BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan

advertisement
BAB 2
LANDASAN PERANCANGAN
2.1
Tinjauan Umum
2.1.1 Kekerasan
Kekerasan dibagi menjadi 2 jenis yaitu kekerasan fisik dan kekerasan
psikis. Kekerasan fisik adalah kekerasan yang melibatkan kontak langsung
dan dimaksudkan untuk menimbulkan perasaan intimidasi, cedera, atau
penderitaan fisik lain atau kerusakan tubuh. Jika korban mendapatkan
kekerasan fisik otomatis akan ada dampak psikis yang di derita. Sedangkan
kekerasan psikis adalah kekerasan yang menyangkut emosional seseorang.
Kekerasan bisa terjadi dimana saja, tidak memandang kelas dan pelakunya
bisa dari semua kalangan umur semua tergantung kepribadian kematangan
jiwa dan kualitas kekerasan psikis.
Gambar 2.1 Jenis KDRT 2013
Data jenis KDRT dari CATAHU. Ada 4 jenis kekerasan yaitu fisik,
psikis, seksual dan ekonomi. Dari data tersebut kekerasan psikis mencapai
46% (paling tertinggi).
2.1.2 Kekerasan Psikis Dalam Berpacaran
Kekerasan
psikis
dalam
berpacaran
berakibat
menurunkan
kebahagiaan diri seseorang, menimulkan ketakutan, perasaan tertekan, dan
tidak berdaya. Perilaku yang muncul cenderung menunjukan kecemburuan,
posesif, dan pengendalian memanggil nama pasangan dengan sebutan negatif
( bodoh, jelek). Cemburu berlebihan, dihina, diancam, dilarang berhubungan
dengan teman, menggunakan hp untuk mengecek pasangan sesering
mungkin. Bentuk kekerasan ini sering terjadi namun jarang disadari sebagai
bentuk kekerasan. Kekerasan psikis atau kekerasan emosional membuat para
korban merasa jadi bahan cacian, makian, umpatan, hinaan dan bahkan
menjadi bahan olok-olok dan tertawaan ataupun menyebuti korban dengan
julukan yang bikin sakit hati, melarang korban dan membatasi aktifitas,
melarang dandan, membatasi bergaul dengan siapa saja baik itu hanya
bertegur sapa atau ramah dengan orang lain serta memeras. Intinya,
kekerasan psikis ini akan menimbulkan perasaan tertekan, tidak bebas dan
tidak nyaman pada korbannya.
Ditinjau dari sisi korban, terkadang korban memaklumi karena rasa
sayang yang begitu besar. Penyebab tingginya angka kekerasan dalam
pacaran terjadi akibat banyaknya perempuan yang tidak paham bentuk
kekerasan fisik maupun psikis dalam suatu hubungan oleh sebab itu mereka
kerap tidak menyadari meski telah menjadi korban. Dalam kasus ini remaja
yang paling rentan menjadi korban kekerasan. Sebab di usia itu gairah sedang
meningkat dan dapat mendorong seseorang untuk mengartikan kasih saying
ke hal yang salah. Pembiaran hubungan yang tidak sehat bahkan sampai
melakukan tindak kekerasan dapat menimbulkan resiko yang fatal.
Gambar 2.2 Prosentase Kasus
Data jenis KDRT dari CATAHU. Ada 4 jenis kekerasan yaitu fisik,
psikis, seksual dan ekonomi. Dari data tersebut kekerasan psikis mencapai
46% (paling tertinggi).
2.1.3 Remaja dan Pacaran
Masa-masa remaja adalah masa yang indah. Banyak hal yang terjadi
pada masa transisi remaja dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Suatu
proses dimana masa yang semua anak manusia telah, sedang dan akan terjadi
dalam sebuah proses tumbuh kembang remaja. Dunia remaja memang unik,
sejuta peristiwa terjadi dan sering diciptakan dengan ide-ide cermelang dan
positif. Namun demikian tidak sedikit juga hal-hal negative yang terjadi.
Salah satu hal yang menarik dan terjadi dalam dunia remaja adalah trend
pacaran yang digemari sebagian remaja walau tidak sedikit juga orang
dewasa gemar melakukannya. Biasanya para remaja mempunyai pemikiran
bahawasanya bila ada remaja yang belum mempunyai pacar berarti belum
mempunyai identitas diri yang lengkap. Memang tidak dapat dipungkiri bila
pacaran merupakan fenomena tersendiri dikalangan remaja. Dan kalaupun
dicari satu definisi tersendiri pacaran maka akan sulit. Sebagian ada yang
mendefinisikan pacaran adalah ajang dari untuk mendapatkan kepuasan
libido seksual, atau pacaran hanya sebagai label “ saya punya pacar dan dapat
mendongkrak percaya diri”. Ataukah pacaran adalah suatu hal yang penting
karena dengan pacaran kita punya seseorang yang bisa membantu kita dalam
mengatasi persoalan hidup dan untuk definisi pacaran tentu akan ada banyak
yang lainnya.
Awal dari pacaran bermula ketika remaja masuk dalam tahap
pubertas. Istilah pubertas berasal dari bahasa latin yang artinya rambut.
Pubertas adalah munculnya rambut didaerah genetalia (2002:20).Bila dilihat
dari sudut pandang biologis. Pubertas diawali dengan adanya tanda-tanda
kelamin sekunder yang akan membedakan remaja putra dan
remaja
putri.
Menurut
Cole
dalamWarkitri
dan
kawan-kawan
(2002:21), tanda-tanda tersebut adalah:
1.
Tumbuh rambut dibeberapa tempat.
2.
Pada anak putra tumbuh jakun, sedangkan putri tumbuh buah dada.
3.
Suara pada anak putra merendah, sedangkan anak putri meninggi.
4.
Pada anak putra bahu, dada bidang, sedangkan putri adalah pinggul.
5.
Otot pada anak putra kelihatan besar.
6.
Mulai berfungsi kelenjar keringat
Tradisi pacaran sendiri memiliki variasi dalam pelaksanaannya dan
sangat dipengaruhi oleh tradisi individu-individu dalam masyarakat yang
terlibat. Dimulai dari proses pendekatan, pengenalan pribadi, hingga akhirnya
menjalani hubungan afeksi yang ekslusif. Perbedaan tradisi dalam pacaran,
sangat dipengaruhi oleh agama dan kebudayaan yang dianut oleh seseorang.
