Farmakologi Sistem Saraf Otonom

advertisement
Farmakologi Sistem Saraf
Otonom
SISTEM SARAF PUSAT
Sistem saraf otonom:
• Bekerja tanpa pengaruh sistem
saraf pusat: otak/ sumsum tulang
belakang
• Mengatur kerja otot polos dan
kelenjar secara tidak sadar
• Dibagi menjadi dua: simpatik dan
parasimpatik
• Pada beberapa aktivitas
berlawanan, antara simpatik dan
parasimpatik
KONDISI
TERANCAM
V.S
ISTIRAHAT
PROVE IT!!
• Apa yang kita lakukan ketika
kondisi kita terancam?
• Bagaimana pupil kita ketika
kita sedang berada di gedung
yang menakutkan?
• Bagaimana nafas kita ketika
ada anjing yang mengejar
kita?
• Bagaimana denyut jantung
kita ketika kita melihat suatu
tawuran?
EFEK
SIMPATIK
ADRENERGIK
AGONIS OBAT
ADRENERGIK/simpatomi
metik
TIDAK LANGSUNG
LANGSUNG
α1
α2
β1
β2
INHIBITOR MAO
(MONOAMIN
OKSIDASE)
OBAT-OBAT ADRENERGIK LANGSUNG
• Alfa-1, mengaktivasi organ-organ efektor seperti otototot polos (vasokontriksi) dan sel-sel kelenjar dengan
efek bertambahnya sekresi ludah dan keringat.
• Alfa-2, yaitu menghambat pelepasan noradrenalin pada
saraf-saraf adrenergik dengan efek turunnya tekanan
darah.
• Beta-1, yaitu memperkuat daya dan frekuensi kontraksi
jantung.
• Beta-2, yaitu bronkodilatasi dan stimulasi metabolisme
glikogen dan lemak
SIMPATOMIMETIK
LANGSUNG
PENGGUNAAN
• Shock, dengan memperkuat kerja jantung (Alfa1) dan
melawan hipotensi (beta), contohnya adrenalin dan
noradrenalin
• Asma, dengan mencapai bronkodilatasi (beta2), contohnya
salbutamol dan turunannya, adrenalin dan efedrin.
• Hipertensi, dengan menurunkan daya tahan perifer dari
dinding pembuluh melalui penghambatan pelepasan
noradrenalin (alfa2 ), contohnya metildopa dan klonidin.
• Pilek (rhinitis), guna menciutkan selaput lendir yang
bengkak (alfa) contohnya imidazolin, efedrin dan adrenalin.
• Midriatikum, yaitu dengan memperlebar pupil mata (alfa),
contohnya fenilefrin dan nafazolin.
AGONIS ADRENERGIK/SIMPATOMIMETIK
LANGSUNG
KELOMPOK
Efek
Agonis α
Vasokontriksi
sistemik atau
lokal
dekongestan
Agonis β
CONTOH OBAT
Lokal: Fenilefrin,
nafazolin,
tramazolin,
xilometazolin,
oksimetazolin
Bronkodilatasiant Salbutamol,
iasma, tokolitik???, terbutalin,
peningkatan
fenoterol,
kontraksi jantung oksiprenalin,
peningkatan
salmeterol,
tekanan darah
procaterol
SIMPATOMIMETIK TAK LANGSUNG
TERDAPAT ENZIM-ENZIM YANG
MENGURAIKAN ADRENALIN ATAUPUN
NORADRENALIN CONTOH: MAO
(MONOAMIN OKSIDASE)
BEBERAPA OBAT MAMPU MENGHAMBAT
KERJA MAO INHIBITOR MAO
SIMPATOMIMETIK TAK LANGSUNG
INHIBITOR MAO
SEBAGAI ANTIPARKINSON DAN
ANTIDEPRESAN
CONTOH: SELEGILIN (ANTIPARKINSON),
MOKLOBEMID (ANTIDEPRESAN)
SIMPATOMIMETIK TAK LANGSUNG
BEBERAPA OBAT BEKERJA SECARA TIDAK
LANGSUNG DENGAN MENINGKATKAN
PENGELUARAN EPINEFRIN ATAU NOREPINEFRIN
DAN MENCEGAH PENYERAPAN KEMBALI
CONTOH: EFEDRIN, PSEUDOEFEDRIN
SIMPATOLITIK
SIMPATOLITIK
α- SIMPATOLITIK
β-SIMPATOLITIK
α- SIMPATOLITIK
ANTIHIPERTENSI DAN UNTUK PENANGANAN TUMOR
PROSTAT
β- SIMPATOLITIK
