannya, lalu berjalan di tengah kaum lelaki
dengan berlengak-lenggok, agar orang-orang memujinya.
Lelaki yang mengambil wanita sebagai gundik, atau sebaliknya, lalu melakukan
hubungan seksual secara terselubung.
Prostitusi. Memasang tanda atau bendera merah di pintu rumah seorang
wanita menandakan bahwa wanita itu adalah pelacur.
Fanatisme kabilah atau kaum.
Berperang dan saling bermusuhan untuk merampas dan menjarah harta
benda dari kaum lainnya. Kabilah yang kuat akan menguasai kabilah yang
lemah untuk merampas harta benda mereka.
Orang-orang yang merdeka lebih memilih berdagang, menunggang kuda,
berperang, bersyair, dan saling menyombongkan keturunan dan harta. Sedang
budak-budak mereka diperintah untuk bekerja yang lebih keras dan sulit.
Jujur, pemberani, menepati janji, menghormati tamu,
Kondisi Agama
• Menurut Thaib Thahir Abdul Mu’in, hakikat ibadah pendudukan Arab
Jahiliyah adalah hasil dari salah satu dua perasaan, yaitu:
• Perasaan yang salah terhadap sesuatu, karena hanya berdasarkan kepada
pancaindera saja, seperti perasaan terhadap salah satu kekuatan yang ada
di alam ini. Misalnya, perasaan orang Mesir kuno yang menganggap
keistimewaan itu pada sapi, matahari, sungai Nil, dan sebagainya.
• Perasaan inilah yang mendorong manusia ke arah kepercayaan yang salah.
Tetapi meskipun salah, perasaan itu sangat membekas di dalam kehidupan
masyarakat ketika itu. Bahkan bekas-bekas itu hingga kini masih terlihat di
kalangan umat yang terbelakang
• Berhala Wad atau Waddan, menjadi sesembahan kabilah Kalb,
• Berhala Sua’ atau Sua’an, menjadi sesembahan kabilah Huzdail,
• Berhala Yaghuts, menjadi sesembahan kabilah Bani Khuthaif,
• Berhala Nasr, menjadi sesembahan kabilah Himyar.
• Yahudi, Nasrani, Majusi dan Paganisme
Letak Geografis
• Perbatasan pesisir jazirah ini ialah: di barat daya Laut Merah
dan Teluk Aqabah; di tenggara Laut Arab; dan di timur laut
Teluk Oman dan Teluk Persia. Secara geologi, daerah ini lebih
tepat disebut Anak Benua Arab sebab memiliki plat tektonik
tersendiri. Secara geografis, jazirah ini terdiri dari:
• Plato tengah dengan padang rumput untuk ternak, dan
lembah subur;
• Cincin gurun, Nefud di utara, berbatu, Arab Besar, pelengkap
Sahara, di selatan, berpasir, dikatakan sedalam 600 kaki, dan
Dahna antara; dan
• Terbentang dari tanah pesisir, umumnya subur di barat dan
selatan.
Nasab dan Peradabannya
• Kehidupan masyarakat terdiri atas turunan suku-suku yang hidup
pada zaman sebelumnya. Sejarawan membagi ada 3 garis kesukuan
yang berkembang biak dan menelurkan banyak bangsa di wilayah
jazirah Arab. Yaitu:
• Arab Ba'idah: arab terdahulu yg sudah tidak terlacak sejarahnya
seperti kaum 'Aad dan Tsamud. Mereka didengar dari informasi
seperti dalam ayat Al Qur’an.
• Arab Aribah disebut pula Arab Qahthaniyah. Merupakan keturunan
Ya'rub Yasyjub bin Qahthan. Mereka berkembang di wilayah Yaman
dengan dua kabilah yang berkembang ke berbagai wilayah.
• Arab Musta'rabah dikenal juga sebagai Arab Adnaniyah. Yaitu
keturunan Ismail bin Ibrahim as yang asalnya dari wilayah tepian
sungai Eufrat di dekat Kufah.
MEKAH
• Lokasi; terletak di sebelah barat Kerajaan Arab Saudi dibatasi garis
horisontal (21,25,19 utara) dan garis vertikal (39,49,46 timur). Letak kota
Mekah berada sekitar 280 m dari permukaan air laut, sejauh 430 Km dari
kota Madinah dan 73 Km dari kota Jedah arah dari timur.
• Terletak di atas bentangan kaki pegunungan al Sarawat, sebagaimana
menjadi titik pertemuan antara dataran Tihamah dan gunung-gunung di
kota Mekah dari segala arah.
• Kota Mekah merangkul lembah Ibrahim yang terkurung antara dua
deretan gunung-gunung yang berdampingan, dari arah timur, barat dan
selatan. Deretan sebelah utara gunung Falaq dan gunung Qu’aiqu’an, dan
dari arah selatan gunung Kudai, dari arah barat gunung Abu Hudaidah,
kemudian gunung Abi Qubais di arah Tenggara, kemudian gunung
Khandamah.
Iklim
• Suhu di kota Mekah sangatlah panas di musim panas dan
sangat dingin di musim dingin, suhu panasnya melebihi 48
derajat celcius dan 15 derajat celcius di musim dingin.
• Rata-rata suhu sepanjang tahun 29,9 dan 31 derajat celcius,
rata-rata ini termasuk tertinggi di dunia. Penyebab tingginya
suhu ini karena kota Mekah jauh dari lembah-lembah air yang
besar.
• Hujan di kota Mekah sangat sedikit, biasanya dihasilkan
dariangin barat laut. Namun kadang turun hujannya sangat
deras menyebabkan banjir bandang karena perngaruh letak
geografis kota Mekah yang berpegunungan, tingkat curah
hujannya 80-125mm dan tingkat kelembabannya rendah di
sepanjang tahun tertinggi mencapai 57% dan terendah 32%.
KEISTIMEWAAN KOTA MEKAH
•
•
•
Makkah dalam Al Qur’an disebut berkali-kali dengan terminologi berbeda. Ini
menunjukkan betapa kelebihan Makkah sangat banyak dibanding kota-kota lain didunia
ini. Selain Makkah, Allah menyebutnya Bakkah (lembah air mata, QS. Ali Imran/3:96),
Ummul Qura (perkampungan tua, QS. Al-An’aam/6:92), al-Balad (negeri, QS. Ibrahim/
14:35), al-Balad al-Amin (negeri yang aman, QS. At-Tiin/95:3), al-Baddah (negeri, QS.
An-Naml/27:91), Haram Amin (tanah suci yang aman, QS. Al-Ankabuut/29:67), Wad
Ghairu Dzi Zar’in (lembah yang gersang, QS. Ibrahim/14:37), Ma’ad (tempat kembali,
QS. Al-Qashash/28:85), Qaryah (negeri/kampung, QS. Muhammad/47:13), al-Masjid alHaram (QS. Al- Baqarah/2:144), dan lain-lain.
Dalam buku Sejarah Mekah Dulu dan Kini, tulisan Dr.Muhammad Abdul Gani, Maktab
Al-Malik Fahd, edisi kedua, Madinah 2003, disebutkan, beberapa kelebihan dan
keutamaan kota Makkah adalah sebagai berikut :
Tempat dibangunnya rumah Allah (Baitullah) pertama kali. Nabi Adam yang diperintah
Allah untuk mendirikan Baitullah. Allah memberikan petunjuk berupa cahaya yang
turun dari langit membentuk mihrab. Jadi, fondasi Ka’bah itu berbentuk mihrab masjid,
tapi pada masa Sultan Murad IV dipotong menjadi simetris. Sisa potongan itulah, Hijir
Ismail, yang tidak boleh masuk ke dalamnya saat melakukan tawaf, karena masuk ke situ
sama dengan memasuki Ka’bah;
Lanjutan
• Kota kelahiran Rasulullah sebagai nabi penghabisan, bahkan Adam as.