Menurut persepsi yang salah, sebuah hubungan dikatakan pacaran jika telah
menjalin hubungan cinta-kasih yang ditandai dengan adanya aktivitasaktivitas seksual atau percumbuan. Tradisi seperti ini dipraktikkan oleh
orang-orang yang tidak memahami makna kehormatan diri perempuan,
tradisi seperti ini dipengaruhi oleh media massa yang menyebarkan kebiasaan
yang tidak memuliakan kaum perempuan. Sampai sekarang, tradisi
berpacaran yang telah nyata melanggar norma hukum, norma agama, maupun
norma sosial di Indonesia masih terjadi dan dilakukan secara turun-temurun
dari generasi ke generasi yang tidak mememiliki pengetahuan menjaga
kehormatan dan harga diri yang semestinya mereka jaga dan pelihara.
Alasan seorang remaja berpacaran sangat berfariasi tapi sebenarnya
inti dari semua itu sama saja. Alasan kenapa remaja berpacaran adalah
sebagai berikut:
•
Sebagai teman kencan
Agar tidak sendiri dalam berpergian salah satunya dengan mengajak
pacar berpergian bersama. Alasan ini mendukung sebab-sebab remaja
mempunyai pacar.
•
Untuk motivasi pacar
Meskipun jarang, ada juga remaja yang menjadikan pacarnya sebagai
motivasi untuk meningkatkan belajarnya.
•
Membutuhkan tempat pelampiasan kasih saying
Pacaran adalah salah satu cara untuk melampiasan rasa kasih saying.
Yang perlu diketahui bahwa, rasa cinta dan kasih saying itu ada dua
macam yaitu companionate love and passionate love. Companionate
love adalah cinta yang ditunjukan dalam bentuk persahabatan.
Sedangkan passionate adalah cinta yang ditunjukkan dalam bentuk
cinta romantic yang lebih banyak dipengaruhi oleh aspek biologis.
Biasanya seorang remaja atau dewasa akan mencari pacar karena
kebutuhan passionate love
ini. Companionate bisa didapatkan dari
persahabatan dengan ibu, bapak, saudara, keluarga dan teman.
Sedangkan Passionate love hanya didapatkan melalui pacaran.
Pacaran memiliki manfaat bagi mereka yang berpacaran, manfaat
tersebut antara lain :
•
Ada teman curhat selain teman dan orang tua
Terkadang seorang remaja malu untuk menceritakan hal-hal pribadi
kebada orang tuanya, dan lebih nyaman menceritakannya kepada sang
pacar. Hal ini bisa jadi karena hubungan orangtua kepada anaknya
kurang begitu dekat sehingga andak tidak nyaman menceritakan
masalah pribadinya kepada orangtuanya.
•
ada yang bisa ngertiin kita selain keluarga dan teman
Perhatian dari keluarga di nilai kurang oleh para remaja dan mencari
seorang pacar biar ada yang memberikan perhatian kepada dia secara
khusus.
•
Bisa jadi penyemangat
ada juga yang berpendapat bahwa dengan punya pacar maka akan jadi
penyemangat bagi dia ketika menghadapi masalah.
•
Belajar bersosialisasi terhadap lawan jenis.
Pendapat berikutnya yaitu belajar bersosialisasi terhadap lawan
jenis,maksudnya dengan mempunyai pacar maka seorang remaja akan
bisa bersosialisasi dengan lawan jenisnya.
•
Motivasi berprestasi,
Pendapat berikutnya yaitu menjadi motivasi perprestasi.para remaja
berpendapat bahwa dengan punya pacar maka prestasi mereka akan
membaik karena ada yang memberikan motivasi-motivasi dan motivasi
tersebut di nilai remaja begitu kuat karena di berikan oleh orang yang
special baginya sehingga mendorong sang remaja untuk belajar dengan
sungguh-sungguh agar tidak mengecewakan sang pacar.
•
pembelajaran untuk dapat lebih dewasa dan konsekuen pada
keputusan.ketika berpacaran tentu banyak hal yang di toleransi karena
perbedaan-perbedaan keduanya mulai dari gaya hidup,dan lain-lain
sehingga menuntut mereka untuk saling mengerti dan menuntut mereka
untuk berfikir lebih dewasa dalam menyikapi perbedaan-perbedaan
tersebut.
•
Pembelajaran untuk dapat memegang teguh suatu komitmen.pacaran
adalah ajang untuk memegang teguh suatu komitmen yang telah
mereka sepakti sebelum atau selama berpacaran.
2.1.4 Kampanye Pembanding
•
Always#likeAgirl
Gambar 2.3 Always#likeAgirl
•
Dove Hair – Love your curls
Gambar 2.4 Dove Hair – Love your curls
•
The Dove- I’AM ENOUGH – true beauty campaign
Gambar 2.5 The Dove- I’AM ENOUGH – true beauty campaign
2.1.5 Past Campaign
Kampanye yang sudah dijalankan oleh KOMNAS PEREMPUAN tiap
tahun sekali:
1. Mitra Perempuan-Woman Cricis Center (WCC)
Gambar 2.6 Mitra Perempuan-Woman Cricis Center (WCC)
2. Kampanye 16 Hari
Gambar 2.7 Kampanye 16 Hari
3. Kampanye Mari Bicara Kebenaran (pelanggaran ham masa lalu, Mei 98)
4. Kampanye Bhineka
2.1.6 Consumer Board
a. Geografi
Domisili
: WNI
Wilayah
: Jabodetabek
Kepadatan
: Perkotaan, pusat kota
Iklim
: Daerah tropis perkotaan
b. Demografi
Usia
: 18-22 tahun
Kelamin
: perempuan
Pekerjaan
: mahasiswi
Kepercayaan
: Semua agama
Suku/Etnis
: Semua suku
c. Psikologi
Kelas Sosial
:A-B
Gaya Hidup
: bersosialisasi dengan lingkungan sekitar dengan baik
namun tidak terlalu bebas.
