Kata Pengantar - komkatkaj.org

advertisement
Kata Pengantar
Pada tanggal 16 Oktober 2017 diperingati sebagai hari Pangan sedunia.
Dalam hari Pangan sedunia ditekankan pentingnya ketersediaan pangan dan
distribusi pangan. Gereja Keuskupan Agung Jakarta pun ikut peduli pada
pangan karena melalui pangan ingin melaksanakan ajaran Yesus, “... ketika
kamu lapar, kamu memberi Aku makan” (Mat 25: 35). Kita semua dipanggilNya
untuk terlibat dalam keprihatinan dunia untuk memperhatikan sesama yang
menderita karena kekurangan pangan. Tema yang diangkat dalam hari Pangan
Sedunia tahun ini ialah “Makin Bergizi, Hidup Makin Berkualitas”.
Dalam hari Pangan sedunia ini menjadi saat yang tepat untuk
mensosialisasikan - menyampaikan kebiasaan mengkonsumsi pangan yang
sehat, menghargai pangan lokal kepada anak-anak di sekolah. Alangkah baik
bila tema itu dijalankan bersama di sekolah bersama Bapak/Ibu Guru dan di
rumah bersama keluarga.
Dalam rangka peringatan Hari Pangan Sedunia ini, Komisi Kateketik
menyusun renungan harian untuk anak-anak sekolah berdasarkan bacaan
harian. Renungan ini dibacakan dan direnungkan oleh anak anak setiap hari di
bulan Oktober. Harapannya ialah anak-anak makin mendalam imannya dan
makin mengaktualisasikannya dalam hidup sehari-hari.
Komisi Kateketik berterima kasih kepada para penyusun renungan
harian ini yakni para guru agama disekolah yang mau setia dan bergembira
menyusun bahan ini: Bapak Markus Masan, Bapak Antonius Sinaga, Ibu Katrin,
Ibu Septa, Ibu Deslita, Pak Pankrasius Niksan, Ibu Henny, Bapak Albertus
Peding, Ibu Christina Theresia.
Semoga anak-anak dalam Hari Pangan Sedunia dapat merenungkan
sabda Tuhan setiap hari, melaksanakannya dalam hidup hariannya dan
mengamalkan tema Hari Pangan Sedunia bersama keluarga, Bapak Ibu guru
dan teman teman sekolah dengan penuh semangat dan sukacita.
Tuhan memberkati
Rm. V. Rudy Hartono, Pr
Ketua Komisi Kateketik KAJ
1
RENUNGAN HARI PANGAN SEDUNIA TAHUN 2017
KOMISI KATEKETIK KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA
UNTUK JENJANG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)
Minggu, 1 Oktober 2017
Bacaan : Yeh.18:25-28, Flp.2:1-11
Bacaan Injil, Mat.21:28-32
Tetapi apakah pendapatmu tentang ini: Seorang mempunyai dua anak lakilaki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: Anakku, pergi dan
bekerjalah hari ini dalam kebun anggur. Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia
tidak pergi. Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian
juga. Dan anak itu menjawab: Aku tidak mau. Tetapi kemudian ia menyesal
lalu pergi juga. Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak
ayahnya?" Jawab mereka: "Yang terakhir." Kata Yesus kepada mereka: "Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan
perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam
Kerajaan Allah. Sebab Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran
kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya. Tetapi pemungut-pemungut
cukai dan perempuan-perempuan sundal percaya kepadanya. Dan meskipun
kamu melihatnya, tetapi kemudian kamu tidak menyesal dan kamu tidak juga
percaya kepadanya."
2
“BEKERJA DI KEBUN ANGGUR TUHAN”
Tetapi apakah pendapatmu tentang ini: Seorang mempunyai dua anak lakilaki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: Anakku, pergi dan
bekerjalah hari ini dalam kebun anggur. (Mat.21:28)
Teman-teman yang terkasih,Seorang pekerja kebun, tentu mengetahui tugas
dan tanggung jawabnya. Setiap hari ia bekerja keras, berusaha maksimal agar
kebun dapat menghasilkan banyak buah. Dari pagi hingga sore ia harus
berjemuran di panas terik matahari. Rasanya memang tidak enak. Tapi itu
harus dihadapi oleh seorang pekerja kebun. Untuk menjadi pengikut Yesus
pun demikian, harus menanggung resiko. Menjadi pengikut Yesus berarti
menjadi misioner dan apostolic, dimana ia di-utus ke kebun anggur Tuhan,
masuk keluar desa dan kota. Sebagaimana dikatakan Yohanes ; Yesus datang
dengan Roh dan api, melakukan kunjungan kemana-mana berjumpa dengan
orang sakit, buta, tuli, para pendosa, orang-orang yang tertindas dan
tersisihkan. Yesus memberi harapan kepada orang-orang seperti ini untuk
mengalami keselamatan dan kebahagiaan sejati.Pada zaman modern ini,
orang lebih banyak menghabiskan waktu dengan urusan pribadi dan
mengabaikan urusan dengan sesama. Siapa yang mampu membawa orang
menjadi teman sekerja kebun anggur Tuhan? Marilah kita berdoa agar Bapa
Surgawi mengutus banyak orang menjadi pekerja di kebun anggur Tuhan.
Refleksi:
Apakah aku mau terlibat dalam membantu orang yang berkesusahan?
Doa:
Ya Bapa Surgawi utuslah Roh Kudus-Mu untuk menerangi jalan kehidupan,
memberi kekuatan dan semangat untuk menjadi saksi kebenaran-Mu bagi
sesama kami di jaman yang penuh tantangan ini. Amin
Niat dan Aksi:
Buatlah catatan harian mengenai kebaikan yang sudah kamu lakukan setiap
harinya?
3
Senin, 2 Oktober 2017
Bacaan : Kel.23 : 20 – 23a
Bacaan Injil : Mat.18 : 1 – 5, 10
Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya:
"Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?" Maka Yesus memanggil
seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka lalu
berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan
menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan
Sorga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak
kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga. Dan barangsiapa
menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku."
"Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang
percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan
pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut. Celakalah dunia dengan
segala penyesatannya: memang penyesatan harus ada, tetapi celakalah orang
yang mengadakannya. Jika tanganmu atau kakimu menyesatkan engkau,
penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup
dengan tangan kudung atau timpang dari pada dengan utuh kedua tangan dan
kedua kakimu dicampakkan ke dalam api kekal. Dan jika matamu menyesatkan
engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke
dalam hidup dengan bermata satu dari pada dicampakkan ke dalam api neraka
dengan bermata dua. Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anakanak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga
yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga.
“KERAJAAN ALLAH”
Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya:
"Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?" (Mat.18:1)
Teman-teman yang terkasih, “Sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara
kamu (Lukas,17:21b). Kerajaan Allah adalah suatu situasi hidup dimana orang
mengalami suka cita Illahi, damai sejahtera, hidup dalam kebenaran sesuai
kehendak Allah. Dengan demikian kita tidak perlu bingung untuk mencari4
Nya bahkan bertanya ; “di manakah Tuhan?” sikap seperti ini seolah-olah
Tuhan itu berada di tempat yang jau sekali atau berada di tempat yang sangat
tinggi dan tersembunyi. Bagi orang beriman, pikiran dan perasaan seperti itu
tidak ada pada dirinya. Yang ada adalah merasakan Tuhan yang selalu dekat
padanya, melihat dan mendengar nya, maka segala kehidupan terhindar dari
ketakutan, kecemasan, kebimbangan dan kekuatiran yang membuat persoalan
semakin menjadi. Lalu bagaimana degan orang yang belum mengalamai
Kerajaan Allah? Ya, sebaiknya segera melakukan perubahan sikap atau
bertobat, artinya tutur kata yang kasar dan tidak sopan, egois, tidak peduli,
sombong, harus dirubah. Menjadi hidup yang benar sesuai dengan kehendak
Allah. Ini sebenarnya bukan pilihan, melainkan keputusan, jika orang mau
mengalami Kerajaan Allah dalam hidupnya, yakni damai sejahtera dan suka
cita Illahi. Perlu disadari bahwa sikap dan tingkah laku kita berhubungan erat
dengan Kerajaan Allah. Dua aspek ini adalah satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan. Apa bila kita mau hidup damai sejahtera dan suka cita Illahi, maka
sikap dan perbuatan kita harus sejalan dengan diperintahkan atau dikehendaki
Allah.
Releksi:
Apakah aku termasuk orang yang selalu mengalami Kerajaan Allah?
Doa:
Ya Bapa surgawi arahkanlah hati dan pikiranku agar pikiran, perasaan dan
perilaku serta tutur kata selalu sejalan dengan kehendak-Mu seingga aku
dapat mengalami damai sejahtera dan sukacita Illahi dalam hidupku. Amin.
Niat dan Aksi:
Buatlah sebuah kegiatan yang membawa kebaikan Tuhan terhadap sesama
***
5
Selasa, 3 Oktober 2017
Bacaan : Za. 8 : 20 – 23, 2 Raja-Raja, 17 : 1 – 18
Bacaan Injil : Luk. 9 : 51 – 56
Ketika hampir genap waktunya Yesus diangkat ke sorga, Ia mengarahkan
pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem, dan Ia mengirim beberapa utusan
mendahului Dia. Mereka itu pergi, lalu masuk ke suatu desa orang Samaria
untuk mempersiapkan segala sesuatu bagi-Nya. Tetapi orang-orang Samaria
itu tidak mau menerima Dia, karena perjalanan-Nya menuju Yerusalem. Ketika
dua murid-Nya, yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata:
"Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit
untuk membinasakan mereka?" Akan tetapi Ia berpaling dan menegor
mereka. Lalu mereka pergi ke desa yang lain.
“JANGAN BERKATA BURUK”
Ketika dua murid-Nya yaitu Yakobus dan Yohanes melihat hal itu, mereka
berkata : “Tuhan, Apakah Engkau mau supaya kami menyuruh api turun dari
langit untuk membinaasakan mereka ?” (Luk.9 : 54)
Teman-teman yang terkasih dalam Yesus Kristus,Dengan berkata-kata, kita
dapat mengungkapkan segala isi hati dengan mudah dan dapat membangun
relasi dengan sesama di sekitar kita. Membangun relasi dengan kata-kata bisa
membawa dampak baik dan buruk. Ketika perkataan yang di-ucapkan itu
masih sebatas wajar, maka relasi yang dibangun akan berdampak baik
danlancar. Tetapi jika orang kebablasan berkata-kata atau tidak menahan
lidah maka akan menjadi suatu yang sangat berbahaya karena bisa
menghancurkan hubungan yang sudah terjalin harmonis. Rasul Paulus
mengingatkan : “Jangan ada perkataan kotor keluar dari mulut kita”!
Perkataan kotor adalah perkataan yang tidak hanya diungkapkan dengan katakata bibir saja melainkan perbuatan jahat atau buruk yang dapat merusak
hubungan baik, menghancurkan dan menghanguskan hidup orang lain. Sering
kali orang tidak sadar, mengeluarkan kata-kata yang tidak bermutu, terlebih
pada saat orang sedang emosi yang termasuk di dalamnya adalah fitnah, gosip
dan makian. Kita sebagai manusia ciptaan Tuhan, diberi kemampuan untuk
6
berbicara di hadapan sesama dan berkata-kata secara lisan dengan baik dan
benar, maka pantas dan layak kita harus bersykur kepada Tuhan atas karunia
itu. Cara bersyukur kia adalah dengan menjaga tutur kata kita yang sopan,
berhati-hati dan menjaga perasaan orang lain sehingga jangan sampai
menimmbulkan kesalah-pahaman sampai berakhir dengan permusuhan.
Refleksi :
Apakah aku mampu mengendalikan
menyinggung perasaan orang lain ?
diriku
dengan
kata-kata
yang
Doa :
Ya Bapa Surgawi, berilah kami terang Roh Kudus-Mu untuk menerangi akal
budi kami agar kami mampu menyampaikan kehendak-Mu dengan penuh
bijak dan dapat membangun dan tetap menjaga hubungan yang harmonis
dengan sesama, demi Kristus Tuhan kami. Amin.
Niat dan Aksi:
Buatlah sebuah logo yang melukiskan sikap saling menghargai dan saling
bekerjasama mewartakan kebaikan Tuhan!
