analisis pengaruh variabel makroekonomi

advertisement
ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI
TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH
DI INDONESIA
Studi pada Bank Umum Syariah Domestik dan Campuran di Indonesia
Periode 2011-2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
DISUSUN OLEH
RAGIL TEKI MULYANI
NIM: 21312044
JURUSAN S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2016
i
ii
iii
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama
: Ragil Teki Mulyani
NIM
: 213-12-044
Jurusan
: Perbankan Syariah S1
Fakultas
: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Judul Skripsi
: ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI
TERHADAP ROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH
DI INDONESIA (Studi pada Bank Umum Syariah Domestik
dan Campuran di Indonesia Periode 2011-2014)
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya sendiri.
Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau
diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata
penulisan karya ilmiah yang telah lazim.
Salatiga, 22 Juli 2016
iv
v
MOTO
         
Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah
berkata kepadanya: "Jadilah!" Maka terjadilah ia (QS Yaasiin: 82)
Rintangan ada bukan untuk dihindari tapi untuk dilewati.
Hasil tidak pernah mengkhianati usaha.
Wanita yang mau berpikir, akan mampu mengubah padang pasir menjadi
kebun bunga yang indah. (Dr. Aidh al-Qarni)
Kerendahan hati menuntun pada kekuatan bukan kelemahan. Mengakui
kesalahan dan melakukan perubahan atas kesalahan adalah bentuk
tertinggi dari penghormatan pada diri sendiri. (John Mccloy)
Ketika satu pintu tertutup, pintu lain terbuka; namun terkadang kita
melihat dan menyesali pintu tertutup tersebut terlalu lama hingga kita
tidak melihat pintu lain yang telah terbuka. (Alexander Graham Bell)
v
vi
PERSEMBAHAN
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
menuntun semua jalan hambaNya, yang telah melimpahkan kemurahan-Nya dan
memberikan kemudahan untuk menyeslesaikan Skripsi ini. Karya sederhana ini
penulis persembahkan untuk:
1.
Ibu saya pahlawan hidup saya, wanita tangguh terhebat, teristimewa beliau
yang selalu mampu menjelma menjadi apapun yang saya butuhkan. Beliaulah
harta paling berharga, dokter, juru masak, motivator, guru, cahaya saya.
LOVE YOU MOM terimakasih telah melahirkan saya, membuat saya
merasakan hidup bersamamu.
2.
Alm. Ayah semoga Allah menempatkan engkau di surgaNya.
3.
Tiga Saudara saya (Kang Sudiono, Kang Wahyono, Kang Suhardi)
terimakasih telah menjaga adik ragilmu dari kecil hingga sekarang.
4.
Mbak-mbak dan keponakan-keponakan.
5.
Bapak dan Ibu dosen Institut Agama Islam Negeri yang selama ini sabar
mendidik saya. Terimakasih atas kebaikan Bapak dan Ibu yang telah
membantu saya dalam kesulitan terutama ketika saya belajar berorganisasi.
6.
Seluruh keluarga besar Kusuma Organizer Pak Fermy Ferdianto beserta tim
yang telah membantu mewujudkan mimpi saya menjadi nyata.
7.
Alumni dan Kader-kader KSEI IAIN Salatiga, bersama kalian di KSEI saya
ditempa untuk menjadi lebih kuat, lanjutkan perjuangan kita membumikan
ekonomi Islam.
vi
vii
8.
Teman kos Sony, kamar sofyah ma’had putri IAIN Salatiga 2012, posko 56
Dsn Kenteng Bawang Tempuran KKN IAIN Salatiga 2016, kawan rantau di
Surakarta.
9.
Teman-teman Perbankan Syariah S1 (ex MKS) angkatan 2012.
vii
viii
KATA PENGANTAR
   
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan dapat
penulis susun dalam laporan Skripsi yang berjudul “Analisis pengaruh variabel
makroekonomi terhadap profitabilitas bank umum syariah Indonesia” dengan
lancar. Penulis menyadari sepenuhnya, tanpa bimbingan dari berbagai pihak,
Skripsi ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih yang tulus kepada:
1.
Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. Rektor IAIN Salatiga.
2.
Bapak Dr. Anton Bawono, S.E, M.Si. Dekan FEBI IAIN Salatiga sekaligus
dosen pembimbing yang telah meluangkan watu dan memberikan arahan
dalam penyusunan skripsi ini.
3.
Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si. Ketua Jurusan Perbankan Syariah S1.
4.
Bapak/Ibu dosen atas ilmu yang diberikan.
5.
Ibu, Bapak, Kakak, dan seluruh keluarga.
Semoga semua amal baik mereka dicatat sebagai amalan yang terbaik
oleh Allah SWT, Amin. Akhirnya harapan peneliti semoga apa yang terkandung
dalam penelitian ini bermanfaat bagi semua pihak.
Salatiga, 12 Juli 2016
Penulis,
Ragil T Mulyani
viii
ix
ABSTRAK
Mulyani, Ragil Teki. 2016. Analisis Pengaruh Variabel Makroekonomi terhadap
Profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah di Indonesia (Studi Pada Bank
Umum Syariah Domestik dan Campuran di Indonesia Periode 20112014). Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Jurusan Perbankan
Syariah S1, Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr.
Anton Bawono M.Si
Kesehatan kinerja keuangan bank syariah sebagai lembaga profit
oriented menjadi sangat penting terutama tingkat profitabilitasnya. Kinerja yang
baik dapat meningkatkan peran bank syariah sebagai lembaga intermediari antara
pihak yang kelebihan dana dan pihak yang kekurangan dana. Laba bank syariah
dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal yaitu variabel
makroekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh variabel
makroekonomi terhadap profitabilitas bank umum syariah di Indonesia. Indikator
makroekonomi menggunakan variabel pertumbuhan ekonomi (GDP growth),
inflasi, kurs, BI rate. Sedangkan profitabilitas bank umum syariah diukur dengan
rasio ROA. Data terdiri atas 48 data penelitian berupa data triwulan tiga bank
umum syariah sebagai sampel yaitu Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat
Indonesia, dan Bank Maybank Syariah indonesia selama periode 2011-2014.
Analisis penelitian menggunakan model Fixed Effect Model (LSDV) dalam proses
regresi data panel. Hasil analisis regresi dalam penelitian ini menunjukan variabel
independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas BUS di
Indonesia. Namun, uji data secara individu menyatakan semua variabel makro
dalam model tidak ada yang berpengaruh signifikan. Pertumbuhan ekonomi (GDP
growth) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas bank
umum syariah di Indonesia, kurs dan BI rate berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap profitabilitas bank umum syariah di Indonesia. Hasil dari
penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk meningkatkan
performa dan peran bank syariah di Indonesia.
Kata Kunci: Bank Umum Syariah, Profitabilitas, Makroekonomi.
ix
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................................................. ii
PENGESAHAN KELULUSAN................................................................
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.................................................. iv
MOTO........................................................................................................
v
PERSEMBAHAN.....................................................................................
vi
KATA PENGANTAR...............................................................................
viii
ABSTRAK.................................................................................................
ix
DAFTAR ISI..............................................................................................
xii
DAFTAR TABEL......................................................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................
xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................
1
B. Rumusan Masalah...............................................................
10
C. Tujuan.................................................................................
11
D. Manfaat...............................................................................
12
E. Sistematika Penulisan.........................................................
13
BAB II LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka...................................................................
14
B. Kerangka Teori...................................................................
22
1.
Bank Syariah................................................................
22
a.
Pengertian Bank Syariah......................................
22
b.
Tujuan Bank Syariah............................................... 24
2.
Profitabilitas...................................................................
26
3.
Pertumbuhan Pendapatan Nasional (GDP growth).......
30
4.
Inflasi.............................................................................
32
5.
Nilai Tukar Uang (Kurs)................................................
34
a.
34
Nilai Tukar Uang Konvensional.............................
x
xi
b.
6.
Nilai Tukar Uang Islam........................................... 36
Suku Bunga Acuan Bank Indonesia..............................
37
C.
Kerangka Penelitian..............................................................
39
D.
Hipotesis Penelitian..............................................................
40
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Jenis dan Pendekatan Penelitian...........................................
44
B.
Data dan Sumber Data..........................................................
44
C.
Populasi dan Sampel.............................................................
45
D.
Teknik Pengumpulan Data.................................................... 45
E.
Definisi Konsep dan Operasional.........................................
45
F.
Teknik Analisis Data............................................................
47
1.
Uji Stasioneritas.............................................................
47
2.
Analisis Regresi Linier Berganda..................................
47
3.
Uji Statistik....................................................................
48
4.
Uji Asumsi Klasik.......................................................... 49
G.
Alat Analisis.......................................................................... 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
B.
Deskripsi Objk Penelitian.....................................................
52
1.
Deskripsi Data................................................................ 52
2.
Deskripsi Statistik..........................................................
52
Analisis Data......................................................................... 55
1.
Uji Stasioneritas Data....................................................
55
2.
Analisis Regresi Linear Berganda.................................
57
3.
Uji Statistik....................................................................
59
i)
2
Uji Determinasi (R )...............................................
59
ii) Uji ttest (Uji Secara Individu)................................... 60
iii) Uji Ftest (Uji Secara Serempak)...............................
4.
64
Uji Asumsi Klasik.......................................................... 65
i.
Uji Multikolinieritas...............................................
65
ii. Uji Heteroskendastisitas.........................................
67
iii. Uji Autokorelasi...................................................... 68
xi
xii
C.
Hasil Uji Hipotesis................................................................ 69
BAB V PENUTUP
A.
Kesimpulan...........................................................................
77
B.
Saran.....................................................................................
78
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN
LEMBAR KONSULTASI
xii
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1
Jumlah Jaringan Kantor Individu BUS Tahun 2015...........
Tabel 1.2
Total Aset Individu BUS Triwulan IV Tahun 2014 dan
2
2015....................................................................................
4
Tabel 2.1
Review Penelitian Terdahulu..............................................
17
Tabel 4.1
Data ROA Masing-Masing BUS......................................... 53
Tabel 4.2
Deskripsi Statistik Variabel Dependen (ROA)...................
Tabel 4.3
Data Variabel Independen................................................... 54
Tabel 4.4
Deskripsi Statistik Variabel Independen.............................
54
Tabel 4.5
Hasil Pengujian Unit Root pada Level................................
55
Tabel 4.6
Hasil Pengujian Unit Root pada 1st Difference................... 56
Tabel 4.7
Hasil Pengujian Unit Root pada 2nd Difference.................
Tabel 4.8
Model Regresi Common Effect (OLS)................................. 58
Tabel 4.9
Model Regresi Fixed Effect (LSDV)...................................
Tabel 4.10
Hasil Uji Chow Test (F test)................................................ 59
Tabel 4.11
t-test..................................................................................... 60
Tabel 4.12
Hasil Uji Multikolinearitas Auxiliary Model Regresi.........
65
Tabel 4.13
Hasil Regresi Menghilangkan Variabel Inflasi...................
66
Tabel 4.14
Hasil Uji Multikolinearitas Auxiliary Model Regresi
53
56
58
Menghilangkan Variabel Inflasi.......................................... 66
Tabel 4.15
Hasil Uji Park.....................................................................
Tabel 4.16
Koefisien Hasil Uji Park..................................................... 67
Tabel 4.17
Durbin Watson Test............................................................. 68
Tabel 4.18
Tabel Durbin Watson Tingkat Signifikan 0,05...................
68
Table 4.19
Tabel Hasil Uji Hipotesis………………………………....
76
xiii
67
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1
Kerangka Model Penelitian..............................................
xiv
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bank Syariah merupakan bank yang menjalankan kegiatan usahanya
berdasarkan prinsip syariah, melarang penggunaan bunga (riba), dan
memberikan imbalan berupa bagi hasil dalam aktifitas usahanya. Pelaksanaan
kegiatan usaha dan jasa-jasa yang diberikan perbankan syariah memiliki
kesamaan dengan perbankan konvensional, baik perbankan syariah maupun
perbankan konvensional bersaing untuk melakukan penetrasi pasar demi
memenangkan konsumen dan mencapai tujuan usaha.
Munculnya bank syariah dalam sistem keuangan dan moneter di
Indonesia sebagai respon atas kebutuhan masyarakat yang mayoritas
beragama Islam yang berkeinginan melakukan aktifitas pada berbagai aspek
kehidupan sesuai ajaran Islam. Bahkan di negara-negara muslim perbankan
syariah dapat mendorong kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan
ekonomi.
Dalam tiga dekade terakhir pertumbuhan lembaga keuangan syariah
menigkat secara signifikan tiap tahun. Sejak tahun 1992 jumlah bank yang
beroperasi dengan prinsip syariah terus bertambah, hingga tahun 2015 sudah
ada 12 Bank Umum Syariah yang beroperasi di Indonesia dengan 1,990
kantor. Jumlah jaringan kantor masing-masing individu Bank Umum Syariah
di Indonesia dapat dilihat pada tabel 1.1.
1
2
Tabel 1.1 Jumlah Jaringan Kantor Individu BUS Tahun 2015
Kelompok Bank
Bank Umum Syariah
1
PT. Bank Muamalat Indonesia
2
PT. Bank Victoria Syariah
3
PT. Bank BRISyariah
4
PT. Bank Jabar Banten Syariah
5
PT. Bank BNI Syariah
6
PT. Bank Syariah Mandiri
7
PT. Bank Mega Syariah
8
PT. Bank Panin Syariah
9
PT. Bank Syariah Bukopin
10
PT. BCA Syariah
11
PT. Maybank Syariah Indonesia
12
PT. Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Syariah
KPO/KC
HOO/BO
450
84
9
50
9
68
137
35
9
12
10
1
26
KCP/UPS KK
SBO/SSU CO
1,340
200
254
98
5
206
12
56
1
165
18
510
65
122
5
1
7
4
6
1
4
-
Sumber: Statistik PS OJK, 2016
Prospek dan kesempatan perbankan syariah di masa datang nampak
cerah, positif dan menjanjikan. Bank Muamalat Indonesia sebagai bank
syariah pertama di Indonesia berdiri pada tahun 1991, merupakan bank yang
menjadi pelopor berdirinya bank syariah lain di Indonesia. Krisis ekonomi
tahun 1997 mengakibatkan industri perbankan mengalami pasang surut,
hampir seluruh bank di Indonesia mengalami kebangkrutan bahkan banyak
bank yang mengalami likuidasi. Namun, Bank Muamalat Indonesia sebagai
satu-satunya bank syariah di Indonesia saat itu mampu mempertahankan
eksistensinya di tengah krisis ekonomi yang melanda.
Berdasarkan publikasi statistik perbankan syariah tahun 2016 oleh
Otoritas Jasa Keuangan, aset Bank Umum Syariah tahun 2015 sebesar
Rp.213,423 triliun naik sekitar 2,71% dari tahun sebelumnya. Sedangkan
3
berdasarkan data dari publikasi masing-masing 11 Bank Umum Syariah di
Indonesia ada dua Bank Umum Syariah Devisa yang memiliki aset total
60,67% dari total aset seluruh bank umum syariah yang ada di Indonesia, dua
bank tersebut adalah Bank Mandiri Syariah dengan prosentase total aset
33,86% yaitu sebesar Rp.70,37 triliun dan Bank Muamalat Indonesia
menempati posisi kedua dengan prosentase total aset 27,81% dari total aset
seluruh bank umum syariah di Indonesia yaitu sebesar Rp.57,81 triliun.
Sedangkan Maybank Syariah Indonesia satu-satunya bank umum campuran
yang baru beroperasi pada tahun 2011 namun memiliki aset cukup tinggi
sebesar Rp.1,743 triliun setingkat di atas bank Victoria syariah bank non
devisa yang telah lebih dahulu beroperasi di Indonesia. Perkembangan total
aset Maybank Syariah Indonesia bank campuran Indonesia Malaysia dapat
dijadikan indikasi bahwa Malaysia telah memulai ekspansi usahanya pada
sektor perbankan yang berarti telah mempersiapkan diri untuk bersaing ketat
dan menguasai pasar di era Masyarakat Ekonomi ASEAN. Data total aset
BUS dapat dilihat pada tabel 1.2.
4
Tabel 1.2 Total Aset Individu Bank Umum Syariah Triwulan IV 2014
dan 2015 (dalam jutaan rupiah)
Total Aset Individu BUS
Nama Bank
PT. Bank BNI Syariah
PT. Bank Mega Syariah
Des-15
23,017,667
Des-14
19,492,112
5,559,820
7,042,486
PT. Bank Muamalat Indonesia
PT. Bank Syariah Mandiri
PT. BCA Syariah
PT. Bank BRISyariah
PT. Bank Jabar Banten Syariah
PT. Bank Panin Syariah
PT. Bank Syariah Bukopin
57,802,661
70,369,709
4,349,580
62,402,282
66,955,671
2,994,449
24,230,247
6,439,966
7,134,235
5,827,154
20,341,033
6,093,488
6,206,504
5,160,517
PT. Bank Victoria Syariah
PT. Maybank Syariah Indonesia
1,379,266
1,439,632
1,743,439
2,449,541
Sumber: data diolah publikasi masing-masing bank, 2016
Tumbuh
dan
berkembangnya
lembaga
keuangan
dalam
perekonomian sangat ditentukan oleh besarnya tingkat keuntungan yang
diperoleh melalui kegiatan operasionalnnya (Mukhlis, 2012: 275). Karena
bank adalah sebuah perusahaan, maka konsep utama yang berlaku bagi
sebuah perusahaan umumnya juga berlaku bagi perusahaan bank. Kegiatan
sebuah perusahaan dapat digambarkan melalui dua cara. Cara pertama
berdasarkan kegiatan operasionalnya, cara kedua berdasarkan kegiatan
fiansialnya. Utuk keperluan kegiatan operasionalnya, sebuah perusahaan
manufaktur
membeli
bahan
baku,
lalu
dengan
proses
produksi
mengkombinasikan bahan baku dengan kapital dan sumber daya manusia
untuk menghasilkan produk berupa barang dan jasa dalam rangka
memperoleh profit. Ditinjau dari sudut kegiatan finansialnya, perusahaan
5
memperoleh dana dari pemilik dan kreditor lalu
membelanjakan dana
tersebut untuk memperoleh bahan baku, sumber daya manusia, dan kapital
yang pada akhirnya memperoleh pengembalian dana tersebut bersama profit.
Bahan baku bank adalah dana sedangkan produk yang dijual bank adalah
dana dan jasa (Darmawi, 2011: 30).
Kesehatan kinerja keuangan bank syariah sebagai lembaga profit
oriented seperti lembaga keuangan lainnya menjadi sangat penting terutama
tingkat profitabilitasnya. Kinerja yang baik dapat meningkatkan peran bank
syariah sebagai lembaga intermediari antara pihak yang kelebihan dana dan
memerlukan dana. Selain harus melakukan inovasi produk dan memberikan
layanan jasa keuangan pada masyarakat, perbankan syariah juga memiliki
tujuan dasar bisnis perbankan untuk memperoleh keuntungan maksimal
sehingga
mampu
memenuhi
kewajiban
membagikan
deviden
serta
peningkatan prospek usahanya.
Profitabilitas mengukur kesuksesan manajemen dalam menghasilkan
laba yang dapat dianalisis dengan rasio-rasio penghasil laba (rentabilitas
rasio), Return on Asset (ROA) merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuam manajemen bank dalam memperoleh keuntungan
(laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar
tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi
bank tersebut dari segi penggunaan aset (Dendawijaya, 2005: 118).
Dalam penentuan tingkat kesehatan suatu bank, Bank Indonesia
lebih mementingkan penilaian besarnya ROA dan tidak memasukkan unsur
6
ROE. Hal ini dikarenakan Bank Indonesia lebih mengutamakan nilai
profitabilitas suatu bank yang diukur dengan aset yang dananya sebagian
besar berasal dari dana simpanan masyarakat (Dendawijaya, 2005: 119).
