BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Kekerasan Kekerasan dibagi menjadi 2 jenis yaitu kekerasan fisik dan kekerasan psikis. Kekerasan fisik adalah kekerasan yang melibatkan kontak langsung dan dimaksudkan untuk menimbulkan perasaan intimidasi, cedera, atau penderitaan fisik lain atau kerusakan tubuh. Jika korban mendapatkan kekerasan fisik otomatis akan ada dampak psikis yang di derita. Sedangkan kekerasan psikis adalah kekerasan yang menyangkut emosional seseorang. Kekerasan bisa terjadi dimana saja, tidak memandang kelas dan pelakunya bisa dari semua kalangan umur semua tergantung kepribadian kematangan jiwa dan kualitas kekerasan psikis. Gambar 2.1 Jenis KDRT 2013 Data jenis KDRT dari CATAHU. Ada 4 jenis kekerasan yaitu fisik, psikis, seksual dan ekonomi. Dari data tersebut kekerasan psikis mencapai 46% (paling tertinggi). 2.1.2 Kekerasan Psikis Dalam Berpacaran Kekerasan psikis dalam berpacaran berakibat menurunkan kebahagiaan diri seseorang, menimulkan ketakutan, perasaan tertekan, dan tidak berdaya. Perilaku yang muncul cenderung menunjukan kecemburuan, posesif, dan pengendalian memanggil nama pasangan dengan sebutan negatif ( bodoh, jelek). Cemburu berlebihan, dihina, diancam, dilarang berhubungan dengan teman, menggunakan hp untuk mengecek pasangan sesering mungkin. Bentuk kekerasan ini sering terjadi namun jarang disadari sebagai bentuk kekerasan. Kekerasan psikis atau kekerasan emosional membuat para korban merasa jadi bahan cacian, makian, umpatan, hinaan dan bahkan menjadi bahan olok-olok dan tertawaan ataupun menyebuti korban dengan julukan yang bikin sakit hati, melarang korban dan membatasi aktifitas, melarang dandan, membatasi bergaul dengan siapa saja baik itu hanya bertegur sapa atau ramah dengan orang lain serta memeras. Intinya, kekerasan psikis ini akan menimbulkan perasaan tertekan, tidak bebas dan tidak nyaman pada korbannya. Ditinjau dari sisi korban, terkadang korban memaklumi karena rasa sayang yang begitu besar. Penyebab tingginya angka kekerasan dalam pacaran terjadi akibat banyaknya perempuan yang tidak paham bentuk kekerasan fisik maupun psikis dalam suatu hubungan oleh sebab itu mereka kerap tidak menyadari meski telah menjadi korban. Dalam kasus ini remaja yang paling rentan menjadi korban kekerasan. Sebab di usia itu gairah sedang meningkat dan dapat mendorong seseorang untuk mengartikan kasih saying ke hal yang salah. Pembiaran hubungan yang tidak sehat bahkan sampai melakukan tindak kekerasan dapat menimbulkan resiko yang fatal. Gambar 2.2 Prosentase Kasus Data jenis KDRT dari CATAHU. Ada 4 jenis kekerasan yaitu fisik, psikis, seksual dan ekonomi. Dari data tersebut kekerasan psikis mencapai 46% (paling tertinggi). 2.1.3 Remaja dan Pacaran Masa-masa remaja adalah masa yang indah. Banyak hal yang terjadi pada masa transisi remaja dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Suatu proses dimana masa yang semua anak manusia telah, sedang dan akan terjadi dalam sebuah proses tumbuh kembang remaja. Dunia remaja memang unik, sejuta peristiwa terjadi dan sering diciptakan dengan ide-ide cermelang dan positif. Namun demikian tidak sedikit juga hal-hal negative yang terjadi. Salah satu hal yang menarik dan terjadi dalam dunia remaja adalah trend pacaran yang digemari sebagian remaja walau tidak sedikit juga orang dewasa gemar melakukannya. Biasanya para remaja mempunyai pemikiran bahawasanya bila ada remaja yang belum mempunyai pacar berarti belum mempunyai identitas diri yang lengkap. Memang tidak dapat dipungkiri bila pacaran merupakan fenomena tersendiri dikalangan remaja. Dan kalaupun dicari satu definisi tersendiri pacaran maka akan sulit. Sebagian ada yang mendefinisikan pacaran adalah ajang dari untuk mendapatkan kepuasan libido seksual, atau pacaran hanya sebagai label “ saya punya pacar dan dapat mendongkrak percaya diri”. Ataukah pacaran adalah suatu hal yang penting karena dengan pacaran kita punya seseorang yang bisa membantu kita dalam mengatasi persoalan hidup dan untuk definisi pacaran tentu akan ada banyak yang lainnya. Awal dari pacaran bermula ketika remaja masuk dalam tahap pubertas. Istilah pubertas berasal dari bahasa latin yang artinya rambut. Pubertas adalah munculnya rambut didaerah genetalia (2002:20).Bila dilihat dari sudut pandang biologis. Pubertas diawali dengan adanya tanda-tanda kelamin sekunder yang akan membedakan remaja putra dan remaja putri. Menurut Cole dalamWarkitri dan kawan-kawan (2002:21), tanda-tanda tersebut adalah: 1. Tumbuh rambut dibeberapa tempat. 2. Pada anak putra tumbuh jakun, sedangkan putri tumbuh buah dada. 3. Suara pada anak putra merendah, sedangkan anak putri meninggi. 4. Pada anak putra bahu, dada bidang, sedangkan putri adalah pinggul. 5. Otot pada anak putra kelihatan besar. 