7
Rabu, 4 Oktober 2017
Bacaan : Neh. 2 : 1 – 8, 2 Raj. 17 : 24 – 41
Bacaan Injil : Luk. 9 : 57 – 62
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya melanjutkan perjalanan mereka,
berkatalah seorang di tengah jalan kepada Yesus: "Aku akan mengikut Engkau,
ke mana saja Engkau pergi." Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai
liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai
tempat untuk meletakkan kepala-Nya." Lalu Ia berkata kepada seorang lain:
"Ikutlah Aku!" Tetapi orang itu berkata: "Izinkanlah aku pergi dahulu
menguburkan bapaku." Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Biarlah orang mati
menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan
Allah di mana-mana." Dan seorang lain lagi berkata: "Aku akan mengikut
Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku."
Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh
ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah."
“IKUTLAH AKU!”
Lalu Ia berkata kepada seorang lain : “Ikutlah Aku!” Tetapi orang itu berkata
:”ijinkanlah aku pergi menguburkan bapaku.” (Luk.9:59)
Teman-teman yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus, Nabi adalah utusan
Allah. Nabi yang dikenal Umat Perjanjian Lama adalah sebagai penyambung
lidah Allah, dimana banyak nabi yang di utus untuk mewartakan Kerajaan
Allah pada zaman itu. Tugas mereka sungguh berat. Mereka harus menuruti
perintah Tuhan kapan dan dimana saja, membawa semua orang kepada Tuhan
Allah sebagai asal dan tujuan segalanya. Jaman Perjanjian Baru, tugas para
nabi diteruskan oleh para Rasul. Rasul berarti yang di-utus. Untuk menjadi
Rasul umumnya karena dipanggil oleh Tuhan dan di-utus untk mewartakan
karya penyelamatan. Mereka harus meninggalkan segalanya demi mengikuti
Yesus sebagai Pewarta Kabar Gembira bagi seluruh umat manusia. Sebagai
orang beriman atau beragama kita memiliki tugas dan tanggung jawab dalam
perutusan menyelamatkan jiwa manusia dalam hidup. Hidup di dunia tanpa
agama dan iman akan menjadi amburadul dan berantakan. Sebagai Rasul yang
8
diutus, pertama-tama kita dipanggil untuk mengenal dan memahami serta
mengahyati Firman Yesus Kristus dan meneladani tindakanNya, sehingga kita
dikuasai atau dirajai oleh Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta Alam. Apabila kita
sudah mengalami Kerajaan Allah dalam hati kita, berarti kita sudah dirajai atau
dikuasai oleh Yesus Kristus, dan kita hendaknya tidak takut dan gentar
menyuarakan amanat Injil dalam kehidupan setiap hari di tengah masyarakat.
Refleksi :
Apakah kehadiran saya berpengaruh positif terhadap sesamaku ?
Doa :
Ya Bapa Surgawi, utuslah aku untuk menyampaikan kabar baik bagi semua
orang dan mengutamakan keselamatan jiwa manusia dalam hidup. Amin.
Niat dan Aksi:
Susunlah rencana bersama-sama teman teman kelompok mendalami sabda
Tuhan
9
Kamis, 5 Oktober 2017
Bacaan : Neh.8:1–4a,5–6,7b–12, 2 Taw.29 :1-2;30:1-16a
Bacaan Injil : Luk.10:1-12
Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu
mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat
yang hendak dikunjungi-Nya. Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang
banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang
empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.
Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengahtengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan
janganlah memberi salam kepada siapapun selama dalam perjalanan. Kalau
kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi
rumah ini. Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera,
maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali
kepadamu. Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang
diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya.
Janganlah berpindah-pindah rumah. Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah
kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu,
dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada
mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu. Tetapi jikalau kamu masuk ke
dalam sebuah kota dan kamu tidak diterima di situ, pergilah ke jalan-jalan raya
kota itu dan serukanlah: Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami
kebaskan di depanmu; tetapi ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat. Aku
berkata kepadamu: pada hari itu Sodom akan lebih ringan tanggungannya dari
pada kota itu."
Ranungan:
“KATAKANLAH LEBIH DAHULU”
Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu:
Damai sejahtera bagi rumah ini. (Luk.10:5)
10
Teman-teman yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus,Sebelum kenaikan
Yesus ke Surga Ia memberi pesan khusus kepada murid-Nya. Salah satu murid
yang mendapat pesan dari Yesus ialah Simon Petrus. Kata-Nya: ” Simon, anak
Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini ?” Jawab
Petrus kepada-Nya : “Benar Tuhan, Engkau tahu bahwa aku mengasihi
Engkau” kata Yesus kepada-Nya : “Gembalakanlah domba-domba-Ku. Soal
jawab pernyataan yang sama antara Yesus dan Petrus ini sampai dengan tiga
kali. Yesus mengutus murid-Nya dengan beberapa pesan yang harus mereka
perhatikan dan dilaksanakan, yakni gembalakan domba-domba. Ini adalah
tugas perutusan kita semua. Kita harus membawa damai sejahtera bagi siapa
saja, pertama dan terutama adalah keluarga. Yang pasti bahawa ungkapan
tersebut tidak hanya lewat bibir saja, tetapi lebih dari itu harus dinyatakan
dalam tingka laku perbuatan sehari-hari, supaya sungguh menjadi berkat bagi
sesama yakni damai sejahtera selalu bersama Tuhan kita Yesus Kristus.
Refleksi :
Damai macam apakah yang ingin saya peroleh dalam hidupku ini ?
Doa:
Ya Tuhan Allah Bapa Surgawi, Engkau tahu bahwa kami ingin damai sejahtera
dalam hidup ini, datanglah dan tinggalah beserta kami setiap saat dan
curahkan berkat-Mu agar kami boleh menikmati kebahagiaan selama hidup
ini. Amin.
Niat dan Aksi:
Buatlah sebuah doa ungkapan perdamaian untuk semua bangsa!
11
Jumat, 6 Oktober 2017
Bacaan : Bar.1:15-22, Yes.20:1-6
Bacaan Injil : Luk.10:13-16
”Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! karena jika di Tirus
dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu,
sudah lama mereka bertobat dan berkabung. Akan tetapi pada waktu
penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada
tanggunganmu. Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan
sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati!
Barangsiapa mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku; dan barangsiapa
menolak kamu, ia menolak Aku; dan barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia
yang mengutus Aku."
“AKU TUHAN DAN SESAMA”
“Barang siapa mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku, dan barang siapa
menolak kamu, ia menolak Aku; dan barang siapa menolak Aku, ia menolak
Dia yang mengutus Aku” (Luk.10:16).
Teman-teman yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus,“Sesungguhnya segala
sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling
hina ini, kamu melakukannya untuk Aku. Sebaliknya, segala sesuatu yang
kamu tidak lakukan untuk salah satu saudara-Ku yang paling hina ini, kamu
tidak melakukannya untuk Aku”. Cinta kepada Allah diwujudkan dengan cinta
kepada sesama. Mencintai sesama berarti menerima apa adanya baik
kelebihan maupun kekurangan mereka. Sebaliknya apabila kita menerima
sesama apa adanya dengan kelebihan dan kekurangannya berarti kita
mencintai Tuhan. Cinta kepada Tuhan terwujud nyata dalam cinta kita kepada
sesama. Kedua unsur ini adalah satu kesatuan yang tidak dapat lepas.
Keduanya harus sejalan. Dengan demikian, cinta kepada sesamalah yang
menjadi tolok ukur pengadilan terakhir kelak, Apakah kita boleh menempati
tempat yang sudah disediakan oleh Bapa di Surga, atau malah dicampakkan
ke-dalam neraka abadi.
12
Refleksi :
Apakah aku sanggup menerima orang lain apa adanya ?
Doa: :
Ya Tuhan Allah Bapa Surgawi, gerakkanlah hati kami dengan semangat Roh
Kudus-mu untuk membangkitkan hidup persaudaraan dan saling melengkapi
satu sama lain sehingga kami diliputi kebahagiaan dan kesejahteraan bersama
Kristus Tuhan dan Pengentara kami. Amin.
Niat dan Aksi:
Carilah sebuah film yang bertema persaudaraan kemudian diskusikanlah
bersama!
13
Sabtu, 7 Oktober 2017
Bacaan :Bar.4:5-12, 27-29, 2 Raj.20:1-19
Bacaan Injil : Luk.10:17-24
Kemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan berkata:
"Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu." Lalu kata Yesus
kepada mereka: "Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit. Sesungguhnya
Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan
kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada
yang akan membahayakan kamu. Namun demikian janganlah bersukacita
karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu
ada terdaftar di sorga." Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh
Kudus dan berkata: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi,
karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai,
tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan
kepada-Mu. Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak ada
seorangpun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain
Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakan hal itu."
Sesudah itu berpalinglah Yesus kepada murid-murid-Nya tersendiri dan
berkata: "Berbahagialah mata yang melihat apa yang kamu lihat. Karena Aku
berkata kepada kamu: Banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kamu lihat,
tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi
tidak mendengarnya."
“DI MANAKAH TUHAN?”
“Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku, dan tidak ada seorangpun
yang tahu siapakah anak selain Bapa, dan siapakan Bapa selain Anak, dan
orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakn hal itu” (Luk.10:22)
Teman-teman yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus, Ketika orang tidak
mengalami masalah atau persoalan, orang selalu memuji, mengucakan syukur
dan kagum terhadap Allah, bahwa Allah itu baik, pengasih dan penyayang,
cinta dan perhatian. Tetapi jika keadaan orang tersebut memburuk atau tidak
baik, maka orang tersebut akan mengatakan Tuhan itu marah, dendam,
14
menghukum, mencobai. Namun jika salah satu atau semuanya memburuk,
maka kita akan marah, sedih, kecewa, bahkan mengamuk dan mengatakan
bahwa Tuhan itu tidak adil. Saudara-saudari yang terkasih, Tibalah saatnya kita
menyadari bahwa Tuhan itu baik bagi semua orang. Tuhan yang kita imani
adalah Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyang, Pencinta dan
Penolong, pemerhati dan peduli untuk seluruh umat manusia. Lantaran bahwa
Tuhan-lah yang menciptakan bumi beserta isinya, menurunkan hujan-panas,
siang-malam, terang-gelap kepada semua orang baik pria-wanita, tua-muda,
cacat-normal, besar-kecil, semuanya mengalami kasih yang sama dari Allah.
Jelas bahwa Allah hadir dalam diri setiap orang tidak dibatasi oleh ruang dan
waktu. Ketika kita sedang menghadapi masalah berat yang sulit terselesaikan
bahkan sampai timbul pertanyaan dalam diri ;”di manakah Tuhan?” Hanya
orang beriman-lah yang mampu menjawabnya.
Refleksi :
Apakah aku menyadari kehadiran Tuhan setiap waktu ?
Doa:
Ya Allah Bapa Surgawi berilah kami kemampuan untuk menyadari kehadiranMu dalam diri kami setiap waktu, memiliki Iman yang teguh, harapan yang
kuat dan cinta yang iklas sebagai jawaban atas panggilan hidup kami. Amin.
Niat dan Aksi:
Lakukanlah derma dan doa kepada sesama yang berkekurangan di sekitar
lingkungan kita!
15
Minggu, 8 Oktober 2017
Bacaan : Yes.5:1-7, Flp.4:6-9
Bacaan Injil : Mat.21:33-43
"Dengarkanlah suatu perumpamaan yang lain. Adalah seorang tuan tanah
membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali
lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun
itu. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu
berangkat ke negeri lain. Ketika hampir tiba musim petik, ia menyuruh hambahambanya kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima hasil yang
menjadi bagiannya. Tetapi penggarap-penggarap itu menangkap hambahambanya itu: mereka memukul yang seorang, membunuh yang lain dan
melempari yang lain pula dengan batu. Kemudian tuan itu menyuruh pula
hamba-hamba yang lain, lebih banyak dari pada yang semula, tetapi mereka
pun diperlakukan sama seperti kawan-kawan mereka. Akhirnya ia menyuruh
anaknya kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka segani. Tetapi ketika
penggarap-penggarap itu melihat anaknya itu, mereka berkata seorang
kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, supaya warisannya
menjadi milik kita. Mereka menangkapnya dan melemparkannya ke luar
kebun anggur itu, lalu membunuhnya. Maka apabila tuan kebun anggur itu
datang, apakah yang akan dilakukannya dengan penggarap-penggarap itu?"
Kata mereka kepada-Nya: "Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu dan
kebun anggurnya akan disewakannya kepada penggarap-penggarap lain, yang
akan menyerahkan hasilnya kepadanya pada waktunya." Kata Yesus kepada
mereka: "Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang
oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari
pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita. Sebab itu, Aku berkata
kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan
diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.
“MENJADI BATU PENJURU”
Kata Yesus kepada mereka: “Belum pernahka kamu baca dalam Kitab Suci?”
