SIRAH NABAWIYAH OLEH Dra. Hj. MARYATIN, M.Pd PERKENALAN Nama : Dra.Hj. Maryatin, M. Pd Tempat/Tgl Lahir : Boyolali, 2 April 1969 Alamat : Perum Mojosongo Permai Rt.03 Rw. 11 Blok F. 80 Boyolali Pendidikan : MI Pemb. Wonotoro 1981/2 Mts Negeri Boyolali 1983/4 MAN Boyolali1987 IAIN Walisongo Semarang 1992 UMS Surakarta PENTINGNYA BELAJAR SIRAH NABAWIYAH • Tujuan mengkaji Sirah Nabawiyah adalah agar setiap Muslim memperoleh gambaran tentang hakekat Islam secara paripurna, yang tercermin di dalam kehiduapn Nabi Muhammad saw, sesudah ia dipahami secara konseptional sebagai prinsip, kaidah dan hukum • Memahami pribadi kenabisan Rasulullah saw melalui celah-celah kehidupan dan kondisi-kondisi yang pernah dihadapinya • Agar manusia menndapatkan gambaran al-Matsatl al A’la menyangkut seluruh aspek kehidupan yang utama untuk dijadikan undang-undang dan pedoman kehidupannya. Dan mendapatkan di dalam kehiduapn Rasulullah saw secara jelas dan sempurna. Sebagaimana firman Allah: „Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu ...“ QS al-Ahzab : 21 Lanjutan • Agar manusia mendapatkan sesuatu yang dapat membawanya untuk memahami kitab Allah dan semangat tujuannya. Sebab, banyak ayat-ayat al-Quran yang baru bisa ditafsirkan dan dijelaskan maksudnya melalui peristiwa-peristiwa ynag pernah dihadapi Rasulullah saw dan disikapinya. • Mengumpulkan sekian banyak tsaqofah dan pengetahuan Islam yang benar, baik menyangkut aqidah, hukum ataupun akhlak. Sebab tak diragukan lagi bahwa kehiduapn Rasulullah saw merupakan gambaran yang konkret dari sejumlah prinsip dan hukum Islam • Agar setiap pembina dan da’i Islam memiliki contoh hidup menyangkut cara-cara pembinaan dan dakwah. Adalah Rasulullah saw seorang da’i pemberi nasehat dan pembina yang baik, yang tidak segan-segan mencari cara-cara pembinaan yang pendidikan terbaik selama beberapa periode dakwahnya. KEADAAN ARAB PRA ISLAM • • • • Kondisi Politik Secara global-teritorial, Arab merupakan negeri yang terletak di semenanjung Arab yang dikelilingi tiga lautan, yaitu Laut Merah di Barat, Samudera Hindia di Selatan, dan Teluk Persia di sebelah Timur. Letak geopolitik ini berdampak signifikan pada kondisi sosial bangsa Arab. Negeri Yaman misalnya, diperintah oleh bermacam-macam suku dan pemerintahan yang terbesar adalah masa pemerintahan Tababi’ah dari kabilah Himyar. Di bagian Timur Jazirah Arab, dari kawasan Hirah hingga Iraq, yang ada hanya daerahdaerah kecil yang tunduk kepada kekuasaan Persia hingga datangnya Islam. Raja-raja Munadzirah sama sekali tidak berdiri sendiri dan tidak merdeka, tetapi tunduk secara politis di bawah kekuasaan raja-raja Persia. Bagian Utara Jazirah Arab sama dengan bagian Timur, karena di daerah itu juga tidak ada pemerintahan bangsa Arab yang murni dan merdeka. Semua raja di sini tunduk di bawah kekuasaan Romawi. Raja-raja Ghasasanah semuanya serupa dengan raja-raja Munadzirah. Sementara itu, di Tengah Jazirah Arab, di mana terdapat tanah suci Mekkah dan sekitarnya, kaum Adnaniyyin menjadi penguasa yang independen, tidak dikuasai oleh Romawi, Persia, maupun Habasyah. Allah telah menjaga kehormatan tanah dan penduduk disana. Bahkan sejak masa imperialisme Barat yang menjajah dunia Islam, tak ada yang bisa menguasai negeri suci ini karena Allah telah menjaga kesuciannya. Kondisi Ekonomi • Perekonomian bangsa Arab secara umum tidak bermakna apa-apa, kecuali negeri-negeri yang ada di daerah Yaman. Yaman adalah negeri yang subur, khususnya di sekitar bendungan Ma’rib, di mana pertanian maju secara pesat dan menakjubkan. Di masa itu juga telah berkembang industri, seperti industri kain katun dan persenjataan berupa pedang, tombak, dan baju besi. Akan tetapi, mereka tidak bersyukur dan justru berpaling dari ketaatan kepada Allah. Karena kekufuran itu, Allah pun menghancurkan bendungan Ma’rib itu. • Sementara itu, mayoritas kabilah Adnan tinggal di tengah gurun pasir dengan rumput yang sedikit untuk mengembala domba. Mereka hidup dari susu dan dagingnya. Sedangkan kaum Quraisy yang tinggal di tanah suci mengandalkan perekonomiannya dari berdagang. Pada musim dingin, mereka berduyun-duyun ke Yaman untuk berdagang. Dan ketika musim panas, mereka memilih Syam sebagai tujuan perdagangannya. Orangorang Quraisy ini hidup dalam kemakmuran, berbeda dengan kabilahkabilah lainnya yang rata-rata hidup susah dan menderita Kondisi Sosial • • • • • Fase kehidupan bangsa Arab tanpa bimbingan wahyu Ilahi dan hidayah sangatlah panjang. Oleh sebab itu, di antara mereka banyak ditemukan tradisi yang sangat buruk. Berikut ini adalah contoh beberapa tradisi buruk masyarakat Arab Jahiliyah. Perjudian atau maisir. Ini merupakan kebiasaan penduduk di daerah perkotaan di Jazirah Arab, seperti Mekkah, Thaif, Shan’a, Hijr, Yatsrib, dan Dumat al Jandal. Minum arak (khamr) dan berfoya-foya. Meminum arak ini menjadi tradisi di kalangan saudagar, orang-orang kaya, para pembesar, penyair, dan sastrawan di daerah perkotaan. Nikah Istibdha’, yaitu jika istri telah suci dari haidnya, sang suami mencarikan untuknya lelaki dari kalangan terkemuka, keturunan baik, dan berkedudukan tinggi untuk menggaulinya. Mengubur anak perempuan hidup-hidup jika seorang suami mengetahui bahwa anak yang lahir adalah perempuan. Karena mereka takut terkena aib karena memiliki anak perempuan. Lanjutan • • • • • • • • Membunuh anak-anak, jika kemiskinan dan kelaparan mendera mereka, atau bahkan sekedar prasangka bahwa kemiskinan akan mereka alami. Ber-tabarruj (bersolek). Para wanita terbiasa bersolek dan keluar rumah sambil menampakkan kecantikannya, lalu berjalan di tengah kaum lelaki dengan berlengak-lenggok, agar orang-orang memujinya. Lelaki yang mengambil wanita sebagai gundik, atau sebaliknya, lalu melakukan hubungan seksual secara terselubung. Prostitusi. Memasang tanda atau bendera merah di pintu rumah seorang wanita menandakan bahwa wanita itu adalah pelacur. Fanatisme kabilah atau kaum. Berperang dan saling bermusuhan untuk merampas dan menjarah harta benda dari kaum lainnya. Kabilah yang kuat akan menguasai kabilah yang lemah untuk merampas harta benda mereka. Orang-orang yang merdeka lebih memilih berdagang, menunggang kuda, berperang, bersyair, dan saling menyombongkan keturunan dan harta. Sedang budak-budak mereka diperintah untuk bekerja yang lebih keras dan sulit. Jujur, pemberani, menepati janji, menghormati tamu, Kondisi Agama • Menurut Thaib Thahir Abdul Mu’in, hakikat ibadah pendudukan Arab Jahiliyah adalah hasil dari salah