Konon juga diciptakan Allah di Makkah. Hanya waktu itu Makkah
difasilitasi surga. Karena Adam dan istrinya melanggar larangan akhirnya
fasilitas surga dicabut, sehingga Adam dan istrinya hidup mengembara,
baru setelah 200 tahun Allah mempertemukan mereka kembali di Jabal
Rahmah, Arafah, tanggal 9 Dzulhijjah, dan di peta Arafah masih masuk
negeri Makkah;
• Tempat beribadah para hamba-Nya serta adanya kewajiban atas mereka
untuk mengunjunginya, baik yang dekat maupun yang jauh, yakni dalam
mengerjakan haji sebagai arkanul Islam kelima;
• Tempat yang tidak boleh seorangpun masuk ke dalamnya kecuali dengan
kerendahan hati, khusyuk, kepala terbuka, dan meninggalkan segala
bentuk pakaian dan perhiasan dunia;
• Tempat yang dijadikan Allah sebagai Tanah Suci yang aman, yang tidak
boleh ada pertumpahan darah di sana. Tidak ada manusia yang boleh
mengklaim tempat yang lebih suci daripada Makkah;
•
•
•
•
•
•
•
Tempat yang dimaksudkan untuk menghapus dosa-dosa masa lalu, seperti Allah
mengampuni dosa Adam dan istrinya yang melanggar ketentuan Allah;
Tempat yang Allah mensyariatkan kepada manusia untuk bertawaf di Ka’bah;
Tidak ada di muka bumi ini suatu tempat yang Allah mewajibkan bagi orang-orang
yang mampu untuk mengunjunginya;
Tidak ada sejengkal bumipun yang Allah wajibkan hamba-hamba-Nya untuk
menghadap dan melambaikan tangan, kecuali kepada Ka’bah, Hajarul Aswad,
Rukun Yamani yang adanya di kota Makkah;
Tidak ada di muka bumi ini suatu masjid pun, yang memiliki keistimewaan bagi
siapa saja yang salat di dalamnya maka pahalanya akan dilipatgandakan 100 ribu
kali;
Tempat yang dilarang oleh Allah untuk menghadap atau membelakanginya pada
waktu buang hajat;
Larangan atas siapa saja berkunjung ke sana membawa senjata, dan hari-hari
ihram bahkan diharamkan membunuh binatang buruan dengan alasan apa pun;
Lanjutan
• Tempat yang Allah memberikan balasan bagi siapa saja yang berniat jahat,
walaupun belum melakukannya, dan barang siapa yang melakukan
kejahatan, balasannya akan dilipatgandakan, sebab melakukan kejahatan
di Tanah Suci akan lebih besar dosanya dibandingkan di tempat-tempat
lain;
• Adanya tempat-tempat mustajab bagi orang-orang yang berdoa di sana,
misalnya di Hajar Aswad, di Rukun Yamani, di makam Ibrahim, di Hijir
Ismail, di telaga Zamzam, di Arafah saat berwukuf, dll;
• Allah pernah bersumpah atas nama negeri Makkah seperti dituturkan-Nya
dalam surah At-Tiin, kalau tidak karena istimewanya negeri Makkah, Allah
tentu tidak perlu mengangkat sumpah atas nama negeri yang sarat dengan
sejarah itu;
• Dilarangnya orang-orang kafir termasuk dajjal untuk memasukinya,
Alhamdulillah, Kerajaan Arab Saudi, di gerbang tol masuk kota Makkah
(dan Madinah) sudah membuat maklumat, The Moslem Only atau Lil
Muslim Faqath (hanya untuk muslim);
• Kota yang senatiasa dijaga para malaikat.
LARANGAN DI KOTA MEKAH
•
Dari Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda pada hari pembebasan kota Makkah:
Sesungguhnya tanah ini telah diharamkan oleh Allah, maka tidak boleh ditebang
tumbuhannya, tidak boleh diburu hewan buruannya, dan tidak boleh dipungut satupun
barang yang hilang padanya kecuali orang yang mencari pemiliknya.” (HR. Al-Bukhari
no. 1587 dan Muslim no. 2412)
Dari Aisyah radhiallahu ‘anha dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa beliau
bersabda:
•
Ada lima jenis binatang fasik yang boleh dibunuh baik di tanah haram ataupun di luar
tanah haram: Ular, gagak yang di punggung atau perutnya ada warna putih, tikus,
anjing gila, dan elang.” (HR. Muslim no. 1198)
Penjelasan ringkas:
Makkah adalah kota yang haram (mempunyai kehormatan) atas pengharaman dari
Allah Ta’ala. Karenanya dia mempunyai hukum tersendiri yang membedakannya dari
kota lainnya walaupun itu adalah kota Madinah.
Keistimewaan Kota Makkah
•
•
•
Di antara keistimewaannya adalah:
a. Tidak boleh menebang tanaman atau mematahkan ranting, kecuali tanaman idzkhir
yang dikecualikan dalam riwayat Al-Bukhari dan Muslim.
Yang dimaksud dengan tanaman di sini adalah tanaman yang tumbuh dengan
sendirinya. Adapun tanaman yang tumbuh karena ditanam, misalnya tanaman buah
milik seseorang atau yang semacamnya, maka ini diperbolehkan untuk memotongnya.
b. Hewan yang ada di dalamnya tidak boleh diganggu apalagi diburu, karena siapa
saja yang masuk ke dalam Makkah maka dia telah mendapatkan keamanan, baik dia
manusia maupun binatang.
Akan tetapi dikecualikan darinya kelima hewan yang tersebut dalam hadits di atas,
karena semuanya boleh dibunuh. Sebab pembolehan mereka dibunuh adalah karena
mereka adalah hewan yang fasik, yaitu mengganggu dan berbahaya bagi manusia. Maka
dari sebab ini, diikutkan padanya semua hewan selain dari lima ini yang memberikan
mudharat kepada manusia.
c. Semua barang yang jatuh di jalan atau tercecer dari pemiliknya tidak boleh dipungut
apalagi diambil, akan tetapi harus dibiarkan begitu saja. Kecuali bagi orang yang ingin
mencari pemiliknya maka diperbolehkan bagi dia untuk memungutnya.
KA”BAH
•
•
•
•
Adalah rumah Allah ta’ala terletak di tengah Masjidil Haram, berbentuk kubus, akan tetapi
temboknya tidak sama, luas temboknya dari arah pintu Ka’bah (11,68m) dan dari arah Hijr
Ismail (9,90 m), dan diantara rukun Syam dan Yamani (12,04 m), dan aiantara Hajar Aswad
dan rukun Yamani (10,18 m), tingginya mencapai (14 m), luas pondasinya (145 m persegi).
Sudut-sudut Ka’bah yang empat mengarah keempat arah mata angin utama yang sedikit
condong, di arah utara rukun Iraqi, arah selatan rukun Yamani, arah timur rukun Hajar Aswad,
dan arah Barat rukun Syam.
Bangunan Ka’bah terdiri dari ;Hajar Aswad, pintu Ka’bah, Talang air, Syadzarwan, Hijr,
Multazam, Maqam Ibrahim, rukun Hajar Aswad, rukun Yamani, rukun Syami, rukun Iraqi,
kiswah.