Perkembangan perekonomian baik secara regional, nasional maupun
internasional, dapat pula merupakan kendala bagi suatu bank dalam mencapai
tujuannya. Masalah yang timbul dalam kegiatan perekonomian biasanya tidak
terjadi semata-mata karena masalah-masalah ekonomi saja, tetapi juga
disebabkan oleh masalah-masalah sosial politik yang lebih luas. Di dalam
sistem perbankan saat ini yang mendekati ciri-ciri persaingan sempurna,
kecil kemungkinan kegiatan suatu bank dapat mempengaruhi sistem
perekonomian/moneter yang sedang berkembang. Oleh karena itu adanya
kecenderungan bahwa kegiatan perbankan yang akan dilakukan lebih banyak
mengikuti perkembangan perekonomian/moneter yang sedang berlangsung,
dan sudah tentu volume perkembangan perekonomian makro baik tingkat
regional, nasional, maupun internasional (Muljono, 1996: 67).
Penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2015
menuntut upaya maksimal bagi negara-negara anggotanya termasuk
Indonesia. Pasar dimana transaksi perdagangan barang dan jasa telah dibuka
tentu akan memberikan dampak pada kondisi perekonomian Indonesia
termasuk sektor perbankan. Identifikasi variabel eksternal yang dapat
mempengaruhi profitabilitas perbankan perlu diketahui untuk mendapatkan
kinerja yang maksimal dan kondisi ekonomi yang semakin terkendali
sehingga akan meningkatkan kepercayaan masyarakat dan investor.
7
Pendapatan nasional dan inflasi merupakan indikator yang sering
digunakan dalam melihat kondisi eksternal (makro). Dalam kaitannya dengan
hal tersebut menurut Osamwonyi dan Michael (2014: 85) terdapat pengaruh
signifikan antara pertumbuhan ekonomi dengan profitabilitas bank. Semakin
tinggi tingkat ekonomi akan dapat memiliki hubungan dengan kenaikan
profitabilitas yang dapat diperoleh bank, tingkat perkembangan ekonomi
mencerminkan adanya kenaikan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh
pelaku ekonomi, kenaikan kegiatan ekonomi tersebut dapat berdampak pada
kenaikan volume kegiatan yang dilakukan oleh bank dalam memberikan
pelayanan jasa keuangan pada masyarakat, Hal ini pada akhirnya dapat
meningkatkan pendapatan yang diperoleh bank dalam kegiatannya (Mukhlis,
2014: 277).
Inflasi secara umum sering diartikan sebagai kenaikan harga-harga
dalam perekonomian pada periode waktu tertentu. Semakin tinggi inflasi
maka semakin tinggi pengorbanan yang harus dikeluarkan konsumen untuk
memperoleh barang dan jasa yang diinginkan, manakala tidak diimbangi
dengan kenaikan pendapatan akan menimbulkan ktidakmampuan masyarakat
untuk memenuhi kebutuhan (konsumsi dan/atau saving). Sebagai akibatnya
produsen kesulitan dalam penjualan outputnya, yang akan mempengaruhi
keuangan perusahaan dan kesulitan dalam mengembalikan pinjaman. Kondisi
seperti ini maka, risiko pembiayaan macet bank akan naik, penghimpunan
modal bank melalui dana pihak ketiga turun kemudian pendapatan
operasional bank turun (Mukhlis, 2014: 277). Pengaruh inflasi terhadap
8
profitabilitas bank didukung oleh beberapa penelitian yang dilakukan oleh
Abduh dan Idrees (2013: 209), Muharam (2009: 100), dan Ghazali (2008)
yang
menyebutkan
bahwa
inflasi
berpengaruh
signifikan
terhadap
profitabilitas bank.
Selain variabel pertumbuhan ekonomi dan inflasi sebagai variabel
makro yang paling banyak diteliti oleh penelitian sebelumnya, dalam
penelitian ini obyek yang akan diteliti adalah kurs dan suku bunga Bank
Indonesia (BI rate) sebagai variabel bebas yang diduga mempengaruhi
profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia.
Data empiris menunjukan bahwa krisis nilai tukar berpengaruh
negatif terhadap perekonomian suatu negara seperti yang telah terjadi pada
beberapa negara Asia pada tahun 1997/1998. Krisis nilai tidak hanya
mengakibatkan harga-harga melambung tinggi, tetapi juga mengakibatkan
kontraksi
ekonomi
yang
cukup
dalam.
Melemahnya
nilai
tukar
mengakibatkan barang-barang impor seperti bahan baku, barang modal, dan
barang konsumsi lebih mahal dan mengakibatkan terjadinya kenaikan hargaharga barang di dalam negeri. Selain itu, melemahnya nilai tukar
mengakibatkan semakin besarnya kewajiban hutang luar negeri perusahaanperusahaan sehingga neraca perusahaan dan bank-bank memburuk (Rahardjo,
2009: 172).
Nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing melemah maka
permintaan barang/jasa akan mengalami penurunan dan menekan permintaan,
sehingga produsen akan mengurangi volume produksi. Akibatnya masyarakat
9
penerima imbal jasa faktor produksi mengalami penurunan pendapatan.
Turunnya nilai uang rill mengakibatkan pendapatan rill masyarakat
berkurang, yang kemudian berdampak pada kemampuan masyarakat untuk
menabung dan investasi berkurang karena telah dialokasikan untuk
memenuhi kebutuhan pokok (konsumsi).
Tingkat suku bunga Bank Indonesia sebagai dasar penetapan (acuan)
suku bunga pinjaman sebagai imbal hasil atas tabungan/investasi nasabah
pada bank. Besarnya bunga yang ditawarkan bank akan mempengaruhi
keputusan nasabah untuk menabung atau menginvestasikan uangnya dalam
bentuk deposito dll. Perbedaan mendasar antara bank konvensional dan bank
syariah adalah adanya pelarangan bunga dalam menjalankan kegiatan
operasionalnya, prinsip yang digunakan dalam bank syariah adalah prinsip
bagi hasil dimana penetapan prosentasenya tidak dapat ditentukan di muka
(awal) pada saat perjanjian dilakukan. Dalam kegiatan penyaluran dana, bank
syariah menggunakan sistem investasi dan pembiayaan karena menerapkan
sistem penyertaan dan penanaman dana sedangkan keuntungan yang akan
diperoleh bergantung pada kinerja usaha yang menjadi objek penyertaan
dengan nisbah yang ditentukan di awal.
Motif nasabah menginvestasikan dananya di bank syariah tidak
hanya dipengaruhi oleh faktor agama saja namun ada pula nasabah yang
menginvestasikan dananya dengan mempertimbangkan faktor return bagi
hasil. Sehingga meski prosentase bagi hasil tidak dapat ditentukan di awal
namun suku bunga acuan BI harus tetap diperhitungkan, karena nasabah yang
10
menginvestasikan dana di bank syariah dengan motif untuk memperoleh
faktor bagi hasil akan selalu mempertimbangkan tingkat imbalan yang
diperoleh dalam investasi, jika tingkat bagi hasil yang diberikan bank syariah
terlalu rendah maka tingkat kepuasan nasabah akan menurun dan muncul
kemungkinan nasabah akan memindahkan dananya pada bank lain (Isna K
dan Kunti, 2012: 34).
Atas dasar latar belakang di atas, maka penulis melakukan penelitian
pada bank umum syariah di Indonesia dengan judul : Analisis Pengaruh
Variabel Makroekonomi terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di
Indonesia (Studi pada Bank Umum Syariah Domestik dan Campuran di
Indonesia Periode 2011-2014).
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut dapat dirumuskan pokok permasalahan
yang terjadi dan menjadi fokus penelitian yaitu :
a.
Apakah pertumbuhan pendapatan nasional berpengaruh positif dan
signifikan terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah?
b.
Apakah inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas
(ROA) bank umum syariah?
c.
Apakah kurs rupiah berpengaruh positif dan signifikan terhadap laba
operasional (ROA) bank umum syariah?
d.
Apakah BI rate berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas
(ROA) bank umum syariah?
11
e.
Apakah pertumbuhan pendapatan nasional berpengaruh positif dan
signifikan secara lebih dominan dibandingkan dengan variabel lain
terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah?
f.
Apakah pertumbuhan pendapatan nasional, inflasi, kurs rupiah dan BI
rate secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap
profitabilitas (ROA) bank umum syariah?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan yang mendasari perlunya dilakukan
penelitian. Mengacu terhadap rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan
untuk:
a.
Menjelaskan pengaruh positif dan signifikan pertumbuhan pendapatan
nasional terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah
b.
Menjelaskan
pengaruh
negatif
dan
signifikan
inflasi
terhadap
profitabilitas (ROA) bank umum syariah
c.
Menjelaskan pengaruh positif dan signifikan kurs rupiah terhadap
profitabilitas (ROA) bank umum syariah
d.
Menjelaskan pengaruh positif dan signifikan BI rate terhadap
profitabilitas (ROA) bank umum syariah
e.
Menjelaskan pengaruh dominan, positif dan signifikan pertumbuhan
pendapatan nasional terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah
f.
Menjelaskan pengaruh positif dan signifikan pertumbuhan pendapatan
nasional, inflasi, kurs rupiah dan BI rate secara bersama-sama terhadap
profitabilitas (ROA) bank umum syariah
12
D. Manfaat Penelitian
Sedangkan manfaat yang peneliti harapkan dari penelitian ini adalah
dapat bermanfaat bagi semua pihak, antara lain:
a.
Bagi peneliti
1) dapat mengasah kemampuan peneliti dalam menjawab permasalahan
nyata dalam kehidupan sehari-hari, khususnya yang terkait dengan
perbankan
2) meningkatkan,
memperluas,dan
mengembangkan
pemahaman
keilmuan peneliti
b.
Bagi akademisi
1) Menjadi referensi dalam pengembangan keilmuan
2) Menjadi bahan inspirasi untuk melakukan penelitian selanjutnya
c.
Bagi praktisi
1) Dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan
2) Bahan pertimbangan pemerintah dalam penentuan kebijakan
13
E. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan berisi tentang uraian latar belakang masalah yang
mendasari dilakukannya penelitian, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Berisi tentang telaah pustaka yaitu jabaran tentang penelitian
terdahulu, landasan teori yang berisi deskripsi mengenai variabel dan
hubungan antar variabel, kerangka penelitian dan hipotesis
penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Berisi tentang populasi dan sampel, definisi konsep dan operasional,
kerangka penelitian, dan alat analisis data
BAB IV ANALISIS DATA
Berisi tentang gambaran obyek penelitian dan analisis data berupa
analisis, rekapitulasi dan uji hipotesis.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan menjelasan tentang hasil penelitian dan pembahasan
disesuaikan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang
disajikan secara singkat dan jelas. Sedangkan saran adalah himbauan
kepada pembaca atau instansi terkait agar sasaran yang dipaparkan
dapat memberi pengetahuan dan manfaat serta dapat dikembangkan
menjadi
bahan
kajian
penelitian
selanjutnya.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Profitabilitas bank dipengaruhi oleh faktor-faktor yang dapat
dikendalikan controlable factor adalah faktor-faktor yang dapat dipengaruhi
oleh manajemen seperti segmentasi bisnis (orientasi pada wholesale dan
retail), pengendalian pendapatan (tingkat bagi-hasil, keuntungan atas
transaksi jual beli, biaya-biaya) serta faktor uncontrolable factor atau faktorfaktor eksternal adalah faktor yang mempengaruhi kinerja bank seperti
kondisi ekonomi secara umum dan situasi persaingan di lingkungan wilayah
operasionalnya. (Arifin, 2009: 70-71).
Perkembangan
kondisi
perekonomian
dunia
saat
ini
akan
mempengaruhi pergerakan sistem keuangan. Dalam kaitannya dengan
pertumbuhan ekonomi menurut Mukhlis (2012: 280), dalam penelitian yang
berjudul Kinerja Keuangan Bank dan Stabilitas Makroekonomi terhadap
Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia, studi yang dilakukan pada 5 bank
syariah di Indonesia pada periode waktu 2006-2011 menyatakan bahwa
pertumbuhan eknomi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
tingkat profitabilitas yang dapat diperoleh bank syariah di Indonesia. Macit
(2012: 591), dalam jurnal yang berjudul Bank Specifik and Macroeconomics
Determinants of Profitability: Evidence from Participantion Bank in Turkey
menyebutkan GDP Growth is not significant on profitability, study by taking
4 Islamic bank perod 2005-2010. Temuan yang sama disebutkan oleh Teng et
14
15
al (2012: 49-50), GDP dan profitabilitas menunjukan hubungan yang tidak
signifikan.
Dalam penelitian Abduh dan Idrees (2013: 209), ditemukan bahwa
profitabilitas dan GDP growth rate menunjukkan hubungan negatif tapi tidak
signifikan, Arifin dan Fauziah (2014: 102), menunjukkan hasil temuan GDP
growth rates dan profitabilitas tidak nampak pengaruh signifikan.
Widyaningrum dan Siswantoro (2014: 95), menyebutkan GDP growth
memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Osamwonyi &
Michael (2014: 85), menyebutkan berdasarkan nilai t-test GDP secara
statistik tidak signifikan.
Adebola et al (2011: 28), menyebutkan indeks harga konsumen
memiliki hubungan positif terhadap bank syariah. Macit (2012: 591),
penelitian pada 4 bank Islam di Turki mencakup periode 2005-2010 inflasi
tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap ROA. Teng et al (2012: 49-50),
hasil penelitian menunjukkan hubungan negatif tapi tidak signifikan antara
inflasi dan profitabilitas bank syariah. Mukhlis (2012: 280), menyatakan hasil
penelitian bahwa inflasi memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap tingkat profitabilitas yang dapat diperoleh bank syariah di Indonesia
Abduh dan Idrees (2013: 209), menunjukan hasil penelitian bahwa
inflasi memiliki pengaruh signifikan terhadap profitabilitas bank. Arifin dan
Fauziah (2014: 102), meyebutkan inflasi memiliki pengaruh positif namun
tidak signifikan terhadap profit bank syariah. Widyaningrum dan Siswantoro
(2014: 95), dengan hasil penelitian inflasi memiliki pengaruh negatif dan
16
signifikan terhadap ROA. Osamwonyi dan Michael (2014: 85), dalam
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui variabel yang mempengaruhi
laba bank Islam di Nigeria menunjukkan hasil inflasi tidak berpengaruh
signifikan terhadap profit bank. Pratama (2015: 72), inflasi mempengaruhi
profit bank syariah.
Dwijayanti dan Prima Naomi (2009: 94), menunjukkan hasil
penelitian inflasi dan nilai tukar uang berpengaruh negatif signifikan terhadap
profitabilitas bank. Adebola et al (2011: 28), menyatakan hasil interest rate
memiliki dampak negatif terhadap pembiayaan bank Islam producer price
index and stock market index memiliki hubungan positif terhadap bank Islam,
industrial production and real effective exchange rate tidak memiliki
hubungan signifikan dalam jangka panjang. Macit (2012: 591), penemuan
hasil penelitian menunjukkan log of foreign exchange rate memiliki dampak
positif pada performa bank. Pratama (2015: 72), dengan metode penelitian
Vector
Auto
Regressive
(VAR)/
Vector
Error
Correlation
Model
menunjukkan hasil penelitian kurs rupiah terhadap dolar mempengaruhi
performa bank syariah.
Adebola et al (2011: 28), menyatakan hasil penelitian bahwa
dampak negatif interest rate terhadap bank syariah. Macit (2012: 591),
menunjukkan hasil penelitian log of foreign exchange rate memiliki dampak
positif terhadap performa bank. Osamwonyi dan Michael (2014: 85),
berdasarkan nilai t-tests, menyatakan suku bunga memiliki hubungan statistik
yang signifikan terhadap profit bank. Vejzagic dan Hashem Zarafat (2014:
17
51), menunjukan hasil penelitian Real interest rate tidak memiliki hubungan
dengan profitabilitas bank di Malaysia. Pratama (2015: 72), menyebutkan
suku bunga mempengaruhi performa bank syariah.
Penelitian hampir serupa yang sebelumnya telah dilakukan oleh peneliti
terdahulu untuk menilai kinerja perbankan yang dipengaruhi faktor
eksternal/makro. Dalam hal ini beberapa penelitian sebagai referensi, peneliti
rangkum dalam tabel 2.1 sebagai berikut:
Tabel 2.1 Review Penelitian Terdahulu
Pengaruh Pertumbuhan Pendapatan Nasional GDP Growth terhadap Profitabilitas (ROA) Bank
No
1
2
3
4
Peneliti
Judul
Variabel
Hasil Penelitian
Ifuero
Osad
Osamwonyi
&
Chijuka Ify Michael
(2014: 85) European
Journal
of
Accounting Auditing
and
Finance
Research Vol. 2, No.
10
Lupita
Widyaningrum dan
Dodik
Siswantoro
(2014: 95)
Global Review of
Islamic
Economic
and Business Vol.2,
No.2
FEBI UIN
Sunan Kalijaga
The
Impact
of
Macroeconomic
Variables on The
Profitabiity
of
Listed Commercial
Banks in Nigeria
ROE,
GDP,
Interest
Rate
and Inflation,
Berdasarkan t-test GDP secara
statistik signifikan
Analysis the Effect
of Macroeconomic
Indicators
and
Spescific-Firm
Characteristic as
Determinant
Profitability
of
Islamic Bank in
Asia
Pertumbuhan GDP memiliki
pengaruh negatif dan signifikan
terhadap ROA
Anas fathul Arifin
dan Fauziah Hanim
Tafri (2014: 102)
International
Conference
of
Business, Sociology
and Applied Sciences
(ICBSAS’14)
KL
Malaysia
Muhamad Abduh dan
Yameen
Idrees
(2013: 209)
Australian Journal of
The
Impact
of
Financial Risk on
Islamic
Bank’s
Profitability
ROA,
ROE,
LATA,
CAR,
NPF,
BOPO/OER,
Size, Numbeer
of
Branch
Network,
Inflation Rate
and
GDP
Growth
ROA,
Credit
risk , Rate of
return, Liquidity
risk,
Total
assets,
GDP
growth,
and
Inflation
ROA,
LIQR,
FINR,
Bank
Profitabilitas dan pertubuhan
GDP menunjukkan hubungan
negatif tetapi tidak signifikan
Determinant
of
Islamic
Banking
Profitability
in
Malaysia
CAPR,
CRER,
OPEF,
size,
Pertumbuhan
GDP
tidak
terdapat dampak signifikan
terhadap profitabilitas
18
Basic and Applied
Sciences, 7(2)
5
6
7
Imam Mukhlis (2012:
280)
Jurnal Keuangan dan
Perbankan, vol. 16,
No.2 terakreditasi SK
No.
64a/DIKTI/Kep/2010
Kok Yoke Teng, Tan
Ker Wei, Tan Sim
Yong, Yong Man
Siew (2012: 49-50)
Skripsi
Kinerja Keuangan
Bank dan Stabilitas
Makroekonomi
terhadap
Profitabilitas Bank
Syariah
di
Indonesia
The Determinants
of Islamic Banks
Profitability
in
Malaysia
Fatih Macit (2012:
591)
Economics Bulletin
Vol.32 No.1
Bank Specifik and
Macroeconomics
Determinants
of
Profitability:
Evidence
from
Participantion
Bank in Turkey
Financial
market
development,
concentration,
GDP
growth
rate, & Inflation
Pertumbuhan
ekonomi
dan
inflasi
ROA,
Capital
ratio, Bank size,
Liquidity, Asset
quality,
Expences
management,
GDP, Inflation,
Money supply,
& Competition
GDP Growth,
Foreighn
Exchange, Log
Real
Interest
Rate,
and
Consumer
Inflation
Pengaruh Inflasi terhadap Profitabilitas (ROA) Bank
1 Yogi Citra Pratama Macroeconomic
Inflation,
(2015: 72),
variable and its interest
rates
Jurnal
al-Iqtishad influence
on Certificates
Bank
Vol.VII No.1
performance
of of
Indonesian Islamic Indonesia, the
banking
rupiah exchange
rate against the
dollar
2 Ifuero
Osad The
Impact
of ROE,
GDP,
Osamwonyi & Chijuka Macroeconomic
Interest
Rate
Ify Michael (2014: 85)
Variables on The and Inflation,
European Journal of Profitabiity
of
Accounting
Auditing Listed Commercial
and Finance Research Banks in Nigeria
Vol. 2, No. 10
3 Lupita Widyaningrum Analysis the Effect ROA,
ROE,
dan Dodik Siswantoro of Macroeconomic LATA,
CAR,
(2014: 95)
Indicators
and NPF,
Global
Review
of Spescific-Firm
BOPO/OER,
Islamic Economic and Characteristic
as Size, Numbeer
Business Vol.2, No.2 Determinant
of
Branch
FEBI
UIN
Sunan Profitability
of Network,
Kalijaga
Islamic Bank in Inflation Rate
Asia
and
GDP
Growth
Pertumbuhan eknomi memiliki
pengaruh positif dan signifikan
terhadap tingkat profitabilitas
yang dapat diperoleh bank
syariah di Indonesia
GDP
dan
profitabilitas
menunjukkan hubungan yang
tidak signifikan
Pertumbuhan
GDP
tidak
signifikan terhadap profitabilitas
Inflasi mempengaruhi performa
bank syariah
Inflasi tidak signifikan terhadap
profitabilitas bank
Inflasi
memiliki
pengaruh
negatif dan signifikan terhadap
ROA
19
4
Anas fathul Arifin dan
Fauziah Hanim Tafri
(2014:
102)
International
Conference
of
Business,
Sociology
and Applied Sciences
(ICBSAS’14)
KL
Malaysia
Muhamad Abduh dan
Yameen Idrees (2013:
209)
Australian Journal of
Basic and Applied
Sciences, 7(2)
The
Impact
of
Financial Risk on
Islamic
Bank’s
Profitability
ROA,
Credit
risk , Rate of
return, Liquidity
risk,
Total
assets,
GDP
growth,
and
Inflation
Inflasi memiliki dampak positif
dan tidak signifikan terhadap
laba bank syariah
Determinant
of
Islamic
Banking
Profitability
in
Malaysia
Inflasi
memiliki
hubungan
signifikan dengan profitabilitas
Imam Mukhlis (2012:
280)
Jurnal Keuangan dan
Perbankan, vol. 16,
No. 2 terakreditasi SK
No.