satu dua perasaan, yaitu: • Perasaan yang salah terhadap sesuatu, karena hanya berdasarkan kepada pancaindera saja, seperti perasaan terhadap salah satu kekuatan yang ada di alam ini. Misalnya, perasaan orang Mesir kuno yang menganggap keistimewaan itu pada sapi, matahari, sungai Nil, dan sebagainya. • Perasaan inilah yang mendorong manusia ke arah kepercayaan yang salah. Tetapi meskipun salah, perasaan itu sangat membekas di dalam kehidupan masyarakat ketika itu. Bahkan bekas-bekas itu hingga kini masih terlihat di kalangan umat yang terbelakang • Berhala Wad atau Waddan, menjadi sesembahan kabilah Kalb, • Berhala Sua’ atau Sua’an, menjadi sesembahan kabilah Huzdail, • Berhala Yaghuts, menjadi sesembahan kabilah Bani Khuthaif, • Berhala Nasr, menjadi sesembahan kabilah Himyar. • Yahudi, Nasrani, Majusi dan Paganisme Letak Geografis • Perbatasan pesisir jazirah ini ialah: di barat daya Laut Merah dan Teluk Aqabah; di tenggara Laut Arab; dan di timur laut Teluk Oman dan Teluk Persia. Secara geologi, daerah ini lebih tepat disebut Anak Benua Arab sebab memiliki plat tektonik tersendiri. Secara geografis, jazirah ini terdiri dari: • Plato tengah dengan padang rumput untuk ternak, dan lembah subur; • Cincin gurun, Nefud di utara, berbatu, Arab Besar, pelengkap Sahara, di selatan, berpasir, dikatakan sedalam 600 kaki, dan Dahna antara; dan • Terbentang dari tanah pesisir, umumnya subur di barat dan selatan. Nasab dan Peradabannya • Kehidupan masyarakat terdiri atas turunan suku-suku yang hidup pada zaman sebelumnya. Sejarawan membagi ada 3 garis kesukuan yang berkembang biak dan menelurkan banyak bangsa di wilayah jazirah Arab. Yaitu: • Arab Ba'idah: arab terdahulu yg sudah tidak terlacak sejarahnya seperti kaum 'Aad dan Tsamud. Mereka didengar dari informasi seperti dalam ayat Al Qur’an. • Arab Aribah disebut pula Arab Qahthaniyah. Merupakan keturunan Ya'rub Yasyjub bin Qahthan. Mereka berkembang di wilayah Yaman dengan dua kabilah yang berkembang ke berbagai wilayah. • Arab Musta'rabah dikenal juga sebagai Arab Adnaniyah. Yaitu keturunan Ismail bin Ibrahim as yang asalnya dari wilayah tepian sungai Eufrat di dekat Kufah. MEKAH • Lokasi; terletak di sebelah barat Kerajaan Arab Saudi dibatasi garis horisontal (21,25,19 utara) dan garis vertikal (39,49,46 timur). Letak kota Mekah berada sekitar 280 m dari permukaan air laut, sejauh 430 Km dari kota Madinah dan 73 Km dari kota Jedah arah dari timur. • Terletak di atas bentangan kaki pegunungan al Sarawat, sebagaimana menjadi titik pertemuan antara dataran Tihamah dan gunung-gunung di kota Mekah dari segala arah. • Kota Mekah merangkul lembah Ibrahim yang terkurung antara dua deretan gunung-gunung yang berdampingan, dari arah timur, barat dan selatan. Deretan sebelah utara gunung Falaq dan gunung Qu’aiqu’an, dan dari arah selatan gunung Kudai, dari arah barat gunung Abu Hudaidah, kemudian gunung Abi Qubais di arah Tenggara, kemudian gunung Khandamah. Iklim • Suhu di kota Mekah sangatlah panas di musim panas dan sangat dingin di musim dingin, suhu panasnya melebihi 48 derajat celcius dan 15 derajat celcius di musim dingin. • Rata-rata suhu sepanjang tahun 29,9 dan 31 derajat celcius, rata-rata ini termasuk tertinggi di dunia. Penyebab tingginya suhu ini karena kota Mekah jauh dari lembah-lembah air yang besar. • Hujan di kota Mekah sangat sedikit, biasanya dihasilkan dariangin barat laut. Namun kadang turun hujannya sangat deras menyebabkan banjir bandang karena perngaruh letak geografis kota Mekah yang berpegunungan, tingkat curah hujannya 80-125mm dan tingkat kelembabannya rendah di sepanjang tahun tertinggi mencapai 57% dan terendah 32%. KEISTIMEWAAN KOTA MEKAH • • • Makkah dalam Al Qur’an disebut berkali-kali dengan terminologi berbeda. Ini menunjukkan betapa kelebihan Makkah sangat banyak dibanding kota-kota lain didunia ini. Selain Makkah, Allah menyebutnya Bakkah (lembah air mata, QS. Ali Imran/3:96), Ummul Qura (perkampungan tua, QS. Al-An’aam/6:92), al-Balad (negeri, QS. Ibrahim/ 14:35), al-Balad al-Amin (negeri yang aman, QS. At-Tiin/95:3), al-Baddah (negeri, QS. An-Naml/27:91), Haram Amin (tanah suci yang aman, QS. Al-Ankabuut/29:67), Wad Ghairu Dzi Zar’in (lembah yang gersang, QS. Ibrahim/14:37), Ma’ad (tempat kembali, QS. Al-Qashash/28:85), Qaryah (negeri/kampung, QS. Muhammad/47:13), al-Masjid alHaram (QS. Al- Baqarah/2:144), dan lain-lain. Dalam buku Sejarah Mekah Dulu dan Kini, tulisan Dr.Muhammad Abdul Gani, Maktab Al-Malik Fahd, edisi kedua, Madinah 2003, disebutkan, beberapa kelebihan dan keutamaan kota Makkah adalah sebagai berikut : Tempat dibangunnya rumah Allah (Baitullah) pertama kali. Nabi Adam yang diperintah Allah untuk mendirikan Baitullah. Allah memberikan petunjuk berupa cahaya yang turun dari langit membentuk mihrab. Jadi, fondasi Ka’bah itu berbentuk mihrab masjid, tapi pada masa Sultan Murad IV dipotong menjadi simetris. Sisa potongan itulah, Hijir Ismail, yang tidak boleh masuk ke dalamnya saat melakukan tawaf, karena masuk ke situ sama dengan memasuki Ka’bah; Lanjutan • Kota kelahiran Rasulullah sebagai nabi penghabisan, bahkan Adam as. Konon juga diciptakan Allah di Makkah. Hanya waktu itu Makkah difasilitasi surga. Karena Adam dan istrinya melanggar larangan akhirnya fasilitas surga dicabut, sehingga Adam dan istrinya hidup mengembara, baru setelah 200 tahun Allah mempertemukan mereka kembali di Jabal Rahmah, Arafah, tanggal 9 Dzulhijjah, dan di peta Arafah masih masuk negeri Makkah; • Tempat beribadah para hamba-Nya serta adanya kewajiban atas mereka untuk mengunjunginya, baik yang dekat maupun yang jauh, yakni dalam mengerjakan haji sebagai arkanul Islam kelima; • Tempat yang tidak boleh seorangpun masuk ke dalamnya kecuali dengan kerendahan hati, khusyuk, kepala terbuka, dan meninggalkan segala bentuk pakaian dan perhiasan dunia; • Tempat yang dijadikan Allah sebagai Tanah Suci yang aman, yang tidak boleh ada pertumpahan darah di sana. Tidak ada manusia yang boleh mengklaim tempat yang lebih suci daripada Makkah; • • • • • • • Tempat yang dimaksudkan untuk menghapus dosa-dosa masa lalu, seperti Allah mengampuni dosa Adam dan istrinya yang melanggar ketentuan Allah; Tempat yang Allah mensyariatkan kepada manusia untuk bertawaf di Ka’bah; Tidak ada di muka bumi ini suatu tempat yang Allah mewajibkan bagi orang-orang yang mampu untuk mengunjunginya; Tidak ada sejengkal bumipun yang Allah wajibkan hamba-hamba-Nya untuk menghadap dan melambaikan tangan, kecuali kepada