ANALISIS FINANSIAL UNTUK MENGUKUR TINGKAT KINERJA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA WARGA HARAPAN WONOGIRI PADA UNIT SIMPAN PINJAM NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh CATUR AGUS DARMADIANTO B 100 070 153 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 ANALISIS FINANSIAL UNTUK MENGUKUR TINGKAT KINERJA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA WARGA HARAPAN WONOGIRI PADA UNIT SIMPAN PINJAM Oleh : Catur Agus Darmadianto ABSTRACT Cooperative is a business organization owned and operated by the people for the sake of a bases bersama.Koperasi economic activity is based on the principle of the people's movement is based on the principle of kinship. Cooperative principle is a system of abstract ideas that are clues to build effective cooperative and durable. Testing this hypothesis using linear regretion analysis with the t test and the coefficient of determination (𝑅 2 ). The population in this study was small entreprencurs in Wonogiri. Badsed on the survey result revealed that the regression equation is Y + 3.197 + 0.732 XI. Based on the regression equation, a costant value for the regression equation is 3.137 with a positive parameter. This means that in the absence then cooperation in Wonogiri. Lending significant effect on increasing incore in Wonogiri. This is proveb by the calculation 𝑡𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 5.682. Since the value of t is greater than 𝑡𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 (5.682 > 2.011). Keywords : credit, income faktor- faktor intern juga dipengaruhi PENDAHULUAN Koperasi tujuan didirikan untuk dengan mensejahterakan oleh faktor- faktor ekstern koperasi. Suatu koperasi dikatakan anggotanya. Akan tetapi apabila dapat keuntungan merupakan faktor kewajiban jangka yang penting bagi kelangsungan kemampuan hidup kewajiban koperasi dan likuid memenuhi pendeknya, untuk memenuhi financial pada saat perkembangannya. Oleh karena itu ditagih dan dapat mengembalikan penting anggota kewajiban keuangan jelas waktunya, tetapi sekali koperasi apabila dapat secara tepat pada sebaliknya jika mengetahui kondisi koperasi. Hal ini koperasi tersebut tidak dapat segera akan memenuhi membantu menghadapi koperasi atau dalam menentukan kebijaksanaan yang akan ditempuh. Mengetahui produktivitas usaha seberapa yang besar dicapai kewajiban finansialnya maka berarti dalam keadaan inlikuid. Sedangkan mengenai masalah rentabilitas koperasi berkaitan dengan kemampuan suatu koperasi koperasi, yang dapat diukur antara untuk lain melalui tingkat rentabilitasnya. periode tertentu. Dengan demikian Kinerja analisisrasio suatu perusahaan dapat menghasilkan laba financial selama dapat diketahui dengan mengukur tingkat dipergunakan untuk mengukur untuk likuiditas, dan menilai kinerja suatu koperasi dapat rentabilitas pada saat tertentu. Kinerja dilakukan dengan cara kinerja suatu suatu koperasi selain dipengaruhi koperasi agar kondisi dan posisi solvabilitas finansial koperasi dapat dikefahui dengan secara jelas sehingga akan membantu terhadap data keuangan koperasi pengurus yang koperasi untuk dapat mngadakan bersangkutan analisis dan data menentukan kebijaksanaan yang akan tersebut akan tercermin di dalam ditempuh. laporan LANDASAN TEORI Riyanto, A. LAPORAN KEUANGAN (financial Pada mulanya laporan keuangan. Menuizat laporan tinansiil statement) memberikan ikhtisar mengenai keuangan bagi suatu koperasi keadaan finansiil suatu koperasi, hanyalah sebagai alat penguji dari dimana neraca (balance s h e c l ) pekerjaan pembukuan, mencerminkan nilai aktiva, utang tetapi untuk selanjutnya dapat dan modal sendiri pada suatu saat juga tertentu, dan laporan rugi dan laba bagian dijadikan dasar untuk menentukan atau menilai posisi (incomestatement) keuangan, mencerminkan hasil-hasil yang dan hasil analisis tersebut, dapat digunakan bagi dicapai selama suatu periode pihak-pihak yang berkepentingan tertentu biasanya meliputi dalam keputusan periode satu tahun. Kepentingan untuk penyusunan kebijaksanaan pemakai utama laporan keuangan yang akan dilakukan di masa koperasi, terutama untuk : yang akan datang. 