HAL 8 GA DIPAKE!!!! BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1

advertisement
HAL 8 GA DIPAKE!!!!
Style Definition: Heading 1: Font:
Not Bold, Font color: Auto,
Centered, Space Before: 0 pt
BAB 2
Formatted: Font color: Auto
Formatted: Heading 1, Left
LANDASAN TEORI
Formatted: Left: 0.98", Right:
1.58", Top: 0.98", Bottom: 0.98",
Section start: New page, Width:
8.27", Height: 11.69", Different
first page header
Formatted: Space After: 0 pt
2.1. Teori Umum
Formatted: Space After: 0 pt,
Line spacing: 1.5 lines
2.1.1. Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan dari komponen–
komponen yang saling bekerja sama untuk menggapai tujuan. Tujuan dari
sistem adalah untuk menerima input dan memprosesnya sehingga dapat
menghasilkan output berupa informasi . terdapat lima komponen umum dari
Formatted: Space Before: 0 pt,
After: 0 pt, Line spacing: 1.5 lines
Formatted: Heading 1, Indent:
Left: -0", Space Before: 0 pt, Line
spacing: single
Formatted: Heading 1, Indent:
Left: 0", Hanging: 0.3", Space
Before: 0 pt, Line spacing: single
sistem, yaitu input, process, output, feedback dan control. (Hardcastle, 2011 : 8)
Sistem memiliki karakteristik meliputi; komponen, atau sesuatu yang
dapat diihat, didengar atau dirasakan; proses, kegiatan untuk mengkoodinasikan
komponen yang terlibat dalam sebuah sistem; tujuan, sasaran akhir yang ingin
dicapai dari kegiatan koordinasi komponen tersebut.
Informasi merupakan data yang telah mengalami pemrosesan menjadi
bentuk yang lebih bermanfaat dan berguna bagi para pemakai akhir tertentu
yang digunakan untuk pengambilan suatu keputusan. (Krismiaji, 2010 : 15)
Sistem informasi menyediakan informasi bagi para managemen dalam
perusahaan agar dapat membuat keputusan sehingga proses bisnis yang
dijalankan dalam organisasi dapat dikendalikan. (Hardcastle, 2011 : 108)
Sistem
informasi
merupakan
cara
yang
diorganisasikan
untuk
mengumpulkan, memasukkan, mengolah dan menyimpan data dan melaporkan
infomasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. (Krismiaji, 2010 : 16)
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen penting, antara lain
sebagai berikut ( Satzinger, Jackson, & Burd, 2005 : 7-8):
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen penting, antara lain
sebagai berikut ( Satzinger, Jackson, & Burd, 2005 : 7-8):
8
Formatted: Indent: First line:
0.49"
9
Formatted: Indent: Left: 0", First line: 0"
Gambar 2.1 Information Systems and Component Parts
Sumber : Satzinger , Jackson, dan Burd (2005:8)
Formatted: Heading 1, Left, Add space
between paragraphs of the same style, Line
spacing: single
Formatted: Font: Italic
Formatted: Indent: Left: 0", First line: 0"
1. Hardware (perangkat keras)
Adalah sekumpulan perangkat keras yang digunakan untuk menerima
data dan informasi, memprosesnya, dan menampilkannya kembali.
2. Software (perangkat lunak)
Adalah koleksi atau sekumpulan program yang dapat memerintah
hardware-hardware yang ada untuk memproses data.
3. Database (basis data)
Adalah basis data yang berisikan dari sekumpulan file atau table yang
berkaitan dan berhubungan antara satu sama lain, dan di dalam file atau
table tersebut berisikan data.
4. Network (jaringan computer)
Adalah sebuah sistem jembatan perhubungan, baik menggunakan kabel
(wireline) maupun tanpa menggunakan kabel (wireless) yang memiliki
peranan penting dalam menghubungkan beberapa computer yang berbeda
untuk berbagi sumber daya yang mereka miliki.
Formatted: Indent: Left: 0.5"
5. Procedures (prosedur)
10
Adalah sebuah instruksi, aturan, dan prosedur yang berisikan cara
bagaimana menggabungkan komponen-komponen diatas dalam rangka
memproses informasi dan menghasilkan apa yang diinginkan.
6. People (orang)
Adalah sumber daya manusia yang akan mengoperasikan hardware dan
software, berhubungan dengan mereka dan menggunakan hasil dari
pemrosesan tersebut.
Kualitas dari informasi diantaranya adalah relevan maksudnya adalah
menambah pengetahuan atau nilai bagi para pembuat keputusan, dengan cara
mengurangi ketidakpastian, menaikkan kemampuan untuk memprediksi, atau
menegaskan/ membenarkan ekspektasi semula, kemudian informasi yang
berkualitas harus dapat dipercaya dimana informasi bebas dari kesalahan atau
bias dan secara akurat menggambarkan kejadian atau aktivitas organisasi. Tidak
hanya itu informasi yang berkualitas harus lengkap
dimana tidak
menghilangkan data penting yang dibutuhkan oleh para pemakai. Informasi yang
berkualitas juga harus tepat waktu, maksudnya informasi dapat disajikan pada
saat yang tepat untuk mempengaruhi proses pembuatan keputusan. Yang
terakhir untuk informasi yang berkualitas hendaknya mudah dipahami dengan
menyajikan informasi dalam format yang mudah dimengerti. ( Krismiaji, 2010 :
15)
Formatted: Font color: Auto
2.1.2.
Sistem Informasi Akuntansi
Akuntansi terdiri dari tiga aktivitas utama - mengidentifikasikan,
mencatat, dan mengkomunikasikan kejadian-kejadian ekonomi dari suatu
organisasi kepada para pengguna yang berkepentingan. ( Kieso, Weygandt &
Kimmel, 2010 ).
Sistem informasi akuntansi merupakan sistem yang dapat memproses
data dan transaksi untuk menghasilkan suatu informasi yang bermanfaat
sehingga dapat digunakan untuk merencanakan, mengendalikan, dan
mengoperasikan bisnis. ( Krismiaji,2010 :4 )
Formatted: Heading 1, Indent:
Left: 0", First line: 0", Line
spacing: single
Formatted: Font: Bold
Formatted: Font color: Auto
Formatted: Indent: Left: 0.49"
11
Sistem informasi akuntansi adalah suatu subsistem yang memproses
transaksi keuangan dan non-keuangan yang berpengaruh secara langsung
terhadap pemrosesan transaksi keuangan. (Hall, 2011:7)
Formatted: Indent: Left: 0.49", First line:
0.49"
Terdapat lima Kegunaan sistem informasi akuntansi, yaitu : (Jones &
Rama, 2008:7-8) :
Formatted: Indent: Left: 0.49", Hanging:
0.1", Tab stops: 0.69", Left
12
1. Menghasilkan laporan eksternal
Bisnis Perusahaan menggunakan sistem informasi akuntansi untuk
Formatted: Indent: Left: 0.69",
Tab stops: 0.69", Left
menghasilkan laporan-laporan khusus untuk memenuhi kebutuhan
informasi investor, kreditor, petugas pajak, agen pengatur, dan lain-lain.
2. Mendukung aktivitas rutin
Manajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani
Formatted: Indent: Left: 0.49",
Hanging: 0.1", Tab stops: 0.69",
Left
aktivitas operasional yang rutin dalam siklus operasi perusahaan.
Formatted: Indent: Left: 0.69",
Tab stops: 0.69", Left
Contohnya meliputi: melayani pemesanan pelanggan, pengiriman barang
dan jasa, penagihan kepada pelanggan, dan penerimaan kas.
3. Pengambilan keputusan
Informasi juga dibutuhkan untuk pengambilan keputusan tidak rutin pada
Formatted: Indent: Left: 0.49",
Hanging: 0.1", Tab stops: 0.69",
Left
semua level dari organisasi. Contohnya meliputi: mengetahui barang yang
Formatted: Indent: Left: 0.69",
Tab stops: 0.69", Left
penjualannya baik dan pelanggan yang paling banyak melakukan
pembelian.
4. Perencanaan dan pengendalian
Sebuah sistem informasi dibutuhkan untuk aktivitas perencanaan dan
Formatted: Indent: Left: 0.49",
Hanging: 0.1", Tab stops: 0.69",
Left
pengendalian.
Formatted: Indent: Left: 0.69",
Tab stops: 0.69", Left
5. Implementasi pengendalian internal
Pengendalian internal meliputi kebijakan, prosedur, dan sistem informasi
yang digunakan untuk melindungi aset perusahaan dari kerugian atau
pencurian, dan untuk memelihara keakuratan data keuangan.
Terdapat beberapa unsur-unsur dari sistem akuntansi, yaitu:
1) Formulir
Merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya
transaksi. Dengan formulir ini, data yang bersangkutan dengan transaksi
yang direkam pertama kali dijadikan dasar dalam pencatatan.
2) Jurnal
Merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat,
mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya.
Dalam jurnal ini pula terdapat kegiatan peringkasan data, yang hasil
Formatted: Indent: Left: 0.49",
Hanging: 0.1", Numbered + Level:
1 + Numbering Style: 1, 2, 3, … +
Start at: 1 + Alignment: Left +
Aligned at: 1.25" + Indent at:
1.5", Tab stops: 0.69", Left
Formatted: Indent: Left: 0.69",
Tab stops: 0.69", Left
13
peringkasannya kemudian di-posting ke rekening yang bersangkutan
dalam buku besar.
14
3) Buku besar
Terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data
keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Rekening buku
besar ini di satu pihak dapat dipandang sebagai wadah untuk
menggolongkan data keuangan, di pihak lain dapat dipandang pula
sebagai sumber informasi keuangan untuk penyajian laporan keuangan.
4) Buku pembantu
Terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan
yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar. Buku besar
dan buku pembantu merupakan catatan akuntansi akhir, yang berarti
tidak ada catatan akuntansi lain lagi sesudah data akuntansi diringkas dan
digolongkan dalam rekening buku besar dan buku pembantu.
5) Laporan
Merupakan hasil akhir proses akuntansi yang berupa neraca, laporan laba
rugi, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok produksi, laporan
biaya pemasaran, laporan harga pokok penjualan, daftar umur piutang,
daftar utang yang akan dibayar, dan daftar saldo persediaan yang lambat
penjualannya. (Mulyadi 201008:3-5)
Proses bisnis merupakan suatu urutan dari aktifitas yang dijalankan oleh
perusahaan untuk mendapatkan, memproduksi, dan menjual. Proses bisnis dapat
dilihat melalui siklus transaksi proses bisnis tersebut dan dapat dibagi kedalam
tiga siklus transaksi utama yaitu:
a. Siklus Perolehan (Acquisition Cycle): Siklus yang meliputi proses
pembelian barang dan jasa.
b. Siklus Konversi (Convertion Cycle): Siklus yang meliputi proses untuk
mengubah atau membuat suatu sumber daya yang dimiliki menjadi
barang atau jasa yang memiliki nilai atau manfaat lebih.
Formatted: List Paragraph,
Indent: Left: 0.54", Numbered +
Level: 1 + Numbering Style: a, b, c,
… + Start at: 1 + Alignment: Left +
Aligned at: 1.38" + Indent at:
1.63"
c. Siklus Pendapatan (Revenue Cycle):Siklus yang meliputi proses
penyediaan barang atau jasa ke pelanggan. (Jones & Rama, 2009:22-23)
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt, Do not check spelling
or grammar
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt, Do not check spelling
or grammar
Formatted: List Paragraph,
Indent: Left: 0.79", No bullets or
numbering
15
( Jones dan Rama 2008:22)
2.1.
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt
Formatted: Indent: Left: 0.79", Space Before:
0 pt, After: 0 pt, Line spacing: 1.5 lines, No
bullets or numbering
Sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan dari konponen –
konponen yang saling bekerja sama untuk menggapai tujuan. Tujuan dari
sistem adalah untuk menerima input dan memprosesnya sehingga dapat
menghasilkan output berupa informasi . terdapat lima komponen umum
dari sistem, yaitu input, process, output, feedback dan control.
(Hardcastle, 2011)
Sistem memiliki karakteristik tersendiri, yaitu sistem memiliki sasaran
yang akan dicapai, sistem memerlukan pengendalian, sistem memiliki
pengguna ( pemakai, end-user), Sistem memiliki keterbatasan (
constraints ) serta sistem terdiri dari lebih dari satu komponen yang salin
terjalin satu sama lain yang disebut dengan subsistem. (Gondodiyoto,
2007)
Formatted: Indonesian
Informasi merupakan data yang telah mengalami pemrosesan menjadi
konteks yang berarti dan berguna bagi para pemakai akhir tertentu .
(O'Brien & Marakas, 2010)
Sistem informasi menyediakan informasi bagi para managemen dalam
perusahaan agar dapat membuat keputusan sehingga proses bisnis yang
dijalankan dalam organisasi dapat dikendalikan. (Hardcastle, 2011)
Sistem informasi juga dapat berupa kombinasi yang terorganisir antara
people, hardware, software, network, data resources serta policies
andprocedure, dimana kombinasi tersebut menyimpan, mengambil,
mengubah dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi (O'Brien
& Marakas, 2010)
Kualitas dari informasi diantaranya adalah Relevan maksudnya adalah
menambah pengetahuan atau nilai bagi para pembuat keputusan, dengan
Formatted: Normal, Indent: Left: 0.79", No
bullets or numbering
16
cara
mengurangi
ketidakpastian,
menaikkan
kemampuan
untuk
memprediksi, atau menegaskan/ membenarkan ekspektasi semula,
kemudian informasi yang berkualitas harus dapat dipercaya dimana
informasi
bebas
dari
kesalahan
atau
bias
dan
secara
akurat
menggambarkan kejadian atau aktivitas organisasi. Tidak hanya itu
informasi yang berkualitas harus lengkap dimana tidak menghilangkan
data penting yang dibutuhkan oleh para pemakai. Informasi yang
berkualitas juga harus tepat waktu, maksudnya informasi dapat disajikan
pada saat yang tepat untuk mempengaruhi proses pembuatan keputusan.
Yang terakhir untuk informasi yang berkualitas hendaknya mudah
dipahami dengan menyajikan informasi dalam format yang mudah
dimengerti. ( Krismiaji, 2010 )
Formatted: English (U.S.)
Sistem informasi akuntansi merupakan sistem yang dapat memproses
data dan transaksi untuk menghasilkan suatu informasi yang bermanfaat
sehingga dapat digunakan untuk merencanakan, mengendalikan, dan
mengoperasikan bisnis. ( Krismiaji, 2010 )
Ciri – ciri atau karakteristik dari suatu informasi agar dapat lebih berguna
ialah akurat, tepat waktu dan relevan. Akurat berarti informasi yang
dihasilkan bebas dari kesalahan – kesalahan dan tidak menyesatkan juga
harus jelas dalam menggambarkan / menjelaskan maksud dari informasi
tersebut. Tepat waktu berarti informasi yang datang dari penerima tidak
boleh
terlambat.
Informasi
yang
sudah
terlambat
akan
dapat
menyebabkan informasi tersebut tidak mempunyai nilai lagi, karena
informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Relevan
berarti informasi tersebut memiliki kegunaan bagi penggunanya.
(Gondodiyoto, 2007)
Sistem informasi juga dapat berupa kombinasi yang terorganisir antara
people, hardware, software, network, data resources serta policies
andprocedure, dimana kombinasi tersebut menyimpan, mengambil,
mengubah dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi (O'Brien
& Marakas, 2010)
Keuntungan dan nilai tambah dari sistem informasi, yaitu :
1. Meningkatkan keuntungan bisnis.
2. Mengurangi biaya bisnis.
Formatted: Indent: Left: 0.79",
Space Before: 0 pt, After: 0 pt,
Line spacing: 1.5 lines
17
3. Meningkatkan market share.
4. Mengembangkan hubungan dengan pelanggan.
5. Meningkatkan efisiensi.
6. Meningkatkan pengambilan keputusan.
7. Mengurangi kesalahan.
8. Meningkatkan keamanan.
9. Kapasitas lebih besar.
10.Dapat menyesuaikan dengan peraturan.