Hajar Aswad: dia batu dari surga yang dibawa malaikat jibril diserahkan kepada nabi Ibrahim
yang kemudian diletakkan disudut timur Ka’bah dengan ketinggian 1,10m dari lantai thawaf
dikelilingi perak murni untuk menjaganya. Dahulunya satu tetapi kemudian terpecah dan
tersisa 8 potong yang terkecil sebesar satu buah kurma. Renovasi terakhir pada masa raja
Fahd bin Abdul Aziz 1422 H. Dahulu warnanya putih ketika turun dari surga, kemudian
menjadi hitam karena dosa manusia dan ketika berhaji orang disunahkan untuk mengusapnya
atau memberi isyarat.
Lanjutan
•
•
•
•
Rukun Yamani: mengusapnya adalah menghapus dosa-dosa diriwayatkan oleh Ibnu Umar ra,
jadi mengusap Hajar Aswad dan rukun Yamani dapat menghapuskan dosa dengan sungguhsungguh.
Multazam: tempat yang disunahkan untuk menempelkan dada, kedua tangan dan pipi
ditempat itu, batasnya adalah antara pintu Ka’bah dan hajar Aswad yang lebarnya kira-kira
2m. Tempat dimana ketika rasul menyelesaikan thawafnya beliau beriltizam ditempat ini
(salah satu tempat dikabulkannya doa-doa).
Syadzarwan: bebatuan m kiring yang menempel di dinding Ka’bah dari tiga sisinya, dari
marmer terbagus tingginya 68-77 cm, lebarnya 54-72 cm. Abdullah bin Zubair
membangunnya untuk mencegah meresapnya air ke Ka’bah dan untuk menjauhkan badan
orang yang berthawaf dari kiswah Ka’bah agar mereka tidak tersakiti ketika dalam keramaian
dan juga agar kiswah Ka’bah tidak rusak.
Talang Air (Mizab): terletak diloteng Ka’bah bagian utara, didepan Hijr Ismail untuk
pembuangan air dari loteng Ka’bah ketika mencucinya atau ketika hujan. Dimasa Abdul Malik
91 H, Gubernur Abdullah bin Qasri meletakkan lempengan emas ditalang ini, kemudian tahun
1417 H raja Fahad bin Abdul Aziz menggantinya dengan talang yang terbuat dari emas murni.
Lanjutan
•
•
Kiswah: kain yang digunakan untuk menutup Ka’bah (luar dan dalam). Kiswah luar
yang pertama meletakkan nabi Ismail. Kiswah sekarang tinggi kainnya mencapai
14,5 m, disepertiga bagian atasnya ada sabuk kiswah dan benangnya dicat dengan
perak 99%, setelah itu dengan emas panjangnya mencapai 47m lebarnya 95 cm,
terdiri dari 16 potong. Di pintu Ka’bah ada ada kelambu yang disebut al Burqu
diatasnya ada hiasan yang berbeda dengans eluruh kain kiswah, tingginya 7,5 m
dan lebarnya 4 m awal munculnya 810 h. Penggantian kiswah setahun sekali pada
tanggal 9 Dzulhijjah (hari Arafah).
Maqam Ibrahim: batu dari surga yang dibawa malaikat jibril agar Ibrahim berdiri
diatasnya untuk menyempurnakan bangunan Ka’bah. Besarnya 40X40 cm dengan
ketebalan sekitar 50 cm. Ketika Ibrahim berdiri di atasnya telapak kakinya
tenggelam 10 cm, panjang 22 cm dan luas 11 cm. Selesai pembangunan Ka’bah
nabi Ibrahim berdiri diatasnya untuk menyeru manusia agar berhaji sebagaimana
perintah Allah SWT. Maqam Ibrahim terletak di sebelah timur Hajar Aswad sejauh
14,5 m dan sejauh 13,25 m dari Syadzarwan Ka’bah.
Lanjutan
•
•
•
•
•
Hijr: terletak dibagian utara Ka’bah dengan bentuk setengah lingkaran, tinggi 1,30m,
lebar 1,5m dan panjangnya dari dinding Ka’bah ke dinding Hijr 8,5m, dikenal dengan Hijr
Ismail, karena nabi Ibrahim telah membuatnya anjang-anjang untuk nabi Ismail dan
ibunya. Hijr adalah daerah larangan, shalat didalamnya sama dengan shalat di dalam
Ka’bah.
Pembangunan Ka’bah;
Beberapa buku sejarah menyebutkan bahwa yang membangun Ka’bah pertama kali
adalah para malaikat, nabi Adam as, dan ada juga yang menyebutkan bahwa Allahlah
yang menciptakan 2000 tahun sebelum menciptakan bumi, kemudian menciptakan
bumi dari bawahnya.
Tahapan Ka’bah dibangun beberapa kali (5 kali); Ibrahim as, Ismail, Quraisy, Abdullah bin
Zubair ra, Hajjaj bin Yusuf ats Tsaqafi, dan Sulthan Murad Khan Al Utsmani.
Masjidil Haram sekarang; awalnya tidak memiliki pintu kemudian pada masa Umar bin
Khattab abad 17 h dibuat pintunya, kemudian mengalami perkembangan masa al Mahdi
19 pintu dan masa Ottoman 26 pintu. Sekarang jumlahnya mencapai 139 pintu yang
mengantarkan ke semua lantai masjid dilengkapi papan petunjuk yang menyala hijau
apabila masih ada tempat dan menyala merah apabila sudah tidak ada tempat serta 17
pintu eskalator bagi yang berkebutuhan khusus.
KEISTIMEWAAN KA’BAH
•
•
•
•
Berdasarkan hasil penelitian yang dikemukakan oleh Neil Amstrong dan diperkuat
dengan penelitian oleh Mr. Yasin seorang peneliti warga Palestina mengungkapkan
bahwa Ka’bah merupakan jantung dari jagad raya ini. Maka pantaslah sekiranya
waktu ka’bah menggantikan standar waktu Greenwich.
Bukan itu saja bahkan ketika pengambilan foto planet mars terlihat bahwa bumi
memancarkan suatu radiasi yang tidak berujung. Radiasi ini diperkirakan oleh
mereka bahwa radiasi berasal dari ka’bah yang menghubungkan ka’bah di bumi ke
ka’bah di akhirat.
Diketahui pula bahwa ka’bah merupakan daerah “Zero Magnetic” yang mana
merupakan daerah pertemuan tarik menarik antara kutub selatan dan kutub utara
sehingga di ka’bah tidak memiliki daya magnet. Apabila memegang kompas di
sekitar ka’bah maka jarum tidak akan bergerak ke arah manapun. Dari hasil
penelitian bahwa orang yang melakukan tawaf di ka’bah seperti di carge oleh
sebuah kekuatan yang bisa membuat tubuh lebih segar kembali dan lebih sehat
karena disana tidak terpengaruh oleh adanya gaya gravitasi bumi.
Maka wajarlah apabila ada seseorang yang baru pulang dari mekkah setelah
melaksanakan umroh ataupun naik haji mereka merasa adanya energi yang
membuat mereka merasa menjadi seseorang yang baru, dan mereka sering
menginginkan untuk datang kembali kesana.
Lanjutan
• Dalam Al Qur'an, Allah berfirman; "Demikianlah Kami wahyukan
kepadamu Al Qur'an dalam bahasa Arab supaya kamu memberi
peringatan kepada Ummul Qura (penduduk Makkah) dan penduduk
(negeri-negeri) sekelilingnya..." (asy-Syura: 7)
• Kata ‘Ummul Qura’ berarti induk bagi kota-kota lain, dan kota-kota di
sekelilingnya menunjukkan Mekah adalah pusat bagi kota-kota lain, dan
yang lain hanyalah berada di sekelilingnya.