Ka’bah, Hajarul Aswad, Rukun Yamani yang adanya di kota Makkah; Tidak ada di muka bumi ini suatu masjid pun, yang memiliki keistimewaan bagi siapa saja yang salat di dalamnya maka pahalanya akan dilipatgandakan 100 ribu kali; Tempat yang dilarang oleh Allah untuk menghadap atau membelakanginya pada waktu buang hajat; Larangan atas siapa saja berkunjung ke sana membawa senjata, dan hari-hari ihram bahkan diharamkan membunuh binatang buruan dengan alasan apa pun; Lanjutan • Tempat yang Allah memberikan balasan bagi siapa saja yang berniat jahat, walaupun belum melakukannya, dan barang siapa yang melakukan kejahatan, balasannya akan dilipatgandakan, sebab melakukan kejahatan di Tanah Suci akan lebih besar dosanya dibandingkan di tempat-tempat lain; • Adanya tempat-tempat mustajab bagi orang-orang yang berdoa di sana, misalnya di Hajar Aswad, di Rukun Yamani, di makam Ibrahim, di Hijir Ismail, di telaga Zamzam, di Arafah saat berwukuf, dll; • Allah pernah bersumpah atas nama negeri Makkah seperti dituturkan-Nya dalam surah At-Tiin, kalau tidak karena istimewanya negeri Makkah, Allah tentu tidak perlu mengangkat sumpah atas nama negeri yang sarat dengan sejarah itu; • Dilarangnya orang-orang kafir termasuk dajjal untuk memasukinya, Alhamdulillah, Kerajaan Arab Saudi, di gerbang tol masuk kota Makkah (dan Madinah) sudah membuat maklumat, The Moslem Only atau Lil Muslim Faqath (hanya untuk muslim); • Kota yang senatiasa dijaga para malaikat. LARANGAN DI KOTA MEKAH • Dari Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda pada hari pembebasan kota Makkah: Sesungguhnya tanah ini telah diharamkan oleh Allah, maka tidak boleh ditebang tumbuhannya, tidak boleh diburu hewan buruannya, dan tidak boleh dipungut satupun barang yang hilang padanya kecuali orang yang mencari pemiliknya.” (HR. Al-Bukhari no. 1587 dan Muslim no. 2412) Dari Aisyah radhiallahu ‘anha dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa beliau bersabda: • Ada lima jenis binatang fasik yang boleh dibunuh baik di tanah haram ataupun di luar tanah haram: Ular, gagak yang di punggung atau perutnya ada warna putih, tikus, anjing gila, dan elang.” (HR. Muslim no. 1198) Penjelasan ringkas: Makkah adalah kota yang haram (mempunyai kehormatan) atas pengharaman dari Allah Ta’ala. Karenanya dia mempunyai hukum tersendiri yang membedakannya dari kota lainnya walaupun itu adalah kota Madinah. Keistimewaan Kota Makkah • • • Di antara keistimewaannya adalah: a. Tidak boleh menebang tanaman atau mematahkan ranting, kecuali tanaman idzkhir yang dikecualikan dalam riwayat Al-Bukhari dan Muslim. Yang dimaksud dengan tanaman di sini adalah tanaman yang tumbuh dengan sendirinya. Adapun tanaman yang tumbuh karena ditanam, misalnya tanaman buah milik seseorang atau yang semacamnya, maka ini diperbolehkan untuk memotongnya. b. Hewan yang ada di dalamnya tidak boleh diganggu apalagi diburu, karena siapa saja yang masuk ke dalam Makkah maka dia telah mendapatkan keamanan, baik dia manusia maupun binatang. Akan tetapi dikecualikan darinya kelima hewan yang tersebut dalam hadits di atas, karena semuanya boleh dibunuh. Sebab pembolehan mereka dibunuh adalah karena mereka adalah hewan yang fasik, yaitu mengganggu dan berbahaya bagi manusia. Maka dari sebab ini, diikutkan padanya semua hewan selain dari lima ini yang memberikan mudharat kepada manusia. c. Semua barang yang jatuh di jalan atau tercecer dari pemiliknya tidak boleh dipungut apalagi diambil, akan tetapi harus dibiarkan begitu saja. Kecuali bagi orang yang ingin mencari pemiliknya maka diperbolehkan bagi dia untuk memungutnya. KA”BAH • • • • Adalah rumah Allah ta’ala terletak di tengah Masjidil Haram, berbentuk kubus, akan tetapi temboknya tidak sama, luas temboknya dari arah pintu Ka’bah (11,68m) dan dari arah Hijr Ismail (9,90 m), dan diantara rukun Syam dan Yamani (12,04 m), dan aiantara Hajar Aswad dan rukun Yamani (10,18 m), tingginya mencapai (14 m), luas pondasinya (145 m persegi). Sudut-sudut Ka’bah yang empat mengarah keempat arah mata angin utama yang sedikit condong, di arah utara rukun Iraqi, arah selatan rukun Yamani, arah timur rukun Hajar Aswad, dan arah Barat rukun Syam. Bangunan Ka’bah terdiri dari ;Hajar Aswad, pintu Ka’bah, Talang air, Syadzarwan, Hijr, Multazam, Maqam Ibrahim, rukun Hajar Aswad, rukun Yamani, rukun Syami, rukun Iraqi, kiswah. Hajar Aswad: dia batu dari surga yang dibawa malaikat jibril diserahkan kepada nabi Ibrahim yang kemudian diletakkan disudut timur Ka’bah dengan ketinggian 1,10m dari lantai thawaf dikelilingi perak murni untuk menjaganya. Dahulunya satu tetapi kemudian terpecah dan tersisa 8 potong yang terkecil sebesar satu buah kurma. Renovasi terakhir pada masa raja Fahd bin Abdul Aziz 1422 H. Dahulu warnanya putih ketika turun dari surga, kemudian menjadi hitam karena dosa manusia dan ketika berhaji orang disunahkan untuk mengusapnya atau memberi isyarat. Lanjutan • • • • Rukun Yamani: mengusapnya adalah menghapus dosa-dosa diriwayatkan oleh Ibnu Umar ra, jadi mengusap Hajar Aswad dan rukun Yamani dapat menghapuskan dosa dengan sungguhsungguh. Multazam: tempat yang disunahkan untuk menempelkan dada, kedua tangan dan pipi ditempat itu, batasnya adalah antara pintu Ka’bah dan hajar Aswad yang lebarnya kira-kira 2m. Tempat dimana ketika rasul menyelesaikan thawafnya beliau beriltizam ditempat ini (salah satu tempat dikabulkannya doa-doa). Syadzarwan: bebatuan m kiring yang menempel di dinding Ka’bah dari tiga sisinya, dari marmer terbagus tingginya 68-77 cm, lebarnya 54-72 cm. Abdullah bin Zubair membangunnya untuk mencegah meresapnya air ke Ka’bah dan untuk menjauhkan badan orang yang berthawaf dari kiswah Ka’bah agar mereka tidak tersakiti ketika dalam keramaian dan juga agar kiswah Ka’bah tidak rusak. Talang Air (Mizab): terletak diloteng Ka’bah bagian utara, didepan Hijr Ismail untuk pembuangan air dari loteng Ka’bah ketika mencucinya atau ketika hujan. Dimasa Abdul Malik 91 H, Gubernur Abdullah bin Qasri meletakkan lempengan emas ditalang ini, kemudian tahun 1417 H raja Fahad bin Abdul Aziz menggantinya dengan talang yang terbuat dari emas murni. Lanjutan • • Kiswah: kain yang digunakan untuk menutup Ka’bah (luar dan dalam). Kiswah luar yang pertama meletakkan nabi Ismail. Kiswah sekarang tinggi kainnya mencapai 14,5 m, disepertiga bagian atasnya ada sabuk kiswah dan benangnya dicat dengan perak 99%, setelah itu dengan emas panjangnya mencapai 47m lebarnya 95 cm, terdiri dari 16 potong. Di pintu