Hobbi
: hobbi apa saja.
Kepribadian
: terkadang tidak pede, jarang bercerita maslaah
pribadi, tertutup namun masih dan memilih milih
teman untuk bersosialisasi.
Media Habbit
: Internet (social media, browser, blog, Youtube),
majalah, poster.
2.1.7 Analisis SWOT
2.1.7.1 Strength
-
kampanye social yang membahas isu kekerasan psikis sangat sedikit
-
Sebagai satu-satunya kampanye yang berusaha menyadarkan target
audience dan memperkenalkan tentang kekerasan psikis
-
Memberikan wadah kepada target audience
2.1.7.2 Weakness
-
Isu yang diangkat terlihat sangat sederhana
2.1.7.3 Opportunities
-
Memberikan inovasi untuk kampanye Komnas Perempuan
-
Belum ada yang membuat kampanye sosial dengan mengangkat isu
kekerasan psikis dalam berpacaran dan membuat applikasi guna menjadi
jembatan antara KOMNAS PEREMPUAN dengan perempuan
Kampanye Komnas Perempuan tidak ada spesifikasi dalam menentukan
-
target audience
2.1.7.4 Treaths
Banyaknya yang tidak menyadari khususnya korban betapa fatalnya
-
kekerasan psikis
Tidak adanya kesadaran hingga masalah dianggap sepele dan akan
-
menghilang begitu saja tanpa melihat dampak yang akan berlaku pada
kehidupan sosial korban
2.1.8 Kampanye Serupa
•
UNICEF
Gambar 2.7 Logo UNICEF
Unicef merupakan lembaga perlindungan anak di berbagai
Negara termasuk Indonesia. Disini mereka sama-sama memberikan
perlindungan terhadap anak namun di dalam hal-hal sebagai berikut:
a. Health and nutrition
b. Basic education for all
c. Child protection
d. Fighting hiv/aids
e. Water and environmental sanitation
•
KOMNAS PERLINDUNGAN ANAK
Gambar 2.8 Logo KOMNAS PERLINDUNGAN ANAK
PERAN:
a. Melakukan pemantuan dan pengembangan perlindungan anak
b. Melakukan advokasi dan pendampingan pelaksanaan hak-hak
anak
c. Menerima pengaduan pelanggaran hak-hak anak
d. Melakukan kajian strategis terhadap berbagai kebijakan yang
menyangkut kepentingan terbaik bagi anak
e. Melakukan koordinasi antar lembaga, baik tingkat regional,
nasional maupun internasional
f. Memberikan pelayanan bantuan hokum untuk beracara di
pengadilan mewakili kepentingan anak
g. Melakukan rujukan untuk pemulihan dan penyatuan kembali
anak
h. Menyelenggrakan pendidikan dan pelatihan, pengenalan dan
penyebarluasan informasi tentang hak anak
i. Dari segi keseluruhan komimsi perlindungan anak dengan
unicef mempunyai peran yang sama
2.2
Tinjauan Khusus
2.2.1 Landasan Teori
2.2.1.1 Teori Desain
Menurut dalam buku “Desain Komunikasi Visual Terpadu” yang
dibuat oleh Prof. Drs. Yongky Safanayong, Desain komunikasi visual atau
desain grafis sudah menjadi tuntutan dan keharusan pada abad ke-21 ini,
dilatarbelakangi oleh perubahan tata sosial, budaya, perkembangan teknologi,
munculnya media-media baru dan komunikasi baru dalam kehidupan kita.
Jika saat ini Desain Komunikasi Visual hanya terbatas sebagai ilmu yang
mempelajari segala upaya untuk menciptakan sutau rancangan alias desain
yang bersifat kasat mata (visual) untuk mengomunikasikan maksud, maka itu
sebetulnya hanya terbatas pada sepotong saja dari sebuah tujuan tatanan
estetika yang lebih luas.
Desain adalah suatu disiplin atau mata pelajaran yang tidak hanya
mencakup eksplorasi visual, tetapi terkait dan mencakup pula dengan aspekaspek seperti kultural – social, filosofis, teknis dan bisnis. Komunikasi adalah
suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan yang terjadi antara dua pihak.
Sementara kata visual sendiri bermakna segala sesuatu yang dapat dilihat dan
direspon oleh indera penglihatan kita yaitu mata.
Desain Komunikasi Visual adalah suatu disiplin ilmu yang bertujuan
mempelajari konsep-konsep komunikasi serta ungkapan kreatif melalui
berbagai media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual
dengan mengelola elemen-elemen grafis yang berupa bentuk dan gambar
tatanan huruf serta komposisi warna serta layout (tata letak atau perwajahan).
Dengan demikian, gagasan bisa diterima oleh orang atau kelompok yang
menjadi sasaran penerima pesan.
2.2.1.2 Teori Periklanan
Pengertian PeriklananPeriklanan adalah komunikasi non individuindividu, dengan jumlah biaya, melalui berbagai media non laba, serta
individu-individu (Basu Swaastha, 1984: 239). Dari definisi diatas dapat
disimpulkan pengertian periklanan adalah usaha untuk memberikan suatau
kesan melalui perimbangan dengan tujuan agar pembeli barang condong pada
lembaga yan diberitahukan.
•
Fungsi Periklanan
Secara umum fungsi periklanan adalah sebagai berikut :
1. Menciptakan kesadaran
Calon pembeli yang belum mengenal perusahaan atau produkknya
akan menolak petugas penjualan bahkan petugas penjualan harus
menggunakan berbagai cara untuk menjelaskan perusahaan serta
produknya.
2. Menciptakan pengetahuan
Bia hendak menampilkan suatau bentuk produk baru, perkenalan itu
bisa dilakukan secara efekif dengan iklan.
3. Pengingat yang efisien
Bila calon pembeli telah mengenal suatu produk, namun belum siap
membeli, iklan yang mengingatkan mereka akan produk tersebut lebih
ekoomis dari pada kunjungan penjualan.
4. Pembuka jalan
Iklan yang menampilkan kembali kupon-kupon merupakan cara yang
efekrif sebagai pembuka jalan bagi para wiranaga.
5. Meyakinkan kembali
Iklan bisa megingatkan kembali mengenai cara penggunaan produk
dan menganjurkan pada mereka untuk membeli lagi.
