BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Pemasaran Rangkaian teori pendukung penelitian ini berlandaskan pada konsep komunikasi pemasaran dan perkembangannya. Komunikasi pemasaran dapat dinyatakan sebagai suatu kegiatan komunikasi yang ditujukan untuk penyampaian pesan kepada konsumen dan pelanggan dengan menggunakan beberapa media dengan harapan terjadinya 3 (tiga) tahapan, yakni: perubahan, pengetahuan sikap dan tindakan. Kotler menyebutkan pemasaran adalah proses sosial dari individu atau sekelompok orang untuk meraih apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penawaran dan pertukaran nilai produk dan jasa dengan yang lainnya. Pada dasarnya pemasaran adalah suatu proses kegiatan untuk memenuhi, memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen akan barang atau jasa melalui proses pertukaran.7 Dari pengertian di atas peneliti menyimpulkan bahwa peranan komunikasi pemasaran adalah upaya yang dipergunakan perusahaan untuk menginformasikan, membujuk, dan mempengaruhi mereka tentang produk/jasa dan merek yang akan dijual. Kaitannya dalam hal ini bahwa, begitu pentingnya peran komunikasi pemasaran terutama dalam aktifitas promosi event BINUS Job Expo agar dapat membujuk dan mempengaruhi minat berkunjung khususnya lulusan BINUS tahun 2014. 7 John E. Kennedy dan R. Dermawan S. Marketing Communication. Jakarta,Teknik dan Strategi. Bhuana Lima Populer. 2006 hal 1 8 2.2 Bauran Pemasaran Pemasaran memfasilitasi proses pertukaran dan pengembangan hubungan dengan konsumen dengan cara mengamati secara cermat kebutuhan dan keinginan konsumen, dilanjutkan dengan mengembangkan suatu produk yang memuaskan kebutuhan konsumen dan menawarkan produk tersebut pada harga tertentu serta mendistribusikannya agar tersedia ditempat – tempat yang menjadi pasar bagi produk yang bersangkutan. Untuk itu perlu dilaksanakan suatu program promosi atau komunikasi guna menciptakan kesadaran dan ketertarikan konsumen kepada produk bersangkutan.8 Para komunikator pemasaran mengarahkan usaha mereka untuk mempengaruhi kepercayaan, sikap, reaksi emosional, dan pilihan - pilihan konsumen. Pada akhirnya, tujuan mereka adalah untuk mendorong konsumen memilih merek mereka dan bukan tawaran kompetitor. Untuk mencapai tujuan ini, komunikator pemasaran merancang pesan – pesaniklan, promosi, kalimatkalimat dalam kemasan, nama merek, presentasi penjualan, dan aktivitas komunikasi lainnya. Proses ini disebut dengan marketing mix atau bauran pemasaran.9 Menurut Kotler dan Amstrong, bauran pemasaran (marketing mix) adalah sekumpulan variabel – variabel pemasaran yang dapat dikendalikan, yang digunakan oleh perusahaan untuk mengejar tingkat penjualan yang diinginkan dalam target pemasaran. Adapun variabel – variabel yang dimaksud dikenal dengan unsur 4P, yaitu Product, Price, Place, Promotion. Monle Lee dan Carla 8 Morrisan, Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jakarta, Ramdina Prakarsa, 2007. Hal 5 Terence A.Shimp, Periklanan Promosi : Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jilid 1 edisi kelima, Jakarta, Erlangga 2003 hal 180 9 9 Johnson menjelaskan bahwa terdapat empat variabel yang harus diperhatikan dalam menjalankan pemasaran yang efektif, yaitu:10 1. Product (produk), kombinasi barang/jasa yang dihasilkan oleh perusahaan dan ditawarkan kepada pasar sasaran. Bauran produk mempunyai saranasarana yaitu: mutu, ciri khas, gaya merk dagang, pembukus, pelayanan dan jaminan. 2. Price (harga), merupakan nilai tukar dengan produk dalam sebuah transaksi pemasaran. 3. Place (lokasi distribusi), bentuk distribusi dimana produk dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen. Variable ini mempunyai sarana-sarana seperti lokasi, transportasi, persediaan barang distributor dan pengecer. 