6. Mulai berfungsi kelenjar keringat Tradisi pacaran sendiri memiliki variasi dalam pelaksanaannya dan sangat dipengaruhi oleh tradisi individu-individu dalam masyarakat yang terlibat. Dimulai dari proses pendekatan, pengenalan pribadi, hingga akhirnya menjalani hubungan afeksi yang ekslusif. Perbedaan tradisi dalam pacaran, sangat dipengaruhi oleh agama dan kebudayaan yang dianut oleh seseorang. Menurut persepsi yang salah, sebuah hubungan dikatakan pacaran jika telah menjalin hubungan cinta-kasih yang ditandai dengan adanya aktivitasaktivitas seksual atau percumbuan. Tradisi seperti ini dipraktikkan oleh orang-orang yang tidak memahami makna kehormatan diri perempuan, tradisi seperti ini dipengaruhi oleh media massa yang menyebarkan kebiasaan yang tidak memuliakan kaum perempuan. Sampai sekarang, tradisi berpacaran yang telah nyata melanggar norma hukum, norma agama, maupun norma sosial di Indonesia masih terjadi dan dilakukan secara turun-temurun dari generasi ke generasi yang tidak mememiliki pengetahuan menjaga kehormatan dan harga diri yang semestinya mereka jaga dan pelihara. Alasan seorang remaja berpacaran sangat berfariasi tapi sebenarnya inti dari semua itu sama saja. Alasan kenapa remaja berpacaran adalah sebagai berikut: • Sebagai teman kencan Agar tidak sendiri dalam berpergian salah satunya dengan mengajak pacar berpergian bersama. Alasan ini mendukung sebab-sebab remaja mempunyai pacar. • Untuk motivasi pacar Meskipun jarang, ada juga remaja yang menjadikan pacarnya sebagai motivasi untuk meningkatkan belajarnya. • Membutuhkan tempat pelampiasan kasih saying Pacaran adalah salah satu cara untuk melampiasan rasa kasih saying. Yang perlu diketahui bahwa, rasa cinta dan kasih saying itu ada dua macam yaitu companionate love and passionate love. Companionate love adalah cinta yang ditunjukan dalam bentuk persahabatan. Sedangkan passionate adalah cinta yang ditunjukkan dalam bentuk cinta romantic yang lebih banyak dipengaruhi oleh aspek biologis. Biasanya seorang remaja atau dewasa akan mencari pacar karena kebutuhan passionate love ini. Companionate bisa didapatkan dari persahabatan dengan ibu, bapak, saudara, keluarga dan teman. Sedangkan Passionate love hanya didapatkan melalui pacaran. Pacaran memiliki manfaat bagi mereka yang berpacaran, manfaat tersebut antara lain : • Ada teman curhat selain teman dan orang tua Terkadang seorang remaja malu untuk menceritakan hal-hal pribadi kebada orang tuanya, dan lebih nyaman menceritakannya kepada sang pacar. Hal ini bisa jadi karena hubungan orangtua kepada anaknya kurang begitu dekat sehingga andak tidak nyaman menceritakan masalah pribadinya kepada orangtuanya. • ada yang bisa ngertiin kita selain keluarga dan teman Perhatian dari keluarga di nilai kurang oleh para remaja dan mencari seorang pacar biar ada yang memberikan perhatian kepada dia secara khusus. • Bisa jadi penyemangat ada juga yang berpendapat bahwa dengan punya pacar maka akan jadi penyemangat bagi dia ketika menghadapi masalah. • Belajar bersosialisasi terhadap lawan jenis. Pendapat berikutnya yaitu belajar bersosialisasi terhadap lawan jenis,maksudnya dengan mempunyai pacar maka seorang remaja akan bisa bersosialisasi dengan lawan jenisnya. • Motivasi berprestasi, Pendapat berikutnya yaitu menjadi motivasi perprestasi.para remaja berpendapat bahwa dengan punya pacar maka prestasi mereka akan membaik karena ada yang memberikan motivasi-motivasi dan motivasi tersebut di nilai remaja begitu kuat karena di berikan oleh orang yang special baginya sehingga mendorong sang remaja untuk belajar dengan sungguh-sungguh agar tidak mengecewakan sang pacar. • pembelajaran untuk dapat lebih dewasa dan konsekuen pada keputusan.ketika berpacaran tentu banyak hal yang di toleransi karena perbedaan-perbedaan keduanya mulai dari gaya hidup,dan lain-lain sehingga menuntut mereka untuk saling mengerti dan menuntut mereka untuk berfikir lebih dewasa dalam menyikapi perbedaan-perbedaan tersebut. • Pembelajaran untuk dapat memegang teguh suatu komitmen.pacaran adalah ajang untuk memegang teguh suatu komitmen yang telah mereka sepakti sebelum atau selama berpacaran. 2.1.4 Kampanye Pembanding • Always#likeAgirl Gambar 2.3 Always#likeAgirl • Dove Hair – Love your curls Gambar 2.4 Dove Hair – Love your curls • The Dove- I’AM ENOUGH – true beauty campaign Gambar 2.5 The Dove- I’AM ENOUGH – true beauty campaign 2.1.5 Past Campaign Kampanye yang sudah dijalankan oleh KOMNAS PEREMPUAN tiap tahun sekali: 1. Mitra Perempuan-Woman Cricis Center (WCC) Gambar 2.6 Mitra Perempuan-Woman Cricis Center (WCC) 2. Kampanye 16 Hari Gambar 2.7 Kampanye 16 Hari 3. Kampanye Mari Bicara Kebenaran (pelanggaran ham masa lalu, Mei 98) 4. Kampanye Bhineka 2.1.6 Consumer Board a. Geografi Domisili : WNI Wilayah : Jabodetabek Kepadatan : Perkotaan, pusat kota Iklim : Daerah tropis perkotaan b. Demografi Usia : 18-22 tahun Kelamin : perempuan Pekerjaan : mahasiswi Kepercayaan : Semua agama Suku/Etnis : Semua suku c. Psikologi Kelas Sosial :A-B Gaya Hidup : bersosialisasi dengan lingkungan sekitar dengan baik namun tidak terlalu bebas. Hobbi : hobbi apa saja. Kepribadian : terkadang tidak pede, jarang bercerita maslaah pribadi, tertutup namun masih dan memilih milih teman untuk bersosialisasi. Media Habbit : Internet (social media, browser, blog, Youtube), majalah, poster. 