ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA Studi pada Bank Umum Syariah Domestik dan Campuran di Indonesia Periode 2011-2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) DISUSUN OLEH RAGIL TEKI MULYANI NIM: 21312044 JURUSAN S1 PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2016 i ii iii iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Ragil Teki Mulyani NIM : 213-12-044 Jurusan : Perbankan Syariah S1 Fakultas : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Judul Skripsi : ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP ROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA (Studi pada Bank Umum Syariah Domestik dan Campuran di Indonesia Periode 2011-2014) Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang telah lazim. Salatiga, 22 Juli 2016 iv v MOTO Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" Maka terjadilah ia (QS Yaasiin: 82) Rintangan ada bukan untuk dihindari tapi untuk dilewati. Hasil tidak pernah mengkhianati usaha. Wanita yang mau berpikir, akan mampu mengubah padang pasir menjadi kebun bunga yang indah. (Dr. Aidh al-Qarni) Kerendahan hati menuntun pada kekuatan bukan kelemahan. Mengakui kesalahan dan melakukan perubahan atas kesalahan adalah bentuk tertinggi dari penghormatan pada diri sendiri. (John Mccloy) Ketika satu pintu tertutup, pintu lain terbuka; namun terkadang kita melihat dan menyesali pintu tertutup tersebut terlalu lama hingga kita tidak melihat pintu lain yang telah terbuka. (Alexander Graham Bell) v vi PERSEMBAHAN Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah menuntun semua jalan hambaNya, yang telah melimpahkan kemurahan-Nya dan memberikan kemudahan untuk menyeslesaikan Skripsi ini. Karya sederhana ini penulis persembahkan untuk: 1. Ibu saya pahlawan hidup saya, wanita tangguh terhebat, teristimewa beliau yang selalu mampu menjelma menjadi apapun yang saya butuhkan. Beliaulah harta paling berharga, dokter, juru masak, motivator, guru, cahaya saya. LOVE YOU MOM terimakasih telah melahirkan saya, membuat saya merasakan hidup bersamamu. 2. Alm. Ayah semoga Allah menempatkan engkau di surgaNya. 3. Tiga Saudara saya (Kang Sudiono, Kang Wahyono, Kang Suhardi) terimakasih telah menjaga adik ragilmu dari kecil hingga sekarang. 4. Mbak-mbak dan keponakan-keponakan. 5. Bapak dan Ibu dosen Institut Agama Islam Negeri yang selama ini sabar mendidik saya. Terimakasih atas kebaikan Bapak dan Ibu yang telah membantu saya dalam kesulitan terutama ketika saya belajar berorganisasi. 6. Seluruh keluarga besar Kusuma Organizer Pak Fermy Ferdianto beserta tim yang telah membantu mewujudkan mimpi saya menjadi nyata. 7. Alumni dan Kader-kader KSEI IAIN Salatiga, bersama kalian di KSEI saya ditempa untuk menjadi lebih kuat, lanjutkan perjuangan kita membumikan ekonomi Islam. vi vii 8. Teman kos Sony, kamar sofyah ma’had putri IAIN Salatiga 2012, posko 56 Dsn Kenteng Bawang Tempuran KKN IAIN Salatiga 2016, kawan rantau di Surakarta. 9. Teman-teman Perbankan Syariah S1 (ex MKS) angkatan 2012. vii viii KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan dapat penulis susun dalam laporan Skripsi yang berjudul “Analisis pengaruh variabel makroekonomi terhadap profitabilitas bank umum syariah Indonesia” dengan lancar. Penulis menyadari sepenuhnya, tanpa bimbingan dari berbagai pihak, Skripsi ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih yang tulus kepada: 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. Rektor IAIN Salatiga. 2. Bapak Dr. Anton Bawono, S.E, M.Si. Dekan FEBI IAIN Salatiga sekaligus dosen pembimbing yang telah meluangkan watu dan memberikan arahan dalam penyusunan skripsi ini. 3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si. Ketua Jurusan Perbankan Syariah S1. 4. Bapak/Ibu dosen atas ilmu yang diberikan. 5. Ibu, Bapak, Kakak, dan seluruh keluarga. Semoga semua amal baik mereka dicatat sebagai amalan yang terbaik oleh Allah SWT, Amin. Akhirnya harapan peneliti semoga apa yang terkandung dalam penelitian ini bermanfaat bagi semua pihak. Salatiga, 12 Juli 2016 Penulis, Ragil T Mulyani viii ix ABSTRAK Mulyani, Ragil Teki. 2016. Analisis Pengaruh Variabel Makroekonomi terhadap Profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah di Indonesia (Studi Pada Bank Umum Syariah Domestik dan Campuran di Indonesia Periode 20112014). Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Jurusan Perbankan Syariah S1, Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Anton Bawono M.Si Kesehatan kinerja keuangan bank syariah sebagai lembaga profit oriented menjadi sangat penting terutama tingkat profitabilitasnya. Kinerja yang baik dapat meningkatkan peran bank syariah sebagai lembaga intermediari antara pihak yang kelebihan dana dan pihak yang kekurangan dana. Laba bank syariah dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal yaitu variabel makroekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh variabel makroekonomi terhadap profitabilitas bank umum syariah di Indonesia. Indikator makroekonomi menggunakan variabel pertumbuhan ekonomi (GDP growth), inflasi, kurs, BI rate. Sedangkan profitabilitas bank umum syariah diukur dengan rasio ROA. Data terdiri atas 48 data penelitian berupa data triwulan tiga bank umum syariah sebagai sampel yaitu Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat Indonesia, dan Bank Maybank Syariah indonesia selama periode 2011-2014. Analisis penelitian menggunakan model Fixed Effect Model (LSDV) dalam proses regresi data panel. Hasil analisis regresi dalam penelitian ini menunjukan variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas BUS di Indonesia. Namun, uji data secara individu menyatakan semua variabel makro dalam model tidak ada yang berpengaruh signifikan. Pertumbuhan ekonomi (GDP growth) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas bank umum syariah di Indonesia, kurs dan BI rate berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas bank umum syariah di Indonesia. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk meningkatkan performa dan peran bank syariah di Indonesia. Kata Kunci: Bank Umum Syariah, Profitabilitas, Makroekonomi. ix x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL.................................................................................. i PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................................................. ii PENGESAHAN KELULUSAN................................................................ iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.................................................. iv MOTO........................................................................................................ v PERSEMBAHAN..................................................................................... vi KATA PENGANTAR............................................................................... viii ABSTRAK................................................................................................. ix DAFTAR ISI.............................................................................................. xii DAFTAR TABEL...................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR................................................................................. xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang.................................................................... 1 B. Rumusan Masalah............................................................... 10 C. Tujuan................................................................................. 11 D. Manfaat............................................................................... 12 E. Sistematika Penulisan......................................................... 13 BAB II LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka................................................................... 14 B. Kerangka Teori................................................................... 22 1. Bank Syariah................................................................ 22 a. Pengertian Bank Syariah...................................... 22 b. Tujuan Bank Syariah............................................... 24 2. Profitabilitas................................................................... 26 3. Pertumbuhan Pendapatan Nasional (GDP growth)....... 30 4. Inflasi............................................................................. 32 5. Nilai Tukar Uang (Kurs)................................................ 34 a. 34 Nilai Tukar Uang Konvensional............................. x xi b. 6. Nilai Tukar Uang Islam........................................... 36 Suku Bunga Acuan Bank Indonesia.............................. 37 C. Kerangka Penelitian.............................................................. 39 D. Hipotesis Penelitian.............................................................. 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian........................................... 44 B. Data dan Sumber Data.......................................................... 44 C. Populasi dan Sampel............................................................. 45 D. Teknik Pengumpulan Data.................................................... 45 E. Definisi Konsep dan Operasional......................................... 45 F. Teknik Analisis Data............................................................ 47 1. Uji Stasioneritas............................................................. 47 2. Analisis Regresi Linier Berganda.................................. 47 3. Uji Statistik.................................................................... 48 4. Uji Asumsi Klasik.......................................................... 49 G. Alat Analisis.......................................................................... 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. B. Deskripsi Objk Penelitian..................................................... 52 1. Deskripsi Data................................................................ 52 2. Deskripsi Statistik.......................................................... 52 Analisis Data......................................................................... 55 1. Uji Stasioneritas Data.................................................... 55 2. Analisis Regresi Linear Berganda................................. 57 3. Uji Statistik.................................................................... 59 i) 2 Uji Determinasi (R )............................................... 59 ii) Uji ttest (Uji Secara Individu)................................... 60 iii) Uji Ftest (Uji Secara Serempak)............................... 4. 64 Uji Asumsi Klasik.......................................................... 65 i. Uji Multikolinieritas............................................... 65 ii. Uji Heteroskendastisitas......................................... 67 iii. Uji Autokorelasi...................................................... 68 xi xii C. Hasil Uji Hipotesis................................................................ 69 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan........................................................................... 77 B. Saran..................................................................................... 78 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN LEMBAR KONSULTASI xii xiii DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1 Jumlah Jaringan Kantor Individu BUS Tahun 2015........... Tabel 1.2 Total Aset Individu BUS Triwulan IV Tahun 2014 dan 2 2015.................................................................................... 4 Tabel 2.1 Review Penelitian Terdahulu.............................................. 17 Tabel 4.1 Data ROA Masing-Masing BUS......................................... 53 Tabel 4.2 Deskripsi Statistik Variabel Dependen (ROA)................... Tabel 4.3 Data Variabel Independen................................................... 54 Tabel 4.4 Deskripsi Statistik Variabel Independen............................. 54 Tabel 4.5 Hasil Pengujian Unit Root pada Level................................ 55 Tabel 4.6 Hasil Pengujian Unit Root pada 1st Difference................... 56 Tabel 4.7 Hasil Pengujian Unit Root pada 2nd Difference................. Tabel 4.8 Model Regresi Common Effect (OLS)................................. 58 Tabel 4.9 Model Regresi Fixed Effect (LSDV)................................... Tabel 4.10 Hasil Uji Chow Test (F test)................................................ 59 Tabel 4.11 t-test..................................................................................... 60 Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinearitas Auxiliary Model Regresi......... 65 Tabel 4.13 Hasil Regresi Menghilangkan Variabel Inflasi................... 66 Tabel 4.14 Hasil Uji Multikolinearitas Auxiliary Model Regresi 53 56 58 Menghilangkan Variabel Inflasi.......................................... 66 Tabel 4.15 Hasil Uji Park..................................................................... Tabel 4.16 Koefisien Hasil Uji Park..................................................... 67 Tabel 4.17 Durbin Watson Test............................................................. 68 Tabel 4.18 Tabel Durbin Watson Tingkat Signifikan 0,05................... 68 Table 4.19 Tabel Hasil Uji Hipotesis……………………………….... 76 xiii 67 xiv DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Kerangka Model Penelitian.............................................. xiv 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank Syariah merupakan bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah, melarang penggunaan bunga (riba), dan memberikan imbalan berupa bagi hasil dalam aktifitas usahanya. Pelaksanaan kegiatan usaha dan jasa-jasa yang diberikan perbankan syariah memiliki kesamaan dengan perbankan konvensional, baik perbankan syariah maupun perbankan konvensional bersaing untuk melakukan penetrasi pasar demi memenangkan konsumen dan mencapai tujuan usaha. Munculnya bank syariah dalam sistem keuangan dan moneter di Indonesia sebagai respon atas kebutuhan masyarakat yang mayoritas beragama Islam yang berkeinginan melakukan aktifitas pada berbagai aspek kehidupan sesuai ajaran Islam. Bahkan di negara-negara muslim perbankan syariah dapat mendorong kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi. Dalam tiga dekade terakhir pertumbuhan lembaga keuangan syariah menigkat secara signifikan tiap tahun. Sejak tahun 1992 jumlah bank yang beroperasi dengan prinsip syariah terus bertambah, hingga tahun 2015 sudah ada 12 Bank Umum Syariah yang beroperasi di Indonesia dengan 1,990 kantor. Jumlah jaringan kantor masing-masing individu Bank Umum Syariah di Indonesia dapat dilihat pada tabel 1.1. 1 2 Tabel 1.1 Jumlah Jaringan Kantor Individu BUS Tahun 2015 Kelompok Bank Bank Umum Syariah 1 PT. Bank Muamalat Indonesia 2 PT. Bank Victoria Syariah 3 PT. Bank BRISyariah 4 PT. Bank Jabar Banten Syariah 5 PT. Bank BNI Syariah 6 PT. Bank Syariah Mandiri 7 PT. Bank Mega Syariah 8 PT. Bank Panin Syariah 9 PT. Bank Syariah Bukopin 10 PT. BCA Syariah 11 PT. Maybank Syariah Indonesia 12 PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah KPO/KC HOO/BO 450 84 9 50 9 68 137 35 9 12 10 1 26 KCP/UPS KK SBO/SSU CO 1,340 200 254 98 5 206 12 56 1 165 18 510 65 122 5 1 7 4 6 1 4 - Sumber: Statistik PS OJK, 2016 Prospek dan kesempatan perbankan syariah di masa datang nampak cerah, positif dan menjanjikan. Bank Muamalat Indonesia sebagai bank syariah pertama di Indonesia berdiri pada tahun 1991, merupakan bank yang menjadi pelopor berdirinya bank syariah lain di Indonesia. Krisis ekonomi tahun 1997 mengakibatkan industri perbankan mengalami pasang surut, hampir seluruh bank di Indonesia mengalami kebangkrutan bahkan banyak bank yang mengalami likuidasi. Namun, Bank Muamalat Indonesia sebagai satu-satunya bank syariah di Indonesia saat itu mampu mempertahankan eksistensinya di tengah krisis ekonomi yang melanda. Berdasarkan publikasi statistik perbankan syariah tahun 2016 oleh Otoritas Jasa Keuangan, aset Bank Umum Syariah tahun 2015 sebesar Rp.213,423 triliun naik sekitar 2,71% dari tahun sebelumnya. Sedangkan 3 berdasarkan data dari publikasi masing-masing 11 Bank Umum Syariah di Indonesia ada dua Bank Umum Syariah Devisa yang memiliki aset total 60,67% dari total aset seluruh bank umum syariah yang ada di Indonesia, dua bank tersebut adalah Bank Mandiri Syariah dengan prosentase total aset 33,86% yaitu sebesar Rp.70,37 triliun dan Bank Muamalat Indonesia menempati posisi kedua dengan prosentase total aset 27,81% dari total aset seluruh bank umum syariah di Indonesia yaitu sebesar Rp.57,81 triliun. Sedangkan Maybank Syariah Indonesia satu-satunya bank umum campuran yang baru beroperasi pada tahun 2011 namun memiliki aset cukup tinggi sebesar Rp.1,743 triliun setingkat di atas bank Victoria syariah bank non devisa yang telah lebih dahulu beroperasi di Indonesia. Perkembangan total aset Maybank Syariah Indonesia bank campuran Indonesia Malaysia dapat dijadikan indikasi bahwa Malaysia telah memulai ekspansi usahanya pada sektor perbankan yang berarti telah mempersiapkan diri untuk bersaing ketat dan menguasai pasar di era Masyarakat Ekonomi ASEAN. Data total aset BUS dapat dilihat pada tabel 1.2. 