•
Keuntungan Periklanan
Periklanan yang berhasil dapat memberikan keuntungan-keuntungan
antara lain :
1. Penghematan biaya
2. Dapat mencapai sasaran yang dimaksud
3. Selalu mengingatkan pada pembeli atau calon pembeli
4. Menghindari hubungan pribadi secara langsung
•
Sasaran Periklanan
Di
dalam
memasang
iklan
hendaknya
tidak
semata-mata
mempertimbangkan pihak lain yang mungkin terkena, atau ada
hubunganannya dengan periklanan dan sasarannya. Oleh karen itu
periklanan
sebaiknya
disusun
dengan
memperhatikan
dan
mempertimbangkan beberapa pihak, yaitu ;
1. Para pembeli dan para pemakai pada waku sekarang
2. Mereka yang mempunyai kekuasaan memetuskan membeli
3. Mereka yang dapat mempengaruhi orang lain untuk membeli atau
memakai
4. Para pedagang
5. Para pesaing
•
Langkah Penyusunan Iklan
Agar iklan yang dilakukan dapat efektif dan efisien, langkah yang perlu
dipertimbangkan adalah :
1. Pemilahan Media
Setiap perusahaan yang hendak memasang iklan harus
memikirkan media yang akan dipilih. Pemilihan ini disebabkan
banyak media komukasi yang tersedia dimasyarakat yang
digunakan sebagai jembatan komunikasi antara perusahaan
dengan pembeli, namun tidak semua media tersebut cocok
digunakan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi dalam
pemilahan media yang akan digunakan untuk periklanan adalah :
•
Tujuan periklanan. Apabila mengutamakan kecepatan
sampainya berita pada masyarakat atau pasar, perusahaan
lebih tepat menggunakan media televisi, radio atau surat
kabar.
•
Sirkulasi media. Apabila distribusi produk hanya meliputi
daerah lokal saja maka iklan yang diperlukan cukup
dipasang pada media yang memiliki sirkulasi dari daerah
lokasi tersebut.
•
Keperluan berita. Apabila produk yang diiklankan perlu
disertai dengan gambar, tidak hanya tulisan, berita harus
disampaikan dengan gambar, misalnya iklan radio untuk
maksud tersebut manajemen dapat memilah media surat
kabar, majalah, televisi, Slide bioskop dan sebagainya.
•
Waktu dan lokasi. Keputusan membeli tidak selalu terjadi
di rumah tetapi dapat terjadi ditempat lain, misalnya iklan
untuk film. Manajemen dapat memilih surat kabar sebagai
media periklanan karena mudah dinikmati masyarakat .
•
Biaya periklanan. Makin luas sirkulasi media, semakin
tinggi pula biaya pemasangan iklannya. Namun tingginya
biaya tersebut diimbangi dengan makin banyanya jumlah
pembaca yang dicapai, sehingga diharapkan jumlah
pembeli semakin besar.
•
Kerjasama dan bantuan promosi yang ditawarkan. Pada
umumnya manajemen lebih suka memilih media yang
bersedia mengadakan kejasama yang baik dan memberikan
promosi yang lebih baik. Kerjasama tesebut dapat
dilakukan secara terus menerus dengan memberikan
kesempatan pembayaran iklan kepada perusahaan dalam
jangka waktu yang lebih lama.
•
Karakter media. Apabila iklan yang disiarkan memerlukan
pendengaran, seperti lagu-lagu, maka media yang lebih
tepat adalah radio televisi atau bioskop.
2. Cara pemasangan iklan
Apabila sudah ditetapkan suatu media atau beberapa media
yang cocok, maka selanjutnya harus diputuskan bagaimana cara
pemasangan. Misalnya untuk surat kabar umum kita dapat
menetapkan setengan halaman mana dan bagain mana yang
paling tepat, juga pemasangan dalam radio harus ditentukan
berapa lama dan jam berapa.
Pemikiran demikian ini sering menjadikan sebab timbulnya
keputusan yang yang di pengaruhi oleh iklan yang dipasang atau
dimuat. Karena masalah pemasangan iklan sangat penting, maka
setiap perusahaan menginginkan supaya biaya yang dikeluarkan
untuk pemasangan iklan dapat memberikan hasil yang sebesarbesarnya bagi perusahaan.
3. Strategi penyajian iklan
Kalau sudah ditetapkan media yang paling cocok dan cara
pemasangannya yag paling tepat, maka langkah selanjutnya
menyajikan
media
iklan
yang
dapat
menjangkau
para
pembeli melalui strategi pendekatan. Iklan yang efektif dapat
mengubah tingkah laku atau memperkuat tingkah laku yag sudah
diubah sebelumnya. Untuk mewujudkan iklan yang efektif, perlu
diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan atau
tingkah laku konsumen dalam melakukan pembelian.
Bahwa suatu iklan yang efektif berhubungan erat dengan
sebuah kerangka tindakan yang dikenal dengan singkatan AIDA,
yaitu :
1. Mendapatkan perhatin (Attention)
2. Mempertahankan perhatin (Interest)
3. Menimbulkan keinginaan (Desire)
4. Memperoleh pengakuan (Action)
2.2.1.3 Teori Layout
Desain terdiri dari berbagai elemen grafis pembentuk desain– elemen
grafis terdiri dari huruf, warna, bentuk, garis, tekstur, gambar/ilustrasi dan
foto. Untuk memunculkan desain yang tepat, elemen-elemen tersebut di ramu
dengan layout (tata letak) yang sesuai dengan segmentasi penerima pesan
grafis (komunikan).
Apresiasi seni grafis berarti mengenal (pengetahuan), memahami dan
merasakan, dan memberikan penghargaan, penilaian atau tanggapan estetis
(respons estetis). Ini merupakan feedback dari komunikan terhadap seni
grafis yang meliputi implementasi elemen-elemen grafis di dalam karya
desain grafis.
Kaitannya terhadap apresiasi komunikan ialah berlakunya teori seperti
pada hukum-hukum layout. Menurut Frank Jefkins (1997, 245) prinsip dasar
desain yang diterapkan pada media adalah hukum layout desain, yaitu :
Hukum Kesatuan, Hukum Keberagaman, Hukum Keseimbangan, Hukum
Ritme, Hukum Proporsi, Hukum Skala dan Hukum Penekanan.