4. Promotion (promosi), mencakup berbagai teknik yang digunakan untuk berkomunikasi dengan para konsumen dan calon konsumen yang potensial, juga untuk meyakinkan konsumen sasaran untuk membeli jasa/produknya. Dari empat variable diatas, penelitian ini lebih fokus pada promosi sebagai variable yang terkait pada aktifitas publikasi event BINUS Job Expo 10 – 11 September 2014 dalam upaya untuk berkomunikasi dengan calon pengunjung dalam menumbuhkan dan meningkatkan minat berkunjung, terutama lulusan BINUS University tahun 2014. 10 Monle Lee dan Carla Johnson. Prinsip-prinsip pokok periklanan dalam perspektif global, Jakarta, Prenada Media. 2004, hal 14 - 15 10 2.3 Bauran Promosi Promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk jasa. Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, melainkan juga sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan kegiatan pembelian atau penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Michael Ray mendefinisikan promosi sebagai koordinasi dari seluruh upaya yang dimulai pihak penjual untuk membangun berbagai saluran informasi dan persuasi untuk menjual barang dan jasa atau memperkenalkan suatu gagasan. Walaupun komunikasi antara perusahaan dan konsumen secara implisit berlangsung pada setiap unsur atau bagian dari marketing mix, namun sebagian besar komunikasi perusahaan berlangsung sebagai bagian dari suatu program promosi yang diawasi dan direncanakan dengan hati – hati. Instrumen dasar yang digunakan untuk mencapai tujuan komunikasi perusahaan disebut dengan bauran promosi atau promotional mix.11 Secara tradisional, bauran promosi mencakup empat elemen yaitu: Iklan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), publikasi/humas dan personal selling. Namun George dan Michael Belch menambahkan dua elemen dalam promotional Mix yaitu direct marketing dan interactive media.12 11 12 Morrisan, Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Ramdina Prakarsa, Jakarta, 2007. Hal 13 Ibid, Morrison, 2007 11 Tabel 2.2 Bauran Promosi (Promotional Mix) Promotional Mix Iklan Direct Marketing Interactive / Internet Marketing Promosi Penjualan Publikasi Personal Selling Dalam aktivitas event BINUS Job Expo, BINUS Career menerapkan promotional mix sebagai strategi promosi melalui berbagai media komunikasi, salah satunya melakukan publikasi melalui media sosial twitter. 2.4 Publikasi Publikasi merupakan bagian dari aktivitas bauran promosi untuk membantu menyebarluaskan informasi melalui berbagai media tentang aktivitas atau kegiatan perusahaan atau organisasi yang pantas untuk diketahui oleh publik.13 Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa publikasi memanfaatkan berbagai jenis media komunikasi untuk memberikan informasi – informasi yang diperlukan secara tepat kepada khalayak yang dituju. Menurut Sidauruk, bentuk publikasi sudah umum digunakan dalam menyampaikan informasi publik, selain karena sifatnya yang praktis juga karena biayanya tidak semahal iklan layanan. Publikasi mudah dalam penggunaan, penyebaran dan penyimpanannya.14 13 Rosady Ruslan, Manajemen Public Realation & Media Komunikasi, Jakarta ,PT. Rajagrafindo Persada, 2008 Hal 13 14 Dalam jurnal Peranan Badan Informasi Publik (BIP) dalam Pemberian Layanan Informasi Publik Pada Pemerintah Kota Bandung, 2010, hal 9 12 Dalam penelitian ini, penulis fokus pada publikasi yang menjadi sarana yang tidak bisa terpisahkan dalam bauran promosi. Menurut Widjaya, terdapat media yang dapat digunakan untuk melaksanakan kegiatan publikasi, yaitu:15 1. Media Audio, informasi yang disampaikan dapat ditangkap dengan indera telinga, atau tegas dapat didengar misalnya; radio, tape recorder, telepon, wawancara, dan lain-lainnya. 