bab ii landasan teori, kerangka berpikir dan hipotesis

advertisement
13
BAB II
LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS
2.1 Manajemen Pemasaran
2.1.1 Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan kunci untuk kesuksesan bisnis. Pemasaran
sangat mempengaruhi kehidupan kita setiap hari. Kebutuhan konsumen yang
semakin beragam membawa keuntungan bagi perusahaan untuk dapat
menciptakan produk barang atau jasa yang dapat memberikan kepuasan bagi
konsumen. Dimana peranan pemasaran dalam perusahaan sangat penting
untuk kesuksessan finansial. Ada beberapa pengetian pemasaran, yaitu
sebagai berikut:
Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (2008 : 6) bahwa
pemasaran adalah sebagai proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi
pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, dengan
tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya.
Sedangkan, American Marketing Association (AMA) dalam buku Philip
Kotler dan Kevin Lane Keller (2009 : 5) menyatakan bahwa:
“Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses
untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada
pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara
menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya.”
Kemudian, Maynard and Beckman dalam buku Buchari Alma (2011 : 1)
mengatakan bahwa: “Marketing embraces all business activities involved in
flow of goods and service from physical production to consumption.” Maksud
13
14
dari peryataan tersebut adalah pemasaraan berarti segala usaha yang meliputi
penyaluran barang dan jasa dari sektor produksi ke sektor konsumsi.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
pemasaran adalah sebagai suatu fungsi dan proses perusahaan dalam
penyaluran barang dan jasadari sektor produksi ke sektor konsumsi dan
membangun hubungan kuat dengan pelanggan dengan tujuan menciptakan,
mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan yang akan
memberikan keuntungan bagi perusahaan dan pemangku kepentingan
perusahaan.
2.1.2 Pengertian Manajemen Pemasaran
Ada beberapa pengertian pemasaran menurut para ahli, yaitu sebagai
berikut:
Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2008 : 6) bahwa:
Manajemen pemasaran (marketing management) sebagai seni dan ilmu
memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta
menumbuhkan, pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan, dan
mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.
Sedangkan, menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (2008 : 8)
bahwa manajemen pemasaran adalah sebagai ilmu dan seni memilih target
pasar dan membangun hubungan yang menguntungkan dengan target pasar
itu.
Dan, manajemen pemasaran menurut Wiliam J. Shultz dalam buku
Buchari Alma (2011 : 130) bahwa marketing management is the planning,
direction and controlof the entireactivity of a firm of division of a firm. Maksud
dari peryataan tersebut manajemen pemasaran ialah merencanakan,
15
pengarahan, dan pengawasan seluruh kegiatan pemasaran perusahaan atau
bagian dari perusahaan.
Dari beberapa pengertian manajemen pemasaran di atas, dapat
disimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah ilmu dan seni memilih
pasar sasaran atau target pasar dan membangun hubungan dengan target
pasar atau meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan, pelanggan dengan
menciptakan, menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang
unggul melalui perencanaan, pengarahan, dan pengawasan seluruh kegiatan
pemasaran perusahaan atau bagian dari perusahaan.
2.2 Pengertian Promosi
Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program
pemasaran. Betapapun kualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah
mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk ituakan berguna bagi mereka, maka
mereka tidak akan membelinya. Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk
komunikasi pemasaran. Ada beberapa pendapat promosi, yaitu sebagai berikut.
Promosi (komunikasi pemasaran) menurut Pandy Tjiptono (2008 : 219)
bahwa:
Komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha
menyebarkan
informasi,
mempengaruhi/membujuk,
dan/atau
mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bisa
bersedia menerima, membeli, loyal pada produk yang ditawarkan
perusahaan yang bersangkutan.
Sedangkan Kotler dan Keller (2007 : 204) mengatakan bahwa:
Komunikasi pemasaran adalah sarana yang digunakan perusahaan dalam
upaya untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen
langsung dan tidak langsung tentang produk yang mereka jual. Dalam
pengertian tertentu, komunikasi pemasaran menggambarkan “suara” merek
16
dan merupakan sarana yang dapat digunakannya untuk membangun dialog
dan membangun hubungan dengan konsumen.
Dan promosi menurut Unjang Sumarwan (2011 : 18) bahwa:
Promotion adalah bagaimana produsen menyampaikan pesan mengenai
produk-produknya, sehingga konsumen mengenal produk dan dapat
diyakinkan bahwa produk tersebut dibutuhkan konsumen dan dapat
memberikan manfaat untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapi
konsumen.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa promosi adalah
aktivitas pemasaran yang digunakan perusahaan dalam upaya menginformasikan,
mempengaruhi, membujuk, dan mengingatkan konsumen langsung atau tidak
langsung atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, loyal
pada produk yang ditawarkan dan dapat memberikan manfaat untuk dapat
memecahkan masalah yang dihadapi konsumen serta merupakan sarana yang dapat
digunakan untuk membangun dialog dan membangun hubungan dengan konsumen.