64a/DIKTI/Kep/2010
Kok Yoke Teng, Tan
Ker Wei, Tan Sim
Yong, Yong Man Siew
(2012: 49-50) Skripsi
Kinerja Keuangan
Bank dan Stabilitas
Makroekonomi
terhadap
Profitabilitas Bank
Syariah di Indonesia
ROA,
CAPR,
LIQR, CRER,
FINR, OPEF,
Bank
size,
Financial
market
development,
concentration,
GDP
growth
rate, & Inflation
Pertumbuhan
ekonomi
dan
inflasi
ROA,
Capital
ratio, Bank size,
Liquidity, Asset
quality,
Expences
management,
GDP, Inflation,
Money supply,
& Competition
8 Fatih Macit (2012: Bank Specifik and GDP Growth,
591)
Macroeconomics
Foreighn
Economics
Bulletin Determinants
of Exchange, Log
Vol.32 No.1
Profitability:
Real
Interest
Evidence
from Rate,
and
Participantion Bank Consumer
in Turkey
Inflation
9 Solarin
Sakiru The
Impact
of Interest
Rate,
Adebola,
Wan Macroeconomic
Production
Sulaiman Wan Yusoff Variables
on Index,
Real
& Jauhari Dahalan Islamic
Banks Effective
(2011: 28)
Financing
in Exchange Rate,
Research Journal of Malaysia
Producer Price
Finance Accounting,
Index, & Stock
Vol.2, No. 4
Market Index
Pengaruh Kurs terhadap Profitabilitas (ROA) Bank
Inflasi dan profitabilitas bank
syariah memiliki hubungan
negatif dan tidak signifikan
5
6
7
1
Yogi Citra Pratama
(2015: 72),
Jurnal
al-Iqtishad
Vol.VII No.1
The Determinants of
Islamic
Banks
Profitability
in
Malaysia
Macroeconomic
variable and its
influence
on
performance
of
Inflation,
interest
rates
Certificates
of
Bank
Inflasi
memiliki
pengaruh
negatif dan tidak signifikan
terhadap tingkat profitabilitas
yang dapat diperoleh bank
syariah di Indonesia
Inflasi tidak memiliki dampak
signifikan terhadap ROA
Indeks
harga
konsumen
memiliki
hubungan positif
terhadap perbankan syariah
Nilai tukar rupiah terhadap
dolar mempengaruhi perfoma
bank syariah
20
Indonesian Islamic
banking
2
Fatih Macit (2012:
591)
Economics Bulletin
Vol.32 No.1
3
Bank Specifik and
Macroeconomics
Determinants
of
Profitability:
Evidence
from
Participantion
Bank in Turkey
The
Impact
of
Macroeconomic
Variables
on
Islamic
Banks
Financing
in
Malaysia
Indonesia, the
rupiah exchange
rate against the
dollar
GDP Growth,
Log Foreighn
Exchange, Real
Interest
Rate,
and Consumer
Inflation
Solarin
Sakiru
Interest
Rate,
Adebola,
Wan
Production
Sulaiman
Wan
Index,
Real
Yusoff & Jauhari
Effective
Dahalan (2011: 28)
Exchange Rate,
Research Journal of
Producer Price
Finance Accounting,
Index, & Stock
Vol.2, No. 4
Market Index
4
Febrina Dwijayanti Analisis Pengaruh Inflasi, BI rate
dan Prima Naomi Inflasi, BI rate dan & Nilai Tukar
(2009: 94)
Nilai Tukar Mata Mata Uang
Jurnal Karisma, Vol. Uang
terhadap
3 (2)
Profitabilitas Bank
Pengaruh BI Rate terhadap Profitabilitas (ROA) Bank
1
Yogi Citra Pratama
(2015: 72),
Jurnal
al-Iqtishad
Vol.VII No.1
Macroeconomic
variable and its
influence
on
performance
of
Indonesian Islamic
banking
2
Mirza Vejzagic dan
Hashem
Zarafat
(2014: 51)
Asian Economic and
Financial
Review,
4(1)
3
Ifuero
Osad
Osamwonyi
&
Chijuka Ify Michael
(2014: 85) European
Journal
of
Accounting Auditing
and
Finance
Research Vol. 2, No.
10
An Analysis of
Macroeconomic
Determinants
of
Comercial Banks
Profitabiity
in
Malaysia for The
Period 1995-2011
The
Impact
of
Macroeconomic
Variables on The
Profitabiity
of
Listed Commercial
Banks in Nigeria
Log kurs memiliki dampak
positif dan signifikan terhadap
performa bank
Kurs
tidak
berpengaruh
signifikan pada jangka panjang
Inflasi dan nilai tukar uang
berpengaruh negatif signifikan
terhadap profitabilitas bank
Inflation,
interest
rates
Certificates
of
Bank
Indonesia, the
rupiah exchange
rate against the
dollar
and
variables of the
performance
(CAR,
NPF,
FDR, & ROA)
GDP, Inflation,
and
Interest
Rate
Suku bunga mempengaruhi
performa bank syariah
ROE,
GDP,
Interest
Rate
and Inflation,
Suku bunga memiliki hubungan
signifikan
Suku bunga riil tidak memiliki
hubungan dengan profitabilitas
bank di Malaysia
21
4
Fatih Macit (2012:
591)
Economics Bulletin
Vol.32 No.1
5
Solarin
Sakiru
Adebola,
Wan
Sulaiman
Wan
Yusoff & Jauhari
Dahalan (2011: 28)
Research Journal of
Finance Accounting,
Vol.2, No. 4
Bank Specifik and
Macroeconomics
Determinants
of
Profitability:
Evidence
from
Participantion
Bank in Turkey
The
Impact
of
Macroeconomic
Variables
on
Islamic
Banks
Financing
in
Malaysia
GDP
Growth,Log
Foreighn
Exchange, Real
Interest
Rate,
and Consumer
Inflation
Interest
Rate,
Production
Index,
Real
Effective
Exchange Rate,
Producer Price
Index, & Stock
Market Index
Suku bunga riil memiliki
dampak positif dan signifikan
terhadap performa bank
Suku bunga memiliki dampak
negatif pada pembiayaan bank
syariah
Dari penelitian terdahulu (tabel 2.1 review penelitian terdahulu) peneliti
menemukan adanya gap antara lain:
1. Dari penelitian terdahulu yang peneliti review masing-masing penelitian
memiliki hasil yang berbeda sehingga peneliti ingin membuktikan hasil
penelitian yang lebih baik.
2. Beberapa penelitian terdahulu
menyatakan hasil
temuan
yang
bertentangan dengan teori. Seperti: penelitian menyatakan inflasi
berpengaruh negatif dan tidak signifikan, sesuai dengan teori, namun ada
yang menyebutkan inflasi berpengaruh positif dan signifikan baik secara
simultan maupun tidak.
3. Penelitian yang dilakukan di Indonesia dilihat pada review penelitian
terdahulu Tabel 2.1, belum ada peneliatan yang menyatakan persamaan
profitabilitas dari fungsi variabel pertumbuhan pendapatan nasional,
inflasi, kurs dan BI rate. ROA = f (GDPgrw, Inflasi, Kurs, BIrate).
22
4. Tahun penelitian yang peneliti ingin lakukan lebih up to date, yaitu pada
tahun 2011-2014, dengan sampel Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah
Mandiri dan Maybank Syariah Indonesia.
B. Kerangka Teori
a.
Bank Syariah
a.
Pengertian Bank Syariah
Bank syariah sebagaimana disebutkan dalam BAB 1 UU RI
tahun 2008 adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya
berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas bank
umum syariah dan bank pembiayaan rakyat syariah. Muhamad
(2014: 2) menyebutkan Bank Islam atau yang selanjutnya disebut
bank
syariah
adalah
bank
yang
beroperasi
dengan
tidak
mengandalkan pada bunga. Bank Islam atau biasa disebut dengan
bank tanpa bunga adalah lembaga keuangan/perbankan yang
operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan al-Qur’an
dan Hadits Nabi Saw. Dengan kata lain, Bank Islam adalah lembaga
keuangan yang usaha pokoknya memberi pembiayaan dan jasa-jasa
lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang
pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariah Islam
Kegiatan dan usaha bank menurut Muhamad (2000: 63) akan
selalu terikat dengan komoditas, antara lain:
1) Memindahkan uang;
23
2) Menerima dan membayarkan kembali uang dalam rekening
koran;
3) Mendiskonto surat wesel, surat order, maupun surat berharga
lainnya;
4) Membeli dan menjual surat-surat berharga;
5) Membeli dan menjual cek, surat wesel, kertas wesel; dan
6) Memberi jaminan bank.
Secara lebih rinci disebutkan oleh Al-Anshori dalam Yunus
(2009: 33) ciri-ciri dasar dan formula bank Islam yang mempunyai
pengaruh langsung terhadap operasional, baik dari segi investasi dan
jenisnya, sumber-sumber dana dan jenisnya atau tanggungjawab
bank terhadap nasabah, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Bank Islam mempunyai bermacam-macam fungsi yaitu:
melaksanakan fungsi bank dagang, bank investasi, dan bank
pembangunan;
2) Bank Islam tidak melakukan transaksi dengan mengambil atau
memberikan bunga-rente nyata atau tersembunyi, langsung atau
tidak langsung, ditentukan sebelumnya atau sesudahnya,
bergerak atau tidak bergerak berdasarkan atas tanggungjawab
terhadap hukum syariah;
3) Bank Islam tidak memberikan pinjaman uang tapi memberikan
suplai bahan;
24
4) Bank Islam dalam melakukan transaksi dengan nasabahnya,
pemegang rekening investasi (investor) atau simpanan atau
pemakai dana terkait dengan kontrak musyarakah atau
berdasarkan
berhutang
prinsip
(kreditor
musyarakah
dan
bukan
debitor)
dengan
seperti
kontrak
halnya
bank
konvensional.
b. Tujuan Bank Syariah
Menurut Arifin (2009: 14-15) Islam adalah suatu dien yang
praktis, mengajarkan segala yang baik dan bermanfaat bagi manusia,
dengan
mengabaikan
waktu,
tempat
atau
tahap-tahap
perkembangannya. Selain itu Islam adalah agama fitrah yang sesuai
dengan sifat dasar manusia. Aktivitas keuangan dan perbankan dapat
dipandang sebagai wahana bagi masyarakat modern untuk membawa
mereka kepada paling tidak pelaksanaan dua ajaran al-Qur’an yaitu:
1) Prinsip at-Ta’awun, yaitu saling membantu dan saling
bekerjasama di antara anggota masyarakat untuk kebaikan,
sebagaimana dinyatakan dalam al-Qur’an
“....dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam
berbuat dosa dan pelanggaran...”(QS 5: 2)
2) Prinsip menghindari al-Iktinaz, yaitu menahan uang (dana) dan
transaksi yang bermanfaat bagi masyarakat umum, sebagaimana
dinyatakan dalam al-Qur’an
25
“...hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan batil, kecuali dengan
jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di
antara kamu...”(QS 4: 29)
Sedangkan tujuan bank syariah dalam pelaksanaan kegiatan
operasionalnya dapat dijelaskan lebih lanjut, sebagai berikut:
1) Mengarahkan kegiatan ekonomi umat untuk bermuamalah secara
Islam,
khususnya
muamalah
yang
berhubungan
dengan
perbankan, agar terhindar dari praktik-praktik riba atau jenis-jenis
usaha/perdagangan lain yang mengandung unsur gharar, usaha
yang dilarang Islam, juga telah menimbulkan dampak negatif
terhadap kehidupan ekonomi umat;
2) Untuk menciptakan suatu keadilan di bidang ekonomi dengan
jalan meratakan pendapatan melalui kegiatan investasi agar tidak
terjadi kesenjangan antara orang kaya dan orang miskin;
3) Meningkatkan kualitas hidup umat dengan jalan membuka
peluang usaha;
4) Membantu menanggulangi masalah kemiskinan;
5) Untuk menjaga kestabilan ekonomi/moneter pemerintah yang
diharapkan mampu menghindari inflasi akibat penerapan sistem
bunga; dan
26
6) Menyelamatkan ketergantungan umat Islam terhadap bank
konvensional yang menyebabkan umat berada di bawah
kekuasaan bank (Sumtitro, 2004: 17-18).
b. Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk
memperoleh laba yang menjadi tujuan perusahaan. Tingkat keuntungan
bersih (net income) yang dihasilkan oleh bank dipengaruhi oleh faktorfaktor yang dapat dikendalikan (controlable factor) dan faktor yang tidak
dapat dikendalikan (uncontrolable factor). Controlable factor adalah
faktor-faktor yang dapat dipengaruhi oleh manajemen seperti segmentasi
bisnis (orientasi pada wholesale dan retail), pengendalian pendapatan
(tingkat bagi-hasil, keuntungan atas transaksi jual beli, biaya-biaya).
uncontrolable factor atau faktor-faktor eksternal adalah faktor yang
mempengaruhi kinerja bank seperti kondisi ekonomi secara umum dan
situasi persaingan di lingkungan wilayah operasionalnya. Bank tidak
dapat mengendalikan faktor-faktor eksternal, tetapi mereka dapat
membangun fleksibilitas dalam rencana operasional bank dalam
menghadapi faktor eksternal. Ada dua rasio yang dipakai dalam
mengukur kinerja bank, yaitu Return on Assets (ROA) merupakan
perbandingan antara pendapatan bersih dengan rata-rata aktiva dan
Return on Equity (ROE) merupakan perbandingan antara pendapatan
bersih dengan rata-rata modal arau investasi para pemilik bank (Arifin,
2009: 70-71).
27
Dalam penentuan tingkat kesehatan suatu bank, Bank Indonesia
lebih mementingkan penilaian besarnya ROA dan tidak memasukkan
unsur ROE. Hal ini dikarenakan Bank Indonesia lebih mengutamakan
nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan aset yang dananya
sebagian besar berasal dari dana simpanan masyarakat (Dendawijaya,
2005: 119).
Return on Assets (ROA) meupakan rasio yang menunjukan
kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam kesluruhan aktiva
untuk menghasilkan keuntungan Menggambarkan produktivitas bank
bersangkutan, berapa banyak kekayaan yang harus dikumpulkan dan
dipakai untuk menghasilkan sejumlah laba tertentu (Santoso, 1995: 98).
Menurut Bank Indonesia ROA merupakan perbandingan antara laba
sebelum pajak degan rata-rata total aset dalam suatu periode.
Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar tingkat
keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi
bank tersebut dari segi penggunaan aset. Dalam rangka mengukur tingkat
kesehatan bank, terdapat perbedaan kecil antara perhitungan ROA secara
teoritis dan cara perhitungan berdasarkan ketentuan Bank Indonesia.
Secara teoritis laba yang
diperhitungkan adalah laba setelah pajak,
sedangkan dalam sistem CAMEL laba yang diperhitungkan adalah laba
sebelum pajak (Dendawijaya, 2005: 118)
28
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kegiatan
perekonomian secara makro satu sama lainnya mempunyai keterkaitan
yang cukup erat dan sekaligus dapat diolah sebagai bahan pertimbangan
dalam menyusun anggaran bank, apabila faktor makro sulit dipenuhi
maka akan mengakibatkan estimasi, ramalan-ramalan, serta penerapan
standar kerja menjadi kurang teliti. Akibat lebih lanjut dari hal ini, tentu
akan mempengaruhi kecermatan anggaran sebagai alat perencanaan laba
dan pengendalian (Muljono, 1996: 57).
Sebagai penghimpun dana masyarakat, bank memberikan dan
menetapkan suatu tingkat bunga pada para pemilik dana. Dan tingkat
bunga itu cenderung berfluktuasi mengikuti keadaan likuiditas pasar.
Pada saat yang sama, bank menetapkan suatu tingkat bunga pada
pinjaman yang diberikan dengan risiko kredit tertentu, dan tingkat bunga
ini cenderung bersifat tetap atau tidak selalu dapat dinaikkan pada
pinjaman yang sedang berjalan. Dalam keadaan normal, perbedaan antara
kedua tingkat bunga ini, atau disebut margin cukup besar untuk menutup
risiko kredit. Namun, cukup atau tidaknya margin tersebut sangat
bergantung pada efisiensi yang dapat dicapai bank dalam menjalankan
operasinya. Margin harus dapat menutup semua biaya operasional bank,
termasuk biaya bunga yang harus dibayarkan pada para deposan secara
tetap, beserta cadangan biaya piutang ragu-ragu. Besar kecilnya piutang
ragu-ragu ini sangat ditentukan oleh kualitas keseluruhan portofolio atau
pembiayaan yang diberikan bank. Jika pinjaman atau pembiayaan yang
29
diberikan bank bermasalah, debitur peminjam tidak dapat membayar
bunga pada bank, bank tetap harus membayar bunga kepada para
deposan. Keadaan ini akan mengurangi tingkat efisiensi bank (Herijanto,
2013: 46)
Pendapatan kredit dapat diperoleh dari perhitungan antara
besarnya volume kredit dengan besarnya % tingkat bunga, hal ini disebut
sebagai pendapatan langsung dari bank dalam kegiatanya di bidang
perkreditan. Apabila diperhatikan lebih mendalam maka posisi
pendapatan kredit yang berupa pendapatan bunga merupakan jumlah
yang dominan. Oleh karena itu dalam rangka menyusun anggaran
pendapatan kredit ini masalah penetapan suku bunga kredit (lending rate)
merupakan faktor yang sangat penting, mengingat besarnya pendapatan
bunga berasal dari perkalian antara volume kredit dengan besarnya %
tingkat bunga kredit (Muljono, 1996: 260-262).
Penghasilan bank penting bagi setiap kelompok dalam
perekonomian, yaitu: pemegang saham, deposan, nasabah, peminjam,
dan bagi masyarakat umum. Pemegang saham berkepentingan atas laba,
karena laba adalah hasil dari modal yang mereka tanamkan. Laba bank
bermanfaat bagi deposan dan penabung lainnya, karena akan
menyebabkan bank lebih kuat, aman dan lebih efisien melalui
peningkatan cadangan dan perbaikan pelayanan. Peminjam juga memiliki
kepentingan tidak langsung terhadap laba bank yang memadai, karena
kesanggupan bank untuk mampu memberikan pinjaman tergantung pada
30
besar dan struktur modal bank; laba bank merupakan sumber utama
tambahan modal sendiri bank yang bersangkutan. Masyarakat umum
yang tidak menggunakan pelayanan bank juga memperoleh manfaat
secara tidak langsung atas laba perbankan yang memadahi, karena sistem
perbankan yang kuat akan memberikann keamanan deposit dan
ketersediaan kredit bagi perekonomian (Darmawi, 2011: 194).
c.
