Document

advertisement
Nia Mardiana
Bid. Penulisan
Pengantar Filsafat Ekonomi
Save M. Dagun
Secara sadar atau tidak, kegiatan ekonomi memberi nilai penting dalam
kehidupan manusia. Mungkin setiap kegiatan sehari – hari selalu didominasi
kegiatan ekonomi, karena itu, memahami perilaku kegiatan ekonomi dibutuhkan
banyak waktu dalam memberi refleksi setiap langkah kegiatan kita.
Konsep rasional dalam manusia ekonomi adalah kegiatan ekonomi sebagai
kegiatan yang masuk akal. Rasionalitas dalam perekonomian berarti menjadikan
istilah-isilah ekonomi menjadi masuk akal. Didalam konsep rasionalitas disini
nantinya kita akan menemukan beberapa penjelasan tentang rasioanalitas kegiatan
ekonomi yang mungkin sebagian orang awam tidak terlalu mengerti. Supaya kita
dapat memberikan sikap kritis terhadap berbagai persoalan ekonomi kita harus
bersikap mundur yang artinya kita melakukan refleksi kehidupan ekonomi kita,
dan keyakinan – keyakinan kita sendiri pada waktu memeriksa pandangan –
pandangan teoritis yang orang lain sediakan bagi kita. Pilihan sikap yang kita
lakukan ini tidak lain mengungkapkan masalah dasar dari filsafat ekonomi,
dengan kata lain, filsafat ekonomi tidak lain mengambil satu langkah mundur dan
merefleksikan diri dalam suatu pemeriksaan kritis atas persoalan – persoalan
pokok dalam perilaku ekonomi kita sehari – hari. Jika kita merefleksi diri, maka
kita akan menyadari bahwa hampir setiap orang memiliki dorongan untuk terlibat
dalam berfikir filosofis. Untuk memahami rasionalitas dan nilai C. Dyke
mengambil satu contoh situasi yang mempunyai kaitan dengan ilmu ekonomi
yaitu kegiatan undian.
Sebenarnya didalam konsep rasionalitas terselubung konsep nilai
didalamnya. Banyak alasan mengapa konsep nilai itu sangat rumit. Salah satu
alasannya ialah berkaitan dengan cara hidup kita. Yaitu ketika kita berbicara
tentang nilai – nilai dari seorang pribadi, kita membuat acuan implisit pada
harapan – harapannya, aspirasi – aspirasinya, rencana – rencana dan konsepsi diri
dan berbagai hal pola perilaku manusia itu rumit, dan dapat bervariasi dari satu
orang dengan orang yang lain. Kita yakin tidak akan berpikir tentang seorang
pribadi yang rasional ketika mengejar perilaku – perilaku yang sembrono dengan
mengorbankan keperluan – keperluan hidup. Kehidupan ekonomi secara konstan
menuntut keputusan tentang yang mana dari kebutuhan dan keinginan kita yang
akan diprioritaskan.
Konsep nilai dalam ilmu ekonomi pertama kali dikembangkan oleh
pemikiran Adam Smith dalam karya manumentalnya Wealth of Nation, yang
diterbitkan pada tahun 1776. Didalam buku itu Adam Smith menulis soal – soal
ilmu ekonomi pada masa yang paling penting. Roda perokonomian muncul
didunia ketika era penjajahan atas benua Amerika, Asia, dan Afrika maju pesat.
Semakin berkembang pesat pertumbuhan ekonomi seirama pula persoalan rumit
muncul.