2.2.1 Pengertian Bauran Promosi
Bauran promosi (marketing mix) dapat disebut juga bauran komunikasi
pemasaran (marketing comunication mix). Ada beberpa pengertian bauran
promosi, yaitu sebagai berikut:
Menurut Kotler dan Armstrong (2008 : 116) menyatakan bauran
promosi sebagai berikut:
Bauran Promosi (bauran komunikasi pemasaran) merupakan paduan
spesifik periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat,
penjualan personal, dan sarana pemasaran langsung yang digunakan
perusahaan yang mengkomunikasikan nilai pelanggan secara persuasif
dan membangun hubungan pelanggan.
Sedangkan, Lovelock, Wirtz, dan Mussry (2011 : 202) mngatakan
bahwa “Bauran komunikasi adalah meliputi komunikasi personal, periklanan,
17
promosi penjualan, publisitas dan hubungan masyarakat (humas), materi
pembelajaran, dan rancangan korporat.”
Dan, menurut Buchory dan Saladin (2010 : 192) menyatakan “The
promotions mix is the combination of personal selling, advertising, sales
promotion, publicity, and public relations that helps,an organization achieve
it’s marketing objectives.” Maksud dari peryataan diatas bauran promosi
adalah kombinasi dan penjualan tatap muka, periklanan, promosi penjualan,
publisiti, dan hubungan masyarakat, yang membantu pencapaian tujuan
perusahaan.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpukan bahwa bauran
promosi (bauran komunikasi pemasaran) adalah kombinasi/paduan periklanan,
promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan personal, dan pemasaran
langsung serta rancangan korporat yang digunakan perusahaan yang
mengkomunikasikan nilai pelanggan secara persuasif dan membangun
hubungan
pelanggan,
untuk
membantu
pencapain
tujuan
perusahaan/korporat.
2.2.2 Unsur Bauran Promosi
Unsur bauran promosi menurut Philip Kotler dan Gery Armstrong
(2008 : 117) adalah periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat
penjualan personal, dan pemasaran langsung. Untuk penjelasannya sebagai
berikut.
1. Periklanan
18
Ada beberapa pengertian periklanan yang dikemukakan oleh para
ahli yaitu sebagai berikut:
Periklanan (advertising) adalah semua bentuk terbayar presentasi
nonpribadi dan promosi ide, barang, atau jasa dengan sponsor tertentu
(Kotler dan Armstrong, 2008 : 117).
Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak
digunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya. Iklan adalah
bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasari pada informasi tentang
keunggulan atau keuntungan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa
sehinga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran
seseorang untuk melakukan pembelian (Fandy Tjiptono, 2008 : 226).
Menurut Fandy Tjiptono Suatu iklan memiliki sifat-sifat sebagai
berikut:
a. Public Presentation
Iklan memungkinkan setiap orang menerima pesan yang sama tentang
produk yang diiklankan.
b. Pervasiveness
Pesan iklan yang sama dapat diulang-ulang untuk memantapkan
penerimaan informasi.
c. Amplified Expressiveness
Iklan mampu mendramatisasi perusahaan dan produknya melalui
gambar dan suara untuk menggugah dan mempengaruhi perasaan
khalayak.
d. Impersonality
19
Iklan tidak bersifat memaksa khalayak untuk memperhatikan dan
menanggapinya, karena merupakan komunikasi yang menolong (satu
arah).
2. Promosi Penjualan
Promosi penjualan (sales promotion) adalah insentif jangka pendek
untuk mendorong pembelian atau penjualan produk atau jasa (Philip Kotler
dan Gery Armstrong, 2008 : 117).
Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui
penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk dapat merangsang
pembelian produk dengan segera dan/atau meningkatkan jumlah barang
yang dibeli pelanggan. Melalui promosi penjualan, perusahaan dapat
menarik pelanggan baru, mempengaruhi pelanggannya untuk mencoba
produk baru, mendorong pelanggan untuk membeli lebih banyak,
menyerang aktivitas promosi pesaing, meningkatkan impluse buying
(pembelian tanpa rencana sebelumnya), atau mengupayakan kerjasama
yang lebih erat bersama pengecer (Fandy Tjiptono, 2008: 229).