Pertumbuhan Pendapatan Nasional (GDP Growth)
Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan hasil produksi (output)
dalam tingkatan nyata ekonomi dan diukur dengan angka perubahan
hasil produksi tiap tahunnya dalam jangka panjang (Endraswati, 2012:
49). Pendapatan Nasional adalah pendapatan faktor-faktor produksi
yang digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa dalam suatu
tahun tertentu. GDP adalah perhitungan pendapatan nasional dengan
konsep kewilayahan dengan cara menghitung besarnya nilai produksi
barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh penduduk yang ada di
wilayah tersebut, baik kegiatan produksi oleh warga sendiri ataupun
warga negara asing (Sudarman dan Algifari, 2013: 196).
Pendapatan
Nasional
pendekatan :
1)
Pengeluaran
2)
Pendapatan
3)
Produksi (Nilai Tambah)
dapat
dihitung
menggunakan
tiga
31
Pendekatan
yang
sering
digunakan
adalah
pendekatan
pengeluaran dengan mengakumulasi konsumsi, investasi, pengeluaran
pemerintah, dan ekspor impor. Pengeluaran agregat menunjukkan
hubungan antara pengeluaran agregat yang direncanakan (agregate
planned expenditure) dan GDP riil. Pengeluaran agregat yang telah
direncanakan adalah jumlah dari pengeluaran konsumsi yang telah
direncanakan, investasi, belanja barang, dan jasa pemerintah serta
ekspor dikurangi impor (Karim, 2010: 288).
GDP Growth affect bank profitability positively. This is because
the default risk is lower in upturns than in downturns. Besides, higher
economic growth may lead to a greater demand for both interest and
non-interest activities, thereby improving the profitability bank (Abduh
& Yameen, 2013: 207).
Semakin tinggi tingkat ekonomi akan dapat memiliki hubungan
dengan kenaikan profitabilitas yang dapat diperoleh bank, tingkat
perkembangan ekonomi mencerminkan adanya kenaikan kegiatan
ekonomi yang dilakukan oleh pelaku ekonomi, kenaikan kegiatan
ekonomi tersebut dapat berdampak pada kenaikan volume kegiatan
yang dilakukan oleh bank dalam memberikan pelayanan jasa keuangan
pada masyarakat, Hal ini pada akhirnya dapat meningkatkan
pendapatan yang diperoleh bank dalam kegiatannya (Mukhlis, 2014:
277).
32
GDP affects various factors related to the supply and demand for
financing and deposits. If GDP growth slowly, especially during a
ressecion it will lead to deteriorate in credit quality and defaults
increased, thus resulting in reduce bank profit. GDP rises than people’s
income will also rise. So the ability of saving will also increase. The
increase in public saving will affect the profitability of Islamic Bank
(Widyaningrum & Dodik, 2014: 87).
d. Inflasi
Secara umum inflasi berarti kenaikan harga secara umum dari
barang/komoditas dan jasa selama suatu periode waktu tertentu. Inflasi
dapat dianggap sebagai fenomena moneter karena terjadinya penurunan
nilai unit perhitungan moneter terhadap suatu komoditas (Karim, 2010:
135).
Ekonom Islam Taqiuddin Ibn al-Maqrizi dalam Karim (2010:
139-140) menggolongkan inflasi dalam dua golongan yaitu: Natural
Inflation Human Error Inflation. Menurut para ekonom Islam, inflasi
berakibat sangat buruk bagi perekonomian karena:
1) Menimbulkan gangguan terhadap fungsi uang, terutama terhadap
fungsi tabungan (nilai simpan), fungsi dari pembayaran di muka, dan
fungsi dari unit penghitungan. Orang harus melepaskan diri dari
uang dan aset keuangan akibat dari beban inflasi tersebut. Inflasi
juga telah mengakibatkan terjadinya inflasi kembali, atau dengan
kata lain 'self feeding inflation';
33
2) Melemahkan semangat menabung dan sikap terhadap menabung dari
masyarakat (turunnya marginal propensity to save);
3) Meningkatkan kecenderungan untuk berbelanja terutama untuk nonprimer dan barang-barang mewah (naiknya marginal propensity to
consume);
4) Mengarahkan
investasi
pada
hal-hal
non-produktif
yaitu
penumpukan kekayaan (hoarding) seperti: tanah, bangunan, logam
mulia, mata uang asing dengan mengorbankan investasi ke arah
produktif seperti: pertanian, industrial, perdagangan, transportasi,
dan lainnya
Menurut Capra dalam Tohari (2010: 18) inflasi mengandung
implikasi bahwa uang tidak dapat berfungsi sebagai satuan hitung yang
adil dan benar. Hal ini menyebabkan uang menjadi standar pembayaran
tertunda yang tidak adil dan suatu alat penyimpanan nilai yang tidak
dapat dipercaya. Inflasi cenderung merusak nilai-nilai, memberikan
imbalan pada usaha-usaha spekulasi dengan menimpakan kerugian pada
aktivitas-aktivitas
produktif
dan
memperparah
ketidakmerataan
pendapatan.
Inflasi secara umum sering diartikan sebagai kenaikan hargaharga dalam perekonomian pada periode waktu tertentu. Semakin tinggi
inflasi maka semakin tinggi pengorbanan yang harus dikeluarkan
konsumen untuk memperoleh barang dan jasa yang diinginkan, manakala
tidak diimbangi dengan kenaikan pendapatan akan menimbulkan
34
ketidakmampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan (konsumsi
dan/atau saving). Sebagai akibatnya produsen kesulitan dalam penjualan
outputnya, yang akan mempengaruhi keuangan perusahaan dan kesulitan
dalam mengembalikan pinjaman. Kondisi seperti ini maka, risiko
pembiayaan macet bank akan naik, penghimpunan modal bank melalui
dana pihak ketiga turun kemudian pendapatan operasional bank turun
(Mukhlis, 2014: 277).
Inflation ia associated with higher cost as well as higher
income. If a bank’s income rises more rapidly than its costs, inflation is
expected to exert a positive effect on profitability. On the other hand, a
negative coefficient is expected when its cost increase faster than its
income (Abduh & Yameen, 2013: 207).
When inflation has been predicted, the banks will ajust their
financing or loans, thus resulting increasing in profits. However, if
inflation not predictable then the bank could increse cost, which can
reduce profitability of banks (Widyaningrum & Dodik, 2014: 87).
e.
Nilai Tukar Uang (Kurs)
a.
Nilai tukar uang konvensional
Nilai tukar uang atau yang sering disebut dengan kurs mata
uang adalah catatan (quotation) harga pasar dari mata uang asing
(foreign currency) dalam harga mata uang domestik (domestic
currency) atau resiprokalnya, yaitu harga mata uang dometik dalam
35
mata uang asing (Greenwald, 1982: 430). Nilai tukar suatu mata
uang dapat ditentukan oleh pemerintah seperti yang diterapkan di
negara dengan sistem fixed exchange rate ataupun ditentukan oleh
komoditi antara kekuatan-kekuatan pasar yang saling berinteraksi
(bank komersial–perusahaan multinasional–perusahaan manajemen
aset–perusahaan asuransi–bank devisa–bank sentral) serta kebijakan
pemerintah pada negara yang menerapkan sistem flexible exchange
rate (Karim, 2010: 157).
Dalam teori Neoklasikal, tingkat harga dalam suatu negara
dapat berubah karena berubahnya penawaran uang atau karena
faktor-faktor yang mendahului perubahan dari output negara tersebut
seperti kebijakan fiskal, teknologi, peperangan, cuaca, dll. Jika
terjadi kenaikan penawaran uang yang signifikan, maka otomatis
akan terjadi kenaikan harga yang signifikan pula (inflasi), tingkat
harga melonjak naik karena terjadi penurunan permintaan uang, juga
lonjakan dari nilai tukar (depresiasi) uang (Krugman, 1991: 374).
Paritas daya beli nilai tukar mata uang
Persamaan
Diamana: e : nilai tukar
P : tingkat harga dalam negeri
P’: tingkat harga luar negeri
P dan P’ ditentukan melalui interaksi permintaan dan
penawaran uang di masing-masing negara, kemudian tawar menawar
36
dari kesempatan arbitrase akan memaksa nilai tukar e ke tingkat di
mana persamaa paritas daya beli P= e P’ berlaku (Karim, 2010: 163).
b. Teori nilai tukar uang Islam
Menurut Karim (2010: 167-173) pembahasan nilai tukar
menurut Islam akan dipakai dua skenario yaitu:
1) Skenario 1: terjadi perubahan-perubahan harga di dalam negeri
yang mempengaruhi nilai tukar uang (faktor luar negeri
dianggap tidak berubah/berpengaruh).
i)
Natural Exchange Rate Fluctuation
a) Fluktuasi nilai tukar uang akibat dari perubahanperubahan yang terjadi pada permintaan agregatif
(AD): ekspansi kenaikan AD akan mengakibatkan
kenaikan tingkat harga secara keseluruhan;
b) Fluktuasi nilai tukar uang akibat dari perubahanperubahan yang terjadi pada penawaran agregatif (AS):
jika
AS
mengalami
mengakibatkan
pada
penurunan
kenaikan
keseluruhan.
ii) Human Error Exchange Rate Fluctuation
a) Corruption and bad administration
b) Excessive tax
c) Excessive seignorage
maka
harga
akan
secara
37
2) Skenario 2: terjadi perubahan-perubahan harga di luar negeri,
faktor dalam negeri dianggap tidak berubah/berpengaruh.
Niai
tukar
mata
uang
akan
mempengaruhi
harga-harga
barang/komoditi dan jasa yang digunakan bank serta pendapatan dalam
kegiatan operasionalnya. Jika kembali pada persamaan paritas daya beli
persamaan
di mana P dan P’ ditentukan melalui interaksi
permintaan dan penawaran uang di masing-masing negara maka, P= e P’
misal, terjadi pelemahan kurs rupiah terhadap dolar mengakibatkan
harga-harga di dalam negeri menjadi lebih mahal. Efek dimana seolaholah harga mengalami kenaikan ini akan mengakibatkan penurunan daya
beli konsumen atas barang/komditas dan jasa kemudian kemampuan
masyarakat untuk investasi dan menabung pun mengalami penurunan.
f.
Suku Bunga Acuan Bank Indonesia (BI Rate)
Secara sederhana bunga dapat diartikan sebagai biaya modal
(cost of capital). Teori bunga tidak terlepas dari prinsip time value of
money. Menurut prinsip ini uang mempunyai nilai waktu atau dapat
dikatakan uang dapat digunakan untuk konsumsi saat ini atau di masa
yang akan datang (investasi). Secara umum, untuk memperoleh dana dari
masyarakat luas bank dapat menggunakan tiga macam jenis simpanan
yaitu: simpanan giro, simpanan tabungan dan deposito (Kasmir, 2004:
47-48).
38
Menurut Nuryazini dalam Dwijayanti dan Prima (2009: 89) BI
rate merupakan tingkat suku bunga dengan tenor satu bulan yang
diumumkan oleh Bank Indonesia secara periodik yang berfungsi sebagai
sinyal (stance) kebijakan moneter. Secara singkat BI rate merupakan
indikasi tingkat bunga jangka pendek yang diinginkan Bank Indonesia
dalam mencapai target inflasi.
Teori neoklasik berpandangan investasi merupakan fungsi dari
bunga. Semakin tinggi tingkat bunga dan daya tawar bagi hasil di bank
syariah kecil maka keinginan untuk menyimpan dana di bank syariah
kecil. Dengan demikian bunga merupakan harga keseimbangan antara
tabungan di bank konvensional dan simpanan di bank syariah (Nopirin,
2000: 71). Tingkat bagi hasil pada bank syariah selama ini masih
mengacu pada tingkat bunga yang diberikan bank konvensional, jika
tingkat bunga yang diberikan bank konvensional naik maka tingkat bagi
hasil bank syariah pun akan naik (Isna K dan Kunti, 2012: 34).
Motif nasabah menginvestasikan dananya di bank syariah tidak
hanya dipengaruhi oleh faktor agama saja namun ada pula nasabah yang
menginvestasikan dananya dengan mempertimbangkan faktor return bagi
hasil. Sehingga meski prosentase bagi hasil tidak dapat ditentukan di
awal namun suku bunga acuan BI harus tetap diperhitungkan, karena
nasabah yang menginvestasikan dana di bank syariah dengan motif untuk
memperoleh faktor bagi hasil akan selalu mempertimbangkan tingkat
imbalan yang diperoleh dalam investasi, jika tingkat bagi hasil yang
39
diberikan bank syariah terlalu rendah maka tingkat kepuasan nasabah
akan menurun dan muncul kemungkinan nasabah akan memindahkan
dananya pada bank lain (Isna K dan Kunti, 2012: 34).
C. Kerangka Penelitian
Kerangka pemikiran teoritik dituangkan dalam gambar model
kerangka analisis variabel makroekonomi (Kurs, Inflasi, GDP Growth, dan
BI Rate) terhadap profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah pada gambar 2.1
sebagai berikut:
X1
GDP Growth
X2
Infasi
Return on Asset (ROA)
X3
Kurs Rupiah
X4
BI Rate
Y
Gambar 2.1 Kerangka model penelitian
Dalam
pengujian
pengaruh
variabel
makroekonomi
terhadap
profitabilitas bank umum syariah di Indonesia, Penelitian ini menggunakan
fungsi persamaan:
ROA = f (GDPgrw, Inflasi, Kurs, BIrate)
40
Fungsi persamaan dari model penelitian ini dapat pula dirubah dalam
model ekonometrik yang peneliti adopsi dari model ekonometrik penelitian
Osamwonyi dan Chijuka (2014: 89) sebagai berikut:
ROA = α + β1GDPgrw + β2Inflasi + β3Kurs + β4BIrate + ε
Dimana:
α adalah konstanta;
β1-β4 adalah koefisien regresi masing-masing variabel; dan
ε adalah residual eror.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan kesimpulan teoritis atau sementara dalam
penelitian. Dengan hipotesis, penelitian menjadi jelas searah pengujiannya
dengan kata lain hipotesis membimbing peneliti dalam melaksanakan
penelitian di lapangan baik sebagai objek pengujian maupun dalam
pengumpulan data (Muhammad, 2008: 76). Berdasarkan kerangka pemikiran
teoritis dan hasil temuan atas penelitian terdahulu, maka hipotesis penelitian
dapat dirumuskan sebagai berikut:
Semakin tinggi tingkat ekonomi akan dapat memiliki hubungan
dengan kenaikan profitabilitas yang dapat diperoleh bank, tingkat
perkembangan ekonomi mencerminkan adanya kenaikan kegiatan ekonomi
yang dilakukan oleh pelaku ekonomi, kenaikan kegiatan ekonomi tersebut
dapat berdampak pada kenaikan volume kegiatan yang dilakukan oleh bank
dalam memberikan pelayanan jasa keuangan pada masyarakat, Hal ini pada
41
akhirnya dapat meningkatkan pendapatan yang diperoleh bank dalam
kegiatannya (Mukhlis, 2014: 277).
H1: Ada pengaruh positif dan signifikan antara pertumbuhan pendapatan
nasional terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah
Ekonom Islam Taqiuddin Ibn al-Maqrizi dalam Karim (2010: 139140) menggolongkan inflasi dalam dua golongan yaitu: Natural Inflation
Human Error Inflation. Menurut para ekonom Islam, inflasi berakibat sangat
buruk bagi perekonomian karena menimbulkan gangguan terhadap fungsi
uang, terutama terhadap fungsi tabungan (nilai simpan), fungsi dari
pembayaran di muka, dan fungsi dari unit penghitungan. Orang harus
melepaskan diri dari uang dan aset keuangan akibat dari beban inflasi
tersebut. Inflasi juga telah mengakibatkan terjadinya inflasi kembali, atau
dengan kata lain 'self feeding inflation'.
H2: Ada pengaruh negatif dan signifikan antara inflasi terhadap profitabilitas
(ROA) bank umum syariah
Data empiris menunjukan bahwa krisis nilai tukar berpengaruh
negatif terhadap perekonomian suatu negara seperti yang telah terjadi pada
beberapa negara Asia pada tahun 1997/1998. Krisis nilai tidak hanya
mengakibatkan harga-harga melambung tinggi, tetapi juga mengakibatkan
kontraksi
ekonomi
yang
cukup
dalam.
Melemahnya
nilai
tukar
mengakibatkan barang-barang impor seperti bahan baku, barang modal, dan
barang konsumsi lebih mahal dan mengakibatkan terjadinya kenaikan harga-
42
harga barang di dalam negeri. Selain itu, melemahnya nilai tukar
mengakibatkan semakin besarnya kewajiban hutang luar negeri perusahaanperusahaan sehingga neraca perusahaan dan bank-bank memburuk (Rahardjo,
2009: 172).
H3: Ada pengaruh positif dan signifikan antara kurs rupiah terhadap
profitabilitas (ROA) bank umum syariah
Teori neoklasik berpandangan investasi merupakan fungsi dari
bunga. Semakin tinggi tingkat bunga dan daya tawar bagi hasil di bank
syariah kecil maka keinginan untuk menyimpan dana di bank syariah kecil.
Dengan demikian bunga merupakan harga keseimbangan antara tabungan di
bank konvensional dan simpanan di bank syariah (Nopirin, 2000: 71).
H4: Ada pengaruh positif dan signifikan antara BI Rate terhadap profitabilitas
(ROA) bank umum syariah
Sebanyak 12penelitian terdahulu sebagai referensi penelitian yang
telah peneliti review, ada 10 penelitian yang menggunakan variabel GDP
sebagai variabel makro yang mempengaruhi profitabilitas dan performa bank
syariah. Sedangkan satu dari sepuluh penelitian tersebut tidak mencantumkan
hasil regresi statistik atas penelitian yang telah dilakukan, dari sembilan
penelitian terdahulu enam penelitian
yaitu penelitian dari Vejzagic
(2014),Osamwonyi (2014), Arifin (2014), Widyaningrum (2014), Mukhlis
(2012), dan Ghazali (2008) menunjukkan hasil koefisien korelasi GDP yang
lebih besar dari koefisien korelasi variabel-variabel lain.
43
H5: Variabel pertumbuhan pendapatan nasional memiliki pengaruh yang
dominan terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah
Setelah melakukan review terhadap penelitian terdahulu hasil
penelitian dari Osamwonyi (2014), Arifin (2014), Widyaningrum (2014),
Adebola (2014), dan Muharam (2009) menunjukkan pengaruh simultan dan
bersama-sama
antara
variabel
makroekonomi
terhadap
profitabilitas/
performa bank syariah dalam masing-massing penelitian, maka dapat diduga
bahwa variabel makroekonomi berpengaruh secara simultan terhadap
profitabilitas bank syariah di Indonesia.
H6: Pertumbuhan pendapatan nasional, inflasi, kurs rupiah dan BI rate secara
bersama-sama berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) bank umum
syariah.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
penelitian kuantitatif (menggunakan data yang dapat diukur dalam suatu skala
numerik/angka), dengan menggunakan data sekunder berupa data panel
(pooling data) yang menggabungkan data runtut waktu (time series) dan data
kerat lintang (cros section) dalam periode waktu tahun 2011-2014. Penelitian
ini menganalisis adanya pengaruh baik secara individu maupun bersamasama variabel-variabel makroekonomi terhada profitabilitas BUS di
Indonesia.
B. Data dan Sumber Data
Menggunakan data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui
bahan literatur maupun publikasi dari lembaga perbankan syariah dan otoritas
terkait. Data yang digunakan adalah profitabilitas bank berupa rasio Return
on Asset (ROA) diperoleh melalui laporan keuangan masing-masing bank
yang dipublikasikan dalam website resmi bank bersangkutan dan data
variabel makroekonomi: GDP Growth, Inflasi, Kurs, dan BI rate. Data GDP
growth, dan BI rate diperoleh dari website Badan Pusat Statistik, sedangkan
data inflasi, dan kurs diperoleh dari website resmi Bank Indonesia. Di
samping itu data-data penelitian ini juga berasal dari sumber yang relevan
seperti: jurnal, buku, website OJK, website resmi lainnya, dll.