Batu Yng dibuang olehtukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru.
16
Hal itu terjadi dari pihak tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.
(Mat.21:42)
Teman-teman yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus, Dalam konteks ini
dapat kita pahami dua arti tentang “Batu Penjuru”. Pertama, sebuah batu
besar yang ditempatkan pada fondasi di sudut utama suatu bangunan baru.
Batu ini menghubungkan bagian ujung tembok dengan tembok sebelahnya,
sehingga keduanya menyatu. Kedua, lambang Kristus yang mempersatukan
Gereja; kehadiran Tuhan di tengah-tengah umat yang percaya kepada-Nya.
Dalam hidup ini kita semua ditawarkan dua pilihan untuk menentukan arah
dan tujuan. Apakah menjadi batu penjuru atau batu sandungan? Bagi orang
yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, tentu memili “Batu Penjuru”
mengapa harus memili Batu Penjuru? Karena pilihan tersebut dapat
membangun rumah Rohani untuk kemuliaan Allah. Jelaslah bahwa
membangun sebuah rumah rohani kita harus menatap Tuhan Yesus sebagai
“Batu Penjuru”
Refleksi :
Apakah aku juga mau menjadi Batu Penjuru bagi orang lain?
Doa: :
Ya Tuhan Allah Bapa Surgawi, datanglah dan tinggalah dalam diri kami dan
bimbingilah senantiasa dalam setiap gerak langkah kami untuk menjadi batu
penjuru bagi sesama sehingga tujuan dan arah hidup kami tetap terang dan
jelas menujuh kepada-Mu. Amin.
Niat dan Aksi:
Gambarkan dan beri arti sebuah batu penjuru dalam hidupmu!
17
Senin, 9 Oktober 2017
Bacaan : Yun.1:1-17, Yes.30:1-18
Bacaan Injil : Luk.10:25-37
Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus, katanya:
"Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"
Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang
kaubaca di sana?" Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan
segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap
kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu
manusia seperti dirimu sendiri." Kata Yesus kepadanya: "Jawabmu itu benar;
perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup." Tetapi untuk membenarkan
dirinya orang itu berkata kepada Yesus: "Dan siapakah sesamaku manusia?"
Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh
ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habishabisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi
meninggalkannya setengah mati. Kebetulan ada seorang imam turun melalui
jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan.
Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu,
ia melewatinya dari seberang jalan. Lalu datang seorang Samaria, yang sedang
dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah
hatinya oleh belas kasihan. Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya,
sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan
orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat
penginapan dan merawatnya. Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar
kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan
lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali. Siapakah di antara
ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang
yang jatuh ke tangan penyamun itu?" Jawab orang itu: "Orang yang telah
menunjukkan belas kasihan kepadanya." Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, dan
perbuatlah demikian!"
18
MENGASIHI TUHAN DAN SESAMA
Jawab orang itu: ”Orang yang telah menunjukkan belas kasihan
kepadanya.” Kata Yesus kepadanya: ”Pergilah, dan perbuatlah
demikian!” (Luk. 10:37)
Teman-teman yang terkasih dalam Kristus, Dalam kesepuluh perintah Allah itu
yang tertulis di atas dua loh batu, kita mengetahui terdapat dua macam
perintah. Ketiga perintah pertama adalah perintah untuk mengasihi Tuhan,
sedangkan perintah ke-empat sampai kesepuluh adalah perintah untuk
mengasihi sesama. Maka kedua jenis perintah ini yang ditekankan kembali
oleh Yesus sebagai hukum yang terutama yang di mana tergantung seluruh
hukum yang diajarkan oleh para nabi.
Melalui perintah kasih yang diajarkan oleh Tuhan Yesus ini, kita mengetahui
suatu prinsip yang lain yang diajarkan dalam Injil; yaitu Hukum Tuhan
bukanlah merupakan sesuatu yang negatif, “Jangan ini, jangan itu...” tetapi
sesuatu yang positif, “Kasihilah...” Oleh karena itu kekudusan, yang
merupakan panggilan hidup kita, tidak untuk diartikan “asalkan saya tidak
melakukan dosa ini dan itu”, tetapi untuk diartikan “saya harus melakukan
sesuatu yang baik”, yaitu untuk menghasilkan buah-buah di dalam bentuk
kasih kita kepada Allah. Kita harus menyadari perbuatan kasih yang didasari
oleh iman kita kepada-Nya itulah yang akan diperhitungkan Allah pada saat
penghakiman terakhir.
Refleksi :
Apakah yang sudah dilakukan oleh orang Samaria itu sudah baik? Apakah
kalian sudah mampu untuk mengasihi sesama dan Tuhan?
Doa: :
Allah Bapa yang Maha Baik, terimakasih atas ajaran-Mu. Kami mohon berkat
dari-Mu supaya kami dapat berbuat kasih terhadap sesama dan kepada-Mu.
Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin.
Niat dan Aksi:
Buatlah sebuah acara praktek cinta kasih terhadap sesama di sekitar kita!
19
Selasa, 10 Oktober 2017
Bacaan : Yun.3:1-10, 2 Raj.18:17-36
Bacaan Injil : Luk.10:38-42
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah
kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di
rumahnya. Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria.
Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,
sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan,
tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang
diri? Suruhlah dia membantu aku." Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta,
Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi
hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang
tidak akan diambil dari padanya."
“KEJARLAH YANG BAIK”
Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan
diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah
memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."
(Luk 10:41-42)
Teman-teman yang terkasih dalam Kristus, Kalau kita melihat cerita tentang
Marta dan Maria ini, maka apa yang dikatakan Yesus kepada Marta sangat
bertolak belakang, sebab Marta sibuk melayani sebagai bentuk perhatian dan
kasihnya kepada Yesus sebagai tamunya, yang seharusnya mendapat pujian
dari Yesus, tapi justru sebaliknya. Tapi kalau kita melihat secara mendalam,
maka yang dapat disimpulkan bahwa apa yang ditekankan atau yang dijadikan
contoh oleh Yesus adalah sikap Maria. Perilaku Maria adalah cinta kasih secara
vertikal. Sedangkan pelayanan yang dilakukan oleh Marta adalah supaya ia
mendapat pujian dari Yesus.Satu catatan, apa yang dilakukan Marta, bukan
berarti salah dan tidak memperhatikan kehadiran Yesus, akan tetapi itulah
cara Marta memperhatikan Yesus. Marta sangat percaya akan ke-Tuhanan
Yesus. Oleh sebab itu dalam kitab Yohanes ada pengakuan Marta tentang
Yesus adalah kehidupan manusia, walaupun manusia telah mati (Yohanes
20
11:26-27). Sehingga, sebenarnya teguran Yesus kepada Marta bukan untuk
menyalahkan Marta, tapi untuk mengingatkan kepada Marta agar Marta
jangan terlalu sibuk dengan hal-hal jasmani, walaupun itu penting. Tapi yang
paling penting adalah hati yang terbuka menerima Yesus dan memprioritaskan
Yesus. Jadi maksud Yesus mengatakan itu kepada Marta (bdk. Ayat 41) agar
jangan sampai hal-hal yang jasmani memperbudak Marta, sebab kalau ini yang
terjadi maka Marta akan jatuh kedalam kesibukannya sendiri dan terabaikan
hal yang hakiki dalam kehidupan orang yang percaya pada Yesus, yaitu
mendengarkan pengajaran Yesus atau Firman-Nya.
Refleksi :
Teguran seperti apa yang dilakukan oleh Yesus kepada Marta?
Doa:
Ya Tuhan Yesus Kristus, terimakasih atas berkat dan ajaran-Mu kepada kami.
Kini kami mohon agar kami semakin dapat melayani dengan sepenuh hati dan
penuh kasih. Semoga kami tidak terjerumus kepada hal-hal yang membuat
kami semakin jauh dari-Mu. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin.
Niat dan Aksi:
Buatlah sebuah doa sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan atas anugrahNya
sehingga kita bisa mendengarkan dan melayani Tuhan!
21
Rabu, 11 Oktober 2017
Bacaan : Yun.4:1-11, 2Raj.18:37 – 19:19, 35-37
Bacaan Injil : Luk 11:1-4
Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti
berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya: "Tuhan,
ajarlah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada muridmuridnya." Jawab Yesus kepada mereka: "Apabila kamu berdoa, katakanlah:
Bapa, dikuduskanlah nama-Mu; datanglah Kerajaan-Mu. Berikanlah kami
setiap hari makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan dosa
kami, sebab kami pun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami;
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan."
“APABILA KAMU BERDOA KATAKANLAH”
Jawab Yesus kepada mereka: “Apabila kamu berdoa, katakanlah: Bapa,
dikuduskanlah nama-Mu; datanglah Kerajaan-Mu. Berikanlah kami setiap hari
makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan dosa kami, sebab
kamipun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah
membawa kami ke dalam pencobaan.”(Luk 11:2-4)
Pada suatu kesempatan Yesus juga sedang berdoa di suatu tempat. Setelah
selesai berdoa, ada seorang murid yang datang dan memohon supaya Yesus
mengajar mereka berdoa. Yesus berkata: “Kalau kamu berdoa, katakanlah”.
Lalu Yesus mulai mengajar mereka untuk menyapa Allah sebagai Bapa. Yesus
mau mengakrabkan relasi antara Allah sebagai Bapa dan manusia sebagai
anak, bukan hanya untuk diriNya tetapi seluruh umat manusia menyapa Allah
seperti Yesus sanag Putra. Selanjutnya Yesus juga mengajar doa yang sangat
sederhana. Hanya ada lima kalimat doa: ada dua kalimat doa pengharapan
dan tiga kalimat doa yang bersifat permintaan untuk kepentingan diri mereka.
Doa Bapa Kami ini memang sebuah doa yang sederhana tetapi meringkas
semua doa kita kepada Tuhan. Dengan doa ini Allah semakin dekat, akrab
dengan kita yang diciptakanNya sewajah denganNya. Sebagai anak-anakNya
kitapun berharap dan meminta semua yang kita butuhkan dan Tuhan tidak
22
pernah terlambat memberi apa yang kita butuhkan. Mari kita semakin tekun,
berdoa tanpa henti kepada Bapa di dalam Yesus PutraNya.
Refleksi :
Mengapa kita perlu berdoa?Apa tujuan kita berdoa ?
Doa:
Tuhan, kami berterima kasih kepadaMu karena Engkau mengajar kami untuk
berdoa tanpa henti. Bantulah kami untuk senantiasa bersyukur kepadaMu,
berharap pada semua penyelenggaraanMu dan Engkau menganugerahkan
semua yang kami butuhkan di dalam hidup sepanjang hari ini. Amin.
Niat dan Aksi:
Berdoalah untuk para pemimpin bangsa dan pemimpin Gereja!
23
Kamis, 12 Oktober 2017
Bacaan : Mal.3:13 – 4:2a, Yes.37:21-35
Bacaan Injil : Luk 11:5-13
Lalu kata-Nya kepada mereka: "Jika seorang di antara kamu pada tengah
malam pergi ke rumah seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara,
pinjamkanlah kepadaku tiga roti, sebab seorang sahabatku yang sedang
berada dalam perjalanan singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apaapa untuk dihidangkan kepadanya; masakan ia yang di dalam rumah itu akan
menjawab: Jangan mengganggu aku, pintu sudah tertutup dan aku serta anakanakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepada
saudara. Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan
memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun
karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan
kepadanya apa yang diperlukannya. Oleh karena itu Aku berkata kepadamu:
Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan
mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang
yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan
setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. Bapa manakah di
antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular
kepada anaknya itu ganti ikan? Atau, jika ia minta telur, akan memberikan
kepadanya kalajengking? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian
yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan
memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya."
“PERTOLONGAN-NYA YANG TIDAK TERBATAS”
Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan
kepadamu; carilah,maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan
dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap
orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya
pintu dibukakan. (Lukas 11: 9-10)
24
Teman-teman yang kekasih, Sebagai Allah yang memberi, membuka jalan, dan
menyediakan yang terbaik bagi anak-anak-Nya, maka sewajarnyalah kalau kita
juga mau mempersembahkan yang terbaik dari kita untuk Dia. Persembahan
kita yang terbaik bukanlah uang kita, bukan juga waktu kita, bukan juga tenaga
kita. Persembahan kita yang terbaik adalah hidup kita sendiri yang telah
ditebusNya di kayu salib.