4 Tabel 1.2 Total Aset Individu Bank Umum Syariah Triwulan IV 2014 dan 2015 (dalam jutaan rupiah) Total Aset Individu BUS Nama Bank PT. Bank BNI Syariah PT. Bank Mega Syariah Des-15 23,017,667 Des-14 19,492,112 5,559,820 7,042,486 PT. Bank Muamalat Indonesia PT. Bank Syariah Mandiri PT. BCA Syariah PT. Bank BRISyariah PT. Bank Jabar Banten Syariah PT. Bank Panin Syariah PT. Bank Syariah Bukopin 57,802,661 70,369,709 4,349,580 62,402,282 66,955,671 2,994,449 24,230,247 6,439,966 7,134,235 5,827,154 20,341,033 6,093,488 6,206,504 5,160,517 PT. Bank Victoria Syariah PT. Maybank Syariah Indonesia 1,379,266 1,439,632 1,743,439 2,449,541 Sumber: data diolah publikasi masing-masing bank, 2016 Tumbuh dan berkembangnya lembaga keuangan dalam perekonomian sangat ditentukan oleh besarnya tingkat keuntungan yang diperoleh melalui kegiatan operasionalnnya (Mukhlis, 2012: 275). Karena bank adalah sebuah perusahaan, maka konsep utama yang berlaku bagi sebuah perusahaan umumnya juga berlaku bagi perusahaan bank. Kegiatan sebuah perusahaan dapat digambarkan melalui dua cara. Cara pertama berdasarkan kegiatan operasionalnya, cara kedua berdasarkan kegiatan fiansialnya. Utuk keperluan kegiatan operasionalnya, sebuah perusahaan manufaktur membeli bahan baku, lalu dengan proses produksi mengkombinasikan bahan baku dengan kapital dan sumber daya manusia untuk menghasilkan produk berupa barang dan jasa dalam rangka memperoleh profit. Ditinjau dari sudut kegiatan finansialnya, perusahaan 5 memperoleh dana dari pemilik dan kreditor lalu membelanjakan dana tersebut untuk memperoleh bahan baku, sumber daya manusia, dan kapital yang pada akhirnya memperoleh pengembalian dana tersebut bersama profit. Bahan baku bank adalah dana sedangkan produk yang dijual bank adalah dana dan jasa (Darmawi, 2011: 30). Kesehatan kinerja keuangan bank syariah sebagai lembaga profit oriented seperti lembaga keuangan lainnya menjadi sangat penting terutama tingkat profitabilitasnya. Kinerja yang baik dapat meningkatkan peran bank syariah sebagai lembaga intermediari antara pihak yang kelebihan dana dan memerlukan dana. Selain harus melakukan inovasi produk dan memberikan layanan jasa keuangan pada masyarakat, perbankan syariah juga memiliki tujuan dasar bisnis perbankan untuk memperoleh keuntungan maksimal sehingga mampu memenuhi kewajiban membagikan deviden serta peningkatan prospek usahanya. Profitabilitas mengukur kesuksesan manajemen dalam menghasilkan laba yang dapat dianalisis dengan rasio-rasio penghasil laba (rentabilitas rasio), Return on Asset (ROA) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuam manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset (Dendawijaya, 2005: 118). Dalam penentuan tingkat kesehatan suatu bank, Bank Indonesia lebih mementingkan penilaian besarnya ROA dan tidak memasukkan unsur 6 ROE. Hal ini dikarenakan Bank Indonesia lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan aset yang dananya sebagian besar berasal dari dana simpanan masyarakat (Dendawijaya, 2005: 119). Perkembangan perekonomian baik secara regional, nasional maupun internasional, dapat pula merupakan kendala bagi suatu bank dalam mencapai tujuannya. Masalah yang timbul dalam kegiatan perekonomian biasanya tidak terjadi semata-mata karena masalah-masalah ekonomi saja, tetapi juga disebabkan oleh masalah-masalah sosial politik yang lebih luas. Di dalam sistem perbankan saat ini yang mendekati ciri-ciri persaingan sempurna, kecil kemungkinan kegiatan suatu bank dapat mempengaruhi sistem perekonomian/moneter yang sedang berkembang. Oleh karena itu adanya kecenderungan bahwa kegiatan perbankan yang akan dilakukan lebih banyak mengikuti perkembangan perekonomian/moneter yang sedang berlangsung, dan sudah tentu volume perkembangan perekonomian makro baik tingkat regional, nasional, maupun internasional (Muljono, 1996: 67). Penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2015 menuntut upaya maksimal bagi negara-negara anggotanya termasuk Indonesia. Pasar dimana transaksi perdagangan barang dan jasa telah dibuka tentu akan memberikan dampak pada kondisi perekonomian Indonesia termasuk sektor perbankan. Identifikasi variabel eksternal yang dapat mempengaruhi profitabilitas perbankan perlu diketahui untuk mendapatkan kinerja yang maksimal dan kondisi ekonomi yang semakin terkendali sehingga akan meningkatkan kepercayaan masyarakat dan investor. 7 Pendapatan nasional dan inflasi merupakan indikator yang sering digunakan dalam melihat kondisi eksternal (makro). Dalam kaitannya dengan hal tersebut menurut Osamwonyi dan Michael (2014: 85) terdapat pengaruh signifikan antara pertumbuhan ekonomi dengan profitabilitas bank. Semakin tinggi tingkat ekonomi akan dapat memiliki hubungan dengan kenaikan profitabilitas yang dapat diperoleh bank, tingkat perkembangan ekonomi mencerminkan adanya kenaikan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh pelaku ekonomi, kenaikan kegiatan ekonomi tersebut dapat berdampak pada kenaikan volume kegiatan yang dilakukan oleh bank dalam memberikan pelayanan jasa keuangan pada masyarakat, Hal ini pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan yang diperoleh bank dalam kegiatannya (Mukhlis, 2014: 277). Inflasi secara umum sering diartikan sebagai kenaikan harga-harga dalam perekonomian pada periode waktu tertentu. Semakin tinggi inflasi maka semakin tinggi pengorbanan yang harus dikeluarkan konsumen untuk memperoleh barang dan jasa yang diinginkan, manakala tidak diimbangi dengan kenaikan pendapatan akan menimbulkan ktidakmampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan (konsumsi dan/atau saving). Sebagai akibatnya produsen kesulitan dalam penjualan outputnya, yang akan mempengaruhi keuangan perusahaan dan kesulitan dalam mengembalikan pinjaman. Kondisi seperti ini maka, risiko pembiayaan macet bank akan naik, penghimpunan modal bank melalui dana pihak ketiga turun kemudian pendapatan operasional bank turun (Mukhlis, 2014: 277). Pengaruh inflasi terhadap 8 profitabilitas bank didukung oleh beberapa penelitian yang dilakukan oleh Abduh dan Idrees (2013: 209), Muharam (2009: 100), dan Ghazali (2008) yang menyebutkan bahwa inflasi berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas bank. Selain variabel pertumbuhan ekonomi dan inflasi sebagai variabel makro yang paling banyak diteliti oleh penelitian sebelumnya, dalam penelitian ini obyek yang akan diteliti adalah kurs dan suku bunga Bank Indonesia (BI rate) sebagai variabel bebas yang diduga mempengaruhi profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia. Data empiris menunjukan bahwa krisis nilai tukar berpengaruh negatif terhadap perekonomian suatu negara seperti yang telah terjadi pada beberapa negara Asia pada tahun 1997/1998. Krisis nilai tidak hanya mengakibatkan harga-harga melambung tinggi, tetapi juga mengakibatkan kontraksi ekonomi yang cukup dalam. Melemahnya nilai tukar mengakibatkan barang-barang impor seperti bahan baku, barang modal, dan barang konsumsi lebih mahal dan mengakibatkan terjadinya kenaikan hargaharga barang di dalam negeri. Selain itu, melemahnya nilai tukar mengakibatkan semakin besarnya kewajiban hutang luar negeri perusahaanperusahaan sehingga neraca perusahaan dan bank-bank memburuk (Rahardjo, 2009: 172). Nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing melemah maka permintaan barang/jasa akan mengalami penurunan dan menekan permintaan, sehingga produsen akan mengurangi volume produksi. Akibatnya masyarakat 9 penerima imbal jasa faktor produksi mengalami penurunan pendapatan. Turunnya nilai uang rill mengakibatkan pendapatan rill masyarakat berkurang, yang kemudian berdampak pada kemampuan masyarakat untuk menabung dan investasi berkurang karena telah dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan pokok (konsumsi). Tingkat suku bunga Bank Indonesia sebagai dasar penetapan (acuan) suku bunga pinjaman sebagai imbal hasil atas tabungan/investasi nasabah pada bank. Besarnya bunga yang ditawarkan bank akan mempengaruhi keputusan nasabah untuk menabung atau menginvestasikan uangnya dalam bentuk deposito dll. Perbedaan mendasar antara bank konvensional dan bank syariah adalah adanya pelarangan bunga dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, prinsip yang digunakan dalam bank syariah adalah prinsip bagi hasil dimana penetapan prosentasenya tidak dapat ditentukan di muka (awal) pada saat perjanjian dilakukan. Dalam kegiatan penyaluran dana, bank syariah menggunakan sistem investasi dan pembiayaan karena menerapkan sistem penyertaan dan penanaman dana sedangkan keuntungan yang akan diperoleh bergantung pada kinerja usaha yang menjadi objek penyertaan dengan nisbah yang ditentukan di awal. Motif nasabah menginvestasikan dananya di bank syariah tidak hanya dipengaruhi oleh faktor agama saja namun ada pula nasabah yang menginvestasikan dananya dengan mempertimbangkan faktor return bagi hasil. Sehingga meski prosentase bagi hasil tidak dapat ditentukan di awal namun suku bunga acuan BI harus tetap diperhitungkan, karena nasabah yang 10 menginvestasikan dana di bank syariah dengan motif untuk memperoleh faktor bagi hasil akan selalu mempertimbangkan tingkat imbalan yang diperoleh dalam investasi, jika tingkat bagi hasil yang diberikan bank syariah terlalu rendah maka tingkat kepuasan nasabah akan menurun dan muncul kemungkinan nasabah akan memindahkan dananya pada bank lain (Isna K dan Kunti, 2012: 34). Atas dasar latar belakang di atas, maka penulis melakukan penelitian pada bank umum syariah di Indonesia dengan judul : Analisis Pengaruh Variabel Makroekonomi terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia (Studi pada Bank Umum Syariah Domestik dan Campuran di Indonesia Periode 2011-2014). B. Rumusan Masalah Dari latar belakang tersebut dapat dirumuskan pokok permasalahan yang terjadi dan menjadi fokus penelitian yaitu : a. Apakah pertumbuhan pendapatan nasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah? b. Apakah inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah? c. Apakah kurs rupiah berpengaruh positif dan signifikan terhadap laba operasional (ROA) bank umum syariah? d. Apakah BI rate berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah? 11 e. Apakah pertumbuhan pendapatan nasional berpengaruh positif dan signifikan secara lebih dominan dibandingkan dengan variabel lain terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah? f. Apakah pertumbuhan pendapatan nasional, inflasi, kurs rupiah dan BI rate secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini memiliki tujuan yang mendasari perlunya dilakukan penelitian. Mengacu terhadap rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk: a. Menjelaskan pengaruh positif dan signifikan pertumbuhan pendapatan nasional terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah b. Menjelaskan pengaruh negatif dan signifikan inflasi terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah c. Menjelaskan pengaruh positif dan signifikan kurs rupiah terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah d. Menjelaskan pengaruh positif dan signifikan BI rate terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah e. Menjelaskan pengaruh dominan, positif dan signifikan pertumbuhan pendapatan nasional terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah f. Menjelaskan pengaruh positif dan signifikan pertumbuhan pendapatan nasional, inflasi, kurs rupiah dan BI rate secara bersama-sama terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah 12 D. Manfaat Penelitian Sedangkan manfaat yang peneliti harapkan dari penelitian ini adalah dapat bermanfaat bagi semua pihak, antara lain: a. Bagi peneliti 1) dapat mengasah kemampuan peneliti dalam menjawab permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari, khususnya yang terkait dengan perbankan 2) meningkatkan, memperluas,dan mengembangkan pemahaman keilmuan peneliti b. Bagi akademisi 1) Menjadi referensi dalam pengembangan keilmuan 2) Menjadi bahan inspirasi untuk melakukan penelitian selanjutnya c. Bagi praktisi 1) Dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan 2) Bahan pertimbangan pemerintah dalam penentuan kebijakan 13 E. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan berisi tentang uraian latar belakang masalah yang mendasari dilakukannya penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Berisi tentang telaah pustaka yaitu jabaran tentang penelitian terdahulu, landasan teori yang berisi deskripsi mengenai variabel dan hubungan antar variabel, kerangka penelitian dan hipotesis penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Berisi tentang populasi dan sampel, definisi konsep dan operasional, kerangka penelitian, dan alat analisis data BAB IV ANALISIS DATA Berisi tentang gambaran obyek penelitian dan analisis data berupa analisis, rekapitulasi dan uji hipotesis. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan menjelasan tentang hasil penelitian dan pembahasan disesuaikan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang disajikan secara singkat dan jelas. Sedangkan saran adalah himbauan kepada pembaca atau instansi terkait agar sasaran yang dipaparkan dapat memberi pengetahuan dan manfaat serta dapat dikembangkan menjadi bahan kajian penelitian selanjutnya. BAB II LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka Profitabilitas bank dipengaruhi oleh faktor-faktor yang dapat dikendalikan controlable factor adalah faktor-faktor yang dapat dipengaruhi oleh manajemen seperti segmentasi bisnis (orientasi pada wholesale dan retail), pengendalian pendapatan (tingkat bagi-hasil, keuntungan atas transaksi jual beli, biaya-biaya) serta faktor uncontrolable factor atau faktorfaktor eksternal adalah faktor yang mempengaruhi kinerja bank seperti kondisi ekonomi secara umum dan situasi persaingan di lingkungan wilayah operasionalnya. (Arifin, 2009: 70-71). Perkembangan kondisi perekonomian dunia saat ini akan mempengaruhi pergerakan sistem keuangan. Dalam kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi menurut Mukhlis (2012: 280), dalam penelitian yang berjudul Kinerja Keuangan Bank dan Stabilitas Makroekonomi terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia, studi yang dilakukan pada 5 bank syariah di Indonesia pada periode waktu 2006-2011 menyatakan bahwa pertumbuhan eknomi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat profitabilitas yang dapat diperoleh bank syariah di Indonesia. Macit (2012: 591), dalam jurnal yang berjudul Bank Specifik and Macroeconomics Determinants of Profitability: Evidence from Participantion Bank in Turkey menyebutkan GDP Growth is not significant on profitability, study by taking 4 Islamic bank perod 2005-2010. Temuan yang sama disebutkan oleh Teng et 14 15 al (2012: 49-50), GDP dan profitabilitas menunjukan hubungan yang tidak signifikan. Dalam penelitian Abduh dan Idrees (2013: 209), ditemukan bahwa profitabilitas dan GDP growth rate menunjukkan hubungan negatif tapi tidak signifikan, Arifin dan Fauziah (2014: 102), menunjukkan hasil temuan GDP growth rates dan profitabilitas tidak nampak pengaruh signifikan. Widyaningrum dan Siswantoro (2014: 95), menyebutkan GDP growth memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Osamwonyi & Michael (2014: 85), menyebutkan berdasarkan nilai t-test GDP secara statistik tidak signifikan. Adebola et al (2011: 28), menyebutkan indeks harga konsumen memiliki hubungan positif terhadap bank syariah. Macit (2012: 591), penelitian pada 4 bank Islam di Turki mencakup periode 2005-2010 inflasi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap ROA. Teng et al (2012: 49-50), hasil penelitian menunjukkan hubungan negatif tapi tidak signifikan antara inflasi dan profitabilitas bank syariah. Mukhlis (2012: 280), menyatakan hasil penelitian bahwa inflasi memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap tingkat profitabilitas yang dapat diperoleh bank syariah di Indonesia Abduh dan Idrees (2013: 209), menunjukan hasil penelitian bahwa inflasi memiliki pengaruh signifikan terhadap profitabilitas bank. Arifin dan Fauziah (2014: 102), meyebutkan inflasi memiliki pengaruh positif namun tidak signifikan terhadap profit bank syariah. Widyaningrum dan Siswantoro (2014: 95), dengan hasil penelitian inflasi memiliki pengaruh negatif dan 16 signifikan terhadap ROA. Osamwonyi dan Michael (2014: 85), dalam penelitian yang bertujuan untuk mengetahui variabel yang mempengaruhi laba bank Islam di Nigeria menunjukkan hasil inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap profit bank. Pratama (2015: 72), inflasi mempengaruhi profit bank syariah. Dwijayanti dan Prima Naomi (2009: 94), menunjukkan hasil penelitian inflasi dan nilai tukar uang berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas bank. Adebola et al (2011: 28), menyatakan hasil interest rate memiliki dampak negatif terhadap pembiayaan bank Islam producer price index and stock market index memiliki hubungan positif terhadap bank Islam, industrial production and real effective exchange rate tidak memiliki hubungan signifikan dalam jangka panjang. Macit (2012: 591), penemuan hasil penelitian menunjukkan log of foreign exchange rate memiliki dampak positif pada performa bank. Pratama (2015: 72), dengan metode penelitian Vector Auto Regressive (VAR)/ Vector Error Correlation Model menunjukkan hasil penelitian kurs rupiah terhadap dolar mempengaruhi performa bank syariah. Adebola et al (2011: 28), menyatakan hasil penelitian bahwa dampak negatif interest rate terhadap bank syariah. Macit (2012: 591), menunjukkan hasil penelitian log of foreign exchange rate memiliki dampak positif terhadap performa bank. Osamwonyi dan Michael (2014: 85), berdasarkan nilai t-tests, menyatakan suku bunga memiliki hubungan statistik yang signifikan terhadap profit bank. Vejzagic dan Hashem Zarafat (2014: 17 51), menunjukan hasil penelitian Real interest rate tidak memiliki hubungan dengan profitabilitas bank di Malaysia. Pratama (2015: 72), menyebutkan suku bunga mempengaruhi performa bank syariah. Penelitian hampir serupa yang sebelumnya telah dilakukan oleh peneliti terdahulu untuk menilai kinerja perbankan yang dipengaruhi faktor eksternal/makro. Dalam hal ini beberapa penelitian sebagai referensi, peneliti rangkum dalam tabel 2.1 sebagai