44
45
C. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah 12 Bank Umum Syariah (BUS)
yang ada Indonesia terdiri atas 11 BUS domestik yaitu: Bank Muamalat
Indonesia, Bank Mega Syariah, BNI Syariah, BRI Syariah, Bank Syariah
Mandiri, Bank Jabar Banten Syariah, BCA Syariah, Bank Victoria Syariah,
Bank Panin Syariah, Bank Syariah Bukopin, Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Syariah. Bank Asing/ Bank campuran yang ada di Indonesia yaitu
Maybank Syariah Indonesia. Sementara untuk sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, dan
Maybank Syariah Indonesia.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data arsip berupa data sekunder menggunakan teknik
pengumpulan data pengambilan basis data pooling data/ data panel
(gabungan data time series dan cros section).
E. Definisi Konsep dan Operasional
Berdasarkan model yang digunakan dalam penelitian ini, maka:
1) Variabel terikat (Y) merupakan variabel yang dipengaruhi variabel bebas
(X). Y adalah profitabilitas bank umum syariah (ROA).
2) Variabel bebas (X) merupakan variabel yang mempengaruhi variabel
terikat (Y), Y meliputi: pertumbuhan ekonomi/GDP growth (X1), inflasi
(X2), kurs (X3), dan BI rate (X4).
46
Penjelasan dari masing-masing variabel tersebut adalah:
1) Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan hasil produksi (output) dalam
tingkatan nyata ekonomi dan diukur dengan angka perubahan hasil
produksi tiap tahunnya dalam jangka panjang (Endraswati, 2012: 49).
Pertumbuhan ekonomi GDP growth data triwulan periode bersangkutan
diperoleh dari website Badan Pusat Statistik.
2) Inflasi berarti kenaikan harga secara umum dari barang/komoditas dan
jasa selama suatu periodewaktu tertentu. Inflasi dapat dianggap sebagai
fenomena moneter karena terjadinya penurunan nilai unit perhitungan
moneter terhadap suatu komoditas (Karim, 2010: 135). Inflasi data
bulanan periode bersangkutan diperoleh dari website Bank Indonesia.
3) Nilai tukar uang atau yang sering disebut dengan kurs mata uang adalah
catatan (quotation) harga pasar dari mata uang asing (foreign currency)
dalam harga mata uang domestik (domestic currency) atau resiprokalnya,
yaitu harga mata uang dometik dalam mata uang asing (Greenwald,
1982: 430). Kurs data bulanan periode bersangkutan diperoleh dari
website Bank Indonesia.
4) BI rate menurut Nuryazini dalam Dwijayanti dan Prima (2009: 89)
merupakan tingkat suku bunga dengan tenor satu bulan yang diumumkan
oleh Bank Indonesia secara periodik yang berfungsi sebagai sinyal
(stance) kebijakan moneter. Secara singkat BI rate merupakan indikasi
tingkat bunga jangka pendek yang diinginkan Bank Indonesia dalam
47
mencapai target inflasi. BI rate data bulanan periode bersangkutan
diperoleh dari website Bank Indonesia.
F. Teknik Analisis Data
Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan uji regresi dengan
bantuan aplikasi eviews 9. Metode analisa data yang digunakan adalah
gabungan antara analisa deskriptif dan analisa kuantitatif. Metode kuantitatif
diperlukan untuk menganalisa hubungan keterkaitan antara faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat profitabolity bank. Analisis regresi berkenaan dengan
studi ketergantungan satu variabel-variabel tak bebas, pada satu atau lebih
pada variabel lain, variabel yang menjelaskan (explanatory variabel), dengan
maksud menaksir dan atau meramalkan nilai rata-rata hitung (mean) atau
rata-rata (populasi) variabel tak bebas, dipandang dari segi nilai yang
diketahui atau tetap (dalam pengambilan sampel berulang) variabel yang
menjelaskan (Gujarati, 1997: 12).
1.
Uji Stasioneritas
Uji stasioneritas merupakan tahap yang paling penting dalam
menganalisis data time series untuk melihat ada tidaknya unit root yang
terkandung diantara variabel sehingga hubungan antar variabel dalam
persamaan menjadi valid (Hidayati, 2009: 71).
2.
Analisis Regresi Linear Berganda
Dalam penelitian ini, fungsi profitabilitas bank umum syariah
dapat dituliskan sebagai berikut:
ROA = f (GDPgrw, Inflasi, Kurs, BIrate)
48
Fungsi persamaan dari model penelitian ini dapat pula dirubah
dalam model ekonometrik yang peneliti adopsi dari model ekonometrik
penelitian Osamwonyi dan Chijuka (2014: 89) sebagai berikut:
ROA = α + β1GDPgrw + β1Inflasi + β1Kurs + β1BIrate + ε
Dimana:
α
: konstanta,
β1-β2 : koefisien regresi masing-masing variabel, dan
ε
3.
: residual eror.
Uji Statistik
Melalui analisis regresi, kemudian diuji kebenaran hipotesis
yang telah ditetapkan untuk kemudian diinterpretasikan hasilnya.
Pengambilan keputusan atas hippotesis dapat dilihat dari nilai
profitabilitas signifikansi masing-masing variabel yang terdapat pada
output hasil analisis regresi menggunakan eviews jika angka signifikansi
< α (0,05) maka dikatakan bahwa ada pengaruh signifikan antara variabel
bebas terhadap variabel terikat.
i)
Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) menunjukkan sejauh mana tingkat
hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen,
atau sejauh mana kontribusi variabel mempengaruhi variabel
dependen, besarnya nilai koefisien determinasi terletak antara 0
sampai dengan 1, atau 0 ≤ R2 ≤ 1. Koefisien Adjusted R2 merupakan
korelasi dari R2 (Bawono, 2006: 92).
49
ii) Uji Ftest (Uji Secara Serempak)
Dilakukan dengan tujuan untuk mengetahuiseberapa jauh variabel
independen secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel
dependen, jika f hitung < f tabel, maka, H0 diterima artinya tidak ada
pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara
bersama-sama (Bawono, 2006: 91).
iii) Uji ttest (Uji Secara Individu)
Uji t digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen secara individu, jika t test > t
tabel, berarti variabel independen berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependen (Bawono, 2006: 102).
4. Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian regresi linear berganda, terlebih
dahulu dilakukan uji asumsi klasik meliputi: uji autokorelasi,
multikolinearitas, dan heteroskendasitas.
i)
Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah situasi di mana terdapat korelasi
variabel-variabel bebas di antara satu dengan lainnya. Masalah
multikolinearitas yang serius dapat mengakibatkan berubahnya tanda
dari parameter estimasi (Bawono, 2006: 115). Uji multikolinearitas
dalam penelitian ini menggunakan metode auxiliary regresi antar
variabel dependen untuk mendapatkan r2, kemudian dibandingkan
dengan R2 persamaan utama (Bawono, 2006: 120).
50
ii) Uji Heteroskendastisitas
Uji heteroskendastisitas bertujuan menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual atau
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dan residual satu
ke pengamatan satu tetap, maka disebut homoskendastisitas jika
berbeda disebut heteroskendastisitas (Ghozali, 2013 :139)
Heteroskendastisitas
terjadi
apabila
varian
variabel
pengganggu tidak sama untuk semua observasi, akibat yang timbul
apabila terjadi heteroskendastisitas adalah penaksir tidak bias tetapi
tidak efisien baik dalam sampel besar maupun sampel kecil, serta uji
t-test dan F-test akan menyebabkan kesimpulan yang salah (Bawono,
2006:
133).
Uji
heteroskendastisitas
menggunakan metode Park
dalam
penelitian
ini
dilakukan dengan meregresikan
logaritma residual kuadrat (U2i) dengan variabel bebas.
iii) Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah hubungan yang terjadi antara anggota
dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu
(time series). Menunjukkan hubungan nilai-nilai yang beruntutan
dari variabel-variabel yang sama. Autokorelasi dapat terjadi apabila
suatu keadaan di mana variabel gangguan pada periode tertentu
berkoerasi dengan variabel pengganggu pada periode lain. Dalam
mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dapat dilakukan dengan
51
uji Durbin-watson (DW test) dengan kriteria du < dw < 4 – du
(Bawono, 2006: 160-162).
G. Alat Analisis
Penelitian kuantitatif (menggunakan data yang dapat diukur
dalam suatu skala numerik/angka), dengan menggunakan data sekunder
berupa data panel (pooling data) yang menggabungkan data runtut waktu
(time series) dan data kerat lintang (cros section) dalam periode waktu
tahun 2011-2014. Dalam perhitungan statistik, alat yang digunakan guna
membantu olah data adalah aplikasi Eviewsi 9. Eviews merupakan
program statistik yang berfungsi untuk membantu dalam proses data
statistik secara tepat dan cepat, serta menghasilkan berbagai output yang
dikehendaki para pengambil keputusan.
BAB IV
ANALISIS DATA
H. Diskripsi Objek Penelitian
1.
Deskripsi data
Sampel penelitian ini adalah tiga bank umum syariah di
Indonesia yang berada di bawah peraturan dan pengawasan Otoritas Jasa
Keuangan terdiri atas dua BUS Devisa yaitu: PT Bank Syariah Mandiri
dan PT Bank Muamalat Indonesia, serta satu BUS campuran/asing yaitu:
PT Bank Maybank Syariah Indonesia. Data penelitian terdiri atas
profitabilitas berdasarkan rasio ROA, GDP growth, inflasi, kurs, BI rate
tahun 2011 sampai dengan 2014. Data profitabilitas diperoleh dari
laporan keuangan triwulan yang diterbitkan masing-masing bank,
sedangkan data variabel makroekonomi diperoleh dari publikasi Badan
Pusat Statistik dan publikasi Bank Indonesia. Selama 4 tahun berturutturut data triwulan dari tiga bank yang digunakan, maka data penelitian
yang diperoleh keseluruhan sebanyak 48 data observasi.
2.
Deskripsi statistik
Statistik deskripsi memberikan gambaran atau deskripsi suatu
data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
maksimum, minimum, sum, range, kurtois, dan skewness (Ghozali, 2013:
19). Statistik deskripsi yang dilakukan sebagai upaya untuk menggali
deskripsi data yang berhasil dihimpun sehingga diperoleh gambaran
52
53
mengenai karakteristik obyek dari data tersebut. Statistik deskripsi atas
data penelitian akan dijelaskan berdasarkan kelompok variabel.
Tabel 4.1 Data ROA Masing-Masing BUS
Waktu
2011
2012
2013
2014
Qw1
Qw2
Qw3
Qw4
Qw1
Qw2
Qw3
Qw4
Qw1
Qw2
Qw3
Qw4
Qw1
Qw2
Qw3
Qw4
Maybank
2.12
BMI
1.38
BSM
2.22
2.67
2.84
3.57
3.12
4.35
4
2.88
5.21
2.32
2.84
2.87
5.61
2.36
3.75
3.61
1.74
1.55
1.52
1.51
1.61
1.62
1.54
1.72
1.69
1.68
1.37
1.44
1.03
0.1
0.17
2.15
2.03
1.95
2.17
2.25
2.22
2.25
2.56
1.79
1.51
1.53
1.77
0.66
0.8
-0.04
Sumber: data sekunder diolah, 2016
Tabel 4.2 Deskripsi Statistik Variabel Dependen (ROA)
ROA
All
Mean
Median
2.158542 1.990000
Max
Min.
5.610000 -0.040000
Std. Dev.
1.164452
Obs.
48
Sumber: hasil olah data dengan eviews, 2016
Output data diolah menunjukkan jumlah data observasi (n) ada
48 data, dari 48 data ROA terkecil yang diperoleh bank umum syariah
sebesar -0,04 % merupakan ROA yang diperoleh Bank Syariah Mandiri
pada triwulan 4 tahun 2014, sedangkan ROA terbesar (maksimum)
sebesar 5,61% merupakan ROA yang diperoleh Bank Maybank Syariah
Indonesia pada triwulan 1 tahun 2014. Rata-rata ROA bank umum
syariah adalah 2,16% dengan standar deviasi 1,17%
54
Tabel 4.3 Data Variabel Independen
GDPgr
Waktu
2011
2012
2013
2014
Inflasi
Kurs
BI rate
Qw1
1.69
6.65
9209
6.75
Qw2
2.82
5.54
9097
6.75
Qw3
3.32
4.61
9323
6.75
Qw4
-1.47
3.79
9568
6.00
Qw1
1.58
3.97
9680
5.75
Qw2
2.83
4.53
9980
5.75
Qw3
3.19
4.31
10088
5.75
Qw4
-1.49
4.30
10170
5.75
Qw1
1.39
5.90
10219
5.75
Qw2
2.56
5.90
10429
6.00
Qw3
3.07
8.40
12119
7.25
Qw4
-1.43
8.38
12689
7.50
Qw1
0.92
7.32
11904
7.50
Qw2
2.48
6.70
12469
7.50
Qw3
3.01
4.53
12712
7.50
Qw4
-1,40
8.36
12940
7.75
Sumber: data diolah, 2016
Tabel 4.4 Deskripsi Statistik Independen
GDPGR
Mean
1.441875
Median
2.085000
Max
3.320000
Min.
-1.490000
Std. Dev. Obs.
1.814861
48
INFLASI
5.824375
5.720000
8.400000
3.790000
1.605681
48
KURS
10787.25
10194.50
12940.00
9097.000
1383.379
48
BIRATE
6.625000
6.750000
7.750000
5.750000
0.773566
48
Sumber: hasil olah data dengan eviews, 2016
Rata-rata pertumbuhan GDP triwulan dari tahun 2011-2014
sebesar 1,45%, pertumbuhan GDP triwulan terkecil (minimum) sebesar 1,49% pada triwulan 4 tahun 2014 dan pertumbuhan GDP triwulan
tertinggi (maksimum) sebesar 3,32% pada triwulan 3 tahun 2011. Ratarata inflasi triwulan dari tahun 2011-2014 sebesar 5,83%, inflasi triwulan
55
terkecil (minimum) sebesar 3,79% pada triwulan 4 tahun 2011 dan inflasi
triwulan tertinggi (maksimum) sebesar 8,4% pada triwulan 3 tahun 2013.
Rata-rata
kurs
triwulan
dari
tahun
2011-2014
sebesar
Rp.10.787,- kurs triwulan terkecil (minimum) sebesar Rp.9.097,- pada
triwulan 2 tahun 2011 dan kurs triwulan tertinggi (maksimum) sebesar
Rp.12.940,- pada triwulan 4 tahun 2014. Rata-rata BI rate triwulan dari
tahun 2011-2014 sebesar 6,63%, BI rate triwulan terkecil (minimum)
sebesar 5,75% sepanjang tahun 2012 hingga triwulan 1 tahun 2013 dan
BI rate triwulan tertinggi (maksimum) sebesar 7,75% pada triwulan 4
tahun 2014.
I.
Analisis data
1.
Uji Stasioneritas Data
Melihat ada tidaknya unit root yang terkandung di antara
variabel sehingga hubungan antar variabel menjadi valid (Hidayati, 2009:
71). Pengujian ada tidaknya unit root dengan metode AD Fisher ChiSquare pada variabel penelitian memperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Unit Root pada Level
Variabel
Probability**
Keterangan
ROA
0.0311
Stasioner
GDPgr
0.0000
Stasioner
Inflasi
0.6033
Tidak Stasioner
Kurs
0.9971
Tidak Stasioner
BI rate
0.9936
Tidak Stasioner
Sumber: hasil olah data dengan eviews, 2016
56
Dari hasil pengujian pada tabel 4.5 masih terdapat tiga variabel
belum stasioner pada level, pengujian unit root dilanjutkan pada tingkat
first difference. Hasil pengujian pada first difference dapat dilihat pada
tabel 4.6 sebagai berikut:
Tabel 4.6 Hasil Pengujian Unit Root pada 1st Difference
Variabel
Inflasi
Probabilitas**
0.0025
Keterangan
Stasioner
Kurs
0.0003
Stasioner
BI rate
0.0794
Tidak Stasioner
Sumber: hasil olah data dengan eviews, 2016
Dari hasil pengujian pada tabel 4.6 masih terdapat satu variabel
belum stasioner pada tingkat first difference, pengujian unit root
dilanjutkan pada tingkat second difference. Hasil pengujian pada second
difference dapat dilihat pada tabel 4.7 sebagai berikut:
Tabel 4.7 Hasil Pengujian Unit Root pada 2nd Difference
Variabel
Probabilitas**
Keterangan
BI rate
Stasioner
0.0000
Sumber: hasil olah data dengan eviews, 2016
Pengujian unit root pada level menunjukkan variabel ROA dan
GDPgrw telah stasioner sedangkan tiga variabel lagi masih belum
stasioner; maka, dilanjutkan dengan pengujian unit root pada tingkat first
difference sehingga menunjukkan variabel inflasi dan kurs telah stasioner
57
namun variabel BI rate masih belum stasioner sehingga dilanjutkan
dengan pengujian tingkat berikutnya, pengujian unit root pada tingkat
second difference menunjukkan variabel BI rate telah stasioner. Dengan
demikian seluruh variabel akan diestimasi sesuai dengan tingkat stasioner
masing-masing variabel.
2.
Analisis Regresi Linear Berganda
Dalam penelitian ini, fungsi profitabilitas bank umum syariah
dapat dituliskan sebagai berikut:
ROA = f (GDPgr, Inflasi, Kurs, BIrate)
atau dapat ditulis dengan model ekonometrika
ROA = α + β1GDPgrw + β2Inflasi + β3Kurs + β4BIrate +
setelah melalui uji stasioneritas data variabel diestimasi sesuai tingkat
stasioner masing-masing variabel, sehingga diperoleh estimasi variabel
sebagai berikut:
ROA = α + β1GDPgrw + β2d(Inflasi) + β3d(Kurs) + β4d(BIrate,2) + ε
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data
panel/gabungan data cross section dan data time series, dalam melakukan
regresi data panel perlu dilakukan pemilihan model terbaik sesuai dengan
penelitian. Untuk menentukan model tersebut dilakukan pengujian
dengan bantuan aplikasi eviews, dengan langkah-langkah pengujian
sebagai berikut:
i)
Melakukan regresi variabel dengan dua model regresi yaitu, model
regresi common effect (OLS) dan model regresi fixed effect (LSDV)
58
Tabel 4.8 Model regresi Common Effect(OLS)
Dependent Variable: ROA
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
GDPGR
D(INFLASI)
D(KURS)
D(BIRATE,2)
C
0.124597
0.120225
-0.000576
-0.322010
2.148931
0.169921
0.208429
0.000454
0.738004
0.315970
0.733267
0.576817
-1.268365
-0.436326
6.801051
0.4680
0.5676
0.2126
0.6651
0.0000
R-squared
Adjusted R-squared
S.E. of regression
Sum squared resid
Log likelihood
F-statistic
Prob(F-statistic)
0.050395
-0.052265
1.268244
59.51234
-66.91422
0.490894
0.742371
Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat
2.174524
1.236346
3.424486
3.631352
3.500311
0.594680
Sumber: hasil olah data dengan eviews, 2016
Tabel 4.9 Model regresi Fixed Effect (LSDV)
Dependent Variable: ROA
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
GDPGR
D(INFLASI)
D(KURS)
D(BIRATE,2)
C
0.124597
0.120225
-0.000576
-0.322010
2.148931
0.102379
0.125580
0.000274
0.444655
0.190376
1.217020
0.957357
-2.105132
-0.724179
11.28785
0.2317
0.3450
0.0425
0.4738
0.0000
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared
Adjusted R-squared
S.E. of regression
Sum squared resid
Log likelihood
F-statistic
Prob(F-statistic)
0.673909
0.618008
0.764130
20.43632
-44.46795
12.05534
0.000000
Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat
2.174524
1.236346
2.450855
2.740466
2.557009
1.731758
Sumber: hasil olah data dengan eviews, 2016
ii) Setelah melakukaan dua regresi seperti pada tabel 4.8 dan tabel 4.9
dilanjutkan dengan langkah selanjutnya, pemilihan model regresi
59
data panel dengan chow test (F test) untuk memilih model mana
yang terbaik antara common effect dan fixed effect.