1. Hukum Kesatuan
Semua bagian dari suatu layout harus menyatu guna membentuk
keseluruhan layout. Kesatuan bagian layout ini dapat dikacaukan oleh
suatu batasan yang mengganggu, terlalu banyak jenis huruf yang berbeda
dan berlawanan, warna yang didistribusikan dengan sembarangan, unsurunsur yang kurang proposional, atau layout yang ’semarak’ dengan
bagian-bagian yang membingungkan.
2. Hukum Keberagaman
Meski demikian, dalam suatu layout harus ada suatu perubahan dan
pengkontrasan seperti menggunakan jenis huruf tebal (bold) dan medium,
atau juga memanfaatkan ruang kosong dalam keseluruhan layout. Media,
layaknya tidak menimbulkan kesan monoton, keberagaman juga dapat
dihasilkan dengan pemanfaatan gambar-gambar.
3. Hukum Keseimbangan
Adalah mendasar sekali bahwa suatu media harus menampilkan
keseimbangan. Keseimbangan optis adalah sepertiga bagian bawah suatu
ruang media, bukan setengahnya. Suatu gambar atau headline mungkin
memakan tempat sepertiga dan naskah dua pertiganya sehingga
memenuhi syarat keseimbangan optis. Keseimbangan simetris dapat
dicapai dengan pembagian, sehingga suatu desain dapat dibagi menjadi
dua bagian yang sama, seperempat bagian, dan seterusnya.
4. Hukum Ritme
Meski media cetak bersifat statis, namun masih memungkinkan
untuk menimbulkan kesan gerakan sehingga mata pembaca dapat dibawa
dan diarahkan keseluruh bagian media. Sebagai contoh sederhana adalah
memasukkan setiap awal paragraf (first line atau hanging indent).
Bagaimanapun aliran pesan awal sampai pesan terakhir secara
keseluruhan di dalam desain harus menyiratkan ritme yang nyaman.
5. Hukum Proporsi
Hal ini khususnya berkenaan dengan ukuran jenis huruf yang
digunakan untk lebarnya naskah. Makin lebar suatu naskah (atau ukuran
ruang) makin besar pula ukuran huruf yang harus digunakan, dan
demikian pula sebaliknya. Suatu media yang mempunyai ruang yang
sempit (kecil) akan menggunakan jenis teks ayng kecil pula, akan tetapi
jika media itu lebar maka memerlukan huruf teks yang lebih lebar,
kecuali teks-teks itu diatur dalam kolom-kolom.
6. Hukum Skala
Jarak penglihatan (visibility) tergantung pada skala tone dan warna,
beberapa tampak kurang menyolok, sementara yang lain terlalu tampak
menyolok. Warna-warna pucat pastel, merupakan warna yang kurang
menyolok. Sedangkan warna-warna menyolok ditampakkan pada warna
primer. Warna hitam dengan kombinasi warna kuning atau oranye akan
sangat tampak menyolok dibanding warna kuning dengan warna putih
yang terkesan tidak menyolok (baca: mati). Hukum Skala dapat
digunakan dalam desain typography ketika headlines dan subheading
dibuat kontras dengan area abu-abu dari huruf-huruf teks.
7. Hukum Penekanan
Aturannya di sini yaitu bila semua ditonjolkan maka yang terjadi
adalah tidak ada hal yang ditonjolkan (all emphasis is no emphasis).
Seperti yang terjadi bila terlalu banyak huruf tebal yang digunakan atau
terlalu banyak huruf kapital yang digunakan. Hukum Penekanan
berkaitan erat dengan hukum lainnya terutama berkaitan dengan Hukum
Keberagaman dan Hukum Skala.
Sebuah media dapat dibuat sehingga tampak menarik jika ada
penekanan seperti pada jenis huruf yang ditebalkan atau kata-kata tertentu
yang diberi penekanan dengan warna lain. Ruang atau bidang yang
dibiarkan kosong (white space), kecerahan juga dapat menjadi cara yang
efektif untuk menghasilkan penekanan.
Ketujuh Hukum Layout tersebut sangatlah penting untuk
diimplementasikan sesuai dengan karakter segmen komunikan.
2.2.1.4 Teori Ilustrasi
Kata ilustrasi berasal dari kata “ilustrare” yang artinya menerangkan
atau membuat terang. Kriteria sebuah ilustrasi yang efektif adalah menarik,
mudah dimengerti, dan menjelaskan atau mewakili isi tulisan.
Menurut Simmon Jennings dalam bukunya yang berjudul The Complete
Guide to Advanced Illustration and Design, ilustrasi memiliki tiga fungsi,
yaitu ilustrasi sebagai informasi, ilustrasi sebagai dekorasi, ilustrasi sebagai
komentar.
Menggambar dengan ekspresif adalah semua tentang mencari cara dari
mengintensifkan
dan
mendramatisir
subject
yang
ditentukan
untuk
menginspirasi emosi baru dari penikmat karya gambar tersebut (Bert Dodson,
2006:58).
Maka dari itu dalam eksekuasi visual penulis menambahkan unsur ilustrasi
agar membantu menyampaikan pesan kondisi visual.
2.2.1.3 Teori Warna
Dimanapun kita berada dibumi ini kita akan selalu melihat warna. Di
dalam industri grafika dewasa ini, hubungan desainer dengan produksi dalam
hal warna sangatlah erat. Karena warna termasuk salah satu bagian penting
dalam suksesnya desain tersebut. Warna bersangkut paut dengan persepsi dan
interpretasi subyektif. Pengungkapan secara verbal dari warna sangat sulit
dan rumit apabila harus dirterjemahkan dalam bahasa reproduksi grafika.
Bagaimanapun, jika ada metode standar dimana warna dapat secara tepat
dungkapkan dan dimengerti oleh siapapun, komunikasi warna akan lebih
lacar dan mudah.