Adam Smith dalam menguraikan teorinya tentang teori nilai membedakan
dua jenis nilai yaitu nilai guna dan nilai tukar. Bagi Smith, ia menguraikan konsep
nilai guna berdasarkan akal sehat. Gambaran dasar yang diinginkan oleh Smith,
kita harus mengetahui dulu gambaran ekonomi barter dan perdagangan dimana
uang belum dikenal. Menurut Smith, dalam perilaku ekonomi, setiap orang tidak
terelakkan terlibat dalam kegiatan tukar – menukar barang, karena jelas bahwa
orang – orang tidak dapat mencukupi dirinya dengan semua barang yang mereka
inginkan dan butuhkan. Setiap orang berusaha sebaik – baiknya untuk
menghasilkan barang – barang sebagus – bagusnya. Jika orang lain berbuat atau
melakukan hal yang sama, maka mereka mampu melakukan tukar menukar
barang sehingga mereka bisa saling memenuhi kebutuhan hidup. Setelah
melakukan hal yang demikian kita harus melakukan penetapan harga. Tanpa
penetapan harga maka kegiatan tukar menukar barang tidak akan terjadi. Jika kita
ingin menetapkan harga maka kita harus terlebih dahulu menetapkan kuantitas
barang yang akan ditukarkan.
Dalam teori nilai tukar, harus memiliki guna bagi orang – orang yang
sedang mengadakan tukar menukar. Jika kita sudah mempelajari mekanisme pasar
cukup lama maka kita akan tahu apa yang akan kita kerjakan dalam kondisi
semacam ini untuk mengelola cara dagang kita. Nilai tukar itu senantiasa berubah
dari hari ke hari dan kita harus mengetahui dasar yang masuk akal bagi perubahan
– perubahan ini, jika tidak ide niali tukar tak berguna bagi kita dalam
merencanakan kegiatan kita sendiri. Adam Smith melakukan dua upaya untuk
menjelaskan dasar rasional perubahan – perubahan dalam nilai tukar yaitu nilai
kerja dan hukum permintaan serta penawaran.
Dalam tinjauan kita atas teori Adam Smith, kita telah melihat semua
pokok penting yang berhubungan dengan nilai yaitu : a) para ahli ekonomi
menemukan kuantitas yang dapat diukur sebagai dasar teori harga, b)
kemungkinan untuk membedakan nilai guna dari nilai tukar, yang menciptakan
masalah hubungan antara keduanya. Dalam kaitan ini semua, kata kunci adalah
utilitas, manfaat, faedah. Smith menggunakan istilah ini sebagai sinonim untuk
guna, para filsuf dan ekonom, kemudian menyebut kaum Utilitarian cenderung
menggunakan istilah ini sebagai kata umum untuk nilai.
Selama paruh kedua abad ke- 19 dan paruh pertama abad ke- 20,
dikembangkan suatu cara memahami utilitas (manfaat) yang kelihatannya
sungguh menjanjikan. Cara pemahaman ini dapat mendekati masalah – masalah
pengukuran.
Untuk sampai kepada suatu teori nilai yang memuaskan, harus dikaitkan
dengan kegiatan ekonomi kita sehari – hari dengan berbagai keprihatinan dalam
liku – liku hidup kita. Dengan kata lain, nilai ekonomi harus dikaitkan dengan
konsepsi kita tentang apa sesuatu hal yang bermakna serta tindakan dan pemilikan
yang bermakna. untuk memahami teori nilai ini, kita kembali pada teori Smith
tentang nilai guna. Konsep nilai guna merupakan suatu upaya untuk memadukan
nilai tukar, atau harga, dengan keinginan orang yang membeli, menjual dan
berdagang. Dalam memberi sikap terhadap soal ini, akan memperlihatkan suatu
situasi yang memuaskandari segi ilmu ekonomi akan tetapi sikap yang sama
seakan hal yang mengherankan bila perilaku menurut ilmu ekonomi itu dikaitkan
dengan konsep kesejahteraan rakyat. Dyke membagi menjadi dua teori alternatif
nilai ekonomi yaitu berdasarkan Ludwig von Mises dan Karl Marx.