2. Media Visual, sebagai media yang dipergunakan untuk mengadakan hubungan dengan publik, yang dapat ditangkap dengan indera mata. Misalnya: surat kabar, pameran – pameran foto, slide, buletin, pamflet, lambang, bendera, karikatur, gambar skema organisasi dan lain-lain. 3. Media Audio – Visual, sebagai media yang menyiarkan “berita” yang dapat ditangkap baik dengan indera mata maupun dengan indera telinga, misalnya; televisi, film dan lain - lainnya. Selain media publikasi diatas, seiring perkembangan teknologi komunikasi, lahirlah perangkat media yang berbasis digital computer yang di kenal dengan New Media (Media Baru). 15 A.W. Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat,2010, hal. 79 13 2.5 Media Baru Media Baru adalah istilah yang dimaksudkan mencakup kemunculan digital, komputer, atau jaringan teknologi informasi dan komunikasi di akhir abad ke-20. Sebagian besar teknologi yang digambarkan sebagai media baru adalah digital, seringkali memiliki karakteristik dapat dimanipulasi, bersifat jaringan, padat, mampat, interaktif dan tidak memihak. Secara sederhana media baru adalah media yang terbentuk dari interaksi antara manusia dengan komputer dan internet secara khususnya. Termasuk di dalamnya adalah web, blog, online social network, online forum dan lain-lain yang menggunakan komputer sebagai medianya.16 Menurut Everett M. Rogers merangkumkan perkembangan media komunikasi ke dalam empat era. Pertama, era komunikasi tulisan, Kedua, era komunikasi cetak, Ketiga, era telekomunikasi, dan Keempat, era komunikasi interaktif. Media baru adalah media yang berkembang pada era komunikasi interaktif. Ron Rice mendefinisikan media baru adalah media teknologi komunikasi yang melibatkan komputer di dalamnya (mainframe, PC, Notebook) yang memfasilitasi penggunanya untuk berinteraksi antar sesama pengguna ataupun dengan informasi yang diinginkan. Sementara menurut McQuail, media baru adalah tempat dimana seluruh pesan komunikasi terdesentralisasi; distribusi pesan lewat satelite meningkatkan penggunaan jaringan kabel dan komputer, keterlibatan audiens dalam proses komunikasi yang semakin meningkat.17 16 http://komunikasi.us/index.php/mata-kuliah/kmm/17-tmb-umb/2078-lalongkoe-ramses, akses September 2014 17 http://nanda-bima.blogspot.com/2011/10/peng-teknologi-internet-dan-new-media.html, akses September 2014 14 2.5.1 Ciri – ciri Media Baru Pakar komunkasi Denis McQuail menjelaskan, ciri utama media baru yaitu:18 1. Adanya saling keterhubungan (interkonektivitas) 2. Aksesnya terhadap khalayak individu sebagai penerima maupun pengirim pesan 3. Interaktivitasnya 4. Kegunaan yang beragam sebagai karakter yang terbuka 5. Sifatnya yang ada di mana-mana 2.5.2 Karakteristik Media Baru Dalam media baru, sejalan dengan apa yang di ungkapkan Manual Castell, dua level komunikasi terjadi sekaligus dalam suatu fenomena, level media massa dan level interpersonal. Maka, jadilah karakteristik media baru;19 1. Pesan yang bersifat desentralisir karena produsen dapat sekaligus sebaai konsumen dan sebaliknya. 2. Komunikasi berlangsung dalam dua arah antara produsen dan konsumen. 3. Dalam pengelolaan pesan berada diluar control negara. 4. Terbentuk demokrasi 5. Mempromosikan kesadaran individu 6. Berorientasi pada individu. 18 19 Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa, 2011 Elvinaro Ardianto, op.cit.,54 15 Bisa disimpulkan bahwa Media Baru adalah media komunikasi yang memberikan informasi kepada khalayak dan dapat menghubungkan setiap individu untuk bisa berkomunikasi dan berinteraksi tanpa di batasi oleh tempat dan waktu. Media Baru menjadi landasan dasar dari Media sosial yang mana twitter menjadi salah satu media publikasi yang digunakan pada event BINUS Job Expo yang akan dibahas di penelitian ini. 2.6 Media Sosial Dalam buku Advertising 2.0 Tracy L. Tuten mengatakan bahwa media sosial merujuk kepada komunitas online yang saling berhubungan serta berkomunikasi dengan lancar.20 Komunitas ini mempermudah anggotanya untuk memproduksi, mempublikasikan, mengontrol, memberi kritik, memberi rangking, dan berinteraksi dengan hal-hal yang ada di media. Dijelaskan juga pemasaran melalui media