Paulus mengatakan dalam Roma 12:1, bahwa kita harus mempersembahkan
tubuh kita sebagai persembahan yang harum, hidup, dan berkenan kepadaNya. Ini merupakan wujud dari kasih dan pengabdian kita kepada-Nya. Disini
kita juga memberikan jalan bagi kasih-Nya untuk senantiasa beroperasi dalam
kehidupan di dunia yang gelap supaya melalui kehidupan kita ini, maka nama
Allah dipermuliakan. Kita harus menjadi orang percaya yang lebih baik dari
mereka yang tidak mengenal Allah. Apabila orang yang tidak mengenal
Allahpun dapat melakukan yang terbaik untuk diri sendiri maupun bagi
keluarganya, apatah lagi kita sebagai anak-anak terang, tentu akan melakukan
jauh lebih baik daripada itu. Allah sendiri telah menyetakan diri-Nya selalu
setia menolong kita lebih dari pada setiap orang yang pernah menolong kita.
Ia jauh lebih baik dan lebih berkuasa dari allah lain yang pernah kita sembah
sebelum mengenal dia.
Maka wajiblah kita hidup lebih baik dari orang-orang kafir. Yesus mengatakan
bahwa kalau hidup keagamaanmu tidak lebih baik dari ahli Taurat dan orangorang Farisi, maka kamu tidak akan masuk kedalam kerajaan sorga. Hidup
yang baik adalah bukanlah hidup beragama, tapi hidup yang taat kepada
kehendakNya.
Refleksi :
Pernahkah kalian menolong sesama?
menolong sesama?
Apa yang kalian rasakan setelah
Doa:
Allah Bapa, pertolongan-Mu sangat kami nantikan. Kami mohon agar kami
dapat menjadi berkat dan menjadi sarana-Mu untuk sesama. Semoga hidup
kami ini dapat menjadi sarana penyelamatan bagi sesama kami. Amin.
25
Niat dan Aksi:
Ajaklah teman-teman sekelas untuk melakukan bakti sosial di panti asuhan
atau panti jompo!
26
Jumat, 13 Oktober 2017
Bacaan : Yl.1:13-15;2:1-2, 2Raj.21:1-18,23 – 22:1
Bacaan Injil : Luk.11:15-26
Tetapi ada di antara mereka yang berkata: "Ia mengusir setan dengan kuasa
Beelzebul, penghulu setan." Ada pula yang meminta suatu tanda dari sorga
kepada-Nya, untuk mencobai Dia. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka
lalu berkata: "Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa, dan setiap
rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh. Jikalau Iblis itu juga terbagibagi dan melawan dirinya sendiri, bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan?
Sebab kamu berkata, bahwa Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul. Jadi
jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa apakah
pengikut-pengikutmu mengusirnya? Sebab itu merekalah yang akan menjadi
hakimmu. Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka
sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu. Apabila seorang yang
kuat dan yang lengkap bersenjata menjaga rumahnya sendiri, maka amanlah
segala miliknya. Tetapi jika seorang yang lebih kuat dari padanya menyerang
dan mengalahkannya, maka orang itu akan merampas perlengkapan senjata,
yang diandalkannya, dan akan membagi-bagikan rampasannya. Siapa tidak
bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia
mencerai-beraikan." "Apabila roh jahat keluar dari manusia, iapun
mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian, dan karena
ia tidak mendapatnya, ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah
kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu bersih tersapu
dan rapi teratur. Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat
dari padanya, dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan
orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula."
“IMAN YANG BESAR MENYELAMATKAN”
“Apabila roh jahat keluar dari manusia, iapun mengembara ke tempat-tempat
yang tandus mencari perhentian, dan karena ia tidak mendapatnya, ia
berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. (Luk 11:24)
27
Teman-teman yang terkasih dalam Yesus Kristus, Hari ini, Yesus memaparkan
cara kerja setan atau iblis dalam hidup manusia. Setan itu mempunyai
kekuatan: mempunyai daya untuk mengalahkan dan menguasai manusia.
Bahkan, kalau setan pun dikalahkan ia tidak begitu saja mengalah. Ia akan
berusaha datang lagi, untuk melawan dengan daya kekuatan yang lebih besar
agar dapat merontokkan pertahanan manusia.
Itulah yang kita alami pada saat kita ingin menjadi orang yang lebih baik.
Semua niat baik dan rencana sudah kita buat: namun, saat melihat situasi yang
dihadapi tidak berubah, kita kalah dan mengalah. Akhirnya, kita pun kembali
kepada pola hidup yang lama. Inilah cara hidup manusia yang hidup dibawah
hukum Taurat; seolah dengan menaati apa yang harus kita lakukan, semuanya
akan menjadi beres begitu saja. “Tetapi dasar hukum Taurat bukanlah iman
melainkan siapa yang melakukannya, akan hidup karenanya” ( Gal.3:12 ).
Kita tidak akan pernah mampu menghadapi kuasa jahat kalau hanya sendirian.
Seperti halnya Abraham, kita pun harus mempunyai iman yang besar kepada
Allah sehingga berkat dan penyertaan-Nya selalu ada pada kita.
Refleksi :
Pencobaan apa yang pernah kamu alami?Apakah kamu dapat melawan kuasa
jahat yang ada dalam dirimu?
Doa:
Ya Tuhan, aku mempunyai keinginan untuk berubah, untuk dapat
mengampuni dan menerima sesamaku apa adanya. Namun Tuhan, sering kali
aku tak mampu; aku jatuh lagi dalam kekesalan,kemarahan,kejengkelan. Aku
percaya, bersama-Mu aku dapat mengatasi semua kelemahan manusiawiku.
Sertailah aku Bapa! Amin.
Niat dan Aksi:
Cobalah melakukan puasa untuk melatih diri menjadi kuat dalam iman
28
Sabtu, 14 Oktober 2017
Bacaan : Yl.3:12-31, Zef.1:1-7, 14 – 2:3
Bacaan Inji : Luk.11:27-28
Ketika Yesus masih berbicara, berserulah seorang perempuan dari antara
orang banyak dan berkata kepada-Nya: "Berbahagialah ibu yang telah
mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau." Tetapi Ia
berkata: "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan
yang memeliharanya."
“HATI YANG TUHAN INGINKAN”
Tetapi Ia berkata: "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman
Allah dan yang memeliharanya. (Luk.11:28)
Teman-teman yang terkasih dalam Kristus, Santo Yakobus mengajarkan :
“Iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati”. Artinya jika orang
mengakui dirinaya adalah seorang beragama, maka harus memiliki Iman. Iman
adalah sikap penyerahan diri secara total kepada Allah. Dalam kesehariannya
orang menggantungkan hidpnya kepada Allah. Membaca Kitab Suci, berdoa
dan beribadat selalu dilaksanakan secara terus menerus. Semua yang
dilakukan ini menjadi sia-sia kalau tidak disertai dengan perbuatan nyata. Bagi
orang yang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan, maka ia harus
membayar dengan nilai yang tinggi, dan nlai tersebut adalah tindakan konkrit.
Nilai tersebut, tidak terjadi secara otomatis tetapi merupakan suatu proses
yang harus dimulai dari hati dimana orang memberikan hidupnya kepada
Tuhan. Seorang Perwira datang kepada Yesus mengerti dengan apa yang
dikerjakan seperti seorang hamba. Seorang hamba adalah seorang pekerja
yang sungguh-sungguh tanpa ragu dan kuatir mengikuti apa yang
diperintahkan atau ditugaskan oleh tuannya. Tuhan Yesus Kristus yang kita
ikuti pun menghendaki agar kita seperti seorang hamba yang dengan sunguhsungguh bertanggung jawab akan tugaa panggilan kita. Teman-teman yang
terkasih, marilah kita sadari bahwa Tuhan senantiasa menghndaki agar segala
pikiran, perkataan dan perbuatan dimulai dari hati. Biarlah hati yang
memperbaharui semua tugas dan tanggung jawab kita.
29
Refleksi :
Apakaharti hidup beragama bagiku?Faktor apa yang menjadi penghambat
perkembangan imanku?
Doa:
Ya Allah Bapa Surgawi, sinarilah kami dengan terang Roh Kudus agar dapat
mendorong semangat dalam menjalankan perintah-Mu sehingga kami boleh
menemukan kebahagiaan sejati dalam hidup ini. Amin.
Niat dan Aksi:
Buatlah sebuah kegiatan yang dapat membawa kegembiraan untuk orang lain!
30
Minggu, 15 Oktober 2017
Bacaan : Yes. 25:6-10a, Sef.3:8-20
Bacaan Injil : Mat. 22:1-14
Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka: "Hal Kerajaan
Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk
anaknya. Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah
diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang. Ia
menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang
yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu
jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia,
datanglah ke perjamuan kawin ini. Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak
mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus
usahanya, dan yang lain menangkap hamba-hambanya itu, menyiksanya dan
membunuhnya. Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya ke sana
untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka.
Sesudah itu ia berkata kepada hamba-hambanya: Perjamuan kawin telah
tersedia, tetapi orang-orang yang diundang tadi tidak layak untuk itu. Sebab
itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang
yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu. Maka pergilah hambahamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di
jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah
ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu. Ketika raja itu masuk untuk
bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian
pesta. Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari
dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja. Lalu kata
raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan
campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah
akan terdapat ratap dan kertak gigi. Sebab banyak yang dipanggil, tetapi
sedikit yang dipilih."
31
“KENAKANLAH BAJU PESTA UNTUK TUHAN”
Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan
tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja.
(Mat.22:12)
Teman-teman yang terkasih, Ketika kita ingin pergi ke undangan pesta,
tentunya kita mengenakan pakaian yang terbaik, bisa saja pakaian pakaian
tersebut adalah pakaian kesukaannya. Rupanya pakaian terbaru atau terbaik
itu dipakai jika ada momen penting seperti saat pesta perkawinan, atau
hendak mengikuti perayaan Ekaristi pada hari Minggu dan hari raya.
Dalam Injil menurut Matius, 22:12, tertulis bahwa ada orang yang memenuhi
undangan dan masuk ke tempat pesta dan tidak mengenakan pakaian pesta.
Apa yang terjadi ? orang tersebut ditegur dan bahkan tidak diijinkan masuk
untuk ambil bagian dalam acara pesta bersama yang lain. Teman-teman
terkasih, sebetulnya pakaian pesta ini bicara soal Iman. Iman adalah
tanggapan manusia terhadap sapaan atau panggilan Allah. Allah memanggil
manausia karena Allah mencintai dan menyelamatkan manusia.
Panggilan Allah dengan penuh cinta itu perlu kita dengar dan menerima serta
menyikapinya dengan baik. Tingkah laku dan tutur kata yang soapan, rendah
hati, taat dan setia mengkuti perintah, merupakan contoh baahwa kita sudah
mengenakan pakaian yang terbaik.Teman-teman yang terkasih,marilah kita
mengenakan pakaian pesta dan masuklah dalam komunitas Kerajaan Allah.
Refleksi :
Apakah kita selalu mendengar dan menerima panggilan Allah dengan
menunjukkan sikap yang berkenan kepada Tuhan dan sesama?
Doa: :
Ya Allah Bapa di Surga, kami mohon utuslah Roh Kudus-Mu untuk nenerangi
akal dan budi kami sehingga kami mampu mendengar dan menerima
panggilan-Mu melalui tingkah laku dan tutur kata yang berkenan dihadapanMu dan sesama kami. Amin.
32
Niat dan Aksi:
Kumpulkanlah makanan yang sehat dan bergizi bersama teman-teman dan
bagikanlah untuk sesama di sekitar sekolah!
33
Senin, 16 Oktober 2017
Pekan Biasa XXVIII – Hari Biasa (H)
Bacaan: Rm 1: 1-7, Mzm 98: 1.2-3ab.3cd-4
Bacaan Injil: Luk 11: 29-32
Tanda Yunus
Ketika orang banyak mengerumuni-Nya, berkatalah Yesus: "Angkatan ini
adalah angkatan yang jahat. Mereka menghendaki suatu tanda, tetapi kepada
mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. Sebab seperti
Yunus menjadi tanda untuk orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak
Manusia akan menjadi tanda untuk angkatan ini. Pada waktu penghakiman,
ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan ia akan
menghukum mereka. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk
mendengarkan hikmat Salomo, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari
pada Salomo! Pada waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit
bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang
Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan
sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Yunus!"