Ka’bah ada ada kelambu yang disebut al Burqu diatasnya ada hiasan yang berbeda dengans eluruh kain kiswah, tingginya 7,5 m dan lebarnya 4 m awal munculnya 810 h. Penggantian kiswah setahun sekali pada tanggal 9 Dzulhijjah (hari Arafah). Maqam Ibrahim: batu dari surga yang dibawa malaikat jibril agar Ibrahim berdiri diatasnya untuk menyempurnakan bangunan Ka’bah. Besarnya 40X40 cm dengan ketebalan sekitar 50 cm. Ketika Ibrahim berdiri di atasnya telapak kakinya tenggelam 10 cm, panjang 22 cm dan luas 11 cm. Selesai pembangunan Ka’bah nabi Ibrahim berdiri diatasnya untuk menyeru manusia agar berhaji sebagaimana perintah Allah SWT. Maqam Ibrahim terletak di sebelah timur Hajar Aswad sejauh 14,5 m dan sejauh 13,25 m dari Syadzarwan Ka’bah. Lanjutan • • • • • Hijr: terletak dibagian utara Ka’bah dengan bentuk setengah lingkaran, tinggi 1,30m, lebar 1,5m dan panjangnya dari dinding Ka’bah ke dinding Hijr 8,5m, dikenal dengan Hijr Ismail, karena nabi Ibrahim telah membuatnya anjang-anjang untuk nabi Ismail dan ibunya. Hijr adalah daerah larangan, shalat didalamnya sama dengan shalat di dalam Ka’bah. Pembangunan Ka’bah; Beberapa buku sejarah menyebutkan bahwa yang membangun Ka’bah pertama kali adalah para malaikat, nabi Adam as, dan ada juga yang menyebutkan bahwa Allahlah yang menciptakan 2000 tahun sebelum menciptakan bumi, kemudian menciptakan bumi dari bawahnya. Tahapan Ka’bah dibangun beberapa kali (5 kali); Ibrahim as, Ismail, Quraisy, Abdullah bin Zubair ra, Hajjaj bin Yusuf ats Tsaqafi, dan Sulthan Murad Khan Al Utsmani. Masjidil Haram sekarang; awalnya tidak memiliki pintu kemudian pada masa Umar bin Khattab abad 17 h dibuat pintunya, kemudian mengalami perkembangan masa al Mahdi 19 pintu dan masa Ottoman 26 pintu. Sekarang jumlahnya mencapai 139 pintu yang mengantarkan ke semua lantai masjid dilengkapi papan petunjuk yang menyala hijau apabila masih ada tempat dan menyala merah apabila sudah tidak ada tempat serta 17 pintu eskalator bagi yang berkebutuhan khusus. KEISTIMEWAAN KA’BAH • • • • Berdasarkan hasil penelitian yang dikemukakan oleh Neil Amstrong dan diperkuat dengan penelitian oleh Mr. Yasin seorang peneliti warga Palestina mengungkapkan bahwa Ka’bah merupakan jantung dari jagad raya ini. Maka pantaslah sekiranya waktu ka’bah menggantikan standar waktu Greenwich. Bukan itu saja bahkan ketika pengambilan foto planet mars terlihat bahwa bumi memancarkan suatu radiasi yang tidak berujung. Radiasi ini diperkirakan oleh mereka bahwa radiasi berasal dari ka’bah yang menghubungkan ka’bah di bumi ke ka’bah di akhirat. Diketahui pula bahwa ka’bah merupakan daerah “Zero Magnetic” yang mana merupakan daerah pertemuan tarik menarik antara kutub selatan dan kutub utara sehingga di ka’bah tidak memiliki daya magnet. Apabila memegang kompas di sekitar ka’bah maka jarum tidak akan bergerak ke arah manapun. Dari hasil penelitian bahwa orang yang melakukan tawaf di ka’bah seperti di carge oleh sebuah kekuatan yang bisa membuat tubuh lebih segar kembali dan lebih sehat karena disana tidak terpengaruh oleh adanya gaya gravitasi bumi. Maka wajarlah apabila ada seseorang yang baru pulang dari mekkah setelah melaksanakan umroh ataupun naik haji mereka merasa adanya energi yang membuat mereka merasa menjadi seseorang yang baru, dan mereka sering menginginkan untuk datang kembali kesana. Lanjutan • Dalam Al Qur'an, Allah berfirman; "Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Al Qur'an dalam bahasa Arab supaya kamu memberi peringatan kepada Ummul Qura (penduduk Makkah) dan penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya..." (asy-Syura: 7) • Kata ‘Ummul Qura’ berarti induk bagi kota-kota lain, dan kota-kota di sekelilingnya menunjukkan Mekah adalah pusat bagi kota-kota lain, dan yang lain hanyalah berada di sekelilingnya. • Dulu, sebelum bumi menjadi seperti keadaannya yang sekarang, planet tempat tinggal manusia dan jin ini ditutupi air (samudera). Kemudian gunung api di dasar samudera meletus dengan dahsyat, memuntahkan lava dan magma dalam jumlah yang teramat banyak, yang kemudian membentuk gundukan tanah serupa bukit. Di bukit ini lah Ka’bah berdiri. Studi ilmiah membuktikan, batu basal yang ditemukan di kota Meka merupakan batuan purba. Jadi jelas, setelah kawasan Mekah terbentuk, daratan meluas hingga seperti saat ini. • Pertama, Ka’bah merupakan titik sentral bumi berdasarkan beberapa alasan. Berikut ini beberapa alasan yang paling populer: • • • • • • Berdasarkan pengamatan DR Husein Kamaluddin, Kota Makkah Al-Mukarramah berada di puncak jantung dunia yang melintasi semua tepian benua. Hasil ini diperoleh ketika dia mempersiapkan penelitian penetapan arah-arah yang akurat ke kiblat dari beberapa kota utama di seluruh dunia dengan menggunakan komputer. Berikut sejumlah temuannya: Wilayah di sekitar Makkah Al-Mukarramah dibagi secara rapi dan teratur. Kota yang disucikan ini dianggap sebagai pusat bumi. Inilah salah satu sebab pengalihan kiblat dari Baitul Maqdis ke Makkah Al-Mukarramah. Kota Makkah terletak di pusat bumi. Allah SWT berfirman, “Demikian (pula) Kami telah menjadikan kalian (umat Islam) ‘umat pertengahan’, agar kalian menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kalian. Kami tidak menjadikan kiblat yang (dahulu) kalian (berkiblat) kepadanya melainkan agar Kami mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang.” (QS AlBaqarah: 143) Garis bujur yang melintasi Kota Makkah seharusnya menjadi garis dasar penetapan waktu. Arnold Keysrling, seorang ilmuwan Barat, mengatakan garis bujur kota Makkah seharusnya menjadi garis penentuan waktu internasional sebagai ganti Greenwich 2. Matahari berada tepat secara vertikal di atas Ka’bah sebanyak dua kali dalam setahun. Pada waktu itu, bayangan segala sesuatu mengarah ke arah kiblat. Kedua, keajaiban posisi Ka’bah. Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun Lanjutan • • • • untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Makkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) Maqam Ibrahim. Barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (QS. Ali Imran: 96-97). Apabila Maqam Ibrahim termasuk tanda-tanda yang nyata di Masjidil Haram, maka tanda nyata terpenting di Masjidil Haram adalah Ka’bah sebagai kiblat bagi seluruh kaum Muslimin di belahan timur dan barat bumi. Oleh karena itu, betapa pentingnya umat Muslim berkiblat pada sudut-sudut Ka’bah. Setelah mengukur sudut-sudut kemiringan Ka’bah pada 1410 H, seorang insinyur Arab Saudi, Muhammad Al-Mu’tazz, menyimpulkan bahwa poros bangunan Ka’bah yang menyambungkan antara Rukun Iraqi dengan Rukun Yamani menunjuk ke arah utara magnet disertai sedikit kemiringan pada arah timur yang diperkirakan sekitar 3,5◦. Rukun Iraqi lebih condong ke arah utara, tepat ke arah Madinah Al-Munawwarah. Keberadaan Ka’bah yang terletak di tengah-tengah bumi menjadikannya sebagai kompas yang menuntun seluruh alam dalam derajat keimanan sekaligus materi. Rukun Iraqi yang menunjuk ke arah utara merupakan pembenaran terhadap firman Allah SWT pada ayat terdahulu. KAUM QURAISY • • • Penamaan Quraisy berasal dari nama lain Fihr yang merupakan leluhur Nabi Muhammad, nabi dan rasul utama agama Islam. Di mana Fihr kemudian menurunkan sampai Qushay bin Kilab. Silsilah lengkapnya adalah sebagai berikut, Muhammad bin Abdullah bin 'Abd al-Muththalib bin Hâsyim bin 'Abd alManâf bin Qushay bin Kilab bin Murra bin Kaa'b bin Lu'ay bin Ghalib bin Quraisy (Fihr) bin Malik bin Nazar bin Kinanah bin Khuzaymah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mazar bin Nazar bin Ma'ad bin Adnan bin Ismail bin Ibrahim. Suku Quraisy pada saat itu terkenal sifatnya akan kekacauan, sukar dikendalikan, terpecah belah antar suku, kasar, saling bermusuhan, sangat penuh perasaan, fasih berbicara dan puitis. Quraisy menjadi suku terkemuka di Mekkah sejak sebelum kelahiran Muhammad dan pada dasarnya menguasai kota. Sebelum kelahiran Muhammad, suku ini terbagi menjadi beberapa klan, masing-masing memiliki tanggung jawab yang berbeda atas kota Mekkah dan Ka'bah. Bangsa Quraisy dipandang sebagai salah satu bangsa yang dihormati dan disegani di antara bangsa-bangsa yang ada di semenanjung Arabia. Quraisy sendiri terbagi ke dalam berbagai suku. Bani Hasyim adalah salah satu suku terhormat di antara suku-suku yang ada. Qushai bin Kilab adalah nenek moyang mereka yang bertugas sebagai penjaga Ka’bah. Lanjutan • • • • Di tengah warga Makkah, Hasyim dikenal sebagai orang yang mulia, bijaksana dan terhormat. Ia banyak membantu mereka, memulai perniagaan pada musim dingin dan musim panas supaya mereka mendapatkan penghidupan yang layak. Atas jasajasanya, warga kota memberinya julukan “sayyid” (tuan). julukan ini secara turuntemurun disandang oleh anak keturunan Hasyim. Setelah Hasyim, kepemimpinan bangsa Quraisy dipercayakan kepada anaknya yang bernama Muthalib, kemudian dilanjutkan oleh Abdul Muthalib. Abdul Muthalib adalah seorang yang berwibawa. Pada masanya, Abrahah AlHabasyi menyerbu Makkah untuk menghancurkan Ka’bah, namun berkat pertolongan Allah swt., Abrahah dan pasukan gajahnya mengalami kekalahan. Tahun penyerbuan itu kemudian dikenal dengan nama Tahun Gajah. Dan sejak peristiwa itu, nama Abdul Muthalib pun semakin terpandang di kalangan kabilah Arab. Abdul Muthalib mempunyai beberapa 10 anak. di antara mereka, Abdullah-lah anak yang paling soleh dan paling dicintainya. Pada usia 24 tahun, Abdullah menikah dengan perempuan mulia bernama Aminah. KELAHIRAN NABI • • • • • • • • • • • • • • • • • • - Nama : Muhammad bin Abdullah, Ibu Siti Aminah - Kelahiran : Mekah, tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah - Abdullah (ayahnya) meninggal sebelum Muhammad terlahir dalam kandungan. - Umur 6–8 tahun Muhammad dibesarkan kakeknya, Abdul Muthalib - Kemudian dibesarkan pamannya, Abu Thalib - Atas kejujurannya, Muhammad mendapat gelar Al Amin (dapat dipercaya) - Usia 13 tahun mulai berbisnis, menemani Abu Thalib berdagang ke ke Syam - Usia 25 tahun menikah dengan Siti Khadijah binti Khuwailid - Muhammad muda pernah berhasil mendamaikan pertikaian antar kabilah - Usia 40 tahun pertama kali menerima wahyu dan diangkat menjadi Rasulullah - Kemudian melakukan dakwah diam-diam selama 3 tahun di Mekah - Dilanjutkan dengan berdakwah secara terang-terangan selama 10 tahun - Dakwah nabi Muhammad SAW ditentangn oleh kaumnya sendiri, Quraisy - Hijrah ke Madinah setelah 13 tahun berdakwah di Mekah - Setelah haji wada (10 H) kesehatan nabi Muhammad SAW mulai menurun - 28 Shafar 11 H nabi Muhammad SAW meninggal dunia - Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir - Kitab yang dibawanya Al Quran, pedoman hidup manusia sepanjang masa KELAHIRAN MUHAMMAD DAN PERISTIWA YANG MENGIRINGINYA • • • • • • • • • Muhammad lahir 12 Rabiul Awal tahun gajah. Nama ibu Siti Aminah bin Abdul Wahab dan ayah Abdullah bin Abdul Mutholib. Nasab keduanya bertemu pada kakek buyut Qilab bin Qusay. Muhammad lahir dalam keadaan yatim. Bapaknya meninggal di Madinah di tempat saudara ibunya setelah mengadakan perjalanan dagang dengan kabilah dri Mekah. Muhammad lahir bersamaan dengan peristiwa pasukan raja Abrahah ingin menghancurkan Ka’bah berpasukan gajah tetapi dapat dihalau burung Ababil, diabadikan dalam al-Qur’an surat al-Fil. Detik kelahiran Muhammad ada cahaya yang menyinarinya Adanya musibah (gempa) yang mengakibatkan padamnya api di istana Kisra Setelah kelahiran Muhammad terjadi kemarau panjang dan ditimpa wabah penyakit. PENGASUHAN MUHAMMAD • Perempuan yang pertama menyusui Muhammad adalah Syuwaibah Aslamiyah hamba Abu Lahab yang juga mengasuh anaknya Masruh bin Abu Lahab, Hamzah bin Abi Tholib, dan Abu Salamah bin Abu As’ad al Makhzumi. • Kemudian disusui oleh Halimah binti Dzu’aib, isteri dari Al Haris bin Abdul Uzza. Muhammad menyusu padanya dan menjadi saudara sepersusuan dengan keluarga Al Haris bin Abdul Uzza • Kondisi bani Sa’d saat itu sedang paceklik. Tetapi kedatangan bayi Muhammad membawa keberkahan yang luar biasa bagi keluarga Halimah, bahkan kambing-kambing mereka yang kurus pun tumbuh gemuk dengan susu yang banyak keluar untuk diperas. • Di bani Sa’d inilah Muhammad kecil mengalami peristiwa pembukaan dadanya oleh Malaikat (Mubarokfury:2010:48) • Muhammad tinggal pada Keluarga Sa'd sampai mencapai usia lima tahun. • Dari kabilah ini ia belajar mempergunakan bahasa Arab yang murni. MASA ANAK-ANAK • Setelah dikembalihan pada keluarga Abdul Muthallib, Muhammad kecil diasuh ibunya yang ternyata tak berumur panjang. Pada usianya menginjak enam tahun beliau ditinggal wafat ibunya, ketika berziarah ke makam bapaknya di Madinah dan Ibunya meninggal dan dimakamkan di Abwa. • Ummu Aiman membawa Muhammad kecil itu pulang ke Mekah dan menyerahkannya kepada Abdul Muthallib • Sang kakek yang mengasuhnya penuh sayang hanya sampai Muhammad umur 8 tahun • Abdul Muthallib menghembuskan nafas terakhirnya dengan berwasiat agar Muhammad diasuh oleh Abu Thalib, salah seorang anaknya yang dikenal santun