2.2.
Sistem Informasi Akuntansi
2.2.1.
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi adalah subsistem dari sistem informasi
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt,
Bold
Formatted: Normal, Indent: Left: 0.79",
Space Before: 0 pt, Line spacing: 1.5 lines
manajemen yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan, serta
informasi lain yang diproses dalam proses rutin dari transaksi
akuntansi(Jones & Rama, 2009)
Menurut Gelinas and Dull (2008:15) sistem informasi akuntansi adalah
sebuah spesifikasi subsistem dari sistem informasi yang bertujuan untuk
mengumpulkan, memproses, dan melaporkan informasi yang berkaitan
terhadap aspek keuangan dari kegiatan bisnis, yang terintegrasi dengan
sistem informasi dan tidak dapat dibedakan sebagai pemisah subsistem.
Sistem informasi akuntansi adalah salah satu subsistem informasi yang
Formatted: Indent: Left: 0.79", Space Before:
0 pt, After: 0 pt, Line spacing: 1.5 lines
lebih awal diimplementasikan dan bahkan lazimnya menjadi salah satu
komponen utama dalam pengembangan subsistem informasi lainnya.
(Gondodiyoto, 2007)
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem Informasi Akuntansi adalah
Formatted: Normal, Indent: Left: 0.79",
Space Before: 0 pt, Line spacing: 1.5 lines
suatu sistem berbasis komputer yang mengumpulkan, mencatat,
menyimpan, dan memproses data dengan tujuan untuk menghasilkan
informasi keuangan yang berguna bagi pemakai di dalam dan di luar
perusahaan secara akurat dan tepat waktu.
2.2.2.
Subsistem Informasi Akuntansi
Menurut Hall (2008, p8), Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari tiga
Formatted: Normal, Indent: Left: 0.79",
Space Before: 0 pt, Line spacing: 1.5 lines,
No bullets or numbering
subsistem utama, yaitu:
Formatted: Normal, Indent: Left: 0.79",
Space Before: 0 pt, Line spacing: 1.5 lines
1. Transaction Processing System (TPS) mendukung operasi bisnis
sehari-hari.
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt,
Not Italic
Formatted: Normal, Indent: Left: 0.79",
Space Before: 0 pt, Line spacing: 1.5 lines,
No bullets or numbering
18
2. General Ledger / Financial Reporting System (GL/FRS) yang
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt, Not Italic
menghasilkan laporan keuangan misalnya laporan arus kas dan laporan
lain yang berhubungan dengan hukum yang berlaku, misalnya pajak.
3. Management Reporting System (MRS) yang menghasilkan laporan
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt, Not Italic
keuangan khusus untuk manajemen internal. Contohnya laporan
anggaran dan varians.
Kegunaan Sistem Informasi Akuntansi
Formatted: English (U.S.)
Formatted: Font: Bold, Font color:
Auto, English (U.S.)
Terdapat lima Kegunaan sistem informasi akuntansi, yaitu :, antara lain
Formatted: Font color: Auto
(Jones & Rama, 2009):
Formatted: Font color: Auto
Menghasilkan laporan eksternal
Formatted: Font color: Auto
Formatted: Font: Bold
Formatted: English (U.S.)
1. Bisnis menggunakan sistem informasi akuntansi untuk menghasilkan
laporan-laporan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi investor,
kreditor, petugas pajak, agen pengatur, dan lain-lain.
Formatted: English (U.S.)
Mendukung aktivitas rutin
Formatted: English (U.S.)
Manajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani
aktivitas operasional yang rutin dalam siklus operasi perusahaan.
Contohnya meliputi: melayani pemesanan pelanggan, pengiriman barang
dan jasa, penagihan kepada pelanggan, dan penerimaan kas.
Pengambilan keputusan
Formatted: English (U.S.)
2. Informasi juga dibutuhkan untuk pengambilan keputusan tidak rutin
pada semua level dari organisasi. Contohnya meliputi: mengetahui
barang yang penjualannya baik dan pelanggan yang paling banyak
melakukan pembelian.
Formatted: English (U.S.)
Perencanaan dan pengendalian
Formatted: English (U.S.)
Sebuah sistem informasi dibutuhkan untuk aktivitas perencanaan dan
pengendalian.
19
Implementasi pengendalian internal
Formatted: English (U.S.)
Pengendalian internal meliputi kebijakan, prosedur, dan sistem informasi
yang digunakan untuk melindungi aset perusahaan dari kerugian atau
pencurian, dan untuk memelihara keakuratan data keuangan.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan kegunaan sistem informasi
akuntansi adalah
mengumpulkan, menyimpan, dan mengubah data
menjadi informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan, serta
menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset organisasi.
Formatted: Indent: Left: 0.75", Space After:
0 pt, Line spacing: 1.5 lines
20
Komponen Sistem Informasi Akuntansi
2.2.3.
Terdapat enam komponen yang terdapat dari sistem informasi
akuntansi, yaitu:
a.
Individu yang mengoperasikan sistem dan menjalankan fungsi
yang bervariasi.
b.
Prosedur dan instruksi, baik manual maupun otomatis yang
terlibat di dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang
aktifitas organisasi.
c.
Data tentang organisasi beserta proses bisnisnya.
d.
Perangkat lunak yang digunakan untuk memproses data
organisasi.
e.
Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer beserta
alat di sekelilingnya, dan alat jaringan komunikasi yang digunakan untuk
mengumpulkan, menyimpan, memproses, dan mengirimkan data serta
informasi.
f.
Pengendalian internal dan jaminan keamanan yang membantu
menjaga keamanan data di dalam sistem informasi akuntansi.
2.2.4. Prinsip – prinsip Sistem Akuntansi
Berikut ini adalah Terdapat prinsip – prinsip yang harus
dipertimbangkan di dalam penyusunan sistem informasi akuntansi, prinsip
pertama adalah (Gondodiyoto, 2007) :
a.
Kkeseimbangan biaya dengan manfaat maksudnya adalah
Maksudnya adalah bahwa sistem informasi akuntansi suatu
perusahaan harus sesuai dengan kebutuhan masing – masing perusahaan
tetapi juga harus dengan pertimbangan manfaat yang diperoleh harus lebih
besar dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan.Prinsip kedua adalah
b.
Lluwes dan dapat memenuhi perkembangan ( khususnya
teknologi )
, maksudnya Ciri adalah ciri khas suatu perusahaan modern adalah
perubahan, dimana setiap perubahan harus diiringi dengan penyesuaian
dengan lingkungan dan perkembangannya, termasuk perubahan kebijakan,
perubahan peraturan dan perkembangan teknologi. Sistem informasi
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt, Bold
Formatted: Normal, Indent: Left:
0.75", First line: 0", Space Before:
0 pt, Line spacing: 1.5 lines
21
akuntansi harus luwes dalam menghadapi tuntutan perubahan tersebut.
Prinsip ketiga adalah
c.
Ppengendalian internal yang memadai. Maksudnya
Suatu sistem akuntansi harus dapat menyajikan informasi akuntansi
yang diperlukan oleh pengelola perusahaan sebagai pertanggungjawaban
kepada pemilik, maupun terhadap pihak – pihak lain yang berkepentingan.
Informasi yang disajikan harus bebas dari bias, error dan hal – hal lain yang
dapat menyesatkan. Selain dari itu sistem akuntansi juga harus dapat menjadi
alat manajemen untuk menjalankan/mengendalikan operasi perusahaan,
termasuk pengamanan asset atau harta perusahaan.Prinsip yang keempat
adalah
d.
Ssistem pelaporan yang efektif. Maksudnya
Ppengetahuan mengenai pemakain laporan dapat diketahui sebaik –
baiknya agar dapat menyajikan informasi yang relevan dan dapat dipahami
oleh user yang menggunakannya. (Gondodiyoto, 2007)
2.2.5. Model Sistem Informasi Akuntansi
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt,
Bold
Sistem informasi akuntansi disatu sisi dapat dipandang sebagai hubungan
Antara input, proses dan output yang meggambarkan perubahan atau transformasi
suatu data menjadi suatu informasi. Berikut ini, merupakan gambaran proses data
menjadi informasi yang ada dalam sistem informasi yang digambarkan pada suatu
model (Gondodiyoto, 2007) :
Data
Collection
Sources
of Data
Input
Data
Maintenance
Data
Management
Gambar 2.1 Model of an AIS
Security: and
Control
Sumber : “Accounting Information System
Cerullo
( 2000 )”
a.
Data Collection
Information
Generation
Users
Output
22
Tahapan ini dilakukan pengumpulan data transaksi, mencatat data yang ada
ke dalam formulir yang disediakan, serta melakukan validasi dan editing data untuk
memastikan keakuratann dan kelengkapan data tersebut.
b.
Data Maintenance
Tahapan data maintenance dapat dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu
:
1.
Classifying, melakukan pengumpulan data ke beberapa kategori
2.
Transcribing, melakukan penggandaan/ reproducing data ke beberapa
dokumen.
3.
Sorting, pemilahan data berdasarkan satu/beberapa karakteristik.
4.
Batching, melakukan pengumpulan transaksi menjadi beberapa
kelompok.
5.
Merging, menyatukan dua atau lebih file data.
6.
Calculating,
melakukan
operasi
penambahan,
pengurangan,
pelipatgandaan dan pembagian.
7.
Summarizing, menggabungkan kuantitas elemen data.
8.
Comparing,
membandingkan
items dari beberapa file untuk
menemukan atau membandingkan beberapa perbedaan yang membedakan file data
tersebut.
c.
Data Management
Terdiri dari beberapa tahap :
a)
Storing, melakukan penempatan data dalam tempat penyimpanan
yang dinamakan files atau databases.
b)
Maintaining, melakukan penyesuaian terhadap data yang disimpan
untuk merefleksikan data terbaru berdasarkan events, operations and decisions.
c)
Retrieving, terdiri dari mengakses dan membuka data, untuk
melakukan suatu proses atau untuk membuat laporan kepada users.
d.
Data Control
Data memiliki dua tujuan dasar :
a.
Untuk keselamatan dan keamanan asset perusahaan, termasuk data –
data perusahaan.
b.
Untuk memastikan bahwa data yang diterima merupakan data yang
akurat, lengkap dan telah diproses secara benar.
e.
Information Generation
23
Information generation terdiri dari tahapan seperti mengartikan, melaporkan
dan mengkomunikasikan data yang mendukung output dari pemrosesan suatu
transaksi dan informasi.
2.2.6.
System Development Life Cycle ( SDLC )
Menurut Satzinger (2005:p39), System Development Life Cycle (SDLC)
adalah keseluruhan proses untuk membangun, menyebarkan, menggunakan, dan
memperbaharui sistem informasi. Keempat kelompok kegiatan yakni planning,
analysis, design dan implementation disebut sebagai fase, dan saling berkaitan
sebagai unsur proyek guna mengembangkan sebuah sistem baru. ( Satzinger,
Jackson, & Burd, 2005)
PROJECT
PLANNING
PLANNING
SPESIFICATION
FROZEN
ANALYSIS
PHASE
Formatted: Font: Times New Roman
Formatted: Font: Times New Roman
Formatted: Space Before: 0 pt, After: 0 pt,
Line spacing: 1.5 lines
ANALYSIS
SPESIFICATION
FROZEN
Formatted: Font: Times New Roman
Formatted: Font: Times New Roman
DESIGN
PHASE
DESIGN
SPESIFICATION
FROZEN
IMPLEMENTATION
PHASE
Formatted: Indonesian
Formatted: Font: Times New Roman
FINISHED
SYSTEM
DELIVERED
EXCATLY AS
SPECIFIED
Formatted: Font: Times New Roman
Formatted: Space Before: 0 pt, After: 0 pt,
Line spacing: 1.5 lines, Tab stops: 0.44", Left
Formatted: Font: Times New Roman
Formatted: Space Before: 0 pt, After: 0 pt,
Line spacing: 1.5 lines
Formatted: Font: Times New Roman
Gambar 2.2 SDLC dengan pendekatan waterfall
Formatted: Font: 12 pt
Formatted: Justified, Space Before: 0 pt,
After: 0 pt, Line spacing: 1.5 lines
Formatted: Font: 12 pt, Italic
Formatted: Font: 12 pt
Formatted: Indent: Left: 0", Space Before: 0
pt, After: 0 pt, Line spacing: 1.5 lines, Tab
stops: 0.25", Left
2.3.Teori Diagram
2.3.1.
Pengertian Analisis Sistem
Menurut Satzinger et al. (2010 : 4), analisis sistem adalah suatu proses
untuk memahami dan mengerti sistem informasi secara rinci untuk
merekomendasikan sistem informasi bagaimana selanjutnya. ( Satzinger,
Jackson, & Burd, 2005)
2.3.2.
Pengertian Perancangan Sistem
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt,
Bold
24
Menurut Satzinger ed al (2010 : 4), Perancangan sistem adalah proses
menentukansecara rinci bagaimana komponen-komponen dari sistem informasi
harus diimplementasikan secara fisik yang baru. ( Satzinger, Jackson, & Burd,
2005)
2.3.3.
Object-Oriented Analysis and Design
Menurut Satzinger (2010:60),“Object-Oriented Analysis(OOA) is
defining all of the type of objects that do the work in the system and showing
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt, Bold
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt, Italic
what use cases are required to completed tasks”. Artinya, analisis berorientasi
pada adalah mendefinisikan semua jenis objek yang melakukan pekerjaan dalam
sistem dan menunjukkan apa yang dibutuhkan oleh usecase, yang diperlukan
untuk menyelesaikan tugas. ( Satzinger, Jackson, & Burd, 2005)Sedangkan
“Object-Oriented Design (OOD) is defining all of the type of objects
necessary to communicate with people and devices in system, showing how
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt, Indonesian, Do not
check spelling or grammar
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt, Italic
object interact to complete tasks, and refining the definition of each type of
object so it can be implemented with a specific language or environment”.
Artinya, Perancangan berorientasi pada objek adalah adalah mendefinisikan
semua jenis objek yang diperlukan untuk mengkomunikasikan dengan orang
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt, Italic
lain dan perangkat di dalam sistem, yang menunjukkan bagaimana objek
berinteraksi untuk menyelesaikan tugas, dan menyempurnakan definisi setiap
jenis objek sehingga dapat diimplementasikan dengan bahasa atau kondisi
spesifik. Dan “Object-Oriented Programming (OOP) mean writing statement in
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt, Italic
programming language to define what each type of object does, including the
messages that objects send to each other”. Artinya, OOP adalahberarti menulis
pernyataan dalam bahasa pemrograman untuk mendefinisikan apa yang setiap
jenis objek melakukan, termasuk pesan bahwa objek mengirim satu sama lain. (
Satzinger, Jackson, & Burd, 2005)
2.3.4. Unified Model Language (UML)
Menurut Rama & Jones (2009:78), Unified Modeling Language (UML)
adalah bahasa yang digunakan untuk menspesifikasikan, memvisualisasikan,
membangun, dan mendokumentasikan sebuah sistem informasi.
Menurut Satzinger (2005:48) Unified Modeling Language (UML)
merupakan suatu set standar konstruksi model dan notasi yang dikembangkan
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt, Bold, Italic
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt, Italic
25
secara khusus untuk pengembangan berorientasi objek. Yang artinya bahwa
Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang menjadi standar
untuk merancang model sebuah sistem. ( Satzinger, Jackson, & Burd, 2005)
2.3.5.