sosial dapat membangun citra, mencari tau opini konsumen, menanamkan kredibilitas dan kepercayaan pada brand, meningkatkan citra sebuah brand, dan lain sebaginya.21 Media sosial memberikan kesempatan bagi penggunanya untuk memberikan pendapat / opini publik dan melakukan akitivitas kominikasi secara mudah dan cepat. Kini era media sosial “memaksa” banyak perusahaan mengubah cara mereka berkomunikasi. Tidak sedikit perusahaan memanfaatkan media sosial sebagai tool kegiatan pemasaran. Hal ini dipicu karena melihat karakteristik yang 20 21 Tuten, T. L. Advertising2.0, Praeger Publishers, 2008 hal 20 Ibid, Tuten, T. L, 200, hal 26 16 dimiliki media sosial telah menjadi bagian dari kehidupan manusia modern saat ini. Diperkirakan, yang akan menjadi tren adalah 3S, yakni Social, Share, and speed. “Social” adalah bagiamana seseorang terhubung dengan orang lain dan saling berbagi. “Share” adalah bagaiman seseorang membagikan pengalaman kepada orang lain, melalui teks, foto, video, apa pun itu, melalui jejaring sosial. “Speed” bagaimana jejaring sosial bisa memberikan informasi yang sangat cepat, melebihi kecepatan wartawan menuliskan berita.22 Menurut Badri ada tujuh jenis media sosial:23 1. Social network (Jejaring Sosial): Situs yang memungkinkan orang membantu halaman web pribadi dan terhubung dengan teman-temannya untuk berbagi konten komunikasi, seperti : facebook dan myspace. 2. Microblogging: Situs jejaring sosial dikombinasikan blog, dimana sejumlah kecil konten (update) didistribusikan secara online dan melalui jaringan mobile phone. Seperti: twitter. 3. Blog: Bentuk terbaik media sosial, berupa jurnal online dengan pemuatan tulisan terbaik, tulisan terbaru ada di halaman terdepan. 4. Wikis: Seperti Wikipedia dan ensiklopedia online website. Wikis memperoleh siapa saja mengisi atau mengedit informasi didalamnya, bertindak sebagai sebuah dokumen atau database komunal. 5. Podcast: menyediakan file-file audio dan video dengan berlangganan melalui layanan seperti Itunes dari Apple. 22 Asep Syamsul M. Romli, op.cit.,103 Muhammad Badri, Komunikasi Pemasaran UMKM Di Era Media Sosial.Corporate and Marketing Communication. Jakarta: Pusat Studi Komunikasi dan Bisnis Program Pasca Sarjana Universitas Mercu Buana. 2011 hal 133 23 17 6. Forum: Area untuk diskusi online, seputar topik dan minat tertentu. Forum sudah ada sebelum media sosial dan menjadi komunitas online yang kuat dan populer. 7. Komunitas konten: seperti flickr untuk berbagi foto dan youtube untuk berbagi video. Komunitas ini mengatur dan berbagi jenis konten tertentu. Dari beranekaragam jenis media sosial di atas, dengan fungsi dan penggunaan yang berbeda-beda, media sosial tetap mempunyai tujuan yang sama yakni untuk bertukar informasi. Dalam penelitian ini, twitter menjadi fokus utama sebagai bahan penelitian. Media sosial mempunyai karakteristik khusus sebagai berikut:24 1. Reach (Jangkauan): Daya jangkauan media sosial dari skala kecil hingga khalayak global. 2. Accesbility (Aksesbilitas): Media sosial lebih mudah diakses oleh publik dengan biaya yang terjangkau. 3. Usability (Penggunaan): Media sosial relatif mudah digunakan karena tidak memerlukan keterampilan dan pelatihan khusus (user friendly). 4. Immediacy (Aktualitas): Media sosial dapat memancing respon khalayak lebih cepat. 5. Permanence (Tetap): Media sosial dapat mengganti komentar secara instan atau mudah melakukan proses pengeditan. 24 Hadi Purnama, Media Sosial di Era Pemasaran 3.0. Corporate and Marketing Communication, Jakarta: Pusat Studi Komunikasi dan Bisnis Program Pasca Sarjana Universitas Mercu Buana. 2011 hal 116 18 Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa media sosial adalah teknologi yang berfungsi untuk memudahkan pertukaran informasi dan mudah untuk diakses, sebuah media komunikasi yang memiliki beranekaragam jenis aplikasi sesuai fungsinya. Dalam penelitian ini, Twitter menjadi fokus bahan penelitan karena terkait dengan publikasi event BINUS Job Expo yang memanfaatkan twitter sebagai salah satu media publikasinya. 