• Dulu, sebelum bumi menjadi seperti keadaannya yang sekarang, planet
tempat tinggal manusia dan jin ini ditutupi air (samudera). Kemudian
gunung api di dasar samudera meletus dengan dahsyat, memuntahkan
lava dan magma dalam jumlah yang teramat banyak, yang kemudian
membentuk gundukan tanah serupa bukit. Di bukit ini lah Ka’bah berdiri.
Studi ilmiah membuktikan, batu basal yang ditemukan di kota Meka
merupakan batuan purba. Jadi jelas, setelah kawasan Mekah terbentuk,
daratan meluas hingga seperti saat ini.
• Pertama, Ka’bah merupakan titik sentral bumi berdasarkan beberapa
alasan. Berikut ini beberapa alasan yang paling populer:
•
•
•
•
•
•
Berdasarkan pengamatan DR Husein Kamaluddin, Kota Makkah Al-Mukarramah berada di
puncak jantung dunia yang melintasi semua tepian benua. Hasil ini diperoleh ketika dia
mempersiapkan penelitian penetapan arah-arah yang akurat ke kiblat dari beberapa kota
utama di seluruh dunia dengan menggunakan komputer. Berikut sejumlah temuannya:
Wilayah di sekitar Makkah Al-Mukarramah dibagi secara rapi dan teratur. Kota yang disucikan
ini dianggap sebagai pusat bumi. Inilah salah satu sebab pengalihan kiblat dari Baitul Maqdis
ke Makkah Al-Mukarramah.
Kota Makkah terletak di pusat bumi. Allah SWT berfirman, “Demikian (pula) Kami telah
menjadikan kalian (umat Islam) ‘umat pertengahan’, agar kalian menjadi saksi atas
(perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kalian.
Kami tidak menjadikan kiblat yang (dahulu) kalian (berkiblat) kepadanya melainkan agar
Kami mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang.” (QS AlBaqarah: 143)
Garis bujur yang melintasi Kota Makkah seharusnya menjadi garis dasar penetapan waktu.
Arnold Keysrling, seorang ilmuwan Barat, mengatakan garis bujur kota Makkah seharusnya
menjadi garis penentuan waktu internasional sebagai ganti Greenwich
2. Matahari berada tepat secara vertikal di atas Ka’bah sebanyak dua kali dalam setahun.
Pada waktu itu, bayangan segala sesuatu mengarah ke arah kiblat.
Kedua, keajaiban posisi Ka’bah. Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya rumah yang mula-mula
dibangun
Lanjutan
•
•
•
•
untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Makkah) yang
diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. Padanya terdapat tanda-tanda
yang nyata, (di antaranya) Maqam Ibrahim. Barangsiapa memasukinya (Baitullah itu)
menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah,
yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa
mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan
sesuatu) dari semesta alam.” (QS. Ali Imran: 96-97).
Apabila Maqam Ibrahim termasuk tanda-tanda yang nyata di Masjidil Haram, maka
tanda nyata terpenting di Masjidil Haram adalah Ka’bah sebagai kiblat bagi seluruh
kaum Muslimin di belahan timur dan barat bumi. Oleh karena itu, betapa pentingnya
umat Muslim berkiblat pada sudut-sudut Ka’bah.
Setelah mengukur sudut-sudut kemiringan Ka’bah pada 1410 H, seorang insinyur Arab
Saudi, Muhammad Al-Mu’tazz, menyimpulkan bahwa poros bangunan Ka’bah yang
menyambungkan antara Rukun Iraqi dengan Rukun Yamani menunjuk ke arah utara
magnet disertai sedikit kemiringan pada arah timur yang diperkirakan sekitar 3,5◦.
Rukun Iraqi lebih condong ke arah utara, tepat ke arah Madinah Al-Munawwarah.
Keberadaan Ka’bah yang terletak di tengah-tengah bumi menjadikannya sebagai
kompas yang menuntun seluruh alam dalam derajat keimanan sekaligus materi. Rukun
Iraqi yang menunjuk ke arah utara merupakan pembenaran terhadap firman Allah SWT
pada ayat terdahulu.
KAUM QURAISY
•
•
•
Penamaan Quraisy berasal dari nama lain Fihr yang merupakan leluhur
Nabi Muhammad, nabi dan rasul utama agama Islam. Di mana Fihr kemudian
menurunkan sampai Qushay bin Kilab. Silsilah lengkapnya adalah sebagai
berikut, Muhammad bin Abdullah bin 'Abd al-Muththalib bin Hâsyim bin 'Abd alManâf bin Qushay bin Kilab bin Murra bin Kaa'b bin Lu'ay bin Ghalib bin Quraisy
(Fihr) bin Malik bin Nazar bin Kinanah bin Khuzaymah bin Mudrikah bin Ilyas bin
Mazar bin Nazar bin Ma'ad bin Adnan bin Ismail bin Ibrahim.
Suku Quraisy pada saat itu terkenal sifatnya akan kekacauan, sukar dikendalikan,
terpecah belah antar suku, kasar, saling bermusuhan, sangat penuh perasaan, fasih
berbicara dan puitis. Quraisy menjadi suku terkemuka di Mekkah sejak sebelum
kelahiran Muhammad dan pada dasarnya menguasai kota. Sebelum
kelahiran Muhammad, suku ini terbagi menjadi beberapa klan, masing-masing
memiliki tanggung jawab yang berbeda atas kota Mekkah dan Ka'bah.
Bangsa Quraisy dipandang sebagai salah satu bangsa yang dihormati dan disegani
di antara bangsa-bangsa yang ada di semenanjung Arabia. Quraisy sendiri terbagi
ke dalam berbagai suku. Bani Hasyim adalah salah satu suku terhormat di antara
suku-suku yang ada. Qushai bin Kilab adalah nenek moyang mereka yang bertugas
sebagai penjaga Ka’bah.
Lanjutan
•
•
•
•
Di tengah warga Makkah, Hasyim dikenal sebagai orang yang mulia, bijaksana dan
terhormat. Ia banyak membantu mereka, memulai perniagaan pada musim dingin
dan musim panas supaya mereka mendapatkan penghidupan yang layak. Atas jasajasanya, warga kota memberinya julukan “sayyid” (tuan). julukan ini secara turuntemurun disandang oleh anak keturunan Hasyim.
Setelah Hasyim, kepemimpinan bangsa Quraisy dipercayakan kepada anaknya yang
bernama Muthalib, kemudian dilanjutkan oleh Abdul Muthalib.
Abdul Muthalib adalah seorang yang berwibawa. Pada masanya, Abrahah AlHabasyi menyerbu Makkah untuk menghancurkan Ka’bah, namun berkat
pertolongan Allah swt., Abrahah dan pasukan gajahnya mengalami kekalahan.
Tahun penyerbuan itu kemudian dikenal dengan nama Tahun Gajah. Dan sejak
peristiwa itu, nama Abdul Muthalib pun semakin terpandang di kalangan kabilah
Arab.
Abdul Muthalib mempunyai beberapa 10 anak. di antara mereka, Abdullah-lah
anak yang paling soleh dan paling dicintainya. Pada usia 24 tahun, Abdullah
menikah dengan perempuan mulia bernama Aminah.
KELAHIRAN NABI
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
- Nama : Muhammad bin Abdullah, Ibu Siti Aminah
- Kelahiran : Mekah, tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah
- Abdullah (ayahnya) meninggal sebelum Muhammad terlahir dalam kandungan.