Menurut buku Color Basic, oleh Anne Dameria, Warna merupakan
fenomena yang terjadi karena adanya tiga unsur yaitu cahaya, objek dan
observer ( dapat berupa mata kita ataupun alat ukur). Di dalam ruang yang
gelap, kita tidak dapat mengenali warna. Begitu juga apabila tidak ada objek
yang kita lihat maka kitapun tidak bisa mengenali warna.
Maka dari itu dalam kampanye yang dibapai adalah warna-warna
terang seperti warna kuning dan orange agar mendapat kesan yang hangat,
sangat berteman, dan natural.
2.2.1.5 Teori Tipografi
Tipografi yang berasal dari kata Yunani Typos: bentuk dan graphein:
menulis yang merupakan seni dan teknik mengatur huruf menggunakan
gabunganbentuk huruf cetak, ukuran huruf, ketebalan garis, spasi antar huruf,
garis pandu dan jarak antar baris.
Tipografi merupakan representasi visual dari sebuah bentuk
komunikasi verbal dan merupakan properti visual yang pokok dan efektif.
Hadirnya tipografi dalam sebuah media terpan visual merupakan faktor yang
membedakan antara desain grafis dan media ekspresi visual lain seperti
lukisan. Lewat kandungan nilai fungsional dan nilai estetiknya, huruf
memiliki potensi untuk menterjemahkan atmosfir-atmosfir yang tersirat
dalam sebuah komunikasi verbal yang dituangkan melalui abstraksi bentukbentuk visual.
Tipografi merupakan sebuah hal yang penting bagi sebuah desain
yang akan menciptakan suatu kesatuan yang selaras dengan elemen-elemen
desain lainnya. Dalam arti pemilihan font yang sesuai dengan tema, konsep,
serta gaya ilustrasi yang diterapkan sangat berpengaruh terhadap estetis
desain secara keseluruhan.
Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan untuk sistem
keterbacaan yang mempengaruhi tipografi, yaitu:
•
Legibility
: Huruf yang dpilih jelas bentuknya
•
Readibility
: Huruf yang dipilih mudah dibaca
•
Visibility
: Huruf yang dipilih mudah terlihat
•
Clearity
: Huruf harus memperlihatkan kejelasan
Gunakanlah maksimal dua typeface family, atau selebih-lebihnya tiga
typeface. (Timothy Samara, 2007:15), oleh karena itu penulis juga mencoba
menerapkan teori tersebut dalam pemilihan typeface dimana penulis
menggunakan hanya tiga typeface tidak lebih agar terlihat desain yang
sintaktik secara menyeluruh.
2.2.1.6 Teknik Fotografi
Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata
Yunani yaitu "photos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.) adalah
proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah
umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau
foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai
obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk
menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa
dibuat.
Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan
pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium
yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan
menghasilkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium
pembiasan (selanjutnya disebut lensa).
Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan
gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat
ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas
cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed),
diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara ISO,
Diafragma & Speed disebut sebagai pajanan (exposure).
Di era fotografi digital dimana film tidak digunakan, maka kecepatan
film yang semula digunakan berkembang menjadi Digital ISO.
2.2.1.7 Audio Visual
A. Pengertian Media Audio-Visual
Media pembelajaran sangat beraneka ragam. Berdasarkan hasil
penelitian para ahli, ternyata media yang beraneka ragam itu hampir
semua bermanfaat. Cukup banyak jenis dan bentuk media yang telah
dikenal dewasa ini, dari yang sederhana sampai yang berteknologi tinggi,
dari yang mudah dan sudah ada secara natural sampai kepada media yang
harus dirancang sendiri oleh guru. Dari ketiga jenis media yang ada yang
biasa digunakan dalam proses pembelajaran, bahwasanya media audio-
visual adalah media yang mencakup 2 jenis media yaitu audio dan visual.
Media Audio-Visual adalah media yang mempunyai unsur suara
dan unsur gambar. Jenis Media ini mempunyai kemampuan yang lebih
baik, karena meliputi kedua jenis media yaitu Media Audio dan Media
Visual.
Sedangkan Dale (1969:180) mengemukakan bahwa bahan-bahan
Audio-Visual dapat memberikan banyak manfaat asalkan guru berperan
aktif dalam proses pembelajaran.
Menurut (Harmawan, 2007) mengemukakan bahwa “Media Audio
Visual adalah Media instruksional modern yang sesuai dengan
perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan, dan teknologi)
meliputi media yang dapat dilihat dan didengar)”.
Jika dilihat dari perkembangan Media Pendidikan, pada mulanya
media hanya dianggap sebagai alat Bantu guru (teaching aids). Alat Bantu
yang dipakai adalah alat Bantu visual misalnya gambar, model, objek dan
alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman kongkret, motivasi
belajar serta mempertinggi daya serap dan retensi belajar siswa. Namun
sayang, karena terlalu memusatkan perhatian pada alat Bantu visual yang
dipakainya orang kurang memperhatikan aspek disain, pengembangan
pembelajaran (instruction) produksi dan evaluasinya. Dengan masuknya
pengaruh teknologi audio pada sekitar pertengahan abad ke-20, alat visual
untuk mengkonkretkan ajaran ini dilengkapi dengan alat audio sehingga
kita kenal adanya alat audio-visual atau Audio-Visual Aids (AVA). “Alat
Bantu Dengar” seperti : Video Tape, Televisi dan Gambar Hidup
(biocope). Akan tetapi media bukan hanya menjadi alat Bantu guru atau
seseorang pendidik lainnya, media mempunyai banyak manfaat bagi
semua orang untuk mendapatkan informasi yang sedang berkembang dan
mempermudah manusia menerima pesan darimana pun.
Konsep pengajaran visual kemudian berkembang menjadi AudioVisual aids pada tahun 1940. Istilah ini bermakna sejumlah peralatan
yang dipakai oleh para guru dalam menyampaikan konsep, gagasan, dan
pengalaman yang ditangkap oleh indera pandang dan pendengaran.
Penekanan utama dalam pengajaran audio-visual adalah pada nilai belajar
yang diperoleh melalui pengalaman kongkret, tidak hanya didasarkan atas
kata-kata belaka. Perkembangan berikutnya adalah munculnya gerakan
audiovisual communication yang terjadi pada tahun 1950-an.