Menurut Fandy Tjiptono (2008 : 229) sifat-sifat yang terkandung
dalam promosi penjualan, di antaranya adalah komunikasi, insentif, dan
undangan (invitation). Sifat komunikasi mengandung arti bahwa promosi
penjualan mampu menarik perhatian dan memberi informasi yang
memperkenalkan pelanggan pada produk. Sifat insentif yaitu memberikan
keistimewaan dan rangsangan yang bernilai bagi pelanggan. Sedangkan sifat
undangan adalah mengundang khalayak untuk membeli pada saat itu juga.
20
3. Hubungan Masyarakat
Hubungan masyarakat (public relations) adalah membangun
hubungan baik dengan berbagai kalangan untuk mendapatkan publisitas
yang diinginkan, membangun citra perusahaan yang baik, dan menangani
atau menghadapi rumor, berita, dan kejadian yang tidak menyenangkan
(Philiph Kotler dan Gery Armstrong, 2008 : 117).
Hubungan
masyarakat
(public
relations)
merupakan
upaya
komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi
persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap
perusahaan tersebut. Yang dimaksud dalam kelompok-kelompok itu adalah
mereka yang terlibat, mempunyai kepentingan, dan dapat mempengaruhi
kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuannnya. Kelompok-kelompok
tersebut bisa atas karyawan dan keluarganya, pemegang saham, pelanggan,
khalayak/orang-orang yang tinggal di sekitar organisasi, pemasok,
perantara, pemerintah, serta media masa. Dalam pelaksanaannya public
relations dapat dilakukan oleh individu kunci dari suatu perusahaan dan
dapat pula dilakukan oleh suatu lembaga formal dalam bentuk biro,
departemen, maupun seksi public relations dalam struktur organisasi (Fandy
Tjiptono, 2008 : 230).
Kegiatan-kegiatan public relations (hubungan masyarakat) meliputi
hal-hal berikut:
1. Press Relations
Tujuan dengan pers adalah untuk memberikan informasi yang
pantas/layak dimuat disurat kabar agar mendapat perhatian publik
terhadap seseorang, produk, jasa, atau organisasi.
21
2. Product Publicity
Aktivitas ini meliputi berbagai upaya untuk mempublikasikan produkproduk tertentu.
3. Corporate Comunication
Kegiatan ini mencakup komunikasi internal dan eksternal, serta
mempromosikan pemahaman tentang organisasi.
4. Lobbying
Lobbying merupakan usaha untuk bekerja sama dengan pembuat
undang-undang
dan
pejabat
pemerintah
sehingga
perusahaan
mendapatkan informasi-informasi penting yang berharga. Bahkan
kadang kala juga dimaksudkan untuk mempengaruhi keputusan yang
akan diambil.
5. Counselling
Aktivitas ini dilakukan dengan jalan memberi saran dan pendapat
kepada manajemen mengenai masalah yang berkaitan mengenai publik
dan mengenaiposisi dan citra perusahaan.
4. Penjualan Personal
Penjualan personal (personal selling) adalah prestasi pribadi oleh
wiraniaga
perusahaan
untuk
tujuan
menghasilkan
penjualan
dan
membangun hubungan pelanggan (Philip Kotler dan Gery Armstrong, 2008 :
117).
22
Penjualan personal (personal selling) adalah komunikasi langsung
(tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan
suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman
pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan
membelinya (Fandy Tjiptono, 2008 : 224).
Sifat personal selling menurut Fandy Tjiptono (2008 : 224) antara
lain sebagai berikut :
a. Personal confrontation, yaitu adanya hubungan yang hidup, langsung,
dan interaktif antara dua orang atau lebih.
b. Cultivation, yaitu sifat yang kemungkinan berkembangnya segala macam
hubungan, mulai dari hubungan jual beli sampai dengan suatu
hubungan yang lebih akrab.
c. Response, yaitu situasi yang seolah-olah mengharuskan pelanggan untuk
mendengar, memperhatikan, dan menanggapi.
Oleh karena sifat-sifat tersebut, metode ini mempunyai kelebiahan
antara lain operasinya lebih fleksibel karena penjual dapat mengamati reaksi
pelanggan dan menyesuaikan pendekatannya, usaha yang sia-sia dapat
diminimalkan, pelanggan yang berminat biasanya langsung membeli, dan
penjual dapat membina hubungan jangka panjang dengan pelanggannya.
Namun karena menggunakan armada penjual yang relatif besar, maka
metode ini biasanya mahal dan sfesifikasi penjual yang di inginkan
perusahaan mungkin sulit untuk dicari.