berikut: Tabel 2.1 Review Penelitian Terdahulu Pengaruh Pertumbuhan Pendapatan Nasional GDP Growth terhadap Profitabilitas (ROA) Bank No 1 2 3 4 Peneliti Judul Variabel Hasil Penelitian Ifuero Osad Osamwonyi & Chijuka Ify Michael (2014: 85) European Journal of Accounting Auditing and Finance Research Vol. 2, No. 10 Lupita Widyaningrum dan Dodik Siswantoro (2014: 95) Global Review of Islamic Economic and Business Vol.2, No.2 FEBI UIN Sunan Kalijaga The Impact of Macroeconomic Variables on The Profitabiity of Listed Commercial Banks in Nigeria ROE, GDP, Interest Rate and Inflation, Berdasarkan t-test GDP secara statistik signifikan Analysis the Effect of Macroeconomic Indicators and Spescific-Firm Characteristic as Determinant Profitability of Islamic Bank in Asia Pertumbuhan GDP memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA Anas fathul Arifin dan Fauziah Hanim Tafri (2014: 102) International Conference of Business, Sociology and Applied Sciences (ICBSAS’14) KL Malaysia Muhamad Abduh dan Yameen Idrees (2013: 209) Australian Journal of The Impact of Financial Risk on Islamic Bank’s Profitability ROA, ROE, LATA, CAR, NPF, BOPO/OER, Size, Numbeer of Branch Network, Inflation Rate and GDP Growth ROA, Credit risk , Rate of return, Liquidity risk, Total assets, GDP growth, and Inflation ROA, LIQR, FINR, Bank Profitabilitas dan pertubuhan GDP menunjukkan hubungan negatif tetapi tidak signifikan Determinant of Islamic Banking Profitability in Malaysia CAPR, CRER, OPEF, size, Pertumbuhan GDP tidak terdapat dampak signifikan terhadap profitabilitas 18 Basic and Applied Sciences, 7(2) 5 6 7 Imam Mukhlis (2012: 280) Jurnal Keuangan dan Perbankan, vol. 16, No.2 terakreditasi SK No. 64a/DIKTI/Kep/2010 Kok Yoke Teng, Tan Ker Wei, Tan Sim Yong, Yong Man Siew (2012: 49-50) Skripsi Kinerja Keuangan Bank dan Stabilitas Makroekonomi terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia The Determinants of Islamic Banks Profitability in Malaysia Fatih Macit (2012: 591) Economics Bulletin Vol.32 No.1 Bank Specifik and Macroeconomics Determinants of Profitability: Evidence from Participantion Bank in Turkey Financial market development, concentration, GDP growth rate, & Inflation Pertumbuhan ekonomi dan inflasi ROA, Capital ratio, Bank size, Liquidity, Asset quality, Expences management, GDP, Inflation, Money supply, & Competition GDP Growth, Foreighn Exchange, Log Real Interest Rate, and Consumer Inflation Pengaruh Inflasi terhadap Profitabilitas (ROA) Bank 1 Yogi Citra Pratama Macroeconomic Inflation, (2015: 72), variable and its interest rates Jurnal al-Iqtishad influence on Certificates Bank Vol.VII No.1 performance of of Indonesian Islamic Indonesia, the banking rupiah exchange rate against the dollar 2 Ifuero Osad The Impact of ROE, GDP, Osamwonyi & Chijuka Macroeconomic Interest Rate Ify Michael (2014: 85) Variables on The and Inflation, European Journal of Profitabiity of Accounting Auditing Listed Commercial and Finance Research Banks in Nigeria Vol. 2, No. 10 3 Lupita Widyaningrum Analysis the Effect ROA, ROE, dan Dodik Siswantoro of Macroeconomic LATA, CAR, (2014: 95) Indicators and NPF, Global Review of Spescific-Firm BOPO/OER, Islamic Economic and Characteristic as Size, Numbeer Business Vol.2, No.2 Determinant of Branch FEBI UIN Sunan Profitability of Network, Kalijaga Islamic Bank in Inflation Rate Asia and GDP Growth Pertumbuhan eknomi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat profitabilitas yang dapat diperoleh bank syariah di Indonesia GDP dan profitabilitas menunjukkan hubungan yang tidak signifikan Pertumbuhan GDP tidak signifikan terhadap profitabilitas Inflasi mempengaruhi performa bank syariah Inflasi tidak signifikan terhadap profitabilitas bank Inflasi memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA 19 4 Anas fathul Arifin dan Fauziah Hanim Tafri (2014: 102) International Conference of Business, Sociology and Applied Sciences (ICBSAS’14) KL Malaysia Muhamad Abduh dan Yameen Idrees (2013: 209) Australian Journal of Basic and Applied Sciences, 7(2) The Impact of Financial Risk on Islamic Bank’s Profitability ROA, Credit risk , Rate of return, Liquidity risk, Total assets, GDP growth, and Inflation Inflasi memiliki dampak positif dan tidak signifikan terhadap laba bank syariah Determinant of Islamic Banking Profitability in Malaysia Inflasi memiliki hubungan signifikan dengan profitabilitas Imam Mukhlis (2012: 280) Jurnal Keuangan dan Perbankan, vol. 16, No. 2 terakreditasi SK No. 64a/DIKTI/Kep/2010 Kok Yoke Teng, Tan Ker Wei, Tan Sim Yong, Yong Man Siew (2012: 49-50) Skripsi Kinerja Keuangan Bank dan Stabilitas Makroekonomi terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia ROA, CAPR, LIQR, CRER, FINR, OPEF, Bank size, Financial market development, concentration, GDP growth rate, & Inflation Pertumbuhan ekonomi dan inflasi ROA, Capital ratio, Bank size, Liquidity, Asset quality, Expences management, GDP, Inflation, Money supply, & Competition 8 Fatih Macit (2012: Bank Specifik and GDP Growth, 591) Macroeconomics Foreighn Economics Bulletin Determinants of Exchange, Log Vol.32 No.1 Profitability: Real Interest Evidence from Rate, and Participantion Bank Consumer in Turkey Inflation 9 Solarin Sakiru The Impact of Interest Rate, Adebola, Wan Macroeconomic Production Sulaiman Wan Yusoff Variables on Index, Real & Jauhari Dahalan Islamic Banks Effective (2011: 28) Financing in Exchange Rate, Research Journal of Malaysia Producer Price Finance Accounting, Index, & Stock Vol.2, No. 4 Market Index Pengaruh Kurs terhadap Profitabilitas (ROA) Bank Inflasi dan profitabilitas bank syariah memiliki hubungan negatif dan tidak signifikan 5 6 7 1 Yogi Citra Pratama (2015: 72), Jurnal al-Iqtishad Vol.VII No.1 The Determinants of Islamic Banks Profitability in Malaysia Macroeconomic variable and its influence on performance of Inflation, interest rates Certificates of Bank Inflasi memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap tingkat profitabilitas yang dapat diperoleh bank syariah di Indonesia Inflasi tidak memiliki dampak signifikan terhadap ROA Indeks harga konsumen memiliki hubungan positif terhadap perbankan syariah Nilai tukar rupiah terhadap dolar mempengaruhi perfoma bank syariah 20 Indonesian Islamic banking 2 Fatih Macit (2012: 591) Economics Bulletin Vol.32 No.1 3 Bank Specifik and Macroeconomics Determinants of Profitability: Evidence from Participantion Bank in Turkey The Impact of Macroeconomic Variables on Islamic Banks Financing in Malaysia Indonesia, the rupiah exchange rate against the dollar GDP Growth, Log Foreighn Exchange, Real Interest Rate, and Consumer Inflation Solarin Sakiru Interest Rate, Adebola, Wan Production Sulaiman Wan Index, Real Yusoff & Jauhari Effective Dahalan (2011: 28) Exchange Rate, Research Journal of Producer Price Finance Accounting, Index, & Stock Vol.2, No. 4 Market Index 4 Febrina Dwijayanti Analisis Pengaruh Inflasi, BI rate dan Prima Naomi Inflasi, BI rate dan & Nilai Tukar (2009: 94) Nilai Tukar Mata Mata Uang Jurnal Karisma, Vol. Uang terhadap 3 (2) Profitabilitas Bank Pengaruh BI Rate terhadap Profitabilitas (ROA) Bank 1 Yogi Citra Pratama (2015: 72), Jurnal al-Iqtishad Vol.VII No.1 Macroeconomic variable and its influence on performance of Indonesian Islamic banking 2 Mirza Vejzagic dan Hashem Zarafat (2014: 51) Asian Economic and Financial Review, 4(1) 3 Ifuero Osad Osamwonyi & Chijuka Ify Michael (2014: 85) European Journal of Accounting Auditing and Finance Research Vol. 2, No. 10 An Analysis of Macroeconomic Determinants of Comercial Banks Profitabiity in Malaysia for The Period 1995-2011 The Impact of Macroeconomic Variables on The Profitabiity of Listed Commercial Banks in Nigeria Log kurs memiliki dampak positif dan signifikan terhadap performa bank Kurs tidak berpengaruh signifikan pada jangka panjang Inflasi dan nilai tukar uang berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas bank Inflation, interest rates Certificates of Bank Indonesia, the rupiah exchange rate against the dollar and variables of the performance (CAR, NPF, FDR, & ROA) GDP, Inflation, and Interest Rate Suku bunga mempengaruhi performa bank syariah ROE, GDP, Interest Rate and Inflation, Suku bunga memiliki hubungan signifikan Suku bunga riil tidak memiliki hubungan dengan profitabilitas bank di Malaysia 21 4 Fatih Macit (2012: 591) Economics Bulletin Vol.32 No.1 5 Solarin Sakiru Adebola, Wan Sulaiman Wan Yusoff & Jauhari Dahalan (2011: 28) Research Journal of Finance Accounting, Vol.2, No. 4 Bank Specifik and Macroeconomics Determinants of Profitability: Evidence from Participantion Bank in Turkey The Impact of Macroeconomic Variables on Islamic Banks Financing in Malaysia GDP Growth,Log Foreighn Exchange, Real Interest Rate, and Consumer Inflation Interest Rate, Production Index, Real Effective Exchange Rate, Producer Price Index, & Stock Market Index Suku bunga riil memiliki dampak positif dan signifikan terhadap performa bank Suku bunga memiliki dampak negatif pada pembiayaan bank syariah Dari penelitian terdahulu (tabel 2.1 review penelitian terdahulu) peneliti menemukan adanya gap antara lain: 1. Dari penelitian terdahulu yang peneliti review masing-masing penelitian memiliki hasil yang berbeda sehingga peneliti ingin membuktikan hasil penelitian yang lebih baik. 2. Beberapa penelitian terdahulu menyatakan hasil temuan yang bertentangan dengan teori. Seperti: penelitian menyatakan inflasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan, sesuai dengan teori, namun ada yang menyebutkan inflasi berpengaruh positif dan signifikan baik secara simultan maupun tidak. 3. Penelitian yang dilakukan di Indonesia dilihat pada review penelitian terdahulu Tabel 2.1, belum ada peneliatan yang menyatakan persamaan profitabilitas dari fungsi variabel pertumbuhan pendapatan nasional, inflasi, kurs dan BI rate. ROA = f (GDPgrw, Inflasi, Kurs, BIrate). 22 4. Tahun penelitian yang peneliti ingin lakukan lebih up to date, yaitu pada tahun 2011-2014, dengan sampel Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan Maybank Syariah Indonesia. B. Kerangka Teori a. Bank Syariah a. Pengertian Bank Syariah Bank syariah sebagaimana disebutkan dalam BAB 1 UU RI tahun 2008 adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas bank umum syariah dan bank pembiayaan rakyat syariah. Muhamad (2014: 2) menyebutkan Bank Islam atau yang selanjutnya disebut bank syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank Islam atau biasa disebut dengan bank tanpa bunga adalah lembaga keuangan/perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan al-Qur’an dan Hadits Nabi Saw. Dengan kata lain, Bank Islam adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberi pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariah Islam Kegiatan dan usaha bank menurut Muhamad (2000: 63) akan selalu terikat dengan komoditas, antara lain: 1) Memindahkan uang; 23 2) Menerima dan membayarkan kembali uang dalam rekening koran; 3) Mendiskonto surat wesel, surat order, maupun surat berharga lainnya; 4) Membeli dan menjual surat-surat berharga; 5) Membeli dan menjual cek, surat wesel, kertas wesel; dan 6) Memberi jaminan bank. Secara lebih rinci disebutkan oleh Al-Anshori dalam Yunus (2009: 33) ciri-ciri dasar dan formula bank Islam yang mempunyai pengaruh langsung terhadap operasional, baik dari segi investasi dan jenisnya, sumber-sumber dana dan jenisnya atau tanggungjawab bank terhadap nasabah, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Bank Islam mempunyai bermacam-macam fungsi yaitu: melaksanakan fungsi bank dagang, bank investasi, dan bank pembangunan; 2) Bank Islam tidak melakukan transaksi dengan mengambil atau memberikan bunga-rente nyata atau tersembunyi, langsung atau tidak langsung, ditentukan sebelumnya atau sesudahnya, bergerak atau tidak bergerak berdasarkan atas tanggungjawab terhadap hukum syariah; 3) Bank Islam tidak memberikan pinjaman uang tapi memberikan suplai bahan; 24 4) Bank Islam dalam melakukan transaksi dengan nasabahnya, pemegang rekening investasi (investor) atau simpanan atau pemakai dana terkait dengan kontrak musyarakah atau berdasarkan berhutang prinsip (kreditor musyarakah dan bukan debitor) dengan seperti kontrak halnya bank konvensional. b. Tujuan Bank Syariah Menurut Arifin (2009: 14-15) Islam adalah suatu dien yang praktis, mengajarkan segala yang baik dan bermanfaat bagi manusia, dengan mengabaikan waktu, tempat atau tahap-tahap perkembangannya. Selain itu Islam adalah agama fitrah yang sesuai dengan sifat dasar manusia. Aktivitas keuangan dan perbankan dapat dipandang sebagai wahana bagi masyarakat modern untuk membawa mereka kepada paling tidak pelaksanaan dua ajaran al-Qur’an yaitu: 1) Prinsip at-Ta’awun, yaitu saling membantu dan saling bekerjasama di antara anggota masyarakat untuk kebaikan, sebagaimana dinyatakan dalam al-Qur’an “....dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran...”(QS 5: 2) 2) Prinsip menghindari al-Iktinaz, yaitu menahan uang (dana) dan transaksi yang bermanfaat bagi masyarakat umum, sebagaimana dinyatakan dalam al-Qur’an 25 “...hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu...”(QS 4: 29) Sedangkan tujuan bank syariah dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya dapat dijelaskan lebih lanjut, sebagai berikut: 1) Mengarahkan kegiatan ekonomi umat untuk bermuamalah secara Islam, khususnya muamalah yang berhubungan dengan perbankan, agar terhindar dari praktik-praktik riba atau jenis-jenis usaha/perdagangan lain yang mengandung unsur gharar, usaha yang dilarang Islam, juga telah menimbulkan dampak negatif terhadap kehidupan ekonomi umat; 2) Untuk menciptakan suatu keadilan di bidang ekonomi dengan jalan meratakan pendapatan melalui kegiatan investasi agar tidak terjadi kesenjangan antara orang kaya dan orang miskin; 3) Meningkatkan kualitas hidup umat dengan jalan membuka peluang usaha; 4) Membantu menanggulangi masalah kemiskinan; 5) Untuk menjaga kestabilan ekonomi/moneter pemerintah yang diharapkan mampu menghindari inflasi akibat penerapan sistem bunga; dan 26 6) Menyelamatkan ketergantungan umat Islam terhadap bank konvensional yang menyebabkan umat berada di bawah kekuasaan bank (Sumtitro, 2004: 17-18). b. Profitabilitas Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memperoleh laba yang menjadi tujuan perusahaan. Tingkat keuntungan bersih (net income) yang dihasilkan oleh bank dipengaruhi oleh faktorfaktor yang dapat dikendalikan (controlable factor) dan faktor yang tidak dapat dikendalikan (uncontrolable factor). Controlable factor adalah faktor-faktor yang dapat dipengaruhi oleh manajemen seperti segmentasi bisnis (orientasi pada wholesale dan retail), pengendalian pendapatan (tingkat bagi-hasil, keuntungan atas transaksi jual beli, biaya-biaya). uncontrolable factor atau faktor-faktor eksternal adalah faktor yang mempengaruhi kinerja bank seperti kondisi ekonomi secara umum dan situasi persaingan di lingkungan wilayah operasionalnya. Bank tidak dapat mengendalikan faktor-faktor eksternal, tetapi mereka dapat membangun fleksibilitas dalam rencana operasional bank dalam menghadapi faktor eksternal. Ada dua rasio yang dipakai dalam mengukur kinerja bank, yaitu Return on Assets (ROA) merupakan perbandingan antara pendapatan bersih dengan rata-rata aktiva dan Return on Equity (ROE) merupakan perbandingan antara pendapatan bersih dengan rata-rata modal arau investasi para pemilik bank (Arifin, 2009: 70-71). 27 Dalam penentuan tingkat kesehatan suatu bank, Bank Indonesia lebih mementingkan penilaian besarnya ROA dan tidak memasukkan unsur ROE. Hal ini dikarenakan Bank Indonesia lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan aset yang dananya sebagian besar berasal dari dana simpanan masyarakat (Dendawijaya, 2005: 119). Return on Assets (ROA) meupakan rasio yang menunjukan kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam kesluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan Menggambarkan produktivitas bank bersangkutan, berapa banyak kekayaan yang harus dikumpulkan dan dipakai untuk menghasilkan sejumlah laba tertentu (Santoso, 1995: 98). Menurut Bank Indonesia ROA merupakan perbandingan antara laba sebelum pajak degan rata-rata total aset dalam suatu periode. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset. Dalam rangka mengukur tingkat kesehatan bank, terdapat perbedaan kecil antara perhitungan ROA secara teoritis dan cara perhitungan berdasarkan ketentuan Bank Indonesia. Secara teoritis laba yang diperhitungkan adalah laba setelah pajak, sedangkan dalam sistem CAMEL laba yang diperhitungkan adalah laba sebelum pajak (Dendawijaya, 2005: 118) 28 Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kegiatan perekonomian secara makro satu sama lainnya mempunyai keterkaitan yang cukup erat dan sekaligus dapat diolah sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun anggaran bank, apabila faktor makro sulit dipenuhi maka akan mengakibatkan estimasi, ramalan-ramalan, serta penerapan standar kerja menjadi kurang teliti. Akibat lebih lanjut dari hal ini, tentu akan mempengaruhi kecermatan anggaran sebagai alat perencanaan laba dan pengendalian (Muljono, 1996: 57). Sebagai penghimpun dana masyarakat, bank memberikan dan menetapkan suatu tingkat bunga pada para pemilik dana. Dan tingkat bunga itu cenderung berfluktuasi mengikuti keadaan likuiditas pasar. Pada saat yang sama, bank menetapkan suatu tingkat bunga pada pinjaman yang diberikan dengan risiko kredit tertentu, dan tingkat bunga ini cenderung bersifat tetap atau tidak selalu dapat dinaikkan pada pinjaman yang sedang berjalan. Dalam keadaan normal, perbedaan antara kedua tingkat bunga ini, atau disebut margin cukup besar untuk menutup risiko kredit. Namun, cukup atau tidaknya margin tersebut sangat bergantung pada efisiensi yang dapat dicapai bank dalam menjalankan operasinya. Margin harus dapat menutup semua biaya operasional bank, termasuk biaya bunga yang harus dibayarkan pada para deposan secara tetap, beserta cadangan biaya piutang ragu-ragu. Besar kecilnya piutang ragu-ragu ini sangat ditentukan oleh kualitas keseluruhan portofolio atau pembiayaan yang diberikan bank. Jika pinjaman atau pembiayaan yang 29 diberikan bank bermasalah, debitur peminjam tidak dapat membayar bunga pada bank, bank tetap harus membayar bunga kepada para deposan. Keadaan ini akan mengurangi tingkat efisiensi bank (Herijanto, 2013: 46) Pendapatan kredit dapat diperoleh dari perhitungan antara besarnya volume kredit dengan besarnya % tingkat bunga, hal ini disebut sebagai pendapatan langsung dari bank dalam kegiatanya di bidang perkreditan. Apabila diperhatikan lebih mendalam maka posisi pendapatan kredit yang berupa pendapatan bunga merupakan jumlah yang dominan. Oleh karena itu dalam rangka menyusun anggaran pendapatan kredit ini masalah penetapan suku bunga kredit (lending rate) merupakan faktor yang sangat penting, mengingat besarnya pendapatan bunga berasal dari perkalian antara volume kredit dengan besarnya % tingkat bunga kredit (Muljono, 1996: 260-262). Penghasilan bank penting bagi setiap kelompok dalam perekonomian, yaitu: pemegang saham, deposan, nasabah, peminjam, dan bagi masyarakat umum. Pemegang saham berkepentingan atas laba, karena laba adalah hasil dari modal yang mereka tanamkan. Laba bank bermanfaat bagi deposan dan penabung lainnya, karena akan menyebabkan bank lebih kuat, aman dan lebih efisien melalui peningkatan cadangan dan perbaikan pelayanan. Peminjam juga memiliki kepentingan tidak langsung terhadap laba bank yang memadai, karena kesanggupan bank untuk mampu memberikan pinjaman tergantung pada 30 besar dan struktur modal bank; laba bank merupakan sumber utama tambahan modal sendiri bank yang bersangkutan. Masyarakat umum yang tidak menggunakan pelayanan bank juga memperoleh manfaat secara tidak langsung atas laba perbankan yang memadahi, karena sistem perbankan yang kuat akan memberikann keamanan deposit dan ketersediaan kredit bagi perekonomian (Darmawi, 2011: 194). c. Pertumbuhan Pendapatan Nasional (GDP Growth) Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan hasil produksi (output) dalam tingkatan nyata ekonomi dan diukur dengan angka perubahan hasil produksi tiap tahunnya dalam jangka panjang (Endraswati, 2012: 49). Pendapatan Nasional adalah pendapatan faktor-faktor produksi yang digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa dalam suatu tahun tertentu. GDP adalah perhitungan pendapatan nasional dengan konsep kewilayahan dengan cara menghitung besarnya nilai produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh penduduk yang ada di wilayah tersebut, baik kegiatan produksi oleh warga sendiri ataupun warga negara asing (Sudarman dan Algifari, 2013: 196). Pendapatan Nasional pendekatan : 1) Pengeluaran 2) Pendapatan 3) Produksi (Nilai Tambah) dapat dihitung menggunakan tiga 31 Pendekatan yang sering digunakan adalah pendekatan pengeluaran dengan mengakumulasi konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah, dan ekspor impor. Pengeluaran agregat menunjukkan hubungan antara pengeluaran agregat yang direncanakan (agregate planned expenditure) dan GDP riil. Pengeluaran agregat yang telah direncanakan adalah jumlah dari pengeluaran konsumsi yang telah direncanakan, investasi, belanja barang, dan jasa pemerintah serta ekspor dikurangi impor (Karim, 2010: 288). GDP Growth affect bank profitability positively. This is because the default risk is lower in upturns than in downturns. Besides, higher economic growth may lead to a greater demand for both interest and non-interest activities, thereby improving the profitability bank (Abduh & Yameen, 2013: 207). Semakin tinggi tingkat ekonomi akan dapat memiliki hubungan dengan kenaikan profitabilitas yang dapat diperoleh bank, tingkat perkembangan ekonomi mencerminkan adanya kenaikan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh pelaku ekonomi, kenaikan kegiatan ekonomi tersebut dapat berdampak pada kenaikan volume kegiatan yang dilakukan oleh bank dalam memberikan pelayanan jasa keuangan pada masyarakat, Hal ini pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan yang diperoleh bank dalam kegiatannya (Mukhlis, 2014: 277). 32 GDP affects various factors related to the supply and demand for financing and deposits. If GDP growth slowly, especially during a ressecion it will lead to deteriorate in credit quality and defaults increased, thus resulting in reduce bank profit. GDP rises than people’s income will also rise. So the ability of saving will also increase. The increase in public saving will affect the profitability of Islamic Bank (Widyaningrum & Dodik, 2014: 87). d. Inflasi Secara umum inflasi berarti kenaikan harga secara umum dari barang/komoditas dan jasa selama suatu periode waktu tertentu. Inflasi dapat dianggap sebagai fenomena moneter karena terjadinya penurunan nilai unit perhitungan moneter terhadap suatu komoditas (Karim, 2010: 135). Ekonom Islam Taqiuddin Ibn al-Maqrizi dalam Karim (2010: 139-140) menggolongkan inflasi dalam dua golongan yaitu: Natural Inflation Human Error Inflation. Menurut para ekonom Islam, inflasi berakibat sangat buruk bagi perekonomian karena: 1) Menimbulkan gangguan terhadap fungsi uang, terutama terhadap fungsi tabungan (nilai simpan), fungsi dari pembayaran di muka, dan fungsi dari unit penghitungan. Orang harus melepaskan diri dari uang dan aset keuangan akibat dari beban inflasi tersebut. Inflasi juga telah mengakibatkan terjadinya inflasi kembali, atau dengan kata lain 'self feeding inflation'; 33 2) Melemahkan semangat menabung dan sikap terhadap menabung dari masyarakat (turunnya marginal propensity to save); 3) Meningkatkan kecenderungan untuk berbelanja terutama untuk nonprimer dan barang-barang mewah (naiknya marginal propensity to consume); 4) Mengarahkan investasi pada hal-hal non-produktif yaitu penumpukan kekayaan (hoarding) seperti: tanah, bangunan, logam mulia, mata uang asing dengan mengorbankan investasi ke arah produktif seperti: pertanian, industrial, perdagangan, transportasi, dan lainnya Menurut Capra dalam Tohari (2010: 18) inflasi mengandung implikasi bahwa uang tidak dapat berfungsi sebagai satuan hitung yang adil dan benar. Hal ini menyebabkan uang menjadi standar pembayaran tertunda yang tidak adil dan suatu alat penyimpanan nilai yang tidak dapat dipercaya. Inflasi cenderung merusak nilai-nilai, memberikan imbalan pada usaha-usaha spekulasi dengan menimpakan kerugian pada aktivitas-aktivitas produktif dan memperparah ketidakmerataan pendapatan. Inflasi secara umum sering diartikan sebagai kenaikan hargaharga dalam perekonomian pada periode waktu tertentu. Semakin tinggi inflasi maka semakin tinggi pengorbanan yang harus dikeluarkan konsumen untuk memperoleh barang dan jasa yang diinginkan, manakala tidak diimbangi dengan kenaikan pendapatan akan menimbulkan 34 ketidakmampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan (konsumsi dan/atau saving). Sebagai akibatnya produsen kesulitan dalam penjualan outputnya, yang akan mempengaruhi keuangan perusahaan dan kesulitan dalam mengembalikan pinjaman. Kondisi seperti ini maka, risiko pembiayaan macet bank akan naik, penghimpunan modal bank melalui dana pihak ketiga turun kemudian pendapatan operasional bank turun (Mukhlis, 2014: 277). Inflation ia associated with higher cost as well as higher income. If a bank’s income rises more rapidly than its costs, inflation is expected to exert a positive effect on profitability. On the other hand, a negative coefficient is expected when its cost increase faster than its income (Abduh & Yameen, 2013: 207). When inflation has been predicted, the banks will ajust their financing or loans, thus resulting increasing in profits. However, if inflation not predictable then the bank could increse cost, which can reduce profitability of banks (Widyaningrum & Dodik, 2014: 87). e. Nilai Tukar Uang (Kurs) a. Nilai tukar uang konvensional Nilai tukar uang atau yang sering disebut dengan kurs mata uang adalah catatan (quotation) harga pasar dari mata uang asing (foreign currency) dalam harga mata uang domestik (domestic currency) atau resiprokalnya, yaitu harga mata uang dometik dalam 35 mata uang asing (Greenwald, 1982: 430). Nilai tukar suatu mata uang dapat ditentukan oleh pemerintah seperti yang diterapkan di negara dengan sistem fixed exchange rate ataupun ditentukan oleh komoditi antara kekuatan-kekuatan pasar yang saling berinteraksi (bank komersial–perusahaan multinasional–perusahaan manajemen aset–perusahaan asuransi–bank devisa–bank sentral) serta kebijakan pemerintah pada negara yang menerapkan sistem flexible exchange rate (Karim, 2010: 157). Dalam teori Neoklasikal, tingkat harga dalam suatu negara dapat berubah karena berubahnya penawaran uang atau karena faktor-faktor yang mendahului perubahan dari output negara tersebut seperti kebijakan fiskal, teknologi, peperangan, cuaca, dll. Jika terjadi kenaikan penawaran uang yang signifikan, maka otomatis akan terjadi kenaikan harga yang signifikan pula (inflasi), tingkat harga melonjak naik karena terjadi penurunan permintaan uang, juga lonjakan dari nilai tukar (depresiasi) uang (Krugman, 1991: 374). Paritas daya beli nilai tukar mata uang Persamaan Diamana: e : nilai tukar P : tingkat harga dalam negeri P’: tingkat harga luar negeri P dan P’ ditentukan melalui interaksi permintaan dan penawaran uang di masing-masing negara, kemudian tawar menawar 36 dari kesempatan arbitrase akan memaksa nilai tukar e ke tingkat di mana persamaa paritas daya beli P= e P’ berlaku (Karim, 2010: 163). b. Teori nilai tukar uang Islam Menurut Karim (2010: 167-173) pembahasan nilai tukar menurut Islam akan dipakai dua skenario yaitu: 1) Skenario 1: terjadi perubahan-perubahan harga di dalam negeri yang mempengaruhi nilai tukar uang (faktor luar negeri dianggap tidak berubah/berpengaruh). i) Natural Exchange Rate Fluctuation a) Fluktuasi nilai tukar uang akibat dari perubahanperubahan yang terjadi pada permintaan agregatif (AD): ekspansi kenaikan AD akan mengakibatkan kenaikan tingkat harga secara keseluruhan; b) Fluktuasi nilai tukar uang akibat dari perubahanperubahan yang terjadi pada penawaran agregatif (AS): jika AS mengalami mengakibatkan pada penurunan kenaikan keseluruhan. ii) Human Error Exchange Rate Fluctuation a) Corruption and bad administration b) Excessive tax c) Excessive seignorage maka harga akan secara 37 2) Skenario 2: terjadi perubahan-perubahan harga di luar negeri, faktor dalam negeri dianggap tidak berubah/berpengaruh. Niai tukar mata uang akan mempengaruhi harga-harga barang/komoditi dan jasa yang digunakan bank serta pendapatan dalam kegiatan operasionalnya. Jika kembali pada persamaan paritas daya beli persamaan di mana P dan P’ ditentukan melalui interaksi permintaan dan penawaran uang di masing-masing negara maka, P= e P’ misal, terjadi pelemahan kurs rupiah terhadap dolar mengakibatkan harga-harga di dalam negeri menjadi lebih mahal. Efek dimana seolaholah harga mengalami kenaikan ini akan mengakibatkan penurunan daya beli konsumen atas barang/komditas dan jasa kemudian kemampuan masyarakat untuk investasi dan menabung pun mengalami penurunan. f. Suku Bunga Acuan Bank Indonesia (BI Rate) Secara sederhana bunga dapat diartikan sebagai biaya modal (cost of capital). Teori bunga tidak terlepas dari prinsip time value of money. Menurut prinsip ini uang mempunyai nilai waktu atau dapat dikatakan uang dapat digunakan untuk konsumsi saat ini atau di masa yang akan datang (investasi). Secara umum, untuk memperoleh dana dari masyarakat luas bank dapat menggunakan tiga macam jenis simpanan yaitu: simpanan giro, simpanan tabungan dan deposito (Kasmir, 2004: 47-48). 38 Menurut Nuryazini dalam Dwijayanti dan Prima (2009: 89) BI rate merupakan tingkat suku bunga dengan tenor satu bulan yang diumumkan oleh Bank Indonesia secara periodik yang berfungsi sebagai sinyal (stance) kebijakan moneter. Secara singkat BI rate merupakan indikasi tingkat bunga jangka pendek yang diinginkan Bank Indonesia dalam mencapai target inflasi. Teori neoklasik berpandangan investasi merupakan fungsi dari bunga. Semakin tinggi tingkat bunga dan daya tawar bagi hasil di bank syariah kecil maka keinginan untuk menyimpan dana di bank syariah kecil. Dengan demikian bunga merupakan harga keseimbangan antara tabungan di bank konvensional dan simpanan di bank syariah (Nopirin, 2000: 71). Tingkat bagi hasil pada bank syariah selama ini masih mengacu pada tingkat bunga yang diberikan bank konvensional, jika tingkat bunga yang diberikan bank konvensional naik maka tingkat bagi hasil bank syariah pun akan naik (Isna K dan Kunti, 2012: 34). Motif nasabah menginvestasikan dananya di bank syariah tidak hanya dipengaruhi oleh faktor agama saja namun ada pula nasabah yang menginvestasikan dananya dengan mempertimbangkan faktor return bagi hasil. Sehingga meski prosentase bagi hasil tidak dapat ditentukan di awal namun suku bunga acuan BI harus tetap diperhitungkan, karena nasabah yang menginvestasikan dana di bank syariah dengan motif untuk memperoleh faktor bagi hasil akan selalu mempertimbangkan tingkat imbalan yang diperoleh dalam investasi, jika tingkat bagi hasil yang 39 diberikan bank syariah terlalu rendah maka tingkat kepuasan nasabah akan menurun dan muncul kemungkinan nasabah akan memindahkan dananya pada bank lain (Isna K dan Kunti, 2012: 34). C. Kerangka Penelitian Kerangka pemikiran teoritik dituangkan dalam gambar model kerangka analisis variabel makroekonomi (Kurs, Inflasi, GDP Growth, dan BI Rate) terhadap profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah pada gambar 2.1 sebagai berikut: X1 GDP Growth X2 Infasi Return on Asset (ROA) X3 Kurs Rupiah X4 BI Rate Y Gambar 2.1 Kerangka model penelitian Dalam pengujian pengaruh variabel makroekonomi terhadap profitabilitas bank umum syariah di Indonesia, Penelitian ini menggunakan fungsi persamaan: ROA = f (GDPgrw, Inflasi, Kurs, BIrate) 40 Fungsi persamaan dari model penelitian ini dapat pula dirubah dalam model ekonometrik yang peneliti adopsi dari model ekonometrik penelitian Osamwonyi dan Chijuka (2014: 89) sebagai berikut: ROA = α + β1GDPgrw + β2Inflasi + β3Kurs + β4BIrate + ε Dimana: α adalah konstanta; β1-β4 adalah koefisien regresi masing-masing variabel; dan ε adalah residual eror. D. Hipotesis Penelitian Hipotesis merupakan kesimpulan teoritis atau sementara dalam penelitian. Dengan hipotesis, penelitian menjadi jelas searah pengujiannya dengan kata lain hipotesis membimbing peneliti dalam melaksanakan penelitian di lapangan baik sebagai objek pengujian maupun dalam pengumpulan data (Muhammad, 2008: 76). Berdasarkan kerangka pemikiran teoritis dan hasil temuan atas penelitian terdahulu, maka hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: Semakin tinggi tingkat ekonomi akan dapat memiliki hubungan dengan kenaikan profitabilitas yang dapat diperoleh bank, tingkat perkembangan ekonomi mencerminkan adanya kenaikan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh pelaku ekonomi, kenaikan kegiatan ekonomi tersebut dapat berdampak pada kenaikan volume kegiatan yang dilakukan oleh bank dalam memberikan pelayanan jasa keuangan pada masyarakat, Hal ini pada 41 akhirnya dapat meningkatkan pendapatan yang diperoleh bank dalam kegiatannya (Mukhlis, 2014: 277). H1: Ada pengaruh positif dan signifikan antara pertumbuhan pendapatan nasional terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah Ekonom Islam Taqiuddin Ibn al-Maqrizi dalam Karim (2010: 139140) menggolongkan inflasi dalam dua golongan yaitu: Natural Inflation Human Error Inflation. Menurut para ekonom Islam, inflasi berakibat sangat buruk bagi perekonomian karena menimbulkan gangguan terhadap fungsi uang, terutama terhadap fungsi tabungan (nilai simpan), fungsi dari pembayaran di muka, dan fungsi dari unit penghitungan. Orang harus melepaskan diri dari uang dan aset keuangan akibat dari beban inflasi tersebut. Inflasi juga telah mengakibatkan terjadinya inflasi kembali, atau dengan kata lain 'self feeding inflation'. H2: Ada pengaruh negatif dan signifikan antara inflasi terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah Data empiris menunjukan bahwa krisis nilai tukar berpengaruh negatif terhadap perekonomian suatu negara seperti yang telah terjadi pada beberapa negara Asia pada tahun 1997/1998. Krisis nilai tidak hanya mengakibatkan harga-harga melambung tinggi, tetapi juga mengakibatkan kontraksi ekonomi yang cukup dalam. Melemahnya nilai tukar mengakibatkan barang-barang impor seperti bahan baku, barang modal, dan barang konsumsi lebih mahal dan mengakibatkan terjadinya kenaikan harga- 42 harga barang di dalam negeri. Selain itu, melemahnya nilai tukar mengakibatkan semakin besarnya kewajiban hutang luar negeri perusahaanperusahaan sehingga neraca perusahaan dan bank-bank memburuk (Rahardjo, 2009: 172). H3: Ada pengaruh positif dan signifikan antara kurs rupiah terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah Teori neoklasik berpandangan investasi merupakan fungsi dari bunga. Semakin tinggi tingkat bunga dan daya tawar bagi hasil di bank syariah kecil maka keinginan untuk menyimpan dana di bank syariah kecil. Dengan demikian bunga merupakan harga keseimbangan antara tabungan di bank konvensional dan simpanan di bank syariah (Nopirin, 2000: 71). H4: Ada pengaruh positif dan signifikan antara BI Rate terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah Sebanyak 12penelitian terdahulu sebagai referensi penelitian yang telah peneliti review, ada 10 penelitian yang menggunakan variabel GDP sebagai variabel makro yang mempengaruhi profitabilitas dan performa bank syariah. Sedangkan satu dari sepuluh penelitian tersebut tidak mencantumkan hasil regresi statistik atas penelitian yang telah dilakukan, dari sembilan penelitian terdahulu enam penelitian yaitu penelitian dari Vejzagic (2014),Osamwonyi (2014), Arifin (2014), Widyaningrum (2014), Mukhlis (2012), dan Ghazali (2008) menunjukkan hasil koefisien korelasi GDP yang lebih besar dari koefisien korelasi variabel-variabel lain. 43 H5: Variabel pertumbuhan pendapatan nasional memiliki pengaruh yang dominan terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah Setelah melakukan review terhadap penelitian terdahulu hasil penelitian dari Osamwonyi (2014), Arifin (2014), Widyaningrum (2014), Adebola (2014), dan Muharam (2009) menunjukkan pengaruh simultan dan bersama-sama antara variabel makroekonomi terhadap profitabilitas/ performa bank syariah dalam masing-massing penelitian, maka dapat diduga bahwa variabel makroekonomi berpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas bank syariah di Indonesia. H6: Pertumbuhan pendapatan nasional, inflasi, kurs rupiah dan BI rate secara bersama-sama berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kuantitatif (menggunakan data yang dapat diukur dalam suatu skala numerik/angka), dengan menggunakan data sekunder berupa data panel (pooling data) yang menggabungkan data runtut waktu (time series) dan data kerat lintang (cros section) dalam periode waktu tahun 2011-2014. Penelitian ini menganalisis adanya pengaruh baik secara individu maupun bersamasama variabel-variabel makroekonomi terhada profitabilitas BUS di Indonesia. B. Data dan Sumber Data Menggunakan data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui bahan literatur maupun publikasi dari lembaga perbankan syariah dan otoritas terkait. Data yang digunakan adalah profitabilitas bank berupa rasio Return on Asset (ROA) diperoleh melalui laporan keuangan masing-masing bank yang dipublikasikan dalam website resmi bank bersangkutan dan data variabel makroekonomi: GDP Growth, Inflasi, Kurs, dan BI rate. Data GDP growth, dan BI rate diperoleh dari website Badan Pusat Statistik, sedangkan data inflasi, dan kurs diperoleh dari website resmi Bank Indonesia. Di samping itu data-data penelitian ini juga berasal dari sumber yang relevan seperti: jurnal, buku, website OJK, website resmi lainnya, dll. 44 45 C. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah 12 Bank Umum Syariah (BUS) yang ada Indonesia terdiri atas 11 BUS domestik yaitu: Bank Muamalat Indonesia, Bank Mega Syariah, BNI Syariah, BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri, Bank Jabar Banten Syariah, BCA Syariah, Bank Victoria Syariah, Bank Panin Syariah, Bank Syariah Bukopin, Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah. Bank Asing/ Bank campuran yang ada di Indonesia yaitu Maybank Syariah Indonesia. Sementara untuk sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, dan Maybank Syariah Indonesia. D. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data arsip berupa data sekunder menggunakan teknik pengumpulan data pengambilan basis data pooling data/ data panel (gabungan data time series dan cros section). E. Definisi Konsep dan Operasional Berdasarkan model yang digunakan dalam penelitian ini, maka: 1) Variabel terikat (Y) merupakan variabel yang dipengaruhi variabel bebas (X). Y adalah profitabilitas bank umum syariah (ROA). 2) Variabel bebas (X) merupakan variabel yang mempengaruhi variabel terikat (Y), Y meliputi: pertumbuhan ekonomi/GDP growth (X1), inflasi (X2), kurs (X3), dan BI rate (X4). 46 Penjelasan dari masing-masing variabel tersebut adalah: 1) Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan hasil produksi (output) dalam tingkatan nyata ekonomi dan diukur dengan angka perubahan hasil produksi tiap tahunnya dalam jangka panjang (Endraswati, 2012: 49). Pertumbuhan ekonomi GDP growth data triwulan periode bersangkutan diperoleh dari website Badan Pusat Statistik. 2) Inflasi berarti kenaikan harga secara umum dari barang/komoditas dan jasa selama suatu periodewaktu tertentu. Inflasi dapat dianggap sebagai fenomena moneter karena terjadinya penurunan nilai unit perhitungan moneter terhadap suatu komoditas (Karim, 2010: 135). Inflasi data bulanan periode bersangkutan diperoleh dari website Bank Indonesia. 3) Nilai tukar uang atau yang sering disebut dengan kurs mata uang adalah catatan (quotation) harga pasar dari mata uang asing (foreign currency) dalam harga mata uang domestik (domestic currency) atau resiprokalnya, yaitu harga mata uang dometik dalam mata uang asing (Greenwald, 1982: 430). Kurs data bulanan periode bersangkutan diperoleh dari website Bank Indonesia. 4) BI rate menurut Nuryazini dalam Dwijayanti dan Prima (2009: 89) merupakan tingkat suku bunga dengan tenor satu bulan yang diumumkan oleh Bank Indonesia secara periodik yang berfungsi sebagai sinyal (stance) kebijakan moneter. Secara singkat BI rate merupakan indikasi tingkat bunga jangka pendek yang diinginkan Bank Indonesia dalam 47 mencapai target inflasi. BI rate data bulanan periode bersangkutan diperoleh dari website Bank Indonesia. F. Teknik Analisis Data Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan uji regresi dengan bantuan aplikasi eviews 9. Metode analisa data yang digunakan adalah gabungan antara analisa deskriptif dan analisa kuantitatif. Metode kuantitatif diperlukan untuk menganalisa hubungan keterkaitan antara faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat profitabolity bank. Analisis regresi berkenaan dengan studi ketergantungan satu variabel-variabel tak bebas, pada satu atau lebih pada variabel lain, variabel yang menjelaskan (explanatory variabel), dengan maksud menaksir dan atau meramalkan nilai rata-rata hitung (mean) atau rata-rata (populasi) variabel tak bebas, dipandang dari segi nilai yang diketahui atau tetap (dalam pengambilan sampel berulang) variabel yang menjelaskan (Gujarati, 1997: 12). 1. Uji Stasioneritas Uji stasioneritas merupakan tahap yang paling penting dalam menganalisis data time series untuk melihat ada tidaknya unit root yang terkandung diantara variabel sehingga hubungan antar variabel dalam persamaan menjadi valid (Hidayati, 2009: 71). 2. Analisis Regresi Linear Berganda Dalam penelitian ini, fungsi profitabilitas bank umum syariah dapat dituliskan sebagai berikut: ROA = f (GDPgrw, Inflasi, Kurs, BIrate) 48 Fungsi persamaan dari model penelitian ini dapat pula dirubah dalam model ekonometrik yang peneliti adopsi dari model ekonometrik penelitian Osamwonyi dan Chijuka (2014: 89) sebagai berikut: ROA = α + β1GDPgrw + β1Inflasi + β1Kurs + β1BIrate + ε Dimana: α : konstanta, β1-β2 : koefisien regresi masing-masing variabel, dan ε 3. : residual eror. Uji Statistik Melalui analisis regresi, kemudian diuji kebenaran hipotesis yang telah ditetapkan untuk kemudian diinterpretasikan hasilnya. Pengambilan keputusan atas hippotesis dapat dilihat dari nilai profitabilitas signifikansi masing-masing variabel yang terdapat pada output hasil analisis regresi menggunakan eviews jika angka signifikansi < α (0,05) maka dikatakan bahwa ada pengaruh signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. i) Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) menunjukkan sejauh mana tingkat hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen, atau sejauh mana kontribusi variabel mempengaruhi variabel dependen, besarnya nilai koefisien determinasi terletak antara 0 sampai dengan 1, atau 0 ≤ R2 ≤ 1. Koefisien Adjusted R2 merupakan korelasi dari R2 (Bawono, 2006: 92). 49 ii) Uji Ftest (Uji Secara Serempak) Dilakukan dengan tujuan untuk mengetahuiseberapa jauh variabel independen secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel dependen, jika f hitung < f tabel, maka, H0 diterima artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara bersama-sama (Bawono, 2006: 91). iii) Uji ttest (Uji Secara Individu) Uji t digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara individu, jika t test > t tabel, berarti variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Bawono, 2006: 102). 4. Uji Asumsi Klasik Sebelum dilakukan pengujian regresi linear berganda, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik meliputi: uji autokorelasi, multikolinearitas, dan heteroskendasitas. i) Uji Multikolinearitas Multikolinearitas adalah situasi di mana terdapat korelasi variabel-variabel bebas di antara satu dengan lainnya. Masalah multikolinearitas yang serius dapat mengakibatkan berubahnya tanda dari parameter estimasi (Bawono, 2006: 115). Uji multikolinearitas dalam penelitian ini menggunakan metode auxiliary regresi antar variabel dependen untuk mendapatkan r2, kemudian dibandingkan dengan R2 persamaan utama (Bawono, 2006: 120). 50 ii) Uji Heteroskendastisitas Uji heteroskendastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual atau pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dan residual satu ke pengamatan satu tetap, maka disebut homoskendastisitas jika berbeda disebut heteroskendastisitas (Ghozali, 2013 :139) Heteroskendastisitas terjadi apabila varian variabel pengganggu tidak sama untuk semua observasi, akibat yang timbul apabila terjadi heteroskendastisitas adalah penaksir tidak bias tetapi tidak efisien baik dalam sampel besar maupun sampel kecil, serta uji t-test dan F-test akan menyebabkan kesimpulan yang salah (Bawono, 2006: 133). Uji heteroskendastisitas menggunakan metode Park dalam penelitian ini dilakukan dengan meregresikan logaritma residual kuadrat (U2i) dengan variabel bebas. iii) Uji Autokorelasi Autokorelasi adalah hubungan yang terjadi antara anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu (time series). Menunjukkan hubungan nilai-nilai yang beruntutan dari variabel-variabel yang sama. Autokorelasi dapat terjadi apabila suatu keadaan di mana variabel gangguan pada periode tertentu berkoerasi dengan variabel pengganggu pada periode lain. Dalam mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dapat dilakukan dengan 51 uji Durbin-watson (DW test) dengan kriteria du < dw < 4 – du (Bawono, 2006: 160-162). G. Alat Analisis Penelitian kuantitatif (menggunakan data yang dapat diukur dalam suatu skala numerik/angka), dengan menggunakan data sekunder berupa data panel (pooling data) yang menggabungkan data runtut waktu (time series) dan data kerat lintang (cros section) dalam periode waktu tahun 2011-2014. Dalam perhitungan statistik, alat yang digunakan guna membantu olah data adalah aplikasi Eviewsi 9. Eviews merupakan program statistik yang berfungsi untuk membantu dalam proses data statistik secara tepat dan cepat, serta menghasilkan berbagai output yang dikehendaki para pengambil keputusan. BAB IV ANALISIS DATA H. Diskripsi Objek Penelitian 1. Deskripsi data Sampel penelitian ini adalah tiga bank umum syariah di Indonesia yang berada di bawah peraturan dan pengawasan Otoritas Jasa Keuangan terdiri atas dua BUS Devisa yaitu: PT Bank Syariah Mandiri dan PT Bank Muamalat Indonesia, serta satu BUS campuran/asing yaitu: PT Bank Maybank Syariah Indonesia. Data penelitian terdiri atas profitabilitas berdasarkan rasio ROA, GDP growth, inflasi, kurs, BI rate tahun 2011 sampai dengan 2014. Data profitabilitas diperoleh dari laporan keuangan triwulan yang diterbitkan masing-masing bank, sedangkan data variabel makroekonomi diperoleh dari publikasi Badan Pusat Statistik dan publikasi Bank Indonesia. Selama 4 tahun berturutturut data triwulan dari tiga bank yang digunakan, maka data penelitian yang diperoleh keseluruhan sebanyak 48 data observasi. 2. Deskripsi statistik Statistik deskripsi memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtois, dan skewness (Ghozali, 2013: 19). Statistik deskripsi yang dilakukan sebagai upaya untuk menggali deskripsi data yang berhasil dihimpun sehingga diperoleh gambaran 52 53 mengenai karakteristik obyek dari data tersebut. Statistik deskripsi atas data penelitian akan dijelaskan berdasarkan kelompok variabel. Tabel 4.1 Data ROA Masing-Masing BUS Waktu 2011 2012 2013 2014 Qw1 Qw2 Qw3 Qw4 Qw1 Qw2 Qw3 Qw4 Qw1 Qw2 Qw3 Qw4 Qw1 Qw2 Qw3 Qw4 Maybank 2.12 BMI 1.38 BSM 2.22 2.67 2.84 3.57 3.12 4.35 4 2.88 5.21 2.32 2.84 2.87 5.61 2.36 3.75 3.61 1.74 1.55 1.52 1.51 1.61 1.62 1.54 1.72 1.69 1.68 1.37 1.44 1.03 0.1 0.17 2.15 2.03 1.95 2.17 2.25 2.22 2.25 2.56 1.79 1.51 1.53 1.77 0.66 0.8 -0.04 Sumber: data sekunder diolah, 2016 Tabel 4.2 Deskripsi Statistik Variabel Dependen (ROA) ROA All Mean Median 2.158542 1.990000 Max Min. 5.610000 -0.040000 Std. Dev. 1.164452 Obs. 48 Sumber: hasil olah data dengan eviews, 2016 Output data diolah menunjukkan jumlah data observasi (n) ada 48 data, dari 48 data ROA terkecil yang diperoleh bank umum syariah sebesar -0,04 % merupakan ROA yang diperoleh Bank Syariah Mandiri pada triwulan 4 tahun 2014, sedangkan ROA terbesar (maksimum) sebesar 5,61% merupakan ROA yang diperoleh Bank Maybank Syariah Indonesia pada triwulan 1 tahun 2014. Rata-rata ROA bank umum syariah adalah 2,16% dengan standar deviasi 1,17% 54 Tabel 4.3 Data Variabel Independen GDPgr Waktu 2011 2012 2013 2014 Inflasi Kurs BI rate Qw1 1.69 6.65 9209 6.75 Qw2 2.82 5.54 9097 6.75 Qw3 3.32 4.61 9323 6.75 Qw4 -1.47 3.79 9568 6.00 Qw1 1.58 3.97 9680 5.75 Qw2 2.83 4.53 9980 5.75 Qw3 3.19 4.31 10088 5.75 Qw4 -1.49 4.30 10170 5.75 Qw1 1.39 5.90 10219 5.75 Qw2 2.56 5.90 10429 6.00 Qw3 3.07 8.40 12119 7.25 Qw4 -1.43 8.38 12689 7.50 Qw1 0.92 7.32 11904 7.50 Qw2 2.48 6.70 12469 7.50 Qw3 3.01 4.53 12712 7.50 Qw4 -1,40 8.36 12940 7.75 Sumber: data diolah, 2016 Tabel 4.4 Deskripsi Statistik Independen GDPGR Mean 1.441875 Median 2.085000 Max 3.320000 Min. -1.490000 Std. Dev. Obs. 1.814861 48 INFLASI 5.824375 5.720000 8.400000 3.790000 1.605681 48 KURS 10787.25 10194.50 12940.00 9097.000 1383.379 48 BIRATE 6.625000 6.750000 7.750000 5.750000 0.773566 48 Sumber: hasil olah data dengan eviews, 2016 Rata-rata pertumbuhan GDP triwulan dari tahun 2011-2014 sebesar 1,45%, pertumbuhan GDP triwulan terkecil (minimum) sebesar 1,49% pada triwulan 4 tahun 2014 dan pertumbuhan GDP triwulan tertinggi (maksimum) sebesar 3,32% pada triwulan 3 tahun 2011. Ratarata inflasi triwulan dari tahun 2011-2014 sebesar 5,83%, inflasi triwulan 55 terkecil (minimum) sebesar 3,79% pada triwulan 4 tahun 2011 dan inflasi triwulan tertinggi (maksimum) sebesar 8,4% pada triwulan 3 tahun 2013. Rata-rata kurs triwulan dari tahun 2011-2014 sebesar Rp.10.787,- kurs triwulan terkecil (minimum) sebesar Rp.9.097,- pada triwulan 2 tahun 2011 dan kurs triwulan tertinggi (maksimum) sebesar Rp.12.940,- pada triwulan 4 tahun 2014. Rata-rata BI rate triwulan dari tahun 2011-2014 sebesar 6,63%, BI rate triwulan terkecil (minimum) sebesar 5,75% sepanjang tahun 2012 hingga triwulan 1 tahun 2013 dan BI rate triwulan tertinggi (maksimum) sebesar 7,75% pada triwulan 4 tahun 2014. I. Analisis data 1. Uji Stasioneritas Data Melihat ada tidaknya unit root yang terkandung di antara variabel sehingga hubungan antar variabel menjadi valid (Hidayati, 2009: 71). Pengujian ada tidaknya unit root dengan metode AD Fisher ChiSquare pada variabel penelitian memperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.5 Hasil Pengujian Unit Root pada Level Variabel Probability** Keterangan ROA 0.0311 Stasioner GDPgr 0.0000 Stasioner Inflasi 0.6033 Tidak Stasioner Kurs 0.9971 Tidak Stasioner BI rate 0.9936 Tidak Stasioner Sumber: hasil olah data dengan eviews, 2016 56 Dari hasil pengujian pada tabel 4.5 masih terdapat tiga variabel belum stasioner pada level, pengujian unit root dilanjutkan pada tingkat first difference. Hasil pengujian pada first difference dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut: Tabel 4.6 Hasil Pengujian Unit Root pada 1st Difference Variabel Inflasi Probabilitas** 0.0025 Keterangan Stasioner Kurs 0.0003 Stasioner BI rate 0.0794 Tidak Stasioner Sumber: hasil olah data dengan eviews, 2016 Dari hasil pengujian pada tabel 4.6 masih terdapat satu variabel belum stasioner pada tingkat first difference, pengujian unit root dilanjutkan pada tingkat second difference. Hasil pengujian pada second difference dapat dilihat pada tabel 4.7 sebagai berikut: Tabel 4.7 Hasil Pengujian Unit Root pada 2nd Difference Variabel Probabilitas** Keterangan BI rate Stasioner 0.0000 Sumber: hasil olah data dengan eviews, 2016 Pengujian unit root pada level menunjukkan variabel ROA dan GDPgrw telah stasioner sedangkan tiga variabel lagi masih belum stasioner; maka, dilanjutkan dengan pengujian unit root pada tingkat first difference sehingga menunjukkan variabel inflasi dan kurs telah stasioner 57 namun variabel BI rate masih belum stasioner sehingga dilanjutkan dengan pengujian tingkat berikutnya, pengujian unit root pada tingkat second difference menunjukkan variabel BI rate telah stasioner. Dengan demikian seluruh variabel akan diestimasi sesuai dengan tingkat stasioner masing-masing variabel. 