“YESUS TANDA DARI ALLAH”
“Sebab seperti Yunus menjadi tanda untuk orang-orang Niniwe, demikian
pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda untuk angkatan ini”
(Luk 11: 30)
Renungan :
Anak-anak yang terkasih, dalam kehidupan bersama antar manusia seringkali
menggunakan simbol-simbol atau tanda-tanda tertentu. Misalnya
memberikan kado atau hadiah ketika salah seorang teman atau sahabat
sedang berulangtahun merupakan sebuah tanda kasih dan perhatian
kepadanya.Bacaan Injil hari ini juga berbicara tentang tanda. Nabi Yunus
menjadi tanda untuk orang-orang Niniwe agar bertobat dari sikap dan prilaku
yang jahat dan tidak berkenan di hati Allah. Dengan segala macam cara yang
dilakukan oleh nabi Yunus akhirmya orang-orang Niniwe bertobat dan
34
mendapat keselamatan dari Tuhan.Bertitik tolak dari pengalaman nabi Yunus,
Allah senantiasa berbicara dan berkomunikasi dengan manusia melalui tanda
agar manusia mengalami keselamatan dan kebahagiaan yang sejati. Tanda
komunikasi Allah dengan manusia ialah AnakNya Yang Tunggal yakni Tuhan
Yesus Kristus.
Refleksi:
Apakah aku sudah peka dan peduli dengan tanda-tanda yang berasal dari
Allah?
Doa:
Allah Bapa kami ajarlah kami untuk selalu peka dengan kehadiran Tuhan Yesus
sebagai tanda keselamatan dari Allah Bapa. Amin.
Niat dan Aksi:
Buatlah sebuah tanda yang dapat menghadirkan kebaikan Allah di dalam
keluargamu?
35
Selasa, 17 Oktober 2017
Pw St. Ignasius dari Antiokhia, UskMrt (M)
Bacaan: Rm 1: 16-25, Mzm 19: 2-3.4-5
Bacaan Injil: Luk 11: 37-41
Ketika Yesus selesai mengajar, seorang Farisi mengundang Dia untuk makan di
rumahnya. Maka masuklah Ia ke rumah itu, lalu duduk makan.Orang Farisi itu
melihat hal itu dan ia heran, karena Yesus tidak mencuci tangan-Nya sebelum
makan.Tetapi Tuhanberkata kepadanya: "Kamu orang-orang Farisi, kamu
membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu
penuh rampasan dan kejahatan.Hai orang-orang bodoh,bukankah Dia yang
menjadikan bagian luar, Dia juga yang menjadikan bagian dalam?Akan tetapi,
berikanlah isinya sebagai sedekahdan sesungguhnya semuanya akan menjadi
bersih bagimu.
KRITIKAN TUHAN YESUS
Tetapi Tuhanberkata kepadanya: "Kamu orang-orang Farisi, kamu
membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu
penuh rampasan dan kejahatan(Luk 11:39)
Apabila ada kejadian yang tidak sesuai dengan prikemanusiaan atau aturan
biasanya sikap yang muncul ialah mengkritik atau memberikan
komentar.Berbagai pertanyaan datang silih berganti: Mengapa dan bagaimana
itu bisa terjadi? Orang yang melakukan kejadian yang tidak sesuai itu akan
dicibir atau dikritik oleh banyak orang.Dalam Injil hari ini dikisahkan Yesus
dikritik oleh orang-orang Farisi karena tidak menyuci tangan sebelum
makan.Yesus dicibir karena tidak mengikuti aturan yang ada. Orang-orang
Farisi dan ahli taurat memang terbiasa hidup dalam aturan, namun mereka
menjalankan aturan hanya demi aturan bukan demi tujuan yang lebih baik dan
lebih mulia. Tuhan Yesus mengkritik pedas cara hidup orang-orang Farisi dan
ahli taurat. Akibatnya Ia sangat dibenci dan ditolak oleh mereka. Belajar dari
Injil hari ini ialah aturan harus ditegakkan dan dilaksanakan, bukan demi
aturan tetapi untuk kebaikan bersama dan melatih kata, sikap serta tindakan
itu sama.
36
Refleksi:
Apakah aku sudah melakukan aturan karena motivasinya melatih kata dan
sikap menjadi sama?
Doa:
Allah Bapa kami jadikanlah kami memiliki sikap yang sama antara kata dan
tindakan dalam melaksanakan aturan yang sudah disepakati bersama. Amin
Niat dan Aksi:
Buatlahsebuahslogan yang bertujuan melaksanakan aturan demi kebaikan dan
kemajuan bersama?
37
Rabu, 18 Oktober 2017
Pw St. Lukas Penulis Injil
Bacaan: 2Tim. 4:10-17b; Mzm. 145:10-11,12-13ab,17-18;
Bacaan Injil: Luk. 10: 1-9
YESUS MENGUTUS TUJUH PULUH MURID
Kemudian dari pada itu Tuhanmenunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu
mengutus mereka berdua-duamendahului-Nya ke setiap kota dan tempat
yang hendak dikunjungi-Nya. Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang
banyak , tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang
empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian
itu.Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke
tengah-tengah serigala.Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau
kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapapun selama dalam
perjalanan. Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu:
Damai sejahtera bagi rumah ini. Dan jikalau di situ ada orang yang layak
menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi
jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. Tinggallah dalam rumah itu, makan
dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja
patut mendapat upahnya.Janganlah berpindah-pindah rumah. Dan jikalau
kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa
yang dihidangkan kepadamu,dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di
situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allahsudah dekat padamu.
“TUHAN YESUS MENGUTUS”
Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ,
makanlah apa yang dihidangkan kepadamu,dan sembuhkanlah orang-orang
sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allahsudah
dekat padamu (Luk 10: 8-9)
38
Teman-teman terkasih, alangkah senangnya bila di hari libur tiba mama
memasakkan makanan kesukaanmu. Mama akan senang bila masakannya
telah habis disantap oleh seluruh keluarga. Salah satu kebutuhan pokok
manusia ialah makanan yang sehat dan bergizi. Dengan makanan itu manusia
dapat tumbuh dan berkembang sehingga dapat melakukan berbagai aktivitas.
Makanan adalah anugrah dan pemberian Tuhan agar manusia dapat
meneruskan karya cinta kasih Tuhan.Dalam Injil hari ini dikisahkan Yesus
menunjuk dan mengutus 70 orang ke kota-kota. Mereka ini diutus untuk
mewartakan Kerajaan Allah kepada setiap orang yang mereka jumpai. Kabar
sukacita ini menjadi rahmat bagi semua mahkluk karena Tuhan memberikan
kehidupan dan keselamatan. Rahmat ini tidak hanya satu dua orang dan tidak
hanya untuk disimpan saja tetapi dibagikan ke orang lain juga. Kedatangan
mereka di sebuah kota telah diterima oleh orang-orang pada waktu itu dengan
simbol makanan yang telah dihidangkan untuk mereka itu. Apa yang dapat
kita petik dari Injil hari ini?Makanan ialah simbol kebaikan Tuhan dan kita
diminta Tuhan untuk membagi kebaikan-kebaikan itu untuk keselamatan
sesama di sekitar kita, terutama sesama yang sangat membutuhkan uluran
kasih dari diri kita masing-masing.
Refleksi:
Apakah aku sudah sering berbagi makanan kepada sesama yang sangat
membutuhkannya?
Doa:
Allah Bapa kami jadikanlah kami memiliki sikap berbagi dan menjadi berkat
bagi orang lain dengan memanusiakan martabat manusia. Amin
Niat dan Aksi:
Buatlah sebuah poster berbagi makanan bagi sesama yang sangat
membutuhkannya?
39
Kamis, 19 Oktober 2017
Bacaan: Rm. 3:21-30; Mzm. 130:1-2,3-4b,4c-6
Bacaan Injil: Luk. 11:47-54
Celakalah kamu, sebab kamu membangun makam nabi-nabi, tetapi nenek
moyangmu telah membunuh mereka.Dengan demikian kamu mengaku,
bahwa kamu membenarkan perbuatan-perbuatan nenek moyangmu, sebab
mereka telah membunuh nabi-nabi itu dan kamu membangun
makamnya.Sebab itu hikmat Allah berkata: Aku akan mengutus kepada
mereka nabi-nabi dan rasul-rasul dan separuh dari antara nabi-nabi dan rasulrasul itu akan mereka bunuh dan mereka aniaya,supaya dari angkatan ini
dituntut darah semua nabi yang telah tertumpah sejak dunia dijadikan, mulai
dari darah Habelsampai kepada darah Zakhariayang telah dibunuh di antara
mezbah dan Rumah Allah. Bahkan, Aku berkata kepadamu: Semuanya itu akan
dituntut dari angkatan ini.Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu
telah mengambil kunci pengetahuan; kamu sendiri tidak masuk ke dalam dan
orang yang berusaha untuk masukke dalam kamu halang-halangi."Dan setelah
Yesus berangkat dari tempat itu, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi terusmenerus mengintai dan membanjiri-Nya dengan rupa-rupa soal. Untuk itu
mereka berusaha memancing-Nya, supaya mereka dapat menangkap-Nya
berdasarkan sesuatu yang diucapkan-Nya.
“JANGAN MENGHALANGI PERBUATAN BAIK”
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu telah mengambil kunci
pengetahuan; kamu sendiri tidak masuk ke dalam dan orang yang berusaha
untuk masuk ke dalam kamu halang-halangi(Luk 11: 52)
Teman-teman terkasih, Apakah kalian pernah berbuat baik? Tentunya pernah.
Pertanyaan lagi apakah kalian pernah punya pengalaman perbuatan baik yang
kamu lakukan dihalangi-halangi oleh seseorang atau teman sendiri? Terkadang
membantu atau menolong kepada sesama itu gampang-gampang susah.
Mengapa? Karena butuh perjuangan dan keberanian tersendiri. Sifat egois
atau individualistis yang ada dalam diri harus dilawan. Bahkan ajakan teman
untuk tidak membantu kadang lebih besar.Dalam Injil hari ini dikisahkan Yesus
40
sangat mengritik keras para ahli taurat dan orang-orang Farisi. Mereka ini
antara kata dan perbuatan tidak sama. Mereka selalu mengajarkan kepada
orang-orang untuk sering berbuat baik, namun mereka sendiri tidak
melakukannya.Apa yang dapat kita petik dari Injil hari ini? Tuhan Yesus
menghendaki murid-muridNya untuk selalu berbuat baik dan janganlah
menghalang-halangi orang untuk berbuat baik. Berbuat cinta kasih kepada
setiap orang ialah jati diri dari para murid Tuhan.
Refleksi:
Apakah aku sudah berbuat baik hari ini?
Doa:
Allah Bapa mampukanlah kami antara kata dan perbuatan sama sehingga
berguna bagi sesama yang ada di sekitar hidup kami. Amin
Niat dan Aksi:
Buatlah sebuah kata-kata mutiara yang memberi semangat untuk berbuat baik
setiap hari?
41
Jumat, 20 Oktober 2017
Bacaan: Rm. 4: 1-8; Mzm. 32: 1-2,5.11
Bacaan Injil: Luk. 12: 1-7
Celakalah kamu, sebab kamu membangun makam nabi-nabi, tetapi nenek
moyangmu telah membunuh mereka.Dengan demikian kamu mengaku,
bahwa kamu membenarkan perbuatan-perbuatan nenek moyangmu, sebab
mereka telah membunuh nabi-nabi itu dan kamu membangun
makamnya.Sebab itu hikmatAllah berkata: Aku akan mengutus kepada mereka
nabi-nabi dan rasul-rasul dan separuh dari antara nabi-nabi dan rasul-rasul itu
akan mereka bunuh dan mereka aniaya,supaya dari angkatan ini dituntut
darah semua nabi yang telah tertumpah sejak dunia dijadikan, mulai dari
darah Habelsampai kepada darah Zakhariayang telah dibunuh di antara
mezbah dan Rumah Allah. Bahkan, Aku berkata kepadamu: Semuanya itu akan
dituntut dari angkatan ini.Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu
telah mengambil kunci pengetahuan; kamu sendiri tidak masuk ke dalam dan
orang yang berusaha untuk masukke dalam kamu halang-halangi."Dan setelah
Yesus berangkat dari tempat itu, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi terusmenerus mengintai dan membanjiri-Nya dengan rupa-rupa soal. Untuk itu
mereka berusaha memancing-Nya, supaya mereka dapat menangkap-Nya
berdasarkan sesuatu yang diucapkan-Nya.