1. Menilai pengambilan Perkembangan suatu keuangan koperasi dapat diketahui pertanggungjawaban pengurus 2. Menilai prestasi pengurus 3. Menilai manfaat yang diberikan untuk bisa mendapatkan informasi koperasi terhadap anggotanya. yang lengkap dan terinci mengenai Sebagai bahan pertimbangan untuk suatu koperasi, biasanya dilakukan menentukan oleh jumlah surnberdaya, manajer karya dan jasa yang akan diberikan etisiensi kepada koperasi. perubahan-perubahannya. B. ANALISIS RASIO menilai menjelaskan Analisis yang dilakukan tetapi menganalisis posisi keuangan kemajuan-kemajuan diperlukan dan mengukur 2. Analisis Eksternal KEUANGAN Untuk usaha dalam adanya dan tidak bisa mendapatkan data yang atau terinci koperasi ukuran atau mengenai suatu koperasi, biasanya dilakukan oleh bank-bank, para kreditur, pemegang saham dan ”yardstick” tertentu. Ukuran yang lain-lain. sering 3. Analisis horizontal / analisis digunakan dalam analisis keuangan adalah rasio. Bambang Riyanto, rasio dapat Analisis perkembangan data diartikan sebagai alat dalam keuangan dan data operasi dari tahun yang dapat ke tahun guna mengetahui kekuatan menjelaskan atau kelemahan koperasi. Analisis aritmathical terus digunakan untuk Menurut dinamis hubungan antara dua macam data vertikal / analisis statis finasnsiil” 4. Analisis keuangan yang terbatas 1. Analisis Internal Analilsis yang hanya satu periode akuntansi dilakukan saja. Berdasarkan uraian tersebut, dalam mengukur apakah koperasi tersebut sudah perkembangan bisa mengefisiensikan semua KPRI Warah, penulis melakukan assets yang dimilikinya untuk analisis mencapai tujuan-tujuannya. data finansiil menggunakan analisis dengan horizontal karena terdiri dari tiga periode yaitu D. PENGERTIAN MODAL Setiap koperasi dalam operasinya selalu modal berupa tahun 1999, 2000 dan tahun 2001, menjalankan dan analisis eksternal karena hanya membutuhkan tersedia data keuangan seperti neraca modal kerja maupun modal tetap. dan laporan rugi-laba (perhitungan Sedangkan sisa sendiri ialah baik yang berupa hasil usaha). Current ratio dengan rumus : barang-barang Aktiva Lancar x100% Utang Lancar Current Ratio = pengertian konkret modal yang masih ada dalam rumah tangga koperasi yang, terdapat di neraca C. PENGERTIAN KINERJA KOPERASI di sebelah debet, maupun berupa daya beli atau nilai tukar dari Kinerja koperasi adalah barang-barang itu yang tercatat di keseluruhan aktifitas koperasi sebelah kredit. Modal dilihat dari yang digunakan untuk sumber terdiri dari : mendapatkan laba. kinerja 1. Modal Sendiri koperasi dapat diambil melalui rasio finansial, Modal sendiri adalah “modal sehingga yang koperasi dapat berasal keuangan pemilik mengetahui pemilik kondisi dari koperasi, perusahaan dan tertanam dalam koperasi mempunyai profitabilitas yang untuk waktu yang tidak tentu tinggi sehingga dapat digunakan lamanya. untuk 2. Modal Asing berasal perusahaan kewajiban- kewajiban koperasi yang harus Modal asing adalah modal yang membayar dari yang luar dipenuhi. F. PENGERTIAN BIAYA sifatnya Biaya ialah harga sementara bekerja di dalam perolehan yang dikorbankan atau perusahaan digunakan dan bagi dalam rangka perusahaan yang bersangkutan memperoleh penghasilan dan akan modal dipakai tersebut merupakan sebagai pengurang “utang” yang pada saatnya penghasilan, biaya digolongkan harus dibayar kembali. pada ialah proses yang secara wajar penghasilan pokok penjualan, biaya