2.1.7 Analisis SWOT 2.1.7.1 Strength - kampanye social yang membahas isu kekerasan psikis sangat sedikit - Sebagai satu-satunya kampanye yang berusaha menyadarkan target audience dan memperkenalkan tentang kekerasan psikis - Memberikan wadah kepada target audience 2.1.7.2 Weakness - Isu yang diangkat terlihat sangat sederhana 2.1.7.3 Opportunities - Memberikan inovasi untuk kampanye Komnas Perempuan - Belum ada yang membuat kampanye sosial dengan mengangkat isu kekerasan psikis dalam berpacaran dan membuat applikasi guna menjadi jembatan antara KOMNAS PEREMPUAN dengan perempuan Kampanye Komnas Perempuan tidak ada spesifikasi dalam menentukan - target audience 2.1.7.4 Treaths Banyaknya yang tidak menyadari khususnya korban betapa fatalnya - kekerasan psikis Tidak adanya kesadaran hingga masalah dianggap sepele dan akan - menghilang begitu saja tanpa melihat dampak yang akan berlaku pada kehidupan sosial korban 2.1.8 Kampanye Serupa • UNICEF Gambar 2.7 Logo UNICEF Unicef merupakan lembaga perlindungan anak di berbagai Negara termasuk Indonesia. Disini mereka sama-sama memberikan perlindungan terhadap anak namun di dalam hal-hal sebagai berikut: a. Health and nutrition b. Basic education for all c. Child protection d. Fighting hiv/aids e. Water and environmental sanitation • KOMNAS PERLINDUNGAN ANAK Gambar 2.8 Logo KOMNAS PERLINDUNGAN ANAK PERAN: a. Melakukan pemantuan dan pengembangan perlindungan anak b. Melakukan advokasi dan pendampingan pelaksanaan hak-hak anak c. Menerima pengaduan pelanggaran hak-hak anak d. Melakukan kajian strategis terhadap berbagai kebijakan yang menyangkut kepentingan terbaik bagi anak e. Melakukan koordinasi antar lembaga, baik tingkat regional, nasional maupun internasional f. Memberikan pelayanan bantuan hokum untuk beracara di pengadilan mewakili kepentingan anak g. Melakukan rujukan untuk pemulihan dan penyatuan kembali anak h. Menyelenggrakan pendidikan dan pelatihan, pengenalan dan penyebarluasan informasi tentang hak anak i. Dari segi keseluruhan komimsi perlindungan anak dengan unicef mempunyai peran yang sama 2.2 Tinjauan Khusus 2.2.1 Landasan Teori 2.2.1.1 Teori Desain Menurut dalam buku “Desain Komunikasi Visual Terpadu” yang dibuat oleh Prof. Drs. Yongky Safanayong, Desain komunikasi visual atau desain grafis sudah menjadi tuntutan dan keharusan pada abad ke-21 ini, dilatarbelakangi oleh perubahan tata sosial, budaya, perkembangan teknologi, munculnya media-media baru dan komunikasi baru dalam kehidupan kita. Jika saat ini Desain Komunikasi Visual hanya terbatas sebagai ilmu yang mempelajari segala upaya untuk menciptakan sutau rancangan alias desain yang bersifat kasat mata (visual) untuk mengomunikasikan maksud, maka itu sebetulnya hanya terbatas pada sepotong saja dari sebuah tujuan tatanan estetika yang lebih luas. Desain adalah suatu disiplin atau mata pelajaran yang tidak hanya mencakup eksplorasi visual, tetapi terkait dan mencakup pula dengan aspekaspek seperti kultural – social, filosofis, teknis dan bisnis. Komunikasi adalah suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan yang terjadi antara dua pihak. Sementara kata visual sendiri bermakna segala sesuatu yang dapat dilihat dan direspon oleh indera penglihatan kita yaitu mata. Desain Komunikasi Visual adalah suatu disiplin ilmu yang bertujuan mempelajari konsep-konsep komunikasi serta ungkapan kreatif melalui berbagai media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual dengan mengelola elemen-elemen grafis yang berupa bentuk dan gambar tatanan huruf serta komposisi warna serta layout (tata letak atau perwajahan). Dengan demikian, gagasan bisa diterima oleh orang atau kelompok yang menjadi sasaran penerima pesan. 2.2.1.2 Teori Periklanan Pengertian PeriklananPeriklanan adalah komunikasi non individuindividu, dengan jumlah biaya, melalui berbagai media non laba, serta individu-individu (Basu Swaastha, 1984: 239). Dari definisi diatas dapat disimpulkan pengertian periklanan adalah usaha untuk memberikan suatau kesan melalui perimbangan dengan tujuan agar pembeli barang condong pada lembaga yan diberitahukan. • Fungsi Periklanan Secara umum fungsi periklanan adalah sebagai berikut : 1. Menciptakan kesadaran Calon pembeli yang belum mengenal perusahaan atau produkknya akan menolak petugas penjualan bahkan petugas penjualan harus menggunakan berbagai cara untuk menjelaskan perusahaan serta produknya. 2. Menciptakan pengetahuan Bia hendak menampilkan suatau bentuk produk baru, perkenalan itu bisa dilakukan secara efekif dengan iklan. 3. Pengingat yang efisien Bila calon pembeli telah mengenal suatu produk, namun belum siap membeli, iklan yang mengingatkan mereka akan produk tersebut lebih ekoomis dari pada kunjungan penjualan. 4. Pembuka jalan Iklan yang menampilkan kembali kupon-kupon merupakan cara yang efekrif sebagai pembuka jalan bagi para wiranaga. 