2.7 Twitter Seperti yang disinggung sebelumnya, twitter merupakan bentuk dari media sosial microblog. Zarella mengatakan microblogging adalah bentuk blogging yang membatasi ukuran setiap post-nya. Jadi dalam melakukan updates di Twitter hanya memiliki 140 karakter saja, sehingga terkadang post – post yang ada di Twitter itu lebih to-the-point dikarenakan keterbatasan kata. Akan tetapi itu yang menyenangkan dari menggunakan Twitter, karena penggunanya tidak akan bertele-tele saat updates sebuah informasi atau status.25 Twitter sendiri dibentuk oleh Jack Dorsey pada Maret 2006, dan hingga saat ini Twitter masih sangat popular dikalangan masyarakat. Dijelaskan dalam buku The Social Media Marketing Book, pada tahun pertama setelah Twitter dibentuk, pada acara South by South-west Interactive Conference, Twitter mencapai titik keberhasilan pertama ketika pesan yang beredara per hari dari 20.000 menjadi 60.000 dikarenakan ribuan peserta acara tesebut menggunakan Twitter untuk 25 Zarella, D, The Social Media Marketing Book, Serambi, 2011 hal 31 19 saling mencari dan mengomentari mengenai diskusi panel yang sedang berlangsung saat itu.26 Di jelaskan juga bahwa Twitter memiliki keuntungan yang dapat digunakan dalam melakukan bisnis atau menjalakan pekerjaan, dijelaskan oleh Hanif Fakhrurroja dan Aris Munandar, yaitu:27 1. Memperluas jaringan yang tak terbatas. Dengan meggunakan Twitter para pekerja maupun pebisnis dapat menyampaikan pesannya kepada banyak orang dan tidak ada batasan. 2. Membangun reputasi dalam industri sendiri. Berinteraksi dengan menggunakan Twitter dapat membantu pebisnis dalam membentuk reputasi bagi industri mereka sendiri. Dengan terus bertambahnya jumlah follower pada akun Twitter, memperlihatkan bahwa pebisnis tersebut memilki pengetahuan mengenai bisnis yang dikuasainya sehingga akan berdampak pada penguatan citra perusahaan. 3. Membuat jaringan sosial tanpa perlu harus mengenali teman. 4. Asisten yang tidak terbatas. 5. Dapat mencari kontak berdasarkan segmen dan lokasi industri (Twellow.com, Wefollow.com, Geofollow.com, yang memudahkan untuk mencari dan menemukan pengguna Twitter yang paling relevan dalam bisnis Anda). 6. Mudah untuk berhenti “follow” orang. 26 Ibid,The Social Media Marketing Book hal 31 Fakhrurroja, H., & Aris, M.Twitter Ngoceh Dapet Duit.Yogyakarta, Great Publisher, 2009 hal 56 - 57 27 20 7. “Gratis”, apabila budget perusahaan terbatas, dapat menggunakan Twitter dengan feature yang tidak berbayar untuk menyebarkan informasiinformasi kepada khalayak masyarakat. Twitter menjadi bagian dari publikasi event BINUS Job Expo saat ini. Atas dasar ekspansi dan inisiasi dari BINUS University khususnya BINUS Career dalam memanfaatkan media sosial twitter untuk dapat berinteraksi dengan mahasiswa dan lulusan agar lebih mudah lagi. Melalui twitter, BINUS Career menginformasikan aktifitas – aktifitas yang terkait dengan career, salah satunya event BINUS Job Expo. 2.8 Event Menurut Jim Macnamara, event adalah sebuah kegiatan yang dilaksanakan untuk mendapatkan perhatian dari media, klien, perusahaan, atau produk. 28Event harus memenuhi tujuan pemasaran dan strategi komunikasi yang didefinisikan bagi merek. Pengunjung harus sesuai dengan pasar sasaran. Event harus mempunyai cukup kesadaran, memiliki citra yang diinginkan dan mampu menciptakan pengaruh yang di inginkan.29 Seperti yang di utarakan oleh Debbie Betteridge, Event manajemen memperhatikan control dan system organisasi, sumber daya dan informasi supaya event berlangsung dengan sukses.30 28 Rosady Ruslan, Management Public Relations dan Media Komunikasi. (5th ed), Jakarta: PT. Rajawali Pers,2003, hal 233 29 Kotler Keller. Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 2. Jakarta: Erlangga. 