Pada akhir tahun 1950 teori komunikasi mulai mempengaruhi
penggunaan alat Bantu audiovisual, sehingga selain sebagai alat Bantu
media juga berfungsi sebagai penyalur pesan atau informasi belajar. Sejak
saat itu alat audiovisual bukan hanya dipandang sebagai alat bantu guru
saja, melainkan juga sebagai alat penyalur pesan atau media. Teori ini
sangat penting dalam penggunaan media untuk kegiatan programprogram pembelajaran.
Menurut seorang ahli komunikasi dan media pendidikan Rudy
Breatz media pendidikan mempunyai ciri utama dan memiliki 3 unsur
pokok yaitu : Suara, Visual dan gerak.
Teknologi yang paling tua yang dimanfaatkan dalam proses
belajar adalah percetakan yang bekerja atas dasar prinsip mekanis,
kemudian lahir teknologi Audio-Visual yang menggabungkan penemuan
mekanis dan elektronis untuk tujuan pembelajaran.
Sebagai media pembelajaran dalam pendidikan dan pengajaran,
media audio- visual mempunyai sifat sebagai berikut:
•
Kemampuan untuk meningkatkan persepsi
•
Kemampuan untuk meningkatkan pengertian
•
Kemampuan untuk meningkatkan transfer (pengalihan) belajar.
•
Kemampuan untuk memberikan penguatan (reinforcement) atau
pengetahuan hasil yang dicapai
•
Kemampuan untuk meningkatkan retensi (ingatan).
Maka dari itu dengan audio visual kamanye untuk mempromosikan
aplikasi akan lebih mudah diingat oleh target audience. Treatment dari audio
visual kampanye pun sangat sederhana dengan
memberikan kesan hangat dan sangat berteman.
tone and manner
yang
2.2.1.8 Teori aplikasi
Klasifikasi aplikasi dapat dibagi menjadi 2 (dua) yaitu:
1. Aplikasi software spesialis, program dengan dokumentasi tergabung yang
dirancang untuk menjalankan tugas tertentu.
2. Aplikasi paket, dengan dokumentasi tergabung yang dirancang untuk
jenis masalah tertentu.
2.2.1.8.1 Pengertian Aplikasi Mobile
Menurut Buyens (2001) aplikasi mobile berasal dari kata application
dan mobile. Application yang artinya penerapan, lamaran, penggunaan.
Secara istilah aplikasi adalah program siap pakai yang direka untuk
melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna atau aplikasi yang lain dan dapat
digunakan oleh sasaran yang dituju sedangkan mobile dapat di artikan
sebagai perpindahan dari suatu tempat ke tempat yang lain. Kata mobile
mempunyai arti bergerak atau berpindah, sehingga aplikasi mobile menurut
Rangsang Purnama ( 2010 ) adalah sebutan untuk aplikasi yang berjalan di
mobile device . Dengan menggunakan aplikasi mobile, dapat dengan mudah
melakukan berbagaii macam aktifitas mulai dari hiburan, berjualan, belajar,
mengerjakan pekerjaan kantor, browsing dan lain sebagainya. Pemanfaatan
aplikasi mobile untuk hiburan paling banyak digemai oleh pengguna telepon
seluler, karena dengan memanfaatkan adanya fitur game, music player,
sampai video player membuat kita mejadi semakin mudah menikmati hiburan
kapan saja dan dimanapun. Perangkat mobile memiliki banyak jenis dalam
hal ukuran,desai layout, tetapi memreka memiliki kesamaan karakteristik
yang sanagt berbeda dari dekstop system. Perangkat mobile memiliki
memory yang kecil.
2.2.1.9 Media Sosial
Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya
bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog,
jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki
merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh
masyarakat di seluruh dunia. Pendapat lain mengatakan bahwa media sosial
adalah media online yang mendukung interaksi sosial dan media sosial
menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi
dialog interaktif.
Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial
sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas
dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan
dan pertukaran user-generated content”.
Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat
web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi
informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook,
Myspace, dan Twitter. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan
media broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media sosial
mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi
kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi
informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.
Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media
sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses facebook atau
twitter misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan
menggunakan sebuah mobile phone. Demikian cepatnya orang bisa
mengakses media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap
arus informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia.
Karena kecepatannya media sosial juga mulai tampak menggantikan peranan
media massa konvensional dalam menyebarkan berita-berita.
Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang
seperti bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional
seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga
kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media. Seorang pengguna media
sosial bisa mengakses menggunakan social media dengan jaringan internet
bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal
dan dilakukan sendiri tanpa karyawan. Kita sebagai pengguna social media
dengan bebas bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan,
gambar, video, grafis, dan berbagai model content lainnya.
Media sosial mempunyai ciri-ciri, yaitu sebagai berikut :
1. Pesan yang di sampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun
bisa keberbagai banyak orang contohnya pesan melalui SMS ataupun
internet
2. Pesan yang di sampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu Gatekeeper
3. Pesan yang di sampaikan cenderung lebih cepat di banding media
lainnya
4. Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi
2.2.1.9.1 Pertumbuhan Media Sosial
Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang
seperti bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional
seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga
kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media. Seorang pengguna media
sosial bisa mengakses menggunakan media sosial dengan jaringan internet
bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal
dan dilakukan sendiri tanpa karyawan. Pengguna media sosial dengan bebas
bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video,
grafis, dan berbagai model content lainnya.
2.2.1.9.2 Peran dan Fungsi Media Sosial
Media sosial merupakan alat promosi bisnis yang efektif karena dapat
diakses oleh siapa saja, sehingga jaringan promosi bisa lebih luas. Media
sosial menjadi bagian yang sangat diperlukan oleh pemasaran bagi banyak
perusahaan dan merupakan salah satu cara terbaik untuk menjangkau
pelanggan dan klien. Media sosial sperti blog, facebook, twitter, dab youtube
memiliki sejumlah manfaat bagi perusahaan dan lebih cepat dari media
konvensional seperti media cetak dan iklan TV, brosur dan selebaran.
Media sosial memiliki kelebihan dibandingkan dengan media
konvensional, antara lain :
1. Kesederhanaan
Dalam sebuah produksi media konvensional dibutuhkan
keterampilan tingkat tinggi dan keterampilan marketing yang unggul.