5. Meyakinkan kembali Iklan bisa megingatkan kembali mengenai cara penggunaan produk dan menganjurkan pada mereka untuk membeli lagi. • Keuntungan Periklanan Periklanan yang berhasil dapat memberikan keuntungan-keuntungan antara lain : 1. Penghematan biaya 2. Dapat mencapai sasaran yang dimaksud 3. Selalu mengingatkan pada pembeli atau calon pembeli 4. Menghindari hubungan pribadi secara langsung • Sasaran Periklanan Di dalam memasang iklan hendaknya tidak semata-mata mempertimbangkan pihak lain yang mungkin terkena, atau ada hubunganannya dengan periklanan dan sasarannya. Oleh karen itu periklanan sebaiknya disusun dengan memperhatikan dan mempertimbangkan beberapa pihak, yaitu ; 1. Para pembeli dan para pemakai pada waku sekarang 2. Mereka yang mempunyai kekuasaan memetuskan membeli 3. Mereka yang dapat mempengaruhi orang lain untuk membeli atau memakai 4. Para pedagang 5. Para pesaing • Langkah Penyusunan Iklan Agar iklan yang dilakukan dapat efektif dan efisien, langkah yang perlu dipertimbangkan adalah : 1. Pemilahan Media Setiap perusahaan yang hendak memasang iklan harus memikirkan media yang akan dipilih. Pemilihan ini disebabkan banyak media komukasi yang tersedia dimasyarakat yang digunakan sebagai jembatan komunikasi antara perusahaan dengan pembeli, namun tidak semua media tersebut cocok digunakan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pemilahan media yang akan digunakan untuk periklanan adalah : • Tujuan periklanan. Apabila mengutamakan kecepatan sampainya berita pada masyarakat atau pasar, perusahaan lebih tepat menggunakan media televisi, radio atau surat kabar. • Sirkulasi media. Apabila distribusi produk hanya meliputi daerah lokal saja maka iklan yang diperlukan cukup dipasang pada media yang memiliki sirkulasi dari daerah lokasi tersebut. • Keperluan berita. Apabila produk yang diiklankan perlu disertai dengan gambar, tidak hanya tulisan, berita harus disampaikan dengan gambar, misalnya iklan radio untuk maksud tersebut manajemen dapat memilah media surat kabar, majalah, televisi, Slide bioskop dan sebagainya. • Waktu dan lokasi. Keputusan membeli tidak selalu terjadi di rumah tetapi dapat terjadi ditempat lain, misalnya iklan untuk film. Manajemen dapat memilih surat kabar sebagai media periklanan karena mudah dinikmati masyarakat . • Biaya periklanan. Makin luas sirkulasi media, semakin tinggi pula biaya pemasangan iklannya. Namun tingginya biaya tersebut diimbangi dengan makin banyanya jumlah pembaca yang dicapai, sehingga diharapkan jumlah pembeli semakin besar. • Kerjasama dan bantuan promosi yang ditawarkan. Pada umumnya manajemen lebih suka memilih media yang bersedia mengadakan kejasama yang baik dan memberikan promosi yang lebih baik. Kerjasama tesebut dapat dilakukan secara terus menerus dengan memberikan kesempatan pembayaran iklan kepada perusahaan dalam jangka waktu yang lebih lama. • Karakter media. Apabila iklan yang disiarkan memerlukan pendengaran, seperti lagu-lagu, maka media yang lebih tepat adalah radio televisi atau bioskop. 2. Cara pemasangan iklan Apabila sudah ditetapkan suatu media atau beberapa media yang cocok, maka selanjutnya harus diputuskan bagaimana cara pemasangan. Misalnya untuk surat kabar umum kita dapat menetapkan setengan halaman mana dan bagain mana yang paling tepat, juga pemasangan dalam radio harus ditentukan berapa lama dan jam berapa. Pemikiran demikian ini sering menjadikan sebab timbulnya keputusan yang yang di pengaruhi oleh iklan yang dipasang atau dimuat. Karena masalah pemasangan iklan sangat penting, maka setiap perusahaan menginginkan supaya biaya yang dikeluarkan untuk pemasangan iklan dapat memberikan hasil yang sebesarbesarnya bagi perusahaan. 3. Strategi penyajian iklan Kalau sudah ditetapkan media yang paling cocok dan cara pemasangannya yag paling tepat, maka langkah selanjutnya menyajikan media iklan yang dapat menjangkau para pembeli melalui strategi pendekatan. Iklan yang efektif dapat mengubah tingkah laku atau memperkuat tingkah laku yag sudah diubah sebelumnya. Untuk mewujudkan iklan yang efektif, perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan atau tingkah laku konsumen dalam melakukan pembelian. Bahwa suatu iklan yang efektif berhubungan erat dengan sebuah kerangka tindakan yang dikenal dengan singkatan AIDA, yaitu : 1. Mendapatkan perhatin (Attention) 2. Mempertahankan perhatin (Interest) 3. Menimbulkan keinginaan (Desire) 4. Memperoleh pengakuan (Action) 2.2.1.3 Teori Layout Desain terdiri dari berbagai elemen grafis pembentuk desain– elemen grafis terdiri dari huruf, warna, bentuk, garis, tekstur, gambar/ilustrasi dan foto. Untuk memunculkan desain yang tepat, elemen-elemen tersebut di ramu dengan layout (tata letak) yang sesuai dengan segmentasi penerima pesan grafis (komunikan). Apresiasi seni grafis berarti mengenal (pengetahuan), memahami dan merasakan, dan memberikan penghargaan, penilaian atau tanggapan estetis (respons estetis). Ini merupakan feedback dari komunikan terhadap seni grafis yang meliputi implementasi elemen-elemen grafis di dalam karya desain grafis. Kaitannya terhadap apresiasi komunikan ialah berlakunya teori seperti pada hukum-hukum layout. Menurut Frank Jefkins (1997, 245) prinsip dasar desain yang diterapkan pada media adalah hukum layout desain, yaitu : Hukum Kesatuan, Hukum Keberagaman, Hukum Keseimbangan, Hukum Ritme, Hukum Proporsi, Hukum Skala dan Hukum Penekanan. 1. Hukum Kesatuan Semua bagian dari suatu layout harus menyatu guna membentuk keseluruhan layout. Kesatuan bagian layout ini dapat dikacaukan oleh suatu batasan yang mengganggu, terlalu banyak jenis huruf yang berbeda dan berlawanan, warna yang didistribusikan dengan sembarangan, unsurunsur yang kurang proposional, atau layout yang ’semarak’ dengan bagian-bagian yang membingungkan. 