Tabel 4.10 Hasil Uji Chow Test (F test)
Redundant Fixed Effects Tests
Effects Test
Cross-section F
Cross-section Chi-square
Statistic
d.f.
Prob.
33.461513
44.892532
(2,35)
2
0.0000
0.0000
Sumber: hasil olah data dengan eviews, 2016
Dari hasil uji pada tabel 4.10 di atas dapat diperhatikan nilai
Prob Cross-section F jika niainya > 0,05 maka model CE yang
dipilih, jika F < 0,05 maka model FE yang dipilih. Hasil uji
menunjukkan nilai Prob Cross-section F sebesar 0,0000 < 0,05
artinya dalam penelitian ini model penelitian yang akan digunakan
adalah model penelitian fixed effect.
3.
Uji Statistik
i)
Uji Determinasi Adjusted R2
Menunjukkan sejauh mana tingkat hubungan antara variabel
dependen dengan variabel independen, atau sejauh mana kontribusi
variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Apabila
angka Adjusted R2 semakin mendekati angka 1 berati model regresi
yang digunakan sudah semakin tepat sebagai model penduga
terhadap variabel dependen (Y). Dari hasil regresi diperoleh nilai
Adjusted R2 0,618008 atau 61,8% mengidentifikasikan bahwa
60
variabel independen yang digunakan dalam model penelitian ini
memiliki kemampuan menjelaskan variabel dependen sebesar
61,8%. Sedangkan sisanya 38,2% dijelaskan oleh variabel diluar
model.
ii) Uji ttest (Uji Secara Individu)
Menunjukkan sejauh mana pengaruh suatu variabel
independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen dengan syarat jika t hitung > t tabel. Cara lain dalam
melakukan uji t adalah bila jumlah degree of freedom (df) ≥ 20,
dan derajad kepercayaan sebesar 5%, maka H0 ditolak bila nilai t >
2 (dalam nilai absolut). Dengan kata lain menerima Ha yang
menyatakan
bahwa
variabel
independen
secara
individu
mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2013: 99).
Tabel 4.11 t-Test
Dependent Variable: ROA
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
GDPGR
D(INFLASI)
D(KURS)
D(BIRATE,2)
C
0.124597
0.120225
-0.000576
-0.322010
2.148931
0.102379
0.125580
0.000274
0.444655
0.190376
1.217020
0.957357
-2.105132
-0.724179
11.28785
0.2317
0.3450
0.0425
0.4738
0.0000
Sumber: hasil olah data dengan eviews, 2016
Hipotesis sebagai dugaan sementara atas penelitian ini telah
disusun sebelumnya, Hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif
(Ha) yang hendak diuji adalah sebagai berikut:
61
a) Hubungan
pertumbuhan
pendapatan
nasional
dengan
profitabilitas (ROA) bank umum syariah
H0 : Tidak ada pengaruh signifikan antara
pertumbuhan
pendapatan nasional terhadap profitabilitas (ROA)
bank umum syariah.
Ha : Ada
pengaruh
signifikan
antara
pertumbuhan
pendapatan nasional terhadap profitabilitas (ROA)
bank umum syariah.
Nilai
t
stasistik
variabel
GDPgr
tabel
4.11
menunjukkan angka 1,217 < 2 dengan nilai p-value sebesar
0,2317 > 0,05. Hasil uji linear dengan membandingkan nilai thitung dengan t-tabel df = n-k-1 (37 = 42-4-1) diperoleh t-tabel
1,687 > t-hitung 1,217. Maka H0 diterima menyatakan bahwa
variabel pertumbuhan pendapatan nasional tidak berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas bank umum syariah.
b) Hubugan inflasi dengan profitabilitas (ROA) bank umum
syariah
H0 : Tidak ada pengaruh signifikan antara inflasi terhadap
profitabilitas (ROA) bank umum syariah.
Ha : Ada pengaruh signifikan antara inflasi terhadap
profitabilitas (ROA) bank umum syariah.
Nilai t stasistik variabel Inflasi tabel 4.11 menunjukkan
angka 0,957 < 2 dengan nilai p-value sebesar 0,345 > 0,05.
62
Hasil uji linear dengan membandingkan nilai t-hitung dengan
t-tabel df = n-k-1 (37 = 42-4-1) diperoleh t-tabel 1,687 > thitung 0,957. Maka H0 diterima menyatakan bahwa variabel
inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas
bank umum syariah.
c) Hubugan kurs dengan profitabilitas (ROA) bank umum syariah
H0 : Tidak ada pengaruh signifikan antara kurs rupiah
terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah.
Ha : Ada pengaruh signifikan antara kurs rupiah terhadap
profitabilitas (ROA) bank umum syariah.
Nilai t stasistik variabel kurs tabel 4.11 menunjukkan
angka 2,1052 bandingkan nilai t-hitung dengan t-tabel df = nk-1 (37 = 42-4-1) diperoleh t-tabel 1,687 < t-hitung 2,1052
sedangkan
p-value 0,0425 > 0,05. Maka H0 ditolak dan
menerima Ha menyatakan bahwa variabel kurs berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas bank umum syariah.
d) Hubugan BI rate dengan profitabilitas (ROA) bank umum
syariah
H0 : Tidak ada pengaruh signifikan antara BI rate terhadap
profitabilitas (ROA) bank umum syariah.
Ha : Ada pengaruh signifikan antara BI rate terhadap
profitabilitas (ROA) bank umum syariah.
63
Nilai t stasistik variabel BI rate tabel 4.11 menunjukkan
angka 0,7242 bandingkan nilai t-hitung dengan t-tabel df = nk-1 (37 = 42-4-1) diperoleh t-tabel 1,687 > t-hitung 0, 7242
sedangkan
p-value 0,4738 > 0,05. Maka H0 diterima
menyatakan bahwa variabel BI rate tidak berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas bank umum syariah.
e) Variabel yang berpengaruh dominan dalam penelitian
H0 : Variabel pertumbuhan pendapatan nasional tidak
memiliki
pengaruh
yang
dominan
terhadap
profitabilitas (ROA) bank umum syariah.
Ha : Variabel pertumbuhan pendapatan nasional memiliki
pengaruh yang dominan terhadap profitabilitas (ROA)
bank umum syariah.
Koefisien korelasi variabel pertumbuhan pendapatan
nasional sebesar 0,124597 sedangkan koefisien korelasi
variabel inflasi 0,120225; variabel
kurs -0,000576; dan
variabel BIrate -0,322010. Pengaruh inflasi dan kurs lebih
kecil dari pertumbuhan pendapatan nasional, sedangkan
pertumbuhan pendapatan nasional
lebih kecil dari BIrate.
Sehingga Ho diterima variabel pertumbuhan pendapatan
nasional tidak memiliki pengaruh yang dominan terhadap
profitabilitas (ROA) bank umum syariah.
64
iii) Uji Ftest (Uji Secara Serempak)
Dilakukan
untuk
mengetahui
apakah
semua
variabel
independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Statistik
F memiliki kriteria pengambilan keputusan: a) quick look: bila nilai
F > 4 maka semua variabel independen secara serentak dan
signifikan
mempengaruhi
variabel
dependen
pada
derajad
kepercayaan 5%; b) membandingkan nilai F hasil perhitungan
dengan nilai F menurut tabel, bila nilai F hitung > F tabel maka
maka semua variabel independen secara serentak dan signifikan
mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2013: 93). Hipotesis nol
(H0) dan hipotesis alternatif (Ha) yang hendak diuji adalah sebagai
berikut:
H0
:
Pertumbuhan pendapatan nasional, inflasi, kurs, dan BI rate
secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap profitabilitas
(ROA) bank umum syariah
H6 : Pertumbuhan pendapatan nasional,inflasi, kurs, dan BI rate
secara bersama-sama berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA)
bank umum syariah
Dari hasil regresi dengan fixed effect model tabel 4.9
diperoleh nilai F hitung sebesar 12,05534 dengan nilai sig 0,0000 di
bawah nilai signifikan 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini
65
secara serempak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Maka, H0 ditolak dan menerima Ha yang artinya pertumbuhan
pendapatan nasional,inflasi, kurs, dan BI rate secara bersama-sama
berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah.
4.
Uji Asumsi Klasik
Setelah dilakukan uji regresi linear berganda, dilanjutkan
dengan uji asumsi klasik yang meliputi: uji multikolinearitas, uji
heteroskendastisitas, dan uji autokolerasi.
i)
Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dalam penelitian ini menggunakan metode
auxiliary regresi antar variabel independen untuk mendapatkan r2,
kemudian dibandingkan dengan R2 persamaan utama. Jika terdapat
nilai r2 > R2 dapat dikatakan terdapat masalah multikolinearitas.
Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinearitas Auxiliary Model Regresi
r2
0.624502
0.602655
0.246153
0.678098
0.673909
PERSAMAAN
GDPgr =d(Inflasi) + d(Kurs) + d(BIrate,2) + c
d(Inflasi) = d(Kurs) + d(BIrate,2) + GDPgr + c
d(Kurs) = d(BIrate,2) + GDPgr + d(Inflasi) + c
d(BIrate,2) = GDPgr + d(Inflasi) + d(Kurs) c
R2 persamaan utama
Sumber: hasil olah data dengan eviews, 2016
Dari hasil auxiliary regresi tabel 4.12 di atas r2 d(BIrate,2) > 0,674
(R2)
sehingga
dapat
disimpulkan
bahwa
terdapat
masalah
multikolinearitas dalam persamaan. Untuk mengatasi masalah
multikolinearitas perlu untuk menghilangkan salah satu variabel
bermasalah, dalam kasus ini variabel inflasi diduga sebagai variabel
66
yang paling berkolerasi dengan variabel lain. Maka akan dilakukan
regresi ulang tanpa variabel inflasi.
Tabel 4.13 Hasil Regresi Menghilangkan Variabel Inflasi
Dependent Variable: ROA
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
GDPGR
D(KURS)
D(BIRATE,2)
C
0.058367
-0.000493
-0.031141
2.232976
0.075381
0.000259
0.324290
0.168731
0.774289
-1.901847
-0.096029
13.23397
0.4438
0.0652
0.9240
0.0000
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared
Adjusted R-squared
S.E. of regression
Sum squared resid
Log likelihood
F-statistic
Prob(F-statistic)
0.665370
0.618893
0.763244
20.97148
-45.01079
14.31630
0.000000
Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat
2.174524
1.236346
2.429085
2.677324
2.520075
1.791550
Sumber: hasil olah data dengan eviews, 2016
Tabel 4.14 Hasil Uji Multikolinearitas Auxiliary Model Regresi
Menghilangkan Variabel Inflasi
PERSAMAAN
GDPgr = d(Kurs) + d(Birate,2) + c
d(Kurs) = (Birate,2) + GDPgr + c
Birate = GDPgr + Kurs + c
R2 persamaan utama
r2
0.308966
0.161970
0.396198
0.665370
Sumber: hasil olah data dengan eviews, 2016
Setelah menghilangkan variabel inflasi diperoleh r2 < 0,665
(R2), dapat disimpulkan persamaan sudah terbebas dari masalah
multikolinearitas, nilai adj R2 persamaan baru 0.618893 > 0.618008
(adj R2 persamaan dengan inflasi) yang artinya, menghilangkan
67
variabel inflasi lebih tepat dari pada memasukkan variabel inflasi
dalam model persamaan.
ii) Uji Heteroskendastisitas
Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain, uji hateroskendastisitas dalam penelitian ini menggunakan
metode uji park. Uji park akan melihat varians residual dengan cara
mengamati hubungan antara error dan variabel bebas. Hasil uji park
dapat dilihat pada tabel 4.15 sebagai berikut:
Tabel 4.15 Hasil Uji Park
Dependent Variable: LOG(RES2)
Total panel (balanced) observations: 42
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
GDPGR
D(KURS)
D(BIRATE,2)
C
-0.220525
-0.000619
0.817260
-1.753058
0.234466
0.000806
1.008678
0.524822
-0.940542
-0.767867
0.810229
-3.340291
0.3529
0.4473
0.4229
0.0019
R-squared
Adjusted R-squared
S.E. of regression
Sum squared resid
Log likelihood
F-statistic
Prob(F-statistic)
0.036467
-0.039601
2.374005
214.1642
-93.80596
0.479396
0.698528
Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat
-2.200697
2.328350
4.657427
4.822919
4.718086
1.757901
Sumber: hasil olah data dengan eviews, 2016
Tabel 4.16 Koefisien Hasil Uji Park
Log(res2) =
t-statistik
p-value
-1.753
-3.341
0.0019
-0.221GDPgr
-0.940542
0.3529
-0.0006d(kurs)
-0.767867
0.4473
Sumber: hasil olah data dengan eviews, 2016
+ 0.817d(Birate,2)
0.810229
0.4229
68
Dari output yang ditunjukkan pada tabel 4.16 di atas dapat
dilihat bahwa koefisien masing-masing variabel independen bersifat
tidak signifikan, maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
tidak ada masalah heteroskedastisitas pada model.
iii) Uji Autokolerasi
Autokolerasi merupakan hubugan yang terjadi antara anggota
dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu
(time series).
Tabel 4.17 Durbin Watson Test
R-squared
Adjusted R-squared
S.E. of regression
Sum squared resid
Log likelihood
F-statistic
Prob(F-statistic)
0.665370
0.618893
0.763244
20.97148
-45.01079
14.31630
0.000000
Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat
2.174524
1.236346
2.429085
2.677324
2.520075
1.791550
Sumber: hasil olah data dengan eviews, 2016
Nilai dw sebesar 1.791, bandingkan dengan nilai tabel tingkat
signifikan 0,05, jumlah sampel 42 (n) dan jumlah variabel
independen 4 (k=4), lihat nilai pada tabel durbin watson pada tabel
4.18 sebagai berikut:
Tabel 4.18 Tabel Durbin Watson Tingkat Signifikan 0,05
N
42
48
Sumber: Ghozali, 2013: 451
k=4
Dl
1,336
1,378
du
1,720
1,721
69
H0 : tidak ada autokorelasi jika, du < dw < 4-du.
Perbandingan nilai durbin watson dengan nilai tabel diperoleh nilai
dw 1.791550 lebih besar dari batas atas (du) 1,720 dan kurang dari
4-1,720 (4–du), maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima yang
menyatakan tidak ada autokolerasi positif maupun negatif/tidak
terdapat autokorelasi.
J.
Hasil Uji Hipotesis
Setelah dilakukan uji statistik dan uji asumsi klasik maka, diperoleh
fungsi baru profitabilitas bank umum syariah ROA = f (GDPgr, Kurs, BIrate)
atau dapat ditulis dengan model ekonometrika:
ROA = α + β1GDPgrw + β2d(Kurs) + β3d(BIrate,2)
ROA = 2,233 +0,0584GDPgrw + 0,0005d(Kurs) + 0,0311d(BIrate,2)
Dengan model penelitian tersebut dapat dijelaskan hasil uji hipotesis atas
masing-masing variabel dalam model penelitian dan variabel yang telah
dikeluarkan dari model penelitian sebagai berikut:
1.
Variabel dalam model penelitian
a.
Pengaruh Pertumbuhan Pendapatan Nasional terhadap Profitabilitas
Bank Umum Syariah
Setelah dilakukan olah dan analisis data diperoleh nilai
koefisien β sebesar
0,0584; t-hitung 0,775 < 1,687 t-tabel;
signifikansi 0,445 > 0,05. Menyatakan bahwa pertumbuhan
70
pendapatan nasional berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap profitabilitas bank umum syariah di Indonesia. Hasil dari
penelitian ini didukung oleh penelitian Ariffin dan Fauziah (2014:
102) yang menyatakan bahwa GDP tidak menunjukkan dampak
yang signifikan terhadap laba bank syariah. Penelitian lain dari
Abduh dan Yameen (2013: 209) GDP tidak signifikan dan memiliki
hubungan negatif terhadap profitabilitas bank syariah di Malaysia.
Teng et al (2012:49-50) menunjukkan bahwa GDP dan profitabilitas
memiliki hubungan tidak signifikan. Macit (2012: 591) menyebutkan
hasil penelitian bahwa pertumbuhan GDP memiliki dampak positif
dan tidak signifikan terhadap profitabilitas. Sedangkan penelitian
lain menyebutkan hasil yang bertentangan dengan penelitian ini,
Osamwonyi (2014: 85) menyebutkan GDP secara statistik memiliki
hubungan signifikan dengan profitabilitas bank. Widyaningrum dan
Dodik (2014: 95) menyatakan bahwa pertumbuhan GDP memiliki
pengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Mukhlis (2012: 280)
menemukan hasil penelitian pertumbuhan ekonomi memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat profitabilitas yang
dapat diperoleh bank syariah di Indonesia.
Pertumbuhan pendapatan nasional memiliki hubungan positif
dengan profitabilitas bank. Kenaikan pertumbuhan pendapatan
nasional akan memicu naiknya kegiatan ekonomi masyarakat secara
umum (pelaku ekonomi) kenaikan kegiatan ekonomi tersebut dapat
71
berdampak pada kenaikan kegiatan yang dilakukan oleh bank dalam
memberikan layanan pada masyarakat sehingga pada akhirnya dapat
meningkatkan pendapatan bank.
b.
Pengaruh Kurs terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah
Setelah dilakukan olah dan analisis data diperoleh nilai
koefisien β sebesar -0,0005; t-hitung 1,9 > 1,687 t-tabel; signifikansi
0,065 > 0,05. Variabel kurs berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap profitabilitas bank umum syariah di Indonesia. Hasil dari
penelitian ini didukung oleh penelitian Pratama (2015: 72) yang
menyebutkan kurs rupiah terhadap dolar mempengaruhi performa
bank syariah di Indonesia. Adebola et al (2011: 28) menyatakan
hasil yang searah dengan penelitian ini bahwa nilai tukar tidak
berpengaruh signifikan pada jangka panjang. Sedangkan penelitian
lain Dwijayanti dan Prima (2009: 94) menghasilkan kesimpulkan
nilai tukar uang berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
profibilitas bank. Macit (2012:591) menyimpulkan log kurs memiliki
dampak positif dan signifikan terhadap performa bank.
Krisis
nilai
tukar
berpengaruh
negatif
terhadap
perekonomian, mengakibatkan harga-harga melambung tinggi.
Melemahnya nilai tukar mengakibatkan barang-barang impor
menjadi lebih mahal dan mengakibatkan kenaikan harga-harga di
dalam negeri, kemudian berdampak pada turunnya kemampuan
72
masyarakat untuk menabung dan investasi karena dana yang dimiliki
telah dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan pokok.
c.
Pengaruh BI rate terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah
Setelah dilakukan olah dan analisis data diperoleh nilai
koefisien β sebesar
-0,0311; t-hitung 0,096 < 1,687 t-tabel;
signifikansi 0,93 > 0,05. BI rate berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap profitabilitas bank umum syariah di Indonesia.
Hal ini terjadi karena kegiatan operasinal bank syariah tidak
menggunakan prinsip bunga dan lebih mengutamakan pada
operasional yang mendukung kegiatan ekonomi sektor riil. Vejzagic
dan Haseem (2014: 51) menyimpulkan hasil penelitian bahwa suku
bunga rill tidak memiliki hubungan dengan profitabilitas bank
syariah di Malaysia, sedangkan Adebola et al (2011: 28) menyatakan
dampak negatif suku bunga terhadap pembiayaan bank syariah
dalam penelitiannya. Hasil lain dari penelitian Pratama (2015:72),
suku bunga mempengaruhi performa bank. Osamwonyi dan Chijuka
(2014: 85) suku bunga memiliki hubungan signifikan. Hasil dari
penelitian ini bertentangan pula dengan hasil penelitian Macit (2012:
591) menyatakan suku bunga memiliki dampak positif dan
signifikan terhadap performa bank.
Prinsip bunga tidak diterapkan dalam perbankan syariah,
namun dalam praktiknya penetapan bagi hasil atas tabungan dan
investasi nasabah mengacu pada besarnya suku bunga Bank
73
Indonesia. Meningkatnya suku bunga dapat berdampak baik pada
tabungan tetapi berbanding terbalik dengan pembiayaan yang
diberikan bank. Sementara pendapatan bank syariah tidak hanya
diperoleh melalui penghimpunan dana saja namun juga pendapatan
lain
berupa
bagi
hasil
melalui
kegiatan
penyaluran
dana
(pembiayaan). Jika pendapatan bagi hasil pembiayaan menurun
tanpa diimbangi kenaikan pendapatan dari pos lain maka akan
mempengaruhi besarnya laba yang mampu dihasilkan bank syariah.
d.