5. Pemasaran Langsung
23
Pemasaran langsung (direct marketing) adalah hubungan langsung
dengan konsumen individual yang ditargetkan secara cermat untuk
memperoleh respons segera dan membangun hubungan pelanggan yang
langsung—pengunaan surat langsung, telepon, televisi respons langsung, email, internet, dan saran lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan
konsumen tertentu (Philip Kotler dan Gery Armstrong, 2008 : 117).
Pemasaran langsung (direct marketing) adalah sistem pemasaran
yang bersifat interaktif, yang memenfaatkan satu atau beberapa media iklan
untuk menimbulkan respon yang terukurdan atau transaksi dari berbagai
lokasi. Dalam direct marketin, komunikasi promosi ditunjukan langsung
kepada konsumen individual, dengan tujuan agar pesan-pesan tersebut
ditanggapi konsumen yang bersangkutan, baik melalui telepon, pos atau
dengan datang langsung ke tempat pemasar (Fandy Tjiptono, 2008 : 232).
2.3 Perilaku Konsumen
Ada Beberapa pengertian perilaku konsumen menurut para ahli, yaitu
sebagai berikut:
Perilaku konsumen menurut Philip Kotler dan Gery Keller (2009:166) bahwa:
Perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan
organisasi memilih, membeli, dan menggunakan, dan bagaimana barang,
jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan
mereka.
Sedangkan, Ujang Sumarwan (2011:5) mengatakan perilaku konsumen
(customer behaviour) bahwa:
Perilaku konsumen semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang
mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli,
menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di
atas atau kegiatan mengevaluasi.
24
Kemudian, menurut AMA (American Marketing Association) dalam buku
Supranto (2011 : 3) bahwa “Perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara
kognisi, afeksi, perilaku dan lingkungannya dimana manusia melakukan kegiatan
pertukaran dalam hidup mereka.”
Dan, menurut Philiph Kotler dan Gery Armstrong (2008 : 160) bahwa
perilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor budaya, faktor
sosial, faktor pribadi, dan faktor psikologis. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut:
1. Faktor Budaya
Faktor budaya mempunyai pengaruh yang luas dan mendalam pada
perilaku konsumen. Pemasar harus memahami peran yang dimainkan oleh
budaya, subbudaya, dan kelas sosial pembeli.
a. Budaya
Budaya (culture) adalah penyebab keinginan dan perilaku seseorang yang
paling dasar. Perilaku manusia dipelajari secara luas. Tumbuh di dalam suatu
masyarakat, seorang anak mempelajari nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan,
dan perilaku dari keluarga dan institusi penting lainnya.
b. Subbudaya
Masing-masing budaya mengandung subbudaya (subculture) yang lebih kecil
atau kelompok orang yang berbagi sistem nilai berdasarkan pengalaman
hidup dan situasi yang umum. Subbudaya meliputi kebangsaan, agama,
kelompok ras dan daerah geografis.
c. Kelas Sosial
Kelas sosial (social clas) pembagian masyarakat yang reatif permanen dan
bejenjang dimana anggotanya berbagi nilai, minat, dan perilaku yang sama.
25
Klas sosial ditentukan tidak hanya oleh satu fakor, seperti pendapatan,
tetapi diukur sebagai kombinasi dari pekerjaan, pendapatan, pendidikan,
kekayaan, dan variabel lain.
2. Faktor Sosial
Perilaku konsumen juga dipengaruhi faktor-faktor sosial, seperti
kelompok kecil, keluarga, dan status sosial konsumen.
a. Kelompok
Perilaku seseorang dipenaruhi oleh banyak kelompok (group) kecil.
Kelompok yang mempunyai pengaruh langsung dan tempat dimana
seseorang menjadi anggotanya disebut kelompok keanggotaan. Sebaliknya,
kelompok referensi bertindak sebagai kelompok perbandingan atau titik
referensi langsung (berhadapan) atau tidak langsung dalam bentuk sikap
atau perilaku seseorang.
b. Keluarga
Anggota keluarhga bisa sangat mempengaruhi perilaku pembeli. Keluarga
adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam
masyarakat, dan telah diteliti secara ekstensif. Pemasar tertarik pada pada
peran dan pengaruh suami, istri serta anak-anak dalam pembelian barang
dan jasa yang berbeda.
c. Peran dan Status
Seorang menjadi anggota banyak kelompok--keluarga, klub, dan organisasi.
Posisi seseorang dalam masing-masing kelompok dapat didefinisikan dalam
peran dan status. Peran terdiri dari kegiatan yang diharapkan dilakukan
seseorang sesuai dengan orang-orang disekitarnya. Masing-masing peran
26
mmbawa seatus yang mencerminkan nilai umum yang diberikan kepadanya
oleh masyarakat. Orang biasanya memilih produk yang sesuai dengan peran
dan status mereka.