Activity Diagram
Menurut Satzinger (2005:p144), Activity Diagram ialah adalah jenis
diagram alur kerja yang menggambarkan kegiatan pengguna dan aliran
sekuensial mereka. Notasi - notasi yang digunakan didalam activity diagram
antara lain :
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt,
Bold, Italic
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt,
Bold
26
Gambar 2.3Activity Diagram
•
Formatted: Font: 12 pt
Sumber : Satzinger, Jackson, dan Burd (2005:145)
Formatted: Justified, Indent: Left:
0.59", Line spacing: 1.5 lines
Swimlane
Formatted: Justified, Indent: Left:
0.81", Line spacing: 1.5 lines
Merupakan sebuah area berbentuk persegi panjang dalam activity
Formatted: Indent: Left: 0.56",
Space Before: 0 pt, After: 0 pt,
Line spacing: 1.5 lines
diagram yang memaparkan aktivitas apa saja yang dilakukan oleh
seorang user.
•
Starting Activity (Pseudo)
Merupakan notasi dalam activity diagram yang memliki fungsi sebagai
penanda dimulai nya suatu aktivitas.
•
Transition Arrow
Merupakan notasi idalam activity diagram yang memliki fungsi
menghubungkan satu aktivitas dengan aktivitas berikutnya yang
dilakukan oleh seorang user.
Formatted: List Paragraph,
Indent: Left: 0.81", Line spacing:
1.5 lines
27
•
Activty
Formatted: Indent: Left: 0.56", Space Before:
0 pt, After: 0 pt, Line spacing: 1.5 lines
Merupakan notasi dalam activity diagram yang memiliki fungsi
menjelaskan aktivias yang dilakukan oleh seorang user.
•
Synchronization Bar
Merupakan notasi dalam activity diagram yang memiliki fungsi
mengatur atau mengendalikan pemisahan dan penyatuan dari beberapa
aktivitas yang berurutan.
•
Decision Activity
Merupakan notasi dalam activity diagram yang digunakan pada saat user
akan melakukan pengambilan keputusan.
•
Ending Activity
Formatted: Font: Italic
Merupakan notasi dalam activity diagram yang memliki fungsi sebagai
penanda diakhirinya nya suatu aktivitas.
2.3.6.
Event Table
Menurut Satzinger (2005:p174), Event table adalah katalog kasus
penggunaan yang berisi daftar acara di baris dan potongan kunci informasi
tentang setiap peristiwa dalam kolom. Event table meliputi baris dan kolom,
yang mewakili peristiwa dan rincian mereka, masing-masing( Satzinger,
Jackson, & Burd, 2005).Event terbagi dalam 3 tipe, yaitu:
•
Formatted: Font: Italic
Gambar 2.4 Event Table
Formatted: Font: 12 pt
Sumber : Satzinger, Jackson, dan Burd (2005:175)
Formatted: Justified, Indent: Left: 1.25", Line
spacing: 1.5 lines
External event
Formatted: Space Before: 0 pt, After: 0 pt,
Line spacing: 1.5 lines
28
Event yang terjadi diluar dari sistem, biasanya dimulai oleh
external agent, yaitu orang atau unit organisasi yang menyediakan
atau menerima data dari sistem, tetapi belum tentu mereka adalah
pengguna dari sistem.
Temporal event
• Event yang terjadi akibat dari tercapainya suatu titik waktu tertentu.
Temporal event berbeda dengan external event karena sistem ini akan
Formatted: Indent: Left: 0.63",
Space Before: 0 pt, After: 0 pt,
Line spacing: 1.5 lines, Bulleted +
Level: 1 + Aligned at: 1" + Indent
at: 1.25"
menghasilkan output yang dibutuhkan tanpa harus diperintah. Dengan
kata lain, external agent tidak membuat permintaan, tetapi sistem akan
menghasilkan informasi atau output yang dibutuhkan ketika informasi
tersebut dibutuhkan.
Formatted: Font: Not Italic
State event
Formatted: Font: Not Italic
Event yang akan terjadi ketika sesuatu terjadi di dalam sistem, sehingga
memicu adanya kebutuhan untuk pemrosesan. ( Satzinger, Jackson, &
Burd, 2005)
Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2005:175), event table terdiri dari
Formatted: Space Before: 0 pt,
After: 0 pt, Line spacing: 1.5 lines
beberapa komponen, yaitu :
•
Event
Event merupakan suatu kejadian yang terjadi pada waktu dan
tempat tertentu yang dapat dijelaskan serta perlu diingat.
•
Trigger
Trigger merupakan suatu tanda yang memberitahukan sistem
bahwa
event
telah
terjadi,
meskipun
data
yang
masuk
membutuhkan proses atau waktu.
•
Source
Source merupakan agen eksternal yang memasukan data kedalam
sistem.
•
Response
Response merupakan hasil atau output dari suatu proses yang
dilakukan oleh sistem.
•
Destination
Destination merupakan agen eksternal yang menerima output atau
hasil dari proses yang dilakukan oleh sistem. ( Satzinger, Jackson, &
Formatted: Justified, Space
Before: 0 pt, After: 0 pt, Line
spacing: 1.5 lines
29
Burd,
2005)
Formatted: Justified, Line spacing: 1.5 lines
2.3.7.
Use Case Diagram
Formatted: Normal, Indent: Left: 0.31", First
line: 0.63", Space Before: 0 pt, Line spacing:
1.5 lines
Menurut Satzinger (2005:p213), Use Case Diagram adalah diagram
yang menunjukkan pengguna dengan berbagai peran dan cara para pengguna
berinteraksi dengan sistem. ( Satzinger, Jackson, & Burd, 2005)
Notasi
Nama
Use case
Keterangan
Formatted Table
Menunjukkan aktivitas yang dilakukan
Formatted: Space After: 0 pt
oleh sistem, biasanya sebagai respon
terhadap request dari user terhadap
sistem untuk mencapai tujuan user.
Menunjukkan orang yang secara aktual
Actor
berinteraksi dengan sistem komputer.
Menghubungkan antara aktor dan use
Connecting
case dan mengindikasikan actor tertentu
line
yang berhubungan use case tertentu.
Automation
boundary and
organization
Menunjukkan batasan antara lingkungan
di mana actor berada, dan komponen
internal dari sistem komputer.
Formatted: Indonesian
30
Tabel 2.1 Notasi Use Case Diagram
Sumber : Satzinger (2010: 242-244)
Formatted: Heading 1, Justified,
Indent: Left: 0", Hanging: 0.3",
Line spacing: single, Outline
numbered + Level: 2 + Numbering
Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 +
Alignment: Left + Aligned at: 0.25"
+ Indent at: 0.55"
Formatted: Indonesian
Gambar 2.5 UseCase Diagram
Formatted: Font: 12 pt
Sumber : Satzinger, Jackson, dan Burd (2005:216)
Formatted: Font: 12 pt,
Indonesian
2.3.8. Use Case Description
31
Menurut Satzinger (2005:p220), Use Case Description adalah adalah urutan
tertentu dari langkah-langkah dalam kasus penggunaan, kasus penggunaan
mungkin memiliki beberapa skenario yang berbeda.Use Case Description dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu:
Brief Description
Formatted: Font: Not Italic, English (U.S.)
Brief Description digunakan untuk use case yang sangat sederhana dan bila
sistem yang dibangun berskala kecil.
Gambar 2.6 Brief Description dari Use Case
Formatted: Font: 12 pt
Sumber : Satzinger, Jackson, dan Burd (2005:221)
Intermediate Description
Formatted: Font: Not Italic
Intermediate Description merupakan pengembangan dari brief description untuk
menyertakan aliran internal dari aktifitas untuk sebuah use case.
Gambar 2.7 Intemediate Description dari Use Case
Formatted: Font: 12 pt
Sumber : Satzinger, Jackson, dan Burd (2005:222)
Fully Developed Description
Fully Developed Description adalah metode paling formal yang dapat digunakan
dalam mendokumentasikan use case. ( Satzinger, Jackson, & Burd, 2005)
Formatted: Font: Not Italic
32
Gambar 2.6 Fully Developed Description dari Use Case
Formatted: Font: 12 pt
Sumber : Satzinger, Jackson, dan Burd (2005:223)
2.3.9. System Sequence Diagram (SSD)
Menurut Satzinger (2005:p226), System Sequence Diagram digunakan untuk
menggambarkan arus informasi ke dalam dan keluar dari sistem otomatis.
sehingga suatu menggambarkan dokumen input, output dan mengidentifikasi
interaksi Antara aktor dan sistem. ( Satzinger, Jackson, & Burd, 2005)
System sequence diagram merupakan bagan dari interaction diagram. Dimana
interaction diagram adalah diagram komunikasi atau sequence diagram yang
Formatted: Font: Not Italic
Formatted: Font: Not Italic
Formatted: Font: Not Italic
menampilkan hubungan antara objek. Dalam sequence diagram digunakan
Formatted: Font: Not Italic
beberapa notasi untuk membuat sequence diagram, yaitu :
Formatted: Font: Not Italic
Formatted: Font: Not Italic
33
Gambar 2.7 System Sequence Diagram
Formatted: Font: 12 pt
Sumber : Satzinger, Jackson, dan Burd (2005:229)
a.
Lifeline atau object lifeline
Berupa garis vertikal di bawah obyek yang berguna untuk menunjukkan waktu
hidup obyek.
b.
Object
Berupa simbol orang yang berguna sebagai penggambaran pengguna sistem atau
sistem yang terotomatisasi.
c.
Input Message
Berupa garis horizontal yang menggambarkan pesan masukan dari user.
d.
Output Message
Berupa garis horizontal putus-putus yang menggambarkan keluaran atau hasil
dari inputan user. ( Satzinger, Jackson, & Burd, 2005)
Formatted: Indonesian
34
2.3.10. Completed Three Layer Design Sequence Diagram
Completed three layer sequence diagram atau yang biasa disebut data access
Formatted: Font: Bold, Italic
Formatted: Font: Bold
sequence diagram merupakan sequence diagram yang telah dikembangkan dan
dilengkapi hingga menampilkan hubungan sampai database.
Gambar 2.8 Completed Three-Layer Design Sequence Diagram
Sumber : Satzinger, Jackson, dan Burd (2005:229)
2.3.11. First-Cut Class Diagram
Menurut Satzinger (2005:p184) Domain Class Diagram adalah kelas diagram
UML yang menunjukkan hal-hal yang penting dalam pekerjaan pengguna: kelas
masalah domain, asosiasi mereka, dan atribut mereka. ( Satzinger, Jackson, &
Burd, 2005)
Formatted: Font: 12 pt
35
Gambar 2.9 First-cut Class Diagram
Sumber : Satzinger, Jackson, dan Burd (2005:311)
2.3.12. Updated Design Class Diagram
Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2005:337), updated design class diagram
merupakan pengembangan dari setiap layer. Dalam view dan data access layer
di sequence diagram, harus ditambahkan beberapa class baru sebagai use case
controller. Pada updated design class diagram, method dapat ditambahkan untuk
setiap class
Formatted: Font: 12 pt
36
Gambar 2.10Updated Design Class Diagram
Formatted: Font: 12 pt
Sumber : Satzinger, Jackson, dan Burd (2005:340)
2.3.13. Design Input (User Interface)
Menurut Satzinger (2005:p442), User Interface merupakan bagian dari sistem
informasi yang perlu interaksi dari pengguna untuk membuat input dan output. (
Satzinger, Jackson, & Burd, 2005)
Package diagram adalah suatu diagram tingkat tinggi yang sederhana yang
memungkinkan perancang untuk menghubungkan kelas-kelas dengan grup yang
terelasi.Diagram ini mengilustrasikan three-design layer, yaitu view layer,
domain layer, dan data access layer dan memperlihatkan setiap lapisan sebagai
paket yang terpisah. ( Satzinger, Jackson, & Burd, 2005)
Formatted: Indonesian, Do not
check spelling or grammar
37
Gambar 2.11 Package Diagram
Formatted: Font: Not Bold
Sumber : Satzinger, Jackson, dan Burd (2005:557)
Formatted: Indonesian
2.2. Teori Khusus
2.2.1. Penjualan Tunai
Penjualan adalah aktivitas memperjualbelikan barang dan jasa kepada
konsumen. (Puspitawati & Anggadini, 2010 : 165)
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt,
Do not check spelling or grammar
Penjualan tunai adalah penjualan yang dilakukan dengan cara
menerima uang tunai/cash pada saat abrang diserahkan pada pembeli.
(Puspitawati & Anggadini, 2010 : 165)
Sistem penjualan tunai merupakan sistem yang dilakukan oleh
perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga
terlebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli.
(Mulyadi, 2008 : 455)
Aktivitas penjualan tunai biasanya dijumpai dalam perusahaan
perdagangan retail. Prosedur penjualan tunai yang telah terkomputerisasi
dimulai dari bagian penjualan yang menginput data – data barang yang dibeli
berikut dengan jumlah barang yang dibeli oleh customer ke dalam program,
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt,
Do not check spelling or grammar
38
selanjutnya sistem akan menginformasikan harga dan total harga keseluruhan
yang harus dibayar oleh customer beserta diskon dan informasi lainnya ke
dalam faktur penjualan tunai.Setelah informasi yang dibutuhkan diinput
dalam faktur penjualan, bagian penjualan akan mencetak bukti pembayaran
yang akan diserahkan kepada customer. (Puspitawati & Anggadini, 2010 :
174)
2.2.2. Pendapatan
2.4.
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt, Do not check spelling
or grammar
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt, Do not check spelling
or grammar
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt, Not Bold
Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang
timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus
masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari
kontribusi penanaman modal. (IAI, 2010 : 23.2)
Pendapatan dari penjualan barang harus diakui bila seluruh kondisi
berikut dipenuhi:
a.
Perusahaan telah memindahkan risiko secara signifikan dan telah
memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli;
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt, Do not check spelling
or grammar
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt, Do not check spelling
or grammar
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt, Pattern: Clear
Perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt, Pattern: Clear
atas barang yang dijual;
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt, Pattern: Clear
c.
Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal;
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt, Pattern: Clear
d.
Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan
b.
transaksi akan mengalir kepada perusahaan tersebut.
e.
Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan dengan transaksi
penjualan dapat diukur dengan andal. (IAI, 2010 : 23.3)
Penentuan kapan entitas telah memindahkan risiko dan manfaat
kepemilikan secara signifikan kepada pembeli memerlukan pengujian atas
keadaan tersebut. Pada umumnya, pemindahan risiko dan manfaat kepemilikan
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt, Pattern: Clear
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt, Pattern: Clear
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt, Do not check spelling
or grammar
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt, Do not check spelling
or grammar
terjadi pada saat yang bersamaan dengan pemindahan hak milik atau
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt
penguasaan atas barang tersebut kepada pembeli. Hal ini terjadi pada
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt
kebanyakan penjualan eceran. Dalam kasus lain, pemindahan risiko dan
manfaat kepemilikan terjadi pada saat yang berbeda dengan pemindahan hak
milik atau penguasaan atas barang tersebut. (IAI, 2010:23.4)
Siklus pendapatan adalah proses transaksi yang digunakan untuk
menyediakan barang dan jasa kepada pelanggan. Kejadian siklus pendapatan
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt, Do not check spelling
or grammar
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt, Do not check spelling
or grammar
39
untuk barang mencakup menerima pesanan, memilih dan memeriksa barang
untuk dikirimkan, menyiapkan barang untuk pengiriman, pemgiriman barang,
dan menerima kas. ( Jones dan Rama, 20089:52)
Siklus pendapatan dari jenis organisasi yang berbeda dapat saja sama
Formatted: Indent: Left: 0.39", First line:
0.49"
dan mencakup di dalamnya sebagian atau semua operasi berikut:
1. Merespon permintaan informasi dari pelanggan
Permintaan informasi pelanggan bisa ditangani oleh seorang tenaga
penjualan. Di beberapa industri(misalnya, computer dan peranti lunak),
Formatted: Indent: Left: 0.59", Hanging:
0.2", Numbered + Level: 1 + Numbering Style:
1, 2, 3, … + Start at: 1 + Alignment: Left +
Aligned at: 1.06" + Indent at: 1.31"
Formatted: Indent: Left: 0.79"
produk-produknya bersifat kompleks. Tenaga penjualan memegang
peranan penting dalam membantu para pelanggan untuk memahami suatu
produk perusahaan dan memilih produk yang sesuai untuknya.