administrasi dan umum. E. PENGERTIAN LABA Laba harga “hasil dari G. PENGERTIAN PENDAPATAN mempertemukan Menurut Ace Partadiredja, antara yang lebih semua besar pengertian “suatu pendapatan balas jasa ialah: sebagai dibanding biaya dalam periode pengendalian faktor produksi yang akuntansi tertentu.” dinilai dengan uang yang akan Laba koperasi banyak dipengaruhi hasil penjualan dan biaya operasi, koperasi yang baik diterima oleh seseorang.” Sedangkan pendapatan menurut pengertian Djoerban Wachid adalah :”segala hasil yang Koperasi Warga harapan dari tahun diterima oleh seseorang yang turut 1999 sampai tahun 2001 dapat sebagai serta dalam proses produksi baik berikut : yang berupa gaji, upah maupun keuntungan lain yang, LIKUIDITAS KOPERASI WARGA HARAPAN dapat TAHUN 1999 – 2001 dipergunakan untuk memenuhi hidupnya.” Rasio 1999 2000 2001 Current 118 122 124 0.69 1.11 0.95 115 122 125 Rasio ANALISIS DATA Cash Dalam perkembangan penulis mengukur KPRI melakukan WARAH analisis data Ratio Quich Ratio Current ratio yang dicapai finansial dengan menggunakan Koperasi Warga Harapan selama tiga analisis horizontal karena terdiri dari tahun yaitu dari tahun 1999 sampai tiga periode yaitu tahun 1999, 2000 dengan tahun 2001 menunjukkan dan 2001, dan analisis eksternal karena adanya kenaikan dari tahun ke tahun, hanya tersedia data keuangan seperti hal ini dikarenakan oleh meningkatnya neraca dan laporan rugi laba aktiva lancar yang relatif lebih besar (perhitungan sisa hasil usaha). Dalam daripada kenaikan hutang lancar setiap menganalisis laporan keuangan, tahunnya. penulis menggunakan metode dan Dari hasil perhitungan Cash tehnik analisis rasio. Ratio selarna tiga tahun yaitu dari A. Rasio Likuiditas tahun 1999 sampai dengan tahun 2000 Tingkat likuiditas pada juga menunjukkan adanya kenaikan hal ini dikarenakan oleh meningkatnya SOLVABILITAS KOPERASI WARGA HARAPAN Cash ( uang tunai ) yang benar-benar TAHUN 1999 – 2001 ada di koperasi relatif lebih besar Tahun Solvabilitas daripada kenaikan hutang lancar, 1999 119 sedangkan tahun 2001 mengalami 2000 122 2001 125.5 penurunan hal ini disebabkan meningkatnya hutang lancar yang relatif lebih tinggi. Dari hasil perhitungan Quick Ratio selania tiga tahun yaitu dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2000 menunjukkan adanya kenaikan dari tahun ke tahun, hal ini dikarenakan oleh meningkatnya aktiva lancar yang solvabilitas koperasi warga harapan selama tiga tahun yaitu dari tahun 1999 sampai dengan menunjukkan adanya kenaikan dari tahun ke tahun, hal ini disebabkan oleh kenaikan total aktiva yang relative lebih besar daripada kenaikan total hutang pada setiap tahunnya. benar-benar lancar ( kas + efek + RASIO LEVERAGE KOPERASI piutang ) relatif lebih besar daripada WARGA HARAPAN kenaikan hutang lancar Setiap tahunya TAHUN 1999 – 2001 Rasio B. Rasio Solvabilitas Tingkat solvabilitas pada koperasi Warga Harapan dari tahun 1999 sampai tahun 2001 dapat dihitung sebagai berikut: 2001 Total Debt to Total 1999 2000 2001 522 441 390 84 81.53 79.62 Equity Ratio Total Debt to Total Capital Assets Total Debt to Total Ewuity kenaikan terus menerus. Hal in, Ratio Koperasi Warga Harapan dari disebabkan karena kenaikan profit tahun 1999 sampai dengan tahun 2001 margin dan pemberdayaan total aktiva mengalami penurunan setiap tahunnya yang efisien dan produktif. hal ini terjadi dikarenakan total hutang (khususnya hutang meningkat lancer) tajam. yang Sedangkan Sedangkan Rentabilitas Modal Sendiri mengalami kenaikan setiap tahunnya hal ini dikarenakan penurunan Total Debt toTotal capital peningkatan laba usaha yang sangat Assets Ratio setiap tahunnya terjadi pesat dibandin,kan peningkatan modal dikarenakan adanya peningkatan total sendiri. aktiva akan total hutang. KESIMPULAN DAN SARAN