3. Faktor Pribadi
Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi,
seperti usia dan tahap siklus pembeli, pekerjaan situasi ekonomi, gaya hidup
serta kepribadian dan konsep diri.
a. Usia dan Tahap Siklus Hidup
Orang mengubah barang dan jasa yang mereka beli sepanjang hidup
mereka. Selera makan, pakaian, perabot, dan reaksi sering berhubungan
dengan usia. Pembelian juga dibentuk oleh tahap siklus hidup keluarga—
tahap-tahap yang dilalui keluarga ketika mereka menjadi matang dengan
brjalannya waktu.
b. Pekerjaan
Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang mereka beli.
Pekerja kerah biru cenderung membeli pakaian kerja yang kuat, sementara
eksekutif membeli pakaian bisnis.
c. Situasi Ekonomi
Situasi ekonomi seseorang mempengaruhi pilihan produk. Pemasar barangbarang yang sensitif terhadap pendapatan, mengamati pendapatan pribadi,
tabungan, dan suku bunga. Jika indikator ekonomi menunjukan ressi,
pemasar dapat, mengambil langkah-langkah untuk merancang ulang,
mereposisi dan menetapkan harga kembali.
d. Gaya Hidup
27
Gaya hidup (lifestyle) adalah pola hidup seseorang yang di ekspresikan
dalam keadaan psikografisnya. Gaya hidup melibatkan pengukuran dimensi
AIO utama pelanggan—activities/kegiatan (pekerjaan, hobi, belanja, olah
raga, acara sosial), interest/minat (makanan, pakaian, keluarga, reaksi), dan
opinion/pendapat (tentang diri mereka, masalah sosial, bisnis, produk). Gaya
hidup menangkap sesuatu yang lebih dari sekedar kelas sosial atau
kepribadian seseorang. Gaya hidup menampilkan prifil seluruh tindakan dan
interaksi seseorang di dunia. Jika gunakan secara cermat, konsep gaya hidup
dapat membantu pemasar memahami nilai konsumen yang berubah dan
bagaimana gaya hidup mempengaruhi perilaku pembelian.
e. Kepribadian dan Konsep Diri
Kepribadian setiap orang yang berbeda-beda mempengaruhi perilaku
pembelinya. Kepribadian (personality) mengacu pada karakteristik psikologi
unik yang menyebabkan respon yang relatif konsisten dan bertahan lama
terhadap lingkungan orang itu sendiri. Kepribadian biasanya digambarkan
dalam karakteristik perilaku seperti kepercayaan diri, dominisi, kemampuan
bersosialisasi, otonomi, cara mempertahankan diri, beradaptasi, dan sifat
agresif.Kepribadian dapat digunakan untuk menganalisis perilaku untuk
produk atau merek tertentu.
4. Faktor Psikologis
Selanjutnya pilihan seseorang dipengaruhi oleh empat faktor psikologis
utama: motivasi,persepsi, pembelajaran, serta keyaakinan dan sikap.
a. Motivasi
Kebutuhan psikologis, timbul dari kebutuhan akan pengakuan, penghargaan,
atau rasa memiliki. Kebutuhan menjadi menjadi motif ketika kebutuhan itu
28
mencapai intensitas yang kuat. Motif (motive) atau dorongan adalah
kebutuhan dengan tekanan kuat yang mengarahkan seseorang mencari
kepuasan. Teori Feud menyatakan bahwa keputusan pembelian sesorang
dipengaruhi oleh motif bawah sadar yang bahkan tidak dipahami
sepenuhnya oleh pembeli.
b. Persepsi
Persepsi (perception) adalah proses dimana orang memilih, mengatur, dan
menginterprestasikan informasi untuk membentuk gambaran dunia yang
berarti. Orang dapat membentuk persepsi yang berbeda dari rangsangan
yang sama karena tiga proses perseptual. (hubungan dengan rangsangan
sensorik): atensi selektif, distorsi selektif, dan retensi selektif.
c. Pembelajaran
Pembelajaran (learning) menggambarkan perubahan dalam perilaku
seseorang yang timbul dari pengalaman. Ahli teori pembelajaran
mengatakan bahwa perilaku manusia yang paling utama adalah belajar.
Pembelajaran terjadi melalui interaksi dorongan (drives), rangsangan,
pertanda, respons, dan penguatan (reinforcoment).
d. Keyakinan dan Sikap
Keyakinan dan sikap mempengaruhi perilaku pembelian. Keyakinan (belief)
adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang tentang sesuatu.