2. Membuat perjanjian dengan para pelanggan untuk menyediakan barang
dan jasa di masa mendatang
Contoh dari perjanjian mencakup di dalamnya pesanan pelanggan untuk
Formatted: Indent: Left: 0.59", Hanging:
0.2", Numbered + Level: 1 + Numbering Style:
1, 2, 3, … + Start at: 1 + Alignment: Left +
Aligned at: 1.06" + Indent at: 1.31"
Formatted: Indent: Left: 0.79"
produk atau jasa serta kontrak antara perusahaan dengan pelanggan untuk
penyerahan barang atau jasa dimasa mendatang. Karyawan kunci dalam
fungsi ini adalah staf pencatat pesanan dan tenaga penjualan
3. Menyediakan jasa atau mengirimkan barang ke pelanggan
Fungsi ini sangat penting dalam proses pendapatan. Untuk barang, staf
gudang dan pengiriman memainkan peran yang aktif
Formatted: Indent: Left: 0.59", Hanging:
0.2", Numbered + Level: 1 + Numbering Style:
1, 2, 3, … + Start at: 1 + Alignment: Left +
Aligned at: 1.06" + Indent at: 1.31"
Formatted: Indent: Left: 0.79"
Formatted: Indent: Left: 0.59", Hanging:
0.2", Numbered + Level: 1 + Numbering Style:
1, 2, 3, … + Start at: 1 + Alignment: Left +
Aligned at: 1.06" + Indent at: 1.31"
Formatted: Indent: Left: 0.79"
4. Menagih pelanggan
Dalam hal ini, perusahaan mengakui klaimnya terhadap pelanggan
dengan mencatat piutang dan menagih pelanggan
5. Melakukan penagihan uang
Pada suatu waktu dalam siklus pendapat, uang tunai ditagih dari
pelanggan
6. Menyetorkan uang kas ke bank
Pihak-pihak yang terlibat di sini adalah kasir dan bank
7. Menyusun laporan
Beraneka jenis laporan mungkin dibuat untuk silkus pendapatan.
Contohnya mencakup daftar pesanan, daftar pengiriman, dan daftar
penerimaan kas. (Jones & Rama, 2009 : 23)(Jones dan Rama, 2008:23)
Formatted: Indent: Left: 0.59", Hanging:
0.2", Numbered + Level: 1 + Numbering Style:
1, 2, 3, … + Start at: 1 + Alignment: Left +
Aligned at: 1.06" + Indent at: 1.31"
Formatted: Indent: Left: 0.79", First line: 0"
Formatted: Indent: Left: 0.59", Hanging:
0.2", Numbered + Level: 1 + Numbering Style:
1, 2, 3, … + Start at: 1 + Alignment: Left +
Aligned at: 1.06" + Indent at: 1.31"
Formatted: Indent: Left: 0.79", First line: 0"
Formatted: 2.2, Indent: Left: 0.59", Hanging:
0.2", Space Before: 0 pt, Line spacing: 1.5
lines, Numbered + Level: 1 + Numbering Style:
1, 2, 3, … + Start at: 1 + Alignment: Left +
Aligned at: 1.06" + Indent at: 1.31"
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt
Formatted: 2.2, Indent: Left: 0.79", Space
Before: 0 pt, Line spacing: 1.5 lines
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt,
Do not check spelling or grammar
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt,
Do not check spelling or grammar
40
Pengelolaan transaksi dalam siklus pendapatan yang berbasis computer,
Formatted: Indent: Left: 0.3",
Space After: 0 pt
mencakup prosedur-prosedur sebagai berikut:
1. Prosedur Pemesanan Penjualan ( Sales order entry)
merupakan tahap pertama dalam siklus pendapatan berbasis computer
adalah penganan pesanan yang diterima dari pelanggan. Fungsi ini
mencakup seluruh aktivitas mulai dari menerima pesanan dari pelanggan
sampai dengan memproses pesanan tersebut.
2. Prosedur pengiriman barang (shipping)
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt
Formatted: Normal, Indent: Left:
0.59", Hanging: 0.2", Numbered +
Level: 1 + Numbering Style: 1, 2, 3,
… + Start at: 1 + Alignment: Left +
Aligned at: 0.25" + Indent at: 0.5"
Formatted: Font: Not Italic
Formatted: Normal, Indent: Left:
0.79"
Tahap kedua dalam siklus pendapatan adalah memenuhi order dan
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt
mengirimkan barang. Bagian gudang bertanggung jawab untuk
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt, Not Italic
memenuhi order pelanggan dengan megeluarkan barang dari gudang
sesuia dengan instruksi yang tercantum dalam tiket pengambilan barang
(picking ticket).
3. Prosedur Penagihan (Billing)
Tahap ketiga dalam siklus pendapatan adalah penagihan. Aktivitas yang
dilakukan pada tahap ini adalah membuat faktur dan memelihara catatan
piutang kepada setiap pelanggan.
Formatted: Normal, Indent: Left:
0.59", Hanging: 0.2", Numbered +
Level: 1 + Numbering Style: 1, 2, 3,
… + Start at: 1 + Alignment: Left +
Aligned at: 0.25" + Indent at: 0.5"
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt
Formatted: Normal, Indent: Left:
0.79"
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt, Not Italic
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt
Formatted: Normal, Indent: Left:
0.54", Numbered + Level: 1 +
Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start
at: 1 + Alignment: Left + Aligned
at: 0.25" + Indent at: 0.5"
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt, Not Italic
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt
Formatted: Normal, Indent: Left:
0.79"
Formatted: Normal, Indent: Left:
0.54", Numbered + Level: 1 +
Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start
at: 1 + Alignment: Left + Aligned
at: 0.25" + Indent at: 0.5"
41
4. Prosedur penerimaan kas (Cash Collections)
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt
Tahap keempat dalam siklus pendapatan adalah penerimaan kas.
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt,
Not Italic
Departemen yang terlibat dalam kegiatan penerimaan kas ini adalah
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt
kasir, yaitu bagian yang berada dibawah departemen keuangan, yang
Formatted: Normal, Indent: Left: 0.79",
Space Before: 0 pt, Line spacing: 1.5 lines
bertugas menangani penerimaan kas dan penyetorannya ke bank, dan
bagian piutang dagang, yaitu bagian yang berada di bawah manajer
akuntansi dan bertugas untuk mencatat perlunasan piutang dari
pelanggan. (Krismiaji, 2010: 316-334)
2.4.1.
Pengertian Penjualan Tunai
Penjualan tunai adalah penjualan barang dagang dengan menerima
Formatted: Normal, Indent: Left: 0.79",
Space Before: 0 pt, Line spacing: 1.5 lines,
No bullets or numbering
pembayaran kas atau tunai secara langsung dari pelanggan pada saat
Formatted: Normal, Indent: Left: 0.79",
Space Before: 0 pt, Line spacing: 1.5 lines
terjadinya penjualan. (Wibowo & Arif, 2008)
Menurut Mulyadi (2010:455), sSistem penjualan tunai merupakan sistem
yang dilakukan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli
melakukan pembayaran harga terlebih dahulu sebelum barang diserahkan
oleh perusahaan kepada pembeli. (Mulyadi, 2008 )
Formatted: Indent: Left: 0.38", First line:
0.63", Space Before: 0 pt, After: 0 pt, Line
spacing: 1.5 lines
Formatted: English (U.S.)
Formatted: English (U.S.)
2.2.3. Penjualan Konsinyasi
2.4.2. Pengertian Penjualan Kredit
Menurut Soemarso (2009:160), penjualan kredit merupakan transaksi
antar dua perusahaan dengan pembeli untuk mnyerahkan barang atau jasa yang
berakibat timbulnya piutang.
Formatted: Heading 1, Line spacing: single,
Tab stops: Not at 0.13" + 0.2"
Formatted: Indent: Left: 0.38", First line:
0.63", Space Before: 0 pt, After: 0 pt, Line
spacing: 1.5 lines
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt,
Bold
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt
42
Menurut Mulyadi (2010:210), penjualan kredit merupakan penjualan
yang dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mengirim barang sesuai
dengan order yang diterima dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu
perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut.
2.4.3. Pengertian Penjualan Konsinyasi
Menurut Drebin (2006:58), pPenjualan konsinyasi adalah penyerahan
fisik atau penitipan barang-barang oleh pihak pemilik kepada pihak lain yang
bertindak sebagai agen penjual di mana secara hukum hak atas barang-barang
tetap berada di tangan pemilik sampai barangbarang tersebut dijual oleh pihak
agen penjual. Dalam metode penjualan konsinyasi, pihak yang memiliki barang
disebut consignor (konsinyor) dan pihak yang mengusahakan penjualan barang
disebut consignee (konsinyi). (Drebin, 2006 : 58)
Didalam penjualan konsinyasi, konsinyor tidak mengakui adanya
peralihan kepemilikan atas barang yang dikirim ke konsinyi, konsinyor akan
mengakui adanya peralihan kepemilikan atas barang ketika telah terjadi
penjualan kepada pelanggan. Sebagai aturan umum, konsinyor akan
menerbitkan memo kepada konsinyi. Kemudian konsinyi akan mengirimkan
faktur penjualan beserta laporan penjualan kepada konsinyor setelah penjualan
terjadi dalam periode yang telah disepakati. (Nathan, 2009 : 22)
Menurut Wiyoto & Hamizar (2011 : 114), Perlakuan umum yang
berlaku pada penjualan konsinyasi untuk konsinyi ataupun konsinyor adalah
sebagai berikut :
1. Barang konsinyasi tetap dilaporkan sebagai persediaan dari konsinyor,
walau barang tersebut telah berpindah tangan kepada konsinyi. Untuk
konsinyi barang konsinyasi tidak diakui sebagai persediaan.
2. Pengiriman barang pada konsinyi oleh konsiyor tidak dianggap
sebagai penjualan atau pendapatan. Bagi konsinyi barang tidak diakui
sebagai pembelian barang.
3. Beban yang timbul akibat penjualan konsinyasi dibebankan kepada
konsinyor.
4. Harga jual barang dapat ditentukan sesuai kesepakatan.
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt, Do not check spelling
or grammar
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt, Do not check spelling
or grammar
Formatted: English (U.S.)
43
5. Konsinyi diwajibkan untuk membuat laporan hasil penjualan atas
barang komisi yang telah berhasil dijual. (Wiyoto & Hamizar, 2011 :
114)
Menurut Wiyoto & Hamizar ( 2011 : 117 ), Jurnal yang terbentuk
dari penjualan konsinyasi adalah :
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt,
Indonesian, Do not check spelling or grammar
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt,
Indonesian, Do not check spelling or grammar
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt,
Do not check spelling or grammar
1. Pada saat pengiriman barang dari konsinyor ke konsinyi :
Konsinyasi keluar
xxx
Pengiriman barang konsinyasi
xxx
2. Pada saat menerima laporan penjualan konsinyasi :
Piutang
xxx
Biaya Pengiriman Konsinyasi
xxx
Biaya Komisi
xxx
Barang Konsinyasi
Formatted: Indent: Left: 1.25", No bullets or
numbering
xxx
Formatted: Indent: Left: 1.25", First line:
0.25", No bullets or numbering
3. Pada saat konsinyi membayar :
Piutang
xxx
Biaya Pengiriman Konsinyasi
xxx
Barang Konsinyasi
Konsinyasi
Formatted: Indent: Left: 1.28"
xxx Biaya Pengiriman
xxx
Biaya Komisi
xxx
Kas
xxx
Formatted: Indent: Left: 0.38", First line:
0.63", No bullets or numbering
Menurut Wiyoto & Hamizar (2011 : 114), Laporan hasil
penjualan barang konsinyasi dibuat oleh konsinyi untuk satu periode tertentu,
periode laporan dapat berupa laporan harian, mingguan, bulanan atau sesuai
dengan kesepakatan kedua belah pihak. (Wiyoto & Hamizar, 2011:114)
Menurut Wiyoto & Hamizar (2011 : 115), Hal – hal yang
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt
dilaporkan dalam laporan hasil penjualan konsinyasi adalah sebagai berikut :
1. Jumlah dan tipe barang yang laku terjual
2. Beban – beban yang dikeluarkan oleh komisioner dalam menjual
barang komisi
3. Komisi penjualan ( bila ada). (Wiyoto & Hamizar, 2011:115)
Formatted: Font: Not Bold, Font color: Auto
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt
Penjualan Konsinyasi adalah penjualan dengan cara pemilik
menitipkan barang kepada pihak lain untuk dijualkan dengan harga dan syarat
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt
44
yang telah diatur dalam perjanjian. Perjanjian konsinyasi berisi mengenai hak
dan kewajiban kedua belah pihak.
2.4.4. Pihak-pihak yang terlibat dalam konsinyasi
•
Pengamanat (consignor)
Pihak yang menitipkan barang atau pemilik barang. Pengamanat akan
tetap mencatat barang yang dititipkannya sebagai persediaan selama barang
yang dititipkan belum terjual atau menunggu laporan dari komosioner.
•
Komisioner (consignee)
Pihak yang menerima titipan barang.
2.4.5. Keuntungan konsinyasi
Bagi pengamanat (consignor) :
•
Dapat dijadikan sebagai sarana
promosi produknya dan
menaikkan omzet penjualan serta memperluas daerah pemasaran.
Bagi komisioner (consignee) :
•
Mendapat komisi bila berhasil menjualkan barang konsinyasi.
•
Tidak perlu menambah modal kerja untuk membeli persediaan
barang dagangan dan tidak menanggung risiko kerugian bila barang yang
dititipkan tidak laku karena dapat dikembalikan kepada pengamanat
(consignor).
2.4.6. Akuntansi Penjualan Konsinyasi
Metode pencatatan yang dapat dipakai baik oleh pengamanat
(consignor) maupun komisioner (consignee) ada dua , yaitu ::
Formatted: Font: Italic
Formatted: Font: Italic
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt
Formatted: List Paragraph,
Indent: Left: 0.39", Line spacing:
1.5 lines
45
•
Metode Terpisah
Dalam metode terpisah laba atau rugi dari penjualan konsinyasi
Formatted: Indent: Left: 0.75", Hanging:
0.25", Space Before: 0 pt, After: 0 pt, Line
spacing: 1.5 lines
disajikan secara terpisah dengan laba atau rugi penjualan biasa atau
penjualan lainnya. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar pada akhir
periode dapat diketahui berapa laba atau rugi yang diperoleh dari
penjualan konsinyasi dan berapa laba atau rugi yang diperoleh dari
penjualan lainnya.
•
Metode Tidak Terpisah
Dalam metode tidak terpisah laba atau rugi dari penjualan konsinyasi
tidak dipisahkan dengan laba atau rugi dari penjualan biasa atau
penjualan lainnya. Hal ini akan mengakibatkan pada akhir periode
perusahaan tidak dapat mengetahui berapa laba atau rugi yang
diperoleh dari penjualan konsinyasi dan berapa laba yang diperolah
dari penjualan biasa atau
penjualan lainnya. Untuk tujuan
pengendalian intern sebaiknya perusahaan
tidak menggunakan
metode ini. Untuk mengetahui bagaimana perlakuan akuntansi
terhadap barang konsinyasi baik yang diselenggarakan oleh pihak
pengamanat (consignor) maupun pihak komisioner (consignee).
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt
(Wiyoto & Hamizar, 2011:116)
Formatted: English (U.S.)