“MANUSIA SANGAT BERHARGA DI MATA ALLAH”
Bahkan rambut kepalamu pun terhitug semuanya. Karena itu jangan takut,
karena kamu lebih berharga daripada banyak burung pipit(Luk 11: 7)
Teman-teman terkasih, Apakah kalian tahu akibat dari kemiskinan? Tidak
memiliki rumah yang layak, makanan yang sehat dan bergizi tidak tersedia,
kondisi ekonomi yang lemah, kecil dan terpinggirkan dan tidak bisa sekolah
dengan baik, dll. Pertanyaan lagi apakah kalian pernah melihat kondisi orangorang yang mengalami kemiskinan? Gambaran tentang orang-orang miskin
dapat dilihat di mana-mana: di internet, televisi dan berbagai alat media yang
lain. Riilnya di sekitar kita masih banyak orang yang mengalami
kemiskinan.Dalam Injil hari ini dikisahkan Yesus memberikan harapan kepada
42
mereka, terutama kepada mereka yang mengalami keraguan-raguan karena
hidup dalam suasana ketakutan dan penderitaan.Di mata Allah manusia
sungguh berharga karena cinta kasih Allah yang begitu kepada manusia.
Bersama Allah di dalam diri Yesus Kristus manusia mendapatkan kebahagiaan
yang sejati. Apa yang dapat kita petik dari Injil hari ini? Tuhan Yesus mengajak
kita untuk semakin bersemangat dalam kehidupan ini. Kita semua senantiasa
menyandarkan hidup ini dalam penyelenggaraan Tuhan. Kemudian apa yang
bisa dilakukan? Senantiasa bersyukur dan memuji nama-Nya.
Refleksi:
Apakah aku mau menghargai dan menghormati orang lain yang sedang
dilanda penderitaan dan perjuangan?
Doa:
Allah Bapa kami bersyukur karena di hadapanMu kami sangat berharga.
Hapuskanlah segala dosa dan kekurangan hidup kami. Amin
Niat dan Aksi:
Buatlahsebuah usaha dan kegiatan untuk menghargai martabat sesama yang
miskin dan menderita yang ada disekitar hidup kita?
43
Sabtu, 21 Oktober 2017
Bacaan: Rm. 4: 13.16-18; Mzm. 105: 6-7,8-9.42-43
Bacaan Injil: Luk. 12: 8-12
Celakalah kamu, sebab kamu membangun makam nabi-nabi, tetapi nenek
moyangmu telah membunuh mereka.Dengan demikian kamu mengaku,
bahwa kamu membenarkan perbuatan-perbuatan nenek moyangmu, sebab
mereka telah membunuh nabi-nabi itu dan kamu membangun
makamnya.Sebab itu hikmatAllah berkata: Aku akan mengutus kepada mereka
nabi-nabi dan rasul-rasul dan separuh dari antara nabi-nabi dan rasul-rasul itu
akan mereka bunuh dan mereka aniaya,supaya dari angkatan ini dituntut
darah semua nabi yang telah tertumpah sejak dunia dijadikan, mulai dari
darah Habelsampai kepada darah Zakhariayang telah dibunuh di antara
mezbah dan Rumah Allah. Bahkan, Aku berkata kepadamu: Semuanya itu akan
dituntut dari angkatan ini.Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu
telah mengambil kunci pengetahuan; kamu sendiri tidak masuk ke dalam dan
orang yang berusaha untuk masukke dalam kamu halang-halangi."Dan setelah
Yesus berangkat dari tempat itu, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi terusmenerus mengintai dan membanjiri-Nya dengan rupa-rupa soal. Untuk itu
mereka berusaha memancing-Nya, supaya mereka dapat menangkap-Nya
berdasarkan sesuatu yang diucapkan-Nya.
“BERSAMA TUHAN PASTI BISA”
Sebab pada saat itu juga Roh Kudus akan mengajar kamu apa yang harus kamu
katakan(Luk 11: 7)
Teman-teman terkasih, Apakah kalian pernah mengalami kesulitan dalam
belajar? Pastinya pernah. Setiap orang tentunya pernah mengalami keadaan
yang sulit atau seperti tidak ada jalan keluar. Dalam keadaan seperti itu bisa
saja menimbulkan sikap putus asa, menyerah dan kecewa. Apa yang bisa
dilakukan bila mengalami seperti itu? Yang paling utama ialah memohon
bantuan Tuhan agar mengirimkan sang penolong yakni Roh Kudus. Bagaimana
caranya? Berdoa dengan penuh khidmat dan penuh rasa syukur bahwa Tuhan
senantiasa membantu dalam kesulitan ini. Dalam Injil hari ini dikisahkan Yesus
44
memberikan kepastian kepada kita, apabila kita mengalami kesulitan. Allah
ingin manusia mengalami kebahagiaan. Tuhan mengirimkan Roh Kudus-Nya
agar kita mengalami kekuatan sehing Bersama dan di dalam Yesus Kristus
manusia mendapatkan jalan terang.Apa yang dapat kita petik dari Injil hari ini?
Tuhan Yesus mengajak kita untuk percaya dan terus percaya bahwa Roh Kudus
selalu menemani dalam segala sesuatu, apalagi di saat kesulitan. Sikap
berjuang dan bersyukur serta memuji nama-Nya menjadi kekuatan ketika
kesulitan datang.
Refleksi:
Apakah aku selalu menjalin relasi yang dekat dengan Roh Kudus dalam diri
Tuhan Yesus Kristus?
Doa:
Allah Bapa kami bersyukur atas segala kebaikanMu. Amin
Niat dan Aksi:
Gambarkan peran Roh Kudus dalam hidupmu selama ini?
45
Minggu, 22 Oktober 2017
Bacaan: Yes 45: 1.4-6, 1 Tes. 1: 1-5b; Mzm. 96: 1.3.4-5.7-8.9-10ac
Bacaan Injil: Mat. 22: 15-21
Tentang membayar pajak kepada Kaisar
Kemudian pergilah orang-orang Farisi; mereka berunding bagaimana mereka
dapat menjerat Yesus dengan suatu pertanyaan. Mereka menyuruh muridmurid mereka bersama-sama orang-orang Herodianbertanya kepada-Nya:
"Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur dan dengan jujur
mengajar jalan Allah dan Engkau tidak takut kepada siapapun juga, sebab
Engkau tidak mencari muka. Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Apakah
diperbolehkan membayar pajakkepada Kaisar atau tidak?" Tetapi Yesus
mengetahui kejahatan hati mereka itu lalu berkata: "Mengapa kamu mencobai
Aku, hai orang-orang munafik? Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk
pajak itu." Mereka membawa suatu dinar kepada-Nya. Maka Ia bertanya
kepada mereka: "Gambar dan tulisan siapakah ini?" Jawab mereka: "Gambar
dan tulisan Kaisar." Lalu kata Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada
Kaisarapa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang
wajib kamu berikan kepada Allah."
“ALLAH MENJADI TUJUAN UTAMA”
Jawab mereka: “Gambar dan tulisan Kaisar.” Lalu kata Yesus kepada mereka:
“Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan
kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.” (Mat 22: 7)
Teman-teman terkasih, Bagaimana cara membedakan dorongan yang baik dan
yang buruk? Caranya dengan melihat buah-buah dan akibat dari apa yang
dilakukannya. Misalnya membantu teman bukan karena ada maunya, tetapi
karena murni membantu dengan tulus. Ini yang dinamakan motivasi
menolong. Dorongan menolong bukan untuk kehebatan diri sendiri,
melainkan untuk berempati kepada sesama.
46
Dalam Injil hari ini dikisahkan orang-orang Farisiingin menjerat Yesus dengan
suatu pertanyaan. Orang Farisi memang tidak suka dengan keberadaan Yesus
karena banyak orang tertarik dan terkesan dengan pengajaran dan pewartaan
Yesus. Orang Farisi berelasi dengan Yesus bukan karena motivasinya untuk
mendapatkan
pencerahan
dan
keselamatan,
namun
untuk
mempersalahkannya. Namun, Yesus mengetahui isi hati mereka yang tidak
baik,karenanya Yesus menjawab pertanyaan orang-orang Farisi dengan
sebuah perumpamaan. Apa yang dapat kita petik dari Injil hari ini? Tuhan
Yesus mengajak kita berbuat baik untuk kepentingan sesama, bukan untuk
kehebatan diri sehingga sesama yang dibantu merasakan kebaikan Tuhan
dalam hidup ini.
Refleksi:
Apakah aku berbuat baik sebagai ungkapan syukur bahwa Allah itu sunguh
MahaBaik?
Doa:
Allah Bapa kami bersyukur karena dimurnikan semangat kami dalam berbuat
baik kepada sesama. Amin
Niat dan Aksi:
Buatlah foto yang melukiskan semangat untuk berbuat baik?
47
Senin, 23 Oktober 2017
Pw St. Padre Pio dari Pietrelcina, Imam (P)
Bacaan: 1 Tim 6: 13-16, Mzm 100: 2.3.4.5
Bacaan Injil: Luk 8: 4-15
Perumpamaan tentang seorang penabur
Ketika orang banyak berbondong-bondong datang, yaitu orang-orang yang
dari kota ke kota menggabungkan diri pada Yesus, berkatalah Ia dalam suatu
perumpamaan"Adalah seorang penabur keluar untuk menaburkan benihnya.
Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak
orang dan burung-burung di udara memakannya sampai habis. Sebagian jatuh
di tanah yang berbatu-batu, dan setelah tumbuh ia menjadi kering karena
tidak mendapat air. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, dan semak itu
tumbuh bersama-sama dan menghimpitnya sampai mati. Dan sebagian jatuh
di tanah yang baik, dan setelah tumbuh berbuah seratus kali lipat." Setelah
berkata demikian Yesus berseru: "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar,
hendaklah ia mendengar!" Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya, apa
maksud perumpamaan itu. Lalu Ia menjawab: "Kepadamu diberi karunia untuk
mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang lain hal itu
diberitakan dalam perumpamaan, supaya sekalipun memandang, mereka
tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti.Inilah arti
perumpamaan itu: Benih itu ialah firman Allah.Yang jatuh di pinggir jalan itu
ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian datanglah Iblis lalu
mengambil firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya
dan diselamatkan. Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu ialah orang, yang
setelah mendengar firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka
itu tidak berakar, mereka percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan
mereka murtad .Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah
mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit
oleh kekuatiran dan kekayaandan kenikmatan hidup , sehingga mereka tidak
menghasilkan buah yang matang. Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah
orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang
baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan."
48
“BENIH YANG BAIK”
Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman
itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam
ketekunan(Luk 8: 15)
Teman-teman terkasih, Para Ahli dari University College London (UCL) barubaru ini menemukan lima keterampilan hidup yang disinyalir bisa memberi
kesehatan, kekayaan dan kesuksesan sepanjang hidup.Keterampilan hidup
yang dimaksud itu ialah ketekunan, ketelitian, dan kontrol diri. Pertanyaan
yang muncul ialah apakah ketekunan sudah menjadi kebiasaan dan karakter
dalam diri kita masing-masing?Dalam Injil hari ini mengisahkan perumpamaan
seorang penabur yang menabur benih. Tempat benih itu jatuh bisa bermacammacam. Ada yang di pinggir jalan, tanah berbatu, di semak duri dan di tanah
yang baik. Allah mengharapkan benih itu jatuh di tanah yang baik karena
dapat menghasilkan buah-buah sehingga berguna bagi dirinya dan banyak
orang. Apa yang dapat kita petik dari kisah perumpamaan seorang penabur
dari Injil hari ini? Tuhan Yesus mengajak kita sebagai murid-muridNya untuk
menjadi benih yang jatuh di tanah yang baik. Marilah bersama-sama
melanjutkan karya-karya Tuhan dengan bertekun dalam firman dan
melaksanakan firman-Nya setiap hari.
Refleksi:
Apakah aku mampu untuk menjadi benih yang jatuh di tanah yang baik?
Doa:
Allah Bapa kami berterima kasih karena diberi anugrah untuk mendengar dan
melaksanakan firman-Mu. Amin
Niat dan Aksi:
Buatlah gambar sebuah benih yang jatuh di tanah yang baik?
49
Selasa, 24 Oktober 2017
Bacaan: Rm 5: 12.15b.17-19.20b-21, Mzm 40: 7-8a.8b-9.10.17
Bacaan Injil: Luk 12: 35-38
Kewaspadaan
"Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala. Dan
hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya
yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan mengetok pintu,
segera dibuka pintu baginya.Berbahagialah hamba-hamba yang didapati
tuannya berjaga-jaga ketika ia datang.Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan
ia akan datang melayani mereka.Dan apabila ia datang pada tengah malam
atau pada dinihari dan mendapati mereka berlaku demikian, maka
berbahagialah mereka.