Keyakinan isa berdasarkan pada pengetahuan nyata, pendapat, atau iman
dan biasa membawa muatan emosi atau tidak. Orang mempunyai sikap
menyangkut agama, politik, pakaian, musik, makanan,dan hampir semua hal
lainnya. Sikap (attitude) menggambarkan evaluasi, perasaan dan tendensi,
29
yang relatif konsisten dari seseorang terhadap sebuah objek atau ide.Sikap
menempatkan orang kedalam suatu kerangka pikiran untuk menyukai atau
tidak menyukai sesuatu, untuk bergerak menuju atau meninggalkan
sesuatu.
Dari beberapa pendapat mengenai perilaku konsumen di atas, dapat
disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu,
kelompok, dan organisasi memilih, membeli, dan menggunakan, dan bagaimana
barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan
mereka, yang dipengaruhi oleh beberapa faktor (faktor budaya, faktor sosial, faktor
pribadi, dan faktor psikologis) dalam mendorong tindakan tersebut pada saat
sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa
setelah melakukan kegiatan evaluasi.
2.4 Pengambilan Keputusan Pembelian
Pengambilan keputusan konsumen dalam konteks semua jenis pilihan
konsumsi, mulai dari konsumsi berbagai produk baru sampai ke pemakaian berbagai
produk lama dan sudah dikenal luas. Ada beberapa pengertian keputusan konsumen
menururt para ahli, yaitu sebagai berikut:
Menurut Schiffman dan Kanuk
dalam buku Perilaku Konsumen (Ujang
Sumarwan 2004 : 289) menyatakan: “Keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan
dari dua atau lebih pilihan alternatif.”
Sedangkan, menurut
Supranto dan Limakrisna (2011 : 212) bahwa
pembuatan keputusan konsumen sebenarnya merupakan suatu aliran interaksi
(stream interaction) antara faktor lingkungan, kognitif dan tindakan perilaku.
Dan, Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2009 : 184) menyatakan bahwa :
30
Proses keputusan pembelian konsumen melalui lima tahap yaitu pengenalan
masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, kepututusan pembelian
dan perilaku pascapembelian. Jelas proses pembelian dimulai jauh sebelum
pembelian aktual dan mempunyai konsekuensi dalam waktu lama
setelahnya.
Dalam kepputusan pembelian produk konsumen tidak selalu melewati lima
tahap tersebut di atas. Berikut penjelassan mengenai lima tahap proses keputusan
pembelian konsumen tersebut (Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, 2009 : 184):
1. Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari suatu masalah atau
kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal. Dengan
rangsangan internal dan rangsangan eksternal, salah satu
dari kebutuhan
normal seseorang naik ketingkat maksimum dan menjadi dorongan.
2. Pencarian Informasi
Konsumen yang terangsang kebutuhannya terdorong mencari informasi. Kita
dapat membedakan antara dua tingkat keterlibatan dengan pencarian. Keadaan
pencarian yang lebih rendah disebut perhatian tajam. Pada tingkat ini seseorang
hanya menjadi lebih reseptif terhadap informasi tentang sebuah produk. Pada
tingkat berikutnya, seseorang dapat memasuki pencarian informasi aktif.
Pencarian informasi aktif yaitu dengan mencari bahan bacaan, menelpon
teman, melakukan kegiatan online, dan mengunjungi toko untuk mempelajari
produk tersebut.
Sumber Informasi konsumen dibagi menjadi empat kelompok yaitu sebagai
berikut:
a. Pribadi, yaitu keluarga, teman tetangga, dan rekan.
b. Komersial, yaitu iklan situs web, wiraniaga, penyalur, kemasan, dan
tampilan.
31
c. Publik, yaitu media masa, organisasi pemeringkat konsumen.
d. Eksperimental, yaitu penanganan, pemeriksaan, pengunaan produk.
3. Evaluasi Alternatif
Setelah konsumen mencari informasi, selanjutnya konsumen menevaluasi informasi
tersebut dan memberikan nilai. Ada beberapa proses yang membentuk penilaian
konsumen secara sadar dan rasional.Beberapa konsep dasar yang akan membantu
memahami proses evaluasi konsumen. Pertama, konsumen berusaha memuaskan
sebuah kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk.
Ketiga, konsumen melihat masing-masing produk sebagai kelompok atribut dengan
berbagai kemampuan untuk menghantarkan manfaat yang diperlukan untuk
memuaskan kebutuhanAtribut minat pembeli bervariasi sesuai produk.