- Umur 6–8 tahun Muhammad dibesarkan kakeknya, Abdul Muthalib
- Kemudian dibesarkan pamannya, Abu Thalib
- Atas kejujurannya, Muhammad mendapat gelar Al Amin (dapat dipercaya)
- Usia 13 tahun mulai berbisnis, menemani Abu Thalib berdagang ke ke Syam
- Usia 25 tahun menikah dengan Siti Khadijah binti Khuwailid
- Muhammad muda pernah berhasil mendamaikan pertikaian antar kabilah
- Usia 40 tahun pertama kali menerima wahyu dan diangkat menjadi Rasulullah
- Kemudian melakukan dakwah diam-diam selama 3 tahun di Mekah
- Dilanjutkan dengan berdakwah secara terang-terangan selama 10 tahun
- Dakwah nabi Muhammad SAW ditentangn oleh kaumnya sendiri, Quraisy
- Hijrah ke Madinah setelah 13 tahun berdakwah di Mekah
- Setelah haji wada (10 H) kesehatan nabi Muhammad SAW mulai menurun
- 28 Shafar 11 H nabi Muhammad SAW meninggal dunia
- Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir
- Kitab yang dibawanya Al Quran, pedoman hidup manusia sepanjang masa
KELAHIRAN MUHAMMAD DAN PERISTIWA YANG
MENGIRINGINYA
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Muhammad lahir 12 Rabiul Awal tahun gajah.
Nama ibu Siti Aminah bin Abdul Wahab dan ayah Abdullah bin Abdul Mutholib.
Nasab keduanya bertemu pada kakek buyut Qilab bin Qusay.
Muhammad lahir dalam keadaan yatim.
Bapaknya meninggal di Madinah di tempat saudara ibunya setelah mengadakan perjalanan
dagang dengan kabilah dri Mekah.
Muhammad lahir bersamaan dengan peristiwa pasukan raja Abrahah ingin menghancurkan
Ka’bah berpasukan gajah tetapi dapat dihalau burung Ababil, diabadikan dalam al-Qur’an
surat al-Fil.
Detik kelahiran Muhammad ada cahaya yang menyinarinya
Adanya musibah (gempa) yang mengakibatkan padamnya api di istana Kisra
Setelah kelahiran Muhammad terjadi kemarau panjang dan ditimpa wabah penyakit.
PENGASUHAN MUHAMMAD
• Perempuan yang pertama menyusui Muhammad adalah Syuwaibah
Aslamiyah hamba Abu Lahab yang juga mengasuh anaknya Masruh bin
Abu Lahab, Hamzah bin Abi Tholib, dan Abu Salamah bin Abu As’ad al
Makhzumi.
• Kemudian disusui oleh Halimah binti Dzu’aib, isteri dari Al Haris bin Abdul
Uzza. Muhammad menyusu padanya dan menjadi saudara sepersusuan
dengan keluarga Al Haris bin Abdul Uzza
• Kondisi bani Sa’d saat itu sedang paceklik. Tetapi kedatangan bayi
Muhammad membawa keberkahan yang luar biasa bagi keluarga Halimah,
bahkan kambing-kambing mereka yang kurus pun tumbuh gemuk dengan
susu yang banyak keluar untuk diperas.
• Di bani Sa’d inilah Muhammad kecil mengalami peristiwa pembukaan
dadanya oleh Malaikat (Mubarokfury:2010:48)
• Muhammad tinggal pada Keluarga Sa'd sampai mencapai usia lima tahun.
• Dari kabilah ini ia belajar mempergunakan bahasa Arab yang murni.
MASA ANAK-ANAK
• Setelah dikembalihan pada keluarga Abdul Muthallib, Muhammad kecil
diasuh ibunya yang ternyata tak berumur panjang. Pada usianya menginjak
enam tahun beliau ditinggal wafat ibunya, ketika berziarah ke makam
bapaknya di Madinah dan Ibunya meninggal dan dimakamkan di Abwa.
• Ummu Aiman membawa Muhammad kecil itu pulang ke Mekah dan
menyerahkannya kepada Abdul Muthallib
• Sang kakek yang mengasuhnya penuh sayang hanya sampai Muhammad
umur 8 tahun
• Abdul Muthallib menghembuskan nafas terakhirnya dengan berwasiat
agar Muhammad diasuh oleh Abu Thalib, salah seorang anaknya yang
dikenal santun dan penyayang
• Di bawah asuhan sang paman, Muhammad dirawat dengan sempurna,
dilindungi dari semua hal yang mengganggunya sampai remaja, bahkan
sampai menikah dengan Siti Khotijah janda kaya dari kalangan terhormat
di Mekah.
MASA REMAJA – MENJADI NABI
• Abu Thalib setia berdiri di sisi Muhammad untuk melindunginya. Ia
tumbuh dengan baik, berkawan, bekerja menggembala, berlatih
berdagang, berorganisasi, dan bersosialisasi bersamanya.
• Ia menjadi pribadi yang berhati mulia, jujur, bermartabat dan tak pernah
terjerumus dalam perilaku jahiliyah.
• Keluhuran budinya pun dikenal di kalangan pemuda sebangsanya
• Menggembala kambing yang melatihnya lebih banyak merenung dan
berpikir, berkontemplasi tentang permasalahan yang ada di sekitarnya. Di
satu sisi, ia belajar mencari rejeki, belajar mengelola sekelompok hewan,
menguasai dan membuat mereka tunduk seperti yang diharapkan
• Perjalanan ke Syam. Muhammad di usia 12 tahun memulai pelajaran
berdagang bersama kafilah ke luar wilayah yang lebih jauh. Ia mengikuti
sang paman, merasakan pelatihan berdagang
Lanjutan
• Pertemuan dengan Buhaira, bahwa rahib itu telah melihat
tanda-tanda kenabian pada Muhammad dengan petunjuk
cerita-cerita Kristen
• Perang Fijar. Di usianya menjelang enam belas, Bani Qurays
dan Kinanah terlibat persengketaan yang berlanjut pada
peperangan dengan pihak Qais Ailan, Muhammad remaja
bertugas mengumpulkan anak panah dan memberikan
pada pasukan yang berperang.
• Hilful Fudhul, perjanjian persekutuan penduduk Makkah
untuk saling menjaga agar membela yang teraniaya,
melawan yang dhalim, dan menyatukan langkah untuk
kekuatan persatuan penduduk Mekkah. Perjanjian ini amat
berkesan bagi Muhammad dan mejadi pembelajaran
baginya.
KESIMPULAN
• MUHAMMAD
• Nabi dan rasul terakhir yang diutus oleh Allah Swt. adalah Nabi
Muhammad s.a.w. (Q.33:40). Ia dipilih menjadi nabi dan rasul pada usia 40
tahun. Ia menyampaikan risalah kenabian kepada kaumnya selama 22
tahun 2 bulan dan 22 hari. Muhammad dilahirkan di Mekah. Kakeknya,
Abdul Muttalib, menamainya Muhammad (orang terpuji), sebuah nama
yang belum pernah digunakan dan dikenal sebelumnya. Ketika lahir,
Muhammad telah menjadi anak yatim. Ayahnya, Abdullah, wafat sebelum
ia lahir. Ketika berusia 6 tahun, Muhammad sudah menjadi yatim piatu.
Ibunya, Aminah binti Wahab, meninggal dunia dalam perjalanan pulang
dari Yatsrib, setelah berziarah ke kuburan suaminya. Kemudian,
Muhammad diasuh oleh Abdul Muttalib. Sebelum Muhammad berusia 8
tahun, kakeknya wafat. Pamannya, Abi Talib, lalu mengambil alih tanggung
jawab mengasuh Muhammad.