2009 hal 227 30 Debbie Betteridge. Event management: in leisure and tourism. Great Britain. Hodder&Stoughton Educational. 1997. Hal 4 21 2.8.1 Tujuan Event Menurut Tom Duncan, tujuan diadakannya event adalah:31 1. Mempengaruhi khalayak sasaran 2. Mengasosiasikan sebuah merek dengan suatu kegiatan, gaya hidup, atau individu tertentu. 3. Menjangkau target sasaran yang lebih luas 4. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap merek, produk, atau perusahaan. 5. Mempublikasikan sebuah merek, produk, atau perusahaan yang nantinya akan meningkatkan pengetahuan khalayak. Sedangkan menurut Rosady Ruslan, tujuan dari diadakannya suatu event adalah:32 1. Pengenalan (awareness), meningkatkan pengetahuan khalayak terhadap perusahaan atau produk yang ditampilkan. 2. Memperoleh publikasi yang positif melalui komunikasi timbal balik. 3. Menunjukkan itikad dari perusahaan atau produk yang diwakilinya dan sekaligus memberikan kesan atau citra positif pada masyarakat sebagai publik sasarannya. 4. Mempertahankan penerimaan masyarakat. 5. Memperoleh rekanan baru melalui event yang dirancang secara menarik dan kreatif. 31 Wahyuni Pudjiastuti, Special Event. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo 2010, hal 25 Ruslan, Rosady, Metode Penelitian : Public Relations dan Komunikasi. Jakarta : Rajawali Pers, 2010, hal 237-238 32 22 2.8.2 Fungsi Event Event diadakan karena ada beberapa fungsi yang dapat dimanfaatkan perusahaan. Fungsi tersebut, seperti dikemukakan Rosady Ruslan antara lain sebagai berikut:33 1. Memberikan informasi secara langsung (tatap muka) dan mendapatkan timbal balik yang positif dari publiknya. 2. Menjadi media komunikasi sekaligus mendapatkan publikasi sehingga pada akhirnya publik sebagai target sasaran akan memperoleh pengenalan, pengetahuan, dan pengertian mendalam. 2.8.3 Jenis Event Menurut Beatrix, Jenis-jenis event berdasarkan kemasan acaranya adalah:34 1. Kompetisi / Lomba 2. Pesta 3. Talkshow / Seminar 4. Pameran 5. Promosi produk 6. Konser 7. Training 8. Diskusi ilmiah / protokoler. 33 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2006 hal 233 34 Beatrix, Sofie,I Love To Organize. Jakarta : Gramedia Pustaka,2010, hal 16 23 Penulis menyimpulkan bahwa event merupakan sebuah rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menyampaikan sebuah informasi / pesan melalui kegiatan yang diselenggarakan dan merupakan sebuah peristiwa khusus. Jenis event yang ada dalam penelitian ini adalah event pameran bursa kerja, dimana perusahaan – perusahaan dari berbagai kategori industry berkumpul dalam satu tempat memajang & memamerkan sekaligus menawarkan lowongan pekerjaan kepada pengunjung yang bernama BINUS Job Expo. 2.9 Pengaruh Semua peristiwa komunikasi yang dilakukan secara terencana mempunyai tujuan, yakni mempengaruhi khalayak atau penerima. Pengaruh atau efek ialah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan (Stuart, 1988). Pengaruh adalah salah satu elemen dalam komunikasi yang sangat penting untuk mengetahui berhasil tidaknya komunikasi yang kita inginkan. Pengaruh dapat dikatakan mengena jika perubahan (P) yang terjadi pada penerima sama dengan tujuan (T) yang diingikan oleh komunikator (P=T), atau seperti rumus yang dibuat oleh Jamias (1989), yakni pengaruh (P) sangat ditentukan oleh sumber, pesan, media, dan penerima (P=S/P/M/P). Pengaruh bisa terjadi dalam bentuk perubahan pengetahuan (knowledge), sikap (attitude) dan perilaku (behavior).35 35 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, PT Rajagrafindo, Jakarta, 2010 Hal. 165 24 Menurut Brent D. Ruben (1984) menyimpulkan bahwa khalayak menerima suatu pesan bukan saja ditentukan oleh isi pesan, tapi juga dipengaruhi oleh berbagai komponen yang mendukung terjadinya proses komunikasi. Faktor – faktor yang mempengaruhi penerimaan informasi: 36 1. Penerima: a. Keterampilan