KEKUASAAN DAN DISTRIBUSI WEWENANG DOSEN : DIANA MA’RIFAH KEKUASAAN Adalah kemampuan untuk menggunakan pengaruh ; kemampuan untuk mengubah sikap atau tingkah laku individu atau kelompok Dalam organisasi, manajer menggunakan kekuasaan Sumber Kekuasaan : Kekuasaan Balas Jasa (reward power) Kekuasaan Paksaan (coercive power) Kekuasaan Sah (legitimate power) Kekuasaan Ahli (expert power) Kekuasaan Rujukan/ Panutan (referent power) KEKUASAAN BALAS JASA Didasarkan pada kemampuan seseorang (yang memberi pengaruh) untuk memberi penghargaan pada orang lain (yang dipengaruhi) untuk melaksanakan perintah atau memenuhi persyaratan prestasi kerja KEKUASAAN PAKSAAN Didasarkan pada kemampuan seseorang untuk menghukum orang lain jika tidak memenuhi persyaratan atau peraturan KEKUASAAN SAH/ FORMAL Kekuasaan yang ada ketika orang lain (bawahan/ yang dipengaruhi) mengakui bahwa seseorang (yang memberi pengaruh) berhak atau secara hukum boleh menggunakan pengaruh dalam ikatan tertentu KEKUASAAN KEAHLIAN Kekuasaan berdasarkan pada keyakinan atau pengertian bahwa pemberi pengaruh mempunyai pengetahuan spesifik atau kepekaran yang tidak dimiliki oleh orang lain KEKUASAAN RUJUKAN Kekuasaan berdasarkan pada keinginan dari orang yang dipengaruhi untuk menjadi seperti atau menyamakan dirinya dengan pemberi pengaruh Contoh : Rekan yang berkharisma mungkin dapat menarik kita untuk menyetujui pandangannya dalam rapat departemen WEWENANG adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. Wewenang formal adalah tipe kekuasaan yang kita hubungkan dengan struktur organisasi dan manajemen Wewenang tanpa kekuasaan atau kekuasaan tanpa wewenang akan menyebabkan konflik dalam organisasi. DASAR WEWENANG FORMAL : DUA PANDANGAN PANDANGAN KLASIK Bahwa wewenang adalah dianugrahkan : wewenang ada karena seseorang diberi atau dilimpahkan atau diwarisi hal tersebut. Pandangan ini menganggap bahwa wewenang berasal dari tingkatan masyarakat yang sangat tinggi kemudian secara hukum diturunkan dari tingkat ke tingkat. PANDANGAN PENERIMAAN Wewenang seseorang timbul hanya bila hal itu diterima oleh kelompok atau individu kepada siapa wewenang tersebut dijalankan. Kunci dasar wewenang ada dalam yang dipengaruhi (influencee) bukan yang mempengaruhi (influencer). Jadi wewenang itu ada atau tidak tergantung pada penerima (reciever) yang memutuskan untuk menerima atau menolak. DELEGASI Adalah tindakan memberikan wewenang dan tanggungjawab formal untuk menyelesaikan aktivitas spesifik kepada bawahan Hal yang perlu diperhatikan dalam pendelegasian Menetapkan dan memberikan tujuan serta kegiatan yang akan dilakukan. Melimpahkan sebagian wewenangnya kepada orang yang ditunjuk Orang yang ditunjuk mempunyai kewajiban dan tanggungjawab yang harus dilaksanakan agar tercapainya tujuan. Menerima hasil pertanggungjawaban bawahan atas kegiatan yang dilimpahkan. Alasan yang mendasari manager mau mendelegasikan tugasnya Tugas manager bukan hanya pada satu kegaiatan saja. Manager lebih memperhatikan pada tugas-tugas yang perlu penanganan lebih serius dan penting demi kelangsungan organisasi Manager tidak harus mempelajari semua permmaasalahan dan pengetahuan karena adanya keterbatasan-keterbatasan. Mendorong dan mengembangkan bawahan yang menerima pelimpahan wewenang. Prinsip Dasar Pendelegasian yang Efektif Prinsip skalar Dalam proses pendelegasian harus ada garis wewenang yang jelas mengalir setingkat demi setingkat dari tingkat organisasi yang paling atas ketingkat yang paling bawah. Prinsip kesatuan perintah Prinsip kesatuan perintah menyatakan bahwa setiap bawahan dalam organisasi seharusnya melapor hanya kepada seorang atasan. SENTRALISASI & DESENTRALISASI Sentralisasi berarti ada pemusatan dalam pendelegasian wewenang pada tingkat atas. Desentralisasi berhubungan dengan sampai dimana manager melimpahkan wewenangnya, apakah hanya sampai dikepala bagian, kepala devisi atau kepala cabang.