HIKMAH YANG BISA DIPETIK
•
•
Mukjizat dari sisi kehidupan Rasul dapat disimpulkan dalam lima hal:
Mukjizat Akhlak
Sejak masa muda, Nabi Muhammad saw telah dikenal dengan kejujuran,
amanat, kesabaran, ketegaran, dan kedermawanan. Dalam kesabaran dan
kerendahan diri beliau tidak memiliki sekutu dan dalam kemanisan etika
beliau tak tertandingi. “Sesungguhnya engkau berada di puncak akhlak yang
agung.” Dalam memaafkan, beliau tak ada taranya. Ketika mendapatkan
gangguan dan cemoohan masyarakatnya, beliau hanya berkata
Ya Allah, ampunilah kaumku, karena mereka tidak
mengetahui.”Beliau selalu mengharapkan kebaikan seluruh umat manusia,
penyayang dan belas-kasih terhadap mereka. “Ia belas-kasih dan pengasih
terhadap Mukminin.” Beliau tidak pernah mencela dan mencerca seseorang,
Rasa memaafkan beliau sangat besar.
Mukjizat Ilmiah
Dengan merujuk kepada buku-buku yang memuat sabda, pidato dan nasihatnasihat beliau secara panjang lebar, mukjizat ilmiah beliau ini dapat dipahami
dengan jelas.
LANJUTAN
•
Mukjizat Amaliah
Dapat diakui bahwa seluruh perilaku beliau dari sejak lahir hingga wafat adalah
sebuah mukjizat. Dengan sedikit merenungkan kondisi dan karakteristik
masyarakat Hijaz, khususnya masyarakat kala itu, kemukjizatan seluruh perilaku
beliau akan jelas bagi kita; Pertama, berbeda dengan agama-agama yang sedang
berlaku pada masa beliau, beliau mendirikan sebuah agama baru yang bersifat
Ilahi, Kedua, dari kabilah-kabilah berpecah-belah yang selalu saling bermusuhan
dan memiliki hobi berperang, beliau berhasil sebuah umat yang satu dan menjalin
persaudaraan, persamaan, kebebasan dan kesatun kalimat dalam arti yang
sebenarnya di antara mereka, Ketiga, di tengah-tengah kabilah yang berpecahbelah, masing-masing memiliki seorang pemimpin, biasa melakukan pekerjaan
secara tersendiri dan tidak pernah memiliki sebuah pemerintahan yang terpusat
itu, beliau berhasil membentuk sebuah pemerintahan yang berlandaskan kepada
kebebasan dan kemerdekaan yang sempurna, Keempat, dalam kurun waktu dua
puluh tiga tahun, beliau telah menetapkan dan menunjukkan sederetan undangundang yang mencakup seluruh kebutuhan umat manusia
Lanjutan
• Mukjizat Ma’nawiyah
Mukjizat abadi beliau adalah al-Quran yang telah turun
kepada beliau dalam kurun waktu dua puluh tiga tahun, dan
dari sejak saat itu hingga sekarang selalu mendapatkan
perhatian dan penelaahan dari berbagai segi oleh seluruh
masyarakat dunia.
• Mukjizat Keturunan
Salah satu mukjizat beliau yang lain adalah keturunan suci
beliau yang terjaga dari dosa. Hanya kedudukan tinggi
kenabianlah yang mampu menghaturkan putri-putri dan para
imam ma’shum seperti ini kepada masyarakat.
PERNIKAHAN RASULULLAH
•
•
Pada usia 25 tahun Muhammad menikah dengan Khadijah binti Khuwailid yang
berusia 40 tahun. Khadijah adalah seorang pengusaha yang mempercayai
Muhammad untuk menjajakan dagangannya ke Suriah. Karena kejujuran
Muhammad, Khadijah menaruh hati padanya dan menikahinya. Pasangan
Khadijah- Muhammad dikaruniai 2 putra (Qasim serta Abdullah) dan 4 putri
(Zainab, Rukayyah, Ummu Kalsum, dan Fatimah). Khadijah adalah wanita pertama
yang masuk Islam. Ia meninggal pada usia 65 tahun, setelah 25 tahun menikah
dengan Muhammad. Siti Khatijah merupakan janda karena ditinggal wafat oleh 2
suami terdahulu, yaitu Abi Halah Al Tamimy dan Atiq Almakzumy. Periode
menikah: Tahun 595M di Mekkah.
Setelah Khadijah wafat, Muhammad menikah lagi sepuluh kali. Kesebelas istri Nabi
disebut Ummul Mukminin (ibu orang- orang beriman). Nabi menikahi para wanita
tersebut karena beberapa alasan, antara lain untuk melindunginya dari tekanan
kaum musyrik, membebaskannya dari status tawanan perang, mengangkat
derajatnya, dan menciptakan perdamaian dengan suku dari wanita yang dinikahi
oleh Nabi.
Lanjutan
• Adapun semua istrinya adalah janda terkecuali Aisyah yang
dinikahi rasul 2 tahun sebelum hijrah ke Madinah. Satusatunya gadis yang dinikahi Rasulullah.
Periode menikah: bulan Syawal dua tahun sebelum hijrah, dan
baru serumah dengan Rasulullah setelah Hijrah di Madinah.
• Aisyah muncul dalam mimpi Rasulullah saw sebagai ilham
yang ditunjukkan Allah atas beliau. Juga penghormatan pada
sahabatnya, Abu Bakar.
• Ada perdebatan tentang usia Aisyah, ada yang mengatakan 6
tahun, 9 tahun, dan ada pula yang menyebutkan 14 atau 18
tahun. Aisyah itu muda, cerdas, bersemangat, dan banyak
hadis yang diriwayatkannya. Pernah memimpin perang Jamal
di masa Khalifah Ali, yang kemudian disesalinya.
KERASULAN MUHAMMAD DAN TANTANGANNYA
• Dakwah Islamiyah di masa hidup Nabi saw, sejak ia diutus hingga wafatnya
menempuh empat tahapan:
• Pertama, Dakwah secara sembunyi-sembunyi ( sirriyah ) atau diam-diam
dan rahasia, selama tiga tahun.
• Kedua, Dakwah secara terang-terangan ( jahriyah ) dengan menggunakan
lisan saja tanpa perang, berlangsung sampai hijrah.
• Ketiga, Dakwah secara terang-terangan dengan memerangi orang-orang
yang menyerang dan memulai peperangan atau kejahatan. Tahapan ini
berlangsung sampai tahun perdamaian Hudaibiyah.
• Tahapan keempat, Dakwah secara terang-terangan dengan memerangi
setiap orang yang menghalangi jalannya dakwah atau menghalangi orang
yang masuk Islam. Setelah masa dakwan yang pemberitahuan dari kaum
musyrik, anti agama atau penyembah berhala . Pada tahapan inilah syariat
Islam dan hukum jihad dalam Islam mencapai kemapanan.
PERJALANAN DAKWAH DI MEKAH
WAHYU PERTAMA
Menjelang usia 40 tahun, Muhammad sering menyendiri dan bertafakur di Gua Hira. Gua ini terletak di
Bukit Hira, sekitar 6 km di sebelah timur laut kota Mekah. Tingginya 155 cm dan bisa memuat 4
orang. Di gua ini Muhammad beribadah sepanjang Ramadan. Di gua ini pula Muhammad menerima
wahyu pertamanya pada tanggal 17 Ramadan 12 SH/6 Agustus 610 M. Malaikat Jibril menemui dan
menyuruhnya membaca wahyu Allah (Q.96:1-5).