4. Keputusan Pembelian
Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk referensi antar merek dalam
kumpulan pilihan. Konsumen juga mungkin membentuk maksud untuk membeli
merek yang paling disukai. Dalam melaksanakan maksud pembelian, konsumen
dapat membentuk lima subkeputusan, yaitu merek, penyalur, kuantitas, waktu, dan
metode pembayaran.
5. Perilaku Pascapembelian
Setelah pembelian, konsumen akan merasakan terpenuhinya harapan atau tidak
terpenuhinya harapan (merasa puas atau merasa tidak puas) atas produk yang
dibeli.
Dari beberapa pengertian keputusan pembelian di atas, dapat disimpulkan
bahwa keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan
32
alternatif dari suatu aliran interaksi (stream interaction) antara faktor lingkungan,
kognitif dan tindakan perilaku dengan melalui lima tahap proses, yaitu pengenalan
masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, kepututusan pembelian dan
perilaku pascapembelian. Proses pembelian dimulai jauh sebelum pembelian aktual
dan mempunyai konsekuensi dalam waktu lama setelahnya.
2.5 Hasil Penelitian Terdahulu
Untuk membandingkan persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu
dengan hasil peneliti pada saat ini. Maka, dibuat tabel penelitian terdahulu, yaitu
sebagai berikut:
Tabel 2.1
No.
1.
2.
Nama
Toni
Setyawan.
2012
Judul
"Analisis
Bauran
Promosi
terhadap
Keputusan
Pembelian
Jasa
di
Lembaga
Pendidikan
Speaking
Karawang"
Jeni Friska “Pengaruh
Hotmaida Bauran
Habehan. Pemasaran
2012
terhadap
Keputusan
Pembelian
Handphone
Blackbery di
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Singaperbangs
a Karawang”
Hasil Penelitian
Hasil analisis yang
diperoleh
yaitu
pengaruh
bauran
promosi
terhadap
keputusan pembelian
jasa
di
lembaga
pendidikan Speaking
Karawang
adalah
positif cukup kuat.
Persamaan
Metode
pengumpul
an data
Hasil analisis persepsi
konsumen terhadap
bauran
pemasaran
produk
handphone
Blackbery
cukup
setuju.
Metode
pengumpul
an data
Teknik
pengumpul
an data
Perbedaan
Objek
penelitian
Jumlah
variabel
penelitian
Varibel
penelitian
Teknik
pengumpul
an data
Hasil
analisis
mengenai keputusan Varibel
pembelian terhadap penelitian
produk
handphone
Blackbery
cukup
setuju
Objek
penelitian
Jumlah
variabel
penelitian
Data
sekunder
33
3.
Diana
Lestari.
2012
No.
4.
Nama
Rita
Rainelda.
2007
“Pengaruh
Perilaku
Konsumen
terhadap
Keputusan
Pembelian
Sepeda Motor
Honda Beat”
Hasil analisis perilaku Metode
konsumen,
yaitu pengumpul
konsumen
merasa an data
setuju
dalam
menggunakan sepeda Teknik
motor
pengumpul
an data
Hasil
analisis
keputusan pembelian, Varibel
yaitu
konsumen penelitian
merasa setuju dalam
menggunakan sepeda
motor
Judul
“Analisa
Pengaruh
Startegi
Bauran
Promosi
LUTUYE
SALON Cabang
Bogor
terhadap
Perilaku
Konsumen”
Hasil Penelitian
Prsamaan
Berdasarkan
Variabel
analisa
data, penelitian
diperoleh
hasil
penelitian
yang
menunjukan
bahwa
ada
hubungan
yang
kuat
dan
ada
pengaruh antara
strategi
bauran
promosi
dengan
perilaku konsumen.
Objek
penelitian
Jumlah
variabel
penelitian
Data
sekunder
Perbedaan
Objek
penelitian
Jumlah
Variabel
Metode
penelitian
Kualitatif
dan
Asosiatif
Sumber : Dikaji dari berbagai sumber (Setyawan 2012, Habehan 2012,
Lestari 2012, dan Rainelda 2007), tahun 2014
2.6 Kerangka Berpikir
Suatu kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana
teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah teridentifikasi sebagai
masalah riset. Secara teoritis dijelaskan hubungan antar variabel independen dan
dependennya yang telah ditetapkan.
Berdasarkan kajian beberapa variabel, yaitu bauran promosi, perilaku
konsumen dan keputusan pembelian
perlu dikembangkan suatu kerangka
pemikiran baik secara parsial maupun secara keterkaitan hubungan antara variabel
34
independen yaitu bauran promosi dan perilaku konsumen terhadap variabel
dependennya yaitu keputusan pembelian.