2. Hukum Keberagaman Meski demikian, dalam suatu layout harus ada suatu perubahan dan pengkontrasan seperti menggunakan jenis huruf tebal (bold) dan medium, atau juga memanfaatkan ruang kosong dalam keseluruhan layout. Media, layaknya tidak menimbulkan kesan monoton, keberagaman juga dapat dihasilkan dengan pemanfaatan gambar-gambar. 3. Hukum Keseimbangan Adalah mendasar sekali bahwa suatu media harus menampilkan keseimbangan. Keseimbangan optis adalah sepertiga bagian bawah suatu ruang media, bukan setengahnya. Suatu gambar atau headline mungkin memakan tempat sepertiga dan naskah dua pertiganya sehingga memenuhi syarat keseimbangan optis. Keseimbangan simetris dapat dicapai dengan pembagian, sehingga suatu desain dapat dibagi menjadi dua bagian yang sama, seperempat bagian, dan seterusnya. 4. Hukum Ritme Meski media cetak bersifat statis, namun masih memungkinkan untuk menimbulkan kesan gerakan sehingga mata pembaca dapat dibawa dan diarahkan keseluruh bagian media. Sebagai contoh sederhana adalah memasukkan setiap awal paragraf (first line atau hanging indent). Bagaimanapun aliran pesan awal sampai pesan terakhir secara keseluruhan di dalam desain harus menyiratkan ritme yang nyaman. 5. Hukum Proporsi Hal ini khususnya berkenaan dengan ukuran jenis huruf yang digunakan untk lebarnya naskah. Makin lebar suatu naskah (atau ukuran ruang) makin besar pula ukuran huruf yang harus digunakan, dan demikian pula sebaliknya. Suatu media yang mempunyai ruang yang sempit (kecil) akan menggunakan jenis teks ayng kecil pula, akan tetapi jika media itu lebar maka memerlukan huruf teks yang lebih lebar, kecuali teks-teks itu diatur dalam kolom-kolom. 6. Hukum Skala Jarak penglihatan (visibility) tergantung pada skala tone dan warna, beberapa tampak kurang menyolok, sementara yang lain terlalu tampak menyolok. Warna-warna pucat pastel, merupakan warna yang kurang menyolok. Sedangkan warna-warna menyolok ditampakkan pada warna primer. Warna hitam dengan kombinasi warna kuning atau oranye akan sangat tampak menyolok dibanding warna kuning dengan warna putih yang terkesan tidak menyolok (baca: mati). Hukum Skala dapat digunakan dalam desain typography ketika headlines dan subheading dibuat kontras dengan area abu-abu dari huruf-huruf teks. 7. Hukum Penekanan Aturannya di sini yaitu bila semua ditonjolkan maka yang terjadi adalah tidak ada hal yang ditonjolkan (all emphasis is no emphasis). Seperti yang terjadi bila terlalu banyak huruf tebal yang digunakan atau terlalu banyak huruf kapital yang digunakan. Hukum Penekanan berkaitan erat dengan hukum lainnya terutama berkaitan dengan Hukum Keberagaman dan Hukum Skala. Sebuah media dapat dibuat sehingga tampak menarik jika ada penekanan seperti pada jenis huruf yang ditebalkan atau kata-kata tertentu yang diberi penekanan dengan warna lain. Ruang atau bidang yang dibiarkan kosong (white space), kecerahan juga dapat menjadi cara yang efektif untuk menghasilkan penekanan. Ketujuh Hukum Layout tersebut sangatlah penting untuk diimplementasikan sesuai dengan karakter segmen komunikan. 2.2.1.4 Teori Ilustrasi Kata ilustrasi berasal dari kata “ilustrare” yang artinya menerangkan atau membuat terang. Kriteria sebuah ilustrasi yang efektif adalah menarik, mudah dimengerti, dan menjelaskan atau mewakili isi tulisan. Menurut Simmon Jennings dalam bukunya yang berjudul The Complete Guide to Advanced Illustration and Design, ilustrasi memiliki tiga fungsi, yaitu ilustrasi sebagai informasi, ilustrasi sebagai dekorasi, ilustrasi sebagai komentar. Menggambar dengan ekspresif adalah semua tentang mencari cara dari mengintensifkan dan mendramatisir subject yang ditentukan untuk menginspirasi emosi baru dari penikmat karya gambar tersebut (Bert Dodson, 2006:58). Maka dari itu dalam eksekuasi visual penulis menambahkan unsur ilustrasi agar membantu menyampaikan pesan kondisi visual. 2.2.1.3 Teori Warna Dimanapun kita berada dibumi ini kita akan selalu melihat warna. Di dalam industri grafika dewasa ini, hubungan desainer dengan produksi dalam hal warna sangatlah erat. Karena warna termasuk salah satu bagian penting dalam suksesnya desain tersebut. Warna bersangkut paut dengan persepsi dan interpretasi subyektif. Pengungkapan secara verbal dari warna sangat sulit dan rumit apabila harus dirterjemahkan dalam bahasa reproduksi grafika. Bagaimanapun, jika ada metode standar dimana warna dapat secara tepat dungkapkan dan dimengerti oleh siapapun, komunikasi warna akan lebih lacar dan mudah. Menurut buku Color Basic, oleh Anne Dameria, Warna merupakan fenomena yang terjadi karena adanya tiga unsur yaitu cahaya, objek dan observer ( dapat berupa mata kita ataupun alat ukur). Di dalam ruang yang gelap, kita tidak dapat mengenali warna. Begitu juga apabila tidak ada objek yang kita lihat maka kitapun tidak bisa mengenali warna. Maka dari itu dalam kampanye yang dibapai adalah warna-warna terang seperti warna kuning dan orange agar mendapat kesan yang hangat, sangat berteman, dan natural. 