DAKWAH
Ada dua tahap dakwah yang dilakukan Muhammad. Pertama, dakwah secara diam-diam selama 3
tahun. Keluarga dan sahabat Nabi yang masuk Islam pada tahap ini antara lain Khadijah, Abu Bakar
as-Siddiq, dan Ali bin Abi Talib. Kedua, dakwah secara terang-terangan, yang dilakukan Nabi setelah
turun perintah Allah (Q.15:94). Dakwah ini berlangsung hingga Nabi wafat. Banyak sahabat yang
memeluk Islam pada masa ini, antara lain Umar bin Khattab dan Usman bin Affan.
AKSI MENENTANG DAKWAH
Kaum musyrik Quraisy tak mampu menghentikan dakwah Muhammad. Berbagai cara mereka lakukan,
tapi hasilnya tetap nihil. Mereka lalu mengutus 10 orang untuk menemui Abi Talib dan meminta
agar ia mau membujuk keponakannya berhenti berdakwah. Namun Muhammad menolak
permintaan tersebut. Melihat keteguhan hati Muhammad, Abi Talib akhirnya mendukung
keputusan keponakannya itu dan berjanji untuk selalu melindunginya dari ancaman orang Quraisy.
Lanjutan
TAHUN DUKA CITA
Muhammad benar-benar sedih ketika Abi Talib yang menjadi pelindung utamanya wafat
pada bulan Ramadan 2 SH, dalam usia 87 tahun. Belum hilang kesedihannya, Khadijah,
istrinya yang ia cintai dan selalu mendampinginya dalam perjuangan, juga meninggal
dunia. Muhammad sangat sedih dengan wafatnya kedua orang yang menjadi pembela
risalahnya itu. Karena itu, tahun ke- 10 kenabian ini disebut ‘Am al-Huzn (tahun duka
cita).
ISRA` MI`RAJ
Pada tahun ke-10 kenabian, terjadi peristiwa Isra Mikraj. Allah Swt. memperjalankan Nabi
Saw. pada malam hari (Isra) dari Masjidilharam di Mekah ke Masjidilaksa di Yerusalem,
kemudian membawanya naik (mikraj) ke langit agar bisa menyaksikan kekuasaan Allah
Swt. (Q.17:1). Dalam kesempatan mi’raj itulah Nabi menerima perintah dari Allah Swt.
berupa kewajiban menjalankan salat lima waktu.
DAKWAH KE THA’IF
Gangguan kaum Kuraisy terhadap Muhammad semakin menjadi-jadi setelah paman dan
istrinya wafat. Pada bulan Syawal tahun ke-10 kenabian, Muhammad pergi ke luar kota
Mekah menuju Ta’if (65 km sebelah tenggara Mekah) bersama anak angkatnya, Zaid bin
Harisah, untuk menyebarkan dakwah. Selama sepuluh hari, Nabi Saw. menemui para
pemuka Bani Saqif. Namun kehadiran Nabi di sana ditolak oleh mereka.
PERJANJIAN AQOBAH
• IKRAR AQABAH
Suatu saat Nabi bertemu dengan enam orang suku Aus dan Khazraj dari Yatsrib. Nabi
menggunakan kesempatan ini untuk memperkenalkan agama Islam. Mereka pun
lalu menyatakan masuk Islam di hadapan Nabi. Setelah pulang ke Yatsrib, mereka
memberitahukan hal tersebut kepada penduduk lainnya. Pada musim haji
berikutnya, datanglah delegasi suku Aus dan Khazraj menemui Nabi di Aqabah.
Mereka menyatakan ikrar kesetiaan kepada Nabi, yang kemudian dikenal dengan
Ikrar Aqabah. Mereka juga meminta agar Nabi bersedia pindah ke Yatsrib untuk
menghindari gangguan orang Kuraisy. Mereka berjanji akan membela Nabi dari
segala ancaman.
• RENCANA MEMBUNUH NABI
Sebelum hijrah ke Yatsrib, kaum Kuraisy berencana membunuh Nabi. Tapi rencana
jahat itu ketahuan sebelum terlaksana. Ketika mereka mengepung rumah Nabi,
mereka hanya menemukan Ali bin Abi Talib di tempat tidur Nabi, sementara Nabi
dan Abu Bakar sudah pergi. Ketika kaum Kuraisy mengejar, Nabi dan Abu Bakar
bersembunyi di Gua Sur. Setelah aman barulah mereka melanjutkan perjalanan ke
Yatsrib.
HIJRAH NABI KE MADINAH
•
HIJRAH KE MADINAH
Dua belas tahun sudah Nabi berdakwah, tapi kaum Kuraisy tetap belum mau menerima risalah kenabiannya. Maka Nabi
hijrah ke Yatsrib. Setelah Nabi hijrah, kota Yatsrib kemudian dikenal dengan sebutan Madinah an-Nabi (kota Nabi)
atau Madinah al- Munawwarah (kota yang bercahaya).
•
MASJID QUBA
Sebelum sampai di Madinah, Nabi dan Abu Bakar singgah di Quba, sebuah desa yang jaraknya 10 km dari Madinah.
Nabi tinggal di sana selama beberapa hari, sambil menunggu kedatangan Ali bin Abi Talib dari Mekah. Di desa ini,
Nabi membangun Masjid Quba. Inilah masjid pertama yang dibangun oleh Nabi Saw. sebagai pusat peribadatan.
Peristiwa ini terjadi pada tahun ke-12 kenabian Muhammad.
•
PIAGAM MADINAH
Di Madinah, Nabi memimpin penataan dan peletakan dasar- dasar kehidupan bagi kaum muslim dan penduduk
Madinah dalam beberapa langkah. Pertama, mempererat tali ukhuwah Islamiah (persaudaraan Islam) antara kaum
Muhajirin dan Ansar yang sudah masuk Islam. Kedua, membangun Masjid Nabawi, sebagai tempat untuk
mewujudkan rasa persaudaraan itu. Ketiga, mengikat tali persaudaraan dengan komunitas lain yang tidak
beragama Islam, yaitu kaum Yahudi, Nasrani, dan Majusi. Ikatan hubungan itu terwujud dalam perjanjian yang
disebut dengan Misaq Madinah (Piagam Madinah). Dengan dasar-dasar itu, masyarakat Madinah bisa disebut
sebagai sebuah negara, dengan Nabi Muhammad sebagai kepala negara.
•
IZIN PERANG
Kendati Nabi dan pengikutnya sudah hijrah ke Madinah, orang Kuraisy terus mengganggu mereka. Sementara itu kaum
Yahudi di Madinah iri melihat kondisi militer, politik, dan ekonomi kaum muslim semakin baik. Mereka lantas
bersekongkol dengan kaum Kuraisy untuk melumpuhkan kaum muslim. Karena kaum muslim semakin terancam,
Allah mengizinkan mereka untuk berperang (Q.22:39-41). Setelah mendapat izin Allah Swt., Nabi dan kaum
muslim lalu memerangi orang Kuraisy dan Yahudi. Ada beberapa peperangan yang dipimpin Nabi, misalnya Perang
Badr, Perang Uhud, Perang Khandaq (parit), dan Fath Makkah.
NABI SEBAGAI UMMUL MUKMININ
•
•
•
•
•
•
RANGKAIAN TAHUN PERJALANAN NABI MUHAMMAD SAW.