C. Rasio Profitabilitas Kesimpulan PROFIBILITAS KOPERASI WARGA HARAPAN 1. Likuiditas tahun 1999 sampai dengan tahun 2001 TAHUN 1999 – 2001 Rasio Rentabilita 199 200 200 9 0 1 0.17 3.63 5.45 1.08 19.7 26.8 Dari Currera Ratio tahun 1999 sampai tahun 2001 mengalami kenaikan setiap tahunnya, yaitu tahun s Ekonomi Rentabilita s 1999 sebesar 111%, tahun 2000 sebesar 122% dan tahun 2001 sebesar Modal Sendiri 124%. Kenaikan ini disebabkan oleh meningkatnya aktiva lancar yang Rentabilitas ekonomi KPRI relatif lebih besar daripada kenaikan WARAH dari tahun 1999 sampai hutang lancar setiap tahunnya. dengan tahun 2001 mengalami Cash Ratio tahun 1999 sebesar 0.69 sedangkan tahun, 2000 2. Solvabilitas tahun 1999 sampai dengan tahun 2001 mengalami kenaikan menjadi 111%, hal ini disebabkan oleh karena Solvabilitas dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2001 meningkatnya cash ( uang tunai ) yang menunjukkan adanya kenaikan terus benar - benar ada di koperasi lebih menerus, yaitu tahun 1999 sebesar besar hutang 119%, tahun 2000 sebesar 122% dan 2001 tahun 2001 sebesar 125.5%. hal ini daripada lancar. kenaikan Sedangkan tahun mengalami penurunan menjadi 0.95 disebabkan %, aktiva yang relatif lebih besar daripada hal ini disebabkan karena karena kenaikan total meningkatnya hutang lancar yang kenaikan total hutang setiap tahunnya. relatif lebih tinggi 3. Leverage dari tahun 1999 sampai Quick Ratio Quack Ratio dari tahun 1999 dengan tahun 2001 a. Total Debt to Total Equity Ratio sampai dengan tahun 2001 juara Total Debt to Total Equily mengalami kenaikan setiap tahunnya, Ratio mengalami penurunan setiap yaitu tahun 1999 sebesar 115%. Tahun tahunnya, yaitu tahun 1999 sebesar 2000 sebesar 122% dan tahun 2001 522%, tahun 2000 sebesar 441 dan sebesar 125%. Hal ini dikarenakan tahun 2001 sebesar 390%. Hail ini meningkatnya aktiva lancar yang disebabkan karena total hutang benar- benar lancar (kas + Piutang) ( khususnya hutang lancar ) yang relatif lebih besar daripada kenaikan meningkat tajam. hutang lancar setiap tahunnya b. Total Debt to Total Capital Assets mengalami penurunan kategori yang cukup baik, yaitu setiap relatif tingginya rentabilitas ekonomi tahunnya yaitu tahun 1999 sebesar dan rentabilitas modal sendiri, maka 84%, tahun 2000 sebesar 81.5 3% manajemen dan tahun 2O01 sebesar 79.62%. dapat hal ini terjadi karena adanya memperhatikan peningkatan total aktiva dan total Peningkatan rentabilitas koperasi dapat hutang. dilakukan dengan cara meningkatkan koperasi diharapkan mempertahankan jumlah a. Meningkat jumlah modal yang kepada anggota sepanjang pinjaman bersal dari pihak luar masih relatif macet dapat diantisipasi dengan lebih besar dibanding dengan baik jumlah pelayanan. manajemen sendiri, koperasi maka dan yang tersebut. Saran modal kredit kondisi dan peningkatan kualitas kinerja mulai menimupuk modal sendiri DAFTAR PUSTAKA dengan cara meningkatkat jumlah Agus simpanan-simpanannya diberikan agar Santoso, Manajemen Keuangan , Tori dan Aplikasi, BPFE Yogyakarta, 1994 koperasi menjadi semakin likuid dan solvabel. Dilihat dari kemampuan koperasi dalam menghasilkan mengounakan modal laba baik sendiri maupunmodal asing masuk dalam Bamhing Riyanto, Dasar-dasar Pembelajaran perusahan, BPFE Yo«vakarta, 1995 Eldon S. Hendrikson, Teori-teori Akuntasi , Penerbit Erlangga, Jakarta, 1999 E. Fred Weston, Eugene F. Brigham, dasar-dasar Manajemen Keuangan Penerbit Erlangga, 1993. PS. Djarwanto, Pokok- Pokok Analisa Laporan keuangan, BPFE Jouvakarta. 1984. hal 238 RA. Supriyono, Akuntansi Biaya, Pengumpulan Biaya dan penentuan Harga Pokok, BPFE Yogyakarta, 1994. Suad Husnan, Manajemen keuangan Teori dan penerapan, BPEF Yogyakarta, 1993 Slamet Soeseno, Tehnik Penulisan Ilmiah Populer, Penerbit PT Gramedia. Jakarta, 1995.