2.2.1.5 Teori Tipografi Tipografi yang berasal dari kata Yunani Typos: bentuk dan graphein: menulis yang merupakan seni dan teknik mengatur huruf menggunakan gabunganbentuk huruf cetak, ukuran huruf, ketebalan garis, spasi antar huruf, garis pandu dan jarak antar baris. Tipografi merupakan representasi visual dari sebuah bentuk komunikasi verbal dan merupakan properti visual yang pokok dan efektif. Hadirnya tipografi dalam sebuah media terpan visual merupakan faktor yang membedakan antara desain grafis dan media ekspresi visual lain seperti lukisan. Lewat kandungan nilai fungsional dan nilai estetiknya, huruf memiliki potensi untuk menterjemahkan atmosfir-atmosfir yang tersirat dalam sebuah komunikasi verbal yang dituangkan melalui abstraksi bentukbentuk visual. Tipografi merupakan sebuah hal yang penting bagi sebuah desain yang akan menciptakan suatu kesatuan yang selaras dengan elemen-elemen desain lainnya. Dalam arti pemilihan font yang sesuai dengan tema, konsep, serta gaya ilustrasi yang diterapkan sangat berpengaruh terhadap estetis desain secara keseluruhan. Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan untuk sistem keterbacaan yang mempengaruhi tipografi, yaitu: • Legibility : Huruf yang dpilih jelas bentuknya • Readibility : Huruf yang dipilih mudah dibaca • Visibility : Huruf yang dipilih mudah terlihat • Clearity : Huruf harus memperlihatkan kejelasan Gunakanlah maksimal dua typeface family, atau selebih-lebihnya tiga typeface. (Timothy Samara, 2007:15), oleh karena itu penulis juga mencoba menerapkan teori tersebut dalam pemilihan typeface dimana penulis menggunakan hanya tiga typeface tidak lebih agar terlihat desain yang sintaktik secara menyeluruh. 2.2.1.6 Teknik Fotografi Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "photos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat. Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghasilkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa). Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed disebut sebagai pajanan (exposure). Di era fotografi digital dimana film tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakan berkembang menjadi Digital ISO. 2.2.1.7 Audio Visual A. Pengertian Media Audio-Visual Media pembelajaran sangat beraneka ragam. Berdasarkan hasil penelitian para ahli, ternyata media yang beraneka ragam itu hampir semua bermanfaat. Cukup banyak jenis dan bentuk media yang telah dikenal dewasa ini, dari yang sederhana sampai yang berteknologi tinggi, dari yang mudah dan sudah ada secara natural sampai kepada media yang harus dirancang sendiri oleh guru. Dari ketiga jenis media yang ada yang biasa digunakan dalam proses pembelajaran, bahwasanya media audio- visual adalah media yang mencakup 2 jenis media yaitu audio dan visual. Media Audio-Visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis Media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yaitu Media Audio dan Media Visual. Sedangkan Dale (1969:180) mengemukakan bahwa bahan-bahan Audio-Visual dapat memberikan banyak manfaat asalkan guru berperan aktif dalam proses pembelajaran. Menurut (Harmawan, 2007) mengemukakan bahwa “Media Audio Visual adalah Media instruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan, dan teknologi) meliputi media yang dapat dilihat dan didengar)”. Jika dilihat dari perkembangan Media Pendidikan, pada mulanya media hanya dianggap sebagai alat Bantu guru (teaching aids). Alat Bantu yang dipakai adalah alat Bantu visual misalnya gambar, model, objek dan alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman kongkret, motivasi belajar serta mempertinggi daya serap dan retensi belajar siswa. Namun sayang, karena terlalu memusatkan perhatian pada alat Bantu visual yang dipakainya orang kurang memperhatikan aspek disain, pengembangan pembelajaran (instruction) produksi dan evaluasinya. Dengan masuknya pengaruh teknologi audio pada sekitar pertengahan abad ke-20, alat visual untuk mengkonkretkan ajaran ini dilengkapi dengan alat audio sehingga kita kenal adanya alat audio-visual atau Audio-Visual Aids (AVA). “Alat Bantu Dengar” seperti : Video Tape, Televisi dan Gambar Hidup (biocope). Akan tetapi media bukan hanya menjadi alat Bantu guru atau seseorang pendidik lainnya, media mempunyai banyak manfaat bagi semua orang untuk mendapatkan informasi yang sedang berkembang dan mempermudah manusia menerima pesan darimana pun. Konsep pengajaran visual kemudian berkembang menjadi AudioVisual aids pada tahun 1940. Istilah ini bermakna sejumlah peralatan yang dipakai oleh para guru dalam menyampaikan konsep, gagasan, dan pengalaman yang ditangkap oleh indera pandang dan pendengaran. Penekanan utama dalam pengajaran audio-visual adalah pada nilai belajar yang diperoleh melalui pengalaman kongkret, tidak hanya didasarkan atas kata-kata belaka. Perkembangan berikutnya adalah munculnya gerakan audiovisual communication yang terjadi pada tahun 1950-an. Pada akhir tahun 1950 teori komunikasi mulai mempengaruhi penggunaan alat Bantu audiovisual, sehingga selain sebagai alat Bantu media juga berfungsi sebagai penyalur pesan atau informasi belajar. Sejak saat itu alat audiovisual bukan hanya dipandang sebagai alat bantu guru saja, melainkan juga sebagai alat penyalur pesan atau