2.2.4. Penerimaan Kas
2.4.7. Pengertian Retur Penjualan
Formatted: Heading 1, Line spacing: single,
Tab stops: Not at 0.13" + 0.2"
Formatted: Indent: Left: 1", Space Before: 0
pt, After: 0 pt, Line spacing: 1.5 lines
Menurut Stice, Stice dan Skousen (2009:416), rRetur penjualan
merupakan barang yang dikembalikan oleh pelanggan dan pemberian potongan
penjualan yang diberikan untuk faktor-faktor, seperti kerusakan barang yang
terjadi selama pengiriman, barang yang terbuang atau cacat dan pengirimna
jumlah atau jenis barang yang tidak benar. ( Stice, Stice dan Skousen ,2009 )
2.4.8. Pengertian Piutang Tak Tertagih
Menurut Reeve, Warren dan Dunhac (2009:398), terdapat dua metode
akuntansi untuk mencatat piutang yang diperkirakan tidak akan tertagih.
Metode penyisihan (allowance method) membuat akun beban piutang tak
Formatted: Font color: Auto
Formatted: Font color: Auto
Formatted: Font color: Auto
46
tertagih di muka sebelum piutang tersebut dihapus. Prosedur lain, yang
dinamakan dengan metode penghapusan langsung (direct write-off method),
mengakui beban hanya pada saat piutang dianggap benar-benar tidak dapat
ditagih lagi. Dua metode akuntansi untuk piutang tak tertagih yaitu:
•
Metode Penghapusan Langsung (direct write-off method)
Pencatatan beban piutang tak tertagih ketika akun piutang dinyatakan
sudah tidak bisa tertagih.
•
Metode Penyisihan (allowance method)
Pencatatan beban piutang tak tertagih diestimasi berdasarkan jumlah
piutang tak tertagih di akhir periode akuntansi.
2.4.9. Pengertian Kas dan Setara Kas
Menutur Kieso, Weygandt dan Kimmel (2010:320), kKas adalah
aktiva yang
pengukuran
likuid, medium standar dari pertukaran dan dasar untuk
dan
akuntansi bagi
item lainnya.
Pada
umumnya
kas
diklasifikasikan sebagai aktiva lancar. Kas terdiri dari koin, mata uang dan
dana deposit pada bankalat pertukaran yang dimiliki oleh perusahaan dan siap
untuk digunakan dalam transaksi perusahaan setiap dibutuhkan atau diinginkan.
(Rudianto, 2012)
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt, Do not check spelling
or grammar
47
Kas dan setara kas dapat diartikan bersifat jangka pendek, investasi
dengan tingkat likuiditas yang tinggi, siap diubah menjadi sejumlah kas yang
diketahui jumlahnya dan sangat dekat dengan maturitas mereka yang
merepresentasikan resiko tidak signifikan dari perubahan tingkat suku bunga. (
Kieso, Weygandt & Kimmel, 2010 ).
Formatted: Indonesian
2.4.10. Pengertian Penerimaan Kas
Menurut Mulyadi (2010:439), sSistem akuntansi penerimaan kas
adalah suatu catatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan penerimaan
uang dari penjualan tunai atau dari piutang yang siap dan bebas digunakan
untuk kegiatan umum perusahaan. Penerimaan kas perusahaan berasal dari dua
sumber utama, yaitu :
2.4.10.1.
Formatted: Indonesian
Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai dimana sumbera
Menurut Mulyadi (2010:455), ssumber penerimaan kas terbesar suatu
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt
perusahaan dagang adalah berasal dari transaksi penjualan tunai. Berdasarkan
sistem pengendalian intern yang baik, sistem penerimaan kas dari penjualan
tunai mengharuskan :
•
Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetor ke bank
dalam jumlah penuh dengan cara melibatkan pihak lain selain
kasir untuk melakukan internal check.
•
•
Penerimaan kas dari penjualan tunai dilakukan melalui transaksi
kartu kredit, yang melibatkan bank penerbit kartu kredit dalam
pencatatan penerimaan kas. ( Mulyadi, 2008:455)
Sistem akuntansi penerimaan kas berasal dari dua sumber utama :
1) Penerimaan kas dari penjualan tunai
Dalam transaksi penjualan tunai, barang atau jasa baru diserahkan
oleh perusahaan kepada pembeli jika perusahaan telah menerima kas dari
Formatted: Indent: Left: 0.39", First line:
0.39"
Formatted: Indent: Left: 0.59", Hanging:
0.2"
Formatted: Indent: Left: 0.79", No bullets or
numbering
pembeli.
Catatan Akuntansi yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari
Formatted: Indent: Left: 0.39", First line:
0.59", No bullets or numbering
penjualan tunai adalah :
Formatted: Indent: Left: 0.79", No bullets or
numbering
48
a. Jurnal penjualan, digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat dan
meringkas data penjualan
b. Jurnal penerimaan kas, untuk mencatat penerimaan kas dari berbagai
sumber, diantaranya penjualan tunai.
c. Jurnal umum, digunakan untuk mencatat harga pokok produk yang
dijual.
d. Kartu persediaan, digunakan untuk mencatat berkurangnya harga pokok
produk yang dijual, juga untuk mengawasi persediaan barang yang
disimpan digudang.
e. Kartu gudang, digunakan untuk mencatat persediaan barang yang
disimpan digudang.
Jaringan prosedur yang membentuk sistem penerimaan kas dari
Formatted: Indent: Left: 0.3",
First line: 0.49"
penjualan tunai adalah sebagai berikut :
1) Prosedur Order Penjualan. Fungsi penjualan menerima order dari
pembeli dan membuat faktur penjualan tunai untuk memungkinkan
pembeli melakukan pembayaran harga barang ke fungsi kas dan untuk
memungkinkan fungsi gudang dan fungsi pengiriman menyiapkan barang
yang akan diserahkan kepada pembeli.
2) Prosedur Penerimaan Kas. Fungsi kas menerima pembayaran barang dari
pembeli dan memberikan tanda pembayaran kepada pembeli untuk
memungkinkan pembeli tersebut melakukan pengambilan barang yang
dibelinya dari fungsi pengiriman.
Prosedur Penyerahan Barang. Fungsi pengiriman menyerahkan barang
kepada pembeli. Fungsi akutansi melakukan pencatatan transaksi penjualan tunai
Formatted: Indent: Left: 0.3",
First line: 0.49", Space After: 0 pt,
No bullets or numbering
dalam jurnal penjualan dan jurnal penerimaan kas. Disamping itu fungsi
akuntansi juga mencatat berkurangnya persediaan barang dari kartu persediaan.(
Mulyadi, 200810: 455)
Terdapat 5 prosedur yang terlibat dalam sistem penerimaan kas, yang meliputi :
1. Remittance entry
Pada tahap ini, kasir akan mengumpulkan semua cek dan mencocokan
dengan remittance advice yang diterima, kemudian menjumlahkan semua
Formatted: Indent: Left: 0.3"
49
cek yang diterima. Kemudian remittance list, yang berisi daftar
remittanceadvice secara keseluruhan dibuat.
2. Depositing receipts
Salah satu salinan dari remittance list dikirimkan ke kasir yang akan
Formatted: Indent: Left: 0.75", No bullets or
numbering
membandingkan dan merekonsiliasi. Kemudian, kasir ini akan membuat
deposit slip dan cash receipt transaction listing (jurnal). Setelah itu,
barulah semua cek disetorkan ke bank.
Formatted: Font: Italic
50
3. Update Accounts Receivable
Remittance advice digunakan untuk mengirim ke rekening nasabah dalam
buku besar pembantu piutang. Secara berkala, perubahan saldo rekening
dirangkum dan diteruskan ke fungsi buku besar
4. Update General Ledger
Setelah menerima voucher jurnal dan ringkasan akun, fungsi buku besar
umum dituliskan ke rekening kas dan rekening control piutang, dan file
voucher jurnal.
5. Reconcile Cash Receipts and Deposits
Secara berkala (mingguan atau bulanan), seorang pegawai dari kantor
pengawas (atau karyawan tidak terlibat dengan prosedur penerimaan kas)
menyatukan penerimaan kas dengan membandingkan dokumen-dokumen
berikut:
i. Salinan prelist yang terkait.
ii. Slip penyetoran yang diterima dari bank.
iii. Jurnal voucher yang terkait. (Hall, 2008:173)
•
2.4.10.2. Penerimaan Kas dari Piutang
Menurut Mulyadi (2010:493), menjelaskan bahwa untuk menjamin
diterimanya kas oleh perusahaan, sistem penerimaan kas dari piutang
mengharuskan:
1. Debitur melakukan pembayaran dengan cek atau dengan cara
pemindahbukuan melalui rekening bank (giro bilyet). Jika perusahaan hanya
menerima kas dalam bentuk cek atas nama perusahaan , akan menjamin kas
yang diterima oleh perusahaan masuk ke rekening giro bank perusahaan.
Pemindahbukuan juga akan memberikan jaminan penerimaan kas masuk ke
rekening giro bank perusahaan.
Formatted: Indent: Left: 1.13",
Space After: 0 pt, Numbered +
Level: 3 + Numbering Style: i, ii, iii,
… + Start at: 1 + Alignment: Right
+ Aligned at: 2.38" + Indent at:
2.5", Don't adjust space between
Latin and Asian text, Don't adjust
space between Asian text and
numbers
Formatted: Font: Italic
51
2. Kas yang diterima dalam bentuk cek dari debitur harus segera disetor
ke bank dalam jumlah penuh. Penerimaan kas dari piutang dapat dilakukan
melalui berbagai cara, adalah sebagai berikut:
a. Melalui penagihan perusahaan
b. Melalui pos
c. Melalui Lock-box collection plan
2.4.11.
Jurnal
Menurut Kieso, Weygandt dan Kimmel (2010:55), jJurnal disebut
sebagai buku entri asli. Untuk setiap transaksi jurnal menunjukan efek debet dan
kredit pada akun tertentu. Dengan kata lain, jurnal merupakan catatan yang
timbul sebagai efek dari transaksi yang terjadi dimana terdapat debit dan kredit
untuk mencatatnya dengan akun spesifik.
Jurnal-jurnal yang berhubungan
dengan transaksi penjualan,piutang usaha dan peneriman kas serta retur
penjualan adalah sebagai berikut :
(Kieso, Weygandt & Kimmel ,2010)
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt
a. Jurnal penjualan tunai
Formatted: Space Before: 0 pt,
After: 0 pt, Line spacing: 1.5 lines
Dr. Kas
xxxxx
Cr. Penjualan
xxxxx
b. Jurnal penjualan kredit
Dr. Piutang usaha
Formatted: Space Before: 0 pt,
After: 0 pt, Line spacing: 1.5 lines
xxxxx
Formatted: Indent: Left: 0.98",
Space Before: 0 pt, After: 0 pt,
Line spacing: 1.5 lines
Cr. Penjualan xxxxxx
c.b.
Jurnal penerimaan kas
Dr. Kas
xxxxxx
Cr. Piutang usaha
d.c.
xxxxxx
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt, Italic
Formatted: Justified, Indent: First
line: 0.49", Space After: 0 pt
Jurnal retur penjualan
Dr. Retur dan potongan penjualan
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt
xxxxxx
Cr. Piutang usaha
xxxxxx
2.2.5. Chart Of Account ( COA )
Menurut Weygandt (2011: 60), Chart of Accounts adalah daftar akun
dan nomor akun yang diidentifikasi dalam buku besar.
Menurut Purcell, Melanie( 2014:51 ), Chart of Accounts mencerminkan:
1. Sumber dan penggunaan uang
2. Struktur akuntansi
3. Kegiatan dan tanggung jawab unit dalam struktur
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt, Do not check spelling
or grammar
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt, Do not check spelling
or grammar
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt, Do not check spelling
or grammar
Formatted: Justified, Indent: Left:
0.59", Hanging: 0.2", Space After:
0 pt, Numbered + Level: 1 +
Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start
at: 1 + Alignment: Left + Aligned
at: 1.14" + Indent at: 1.39"
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt, Not Bold
Formatted: Justified, Indent: Left:
0.49"
2.2.6. Retur Penjualan
Retur Penjualan adalah kemungkinan pengembalian barang yang
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt
1. Penjualan mengirimkan barang dagangan dengan tidak sesuai
Formatted: Justified, Indent: Left:
0.59", Hanging: 0.2", Numbered +
Level: 2 + Numbering Style: 1, 2, 3,
… + Start at: 1 + Alignment: Left +
Aligned at: 2.19" + Indent at:
2.69", Tab stops: Not at 0.88"
2. Barang dagangan rusak atau cacat
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt
3. Barang dagangan rusak pada saat pengangkutan
Formatted: Normal, Indent: Left:
0.98", No bullets or numbering
dibeli oleh pelanggan sewaktu – waktu, yang terjadi karena disebabkan
beberapa hal sebagai berikut:
4. Penjualan mengirim barang dagangan terlalu lama atau terjadi penundaan
pengangkutan dan pembeli menolak pengiriman
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt
Formatted: Left, Tab stops:
2.65", Left + 2.85", Centered
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt
8
9
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt
Formatted: English (U.S.)
2.4.12. Proses Retur Barang
Menurut Hall (2008:p170), menyebutkan adaTTerdapat 6 proses
Formatted: Indent: Left: 0.98",
Space Before: 0 pt, After: 0 pt,
Line spacing: 1.5 lines, No bullets
or numbering
dalam proses retur barang, yaitu :
Prepare Return Slip
Formatted: Font: Italic
Ketika item dikembalikan, yang menerima adalah karyawan departemen,
Formatted: Indent: Left: 0.79",
Line spacing: 1.5 lines
o
inspects, dan menyiapkan return slip yang menjelaskan item tersebut.
barang, bersama dengan salinan slip return, diberikan ke gudang untuk
diisi kembali. karyawan kemudian mengirim salinan kedua dari return
slip ke fungsi penjualan untuk mempersiapkan memo kredit.
Formatted: Font: Italic
Formatted: Indent: Left: 0.59",
Line spacing: 1.5 lines, Tab stops:
0.59", Left + 0.79", Left
Prepare Credit Memo
Formatted: Font: Italic
o
o Setelah menerima return slip, karyawan penjualan mempersiapkan
memo kredit. dokumen ini adalah otorisasi bagi pelanggan untuk
Formatted: Indent: Left: 0.79",
Line spacing: 1.5 lines, No bullets
or numbering
menerima kredit untuk barang dagangan kembali.
Formatted: Font: Not Italic
Formatted: Indent: Left: 0.79",
Line spacing: 1.5 lines
Formatted: Indent: Left: 0.59",
Hanging: 0.2", Line spacing: 1.5
lines, Bulleted + Level: 2 + Aligned
at: 0.75" + Indent at: 1", Tab
stops: 0.79", Left
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt
8
9
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt
Approve Credit Memo
Formatted: Font: Italic
Manajer kredit mengevaluasi keadaan pengembalian dan membuat
Formatted: Indent: Left: 0.79", Line spacing:
1.5 lines
o
penilaian untuk memberikan (atau menolak) kredit. manajer kemudian
kembali menyetujui memo kredit pada departemen penjualan.
Formatted: Font: Italic
Formatted: Indent: Left: 0.59", Hanging:
0.2", Line spacing: 1.5 lines
o Update Sales Journal
Setelah menerima memo kredit yang telah disetujui, transaksi tersebut
Formatted: Indent: Left: 0.79", Line spacing:
1.5 lines
dicatat dalam jurnal penjualan sebagai contra entry. memo kredit
kemudian diteruskan ke fungsi pengendalian persediaan untuk di-posting.
pada akhir periode tersebut, total penjualan kembali dirangkum dalam
voucher jurnal dan dikirim ke buku besar departemen.
o Update Inventory and Account Receivables Records
Formatted: Indent: Left: 0.59", Hanging:
0.2", Line spacing: 1.5 lines
Fungsi pengendalian persediaan menyesuaikan catatan persediaan dan
meneruskan memo kredit kepada Tagihan rekening, di mana rekening
pelanggan
juga
disesuaikan.
pengendalian
persediaan
Formatted: Indent: Left: 0.79", Line spacing:
1.5 lines
periodic
mengirimkan voucher jurnal meringkas total nilai pengembalian
persediaan untuk tugas pembaruan buku besar. Piutang menyerahkan
ringkasan akun piutang ke fungsi buku besar.
