FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009 – 2011 Febrina Gusnedy (20208495) [email protected] Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Abstract The financial statements as an information would be helpful if the information it contains are provided on time to decision makers before it loses its capacity information in influencing decision-making. Punctuality is one of the most important factors in the presentation of relevant information. The purpose of this study is to analyze the factors - factors of profitability, liquidity and size of the company to timely reporting of financial statements. The research method used in this study was purposive sampling company incorporated in the LQ-45 index listed in the Indonesia Stock Exchange. The sample used in this study, 84 companies with a three-year study period, namely in 2009, 2010, and 2011. The method of analysis used logistic regression was significant at the 5 percent level. The results of hypothesis testing showed that of the three variables in the test timeliness, namely profitability, liquidity, liquidity and firm size are the only significant effect on the timeliness of financial reporting. While profitability and firm size had no significant effect on the timeliness of financial reporting. Simultaneously profitability, liquidity and firm size significantly influence the timeliness of financial reporting. Keywords : Timeliness, Financial Reports, Profitability, Liquidity, LQ-45 index. PENDAHULUAN Pada dasarnya laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi keuangan suatu perusahaan yang menggambarkan kondisi keuangan perusahaan untuk digunakan oleh pihak – pihak yang berkepentingan guna sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan suatu keputusan ekonomi. Ketepatan waktu merupakan salah satu faktor terpenting dalam penyajian informasi yang relevan. Pelaporan keuangan merupakan cara lain dari laporan keuangan dalam menyampaikan informasi – informasi dan pengukuran secara ekonomi mengenai sumber daya serta kinerja suatu perusahaan kepada pihak – pihak yang berkepentingan terhadap informasi tersebut.Laporan keuangan harus disampaikan tepat waktu untuk menghindari hilangnya relevansi informasi yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut agar keputusan – keputusan ekonomi dapat sesegera mungkin di ambil. Setiap perusahaan diwajibkan untuk menyampaikan laporan keuangan yang telah di audit paling lambat dalam waktu 90 hari atau akhir bulan ketiga setelah tahun buku berakhir sesuai dengan ketentuan Bapepam Nomor X.K.2. Ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan sangat penting bagi tingkat pemanfaatan dan nilai dari laporan tersebut, semakin singkat jarak waktu antara akhir peiode akuntansi dengan tanggal penyampaian laporan keuangan maka makin banyak manfaat yang diperoleh dari laporan keuangan. Nilai dari ketepatan waktu pelaporan keuangan penting bagi tingkat manfaat laporan tersebut, sebaliknya manfaat laporan keuangan akan berkurang jika tidak di sampaikan segera mungkin atau tidak disampaikan dengan tepat waktu. Owusu dan Ansah (2000), menjelaskan bahwa ketepatan waktu dalam laporan keuangan merupakan karakteristik signifikan dari informasi akuntansi sehingga informasi yang usang kurang bermanfaat untuk pelaku pasar dalam proses pembuatan keputusan investasi mereka. Keterlambatan pelaporan bisa berakibat buruk bagi perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Para investor akan menanggapinya sebagai sinyal buruk atas kondisi perusahaan. Setiap perusahaan yang go public memiliki kewajiban dalam penyampaian laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi yang telah ditetapkan dan telah diaudit tepat waktu. Laporan keuangan merupakan akhir dari proses akuntansi yang dirancang untuk memberikan informasi kepada para calon investor, calon kreditur dan pengguna laporan keuangan dalam pengambilan keputusan bisnis. Peraturan mengenai penyampaian laporan keuangan ini diatur pada Undang-undang (UU) No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dinyatakan secara jelas bahwa perusahaan publik wajib menyampaikan laporan berkala dan laporan insidentil lainnya kepada Bapepam. Peraturan Bapepam Nomor X.K.2 ini menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan harus disertai dengan laporan Akuntan dengan pendapat yang lazim dan disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Dan dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor X.K.6 dinyatakan bahwa dalam hal penyampaian laporan tahunan dimaksud melewati batas waktu penyampaian laporan keuangan tahunan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam Nomor X.K.2 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala, maka hal tersebut diperhitungkan sebagai keterlambatan penyampaian laporan keuangan tahunan. Pada Bursa Efek Indonesia suatu pengelompokan perusahaan berdasarkan tingkat likuiditas yang tinggi yang disebut Indeks LQ-45, dimana perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ-45 tersebut merupakan perusahaan yang memiliki kategori tertentu sesuai kebijakan dari Bursa Efek. Indeks LQ-45 terdiri dari 45 saham dengan likuiditas (Liquid) tinggi, yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan. Selain penilaian atas likuiditas, seleksi atas saham-saham tersebut mempertimbangkan kapitalisasi pasar. Bursa Efek Indonesia secara rutin memantau perkembangan kinerja komponen saham yang masuk dalam penghitungan Indeks LQ-45. Setiap tiga bulan sekali dilakukan evaluasi atas pergerakan urutan saham-saham yang digunakan dalam penghitungan Indeks. Penggantian saham akan dilakukan setiap enam bulan sekali, yaitu pada awal bulan Februari dan Agustus. Apabila terdapat saham yang tidak memenuhi kriteria seleksi Indeks LQ-45, maka saham tersebut dikeluarkan dari penghitungan Indeks dan diganti dengan saham lain yang memenuhi kriteria. Owusu-Ansah (2000) meneliti ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan yang ada di Zimbabwe, yang menguji variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, gearing (kecepatan), item luar biasa, bulan dari akhir tahun keuangan, kompleksitas operasi perusahaan dan umur perusahaan. Hasil penelitiannya menemukan bukti empiris bahwa ukuran perusahaan, kompleksitas operasi perusahaan, umur perusahaan dan bulan dari akhir tahun keuangan berpengaruh terhadap audit reporting lead time. Kemudian ukuran perusahaan, profitabilitas, umur perusahaan dan audit reporting lead time mempengaruhi kecepatan perusahaan dalam mengumumkan pendapatan awalnya, tetapi hanya ukuran perusahaan yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan akhir tahun yang telah diaudit. Awaliawati dan Suharli (2006) yang meneliti faktor – faktor ketepatan waktu seperti : Likuiditas, Profitabilitas, kepemilikan public dan penggunaan jasa audit dari kantor akuntan besar. berdasarkan hasil dari hasil penelitian menunjukkan bahwa likuiditas, profitabilitas dan kantor akuntan besar secara signifikan mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. Sedangkan kepemilikan publik tidak mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan. Sistya Rahmawati (2008) meneliti faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi audit delay dan timeliness. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa factor internal yang mempengaruhi audit delay adalah size perusahaan dan factor eksternalnya ukuran kantor akuntan public. Sedangkan faktor profitabilitas, solvabilitas tidak berpengaruh terhadap audit delay. Faktor internal yang mempengaruhi timeliness adalah size perusahaan dan solvabilitas sedangkan faktor eksternalnya seperti ukuran kantor akuntan public dan internal auditor tidak mempunyai pengaruh terhadap timeliness. Luluk Muhimatul Ifada (2009) meneliti lima faktor – faktor ketepatan waktu pada perusahaan manufaktur yaitu : DER, ukuran perusahaan, Profitability, konsentrasi kepemilikan pihak dalam dan luar serta umur perusahaan. Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan Variabel ukuran perusahaan dan Insider Ownership (INSIDER) secara signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan-perusahaan manufaktur. Sedangkan DER, ROA, OUTCON, dan AGE secara signifikan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan manufaktur. Menurut Abdul Kadir (2011) berdasarkan hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas, rasio gearing, pos pos luar biasa, umur perusahaan secara statistik tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Sedangkan kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional secara statistic berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyerahan laporan keuangan. Berdasarkan penelitian terdahulu terdapat beberapa perbedaan pada peneliti untuk variabel penelitian yang sama, sehingga penelitian ini akan melakukan pengujian