media. Teori ini sangat penting dalam penggunaan media untuk kegiatan programprogram pembelajaran. Menurut seorang ahli komunikasi dan media pendidikan Rudy Breatz media pendidikan mempunyai ciri utama dan memiliki 3 unsur pokok yaitu : Suara, Visual dan gerak. Teknologi yang paling tua yang dimanfaatkan dalam proses belajar adalah percetakan yang bekerja atas dasar prinsip mekanis, kemudian lahir teknologi Audio-Visual yang menggabungkan penemuan mekanis dan elektronis untuk tujuan pembelajaran. Sebagai media pembelajaran dalam pendidikan dan pengajaran, media audio- visual mempunyai sifat sebagai berikut: • Kemampuan untuk meningkatkan persepsi • Kemampuan untuk meningkatkan pengertian • Kemampuan untuk meningkatkan transfer (pengalihan) belajar. • Kemampuan untuk memberikan penguatan (reinforcement) atau pengetahuan hasil yang dicapai • Kemampuan untuk meningkatkan retensi (ingatan). Maka dari itu dengan audio visual kamanye untuk mempromosikan aplikasi akan lebih mudah diingat oleh target audience. Treatment dari audio visual kampanye pun sangat sederhana dengan memberikan kesan hangat dan sangat berteman. tone and manner yang 2.2.1.8 Teori aplikasi Klasifikasi aplikasi dapat dibagi menjadi 2 (dua) yaitu: 1. Aplikasi software spesialis, program dengan dokumentasi tergabung yang dirancang untuk menjalankan tugas tertentu. 2. Aplikasi paket, dengan dokumentasi tergabung yang dirancang untuk jenis masalah tertentu. 2.2.1.8.1 Pengertian Aplikasi Mobile Menurut Buyens (2001) aplikasi mobile berasal dari kata application dan mobile. Application yang artinya penerapan, lamaran, penggunaan. Secara istilah aplikasi adalah program siap pakai yang direka untuk melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna atau aplikasi yang lain dan dapat digunakan oleh sasaran yang dituju sedangkan mobile dapat di artikan sebagai perpindahan dari suatu tempat ke tempat yang lain. Kata mobile mempunyai arti bergerak atau berpindah, sehingga aplikasi mobile menurut Rangsang Purnama ( 2010 ) adalah sebutan untuk aplikasi yang berjalan di mobile device . Dengan menggunakan aplikasi mobile, dapat dengan mudah melakukan berbagaii macam aktifitas mulai dari hiburan, berjualan, belajar, mengerjakan pekerjaan kantor, browsing dan lain sebagainya. Pemanfaatan aplikasi mobile untuk hiburan paling banyak digemai oleh pengguna telepon seluler, karena dengan memanfaatkan adanya fitur game, music player, sampai video player membuat kita mejadi semakin mudah menikmati hiburan kapan saja dan dimanapun. Perangkat mobile memiliki banyak jenis dalam hal ukuran,desai layout, tetapi memreka memiliki kesamaan karakteristik yang sanagt berbeda dari dekstop system. Perangkat mobile memiliki memory yang kecil. 2.2.1.9 Media Sosial Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Pendapat lain mengatakan bahwa media sosial adalah media online yang mendukung interaksi sosial dan media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif. Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content”. Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook, Myspace, dan Twitter. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas. Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses facebook atau twitter misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah mobile phone. Demikian cepatnya orang bisa mengakses media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya media sosial juga mulai tampak menggantikan peranan media massa konvensional dalam menyebarkan berita-berita. Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media. Seorang pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan social media dengan jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan. Kita sebagai pengguna social media dengan bebas bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model content lainnya. Media sosial mempunyai ciri-ciri, yaitu sebagai berikut : 1. Pesan yang di sampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa keberbagai banyak orang contohnya pesan melalui SMS ataupun internet 2. Pesan yang di sampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu Gatekeeper 3. Pesan yang di sampaikan cenderung lebih cepat di banding media lainnya 4. Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi 2.2.1.9.1 Pertumbuhan Media Sosial Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media. Seorang pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan media sosial dengan jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan. Pengguna media sosial dengan bebas bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model content lainnya. 