Formatted: Indent: Left: 0.59", Hanging:
0.2", Line spacing: 1.5 lines
o Update General Ledger
Setelah menerima voucher jurnal dan informasi rekening ringkasan,
Formatted: Indent: Left: 0.79", Line spacing:
1.5 lines
fungsi buku besar umum merekonsiliasi angka dan posting ke rekening.
(Hall, 2008 : 170)
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt
Formatted: Indent: Left: 0.75", Line spacing:
1.5 lines
Formatted: Heading 1, Indent: Left: 0",
Hanging: 0.2", Line spacing: single, Tab stops:
Not at 0.13" + 0.2"
10
2.2.7. Pajak
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt
Formatted: English (U.S.)
2.2.7.1. Pengertian Pajak
Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang
Formatted: Font: Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times
New Roman, 12 pt, Font color: Auto
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang,
dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk
keperluan negara bagi sebesarbesarnya kemakmuran rakyat. Pembayaran
pajak merupakan perwujudan dari kewajiban kenegaraan dan peran serta
Wajib Pajak untuk secara langsung dan bersama-sama melaksanakan
kewajiban perpajakan untuk pembiayaan negara dan pembangunan nasional.
Sesuai falsafah undang-undang perpajakan, membayar pajak bukan hanya
merupakan kewajiban, tetapi merupakan hak dari setiap warga Negara untuk
ikut berpartisipasi dalam bentuk peran serta terhadap pembiayaan negara
dan pembangunan nasional. (Direktorat Jendral Pajak, 2014)
2.2.7.2. Pengertian Pajak Pertambahan Nilai ( PPN )
Dalam Undang-undang Nomor 42 Tahun 2009 yang terdapat pada
buku karangan Mardiasmo (2010: 273), “Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt, Do not check spelling
or grammar, Pattern: Clear (White)
Formatted: Font: Times New
Roman, 16 pt, Not Bold
Formatted: Indent: Left: 0.59"
merupakan pajak tidak langsung yang dikenakan atas konsumsi dalam
negeri.”
Masih menurut Undang-undang Nomor 42 Tahun 2009 yang
terdapat pada buku karangan Mardiasmo (2010: 274, 278) berikut ini adalah
hal-hal yang berkaitan dengan pajak pertambahan nilai, yaitu:
a. Pajak masukan adalah Pajak Pertambahan Nilai yang seharusnya
sudah dibayar oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP) kerena perolehan
Barang Kena Pajak (BKP) dan atau Jasa Kena Pajak (JKP) dan atau
pemanfaatan BKP tidak berwujud dari luar Daerah Pabean dan atau
pemanfaatan JKP dari luar Daerah Pabean dan atau impor BKP.
b. Pajak keluaran adalah Pajak Pertambahan Nilai terutang yang wajib
dipungut oleh PKP yang melakukan penyerahan BKP, penyerahan
JKP, atau ekspor BKP.
c. Masa pajak adalah jangka waktu yang lamanya sama dengan satu
bulan tekwim atau jangka waktu lain yang ditetapkan dengan
Keputusan Menteri Keuangan paling lama tiga bulan takwim.
d. Ekspor adalah setiap kegiatan mengeluarkan barang dari dalam
Daerah Pabean ke luar Daerah Pabean.
Formatted: Indent: Left: 0.73"
11
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt
e. Barang Kena Pajak (BKP) adalah barang berwujud yang menurut sifat
atau hukumnya dapat berupa barang bergerak atau barang tidak
bergerak, dan barang tidak berwujud yang dikenakan pajak
berdasarkan Undang-undang PPN.
f. Pengusaha adalah orang pribadi atau badan yang dalam kegiatan
usaha atau pekerjaannya menghasilkan barang, mengimpor barang,
mengekspor barang, melakukan usaha perdagangan, memanfaatkan
barang tidak berwujud dari luar Daerah Pabean, melakukan usaha
jasa, atau memanfaatkan jasa dari luar Daerah Pabean.
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt,
Not Bold
2.2.7.3. Tarif dan Dasar Pengenaan Pajak ( DPP )
2.2.7.3.1. Tarif PPN
1. Tarif PPN adalah 10% (sepuluh persen).
Formatted: Normal, Indent: Left: 1", No
bullets or numbering, Tab stops: Not at 0.13"
+ 0.2"
Formatted: Justified
2. Tarif PPN sebesar 0% (sepuluh persen) diterapkan atas:
• Ekspor barang kena pajak (BKP) berwujud;
• Ekspor BKP tidak berwujud; dan
• Ekspor jasa kena pajak. (Direktorat Jendral Pajak, 2014)
Formatted: Normal, Bulleted + Level: 1 +
Aligned at: 0.84" + Indent at: 1.09", Tab
stops: 0.69", Left + Not at 0.13" + 0.2"
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt,
Do not check spelling or grammar
2.2.7.3.2. Dasar Pengenaan Pajak ( DPP )
Dasar Pengenaan Pajak adalah dasar yang dipakai untuk menghitung pajak
Formatted: Normal, Indent: Left: 1.09", No
bullets or numbering, Tab stops: 0.69", Left +
Not at 0.13" + 0.2"
yang terutang, berupa: Jumlah Harga Jual, Penggantian, Nilai Impor, Nilai
Ekspor, atau nilai lain yang ditetapkan dengan Peraturan Menteri
Keuangan :
•
Harga Jual adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang
diminta atau seharusnya diminta oleh penjual karena penyerahan
Barang Kena Pajak (BKP), tidak termasuk PPN yang dipungut
menurut Undang-Undang PPN dan potongan harga yang dicantumkan
dalam Faktur Pajak.
•
Penggantian adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang
diminta atau seharusnya diminta oleh pengusaha karena penyerahan
Jasa Kena Pajak (JKP),ekspor Jasa Kena Pajak, atau ekspor Barang
Kena Pajak Tidak Berwujud, tetapi tidak termasuk PPN yang dipungut
menurut Undang-Undang PPN dan potongan harga yang dicantumkan
Formatted: Font: Bold, English (U.S.)
12
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt
dalam Faktur Pajak atau nilai berupa uang yang dibayar atau
seharusnya dibayar oleh penerima jasa karena pemanfaatan Jasa Kena
Pajak dan/atau oleh penerima manfaat Barang Kena Pajak Tidak
Berwujud.
•
Nilai Impor adalah nilai berupa uang yang menjadi dasar
penghitungan bea masuk ditambah pungutan lainnya yang dikenakan
pajak berdasarkan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan
Pabean untuk Impor BKP, tidak termasuk PPN yang dipungut
menurut Undang-Undang PPN.
•
Nilai Ekspor adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang
diminta atau seharusnya diminta oleh eksportir.
•
Nilai lain adalah nilai berupa uang yang ditetapkan sebagai Dasar
Pengenaan Pajak dengan Keputusan Menteri Keuangan.
•
Nilai lain yang ditetapkan sebagai Dasar Pengenaan Pajak adalah
sebagai berikut :
a. untuk pemakaian sendiri BKP dan/atau JKP adalah Harga Jual
atau penggantian setelah dikurangi laba kotor;
b. untuk pemberian cuma-cuma BKP dan/atau JKP adalah harga jual
atau penggantian setelah dikurangi laba kotor;
c. untuk penyerahan media rekaman suara atau gambar adalah
perkiraan harga jual rata-rata;
d. untuk penyerahan film cerita adalah perkiraan hasil rata-rata per
judul film;
e. untuk penyerahan produk hasil tembakau adalah sebesar harga
jual eceran;
f. untuk Barang Kena Pajak berupa persediaan dan/atau aktiva yang
menurut tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan, yang masih
tersisa pada saat pembubaran perusahaan, adalah harga pasar
wajar;
g. untuk penyerahan Barang Kena Pajak dari pusat ke cabang atau
sebaliknya dan/atau penyerahan Barang Kena Pajak antar cabang
adalah harga pokok penjualan atau harga perolehan;
Formatted: Indent: Left: 1.03",
Numbered + Level: 2 + Numbering
Style: a, b, c, … + Start at: 1 +
Alignment: Left + Aligned at: 1.84"
+ Indent at: 2.09"
13
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt
h. untuk penyerahan Barang Kena Pajak melalui juru lelang adalah
harga lelang;
i. untuk penyerahan jasa pengiriman paket adalah 10 % (sepuluh
persen) dari jumlah yang ditagih atau jumlah yang seharusnya
ditagih; atau
j. untuk penyerahan jasa biro perjalanan atau jasa biro pariwisata
adalah 10% (sepuluh persen) dari jumlah tagihan atau jumlah
yang seharusnya ditagih. (Direktorat Jendral Pajak, 2014)
Formatted: Normal, Indent: Left: 1.03",
Numbered + Level: 2 + Numbering Style: a, b,
c, … + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned
at: 1.84" + Indent at: 2.09", Tab stops:
0.69", Left + Not at 0.13" + 0.2"
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt,
Do not check spelling or grammar
2.2.7.4. Cara Menghitung PPN
Contoh menghitung PPN :
1. PKP “A” menjual tunai Barang Kena Pajak dengan Harga Jual Rp
25.000.000,00
Pajak Pertambahan Nilai yang terutang = 10% x Rp25.000.000,00 =
Rp2.500.000,00
PPN sebesar Rp2.500.000,00 tersebut merupakan Pajak Keluaran
yang dipungut oleh Pengusaha Kena Pajak “A”.
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt,
Not Bold
Formatted: Indent: Left: 0.59", Space After:
0 pt, Line spacing: 1.5 lines
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt
Formatted: Indent: Left: 0.73", Space After:
0 pt, Line spacing: 1.5 lines, Numbered +
Level: 4 + Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start
at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 2.34" +
Indent at: 2.59"
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt
Formatted: Indent: Left: 0.98", Space After:
0 pt, Line spacing: 1.5 lines
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt
2. PKP “B” melakukan penyerahan Jasa Kena Pajak dengan memperoleh
Penggantian sebesar Rp20.000.000,00
PPN yang terutang yang dipungut oleh PKP “B” = 10% x
Rp20.000.000,00 = Rp 2.000.000,00
PPN sebesar Rp2.000.000,00 tersebut merupakan Pajak Keluaran
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt
Formatted: Indent: Left: 0.73", Space After:
0 pt, Line spacing: 1.5 lines, Numbered +
Level: 4 + Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start
at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 2.34" +
Indent at: 2.59"
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt
yang dipungut oleh Pengusaha Kena Pajak “B”. (Direktorat Jendral
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt
Pajak, 2014)
Formatted: Indent: Left: 0.98", Space After:
0 pt, Line spacing: 1.5 lines
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt
2.2.8. Usaha Kecil Indonesia
Secara nyata berdasarkan UU. No. 9 tahun 1995 mengenai Usaha
Formatted: Normal, Indent: Left: 0.98", No
bullets or numbering, Tab stops: Not at 0.13"
+ 0.2"
Kecil, pada pasal 5 ayat 1 dinyatakan bahwa, usaha kecil di Indonesia adalah
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt,
Do not check spelling or grammar
usaha yang memenuhi kriteria sebagai berikut :
Formatted: Font: Not Bold
a.
Usaha memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp200.000.000,- ( dua
ratus juta rupiah ), tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.,
b.
Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak sebesar Rp1.000.000,- (
Satu Milyar Rupiah).,
14
c.
Milik Warga Negara Indonesia ( WNI ).,
d.
Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaam yang dimiliki,
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt
dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupunt tidak langsung dengan
usaha menengah atau usaha besar.,
e.
Berbentuk usaha orang perseorangan atau badan usaha yang tidak
berbadan hukum atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk
koperasi.
Formatted: Indent: Left: 0.5",
Line spacing: 1.5 lines
Usaha menengah adalah kegiatan ekonomi rakyat yang memenuhi
kriteria sebagai berikut ::
a.
Formatted: Indent: Left: 0.39",
First line: 0.69", Line spacing: 1.5
lines
Usaha memiliki kekayaan bersih lebih besar dari Rp200.000.000,- (dua
ratus juta rupiah) sampai paling banyak Rp10.000.000,- (sepuluh milyar
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
b.
Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaam yang dimiliki,
dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupunt tidak langsung dengan
usaha besar.,
c.
Berbentuk usaha orang perseorangan atau badan usaha yang tidak
berbadan hukum atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk
koperasi.
Beberapa kelemahan utama yang terjadi dari aspek manajemen
keuangan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a.
Tidak adanya pemisahan antara harta perusahaan dan harta pribadi.
b.
Tidak tertib dalam melakukan pencatatan.
c.
Besarnya piutang yang tak tertagih (Suparyanto RW, 2012 : 59-63)
Peranan dari usaha kecil dalam pembangunan nasional Indonesia
antara lain :
a.
Menyerap tenaga kerja
b.
Penyedia barang dan jasa bagi masyarakat
c.
Mendayagunakan sumber ekonomi daerah
d.
Menunjukkan citra diri bangsa Indonesia (Suparyanto RW, 2012:31-38)
Formatted: Indent: Left: 0.5",
No bullets or numbering
Formatted: Indent: Left: 0.39",
First line: 0.69", Line spacing: 1.5
lines
Formatted: Indent: Left: 0.54",
Line spacing: 1.5 lines, Numbered
+ Level: 1 + Numbering Style: a, b,
c, … + Start at: 1 + Alignment:
Right + Aligned at: 1.33" + Indent
at: 1.58"
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt, Do not check spelling
or grammar
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt, Do not check spelling
or grammar
Formatted: Indent: Left: 0.39",
First line: 0.69", Line spacing: 1.5
lines
Formatted: Indent: Left: 0.54",
Line spacing: 1.5 lines, Numbered
+ Level: 1 + Numbering Style: a, b,
c, … + Start at: 1 + Alignment:
Right + Aligned at: 1.33" + Indent
at: 1.58"
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt, Do not check spelling
or grammar
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt, Do not check spelling
or grammar
Formatted: Indent: Left: 0.79",
Line spacing: 1.5 lines
15
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt
Formatted: English (U.S.)
2.4.13. Proses Penerimaan Kas
Menurut Hall (2008:p173), menyebutkan adaTerdapat 5 prosedur yang terlibat dalam
sistem penerimaan kas, yang meliputi :
1.
Formatted: Heading 1, Indent: Left: -0", Line
spacing: single, Outline numbered + Level: 2 +
Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 +
Alignment: Left + Aligned at: 0.25" + Indent
at: 0.55", Adjust space between Latin and
Asian text, Adjust space between Asian text and
numbers
Remittance entry
Pada tahap ini, kasir akan mengumpulkan semua cek dan mencocokan dengan
remittance advice yang diterima, kemudian menjumlahkan semua cek yang
diterima. Kemudian remittance list, yang berisi daftar remittanceadvice secara
keseluruhan dibuat.
2.
Depositing receipts
Salah satu salinan dari remittance list dikirimkan ke kasir yang akan membandingkan
dan merekonsiliasi. Kemudian, kasir ini akan membuat deposit slip dan cash
receipt transaction listing (jurnal). Setelah itu, barulah semua cek disetorkan ke
bank.
3.
Formatted: Font: Not Italic
Update Accounts Receivable
Remittance advice digunakan untuk mengirim ke rekening nasabah dalam buku besar
pembantu piutang. Secara berkala, perubahan saldo rekening dirangkum dan
diteruskan ke fungsi buku besar
4.
Update General Ledger
Setelah menerima voucher jurnal dan ringkasan akun, fungsi buku besar umum
dituliskan ke rekening kas dan rekening control piutang, dan file voucher jurnal.
5.
Reconcile Cash Receipts and Deposits
Secara berkala (mingguan atau bulanan), seorang pegawai dari kantor pengawas
(atau karyawan tidak terlibat dengan prosedur penerimaan kas) menyatukan
penerimaan kas dengan membandingkan dokumen-dokumen berikut:
i.Salinan prelist yang terkait.
ii.Slip penyetoran yang diterima dari bank.