dan penyayang • Di bawah asuhan sang paman, Muhammad dirawat dengan sempurna, dilindungi dari semua hal yang mengganggunya sampai remaja, bahkan sampai menikah dengan Siti Khotijah janda kaya dari kalangan terhormat di Mekah. MASA REMAJA – MENJADI NABI • Abu Thalib setia berdiri di sisi Muhammad untuk melindunginya. Ia tumbuh dengan baik, berkawan, bekerja menggembala, berlatih berdagang, berorganisasi, dan bersosialisasi bersamanya. • Ia menjadi pribadi yang berhati mulia, jujur, bermartabat dan tak pernah terjerumus dalam perilaku jahiliyah. • Keluhuran budinya pun dikenal di kalangan pemuda sebangsanya • Menggembala kambing yang melatihnya lebih banyak merenung dan berpikir, berkontemplasi tentang permasalahan yang ada di sekitarnya. Di satu sisi, ia belajar mencari rejeki, belajar mengelola sekelompok hewan, menguasai dan membuat mereka tunduk seperti yang diharapkan • Perjalanan ke Syam. Muhammad di usia 12 tahun memulai pelajaran berdagang bersama kafilah ke luar wilayah yang lebih jauh. Ia mengikuti sang paman, merasakan pelatihan berdagang Lanjutan • Pertemuan dengan Buhaira, bahwa rahib itu telah melihat tanda-tanda kenabian pada Muhammad dengan petunjuk cerita-cerita Kristen • Perang Fijar. Di usianya menjelang enam belas, Bani Qurays dan Kinanah terlibat persengketaan yang berlanjut pada peperangan dengan pihak Qais Ailan, Muhammad remaja bertugas mengumpulkan anak panah dan memberikan pada pasukan yang berperang. • Hilful Fudhul, perjanjian persekutuan penduduk Makkah untuk saling menjaga agar membela yang teraniaya, melawan yang dhalim, dan menyatukan langkah untuk kekuatan persatuan penduduk Mekkah. Perjanjian ini amat berkesan bagi Muhammad dan mejadi pembelajaran baginya. KESIMPULAN • MUHAMMAD • Nabi dan rasul terakhir yang diutus oleh Allah Swt. adalah Nabi Muhammad s.a.w. (Q.33:40). Ia dipilih menjadi nabi dan rasul pada usia 40 tahun. Ia menyampaikan risalah kenabian kepada kaumnya selama 22 tahun 2 bulan dan 22 hari. Muhammad dilahirkan di Mekah. Kakeknya, Abdul Muttalib, menamainya Muhammad (orang terpuji), sebuah nama yang belum pernah digunakan dan dikenal sebelumnya. Ketika lahir, Muhammad telah menjadi anak yatim. Ayahnya, Abdullah, wafat sebelum ia lahir. Ketika berusia 6 tahun, Muhammad sudah menjadi yatim piatu. Ibunya, Aminah binti Wahab, meninggal dunia dalam perjalanan pulang dari Yatsrib, setelah berziarah ke kuburan suaminya. Kemudian, Muhammad diasuh oleh Abdul Muttalib. Sebelum Muhammad berusia 8 tahun, kakeknya wafat. Pamannya, Abi Talib, lalu mengambil alih tanggung jawab mengasuh Muhammad. HIKMAH YANG BISA DIPETIK • • Mukjizat dari sisi kehidupan Rasul dapat disimpulkan dalam lima hal: Mukjizat Akhlak Sejak masa muda, Nabi Muhammad saw telah dikenal dengan kejujuran, amanat, kesabaran, ketegaran, dan kedermawanan. Dalam kesabaran dan kerendahan diri beliau tidak memiliki sekutu dan dalam kemanisan etika beliau tak tertandingi. “Sesungguhnya engkau berada di puncak akhlak yang agung.” Dalam memaafkan, beliau tak ada taranya. Ketika mendapatkan gangguan dan cemoohan masyarakatnya, beliau hanya berkata Ya Allah, ampunilah kaumku, karena mereka tidak mengetahui.”Beliau selalu mengharapkan kebaikan seluruh umat manusia, penyayang dan belas-kasih terhadap mereka. “Ia belas-kasih dan pengasih terhadap Mukminin.” Beliau tidak pernah mencela dan mencerca seseorang, Rasa memaafkan beliau sangat besar. Mukjizat Ilmiah Dengan merujuk kepada buku-buku yang memuat sabda, pidato dan nasihatnasihat beliau secara panjang lebar, mukjizat ilmiah beliau ini dapat dipahami dengan jelas. LANJUTAN • Mukjizat Amaliah Dapat diakui bahwa seluruh perilaku beliau dari sejak lahir hingga wafat adalah sebuah mukjizat. Dengan sedikit merenungkan kondisi dan karakteristik masyarakat Hijaz, khususnya masyarakat kala itu, kemukjizatan seluruh perilaku beliau akan jelas bagi kita; Pertama, berbeda dengan agama-agama yang sedang berlaku pada masa beliau, beliau mendirikan sebuah agama baru yang bersifat Ilahi, Kedua, dari kabilah-kabilah berpecah-belah yang selalu saling bermusuhan dan memiliki hobi berperang, beliau berhasil sebuah umat yang satu dan menjalin persaudaraan, persamaan, kebebasan dan kesatun kalimat dalam arti yang sebenarnya di antara mereka, Ketiga, di tengah-tengah kabilah yang berpecahbelah, masing-masing memiliki seorang pemimpin, biasa melakukan pekerjaan secara tersendiri dan tidak pernah memiliki sebuah pemerintahan yang terpusat itu, beliau berhasil membentuk sebuah pemerintahan yang berlandaskan kepada kebebasan dan kemerdekaan yang sempurna, Keempat, dalam kurun waktu dua puluh tiga tahun, beliau telah menetapkan dan menunjukkan sederetan undangundang yang mencakup seluruh kebutuhan umat manusia Lanjutan • Mukjizat Ma’nawiyah Mukjizat abadi beliau adalah al-Quran yang telah turun kepada beliau dalam kurun waktu dua puluh tiga tahun, dan dari sejak saat itu hingga sekarang selalu mendapatkan perhatian dan penelaahan dari berbagai segi oleh seluruh masyarakat dunia. • Mukjizat Keturunan Salah satu mukjizat beliau yang lain adalah keturunan suci beliau yang terjaga dari dosa. Hanya kedudukan tinggi kenabianlah yang mampu menghaturkan putri-putri dan para imam ma’shum seperti ini kepada masyarakat. PERNIKAHAN RASULULLAH • • Pada usia 25 tahun Muhammad menikah dengan Khadijah binti Khuwailid yang berusia 40 tahun. Khadijah adalah seorang pengusaha yang mempercayai Muhammad untuk menjajakan dagangannya ke Suriah. Karena kejujuran Muhammad, Khadijah menaruh hati padanya dan menikahinya. Pasangan Khadijah- Muhammad dikaruniai 2 putra (Qasim serta Abdullah) dan 4 putri (Zainab, Rukayyah, Ummu Kalsum, dan Fatimah). Khadijah adalah wanita pertama yang masuk Islam. Ia meninggal pada usia 65 tahun, setelah 25 tahun menikah dengan Muhammad. Siti Khatijah merupakan janda karena ditinggal wafat oleh 2 suami terdahulu, yaitu Abi Halah Al Tamimy dan Atiq Almakzumy. Periode menikah: Tahun 595M di Mekkah. Setelah Khadijah wafat, Muhammad menikah lagi sepuluh kali. Kesebelas istri Nabi disebut Ummul Mukminin (ibu orang- orang beriman). Nabi menikahi para wanita tersebut karena beberapa alasan, antara lain untuk melindunginya dari tekanan kaum musyrik, membebaskannya dari status tawanan perang, mengangkat derajatnya, dan menciptakan perdamaian dengan suku dari wanita yang dinikahi oleh Nabi. Lanjutan • Adapun semua istrinya adalah janda terkecuali Aisyah yang dinikahi rasul 2 tahun sebelum hijrah ke Madinah. Satusatunya gadis yang dinikahi