Sedangkan media sosial sangat mudah digunakan, bahkan untuk
orang tanpa dasar TI pun dapat mengaksesnya, yang dibutuhkan
hanyalah komputer dan koneksi internet.
•
Membangun Hubungan
Sosial media menawarkan kesempatan tak tertandingi untuk
berinteraksi
dengan pelanggan
Perusahaan
mendapatkan
dan
sebuah
membangun
feedback
hubungan.
langsung,
ide,
pengujian dan mengelola layanan pelanggan dengan cepat. Tidak
dengan media tradisional yang tidak dapat melakukan hal tersebut,
media tradisional hanya melakukan komunikasi satu arah.
2. Jangkauan Global
Media tradisional dapat menjangkau secara global tetapi tentu saja
dengan biaya sangat mahal dan memakan waktu. Melalui media
sosial, bisnis dapat mengkomunikasikan informasi dalam sekejap,
terlepas dari lokasi geografis. Media sosial juga memungkinkan untuk
menyesuaikan konten anda untuk setiap segmen pasar dan
memberikan kesempatan bisnis untuk mengirimkan pesan ke lebih
banyak pengguna.
•
Terukur
Dengan sistemtracking yang mudah, pengiriman pesan dapat
terukur,
sehingga
perusahaan
langsung
dapat
mengetahui
efektifitas promosi. Tidak demikian dengan media konvensional
yang membutuhkan waktu yang lama.
2.2.1.9.3 Fungsi Media Sosial
Ketika kita mendefinisikan media sosial sebagai sistem komunikasi
maka kita harus mendefinisikan fungsi-fungsi terkait dengan sistem
komunikasi, yaitu :
•
Administrasi
Pengorganisasian proofil karyawan perusahaan dalam jaringan
sosial yang relevan dan relatif dimana posisi pasar anda sekarang.
Pembentukan pelatihan kebijakan media sosial, dan pendidikan untuk
semua karyawan pada penggunaan media sosial. Pembentukan sebuah
blog organisasi dan integrasi konten dalam masyarakat yang relevan.
Riset pasatr untuk menemukan dimana pasar anda.
•
Mendengarkan dan Belajar
Pembuatan sistem pemantauan untuk mendengar apa yang
pasar anda inginkan, apa yang relevan dengan mereka.
•
Berpikir dan Perencanaan
Dengan melihat tahap 1 dan 2, bagaiman anda akan tetap
didepan pasar dan begaiman anda berkomunikasi ke pasar. Bagaiman
teknologi sosial meningkatkan efisiensi operasional hubungan pasar.
•
Pengukuran
Menetapkan
langkah-langkah
efektif
sangat
penting
untuk mengukur apakah metode yang digunakan, isi dibuat dan alat
yang anda gunakan efektif dalam meningkatkan posisi dan hubungan
pasar anda.
Media sosial yang digunakan guna untuk mempromosikan aplikasi ini
adalah Instagram. Karena media sosial yang sering kali dikunjungi oleh target
audience salah satunya ialah Instagram.
2.2.1.10 Teori Copywritting
–
Pengertian :
Copywriting adalah seni penulisan pesan penjualan yang paling
persuasif yang dilatarbelakangi kewiraniagaan yang kuat.
Tulisan itu harus mampu menarik perhatian, menimbulkan
ketertarikan, keinginan, menciptakan keyakinan dan tindakan. (Frank
Jefkins).
1. Copywriting adalah tulisan dengan aneka gaya dan pendekatan
yang dihasilkan dengan cara kerja keras melalui perencanaan dan
kerja sama dengan klien , staf legal , account executive , peneliti ,
dan direktur seni(art director)
2. Copy Writer adalah seseorang yang merencanakan, membuat dan
mengevaluasi naskah untuk Print Ad, TV comm, Radio Comm,
dan Aktivitas Below The Line (BTL)seperti : brosur, company
profile, leaflet dsb.
–
Tujuan Copywriting :
1. Membentuk perilaku membeli.
2. Terpenuhinya pesan penjualan.
–
Untuk mencapai tujuan maka Copywriting harus memiliki struktur bagan
kata sebagai berikut :
1. Menggugah
2. Informatif
3. Persuasif
4. Bertenaga gerak
5. Memiliki Penyelesaian Akhir
–
Aspek Pertimbangan efektivitas copywriting:
–
Copywriting yang ideal adalah copy yang memuat unsur-unsur
pertimbangan :
1. Target audience
2. Konsep produk
3. Komunikasi Media
4. Pesan penjualan
–
Media Copywriting :
–
Copywiriting yang menekankan pada mata misal media cetak harus
memiliki eyes catcher, di media audio harus memanfaatkan kekuatan ears
catcher dan media audio visual copywriting harus dapat memadukan
kekuatan mata dan telinga.
–
Kategory Copywriting
1.
Print Ad (Iklan Cetak)
•
Kekuatan ada pada Headline, copy dan visualisasi yang unik.
•
Perlu ketelitian, karena jika sudah naik cetak, kesalahan
penulisan bisa jadi masalah (No telp, nama, alamat,)
2.
TV Commercial (Iklan TV)
•
Audio Visual, kekuatan ada pada keyword dengan sound,
sound effect dan visualisasi yang atraktif.
•
Kemampuan teknis audio visual, tempatkan diri seperti penulis
skenario film.
3.
Radio Commercial (Iklan Radio)
•
Audio based, kekuatan ada pada dialog, monolog dengan
sound dan sound effect yang atraktif.
•
Kemampuan imajinasi harus tinggi. Membawa orang untuk
membayangkan
kejadian
yang
sebenarnya.
Manfaatkan
empathy.
•
4.
Theatre of mind
Below the Line
•
Printing Materials: Copy Based, biasanya adalah keterangan
detail dari aktivitas promosi Above The Line (ATL) sehingga
banyak teks. Harus teliti dengan detail-detail keterangan.
•
Outdoors: Visual & Copy Based, Headline (promise), Splash
yang kuat, eyecatching. Tidak banyak teks.
5.
Advertorial
6.
Brochour, leaflet dan sejenisnya
Download