“BERJAGA-JAGA”
Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia
datang.Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya
dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani
mereka.(Luk 12: 37)
Teman-teman terkasih, segala sesuatu yang kita dapatkan biasanya
membutuhkan proses. Supaya proses bisa berjalan baik dibutuhkan persiapan
dan ketekunan. Namun untuk melaksanakan proses itu tidak mudah karena
membutuhkan perjuangan melawan arus konsumerisme dan hedonisme. Arus
ini membawa pengaruh bahwa untuk mendapatkan sesuatu itu serba instan
alias tidak perlu perjuangan dan proses. Dalam Injil hari ini kita mendapatkan
pesan rohani untuk senantiasa berjaga-jaga dalam segala hal. Apa yang dapat
kita lakukan? Tugas dan tanggungjawab yang sudah diberikan kepada kita
sungguh dilaksanakan dengan baik dan jangan sampai terjebak dalam
kemalasan. Tuhan sungguh menghargai kerja keras dan ketekunan kita dalam
melakukan segala sesuatu. Sifat manusia yang dapat menghalangi ketekunan
ialah pemborosan atau berlebihan dalam segala sesuatu, misalnya makanan
50
yang dibuang, uang saku yang terlalu banyak, dll.Apa yang dapat kita petik dari
bacaan Injil hari ini? Sikap berjaga-jaga dalam segala hal harus diupayakan
dengan sungguh-sungguh sehingga kita menjadi murid-murid Tuhan yang
semangat melaksanakan ajaran-ajaran-Nya dalam hidup sehari-hari.
Refleksi:
Bagaimana caranya aku berjaga-jaga dalam kehidupan dengan segala aktivitas
yang bermacam-macam?
Doa:
Allah Bapa ajarilah dan mampukanlah kami untuk senantiasa berjaga-jaga
dalam setiap aktivitas kami setiap hari. Amin
Niat dan Aksi:
Buatlah doa syukur untuk segala anugrah yang diterima dalam hidup ini?
51
Rabu, 25 Oktober 2015
Rabu Pekan Biasa XXIX
Bacaan : Rom 6: 12-18, Mzm 124: 1-8
Bacaan Injil: Luk 12: 39-48
Kewaspadaan
“Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan
datang, ia tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Hendaklah kamu juga
siap sedia, karena Anak manusia datang pada saat yang tidak kamu
sangkakan.”
Kata Petrus: “Tuhan, kamikah yang Engkau maksudkan dengan
perumpamaan itu atau juga semua orang?” Jawab Tuhan: “Jadi, siapakah
pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya
menjadi kepala atas semua hambanya untuk memberikan makanan kepada
mereka pada waktunya? Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya
melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala
miliknya. Akan tetapi, jikalau hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya:
Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba laki-laki
dan hamba perempuan, dan makan minum dan mabuk, maka tuan hamba itu
akan datang pada hari yang tidak disangkakannya dan pada saat yang tidak
diketahuinya, dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan
orang-orang yang tidak setia.
Adapun hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi yang tidak
mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya,
ia akan menerima banyak pukulan. Tetapi barangsiapa tidak tahu akan
kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia
akan menerima sedikit pukulan. Setiap orang yang kepadanya banyak diberi,
dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak
dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut.”
52
BANYAK MENERIMA = BANYAK DITUNTUT
“Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak
dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih
banyak lagi dituntut.”
(Luk 12: 48b)
Hampir semua orang berambisi untuk mendapatkan hasil lebih dalam
berbagai bidang kehidupannya. Sifat manusia yang mempunyai
kecenderungan tidak pernah puas, membuat manusia ingin lebih dan lebih
banyak lagi. Pejabat negara mendapat gaji besar tapi masih korupsi. Pelayan
masyarakat atau pegawai mereka ingin digaji tapi tidak bekerja dengan
maksimal atau korupsi waktu. Sebenarnya orang semakin banyak menerima
kepercayaan atau pendapatan sebenarnya semakin banyak juga tuntutan dan
tanggung jawabnya. Misalnya seorang CEO perusahaan pasti gajinya lebih
besar daripada seorang staf, namun tanggung jawab dan tuntutan kerjanya
juga lebih besar.
Injil hari ini mengatakan setiap orang yang kepadanya banyak diberi,
dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak
dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut. Dan hamba yang
tahu kehendak Tuhan tetapi tidak melakukannya, ia akan dihukum. Tetapi jika
hamba tidak tahu apa kehendak Tuhan, dan melakukan kesalahan, ia akan
mendapat sedikit hukuman.
Teman-teman, Tuhan sebenarnya sudah memberi banyak hal dalam
kehidupan kita, baik lewat orangtua, keluarga, orang lain ataupun langsung
kepada diri kita sendiri. Tuhan sudah memberikan kita kehidupan, berkat,
rejeki dan talenta yang dipercayakan kepada kita, seharusnya kita dapat
mempergunakan semua pemberian Tuhan itu untuk dibagikan kepada sesama
kita. Misalnya memberi amal sedekah, mengajari teman, dll. Agar ketika Tuhan
memanggil kita kembali, kita dapat mempertanggung jawabkan apa yang telah
Tuhan percayakan kepada kita.
Refleksi:
Apa saja berkat yang sudah Tuhan berikan kepada ku? Apakah aku sudah
menjadi sarana berkat Tuhan untuk sesama?
53
Doa:
Tuhan, mampukanlah aku untuk mau berbagi kepada sesama terutama
mereka yang miskin dan berkekurangan. Amin
Niat dan Aksi:
Menyisihkan uang jajan untuk ditabung dan dibelikan makanan untuk orang
miskin di lingkungan sekitar.
54
Kamis, 26 Oktober 2017
Kamis Pekan Biasa XXIX
Bacaan: Rom 6: 19-23; Mzm 1: 1-4.6
Bacaan Injil: Luk 12: 49-53
Dua Macam Perhambaan
Aku mengatakan hal ini secara manusia karena kelemahan kamu.
Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu
menjadi hamba kecemaran dan kehurdakaan yang membawa kamu kepada
kedurhakaan, demikian hal kamu sekarang harus menyerahkan anggotaanggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada
pengudusan.
Sebab waktu kamu hamba dosa, kamu bebas dari kebenaran. Dan buah
apakah yang kamu petik dari padanya? Semuanya itu menyebabkan kamu
merasa malu sekarang, karena kesudahan semuanya itu ialah kematian. Tetapi
sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi
hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan
dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal. Sebab upah dosa ialah
maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan
kita.
“TRUTH OR DEATH”
“Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal
dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” (Roma 6: 23)
Bulan September lalu, di kota Kendari diperkirakan lebih dari 100 orang
menjadi korban penyalahgunaan obat PCC, yang sebagian besar adalah
pelajar. Mereka berteriak-teriak seperti orang kesurupan, melukai dirinya
sendiri sehingga mereka harus dirawat secara intensif di rumah sakit, bahkan
sampai ada yang meninggal dunia. Berita tentang penyalahgunaan obat
terlarang bukan hanya di Kendari tetapi sudah banyak dan sering kita dengar.
Anak-anak sampai orang tua, orang biasa sampai artis papan atas
55
mengkonsumsi obat terlarang, dan mereka harus berakhir di panti rehabilitasi,
penjara dan bahkan kuburan.
Rasul Paulus mengatakan ketika kita berbuat hal-hal yang tidak baik
dan jauh dari kebenaran sebenarnya tidak ada manfaat dan hasil yang
didapatkan dari itu. Jika kita berbuat dosa mungkin kita hanya merasa senang
sebentar tetapi sesudahnya kita akan mendapat malu bahkan maut. Dosa
membuat manusia menjauh dari Allah, maka maut yang kita dapatkan rasakan
di dunia seperti perasaan bersalah, tekanan, ketakutan, kecemasan, tidak ada
damai dan bahagia. Tetapi jika kita berbuat hal yang benar dan menyerahkan
diri kita untuk melakukan kebaikan seperti yang diajarkan Tuhan, maka akan
membawa hidup kita kepada pengudusan. Hidup yang kudus di dunia bukan
berarti hanya berdoa dan membaca Kitab Suci tetapi apa pun yang kita
lakukan harus terarah kepada Tuhan dan kebaikan sesama.
Teman-teman, hidup menjadi anak Tuhan memang tidak mudah dan
bahkan tidak enak kelihatannya, tetapi hidup kita akan merasa damai, sukacita
dan bahagia yang sejati yang sesungguhnya kita cari.
Refleksi:
Apakah selama ini aku sudah menjaga hidup dan tubuhku dengan
mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat?
Doa:
Tuhan, kuatlah imanku agar aku mampu menjauhi perbuatan dosa, dan berani
melakukan kebenaran untuk kebaikan Tuhan, sesama dan lingkungan. Amin
Niat dan Aksi:
Mengurangi makanan Junk food dan lebih banyak mengkonsumsi makanan
sehat dan bergizi.
56
Jumat, 27 Oktober 2017
Jumat Pekan Biasa XXIX
Bacaan: Rom 7: 18-25a; Mzm 119: 66.68.76.77.93.94
Bacaan Injil: Luk 12: 54-59
Perjuangan Hukum Taurat dan Dosa
Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai
manusia, tidak ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang ada di dalam
aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik. Sebab bukan apa yang aku
kehendaki, yaitu yang baik yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku
kehendaki, yaitu yang jahat yang aku perbuat. Jadi jika aku berbuat apa yang
tidak aku kehendaki, maka bukan lagi aku yang memperbuatnya, tetapi dosa
yang diam di dalam aku.
Demikianlah aku dapati hukum ini: jika aku menghendaki berbuat apa
yang baik, yang jahat itu ada padaku. Sebab di dalam batinku aku suka akan
hukum Allah, tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum
akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada di
dalam anggota-anggota tubuhku. Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan
melepaskan aku dari tubuh maut ini? Syukur kepada Allah!
ANGEL VS DEMON
“Sebab di dalam batinku aku suka akan hukum Allah, tetapi di dalam anggotaanggota tubuhku aku melihat hukum akal budiku dan membuat aku menjadi
tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota tubuhku.” (Rom 7:
22-23)
Angels and Demons adalah sebuah novel fiksi karya Dan Brown yang
ceritanya diangkat menjadi sebuah film yang diliris pada tahun 2009. Film ini
sempat menjadi film “hits” karena kisahnya banyak teka-teki misteri,
perpaduan antara sains dan iman Kristen bahkan kontroversi. Dikisahkan The
Camerlengo yang juga adalah asisten Paus ternyata adalah dalang dibalik
penculikan keempat preferiti (kandidat calon Paus) dan menyimpan tabung
antimateri untuk meledakkan Vatikan. Dalam kehidupan nyata kita pun sering
57
melihat orang yang kelihatannya baik dan religius ternyata koq berbuat jahat.
Bahkan ada juga orang yang sudah tidak percaya lagi dengan Tuhan karena
sekarang semua dapat dijelaskan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang canggih.
Manusia sebagai ciptaan Allah, maka Allah hadir, tinggal dan diam di
dalam manusia. Manusia sejatinya mempunyai kebaikan-kebaikan alami
sebagai bagian dari citra Allah. Namun kata Rasul Paulus, walaupun di dalam
hati manusia suka akan hukum Tuhan tetapi karena dosa manusia selalu
mempunyai kecenderungan untuk berbuat dosa. Akal budi dan keinginan
manusia seringkali lebih kuat daripada iman dan hati nurani, maka manusia
seringkali jatuh ke dalam dosa, karena pada dasarnya manusia selalu
menginginkan apa yang enak dan menguntungkan bagi dirinya.
Teman-teman, kemenangan terbesar dalam dunia adalah jika kita
mampu menang melawan hal-hal negatif yang ada di dalam diri kita sendiri.
Peka mendengarkan suara Tuhan yang ada di dalam hati kita untuk selalu
mendorong kita melakukan hal-hal yang baik dan mampu melawan keinginankeinginan untuk melakukan yang tidak baik.
Refleksi:
Apakah sudah melawan hal-hal negatif dalam diri ku atau lebih banyak
mengikutinya?
Doa:
Tuhan, mampukanlah aku untuk lebih peka mendengar suara-Mu di dalam
batinku dan berani melawan keinginan yang negatif. Amin
Niat dan Aksi:
Berpantang mengucapkan kata-kata negatif seperti malas, tidak bisa, tidak
tahu, bodoh, dll.
58
Sabtu, 28 Oktober 2017
Pesta S. Simon dan Yudas, Rasul
Bacaan : Ef 2: 19-22; Mzm 19: 2-3.4-5
Bacaan Injil: Luk 6: 12-19
Yesus Memanggil Kedua Belas Rasul
Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalammalaman Ia berdoa kepada Allah. Ketika hari siang, Ia memanggil muridmurid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang
disebut-Nya rasul: Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, dan Andreas
saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan
Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak
Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.