2.3. Jurnal voucher yang terkait. (Hall, 2008)Teori Diagram
2.3.1. Analisis & Perancangan Sistem Informasi
Analisis sistem adalah kegiatan yang berfokus untuk mengetahui siapa,
apa, dimana dan kapan dari sebuah sistem dimana kegiatan tersebut
menghasilkan proposal sistem. (Dennis, Wixom dan Roth, 2009:11 )
Formatted: Font: Not Italic
Formatted: Indent: Left: 0.3", First line:
0.49"
16
Perancangan sistem adalah kegiatan yang berfokus mengenai
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt
Formatted: Indent: Left: 0.38",
First line: 0.63"
bagaimana sistem tersebut berkerja dimana kegiatan tersebut menghasilkan
spesifikasi sistem.( Dennis, Wixom dan Roth, 2009:11)
Object-Oriented Analysis(OOA) mendefinisikan semua jenis objek
yang melakukan pekerjaan dalam sistem dan menunjukkan apa yang
dibutuhkan oleh usecase, yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas. (
Satzinger, Jackson, & Burd, 2005)
Object-Oriented Design (OOD) mendefinisikan semua jenis objek
yang diperlukan untuk mengkomunikasikan dengan user dan perangkat di
dalam sistem, yang menunjukkan bagaimana objek berinteraksi untuk
menyelesaikan tugas, dan menyempurnakan definisi setiap jenis objek sehingga
dapat diimplementasikan dengan bahasa atau kondisi spesifik.
Object-Oriented Programming (OOP berarti menulis pernyataan
dalam bahasa pemrograman untuk mendefinisikan apa yang setiap jenis objek
lakukan, termasuk pesan bahwa objek mengirim satu sama lain. ( Satzinger,
Jackson, & Burd, 2005)
Formatted: Font color: Red
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt, Not Bold, Not Italic
2.3.2. Unified Modeling Language (UML)
Unified Modeling Language (UML) merupakan suatu set standar
konstruksi model dan notasi yang dikembangkan secara khusus untuk
pengembangan berorientasi objek. Yang artinya bahwa Unified Modeling
Formatted: Normal, Indent: Left:
0.69", No bullets or numbering,
Adjust space between Latin and
Asian text, Adjust space between
Asian text and numbers, Tab stops:
Not at 0.39"
Formatted: Font: Bold
Formatted: Font: Bold, Italic
Language (UML) adalah sebuah bahasa yang menjadi standar untuk merancang
model sebuah sistem. ( Satzinger, Jackson, & Burd, 2005:48)
Formatted: Font: Bold
Formatted: Indent: Left: 0.38"
Formatted: Font: Bold
2.3.3. Activity Diagram
Activity Diagram ialah adalah jenis diagram alur kerja yang
menggambarkan kegiatan pengguna dan aliran sekuensial. Notasi - notasi yang
digunakan didalam activity diagram antara lain :
Formatted: Heading 1, Indent:
Left: 0.04", Hanging: 0.35", Line
spacing: single, Adjust space
between Latin and Asian text,
Adjust space between Asian text
and numbers, Tab stops: Not at
0.39"
Formatted: Font: Italic
Formatted: Indent: Left: 0.38",
First line: 0.63"
17
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt
1. Starting Activity (pseudo) Merupakan simbol untuk menandakan
Formatted: Space Before: 0 pt, After: 0 pt
dimulainya aktivitas.
2. Transition Arrow Merupakan garis penunujuk arah urutan aktivitas yang
menggambarkan transisi dari suatu aktivitas.
3. Activity Merupakan simbol yang menggambarkan aktivitas.
4. Ending Activity (pseudo) Merupakan simbol untuk menandakan
berakhirnya aktivitas.
5. Swimlane Merupakan area persegi dalam activity diagram yang
menunjukkan aktivitas diselesaikan single agent.
6. Synchronization
bar Merupakan
symbol yang digunakan
untuk
mengontrol pemisahan atau penyatuan dari jalur berurutan.
7. Diamond Merupakan simbol poin keputusan dalam alur proses mengikuti
Formatted: Space After: 0 pt
satu jalur atau jalur lainnya.
Formatted: Justified
Formatted: Indent: Left: 0.88"
Formatted: Justified
Gambar 2.3. Activity Diagram
Sumber : Satzinger, Jackson, dan Burd (2005:145)
Formatted: Heading 1, Left, Indent: Left:
0.79", Line spacing: single, Adjust space
between Latin and Asian text, Adjust space
between Asian text and numbers
Formatted: Indent: Left: 0.88"
18
2.3.4. Event table
Event table adalah katalog kasus penggunaan yang berisi daftar acara
di baris dan potongan kunci informasi tentang setiap peristiwa dalam kolom.
Event table meliputi baris dan kolom, yang mewakili peristiwa dan rincian
mereka, masing-masing. ( Satzinger, Jackson, & Burd, 2005:174)
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt
Formatted: Font: Bold
Formatted: Font: Italic
Formatted: Heading 1, Indent:
Left: 0.04", Hanging: 0.35", Line
spacing: single, Adjust space
between Latin and Asian text,
Adjust space between Asian text
and numbers, Tab stops: Not at
0.39"
Formatted: Indent: Left: 0.38"
19
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt
Di dalam event table terdapat tahapan yang harus dilakukan didalam
Formatted: Justified, Indent: Left: 0.39", First
line: 0.59"
kolom yakni seperti kolom berikut ini :
Formatted: Indent: Left: 0.39", First line:
0.59"
Formatted: Indent: Left: 0", First line: 0.59"
Gambar 2.4. Event Table
Formatted: Heading 1, Left, Indent: Left: 0",
Line spacing: single, Adjust space between
Latin and Asian text, Adjust space between
Asian text and numbers
Sumber : Satzinger, Jackson, dan Burd (2005:175)
Formatted: Font: Italic, English (U.S.)
Formatted: Font: Italic
Formatted: Indent: Left: 0.75"
Event table terdiri dari beberapa komponen, yaitu :
•
Event
Event merupakan suatu kejadian yang terjadi pada waktu dan
tempat tertentu yang dapat dijelaskan serta perlu diingat.
(Satzinger, Jackson, dan Burd ,2005:175),
•
Trigger
Trigger merupakan suatu tanda yang memberitahukan sistem
bahwa
event
telah
terjadi,
meskipun
data
yang
masuk
membutuhkan proses atau waktu. (Satzinger, Jackson, dan Burd
,2005:175),
•
Source
20
Source merupakan agen eksternal yang memasukan data kedalam
sistem. (Satzinger, Jackson, dan Burd ,2005:175),
•
Response
Response merupakan hasil atau output dari suatu proses yang
dilakukan oleh sistem. (Satzinger, Jackson, dan Burd ,2005:175),
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt
21
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt
•
Destination
Destination merupakan agen eksternal yang menerima output atau
hasil dari proses yang dilakukan oleh sistem. ( Satzinger, Jackson,
& Burd, 2005:175)
Formatted: Indent: Left: 0.38"
2.3.5. Use Case Diagram
Formatted: Font: Bold
Use Case Diagram adalah diagram yang menunjukkan pengguna
dengan berbagai peran dan cara para pengguna berinteraksi dengan sistem. (
Satzinger, Jackson, & Burd, 2005:215)
Formatted: Heading 1, Indent: Left: 0",
Hanging: 0.39", Line spacing: single, Adjust
space between Latin and Asian text, Adjust
space between Asian text and numbers, Tab
stops: Not at 0.39"
Formatted: Indent: Left: 0.38"
Formatted: Centered, Indent: Left: 0.38"
Formatted: Indent: Left: 0.38"
Gambar 2.5. Simple use case with an actor.
Sumber : Satzinger, Jackson, dan Burd (2005 : 215)
Formatted: Heading 1 Char
Formatted: Heading 1, Left, Indent: Left:
0.98", First line: 0", Space Before: 0 pt, After:
0 pt, Line spacing: single
Formatted: Heading 1 Char
Formatted: Heading 1 Char, Font: Italic
Otomatisasi batasan dan organisasi yang ditunjukan di dalam use case
diagram memperluas penggunaan diagram sama halnya dengan aktor-aktor lain
Formatted: Indent: Left: 0.38", First line:
0.61"
Formatted: Space After: 0 pt
dan menggunakan kasus.
Formatted: Indent: Left: 0.38", First line:
0.61"
Formatted: Centered, Indent: Left: 0.38",
First line: 0.61"
Formatted: Centered, Indent: Left: 0.38"
22
Gambar 2.6. UseCase Diagram
Sumber : Satzinger, Jackson, dan Burd (2005:216)
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt
Formatted: Heading 1, Left,
Indent: Left: 0.39", Line spacing:
single, Adjust space between Latin
and Asian text, Adjust space
between Asian text and numbers
Formatted: Font: Not Italic
Formatted: Indent: Left: 0.39"
Formatted: Justified
Formatted: English (U.S.)
2.3.6. Use Case Description
Use Case Description adalah adalah urutan tertentu dari langkahlangkah dalam kasus penggunaan, kasus penggunaan mungkin memiliki
beberapa skenario yang berbeda ( Satzinger, Jackson, & Burd, 2005:220).
Fully Developed Description merupakan metode paling formal yang
dapat digunakan dalam mendokumentasikan use case. ( Satzinger, Jackson, &
Burd, 2005:220)
Formatted: Heading 1, Justified,
Indent: Left: 0.04", Line spacing:
single, Outline numbered + Level: 3
+ Numbering Style: 1, 2, 3, … +
Start at: 1 + Alignment: Left +
Aligned at: 0.5" + Indent at: 0.85"
Formatted: Font: Bold
Formatted: Indent: Left: 0.38",
First line: 0.63"
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt, Do not check spelling
or grammar
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt, Do not check spelling
or grammar
Formatted: Check spelling and
grammar
Formatted: Indent: Left: 0.75"
23
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt
Gambar 2.7. Fully Developed Description dari Use Case
Sumber : Satzinger, Jackson, dan Burd (2005:223)
Formatted: Font: Italic
Formatted: Font: Not Italic
Formatted: Heading 1, Left, Line spacing:
single, Adjust space between Latin and Asian
text, Adjust space between Asian text and
numbers
Formatted: Justified
Formatted: English (U.S.)
2.3.7. System sequence diagram
System sequence diagram digunakan untuk menggambarkan arus
informasi ke dalam dan keluar dari sistem otomatis. sehingga suatu
menggambarkan dokumen input, output dan mengidentifikasi interaksi Antara
aktor dan sistem. ( Satzinger, Jackson, & Burd, 2005)
Formatted: Heading 1, Justified, Indent: Left:
0", Hanging: 0.3", Line spacing: single, Outline
numbered + Level: 3 + Numbering Style: 1, 2,
3, … + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned
at: 0.5" + Indent at: 0.85", Adjust space
between Latin and Asian text, Adjust space
between Asian text and numbers
Formatted: Font: Bold
Formatted: Indent: Left: 0.38", First line:
0.63"
24
System sequence diagram merupakan bagan dari interaction diagram.
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt
Formatted: Indent: Left: 0.38"
Dimana interaction diagram adalah diagram komunikasi atau sequence
diagram yang menampilkan hubungan antara objek. ( Satzinger, Jackson, &
Burd, 2005 :315 )
Dalam sequence diagram digunakan beberapa notasi untuk membuat
sequence diagram, yaitu :
a. Lifeline atau object lifeline
Berupa garis vertikal di bawah obyek yang berguna untuk menunjukkan
waktu hidup obyek.
b. Object
Berupa simbol orang yang berguna sebagai penggambaran pengguna
sistem atau sistem yang terotomatisasi.
c. Input Message
Berupa garis horizontal yang menggambarkan pesan masukan dari user.
d. Output Message
Berupa garis horizontal putus-putus yang menggambarkan keluaran atau
hasil dari inputan user.
Formatted: Indent: Left: 0.5"
Formatted: Centered, Indent:
Left: 0.38"
Formatted: Indent: Left: 0.39"
Gambar 2.8 System Sequence Diagram
Sumber : Satzinger, Jackson, dan Burd (2005:229)
Formatted: Heading 1, Left,
Indent: Left: 0.39", Line spacing:
single, Adjust space between Latin
and Asian text, Adjust space
between Asian text and numbers
Formatted: Font: Not Italic
Formatted: Indent: Left: 0.49"
Formatted: Justified
25
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt
Completed three layer sequence diagram atau yang biasa disebut data
access
sequence
diagram
merupakan
sequence
diagram
yang
Formatted: Indent: Left: 0.38", First line:
0.63"
telah
dikembangkan dan dilengkapi hingga menampilkan hubungan sampai database.
Formatted: Indent: Left: 0.59"
Gambar 2.9. Completed Three-Layer Design Sequence Diagram
Sumber : Satzinger, Jackson, dan Burd (2005:229)
Formatted: Heading 1, Left, Indent: Left:
0.39", Line spacing: single, Adjust space
between Latin and Asian text, Adjust space
between Asian text and numbers
Formatted: Font: Not Italic
2.3.8. Domain Class Diagram
Class diagram memberikan gambaran struktur dan deskripsi kelas,
package, dan objek serta hubungan satu sama lain seperti pewarisan dan
asosiasi. ( Satzinger, Jackson, dan Burd, 2005 : 302 )
Format yang digunakan untuk menentukan masing-masing atribut
adalah:
1. Attribute visibility: visibility menunjukkan apakah objek lain dapat
mengakses attribute secara langsung atau tidak. Tanda + (plus)
mengindikasikan attribute dapat terlihat atau bersifat public, dan tanda –
(minus) menandakan bahwa attribute tidak dapat terlihat atau bersifat
private.
2. Attribute name
3. Type-expression: dapat berupa character, string, integer, number,
currency, atau date.
Formatted: Indent: Left: 0.39"
Formatted: Font: Bold
Formatted: Heading 1, Indent: Left: 0.04",
Hanging: 0.35", Line spacing: single, Adjust
space between Latin and Asian text, Adjust
space between Asian text and numbers, Tab
stops: Not at 0.39"
Formatted: Indent: Left: 0.38", First line:
0.63"
Formatted: Indent: Left: 0.3"
26
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt
4. Initial value
5. Property: ditempatkan dalam kurung kurawal. Contoh: {key}.
Format yang digunakan dalam method list :
Formatted: Font: Italic
Formatted: Justified, Indent: First
line: 0.39", Space After: 0 pt, Line
spacing: 1.5 lines
1. Method visibility
2. Method name
3. Type-expression: tipe dari return parameter dari method.
Formatted: Indent: Left: 0.54",
Numbered + Level: 1 + Numbering
Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 +
Alignment: Left + Aligned at: 1.5"
+ Indent at: 1.75"
4. Method parameter list: argumen yang masuk.
Formatted: Indent: Left: 0.5",
First line: 0"
Formatted: Centered, Indent:
Left: 0.5", First line: 0"
Gambar 2.10. Notasi Class Diagram
Formatted: English (U.S.)