Pengaruh Simultan dan Bersama-sama Pertumbuhan Pendapatan
Nasional, Kurs, dan BI rate terhadap Profitabilitas Bank Umum
Nilai F hitung sebesar 14.316 dengan nilai sig 0,0000 di
bawah nilai signifikan 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa variabel independen pertumbuhan pendapatan nasional, kurs,
dan BI rate dalam penelitian ini secara serempak berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas bank umum syariah.
Dalam sistem perbankan saat ini yang mendekati ciri-ciri
persaingan sempurna, kecil kemungkinan kegiatan suatu bank dapat
mempengaruhi sistem perekonomian/moneter. Oleh karena itu
adanya kecenderungan bahwa kegiatan perbankan lebih banyak
mengikuti perkembangan perekonomian makro baik tingkat regional,
nasional, maupun internasional (Muljono, 1996: 67).
Muharam (2009: 100) menyatakan variabel pendapatan
nasional, inflasi dan BI rate terbukti berpengaruh simultan atau
74
bersama-sama secara signifikan terhadap laba operasional bank
umum syariah. Osamwonyi dan Michael (2014: 90) mengemukakan
hasil penelitian bahwa secara simultan variabel GDP, suku bunga,
dan inflasi berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas bank
dengan nilai F-test 4813,78.
Secara individu variabel independen tidak berpengeruh
signifikan terhadap profitabilitas bank, sedangkan secara serempak
dan bersama-sama variabel pertumbuhan pendapatan nasional, kurs
dan BI rate berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas bank
umum syariah di Indonesia. Sebagai variabel tak terkontrol variabel
makroekonomi dalam perekonomian terbuka sangat berpengaruh
terhadap kegiatan ekonomi para pelaku ekonomi termasuk pula
berpengaruh terhadap volume kegiatan ekonomi bank syariah di
Indonesia.
2.
Variabel yang dikeluarkan dari model penelitian
Karena diduga memiliki hubungan korelasi dengan variabelvariabel bebas lainnya (terdapat masalah multikolinearitas) dalam
model penelitian maka variabel inflasi dikeluarkan dari model
penelitian. Meski dikeluarkan dari model penelitian sehingga tidak
dapat membuktikan dugaan atas hipotesis penelitian tentang
pengaruh inflasi terhadap profitabilitas bank, bank umum syariah
tetap harus memperhatikan adanya inflai serta dampaknya dalam
operasional bank. Inflasi secara teori mempengaruhi pengambil
75
kebijakan untuk menetapkan BI rate, mempengaruhi paritas daya
beli yang kemudian berpengaruh terhadap nilai tukar rupiah, serta
saling berhubungan dengan pertumbuhan pendapatan nasional.
“Tingkat perkembangan ekonomi mencerminkan adanya
kenaikan kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat” (Mukhlis,
2012:
277).
Semakin tinggi
perkembangan
ekonomi,
akan
menaikkan kegiatan ekonomi masyarakat, yang artinya mendorong
permintaan masyarakat akan barang dan jasa sehingga akan memicu
terjadinya inflasi.
Korelasi antara inflsi dengan nilai tukar mata uang. Jika
terjadi kenaikan penawaran uang yang signifikan, maka otomatis
akan terjadi kenaikan harga yang signifikan pula (inflasi). Tingkat
harga melonjak naik karena terjadi pe nurunan permintaan uang,
juga lonjakan dari nilai tukar (apresiasi) uang (Krugman, 1991: 374).
Sedangkan korelasi inflasi dengan BI rate disebutkan dalam
penelitian Dwijayanti dan Prima (2009: 89), BI rate merupakan
indikasi tingkat bunga jangka pendek yang diinginkan Bank
Indonesia dalam mencapai inflasi. Semakin tinggi inflasi maka Bank
Indonesia akan menaikan suku bunga untuk menekan laju inflasi.
Atas dasar teori tersebut maka variabel inflasi diduga
mengakibatkan masalah multikolinearitas dan dikeluarkan dari
model penelitian.
76
Dari pembahasan yang telah dijelaskan ringkasan hasil
penelitian analisis variabel makroekonomi terhadap profitabilitas
bank umum syariah di Indonesia dapat dilihat pada table 4.19
berikut:
Variabel
Hipotesis
Variabel dalam model penelitian
GDPgrw
H1: Terdapat pengaruh positif dan
signifikan
antara
variabel
GDPgrw terhadap profitabilitas
bank umum syariah
Hasil Penelitian
Variabel GDPgrw berpengaruh
positif dan tidak signifikan
terhadap profitabilitas bank umum
syariah
Kurs
H3:
Terdapat pengaruh positif dan
signifikan antara variabel kurs
terhadap profitabilitas bank
umum syariah
Variabel kurs berpengaruh negatif
dan tidak signifikan terhadap
profitabilitas bank umum syariah
BIrate
H4:
Terdapat pengaruh positif dan
signifikan antara variabel BIrate
terhadap profitabilitas bank
umum syariah
Variabel BIrate berpengaruh
negatif dan tidak signifikan
terhadap profitabilitas bank umum
syariah
H5:
Terdapat pengaruh dominan
antara variabel GDPgrw terhadap
profitabilitas bank umum syariah
Pengaruh variabel GDPgrw lebih
dominan terhadap profitabilitas
bank umum syariah dari variabelvariabel independen lain
Variabel GDPgrw, kurs, dan
BIrate berpengaruh simultan dan
bersama-sama terhadap
profitabilitas bank umum syariah
H6:
Terdapat pengaruh simultan dan
bersama-sama antara variabel
GDPgrw, kurs, dan BIrate
terhadap profitabilitas bank
umum syariah
Variabel di luar model penelitian
Inflasi
H2: Terdapat pengaruh negatif dan
signifikan antara variabel inflasi
terhadap
profitabilitas bank
umum syariah
Tabel 4.19 Hasil Uji Hipotesis
Variabel inflasi dikeluarkan dari
model penelitian karena memiliki
masalah multikolinearitas
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Melihat pada hasil penelitian yang telah dibahas, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1.
Pertumbuhan ekonomi/pertumbuhan pendapatan nasional berpengaruh
positif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas bank umum syariah di
Indonesia.
2.
Inflasi, dapat mempengaruhi besarnya pendapatan nasional, nilai kurs
dan mempengaruhi penetapan BI rate. Karena korelasi inflasi dengan
variabel-variabel lain dalam model penelitian maka, variabel inflasi
dikeluarkan dari model peneitian.
3.
Kurs dan BI rate memiliki hubungan negatif dan tidak signifikan
terhadap profitabilitas bank umum syariah di Indonesia.
4.
Pertumbuhan ekonomi/pertumbuhan pendapatan nasional, kurs dan BI
rate secara bersama-sama berpengaruh terhadap profitabilitas bank
umum syariah di Indonesia.
B. Saran
Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian yang telah dilakukan,
peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:
1.
Keberadaan perbankan dalam struktur perekonomian nasional sangat
krusial karena sumber dana terbesar bank berasal dari masyarakat
77
78
sedangkan penyaluran dana bank pada sektor riil sangat berarti bagi
pertumbuhan ekonomi, maka pemerintah perlu merumuskan kebijakan
yang bersifat ekspansif terhadap perbankan di indonesia.
2.
Peneitian ini hanya menggunakan 5 variabel sehingga model regresi yang
dihasilkan masih menunjukkan angka yang kecil, oleh karena itu untuk
penelitian selanjutnya akan lebih baik jika menambahkan variabel-variabel
lain agar diperoleh model regresi dengan angka yang lebih besar serta
menghasilkan gambaran yang lebih luas tentang masalah yang diteliti.
3.
Peneliti selanjutnya dapat menambah jumlah data yang digunakan,
diharapkan dengan jumlah data yang lebih banyak akan menghasilkan
analisa yang lebih akurat.
79
DAFTAR PUSTAKA
Abduh, Muhamad dan Yameen Idrees. 2013. Determinant of Islamic Banking
Profitability in Malaysia. Australian Journal of Basic and Applied
Sciences 7 (2): 204-2010.
Adebola, Solarin Sakiru et al. 2011. The Impact of Macroeconomic Variables on
Islamic Banks Financing in Malaysia. Research Journal of Finance
Accounting 2 (2): 22-32.
Algifari, S. A. 2013. Ekonomi Mikro-Makro Teori, Soal, dan Jawaban Edisi
Keempat. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Antonio, M. Syafi’i. 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktek, Jakarta: Gema
Insani Press
Ariffin, Anas.F dan Fauziah Hanim Tafri. 2014. The Impact of Financial Risk on
Islamic Bank’s Profitability. International Conference of Business,
Sociology, and Applied Sciences: 26-27.
Arifin, Z. 2009. Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah Edisi Revisi. Ciputat:
Azkia Publisher.
Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis dengan SPSS, Salatiga: STAIN
Salatiga Press.
Darmawi, H. 2011. Manajemen Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara.
Dendawijaya, L. 2005. Manajemen Perbankan. Bogor: Ghalia Indonesia.
Dwijayanti, Febriana dan Prima Naomi. 2009. Analisis Pengaruh Inflasi, BI rate,
dan Nilai Tukar Mata Uang terhadap Profitabilitas Bank. Karisma 3 (2):
87-98.
Endraswati, Hikmah. 2012. Pengantar Eknomi Makro, Salatiga: STAIN Salatiga
Press
Ghazali, Melaty Binti. 2008. The Bank Specifik and macroeconmic determinants
of Islamic Bank Profitability: some International Evidance. Skripsi.
Ghozali, I. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21
Update PLS Regresi Edisi Ketujuh. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Herijanto, H. 2013. Selamatkan Perbankan. Jakarta: Expose PT Mizan Publika.
80
Isna K, Andryani dan Kunti Sunaryo. 2012. Analisis Pengaruh Return On Asset,
BOPO, dan Suku Bunga terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito
Mudharabah pada Bank Umum Syariah. Ekonomi dan Bisnis 11 (01):
29-42.
Karim, Adiwarman Azwar. 2010. Ekonomi Makro Islam. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, Edisi Kedua.
Kasmir.1998. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.Jakarta: Rajawali Pers.
Macit, Fatih. 2012. Bank Specifik and macroeconomics determinants of
profitability: evidence from participantion Bank in Turkey. Economic
Bulletin 30 (1): 586-595.
Muhamad. 2000. Lembaga Keuangan Umat Kontemporer. Yogyakarta: UII Press.
Muhamad. 2014. Manajemen Dana Bank Syariah. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada.
Muharam, Aria. 2009. Analisis Pengaruh Kondisi Makro Eknomi Terhadap
Pertumbuhan Operasional Bank Umum Syariah. Skripsi.
Mukhlis, Imam. 2010 Kinerja Keuangan Bank dan Stabilitas Makroekonomi
terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia. Keuangan dan
Perbankan 16 (2): 275-285.
Muljono, T. P. 1996. Bank Budgeting Profit Planning and Control. Yogyakarta:
BPFE-Yogyakarta.
Nopirin. 1992. Ekonomi Moneter Buku 1, Yogyakarta: BPEE-Yogyakarta, Edisi
ke-4
Osamwonyi, Ifuero Osad dan Chijuka Ify Michael. 2014. The impact of
Macroeconomic Variables on The Profitabiity of Listed Commercial
Banks in Nigeria. Accounting, Auditing, and Finance Research 2 (10):
85-95.
Pratama, Yogi Citra. 2015. Macroeconomic Variables and Its Influences on
Performance of Indonesian Islamic Banking. al-Iqtishad 7 (1): 59-72.
Santoso, Ruddy Tri. 1995, Prinsip Dasar Akuntansi Perbankan, Yogyakarta:
Andi Offset
Sudarman, A., & Algifari. 2013. Ekonomi Mikro-Makro Teori, Soal, dan Jawaban
Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Sumitro, W. 2004. Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga-Lembaga Terkait.
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
81
Teng, Kok Yoke et al. 2012. The Determinants of Islamic Banks Profitability in
Malaysia. Skripsi.
Vejzagic, Mirza dan Hashem Zarafat. 2014. An Analysis of Macroeconomic
Determinants of Commercial Banks Profitability in Malaysia for The
Period 1995-2011. Asian Economic and Financial review 4 (1): 41-57.
Widyaningrum, Lupita dan Dodik Siswantoro. 2014. Analysis the Effect of
Macroeconomic Indicators and Specific Firm Characteristic as
Determinant Profitability of Islamic Bank in Asia. Global Review of
Islamic Economic and Business 2 (2) FEB UIN Sunan Kalijaga: 85-97.
Yudiana, Fetria Eka. 2014. Manajemen Pembiayaan Keuangan Syariah, Salatiga:
STAIN Salatiga Press
Yunus, J. L. 2009. Manajemen Bank Syariah Mikro. Malang: UIN-Malang Press.
http://www.bi.go.id/id/moneter/inflasi/data/Default.aspx
http://www.bi.go.id/id/moneter/kalkulator-kurs/Default.aspx
http://www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/profilperusahaan/
profilperusahaan-profilperusahaan/
http://www.bankmuamalat.co.id/profil-bank-muamalat
http://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/1061 birate
http://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/836 laju pertumbuhan pdb
https://programdoktorpersada.files.wordpress.com/2011/12/data-panel.pdf
https://fynikipa.files.wordpress.com/2015/07/regresi-data-panel-pdf.pdf
https://dglib.uns.ac.id/dokumen/download/9830/MjI3MjI=/Analisis-regresi-datapanel-pada-return-saham-abnormal-abstrak.pd
http://docplayer.info/storage/17/81351/1466495335/TK63TDDMkqI2245MdWY
cKQ/81351.pdf
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/9941/Jurnal.pdf?sequen
ce=1
http://dx.doi.org/10.15242/ICEHM.ED0314503
82
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Ragil Teki Mulyani
Tempat/
Tanggal Lahir
: Magelang, 29 Oktober 1992
Agama
: Islam
Alamat
: Deles 10/03 Jogonayan, Ngablak, Magelang
Nomor Hp
: 085799041435
E-mail
: [email protected]
Pendidikan
: 1. SD Negeri Jogonayan tahun 1998-2004
2. SMP Negeri 1 Ngablak 2004-2007
3. SMK Negeri 3 Magelang 2007-2010
4. IAIN Salatiga 2012-2016
Organisasi
: 1. Karang Taruna LPP Putra Pertiwi Dusun Deles
2. Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) IAIN Salatiga
Pengalaman
:
1. 2010-2012 Operator Sewing PT Ungaran Sari Garment
2. Maret 2013 Magang BMT Rama
3. Maret 2016 Magang Otoritas Jasa Keuangan Solo
Hobi
:
1. Membaca
2. Menggambar
3. Mendengarkan Musik
Moto
: Hasil Tidak Pernah Mengkhianati Usaha
83
LAMPIRAN
84
UJI STASIONARITAS
Uji unit root variabel ROA pada level
Panel unit root test: Summary
Series: ROA
Date: 06/27/16 Time: 08:33
Sample: 2011Q1 2014Q4
Exogenous variables: Individual effects
Automatic selection of maximum lags
Automatic lag length selection based on SIC: 0 to 1
Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel
Method
Statistic
Prob.**
Null: Unit root (assumes common unit root process)
Levin, Lin & Chu t*
0.59430
0.7238
Null: Unit root (assumes individual unit root process)
Im, Pesaran and Shin W-stat
0.45095
0.6740
ADF - Fisher Chi-square
13.8704
0.0311
PP - Fisher Chi-square
15.5284
0.0165
Crosssections
Obs
3
44
3
3
3
44
44
45
** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi
-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.
Uji unit root variabel GDPgr pada level
Panel unit root test: Summary
Series: GDPGR
Date: 06/27/16 Time: 08:37
Sample: 2011Q1 2014Q4
Exogenous variables: Individual effects
Automatic selection of maximum lags
Automatic lag length selection based on SIC: 2
Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel
Balanced observations for each test
Method
Statistic
Prob.**
Null: Unit root (assumes common unit root process)
Levin, Lin & Chu t*
-28.9335
0.0000
Null: Unit root (assumes individual unit root process)
Im, Pesaran and Shin W-stat
-21.6086
0.0000
ADF - Fisher Chi-square
70.1667
0.0000
PP - Fisher Chi-square
43.9459
0.0000
Crosssections
Obs
3
39
3
3
3
39
39
45
** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi
-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.
85
Uji unit root variabel Inflasi pada level
Panel unit root test: Summary
Series: INFLASI
Date: 06/27/16 Time: 08:35
Sample: 2011Q1 2014Q4
Exogenous variables: Individual effects
Automatic selection of maximum lags
Automatic lag length selection based on SIC: 0
Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel
Balanced observations for each test
Method
Statistic
Prob.**
Null: Unit root (assumes common unit root process)
Levin, Lin & Chu t*
0.50401
0.6929
Null: Unit root (assumes individual unit root process)
Im, Pesaran and Shin W-stat
-0.11469
0.4543
ADF - Fisher Chi-square
4.54508
0.6033
PP - Fisher Chi-square
4.48713
0.6111
Crosssections
Obs
3
45
3
3
3
45
45
45
** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi
-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.
Uji unit root variabel Inflasi pada 1st difference
Panel unit root test: Summary
Series: D(INFLASI)
Date: 06/27/16 Time: 08:36
Sample: 2011Q1 2014Q4
Exogenous variables: Individual effects
Automatic selection of maximum lags
Automatic lag length selection based on SIC: 0
Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel
Balanced observations for each test
Method
Statistic
Prob.**
Null: Unit root (assumes common unit root process)
Levin, Lin & Chu t*
-1.08719
0.1385
Null: Unit root (assumes individual unit root process)
Im, Pesaran and Shin W-stat
-3.20098
0.0007
ADF - Fisher Chi-square
20.2439
0.0025
PP - Fisher Chi-square
19.9071
0.0029
Crosssections
Obs
3
42
3
3
3
42
42
42
** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi
-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.
86
Uji unit root variabel Kurs pada level
Panel unit root test: Summary
Series: KURS
Date: 06/27/16 Time: 08:34
Sample: 2011Q1 2014Q4
Exogenous variables: Individual effects
Automatic selection of maximum lags
Automatic lag length selection based on SIC: 0
Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel
Balanced observations for each test
Method
Statistic
Prob.**
Null: Unit root (assumes common unit root process)
Levin, Lin & Chu t*
0.13824
0.5550
Null: Unit root (assumes individual unit root process)
Im, Pesaran and Shin W-stat
2.28141
0.9887
ADF - Fisher Chi-square
0.55305
0.9971
PP - Fisher Chi-square
0.09154
1.0000
Crosssections
Obs
3
45
3
3
3
45
45
45
** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi
-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.
Uji unit root variabel Kurs pada 1st difference
Panel unit root test: Summary
Series: D(KURS)
Date: 06/27/16 Time: 08:35
Sample: 2011Q1 2014Q4
Exogenous variables: Individual effects
Automatic selection of maximum lags
Automatic lag length selection based on SIC: 1
Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel
Balanced observations for each test
Method
Statistic
Prob.**
Null: Unit root (assumes common unit root process)
Levin, Lin & Chu t*
-5.68601
0.0000
Null: Unit root (assumes individual unit root process)
Im, Pesaran and Shin W-stat
-3.89481
0.0000
ADF - Fisher Chi-square
25.6329
0.0003
PP - Fisher Chi-square
46.5383
0.0000
Crosssections
Obs
3
39
3
3
3
39
39
42
** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi
-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.
87
Uji unit root variabel BI rate pada level
Panel unit root test: Summary
Series: BIRATE
Date: 06/27/16 Time: 08:38
Sample: 2011Q1 2014Q4
Exogenous variables: Individual effects
Automatic selection of maximum lags
Automatic lag length selection based on SIC: 0
Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel
Balanced observations for each test
Method
Statistic
Prob.**
Null: Unit root (assumes common unit root process)
Levin, Lin & Chu t*
1.66758
0.9523
Null: Unit root (assumes individual unit root process)
Im, Pesaran and Shin W-stat
1.98848
0.9766
ADF - Fisher Chi-square
0.74135
0.9936
PP - Fisher Chi-square
1.14300
0.9796
Crosssections
Obs
3
45
3
3
3
45
45
45
** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi
-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.