kembali mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan di Indonesia, khusus nya perusahaan yang termasuk dalam LQ-45 yang tercatat di Bursa Efek Jakarta ( BEJ ) periode 2009, 2010, dan 2011. Faktor – faktor yang akan di uji dalam penelitian ini adalah profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor – faktor profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan . Ketepatan Waktu ( timeliness ) Ketepatan waktu merupakan batasan penting pada publikasi laporan keuangan. Akumulasi, peringkasan, dan penyajian selanjutnya informasi akuntansi harus dilakukan secepat mungkin untuk menjamin tersedianya informasi sekarang di tangan pemakai. Ketepatan waktu menunjukan bahwa laporan keuangan harus disajikan pada kurun waktu yang teratur untuk memperlihatkan perubahan keadaan perusahaan yang pada gilirannya mungkin akan mempengaruhi prediksi dan keputusan pemakai. Ketepatan waktu juga menunjukan rentang waktu antara penyajian informasi yang diinginkan dengan frekuensi pelaporan informasi. Informasi yang tepat waktu dipengaruhi kemampuan manajer dalam merespon setiap kejadian atau permasalahan. Apabila informasi tidak disampaikan dengan tepat waktu akan menyebabkan informasi tersebut kehilangan nilai di dalam mempengaruhi kualitas keputusan. Informasi tidak dapat dikatakan relevan jika tidak tepat waktu, sebelum informasi kehilangan kesempatan untuk mempengaruhi keputusan maka sebaiknya informasi harus sudah tersedia pada saat pengambilan keputusan. Ketepatan waktu tidak menjamin relevansi, tetapi relevansi informasi tidak dimungkinkan tanpa ketepatan waktu. Informasi mengenai kondisi dan posisi perusahaan harus secara cepat dan tepat waktu sampai ke pemakai laporan keuangan. Profitabilitas Profitabilitas merupakan salah satu indikator keberhasilan perusahaan untuk dapat menghasilkan laba sehingga semakin tinggi profitabilitas maka semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bagi perusahaannya. Mamduh dalam (Yuka, 2009) menjelaskan profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, asset dan modal saham tertentu. Sehingga semakin tinggi profitabilitas maka semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bagi perusahaannya. Semakin besar rasio profitabilitas, semakin baik pula kinerja perusahaan sehingga perusahaan akan cenderung tepat waktu untuk memberikan informasi tersebut pada pihak lain yang berkepentingan. Likuiditas Rasio likuiditas merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban financial jangka pendek tepat waktu. Likuiditas perusahaan ditunjukkan oleh besar kecilnya aktiva lancar, yaitu aktiva yang mudah diubah menjadi kas yang meliputi kas, surat berharga, piutang, dan persediaan. Hilmi dan Ali dalam Wahyu Adhy (2010) menemukan bukti empiris bahwa likuiditas mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan. Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki kemampuan yang tinggi dalam melunasi kewajiban jangka pendek nya. Hal ini merupakan berita baik sehingga perusahaan dengan kondisi seperti ini cenderung lebih tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya. Ukuran Perusahaan ( size ) Ukuran perusahaan dapat dinilai dari beberapa segi. Besar kecilnya ukuran suatu perusahaan dapat didasarkan pada total nilai aktiva, total penjualan, kapitalisasi pasar, jumlah tenaga kerja dan sebagainya. Selain itu ukuran perusahaan juga disebabkan oleh ketersediaan informasi yang dipublikasikan. Jumlah informasi yang dipublikasikan untuk perusahaan akan meningkat seiring dengan meningkatnya ukuran perusahaan. Perusahaan besar akan cenderung lebih banyak disorot oleh masyarakat dibandingkan dengan perusahaan kecil. Oleh karena itu perusahaan besar akan lebih cenderung menjaga image perusahaannya dimata masyarakat dibandingkan perusahaan kecil. Ukuran perusahaan dapat menunjukkan seberapa besar informasi yang terdapat di dalamnya, sekaligus mencerminkan kesadaran dari pihak manajemen mengenai pentingnya informasi, baik bagi pihak eksternal perusahaan maupun pihak internal perusahaan. Made Gede dalam (Luciana Spica dan Lucas Setiady, 2006) berdasarkan penelitiannya menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan dan memiliki hubungan positif dalam penyampaian laporan keuangan. Hipotesis H1 : Profitabilitas berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. H2 : Likuiditas berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. H3 : Ukuran perusahaan (Size) berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. H4 : Profitabilitas, Likuiditas dan Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Kerangka Teoritis / Model Penelitian Profitabilitas H1 Ketepatan Likuiditas Waktu H2 H4 Ukuran Perusahaan H3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional Variabel Variabel Dependen, yang digunakan dalam penelitian ini adalah ketepatan waktu. Dimana kategori 0 untuk perusahaan yang tidak tepat waktu dan kategori 1 untuk perusahaan yang tepat waktu. Variabel Independen yang digunakan dalam penelitian adalah profitabilitas, likuiditas, dan ukuran perusahaan. 