Formatted: Heading 1, Left,
Indent: Left: 0.79", Line spacing:
single
Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2005:304)
Formatted: Centered, Indent:
Left: 0.79", First line: 0"
Domain
Class
Diagram
adalah
kelas
diagram UML
yang
menunjukkan hal-hal yang penting dalam pekerjaan pengguna: kelas masalah
domain, asosiasi mereka, dan atribut mereka. ( Satzinger, Jackson, & Burd,
2005 : 311)
Formatted: Indent: First line: 0"
Formatted: Indent: Left: 0.38",
First line: 0.63"
27
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt
Gambar 2.11. Domain Class Diagram
Formatted: Heading 1, Left, Indent: Left: 0",
Line spacing: single
Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2005:310)
Formatted: Justified
Formatted: Indent: Left: 0.38", First line:
0.63"
28
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt
Updated design class diagram merupakan pengembangan dari setiap
layer. Dalam view dan data access layer di sequence diagram, harus
ditambahkan beberapa class baru sebagai use case controller. Pada updated
design class diagram, method dapat ditambahkan untuk setiap class
Gambar 2.12. Updated Design Class Diagram
Sumber : Satzinger, Jackson, dan Burd (2005:340)
Formatted: Heading 1, Left,
Indent: Left: 0.98", Line spacing:
single, Adjust space between Latin
and Asian text, Adjust space
between Asian text and numbers
Formatted: Font: Not Italic
Formatted: Justified
Formatted: Heading 1, Indent:
Left: 0", Hanging: 0.2", Line
spacing: single, Adjust space
between Latin and Asian text,
Adjust space between Asian text
and numbers, Tab stops: Not at
0.39"
29
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt
2.3.9. Package diagram
Formatted: Font: Bold, (none)
Package diagram adalah suatu diagram tingkat tinggi yang sederhana
Formatted: Font: Not Italic
yang memungkinkan perancang untuk menghubungkan kelas-kelas dengan
grup yang terelasi.Diagram ini mengilustrasikan three-design layer, yaitu
view layer, domain layer, dan data access layer dan memperlihatkan setiap
lapisan sebagai paket yang terpisah. ( Satzinger, Jackson, & Burd, 2005)
Formatted: English (U.S.)
Formatted: Indent: Left: 0.25", No bullets or
numbering
Gambar 2.13 Package Diagram
Sumber : Satzinger, Jackson, dan Burd (2005:557)
Formatted: Heading 1, Left, Line spacing:
single, No bullets or numbering
Formatted: Font: Not Italic
Formatted: Indent: Left: 0.25", No bullets or
numbering
Formatted: Indent: Left: 0.3", No bullets or
numbering
Formatted: Font: Not Italic
Formatted: Heading 1, Indent: Left: 0",
Hanging: 0.39", Line spacing: single, Adjust
space between Latin and Asian text, Adjust
space between Asian text and numbers, Tab
stops: Not at 0.39"
30
2.3.10. User Interface
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt
Formatted: Font: Bold
User Interface merupakan bagian dari sistem informasi yang perlu
interaksi dari pengguna untuk membuat input dan output. Menjelaskan bahwa
sebuah sistem informasi baru mempengaruhi banyak sistem informasi yang ada
lainnya, dan analisis harus memastikan bahwa mereka semua bekerja bersamasama. Analisis harus memiliki informasi tentang setiap sistem yang akan
menyentuh sistem baru. Sistem juga harus berinteraksi dengan pengguna baik
didalam maupun diluar organisasi. User interface yang lebih dari sekedar layar,
itu adalah merupakan pengguna yang datang ke dalam kontrak dengan saat
menggunakan sistem, komseptual, dan fisik ( Satzinger, Jackson, & Burd, 2005
: 442)
iii.
2.4. Menurut Tjie Ie Ming (2012), Prosedur Penerimaan Kas meliputisebagai berikut
:
•
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt
Formatted: Font: Bold, English
(U.S.)
Prosedur penerimaan kas dari over the counter sales.
Dalam penjualan tunai ini, pembeli datang ke perusahaan, melakukanpemilihan
barang atau produk yang akan dibeli, melakukan pembayaran kekasir, dan kemudian
menerima barang yang dibeli. Dalam over-the countersales ini, perusahaan
menerima uang tunai, cek pribadi (personal check),atau pembayaran langsung dari
pembeli dengan credit card, sebelumbarang diserahkan kepada pembeli.
•
Prosedur penerimaan kas dari cash on delivery sales (COD sales).
Cash on delivery sales (COD sales) adalah transaksi penjualan yangmelibatkan
kantor pos, perusahaan angkutan umum, atau angkutan sendiridalam penyerahan dan
penerimaan kas dari hasil penjualan.
•
Prosedur penerimaan kas dari credit card sales.
Merupakan salah satu cara pembayaran bagi pembeli dan sarana penagihanbagi
penjual, yang memberikan kemudahan baik bagi pembeli maupunbagi penjual.
Formatted: Heading 1
31
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt
Kerangkar Berfpikir
Formatted: Heading 1, Space Before: 0 pt,
Line spacing: single, No bullets or numbering
Formatted: Indent: Left: 0.55", Space Before:
0 pt, After: 0 pt, Line spacing: 1.5 lines, No
bullets or numbering
2.5.
Formatted: Centered
Gambar 2.13 Kerangka Berpikir
Formatted: Centered, Indent: Left: 0.59",
Space Before: 0 pt, After: 0 pt, Line spacing:
1.5 lines
Formatted: Font: Not Italic
Kerangka berpikir yang diguanakan dalam proses pembangunan
aplikasi ini yaitu menggunakan fase proses perancangan sistem yang dimana
terdapat empat fase yaitu
a. Fase planning
Formatted: Line spacing: 1.5 lines
b. Fase analysis
c. Fase design
d. Fase implementation
Pembangunan aplikasi ini dimulai dari fase planning yaitu melakukan
Formatted: Indent: Left: 0.38", First line:
0.51", Line spacing: 1.5 lines
studi kepustakaan terkait sikluspenjualan, piutang usaha danpenerimaankas
Formatted: Font: Italic
proses penjualan tunai,
Formatted: Font: Not Italic
penjualan konsinyasi dan penerimaan kas. ,
mengumpulkan data-data terkait dengan cara wawancara dan penegamatan
langsung guna memperoleh data mengenai gambaran umum Batavia KreatifBK
seperti visi dan misi, tugas dan wewenang serta operasional kegiatan
32
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt
perusahaan dan proses binis yang berkaitan dengan penjualan, piutang usaha
Formatted: Font: Italic
dan penerimaan kas proses penjualan tunai, penjualan konsinyasi dan
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt
penerimaan kas Batavia KreatifBK .
Formatted: Font: Not Italic
Setelah data terkumpul maka dilanjutkan dengan fase analysis dimana
data tersebut akan di analisis menggunakan flow chartactivity diagram guna
mengidentifikasi proses bisnis, tugas, dan wewenang terkait proses proses
Formatted: Font: Italic
penjualan, piutang usaha dan penerimaan kas penjualan tunai, penjualan
Formatted: Font: Not Italic
konsinyasi dan penerimaan kas. Setelah itu, mengidentifikasi kelemahan
masalah terkait dengan proses penjualan tunai, penjualan konsinyasi dan
Formatted: Font: Not Italic
penerimaan kas, penjualan, piutang usaha, dan penerimaan kas serta
memberikan rekomendasi dan usulan kepada perusahaan untuk mengatasi
kelemhan-kelemahanmasalah tersebut.
Setelah fase analysis, kemudian akan dilanjutkan kedalam fase design
dengan menggunakan metode Object Oriented Analysis and Design pendekatan
Unified Process pendekatan Satzinger. Perancangan ini dimulai dari activity
diagram yang diusulkan,yang kemudian dilanjutkan dengan event table, use
case diagram,use case description, domain class diagram, first cut class
diagram, system sequence diagram, completed three layer design sequence
diagram, update design class diagram, user interface,serta rancangan dokumen
dan laporan yang akan dihasilkan oleh sisdan system outputtem. Setelah fase
Formatted: Font: Italic
perancangan selesai dilakukan, maka dilanjutkan ke fase perancangan
implementation yang terdiri dari deployment architecture, spesifikasi hardware
dan software dan gantt chart. dan rencana implementasi gantt chart.
Advanced Accounting : Akuntansi Lanjutan Suatu Aplikasi Perusahaan Indonesia Berbasis
PSAK & IFRS2011JakartaLentera Ilmu Cendekia
Audit Sistem Informasi ( Pendekatan CobIT )2007JakartaMitra Wacana Media
Business Information Systems2011bookboon.com
IAI2010Pernyataan
Standar Akuntansi KeuanganJakartaDewan
Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia
Introduction to Information Systems2010New YorkMcGrawHill
Standart Akuntansi
Formatted: Justified, Line spacing:
1.5 lines
33
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt
KEWIRAUSAHAAN : Konsep dan Realita pada Usaha Kecil2012BandungAlfabeta
Krismiaji2010Sistem Informasi AkuntansiJakartaAMP YKPN
Management Information Systems2007Pearson/Prentice Hall
Object-oriented Analysis And Design With The Unified Process2005Thomson Course
Technology
Sistem Informasi Akuntansi ( Accounting Information System )2009JakartaSalemba Empat
Wibowo2008Akuntansi Keuangan
Dasar 2JakartaGramedia Widiasarana Indonesia
(Grasindo)
Advanced Accounting : Akuntansi Lanjutan Suatu Aplikasi Perusahaan Indonesia
Berbasis PSAK & IFRS2011JakartaLentera Ilmu Cendekia
Audit Sistem Informasi ( Pendekatan CobIT )2007JakartaMitra Wacana Media
Business Information Systems2011bookboon.com
IAI2010Pernyataan Standar Akuntansi KeuanganJakartaDewan Standart Akuntansi
Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia
Introduction to Information Systems2010New YorkMcGrawHill
KEWIRAUSAHAAN : Konsep dan Realita pada Usaha Kecil2012BandungAlfabeta
Krismiaji2010Sistem Informasi AkuntansiJakartaAMP YKPN
Management Information Systems2007Pearson/Prentice Hall
Object-oriented Analysis And Design With The Unified Process2005Thomson
Course Technology
Sistem Informasi Akuntansi ( Accounting Information System )2009JakartaSalemba
Empat
Wibowo2008Akuntansi Keuangan Dasar 2JakartaGramedia Widiasarana Indonesia
(Grasindo)
Accounting, information technology, and business solutions2000Irwin/McGraw-Hill
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt
34
Advanced Accounting ( Akuntansi Keuangan Lanjutan )1999JakartaErlangga
Advanced Accounting : Akuntansi Lanjutan Suatu Aplikasi Perusahaan Indonesia
Berbasis PSAK & IFRS2011JakartaLentera Ilmu Cendekia
Audit Sistem Informasi ( Pendekatan CobIT )2007JakartaMitra Wacana Media
Business Information Systems2011bookboon.com
Development of Small and Medium Enterprises ( SMEs) Accounting Information
System
in
Cluster
of
Kampung
Laweyan
Batik,
Surakarta,
Indonesia2013Proquest
IAI2010Pernyataan Standar Akuntansi KeuanganJakartaDewan Standart Akuntansi
Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia
Introduction to Information Systems2010New YorkMcGrawHill
KEWIRAUSAHAAN : Konsep dan Realita pada Usaha Kecil2012BandungAlfabeta
Krismiaji2010Sistem Informasi AkuntansiJakartaAMP YKPN
Management Information Systems2007Pearson/Prentice Hall
Object-oriented Analysis And Design With The Unified Process2005Thomson
Course Technology
Sistem Informasi Akuntansi ( Accounting Information System )2009JakartaSalemba
Empat
Sukidjo2004STRATEGI
PEMBERDAYAAN
USAHA
KECIL
DAN
MENENGAHFakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta1-14
Wibowo2008Akuntansi Keuangan Dasar 2JakartaGramedia Widiasarana Indonesia
(Grasindo)
Accounting, information technology, and business solutions2000Irwin/McGraw-Hill
Advanced Accounting ( Akuntansi Keuangan Lanjutan )1999JakartaErlangga
Advanced Accounting : Akuntansi Lanjutan Suatu Aplikasi Perusahaan Indonesia
Berbasis PSAK & IFRS2011JakartaLentera Ilmu Cendekia
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt
35
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt
Audit Sistem Informasi ( Pendekatan CobIT )2007JakartaMitra Wacana Media
Business Information Systems2011bookboon.com
Development of Small and Medium Enterprises ( SMEs) Accounting Information
System
in
Cluster
of
Kampung
Laweyan
Batik,
Surakarta,
Indonesia2013Proquest
IAI2010Pernyataan Standar Akuntansi KeuanganJakartaDewan Standart Akuntansi
Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia
Introduction to Information Systems2010New YorkMcGrawHill
KEWIRAUSAHAAN : Konsep dan Realita pada Usaha Kecil2012BandungAlfabeta
Krismiaji2010Sistem Informasi AkuntansiJakartaAMP YKPN
Management Information Systems2007Pearson/Prentice Hall
Object-oriented Analysis And Design With The Unified Process2005Thomson
Course Technology
Sistem Informasi Akuntansi ( Accounting Information System )2009JakartaSalemba
Empat
Sukidjo2004STRATEGI
PEMBERDAYAAN
USAHA
KECIL
DAN
MENENGAHFakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta1-14
Wibowo2008Akuntansi Keuangan Dasar 2JakartaGramedia Widiasarana Indonesia
(Grasindo)
36
Accounting, information technology, and business solutions2000Irwin/McGraw-Hill
Formatted: Font: Times New
Roman, 12 pt
Formatted: Heading 1, Justified,
Indent: Left: 0", First line: 0"
Advanced Accounting ( Akuntansi Keuangan Lanjutan )1999JakartaErlangga
Advanced Accounting : Akuntansi Lanjutan Suatu Aplikasi Perusahaan Indonesia
Berbasis PSAK & IFRS2011JakartaLentera Ilmu Cendekia
Audit Sistem Informasi ( Pendekatan CobIT )2007JakartaMitra Wacana Media
Business Information Systems2011bookboon.com
IAI2010Pernyataan Standar Akuntansi KeuanganJakartaDewan Standart Akuntansi
Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia
Introduction to Information Systems2010New YorkMcGrawHill
KEWIRAUSAHAAN : Konsep dan Realita pada Usaha Kecil2012BandungAlfabeta
Krismiaji2010Sistem Informasi AkuntansiJakartaAMP YKPN
Management Information Systems2007Pearson/Prentice Hall
Object-oriented Analysis And Design With The Unified Process2005Thomson
Course Technology
Sistem Informasi Akuntansi ( Accounting Information System )2009JakartaSalemba
Empat
Wibowo2008Akuntansi Keuangan Dasar 2JakartaGramedia Widiasarana Indonesia
(Grasindo)
Formatted: Justified
Accounting, information technology, and business solutions2000Irwin/McGraw-Hill
Advanced Accounting ( Akuntansi Keuangan Lanjutan )1999JakartaErlangga
Advanced Accounting : Akuntansi Lanjutan Suatu Aplikasi Perusahaan Indonesia
Berbasis PSAK & IFRS2011JakartaLentera Ilmu Cendekia
Audit Sistem Informasi ( Pendekatan CobIT )2007JakartaMitra Wacana Media
Business Information Systems2011bookboon.com
Development of Small and Medium Enterprises ( SMEs) Accounting Information
System in Cluster of Kampung Laweyan Batik, Surakarta, Indonesia2013Proquest
IAI2010Pernyataan Standar Akuntansi KeuanganJakartaDewan Standart Akuntansi
Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia
Introduction to Information Systems2010New YorkMcGrawHill
KEWIRAUSAHAAN : Konsep dan Realita pada Usaha Kecil2012BandungAlfabeta
Krismiaji2010Sistem Informasi AkuntansiJakartaAMP YKPN
Management Information Systems2007Pearson/Prentice Hall
Formatted: Heading 1, Justified,
Indent: Left: 0", First line: 0"
37
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt
Object-oriented Analysis And Design With The Unified Process2005Thomson
Course Technology
Purcell,
Melanie;2014The
Value
Of
Regularly
Reviewing
the
Chart
of
AccountsProquest51
Rudianto2012Pengantar Akuntansi Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan
KeuanganJakartaErlangga
Sistem Informasi Akuntansi ( Accounting Information System )2009JakartaSalemba
Empat
Sistem Informasi Akuntansi2010BandungGraha Ilmu
Sukidjo2004STRATEGI
PEMBERDAYAAN
USAHA
KECIL
DAN
MENENGAHFakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta1-14
The Limits of Consignment Rights When Consigned Goods Are Manufactured Into
Finished Product2009Proquest22
Wibowo2008Akuntansi Keuangan Dasar 2JakartaGramedia Widiasarana Indonesia
(Grasindo)
Download