berkomunikasi b. Kebutuhan c. Tujuan yang diinginkan d. Sikap, nilai, kepercayaan dan kebiasaan – kebiasaan e. Kemampuan untuk menerima f. Kegunaan pesan 2. Pesan: a. Tipe dan modal pesan b. Karakteristik dan fungsi pesan c. Struktur pengelolaan pesan d. Kebaharuan (aktualitas) pesan 3. Sumber: a. Kredibilitas dan kompetensi dalam bidang yang disampaikan b. Kedekatan dengan penerima c. Motivasi dan perhatian d. Kesamaan dengan penerima (homophily) e. Cara penyampaiannya f. Daya tarik 4. Media: a. Tersedianya media b. Kehandalan (daya liput) media c. Kebiasaan menggunakan media d. Tempat dan situasi. 36 Ibid, hal 172 25 Dari dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pengaruh berhasil jika ada perubahan yang terjadi pada penerima pesan dan sesuai dengan tujuan yang di inginkan pemberi pesan. Dalam kaitannya dengan penelitian ini, pesan – pesan atau informasi yang di sebarkan melalui Twitter dapat dikatakan berhasil mempengaruhi apabila penerima pesan khususnya lulusan BINUS University tahun 2014 berminat mengunjungi event BINUS Job Expo 10 – 11 September 2014 sesuai yang diinginkan oleh pemberi pesan yaitu BINUS University. 2.10 Primming “Teori priming melihat masyarakat sebagai korban arsitektur pikiran mereka... bukan oleh pilihan sadar melainkan karena informasi tersebut muncul begitu saja dalam kesadaran.” (J.M. Miller & Krosnick, 2000, dalam Perry, 2002: 209). Pada pernyataan tersebut dapat dijelaskan bahwa Priming merupakan proses pengaruh media yang membantu menjelaskan bagaimana khalayak dipengaruhi media. Priming adalah proses di mana isu yang diangkat media akan mengingatkan publik akan informasi sebelumnya yang mereka miliki tentang isu itu, sehingga akan memicu perhatian yang lebih. Priming adalah dampak dari stimulus yang sudah ada sebelumnya yang akan mempengaruhi tindakan atau penilaian yang akan dilakukan kemudian. Dalam konteks media, priming adalah dampak dari isi media terhadap perilaku atau penilaian khalayak yang muncul kemudian.37 37 Wanta, W & Ghanem, S, “Effects of Agenda Setting” dalam Preiss, R.W et. Al (Eds.) Mass Media Effects Research: Advanced Through Meta-Analysis. Mahwah, NJ, London: Erlbaum, 2007 hal 53 26 Ada dua karakter penting dari priming. Pertama, kekuatan fungsi priming merupakan fungsi ganda (dual effect) dari intensitas dan kebaruan (recency). Intensitas merujuk pada frekuensi atau durasi, sedang kebaruan merujuk pada jarak waktu antara prime dan target. Kedua, dampak priming akan menghilang seiring waktu. Pada priming, dampaknya harus segera diteliti karena salah satu sifat dasar priming adalah bahwa ia akan segera hilang seiring waktu. Bila menggunakan analogi memompa sumur, maka jeda antara tumpahan yang pertama dengan yang lain tidak boleh terlalu lama, karena efek berantai dari pompaan sebelumnya menjadi hilang. Paradigma priming mulai digunakan oleh psikologi kognitif dan sosial sejak awal tahun 1970an untuk mengkaji berbagai aspek dari sistem kognitif. Berangkat dari situ, priming kemudian dibawa ke wilayah komunikasi dengan asumsi bahwa media menjadi sumber priming dengan dua alasan. Pertama, media yang omni present menjadikannya alat yang ampuh untuk melakukan priming terhadap berbagai konsep yang mempengaruhi bagaimana seseorang mengintrpretasikan informasi yang akan diterimanya. Kedua, beberapa jenis media, utamanya media berita, sangat cocok sebagai primes. Beberapa siaran berita menyajikan berbagai topik, yang pada gilirannya akan berhubungan dengan priming berbagai konsep. Pada mulanya, priming menggunakan network model of memory, yang berasumsi bahwa memori disimpan dalam memori dalam bentuk node, dan tiap node menyimpan satu konsep tertentu. Node tersebut terhubung dengan node lain melalui jalur asosiatif.38 38 Ibid, hal 55 27 Dalam kehidupan sosial, sikap dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang diterpa media. Terkait dengan penelitian ini, melalui Twitter informasi seputar event BINUS Job Expo terus menerus secara strategis di sebarkan dan berkelanjutan dalam periode tertentu guna untuk terus mengedukasi dan pengingat agar timbulnya sikap dari penerima pesan tertarik mengunjungi acara tersebut, khususnya lulusan BINUS University tahun 2014. 