1. ketepatan waktu pelaporan keuangan Ketepatan waktu diukur dengan dummy varibel, dimana kategori 1 untuk perusahaan yang tepat waktu dan kategori 0 untuk perusahaan yang tidak tepat waktu. Perusahaan di kategorikan terlambat jika laporan keuangan dilaporkan setelah tanggal 31 Maret, sedangkan perusahaan yang tepat waktu adalah perusahaan yang menyampaikan laporan keuangan sebelum tanggal 1 April. 2. Profitabilitas Indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas dalam penelitian ini adalah return on asset (ROA) seperti yang digunakan oleh beberapa peneliti yang memiliki hasil berbeda di dalam penelitiannya. Return on Asset (ROA) merupakan rasio untuk mengukur efektivitas perusahaan didalam menghasilkan keuntungan dengan cara memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Besarnya ROA diketahui dengan membandingkan laba bersih setelah pajak dan rata-rata total aktiva (Ang, 1997) dalam penelitian Rini Dwiyanti, 2010. Profitabilitas dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Laba Bersih ROA = x 100 % Total Asset 3. Likuiditas Variabel ini dihitung dengan menggunakan Current Ratio (CR) yang merupakan rasio untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo. Current Ratio (CR) merupakan perbandingan dari aktiva lancar dengan utang lancar. Rasio likuiditas ini dapat dihitung sebagai berikut: Aset Lancar CR= x 100 % Kewajiban Lancar 4. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan merupakan variabel yang digunakan untuk mengukur seberapa besar atau kecilnya sampel perusahaan yang digunakan. Ukuran perusahaan dapat dinilai dari total nilai aktiva, total penjualan, jumlah tenaga kerja. Pada penelitian ini, ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan total asset. Besar kecilnya ukuran perusahaan dapat didasarkan pada total nilai aset, total penjualan, kapitalisasi pasar, jumlah tenaga kerja dan sebagainya. Semakin besar nilai item-item tersebut maka semakin besar pula ukuran perusahaan itu. Pada penelitian ini, ukuran perusahaan diproksikan dengan menggunakan Ln total asset. Penggunaan natural log (Ln) dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengurangi fluktuasi data yang berlebih. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini yaitu perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ-45 selama periode 1 Agustus 2009 sampai dengan 31 Januari 2012 . Metode pengambilan sampel adalah metode purposive sampling, dimana populasi yang akan dijadikan sampel penelitian adalah populasi yang memenuhi kriteria sampel: pertama, perusahaan yang bergabung dalam indeks LQ-45 periode 1 Agustus 2009 – 31 Januari 2012 secara berturut – turut. Kedua, mempublikasikan laporan keuangannya pada tahun 2009, 2010 dan 2011 secara berturut - turut. Ketiga, perusahaan yang tergabung kedalam indeks LQ-45 bukan merupakan sektor industry perbankan.dan keempat, menampilkan data tanggal penyampaian laporan keuangan untuk periode 2009, 2010 dan 2011. Sumber Data Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder eksternal yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara, Data untuk penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Data tersebut meliputi data laporan keuangan tahunan perusahaan periode 2009, 2010, dan 2011 melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI). Statistik deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk mendiskripsikan variabel-variabel dalam penelitian ini. Alat analisis yang digunakan adalah rata-rata (mean), nilai ekstrim yaitu nilai maksimum dan minimum serta standar deviasi. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan maka akan diketahui nilai maksimum, nilai minimum, rata – rata (mean) dan standar deviasi setiap variabel. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan secara uji multivariate dengan menggunakan regresi logistik. Regresi logistik digunakan untuk menguji apakah variabel-variabel profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan. Model Regresi Logistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: TL = 0 + 1ROA + 2CR + 3 LnTA + Ln 1-TL Dimana : TL : Dumy Variabel Ketepatan Ln 1 - TL ROA CR LnTA Waktu ( 0 untuk perusahaan yang tidak tepat waktu dan kategori 1 untuk perusahaan yang tepat waktu ). : Profitabilitas : Likuiditas : Ukuran Perusahaan : Variabel Gangguan a. Menilai Kelayakan Model Regresi Analisis pertama yang dilakukan adalah menilai kelayakan model regresi logistik yang akan digunakan. Pengujian kelayakan model regresi logistic dilakukan dengan menggunakan Goodness of fit test yang diukur dengan nilai Chi-Square pada bagian bawah uji Homser and Lemeshow. Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima dan jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak. b. Penilaian Keseluruhan Model (overall model fit) Langkah selanjutnya adalah menguji keseluruhan model regresi (overall model fit). Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2 Log Likelihood (-2LL) pada awal (Block Number = 0) dengan nilai -2 Log Likelihood (-2LL) pada akhir (Block Number = 1). Adanya pengurangan nilai antara -2LL awal dengan nilai –2LL pada langkah berikutnya menunjukkan bahwa model yang dihipotesakan fit dengan data (Ghozali, 2001) dalam penelitian Rini Dwiyanti. c. Pengujian R2 (Model Summary) Dalam regresi logistic, model summary sama dengan pengujian R2 pada persamaan regresi linear. Tujuan dari model summary yaitu untuk mengetahui seberapa besar kombinasi variabel independen profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan mampu menjelaskan variasi variabel dependen yaitu ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan. d. Menguji Hipotesis Secara Simultan (Omnibus Test of Model Coefficient) Pengujian secara simultan dilakukan untuk menguji apakah variabel – variabel independent yang terdiri dari profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan secara bersama – sama berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu ketepatan waktu pelaporan keuangan. e. Menguji koefisien Regresi Dalam pengujian koefisien regresi perlu memperhatikan beberapa hal berikut: pertama, tingkat signifikasi (α) yang digunakan sebesar 5 persen. Mason (1999) dalam Rini Dwiyanti (2010) menyatakan bahwa tidak terdapat satu level signifikansi yang dapat diaplikasikan untuk semua pengujian. Kedua, kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis didasarkan pada signifikan p-value (probabilitas value). Jika p-value > α, maka hipotesis alternatif ditolak, sebaliknya jika p-value < α maka hipotesis alternative diterima. Tabel 1 Perusahaan yang tepat waktu dan tidak tepat waktu dalam menyampaian laporan keuangan periode 2009 – 2011 Tahun Penelitian Kategori 2009 2010 2011 Jumlah pesentase jumlah persentase jumlah persentase Tepat Waktu 27 96,43% 27 96,43% 26 92,86% Tidak Tepat Waktu 1 3,57% 1 3,57% 2 7,14% 100% 28 100% 28 100% Total 28 (Sumber : data sekunder yang telah diolah) Pada Tabel 1 menunjukkan jumlah perusahaan yang tepat waktu dan tidak tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangan dalam periode 2009, 2010, dan 2011. Dari sampel yang diperoleh diketahui bahwa pada tahun 2009 dan 2010 jumlah perusahaan sampel yang menyampaikan laporan keuangan tepat waktu tetap yaitu sebanyak 27 perusahaan ( 96,43%) sedangkan pada tahun 2011 menurun menjadi 26 perusahaan (92,86%). Sampel yang diperoleh pertahun sebanyak 28 perusahaan pada tiga periode berturut – turut 2009 sampai dengan 2011 hingga menghasilkan sampel sebanyak 28 x 3 = 84 sampel. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 2 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Profitabilitas 84 -24.05 40.67 11.3286 11.17573 Likuiditas 84 .39 10.64 2.3433 1.82939 Ukuran Perusahaan 84 15.39 18.85 16.7551 .83172 Valid N (listwise) 84 (Sumber : Output SPSS ver. 17.0) Berdasarkan hasil olahan SPSS yang terdiri dari profitabilitas (ROA), likuiditas (CR) dan juga ukuran perusahaan (LnTA), maka akan dapat diperoleh nilai maksimum, minimum, rata – rata (mean) dan standar deviasi dari setiap variabel yang akan di uji dalam perhitungan statistik deskriptif seperti terlihat pada tabel 2 berikut ini : Uji Hipotesis Menilai kelayakan model regresi dilakukan dengan menilai