2. Analisis Regresi Linear Berganda Dalam penelitian ini, fungsi profitabilitas bank umum syariah dapat dituliskan sebagai berikut: ROA = f (GDPgr, Inflasi, Kurs, BIrate) atau dapat ditulis dengan model ekonometrika ROA = α + β1GDPgrw + β2Inflasi + β3Kurs + β4BIrate + setelah melalui uji stasioneritas data variabel diestimasi sesuai tingkat stasioner masing-masing variabel, sehingga diperoleh estimasi variabel sebagai berikut: ROA = α + β1GDPgrw + β2d(Inflasi) + β3d(Kurs) + β4d(BIrate,2) + ε Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data panel/gabungan data cross section dan data time series, dalam melakukan regresi data panel perlu dilakukan pemilihan model terbaik sesuai dengan penelitian. Untuk menentukan model tersebut dilakukan pengujian dengan bantuan aplikasi eviews, dengan langkah-langkah pengujian sebagai berikut: i) Melakukan regresi variabel dengan dua model regresi yaitu, model regresi common effect (OLS) dan model regresi fixed effect (LSDV) 58 Tabel 4.8 Model regresi Common Effect(OLS) Dependent Variable: ROA Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. GDPGR D(INFLASI) D(KURS) D(BIRATE,2) C 0.124597 0.120225 -0.000576 -0.322010 2.148931 0.169921 0.208429 0.000454 0.738004 0.315970 0.733267 0.576817 -1.268365 -0.436326 6.801051 0.4680 0.5676 0.2126 0.6651 0.0000 R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic) 0.050395 -0.052265 1.268244 59.51234 -66.91422 0.490894 0.742371 Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat 2.174524 1.236346 3.424486 3.631352 3.500311 0.594680 Sumber: hasil olah data dengan eviews, 2016 Tabel 4.9 Model regresi Fixed Effect (LSDV) Dependent Variable: ROA Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. GDPGR D(INFLASI) D(KURS) D(BIRATE,2) C 0.124597 0.120225 -0.000576 -0.322010 2.148931 0.102379 0.125580 0.000274 0.444655 0.190376 1.217020 0.957357 -2.105132 -0.724179 11.28785 0.2317 0.3450 0.0425 0.4738 0.0000 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic) 0.673909 0.618008 0.764130 20.43632 -44.46795 12.05534 0.000000 Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat 2.174524 1.236346 2.450855 2.740466 2.557009 1.731758 Sumber: hasil olah data dengan eviews, 2016 ii) Setelah melakukaan dua regresi seperti pada tabel 4.8 dan tabel 4.9 dilanjutkan dengan langkah selanjutnya, pemilihan model regresi 59 data panel dengan chow test (F test) untuk memilih model mana yang terbaik antara common effect dan fixed effect. Tabel 4.10 Hasil Uji Chow Test (F test) Redundant Fixed Effects Tests Effects Test Cross-section F Cross-section Chi-square Statistic d.f. Prob. 33.461513 44.892532 (2,35) 2 0.0000 0.0000 Sumber: hasil olah data dengan eviews, 2016 Dari hasil uji pada tabel 4.10 di atas dapat diperhatikan nilai Prob Cross-section F jika niainya > 0,05 maka model CE yang dipilih, jika F < 0,05 maka model FE yang dipilih. Hasil uji menunjukkan nilai Prob Cross-section F sebesar 0,0000 < 0,05 artinya dalam penelitian ini model penelitian yang akan digunakan adalah model penelitian fixed effect. 3. Uji Statistik i) Uji Determinasi Adjusted R2 Menunjukkan sejauh mana tingkat hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen, atau sejauh mana kontribusi variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Apabila angka Adjusted R2 semakin mendekati angka 1 berati model regresi yang digunakan sudah semakin tepat sebagai model penduga terhadap variabel dependen (Y). Dari hasil regresi diperoleh nilai Adjusted R2 0,618008 atau 61,8% mengidentifikasikan bahwa 60 variabel independen yang digunakan dalam model penelitian ini memiliki kemampuan menjelaskan variabel dependen sebesar 61,8%. Sedangkan sisanya 38,2% dijelaskan oleh variabel diluar model. ii) Uji ttest (Uji Secara Individu) Menunjukkan sejauh mana pengaruh suatu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dengan syarat jika t hitung > t tabel. Cara lain dalam melakukan uji t adalah bila jumlah degree of freedom (df) ≥ 20, dan derajad kepercayaan sebesar 5%, maka H0 ditolak bila nilai t > 2 (dalam nilai absolut). Dengan kata lain menerima Ha yang menyatakan bahwa variabel independen secara individu mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2013: 99). Tabel 4.11 t-Test Dependent Variable: ROA Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. GDPGR D(INFLASI) D(KURS) D(BIRATE,2) C 0.124597 0.120225 -0.000576 -0.322010 2.148931 0.102379 0.125580 0.000274 0.444655 0.190376 1.217020 0.957357 -2.105132 -0.724179 11.28785 0.2317 0.3450 0.0425 0.4738 0.0000 Sumber: hasil olah data dengan eviews, 2016 Hipotesis sebagai dugaan sementara atas penelitian ini telah disusun sebelumnya, Hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha) yang hendak diuji adalah sebagai berikut: 61 a) Hubungan pertumbuhan pendapatan nasional dengan profitabilitas (ROA) bank umum syariah H0 : Tidak ada pengaruh signifikan antara pertumbuhan pendapatan nasional terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah. Ha : Ada pengaruh signifikan antara pertumbuhan pendapatan nasional terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah. Nilai t stasistik variabel GDPgr tabel 4.11 menunjukkan angka 1,217 < 2 dengan nilai p-value sebesar 0,2317 > 0,05. Hasil uji linear dengan membandingkan nilai thitung dengan t-tabel df = n-k-1 (37 = 42-4-1) diperoleh t-tabel 1,687 > t-hitung 1,217. Maka H0 diterima menyatakan bahwa variabel pertumbuhan pendapatan nasional tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas bank umum syariah. b) Hubugan inflasi dengan profitabilitas (ROA) bank umum syariah H0 : Tidak ada pengaruh signifikan antara inflasi terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah. Ha : Ada pengaruh signifikan antara inflasi terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah. Nilai t stasistik variabel Inflasi tabel 4.11 menunjukkan angka 0,957 < 2 dengan nilai p-value sebesar 0,345 > 0,05. 62 Hasil uji linear dengan membandingkan nilai t-hitung dengan t-tabel df = n-k-1 (37 = 42-4-1) diperoleh t-tabel 1,687 > thitung 0,957. Maka H0 diterima menyatakan bahwa variabel inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas bank umum syariah. c) Hubugan kurs dengan profitabilitas (ROA) bank umum syariah H0 : Tidak ada pengaruh signifikan antara kurs rupiah terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah. Ha : Ada pengaruh signifikan antara kurs rupiah terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah. Nilai t stasistik variabel kurs tabel 4.11 menunjukkan angka 2,1052 bandingkan nilai t-hitung dengan t-tabel df = nk-1 (37 = 42-4-1) diperoleh t-tabel 1,687 < t-hitung 2,1052 sedangkan p-value 0,0425 > 0,05. Maka H0 ditolak dan menerima Ha menyatakan bahwa variabel kurs berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas bank umum syariah. d) Hubugan BI rate dengan profitabilitas (ROA) bank umum syariah H0 : Tidak ada pengaruh signifikan antara BI rate terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah. Ha : Ada pengaruh signifikan antara BI rate terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah. 63 Nilai t stasistik variabel BI rate tabel 4.11 menunjukkan angka 0,7242 bandingkan nilai t-hitung dengan t-tabel df = nk-1 (37 = 42-4-1) diperoleh t-tabel 1,687 > t-hitung 0, 7242 sedangkan p-value 0,4738 > 0,05. Maka H0 diterima menyatakan bahwa variabel BI rate tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas bank umum syariah. e) Variabel yang berpengaruh dominan dalam penelitian H0 : Variabel pertumbuhan pendapatan nasional tidak memiliki pengaruh yang dominan terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah. Ha : Variabel pertumbuhan pendapatan nasional memiliki pengaruh yang dominan terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah. Koefisien korelasi variabel pertumbuhan pendapatan nasional sebesar 0,124597 sedangkan koefisien korelasi variabel inflasi 0,120225; variabel kurs -0,000576; dan variabel BIrate -0,322010. Pengaruh inflasi dan kurs lebih kecil dari pertumbuhan pendapatan nasional, sedangkan pertumbuhan pendapatan nasional lebih kecil dari BIrate. Sehingga Ho diterima variabel pertumbuhan pendapatan nasional tidak memiliki pengaruh yang dominan terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah. 64 iii) Uji Ftest (Uji Secara Serempak) Dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Statistik F memiliki kriteria pengambilan keputusan: a) quick look: bila nilai F > 4 maka semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen pada derajad kepercayaan 5%; b) membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel, bila nilai F hitung > F tabel maka maka semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2013: 93). Hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha) yang hendak diuji adalah sebagai berikut: H0 : Pertumbuhan pendapatan nasional, inflasi, kurs, dan BI rate secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah H6 : Pertumbuhan pendapatan nasional,inflasi, kurs, dan BI rate secara bersama-sama berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah Dari hasil regresi dengan fixed effect model tabel 4.9 diperoleh nilai F hitung sebesar 12,05534 dengan nilai sig 0,0000 di bawah nilai signifikan 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini 65 secara serempak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Maka, H0 ditolak dan menerima Ha yang artinya pertumbuhan pendapatan nasional,inflasi, kurs, dan BI rate secara bersama-sama berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah. 4. Uji Asumsi Klasik Setelah dilakukan uji regresi linear berganda, dilanjutkan dengan uji asumsi klasik yang meliputi: uji multikolinearitas, uji heteroskendastisitas, dan uji autokolerasi. i) Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas dalam penelitian ini menggunakan metode auxiliary regresi antar variabel independen untuk mendapatkan r2, kemudian dibandingkan dengan R2 persamaan utama. Jika terdapat nilai r2 > R2 dapat dikatakan terdapat masalah multikolinearitas. Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinearitas Auxiliary Model Regresi r2 0.624502 0.602655 0.246153 0.678098 0.673909 PERSAMAAN GDPgr =d(Inflasi) + d(Kurs) + d(BIrate,2) + c d(Inflasi) = d(Kurs) + d(BIrate,2) + GDPgr + c d(Kurs) = d(BIrate,2) + GDPgr + d(Inflasi) + c d(BIrate,2) = GDPgr + d(Inflasi) + d(Kurs) c R2 persamaan utama Sumber: hasil olah data dengan eviews, 2016 Dari hasil auxiliary regresi tabel 4.12 di atas r2 d(BIrate,2) > 0,674 (R2) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat masalah multikolinearitas dalam persamaan. Untuk mengatasi masalah multikolinearitas perlu untuk menghilangkan salah satu variabel bermasalah, dalam kasus ini variabel inflasi diduga sebagai variabel 66 yang paling berkolerasi dengan variabel lain. Maka akan dilakukan regresi ulang tanpa variabel inflasi. Tabel 4.13 Hasil Regresi Menghilangkan Variabel Inflasi Dependent Variable: ROA Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. GDPGR D(KURS) D(BIRATE,2) C 0.058367 -0.000493 -0.031141 2.232976 0.075381 0.000259 0.324290 0.168731 0.774289 -1.901847 -0.096029 13.23397 0.4438 0.0652 0.9240 0.0000 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic) 0.665370 0.618893 0.763244 20.97148 -45.01079 14.31630 0.000000 Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat 2.174524 1.236346 2.429085 2.677324 2.520075 1.791550 Sumber: hasil olah data dengan eviews, 2016 Tabel 4.14 Hasil Uji Multikolinearitas Auxiliary Model Regresi Menghilangkan Variabel Inflasi PERSAMAAN GDPgr = d(Kurs) + d(Birate,2) + c d(Kurs) = (Birate,2) + GDPgr + c Birate = GDPgr + Kurs + c R2 persamaan utama r2 0.308966 0.161970 0.396198 0.665370 Sumber: hasil olah data dengan eviews, 2016 Setelah menghilangkan variabel inflasi diperoleh r2 < 0,665 (R2), dapat disimpulkan persamaan sudah terbebas dari masalah multikolinearitas, nilai adj R2 persamaan baru 0.618893 > 0.618008 (adj R2 persamaan dengan inflasi) yang artinya, menghilangkan 67 variabel inflasi lebih tepat dari pada memasukkan variabel inflasi dalam model persamaan. ii) Uji Heteroskendastisitas Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain, uji hateroskendastisitas dalam penelitian ini menggunakan metode uji park. Uji park akan melihat varians residual dengan cara mengamati hubungan antara error dan variabel bebas. Hasil uji park dapat dilihat pada tabel 4.15 sebagai berikut: Tabel 4.15 Hasil Uji Park Dependent Variable: LOG(RES2) Total panel (balanced) observations: 42 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. GDPGR D(KURS) D(BIRATE,2) C -0.220525 -0.000619 0.817260 -1.753058 0.234466 0.000806 1.008678 0.524822 -0.940542 -0.767867 0.810229 -3.340291 0.3529 0.4473 0.4229 0.0019 R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic) 0.036467 -0.039601 2.374005 214.1642 -93.80596 0.479396 0.698528 Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat -2.200697 2.328350 4.657427 4.822919 4.718086 1.757901 Sumber: hasil olah data dengan eviews, 2016 Tabel 4.16 Koefisien Hasil Uji Park Log(res2) = t-statistik p-value -1.753 -3.341 0.0019 -0.221GDPgr -0.940542 0.3529 -0.0006d(kurs) -0.767867 0.4473 Sumber: hasil olah data dengan eviews, 2016 + 0.817d(Birate,2) 0.810229 0.4229 68 Dari output yang ditunjukkan pada tabel 4.16 di atas dapat dilihat bahwa koefisien masing-masing variabel independen bersifat tidak signifikan, maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah heteroskedastisitas pada model. iii) Uji Autokolerasi Autokolerasi merupakan hubugan yang terjadi antara anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu (time series). Tabel 4.17 Durbin Watson Test R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic) 0.665370 0.618893 0.763244 20.97148 -45.01079 14.31630 0.000000 Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat 2.174524 1.236346 2.429085 2.677324 2.520075 1.791550 Sumber: hasil olah data dengan eviews, 2016 Nilai dw sebesar 1.791, bandingkan dengan nilai tabel tingkat signifikan 0,05, jumlah sampel 42 (n) dan jumlah variabel independen 4 (k=4), lihat nilai pada tabel durbin watson pada tabel 4.18 sebagai berikut: Tabel 4.18 Tabel Durbin Watson Tingkat Signifikan 0,05 N 42 48 Sumber: Ghozali, 2013: 451 k=4 Dl 1,336 1,378 du 1,720 1,721 69 H0 : tidak ada autokorelasi jika, du < dw < 4-du. Perbandingan nilai durbin watson dengan nilai tabel diperoleh nilai dw 1.791550 lebih besar dari batas atas (du) 1,720 dan kurang dari 4-1,720 (4–du), maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima yang menyatakan tidak ada autokolerasi positif maupun negatif/tidak terdapat autokorelasi. J. Hasil Uji Hipotesis Setelah dilakukan uji statistik dan uji asumsi klasik maka, diperoleh fungsi baru profitabilitas bank umum syariah ROA = f (GDPgr, Kurs, BIrate) atau dapat ditulis dengan model ekonometrika: ROA = α + β1GDPgrw + β2d(Kurs) + β3d(BIrate,2) ROA = 2,233 +0,0584GDPgrw + 0,0005d(Kurs) + 0,0311d(BIrate,2) Dengan model penelitian tersebut dapat dijelaskan hasil uji hipotesis atas masing-masing variabel dalam model penelitian dan variabel yang telah dikeluarkan dari model penelitian sebagai berikut: 1. Variabel dalam model penelitian a. Pengaruh Pertumbuhan Pendapatan Nasional terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Setelah dilakukan olah dan analisis data diperoleh nilai koefisien β sebesar 0,0584; t-hitung 0,775 < 1,687 t-tabel; signifikansi 0,445 > 0,05. Menyatakan bahwa pertumbuhan 70 pendapatan nasional berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas bank umum syariah di Indonesia. Hasil dari penelitian ini didukung oleh penelitian Ariffin dan Fauziah (2014: 102) yang menyatakan bahwa GDP tidak menunjukkan dampak yang signifikan terhadap laba bank syariah. Penelitian lain dari Abduh dan Yameen (2013: 209) GDP tidak signifikan dan memiliki hubungan negatif terhadap profitabilitas bank syariah di Malaysia. Teng et al (2012:49-50) menunjukkan bahwa GDP dan profitabilitas memiliki hubungan tidak signifikan. Macit (2012: 591) menyebutkan hasil penelitian bahwa pertumbuhan GDP memiliki dampak positif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas. Sedangkan penelitian lain menyebutkan hasil yang bertentangan dengan penelitian ini, Osamwonyi (2014: 85) menyebutkan GDP secara statistik memiliki hubungan signifikan dengan profitabilitas bank. Widyaningrum dan Dodik (2014: 95) menyatakan bahwa pertumbuhan GDP memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Mukhlis (2012: 280) menemukan hasil penelitian pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat profitabilitas yang dapat diperoleh bank syariah di Indonesia. Pertumbuhan pendapatan nasional memiliki hubungan positif dengan profitabilitas bank. Kenaikan pertumbuhan pendapatan nasional akan memicu naiknya kegiatan ekonomi masyarakat secara umum (pelaku ekonomi) kenaikan kegiatan ekonomi tersebut dapat 71 berdampak pada kenaikan kegiatan yang dilakukan oleh bank dalam memberikan layanan pada masyarakat sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan bank. b. Pengaruh Kurs terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Setelah dilakukan olah dan analisis data diperoleh nilai koefisien β sebesar -0,0005; t-hitung 1,9 > 1,687 t-tabel; signifikansi 0,065 > 0,05. Variabel kurs berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas bank umum syariah di Indonesia. Hasil dari penelitian ini didukung oleh penelitian Pratama (2015: 72) yang menyebutkan kurs rupiah terhadap dolar mempengaruhi performa bank syariah di Indonesia. Adebola et al (2011: 28) menyatakan hasil yang searah dengan penelitian ini bahwa nilai tukar tidak berpengaruh signifikan pada jangka panjang. Sedangkan penelitian lain Dwijayanti dan Prima (2009: 94) menghasilkan kesimpulkan nilai tukar uang berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profibilitas bank. Macit (2012:591) menyimpulkan log kurs memiliki dampak positif dan signifikan terhadap performa bank. Krisis nilai tukar berpengaruh negatif terhadap perekonomian, mengakibatkan harga-harga melambung tinggi. Melemahnya nilai tukar mengakibatkan barang-barang impor menjadi lebih mahal dan mengakibatkan kenaikan harga-harga di dalam negeri, kemudian berdampak pada turunnya kemampuan 72 masyarakat untuk menabung dan investasi karena dana yang dimiliki telah dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan pokok. c. Pengaruh BI rate terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Setelah dilakukan olah dan analisis data diperoleh nilai koefisien β sebesar -0,0311; t-hitung 0,096 < 1,687 t-tabel; signifikansi 0,93 > 0,05. BI rate berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas bank umum syariah di Indonesia. Hal ini terjadi karena kegiatan operasinal bank syariah tidak menggunakan prinsip bunga dan lebih mengutamakan