2.11 Minat Perusahaan harus memahami perilaku konsumennya. Tidak adanya pemahaman terhadap motivasi, kebutuhan dan kesukaan/preferensi konsumen merupakan sumber kegagalan pemasaran. Proses keputusan konsumen untuk membeli sangat bergantung pada cara bagaimana konsumen memandang suatu masalah atau kebutuhan dan bagaimana motivasi yang muncul dalam dirinya. Hal tersebut yang menjadi tujuan penting dari setiap promosi adalah untuk mempengaruhi konsumen untuk menumbuhkan dan meningkatkan minat dalam mengambil keputusan.39 Minat dapat diartikan sebagai kehendak, keinginan atau kesukaan (Kamisa, 1997 : 370). Minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan erat dengan sikap. Minat dan sikap merupakan dasar bagi prasangka, dan minat juga penting dalam mengambil keputusan. Minat dapat menyebabkan seseorang giat melakukan menuju ke sesuatu yang telah menarik minatnya. (Gunarso, 1995 : 68). 39 Morrisan, Periklanan dan Komunikasi Pemasaran terpadu, Ramdina Prakarsa, Tangerang, Hal. 68 28 Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih.40 Terdapat tiga karakteristik minat, yaitu: 1. Minat menimbulkan suatu sikap positif dari sebuah objek. 2. Minat adalah sesuatu hal yang menyenangkan dan timbul dari suatu objek. 3. Minat mengandung unsur berupa penghargaan, menyebabkan suatu keinginan, dan kegairahan untuk mendapatkan sesuatu hal yang diinginkan. Dari dari uraian diatas, faktor – faktor yang mempengaruhi minat tersebut dirumuskan dalam proses respon konsumen. Di era internet dan perkembangan penggunaan media sosial saat ini, pendekatan model yang tepat adalah model AISAS (Attention, Interest, Search, Action, and Share). AISAS adalah model proses respon konsumen yang dikembangkan oleh agen periklanan Dentsu pada tahun 2005. Di AISAS, konsumen mengikuti proses dimana mereka menjadi sadar dan perhatian akan produk (Attention), menjadi tertarik (Interest) mencari informasi yang relevan melalui internet (Search), membeli produk (Action), dan mengirimkan ulasan melalui internet setelah menggunakan produk (Share). Model AISAS merupakan bagian dari evolusi model AIDMA (Attention, Interest, Desire, Memory,Action) yang diusulkan oleh S. Roland Hall untuk mempresentasikan proses respon konsumen. Tapi, ada kesenjangan antara AIDMA dan proses 40 Tatik Suryani. Perilaku konsumen; Implikasi pada Strategi Pemasaran, Graha Ilmu, Yogyakarta. 2008 hal.68 29 pembelian kontemporer. AIDMA merupakan tindakan yang diambil oleh orangorang yang menonton iklan TV dari pada perilaku belanja di toko-toko.41 Target pemasaran di setiap tahapan AISAS adalah:42 1. Perhatian (Attention): meningkatkan kesadaran & perhatian konsumen tentang produk. Jika tahap ini tidak berhasil, maka tahap selanjutnya menjadi tidak berguna. Dengan mengetahui hasil pada tahap ini perusahaan sudah dapat mengevaluasi program periklanan yang dilaksanakan. 2. Tertarik (Interest): tumbuh evaluasi konsumen tentang suatu produk. 3. Mencari (Search): mendapatkan umpan balik yang baik tentang produk dari konsumen 4. Aksi (Action): memberikan konsumen kesempatan mengambil keputusan untuk membeli produk. 5. Berbagi (Share): mendorong konsumen untuk mengirimkan informasi berkualitas tinggi tentang suatu produk. Keterkaitan konsep minat dalam penelitian ini karena minat menjadi variabel yang dipengaruhi, yaitu minat berkunjung lulusan BINUS tahun 2014 untuk menghadiri event BINUS Job Expo 10 – 11 September 2014 khususnya lulusan BINUS University tahun 2014. 41 42 Kotaro Sugiyama. The Dentsu Way, Dentsu Inc. U.S. hal. 79 Ibid hal.79-80 30