Rasulullah. Periode menikah: bulan Syawal dua tahun sebelum hijrah, dan baru serumah dengan Rasulullah setelah Hijrah di Madinah. • Aisyah muncul dalam mimpi Rasulullah saw sebagai ilham yang ditunjukkan Allah atas beliau. Juga penghormatan pada sahabatnya, Abu Bakar. • Ada perdebatan tentang usia Aisyah, ada yang mengatakan 6 tahun, 9 tahun, dan ada pula yang menyebutkan 14 atau 18 tahun. Aisyah itu muda, cerdas, bersemangat, dan banyak hadis yang diriwayatkannya. Pernah memimpin perang Jamal di masa Khalifah Ali, yang kemudian disesalinya. KERASULAN MUHAMMAD DAN TANTANGANNYA • Dakwah Islamiyah di masa hidup Nabi saw, sejak ia diutus hingga wafatnya menempuh empat tahapan: • Pertama, Dakwah secara sembunyi-sembunyi ( sirriyah ) atau diam-diam dan rahasia, selama tiga tahun. • Kedua, Dakwah secara terang-terangan ( jahriyah ) dengan menggunakan lisan saja tanpa perang, berlangsung sampai hijrah. • Ketiga, Dakwah secara terang-terangan dengan memerangi orang-orang yang menyerang dan memulai peperangan atau kejahatan. Tahapan ini berlangsung sampai tahun perdamaian Hudaibiyah. • Tahapan keempat, Dakwah secara terang-terangan dengan memerangi setiap orang yang menghalangi jalannya dakwah atau menghalangi orang yang masuk Islam. Setelah masa dakwan yang pemberitahuan dari kaum musyrik, anti agama atau penyembah berhala . Pada tahapan inilah syariat Islam dan hukum jihad dalam Islam mencapai kemapanan. PERJALANAN DAKWAH DI MEKAH WAHYU PERTAMA Menjelang usia 40 tahun, Muhammad sering menyendiri dan bertafakur di Gua Hira. Gua ini terletak di Bukit Hira, sekitar 6 km di sebelah timur laut kota Mekah. Tingginya 155 cm dan bisa memuat 4 orang. Di gua ini Muhammad beribadah sepanjang Ramadan. Di gua ini pula Muhammad menerima wahyu pertamanya pada tanggal 17 Ramadan 12 SH/6 Agustus 610 M. Malaikat Jibril menemui dan menyuruhnya membaca wahyu Allah (Q.96:1-5). DAKWAH Ada dua tahap dakwah yang dilakukan Muhammad. Pertama, dakwah secara diam-diam selama 3 tahun. Keluarga dan sahabat Nabi yang masuk Islam pada tahap ini antara lain Khadijah, Abu Bakar as-Siddiq, dan Ali bin Abi Talib. Kedua, dakwah secara terang-terangan, yang dilakukan Nabi setelah turun perintah Allah (Q.15:94). Dakwah ini berlangsung hingga Nabi wafat. Banyak sahabat yang memeluk Islam pada masa ini, antara lain Umar bin Khattab dan Usman bin Affan. AKSI MENENTANG DAKWAH Kaum musyrik Quraisy tak mampu menghentikan dakwah Muhammad. Berbagai cara mereka lakukan, tapi hasilnya tetap nihil. Mereka lalu mengutus 10 orang untuk menemui Abi Talib dan meminta agar ia mau membujuk keponakannya berhenti berdakwah. Namun Muhammad menolak permintaan tersebut. Melihat keteguhan hati Muhammad, Abi Talib akhirnya mendukung keputusan keponakannya itu dan berjanji untuk selalu melindunginya dari ancaman orang Quraisy. Lanjutan TAHUN DUKA CITA Muhammad benar-benar sedih ketika Abi Talib yang menjadi pelindung utamanya wafat pada bulan Ramadan 2 SH, dalam usia 87 tahun. Belum hilang kesedihannya, Khadijah, istrinya yang ia cintai dan selalu mendampinginya dalam perjuangan, juga meninggal dunia. Muhammad sangat sedih dengan wafatnya kedua orang yang menjadi pembela risalahnya itu. Karena itu, tahun ke- 10 kenabian ini disebut ‘Am al-Huzn (tahun duka cita). ISRA` MI`RAJ Pada tahun ke-10 kenabian, terjadi peristiwa Isra Mikraj. Allah Swt. memperjalankan Nabi Saw. pada malam hari (Isra) dari Masjidilharam di Mekah ke Masjidilaksa di Yerusalem, kemudian membawanya naik (mikraj) ke langit agar bisa menyaksikan kekuasaan Allah Swt. (Q.17:1). Dalam kesempatan mi’raj itulah Nabi menerima perintah dari Allah Swt. berupa kewajiban menjalankan salat lima waktu. DAKWAH KE THA’IF Gangguan kaum Kuraisy terhadap Muhammad semakin menjadi-jadi setelah paman dan istrinya wafat. Pada bulan Syawal tahun ke-10 kenabian, Muhammad pergi ke luar kota Mekah menuju Ta’if (65 km sebelah tenggara Mekah) bersama anak angkatnya, Zaid bin Harisah, untuk menyebarkan dakwah. Selama sepuluh hari, Nabi Saw. menemui para pemuka Bani Saqif. Namun kehadiran Nabi di sana ditolak oleh mereka. PERJANJIAN AQOBAH • IKRAR AQABAH Suatu saat Nabi bertemu dengan enam orang suku Aus dan Khazraj dari Yatsrib. Nabi menggunakan kesempatan ini untuk memperkenalkan agama Islam. Mereka pun lalu menyatakan masuk Islam di hadapan Nabi. Setelah pulang ke Yatsrib, mereka memberitahukan hal tersebut kepada penduduk lainnya. Pada musim haji berikutnya, datanglah delegasi suku Aus dan Khazraj menemui Nabi di Aqabah. Mereka menyatakan ikrar kesetiaan kepada Nabi, yang kemudian dikenal dengan Ikrar Aqabah. Mereka juga meminta agar Nabi bersedia pindah ke Yatsrib untuk menghindari gangguan orang Kuraisy. Mereka berjanji akan membela Nabi dari segala ancaman. • RENCANA MEMBUNUH NABI Sebelum hijrah ke Yatsrib, kaum Kuraisy berencana membunuh Nabi. Tapi rencana jahat itu ketahuan sebelum terlaksana. Ketika mereka mengepung rumah Nabi, mereka hanya menemukan Ali bin Abi Talib di tempat tidur Nabi, sementara Nabi dan Abu Bakar sudah pergi. Ketika kaum Kuraisy mengejar, Nabi dan Abu Bakar bersembunyi di Gua Sur. Setelah aman barulah mereka melanjutkan perjalanan ke Yatsrib. HIJRAH NABI KE MADINAH • HIJRAH KE MADINAH Dua belas tahun sudah Nabi berdakwah, tapi kaum Kuraisy tetap belum mau menerima risalah kenabiannya. Maka Nabi hijrah ke Yatsrib. Setelah Nabi hijrah, kota Yatsrib kemudian dikenal dengan sebutan Madinah an-Nabi (kota Nabi) atau Madinah al- Munawwarah (kota yang bercahaya). • MASJID QUBA Sebelum sampai di Madinah, Nabi dan Abu Bakar singgah di Quba, sebuah desa yang jaraknya 10 km dari Madinah. Nabi tinggal di sana selama beberapa hari, sambil menunggu kedatangan Ali bin Abi Talib dari Mekah. Di desa ini, Nabi membangun Masjid Quba. Inilah masjid pertama yang dibangun oleh Nabi Saw. sebagai pusat peribadatan. Peristiwa ini terjadi pada tahun ke-12 kenabian Muhammad. • PIAGAM MADINAH Di Madinah, Nabi memimpin penataan dan peletakan dasar- dasar kehidupan bagi kaum muslim dan penduduk Madinah dalam beberapa langkah. Pertama, mempererat tali ukhuwah Islamiah (persaudaraan Islam) antara kaum Muhajirin dan Ansar yang sudah masuk Islam. Kedua, membangun Masjid Nabawi, sebagai tempat untuk mewujudkan rasa persaudaraan itu. Ketiga, mengikat tali persaudaraan dengan komunitas lain yang tidak beragama Islam, yaitu kaum Yahudi, Nasrani, dan Majusi. Ikatan hubungan itu terwujud dalam perjanjian yang disebut dengan Misaq Madinah (Piagam Madinah). Dengan dasar-dasar itu, masyarakat