pada operasional yang mendukung kegiatan ekonomi sektor riil. Vejzagic dan Haseem (2014: 51) menyimpulkan hasil penelitian bahwa suku bunga rill tidak memiliki hubungan dengan profitabilitas bank syariah di Malaysia, sedangkan Adebola et al (2011: 28) menyatakan dampak negatif suku bunga terhadap pembiayaan bank syariah dalam penelitiannya. Hasil lain dari penelitian Pratama (2015:72), suku bunga mempengaruhi performa bank. Osamwonyi dan Chijuka (2014: 85) suku bunga memiliki hubungan signifikan. Hasil dari penelitian ini bertentangan pula dengan hasil penelitian Macit (2012: 591) menyatakan suku bunga memiliki dampak positif dan signifikan terhadap performa bank. Prinsip bunga tidak diterapkan dalam perbankan syariah, namun dalam praktiknya penetapan bagi hasil atas tabungan dan investasi nasabah mengacu pada besarnya suku bunga Bank 73 Indonesia. Meningkatnya suku bunga dapat berdampak baik pada tabungan tetapi berbanding terbalik dengan pembiayaan yang diberikan bank. Sementara pendapatan bank syariah tidak hanya diperoleh melalui penghimpunan dana saja namun juga pendapatan lain berupa bagi hasil melalui kegiatan penyaluran dana (pembiayaan). Jika pendapatan bagi hasil pembiayaan menurun tanpa diimbangi kenaikan pendapatan dari pos lain maka akan mempengaruhi besarnya laba yang mampu dihasilkan bank syariah. d. Pengaruh Simultan dan Bersama-sama Pertumbuhan Pendapatan Nasional, Kurs, dan BI rate terhadap Profitabilitas Bank Umum Nilai F hitung sebesar 14.316 dengan nilai sig 0,0000 di bawah nilai signifikan 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel independen pertumbuhan pendapatan nasional, kurs, dan BI rate dalam penelitian ini secara serempak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas bank umum syariah. Dalam sistem perbankan saat ini yang mendekati ciri-ciri persaingan sempurna, kecil kemungkinan kegiatan suatu bank dapat mempengaruhi sistem perekonomian/moneter. Oleh karena itu adanya kecenderungan bahwa kegiatan perbankan lebih banyak mengikuti perkembangan perekonomian makro baik tingkat regional, nasional, maupun internasional (Muljono, 1996: 67). Muharam (2009: 100) menyatakan variabel pendapatan nasional, inflasi dan BI rate terbukti berpengaruh simultan atau 74 bersama-sama secara signifikan terhadap laba operasional bank umum syariah. Osamwonyi dan Michael (2014: 90) mengemukakan hasil penelitian bahwa secara simultan variabel GDP, suku bunga, dan inflasi berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas bank dengan nilai F-test 4813,78. Secara individu variabel independen tidak berpengeruh signifikan terhadap profitabilitas bank, sedangkan secara serempak dan bersama-sama variabel pertumbuhan pendapatan nasional, kurs dan BI rate berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas bank umum syariah di Indonesia. Sebagai variabel tak terkontrol variabel makroekonomi dalam perekonomian terbuka sangat berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi para pelaku ekonomi termasuk pula berpengaruh terhadap volume kegiatan ekonomi bank syariah di Indonesia. 2. Variabel yang dikeluarkan dari model penelitian Karena diduga memiliki hubungan korelasi dengan variabelvariabel bebas lainnya (terdapat masalah multikolinearitas) dalam model penelitian maka variabel inflasi dikeluarkan dari model penelitian. Meski dikeluarkan dari model penelitian sehingga tidak dapat membuktikan dugaan atas hipotesis penelitian tentang pengaruh inflasi terhadap profitabilitas bank, bank umum syariah tetap harus memperhatikan adanya inflai serta dampaknya dalam operasional bank. Inflasi secara teori mempengaruhi pengambil 75 kebijakan untuk menetapkan BI rate, mempengaruhi paritas daya beli yang kemudian berpengaruh terhadap nilai tukar rupiah, serta saling berhubungan dengan pertumbuhan pendapatan nasional. “Tingkat perkembangan ekonomi mencerminkan adanya kenaikan kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat” (Mukhlis, 2012: 277). Semakin tinggi perkembangan ekonomi, akan menaikkan kegiatan ekonomi masyarakat, yang artinya mendorong permintaan masyarakat akan barang dan jasa sehingga akan memicu terjadinya inflasi. Korelasi antara inflsi dengan nilai tukar mata uang. Jika terjadi kenaikan penawaran uang yang signifikan, maka otomatis akan terjadi kenaikan harga yang signifikan pula (inflasi). Tingkat harga melonjak naik karena terjadi pe nurunan permintaan uang, juga lonjakan dari nilai tukar (apresiasi) uang (Krugman, 1991: 374). Sedangkan korelasi inflasi dengan BI rate disebutkan dalam penelitian Dwijayanti dan Prima (2009: 89), BI rate merupakan indikasi tingkat bunga jangka pendek yang diinginkan Bank Indonesia dalam mencapai inflasi. Semakin tinggi inflasi maka Bank Indonesia akan menaikan suku bunga untuk menekan laju inflasi. Atas dasar teori tersebut maka variabel inflasi diduga mengakibatkan masalah multikolinearitas dan dikeluarkan dari model penelitian. 76 Dari pembahasan yang telah dijelaskan ringkasan hasil penelitian analisis variabel makroekonomi terhadap profitabilitas bank umum syariah di Indonesia dapat dilihat pada table 4.19 berikut: Variabel Hipotesis Variabel dalam model penelitian GDPgrw H1: Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel GDPgrw terhadap profitabilitas bank umum syariah Hasil Penelitian Variabel GDPgrw berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas bank umum syariah Kurs H3: Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel kurs terhadap profitabilitas bank umum syariah Variabel kurs berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas bank umum syariah BIrate H4: Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel BIrate terhadap profitabilitas bank umum syariah Variabel BIrate berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas bank umum syariah H5: Terdapat pengaruh dominan antara variabel GDPgrw terhadap profitabilitas bank umum syariah Pengaruh variabel GDPgrw lebih dominan terhadap profitabilitas bank umum syariah dari variabelvariabel independen lain Variabel GDPgrw, kurs, dan BIrate berpengaruh simultan dan bersama-sama terhadap profitabilitas bank umum syariah H6: Terdapat pengaruh simultan dan bersama-sama antara variabel GDPgrw, kurs, dan BIrate terhadap profitabilitas bank umum syariah Variabel di luar model penelitian Inflasi H2: Terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara variabel inflasi terhadap profitabilitas bank umum syariah Tabel 4.19 Hasil Uji Hipotesis Variabel inflasi dikeluarkan dari model penelitian karena memiliki masalah multikolinearitas BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Melihat pada hasil penelitian yang telah dibahas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pertumbuhan ekonomi/pertumbuhan pendapatan nasional berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas bank umum syariah di Indonesia. 2. Inflasi, dapat mempengaruhi besarnya pendapatan nasional, nilai kurs dan mempengaruhi penetapan BI rate. Karena korelasi inflasi dengan variabel-variabel lain dalam model penelitian maka, variabel inflasi dikeluarkan dari model peneitian. 3. Kurs dan BI rate memiliki hubungan negatif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas bank umum syariah di Indonesia. 4. Pertumbuhan ekonomi/pertumbuhan pendapatan nasional, kurs dan BI rate secara bersama-sama berpengaruh terhadap profitabilitas bank umum syariah di Indonesia. B. Saran Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut: 1. Keberadaan perbankan dalam struktur perekonomian nasional sangat krusial karena sumber dana terbesar bank berasal dari masyarakat 77 78 sedangkan penyaluran dana bank pada sektor riil sangat berarti bagi pertumbuhan ekonomi, maka pemerintah perlu merumuskan kebijakan yang bersifat ekspansif terhadap perbankan di indonesia. 2. Peneitian ini hanya menggunakan 5 variabel sehingga model regresi yang dihasilkan masih menunjukkan angka yang kecil, oleh karena itu untuk penelitian selanjutnya akan lebih baik jika menambahkan variabel-variabel lain agar diperoleh model regresi dengan angka yang lebih besar serta menghasilkan gambaran yang lebih luas tentang masalah yang diteliti. 3. Peneliti selanjutnya dapat menambah jumlah data yang digunakan, diharapkan dengan jumlah data yang lebih banyak akan menghasilkan analisa yang lebih akurat. 79 DAFTAR PUSTAKA Abduh, Muhamad dan Yameen Idrees. 2013. Determinant of Islamic Banking Profitability in Malaysia. Australian Journal of Basic and Applied Sciences 7 (2): 204-2010. Adebola, Solarin Sakiru et al. 2011. The Impact of Macroeconomic Variables on Islamic Banks Financing in Malaysia. Research Journal of Finance Accounting 2 (2): 22-32. Algifari, S. A. 2013. Ekonomi Mikro-Makro Teori, Soal, dan Jawaban Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Antonio, M. Syafi’i. 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktek, Jakarta: Gema Insani Press Ariffin, Anas.F dan Fauziah Hanim Tafri. 2014. The Impact of Financial Risk on Islamic Bank’s Profitability. International Conference of Business, Sociology, and Applied Sciences: 26-27. Arifin, Z. 2009. Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah Edisi Revisi. Ciputat: Azkia Publisher. Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis dengan SPSS, Salatiga: STAIN Salatiga Press. Darmawi, H. 2011. Manajemen Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara. Dendawijaya, L. 2005. Manajemen Perbankan. Bogor: Ghalia Indonesia. Dwijayanti, Febriana dan Prima Naomi. 2009. Analisis Pengaruh Inflasi, BI rate, dan Nilai Tukar Mata Uang terhadap Profitabilitas Bank. Karisma 3 (2): 87-98. Endraswati, Hikmah. 2012. Pengantar Eknomi Makro, Salatiga: STAIN Salatiga Press Ghazali, Melaty Binti. 2008. The Bank Specifik and macroeconmic determinants of Islamic Bank Profitability: some International Evidance. Skripsi. Ghozali, I. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 Update PLS Regresi Edisi Ketujuh. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Herijanto, H. 2013. Selamatkan Perbankan. Jakarta: Expose PT Mizan Publika. 80 Isna K, Andryani dan Kunti Sunaryo. 2012. Analisis Pengaruh Return On Asset, BOPO, dan Suku Bunga terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah pada Bank Umum Syariah. Ekonomi dan Bisnis 11 (01): 29-42. Karim, Adiwarman Azwar. 2010. Ekonomi Makro Islam. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, Edisi Kedua. Kasmir.1998. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.Jakarta: Rajawali Pers. Macit, Fatih. 2012. Bank Specifik and macroeconomics determinants of profitability: evidence from participantion Bank in Turkey. Economic Bulletin 30 (1): 586-595. Muhamad. 2000. Lembaga Keuangan Umat Kontemporer. Yogyakarta: UII Press. Muhamad. 2014. Manajemen Dana Bank Syariah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Muharam, Aria. 2009. Analisis Pengaruh Kondisi Makro Eknomi Terhadap Pertumbuhan Operasional Bank Umum Syariah. Skripsi. Mukhlis, Imam. 2010 Kinerja Keuangan Bank dan Stabilitas Makroekonomi terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia. Keuangan dan Perbankan 16 (2): 275-285. Muljono, T. P. 1996. Bank Budgeting Profit Planning and Control. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Nopirin. 1992. Ekonomi Moneter Buku 1, Yogyakarta: BPEE-Yogyakarta, Edisi ke-4 Osamwonyi, Ifuero Osad dan Chijuka Ify Michael. 2014. The impact of Macroeconomic Variables on The Profitabiity of Listed Commercial Banks in Nigeria. Accounting, Auditing, and Finance Research 2 (10): 85-95. Pratama, Yogi Citra. 2015. Macroeconomic Variables and Its Influences on Performance of Indonesian Islamic Banking. al-Iqtishad 7 (1): 59-72. Santoso, Ruddy Tri. 1995, Prinsip Dasar Akuntansi Perbankan, Yogyakarta: Andi Offset Sudarman, A., & Algifari. 2013. Ekonomi Mikro-Makro Teori, Soal, dan Jawaban Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Sumitro, W. 2004. Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga-Lembaga Terkait. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 81 Teng, Kok Yoke et al. 2012. The Determinants of Islamic Banks Profitability in Malaysia. Skripsi. Vejzagic, Mirza dan Hashem Zarafat. 2014. An Analysis of Macroeconomic Determinants of Commercial Banks Profitability in Malaysia for The Period 1995-2011. Asian Economic and Financial review 4 (1): 41-57. Widyaningrum, Lupita dan Dodik Siswantoro. 2014. Analysis the Effect of Macroeconomic Indicators and Specific Firm Characteristic as Determinant Profitability of Islamic Bank in Asia. Global Review of Islamic Economic and Business 2 (2) FEB UIN Sunan Kalijaga: 85-97. Yudiana, Fetria Eka. 2014. Manajemen Pembiayaan Keuangan Syariah, Salatiga: STAIN Salatiga Press Yunus, J. L. 2009. Manajemen Bank Syariah Mikro. Malang: UIN-Malang Press. http://www.bi.go.id/id/moneter/inflasi/data/Default.aspx http://www.bi.go.id/id/moneter/kalkulator-kurs/Default.aspx http://www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/profilperusahaan/ profilperusahaan-profilperusahaan/ http://www.bankmuamalat.co.id/profil-bank-muamalat http://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/1061 birate http://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/836 laju pertumbuhan pdb https://programdoktorpersada.files.wordpress.com/2011/12/data-panel.pdf https://fynikipa.files.wordpress.com/2015/07/regresi-data-panel-pdf.pdf https://dglib.uns.ac.id/dokumen/download/9830/MjI3MjI=/Analisis-regresi-datapanel-pada-return-saham-abnormal-abstrak.pd http://docplayer.info/storage/17/81351/1466495335/TK63TDDMkqI2245MdWY cKQ/81351.pdf http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/9941/Jurnal.pdf?sequen ce=1 http://dx.doi.org/10.15242/ICEHM.ED0314503 82 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Ragil Teki Mulyani Tempat/ Tanggal Lahir : Magelang, 29 Oktober 1992 Agama : Islam Alamat : Deles 10/03 Jogonayan, Ngablak, Magelang Nomor Hp : 085799041435 E-mail : [email protected] Pendidikan : 1. SD Negeri Jogonayan tahun 1998-2004 2. SMP Negeri 1 Ngablak 2004-2007 3. SMK Negeri 3 Magelang 2007-2010 4. IAIN Salatiga 2012-2016 Organisasi : 1. Karang Taruna LPP Putra Pertiwi Dusun Deles 2. Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) IAIN Salatiga Pengalaman : 1. 2010-2012 Operator Sewing PT Ungaran Sari Garment 2. Maret 2013 Magang BMT Rama 3. Maret 2016 Magang Otoritas Jasa Keuangan Solo Hobi : 1. Membaca 2. Menggambar 3. Mendengarkan Musik Moto : Hasil Tidak Pernah Mengkhianati Usaha 83 LAMPIRAN 84 UJI STASIONARITAS Uji unit root variabel ROA pada level Panel unit root test: Summary Series: ROA Date: 06/27/16 Time: 08:33 Sample: 2011Q1 2014Q4 Exogenous variables: Individual effects Automatic selection of maximum lags Automatic lag length selection based on SIC: 0 to 1 Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel Method Statistic Prob.** Null: Unit root (assumes common unit root process) Levin, Lin & Chu t* 0.59430 0.7238 Null: Unit root (assumes individual unit root process) Im, Pesaran and Shin W-stat 0.45095 0.6740 ADF - Fisher Chi-square 13.8704 0.0311 PP - Fisher Chi-square 15.5284 0.0165 Crosssections Obs 3 44 3 3 3 44 44 45 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi -square distribution. All other tests assume asymptotic normality. Uji unit root variabel GDPgr pada level Panel unit root test: Summary Series: GDPGR Date: 06/27/16 Time: 08:37 Sample: 2011Q1 2014Q4 Exogenous variables: Individual effects Automatic selection of maximum lags Automatic lag length selection based on SIC: 2 Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel Balanced observations for each test Method Statistic Prob.** Null: Unit root (assumes common unit root process) Levin, Lin & Chu t* -28.9335 0.0000 Null: Unit root (assumes individual unit root process) Im, Pesaran and Shin W-stat -21.6086 0.0000 ADF - Fisher Chi-square 70.1667 0.0000 PP - Fisher Chi-square 43.9459 0.0000 Crosssections Obs 3 39 3 3 3 39 39 45 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi -square distribution. All other tests assume asymptotic normality. 85 Uji unit root variabel Inflasi pada level Panel unit root test: Summary Series: INFLASI Date: 06/27/16 Time: 08:35 Sample: 2011Q1 2014Q4 Exogenous variables: Individual effects Automatic selection of maximum lags Automatic lag length selection based on SIC: 0 Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel Balanced observations for each test Method Statistic Prob.** Null: Unit root (assumes common unit root process) Levin, Lin & Chu t* 0.50401 0.6929 Null: Unit root (assumes individual unit root process) Im, Pesaran and Shin W-stat -0.11469 0.4543 ADF - Fisher Chi-square 4.54508 0.6033 PP - Fisher Chi-square 4.48713 0.6111 Crosssections Obs 3 45 3 3 3 45 45 45 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi -square distribution. All other tests assume asymptotic normality. Uji unit root variabel Inflasi pada 1st difference Panel unit root test: Summary Series: D(INFLASI) Date: 06/27/16 Time: 08:36 Sample: 2011Q1 2014Q4 Exogenous variables: Individual effects Automatic selection of maximum lags Automatic lag length selection based on SIC: 0 Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel Balanced observations for each test Method Statistic Prob.** Null: Unit root (assumes common unit root process) Levin, Lin & Chu t* -1.08719 0.1385 Null: Unit root (assumes individual unit root process) Im, Pesaran and Shin W-stat -3.20098 0.0007 ADF - Fisher Chi-square 20.2439 0.0025 PP - Fisher Chi-square 19.9071 0.0029 Crosssections Obs 3 42 3 3 3 42 42 42 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi -square distribution. All other tests assume asymptotic normality. 86 Uji unit root variabel Kurs pada level Panel unit root test: Summary Series: KURS Date: 06/27/16 Time: 08:34 Sample: 2011Q1 2014Q4 Exogenous variables: Individual effects Automatic selection of maximum lags Automatic lag length selection based on SIC: 0 Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel Balanced observations for each test Method Statistic Prob.