2.6.1 Hubungan Bauran Promosi dan Perilaku Konsumen
Bauran promosi dan perilaku konsumen saling berhubungan yang
mana promosi menginformasikan produk yang dibutuhkan konsumen sehinnga
memotivasi konsumen dan merangsang sikap konsumen (psikologis) terhadap
suatu produk. Dan lingkungan sosiologis eksternal atas konsumen (keluarga,
teman-teman, tetangga, sumber informal dan non-komersial lain, kelas sosial,
serta keanggotaan budaya, dan subbudaya) yang mana akan menjadi
pertimbangan bagi usaha pemasaran perusahaan (produk, harga, promosi, dan
tempat/lokasi produk itu dijual) agar produk perusahaan dapat diterima oleh
konsumen (Schiffman dan Kanuk, 2008).
Dan diperkuat oleh hasil penelitian Rainelda (2007) tentang Analisa
Pengaruh Strategi Bauran Promosi LUTUYE SALON Cabang Bogor terhadap
Perilaku Konsumen dalam penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan
yang kuat dan pengaruh antara strategi bauran promosi dengan perilaku
koonsumen.
2.6.2 Pengaruh Bauran Promosi terhadap Keputusan Pembelian
Menurut Doyle, dalam buku Pemasaran Strategik Ujang Sumarwan,
dkk (2010) bahwa komunikasi pemasaran merupakan salah satu faktor dari
banyak faktor yang mempengaruhi dalam proses keputusan pembelian.
2.6.3 Pengaruh Perilaku Konsumen terhadap Keputusan Pembelian
35
Perilaku konsumen sendiri merupakan tindakan-tindakan individu yang
secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh menggunakan dan
menentukan produk dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang
mendahului dan mengikuti tindakan –tindakan tersebut (Engel et, al., dalam
buku Fandy Tjiptono, 2008).
2.6.4 Pengaruh Simultan Bauran Promosi dan Perilaku Konsumen terhadap
nnnnnKeputusan Pembelian
Menurut Schiffman dan Kanuk (2008) bahwa proses pengambilan
keputusan (perilaku konsumen dalam membeli barang atau jasa) dipengaruhi
oleh beberapa faktor, diantaranya faktor psikologis, lingkungan, individu dan
usaha pemasaran perusahaan (produk, harga, tempat/distribusi, dan promosi).
Dengan demikian bahwa bauran promosi dan perilaku konsumen
saling berhubungan serta memiliki pegaruh terhadap keputusan pembelian
suatu produk barang/jasa.
2.6.5 Desain Kerangka Berpikir
Berdasarkan kajian teori yang telah dibahas dan juga didukung
oleh
landasan penelitian terdahulu. Maka peneliti membuat alur pikir penelitian yang
tertuang dalam gambar, sebagai berikut:
36
Bauran Promosi
Personal Selling
Mass selling
(Periklanan dan
Publisitas)
Promosi Penjualan
Public Relations
(hubungan Masyarakat)
Direct Marketing
Pemasaran (Langsung)
Sumber:
Fandy Tjiptono
(2008)
Fandy Tjiptono
Philip Kotler dan Gery Armstrong
Schiffman dan Kanuk
(2008)
dan
Perilaku Konsumen
Rainelda (2007)
Faktor Budaya
Faktor Sosial
Faktor Pribadi
Faktor Psikologis
Sumber:
Siffman dan
Kanuk
(2007)
Keputusan Konsumen
Philip Kotler dan Kevin Lane Keler
Ujang Sumarwan
Supranto dan Limakrisna
Ujang Sumarwan
(2010)
Philiph Kotler dan Kevin Lane Keller
Ujang Sumarwan
Philip Kotler dan Gery Armstrong
Gambar 2.1
Desain Penelitian
Sumber : Hasil Olahan Peneliti
2.7 Hipotesis Penelitian
1. Terdapat hubungan (korelasi) antara bauran promosi dan perilaku konsumen
jasa kursus pada siswa SMA/SMK di Karawang Kota.
2. Terdapat pengaruh parsial antara bauran promosi terhadap keputusan
pembelian jasa kursus pada siswa SMA/SMK di Karawang Kota.
3. Terdapat pengaruh parsial antara perilaku konsumen terhadap keputusan
pembelian jasa kursus pada siswa SMA/SMK di Karawang Kota.
37
4. Terdapat pengaruh simultan antara bauran promosi dan perilaku konsumen
terhadap keputusan pembelian produk jasa kursus pada siswa SMA/SMK di
Karawang Kota.
Download