Madinah bisa disebut sebagai sebuah negara, dengan Nabi Muhammad sebagai kepala negara. • IZIN PERANG Kendati Nabi dan pengikutnya sudah hijrah ke Madinah, orang Kuraisy terus mengganggu mereka. Sementara itu kaum Yahudi di Madinah iri melihat kondisi militer, politik, dan ekonomi kaum muslim semakin baik. Mereka lantas bersekongkol dengan kaum Kuraisy untuk melumpuhkan kaum muslim. Karena kaum muslim semakin terancam, Allah mengizinkan mereka untuk berperang (Q.22:39-41). Setelah mendapat izin Allah Swt., Nabi dan kaum muslim lalu memerangi orang Kuraisy dan Yahudi. Ada beberapa peperangan yang dipimpin Nabi, misalnya Perang Badr, Perang Uhud, Perang Khandaq (parit), dan Fath Makkah. NABI SEBAGAI UMMUL MUKMININ • • • • • • RANGKAIAN TAHUN PERJALANAN NABI MUHAMMAD SAW. 570 Lahir di Mekah pada tanggal 12 Rabiulawal Tahun Gajah atau tanggal 20 April KARAKTER DAN KEUTAMAAN RASULLULLAH SAW Salah satu karekter rasulullah saw yang paling menonjol adalah kemenangan tidak menjaga kan dia bangga hal ini bisa kita lihat diperang badar dan pembebasan kita makkah(fathu makkah) dan kekalahan tidak membuat dia putus asa. Dia memperlakukan kaum dan pengikutnya dengan tujuan mempererat silaturrahmi dan selalu menamamkan rasa percaya diri dalam mereka is selalu mengasihi anak anak kecil dan mengayomi mereka.berbuat baik dengan fakir miskin dan terhadap hewan dia selalu menanamkan rasa kasih sayang dan melarang untuk menyakiti binatang . RASUL SEBAGAI PANGLIMA PERANG Kita bisa lihat keberasilan beliau dalam memenangkan peperangan dan menciptakan perdamaian dan mengujudkan manusia yang berakhlak dan memimpin pasukan dengan gagah berani TATA KRAMA BERGAUL Beliau tidak pernah sombong dalam pergaulan selalu tersenyum berbuat baik sesame manusia selalu menyenguk orang sakit tidak pernah memotong pembicaraan lawan tidak pernah mengangap dirinya mulia dari teman yang diajak bicara.Masih banyak lagi sipat2 rasul yang kita bisa dapat teladani PEMBINAAN MASYARAKAT MADINAH PERJANJIAN HUDAIBIYAH Pada tahun ke-6 hijrah, Nabi bermimpi memasuki kota Mekah dan bertawaf (mengelilingi Ka’bah). Mimpi itu disampaikan kepada para sahabat. Saat itu pula, Nabi mengumumkan kepada kaum muslim untuk menunaikan ibadah haji di Mekah. Namun kaum musyrik Kuraisy menghalang- halangi mereka. Kaum Kuraisy kemudian mengutus Suhayl bin Amr untuk bertemu dengan Nabi dan membuat perjanjian perdamaian. Nabi dan Suhayl menyepakati syarat- syarat perdamaian itu. Kalimat perjanjian ditulis oleh Ali bin Abi Talib, atas perintah Nabi. Perjanjian itu dikenal dengan nama Perjanjian Hudaibiyah. ISI PERJANJIAN HUDAIBIYAH Kaum muslim dan kaum Kuraisy mengadakan gencatan senjata selama 10 tahun. Jika ada kaum Kuraisy yang menyeberang ke pihak Nabi tanpa seizin walinya, ia harus dikembalikan kepada mereka, tapi jika pengikut Muhammad menyeberang ke pihak musyrik Kuraisy, ia tidak akan dikembalikan kepada Muhammad. Kabilah-kabilah Arab bebas bersekutu dengan Muhammad ataupun dengan orang Kuraisy. Pada tahun tersebut (6H), Nabi dan rombongan harus kembali ke Madinah dan tidak boleh masuk ke Mekah. Mereka juga harus menunda ibadah haji hingga tahun berikutnya, dengan syarat tidak akan tinggal di Mekah lebih dari tiga hari dan tidak membawa senjata selain pedang di dalam sarungnya. ‘UMRAH AL-QADA’ Setahun setelah Perjanjian Hudaibiyah ditandatangani, Nabi dan kaum muslim dapat memasuki kota Mekah untuk beribadah haji di Ka’bah. Kaum musyrik Kuraisy membiarkan mereka tinggal di Mekah selama tiga hari. Kesempatan ini digunakan oleh Nabi dan kaum muslim untuk menunaikan umrah, yang disebut ‘Umrah al-Qada’, pengganti umrah yang tidak terlaksana pada tahun sebelumnya karena dilarang kaum musyrik Kuraisy. DAKWAH ISLAM/PEPERANGAN DALAM ISLAM • PENYEBARAN ISLAM Perjanjian Hudaibiyah menciptakan suasana tenang dan aman. Enam bulan setelah perjanjian itu Nabi berdakwah kepada para penguasa di sekitar Arab, dengan cara mengirimkan surat, antara lain kepada penguasa Iran, Mesir, Abessinia, Persia dan Romawi (Bizantium). Surat Nabi seluruhnya berjumlah sekitar 105 buah. Namun, tidak semua teks surat itu disalin lengkap. Surat itu berisi seruan untuk masuk Islam. Setiap surat dicap dengan stempel dari perak yang diukir dengan tiga baris kata: Muhammad, Rasul, Allah. Peperangan pada masa nabi disebut Ghaswah (yang dipimpin oleh nabi) dan Sariyah (nabi tidak ikut berperang) yang menjadi pimpinan perang adalah para sahabat FATHU MAKKAH • FATH MAKKAH Suatu saat kaum Kuraisy melanggar Perjanjian Hudaibiyah dengan membantu sekutu mereka menyerang sekutu kaum muslim. Mengetahui hal itu, Nabi segera menyiapkan sepuluh ribu pasukan muslim untuk berangkat ke Mekah. Pasukan muslim memasuki kota Mekah tanpa perlawanan dari kaum Kuraisy. Peristiwa itu disebut Fath Makkah (pembebasan Mekah). Di Mekah, Nabi menghancurkan berhala-berhala di sekeliling Ka’bah. Setelah itu Nabi menyuruh Bilal menyerukan azan dari atas Ka’bah. Kemudian mereka mendirikan salat berjemaah dengan dipimpin oleh Rasulullah Saw. HAJI WADA • HAJI WADA’ Pada tahun ke-10 Hijrah, Nabi menunaikan ibadah haji. Beliau berangkat ke Mekah pada 28 Zulkaidah, setelah menunjuk Abu Dujanah sebagai wakilnya di Madinah. Pada 4 Zulhijah, Nabi tiba di Mekah, dan langsung masuk ke Masjidilharam melalui pintu Bani Syaibah, serta melakukan tawaf dan sai. Pada 8 Zulhijah, Nabi berangkat ke Mina dan tinggal di sana hingga terbit fajar. Pada pagi hari 9 Zulhijah, Nabi berangkat ke Arafah dengan diikuti oleh sekitar 100.000 jemaah. Pada ibadah haji wada’ (wadak) ini turun firman Allah Swt. (Q.5:3) yang menandakan bahwa Allah Swt. telah menyempurnakan agama Islam kepada umat-Nya dan telah mencukupkan nikmat- Nya. Perjalanan haji ini kemudian disebut Haji wadak (haji perpisahan), karena beberapa bulan setelah ibadah haji itu Nabi wafat. SAKIT DAN WAFATNYA RASULULLAH • Dua bulan setelah menunaikan ibadah Haji Wada, Nabi menderita demam. Badannya mulai lemah. Meskipun demikian ia tetap memimpin salat berjemaah. Namun setelah merasa sangat lemah, ia menunjuk Abu Bakar menjadi penggantinya sebagai imam salat. Setelah beberapa hari sakit, Nabi dipanggil ke haribaan Allah Swt. pada tanggal 12 Rabiulawal 11 H atau 8 Juni 632 M. Nabi wafat dalam usia 63 tahun.Sebelum beliau wafat, tidak ada wasiat khusus tentang kepemimpinan semua dikembalikan kepada umat islam. Dan kemudian Abu Bakar as-Siddiq kemudian ditunjuk oleh kaum Muhajirin dan Ansar sebagai Khalifah ar-Rasul (pengganti Rasul). • Wassalam