** Null: Unit root (assumes common unit root process) Levin, Lin & Chu t* 0.13824 0.5550 Null: Unit root (assumes individual unit root process) Im, Pesaran and Shin W-stat 2.28141 0.9887 ADF - Fisher Chi-square 0.55305 0.9971 PP - Fisher Chi-square 0.09154 1.0000 Crosssections Obs 3 45 3 3 3 45 45 45 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi -square distribution. All other tests assume asymptotic normality. Uji unit root variabel Kurs pada 1st difference Panel unit root test: Summary Series: D(KURS) Date: 06/27/16 Time: 08:35 Sample: 2011Q1 2014Q4 Exogenous variables: Individual effects Automatic selection of maximum lags Automatic lag length selection based on SIC: 1 Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel Balanced observations for each test Method Statistic Prob.** Null: Unit root (assumes common unit root process) Levin, Lin & Chu t* -5.68601 0.0000 Null: Unit root (assumes individual unit root process) Im, Pesaran and Shin W-stat -3.89481 0.0000 ADF - Fisher Chi-square 25.6329 0.0003 PP - Fisher Chi-square 46.5383 0.0000 Crosssections Obs 3 39 3 3 3 39 39 42 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi -square distribution. All other tests assume asymptotic normality. 87 Uji unit root variabel BI rate pada level Panel unit root test: Summary Series: BIRATE Date: 06/27/16 Time: 08:38 Sample: 2011Q1 2014Q4 Exogenous variables: Individual effects Automatic selection of maximum lags Automatic lag length selection based on SIC: 0 Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel Balanced observations for each test Method Statistic Prob.** Null: Unit root (assumes common unit root process) Levin, Lin & Chu t* 1.66758 0.9523 Null: Unit root (assumes individual unit root process) Im, Pesaran and Shin W-stat 1.98848 0.9766 ADF - Fisher Chi-square 0.74135 0.9936 PP - Fisher Chi-square 1.14300 0.9796 Crosssections Obs 3 45 3 3 3 45 45 45 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi -square distribution. All other tests assume asymptotic normality. Uji unit root variabel BI rate pada 1st difference Panel unit root test: Summary Series: D(BIRATE) Date: 06/27/16 Time: 08:38 Sample: 2011Q1 2014Q4 Exogenous variables: Individual effects Automatic selection of maximum lags Automatic lag length selection based on SIC: 0 Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel Balanced observations for each test Method Statistic Prob.** Null: Unit root (assumes common unit root process) Levin, Lin & Chu t* -3.52802 0.0002 Null: Unit root (assumes individual unit root process) Im, Pesaran and Shin W-stat -1.62759 0.0518 ADF - Fisher Chi-square 11.3053 0.0794 PP - Fisher Chi-square 11.5108 0.0738 Crosssections Obs 3 42 3 3 3 42 42 42 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi -square distribution. All other tests assume asymptotic normality. 88 Uji unit root variabel BI rate pada 2nd difference Panel unit root test: Summary Series: D(BIRATE,2) Date: 06/27/16 Time: 08:38 Sample: 2011Q1 2014Q4 Exogenous variables: Individual effects Automatic selection of maximum lags Automatic lag length selection based on SIC: 0 Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel Balanced observations for each test Method Statistic Prob.** Null: Unit root (assumes common unit root process) Levin, Lin & Chu t* -7.07984 0.0000 Crosssections Obs 3 39 3 3 3 39 39 39 Null: Unit root (assumes individual unit root process) Im, Pesaran and Shin W-stat -4.77046 0.0000 ADF - Fisher Chi-square 29.4835 0.0000 PP - Fisher Chi-square 57.2183 0.0000 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi -square distribution. All other tests assume asymptotic normality. UJI STASIONERITAS METODE AD Fisher Chi-Square Hasil pengujian unit root pada level variabel ROA GDPgr Inflasi Kurs BI rate Probability** 0.0311 0.0000 0.6033 0.9971 0.9936 Keterangan Stasioner Stasioner Tidak Stasioner Tidak Stasioner Tidak Stasioner Hasil pengujian unit root pada 1st difference variabel Inflasi Kurs BI rate Probability** 0.0025 0.0003 0.0794 Keterangan Stasioner Stasioner Tidak Stasioner Hasil pengujian unit root pada 2nd difference Variabel BI rate Probability** 0.0000 Keterangan Stasioner 89 REGRESI LINEAR BERGANDA 1. Model regresi Common Effect(OLS) Dependent Variable: ROA Method: Panel Least Squares Date: 06/28/16 Time: 05:49 Sample (adjusted): 2011Q3 2014Q4 Periods included: 14 Cross-sections included: 3 Total panel (balanced) observations: 42 2. Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. GDPGR D(INFLASI) D(KURS) D(BIRATE,2) C 0.124597 0.120225 -0.000576 -0.322010 2.148931 0.169921 0.208429 0.000454 0.738004 0.315970 0.733267 0.576817 -1.268365 -0.436326 6.801051 0.4680 0.5676 0.2126 0.6651 0.0000 R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic) 0.050395 -0.052265 1.268244 59.51234 -66.91422 0.490894 0.742371 Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat 2.174524 1.236346 3.424486 3.631352 3.500311 0.594680 Model regresi Fixed Effect (LSDV) Dependent Variable: ROA Method: Panel Least Squares Date: 06/28/16 Time: 05:51 Sample (adjusted): 2011Q3 2014Q4 Periods included: 14 Cross-sections included: 3 Total panel (balanced) observations: 42 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. GDPGR D(INFLASI) D(KURS) D(BIRATE,2) C 0.124597 0.120225 -0.000576 -0.322010 2.148931 0.102379 0.125580 0.000274 0.444655 0.190376 1.217020 0.957357 -2.105132 -0.724179 11.28785 0.2317 0.3450 0.0425 0.4738 0.0000 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic) 0.673909 0.618008 0.764130 20.43632 -44.46795 12.05534 0.000000 Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat 2.174524 1.236346 2.450855 2.740466 2.557009 1.731758 90 Pemilihan model regresi data panel dengan chow test (F test) untuk memilih model mana yang terbaik antara common effect dan fixed effect Redundant Fixed Effects Tests Equation: Untitled Test cross-section fixed effects Effects Test Cross-section F Cross-section Chi-square Statistic d.f. Prob. 33.461513 44.892532 (2,35) 2 0.0000 0.0000 Cross-section fixed effects test equation: Dependent Variable: ROA Method: Panel Least Squares Date: 06/28/16 Time: 05:54 Sample (adjusted): 2011Q3 2014Q4 Periods included: 14 Cross-sections included: 3 Total panel (balanced) observations: 42 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. GDPGR D(INFLASI) D(KURS) D(BIRATE,2) C 0.124597 0.120225 -0.000576 -0.322010 2.148931 0.169921 0.208429 0.000454 0.738004 0.315970 0.733267 0.576817 -1.268365 -0.436326 6.801051 0.4680 0.5676 0.2126 0.6651 0.0000 R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic) 0.050395 -0.052265 1.268244 59.51234 -66.91422 0.490894 0.742371 Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat 2.174524 1.236346 3.424486 3.631352 3.500311 0.594680 Dari hasil uji di atas dapat diperhatikan nilai Prob Cross-section F jika niainya > 0,05 maka model CE yang dipilih, jikaF < 0,05 maka model FE yang dipilih. 91 UJI MULTIKOLINEARITAS Dependent Variable: ROA Method: Panel Least Squares Date: 07/24/16 Time: 22:19 Sample (adjusted): 2011Q3 2014Q4 Periods included: 14 Cross-sections included: 3 Total panel (balanced) observations: 42 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. GDPGR D(INFLASI) D(KURS) D(BIRATE,2) C 0.124597 0.120225 -0.000576 -0.322010 2.148931 0.102379 0.125580 0.000274 0.444655 0.190376 1.217020 0.957357 -2.105132 -0.724179 11.28785 0.2317 0.3450 0.0425 0.4738 0.0000 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic) 0.673909 0.618008 0.764130 20.43632 -44.46795 12.05534 0.000000 Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat 2.174524 1.236346 2.450855 2.740466 2.557009 1.731758 Dependent Variable: GDPGR Method: Panel Least Squares Date: 07/24/16 Time: 22:17 Sample (adjusted): 2011Q3 2014Q4 Periods included: 14 Cross-sections included: 3 Total panel (balanced) observations: 42 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(INFLASI) D(KURS) D(BIRATE,2) C -0.828868 0.000516 3.242632 1.293100 0.150700 0.000437 0.481575 0.222716 -5.500114 1.181312 6.733392 5.806040 0.0000 0.2452 0.0000 0.0000 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic) 0.624502 0.572350 1.243956 55.70731 -65.52670 11.97454 0.000001 Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat 1.325714 1.902218 3.406033 3.654272 3.497022 2.895425 92 Dependent Variable: D(INFLASI) Method: Panel Least Squares Date: 07/24/16 Time: 22:20 Sample (adjusted): 2011Q3 2014Q4 Periods included: 14 Cross-sections included: 3 Total panel (balanced) observations: 42 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. GDPGR D(KURS) D(BIRATE,2) C -0.550889 0.000690 2.419363 0.699056 0.100159 0.000344 0.430888 0.224194 -5.500114 2.005033 5.614826 3.118081 0.0000 0.0525 0.0000 0.0036 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic) 0.602655 0.547468 1.014131 37.02460 -56.94759 10.92026 0.000002 Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat 0.201429 1.507541 2.997504 3.245743 3.088494 2.759622 Dependent Variable: D(KURS) Method: Panel Least Squares Date: 07/24/16 Time: 22:23 Sample (adjusted): 2011Q3 2014Q4 Periods included: 14 Cross-sections included: 3 Total panel (balanced) observations: 42 Variable D(BIRATE,2) GDPGR D(INFLASI) C Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. 49.17614 72.30702 145.5187 148.4518 270.8243 61.20911 72.57670 113.3351 0.181579 1.181312 2.005033 1.309848 0.8569 0.2452 0.0525 0.1985 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic) 0.246153 0.141452 465.6188 7804833. -314.3797 2.351012 0.060381 Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat 274.5000 502.5142 15.25618 15.50441 15.34716 2.323612 93 Dependent Variable: D(BIRATE,2) Method: Panel Least Squares Date: 07/24/16 Time: 22:23 Sample (adjusted): 2011Q3 2014Q4 Periods included: 14 Cross-sections included: 3 Total panel (balanced) observations: 42 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. GDPGR D(INFLASI) D(KURS) C 0.171899 0.192974 1.86E-05 -0.254010 0.025529 0.034369 0.000102 0.057442 6.733392 5.614826 0.181579 -4.422036 0.0000 0.0000 0.8569 0.0001 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic) 0.678098 0.633389 0.286413 2.953168 -3.844803 15.16702 0.000000 Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat 0.017857 0.473031 0.468800 0.717039 0.559789 3.112705 Auxiliary model regresi PERSAMAAN GDPgr = Inflasi + Kurs + BIrate + c Inflasi = Kurs + BIrate + GDPgr + c Kurs = BIrate + GDPgr + Inflasi + c BIrate = GDPgr + Inflasi + Kurs c R2 persamaan utama r2 0.624502 0.602655 0.246153 0.678098 0.673909 94 Regresi baru dengan menghilangkan variabel inflasi Dependent Variable: ROA Method: Panel Least Squares Date: 07/02/16 Time: 07:11 Sample (adjusted): 2011Q3 2014Q4 Periods included: 14 Cross-sections included: 3 Total panel (balanced) observations: 42 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(KURS) GDPGR D(BIRATE,2) C -0.000493 0.058367 -0.031141 2.232976 0.000259 0.075381 0.324290 0.168731 -1.901847 0.774289 -0.096029 13.23397 0.0652 0.4438 0.9240 0.0000 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic) 0.665370 0.618893 0.763244 20.97148 -45.01079 14.31630 0.000000 Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat 2.174524 1.236346 2.429085 2.677324 2.520075 1.791550 Dependent Variable: D(KURS) Method: Panel Least Squares Date: 07/24/16 Time: 22:24 Sample (adjusted): 2011Q3 2014Q4 Periods included: 14 Cross-sections included: 3 Total panel (balanced) observations: 42 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. GDPGR D(BIRATE,2) C -8.734992 446.0453 278.1150 47.80478 192.2391 96.79822 -0.182722 2.320263 2.873142 0.8560 0.0259 0.0067 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic) 0.161970 0.071373 484.2494 8676406. -316.6028 1.787796 0.152045 Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat 274.5000 502.5142 15.31442 15.52129 15.39025 2.368359 95 Dependent Variable: GDPGR Method: Panel Least Squares Date: 07/24/16 Time: 22:26 Sample (adjusted): 2011Q3 2014Q4 Periods included: 14 Cross-sections included: 3 Total panel (balanced) observations: 42 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(BIRATE,2) D(KURS) C 2.277016 -0.000103 1.313385 0.600058 0.000565 0.297981 3.794657 -0.182722 4.407611 0.0005 0.8560 0.0001 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic) 0.308966 0.234260 1.664566 102.5189 -78.33534 4.135745 0.007208 Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat 1.325714 1.902218 3.968350 4.175215 4.044174 2.212149 Dependent Variable: D(BIRATE,2) Method: Panel Least Squares Date: 07/24/16 Time: 22:26 Sample (adjusted): 2011Q3 2014Q4 Periods included: 14 Cross-sections included: 3 Total panel (balanced) observations: 42 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(KURS) GDPGR C 0.000285 0.123033 -0.223419 0.000123 0.032423 0.077251 2.320263 3.794657 -2.892134 0.0259 0.0005 0.0064 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic) 0.396198 0.330922 0.386926 5.539344 -17.05376 6.069591 0.000737 Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat 0.017857 0.473031 1.050179 1.257044 1.126003 2.496757 96 Auxiliary regresi tanpa variabel inflasi R2 PERSAMAAN GDPgr = Kurs + BIrate + c 0.308966 Kurs = BIrate + GDPgr + c BIrate = GDPgr + Kurs + c R2 persamaan utama 0.161970 0.396198 0.665370 UJI HETEROSKENDASTISITAS (UJI PARK) Dependent Variable: LOG(RES2) Total panel (balanced) observations: 42 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. GDPGR D(KURS) D(BIRATE,2) C -0.220525 -0.000619 0.817260 -1.753058 0.234466 0.000806 1.008678 0.524822 -0.940542 -0.767867 0.810229 -3.340291 0.3529 0.4473 0.4229 0.0019 R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic) 0.036467 -0.039601 2.374005 214.1642 -93.80596 0.479396 0.698528 Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat -2.200697 2.328350 4.657427 4.822919 4.718086 1.757901 koefisien yang dihasilkan dengan uji park yaitu: Log(res2) = t-statistik p-value -1,75 -3,34 0,0019 - 0,22 GDPgr -0,94 0,35 – 0,0006 d(kurs) -0,77 0,45 + 1,817 d(Birate,2) 0,81 0,43 Dari output di atas dapat dilihat bahwa koefisien masing-masing variabel independen bersifat tidak signifikan, maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah heteroskedastisitas pada model. 97 UJI AUTOKOLERASI Durbin watson test Dependent Variable: ROA Method: Panel Least Squares Date: 06/28/16 Time: 07:06 Sample (adjusted): 2011Q3 2014Q4 Periods included: 14 Cross-sections included: 3 Total panel (balanced) observations: 42 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. GDPGR D(BIRATE,2) D(KURS) C 0.058367 -0.031141 -0.000493 2.232976 0.075381 0.324290 0.000259 0.168731 0.774289 -0.096029 -1.901847 13.23397 0.4438 0.9240 0.0652 0.0000 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic) 0.665370 0.618893 0.763244 20.97148 -45.01079 14.31630 0.000000 Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat 2.174524 1.236346 2.429085 2.677324 2.520075 1.791550 Nilai dw sebesar 1.79155, bandingkan dengan nilai tabel tingkat signifikan 0,05, jumlah sampel 48 (n) dan jumlah variabel independen 4 (k=4), lihat nilai pada tabel 4. sbb: Tabel durbin watson tingkat signifikan 0,05 N 42 48 k=4 dl 1,336 1,378 du 1,720 1,721 H0 : tidak ada autokorelasi jika, du < dw < 4-du Perbandingan nilai durbin watson dengan nilai tabel diperoleh nilai dw 1.792 lebih besar dari batas atas (du) 1,720 dan kurang dari 4 - 1,720 (4 – du), maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima yang menyatakan tidak ada autokolerasi positif maupun negatif/ tidak terdapat autokorelasi. 98 DATA PENELITIAN Nama Bank Maybank Syariah ROA 2011 2012 2013 2014 Bank Muamalat Indonesia 2011 2012 2013 2014 Bank Syariah Mandiri 2011 2012 2.12 GDPgr 1.69 Inflasi 6.65 2.67 2.82 2.84 3.32 3.57 Kurs 9209 BI rate 6.75 5.54 9097 6.75 4.61 9323 6.75 -1.47 3.79 9568 6.00 3.12 1.58 3.97 9680 5.75 4.35 2.83 4.53 9980 5.75 4 3.19 4.31 10088 5.75 2.88 -1.49 4.30 10170 5.75 5.21 1.39 5.90 10219 5.75 2.32 2.56 5.90 10429 6.00 2.84 3.07 8.40 12119 7.25 2.87 -1.43 8.38 12689 7.50 5.61 0.92 7.32 11904 7.50 2.36 2.48 6.70 12469 7.50 3.75 3.01 4.53 12712 7.50 3.61 -1.40 8.36 12940 7.75 1.38 1.69 6.65 9209 6.75 1.74 2.82 5.54 9097 6.75 1.55 3.32 4.61 9323 6.75 1.52 -1.47 3.79 9568 6.00 1.51 1.58 3.97 9680 5.75 1.61 2.83 4.53 9980 5.75 1.62 3.19 4.31 10088 5.75 1.54 -1.49 4.30 10170 5.75 1.72 1.39 5.90 10219 5.75 1.69 2.56 5.90 10429 6.00 1.68 3.07 8.40 12119 7.25 1.37 -1.43 8.38 12689 7.50 1.44 0.92 7.32 11904 7.50 1.03 2.48 6.70 12469 7.50 0.1 3.01 4.53 12712 7.50 0.17 -1.40 8.36 12940 7.75 2.22 1.69 6.65 9209 6.75 2.15 2.82 5.54 9097 6.75 2.03 3.32 4.61 9323 6.75 1.95 -1.47 3.79 9568 6.00 2.17 1.58 3.97 9680 5.75 2.25 2.83 4.53 9980 5.75 2.22 3.19 4.31 10088 5.75 99 2013 2014 2.25 -1.49 4.30 10170 5.75 2.56 1.39 5.90 10219 5.75 1.79 2.56 5.90 10429 6.00 1.51 3.07 8.40 12119 7.25 1.53 -1.43 8.38 12689 7.50 1.77 0.92 7.32 11904 7.50 0.66 2.48 6.70 12469 7.50 0.8 3.01 4.53 12712 7.50 -0.04 -1.40 8.36 12940 7.75 DESKRIPSI STATISTIK ROA 2.158542 1.990000 5.610000 -0.040000 1.164452 0.823670 4.128180 KURS 10787.25 10194.50 12940.00 9097.000 1383.379 0.392137 1.505600 INFLASI 5.824375 5.720000 8.400000 3.790000 1.605681 0.416006 1.779607 GDPGR 1.441875 2.085000 3.320000 -1.490000 1.814861 -0.741418 1.946935 BIRATE 6.625000 6.750000 7.750000 5.750000 0.773566 0.071852 1.335467 Jarque-Bera Probability 7.973042 0.018564 5.696629 0.057942 4.363204 0.112861 6.615495 0.036599 5.582644 0.061340 Sum Sum Sq. Dev. 103.6100 63.72960 517788.0 89945673 279.5700 121.1760 69.21000 154.8049 318.0000 28.12500 Observations 48 48 48 48 48 Mean Median Maximum Minimum Std. Dev. Skewness Kurtosis 100 101