tingkat signifikan pada tabel Hosmer and Lemeshow Goodness of fit test. Model regresi dikatakan mampu memprediksi nilai observasi karena cocok dengan data observasinya apabila nilai Hosmer and Lemeshow Goodness of fit test > 0,05 (Ghozali,2005) dalam Wahyu Adhi (2010). Dari tampilan tabel Hosmer and Lemeshow Goodness of fit test pada tabel 3 ditunjukkan bahwa besarnya nilai statistic Hosmer and Lemeshow Goodness of fit test sebesar 4,910 dengan probabilitas signifikan 0,767. Dimana 0,767 > 0,05, hal ini berarti model regresi yang dipergunakan dalam penelitian ini layak dipakai untuk analisis selanjutnya, karena tidak ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang diamati dalam penelitian. Tabel 3 Goodness of Fit Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square Df Sig. 1 4.910 8 .767 (Sumber : Output SPSS ver. 17.0) Pada tabel 4 dapat dilihat uji kelayakan dengan angka awal -2 Log Likelihood (LL) Block Number = 0 sebesar 32,163 dan angka pada -2 Log Likelihood (LL) Block Number = 1 sebesar 17.094. hal ini menunjukkan penurunan nilai -2 Log Likelihood di Block 0 dan Block 1 sebesar 32,163 – 17,094 = 15,069. Tabel 4 Overall Model Fit Iteration -2 Log likelihood Step 0 32.163 Step 1 17.094 (Sumber : Data Sekunder yang telah di olah) Model summary sama dengan pengujian R2 pada persamaan regresi linear. Tujuan dari model summary yaitu untuk mengetahui seberapa besar kombinasi variabel independen mampu menjelaskan variasi variabel dependen. Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat bahwa nilai R2 sebesar 0,516 atau 51,6% yang artinya variabel independen yaitu profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan mempengaruhi variabel dependen yaitu ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan sebesar 51,6%. Selebihnya di pengaruhi oleh faktor – faktor lain di luar variabel – variabel independen yang di teliti. Tabel 5 Model Summary Step 1 -2 Log Cox & Snell R likelihood Square a 17.094 Nagelkerke R Square .164 .516 (Sumber : Output SPSS ver. 17.00) Berdasarkan tabel 6 menunjukkan bahwa secara simultan profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hal ini dapat dilihat dari hasil Chi- Square X2hitung sebesar 15,068, sedangkan Chi- Square X2tabel pada tingkat signifikan 5% sebesar 7,815. Tabel 6 Omnibus Test of Model Coefficient Chi-square Step 1 df Sig. Step 15.068 3 .002 Block 15.068 3 .002 Model 15.068 3 .002 (Sumber : output SPSS ver 17.00) Tabel 7 Hasil Uji Koefisien Regresi B a Step 1 S.E. Wald Df Sig. Exp(B) ROA -.004 .063 .004 1 .949 .996 CR 5.504 2.784 3.908 1 .048 245.686 LnTA -.938 .797 1.385 1 .239 .391 13.844 13.437 1.062 1 .303 1029341.842 Constant (sumber : Output SPSS ver. 17.0) Tahap akhir adalah uji koefisien regresi, dimana hasilnya dapat dilihat pada tabel 7. Tabel tersebut menunjukkan tingkat signifikan 5 persen pada pengujian dengan menggunakan regresi logistic terhadap ketiga faktor ketepatan waktu pelaporan keuangan yaitu : profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan. Dari pengujian persamaan regresi logistik tersebut, maka akan diperoleh model regresi logistik sebagai berikut : TL Ln = 13,844 – 0.04 ROA + 5,504 CR – 0,938 LnTA + e 1-TL Variabel profitabilitas yang di ukur dengan Return on Asset (ROA) menunjukkan nilai koefisien negative sebesar -0,004 dengan probabilitas variabel sebesar 0,949 diatas tingkat signifikan 0,05 (5%). Dapat diperoleh kesimpulan bahwa H1 ditolak. Dengan demikian bahwa tidak terbukti bahwa profitabilitas dapat mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan. Dari hasil pengujian regresi logistik menunjukkan bahwa variabel likuiditas berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hal ini dapat dilihat dari uji hipotesis yang telah dilakukan, dimana nilai signifikan likuiditas sebesar 0,048 dan nilai koefisien regresi sebesar 5,504 pada taraf signifikan 5%, berarti 0,048 < 0,05. Dengan demikian penelitian ini dapat menerima hipotesis kedua (H2) yang menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Michell Suharli dan Awaliawati Rachpriliani (2006), yang menunjukkan bahwa analisis yang dilakukan terhadap likuiditas dengan menggunakan current ratio sebagai ukuran tingkat likuiditas sampel mengatakan bahwa likuiditas secara signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan. Jika tingkat ratio tinggi maka akan mempengaruhi ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan ke