570 Lahir di Mekah pada tanggal 12 Rabiulawal Tahun Gajah atau tanggal 20 April
KARAKTER DAN KEUTAMAAN RASULLULLAH SAW
Salah satu karekter rasulullah saw yang paling menonjol adalah kemenangan tidak menjaga
kan dia bangga hal ini bisa kita lihat diperang badar dan pembebasan kita makkah(fathu
makkah) dan kekalahan tidak membuat dia putus asa.
Dia memperlakukan kaum dan pengikutnya dengan tujuan mempererat silaturrahmi dan
selalu menamamkan rasa percaya diri dalam mereka is selalu mengasihi anak anak kecil dan
mengayomi mereka.berbuat baik dengan fakir miskin dan terhadap hewan dia selalu
menanamkan rasa kasih sayang dan melarang untuk menyakiti binatang .
RASUL SEBAGAI PANGLIMA PERANG
Kita bisa lihat keberasilan beliau dalam memenangkan peperangan dan menciptakan
perdamaian dan mengujudkan manusia yang berakhlak dan memimpin pasukan dengan
gagah berani
TATA KRAMA BERGAUL
Beliau tidak pernah sombong dalam pergaulan selalu tersenyum berbuat baik sesame
manusia selalu menyenguk orang sakit tidak pernah memotong pembicaraan lawan tidak
pernah mengangap dirinya mulia dari teman yang diajak bicara.Masih banyak lagi sipat2 rasul
yang kita bisa dapat teladani
PEMBINAAN MASYARAKAT MADINAH
PERJANJIAN HUDAIBIYAH
Pada tahun ke-6 hijrah, Nabi bermimpi memasuki kota Mekah dan bertawaf (mengelilingi Ka’bah). Mimpi itu
disampaikan kepada para sahabat. Saat itu pula, Nabi mengumumkan kepada kaum muslim untuk
menunaikan ibadah haji di Mekah. Namun kaum musyrik Kuraisy menghalang- halangi mereka. Kaum
Kuraisy kemudian mengutus Suhayl bin Amr untuk bertemu dengan Nabi dan membuat perjanjian
perdamaian. Nabi dan Suhayl menyepakati syarat- syarat perdamaian itu. Kalimat perjanjian ditulis oleh Ali
bin Abi Talib, atas perintah Nabi. Perjanjian itu dikenal dengan nama Perjanjian Hudaibiyah.
ISI PERJANJIAN HUDAIBIYAH
Kaum muslim dan kaum Kuraisy mengadakan gencatan senjata selama 10 tahun. Jika ada kaum Kuraisy yang
menyeberang ke pihak Nabi tanpa seizin walinya, ia harus dikembalikan kepada mereka, tapi jika pengikut
Muhammad menyeberang ke pihak musyrik Kuraisy, ia tidak akan dikembalikan kepada Muhammad.
Kabilah-kabilah Arab bebas bersekutu dengan Muhammad ataupun dengan orang Kuraisy. Pada tahun
tersebut (6H), Nabi dan rombongan harus kembali ke Madinah dan tidak boleh masuk ke Mekah. Mereka
juga harus menunda ibadah haji hingga tahun berikutnya, dengan syarat tidak akan tinggal di Mekah lebih
dari tiga hari dan tidak membawa senjata selain pedang di dalam sarungnya.
‘UMRAH AL-QADA’
Setahun setelah Perjanjian Hudaibiyah ditandatangani, Nabi dan kaum muslim dapat memasuki kota Mekah
untuk beribadah haji di Ka’bah. Kaum musyrik Kuraisy membiarkan mereka tinggal di Mekah selama tiga
hari. Kesempatan ini digunakan oleh Nabi dan kaum muslim untuk menunaikan umrah, yang disebut
‘Umrah al-Qada’, pengganti umrah yang tidak terlaksana pada tahun sebelumnya karena dilarang kaum
musyrik Kuraisy.
DAKWAH ISLAM/PEPERANGAN DALAM ISLAM
• PENYEBARAN ISLAM
Perjanjian Hudaibiyah menciptakan suasana tenang dan aman.
Enam bulan setelah perjanjian itu Nabi berdakwah kepada
para penguasa di sekitar Arab, dengan cara mengirimkan
surat, antara lain kepada penguasa Iran, Mesir, Abessinia,
Persia dan Romawi (Bizantium). Surat Nabi seluruhnya
berjumlah sekitar 105 buah. Namun, tidak semua teks surat
itu disalin lengkap. Surat itu berisi seruan untuk masuk Islam.
Setiap surat dicap dengan stempel dari perak yang diukir
dengan tiga baris kata: Muhammad, Rasul, Allah.
Peperangan pada masa nabi disebut Ghaswah (yang dipimpin
oleh nabi) dan Sariyah (nabi tidak ikut berperang) yang
menjadi pimpinan perang adalah para sahabat
FATHU MAKKAH
• FATH MAKKAH
Suatu saat kaum Kuraisy melanggar Perjanjian Hudaibiyah
dengan membantu sekutu mereka menyerang sekutu kaum
muslim. Mengetahui hal itu, Nabi segera menyiapkan sepuluh
ribu pasukan muslim untuk berangkat ke Mekah. Pasukan
muslim memasuki kota Mekah tanpa perlawanan dari kaum
Kuraisy. Peristiwa itu disebut Fath Makkah (pembebasan
Mekah). Di Mekah, Nabi menghancurkan berhala-berhala di
sekeliling Ka’bah. Setelah itu Nabi menyuruh Bilal menyerukan
azan dari atas Ka’bah. Kemudian mereka mendirikan salat
berjemaah dengan dipimpin oleh Rasulullah Saw.
HAJI WADA
• HAJI WADA’
Pada tahun ke-10 Hijrah, Nabi menunaikan ibadah haji. Beliau berangkat ke
Mekah pada 28 Zulkaidah, setelah menunjuk Abu Dujanah sebagai
wakilnya di Madinah. Pada 4 Zulhijah, Nabi tiba di Mekah, dan langsung
masuk ke Masjidilharam melalui pintu Bani Syaibah, serta melakukan
tawaf dan sai. Pada 8 Zulhijah, Nabi berangkat ke Mina dan tinggal di sana
hingga terbit fajar. Pada pagi hari 9 Zulhijah, Nabi berangkat ke Arafah
dengan diikuti oleh sekitar 100.000 jemaah. Pada ibadah haji wada’
(wadak) ini turun firman Allah Swt. (Q.5:3) yang menandakan bahwa Allah
Swt. telah menyempurnakan agama Islam kepada umat-Nya dan telah
mencukupkan nikmat- Nya. Perjalanan haji ini kemudian disebut Haji
wadak (haji perpisahan), karena beberapa bulan setelah ibadah haji itu
Nabi wafat.
SAKIT DAN WAFATNYA RASULULLAH
• Dua bulan setelah menunaikan ibadah Haji Wada, Nabi
menderita demam. Badannya mulai lemah. Meskipun
demikian ia tetap memimpin salat berjemaah. Namun setelah
merasa sangat lemah, ia menunjuk Abu Bakar menjadi
penggantinya sebagai imam salat. Setelah beberapa hari sakit,
Nabi dipanggil ke haribaan Allah Swt. pada tanggal 12
Rabiulawal 11 H atau 8 Juni 632 M. Nabi wafat dalam usia 63
tahun.Sebelum beliau wafat, tidak ada wasiat khusus tentang
kepemimpinan semua dikembalikan kepada umat islam. Dan
kemudian Abu Bakar as-Siddiq kemudian ditunjuk oleh kaum
Muhajirin dan Ansar sebagai Khalifah ar-Rasul (pengganti
Rasul).
• Wassalam
Download