Uji unit root variabel BI rate pada 1st difference
Panel unit root test: Summary
Series: D(BIRATE)
Date: 06/27/16 Time: 08:38
Sample: 2011Q1 2014Q4
Exogenous variables: Individual effects
Automatic selection of maximum lags
Automatic lag length selection based on SIC: 0
Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel
Balanced observations for each test
Method
Statistic
Prob.**
Null: Unit root (assumes common unit root process)
Levin, Lin & Chu t*
-3.52802
0.0002
Null: Unit root (assumes individual unit root process)
Im, Pesaran and Shin W-stat
-1.62759
0.0518
ADF - Fisher Chi-square
11.3053
0.0794
PP - Fisher Chi-square
11.5108
0.0738
Crosssections
Obs
3
42
3
3
3
42
42
42
** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi
-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.
88
Uji unit root variabel BI rate pada 2nd difference
Panel unit root test: Summary
Series: D(BIRATE,2)
Date: 06/27/16 Time: 08:38
Sample: 2011Q1 2014Q4
Exogenous variables: Individual effects
Automatic selection of maximum lags
Automatic lag length selection based on SIC: 0
Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel
Balanced observations for each test
Method
Statistic
Prob.**
Null: Unit root (assumes common unit root process)
Levin, Lin & Chu t*
-7.07984
0.0000
Crosssections
Obs
3
39
3
3
3
39
39
39
Null: Unit root (assumes individual unit root process)
Im, Pesaran and Shin W-stat
-4.77046
0.0000
ADF - Fisher Chi-square
29.4835
0.0000
PP - Fisher Chi-square
57.2183
0.0000
** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi
-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.
UJI STASIONERITAS METODE AD Fisher Chi-Square
Hasil pengujian unit root pada level
variabel
ROA
GDPgr
Inflasi
Kurs
BI rate
Probability**
0.0311
0.0000
0.6033
0.9971
0.9936
Keterangan
Stasioner
Stasioner
Tidak Stasioner
Tidak Stasioner
Tidak Stasioner
Hasil pengujian unit root pada 1st difference
variabel
Inflasi
Kurs
BI rate
Probability**
0.0025
0.0003
0.0794
Keterangan
Stasioner
Stasioner
Tidak Stasioner
Hasil pengujian unit root pada 2nd difference
Variabel
BI rate
Probability**
0.0000
Keterangan
Stasioner
89
REGRESI LINEAR BERGANDA
1.
Model regresi Common Effect(OLS)
Dependent Variable: ROA
Method: Panel Least Squares
Date: 06/28/16 Time: 05:49
Sample (adjusted): 2011Q3 2014Q4
Periods included: 14
Cross-sections included: 3
Total panel (balanced) observations: 42
2.
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
GDPGR
D(INFLASI)
D(KURS)
D(BIRATE,2)
C
0.124597
0.120225
-0.000576
-0.322010
2.148931
0.169921
0.208429
0.000454
0.738004
0.315970
0.733267
0.576817
-1.268365
-0.436326
6.801051
0.4680
0.5676
0.2126
0.6651
0.0000
R-squared
Adjusted R-squared
S.E. of regression
Sum squared resid
Log likelihood
F-statistic
Prob(F-statistic)
0.050395
-0.052265
1.268244
59.51234
-66.91422
0.490894
0.742371
Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat
2.174524
1.236346
3.424486
3.631352
3.500311
0.594680
Model regresi Fixed Effect (LSDV)
Dependent Variable: ROA
Method: Panel Least Squares
Date: 06/28/16 Time: 05:51
Sample (adjusted): 2011Q3 2014Q4
Periods included: 14
Cross-sections included: 3
Total panel (balanced) observations: 42
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
GDPGR
D(INFLASI)
D(KURS)
D(BIRATE,2)
C
0.124597
0.120225
-0.000576
-0.322010
2.148931
0.102379
0.125580
0.000274
0.444655
0.190376
1.217020
0.957357
-2.105132
-0.724179
11.28785
0.2317
0.3450
0.0425
0.4738
0.0000
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared
Adjusted R-squared
S.E. of regression
Sum squared resid
Log likelihood
F-statistic
Prob(F-statistic)
0.673909
0.618008
0.764130
20.43632
-44.46795
12.05534
0.000000
Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat
2.174524
1.236346
2.450855
2.740466
2.557009
1.731758
90
Pemilihan model regresi data panel dengan chow test (F test) untuk memilih
model mana yang terbaik antara common effect dan fixed effect
Redundant Fixed Effects Tests
Equation: Untitled
Test cross-section fixed effects
Effects Test
Cross-section F
Cross-section Chi-square
Statistic
d.f.
Prob.
33.461513
44.892532
(2,35)
2
0.0000
0.0000
Cross-section fixed effects test equation:
Dependent Variable: ROA
Method: Panel Least Squares
Date: 06/28/16 Time: 05:54
Sample (adjusted): 2011Q3 2014Q4
Periods included: 14
Cross-sections included: 3
Total panel (balanced) observations: 42
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
GDPGR
D(INFLASI)
D(KURS)
D(BIRATE,2)
C
0.124597
0.120225
-0.000576
-0.322010
2.148931
0.169921
0.208429
0.000454
0.738004
0.315970
0.733267
0.576817
-1.268365
-0.436326
6.801051
0.4680
0.5676
0.2126
0.6651
0.0000
R-squared
Adjusted R-squared
S.E. of regression
Sum squared resid
Log likelihood
F-statistic
Prob(F-statistic)
0.050395
-0.052265
1.268244
59.51234
-66.91422
0.490894
0.742371
Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat
2.174524
1.236346
3.424486
3.631352
3.500311
0.594680
Dari hasil uji di atas dapat diperhatikan nilai Prob Cross-section F jika niainya >
0,05 maka model CE yang dipilih, jikaF < 0,05 maka model FE yang dipilih.
91
UJI MULTIKOLINEARITAS
Dependent Variable: ROA
Method: Panel Least Squares
Date: 07/24/16 Time: 22:19
Sample (adjusted): 2011Q3 2014Q4
Periods included: 14
Cross-sections included: 3
Total panel (balanced) observations: 42
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
GDPGR
D(INFLASI)
D(KURS)
D(BIRATE,2)
C
0.124597
0.120225
-0.000576
-0.322010
2.148931
0.102379
0.125580
0.000274
0.444655
0.190376
1.217020
0.957357
-2.105132
-0.724179
11.28785
0.2317
0.3450
0.0425
0.4738
0.0000
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared
Adjusted R-squared
S.E. of regression
Sum squared resid
Log likelihood
F-statistic
Prob(F-statistic)
0.673909
0.618008
0.764130
20.43632
-44.46795
12.05534
0.000000
Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat
2.174524
1.236346
2.450855
2.740466
2.557009
1.731758
Dependent Variable: GDPGR
Method: Panel Least Squares
Date: 07/24/16 Time: 22:17
Sample (adjusted): 2011Q3 2014Q4
Periods included: 14
Cross-sections included: 3
Total panel (balanced) observations: 42
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
D(INFLASI)
D(KURS)
D(BIRATE,2)
C
-0.828868
0.000516
3.242632
1.293100
0.150700
0.000437
0.481575
0.222716
-5.500114
1.181312
6.733392
5.806040
0.0000
0.2452
0.0000
0.0000
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared
Adjusted R-squared
S.E. of regression
Sum squared resid
Log likelihood
F-statistic
Prob(F-statistic)
0.624502
0.572350
1.243956
55.70731
-65.52670
11.97454
0.000001
Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat
1.325714
1.902218
3.406033
3.654272
3.497022
2.895425
92
Dependent Variable: D(INFLASI)
Method: Panel Least Squares
Date: 07/24/16 Time: 22:20
Sample (adjusted): 2011Q3 2014Q4
Periods included: 14
Cross-sections included: 3
Total panel (balanced) observations: 42
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
GDPGR
D(KURS)
D(BIRATE,2)
C
-0.550889
0.000690
2.419363
0.699056
0.100159
0.000344
0.430888
0.224194
-5.500114
2.005033
5.614826
3.118081
0.0000
0.0525
0.0000
0.0036
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared
Adjusted R-squared
S.E. of regression
Sum squared resid
Log likelihood
F-statistic
Prob(F-statistic)
0.602655
0.547468
1.014131
37.02460
-56.94759
10.92026
0.000002
Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat
0.201429
1.507541
2.997504
3.245743
3.088494
2.759622
Dependent Variable: D(KURS)
Method: Panel Least Squares
Date: 07/24/16 Time: 22:23
Sample (adjusted): 2011Q3 2014Q4
Periods included: 14
Cross-sections included: 3
Total panel (balanced) observations: 42
Variable
D(BIRATE,2)
GDPGR
D(INFLASI)
C
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
49.17614
72.30702
145.5187
148.4518
270.8243
61.20911
72.57670
113.3351
0.181579
1.181312
2.005033
1.309848
0.8569
0.2452
0.0525
0.1985
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared
Adjusted R-squared
S.E. of regression
Sum squared resid
Log likelihood
F-statistic
Prob(F-statistic)
0.246153
0.141452
465.6188
7804833.
-314.3797
2.351012
0.060381
Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat
274.5000
502.5142
15.25618
15.50441
15.34716
2.323612
93
Dependent Variable: D(BIRATE,2)
Method: Panel Least Squares
Date: 07/24/16 Time: 22:23
Sample (adjusted): 2011Q3 2014Q4
Periods included: 14
Cross-sections included: 3
Total panel (balanced) observations: 42
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
GDPGR
D(INFLASI)
D(KURS)
C
0.171899
0.192974
1.86E-05
-0.254010
0.025529
0.034369
0.000102
0.057442
6.733392
5.614826
0.181579
-4.422036
0.0000
0.0000
0.8569
0.0001
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared
Adjusted R-squared
S.E. of regression
Sum squared resid
Log likelihood
F-statistic
Prob(F-statistic)
0.678098
0.633389
0.286413
2.953168
-3.844803
15.16702
0.000000
Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat
0.017857
0.473031
0.468800
0.717039
0.559789
3.112705
Auxiliary model regresi
PERSAMAAN
GDPgr = Inflasi + Kurs + BIrate + c
Inflasi = Kurs + BIrate + GDPgr + c
Kurs = BIrate + GDPgr + Inflasi + c
BIrate = GDPgr + Inflasi + Kurs c
R2 persamaan utama
r2
0.624502
0.602655
0.246153
0.678098
0.673909
94
Regresi baru dengan menghilangkan variabel inflasi
Dependent Variable: ROA
Method: Panel Least Squares
Date: 07/02/16 Time: 07:11
Sample (adjusted): 2011Q3 2014Q4
Periods included: 14
Cross-sections included: 3
Total panel (balanced) observations: 42
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
D(KURS)
GDPGR
D(BIRATE,2)
C
-0.000493
0.058367
-0.031141
2.232976
0.000259
0.075381
0.324290
0.168731
-1.901847
0.774289
-0.096029
13.23397
0.0652
0.4438
0.9240
0.0000
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared
Adjusted R-squared
S.E. of regression
Sum squared resid
Log likelihood
F-statistic
Prob(F-statistic)
0.665370
0.618893
0.763244
20.97148
-45.01079
14.31630
0.000000
Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat
2.174524
1.236346
2.429085
2.677324
2.520075
1.791550
Dependent Variable: D(KURS)
Method: Panel Least Squares
Date: 07/24/16 Time: 22:24
Sample (adjusted): 2011Q3 2014Q4
Periods included: 14
Cross-sections included: 3
Total panel (balanced) observations: 42
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
GDPGR
D(BIRATE,2)
C
-8.734992
446.0453
278.1150
47.80478
192.2391
96.79822
-0.182722
2.320263
2.873142
0.8560
0.0259
0.0067
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared
Adjusted R-squared
S.E. of regression
Sum squared resid
Log likelihood
F-statistic
Prob(F-statistic)
0.161970
0.071373
484.2494
8676406.
-316.6028
1.787796
0.152045
Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat
274.5000
502.5142
15.31442
15.52129
15.39025
2.368359
95
Dependent Variable: GDPGR
Method: Panel Least Squares
Date: 07/24/16 Time: 22:26
Sample (adjusted): 2011Q3 2014Q4
Periods included: 14
Cross-sections included: 3
Total panel (balanced) observations: 42
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
D(BIRATE,2)
D(KURS)
C
2.277016
-0.000103
1.313385
0.600058
0.000565
0.297981
3.794657
-0.182722
4.407611
0.0005
0.8560
0.0001
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared
Adjusted R-squared
S.E. of regression
Sum squared resid
Log likelihood
F-statistic
Prob(F-statistic)
0.308966
0.234260
1.664566
102.5189
-78.33534
4.135745
0.007208
Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat
1.325714
1.902218
3.968350
4.175215
4.044174
2.212149
Dependent Variable: D(BIRATE,2)
Method: Panel Least Squares
Date: 07/24/16 Time: 22:26
Sample (adjusted): 2011Q3 2014Q4
Periods included: 14
Cross-sections included: 3
Total panel (balanced) observations: 42
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
D(KURS)
GDPGR
C
0.000285
0.123033
-0.223419
0.000123
0.032423
0.077251
2.320263
3.794657
-2.892134
0.0259
0.0005
0.0064
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared
Adjusted R-squared
S.E. of regression
Sum squared resid
Log likelihood
F-statistic
Prob(F-statistic)
0.396198
0.330922
0.386926
5.539344
-17.05376
6.069591
0.000737
Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat
0.017857
0.473031
1.050179
1.257044
1.126003
2.496757
96
Auxiliary regresi tanpa variabel inflasi
R2
PERSAMAAN
GDPgr = Kurs + BIrate + c
0.308966
Kurs = BIrate + GDPgr + c
BIrate = GDPgr + Kurs + c
R2 persamaan utama
0.161970
0.396198
0.665370
UJI HETEROSKENDASTISITAS (UJI PARK)
Dependent Variable: LOG(RES2)
Total panel (balanced) observations: 42
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
GDPGR
D(KURS)
D(BIRATE,2)
C
-0.220525
-0.000619
0.817260
-1.753058
0.234466
0.000806
1.008678
0.524822
-0.940542
-0.767867
0.810229
-3.340291
0.3529
0.4473
0.4229
0.0019
R-squared
Adjusted R-squared
S.E. of regression
Sum squared resid
Log likelihood
F-statistic
Prob(F-statistic)
0.036467
-0.039601
2.374005
214.1642
-93.80596
0.479396
0.698528
Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat
-2.200697
2.328350
4.657427
4.822919
4.718086
1.757901
koefisien yang dihasilkan dengan uji park yaitu:
Log(res2) =
t-statistik
p-value
-1,75
-3,34
0,0019
- 0,22 GDPgr
-0,94
0,35
– 0,0006 d(kurs)
-0,77
0,45
+ 1,817 d(Birate,2)
0,81
0,43
Dari output di atas dapat dilihat bahwa koefisien masing-masing variabel
independen bersifat tidak signifikan, maka dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa tidak ada masalah heteroskedastisitas pada model.
97
UJI AUTOKOLERASI
Durbin watson test
Dependent Variable: ROA
Method: Panel Least Squares
Date: 06/28/16 Time: 07:06
Sample (adjusted): 2011Q3 2014Q4
Periods included: 14
Cross-sections included: 3
Total panel (balanced) observations: 42
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
GDPGR
D(BIRATE,2)
D(KURS)
C
0.058367
-0.031141
-0.000493
2.232976
0.075381
0.324290
0.000259
0.168731
0.774289
-0.096029
-1.901847
13.23397
0.4438
0.9240
0.0652
0.0000
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared
Adjusted R-squared
S.E. of regression
Sum squared resid
Log likelihood
F-statistic
Prob(F-statistic)
0.665370
0.618893
0.763244
20.97148
-45.01079
14.31630
0.000000
Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat
2.174524
1.236346
2.429085
2.677324
2.520075
1.791550
Nilai dw sebesar 1.79155, bandingkan dengan nilai tabel tingkat signifikan 0,05,
jumlah sampel 48 (n) dan jumlah variabel independen 4 (k=4), lihat nilai pada
tabel 4. sbb:
Tabel durbin watson tingkat signifikan 0,05
N
42
48
k=4
dl
1,336
1,378
du
1,720
1,721
H0 : tidak ada autokorelasi jika, du < dw < 4-du
Perbandingan nilai durbin watson dengan nilai tabel diperoleh nilai dw 1.792
lebih besar dari batas atas (du) 1,720 dan kurang dari 4 - 1,720 (4 – du), maka
dapat disimpulkan bahwa H0 diterima yang menyatakan tidak ada autokolerasi
positif maupun negatif/ tidak terdapat autokorelasi.
98
DATA PENELITIAN
Nama Bank
Maybank Syariah
ROA
2011
2012
2013
2014
Bank Muamalat Indonesia
2011
2012
2013
2014
Bank Syariah Mandiri
2011
2012
2.12
GDPgr
1.69
Inflasi
6.65
2.67
2.82
2.84
3.32
3.57
Kurs
9209
BI rate
6.75
5.54
9097
6.75
4.61
9323
6.75
-1.47
3.79
9568
6.00
3.12
1.58
3.97
9680
5.75
4.35
2.83
4.53
9980
5.75
4
3.19
4.31
10088
5.75
2.88
-1.49
4.30
10170
5.75
5.21
1.39
5.90
10219
5.75
2.32
2.56
5.90
10429
6.00
2.84
3.07
8.40
12119
7.25
2.87
-1.43
8.38
12689
7.50
5.61
0.92
7.32
11904
7.50
2.36
2.48
6.70
12469
7.50
3.75
3.01
4.53
12712
7.50
3.61
-1.40
8.36
12940
7.75
1.38
1.69
6.65
9209
6.75
1.74
2.82
5.54
9097
6.75
1.55
3.32
4.61
9323
6.75
1.52
-1.47
3.79
9568
6.00
1.51
1.58
3.97
9680
5.75
1.61
2.83
4.53
9980
5.75
1.62
3.19
4.31
10088
5.75
1.54
-1.49
4.30
10170
5.75
1.72
1.39
5.90
10219
5.75
1.69
2.56
5.90
10429
6.00
1.68
3.07
8.40
12119
7.25
1.37
-1.43
8.38
12689
7.50
1.44
0.92
7.32
11904
7.50
1.03
2.48
6.70
12469
7.50
0.1
3.01
4.53
12712
7.50
0.17
-1.40
8.36
12940
7.75
2.22
1.69
6.65
9209
6.75
2.15
2.82
5.54
9097
6.75
2.03
3.32
4.61
9323
6.75
1.95
-1.47
3.79
9568
6.00
2.17
1.58
3.97
9680
5.75
2.25
2.83
4.53
9980
5.75
2.22
3.19
4.31
10088
5.75
99
2013
2014
2.25
-1.49
4.30
10170
5.75
2.56
1.39
5.90
10219
5.75
1.79
2.56
5.90
10429
6.00
1.51
3.07
8.40
12119
7.25
1.53
-1.43
8.38
12689
7.50
1.77
0.92
7.32
11904
7.50
0.66
2.48
6.70
12469
7.50
0.8
3.01
4.53
12712
7.50
-0.04
-1.40
8.36
12940
7.75
DESKRIPSI STATISTIK
ROA
2.158542
1.990000
5.610000
-0.040000
1.164452
0.823670
4.128180
KURS
10787.25
10194.50
12940.00
9097.000
1383.379
0.392137
1.505600
INFLASI
5.824375
5.720000
8.400000
3.790000
1.605681
0.416006
1.779607
GDPGR
1.441875
2.085000
3.320000
-1.490000
1.814861
-0.741418
1.946935
BIRATE
6.625000
6.750000
7.750000
5.750000
0.773566
0.071852
1.335467
Jarque-Bera
Probability
7.973042
0.018564
5.696629
0.057942
4.363204
0.112861
6.615495
0.036599
5.582644
0.061340
Sum
Sum Sq. Dev.
103.6100
63.72960
517788.0
89945673
279.5700
121.1760
69.21000
154.8049
318.0000
28.12500
Observations
48
48
48
48
48
Mean
Median
Maximum
Minimum
Std. Dev.
Skewness
Kurtosis
100
101
Download