publik. Sehingga hipotesis menyatakan Perusahaan yang memiliki tingkat likuditas yang tinggi akan menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu, sebaliknya bahwa perusahaan yang tingkat likuiditas rendah akan mengalami keterlambatan dalam penyampaian laporan keuangan. variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hal ini dapat dilihat dari tingkat signifikan ukuran perusahaan sebesar 0,239 dan nilai koefisien sebesar -0,938 pada taraf 5%. Nilai 0,239 > 0,05 sehingga penelitian ini menolak hipotesis yang ketiga (H3) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap penyampaian laporan keuangan. KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang menganalisis faktor ketepatan waktu yaitu: profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan dengan menggunakan sampel sebanyak 84 selama tiga tahun periode pengamatan maka dapat di peroleh kesimpulan bahwa Profitabilitas dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, sedangkan likuiditas berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Dari pengujian secara keseluruhan (simultan) Profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Keterbatasan penelitian di karenakan faktor – faktor yang diuji hanya 3 variabel dengan jumlah sampel yang sedikit, dan tahun penelitian yang singkat. DAFTAR PUSTAKA Akle, Younes H. 2011. “The Relationship Between Corporate Governance And Financial Reporting TimelinessFor Companies Listed On Egyptian Stock Exchange (An Empirical Study)”. Internal Auditing & Risk Management. Aktas, Rabia dan Mahmut Kargın. 2011. “Timeliness Of Reporting And The Quality Of Financial Information”. International Research Journal of Finance and Economics Issue 63. Almilia, Luciana Spica dan Lucas Setiady. 2006. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyelesaian Penyajian Laporan Keuangan pada Perusahaan yang Terdaftar Di BEJ”. Seminar Nasional Good Corporate Governance. Jakarta: Universitas Trisakti. Baridwan, Zaki, 2008. Intermediate Accounting. Edisi Kedelapan. Cetakan Kelima. Yogyakarta : BPFE. Dwiyanti, Rini, 2010. Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Akuntansi. Universitas Diponogoro. Fitriani, Erna, 2010. Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan : Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Akuntansi. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Hidayat, Taufik dan Nina Istiadah. 2011. Panduan Lengkap Menguasai SPSS 19: Untuk Mengolah Data Statistik Penelitian. Mediakita, Jakarta. Ifada, Luluk Muhimatul. 2009. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Di BEJ)”. JAI Vol. 5 No. 1, 43-56. Iyoha, F.O. 2012. “Company Attributes And The Timeliness Of Financial Reporting In Nigeria”. Business Intelligence Journal . Vol.5 No.1. Kadir, Abdul. 2011. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta. JurnalAkuntansi.Vol.12 nomor 1. Khodady , Davood dan M. Kumaraswamy. 2012. “Timeliness Characteristic of Financial Reporting Information System”. Journal of Asian Research Consortium. Vol.2 Issue.2 Owusu-Ansah, S. 2000. “Timeliness of corporate financial reporting in emerging capital markets: empirical evidence from the Zimbabwe Stock Excgane”. Accounting and Business Research. Vol.30 No.3 Pp: 241-254. Pikaso, Yuka Talenta. 2009. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Keterlambatan Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Ke BAPEPAM : Studi Empiris pada Perusahaan – Perusahaan yang Terdaftar dalam Indeks LQ-45 Periode 2004 – 2008. Skripsi Akuntansi. Universitas Airlangga. Rachmawati, Sistya. 2008. ”Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan Terhadap Audit Delay dan Timeliness”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 10 No. 1, 1-10. Santoso, Singgih. 2012. Panduan Lengkap SPSS Versi 20. PT Elex Media Komputindo. Jakarta. Suharli, Michell dan Awaliawati Rachpriliani. 2006. Studi Empiris Faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol.8, No.1. Suharli, Michell dan Sofyan S. Harahap. 2008. Timeliness Laporan Keuangan di Indonesia ( Studi Empiris Terhadap Emiten Bursa Efek Jakarta ). Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi. Vol.8, No.2 Sulistyo, Wahyu Adhy Noor. 2010. Analisis Faktor – Faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan pada Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2006 – 2008. Skripsi Akuntansi. Universitas Diponogoro. www.capur-aduk.com. www. idx.co.id.