Pada penjelasan sebelumnya telah disinggung tentang pemilikan. Masalah
milik menempati 90% dalam persoalan hukum di masyarakat. Pandangan Karl
Marx tentang milik saya dan milik anda tidak berarti menjurus ke pengertian milik
dari saya dan milik dari anda. Kita menekankan ini dikarenakan milik yang
dimaksudkan oleh Marx disini sifatnya tidak permanen. Menurut Marx, konsep
milik saya dan milik anda itu merupakan suatu bentuk komunisme yang tertinggi.
Konsep ini selangkah lebih tinggi dengan paham sosialisme. Dalam sosialisme,
kita sebagai kelompok merupakan pemilik – pemilik utama. Sedangkan dalam
tahap komunisme, tidak ada sama sekali hak milik. Ketika Marx berbicara tentang
penghapusan hak milik, dia mengungkapkan bahwa sesungguhnya tidak akan ada
hak milik akan sesuatu hal. Paham sosialisme adalah langkah awal yang
dianjurkan Marx dalam menuju masyarakat komunisme.
Penawaran dan permintaan yang telah dikemukakan pada teori Adam
Smith tadi yaitu ekonomi pasar. Kita telah melihat bahwa pasar artinya
membentuk nilai tukar dari berbagai barang komoditi. Dasar dari pemikiran
fundamental tentang pasar, Smith mencoba meyakinkan kita bahwa jalan terbaik
untuk mengorganisir aktivitas kita adalah membiarkan orang itu berdagang bebas
dengan segala kemampuan yang mereka miliki. Jika orang berdagang bebas
dengan suatu tekad mempertimabangkan kesejahteraan pribadi, maka
kesejahteraan menjadi sasaran bagi setiap orang untuk mencapai pada tingkat
yang tinggi. Bagi Smith dalam mencapai konsep ini adalah, jika setiap orang
berusaha segigih mungkin mengejar secara rasional akan kepentingan diri itu. Bila
setiap orang mampu mencapai kesejahteraan, maka dengan demikian
kesejahteraan nasional itu tercapai, disini dianalogikan seakan ditunjuk oleh suatu
tangan tanpa kelihatan. Kegiatan bebas dan perdagangan bebas adalah sangat
efisien dalam mencapai suatu kesejahteraan.
Mekanisme pasar merupakan satu – satunya sistem ekonomi yang dapat
melestarikan kebebasan individual dalam masyarakat. Tentu saja pernyataan ini
tidak semudah yang kita ucapkan. Ada satu arus dasar yang dipertanyakan yakni
jenis kebebasan apa yang dibicarakan sekarang. Setiap orang akan mempunyai
konsep berbeda tentang konsep kebebasan itu. Ada kebebasan sebagai anarki dan
kebebasan sebagai ruang gerak.
Konsep kebebasan sebagai pemenuhan diri lebih bersifat teoritas. Para
teoritikus pasar mengemukakan bahwa pasar seoalh – olah terjamin untuk
mencapai pendayagunaan secara efisien dari sumber daya. Tetapi itu kenyataan
bahwa pemikiran ini hanya bersifat teoritis saja.
Bagaimana gambaran masyarakat ekonomi masa depan? Gambaran
masyarakat ekonomi masa depan berdasarkan pada prinsip – prinsip
industrialisme. Atas prinsip ini, suatu masyarakat atau negara itu dikelompokkan
dalam pra-industri, era industri, dan pasca industri. Lalu perkembangan setiap
masyarakat itu ditentukan oleh tingkat perkembangan industri yang nampak
dalam Pendapatan Kotor Nasional (GNP). Bagi negara yang berpendapatan GNP
yang masih rendah seperti sebagian besar negara Asia, Afrika, dan Amerika Latin,
untuk masa yang akan datang belum termasuk masa pasca industri. Negara –
negara yang masih rendah GNP ini masih tergolong pada tingkat masyarakat praindustri. Sedangkan negara – negara Eropa Barat, Amerika Utara dan Jepang
termasuk kelompok masyarakat industri.
Download