DISEBUT JUGA β- BLOCKER
MENURUNKAN KONTRAKSI JANTUNG DAN
ANTIHIPERTENSI
SIMPATOLITIK
KELOMPOK
EFEK
CONTOH OBAT
α-simpatolitik
Menurunkan tekanan
darah melalui
pelebaran pembuluh
darah, menurunkan
kontraksi otot halus
prostat terapi
pembesaran prostat
Tamsulosin,
fenoksibenzamin,
fentolamin, terazosin,
alfuzosin
β- simpatolitik
Menurunkan kontraksi
jantung
antihipertensi;
Bronkokonstriksi
ASMA
Atenolol, propanolol,
labetolol, nadolol,
carvedilol, bisoprolol
PARASIMPATIK
PARASIMPATIK
PARASIMPATIK
PARASIMPATOMIMETIK
LANGSUNG
TAK LANGSUNG
PARASIMPATOLITIK
Sistem saraf parasimpatik
berkaitan dengan:
• Peningkatan aktivitas saluran
cerna seperti peningkatan
pengeluaran air liur,
pengeluaran asam lambung,
peningkatan motilitas usus,
peningkatan defekasi
• Peningkatan aktivitas saluran
urin urinasi lebih tinggi
• Penyempitan pupil
• Penurunan denyut jantung
• Penyempitan saluran nafas
(bronkokonstriksi)
Senyawa neurotransmiter atau penghantar pesan yang penting
dalam sistem saraf parasimpatik adalah asetilkolin
Terdapat enzim yang dapat
menguraikan asetilkolin yaitu:
asetilkolinesterase
Obat parasimpatomimetik dapat
bekerja secara langsung ataupun
tidak langsung
Secara langsung melalui ikatan
dengan reseptor asetilkolin.
Terdapat dua reseptor: nikotinik
dan muskarinik
Obat parasimpatomimetik tidak
langsung bekerja dengan cara
menghambat penghancuran
asetilkolin oleh asetilkolinesterase
sehingga konsentrasi asetilkolin
tetap tinggi
Beberapa insektisida merupakan senyawa yang bekerja parasimpatomimetik secara
tidak langsung
INSEKTISIDA
PARASIMPATOMIMETIK
KELOMPOK
Parasimpatomimetik
langsung
EFEK
OBAT
Meningkatkan tonus otot, Karbakol, pilokarpin
mengurangi glukoma
Meningkatkan tonus otot, Neostigmin, fisostigmin
mengurangi glukoma
Parasimpatomimetk tak
langsung
Meningkatkan
kemampuan memori
digunakan pada
penderita penyakit
Alzheimer
Rivastigmin
PARASIMPATOLITIK
Obat yang bersifat parasimpatolitik
akan menghambat aktivitas sistem
saraf parasimpatik, sehingga:
• Terjadi midriasis pada pupil mata
pupil melebar
• Penurunan sekresi asam
lambung penanganan gastritis
(jarang digunakan)
• Pelebaran saluran nafas atau
bronkodilatasi penanganan asma
• Relaksasi otot polos spasmolitik
(mengurangi rasa mulas)
• Menurunkan aktivitas sistem saraf
pusat sedatif mengurangi
mabuk perjalanan (kinetosis)
• Peningkatan denyut jantung
takikardia
PARASIMPATOLITIK
Kelompok
Efek
Contoh obat
Parasimpatolitik
Menurunkan sekresi
asam lambung
Pirenzepin
Midriatikum
(melebarkan
pupil)pemeriksaan
bagian dalam mata
Atropin, homatropin
Pelebaran saluran
nafasbronkodilatasi
Ipratropium
Memberikan efek
sedasi mencegah
kinetosis/ mabuk
perjalanan
Skopolamin
Mengurangi spasmus
otot polos
Hiosiamin
Obat parasimpatolitik juga dapat digunakan untuk penanganan
keracunan insektisida contoh Atropin
EFEK SAMPING
Efek samping yang paling umum dari parasimpatolitik:
• Takikardia
• Konstipasi
• Pusing
• Halusinasi
Download