2.2.1.9.2 Peran dan Fungsi Media Sosial Media sosial merupakan alat promosi bisnis yang efektif karena dapat diakses oleh siapa saja, sehingga jaringan promosi bisa lebih luas. Media sosial menjadi bagian yang sangat diperlukan oleh pemasaran bagi banyak perusahaan dan merupakan salah satu cara terbaik untuk menjangkau pelanggan dan klien. Media sosial sperti blog, facebook, twitter, dab youtube memiliki sejumlah manfaat bagi perusahaan dan lebih cepat dari media konvensional seperti media cetak dan iklan TV, brosur dan selebaran. Media sosial memiliki kelebihan dibandingkan dengan media konvensional, antara lain : 1. Kesederhanaan Dalam sebuah produksi media konvensional dibutuhkan keterampilan tingkat tinggi dan keterampilan marketing yang unggul. Sedangkan media sosial sangat mudah digunakan, bahkan untuk orang tanpa dasar TI pun dapat mengaksesnya, yang dibutuhkan hanyalah komputer dan koneksi internet. • Membangun Hubungan Sosial media menawarkan kesempatan tak tertandingi untuk berinteraksi dengan pelanggan Perusahaan mendapatkan dan sebuah membangun feedback hubungan. langsung, ide, pengujian dan mengelola layanan pelanggan dengan cepat. Tidak dengan media tradisional yang tidak dapat melakukan hal tersebut, media tradisional hanya melakukan komunikasi satu arah. 2. Jangkauan Global Media tradisional dapat menjangkau secara global tetapi tentu saja dengan biaya sangat mahal dan memakan waktu. Melalui media sosial, bisnis dapat mengkomunikasikan informasi dalam sekejap, terlepas dari lokasi geografis. Media sosial juga memungkinkan untuk menyesuaikan konten anda untuk setiap segmen pasar dan memberikan kesempatan bisnis untuk mengirimkan pesan ke lebih banyak pengguna. • Terukur Dengan sistemtracking yang mudah, pengiriman pesan dapat terukur, sehingga perusahaan langsung dapat mengetahui efektifitas promosi. Tidak demikian dengan media konvensional yang membutuhkan waktu yang lama. 2.2.1.9.3 Fungsi Media Sosial Ketika kita mendefinisikan media sosial sebagai sistem komunikasi maka kita harus mendefinisikan fungsi-fungsi terkait dengan sistem komunikasi, yaitu : • Administrasi Pengorganisasian proofil karyawan perusahaan dalam jaringan sosial yang relevan dan relatif dimana posisi pasar anda sekarang. Pembentukan pelatihan kebijakan media sosial, dan pendidikan untuk semua karyawan pada penggunaan media sosial. Pembentukan sebuah blog organisasi dan integrasi konten dalam masyarakat yang relevan. Riset pasatr untuk menemukan dimana pasar anda. • Mendengarkan dan Belajar Pembuatan sistem pemantauan untuk mendengar apa yang pasar anda inginkan, apa yang relevan dengan mereka. • Berpikir dan Perencanaan Dengan melihat tahap 1 dan 2, bagaiman anda akan tetap didepan pasar dan begaiman anda berkomunikasi ke pasar. Bagaiman teknologi sosial meningkatkan efisiensi operasional hubungan pasar. • Pengukuran Menetapkan langkah-langkah efektif sangat penting untuk mengukur apakah metode yang digunakan, isi dibuat dan alat yang anda gunakan efektif dalam meningkatkan posisi dan hubungan pasar anda. Media sosial yang digunakan guna untuk mempromosikan aplikasi ini adalah Instagram. Karena media sosial yang sering kali dikunjungi oleh target audience salah satunya ialah Instagram. 2.2.1.10 Teori Copywritting – Pengertian : Copywriting adalah seni penulisan pesan penjualan yang paling persuasif yang dilatarbelakangi kewiraniagaan yang kuat. Tulisan itu harus mampu menarik perhatian, menimbulkan ketertarikan, keinginan, menciptakan keyakinan dan tindakan. (Frank Jefkins). 1. Copywriting adalah tulisan dengan aneka gaya dan pendekatan yang dihasilkan dengan cara kerja keras melalui perencanaan dan kerja sama dengan klien , staf legal , account executive , peneliti , dan direktur seni(art director) 2. Copy Writer adalah seseorang yang merencanakan, membuat dan mengevaluasi naskah untuk Print Ad, TV comm, Radio Comm, dan Aktivitas Below The Line (BTL)seperti : brosur, company profile, leaflet dsb. – Tujuan Copywriting : 1. Membentuk perilaku membeli. 2. Terpenuhinya pesan penjualan. – Untuk mencapai tujuan maka Copywriting harus memiliki struktur bagan kata sebagai berikut : 1. Menggugah 2. Informatif 3. Persuasif 4. Bertenaga gerak 5. Memiliki Penyelesaian Akhir – Aspek Pertimbangan efektivitas copywriting: – Copywriting yang ideal adalah copy yang memuat unsur-unsur pertimbangan : 1. Target audience 2. Konsep produk 3. Komunikasi Media 4. Pesan penjualan – Media Copywriting : – Copywiriting yang menekankan pada mata misal media cetak harus memiliki eyes catcher, di media audio harus memanfaatkan kekuatan ears catcher dan media audio visual copywriting harus dapat memadukan kekuatan mata dan telinga. – Kategory Copywriting 1. Print Ad (Iklan Cetak) • Kekuatan ada pada Headline, copy dan visualisasi yang unik. • Perlu ketelitian, karena jika sudah naik cetak, kesalahan penulisan bisa jadi masalah (No telp, nama, alamat,) 2. TV Commercial (Iklan TV) • Audio Visual, kekuatan ada pada keyword dengan sound, sound effect dan visualisasi yang atraktif. • Kemampuan teknis audio visual, tempatkan diri seperti penulis skenario film. 3. Radio Commercial (Iklan Radio) • Audio based, kekuatan ada pada dialog, monolog dengan sound dan sound effect yang atraktif. • Kemampuan imajinasi harus tinggi. Membawa orang untuk membayangkan kejadian yang sebenarnya. Manfaatkan empathy. • 4. Theatre of mind Below the Line • Printing Materials: Copy Based, biasanya adalah keterangan detail dari aktivitas promosi Above The Line (ATL) sehingga banyak teks. Harus teliti dengan detail-detail keterangan. • Outdoors: Visual & Copy Based, Headline (promise), Splash yang kuat, eyecatching. Tidak banyak teks. 5. Advertorial 6. Brochour, leaflet dan sejenisnya