Lalu Ia turun dengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang
datar: disitu berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya dan banyak
orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan dari daerah
pantai Tirus dan Sidon. Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk
disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang dirasuk oleh roh-roh
jahat beroleh kesembuhan. Dan semua orang banyak itu berusaha menjamah
Dia, karena ada kuasa yang keluar dari pada-Nya dan semua orang itu
disembuhkan-Nya.
JESUS, THE REAL SUPERSTAR
Dan semua orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena ada kuasa yang
keluar dari pada-Nya dan semua orang itu disembuhkan-Nya. (Luk 6:19)
Teman-teman pernah dengar nama Ed Sheeran? Penyanyi yang
mempopulerkan lagu “Shape of You” ini akan menggelar konser di Tanah Air
pada 9 November 2017 tapi tiket konsernya sudah mulai dijual sejak bulan
Juni 2017 dan sudah hampir sold out. Padahal tiket konsernya tidak bisa
dikatakan murah juga, harganya mulai 850.000 sampai 2.600.000. Begitu
banyak orang ingin datang menonton konser Ed Shereen walaupun harus
bayar mahal dan masih lama. Apa sih yang didapat setelah nonton konser?
59
Biasanya senang, mungkin bangga karena bisa foto yang nantinya cuma jadi
kenangan.
Yesus ketika datang ke suatu kota selalu banyak orang ingin datang
melihat-Nya, mendengarkan ajaran-Nya, bahkan menjamah-Nya untuk
disembuhkan. Perjumpaan dengan Yesus tidak hanya menghasilkan perasaan
senang dan kemudian menjadi kenangan tetapi perjumpaan dengan Yesus
memberikan kehidupan, kebahagiaan, kedamaian dan kesembuhan bagi
penyakit atau luka-luka kepahitan dalam hidup, karena ada kuasa yang keluar
dari Yesus.
Teman-teman, kehadiran kita seharusnya juga seperti Yesus yang
dapat memberikan kebahagiaan, ketenangan bahkan kesembuhan atau
meringankan beban orang lain. Untuk dapat seperti Yesus yang bisa
memberikan kebahagiaan bagi orang lain, tentu saja kita harus menjalin
hubungan yang akrab dengan-Nya, lewat berdoa, ibadah, membaca Kitab Suci
dll.
Refleksi:
Apakah kehadiranku di sebuah komunitas atau lingkungan sudah memberi
kebahagiaan bagi orang lain?
Doa:
Tuhan, ajarlah aku untuk selalu semakin dekat dengan-Mu dengan rajin
berdoa, beribadah dan membaca Kitab Suci. Amin
Niat dan Aksi:
Membantu anggota keluarga atau teman yang sedang kesulitan atau sekedar
mendengarkan curhatnya dengan sungguh-sungguh.
60
Minggu, 29 Oktober 2017
Minggu Biasa XXX
Bacaan : Kel 22: 21-27, Mzm 18: 2-3a.3bc-4.47.51ab, 1 Tes 1: 5c-10
Bacaan Injil: Mat 22: 34-40
Hukum yang Terutama
Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat
orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka dan seorang dari
mereka, seorang ahli Taurat bertanya untuk mencobai Dia: “Guru, hukum
manakah yang terutama dalam hukum Taurat?” Jawab Yesus kepadanya:
“Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap
jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan
yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah
tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”
KAMERA DEPAN JADI KAMERA BELAKANG
“Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu
manusia seperti dirimu sendiri.” (Mat 22:39)
Zaman sekarang siapa yang tidak punya handphone, bahkan anak dan
remaja zaman sekarang sudah akrab dengan smartphone. Budaya bermain
dilapangan sore-sore dengan teman sebelah rumah sudah berganti dengan
bermain games online dengan gadget di kamar masing-masing. Kalau dulu,
mau berfoto minta tolong orang lain untuk difotokan, sekarang kamera depan
smartphone sudah menyuguhkan megapixel yang tinggi untuk berselfie, belum
lagi assesoristongsis yang memudahkan berselfie. Budaya individualis semakin
kuat di era zaman millenial ini. Orang lebih banyak memusatkan aktivitas dan
kepentingan untuk dirinya sendiri.
Injil hari ini Yesus mengingatkan kita bahwa ada dua hukum utama di
dunia ini yang berlaku sepanjang masa yaitu hukum mengasihi Tuhan dan
mengasihi sesama. Dalam tradisi Katolik selalu membuat tanda salib untuk
membuka dan menutup doa. Tanda Salib yang dibuat oleh orang Katolik
61
mempunyai 4 sisi, atas mengasihi Tuhan, kanan mengasihi sesama, kiri
mengasihi musuh dan bawah mengasihi bumi atau lingkungan.
Teman-teman, mungkin sesekali kita perlu memutar kamera depan kita
menjadi kamera belakang. Kita melihat dan memfokuskan obyek yang ada di
luar kita dan kita akan melihat lebih banyak hal. Mungkin kita akan belajar dari
orang lain yang lebih beruntung dari kita, atau kita juga melihat ada begitu
banyak orang menderita yang tidak seberuntung kita. Kita akan dapat
mengasihi sesama kalau kita mengubah fokus tidak lagi pada diri sendiri tetapi
fokus pada orang lain terutama yang membutuhkan perhatian kita.
Refleksi:
Apakah selama ini aku sudah mengasihi sesama manusia, mahkluk hidup dan
bumi?
Doa:
Tuhan, ajarlah aku untuk memiliki hati yang penuh kasih untuk dapat
mengasihi Tuhan, sesama, musuh dan lingkungan hidup. Amin
Reaksi-Aksi:
Mengurangi bermain gadget dan mengganti dengan bermain bersama teman
tanpa gadget.
62
Senin, 30 Oktober 2017
Senin Pekan Biasa XXX
Bacaan : Rom 8: 12-17; Mzm 68: 2.4.6-7ab.20-21
Bacaan Injil: Luk 13: 10-17
Menyembuhkan Orang Sakit pada Hari Sabat
Pada suatu kali Yesus sedang mengajar dalam salah satu rumah ibadat
pada hari Sabat. Di situ ada seorang perempuan yang telah delapan belas
tahun dirasuki roh sehingga ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak
dapat berdiri lagi dengan tegak. Ketika Yesus melihat perempuan itu, Ia
memanggil dia dan berkata kepadanya: :Hai ibu, penyakitmu telah sembuh.”
Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas perempuan itu, dan seketika itu juga
berdirilah perempuan itu, dan memuliakan Allah. Tetapi kepala rumah ibadat
gusar karena Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat, lalu ia berkata
kepada orang banyak: “Ada enam hari untuk bekerja. Karena itu datanglah
pada salah satu hari itu untuk disembuhkan dan jangan pada hari Sabat.”
Tetapi Tuhan menjawab dia, kata-Nya: “Hai orang-orang munafik, bukankah
setiap orang diantaramu melepaskan lembunya atau keledainya pada hari
Sabat dari kandangnya dan membawanya ke tempat minuman? Bukankah
perempuan ini, yang sudah delapan belas tahun diikat oleh iblis, harus
dilepaskan dari ikatannya itu, karena ia adalah keturunan Abraham?” Dan
waktu Ia berkata demikian, semua lawan-Nya merasa malu dan semua orang
banyak bersukacita karena segala perkara mulia, yang telah dilakukan-Nya.
CINTA DITOLAK, GO-FOOD BERTINDAK
Tetapi kepala rumah ibadat gusar karena Yesus menyembuhkan orang pada
hari Sabat, lalu ia berkata kepada orang banyak: “Ada enam hari untuk
bekerja. Karena itu datanglah pada salah satu hari itu untuk disembuhkan dan
jangan pada hari Sabat.” (Luk 13: 14)
Teman-teman mungkin masih ingat peristiwa yang viral di media sosial
beberapa waktu yang lalu. Seorang pria yang dihebohkan dengan orderan gofood dalam jumlah banyak padahal ia tidak memesan. Selama beberapa hari ia
63
disibukkan dengan banyaknya antaran makanan ke kantornya. Iapun harus
membayar dalam jumlah yang sangat besar. Bahkan teman-temannya ikut
membantu membayar pesanan tersebut. Yang lebih ironis, pria ini harus
kehilangan pekerjaannya karena kasus ini. Ternyata, semua ini adalah ulah
seorang wanita yang suka kepadanya, tapi cintanya ditolak. Dewasa ini, kita
mudah sekali tersinggung dan kecewa ketika apa yang sudah kita berikan tidak
dihargai atau tidak sesuai dengan harapan kita.
Hari ini Yesus menyembuhkan seorang perempuan yang sudah 18
tahun sakit karena dirasuki roh jahat. Hal itu membuat kepala rumah ibadat
tidak senang karena Yesus menyalahi aturan yaitu menyembuhkan orang pada
hari Sabat. Hari Sabat adalah hari yang dikuduskan untuk Tuhan, sehingga
manusia tidak boleh bekerja. Karena tidak senang dengan perbuatan yang
Yesus lakukan, maka kepala ibadat melarang orang-orang untuk datang
disembuhkan pada hari Sabat.
Teman-teman, ketika sesuatu terjadi tidak sesuai dengan yang kita
harapkan, kita tidak perlu langsung marah, tersinggung atau kecewa.
Belajarlah untuk tetap tenang dan rendah hati, karena di balik sesuatu yang
tidak baik selalu ada makna baik yang bisa didapat.
Refleksi:
Apakah aku mudah tersinggung dan kecewa?
Doa:
Tuhan, ajarkan aku rendah hati dan tidak mudah kecewa ketika sesuatu terjadi
tidak sesuai dengan harapanku. Amin
Niat dan Aksi:
Tidak membully teman atau tidak membalas jika dibully teman.
64
Selasa, 31 Oktober 2017
Selasa Pekan Biasa XXX
Bacaan: Rom 8: 18-25; Mzm 126: 1-6
Bacaan Injil: Luk 13: 18-21
Perumpamaan tentang Biji Sesawi dan Ragi
Maka kata Yesus: “Seumpama apakah hal Kerajaan Allah dan dengan
apakah Aku akan mengumpamakannya? Ia seumpama biji sesawi, yang
diambil dan ditaburkan orang di kebunnya; biji itu tumbuh dan menjadi pohon
dan burung-burung di udara bersarang pada cabang-cabangnya. Dan Ia
berkata lagi: “Dengan apakah Aku akan mengumpamakan Kerajaan Allah? Ia
seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam
tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya.”
UANG 1.000 DAN 100.000
Ia seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di kebunnya; biji
itu tumbuh dan menjadi pohon dan burung-burung di udara bersarang pada
cabang-cabangnya.
(Luk 13: 19)
Uang 1.000 dan 100.000 selepas dicetak dan diedarkan oleh BI, mereka
megalami perjalanan dan petualangan yang berbeda. Si 1.000 langsung
beredar di kalangan pasar sampai pengemis, sedangkan si 100.000 masuk ke
mall dan orang kaya. Suatu saat mereka bertemu di dompet seorang pemuda,
kemudian si uang 100.000 bertanya kepada 1.000 mengapa dia begitu lecek,
buluk dan bau, karena si 100.000 dengan sombong merasa dirinya masih
bagus, rapid an wangi. Si 1.000 bertanya balik pernahkah kau mampir di
rumah yatim piatu, tempat ibadah atau seseorang yang begitu bersyukur saat
mendapatkanmu? Si 100.000 hanya menggeleng. Meskipun lecek dan bau
ternyata si 1.000 mempunyai manfaat yang lebih banyak daripada si 100.000.
Yesus mengatakan hal kerajaan surga seumpama biji sesawi. Biji sesawi
adalah biji yang paling kecil daripada biji benih yang lain. Tetapi ketika
ditaburkan dan tumbuh, biji itu akan menjadi pohon yang besar dan burung65
burung di udara bisa bersarang pada cabang-cabangnya. Yesus mengatakan
bahwa seseorang mampu menghadirkan Kerajaan Allah jika ia dapat
bermanfaat bagi banyak orang.
Manusia yang paling baik adalah manusia yang paling bermanfaat.
Apapun peran, status sosial, ekonomi, dan keadaan kita saat ini, berusahalah
untuk selalu memberikan manfaat bagi orang lain, karena itulah nilai tertinggi
dari kehidupan.
Refleksi:
Apakah selama ini aku sudah melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi orang
lain?
Doa:
Tuhan, jadikanlah aku manusia yang bisa memberikan manfaat bagi orang lain
agar hidupku sungguh bermakna. Amin
Niat dan Aksi:
Buatlah sebuah rencana 1 hari 1 dampak positif yang akan aku lakukan selama
1 minggu dan lakukan mulai kepada orang terdekat, keluarga, dan temanteman.
66
Download